pola umum kerja bem fk uns

29
1. POLA UMUM KERJA BEM FK UNS Pola Umum Kerja BEM FK UNS merupakan pedoman dasar dalam perencanaan dan pelaksanaan program kerja serta pengambilan kebijakan selama kepengurusan yang menyeluruh, teratur, terpadu, dan berkesinambungan untuk mewujudkan tujuan organisasi sebagaimana digariskan dalam AD/ART BEM FK UNS. Pola umum kerja BEM FK UNS dibagi menjadi dua, yaitu pola umum jangka panjang dan pola umum jangka pendek. a. Pola Umum Kerja Jangka Panjang Pola Umum Kerja Jangka Panjang BEM FK UNS berorientasi membawa perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik di Fakultas Kedokteran UNS yang diwujudkan dengan pembentukan Student Government, yaitu suatu pemerintahan mahasiswa yang merupakan kesatuan gerak dari organisasi-organisasi mahasiswa yang ada di Fakultas Kedokteran UNS yang melaksanakan fungsinya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan mahasiswa dan peningkatan kualitas Fakultas Kedokteran dan sebagai lembaga koordinatif yang independen, aspiratif, partisipatif, dan representative serta transparan yang memenuhi prinsip demokrasi. b. Pola Umum Jangka Pendek Pola umum kerja jangka pendek adalah arahan dan dasar dalam aktivitas, pelaksanaan fungsi, dan pengambilan kebijakan dalam satu periode kepengurusan yang dibagi menjadi dua, yaitu internal dan eksternal.

Upload: masyola-gusta

Post on 02-Oct-2015

28 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Pola Umum Kerja Bem Fk Uns

TRANSCRIPT

1. POLA UMUM KERJA BEM FK UNSPola Umum Kerja BEM FK UNS merupakan pedoman dasar dalam perencanaan dan pelaksanaan program kerja serta pengambilan kebijakan selama kepengurusan yang menyeluruh, teratur, terpadu, dan berkesinambungan untuk mewujudkan tujuan organisasi sebagaimana digariskan dalam AD/ART BEM FK UNS. Pola umum kerja BEM FK UNS dibagi menjadi dua, yaitu pola umum jangka panjang dan pola umum jangka pendek.

1. Pola Umum Kerja Jangka PanjangPola Umum Kerja Jangka Panjang BEM FK UNS berorientasi membawa perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik di Fakultas Kedokteran UNS yang diwujudkan dengan pembentukan Student Government, yaitu suatu pemerintahan mahasiswa yang merupakan kesatuan gerak dari organisasi-organisasi mahasiswa yang ada di Fakultas Kedokteran UNS yang melaksanakan fungsinya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan mahasiswa dan peningkatan kualitas Fakultas Kedokteran dan sebagai lembaga koordinatif yang independen, aspiratif, partisipatif, dan representative serta transparan yang memenuhi prinsip demokrasi.

1. Pola Umum Jangka PendekPola umum kerja jangka pendek adalah arahan dan dasar dalam aktivitas, pelaksanaan fungsi, dan pengambilan kebijakan dalam satu periode kepengurusan yang dibagi menjadi dua, yaitu internal dan eksternal. Internal meliputi pola umum kerja di lingkup Fakultas Kedokteran termasuk internal BEM FK UNS. Sedangkan eksternal meliputi pola umum kerja di luar Fakultas Kedokteran UNS, meliputi universitas dan nasional.

