potensi investasi provinsi aceh 2012

Upload: khairi-maulida-azhari

Post on 16-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    1/35

    PropinsiACEH 2012

    A. GAMBARAN WILAYAH

    A.1

    Letak dan Batas Wilayah

    Propinsi Aceh adalah sebuah daerah istimewa yang terletak di Pulau Sumatera dan

    merupakan propinsi paling barat di Indonesia. Secara geografis terletak pada posisi 02 - 60

    Lintang Utara dan 95 - 98 Bujur Timur. Propinsi ini berbatasan (laut) dengan India, Myanmar,

    Thailand, dan Malaysia. Sebelah Timur berbatasan laut dan darat dengan propinsi Sumatera

    Utara.

    A.2

    Topografi

    Propinsi Aceh memiliki topografi datar hingga bergunung. Wilayah dengan topografi daerah

    datar dan landai sekitar 32 persen dari luas wilayah, sedangkan berbukit hingga bergunung

    mencapai sekitar 68 persen dari luas wilayah. Topografi bergunung terdapat dibagian tengah

    Aceh yang merupakan gugusan pegunungan bukit barisan. Daerah dengan topografi berbukit

    dan landai terdapat dibagian utara dan timur Aceh. Berdasarkan kelas topografi Propinsi Aceh

    dikelompokan menjadi:

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    2/35

    PropinsiACEH 2012

    1. Topografi datar (0 - 2 %) tersebar di sepanjang pantai

    barat - selatan dan pantai utara - timur 24.83 %.2. Topografi landai (2 - 15 %) tersebar di antara

    pegunungan Seulawah dengan Sungai Krueng Aceh, di

    bagian pantai barat - selatan dan pantai utara - timur

    sebesar 11,29 %.

    3. Topografi agak curam (15 - 40 %) sebesar 25,82 %.

    4. Topografi sangat curam (>40 %) yang merupakan

    pegunungan-pegunungan Seulawah, gunung Leuser, dan bahu dari sungai-sungai yang

    ada sebesar 38,06 %.

    Propinsi Aceh memiliki ketinggian rata-rata 125 m diatas permukaan laut. Persentase

    wilayah berdasarkan ketinggian yaitu:

    1. Daerah ketinggian 0 - 25 m dpl merupakan 22,62 % luas wilayah (1.283.877,27 ha).

    2. Daerah berketingggian 25 - 1.000 m dpl sebesar 54,22 % luas wilayah (3,077.445,87 ha).

    3. Daerah berketinggian di atas 1.000 m dpl sebesar 23,16 % luas wilayah (1.314.526,86 ha).

    A.3

    Iklim dan Cuaca

    Persentase lamanya penyinaran matahari di Propinsi Aceh

    tercatat jumlah maksimum terjadi antara pukul 10.00 - 11.00

    yaitu sebesar 8,6 % dan jumlah penyinaran matahari terendah

    terjadi antara pukul 15.00 - 16.00 WIB sebesar 4,5%, suhu

    tertinggi terjadi sebesar 28,4 C dan rata-rata suhu terendah

    tercatat sebesar 25,4% sedangkan rata-rata kelembaban udara

    tertinggi terjadi sebesar 91% dan terendah terjadi sebesar 69%.

    A.4Pembagian Wilayah

    Propinsi Aceh memiliki luas wilayah 57.736,557 Km atau

    sekitar 12.26% dari luas Pulau Sumatera. Secara administratif,

    propinsi Aceh terbagi ke dalam lima pemerintahan kota 18

    kabupaten, 364 kecamatan, dan 6.656 desa (atau sederajat).

    Jumlah pembagian wilayah administratif Propinsi Aceh

    disajikan pada tabel A-1.

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    3/35

    PropinsiACEH 2012

    Tabel A-1 Pembagian wilayah Propinsi Aceh

    No Kabupaten/ Kota Pusat Pemerintah Kecamatan Desa (atau sederajat)1 Kabupaten Aceh Barat Meulaboh 12 321

    2 Kabupaten Aceh Barat Daya Blangpidie 9 132

    3 Kabupaten Aceh Besar Kota Jantho 23 592

    4 Kabupaten Aceh Jaya Calang 6 172

    5 Kabupaten Aceh Selatan Tapak Tuan 16 369

    6 Kabupaten Aceh Singkil Singkil 10 127

    7 Kabupaten Aceh Tamiang Karang Baru 12 128

    8 Kabupaten Aceh Tengah Takengon 14 268

    9 Kabupaten Aceh Tenggara Kutacane 11 164

    10 Kabupaten Aceh Timur Idi Rayeuk 21 580

    11 Kabupaten Aceh Utara Lhoksukon 27 1.16

    12 Kabupaten Bener Meriah Simpang Tiga Redelong 7 232

    13 Kabupaten Bireuen Bireuen 17 514

    14 Kabupaten Gayo Lues Blang Kejeren 11 97

    15 Kabupaten Nagan Raya Suka Makmue 5 213

    16 Kabupaten Pidie Sigli 22 946

    17 Kabupaten Pidie Jaya Meureudu 8 215

    18 Kabupaten Simeulue Sinabang 8 135

    19 Kota Banda Aceh 9 80

    20 Kota Langsa 5 52

    21 Kota Lhokseumawe 4 67

    22 Kota Sabang 2 18

    23 Kota Subulussalam 5 74

    J U M L A H 264 6.656

    B. KEPENDUDUKAN DAN TENAGA KERJA

    B.1 Kependudukan

    Jumlah Penduduk Propinsi Aceh berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk tahun 2010

    adalah 4.437.198 orang, yang terdiri atas 2.243.578 laki-laki dan 2.242.992 perempuan.

    Penyebaran penduduk Aceh masih bertumpu di Kabupaten Aceh Utara yakni sebesar 11,81%,

    kemudian diikuti oleh Kabupaten Bireuen dan Pidie yang masing-masing sebesar 8,67 dan 8,43%,

    sedangkan kabupaten lainnya di bawah 8%. Rata-rata tingkat kepadatan penduduk Aceh adalah

    sebanyak 77 orang/km. Daerah yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kota

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    4/35

    PropinsiACEH 2012

    Banda Aceh yakni sebanyak 3.654 orang/kmsedangkan yang paling rendah adalah Kabupaten

    Gayo Lues yakni sebanyak 14 orang/km.

    Sebaran penduduk berdasarkan wilayah (pesisir Timur, pesisir Barat - Selatan dan Kawasan

    Tengah), wilayah pesisir Timur Aceh, Kabupaten Aceh Utara, Bireuen, dan Pidie merupakan tiga

    kabupaten dengan urutan teratas yang memiliki jumlah penduduk terbanyak yang masing-

    masing berjumlah 529.746 orang, 389.024 orang, dan 378.278 orang. Kabupaten Aceh Selatan

    merupakan yang paling banyak penduduknya untuk wilayah pesisir Barat Selatan, yakni

    sebanyak 202.003 orang, sementara itu untuk kawasan tengah, penduduk yang paling banyak

    ditemui terdapat di Kabupaten Aceh Tenggara dengan jumlah penduduk mencapai 178.852

    orang. Rata-rata tingkat kepadatan penduduk Aceh adalah sebanyak 77 orang/km.

    Tabel B-1 Kependudukan Propinsi Aceh

    No Kabupaten/ Kota 2007 2008 2009 2010 2011Rata-rata

    PertumbuhPenduduk

    1 Simeulue 81.127 81.127 82.344 82.962 83.584 0,81

    2 Aceh Singkil 94.961 100.265 102.505 106.513 110.677 3,44

    3 Aceh Selatan 209.853 210.111 215.315 218.114 220.949 2,14

    4 Aceh Tenggara 174.371 175.501 177.024 178.366 179.718 0,76

    5 Aceh Timur 313.333 332.915 340.728 355.373 370.648 3,04

    6 Aceh Tengah 170.766 182.533 189.298 199.328 209.889 4,29

    7 Aceh Barat 152.557 153.396 158.499 161.571 164.703 1,51

    8 Aceh Besar 307.362 310.107 312.762 315.497 318.257 0,92

    9 Pidie 373.234 380.382 386.053 392.628 399.314 1,81

    10 Bireuen 355.989 357.564 359.032 360.563 362.101 0,47

    11 Aceh Utara 510.494 517.741 532.537 543.926 555.559 1,72

    12 Aceh Barat Daya 121.302 123.101 124.813 126.606 128.426 1,49

    13 Gayo Lues 74.312 74.794 75.165 75.595 76.028 0,63

    14 Aceh Tamiang 239.451 239.899 241.734 242.885 244.041 0,34

    15 Nagan Raya 124.141 124.340 125.425 126.073 126.724 0,39

    16 Aceh Jaya 70.673 75.597 82.904 89.799 97.267 7,90

    17 Bener Meriah 111.040 112.549 114.464 116.216 117.994 1,51

    18 Pidie Jaya 128.446 130.906 135.345 138.936 142.622 2,44

    19 Banda Aceh 219.659 217.918 212.241 208.635 205.091 2,13

    20 Sabang 29.144 29.221 29.184 29.204 29.224 0,10

    21 Langsa 140.005 140.260 140.415 140.620 140.826 0,12

    22 Lhokseumawe 158.169 158.760 159.239 159.777 160.316 0,34

    23 Subulussalam 63.444 64.256 66.451 68.011 69.608 2,41

    Total 4.223.833 4.293.915 4.363.477 4.437.198 4.513.565

    B.2

    Struktur Angkatan Kerja

    Penduduk usia kerja didefinisikan sebagai penduduk yang berumur 15 tahun dan lebih.

    Berikut adalah penduduk usia kerja di Propinsi Aceh menurut pendidikan dan jenis kelamintahun 2011.

