cover depan ipm 2010 4 - bappeda kabupaten gayo luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/ipm/ipm...

129

Upload: trinhnhu

Post on 08-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase
Page 2: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

ISSN : 2089-3760

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

KABUPATEN GAYO LUES

2010

Page 3: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIIIIIIIPPPPPPPPMMMMMMMM KKKKKKKKaaaaaaaabbbbbbbbuuuuuuuuppppppppaaaaaaaatttttttteeeeeeeennnnnnnnGGGGGGGGaaaaaaaayyyyyyyyooooooooLLLLLLLLuuuuuuuueeeeeeeessssssss 22222222000000001111111100000000

ii

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

KABUPATEN GAYO LUES

2010

ISSN :2089-3760

Katalog BPS :4102002.1113

UkuranBuku :21 cm x 15 cm

JumlahHalaman :xi+118Halaman

Naskah :BPS kabupaten Gayo Lues

Penyunting :BPS kabupaten Gayo Lues

GambarKulit :BPS kabupaten Gayo Lues

DiterbitkanOleh :BAPPEDA Kabupaten GayoLues dan

Badan Pusat Statistik Kabupaten Gayo

Lues

DicetakOleh :Badan Pusat Statistik Kabupaten Gayo

Lues

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya

Page 4: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIIIIIIIPPPPPPPPMMMMMMMM KKKKKKKKaaaaaaaabbbbbbbbuuuuuuuuppppppppaaaaaaaatttttttteeeeeeeennnnnnnnGGGGGGGGaaaaaaaayyyyyyyyooooooooLLLLLLLLuuuuuuuueeeeeeeessssssss 22222222000000001111111100000000

iii

KATA SAMBUTAN

Penyusunan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Kabupaten Gayo Lues ini merupakan hasil kerjasama antara

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan

Pusat Statistik Kabupaten GayoLues.

Pada masa lalu, saat ini, dan dimasa mendatang

peran informasi statistik semakin penting dalam

pembangunan. Penerbitan publikasi ini diharapkan dapat

memberikan sumbangsih bagi pembangunan daerah, baik

dari aspek perencanaan maupun evaluasi serta dapat

memperkaya khasanah informasi statistik yang tersedia.

Kepada segenap jajaran Badan Pusat Statistik

Kabupaten Gayo Lues, kami ucapkan terimakasih atas peran

sertanya hingga terwujud penerbitan ini. Semoga kerja sama

yang telah terjalin selama ini dapat ditingkatkan lagi dimasa

yang akan datang.

Akhirnya kami berharap, semoga publikasi ini

bermanfaat bagi semua pihak, kritik dan saran demi

perbaikan dimasa datang sangat kami hargai.

Blangkejeren, November 2011

KEPALA BAPPEDA

KABUPATEN GAYO LUES

H. Abd. Manaf, SE

Pembina Tk I (IV/b)

NIP. 19560806 198003 1 003

Page 5: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIIIIIIIPPPPPPPPMMMMMMMM KKKKKKKKaaaaaaaabbbbbbbbuuuuuuuuppppppppaaaaaaaatttttttteeeeeeeennnnnnnnGGGGGGGGaaaaaaaayyyyyyyyiv

KATA PENGANTAR

Publikasi Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Kabupaten Gayo Lues 2010 menyajikan informasi mengenai

kinerja pembangunan manusia di Kabupaten Gayo Lues

tahun 2010, dengan membandingkan perkembangan

komponen IPM Kabupaten Gayo Lues selama kurun waktu

2009-2010 dalam bentuk indikator komposit. Pada publikasi

ini disajikan juga kinerja pembangunan manusia diseluruh

kabupaten/kota lain dalam Provinsi Aceh tahun 2010

pembanding.

Kepada semua pihak, khususnya kepada Pemerintah

Daerah Kabupaten Gayo Lues dalam hal ini jajaran Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Ka

Gayo Lues yang telah memberikan bantuan dan dukungan

dalam penyusunan publikasi ini kami ucapkan banyak terima

kasih.

Disadari masih terdapat kekurangan dalam publikasi

ini, untuk itu kritik dan saran demi perbaikan di

mendatang senantiasa kami terima dengan tangan terbuka.

Akhir kata, semoga buku ini bermanfaat bagi pengambil

kebijakan dan pengguna data lainnya.

Blangkejeren,November

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN GAYO LUES

Ir. MAIMUN

yyyyyyyyooooooooLLLLLLLLuuuuuuuueeeeeeeessssssss 22222222000000001111111100000000

Publikasi Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

menyajikan informasi mengenai

kinerja pembangunan manusia di Kabupaten Gayo Lues

, dengan membandingkan perkembangan

komponen IPM Kabupaten Gayo Lues selama kurun waktu

dalam bentuk indikator komposit. Pada publikasi

kinerja pembangunan manusia diseluruh

10 sebagai

Kepada semua pihak, khususnya kepada Pemerintah

Daerah Kabupaten Gayo Lues dalam hal ini jajaran Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten

Gayo Lues yang telah memberikan bantuan dan dukungan

dalam penyusunan publikasi ini kami ucapkan banyak terima

Disadari masih terdapat kekurangan dalam publikasi

tik dan saran demi perbaikan dimasa

terima dengan tangan terbuka.

Akhir kata, semoga buku ini bermanfaat bagi pengambil

November 2011

BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN GAYO LUES

Page 6: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIIIIIIIPPPPPPPPMMMMMMMM KKKKKKKKaaaaaaaabbbbbbbbuuuuuuuuppppppppaaaaaaaatttttttteeeeeeeennnnnnnnGGGGGGGGaaaaaaaayyyyyyyyooooooooLLLLLLLLuuuuuuuueeeeeeeessssssss 22222222000000001111111100000000

v

DAFTAR ISI

Hal

KATA SAMBUTAN ....................................................... iii

KATA PENGANTAR . .................................................... iv

DAFTAR ISI ............................................................... v

DAFTAR GAMBAR ...................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................... x

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................... 3

1.2 Tujuan dan Kegunaan ............................... 9

1.3 Sistematika ............................................. 10

BAB II. TINJAUAN UMUM IPM

2.1 Konsep Pembangunan Manusia .................. 15

2.2 Indeks Pembangunan Manusia Indonesia ..... 18

BAB III. METODOLOGI

3.1 Sumber Data ........................................... 23

3.2 Komponen IPM ......................................... 23

3.3 Penghitungan Indeks ................................ 28

3.4 Kecepatan Pertumbuhan IPM (Shortfall) ...... 29

BAB IV. GAMBARAN UMUM

4.1 GambaranUmum Wilayah .......................... 33

4.2 GambaranUmumKependudukan ................. 37

4.2.1. JumlahdanKomposisi

Penduduk ........................................ 37

4.2.2. Persebarandan

KepadatanPenduduk ................................. 38

4.2.3. PendudukMenurutKecamatan ........... 40

4.2.4. FertilitasdanKeluarga

Berencana ............................................... 42

4.2.5. PendudukMiskin .............................. 44

Page 7: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIIIIIIIPPPPPPPPMMMMMMMM KKKKKKKKaaaaaaaabbbbbbbbuuuuuuuuppppppppaaaaaaaatttttttteeeeeeeennnnnnnnGGGGGGGGaaaaaaaayyyyyyyyooooooooLLLLLLLLuuuuuuuueeeeeeeessssssss 22222222000000001111111100000000

vi

4.3 PotensiSosialEkonomi ................................ 45

4.3.1. PotensiSosial ................................... 45

4.3.2. PotensiEkonomi ............................... 55

BAB V. IPM KABUPATEN GAYO LUES

5.1 KomponenPenghitungan IPM ...................... 61

5.1.1. AngkaHarapanHidup ........................ 61

5.1.2. Angka Melek Huruf & Rata-Rata Lama

Bersekolah ............................................... 67

5.1.3. DayaBeli ......................................... 72

5.2 IPM Kabupaten Gayo Lues.......................... 74

5.2.1. IPM Kabupaten Gayo Lues Tahun

2009-2010 ............................................... 74

5.2.1. Perbandingan IPM

Antarkabupaten/kota ......................... 76

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan .............................................. 85

6.2 Saran-saran ............................................. 86

DAFTAR PUSTAKA ...................................................... 89

LAMPIRAN ................................................................. 93

DAFTAR ISTILAH PENTING .......................................... 113

Page 8: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIIIIIIIPPPPPPPPMMMMMMMM KKKKKKKKaaaaaaaabbbbbbbbuuuuuuuuppppppppaaaaaaaatttttttteeeeeeeennnnnnnnGGGGGGGGaaaaaaaayyyyyyyyooooooooLLLLLLLLuuuuuuuueeeeeeeessssssss 22222222000000001111111100000000

vii

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 4.1. Distribusi Luas Wilayah Kabupaten Gayo

LuesMenurut PenggunaanLahan, Tahun

2009 ..................................................... 34

Gambar 4.2. Distribusi Luas Wilayah KabupatenGayo

LuesMenurut Kecamatan, Tahun 2009 ...... 35

Gambar 4.3. Jarak Ibukota Kecamatan ke Ibu Kota

Kabupaten: Blangkejeren, Tahun 2010 ..... 36

Gambar 4.4. PiramidaPenduduk KabupatenGayo Lues,

Tahun 2010 ........................................... 37

Gambar 4.5. Kepadatan Penduduk Kabupaten Gayo

Lues Menurut Kecamatan, Tahun 2010 ..... 39

Gambar 4.6. Distribusi Penduduk Kabupaten Gayo Lues

Menurut Kecamatan, Tahun 2010 ............. 40

Gambar 4.7. Penduduk Kabupaten Gayo Lues Menurut

Kecamatan, Tahun 2010 ......................... 41

Gambar 4.8. Persentase Perempuan Usia Reproduksi

yang Berstatus Kawin Menurut Metode

Kontrasepsi yang Digunakan, Tahun 2010 . 43

Gambar 4.9. Persentase penduduk Miskin,Tahun 2005-

2010 ..................................................... 44

Gambar 4.10. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Menurut Jenis Kelamin, Tahun 2010 ......... 46

Page 9: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIIIIIIIPPPPPPPPMMMMMMMM KKKKKKKKaaaaaaaabbbbbbbbuuuuuuuuppppppppaaaaaaaatttttttteeeeeeeennnnnnnnGGGGGGGGaaaaaaaayyyyyyyyooooooooLLLLLLLLuuuuuuuueeeeeeeessssssss 22222222000000001111111100000000

viii

Gambar 4.11. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Provinsi Aceh, Tahun 2010 ....................... 47

Gambar 4.12. Persentase penduduk usia 10 tahun

keatasMenurut Pendidikan Tertinggi yang

Ditamatkan,Tahun 2010 .......................... 48

Gambar 4.13. Angka Partisipasi Sekolah Penduduk Usia

SekolahMenurut Jenis Kelamin, Tahun

2010 ..................................................... 50

Gambar4.14. PersentaseRumahTanggaMenurutSumber

Air Minum, Tahun 2010 ........................... 52

Gambar 4.15.

............................................................ PersentaseRumahTanggaMenurutFasilitasTempat

Gambar 4.16. PersentasePenduduk yang

MengalamiKeluhanKesehatandan Rata-rata

Lama Sakit, Tahun 2010 .......................... 54

Gambar 4.17. Peranan Sektor Ekonomi dalam

Pembentukan PDRB Kabupaten

GayoLues,Tahun 2006–2010 .................... 56

Gambar 4.18. PertumbuhanEkonomi, Tahun 2006–2010 .. 57

Gambar 5.1. Angka Harapan Hidup, Tahun 2009–2010 .. 61

Gambar 5.2. Angka Harapan Hidup Kabupaten/Kota di

Provinsi Aceh, Tahun 2009-2010 .............. 62

Gambar 5.3. Balita Menurut Penolong Kelahiran

Terakhir, Tahun 2009-2010 ..................... 64

Page 10: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIIIIIIIPPPPPPPPMMMMMMMM KKKKKKKKaaaaaaaabbbbbbbbuuuuuuuuppppppppaaaaaaaatttttttteeeeeeeennnnnnnnGGGGGGGGaaaaaaaayyyyyyyyooooooooLLLLLLLLuuuuuuuueeeeeeeessssssss 22222222000000001111111100000000

ix

Gambar 5.4. Persentase Balita Umur 2-4 Tahun Menurut

Lama Disusui, Tahun 2010 ...................... 65

Gambar 5.5. Persentase Balita yang Pernah Mendapat

Imunisasi BCG, DPT, Polio, Campak, dan

Hepatitis B, Tahun 2010 .......................... 66

Gambar 5.6. Angka Melek Huruf Menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh, Tahun

2009-2010 ............................................ 68

Gambar 5.7. Rata-rata Lama Sekolah Menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh, Tahun

2009-2010 ............................................ 69

Gambar 5.8. Angka Partisipasi Sekolah Menurut

Kelompok Usia Sekolah, Tahun 2010 ........ 71

Gambar 5.9. Pengeluaran Riil Perkapita

Disesuaikan,Tahun 2005-2010 ................. 73

Gambar 5.10. Perkembangan IPM Kabupaten Gayo Lues

dan Provinsi Aceh,Tahun 2009-2010 ......... 74

Gambar 5.11. Posisi IPM Kabupaten/Kota Dibandingkan

dengan IPM Aceh, Tahun 2009-2010 ........ 76

Gambar 5.12. Urutan IPM Kabupaten/Kota Se-

ProvinsiAceh, Tahun 2009-2010 ............... 77

Gambar 5.13. Pengelompokan IPM BerdasarkanNilai dan

Perubahannya (Shortfall) ........................ 78

Gambar 5.14. IPM Kabupaten/Kota Tahun 2010

danPerubahan (Shortfall), Tahun 2009-

2010 ..................................................... 80

Page 11: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIIIIIIIPPPPPPPPMMMMMMMM KKKKKKKKaaaaaaaabbbbbbbbuuuuuuuuppppppppaaaaaaaatttttttteeeeeeeennnnnnnnGGGGGGGGaaaaaaaayyyyyyyyooooooooLLLLLLLLuuuuuuuueeeeeeeessssssss 22222222000000001111111100000000

x

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Tabel 1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan di

Kabupaten Gayo Lues, Tahun 2009 .............. 93

Tabel 2. Luas Wilayah (Berdasarkan UU No.4 tahun

2002) dan Jumlah Desa Menurut Kecamatan

di Kabupaten Gayo Lues, Tahun 2009 ........... 94

Tabel 3. Data Kondisi Ruas Jalan Nasional, Provinsi,

dan Kabupaten di Kabupaten Gayo Lues,

Tahun 2010 ............................................... 94

Tabel 4. Jarak dari Ibukota Kecamatan ke Ibukota

Kabupaten dan Provinsi, Tahun 2010 ............ 95

Tabel 5. Jumlah Penduduk Kabupaten Gayo Lues

Menurut Umur dan Jenis Kelamin, Tahun

2010 ......................................................... 96

Tabel6. Jumlah Penduduk Kabupaten Gayo Lues

Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin, Tahun

2010 ......................................................... 97

Tabel 7. Jumlah, Persentase dan Garis Kemiskinan,

Tahun 2005-2010 ....................................... 97

Tabel 8. Persentase Angkatan Kerja dan Pengangguran

Terbuka Provinsi Aceh, Tahun 2010 .............. 98

Tabel 9. Peranan Sektor Ekonomi dalam Pembentukan

PDRB Kabupaten Gayo Lues, Tahun 2006-

2010 ......................................................... 99

Page 12: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIIIIIIIPPPPPPPPMMMMMMMM KKKKKKKKaaaaaaaabbbbbbbbuuuuuuuuppppppppaaaaaaaatttttttteeeeeeeennnnnnnnGGGGGGGGaaaaaaaayyyyyyyyooooooooLLLLLLLLuuuuuuuueeeeeeeessssssss 22222222000000001111111100000000

xi

Tabel 10. Angka Harapan Hidup Kabupaten/kota di

Provinsi Aceh, Tahun 2006-2010 ................... 100

Tabel 11. Angka Melek Huruf Menurut Kabupaten/kota

di Provinsi Aceh, Tahun 2006-2010 ............... 101

Tabel 12. Rata-rata Lama Sekolah Menurut

Kabupaten/kota di Provinsi Aceh, Tahun

2006-2010 ................................................. 102

Tabel 13. Angka Partisipasi Sekolah Menurut Kelompok

Usia Sekolah di Provinsi Aceh, Tahun 2010 ..... 103

Tabel 14. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Keatas

Menurut ijazah/STTB yang dimiliki, Tahun

2010 ......................................................... 104

Tabel 15 Pengeluaran Riil Per Kapita Disesuaikan

Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh,

Tahun 2006-2010 ....................................... 105

Tabel 16. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan

Reduksi Shortfall Menurut Kabupaten/Kota,

Tahun 2009-2010 ....................................... 106

Tabel 17. IPM Menurut Kategori (Provinsi Aceh) dan

Kabupaten/Kota, Tahun 2009-2010 ............... 107

Tabel 18. IPM 2010, Perubahan ShortfallTahun 2009-

2010, dan Letak Kuadran ............................. 108

Tabel 19. Konversi Lama Sekolah dengan Jenjang

Pendidikan ................................................. 109

Tabel 20. Tabel Komoditi Terpilih Untuk Menghitung

Paritas Daya Beli (PPP) ................................ 110

Page 13: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIIIIIIIPPPPPPPPMMMMMMMM KKKKKKKKaaaaaaaabbbbbbbbuuuuuuuuppppppppaaaaaaaatttttttteeeeeeeennnnnnnnGGGGGGGGaaaaaaaayyyyyyyyooooooooLLLLLLLLuuuuuuuueeeeeeeessssssss 22222222000000001111111100000000

xii

Tabel 21. IPM/Human Development Index Beberapa

Negara, Tahun 2010 ................................... 111

Page 14: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

1

Page 15: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

2

Page 16: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Secara sederhana pembangunan dapat dimaknai

sebagai usaha atau proses untuk melakukan perubahan ke

arah yang lebih baik. Dalam pelaksanaannya Pembangunan

bersifat multidimensi dan memiliki berbagai kompleksitas

masalah. Proses pembangunan terjadi di semua aspek

kehidupan masyarakat, baik aspek ekonomi, politik, sosial,

maupun budaya.

Pada awal pemikiran tentang pembangunan seringkali

dijumpai pemahaman yang mengasosiasikan pembangunan

dengan perkembangan, pembangunan dengan modernisasi,

bahkan pembangunan dengan westernisasi. Secara historis,

ahli-ahli ekonomi Barat telah memperkenalkan konsep

pembangunan kepada negara-negara yang baru merdeka

paska Perang Dunia II, yang bertujuan untuk melakukan

modernisasi dengan berfokus pada 4 isu sentral, yaitu: (1)

pertumbuhan, (2) akumulasi kapital, (3) transformasi

struktural, dan (4) peran dominan pemerintah. Model

pemikiran ini telah mengantarkan sejumlah negara sedang

berkembang memasuki tahapan modernisasi dan

industrialisasi sebagai titik lompatan menuju kehidupan yang

maju dan sejahtera.

Namun paradigma pembangunan tersebut banyak

menuai kritik karena hasil dari pembangunan telah

Page 17: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

PPeennddaahhuulluuaann

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

4

menciptakan pula ketimpangan dan kesenjangan, kerusakan

ekologi, serta membelenggu kebebasan asasi manusia.

Paradigma pembangunan yang bersifat materialistik ini

mengukur pencapaian hasil pembangunan hanya dari aspek

fisik yang dikuantifikasi dalam perhitungan matematik dan

angka statistik, sehingga cenderung mengabaikan dimensi

manusia sebagai subyek utama pembangunan dan

menegasikan harkat dan martabat kemanusiaan.

