kondom bocor, sobek ujungnya

102

Upload: canang-umpu

Post on 12-Jun-2015

1.865 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

Sebuah Antologi karya 10 Penyair wanna be

TRANSCRIPT

Page 1: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya
Page 2: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya
Page 3: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

Kondom Bocor, Sobek Ujungnya Copyright 2011, 10 Penyair Wanna Be

isbn 123-456-789012-3-4

Sampul Ilustrasi

Umpu Prahara & Reski Kuantan

Editing Abjad

Reski Kuantan & Jhon Pello

Susun Letak

Umpu Prahara & Jhon Pello

Penerbit Magenta Publishing

Cetakan Pertama Banget, Oktober 2011

x + 89 hlm, 14x20 cm

Hak Cipta Puisi ditangan Penulis Puisi,

silahkan diperbanyak sebanyak-banyaknya

isi diluar tanggungjawab orang yang tidak bertanggungjawab

Page 4: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

SENI DAN SASTRA UNTUK PEMBEBASAN

Dipungkiri atau tidak, terlepas dari teori-teori, lepas dari

aturan-aturan dan terlepas dari perkembangan zaman dan perada-

ban, berseni bagi kami pada dasarnya adalah suatu kesenangan

dan sekaligus salah satu bentuk pembebasan atau membebaskan

diri dari segala macam tekanan yang datang dari dalam maupun

luar, serta adalah media penyampaian dan bahwa seni adalah

milik semua orang tanpa terkecuali. Begitu pula dengan bersastra

atau menulis suatu karya satra, salah satunya adalah puisi.

Misalnya Wiji Thukul dengan puisi-puisinya yang bahkan

mampu menjadi motivasi serta semangat tersendiri pada aksi-aksi

kawan aktivis dan mahasiswa serta semua orang yang bergerak

menentang dan meruntuhkan pemerintahan Orde Baru dengan

“Hanya ada satu kawan: Lawan!” (Puisi Peringatan), atau WS.

Rendra yang kemudian dikenal dengan puisi-puisi pamfletnya.

William Shakespeare dengan romantismenya dan masih banyak

lagi penyair-penyair Tanah Air maupun luar dari latar belakang

yang berbeda-beda yang berseni merangkai kata untuk menyam-

paikan sesuatu hal, baik dari dalam diri sendiri mau pun dari luar

atau lingkungan sebagai makhluk sosial dengan berbagai tema,

kondisi dan situasi.

Mereka adalah segelintir contoh orang-orang yang berhasil

membebaskan diri, terutama untuk berseni merangkai kata atau

berpuisi dan bahkan berhasil membebaskan orang lain secara

Page 5: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

batiniah, seperti mampu memberi semangat, motivasi dan kepua-

san ketika menikmati karya-karya mereka.

Lantas apa hanya penyair yang menulis puisi? Pertanyaan-

pertanyaan sederhana seperti inilah yang terkadang membelenggu

dan membatasi kreatifitas seseorang dalam berkarya, seseorang

seringkali terjebak dalam pemikirannya sendiri, sebab bukan pen-

yair maka tidak menulis puisi, sebab bukan pematung maka tidak

membuat patung, sebab bukan pelukis maka tidak melukis, dan

cenderung membuat batasan-batasan bagi diri sendiri. Selain itu

pola pikir yang dididik dan dipengaruhi lingkungan dengan per-

sepsi-persepsi yang terkadang memandang suatu bentuk hasil

suatu karya adalah subyektif yang sebenarnya adalah obyektif.

Dan kembali pada hakekatnya, berseni dan bersastra itu be-

bas, bebas memaknai dan bebas berkarya. Dari itu semua orang

wajib bebas dari batasan-batasan dari dalam mau pun luar diri un-

tuk berseni dan berkarya.

Berangkat dari pemahaman sederhana ini, kami dengan

segala kekurangan dan dengan segenap keberanian serta rasa per-

caya diri yang mungkin sebenarnya terlalu berlebihan dan dengan

keyakinan yang umum sebab yang terpenting adalah proses,

maka kami memulai, maka kami berkarya, kami bebaskan diri

kami, dan bersepakat untuk membukkukan kumpulan puisi-puisi

kami yang kami beri judul “Kondom Bocor Sobek Ujungnya”.

Mengapa “Kondom Bocor Sobek Ujungnya”?

Begini sedikit penjelasannya : Kondom adalah alat kon-

trasepsi keluarga berencana yang terbuat dari karet dan pe-

makaiannya dilakukan dengan cara disarungkan pada kelamin

laki-laki ketika akan bersenggama. Kondom di sini adalah bata-

san-batasan yang kami sarungkan dan kami ciptakan pada diri

sendiri yang sebenarnya justru menghancurkan rencana-rencana

kami, seringkali karena sangat elastisnya tanpa kami sadari telah

membunuh kreatifitas kami sendiri. Sehingga alat kontrasepsi ini

Page 6: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

harus dibuka alias tidak disarungkan lagi pada kuasa nafsu ke-

bodohan dan ketololan pada diri kami semua, yang seharusnya

bebas bersenggama dengan kreatifitas dalam kehidupan kami se-

cara berkeadilan tentu saja. Atau adalah untuk menerabas batasan

-batasan dan tidak membatas-batasi diri sendiri.

Bocor adalah pertama, berlubang sehingga air dan udara da-

pat keluar atau masuk; atau tiris, kedua tersiar sedikit-sedikit

(tentang rahasia dan sebagainya), ketiga, adalah kerap kali buang

air; keempat adalah mengeluarkan darah. Dan kami tentu saja me-

mang sengaja membocorkan atau menjadi bocor agar kami tidak

sakit perut, sesak nafas dan sakit kepala dalam berkreatifitas dan

menyampaikan sesuatu hal. Sehingga kami bebas dan merdeka

tanpa adanya pengkotak-kotakan atau apalagi sampai memenjara-

kan kreasi dan agar kami terus dapat bersirkulasi dan berproses.

Sedangkan Sobek adalah cabik, robek, atau koyak. Dan

Ujung yaitu bagian penghabisan, puncak, akhir atau maksud dan

tujuan. Yang di sini adalah sebuah harapan atau keinginan agar

dengan buku kumpulan puisi ini kami dapat turut membantu

menyobek batasan-batasan pada orang lain atau dengan keinginan

bisa sedikit memotivasi bahwa untuk melakukan sesuatu, teru-

tama berkreatifitas, semua orang tanpa terkecuali memiliki hak

dan kebebasan yang sama, dan itu harga mati. Titik!.

Akhirnya, menjadi penting atau tidak penjelasan ini, semoga

bisa dinikmati. Jika berkenan dan berlapang dada silahkan dibaca,

dikritik habis-habisan, disimpan dan disebarkan. Jika tidak berk-

enan, silakan buku antologi puisi ini dikilokan sebagai barang

loakan, didaurulang atau setidak-tidaknya diwariskan kepada

orang lain yang mungkin penasaran, meskipun akhirnya juga

akan bersikap sama, sakit perut, sakit kepala dan barangkali mun-

tah. Maka, mari berkondom bocor sobek ujungnya, berseni dan

bersastra untuk pembebasan diri dan berkeadilan sosial!

MaGenTa

Page 7: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

PUISI RUANG DOKUMENTASI YANG MENERIMA

KEBEBASAN

Maira Eka Sari

Setiap orang, melalui rangkaian peristiwa yang berbeda-

beda dalam menjalani hidup. Mau tidak mau, secara tidak lang-

sung mereka menuntut untuk dimengerti apapun itu. Akan tetapi,

keadaan alam kadang sering, bahkan lebih dominan memaksa

mereka untuk tidak bersikap sesukanya. Terbatas lebih tepatnya.

Menjalani hal yang seperti itu menghadirkan ekspresi yang ber-

beda pula dalam menanggapinya. Salah satu yang merupakan ek-

spresi mereka adalah keinginan untuk suatu hal yang dinamakan

kebebasan.

Saat menjalani tuntutan alam yang terkadang mengukung

terkadang tidak, kebebasan itu sering diteriakan orang-orang –

siapapun dia– pada apapun, kapanpun, dimanapun, tanpa terkec-

uali. Bebas berfikir, bebas berbicara, bebas bergerak, bebas

berkeingin, dan masih banyak lagi yang ingin dibebaskan dari

dalam maupun luar diri mereka. Hal itu tidak bisa dipungkiri dan

itu bukan suatu hal yang tidak wajar apalagi suatu kesalahan. Ke-

bebasan itu hak semua, dan wajib diberikan oleh semua

Seni kata atau lebih akrab dikenal dengan sastra menjadi

wadah untuk kebebasan itu bersuara. Baik itu dalam bentuk puisi

maupun prosa. Adapun peranan dari sastra adalah meneruskan

tradisi suatu bangsa kepada masyarakat se-zamannya dan kepada

Page 8: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

masyarakat yang akan datang, antara lain berupa cara berpikir,

kepercayaan, kebiasaan, pengalaman sejarahnya, rasa keindahan,

bahasa, serta bentuk-bentuk kebudayaannya (Semi, 1984: 14)

Melalui puisi, penulis bebas menuangkan apapun, baik itu

pikiran, perasaan, harapan, caci-maki, penghinaan dan lainnya

yang akan disampaikan pada orang lain ataupun hanya pada dir-

inya sendiri. Dalam antologi ini, puisi merupakan salah satu dari

sekian banyak bentuk yang bisa digunakan untuk mengekspresi-

kan sesuatu yang dinamakan kebebasan itu. Puisi adalah artefak

yang bisa menumpu suara, gerak, perasaan, bau, dan apapun ke-

jadian alam semesta ini dalam bentuk untaian kata, baik memiliki

keindahan ataupun tidak. Puisi berhak lahir dan menemui takdir

dan caranya masing-masing. Hal ini juga ada pada karya dan hal

yang lainnya.

Dalam antologi puisi ini, para penyair wanna be mencoba

menghadirkan warna baru yang merupakan wujud keinginan

mereka dengan yang namanya kebebasan. Berbagai hal yang ber-

beda disajikan oleh mereka yang berlatarbekang berbeda pula

hingga secara tidak sengaja telah membatu memenuhi peran sas-

tra untuk meneruskan tradisi. Hal itu telah menjadi sumbangan

berharga dalam khasanah kesusastraan Indonesia.

Hadir tanpa sebuah tema, mereka berani menyuguhkankan

dokumentasi berharga untuk artefak berharga pada mereka yang

akan datang dan berada di masa-masa berikutnya.

