powerpoint presentation · persegi panjang dengan ujungnya berbentuk runcing ke dalam, dengan warna...
TRANSCRIPT
TAHUN 2017
Assalamualaikum Wr, WB
Puji syukurkehadirat Alloh SWT atas segala limpahan rahmad dan karunia Nya, sehingga buku “Data Hasil-
Hasil Pembangunan“ dapat terselesaikan sebagai media informasi untuk melengkapi dari media-media yang telah
ada sebelunya. Sejalan dengan tuntutan kebutuhan data dan informasi yang lebih lengkap, maka buku “Data Hasil-
Hasil Pembangunan“ disusun sebagai referensi bagi masyarakat, aparatur, dunia usaha dan pihak-pihak lain yang
membutuhkan.
Akhirnya saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi sehingga
penyusunan buku “Data Hasil-Hasil Pembangunan“ dapat berjalan dengan lancar, dengan harapan semoga buku
ini dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan pelayanan informasi bagi semua pihak yang selanjutnya
berminat untuk melakukan kegiatan investasi di Kabupaten Lamongan
Wassalamu’alaikum Wr Wb
KEPALA BAPPEDA KABUPATEN
LAMONGAN
TTD
Drs. MURSYID, M.Si
NIP. 19590517 198701 1 003
Kata Pengantar : Halaman 01
Daftar Isi : Halaman 02
Arti Lambang Kab. Lamongan : Halaman 03
Gambaran Umum Daerah : Halaman 07
Visi dan Misi Daerah : Halaman i4
Hasil-Hasil Pembangunan : Halaman i6
Penghargaan yang Diperoleh : Halaman 4i
Lambang Daerah Kabupaten Lamongan berbentuk segi lima sama
sisi, dasar warna biru dengan garis tepi warna hitam dan dengan garis
batasan warna putih
1. Sebuah Bentuk Segilima Sama Sisi
dan Pundah Bertingkat Lima
2. Bintang Bersudut Lima
3. Sebuah Keris
4. Bukit dan Gunung Tidak Bertepi
5. Ikan Lele
6. Ikan Bandeng
7. Air Beriak di Dalam Tempayang
8. Tempayang Batu
9. Padi dan Kapas
10. Pita bertuliskan “LAMONGAN”
1. Bentuk segitiga sama sisi pada lambang Kabupaten Lamongan tersebut dan gambar ndak bertingkat lima
melambangkan “Dasar Negara Pancasila”
2. Bintang bersudt lima memancarkan sinar kearah penjuru melambangkan “Ketuhanan Yang Maha Esa”
3. Keris yang melambangkan “Kewaspadaan dan bahwa Kabupaten Lamongan mempunyai latar belakang sejarah kuno
yang panjang”
4. Bukit dan gunung yang tidak berapi melambangkan “Bahwa Kabupaten Lamongan memiliki pula daerah pengunangan
yang di dalamnya terkandung bahan-bahan yang penting untuk pembangunan”
5. Ikan lele melambangkan “Sikap hidup yang ulet tahan menderita, sabar tapi ulet, bila diganggu berani nyerang dengan
senjata patilnya yang ampuh”
6. Ikan Bandengn melambangkan “otensi komoditi baru bagi Kabupaten Lamongan yang penuh dengan harapan dimasa
depan”
7. Air beriak di dalam tempayan melambangkan “Bahwa air selalu menjadi masalah di daerah ini, dimusim hujan terlalu
banyak air dimusim kemarau kekurangan air”
8. Tempayan Batu melambangkan “Tempat air bersih yang dapat diambil oleh siapapun yang memerlukan dan bahwa
Daerah Lamongan memiliki latar belakang sejarah yang panjang”
9. Padi dan Kapas melambangkan “Kemakmuran rakyat dalam arti kecukupan pangan, sandang dan lain-lainnya”
Bunyi sasanti tersebut ditulis di atas kain warna kuning berbentuk
persegi panjang dengan ujungnya berbentuk runcing ke dalam, dengan
warna tulisan merah. Kain dengan tulisaerah Kabupaten Lamongan yang
paling tinggi martabatnya “Memayu Raharjaning Praja” mengandung
pengertian”berusaha dengan bersungguh-sungguh mencapai kesejahteraan
negara”. Kata memayu sama dengan haggayub yang berarti berusaha
bersungguh-sungguh dengan bekerja keras untuk mencapai sesuatu yang
mulia, tinggi atau besar. Kata raharja berarti sejahtera, serba
berkecukupan, senang dan tentram lahir batin, juga jaya. Kata ning berarti
ada atau nya. Kata praja berarti negara atau bagian dari wilayah negara.
