Download - Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
1/35
PropinsiACEH 2012
A. GAMBARAN WILAYAH
A.1
Letak dan Batas Wilayah
Propinsi Aceh adalah sebuah daerah istimewa yang terletak di Pulau Sumatera dan
merupakan propinsi paling barat di Indonesia. Secara geografis terletak pada posisi 02 - 60
Lintang Utara dan 95 - 98 Bujur Timur. Propinsi ini berbatasan (laut) dengan India, Myanmar,
Thailand, dan Malaysia. Sebelah Timur berbatasan laut dan darat dengan propinsi Sumatera
Utara.
A.2
Topografi
Propinsi Aceh memiliki topografi datar hingga bergunung. Wilayah dengan topografi daerah
datar dan landai sekitar 32 persen dari luas wilayah, sedangkan berbukit hingga bergunung
mencapai sekitar 68 persen dari luas wilayah. Topografi bergunung terdapat dibagian tengah
Aceh yang merupakan gugusan pegunungan bukit barisan. Daerah dengan topografi berbukit
dan landai terdapat dibagian utara dan timur Aceh. Berdasarkan kelas topografi Propinsi Aceh
dikelompokan menjadi:
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
2/35
PropinsiACEH 2012
1. Topografi datar (0 - 2 %) tersebar di sepanjang pantai
barat - selatan dan pantai utara - timur 24.83 %.2. Topografi landai (2 - 15 %) tersebar di antara
pegunungan Seulawah dengan Sungai Krueng Aceh, di
bagian pantai barat - selatan dan pantai utara - timur
sebesar 11,29 %.
3. Topografi agak curam (15 - 40 %) sebesar 25,82 %.
4. Topografi sangat curam (>40 %) yang merupakan
pegunungan-pegunungan Seulawah, gunung Leuser, dan bahu dari sungai-sungai yang
ada sebesar 38,06 %.
Propinsi Aceh memiliki ketinggian rata-rata 125 m diatas permukaan laut. Persentase
wilayah berdasarkan ketinggian yaitu:
1. Daerah ketinggian 0 - 25 m dpl merupakan 22,62 % luas wilayah (1.283.877,27 ha).
2. Daerah berketingggian 25 - 1.000 m dpl sebesar 54,22 % luas wilayah (3,077.445,87 ha).
3. Daerah berketinggian di atas 1.000 m dpl sebesar 23,16 % luas wilayah (1.314.526,86 ha).
A.3
Iklim dan Cuaca
Persentase lamanya penyinaran matahari di Propinsi Aceh
tercatat jumlah maksimum terjadi antara pukul 10.00 - 11.00
yaitu sebesar 8,6 % dan jumlah penyinaran matahari terendah
terjadi antara pukul 15.00 - 16.00 WIB sebesar 4,5%, suhu
tertinggi terjadi sebesar 28,4 C dan rata-rata suhu terendah
tercatat sebesar 25,4% sedangkan rata-rata kelembaban udara
tertinggi terjadi sebesar 91% dan terendah terjadi sebesar 69%.
A.4Pembagian Wilayah
Propinsi Aceh memiliki luas wilayah 57.736,557 Km atau
sekitar 12.26% dari luas Pulau Sumatera. Secara administratif,
propinsi Aceh terbagi ke dalam lima pemerintahan kota 18
kabupaten, 364 kecamatan, dan 6.656 desa (atau sederajat).
Jumlah pembagian wilayah administratif Propinsi Aceh
disajikan pada tabel A-1.
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
3/35
PropinsiACEH 2012
Tabel A-1 Pembagian wilayah Propinsi Aceh
No Kabupaten/ Kota Pusat Pemerintah Kecamatan Desa (atau sederajat)1 Kabupaten Aceh Barat Meulaboh 12 321
2 Kabupaten Aceh Barat Daya Blangpidie 9 132
3 Kabupaten Aceh Besar Kota Jantho 23 592
4 Kabupaten Aceh Jaya Calang 6 172
5 Kabupaten Aceh Selatan Tapak Tuan 16 369
6 Kabupaten Aceh Singkil Singkil 10 127
7 Kabupaten Aceh Tamiang Karang Baru 12 128
8 Kabupaten Aceh Tengah Takengon 14 268
9 Kabupaten Aceh Tenggara Kutacane 11 164
10 Kabupaten Aceh Timur Idi Rayeuk 21 580
11 Kabupaten Aceh Utara Lhoksukon 27 1.16
12 Kabupaten Bener Meriah Simpang Tiga Redelong 7 232
13 Kabupaten Bireuen Bireuen 17 514
14 Kabupaten Gayo Lues Blang Kejeren 11 97
15 Kabupaten Nagan Raya Suka Makmue 5 213
16 Kabupaten Pidie Sigli 22 946
17 Kabupaten Pidie Jaya Meureudu 8 215
18 Kabupaten Simeulue Sinabang 8 135
19 Kota Banda Aceh 9 80
20 Kota Langsa 5 52
21 Kota Lhokseumawe 4 67
22 Kota Sabang 2 18
23 Kota Subulussalam 5 74
J U M L A H 264 6.656
B. KEPENDUDUKAN DAN TENAGA KERJA
B.1 Kependudukan
Jumlah Penduduk Propinsi Aceh berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk tahun 2010
adalah 4.437.198 orang, yang terdiri atas 2.243.578 laki-laki dan 2.242.992 perempuan.
Penyebaran penduduk Aceh masih bertumpu di Kabupaten Aceh Utara yakni sebesar 11,81%,
kemudian diikuti oleh Kabupaten Bireuen dan Pidie yang masing-masing sebesar 8,67 dan 8,43%,
sedangkan kabupaten lainnya di bawah 8%. Rata-rata tingkat kepadatan penduduk Aceh adalah
sebanyak 77 orang/km. Daerah yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kota
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
4/35
PropinsiACEH 2012
Banda Aceh yakni sebanyak 3.654 orang/kmsedangkan yang paling rendah adalah Kabupaten
Gayo Lues yakni sebanyak 14 orang/km.
Sebaran penduduk berdasarkan wilayah (pesisir Timur, pesisir Barat - Selatan dan Kawasan
Tengah), wilayah pesisir Timur Aceh, Kabupaten Aceh Utara, Bireuen, dan Pidie merupakan tiga
kabupaten dengan urutan teratas yang memiliki jumlah penduduk terbanyak yang masing-
masing berjumlah 529.746 orang, 389.024 orang, dan 378.278 orang. Kabupaten Aceh Selatan
merupakan yang paling banyak penduduknya untuk wilayah pesisir Barat Selatan, yakni
sebanyak 202.003 orang, sementara itu untuk kawasan tengah, penduduk yang paling banyak
ditemui terdapat di Kabupaten Aceh Tenggara dengan jumlah penduduk mencapai 178.852
orang. Rata-rata tingkat kepadatan penduduk Aceh adalah sebanyak 77 orang/km.
Tabel B-1 Kependudukan Propinsi Aceh
No Kabupaten/ Kota 2007 2008 2009 2010 2011Rata-rata
PertumbuhPenduduk
1 Simeulue 81.127 81.127 82.344 82.962 83.584 0,81
2 Aceh Singkil 94.961 100.265 102.505 106.513 110.677 3,44
3 Aceh Selatan 209.853 210.111 215.315 218.114 220.949 2,14
4 Aceh Tenggara 174.371 175.501 177.024 178.366 179.718 0,76
5 Aceh Timur 313.333 332.915 340.728 355.373 370.648 3,04
6 Aceh Tengah 170.766 182.533 189.298 199.328 209.889 4,29
7 Aceh Barat 152.557 153.396 158.499 161.571 164.703 1,51
8 Aceh Besar 307.362 310.107 312.762 315.497 318.257 0,92
9 Pidie 373.234 380.382 386.053 392.628 399.314 1,81
10 Bireuen 355.989 357.564 359.032 360.563 362.101 0,47
11 Aceh Utara 510.494 517.741 532.537 543.926 555.559 1,72
12 Aceh Barat Daya 121.302 123.101 124.813 126.606 128.426 1,49
13 Gayo Lues 74.312 74.794 75.165 75.595 76.028 0,63
14 Aceh Tamiang 239.451 239.899 241.734 242.885 244.041 0,34
15 Nagan Raya 124.141 124.340 125.425 126.073 126.724 0,39
16 Aceh Jaya 70.673 75.597 82.904 89.799 97.267 7,90
17 Bener Meriah 111.040 112.549 114.464 116.216 117.994 1,51
18 Pidie Jaya 128.446 130.906 135.345 138.936 142.622 2,44
19 Banda Aceh 219.659 217.918 212.241 208.635 205.091 2,13
20 Sabang 29.144 29.221 29.184 29.204 29.224 0,10
21 Langsa 140.005 140.260 140.415 140.620 140.826 0,12
22 Lhokseumawe 158.169 158.760 159.239 159.777 160.316 0,34
23 Subulussalam 63.444 64.256 66.451 68.011 69.608 2,41
Total 4.223.833 4.293.915 4.363.477 4.437.198 4.513.565
B.2
Struktur Angkatan Kerja
Penduduk usia kerja didefinisikan sebagai penduduk yang berumur 15 tahun dan lebih.
Berikut adalah penduduk usia kerja di Propinsi Aceh menurut pendidikan dan jenis kelamintahun 2011.