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    5/35

    PropinsiACEH 2012

    Tabel B-2 Angkatan Kerja

    Pendidikan Jenis Kelamin JumlahLaki - Laki Perempuan

    Jumlah 1.534.303 1.570.466 3.104.769

    SD 565.588 663.781 1.229.369

    SMTP 368.494 373.839 742.333

    SMTA Umum 418.226 318.944 737.170

    SMTA Kejuruan 77.669 63.098 140.767

    Diploma I/II/III/Akademi 41.040 85.630 126.670

    Universitas 63.286 65.174 128.460

    Sumber: BPS, Survei Angkatan Kerja Nasional Pebruari 2011, Diolah Pusdatinaker

    Total angkatan kerja adalah 3.104.769 orang. Bila dilihat berdasarkan tingkat pendidikan,

    jumlah angkatan kerja dengan kelompok yang paling besar adalah berasal dari jenjang SD yaitu

    total 1.229.369 orang. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, jumlah angkatan kerja terlihat lebih

    banyak pada jenis kelamin perempuan, yaitu berjumlah 1.570.466 orang.

    C. INFRASTRUKTUR

    C.1 Transportasi Darat

    Infrastruktur jalan di Propinsi Aceh banyak yang melewati daerah perbukitan dan

    pegunungan. Hal ini sesuai dengan kondisi topografi Aceh yang wilayahnya mayoritas berada

    didaerah pegunungan. Perkembangan pembangunan jalan di Propinsi Aceh cukup baik.

    Tabel C-1 Panjang Jalan Nasional/Negara Dan Propinsi, Tahun 2011 (Km)

    Kabupaten/ Kota Status Jalan Arteri Kerikil Tanah Jumlah

    Simeulue N - - - -

    P 256,09 54,91 30,15 341,15

    Aceh Singkil N 127,11 - - 127,11

    P 51,92 15,00 35,10 102,02

    Aceh Selatan N 129,67 - - 129,67

    P 10,00 7,31 - 17,31

    Aceh Tenggara N 73,1 - - 73,01

    P 18,50 11,50 - 30,00

    Aceh Timur N 44,34 - - 44,34

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    6/35

    PropinsiACEH 2012

    P 60,00 51,00 - 111,00

    Aceh Tengah N 94,43 52,37 - 146,80

    P 47,63 156,96 - 204,49

    Aceh Barat N 19,27 - - 19,27

    P 59,00 12,04 8,00 79,04

    Aceh Besar N 175,15 18,47 - 193,62

    P 23,35 19,10 - 190,54

    Pidie N 171,44 19,10 - 190,54

    P 126,45 17,50 24,00 167,95

    Breuen N 124,94 - - 124,94

    P 36,20 - - 26,20

    Aceh Utara N 130,57 20,50 - 151,07

    P 28,97 39,00 - 67,97

    Aceh Barat Daya N 108,30 - - 108,30

    P 2,00 34,00 - 36,00

    Gayo Lues N 135,17 10,24 - 145,41

    P 18,00 124,00 - 142,00

    Aceh Tamiang N 50,83 - - 50,83

    P - - - -

    Nagan Raya N 71,76 - - 71,76

    P 91,46 32,31 20,00 143,77

    Panjang jalan Kabupaten/Kota di seluruh Propinsi Aceh adalah 13.581,59 km dengan jenis

    permukaan 5.588,86 km beraspal, 4.758,20 km berpermukaan kerikil, dan selebihnya sepanjang

    3.234,53 km masih berpermukaan tanah.

    Panjang jalan Nasional/Negara di Propinsi Aceh adalah 1.782,78 km, dan jalan Propinsi Aceh

    sepanjang 1.701,82 km. Dari 1.782,78 km panjang jalan tersebut, 20.393,00 meter diantaranya

    adalah panjang jembatan yang berjumlah 794 buah, 659 buah diantaranya berada dalam kondisi

    baik.

    C.2

    Transportasi Laut

    Saat ini tercatat ada sebanyak 10 pelabuhan laut yang

    aktif dan tersebar di berbagai daerah di Propinsi Aceh yang

    melayani berbagai jenis pelayaran baik angkutan

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    7/35

    PropinsiACEH 2012

    penyeberangan, pelayaran perdagangan domestik maupun luar negeri.

    Tabel C-2 Arus Lalu Lintas dan Angkutan Penyebrangan pada Pelabuhan Balohan

    TahunFrekuensi Kapal Berangkat Tiba Kendaraan

    Berangkat Tiba Penumpang Barang Penumpang Barang Berangkat Tib

    2007 1.001 1.001 111.098 2.553 116.206 64.356 34.367 35.7

    2008 1.006 1.006 113.557 3.239 122.419 57.173 41.247 44.7

    2009 517 519 136.607 20.856 148.011 71.907 47.953 49.4

    2010 529 528 140.780 1.055 152.828 41.309 48.551 53.2

    Tabel C-3 Arus Lalu Lintas dan Angkutan Penyebrangan pada Pelabuhan Lamteng

    TahunFrekuensi Kapal Berangkat Tiba Kendaraan

    Berangkat Tiba Penumpang Barang Penumpang Barang Berangkat Tib

    2010 131 132 495 94 502 424 328 32

    Tabel C-4Arus Lalu Lintas dan Angkutan Penyebrangan pada Pelabuhan Sinabang

    TahunFrekuensi Kapal Berangkat Tiba Kendaraan

    berangkat Tiba Penumpang Barang penumpang Barang Berangkat Tib

    2009 244 241 31.077 9.579 37.053 18.871 9.043 10.7

    2010 146 144 26.199 11.567 30.410 9.500 6.398 7.8

    Tabel C-5 Arus Lalu Lintas dan Angkutan Penyebrangan pada Pelabuhan Singkil

    TahunFrekuensi Kapal Berangkat Tiba Kendaraan

    berangkat Tiba Penumpang Barang penumpang Barang Berangkat Ti

    2009 92 92 10.225 6.386 6.649 2.672 2.239 2.2

    2010 86 87 7.246 6.560 6.290 5.224 1.959 1.8

    C.3

    Transportasi Udara

    Transportasi udara juga memiliki andil dalam

    memperlancar kegiatan perekonomian. Jumlah perusahaan

    komersial yang melayani penerbangan di Bandara Sultan

    Iskandar Muda ada 10 (sepuluh) perusahaan yaitu Garuda

    Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Air, NBA, SMAC, MEF, TN

    Private,AirAsia, Firefly dan Private Pasific Flightdan dengan

    total jumlah penerbangan sebanyak 3.091 penerbangan.

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    8/35

    PropinsiACEH 2012

    Jumlah pesawat dan penumpang yang datang dan Berangkat perbulannya tahun 2010

    melalui Bandara Iskandar Muda:

    Tabel C-6 Transportasi Udara

    Bulan Jenis PenerbanganPesawat Penumpang

    Datang Pulang Datang Pulang

    Januari Domestik 157 156 19.157 19.157 20.4402

    Internasional 36 36 3.306 3.306 3.609

    Februari Domestik 36 36 2.282 2.282 2.211

    Internasional 13 13 711 711 760

    Maret Domestik 115 116 7.569 7.569 7.508

    Internasional 18 17 761 761 769

    April Domestik 202 202 20.364 20.364 21.207

    Internasional 33 33 2.776 2.776 2.785

    Mei Domestik 275 275 23.193 23.193 24.398

    Internasional 35 32 2.932 2.932 2.819

    Juni Domestik 268 268 24.915 24.915 26.919

    Internasional 39 39 3.375 3.375 3.871

    Juli Domestik 273 273 28.563 28.563 28.614

    Internasional 38 39 3.574 3.574 2.902

    Agustus Domestik 202 202 20.642 20.642 22.365

    Internasional 32 32 2.774 2.774 2.641

    September Domestik 226 226 24.321 24.321 25.292

    Internasional 31 31 3.239 3.239 2.929

    Jumlah barang yang di bongkar dan dimuat

    perbulannya melalui Bandara Iskandar Muda :

    Tabel C-7 Tabel Bongkar Muat Barang di Bandara Iskandar Muda

    Tahun

    Bagasi Barang Pos

    Bongkar Muat Bongkar Muat Bongkar Muat

    2010 343.476 278.928 - 394 - -

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    9/35

    PropinsiACEH 2012

    C.4

    Perbankan

    Kinerja perbankan syariah di Aceh menunjukkan

    pertumbuhan positif baik secara tahunan (yoy) maupun

    triwulanan (qtq). Peningkatan aset semakin mempertinggi

    potensi bank syariah dalam melakukan ekspansi pembiayaan

    terutama sebagai stimulasi perekonomian masyarakat Aceh.

    Triwulan IV-2011, aliran uang kartal masih menunjukkan

    net outflow seiring dengan pola uptrend di penghujung

    tahun pada satu periode karena meningkatnya kebutuhan kartal masyarakat

    Berdasarkan data Bank Indonesia, 11 bank umum syariah mengucurkan pembiayaan tota

    Rp. 56,357 triliun per akhir Desember 2010. Dana masyarakat yang dihimpun bank syariah.

    Sebanyak 23 unit usaha syariah membukukan pembiayaan Rp. 11.824 triliun dan pada 2010.

    Tabel C-8 Perkembangan Posisi Kredit Perbankan Menurut Kabupaten/ Kota

    Tahun TerakhirAceh

    SelatanAceh Tenggara Aceh Singkil Aceh Timur Aceh Tengah Langsa

    2007 449.604 348.899 - 710.037 370.958 -

    2008 660.181 489.949 207.252 1.036.192 601.128 464.162

    2009 593.159 720.636 312.463 958.244 894.315 713.9352010 1.051.183 875.601 370.208 1.536.922 770.311 968.221

    C.5

    Kelistrikan

    Dua pembangkit listrik tenaga air (PLTA)

    berkapasitas 88 megawatt (MW) akan dibangun di

    Sungai Kabupaten Aceh Tengah, Propinsi Aceh

    Pembangunan dua instalasi PLTA di Pesangan tersebut

    dilaksanakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).Masing-masing titik akan dipasang turbin yang dapat

    menghasilkan daya listrik total sekitar 88 MW. Meskipun

    listrik yang dihasilkan akan dimasukkan ke dalam

    jaringan interkoneksi Sumatera, pembangkit di Sungai

    Pesangan ini akan lebih diprioritaskan untuk kebutuhan listrik masyarakat sekitarnya. Sungai

    Pesangan adalah satu dari belasan sungai yang bersumber dari Danau Laut Tawar. Sungai ini

    memiliki debit air yang konstan dan jeram yang tinggi. Karena berada di dataran tinggi, suplai air

    dari Danau Laut Tawar masih relatif stabil.