Padang, Oktober 2011

Page 9: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

Daftar Puisi

Alfikri Ilmi

• Pada Tanah Kelahiran

• Nostalgia Ramadhan

• Aku Ingin Tua Bersamamu

• Permintaan

• Jadi Cleopatra Semalam

• Cepat Bangun, Nak

• Menjahit Nasib

• Ibu

Amanike Liza Fitra

• Hidupku

• Kekecewaanku

• Kepergianmu Sobat

Gilank Ralicha

• Garuda di Dadaku

• Titip Surat Untuk Ayah

• Surat Kepada Kawan

• Hanya Sepotong Kata Untuk Bangsa Yang Merdeka

• Negeri Para Kesatria

• Logika Kosong (Anjing)

Holy Adibz

• Seorang Ibu Berbisik Pada Calon Bayinya

• Sajak Seorang Pelacur

• Laut Kota Jakarta

• Anakku Akan Kuliah

• Ayo Bayar Pajak

• Seorang Penyair dan Cangkulnya

1

2

3

4

5

7

9

11

12

13

14

15

17

19

21

23

25

26

28

29

30

31

32

Page 10: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

• Labuhan Kerbau Kampungku

Jhon Pello

• Debu Cinta Palsu

• Keegoan

Joey Rose

• Sajak Mabuk

• Al Faiz : Dengan Subuh dan Dibawah Gerimis Aku

Bersaksi

• Tiga Perempuan Dalam Kehidupanku

• Dari Asrama Ke Jalur Gaza

• Sajak Untuk Nenek (Selamat Jalan Nek)

• Pagi Ini Seorang Mahasiswiku Kirim SMS

• Kami Selalu Siap Berperang!

• Mungkin Kita Lupa

• Ah, Revolusi Kok Ditakuti

• Aku Menangis Ketika Menggali Kubur Untuk Putriku,

Dia Maju dan Kemudian Menyisir Janggutku

• Jika Semua Sempurna

• Bagaimana Mungkin Aku Bisa Diam, dan Kau?

Lismomon Nata

• Negeri Parewa

• Mau ke Mana Kau Indonesiaku

• Korupsi

• Bupala

• Wahai Penyair

• Tanah

• Apnea Masa Muda

Reski Kuantan

• Penyair Tolol dan Perempuan Gila

• Aku Melihat Langit

34

36

37

38

39

41

42

43

44

46

47

48

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

Page 11: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

• Cicak

• Aku Denganmu

• Puisi-puisian

• Menuai Hampa

• Taplau Tujuh Tiga Puluh

• Aku dan Ibuku, Tuan.

• Ke Rumahmu Aku Hendak Pulang

Rizki Firdaus

• Mengulum Biru

• I Sweep The Floor

• Antonimisme

• Author

• Perjalanan ke Kota Besar Perdanaku

• Tawa Fatamorgana

Umpu Prahara

• Kau 1

• Kau 2

• Untuk Ibu

• Seorang Gadis di Sebuah Ruangan

• Ahh...

• Malam

• Satu Hari

• Untukmu

• Perempuan

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

76

77

78

79

81

82

83

85

86

Page 12: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

1

Pada Tanah Kelahiran

pada suatu waktu yang entah

aku akan pergi menghapus segala jejak kaki di tubuhmu

ijinkan aku menempuh ribuan kilo jauh dari pandangmu

ijinkan aku menjadi lelaki

ijinkan aku tepati janji

ijinkan mencoba peruntungan dari beberapa kemungkinan

dan ijinkan aku mengingatmu dalam kenang

karena kelak jika sudah sampai waktu

aku akan kembali lagi ke pelukanmu

membawa nyala api atau ditikam sepi berkali-kali

Padang, 6 Mei 2011

Alfikry Ilmi

Page 13: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

2

Nostalgia Ramadhan

Tidurlah.

Besok sehabis Shubuh

kita bakar petasan

di samping orang pacaran

Pariaman, 1 Agustus 2011

Alfikry Ilmi

Page 14: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

3

Aku Ingin Tua Bersamamu

: Rahma Welly

Aku ingin tua bersamamu

menghabiskan waktu dalam rentang umur yang beruban

Berpetak umpet di keriput kulitmu

Bernostalgia ciuman pertama di bibirmu yang sudah kemarau

Berkaca pada matamu yang masih menyimpan masa lalu.

Aku ingin tua bersamamu

Menikmati early reggae atau soul di beranda

sambil memandangi kepulangan burung-burung dalam formasi

menuju sarang

atau menikmati sunset,

sunset yang selalu membuatmu kagum atau gemetar.

Karena kau pikir masa depan tak pernah datang.

Aku ingin tua bersamamu

berdua kita tertawai masa sekarang.

Dan saat itu barangkali kita sudah pikun

tak terlalu ingat kapan pertama kali pandang kita bertemu.

Aku ingin tua bersamamu

masihkah kau ingin main ayunan di jenggotku?

Padang, 1 Juli 2011

Alfikry Ilmi

Page 15: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

4

Permintaan

nyamuk tidurlah

masih ada malam lain

bagimu mencoba peruntungan

menghisap darah

malam ini jangan

aku sudah terlalu lelah

dihisap

seharian

Padang, 22 Juni 2011

Alfikry Ilmi

Page 16: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

5

Jadi Cleopatra Semalam

Malam ini bulan ketakutan

bersembunyi di balik bangunan hotel bintang lima.

Kita di dalamnya

menikmati semangkuk kencan

setelah seribu panah rayuan kau lepaskan ke dadaku

usai makan malam.

Cleopatra-lah aku seketika

pasca mahkota janji-janji surga

kau letakkan di atas kepala.

Bangga atau mungkin juga tak sengaja

kau sempat bisikan

bahwa kita bisa berpesta berkat hasil penggelapan dana.

Tak ada yang merasa kehilangan

sebab fakta seketika dialihkan isu yang lebih menarik untuk disi-

mak.

Melebihi candu sinetron rumah tangga dengan cerita mem-

bosankan penuh peran antagonis.

Kita pun lalu sama-sama tertawa

atas kemenangan.

Atas kepecundangan.

Serupa aku yang menertawai nasib sendiri

karena nikmat materi berlimpah begini

belum tentu kutemukan esok hari.

Jadi, kucumbui saja kemewahan ini sampai pagi

sampai gelas tak mau lagi dituangi vodka

sampai tubuh tak sanggup lagi dipacu

dan napas kita yang memburu

sama-sama membisu berhimpitan.

Alfikry Ilmi

Page 17: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

6

Bulan gigil yang ketakuan semalam sudah digusur garangnya

matahari.

Kita berpisah di depan sebuah gang

setelah perempatan.

Barangkali kau langsung menuju pelukan anak istri yang setia

menanti

kepulanganmu dari rapat luar kota.

Dan aku juga kembali pada kenyataan kontrakan 4x4 meter

dengan beberapa lembar uang ratusan

untuk menghapus semua bekas ciuman dan biaya perawatan

badan.

Padang, 12 Januari 2011

Alfikry Ilmi

Page 18: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

7

Cepat Bangun, Nak

Bangun, nak.

Lekas mandi

sebelum didahului matahari.

Hari tak sudi menanti

waktu tak mau menunggu.

Kita harus segera pergi

mencari remah roti

penyambung hidup pagi ini.

Mari, nak.

Mari keluar

Dari pengap rumah yang kita dirikan di pinggir kali

mereka selalu bilang tak layak huni

sementara janji membumbung tinggi

belum juga ditepati.

Cepat, nak.

Percepat gerakmu

kita kejar mimpi-mimpi yang tak terbeli

barangkali ada yang tercecer di jalanan

atau nyangkut di tali jemuran.

Perhatikan, nak.

Tajamkan matamu

Begitu banyak masa depan yang kita temui pada sampah-sampah

itu

kau pungutlah satu persatu

plastik, kaleng, besi, kardus, sepatu, kertas, baju

jika beruntung kita dapat buku

kau bisa peroleh ilmu

meski tak sebanyak anak-anak gedongan

yang sekolah untuk mendapatkan pengakuan.

Alfikry Ilmi

Page 19: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

8

Sekarang matahari bermahkota di atas kepala

Badan kita dipanggang di bawahnya.

Istirahatlah, nak

di bawah beringin itu.

Tapi jangan terlalu nyaman

apalagi sampai ketiduran.

nanti kita diseret paksa keamanan.

Kota ini butuh keindahan!

Padang, 28 Desember 2010

Alfikry Ilmi

Page 20: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

9

Menjahit Nasib

Kerja ini tak mampu membeli mimpi tinggi menjulang

menantang matahari.

Harga yang melambung seperti balon membuat diri semakin

sangsi.

Gempapun membuat jarum dan benang pisah ranjang

menganggur tanpa kerjaan.

Serupa di-PHK keadaan lem membeku dalam gumpalan gelisah.

Istri tak bosan menyanyikan sumpah serapah karena tak tahu apa

yang mau dimasak.

Anak mengeluh meminta uang jajan tanpa pemahaman bahwa

harga makanan ringan tak seringan namanya.

Mengganti pekerjaan demi kesejahteraan sempat terlintas dalam

pikiran.

Syaraf otak sering tegang dipaksa berpacu memutar ide

cemerlang tak kunjung datang.

Ijazah SD membuat tubuh tak punya banyak pilihan masa depan.

Alam memang memberikan banyak pelajaran tanpa biaya

pungutan.

Tapi kita hidup bukan di negri dongeng sebelum tidur dengan

akhir mengharukan.

Menjahit nasib tak segampang menjahit sepatu yang tinggal

menarik benang.

Hidup memang terus berjalan bahkan berlarian.

Dengan atau tanpa keluh kesah meratapi kenyataan.

Semakin pahit ditelan semakin sehat pikiran.

Bugarkan badan tanpa suplemen kimia pabrikan.

Warna aspal masih sama dengan iklim berbeda.

Nasib sepertinya bukan roda yang berputar begitu saja.

Alfikry Ilmi

Page 21: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

10

Banting tulang berulang-ulang tinggal belulang.

Putar otak menderu laju tak maju-maju.

Padang, 29 Oktober 2010

Alfikry Ilmi

Page 22: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

11

Ibu

Mengecup heningmu dalam doa air mata

peristiwa yang tak bisa kutuangkan lewat kata.

Cinta adalah keikhlasan menerima segala nyata

bukan sebatas kata berujung sia-sia.

Berkaca pada setiap peristiwa ;

tak semua kata sanggup ku eja.

Padang, 14 November 2010

Alfikry Ilmi

Page 23: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

12

Hidupku

Aku berdiri diam-diam tiada bergerak

Aku takut apa yang terjadi nanti

Aku telah dapat merasakannya

Tetapi seperti biasa aku tetap mengharap

Meskipun hatiku mengharap penuh ketakutan

Dan tahu, bahwa apa yang ku harap takkan datang

Dan dadaku terasa sesak

Bukan karena berlari keras

Tetapi menahan perasaan hatiku

Amanike Liza Fitra

Page 24: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

13

Kekecewaanku

Aku perjuangkan semua yang kuimpikan

Hanya sekarang aku tidak tahu,

Bahwa penderitaan dan kekecewaan mengorek di bawah jiwa

sadarku

Mengubah pandangan hidupku, pikiranku dan sikapku kepada

hidup di sekelilingku

Ibarat api yang membakar Cinta pada Hati

Hebat laksana hembusan Taufan

Semua derita jiwaku, harapan-harapan hatiku

Yang melambung kemudian terbanting dan melambung kembali,

Terbanting lebih kejam,

Was-was hatiku, keraguan hatiku, ketakutanku

Sedih hatiku, pilu mengharapkan bahagia

Amanike Liza Fitra

Page 25: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

14

Kepergianmu Sobat

Kalau aku lukis dahan dan ranting itu

Kamu paham betapa kering perasanku

Hujan Cuma membasuh rumput

Tidak menyegarkan kebun sukmaku

Dengar sobat, aku tak seperti yang dulu

Saat kamu tahu semangatku

Dan aku fasih bahasa matamu

Kertas putih yang kotor, bergambar di sisinya

Kau menarik batas, tapi milikku nyata

Ini bukan valentine dan rinciannya..