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
5/35
PropinsiACEH 2012
Tabel B-2 Angkatan Kerja
Pendidikan Jenis Kelamin JumlahLaki - Laki Perempuan
Jumlah 1.534.303 1.570.466 3.104.769
SD 565.588 663.781 1.229.369
SMTP 368.494 373.839 742.333
SMTA Umum 418.226 318.944 737.170
SMTA Kejuruan 77.669 63.098 140.767
Diploma I/II/III/Akademi 41.040 85.630 126.670
Universitas 63.286 65.174 128.460
Sumber: BPS, Survei Angkatan Kerja Nasional Pebruari 2011, Diolah Pusdatinaker
Total angkatan kerja adalah 3.104.769 orang. Bila dilihat berdasarkan tingkat pendidikan,
jumlah angkatan kerja dengan kelompok yang paling besar adalah berasal dari jenjang SD yaitu
total 1.229.369 orang. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, jumlah angkatan kerja terlihat lebih
banyak pada jenis kelamin perempuan, yaitu berjumlah 1.570.466 orang.
C. INFRASTRUKTUR
C.1 Transportasi Darat
Infrastruktur jalan di Propinsi Aceh banyak yang melewati daerah perbukitan dan
pegunungan. Hal ini sesuai dengan kondisi topografi Aceh yang wilayahnya mayoritas berada
didaerah pegunungan. Perkembangan pembangunan jalan di Propinsi Aceh cukup baik.
Tabel C-1 Panjang Jalan Nasional/Negara Dan Propinsi, Tahun 2011 (Km)
Kabupaten/ Kota Status Jalan Arteri Kerikil Tanah Jumlah
Simeulue N - - - -
P 256,09 54,91 30,15 341,15
Aceh Singkil N 127,11 - - 127,11
P 51,92 15,00 35,10 102,02
Aceh Selatan N 129,67 - - 129,67
P 10,00 7,31 - 17,31
Aceh Tenggara N 73,1 - - 73,01
P 18,50 11,50 - 30,00
Aceh Timur N 44,34 - - 44,34
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
6/35
PropinsiACEH 2012
P 60,00 51,00 - 111,00
Aceh Tengah N 94,43 52,37 - 146,80
P 47,63 156,96 - 204,49
Aceh Barat N 19,27 - - 19,27
P 59,00 12,04 8,00 79,04
Aceh Besar N 175,15 18,47 - 193,62
P 23,35 19,10 - 190,54
Pidie N 171,44 19,10 - 190,54
P 126,45 17,50 24,00 167,95
Breuen N 124,94 - - 124,94
P 36,20 - - 26,20
Aceh Utara N 130,57 20,50 - 151,07
P 28,97 39,00 - 67,97
Aceh Barat Daya N 108,30 - - 108,30
P 2,00 34,00 - 36,00
Gayo Lues N 135,17 10,24 - 145,41
P 18,00 124,00 - 142,00
Aceh Tamiang N 50,83 - - 50,83
P - - - -
Nagan Raya N 71,76 - - 71,76
P 91,46 32,31 20,00 143,77
Panjang jalan Kabupaten/Kota di seluruh Propinsi Aceh adalah 13.581,59 km dengan jenis
permukaan 5.588,86 km beraspal, 4.758,20 km berpermukaan kerikil, dan selebihnya sepanjang
3.234,53 km masih berpermukaan tanah.
Panjang jalan Nasional/Negara di Propinsi Aceh adalah 1.782,78 km, dan jalan Propinsi Aceh
sepanjang 1.701,82 km. Dari 1.782,78 km panjang jalan tersebut, 20.393,00 meter diantaranya
adalah panjang jembatan yang berjumlah 794 buah, 659 buah diantaranya berada dalam kondisi
baik.
C.2
Transportasi Laut
Saat ini tercatat ada sebanyak 10 pelabuhan laut yang
aktif dan tersebar di berbagai daerah di Propinsi Aceh yang
melayani berbagai jenis pelayaran baik angkutan
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
7/35
PropinsiACEH 2012
penyeberangan, pelayaran perdagangan domestik maupun luar negeri.
Tabel C-2 Arus Lalu Lintas dan Angkutan Penyebrangan pada Pelabuhan Balohan
TahunFrekuensi Kapal Berangkat Tiba Kendaraan
Berangkat Tiba Penumpang Barang Penumpang Barang Berangkat Tib
2007 1.001 1.001 111.098 2.553 116.206 64.356 34.367 35.7
2008 1.006 1.006 113.557 3.239 122.419 57.173 41.247 44.7
2009 517 519 136.607 20.856 148.011 71.907 47.953 49.4
2010 529 528 140.780 1.055 152.828 41.309 48.551 53.2
Tabel C-3 Arus Lalu Lintas dan Angkutan Penyebrangan pada Pelabuhan Lamteng
TahunFrekuensi Kapal Berangkat Tiba Kendaraan
Berangkat Tiba Penumpang Barang Penumpang Barang Berangkat Tib
2010 131 132 495 94 502 424 328 32
Tabel C-4Arus Lalu Lintas dan Angkutan Penyebrangan pada Pelabuhan Sinabang
TahunFrekuensi Kapal Berangkat Tiba Kendaraan
berangkat Tiba Penumpang Barang penumpang Barang Berangkat Tib
2009 244 241 31.077 9.579 37.053 18.871 9.043 10.7
2010 146 144 26.199 11.567 30.410 9.500 6.398 7.8
Tabel C-5 Arus Lalu Lintas dan Angkutan Penyebrangan pada Pelabuhan Singkil
TahunFrekuensi Kapal Berangkat Tiba Kendaraan
berangkat Tiba Penumpang Barang penumpang Barang Berangkat Ti
2009 92 92 10.225 6.386 6.649 2.672 2.239 2.2
2010 86 87 7.246 6.560 6.290 5.224 1.959 1.8
C.3
Transportasi Udara
Transportasi udara juga memiliki andil dalam
memperlancar kegiatan perekonomian. Jumlah perusahaan
komersial yang melayani penerbangan di Bandara Sultan
Iskandar Muda ada 10 (sepuluh) perusahaan yaitu Garuda
Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Air, NBA, SMAC, MEF, TN
Private,AirAsia, Firefly dan Private Pasific Flightdan dengan
total jumlah penerbangan sebanyak 3.091 penerbangan.
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
8/35
PropinsiACEH 2012
Jumlah pesawat dan penumpang yang datang dan Berangkat perbulannya tahun 2010
melalui Bandara Iskandar Muda:
Tabel C-6 Transportasi Udara
Bulan Jenis PenerbanganPesawat Penumpang
Datang Pulang Datang Pulang
Januari Domestik 157 156 19.157 19.157 20.4402
Internasional 36 36 3.306 3.306 3.609
Februari Domestik 36 36 2.282 2.282 2.211
Internasional 13 13 711 711 760
Maret Domestik 115 116 7.569 7.569 7.508
Internasional 18 17 761 761 769
April Domestik 202 202 20.364 20.364 21.207
Internasional 33 33 2.776 2.776 2.785
Mei Domestik 275 275 23.193 23.193 24.398
Internasional 35 32 2.932 2.932 2.819
Juni Domestik 268 268 24.915 24.915 26.919
Internasional 39 39 3.375 3.375 3.871
Juli Domestik 273 273 28.563 28.563 28.614
Internasional 38 39 3.574 3.574 2.902
Agustus Domestik 202 202 20.642 20.642 22.365
Internasional 32 32 2.774 2.774 2.641
September Domestik 226 226 24.321 24.321 25.292
Internasional 31 31 3.239 3.239 2.929
Jumlah barang yang di bongkar dan dimuat
perbulannya melalui Bandara Iskandar Muda :
Tabel C-7 Tabel Bongkar Muat Barang di Bandara Iskandar Muda
Tahun
Bagasi Barang Pos
Bongkar Muat Bongkar Muat Bongkar Muat
2010 343.476 278.928 - 394 - -
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
9/35
PropinsiACEH 2012
C.4
Perbankan
Kinerja perbankan syariah di Aceh menunjukkan
pertumbuhan positif baik secara tahunan (yoy) maupun
triwulanan (qtq). Peningkatan aset semakin mempertinggi
potensi bank syariah dalam melakukan ekspansi pembiayaan
terutama sebagai stimulasi perekonomian masyarakat Aceh.
Triwulan IV-2011, aliran uang kartal masih menunjukkan
net outflow seiring dengan pola uptrend di penghujung
tahun pada satu periode karena meningkatnya kebutuhan kartal masyarakat
Berdasarkan data Bank Indonesia, 11 bank umum syariah mengucurkan pembiayaan tota
Rp. 56,357 triliun per akhir Desember 2010. Dana masyarakat yang dihimpun bank syariah.
Sebanyak 23 unit usaha syariah membukukan pembiayaan Rp. 11.824 triliun dan pada 2010.
Tabel C-8 Perkembangan Posisi Kredit Perbankan Menurut Kabupaten/ Kota
Tahun TerakhirAceh
SelatanAceh Tenggara Aceh Singkil Aceh Timur Aceh Tengah Langsa
2007 449.604 348.899 - 710.037 370.958 -
2008 660.181 489.949 207.252 1.036.192 601.128 464.162
2009 593.159 720.636 312.463 958.244 894.315 713.9352010 1.051.183 875.601 370.208 1.536.922 770.311 968.221
C.5
Kelistrikan
Dua pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
berkapasitas 88 megawatt (MW) akan dibangun di
Sungai Kabupaten Aceh Tengah, Propinsi Aceh
Pembangunan dua instalasi PLTA di Pesangan tersebut
dilaksanakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).Masing-masing titik akan dipasang turbin yang dapat
menghasilkan daya listrik total sekitar 88 MW. Meskipun
listrik yang dihasilkan akan dimasukkan ke dalam
jaringan interkoneksi Sumatera, pembangkit di Sungai
Pesangan ini akan lebih diprioritaskan untuk kebutuhan listrik masyarakat sekitarnya. Sungai
Pesangan adalah satu dari belasan sungai yang bersumber dari Danau Laut Tawar. Sungai ini
memiliki debit air yang konstan dan jeram yang tinggi. Karena berada di dataran tinggi, suplai air
dari Danau Laut Tawar masih relatif stabil.
