badan investasi dan promosi aceh 2014 · pengembangan investasi di provinsi aceh; dan 3. sebagai...

37
BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 PEMERINTAH ACEH

Upload: buianh

Post on 19-May-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

B A D A N I N V E S TA S I D A N P R O M O S I A C E H

2 014

PEMERINTAH ACEH

Page 2: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

Renstra 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh | ii

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami sampaikan atas selesainya penyusunan “Rencana

Strategis Badan Investasi dan Promosi Tahun 2012-2017” yang diupayakan sedapat

mungkin memenuhi kebutuhan pembangunan Aceh melalui bidang penanaman

modal.

Penyusunan Rencana Strategis suatu instansi pemerintah mutlak dilakukan

untuk menjadi pedoman dalam bekerja guna tercapainya cita-cita pembangunan

dalam rentang waktu lima tahun. Karena itu, Rencana Strategis Badan Investasi dan

Promosi Tahun 2012-2017 ini disusun untuk menjadi bagian dari upaya mewujudkan

Visi Pembangunan Aceh Tahun 2012-2017, yaitu “Aceh yang bermartabat, sejahtera,

berkeadilan dan mandiri berlandaskan Undang-Undang Pemerintahan Aceh sebagai

wujud MoU Helsinki”.

Dalam pelaksanaan kegiatan tahunan selama lima tahun ke depan, Rencana

Strategis ini menjadi acuan wajib Badan Investasi dan Promosi dalam meningkatkan

realisasi investasi. Diharapkan agar target yang telah direncanakan dapat terpenuhi

sehingga cita-cita menjadikan Aceh sebagai salah-satu daerah tujuan investasi utama

di tahun 2017 dapat tercapai.

Akhirnya, kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada Tim Penyusun dan

semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan dokumen perencanaan

ini. Semoga Allah SWT memberkahi usaha kita.

Banda Aceh, Januari 2014

KEPALA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI

Ir. Iskandar, M.Sc. Pembina Utama Madya

NIP. 19600229 198603 1 003

Page 3: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

Renstra 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh | iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR …................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………..….....… iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….………………......…… 1

1.1 Latar Belakang ……………………………………………….……………….…....…….. 1

1.2 Landasan Hukum ……………………………………………………………….…..……. 2

1.3 Maksud dan Tujuan ………………………………….…………………….………...... 3

1.4 Sistematika Penulisan …………………………………………………….……..…….. 3

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN INVESTASI DAN PROMOSI 5

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Badan Investasi dan Promosi …….......….......….......….......….......…..........….......………..........

5

2.2 Sumber Daya Badan Investasi dan Promosi ………….…….………..……… 6

2.3 Kinerja Pelayanan Badan Investasi dan Promosi ……………….…….…… 6

2.4 Tantangan dan Peluang Pembangunan Pelayanan Badan Investasi dan Promosi ….......….......….......….......….......….......……….….......….....

7

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI …………………….. 8

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Investasi dan Promosi …………..………………..…………

8

3.2 Telahaan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ……………………………….....……………………………………..…

8

3.3 Telahaan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra......………..…… 10

3.4 Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ……………………….……………………………………………………

11

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis …………………………………………..……..…...… 12

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ……………………..………….. 13

4.1 Visi dan Misi Badan Investasi dan Promosi ……………..……….………..... 13

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Investasi dan Promosi ………………………………………………………………………….…………….

15

4.3 Strategi Kebijakan Badan Investasi dan Promosi ………………….……… 16

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ………….……….……..

17

BAB VI INDIKATOR KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMA .…………….…… …........

19

BAB VII PENUTUP .……………………………………………………………………..…………..…..… 21

LAMPIRAN

Page 4: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

RENSTRA 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

konsumsi, pengeluaran pemerintah, investasi dan ekspor-impor. Diantara faktor-faktor

tersebut, hanya investasi yang dapat dipacu pertumbuhannya tanpa batas, baik investasi

yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Karenanya, peningkatan investasi

perlu diupayakan semaksimal mungkin, dengan meningkatkan minat calon investor

untuk berinvestasi di Aceh. Iklim investasi yang kondusif seperti adanya kepastian

hukum, stabilitas politik dan jaminan keamanan, kebijakan pemerintah yang pro

investasi, serta tersedianya sarana dan prasarana umum yang memadai, adalah faktor

utama yang dapat meningkatkan minat calon investor. Hal ini harus menjadi perhatian

khusus Pemerintah Aceh untuk diupayakan serta dijabarkan dalam suatu Rencana

Strategis Badan Investasi dan Promosi.

Kepastian hukum sangat dibutuhkan dalam upaya menarik minat penanam

modal. Ini ditandai oleh keselarasan regulasi bidang penanaman modal, baik di tingkat

nasional maupun daerah. Sebaliknya, produk-produk hukum yang tumpang-tindih atau

saling bertentangan akan membingungkan dan menyulitkan penanam modal dalam

menjalankan dan mengembangkan usahanya. Karena itu, pembenahan legislasi bidang

penanaman modal perlu terus dilakukan.

Faktor lain yang tidak kalah penting adalah stabilitas politik dan keamanan. Dari

pelaksanaan tugas di bidang penanaman modal pada tahun-tahun sebelumnya dapat

disimpulkan bahwa salah-satu penyebab tidak kondusifnya iklim investasi di Aceh adalah

karena masih adanya pemahaman yang tidak sama dari masyarakat akan arti pentingnya

investasi bagi pemulihan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Ini ditandai oleh

adanya gangguan-gangguan dari sebagian masyarakat; harga tanah yang tidak rasional;

serta penolakan lainnya yang menyebabkan penanam modal tidak dapat melakukan

kegiatan investasi atau perluasan usaha di Provinsi Aceh. Karena faktor ini tidak dapat

langsung dikendalikan oleh badan nasional/daerah bidang penanaman modal,

diperlukan koordinasi aktif dengan kepolisian, pemerintah kabupaten/kota, pemerintah

di tingkat desa/kampung hingga dengan masyarakat luas secara berkesinambungan.

Bahkan, peran masyarakat melalui partai politik nasional dan lokal di Aceh menjadi

begitu penting pasca MoU Helsinki yang diimplementasikan melalui Undang-Undang No,

11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Dengan berlangsungnya pemilihan umum

kepala daerah tahun 2012 secara damai maka daya tarik calon-calon penanam modal di

Aceh diharapkan akan semakin besar di masa yang akan datang.

Hal ketiga yang menjadi faktor utama bagi kegiatan penanaman modal adalah

kebijakan pemerintah. Prinsip dasarnya adalah bahwa kegiatan penanaman modal akan

semakin besar kualitas dan kuantitasnya jika pemerintah mempermudah perizinan dan

pelayanan lain di bidang penanaman modal. Karena itu, upaya perbaikan regulasi untuk

meningkatkan minat calon-calon penanam modal baru perlu terus dilakukan

berdasarkan masukan dari dunia usaha dan belajar dari pengalaman negara lain.

Page 5: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

RENSTRA 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 2

Demikian juga terhadap tersedianya sarana dan prasarana umum yang memadai,

perlu terus disediakan oleh pemerintah. Koordinasi yang intensif dengan instansi teknis

terkait untuk sinkronisasi perencanaan infrastruktur dengan kebutuhan penanaman

modal juga perlu ditingkatkan agar sarana dan prasarana ke sentra-sentra produksi

dapat terpenuhi.

Sebagaimana telah dilakukan dalam lima tahun terakhir, berbagai investasi di

Aceh perlu didorong untuk terus berkembang, baik investasi berfasilitas, investasi non-

fasilitas, investasi rumah tangga, maupun investasi pemerintah. Investasi pihak swasta

perlu ditumbuhkembangkan karena investasi dari pemerintah sangat terbatas dan hanya

pada sektor non-profit yang tidak diminati oleh pihak swasta, seperti penyediaan sarana

dan prasarana umum (infrastruktur). Selain itu, peningkatan kualitas dan kuantitas

tenaga kerja lokal untuk mengisi pasar tenaga kerja lokal juga dilakukan secara

beriringan agar kegiatan penanaman modal di Aceh dapat betul-betul dirasakan

manfaatnya oleh masyarakat.

Dengan lahirnya Undang-undang Pemerintahan Aceh No. 11 Tahun 2006 dan

terbentuknya pemerintahan yang lebih otonom, maka Pemerintah Aceh melalui Badan

Investasi dan Promosi dapat bertugas lebih mandiri untuk melaksanakan penyusunan

perencanaan Penanaman Modal secara makro; mengidentifikasi potensi unggulan

daerah; melakukan kegiatan promosi investasi; menyusun regulasi perizinan penanaman

modal; sekaligus melakukan pengendalian dan pengawasan serta kerjasama dalam

bidang penanaman modal.

Untuk tercapainya peningkatan investasi di Provinsi Aceh, perlu dibuat suatu

acuan dalam pelaksanaan tugas Badan Investasi dan Promosi, sehingga potensi daerah

dapat dijadikan sebagai sumber peningkatan pendapatan daerah dan pendapatan untuk

kesejahteraan masyarakat. Acuan yang digunakan adalah dalam bentuk Rencana

Strategis (Renstra) yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan,

Program dan Kegiatan Badan Investasi dan Promosi.

Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi dapat memberikan arahan dan

pedoman pelaksanaan kegiatan. Rencana Strategis ini perlu ditunjang oleh keterpaduan,

kebersamaan, tanggung jawab, dorongan, motivasi, pengembangan inisiatif dan

kreatifitas dari aparatur bidang penanaman modal untuk tercapainya keberhasilan dan

tugas pokok Badan Investasi dan Promosi.

1.2 Landasan Hukum

Beberapa landasan hukum dalam penyusunan Rencana Strategis Badan Investasi

dan Promosi Tahun 2012-2017 adalah

1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (UU SPPN);

2. Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Daerah;

3. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh;

4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;

Page 6: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

RENSTRA 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 3

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

7. Peraturan Presiden No. 11 tahun 2010 tentang Kerja Sama Pemerintah Aceh dengan

Lembaga atau Badan di Luar Negeri;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

10. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ tangal 11 Agustus 2005

tentang Pedoman Penyusunan Dokumen RPJP dan RPJM Daerah;

11. Qanun No. 5 Tahun 2009 tentang Penanaman Modal;

12. Qanun No. 15 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Dinas, Lembaga

Teknis Daerah dan Lembaga Antarprovinsi di Aceh;

13. Qanun Aceh Nomor 12 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Aceh Tahun 2012-2017; dan

14. Peraturan Gubernur Aceh No. 71 tahun 2012 tentang Rencana Umum Penanaman

Modal (RUPM) Tahun 2012-2017.