Luas wilayah Kabupaten Lamongan adalah 1.812,8 km², atau menempati sekitar 3,73%
luas wilayah Provinsi Jawa Timur. Secara administratif, Kab. Lamongan terdiri dari 27
kecamatan, yang meliputi 462 desa, 12 kelurahan dan 1.431 dusun. Dalam skenario
pengembangan sistem perwilayahan Jawa Timur, Kabupaten Lamongan termasuk Wilayah
Pengembangan Germakertosusila Plus. Secara geografis, Kab. Lamongan memiliki letak yang
sangat strategis, karena berada pada jalur Pantai Utara yang menghubungkan kabupaten/kota
di wilayah Utara Jawa Timur.
Gambaran Umum Daerah
Kabupaten Lamongan berada dalam perlintasan jalur arteri primer Surabaya-Lamongan-Tuban hingga Jawa Tengah
dan jalan provinsi Mojokerto-Lamongan. Ibukota Kabupaten Lamongan berjarak 44,8 km dari Surabaya,
Ibukota Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Lamongan terletak pada 6º 51’ 54” sampai
dengan 7º 23’ 6” Lintang Selatan dan diantara garis bujur timur
112° 4’ 41” sampai 112° 33’ 12” bujur timur
Batas wilayah administratif Kabupaten
Lamongan adalah:
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kab. Gresik
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten
Jombang dan Kabupaten Mojokerto
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten
Bojonegoro dan Kabupaten Tuban
Secara geografis, Kabupaten Lamongan memiliki letak
yang sangat strategis, karena berada pada jalur Pantai Utara
yang menghubungkan kabupaten/kota di wilayah Utara Jawa
Timur. Kabupaten Lamongan berada dalam perlintasan jalur
arteri primer Surabaya-Lamongan-Tuban hingga Jawa Tengah
dan jalan provinsi Mojokerto-Lamongan. Ibukota Kabupaten
Lamongan berjarak 44,8 km dari Surabaya, Ibukota Provinsi
Jawa Timur.
Wilayah Kabupaten Lamongan dibelah oleh Sungai Bengawan
Solo, dan secara garis besar daratannya dibedakan menjadi tiga karakteristik yaitu :
1. Bagian Tengah Selatan merupakan dataran rendah yang relatif subur yang membentang dari Kecamatan Kedungpring,
Babat, Sukodadi, Pucuk, Lamongan, Deket, Tikung Sugio, Maduran, Sarirejo dan Kembangbahu
2. Bagian Selatan dan Utara merupakan pegunungan kapur berbatu–batu dengan kesuburan sedang. Kawasan ini terdiri
dari Kecamatan Mantup, Sambeng, Ngimbang, Bluluk, Sukorame, Modo, Brondong, Paciran, dan Solokoro.
3. Bagian Tengah Utara merupakan daerah Bonorowo yang merupakan daerah rawan banjir. Kawasan ini meliputi
Kecamatan Sekaran, Laren, Karanggeneng, Kalitengah, Turi, Karangbinangun dan Glagah.
Secara umum keberadaan air di Kabupaten Lamongan
didominasi oleh air permukaan, dimana pada saat musim penghujan dijumpai dalam
jumlah yang melimpah hingga mengakibatkan bencana banjir, namun sebaliknya pada saat musim kemarau disebagian
besar wilayah Kabupaten Lamongan relatif berkurang.
Ketersediaan air permukaan ini sebagian tertampung di waduk-waduk, rawa, embung dan sebagian lagi
mengalir melalui sungai-sungai. Kabupaten Lamongan dilewati oleh 3 buah sungai besar, yaitu Sungai Bengawan Solo
sepanjang ± 68 Km dengan debit rata – rata 531,61 m3/bulan (debit maksimum 1.758,46 m3 dan debit minimum 19,58
m3) yang bermata air di Waduk Gajah Mungkur (Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah), Kali Blawi sepanjang ± 27 Km dan
Kali Lamong sepanjang ± 65 Km yang bermata air di Kabupaten Lamongan. Selain dialiri oleh ketiga
sungai besar tersebut, kondisi hidrologi ditentukan oleh adanya telaga dan mata air
yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan air bersih
dan sarana rekreasi masyarakat.
Penggunaan lahan di Kabupaten Lamongan yang terbesar adalah untuk areal persawahan, dengan rincian sawah
irigasi 45.841 Ha atau 25,29 persen dan sawah tadah hujan seluas 33.052,19 Ha atau 18,23 persen. Pemanfaatan
lahan terbesar berikutnya adalah hutan seluas 33.444,20 Ha atau setara dengan 18,45 persen dari total lahan.