Intern:1. Meningkatkan manajemen dan pengembangan sumber daya pengurus BEM FK UNS2. Mengupayakan terciptanya iklim organisasi dan sistem kaderisasi BEM FK UNS3. Mengoptimalkan fungsi pelayanan dan pengembangan sumber daya mahasiswa FK UNS4. Aktif menjalin konsolidasi dan kerjasama dengan seluruh organisasi di tataran fakultas5. Responsif mengadvokasi kebijakan serta isu kampus yang berorientasi pada kesejahteraan mahasiswa6. Mengoptimalkan fungsi pengabdian masyarakat dengan melibatkan mahasiswa FK UNS secara sinergis7. Mengoptimalkan teknologi dalam propaganda kegiatan-kegaitan BEM FK UNSEkstern:1. Meningkatkan peran aktif FK UNS dalam mewujudkan citra UNS yan lebih baik dan mendukung UNS WORLD CLASS UNIVERSITY.1. Meningkatkan eksistensi dan kerjasama BEM FK UNS dengan organisasi di tingkat universitas.1. Menjalin serta meningkatkan hubungan Fakultas Kedokteran UNS dengan organisasi mahasiswa profesi dan organisasi profesi baik di lingkup regional maupun nasional.1. ARAHAN KERJA TIAP KEMENTERIANA. SEKRETARIAT JENDERALKesekretariatan Jenderal akan dipimpin oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) yang membawahi Direktorat Jenderal Administrasi dan Direktorat Jenderal Personalia. Pergantian staff kesekjenan menjadi Direktorat Jenderal Personalia pada periode ini dianggap perlu karena mengingat sebuah fungsi ranah kerja personalia yang diharapkan dapat lebih massif dalam mengurusi secara personal semua pengurus BEM FK UNS 2013/2014.Secara umum BEM FK kepengurusan 2013/2014, presiden akan menjalankan fungsi leader dan Sekjen akan menjalankan fungsi sebagai manager. Presiden yang akan memberikan arahan kerja dan target pencapaian yang hendak dicapai oleh BEM melalui 8 Kementerian yang ada, serta Presiden akan ikut serta membantu dalam pelaksanaan fungsi-fungsi penyerapan aspirasi mahasiswa, advokasi, pengembangan SDM yang membutuhkan interaksi dengan pihak di luar BEM FK UNS, misalnya organisasi lain, Dekanat maupun Rektorat. Sedangkan Sekjen akan menjalankan fungsinya dalam penyiapan internal dan kesolidan internal, sehingga ada keharmonisan dan mampu melaksanakan tugas-tugasnya. Dalam pelaksanaannya, jika diperlukan, Presiden akan membantu Sekjen dalam pengkondisian internal, sehingga tugas dan fungsi BEM FK UNS dapat dijalankan sesuai dengan arahan dan target pencapaian yang diberikan oleh presiden.Ranah kerja Sekjen pada kepengurusan 2013/2014 meliputi:1. Sekjen berperan sebagai second leader dari Presiden BEM FK UNS, yaitu membantu pelaksanaan tugas-tugas dari presiden meliputi: membantu dalam menggerakkan setiap Kementerian dan individu secara sinergis dan sistematis, menyatukan visi misi dan langkah gerak dari kabinet.2. Sekjen berperan sebagai manager dalam organisasi, dimana Sekjen diberi kewenangan untuk mengambil keputusan-keputusan managerial atas sepengetahuan Presiden, memberikan arahan dan mengkoordinasikan semua Kementerian sehingga berjalan sinergis dan harmonis dalam upaya mencapai visi misi yang telah ditetapkan. Keputusan managerial yaitu mengenai hal-hal yang berkenaan dengan terkelolanya organisasi yang baik dan selaras geraknya, meliputi:a. Pembentukan budaya dan iklim kerja di BEM FK UNS (Adab dalam rapat, dalam bekerja di Kementerian, dalam kepanitiaan bersama, kehadiran, mekanisme izin, dll)b. Penetapan dan pelaksanaan reward dan punishment kepada Kementerian maupun perseorangan sehingga meningkatkan prestasi kerja.c. Pengaturan scheduling kegiatan-kegiatan antar Kementerian sehingga berjalan secara sinergis, teratur dan tidak saling mengganggu.d. Plotting anggota kabinet dalam kepanitiaan atau pun pelaksanaan kegiatan besar secara berkala.e. Mengkoordinasikan Kementerian-Kementerian dalam melaksanaan tugasnya, sehingga hal yang membutuhkan koordinasi lintas Kementerian dapat berjalan dengan baik dan lancar.3. Sekjen berperan dalam penjagaan internal. Pada kepengurusan tahun ini 2013/2014 diharapkan semua kabinet dapat tetap bisa istiqomah dan konsisten dalam menjalankan fungsinya, memiliki rasa kepemilikan BEM yang tinggi dan memiliki hubungan yang baik antar anggota BEM.4. Sekjen sebagai penilai kinerja dari setiap Kementerian dan perorangan. Pada kepengurusan kali ini penilaian dilaksanakan secara berkala dan hasilnya akan disampaikan ke pihak-pihak yang berkaitan secara optimal. Sehingga ada evaluasi yang nantinya diberikan rekomendasi yang diharapkan mampu menjadi penyemangat dan pelecut kerja pengurus BEM FK UNS. Pemantauan secara berkala ini selanjutnya disusun dalam database perkembangan pengurus BEM FK UNS yang diharapkan dapat lebih memantau dan menilai masing-masing pengurus secara sistematis dan berkesinambungan.5. Sekjen juga bertanggung jawab pada pelengkapan perangkat BEM FK UNS sebagai organisasi yang professional, meliputi BPO (Buku Pegangan Organisasi) yang didalamnya terdiri dari AD/ART, GBHK, visi misi, arahan kerja presiden, mekanisme penyelenggaraan organisasi, mekanisme administrasi dan lain-lain. Serta pengelolaan administrasi yang baik, dalam pelaksanaannya akan dibantu oleh Direktorat Jenderal Administrasi dan berkoodinasi dengan Kementerian yang lain.

a. Staff Ahli PersonaliaStaf ahli Personalia berada langsung dibawah komando dari Sekjen dan bertanggung jawab kepada Sekjen. Staf ahli Personalia diharapkan dapat lebih optimal dalam menjalankan fungsi penjagaan internal seluruh pengurus BEM FK UNS, pengadaan agenda-agenda yang dapat lebih mempererat kekeluargaan pengurus BEM dan melakukan pendekatan personal kepada pengurus-pengurus BEM bila dibutuhkan. Dalam menjalankan fungsinya, staf ahli personalia akan dibantu oleh sekjen dan presiden dalam penjagaan internal tersebut.b. Staf Ahli Rumah Tanggac. Staf Ahli Riset Inovasi

B. Sekretaris UmumSekretaris Umum berada langsung dibawah komando dari Presiden dan bertanggung jawab kepada Presiden. Dalam rangka pembangunan organisasi yang lebih professional, fungsi dan peran administrasi sangat penting dalam pengelolaan administrasi BEM FK UNS, sehingga setiap surat-surat yang masuk dan keluar dapat dikelola dan ditanggapi oleh bagian yang tepat di BEM FK UNS. Dengan kuat dan rapinya pengawasan dan pelaksanaan mekanisme administrasi yang sudah ada oleh setiap Kementerian, yang akan dikoordinir oleh Sekretaris Umum, diharapkan akan selaras, serasi dan seragam dalam bidang administrasi. Sehingga menjadi suatu langkah bersama untuk bergerak harmonis, profesional dan sinergis.