Pemikiran kontemporer mengenai pembangunan telah

menempatkan kembali manusia sebagai subyek atau pusat

dari proses pembangunan. Lembaga PBB yang dibentuk

untuk menangani masalah pembangunan (United Nations

Development Program/UNDP) telah membuat definisi khusus

mengenai pembangunan manusia sebagai suatu proses

untuk memperluas pilihan-pilihan bagi manusia (a process of

enlarging people’s choices). Dalam konsep tersebut manusia

ditempatkan sebagai tujuan akhir (the ultimate end),

sedangkan upaya pembangunan dipandang sebagai sarana

untuk mencapai tujuan itu. Tujuan utama dari pembangunan

adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi

penduduknya untuk menikmati umur panjang, sehat dan

menjalankan kehidupan yang produktif. Premis penting yang

dikembangkan dalam pembangunan manusia adalah

mengutamakan manusia sebagai pusat perhatian (bukan

sebagai alat (instrument) dan memperbesar pilihan-pilihan

bagi manusia secara keseluruhan (tidak hanya terbatas pada

peningkatan pendapatan atas aspek ekonomi semata).

Page 18: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

5

Konsep pembangunan manusia yang diprakarsai dan

ditunjang oleh UNDP ini mengembangkan suatu indikator

yang dapat menggambarkan perkembangan pembangunan

manusia secara terukur dan representatif, yang dinamakan

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/Human Development

Index (HDI). IPM diperkenalkan pertama sekali pada tahun

1990. IPM mencakup tiga komponen yang dianggap

mendasar bagi manusia dan secara operasional mudah

dihitung untuk menghasilkan suatu ukuran yang

merefleksikan upaya pembangunan manusia. Ketiga

komponen tersebut adalah peluang hidup (longevity),

pengetahuan (knowledge) dan hidup layak (decent living).

Peluang hidup dihitung berdasarkan angka harapan hidup

ketika lahir; pengetahuan diukur berdasarkan rata-rata lama

sekolah dan angka melek huruf penduduk berusia 15 tahun

keatas; dan hidup layak diukur dengan pengeluaran per

kapita yang didasarkan pada paritas daya beli (purchasing

power parity).

Kedudukan dan peran IPM dalam konteks perencanaan

daerah dinilai sangat penting. Bahkan, pemerintah telah

menetapkan IPM sebagai salah satu variabel/indikator dalam

pembagian Dana Alokasi Umum (DAU) untuk daerah. Dalam

Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 tentang Dana

Perimbangan, khususnya Pasal 40 ayat (1) disebutkan bahwa

DAU untuk suatu daerah dialokasikan berdasarkan formula

yang terdiri atas celah fiskal dan alokasi dasar. Lebih lanjut,

ayat (2) menyatakan bahwa celah fiskal sebagaimana

Page 19: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

PPeennddaahhuulluuaann

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

6

dimaksud pada ayat (1) merupakan selisih antara kebutuhan

fiskal dan kapasitas fiskal. Sementara ayat (3) menyebutkan,

bahwa kebutuhan fiskal sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) diukur dengan menggunakan variabel jumlah penduduk,

luas wilayah, Indeks Kemahalan Konstruksi, Produk

Domestik Regional Bruto per kapita, dan Indeks

Pembangunan Manusia.

Formula yang serupa juga diterapkan Pemerintah

Provinsi Aceh dalam pengalokasian dana Otonomi Khusus

(Otsus) bagi Pemerintah Kabupaten/kota. Hal ini tersirat

dalam Qanun Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara

Pengalokasian Tambahan Dana Bagi Hasil Minyak dan Gas

Bumi dan Penggunaan Dana Otonomi Khusus. Dalam Pasal

11 ayat (1), (2), dan (3) disebutkan sebagai berikut:

(1) Pengalokasian Dana Otonomi Khusus sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 8 dilakukan dengan

perimbangan sebagai berikut :

a. Paling banyak 40% (empat puluh persen)

dialokasikan untuk program dan kegiatan

pembangunan Aceh;

b. Paling sedikit 60% (enam puluh persen)

dialokasikan untuk program dan kegiatan

pembangunan kabupaten/kota.

(2) Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

dibagi antar kabupaten/kota setiap tahun dengan

menggunakan suatu formula yang memperhatikan

Page 20: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

7

keseimbangan kemajuan pembangunan antar

kabupaten/kota.

(3) Formula perhitungan besaran alokasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) menggunakan beberapa indikator

seperti jumlah penduduk, luas wilayah, Indeks Pembangunan

Manusia (IPM), Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) dan

indikator lainnya yang relevan.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

IPM mengukur pencapaian keseluruhan dari suatu

wilayah dalam tiga dimensi dasar pembangunan manusia,

yaitu lamanya hidup, pengetahuan dan standar hidup yang

layak. Ketiganya diukur dengan angka harapan hidup,

pencapaian pendidikan dan pengeluaran per kapita yang

didasarkan pada paritas daya beli. IPM adalah suatu

ringkasan dan bukan suatu ukuran komprehensif dari

pembangunan manusia (UNDP Human Development Report-

HDR, 2001). Dengan kata lain, IPM merupakan indeks

komposit yang dihitung sebagai rata-rata sederhana dari

indeks harapan hidup (e0), indeks pendidikan (melek huruf

dan rata-rata lama sekolah), dan indeks standar hidup layak.

Komponen dan Indikator IPM

Komponen IPM adalah peluang hidup (longevity),

pengetahuan (knowledge), dan standar hidup layak (decent

living). Peluang hidup diukur dengan angka harapan hidup

atau e0 yang dihitung menggunakan metode tidak langsung

Page 21: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

PPeennddaahhuulluuaann

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

8

(metode Brass, varian Trussel) berdasarkan variabel rata-

rata anak lahir hidup dan rata-rata anak yang masih hidup.

Komponen pengetahuan diukur dengan angka melek

huruf dan rata-rata lama sekolah yang dihitung berdasarkan

data Survei Sosial dan Ekonomi Nasional Modul KOR

(susenas KOR). Sebagai catatan, UNDP dalam publikasi

tahunan HDR sejak 1995 menggunakan indikator partisipasi

sekolah dasar, menengah, dan tinggi sebagai pengganti rata-

rata global. Indikator angka melek huruf diperoleh dari

variabel kemampuan membaca dan menulis, sedangkan

indikator rata-rata lama sekolah dihitung dengan

menggunakan dua variabel secara simultan; yaitu,

tingkat/kelas yang sedang/pernah dijalani dan jenjang

pendidikan tertinggi yang ditamatkan.

Komponen standar hidup layak diukur dengan indikator

rata-rata konsumsi riil yang telah disesuaikan. Sebagai

catatan, UNDP menggunakan indikator PDB per kapita riil

yang telah disesuaikan (Adjusted Real GDP per Capita)

sebagai ukuran komponen tersebut karena tidak tersedia

indikator lain yang lebih baik untuk keperluan perbandingan

antar negara.

Indikator Pembangunan Manusia (IPM) merupakan

salah satu indikator penting yang dapat digunakan dalam

perencanaan dan evaluasi pembangunan, baik pada tingkat

nasional maupun pada tingkat daerah. Indikator ini

dipopulerkan oleh United Nations Development Program

(UNDP) melalui Laporan Pembangunan Manusia (Human

Page 22: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

9

Development Report-HDR) yang diterbitkan pertama kali

pada tahun 1990 (HDR, 1990). Sejak tahun 1990, UNDP

mengadopsi suatu paradigma baru mengenai pembangunan,

yang disebut Paradigma Pembangunan Manusia (PPM). Hal

ini berbeda dengan paradigma pembangunan sebelumnya,

yang menekankan pada pertumbuhan ekonomi yang

menempatkan pendapatan (diukur dengan GNP atau GDP per

kapita) sebagai ukuran hasil pembangunan.

Namun demikian konsep IPM dapat dianggap sebagai

suatu konsep yang lebih komprehensif karena disamping

memperhitungkan keberhasilan pembangunan manusia dari

aspek non ekonomi, juga memperhitungkan keberhasilan

pembangunan manusia dari aspek ekonomi. IPM merupakan

indeks komposit yang digunakan untuk mengukur upaya

program pembangunan dari aspek manusia. IPM mencakup

tiga bidang pembangunan manusia yang dianggap paling

mendasar, yaitu usia hidup, pengetahuan, dan hidup layak.

Publikasi ini dimaksudkan untuk memberikan

penjelasan tentang konsep, komponen-komponen, metode

penghitungan, dan peranan IPM untuk program

pembangunan daerah, khususnya bagi pembangunan daerah

di Kabupaten Gayo Lues.

1.2. Tujuan dan Kegunaan

Penyusunan publikasi IPM ini diharapkan mampu

menyajikan pencapaian dan perbandingan kinerja

pembangunan manusia sesuai perspektif UNDP di Kabupaten

Page 23: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

PPeennddaahhuulluuaann

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

10

Gayo Lues khususnya selama kurun waktu 2009-2010.

Selain itu IPM Kabupaten Gayo Lues juga diharapkan mampu

memberikan opini kepada pemerintah daerah setempat

sebagai decision maker dalam berbagai kebijakan program

pembangunan.

1.3. Sistematika

Analisis ini akan dikemas menjadi enam bab mulai dari

Pendahuluan hingga Kesimpulan dengan susunan sebagai

berikut:

1. Bab I. PENDAHULUAN, akan menguraikan mengenai

latar belakang dan tujuan analisis serta pengertian

Indeks Pembangunan Manusia secara umum.

2. Bab II. TINJAUAN UMUM IPM, membahas mengenai

penghitungan IPM serta perkembangan studi ini

terutama yang sudah dilakukan oleh UNDP yang

bekerja sama dengan BPS dan Bappenas.

3. Bab III. METODOLOGI, membahas mengenai sumber

data, konsep-konsep yang digunakan, serta metode

penghitungan dan analisis.

4. Bab IV. GAMBARAN UMUM, yang membahas

mengenai gambaran umum wilayah Kabupaten Gayo

Lues serta potensi sosial ekonomi yang terdapat

didalamnya.

5. Bab V. IPM KABUPATEN GAYO LUES, akan membahas

mengenai komponen IPM dan perkembangan IPM

Page 24: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

11

Kabupaten Gayo Lues selama 2009-2010 serta

perbandingannya dengan Provinsi Aceh serta

kabupaten lain di Provinsi Aceh.

6. Bab VI. KESIMPULAN DAN SARAN, berisi kesimpulan

dan berbagai saran kebijakan.

Penyusunan analisis ini juga dilengkapi dengan lampiran-

lampiran untuk memperjelas pembahasan yang telah

disajikan dalam bab-bab sebelumnya.

Page 25: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

13

Page 26: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

14

Page 27: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

15

BAB II

TINJAUAN UMUM IPM

2.1. Konsep Pembangunan Manusia

Menurut UNDP (1990:1), pembangunan manusia

adalah suatu proses untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi

manusia (a process of enlarging people’s choices). Dari

definisi ini dapat ditarik kesimpulan bahwa fokus

pembangunan suatu negara adalah penduduk karena

penduduk adalah kekayaan nyata suatu negara. Konsep atau

definisi pembangunan manusia tersebut pada dasarnya

mencakup dimensi pembangunan yang sangat luas. Definisi

ini lebih luas dari definisi pembangunan yang hanya

menekankan pada pertumbuhan ekonomi. Dalam konsep

pembangunan manusia, pembangunan seharusnya dianalisis

serta dipahami dari sudut manusianya, bukan hanya dari

pertumbuhan ekonominya. Sebagaimana dikutip dari UNDP

(1995:118), sejumlah premis penting dalam pembangunan

manusia diantaranya adalah:

• Pembangunan harus mengutamakan penduduk sebagai

pusat perhatian;

• Pembangunan dimaksudkan untuk memperbesar

pilihan-pilihan bagi penduduk, tidak hanya untuk

meningkatkan pendapatan mereka; oleh karena itu,

konsep pembangunan manusia harus terpusat pada

penduduk secara keseluruhan, dan bukan hanya pada

aspek ekonomi saja;

Page 28: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

TTiinnjjaauuaann UUmmuumm IIPPMM

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

16

• Pembangunan manusia memperhatikan bukan hanya

pada upaya meningkatkan kemampuan (kapabilitas)

manusia tetapi juga pada upaya-upaya memanfaatkan

kemampuan manusia tersebut secara optimal;

• Pembangunan manusia didukung empat pilar pokok,

yaitu: produktivitas, pemerataan, kesinambungan, dan

pemberdayaan; dan

• Pembangunan manusia menjadi dasar dalam penentuan

tujuan pembangunan dan dalam menganalisis pilihan-

pilihan untuk mencapainya.

Untuk itu diperlukan suatu indikator komposit yang

dapat menggambarkan perkembangan pembangunan

manusia secara berkelanjutan. IPM adalah suatu indikator

pembangunan manusia yang mencakup tiga komponen yang

dianggap mendasar bagi manusia. Ketiga aspek tersebut

berkaitan dengan peluang hidup (longevity), pengetahuan

(knowledge), dan hidup layak (decent living). Peluang hidup

dihitung berdasarkan angka harapan hidup ketika lahir;

pengetahuan diukur berdasarkan rata-rata lama sekolah dan

angka melek huruf penduduk usia 15 tahun keatas; dan

hidup layak diukur dengan pengeluaran per kapita yang

didasarkan pada Purchasing Power Parity (paritas daya beli

dalam rupiah).

Konsep IPM berhasil diterapkan untuk

memeringkatkan negara-negara yang secara keseluruhan

dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok besar. Kelompok

pertama adalah negara-negara yang tingkat pembangunan

Page 29: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

17

manusianya rendah (IPM = 0-0,5), menengah (IPM = 0,50-

0,79), dan negara dengan tingkat pembangunan manusia

yang tinggi (IPM = 0,8-1,0). Namun perlu dicatat bahwa IPM

hanya mengukur tingkat pembangunan manusia relatif,

bukan absolut, dan fokusnya adalah pada hasil akhir

pembangunan (ketahanan hidup, pengetahuan dan

kebebasan pilihan materi atau kualitas standar hidup)

bukannya sarana (pendapatan atau GNP per kapita semata).

Meskipun banyak kritik dan kelemahan yang

dikemukakan oleh banyak pihak terhadap IPM, namun

konsep IPM sesungguhnya masih dapat digunakan dan

dimanfaatkan. Apalagi jika dibarengi dengan ukuran-ukuran

ekonomi tradisional seperti pendapatan perkapita. Tiga

kriteria IPM yakni ketahanan hidup, pendidikan, dan kualitas

hidup fisik mampu membantu mengungkap pemahaman kita

akan aspek-aspek penting dari pembangunan (Todaro,

2002).

Indikator ini digunakan untuk mengukur peringkat

kesejahteraan di sekitar 169 negara. Indeks Pembangunan

Manusia juga bisa diartikan untuk mengukur kemajuan

jangka panjang. Adapun hal-hal yang dipertimbangkan

dalam mengkalkulasikan Indeks Pembangunan Manusia ada

4 faktor yaitu: angka harapan hidup, tingkat melek huruf,

tingkat partisipasi penduduk dalam pendidikan dan

pendapatan per kapita. Jadi, dalam Indeks Pembangunan

Manusia, kalau kita melihat pada pendapatan per kapita saja,

itu hanya melihat kemajuan atau status ekonomi negara

Page 30: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

TTiinnjjaauuaann UUmmuumm IIPPMM

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

18

berdasarkan pendapatan per tahun. Kalau seperti

berdasarkan besaran empat faktor tersebut, dimensinya jauh

lebih beragam. Karena yang dipentingkan di sini ialah

kualitas hidup (Suhartono, 2006).

2.2. Indeks Pembangunan Manusia Indonesia

Kemiskinan telah membatasi hak rakyat untuk (1)

memperoleh pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan; (2)

Hak rakyat untuk memperoleh perlindungan hukum; (3) Hak

rakyat untuk memperoleh rasa aman; (4) Hak rakyat untuk

memperoleh akses atas kebutuhan hidup (sandang, pangan,

dan papan) yang terjangkau; (5) Hak rakyat untuk

memperoleh akses atas kebutuhan pendidikan; (6) Hak

rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan kesehatan;

(7) Hak rakyat untuk memperoleh keadilan; (8) Hak rakyat

untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan publik

dan pemerintahan; (9) Hak rakyat untuk berinovasi; (10)

Hak rakyat menjalankan hubungan spiritualnya dengan

Tuhan; dan (11) Hak rakyat untuk berpartisipasi dalam

menata dan mengelola pemerintahan dengan baik (Sahdan,

2005).

Berdasarkan Laporan Pembangunan Manusia Global

(LPM) tahun 2009 yang dikeluarkan oleh UNDP, IPM

Indonesia berada pada peringkat ke-111 dari 182 negara.

Sebenarnya, dari tahun ke tahun nilai IPM Indonesia selalu

naik, tetapi kenaikan tersebut belum cukup mendongkrak

secara signifikan posisi peringkat IPM Indonesia. Sejak 2004

Page 31: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

19

angka IPM Indonesia tercatat sebesar 0,714, kemudian naik

menjadi 0,723 (2005), 0,729 (2006) dan 0,734 (2007).

Mengikuti perkembangan dan kompleksitas

pembangunan di banyak negara LPM Global tahun 2010 ini

memperkenalkan IPM reformasi dengan indikator baru, yaitu

lamanya kehidupan yang sehat, pendidikan dalam expected

years of schooling (lama harapan sekolah) dikombinasikan

dengan means years of schooling (lama rata-rata sekolah)

serta kehidupan layak yang diukur lewat Gross National

Income (GNI), bukan sekedar GDP yang menafikan

banyaknya produksi domestik yang sebagian keuntungannya

mengalir ke luar negeri serta menutupi kesenjangan antar

individu.

Menggunakan indikator dan metodologi baru ini, pada

tahun 2010, Indonesia masuk dalam kelompok menengah

dengan nilai IPM 0,600, dengan peringkat 108 dari 169

negara yang dinilai. Penilaian dalam rentang waktu 1980-

2010 karena dalam jangka pendek beberapa indikator IPM

tidak berubah secara cepat dalam mengantisipasi perubahan

kebijakan, terutama terkait lama pendidikan dan usia

harapan hidup.

Pada rentan waktu 30 tahun, nilai IPM Indonesia

meningkat dari 0,390 menjadi 0,600, sebuah peningkatan

sebesar 54 persen atau rata-rata 1,4 persen per tahun.

Dalam kurun waktu tersebut, angka harapan hidup

meningkat 19 persen, sementara GNI per kapita meningkat

180 persen. Penilaian jangka panjang, juga bermanfaat

Page 32: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

TTiinnjjaauuaann UUmmuumm IIPPMM

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

20

ketika memperbandingkannya dengan negara-negara

tetangga atau secara regional. Pada tahun 1980, untuk

kawasan Asia dan Pasifik, Indonesia bersama China,

Vietnam, India dan Thailand memiliki nilai IPM yang (hampir)

sama.

Namun setelah itu hingga 2010, negara-negara

tersebut mengalami perkembangan yang berbeda. Nilai IPM

Indonesia sebesar 0,600, masuk dalam kategori negara-

negara berkembang kelompok menengah yang bernilai rata-

rata 0,592. Dari kawasan Asia dan Pasifik, negara yang nilai

IPM-nya “bertetangga” dengan Indonesia, adalah Vietnam

dan India masing-masing dengan peringkat 113 dan 119.