1.3 Maksud dan Tujuan

Penyusunan Rencana dan Strategis Badan Investasi dan Promosi Tahun 2012-

2017 dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJM) Aceh Tahun 2012-2017. Sedangkan tujuannya adalah

1. Sebagai acuan bagi setiap bidang dan aparatur Badan Investasi dan Promosi dalam

merencanakan kegiatan-kegiatan tahunan (Renja) untuk mencapai visi dan misi yang

telah ditetapkan;

2. Merupakan bahan acuan bagi stakeholder lainnya dalam integrasi kegiatan-kegiatan

pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan

3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam

mengambil keputusan.

1.4 Sistematika Penulisan

Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi Tahun 2012-2017 ini disusun

dalam tujuh bab, dimana pada:

Bab I Pendahuluan, menjelaskan Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan

Tujuan, serta Sistematika Penulisan dari Rencana Strategis;

Bab II Gambaran Pelayanan Badan Investasi dan Promosi, menguraikan Tugas, Fungsi

dan Struktur Badan Investasi dan Promosi, Sumberdaya Badan Investasi dan Promosi,

Kinerja Pelayanan Badan Investasi dan Promosi serta Tantangan dan Peluang

Pembangunan Pelayanan Badan Investasi dan Promosi;

Page 7: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

RENSTRA 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 4

Bab III Isu-isu Strategis berdasarkan Tugas dan Fungsi, menjelaskan Identifikasi

Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Badan Investasi dan Promosi, Telaahan

Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan

Rencana Strategis Kementerian/Lembaga, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan

Kajian Lingkungan Hidup Strategis serta Penentuan Isu-isu Strategis;

Bab IV Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan, menjelaskan Visi dan

Misi Badan Investasi dan Promosi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan

Investasi dan Promosi serta Strategi dan Kebijakan Badan Investasi dan Promosi;

Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan

Pendanaan Indikatif; dan

Bab VI Indikator Kinerja Badan Investasi dan Promosi yang Mengacu pada Tujuan dan

Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh.

Page 8: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

RENSTRA 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 5

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN BADAN INVESTASI DAN PROMOSI

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Badan Investasi dan Promosi

Badan Investasi dan Promosi mempunyai tugas umum Pemerintahan dan

Pembangunan di bidang pengembangan investasi dan promosi berdasarkan Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugas di atas, Badan Investasi dan Promosi memiliki fungsi:

1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Badan;

2. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang;

3. Penyusunan dan perumusan kebijakan teknis di bidang investasi dan promosi;

4. Peningkatan keterpaduan penyusunan rencana dan program antar instansi terkait di

daerah di bidang investasi dan promosi;

5. Pemberian rekomendasi, perizinan, pendaftaran perusahaan dan pelaksanaan

pelayanan umum lintas kabupaten/kota di bidang investasi dan promosi;

6. Pembinaan dan pengembangan investasi dan promosi;

7. Pemantauan dan pengawasan operasional pelaksanaan investasi;

8. Promosi, informasi dan pameran bagi upaya pengembangan investasi; dan

9. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis badan (UPTB).

Untuk menyelenggarakan fungsi dimaksud, Badan Investasi dan Promosi

mempunyai kewenangan:

1. Menyediakan dukungan pengembangan kawasan investasi;

2. Merencanakan dan mengendalikan pembangunan secara makro di bidang investasi

dan promosi;

3. Melaksanakan pelatihan bidang investasi;

4. Melakukan kerjasama dalam bidang investasi dengan kabupaten/kota;

5. Melaksanakan pembinaan sumber daya manusia di bidang pengelolaan pasar;

6. Melaksanakan promosi dan menyelenggarakan pameran, kerjasama luar negeri bagi

keperluan investasi serta mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan investasi dan

promosi; dan

7. Menyediakan dukungan fasilitas pengembangan kawasan investasi serta

merencanakan kawasan investasi.

Semua tugas, fungsi, dan kewenangan yang disebutkan di atas dikelola melalui

struktur organisasi berikut:

1. Kepala Badan;

2. Sekretariat;

3. Bidang Program dan Pelaporan;

4. Bidang Promosi;

5. Bidang Perizinan;

6. Bidang Pengembangan Investasi;

7. Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB); dan

8. Kelompok Jabatan Fungsional.

Page 9: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

RENSTRA 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 6

2.2 Sumber Daya Badan Investasi dan Promosi

Dalam menjalankan roda organisasi, Badan Investasi dan Promosi didukung oleh

sumberdaya manusia sebanyak 77 orang, terdiri dari 61 orang pegawai negeri sipil dan

16 orang tenaga honor. Juga dilengkapi beberapa sarana dan prasarana dalam

menjalankan aktivitas kantor, yaitu bangunan perkantoran dan beberapa kendaraan

operasional.

2.3 Kinerja Pelayanan Badan Investasi dan Promosi

Untuk menggerakkan penanaman modal, Badan Investasi dan Promosi

merancang berbagai program dan kegiatan yang masing-masing memiliki indikator

kinerja. Kinerja ini dilihat dari apa yang selama ini sudah dilakukan, terutama

berdasarkan program-program yang ada pada Rencana Strategis sebelumnya, yaitu dari

tahun 2007 hingga 2012, berupa:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur;

4. ProgramPeningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi;

5. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi; dan

6. Program Penyiapan Potensi Sumber Daya Sarana dan Prasarana Daerah.

Sedangkan indikator kinerja pada Rencana Strategis 2007-2012 adalah

1. Meningkatnya sarana dan prasarana kantor;

2. Meningkatnya jumlah aparatur penanaman modal yang mengikuti pendidikan dan

pelatihan (diklat) teknis penanaman modal;

3. Tersedianya data rill potensi daerah dan kajian-kajian proyek investasi;

4. Terlaksananya promosi investasi dalam dan luar daerah serta luar negeri; dan

5. Terlaksananya pengawasan, pemantauan dan pembinaan serta penyelesaian

permasalahan penanam modal.

Secara umum, hampir semua rencana anggaran dan kegiatan dapat dilaksanakan

dengan baik jika dilihat dari sisi keluaran (output). Sedangkan dari sisi manfaat

(outcome), beberapa kegiatan perlu diperbaiki kualitasnya atau diganti dengan kegiatan-

kegiatan lain agar bermanfaat dalam mencapai visi Badan Investasi dan Promosi di masa

mendatang. Selain itu, pembatalan kegiatan karena perubahan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Aceh (APBA) dapat menjadi salah-satu faktor persentasi realisasi yang

menurun. Karena itu, dalam lima tahun ke depan, peningkatan kualitas perencanaan

kegiatan bidang penanaman modal perlu ditingkatkan.

Lebih jelas tentang kinerja Badan Investasi dan Promosi selama tahun 2007-2012

dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.2 (terlampir).

Page 10: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

RENSTRA 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 7

2.4 Tantangan dan Peluang Pembangunan Pelayanan Badan Investasi dan Promosi

Tantangan merupakan tren dan perkembangan di luar wilayah/komunitas/

organisasi yang dapat mempersulit tercapainya visi dan misi. Beberapa tantangan yang

ada dalam mencapai target kinerja Badan Investasi dan Promosi adalah:

1. Kepastian hukum belum terwujud akibat masih adanya regulasi yang tidak selaras,

baik di tingkat nasional maupun daerah;

2. Koordinasi antarsektor masih lemah dalam menyusun rencana pembangunan

ekonomi, khususnya dalam bidang penanaman modal;

3. Sarana dan prasarana minimal, seperti listrik dan jalan, masih belum terpenuhi;

4. Keterampilan kerja masih kurang dimiliki oleh tenaga kerja lokal;

5. Lahan untuk sektor perkebunan masih susah didapatkan;

6. Upah Minimum Provinsi (UMP) terbilang tinggi untuk ukuran Indonesia;

7. Sengketa lahan antara perusahaan dengan masyarakat;

8. Rendahnya kepatuhan penyampaian Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM).

Di samping tantangan yang ada, juga terdapat beberapa peluang yang

merupakan tren dan perkembangan di luar wilayah/komunitas/organisasi yang dapat

membantu tercapainya visi dan misi. Peluang yang dimiliki Badan Investasi dan Promosi

adalah

1. Kondisi keamanan yang semakin baik di Aceh;

2. Penambahan alokasi anggaran setiap tahun ;

3. Perencanaan pembangunan jalan highway lintas Sumatera;

4. Perencanaan pembangunan pembangkit listrik berdasarkan potensi alam Aceh;

5. Kesepakatan perdagangan bebas antar negara di kawasan ASEAN

6. Kesempatan kerjasama luar negeri yang semakin terbuka dengan terbitnya

Peraturan Presiden No. 11 tahun 2010 tentang Kerja Sama Pemerintah Aceh dengan

Lembaga atau Badan di Luar Negeri;

7. Berlakunya visa on arrival di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda;

8. Terselenggaranya penerbangan langsung langsung Banda Aceh-Penang dan Banda

Aceh – Kuala Lumpur;

9. Penyelenggaraan pelayanan perizinan satu pintu yang memudahkan calon-calon

penanam modal mendapatkan izin berusaha.

Page 11: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

RENSTRA 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 8

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Badan Investasi dan

Promosi

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Badan Investasi dan Promosi, terdapat

beberapa permasalahan yang menjadi isu saat ini. Isu-isu tersebut dapat dijaring pada

saat seminar atau pertemuan-pertemuan dengan stokeholder atau calon-calon penanam

modal. Beberapa masalah yang penting adalah

1. Kegiatan promosi, baik dari segi kualitas informasi dan penyajian bahan pameran

maupun jangkauan lokasi pameran masih perlu ditingkatkan.

2. Infrastruktur (listrik, jalur transportasi, komunikasi) untuk menarik minat penanam

modal baru masih perlu ditingkatkan.

3. Kepastian hukum perlu terus diwujudkan untuk mendukung peningkatan minat

investasi.

4. Kepatuhan penyampaian LKPM perlu ditingkatkan karena belum semua penanam

modal melaporkan kegiatannya dan belum semua sesuai dengan kondisi realisasi

investasi yang sebenarnya.

5. Koordinasi bidang penanaman modal (promosi dan program) lintas sektoral masih

perlu ditingkatkan.

6. Hubungan erat dan selaras antara pemerintah, bisnis, dan lembaga pendidikan

perlu ditingkatkan agar sumberdaya manusia yang dihasilkan sesuai dengan

kebutuhan lapangan kerja.

7. Kewirausahaan (enterpreneurship) perlu didorong sehingga menciptakan investasi

lokal dan pembukaan lapangan kerja.

8. Usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dan Koperasi perlu terus didukung untuk

memainkan peran penting dalam menaikkan kesejahteraan masyarakat lokal.

9. Pemberian insentif kepada masyarakat berupa peningkatan kompetensi dan

bantuan permodalan perlu dilakukan dalam rangka peningkatan komoditas lokal.

10. Ketersediaan lahan yang clean and clear perlu diupayakan dengan melibatkan

Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan masyarakat/individu yang menguasai lahan.

11. Kantor-kantor perusahaan yang beroperasi di Aceh belum menjadi representatif

dari investasi yang ada, sehingga menyulitkan untuk mendapatkan informasi

tentang perkembangan investasi.