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
10/35
PropinsiACEH 2012
D. PEREKONOMIAN DAERAH
Pertumbuhan ekonomi Aceh dengan migas tercatat sebesar 5,47% (y-o-y), sedikit mengalam
perlambatan dibanding triwulan lalu yang sebesar 5,6% (y-o-y). Sementara bila migas tidak
diperhitungkan, ekonomi Aceh tumbuh lebih tinggi lagi yaitu mencapai 6,25% (y-o-y). Sementara
itu, bila ditilik secara triwulanan, ekonomi Aceh dengan migas tercatat tumbuh sebesar 1,31% (q-
t-q), meningkat dibanding triwulan lalu yang sebesar 0,42% (q-t-q). Secara sektoral, seluruh
sektor ekonomi tercatat mengalami pertumbuhan tahunan yang positif meski disana sini terlihat
stagnan, dan cenderung melambat bila dibandingkan dengan triwulan lalu. Sektor Pertanian
sebagai kontributor terbesar pada PDRB Aceh juga tumbuh moderat sebesar 3,89% (y-o-y)
karena panen raya jatuh diantara triwulan I dan triwulan II tahun 2011.
D.1
Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Propinsi Aceh
Pertumbuhan ekonomi Propinsi Aceh pada tahun 2010 didominasi oleh sektor listrik, gas,
dan air minum, perdagangan hotel dan restoran, pertanian, komunikasi dan pengangkutan.
Untuk sektor pertambangan (minyak dan gas bumi), industri pengolahan tidak mengalami
pertumbuhan bahkan menunjukan penurunan.
Tabel D-1 PDRB Propinsi Aceh Atas Dasar Harga Konstan
Lapangan Usaha/ Industri 2008 2009 2010
Pertanian 0,81 2,56 5,02
Pertambangan dan / penggalian -27,24 -47,28 -6,72
a.
Pertambangan minyak Gas dan Bumi -28,85 -51,27 -8,89
b.
Penggalian dan Penggaraman 0,38 1,12 5,93
Industri Pengolahan -8,32 -7,85 -8,89
a.
Industri Migas -12,96 -15,59 -17,88
b.
Industri Tanpa Migas 1,70 6,45 6,47
Listrik, Gas Air Minum 11,48 13,79 16,97
Bangunan dan Konstruksi 0,69 3,13 5,11Perdagangan, Hotel dan Restoran 4,50 4,94 6,36
Pengangkutan dan Komunikasi 1,78 4,88 6,57
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 4,20 7,83 5,54
Jasa - Jasa 1,28 4,02 3,62
PDRB / GRPD -5,24 -5,51 2,64
PDRB Tanpa Migas 1,92 3,97 5,32
D.2
Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Bulanan
Selama triwulan II-2011, inflasi tahunan Aceh masih
menunjukan tren yang menurun setelah melonjak di
akhir tahun 2010. Menurut Berita Resmi statistic(BRS)
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
11/35
PropinsiACEH 2012
inflasi tahunan Aceh berturut-turut adalah sebesar 6,54%, 5,78% dan 5,39%. Berikut adalah inflas
Kota Banda Aceh:
Tabel D-2 Perkembangan Inflasi Kota Banda Aceh
Tahun Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang
2007 15,73 3,01 9,15 22,53
2008 14,75 14,41 7,35 16,73
2009 2,95 5,31 3,40 10,30
2010 11,20 2,11 2,13 6,25
D.3Upah Minimum Regional
Upah minimum merupakan upah Bulanan terendah yangterdiri dari Upah pokok dan Tunjangan Tetap. Perkembangan
Upah minimum Propinsi Aceh Selama 5 Tahun Terakhir adalah
sebagai berikut:
Tabel D-3 UMP Propinsi Aceh
No TahunUpah Minimum Regional Propinsi
Aceh
1 2008 1.160.000
2 2009 1.250.000
3 2010 1.300.000
4 2011 1.350.000
5 2012 1.400.000
D.4
Perkembangan Ekspor
Ekspor Komoditi migas pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 27,93% menjadi
142.768.892 USD, ekspor Migas berupa Liquid Natural Gassebesar 142.768.892 USD. Sementara
komoditi non migas sebesar 33,23% dengan nilai 5.787.854 USD.
Tabel D-4 Perkembangan Ekspor Propinsi Aceh
UraianNilai FOB ( USD )
%Perubahan
%Perubahan
% Peran 2terhada
Total2012 2012 2011 2012 M to M C to C
Total Ekspor 116.118.966 148.556.746 407.749.096 442.218.776 27,93 8,45 100
Migas 107.450.152 142.768.892 400.036.240 381.950.077 32,87 -4,52 96,10
- Crude
Petroleum Oil - 30.097.405 21.134.457 30.097.405 - 42,41 20,26
- LiquidNatural
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
12/35
PropinsiACEH 2012
Gas 107.450.152 112.671.487 378.901.783 351.852.672 4,86 -7,14 75,84
Condensate - - - - - - -
Ekspor Kelompok Komoditi Non Migas Propinsi Aceh
Kelompok komoditi non migas yang dieskpor adalah Bijih, Kerak, dan Abu Logam sebesar
3.876.041 USD, selanjutnya diikuti kelompok komoditi Bahan Kimia Anorganik sebesar 1.900.953
USD dan Ikan dan Udang sebesar 10.860 USD.
Tabel D-5 Ekspor Kelompok Komoditi Non Migas Propinsi Aceh
Kelompok
Nilai FOB ( USD ) % Perubahan % Perubahan % Peran 201
terhadapTotal2012 2012 2011 2012 M to M C to C
Ikan danUdang
- 10.860 38.697 21.320 - -94,49 0,02
Bahan nabatiuntuk anyam-anyaman
- - - 720 - - -
Bijih, Kerak,Abu Logam
2.040.192 3.876.041 4.181.438 5.916.233 89,98 41,49 66,97
Bahan kimiaanorganik
1.046.374 1.900.953 3.428.684 5.076.064 81,67 48,05 32,84
Pupuk 5.582.248 - - 15.533.774 - - -
TotalKelompokKomoditi
12.091.443 5.787.854 7.648.819 60.268.699 -52,13 687,95 100,00
Lainnya - - 64.037 - - - -
Total 12.091.443 5.787.854 7.712.856 60.268.699 -52,13 681,41 100,00
E. POTENSI INVESTASI PROPINSI ACEH
E.1 Sektor Pangan
Potensi investasi sektor pangan yang terdapat di
Propinsi Aceh antara lain jagung dan perikanan lobster.
Beberapa sentra produksi Jagung di Aceh adalah Aceh
Selatan dan Aceh Utara, Produksi Jagung seluruh propins
Aceh pada tahun 2011 adalah 168.861 ton dengan luas area
41.853 Ha dan produktifitas sebesar 40,35 Kw/ha.
Perkebunan swasta Nasional biasanya mengajukan Izin
Hak Guna Usaha (HGU) untuk mendapatkan lahan perkebunan dalam jangka waktu > 30 tahun
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
13/35
PropinsiACEH 2012
dan dengan luas biasanya di atas 5.000 ha, sedangkan status tanah Perkebunan Rakyat biasanya
adalah hak milik yang di usahakan turun temurun. Luas tanah berkisar antara 1-3 ha. Luasperkebunan Aceh 66% di antaranya adalah perkebunan besar dan sisanya 34% adalah
perkebunan kecil yang diusahakan oleh rakyat.
Kebutuhan jagung secara nasional untuk konsumsi dan industri pakan ternak pada tahun
2011 mencapai 22 juta ton, sementara produksi jagung nasional yang berada di lima propinsi
sentra produsen jagung terkemuka hanya 17,4 juta ton.
Tabel E-1 Investasi di Bidang Pangan di Propinsi Aceh
No Potensi Investasi Kabupaten/Kota
1 Industri Pengolahan Jagung Seluruh Kabupaten/Kota di Aceh
2 Industri Pengolahan Tomat dan Cabe Kabupaten Bener Meriah
3 Pengembangan Sektor Perikanan Kabupaten Simeulue
4 Industri CPO Kabupaten Aceh Tamiang
E.2
Sektor Infrastruktur
Infrastruktur Propinsi Aceh yang dibangun umumnya merupakan insfrastruktur dasar untuk
mempercepat pembangunan wilayah. Salah satu potensi investasi yang dapat dikembangkan
antara lain Pembangunan Waduk Jambo Aye dan Krueng Keureuto di Kabupaten Aceh Utara.
Indikasi potensi investasi sektor insfrastruktur yang terdapat di Propinsi Aceh antara lain
bendungan, jalan, dan bandar udara.
E.3
Sektor Energi
Sektor energi yang terdapat di Propinsi Aceh antara lain
panas bumi, batu bara, PLTA/PLTMH dan lain-lain.
Sejumlah sumber bahan baku energi cukup berlimpah d
Propinsi Aceh, antara lain bio - massa, bio gas, gas alam,
minyak bumi, batu bara dan panas bumi. Isu lingkungan
menyebabkan kenaikan secara signifikan harga bahan bakar
minyak beberapa tahun terakhir ini. Dari sisi isu lingkungan dan ekonomi, maka sumber bahan
energi yang tidak dapat diperbaharui yang masih berteloransi adalah batu bara dan panas bumi.
Toleransi yang dapat diterima pada penggunaan batu bara adalah apabila dengan pemrosesan
lingkungan bersih (clean coal). Teknologi yang dapat diterapkan adalah melalui gasifikasi dengan
proses secara pirolisis, efisiensi dapat ditingkatkan sampai 86 % serta limbah padat yang
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
14/35
PropinsiACEH 2012
terkendali, pencemaran udara yang sangat rendah, dan sejumlah produk sampingan seperti
asam sulfat, benzol, tar dan sebagainya. Selain untuk PLTU, gas dari proses ini dapatmenggantikan minyak diesel - cepat untuk PLTD.