C. Bendahara UmumBendahara Umum berada langsung dibawah komando dari Presiden dan bertanggung jawab kepada Presiden. Berbeda dari tahun sebelumnya dimana fungsi administrasi keuangan yang dipegang oleh sekjen, pada tahun ini semua fungsi administrasi dialihtugaskan ke Bendahara Umum dengan harapan segala arus administrasi kesekretariatan dan keuangan akan lebih terpusat pengawasannya dan lebih selaras.Bendahara Umum akan bertugas dalam membuat regulasi, prosedur, dan peraturan mengenai perolehan, penyimpanan, pengelolaan, penggunaan, pelaporan, dan pengawasan keuangan di internal BEM FK UNS.Bendahara Umum bertanggung jawab atas penggunaan, pengelolaan, dan pelaporan keuangan secara profesinal, sistematis, mudah dipahami. Fungsi ini memegang peranan penting dalam rangka membangun BEM FK UNS menjadi organisasi yang memiliki kredibilitas dan profesionalitas dalam pengelolaan organisasi. Fungsi ini mencakup: Penetapan mekanisme dan pengawasan perolehan dana kegiatan Kementerian Penetapan serta pengawasan pemakaian dan pengelolaan dana Penetapan serta pengawasan pertanggungjawaban penggunaan dan pengelolaan sisa dana Penetapan dan penerapan mekanisme peminjaman uang untuk kegiatan Kementerian atau sejenisnya. Dengan mantapnya pengelolaan dan pelaporan keuangan, merupakan satu langkah besar dalam peningkatan pengelolaan lembaga.Penggunaan sumber dana yang berasal dari Fakultas dan DPP akan diusahakan semaksimal mungkin dalam pelayanan, kebutuhan, dan kepentingan mahasiswa. Pengelolaan dana yang berasal dari sumber ini oleh Kementerian Keuangan harus dikontrol dan dimonitor secara sungguh-sungguh sehingga penggunaan nya sesuai dengan yang diharapkan dan tidak terjadi penyalahgunaan. Sisa dana dari sumber ini harus dikelola secara terpisah dari sumber dana yang lain finansial mandiri, untuk kemudian digunakan kembali untuk kegiatan-kegiatan yang kemanfaatannya kembali kepada mahasiswa, dan tidak bisa dipakai untuk kepentingan BEM FK UNS sendiri. Sumber dana yang berasal dari Fakultas dan DPP, dalam tengah dan akhir kepengurusan akan dipertanggungjawabkan kepada mahasiswa penggunaannya di periode ini sebagai komitmen dalam peningkatan kredibilitas dan profesionalitas BEM FK UNS.

D. KEMENTERIAN KEUANGANKementerian Keuangan dipimpin oleh seorang Menteri Keuangan. Pada tahun ini fungsi kementerian keuangan sebagai regulator administrasi keuangan dialihtugaskan kepada Bendahara Umum. Diharapkan dengan adanya pemindahan fungsi ini kementerian keuangan akan lebih fokus untuk menjadi poros usaha kegiatan finansial mandiri untuk BEM.Arahan kerja untuk Kementerian Keuangan meliputi 2 hal, yaitu:1. Melakukan fungsi fund raising dengan memegang prinsip bermanfaat, mendidik, kompetitif..1. Mendorong munculnya jiwa entrepreneurship mahasiswa FK UNS.Adapun sumber dana yang berasal dari fund raising BEM FK UNS dapat digunakan secara lebih luas dengan terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari Presiden, Bendahara Umum, dan Menteri Keuangan dengan pembukuan yang baik, penggunaannya bisa meliputi: Kebutuhan operasional lembaga Pengadaan inventaris lembaga Pemberian reward kepada anggota kabinet Pendanaan kegiatan-kegiatan yang telah tertera di program kerja pada awal kepengurusan Pendanaan kegiatan-kegiatan di luar program kerja dalam koridor fungsi, kewajiban, visi-misi BEM FK UNS Pendanaan kegiatan internal BEM FK Hal yang belum tercantum, atas persetujuan dari Presiden, Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum, dan Menteri Keuangan diluar kepentingan atau keuntungan pribadi.Untuk menunjang keberlangsungan organisasi yang tidak dapat dipenuhi oleh dana Fakultas atau DPP maupun hal-hal yang tidak semestinya menggunakan dana tersebut, disitulah peran dari Kementerian KeuanganPrinsip dalam usaha Fund Rasing adalah bermanfaat, mendidik, kompetitif. Prinsip ini diharapkan dapat diterapkan dalam usaha-usaha fund raising sehingga fungsi tersebut tidak sekedar mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, tetapi ada pembelajaran dan pelayanan yang terkandung disana. Selain sebagai fund raising, Kementerian Keuangan diharapkan juga dapat men-trigger mahasiswa FK UNS untuk memiliki jiwa dan kemampuan entrepreneurship serta bekerjasama dengan lembaga lain, terutama HMP dan UKM dalam usaha-usaha fund raising .Diharapkan Kementerian Keuangan dapat melakukan fund raising untuk menunjang kegiatan-kegiatan BEM FK UNS dengan memegang prinsip bermanfaat, mendidik, kompetitif. Strategi di periode ini adalah dengan bekerjasama dengan setiap UKM/HMP yang ada di FK untuk bersama-sama memulai bagaimana memegang prinsip-prinsip kewirausahaan. Strategi yang lain adalah dengan melakukan kerjasama atau sponsorship yang bersifat satu periode yang sekaligus akan menjadi mitra dalam beberapa kegiatan BEM FK UNS. Serta ada peningkatan hubungan baik dengan beberapa perusahaan sehingga dapat menjadi referensi sponsorship event bagi BEM sendiri, maupun bagi HMP dan UKM.Fungsi lain yang diharapkan adalah memberikan trigger dan menumbuhkan minat mahasiswa untuk ber-entrepreneur karena mahasiswa juga harus mampu mandiri kelak, dan tidak tergantung kepada orang lain. Tugas yang diberikan kepada direktorat jenderal financial mandiri adalah sebatas men-trigger dan menumbuhkan minat, dalam pelaksanaannya dapat bekerjasama dengan Kementerian Kominfo, maupun Kementerian lain yang sesuai.