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Terpilih

Visi Pembangunan Aceh 2012-2017 yang ditetapkan Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah menjadi acuan utama dalam penyusunan Rencana Strategis Badan

Investasi dan Promosi Tahun 2012-2017. Visi yang dimaksud berbunyi: “Aceh yang

bermartabat, sejahtera, berkeadilan dan mandiri berlandaskan Undang-Undang

Pemerintahan Aceh sebagai wujud MoU Helsinki”. Visi ini menjadi pedoman bagi

keselarasan program-program semua SKPA sehingga dapat mengoptimalkan segala

Page 12: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

RENSTRA 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 9

sumberdaya yang ada untuk memperoleh manfaat (outcome) dan dampak (impact) yang

dicita-citakan.

Sedangkan untuk mewujudkan Visi di atas, dirumuskan pula beberapa misi yang

hendak dijalankan selama lima tahun ke depan beserta peran yang dapat dimainkan

bidang penanaman modal. Adapun Misi Pemerintah Aceh tahun 2012-2017 adalah

1. Memperbaiki tata kelola Pemerintahan Aceh yang amanah melalui implementasi

dan penyelesaian turunan UU PA untuk menjaga perdamaian yang abadi. Untuk

keberhasilan misi ini, program dan kegiatan yang bertujuan meningkatkan

kompetensi dan kinerja aparatur bidang penanaman modal dibuat dan dievaluasi

sepanjang tahun sehingga mencapai target yang direncanakan.

2. Menerapkan nilai-nilai budaya Aceh dan nilai-nilai Dinul Islam di semua sektor

kehidupan masyarakat. Untuk menjalankan misi ini, nilai-nilai agama menjadi

panduan dalam memajukan investasi. Nilai-nilai itu antara lain, integritas (siddiq),

akuntabilitas (amanah), transparan dan informatif (tabligh), serta kerja keras dan

cerdas (fathanah) dengan berpijak pada model ekonomi Islam yang berkeadilan dan

berkerakyatan.

3. Memperkuat struktur ekonomi dan kualitas sumberdaya manusia. Untuk

kesuksesan misi ini, bidang penanaman modal memainkan peran yang penting

karena menjadi salah-satu penggiat roda ekonomi daerah melalui peningkatan

realisasi investasi dan penyerapan tenaga kerja.

4. Melaksanakan pembangunan Aceh yang proporsional, terintegrasi dan

berkelanjutan. Untuk menjalankan misi ini, program dan kegiatan-kegiatan bidang

penanaman modal perlu terus dikoordinasikan lintas sektoral dan lintas

kabupaten/kota sejak dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, hingga evaluasi.

5. Mewujudkan peningkatan nilai tambah produksi masyarakat dan optimalisasi

pemanfaatan sumberdaya alam. Misi ini memastikan bahwa pelaku usaha dan

tenaga kerja yang ada perlu dibina dengan baik yang melingkupi lintas sektoral dan

lintas kabupaten/kota sehingga mampu meningkatkan nilai tambah (value-added)

potensi unggulan daerah untuk sebesar-besar kemakmuran masyarakat Aceh.

Misi-misi di atas ditindaklanjuti oleh Badan Investasi dan Promosi dengan

memperhatikan Prioritas Pembangunan Nasional 2010-2014 dan Prioritas Pembangunan

Aceh 2012-2017 sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

Prioritas Pembangunan Nasional Prioritas Pembangunan Aceh

2010-2014 2012-2017

1. Reformasi birokrasi dan tata laksana; 1. Reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan;

2. Pendidikan; 2. Keberlanjutan perdamaian;

3. Kesehatan; 3. Dinul Islam, sosial, adat dan budaya;

4. Penanggulangan Kemiskinan; 4. Ketahanan pangan dan nilai tambah pertanian;

5. Ketahanan pangan; 5. Penanggulangan kemiskinan;

6. Infrastruktur; 6. Pendidikan;

Page 13: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

RENSTRA 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 10

7. Iklim investasi dan iklim usaha; 7. Kesehatan;

8. Energi; 8. Infrastruktur yang terintegrasi;

9. Lingkungan hidup dan pengelolaan bencana;

9. Sumberdaya alam berkelanjutan; dan

10. Daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pasca konflik;

10. Lingkungan hidup dan kebencanaan.

11. Kebudayaan, kreatifitas dan inovasi teknologi.

Tabel 3.1. Prioritas Pembangunan Nasional dan Aceh.

Walaupun RPJM Aceh tidak menyebutkan secara eksplisit bidang penanaman

modal sebagaimana yang ada dalam RPJM Nasional; namun, Badan Investasi dan

Promosi sebagai koordinator bidang penanaman modal di Aceh memandang semua

prioritas di atas sebagai satu kesatuan dalam memajukan Aceh, terutama melalui

investasi di berbagai bidang. Karena itu, fungsi koordinasi SKPA ini sangat penting

dioptimalkan dalam rangka konsolidasi dan sinkronisasi lintas sektoral untuk kemajuan

Aceh. Apalagi, jika dilihat dari sumber pendanaan pembangunan Aceh tahun 2012-2017,

penanaman modal memiliki peran yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan dana

pembangunan sebagaimana ditunjukkan oleh tabel berikut.

No

Sumber Pendanaan

Tahun TOTAL

2013 2014 2015 2016 2017

1 APBN 8.582 9.441 10.385 11.423 12.566 52.399

2 APBA 10.687 11.756 12.932 14.225 15.647 65.249

3 APBK 11.007 11.043 11.079 11.116 11.152 55.399

4 Investasi Swasta

6.350 7.302 8.397 9.677 11.106 42.814

TOTAL 36.627 39.543 42.795 46.442 50.473 215.882

Catatan: Nilai dalam jutaan rupiah.

Tabel 3.2. Rencana anggaran dan belanja Aceh tahun 2012-2017.

3.3 Telaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga

Pengembangan bidang penanaman modal di Aceh tidak terlepas dari prioritas

pembangunan nasional 2010-2014 sebagaimana tersebut di atas. Dari sebelas prioritas

pembangunan Indonesia hingga tahun 2014, iklim investasi dan iklim usaha merupakan

salah-satu di antaranya. Oleh sebab itu, peran Pemerintah Aceh melalui Badan Investasi

dan Promosi adalah meningkatkan koordinasi lintas sektoral untuk peningkatan realisasi

investasi di masa yang akan datang.

Sejalan dengan prioritas pembangunan nasional, Rencana Strategis Badan

Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjadi salah-satu panduan dalam menyusun

program dan kegiatan bidang penanaman modal di Aceh. Badan Investasi dan Promosi

juga ikut secara langsung memberi kontribusi dalam mendukung program-program

BKPM di Aceh, seperti dukungan pada kegiatan-kegiatan promosi, kerjasama regional,

Page 14: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

RENSTRA 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 11

dan kegiatan perbantuan untuk meningkatkan pelaksanaan Laporan Kegiatan

Penanaman Modal (LKPM). Untuk itu, Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi

diselaraskan dengan Rencana Strategis BKPM yang diwujudkan dengan merancang

program-program dan kegiatan-kegiatan yang serasi dengan mempedomani

Permendagri 54/2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008

tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Aceh dan RTRW Kabupaten/Kota akan

menjadi acuan dalam pengembangan investasi Aceh ke depan. Pola ruang yang terbagi

atas Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya akan menjadi pedoman penentuan lokasi

investasi yang akan ditawarkan kepada calon-calon penanam modal.

Menurut RTRW Aceh, penetapan kawasan strategis Aceh didasarkan pada

pengaruh yang sangat penting terhadap pertumbuhan ekonomi, sosial, budaya, dan

lingkungan secara bersinergi yang bertujuan untuk:

a. Menata kawasan strategis di seluruh wilayah Aceh menjadi lokasi yang kondusif

untuk berinvestasi bagi penanam modal dalam negeri maupun penanam modal

asing yang didukung oleh kemampuan pelayanan, manajemen, kearifan adat dan

budaya, serta sarana dan prasarana yang lengkap;

b. Memanfaatkan peluang globalisasi ekonomi dan kerjasama ekonomi kawasan asia

dan internasional secara optimal;

c. Meningkatkan kapasitas tampung kawasan strategis terhadap kegiatan perdagangan

dan jasa sesuai dengan daya dukung lingkungan;

d. Mengalokasikan ruang dan kesempatan bagi pengembangan sektor informal dan

golongan usaha skala kecil menengah secara terintegrasi.

RTRW Aceh Tahun 2010-2020 juga telah menetapkan 4 kawasan sebagai bagian

dari rencana pengembangan kawasan strategis Aceh yang meliputi:

a. Kawasan pusat perdagangan dan distribusi Aceh atau ATDC (Aceh Trade and

Distribution Center) tersebar di 6 (enam) zona, meliputi;

1. Zona Pusat: Kota Sabang, Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten

Pidie dengan lokasi pusat agro industri di Kabupaten Aceh Besar

2. Zona Utara : Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Bireuen, Kota Lhokseumawe,

Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah dengan lokasi pusat agro

industry di Kabupaten Bireuen.

3. Zona Timur: Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa,

Kabupaten Aceh Tamiang dengan lokasi pusat agro industry di Kabupaten Aceh

Tamiang.

4. Zona Tenggara: Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Tenggara, Kota

Subulussalam, Kabupaten Singkil, Pulau Banyak dengan lokasi pusat agro

industri di Kabupaten Aceh Tenggara.

Page 15: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

RENSTRA 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 12

5. Zona Selatan: Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten

Simeulue dengan lokasi pusat agro industry di Kabupaten Aceh Selatan.

6. Zona Barat: Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten Aceh

Jaya dengan lokasi pusat agro industry di Kabupaten Aceh Barat.

b. Kawasan agrowisata yang tersebar di 12 (dua belas) kabupaten yang tidak termasuk

ke dalam lokasi pusat agro industry;

c. Kawasan situs sejarah terkait lahirnya MoU Helsinki antara Pemerintah Indonesia

dengan Gerakan Aceh Merdeka; dan

d. Kawasan khusus.

Penataan ruang investasi dalam suatu kawasan sebagaimana tertuang dalam

RTRW Aceh dapat mempermudah pembinaan dan pengendalian kegiatan penanaman

modal di Aceh. Diharapkan dalam lima tahun seluruh kawasan investasi dapat dikaji

secara komprehensif untuk ditawarkan kepada calon-calon investor potensial, baik dari

dalam maupun luar negeri.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Dari permasalahan yang dikemukakan di atas, dapat ditentukan isu-isu strategis

yang menjadi perhatian Badan Investasi dan Promosi, yaitu

1. Belum lengkap dan detil informasi proyek-proyek investasi yang ditawarkan

kepada dunia usaha.

2. Belum optimal pemantauan, pengawasan, dan advokasi penyelesaian

permasalahan kegiatan penanaman modal.

3. Belum membaiknya pelayanan perizinan untuk kemudahan masuknya investor

baru.