Alternative bahan baku gasifikan adalah bio - massa. Selain bio - massa, maka bahan bakar
pembangkit juga dapat menggunakan sumber bahan bakar yang sudah ada dan belum
termanfaatkan, misalnya sludge kelapa sawit. Seandainya seluruh sludge terekstraksi dan
digunakan untuk sejumlah tempat di Propinsi Aceh, diperkirakan akan tersedia energi listrik
berbasis bio - diesel sludge sebanyak 7 juta kWh per bulan, atau penghematan bahan bakar
diesel setara dengan 2,500 ton per bulan atau sekitar Rp. 15.000.000.000 per bulan.
Beberapa potensi investasi di sektor energi di Aceh
antara lain:
Pembangunan Geothermal Seulawah Agam (185
Mw)
Pembangunan PLTA Bireun (90 Mw)
Pembangunan PLTA Leuser (400 Mw)
Pembangunan PLTU Nagan-Meulaboh (2x 100 Mw)
Selain energi panas bumi, Propinsi Aceh juga memiliki sumber energi lainnya seperti energi
batu bara dan energi hidro.
Tabel E-2 Potensi Batu Bara Sebagai Sumber Energi
Nama Potensi ( juta ton )
Meulaboh ( MET ) 137,65
Meulaboh ( MLB ) 1.612
Natal ( NTL ) 7
Aceh Barat ( BPM ) 42,69
Aceh Barat (ARM ) 28,15
Tabel E-3 Potensi Energi dari Tenaga Air/Hydro
Nama Sungai Kapasitas ( MW )
Jambuaye 3 W. Jambu Air 37,2
Jambuaye 5 Kr. Jambuaye 181,8
Ramasan Kr. Ramasan 171,6Bidin/Jambuaye Kr. Jambuaye 246
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
15/35
PropinsiACEH 2012
Peureulak Kr. Peureulak 34,8
Utung Waihni Utung 65,2
Tampur 2 W. Tampur 126,3
Sarangan 4 S. Batang Serangan 52,2
Mamas 1 Lawe Mamas 102,1
Jambo Papeun 2 Kr. Jambo Papeun 95,2
Kluet 2 Kr. Kluet 141
Sibubung 2 Kr. Sibubung 121,1
Teripa 3 Kr. Tripa 172,6
Teripa 4 Kr. Tripa 306,4
Meulaboh 1 Kr. Meulaboh 82,1
Pamene 2 Kr. Pamene 160,6
Woyla 2 Kr. Woyla 274
Dolok-1 Kr. Dolok 32,2
Teunom 2 Kr. Teunom 288,2
Teunom 3 Kr. Teunom 184
E.4Sektor Panas Bumi
Aceh memiliki potensi energi yang sangat besar yang
bisa dioptimalkan untuk menjadi pembangkit listrik bagi
keperluan propinsi tersebut. Bahkan, sumber energi di Aceh
merupakan sumber energi yang bersih dan ramah
lingkungan, diantaranya sumber energi dari tenaga air dan
panas bumi.
Berdasarkan perkiraan Pemerintah Propinsi Aceh, wilayah mereka disebut memiliki 17 lokas
potensial panas bumi yang potensinya mencapai 1.115 MWE (megawatt electric). Dua
diantaranya berada di Jaboi Kota Sabang, dan Seulawah Agam. Dua daerah tersebut kini telah
ditetapkan menjadi wilayah kerja pertambangan (WKP). Energi panas bumi di Jaboi Sabang,
diperkirakan memiliki daya 10 megawatt (MW) yang sekarang dikelola oleh PT Sabang
Geothermal Energi yang segera akan memasuki tahap eksplorasi. Rencananya, pembangunan
pembangkit listrik tenaga panas bumi di Kecamatan Seulawah Agam, Aceh Besar tersebut akan
menghasilkan listrik berkapasitas 1 x 55 MW. Pembangunan pembangkit tenaga panas bumi
tersebut akan dilakukan pada lahan seluas 45 ribu hektar dan ditargetkan dapat beroperasi pada
2015. Sementara itu, pembangkit panas bumi Jaboi Sabang ditargetkan beroperasi pada 2013
mendatang.
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
16/35
PropinsiACEH 2012
Tabel E-4 Potensi Panas Bumi (Geotermal) di Propinsi Aceh
Nama Potensi ( Mwe )
Pulau We-Jaboe 18
Takengon - Dolok Perkir 125
Iboih 125
Alur Canong 125
Silih Nara 125
Simpang Balik 125
Lho Pria Laot 125
Rimba Raya 125
Seulawah Agam 160
G. Geureudong 104
G. Kembar 80
Ie Seum Krung Raya 125
Peureulah-Meranti 125
Brawang Buaya 125
Tangse 125
E.5
Sektor Perkebunan
Secara umum, bentuk perkebunan yang terdapat di
Aceh terbagi dua, yaitu perkebunan besar, yang dimiliki
oleh Perusahaan Swasta Nasional dan Perkebunan Rakyat.
Perkebunan Swasta Nasional biasanya mengajukan Izin
Hak Guna Usaha (HGU) untuk mendapatkan lahan
perkebunannya dalam jangka waktu > 30 Tahun dan
dengan luas diatas 5.000 ha.
Sedangkan Perkebunan Rakyat status tanah biasanya
adalah hak milik yang diusahakan turun temurun. Luas
tanah biasanya berkisar antara 1-3 ha. Luas perkebunan di Aceh 66 % diantaranya adalah
perkebuan besar dan sisanya 34% adalah perkebunan kecil yang diusahakan oleh rakyat.
E.6
Sektor Perikanan
Wilayah pesisir di propinsi Aceh mempunyai panjang garis pantai 1.660 km, dengan luas
wilayah perairan laut seluas 295.370 km terdiri dari laut wilayah (perairan teritorial dan perairan
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
17/35
PropinsiACEH 2012
kepulauan) 56.563 km, dan zona ekonomi eksklusif (ZEE)
238.807 km. Sektor perikanan dari seri serapan tenaga kerjamenyerap 257.300 jiwa yang terdiri dari 4 (empat) sektor
yaitu: sektor penangkapan, sektor budidaya, sektor
pengolahan, dan sektor pemasaran hasil perikanan.
Sektor penangkapan terdiri dari nelayan tetap dan
nelayan tidak tetap sebanyak 164.080 jiwa, sektor budidaya
sebanyak 56.300 jiwa, sektor pengolahan sebanyak 20.670 jiwa, dan sektor pemasaran hasil
perikanan melalui penjual ikan (mugee eungkoet) mencapai 16.250 jiwa.
Dinas kelautan dan perikanan propinsi Aceh telah melakukan penentuan tempat-tempat
pertumbuhan untuk berbagai sub di sektor perikanan yang disebut dengan pusat pertumbuhan
Sub sektor-sub sektor tersebut adalah:
Perikanan tangkap meliputi wilayah Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang dan sekitarnya.
Budidaya air tawar meliputi wilayah Aceh Tengah, termasuk Bener Meriah dan Gayo
Lues, selain Aceh Tengah sendiri.
Budidaya air payau, yang meliputi wilayah Aceh Timur, Langsa dan Aceh Tamiang.
Budidaya laut, yang di fokuskan di wilayah pulau Simelue dan sekitarnya.
Dengan adanya pusat-pusat pertumbuhan ini, diharapkan dapat memacu tingkat perikanan
di Propinsi Aceh sekaligus dapat menarik wilayah-wilayah di sekitar pusat pertumbuhan itu
untuk secara bersama-sama memberi kontribusi dalam meningkatkan jumlah produksi
perikanan di Aceh.
E.7
Sektor Peternakan
Tabel E-5 Populasi Ternak Propinsi Aceh
Ternak Besar Ternak Unggas
Kabupate/ KotaSapi
PerahSapi
PotongKerbau Kuda Ayam Buras
Ayam RasPetelur
Ayam RasPedaging
Itik
Aceh Besar 28 108.504 36.879 3 443.619 37.977 155.36 247.215
Pidie 0 123.684 81.792 0 3.883.554 15.195 26.879 419.717
Bireuen 0 67.304 8.343 6 568.368 16.246 47.046 350.73
Aceh Utara 0 134.314 11.331 0 2.637.640 0 459.316 550.60
Aceh Timur 0 102.066 48.268 0 1.036.946 0 134.065 484.76
Aceh Tamiang 0 37.084 2.157 0 743.788 0 0 5.253
Bener Meriah 0 141 1.982 947 18.463 1.061 10.213 0Aceh Tengah 0 3.545 23.054 1.88 150.523 0 170.948 29.331
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
18/35
PropinsiACEH 2012
Gayo Lues 0 3.8 12.259 295 53.455 0 0 9.674
Aceh Tenggara 0 33.464 3.225 163 288.482 0 37.505 173.336
Aceh Jaya 0 4.866 4.137 0 21.384 0 0 15.307
Aceh Barat 0 1.424 20.862 0 296.863 6.13 46.379 33.218
Nagan Raya 0 11.813 27.217 0 618.206 1.125 9.618 142.14
Aceh Barat Daya 0 2.525 19.677 0 1.378.792 2.15 10.65 116.96
Aceh Selatan 0 913 16.354 0 1.003.261 0 6.623 166.81
Aceh Singkil 0 7.997 3.783 0 789.328 0 18.376 82.262
Simeulue 0 1.309 33.607 0 99.195 0 2.444 9.304
Banda Aceh 0 4.423 395 0 1.015.929 2.403 102.028 25.149
Sabang 0 2.218 84 0 68.202 0 9.1 4.355
Lhokseumawe 0 4.792 699 0 55.945 47.509 20.1 13.861Langsa 0 16.958 1.276 0 1.312.615 0 26.047 20.467
JUMLAH 28 673.144 357.38 3.3 16.484.558 129.796 1.292.697 2.900.4
Tabel E-6 Populasi Ternak Kecil Propinsi Aceh
Ternak Kecil
Kabupaten/ Kota Kambing Domba Babi
Aceh Besar 71.387 25.521 0
Pidie 115.01 4.673 0
Bireuen 52.969 18.973 0
Aceh Utara 110.806 19.807 0
Aceh Timur 45.653 2.448 0
Aceh Tamiang 12.563 2.887 0
Bener Meriah 1.586 127 0
Aceh Tengah 3.986 783 0
Gayo Lues 3.688 2.71 0
Aceh Tenggara 26.189 7.944 0
Aceh Jaya 7.618 18 0
Aceh Barat 12.093 1.011 0
Nagan Raya 63.087 15.342 0
Aceh Barat Daya 53.754 15.717 0
Aceh Selatan 34.056 5.658 0
Aceh Singkil 23.084 12.713 0
Simeulue 7.1 0 0
Banda Aceh 6.383 2.089 0
Sabang 5.221 3 0
Lhokseumawe 6.111 1.59 0
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
19/35
PropinsiACEH 2012
Langsa 10.869 453 0
JUMLAH 673.213 140.467 0
E.8
Sektor Pertambangan
Secara geologi Propinsi Aceh tidak saja memiliki potens
bahan energi minyak dan gas seperti yang telah dikenal selama
ini, tetapi juga bahan galian golongan logam dan non logam
yang banyak tersebar diseluruh daerah tingkat II yang terdapat
di propinsi ini. Beberapa bahan galian logam, non logam dan
energi itu termasuk bahan galian vital, dan strategis seperti
emas, tembaga, mangan, besi, timbale, pasir besi, belerang. Ada
juga bahan galian strategis seperti batu bara, timah dan nekel. Meskipun di kawasan aceh
banyak terdapat barang tambang, seperti yang telah disebutkan diatas, namun diluar minyak
dan gas, belum diusahakn secara komersial. Walaupun demikian, sektor pertambangan
merupakan sektor terpenting di Propinsi Aceh mengingat peranan sektor tersebut dalam
pembentukan PDRB yang mencapai 30,95%.