Jenis Penggunaan Lahan Luas (ha) (%)
Tambak 1.380,05 0,76
Sungai 8.760,00 4,83
Waduk 8.719,50 4,81
Tegalan/Ladang 12.838,91 7,08
Pertambangan 1.200,00 0,66
Peruntukan Lainnya (rawa,tanah tandus dll) 5.997,00 3,31
Jumlah 181.280,00 100
Jenis Penggunaan Lahan Luas (ha) (%)
Permukiman 13.030,00 7,19
Sawah Irigasi 45.841,00 25,29
Sawah Tadah Hujan 33052,19 18,23
Perkebunan 9.919,14 5,47
Hutan 33.444,20 18,45
Hutan Rakyat 7.098,01 3,92
Tata Guna Lahan
Jumlah penduduk Kabupaten Lamongan menurut data data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Lamongan tahun 2017 sebanyak 1.360.987 jiwa, terdiri dari 681.587jiwa (50.08 persen) laki laki dan 679.400 jiwa
(49.91persen) perempuan. Dengan Laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,50 %.
No KECAMATAN
TAHUN
2015 2016 2017
1 SUKORAME 20.401 20.957 20.562
2 BLULUK 21.393 22.665 21.831
3 MODO 48.990 47.041 49.433
4 NGIMBANG 46.386 49.844 46.313
5 BABAT 88.958 35.527 88.615
6 KEDUNGPRING 60.167 49.397 59.778
7 BRONDONG 73.790 25.198 74.153
8 LAREN 52.054 41.310 51.801
9 SEKARAN 49.099 68.729 49.142
10 MADURAN 37.329 44.968 37.283
11 SAMBENG 50.384 47.417 51.406
12 SUGIO 60.567 71.180 61.495
13 PUCUK 49.529 52.170 49.979
14 PACIRAN 96.017 42.695 97.208
No KECAMATANTAHUN
2015 2016 2017
15 SOLOKURO 47.086 44.867 48.348
16 MANTUP 43.898 88.406 45.204
17 SUKODADI 55.538 62.052 57.148
18 KARANGGENENG 44.735 55.034 45.554
19 KEMBANGBAHU 47.101 60.186 49.091
20 KALITENGAH 35.429 36.009 35.931
21 TURI 53.198 49.788 54.549
22 LAMONGAN 66.549 49.132 68.173
23 TIKUNG 42.840 94.230 44.479
24 KARANGBINANGUN 40.381 44.442 41.080
25 DEKET 43.608 46.128 44.193
26 GLAGAH 42.525 57.405 43.180
27 SARIREJO 24.314 47.342 25.058
Jumlah 1.342.266 1.354.119 1.360.987
Jumlah Penduduk dan LPP Kab. Lamongan
01Mewujudkan sumber
daya manusia ber-
daya saing melalui
peningkatan kua-litas
pelayanan pendidikan
dan kesehatan
02 03 04Memantapkan sa-
rana dan prasarana
dasar dengan men-
jaga kelestarian
lingkungan
05Mengembangkan per-
ekonomian yang ber-
daya saing dengan
mengoptimalkan
potensi daerah
Memantapkan kehi-
dupan masyarakat
yang tenteram dan
damai dengan
menjunjung tinggi
budaya lokal
Mewujudkan Re-
formasi birokrasi
bagi pemenuhan
pelayanan publik
Visi yang termuat dalam RPJMD merupakan visi Bupati/Wakil Bupati terpilih pada pemilukada yang dilaksanakan
tanggal 9 Desember 2015. dan sejalan dengan arah kebijakan pembangunan daerah yang termuat dalam tahapan ketiga
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kab. Lamongan Tahun 2005-2025 dan RTRW Kab. Lamongan
Tahun 2011-2031, Visi tersebut juga disinergikan dengan RPJMD Provinsi Jatim Tahun 2014-2019 serta RPJM Nasional
Tahun 2015-2019 (NAWACITA). Dari hasil integrasi dan harmonisasi beberapa kebijakan tersebut ditetapkan visi Kab.
Lamongan Tahun 2016-2021
Untuk mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Lamongan 2016-2021, “Terwujudnya Lamongan Lebih
Sejahtera dan Berdaya Saing” ditempuh melalui lima misi
IPM merupakan salah satu ukuran tingkat kesejahteraan masyarakat sebagai outcame pembangunan multi
dimensi dan jangka panjang. IPM juga merupakan Indeks komposit atas Indeks Pendidikan , Indeks Kesehatan dan
Indeks Daya Beli. Capaian IPM Kabupaten Lamongan setiap tahunnya dalam kurun waktu 2011 sampai dengan 2016
senantiasa menunjukkan progress yang cukup signifikan dan sebagaimana tabel dibawah ini :
Salah satu komponen pembentukan IPM
adalah dari dimensi pengetahuan yang diukur
melalui tingkat pendidikan. Dalam hal ini indikator
yang digunakan adalah Rata-rata Lama Sekolah
(Mean Years of Schooling) dan Harapan Lama
Sekolah (Expected Years of Scholing). Pada proses
pembentukan IPM, Rata-rata Lama Sekolah dan
Harapan Lama Sekolah diberi bobot yang sama,
kemudian penggabungan kedua indikator ini
digunakan sebagai Indeks Pendidikan.
Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator ekonomi modern
yang ditujukan untuk mengetahui tingkat kemakmuran masyarakat suatu
wilayah. Pertumbuhan ekonomi suatu negara/daerah/wilayah dihitung
dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun berjalan dengan PDRB
tahun sebelumnya. Pertumbuhan PDRB dapat ditunjukkan berdasarkan
struktur lapangan usaha.
PDRB satuan Th. 2012 Th. 2013 Th. 2014 Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017*
ADHB juta 20,561,689.40 23,012,335.76 25,704,516.02 28,746,240.01 31,708,606.32 34,884,028.80
ADHK juta 18,562,694.73 19,848,838.05 21,099,937.08 22,316,878.03 23,623,792.38 24,953,406.30
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi Lamongan, baik faktor internal maupun faktor
eksternal. Dari sisi eksternal diantaranya kondisi ekonomi global
yang belum membaik serta harga komoditas internasional yang
masih stagnan di level yang rendah. Beberapa indicator
yang turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
Lamongan diantaranya keberhasilan pemerintah
mempertahankan laju inflasi pada level yang rendah.
3.5
7.52 7.36
1.96
1.52
3.12
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Inflasi Tahunan
Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang secara umum. Tingginya laju inflasi juga memberikan dampak
semakin melebarnya tingkat distribusi pendapatan di masyarakat. Inflasi yang tinggi juga berpotensi menghambat
investasi produktif. Secara makro, dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi
terhambat.
Pemerintah Kabupaten Lamongan terus mendorong peningkatan kapasitas SDM untuk mewujudkan
kompetensi melalui pembinaan keterampilan kerja masyarakat, penguatan sarana dan prasarana Balai Latihan Kerja,
serta penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja melalui Job Market Fair.
Dalam rangka perlindungan tenaga kerja, pemerintah terus mengoptimalkan keberadaan Lembaga Kerja
Sama Tripartit (LKST) forum komunikasi dan konsultasi antara pemangku kepentingan tripartit (serikat pekerja,
pengusaha dan Pemerintah) untuk komunikasi, konsultasi dan pertimbangan.
Prestasi ketenagakerjaan Tahun 2017 ditunjukkan dengan diterimanya Penghargaan Pembinaan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) dari Gubernur Jawa Timur untuk Pemerintah Kabupaten Lamongan, dan mendapatkan
penghargaan Zero Accident sebanyak 21 perusahaan
636,182 618,831
644,188 611,621
633,048 621,200
638,330
2011
2013
2015
2017
ANGKATAN KERJA
Jumlah Angkatan Kerja (Orang)Jumlah Penduduk Yang Bekerja (Orang)
27,986 30,806
31,740 26,310 25,952
22,130 26,300
2011
2013
2015
2017
PENGANGGUR
Jumlah Pengangguran (Orang)
4.75
4.93 4.30 4.10
3.56 4.12
th 2012 th 2013 th 2014 th 2015 th 2016 th 2017
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) %
Angka Kemiskinan (%)
16.64 16.12
15.68 15.38 14.89
14.42 13.40 12.55 12.42 12.34 12.05
11.77
11.96 11.38 10.96 11.13 10.76
10.12
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Lamongan Jawa Timur Nasional
Penduduk Miskin (orang)
Garis Kemiskinan (Rp/kapita/bl)
197.900 192.000
186.130 182.600
176.920 171.380
2012 2013 2014 2015 2016 2017
260,787 279,166 289,403 303,780 321,002 335,783
2012 2013 2014 2015 2016 2017
7.05%
3.67%4.97% 5.67% 4.60%
-2.98%
-3.06%
-1.90%
-3.11%-3.13%
Pembangunan urusan pendidikan diprioritaskan untuk
mewujudkan program pendidikan dasar dua belas tahun dan
pendidikan non formal melalui pemenuhan kebutuhan pendidikan
yang merata dan terjangkau. Komitment tersebut ditunjukkan
dengan peningkatan sarana prasarana pendidikan dan tenaga
pendidik serta meningkatkan pelayanan pendidikan. Disamping
itu terus mensosialisasikan secara massif program Gerakan 1821,
dan Gerakan Lamongan Membaca disertai pengembangan
perpustakaan
No Variabel Jumlah
1 Tidak/ Belum sekolah 300.771
2 Belum Tamat SD/Sederajat 98,790
3 Tamat SD/Sederajat 414,941
4 SLTP/Sederajat 254,718
5 SLTA/Sederajat 233,344
6 Diploma I/II 1,062
7 Akademi/Diploma III/Sarjana Muda 8,251
8 Diploma IV/Strata I 46,135
9 Strata II 2,934
10 Strata III 41
Jumlah 1.360.987
Prestasi yang dicapai urusan pendidikan adalah diperolehnya
Prestasi Sekolah Adiwiyata
Nasional yaitu SMP Negeri 1
Mantup dan SMPN 3 Babat.