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    10/35

    PropinsiACEH 2012

    D. PEREKONOMIAN DAERAH

    Pertumbuhan ekonomi Aceh dengan migas tercatat sebesar 5,47% (y-o-y), sedikit mengalam

    perlambatan dibanding triwulan lalu yang sebesar 5,6% (y-o-y). Sementara bila migas tidak

    diperhitungkan, ekonomi Aceh tumbuh lebih tinggi lagi yaitu mencapai 6,25% (y-o-y). Sementara

    itu, bila ditilik secara triwulanan, ekonomi Aceh dengan migas tercatat tumbuh sebesar 1,31% (q-

    t-q), meningkat dibanding triwulan lalu yang sebesar 0,42% (q-t-q). Secara sektoral, seluruh

    sektor ekonomi tercatat mengalami pertumbuhan tahunan yang positif meski disana sini terlihat

    stagnan, dan cenderung melambat bila dibandingkan dengan triwulan lalu. Sektor Pertanian

    sebagai kontributor terbesar pada PDRB Aceh juga tumbuh moderat sebesar 3,89% (y-o-y)

    karena panen raya jatuh diantara triwulan I dan triwulan II tahun 2011.

    D.1

    Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Propinsi Aceh

    Pertumbuhan ekonomi Propinsi Aceh pada tahun 2010 didominasi oleh sektor listrik, gas,

    dan air minum, perdagangan hotel dan restoran, pertanian, komunikasi dan pengangkutan.

    Untuk sektor pertambangan (minyak dan gas bumi), industri pengolahan tidak mengalami

    pertumbuhan bahkan menunjukan penurunan.

    Tabel D-1 PDRB Propinsi Aceh Atas Dasar Harga Konstan

    Lapangan Usaha/ Industri 2008 2009 2010

    Pertanian 0,81 2,56 5,02

    Pertambangan dan / penggalian -27,24 -47,28 -6,72

    a.

    Pertambangan minyak Gas dan Bumi -28,85 -51,27 -8,89

    b.

    Penggalian dan Penggaraman 0,38 1,12 5,93

    Industri Pengolahan -8,32 -7,85 -8,89

    a.

    Industri Migas -12,96 -15,59 -17,88

    b.

    Industri Tanpa Migas 1,70 6,45 6,47

    Listrik, Gas Air Minum 11,48 13,79 16,97

    Bangunan dan Konstruksi 0,69 3,13 5,11Perdagangan, Hotel dan Restoran 4,50 4,94 6,36

    Pengangkutan dan Komunikasi 1,78 4,88 6,57

    Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 4,20 7,83 5,54

    Jasa - Jasa 1,28 4,02 3,62

    PDRB / GRPD -5,24 -5,51 2,64

    PDRB Tanpa Migas 1,92 3,97 5,32

    D.2

    Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Bulanan

    Selama triwulan II-2011, inflasi tahunan Aceh masih

    menunjukan tren yang menurun setelah melonjak di

    akhir tahun 2010. Menurut Berita Resmi statistic(BRS)

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    11/35

    PropinsiACEH 2012

    inflasi tahunan Aceh berturut-turut adalah sebesar 6,54%, 5,78% dan 5,39%. Berikut adalah inflas

    Kota Banda Aceh:

    Tabel D-2 Perkembangan Inflasi Kota Banda Aceh

    Tahun Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang

    2007 15,73 3,01 9,15 22,53

    2008 14,75 14,41 7,35 16,73

    2009 2,95 5,31 3,40 10,30

    2010 11,20 2,11 2,13 6,25

    D.3Upah Minimum Regional

    Upah minimum merupakan upah Bulanan terendah yangterdiri dari Upah pokok dan Tunjangan Tetap. Perkembangan

    Upah minimum Propinsi Aceh Selama 5 Tahun Terakhir adalah

    sebagai berikut:

    Tabel D-3 UMP Propinsi Aceh

    No TahunUpah Minimum Regional Propinsi

    Aceh

    1 2008 1.160.000

    2 2009 1.250.000

    3 2010 1.300.000

    4 2011 1.350.000

    5 2012 1.400.000

    D.4

    Perkembangan Ekspor

    Ekspor Komoditi migas pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 27,93% menjadi

    142.768.892 USD, ekspor Migas berupa Liquid Natural Gassebesar 142.768.892 USD. Sementara

    komoditi non migas sebesar 33,23% dengan nilai 5.787.854 USD.

    Tabel D-4 Perkembangan Ekspor Propinsi Aceh

    UraianNilai FOB ( USD )

    %Perubahan

    %Perubahan

    % Peran 2terhada

    Total2012 2012 2011 2012 M to M C to C

    Total Ekspor 116.118.966 148.556.746 407.749.096 442.218.776 27,93 8,45 100

    Migas 107.450.152 142.768.892 400.036.240 381.950.077 32,87 -4,52 96,10

    - Crude

    Petroleum Oil - 30.097.405 21.134.457 30.097.405 - 42,41 20,26

    - LiquidNatural

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    12/35

    PropinsiACEH 2012

    Gas 107.450.152 112.671.487 378.901.783 351.852.672 4,86 -7,14 75,84

    Condensate - - - - - - -

    Ekspor Kelompok Komoditi Non Migas Propinsi Aceh

    Kelompok komoditi non migas yang dieskpor adalah Bijih, Kerak, dan Abu Logam sebesar

    3.876.041 USD, selanjutnya diikuti kelompok komoditi Bahan Kimia Anorganik sebesar 1.900.953

    USD dan Ikan dan Udang sebesar 10.860 USD.

    Tabel D-5 Ekspor Kelompok Komoditi Non Migas Propinsi Aceh

    Kelompok

    Nilai FOB ( USD ) % Perubahan % Perubahan % Peran 201

    terhadapTotal2012 2012 2011 2012 M to M C to C

    Ikan danUdang

    - 10.860 38.697 21.320 - -94,49 0,02

    Bahan nabatiuntuk anyam-anyaman

    - - - 720 - - -

    Bijih, Kerak,Abu Logam

    2.040.192 3.876.041 4.181.438 5.916.233 89,98 41,49 66,97

    Bahan kimiaanorganik

    1.046.374 1.900.953 3.428.684 5.076.064 81,67 48,05 32,84

    Pupuk 5.582.248 - - 15.533.774 - - -

    TotalKelompokKomoditi

    12.091.443 5.787.854 7.648.819 60.268.699 -52,13 687,95 100,00

    Lainnya - - 64.037 - - - -

    Total 12.091.443 5.787.854 7.712.856 60.268.699 -52,13 681,41 100,00

    E. POTENSI INVESTASI PROPINSI ACEH

    E.1 Sektor Pangan

    Potensi investasi sektor pangan yang terdapat di

    Propinsi Aceh antara lain jagung dan perikanan lobster.

    Beberapa sentra produksi Jagung di Aceh adalah Aceh

    Selatan dan Aceh Utara, Produksi Jagung seluruh propins

    Aceh pada tahun 2011 adalah 168.861 ton dengan luas area

    41.853 Ha dan produktifitas sebesar 40,35 Kw/ha.

    Perkebunan swasta Nasional biasanya mengajukan Izin

    Hak Guna Usaha (HGU) untuk mendapatkan lahan perkebunan dalam jangka waktu > 30 tahun

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    13/35

    PropinsiACEH 2012

    dan dengan luas biasanya di atas 5.000 ha, sedangkan status tanah Perkebunan Rakyat biasanya

    adalah hak milik yang di usahakan turun temurun. Luas tanah berkisar antara 1-3 ha. Luasperkebunan Aceh 66% di antaranya adalah perkebunan besar dan sisanya 34% adalah

    perkebunan kecil yang diusahakan oleh rakyat.

    Kebutuhan jagung secara nasional untuk konsumsi dan industri pakan ternak pada tahun

    2011 mencapai 22 juta ton, sementara produksi jagung nasional yang berada di lima propinsi

    sentra produsen jagung terkemuka hanya 17,4 juta ton.

    Tabel E-1 Investasi di Bidang Pangan di Propinsi Aceh

    No Potensi Investasi Kabupaten/Kota

    1 Industri Pengolahan Jagung Seluruh Kabupaten/Kota di Aceh

    2 Industri Pengolahan Tomat dan Cabe Kabupaten Bener Meriah

    3 Pengembangan Sektor Perikanan Kabupaten Simeulue

    4 Industri CPO Kabupaten Aceh Tamiang

    E.2

    Sektor Infrastruktur

    Infrastruktur Propinsi Aceh yang dibangun umumnya merupakan insfrastruktur dasar untuk

    mempercepat pembangunan wilayah. Salah satu potensi investasi yang dapat dikembangkan

    antara lain Pembangunan Waduk Jambo Aye dan Krueng Keureuto di Kabupaten Aceh Utara.

    Indikasi potensi investasi sektor insfrastruktur yang terdapat di Propinsi Aceh antara lain

    bendungan, jalan, dan bandar udara.

    E.3

    Sektor Energi

    Sektor energi yang terdapat di Propinsi Aceh antara lain

    panas bumi, batu bara, PLTA/PLTMH dan lain-lain.

    Sejumlah sumber bahan baku energi cukup berlimpah d

    Propinsi Aceh, antara lain bio - massa, bio gas, gas alam,

    minyak bumi, batu bara dan panas bumi. Isu lingkungan

    menyebabkan kenaikan secara signifikan harga bahan bakar

    minyak beberapa tahun terakhir ini. Dari sisi isu lingkungan dan ekonomi, maka sumber bahan

    energi yang tidak dapat diperbaharui yang masih berteloransi adalah batu bara dan panas bumi.

    Toleransi yang dapat diterima pada penggunaan batu bara adalah apabila dengan pemrosesan

    lingkungan bersih (clean coal). Teknologi yang dapat diterapkan adalah melalui gasifikasi dengan

    proses secara pirolisis, efisiensi dapat ditingkatkan sampai 86 % serta limbah padat yang

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    14/35

    PropinsiACEH 2012

    terkendali, pencemaran udara yang sangat rendah, dan sejumlah produk sampingan seperti

    asam sulfat, benzol, tar dan sebagainya. Selain untuk PLTU, gas dari proses ini dapatmenggantikan minyak diesel - cepat untuk PLTD.