E.9 Sektor Pariwisata
Daerah/obyek wisata di daerah ini tercatat sebanyak
112 buah, yang terdiri dari wisata alam, wisata budaya dan
wisata bahari. Faktor pendukung adalah keramah
tamahan masyarakat Aceh dalam rangka membantu
pengembangan industri pariwisata di Propinsi Aceh.
Berdasarkan rencana pembangunan industri pariwisata di
Propinsi Aceh, ibukota Banda Aceh akan dijadikan sentra
industri pariwisata. Semua ini didukung oleh sub-sub sentra seperti Sigli, Meulaboh dan
Tapaktuan. Yang menjadi sentra II adalah Takengaon, didukung oleh sub-sub seperti
Lhokseumawe, Kutacane dan Langsa. Andalan utama sentra kedua (Takengon) adalah
keindahan panorama alam dan danaunya, lokasi berburu, sumber daya alam, dan keaneka
ragaman flora dan faunanya.
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
20/35
PropinsiACEH 2012
F. KONDISI SOSIAL BUDAYA
Propinsi Aceh terdiri atas sembilan suku, yaitu Aceh
(mayoritas), Tamiang (Kabupaten Aceh Timur Bagian
Timur), Alas (Kabupaten Aceh Tenggara), Aneuk Jamee
(Aceh Selatan), Naeuk Laot, Semeulu dan Sinabang
(Kabupaten Semeulue). Masing-masing suku mempunyai
budaya, bahasa, dan pola pikir masing-masing. Bahasa
yang umum digunakan adalah Bahasa Aceh. Didalamnya
terdapat beberapa dialek lokal, seperti Aceh Rayeuk, dialek Pidie, dan dialek Aceh Utara.
Sedangkan untuk Bahasa Gayo dikenal dialek Gayo Lut, Gayo Deret, dan Gayo Lues. Disana
hidup adat istiadat Melayu, yang mengatur segala kegiatan, dan tingkah laku warga masyarakat
bersendikan hukum syariat Islam.
Rakyat Aceh menjadikan Islam sebagai pedoman dan ulama pun mendapat tempat yang
terhormat. Penghargaan atas keistimewaan Aceh dengan syariat Islamnya. Undang-undang
memberikan keleluasaan bagi Aceh untuk mengatur kehidupan masyarakat sesuai dengan
ajaran Islam. Sekalipun begitu, pemeluk agama lain dijamin untuk beribadah sesuai dengankenyakinan masing-masing. Inilah corak sosial budaya masyarakat Aceh dengan Islam agama
mayoritas, tapi Propinsi Aceh pun memiliki keragaman agama.
Keanekaragaman seni dan budaya menjadikan Propinsi ini mempunyai daya tarik tersendiri.
Dalam seni sastra, Propinsi ini memiliki 80 cerita rakyat yang terdapat dalam Bahasa Aceh,
Bahasa Gayo, Aneuk Jame, Tamiang, dan Semelue. Seni tari Aceh juga mempunyai keistimewaan
dan keunikan tersendiri, tari-tarian yang ada antara lain Seudati, Saman, Rampak, Rapai, dan
Rapai Geleng. Tarian terakhir ini paling terkenal, dan merupakan perpaduan antara tari Rapai,
dan tari Saman. Dalam bidang seni rupa, Rumoh Aceh merupakan karya arsitektur yang
dibakukan sesuai dengan tuntutan budaya. Karya seni rupa lain adalah seni ukir yang berciri
kaligrafi. Senjata khas Aceh adalah rencong. Pada dasarnya perpaduan kebudayaan antara
mengolah besi (metalurgi) dengan seni penempaan dan bentuk. Jenis rencong yang paling
terkenal adalah siwah.
Agama
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
21/35
PropinsiACEH 2012
Sebagian besar penduduk di Aceh menganut agama Islam
Dari ke 13 suku asli yang ada di Aceh hanyasuku Nias yang tidaksemuanya memeluk agama Islam.
Agama lain yang dianut oleh
penduduk di Aceh adalah agama
Kristen yaitu pendatang suku
Batak, dan sebagian warga Tionghoa yang kebanyakan bersuku
Hakka. Sedangkan sebagian lainnya tetap menganut agama
Konghucu. Selain itu propinsi Aceh memiliki keistimewaan yang
lain karena di propinsi Aceh Syariat Islam diberlakukan kepada
sebagian besar warganya yang menganut agama Islam.
http://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Niashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kristenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Hakkahttp://id.wikipedia.org/wiki/Syariat_Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Syariat_Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Hakkahttp://id.wikipedia.org/wiki/Batakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kristenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Niashttp://id.wikipedia.org/wiki/Islam -
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
22/35
KabupatenBENER MERIAH
2012
Potensi Investasi Daerah 1
A. Gambaran Wilayah
Kabupaten Bener Meriah merupakan salah satu kabupaten baru di provinsi Nangro Aceh Darussalam (NAD).Ibu kota
kabupaten ini adalah Simpang Tiga Redelong. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran kabupaten Aceh Tengah,
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 41 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bener
Meriah.
A.1
Letak geografis
Secara geografis, Kabupaten Bener Meriah terletak pada 04 03350 - 0405450garis Lintang Utara dan
9604075 9701750 Bujur Timur, berada pada ketinggian 100 2.500 m dpl. Batas-batas Kabupaten Bener
Meriah adalah sebagai berikut:
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur.
Sebelah Barat berbatasan dengan dengan Kabupaten Aceh Tengah.
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara dan Bireun.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah.
A.2
Topografi
Letak topografi sebagian besar desa di kabupaten Bener Meriah adalah
di daerah yang berbukit-bukit dan pegunungan dengan jumlah wilayah
administrasisebanyak 115 desa. Kabupaten Bener Meriah ini bercorak
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
23/35
KabupatenBENER MERIAH
2012
Potensi Investasi Daerah 2
sebagai daerah pegunungan dan memiliki beberapa puncak gunung seperti Gunung Talang (masih aktif), Gunung
Geureudong, Gunung BurneRajawali, Gunung Burne Draung Malem, Gunung Kulam Raja.
Keadaan topografi Kabupaten Bener Meriah yang umumnya berupa pegunungan dan perbukitan sangat potensia
untuk pengembangan pertanian, perkebunan dan tanaman pangan, peternakan dan perikanan. Selain itu, daerah in
juga memiliki potensi yang cukup menjanjikan di bidang pariwisata, baik wisata alam maupun wisata
sejara.Berdasarkan kelas ketinggian maka Kabupaten Bener Meriah didominasi kelas ketinggian 100 - 1.200 m diatas
permukaan laut,
A.3
Iklim dan cuaca
Kabupaten Bener Meriah merupakan kawasan beriklim tropis dengan curah hujan berkisar 1.000 2.500 [mm] per
tahun dengan jumlah hari hujan 143 178.Hujan umumnya turun pada bulan September hingga Pebruari.Musim
kemarau terjadi pada bulan Maret sampai Agustus. Temperatur maksimum berkisar pada 260C dan minimum antara
18 23 [0C]. Kelembaban relatif maksimum 75,8% dan kelembaban relative minimum 20%.
A.4
Pembagian wilayah
Secara keseluruhan kabupaten Bener Meriah berada di dataran tinggi Gayo, yang meliputi areal seluas 1.888,70
km2. Kabupaten ini terdiri dari 10 kecamatan, yaitu:
Tabel A-1 Kecamatan Pada Kabupaten Bener Meriah
No Nama Kecamatan Luas [km2] No Nama Kecamatan Luas [km2]
1. Bandar 102,842 6. Timang Gajah 111,898
2. Bukit 95,335 7. Wih Pesam 54,389
3. Permata 193,226 8. Mesidah 377,666
4. Pintu Rime Gayo 364,565 9. Gajah Putih 64,297
5. Syiah Utama 943,841 10. Bener Kelipah 26,543
B. Potensi Wilayah Bener Meriah
B.1
Perekonomian
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai ukuran produktivitas mencerminkan seluruh nilai barang
dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah dalam setahun. PDRB Kabupaten Bener Meriah Tahun 2009 adalah
sebesar 721,64 Milyar Rupiah, setengahnya disumbang oleh sektor pertanian. Penyumbang kedua terbesar adalah
sektor Jasa-jasa. Kabupaten Bener Meriah menyumbang 2,73% dari total PDRB ADHB Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam pada tahun 2009.