Semua akan jadi abu

Terimakasih untuk bintang emas dan kepergianmu

Aku akan selalu mengenangmu

Kau tetap sahabatku

Puisi ini tercipta setelah kepergian sahabatku untuk selamanya

For Erick Nova Prima HI07 UNAND

Amanike Liza Fitra

Page 26: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

15

Garuda di Dadaku

Garuda di dadaku

Bukan hanya sepetak lapangan rumput

Bukan hanya nyanyian heroik kepada bachdim dan gonzales

Dan tak berbataskan GBK ataupun Bukit Jalil

Garuda di dadaku

Adalah simbol tekad dan ukiran kebanggaan

Semiotika semangat dan kekaguman

Garuda di dadaku

Adalah janji akan sebuah pengabdian

Yang selalu meminta kepalan

Memaksaku terus mempertanyakan semuanya

Hinggap apa menjadi makna dan nyata

Garuda di dadaku juga merupakan peringatan

Jangan coba membangun menara di bawah rakyat yang kelaparan

Jangan mencoba membanyol tentang keadilan dengan kokangan

senapan

Dan jangan pernah berkata peduli

Bila masih dalam nyanyian untung dan rugi

Mungkin garuda di dadaku juga merupakan teguran

Jangan pernah berhenti menziarahi lembaran masa lalu

Jangan pernah berhenti mengkhatabkan alfabet penyamarataan

Jangan berhenti teriakkan perubahan

Meski engkau tidak lagi didengarkan

Garuda di dadaku juga lambang kepedulian

Akan saudara-saudaraku yang dilewati derap langkah pemban-

gunan

Yang sesak bernafas akibat kemiskinan dihirup setiap hari

Dan tak lagi dapat bergerak, lantaran tanah adalah milik para tuan

Gilank Ralicha

Page 27: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

16

tanah

Garuda di dadaku adalah sebuah ajakan

Jangan hanya diam melihat pembodohan

Jangan hanya menyatakan ironi melihat pemelaratan

Dan lakukan apapun

Meski hanya teriakan

Meski hanya mengacungkan kepalan

Selama garuda masih ada di dada kita

Gilank Ralicha

Page 28: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

17

Titip Surat Untuk Ayah

Kepada yth

:Ayahanda

Melalui surat ini kusampaikan permintaan maafku pada ayah.

Maaf aku tidak pernah bisa jadi anak baik seperti manifesto don-

geng yang ayah ceritakan sebelum tidurku, aku masih saja men-

jadi begundal yang mencoreng muka ayah, dan bukan bahan yang

menarik untuk dibicarakan di komunitas orang tua kebanyakan.

Maafkan aku yang mengambil aksi berbeda dengan provokasi

ayah, yang selalu berkata coba lihat anak sifulan, sekarang dia

bekerja di koorporasi kapitalis ini, baru bekerja beberapa bulan

saja sudah bisa membeli ini, memberikan pada ayahnya ini dan

itu. Maafkan aku ayah bila megambil arah yang selama ini ayah

katakan merupakan jalan mereka yang telah kehilangan akal se-

hat.

Bagiku ada yang lebih berharga daripada kemapanan, yaitu kebe-

basan

Ada yang lebih berharga daripada kekayaan, yaitu kesamarataan

Ada yang kebih berharga daripada kemasyuran, yaitu kebenaran

Ada yang lebih berharga daripada kemenangan untuk diri sendiri,

yaitu keikhlasan

Ada yang lebih berharga daripada hidup aman dan berkecukupan,

yaitu pembangkangan terhadap ketidak adilan

Ada yang berharga daripada hidup dalam dikte penguasa arus,

yaitu gairah liar dari perjuangan kelas

Ada yang lebih berharga daripada menciptakan menara gading

dan hidup aman di atasnya, yaitu kepedulian akan menjaga ling-

kungan

Ada yang lebih berharga daripada mengumpulkan sebanyak-

banyaknya harta, yaitu mengumpulkan sebanyak-banyaknya cinta

dan membaginya keseantero dunia

Gilank Ralicha

Page 29: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

18

Agar mereka yang dimarjinalkan merasa diperhatikan,

Agar mereka yang dimelaratkan tidak lagi merasa kesepian,

Agar mereka yang kelaparan merasakan sedikit kekuatan

Agar mereka yang dinafikan merasakan arti harapan

Dan agar mereka yang selama ini dibohongi penipu yang mereka

pilih sendiri merasakan arti kasih sayang

Maafkan aku ayah, karena aku tidak hidup dalam dikte rumus

kalkulator yang menghitung semuanya berdasarkan besarnya

angka yang bisa kita dapatkan, menghitung kebahagiaan berdas-

rkan konsumtifitas barang yang sebanyak mungkin bisa mereka

banggakan, mengukur rasa syukur berdasarkan berapa banyak

makanan yang mereka hidangkan, mengukur arti teman dengan

seberapa bagus topeng yang bisa mereka kenakan, mengukur arti

diri dari seberapa jengkal tanah dan tinggi pagar yang mereka

bangun.

Maafkan aku ayah bila aku tidak bisa menggunakan standar-

satandar moral yang kebanyakan itu. Bagiku hidup adalah pen-

carian akan kebenaran, dan teman adalah kejujuran dalam persa-

habatan.

Gilank Ralicha

Page 30: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

19

Surat Kepada Kawan

Ini adalah sebuah jalan sulit kawan

Saat hidup ini semakin dihadapkan pada pilihan-pilihan berat

Akankah engkau akan menjadi militan atau anak baik bagi pen-

guasa arus

Menjadi anjing liar yang hidup bebas meski tak terurus

Atau setia menggonggong tiap pagi dan menjilat untuk sekedar

bertahan hidup

Dan mesti sabar diikat dan jadi permainan

Jalan ini semakin sulit untuk ditempuh teman

Saat pilihan hanyalah tunduk atau bangkit melawan

Akankah engkau akan melebur dalam barisan

Mereka yang merasa tak berdaya diperdaya oleh para pemodal

Ataukah berbaris bersama yang muak dengan pembodohan ini

Apakah jawabmu teman?

Tetap diam berkalang dendam atas ketidakadilan ini

Dan melanjutkan hidup dengan mengutuk ketidak mampuanmu

menguasai hidupmu

Karena hidup itu sendiri telah tergadai bersama surat kontrak

Karena setiap deru waktu adalah target produksi yang harus dica-

pai

Hingga bahkan keringatpun tak sempat lagi diseka

Dan jerih payah hanya dihargai sekedar roti penyambung nafas

Jadi,di mana barisanmu kawan?

Akankah kita akan mencoba mengakhiri ketidakadilan ini

Meski harus mati dalam mencoba?

Ataukah tetap menerima kenyatan yang ada

Dengan doktrin " suratan takdir" sebagai pelipurlara

Beritahu aku kawan,waktu sudah semakin dekat

Gilank Ralicha

Page 31: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

20

Dan genderang telah terlalu lama dia tabuh

Dan hanya masalah waktulah

Revolusi ini akan mengetuk setiap pintu rumah kita

Dan mereka butuh kita.

Gilank Ralicha

Page 32: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

21

Hanya Sepotong Kata Untuk Bangsa Yang Merdeka

Apakah kita memang harus merayakan kemerdekaan ini?

Disaat kita belum merdeka sepenuhnya.

Berjuta rakyat indonesia masih hidup dibawah garis kemiskinan

Dan mereka belum merdeka dari kemiskinan.

Berjuta rakyat indonesia

Masih belum mengecap pendidikan

Mereka belum merdeka dari kebodohan.

Apakah harus kita rayakan kemerdekaan ini?

Saat berjuta rakyat indonesia merasa was-was di rumah mereka

sendiri

Saat harus hidup berdampingan dengan bom berwarna hijau se-

berat 3kg

Mereka belum merdeka dari ketakutan

Saat berjuta rakyat indonesia

Mesti dihadapkan pada kenaikan harga

Yang semakin tidak terjangkau dari tahun ke tahun

Mereka belum merdeka dari tekanan.

Kawan

Cobalah lihat indonesia ini lebih dalam

Melintasi gemerlap kota dan cakrawala manja

Jauh menuju tempat yang tak tersentuh riuh pembangunan

Perlintasan bagi deru perubahan

Menuju dataran tak beraspal

Mereka belum merdeka dari keterasingan

Kenapa kita mesti merayakan kemerdekaan ini kawan?

Saat berjuta generasi muda indonesia

Menghambakan diri

Pada blackberry, apple dan nokia keluaran terbaru

Gilank Ralicha

Page 33: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

22

Saat sukarno telah tergantikan oleh artis emo mtv

Dan semangat perjuangan telah dikooptasi oleh sinetron sedu na-

mun sarat kekerasan

Mereka belum merdeka dari pembodohan

Masihkah perlu kita rayakan kemerdekaan ini kawan

Karena bagiku itu adalah sebuah pengkhianatan

Gilank Ralicha

Page 34: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

23

Negeri Para Kesatria

Aku ingi bercerita, tentang negeri para kesatria

yang membentang dari khandahar hingga gaza

daerah yang tidak mengenal kata takut dan kalah

karena takut adalah suatu yang memalukan

aku ingin menceritakan kepada kalian

negeri para kesatria dan kisah para pemberani

mereka yang menentang meski goliath bersenjatakan matahari

dan david hanya memegang segenggam batu

negeri yang tetap tegar berdiri

dari kelam malam dan teror matahari

dari ancaman kelaparan

dan deruderu senapan

negeri yang semua laki-lakinya adalah syuhada

yang merindukan kematian demi sebuah kebebasan

yang tak menyerah meski dihadapan ketidak berdayaan

setiap helaian nafas adalah perjuangan

dan setiap degupan adalah sebuah perlawanan

negeri yang tak pernah mengeluh.

meski peluh telah lama mengering

meski kematian adalah bayang-bayang

mereka tidak sedetikpun mengeluh

karena hidup adalah pengabdian

dan masa depan

adalah kemenangan yang telah dijanjikan

demi rahim ibu yang lahirkan para kesatria

demi makam syuhada yang membentang dari khandahar hingga

gaza

Gilank Ralicha

Page 35: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

24

demi lemparan-lemparan batu para intifada

demi lantunan suci yang menjadi kidung tidur mereka

aku inging mengisahkan sebuah kisah negeri para kesatria

agar kalian semua percaya.

bahwa di dunia ini

masih ada kebaikan dan kesetiaan

dan tuhan, berdiri tepat di samping para pejuang

Gilank Ralicha

Page 36: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

25

Logika Kosong (Anjing)

Aku melihat kelebatan hitam

mengitari jiwa dan hati semua orang

memangkas nurani dengan deru kehidupan

yang berputar kencang,lukiskan sembraut

aku merasa kini tuhan

tak lagi beri hati pada manusia

melainkan logika kosong dan jiwa serigala

kelamkan cahaya, samarkan langkah

Wahai….

di manakah dia kini?

dongeng suci yang kita eja kasih sayang

logika bodoh yang kita sebut cinta

impian buta yang kita sebut saudara

Apa yang terjadi kini?

apakah tuhan mulai bosan sendiri?

sehingga ia butuh teman tuk berdialog

ataukah ia telah pasrah

melihat manusia bergerak lebih cepat daripada kuasanya

entahlah teman......