    Alternative bahan baku gasifikan adalah bio - massa. Selain bio - massa, maka bahan bakar

    pembangkit juga dapat menggunakan sumber bahan bakar yang sudah ada dan belum

    termanfaatkan, misalnya sludge kelapa sawit. Seandainya seluruh sludge terekstraksi dan

    digunakan untuk sejumlah tempat di Propinsi Aceh, diperkirakan akan tersedia energi listrik

    berbasis bio - diesel sludge sebanyak 7 juta kWh per bulan, atau penghematan bahan bakar

    diesel setara dengan 2,500 ton per bulan atau sekitar Rp. 15.000.000.000 per bulan.

    Beberapa potensi investasi di sektor energi di Aceh

    antara lain:

    Pembangunan Geothermal Seulawah Agam (185

    Mw)

    Pembangunan PLTA Bireun (90 Mw)

    Pembangunan PLTA Leuser (400 Mw)

    Pembangunan PLTU Nagan-Meulaboh (2x 100 Mw)

    Selain energi panas bumi, Propinsi Aceh juga memiliki sumber energi lainnya seperti energi

    batu bara dan energi hidro.

    Tabel E-2 Potensi Batu Bara Sebagai Sumber Energi

    Nama Potensi ( juta ton )

    Meulaboh ( MET ) 137,65

    Meulaboh ( MLB ) 1.612

    Natal ( NTL ) 7

    Aceh Barat ( BPM ) 42,69

    Aceh Barat (ARM ) 28,15

    Tabel E-3 Potensi Energi dari Tenaga Air/Hydro

    Nama Sungai Kapasitas ( MW )

    Jambuaye 3 W. Jambu Air 37,2

    Jambuaye 5 Kr. Jambuaye 181,8

    Ramasan Kr. Ramasan 171,6Bidin/Jambuaye Kr. Jambuaye 246

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    15/35

    PropinsiACEH 2012

    Peureulak Kr. Peureulak 34,8

    Utung Waihni Utung 65,2

    Tampur 2 W. Tampur 126,3

    Sarangan 4 S. Batang Serangan 52,2

    Mamas 1 Lawe Mamas 102,1

    Jambo Papeun 2 Kr. Jambo Papeun 95,2

    Kluet 2 Kr. Kluet 141

    Sibubung 2 Kr. Sibubung 121,1

    Teripa 3 Kr. Tripa 172,6

    Teripa 4 Kr. Tripa 306,4

    Meulaboh 1 Kr. Meulaboh 82,1

    Pamene 2 Kr. Pamene 160,6

    Woyla 2 Kr. Woyla 274

    Dolok-1 Kr. Dolok 32,2

    Teunom 2 Kr. Teunom 288,2

    Teunom 3 Kr. Teunom 184

    E.4Sektor Panas Bumi

    Aceh memiliki potensi energi yang sangat besar yang

    bisa dioptimalkan untuk menjadi pembangkit listrik bagi

    keperluan propinsi tersebut. Bahkan, sumber energi di Aceh

    merupakan sumber energi yang bersih dan ramah

    lingkungan, diantaranya sumber energi dari tenaga air dan

    panas bumi.

    Berdasarkan perkiraan Pemerintah Propinsi Aceh, wilayah mereka disebut memiliki 17 lokas

    potensial panas bumi yang potensinya mencapai 1.115 MWE (megawatt electric). Dua

    diantaranya berada di Jaboi Kota Sabang, dan Seulawah Agam. Dua daerah tersebut kini telah

    ditetapkan menjadi wilayah kerja pertambangan (WKP). Energi panas bumi di Jaboi Sabang,

    diperkirakan memiliki daya 10 megawatt (MW) yang sekarang dikelola oleh PT Sabang

    Geothermal Energi yang segera akan memasuki tahap eksplorasi. Rencananya, pembangunan

    pembangkit listrik tenaga panas bumi di Kecamatan Seulawah Agam, Aceh Besar tersebut akan

    menghasilkan listrik berkapasitas 1 x 55 MW. Pembangunan pembangkit tenaga panas bumi

    tersebut akan dilakukan pada lahan seluas 45 ribu hektar dan ditargetkan dapat beroperasi pada

    2015. Sementara itu, pembangkit panas bumi Jaboi Sabang ditargetkan beroperasi pada 2013

    mendatang.

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    16/35

    PropinsiACEH 2012

    Tabel E-4 Potensi Panas Bumi (Geotermal) di Propinsi Aceh

    Nama Potensi ( Mwe )

    Pulau We-Jaboe 18

    Takengon - Dolok Perkir 125

    Iboih 125

    Alur Canong 125

    Silih Nara 125

    Simpang Balik 125

    Lho Pria Laot 125

    Rimba Raya 125

    Seulawah Agam 160

    G. Geureudong 104

    G. Kembar 80

    Ie Seum Krung Raya 125

    Peureulah-Meranti 125

    Brawang Buaya 125

    Tangse 125

    E.5

    Sektor Perkebunan

    Secara umum, bentuk perkebunan yang terdapat di

    Aceh terbagi dua, yaitu perkebunan besar, yang dimiliki

    oleh Perusahaan Swasta Nasional dan Perkebunan Rakyat.

    Perkebunan Swasta Nasional biasanya mengajukan Izin

    Hak Guna Usaha (HGU) untuk mendapatkan lahan

    perkebunannya dalam jangka waktu > 30 Tahun dan

    dengan luas diatas 5.000 ha.

    Sedangkan Perkebunan Rakyat status tanah biasanya

    adalah hak milik yang diusahakan turun temurun. Luas

    tanah biasanya berkisar antara 1-3 ha. Luas perkebunan di Aceh 66 % diantaranya adalah

    perkebuan besar dan sisanya 34% adalah perkebunan kecil yang diusahakan oleh rakyat.

    E.6

    Sektor Perikanan

    Wilayah pesisir di propinsi Aceh mempunyai panjang garis pantai 1.660 km, dengan luas

    wilayah perairan laut seluas 295.370 km terdiri dari laut wilayah (perairan teritorial dan perairan

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    17/35

    PropinsiACEH 2012

    kepulauan) 56.563 km, dan zona ekonomi eksklusif (ZEE)

    238.807 km. Sektor perikanan dari seri serapan tenaga kerjamenyerap 257.300 jiwa yang terdiri dari 4 (empat) sektor

    yaitu: sektor penangkapan, sektor budidaya, sektor

    pengolahan, dan sektor pemasaran hasil perikanan.

    Sektor penangkapan terdiri dari nelayan tetap dan

    nelayan tidak tetap sebanyak 164.080 jiwa, sektor budidaya

    sebanyak 56.300 jiwa, sektor pengolahan sebanyak 20.670 jiwa, dan sektor pemasaran hasil

    perikanan melalui penjual ikan (mugee eungkoet) mencapai 16.250 jiwa.

    Dinas kelautan dan perikanan propinsi Aceh telah melakukan penentuan tempat-tempat

    pertumbuhan untuk berbagai sub di sektor perikanan yang disebut dengan pusat pertumbuhan

    Sub sektor-sub sektor tersebut adalah:

    Perikanan tangkap meliputi wilayah Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang dan sekitarnya.

    Budidaya air tawar meliputi wilayah Aceh Tengah, termasuk Bener Meriah dan Gayo

    Lues, selain Aceh Tengah sendiri.

    Budidaya air payau, yang meliputi wilayah Aceh Timur, Langsa dan Aceh Tamiang.

    Budidaya laut, yang di fokuskan di wilayah pulau Simelue dan sekitarnya.

    Dengan adanya pusat-pusat pertumbuhan ini, diharapkan dapat memacu tingkat perikanan

    di Propinsi Aceh sekaligus dapat menarik wilayah-wilayah di sekitar pusat pertumbuhan itu

    untuk secara bersama-sama memberi kontribusi dalam meningkatkan jumlah produksi

    perikanan di Aceh.

    E.7

    Sektor Peternakan

    Tabel E-5 Populasi Ternak Propinsi Aceh

    Ternak Besar Ternak Unggas

    Kabupate/ KotaSapi

    PerahSapi

    PotongKerbau Kuda Ayam Buras

    Ayam RasPetelur

    Ayam RasPedaging

    Itik

    Aceh Besar 28 108.504 36.879 3 443.619 37.977 155.36 247.215

    Pidie 0 123.684 81.792 0 3.883.554 15.195 26.879 419.717

    Bireuen 0 67.304 8.343 6 568.368 16.246 47.046 350.73

    Aceh Utara 0 134.314 11.331 0 2.637.640 0 459.316 550.60

    Aceh Timur 0 102.066 48.268 0 1.036.946 0 134.065 484.76

    Aceh Tamiang 0 37.084 2.157 0 743.788 0 0 5.253

    Bener Meriah 0 141 1.982 947 18.463 1.061 10.213 0Aceh Tengah 0 3.545 23.054 1.88 150.523 0 170.948 29.331

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    18/35

    PropinsiACEH 2012

    Gayo Lues 0 3.8 12.259 295 53.455 0 0 9.674

    Aceh Tenggara 0 33.464 3.225 163 288.482 0 37.505 173.336

    Aceh Jaya 0 4.866 4.137 0 21.384 0 0 15.307

    Aceh Barat 0 1.424 20.862 0 296.863 6.13 46.379 33.218

    Nagan Raya 0 11.813 27.217 0 618.206 1.125 9.618 142.14

    Aceh Barat Daya 0 2.525 19.677 0 1.378.792 2.15 10.65 116.96

    Aceh Selatan 0 913 16.354 0 1.003.261 0 6.623 166.81

    Aceh Singkil 0 7.997 3.783 0 789.328 0 18.376 82.262

    Simeulue 0 1.309 33.607 0 99.195 0 2.444 9.304

    Banda Aceh 0 4.423 395 0 1.015.929 2.403 102.028 25.149

    Sabang 0 2.218 84 0 68.202 0 9.1 4.355

    Lhokseumawe 0 4.792 699 0 55.945 47.509 20.1 13.861Langsa 0 16.958 1.276 0 1.312.615 0 26.047 20.467

