lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

135

Upload: yudha-e

Post on 22-Jul-2016

261 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh
Page 2: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 ii

Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT kami ucapkan, atas berkah dan rahmat-

Nyalah LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(LAKIP) BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH TAHUN ANGGARAN

2014 dapat diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kemudian, tak lupa kita

sampaikan Shalawat dan Salam kehadirat Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah

membimbing umatnya dari alam jahiliyah ke alam yang penuh dengan ilmu

pengetahuaan.

LAKIP Tahun 2014 merupakan laporan pelaksanaan semua program dan kegiatan

yang tercantum dalam Dokumen Pelaksana Anggaran Satuan Kerja Perangkat Aceh

(DPA-SKPA) tahun 2014 yang berisi realisasi dan analisis terhadap kinerja Badan

Investasi dan Promosi. Laporan ini dapat dijadikan pertimbangan untuk pembuatan

kebijakan atau rencana kerja di tahun-tahun berikutnya agar visi dan misi organisasi

tercapai.

Kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu kelancaran tugas-tugas Badan Investasi dan Promosi selama ini. Semoga

kerjasama yang baik tetap terpelihara di masa yang akan datang.

Banda Aceh, 13 Februari 2015

KEPALA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI

Ir. Iskandar, M.Sc

Pembina Utama Madya

NIP. 19600229 198603 1 003

Page 3: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 iii

Daftar Isi

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii

RINGKASAN EKSEKUTIF ....................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi ................................................. 3

C. Struktur Organisasi ................................................................................ 4

D. Aspek Strategis ...................................................................................... 5

E. Sistematika Penyajian ............................................................................ 5

BAB II PERENCANAAN KINERJA ...................................................................... 8

A. Rencana Strategis 2012 - 2017 ................................................................ 8

B. Perjanjian Kinerja .................................................................................. 9

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................... 11

A. Capaian Kinerja Organisasi .................................................................. 11

B. Realisasi Anggaran ................................................................................. 43

BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 46

A. Simpulan .................................................................................................. 46

B. Saran ....................................................................................................... 46

LAMPIRAN

Lampiran I – Indikator Kinerja Utama (IKU).

Lampiran II – Perjanjian Kinerja Tahun 2014

Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi

Tahun Anggaran 2014.

Lampiran IV – Jadwal Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014.

Lampiran V – Dokumentasi Foto dan Berita Kegiatan Tahun 2014.

Lampiran VI – Rekam Jejak P2K-APBA.

Lampiran VII – Data Operasional Pusdatin Tahun 2014

Page 4: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 iv

Ringkasan Eksekutif

Badan Investasi dan Promosi mempunyai kedudukan dan peran strategis dalam

melaksanakan prioritas ketujuh RPJMN 2010-2014 yaitu perbaikan iklim investasi dan

usaha. Untuk itu, seluruh program kerja Badan Investasi dan Promosi didasarkan pada

tujuan, sasaran strategis dan target kinerja yang telah ditetapkan pada Rencana Strategis

(Renstra) Badan Investasi dan Promosi tahun 2012-2017 secara konsisten, terus menerus

dan berkesinambungan sebagai terjemahan dari Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Aceh (RPJMA) Tahun 2012-2017.

Secara keseluruhan, tingkat pencapaian kinerja Badan Investasi dan Promosi pada

tahun 2014 adalah sebesar 93,84%.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan realisasi

investasi di Aceh selama tahun 2014. Realisasi PMA dan PMDN adalah sebesar Rp 6,226

triliun, atau mengalami peningkatan sebesar 22,31 persen dibandingkan dengan tahun

2013 yang hanya sebesar Rp 5,091 triliun. Ini melampaui target yang dicanangkan dalam

Renstra Badan Investasi dan Promosi Aceh 2012-2017.

Data tahun 2014 menunjukkan bahwa terjadi serapan tenaga kerja Indonesia

sebanyak 19.912 orang pada 197 proyek/perusahaan, baik PMA maupun PMDN, yang

tersebar pada hampir seluruh kabupatenupaten/kota di Aceh.

Untuk investasi baru di tahun 2014, sebanyak 58 perusahaan/proyek mulai

membuka usaha di Aceh dengan komitmen investasi sebesar Rp 23.472.861.900.000,-

atau menurun 7,79% dari rencana investasi tahun 2013 sebesar Rp 25.455.911.680.000,-.

Rincian capaian kinerja masing-masing indikator kinerja utama (IKU) dapat

diilustrasikan dalam tabel berikut.

Page 5: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 v

Tabel Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014

Untuk anggaran, pagu untuk Badan Investasi dan Promosi pada tahun 2014

adalah sebesar Rp 21.949.722.043,- (dua puluh satu miliar sembilan ratus empat puluh

sembilan juta tujuh ratus dua puluh dua ribu empat puluh tiga rupiah). Sedangkan

realisasinya per 31 Desember 2014 adalah Rp 20.597.137.390,- (dua puluh miliar lima

ratus sembilan puluh tujuh juta seratus tiga puluh tujuh ribu tiga ratus sembilan puluh

rupiah) atau 93,84% dari pagu anggaran. Kinerja ini dinilai oleh Tim Pengendali dan

Percepatan Kegiatan (P2K) APBA sebagai prestasi yang sangat bagus (kategori biru).

Sasaran Strategis

16.1 Jumlah nilai realisasi

investasi (PMDN/PMA)

2,300,000,000,000 Rupiah 6,226,851,054,556 Rupiah 270.73 %

16.2 Rasio daya serap tenaga

kerja

1:140 Rasio 1:101 Rasio 72.14 %

16.3 Persentase kenaikan nilai

rencana investasi

15 % 287.41 % 1916.04 %

16.4 Jumlah Perusahaan yang

Mendapat Persetujuan (Izin)

Penanaman Modal

72 Prsh 58 Prsh 80.56 %

Indikator Kinerja Target Realisasi

Persentase

Tingkat Capaian

Target (%)

Meningkatnya Investasi

Dalam Negeri dan Investasi

Asing

Page 6: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penanaman modal atau investasi adalah salah-satu penggerak utama

pertumbuhan ekonomi suatu negara. Tantangannya adalah bagaimana meningkatkan

minat calon-calon penanam modal (investor) dalam negeri dan luar negeri (asing)

untuk menanamkan modalnya di suatu daerah. Upaya ini dipengaruhi oleh berbagai

faktor, yaitu kepastian hukum, stabilitas politik dan keamanan, dan kebijakan

pemerintah. Faktor-faktor ini dalam lima tahun ke depan masih memerlukan

perhatian khusus dalam rangka meningkatkan investasi di Aceh. Perhatian ini perlu

direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan dievaluasi setiap tahun.

Kepastian hukum sangat dibutuhkan dalam upaya menarik minat calon-calon

penanam modal (investor). Ini ditandai oleh keselarasan regulasi bidang penanaman

modal, baik di tingkat nasional maupun daerah. Sebaliknya, produk-produk hukum

yang tumpang-tindih atau saling bertentangan akan membingungkan dan menyulitkan

calon-calon penanam modal (investor) dalam menjalankan dan mengembangkan

usahanya. Karena itu, pembenahan legislasi bidang penanaman modal perlu terus

dilakukan.

Faktor lain yang tidak kalah penting adalah stabilitas politik dan keamanan.

Dari pelaksanaan tugas di bidang penanaman modal pada tahun-tahun sebelumnya

dapat disimpulkan bahwa salah-satu penyebab tidak kondusifnya iklim investasi di

Aceh adalah karena masih belum adanya pemahaman yang sama dari masyarakat

akan arti pentingnya investasi bagi pemulihan ekonomi dan penciptaan lapangan

kerja. Ini ditandai oleh adanya gangguan-gangguan dari sebagian masyarakat; harga

tanah yang tidak rasional; serta penolakan lainnya yang menyebabkan calon-calon

penanam modal (investor) tidak dapat melakukan kegiatan investasi atau perluasan

usaha di Provinsi Aceh. Karena faktor ini tidak dapat langsung dikendalikan oleh

Badan Nasional/Daerah Bidang Penanaman Modal, diperlukan koordinasi aktif

Page 7: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 2

dengan Kepolisian, Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah di tingkat

Desa/Kampung hingga dengan masyarakat luas secara berkesinambungan. Bahkan,

peran masyarakat melalui partai politik nasional dan lokal di Aceh menjadi begitu

penting pasca MoU Helsinki yang diimplementasikan melalui Undang-Undang No,

11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.

Hal ketiga yang menjadi faktor utama bagi kegiatan penanaman modal adalah

kebijakan pemerintah. Prinsip dasarnya adalah bahwa kegiatan penanaman modal

akan semakin besar kualitas dan kuantitasnya jika pemerintah mempermudah

perizinan dan pelayanan lain di bidang penanaman modal. Karena itu, upaya

perbaikan regulasi untuk meningkatkan minat calon-calon penanam modal (investor)

baru terus dilakukan berdasarkan masukan dari dunia usaha dan belajar dari

pengalaman negara lain.

Sebagaimana telah dilakukan dalam lima tahun terakhir, berbagai investasi di

Aceh perlu didorong untuk terus berkembang, baik investasi berfasilitas, investasi

non-fasilitas, investasi rumah tangga, maupun investasi pemerintah. Investasi pihak

swasta perlu ditumbuhkembangkan karena investasi dari pemerintah sangat terbatas

dan hanya pada sektor non-profit yang tidak diminati oleh pihak swasta, seperti

penyediaan sarana dan prasarana umum (infrastruktur). Selain itu, peningkatan

kualitas dan kuantitas tenaga kerja lokal untuk mengisi pasar tenaga kerja lokal juga

dilakukan secara beriringan agar kegiatan penanaman modal di Aceh dapat betul-

betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Dengan lahirnya Undang-undang Pemerintahan Aceh No. 11 Tahun 2006 dan

terbentuknya pemerintahan yang lebih otonom, maka Pemerintah Aceh melalui

Badan Investasi dan Promosi Aceh dapat bertugas lebih mandiri untuk melaksanakan

penyusunan perencanaan Penanaman Modal secara makro; mengidentifikasi potensi

unggulan daerah; melakukan kegiatan promosi potensi daerah; menyusun regulasi

perizinan penanaman modal; sekaligus melakukan pengendalian dan pengawasan

serta kerjasama dalam bidang penanaman modal.

Untuk tercapainya peningkatan investasi di Provinsi Aceh, perlu dibuat suatu

acuan dalam pelaksanaan tugas Badan Investasi dan Promosi Aceh, sehingga potensi

daerah dapat dijadikan sebagai sumber peningkatan pendapatan daerah dan

Page 8: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 3

pendapatan untuk kesejahteraan masyarakat. Acuan yang digunakan adalah dalam

bentuk Rencana Strategis (Renstra) yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan,

Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Badan Investasi dan Promosi

Aceh.

Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi Aceh kemudian diwujudkan

dengan berbagai program dan kegiatan setiap tahun selama lima tahun. Tahun 2014

adalah tahun kedua pelaksanaan Rencana Strategis 2012-2017 Badan Investasi dan

Promosi yang perlu dilaporkan akuntabilitasnya melalui suatu Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi

Berdasarkan Qanun No. 5 Tahun 2007 Bagian Keenam tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah, dan Lembaga Daerah

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam; Badan Investasi dan Promosi Aceh mempunyai

tugas umum Pemerintahan dan Pembangunan di bidang pengembangan investasi dan

promosi berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugas di atas, Badan Investasi dan Promosi Aceh

memiliki fungsi:

1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Badan;

2. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang;

3. Penyusunan dan perumusan kebijakan teknis di bidang investasi dan promosi;

4. Peningkatan keterpaduan penyusunan rencana dan program antar instansi terkait

di daerah di bidang investasi dan promosi;

5. Pemberian rekomendasi, perizinan, pendaftaran perusahaan dan pelaksanaan

pelayanan umum lintas kabupatenupaten/kota di bidang investasi dan promosi;

6. Pembinaan dan pengembangan investasi dan promosi;

7. Pemantauan dan pengawasan operasional pelaksanaan investasi;

8. Promosi, informasi dan pameran bagi upaya pengembangan investasi; dan

9. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis badan (UPTB).

Page 9: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 4

Untuk menyelenggarakan fungsi dimaksud, Badan Investasi dan Promosi

Aceh mempunyai kewenangan:

1. Menyediakan dukungan pengembangan kawasan investasi;

2. Merencanakan dan mengendalikan pembangunan secara makro di bidang investasi

dan promosi;

3. Melaksanakan pelatihan bidang investasi;

4. Melakukan kerjasama dalam bidang investasi dengan Kabupaten/Kota;

5. Melaksanakan pembinaan sumber daya manusia di bidang pengelolaan pasar;

6. Melaksanakan promosi dan menyelenggarakan pameran, kerjasama luar negeri bagi

keperluan investasi serta mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan investasi dan

promosi; dan

7. Menyediakan dukungan fasilitas pengembangan kawasan investasi serta

merencanakan kawasan investasi.

C. Struktur Organisasi

Semua tugas, fungsi, dan kewenangan yang disebutukan di atas dikelola

melalui struktur organisasi berikut:

1. Kepala Badan;

2. Sekretariat;

3. Bidang Program dan Pelaporan;

4. Bidang Promosi;

5. Bidang Perizinan;

6. Bidang Pengembangan Investasi;

Selain struktur formal di atas, Badan Investasi dan Promosi Aceh juga

membentuk Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) Investasi Aceh yang berfungsi

sebagai pengumpul, penyimpan, pengolah, dan penyebar data dan informasi yang

diterbitkan oleh Perangkat Daerah Provinsi bidang Penanaman Modal (PDPPM) di

Aceh ini.

Page 10: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 5

D. Aspek Strategis

Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 telah menetapkan 11 prioritas

nasional yaitu

1. Reformasi birokrasi dan tata kelola;

2. Pendidikan;

3. Kesehatan;

4. Penanggulangan kemiskinan;

5. Ketahanan pangan;

6. Infrastruktur;

7. Iklim investasi dan usaha;

8. Energi;

9. Lingkungan hidup dan penanganan bencana;

10. Daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan paska konflik; serta

11. Kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi.

Mengacu pada poin ketujuh di atas dapat dilihat bahwa peran strategis Badan

Investasi dan Promosi Aceh yang dalam bidang penanaman modal untuk mewujudkan

iklim investasi dan usaha sebagai prioritas yang direncanakan dalam jangka waktu

lima tahun (jangka menengah).

E. Sistematika Penyajian

Pada dasarnya laporan akuntabilitas ini memberikan penjelasan mengenai

pencapaian kinerja Badan Investasi dan Promosi Aceh selama Tahun 2014. Capaian

kinerja (performance results) tersebut diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja

(performance agreement) Tahun 2014 sebagai tolok ukur keberhasilan Tahunan

organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan

memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi

perbaikan kinerja di masa datang.

Page 11: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 6

Sistematika penyajian LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014

berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan mengambil contoh

praktis pada LAKIP Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara tahun 2011.

Adapun sistematika penyajian laporan ini adalah sebagai berikut :

● Bab I – Pendahuluan, menyajikan penjelasan umum organisasi, dengan

penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama

(strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.

● Bab II – Perencanaan Kinerja, menguraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian

kinerja tahun 2014.

● Bab III – Akuntabilitas Kinerja.

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap

pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil

pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran

strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini

dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan

target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan

strategis organisasi;

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional

(BKPM);

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan

kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian pernyataan kinerja).

Page 12: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 7

B. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran sesuai dengan dokumen

perjanjian kinerja guna mewujudkan kinerja organisasi.

● Bab IV Penutup, menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja

organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan

organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

● Lampiran.

1. Perjanjian Kinerja.

2. Lain-lain yang dianggap perlu.

Page 13: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 8

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis Tahun 2012-2017

Rencana Strategis (Renstra) Badan Investasi dan Promosi Aceh merupakan

perencanaan jangka menengah yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil

yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun beserta strategi yang akan dilakukan

untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas, fungsi dan peran yang diamanahkan

kepadanya.

Penyusunan Renstra 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh mengacu pada

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh tahun 2012-2017, khususnya

terkait dengan prioritas pembangunan bidang penanaman modal. Karena RPJMA 2012-

2017 baru ditetapkan pada Desember 2013, beberapa penyesuaian dilakukan terhadap

Renstra tersebut. Secara ringkas, subtansi Renstra 2012-2017 Badan Investasi dan

Promosi Aceh dapat diilustrasikan sebagai berikut:

1. Visi

Visi Badan Investasi dan Promosi Aceh adalah “Aceh Menjadi Salah-Satu Daerah

Investasi Utama Tahun 2017”.

2. Misi

Dalam rangka mewujudkan visinya, Badan Investasi dan Promosi Aceh

menetapkan tiga misi, yaitu:

a. Meningkatkan Percepatan Reformasi Birokrasi Bidang Penanaman Modal;

b. Membentuk Citra Aceh sebagai Daerah Tujuan Utama Investasi;

Page 14: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 9

c. Melaksanakan Integrasi Perencanaan dan Pengendalian Penanaman Modal dengan

Pemerintah, Pemerintah Aceh, Pemerintah Kabupaten/Kota, Swasta, Perbankan dan

Masyarakat.

Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, Badan Investasi dan Promosi Aceh

menetapkan tiga (3) tujuan yang akan dicapai oleh organisasi dalam jangka waktu sampai

tahun 2017, yaitu :

1. Meningkatkan efektifitas promosi dan kualitas pelayanan penanaman modal.

2. Meningkatkan iklim investasi dan realisasi investasi.

3. Meningkatkan kualitas perencanaan bidang penanaman modal.

Setelah tujuan ditetapkan, kemudian ditentukan pula sasaran yang akan ditempuh

agar tujuan dimaksud dapat tercapai. Adapun sasaran jangka menengah dari Badan

Investasi dan Promosi Aceh adalah :

1. Meningkatnya jumlah penanam modal.

2. Meningkatnya realisasi investasi.

3. Tercapainya perencanaan bidang penanaman modal yang komprehensif.

B. Perjanjian Kinerja

Di antara sasaran dan indikator kinerja di atas, terdapat sasaran yang strategis dan

Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menjadi bagian dari Perjanjian Kinerja Kepala

Badan Investasi dan Promosi Aceh kepada Gubernur Aceh. IKU ini adalah ukuran

keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis organisasi. Penetapan IKU

telah mengacu pada Renstra Badan Investasi dan Promosi Aceh serta RPJMA tahun

2012-2017.

Adapun Sasaran Strategis dan IKU Badan Investasi dan Promosi Aceh adalah

sebagai berikut:

Page 15: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 10

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama

1 Meningkatnya jumlah

penanaman modal.

Jumlah nilai realisasi investasi.

Persentase kenaikan nilai realisasi investasi.

Rasio daya serap tenaga kerja.

2 Meningkatnya realisasi

investasi. Jumlah perusahaan yang mendapat

persetujuan (izin) penanaman modal.

Jumlah nilai rencana investasi.

Persentase kenaikan nilai rencana investasi.

Tabel 2.1. Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Investasi dan Promosi.

Untuk Tahun Anggaran 2014, Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh telah

menandatangani Perjanjian Kinerja sebagaimana dimuat dalam Lampiran I mengikuti

Rencana Strategis 2012-2017. Isinya adalah sebagaimana ditunjukkan tabel 2.2. di bawah

ini.

Sasaran 1: Meningkatnya jumlah penanaman modal.

Jumlah Perusahaan yang mendapat persetujuan

(izin) penanaman modal 72 Perusahaan

Rasio daya serap tenaga kerja 1:140

Jumlah nilai realisasi investasi. 2.300.000.000.000 rupiah

Sasaran 2: Meningkatnya realisasi investasi.

Jumlah nilai rencana investasi. 7.302.500.000.000 rupiah

Persentasi kenaikan nilai rencana investasi. 15 %

Tabel 2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2014 pada Badan Investasi dan Promosi Aceh.

Page 16: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 11

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Investasi dan Promosi Aceh tahun

2014 dilakukan dengan cara:

1. Membandingkan antara target dengan realisasinya.

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka

menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional dari BKPM.;

Adapun capaian realisasi Perjanjian Kinerja tahun 2014 Badan Investasi dan

Promosi Aceh adalah sebagaimana tertuang dalam Tabel 3.1. Secara kumulatif, realisasi

PMA dan PMDN pada tahun 2014 sebesar Rp 6,226 triliun, atau mengalami peningkatan

sebesar 22,31 persen dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya sebesar Rp 5,091

triliun. Ini melampaui target yang dicanangkan dalam Renstra Badan Investasi dan

Promosi Aceh 2012-2017.

Sasaran Indikator Sasaran Target Realisasi

Persentase

Tingkat Capaian

Target (%)

1. Jumlah Perusahaan yang

mendapat persetujuan (izin)

penanaman modal.

72 Perusahaan 58 Perusahaan 80.56

2. Rasio daya serap tenaga kerja. 1:140 1:101 72.14

3. Jumlah nilai realisasi investasi. 2.300.000.000.000

rupiah

6.226.851.054.556

rupiah

270.73

1. Jumlah nilai rencana investasi. 7.302.500.000.000

rupiah

23.472.861.900.000

rupiah

321.44

2. Persentasi kenaikan nilai

rencana investasi.

15% -7.79% -51.93

Sasaran 2:

Meningkatnya

realisasi

investasi.

Sasaran 1:

Meningkatnya

jumlah

penanaman

modal.

Tabel 3.1 Capaian Realisasi Perjanjian Kinerja tahun 2014

Page 17: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 12

Gambar 3.1 menunjukkan perkembangan yang terjadi pada tahun 2014

dibandingkan dengan empat tahun sebelumnya serta posisi relatif pencapaian

target lima tahunan Rencana Strategis 2012-2017 pada tahun kedua ini.

Gambar 3.1. Perkembangan Realisasi Investasi Aceh hingga Tahun 2014

Peningkatan realisasi investasi pada tahun 2014 menunjukkan bahwa iklim

investasi semakin membaik. Kepatuhan perusahaan dalam menyampaikan

Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) juga semakin meningkat. Seiring

dengan itu, permasalahan penanaman modal terus diupayakan penyelesaiannya

melalui forum taskforce yang melibatkan pemerintah pusat, provinsi maupun

Kabupaten/Kota.

Realisasi investasi yang terus mengalami peningkatan ini diharapkan dapat

membuka lapangan kerja seluas-luasnya untuk mengatasi pengangguran dan

mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi Aceh. Data tahun 2014

menunjukkan bahwa terjadi serapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 19.912

Page 18: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 13

orang pada 197 proyek/perusahaan, baik PMA maupun PMDN, yang tersebar

pada hampir seluruh kabupatenupaten/kota di Aceh.

Rasio tenaga kerja mengalami penurunan karena tahun 2014 banyak perusahaan

jasa yang menyampaikan laporannya, untuk perusahaan sektor jasa dan sektor

perdagangan penggunaan tenaga kerja relatif lebih kecil, sementara sektor

perkebunan banyak menyerap tenaga kerja.

Untuk investasi baru di tahun 2014, sebanyak 58 perusahaan/proyek mulai

membuka usaha di Aceh dengan komitmen investasi sebesar

Rp 23.472.861.900.000,- atau menurun (7.79)% dari tahun 2013 dimana total

nilai rencana investasi PMA dan PMDN Rp 25.455.911.680.000,-. Yang

selanjutnya perlu dilakukan adalah melakukan pembinaan dan pendampingan

agar mereka mendapat izin-izin turunan di daerah sehingga semakin cepat

melakukan realisasi investasi.

Jika dilihat catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI dalam hal

realisasi investasi, maka dapat diketahui bahwa pada Triwulan IV-2014, untuk

PMDN, Aceh berada pada peringkat ke-8 dengan realisasi Rp 1.900,6 (Rp juta)

dari 52 proyek. Sedangkan untuk PMA, Aceh berada pada peringkat ke-30

dengan realisasi USD 12,8 (USD ribu) dari 38 proyek.

BKPM juga menyebutkan bahwa secara keseluruhan, pada tahun 2014 Aceh

berada pada peringkat ke-9 untuk PMDN dengan realisasi Rp 5.110,3 (Rp juta)

dari 75 proyek. Sedangkan untuk PMA, Aceh berada pada peringkat ke-29

dengan realisasi USD 31,1 (USD ribu) dari 49 proyek. Jadi, total realisasi

Investasi Aceh Tahun 2014 adalah sebesar Rp 5.436.850.000 dan ini berarti

mencapai target yang telah ditetapkan BKPM untuk Aceh, yaitu Rp 5,4 Triliun.

Perbedaan pencatatan realisasi antara BKPM dan Badan Investasi dan Promosi

disebabkan oleh teknik pencatatan yang berbeda. BKPM mencatat secara

elektronik dengan aplikasi web SPIPISE (Sistem Pelayanan Informasi dan

Perizinan Investasi secara Elektronik), sementara Badan Investasi dan Promosi

Aceh mencatat secara manual.

Page 19: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 14

Dalam database SPIPISE hanya tersedia perusahaan yang memiliki perizinan

penanaman modal. Sedangkan perusahaan yang tidak memiliki perizinan

penanaman modal juga diwajibkan untuk melapor secara manual Laporan

Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), tetapi dokumen perizinan daerah harus

disampaikan kepada Pusdatin BKPM, lalu Pusdatin memasukkan dalam database

SPIPISE. Untuk memasukkan database perizinan ke dalam SPIPISE

membutuhkan waktu relatif lama, terjadi jeda sekitar satu triwulan, bahkan

hingga satu tahun. Karena itu, urgensi penerapan SPIPISE oleh PTSP

Kabupaten/ Kota sangat diperlukan. Saat ini baru PTSP provinsi (BP2T) dan

beberapa Kabupaten/ Kota saja yang menerapkan SPIPISE perizinan oleh PTSP,

padahal amanah RPJMN 2010-2014 diharapkan PTSP Kabupaten/Kota segera

menerapkan SPIPISE perizinan.

Di sisi lain, sebagian perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta mengirim

langsung LKPM kepada BKPM, tetapi tidak ditembuskan kepada Badan

Investasi dan Promosi Aceh. Sebagian lagi perusahaan hanya menyampaikan

LKPM kepada provinsi dan Kabupaten/ Kota, tetapi tidak menyampaikan ke

BKPM.

Patut diketahui bahwa Badan Investasi dan Promosi Aceh selalu melakukan

konsolidasi data realisasi tiap triwulan, sehingga selisih pencatatan semakin

mengecil.

Beberapa fakta menarik lain yang terjadi pada tahun 2014 adalah sebagai berikut.

Ada 197 proyek/ perusahaan yang melakukan realisasi investasi di Aceh,

dan sebanyak 146 proyek atau 74 % di antaranya adalah PMDN.

Kabupaten Aceh Tengah adalah lokasi favorit investor asing dengan total

PMA sebanyak 7 proyek/perusahaan.

Kabupaten Aceh Tengah adalah lokasi favorit investor dalam negeri

dengan total PMDN sebanyak 20 buah.

Page 20: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 15

PMDN dengan realisasi investasi total tertinggi, yaitu Rp 1.2 Triliun

adalah PT. PLN (persero) UIP I (PLTA Peusangan) dengan lokasi proyek

di Kabupaten Aceh Tengah

PMA dengan realisasi investasi total tertinggi, yaitu USD 7,6 juta, adalah

PT. Kamadhenu Ventures Indonesia dengan lokasi proyek di Kabupaten

Aceh Tengah

Bidang usaha Listrik, gas dan air memiliki realisasi investasi tertinggi

dengan total nilai Rp 2,27 Triliun (PMDN Rp 2,25 Triliun dan PMA Rp

14,72 Miliar).

Tantangan ke depan adalah bagaimana meningkatkan realisasi investasi asing

dan domestik dengan menyederhanakan prosedur perizinan dan memperkuat

kelembagaan penanaman modal dan PTSP. Demikian pula pengembangan

agroindustri, infrastruktur pelabuhan dan jalan tembus, serta pengembangan

pariwisata menjadi prioritas penanganan yang memerlukan dukungan segenap

lapisan masyarakat. Selain itu, diperlukan peningkatan peran pemerintah provinsi

dan Kabupaten/Kota agar dapat mendukung program prioritas pemerintah pusat

melalui sektor listrik, infrastruktur, dan kemaritiman.

Di bawah ini disajikan uraian lengkap pelaksanaan 7 (tujuh) program utama oleh

Badan Investasi dan Promosi Aceh dalam rangka meningkatkan pembangunan

Aceh melalui bidang Penanaman Modal. Pada beberapa kegiatan disajikan:

1. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan

kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;

2. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya. dan

3. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian pernyataan kinerja).

Di samping itu, pada beberapa kegiatan diberikan juga solusi/rekomendasi

kegiatan yang perlu dilakukan pada tahun anggaran berikutnya.

Page 21: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 16

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Secara umum, kebutuhan administrasi kantor pada tahun anggaran 2014 telah

terpenuhi dan membuat tugas-tugas bidang penanaman modal dapat

dilaksanakan dengan baik.

a. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Pelaksanaan :

Kegiatan ini meliputi pengiriman surat-surat dinas, belanja perangko,

materai dan benda-benda pos lainnya serta pengiriman paket dinas. Dana

yang dianggarkan adalah sebesar Rp 51.800.000,- dan dapat direalisasikan

sebesar Rp 48.278.070,- atau 93,20%. Hasil yang dapat dicapai adalah

100% kebutuhan perangko, materai dan pengiriman barang cetakan dalam

dan luar negeri dapat dipenuhi.

b. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik

Pelaksanaan :

Kegiatan ini meliputi pembayaran jasa rekening telepon 7 saluran, biaya air

PDAM dan biaya rekening listrik kantor. Jangka waktu 12 bln Listrik; 12

blnTelepon; 12 bln Jasa Air. Dana yang dianggarkan adalah sebesar Rp

401.800.000,- dan dapat direalisasikan sebesar Rp 312.192.797 atau

77,70%. Hasil yang dapat dicapai adalah 100% kebutuhan pembayaran

listrik, telepon, dan air dapat dipenuhi.

c. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

Pelaksanaan :

Kegiatan ini meliputi pembayaran honorarium pegawai honorer/tidak tetap

dan pembelian peralatan kebersihan dan bahan kebersihan kantor. Dana

yang dianggarkan adalah sebesar Rp 23.035.000,- dan dapat direalisasikan

sebesar Rp 23.034.000,- atau 99,99%. Hasil yang dapat dicapai adalah 1

Page 22: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 17

(satu) unit gedung Badan Investasi dan Promosi dengan luasan lantai/lahan

yang dikelola adalah Lt 1 = 1135m2; Lt 2 = 1135m2; dan halaman =

385m2 yang masuk pemeliharaan atau 100% dari yang direncanakan.

d. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor

Pelaksanaan :

Kegiatan ini meliputi belanja alat tulis kantor. Dana yang dianggarkan

adalah sebesar Rp 72.420.750,- dan dapat direalisasikan sebesar Rp

72.418.000,- atau 99,99%. Hasil yang dapat dicapai adalah 100%

kebutuhan alat tulis kantor dapat terpenuhi.

e. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan & Penggandaan

Pelaksanaan :

Kegiatan ini meliputi pencetakan dokumen-dokumen dinas dan foto copy

surat-surat dan blangko kedinasan. Dana yang dianggarkan adalah sebesar

Rp 102.400.000,- dan dapat direalisasikan sebesar Rp 100.867.000,- atau

98,50%. Hasil yang dapat dicapai adalah 100% barang cetakan dan

penggandaan dapat dipenuhi.

f. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan

Bangunan Kantor

Pelaksanaan :

Kegiatan ini meliputi pembelian alat-alat listrik dan elektronik (lampu pijar

battery kering). Dana yang dianggarkan adalah sebesar Rp 21.246.000,-

dan dapat direalisasikan sebesar Rp 21.245.000,- atau 99,99%. Hasil yang

dapat dicapai adalah 100% alat-alat listrik dan elektronik yang dibutuhkan

dapat tersedia.

g. Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

Pelaksanaan :

Page 23: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 18

Kegiatan ini meliputi honorarium tim pengadaan/pemeriksaan barang dan

jasa, biaya dekorasi dan spanduk untuk keperluan hari-hari besar dan biaya

publikasi media cetak. Dana yang dianggarkan adalah sebesar Rp

1.528.510.000,- dan dapat direalisasikan sebesar Rp 1.527.680.000,- atau

99,95%. Hasil yang dapat dicapai adalah tersedia Mesin Hitung Uang 1

Unit, UPS 1 Unit, Laptop 2 Unit, Komputer 1 Unit, Sofa 1 Unit, Kursi 3

Unit, AC 6 Unit, AC Portable 3 Unit, Printer 8 Unit, Meja 15 Unit, Mesin

Fax 1 Unit, LED TV 1 Unit atau 100% dari yang direncanakan.

h. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-

Undangan

Pelaksanaan :

Kegiatan ini meliputi belanja surat kabar/majalah (Serambi

Indonesia;Kompas; Waspada;Majalah Tempo) buku-buku sebagai sumber

informasi dan peraturan yang ada. Dana yang dianggarkan adalah sebesar

Rp 25.000.000,- dan dapat direalisasikan sebesar Rp 24.510.000,- atau

98,04%. Hasil yang dapat dicapai adalah 100% kebutuhan koran, majalah,

buku perundang-undangan dapat dipenuhi dengan baik.

i. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman

Pelaksanaan :

Kegiatan ini meliputi penyediaan makanan dan minuman keperluan rapat

dan untuk tamu. Dana yang dianggarkan adalah sebesar Rp 100.700.000,-

dan dapat direalisasikan sebesar Rp 58.862.000,- atau 58,45%. Hasil yang

dapat dicapai adalah pelayanan makan minum rapat dan tamu dapat

dilaksanakan dengan baik sesuai kebutuhan atau 100% dari yang

direncanakan.

j. Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi & Konsultasi ke Luar Daerah

Pelaksanaan :

Page 24: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 19

Kegiatan ini meliputi rapat-rapat koordinasi & konsultasi ke luar daerah.

Dana yang dianggarkan adalah sebesar Rp 204.450.000,- dan dapat

direalisasikan sebesar Rp 202.801.300,- atau 99,19%. Dari target 24 orang

keikutsertaan rapat koordinasi dan konsultasi di luar daerah, hasil yang

dapat dihadiri dari target 24 orang dapat dilaksanakan dengan baik sesuai

kebutuhan atau 100% dari yang direncanakan.

k. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran

Pelaksanaan :

Kegiatan ini meliputi peningkatan pelayanan administrasi perkantoran.

Dana yang dianggarkan adalah sebesar Rp 430.300.000,- dan dapat

direalisasikan sebesar Rp 428.700.000,- atau 99,63%. Hasil yang dapat

dicapai adalah Ketersedianya pegawai kontrak dapat dilaksanakan dengan

baik sesuai kebutuhan atau 100% dari yang direncanakan.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Secara umum, kebutuhan sarana dan prasarana aparatur pada tahun 2014 telah

terpenuhi dan membuat tugas-tugas bidang penanaman modal dapat

dilaksanakan dengan baik.

a. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

Pelaksanaan :

Kegiatan ini meliputi pembelian suku cadang mobil dinas, pembelian

suku cadang roda-2, pembelian bahan bakar dan pelumas mobil dan

kendaraan roda-2, belanja Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK)

mobil dan kendaraan roda-2. Dana yang dianggarkan adalah sebesar Rp

187.660.000,- dan dapat direalisasikan sebesar Rp 179.365.607,- atau

95,58%. Hasil yang dapat dicapai adalah 6 unit roda empat dan 4 unit

Page 25: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 20

roda dua dapat dirawat dan dioperasikan dengan baik atau 100% dari

yang direncanakan.

b. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor

Pelaksanaan :

Kegiatan ini meliputi jasa service peralatan dan perlengkapan kantor.

Dana yang dianggarkan adalah sebesar Rp 193.000.000,- dan dapat

direalisasikan sebesar Rp 192.854.000,- atau 99,92%. Hasil yang dapat

dicapai adalah beberapa item perlengkapan kantor, yaitu AC 25 unit;

komputer 20 unit; mesin genset 1 unit; mesin fotocopy 2 unit dapat

dirawat dan digunakan sesuai fungsinya. Capaian realisasi kegiatan ini

adalah 100% dari yang direncanakan.

c. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Taman, Tempat Parkir dan

Halaman Kantor

Pelaksanaan :

Kegiatan ini meliputi pemeliharaan taman, tempat parkir dan halaman

kantor. Dana yang dianggarkan adalah sebesar Rp 50.000.000,- dan

direalisasikan sebesar Rp 50.000.000,- atau 100%. Hasil yang dapat

dicapai adalah terpeliharanya taman, tempat parkir, dan halaman kantor

dengan baik atau 100% dari yang direncanakan.

d. Kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Gedung Kantor

Pelaksanaan :

Kegiatan ini terdiri dari 4 paket pekerjaan rehabilitasi terhadap gedung

kantor, terutama pada bagian-bagian yang telah rusak atau tidak dapat

digunakan sebagaimana fungsinya. Dana yang dianggarkan adalah

sebesar Rp 690.200.000,- dan dapat direalisasikan sebesar Rp

679.246.000,- atau 98,41%. Hasil yang dapat dicapai adalah

rehab/penataan interior ruang sekretaris, ruang perizinan, ruang promosi,

Page 26: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 21

dan pembuatan mushalla Badan Investasi dan Promosi dapat dirawat agar

berfungsi dengan baik atau 100% dari yang direncanakan.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Kegiatan ini meliputi tertib dan disiplin pakaian aparatur, hasil yang dapat

dicapai adalah meningkatnya tertib dan disiplin pakaian aparatur dengan

baik atau 100% dari yang direncanakan.

a. Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya

Pelaksanaan :

Kegiatan ini meliputi Pakaian dinas harian, linmas, pakaian satpam, dan

pakaian tenaga kontrak. Dana yang dianggarkan adalah sebesar Rp

85.000.000,- dan direalisasikan sebesar Rp 85.000.000,- atau 100%. Hasil

yang dapat dicapai adalah Tersedianya pakaian dinas harian, linmas,

pakaian satpam, dan pakaian tenaga kontrak sebanyak 162 stel dengan

baik atau 100% dari yang direncanakan.

b. Kegiatan Pengadaan Pakaian KORPRI

Pelaksanaan :

Kegiatan ini meliputi pengadaan pakaian dinas KORPRI. Dana yang

dianggarkan adalah sebesar Rp 29.000.000,- dan direalisasikan sebesar

Rp 29.000.000,- atau 100%. Hasil yang dapat dicapai adalah Tersedianya

pakaian dinas KORPRI sebanyak 58 stel dengan baik atau 100% dari

yang direncanakan.

c. Kegiatan Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu

Pelaksanaan :

Page 27: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 22

Kegiatan ini meliputi pengadaan pakaian batik motif Aceh. Dana yang

dianggarkan adalah sebesar Rp 29.000.000,- dan direalisasikan sebesar

Rp 29.000.000,- atau 100%. Hasil yang dapat dicapai adalah Tersedianya

pakaian batik motif Aceh sebanyak 58 stel dengan baik atau 100% dari

yang direncanakan.

4. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Program ini dapat dikatakan berhasil dalam meningkatkan realisasi investasi

PMA dan PMDN pada tahun 2014 sebanyak Rp 6.226.851.054.556,- dimana

pada tahun 2013 realisasi investasi Rp 5.091.120.831.697,- sehingga tingkat

pertumbuhan PMA dan PMDN pada tahun 2014 sebanyak 22,31 %. Nilai

realisasi investasi tersebut didapat dari kegiatan pemantauan ke perusahaan-

perusahaan di Kabupaten/Kota se-Aceh melalui Laporan Kegiatan Penanaman

Modal (LKPM).

Minat investasi pada tahun 2014 sebanyak PMA 66 perusahaan/proyek,

PMDN 18 perusahaan/proyek, dimana 39 PMDN dan 19 PMA telah mendapat

persetujuan Izin Persetujuan (IP) pada tahun 2014.

Selain itu, program ini dapat dikatakan berhasil dalam meningkatkan realisasi

investasi sebesar 6,226 triliun di akhir tahun 2014 karena telah melampaui

ketetapan target investasi.

Di lain pihak, kegiatan promosi perlu diperbaiki kualitasnya dengan strategi

membuat buku detailed planed yang menawarkan langsung proyek-proyek

investasi baik infrastruktur maupun pengolahan komoditas unggulan.

Keikutsertaan pada forum bisnis juga berubah dari sekedar peserta suatu event

menjadi sebagai pembicara.

Page 28: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 23

a. Kegiatan Pengawasan dan Evaluasi Kinerja dan Aparatur Badan

Penanaman Modal Daerah

Kegiatan ini meliputi penguatan kelembagaan IPMK dan PTSP, evaluasi

kinerja aparatur Penanaman Modal, menghadiri undangan rapat dan

pembinaan bidang Penanaman Modal pada Kabupaten/Kota, dan

mendampingi tamu BKPM/Instansi terkait & investor.

Pelaksanaan:

Koordinasi dengan aparatur di daerah sebanyak 6 kali dari 1 kali yang

direncakan, dalam rangka Pegawasan dan evaluasi kinerja dan

aparatur Badan Penanaman Modal pada Kabupaten/Kota.

Cetak buku Analisis Jabatan & Angka Beban Kerja sebanyak 35 buku

dari 70 buku yang direncanakan.

Cetak Buku Agenda Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun

2014 sebanyak 35 buah dari 200 buku yang direncanakan.

Dana yang dianggarkan untuk Kegiatan Pengawasan dan Evaluasi Kinerja

dan Aparatur Badan Penanaman Modal Daerah adalah Rp 456.958.600,-

dan dapat direalisasikan sebesar Rp 441.356.977,-. Kegiatan ini dapat

direalisasikan 96,59% dari yang direncanakan.

b. Kegiatan Peningkatan Kegiatan Pemantauan, Pembinaan dan

Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal

Pelaksanaan :

Yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah:

Pemantauan realisasi pelaksanaan penanaman modal baik PMDN

maupun PMA dari sumber dana APBA untuk dalam daerah, realisasi 8

kali dan luar daerah realisasi 3 kali. Dan untuk menghadiri rapat,

BIMTEK, dan konsultasi luar daerah realisasi 9 kali.

Pemantauan realisasi pelaksanaan penanaman modal baik PMDN

Page 29: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 24

maupun PMA dari sumber dana dekonsentrasi (APBN) untuk dalam

daerah realisasi 34 kali, dan pemantauan dalam daerah realisasi 3 kali.

Dan untuk menghadiri rapat, konsultasi, dan konsolidasi luar daerah

realisasi 5 kali.

Pengawasan kepada perusahaan yang memiliki permasalahan

penanaman modal, target 1 kali pengawasan, terlaksana 2 kali, capaian

200%.

Bimbingan Teknis Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal yang

diikuti oleh Instansi Teknis dan Perusahaan. Dengan peserta 40 orang

dari 40 orang yang ditargetkan (capaian 100%).

Rapat Koordinasi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal

ditargetkan sebanyak 1 kali, realisasi 1 kali (100%)

Rapat Koordinasi dengan instansi teknis dan kabupaten/ kota

ditargetkan 3 kali, realisasi 3 kali, capaian 100%

Rapat konsinyering realisasi pelaksanaan penanaman modal (APBN)

ditargetan 2 kali, realisasi 2 kali (100%)

Rapat fasilitasi penyelesaian permasalahan penanaman modal

(Taskforce) target 2 kali, realisasi 2 kali (100%)

Publikasi informasi terkait Laporan kegiatan Penanaman Modal

(LKPM). Kegiatan ini meliputi iklan pengumuman di media cetak

tentang kewajiban perusahaan untuk menyampaikan LKPM

sebagaimana amanah dari Perka BKPM No. 3 Tahun 2012 tentang

Pedoman dan Tatacara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal.

Dari target 2 kali, dapat diaksanakan sebanyak 3 kali (capaian 150%).

Dari hasil pemantauan data realisasi LKPM yang disampaikan tahun 2014,

jumlah realisasi perusahaan/ proyek mencapai 197 proyek, dengan PMDN

146 proyek dan PMA 51 proyek, dengan total realisasi investasi PMA dan

PMDN sebesar Rp 6.226.851.054.556. Hasil ini menunjukkan bahwa

kegiatan pemantauan mengalami perbaikan yang sangat signifikan.

Pembinaan dan pemantauan yang dilakukan serta pelaporan LKPM

Page 30: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 25

melalui email telah meningkatkan kepatuhan perusahaan untuk

menyampaikan LKPM.

Jumlah serapan tenaga kerja tahun 2014 sebanyak 20.038 orang dengan

penggunaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) 19. 922 orang dan Tenaga

Kerja Asing (TKA) 116 orang.

Dari jumlah perusahaan dan tenaga kerja dapat diketahui bahwa rasio

penyerapan tenaga kerja adalah 1:102.

Dana yang dianggarkan untuk Kegiatan Peningkatan Pemantauan,

Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal yang

bersumber dari APBA adalah sebesar Rp 511.240.000,- dan dapat

direalisasikan sebesar Rp 478.789.123,- atau 93,65%.

Permasalahan :

● Banyak perusahaan yang belum patuh melaporkan LKPM secara tepat

waktu dan berkesinambungan, alamat perusahaan sering berubah tapi

tidak dilaporkan, dokumen perusahaan tidak tersedia di lokasi proyek,

sehingga menyulitkan perolehan data dan informasi di lokasi, serta

wakil perusahaan yang dihubungi masih belum semua mengetahui

perkembangan realisasi investasi perusahaannya.

● Perusahaan masih sedikit yang menyampaikan LKPM melalui

SPIPISE, padahal sebagian sudah mendapatkan kode akses.

● Instansi penanaman modal Kabupaten/Kota belum melakukan

koordinasi secara optimal dengan perusahan yang berada dilokasi

masing-masing. Masih sedikit dari Instansi penanaman modal

Kabupaten/Kota yang melaksanakan kegiatan pembinaan dan

pengendalian pelaksanaan penanaman modal.

● Instansi teknis provinsi dan Kabupaten/Kota belum sepenuhnya

Page 31: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 26

menindaklanjuti hasil rapat taskforce. Tim Taskforce belum

melakukan kunjungan lapangan.

● Tenaga evaluasi LKPM masih kurang, baik dari segi jumlah maupun

kompetensinya. Demikian pula kendaraan operasional yang mampu

beroperasi di segala medan belum tersedia.

● Kapasitas tim pemantauan masih belum memadai.

● Hasil kajian belum disosialisasikan dan menyebutkan bahwa masih

terdapat kendala status tanah dalam dari sebagian dalam kawasan

industri Lhokseumawe.

Solusi :

Perlu adanya tambahan tenaga evaluasi LKPM untuk melakukan

verifikasi atas LKPM yang diterima dengan mengoptimalkan SDM

yang ada di kantor.

Perlu sistem elektronik input data LKPM yang mudah dipakai petugas

untuk mempercepat dan memperkecil kesalahan database.

Perlu adanya kendaraan yang bisa masuk ke lokasi proyek terutama

untuk proyek perkebunan dan pertambangan.

Menegur perusahaan yang tidak menyampaikan LKPM melalui Surat

Teguran dan perlu adanya sanksi sesuai ketentuan.

Perlu dilakukan komunikasi dan koordinasi dengan kantor pusat, dan

setiap perusahaan yang berinvestasi di Aceh agar membuka kantor di

Aceh.

Perlu diberi pembinaan kepada perusahaan agar menyampaikan

kewajibannya untuk mengirimkan LKPM secara berkesinambungan

dan benar sesuai ketentuan.

Kuantitas dan kualitas tim verifikasi dan evaluasi laporan kegiatan

penanaman modal belum memadai.

Page 32: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 27

Perlu digalakkan investasi yang padat karya (lebih banyak

menggunakan tenaga kerja), sehingga lebih banyak lapangan kerja

baru yang tersedia untuk menurunkan tingkat pengangguran.

Kualitas pemantauan perlu ditingkatkan dengan pembinaan kepada

aparatur tenaga pemantauan realisasi penanaman modal provinsi dan

Kabupaten/Kota.

Diharapkan perusahaan dapat melaporkan permasalahan yang dihadapi

dan realisasi importasi mesin, sehingga menjadi bahan dasar dalam

melakukan pengawasan.

Pembinaan kepada perusahaan harus terus dilakukan, dan diharapkan

perusahaan dapat mengisi sendiri LKPM melalui SPIPISE.

Rapat koordinasi harus dihadiri oleh pengambil kebijakan, baik dari

instansi terkait maupun dari perusahaan agar pengambilan kebijakan

dapat segera diambil untuk menjadi solusi bagi masalah yang sedang

dihadapi.

Perlu peningkatan kerjasama, konsolidasi dengan pemerintah pusat

dan daerah mengenai data dan informasi realisasi investasi yang

disampaikan perusahaan.

Perlu meningkatkan sosialisasi Kebijakan dan Strategi Pengendalian

Pelaksanaan Realisasi Penanaman Modal bagi PDKPM dan instansi

teknis Kabupaten/Kota.

Diharapkan instansi teknis provinsi dan Kabupaten/Kota dapat

menindaklanjuti secara optimal permasalahan perusahaan seperti

masalah lahan, regulasi teknis, dll.

Tim Taskforce perlu turun ke lapangan untuk mengetahui persis

permasalahan yang dihadapi perusahaan dan masyarakat setempat.

Publikasi tentang LKPM dapat dilakukan setiap triwulan dengan

dengan memasukkan jumlah perusahaan yang belum menyampaikan

LKPM dan yang tidak aktif.

Page 33: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 28

Diharapkan hasil kajian dapat disosialisasikan kepada pihak-pihak

terkait. Pemerintah Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara dapat

menyelesaikan status lahan yang belum siap pakai.

c. Kegiatan Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Guna

Peningkatan Pelayanan Investasi

Kegiatan ini meliputi honorarium non PNS, belanja barang dan jasa,

makan minum dan perjalanan dinas dalam/luar daerah dalam rangka

bimbingan ketentuan/kebijakan penanaman modal.

Pelaksanaan :

Yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah:

a. Mengikutsertakan 58 orang aparatur bidang penanaman modal dalam

kegiatan bimbingan ketentuan/kebijakan penanaman modal dari 50

orang direncanakan atau 116% dari yang direncanakan.

b. Mengikutsertakan 38 orang aparatur bidang penanaman modal dalam

kegiatan kursus-kursus singkat untuk mendukung tugas di bidang

penanaman modal dari 30 orang direncanakan atau mencapai

126,67%.

c. Keikutsertaan aparatur dalam training/seminar di luar negeri.

Kerjasama dengan Pemerintah China dalam "Human Resource

development Cooperation Program"" dengan mengirimkan staf senior

Badan Investasi dan Promosi Aceh ke China untuk mengikuti

beberapa seminar:

- Seminar Course on Tourism Industry Cooperation for China and

BIMP-EAGA in 2014.

- The 2014 Seminar on Agricultural Management for Officials of

ASEAN Countries 2014.

- Seminar on Human Resource Development

Page 34: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 29

Dana yang dianggarkan untuk Kegiatan Peningkatan Kualitas

Sumberdaya Manusia guna Peningkatan Pelayanan Investasi adalah

sebesar Rp 270.610.000,- dan dapat direalisasikan sebesar Rp

266.678.400,- atau 98,55%. Kegiatan ini dapat direalisasikan 121% dari

yang direncanakan.

d. Kegiatan Peningkatan Promosi, Kerjasama Investasi dan

Pengembangan Potensi Unggulan Daerah

Pelaksanaan :

Yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah:

Proyek-proyek investasi yang ditawarkan adalah sebegai berikut :

AGRO INDUSTRI:

1. Food Crops & Horticultura

1. Pabrik Pengolahan Padi (daerah potensial: Pidie, Aceh Utara,

Aceh Besar, Bireuen, Aceh Timur).

2. Industri Pengolahan Pakan Ternak dari Jagung dan kedelai

(daerah potensial: Aceh Selatan & Aceh Tenggara, Pidie,

Pidie Jaya, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Barat dan

Aceh Tenggara).

2. Fruits & Vegetable : Pengembangan pertanian hortikultura organik

(daerah potensial: Bener Meriah).

3. Perkebunan :

1. Industri pengolahan sawit dan berbagai turunan hasil sawit

(daerah potensial: Aceh Tamiang, Aceh Singkil dan Nagan

Raya).

2. Industri Pengolahan Karet (daerah potensial: Aceh Timur,

Aceh Tamiang & Aceh Barat).

Page 35: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 30

3. Industri Pengolahan dan Pengemasan Kakao (daerah

potensial: Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tamiang, Aceh

Tenggara, dan Aceh Barat Daya).

4. Industri Pengolahan Kopi (daerah potensial: Bener Meriah,

Aceh Tengah, dan Gayo Lues).

5. Industri Pengolahan Kelapa (daerah potensial: Aceh Besar,

Bireuen & Aceh Utara).

6. Industri Pengolahani Nilam (daerah potensial: Aceh Jaya,

Gayo Lues, Aceh Selatan, dan Aceh Barat).

4. Peternakan :

1. Aceh Beef Industri (daerah potensial: Aceh Besar, Pidie,

Bener Meriah, Nagan Raya dan Aceh Tengah).

5. Perikanan :

1. International Fishing Port Lampulo, Banda Aceh.

2. Pelabuhan Ikan Idi, Aceh Timur

6. Infrastruktur dan Energi :

1. Layanan Roll-on/Roll-off Cargo Ferry Service, Langsa dan

Krueng Geukeh.

2. Geothermal Power Plant (Pembangunan Pembangkit Listrik

Tenaga Panas Bumi) di Bener Meriah.

3. Hydro Power Plant (Pembangkit Listrik Tenaga Air) -

Pembangunan infrastruktur 'Jambo Aye Multipurpose

Reservoir,' Aceh Utara.

7. Pariwisata

1. Kawasan pariwisata "Krueng Aceh River Walk," Banda

Aceh.

2. Kawasan pariwisata "Ulee Lheu Beach and Recreation,"

Banda Aceh

3. Sabang Free Port & Free Trade Zone Project (Layanan

Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Sabang)

4. Aceh Industrial & Trading Estate (Ladong, Aceh Besar)

Page 36: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 31

Kegiatan-Kegiatan Promosi Investasi:

1. Aceh Investment Promotion (AIP) dilaksanakan di Hermes Palace

Hotel, Banda Aceh pada 20 Mei 2014 yang dihadiri oleh 330 orang

dari SKPA, DPRA, sektor swasta, Kadin, asosiasi, duta besar,

konsulat dan kamar dagang negara-negara sahabat.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan profil investasi Aceh

kepada calon investor, membangun komitmen bersama guna

meningkatkan image positif tentang kondisi dan situasi terkini Aceh

dan menginput hambatan dan permasalahan yang dihadapi dunia

usaha untuk segera dicarikan solusinya.

2. Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT)

merupakan kerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan dan

pertumbuhan ekonomi terutama di daerah perbatasan di kawasan

anggota IMT-GT. Diselenggarakan di Hermes Palace Hotel, Banda

Aceh pada 11-14 September 2014. Kegiatan ini dihadiri oleh 300

orang, mulai dari menteri dan gubernur/wakil gubernur dari tiga

negara, konjen negara sahabat, SKPA, perbankan, dan pengusaha

dari tiga negara tersebut. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu: Joint

Buisness Council (JBC), Senior Official Meeting (SOM), 11th Chief

Minister and Governors' Forum (CMGF) dan 20th Ministerial

Meeting (MM).

3. Aceh Expo dilaksanakan pada 21-25 Juni 2014. Kegiatan ini

bertujuan untuk memberikan informasi potensi investasi Aceh dan

masyarakat dapat berdialog dan bertukar pikiran mengenai iklim

investasi terkini dan tantangan yang dihadapi.

4. Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) di Makasar pada 10-15 Juni

2014. Kegiatan ini meliputi seminar dan forum bekerjasama dengan

Page 37: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 32

BKPM. Pertemuan: Seminar Nasional Investasi. Pameran Investasi

daerah dan One on One Meeting:

a. Uni European - Trade and Cooperation, membahas potensi

terkait sektor infrastruktur, energi terbaharukan,

pengembangan agro industri untuk memperkuat ketahanan

pangan.

b. PT. Pacific Energy Co. Ltd (Korea), Investasi Agroindustri,

pengolahan kopi dan beras di Kab Aceh tengah, dll.

c. Jeil Teknos Co. Ltd (Korea), Pembangunan industri

kapal/spare part (mencari lahan seluas150.000 m2)

5. Trade Expo yang dilaksanakan oleh BKPM dan beberapa

Kementrian lainnya mulai tanggal 8 s/d 12 Oktober 2014 di Jakarta

merupakan pameran dagang internasional terbesar di Indonesia yang

bertujuan mempromosikan potensi maupun berbagai produk dan jasa

buatan dalam negeri yang berkualitas internasional dan telah diakui

di mancanegara. Kegiatan ini meliputi Gelar Potensi Investasi

Daerah, Seminar pertemuan konsultasi, field visit ke Jababeka

Industrial Estate di Cikarang, dan one on one meeting dengan

Solartech Co. Ltd dari Korea Selatan untuk membahas potensial

solar power.

6. Pekan Raya Jakarta (6 Juni s.d 6 Juli 2014) Kegiatan ini bertujuan

memberikan informasi potensi budaya Aceh melalui UKM dari

Kabupaten/Kota.

7. Pameran Penang Fair merupakan salah satu kegiatan tahunan

promosi luar negeri. Kegiatan ini bertujuan memberikan informasi

potensi budaya Aceh melalui UKM dari Kabupaten/Kota dan

diharapkan dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di

daerah melalui hasil pengrajin tradisional yang dipamerkan dalam

kegiatan ini. Selain itu, juga untuk mengetahui sejauh mana tingkat

informasi luar mengenai bagaimana ketertarikan masyarakat

mancanegara mengenai produk komoditi unggulan Aceh.

Page 38: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 33

Kegiatan Kerjasama G to G:

1. Kerjasama dengan Pemerintah Malaysia

Kerjasama investasi di bidang Agro Industri antara Pemerintah Aceh

dan Kementrian Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia. Ada 4

(empat) proyek utama: Ekspor hasil hortikultura & budidaya di Aceh

Tengah dan Bener Meriah ke Malaysia, pembangunan pabrik pakan

ternak di Aceh, ekspor hasil perikanan dari Aceh ke Malaysia dan

Agro-Bazar Produk Malaysia di Banda Aceh.

2. Kerjasama Pemerintah Aceh dengan Pemerintah Penang (Invest

Penang) dengan fokus utama Pengembangan konektivitas di

Andaman cluster.

Kegiatan:

Pembahasan Plan Aceh-Penang dalam pertemuan Senior Official

Aceh Cooperation 2014-2016 dan Match-Making antara pengusaha

Aceh dan Pengusaha Penang yang berada di bawah Penang

Development Cooperation (PDC).

3. Kerjasama dengan Pemerintah Thailand

Pembukaan jalur udara Phuket-Sabang untuk mempercepat

pertumbuhan industri pariwisata di Sabang dan Aceh secara

keseluruhan.

Kegiatan:

1. Kunjungan kerja ke Thailand dan pertemuan dengan Deputy

Permanent Secretary of Ministry of Interior (27 Oktober 2014)

dan Gubernur Phuket (28 Oktober 2014).

2. Draft MoU terkait framework kerjasama antara Pemerintah Aceh

dan Gubernur Phuket serta usulan penandatanganan MoU pada

Maret 2015.

3. Pemerintah Aceh mengajak PT Garuda untuk

mempertimbangkan pembukaan rute penerbangan Aceh.

Page 39: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 34

4. Kerjasama dengan Pemerintah Abu Dhabi

Pertemuan dengan Manajemen Mubadala Development (BUMN

Abu Dhabi) pada Juni 2014 untuk membahas pengelolaan minyak

dan gas Blok Andaman dan kemungkinan investasi di bidang agro

industry.

5. Kerjasama dengan Pemerintah Turki

Rencana kerjasama dengan Turki difokuskan pada pengembangan

kota di kedua wilayah (Twin Sister Province).

6. Kerjasama dengan Pemerintah Jerman

Kerjasama Pembangunan Rumah Sakit Nordwest-Krankeunhaus

Frankurt. Pertemuan pada Juni 2014 membahas tawaran kerjasama

telemedicine, semacam pelayanan 'second opinion' dari para pakar di

Rumah Sakit Nordwest Krakenhaus.

Kerjasama B to B :

Aceh Beef Project Tujuan: Membangun sistem supply kebutuhan

daging sapi yang efisien untuk masyarakat Aceh dan menjadikan

Aceh sebagai penghasil daging sapi halal utama di Asia Tenggara

Pembibitan dan penggemukan sapi dan dagingnya diberi label halal

untuk diekspor ke Asia Tengara, merupakan kerjasama antara

investor dari Australia, Central Meat Export, Livestock

Improvement Company dengan perusahaan daerah. Pilot project di

Aceh Besar

Kerjasama dengan Dubai Port World Pemerintah Aceh melalui

Badan Pegusahaan Kawasan Sabang (BPKS) berencana melakukan

kerjasama dengan Dubai Port World (DPW) untuk mengelola

pelabuhan Sabang.

Page 40: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 35

Kegiatan: Pada September 2014, tim Pemerintah Aceh termasuk

Badan Investasi dan Promosi Aceh melakukan lawatan kerja ke

Terminal Peti Kemas, salah satu pusat operasional DPW yang

bermitra dengan PT Pelindo III dan PT Peti Kemas Surabaya.

Pertemuan antara DPW dengan BPKS dan dinas terkait

dilaksanakan di Banda Aceh pada 9 Desember 2014 dikoordinir oleh

Badan Investasi dan Promosi Aceh guna membahas pengembangan

kawasan Sabang sebagai internasional Hubport dan transhipment.

Dubai Port mempelajari peluang investasi di Sabang.

Sebagai hasil akhir: DPW telah mengkonfirmasi pada 15 Januari

2015 bahwa DPW memutuskan tidak akan menjadi marine operator

di Sabang dengan alasan proyek parameter kawasan maritim Sabang

masih belum layak dimasukkan ke dalam business development

strategy DPW.

Pengadaan Rangka Baliho 8 Kabupaten/Kota: Kabupaten Nagan

Raya, Kabupaten Aceh Jaya, Kota Sabang, Kota Langsa, Kabupaten

Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh Tamiang

dan Kabupaten Aceh Tenggara. Kegiatan ini meliputi pembuatan

baliho untuk memberikan informasi mengenai potensi Aceh.

Pembuatan Multimedia Display Elektronik Investasi Sektor Sarana

infrastruktur dan energi - Ketersediaan Sarana Infrastruktur dan

Energi di Aceh dan Sektor Pariwisata dengan total 300 keping CD.

Cetak buku profil Aceh (Aceh Investment Profile) dan

Penyusunan 3 judul buku Detail Plan Profil Investasi (Kelapa Sawit,

Kopi dan Peternakan)

Page 41: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 36

Cetak leaflet We Welcome You to Invest in Amazing Aceh dalam

bahasa Indonesia dan Inggris 500 lembar.

Cetak tabloid Info Investasi 37.500 eksemplar.

Pembuatan Multimedia Display Elektronik Investasi Aceh 750

Keping/Buah.

Pengadaan display elektronik investasi Aceh (LED TV 6 x 4 m) di

Banda Aceh.

Dana yang dianggarkan untuk Kegiatan Peningkatan Promosi, Kerjasama

Investasi dan Pengembangan Potensi Unggulan Daerah adalah sebesar Rp

8.740.520.458,- dan dapat direalisasikan sebesar Rp 8.072.367.270,- atau

92,35%. Kegiatan ini dapat direalisasikan 100% dari yang direncanakan.

Permasalahan :

Kabupaten/Kota belum fokus menyediakan lahan untuk kegiatan

investasi. Perencanaan kegiatan promosi investasi perlu diperbaiki,

tidak saja untuk kebutuhan operasional dan barang/jasa tapi untuk

memenuhi outcome program ini.

Waktu yang terbatas untuk membahas rencana peluang investasi

dengan calon investor di one on one meeting.

Belum semua pengrajin dari 23 Kabupaten/Kota yang potensial dapat

berpartisipasi dalam PRJ untuk mempromosikan produk unggulan.

Kerjasama dengan Pemerintah Malaysia.

Regulasi lokal tentang upah buruh dan lain-lainnya terkait aktivitas

di Pelabuhan Krueng Geukeh masih belum ditetapkan sehingga

membuat cost pengiriman produk lebih mahal dibandingkan

daerah di luar Aceh seperti Pelabuhan Belawan.

Kontinuitas hasil komoditas unggulan untuk diekspor ke Port

Page 42: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 37

Klang masih belum maksimal.

Kesiapan yang belum matang dari sektor swasta di Aceh terhadap

bidang-bidang yang akan dikerjasamakan serta belum adanya

inisiatif baik.

Infrastruktur pendukung kegiatan ekspor-impor masih belum

memadai.

Untuk Aceh Beef Project, perlu restrukturisasi BUMD sebagai mitra

lokal. Sabang masih belum siap untuk dijadikan sebagai international

hub port dan shipping line. Beberapa faktor diantaranya adalah belum

adanya industri real yang beropearsi atau aktif dalam skala besar

terutama agro industri dan infrastruktur pelabuhan yang masih belum

lengkap.

Proses penetapan pihak ketiga Detail Plan Profil Investasi dilakukan

melalui lelang sehingga kualifikasi kandidat tidak bisa dinilai

kelayakannya.

Solusi :

d. Untuk proyek hydropower, perlu koordinasi intensif dengan instansi

terkait, seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN), Perusahaan Listrik

Negara (PLN), dan berbagai SKPA sektoral, untuk mendapatkan

informasi lahan dan kecukupan energi listrik untuk industri.

e. Pemerintah Aceh perlu belajar dan meniru kebijakan positif yang telah

dipraktikkan oleh negara/daerah lain. Dalam hal pemberian insentif

nonfiskal, banyak tanah yang berstatus milik pemerintah daerah yang

dapat dimanfaatkan oleh para investor. Namun, saat ini, peraturan

kerja sama lahan, yaitu Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006

tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dan Permendagri

No.22 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Tatacara Kerjasama

Daerah, dipandang belum proinvestasi.

f. Perlu diperkuat koordinasi dan kerjasama promosi investasi antara

pemerintah dengan pelaku usaha dengan mengedepankan kemitraan

Page 43: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 38

dengan masyarakat.

g. Mempercepat realisasi inisiasi baru IMT-GT, konektivitas Andaman

(Phuket-Sabang) dengan koordinasi dan komunikasi yang intensif

antar Phuket-Aceh.

h. Perlu ada slot booth untuk 23 Kabupaten/Kota di PRJ

i. Diperlukan pembinaan dan pembudiyaan secara berkelanjutan

terhadap petani lokal Perlu koordinasi yang berkesinambungan antar

SKPA mengenai kerjasama investasi yang telah berjalan dan yang

masih dalam perencanaan. Badan Investasi dan Promosi Aceh perlu

menjemput bola ke dinas-dinas terkait proyek investasi sehingga

tercipta kesamaan visi dan tujuan dalam kegiatan promosi investasi

dan implementasinya

j. Perlu dikaji penggunaan pihak ketiga untuk membantu kegiatan

promosi terutama untuk memberi masukan terhadap suatu potensi

unggulan dan mengkomunikasikannya kepada calon-calon investor

potensial.

5. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan informasi prosedur regulasi

dan perizinan investasi kepada masyarakat, serta meningkatnya realisasi

investasi. Rata-rata total capain kegiatan tahun 2014 adalah 100%. Sehingga

untuk tahun kedua RPJMA 2012-2017 ini, pencapaian outcome program

adalah 72% dari target 72%.

Total nilai rencana investasi tahun 2014 yang dicatat adalah sebesar Rp

23.472.861.900.000,- atau menurun (7.79)% dari tahun 2013 dimana total

nilai rencana investasi PMA dan PMDN Rp 25.455.911.680.000,-.

a. Kegiatan Penyederhanaan Prosedur Perizinan dan Peningkatan

Pelayanan Penanaman Modal

Page 44: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 39

Pelaksanaan:

1 Pemberian Izin Prinsip Penanaman Modal untuk Perusahaan PMDN

dikeluarkan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Aceh

dan untuk perusahaan PMA dikeluarkan oleh BKPM Pusat. Pada tahun

2014, izin yang telah diterbitkan adalah sebanyak 58

proyek/perusahaan, dengan rincian PMDN 39 proyek/perusahaan, dan

PMA 19 proyek/perusahaan.

2 Total nilai rencana investasi tahun 2014 adalah sebesar Rp.

23,472,861,900,000,- dengan rincian PMDN sebanyak 39

proyek/perusahaan dan nilai rencana sebesar Rp. 1,424,179,800,000,-

Jumlah TKI yang direncanakan adalah sebanyak 909 orang.

Sedangkan untuk perusahaan PMA, telah diterbitkan izin sebanyak 19

proyek/perusahaan dengan nilai rencana investasi sebesar Rp

22,051,682,100,000.00,- (US$ 2,100,160,200.00) dan jumlah TKI

2509 orang dan TKA 1 orang.

3 Penyusunan buku regulasi bidang penanaman modal 4 judul dari 4

judul yang direncanakan.

4 Cetak buku regulasi bidang penanaman modal. 1.250 buku dari 1.250

buku yang direncanakan.

5 Kegiatan Sosialisasi regulasi penanaman modal direncakan adalah

sebanayak 4 kali namun dapat direalisasikan 1 atau 25% dari target

yang telah direncanakan.

6 Peserta sosialisasi regulasi adalah sebesar 60 dan dapat direalisasikan

55 atau 91,66% dari target yang direncanakan.

Dana yang dianggarkan untuk Kegiatan Penyederhanaan Prosedur

Perizinan dan Peningkatan Pelayanan Penanaman Modal adalah sebesar

Rp 517.650.000,- dan dapat direalisasikan sebesar Rp 511.259.750,- atau

98,77% dengan keberhasilan kinerja sebesar 76.41%.

Page 45: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 40

Permasalahan:

Perizinan PMDN yang dikeluarkan oleh Badan Pelayanan Perzinan

Terpadu (BP2T) dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)

Kabupaten/Kota tidak dilaporkan secara rutin. Yang dilaporkan

rekapitulasi saja tanpa disertai salinan lengkap dokumen perizinan

penanaman modal.

SDM, anggaran dan sarana transportasi masih kurang dari cukup

untuk melakukan tinjauan ke Kabupaten/Kota.

Solusi:

Perlu penggabungan Badan Investasi dan Promosi Aceh dan Badan

Pelayanan Perzinan Terpadu (BP2T) sesuai kebijakan Pemerintah

untuk mempercepat dan mempermudah pemberian izin dan

pengendalian LKPM. Melakukan koordinasi lebih baik lagi dengan

BP2T dan PTSP Kabupaten/Kota. Aplikasi SPIPISE agar

dilakukan perbaikan dan update secara berkala.

Melakukan koordinasi yang lebih sering lagi kepada BP2T dan

BKPM agar semua izin dan dokumen yang diterbitkan dapat

dilaporkan kepada Badan Investasi dan Promosi Aceh sesuai

dengan amanat Perka BKPM No 5 Tahun 2013 tentang Pedoman

dan Tatacara Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Penanaman

Modal, dan direvisi dengan Peraturan Kepala BKPM RI Nomor 12

Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Kepala BKPM RI

Nomor 5 Tahun 2013. Menghubungi semua perusahaan baru yang

sudah mendapat IP untuk dibantu dalam pengurusan perizinan

lanjutan agar secepat mungkin dapat realisasi di Aceh.

Page 46: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 41

6. Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah

Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketersediaan data potensi

sumberdaya, sarana dan prasarana daerah. Realisasi kegiatan mencapai

100% dari target yang direncanakan.

a. Kegiatan Kajian Potensi Sumber Daya yang terkait Investasi

Pelaksanaan :

Kegiatan ini meliputi kajian pengembangan investasi yang

dilaksanakan oleh pihak ketiga, yaitu CV. Jasa Konsultan Aceh

dengan judul “Master Plan Pengembangan Kawasan Industri

Lhokseumawe”

Hasil kajian ini menjadi bahan baru bagi kegiatan promosi investasi,

khususnya sektor pariwisata.

Dana yang dianggarkan untuk Kegiatan Kajian Potensi Sumber Daya yang

terkait Investasi adalah sebesar Rp 283.904.000,- dan dapat direalisasikan

sebesar Rp 283.904.000,- atau 100% dari target yang direncanakan. Hasil

kajian dicetak sebanyak 30 buku atau 15% dari yang direncanakan

sebanyak 200 buku dan disimpan pula dalam media digital sebanyak 50

keping atau 25% dari yang direncanakan sebanyak 200 buku.

7. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Bidang Penanaman Modal

pada tahun kedua RPJMA 2012-2017 ini mencapai target yang direncanakan,

yaitu 72%. Ini ditunjukkan oleh keberhasilan di setiap indikator kinerja yang

hampir semuanya mencapai 100%.

Kegiatan Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal Daerah

Pelaksanaan :

Page 47: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 42

Yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah:

1. Dokumen perencanaan investasi dan laporan adalah sebanyak 200 buku

dan dapat direalisasikan sebanyak 510 buku atau 255% dari target yang

direncanakan.

2. Koordinasi perencanaan penanaman modal adalah 2 kali dan dapat

direalisasikan 1 kali atau 50% dari target yang direncanakan.

3. Koordinasi pada peserta perencanaan penanaman modal adalah sebesar 73

orang dan dapat terealisasikan sebesar 60 orang atau 82.19% dari target

yang direncanakan.

4. Sosisalisasi rencana bidang penanaman modal adalah sebesar 1 kali dan

dapat terealisasikan 1 kali atau 100% dari target yang direncanakan.

5. Sosialisasi jumlah peserta dalam rencana bidang penanaman modal adalah

sebanyak 58 orang dan dapat terealisasikan sebanyak 50 orang atau

86.20% dari target yang direncanakan.

6. Operasionalisasi Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) Investasi Aceh

menjadi salah-satu kegiatan utama tahun 2014. PUSDATIN dimaksudkan

untuk memenuhi kebutuhan calon investor sekaligus sebagai pelaksanaan

amanah UU Kebebasan Informasi Publik. Dimana pengunjung website

Badan Investasi dan Promosi Aceh tahun 2014 sebanyak 29.836

pengunjung meningkat 87,87% dari tahun 2013 sebanyak 15.881

pengunjung, serta pemanfaatan LED TV oleh dinas/instansi, universitas

dan Kabupaten/Kota pada tahun 2014 sebanyak 19 kali . Anggaran yang

ada digunakan untuk honorarium tim Pusdatin 12 bulan dan tenaga

kontrak Pusdatin 2 orang selama 12 bulan. Ini mencapai 100% dari yang

ditargetkan.

Dana yang dianggarkan untuk Kegiatan Perencanaan Pengembangan

Penanaman Modal Daerah adalah sebesar Rp 1.177.460.000,- dan dapat

direalisasikan sebesar Rp 1.086.264.417,- atau 92,25%. Secara umum,

100% rencana dapat direalisasikan.

Page 48: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 43

Semua kegiatan yang dilaksanakan Badan Investasi dan Promosi Aceh dapat

dibaca berita pelaksanaannya pada Lampiran V.

B. Realisasi Anggaran

Badan Investasi dan Promosi Aceh melaksanakan 7 (tujuh) program utama pada

Tahun Anggaran 2014 dengan dukungan berbagai kegiatan. Ini merupakan

bagian dari pencapaian target Rencana Strategis 2012-2017. Beberapa kegiatan

tidak dianggarkan karena menyesuaikan dengan kebutuhan bidang penanaman

modal pada tahun kedua RPJM Aceh 2012-2017 ini.

Pagu Anggaran Tahun 2014 adalah sebesar Rp 21.949.722.043,- (dua puluh

satu miliar sembilan ratus empat puluh sembilan juta tujuh ratus dua puluh dua

ribu empat puluh tiga rupiah). Sedangkan realisasinya per 31 Desember 2014

adalah sebesar Rp 20.597.137.390,- (dua puluh miliar lima ratus sembilan

puluh tujuh juta seratus tiga puluh tujuh ribu tiga ratus sembilan puluh rupiah)

atau 93,84% dari pagu anggaran. Kinerja ini dinilai oleh Tim Pengendali dan

Percepatan Kegiatan (P2K) APBA sebagai prestasi yang sangat bagus (kategori

biru). Rinciannya dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.