4. Belum optimal perencanaan penanaman modal yang meliputi berbagai sektor

terkait.

Page 16: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

RENSTRA 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 13

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi Badan Investasi dan Promosi

Dalam mewujudkan peran Badan Investasi dan Promosi sebagai perangkat

penunjang pemerintah provinsi dalam penyelenggaraan pemerintahan, perlu ditentukan

arah dan tujuan dari organisasi Badan Investasi dan Promosi yang terfokus pada hasil

yang akan dicapai sesuai dengan tugas dan fungsi yang telah ditetapkan dalam Qanun

No. 5 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis

Daerah, dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, maka dirumuskan visi

dan misi Badan Investasi dan Promosi yang merupakan cita-cita apa yang ingin dicapai

selama kurun waktu 2012-2017.

Adapun Visi Badan Investasi dan Promosi adalah “Aceh Menjadi Salah-Satu

Daerah Investasi Utama Tahun 2017”. Visi ini memiliki pengertian bahwa iklim investasi

Aceh semakin membaik yang ditandai dengan pertambahan persetujuan izin

penanaman modal, peningkatan realisasi investasi dan peningkatan rasio penyerapan

tenaga kerja. Diharapkan Aceh menempati 10 besar dari 34 provinsi di Indonesia dalam

pencapaian indikator-indikator tersebut.

Untuk mewujudkan visi Badan Investasi dan Promosi ditetapkan beberapa misi

yang merupakan pedoman dan arahan jangka menengah dalam merumuskan tujuan dan

sasaran yang ingin dicapai oleh Badan Investasi dan Promosi. Misi-misi tersebut adalah

1. Meningkatkan percepatan reformasi birokrasi bidang penanaman modal.

2. Membentuk citra Aceh sebagai daerah tujuan utama investasi.

3. Melaksanakan integrasi perencanaan dan pengendalian penanaman modal

dengan Pemerintah, Pemerintah Aceh, pemerintah kabupaten/kota, swasta,

perbankan, dan masyarakat.

Misi-misi yang di atas dijalankan oleh Badan Investasi dan Promosi dalam

mencapai visi organisasi yang dimulai dari perencanaan, identifikasi potensi unggulan

daerah, promosi, penciptaan iklim yang kondusif, kerjasama investasi, penyederhanaan

regulasi, pembinaan pada masyarakat, hingga pengendalian pelaksanaan penanaman

modal.

Perencanaan bidang penanaman modal memerlukan keterlibatan berbagai

sektor di bidang penanaman modal dan lintas kabupaten/kota. Ini berguna untuk

meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan-kegiatan bidang penanaman

modal di seluruh Aceh.

Selain itu, pemilihan investasi yang kurang tepat oleh kabupaten/kota dapat

berakibat kerugian bagi daerah itu sendiri dan pihak penanam modal sehingga pemilihan

investasi sangat perlu dikoordinasikan dengan Badan Investasi dan Promosi. Hal ini dapat

dilakukan melalui pelaksanaan identifikasi potensi unggulan daerah. Ketersediaan

informasi yang valid tentang potensi unggulan daerah dan prospeknya di masa

mendatang akan meningkatkan minat para penanam modal untuk menanamkan

modalnya di Aceh.

Page 17: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

RENSTRA 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 14

Menarik penanam modal untuk bersedia menanamkan modalnya di Provinsi

Aceh perlu pula didukung dengan promosi yang baik dan kualitas penyajian promosi

tersebut. Promosi yang dilakukan tidak hanya di dalam negeri saja tetapi juga kepada

penanam modal di luar negeri. Keberhasilan promosi merupakan langkah awal dalam

menarik investasi, karena secara prioritas para penanam modal dengan mudah

mengetahui apa potensi Provinsi Aceh serta potensi yang akan dikembangkan untuk saat

ini. Promosi merupakan sarana yang sangat baik dalam memperkenalkan potensi yang

dimiliki oleh Aceh.

Usaha menarik para penanam modal baru perlu didukung oleh iklim berusaha

yang kondusif sebab salah-satu persyaratan yang menonjol adalah tidak adanya

gangguan keamanan. Kondisi keamanan yang baik merupakan salah satu faktor yang

menentukan dalam meningkatkan penanaman modal dan terjaminnya usaha yang

dilaksanakan selama kurun waktu operasional perusahaan itu.

Iklim berusaha yang kondusif tidak hanya menyangkut keamanan, tetapi juga

terkait dengan peraturan-peraturan yang jelas dan tidak merugikan. Peraturan-peraturan

tersebut perlu dipahami baik oleh aparatur Badan Investasi dan Promosi maupun pihak

dunia usaha, sehingga persepsi akan peraturan tersebut sama. Setiap peraturan juga

jangan ada yang tumpang tindih karena akan menimbulkan keraguan bagi pihak dunia

usaha. Karena itu, upaya meningkatkan kerjasama investasi perlu didukung oleh regulasi

yang ramah terhadap investor.

Peningkatan pelayanan perizinan merupakan salah satu faktor yang menentukan

dalam mengukur keberhasilan bidang penanaman modal. Untuk ini, Badan Investasi dan

Promosi berkoordinasi dengan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Aceh guna

mendorong peningkatan kecepatan pemberian izin, kemudahan prosedur, ketepatan

waktu, keterjangkauan biaya, dan keterbukaan informasi.

Kewirausahaan juga perlu didorong untuk menciptakan investasi lokal dan

pembukaan lapangan kerja. Tenaga kerja yang diharapkan adalah berasal dari Aceh

sendiri. Untuk itu, perlu pembinaan terhadap dunia usaha dan masyarakat guna

meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Hal ini memerlukan koordinasi yang erat

antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan dunia usaha. Diharapkan, ketergantungan

pada tenaga kerja asing akan berkurang dan kesejahteraan masyarakat Aceh akan

merata dan meningkat.

Selain penanaman modal asing/dalam negeri berskala nasional, UMKM dan

koperasi adalah bentuk lain investasi lokal yang perlu ditingkatkan peranannya dalam

pembangunan ekonomi Aceh. Ini adalah bagian dari pemupukan semangat

kewirausahaan bagi masyarakat yang memiliki modal terbatas namun ingin menciptakan

sendiri lapangan bagi dirinya dan masyarakat di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.

Hal lain yang tak kalah penting adalah pengendalian pelaksanaan penanaman

modal melalui pengumpulan informasi realisasi penanaman modal sesuai format LKPM

tiap tiga bulan sekali (triwulan). Pengendalian ini akan memudahkan pemerintah dan

masyarakat memantau perkembangan penanaman modal di daerahnya.

Page 18: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

RENSTRA 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 15

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Investasi dan Promosi

Tujuan dari masing-masing misi Badan Investasi dan Promosi di atas dirumuskan

sebagai berikut

1. Meningkatkan efektifitas promosi dan kualitas pelayanan penanaman modal.

2. Meningkatkan iklim investasi dan realisasi investasi.

3. Meningkatkan kualitas perencanaan bidang penanaman modal.

Setelah tujuan ditetapkan, kemudian ditentukan pula sasaran yang akan

ditempuh agar tujuan dimaksud dapat tercapai. Adapun sasaran jangka menengah dari

Badan Investasi dan Promosi adalah

1. Meningkatnya jumlah penanam modal.

2. Meningkatnya realisasi investasi.

3. Tercapainya perencanaan bidang penanaman modal yang komprehensif.

Dari sasaran di atas, ditetapkan pula indikator sasaran Badan Investasi dan

Promosi, yaitu:

1. Jumlah penanam modal asing/dalam negeri.

2. Jumlah nilai rencana investasi berskala nasional.

3. Rasio daya serap tenaga kerja.

4. Kenaikan nilai rencana realisasi penanaman modal.

5. Persentase penyelesaian perencanaan bidang penanaman modal.

Tabel 4.1 (terlampir) memperlihatkan tujuan, sasaran, dan target kinerja jangka

menengah dari Badan Investasi dan Promosi sesuai indikator di atas. Khusus untuk

jumlah penanam modal asing/dalam negeri dan jumlah nilai rencana investasi berskala

nasional, secara detil dapat dilihat pada tabel berikut.

Tahun

PMDN PMA

TOTAL (Rp) Jumlah Perusahaan

Rencana Investasi (Rp)

Jumlah Perusahaan

Rencana Investasi (Rp)

2013 52 1.850.000.000.000 17 4.500.000.000.000 6.350.000.000.000

2014 60 2.127.500.000.000 20 5.175.000.000.000 7.302.500.000.000

2015 69 2.446.625.000.000 22 5.951.250.000.000 8.397.875.000.000

2016 79 2.813.618.750.000 26 6.843.937.500.000 9.657.556.250.000

2017 91 3.235.661.562.500 30 7.870.528.125.000 11.106.189.687.500

Total 351 12.473.405.312.500 115 30.340.715.625.000 42.814.120.937.500

Catatan: Proyeksi pertumbuhan pertahun adalah sebesar 15%. Tabel 4.2. Target rencana investasi Aceh tahun 2012-2017.

Adapun hubungan antara misi, tujuan, dan sasaran ditunjukkan dalam tabel

berikut.

Misi 1: Meningkatkan percepatan reformasi birokrasi bidang penanaman modal.

Tujuan 1.1: Meningkatkan efektifitas promosi dan kualitas pelayanan penanaman modal.

Sasaran 1.1.1: Meningkatnya jumlah dan kualitas proyek investasi dan realisasi investasi.

Page 19: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

RENSTRA 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 16

Misi 2: Membentuk citra Aceh sebagai daerah tujuan utama investasi.

Tujuan 2.1: Meningkatkan iklim investasi dan realisasi investasi.

Sasaran 2.1.1: Meningkatnya nilai rencana investasi.

Misi 3: Melaksanakan integrasi perencanaan dan pengendalian penanaman modal dengan Pemerintah, Pemerintah Aceh, pemerintah kabupaten/kota, swasta, perbankan dan masyarakat.

Tujuan 3.1: Meningkatkan kualitas perencanaan bidang penanaman modal.

Sasaran 3.1.1: Tercapainya perencanaan bidang penanaman modal yang komprehensif.

Tabel 4.2. Hubungan antara misi, tujuan, dan sasaran.

4.3 Strategi dan Kebijakan Badan Investasi dan Promosi

Untuk mencapai target di atas, Badan Investasi dan Promosi menyusun strategi

dan kebijakan sebagai berikut:

Sasaran 1.1: Meningkatnya jumlah penanam modal.

Strategi Kebijakan

1. Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur penanaman modal;

2. Peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia penanaman modal;

3. Reposisi aparatur sesuai kompetensi yang dimiliki; dan

4. Penerapan berbagai metode dan peningkatan kualitas isi promosi penanaman modal;

1. Persebaran penanaman modal di seluruh Aceh;

2. Peningkatan kualitas tenaga kerja lokal; dan

3. Promosi penanaman modal yang difokuskan pada detailed planed.

Sasaran 2.1: Meningkatnya realisasi investasi.