    JUMLAH 28 673.144 357.38 3.3 16.484.558 129.796 1.292.697 2.900.4

    Tabel E-6 Populasi Ternak Kecil Propinsi Aceh

    Ternak Kecil

    Kabupaten/ Kota Kambing Domba Babi

    Aceh Besar 71.387 25.521 0

    Pidie 115.01 4.673 0

    Bireuen 52.969 18.973 0

    Aceh Utara 110.806 19.807 0

    Aceh Timur 45.653 2.448 0

    Aceh Tamiang 12.563 2.887 0

    Bener Meriah 1.586 127 0

    Aceh Tengah 3.986 783 0

    Gayo Lues 3.688 2.71 0

    Aceh Tenggara 26.189 7.944 0

    Aceh Jaya 7.618 18 0

    Aceh Barat 12.093 1.011 0

    Nagan Raya 63.087 15.342 0

    Aceh Barat Daya 53.754 15.717 0

    Aceh Selatan 34.056 5.658 0

    Aceh Singkil 23.084 12.713 0

    Simeulue 7.1 0 0

    Banda Aceh 6.383 2.089 0

    Sabang 5.221 3 0

    Lhokseumawe 6.111 1.59 0

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    19/35

    PropinsiACEH 2012

    Langsa 10.869 453 0

    JUMLAH 673.213 140.467 0

    E.8

    Sektor Pertambangan

    Secara geologi Propinsi Aceh tidak saja memiliki potens

    bahan energi minyak dan gas seperti yang telah dikenal selama

    ini, tetapi juga bahan galian golongan logam dan non logam

    yang banyak tersebar diseluruh daerah tingkat II yang terdapat

    di propinsi ini. Beberapa bahan galian logam, non logam dan

    energi itu termasuk bahan galian vital, dan strategis seperti

    emas, tembaga, mangan, besi, timbale, pasir besi, belerang. Ada

    juga bahan galian strategis seperti batu bara, timah dan nekel. Meskipun di kawasan aceh

    banyak terdapat barang tambang, seperti yang telah disebutkan diatas, namun diluar minyak

    dan gas, belum diusahakn secara komersial. Walaupun demikian, sektor pertambangan

    merupakan sektor terpenting di Propinsi Aceh mengingat peranan sektor tersebut dalam

    pembentukan PDRB yang mencapai 30,95%.

    E.9 Sektor Pariwisata

    Daerah/obyek wisata di daerah ini tercatat sebanyak

    112 buah, yang terdiri dari wisata alam, wisata budaya dan

    wisata bahari. Faktor pendukung adalah keramah

    tamahan masyarakat Aceh dalam rangka membantu

    pengembangan industri pariwisata di Propinsi Aceh.

    Berdasarkan rencana pembangunan industri pariwisata di

    Propinsi Aceh, ibukota Banda Aceh akan dijadikan sentra

    industri pariwisata. Semua ini didukung oleh sub-sub sentra seperti Sigli, Meulaboh dan

    Tapaktuan. Yang menjadi sentra II adalah Takengaon, didukung oleh sub-sub seperti

    Lhokseumawe, Kutacane dan Langsa. Andalan utama sentra kedua (Takengon) adalah

    keindahan panorama alam dan danaunya, lokasi berburu, sumber daya alam, dan keaneka

    ragaman flora dan faunanya.

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    20/35

    PropinsiACEH 2012

    F. KONDISI SOSIAL BUDAYA

    Propinsi Aceh terdiri atas sembilan suku, yaitu Aceh

    (mayoritas), Tamiang (Kabupaten Aceh Timur Bagian

    Timur), Alas (Kabupaten Aceh Tenggara), Aneuk Jamee

    (Aceh Selatan), Naeuk Laot, Semeulu dan Sinabang

    (Kabupaten Semeulue). Masing-masing suku mempunyai

    budaya, bahasa, dan pola pikir masing-masing. Bahasa

    yang umum digunakan adalah Bahasa Aceh. Didalamnya

    terdapat beberapa dialek lokal, seperti Aceh Rayeuk, dialek Pidie, dan dialek Aceh Utara.

    Sedangkan untuk Bahasa Gayo dikenal dialek Gayo Lut, Gayo Deret, dan Gayo Lues. Disana

    hidup adat istiadat Melayu, yang mengatur segala kegiatan, dan tingkah laku warga masyarakat

    bersendikan hukum syariat Islam.

    Rakyat Aceh menjadikan Islam sebagai pedoman dan ulama pun mendapat tempat yang

    terhormat. Penghargaan atas keistimewaan Aceh dengan syariat Islamnya. Undang-undang

    memberikan keleluasaan bagi Aceh untuk mengatur kehidupan masyarakat sesuai dengan

    ajaran Islam. Sekalipun begitu, pemeluk agama lain dijamin untuk beribadah sesuai dengankenyakinan masing-masing. Inilah corak sosial budaya masyarakat Aceh dengan Islam agama

    mayoritas, tapi Propinsi Aceh pun memiliki keragaman agama.

    Keanekaragaman seni dan budaya menjadikan Propinsi ini mempunyai daya tarik tersendiri.

    Dalam seni sastra, Propinsi ini memiliki 80 cerita rakyat yang terdapat dalam Bahasa Aceh,

    Bahasa Gayo, Aneuk Jame, Tamiang, dan Semelue. Seni tari Aceh juga mempunyai keistimewaan

    dan keunikan tersendiri, tari-tarian yang ada antara lain Seudati, Saman, Rampak, Rapai, dan

    Rapai Geleng. Tarian terakhir ini paling terkenal, dan merupakan perpaduan antara tari Rapai,

    dan tari Saman. Dalam bidang seni rupa, Rumoh Aceh merupakan karya arsitektur yang

    dibakukan sesuai dengan tuntutan budaya. Karya seni rupa lain adalah seni ukir yang berciri

    kaligrafi. Senjata khas Aceh adalah rencong. Pada dasarnya perpaduan kebudayaan antara

    mengolah besi (metalurgi) dengan seni penempaan dan bentuk. Jenis rencong yang paling

    terkenal adalah siwah.

    Agama

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    21/35

    PropinsiACEH 2012

    Sebagian besar penduduk di Aceh menganut agama Islam

    Dari ke 13 suku asli yang ada di Aceh hanyasuku Nias yang tidaksemuanya memeluk agama Islam.

    Agama lain yang dianut oleh

    penduduk di Aceh adalah agama

    Kristen yaitu pendatang suku

    Batak, dan sebagian warga Tionghoa yang kebanyakan bersuku

    Hakka. Sedangkan sebagian lainnya tetap menganut agama

    Konghucu. Selain itu propinsi Aceh memiliki keistimewaan yang

    lain karena di propinsi Aceh Syariat Islam diberlakukan kepada

    sebagian besar warganya yang menganut agama Islam.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Niashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kristenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Hakkahttp://id.wikipedia.org/wiki/Syariat_Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Syariat_Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Hakkahttp://id.wikipedia.org/wiki/Batakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kristenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Niashttp://id.wikipedia.org/wiki/Islam
  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    22/35

    KabupatenBENER MERIAH

    2012

    Potensi Investasi Daerah 1

    A. Gambaran Wilayah

    Kabupaten Bener Meriah merupakan salah satu kabupaten baru di provinsi Nangro Aceh Darussalam (NAD).Ibu kota

    kabupaten ini adalah Simpang Tiga Redelong. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran kabupaten Aceh Tengah,

    berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 41 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bener

    Meriah.

    A.1

    Letak geografis

    Secara geografis, Kabupaten Bener Meriah terletak pada 04 03350 - 0405450garis Lintang Utara dan

    9604075 9701750 Bujur Timur, berada pada ketinggian 100 2.500 m dpl. Batas-batas Kabupaten Bener

    Meriah adalah sebagai berikut:

    Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur.

    Sebelah Barat berbatasan dengan dengan Kabupaten Aceh Tengah.

    Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara dan Bireun.

    Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah.

    A.2

    Topografi

    Letak topografi sebagian besar desa di kabupaten Bener Meriah adalah

    di daerah yang berbukit-bukit dan pegunungan dengan jumlah wilayah

    administrasisebanyak 115 desa. Kabupaten Bener Meriah ini bercorak

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    23/35

    KabupatenBENER MERIAH

    2012

    Potensi Investasi Daerah 2

    sebagai daerah pegunungan dan memiliki beberapa puncak gunung seperti Gunung Talang (masih aktif), Gunung

    Geureudong, Gunung BurneRajawali, Gunung Burne Draung Malem, Gunung Kulam Raja.

    Keadaan topografi Kabupaten Bener Meriah yang umumnya berupa pegunungan dan perbukitan sangat potensia

    untuk pengembangan pertanian, perkebunan dan tanaman pangan, peternakan dan perikanan. Selain itu, daerah in

    juga memiliki potensi yang cukup menjanjikan di bidang pariwisata, baik wisata alam maupun wisata

    sejara.Berdasarkan kelas ketinggian maka Kabupaten Bener Meriah didominasi kelas ketinggian 100 - 1.200 m diatas

    permukaan laut,

    A.3

    Iklim dan cuaca

    Kabupaten Bener Meriah merupakan kawasan beriklim tropis dengan curah hujan berkisar 1.000 2.500 [mm] per

    tahun dengan jumlah hari hujan 143 178.Hujan umumnya turun pada bulan September hingga Pebruari.Musim

    kemarau terjadi pada bulan Maret sampai Agustus. Temperatur maksimum berkisar pada 260C dan minimum antara

    18 23 [0C]. Kelembaban relatif maksimum 75,8% dan kelembaban relative minimum 20%.

    A.4

    Pembagian wilayah

    Secara keseluruhan kabupaten Bener Meriah berada di dataran tinggi Gayo, yang meliputi areal seluas 1.888,70

    km2. Kabupaten ini terdiri dari 10 kecamatan, yaitu:

    Tabel A-1 Kecamatan Pada Kabupaten Bener Meriah

    No Nama Kecamatan Luas [km2] No Nama Kecamatan Luas [km2]

    1. Bandar 102,842 6. Timang Gajah 111,898

    2. Bukit 95,335 7. Wih Pesam 54,389

    3. Permata 193,226 8. Mesidah 377,666

    4. Pintu Rime Gayo 364,565 9. Gajah Putih 64,297

    5. Syiah Utama 943,841 10. Bener Kelipah 26,543

    B. Potensi Wilayah Bener Meriah

    B.1

    Perekonomian

    Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai ukuran produktivitas mencerminkan seluruh nilai barang

    dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah dalam setahun. PDRB Kabupaten Bener Meriah Tahun 2009 adalah

    sebesar 721,64 Milyar Rupiah, setengahnya disumbang oleh sektor pertanian. Penyumbang kedua terbesar adalah

    sektor Jasa-jasa. Kabupaten Bener Meriah menyumbang 2,73% dari total PDRB ADHB Provinsi Nanggroe Aceh

    Darussalam pada tahun 2009.

