polimiositis

22
POLIMIOSITIS Yuliarni Syafrita Bagian Neurolog FK Unand

Upload: tiara-ledita

Post on 19-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

gnf

TRANSCRIPT

Page 1: polimiositis

POLIMIOSITIS

Yuliarni SyafritaBagian Neurolog

FK Unand

Page 2: polimiositis

• Polymyositis miopati infalamasi yang idiopatik

• Kelemahan simetris, otot proksimal lebih lemah dari distal

• Peninggian kadar enzim otot lurik

Page 3: polimiositis

Polymyositis/Dermatomyositis

• Umum– Sekelompok gangguan– Otot proksimal lebih lemah– Inflamasi nonsupuratif dari otot lurik– Prevalen :• 5 kasus/100.000/tahun• Perempuan : laki = 2 : 1• Biasanya mengenai usia 40-60 tahun• Variant anak : usia 5 -15 tahun

Page 4: polimiositis

Epidemiologi• Idiopathic inflammatory myopathies kasus

jarang.• Insiden di United States : 0.5-8.4 kasus/ 1 juta

pddk.• Lebih sering pada kulit hitam dibanding putih,

dengan perbandingan 5:1 utk polymyositis dan 3:1 untuk dermatomyositis .

• Polymyositis relatif jarang mengenai bangsa Jepang

Page 5: polimiositis

• Mengenai usia > 20 tahun, terutama usia 45-60 tahun.

• Polymyositis jarang mengenai anak2. • Polymyositis berespon baik dengan

pengobatan, walaupun sering berulang• Terjadi kelumpuhan pada 30% kasus.

Page 6: polimiositis

Pemeriksaan Fisik :• Ditemukan kelumpuhan /kelemahan yang

simetris, proksimal lebih berat dari distal, pada tangan dan kaki

• Pasien mengeluhkan juga nyeri otot dan tidak kuat dibawa berjalan, shg menyerupai gejala polimialgia karena rematik.

• Kelemahan otot bisa berfluktuasi dari minggu ke minggu atau bulan ke bulan.

Page 7: polimiositis

• Bisa menimbulkan disfagia, karena mengenai otot orofaring dan esofageal.

• Insidennya sekitar 1/3 kasus dan bila ini muncul, pertanda buruknya prognosis.

• Keterlibatan otot fasial dan bulbar sangat jarang ditemukan pada polimiositis.

Page 8: polimiositis

Etiology :• Polimyositis adalah suatu sindrom yang

dimediasi oleh sistem immun .• sekunder terhadap kerusakan sistem imun

seluler• Sering bersamaan dengan penyakit autoimun

sistemik lainnya.

Page 9: polimiositis

Myositis

• Umum– kriteria• Otot proksimal lebih lemah• Peninggian kadar CPK serum• Ditemukan tanda miopati pada EMG• Ditemukan tanda inflamasi pada biopsi otot• Diagnosis definitive : ditemukan empat gejala; probable

, ditemukan 3 gejala; possible, bila ditemukan 2 gejala • Disebut dermatomyositis , bila ditemukan skin rash

bersamaan dengan gejala diatas

Page 10: polimiositis

Myositis

Umum – labs• anti-tRNA synthetases

– Sekitar 20% berhubungandengan keganasan :• Paru, ovarium, mamae, lambung, parotis,

tonsil• dermatomyositis dengan karsinoma

nasopharyng, di area endemis

Page 11: polimiositis

Myositis

• Manifestasi Kepala dan Leher– Kelemahan otot leher– Kesulitan mengeluarkan suara, regurgitas nasal – Dysphagia – Kadang kadang bisa menimbulkan pneumoni

aspirasi.

Page 12: polimiositis

Kadar EnzymKadar serum creatine kinase (CK) biasanya

meningkat, berkisar 5-50 kali nilai normal. Bila ditemukan peninggian lebih dari 100 kali

harga normal, pertanda perlu dipikirkan diagnosis lain.

Page 13: polimiositis

Enzim lain yang juga bisa meningkat :• Lactic dehydrogenase• Aspartate aminotransferase• Alanine aminotransferase• Aldolase–

Dalam praktek. Biasanya yang diperiksa adalah kadar CK dan aldolase

Page 14: polimiositis

• ElectromyographyDitemuan abnormal electromyographic pada

hamir semua pasien (90%)Berbagai abnormaliti EMG ditemukan,

tergantung stadium penyakit.

Page 15: polimiositis

Biopsy• Biopsi Otot penting utuk membantu diagnosis

dari polimiositis dan untuk menyingkirkan diagnosis lain.

• Perubahan kearah inflamasi ditemukan pada biopsi otot (biasanya otot deltoid atau Quadriceps femoris)

Page 16: polimiositis

Myositis

• Pengobatan– steroids dan simptomatis–methotrexate, immunosuppresives non

responders–H2 blockers–metoclopromide

Page 17: polimiositis

Therapy

• Corticosteroids• Prednison adalah pilihan terapi lini pertama

untuk polimiositis. Dosis yang diberikan : 1 mg/kg/hari, sebagai dosis tunggal atau terbagi.

• Dosis tinggi biasanya diberikan selama 4 – 8 minggu, sampai kadar CK kembali ke kisaran normal, kemudian di tappering off.

Page 18: polimiositis

• Respon pengobatan dipantau dari perbaikan kekuatan otot dan penurunan kadar CK.

Page 19: polimiositis

Immunosuppressants• Diberikan bila tidak memperlihatkan

perbaikan dengan steroid setelah 4 minggu terapi atau munculnya efek samping

• Pasien yang memperlihatkan tanda tanda prognosis jelek, seperti disfagia, atau disfonia, memerlukan obat jenis immunupresant.

Page 20: polimiositis

Obat Lain• Intravenous immunoglobulin (IVIG) digunakan

utuk terapi jangka pendek, kasus yang resisten dengan steroiditis.

• Diet Pasien dengan polymyositis bila diberikan diet

tinggi protein, biasanya memberikan perbaikan. Monitor BB pasien supaya jangan sampai berlebihan akibat steroid.

Page 21: polimiositis

Activitas• Selama fase akut poliomiositis, terapi

pemanasan otot dan latihan passive range-of-motion serta pemasangan bidai untuk mencegah kontraktur.

Page 22: polimiositis

Miopati

Etiologi :• Pemakaian kortiko steroid• Gangguan metabolik (hipoglikemi kronik,

myiglobinuria miopatik, penyakit penimbunan glikogen)• Gangguan endokrin (tirotoksikosis, sindroma

cushing, penyakit addison)