Di ASEAN Indonesia berada pada posisi ke-6. Posisi

Indonesia ini jauh dibawah Singapura yang menempati

urutan ke 27, Brunei Darussalam (37), Malaysia (57),

Thailand (92), dan Philipina (97). IPM Indonesia hanya

0,600, jauh dibawah Singapura (0,846), Brunei Darussalam

(0,805), Malaysia (0,744), Thailand (0,654), dan Philipina

(0,638). Sebaliknya Indonesia unggul atas beberapa negara

ASEAN lain seperti: Vietnam (0,572), Laos (0,497), Kamboja

(0,494), dan Myanmar (0,451).

Posisi pertama IPM di dunia adalah Norwegia yang

mempunyai IPM sebesar 0,938. Disusul Australia di peringkat

kedua dengan IPM sebesar 0,937 dan Selandia Baru pada

posisi berikutnya (0,907). Sebaliknya IPM terendah adalah

negara Zimbabwe (0,140), Repubik Demokrasi Kongo

(0,239) dan Nigeria (0,261).

Page 33: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

21

Page 34: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

22

Page 35: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

23

BAB III

METODOLOGI

3.1. Sumber Data

Sumber data utama yang digunakan dalam

penyusunan IPM ini adalah hasil Survei Sosial dan Ekonomi

Nasional (Susenas) Tahun 2009 dan 2010. Variabel yang

diamati dari data tersebut adalah:

1. Rata-rata anak lahir hidup (RALH) dan rata-rata anak

masih hidup (RAMH) untuk menghitung angka

harapan hidup.

2. Jenjang pendidikan dan kelas tertinggi serta status

sekolah dari penduduk dewasa (usia 25 tahun

keatas).

3. Kemampuan baca tulis penduduk usia 15 tahun

keatas.

4. Pengeluaran rata-rata per kapita per bulan.

5. Data-data lain sebagai pelengkap atau pembanding.

Sedangkan standar yang dipakai sebagai acuan

untuk menyusun indeks menggunakan standar yang telah

dibuat BPS dengan pertimbangan supaya angka-angka

Kabupaten Gayo Lues konsisten dengan angka Provinsi Aceh

yang telah disusun oleh BPS.

3.2. Komponen IPM

Komponen IPM terdiri dari usia harapan hidup

(longevity), pengetahuan (knowledge), dan standar hidup

Page 36: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

MMeettooddoollooggii

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

24

layak (decent living). Komponen usia hidup diukur dengan

Angka Harapan Hidup (e0), komponen pengetahuan diukur

dengan angka melek huruf dan rata-rata lama bersekolah,

sedangkan komponen standar hidup layak diukur dengan

rata-rata konsumsi riil yang telah disesuaikan.

Angka Harapan Hidup dihitung menggunakan metode

tidak langsung menggunakan metode Brass Varian Trussel,

dengan life table Coale-Demeney West Model. Data dasar

yang digunakan adalah RALH dan RAMH menurut kelompok

umur ibu (15-19, 20-24,….,45-49).

Angka Melek Huruf penduduk usia 15 tahun keatas

diolah dari hasil Susenas Kor pada variabel umur dan

kemampuan baca tulis penduduk. Seseorang dikategorikan

mampu baca tulis jika ia mampu membaca dan menulis

sesuatu jenis huruf.

Rata-rata lama bersekolah dihitung menggunakan 4

variabel secara simultan yaitu :

1. Status sekolah (tidak/belum pernah sekolah, masih

sekolah, dan tidak bersekolah lagi).

2. Jenjang pendidikan yang pernah/sedang dijalani.

3. Kelas tertinggi yang pernah/sedang diduduki, dan

4. Jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan.

Konversi yang digunakan untuk menentukan lama

bersekolah bisa dilihat pada halaman lampiran.

Penghitungan indikator konsumsi riil per kapita yang

telah disesuaikan dilakukan melalui tahapan pekerjaan

sebagai berikut:

Page 37: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

25

Menghitung pengeluaran konsumsi per kapita dari

susenas Modul (=A).

Mendeflasikan nilai A dengan IHK ibukota provinsi

yang sesuai (=B).

Menghitung daya beli per unit (=PPP/unit). Metode

penghitungan sama seperti metode yang digunakan

International Comparison Project (ICP) dalam

menstandarkan nilai 27 komoditi yang diperoleh dari

Susenas Modul .

Membagi nilai B dengan PPP/Unit (=C).

Menyesuaikan nilai C dengan formula Atkinson

sebagai upaya untuk memperkirakan nilai marginal

utility dari C.

Penghitungan PPP/unit dilakukan dengan rumus:

PPP/unit = ∑∑Ρ

Ε

jjiji

jji

Q ),(),(

),(

Dimana :

∑Ε ),( ji : pengeluaran untuk komoditi j di provinsi ke-i

),( jiP : harga komoditi j di Kabupaten Gayo Lues

Page 38: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

MMeettooddoollooggii

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

26

),( jiq : jumlah komoditi j (unit) yang dikonsumsi di provinsi

ke-i

Unit kuantitas rumah dihitung berdasarkan indeks

kualitas rumah yang dibentuk dari tujuh komponen kualitas

tempat tinggal yang diperoleh dari Susenas KOR. Ketujuh

komponen kualitas yang digunakan dalam penghitungan

indeks kualitas rumah diberi skor sebagai berikut:

Lantai : keramik, marmer, atau granit = 1, lainnya =

0

Luas lantai per kapita : ≥ 10 m2 = 1, lainnya = 0

Dinding : tembok = 1, lainnya = 0

Atap : kayu/sirap, beton = 1, lainnya = 0

Fasilitas penerangan : listrik = 1, lainnya = 0

Fasilitas air minum : leding = 1, lainnya = 0

Jamban : milik sendiri = 1, lainnya = 0

Skor awal untuk setiap rumah = 1

Indeks kualitas rumah merupakan penjumlahan dari

skor yang dimiliki oleh suatu rumah tinggal dan bernilai

antara 1 sampai dengan 8. Kuantitas dari rumah yang

dikonsumsi oleh suatu rumah tangga adalah indeks Kualitas

dari rumah dibagi 8.

Sebagai contoh, jika suatu rumah tangga menempati

suatu rumah tinggal yang mempunyai Indeks Kualitas

Rumah = 6, maka kuantitas rumah yang dikonsumsi oleh

rumah tangga tersebut adalah 6/8 atau 0,75 unit.

Page 39: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

27

Rumus Atkinson yang digunakan untuk penyesuaian

rata-rata konsumsi riil secara matematis dapat dinyatakan

sebagai berikut:

C(1) = C(i) jika C(i) ≤ Z

= Z + 2(C(i) - Z)(1/2) jika Z < C(i) ≤ 2Z

= Z + 2(Z) (1/2) + 3(C(i) - 2Z) )(1/3)

jika 2Z < C(i) ≤ 3Z

= Z + 2(Z)(1/2) + 3(Z) )(1/3) +4 (C(1) - 3 Z) )(1/4)

jika 3Z < C(i) ≤ 4Z

dimana :

C(i) : Konsumsi per kapita riil yang telah disesuaikan dengan

PPP/unit.

Z : Threshold atau tingkat pendapatan tertentu yang

digunakan sebagai batas kecukupan.

Rumus dan Ilustrasi Penghitungan IPM

Rumus penghitungan IPM dapat disajikan sebagai berikut:

IPM = 1/3 [X(1)+X(2)+X(3)]

Dimana :

X(1) : Indeks harapan hidup

X(2) : Indeks pendidikan = 2/3 (indeks melek huruf) + 1/3

(indeks rata-rata lama sekolah)

X(3) : Indeks standar hidup layak.

Page 40: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

MMeettooddoollooggii

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

28

3.3. Penghitungan Indeks

Masing-masing indeks komponen IPM tersebut

merupakan perbandingan antara selisih nilai suatu indikator

dan nilai minimumnya dengan selisih nilai maksimum dan

nilai minimum indikator yang bersangkutan. Rumusnya dapat

disajikan sebagai berikut:

Indeks X(i) = [ X(i) - X(i) min ]/[ X(i) maks - X(i)min ]

Dimana :

X(i) : Indikator ke-i (dimana i = 1,2,3)

X(i) maks : Nilai maksimum X(i)

X(i) min : Nilai minimum X(i)

Tabel 3.1. Nilai maksimum dan nilai minimum indikator X(i)

Indikator Komponen IPM

(=X)

Nilai Maksimum Nilai Minimum Catatan

(1) (2) (3) (4)

Angka Harapan

Hidup

85 25 Standar UNDP

Angka Melek Huruf 100 0 Standar UNDP

Rata-rata lama

sekolah

15 0 Standar UNDP

Konsumsi per kapita yang disesuaikan

737.720 a) 300.000 (1996)

360.000 b) (1999)

UNDP menggunakan PDB/kapita riil

yang disesuaikan

Page 41: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

29

Catatan

a) Proyeksi pengeluaran riil/unit/tahun untuk provinsi yang memiliki

angka tertinggi (Jakarta) pada tahun 2018 setelah disesuaikan

dengan formula Atkinson.Proyeksi mengasumsikan kenaikan 6,5

persen pertahun selama kurun 1993-2018.

:

b) Penyesuaian garis kemiskinan lama dengan garis kemiskinan baru.

Sebagai ilustrasi penghitungan dapat diambil kasus Provinsi

D.I Yogyakarta Tahun 2005 yang memiliki indeks masing-

masing komponen sebagai berikut:

a. Indeks angka harapan hidup (X1) : 79,8 %

b. Indeks tingkat pendidikan (X2) : 76,5 %

d. Indeks Pendapatan (X3) : 64,2 %

Akhirnya angka IPM dapat dihitung menggunakan persamaan

awal:

IPM = 1/3 (79,8 + 76,5 + 64,2) = 73,5

Juga secara menyeluruh angka IPM sangat baik

digunakan sebagai angka pembanding antar daerah, karena

IPM dapat mengukur tingkat pencapaian upaya

pembangunan manusia dari perspektif agregatif atau secara

keseluruhan.

3.4. Kecepatan Pertumbuhan IPM (Shortfall)

Perbedaan perubahan kecepatan IPM dalam suatu

periode untuk suatu wilayah dapat dilihat dari angka

“Shortfall”. Angka tersebut mengukur rasio pencapaian

kesenjangan antara jarak yang “sudah ditempuh” dengan

yang “belum ditempuh”, untuk mencapai kondisi yang ideal

Page 42: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

MMeettooddoollooggii

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

30

(IPM = 100). Semakin tinggi angka Shortfall, semakin cepat

kenaikan IPM.

Cara penghitungan reduksi Shortfall dinyatakan

dengan rumus:

R =

n

tref

tt xIPMIPMIPMIPM

/1

)0()(

)0()1( 100

Dengan :

R = Reduksi Shortfall per tahun;

IPM (t0) = IPM tahun awal;

IPM (t1) = IPM tahun terakhir; dan

IPM (ref) = IPM acuan atau ideal yang dalam hal ini sama dengan 100.

Page 43: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

31

Page 44: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

32

Page 45: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

33

33

BAB IV

GAMBARAN UMUM

4.1. Gambaran Umum Wilayah

Daerah Kabupaten Gayo Lues yang berjuluk ‘Negeri

Seribu Bukit’ ini terletak pada posisi 03040’26”-04016’55”

Lintang Utara dan 96043’24”-97055’24” Bujur Timur. Berada

pada bagian tengah Provinsi Aceh dan memiliki batas wilayah

administrasi yang meliputi sebelah Utara berbatasan dengan

Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Nagan Raya, dan

Kabupaten Aceh Timur, sebelah Selatan berbatasan dengan

Kabupaten Aceh Tenggara dan Kabupaten Aceh Barat Daya,

sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tamiang

dan Kabupaten Langkat (Sumatera Utara), dan sebelah Barat

berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat Daya.

Luas daerah kabupaten Gayo Lues adalah 571.958 ha.

Sekitar 88 persen luas wilayahnya merupakan kawasan

hutan yang meliputi Hutan Tanaman Industri (16,94 persen),

Hutan Produksi Terbatas (36,88 persen), dan Hutan Lindung

(34,21 persen). Sebagai penyangga kawasan Taman

Nasional Gunung Leuser kabupaten ini harus berhati-hati

dalam menggunakan lahan terutama untuk pemanfaatan

pertanian dan pemukiman. Luas lahan pertanian di

Kabupaten Gayo Lues hanya sekitar 7,95 persen sedangkan

area pemukiman penduduk bahkan tidak mencapai 1 persen

dari luas lahan keseluruhan di kabupaten ini.

Page 46: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

GGaammbbaarraann UUmmuumm

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

34

34

Gambar 4.1

Distribusi Luas Wilayah Kabupaten Gayo Lues

Menurut Penggunaan Lahan, Tahun 2009

Sumber: BPS Gayo Lues, Gayo Lues Dalam Angka 2010

Kabupaten Gayo Lues yang semula merupakan bagian

dari Kabupaten Aceh Tenggara terdiri dari 11 kecamatan, 25

kemukiman, dan 144 desa/kampung. Luas wilayah

antarkecamatan sangat bervariasi, ada yang hanya sekitar 3

persen dari total wilayah kabupaten, akan tetapi ada pula

satu kecamatan yang mencakup hampir seperempat wilayah

kabupaten. Kecamatan Putri Betung merupakan kecamatan

terluas dengan luas wilayah sekitar 139.000 ha atau 24,30

persen dari luas wilayah kabupaten. Kemudian Kecamatan

Pining yang mempunyai wilayah seluas 101.660 ha atau

17,77 persen dari luas kabupaten. Kecamatan dengan luas

wilayah terkecil yaitu Kecamatan Blang Jerango dengan luas

Peternakan (1,77 %)

Lahan Pertanian (7,95 %)

Pemukiman (0,22 %)

Lahan kering dan Enclave (2,03 %)

Hutan Tanaman Industri

(16,94 %)

Hutan Produksi Terbatas (36,89 %)

Hutan Lindung (34,21 %)

Kawasan Hutan (88,04 %)

Page 47: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

35

35

sekitar 17.448 ha atau 3,05 persen dari wilayah kabupaten.

Sementara itu Kecamatan Blangkejeren yang menjadi pusat

pemerintahan dan ekonomi kabupaten ini memiliki luas

sekitar 21.374 ha atau 3,74 persen dari wilayah kabupaten.

Sedangkan 7 kecamatan lainnya mempunyai luas wilayah

berkisar antara 3 s/d 12 persen dari total wilayah kabupaten.

Gambar 4.2

Distribusi Luas Wilayah Kabupaten Gayo Lues

Menurut Kecamatan, Tahun 2009 (persen)

Sumber: BPS Gayo Lues, Gayo Lues Dalam Angka 2010

Sebagai prasarana untuk menunjang mobilitas

penduduk, pemerintah Kabupaten Gayo Lues sampai dengan

tahun 2010 telah membangun ruas jalan kabupaten

sepanjang 650,05 km yang terdiri dari 164,45 km jalan

aspal, 148,86 km berupa kerikil, 173,11 km masih tanah dan

selebihnya belum dirincikan. Sarana transportasi umum yang

11,07

3,05

3,74

24,30

4,80

8,04

17,77

4,78 3,08

12,08 7,28

Kuta Panjang Blang Jerango Blangkejeren Putri Betung

Dabun Gelang Blang Pegayon Pining Rikit Gaib

Pantan Cuaca Terangun Tripe Jaya

Page 48: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

GGaammbbaarraann UUmmuumm

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

36

36

tersedia meliputi angkutan antarkabupaten atau provinsi,

angkutan antarkecamatan atau pedesaan, dan becak

bermotor.

Jarak tempuh dari ibukota kabupaten ke ibukota

provinsi sekitar 474 km. Sementara itu jarak tempuh setiap

ibukota kecamatan ke ibukota kabupaten relatif bervariasi,

apalagi jika dilihat akses dalam wilayah desa. Enam ibukota

kecamatan harus menempuh jarak sejauh 20 km atau

kurang. Sementara 5 kecamatan lainnya harus menempuh

paling sedikit 28 km untuk ke ibukota kabupaten, bahkan

Pining (ibukota Kecamatan Pining) dan Rerebe (ibukota

Kecamatan Tripe Jaya) harus menempuh jarak sekitar 55 km

untuk sampai ke ibukota kabupaten.

Gambar 4.3

Jarak Ibukota Kecamatan dengan Ibukota Kabupaten:

Blangkejeren, Tahun 2010 (km)

Sumber: BPS Gayo Lues, Gayo Lues Dalam Angka 2011

0

10

20

30

40

50

60Kuta Panjang

Blang Jerango

Blangkejeren

Putri Betung

Dabun Gelang

Blang PegayonPining

Rikit Gaib

Pantan Cuaca

Terangun

Tripe Jaya

Page 49: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

37

37

4.2. Gambaran Umum Kependudukan

4.2.1. Jumlah dan Komposisi Penduduk

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010,

jumlah penduduk Kabupaten Gayo Lues sebanyak 79.560

jiwa yang terdiri dari 39.586 jiwa penduduk laki-laki dan

39.974 jiwa penduduk perempuan. Dengan demikian

perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan di

kabupaten ini hampir berimbang dengan angka Rasio Jenis

Kelamin sebesar 99,03.

Gambar 4.4

Piramida Penduduk Kabupaten Gayo Lues, Tahun 2010

Laki-laki

Perempuan

Sumber: BPS Gayo Lues, Gayo Lues Dalam Angka 2011

Dasar Piramida penduduk yang melebar baik untuk

laki-laki maupun perempuan menunjukkan angka kelahiran

6.000 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000 00 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000

0-4

5-9

10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65-69

70-74

75+

Page 50: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

GGaammbbaarraann UUmmuumm

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

38

38

di Kabupaten Gayo Lues cukup tinggi. Untuk kelompok umur

anak-anak (0-4, 5-9, 10-14) jumlah penduduk perempuan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki,

hal sebaliknya terjadi untuk kelompok umur tua (60-64, 65-

69, 70-74, 75+). Sedangkan bagi penduduk pada usia

reproduksi atau Child Bearing Age (15-19) pada umumnya,

ternyata jumlah perempuan lebih banyak dibandingkan

dengan jumlah laki-laki.

Secara umum, berdasarkan komposisi umur dan jenis

kelamin maka karakteristik penduduk Kabupaten Gayo Lues

berciri Expansive dimana sebagian besar penduduk berada

dalam kelompok umur muda. Sedangkan Angka Beban

Ketergantungan Hidup tercatat sebesar 60,88, ini berarti tiap

100 orang yang produktif harus menanggung 61 orang yang

tidak produktif.

4.2.2. Persebaran dan Kepadatan Penduduk

Persebaran dan kepadatan penduduk erat kaitannya

dengan permasalahan perumahan, kesehatan, dan

keamanan. Oleh karena itu, distribusi penduduk harus

menjadi perhatian khusus pemerintah Kabupaten Gayo Lues

dalam melaksanakan pembangunan. Kepadatan penduduk di

kabupaten Gayo Lues mengalami sedikit peningkatan sejak

kabupaten ini berdiri, yaitu dari 12 jiwa/km2 pada tahun

2002 menjadi 14 jiwa/km2 pada tahun 2010. Akan tetapi

kepadatan penduduk antarkecamatan tampak masih sangat

timpang dan tidak merata, ada kecamatan yang hanya

Page 51: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

39

39

berkisar 4 s/d 5 jiwa/km2, ada yang berkisar 11 s/d 19

jiwa/km2, akan tetapi ada satu kecamatan dengan kepadatan

sekitar 114 jiwa/km2 (kepadatan pada tahun 2010

mengunakan luas wilayah yang sesuai dengan UU No.4

tahun 2002)

Gambar 4.5.