Kebijakan pembangunan kesehatan pada tahun 2017 diarahkan untuk Pelayanan
Kesehatan Penduduk Miskin, Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Bagi Ibu dan Anak,
Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana serta peningkatan
ketersediaan, keterjangkauan, manfaat mutu obat dan alat kesehatan. Dengan
dicanangkannya Kabupaten Lamongan sebagai Kabupaten ODF oleh Propinsi Jawa Tmur
dan untuk mewujudkan Lamongan Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (ODF-Open
Defecation Free) maka dilaksanakan perilaku budaya hidup bersih dan sehat.
Adapun prestasi yang dicapai adalah diperolehnya penghargaan Swasti Saba Wistara yang merupakan penghargaan
Kabupaten Sehat tipe tertinggi dan Individu Bupati yang Berjasa dalam Pembangunan atas Komitmen dalam Program
Indonesia Bebas Pasung dari Menteri Kesehatan. Selain itu diterimanya penghargaan dari Gubernur Jawa Timur yaitu
Inovasi pelayanan Kesehatan Jiwa dan KBK Forum Aku Cinta Anak
Pembangunan infrastruktur sebagai bagian dari upaya meningkatkan produktivitas dan daya saing rakyat,
infastruktur menjadi kunci utama dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Dengan mempercepat
Pembangunan Infrastruktur prasarana dasar yang diantaranya penyediaan prasarana jalan, sumberdaya air dan prasarana
permukiman yang diarahkan pada peningkatan daya saing perekonomian daerah maupun nasional melalui percepatan
penguatan konektivitas antar wilayah sebagai Fondasi Pembangunan yang Berkualitas sehingga dapat mendukung
tumbuhnya pusat perdagangan dan industri serta menjamin peningkatan aksesibilitas pelayanan infrastruktur yang
memadai bagi seluruh lapisan masyarakat. Sistem transportasi di Kabupaten Lamongan lebih
didominasi oleh transportasi darat termasuk sarana
kereta api dan didukung keberadaan pelabuhan ASDP.
Saat ini telah dikembangkan pelabuhan laut nasional-
internasional oleh PT. Lamongan Shorebase dan
Pelabuhan ASDP di wilayah utara Lamongan. Total
panjang jalan Kabupaten sepanjang 41.116 meter Selain
jalan Kabupaten, Pemerintah Kabupaten Lamongan juga
memberikan perhatian terhadap perkembangan jalan
poros strategis dimana dari total panjang jalan poros
strategis 279.500 mater dan dengan Jumlah jembatan
di jalan Kabupaten sebanyak 236 unit
Sebagai upaya meningkatkan peran perempuan dilakukan melalui Pengarusutamaan Gender yaitu dengan
mengintegrasikan perspektif gender kedalam kebijakan dan program pembangunan untuk mengembangkan kapasitas
kelembagaan mulai dari proses perencanaan, penganggaran, pengambilan keputusan sampai dengan pelaksanaannya. Upaya
tersebut dilakukan untuk mewujudkan pembangunan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh penduduk baik laki-
laki maupun perempuan.
Adapun prestasi yang dicapai untuk pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak adalah
diraihnya penghargaan Kabupaten Layak Anak dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kebijakan Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam Urusan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah mewujudkan
kebijakan responsif gender dalam berbagai bidang pembangunan, serta
memberikan perlindungan anak dalam memenuhi hak atas tumbuh dan
berkembang.
Pembangunan di Kabupaten Lamongan diupayakan terus ditingkatkan tanpa mengabaikan aspek kelestarian
lingkungan hidup. Oleh karena itu setiap proses perencanaan kegiatan, sejak awal sudah harus memperkirakan adanya
perubahan lingkungan akibat diselenggarakannya pembangunan.