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    24/35

    KabupatenBENER MERIAH

    2012

    Potensi Investasi Daerah 3

    PDRB Kabupaten Bener Meriah selalu menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun. Dalam kurun waktu sembilan

    tahun terakhir, PDRB Kabupaten Bener Meriah telah mengalami kenaikan lebih dari 1,5 kali l ipat.

    Pada tahun 2008, PDRB perkapita Kabupaten Bener Meriah sebesar 11,94 Juta Rupiah, naik dari tahun 2007 (10,32

    Juta Rupiah). Dan pada tahun 2009 naik lagi menjadi 13,74 Juta Rupiah. Artinya, pada tahun 2009 rata-rata tiap

    penduduk Kabupaten Bener Meriah menghasilkan nilai tambah sebesar 13,74 Juta Rupiah.

    Tabel B-1 Perkembangan PDRB Kabupaten Bener Meriah 2007 - 2009

    Uraian 2007 2008 2009

    PDRB ADHK (Milyar Rp) 661,86 690,31 721,64

    PDRB ADHB (Milyar Rp) 1.145,67 1.343,95 1.572,90

    PDRB/kapita ADHK (Ribu Rp) 5.960,58 6.133,39 6.304,55

    PDRB/kapita ADHB (Ribu Rp) 10.317,60 11.941,05 13.741,43

    Pertumbuhan PDRB (%) 4,24 4,30 4,54

    Keterangan: - Tahun 2000 = 100 (konstan)- ADHB = Atas Dasar Harga Konstan- ADHB = Atas Dasar Harga Berlaku

    Sumber: PDRB Kabupaten Meriah Bener 2009

    B.2

    Kependudukan dan Tenaga Kerja

    Jumlah penduduk Kabupaten Bener Meriah pada tahun 2003 adalah sebanyak 106.549 jiwa meningkat menjad

    118.660 jiwa pada tahun 2007. Hingga pada tahun 2010 jumlah penduduknya berjumlah 122.227 jiwa, yang terdiri dari

    62.059 jiwa pria dan 60.218 jiwa wanita.

    Sekitar 78,76% dari jumlah penduduk di Kabupaten Bener Meriah bekerja di lapangan usaha pertanian, perkebunan,

    kehutanan, perburuan dan perikanan; sebesar 10,83% bekerja di lapangan usaha jasa kemasyarakatan, sosial dan

    perorangan, termasuk di dalamnya Pegawai Negeri Sipil; sebesar 9,60% bekerja di lapangan usaha perdagangan

    besar, eceran, rumah makan dan hotel; sebesar 0,75% bekerja di lapangan industri pengolahan besar; sisanya 2,63%

    bekerja pada lapangan usaha lainnya seperti pertambangan dan penggalian, listrik, gas, air, bangunan, angkutan,

    pergudangan dan komunikasi, keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan, tanah dan jasa perusahaan.

    Tabel B-2 Angkatan Kerja di Kabupaten Bener Meriah

    Pendidikan Jenis Kelamin Jumlah

    Laki - Laki Perempuan

    SD 8.563 6.516 15.079

    SMTP 11.542 5.579 17.121

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    25/35

    KabupatenBENER MERIAH

    2012

    Potensi Investasi Daerah 4

    SMTA Umum 11.820 4.126 15.946

    SMTA Kejuruan 1.099 489 1.588

    Diploma I/II/III/Akademi 338 2.508 2.846

    Universitas 1.136 1.134 2.270

    Jumlah 34.498 20.352 54.850

    Total Angkatan kerja di Kabupaten Bener Meriah adalah 54.850 jiwa, yang terdiri dari 34.498 jiwa laki-laki dan 20.352

    jiwa perempuan. Latar belakang pendidikan mayoritas angkatan kerja adalah tingkat SD dan SMTA.

    B.3

    Upah Minimem Kabupaten

    Upah Minimum Kabupaten Bener Meriah selama Lima Tahun terakhir dapat digambarkan sebagai berikut :

    2007 2008 2009 2010 2011

    Rp 850.000 Rp 1.000.000 Rp. 1.200.000 Rp. 1.300.000 Rp. 1.350.000

    B.4

    Prasarana Wilayah

    B.4.1

    Kelistrikan

    Pelayanan listrik di Kabupaten Bener Meriah telah mampu menjangkau sebagian besar kota dan wilayah pedesaan

    Fasilitas listrik yang ada masih menggunakan listrik PLTA interkoneksi dari Provinsi Sumatera Utara. Namun demikian

    untuk beberapa kecamatan juga telah terdapat PLTD yang dipergunakan sebagai cadangan (Kecamatan Timang

    Gajah dan Kecamatan Bandar).

    Berdasarkan RTRWP Aceh pengembangan sistem prasarana energi listrik di Aceh terutama dilakukan dengan sistem

    interkoneksi Sumatera Bagian Utara yang didukung dengan sistem setempat (isolated) pada lokasi-lokasi yang sulit

    dijangkau sistem interkoneksi. Dengan pengembangan demikian ini diharapkan dapat dilayani kebutuhan energ

    listrik sampai ke perdesaan di Aceh.

    Dalam konteks sistem interkoneksi tersebut di Kabupaten Bener Meriah memiliki beberapa rencana pengembangan

    pembangkit tenaga listrik, yaitu :

    1.

    Pembangkit listrik Tenaga Hidro (Air), yang terdiri dari:

    a.

    Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Mangku di Desa Mangku di Kecamatan Mesidah;

    b.

    Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) 1-A di Desa Bintang Musara Kecamatan Bener Kelipah

    Desa Blang Pulo dan Cemparam Kecamatan Mesidah.

    c.

    Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Kanis 2-A di Desa Sinar Jaya, Desa Paya Rikel dan Desa

    Mangku Kecamatan Bandar.

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    26/35

    KabupatenBENER MERIAH

    2012

    Potensi Investasi Daerah 5

    d.

    Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pesangan 4 di Desa Cekal Baru kecamatan timang gajah dan Desa

    Meriah Jaya Kecamatan Gajah Putih;

    2.

    Energi Surya

    Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Desa Kute Kering, Desa Kute Lintang, Desa Tingkem

    Kecamatan Bukit

    3. Energi Panas Bumi, yang berasal dari Gunung Api Bur Ni Telong

    Selain itu dalam RTRWP Aceh di Kabupaten Bener Meriah akan dikembangkan rencana jaringan Saluran

    Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 250 (dua ratus lima puluh) KV 275 (Dua Ratus Tujuh Puluh Lima ) KV , yang

    melewati 8 kecamatan di Kabupaten Bener antara lain Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kecamatan Syiah

    Utama, Kecamatan Mesidah, Kecamatan Bandar, Kecamatan Bukit, Kecamatan Wih Pesam, Kecamatan

    Timang Gajah, dan Kecamatan Gajah Putih. Pembangunan Gardu Induk (GI) di Kecamatan Timang Gajah,

    serta pengembangan gardu hubung di Kecamatan Mesidah, Kecamatan Bandar dan Kecamatan Bener

    Kelipah.Untuk pengembangan energi panas bumi di Kecamatan Bukit, Kecamatan Wih Pesam dan

    Kecamatan Pintu Rime Gayo.

    B.4.2

    Air Bersih

    Pelayanan Air Bersih di Kabupaten Bener Meriah dikelola oleh PDAM Tirta Bengi yang sudah menjangkau

    beberapa kecamatan, antara lain Kecamatan Bukit, Kecamatan Timang Gajah, dan Kecamatan Bandar.Hingga saat in

    jumlah pelanggan air bersih mencapai 2.911 pelanggan.

    Kebutuhan air bersih Kabupaten Bener Meriah sebagian besar dipenuhi oleh air sumur dan sebagian

    memanfaatkan air permukaan seperti air sungai, kolam/rawa, dan air tanah. Sumber air baku untuk air bersih

    sebenarnya melimpah, tetapi belum dioptimal pemanfaatannya.

    Daerah pelayanan sistem perpipaan dengan sumber mata air, meliputi :

    1.

    Sumber mata air Batin Kecamatan Bandar.

    2.

    Sumber mata air Bale Atu di Kecamatan Bukit.

    Daerah pelayanan sistem perpipaan dengan sumber air Sungai, meliputi :

    1.

    Sumber air sungai Rebol di Kecamatan Bandar

    2.

    Sumber air sungai Lampahan di Kecamatan Timang Gajah.

    3.

    Sumber air sungai Sumber Rejo di Kecamatan Gajah Putih.

    4.

    Sumber air sungai Kepies di Kecamatan Permata.

    5.

    Sumber air sungai Linung Bulen di Kecamatan Bukit; dan

    6.

    Sumber air sungai Wih Ni Kulus di Kecamatan Pintu Rime Gayo

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    27/35

    KabupatenBENER MERIAH

    2012

    Potensi Investasi Daerah 6

    B.4.3

    Jalan

    Panjang jalan di Kabupaten Bener Meriah menurut jenis permukaannya

    adalah aspal 275,63 km (38,25%); kerikil 157,26 km (21,83%); batu 4,7 km

    (0,65%); tanah 282,83 km (39,25%), dengan total keseluruhan panjang

    jalan 720,52 km.

    Berikut adalah Foto jalan kabupaten yang terletak pada koordinat

    0443.540` Garis Lintang Utara - 09649.236` Garis Bujur Timur, berada

    di ketinggian 100 2500 m diatas permukaan laut.