Kepadatan Penduduk Kabupaten Gayo Lues

Menurut Kecamatan, Tahun 2010 (jiwa/km2)

Sumber: BPS Gayo Lues, Gayo Lues Dalam Angka 2011

Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan

Blangkejeren sebagai representasi daerah perkotaan di

Kabupaten Gayo Lues dengan angka kepadatan penduduk

sekitar 114 jiwa/km2. Sedangkan kecamatan yang paling

jarang didiami penduduk adalah Kecamatan Pining, yaitu

hanya 4 jiwa/km2.

Kuta Panjang; 12

Blang Jerango; 37

Blangkejeren; 114

Putri Betung; 5

Dabun Gelang; 19

Blang Pegayon; 11 Pining; 4

Rikit Gaib; 14 Pantan Cuaca; 20

Terangun; 12 Tripe Jaya; 12

Gayo Lues; 14

0

20

40

60

80

100

120

140

0 2 4 6 8 10 12 14

Page 52: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

GGaammbbaarraann UUmmuumm

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

40

40

4.2.3. Penduduk Menurut Kecamatan

Persebaran jumlah penduduk di Kabupaten Gayo Lues

tergolong tidak merata untuk setiap kecamatan. Dari

Gambar 4.6. dapat dilihat bahwa jumlah penduduk terbesar

berada di Kecamatan Blangkejeren dengan dihuni oleh

24.434 jiwa atau sekitar 30,71 persen dari keseluruhan

jumlah penduduk pada tahun 2010. Sebaliknya Kecamatan

Pantan Cuaca merupakan kecamatan dengan jumlah

penduduk terkecil, yaitu dihuni oleh 3.481 jiwa atau hanya

sekitar 4,38 persen dari total penduduk kabupaten ini.

Gambar 4.6.

Distribusi Penduduk Kabupaten Gayo Lues

Menurut Kecamatan, Tahun 2010 (persen)

Sumber: BPS Gayo Lues, Gayo Lues Dalam Angka 2011

9,21

8,02

30,71

8,30

6,63

6,41

5,43 4,74

4,38

10,00 6,17

Kuta Panjang Blang Jerango Blangkejeren Putri Betung

Dabun Gelang Blang Pegayon Pining Rikit Gaib

Pantan Cuaca Terangun Tripe Jaya

Page 53: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

41

41

Sebagian besar kecamatan memiliki jumlah penduduk

perempuan yang lebih besar dibandingkan jumlah penduduk

laki-laki, kecuali pada Kecamatan Putri Betung, Pining, dan

Pantan Cuaca. Rasio jenis kelamin terbesar terdapat di

Kecamatan Putri Betung (105,51) dan sebaliknya, rasio

terkecil terjadi di Kecamatan Blang Jerango (95,79).

Gambar 4.7.

Penduduk Kabupaten Gayo Lues

Menurut Kecamatan, Tahun 2010

Sumber: BPS Gayo Lues, Gayo Lues Dalam Angka 2011

Jika dilihat dari struktur umur penduduk (Tabel 5,

halaman lampiran) maka dapat dilihat bahwa lebih dari 60

persen dari jumlah penduduk di Kabupaten Gayo Lues

merupakan penduduk usia produktif yang berusia 15 s/d 65

tahun. Hal ini akan menjadi sebuah keuntungan bagi

49,58 48,93

49,61

51,34 49,44 49,97 50,09 48,41 51,22 49,58 49,82

50,42 51,07

50,39

48,66 50,56 50,03

49,91 51,59 48,78

50,42

50,18

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

Perempuan

Laki-laki

Page 54: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

GGaammbbaarraann UUmmuumm

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

42

42

Kabupaten Gayo Lues jika penduduk usia produktif ini dapat

dibekali dengan berbagai ilmu dan ketrampilan sehingga

mereka dapat memberikan sumbangsih yang maksimal bagi

pembangunan di kabupaten ini.

4.2.4. Fertilitas dan Keluarga Berencana

Penundaan usia perkawinan pertama pada perempuan

dan program keluarga berencana merupakan dua faktor yang

mempengaruhi fertilitas penduduk. Dari Tabel 4.1. terlihat

bahwa 51,20 persen penduduk perempuan melakukan

perkawinan pertamanya pada usia 19-24 tahun. Ini

merupakan salah satu indikasi kesadaran untuk menunda

perkawinan hingga mencapai usia yang cukup matang

dengan bekal pengetahuan dan ekonomi yang semakin baik.

Akan tetapi penduduk perempuan yang menikah di usia yang

relatif muda (16-18 tahun) masih menunjukkan persentase

yang cukup besar, yaitu 29,77 persen dari seluruh

perempuan pernah kawin di kabupaten ini.

Tabel 4.1.

Persentase Perempuan Menurut Usia

Perkawinan Pertama, Tahun 2009-2010

Kelompok Umur

Tahun

2009 2010

(1) (2) (3)

≤15 6,49 7,37

16-18 36,40 29,77

19-24 46,69 51,20

≥25 10,41 11,67

Sumber: BPS Gayo Lues, Susenas 2009-2010

Page 55: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

43

43

Berdasarkan hasil Susenas, persentase perempuan

usia subur (15-49 tahun) dan berstatus kawin pada tahun

2010 yang sedang memakai alat/cara KB (Current Used)

sebanyak 52,49 persen, tidak menggunakan lagi alat/cara KB

Ever Used) sebanyak 22,39 persen dan tidak pernah

menggunakan alat/cara KB (Never Used) sebanyak 25,12

persen.

Gambar 4.8.

Persentase Perempuan Usia Reproduksi yang Berstatus Kawin

Menurut Metode Kontrasepsi yang Digunakan, Tahun 2010

Sumber: BPS Gayo Lues, Susenas 2010

Sedangkan jika dilihat berdasarkan metode/alat KB

yang digunakan, tampaknya metode suntik dan pil KB masih

menjadi pilihan utama. Pada tahun 2010 suntik KB dan pil KB

digunakan oleh sekitar 80,74 persen dan 15,95 persen

pengguna. Alat/metode ini digunakan karena kepraktisan

0,86

80,74

15,95

0,45

0,45

AKDR/IUD/spiral

Suntikan KB

Pil KB

Kondom/karet KB

Intervag/tisue/KondomWanita

Page 56: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

GGaammbbaarraann UUmmuumm

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

44

44

dan kemudahannya dan kemungkinan masih dominan

digunakan akseptor sampai beberapa waktu mendatang.

4.2.5. Penduduk Miskin

Salah satu indikator yang digunakan untuk

mengetahui taraf kesejahteraan masyarakat di suatu daerah

adalah dengan melihat tingkat kemiskinan di daerah

tersebut.

Gambar 4.9.

Persentase penduduk Miskin, Tahun 2005-2010

Sumber: BPS Gayo Lues, Susenas 2005-2010

Dari Gambar 4.9. terlihat bahwa persentase penduduk

miskin di Kabupaten Gayo Lues sejak tahun 2005 terus

menunjukkan penurunan. Akan tetapi secara umum angka

kemiskinan Kabupaten Gayo Lues selalu lebih besar dari

33,97 33,51 32,31

26,57 24,22 23,91

28,69 28,28 26,65

23,53 21,80 20,98

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Gayo Lues Aceh

Page 57: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

45

45

angka kemiskinan Provinsi Aceh. Pada tahun 2010

persentase penduduk miskin di Kabupaten Gayo Lues

sebesar 23,91 persen. Angka ini turun sebesar 1,28 persen

dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 24,22 persen.

Meskipun mengalami penurunan, angka ini masih sedikit

lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka kemiskinan

Provinsi Aceh yang sebesar 20,98 persen.

4.3. Potensi Sosial Ekonomi

4.3.1. Potensi Sosial

a. Ketenagakerjaan

Dari total penduduk usia kerja (15 tahun keatas) di

tahun 2010, hampir tiga perempat (74,99 persen) penduduk

Kabupaten Gayo Lues termasuk dalam angkatan kerja.

Sebagian besar dari mereka (95,28 persen) telah bekerja

dan sebagian kecil lainnya (4,72 persen) masih menganggur.

Angka 74,99 persen menunjukkan Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja (TPAK) di kabupaten ini, dimana TPAK

merupakan proporsi penduduk yang bekerja dan

menganggur terhadap penduduk usia kerja (15 tahun

keatas). Sementara 4,72 persen menggambarkan Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) atau proporsi penduduk yang

menganggur terhadap angkatan kerja.

Menurut jenis kelamin, terlihat bahwa TPAK penduduk

laki-laki lebih besar dari TPAK penduduk perempuan. TPAK

penduduk laki-laki pada tahun 2010 sebesar 82,25 persen

sedangkan TPAK penduduk perempuan sebesar 67,90

Page 58: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

GGaammbbaarraann UUmmuumm

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

46

46

persen. Sebaliknya TPT penduduk perempuan pada tahun

2010 menunjukkan angka yang lebih besar (7,24 persen)

dibandingkan TPT penduduk laki-laki (2,59 persen).

Gambar 4.10.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Jenis Kelamin, Tahun 2010

Sumber: BPS Gayo Lues, Sakernas 2010

TPAK Kabupaten Gayo Lues jika dibandingkan dengan

angka Provinsi Aceh menunjukkan angka yang lebih tinggi.

Sedangkan angka TPT Provinsi Aceh secara umum lebih

besar daripada angka serupa di kabupaten ini. Angka TPAK

dan TPT Provinsi Aceh masing-masing 63,17 persen dan 8,37

persen. Hal ini menggambarkan bahwa peran serta

penduduk usia kerja dalam kegiatan ekonomi sedikit lebih

tinggi daripada rata-rata daerah lainnya di Provinsi Aceh.

82,25

67,9

74,99

2,59 7,24

4,72

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Laki-laki Perempuan Gayo Lues

TPAK

TPT

Page 59: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

47

47

Gambar 4.11.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Aceh, Tahun 2010

Sumber: BPS Gayo Lues, Sakernas 2010

Dibandingkan dengan angka kabupaten/kota lain di

Provinsi Aceh, TPAK Kabupaten Gayo Lues berada pada

kelompok tinggi bersama dengan Kabupaten Aceh Tengah

(79,06 persen) dan Bener Meriah (78,31 persen). TPAK Kota

Banda Aceh merupakan yang terendah yaitu sebesar 53,65

persen.

Hal sebaliknya terjadi untuk tingkat pengangguran

terbuka dimana TPT Kabupaten Gayo Lues berada pada

kelompok rendah. TPT tertinggi di Kota Langsa (12,95

persen) dan terendah di Kabupaten Bener Meriah (2,25

persen).

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90S

imeu

lue

Ace

h S

ingk

il

Ace

h S

elat

an

Ace

h T

engg

ara

Ace

h T

imur

Ace

h T

enga

h

Ace

h B

arat

Ace

h B

esar

Pid

ie

Bire

uen

Ace

h U

tara

Ace

h B

arat

Day

a

Gay

o Lu

es

Ace

h T

amia

ng

Nag

an R

aya

Ace

h Ja

ya

Ben

er M

eria

h

Pid

ie J

aya

Kot

a B

anda

Ace

h

Kot

a S

aban

g

Kot

a La

ngsa

Kot

a Lh

okse

umaw

e

Kot

a S

ubul

ussa

lam

A C

E H

TPAK

TPT

Page 60: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

GGaammbbaarraann UUmmuumm

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

48

48

b. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu modal dasar

pembangunan. Hal ini juga berpengaruh pada pembangunan

dan pertumbuhan ekonomi serta semua segi kehidupan di

kabupaten Gayo Lues. Pendidikan yang merupakan

komponen strategis dan mendasar untuk mendukung dan

mendorong setiap upaya pembangunan sektor lainnya adalah

suatu investasi yang akan memberikan hasil yang sangat

besar karena pembangunan tidak hanya mengandalkan

sumber daya alam saja tetapi harus didukung oleh sumber

daya manusia yang handal.

Gambar 4.12.

Persentase penduduk usia 10 tahun keatas

Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan,Tahun 2010

Sumber: BPS Gayo Lues, Susenas 2010

34,77

43,74

39,36

23,97 26,51

25,27

18,39

15,48 16,90 17,68

10,01

13,76

5,18 4,26 4,71

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

45,00

50,00

Laki-laki Perempuan Total

Belum/Tdk Tamat SD SD SLTP SLTA Perguruan Tinggi

Page 61: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

49

49

Dari Gambar 4.12. dapat dilihat bahwa persentase

penduduk usia 10 tahun keatas yang belum/tidak tamat SD

di Kabupaten Gayo Lues masih merupakan persentase yang

terbesar pada tahun 2010, yaitu sebesar 39,36 persen.

Sedangkan mereka yang tamat SD sebesar 25,27 persen;

tamat SLTP sebesar 16,90 persen; tamat SLTA sebesar

13,76 persen dan yang telah menamatkan pendidikan

sampai tingkat perguruan tinggi sebesar 4,71 persen.

Bila dilihat dari jenis kelamin, terlihat bahwa

persentase penduduk perempuan yang menamatkan

pendidikan sampai dengan jenjang SLTP, SLTA, dan

Perguruan Tinggi cenderung lebih kecil dibanding penduduk

laki-laki. Sementara untuk jenjang pendidikan SD dapat

dikatakan berimbang antara penduduk laki-laki dan

perempuan. Tetapi pada jenjang tidak tamat SD dan tidak

pernah sekolah, persentase penduduk perempuan (43,74

persen) tercatat lebih banyak dari penduduk laki-laki (34,77

persen).

Partisipasi penduduk dalam bersekolah dapat dilihat

dari Angka Partisipasi Sekolah. Partisipasi sekolah kelompok

umur 7-12 tahun (usia SD) dan kelompok umur 13-15 tahun

(usia SLTP) masing-masing mencapai 99,12 persen dan

93,47 persen, partisipasi sekolah kelompok umur 16-18

tahun (usia SLTA) sebesar 73,94 persen dan partisipasi

sekolah kelompok umur 19-24 tahun hanya sebesar 13,14

persen.

Page 62: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

GGaammbbaarraann UUmmuumm

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

50

50

Gambar 4.13.

Angka Partisipasi Sekolah Penduduk Usia Sekolah

Menurut Jenis Kelamin Tahun 2010 (Persen)

Sumber: BPS Gayo Lues, Susenas 2010

Jika dilihat menurut jenis kelamin, terlihat bahwa

Angka partisipasi sekolah penduduk perempuan lebih tinggi

daripada laki-laki untuk usia 16-18 tahun dan 19-24 tahun.

Pada kelompok umur 7-12 tahun dan 13-15 tahun, tidak

berbeda nyata antara laki-laki dan perempuan. Kenyataan ini

menunjukkan bukti bahwa perempuan kian maju dan

berusaha mensejajarkan diri dengan mitranya kaum laki-laki.

Keberhasilan pendidikan juga sangat ditentukan oleh

ketersediaan fasilitas pendidikan. Sampai dengan tahun

ajaran 2010/2011 telah dibangun sebanyak 99 unit

bangunan SD/sederajat, 34 unit bangunan SLTP/sederajat,

dan 19 unit bangunan SLTA/sederajat.

99,20 99,04 99,12 93,90 93,08 93,47

71,65 76,70

73,94

11,70 14,61 13,14

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

Laki-Laki Perempuan Total

7-12 13-15 16-18 19-24

Page 63: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

51

51

c. Kesehatan

Salah satu modal dasar pembangunan adalah sumber

daya manusia yang sehat jasmani dan rohani, karena

dengan keberhasilan pembangunan SDM yang sehat akan

menghasilkan masyarakat sehat yang akan menjadi pelaku

dan sasaran pembangunan.

Tabel 4.2.

Jumlah Sarana dan Tenaga Kesehatan Tahun 2010

Sarana/Tenaga Kesehatan Jumlah

(1) (2)

Sarana Kesehatan (unit)

Rumah Sakit 1

Puskesmas 12

Puskesmas Pembantu 41

Posyandu 151

Puskesmas Keliling 11

Tenaga Kesehatan (orang)

Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1

Dokter Umum 12

Dokter Gigi 2

Tenaga Kesehatan Lainnya 165

Sumber: BPS Gayo Lues, Gayo Lues Dalam Angka 2011

Dari tabel 4.2. diatas terlihat bahwa di Kabupaten

Gayo Lues terdapat 1 unit rumah sakit umum (RSU), 12 unit

pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), 41 unit

puskesmas pembantu (Pustu), 151 pos pelayanan terpadu

(posyandu) dan 11 unit puskesmas keliling (Pusling).

Sedangkan untuk tenaga kesehatan di Kabupaten Gayo Lues

Page 64: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

GGaammbbaarraann UUmmuumm

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

52

52

meliputi 1 dokter spesialis penyakit dalam, 12 dokter umum,

2 dokter gigi, dan 165 tenaga kesehatan lainnya.

Gambar 4.14.

Persentase Rumah Tangga Menurut

Sumber Air Minum Tahun 2010

Sumber: BPS Gayo Lues, Susenas 2010

Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan tidak

akan terwujud tanpa suatu lingkungan yang baik, seperti

tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai,

perumahan dan pemukiman yang sehat. Dari Gambar 4.14.

terlihat bahwa sumber air minum sebagian besar rumah

tangga di kabupaten Gayo Lues masih bersumber dari mata

air terlindung yang mencapai 24,35 persen dan sumur tak

terlindung sebesar 18,88 persen, sedangkan yang

menggunakan ledeng baru mencapai 3,72 persen. Rumah

tangga yang mengandalkan air sungai dan mata air tak

2,85 9,31 3,47 0,25

1,98 12,93

18,88 24,35

15,04 10,94

Air kemasan bermerk

Air isi ulang

Leding meteran

Leding eceran

Sumur bor/pompa

Sumur terlindung

Sumur tak terlindung

Mata air terlindung

Mata air tak terlindung

Air sungai

Page 65: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

53

53

terlindung sebagai sumber air minum juga masih terlihat

besar, yaitu masing-masing sebesar 10,94 persen dan 15,04

persen.

Gambar 4.15.

Persentase Rumah Tangga Menurut

Fasilitas Tempat Buang Air Besar Tahun 2010

Sumber: BPS Gayo Lues, Susenas 2010

Selain sarana air bersih, faktor lingkungan lainnya

yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan derajat

kesehatan adalah fasilitas fisik perumahan seperti fasilitas

untuk buang air besar. Dari tabel 4.15. terlihat bahwa rumah

tangga yang tidak menggunakan fasilitas buang air besar

menempati persentase terbesar, yaitu 30,83 persen, disusul

rumah tangga yang menggunakan fasilitas umum sekitar

28,21 persen, fasilitas milik sendiri sekitar 25,19 persen dan

yang menggunakan fasilitas buang air besar milik bersama

sekitar 15,78 persen.

25,19 15,78

28,21

30,83

Sendiri Bersama Umum Tidak ada

Page 66: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

GGaammbbaarraann UUmmuumm

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

54

54

Gambar 4.16.

Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

dan Rata-rata Lama Sakit, Tahun 2010

Sumber: BPS Gayo Lues, Susenas 2010

Informasi status kesehatan penduduk memberikan

gambaran mengenai kondisi kesehatan penduduk yang

antara lain dapat dilihat melalui persentase penduduk yang

mengalami gangguan kesehatan dan rata-rata lama sakit.

Berdasarkan data susenas tahun 2010 tercatat bahwa

persentase penduduk Kabupaten Gayo Lues yang

mempunyai keluhan kesehatan sebesar 42,48 persen. Dari

keseluruhan penduduk yang mengalami keluhan kesehatan

itu 43,76 persennya memiliki rata-rata lama sakit selama 3

hari/kurang, 38,92 persennya selama 4-7 hari, 8,17 persen

42,48

57,52

Memiliki Keluhan Kesehatan Tidak Memiliki Keluhan Kesehatan

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

4 - 7 8 - 14 15 - 21 22 - 30

38,92

8,17 4,27 4,88

Page 67: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

55

55

selama 8-14 hari, 4,27 persen selama 15-21 hari, dan 4,88

persen memiliki rata-rata lama sakit selama 22-30 hari.