No Uraian Anggaran

(Rp)

Realisasi

Anggaran

(Rp)

%

1 Realisasi Pendapatan Negara

- Penerimaan Pajak Nihil Nihil

- Penerimaan Negara Bukan Pajak Nihil Nihil

- Penerimaan Hibah Nihil Nihil

2 Realisasi Belanja SKPA

A Belanja Tidak Langsung

- Belanja Pegawai 5.765.857.235 5.391.463.679 93,51

B Belanja Langsung

- Belanja Pegawai 880.660.000 849.310.000 96,44

- Belanja Barang dan Jasa 13.865.254.808 12.919.243.711 93,18

- Belanja Modal 1.437.950.000 1.437.120.000 99,94

Tabel 3.2 Tabel Realisasi Pendapatan dan Belanja Tahun Anggaran 2014

Page 49: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 44

Rincian realisasi keuangan dan fisik program/kegiatan Badan Investasi dan

Promosi Aceh tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 3.3 di bawah ini.

NO Program /Kegiatan

Alokasi

Anggaran

(Rp)

Realisasi

Anggaran

(Rp)

Keuangan

(%) Fisik

(%)

A Program Pelayanan Admininstrasi

Perkantoran.

2,961,661,750 2,820,588,167 95.24 100

1 Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat. 51,800,000 48,278,070 93.20 100

2 Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi

Sumber Daya Air dan Listrik.

401,800,000 312,192,797 77.70 100

3 Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. 23,035,000 23,034,000 99.99 100

4 Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor. 72,420,750 72,418,000 99.99 100

5 Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan &

Penggandaan.

102,400,000 100,867,000 98.50 100

6 Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi

Listrik/Penerangan Bangunan Kantor.

21,246,000 21,245,000 99.99 100

7 Kegiatan Penyediaan peralatan dan

perlengkapan kantor.

1,528,510,000 1,527,680,000 99.95 100

8 Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan

Peraturan Perundang-Undangan.

25,000,000 24,510,000 98.04 100

9 Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman. 100,700,000 58,862,000 58.45 100

10 Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi &

Konsultasi ke Luar Daerah.

204,450,000 202,801,300 99.19 100

Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan Kantor. Tidak dialokasikan pada tahun 2014

11 Kegiatan Peningkatan Pelayanan Administrasi

Perkantoran.

430,300,000 428,700,000 99.63 100

B Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur.

1,120,860,000 1,101,465,607 98.27 100

Kegiatan Pengadaan Peralatan Studio dan

Komunikasi.

Tidak dialokasikan pada tahun 2014

12 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala

Kendaraan Dinas/ Operasional.

187,660,000 179,365,607 95.58 100

13 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala

Perlengkapan Gedung Kantor.

193,000,000 192,854,000 99.92 100

14 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Taman,

Tempat Parkir dan Halaman Kantor.

50,000,000 50,000,000 100.00 100

15 Kegiatan Rehabilitasi sedang/berat rumah

gedung Kantor.

690,200,000 679,246,000 98.41 100

C Program Peningkatan Disiplin Aparatur 143,000,000 143,000,000 100.00 100

Page 50: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 45

16 Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta

Perlengkapannya.

85,000,000 85,000,000 100.00 100

17 Kegiatan Pengadaan Pakaian KORPRI. 29,000,000 29,000,000 100.00 100

18 Kegiatan Pengadaan Pakaian Khusus Hari-

Hari Tertentu.

29,000,000 29,000,000 100.00 100

D Program Peningkatan Promosi dan

Kerjasama Investasi.

9,979,329,058 9,259,191,770 93.00 62.50

19 Kegiatan Pengawasan dan Evaluasi Kinerja

dan Aparatur Badan Penanaman Modal

Daerah.

456,958,600 441,356,977 96.59 600

20 Kegiatan Peningkatan Kegiatan Pemantauan,

Pembinaan, dan Pengawasan Pelaksanaan

Penanaman Modal.

511,240,000 478,789,123 93.65 250

21 Kegiatan Peningkatan Kualitas Sumberdaya

Manusia guna Peningkatan Pelayanan

Investasi.

270,610,000 266,678,400 98.55 116

22 Kegiatan Peningkatan Promosi, Kerjasama

Investasi dan Pengembangan Potensi

Unggulan Daerah.

8,740,520,458 8,072,367,270 92.35 100

E Program Peningkatan Iklim Investasi dan

Realisasi Investasi.

517,650,000 511,259,750 98.77 100

23 Kegiatan Penyederhanaan Prosedur Perizinan

dan Peningkatan Pelayanan Penanaman

Modal.

517,650,000 511,259,750 98.77 80.56

F Program Penyiapan Potensi Sumberdaya,

Sarana dan Prasarana Daerah.

283,904,000 283,904,000 100.00 100

24 Kegiatan Kajian Potensi Sumber Daya yang

terkait Investasi.

283,904,000 283,904,000 100.00 100

G Program Perencanaan Pembangunan

Ekonomi.

1,177,460,000 1,086,264,417 92.25 100

25 Kegiatan Perencanaan Pengembangan

Penanaman Modal.

144,390,000 132,402,000 91.70 100

Tabel 3.3. Realisasi Anggaran Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014

Page 51: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 46

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

1. Badan Investasi dan Promosi merupakan instansi Pemerintah Aceh yang

diberikan tugas, tanggungjawab dan amanah untuk melakukan perumusan

kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan bidang penanaman modal.

2. Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Investasi dan Promosi berlandaskan pada

tujuan, sasaran dan program kerja yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Aceh (RPJMA) Tahun 2012-2017 dan Rencana Strategis

Badan Investasi dan Promosi tahun 2012-2017.

3. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Investasi dan

Promosi Tahun 2014 ini menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan

capaian strategis yang tercermin dalam capaian indikator kinerja, terutama

Indikator Kinerja Utama (IKU) berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran.

4. Hasil capaian kinerja sasaran yang ditetapkan secara umum dapat memenuhi

target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Meskipun demikian,

berbagai kebijakan dan program perlu ditelaah untuk mencapai cita-cita

pembangunan yaitu kesejahteraan masyarakat.

B. Saran

1. LAKIP sebagai salah-satu laporan evaluasi perlu dijadikan salah-satu sumber

pertimbangan pembuatan kebijakan dan program di tahun 2014 dan tahun-tahun

sesudahnya agar meningkatkan kualitas dan manfaat kegiatan-kegiatan

pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat.

2. SAKIP sebagai sebuah sistem evaluasi perlu dijadikan sebagai ukuran kinerja

organisasi pemerintah secara nyata dan akuntabel, dengan menerapkan fungsi

reward and punishment yang tegas dan ketat.

Page 52: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 47

Lampiran

Lampiran I – Indikator Kinerja Utama (IKU).

Lampiran II – Perjanjian Kinerja Tahun 2014

Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi

Tahun Anggaran 2014.

Lampiran IV – Jadwal Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014.

Lampiran V – Dokumentasi Foto dan Berita Kegiatan Tahun 2014.

Lampiran VI – Rekam Jejak P2K-APBA.

Lampiran VII – Data Operasional Pusdatin Tahun 2014

Page 53: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Lampiran I – Indikator Kinerja Utama

(IKU)

Page 54: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh
Page 55: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Lampiran II – Perjanjian

Kinerja Tahun 2014

Page 56: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh
Page 57: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Pelaksanaan Permasalahan Substansi KegiatanPermasalahan Kecukupan

SDM/Anggaran/SaranaSolusi

1 2 3 4 5 6 7

Program Pelayanan

Admininstrasi

Perkantoran.

Secara umum, kebutuhan administrasi kantor pada Tahun

Anggaran 2014 terpenuhi dan membuat tugas-tugas bidang

penanaman modal dapat dilaksanakan dengan baik.

Masih belum tersedia beberapa

kebutuhan, antara lain:

pengurus/imam mushalla, papan

struktur organisasi, papan nama

ruang/bidang, papan nama pejabat

eselon dan pegawai, papan visi dan

misi, papan pengumuman, papan

informasi dan papan denah kantor.

Perlu disediakan 1 orang pengurus mushalla, 1 papan

struktur organisasi, 1 papan untuk informasi, 1 papan

pengumuman, 1 papan pada masing-masing bidang, dan

papan nama untuk semua pejabat/pegawai.

Kegiatan

Penyediaan Jasa

Surat Menyurat.

Kegiatan ini meliputi pengiriman surat-surat dinas, belanja

perangko, materai dan benda-benda pos lainnya serta

pengiriman paket dinas jangka waktu 12 bln.

Caraka/pengantar surat yang

menangani masalah pengiriman

surat dan pengiriman paket dinas

belum terpenuhi sesuai kebutuhan.

Penambahan 1 (satu) orang caraka/pengantar surat.

Kegiatan

Penyediaan Jasa

Komunikasi Sumber

Daya Air dan Listrik.

Kegiatan ini meliputi pembayaran jasa rekening telepon 7

saluran, biaya air PDAM dan biaya rekening listrik kantor.

Jangka waktu 12 bln Listrik; 12 bln Telepon; 12 bln Jasa Air.

Kegiatan

Penyediaan Jasa

Kebersihan Kantor.

Kegiatan ini meliputi pembayaran honorarium pegawai

honorer/tidak tetap dan pembelian peralatan kebersihan dan

bahan kebersihan kantor. Luasan lantai/lahan yang dikelola

adalah Lt 1 = 1135m2; Lt 2 = 1135m2; dan halaman = 385m2.

Kegiatan

Penyediaan Alat

Tulis Kantor.

Kegiatan ini meliputi belanja alat tulis kantor.

Kegiatan

Penyediaan Barang

Cetakan &

Penggandaan.

Kegiatan ini meliputi pencetakan dokumen-dokumen dinas

dan foto copy surat-surat dan blangko kedinasan.

Sasaran 1:

Terlayaninya

Kebutuhan

Administrasi

Perkantoran.

Kondisi Awal

RPJMA Tahun 2012

MATRIKS PENILAIAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI Tahun Anggaran 2014

Sasaran Program /Kegiatan

Evaluasi

FORM 2

1

Page 58: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Pelaksanaan Permasalahan Substansi KegiatanPermasalahan Kecukupan

SDM/Anggaran/SaranaSolusi

1 2 3 4 5 6 7

Sasaran 1:

Terlayaninya

Kebutuhan

Administrasi

Perkantoran.

Kondisi Awal

RPJMA Tahun 2012Sasaran Program /Kegiatan

Evaluasi

Kegiatan

Penyediaan

Komponen Instalasi

Listrik/Penerangan

Bangunan Kantor.

Kegiatan ini meliputi pembelian alat-alat listrik dan elektronik

(lampu pijar batere kering).

Mesin genset yang sekarang ada

tidak mencukupi daya untuk

menghidupkan listrik sesuai dengan

kebutuhan kantor pada saat terjadi

pemadaman listrik oleh PLN.

Pengadaan 1 (satu) mesin genset yang baru sesuai dengan

kebutuhan kantor dengan fasilitas hidup secara otomatis jika

listrik PLN mati.

Kegiatan

Penyediaan

peralatan dan

perlengkapan

kantor.

Kegiatan ini meliputi pengadaan barang dan honorarium tim

pengadaan/pemeriksaan barang dan jasa.

Belum semua ruang Kepala

Bidang/Sekretaris memiliki televisi.

Begitu pula lemari-lemari kerja ada

yang tidak layak lagi untuk

digunakan.

Pengadaan TV baru dan lemari baru di setiap ruang pejabat

kantor.

Kegiatan

Penyediaan Bahan

Bacaan dan

Peraturan

Perundang-

Undangan.

Kegiatan ini meliputi belanja surat kabar/majalah (Serambi

Indonesia;

Kompas; Waspada;

Majalah Tempo; The jakarta Post; dan Bisnis Indonesia) buku-

buku sebagai sumber informasi dan peraturan yang ada.

Kegiatan

Penyediaan

Makanan dan

Minuman.

Kegiatan ini meliputi penyediaan makanan dan minuman

keperluan rapat dan untuk tamu. Direncanakan sebanyak

2.675 OK (orang kerja).

Kegiatan Rapat-

rapat Koordinasi &

Konsultasi ke Luar

Daerah.

Kegiatan ini meliputi pertemuan di dalam dan luar daerah

dalam rangka koordinasi dan konsultasi, 24 orang

bimtek/kursus singkat/diklat.

Kegiatan

Penyediaan Jasa

Keamanan Kantor.

Tidak dialokasikan pada Tahun Anggaran 2014

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 1

Sasaran 2:

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Aparatur.

Program

Peningkatan Sarana

dan Prasarana

Aparatur.

Secara umum, kebutuhan sarana dan prasarana aparatur

pada tahun 2014 terpenuhi dan membuat tugas-tugas

bidang penanaman modal dapat dilaksanakan dengan baik.

Toilet kurang memadai, parkir

kendaraan roda empat kurang

memadai, tidak ada penampungan

air (polytank), pipa air banyak yang

bocor, serta kurang armada

kenderaan dinas untuk menjemput

tamu dan kegiatan lapangan.

Rehap/perbaikan toilet, perbaikan atau penambahan tempat

parkir, penambahan 1 (satu) polytank ukuran besar, ganti

jaringan air yang baru, penambahan 1 (satu) kendaraan dinas

ukuran besar khusus tamu, dan penambahan 2 (dua)

kendaraan double cabin untuk kegiatan lapangan.

2

Page 59: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Pelaksanaan Permasalahan Substansi KegiatanPermasalahan Kecukupan

SDM/Anggaran/SaranaSolusi

1 2 3 4 5 6 7

Sasaran 1:

Terlayaninya

Kebutuhan

Administrasi

Perkantoran.

Kondisi Awal

RPJMA Tahun 2012Sasaran Program /Kegiatan

Evaluasi

Kegiatan Pengadaan

Peralatan Studio

dan Komunikasi.

Kegiatan ini berupa pengadaan alat-alat studio dan komputer

untuk Pusdatin Badan Investasi dan Promosi Aceh.

Kegiatan

Pemeliharaan

Rutin/Berkala

Kendaraan Dinas/

Operasional.

Kegiatan ini meliputi: pembelian suku cadang mobil dinas,

pembelian suku cadang roda dua, pembelian bahan bakar

dan pelumas mobil dan kenderaan roda dua, belanja Surat

Tanda Kenderaan Bermotor (STNK) mobil dan kendaraan

roda dua serta pengiriman 2 unit mobil hibah BKPM.

Perbaikan dan pembelian suku cadang masih belum

memenuhi kebutuhan.

Anggaran untuk

perbaikan/pembelian suku cadang

mobil/kendaraan dinas tidak

mencukupi.

Penambahan anggaran untuk perbaikan/pembelian suku

cadang kendaraan setidaknya sebesar Rp.100.000.000,-

Kegiatan

Pemeliharaan

Rutin/Berkala

Perlengkapan

Gedung Kantor.

Kegiatan ini meliputi jasa service peralatan dan

perlengkapan.

Kegiatan

Pemeliharaan

Rutin/Berkala

Taman, Tempat

Parkir dan Halaman

Kantor.

Tidak dialokasikan pada Tahun Anggaran 2014

Kegiatan

Rehabilitasi

sedang/berat

rumah gedung

Kantor.

Kegiatan ini terdiri dari 4 paket pekerjaan rehabilitasi

terhadap gedung kantor, terutama pada bagian-bagian yang

telah rusak atau tidak dapat digunakan sebagaimana

fungsinya.

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 2

3

Page 60: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Pelaksanaan Permasalahan Substansi KegiatanPermasalahan Kecukupan

SDM/Anggaran/SaranaSolusi

1 2 3 4 5 6 7

Sasaran 1:

Terlayaninya

Kebutuhan

Administrasi

Perkantoran.

Kondisi Awal

RPJMA Tahun 2012Sasaran Program /Kegiatan

Evaluasi

Sasaran 3:

Meningkatnya

jumlah penanam

modal.

Program

Peningkatan

Promosi dan

Kerjasama

Investasi.

105 Perusahaan Minat investasi pada tahun 2014 yaitu: PMA 66, PMDN 18

Sebanyak 39 PMDN dan 19 PMA telah mendapat

persetujuan Izin Persetujuan (IP) pada tahun 2014.

Selain itu, program ini dapat dikatakan berhasil

meningkatkan realisasi investasi sebesar 6,2 triliun di akhir

tahun 2014 karena telah melampaui ketetapan target

investasi.

Di lain pihak, kegiatan promosi diperbaiki kualitasnya

dengan strategi membuat buku detailed planed yang

menawarkan langsung proyek-proyek investasi baik

infrastruktur maupun pengolahan komoditas unggulan.

Keikutsertaan pada forum bisnis juga berubah dari sekedar

peserta suatu event menjadi sebagai pembicara.

Kurang koordinasi antar bidang/sektor/SKPA terkait

sehingga terkesan masing-masing SKPA berjalan

sendiri dalam implementasi program kegiatan

investasi.

Kurangnya SDM yang pro investasi terutama di

instansi terkait di kabupaten/kota.

Layanan terhadap calon investor di instansi terkait

Kabupaten/kota masih belum terfokus secara

maksimal.

Kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya

investasi serta manfaatnya bagi peningkatan

ekonomi.

Pemantauan Kegiatan Penanaman Modal belum

dilaksanakan secara maksimal

SDM bidang promosi perlu

ditambah untuk mendukung

pelayanan.

Kepada calon investor agar yakin

untuk berinvestasi di Aceh.

Juga perlu kerjasama dengan

berbagai elemen masyarakat yang

potensial untuk mendukung

promosi investasi.

Anggaran promosi perlu ditambah

untuk melaksanakan promosi

secara sistematis & professional.

Sarana promosi perlu ditingkatkan

untuk mendukung kegiatan

promosi agar lebih professional.

Perlunya pembenahan pola koordinasi antara

bidang/sektor/SKPA terkait.

Penyiapan SDM yang pro-investasi. Semua aparatur

pemerintah, baik pada instansi terkait di provinsi maupun di

kabupaten/kota, hingga ke gampong, harus memiliki

wawasan, persepsi serta komitmen yang sama akan

pentingnya investasi, dan memberikan pelayanan terbaik

kepada calon investor.

Penguatan kelembagaan investasi di kabupaten/kota. Jika

saat ini lembaga yang menangani investasi di daerah masih

berada di bawah instansi lain seprti BAPPEDA, maupun

Bagian Ekonomi, ke depan diharapkan semua

kabupaten/kota dapat membentuk lembaga khusus bidang

koordinasi penanaman modal, agar pelayanan kepada calon

investor dapat optimal.

Perlunya sosialisasi tentang investasi kepada masyarakat

secara umum untuk memahami pentingnya investasi agar

senantiasa mendukung dan ikut serta menjaga keamanan

dan kenyamanan berinvestasi di Aceh.

Hal yang diperbaiki adalah kegiatan pemantauan ke

perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan pengiriman

Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM).

Kegiatan

Pengawasan dan

Evaluasi Kinerja dan

Aparatur Badan

Penanaman Modal

Daerah.

Kegiatan ini meliputi penguatan kelembagaan IPMK dan

PTSP, evaluasi kinerja aparatur Penanaman Modal,

menghadiri undangan rapat dan pembinaan bidang

Penanaman Modal pada Kabupaten/Kota, dan mendampingi

tamu BKPM/Instansi terkait & investor.

Kegiatan ini meliputi cetak buku analisis jabatan & angka

beban kerja.

Kegiatan ini meliputi cetak Buku Agenda Kerja Badan

Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014.

Kualitas cetakan masih belum memuaskan. Kualitas pencetakan dan kertas perlu ditingkatkan. Informasi

yang ada di dalam buku agenda perlu diperbaharui.

4

Page 61: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Pelaksanaan Permasalahan Substansi KegiatanPermasalahan Kecukupan

SDM/Anggaran/SaranaSolusi

1 2 3 4 5 6 7

Sasaran 1:

Terlayaninya

Kebutuhan

Administrasi

Perkantoran.

Kondisi Awal

RPJMA Tahun 2012Sasaran Program /Kegiatan

Evaluasi

Kegiatan

Peningkatan

Kegiatan

Pemantauan,

Pembinaan, dan

Pengawasan

Pelaksanaan

Penanaman Modal.

Melalui informasi dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal

(LKPM) yang dihimpun, ada 200 perusahaan/ proyek yang

dapat dicatat realisasi nilai investasinya, dengan rincian:

PMDN 145 perusahaan/ proyek dan PMA 55 perusahaan/

proyek. Nilai realisasi PMDN sebesar Rp 5.889.239.205.118,

sedangkan PMA sebesar Rp 854.076.298.050

Banyak perusahaan yang belum patuh melaporkan

LKPM secara tepat waktu dan berkesinambungan,

alamat perusahaan sering berubah tapi tidak

dilaporkan, dokumen perusahaan tidak tersedia di

lokasi proyek, sehingga menyulitkan perolehan data

dan informasi di lokasi, serta wakil perusahaan yang

dihubungi masih belum semua mengetahui

perkembangan realisasi investasi perusahaannya.

Tenaga evaluasi LKPM masih

kurang, baik dari segi jumlah

maupun kompetensinya. Demikian

pula kendaraan operasional yang

mampu beroperasi di segala medan

belum ada.

Perlu adanya tambahan tenaga evaluasi LKPM untuk

melakukan verifikasi atas LKPM yang diterima dengan

mengoptimalkan SDM yang ada di kantor. Perlu sistem

elektronik input data LKPM yang mudah dipakai petugas

untuk mempercepat dan memperkecil kesalahan data base.

Perlu adanya kendaraan yang bisa masuk ke lokasi proyek

terutama untuk proyek perkebunan dan pertambangan.

Menegur perusahaan yang tidak menyampaikan LKPM

melalui Surat Teguran dan perlu adanya sanksi sesuai

ketentuan. Perlu dilakukan komunikasi dan koordinasi

dengan kantor pusat, dan setiap perusahaan yang

berinvestasi di Aceh agar membuka kantor di Aceh. Perlu

diberi pembinaan kepada perusahaan agar menyampaikan

kewajibannya untuk mengirimkan LKPM secara

berkesinambungan dan benar sesuai ketentuan.

Melakukan pemantauan 49 kali, pengawasan 4 kali,

selebihnya untuk menghadiri rapat-rapat.

Perlu dilakukan komunikasi dan koordinasi dengan kantor

pusat PMA/PMDN agar membuka kantornya di Aceh.

Penciptaan kawasan industri akan memudahkan komunikasi

dan koordinasi dengan PMA/PMDN. Perlu diberi pembinaan

kepada perusahaan agar menyampaikan kewajibannya untuk

mengirimkan LKPM secara berkesinambungan dan benar

sesuai ketentuan.

Melakukan pemantauan 134 kali, selebihnya untuk mengikuti

rapat-rapat dan konsolidasi data (dalam dan luar daerah)

Jumlah serapan tenaga kerja tahun 2014 sebanyak 13.811

orang dengan penggunaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

13.689 orang dan Tenaga Kerja Asing (TKA) 122 orang.

Perlu digalakkan investasi yang padat karya (lebih banyak

menggunakan tenaga kerja), sehingga lebih banyak lapangan

kerja baru yang tersedia untuk menurunkan tingkat

pengangguran.

Kegiatan ini (APBA) meliputi pemantauan kepada perusahaan

baik PMDN maupun PMA di 8 Kabupaten/Kota (Aceh Barat,

Aceh Jaya, Pidie Jaya, Bener Meriah, Lhokseumawe, Aceh

Singkil, Aceh Tamiang, Aceh Pidie)

Kapasitas tim pemantauan masih

belum memadai.

Kualitas pemantauan perlu ditingkatkan dengan pembinaan

kepada aparatur tenaga pemantauan realisasi penanaman

modal provinsi dan kab/kota.

Kegiatan ini (APBN) meliputi pemantauan kepada perusahaan

baik PMDN maupun PMA di 20 Kabupaten/Kota (Kecuali Kab.

Aceh Tenggara, Gayo Lues, dan Simelue)

5

Page 62: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Pelaksanaan Permasalahan Substansi KegiatanPermasalahan Kecukupan

SDM/Anggaran/SaranaSolusi

1 2 3 4 5 6 7

Sasaran 1:

Terlayaninya

Kebutuhan

Administrasi

Perkantoran.

Kondisi Awal

RPJMA Tahun 2012Sasaran Program /Kegiatan

Evaluasi

Kegiatan ini meliputi pengawasan kepada perusahaan yang

memiliki permasalahan dalam realisasi pelaksanaan

penanaman modal

Diharapkan perusahaan dapat melaporkan permasalahan

yang dihadapi dan realisasi importasi mesin, sehingga

menjadi bahan dasar dalam melakukan pengawasan.

Kegiatan ini meliputi Bimbingan Teknis SPIPISE LKPM bagi

perusahaan yang diikuti oleh Perusahaan.

Perusahaan masih sedikit yang menyampaikan LKPM

melalui SPIPISE, padahal sebagian sudah

mendapatkan kode akses.

Pembinaan kepada perusahaan harus terus dilakukan, dan

diharapkan perusahaan dapat mengisi sendiri LKPM melalui

SPIPISE.

Kegiatan ini meliputi Rapat Koordinasi Pengendalian

Pelaksanaan Penanaman Modal, Rapat Koordinasi dengan

Instansi Teknis dan Kabupaten/ Kota di Provinsi Aceh yang

diikuti oleh Instansi Teknis dan Penanaman Modal se-Aceh.

Instansi penanaman modal belum melakukan

koordinasi optimal dengan perusahan yang berda di

lokasi masing-masing. Masih sedikit dari Instansi

penanaman modal kab/ kota yang melaksanakan

kegiatan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan

penanaman modal.

Rapat koordinasi harus dihadiri oleh pengambil kebijakan,

baik dari instansi terkait maupun dari perusahaan agar

pengambilan kebijakan dapat segera diambil untuk menjadi

solusi bagi masalah yang sedang dihadapi. Perlu peningkatan

kerjasama, konsolidasi dengan pemerintah pusat dan daerah

mengenai data dan informasi realisasi investasi yang

disampaikan perusahaan. Perlu meningkatkan sosialisasi

Kebijakan dan Strategi Pengendalian Pelaksanaan Realisasi

Penanaman Modal bagi PDKPM dan instansi teknis

Kabupaten/Kota.

Pembentukan satuan tugas (Tim Taskforce) . Kegiatan rapat

taskforce pertama telah memfasilitasi permasalahan

perusahaan PT. Kamadhenu Ventures Indonesia dan PT.

Mandum Payah Tamita. Kegiatan taskforce kedua, yaitu

memfasilitasi permasalahan PT. Velcan Ilthabi Hydropower,

PT. Ingako Energy, PT. Agrabudi Jasa Bersama, PT. Senagan

Coco Lestari, PLTU Nagan Raya, PLTA Peusangan.

Instansi teknis provinsi dan kab/ kota belum

sepenuhnya menindaklanjuti hasil rapat taskforce .

Tim Taskforce belum melakukan kunjungan lapangan.

Diharapkan instansi teknis provinsi dan kab/kota dapat

menindaklanjuti secara optimal permasalahan perusahaan

seperti masalah lahan, regulasi teknis, dll. Tim Taskforce

perlu turun ke lapangan untuk mengetahui persis

permasalahan yang dihadapi perusahaan dan masyarakat

setempat.

Kegiatan ini meliputi iklan pengumuman di media cetak

tentang kewajiban perusahaan untuk menyampaikan LKPM

sebagaimana amanah dari Perka BKPM No. 3 Tahun 2012

tentang Pedoman dan Tatacara Pengendalian Pelaksanaan

Penanaman Modal.

Sarana web

investasi.acehprov.go.id dan media

publikasi LED telah digunakan untuk

mempublikasikan hal-hal terkait

LKPM. Media elektronik ini tidak

saja mudah diakses publik tapi juga

lebih efisien.

Publikasi tentang LKPM dapat dilakukan setiap triwulan

dengan dengan memasukkan jumlah perusahaan yang belum

menyampaikan LKPM dan yang tidak aktif.

Kegiatan ini meliputi pemantauan dan pengawasan kepada

perusahaan baik PMDN maupun PMA di 9 Kabupaten/Kota

(Aceh Barat, Aceh Tengah, Aceh Selatan, Aceh Besar, Pidie,

Sabang, Bener Meriah, Lhokseumawe, dan Aceh Tamiang).

6

Page 63: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Pelaksanaan Permasalahan Substansi KegiatanPermasalahan Kecukupan

SDM/Anggaran/SaranaSolusi

1 2 3 4 5 6 7

Sasaran 1:

Terlayaninya

Kebutuhan

Administrasi

Perkantoran.

Kondisi Awal

RPJMA Tahun 2012Sasaran Program /Kegiatan

Evaluasi

Kegiatan ini meliputi pengawasan kepada perusahaan

terhadap fasilitas (keringanan bea importasi mesin) yang

pernah diterima dari pemerintah yaitu PT Beurata Subur

Persada dan PT Potensi Bumi Sakti.

Kegiatan ini meliputi Bimbingan Teknis Pengendalian

Pelaksanaan Penanaman Modal yang diikuti oleh Instansi

Teknis dan Perusahaan.

Kegiatan ini meliputi Rapat Koordinasi Pengendalian

Pelaksanaan Penanaman Modal di Wilayah Timur dan di

Wilayah Barat yang diikuti oleh Instansi Teknis dan

Perusahaan di wilayah timur dan wilayah barat provinsi Aceh.

Rapat koordinasi harus dihadiri oleh pengambil kebijakan,

baik dari instansi terkait maupun dari perusahaan agar

pengambilan kebijakan dapat segera diambil untuk menjadi

solusi bagi masalah yang sedang dihadapi. Perlu peningkatan

kerjasama, konsolidasi dengan pemerintah pusat dan daerah,

mengenai data dan informasi realisasi investasi yang

disampaikan perusahaan. Perlu meningkatkan sosialisasi

Kebijakan dan Strategi Pengendalian Pelaksanaan Realisasi

Penanaman Modal bagi PDKPM dan instansi teknis

Kabupaten/Kota.

Pembentukan satuan tugas (Taskforce) untuk menyelesaikan

persoalan-persoalan yang dihadapi perusahaan penanaman

modal di Aceh. Taskforce terdiri dari unsur Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM), Badan Investasi dan Promosi

Aceh, serta instansi Pemerintah terkait lainnya, baik dari

pusat maupun daerah. Tahun 2013 memfasilitasi

permasalahan perusahan PT Sabang Mirae Energy, dan

Perusahaan group Vogo (PT. Vogo Kora, PT. Vogo Blessing

Aha, PT. Vogo Kora Utama, PT. Vogo Kora Indonesia, PT. Vogo

PDPA Permina, dan PT. Vogo PDPA Permata). Perusahaan

diberi tenggang waktu selama 1 bulan untuk menindaklanjuti

hasil permasalahan yang dibahas bersama.

7

Page 64: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Pelaksanaan Permasalahan Substansi KegiatanPermasalahan Kecukupan

SDM/Anggaran/SaranaSolusi

1 2 3 4 5 6 7

Sasaran 1:

Terlayaninya

Kebutuhan

Administrasi

Perkantoran.

Kondisi Awal

RPJMA Tahun 2012Sasaran Program /Kegiatan

Evaluasi

Kegiatan ini meliputi iklan pengumuman di media cetak

tentang kewajiban perusahaan untuk menyampaikan LKPM

sebagaimana amanah dari Perka BKPM No. 3 Tahun 2012

tentang Pedoman dan Tatacara Pengendalian Pelaksanaan

Penanaman Modal.

Sarana web

investasi.acehprov.go.id dan media

publikasi LED telah digunakan untuk

mempublikasikan hal-hal terkait

LKPM. Media elektronik ini tidak

saja mudah diakses publik tapi juga

lebih efisien.

Publikasi tentang LKPM dapat dilakukan satu kali dengan

dengan memasukkan jumlah perusahaan yang belum

menyampaikan LKPM dan yang tidak aktif.

Kegiatan Kajian

Potensi Sumber

Daya yang terkait

dengan Investasi.

Kajian dilakukan bersama dengan pihak ketiga, jasa

konsultansi, yaitu CV. Jasa Lingkungan Aceh, Judulnya adalah

“Master Plan Pengembangan Kawasan Industri

Lhokseumawe.” Hasil kajian ini menjadi bahan bagi

pengembangan kawasan industri di Aceh

Hasil kajian belum disosialisasikan. Hasil kajian

menyebutkan bahwa masih ada kendala status tanah

dalam dari sebagian dalam kawasan industri

Lhokseumawe

Diharapkan hasil kajian dapat disosialisasikan kepada pihak-

pihak terkait. Pemerintah Kota Lhokseumawe dan Aceh

Utara dapat menyelesaikan status lahan yang belum siap

pakai.

Kegiatan

Peningkatan

Kualitas

Sumberdaya

Manusia guna

Peningkatan

Pelayanan Investasi.

Kegiatan ini meliputi honorarium non PNS, belanja barang

dan jasa, makan minum dan perjalanan dinas dalam/luar

daerah dalam rangka bimbingan ketentuan/kebijakan

penanaman modal.

Kegiatan ini meliputi keikutsertaan aparatur dalam

training/seminar di luar negeri.

Kegiatan: Kerjasama dengan Pemerintah China dalam

"Human Resource development Cooperation Program"

dengan mengirimkan staf senior BIP ke China untuk

mengikuti beberapa seminar:

- Seminar Course on Tourism Industry Cooperation for China

and BIMP-EAGA in 2014 - The 2014 Seminar on Agricultural

Management for Officials of ASEAN Countries - 2014

- Seminar on Human Resource Development

8

Page 65: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Pelaksanaan Permasalahan Substansi KegiatanPermasalahan Kecukupan

SDM/Anggaran/SaranaSolusi

1 2 3 4 5 6 7

Sasaran 1:

Terlayaninya

Kebutuhan

Administrasi

Perkantoran.

Kondisi Awal

RPJMA Tahun 2012Sasaran Program /Kegiatan

Evaluasi

Kegiatan

Peningkatan

Promosi, Kerjasama

Investasi dan

Pengembangan

Potensi Unggulan

Daerah.

Proyek-proyek investasi yang ditawarkan adalah sebagai

berikut:

1). AGRO INDUSTRI:

1.1. Food Crops & Horticultura a. Pabrik Pengolahan Padi

(daerah potensial: Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar, Bireuen,

Aceh Timur). b. Industri Pengolahan Pakan Ternak dari Jagung

dan kedelai (daerah potensial: Aceh Selatan & Aceh

Tenggara, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh

Barat dan Aceh Tenggara).

1.2 Fruits & Vegetable a. Pengembangan

pertanianhortikultura organik (daerah potensial: Bener

Meriah).

1.3 Perkebunan

a. Industri pengolahan sawit dan berbagai turunan hasil sawit

(daerah potensial: Aceh Tamiang, Aceh Singkil dan Nagan

Raya). b. Industri

Pengolahan Karet (daerah potensial: Aceh Timur, Aceh

Tamiang & Aceh Barat).

c. Industri Pengolahan dan Pengemasan Kakao (daerah

potensial: Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara,

dan Aceh Barat Daya.

d. Industri Pengolahan Kopi (daerah potensial: Bener Meriah,

Aceh Tengah, dan Gayo Lues).

e. Industri Pengolahan Kelapa (daerah potensial: Aceh Besar,

Bireuen & Aceh Utara)

f. Industri Pengolahani Nilam (daerah potensial: Aceh Jaya,

Kabupaten/Kota belum fokus menyediakan lahan

untuk kegiatan investasi. Perencanaan kegiatan

promosi investasi perlu diperbaiki, tidak saja untuk

kebutuhan operasional dan barang/jasa tapi untuk

memenuhi outcome program ini.

Untuk proyek hydropower, perlu koordinasi intensif dengan

instansi terkait, seperti Badan Pertanahan

Nasional (BPN), Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan

berbagai SKPA sektoral, untuk mendapatkan informasi lahan

dan kecukupan energi listrik untuk industri.

Pemerintah Aceh perlu belajar dan meniru kebijakan positif

yang telah dipraktikkan oleh negara/daerah lain. Dalam hal

pemberian insentif nonfiskal, banyak tanah yang berstatus

milik pemerintah daerah yang dapat dimanfaatkan oleh para

investor. Namun, saat ini, peraturan kerja sama lahan, yaitu

Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan

Barang Milik Negara/Daerah dan Permendagri No.22 Tahun

2009 tentang Petunjuk Teknis Tatacara Kerjasama Daerah,

dipandang belum proinvestasi.

1.4 Peternakan a. Aceh Beef Industri (daerah potensial: Aceh

Besar, Pidie, Bener Meriah, Nagan Raya dan Aceh Tengah).

1.5. Perikanan

a.International Fishing Port Lampulo, Banda Aceh.

b. Pelabuhan Ikan Idi, Aceh Timur

9

Page 66: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Pelaksanaan Permasalahan Substansi KegiatanPermasalahan Kecukupan

SDM/Anggaran/SaranaSolusi

1 2 3 4 5 6 7

Sasaran 1:

Terlayaninya

Kebutuhan

Administrasi

Perkantoran.

Kondisi Awal

RPJMA Tahun 2012Sasaran Program /Kegiatan

Evaluasi

2). INFRASTRUCTURE & ENERGI

a.Layanan Roll-on/Roll-off Cargo Ferry Service, Langsa dan

Krueng Geukeh

b.Geothermal Power Plant (Pembangunan Pembangkit Listrik

Tenaga Panas Bumi), Bener Meriah

c. Hydro Power Plant (Pembangkit Listrik Tenaga Air) -

Pembangunan infrastruktur 'Jambo Aye Multipurpose

Reservoir,' Aceh Utara.

3). PARIWISATA

a. Kawasan pariwisata "Krueng Aceh River Walk," Banda

Aceh. b. Kawasan pariwisata "Ulee Lheu

Beach and Recreation," Banda Aceh.

4) Sabang Free Port & Free Trade Zone Project (Layanan

Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Sabang)

5) Aceh Industrial & Trading Estate (Ladong, Aceh Besar)

Kegiatan-Kegiatan Promosi Investasi:

1. Aceh Investment Promotion (AIP) dilaksanakan di Hermes

Palace Hotel, Banda Aceh pada 20 Mei 2014 yang dihadiri

oleh 330 orang dari SKPA, DPRA, sektor swasta, Kadin,

asosiasi, duta besar, konsulat dan chamber of comerse

negara sahabat.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan profil investasi

Aceh kepada calon investor, membangun komitmen bersama

guna meningkatkan image positif tentang kondisi dan situasi

terkini Aceh dan menginput hambatan dan permasalahan

yang dihadapi dunia usaha untuk segera dicarikan solusinya.2. Indonesia-Malaysia-Thailand -Growth Triangle (IMT-GT)

merupakan kerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan

dan pertumbuhan ekonomi terutama di daerah perbatasan

di kawasan anggota IMT-GT. Diselenggarakan di Hermes

Palace Hotel, Banda Aceh pada 11-14 September 2014.