    B.4.4

    Rencana jaringan jalan

    Jalan Arteri Primer di Kabupaten Bener Meriah berdasarkan perencanaan jaringan jalan nasional adalah Ruas JalanBireuen Takengon (Aceh Tengah), seiring dengan adanya rencana peningkatan jalan disebabkan oleh

    pembentukan Kabupaten Bener Meriah dari Wilayah Kabupaten Aceh Tengah, maka diperlukan perencanaan

    peningkatan status dan penggunaan jaringan jalan baik ditingkat nasional, provinsi dan Kabupaten. Adapun

    pembuatan dan pemeliharaan ruas yang direncanakan di Kabupaten Bener Meriah adalah :

    1.

    Jalan Arteri Primer

    a.

    Ruas jalan Batas Bireun Batas Aceh Tengah

    b.

    Ruas jalan Simpang Teritit Pondok Baru Samar Kilang

    2.

    Jalan Kolektor Primer

    a.

    Ruas jalan Simpang Kebanyakan Bale Atu

    b.

    Ruas jalan Bale Atu Simpang Krueng Geukeuh

    c.

    Ruas jalan Samar Kilang Cot Girek

    d.

    Ruas jalan Samar Kilang Peunaron

    3.

    Jalan Lokal Primer

    a.

    Ruas jalan Simpang Teritit Simpang Tiga Redelong

    b.

    Ruas jalan Simpang Tiga Redelong Pante Raya

    c.

    Ruas jalan Simpang Mess Pemda Raje Guru

    d.

    Ruas jalan Simpang Mess PemdaUring

    e.

    Ruas jalan Simpang Kantor Bupati Bale Atu

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    28/35

    KabupatenBENER MERIAH

    2012

    Potensi Investasi Daerah 7

    B.4.5

    Bandara

    Letak Bandara Rembele pada koordinat 0443.463` Garis Lintang Utara -

    09650.938` Garis Bujur Timur, berada di ketinggian 1427 m dpl.

    Bandara Rambele adalah bandara perintis di Kabupaten Bener Meriah

    dengan panjang runway 1.500

    x 30 meter. Jenis bandara ini

    hanya dapat didarati pesawat

    sekelas CN235 atau sejenis

    pesawat Fokker berbadan kecil lainnya. Bandara ini berjarak kurang lebih

    2 km dari kota Simpang Tiga Redelong dan saat ini baru melayani rute ke

    bandara Iskandar Muda (Banda Aceh) dan Polonia (Medan) yang

    beroperasi dua kali dalam seminggu.

    B.4.6

    Kawasan Budidaya

    Perkebunan

    Luas lahan milik rakyat di Kabupaten Bener

    Meriah adalah sekitar 138.931,52 hektar,

    41.640,76 ha diantaranya telah

    dikembangkan menjadi perkebunan.

    Tabel B-3 menunjukkan jenis tanaman, luas

    lahan yang dipergunakandan hasil produksi

    rata-rata per tahun.

    Tabel B-3 Luas Lahan dan Hasil Produksi Perkebunan Rakyat Kabupaten Bener Meriah

    No Komoditi Luas Lahan [ha] Produksi [Ton]

    1 Kopi (Robusta, Arabika, Gayo) 39.702 1.151.934

    2 Tembakau 258,5 2.585

    3 Cengkeh 16,5 148,5

    4 Lada 308 80

    5 Tebu 216 5.400

    5 Kelapa sawit, pala, pinang, kakao, kemiri,kunyit, jahe dll

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    29/35

    KabupatenBENER MERIAH

    2012

    Potensi Investasi Daerah 8

    Kehutanan

    Kawasan hutan terluas yang dimiliki Kabupaten Bener Meriah terletak di Kecamatan Syiah Utama, yaitu seluas

    122.500 hektar, 55.041 ha diantaranya merupakan hutan produksi. Hasil hutan yang terdapat pada kabupaten in

    antara lain pinus Merkusi dan rotan Mano.

    Pertanian

    Sekitar 78,76% dari jumlah penduduk di Kabupaten Bener Meriah berprofesi sebagai petani. Hasil pertanian pada

    kabupaten ini adalah: tanaman pangan (padi jenis unggul di dataran tinggi) dengan luas lahan 890 ha dan produks

    mencapai 5.340 Ton/tahun; tanaman hortikultura (sayur mayor: buncis, seledri, sawi dan bawang daun); dan

    tanaman buah-buahan (alpukat, jeruk, markisa, sawo, durian, rambutan, nanas dan pisang).

    Industtri

    Industri yang berkembang di Kabupaten Bener Meriah umumnya berupa industry menengah dan kecil yang

    jumlahnya mencapai 513 unit. Industri tersebut meliputi:

    Kilang/ penggilingan (kopi, padi, tepung, bumbu masak) sebanyak 101 unit.

    Perbengkelan (mobil, sepeda motor, pandai besi, elektronik, dunamo) sebanyak159 unit.

    Makanan dan minuman (gula merah/ aren, kerupuk, roti, tahu, tempe) sebanyak 109 unit.

    Jasa kecantikan (rias pengantin, jahit pakaian, salon) sebanyak 103 unit.

    Pertukangan (mebel, panglong, batako, perabot rumah tangga, border, gordyn, sapu ijuk) sebanyak 41

    unit.

    Berikut dibawah ini tabulasi mengenai penyediaan/peruntukan ruang untuk berbagai kawasan menurut Rencana

    Pola Ruang Kabupaten Bener Meriah Tahun 2011 2031.

    Tabel B-4 Rencana Pola Ruang Kabupaten Bener Meriah Tahun 2011-2031

    NO JENIS POLA RUANG LUAS (Ha)

    A. Rencana Kawasan Lindung

    1 Kawasan Hutan Lindung 66.980

    Hutan Lindung 66.980

    2 Kawasan Rawan Bencana Alam 2.457

    Kawasan Rawan Tanah Longsor 195

    Kawasan Rawan Bencana Angin Puting Beliung 2.262

    Kawasan Rawan Banjir

    3 Kawasan Lindung Geologi 5.180

    Kawasan Cagar Alam Geologi

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    30/35

    KabupatenBENER MERIAH

    2012

    Potensi Investasi Daerah 9

    Kawasan Rawan Bencana Alam Geologi (GunungApi Bur Ni Telong )

    5.180

    Kawasan yang Memberikan Perlindungan TerhadapAir Tanah

    Total Kawasan Lindung 74.617

    B. Rencana Kawasan Budidaya

    1 Kawasan Hutan Produksi 45.343

    Hutan Produksi Terbatas 3.303

    Hutan Produksi 42.040

    Hutan Produksi Konversi

    2 Kawasan Pertanian 53.262

    Pertanian Lahan Basah

    Pertanian Lahan Kering dan Hortikultura 49.120

    Tanaman PanganPeternakan 4.142

    3 Kawasan Perkebunan 57.850

    Perkebunan Komoditi tertentu Sesuai PotensiDaerah

    57.850

    4 Permukiman 1.969

    Kawasan Permukiman Perdesaan

    Kawasan Permukiman Perkotaan

    Total Kawasan Budidaya 158.424

    Total Luas Kabupaten 233.041

    C. Peluang Investasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

    C.1 Posisi Lahan Investasi

    Salah satu tempat penambangan belerang secara tradisional yang berada koordinat N

    040 43.992 dan E 0960 48.256 pada ketinggian 1359 mtr dpl, lokasi kecamatan Bukit.

    Salah satu peluang investasi energy terbarukan di kabupaten Bener Meriah adalah

    pembangkit listrik tenaga panas bumi. Kabupaten ini yang memiliki beberapa sumber air

    panas, diantaranya Air Panas Uning Pondok Gresek yang terletak diKecamatan Bukit pada

    koordinat N 04043.649, E 096048.347 dengan ketinggian 1.252 m diatas permukaan laut

    dan Air Panas Uning Bertih di Kecamatan Wih Pesam pada koordinat N 04 0 44.892, E 0960 46.287 dengan

    ketinggian 3.754 m diatas permukaan laut. Kedua mata air panas tersebut bersumber dari gunung Bur Ni Telong

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    31/35

    KabupatenBENER MERIAH

    2012

    Potensi Investasi Daerah 10

    yang terletak 17 km dari kota Takengon, Aceh Tengah. Kecamatan lain yang juga memiliki sumber mata air panas

    adalah Pintu Rime Gayo yang juga turut direncanakan sebagai sumber panas bumi untuk pembangkit listrik pada

    RTRW Kabupaten Bener Meriah Tahun 2011 - 2032.

    C.2 Profil Investasi

    Beberapa Profil investasi pembangkit listriktenaga panas bumi yang menjadi informasi penting bagi calon investor

    adalah sebagai berikut:

    a.

    Tahapan pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi

    Tahapan pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi menurut Undang-undang No. 27 Tahun 2003

    adalah sebagai berikut:

    Survei pendahuluan

    Eksplorasi

    Studi kelayakan

    Eksploitasi

    Pemanfaatan.

    dari semua kegiatan di atas, pemerintah mempunyai kewajiban untuk melakukan survei pendahuluan dan

    dapat melakukan eksplorasi, sedangkan kegiatan lainnya sepenuhnya dilakukan oleh badan usaha.

    Gambar C-1 Kegiatan Operasional Panas Bumi

    Sumber: M&E, Vol. 6 No. 4, Desember 2008

    b.

    Harga jual listrik tenaga panas bumi

    Daya yang dibangkitkan dapat dijual ke pemerintah (PT. Perusahaan Listrik Negara). Daya listrik tenaga panasbumi dibeli oleh pemerintah dengan harga patokan tertinggi sebesar9,70 sen USD/kWh1.

    c.

    Kondisi Lahan Investasi

    1Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 32 Tahun 2009

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    32/35

    KabupatenBENER MERIAH

    2012

    Potensi Investasi Daerah 11

    Aktifitas gunung Bur Ni Telong berdasarkan penelitian menunjukkan peningkatan setelah gempa dan

    gelombang tsunami menimpa Provinsi Aceh tanggal 26 Desember 2004.Beberapa kegiatan vulkanik gunung

    Bur Ni Telong adalah sebagai berikut.

    Aktifitas gunung Bur Ni Telong berdasarkan penelitian menunjukkan

    peningkatan setelah Gempa dan Gelombang Tsunami menimpa Provinsi

    Aceh tanggal 26 Desember 2004. Beberapa kegiatan vulkanik gunung

    Bur Ni Telong adalah sebagai berikut.