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
24/35
KabupatenBENER MERIAH
2012
Potensi Investasi Daerah 3
PDRB Kabupaten Bener Meriah selalu menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun. Dalam kurun waktu sembilan
tahun terakhir, PDRB Kabupaten Bener Meriah telah mengalami kenaikan lebih dari 1,5 kali l ipat.
Pada tahun 2008, PDRB perkapita Kabupaten Bener Meriah sebesar 11,94 Juta Rupiah, naik dari tahun 2007 (10,32
Juta Rupiah). Dan pada tahun 2009 naik lagi menjadi 13,74 Juta Rupiah. Artinya, pada tahun 2009 rata-rata tiap
penduduk Kabupaten Bener Meriah menghasilkan nilai tambah sebesar 13,74 Juta Rupiah.
Tabel B-1 Perkembangan PDRB Kabupaten Bener Meriah 2007 - 2009
Uraian 2007 2008 2009
PDRB ADHK (Milyar Rp) 661,86 690,31 721,64
PDRB ADHB (Milyar Rp) 1.145,67 1.343,95 1.572,90
PDRB/kapita ADHK (Ribu Rp) 5.960,58 6.133,39 6.304,55
PDRB/kapita ADHB (Ribu Rp) 10.317,60 11.941,05 13.741,43
Pertumbuhan PDRB (%) 4,24 4,30 4,54
Keterangan: - Tahun 2000 = 100 (konstan)- ADHB = Atas Dasar Harga Konstan- ADHB = Atas Dasar Harga Berlaku
Sumber: PDRB Kabupaten Meriah Bener 2009
B.2
Kependudukan dan Tenaga Kerja
Jumlah penduduk Kabupaten Bener Meriah pada tahun 2003 adalah sebanyak 106.549 jiwa meningkat menjad
118.660 jiwa pada tahun 2007. Hingga pada tahun 2010 jumlah penduduknya berjumlah 122.227 jiwa, yang terdiri dari
62.059 jiwa pria dan 60.218 jiwa wanita.
Sekitar 78,76% dari jumlah penduduk di Kabupaten Bener Meriah bekerja di lapangan usaha pertanian, perkebunan,
kehutanan, perburuan dan perikanan; sebesar 10,83% bekerja di lapangan usaha jasa kemasyarakatan, sosial dan
perorangan, termasuk di dalamnya Pegawai Negeri Sipil; sebesar 9,60% bekerja di lapangan usaha perdagangan
besar, eceran, rumah makan dan hotel; sebesar 0,75% bekerja di lapangan industri pengolahan besar; sisanya 2,63%
bekerja pada lapangan usaha lainnya seperti pertambangan dan penggalian, listrik, gas, air, bangunan, angkutan,
pergudangan dan komunikasi, keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan, tanah dan jasa perusahaan.
Tabel B-2 Angkatan Kerja di Kabupaten Bener Meriah
Pendidikan Jenis Kelamin Jumlah
Laki - Laki Perempuan
SD 8.563 6.516 15.079
SMTP 11.542 5.579 17.121
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
25/35
KabupatenBENER MERIAH
2012
Potensi Investasi Daerah 4
SMTA Umum 11.820 4.126 15.946
SMTA Kejuruan 1.099 489 1.588
Diploma I/II/III/Akademi 338 2.508 2.846
Universitas 1.136 1.134 2.270
Jumlah 34.498 20.352 54.850
Total Angkatan kerja di Kabupaten Bener Meriah adalah 54.850 jiwa, yang terdiri dari 34.498 jiwa laki-laki dan 20.352
jiwa perempuan. Latar belakang pendidikan mayoritas angkatan kerja adalah tingkat SD dan SMTA.
B.3
Upah Minimem Kabupaten
Upah Minimum Kabupaten Bener Meriah selama Lima Tahun terakhir dapat digambarkan sebagai berikut :
2007 2008 2009 2010 2011
Rp 850.000 Rp 1.000.000 Rp. 1.200.000 Rp. 1.300.000 Rp. 1.350.000
B.4
Prasarana Wilayah
B.4.1
Kelistrikan
Pelayanan listrik di Kabupaten Bener Meriah telah mampu menjangkau sebagian besar kota dan wilayah pedesaan
Fasilitas listrik yang ada masih menggunakan listrik PLTA interkoneksi dari Provinsi Sumatera Utara. Namun demikian
untuk beberapa kecamatan juga telah terdapat PLTD yang dipergunakan sebagai cadangan (Kecamatan Timang
Gajah dan Kecamatan Bandar).
Berdasarkan RTRWP Aceh pengembangan sistem prasarana energi listrik di Aceh terutama dilakukan dengan sistem
interkoneksi Sumatera Bagian Utara yang didukung dengan sistem setempat (isolated) pada lokasi-lokasi yang sulit
dijangkau sistem interkoneksi. Dengan pengembangan demikian ini diharapkan dapat dilayani kebutuhan energ
listrik sampai ke perdesaan di Aceh.
Dalam konteks sistem interkoneksi tersebut di Kabupaten Bener Meriah memiliki beberapa rencana pengembangan
pembangkit tenaga listrik, yaitu :
1.
Pembangkit listrik Tenaga Hidro (Air), yang terdiri dari:
a.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Mangku di Desa Mangku di Kecamatan Mesidah;
b.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) 1-A di Desa Bintang Musara Kecamatan Bener Kelipah
Desa Blang Pulo dan Cemparam Kecamatan Mesidah.
c.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Kanis 2-A di Desa Sinar Jaya, Desa Paya Rikel dan Desa
Mangku Kecamatan Bandar.
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
26/35
KabupatenBENER MERIAH
2012
Potensi Investasi Daerah 5
d.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pesangan 4 di Desa Cekal Baru kecamatan timang gajah dan Desa
Meriah Jaya Kecamatan Gajah Putih;
2.
Energi Surya
Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Desa Kute Kering, Desa Kute Lintang, Desa Tingkem
Kecamatan Bukit
3. Energi Panas Bumi, yang berasal dari Gunung Api Bur Ni Telong
Selain itu dalam RTRWP Aceh di Kabupaten Bener Meriah akan dikembangkan rencana jaringan Saluran
Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 250 (dua ratus lima puluh) KV 275 (Dua Ratus Tujuh Puluh Lima ) KV , yang
melewati 8 kecamatan di Kabupaten Bener antara lain Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kecamatan Syiah
Utama, Kecamatan Mesidah, Kecamatan Bandar, Kecamatan Bukit, Kecamatan Wih Pesam, Kecamatan
Timang Gajah, dan Kecamatan Gajah Putih. Pembangunan Gardu Induk (GI) di Kecamatan Timang Gajah,
serta pengembangan gardu hubung di Kecamatan Mesidah, Kecamatan Bandar dan Kecamatan Bener
Kelipah.Untuk pengembangan energi panas bumi di Kecamatan Bukit, Kecamatan Wih Pesam dan
Kecamatan Pintu Rime Gayo.
B.4.2
Air Bersih
Pelayanan Air Bersih di Kabupaten Bener Meriah dikelola oleh PDAM Tirta Bengi yang sudah menjangkau
beberapa kecamatan, antara lain Kecamatan Bukit, Kecamatan Timang Gajah, dan Kecamatan Bandar.Hingga saat in
jumlah pelanggan air bersih mencapai 2.911 pelanggan.
Kebutuhan air bersih Kabupaten Bener Meriah sebagian besar dipenuhi oleh air sumur dan sebagian
memanfaatkan air permukaan seperti air sungai, kolam/rawa, dan air tanah. Sumber air baku untuk air bersih
sebenarnya melimpah, tetapi belum dioptimal pemanfaatannya.
Daerah pelayanan sistem perpipaan dengan sumber mata air, meliputi :
1.
Sumber mata air Batin Kecamatan Bandar.
2.
Sumber mata air Bale Atu di Kecamatan Bukit.
Daerah pelayanan sistem perpipaan dengan sumber air Sungai, meliputi :
1.
Sumber air sungai Rebol di Kecamatan Bandar
2.
Sumber air sungai Lampahan di Kecamatan Timang Gajah.
3.
Sumber air sungai Sumber Rejo di Kecamatan Gajah Putih.
4.
Sumber air sungai Kepies di Kecamatan Permata.
5.
Sumber air sungai Linung Bulen di Kecamatan Bukit; dan
6.
Sumber air sungai Wih Ni Kulus di Kecamatan Pintu Rime Gayo
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
27/35
KabupatenBENER MERIAH
2012
Potensi Investasi Daerah 6
B.4.3
Jalan
Panjang jalan di Kabupaten Bener Meriah menurut jenis permukaannya
adalah aspal 275,63 km (38,25%); kerikil 157,26 km (21,83%); batu 4,7 km
(0,65%); tanah 282,83 km (39,25%), dengan total keseluruhan panjang
jalan 720,52 km.
Berikut adalah Foto jalan kabupaten yang terletak pada koordinat
0443.540` Garis Lintang Utara - 09649.236` Garis Bujur Timur, berada
di ketinggian 100 2500 m diatas permukaan laut.