Strategi Kebijakan

1. Penelaahan dan perumusan regulasi bidang penanaman modal yang menarik bagi calon investor potensial;

2. Peningkatan sosialisasi regulasi yang terkait dengan penanaman modal; dan

3. Peningkatan pemantauan dan pembinaan pelaporan kegiatan penanaman modal;

4. Pengkajian komoditas unggulan dan kawasan-kawasan investasi.

1. Perbaikan iklim penanaman modal; 2. Fokus pada pengembangan

agroindustri, infrastruktur, energi, industri manufaktur, pariwisata, dan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan;

3. Penanaman modal yang berwawasan lingkungan;

4. Fasilitasi koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM);

5. Pemberian fasilitas, insentif, dan kemudahan penanaman modal.

Sasaran 3.1: Tercapainya perencanaan bidang penanaman modal yang komprehensif.

Strategi Kebijakan

1. Peningkatan koordinasi antar lembaga pemerintah lintas sektoral;

2. Perencanaan bidang penanaman modal yang komprehensif; dan

3. Peningkatan kualitas dan kuantitas data bidang penanaman modal.

1. Konsolidasi dan sinkronisasi perencanaan penanaman modal di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.

Tabel 4.3. Strategi dan Kebijakan Badan Investasi dan Promosi.

Page 20: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

RENSTRA 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 17

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN

PENDANAAN INDIKATIF

Program dan kegiatan yang menjadi kewenangan Badan Investasi dan Promosi,

baik rutin maupun yang spesifik bidang penanaman modal, dirancang di awal periode

RPJM Aceh 2012-2017. Semuanya memiliki indikator kinerja, kelompok sasaran, dan

pendanaan indikatif.

Adapun program dan kegiatan rutin adalah

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

Program ini dimaksudkan untuk penyediaan barang dan jasa perkantoran dengan

beberapa kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun, yaitu:

a. Penyediaan jasa surat-menyurat;

b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik;

c. Penyediaan jasa kebersihan kantor;

d. Penyediaan alat tulis kantor;

e. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan;

f. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor;

g. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor;

h. Penyediaan makanan dan minuman;

i. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah; dan

j. Penyediaan jasa keamanan kantor.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

Program ini dimaksudkan untuk penyediaan sarana dan prasarana perkantoran

dengan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun, yaitu:

a. Pembangunan gedung kantor;

b. Pengadaan peralatan gedung kantor;

c. Pengadaan mebeler;

d. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor;

e. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional;

f. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor;

g. Pemeliharaan rutin/berkala taman, tempat parker dan halaman kantor; dan

h. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor.

Sedangkan program dan kegiatan yang spesifik bidang penanaman modal adalah:

1. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi.

Program ini diadakan dalam rangka menarik calon-calon penanam modal untuk

berinvestasi di Provinsi Aceh. Adapun kegiatan-kegiatannya adalah

a. Pengawasan dan Evaluasi Kinerja dan Aparatur Badan Penanaman Modal Daerah.

Page 21: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

RENSTRA 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 18

b. Peningkatan Kegiatan Pemantauan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaksanaan

Penanaman Modal.

c. Peningkatan kualitas sumber daya manusia guna peningkatan pelayanan

investasi.

d. Peningkatan promosi, kerjasama investasi dan pengembangan potensi unggulan

daerah.

2. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.

Program ini terdiri atas kegiatan Penyederhanaan Prosedur Perizinan dan

Peningkatan Pelayanan Penanaman Modal;

3. Program Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah.

Program ini terdiri atas kegiatan Kajian Potensi Sumberdaya yang Terkait dengan

Investasi.

4. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi.

Program ini diwujudkan dalam kegiatan Perencanaan Pengembangan Penanaman

Modal.

Lebih rinci tentang program dan kegiatan yang direncanakan oleh Badan Investasi

dan Promosi dapat dilihat pada Tabel 5.1 (terlampir).

Page 22: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

RENSTRA 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 19

BAB VI

INDIKATOR KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI YANG MENGACU PADA TUJUAN

DAN SASARAN RPJMA

Indikator kinerja Badan Investasi dan Promosi mengacu pada tujuan dan sasaran

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) Tahun 2012-2017. Namun, ada

beberapa perbaikan nomenklatur indikator yang dimaksudkan untuk memudahkan

pemahaman dan sinkronisasi dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Kementerian Dalam

Negeri atau Indikator Kinerja Utama (IKU) dan indikator dalam Standar Pelayanan

Minimal Bidang Penanaman Modal. Walaupun demikian, pengukuran kinerjanya tetap

menggunakan apa yang termaktub dalam RPJMA 2012-2017.

Adapun indikator kinerja Badan Investasi dan Promosi 2012-2017 adalah

1. Jumlah nilai realisasi investasi.

2. Persentase kenaikan nilai realisasi investasi.

3. Jumlah penanam modal asing/dalam negeri yang melaporkan LKPM (dalam RPJMA

tertulis: Peningkatan jumlah penanam modal asing/dalam negeri).

4. Rasio daya serap tenaga kerja.

5. Jumlah frekuensi pengawasan ke kabupaten/kota.

6. Jumlah Buku Analisis Jabatan & Angka Beban Kerja.

7. Jumlah Buku Agenda Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh.

8. Frekuensi koordinasi pengendalian pelaksanaan penanaman modal.

9. Frekuensi pemantauan perusahaan penanaman modal.

10. Frekuensi pengawasan perusahaan penanaman modal.

11. Jumlah peserta bimbingan teknis/sosialisasi pengendalian pelaksanaan penanaman

modal.

12. Frekuensi koordinasi pengendalian pelaksanaan penanaman modal.

13. Frekuensi fasilitasi penyelesaian permasalahan perusahaan penanaman modal.

14. Frekuensi publikasi informasi terkait LKPM.

15. Jumlah talkshow investasi.

16. Jumlah penerima penghargaan investasi.

17. Jumlah peserta bimbingan ketentuan/kebijakan penanaman modal.

18. Jumlah peserta kursus-kursus singkat.

19. Jumlah proyek investasi yang ditawarkan.

20. Jumlah kegiatan promosi investasi.

21. Jumlah judul buku peluang investasi.

22. Jumlah buku peluang investasi.

23. Jumlah leaflet promosi.

24. Jumlah tabloid.

25. Jumlah display elektronik investasi dan promosi.

26. Jumlah lokasi rak display investasi dan promosi.

27. Jumlah media penyimpan digital bahan promosi.

28. Persentase publikasi informasi perizinan investasi.

Page 23: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

RENSTRA 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 20

29. Jumlah perusahaan yang mendapat persetujuan (izin) penanaman modal.

30. Jumlah nilai rencana investasi.

31. Persentase kenaikan nilai rencana investasi.

32. Jumlah judul buku regulasi bidang penanaman modal.

33. Jumlah buku regulasi penanaman modal.

34. Frekuensi sosialisasi regulasi penanaman modal.

35. Jumlah peserta sosialisasi regulasi penanaman modal.

36. Persentase ketersedian data kawasan investasi.

37. Jumlah kajian perencanaan kawasan investasi.

38. Jumlah kajian pengembangan investasi.

39. Jumlah buku hasil kajian investasi.

40. Jumlah media penyimpan data elektronik hasil kajian.

41. Frekuensi sosialisasi hasil kajian investasi.

42. Persentase penyelesaian perencanaan bidang penanaman modal.

43. Jumlah Dokumen Perencanaan Investasi dan Laporan.

44. Jumlah judul buku data/perkembangan investasi.

45. Jumlah buku data/perkembangan investasi.

46. Frekuensi koordinasi perencanaan penanaman modal.

47. Jumlah peserta koordinasi perencanaan penanaman modal.

48. Frekuensi sosialisasi rencana bidang penanaman modal.

49. Jumlah peserta sosialisasi rencana bidang penanaman modal.

50. Jumlah pusat data dan informasi investasi.

51. Jumlah website.

Di antara semua indikator di atas, dipilih enam indikator sebagai Indikator Kinerja

Utama (IKU) Badan Investasi dan Promosi, yaitu:

1. Jumlah nilai realisasi investasi.

2. Persentase kenaikan nilai realisasi investasi.

3. Rasio daya serap tenaga kerja.

4. Jumlah perusahaan yang mendapat persetujuan (izin) penanaman modal.

5. Jumlah nilai rencana investasi.

6. Persentase kenaikan nilai rencana investasi.

IKU dihitung mengikuti ketentuan pada Lampiran I Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Lebih rinci tentang indikator kinerja Badan Investasi dan Promosi yang mengacu

pada Tujuan dan Sasaran RPJMA Tahun 2012-2017 dapat dilihat pada Tabel 6.1

(terlampir).

Page 24: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

RENSTRA 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 21

BAB VII

PENUTUP

Demikianlah Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2012-

2017 yang dibuat untuk mencapai Visi dan Misi Pemerintah Aceh di bidang penanaman

modal yang diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan

kesejahteraan masyarakat. Rencana Strategis ini wajib menjadi acuan bagi setiap Bidang

yang ada di Badan Investasi dan Promosi Aceh dalam menyusun kegiatan tahunan

selama periode 2012-2017.

Rencana Strategis ini juga dapat menjadi panduan dalam penyusunan Rencana

Kerja (Renja) dan sebagai alat evaluasi tiap akhir tahun anggaran, sehingga target dan

capaiannya dapat diukur oleh aparatur penanaman modal dan dilaporkan dalam

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Tentu saja, dunia usaha dan

masyarakat luas dapat memberi kontribusi bagi perbaikan kinerja Badan Investasi dan

Promosi guna peningkatan investasi bagi kesejahteraan rakyat Aceh.