Sehubungan dengan itu, Pemerintah Kabupaten Lamongan berupaya memperbaiki kualitas lingkungan hidup,
diantaranya, penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan, pemberdayaan masyarakat melalui green and
clean serta pengendalian pencemaran lingkungan
Penanganan persampahan di Kabupaten Lamongan terpusat di 3 lokasi, yakni Kota Lamongan, Babat dan Paciran-
Brondong, dimana ketiganya telah dilengkapi sarana TPA dengan metode pananganan control landfill, masing-masing
dengan luasan 6.3 Ha (terletak di Desa Tambakrigadung Kecamatan Tikung) untuk Kota Lamongan 0,063 Ha (Desa
Gendongkulon Kecamatan Babat) untuk Kota Babat, dan seluas 0,09 Ha (di Desa Dadapan, Kecamatan Solokuro) untuk Kota
Brondong-Paciran. Adapun penanganan persampahan di tingkat masyarakat dilakukan oleh masyarakat sendiri.
Sampah dari masyarakat dikumpulkan di sebelas TPS (Tempat
Pembuangan Sementara) melalui manajemen yang dikelola oleh masyarakat
sendiri, kemudian sampah yang telah terkumpul tersebut di bawah ke TPA
(Tempat Pembuangan Akhir) dengan menggunakan 6 buah dum truck dengan
produksi 80 M3/hari. Adapun untuk Kota Babat dan Brondong-Paciran
menggunakan container (sebagai TPS). Tersedia 4 kontainer di wilayah Kota
Brondong-Paciran dan 3 kontainer di wilayah Kota Babat, masing-masing
dilayani 1 amrol truck dengan produksi sampah perharinya 30 M3 – 36 M3.
Untuk lokasi TPA Kota Lamongan telah dilengkapi dengan 3 buah boulduzer,
2 unit tanki air 6000 liter sedangkan pada 2 TPA lainnya untuk pekerjaan
perataan dan pemadatan didatangkan boulduzer dari Kota Lamongan.
Guna meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan di Kabupaten
Lamongan diarahkan melalui Pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dasar
pemuda dan Penguatan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda dalam
Perencanaan Pembangunan Desa serta Upaya pencegahan penyalahgunaan
narkoba.
Sedangkan pada bidang olahraga lebih ditingkatkan pada pembinaan
dan pemasyarakatan olah raga dengan di dukung peningkatan sarana dan
prasarana olahraga. Untuk mendorong prestasi olahraga, menjaring bibit-bibit
atlet berbakat dan pembinaaan generasi muda, Pemerintah Daerah setiap 2
tahun sekali menyelenggarakan Pekan Olah Raga Kabupaten (PORKAB).
Prestasi atlet Kabupaten Lamongan Tahun
2017 dalam kejuaraan olahraga ditingkat
propinsi antara lain : Gulat Juara 1 dan 2
Klas 59 Kg, wushu Juara 1 Klas 60 Kg,
Pencak Silat, Juara 1 Klas F Putri Dewasa
70-75 Kg, Juara 1 Klas F Remaja Putra
55-60 Kg.
Urusan kebudayaan memiliki peran yang cukup strategis
dalam melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya yang
ada di masyarakat. Upaya pengembangan budaya daerah
diwujudkan dengan memberikan ruang bagi seniman daerah untuk
berkreasi dan berpartisipasi setiap ada event baik berskala regional
maupun nasional.
Perpustakaan merupakan sarana dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional dan dapat
memberikan kontribusi penting bagi terbukanya akses informasi. Untuk itu dalam rangka meningkatkan budaya
literasi, Pemerintah Kabupaten Lamongan melaksanakan berbagai program dan kegiatan diantaranya
memperbanyak perpustakaan baik di desa maupun pojok baca di area publik.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Lamongan sedang
mengembangkan industri kreatif untuk mendukung industri
pariwisata yang ada. Industri pariwisata telah memberikan
dampak terhadap perekonomian masyarakat dan Pendapatan
Asli Daerah.
Prestasi dibidang pariwisata tahun 2017 ditunjukan
antara lain dengan diraihnya perwakilan Lamongan sebagai
Raki Intelegensia Jawa Timur dan The Best Perfomance pada
acara Festival Makanan Khas Jawa Timur.
Pemerintah Kabupaten Lamongan terus berupaya untuk
meningkatkan iklim investasi dan iklim usaha serta keamanan yang kondusif
melalui. fasilitasi penanaman modal yang disesuaikan dengan kewenangan
daerah, diantaranya : pembangunan infrastruktur, pemberian kemudahan-
kemudahan investasi serta kegiatan promosi potensi unggulan daerah yang
juga merupakan aspek penting dalam membangun investasi berdaya saing.
Mengingat akan begitu besarnya peran penanaman modal atau investasi bagi
pembangunan nasional, maka penanaman modal atau investasi mendapat
perhatian khusus dari pemerintah dan menjadi bagian yang penting dalam
penyelenggaraan perekonomian nasional. Sebab dengan adanya kegiatan
penanaman modal atau investasi dapat mengolah segala potensi ekonomi
yang ada menjadi kekuatan ekonomi riil.
