politik di indonesia
TRANSCRIPT
-
8/3/2019 Politik di Indonesia
1/7
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
makalah yang berjudul Politik di Indonesia ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah ini disusun sebagai tugas untuk mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan.
Keberhasilan penulis dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh darikesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Malang, 31 Januari 2012
Penulis
-
8/3/2019 Politik di Indonesia
2/7
BAB I
Pendahuluan
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam
masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya
dalam negara.Secara etimologis, politikberasal dari kata Yunani yaitu polis yang
berarti kota atau negara kota. Kemudian arti itu berkembang menjadi polites yang
berarti warganegara, politeia yang berarti semua yang berhubungan dengan
negara, politika yang berarti pemerintahan negara dan politikos yang berarti
kewarganegaraan.
Aristoteles(384-322 SM) dapat dianggap sebagai orang pertama yang
memperkenalkan kata politikmelalui pengamatannya tentang manusia yang iasebut zoon politikon. Dengan istilah itu ia ingin menjelaskan bahwa hakikat
kehidupan sosial adalah politik dan interaksi antara dua orang atau lebih sudah
pasti akan melibatkan hubungan politik. Aristoteles melihat politik sebagai
kecenderungan alami dan tidak dapat dihindari manusia.
Dengan demikian kata politik menunjukkan suatu aspek kehidupan, yaitu
kehidupan politik yang lazim dimaknai sebagai kehidupan yang menyangkut segi-
segi kekuasaan dengan unsur-unsur: negara (state), kekuasaan (power),
pengambilan keputusan (decision making), kebijakan (policy, beleid), dan
pembagian (distribution) atau alokasi (allocation).
-
8/3/2019 Politik di Indonesia
3/7
2. Tokoh Politik di Indonesia
Berikut adalah beberapa tokoh penting politik Indonesia yang terkenal dari
Orde Lama sampai sekarang :
1. Soekarno2. Soeharto3. Susilo Bambang Yudhoyono4. Jusuf Kalla5. Megawati Soekarno Putri6. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)7. Muhaimin Iskandar8. Sultan Hamengkubowono X9. Hidayat Nur Wahid10.Prabowo Subianto11.Erros Djarot12.Suryadarma Ali
3. Sistem Politik di IndonesiaSistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan
berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan
umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan,
pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya. Dalam
penyusunan keputusan-keputusan kebijaksanaan diperlukan adanya kekuatan yang
seimbang dan terjalinnya kerjasama yang baik antara suprastruktur dan
infrastruktur politik sehingga memudahkan terwujudnya cita-cita dan tujuan-
tujuan masyarakat/negara. Dalam hal ini yang dimaksud suprastruktur politik
adalah Lembaga-Lembaga Negara. Lembaga-lembaga tersebut di Indonesia diatur
dalam UUD 1945 yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden,Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial. Lembaga-lembaga
ini yang akan membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kepentingan
umum. Badan yang ada di masyarakat seperti Parpol, Ormas, media massa,
Kelompok kepentingan (InterestGroup), Kelompok Penekan (Presure Group),
-
8/3/2019 Politik di Indonesia
4/7
Alat/Media Komunikasi Politik, Tokoh Politik (Political Figure), dan pranata
politik lainnya adalah merupakan infrastruktur politik,melalui badan-badan inilah
masyarakat dapat menyalurkan aspirasinya. Dengan adanya partisipasi masyarakat
diharapkan keputusan yang dibuat pemerintah sesuai dengan aspirasi dan
kehendak rakyat.
4. Tipe Budaya Politik di IndonesiaBudaya politik suatu bangsa merupakan seperangkat pengetahuan,
keyakinan, sikap, perasaan, dan penilaian warga negara terhadap sistem politik,
serta sikap terhadap peranannya sendiri dalam kehidupan politik bangsa Indonesia
sendiri. Budaya politik yang sesuai dengan sistem politik bangsa akan
menciptakan kematangan budaya politik. Budaya Politik dikembangkan melaluisosialisasi politik. Budaya politik yang dikembangkan di Indonesia adalah budaya
politik partisipan karena sesuai dengan sistem politik Indonesia yang demokratis.
Secara skematis, budaya politik di bagi menjadi tiga tipe, yakni :
1. Budaya parokial yaitu budaya politik yang terbatas pada wilayahtertentu bahkan masyarakat belum memiliki kesadaran berpolitik,
sekalipun ada menyerahkannya kepada pemimpin lokal seperti suku.
Pada budaya politik parokial umumnya tingkat partisipasi dan
kesadaran politik masyrakatnya masih sangat rendah. Hal tersebut
disebabkan oleh poleh faktor kognitif, yaitu rendahnya tingkat
pendidikan/pengetahuan seseorang sehingga pemahaman dan
kesadaran mereka terhadap politik masih sangat kecil. Pada budaya
politik ini, kesadaran obyek politiknya kecil atau tidak ada sama sekali
terhadap sistem politik. Kelompok ini akan ditemukan di berbagai
lapisan masyarakat.
2.