E. KEMENTERIAN DALAM NEGERIPada kepengurusan kabinet tahun ini, Kementerian Dalam Negeri tahun ini juga tidak akan berbeda jauh dengan arahan kerja tahun lalu, yang mana ranah kerja Kementerian ini akan lebih banyak dalam peranan koordinasi dan menjaga hubungan yang baik dengan ORMAWA FK UNS yang selama periode kemarin sudah terjalin dengan baik. Kementerian Dalam Negeri memiliki peranan dalam perwujudan visi dan misi BEM FK UNS 2013/2014, khususnya dalam bidang meningkatkan koordinasi dan hubungan internal antar organisasi mahasiswa FK UNS.Fungsi yang dijalankan Kementerian dalam negeri adalah di bidang kemahasiswaan, Kementerian dalam negeri diharapkan mampu menciptakan kesinergisan gerak antar organisasi mahasiswa (ORMAWA) dan gerak mahasiswa di FK UNS pada berbagai bidang. Hasil yang diharapkan adalah adanya suatu hubungan harmonis dan kesatuan pergerakan mahasiswa di FK UNS, sehingga setiap gerakan yang dibuat akan sinergis dan masif karena melibatkan elemen mahasiswa yang lebih luas dan meliputi berbagai bidang.Secara singkat, arahan kerja Kementerian dalam negeri meliputi:1. Pengokohan peran dan fungsi BEM FK UNS di tingkat Mahasiswa, Organisasi Mahasiswa, Dekanat, dan Program Studi.1. Membangun komunikasi dan hubungan baik dengan Mahasiswa, Organisasi Mahasiswa, Dekanat, dan Program Studi sehingga memperlancar pelaksanaan fungsi advokasi. 1. Membangun iklim yang kondusif, meningkatkan silaturahmi antar organisasi mahasiswa dan mahasiswa di FK UNS.1. Sebagai ujung tombak dalam menjalin kerjasama lintas organisasi di FK UNS melalui forum konsolidasi Keluarga Besar Mahasiswa FK UNS, serta kemudian menjembatani dan memfasilitasi BEM FK UNS dan organisasi lain dalam kerjasama tersebut.1. Sebagai penyerap suara dari harapan, kritik, dan saran untuk kemajuan BEM FK UNS.1. Bersama dengan Sekertaris Umum, Menteri PSDM, Menteri Dalam Negeri ikut serta dalam pengambilan keputusan pendelegasian anggota kabinet di kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Kastrat, HMJ, UKM, Fakultas, maupun Program Studi atas persetujuan dari Presiden.

Wilayah kerja Kementerian Dalam Negeri adalah di internal Fakultas Kedokteran, meliputi: Dekanat (Dekan, Pembantu Dekan, Jajaran Program Studi, Bidang Kemahasiswaan, Bidang Pendidikan, Bidang Rumah Tangga, Sub- Bagian Um-Kap) Mahasiswa Fakultas Kedokteran (S-1 Pendidikan Dokter, S-1 Psikologi, D-III Hiperkes & KK, D-IV Kesehatan Kerja, serta D-III dan D-IV Kebidanan) Organisasi internal FK UNS (DEMA, HMPD, HIMAPSI, HIMADAN, HIMAKESJA, KEMA Hiperkes, KASTRAT, SKI, KMK, PMK, VAGUS, CADAVER, MFC, SCARTA, ERYTHRO)

Kementerian Dalam Negeri memiliki tanggung jawab dalam pengokohan BEM FK UNS di mahasiswa dan di Dekanat dan bidang kemahasiswaan tiap program studi, sehingga peran BEM FK UNS bisa benar-benar dirasakan oleh mahasiswa, mampu menjembatani, membangun hubungan baik, kerjasama dan menyatukan antar organisasi mahasiswa dalam aktivitasnya dalam bidang-bidang yang dilingkupi masing-masing, serta aktivitas dan peran yang nyata di kemahasiswaan sehingga dalam memberikan pelayanan di bidang kemahasiswaan BEM FK UNS benar-benar bisa menjadi jembatan antara mahasiswa dengan Dekanat.Selama kepengurusan, Kementerian Dalam Negeri bekerjasama dan berkoordinasi dengan Kementerian-Kementerian lain, karena pada hakikatnya setelah hubungan yang baik dijalin oleh Kementerian Dalam Negeri, maka hubungan akan ditingkatkan menjadi kerjasama yang nantinya akan bersinggungan dengan Kementerian yang lain.Kementerian dalam negeri juga berfungsi mengokohkan BEM FK UNS adalah milik semua dan bekerja untuk semua kalangan mahasiswa, bekerjasama dan bersinergi dengan organisasi-organisasi mahasiswa, membangun hubungan baik antar mahasiswa lintas program studi, membangun hubungan baik dengan program, bidang kemahasiswaan program, dan bidang kemahasiswaan fakultas dalam rangka memberikan pelayanan kepada mahasiswa dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan.