Kegiatan ini dIhadiri oleh 300 orang, mulai dari menteri dan

gubernur/wakil gubernur dari 3 negara, konjen negara

sahabat, SKPA, perbankan, dan pengusaha dari tiga negara

tersebut. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu: Joint Buisness

Council (JBC), Senior Official Meeting (SOM), 11th Chief

Minister and Governors' Forum (CMGF) dan 20th Ministerial

Meeting (MM).

Inisiasi baru masih dalam tahap perencanaan. Perlu diperkuat koordinasi dan kerjasama promosi investasi

antara pemerintah dengan pelaku usaha dengan

mengedepankan kemitraan dengan masyarakat

Mempercepat realisasi inisiasi baru IMT-GT, konektivitas

Andaman (Phuket-Sabang) dengan koordinasi dan

komunikasi yang intensif antar Phuket-Aceh.

10

Page 67: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Pelaksanaan Permasalahan Substansi KegiatanPermasalahan Kecukupan

SDM/Anggaran/SaranaSolusi

1 2 3 4 5 6 7

Sasaran 1:

Terlayaninya

Kebutuhan

Administrasi

Perkantoran.

Kondisi Awal

RPJMA Tahun 2012Sasaran Program /Kegiatan

Evaluasi

3. Aceh Expo dilaksanakan pada 21-25 Juni 2014. Kegiatan ini

bertujuan untuk memberikan informasi potensi investasi

Aceh dan masyarakat dapat berdialog dan bertukar pikiran

mengenai iklim investasi terkini dan tantangan yang dihadapi.

4. Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) di Makasar pada 10-

15 Juni 2014. Kegiatan ini meliputi seminar dan forum

bekerjasama dengan BKPM. Pertemuan: Seminar Nasional

Investasi. Pameran Investasi daerah dan One on One

Meeting: 1) Uni European - Trade and Cooperation,

membahas potensi terkait sektor infrastruktur, energi

terbaharukan, pengembangan agro industri untuk

memperkuat ketahanan pangan 2) PT. Pacific Energy Co. Ltd

(Korea), Investasi Agroindustri, pengolahan kopi dan beras di

Kab Aceh tengah, dll 3) Jeil Teknos Co. Ltd (Korea),

Pembangunan industri kapal/spare part (mencari lahan

seluas150.000 m2)5. Trade Expo yang dilaksanakan oleh BKPM dan beberapa

Kementrian lainnya mulai tanggal 8 s/d 12 Oktober 2014 di

Jakarta merupakan pameran dagang internasional terbesar di

Indonesia yang bertujuan mempromosikan potensi maupun

berbagai produk dan jasa buatan dalam negeri yang

berkualitas internasional dan telah diakui di mancanegara.

Kegiatan ini meliputi Gelar Potensi Investasi Daerah, Seminar

pertemuan konsultasi, field visit ke Jababeka Industrial Estate

di Cikarang, dan one on one meeting dengan Solartech Co.

Ltd dari Korea Selatan untuk membahas potensial solar

power.

Waktu yang terbatas untuk membahas rencana

peluang investasi dengan calon investor di one on one

meeting

Pekan Raya Jakarta (6 Juni s.d 6 Juli 2014) Kegiatan ini

bertujuan memberikan informasi potensi budaya Aceh

melalui UKM dari Kabupaten/Kota.

Belum semua pengrajin dari 23 kab/kota yang

potensial dapat berpartisipasi dalam PRJ untuk

mempromosikan produk unggulan.

Perlu ada slot booth untuk 23 kab/kota di PRJ

Pameran Penang Fair merupakan salah satu kegiatan

tahunan promosi luar negeri. Kegiatan ini bertujuan

memberikan informasi potensi budaya Aceh melalui UKM

dari Kabupaten/Kota dan diharapkan dapat membantu

meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah melalui hasil

pengrajin tradisional yang dipamerkan dalam kegiatan ini.

Selain itu, juga untuk mengetahui sejauh mana tingkat

informasi luar mengenai bagaimana ketertarikan masyarakat

mancanegara mengenai produk komoditi unggulan Aceh.

11

Page 68: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Pelaksanaan Permasalahan Substansi KegiatanPermasalahan Kecukupan

SDM/Anggaran/SaranaSolusi

1 2 3 4 5 6 7

Sasaran 1:

Terlayaninya

Kebutuhan

Administrasi

Perkantoran.

Kondisi Awal

RPJMA Tahun 2012Sasaran Program /Kegiatan

Evaluasi

KEGIATAN KERJASAMA G TO G

A. KERJASAMA DENGAN PEMERINTAH MALAYSIA

1. Kerjasama investasi di bidang Agro Industri antara

Pemerintah Aceh dan Kementrian Pertanian dan Industri Asas

Tani Malaysia. Ada 4 (empat) proyek

utama: Ekspor

hasil hortikultura & budidaya di Aceh Tengah dan Bener

Meriah ke Malaysia, pembangunan pabrik pakan ternak di

Aceh, ekspor hasil perikanan dari Aceh ke Malaysia dan Agro-

Bazar Produk Malaysia di Banda Aceh

2. Kerjasama Pemerintah Aceh dengan Pemerintah Penang

(Invest Penang) dengan fokus utama Pengembangan

konektivitas di Andaman cluster

Kegiatan: - Pembahasan Plan Aceh-Penang dalam pertemuan

Senior Official Aceh Cooperation 2014-2016 dan Match-

Making antara pengusaha Aceh dan Pengusaha Penang yang

berada di bawah Penang Development Cooperation (PDC).

Kendala: 1. Kerjasama dengan Pemerintah Malaysia

- Regulasi lokal tentang upah buruh dan lain-lainnya

terkait aktivitas di Pelabuhan Krueng Geukeh masih

belum ditetapkan sehingga membuat cost pengiriman

produk lebih mahal dibandingkan daerah di luar Aceh

seperti Pelabuhan Belawan.

- Kontinuitas hasil komoditas unggulan untuk diekspor

ke Port Klang masih belum maksimal.

- kesiapan yang belum matang dari sektor swasta di

Aceh terhadap bidang-bidang yang akan

dikerjasamakan serta belum adanya inisiatif baik

-Infrastruktur pendukung kegiatan ekspor-impor

masih belum memadai.

Diperlukan pembinaan dan pembudiyaan secara

berkelanjutan terhadap petani lokal

Perlu koordinasi yang berkesinambungan antar SKPA

mengenai kerjasama investasi yang telah berjalan dan yang

masih dalam perencanaan.

BIP perlu menjemput bola ke dinas-dinas terkait proyek

investasi sehingga tercipta kesamaan visi dan tujuan dalam

kegiatan promosi investasi dan implementasinya

B. KERJASAMA DENGAN PEMERINTAH THAILAND

Pembukaan jalur udara Phuket-Sabang untuk mempercepat

pertumbuhan industri pariwisata di Sabang dan Aceh secara

keseluruhan.

Kegiatan:

- Kunjungan kerja ke Thailand dan pertemuan dengan Deputy

Permanent Secretary of Ministry of Interior (27 Oktober

2014) dan Gubernur Phuket (28 Oktober 2014)

- Draft MoU terkait framework kerjasama antara Pemerintah

Aceh dan Gubernur Phuket serta usulan penandatanganan

MoU pada Maret 2015

- Pemerintah Aceh mengajak PT Garuda untuk

mempertimbangkan pembukaan rute penerbangan Aceh-

Phuket C.

KERJASAMA DENGAN PEMERINTAH ABU DHABI

Pertemuan dengan Manajemen Mubadala Development

(BUMN Abu Dhabi) pada Juni 2014 untuk membahas

pengelolaan minyak dan gas Blok Andaman dan kemungkinan

investasi di bidang agro industri.

D. KERJASAMA DENGAN PEMERINTAH TURKI

Rencana kerjasama dengan Turki difokuskan pada

pengembangan kota di kedua wilayah (Twin Sister Province).

Untuk Aceh Beef Project, perlu restrukturisasi BUMD

sebagai mitra lokal. Sabang masih belum siap untuk

dijadikan sebagai international hub port dan shipping

line. Beberapa faktor diantaranya adalah belum

adanya industri real yang beropearsi atau aktif dalam

skala besar terutama agro industri dan infrastruktur

pelabuhan yang masih belum lengkap.

12

Page 69: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Pelaksanaan Permasalahan Substansi KegiatanPermasalahan Kecukupan

SDM/Anggaran/SaranaSolusi

1 2 3 4 5 6 7

Sasaran 1:

Terlayaninya

Kebutuhan

Administrasi

Perkantoran.

Kondisi Awal

RPJMA Tahun 2012Sasaran Program /Kegiatan

Evaluasi

E. KERJASAMA DENGAN PEMERINTAH JERMAN Kerjasama

Pembangunan Rumah Sakit Nordwest-Krankeunhaus

Frankurt. Pertemuan pada Juni 2014 membahas tawaran

kerjasama telemedicine, semacam pelayanan 'second

opinion' dari para pakar di Rumah Sakit Nordwest

Krakenhaus.

KERJASAMA B TO B

1. ACEH Beef Project Tujuan: Membangun sistem supply

kebutuhan daging sapi yang efisien untuk masyarakat Aceh

dan menjadikan Aceh sebagai penghasil daging sapi halal

utama di Asia Tenggara Pembibitan dan penggemukan sapi

dan dagingnya diberi label halal untuk diekspor ke Asia

Tengara, merupakan kerjasama antara investor dari Australia,

Central Meat Export, Livestock Improvement Company

dengan perusahaan daerah. Pilot project di Aceh Besar

2. Kerjasama dengan Dubai Port World

Pemerintah Aceh melalui Badan Pegusahaan Kawasan Sabang

(BPKS) berencana melakukan kerjasama dengan Dubai Port

World (DPW) untuk mengelola pelabuhan Sabang.

Pada September 2014, tim Pemerintah Aceh termasuk BIP

melakukan lawatan kerja ke Terminal Peti Kemas, salah satu

pusat operasional DPW yang bermitra dengan PT Pelindo III

dan PT Peti Kemas Surabaya. Pertemuan antara DPW dengan

BPKS dan dinas terkait dilaksanakan di Banda Aceh pada 9

Desember 2014 dikoordinir oleh BIP guna membahas

pengembangan kawasan Sabang sebagai internasional

Hubport dan transhipment. Dubai Port mempelajari peluang

investasi di Sabang.

Sebagai hasil akhir: DPW telah mengkonfirmasi pada 15

Januari 2015 bahwa DPW memutuskan tidak akan menjadi

marine operator di Sabang dengan alasan proyek parameter

kawasan maritim Sabang masih belum layak dimasukkan ke

dalam business development strategy DPW.

Pengadaan Rangka Baliho 8 Kabupaten/Kota: Kabupaten

Nagan Raya, Kabupaten Aceh Jaya, Kota Sabang, Kota Langsa,

Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah,

Kabupaten Aceh Tamiang dan Kabupaten Aceh Tenggara.

Kegiatan ini meliputi pembuatan baliho untuk memberikan

informasi mengenai potensi Aceh.

Pembuatan Multimedia Display Elektronik Investasi

Sektor Sarana infrastruktur dan energi - Ketersediaan Sarana

Infrastruktur dan Energi di Aceh dan Sektor Pariwisata

dengan total 300 keping CD.

13

Page 70: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Pelaksanaan Permasalahan Substansi KegiatanPermasalahan Kecukupan

SDM/Anggaran/SaranaSolusi

1 2 3 4 5 6 7

Sasaran 1:

Terlayaninya

Kebutuhan

Administrasi

Perkantoran.

Kondisi Awal

RPJMA Tahun 2012Sasaran Program /Kegiatan

Evaluasi

Cetak buku profil Aceh (Aceh Investment Profile) dan

Penyusunan 3 buku Detail Plan Profil Investasi (Kelapa Sawit,

Kopi dan Peternakan).

Proses penetapan pihak ketiga dilakukan melalui

lelang sehingga kualifikasi kandidat tidak bisa dinilai

kelayakannya.

Perlu dikaji penggunaan pihak ketiga untuk membantu

kegiatan promosi terutama untuk memberi masukan

terhadap suatu potensi unggulan dan

mengkomunikasikannya kepada calon-calon investor

potensial.

Cetak Leaflet We Welcome You to Invest in Amazing Aceh

dalam bahasa Inggris

Cetak tabloid info investasi (2 edisi)

Pengadaan display elektronik investasi Aceh (LED TV 6 x 4 m)

di Banda Aceh.

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 3

Sasaran 4:

Meningkatnya

realisasi

investasi.

Program

Peningkatan Iklim

Investasi dan

Realisasi Investasi.

60% Rata-rata total capaian kegiatan tahun 2013 adalah 76,4%.

Sehingga untuk tahun pertama RPJMA 2012-2017 ini,

pencapaian outcome program adalah 50.43% dari target

66%.Kegiatan

Penyederhanaan

Prosedur Perizinan

dan Peningkatan

Pelayanan

Penanaman Modal.

Rp 1,269,203,702,854 Pemberian Izin Prinsip Penanaman Modal untuk Perusahaan

PMDN dikeluarkan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

(BP2T) Aceh dan PTSP Kab/Kota dan untuk perusahaan PMA

dikeluarkan oleh BKPM Pusat dan BPKS Sabang. Pada tahun

2014, izin yang telah diterbitkan adalah sebanyak 48 buah,

dengan rincian PMDN 29 buah, dan PMA 19 buah.

Perizinan PMDN yang dikeluarkan oleh BP2T dan PTSP

Kab/Kota tidak dilaporkan secara rutin. Yang

dilaporkan rekapitulasi saja tanpa disertai salinan

lengkap dokumen perizinan penanaman modal

SDM, anggaran dan sarana

transportasi masih kurang dari

cukup untuk melakukan tinjauan ke

Kabupaten/Kota.

Perlu penggabungan BIP dan BP2T sesuai kebijakan

Pemerintah untuk mempercepat dan mempermudah

pemberian izin dan pengendalian LKPM. Melakukan

koordinasi lebih baik lagi dengan BP2T dan PTSP kab/Kota.

Aplikasi SPIPISE agar dilakukan perbaikan dan update secara

berkala.

Total nilai rencana investasi tahun 2014 adalah sebesar Rp.

23,472,861,900,000 , dengan rincian PMDN sebanyak 39 buah

perusahaan dan nilai rencana sebesar Rp.1,421,179,800,000,-

. Jumlah TKI yang direncanakan adalah sebanyak 909 orang.

Sedangkan untuk perusahaan PMA, telah diterbitkan izin

sebanyak 19 buah perusahaan dengan nilai rencana investasi

sebesar Rp 22,051,682,100,000,- (US$ 2,100,160,200.00) dan

jumlah TKI 2509 orang dan TKA 1 orang.

Melakukan koordinasi yang lebih sering lagi kepada BP2T dan

BKPM agar semua izin dan dokumen yang diterbitkan dapat

dilaporkan kepada Badan Investasi dan Promosi Aceh sesuai

dengan amanat Perka BKPM No 5 Tahun 2013 tentang

Pedoman dan Tatacara Pelayanan Perizinan dan Non

Perizinan Penanaman Modal, dan direvisi dengan Peraturan

Kepala BKPM RI Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Perubahan

atas Peraturan Kepala BKPM RI Nomor 5 Tahun 2013.

Menghubungi semua perusahaan baru yang sudah mendapat

IP untuk dibantu dalam pengurusan perizinan lanjutan agar

secepat mungkin dapat realisasi di Aceh.

Nilai rencana investasi tahun 2014 adalah Rp

6.133.436.193.Sedangkan tahun 2014 adalah Rp

25.783.037.600.000. Jadi terjadi kenaikan nilai rencana

investasi sebesar 320.37 %.

14

Page 71: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Pelaksanaan Permasalahan Substansi KegiatanPermasalahan Kecukupan

SDM/Anggaran/SaranaSolusi

1 2 3 4 5 6 7

Sasaran 1:

Terlayaninya

Kebutuhan

Administrasi

Perkantoran.

Kondisi Awal

RPJMA Tahun 2012Sasaran Program /Kegiatan

Evaluasi

- Cetak Buku Peraturan Kepala BKPM Nomor 12 tahun 2013

tentang Tata Cara Perizinan dan Non Perizinan Penanaman

Modal sebanyak 200 buah dengan anggaran Rp. 15.000.000,-

- Cetak Buku Saku Perizinan Penanaman Modal sebanyak 250

buah dengan anggaran Rp. 8.750.000.

- Cetak Buku Perpres No. 39 Tahun 2014 Tentang Daftar

Bidang Usaha tang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka

dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal sebanyak

200 buah dengan anggaran Rp. 10.000.000.

- Cetak Buku Informasi Investasi Aceh sebanyak 300 buah

dengan anggaran Rp. 15.000.000.

- Cetak Leaflet Permit License Mechanism of Investment in

Aceh sebanyak 300 buah dengan anggaran Rp. 6.000.000.

- Seminar Penyederhaan Perizinan Penanaman Modal dengan

jumlah peserta sebanyak 55 orang.

Peserta Sosialisasi terdiri dari PDPPM, PDKPM

Kabupaten/Kota, BP2T, PTSP Kabupaten/Kota dan Instansi

terkait.

Program Penyiapan

Potensi

Sumberdaya,

Sarana dan

Prasarana Daerah.

40%

Kegiatan Kajian

Potensi Sumber

Daya yang terkait

Investasi.

Tidak dialokasikan pada Tahun Anggaran 2013.

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 4

15

Page 72: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Pelaksanaan Permasalahan Substansi KegiatanPermasalahan Kecukupan

SDM/Anggaran/SaranaSolusi

1 2 3 4 5 6 7

Sasaran 1:

Terlayaninya

Kebutuhan

Administrasi

Perkantoran.

Kondisi Awal

RPJMA Tahun 2012Sasaran Program /Kegiatan

Evaluasi

Sasaran 5:

Tercapainya

perencanaan

bidang

penanaman

modal yang

komprehensif.

Program

Perencanaan

Pembangunan

Ekonomi.

40% Perencanaan pembangunan ekonomi bidang penanaman

modal pada tahun pertama RPJMA 2012-2017 ini mencapai

target yang direncanakan. Ini ditunjukkan oleh keberhasilan

di setiap indikator kinerja yang hampir semuanya mencapai

100%. Hasil yang paling penting adalah keluarnya Peraturan

Gubernur Nomor 96 tentang Rencana Umum Penanaman

Modal Aceh (RUPMA) yang merupakan perbaikan terhadap

RUPMA sebelumnya. Selain itu, keluarnya Peraturan

Gubernur Nomor 97 tentang Kawasan Perhatian Investasi

(KPI) Aceh yang menjadi landasan awal koordinasi

perencanaan dan penyiapan kawasan investasi di Aceh.

Kegiatan

Perencanaan

Pengembangan

Penanaman Modal.

Penyusunan dan pencetakan dokumen perencanaan investasi

dan laporan, yaitu RENSTRA di awal RPJMA, RENJA, RKA, DPA,

LAKIP, LKPJ dan Laporan Monitoring dan Evaluasi Standar

Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Penanaman Modal se-Aceh

di beberapa Kabupaten/Kota.

Kegiatan ini meliputi Rapat Perencanaan Penanaman Modal

Se- Aceh, tim aplikasi SIPKD, dan Monitoring dan Evaluasi

Standar Pelayanan Minimal (SPM) se-Aceh di beberapa

Kabupaten/Kota.Kegiatan ini meliputi Sosialisasi Rencana Umum Penanaman

Modal (RUPM) Aceh, narasumber, pembaca doa, moderator,

notulensi, seminar kit, dekorasi dan dokumentasi, perjalanan

dinas luar daerah Dalam Rangka Rapat, Pertemuan, Seminar,

Singkronisasi Program/Kegiatan, Data, KP3MR, KP3MN,

MP3EI, Workshop GPID.

Operasionalisasi Pusat Data dan Informasi (Pusdatin)

Investasi Aceh menjadi salah-satu kegiatan utama tahun

mulai tahun 2013. Pusdatin dimaksudkan untuk memenuhi

kebutuhan calon investor sekaligus sebagai pelaksanaan

amanah UU Kebebasan Informasi Publik. Anggaran yang ada

digunakan untuk honorarium tim Pusdatin 6 bulan dan

tenaga kontrak Pusdatin 2 orang selama 12 bulan.

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 5

Rata-rata capaian kinerja keseluruhan

Banda Aceh, Januari 2015

Kepala Badan Investasi dan Promosi

Ir. Iskandar, M.Sc

Pembina Utama Madya

NIP. 19600229 198603 1 003

16

Page 73: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Target Realisasi % Target Realisasi % TargetRealisasi s.d

2014% % Target Realisasi % Target

Realisasi s.d.

2014%

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 16 17 18 19 20 21 22

Program Pelayanan

Admininstrasi

Perkantoran.

Meningkatnya

kinerja instansi

penanaman

modal.

1,270,656,360 1,182,535,688 93.06 2,961,661,750 2,820,588,167 95.24 8,827,800,000 4,003,123,855 45.35 100 % 100 % 100 100% 100% 100 13 kegiatan 13 kegiatan 100

Kegiatan

Penyediaan Jasa

Surat Menyurat.

Persentase

pemenuhan

kebutuhan

perangko, materai

dan pengiriman

barang cetakan

dalam dan luar

negeri.

16,600,000 9,033,914 54.42 51,800,000 48,278,070 93.20 100 % 100 % 100 100% 100% 100

Kegiatan

Penyediaan Jasa

Komunikasi Sumber

Daya Air dan Listrik.

Persentase

pelunasan

pembayaran listrik,

telepon, dan air.

292,620,960 246,551,274 84.26 401,800,000 312,192,797 77.70 100 % 100 % 100 100% 100% 100

Kegiatan

Penyediaan Jasa

Kebersihan Kantor.

Jumlah gedung

kantor yang masuk

pemeliharaan.

100,000,000 99,948,000 99.95 23,035,000 23,034,000 100.00 1 unit 1 unit 100 1 Unit 1 unit 100

Kegiatan

Penyediaan Alat

Tulis Kantor.

Persentase

ketersediaan

kebutuhan alat

tulis kantor.

80,850,000 80,847,000 99,55 72,420,750 72,418,000 100.00 100 % 100 % 100 100% 100% 100

Kegiatan

Penyediaan Barang

Cetakan &

Penggandaan.

Persentase

ketersediaan

barang cetakan

dan penggandaan.

100,117,400 100,111,000 99.99 102,400,000 100,867,000 98.50 100 % 100 % 100 100% 100% 100

Kegiatan

Penyediaan

Komponen Instalasi

Listrik/Penerangan

Bangunan Kantor.

Persentase

ketersediaan alat-

alat listrik dan

elektronik yang

dibutuhkan.

20,000,000 19,972,500 99.86 21,246,000 21,245,000 100.00 100 % 100 % 100 100% 100% 100

14 15

Sasaran 1:

Terlayaninya

Kebutuhan

Administrasi

Perkantoran.

Lampiran III - Matriks Pengukuran Kinerja 2014

MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2014

Sasaran Program /Kegiatan Indikator Kinerja

Keuangan Fisik

2013 2014 Renstra 2012-2017 2013 2014 Renstra 2012-2017

Target Realisasi

FORM 1

1

Page 74: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Target Realisasi % Target Realisasi % TargetRealisasi s.d

2014% % Target Realisasi % Target

Realisasi s.d.

2014%

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 16 17 18 19 20 21 2214 15

Sasaran Program /Kegiatan Indikator Kinerja

Keuangan Fisik

2013 2014 Renstra 2012-2017 2013 2014 Renstra 2012-2017

Target Realisasi

Kegiatan

Penyediaan

peralatan dan

perlengkapan

kantor.

Jumlah peralatan

dan perlengkapan

kantor yang masuk

pengadaan baru.

257,874,000 250,719,000 97.23 1,528,510,000 1,527,680,000 99.95 100 Mesin Hitung Uang

1 Unit;UPS 1

Unit;;Laptop 2

Unit;Komputer 1

Unit;Sofa 1

Unit;Kursi 13

Unit;AC 6 Unit;AC

Portable 3

Unit;Printer 8

Unit;Meja 15

Unit;Mesin Fax 1

Unit;LED TV 1 Unit;

Mesin Hitung Uang 1

Unit;UPS 1

Unit;Laptop 2

Unit;Komputer 1

Unit;Sofa 1 Unit;Kursi

13 Unit;AC 6 Unit;AC

Portable 3

Unit;Printer 8

Unit;Meja 15

Unit;Mesin Fax 1

Unit;LED TV 1 Unit;

100

Kegiatan

Penyediaan Bahan

Bacaan dan

Peraturan

Perundang-

Undangan.

Persentase

ketersediaan

koran, majalah,

buku perundang-

undangan.

23,500,000 23,080,000 98.21 25,000,000 24,510,000 98.04 100 % 100 % 100 100% 100% 100

Kegiatan

Penyediaan

Makanan dan

Minuman.

Persentase

pelayanan makan

minum rapat dan

tamu.

56,194,000 36,667,000 65.25 100,700,000 58,862,000 58.45 100 % 100 % 100 100% 100% 100

Kegiatan Rapat-

rapat Koordinasi &

Konsultasi ke Luar

Daerah.

Jumlah aparatur

dalam

keikutsertaan

koordinasi dan

konsultasi di luar

daerah yang

dihadiri.

236,000,000 235,306,000 99.71 204,450,000 202,801,300 99.19 26 orang 31 orang 119.23 24 24 100

Kegiatan

Penyediaan Jasa

Keamanan Kantor.

Persentase

ketersediaan

pegawai non PNS

dan tenaga

keamanan kantor.

86,900,000 80,300,000 92.41 100 % 100 % 100

Kegiatan

Peningkatan

Pelayanan

Administrasi

Perkantoran.

Persentase

ketersediaan

pegawai kontrak.

430,300,000 428,700,000 99.63 100 % 100 % 100 100% 100%

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 1 89.13 93.15 45.35 101.60 100 100

AC 5 unit;

Komputer/Laptop 5 unit;

Printer 4

unit; lemari 3 unit, TV 1

unit, proyektor 1 unit,

Kamera/tustel 2 unit;

AC 5 unit;

Komputer/Laptop

5 unit; Printer 4

unit; lemari 3 unit,

TV 1 unit,

proyektor 1 Unit,

Kamera/tustel 2

unit;

2

Page 75: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Target Realisasi % Target Realisasi % TargetRealisasi s.d

2014% % Target Realisasi % Target

Realisasi s.d.

2014%

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 16 17 18 19 20 21 2214 15

Sasaran Program /Kegiatan Indikator Kinerja

Keuangan Fisik

2013 2014 Renstra 2012-2017 2013 2014 Renstra 2012-2017

Target Realisasi

Program

Peningkatan Sarana

dan Prasarana

Aparatur.

Meningkatnya

ketersediaan sarana

dan prasarana

pendukung kinerja

aparatur penanaman

modal.

836,321,000 820,986,776 98.17 1,120,860,000 1,101,465,607 98.27 6,879,621,000 1,922,452,383 27.94 100 5 Kegiatan 8 Kegiatan 5 Kegiatan 8 Kegiatan 160

Kegiatan

Pengadaan

Peralatan Studio

dan Komunikasi.

Jumlah alat-alat

studio dan

komputer untuk

Pusdatin Badan

Investasi dan

Promosi Aceh

296,840,000 288,140,000 97.07 100 Kamera 1

Unit;Recorder 1

Unit;

Kamera 1

Unit;Recorder 1 Unit;

Kegiatan

Pemeliharaan

Rutin/Berkala

Kendaraan Dinas/

Operasional.

Jumlah kendaraan

dinas / operasional

dalam keadaan

baik.

105,000,000 100,519,776 95.73 187,660,000 179,365,607 95.58 100 6 unit roda empat,

4 unit roda dua;

6 unit roda empat, 4

unit roda dua;

100

Kegiatan

Pemeliharaan

Rutin/Berkala

Perlengkapan

Gedung Kantor.

Jumlah

perlengkapan

kantor yang masuk

pemeliharaan.

80,000,000 79,809,000 99.76 193,000,000 192,854,000 99.92 100 25 Unit AC, 20 Unit

Komputer, 1 Unit

mesin Genset, 2

Unit Mesin

Fotocopy

25 Unit AC, 20 Unit

Komputer, 1 Unit

mesin Genset, 2 Unit

Mesin Fotocopy

100

Kegiatan

Pemeliharaan

Rutin/Berkala

Taman, Tempat

Parkir dan Halaman

Kantor.

Presentase

pemeliharaan

taman, tempat

parkir dan

halaman.

50,000,000 50,000,000 100.00 1 Paket 1 Paket 100

Kegiatan

Rehabilitasi

sedang/berat

rumah gedung

Kantor.

Jumlah gedung

kantor yang

direhab.

354,481,000 352,518,000 99.45 690,200,000 679,246,000 98.41 100 Ruang Sekretaris;

Ruang Perizinan;

Ruang Promosi;

Mushalla;

Ruang Sekretaris;

Ruang Perizinan;

Ruang Promosi;

Mushalla;

100

Program

Peningkatan

Disiplin Aparatur

Meningkatnya

tertib dan disiplin

pakaian aparatur.

143,000,000 143,000,000 100.00 100% 100% 100

6 unit roda empat, 4 unit

roda dua;

6 unit roda empat,

4 unit roda dua;

AC 25 unit; komputer 15

unit; mesin generator 1

unit;

AC 25 unit;

komputer 15 unit;

mesin generator 1

unit;

Ruang pimpinan/ruang

tamu lantai I dan II, Ruang

bidang, Ruang Pusdatin

Ruang

pimpinan/ruang

tamu lantai I dan

II, Ruang bidang,

Ruang Pusdatin

Sasaran 2:

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Aparatur.

4 Kegiatan 4 Kegiatan

2 led tv 60 inci; 2 led tv 40

inci; 2 pc desktop; 1

laptop; 1 printer; 2 tablet;

2 UPS; 1 paket peralatan

jaringan; 1 paket

software/program; 3 meja

1 kursi kerja;

2 led tv 60 inci; 2

led tv 40 inci; 2 pc

desktop; 1 laptop;

1 printer; 2 tablet;

2 UPS; 1 paket

peralatan jaringan;

1 paket

software/program;

3 meja 1 kursi

kerja;

3

Page 76: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Target Realisasi % Target Realisasi % TargetRealisasi s.d

2014% % Target Realisasi % Target

Realisasi s.d.

2014%

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 16 17 18 19 20 21 2214 15

Sasaran Program /Kegiatan Indikator Kinerja

Keuangan Fisik

2013 2014 Renstra 2012-2017 2013 2014 Renstra 2012-2017

Target Realisasi

Kegiatan

Pengadaan Pakaian

Dinas Beserta

Perlengkapannya.

Jumlah pakaian

dinas harian,

Linmas, pakaian

satpam, dan

pakaian tenaga

kontrak.

85,000,000 85,000,000 100.00 162 Stel 162 Stel 100

Kegiatan

Pengadaan Pakaian

KORPRI.

Jumlah pakaian

dinas KORPRI.

29,000,000 29,000,000 100.00 58 Stel 58 Stel 100

Kegiatan

Pengadaan Pakaian

Khusus Hari-Hari

Tertentu.

Jumlah pakaian

batik motif Aceh.

29,000,000 29,000,000 100.00 58 Stel 58 Stel 100

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 2 98.00 99.24 27.94 100 100 160

Sasaran 3:

Meningkatnya

jumlah

penanam

modal.

Program

Peningkatan

Promosi dan

Kerjasama

Investasi.

Meningkatnya

minat investasi

yang tercermin

pada jumlah

permohonan izin

investasi.

6,402,183,100 6,286,014,166 98.19 9,979,329,058 9,259,191,770 93 50,839,064,833 15,545,205,936 30.58 60.87 80 Perusahaan 84 Perusahaan 62.50 466 Perusahaan 126 Perusahaan 27.04

Kegiatan

Pengawasan dan

Evaluasi Kinerja dan

Aparatur Badan

Penanaman Modal

Daerah.

Jumlah frekuensi

pengawasan ke

kabupaten/kota.

112,700,000 112,208,733 99.56 456,958,600 441,356,977 96.59 1 kali 5 kali 500 1 kali 6 kali 600

Jumlah Buku

Analisis Jabatan &

Angka Beban Kerja.

70 buku 70 buku 100 70 buku 35 buku 50

Jumlah Buku

Agenda Kerja

Badan Investasi

dan Promosi Aceh

Tahun 2014.

200 buku 295 buku 147.5 200 buku 35 buku 17.5

Kegiatan

Peningkatan

Kegiatan

Pemantauan,

Pembinaan, dan

Pengawasan

Pelaksanaan

Penanaman Modal.

Jumlah penanam

modal asing/dalam

negeri yang

melaporkan LKPM.

460,400,000 431,550,833 93.73 511,240,000 478,789,123 93.65 69 perusa

haan

139 perusah

aan

201.45 80 200 250 466 339 72.75

500,000,000 463,972,300 92.79

APBN APBN

69 Perusahaan 42 Perusahaan

4

Page 77: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Target Realisasi % Target Realisasi % TargetRealisasi s.d

2014% % Target Realisasi % Target

Realisasi s.d.

2014%

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 16 17 18 19 20 21 2214 15

Sasaran Program /Kegiatan Indikator Kinerja

Keuangan Fisik

2013 2014 Renstra 2012-2017 2013 2014 Renstra 2012-2017

Target Realisasi

Jumlah nilai

realisasi investasi.

2,000,000,000,000 rupiah 254.56 2,300,000,000,000 6,226,851,054,556 270.73 4,022,714,000,000 11,317,971,886,439 281.35

Persentase

kenaikan nilai

realisasi investasi.

15 % 155 % 1,030 15 % 170.73 % 1,953 15 181 1209

Rasio daya serap

tenaga kerja.

1:130 1:157 121 1:140 1:101 73 1:140 1:102 73

Frekuensi

pemantauan

perusahaan

penanaman modal.

263,006,000 127,384,333 48 248,490,000 233,870,500 94 7 kali 9 kali 129 31 49 158

393,162,000 372,868,800 95 29 134 462

APBN APBN

Frekuensi

pengawasan

perusahaan

penanaman modal.

14,619,500 14,619,500 100 1 kali 1 kali 100 1 2 200

Jumlah peserta

bimbingan teknis

Pengendalian

Pelaksanaan

Penanaman

Modal.

47,239,000 42,470,400 89.91 64,500,000 50,750,600 79 35 orang 32 orang 91.43 40 40 100

Frekuensi

koordinasi

pengendalian

pelaksanaan

penanaman modal.

80,255,000 77,898,300 97.06 81,150,000 73,780,600 90.92 2 kali 2 kali 100 6 6 100

Frekuensi fasilitasi

penyelesaian

permasalahan

perusahaan

penanaman modal.

25,200,000 21,450,000 85 61,450,000 41,675,000 68 1 kali 1 kali 100 1 2 200

Frekuensi publikasi

informasi terkait

LKPM.

30,000,000 29,937,600 99.79 44,810,400 30,069,600 67.10 2 kali 1 kali 50 2 3 150

Jumlah talkshow

investasi.

5,091,120,831,883

5

Page 78: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Target Realisasi % Target Realisasi % TargetRealisasi s.d

2014% % Target Realisasi % Target

Realisasi s.d.

2014%

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 16 17 18 19 20 21 2214 15

Sasaran Program /Kegiatan Indikator Kinerja

Keuangan Fisik

2013 2014 Renstra 2012-2017 2013 2014 Renstra 2012-2017

Target Realisasi

Jumlah penerima

penghargaan

investasi.

Kegiatan

Peningkatan

Kualitas

Sumberdaya

Manusia guna

Peningkatan

Pelayanan Investasi.

Jumlah peserta

Bimbingan

Ketentuan/

Kebijakan

Pelaksanaan

Penanaman

Modal.

519,000,000 515,207,301 99.27 270,610,000 266,678,400 98.55 40 orang 40 orang 100 50 58 116

Jumlah peserta

kursus-kursus

singkat.

20 orang 31 orang 155 30 38 126.67

Kegiatan

Peningkatan

Promosi, Kerjasama

Investasi dan

Pengembangan

Potensi Unggulan

Daerah.

Jumlah proyek

investasi yang

ditawarkan

5,310,083,100 5,227,047,299 98 8,740,520,458 8,072,367,270 92 15 proyek 18 proyek 120 15 15 100

Jumlah kegiatan

promosi investasi.

3,431,945,555 3,376,580,674 98 6,381,667,458 5,762,495,260 90 14 kali 16 kali 114 20 20 100

Jumlah judul buku

profil proyek

investasi.

656,637,545 631,248,000 96 926,353,000 926,353,000 100 1 judul 4 judul 400 5 judul 5 judul 100

Jumlah leaflet

promosi.

30,000,000 30,000,000 100 7,500,000 7,500,000 100 2000 lembar 2000 lembar 100 500 500 100

Jumlah tabloid. 24,000,000 24,000,000 100 150,000,000 150,000,000 100 24000 eksem

plar

24000 eksempl

ar

100 37,500 37,500 100

Jumlah buku

peluang investasi.

37,500,000 37,500,000 100 500 buah 500 buah 100

Jumlah display

elektronik investasi

dan promosi.

900,000,000 898,178,000 99.80 1,200,000,000 1,151,019,010 96 1 buah 1 buah 100 1 1 100

Jumlah lokasi rak

display investasi

dan promosi.

30,000,000 29,600,000 98.67 2 lokasi 2 lokasi 100

Jumlah media

penyimpan digital

bahan promosi.

200,000,000 199,940,625 99.97 75,000,000 75,000,000 100 110 keping 110 keping 100 750 750 100

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 3 94.37 91.87 30.58 183.91 240.31 408.99

6

Page 79: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Target Realisasi % Target Realisasi % TargetRealisasi s.d

2014% % Target Realisasi % Target

Realisasi s.d.

2014%

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 16 17 18 19 20 21 2214 15

Sasaran Program /Kegiatan Indikator Kinerja

Keuangan Fisik

2013 2014 Renstra 2012-2017 2013 2014 Renstra 2012-2017

Target Realisasi

Sasaran 4:

Meningkatnya

realisasi

investasi.

Program

Peningkatan Iklim

Investasi dan

Realisasi Investasi.

Meningkatnya

informasi

prosedur. regulasi

dan perizinan

investasi kepada

masyarakat, serta

meningkatnya

realisasi investasi.