B.4.4
Rencana jaringan jalan
Jalan Arteri Primer di Kabupaten Bener Meriah berdasarkan perencanaan jaringan jalan nasional adalah Ruas JalanBireuen Takengon (Aceh Tengah), seiring dengan adanya rencana peningkatan jalan disebabkan oleh
pembentukan Kabupaten Bener Meriah dari Wilayah Kabupaten Aceh Tengah, maka diperlukan perencanaan
peningkatan status dan penggunaan jaringan jalan baik ditingkat nasional, provinsi dan Kabupaten. Adapun
pembuatan dan pemeliharaan ruas yang direncanakan di Kabupaten Bener Meriah adalah :
1.
Jalan Arteri Primer
a.
Ruas jalan Batas Bireun Batas Aceh Tengah
b.
Ruas jalan Simpang Teritit Pondok Baru Samar Kilang
2.
Jalan Kolektor Primer
a.
Ruas jalan Simpang Kebanyakan Bale Atu
b.
Ruas jalan Bale Atu Simpang Krueng Geukeuh
c.
Ruas jalan Samar Kilang Cot Girek
d.
Ruas jalan Samar Kilang Peunaron
3.
Jalan Lokal Primer
a.
Ruas jalan Simpang Teritit Simpang Tiga Redelong
b.
Ruas jalan Simpang Tiga Redelong Pante Raya
c.
Ruas jalan Simpang Mess Pemda Raje Guru
d.
Ruas jalan Simpang Mess PemdaUring
e.
Ruas jalan Simpang Kantor Bupati Bale Atu
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
28/35
KabupatenBENER MERIAH
2012
Potensi Investasi Daerah 7
B.4.5
Bandara
Letak Bandara Rembele pada koordinat 0443.463` Garis Lintang Utara -
09650.938` Garis Bujur Timur, berada di ketinggian 1427 m dpl.
Bandara Rambele adalah bandara perintis di Kabupaten Bener Meriah
dengan panjang runway 1.500
x 30 meter. Jenis bandara ini
hanya dapat didarati pesawat
sekelas CN235 atau sejenis
pesawat Fokker berbadan kecil lainnya. Bandara ini berjarak kurang lebih
2 km dari kota Simpang Tiga Redelong dan saat ini baru melayani rute ke
bandara Iskandar Muda (Banda Aceh) dan Polonia (Medan) yang
beroperasi dua kali dalam seminggu.
B.4.6
Kawasan Budidaya
Perkebunan
Luas lahan milik rakyat di Kabupaten Bener
Meriah adalah sekitar 138.931,52 hektar,
41.640,76 ha diantaranya telah
dikembangkan menjadi perkebunan.
Tabel B-3 menunjukkan jenis tanaman, luas
lahan yang dipergunakandan hasil produksi
rata-rata per tahun.
Tabel B-3 Luas Lahan dan Hasil Produksi Perkebunan Rakyat Kabupaten Bener Meriah
No Komoditi Luas Lahan [ha] Produksi [Ton]
1 Kopi (Robusta, Arabika, Gayo) 39.702 1.151.934
2 Tembakau 258,5 2.585
3 Cengkeh 16,5 148,5
4 Lada 308 80
5 Tebu 216 5.400
5 Kelapa sawit, pala, pinang, kakao, kemiri,kunyit, jahe dll
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
29/35
KabupatenBENER MERIAH
2012
Potensi Investasi Daerah 8
Kehutanan
Kawasan hutan terluas yang dimiliki Kabupaten Bener Meriah terletak di Kecamatan Syiah Utama, yaitu seluas
122.500 hektar, 55.041 ha diantaranya merupakan hutan produksi. Hasil hutan yang terdapat pada kabupaten in
antara lain pinus Merkusi dan rotan Mano.
Pertanian
Sekitar 78,76% dari jumlah penduduk di Kabupaten Bener Meriah berprofesi sebagai petani. Hasil pertanian pada
kabupaten ini adalah: tanaman pangan (padi jenis unggul di dataran tinggi) dengan luas lahan 890 ha dan produks
mencapai 5.340 Ton/tahun; tanaman hortikultura (sayur mayor: buncis, seledri, sawi dan bawang daun); dan
tanaman buah-buahan (alpukat, jeruk, markisa, sawo, durian, rambutan, nanas dan pisang).
Industtri
Industri yang berkembang di Kabupaten Bener Meriah umumnya berupa industry menengah dan kecil yang
jumlahnya mencapai 513 unit. Industri tersebut meliputi:
Kilang/ penggilingan (kopi, padi, tepung, bumbu masak) sebanyak 101 unit.
Perbengkelan (mobil, sepeda motor, pandai besi, elektronik, dunamo) sebanyak159 unit.
Makanan dan minuman (gula merah/ aren, kerupuk, roti, tahu, tempe) sebanyak 109 unit.
Jasa kecantikan (rias pengantin, jahit pakaian, salon) sebanyak 103 unit.
Pertukangan (mebel, panglong, batako, perabot rumah tangga, border, gordyn, sapu ijuk) sebanyak 41
unit.
Berikut dibawah ini tabulasi mengenai penyediaan/peruntukan ruang untuk berbagai kawasan menurut Rencana
Pola Ruang Kabupaten Bener Meriah Tahun 2011 2031.
Tabel B-4 Rencana Pola Ruang Kabupaten Bener Meriah Tahun 2011-2031
NO JENIS POLA RUANG LUAS (Ha)
A. Rencana Kawasan Lindung
1 Kawasan Hutan Lindung 66.980
Hutan Lindung 66.980
2 Kawasan Rawan Bencana Alam 2.457
Kawasan Rawan Tanah Longsor 195
Kawasan Rawan Bencana Angin Puting Beliung 2.262
Kawasan Rawan Banjir
3 Kawasan Lindung Geologi 5.180
Kawasan Cagar Alam Geologi
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
30/35
KabupatenBENER MERIAH
2012
Potensi Investasi Daerah 9
Kawasan Rawan Bencana Alam Geologi (GunungApi Bur Ni Telong )
5.180
Kawasan yang Memberikan Perlindungan TerhadapAir Tanah
Total Kawasan Lindung 74.617
B. Rencana Kawasan Budidaya
1 Kawasan Hutan Produksi 45.343
Hutan Produksi Terbatas 3.303
Hutan Produksi 42.040
Hutan Produksi Konversi
2 Kawasan Pertanian 53.262
Pertanian Lahan Basah
Pertanian Lahan Kering dan Hortikultura 49.120
Tanaman PanganPeternakan 4.142
3 Kawasan Perkebunan 57.850
Perkebunan Komoditi tertentu Sesuai PotensiDaerah
57.850
4 Permukiman 1.969
Kawasan Permukiman Perdesaan
Kawasan Permukiman Perkotaan
Total Kawasan Budidaya 158.424
Total Luas Kabupaten 233.041
C. Peluang Investasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
C.1 Posisi Lahan Investasi
Salah satu tempat penambangan belerang secara tradisional yang berada koordinat N
040 43.992 dan E 0960 48.256 pada ketinggian 1359 mtr dpl, lokasi kecamatan Bukit.
Salah satu peluang investasi energy terbarukan di kabupaten Bener Meriah adalah
pembangkit listrik tenaga panas bumi. Kabupaten ini yang memiliki beberapa sumber air
panas, diantaranya Air Panas Uning Pondok Gresek yang terletak diKecamatan Bukit pada
koordinat N 04043.649, E 096048.347 dengan ketinggian 1.252 m diatas permukaan laut
dan Air Panas Uning Bertih di Kecamatan Wih Pesam pada koordinat N 04 0 44.892, E 0960 46.287 dengan
ketinggian 3.754 m diatas permukaan laut. Kedua mata air panas tersebut bersumber dari gunung Bur Ni Telong
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
31/35
KabupatenBENER MERIAH
2012
Potensi Investasi Daerah 10
yang terletak 17 km dari kota Takengon, Aceh Tengah. Kecamatan lain yang juga memiliki sumber mata air panas
adalah Pintu Rime Gayo yang juga turut direncanakan sebagai sumber panas bumi untuk pembangkit listrik pada
RTRW Kabupaten Bener Meriah Tahun 2011 - 2032.
C.2 Profil Investasi
Beberapa Profil investasi pembangkit listriktenaga panas bumi yang menjadi informasi penting bagi calon investor
adalah sebagai berikut:
a.
Tahapan pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi
Tahapan pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi menurut Undang-undang No. 27 Tahun 2003
adalah sebagai berikut:
Survei pendahuluan
Eksplorasi
Studi kelayakan
Eksploitasi
Pemanfaatan.
dari semua kegiatan di atas, pemerintah mempunyai kewajiban untuk melakukan survei pendahuluan dan
dapat melakukan eksplorasi, sedangkan kegiatan lainnya sepenuhnya dilakukan oleh badan usaha.
Gambar C-1 Kegiatan Operasional Panas Bumi
Sumber: M&E, Vol. 6 No. 4, Desember 2008
b.
Harga jual listrik tenaga panas bumi
Daya yang dibangkitkan dapat dijual ke pemerintah (PT. Perusahaan Listrik Negara). Daya listrik tenaga panasbumi dibeli oleh pemerintah dengan harga patokan tertinggi sebesar9,70 sen USD/kWh1.
c.
Kondisi Lahan Investasi
1Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 32 Tahun 2009
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
32/35
KabupatenBENER MERIAH
2012
Potensi Investasi Daerah 11
Aktifitas gunung Bur Ni Telong berdasarkan penelitian menunjukkan peningkatan setelah gempa dan
gelombang tsunami menimpa Provinsi Aceh tanggal 26 Desember 2004.Beberapa kegiatan vulkanik gunung
Bur Ni Telong adalah sebagai berikut.
Aktifitas gunung Bur Ni Telong berdasarkan penelitian menunjukkan
peningkatan setelah Gempa dan Gelombang Tsunami menimpa Provinsi
Aceh tanggal 26 Desember 2004. Beberapa kegiatan vulkanik gunung
Bur Ni Telong adalah sebagai berikut.