Gilank Ralicha

Page 37: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

26

Seorang Ibu Berbisik Pada Calon Bayinya

anakku

jika nanti kau keluar dari rahimku

jangan menangis

simpan air matamu untuk esok hari

aku takut kau kehabisan air mata

untuk menangisi nasi yang tak ada dalam tudung

sebab kita tidak lagi mendapat beras miskin

yang dibagi kepala desa untuk sanak keluarganya

yang berkarung beras dalam gudangnya

jika nanti kau keluar dari rahimku

tahan tangisanmu

air matamu lebih berguna untuk menangisi korban bencana alam

yang bantuannya tertahan di saku-saku para dermawan

dan di kantor-kantor urusan kemanusiaan

jika nanti kau keluar ke dunia

diam saja

setelah umurmu genap enam tahun

menangislah sekeras-kerasnya

untuk pemimpin bangsa yang gemar studi banding ke luar negeri

memakai uang bangsa atas nama tugas negara

sementara ribuan anak-anak terlempar ke jalan raya

karna tidak ada biaya untuk sekolah

saat kau lahir nanti

jangan menangis anakku sayang

air matamu sangat berguna sekali

untuk diminum para tenaga kerja di luar negeri

yang haus perlindungan dari negara yang mereka beri devisa

bila kau menangis saat lahir nanti

Holy Adibz

Page 38: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

27

maka air matamu akan menyatu dengan air mataku

air mata kita akan menjadi samudera

yang memeluk air mata para buruh yang diberhentikan

karna menanyakan gaji yang tidak pernah berkecukupan

membiayai anak istri dan berbagai keperluan

yang tidak sepadan dengan peluh yang berceceran di pabrik-

pabrik

Padang, 1 November 2010

Holy Adibz

Page 39: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

28

Sajak Seorang Pelacur

kau membumbung ke surga

dengan sorbanmu yang berkilau

sementara aku berjalan menuju neraka

dengan berjuta dosa dari kitabmu

malam, waktumu mengaji

bermesraan dengan tuhan

malam, waktuku mencari gaji

bermesraan dengan tuan-tuan

di atas sajadah panjang

kau sujud tanpa memikirkan periuk esok siang

di atas empuk ranjang

aku sujud di kelamin panjang demi periuk terjerang

demi tuhan yang memberi aku kehidupan

sungguh aku tak suka menanggalkan pakaian

tapi pekerjaan hanya ada di saku pemerintahan

yang akan menggusur lahan tempat aku cari makan

Padang, 5 November 2010

Holy Adibz

Page 40: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

29

Laut Kota Jakarta

di laut kota ini

air tawar dan asin menyatu

di dalamnya ikan-ikan terombang-ambing

oleh ombak yang dipermainkan angin

di laut ibukota ini

angin menjadi selimut orang-orang

yang tidur di kolong jembatan

dan panas matahari menjadi tudung

para pedagang yang mendayung nasib

di pintu kemacetan

Jakarta adalah muara

dari segala suara

impian, jeritan dan kebahagiaan

yang tenggelam dalam samudera zaman

Jakarta adalah dermaga

kapal-kapal besar datang dan pergi

membawa semua harta yang tersimpan di dasarnya

kapal-kapal kecil yang sekedar mengail ikan kecil

makin terpinggirkan, tak dapat bagian

kota ini adalah lautan dalam dan luas sepanjang pandang

siapa yang tak punya kapal harus kuat berenang

agar tak tenggelam dan disantap ikan-ikan

yang tak pernah kenyang

siapa yang terjun ke kota ini

tak bisa kembali pulang

karna ia adalah laut tanpa daratan

Jakarta, 29 Januari 2011

Holy Adibz

Page 41: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

30

Anakku Akan Kuliah

jangan belajar sastra anakku

nanti kau diberi tugas

keluar rumah malam-malam

menulis puisi

tentang bulan dan bintang

jangan belajar agama anakku

nanti kau disuruh menghafal kitab suci

berdiam diri di rumah ibadah

dan menutup telinga dari bisingnya jalan raya

jangan belajar sejarah anakku

nanti kau diajari

menghormati para pahlawan

yang menghabisi nenek moyangmu

jangan sekali-sekali

mempelajari ekonomi

nanti kau jadi mentri

yang mengakali rakyat sendiri

apalagi belajar politik

jangan anakku

pulang-pulang kau bisa saja membodohi

ayah ibu yang membesarkanmu

jangan juga belajar matematika

nanti matamu buta dari tanda-tanda

selain angka-angka

yang terjebak di buku-buku kuliah

kau ingin belajar teknik

Holy Adibz

Page 42: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

31

aku mohon jangan anakku

nanti kau dirikan industri

yang membangun mimpi para buruh

lalu menghancrukannya kembali

lewat upah kecil dan pemutusan hubungan kerja

belajar olahraga saja anakku

jadi pemain sepak bola

atau atlit bulu tangkis

badanmu sehat jiwamu kuat

biar tidak ditangkap saat unjuk rasa

sebab kau akan sibuk berlatih

untuk kejuaraan melambungkan nama negara

Padang, 18 November 2010

Holy Adibz

Page 43: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

32

Ayo Bayar Pajak

ayo bayar pajak

untuk menyemir aspal

biar kendaraan orang-orang besar

berselancar di jalan raya

menuju restoran-restoran mewah

ayo bayar pajak

untuk pembangunan gedung-gedung

biar kota kita indah

tanpa gubuk kardus para gelandangan

yang mengganggu pandangan mata

ayo bayar pajak

biar pejabat kita di atas sana

bisa berlibur ke luar negeri

setelah lelah memikirkan nasib rakyat

ayo bayar pajak

biar kantong negara gemuk

biar koruptor tak susah lagi

mencari lahan garapan baru

ayo bayar pajak

tunda dulu membeli beras itu

dahulukan kepentingan negara ketimbang perutmu

nanti kita akan kenyang dengan kenyataan-kenyataan sesudahnya

Padang, 12 November 2010

Holy Adibz

Page 44: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

33

Seorang Penyair Dan Cangkulnya

seorang penyair

membawa parang

pergi ke hutan

mencari sebatang kayu

untuk tangkai cangkulnya

kayu ditebang

diperhalus

diukir

dicocokkan

dengan mata cangkul

cangkul siap berkubang di sawah

namun

cangkul mengkilap itu

diletakkan di ruang tamu

bersama boneka

dari dapur

istrinya menjerit

“padi tinggal sesudut karung”

Padang, 8 November 2010

Holy Adibz

Page 45: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

34

Labuhan Kerbau Kampungku

labuhan kerbau kampungku

tempatku berkubang siang malam

menyendiri dengan bangau, lumpur dan daun nipah

bila aku pergi merantau

kutitipkan ibuku pada genang pasang bulanmu

asinkan doa beliau untukku sepanjang malam

labuhan kerbau kampungku

di bawah jembatan tuamu

ikan-ikan kecil menunggu cahaya bulan purnama

malam hari ayahku biasanya pulang dari kedai kopi

bila aku pergi merantau

kepada suara gemericik airmu aku berharap

lumuri kaki ayahku pada ingatan tentang rumah

yang kerap pulang setelah malam beruban

labuhan kerbau kampungku

di depan kubanganmu, sungai melarungkan kenangan masa

kecilku

dan di samping kananmu, laut senantiasa bercerita

bagai suara rabab dan tukang kaba

yang tak pernah punah dalam kenanganku

suatu saat, adik perempuanku akan menulis puisi

tentang riwayat para petani dan nelayan

yang terbakar di atas kemarau tanahmu

bila aku pergi merantau

tolong jaga adik perempuanku

saban hari, kera-kera yang bersembunyi di balik rimbun nipah

dan kelelawar yang bersarang di pucuk kelapa

mengintainya berkereta pulang sekolah

labuhan kerbau kampungku

Holy Adibz

Page 46: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

35

tempatku berkubang siang malam

seperti kerbau-kerbau yang terusir dari kandangnya

aku akan mengembara ke ladang orang

mencari rumahku yang hilang

bila aku pergi merantau

tikamkan jejak-jejakku di tubuhmu

biar rinduku terpaku di jantungmu

katakan pada ibuku

aku akan pulang

bila abu di atas tungku sudah membatu

Padang, 28 Februari 2011

Holy Adibz

Page 47: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

36

Debu Cinta Palsu

hanya luka terpahat

tak kan mati di hati

buana raya buat jiwa

yang terlena, tersandar dan terkapar

lusuhku tak terbasuh

perihku tak sanggup merintih

inilah jiwa yang terluka

bersama asa yang terlupa

di atas fana yang nyata

dihembus bayu semu dan debu cinta palsu

Kamarku, 25 Mei 2009

Jhon Pello

Page 48: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

37

Keegoan

Kadang aku berpikir

Kenapa kau dan aku

Tak pernah bertemu

Pada satu ujung jalan

Adahkah karna aku berlari kearah yang salah

Atau memang jalan ini masih terlalu panjang untuk kutemui se-

buah ujung

Bukan suatu kerelaan ketika aku mencoba berlari

Dari sebuah kenyataan

Bahwa kau tak pernah tulus menyayanggiku

Tapi keterpaksaan telah membawa aku

Pada kelokkan yang bercabang pada ujung yang tak kelihatan

Mungkin sebenarnya tak perlu kutanya

Mungkin juga tak pelu kau jawab

Karena di dasar jiwamu dan jiwaku

Ada keegoan yang terpaksa harus kita akui

Hanya aku menunggu waktu yang tepat

Di mana aku harus berhenti melepaskan lelahnya perjalanan ini

Sebuah rasa keegoan tanpa pernah lagi menoleh ke belakang

Kamarku, 14 Juni 2009

Jhon Pello

Page 49: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

38

Sajak Mabuk

...semua orang sibuk...

...aku malah ngantuk...

...semua orang suntuk...

...aku malah sumuk...

...semua orang ngamuk...

...aku malah mabuk...

Aku mabuk Engkau,

datanglah,

rengkuh aku sekarang juga!

Bukit Karamunting, 23082010, 12:43

Joey Rose

Page 50: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

39

Al Faiz: Dengan Subuh dan Di bawah Gerimis Aku Bersaksi (Razaq Akbar Faiz, sebab aku selalu merindukanmu)

Al Faiz…

dengan subuh,

dan di bawah gerimis,

aku bersaksi:

Subuh adalah kesadaran

segala permulaan

rentang kehidupan

rancang kemenangan

bangun kekuatan

raih kemerdekaan.

Dengan subuh

bangunkan tubuh

sekaligus rubuh

lawan keluh

nyalakan suluh.

Refuge in the Lord of mankind

The Sovereign of mankind

The God of mankind

From the evil of the retreating whisperer

Whispers [evil] into the breasts of mankind

Among the jinn and mankind*.

Di bawah gerimis

hamburkan tangis

cinta kukais

perkuat baris

lawan iblis

tantang bengis

Joey Rose

Page 51: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

40

kezaliman terkikis

Menjadi Al Faiz.

Padang, 11 September 2011, 05.00-06.00

*Surat Annas dari Al Quran.