F. KEMENTERIAN LUAR NEGERIPada kepengurusan kabinet tahun ini, Kementerian Luar Negeri akan lebih fokus dalam ranah hubungan luar, yang mana ranah kerja Kementerian ini akan lebih banyak dalam peranan menjaga hubungan yang baik dengan pihak eksternal BEM yang telah terjalin dan juga memperluas jaringan di luar FK UNS sebagai perwujudan dari cita-cita BEM ke depan kokoh secara internal, mengakar di Fakultas, berperan aktif di tataran Universitas dan bersuara di Nasional. Dalam mewujudkan visi dan misi BEM FK UNS 2013/2014, Kementerian Luar Negeri juga memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan eksitensi di lingkup universitas dan menyuarakan BEM FK UNS di tataran nasional. Kementerian Luar Negeri diharapkan juga dapat menumbuhkan kepedulian, dan kekritisan internal BEM FK UNS dan mahasiswa FK UNS terhadap isu-isu kesehatan dan seputar mahasiswa FK UNS yang diasah dan diarahkan dalam penyampaian melalui tulisan, juga melalui lisan.Kementerian Luar Negeri pada tahun ini akan meninggalkan fungsi kajiannya yang dialihtugaskan ke Kementerian Advokasi. Diharapkan dengan pemindahan fungsi ini Kementerian Luar Negeri akan lebih fokus dengan pembangunan jaringan baik ke luar Institusi/Perguruan Tinggi serta ke Instansi Pemerintahan dan Non Pemerintahan.Kementerian Luar Negeri bertugas untuk menjalin hubungan baik dan kerjasama dengan berbagai pihak di luar FK UNS, yang mana wilayahnya meliputi:1. Organisasi Eksternal di FK UNS (CIMSA, AMSA, LKMI, BSMI, MER-C, dan KESUMA).2. Kementerian Luar Negeri BEM UNS dan BEM Fakultas lain di UNS.3. BEM Fakultas Kedokteran di seluruh Indonesia.4. Organisasi Mahasiswa Profesi baik Pendidikan Dokter (ISMKI), Kebidanan (IKAMABI), Psikologi (ILMPI), Hiperkes dan KK serta Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia (JMKI)5. Organisasi profesi baik Dokter, Psikolog, Bidan, Ahli K3 terutama cabang Solo.6. Dinas Kesehatan Solo.7. Lembaga Swadaya Masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan, atau lembaga lain yang sejenis.8. Media cetak maupun elektronik.Dalam membangun hubungan dilaksanakan secara sistematis, terdokumentasikan dan dapat ter-follow up secara periodik sehingga tetap terjaga dan semakin erat meskipun di salah satu pihak terjadi pergantian kepengurusan. Tujuan pembangunan hubungan eksternal ini meliputi:1. Bekerjasama dan saling memberikan kemanfaatan pada kedua belah pihak.2. Meningkatkan hasil pencapaian kerja BEM FK UNS baik di Kementerian luar negeri maupun Kementerian lain.3. Meningkatkan eksistensi dan peran serta secara aktif BEM FK UNS di luar fakultas.4. Sebagai sarana pembelajaran dan studi banding untuk BEM FK UNS.5. Sebagai penjembatan antara program studi yang ada di FK UNS dengan organisasi mahasiswa profesi ataupun organisasi profesi untuk pengembangan pendidikan profesi mahasiswa di FK UNS.6. Pendukung usaha-usaha pelaksanaan fungsi BEM FK UNS, baik penyerapan aspirasi mahasiswa, advokasi, pengembangan SDM, maupun pengabdian masyarakat secara massif.7. Menjalankan silaturahmi.Fungsi yang kedua, mempertegas fungsi BEM sebagai penyaring organisasi mahasiswa FK UNS. Dalam hal ini, Kementerian Luar Negeri akan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri dalam perumusan garis-garis batas UKM internal dan eksternal. Setelah tercapainya kesepakatan secara tertulis dan disahkan oleh berbagai pihak, selanjutnya adalah kontroling terhadap keberjalanan kesepakatan tersebut.Fungsi yang terakhir adalah pembentukan forum/wadah alumni BEM FK UNS sebagai perwujudan dari menjalin hubungan jejaring keluar, khususnya terhadap para alumni BEM FK UNS yang tersebar di seluruh penjuru nusantara.

G. KEMENTERIAN KOMINFOKementerian Kominfo tahun ini akan lebih fokus menjalankan fungsinya sebagai propaganda dan publikasi proses dan hasil kinerja BEM FK UNS sehingga dapat mewujudkan visi BEM secara tidak langsung. Dalam perwujudan BEM sebagai wadah aspirasi mahasiswa, tidaklah lengkap ketika apa yang sudah kita usahakan, hasil yang kita dapatkan tidak kita publikasikan keluar BEM FK. Dan harapan kedepan Kementerian kominfo dapat memaksimalkan segala bentuk propaganda meliputi, media cetak, elektronik maupun internet dalam penjalankan fungsi tersebut.Serta dapat memberikan peningkatan kemampuan mahasiswa dan peningkatan kontribusi BEM FK UNS untuk universitas yang lebih baik terutama dibidang informasi teknologi dan jurnalistik.Pada kepengurusan tahun ini, Kementerian Kominfo dipimpin oleh seorang Menteri Kominfo yang dibantu dua staff ahli di masing-masing Direktorat Jenderal. Kementerian Kominfo membawahi dua Direktorat Jenderal yaitu Direktorat Jenderal Informasi dan Teknologi (IT) dan Direktorat Jenderal Propaganda dan Jurnalistik yang masing masing dipimpin oleh Kepala Direktorat Jenderal yang berada dibawah komando Menteri Kominfo secara langsung.Di bidang IT, diharapkan dapat memberikan peningkatan pelayanan akses internet yang diberikan oleh pihak fakultas dengan membantu dari segi manajerial pendaftaran akses dsb. Wacana tahun depan untuk tidak lagi menggunakan akses internet dari BEM perlu dipertimbangkan matang-matang dengan persetujuan dari Presiden. Diharapkan kedepan terdapat peningkatan skill di bidang IT yang akhirnya, pencapaian di bidang IT ini mengarah kepada peningkatan kontribusi Webometric Fakultas kedokteran di UNS di Indonesia.Di bidang propaganda dan jurnalistik, diharapkan dapat mengoptimalkan segala bentuk macam alat komunikasi dalam menjalankan fungsi propaganda kegiatan BEM secara luas di tiga kampus yang ada saat ini.Sehingga nantinya dapat menjadi penyampai informasi bagi civitas akademika di FK UNS.Pada tahun ini Direktorat Jenderal IT dan Direktorat Jenderal Propaganda Jurnalistik Kementerian Kominfo bekerjasama dengan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Erythro, sebagai lembaga jurnalistik fakultas yang sudah disahkan sebagai UKM pada kepengurusan 2013 kemarin.a. Direktorat Jenderal Informasi dan Teknologi (IT)Direktorat Jenderal IT terdiri dari seorang Kepala Direktorat Jenderal IT, satu Staff Ahli IT dan beberapa Staff Direktorat Jenderal yang berada langsung dibawah komando Menteri Kominfo. Direktorat Jenderal IT dalam periode 2013/2014 diharapkan dapat mengembangkan dan mengoptimalkan pemanfaatan sarana IT di lingkungan FK UNS sebagai penunjang kegiatan belajar mahasiswa FK UNS.Secara umum, Direktorat Jenderal IT pada kepengurusan 2013/2014 akan berfungsi dalam hal:a. Peningkatan pelayanan dan koneksi internet di lingkungan FK UNS dengan bekerja sama dengan pihak fakultas dan pihak-pihak yang lain.b. Peningkatan kemampuan dan minat pengurus BEM FK UNS pada khususnya dan mahasiswa FK UNS pada umumnya dalam bidang IT.c. Pembangunan dan pengoptimalan website www.bem.fk.uns.ac.id sebagai penunjang propaganda BEM FK UNS.d. Peningkatan akses ke situs-situs beralamat uns.ac.id.e. Bekerjasama dengan sekjen direktorat jenderal administrasi dalam pengadaan barang penunjang IT, seperti komputer, internet, dsb.