4.3.2. Potensi Ekonomi

Pada tahun 2010, Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) Kabupaten Gayo Lues atas dasar harga berlaku telah

menunjukkan besaran 863,455 milyar rupiah. Jika dilihat

berdasarkan peranan per sektor, maka sektor pertanian

masih merupakan sektor terbesar yang menopang

perekonomian di Kabupaten Gayo Lues, yaitu menyumbang

sebesar 56,16 persen dari total PDRB. Kontribusi terbesar

sektor pertanian diberikan oleh subsektor tanaman bahan

makanan yang mencapai 23,57 persen, disusul subsektor

perkebunan sebesar 15,41 persen. Subsektor peternakan

dan kehutanan juga memberikan kontribusi yang tidak kecil,

yaitu masing-masing sebesar 7,20 persen dan 6,23 persen.

Sektor lain yang memberikan sumbangan cukup besar

terhadap kinerja perekonomian daerah ini adalah sektor

jasa-jasa, yaitu sebesar 14,49 persen. Sektor perdagangan,

hotel, dan restoran memberikan sumbangan cukup besar,

yaitu sebesar 9,46 persen. Sedangkan sektor konstruksi

memberikan sumbangan sebesar 9,21 persen terhadap total

PDRB kabupaten ini.

Page 68: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

GGaammbbaarraann UUmmuumm

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

56

56

Gambar 4.17.

Peranan Sektor Ekonomi dalam Pembentukan PDRB

Kabupaten Gayo Lues Tahun 2006–2010 (persen)

Sumber: BPS Gayo Lues, PDRB Kabupaten Gayo Lues 2006-2010

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gayo Lues

ditunjukkan oleh pertumbuhan PDRB atas dasar harga

konstan. Dari Gambar 4.18. terlihat bahwa secara umum

pada periode 2006-2010 pertumbuhan ekonomi kabupaten

ini menunjukkan trend yang meningkat, meskipun sempat

terjadi sedikit penurunan pada tahun 2009, yaitu dari 4,82

persen pada tahun 2008 menjadi 4,77 persen pada tahun

2009. Angka pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 sendiri

sebesar 5,19 persen. Sektor dengan pertumbuhan tertinggi

adalah sektor konstruksi sebesar 15,05 persen, disusul

sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar

13,03 persen, dan sektor pertambangan dan penggalian

sebesar 12,80 persen. Sedangkan sektor jasa-jasa yang

0 20 40 60 80 100

2006

2007

2008

2009

2010

Pertanian

Pertambangan danPenggalian

Jasa-jasa

Listrik dan Air Bersih

Konstruksi

Perdagangan, Hotel danRestoran

Pengangkutan danKomunikasi

Keuangan, Persewaan danJasa Perusahaan

Industri Pengolahan

Page 69: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

57

57

memberikan konstribusi cukup besar merupakan sektor

dengan pertumbuhan terkecil, yaitu sebesar 4,36 persen.

Gambar 4.18.

Pertumbuhan Ekonomi, Tahun 2006–2010 (persen)

Sumber: BPS Gayo Lues, PDRB Kabupaten Gayo Lues 2006-2011

5,56

4,08

4,82 4,77

5,19

0

1

2

3

4

5

6

2006 2007 2008 2009 2010

Page 70: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

59

Page 71: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

60

Page 72: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

61

61

BAB V

IPM KABUPATEN GAYO LUES

5.1. Komponen Penghitungan IPM

5.1.1. Angka Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk

mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan

kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan

derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup

yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program

pembangunan kesehatan dan program sosial lainnya

termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori

termasuk juga program pemberantasan kemiskinan.

Gambar 5.1.

Angka Harapan Hidup, Tahun 2009–2010 (tahun)

Sumber: Badan Pusat Statistik

66,96

67,08

66,5

67

67,5

2009 2010

Page 73: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

62

62

Angka Harapan Hidup masyarakat Kabupaten Gayo

Lues pada tahun 2010 sebesar 67,08 tahun naik sedikit

dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 66,96 tahun.

Angka sebesar 67,08 menunjukkan bahwa seseorang yang

lahir pada tahun 2010 mempunyai peluang rata-rata

kelangsungan hidupnya hingga 67,08 tahun ke depan.

Peningkatan Angka Harapan Hidup ini menunjukkan adanya

peningkatan kualitas kehidupan masyarakat di bidang

kesehatan selama periode 2009-2010.

Gambar 5.2.

Angka Harapan Hidup Kabupaten/Kota

di Provinsi Aceh, Tahun 2009-2010 (tahun)

Sumber: Badan Pusat Statistik

Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota yang lain,

Angka Harapan Hidup Kabupaten Gayo Lues pada tahun

2010 berada di posisi menengah dengan menempati

58

60

62

64

66

68

70

72

74

Sim

eulu

e

Ace

h S

ingk

il

Ace

h S

elat

an

Ace

h T

engg

ara

Ace

h T

imur

Ace

h T

enga

h

Ace

h B

arat

Ace

h B

esar

Pid

ie

Bire

uen

Ace

h U

tara

Ace

h B

arat

Day

a

Gay

o Lu

es

Ace

h T

amia

ng

Nag

an R

aya

Ace

h Ja

ya

Ben

er M

eria

h

Pid

ie J

aya

Kot

a B

anda

Ace

h

Kot

a S

aban

g

Kot

a La

ngsa

Kot

a Lh

okse

umaw

e

Kot

a S

ubul

ussa

lam

Ace

h

2009

2010

Page 74: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

63

63

peringkat 17, naik satu peringkat dibandingkan tahun

sebelumnya yang menduduki peringkat 18 untuk

kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Angka Harapan Hidup

terendah adalah 62,98 tahun untuk Kabupaten Simeulue.

Sebaliknya, angka harapan hidup tertinggi adalah Kabupaten

Bireuen yang mencapai 72,35 tahun disusul Kota Sabang

sebesar 71,02 tahun.

Untuk dapat mengidentifikasi sampai seberapa jauh

keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan secara

umum untuk Kabupaten Gayo Lues, perlu dilakukan

keterbandingan dengan tingkat capaian rata-rata yang

diperoleh Provinsi Aceh dari setiap kabupaten/kota. Dari

Gambar 5.2 terlihat bahwa jika dibandingkan dengan Angka

Harapan Hidup Provinsi Aceh yang sebesar 68,70 tahun

maka Angka Harapan Hidup Kabupaten Gayo Lues masih

lebih rendah. Hal ini mengindikasikan kondisi kesehatan

penduduk Kabupaten Gayo Lues masih dibawah rata-rata

kondisi kesehatan penduduk Provinsi Aceh.

Angka Harapan Hidup erat kaitannya dengan angka

kematian bayi. Semakin tinggi angka kematian bayi berarti

akan semakin rendah usia harapan hidup. Sebaliknya

semakin rendah angka kematian bayi maka semakin tinggi

usia harapan hidup. Hal ini disebabkan karena angka

kematian bayi sangat mencerminkan pola kematian

penduduk secara umum. Secara jelas Todaro (2002)

menyebutkan bahwa angka fertilitas yang tinggi cenderung

Page 75: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

64

64

merugikan kesehatan ibu dan anak-anaknya yang pada

akhirnya memperbesar kematian bayi dan anak.

Kematian ibu dan bayi sangat tergantung pada

kondisi kesehatan ibu dan bayi. Kesehatan ibu dan bayi

terutama saat melahirkan akan lebih terjaga jika ditolong

oleh tenaga profesional dalam hal ini dokter atau bidan.

Meskipun tenaga dukun bayi sangat membantu masyarakat,

namun pengetahuan dan keterampilan dukun harus

ditingkatkan. Keberadaan dukun bayi masih diandalkan

masyarakat mengingat keterbatasan tenaga medis terutama

bagi daerah-daerah terpencil.

Gambar 5.3.

Balita Menurut Penolong Kelahiran Terakhir, Tahun 2009-2010

Sumber: BPS Gayo Lues, Susenas 2009-2010

Seperti di daerah lainnya, penolong kelahiran di

Kabupaten Gayo Lues pada tahun 2010 mayoritas dilakukan

oleh bidan (63,59 persen), angka ini naik dibandingkan

5,34

47,21

7,25

22,29

17,91

3,27

67,21

0,98

27,25

1,29

Dokter

Bidan

Tenaga paramedis lain

Dukun bersalin

Famili/keluarga

Page 76: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

65

65

tahun sebelumnya yang sebesar 51,10 persen. Meskipun

seperti itu, kelahiran yang ditolong dukun masih terlihat

tinggi dengan menempati persentase tertinggi kedua setelah

bidan yaitu sebesar 30,86 persen, bahkan angka ini naik

dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 22,48 persen.

Sedangkan persentase balita yang kelahirannya ditolong oleh

dokter, selain menunjukkan persentase yang masih kecil

juga menunjukkan penurunan dari 5,89 persen pada tahun

2009 menjadi 3,27 persen pada tahun 2010.

Gambar 5.4.

Persentase Balita Umur 2-4 Tahun

Menurut Lama Disusui, Tahun 2010 (bulan)

Sumber: BPS Gayo Lues, Susenas 2010

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang paling

penting bagi pertumbuhan dan kesehatan bayi karena selain

mengandung nilai gizi yang cukup tinggi juga mengandung

zat pembentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit. Oleh

9,93

11,61

29,79 25,21

23,46

<=5

6 - 11

12 - 17

18 - 23

>= 24

Page 77: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

66

66

karena itu, semakin lama anak disusui akan semakin baik

tingkat pertumbuhan dan kesehatannya. Pada tahun 2010

persentase terbesar (29,79 persen) dari balita (usia 2-4

tahun) rata-rata disusui selama 12-17 bulan atau selama 1-

1,4 tahun. Sedangkan persentase balita dengan rata-rata

lama disusui selama 2 tahun/lebih menunjukkan angka

sebesar 23,46 persen.

Gambar 5.5.

Persentase Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi

BCG, DPT, Polio, Campak, dan Hepatitis B, Tahun 2010

Sumber: BPS Gayo Lues, Susenas 2010

Selain Program Pemberian ASI Eksklusif untuk

mencegah balita dari terserangnya penyakit, pemerintah

juga terus menggalakkan Program Lima Imunisasi Lengkap

(LIL) untuk membentuk Kekebalan tubuh balita. Dari Gambar

5.5 terlihat bahwa dari 5 jenis imunisasi tersebut, prevalensi

60,75

63,00

82,97

44,83

47,63

87,12

84,70

87,67

74,25

79,92

0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00

BCG

DPT

Polio

Campak

Heptitis B

Aceh

Gayo Lues

Page 78: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

67

67

imunisasi di Kabupaten Gayo Lues masih lebih rendah

daripada Provinsi Aceh secara keseluruhan. Hal ini

menunjukkan pelaksanaan program imunisasi yang ada di

Kabupaten Gayo Lues harus lebih ditingkatkan untuk

mengejar ketertinggalan dari wilayah lain.

5.1.2. Angka Melek Huruf dan Rata-Rata Lama

Bersekolah

Keberhasilan pembangunan pendidikan dapat dilihat

dari tinggi rendahnya derajat pendidikan masyarakat.

Tingginya derajat pendidikan masyarakat dapat dilihat dari

meningkatnya indikator-indikator pendidikan seperti

tingginya angka melek huruf dan tingginya angka rata-rata

lama sekolah. Angka melek huruf untuk keperluan ini adalah

angka melek huruf penduduk 15 tahun keatas sehingga

diharapkan tidak terjadi bias oleh penduduk usia anak-anak.

Rata-rata lama bersekolah menggambarkan seberapa

tinggi tingkat pendidikan rata-rata dalam tahun di suatu

daerah oleh penduduk usia 25 tahun keatas. Pada usia ini

dianggap penduduk sudah menyelesaikan seluruh

pendidikannya sehingga tidak ada bias akibat penduduk

muda.

Kemampuan baca tulis penduduk di Provinsi Aceh

tahun 2010 secara umum sudah baik, yaitu mencapai 96,88

persen. Sedangkan 3,12 persen penduduk provinsi di ujung

Sumatera ini masih buta huruf dan kemungkinan besar

Page 79: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

68

68

adalah penduduk usia lanjut atau penduduk yang tidak

mengenyam pendidikan sama sekali.

Sementara itu angka literasi penduduk Kabupaten

Gayo Lues sebesar 89,31 persen, merupakan yang paling

rendah daripada kabupaten/kota lain di Provinsi Aceh. Ini

menunjukkan bahwa komponen kualitas sumber daya

manusia khususnya dilihat dari angka melek huruf paling

buruk di Provinsi Aceh dan harus ditingkatkan.

Gambar 5.6.

Angka Melek Huruf Menurut Kabupaten/Kota

di Provinsi Aceh, Tahun 2009-2010 (persen)

Sumber: Badan Pusat Statistik

Sementara itu angka literasi penduduk Kabupaten

Gayo Lues sebesar 89,31 persen, merupakan yang paling

rendah daripada kabupaten/kota lain di Provinsi Aceh. Ini

menunjukkan bahwa komponen kualitas sumber daya

80

82

84

86

88

90

92

94

96

98

100

102

Sim

eulu

e

Ace

h S

ingk

il

Ace

h S

elat

an

Ace

h T

engg

ara

Ace

h T

imur

Ace

h T

enga

h

Ace

h B

arat

Ace

h B

esar

Pid

ie

Bire

uen

Ace

h U

tara

Ace

h B

arat

Day

a

Gay

o Lu

es

Ace

h T

amia

ng

Nag

an R

aya

Ace

h Ja

ya

Ben

er M

eria

h

Pid

ie J

aya

Kot

a B

anda

Ace

h

Kot

a S

aban

g

Kot

a La

ngsa

Kot

a Lh

okse

umaw

e

Kot

a S

ubul

ussa

lam

Ace

h

2009

2010

Page 80: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

69

69

manusia khususnya dilihat dari angka melek huruf paling

buruk di Provinsi Aceh dan harus ditingkatkan.

Lain halnya dengan rata-rata lama bersekolah, salah

satu komponen pembangunan manusia bidang pendidikan ini

lebih baik daripada rata-rata angka Provinsi Aceh. Pada

tahun 2009 dan 2010 rata-rata lama sekolah penduduk

Kabupaten Gayo Lues tidak mengalami perubahan, yaitu

masih berada pada angka 8,71 tahun. Sementara rata-rata

lama sekolah Provinsi Aceh mencapai 8,50 tahun dan 8,63

tahun pada tahun 2009 dan 2010. Waktu 8,71 tahun

bersekolah berarti rata-rata penduduk belum menamatkan

pendidikan 9 tahun atau tamat SLTP, jadi mereka hanya

sempat menamatkan setara kelas 2 SLTP.

Gambar 5.7.

Rata-rata Lama Sekolah Menurut Kabupaten/Kota

di Provinsi Aceh, Tahun 2009-2010 (tahun)

Sumber: Badan Pusat Statistik

0

2

4

6

8

10

12

14

2009

2010

Page 81: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

70

70

Pendidikan merupakan salah satu modal dasar

pembangunan. Hal ini juga berpengaruh pada pembangunan

dan pertumbuhan ekonomi serta semua segi kehidupan di

kabupaten Gayo Lues. Pendidikan yang merupakan

komponen strategis dan mendasar untuk mendukung dan

mendorong setiap upaya pembangunan sektor lainnya adalah

suatu investasi yang akan memberikan hasil yang sangat

besar karena pembangunan tidak hanya mengandalkan

sumber daya alam saja tetapi harus didukung oleh sumber

daya manusia yang handal.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional pasal 5 menegaskan bahwa (1)

Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk

memperoleh pendidikan bermutu, (2) Warga negara yang

memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual,

dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus, (3)

Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta

masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh

pendidikan layanan khusus, (4) Warga negara yang memiliki

potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh

pendidikan khusus, (5) Setiap warga negara berhak

mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang

hayat.

Dari ketentuan di atas maka setiap warga negara

berhak memperoleh pendidikan bahkan bagi masyarakat

terpencil dan terbelakang sekalipun. Jadi dengan

diwajibkannya pendidikan dasar 9 tahun, semestinya tidak

Page 82: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

71

71

terdengar lagi adanya anak putus sekolah akibat ketiadaan

biaya atau ketiadaan akses terhadap sarana pendidikan.

Namun, jika dilihat dalam angka partisipasi sekolah seperti

pada Gambar 5.8. terlihat bahwa partisipasi sekolah

penduduk belum mencapai 100 persen, apalagi untuk

mereka yang berusia 16-18 tahun.

Gambar 5.8.

Angka Partisipasi Sekolah Menurut Kelompok

Usia Sekolah, Tahun 2010 (persen)

Sumber: BPS Gayo Lues, Susenas 2010

Secara umum APS Provinsi Aceh dan Kabupaten Gayo

Lues tidak jauh berbeda pada tahun 2010, kecuali pada

kelompok usia 19-24 tahun (Perguruan Tinggi). Pada

kelompok usia pendidikan dasar 9 tahun (SD dan SLTP), APS

di Kabupaten Gayo Lues cenderung lebih rendah tetapi pada

jenjang SLTA (16-18 tahun) menunjukkan angka yang

0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00

7-12

13-15

16-18

19-24

99,12

93,47

73,94

13,14

99,19

94,99

73,53

24,11

Aceh

Gayo Lues

Page 83: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

72

72

cenderung lebih tinggi. Sedangkan angka partisipasi sekolah

pada kelompok usia 19-24 tahun (Perguruan Tinggi) di

kabupaten Gayo Lues sebesar 13,14 persen berbeda jauh

dari angka Provinsi Aceh yang sebesar 24,11 persen.

Angka partisipasi sekolah pada jenjang pendidikan

dasar 9 tahun yang lebih rendah dari rata-rata angka

provinsi Aceh mengindikasikan bahwa masyarakat kabupaten

ini masih relatif terkendala dalam mengakses pendidikan.

Keterbatasan ekonomi rumah tangga, keterbatasan sarana

pendidikan dan budaya masyarakat yang belum menyadari

akan pentingnya pendidikan biasanya menjadi penyebab

utama rendahnya angka partisipasi sekolah ini. Oleh sebab

itu, banyak aspek yang perlu dilibatkan dalam pembangunan

pendidikan seperti pembangunan ekonomi, pembangunan

sarana/prasarana dan pembangunan kesadaran masyarakat

akan pendidikan.

5.1.3. Daya Beli

Kemampuan daya beli masyarakat diharapkan dapat

terwakili oleh variabel konsumsi riil per kapita, yaitu rata-

rata pengeluaran per kapita setahun yang sudah

distandarkan dengan mendeflasikan dengan Indeks Harga

Konsumen. Selanjutnya variabel ini disesuaikan dengan

menggunakan Formula Atkinson.

Secara umum kemampuan daya beli masyarakat

Kabupaten Gayo Lues maupun di seluruh kabupaten/kota

Page 84: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

73

73

dalam Provinsi Aceh mengalami peningkatan. Dapat dilihat

pada Gambar 5.9. bahwa kecenderungan peningkatan daya

beli penduduk di Kabupaten Gayo Lues lebih rendah daripada

kecenderungan daya beli rata-rata penduduk di Provinsi

Aceh.

Gambar 5.9.