Page 25: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 201 Jumlah judul video presentasi 

investasi.1 judul 1 judul 100

2 Jumlah website yang online. 1 (satu) buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 100 100 100 100

3 Jumlah studi/kajian potensi/ peluang investasi.

1(satu) sektor bidang usaha/tahun

4 kajian 6 kajian 1 kajian 2 kajian 4 kajian 6 kajian 2 kajian 100 100 100

4 Jumlah penerbitan buletin/media informasi tentang regulasi , kegiatan‐kegiatan update per triwulan (Aceh Invesment News)

4 kali 4 kali 100

5 Jumlah peserta Sosialisasi Penanaman Modal

1 (satu) kali /tahun

170 orang 140 orang 170 orang 140 orang 100 100

6 Jumlah peserta Sosialisasi SIPID 40 orang 40 orang 100

7 Jumlah peserta Bimbingan Penyuluhan Ketentuan Pelaksanaan Penanaman Modal.

114 orang 164 orang 150 orang 114 orang 164 orang 150 orang 100 100 100

8 Bimbingan Manajemen Perusahaan PMA/PMDN 3 angkatan.

90 orang 90 orang 100

9 Jumlah peserta Penyuluhan Pengisian LKPM

30 orang 30 orang 30 orang 30 orang 100 100

10 Jumlah peserta Forum Kawasan Industri.

30 orang 30 orang 100

11 Jumlah peserta Pertemuan PMA/PMDN dengan UKM dalam rangka kemitraan.

1 (satu) kali /tahun

30 orang 30 orang 100

12 Jumlah peserta Bimbingan Pengembangan Pelaksanaan Penanaman Modal.

1 (satu) kali /tahun

150 orang 32 orang 150 orang 32 orang 100 100

13 Jumlah kabupaten/kota yang dieksplorasi potensi unggulannya.

23 kabupaten /kota

23 kabupaten /kota 23 kabupaten /kota 23 kabupaten /kota 23 kabupaten /kota

23 kabupaten /kota

23 kabupaten /kota

23 kabupaten /kota 100 100 100 100

14 Jumlah buku profil proyek investasi.

300 buku 200 buku 300 buku 200 buku 100 100

Tabel 2.1Pencapaian Kinerja PelayananBadan Investasi dan Promosi

dalam Renstra Tahun 2007‐2012

No.Indikator Kinerja sesuai Tugas 

dan Fungsi SKPATarget SPM Target IKK

Target Indikator Lainnya

Target Renstra SKPA Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun

1

Page 26: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

No.Indikator Kinerja sesuai Tugas 

dan Fungsi SKPATarget SPM Target IKK

Target Indikator Lainnya

Target Renstra SKPA Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun

15 Jumlah buku peluang/potensi investasi unggulan daerah.

1500 buku 900 buku 400 buku 1124 buku 1500 buku 900 buku 400 buku 1124 buku 100 100 100 100

16 Jumlah booklet/leaflet peluang/potensi investasi unggulan daerah.

33000 lembar 1000 lembar 5425 lembar 2300 lembar 33000 lembar 1000 lembar 5425 lembar 2300 lembar 100 100 100 100

17 Jumlah CD/DVD peluang/potensi investasi unggulan daerah.

480 keping 1000 keping 1000 keping 1000 keping 549 keping 480 keping 1000 keping 1000 keping 1000 keping 549 keping 100 100 100 100 100

18 Frekuensi koordinasi rencana kerja dengan BKPM dan PDKPM.

1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 100 100 100 100 100

19 Jumlah buku perkembangan investasi PMA/PMDN.

200 buah 100 buah 100 buah 250 buah 200 buah 100 buah 100 buah 250 buah 100 100 100 100

20 Persentase ketersediaan dokumen perencanaan pengembangan investasi.

10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 100 100 100 100 100

21 Jumlah acara forum/ pertemuan/ rapat/ seminar/ lokakarya dengan instansi terkait dan dunia usaha.

3 pertemuan 4 pertemuan 1 pertemuan 2 pertemuan 2 pertemuan 3 pertemuan 4 pertemuan 1 pertemuan 2 pertemuan 2 pertemuan 100 100 100 100 100

22 Jumlah kabupaten/kota yang kinerja aparaturnya dimonitor dan dievaluasi.

23 kabupaten/kota 23 kabupaten/kota 100

23 Jumlah buku laporan dan analisis jabatan.

125 buah 125 buah 100

24 Jumlah perusahaan yang dipantau dan dibina di kabupaten/kota.

23 perusahaan 12  perusahaan 52.17

25 Frekuensi koordinasi, konsolidasi, konsultasi dengan pemerintah pusat dan daerah.

1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 8 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 8 kali 100 100 100 100 100

26 Jumlah orang Rakornis pengendalian pelaksanaan penanaman modal.

60 orang 60 orang 100

27 Jumlah penanam modal asing/dalam negeri.

20 perusahaan 25 perusahaan 50 perusahaan 129 perusahaan 3 perusahaan 15 perusahaan 33 perusahaan 54 perusahaan 15 75 66 42

28 Rasio daya serap tenaga kerja. 1:100 1:200 1:300 1:400 1:104 1:721 1:351 1:440 104 361 117 110

29 Jumlah nilai investasi berskala nasional (Rp).

    294,881,269,359      589,762,538,719         1,179,525,077,437       2,359,050,154,874  83,216,774,449 86,756,041,620 489,132,060,405 1,269,203,702,854 28.22 15 41.47 53.80

30 Persentase kenaikan nilai realisasi penanaman modal (PMDN).

10 10 10 11 2 6.67 110 20 67

31 Jumlah peserta bimbingan Penyusunan Peluang Investasi.

32 orang 35 orang 40 orang 32 orang 35 orang 40 orang 100 100 100

2

Page 27: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

No.Indikator Kinerja sesuai Tugas 

dan Fungsi SKPATarget SPM Target IKK

Target Indikator Lainnya

Target Renstra SKPA Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun

32 Jumlah peserta bimbingan pelayanan SPIPISE.

1 (satu) kali /tahun

30 orang 30 orang 40 orang 30 orang 30 orang 40 orang 100 100 100

33 Jumlah peserta bimbingan Kewirausahaan bagi UKM.

40 orang 40 orang 100

34 Jumlah pameran/expo/misi investasi dalam dan luar negeri yang diikuti.

1 (satu) kali /tahun

10 pameran /expo

18 pameran /expo 18 pameran /expo 16 pameran /expo 9  pameran /expo 10 pameran /expo

18 pameran /expo

18 pameran /expo

16 pameran /expo 8  pameran/expo 100 100 100 100 88,89

35 Jumlah Surat Persetujuan Penanaman Modal yang masuk ke IPMP/IPMK.

20 buah 20 buah 30 buah 50 buah 60 buah 24 buah 28 buah 36 buah 146 buah 127 buah 120 140 120 292 211.67

36 Jumlah regulasi penanaman modal yang disusun.

1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 100 100

37 Jumlah buku regulasi penanaman modal.

300 buku 250 buku 300 buku 250 buku 100 100 100 100 100

38 Jumlah brosur regulasi penanaman modal.

4500 lembar 1600 lembar 4220 lembar 4500 lembar 1600 lembar 4220 lembar 100 100 100 100 100

tabel_renstra1317_binves.xlcx ‐‐ sheet: table 2.1

Catatan: Indikator telah diperbaiki sesuai saran Inspektorat Aceh dan Biro Organisasi Setda Aceh.

NIP. 19600229 198603 1 003

Banda Aceh,     Januari 2014Kepala Badan Investasi dan Promosi

Ir. Iskandar, M.ScPembina Utama Madya

3

Page 28: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi

10,000,000,000  22,433,962,000  11,190,000,000  11,381,256,761  12,521,463,546  9,009,483,379  17,772,979,658  9,933,441,737  9,967,827,720  11,056,818,926  90% 79% 89% 88% 88% 504,292,709  2,047,335,542 3,215,000,054  5,230,174,511  5,230,175,374  5,310,016,336  5,283,916,826  2,871,177,413  4,293,919,046  4,528,817,021  4,716,252,107  4,845,738,346  89% 82% 87% 89% 92% 413,783,354  1,974,560,928 

6,784,999,946  17,203,787,489  5,959,824,626  6,071,240,425  7,237,546,720  6,138,305,966  13,479,060,612  5,404,624,716  5,251,575,613  6,211,080,580  90% 78% 91% 86% 86% 90,509,355  72,774,609 

‐ Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

885,642,246  1,619,007,989  1,415,699,200  1,430,418,505  1,384,048,000  754,119,391  1,259,757,749  1,271,924,501  1,287,789,463  1,272,142,847  85% 78% 90% 90% 92% 99,681,151  518,023,451 

‐ Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

718,813,000  892,144,300  147,025,000  185,897,960  329,174,720  707,324,000  852,508,140  142,281,310  180,064,400  326,732,415  98% 96% 97% 97% 99%  (77,927,656)  (380,591,590)

‐ Program Peningkatan Disiplin Aparatur.

100,551,000  43,000,000  43,200,000  86,400,000  79,860,000  95,243,000  38,500,000  Program dibatalkan 

78,320,000  65,700,000  95% 90% ‐ 91% 82%  (4,138,200)  (29,543,005)

‐ ProgramPeningkartan Promosi dan Kerjasama Investasi.

3,189,209,000  10,697,752,700  3,274,663,026  4,206,823,960  5,244,464,000  2,810,382,825  7,917,254,223  3,122,623,005  3,546,992,750  4,357,775,318  88% 74% 95% 84% 83% 411,051,000  1,547,392,488 

‐ Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.

691,088,000  1,461,475,000  682,415,000  161,700,000  200,000,000  579,688,100  1,186,460,800  664,521,500  158,409,000  188,730,000  84% 81% 97% 98% 94%  (98,217,600)  (390,958,105)

‐ Program Penyiapan Potensi Sumber Daya Sarana dan Prasarana Daerah.

1,199,696,700  2,490,407,500  396,822,400  Tidak diprogramkan 

Tidak diprogramkan 

1,191,548,650  2,224,579,700  203,274,400  Tidak diprogramkan 

Tidak diprogramkan 

99% 89% 51% ‐ ‐  (267,624,767)  (329,424,750)

NIP. 19600229 198603 1 003

Belanja DaerahBelanja Tidak Langsung

Belanja Langsung

tabel_renstra1317_binves.xlcx ‐‐ sheet: table 2.2

Banda Aceh,     Januari 2014Kepala Badan Investasi dan Promosi

Ir. Iskandar, M.ScPembina Utama Madya

Tabel 2.2Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan

Badan investasi dan Promosidalam RENSTRA Tahun 2007‐2012

UraianAnggaran tahun ke ‐ Realisasi Anggaran pada tahun ke ‐

Rasio antara Realisasi dan Anggaran pada tahun ke ‐

Rata ‐ Rata Pertumbuhan

Page 29: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

1 2 31 Meningkatkan efektifitas promosi 

dan kualitas pelayanan penanaman modal.

a. Jumlah nilai realisasi investasi.

2,000,000,000,000 rupiah 2,300,000,000,000 rupiah 2,645,000,000,000 rupiah 3,041,750,000,000 rupiah 3,498,013,000,000 rupiah

b. Persentase kenaikan nilai realisasi investasi.

15 % 15 % 15 % 15 % 15 %

c. Jumlah penanam modal asing/dalam negeri yang melaporkan LKPM.

69 perusahaan 80 perusahaan 91 perusahaan 105 perusahaan 121 perusahaan

d. Rasio daya serap tenaga kerja.

Meningkatkan iklim investasi dan nilai investasi.

Meningkatnya nilai rencana investasi.

a. Persentase publikasi informasi perizinan investasi.

66 % 72 % 78 % 84 % 90 %

b. Jumlah perusahaan yang mendapat persetujuan (izin) penanaman modal.

72 perusahaan 72 perusahaan 72 perusahaan 72 perusahaan 72 perusahaan

c. Jumlah nilai rencana investasi.