b. Direktorat Jenderal Propaganda dan JurnalistikDirektorat Jenderal Propaganda terdiri dari seorang Kepala Direktorat Jenderal, satu Staff Ahli dan beberapa Staff Direktorat Jenderal. Pada periode tahun ini Direktorat Jenderal Propaganda dan Jurnalistik bertindak sebagai TOAnya BEM. Sehingga setiap acara dan proses pergerakan BEM akan dapat disebar luaskan ke semua mahasiswa FK UNS. Diharapkan semua even-even yang dilakukan BEM (terutama dibidang advokasi) bisa terpublish kepada seluruh civitas akademika FK UNS.Direktorat Jenderal ini juga mengupayakan terciptanya komunikasi dari luar FK UNS kepada mahasiswa FK UNS melalui media koran kampus, sehingga diharapkan mahasiswa selalu update dengan informasi global yang berkembang.Pada periode tahun ini, Direktorat Jenderal Propaganda dan Jurnalistik bekerjasama dengan Kementerian Advokasi akan berfungsi sebagai pengatur dan penyaring penggunaan media publikasi berupa mading. Dan diharapkan dengan adanya pengaturan tersebut, penempelan mading di FK dapat lebih teratur dan estetik.Dan yang terakhir, Direktorat Jenderal ini memegang peranan dalam pengaktifan kembali media madding BEM FK UNS sebagai pengoptimalan fungsi propaganda melalui segala media komunikasi yang dapat digunakan.

H. KEMENTERIAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MAHASISWA (PSDM)Pengembangan sumber daya mahasiswa sangatlah penting bagi suatu organisasi kemahasiswaan. Kalau diibaratkan organisasi itu sebagai suatu bangunan tubuh, maka PSDM adalah lehernya. Jadi ketika PSDM itu dapat berjalan dengan baik maka keberjalanan organisasi kedepan dapat dipastikan akan lebih baik. Peranan pengembangan sumber daya mahasiswa ini juga penting bagi mahasiswa FK UNS secara menyeluruh, mengingat peran mahasiswa sebagai Agent of Cheange, Agent of Development dan Agent of Health yang memerlukan kemampuan hardskill yang mumpuni ditunjang dengan kemampuan softskill yang cakap. Jika dua kemampuan tadi digabungkan ditambah dengan segi spiritual akan menjadi insan yang luar biasa sebagai calon pemimpin bangsa.Fungsi Pengembangan sumber daya mahasiswa ini akan dilaksanakan oleh Kementerian PSDM yang dipimpin oleh seorang Menteri PSDM dan dibantu oleh Staff Ahli PSDM dan Staff Kementerian. Ranah kerja Kementerian PSDM dalam periode 2013/2014 meliputi pengembangan dan pengkaderan sumber daya mahasiswa internal pengurus BEM FK UNS baik angkatan pertama, angkatan kedua, maupun angkatan ketiga dan juga pengembangan sumber daya mahasiswa dilingkup fakultas FK UNS di luar BEM, bekerja sama dengan PSDM UKM/HMJ lain di FK UNS.Secara umum, di internal BEM FK UNS, Kementerian PSDM periode 2013/2014 melaksanakan fungsi dalam hal:1. Mengupgrade dan meningkatan softskill anggota kabinet.2. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan manajemen pengurus BEM FK UNS.3. Melaksanakan pengkaderan internal BEM, sehingga mampu mencetak calon-calon pemimpin yang handal.4. Mewujudkan database matrikulasi materi-materi pelatihan, tor materi dan data pembicara pada semua pelatihan LKMM yang pernah dilaksana. Yang nantinya database ini akan menjadi bahan rujukan dalam pembuatan kurikulum LKMM berjenjang yang akan dicanangkan di periode ini.5. Bekerja dengan Sekjen dalam pemantauan personal, dimana Sekjen bertugas dalam segi penjagaan internal, sedangkan PSDM bertugas dalam hal pemantauan peningkatan/ perkembangan kemampuan personal BEM FK UNS dengan penetapan kemampuan yang ditargetkan dimiliki oleh anggota Kabinet setelah masa kepengurusan.6. Bersama dengan Sekjen, Menteri Luar Negeri, Menteri PSDM ikut serta dalam plotting perencanaan dan pengambilan keputusan pendelegasian anggota kabinet atas persetujuan presiden di kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh HMJ/BEM fakultas lain, BEM UNS, maupun kegiatan di luar UNS tataran wilayah atau nasional. Sedangkan di kegiatan-kegiatan internal fakultas, yaitu yang diselenggarakan oleh HMJ, KASTRAT, UKM, Fakultas dan program studi, dilakukan oleh Sekjen, Menteri Dalam Negeri, Menteri PSDM atas persetujuan Presiden.7. Mempersiapkan kader-kader baru mulai dari mahasiswa baru masuk FK UNS, osmaru, magang, sampai nantinya siap menjadi pengurus BEM FK UNS yang memiliki skill dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Peran Kementerian PSDM di internal sangat vital dalam terlaksananya proses kaderisasi, pemenuhan kompetensi yang harus dimiliki oleh anggota BEM FK UNS dalam melaksanakan tugasnya, dan dalam mencetak calon-calon pemimpin sehingga keberlangsungan lembaga ke depan dapat terjadi.Selain di internal, Kementerian PSDM juga memiliki wilayah kerja di eksternal. Seperti penjelasan di atas, kebutuhan peningkatan PSDM mahasiswa FK UNS juga diharapkan akan difalitasi dan dipenuhi oleh BEM FK UNS walaupun tidak dapat mencakup seluruh mahasiswa yang ada. Di eksternal BEM FK UNS, Kementerian PSDM periode sekarang memiliki fungsi sebagai berikut:1. Peningkatan kemampuan mahasiswa FK UNS dalam hal kepemimpinan dan manajerial. Meliputi manajemen waktu, manajemen konflik, public speaking, keinginan mengembangkan diri, kerjasama, kepemimpinan dan nasionalisme.2. Bekerjasama dengan organisasi lain internal FK UNS dalam kaderisasi melalui LKMM berjenjang dimana merupakan ajang pengasahan dan pendidikan calon-calon pemimpin tiap-tiap organisasi dan tidak menutup kemungkinan keikutsertaan dari mahasiswa di luar organisasi-organisasi tsb. Diharapkan ada peningkatan kemampuan dan silaturahmi bagi calon-calon pemimpin di FK UNS. Selain sebagai ajang pendidikan, diharapkan LKMM berjenjang ini juga dapat sebagai ajang penyatuan visi + kesinergisan gerak yang nantinya lebih mudah dalam pergerakan Keluarga BEsar mahasiswa FK ke dapan.3. Melakukan sharing dan kerjasama dengan Kementerian PSDM HMP/ UKM lain dalam pelaksanaan dan evaluasi keberjalanan SPKK.4. Pada kepengurusan tahun ini, ditargetkan terwujudnya suatu kurikulum kaderisasi FK UNS yang mencakup seluruh hal yang tentang LKMM berjenjang, termasuk dimulai ketika mahasiswa baru masuk FK UNS, magang dll.5. Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan UKM/HMP dalam pengadaan magang bersama keluarga besar mahasiswa FK UNS.