Pengeluaran Riil Perkapita Disesuaikan,

Tahun 2005-2010 (ribu rupiah)

Sumber: BPS Gayo Lues, Susenas 2005-2010

Pada tahun 2009, daya beli terendah Rp 349.208 di

Aceh Tenggara hingga tertinggi sebesar Rp 1.199.998 di

Kota Banda Aceh. Pada tahun 2010 konsumsi per kapita

570

580

590

600

610

620

630

640

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Simeulue

Aceh Singkil

Aceh Selatan

Aceh Tenggara

Aceh Timur

Aceh Tengah

Aceh Barat

Aceh Besar

Pidie

Bireuen

Aceh Utara

Aceh Barat Daya

Gayo Lues

Aceh Tamiang

Nagan Raya

Aceh Jaya

Bener Meriah

Pidie Jaya

Kota Banda Aceh

Kota Sabang

Kota Langsa

Kota Lhokseumawe

Kota Subulussalam

Aceh

Aceh

Gayo Lues

Page 85: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

74

74

berkisar antara Rp 380.544 di Kabupaten Aceh Tenggara

sampai dengan Rp 1.138.205 di Kota Banda Aceh. Di

Kabupaten Gayo Lues sendiri tercatat Rp 367.783 pada

tahun 2009 dan meningkat menjadi Rp 416.337 pada tahun

2010.

5.2. IPM Kabupaten Gayo Lues

5.2.1. IPM Kabupaten Gayo Lues Tahun 2009-2010

Pada tahun 2010 IPM Kabupaten Gayo Lues sebesar

67,86, sedikit meningkat dibandingkan tahun sebelumnya

yang sebesar 67,59. Angka tersebut merupakan yang

terendah di Provinsi Aceh yang sebesar 71,70.

Gambar 5.10.

Perkembangan IPM Kabupaten Gayo Lues dan Provinsi Aceh

Tahun 2009-2010

Sumber: Badan Pusat Statistik

Aceh

Gayo Lues

65

67

69

71

73

20092010

71,31 71,7

67,59 67,86

Page 86: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

75

75

Rendahnya IPM Kabupaten Gayo Lues dapat terlihat

dari komponen penyusunnya, misalnya dari sisi pendidikan,

angka melek huruf di kabupaten ini hanya 87,27 persen,

paling rendah di provinsi ini dan jauh lebih rendah dari rata-

rata angka provinsi (96,88 persen). Begitu juga jika dilihat

dari indikator rata-rata lama sekolah, penduduk di

Kabupaten Gayo Lues secara umum menduduki bangku

sekolah rata-rata selama 8,71 tahun atau setingkat kelas 2

SLTP. Sedangkan penduduk Provinsi Aceh secara umum

memiliki rata-rata lama sekolah selama 8,81 tahun. Artinya,

dibandingkan daerah lain pembangunan dibidang pendidikan

di kabupaten ini masih ketinggalan dan perlu lebih

ditingkatkan.

Sementara itu untuk komponen pengeluaran per

kapita riil (yang disesuaikan) lebih rendah dari pengeluaran

rata-rata provinsi. Pada tahun 2010 pengeluaran per kapita

riil di Kabupaten Gayo Lues tercatat Rp 601.960,

pengeluaran per kapita provinsi mencapai Rp 611.420.

Selama tahun 2009-2010 IPM maupun komponen di

dalamnya mengalami perubahan-perubahan, secara agregat

perubahan IPM itu biasa disebut reduksi shortfall. Pada

periode tersebut perubahannya lebih rendah daripada

kenaikan rata-rata provinsi secara umum. Pada periode

tersebut reduksi shortfall IPM Kabupaten Gayo Lues (0,84)

lebih rendah daripada reduksi shortfall Provinsi Aceh (1,33).

Hal ini mengindikasikan bahwa kemajuan pembangunan

Page 87: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

76

76

manusia di Kabupaten Gayo Lues lebih lambat daripada di

Provinsi Aceh secara umum.

5.2.2. Perbandingan IPM Antarkabupaten/kota

Dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di

Provinsi Aceh, posisi IPM Kabupaten Gayo Lues tahun 2009-

2010 merupakan yang terendah atau berada pada peringkat

terakhir dari 23 daerah. Dua daerah yang terbawah adalah

Kabupaten Gayo Lues dan Kabupaten Aceh Singkil dengan

nilai IPM masing-masing sebesar 67,86 dan 68,58 pada

tahun 2010. Provinsi Aceh sendiri mempunyai capaian IPM

sebesar 71,70 pada tahun yang sama.

Gambar 5.11.

Posisi IPM Kabupaten/Kota Dibandingkan dengan IPM Aceh,

Tahun 2009-2010

Sumber: Badan Pusat Statistik

62

64

66

68

70

72

74

76

78

80

Ace

h

Sim

eulu

e

Ace

h S

ingk

il

Ace

h S

elat

an

Ace

h T

engg

ara

Ace

h T

imur

Ace

h T

enga

h

Ace

h B

arat

Ace

h B

esar

Pid

ie

Bire

uen

Ace

h U

tara

Ace

h B

arat

Day

a

Gay

o Lu

es

Ace

h T

amia

ng

Nag

an R

aya

Ace

h Ja

ya

Ben

er M

eria

h

Pid

ie J

aya

Kot

a B

anda

Ace

h

Kot

a S

aban

g

Kot

a La

ngsa

Kot

a Lh

okse

umaw

e

Kot

a S

ubul

ussa

lam

2009

2010

Aceh, 2010: 71,70

Aceh, 2009: 71,31

Page 88: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

77

77

Nilai IPM tertinggi diperoleh Kota Banda Aceh untuk

periode yang sama, yaitu 77,00 pada tahun 2009 dan 77,45

pada tahun berikutnya. Untuk tahun 2010, empat posisi

terbaik berikutnya adalah Kota Lhokseumawe (76,10), Kota

Sabang (75,98), Kota Langsa (73,85) dan Kabupaten Aceh

Tengah (73,69). Daerah lain yang mempunyai IPM di atas

IPM provinsi (71,70) adalah Kabupaten Aceh Besar (73,32),

Bireuen (73,07), Aceh Utara (72,46), Pidie Jaya (72,38), dan

Kabupaten Pidie (71,92).

Gambar 5.12.

Urutan IPM Kabupaten/Kota Se-Provinsi

Aceh Tahun 2009-2010

Sumber: Badan Pusat Statistik

Dibandingkan dengan kabupaten induknya Aceh

Tenggara, ternyata Gayo Lues mempunyai kualitas

sumberdaya manusia yang cukup berbeda. IPM kedua

daerah yang dimekarkan dan daerah hasil pemekaran

62

64

66

68

70

72

74

76

78

80

Ace

h

Gay

o Lu

es

Ace

h S

ingk

il

Nag

an R

aya

Kot

a S

ubul

ussa

lam

Sim

eulu

e

Ace

h Ja

ya

Ace

h S

elat

an

Ace

h B

arat

Day

a

Ace

h T

imur

Ace

h B

arat

Ace

h T

amia

ng

Ben

er M

eria

h

Ace

h T

engg

ara

Pid

ie

Pid

ie J

aya

Ace

h U

tara

Bire

uen

Ace

h B

esar

Ace

h T

enga

h

Kot

a La

ngsa

Kot

a S

aban

g

Kot

a Lh

okse

umaw

e

Kot

a B

anda

Ace

h2009

2010

Page 89: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

78

78

tersebut masing-masing 71,60 dan 67,86 dengan peringkat

masing-masing pada posisi 11 dan 23.

Tiga daerah dengan IPM terbawah adalah Kabupaten

Gayo Lues (67,86), Aceh Singkil (68,58), dan Kabupaten

Nagan Raya (69,19). Sebaliknya, pencapaian IPM tertinggi

masih diduduki oleh Kota Banda Aceh (77,45) dan Kota

Lhokseumawe (76,10). Urutan berikutnya adalah Kota

Sabang (75,98), Kota Langsa (73,85), dan Kabupaten Aceh

Tengah (73,69).

Gambar 5.13.

Pengelompokan IPM Berdasarkan Nilai

dan Perubahannya (Shortfall)

Perubahan rendah, IPM

tinggi

(Bireuen, Aceh Besar, Pidie, Aceh Jaya)

KUADRAN II

Perubahan IPM 2009-2010

Perubahan tinggi, IPM

tinggi

(Kota Banda Aceh, Kota

Sabang, Kota Lhokseumawe, Aceh

Tengah, Kota Langsa, Aceh Utara, Pidie Jaya)

KUADRAN I

KUADRAN III

Perubahan rendah, IPM

rendah

(Aceh Tenggara, Aceh Timur,

Aceh Tamiang, Aceh Selatan, Kota Subulussalam,

Simeulue, Gayo Lues, Aceh Singkil)

KUADRAN IV

Perubahan tinggi, IPM

rendah

(Aceh Barat, Aceh Barat

Daya, Bener Meriah, Nagan Raya)

IPM 2010

Page 90: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

79

79

Jika diperhatikan perubahan reduksi shortfall masing-

masing daerah, ternyata Kota Langsa adalah yang tertinggi

yaitu mencapai 2,43. Sebaliknya, Kabupaten Aceh Jaya dan

Kabupaten Bireuen, merupakan yang terendah yakni masing-

masing tercatat 0,75 dan 0,79. Sementara Kabupaten Gayo

Lues sebesar 0,84 masih dibawah angka provinsi (1,33).

Secara garis besar, daerah kabupaten/kota tersebut

dapat dikelompokkan menjadi kategori IPM tinggi dan

rendah, dimana kategori tinggi jika IPM kabupaten/kota

sama dengan atau lebih tinggi dari IPM provinsi. Dengan

mengambil IPM Provinsi sebagai patokan.

Kabupaten/Kota yang termasuk dalam kelompok

tinggi adalah Banda Aceh, Lhokseumawe, Sabang, Langsa,

Aceh Tengah, Aceh Besar, Bireuen, Aceh utara, Pidie Jaya

dan Pidie. Nilai IPM atau perubahan (2009-2010) dikatakan

tinggi bila besarnya sama dengan atau lebih tinggi dari

provinsi.

Bila pengamatan juga melibatkan variabel besarnya

perubahan IPM, maka akan dapat dibuat suatu

pengelompokan berdasarkan nilai IPM dan perubahannya

(shortfall). Nilai yang dijadikan acuan adalah nilai IPM

provinsi. Dengan membagi daerah plot menjadi empat

kuadran, maka tiap-tiap kuadran dikatagorikan sebagai:

Kuadran I : Nilai IPM tinggi, perubahan tinggi

Kuadran II : Nilai IPM tinggi, perubahan rendah

Kuadran III : Nilai IPM rendah, perubahan rendah

Kuadran IV : Nilai IPM rendah, perubahan tinggi

Page 91: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

80

80

Gambar 5.14.

IPM Kabupaten/Kota Tahun 2010 dan

Perubahan (Shortfall) Tahun 2009-2010

Sumber: Badan Pusat Statistik

Dari keempat kondisi tersebut, maka tempat pada

kuadran I merupakan hal yang diinginkan karena dengan

pencapaian IPM yang sudah lebih tinggi dari provinsi juga

laju perubahan IPM itu pun lebih tinggi atau lebih cepat

daripada laju provinsi. Sebaliknya yang paling

memprihatinkan adalah jika kenaikannya lebih rendah

daripada laju IPM provinsi secara umum dan IPM-nya pun

lebih rendah dari IPM provinsi (posisi pada kuadran III). Hal

ini menunjukkan bahwa pembangunan manusia dengan

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

66 68 70 72 74 76 78

Aceh

Simeulue

Aceh Singkil

Aceh Selatan

Aceh Tenggara

Aceh Timur

Aceh Tengah

Aceh Barat

Aceh Besar

Pidie

Bireuen

Aceh Utara

Aceh Barat Daya

Gayo Lues

Aceh Tamiang

Nagan Raya

Aceh Jaya

Bener Meriah

Pidie Jaya

Kota Banda Aceh

Kota Sabang

Kota Langsa

Kota Lhokseumawe

Kota Subulussalam

Page 92: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

81

81

kualitas manusia dibawah rata-rata provinsi lebih rendah laju

atau akselerasinya daripada laju pembangunan manusia

provinsi secara keseluruhan. Padahal untuk daerah-daerah

dengan IPM dibawah angka provinsi, seharusnya akselerasi

pembangunan manusianya lebih tinggi atau dipercepat

daripada laju pembangunan manusia provinsi untuk

mengejar ketertinggalan daerah tersebut.

Page 93: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

83

Page 94: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

84

Page 95: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

85

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari uraian pada bab-bab sebelumnya dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Selama kurun waktu 2009-2010, secara umum kinerja

pembangunan manusia di Kabupaten Gayo Lues

mengalami peningkatan. Hal ini ditandai dengan naiknya

IPM dari 67,59 menjadi 67,86.

2. Kenaikan IPM disebabkan oleh naiknya komponen angka

harapan hidup,angka melek huruf, dan paritas daya beli.

Sedangkan komponen rata-rata lama sekolah

menunjukkan angka sama dengan tahun sebelumnya.

3. Pencapaian nilai IPM sebesar 67,86 masih jauh dari

harapan sehingga masih perlu kerja keras semua pihak

untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

melalui upaya pemerataan fasilitas kesehatan,

peningkatan mutu pelayanan kesehatan, dan peningkatan

kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat.

Meningkatkan derajat pendidikan melalui upaya

pemerataan kesempatan pendidikan dan peningkatan

kualitas pendidikan. Serta peningkatan daya beli melalui

menyediakan lapangan pekerjaan baru dan memberikan

kemudahan bagi penduduk untuk mendapatkan

penghasilan.

Page 96: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

KKeessiimmppuullaann ddaann SSaarraann

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

86

4. Perbandingan dengan beberapa kabupaten/kota lainnya

dalam Provinsi Aceh, Kabupaten Gayo Lues masih terletak

dalam posisi terakhir, dari 23 kabupaten/kota sama

seperti tahun 2009. Hal ini menunjukkan bahwa

pembangunan manusia di Kabupaten Gayo Lues masih

tertinggal dari kabupaten/kota lainnya di Provinsi Aceh.

6.2. Saran-saran

Berdasarkan analisa informasi yang ada, publikasi ini

mendukung lima tujuan utama guna memajukan

pembangunan manusia di Kabupaten Gayo Lues.

1. Memberdayakan Masyarakat Untuk Pembangunan

Mungkin satu-satunya instrument yang paling efektif

untuk meningkatkan pembangunan manusia adalah

memberdayakan masyarakat untuk mengambil keputusan

bersama secara mandiri tentang apa yang perlu dilakukan.

Pemberdayaan ini tidak hanya berarti mempromosikan

partisipasi dalam rapat umum untuk mendiskusikan berbagai

prioritas dan rencana, tetapi juga mengalihkan sumber daya

fiskal bagi kelompok-kelompok yang diakui dan

mendelegasikan wewenang untuk menentukan cara

bagaimana menggunakan sumber daya tersebut.

2. Memastikan Manfaat Bagi Setiap Orang

Meskipun beberapa indikator menunjukkan kemajuan

dalam pembangunan manusia di Kabupaten Gayo Lues,

tetapi penting untuk memastikan bahwa semua orang

Page 97: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

87

memperoleh manfaat dari kemajuan yang dicapai. Semua

program pemerintah harus memberikan perhatian khusus

terhadap penanganan kebutuhan kelompok-kelompok social

tertentu yang mungkin telah diabaikan atau yang tidak

mampu untuk mendapatkan bantuan yang mereka perlukan

karena satu dan lain alasan.

3. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik

Pelayanan sosial dasar sekarang dapat diakses secara

fisik oleh sebagian besar masyarakat diseluruh kecamatan.

Tantangan utama di masa mendatang adalah peningkatan

kualitas pelayanan ini, terutama di bidang kesehatan dan

pendidikan.

4. Meningkatkan Kesempatan Bagi Pekerjaan Produktif

Tujuan utama lainnya di Aceh meningkatkan

pendapatan rumah tangga. Hal ini penting bukan hanya

karena alasan ekonomi tetapi juga sebagai sarana untuk

menggunakan investasi secara lebih baik dalam pendidikan

dan sumber daya manusia, dan untuk meningkatkan

martabat pribadi dan harga diri.

Strategi yang efektif untuk mencapai tujuan ini

memerlukan langkah-langkah saling melengkapi baik pada

tingkat makro maupun mikro. Aksi-aksi untuk memperkuat

ekonomi di tingkat desa akan membantu menciptakan

pekerjaan baru dan memperluas kesempatan bagi mata

pencaharian produktif di seluruh Kabupaten Gayo Lues.

Page 98: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

KKeessiimmppuullaann ddaann SSaarraann

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

88

5. Menggunakan Sumber Daya Publik Secara Lebih

Baik

Semua pihak harus berperan aktif dalam mengawal

Pembangunan di Kabupaten Gayo Lues. Konstitusi yang ada

menekankan keharusan untuk meminimalkan

penyalahgunaan dan memastikan sumber daya yang

disalurkan untuk berbagai program dan pelayanan yang lebih

efektif dalam memajukan pembangunan manusia. Untuk

tujuan ini, dinas-dinas pemerintah didorong untuk

mengadopsi prinsip-prinsip umum kinerja perencanaan dan

penganggaran.

Page 99: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

89

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gayo Lues. 2010. Gayo Lues Dalam Angka 2010. Blangkejeren: BPS Kabupaten Gayo Lues.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gayo Lues. 2011. Gayo Lues Dalam Angka 2011. Blangkejeren: BPS Kabupaten Gayo Lues.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gayo Lues. 2010. Indeks Pembangunan Manusia Kota Batam Tahun 2009. Blangkejeren: BPS Kabupaten Gayo Lues.

BPS. 2007. Indeks Pembangunan Manusia Indonesia 1999-2005. Jakarta: BPS.

BPS, UNDP Bappenas. 2001. Indonesia Laporan Pembangunan Manusia 2001. Jakarta: BPS.

BPS Kabupaten Gayo Lues. 2011. Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Gayo Lues Tahun 2008-2010. Blangkejeren: BPS Kabupaten Gayo Lues.

BPS Kota Batam. 2000. Indeks Pembangunan Manusia Kota Batam Tahun 1999. Kota Batam: 2000.

BPS Kota Jambi. 2005. Indeks Pembangunan Manusia Kota Jambi 1999, 2002 dan 2004. Kota Jambi: 2005

Hadar A, Ivan, Jakarta. 2010. Global IPM 2010: Patutkah Si Miskin Berharap?. www.batukarinfo.com.

Suhartono, Gedsiri. 2006. Indeks Pembangunan Manusia 2006. DE-WORLD.de.

Tjiptoherijanto, Prijono dan Soesetyo. 1996. Sumber Daya Manusia Dalam Pembangunan Nasional. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI.

Page 100: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

DDaaffttaarr PPuussttaakkaa

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

90

Todaro, Michael P, Stephen C. Smith. 2003. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. (Jilid 1 dan 2, Terjemahan Haris Munandar). Jakarta: Erlangga.

UNDP. 2007. Human Development Report 2006-2007: The Human Development Index.

UNDP. 2009. Human Development Report 2009: The Human Development Index.

UNDP. 2010. Human Development Report 2010: The Human Development Index.