6,350,000,000,000 rupiah 7,302,500,000,000 rupiah 8,397,875,000,000 rupiah 9,657,556,250,000 rupiah 11,106,189,687,500 rupiah

Persentase kenaikan nilai rencana investasi.

101 % 15 % 15 % 15 % 15 %

d. Persentase ketersedian data kawasan investasi.

56 % 62 % 68 % 74 % 80 %

3 Mencapai sasaran pembangunan ekonomi Aceh melalui penanaman modal.

Tercapainya perencanaan pengembangan investasi.

48 % 56 % 64 % 72 % 80 %

0 0 0 0 0

Pembina Utama MadyaNIP. 19600229 198603 1 003

Persentase penyelesaian perencanaan bidang penanaman modal.

Meningkatnya jumlah dan kualitas proyek investasi dan realisasi investasi.

1:130 1:140 1:150 1:160 1:170

tabel_renstra1217_binves.xlcx ‐‐ sheet: table 4.1

Banda Aceh,     Januari 2014Kepala Badan Investasi dan Promosi

Ir. Iskandar, M.Sc

2

94 5 6 7 8

Tabel 4.1Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan 

Badan Investasi dan Promosi

No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Kinerja Sasaran pada Tahun2013 20172014 2015 2016

Page 30: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

     Rp      Rp      Rp      Rp      Rp      Rp

1 2 3 5 9 11 13 15 17 19 20 211 Urusan Wajib

1 16 Penanaman Modal Daerah

1 16 1 Badan Investasi dan Promosi

19,529,643,114 19,883,755,551 21,388,899,259 23,048,019,539 24,839,873,199 108,690,190,661 Banda Aceh

Belanja Tidak Langsung 71 orang 77 orang 5,280,000,000 80 orang 5,512,000,000 82 orang 6,063,200,000 85 orang 6,669,520,000 87 orang 7,336,472,000 89 orang 30,861,192,000Belanja Langsung 14,249,643,114 14,371,755,551 15,325,699,259 16,378,499,539 17,503,401,199 77,828,998,661

1 16 1 16 01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

13 kegiatan 13 kegiatan 1,236,000,000 13 kegiatan 1,700,000,000 13 kegiatan 1,780,000,000 13 kegiatan 1,958,000,000 13 kegiatan 2,153,800,000 13 kegiatan 8,827,800,000

1 16 1 16 01 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

4 kegiatan 4 kegiatan 846,321,000 5 kegiatan 1,300,000,000 5 kegiatan 1,430,000,000 5 kegiatan 1,573,000,000 5 kegiatan 1,730,300,000 5 kegiatan 6,879,621,000

Meningkatkan efektifitas promosi dan kualitas pelayanan penanaman modal.

Meningkatnya citra postif dan realisasi investasi.

a. Jumlah nilai realisasi investasi.

Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi.

1,269,203,702,854 rupiah 2,000,000,000,000 rupiah 9,308,079,798 2,300,000,000,000 rupiah 9,387,845,467 2,645,000,000,000 rupiah 10,010,975,750 3,041,750,000,000 rupiah 10,698,680,624 3,498,013,000,000 rupiah 11,433,483,196 4.022.714.000.000 rupiah 50,839,064,833

b. Persentase kenaikan nilai realisasi investasi.

7 % 15 % 15 % 15 % 15 % 15 % 15 %

c. Jumlah penanam modal asing/dalam negeri yang melaporkan LKPM.

105 perusahaan 69 perusahaan 80 perusahaan 91 perusahaan 105 perusahaan 121 perusahaan 466 perusahaan

d. Rasio daya serap tenaga kerja.

1 16 1 16 01 15 07 a. Jumlah frekuensi pengawasan ke kabupaten/kota.

14 kali 15 kali 15 kali 15 kali 0 15 kali 0

b. Jumlah Buku Analisis Jabatan & Angka Beban Kerja.

70 buku 70 buku 70 buku 70 buku 70 buku

c. Jumlah Buku Agenda Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh.

200 buku 200 buku 200 buku 200 buku 200 buku

1 16 1 16 01 15 08 a. Frekuensi koordinasi pengendalian pelaksanaan penanaman modal.

2 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali

b. Frekuensi pemantauan perusahaan penanaman modal.

5 kali 7 kali 9 kali 11 kali 13 kali

1:1501:104 1:130 1:140

Pengawasan dan Evaluasi Kinerja dan Aparatur Badan Penanaman Modal Daerah.

Peningkatan Kegiatan Pemantauan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal.

Program/Kegiatan RutinTercapainya Kelancaran Administrasi dan Operasional Kantor.

Terpenuhinya Fasilitas dan Kenyamanan Kerja Bidang Penanaman Modal.

Program/Kegiatan Spesifik SKPA

1:160 1:170 1:170

Meningkatnya realisasi investasi.

Badan Investasi 

dan Promosi

4 6 7 8 10 12 14 16 18

Lokasi  Tahun 2013   Tahun 2014   Tahun 2015   Tahun     2016   Tahun     2017 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPA

Target Target Target Target Target

Indikator Kinerja Program (outcome) 

dan Kegiatan (Output)

Tabel 5.1Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif 

Badan Investasi dan Promosi

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran KodeProgram dan Kegiatan

Target

Data capaian pada Tahun Awal Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan SKPD      

Penanggung Jawab

1

Page 31: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

     Rp      Rp      Rp      Rp      Rp      Rp

1 2 3 5 9 11 13 15 17 19 20 214 6 7 8 10 12 14 16 18

Lokasi  Tahun 2013   Tahun 2014   Tahun 2015   Tahun     2016   Tahun     2017 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPA

Target Target Target Target Target

Indikator Kinerja Program (outcome) 

dan Kegiatan (Output)Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode

Program dan Kegiatan

Target

Data capaian pada Tahun Awal Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan SKPD      

Penanggung Jawab

d. Frekuensi pengawasan perusahaan penanaman modal.

1 kali 1 kali 1 kali 2 kali 2 kali

e. Jumlah peserta bimbingan teknis/sosialisasi pengendalian pelaksanaan penanaman modal.

35 orang 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang

f. Frekuensi koordinasi pengendalian pelaksanaan penanaman modal.

2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali

g. Frekuensi  fasilitasi penyelesaian permasalahan perusahaan penanaman modal.

1 kali 1 kali 1 kali 2 kali 2 kali

h. Frekuensi publikasi informasi terkait LKPM.

2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali

i. Jumlah talkshow investasi.

0 kali 0 kali 1 kali 1 kali 1 kali

j. Jumlah penerima penghargaan investasi.

0 penerima 0 penerima 5 penerima 5 penerima 5 penerima

1 16 1 16 01 15 09 a. Jumlah peserta bimbingan ketentuan/kebijakan penanaman modal.

40 orang 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang

b. Jumlah peserta kursus‐kursus singkat.

20 orang 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang

1 16 1 16 01 15 18 a. Jumlah proyek investasi yang ditawarkan.

15 proyek 15 proyek 15 proyek 20 proyek 20 proyek

b. Jumlah kegiatan promosi investasi.

14 kali 20 kali 20 kali 20 kali 20 kali

c. Jumlah judul buku peluang investasi.

3 judul 4 judul 4 judul 4 judul 4 judul

d. Jumlah buku peluang investasi.

500 buah 10,000 buah 10,000 buah 10,000 buah 10,000 buah

e. Jumlah leaflet promosi.

2,000 lembar 40,000 lembar 40,000 lembar 40,000 lembar 40,000 lembar

f. Jumlah tabloid. 24,000 eksemplar 40,000 eksemplar 40,000 eksemplar 40,000 eksemplar 40,000 eksemplar

g. Jumlah display elektronik investasi dan promosi.

1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah

Peningkatan kualitas sumberdaya manusia guna peningkatan pelayanan investasi.

Peningkatan promosi, kerjasama investasi dan pengembangan potensi unggulan daerah.

2

Page 32: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

     Rp      Rp      Rp      Rp      Rp      Rp

1 2 3 5 9 11 13 15 17 19 20 214 6 7 8 10 12 14 16 18

Lokasi  Tahun 2013   Tahun 2014   Tahun 2015   Tahun     2016   Tahun     2017 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPA

Target Target Target Target Target

Indikator Kinerja Program (outcome) 

dan Kegiatan (Output)Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode

Program dan Kegiatan

Target

Data capaian pada Tahun Awal Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan SKPD      

Penanggung Jawab

h. Jumlah lokasi rak display investasi dan promosi.

2 lokasi 4 lokasi 4 lokasi 4 lokasi 4 lokasi

i. Jumlah media penyimpan digital bahan 

0 keping/buah 6,000 keping/buah 6,000 keping 6,000 keping 6,000 keping

Meningkatkan iklim investasi dan nilai investasi.

Meningkatnya nilai rencana investasi.

a. Persentase publikasi informasi perizinan investasi.

1 16 1 16 01 16 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.

60 % 66 % 1,364,143,728 72 % 1,375,833,769 78 % 1,467,156,500 84 % 1,567,942,947 90 % 1,675,631,788 90 % 7,450,708,733

b. Jumlah perusahaan yang mendapat persetujuan (izin) penanaman modal.

105 perusahaan 72 perusahaan 72 perusahaan 72 perusahaan 72 perusahaan 72 perusahaan 360 perusahaan

c. Jumlah nilai rencana investasi.

3,158,652,086,174 rupiah 6,350,000,000,000 rupiah 7,302,500,000,000 rupiah 8,397,875,000,000 rupiah 9,657,556,250,000 rupiah 11,106,189,687,500 rupiah 42,814,720,937,500 rupiah

d. Persentase kenaikan nilai rencana investasi.

(‐13) % 101 % 15 % 15 % 15 % 15 % 1,255 %

1 16 1 16 01 16 06 Penyederhanaan Prosedur Perizinan dan Peningkatan Pelayanan Penanaman Modal.

a. Jumlah judul buku regulasi bidang penanaman modal.

3 buku 4 judul 4 judul 4 judul 4 judul

b. Jumlah buku regulasi penanaman modal.

900 buku 2,000 buku 2,000 buku 2,000 buku 2,000 buku

c. Frekuensi sosialisasi regulasi penanaman modal.

0 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali

d. Jumlah peserta sosialisasi regulasi penanaman modal.

0 orang 200 orang 200 orang 200 orang 200 orang

e. Persentase ketersedian data kawasan investasi.

1 16 1 16 01 17 Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah.

50 % 56 % 1,424,964,311 62 % 1,437,175,555 68 % 1,532,569,926 74 % 1,637,849,954 80 % 1,750,340,120 80 % 7,782,899,866

1 16 1 16 01 17 01 a. Jumlah kajian perencanaan kawasan investasi.

1 kajian 1 kajian 0 kajian 0 kajian 2 kajian

b. Jumlah kajian pengembangan investasi.

0 kajian 0 kajian 2 kajian 2 kajian 4 kajian

c. Jumlah buku hasil kajian investasi.

200 buku 400 buku 400 buku 400 buku 400 buku

Kajian Potansi Sumber Daya yang terkait Investasi.