Target Kementerian PSDM adalah adanya peningkatan mahasiswa FK UNS dalam hal softskill, kepemimpinan dan manajemen. Namun tetap mengusahakan kemanfaatan yang diberikan bisa dirasakan ke sebanyak-banyaknya mahasiswa. Kokohnya peran Kementerian PSDM di internal akan menjadi bagian penting dalam pencapaian yang dapat diraih oleh BEM FK UNS kini dan esok, dan peran di eksternal diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan terkembangnya kemampuan mahasiswa di FK UNS.

I. KEMENTERIAN ADVOKASIAdvokasi adalah suatu usaha untuk memperjuangkan hak-hak yang ada serta usaha untuk mengubah kebijakan dan keadaan yang tidak baik menjadi kebijakan atau keadaan yang lebih baik dan membaikan. Advokasi adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah Badan Eksekutif Mahasiswa di tingkat apapun. Karena memang atas dasar kebutuhan atas advokasi lah BEM itu ada.Kementerian Advokasi seperti empat tahun sebelumnya tetap menjadi bagian yang terpisah dari Kementerian Dalam Negeri. Keputusan ini didasarkan pada fungsi dan tanggung jawabnya yang berat, wilayah kerja yang luas, efektifitas kerja, dan advokasi adalah salah satu core dalam sebuah pergerakan Badan Eksekutif Mahasiswa baik di tingkat fakultas maupun universitas, sehingga diharapkan fungsi advokasi terlihat dan terlaksana lebih masif, lebih tajam, lebih mengena, dan cakupan yang tercover bisa lebih luas.Pada tahun ini fungsi Kementerian advokasi akan dipisahkan menjadi 2 pokok fungsi, yakni Kesejahteraan Mahasiswa dan Kajian Aksi yang merupakan pelimpahan fungsi Kajian Strategis dari Kementerian Luar Negeri.Kajian aksi adalah kajian mengenai isu-isu penting yang mengenai kehidupan di sekitar mahasiswa kedokteran, sebagai mahasiswa, maupun sebagai warga Negara Indonesia. Dalam kajian aksi, mempunyai tujuan untuk membangun kepedulian dan kekritisan mahasiswa FK UNS mengenai isu-isu penting yang ada, serta menyikapan secara aktif, tajam dan kritis terhadap isu yang sedang berkembang di dunia kesehatan.Kajian Aksi juga berfungsi dalam pengkajian isu-isu penting yang mengenai kehidupan di sekitar mahasiswa kedokteran FK UNS, dan juga isu-isu mengenai dunia kesehataan saat ini. Diharapkan dengan kajian secara intens dan berkelanjutan, dapat mewujudkan suatu hasil yang nyata dan dapat dibagikan ke mahasiswa FK UNS secara luas. Selanjutnya, Kajian Aksi diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian, dan kekritisan internal BEM FK UNS dan mahasiswa FK UNS terhadap isu-isu kesehatan dan seputar mahasiswa FK UNS yang diasah dan diarahkan dalam penyampaian melalui tulisan, juga melalui lisan.Selain fungsi Kajian Aksi rahan kerja untuk Kementerian Advokasi selama satu kepengurusan yang lain adalah masalah Kesejahteraan Mahasiswa yang meliputi:1. Advokasi dalam bidang Pendidikan, meliputi kritisi dalam Perencanaan Pengembangan dan Pemberdayaan lulusan program studi yang merata, meliputi Pendidikan Dokter, Psikologi, D IV Kebidanan, D IV Kesehatan kerja serta D III Hiperkes. Selain itu juga kritisi dan monitoring pelayanan fakultas dalam pendidikan meliputi dosen, kurikulum yang digunakan, serta fasilitas pendukung.1. Memasifkan usaha BEM FK UNS untuk memberikan informasi untuk kemudian ditindaklanjuti mengenai hak-hak mahasiswa dalam Asuransi Kesehatan, Dana Kasih, Medical Center, penundaan - keringanan pembayaran SPP dan BPI.1. Melanjutkan rintisan Advokasi pada periode sebelumnya, meliputi (a) Pengawalan UNS menuju BLU di FK UNS, (b) Transparansi penggunaan dana DPP, (c) Transparansi Keuangan SPP, (d) Menjadikan kampus sehat dengn bebas asap rokok dan, (e) Pakaian standar kuliah (yang mana di kepengurusan tahun kemarin advokasi di bidang ini terhenti). 1. Meningkatkan hubungan baik dengan BEM UNS serta BEM Fakultas lain terutama Kementerian Dalam Negeri dan Forum Bersama Kementerian Dalam Negeri (FORBES DAGRI UNS) dalam rangka meningkatkan peran serta BEM FK UNS di tingkat Universitas serta mempermudah BEM FK UNS dalam mengkaji isu-isu yang ada dan mempermudah usaha advokasi yang sedang dilakukan.1. Pengawalan terhadap Pengurus DPP yang sebelumnya bernama IOM, sehingga bisa melakukan kritisi atas penggunaan dananya, meng-goalkan kebutuhan-kebutuhan mahasiswa yang belum terpenuhi, terutama sarana-prasarana penunjang pendidikan, pengajuan keringanan DPP, dengan peningkatan bargaining position kepada pengurus DPP dalam penggunaannya dan pengawasannya.1. Kritisi Kebijakan Fakultas1. Kebutuhan Advokasi Insidental Konsep Advokasi yang diharapkan pada periode ke depan meliputi advokasi isu-isu jangka panjang yang meliputi 5 point yang disebutkan di atas dan advokasi jangka pendek yang insidental. Dimana siu-isu insidental yang diangkat berasal dari penyerapan aspirasi dan suara mahasiswa yang berjalan secara periodik, dengan kritisi dan rekomendasi-rekomendasinya. Selain itu, Kementerian Advokasi juga berfungsi sebagai perpanjangan tangan dari Kementerian-Kementerian lain BEM FK UNS yang membutuhkan suatu advokasi ke Dekanat dan juga membantu proses advokasi teman-teman UKM/HMJ lain yang membutuhkan. Seperti yang telah disebutkan, bahwa fungsi advokasi adalah Core-nya suatu Badan Eksekutif yang tidak dimiliki oleh organisasi lain. Dalam pelaksanaan fungsi advokasi, diharapkan Kementerian Advokasi dapat mengajak organisasi mahasiswa lain dan juga perwakilan mahasiswa tiap prodi untuk ikut serta dalam barisan, sehingga gerakan yang dibawa lebih kuat. Organisasi yang perlu diajak terutama HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan), BSO, dan UKM, sedangkan mahasiswa yang menjadi perwakilan dapat dikoordinasikan dengan koti dari masing-masing angkatan di kelima prodi.Usaha penjalinan kerjasama dan gerak bersama seluruh organisasi dan mahasiswa ini, dilakukan bersama-sama antara Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Advokasi terutama pada awal kepengurusan, dan dibantu juga oleh Presiden jika diperlukan.Sebagai penutup, Kementerian Advokasi dalam geraknya ke depan, haruslah menjunjung tinggi etos kerja, tegas, kritis, dan cerdas dalam bersikap, konsisten dan teguh dalam memperjuangkan isu-isu advokasi, aktif dalam menyikapi kebijakan-kebijakan fakultas, pantang menyerah, peka dan tanggap terhadap permasalahan yang ada.