Untuk kedua orangtuaku, untuk istriku dan anak-anakku, untuk

keluarga besarku, untuk sahabat-sahabat spiritualku, untuk ka-

wan-kawan seperjuanganku, untuk seluruh manusia dan kemanu-

siaanku, dan untuk Tuhanku.

Joey Rose

Page 52: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

41

Tiga Perempuan Dalam Kehidupanku

Satu

Dari rahimMu aku dibuai-diasuh

Dalam dekap-kasihMu aku tumbuh

Engkau kupanggil Ibu

Dua

Dari rahimMu aku tanamkan generasi

Dalam dekap-cintaMu akulah laki-laki sejati

Engkau kupanggil Istri

Tiga

Dari rahimMu akan Kau lahirkan kelak

Dalam dekap-revolusionerMu generasi baru bergerak

Engkau kupanggil Anak

Padang, Jum'at, 16 Juli 2010, 12.30,

Merayakan Lima Tahun Hidup Bersama 16 Juli 2005-16 Juli

2010 dan Sampai Mati. (Mengenang Ibu Sri, disebabkan Welly,

dan untuk Rara-Ku).

Joey Rose

Page 53: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

42

Dari Asrama Ke Jalur Gaza :untuk saudara-saudaraku di Palestina

Aku sangka, begitu susah untuk tinggal di asrama

Ternyata, tidak ada artinya dibanding kehidupan di Jalur Gaza

30 September 2009 asrama terguncang gempa

Namun sepanjang waktu Jalur Gaza diterpa bencana

Lihatlah dengan mata, dengarkan dengan telinga dan rasakan

dengan hati

Kesaksian-kesaksian dari Jalur Gaza yang belum sepi

Tentang ribuan manusia-manusia kehilangan nyawa setiap hari

Tentang rintihan anak-anak muda kehilangan masa depan pasti

Tentang jeritan dan tangisan bayi-bayi tak berdosa tiada henti

Tentang kehidupan yang terayun terombangambing tak bertepi

Ketika pesawat-pesawat meluncurkan rudal memburu mangsa

ketika peluru-peluru dimuntahkan membabi buta

Ketika buldoser-buldoser menggilas rumah-rumah bahkan manu-

sia dengan paksa

Ketika pengkhianatan nilai-nilai kemanusiaan nyaris sempurna

Dilakukan dengan penuh keangkuhan oleh para Zionis durjana

Tidak ada

...

Joey Rose

Page 54: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

43

Sajak Untuk Nenek (Selamat Jalan Nek)

I Aku bosan dengan keluhan

Takkan selesai persoalan

Sebab hidup mencari jawaban

II Meski mati harus temukan

Titik sempurna keabadian

Satukan manusia dengan Tuhan

Padang, 14 November 2010.

Joey Rose

Page 55: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

44

Pagi Ini Seorang Mahasiswiku Kirim SMS

"Selamat hari guru ya bapak"

Aku tidak sempat lagi berpikir

apa beda guru dengan dosen

aku hanya tahu, sama-sama mengajar

itu saja, Nak!

"semoga bapak semakin sukses, selalu sabar dan semangat

dalam mengajar kami"

Nak, aku masih bingung dengan kata sukses

tapi untuk sabar, mungkin aku masih kurang

dan untuk semangat, paling tidak aku lebih memilih

bertemu kalian dibanding bertemu Rektor, Menteri, atau Presiden

sekalipun

Aku ingin mendidik, bukan hanya mengajar

jika itu mungkin, Nak!

"makasih buat semua ilmu dan kasih sayang yang bapak kasih

untuk kami selama ini"

Semua ilmuku adalah untukmu, Nak!

aku mengasihi kalian karena kemanusiaan

aku menyayangi kalian seperti anakku sendiri

selama ini dan selamanya

terimakasih juga untukmu

atas keseriusan kamu dalam belajar, Nak!

"sampai kapanpun jasa bapak nggak akan bisa kami balas den-

gan apapun"

Nak, semangat dan keseriusanmu dalam belajar

adalah balasan yang luar biasa bagiku

tidak menunggu kapan pun, tapi sekarang juga

aku pikir jasaku sebatas gaji bulananku

namun, engkau mengingatkanku

Joey Rose

Page 56: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

45

kapitalisasi pendidikan harus dilawan!

Terimakasih, Nak!

"doakan kami supaya sukses ya Pak!"

doakan saya juga,

bisa jadi guru atau dosenmu

yang baik dan benar, Nak!

Padang, 25 November 2010, 13:20.

Terimakasih untuk Fina Resty Fauthrisna, dan semua mahasiswa-

mahasiswiku,

"Ayo terus belajar untuk berani berpikir kritis!, berani bersikap

tegas!!, berani bertindak nyata!!!...untuk Indonesia, untuk Kita

Semua".

Joey Rose

Page 57: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

46

Kami Selalu Siap Berperang!

Malam yang senang.

Barisan sadar berkembang.

Berpikir bersikap matang.

Makin jalang makin garang.

Kehidupan kerontang.

Membangun pantang.

Dunia tak tergoyang.

Siap terus menerjang.

Menang tak terjelang.

Siap tuk berkalang.

Pasti, suara takkan hilang.

Yakin, gema akan terngiang.

Ada sebutan pembangkang.

Tidak butuh disebut pejuang.

Anak-cucu saja mengenang.

Kami selalu siap berperang!

Padang, 01 Desember 2010; 12.10.

Untuk "barisan sadar" (Iki, Reski, Gilank, Iko, Fiky, dan semua

orang yang siap masuk barisan membentuk pasukan)...dan untuk

Yogyakarta-ku tercinta..."Apa kabar Rakyat Berserak dari Pun-

cak Merapi sampai Pinggiran Parangtritis?!"

Joey Rose

Page 58: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

47

Mungkin Kita Lupa

Obrolan santai tanpa tikai

dalam terpaan angin basah pantai

membuat kita semakin pandai

berlompatan seperti tupai

tanpa terjebak ocehan kedai

semakin membuat lalai

dan lebih tolol dari keledai

Padang, 20 Desember 2010

Pagi sampai siang yang suntuk dengan kepura-puraan, obrolan

membosankan seolah tanpa beban, "demi generasi masa depan

atau demi sesuapan?'"

Joey Rose

Page 59: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

48

Ah, Revolusi Kok Ditakuti

Revolusi itu resolusi pergantian tahun.

Revolusi itu setelah lulus kuliah menerima gaji.

Revolusi itu nama yang anda cari tidak ada, meskipun demikian,

nama revolusi tersedia untuk didaftarkan.

Revolusi itu tidak hanya berupa tulisan dan semangat saja, tapi

nanti pada akhirnya terbukti melalui tindakan nyata.

Revolusi itu potong generasi tua yang sudah kronis dengan

korupsi.

Revolusi itu menguasai diri untuk menguasai dunia.

Revolusi itu monyet nyengir melihat model perempuan bugil di

atas puncak gunung meletus.

Revolusi itu sepakbola yang menjadi penyakit pada tubuh seo-

rang gadis mengelus dada.

Revolusi itu nafsu purba manusia yang diumbar ke dunia nyata

melalui dunia maya.

Revolusi itu aneka resep remeh temeh kehidupan manusia yang

bisa menjadi urusan gawat darurat bagi petualang kesepian.

Revolusi itu kerusuhan sosial yang bukan dipicu oleh seorang

pemimpin negara tapi oleh bahan penghilang lapar perut rakyat.

Revolusi itu bukan soal agama tapi tangisan untuk kehidupan

yang layak, pekerjaan, ketahanan pangan, kebebasan, dan marta-

bat untuk semua.

Revolusi itu soal harga soal gambar soal asuransi dan soal-soal

kehidupan lainnya yang semoga kau menikmatinya.

Revolusi itu agen bola yang menyamar dan sebenarnya agen judi

yang menjanjikan kekayaan sampai mati.

Revolusi itu sebuah bisnis networking dengan produknya sebuah

software website yang berulang-ulang bisa mendapatkan pengha-

silan tanpa batas.

Revolusi itu ketidakpercayaan akan merembet karena tidak ada

alasan soal lawannya banyak atau soal ada yang suka dan ada

yang tidak suka.

Joey Rose

Page 60: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

49

Revolusi itu doa seorang gadis tentang tercapainya cita-cita seba-

gai status dalam jejaring sosial di dunia maya.

Revolusi itu sebuah peristiwa besar di negeri nun jauh di sana

yang bisa ditonton dari sebuah kampung relijius.

Revolusi itu ekspresi muka lucu dukun gondrong dengan celen-

gan koin berciuman untuk orgasme hebat di titik tersensitif dan

termahal di dunia.

Revolusi itu menonton, browsing, ngobrol di satu layar harganya

diperkirakan milyaran.

Revolusi itu sebuah puisi memaksa tentang sebuah karya dari co-

mot sana comot sini penyair gadungan yang rindu eksis.

...ah, revolusi kok ditakuti...

Padang, 01 Februari 2011, 23:15

Joey Rose

Page 61: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

50

Aku Menangis Ketika Menggali Kubur Untuk Putriku. Dia

Maju dan Kemudian Menyisir Janggutku

:sajak untuk Zahra Faiza Fitria

Seringkali kesadaran begitu cair namun tidak jarang sangat beku.

Ketika merasa sebagai pembuka jalan terang justru menyilaukan

mata sendiri, maka air mata akan menetes perlahan dan terus

menerus menganak sungai. Kuburan bagi yang hidup itu justru le-

bih menyiksa daripada mengubur yang mati. Bahkan yang

matipun akan membusuk dengan sendirinya dihantam terik

matahari, dihajar hujan deras yang mengguyur bumi, ditiup angin

yang menghempaskan apapun ke udara.

Dia yang selalu berharap aku pulang ketika kepergianku. Dia

yang selalu berharap aku ninabobokan menjelang lelapnya. Dia

yang benar-benar menyentuh, mengelus, menarik, dan akhirnya

benar-benar menyisir jenggotku. Dia yang begitu berarti untukku.

Hidup dan matiku sebagiannya untukmu, Bunga-ku.

Padang, 29 Juli 2009, 14:04.

Joey Rose

Page 62: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

51

Jika Semua Sempurna

Jika semua sempurna

maka selesai sudah hidup dan dunia

bebas

maka bukan sudah benar atau masih salah

maka bukan sudah baik atau masih buruk

hanya belajar dan bekerja

menerabas batas-batas

yang dikonstruksi wajar dan pantas

yang semestinya besar dan luas

yang sesungguhnya bebas

sempurna

apakah sempurna mensyaratkan bebas

apakah bebas mensyaratkan sempurna

mungkin

Padang,8/5/2011

Joey Rose

Page 63: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

52

Bagaimana mungkin Aku bisa diam, dan Kau?

:untuk mereka yang tidak pernah diam

Bagaimana mungkin aku bisa diam jika kebodohan dipelihara

oleh manusia-manusia,

bagaimana mungkin aku bisa diam jika ketidakberpihakan kepada

yang harus dibela merajalela,

bagaimana mungkin aku bisa diam jika kita semua hanya berkata-

kata bahkan diam saja.