Page 101: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

91

Page 102: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

92

Page 103: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

93

Tabel 1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan di Kabupaten Gayo Lues

Tahun 2009

Penggunaan Lahan Luas (Ha) % Luas

(1) (2) (3)

1. Pemukiman 1 279 0,22

2. Sawah 14 222 2,49

3. Tanaman Pertanian 3 098 0,54

4. Lahan Kering 9 251 1,62

5. Holtikulra 25 036 4,38

6. Perkebunan 3 095 0,54

7. Enclave 2 335 0,41

8. Peternakan 10 129 1,77

9. Hutan Tanaman Industri 96 865 16,94

10. Hutan Produksi Terbatas 210 971 36,89

11. Hutan Lindung 195 677 34,21

Gayo Lues 571 958 100,00

Sumber: BPS, Gayo Lues Dalam Angka 2010

Page 104: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

LLaammppiirraann

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

94

Tabel 2. Luas Wilayah (berdasarkan UU No. 4 tahun 2002)

dan Jumlah Desa Menurut Kecamatan di Kabupaten Gayo Lues Tahun 2009

Kecamatan Luas Wilayah

(Ha) % Luas Wilayah Jumlah Desa

(1) (2) (3) (4)

1. Kuta Panjang 63 325 11,07 12

2. Blang Jerango 17 448 3,05 10

3. Blangkejeren 21 374 3,74 21

4. Putri Betung 139 000 24,3 13

5. Dabun Gelang 27 440 4,80 11

6. Blang Pegayon 46 003 8,04 12

7. Pining 101 660 17,77 9

8. Rikit Gaib 27 341 4,78 13

9. Pantan Cuaca 17 623 3,08 9

10. Terangun 69 084 12,08 24 11. Tripe Jaya 41 660 7,28 10

Gayo Lues 571 958 100,00 144

Sumber: BPS, Gayo Lues Dalam Angka 2010

Tabel 3.

Data Kondisi Ruas Jalan Nasional, Provinsi, dan Kabupaten di Kabupaten Gayo Lues Tahun 2010

Nama Ruas

Panjang

Ruas

(KM)

Lebar

jalan

(M)

Lapisan Permukaan (KM)

Aspal Kerikil tanah

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Jalan Nasional 124,5 4,5 124,5 - -

2. Jalan Provinsi 168,7 4,5 105,8 60,9 13,9

3. Jalan Kabupaten 650,05 4,0 164,45 148,86 173,11

4. Jumlah 943,3 13,0 394,8 209,8 187,0

Sumber: BPS, Gayo Lues Dalam Angka 2011

Page 105: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

95

Tabel 4. Jarak dari Ibukota Kecamatan ke Ibukota Kabupaten dan ke Ibukota Provinsi

Tahun 2010

Kecamatan Nama Ibukota

Kecamatan

Jarak Ke (Km)

Ibukota Kabupaten

Ibukota Provinsi

(1) (2) (3) (4)

1. Kuta Panjang Kuta Panjang 12 486

2. Blang Jerango Buntul Gemulung 14 488

3. Blangkejeren Blangkejeren 0 474

4. Putri Betung Gumpang 40 514

5. Dabun Gelang Badak Bur Jumpe 2 476

6. Blang Pegayon Cinta Maju 3 477

7. Pining Pining 55 529

8. Rikit Gaib Ampa Kolak 18 456

9. Pantan Cuaca Kenyaran 28 446

10. Terangun Terangun 45 519

11. Tripe Jaya Rerebe 55 529

Sumber: BPS, Gayo Lues Dalam Angka 2011

Page 106: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

LLaammppiirraann

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

96

Tabel 5. Jumlah Penduduk Kabupaten Gayo Lues Menurut Kelompok Umur

dan Jenis Kelamin Tahun 2010

Kelompok Umur

Jenis Kelamin Total

Laki-laki Perempuan

(1) (2) (3) (4)

0 - 4 4 852 4 689 9 541

5 - 9 4 562 4 417 8 979

10 - 14 4 725 4 585 9 310

15 - 19 3 675 3 727 7 402

20 - 24 3 402 3 793 7 195

25 - 29 4 164 4 257 8 421

30 - 34 3 375 3 370 6 745

35 - 39 3 100 2 856 5 956

40 - 44 2 215 2 249 4 464

45 - 49 1 786 1 918 3 704

50 - 54 1 360 1 311 2 671

55 - 59 830 768 1 598

60 - 64 584 711 1 295

65 - 69 408 498 906

70 - 74 265 417 682

75 + 283 408 691

Jumlah 39 586 39 974 79 560

Sumber: BPS, Gayo Lues Dalam Angka 2011

Page 107: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

97

Tabel 6. Jumlah Penduduk Kabupaten Gayo Lues Menurut Kecamatan

dan Jenis Kelamin Tahun 2010

Kecamatan

Jenis Kelamin

Total

Laki-laki Perempuan

(1) (2) (3) (4)

1. Kuta Panjang 3 634 3 696 7 330

2. Blang Jerango 3 121 3 258 6 379

3. Blangkejeren 12 121 12 313 24 434

4. Putri Betung 3 392 3 215 6 607

5. Dabun Gelang 2 609 2 668 5 277

6. Blang Pegayon 2 548 2 551 5 099

7. Pining 2 164 2 156 4 320

8. Rikit Gaib 1 825 1 945 3 770

9. Pantan Cuaca 1 783 1 698 3 481

10. Terangun 3 943 4 010 7 953

11. Tripe Jaya 2 446 2 464 4 910

Gayo Lues 39 586 39 974 79 560

Sumber: BPS, Gayo Lues Dalam Angka 2011

Tabel 7.

Jumlah, Persentase, dan Garis Kemiskinan Tahun 2005-2010

Indikator Tahun

2005 2006 2007 2008 2009 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jumlah (000) 24,8 24,5 23,1 18,89 17,09 19,0

2. Persentase 33,97 33,51 32,31 26,57 24,22 23,91

3. Garis Kemiskinan (Rp/Kap/Bulan)

198 398 20 1566 203 848 231 260 232 481 253 004

Sumber: Badan Pusat Statistik

Page 108: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

LLaammppiirraann

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

98

Tabel 8. Persentase Angkatan Kerja dan Pengangguran Terbuka

Provinsi Aceh Tahun 2010

Kabupaten TPAK TPT

(1) (2) (3)

01. Simeulue 63,72 12,25

02. Aceh Singkil 64,15 9,31

03. Aceh Selatan 58,87 11,34

04. Aceh Tenggara 63,76 9,90

05. Aceh Timur 64,20 6,13

06. Aceh Tengah 79,06 2,55

07. Aceh Barat 58,98 3,52

08. Aceh Besar 61,22 11,60

09. Pidie 64,89 7,56

10. Bireuen 67,34 7,32

11. Aceh Utara 59,94 12,78

12. Aceh Barat Daya 58,90 6,14

13. Gayo Lues 74,99 4,72

14. Aceh Tamiang 63,62 8,03

15. Nagan Raya 61,38 3,94

16. Aceh Jaya 66,49 7,78

17. Bener Meriah 78,31 2,25

18. Pidie Jaya 63,09 5,81

71. Banda Aceh 53,65 11,56

72. Sabang 67,81 10,02

73. Langsa 61,22 12,95

74. Lhokseumawe 57,73 11,83

75. Subulussalam 54,99 4,28

Provinsi Aceh 63,17 8,37

Sumber: BPS, Sakernas 2010

Page 109: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

99

Tabel 9. Peranan Sektor Ekonomi dalam Pembentukan PDRB Kabupaten Gayo Lues Tahun 2006–2010 (Persen)

Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009 2010

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian 60,54 60,39 59,04 57,57 56,16

2. Pertambangan & penggalian

0,07 0,08 0,08 0,08 0,09

3. Industri pengolahan 4,25 4,46 4,82 4,88 5,08

4. Listrik, gas & air bersih 0,61 0,64 0,71 0,70 0,70

5. Bangunan 5,94 6,49 7,34 8,34 9,21

6. Perdagangan, hotel & restoran 9,34 9,26 9,39 9,52 9,46

7. Pengangkutan & komunikasi

1,83 1,84 1,92 2,02 2,15

8. Keuangan, persewaan, & jasa perusahaan 2,23 2,12 2,32 2,50 2,66

9. Jasa-jasa 15,18 14,72 14,39 14,39 14,49

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber: BPS, PDRB Kabupaten Gayo Lues 2006-2010

Page 110: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

LLaammppiirraann

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

100

Tabel 10. Angka Harapan Hidup Menurut Kabupaten/Kota

di Provinsi Aceh Tahun 2006-2010

Kabupaten Angka Harapan Hidup

2006 2007 2008 2009 2010

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

01. Simeulue 62,7 62,75 62,84 62,91 62,98

02. Aceh Singkil 64,0 64,27 64,46 64,69 64,92

03. Aceh Selatan 66,5 66,61 66,71 66,82 66,93

04. Aceh Tenggara 69,1 69,11 69,16 69,19 69,22

05. Aceh Timur 69,3 69,41 69,52 69,63 69,74

06. Aceh Tengah 69,2 69,31 69,42 69,53 69,64

07. Aceh Barat 69,6 69,69 69,78 69,87 69,97

08. Aceh Besar 70,3 70,42 70,52 70,64 70,75

09. Pidie 68,7 68,94 69,11 69,32 69,53

10. Bireuen 72,2 72,22 72,28 72,32 72,35

11. Aceh Utara 69,3 69,41 69,52 69,32 69,74

12. Aceh Barat Daya 66,0 66,30 66,49 66,74 66,99

13. Gayo Lues 66,6 66,73 66,84 66,96 67,08

14. Aceh Tamiang 68,0 68,09 68,18 68,27 68,37

15. Nagan Raya 69,2 69,31 69,42 69,53 69,64

16. Aceh Jaya 67,8 67,84 67,91 67,97 68,02

17. Bener Meriah 67,2 67,31 67,41 67,52 67,63

18. Pidie Jaya 68,8 68,91 69,02 69,13 69,24

71. Banda Aceh 69,6 69,99 70,24 70,56 70,88

72. Sabang 69,7 70,10 70,36 70,69 71,02

73. Langsa 69,7 69,96 70,14 70,36 70,58

74. Lhokseumawe 69,2 69,70 70,00 70,41 70,81

75. Subulussalam 65,2 65,40 65,54 65,71 65,89

Provinsi Aceh 68,3 68,40 68,50 68,60 68,70

Sumber: Badan Pusat Statistik

Page 111: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

101

Tabel 11. Angka Melek Huruf Menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh Tahun 2006-2010

Kabupaten/Kota Tahun

2006 2007 2008 2009 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6)

01. Simeulue 98,3 98,30 98,30 98,58 98,66

02. Aceh Singkil 96,2 96,20 96,20 96,22 96,24

03. Aceh Selatan 96,4 96,42 96,42 96,47 96,53

04. Aceh Tenggara 96,9 96,94 96,94 97,10 97,85

05. Aceh Timur 97,2 97,24 97,35 97,51 98,21

06. Aceh Tengah 97,5 97,47 98,08 98,13 98,60

07. Aceh Barat 89,9 94,06 94,06 94,08 94,53

08. Aceh Besar 96,9 96,93 96,93 96,95 96,96

09. Pidie 94,5 94,53 95,51 95,56 95,91

10. Bireuen 98,3 98,34 98,34 98,37 98,47

11. Aceh Utara 96,0 96,04 96,04 96,42 97,81

12. Aceh Barat Daya 95,7 95,70 96,22 96,25 96,34

13. Gayo Lues 86,7 86,70 86,70 86,97 87,27

14. Aceh Tamiang 98,0 98,00 98,00 98,25 98,25

15. Nagan Raya 89,7 89,70 89,70 89,78 89,85

16. Aceh Jaya 91,1 91,78 93,73 93,78 93,99

17. Bener Meriah 96,4 97,19 97,19 97,45 98,50

18. Pidie Jaya 94,2 94,20 94,20 94,23 95,45

71. Banda Aceh 99,0 99,03 99,03 99,10 99,16

72. Sabang 98,2 98,26 98,78 98.81 98,99

73. Langsa 98,5 98,75 98,75 99,10 99,20

74. Lhokseumawe 98,8 98,82 98,82 99,22 99,62

75. Subulussalam 96,5 96,50 96,50 96,53 96,54

Provinsi Aceh 96,2 96,20 96,20 96,39 96,88

Sumber: Badan Pusat Statistik

Page 112: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

LLaammppiirraann

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

102

Tabel 12. Rata-rata Lama Sekolah Menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh Tahun 2006-2010 (Tahun)

Kabupaten/Kota Tahun

2006 2007 2008 2009 2010

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

01. Simeulue 6,1 7,60 8,00 8,51 8,52

02. Aceh Singkil 7,7 7,70 7,70 8,35 7,76

03. Aceh Selatan 8,2 8,20 8,20 8,23 8,43

04. Aceh Tenggara 9,3 9,30 9,30 9,45 9,35

05. Aceh Timur 8,4 8,40 8,40 8,46 8,49

06. Aceh Tengah 9,0 9,27 9,29 9,44 9,52

07. Aceh Barat 8,2 8,20 8,20 8,23 8,48

08. Aceh Besar 9,4 9,48 9,48 9,54 9,55

09. Pidie 8,6 8,60 8,60 8,69 8,67

10. Bireuen 9,2 9,20 9,20 9,25 9,26

11. Aceh Utara 9,1 9,10 9,10 9,19 9,15

12. Aceh Barat Daya 7,5 7,50 7,50 7,63 7,72

13. Gayo Lues 8,7 8,70 8,70 8,87 8,71

14. Aceh Tamiang 8,4 8,40 8,40 8,54 8,78

15. Nagan Raya 6,7 7,32 7,32 7,52 7,57

16. Aceh Jaya 8,7 8,70 8,70 8,72 8,72

17. Bener Meriah 8,1 8,49 8,49 8,53 8,77

18. Pidie Jaya 8,0 8,00 8,00 8,38 8,64

71. Banda Aceh 11,2 11,86 11,86 11,91 12,09

72. Sabang 9,6 10,13 10,23 10,36 10,55

73. Langsa 9,4 9,70 9,88 9,98 10,45

74. Lhokseumawe 9,7 9,70 9,70 9,73 9,99

75. Subulussalam 7,5 7,50 7,50 7,81 7,59

Provinsi Aceh 8,5 8,50 8,50 8,63 8,81

Sumber: Badan Pusat Statistik

Page 113: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

103

Tabel 13. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Kelompok Usia Sekolah di Provinsi

Aceh Tahun 2010

Kabupaten/Kota Kelompok Usia Sekolah

7-12 13-15 16-18 19-24

(1) (2) (3) (4) (5)

01. Simeulue 100,00 98,89 86,31 15,04

02. Aceh Singkil 99,76 94,72 78,73 15,18

03. Aceh Selatan 99,46 95,81 68,52 18,32

04. Aceh Tenggara 99,04 98,20 74,29 16,28

05. Aceh Timur 98,71 93,93 60,94 10,45

06. Aceh Tengah 98,56 95,58 70,92 22,45

07. Aceh Barat 98,57 96,90 82,89 32,15

08. Aceh Besar 99,71 96,32 74,60 29,67

09. Pidie 99,45 96,64 67,58 24,92

10. Bireuen 98,26 93,13 70,56 24,87

11. Aceh Utara 99,29 92,94 79,12 24,37

12. Aceh Barat Daya 100,00 91,30 73,62 24,33

13. Gayo Lues 99,12 93,47 73,94 13,14

14. Aceh Tamiang 98,68 93,89 63,34 13,90

15. Nagan Raya 99,38 94,27 75,63 20,08

16. Aceh Jaya 99,32 95,64 69,66 10,46

17. Bener Meriah 98,95 93,75 74,42 16,67

18. Pidie Jaya 99,82 97,60 74,73 24,52

71. Banda Aceh 99,39 96,39 84,96 50,78

72. Sabang 100,00 96,60 70,88 13,82

73. Langsa 99,84 97,72 80,05 30,29

74. Lhokseumawe 99,61 96,08 81,30 32,61

75. Subulussalam 99,30 92,67 83,58 16,20

Provinsi Aceh 99,19 94,99 73,53 24,11

Sumber: BPS, Susenas 2010

Page 114: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

LLaammppiirraann

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

104

Tabel 14. Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Ijazah/STTB Tertinggi yang

Dimiliki Tahun 2010

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Jenis Kelamin Laki-laki dan Perempuan

Laki-laki Perempuan

(1) (2) (3) (4)

Belum Tamat SD 34,77 43,74 39,36

SD 23,97 26,51 25,27

SLTP 18,39 15,48 16,90

SLTA 17,68 10,01 13,76

DI/DII/DIII 2,85 2,88 2,86

DIV/S1 2,26 1,31 1,77

S2/S3 0,08 0,08 0,08

Total 100,00 100,00 100,00

Sumber: BPS, Susenas 2010

Page 115: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

105

Tabel 15. Pengeluaran Riil Per Kapita Disesuaikan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi

Aceh Tahun 2006-2010 (Rp ribu)

Kabupaten/Kota 2006 2007 2008 2009 2010

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

01. Simeulue 606,7 613,41 617,07 617,10 618,56

02. Aceh Singkil 599,1 607,59 608,18 608,22 610,14

03. Aceh Selatan 591,8 596,92 600,21 604,59 606,47

04. Aceh Tenggara 589,1 593,99 594,03 596,01 597,96

05. Aceh Timur 572,9 579,33 580,16 586,29 588,15

06. Aceh Tengah 597,3 606,22 612,61 615,51 618,69

07. Aceh Barat 584,0 586,91 591,18 598,72 600,36

08. Aceh Besar 596,3 605,60 606,50 608,63 610,30

09. Pidie 598,0 606,32 608,11 611,05 612,56

10. Bireuen 584,7 587,78 589,40 592,06 593,96

11. Aceh Utara 590,3 601,82 602,19 605,69 607,90

12. Aceh Barat Daya 592,7 601,49 611,73 614,26 617,50

13. Gayo Lues 590,9 596,10 596,44 600,15 601,96

14. Aceh Tamiang 578,7 583,72 591,29 595,40 598,26

15. Nagan Raya 586,2 589,38 599,28 601,67 604,08

16. Aceh Jaya 584,7 588,36 591,47 596,69 598,56

17. Bener Meriah 584,0 587,03 597,84 603,78 605,49

18. Pidie Jaya 596,2 602,87 618,56 620,18 622,16

71. Banda Aceh 624,3 626,44 630,25 630,63 632,24

72. Sabang 618,4 620,65 623,14 625,82 627,35

73. Langsa 591,5 595,18 599,51 600,66 603,34

74. Lhokseumawe 621,5 628,30 630,77 631,63 634,07

75. Subulussalam 599,9 604,56 605,35 608,74 612,77

Provinsi Aceh 589,5 600,95 605,56 610,27 611,42

Sumber: Badan Pusat Statistik

Page 116: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

LLaammppiirraann

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

106

Tabel 16. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Reduksi Shortfall

Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2009-2010

Kabupaten/Kota IPM Reduksi

Shortfall 2009-2010

Peringkat di Provinsi Aceh

2009 2010 2009 2010

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

01. Simeulue 68,92 69,28 1,15 19 19

02. Aceh Singkil 68,29 68,58 0,92 22 22

03. Aceh Selatan 69,64 69,97 1,08 17 17

04. Aceh Tenggara 71,23 71,60 1,27 11 11

05. Aceh Timur 70,19 70,55 1,21 15 15

06. Aceh Tengah 73,22 73,69 1,77 4 5

07. Aceh Barat 70,32 70,79 1,57 14 14

08. Aceh Besar 73,10 73,32 0,83 6 6

09. Pidie 71,60 71,92 1,13 10 10

10. Bireuen 72,86 73,07 0,79 7 7

11. Aceh Utara 71,90 72,46 2,00 8 8

12. Aceh Barat Daya 69,81 70,29 1,57 16 16

13. Gayo Lues 67,59 67,86 0,84 23 23

14. Aceh Tamiang 70,50 70,79 0,96 12 13

15. Nagan Raya 68,74 69,18 1,40 21 21

16. Aceh Jaya 69,39 69,63 0,75 18 18

17. Bener Meriah 70,38 70,98 2,03 13 12

18. Pidie Jaya 71,71 72,38 2,38 9 9

71. Banda Aceh 77,00 77,45 1,96 1 1

72. Sabang 75,49 75,98 1,99 3 3

73. Langsa 73,20 73,85 2,43 5 4

74. Lhokseumawe 75,54 76,10 2,28 2 2

75. Subulussalam 68,85 69,26 1,32 20 20

Provinsi Aceh * 71,31 71,70 1,33 17 17

Catatan: * Peringkat provinsi se-Indonesia Sumber: Badan Pusat Statistik

Page 117: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

107

Tabel 17.