Keberadaan industri di Kabupaten Lamongan
terus berkembang, keberadaan industri merupakan
salah satu indikator kemajuan suatu wilayah karena
sektor industri telah memberikan nilai tambah yang
tinggi dan sekaligus memberikan kesempatan kerja yang
besar, sehingga dianggap merupakan motor penggerak
utama (prime mover) pertumbuhan ekonomi suatu
daerah. Dalam rangka mendorong berkembangnya
industri di Kabupaten Lamongan terutama industri
manufaktur, pemerintah memberikan fasilitas
kemudahan perijinan dan peningkatan infrastruktur.
Disamping itu, Industri Kecil dan Menengah maupun
Industri Rumah Tangga terus didorong agar lebih
berkembang melalui kegiatan pelatihan, fasilitasi
permodalan, pemasaran dan legalisasi usaha.
TahunIndustri Rumah
Tangga
Indusri Kecil
MenengahIndustri Besar
2011 12.802 430 20
2012 13.371 475 25
2013 13.889 495 30
2014 14.413 550 35
2015 14.980 575 40
2016 14.267 1,621 43
Sektor perdagangan merupakan salah satu kontributor terbesar dalam
Produk Domistik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Lamongan. Menyadari arti
penting sektor perdagangan, maka pengembangan kawasan perdagangan dan jasa
yang strategis terutama di wilayah tengah menjadi fokus perhatian disamping
upaya penumbuhan pusat-pusat perdagangan baru malalui pengembangan pasar-
pasar tradisional.
Disamping itu, Pemerintah Kabupaten Lamongan terus berupaya menjaga kelancaran distribusi barang sebagai
upaya menjaga stabilitas harga kebutuhan bahan pokok serta melakukan pembinaan terhadap pedagang kaki lima. hal ini
ditunjang dengan banyak kawasan-kawasan perdagangan dan jasa yang strategis terutama diwilayah Babat, Sukodadi,
Lamongan, Brondong, Paciran dan Ngimbang. Disamping mengembangkan kawasan perdagangan tersebut, Pemerintah
Kabupaten Lamongan juga melakukan perbaikan/ pembangunan terhadap pasar-pasar tradisional/desa agar dapat menjadi
representatif dan sebangai tempat bertransaksi atas produk-produk yang dihasilkan oleh masyarakat pedesaan.
Koperasi dan UMKM merupakan salah satu penopang perekonomian
dan melibatkan banyak pelaku usaha serta tidak rentan terhadap gejolak
perekonomian yang telah terjadi. Namun demikian, pemberdayaan koperasi
dan UMKM terus dilaksanakan melalui berbagai kebijakan untuk
meningkatkan daya saing koperasi dan UMKM.
Koperasi wanita diharapkan bukan saja memotong jalur kemiskinan di
lingkungan wanita saja, namun juga untuk menanamkan jiwa wirausaha dan
nilai-nilai berkoperasi di lingkungan generasi yang akan datang melalui media
keluarga. Pengelolaan koperasi sebaiknya berpedoman pada Tiga Sehat,
yaitu sehat organisasi, sehat usaha, dan sehat mental. Diharapkan
memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat.
Prestasi pelaksanaan urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Tahun 2017 ditunjukan dengan diraihnya Juara I Lomba UKM Berprestasi
Kategori Eksport oleh CV Lembah Hijau dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Potensi perikanan Kabupaten Lamongan tidak hanya dilihat dari panjang pantai yang dimiliki, tetapi juga dari
luasnya lahan di darat yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat untuk mengembangkan budidaya perikanan. Perikanan
telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap perekonomian di Kabupaten Lamongan. Untuk lebih memacu
produksi perikanan telah dilakukan berbagai kegiatan antara lain peningkatan sarana dan prasarana produksi,
pengolahan, pemasaran hasil produksi perikanan, peningkatan SDM serta program pengembangan kawasan minapolitan
baik minapolitan budidaya berpusat di Glagah, maupun minapolitan tangkap berpusat di Brondong. Secara umum
produksi perikanan baik tangkap maupun budidaya terus meningkat, pada tahun 2017 produksi ikan kabupaten lamongan
mencapai 128 ribu 960 ton dan menjadikan Kabupaten Lamongan sebagai penghasil ikan terbesar di Jawa Timur.
Komponen 2014 2015 2016 2017
Produksi ikan
tangkap74.625,40 75.310,50 73.142,00 76.589,56
Produksi Ikan
Budidaya42.346,96 46.604,90 51.302,60 52.371,00
Prestasi pelaksanaan urusan Kelautan dan
Perikanan pada tahun 2017 antara lain juara satu
Lomba Masakan Berbasis Ikan Tingkat Provinsi
Jawa Timur dan juara Harapan 1 Lomba Kreasi
Masakan Berbasis Ikan Kategori Menu
Kudapan/Snack Tingkat Nasional.