J. KEMENTERIAN SOSIALPengabdian masyarakat merupakan salah satu dari Tri Dharma perguruan tinggi, karena itu, mahasiswa yang juga merupakan bagian dari masyarakat memiliki tanggung jawab dalam memberikan suatu pengabdian kepada masyarakat sebagai perwujudan peran Mahasiswa Kedokteran sebagai Agent of Health, Agent of Change, Agent of Development.Secara ringkas, Kementerian Sosial memiliki arahan seperti berikut:1. Menjalankan fungsi pengabdian masyarakat di internal FK UNS dan eksternal FK UNS, berupa kegiatan yang langsung memberikan manfaat, ajakan, serta pengangkatan isu.1. Menumbuhkan kepedulian mahasiswa, mengajak, dan memfasilitasi mahasiswa FK UNS dalam memberikan pengabdian masyarakat.1. Melakukan kerjasama antar organisasi baik di lingkungan FK UNS, maupun di eksternal FK UNS untuk bersama-sama melaksanakan pengabdian masyarakat.Secara umum, Kementerian Sosial mampu kokoh di internal FK UNS dan kuat di eksternal FK UNS dalam menjalankan fungsinya. Dalam pelaksanaannya, diharapkan Kementerian ini bersifat tematik dengan membangun kesinergisan internal FK UNS dan juga eksistensi di eksternal, selain event-event yang telah ada.Yaitu memanfaatkan event-event insidental dalam memperkuat penumbuhan kepedulian mahasiswa, yang pelaksanaannya tidak hanya di fakultas, tapi juga bisa keluar. Misal mengajak untuk mendukung pewujudan kampus sehat di FK UNS dengan memanfaatkan momen Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Hari Bumi, Hari Kesehatan Nasional, dan sebagai nya sebagai pijakan-pijakan usaha kesana.Sehingga peran pengabdian masyarakat oleh mahasiswa dapat terlaksana tidak hanya oleh BEM FK UNS, tapi BEM FK UNS juga dapat mendorong, mengajak, dan memfasilitasi mahasiswa untuk menumbuhkan kepeduliannya kepada lingkungan, kepada sesama baik di internal maupun eksternal FK UNS.Dalam usaha pembangunan kerjasama dan kesinergisan di internal FK UNS, Kementerian Dalam Negeri memang sebagai garda terdepan dalam usaha merangkul elemen-elemen yang ada, namun tentu proses tersebut tidak sampai disana, namun berlanjut kepada hubungan kerjasama yang dilakukan oleh Kementerian-Kementerian. Dalam hal ini, Kementerian ini yang memiliki fungsi pengabdian masyarakat, dengan jangkauan luas, universal, dan dapat mencakup seluruh Fakultas Kedokteran, diharapkan bisa berperan aktiv melanjutkan hubungan baik yang dirintis Kementerian Dalam Negeri.