IPM Menurut Kategori (Provinsi Aceh) dan Kabupaten/Kota

Tahun 2009-2010

Kabupaten/Kota Kategori IPM

2009 2010

(1) (3) (4)

01. Simeulue Rendah Rendah

02. Aceh Singkil Rendah Rendah

03. Aceh Selatan Rendah Rendah

04. Aceh Tenggara Rendah Rendah

05. Aceh Timur Rendah Rendah

06. Aceh Tengah Tinggi Tinggi

07. Aceh Barat Rendah Rendah

08. Aceh Besar Tinggi Tinggi

09. Pidie Tinggi Tinggi

10. Bireuen Tinggi Tinggi

11. Aceh Utara Tinggi Tinggi

12. Aceh Barat Daya Rendah Rendah

13. Gayo Lues Rendah Rendah

14. Aceh Tamiang Rendah Rendah

15. Nagan Raya Rendah Rendah

16. Aceh Jaya Rendah Rendah

17. Bener Meriah Rendah Rendah

18. Pidie Jaya Tinggi Tinggi

71. Banda Aceh Tinggi Tinggi

72. Sabang Tinggi Tinggi

73. Langsa Tinggi Tinggi

74. Lhokseumawe Tinggi Tinggi

75. Subulussalam Rendah Rendah

Sumber: Badan Pusat Statistik

Page 118: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

LLaammppiirraann

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

108

Tabel 18.

IPM 2010, Perubahan (Shortfall) 2009-2010, dan Letak Kuadran

Kabupaten/Kota

IPM 2010 Perubahan 2009-2010

Letak Kuadran

Nilai IPM Kategori

(1) (2) (3) (4) (5)

01. Simeulue 69,28 Rendah 1,15 III

02. Aceh Singkil 68,58 Rendah 0,92 III

03. Aceh Selatan 69,97 Rendah 1,08 III

04. Aceh Tenggara 71,60 Rendah 1,27 III

05. Aceh Timur 70,55 Rendah 1,21 III

06. Aceh Tengah 73,69 Tinggi 1,77 I

07. Aceh Barat 70,79 Rendah 1,57 IV

08. Aceh Besar 73,32 Tinggi 0,83 II

09. Pidie 71,92 Tinggi 1,13 II

10. Bireuen 73,07 Tinggi 0,79 II

11. Aceh Utara 72,46 Tinggi 2,00 I

12. Aceh Barat Daya 70,29 Rendah 1,57 IV

13. Gayo Lues 67,86 Rendah 0,84 III

14. Aceh Tamiang 70,79 Rendah 0,96 III

15. Nagan Raya 69,18 Rendah 1,40 IV

16. Aceh Jaya 69,63 Rendah 0,75 II

17. Bener Meriah 70,98 Rendah 2,03 IV

18. Pidie Jaya 72,38 Tinggi 2,38 I

71. Banda Aceh 77,45 Tinggi 1,96 I

72. Sabang 75,98 Tinggi 1,99 I

73. Langsa 73,85 Tinggi 2,43 I

74. Lhokseumawe 76,10 Tinggi 2,28 I

75. Subulussalam 69,26 Rendah 1,32 III

Provinsi Aceh 71,70 - 1,33 -

Sumber: Badan Pusat Statistik

Page 119: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

109

Tabel 19. Konversi Lama Sekolah dengan Jenjang Pendidikan

No Jenjang Pendidikan Lama Sekolah (tahun)

(1) (2) (3)

1 Tidak/belum pernah sekolah 0

2 SD 6

3 SMP 9

4 SLTA/SMU 12

5 Diploma I 13

6 Diploma II 14

7 Akademi/Diploma III 15

8 Diploma IV/Sarjana 16

9 Magister (S2) 18

10 Doktor (S3) 21

Sumber: Badan Pusat Statistik

Page 120: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

LLaammppiirraann

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

110

Tabel 20. Daftar Komoditi Terpilih Untuk Menghitung

Paritas Daya Beli (PPP)

No Komoditi Unit Sumbangan

terhadap total konsumsi (%)

(1) (2) (3) (4)

1 Beras Lokal Kg 7,25

2 Tepung terigu Kg 0,10

3 Ketela Pohon Kg 0,22

4 Ikan tongkol/tuna/cakalang Kg 0,50

5 Ikan teri Ons 0,32

6 Daging Sapi Kg 0,78

7 Daging ayam kampong Kg 0,65

8 Telur ayam Butir 1,48

9 Susu Kental Manis 395 gram 0,48

10 Bayam Kg 0,30

11 Kacang panjang Kg 0,32

12 Kacang tanah Kg 0,22

13 Tempe Kg 0,79

14 Jeruk Kg 0,39

15 Pepaya Kg 0,18

16 Kelapa Butir 0,56

17 Gula pasir Ons 1,61

18 Kopi bubuk Ons 0,60

19 Garam Ons 0,15

20 Merica/lada Ons 0,13

21 Mie instant 80 gram 0,79

22 Rokok kretek filter 10 batang 2,86

23 Listrik Kwh 2,06

24 Air minum M3 0,46

25 Bensin Liter 1,02

26 Minyak tanah Liter 1,74

27 Sewa rumah Unit 11,56

Total 37,52

Sumber: Badan Pusat Statistik

Page 121: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

111

Tabel 21. IPM/HDI (Human Development Index) Beberapa Negara Tahun 2010

Rank Country Value Rank Country Value (1) (2) (3) (1) (2) (3)

VERY HIGH HUMAN DEVELOPMENT HIGH HUMAN DEVELOPMENT

1 Norway 0,938 43 Bahamas 0,784 2 Australia 0,937 44 Lithuania 0,783 3 New Zealand 0,907 45 Chile 0,783 4 United States 0,902 46 Argentina 0,775 5 Ireland 0,895 47 Kuwait 0,771 6 Liechtenstein 0,891 48 Latvia 0,769 7 Netherlands 0,890 49 Montenegro 0,769 8 Canada 0,888 50 Romania 0,767 9 Sweden 0,885 51 Croatia 0,767 10 Germany 0,885 52 Uruguay 0,765 11 Japan 0,884 53 Libyan Arab Jamahiriya 0,755 12 Korea, Republic 0,877 54 Panama 0,755 13 Switzerland 0,874 55 Saudi Arabia 0,752 14 France 0,872 56 Mexico 0,750 15 Israel 0,872 57 Malaysia 0,744 16 Finland 0,871 58 Bulgaria 0,743 17 Iceland 0,869 59 Trinidad and Tobago 0,736 18 Belgium 0,867 60 Serbia 0,735 19 Denmark 0,866 61 Belarus 0,732 20 Spain 0,863 62 Costa Rica 0,725 21 Hong Kong, China (SAR) 0,862 63 Peru 0,723 22 Greece 0,855 64 Albania 0,719 23 Italy 0,854 65 Russian Federation 0,719 24 Luxembourg 0,852 66 Kazakhstan 0,714 25 Austria 0,851 67 Azerbaijan 0,713 26 United Kingdom 0,849 68 Bosnia and Herzegovina 0,710 27 Singapore 0,846 69 Ukraine 0,710 28 Czech Republic 0,841 70 Iran, Islamic Republic of 0,702

29 Slovenia 0,828 71 The former Yugoslav Republic of Macedonia

0,701

30 Andorra 0,824 72 Mauritius 0,701 31 Slovakia 0,818 73 Brazil 0,699 32 United Arab Emirates 0,815 74 Georgia 0,698

33 Malta 0,815 75 Venezuela, Bolivarian Republic of 0,696

34 Estonia 0,812 76 Armenia 0,695 35 Cyprus 0,810 77 Ecuador 0,695 36 Hungary 0,805 78 Belize 0,694 37 Brunei Darussalam 0,805 79 Colombia 0,689 38 Qatar 0,803 80 Jamaica 0,688 39 Bahrain 0,801 81 Tunisia 0,683 40 Portugal 0,795 82 Jordan 0,681 41 Poland 0,795 83 Turkey 0,679 42 Barbados 0,788 84 Algeria 0,677

85 Tonga 0,677

Page 122: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

LLaammppiirraann

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

112

Lanjutan Tabel 21.

Rank Country Value Rank Country Value

(1) (2) (3) (1) (2) (3)

MEDIUM HUMAN DEVELOPMENT LOW HUMAN DEVELOPMENT 86 Fiji 0,669 128 Kenya 0,470 87 Turkmenistan 0,669 129 Bangladesh 0,469 88 Dominican Republic 0,663 130 Ghana 0,467 89 China 0,663 131 Cameroon 0,460 90 El Salvador 0,659 132 Myanmar 0,451 91 Sri Lanka 0,658 133 Yemen 0,439 92 Thailand 0,654 134 Benin 0,435 93 Gabon 0,648 135 Madagascar 0,435 94 Suriname 0,646 136 Mauritania 0,433 95 Bolivia, Plurinational State of 0,643 137 Papua New Guinea 0,431 96 Paraguay 0,640 138 Nepal 0,428 97 Philippines 0,638 139 Togo 0,428 98 Botswana 0,633 140 Comoros 0,428 99 Moldova, Republic of 0,623 141 Lesotho 0,427 100 Mongolia 0,622 142 Nigeria 0,423 101 Egypt 0,620 143 Uganda 0,422 102 Uzbekistan 0,617 144 Senegal 0,411

103 Micronesia, Federated States of

0,614 145 Haiti 0,404

104 Guyana 0,611 146 Angola 0,403 105 Namibia 0,606 147 Djibouti 0,402 106 Honduras 0,604 148 Tanzania, United Republic of 0,398 107 Maldives 0,602 149 Côte d’Ivoire 0,397 108 Indonesia 0,600 150 Zambia 0,395 109 Kyrgyzstan 0,598 151 Gambia 0,390 110 South Africa 0,597 152 Rwanda 0,385 111 Syrian Arab Republic 0,589 153 Malawi 0,385 112 Tajikistan 0,580 154 Sudan 0,379 113 Viet Nam 0,572 155 Afghanistan 0,349 114 Morocco 0,567 156 Guinea 0,340 115 Nicaragua 0,565 157 Ethiopia 0,328 116 Guatemala 0,560 158 Sierra Leone 0,317 117 Equatorial Guinea 0,538 159 Central African Republic 0,315 118 Cape Verde 0,534 160 Mali 0,309 119 India 0,519 161 Burkina Faso 0,305 120 Timor-Leste 0,502 162 Liberia 0,300 121 Swaziland 0,498 163 Chad 0,295

122 Lao People’s Democratic Republic 0,497 164 Guinea-Bissau 0,289

123 Solomon Islands 0,494 165 Mozambique 0,284 124 Cambodia 0,494 166 Burundi 0,282 125 Pakistan 0,490 167 Niger 0,261

126 Congo 0,489 168 Congo, Democratic Republic of the

0,239

127 São Tomé and Príncipe 0,488 169 Zimbabwe 0,140

Sumber: Human Development Report 2010, UNDP

Page 123: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

113

DAFTAR ISTILAH PENTING

Akses terhadap air bersih

Persentase rumahtangga yang menggunakan air minum yang berasal dari

air mineral, air leding/PAM, pompa air, sumur atau mata air yang terlindung.

Akses terhadap fasilitas kesehatan

Persentase rumahtangga yang tinggal pada jarak kurang dari 5 kilometer

dari fasilitas kesehatan (rumahsakit, klinik, puskesmas, dokter, juru rawat,

bidan yang terlatih, paramedic, dan sebagainya).

Akses terhadap sanitasi

Persentase rumahtangga yang memiliki kamar mandi sendiri atau dapat

menggunakan fasilitas kamar mandi umum.

Angka buta huruf (dewasa)

Proporsi penduduk berusia 15 tahun keatas yang tidak dapat membaca dan

menulis dalam huruf latin atau lainnya. Dihitung dengan cara 100 dikurang

dengan angka melek huruf (dewasa).

Angka harapan hidup pada waktu lahir (e0)

Perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada

perubahan pola mortalitas menurut umur.

Angka melek huruf (dewasa)

Proporsi penduduk berusia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan

menulis dalam huruf latin atau lainnya.

Angka partisipasi sekolah

Proporsi dari keseluruhan penduduk dari berbagai kelompok usia tertentu

(7-12, 13-15, 16-18, 19-24) yang masih duduk di bangku sekolah.

Page 124: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

LLaammppiirraann

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

114

Angka putus sekolah

Proporsi penduduk yang berusia antara 7 hingga 15 tahun yang tidak

terdaftar pada berbagai tingkatan pendidikan dan tidak menyelesaikan

sekolah dasar atau sekolah menengah tingkat pertama.

Garis kemiskinan

Nilai rupiah pengeluaran per kapita setiap bulan untuk memenuhi standar

minimum kebutuhan-kebutuhan konsumsi pangan dan non-pangan yang

dibutuhkan oleh seorang individu untuk hidup secara layak.

Indeks daya beli

Salah satu dari tiga komponen indeks pembangunan manusia yang

didasarkan pada paritas daya beli (PPP) disesuaikan dengan rumus Atkinson.

Nilai indeks berkisar antara 0-100.

Indeks harapan hidup

Salah satu dari tiga komponen indeks pembangunan manusia. Nilai indeks

ini berkisar antara 0-100.

Indeks harga konsumen (IHK)

Indeks yang menunjukkan perbandingan relative antara tingkat harga pada

saat bulan survey dan tingkat harga pada bulan sebelumnya, yang

ditimbang dengan nilai konsumsi pada kedua bulan tersebut. IHK dihitung

dengan formula Laspeyres yang dikembangkan.

Indeks pembangunan manusia (IPM)

Indeks komposit yang disusun dari tiga indikator: lama hidup yang diukur

dengan angka harapan hidup ketika lahir; pendidikan yang diukur

berdasarkan rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf penduduk usia

15 tahun ke atas; dan standar hidup yang diukur dengan pengeluaran per

kapita (PPP rupiah). Nilai indeks berkisar antara 0 – 100.

Page 125: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

115

Indeks pendidikan

Salah satu dari tiga komponen indeks pembangunan manusia. Indeks ini

didasarkan pada kombinasi antara angka melek huruf dikalangan penduduk

dewasa dan rata-rata lama sekolah. Nilai indeks tersebut berkisar antara 0 –

100

Konsumsi rumahtangga

Dibedakan atas konsumsi makanan dan bukan makanan, mencakup semua

barang dan jasa yang dikonsumsi tanpa memperhatikan asalnya tetapi

terbatas hanya pada barang/jasa untuk kebutuhan rumahtangga saja,

artinya tidak termasuk konsumsi/pengeluaran untuk keperluan usaha atau

yang diberikan kepada pihak lain.

Konsumsi total

Konsumsi barang-barang dan jasa-jasa dengan mengabaikan asal barang

dan dan jasa tersebut. Konsumsi total juga mencakup pemberian dan

barang/jasa yang diproduksi sendiri oleh rumahtangga yang bersangkutan.

Dalam laporan ini, konsumsi total merujuk pada konsumsi bulanan.

Paritas daya beli (purchasing power parity – PPP)

PPP memungkinkan dilakukannya perbandingan harga-harga riil antar

propinsi dan antar kabupaten, mengingat nilai tukar yang biasa digunakan

dapat menurunkan atau menaikan nilai daya beli yang terukur dari konsumsi

perkapita yang telah disesuaikan. Dalam konteks PPP untuk Indinesia, satu

rupiah di satu propinsi memiliki daya beli yang sama dengan satu rupiah di

Jakarta. PPP dihitung berdasarkan pengeluaran riil per kapita setelah

disesuaikan dengan indeks harga konsumen dan penurunan utilitas marginal

yang dihitung dengan rumus Atkinson.

Page 126: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

LLaammppiirraann

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

116

Pendidikan tertinggi yang ditamatkan

a. Tidak/belum pernah sekolah

Mereka yang tidak atau belum pernah sekolah. Termasuk mereka yang

tamat/belum tamat Taman Kanak-kanak yang tidak melanjutkan ke

Sekolah Dasar.

b. Tidak/belum tamat Sekolah Dasar

Mereka yang pernah sekolah tetapi tidak/belum tamat di Sekolah Dasar

5/6/7 tahun.

c. Tamat Sekolah Dasar

Mereka yang tamat Sekolah Dasar 5/6/7 tahun.

d. Tamat Sekolah Menengah Tingkat Pertama Umum/Kejuruan

Mereka yang tamat sekolah Menengah Tingkat Pertama

Umum/Kejuruan.

e. Tamat Sekolah Menegah Tingkat Atas Umum/Kejuruan

Mereka yang tamat Sekolah Menegah Tingkat Atas Umum/Kejuruan

f. Tamat Akademi

Mereka yang tamat pendidikan Sarjana Muda dan DIII.

g. Tamat Universitas

Mereka yang tamat program pendidikan Sarjana, Pasca Sarjana,

Doktor, Diploma IV, dan seterusnya.

Penduduk yang masih bersekolah

Mereka yang sedang mengikuti pendidikan di tingkat pendidikan tertentu.

Penduduk putus sekolah

Mereka yang tidak dapat menamatkan suatu jenjang pendidikan.

Pengeluaran untuk makanan

Proporsi pengeluaran yang dipergunakan untuk mengkonsumsi makanan

dibandingkan dengan total pengeluaran (makanan dan bukan makanan).

Page 127: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

117

Pertumbuhan ekonomi

Perubahan relative nilai riil produk domestik bruto dalam suatu periode

tertentu.

Produk domestik bruto

Jumlah nilai tambah bruto (total output dari barang dan jasa) yang

diproduksi oleh semua sektor ekonomi disuatu negara selama periode waktu

tertentu.

Produk domestik bruto atas harga berlaku

Merujuk pada nilai produk domestik bruto berdasarkan nilai uang yang

berlaku pada tahun tertentu

Produk domestik bruto atas harga konstan

Merujuk pada nilai produk domestik bruto berdasarkan nilai uang pada

tahun yang dipergunakan sebagai tahun dasar.

Produk domestik bruto per kapita

Nilai dari produk domestik bruto dibagi dengan jumlah penduduk pada

tengah tahun.

Penduduk usia sekolah

Mereka yang pada usia sekolah normal sesuai dengan tingkat pendidikan.

Misalnya: penduduk usia SD adalah 7 – 12 tahun, penduduk usia SMTP

adalah 13 – 15 tahun dan penduduk usia SMTA adalah 16 – 18 tahun.

Pengeluaran rumahtangga sebulan

Semua biaya yang dikeluarkan rumahtangga selama sebulan untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi rumahtangga.

Page 128: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase

LLaammppiirraann

IIPPMM KKaabbuuppaatteenn GGaayyoo LLuueess 22001100

118

Rata-rata lama sekolah

Rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke

atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani.

Tamat sekolah

Mereka yang menyelesaikan pelajaran pada kelas atau tingkat terakhir

suatu jenjang sekolah di sekolah negeri maupun swasta dengan

mendapatkan tanda tamat/ijazah. Seseorang yang belum mengikuti

pelajaran pada kelas tertinggi, tetapi jika ia mengikuti ujian akhir dan lulus

maka dianggap tamat sekolah.

Page 129: Cover Depan IPM 2010 4 - BAPPEDA Kabupaten Gayo Luesbappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/IPM/IPM kabupaten Gayo... · Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan ... Persentase