Padang, 16092010; 09.45

Joey Rose

Page 64: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

53

Negeri Parewa

Negeri parewa

Negeri Galau

Galau Hati nan tak Terkatakan

Resah membayang dalam mimpi yang tak berkesudahan

Malang sudah dilahirkan di tanah yang tak berarah

Sudah dan tak sudah

Bhatin perih

Jiwa sesak

Ingin terteriak

Takut tak makan

dan ditembak

Hanya menyaksikan dengan telanjang segala basa- basi

Jilatan liar atas semua kepalsuan yang disusun nyata

Pura- pura bertepuk tangan

Dalam sepi di Negeri Parewa

Bertanya dalam hati

Kapan akan kembali

atau hanya mimpi

Lismomon Nata

Page 65: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

54

Mau Ke Mana Kau Indonesiaku

Kisah potret negeri kusam

dan tak pernah pasti

berjalan terseok

hilang dan menunggu mati

Sekolah untuk menjadi bodoh

bekerja untuk menjadi bodoh

pengangguran untuk menjadi bodoh

mau ke mana kau negeriku

kumencarimu

Kau tampak pilu

Arahmu kian gontai

Semangatmu padam

Wahai Indonesiaku

Mana suara- suara yang kau teriakan lantang dulu

Kokoh menatap hari esok

Tak takut akan badai

Menantang masa sekalipun

Mau ke manakah kau Indonesiaku

Tubuhmu kian kusam

Wajahmu kian legam

Bukan karena kedewasaan tapi sepertinya kau lupa ingatan

Lismomon Nata

Page 66: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

55

Korupsi

Korupsi kata populer

Di mana- mana ada hingga di balik besi

Siapapun pasti suka

Virus bizurai negeri

Congkak

Merasa aman dan bisa dibeli

Bising dalam berita

Saling cakar

Gundik

Dalalah

Mall dan Hotel

Cilok

Burai sumpah serapah

Lismomon Nata

Page 67: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

56

Bupala

Oh....

Bupala, kami akan cium tanganmu

Hingga jilati pantatmu

Bapala, kami akan cuci tapak kakimu

Hingga kau senang kegirangan karenanya

Tak mengapa

Pembantu di rumah sendiri

Budian di kampung sendiri

Buruh

Tak apa- apa asalkan kau senang

Oh...

Bupala

Ekor kami akan bergoyang- goyang

Sabar menanti titahmu

Lismomon Nata

Page 68: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

57

Wahai Penyair

Penyair, apakah syairmu mampu mengubah dunia

Penyair, syairmu bukan lah kata sakti seperti memo yang bisa

menundukan kepala manusia atau mengesahkan anggaran belanja

negara

Penyair, untuk apa kau habiskan waktu dan tinta

Berkelahi siang malam, memutar kepala untuk merangkai kata-

kata

Sementara mereka tak juga mau mendengarnya

Penyair untuk apa, saat manusia kini tak perlu estetika, etika,

matematika, fisika

mati rasa

Semuanya telah digadaikan dengan mulut yang mengeluarkan

kata- kata namun bukan sastra, puisi, nasehat, dan cerita

Bermain kata, membolak- balik kata

Merubah putih menjadi hitam

Hitam menjadi putih

Itu sudah biasa

Penyair, apa yang kau bisa

Ketika manusia tak butuh lagi dan mempertanyakan untuk apa

Lismomon Nata

Page 69: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

58

Tanah

Tanah

Tidak ada lagi yang kami miliki hanya tanah

Tanah air ini tanah

Tempat lahir dan mati ini tanah

Tempat kami bermain kelereng, galah, ucak

Adalah tanah

Kami adalah anak tanah

Tanah ibu Pertiwi

Tempat kami bertanam padi

Namun kini di manakah kau tanah

Kau semakin sempit bahkan tak terlihat lagi

Berganti dengan beton- beton paku bumi

Menjadi gedung- gedung

Tempat parkir mesin- mesin beroda

Tanah

Kau semakin mahal saja dan tak terbeli

Lismomon Nata

Page 70: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

59

Apnea Masa Muda

Aku seperti santri bersarung dan berkutat dengan kitab tanpa

tanda baca

Terbata- bata membaca tanda hari esok

Akan datang dan tak sempat untuk kubaca

Menbaca kehidupan

Mencari suatu makna

Ghaib

Lantas berjalan dalam sesak nafas cinta

Waktu terus saja berjalan, entah kapan kan bersua

Kuhancurkan menara yang telah dibangun dengan peluh dan air

mata

Kuracuni kesempatan hanyut dalam derasnya cadai

Tertawa terbahak- bahak

Ke sana ke sini

Mondar mandir

Dan layu

Kini apa yang dikata

Senja kian mendekat, kusesal....

Tapi apa yang hendak dikata

Aku Apnea

Lismomon Nata

Page 71: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

60

Penyair Tolol Dan Perempuan Gila

Aku ini penyair tolol dengan perempuan gila (tapi paling catik

sedunia) memegang urat leherku, aku mau jadi harimau tapi ia

menolak jadi kijang, katanya ia tidak mau ditindas tapi ditindih.

Ia lebih suka kata-kata, ia suka gombal-gombal, tapi ia tidak suka

dipolygami. Sesekali aku mengajaknya makan pecel, duduk di

pinggir jalan atau pulangpergi cari utang naik becak sembari

kubacakan puisi paling cinta.

Ketika ia lapar, aku akan cubit pipinya sampai merah, kuciumi

kelopak matanya,kukunyah telinganya, selalu ia setelah itu

menggigit pundakku dan berkata “kapan puisimu bakalan laku

dijual? Cinta”. Kukecup kening dan kuseduh aroma segala

macam bunga dirambutnya “nanti, aku janji, akan kuajak kau

makan di restoran mewah, kemudian nginap dan bercinta di hotel

bintang lima, cinta”. Selalu ia akan tertawa “cinta, kau pendusta

tapi aku suka” berbisik manja dan mengajakku bermain kucari

kau sampai lelah, kadang aku sembunyi di dadanya kadang pula

di pangkal paha dan bahasanya, bahasaku lalu adalah nafas

terburu, peluh, lenguh "aduh" serta sendi-sendi yang mendadak

ngilu.

Padang; 23/12/2010

Reski Kuantan

Page 72: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

61

Aku Melihat Langit

Aku melihat langit,

kudengar anak-anak menangis

suara-suara perut lapar

burung-burung membisu

putik-putik bunga layu

mereka sakit

mereka kedinginan

mereka tersiksa

semua dirampas.

Aku berdoa,

orang-orang bertanya

di mana keadilan

semua terdiam

semua hilang

kini cuma derak ranting-ranting patah

derit di bibir-bibir luka

daun-daun detik diputus duka.

Oh, kuteguk air mata mereka

agar badai di dadaku

agar gemuruh di jantungku

agar runtuh, agar luluh

agar remuk batu hatiku.

Aku melihat langit

kemudian menunduk dan menciumi tanah,

orang-orang bertanya

siapa di atas sana?

Padang; 15/06/2011

Reski Kuantan

Page 73: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

62

Cicak

Aku ingin jadi cicak yang menempel di langit-langit kamarmu,

dengan sepasang mata liarku, aku ingin menyimak gerak gerik

tidurmu, dengan harapan barangkali nanti di suatu malam kau

bakalan membaca namaku dari dalam mimpimu.

Aku selalu membayangkan dapat menyusup ke dalam piyamamu,

menggetarkan bulu-bulu halus di susumu, kemudian perlahan-

lahan kudengar degup jantungmu, mungkin saja kau sedang

bermimpi buruk dan aku akan bersegera siaga

membangunkanmu, barangkali dengan doaku.

Hampir di tiap kapan kau mulai mematikan lampu dan

menyembunyikan diri ke dalam selimutmu, selalu kulantunkan

doa-doa pengantar kebahagian terhadap Tuhan, agar kau

senantiasa diberikan kenyenyakan dan betapa di kehidupanmu

agar aku senantiasa dapat berjaga di luar tidurmu, berjaga serupa

udara yang ikhlas kau seduh ke dalam paru-paru.

Padang; 18/02/2011

Reski Kuantan

Page 74: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

63

Aku Denganmu

Aku, denganmu, selalu takut sendiri-sendiri, semisal pohon

mangga di depan rumah, “Apa sekarang musim berbuah?” kau

selalu pura-pura tidak tahu dan pura-pura mencari jawaban ke

segenap bahasaku.

Tak ada yang lebih ajaib ketimbang kita yang senantiasa

berjumpa, meski telah saling tumbuh di lain dahan dan terkadang

retak di lain cabang.

Kau tak jarang menggantung-gantung sepi semacam angin di sela

ranting dan aku cerita yang tak sudah-sudah kau bawa ke semua

cuaca, seperti pula kau kusenbunyikan dari segala patah.

Di pucuk paling hingga, serupa doa dan airmata, kita sama

memeram kecemasan, “Apa hari ini kita telah tanak?” selalu

sembari kugenggam gemetar penempuhanmu dan kau seduh

debar kehidupanku, kita sama mendekap usia yang jatuh satu-

satu.

Padang; 14/02/2011

Reski Kuantan

Page 75: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

64

Puisi-puisian

I

Aku ke laut

kau ke bukit

dan yang lain menatap langit

sementara kita sibuk saling berbohong

di perut orang-orang lapar

para penguasa berbagi tiket ke neraka.

II Jangan cium di sana,

di sana geli,

aku tak mau kita cuma sekedar saling menertawai,

aku tertawa karena kau karena aku,

Indonesia.

III Pohon itu tumbuh tinggi sekali

aku dengar,

ada seseorang di puncaknya

ingin menangkap bulan.

Padang; 17/05/2011

Reski Kuantan

Page 76: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

65

Menuai Hampa

Seusai padi kutanam aku hendak menuai

ilalang malah kiranya

seperti berladang pada yang tak mungkin

aku mesra memeluk angin

hampa nan dingin, sakit yang tak mengenal musim

Patahnya di pangkal paling bawah

kuncup-kuncup mengecup tanah

tak sempat menjadi bunga

duh, ada luka

katup-katupnya menganga

menelaga di ceruk mata

Padang; 10/04/2010

Reski Kuantan

Page 77: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

66

Taplau tujuh tiga puluh

Melempar bola mata

dan sepasang dukacita tergelak tibatiba

ini bukan gelombang yang sama

tanpa koran pagi atau halaman puisi

Pukul tujuh tiga puluh,

tentang pantai, buih, pasir, dan aroma rambut

yang diamdiam menata simak

di bebatuan dan segumpal penantian

Siapa saja pernah salah kira

ini laut jantan atau betina

tapi, rindu tak faham angka merah

juga dermaga yang memisah badan

di ujung muara

Tuhan, aku ingin jadi angin

aku ingin jadi awan atau hujan

aku ingin jadi hari libur sepanjang musim

Padang; 03/10/2010

*Taplau:Tapi Lauik - Pantai Padang

Reski Kuantan

Page 78: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

67

Aku dan Ibuku, Tuan.

Ibu menanak mimpi di dalam kepalaku, aku belanga di atas

tungku, api menjadi guru, api mencairkan apa saja yang beku,

mengabukan apa saja yang bisa menjadi abu, menelan apa saja

yang bisa ditelan, memakan apa saja yang bisa dimakan, aku dan

ibuku punya banyak tuntutan.