313,420,000 302,126,550 96.39 517,650,000 511,259,750 98.77 7,450,708,733 813,386,300 10.92 66 % 50.43 % 76.41 72 72 100.00

Kegiatan

Penyederhanaan

Prosedur Perizinan

dan Peningkatan

Pelayanan

Penanaman Modal.

Jumlah

perusahaan yang

mendapat

persetujuan (izin)

penanaman

modal.

313,420,000 302,126,550 96.39 517,650,000 511,259,750 98.77 72 perusa

haan

42 perusah

aan

58.33 72 58 80.56

Jumlah nilai

rencana investasi.

6,350,000,000,000 rupiah 96.59 7,302,500,000,000 23,472,861,900,000 321.44 42,814,720,937,500 29,606,298,093,666 69.15

Persentase

kenaikan nilai

rencana investasi.

15 % 53.79 % 358.60 15 % 382.70 % 2546.7 1255 -31 -2.46

Jumlah judul buku

regulasi bidang

penanaman modal.

3 judul 2 judul 66.67 4 4 100

Jumlah buku

regulasi bidang

penanaman modal.

900 buku 600 buku 66.67 1,250 1,250 100

Frekuensi

sosialisasi regulasi

penanaman modal.

4 kali 1 kali 25 4 1 25

Jumlah peserta

sosialisasi regulasi

penanaman modal.

200 orang 50 orang 25 60 55 91.667

Program Penyiapan

Potensi

Sumberdaya,

Sarana dan

Prasarana Daerah.

Meningkatnya

ketersediaan data

potensi

sumberdaya,

sarana dan

prasarana daerah.

273,450,000 263,413,200 96.33 283,904,000 283,904,000 100 7,782,899,866 547,317,200 7.03 56 % 62 % 110.71 62 62 100 80 62 77.5

Kegiatan Kajian

Potensi Sumber

Daya yang terkait

Investasi.

Jumlah kajian

perencanaan

kawasan investasi.

273,450,000 263,413,200 96.33 1 kajian 1 kajian 100

6,133,436,193,666

7

Page 80: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Target Realisasi % Target Realisasi % TargetRealisasi s.d

2014% % Target Realisasi % Target

Realisasi s.d.

2014%

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 16 17 18 19 20 21 2214 15

Sasaran Program /Kegiatan Indikator Kinerja

Keuangan Fisik

2013 2014 Renstra 2012-2017 2013 2014 Renstra 2012-2017

Target Realisasi

Jumlah kajian

pengembangan

investasi.

283,904,000 283,904,000 100 kajian kajian 1 1 100

Jumlah buku hasil

kajian kawasan

investasi.

200 buku 200 buku 100 200 30 15

Jumlah media

penyimpan data

elektronik hasil

kajian.

200 keping

/ buah

200 keping/

buah

100 200 50 25

Frekuensi

sosialisasi hasil

kajian investasi.

kali kali

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 4 96.35 99.59 7.03 100.69 318.67 48.06

Sasaran 5:

Tercapainya

perencanaan

bidang

penanaman

modal yang

komprehensif

.

Program

Perencanaan

Pembangunan

Ekonomi.

Meningkatnya

perencanaan

pembangunan

ekonomi bidang

penanaman

modal.

774,787,000 755,485,767 97.51 1,177,460,000 1,086,264,417 92.25 11,756,325,230 1,841,750,184 15.67 48 % 56 % 116.67 56 56 100 80 56 70

Kegiatan

Perencanaan

Pengembangan

Penanaman Modal.

Jumlah Dokumen

Perencanaan

Investasi dan

Laporan.

31,732,000 31,501,600 99.27 144,390,000.00 132,402,000.00 91.70 200 buku 479 buku 239.5 200 510 255

Jumlah judul buku

data/panduan

investasi.

1 judul 0 judul 0

Jumlah buku

data/panduan

investasi.

150 buku 0 buku 0

Frekuensi

Koordinasi

Perencanaan

Penanaman

Modal.

366,395,000 350,619,584 96 373,885,000 352,601,709 94 2 kali 1 kali 50 2 1 50

8

Page 81: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Target Realisasi % Target Realisasi % TargetRealisasi s.d

2014% % Target Realisasi % Target

Realisasi s.d.

2014%

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 16 17 18 19 20 21 2214 15

Sasaran Program /Kegiatan Indikator Kinerja

Keuangan Fisik

2013 2014 Renstra 2012-2017 2013 2014 Renstra 2012-2017

Target Realisasi

Jumlah peserta

koordinasi

perencanaan

penanaman modal.

66,350,000 49,079,500 73.97 110 orang 85 Orang 77.273 73 60 82.192

Frekuensi

sosialisasi rencana

bidang penanaman

modal.

277,060,000 273,964,584 98.88 373,885,000 352,601,709 94.31 1 kali 1 kali 100 1 1 100

Jumlah peserta

sosialisasi rencana

bidang penanaman

modal.

66,350,000 49,079,500 73.97 65 orang 50 Orang 76.92 58 50 86.207

Jumlah pusat data

dan informasi

investasi.

75,600,000 75,600,000 100 152,600,000 150,500,000 99 1 unit 1 unit 100 1 1 100

Jumlah website. 24,000,000 23,800,000 99.17 1 buah 1 buah 100

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 5 98.60 87.81 15.67 83 112 70

Rata-rata capaian kinerja keseluruhan 95.29 94.33 25.31 113.77 174.24 157.41

Banda Aceh, Januari 2015

Kepala Badan Investasi dan Promosi

Ir. Iskandar, M.Sc

Pembina Utama Madya

NIP. 19600229 198603 1 003

9

Page 82: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

TEMPAT

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

ISekretariat

127 Hotel

222

Serba guna

310

The Pade

48

The Pade

511 5 4 4

Oproom BIP

6

20 24 25

Oproom BIP

III

Sekretariat

720 Hotel

8

- Pembahasan Substansi Kehutanan dengan

920

Hermes Palace

1021

Saripan Pacific

1110-12 Australia

12 Amerika

13 JIE EXPO

14

- Pelaksanaan JBC IMT-GTSabang

- Pelaksanaan SOM IMTGT Hermes Palace

- Pelaksanaan CMGF IMT-GT Hermes Palace

- Pelaksanaan MM IMT-GT Hermes Palace

15

- Kerjasama Invest penang 17-19

Penang

- Kerjasama Kawasan Andaman Cluster

16Penang

Pengembanga

n

PENANGGUN

G JAWAB

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH TAHUN 2014

NO PROGRAM/ KEGIATANJANUARI PEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI

II Peningkatan Kegiatan Pemantauan,

Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan

Penanaman Modal

Rapat Kerja Penguatan Kelembagaan Bidang

Penanaman Modal Kab/Kota

Rapat Koordinasi Penanaman Modal Se-Aceh

AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER

IV Peningkatan Promosi, Kerjasama Investasi

dan Pengembangan Potensi Unggulan Promosi

Rapat Koordinasi Pengendalian Pelaksanaan

Penanaman Modal

Peningkatan Kualitas SDM guna Peningkatan

Pelayanan Investasi

Aceh Investment Promotian di Banda Aceh

Aceh Investment Promotion di Jakarta

Marketing Investment Indonesia (MII) di

Eropa/Asia/Australia

Marketing Investment Indonesia (MII) di

Amerika

Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Jakarta

Pelaksanaan Kegiatan IMT-GT ke 20 Di Aceh

Kerjasama Kawasan Asia

Penang Fair

28 Mei-02 Juni

6 Juni s.d 7 Juli

01 s.d 31

22

s.

d

26

Sosialisasi Bidang Penanaman Modal bagi Camat

Se-Aceh

Pelatihan dan Kursus-kursus Singkat

Pengawasan dan Evaluasi Kinerja dan

Aparatur Badan Penanaman Modal Daerah

Rapat Taskforce Fasilitasi Penyelesaian

Permasalahan Perusahaan

Rapat Koordinasi Dengan Instansi teknis dan

Kab/Kota

Bimbingan Tekhnis SPIPISE LKPM bagi

Perusahaan

BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH

Page 83: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

TEMPAT

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

PENANGGUN

G JAWABNO PROGRAM/ KEGIATAN

JANUARI PEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER

Perizinan

175

The Pade

1813

The Pade

1911

Hermes Palace

20 Oproom BIP

2130

The Pade

22 Oproom BIP

2312

Dishubkom

IR. ISKANDAR, M.Sc Fuadi, SE

Kepala BIP Aceh Kabid Program dan Pelaporan

Drs. H. M. Ali Alfata, MM Syarifah Zulfa, SESekretaris BIP Provinsi Aceh Kabid Pengembangan Investasi

Ir. Nety Muharni, MURP Ir. Jonny

Kabid Promosi Kabid Perizinan6.

5.2.

3.

VI Perencanaan Pengembangan Penanaman

Modal

PENGESAHAN JADWAL KERJA BIP ACEH TAHUN 2014

V Penyederhanaan Prosedur Perizinan dan

Peningkatan Pelayanan Penanaman Modal

Program dan

Pelaporan

Sosialisasi Regulasi Perizinan Penanaman Modal

Seminar Penyederhanaan Perizinan Penanaman

Modal

4.1.

Banda Aceh, 03 Februari 2014

03 februari s.d 02 juni

Peyusunan Pergub Kawasan Perhatian Investasi

(KPI) Aceh

Revisi Pergub Rencana Umum Penanaman

Modal (RUPM) Aceh

03 Februari s.d 02 Agustus

Rapat Koordinasi Perencanaan Penanaman

Modal

Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Kawasan

Perhatian Investasi -MP3EI

Sosialisasi Sistem Informasi Potensi Investasi

Daerah Aceh

Page 84: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

1

Lampiran IV : Dokumentasi Foto dan Berita Kegiatan Tahun 2014

Berikut ini adalah dokumentasi foto dan berita kegiatan Badan Investasi dan promosi Aceh tahun

2014. Dapat juga dibaca di http://www.investasi.acehprov.go.id.

Gambar 1 : Tim Pemantau Ikuti Bimtek

Banda Aceh, kamis ( 9/1/2014) Jika melihat realisasi Investasi pada tahun 2013 sebanyak

Rp. 5,4 T sedikit menggembirakan dibanding 2012 hanya 2 T, maka target realisasi investasi

yang di tetapkan BKPM tahun 2014 untuk Aceh sebesar Rp. 7,4 Triliun membuat Badan

Investasi dan Promosi Aceh mengadakan pelatihan Bimtek Pengendalian Pelasanaan Penanaman

Modal untuk aparatur Badan Investasi dan Promosi Aceh bertempat di oproom.

Selain untuk meningkatkan kapasitas Sumber daya Manusia di BIP, pelatihan ini juga

bertujuan membentuk tim pemantauan 2014, Ir. Iskandar, M. Sc sebagai kepala Badan Investasi

dan Promosi Aceh mengatakan “tim ini diharapkan dapat mengidentifikasi masalah dan solusi

pelaksanaan penanaman modal dengan cepat dan tepat, memfasilitasi masalah yang dihadapi

perusahaan dan melakukan pengawasan pelaksanaan penanaman modal yang dijalankan oleh

perusahaan”. LKPM sangat erat kaitannya dengan perizinan yang telah dikeluarkan, dan tugas

berikutnya yang harus dilakukan adalah melakukan pemetaan perkembangan perusahaan

dilapangan sesuai izin yang dikeluarkan.

Ruang lingkup pengendalian penanaman modal itu sendiri berupa pemantauan,

pembinaan dan pengawasan. Pentingnya penguasaan SDM untuk tim monitoring yang akan

mengunjungi atau perusahaan, ini dikarenakan realisasi penanaman modal yang harus dicapai

perbulan saja harus bisa tercapai 616 Milyar dari yang ditargetkan.

LKPM sangat bermanfaat untuk bahan rekomendasi kebijakan, melakukan pengawasan,

pendataan, pertimbangan permohonan, bimbingan berdasarkan pemantauan yang dilakukan.

diharapkan dengan telah diadakannya pelatihan pengendalian pelaksanaan penanaman modal

realisasi penanaman modal dapat meningkat sesuai yang diharapkan ujar Syarifah Zulfa selaku

Kabid Pengembangan Investasi

Page 85: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

2

Gambar 2: Peluang Bagi Pelabuhan Krueng Geukueh, Banda Aceh

Banda Aceh, Rabu (22 Januari 2014), Pintana Grup dari Australia kembali tertarik

dengan potensi pengembangan investasi di Aceh. Pada rapat kali ini, Pintana Group yang

diwakili Funky Intan difasilitasi oleh Badan Investasi dan Promosi Aceh untuk bertemu Dinas

terkait, BUMD Pembangunan Daerah Aceh Utara dan Pihak yang berwenang pada Pelabuhan

Krueng Geukueh.

Pertemuan pada hari rabu (22/1/2014) adalah awal pembahasan ketertarikan investor asal

Australia ini untuk bekerja sama dalam pengembangan Pelabuhan Krueng Geukueh. Funky

mengemukakan keinginannya untuk berinvestasi dengan skala besar pada pengembangan segala

sektor penunjang untuk pelabuhan di Utara Aceh ini, mulai dari pelatihan petani untuk

menunjang produktifitas , proses pengolahan (industri) sampai dengan ekspor.

Ada beberapa kendala terkait sarana dan prasarana pelabuhan krueng geukueh, seperti

gudang untuk barang import belum tersedia, pendingin dan crane, diharapkan investor bisa

merangkul secara keseluruhan demi tercapainya pelabuhan Krueng Geukueh yang aktif dan

bermanfaat untuk masyarakat Aceh sebagaimana diimpikan oleh semua pihak.

Pemerintah Aceh Utara yang diwakili Mehrabsyah menyambut baik dengan apa yang

dikemukakan oleh Pintana Group untuk pengembangan Krueng Geukuh dan apapun yang

dibutuhkan akan dibantu demi teralisasinya keinginan investor, lain halnya dengan A. Wahab

Abdullah dari BUMD Aceh Utara sangat antusias dengan menyediakan lahan yang dibutuhkan.

Selanjutnya Pemerintah kabupaten mempelajari proposal dari Pintana Group lebih lanjut, jika

menemukan kesepakatan maka akan dilanjutkan proses survey dari investor sebagai bentuk

keseriusan bagi kedua belah pihak.

Eksport & Import Krueng Geukueh pun dilirik Pintana

Banda Aceh ( Rabu, 22/1/2014) pertemuan kesekian kali dengan Pintana group hari ini

melibatkan instansi terkait di Aceh Utara yang berkaitan dengan Pelabuhan Krueng Geukueh.

Ruang rapat 1 BIP menjadi tempat pertemuan dilakukan, dengan dipimpin oleh kabid Promosi

BIP Netty Muharni koordinasi berjalan sempurna.

Ada beberapa kendala terkait sarana dan prasarana pelabuhan krueng geukueh, seperti

gudang untuk barang import belum tersedia, pendingin dan crane.

Page 86: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

3

Pihak pintana digawangi oleh Funky Intan,

Selanjutnya Pemerintah kabupaten mempelajari proposal dari Pintana Group lebih lanjut,

jika menemukan kesepakatan maka akan dilanjutkan proses survey dari investor sebagai bentuk

keseriusan bagi kedua belah pihak.

Gambar 3 : PT. Nafasindo Berniat Perluas Bisnis di Aceh

Banda Aceh, Kamis (23 Januari 2014). Berawal dari pertemuan IMT-GT pada tahun

1995 di Medan, PT. Nafasindo dari Malaysia melakukan penanaman modal ke wilayah Aceh

dengan jenis investasi perkebunan kelapa sawit dan pengolahannya. Setelah hampir 20 tahun

menjadi salah satu mitra investasi di Aceh, kini PT. Nafasindo kembali akan memperluas

pengembangan bisnis dengan potensi yang ada di wilayah Aceh.

Berniat memiliki jalur bisnis baru di Aceh setelah kelapa sawit dan pabrik pengolahan

yang sudah berkembang, membuat para pesohor PT. Nafasindo ini mengajak Pemerintah Aceh

untuk mendiskusikan keinginan mereka. Melalui koordinasi Badan Investasi dan Promosi Aceh,

rapat dengan investor negeri jiran ini berlangsung di Pendopo Gubernur Aceh pada Kamis

(23/1/14).

Gubernur menyampaikan secara garis besar keadaan investasi Aceh yang sudah menggeliat

pasca konflik dan Tsunami yang melanda Aceh beberapa tahun silam. Penawaran yang diberikan

Gubernur mencakup berbagai aspek potensial di Aceh.

Peryataan Gubernur ini diperkuat dengan berbagai argumen dari Dinas terkait yang hadir

seperti Dinas Perkebunan (Ir. Said Sahifan) mengemukakan sangat terbuka bagi investor untuk

melanjutkan pola yang sudah dijalankan mereka beberapa tahun terakhir ini guna kesejahteraan

petani di Aceh. Bak gayung bersambut, Dinas Pertanian pun mengemukakan masih adanya

potensi pangan yang perlu peningkatan seperti Padi, Jagung dan Kedelai bagi para investor, balai

pembenihan tersedia untuk benih padi dan hortikultura, bibit unggul pun sangat diperlukan untuk

meningkatnya produksi dibidang pertanian.

Selain itu, perwakilan dari Dinas Perikanan mengutarakan kebersediaan untuk investor

dalam mengembangkan Pelabuhan Perikanan Lampulo karena setelah diresmikan beberapa

Page 87: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

4

minggu yang lalu, baru dua investor yang bersedia antara lain pabrik pengalengan ikan dan

pengolahan rumput laut. “Masih terdapat 36% peluang investasi perikanan di Aceh” imbuhnya.

Setali tiga uang dengan Dinas Perikanan, dari Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan juga

menyampaikan harapan mereka kepada PT. Nafasindo untuk mendorong terpenuhinya pangan

seperti telur dan daging sapi yang masih meroket harganya karena keterbatasannya, ungkap DR.

Ir. M. Yunus, M.Sc selaku Kepala Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan ini.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Aceh (BAPPEDA) yang diwakili oleh Martunis turut

memuluskan peryataan dari berbagai instansi dalam menyambut hangat investor negeri Malaysia

untuk mengembangkan investor yang memang sudah ada di Aceh. Menurutnya “Aceh memiliki

aset unggulan yang perlu di eksplore seperti susu kedelai karena konsumsi di Aceh tinggi tapi

tidak memiliki pabrik sehingga harus di eskpor dari Malaysia, padahal jika diproduksi disini

tentu menguntungkan” ujarnya.

Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah (Bapedalda) menyampaikan

perihal pentingnya menjaga lingkungan melalui program produk yang dihasilkan dari usaha

(investasi) tentu harus berlabel “ECO” yang artinya tidak merusak lingkungan dan aman.

Badan Investasi dan Promosi Aceh (BIP Aceh), Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

(BP2T), dan seluruh SKPA berkolaborasi untuk siap mendukung PT. Nafasindo dalam

mengembangkan investasi Aceh. Diakhir pertemuan ini pihak Nafasindo memberi tanggapan

bahwa mereka akan mendiskusikan secara intern untuk menentukan potensi apa yang akan

mereka pilih sebagai investasi berikutnya dan meminta Gubernur menunjuk sebagai perantara

antara Pemerintah Aceh dan PT. Nafasindo.

Gubernur menunjuk Badan Investasi dan Promosi Aceh menjembatani hubungan kedua

belah pihak dan sekaligus menutup pertemuan pada hari ini dengan sangat bersahaja.

Gambar 4 : Niat Pemerintah China ber-investasi di Aceh

Banda Aceh ( Jumat, 14/2/2014) Kunjungan Investor China disambut baik oleh, Kepala

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Safwan, perwakilan Kapet dihadiri oleh Salahuddin serta

Kabid Promosi BIP Aceh Netty Muharni perbincangan hangat mengalir begitu saja mereka

Page 88: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

5

mengungkap ketertarikan Pemerintah Cina untuk berkomitmen bekerjasama dengan pemerintah

Aceh, pertemuan berlangsung di Ruang Rapat 1 Badan Investasi dan Promosi Aceh.

Pembicaraan sebelumnya telah mereka lakukan dengan gubernur Aceh, mereka juga telah

mengirimkan surat kepada Zaini Abdullah selaku gub Aceh, respon baik diberikan oleh

gubernur, ujar Francis Foo managing director pada perusahaan Apex Development (S) PTE

LTD. Niat untuk berinvestasi tiga bidang diantaranya Minyak dan gas dengan jumlah investasi

sekitar 400 T, Kawasan industri mereka inginkan lahan lebih kurang 500 Ha dan Pertambangan.

Mr. Poniman Lo mengatakan Pihak pemerintah China bersama dengan sekotar 60 orang

pengusaha China pada maret mendatang telah merencanakan untuk mengunjungi Aceh, untuk

membahas rencana investasi mereka secara lebih detail.

Safwan mengatakan akan menelusuri surat yang dikirimkan dari pihak investor kepada

gubernur, karna akan diadakan rapat internal untuk membahas beberapa investasi yang

diinginkan.

Penyediaan lahan untuk kawasan industry telah disediakan di ladong sebesar 52 Ha , jika

diperlukan penambahan luas area tersebut akan dibicarakan kembali demikian ujar Salahuddin.

Di akhir pertemuan Netty meminta kepada Mr. Foo untuk mengirimkan surat

pemberitahuan akan kedatangan sejumlah perwakilan dari pemerintah dan pengusaha China,

agar dapat dipersiapkan pertemuan dengan sempurna.

Gambar 5 : Action Plan Kopi Aceh

Banda Aceh ( Rabu, 19/2/2014) rapat pembahasan pengembangan komoditas Kopi Aceh

dibuka oleh Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh Iskandar, berlangsung di ruang rapat 1

BIP Aceh, hadir di dalam pertemuan tersebut Deputi Promosi Badan Koordinasi Penanaman

Modal RI Dr. Ir. Himawan Hariyoga, M. Sc, Kementrian Perdagangan di wakili oleh Oke

Page 89: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

6

Nirwan, Dipl. Ing serta para bupati central penghasil kopi, seperti Aceh Tengah, Bener Meriah,

Gayo Lues dan Pidie, SKPA dan pengusaha yang turut hadir juga.

Pertemuan sangat interaktif Iskandar memaparkan beberapa materi mengenai

pengembangan komoditas kopi gayo di Uni Eropa, pertemuan ini merupakan follow up event di

Brussels- Belgia, pertemuan Gubernur Aceh dengan Dubes RI untuk Belgia pada acara

Marketing Investment Indonesia (MII) Juni 2013, hasil pertemuan tersebut dilaporkan ke

Presiden SBY pada Agustus 2013. Bantuan yang diharapkan Pemerintah Aceh kepada Dubes RI

untuk Belgia adalah pembangunan pusat penelitian kopi, pengembangan agro industry kopi,

mempromosikan kopi gayo sebagai kopi terbaik didunia dan mensosialisasikan kepemilikan

sertifikasi Geographical Indication (GI) oleh masyarakat Gayo.

Menurut Oke Nirwan ini merupakan langkah awal yang tepat, apa yang direncanakan

Aceh sejalan dengan rencana nasional bekerjasama dengan world bank kami akan

mengembangkan kopi Indonesia, tujuannya awal adalah supaya kopi Aceh dikenal oleh pasar

internasional. Ada yang unik demikian ujar Oke biasanya yang dijual adalah produk tetapi di

Aceh berbeda cita rasa yang dipromosikan, karena jika rasa sudah di kenal maka produk pun

akan dicari. Oke pun menjelaskan beberapa rencana jangka pendek dan panjang, beliau berharap

Pemerintah Aceh lebih proaktif dengan menyelenggarakan event berskala international dengan

mengundang buyer dan satu hal lagi yang terpenting kesiapan untuk pameran dan pembenahan

pasca pameran.

Deputi Promosi BKPM mengapresiasi dengan iklim investasi di Aceh, karena menurut

nya Aceh paling sering berpartisipasi dalam event yang digelar baik di luar negeri maupun dalam

negeri. Beberapa point penting yang dijabarkan beliau investasi adalah cara yang efektif untuk

pembangunan ekonomi, kita patut bangga karna Indonesia sekarang menjadi tujuan utama para

investor mengalahkan Cina dan India. Himawan menyebutkan BKPM akan selalu siap

membantu baik dalam action plan dan promosi dan agar lebih fokus untuk pemasaran domestik.

Bupati Bener Meriah mengeluhkan fluktuasi harga kopi, Ruslan Abdul Gani

menyebutkan agar pelabuhan Krueng Geukueh bisa dimaksimalkan dan beliau juga

mengharapkan untuk fokus didalam negeri karana pangsa pasarnya lebih banyak.

Perwakilan dari bupati Aceh Tengah M. Syukri menyebutkan GI belum didaftarkan di

perjanjian perdagangan yang ada di Eropa, syukri berujar Surat Keterangan Asal (SKA) apa bisa

dilimpahkan ke kabupaten/kota sehingga bisa lebih mudah dengan packing dan eksport, sistem

resi gudang dan pasar lelang juga menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, beliau

pun sepakat dengan Himawan dan Ruslan bahwa fokus untuk pemasaran didalam negeri perlu

ditingkatkan.

Gayo Mountain telah didaftarkan oleh Belanda demikian petikan Kakanwil Hukum &

HAM Aceh tetapi masa berlaku pendaftaran mereka telah habis pada tahun 2010, jadi jika ingin

mendaftarkan sudah bisa atas kepemilikan kopi gayo tersebut, dalam waktu dekat diharapkan

segera membentuk tim kecil untuk bertemu pada Maret 2014 untuk pendaftaran tersebut.

Pada akhir pertemuan Oke Nirwan mengomentari tiga point; pertama apa keuntungan GI,

kedua mengundang investor dan resi gudang yang harus diperbaiki managementnya. Himawan

menambahkan jangan dilupakan pasar domestik, aspek budidaya diperkuat sekaligus

kelembagaannya dan identitas atau branding sangat diperlukan. Setelah semuanya memberikan

masukan dan saran, Iskandar pun menutup pertemuan tersebut karena dilanjutkan dengan field

Page 90: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

7

visit kepelabuhan perikanan Lampulo, tujuan berikutnya ke kawasan Industri Ladong, pelabuhan

Malahayati dan peternakan sapi milik PT. Lamora Kuta Malaka, Deputi Promosi BKPM RI dan

rombongan disambut hangat oleh masing-masing leader kawasan investasi tersebut.

Gambar 6 : Lawatan Menteri Pertanian Malaysia

Banda Aceh, Sabtu (1 Maret 2014). Setelah melakukan pertemuan PT. Nafasindo dengan

Gubernur Aceh pada (24/1/2014) di Pendopo Gubernur. Hari ini PT. Nafasindo meresmikan

kantor wilayah cabang di Banda Aceh. Peresmian dihadiri oleh YB Dato’ Sri Ismail Sabri Bin

Yaakob sebagai Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani dari Malaysia, komisaris serta direktur

utama PT. Nafasindo beserta rombongan.

Rombongan dari Malaysia ini, tiba di Bandara Internasional SIM pada Sabtu pagi,

bersamaan dengan Gubernur Zaini Abdullah dan Kepala Badan Investasi dan Promosi (BIP)

Aceh, Ir. Iskandar, M.Sc. Selain untuk meresmikan kantor Perwakilan PT. Nafasindo, lawatan

ini juga untuk mengunjungi beberapa industri di Aceh seperti peternakan, kilang padi, Pelabuhan

dan Kawasan industri.

Perusahan yang sudah tujuh belas tahun berinvestasi di bidang kelapa sawit di daerah

Aceh Singkil datang untuk menunjukkan keseriusaanya dalam melebarkan investasi di Aceh

khususnya bidang pertanian, peternakan dan perikanan. Menteri Pertanian dan industri Asas Tani

Malaysia ini sangat bersyukur atas peresmian kantor Nafas di Banda Aceh dengan nama PT.

Nafasindo, “ini semua terwujud berkat dukungan dari gubernur Aceh dan saya sangat berterima

kasih atas itu serta atas sambutan yang luar biasa ini” ujarnya.

Selain Ir. Iskandar, Ibu Raihanah (Kadis perikanan dan kelautan Aceh), Ir. H. H. Yunus

(Kadis Kesehartan hewan dan Peternakan) dalam kesempatan tersebut turut mendampingi

Menteri dan rombongan.

Selanjutnya setelah melakukan peresmian kantor tempat pertama yang dikunjungi adalah

wilyah Peternakan ayam GRD Farm di Blang Bintang Aceh Besar. Beliau melihat langsung

proses pembuatan pakan ayam, sarana kadang ayam yang cukup luas serta bertanya peluang

investasi yang sesuai untuk mengembangkan peternakan ayam di Aceh.

Page 91: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

8

Kemudian rombongan dari Negara tetangga ini juga mengunjungi Kilang Padi di Blang

Bintang untuk melihat langsung kondisi pengolahan beras dan gabah. Menteri juga mengatakan

ketertarikkannya bekerjasama dalam sektor pabrik padi.

Untuk menutup sesi terakhir kunjungan lapangan hari ini maka langsung bertolak ke

Peternakan Sapi PT. Leumona Kutra Malaka di Aceh Besar. Menteri sangat antusias melihat

peternakan dan diharapkan bisa terwujud investasi yang diharapkan terutama di sector

peternakan sapi.

Gambar 7 : Menteri Kelautan dan Perikanan Peusijuek Kapal Nelayan

Banda Aceh ( Sabtu/ 8/3/2014) Pelabuhan Internasional Perikanan Lampulo hari ini

kembali dikunjungi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Bapak Sharif Cicip Sutardjo,

didampingi Gubernur Aceh, Ketua DPRA, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Kepala Badan

Investasi dan Promosi Aceh serta SKPA terkait, BKKBN, Plt Walikota Banda Aceh dan Nelayan

Aceh secara keseluruhan. Kunjungannya selain dalam rangka peluncuran kapal 30 Gt dan 40 Gt,

pencanangan Peningkatan Kehidupan Nelayan (PKN) juga menjadi agenda pak Menteri.

Gubernur Aceh dalam sambutannya“ keluarga nelayan Aceh sangat bahagia dengan

adanya pencanangan PKN, diharapkan dapat mengentaskan kemiskinan, mampu mendorong

kemandirian serta kesejahteraan bagi nelayan” ujar Zaini Abdullah.

Dalam pidato singkatnya sang menteri mengatakan Indonesia akan menjadi negara

dengan pertumbuhan ekonomi terbesar ke-7 pada tahun 2030 karna empat faktor, pertama sektor

perikanan, pertanian, oil & gas dan Jasa. Setelah sambutan selesai bapak menteri langsung

melihat lokasi program PKN PPI Panteraja , masih didalam area pelabuhan lampulo Menteri,

Gubernur Aceh besera Ibu Niazah meresmikan pameran ikan hias milik SUPM Ladong,

peusijueuk kapal bantuan gubernur Aceh kepada nelayan menjadi penutup kunjungannya hari

ini. Semoga dengan adanya kapal ini dapat menambah pendapatan para nelayan sehingga

terciptanya kesejahteraan bagi para nelayan tutup sang Menteri.

Page 92: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

9

Gambar 8 : Silahturahmi Dubes Malaysia untuk Indonesia

Banda Aceh, Jum’at (14 Maret 2014). Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato’ Seri

Zahrain Mohamed Hashim beserta Istri, para Penasihat Kedutaan Bidang PDRM, bidang

Pelancongan, Bidang Ekonomi, Bidang MARA, Bidang Promosi Pendidikan yang di dampingi

Atase Pendidikan, Atase Imigrasi, Atase Buruh serta Atase Kastam beserta seluruh rombongan

mengunjungi Aceh pada Jum’at hingga Minggu (14-16/3/2014).

Rombongan tiba di Bandara SIM pada Jum’at pukul 11.00WIB dan langsung bertolak ke

Mesjid Raya Baiturrahman untuk melaksanakan shalat Jum’at bersama Gubernur dan jajaran

Pemerintah Aceh. Setelah itu rombongan langsung menuju Pendopo Gubernur guna memenuhi

jamuan makan siang Gubernur Aceh.

Pada pukul 14.00 WIB rombongan dari Malaysia ini didaulat untuk bertemu dengan

jajaran Pemerintah Aceh yaitu Badan Investasi dan Promosi Aceh, Dinas Kelautan dan

Perikanan, Dinas Peternakan Hewan dan Kesehatan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, BP2T,

KAPET dan lain-lain, Ucapan selamat datang Ke Aceh bagi rombongan dari Jakarta dan Medan

ini disampaikan oleh Gubernur.

Bak gayung bersambut, Dubes turut membalas hangat sambutan dari Gubenur dengan

mengatakan Aceh memiliki ikatan semenjak Aceh dengan Kerajaan termashur nya. Dato’

mengatakan ingin melakukan kerjasama dengan Aceh di bidang perdagangan karena untuk tahun

2013 Aceh- Malaysia minim hanya 5 juta USD, sedangkan Indonesia secara keseluruhan dengan

Malaysia tergolong besar yaitu 21 Milyar USD.

“Event Asean Economy Community (AEC) merupakan ajang yang bagus untuk

meningkatkan ekonomi masing-masing Negara, karena anggota kebanyakan dari Indonesia-

Malaysia”, ujar Dato’ sebelum menutup acara ramah tamah siang ini.

Page 93: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

10

Gambar 9 : Aceh-Malaysia Business Forum

Gubernur Aceh mengatakan dalam sambutannya bahwa Aceh siap dalam segala bidang

untuk menerima investasi, terlebih Aceh memiliki potensi yang kaya dan infrakstruktur yang

sudah memadai, dan Malaysia diharapkan mengajak para pengusahanya untuk dapat berinvestasi

di Aceh. Dubes mengutarakan bahwa ingin meningkatkan kerjasama perdagangan dengan Aceh

karena dibandingkan daerah lain di Indonesia, hubungan perdagangan dengan Aceh tergolong

rendah. Padahal Aceh berada dijalur yang strategis dengan Malaysia. Kesiapan Pelabuhan

menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan perdagangan antara negeri serumpun ini.

Dubes juga menyatakan ketertarikan terhadap potensi besar yang dimiliki Aceh setelah

mendengarkan paparan dari Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh, Iskandar, yang

menjelaskan detailed plan project investasi Aceh. Banyak proyek yang menjadi unggulan di

Aceh yang ditawarkan Aceh. Sebelumnya, Dubes juga telah mendengar dari Menteri Pertanian

dan Industri Asas Tani Malaysia (kunjungan dua minggu lalu) mengenai potensi yang

ditawarkan Aceh kepada Malaysia, sehingga muncul keinginan yang besar untuk bekerjasama

dalam ekspor impor perdagangan.

Acara yang didaulat oleh Badan Investasi dan Promosi Aceh ini turut mengundang

beberapa kepala SKPA terkait dan pihak swasta guna berdialog langsung dengan pihak Kedubes

yang bertolak dari Jakarta dan Medan tersebut. Kunjungan beberapa hari ini diharapkan

membuka peluang bagi investasi lain yang dapat mengikuti jejak PT. Nafasindo yang telah lebih

dulu berkecimpung ber-investasi Aceh. Pertemuan ramah tamah ini memberikan kesan positif

bagi kedua belah pihak sehingga pihak Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia ini berniat

mengajak para pengusaha Malaysia menyambangi Aceh sebagai tujuan investasi dan juga

dengan berlandaskan hubungan baik kedua belah pihak sejak zaman Kesultanan dulu.

Kunjungan Lampulo

Pagi harinya, rombongan Kedutaan Besar ini bertolak menuju Pelabuhan Perikanan

Lampulo untuk melihat langsung kehidupan pelabuhan yang digadang-gadang menjadi

pelabuhan bertaraf internasional ini. Kunjungan yang didampingi oleh Kepala Badan Investasi

dan Promosi Aceh beserta Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh bersama dengan Para

Panglima Laot menyambut rombongan Dubes dengan sangat ramah. Berinteraksi dengan para

Panglima laot mengenai kondisi penangkapan ikan dan pengelolaan hasil tangkap hingga

berbicara mengenai kebijakan dalam pengelolaan hasil tangkap serta kesejahteraan nelayan

Page 94: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

11

lokal. “Saat ini secara keseluruhan jumlah Nelayan Aceh 106.000 jiwa dan untuk wilayah lokal

berjumlah 7000 jiwa” ujar Raihanah selaku Kadis DKP Aceh.

Menurut Dato’, jumlah ini cukup fantastis, Dubes berharap kedepannya Aceh dapat

memiliki sarana penangkapan ikan yang lebih modern dan canggih (seperti di Negara lain)

sehingga memudahkan para nelayan dan dapat meningkatkan kesejahteraan Ekonomi Aceh.

Panglima Laot juga menuturkan kesiapan mereka menerima investor yang benar-benar serius

untuk memajukan masyarakat Aceh dan membantu para nelayan Aceh. Dubes berharap dapat

mengunjungi Aceh lagi ke depannya, dan segera menindaklanjuti hasil dari kunjungan ini.

Taiwan tawarkan Teknologi Perikanan dan Pertanian

Banda Aceh, Jum’at (28 Maret 2014) Investor dari Taiwan menyambangi Aceh untuk

berinvestasi di bidang teknologi budidaya udang dan ikan, teknologi ini telah diperkenalkan ke

beberapa Negara luar Taiwan dan telah mendapat sambutan baik, di Aceh ada tiga point penting

yang membuat investor tertarik pertama budidaya udang dan ikan, Ikan Laut ( bidang perikanan),

kedua teknologi padi ( pertanian) dan terakhir tentang budidaya tumbuhan herbal.

Ruang rapat I Badan Investasi dan Promosi Aceh ( 28/3/2014) menjadi saksi lahirnya

rencana investasi dari pihak Taiwan tentunya sudah tidak perlu diragukan lagi dengan teknologi

modern mereka, dengan di hadiri beberapa instansi terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan

Aceh, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Biro Ekonomi, BP2T.

Kepala Bidang Perizinan BIP Aceh Ir. Jonni menjadi pembuka rapat tersebut,

mengatakan “kami selalu terbuka untuk para investor dengan mempermudah segala perizinan

yang diperlukan”. Selanjutnya Hj. Ahmad Nizal A Desa sebagai chief executive di Ultra energy

resources SDN-BHD memaparkan “rencana investasi mereka seperti bidang budidaya udang dan

ikan mereka ingin memberikan pembekalan teknis dan teknologi kepada masyarakat setempat,

bibit yang akan di impor untuk keperluan budidaya tentunya dengan kesepakatan yang telah

disetujui oleh kedua belah pihak”.