Sebagai salah satu potensi unggulan daerah, pertanian telah mampu menjadi kontributor terbesar terhadap
perekonomian Kabupaten Lamongan. Pertanian merupakan salah satu penggerak perekonomian dan menyerap tenga
kerja yang besar. Komoditas unggulan pertanian meliputi PAJALE (padi, jagung dan kedelei), dimana pada tahun 2017
produksi padi mencapai 1 juta 87 ribu 964 ton, jagung sebesar 571 ribu 80 ton dan kedelei sebesar 22 ribu 498 ton.
Pengembangan Kawasan jagung modern yang pada awalnya di desa Banyubang kecamatan Solokuro, saat ini
telah dikembangkan pada 15 kecamatan, dimana pada tahun 2017 telah menunjukkan kinerja yang baik dengan tingkat
produktifitasnya rata rata mencapai 10,74 ton per hektar pada kawasan inti, bahkan tertinggi mencapai 11,87 ton
hektar, hal ini tidak terlepas dari adanya modernisasi pertanian, Peningkatan SDM petani dan pengembangan kawasan
pertanian dengan di dukung oleh pelatihan-pelatihan pengolahan produk jagung untuk lebih meningkatkan nilai
tambah.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah
Kabupaten Lamongan, disamping mampu meningkatkan produksi dan
produktivitas serta menjadikan Kabupaten Lamongan sebagai penghasil padi nomor satu di
Jawa Timur. Dan juga mampu meningkatkan kesejahteraan petani yang diukur oleh Nilai Tukar Petani (NTP), dimana pada
pada tahun 2017 mencapai 104,66 diatas NTP Provinsi Jawa Timur dan Nasional.
Prestasi urusan pertanian ditunjukan dengan dicapainya penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai
Juara I Manteri Teladan pada lomba agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura atas nama Ir. Sawing.
.
Dalam rangka terwujudnya pemanfaatan limbah pertanian terutama jagung, melalui program TERSAPUJAGAT
(Ternak Sapi Usaha Jagung Meningkat) telah terjadi simbiosis mutualisme antara peternak dan petani jagung, sehingga
terwujud zero waste dan peningkatan pendapatan petani. Disisi yang lain program unggulan tersebut telah memberikan
dampak terhadap peningkatan populasi ternak besar, dimana tahun 2017 mencapai 108 ribu 66 ekor yang terdiri dari sapi,
kerbau dan kuda.
Peningkatan populasi ternak telah berdampak peningkatan produksi daging dan telur, pada tahun 2017 produksi
daging mencapai 31 juta 865 ribu 802 kilogram dan telur sebanyak 3 juta 226 ribu 725 kilogram.
Piala Wahana Tata Nugraha Kategori Lalu Lintas Kota Kecil Pemerintah
Pusat (Wakil Presiden)
Inovasi Pelayanan Kesehatan Jiwa dan Pasung Katagori Kesehatan
Pemprov Jawa Timur Gubernur
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Kategori Keuangan
Kepala Badan Pemeriksa Keuangan
Samkarya Parasmya Purnakarya Nugraha Katagori Pemerintahan
dari Prssiden RI
Kabupaten Peduli HAM (Hak Asasi Manusia)
dari Menkopolhukam
Pembina Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) Katagori Keselamatan
Tenaga Kerja Pemprov Jatim
Leadership Award Katagori Kepemimpinan Kepala Daerah
Dari Menteri Dalam Negeri
Nirwasita Tantra (Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang
Berkelanjutan) Menteri Ling. Hidup
Prestasi Kinerja Tertinggi da-lam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Menko polhukam
Individu yg Berjasa dalam Pem-bangunan atas Komitmen dalam Prog.
Indonesia Bebas Pasung Menteri Kesehatan
KBK FACA (Forum Aku Cinta Anak) Katagori Inovasi Kesehatan
Dari Gubernur Jawa Timur
LKPD dengan Standar Pelaporan Tertinggi Katagori Keuangan
Dari Menteri Keuangan
Adipura Katagori Lingkungan Hidup
Dari Menteri Lingkungan Hidup
Swasti Saba Wistara Katagori Kesehatan
Dari Menteri Kesehatan
Top IT dan Telco 2017 Katagori IT
Dari Menteri Sekretaris Negeri
Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LHE AKIP)
Peringkat B Menteri PAN dan RB
Kabupaten Layak Anak Katagori Perlindungan Anak
Menteri PP dan PA