Tapi, dari atas sana, di atas entah itu kursi penuh beban atau

malah kasur idaman, keringat ibuku disedot, darah ibuku disedot,

doa dan airmata ibuku disedot, aku dan ibuku disedot, kami

disedot seperti tambang, disembelih kebijakan, dibuat akrab

dengan kecemasan.

Dari tubuh ibuku, dari rahim ibuku, dari seluruh luka dan duka

ibuku, bakalan terus kalian lahirkan ketidakadilan, benarkah

tuan?

Padang; 20/06/2011

Reski Kuantan

Page 79: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

68

Ke Rumahmu Aku Hendak Pulang

Aku hendak pulang ke tubuhmu menjengkal belai. Meski tak

begitu kuhafal lagi musim-musim di matamu. Tapi aku ingat

sempat pernah dulu sembari menyimak kumbang bak lenggok

anak gadis memotret gerimis melubangi palang pitu, kita tulis

puisi tentang urat leher dan jabat di saku baju.

"Pantas saja lubang-lubang di kayu rumah ini kian berjumlah,

kelak mungkin saja bakalan patah atau runtuh" katamu.

"Tapi itu bukan aku!" kataku.

"Kau yakin? kenapa tapi aku ragu? tibatiba wajahmu batu.

.....................

Entah bagaimana kemudian aku telah di luar mencari pintu. Aku

tahu kau sedang di dalam menumbuhkan ulang paru-paru.

Padang; 02/09/2010

Reski Kuantan

Page 80: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

69

Mengulum Biru

binar matamu merayap terang

sambut untaian cahaya retoris benderang

dalam lebam hati yang lelah mengerang

kurungan berbatas jasad menjadi derau

bak birokrat menjaga rakyat tetap terpantau

cita membuka hanya mengigau

pusat harap pada tangan tak terlihat

meski nuansa takdir dan ayat

nyata menuai laba berlipat

ketika tali sebab terputus

membunuh logika determinasi

alih alih untuk bereksistensi

namun kau tak mesti rela memupus

tuk setia selalu menghampiri konklusi

Batu Taba, 240811

to: my tough sister, if only I could find the concrete help...

Rizki Firdaus

Page 81: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

70

I Sweep The Floor

I sweep the floor

not because my mom told me to

or conform to what people think

of dirtiness and tidiness

I sweep the floor

on my own bliss

for the process I love between

I sweep the floor

to pick any worth thing

out of awareness to be expelled

to check every corner of the room

as it might be some important things

are enclosed

at least

to figure out everything

need to be thrown out

I guess it will be delightful

to sweep the floor everyday

hoping for every new synthesis to get

Batu Taba, 010811

Rizki Firdaus

Page 82: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

71

Antonimisme

ragam kemudi terlontar menyapa. isyarati hati mulai pelayaran.

satu pandu nyatanya mesti digenggam. sebentuk pilihan menurut

berita. atau hanya turunan sekedar menelan. selain mau bertanya

pada gerak periode alam.

kemudian ambisi meluap terus ke atas. melupakan dimensi ber-

nama masa. jatuh itu mudah. tanpa topangan dari bawah.

setiap mulut kini serempak bilang benar. sedikit tenar berpeluang

didengar. suara sayup bisa tersulut. berulang kali dituding salah.

menjadi pemenang tak lebih dari adu kuat. singkirkan dulu tang-

gung jawab. putar otak buat pertahanan. karena kalah bukan ber-

arti menyerah.

dan ketika air memberi dingin . bisa bimbing panas mereda. se-

makin deras mampu padamkan api kebenaran.

maka hitam hanya akan kembali menjadi gelap. dalam terang

figura putih. demikian juga sebaliknya.

adapun jika mati telah jadi pilihan menutup gusar. terse-

bab hidup cuma bermacam kepentingan. hanya Tuhan

yang punya kuasa. pada pahala yang mengurai hidayah

menuai pamrih. atau dosa yang memecah ikhlas.

cinta anugerah semesta. bukan dunia satu dua. berkawan tanpa

halangan perbedaan. melawan tembok sekat penyeragaman.

Batu Taba 090311

Rizki Firdaus

Page 83: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

72

Author

a comfort zone fade away from my sight

together with millions groan of defeat

whose really suffer of no link up to the might

should I feel it?

they keep calling me a blockhead

for sliding the gold bargaining over

by refusing to get employed in the day to day linear

then spending my life in the taboo of insubordinate

must I notice that?

Come on man, never think to regret that

Cinderella shall find her happy ending faster

when she gets courage with the step mother

the sleeping princess ought to meet more than just a handsome

prince

if only she had bored to wait for the kiss

despite of a certain magic upon that

everyone has their right to be an author

thank God for letting me battle on my own

Batu Taba 010211

Rizki Firdaus

Page 84: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

73

Perjalanan ke Kota Besar Perdanaku

baru kali pertama kulihat tembok-tembok dipaksa memanjat

memandangi riuh para kerabat bersusun rapi bersaing hebat

pikirku sang pemilik segala bakalan bangga

mengamati buah-buah pikiran ciptaannya

pantang kehabisan upaya manfaatkan sumber daya

lebar bumi sudah habis dipalu besi

langit tempat bersemayam matahari kan masih luas

terus bersemilah pembangunan mandiri abaikan proporsi

tengoklah variasi jajanan impor

mungkin ini keutamaan perdagangan bebas

seperti wibawa bicara mereka di monitor

usah jauh berkunjung

agen kami setia melayani

selera luar negri akan siap segera datang menemani

merata ke semua lini

coba kau bayangkan kesetaraan juga begitu terasa

jumlah beruang dan yang terawang sama banyak

mengalahkan jamaah kere di desa

hingga partisipasi mereka kelak ikut merebak

semoga ku tak salah langkah

palingkan mimpi usang pada koar kehidupan baru di pintu ger-

bang

puaskan mata berkaca ayah ibu yang penuh amanah

sampai nanti kuminta burung mengabarkan

perjalanan ke kota besar perdanaku

Batu Taba 200111

Rizki Firdaus

Page 85: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

74

Tawa Fatamorgana

tegukan teh pahit penghabisan

dingin melukis waktu langit perhentian

lelaki tanggung

mengingat dalam lamunan

rute barisan itik tiap petang

siang tadi ditempuh seorang teman

saat istri dan hidangan dalam rantang

semua pada lesehan

hingar bingar kabar bin impian

tak merupa wajahnya

gemerlap dasi

pantulan kilat sepatu kulit

tak urungkan lelah jantung raga

di jeruji

tumpukan kartal menjelma dewa, balik mendakwa

bangga apa jika buat merana

tertumpah sia perasan keringat demi dangkalnya label harga

segera bangunkan tuan pemberani

reinkarnasi awal revolusi

cicipi sederhana hakiki yang kau ajari

kawan

iringan senyumku antar harapan

pada pusaran fatamorgana tawa

hingga luka lama kembali mengelupas

pada binar mata yang meredup

pada detik menutupnya kesempatan

Rizki Firdaus

Page 86: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

75

pada hati tertahan korban keadaan

pada teriakan sayup berjumlah jutaan

pencuri api,

Bukittinggi 12: 31, 101210

terinspirasi dari sinopsis Babbitt yang disampaikan ‘pak dosen’

Rizki Firdaus

Page 87: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

76

Kau 1

Apakah wanita yang terbalut kain sari itu bercelana dalam ?

Apakah wanita yang berjilbab itu mempunyai telinga ?

Apakah wanita dengan kaca mata hitam itu buta ?

Apakah aku?

Apakah cinta sebuah hambatan

Untuk mencapai tingkat spiritual yang tinggi

Lepas Bramu

Lepas celana dalammu

Lepas semuanya

Kita susuri tubuh ini dengan sentuhan halus

Dan jilatan-jilatan liar

Sampai terdengar lengguhan-lengguhan

Melengking dalam tempo riuh rendah

Kenikmatan kenikmatan

Ini jujur

Karena,

Keperawanan adalah kebohongan

Dan,

Keperjakaan adalah kesombongan

Aku?

Lagi-lagi keluhan ?

Akh

Cherry House. 12 Okt 2003. 21.37 WIB

Umpu Prahara

Page 88: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

77

Kau 2

Tak kudengar lagi beritanya

Bukan seperti Legian, Timur Tengah atau WTC

Bukan pula seperti ESPN dengan Tiger Wood

Atau MTV dengan Christina Aguileranya

Tapi cuma dirimu

Yang tak kunjung datang

Dengan wajah yang sumringah

Senyum dikulum permen

Manis di dalam

Dan lesung pipit di luar

Cherry House. 05 Nov 03. 21.56 WIB

Umpu Prahara

Page 89: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

78

Untuk Ibu

Semburat kemilau matahari pagi belum lagi muncul

Cericit burung-burung kecil belum lagi terdengar

Kokok ayam jantan belum lagi lantang

Celoteh serangga malam belum lagi usai

Tapi kau telah terbangun

Kau telah terjaga

Kau telah meninggalkan peraduanmu yang hangat

Meninggalkan tilam emasmu

Bagaikan dewi kau memelukku

Bagaikan ibu pertiwi kau melindungiku

Tak cukup tinta untuk menggoreskan segala kebaikanmu

Tak cukup kertas untuk mencatat semua yang telah kau berikan

Tak cukup mutiara untuk membalas semua hutangku padamu

Tetapi aku bukan milikmu seorang

Aku adalah milik anak bangsa

Aku adalah milik semua umat manusia

Maafkan aku Ibu

.

Turi, 00.00, 02 Apr 03.

Umpu Prahara

Page 90: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

79

Seorang Gadis di Sebuah Ruangan

Di suatu senja yang temaram

Di penghujung bulan September

Bulan yang terkatung-katung diantara dua musim

Bulan yang tanggung kata orang

Seorang gadis yang sedang duduk mematung

Di sebuah kursi panjang disudut sebuah ruangan

Yang tak terlalu luas, tetapi terlihat lapang

Yang dipenuhi oleh bunga-bunga hidup yang berwarna-warni

Sesekali dia mendesah

Sesekali dia menggumam

Sesekali dia menengok kearah pintu masuk

Sepertinya ada yang di tunggu

Di suatu senja yang temaram

Di penghujung bulan September

Bulan yang terkatung-katung diantara dua musim

Bulan yang tanggung kata orang

Seorang gadis yang sedang duduk mematung

Menunggu kasihnya yang tak kunjung datang

Lama dia menatap kearah sebuah pintu

Yang menghubungkannya dengan dunia luar

Dunia yang hiruk pikuk oleh ramai manusia

Di suatu senja yang temaram

Di penghujung bulan September

Yang telah berganti dengan malam yang hampa

Tanpa bulan dan tanpa bintang menghiasinya

Seorang gadis yang sedang duduk mematung

Umpu Prahara

Page 91: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

80

Di sebuah kursi panjang disudut sebuah ruangan

Yang tak terlalu luas, tetapi terlihat lapang

Yang dipenuhi oleh bunga-bunga hidup yang berwarna-warni

Perlahan dia beranjak pergi

dengan membawa kegundahan dan kegelisahan hatinya

Setelah lama menunggu kekasih hatinya

Yang tak juga muncul

Setelah sekian lama sang gadis menunggu

Cherry House, 15 Sep 03. 01.00 WIB

Umpu Prahara

Page 92: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

81

Ahh...