Tabel C-1 Aktifitas Vulkanik Gunung Bur Ni Telong
Tahun Keterangan
1837 Akhir september terjadi beberapa letusan dan gempa bumi yang menyebabkan banyakkerusakan (wichmann, 1904). Neuman van Padang(1951) menganggap sebagai letusan
normal kawah pusat.1839 Wichmann(1904), letusan terjadi tanggal 12-13 januari dengan abu letusan mencapai P.
We
1856 14 april, letusan dari kawah pusat Neuman van Padang (1951) material yangdimuntahkannya berupa abu dan batu.
1919 Neuman van Padang (1951) menulis bahwa di bulan desember terjadi letusan normaldari kawah pusat.
1924 7 desember, nampak 5 buah tiang asap tanpa diikuti letusan ( Neuman van Padang,1951)
Sumber: RTRW Kabupaten Bener Meriah 2012 - 2032
Potensi bencana gas beracun diindikasikan pada kawasan yang berdekatan dengan gunung berapi aktif
Dengan demikian kawasan dengan potensi rawan bahaya gas beracun adalah relatif sama dengan kawasan
rawan letusan gunung berapi. Kawasan potensi rawan bahaya gas beracun di Kabupaten Bener Meriah berada
di sekitar Gunung Geuredong dan Gunung Bur Ni Telong.
Morfologi gunung Bur Ni Telong berkembang bebas ke arah Selatan, Tenggara dan Barat Daya, meskipun
kearah selatan sedikit terhalang oleh bukit-bukit kecil dilerengnya.Sedangkan pertumbuhan Bur Ni Telong ke
arah Utara dan Timur terhalang oleh komplek Gunung Geurodong, Leui Kucak dan Gunung Panji.
Struktur geologi yang terdapat di gunung Bur Ni Telong dan sekitarnyaberupa kaldera, kawah dan sesar.
Struktur geologi ini berkembang di sekitar gunung Burni Telong sangat berhubungan dengan strukturregional
yang berkembang di Pulau Sumatera yaitu Sesar Semangko.
d.
Potensi panas bumi Bur Ni Telong
Menurut Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi, potensi panas bumi Bur Ni Telong adalah sebesar
104 MWe.
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
33/35
KabupatenBENER MERIAH
2012
Potensi Investasi Daerah 12
C.3 Peluang Pasar
Kebutuhan listrik untuk Kabupaten Bener Meriah disuplai dari Sistem interkoneksi transmisi 150 kVSumut-Aceh yang
bersumber dari Sumatera Utara dan dikelola oleh PLN ranting Janarata.Pasokan listriktersebut sampai tahun 2007
telah mampu melayani 207 desa (89.22 %) dari jumlah keseluruhan desasebanyak 232 desa yang berada di Kabupaten
Bener Meriah. Desa-desa yang belum menerima layanan listrik dari PLN sampai saat ini tersebarpada 3
Kecamatandengan jumlah sebanyak 25 desa.Kebutuhan listrik ke 25 desa dan pertumbuhannya dari tahun ke tahun
menjadi peluang bagi pembangkit listrik yang berada di kabupaten tersebut.
Tabel C-2 Desa-desa yang Tidak Terlistriki PLN di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2008
No Desa Kecamatan Jumlah KepalaKeluarga
1 Uning Mas Pintu Rime Gayo 87
2 Pantan Sinaku Pintu Rime Gayo 82
3 Timur Permata 66
4 Tembolon Syiah Utama 27
5 Gunung Sayang Syiah Utama 40
6 Wih Resap Syiah Utama 88
7 Uwer Tingkem Syiah Utama 29
8 Simpur Syiah Utama 41
9 HakimPeteri Pintu Syiah Utama 38
10 Perumpakan Benjadi Syiah Utama 60
11 Simpang Renggali Syiah Utama 5712 Pantan Kuli Syiah Utama 50
13 Rusip Syiah Utama 57
14 Wih Ni Durin Syiah Utama 23
15 Kute Lah Lane Syiah Utama 20
16 Payung Syiah Utama 23
17 Rata Mulie Syiah Utama 23
18 Goneng Syiah Utama 16
19 Tempen Baru Syiah Utama 12
20 Geruti Jaya Syiah Utama 14
21 Uning Syiah Utama 13
22 Blang Panu Syiah Utama 19
23 Kerlang Syiah Utama 21
24 Gerpa Syiah Utama 24
25 Pasir Putih Syiah Utama 60
Sumber: Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) NAD Nias, Tahun 2008.
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
34/35
KabupatenBENER MERIAH
2012
Potensi Investasi Daerah 13
C.4 Ketersediaan Lahan
Menurut UU No 27 tahun 2003, luas wilayah kerja untuk eksplorasi yang dapat diberikan untuk satu IUP Panas Bum
tidak boleh melebihi 200.000 (dua ratus ribu) hektar.Pembangkit panas bumi hanya membutuhkan lahan seluas3,5
km2per Giga Watt2. Sehingga luas wilayah yang dibutuhkan untuk mengembangkan pembangkit sebesar 104 MWe
adalah:0,104 GW x 3,5km2/GW = 0,364 km2.Kebutuhan lahan denganluas kurang dari setengah kilometer perseg
tersebut, dengan posisi di sekitar mata air panas, masih tersedia dan dapat dikuasai oleh investor pembangkit listrik
tenaga panas bumi.
C.5 Nilai investasi
Berdasarkan data yang didapat, besaran nilai investasi pembangkit listrik tenaga panas bumi pada tahun 2008 adalah
sebesar USD 2.770 untuk setiap kilo Watt daya yang akan dihasilkan. Rincian biaya investasi tersebut dapat dilihat
pada tabel.
Tabel C-3 Biaya yang Dibutuhkan Dalam Industri Panas Bumi
Biaya InvestasiSatuan
[USD/kW]
A Biaya Eksplorasi 150.0
B Biaya Pengembangan Lapangan 2,620.0
Perizinan 20-0
Pemboran sumur produksi 750.0
Sistem pengelolaan uap 250.0
Pembangkit listrik dan konstruksi 1,500.0
Transmisi 100.0Total keseluruhan (A + B) 2,770.0
Biaya Operasi dan Pemeliharaan
C Biaya operasi dan pemeliharaan US 2.2/kWh
Sumber: M&E, Vol. 6 No. 4, Desember 2008Jika seluruh potensi panas bumi Bur Ni Telong di eksploitasi untuk mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan listrik
setiap tahun maupun untuk menggantikan listrik dari Sumatera Utara, maka investasi yang dibutuhkan untuk
membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi di Bur Ni Telong adalah 2,770 [USD/kW] x 104,000 [kWe] = USD
288,080,000dengan biaya tambahan untuk operasi dan pemelihaaran sebesar 0.022 [USD/kWh] x 104,000 [kWe] =
USD 2,288 [USD/hour].
2www.indoenergo.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahan-energi_5643.html
-
7/23/2019 Potensi Investasi Provinsi Aceh 2012
35/35
KabupatenBENER MERIAH
2012
C.6 Ketentuan Investasi di Provinsi, Hukum dan Peraturan Terkait
Beberapa hukum dan peraturan yang terkait dengan investasi Pembangkit Listrik Tenaga panas bumi adalah:
1.
Undang-undang No. 30 Tahun 2007 tentang Energi.Beberapa hal yang diatur pada Undang-undang ini antara lain kebijakan energi dan dewan energi nasional
pengelolaan energi; kewenangan pemerintah dan pemerintah daerah serta ketentuan peralihan.
2.
Undang-undang No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.
Beberapa hal yang diatur pada Undang-undang ini antara lainrencana umum ketenagalistrikan;usaha
ketenagalistrikan;perizinan;penggunaaan tanah; harga jual, sewa jaringan dan tarif tenaga listrik.
3.
Peraturan Pemerintah N.o 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi.
Beberapa hal yang diatur pada peraturan ini antara lain tahapan kegiatan usaha panas bumi; lelang wilayah
kerja; Izin Usaha Pertambangan panas bumi (IUP); hak dan kewajiban pemegang IUP; data panas bumi; dan
ketentuan peralihan.
4.
Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi.
Beberapa hal yang diatur pada peraturan iniantara lain tanggung jawab pemerintah, pemerintah daerah
pengusaha dan masyarakat; pelaksanaan konservasi energi; kemudahan, insentif dan disinsentif.
5.
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 04 Tahun 2012 tentang Harga Pembelian Tenaga Listrik
yang Menggunakan Energi Terbarukan Skala Kecil dan Menengah atau Kelebihan Tenaga Listrik.
Beberapa hal yang diatur pada peraturan ini antara lain kewajiban PT. PLN membeli tenaga listrik dar
pembangkit tenaga listrik yang menggunakan energy terbarukan; penentuan harga pembelian listrik dan faktor
pengali (F).
6.
Peraturan Menteri Perindustrian No. 04/M-IND/PER/1/2009 tentang Pedoman Penggunaan Produksi Dalam
Negeri Untuk Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.
Beberapa hal yang diatur pada peraturan ini antara lain tingkat komponen dalam negeri infrastruktur
ketenagalistrikan; pelaksanaan pembangunan; penilaian besaran TKDN; dan referensi pengadaan barang dan
jasa.
Sebagai kabupaten yang baru dibentuk, Bener Meriah akan meningkatkan sarana dan prasarananya hingga setara
dengan tingkat kabupaten pada umumnya. Salah satu sektor yang telah direncanakan pembangunannya adalah
jaringan energi. Hal ini membuka peluang bagi investasi pembangkit listrik. Peruntukan kawasan pembangkit listrik
panas bumi di kecamatan Bukit dan kecamatan Wih Pesam telah dicanangkan pada Rencana Tata Ruang dan Wilayah
(RTRW) Kabupaten Bener Meriah Tahun 2011 2032, sehingga mempermudah investor dalam melakukan investasi.