    Tabel C-1 Aktifitas Vulkanik Gunung Bur Ni Telong

    Tahun Keterangan

    1837 Akhir september terjadi beberapa letusan dan gempa bumi yang menyebabkan banyakkerusakan (wichmann, 1904). Neuman van Padang(1951) menganggap sebagai letusan

    normal kawah pusat.1839 Wichmann(1904), letusan terjadi tanggal 12-13 januari dengan abu letusan mencapai P.

    We

    1856 14 april, letusan dari kawah pusat Neuman van Padang (1951) material yangdimuntahkannya berupa abu dan batu.

    1919 Neuman van Padang (1951) menulis bahwa di bulan desember terjadi letusan normaldari kawah pusat.

    1924 7 desember, nampak 5 buah tiang asap tanpa diikuti letusan ( Neuman van Padang,1951)

    Sumber: RTRW Kabupaten Bener Meriah 2012 - 2032

    Potensi bencana gas beracun diindikasikan pada kawasan yang berdekatan dengan gunung berapi aktif

    Dengan demikian kawasan dengan potensi rawan bahaya gas beracun adalah relatif sama dengan kawasan

    rawan letusan gunung berapi. Kawasan potensi rawan bahaya gas beracun di Kabupaten Bener Meriah berada

    di sekitar Gunung Geuredong dan Gunung Bur Ni Telong.

    Morfologi gunung Bur Ni Telong berkembang bebas ke arah Selatan, Tenggara dan Barat Daya, meskipun

    kearah selatan sedikit terhalang oleh bukit-bukit kecil dilerengnya.Sedangkan pertumbuhan Bur Ni Telong ke

    arah Utara dan Timur terhalang oleh komplek Gunung Geurodong, Leui Kucak dan Gunung Panji.

    Struktur geologi yang terdapat di gunung Bur Ni Telong dan sekitarnyaberupa kaldera, kawah dan sesar.

    Struktur geologi ini berkembang di sekitar gunung Burni Telong sangat berhubungan dengan strukturregional

    yang berkembang di Pulau Sumatera yaitu Sesar Semangko.

    d.

    Potensi panas bumi Bur Ni Telong

    Menurut Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi, potensi panas bumi Bur Ni Telong adalah sebesar

    104 MWe.

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    33/35

    KabupatenBENER MERIAH

    2012

    Potensi Investasi Daerah 12

    C.3 Peluang Pasar

    Kebutuhan listrik untuk Kabupaten Bener Meriah disuplai dari Sistem interkoneksi transmisi 150 kVSumut-Aceh yang

    bersumber dari Sumatera Utara dan dikelola oleh PLN ranting Janarata.Pasokan listriktersebut sampai tahun 2007

    telah mampu melayani 207 desa (89.22 %) dari jumlah keseluruhan desasebanyak 232 desa yang berada di Kabupaten

    Bener Meriah. Desa-desa yang belum menerima layanan listrik dari PLN sampai saat ini tersebarpada 3

    Kecamatandengan jumlah sebanyak 25 desa.Kebutuhan listrik ke 25 desa dan pertumbuhannya dari tahun ke tahun

    menjadi peluang bagi pembangkit listrik yang berada di kabupaten tersebut.

    Tabel C-2 Desa-desa yang Tidak Terlistriki PLN di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2008

    No Desa Kecamatan Jumlah KepalaKeluarga

    1 Uning Mas Pintu Rime Gayo 87

    2 Pantan Sinaku Pintu Rime Gayo 82

    3 Timur Permata 66

    4 Tembolon Syiah Utama 27

    5 Gunung Sayang Syiah Utama 40

    6 Wih Resap Syiah Utama 88

    7 Uwer Tingkem Syiah Utama 29

    8 Simpur Syiah Utama 41

    9 HakimPeteri Pintu Syiah Utama 38

    10 Perumpakan Benjadi Syiah Utama 60

    11 Simpang Renggali Syiah Utama 5712 Pantan Kuli Syiah Utama 50

    13 Rusip Syiah Utama 57

    14 Wih Ni Durin Syiah Utama 23

    15 Kute Lah Lane Syiah Utama 20

    16 Payung Syiah Utama 23

    17 Rata Mulie Syiah Utama 23

    18 Goneng Syiah Utama 16

    19 Tempen Baru Syiah Utama 12

    20 Geruti Jaya Syiah Utama 14

    21 Uning Syiah Utama 13

    22 Blang Panu Syiah Utama 19

    23 Kerlang Syiah Utama 21

    24 Gerpa Syiah Utama 24

    25 Pasir Putih Syiah Utama 60

    Sumber: Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) NAD Nias, Tahun 2008.

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    34/35

    KabupatenBENER MERIAH

    2012

    Potensi Investasi Daerah 13

    C.4 Ketersediaan Lahan

    Menurut UU No 27 tahun 2003, luas wilayah kerja untuk eksplorasi yang dapat diberikan untuk satu IUP Panas Bum

    tidak boleh melebihi 200.000 (dua ratus ribu) hektar.Pembangkit panas bumi hanya membutuhkan lahan seluas3,5

    km2per Giga Watt2. Sehingga luas wilayah yang dibutuhkan untuk mengembangkan pembangkit sebesar 104 MWe

    adalah:0,104 GW x 3,5km2/GW = 0,364 km2.Kebutuhan lahan denganluas kurang dari setengah kilometer perseg

    tersebut, dengan posisi di sekitar mata air panas, masih tersedia dan dapat dikuasai oleh investor pembangkit listrik

    tenaga panas bumi.

    C.5 Nilai investasi

    Berdasarkan data yang didapat, besaran nilai investasi pembangkit listrik tenaga panas bumi pada tahun 2008 adalah

    sebesar USD 2.770 untuk setiap kilo Watt daya yang akan dihasilkan. Rincian biaya investasi tersebut dapat dilihat

    pada tabel.

    Tabel C-3 Biaya yang Dibutuhkan Dalam Industri Panas Bumi

    Biaya InvestasiSatuan

    [USD/kW]

    A Biaya Eksplorasi 150.0

    B Biaya Pengembangan Lapangan 2,620.0

    Perizinan 20-0

    Pemboran sumur produksi 750.0

    Sistem pengelolaan uap 250.0

    Pembangkit listrik dan konstruksi 1,500.0

    Transmisi 100.0Total keseluruhan (A + B) 2,770.0

    Biaya Operasi dan Pemeliharaan

    C Biaya operasi dan pemeliharaan US 2.2/kWh

    Sumber: M&E, Vol. 6 No. 4, Desember 2008Jika seluruh potensi panas bumi Bur Ni Telong di eksploitasi untuk mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan listrik

    setiap tahun maupun untuk menggantikan listrik dari Sumatera Utara, maka investasi yang dibutuhkan untuk

    membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi di Bur Ni Telong adalah 2,770 [USD/kW] x 104,000 [kWe] = USD

    288,080,000dengan biaya tambahan untuk operasi dan pemelihaaran sebesar 0.022 [USD/kWh] x 104,000 [kWe] =

    USD 2,288 [USD/hour].

    2www.indoenergo.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahan-energi_5643.html

  • 7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012

    35/35

    KabupatenBENER MERIAH

    2012

    C.6 Ketentuan Investasi di Provinsi, Hukum dan Peraturan Terkait

    Beberapa hukum dan peraturan yang terkait dengan investasi Pembangkit Listrik Tenaga panas bumi adalah:

    1.

    Undang-undang No. 30 Tahun 2007 tentang Energi.Beberapa hal yang diatur pada Undang-undang ini antara lain kebijakan energi dan dewan energi nasional

    pengelolaan energi; kewenangan pemerintah dan pemerintah daerah serta ketentuan peralihan.

    2.

    Undang-undang No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.

    Beberapa hal yang diatur pada Undang-undang ini antara lainrencana umum ketenagalistrikan;usaha

    ketenagalistrikan;perizinan;penggunaaan tanah; harga jual, sewa jaringan dan tarif tenaga listrik.

    3.

    Peraturan Pemerintah N.o 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi.

    Beberapa hal yang diatur pada peraturan ini antara lain tahapan kegiatan usaha panas bumi; lelang wilayah

    kerja; Izin Usaha Pertambangan panas bumi (IUP); hak dan kewajiban pemegang IUP; data panas bumi; dan

    ketentuan peralihan.

    4.

    Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi.

    Beberapa hal yang diatur pada peraturan iniantara lain tanggung jawab pemerintah, pemerintah daerah

    pengusaha dan masyarakat; pelaksanaan konservasi energi; kemudahan, insentif dan disinsentif.

    5.

    Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 04 Tahun 2012 tentang Harga Pembelian Tenaga Listrik

    yang Menggunakan Energi Terbarukan Skala Kecil dan Menengah atau Kelebihan Tenaga Listrik.

    Beberapa hal yang diatur pada peraturan ini antara lain kewajiban PT. PLN membeli tenaga listrik dar

    pembangkit tenaga listrik yang menggunakan energy terbarukan; penentuan harga pembelian listrik dan faktor

    pengali (F).

    6.

    Peraturan Menteri Perindustrian No. 04/M-IND/PER/1/2009 tentang Pedoman Penggunaan Produksi Dalam

    Negeri Untuk Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.

    Beberapa hal yang diatur pada peraturan ini antara lain tingkat komponen dalam negeri infrastruktur

    ketenagalistrikan; pelaksanaan pembangunan; penilaian besaran TKDN; dan referensi pengadaan barang dan

    jasa.

    Sebagai kabupaten yang baru dibentuk, Bener Meriah akan meningkatkan sarana dan prasarananya hingga setara

    dengan tingkat kabupaten pada umumnya. Salah satu sektor yang telah direncanakan pembangunannya adalah

    jaringan energi. Hal ini membuka peluang bagi investasi pembangkit listrik. Peruntukan kawasan pembangkit listrik

    panas bumi di kecamatan Bukit dan kecamatan Wih Pesam telah dicanangkan pada Rencana Tata Ruang dan Wilayah

    (RTRW) Kabupaten Bener Meriah Tahun 2011 2032, sehingga mempermudah investor dalam melakukan investasi.