Seperti pelukis dalam absurditas

Seperti filsuf dalam pencarian “tidak ada”

Seperti politikus dalam arena retorika

Seperti ekonom dalam dansa di lantai bursa

Dan seperti aku yang mencari “Mu”

Menangis di atas bangkai mayat

Tertawa dalam hari indah

Itu bohong

Justru menangis harus di hari yang indah

Dan, tertawa di atas bangkai mayat

Itu baru benar…. Ha…ha…haaaa…

Pintu ditutup

Hari telah malam

Melolonglah di siang hari serigalaku

Cherry House. 5 Nov 03. 21.16 WIB

Umpu Prahara

Page 93: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

82

Malam

Keheningan malam bagaikan sebuah senjata

yang mengoyak senja

merobek mayapada

menodai cakrawala

Dalam keheningan malam tergambar kisah tentang duka

Tentang bayi yang menangis lapar

Tentang anak yang terlantar

Tentang kemanusian yang semakin memudar

Dalam keheningan malam tercipta sebuah berita

Tentang rakusnya penguasa

Tentang matinya sebuah cita-cita

Tentang hancurnya tatanan negara

Dalam keheningan malam terwujudlah sebuah cita-cita

Tentang rakyat yang merdeka

Tentang rakyat yang sejahtera

Tentang rakyat yang berkuasa

Painan, 28 Desember 2010

Umpu Prahara

Page 94: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

83

Satu Hari

Subuh,

Tuhan tolong kami,

Ampuni kami,

Selamatkan kami,

Tanpamu kami tak berarti

Pagi,

Seorang gadis mengambil pisau

Memotong kentang, memotong wortel

Mengaduk bumbu dan mencampurnya

Lalu kemudian memasaknya

Siang,

Seekor teri bercerita tentang anaknya

Tentang kakap, tentang paus

dan juga gurita yang meraja lela

Sambil dikelilingi lalat

Sore,

Si gadis menangis ditinggal pacarnya

Ibu tiri memarahi anak tirinya

Ayah berselingkuh dengan sekretarisnya

Seorang gadis kaya senang menjadi pemulung

Malam,

Dor, suara tembakan terdengar

Suara tembakan saling bersahutan

Penjahat tersungkur dan mati

Sang jagoan berdiri sambil berlumuran darah

Tengah malam,

Orang kesurupan

Umpu Prahara

Page 95: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

84

Orang meracau

Orang disembuhkan doa

Ada dunia selain dunia kita

Begitulah seterusnya dan seterusnya...

Padang, 24 Januari 2011

Umpu Prahara

Page 96: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

85

Untukmu

Yang pernah kuajak merenda jeda

Tapi kau kata, tidak!

Kataku tak berbisa

Tak meliuk serampai

Mengapit helai tiada

Meski kata ini memang tumbuh dari lukaku

Namun ia tetap bersemi

Berharap takkan layu

Setelah kutinggalkan

Tak kubawa cakrawala

Kudapan sepi hanya

Lantas siapa yang akan menyiraminya?

Di saat panas menggoda

Kaupun tahu

Kabut dan hujan tidak datang bersamaan

Begitupun matahari

Kadang terbit dari arah yang berbeda

Tapi itu mereka, dan bukan kita

Siapa kan menyangka

Pada sebuah waktu

Kita akan bersua

Pada ruang yang sama

Cherry House. 01 Nov 03

Umpu Prahara

Page 97: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

86

Perempuan

Perempuan itu

Tidak sekalipun pernah kulihat rinai rambutnya

Apakah ia berambut ekor kuda ?

ataukah ia berambut kepang dua ?

atau. Gadis berambut ular?

Yang pasti

Di matanya ada dua kerlip bintang

Perempuan tadi

Betisnyapun jarang terlihat

Entah padi bunting ?

Gading gajah ?

atau

Tiang penyangga menara Pisa

Yang ku tau Senyumnya adalah bunga

Perempuan yang lalu

Beraroma minyak kasturi

Bergaun ala burung Kaswari

Ia lahir di Manokwari

Dan menyusu pada puting bidadari

Kaulah Dinda Bestari

“Kan kuajak kau menikmati senja di kedai Singosari

tempat Ken Arok dan Ken Dedes memadu janji.

Dan kita bersama belajar mengaji, karena Ramadhan telah

menanti”

“Untuk ia yang datang menemaniku pada suatu malam di

Gamping pada saat bulan Ramadhan”

Cherry House. 05 Nov 03. 21.30 WIB

Umpu Prahara

Page 98: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

87

Alfikry Ilmi

Lahir di Pariaman, Sumatera Barat tanggal 21 Febru-

ari 1989. Seorang mahasiswa pendidikan Biologi

UNP yang mencintai seni dan sastra sejak kecil. Pe-

cinta musik Jamica yang biasa menghabiskan waktu

luang dengan membaca buku sambil mendengarkan

musik early reggae dan ska. Selain itu juga suka membaca, menulis,

diskusi dan nonton film. Beberapa puisi pernah dimuat media

online. Aktivitas kesehariannya adalah bergiat di organisasi MaGenTa

(Masyarakat Gerilyawan Kota). Email : [email protected]

Amanike Liza Fitra

Lahir tanggal 15 Maret 1988 di Padang. Saat ini se-

dang menuntut ilmu di Program Studi Hubungan In-

ternasional, FISIP Universitas Andalas. Seorang yang

memiliki minat yang tinggi terhadap seni dan sastra.

Gilank Ralicha

Lahir di Padang 20 September 1989. Seorang pecinta

musik Punk Rock dan Folk serta penggiat filsafat

Marxis dan Anarkisme. Menempuh studi di Program

Studi Hubungan Internasional Universitas Andalas

Padang. Saat ini bergiat di organisasi MaGenTa

(Masyarakat Gerilyawan Kota) sebagai Koordinator Umum, namun

pernah menjadi staf pengajar Bahasa Inggris di LSM PAKU (Padang

kota tercinta Bersatu) selama 3 tahun dan menjadi Leading Officer

Hong Kong Red Cross dalam operasi tanggap bencana gempa 30

September di Sumatera Barat pada tahun 2009

Page 99: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

88

Holy Adibz

Nama saya Holy Adib. Lahir 10 September 1988 di

Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Berkuliah

di STKIP PGRI Padang mengambil jurusan Bahasa

Inggris. Saya gemar membaca, menulis puisi dan cer-

pen. Beberapa puisi saya pernah dimuat di Suara

Pembaruan, Harian Singgalang (harian lokal di padang), oase kom-

pas.com dan blog penyair Nusantara. Aktivitas kesehariannya adalah

bergiat di organisasi MaGenTa (Masyarakat Gerilyawan Kota). Saya

bisa dihubungi di 081363827775 dan di [email protected].

Jhon Pello

Bernama lengkap Faizul Azmi. Kelahiran Tanjung

Balai Karimun, Kepulauan Riau pada 11 September

1988. Saat ini menuntut ilmu di bidang Komputer

salah satu universitas swasta di kota Padang dan ter-

gabung di dalam organisasi MaGenTa (Masyarakat

Gerilyawan Kota).

Joey Rose

Lahir di Ambarawa 20 Mei 1980, menulis puisi sejak

kecil dan pada saat kelas 5 SD puisinya pernah

dimuat dalam tabloid anak "Citra". Puisinya juga per-

nah dimuat dalam antologi bersama "Dian Sastro for

President! : End of Trilogy" (Februari 2005). Selain

menulis puisi juga menulis esai, salah satu esainya yang berjudul

"Berpuisi adalah Bekerja untuk Pembebasan : Apresiasi Buku Puisi

Tempurung Tengkurap" (karya Mahatma Muhammad dan Yori Ka-

yama) dimuat dalam http://horisononline.com (02 Agustus 2011). Se-

lain itu juga mempublikasikan puisi serta esai nya dalam media jejar-

ing sosial Facebook dengan akun : Joey VS Rose (Joey Rose). Ak-

Page 100: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

89

tivitas kesehariannya bergiat di organisasi MaGenTa (Masyarakat

Gerilyawan Kota)

Lismomon Nata

Lahir di Kota Sawahlunto 30 Agustus 1984. Alumnus

Sosiologi Antropologi Universitas Negeri Padang.

Seorang penyuka sastra dan seni. Menyelesaikan

studinya dengan menulis “Makna Kesurupan

Pertunjukan Kuda Kepang Pada Etnik Jawa di Kota

Sawahlunto”. Beberapa tulisannya pernah dimuat Harian Padang

Ekspress dan Harian Singgalang. Selain tulisan, puisinya juga pernah

dimuat di Majalah Ganto. Pernah menjadi juara penulisan ilmiah

tentang Bung Hatta dengan judul “Bung Hatta dalam Catatan Anak

Bangsa”. Bergiat pada Forum Lingkar Pena (FLP) Sumbar. Bekerja

pada Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat.

Reski Kuantan

Lahir 7 Mei 1988 di sebuah kota kecil Teluk Kuantan,

Kab. Kuantan Singingi, Riau. Memiliki apresiasi

tinggi terhadap kesenian dan kesastraan sejak masih

kecil. Beberapa puisinya terhimpun dalam buku kum-

pulan puisi bersama : Indonesia Berkaca (2011) dan

Sepuluh Kelok Di Mouseland (Kendi Aksara, 2011) Serta dipublika-

sikan di media cetak maupun cyber. Aktivitas kesehariannya bergiat

di organisasi MaGenTa (Masyarakat Gerilyawan Kota)

Page 101: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

90

Rizki Firdaus

Lahir di Bukittinggi 15 Desember dua puluh tiga ta-

hun yang lalu, pemuda asli Ampek Angkek, Agam ini

kini masih bertempat tinggal di kediaman orang tua

di sebuah desa bernama Batu Taba. Selama menem-

puh pendidikan Sastra Inggris di Universitas Andalas

hanya berkecimpung pasif di HIMA jurusan, bergiat di komunitas

tanpa basis ‘Pencuri Api’ dalam diskusi dan karya cipta terkait

fenomena budaya, menulis lepas di ‘BAHAS’ sebuah jurnal online lin-

guistik dan sastra http://www.bahas.multiply.com, serta tergabung

sekarang di organisasi MaGenTa (Masyarakat Gerilyawan Kota)

mengkampanyekan wacana alternatif. Belakangan mengisi kesehar-

ian sebagai guru Bahasa Inggris pada salah satu Bimbingan Belajar di

Bukittinggi sembari terus belajar menulis dan memperkaya referensi

bacaan.

Umpu Prahara

Lahir pada 1 November di Yogyakarta. Seorang pe-

cinta seni dan sastra. Sejak kecil telah sering mengi-

kuti lomba baca dan tulis puisi baik antar sekolah

maupun antar madrasah. Pernah mewakili sekolah

dalam lomba pidato karangan sendiri saat SD namun

sayangnya tidak mendapatkan juara. Seorang pecinta keindahan alam

dan pecinta musik. Saat ini bermukim di kota Padang dan bekerja se-

bagai seorang pelayan publik di sebuah lembaga pemerintah di salah

satu daerah di Sumatera Barat. Saat ini bergiat di organisasi Ma-

GenTa (Masyarakat Gerilyawan Kota) Memiliki alamat dunia maya :

[email protected]

Page 102: Kondom Bocor, Sobek Ujungnya

91