Ahmad Nizal menjelaskan lagi tentang tuna dan ikan laut lainnya, mereka akan

menyediakan boat yang lebih besar untuk menangkap ikan sehingga ikan yang ditangkap lebih

banyak daripada saat ini, selanjutnya menyediakan tempat untuk pemroresan hasil laut yang

lebih modern dan besar. Tentu kita perlu menyambut baik akan hal ini ditanggapi oleh semua

instansi yang hadir pada dasarnya mereka merespon positif akan investasi ini. Semoga rencana

investasi ini akan terwujud demi kepentingan ekonomi rakyat Aceh secara keseluruhan .

Perikanan jadi daya tarik investor Malaysia

Banda Aceh, Selasa (1 April 2014). Selamat datang calon investor baru, kalimat ini

menjadi pembuka rencana investasi berikutnya dalam bidang perikanan untuk RH Fishery SDN.

BHD yang berasal dari Negara tetangga, Malaysia. Investor yang baru pertama kalinya

menggelar rapat dengan Badan Investasi dan Promosi (BIP) Aceh pada Selasa (1/4/14) pagi

untuk dikoordinasikan dengan Dinas kelautan dan Perikanan, Dinas Perindustrian, Perdagangan

dan Koperasi, BP2T, Bea dan Cukai Aceh serta Biro Perekonomian.

Dalam rapat yang dibuka oleh Kepala Bidang Perizinan Ir. Jonni mewakili Kepala BIP

Aceh, mengkoordinir arah pembicaraan investor untuk menfokuskan minat mereka dalam

berinvestasi di Aceh. Di awali dari tanggapan Ibu Nova A. Zuhra dari DKP Aceh yang

Page 95: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

12

memberikan pemahaman mengenai kondisi Kelautan Aceh, Pengurusan yang sesuai peraturan

berlaku di Aceh serta kesiapan dan keseriusan dari Investor Negeri dari Jiran ini untuk Ekspor

hasil laut Aceh ke Malaysia.

Sangat penting dan yang perlu dilakukan pertama adalah memberikan proposal mengenai

profil perusahaan dan jenis investasi yang ingin dilakukan di Aceh” ujar Nova. Disperindagkop

dan Bea cukai berkesempatan untuk menjelaskan mekanisme proses yang harus dilakukan oleh

Penanaman Modal Asing (PMA) untuk mewujudkan investasi. Investor yang begerak dalam

bidang Pengalengan hasil tangkapan laut tersebut ini sebelumnya telah melakukan tinjauan

lapangan dipesisir pantai Barat Aceh untuk melihat kondisi perairan Aceh.

RH Fishery SDN. BHD perusahan yang di gawangi oleh Hashim bersaudara ini

menjelaskan mengenai infrakstruktur yang mereka miliki, mereka berkeinginan untuk

mendirikan pabrik pengalengan cumi (secara lebih spesifik). Asumsi dari Hashim bersaudara

“Malaysia memiliki laut yang kecil namun mampu mensejahterakan rakyat Malaysia, Aceh

memiliki Laut yang luas seharusnya lebih bisa mensejahterakan rakyat, untuk itu kami tertarik

mengembangkan investasi disini” ungkap salah satu juru bicara investor.

Yang penting untuk ditelisik oleh semua kalangan di Aceh adalah pertanyaan mereka

seputar keamanan yang mampu melindungi mereka dari hal-hal yang tidak dinginkan baik di

darat maupun di lautan. Pola kerjasama yang ditawarkan untuk invetasi ini akan dibahas setelah

mereka menyelesaikan kewajiban untuk pembuatan proposal yang akan dipelajari instansi

terkait.

Gambar 10 : The Aceh Business Forum 2014 Digelar: Go West! Invest in Aceh

Doto Zaini: Pemerintah Aceh Akan Berikan Berbagai Kemudahan Untuk Investor

Jakarta – The Aceh Business Forum “Go West! Invest in Aceh” digelar. Acara

monumental yang berlangsung di Four Season Hotel, Jakarta, Selasa, (15/4) ini terselenggara

Page 96: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

13

atas inisiatif Sugeng Harjadi Syndicate dan Pemerintah Aceh. Sejumlah tokoh nasional dan duta

besar negara sahabat hadir dalam momentum ini, sebut saja Dubes Irak dan Wakil Dubes

Amerika Serikat. Dari Kementerian hadir Wakil Menteri Pariwisata RI Sapta Nirwanda, yang

juga bertindak sebagai nara sumber.

Selain itu juga hadir Staf Khusus Presiden bidang Penanggulangan Kemiskinan HS

Dillon, Mantan Menteri Tenaga Kerja Abdul Latief yang juga pemilik Pasaraya, Mantan Menteri

Keuangan Fuad Bawazier, Ketua Kadin, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan

Wanandi, Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Anwar Nasution, Sekjen kementerian

Pertanian, Pengamat Ekonomi Indonesia Ichsanuddin Noersy dan sejumlah perwakilan dunia

usaha dari luar dan dalam negeri.

Sementara dari Aceh, selain Gubernur Zaini Abdullah, pula hadir Wali Nanggroe Malik

Mahmud Al Haytar, Ketua DPR Aceh Hasbi Abdullah serta sejumlah pejabat terkait lingkup

Pemerintah Aceh. Gubernur Aceh diawal sambutannya, mengucapka terimakasih dan

penghargaan kepada Bapak Kepala Staf TNI- AD Jenderal TNI Budiman yang berkenan

menjadi keynote speaker.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Zaini memberikan penjelasan dan gambaran tentang

prospek investasi yang bisa dikembangkan di Aceh. “Sebelum masuk ke masalah peluang bisnis,

saya ingin meluruskan terlebih dahulu berbagai informasi menyesatkan tentang Aceh yang

berkembang belakangan ini. Informasi itu ada menyebutkan bahwa saat ini kondisi Aceh tidak

aman,” kata Doto Zaini.

Alasannya macam-macam, jelas Gubernur, ada karena masalah penerapan syariat Islam

yang dituding melanggaran Hak Asasi Manusia, ada soal perbedaan pendapat antara Aceh dan

Pemerintah pusat soal kebijakan lokal, ada pula tuduhan soal gangguan keamanan terkait dengan

Pemilu legislatif dan Pemilu presiden.

“Isu-isu seperti ini adalah isu yang tidak mendasar. Sampai saat ini situasi di Aceh boleh

dikatakan sangat aman. Bahkan jauh lebih aman dari kota-kota besar lainnya di Indonesia,” tegas

Gubernur.

Dikatakan Gubernur Zaini, penerapan syariat islam di Aceh juga berjalan lancar. Sama

sekali tidak ada masalah dengan kebijakan ini, sebab menurutnya, syariat Islam justru menjadi

pedoman yang mendorong perdamaian Aceh lebih terjamin.

“Syariat Islam di Aceh hanya berlaku untuk masyarakat muslim. Bagi yang non muslim,

tidak ada kewajiban untuk menurutinya. Bahkan rakyat Aceh sangat melindungi warna non

muslim untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya. Itu sebabnya dalam sejarah Aceh,

sama sekali tidak pernah terjadi bentrokan antar agama,” ungkapnya.

Rasa aman dan damai yang ada di Aceh juga dirasakan kalangan dunia usaha.

“Alhamdulillah, selama dua tahun terakhir, investor mulai banyak yang membuka usaha

di Aceh. Tidak hanya dari dalam negeri, investor asing pun sudah mulai menjalankan usahanya

di Aceh. Selama menjalanan aktivitas bisnisnya, para investor itu sama sekali tidak pernah

mendapat hambatan atau gangguan, apalagi Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/kota

aktif membangun komunikasi,” kata Gubernur.

Zaini Abdullah menambahkan, Pemerintah Aceh dan seluruh jajarannya akan berada di

garis depan melindung kalangan investor manakala ada potensi gangguan yang mengusik

mereka.

Page 97: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

14

“Yang terpenting, patuhi aturan hukum dan aktif membangun komunikasi dengan

pemerintah daerah setempat,” pinta Zaini Abdullah.

Pemerintah Aceh, kata Gubeenur juga sudah bertekad untuk menjadikan Aceh sebagai

kawasan investasi yang terbaik di wilayah Indonesia bagian barat. Ia meyakini, dengan potensi

sumber daya alam dan kondisi geografis yang dimilikinya, Aceh akan menjadi kawasan investasi

yang terbaik di masa depan.

4 (Empat) Kekuatan Utama Aceh

Gubernur Zaini Abdullah mengutarakan, setidaknya ada empat kekuatan utama Aceh

untuk dijadikan sebagai tujuan utama investasi di wilayah Indonesia bagian barat.

Pertama, letak geografisnya sangat strategis di pintu masuk selat malaka, sehingga dekat

dengan pasar-pasar potensial di Asia, Afrika, Timur tengah, dan juga benua Australia. Kedua,

Aceh memiliki beberapa undang-undang dan peraturan khusus yang pro terhadap investasi,

antara lain Undang-Undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh yang memberi

kewenangan kepada Aceh dalam penyelenggaraan pemerintahan.

“Kami juga memiliki qanun penanaman modal yang berpihak kepada investor. Dan

dalam waktu dekat, Insya Allah akan terbit beberapa turunan dari Undang-Undang

pemerinttahan Aceh, seperti Peraturan Pemerintah tentang Minyak dan Gas dan Peraturan soal

pengalihan masalah pertahanan yang akan menjadi kewenangan Aceh,” jelas Gubernur.

Selanjutnya, (3) Aceh memiliki kawasan pelabuhan Bebas Sabang yang ditegaskan dalam

Undang-Undang nomor 37 tahun 2000, sehingga membuat kawasan Sabang menjadi pusat

investasi ideal di masa depan.

“Kawasan ini memberikan insentif yang menarik bagi investor, seperti pembebasan bea

masuk dan pembebasan pajak, dan juga kemudahan dalam perizinan,” kata Doto Zaini

Kemudian, (4) Aceh memiliki sumber daya alam yang cukup besar. Gubernur

menjelaskan, berbagai komoditi mudah sekali didapatkan di Aceh, seperti komoditas pertanian,

sumber daya laut, dan sumber daya mineral. Ketersediaan tenaga listrik juga cukup berlimpah

karena beberapa sumber energi baru akan segera difungsikan di Aceh.

“Di samping itu, Aceh juga memiliki sumber daya manusia yang siap pakai untuk

mendukung kebutuhan investasi di daerah,” imbuhnya. Dengan semua fasilitas itu, Pemerintah

Aceh menawarkan fasilitas dan kebijakan investasi terbaik kepada para investor untuk membuka

usaha di Aceh.

“Untuk itu berbagai kemudahan investasi siap kami tawarkan, seperti percepatan

perizinan dan penyederhanaan prosedur investasi. Kami juga akan membenahi Kantor

pelayanan terpadu untuk investasi, sehingga pelayanan lebih cepat, mudah dan efektif. Kami

juga membentuk Tim Task Force untuk membantu para investor dan calon investor melakukan

studi kelayanan di lapangan,” tutup Gubernur.

Page 98: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

15

Gambar 11 : Beberapa sektor di Aceh kembali menjadi incaran Investor asal Negeri Jiran

Banda Aceh, Rabu (25 April 2014) Kunjungan kedua ke Aceh oleh Ultra Energy

Resources SDN BHD yang di gawangi oleh Hj. Ahmad Nizal A Desa beserta Tim pada Badan

Investasi ,setelah datang pada kunjungan pertama dengan Taiwan silahkan membuka link berikut

ini, http://acehinvestment.com/news/taiwan-tawarkan-teknologi-perikanan-dan-pertanian/

(tanggal 28 Maret 2014). Rapat koordinasi rencana investasi Pertambangan, Perkebunan,

Perbankan serta Perhotelan oleh calon investor Malaysia dipimpin oleh Kabid Perizinan BIP

Aceh Jonni, beberapa instansi terkait juga turut hadir seperti Disbudpar Aceh, Distamben, Biro

ekonomi, BP2T dan Bank Indonesia.

Terlihat antusias dari pihak investor menanyakan sektor Emas dan Barite/Barium Sulfate

atau lebih dikenal didalam ilmu Kimia (BaSO4) yang ingin di investasikan kepada Dinas

Pertambangan dan Energi, perwakilan Distamben menjawab “ketentuan hukum yang berlaku

saat ini, kami sangat membutuhkan industrilisasi tambang sebagai peningkatan nilai tambah”,

“pertambangan yang tidak boleh dilakukan di pesisir pantai dan hutan lindung” demikian ujar

Sugeng.

Perhotelan dan Perbankan menjadi daya tarik untuk investor tersebut seperti “dimana

lokasi yang tepat” serta mereka turut menanyakan apakah sulit mendiirikan atau men-transfer

uang asing ke Aceh karena harus melalui Pusat/Jakarta, terlebih dahulu dan seperti apa pula

tahapan yang harus mereka di lalui ungkap Ahmad Nizal.

Bank Indonesia dihadiri oleh Zulfan menjawab bahwa tidak ada kesulitan sama sekali

asal sesuai dengan prosedur, jika untuk transfer beliau menguraikan selama ini belum ada

kendala karena banyak saat ini mengalir uang asing di Aceh, seperti kita ketahui bersama Aceh

tengah untuk pembangunan Pembangkit Listrik tenaga Air, investor asal Korea selama ini

berjalan lancar, baik itu untuk transfer sebagai pembayaran karyawan maupun material, saya rasa

tidak ada masalah untuk hal tersebut.

Terkait Hotel mereka berencana meng-upgrade hotel seperti Lido Graha di Lhokseumawe

dan beberapa hotel lain yang potensial untuk di kembangkan

Banyak kemudahan yang akan di berikan Aceh kepada investor dan segala kendala apapun itu

kami akan membantu mendampingi dan fasilitasi sampai selesai, jadi pihak investor tidak perlu

khawatir tutup Jonni mengakhiri pertemuan hari ini.

Page 99: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

16

Gambar 12 : Doto Zaini Resmikan PT. Boswa Megalopolis

Calang, Sabtu (26 April 2014) Masyarakat Aceh khusus nya penduduk Calang dapat

bergembira karena Pabrik Kelapa Sawit milik PT. Boswa Megalopolis hari ini diresmikan

langsung oleh Gubernur Aceh Zaini Abdullah. Peresmian turut dihadiri oleh ketua DPRA Hasbi

Abdullah, Sekda Aceh Dermawan, Kepala BIP Aceh, Iskandar, M.Sc serta perangkat daerah baik

di Calang maupun kabupaten lain. Di Aceh Jaya Rombongan Gubernur disambut hangat oleh

wakil bupati Aceh Jaya serta Direktur Utama PKS Sutanto.

Dalam sambutan, orang no satu di Aceh terlebih dahulu mengucapkan selamat kepada

pimpinan dan seluruh staf yang telah terlibat atas selesainya pembangunan pabrik kelapa sawit

ini, kehadiran perusahaan ini menjadi bukti bahwa iklim investasi di Aceh semakin memikat.

Lebih lanjut Gubernur mengharapkan investasi tidak hanya dalam bidang perkebunan, sektor lain

masih terbuka lebar seperti perikanan, pertanian, keuangan.

Ada beberapa himbauan langsung oleh zaini diantaranya semua perkebunan yang ada di

Aceh agar aktif membangun kebun-kebun plasma sebagai upaya untuk memberdayakan

masyarakat, Pengalokasian anggaran untuk kegiatan Corporate social Responsibility (CSR) bagi

penguatan masyarakat jangan diabaikan, Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) harus

disampaikan tepat waktu, sehingga kita bisa mengevaluasi progress investasi yang berjalan,

khusus kepada para aparatur pemerintahan di seluruh Aceh saya menghimbau untuk memberi

kemudahan kepada dunia usaha dalam mengurus segala administrasi, terkait investasi ini jangan

sampai ada Pungli diluar ketentuan dan kepada kalangan perbankan saya menghimbau agar aktif

memberi dukungan modal kepada usaha sektor perkebunan sehingga ruang bagi pelaku usaha

dalam menggerakkan usahanya semakin terbuka lebar tutup Gubernur asal Pidie dengan

tegasnya.

Reporter Badan Investasi sempat wawancara Hasbi Abdullah terkait peresmian tersebut “

Saya sangat bahagia dengan adanya CPO, sehingga masyarakat tidak perlu menjual kelapa sawit

ke Medan, karna Pt. Boswa sudah bisa menampung kelapa sawit” ujar beliau.

Mill Manager Mahyudin beserta Direktur Sutanto turut mendampingi rombongan untuk

melihat aktifitas pabrik secara keseluruhan, menyebutkan “masyarakat dekat pabrik dan seluruh

Page 100: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

17

Aceh sekarang sudah bisa menjual karna PKS akan menampung dengan harga saat ini 1.850 per

kilo”.

Semoga dengan diresmikan PKS dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Aceh dan

membuka jalan untuk investor lain untuk segera masuk ke Aceh, sehingga Aceh maju di segala

sektor seperti harapan semua pihak.

Persiapan Matang, Investor Datang

Banda Aceh, Selasa (6 Mei 2014). Kedatangan tamu Pemerintah Aceh merupakan

sesuatu hal yang lumrah namun setiap tamu yang hadir punya kekhasan masing-masing. Setiap

kali mereka sudah menyinggahi Provinsi Aceh, tentu membawa harapan baik bagi daerah yang

sedang gencarnya mencari investor untuk menanamkan modal. Tak terkecuali dari belahan bumi

mana sang investor datang. Setelah lalu lalang dan bertemu banyak pihak penting di Aceh, tamu

dari negeri serumpun ini siap bertolak kembali ke Negara asalnya Penang-Malaysia. Dato’ Mohd

Rashid Hasnon, Dato’ Lie Ka Chun, Miss Lulilian dan Sazhanah, pada Jum’at (25/4/2014)

bersiap kembali melalui Bandara SIM Banda Aceh.

Sambil menunggu keberangkatan, masing-masing bersantai di ruang tunggu Bandara

SIM. Saat itulah saya mengambil kesempatan untuk bisa ngobrol langsung dengan mereka secara

terpisah. Dato’ Mohd Rashid Hasnon selaku Timbalan Ketua Menteri I Pulau Pinang masih

melaksanakan sholat Jum’at di sekitar Bandara, sehingga saya tidak dapat berbicara langsung.

Kemudian perhatian saya teralih pada sosok yang terlihat sedang duduk dan memegang majalah

adalah Dato’ Lie Ka Chun yang merupakan penasehat invest Penang, sepertinya tidak terlalu

sibuk untuk diajak ngobrol. Ketika saya mengutarakan niat untuk mewawancarai beliau,

langsung mendapat sambutan baik. Tidak perlu terlalu banyak mukadimah, bapak paruh baya ini

sepertinya sudah cukup nyaman dengan tema wawancara yang akan kita bicarakan.

Mengulas kembali potret panjang perjalanan invest Penang yang berawal di tahun 2010,

merupakan sebuah trobosan yang diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Singkatnya, menciptakan berbagai trobosan peningkatan perekonomian antar kedua belah pihak

yang sudha dibina harmonis. Setelah melalukan berbagai hal pada fase pertama perjanjian, maka

tiba limit waktu menetukan keberlanjutan program kerjasama tersebut. Setelah MoU kedua

dirilis di penang beberapa waktu lalu, tugas selanjutnya yang sudah menanti adalah

melaksanakan isi dari kerjasama fase kedua.

Dato’ lie Ka Chun bercerita singkat mengenai kerjasama yang pernah dijalin pada

beberapa tahun silam. Salah satu hal penting mengenai kerjasama dan ingin terus ditingkatkan

adalah “program intensif magang bagi putra-putri Aceh” ujarnya. Menurut pria berkulit putih ini,

jika ingin mendatangkan investor bidang pariwisata, bentuk dahulu tenaga kerja yang terampil.

“jika sudah mampu memberikan pelayanan yang prima terhadap tamu atau wisatawan maka akan

menjadi awal yang baik untuk perkembangan pariwisata Aceh”. Pada dasarnya walaupun

memiliki banyak potensi wisata tapi jika para wisatawan tidak nyaman dari segi pelayanan tentu

hal ini akan mengurungkan niat calon wisatawan lainnya untuk berwisata ke Serambi Mekkah

ini.

Page 101: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

18

Tidak perlu muluk-muluk dan terlalu jauh berimajinasi untuk menciptakan infrakstruktur

nomor wahid seperti hotel berbintang, resort dan lain-lain, cukup diawali dengan home stay dari

penduduk di Aceh sendiri. Toh sangat mungkin hal ini sekaligus meningkatkan perekonomian

masyarakat sekitar. Selanjutnya yang terpeting yaitu hadirnya SDM kompeten untuk memberi

kenyamanan pelayanan. Untuk itu, kami siap menerima jika ada anak Aceh yang magang

(program intensif) di Penang untuk berlatih ilmu pelayanan, nantinya siswa akan belajar pada

hotel-hotel di Penang. Tujuannya agar pelajar mendapat pengalaman untuk mendapat

pemahaman pengendalian hotel dan sudah pasti pelajar diberikan fasilitas yang cukup ketika

menimba ilmu di Penang. Yang penting adalah menemukan perwakilan pelajar yang tepat untuk

mendapat pengalaman pekerjaan di Penang agar program ini sempurna. Untuk itu pertemuan

dengan pihak Univesitas di Aceh sudah barang tentu untuk tidaklanjutnya.

Dato’ Lie Ka Chun menjelaskan bahwa program intensif pada kerjasama invest Penang

yang pernah dilaksanakan sudah pernah ada pelajar yang dilatih, sehingga untuk rencana

kedepannya hanya perlu sedikit peningkatan saja. Melihat potensi Aceh untuk mengembangkan

sektor pariwisata sangat besar, apa lagi jika pengelolaaan kerjasama antara investor Penang dan

Pemerintah aceh maupun swasta terjalin dengan baik. Asumsinya adalah kerjasama ini

menghasilkan “win-win” saling menguntungkan kedua belah pihak. Para agen atau travel

pariwisata kedua wilayah bekerjasama, misalnya dengan menawarkan turis Penang untuk

mengujungi Aceh juga. Keberhasilan pariwisata bukan hanya terletak pada kekayaan potensi

yang dimiliki sebuah wilayah semata namun berdasarkan kenyamanan dan mengerti kemauan

wisatawan ketika berada di wilayah tersebut.

Di tempat yang sama, saya juga sempat berbincang dengan General Manager Invest

Penang, Miss Lulilian yang didamipingi stafnya, Sazhanah. Miss Lulilian yang saat itu tampil

santai mengurai jawaban yang cukup cerdas. Tidak jauh berbeda dengan sang Dato’, Miss

Lulilian ini menjelaskan bahwa untuk mendapatkan investor sebenarnya tidak perlu terlalu sulit.

Kunci adalah pada daerah itu sendiri dan apa yang ditawarkan pada calon wisatwan ini. Sebut

saja jika investasi pariwisata yang menjadi sorotan penting, selain dari lokasi yang strategis,

objek-objek wisata yang sangat menarik, kemudian fasilitas penunjang apa saja yang ada di

sekitar lokasi investasi, serta kekhasan apa yang menjadikan Aceh layak dipilih investor untuk

menanamkan modalnya.

Wisatawan yang datang ke Aceh untuk berllibur tentunya mencari apa saja hal

pendukung seperti kuliner yang menjadi cirri khas, tempat-tempat untuk memanjakan diri seperti

spa dan lain-lain, pusat oleh-oleh yang lebih terpadu, atau fasilitas pendukung yang lengkap

untuk bersantai. Apalagi Aceh cukup kaya dengan hasil pertanian, tentu menjadi daya tarik

lainnya. Untuk dapat memaksimalkan perkembangan sebuah daerah, tentu dilakukan proses

bertahap sama seperti yang dijalani Penang, sedikit-sedikit baru maju seperti sekarang ini.

Dimulai dari teknologi standar, dengan fasilitas infrakstruktur standar dan memperkerjakan

masyarakat lokal yang tentunya sudah diberi keterampilan, sehingga setelah 40 tahun barulah

Penang menuai hasil seperti sekarang. Hal ini dapat dicontoh oleh Aceh.

Untuk mewujudkan itu semua, sudah pasti butuh investor yang menamkan modalnya,

oleh karena itu untuk mendatangkan investor semua pihak harus mendukung. Terutama

pemerintah yang harus memberikan kemudahan dan insetif, misalnya dengan membebaskan

pajak tanah selama beberapa tahun dan memberi informasi akurat tentang jumlah wisatawan

Page 102: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

19

yang pernah berkunjung, ini adalah salah satu strategi mumpuni. Pada dasarnya investor juga

pemilih, memilih dimana kenyamanan dan keuntungan lebih besar jika ada dua pilihan wilayah

untuk menanamkan modal. Strategi promosinya adalah apa yang kita berikan pada investor

sehingga mereka akan memilih Aceh untuk berinvestasi. Menutup obrolan siang itu, miss

Lulilian memberikan contoh mengapa sebuah daerah dipilih untuk investasi. Kematangan

menjadi kunci sebuah peluang itu terlihat lebih nyata untuk diwujudkan. Mari kita berbenah diri

sebelum mengundang sang investor baru.

Evaluasi dan Capaian Pusdatin BIP Aceh

Banda Aceh, Kamis (8 Mei 2014) Pusat Data dan Informasi Badan Investasi Aceh telah

mencapai usia lebih dari satu tahun, sejak diresmikan pada Maret 2013 silam. Masih perlu

banyak pembenahan untuk mencapai target lebih tinggi. Dibuka oleh Kepala Bidang Program

dan Pelaporan (Fuadi,SE), dan dipimpin Kepala BIP Aceh, Iskandar, diadakan rapat evaluasi dan

capaian yang telah diraih Pusdatin BIP Aceh. Ikut serta dalam rapat tersebut antara lain

Sekretaris BIP Aceh, Kepala Bidang dan anggota Pusdatin BIP Aceh.

Iskandar mengapresiasi apa yang telah diraih oleh Pusdatin dan mengharapkan

selanjutnya dapat menciptakan inovasi dan terobosan baru untuk Pusdatin. Setiap Bidang wajib

mendukung dengan menyampaikan bahan dan kegiatan demi tercapainya target untuk dapat

peringkat pertama dalam kategori Komisi Informasi Aceh (KIA).

LED (Light-Emitting Diode) dan WEB merupakan produk yang dihasilkan oleh Pusdatin.

Sejauh ini LED sudah menampilkan banyak video dan Ucapan selamat atau seruan dari

Pemerintah Aceh serta Paduka Yang Mulia Malik Mahmud Al- Haytar. Arif Arham selaku

penanggung jawab Pusdatin menyarankan Website khusus informasi Investasi sedangkan LED

bisa lebih terbuka untuk umum dengan merangkul berbagai informasi dari dinas lain agar terlihat

banyak hal yang ditampilkan tentang Aceh secara menyeluruh.

Pencapaian gemilang yang diraih Pusdatin mengenai peningkatan pengunjung yang luar

biasa di bandingkan tahun 2012 hanya sebanyak 491 pengunjung, sedangkan 2013 mencapai

15.881 pengunjung. Pada awal Mei 2014 sudah mencapai 10.731 sungguh angka yang

fantastatis, tidak menutup kemungkinan pengunjung akan terus meningkat. Jumlah pengunjung

Web BIP Aceh bukan hanya berasal dari Negara Indonesia tapi berbagai Negara lain, hal ini

terlihat top 25 negara, seperti Amerika dan China dan Negara-negara lain yang menyusul

dibawahnya.

Prestasi yang dicapai dengan usia belia adalah Terbaik ke-2 informasi wajib disediakan

dan diumumkan berkala serta Terbaik ke-3 kategori informasi wajib disediakan setiap saat.

Semoga dengan adanya evaluasi hari ini pusdatin dapat lebih baik dan mendapatkan prestasi

lainnya.

Page 103: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

20

Gambar 13 : Calon Investor dari Seoul Meninjau Potensi di Aceh Selatan

Banda Aceh, Jumat (9 Mei 2014) Berbagai Potensi di Aceh dipaparkan oleh Iskandar

selaku kepala BIP Aceh dihadapan calon investor asal Korea Selatan di Badan Investasi dan

Promosi Aceh (9/5/2014). Kim Eung Kyo selaku Ceo DSK Engineering, Co, Ltd sangat tertarik

akan hal tersebut dan hari ini ditemani Wakil Bupati Aceh Selatan Kamarsyah, S. Sos, MM

mereka akan meninjau langsung lokasi dan Potensi yang ada di Aceh Selata

Jika melihat Korea Selatan dulu (masa perang) tidak pernah terfikirkan akan bisa semaju

sekarang, tidak ada sumber daya alam sama sekali, tetapi setelah perang usai negara yang ber-

ibukota Seoul, sekarang bisa menjadi negara maju dengan pertumbuhan ekonomi dan sumber

daya manusia yang meningkat jauh urai Kim Eung Kyo. Maka dari itu niat mereka ingin

membangun Aceh dan bertukar ide serta visi untuk membangun Aceh dengan Pemerintah Korea

Selatan, dengan pengalaman tantangan pembangunan Korea saat itu, sehingga Aceh juga bisa

maju.

Page 104: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

21

Gambar 14 : Tiga Perusahaan yang terkendala Realisasi Investasi

Banda Aceh, Senin (19 Mei 2014) Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan investasi di

Aceh Badan Investasi dan Promosi (BIP) Aceh memfasilitasi Perusahaan yang mengalami

kendala dalam merealisasikan investasi dan terkendala dalam persiapan persyaratan yang harus

dipenuhi dari daerah yang blm siap. Agar permasalahan yang dihadapi oleh pihak perusahaan

bisa terselesaikan diadakan Taskforce Penyelesaian Permasalahan Perusahaan di ruang rapat I

BIP Aceh (19/5/2014).

Setelah mendapatkan izin untuk melakukan realisasi investasi di Aceh, Penanaman

Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) bukan artinya langsung

menghasilkan realisasi. Kendala yang muncul dapat terjadi seperti masalah perizinan dan

lainnya, untuk itu BIP Aceh bersama BKPM RI memfasilitasi tiga perusahaan yang mengalami

kendala tersebut. Perusahaan ini antara lain PT. Kamadhenu Ventures Indonesia, PT. Mandum

Payah Tamita, dan PT. Angsa Emas Putera Aceh.

Ketiga perusahaan ini difasilitasi dengan instansi terkait Bappeda Aceh Tengah, Bappeda

Provinsi, Dinas Perkebunan, BP2T serta BKPM dan Dirjen Perkebunan Pusat. Berbagai kendala

yang dihadapi oleh PT. Kamandhenu Ventures Indonesia yang bergerak di bidang perkebunan

tebu dan industri gula pasir diantaranya terkendala dalam pengurusan rekomendasi dari

Kementerian untuk mendapatkan izin prinsip penanaman modal.

PT. Mandum Payah Tamita bidang Perkebunan Kelapa sawit terpadu dengan

pengolahannya menjadi minyak sawit (CPO) dan inti terkendala tidak melaksanakan kegiatan

sesuai izin yang telah diterbitkan dan belum menyampaikan LKPM. Berbeda halnya dengan PT.

Angsa Emas Putera Aceh bidang Pembibitan dan Budidaya Tanaman Kentang, kendala yang

dihadapi hutan lindung yang belum dibebaskan lahannya.

Rapat yang dipimpin oleh Kabid Pengembangan Investasi Syarifah Zulfa berlangsung

alot, karena hanya satu perusahaan yang menghadiri yaitu PT. Angsa Emas Putera Aceh. Dua

perusahaan lainnya tidak menghadiri sehingga belum dapat dibahas secara langsung untuk

langkah pemecahan permasalahannya.

Page 105: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

22

Gambar 15 : KFW Bank Jerman Siap Kucurkan Tambahan Dana Untuk Persiapan

Pembangunan Rumah Sakit Regional di Aceh

Senin (02/06/2014) di kantor pusat KfW di Frankfur, Jerman. Pendanaan ini ditujukan

untuk membantu persiapan konstruksi rumah sakit dan puskesmas, peningkatan sumber daya

manusia bidang kesehatan, serta persiapan tender proyek.

Dalam pertemuan ini Gubernur Zaini menjelaskan status negosisasi antara Pemerintah

Aceh dan Pemerintah Pusat. Saat ini Presiden Republik Indonesia telah memerintahkan Menteri

PPN dan Sekretaris Kabinet untuk segera memasukkan project ini kedalam Blue Book.

Selanjutnya Gubernur Zaini juga menjelaskan bahwa, Pemerintah Aceh telah menyediakan lahan

di 5 kabupaten/kota untuk pembangunan rumah sakit regional dan juga lahan untuk

pembangunan pusat kesehatan lainnya. Jika Pembangunan Rumah Sakit Regional dan Pusat

Kesehatan Masyarakat ini dapat masuk ke Blue Book pada tahun 2014, Perencanaan seperti

Feasibility Study dan DED dapat dilaksanakan pada tahun 2014 dan Pembangunan akan dimulai

pada awal 2015.

Penasehat Gubernur Aceh Dr. Phillipp Stokoe, menjelaskan secara rinci tahap-tahap

persiapan yang telah dilakukan dan rencana pelaksanaan kedepan, termasuk langkah-langkah

yang perlu diambil segera untuk pendanaan tahap persiapan. Pihak KfW menyambut baik

perkembangan ini dan menyetujui pendanaan untuk persiapan pembangunan sebesar €250.000,-

Pertemuan sesi selanjutnya membahas status pengelolaan Geothermal di Selawah Agam.

Sebagaimana diketahui bahwa Pemerintah Jerman telah menyediakan pendanaan untuk

eksplorasi panas bumi di kawasan Seulawah ini. Dari hasil tender terbuka, Pertaminan dan

Pemerintah Aceh yang diwakili oleh PDPA akan membangun PLTP secara bersama di lokasi

tersebut.

Penasehat Gubernur bidang energi, M. Abdullah menjelaskan bahwa status negosiasi

Share Holder Agreement (SHA) antara Pertamina dan PDPA sudah final. Dokumen hasil

negosiasi masih dalam pembahasan internal Pemerintah Aceh. Gubernur Aceh segera

mendorong penyelesaian akhir SHA untuk dapat ditandatangani oleh kedua pihak.

Pembahasan sesi selanjutnya adalah mengenai rencana kerjasama konservasi ekosistem

Leuser. Iskandar, Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh, menjawab berbagai persoalan yang

ditanyakan oleh Kfw seputar isu-isu manajemen pengelolaan dana, serta isu lingkungan terkait

konversi lahan kawasan KEL dalam RTRW Aceh. Masih diperlukan kerangka acuan yang lebih

jelas mengenai sistem manajemen pengelolaan anggaran sebelum dana dikucurkan oleh KfW

Page 106: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

23

kepada pemerintah Aceh untuk memastikan bahwa pengelolaan dana transparan dan tepat

sasaran.

Pertemuan yang berlangsung alot tersebut, dihadiri oleh pejabat Kfw Dr. Christine

Heimburger (Director East Asia and Pacific, Patric Shirzadi (Head of Energy Division), Dr.

Marlis Sieburger (Head of Health Division), Dieter Schulze-Vornhagen (country manager

Indonesia) dan beberapa pejabat terkait lainnya.

Sebelum pertemuan dengan Kfw, delegasi Aceh melakukan kunjungan ke Nordwest-

Krankenhaus Frankfurt, dan diterima oleh Tim dokter Rumah Sakit tersebut. Pertemuan

membahas tawaran kerjasama telemedicine, suatu sistem komunikasi jarak jauh antar para

dokter untuk membahas penanganan pasien, semacam pelayanan “second opinion”, dari para

pakar di Rumah Sakit Nordwest Krakenhaus untuk para dokter di negara lain. Brunei

Darussalam dan beberapa Rumah Sakit di Malaysia telah memulai program ini.

Doto Zaini membahas beberapa peluang kerjasama dengan rumah sakit ini, terkait soft

loan dari Kfw Bank. Dr. Phillipp Stokoe dan M. Yani (penasehat Gubernur bidang kesehatan),

menyarankan beberapa peluang yang dapat dikerjasamakan diantaranya pengiriman tenaga

medis dan dokter untuk magang di rumah sakit ini, kerjasama penanganan penyakit stroke dan

kanker di rumah sakit di Aceh, serta kemungkinan pelayanan jasa tele-medicine. (dilaporkan

oleh Netty Muharni, Kabid Promosi Badan Investasi dan Promosi Aceh).

Kunjungan Delegasi Uni-Eropa

Banda Aceh, Selasa (17 Juni 2014). Gubernur Aceh doto Zaini Abdullah menerima

delegasi dari Uni-Eropa seperti Jerman, Swedia, Denmark dan lain-lain, bertempat di Pendopo

Gubernur Aceh pada Selasa (17/6/14).Gubernur membuka pertemuan pagi ini dengan memberi

gambaran mengenai keadaa Aceh pasca konflik dan tsunami. Gubernur juga menceritakan

pembangunan Aceh yang semakin meningkat disetiap tahunnya.

Pada pertemuan kali ini delegasi mendengarkan beberapa penjelasan dari beberapa SKPA

terkait yang hadir seperti bidang investasi dan regulasi yang dijabarkan oleh Iskandar Kepala

Badan Investasi dan Promosi Aceh, pendidikan oleh Suraiya IT adalah wakil kepala lembaga

pengembangan sumber daya manusia. Sektor pariwisata dari Bagian Pariwisata Provinsi dan

topik terhangat mengenai isu Syariah Islam di Aceh, karena selama ini berita Syariah Islam di

Aceh menjadi sebuah momok bagi masyarakat non muslimnasional maunpun internasional yang

berkunjung ke tanah rencong ini.

Pertemuan sangat interaktif dengan pertanyaan yang lebih terfokus pada bidang

pendidikan dan Syariah. Keingintahuan mereka mengenai implementasi syariah yang ada di

Aceh dan lain . Kepala Dinas Syariah islam menjelaskan dengan rincibagaimana islam

diterapkan di Aceh adalah islam yang sangat bersahabat sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad

SAW berdasarkan Al-quran dan hadist, bukan islam seperti garis keras atau Taliban. Islam di

Aceh hanya berlaku untuk muslim dan tidak berlaku untuk non-muslim, syariah yang diterapkan

juga untuk kebaikan penduduk Aceh dalam hal moral, etika, ekonomi dsb.

Suraiya juga menjelaskan bahwa pendidikan di Aceh masih minim, tetapi ada beberapa

orang yang dikirim ke beberapa negara untuk menempuh pendidikan lanjutan bidang kesehatan

seperti untuk bidang dokter. Pemerintah Aceh mengirim mahasiswa ke banyak negara, berbagai

Page 107: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

24

bidang, kesehatan, teknik, ekonomi, politik, dll Pembicaraan yang berlangsung hangat tersebut

diakhiri dengan sangat bersahaja.