Meningkatnya ketersediaan data potensi sumberdaya sarana dan prasarana daerah.

Meningkatnya informasi prosedur regulasi dan perizinan investasi kepada masyarakat.

Meningkatnya minat investasi yang tercermin pada jumlah permohonan izin investasi.

3

Page 33: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

     Rp      Rp      Rp      Rp      Rp      Rp

1 2 3 5 9 11 13 15 17 19 20 214 6 7 8 10 12 14 16 18

Lokasi  Tahun 2013   Tahun 2014   Tahun 2015   Tahun     2016   Tahun     2017 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPA

Target Target Target Target Target

Indikator Kinerja Program (outcome) 

dan Kegiatan (Output)Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode

Program dan Kegiatan

Target

Data capaian pada Tahun Awal Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan SKPD      

Penanggung Jawab

d. Jumlah media penyimpan data elektronik hasil kajian.

200 keping/ buah 400 keping/ buah

400 keping 400 keping 400 keping

e. Frekuensi sosialisasi hasil kajian investasi.

0 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

1 16 1 16 01 18 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi.

40 % 48 % 2,152,455,277 56 % 2,170,900,760 64 % 2,314,997,083 72 % 2,474,026,014 80 % 2,643,946,095 80 % 11,756,325,230

1 16 1 16 01 18 01 Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal.

a. Jumlah Dokumen Perencanaan Investasi dan Laporan.

200 buku 200 buku 200 buku 200 buku 200 buku 0

b. Jumlah judul buku data/perkembangan investasi.

4 judul 4 judul 4 judul 4 judul 4 judul

c. Jumlah buku data/perkembangan investasi.

900 buku 1,000 buku 1,000 buku 1,000 buku 1,000 buku

d. Frekuensi koordinasi perencanaan penanaman modal.

2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali

e. Jumlah peserta koordinasi perencanaan penanaman modal.

1 unit 400 orang 400 unit 400 unit 400 unit

f. Frekuensi sosialisasi rencana bidang penanaman modal.

1 kali 1 kali 1 1 1

g. Jumlah peserta sosialisasi rencana bidang penanaman modal.

35 orang 120 orang 120 orang 120 orang 120 orang

h. Jumlah pusat data dan informasi investasi.

1 buah 1 unit 1 buah 1 buah 1 buah

i. Jumlah website. 1 buah 1 buah 1 kali 1 kali 1 kali

Pembina Utama MudaNIP. 19600229 198603 1 003

Meningkatkan kualitas perencanaan bidang penanaman modal.

Tercapainya perencanaan bidang penanaman modal yang komprehensif.

Meningkatnya perencanaan pembangunan ekonomi bidang penanaman modal.

tabel_renstra1217_binves.xlcx ‐‐ sheet: table 5.1

Banda Aceh,     Januari 2014Kepala Badan Investasi dan Promosi

Ir. Iskandar, M.Sc

Persentase penyelesaian perencanaan bidang penanaman modal.

4

Page 34: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

1 21 Jumlah nilai realisasi 

investasi.1,269,203,702,854 rupiah 2,000,000,000,000 rupiah 2,300,000,000,000 rupiah 2,645,000,000,000 rupiah 3,041,750,000,000 rupiah 3,498,013,000,000 rupiah 4.022.714.000.000 rupiah

2 Persentase kenaikan nilai realisasi investasi.

7 % 15 % 15 % 15 % 15 % 15 % 15 %

3 Jumlah penanam modal asing/dalam negeri yang melaporkan LKPM.

105 perusahaan

69 perusahaan 80 perusahaan 91 perusahaan 105 perusahaan 121 perusahaan 466 perusahaan

4 Rasio daya serap tenaga kerja.

5 Jumlah frekuensi pengawasan ke kabupaten/kota.

14 kali 15 kali 15 kali 15 kali 15 kali

6 Jumlah Buku Analisis Jabatan & Angka Beban Kerja.

70 buku 70 buku 70 buku 70 buku 70 buku

7 Jumlah Buku Agenda Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh.

200 buku 200 buku 200 buku 200 buku 200 buku

8 Frekuensi koordinasi pengendalian pelaksanaan penanaman modal.

2 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali

9 Frekuensi pemantauan perusahaan penanaman modal.

5 kali 7 kali 9 kali 11 kali 13 kali

10 Frekuensi pengawasan perusahaan penanaman modal.

1 kali 1 kali 1 kali 2 kali 2 kali

11 Jumlah peserta bimbingan teknis/sosialisasi pengendalian pelaksanaan penanaman modal.

35 orang 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang

12 Frekuensi koordinasi pengendalian pelaksanaan penanaman modal.

2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali

13 Frekuensi  fasilitasi penyelesaian permasalahan perusahaan penanaman modal.

1 kali 1 kali 1 kali 2 kali 2 kali

8 9

1:104 1:130 1:140 1:150 1:160 1:170 1:170

3 4 5 6 7

No IndikatorData capaian pada Tahun Awal 

Periode RPJMA

Tabel 6.1Indikator Kinerja Badan Investasi dan Promosi yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMA

Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPA

Target Capaian Setiap Tahun2013 2014 2015 2016 2017

1

Page 35: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

1 2 8 93 4 5 6 7

No IndikatorData capaian pada Tahun Awal 

Periode RPJMAKondisi Kinerja pada akhir periode 

Renstra SKPATarget Capaian Setiap Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

14 Frekuensi publikasi informasi terkait LKPM.

2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali

15 Jumlah talkshow investasi.

0 kali 0 kali 1 kali 1 kali 1 kali

16 Jumlah penerima penghargaan investasi.

0 penerima 0 penerima 5 penerima 5 penerima 5 penerima

17 Jumlah peserta bimbingan ketentuan/kebijakan penanaman modal.

40 orang 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang

18 Jumlah peserta kursus‐kursus singkat.

20 orang 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang

19 Jumlah proyek investasi yang ditawarkan.

15 proyek 15 proyek 15 proyek 20 proyek 20 proyek

20 Jumlah kegiatan promosi investasi.

14 kali 20 kali 20 kali 20 kali 20 kali

21 Jumlah judul buku peluang investasi.

3 judul 4 judul 4 judul 4 judul 4 judul

22 Jumlah buku peluang investasi.

500 buah 10,000 buah 10,000 buah 10,000 buah 10,000 buah

23 Jumlah leaflet promosi.

2,000 lembar 40,000 lembar 40,000 lembar 40,000 lembar 40,000 lembar

24 Jumlah tabloid. 24,000 eksemplar 40,000 eksemplar 40,000 eksemplar 40,000 eksemplar 40,000 eksemplar25 Jumlah display 

elektronik investasi dan promosi.

1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah

26 Jumlah lokasi rak display investasi dan promosi.

2 lokasi 4 lokasi 4 lokasi 4 lokasi 4 lokasi

27 Jumlah media penyimpan digital bahan promosi.

0 keping/buah 6,000 keping/buah 6,000 keping 6,000 keping 6,000 keping

28 Persentase publikasi informasi perizinan investasi.

60 % 66 % 72 % 78 % 84 % 90 % 90 %

29 Jumlah perusahaan yang mendapat persetujuan (izin) penanaman modal.

105 perusahaan

72 perusahaan 72 perusahaan 72 perusahaan 72 perusahaan 72 perusahaan 360 perusahaan

30 Jumlah nilai rencana investasi.

3,158,652,086,174 rupiah 6,350,000,000,000 rupiah 7,302,500,000,000 rupiah 8,397,875,000,000 rupiah 9,657,556,250,000 rupiah 11,106,189,687,500 rupiah 42,814,720,937,500 rupiah

31 Persentase kenaikan nilai rencana investasi.

(‐13) % 101 % 15 % 15 % 15 % 15 % 1,255 %

32 Jumlah judul buku regulasi bidang penanaman modal.

3 buku 4 judul 4 judul 4 judul 4 judul

2

Page 36: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

1 2 8 93 4 5 6 7

No IndikatorData capaian pada Tahun Awal 

Periode RPJMAKondisi Kinerja pada akhir periode 

Renstra SKPATarget Capaian Setiap Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

33 Jumlah buku regulasi penanaman modal.

900 buku 2,000 buku 2,000 buku 2,000 buku 2,000 buku

34 Frekuensi sosialisasi regulasi penanaman modal.

0 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali

35 Jumlah peserta sosialisasi regulasi penanaman modal.

0 orang 200 orang 200 orang 200 orang 200 orang

36 Persentase ketersedian data kawasan investasi.

50 % 56 % 62 % 68 % 74 % 80 % 80 %

37 Jumlah kajian perencanaan kawasan investasi.

1 kajian 1 kajian 0 kajian 0 kajian 2 kajian

38 Jumlah kajian pengembangan investasi.

0 kajian 0 kajian 2 kajian 2 kajian 4 kajian

39 Jumlah buku hasil kajian investasi.

200 buku 400 buku 400 buku 400 buku 400 buku

40 Jumlah media penyimpan data elektronik hasil kajian.

200 keping/ buah 400 keping/ buah 400 keping 400 keping 400 keping

41 Frekuensi sosialisasi hasil kajian investasi.

0 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

42 Persentase penyelesaian perencanaan bidang penanaman modal.

40 % 48 % 56 % 64 % 72 % 80 % 80 %

43 Jumlah Dokumen Perencanaan Investasi dan Laporan.

200 buku 200 buku 200 buku 200 buku 200 buku

44 Jumlah judul buku data/perkembangan investasi.

4 judul 4 judul 4 judul 4 judul 4 judul

45 Jumlah buku data/perkembangan investasi.

900 buku 1,000 buku 1,000 buku 1,000 buku 1,000 buku

46 Frekuensi koordinasi perencanaan penanaman modal.

2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali

47 Jumlah peserta koordinasi perencanaan penanaman modal.

1 unit 400 orang 400 unit 400 unit 400 unit

48 Frekuensi sosialisasi rencana bidang penanaman modal.

1 kali 1 kali 1 1 1

3

Page 37: BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2014 · pengembangan investasi di Provinsi Aceh; dan 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan

1 2 8 93 4 5 6 7

No IndikatorData capaian pada Tahun Awal 

Periode RPJMAKondisi Kinerja pada akhir periode 

Renstra SKPATarget Capaian Setiap Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

49 Jumlah peserta sosialisasi rencana bidang penanaman modal.

35 orang 120 orang 120 orang 120 orang 120 orang

50 Jumlah pusat data dan informasi investasi.

1 buah 1 unit 1 buah 1 buah 1 buah

51 Jumlah website. 1 buah 1 buah 1 kali 1 kali 1 kali

Kepala Badan Investasi dan Promosi

Ir. Iskandar, M.ScPembina Utama Madya

NIP. 19600229 198603 1 003

tabel_renstra1217_binves.xlcx ‐‐ sheet: table 6.1

Banda Aceh,     Januari 2014

4