Budaya politik kaula/subjek (subject political culture)
Budaya Kaula artinya masyarakat sudah memiliki kesadaran
terhadap sistem politik namun tidak berdaya dan tidak mampu
berpartisipasi sehingga hanya melihat outputnya saja tanpa bisa
memberikan input. Pada budaya politik ini, masyarakat yang
-
8/3/2019 Politik di Indonesia
5/7
bersangkutan sudah relatif maju baik sosial maupun ekonominya,
tetapi masih bersifat pasif. Budaya politik kaula adalah mereka yang
berorientasi terhadap sistem politik dan pengaruhnya terhadap outputs
yang mempengaruhi kehidupan mereka seperti tunjangan sosial dan
hukum. Namun mereka tidak berorientasi terhadap partisipasi dalam
struktur input. Masyarakat dengan tipe budaya subjek menyadari telah
adanya otoritas pemerintah. Dengan demikian secara umum mereka
menerima segala keputusan yang diambil dari segala kebijaksanaan
pejabat bersifat mutlak, tidak dapat diubah-ubah. Dikoreksi, apalagi
ditentang. Bagi mereka yang prinsip adalah mematuhi perintahnya,
menerima, loyal, dan setia terhadap anjuran, perintah, serta
kebijaksanaan pimpinannya.
3. Budaya politik partisipan (participant political culture)
Budaya partisipan adalah budaya dimana masyarakat sangat aktif
dalam kehidupan politik. Masyarakat dengan budaya politik
partisipasi, memiliki orientasi yang secara eksplisit ditujukan kepada
sistem secara keseluruhan, bahkan terhadap struktur, proses politik dan
administratif. Pada budaya politik ini ditandai juga dengan kesadaran
politik yang tinggi. Dengan demikian, masyarakat dalam budaya
politik partsipan tidaklah menerima begitu saja keputusan politik. Hal
itu karena masyarakat telah sadar bahwa betapa kecilnya mereka dalam
sistem politik, meskipun tetap memiliki arti bagi berlangsungnya
sistem itu. Dengan keadaan ini masyarakat memiliki kesadaran sebagai
totalitas, masukan, keluaran dalam konstelasi sistem politik yang ada.
Anggota-anggota masyarakat partisipatif diarahkan pada peranan
pribadi sebagai aktivitas masyarakat, meskipun sebenarnya
dimungkinkan mereka menolak atau menerima.
5.Partai Politik
Partai Politik adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu
atau dibentuk dengan tujuan khusus. Partai Politik di Indonesia pertama kali
-
8/3/2019 Politik di Indonesia
6/7
dibentuk sejak jaman penjajahan Belanda, meskipun system politik di Indonesia
bersifat multipartai, namun pada masa orde baru sempat terjadi pemusatan
kekuatan sehingga partai politik hanya ada 3 partai politik. Sejak jaman reformasi
Indonesia kembali menjadi system multipartai. yang diperlukan oleh partai politik
bukan hanya dukungan, tapi juga kesabaran pemilih untuk memberikan
kesempatan kepada partai politik pilihan, agar partai politik Indonesia bias
menjadi lebih baik lagi dari sekarang.
Partai sebagai sarana komunikasi politik. Partai menyalurkan aneka ragam
pendapat dan aspirasi masyarakat. Partai melakukan penggabungan kepentingan
masyarakat dan merumuskan kepentingan tersebut dalam bentuk yang teratur.
Partai juga sebagai sarana sosialisasi politik yang memberikan sikap, pandangan,
pendapat, dan orientasi terhadap fenomena politik yang terjadi di tengah
masyarakat. Sosialisi politik mencakup juga proses menyampaikan norma-norma
dan nilai-nilai dari satu generasi ke generasi berikutnya. Bahkan, partai politik
berusaha menciptakan citra bahwa ia memperjuangkan kepentingan umum.
Partai politik sebagai sarana rekrutmen politik. Partai politik berfungsi
mencari dan mengajak orang untuk turut aktif dalam kegiatan politik sebagai
anggota partai. Selain itu, partai politik sebagai sarana pengatur konflik. Berupaya
untuk mengatasi perbedaan pendapat di tengah masyarakat. Namun, semestinya
hal ini dilakukan bukan untuk kepentingan pribadi atau partai itu sendiri
melainkan untuk kepentingan umum.
Partai politik yang bertpartisipasi dalam pemilu :
No Pemilu Partai Politik
1. Merdeka 1945, Pemilu1995
4 partai politik besar, yaitu : Masyumi, PNI, NUdan PKI
2. Pemilu 1971 10 partai politik3. Pemilu 1977-1997 3 partai politik
4. Pemilu 1999 48 partai politik
5. Pemilu 2004 24 partai politik
6. Pemilu 2009 38 partai politik nasional dan 6 partai politik
lokal Aceh
-
8/3/2019 Politik di Indonesia
7/7
DAFTAR PUSTAKA
politik.infogue.com
http://forum.vivanews.com/tokoh/8314-10-top-tokoh-politik-indonesia.html
http://one.indoskripsi.com/node/1857
http://id.wikipedia.org/wiki/Partai_politik
http://djokoyuniarto.multiply.com/journal/item/6/PARTAI_POLITIK
http://www.kamushukum.com/kamushukum_entries.php?_tujuan%20partai%20p
olitik_&ident=9242
http://partaiindonesia.com/index.php/Sejarah-Keikutsertaan-Partai-dalam-Pemilu-
Indonesia.html
http://www.pks-jaksel.or.id/Article112.html
google.com