Rakor Pengendalian Penanaman Modal

Banda Aceh, Rabu (25 Juni 2014) Rapat koordinasi mengenai Pengendalian Penanaman

Modal tahun 2014 di gelar di The Pade Hotel (25/6/2014), acara ini diselenggarakan oleh Badan

Investasi dan Promosi (BIP) Aceh. Narasumber yang hadir dari Kementerian Energi dan Sumber

daya mineral yaitu Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Krisdanyolan Simarmata,

Kasubdit Wilayah I Aceh, Sumbar dan Sumut Kedeputian Dalaks BKPM RI Muhammad

Subehan; Ir.Mahdinur Kepala bidang pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi Dinas

Pertambangan dan Energi Aceh; dan Kepala Bidang Pengembangan Investasi (BIP) Aceh,

Syarifah Zulfa.

“Indonesia memiliki banyak sumber daya mineral dan energi namun hanya dieksploitasi

dan dijual secara mentah. Ekspor barang mentah dari Aceh keluar sudah berlangsung sangat

lama, seharusnya Indonesia dapat melakukan inovasi teknologi agar mampu mengolah sumber

daya mineral dan energi sendiri sebelum diekspor. Seperti mendirikan smelter di Aceh” hal ini

disampaikan oleh Krisdanyolan dalam paparannya.

Selain itu disampaikan pula mengenai tantangan dan peluang investasi pertambangan di

Aceh disamping keunggulan dan jenis-jenis pertambangan yang juga dijelaskan oleh pemateri

pertama. Setali tiga uang dengan penjelasan pertama, Mahdinur turut menjelaskan tatanan letak

geografis pertambangan di Aceh dan potensi terbentuknya mineral dan batu bara. Ketentuan

untuk eksplorasi pertambangan oleh investor di Aceh dan mengenai kendala dalam

pembangunan smelter di Aceh. “deposit mineral bijih besi dari masing-masing pemegang IUP

OP masih terbatas, dan ketersesiaan energi listrik dan infrastruktur belum mendukung untuk

memenuhi kebutuhan pabrik smelter di Aceh, karena itu perlu adanya kajian kelayakan terhadap

pembangunan pabrik smelter di Aceh” ujar Mahdinur.

Mengenai proses perizinan investasi tambang, disampaikan secara teknis oleh pemateri

dari BKPM. Mengenai penyampaian LKPM dan kendala serta proses untuk memperoleh izin

sebagai syarat mutlak melakukan investasi. Dan diakhir sesi, Syarifah Zulfa selaku Kepala

Bidang pengembangan Investasi pun mengemukakan Pemerintah sebagai fasilitator dalam

investasi, serta menekankan pentingnya melaporkan LKPM bagi setiap perusahaan.

Diskusi menjadi penutup rangkaian acara rapat koordinasi Pengendalian Pelaksanaan

Penanaman Modal. Peserta terlihat antusias dari banyaknya pertanyaan dari para pengusaha

sektor pertambangan yang menghadapi beberapa kendala terkait perizinan dan yang belum

menyampaikan LKPM. PT. Mifa Bersaudara mengeluhkan proses perizinan yang sering

tumpang tindih dan proses birokrasi yang cukup berbelit.

Penutupan acara ini dilakukan oleh Kepala Bidang Pengembangan Investasi mewakili

Kepala BIP Aceh.

Page 108: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

25

Konsolidasi Data; Rencana dan Realisasi Investasi

Banda Aceh, Kamis (26 Juni 2014) Dalam rangka pencapaian target realisasi investasi

tahun 2014 sebesar 5,4 Trilliun, Badan Investasi dan Promosi Aceh menggelar Rapat

Konsolidasi Data Realisasi Pelaksanaan Penanaman Modal tahun 2014 dengan Instansi

Penanaman Modal se Aceh di The Pade Hotel (26/6/2014). Rapat ini merupakan salah satu cara

yang ditempuh oleh BIP untuk mencapat target realisasi yaitu dengan menyamakan dan

mengsinkronkan data rencana investasi dan data realisasi investasi kondisi Triwulan I – 2014 dan

persiapan pelaporan LKPM Triwulan II dan Semester I – 2014.

Kepala BIP Iskandar dalam sambutannya “Semua pihak diharapkan untuk fokus dalam

mengejar angka-angka realisasi investasi, karena angka ini merupakan kunci untuk menghitung

pertumbuhan ekonomi. Ia menambahkan berbagai upaya terus ditempuh sebagai upaya mengejar

target realisasi investasi dan yang paling penting untuk diperhatikan adalah usaha untuk

meningkatkan sumber daya manusia”. Aceh mendapat peringkat 6 terbesar realisasi investasi, Ia

berharap bahwa untuk tahun 2015 Aceh bisa menduduki peringkat ke 3. “Pihaknya optimis

dengan kerjasama semua pihak target ini bisa tercapai sehingga pada tahun 2017 Aceh bisa

mendapat peringkat pertama untuk jumlah nilai realisasi terbesar di Indonesia” ujar orang no satu

di BIP.

Syarifah Zulfa selaku Kepala bidang Pengembangan Investasi mengatakan “menurut

Perka No. 5/2013 proses perizinan harus dipermudah dan diseragamkan baik dalam waktu proses

penerbitan perizinan, cara penilaian permohonan dan penyeragaman format produk perizinan

yang diterbitkan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah investor dalam mengurus semua

perizinan dan tidak membingungkan bagi investor”.

Pemerintah memberikan banyak kemudahan kepada investor seperti fasilitas fiskal (

pembebasan bea masuk atas impor mesin, barang dan bahan), fasilitas non fiskal (API-P,

RPTKA, IMTA), Insentif dan lainnya. Dengan demikian investor dapat merealisasikan nilai

rencana investasinya di Aceh tanpa ada hambatan ujar Syarifah.

Setiap instansi penanaman modal kab/kota untuk menyampaikan berapa nilai realisasi

yang telah dicapai di masing-masing kab/kota dan menyamakan data rencana dan realisasi

investasi antara daerah dengan provinsi. Dari semua kab/kota yang hadir Lhokseumawe

termasuk daerah yang paling banyak mendapatkan LKPM dari perusahaan namun belum

diteruskan ke Badan Investasi dan Promosi Aceh.

Konselor Ekonomi Kedutaan France ingin mengetahui regulasi investasi di Aceh

Banda Aceh, Kamis (26 Juni 2014) Pertemuan dengan konselor ekonomi asal Perancis di

Jakarta berlangsung hangat di Ruang Rapat I Badan Investasi dan Promosi Aceh dengan instansi

terkait serta BPKS dan perwakilan PT. Lafarge cement Indonesia.

E. Bouleteou tertarik akan potensi di Aceh serta menanyakan bagaimana tahapan untuk

memulai usaha di Aceh serta regulasinya dan kemudahan apa yang diberikan oleh Pemerintah

Aceh yang berbeda dari daerah lain di Indonesia, E. Bouleteou datang dalam rangka persiapan

kedatangan duta besar Prancis untuk Indonesia di Aceh beberapa waktu yang akan datang

dimana rencana nya akan mengajak pengusaha asal negara dimana menara Eifel berdiri megah.

Page 109: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

26

Ada 3 priotas dalam rangka pembahasan lanjutan dengan kunjungan Duta besar Perancis

untuk Indonesia pada bulan oktober 2014 kepada Pemerintah aceh yaitu pertama public private

patnership pembangunan jaringan kereta api Aceh kedua pelabuhan freeport dan free trade zone

dan ketiga pengembangan investasi cement di wilayah Laweung Pidie.

Kepala bidang Promosi BIP Aceh memaparkan potensi dan peluang investasi serta

regulasi dan kemudahan yang bisa menarik para investor asal ibukota Paris pun begitu dengan

kepala BIP Aceh Iskandar menguatkan paparan yang disuguhkan. Fauzi kepala BPKS sabang

juga memaparkan tentang pulau indah sabang, sektor pariwisata baik darat maupun laut masih

natural dan sangat luar biasa potensi yang bisa di explore.

Konsolidasi Data; Rencana dan Realisasi Investasi

Banda Aceh, Kamis (26 Juni 2014) Dalam rangka pencapaian target realisasi investasi

tahun 2014 sebesar 5,4 Trilliun, Badan Investasi dan Promosi Aceh menggelar Rapat

Konsolidasi Data Realisasi Pelaksanaan Penanaman Modal tahun 2014 dengan Instansi

Penanaman Modal se Aceh di The Pade Hotel (26/6/2014). Rapat ini merupakan salah satu cara

yang ditempuh oleh BIP untuk mencapat target realisasi yaitu dengan menyamakan dan

mengsinkronkan data rencana investasi dan data realisasi investasi kondisi Triwulan I – 2014 dan

persiapan pelaporan LKPM Triwulan II dan Semester I – 2014.

Kepala BIP Iskandar dalam sambutannya “Semua pihak diharapkan untuk fokus dalam

mengejar angka-angka realisasi investasi, karena angka ini merupakan kunci untuk menghitung

pertumbuhan ekonomi. Ia menambahkan berbagai upaya terus ditempuh sebagai upaya mengejar

target realisasi investasi dan yang paling penting untuk diperhatikan adalah usaha untuk

meningkatkan sumber daya manusia”. Aceh mendapat peringkat 6 terbesar realisasi investasi, Ia

berharap bahwa untuk tahun 2015 Aceh bisa menduduki peringkat ke 3. “Pihaknya optimis

dengan kerjasama semua pihak target ini bisa tercapai sehingga pada tahun 2017 Aceh bisa

mendapat peringkat pertama untuk jumlah nilai realisasi terbesar di Indonesia” ujar orang no satu

di BIP.

Syarifah Zulfa selaku Kepala bidang Pengembangan Investasi mengatakan “menurut

Perka No. 5/2013 proses perizinan harus dipermudah dan diseragamkan baik dalam waktu proses

penerbitan perizinan, cara penilaian permohonan dan penyeragaman format produk perizinan

yang diterbitkan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah investor dalam mengurus semua

perizinan dan tidak membingungkan bagi investor”.

Pemerintah memberikan banyak kemudahan kepada investor seperti fasilitas fiskal (

pembebasan bea masuk atas impor mesin, barang dan bahan), fasilitas non fiskal (API-P,

RPTKA, IMTA), Insentif dan lainnya. Dengan demikian investor dapat merealisasikan nilai

rencana investasinya di Aceh tanpa ada hambatan ujar Syarifah.

Setiap instansi penanaman modal kab/kota untuk menyampaikan berapa nilai realisasi

yang telah dicapai di masing-masing kab/kota dan menyamakan data rencana dan realisasi

investasi antara daerah dengan provinsi. Dari semua kab/kota yang hadir Lhokseumawe

termasuk daerah yang paling banyak mendapatkan LKPM dari perusahaan namun belum

diteruskan ke Badan Investasi dan Promosi Aceh.

Page 110: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

27

IMT-GT : Working Group SDM

Banda Aceh (Rabu/ 16/7/2014). Pertemuan pertama sesi Working Group bidang Sumber

Daya Manusia untuk IMT-GT September nanti, dilakukan di Dinas Pendidikan Aceh(16/4/2014).

Turut hadir dalam rapat ini adalah DInas terkait yang membidangi SDM antara lain sebagai

leader adalah Dinas Pendidikan, Dinas Ketenagakerjaan dan Mobilitas Penduduk Aceh, Unsyiah

dan Badan Investasi dan Promosi (BIP) Aceh.

Program yang ditawarkan dan dikembangkan pada acara puncak IMT-GT berupa

pertukaran tenaga kerja tidak hanya level SMK, tetapi juga Universitas bahkan magister.

Mengaktifkan kembali University Network yang telah vakum beberapa tahun, karena hal

tersebut sangat berguna untuk Economic ASEAN 2015 mendatang. Mengaitkan setiap Fakultas

di Unsyiah untuk dilibatkan seperti Teknik untuk infrastruktur, sains Fakultas MIPA, pertanian

dan sebagainya.

BIP Aceh mengatakan pentingnya standarisasi tenaga kerja di ketiga negara untuk

disamakan. Ketiga negara dalam IMT GT (Indonesia, Malaysia, Thailand) nantinya setiap tenaga

kerja memiliki sertifikat dapat bekerja dinegara-negara tersebut dan diakui kemampuannya.

Selain itu, pelatihan menulis juga diperlukan untuk mengembangkan kemampuan siswa

dalam mengapresiasikan Metode ujian yang sering diterapkan di Indonesia adalah choice

sehingga anak didik kita terlalu minim penalarannya. Hal penting selanjutnya adalah bukan

hanya kita yang belajar atau mengikuti pelatihan diluar tetapi guru atau siswa/mahasiswa juga

dapat magang di Aceh.

Disnakermobduk mengajukan proposal program untuk menjadi bahan dalam working

grup yang akan digelar nanti, diantaranya pelatihan keterampilan lulusan SMA, kewirausahaan,

kerjasama magang tenaga kerja terampil dan kemitraan lahan kawasan transmigrasi.

Gambar 16 : Konektivitas Transportasi Kawasan Andaman Jadi Isu Penting IMT-GT

MENKO Ekonomi Republik Indonesia, Chairul Tanjung mengajak seluruh investor asing

untuk terus meningkatkan investasinya di Aceh. Ini karena Aceh dianggap sudah membuka

pintu investasi yang selebar-lebarnya bagi investor asing yang ingin masuk ke daerah ini. “Saya

Page 111: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

28

harap kepada investor atau pengusaha yang ingin berinvestasi bisa datang ke Aceh karena

Gubernur Aceh, Pak Zaini Abdullah akan menerima Anda semuanya dengan senang hati,” ujar

Chairul tanjung dalam temu pers, Minggu 14 September 2014.

“Kita berharap setelah selesainya pertemuan ini kita dapat melakukannya sekarang dan

tidak berbicara banyak lagi,” ujar Chairul Tanjung lagi.

Dalam pertemuan itu juga, Chairul Tanjung mengapresiasi penuh terhadap kinerja

Gubernur Aceh Zaini Abdullah yang turut berperan aktif selama pelaksanaan IMT-GT, 11-14

September 2014.

“Kita patut bersyukur karena Gubernur Aceh berani mengambil langkah bijak untuk

mengundang para anggota delegasi dari Malaysia dan Thailand untuk mengadakan pertemuan di

Aceh. Ini menandakan adanya komitmen dan kepedulian besar Gubernur Aceh dalam usahanya

untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakat Aceh,” ujar Chairul Tanjung.

Menurutnya, dengan dilaksanakannya acara IMT-GT di Aceh akan mampu mendorong

bagi para pengusaha Aceh untuk semakin mengembangkan sektor ekonomi kreatif di daerahnya.

Chairul juga menambahkan, semua program yang ada di IMT-GT secara otomatis akan

lebih berperan penting dalam meningkatkan kerjasama antara ketiga negara ini dengan harapan

tidak mempersempit ruang gerak bagi para investor yang ingin melakukan investasi ke Aceh.

“Kita berharap apa yang dibutuhkan dan diharapkan oleh ketiga negara ini dalam upaya

meningkatkan kerjasama di bidang usaha, baik sektor perdagangan, investasi serta sektor

pariwisata (tourism) dapat terlaksana dengan mudah dan tanpa hambatan administrasi apapun,”

ujarnya.

Gambar17 : Dubes Australia Sambangi Aceh

Banda Aceh, Minggu (28 September 2014) Mr.Greg Moriarty Duta Besar Australia untuk

Indonesia berkunjung ke Aceh dalam rangka untuk mendampingi Harry Lawson calon Investor

asal negeri Kangguru untuk berinvestasi di bidang peternakan serta melihat kondisi Aceh terkini

pasca Tsunami dan bertemu dengan alumni penerima beasiswa Australia di Aceh.

Dalam pertemuan terbatas di Pendopo Gubernur Aceh (28/9/2014) tampak Greg sangat

menikmati kunjungan nya ke Aceh. Serta sangat antusias dengan perkembangan Aceh sekarang,

kondisi semakin kondusif dan pertumbuhan perekonomian membaik begitu ujarnya, hubungan

Page 112: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

29

antara Ausralian dan Aceh sudah terjalin sejak Tsunami melanda 10 tahun terakhir, Australia

turut membantu rekontruksi Aceh untuk bangkit dari musibah dahsyat yang melanda.

Greg berharap hubungan Indonesia dan Australia bisa terjalin baik, begitu juga dengan

Aceh seperti yang telah dilakukan selama ini. Kepada Gubernur: Greg menanyakan bagaimana

situasi Aceh terkini, infrastruktur, dan apa yang telah dicapai Aceh hingga saat ini. Kepala Badan

Investasi Iskandar dalam kesempatan tersebut memaparkan potensi Peternakan yang ada di

Aceh.

Pertemuan hangat tersebut ditutup dengan penyerahan cendera mata dari kedua pihak.

Gambar 18 : Mr. Greg Moriarty; Dukung Project Aceh Beef Development Industry

Banda Aceh, Selasa (30 September 2014) Badan Investasi dan Promosi Aceh

berkesempatan dikunjungi oleh Ambassador of Australian for Indonesia H.E Greg Moriarty

disela-sela jadwal yang begitu padat, Iskandar sebagai tuan rumah menyambut hangat

kedatangan Dubes asal negeara yang memiliki suku asli aborogin tersebut. Ruang rapat I menjadi

tempat pertemuan dilaksanakan dengan agenda membahas kelanjutan Proyek Aceh Beef

Development Industry dengan para pelaku usaha di sektor swasta; Livestock Improvement

Company, Central Meat Exsports, PT. Investa Holding dan PT. Peternakan Sapi Aceh

Ada beberapa point penting yang menjadi hasil pertemuan bahwa Duta besar Australia

pertama akan mendukung capacity building, selanjutnya peningkatan sumber daya manusia

dengan mengirim petani dari Aceh ke Australia dan bisa sebaliknya dan yang terakhir

mendukung penguatan bisnis to bisnis untuk para investor yang sudah tertarik untuk berinvestasi

di Aceh.

Menurut beliau memang sudah pernah ada orang-orang Indonesia yang dikirimkan untuk

magang tepatnya di Australia bagian utara, tidak menutup kemungkinan petani Aceh akan

menyusul untuk magang demi kemajuan Aceh.

Netty Muharni Kepala Bidang Promosi BIP dalam waktu singkat mempersentasikan detil

menjelaskan bisnis model project Aceh Beef yang melibatkan nucleus dan plasma seperti yang

Page 113: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

30

selama ini diajukan oleh Pemerintah Aceh dan Mr. Moriarty sangat mendukung akan hal tersebut

dan tentunya Project Aceh Beef Development Industry yang melibatkan langsung calon investor

Australia Harry Lawson.

Seminar Detailed Plan Pelabuhan Perikanan Idi

Banda Aceh, Rabu (15 Oktober 2014). Bertempat di ruang rapat I Badan Investasi dan

Promosi Aceh pada hari ini (15/10/2014) digelar Penyusunan Detail Plan Pelabuhan Perikanan di

Kawasan Aceh Timur. Workshop dipimpin oleh Kepala Bidang perizinan BIP Aceh, Ir. Jonni

dan dihadiri oleh SKPA terkait diantaranya Dinas Perikanan Aceh, Dinas Perikanan Aceh Timur,

UPTD Idi dan Dinas Perhubungan Aceh.

Selama dua jam lebih acara ini berlangsung, banyak masukan dan saran yang diberikan

peserta kepada tim ahli untuk menyempurnakan Detail Plan Pelabuhan Perikanan Idi. Untuk

perbaikan draft akhir yang sudah dipaparkan, dibutuhkan data terbaru karena data yang disajikan

tidak update, terlihat dari sample data yang digunakan masih dari tahun 2012, ujar salah satu

peserta.

Selain itu, berbagai masukan pun berdatangan dari SKPA lainnya dan peserta dari BIP

Aceh seperti meminta agar tim kembali mengkaji data lebih dalam agar lebih relevan

perkembangannya seperti di Pelabuhan Perikanan Lampulo. Mengingat Pelabuhan di Idi

merupakan salah satu terbesar di Aceh, disamping Pelabuhan Lampulo Banda Aceh dan

Pelabuhan di Labuhan Haji., serta lebih baik lagi jika mengkaji peluang-peluang investasi di Idi,

seperti pabrik es, pengolahan ikan, perbaikan kapal serta detail Infrastruktur yang tersedia

Penting juga dilakukan oleh tim ahli untuk berkoordinasi dengan Pemkab Aceh Timur

supaya data dan hasil yang diperoleh tidak tumpang tindih dengan masterplan yang sudah

digodok Pemkab Aceh Timur.

Pengusaha Pulau Pinang dan Aceh sepakati busines to busines bidang Logistik

Banda Aceh, Kamis (16 Oktober 2014). Pertemuan pembahasan kerjasama investasi dan

perdagangan antara Pemerintah Aceh dan Negeri Pulau Pinang berlangsung di gedung

Serbaguna kantor Gubernur Aceh (16/10/2014). Hadir dalam kesempatan rapat tersebut TYT

Tun Dato' Seri Utama Dr. Haji Abdul Rahman bin Haji Abbas yang di -Pertua Negeri Pulang

Pinang, tidak seperti 9 negeri lain,’Raja’ bagi negeri pulau pinang disandang oleh Yang Di-

Pertua Negeri atau Tuan Yang Terutama (TYT) dan kalau dulu dikenali sebagai Gabenor,

bersama beliau hadir dengan berbagai bidang pengusaha dari Malaysia seperti pengusaha Kopi,

Penerbanagn Firefly, Kakao dan lainnya, dari Pemerintah Aceh diwakili oleh Sekretaris Daerah

Aceh Drs. Dermawan, Kepala Badan Badan Investasi dan Promosi Aceh, BPKS, SKPA terkait

serta pengusaha Aceh yang juga turut hadir dalam pertemuan tersebut.

Rapat ini bertujuan untuk meninjak lanjuti mengenai kerjasama antara Pemerintah Aceh

dan negeri Pulau Pinang dibuktikan dengan Mou Pemerintah Aceh dengan Negeri Pulau Pinang,

dimana dari pengusaha Malaysia oleh Dato’ Haji Mohd Sabree bin Abdullah dan dari pihak

Page 114: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

31

pengusaha Aceh Teuku Zulkiram langsung dihadapan Sekretaris daerah Aceh dan dihadapan

petinggi dari Negeri Pulau Pinang.

Pemerintah Aceh pada saat ini sedang menfokuskan pada tiga hal yaitu Pertanian yang

arti yang sangat luas, Infrastruktur dan energi serta Pariwisata Islami yang gencar di promosikan.

Setelah paparan yang sangat apik dari Iskandar kepala BIP Aceh serta Kepala Bidang Promosi

BIP Aceh Netty Muharni tentang peluang inbestasi yang masih terbuka lebar di Aceh ternyata

sangat menarik minat para calon investor dari negeri serumpun.

Ini dapat dilihat dari antusias mereka ingin mengekspor kopi langsung dari Aceh, karena

yang selama ini diketahui oleh mereka kopi Gayo tersebut adalah kopi Mandarin. Dengan

kedatangan mereka kemari bisa terbuka peluang di beberapa sector seperti kopi, konektifitas laut

dan udara serta hal-hal lain ang bisa menguntungkan kedua belah pihak.

Salah satu pengusaha Malaysia mengatakan bahwa selama ini mereka mengimpor kopi

sebanyak 80 ton perbulan dari berbagai Negara dan kebutuhan kopi mereka pertahun adalah

sebanyak 1000 ton dan keingan pengusaha asal negeri jiran tersebut bisa langsung mengekspor

kopi yang berasal dari Aceh yang sudah terkenal kualitas terbaik di dunia.

Pertemuan persahabatan ini ditutup dengan rangkaian foto bersama dan kita berharap ada

tindakan yang konkrit setelah pertemuan ini dilakukan.

TYT Tun Dato' Seri Utama Dr. Haji Abdul Rahman bin Haji Abbas dalam wawancara

ekslusif dengan reporter Badan Investasi mengatakan bahwa ia baru pertama kali ke Aceh dan

setelah melihat “Aceh mempunyai masa depan yang bagus untuk berkembang jauh dari Pulau

Pinang” ujarnya. Saya datang ke Aceh ingin melihat secara langsung bagaimana pertumbuhan

ekonomi Aceh sekarang dan perkembangan nya sangat luar biasa lanjut sosok yang masih

terlihat bugar diusia yang sangat senja. “Aceh tidak bisa terpisah dengan Malaysia bila melihat

sejarah masalalu, dan pada masa muda saya beliau pernah membuat kajian tentang ulama

Kharismatik Aceh Hamzah Fansuri dan ulama lainnya” tutupnya diakhir wawancara.

Gambar 19 : Pembahasan Action Plan: Air dan Sea Connectivity serta

Potential Reverse Investment Aceh- Malaysia

Page 115: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

32

Banda Aceh, Jumat (17 Oktober 2014). Rapat Koordinasi Percepatan Action plan hari ini

(17/10/2014) yang dipimpin oleh Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh Iskandar

berlangsung di ruang rapat I BIP Aceh, dengan dihadiri oleh pihak-pihak yang sangat terkait

diantaranya hadir langsung Perwakilan dari beberapa deputi Kementerian Perekonomian RI,

Ruslan Abdul Gani Bupati Bener, Sekretaris Daerah Aceh Besar Zulkifli Ahmad, General

Manager PT. Garuda Indonesia Aceh Nano Setiawan, BPKS, Direktur Pelindo Bidang SDM dan

Umum PT. Pelindo M. Hamied Wijaya, disertai Manager Pelindo Malahayati dan Krueng

Geukuh, BPKS serta SKPA terkait seperti Dinas Perhubungan, Bappeda dll.

Action plan air connectivity (konektifitas udara) antara Banda Aceh- Sabang- Krabi-

Phuket dan Langkawi Malaysia sedang dalam pembahasan yang membutuhkan banyak masukan

dan saran demi terwujud nya hal yang telah dirancang. Beberapa point penting untuk

dilaksanakan segera adalah pembahasan dengan operator penerbangan untuk pembukaan

penerbangan Sabang Phuket/Krabi sesegera mungkin, termasuk opsi melakukan charter flight

atau subsidi penerbangan pada tahap awal pembukaan penerbangan. Untuk sea connectivity

(konektifitas laut) antara Krueng Geukuh- Malahayati-Sabang-Ranong-Penang serta Port Klang

pembahasan difokuskan pada jalur pelayaran Krueng Geukuh Port Klang dan Penang, untuk

menyelesaikan beberapa persoalan dasar seperti ketersediaan infrastruktur dan saranan

pelabuhan, kesiapan aparatur dan masyarakat, serta kesiapan komoditas ekspor di Aceh. Action

Plan yang disusun sangat komprehensif ini dipaparkan oleh Kepala bidang Promosi Netty

Muharni dan mendapat respon positif dan masukan dari berbagai pihak yang mendukung

kegiatan ini.

Begitupun dengan hal yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Investasi

Syarifah Zulfa mengenai potential reverse investment dilakukan kunjungan Menteri Pertanian

dan Industri Azas Tani Malaysia Ke Aceh YB Dato' Seri Ismail Sabri bin Yaacob serta

kunjungan balasan dari Gubernur Aceh dr. Zaini Abdullah ke Malaysia pada awal tahun ini,

pertemuan ini disusul beberapa lawatan tim teknis dari kedua belah pihak serta yang paling anyar

adalah pembahasan program kerjasama ini dalam IMT-GT di Banda Aceh 11 s.d 14 September

2014 lalu dari rangkaian pertemuan tersebut telah disepakati kerjasama dibidang perdagangan

sayur mayur dan buah-buahan dari Aceh ke Malaysia, rencana pembukaan agrobazar produk

Malaysia di Aceh serta rencana pembukaan pabrik pakan ternak di Aceh Besar dan Aceh Utara.

Berbagai pihak sepenuhnya mendukung action plan dengan membenahi beberapa bagian

yang belum sempurna seperti pelindo yang mengatakan sedang melengkapi sarana pelabuhan

dan akan selesai akhir tahun ini. Begitupun dengan Garuda Indonesia berharap sesegera mungkin

melakukan pertemuan dengan operator penerbangan yang ada di Aceh serta dengan CIQ dan

Pemkot Sabang, dan mengharapkan agar Gubernur segera menyurati Dirut Garuda untuk

dukungan pembukaan Rute baru ini.

Inti pertemuan yang dilakukan hari ini adalah harus adanya kesiapan dari bebagai pihak

untuk mewujudkan apa yang telah direncanakan baik itu masyarakatnya, SDM serta sarana dan

prasarana standar Internasional tidak bisa terwujud jika hanya satu pihak yang bekerja dan paling

konkrit adalah semua pihak bisa focus, juga perlu direbranding Sabang Diving Paradise. Sudah

siapkan Aceh menerima kunjungan dari turis dari berbagai belahan dunia??? Dan Kemajuan dari

berbagai sektor Pertanian dan Industi.

Page 116: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

33

Koordinasi Kab/kota Untuk sinkronkan realisasi Investasi TW III

Banda Aceh, Selasa (28 Oktober 2014). Data Realisasi Investasi dari Badan Investasi dan

Promosi (BIP) Aceh berbeda dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Pusat

dikarenakan Perusahaan tidak melaporkan LKPM secara online melalui SPIPISE. Hal ini

bermuara pada tidak singkronnya data yang dimiliki BIP Aceh dengan data yang tersedia di

masing-masing Kabupaten/Kota.

Oleh karena itu, BIP Aceh mengundang Kabupaten/kota bagian penanaman modal dan

PTSP untuk hadir mengikuti Rapat Koordinasi Realisasi Penanaman Modal, pada hari Selasa

(28/10/2014). Bertempat di Ruang Rapat I BIP Aceh. Turut hadir dari Aceh Selatan, Aceh Jaya,

Kota Banda Aceh, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Timur dari Bagian

Ekonomi Pemda daerah masing serta PTSP.

Rapat dibuka oleh Kepala Bidang Program dan Pelaporan, Fuadi, yang

mengkonfirmasikan Perpres No. 97 Tahun 2014 tentang Penggabungan Kelembagaan. Paling

lambat 2015 program telah selesai dan 2016 awal sudah digabungkan. Hal ini dilakukan untuk

mempermudah perusahaan untuk pengurusan hal-hal mengenai investasi dan realisasinya.

Beberapa Kabupaten/kota yang hadir menyampaikan banyak perusahaan yang sudah aktif

tetapi kurang melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat bahkan ada yang

berkoordinasi langsung ke BIP atau BKPM. Selain itu, beberapa perusahaan ada yang sudah

tidak aktif lagi dan sudah dicabut izin operasionalnya karena tidak ada realisasi atau kendala

lainnya.

Pada triwulan I, realisasi investasi cukup baik karena penyampaian LKPM yang dipatuhi

oleh perusahaan. Pada triwulan II mengalami peningkatan dalam penyampaian LKPM dari

perusahaan PMA maupun PMDN. Namun memasuki triwulan III, penyampaian LKPM kembali

menurun sehingga dianggap perlu bantuan pemerintah daerah untuk menyampaikan kewajiban

memberikan LKPM dari perusahaan Kabupaten/Kota masing-masing. Agar target realisasi

investasi 5,4 T untuk Aceh tercapai pada tahun ini.

Detailed Plan Peternakan Bener Meriah

Banda Aceh, Jumat (7 November 2014). Setelah beberapa waktu lalu Badan Investasi dan

Promosi Aceh dibawah naungan Kepala Bidang Promosi Netty Muharni mengadakan Detail

Plan Kelapa sawit di Nagan Raya http://acehinvestment.com/news/workshop-kelapa-sawit-di-

nagan-raya/?lang=in Detail Plan komoditi kopi di Aceh Tengah

http://acehinvestment.com/news/bip-adakan-seminar-detailed-plan-komoditi-kopi/?lang=in

Detail Plan Peternakan Sapi di Aceh Besar dan Pidie http://acehinvestment.com/news/workshop-

detailed-plan-peternakan-aceh-besar-dan-pidie/?lang=in (red; baca berita sebelumnya di website

BIP Aceh) serta yang paling anyar hari ini bertempat di Ruang Rapat I (7/11/2014) Badan

Investasi dan Promosi Aceh rapat yang di pimpin oleh kepala Bidang Perizinan Jonni diadakan

Penyusunan detail plan Peternakan Sapi Kawasan Bener Meriah oleh narasumber dari PT.

Benua Rasa Consultant dan dihadiri oleh SKPA terkait.

Page 117: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

34

Dari pemaparan yang dipaparkan oleh tim ahli Dr. M. Dawod, MP, M.Si yang juga

seorang Dosen, ada beberapa masalah sektor peternakan sapi di Aceh diantaranya pola

pemeliharaan yang salah sehingga inbreeding, tidak adanya regulasi yang ketat tentang

pengeluaran sapi bibit, kebiasaan masyarakat menjual ternak lebih unggul sehingga stok indukan

semakin habis dan adopsi teknologi peternakan oleh masyarakat tergolong rendah. Lebih lanjut

dijelaskan pula gambaran umum serta potensi lahan yang tersedia di Bener Meriah.

Berbagai masukan disampaikan demi kesempurnaan detail plan karena masih terlihat

gambaran umum sekali sangat tidak sesuai dengan yang diharapkan, Irmawati mengatakan tidak

ditampilkan hitungan bisnis yang real yang dibutuhkan oleh investor, Zulkifli H. Paloh setuju

dengan hal seperti dikemukakan pembari masukan sebelumnya akan tetapi menambahkan data

yang disuguhkan oleh ti ahli masih memakai data lama, tidak update dan lahan yang ditampilkan

belum diketahui apakah punya masyarakat tau pemerintah dan bagaimana jika investor datang

dan model kerjasama. Rapat ditutup dengan berbagai masukan untuk tim ahli.

Gambar 20 : Keseriusan Pemerintah Membantu Investor Perikanan

di Pelabuhan Lampulo

Banda Aceh, Selasa (11 November 2014). PT. Aceh Lampulo Jaya Bahari (ALJB) yang

dipimpin oleh Husein, diundang pada rapat koordinasi percepatan realisasi investasi pabrik

perikanan di Lampulo Banda Aceh. Rapat didaulat oleh BIP Aceh pada Selasa, (11/11/2014)

yang bertempat di Oproom BIP Aceh. Dalam kesempatan tersebut hadir Kepala Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Safwan, dan juga instansi terkait lainnya seperti Bappeda, PLN,

Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, UPTD Lampulo, dan PDAM Tirta Daroy.

Rapat ini diselenggarakan untuk membuktikan kesungguhan Pemerintah Aceh dalam

mempermudah kendala yang dihadapi oleh para investor yang telah menanamkan modalnya di

Aceh. Husein, mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapi PT. ALJB, yaitu Status Lahan,

karena fasilitas sudah dibangun tetapi lahan belum jelas karena realisasi yang sudah dikeluarkan

untuk investasi tersebut sudah berkisar 22,5 Milyar nilainya sangat jauh diatas rencana awal 14

Milyar.

Page 118: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

35

Kendala lainnya, listrik 850 MW yang belum tersedia hingga saat ini, akses jalan belum

memadai serta mengenai pembayaran sewa lahan untuk ditunda karena saat ini belum dapat

berproduksi.

Beberapa hal yang menjadi kendala seperti yang diuraikan oleh investor diatas,ditanggapi

oleh Fanny, dari Dinas Kelautan dan Perikanan, “Sertifikat lahan sudah selesai dengan status hak

pakai, selanjutnya sedang dalam pengurusan untuk hak penggunaan agar investor yang lain bisa

mendirikan bangunan” ujarnya.

Kepala UPTD Lampulo, T.Nurmahdi, menyampaikan Masterplan Kawasan lampulo akan

ditata kembali oleh Dinas kelautan dan Perikanan Aceh untuk lebih memudahkan dalam

marketing kepada calon investor lainnya.

Dari perwakilan PLN mengemukakan bahwa “memang benar potensi listrik di Aceh saat

lah besar tetapi belum di olah”, imbuhnya. Sehingga transmisi belum bisa dibangun (karena

permasalahan lahan juga) masalah PLN seperti itu belum bisa mewujudkan permintaan 850 MW,

tetapi PLN mengajukan beberapa tahapan untuk pemenuhan listrik yaitu 240 – 345 – 555 – 850

MW. Hal ini disetujui oleh calon investor untuk dapat segera merealisasikan investasinya,

wlauapun untuk tahap berproduksi tidak 100% terlebih dahulu.

Safwan, selaku Kadis Perindustrian dan Perdagangan Aceh menambahkan bahwa

perbaikan jalan akan di selesaikan pada tahun 2015 dan pabrik pengolahan tepung ikan juga akan

dianggarkan pada tahun 2015.

Diakhir pertemuan Husein mengatakan bahwa saat ini mereka membutuhkan Putra dan

putri terbaik Aceh untuk di training di Medan sebagai operator pabrik PT. Lampulo Jaya Bahari.

SDM yang handal sangat diperlukan dan ini merupakan kesempatan kerja luar biasa untuk

meningkatkan perekonomian daerah Aceh.

Gambar 21 : BIP Aceh dikunjungi Dubes France

Banda Aceh, Kamis (27 November 2014). Badan Investasi dan Promosi (BIP) Aceh

menerima kunjungan Duta Besar Perancis untuk Indonesia Mme Corinne Breuze di Ruang Rapat

Page 119: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

36

I BIP Aceh. Kunjungan berlangsung pada pukul 08.30 wib, Kamis (27/11/2014), dipimpin oleh

Iskandar Kepala BIP Aceh. Acara ini dihadiri oleh SKPA terkait seperti BPKS, Asperai, Ceo

Lafarge, Dishubkomintel, Dishut, Distamben, Biro Ekonomi Setda Aceh.

Rombongan Delegasi Perancis tersebut terdiri dari pengusaha dari berbagai bidang,

seperti M. Maurice Dres, Alstom – bidang transportasi dan komunikasi, M. Jacques Rebaudo,

Velcan Energy – bidang infrastruktur, M. Alain Symoens, In Vivo – bidang Development

durable, M. Patrice Brun, Egis – bidang transportasi, pembangunan, air, M. Armand

Steinmeyer, Tauzia – bidang perhotelan, untuk melihat peluang kerjasama dengan kita (Aceh).

Kunjungan kali ini beragendakan pengenalan potensi Aceh, dan melihat peluang

kerjasama yang mungkin dapat dijalin antara Pemerintah Aceh dengan pihak Perancis. Para

delegasi yang dari negara yang terkenal dengan menara Eiffel nya ini, mengemukakan bahwa

sebelumnya sudah ada beberapa perusahaan mereka di Aceh seperti Bener Meriah dan Aceh

Barat.

Kunjungan berlangsung 2 jam ini, ditutup dengan pemberian cendera mata dari Kepala

BIP Aceh, dan foto bersama. Nanti malam dijadwalkan rombongan delegasi Perancis ini akan

diterima di Pendopo Gubernur.

Gambar 22 : BIP Fasilitasi Permasalahan Perusahaan di Aceh

Banda Aceh, Rabu (03 Desember 2014). Beberapa Perusahaan yang terkendala dalam realisasi

Investasi di Aceh dipertemukan dalam forum taskforce pada Badan Investasi dan Promosi Aceh,

ruang rapat I menjadi tempat pertemuan tersebut dilangsungkan (3/12/2014) dengan

mengundang narasumber dari Instansi terkait seperti Dinas Pertambangan dan Energi, Badan

Pertanahan Nasional, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh serta instansi terkait lainnya

serta turut hadir BPKM RI.

Berikut diantara Perusahaan yang bermasalah PT. Velcan Ilthaby Hydropower, PT. Ingako

Energy, PLTU Nagan Raya, PLTA Peusangan, Agrabudi Jasa Bersama, Senagan Coco Lestari.

Page 120: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

37

Rapat yang di pimpin oleh Kepala Bidang Pengembangan Investasi Syarifah Zulfa diharapkan

bisa menyelesaikan permasalahan yang selama ini menjadi kendala perusahaan sehingga terunda

realisasi investasi.

Seperti halnya kendala yang dihadapi perusahaan PT. Velcan Ilthaby Hydropower bidang

pembangkit tenaga listrik tenaga air yang bertempat di Bener Meriah, perusahaan milik mantan

anak orang no satu di Indonesia BJ. Habibi terkendala penggunaan air permukaan yang

terlampau tinggi pajak sebesar 700, 00/kwh untuk Aceh, mereka membandingkan dengan

Sumatera Utara hanya 75, 00/kwh. Terkendala dengan Qanun Aceh Nomor 2 Tahun 2012

tentang pajak Aceh begitu pun halnya yang dialami PT. Ingako Energy.

Dinas Kekayaan Aceh menjawab atas apa yang dikemukakan oleh kedua perusahaan tersebut

bahwa sudah menerima surat dari perusahan dan telah melakukan studi banding ke Jawa Timur

sehingga keluarlah revisi atas pergub 39 Tahun 2013 yaitu no. 52 Tahun 2014 untuk 101 MgW

dibebankan sebesar 75 rupiah sedangkan dibawah itu dikenakan 7,5/Kwh

PLTU Nagan Raya terkendala perizinan dan pembebasan tanah untuk pembangunan tower

ternyata sudah tidak terkendala lagi permasalahan karena telah selesai ungkap Jamal Musda

Kasubbag Investasi dan Promosi Bagian Perekonomian dan Investasi Aceh Barat . Sedangkan

PLTA Peusangan berterimakasih kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh yang telah

mengadakan forum seperti ini, mereka (perusahaan, red) mengungkapkan bahwa tanah masih

dalam sengketa sehingga belum bisa didirikan tower karena diklaim menjadi 2 (dua) pemilik

serta masyarakat setempat yang menanyakan kenapa perekrutan tenaga kerja tidak transparan di

walayah tersebut karena jalur kerja perusahaan ini adalah Aceh Tengah – Bener Meriah dan

Bireuen. Serta apa keuntungan bagi mereka (masyarakat)

Ini di karenakan kurang sosialisasi saja kepada masyarakat ujar peserta forum taskforce, jika

proyek tersebut selesai maka kebutuhan listrik yang dihasilkan itu 88 MW sedangkan kebutuhan

listrik Aceh Tengah 18 MW sangat mungkin untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Lain halnya dengan PT. Agrabudi Jasa Bersama kesulitan mencari rute jalan pengangkutan

(hauling road) batu bara dari lokasi tambang menuju pelabuhan karena kondisi daerah berawa

dan banyak melewati pemukiman penduduk demikian urai Kris Maharta. Pun demikian Pemda

Aceh barat telah mencari jalan keluar agar perusahan tersebut bekerja sama business to business

dengan PT. Mifa bersaudara untuk jalan dan pelabuhan.

Dan perusahan terakhir yang difasilitasi permasalahan adalah PT. Senagan Coco Lestari dihadiri

oleh Komisaris Utama El- Syahnal mengungkapkan bahwa izin yang terkaendala akan segera

selesai dalam waktu dekat. Rapat ditutup dengan permasalahan yang telah mendapat jalan keluar,

dengan demikian tidak ada lagi kendala yang dihadapi oleh perusahan untuk meningkatkan

realisasi investasi sesuai rencana investasi sperti yang telah teruang didalam izin prinsip awal.

Page 121: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

38

Gambar 23 : Audiensi Revisi RUPM

Banda Aceh, Jum’at (05 Desember 2014). Peraturan Gubernur tentang Rencana Umum

Penanaman Modal (RUPM) merupakan dokumen jangka panjang untuk pembangunan Aceh

yang berkesinambungan dan terkonektivitas. Pergub RUPM pada tahun 2014 ini mengalami

revisi sebagai bentuk penyempurnaan. Setelah draft revisi selesai dikerjakan oleh tim ahli maka

tiba saatnya untuk melakukan audiensi dengan SKPA terkait.

Audiensi dilaksanakan di ruang rapat I Badan Investasi dan Promosi (BIP) Aceh pada Jum’at

(5/12/2014). Audiensi yang dimulai pada pukul 09.00 Wib, dibuka oleh Sekretaris BIP Aceh, M.

Ali Alfata. Dalam sambutan Kepala BIP Aceh yang dibacakan, RUPM ini diharapkan dapat

nebjadi alat sinergisitas perencanaan Penanaman Modal di Aceh. Acara ini berlangsung cukup

interaktif dengan berbagai masukan,ide, dan penambahan dari perwakilan SKPA yang hadir.

Menurut beberapa SKPA yang hadir seperti dari Dinas Perhubungan Aceh, Dinas Pertambangan

dan Energi Aceh, Dinas Perkebunan Aceh, Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan, Bank

Indonesia, KAPET dan lain-lain. Dari Dinas Perhubungan sendiri menyatakan bahwa belum

tergambar jelas apa mengenai sektor perhubungan dalam RUPM ini. Ditambahkan oleh KAPET

yang memberikan arahan agar revisi RUPM ini disingkronkan dalam bentuk perundang-

undangan.

Beberapa menilai bahwa revisi ini harus jauh lebih bagus dari yang pertama, namun masih perlu

beberapa hal yang perlu dipertajam seperti data yang lebih di update. Dari Dinas Perkebunan,

disampaikan untuk dijelaskan bagaimana potensi investasi perkebunan dalam RUPM. Dinas

Pertambangan dan Energi member masukan mengenai nilai investasi tambang yang belum sesuai

dengan data kami.

RUPMA pada dasarnya dirancang berdasarkan rangkuman dari RUPMK, tetapi sejauh ini hanya

beberapa Kab/kota yang telah membuat draf tersebut sehingga belum menyeluruh hal yang harus

nya lengkap di dalam revisi RUPMA. Jika merujuk pada RPJM yang telah ada sangat berbeda

dengan hasil analisis pada ahli seperti sample Bener Meriah didalam RPJM daerah tersebut

Page 122: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

39

cocok untuk kopi, berbeda dengan pendapat para ahli daerah tersebut cocok untuk kopi hanya

dalam jangka waktu 2-3 tahun saja, lebih tepat jika ditanam pisang karena tanah diwilayah

tersebut gambut, sama halnya dengan Aceh Jaya daerah terbut yang digadang tepat untuk

tumbuhan Nilam ternyata tidak tepat sama sekali setelah diteliti tanah tersebut.

Banyak hal yang belum tercakup didalam revisi seperti diungkapkan oleh Syafruddin Chan dari

BPKS Sabang, Aceh ini terlalu istimewa seharusnya zero tax dan kemudahan lainnya di sabang

juga dicantumkan, audiensi ditutup oleh moderator Arif Arham dengan berbagai masukan untuk

kesempurnaan RUPMA dari peserta.

Gambar 24 : Finalisasi Pergub KPI dengan Biro Hukum Aceh

Banda Aceh (Senin/ 08/12/2014). Rancangan penyusunan Peraturan Gubernur tentang

Kawasan Perhatian Investasi (KPI) hari ini dilakukan finalisasi dengan Biro Hukum Setda Aceh,

ruang Taskforce Biro hukum Lt. II Kantor Gubernur Aceh (8/12/2014)tempat dimana acara

tersebut berlangsung, dengan dihadiri oleh tim penyusun Pergub, Kepala bidang Program dan

Pelaporan Fuadi serta rapat dibuka oleh Sulaiman selaku Kasubbag pergub tepat pukul 9.30

WIB.

“Pergub KPI ini dirancang untuk meningkatkan penanaman modal di Aceh, karena ini adalah

cara yang efektif dan strategis” urai Kepala Subbidang evaluasi dan pelaporan Badan Investasi

dan Promosi Aceh Arif Arham.

Lebih jauh Asrul selaku tim penyusun pergub mengungkapkan “ Kawasan Perhatian

Investasi yang tertuang ada prioritas dan potensial. Kawasan Aceh Tamiang dan Lampulo

disebut sebagai Prioritas sedangkan Kawasan Ladong, Krueng Geukueh, Melaboh dan

Subulussalam sebagai kawasan potensial.

Melalui pendekatan kawasan hulu dan hilir terhadap sentra-sentra produksi komoditas

unggulan yang ada di Aceh, maka di tetapkan visi KPI Aceh yaitu menjadikan Aceh sebagai

tujuan investasi unggulan agro industry yang berkelanjutan.

Page 123: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

40

Diharapkan dengan berlakunya Pergub KPI akan meningkatkan penanaman Modal di

Aceh, rapat ditutup dengan selesainya bedah pergub dengan biro hukum serta pengambilan

nomor untuk pergub tersebut.

Gambar 25 : RUPM Aceh 2012 di ganti menjadi RUPM Aceh 2014

Banda Aceh, Senin (08 Desember 2014). Setelah melaksanakan rapat audiensi dengan

seluruh instansi terkait, mengenai revisi dari Peraturan Gubernur Rencana Umum Penanaman

Modal (Pergub RUPM) Aceh, di Oproom BIP Aceh pada Jum’at (5/12/2014). maka pada Senin

(8/12/2014) dilaksanakanlah rapat pembahasan draft akhir revisi dari Pergub RUMP Aceh, yang

bertempat di Biro Hukum.

Hasil dari pembahasan yang berlangsung selama lebih dari tiga jam ini, menyimpulkan

bahwa akan dihapuskannya pergub RUPM Aceh tahun 2012, namun diperbaharui dengan dan

disempurnakan isinya menjadi pergub RUPM Aceh tahun 2014. Hasil kajian dari Pergub RUPM

Aceh yang baru ini akan menggantikan isi pergub RUPM Aceh sebelumnya, akan tetapi judul

dari pergub ini tetap sama.

Pembahasan draft akhir ini dipimpin oleh drs. Sulaiman, selaku Kepala Sub Bagian

Peraturan Gubernur dengan diikuti staf dari Biro Hukum Setda Aceh. Dari BIP Aceh mewakili

Kepala Bidang program dan Pelaporan, Fuadi, SE; serta Arif Arham selaku Kasubbid. Evaluasi

dan Pelaporan. Perwakilan tim ahli yang hadir antara lain Jen Surya dan Khairul Amri.

Pergub RUPM Aceh yang baru ini telah dikaji tim ahli selama lebih dari tujuh bulan

hingga dinyatakan selesai menjadi draft akhir. Masukan dan saran dari peserta pembahasan

menjadi bagian penting dari tim untuk menambah, mengurangi dan melengkapi pasal demi pasal

dari pergub ini untuk mencapai kesempurnaan.

Draft akhir dari pergub ini telah banyak mengalami perubahan dari yang telah disahkan

pada tahun 2012, dan dipandang lebih kaya serta mendalam isinya setelah di revisi. Pembahasan

ditutup dengan proses pembubuhan paraf dari BIP Aceh untuk selanjutnya akan diserahkan ke

biro umum sebagai proses penomoran dari Pergub RUPM Aceh yang baru tersebut.

Page 124: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

41

Gambar 26 : KIA : BIP Juara

Banda Aceh, Kamis (11 Desember 2014). BIP Aceh juara 1! Kalimat ini menjadi sebuah

kado indah dipenghujung tahun 2014. BIP menjadi salah-satu instansi Pemerintah yang dinilai

memiliki skor tertinggi dalam melaksanakan keterbukaan informasi publik dan mendorong

partisipasi dan meningkatkan pelayanan informasi publik. Penghargaan ini diserahkan kepada

Kepala BIP Aceh oleh Komisi Informasi Aceh (KIA), pada Kamis (11/12/2014), di Aula Sultan

Selim II Aceh Community Center, Banda Aceh.

Pada tahun 2013 yang lalu, BIP Aceh dinyatakan sebagai terbaik ke-2 untuk kategori

yang sama. Jadi, pada tahun ini terjadi peningkatan prestasi kinerja oleh Pusat Data dan

Informasi (Pusdatin) Investasi BIP Aceh. Menyusul di posisi terbaik dua adalah Dinas Kesehatan

dan diposisi tiga adalah Badan Kesatuan Bangsa Perlindungan Masyarakat dan Politik.

Perangkat Pusdatin BIP Aceh turut hadir antara lain Kepala BIP Aceh Iskandar selaku

Pengarah, Arif Arham selaku Pejabat Pengelola Data dan Informasi (PPID), Yudha Elfransyah

selaku Pengelola Data dan Sistem Informasi, serta dua wartawati pengolah data dan informasi,

yaitu Ayu Mutia J. dan Fadliana.

Diusia yang masih sangat belia, 2 tahun pasca terbentuknya Pusdatin, beberapa hal lain

yang sudah diraih seperti kecepatan dalam mengupdate berita dan data di website. Informasi

terbaru yang disajikan dalam web Pusdatin BIP mampu meraih perhatian pengunjung website

tidak kurang dari 50% lebih tinggi dari tahun pertama peluncurannya.

Page 125: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

42

Semoga penghargaan ini membawa dampak dan respon positif dari semua kalangan dan

Pusdatin BIP Aceh bertekad untuk mempertahankan kiprahnya sebagai salah satu instansi

dengan keterbukaan informasi publik dan memberikan pelayan terbaik mengenai informasi

publik dan ini lah bukti transparansi yang kita berikan kepada publik.

Terimakasih tak terhingga kepada seluruh tim dari hulu ke hilir yang sangat solid dalam

bekerja dengan keras cerdas demi tersedianya informasi yang dapat dibaca semua kalangan.

Finalisasi Pergub KPI dengan Biro Hukum Aceh

Banda Aceh (Senin/ 08/12/2014). Rancangan penyusunan Peraturan Gubernur tentang

Kawasan Perhatian Investasi (KPI) hari ini dilakukan finalisasi dengan Biro Hukum Setda Aceh,

ruang Taskforce Biro hukum Lt. II Kantor Gubernur Aceh (8/12/2014)tempat dimana acara

tersebut berlangsung, dengan dihadiri oleh tim penyusun Pergub, Kepala bidang Program dan

Pelaporan Fuadi serta rapat dibuka oleh Sulaiman selaku Kasubbag pergub tepat pukul 9.30

WIB.

“Pergub KPI ini dirancang untuk meningkatkan penanaman modal di Aceh, karena ini

adalah cara yang efektif dan strategis” urai Kepala Subbidang evaluasi dan pelaporan Badan

Investasi dan Promosi Aceh Arif Arham.

Lebih jauh Asrul selaku tim penyusun pergub mengungkapkan “ Kawasan Perhatian

Investasi yang tertuang ada prioritas dan potensial. Kawasan Aceh Tamiang dan Lampulo

disebut sebagai Prioritas sedangkan Kawasan Ladong, Krueng Geukueh, Melaboh dan

Subulussalam sebagai kawasan potensial.

Melalui pendekatan kawasan hulu dan hilir terhadap sentra-sentra produksi komoditas

unggulan yang ada di Aceh, maka di tetapkan visi KPI Aceh yaitu menjadikan Aceh sebagai

tujuan investasi unggulan agro industry yang berkelanjutan.

Diharapkan dengan berlakunya Pergub KPI akan meningkatkan penanaman Modal di

Aceh, rapat ditutup dengan selesainya bedah pergub dengan biro hukum serta pengambilan

nomor untuk pergub tersebut.

Page 126: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

43

Gambar 27 : Ombudsman RI; BIP Zona Hijau

Banda Aceh, Rabu (21 Januari 2015). Penyerahan piagam penghargaan Ombudsman

Republik Indonesia terhadap kepatuhan Pemerintah Daerah dalam melaksanakan UUD No. 25

Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Bertempat di Gedung Serbaguna (21/01/2015) acara

tersebut berlangsung, dengan dihadiri berbagai elemen baik dari akademika tampak terlihat

Rektor Unsyiah Syamsurizal, perwakilan berbagai SKPA, Sekda Aceh Drs. Dermawan, serta

orang no satu di Aceh doto Zaini.

Penyampaian hasil survey kepatuhan pelayanan publik dibacakan oleh Dr. Taqwaddin,

M.S selaku kepala Ombudsman Perwakilan RI Aceh, ombudsman melakukan survey

“Bagaimanakah kepatuhan Pemerintah Aceh kepada publik?” setelah survey dilakukan bahwa

terdapat peningkatan dari beberapa SKPA tahun lalu mendapat zona kuning sekarang berada di

Zona Hijau. Ombudsman melakukan “program intervensi” untuk meningkatkan standar

pelayanan publik seperti; Standar Opresional Prosedur (SOP), penetapan, pelayanan pubik, dan

diberlakukannya SOP tersebut.

Hasil dari program intervensi maka pada tahun ini ada 8 SKPA yang masuk zona Hijau

diantaranya Badan Investasi dan Promosi Aceh (BIP), Dinas Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan,

RSUZA, Dinas Pendidikan Aceh, Dinas Sosial Aceh, Dinas Perhubungan Aceh dan Disperindag

dengan perbandingan nilai yang tidak terlampau jauh ujar Taqwaddin. Selanjutnya Iskandar

Kepala BIP Aceh menerima langsung piagam Unit Layanan Pengendalian dan Promosi Badan

Penanaman Modal dan Investasi Aceh, yang diserahkan oleh kepala Ombudsman begitupun

halnya dengan ke-tujuh SKPA diterima oleh perwakilan masing-masing.

Gubernur Aceh dalam pidatonya menyampaikan bahwa mengapresiasi Ombudsman

selaku lembaga yang patuh kepada Pemerintah, telah melakukan survey kepatuhan pelayanan

publik kepada Pemerintah Aceh. Lebih lanjut Gubernur menghimbau dengan tegas kepada

SKPA untuk segera membenahi diri bagi yang belum memiliki rapor bagus. Karena pemerintah

Aceh ingin mewujudkan Good governance and Clean government. Acara ditutup dengan

penyerahan piagam penghargaan kepada Pemerintah Aceh dimana langsung diterima oleh Zaini

Abdullah.

Page 127: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

1

NAMA PAKET : SKPA :

KPA :

Alamat :

ALAMAT : Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh

1. :

A. YANG MENGUSULKAN 2. :

- NAMA 3. :

- JABATAN 4. :

- LEGALITAS :

B. YANG MEMBUAT SPESIFIKASI

- NAMA 1. :

- JABATAN 2. : Pengguna Anggaran Badan Investasi dan Promosi Aceh

- LEGALITAS : 3. : Jl. A. yani No.39 Banda Aceh

C. YANG BERTANGGUNG JAWAB SECARA TEKNIS

Keterangan

No No

1. Budi Cahyadi, S.sos Badan Investasi dan Promosi Aceh

2. M. Gade, ST Badan Investasi dan Promosi Aceh

3. Arisandi, S.Kom Badan Investasi dan Promosi Aceh

4. Hermi Suhendri Badan Investasi dan Promosi Aceh

5. Didit Mohd. Nur Badan Investasi dan Promosi Aceh

1. Nama Perusahaan : CV. Tumbuh Sejahtera2. Alamat Perusahaan : Jl.Belibis Lr.Sekolah No.2A Link. Labui Gp.Ateuk Pahlawan Kec. Baiturrahman Kota Banda Aceh

3. Nomor Kontrak : 01/SP/BIP/2014

4. Nilai Kontrak : Rp.

5. Waktu (Tanggal) : 120 Hari (Tgl 25 April 2014 s/d 25 Agt 2014)6. Nama Pimpinan : Hadi Miswar

7. Sumber Dana : APBA

: Kuasa Pengguna Anggaran

: Drs. H. M. Ali Alfata, MM

: Drs. H. M. Ali Alfata, MM

: Kuasa Pengguna Anggaran

Ir. Iskandar, M.Sc

Baighaqi, ST

Drs. H. M. Ali Alfata, MM

Taufiq, S.Sos

Ir. Iskandar, M.Sc

2.

Nama

REKAM JEJAK KEGIATAN NON KONSTRUKSI

TIM PROVISIONAL HAND OVER (PHO)Nama

Created by P2K-APBA

PENGGUNA / PENERIMANama

Jabatan

Alamat

FUNGSI

PEMERINTAH ACEH - APBA 2014

Pengadaan Display Elektronik Investasi (LED TV)

di Aceh Besar/Banda Aceh

Nama PA

Instansi Asal

No Keahlian Teknis Kesiapan Operasional PENGELOLA TEKNIS1.

4.

3.

100% BERBAGAI SISI

BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH

BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH

JL. A. YANI NO.39 BANDA ACEH

ALAT 0518.A.34

F2

Nama Bendahara

Nama KPA

Nama PPTK

RIWAYAT PENGADAAN

Nama Instansi Asal

PENGELOLA ANGGARAN SKPA

KONDISI 100%

PROVISIONAL HAND OVER (PHO) HASIL AKHIR

Tanggal 25 Agustus 2014

LED TV Nomor 030.05/BA-STP/57/2014

PELAKSANA

1,135,535,000

5.

Lampiran V – Rekam Jejak P2K-APBA

Page 128: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

2

NAMA PAKET : SKPA :

KPA :

Alamat :

ALAMAT : Desa ------------------------ Kec. ------------------------ Paket Provinsi

1. : Ir. Iskandar, M.SC

2. : Baihaqi, ST

3. : Drs.H. M. Ali Alfata, MM

4. : Junaidi, SE

1. : Ir. Iskandar, M.SC

2. : kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh

3. : Jl. A. yani No.39 Banda Aceh

No No

1. Budi Cahyadi, S.sos Badan Investasi dan Promosi Aceh

2. M. Gade, ST Badan Investasi dan Promosi Aceh

3. Arisandi, S.Kom Badan Investasi dan Promosi Aceh

4. Hermi Suhendri Badan Investasi dan Promosi Aceh

5. Didit Mohd. Nur Badan Investasi dan Promosi Aceh

1. Nama Perusahaan : CV. AGRI UTAMA KONSULTAN2. Alamat Perusahaan : Jl. Utama Utama Rukoh No.81-B Gampong Rukoh Kec. Syiah Kuala, Kota Banda Aceh

3. Nomor Kontrak : 020/PR/05/SPK/2014 tanggal 20 Juni 2014

4. Nilai Kontrak : Rp. 194.040.000

5. Waktu (Tanggal) : 90 Hari (Tgl 20 Juni s/d 17 September 2014)6. Nama Pimpinan : Hendro Saputra

7. Sumber Dana : APBA

KONSULTANSI

KONDISI 100%

Nama

Jabatan

Nama KPA

Nama PPTK

PENGGUNA / PENERIMA

Alamat

PENGELOLA TEKNIS TIM PROVISIONAL HAND OVER (PHO)Nama Instansi Asal Nama Instansi Asal

PENGELOLA ANGGARAN SKPA

0518.A.34

F5

Nama PA

Nama Bendahara

REKAM JEJAK KEGIATAN NON KONSTRUKSIFUNGSI

PEMERINTAH ACEH - APBA 2014

Penyusunan Rencana Detail Profil Proyek (Detail plan of

Aceh Investment Project Profile) Komoditi Kopi Gayo di

Aceh Tengah/Gayo Lues/Bener Meriah

Created by P2K-APBA

BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH

Badan Investasi dan Promosi Aceh

Jl. Ahmad Yani No.39 Banda Aceh Telp.(0651) 23170, Fax (0651) 23171

PROVISIONAL HAND OVER (PHO) HASIL AKHIR

Tanggal 17 September 2014

Buku Nomor 030.5/60 /BA-STP/2014

PELAKSANA

Page 129: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

3

NAMA PAKET : SKPA :

KPA :

Alamat :

ALAMAT : Desa ------------------------ Kec. ------------------------ Paket Provinsi

1. : Ir. Iskandar, M.SC

2. : Baihaqi, ST

3. : Drs.H. M. Ali Alfata, MM

4. : Junaidi, SE

1. : Ir. Iskandar, M.SC

2. : kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh

3. : Jl. A. yani No.39 Banda Aceh

No No

1. Budi Cahyadi, S.sos Badan Investasi dan Promosi Aceh

2. M. Gade, ST Badan Investasi dan Promosi Aceh

3. Arisandi, S.Kom Badan Investasi dan Promosi Aceh

4. Hermi Suhendri Badan Investasi dan Promosi Aceh

5. Didit Mohd. Nur Badan Investasi dan Promosi Aceh

1. Nama Perusahaan : PT. YUSTA MARGARAYA2. Alamat Perusahaan : Jl. Mars Selatan No.11A (P97) Margahayu Raya Bandaung 40286

3. Nomor Kontrak : 020/PR/07/SPK/2014 tanggal 20 Juni 2014

4. Nilai Kontrak : Rp. 194.040.000172.287.000

5. Waktu (Tanggal) : 90 Hari (Tgl 20 juni s/d 17 September 2014)6. Nama Pimpinan : Anreva Chlodiana, SS

7. Sumber Dana : APBA

Created by P2K-APBA

Penyusunan Rencana Detail Profil Proyek (Detail plan of

Aceh Investment Project Profile)Peternakan kawasan

Aceh besar dan Pidie

BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH

Badan Investasi dan Promosi Aceh

Jl. Ahmad Yani No.39 Banda Aceh Telp.(0651) 23170, Fax (0651) 23171

KONSULTANSI

REKAM JEJAK KEGIATAN NON KONSTRUKSIFUNGSI 0518.A.34

F5 PEMERINTAH ACEH - APBA 2014

Nama PPTK

PENGGUNA / PENERIMANama

Jabatan

Alamat

KONDISI 100%PENGELOLA ANGGARAN SKPA

Nama PA

Nama Bendahara

Nama KPA

PENGELOLA TEKNIS TIM PROVISIONAL HAND OVER (PHO)Nama Instansi Asal Nama Instansi Asal

PELAKSANA

PROVISIONAL HAND OVER (PHO) HASIL AKHIR

Tanggal 15 September 2014

Buku Nomor 030.5/60.h /BA-STP/2014

Page 130: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

4

NAMA PAKET : SKPA :

KPA :

Alamat :

ALAMAT : Desa ------------------------ Kec. ------------------------ Paket Provinsi

1. : Ir. Iskandar, M.SC

2. : Baihaqi, ST

3. : Drs.H. M. Ali Alfata, MM

4. : Junaidi, SE

1. : Ir. Iskandar, M.SC

2. : kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh

3. : Jl. A. yani No.39 Banda Aceh

No No

1. Budi Cahyadi, S.sos Badan Investasi dan Promosi Aceh

2. M. Gade, ST Badan Investasi dan Promosi Aceh

3. Arisandi, S.Kom Badan Investasi dan Promosi Aceh

4. Hermi Suhendri Badan Investasi dan Promosi Aceh

5. Didit Mohd. Nur Badan Investasi dan Promosi Aceh

1. Nama Perusahaan : CV. BENUA RASA CONSULTAN2. Alamat Perusahaan : Jl.Tgk Dilhong 1 Kec. Banda raya Banda Aceh

3. Nomor Kontrak : 020/PR/05/SPK/2014 tgl 20 Juni 2014

4. Nilai Kontrak : Rp. 194.040.000174.134.000

5. Waktu (Tanggal) : 90 Hari (Tgl 20 juni s/d 17 September 2014)6. Nama Pimpinan : Yusri, SE, M.Si

7. Sumber Dana : APBA

Created by P2K-APBA

Penyusunan Rencana Detail Profil Proyek (Detail plan of

Aceh Investment Project Profile) Peternakan Sapi

Kawasan Bener Meriah

BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH

Badan Investasi dan Promosi Aceh

Jl. Ahmad Yani No.39 Banda Aceh Telp.(0651) 23170, Fax (0651) 23171

KONSULTANSI

REKAM JEJAK KEGIATAN NON KONSTRUKSIFUNGSI 0518.A.34

F5 PEMERINTAH ACEH - APBA 2014

Nama PPTK

PENGGUNA / PENERIMANama

Jabatan

Alamat

KONDISI 100%PENGELOLA ANGGARAN SKPA

Nama PA

Nama Bendahara

Nama KPA

PENGELOLA TEKNIS TIM PROVISIONAL HAND OVER (PHO)Nama Instansi Asal Nama Instansi Asal

PELAKSANA

PROVISIONAL HAND OVER (PHO) HASIL AKHIR

Tanggal 16-Sep-14

Buku Nomor 030.5/ /BA-STP/2014

Page 131: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

5

NAMA PAKET : SKPA :

KPA :

Alamat :

ALAMAT : Desa ------------------------ Kec. ------------------------ Paket Provinsi

1. : Ir. Iskandar, M.SC

2. : Baihaqi, ST

3. : Drs.H. M. Ali Alfata, MM

4. : Junaidi, SE

1. : Ir. Iskandar, M.SC

2. : kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh

3. : Jl. A. yani No.39 Banda Aceh

No No

1. Budi Cahyadi, S.sos Badan Investasi dan Promosi Aceh

2. M. Gade, ST Badan Investasi dan Promosi Aceh

3. Arisandi, S.Kom Badan Investasi dan Promosi Aceh

4. Hermi Suhendri Badan Investasi dan Promosi Aceh

5. Didit Mohd. Nur Badan Investasi dan Promosi Aceh

1. Nama Perusahaan : PT. ARIA RIPTA SARANA2. Alamat Perusahaan : Jl. Tanjung Raya No.21 Antapani Bandung 12093

3. Nomor Kontrak : 020/PR/SPK/06/2014 tanggal 20 Juni 2014

4. Nilai Kontrak : Rp. 194.040.000

5. Waktu (Tanggal) : 90 Hari (Tgl 20 juni s/d 17 September 2014)6. Nama Pimpinan : Ir. Muchdar Umar, M.Si

7. Sumber Dana : APBA

Created by P2K-APBA

Penyusunan Rencana Detail Profil Proyek (Detail plan of

Aceh Investment Project Profile)Kawasan Perikanan Idi

Aceh Timur

BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH

Badan Investasi dan Promosi Aceh

Jl. Ahmad Yani No.39 Banda Aceh Telp.(0651) 23170, Fax (0651) 23171

KONSULTANSI

REKAM JEJAK KEGIATAN NON KONSTRUKSIFUNGSI 0518.A.34

F5 PEMERINTAH ACEH - APBA 2014

Nama PPTK

PENGGUNA / PENERIMANama

Jabatan

Alamat

KONDISI 100%PENGELOLA ANGGARAN SKPA

Nama PA

Nama Bendahara

Nama KPA

PENGELOLA TEKNIS TIM PROVISIONAL HAND OVER (PHO)Nama Instansi Asal Nama Instansi Asal

PELAKSANA

PROVISIONAL HAND OVER (PHO) HASIL AKHIR

Tanggal 15 September 2014

Buku Nomor 030.5/60.i /BA-STP/2014

Page 132: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

6

NAMA PAKET : SKPA :

KPA :

Alamat :

ALAMAT : Desa ------------------------ Kec. ------------------------ Paket Provinsi

1. : Ir. Iskandar, M.SC

2. : Baihaqi, ST

3. : Drs.H. M. Ali Alfata, MM

4. : Junaidi, SE

1. : Ir. Iskandar, M.SC

2. : kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh

3. : Jl. A. yani No.39 Banda Aceh

No No

1. Budi Cahyadi, S.sos Badan Investasi dan Promosi Aceh

2. M. Gade, ST Badan Investasi dan Promosi Aceh

3. Arisandi, S.Kom Badan Investasi dan Promosi Aceh

4. Hermi Suhendri Badan Investasi dan Promosi Aceh

5. Didit Mohd. Nur Badan Investasi dan Promosi Aceh

1. Nama Perusahaan : CV. JASA LINGKUNGAN ACEH2. Alamat Perusahaan : Jl. Amaliah No.101 Peuniti Kec. Baiturrahman Banda Aceh

3. Nomor Kontrak : 02/SP/PI/06/2014 tgl 23 Juni 2014

4. Nilai Kontrak : Rp. 194.040.000283.904.000

5. Waktu (Tanggal) : 120 Hari (Tgl 23 Juni s/d 20 Oktober 2014)6. Nama Pimpinan : Kasturi, ST,MT

7. Sumber Dana : APBA

Created by P2K-APBA

Master Plan Pengembangan Kawasan

Industri Lhokseumawe

BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH

Badan Investasi dan Promosi Aceh

Jl. Ahmad Yani No.39 Banda Aceh Telp.(0651) 23170, Fax (0651) 23171

KONSULTANSI

REKAM JEJAK KEGIATAN NON KONSTRUKSIFUNGSI 0518.A.34

F5 PEMERINTAH ACEH - APBA 2014

Nama PPTK

PENGGUNA / PENERIMANama

Jabatan

Alamat

KONDISI 100%PENGELOLA ANGGARAN SKPA

Nama PA

Nama Bendahara

Nama KPA

PENGELOLA TEKNIS TIM PROVISIONAL HAND OVER (PHO)Nama Instansi Asal Nama Instansi Asal

sedang memperbaiki laporan ahir

PELAKSANA

PROVISIONAL HAND OVER (PHO) HASIL AKHIR

Tanggal

Buku Nomor 030.5/ /BA-STP/2014

Page 133: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

7

NAMA PAKET : SKPA :

KPA :

Alamat :

ALAMAT : Desa ------------------------ Kec. ------------------------ Paket Provinsi

1. : Ir. Iskandar, M.SC

2. : Baihaqi, ST

3. : Drs.H. M. Ali Alfata, MM

4. : Junaidi, SE

1. : Ir. Iskandar, M.SC

2. : kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh

3. : Jl. A. yani No.39 Banda Aceh

No No

1. Budi Cahyadi, S.sos Badan Investasi dan Promosi Aceh

2. M. Gade, ST Badan Investasi dan Promosi Aceh

3. Arisandi, S.Kom Badan Investasi dan Promosi Aceh

4. Hermi Suhendri Badan Investasi dan Promosi Aceh

5. Didit Mohd. Nur Badan Investasi dan Promosi Aceh

1. Nama Perusahaan : CV. AGRI UTAMA KONSULTAN2. Alamat Perusahaan : Jl. Utama Utama Rukoh No.81-B Gampong Rukoh Kec. Syiah Kuala, Kota Banda Aceh

3. Nomor Kontrak : 020/PR/ADD/01/2014 TANGGAL 08 Agustus 2014

4. Nilai Kontrak : Rp. 193.380.000

5. Waktu (Tanggal) : 104 Hari (Tgl 13 Mei s/d 25 Agustus 2014)6. Nama Pimpinan : Hendro Saputra

7. Sumber Dana : APBA

Created by P2K-APBA

Penyusunan Rencana Detail Profil Proyek (Detail plan of

Aceh Investment Project Profile) KomoditiKelapa Sawit

di Nagan Raya

BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH

Badan Investasi dan Promosi Aceh

Jl. Ahmad Yani No.39 Banda Aceh Telp.(0651) 23170, Fax (0651) 23171

KONSULTANSI

REKAM JEJAK KEGIATAN NON KONSTRUKSIFUNGSI 0518.A.34

F5 PEMERINTAH ACEH - APBA 2014

Nama PPTK

PENGGUNA / PENERIMANama

Jabatan

Alamat

KONDISI 100%PENGELOLA ANGGARAN SKPA

Nama PA

Nama Bendahara

Nama KPA

PENGELOLA TEKNIS TIM PROVISIONAL HAND OVER (PHO)Nama Instansi Asal Nama Instansi Asal

PELAKSANA

PROVISIONAL HAND OVER (PHO) HASIL AKHIR

Tanggal 25 Agustus 2014

Buku Nomor 030.5/ 85 /BASTP/2014

Page 134: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Statistik Website Badan Investasi dan Promosi Aceh

(http://www.acehinvestment.com) Tahun 2014

Lampiran VII – Data Operasional Pusdatin Tahun 2014

Page 135: Lakip 2014 badan investasi dan promosi aceh

Data Pemanfaatan LED TV (Lokasi Sp.Surabaya - Banda Aceh dan Bandara Sultan Iskandar Muda) Tahun 2014

No. Nama Instansi/Lembaga Nama Kegiatan Tanggal

1 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh Publikasi Disperindag Aceh 3/3/2014

2 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh 10th Tsunami 3/12/2014

3 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sabang Festival Sabang Fair 7/6/2014

4 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sabang Zikir Akbar 7/6/2014

5 Polda Aceh Seruan Polda Aceh 8/4/2014

6 BPKS Sabang Rakor BPKS 10/3/2014

7 Dinas Perkebunan Aceh IICS 2014 14/11/2014

8 Walinanggroe Ucapan Jamaah Haji 17/09/2014

9 Unsyiah Seminar Psikologi 17/10/2014

10 Dinas PU Banda Aceh Pembangunan Flyover 18/11/2014

11 Humas Setda Aceh Damai Aceh 9 19/08/2014

12 BPLUH Publikasi BPLUH 22/07/2014

13 Humas Kota Banda Aceh Ucapan Hari Raya Idul Fitri 23/07/2014

14 Inspektorat Aceh Ucapan Hari Raya Idul Fitri 24/07/2014

15 PemKab Bireuen Ucapan Hari Raya Idul Fitri 24/07/2014

16 Korpri Aceh MTQ Korpri 24/07/2014

17 Walinanggroe Tahun Baru Islam 24/10/2014

18 Humas Setda Aceh Hardikda 27/08/2014

19 Walinanggroe Seruan Walinanggroe 28/04/2014