perbedaan derajat prokrastinasi akademik antara mahasiswa ...... · signifikan antara mahasiswa...

52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA YANG AKTIF DENGAN MAHASISWA YANG TIDAK AKTIF DALAM ORGANISASI BEM FK UNS SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran CICIE ARINA G 0008073 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: lyxuyen

Post on 19-Mar-2019

242 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA

MAHASISWA YANG AKTIF DENGAN MAHASISWA YANG TIDAK

AKTIF DALAM ORGANISASI BEM FK UNS

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

CICIE ARINA

G 0008073

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 3: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan

sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 1 Desember 2011

Cicie Arina

NIM. G0008073

Page 4: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Cicie Arina, G0008073, 2011. Perbedaan Derajat Prokrastinasi Akademik antara Mahasiswa yang Aktif dengan Mahasiswa yang Tidak Aktif dalam Organisasi BEM FK UNS. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan bertujuan untuk menguji apakah ada perbedaan prokrastinasi akademik antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi BEM FK UNS. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pengambilan sampel dilaksanakan secara purposive random sampling dengan kriteria inklusi adalah (1) Mahasiswa angkatan 2008, 2009, dan 2010 (2) Bersedia menjadi responden dan telah menyetujui lembar informed consent. Sampel tidak dapat dipilih jika (1) Skor LMMPI lebih dari sama dengan 10 (2) Penyakit fisik yang berat. Sampel mengisi (1) lembar biodata dan informed consent sebagai tanda persetujuan, (2) kuesioner skala L-MMPI untuk menilai dan mengetahui kejujuran dalam menjawab pertanyaan yang diberikan, (3) skala prokrastinasi akademik Ahmaini (2010). Diperoleh 60 data dan dianalisis menggunakan (1) Uji normalitas data Kolmogorov-Smirnov (2) uji homogenitas dengan Levene’s test (3) Uji t-independent melalui program SPSS 17.0 for Windows. Hasil Penelitian: Penelitian ini menunjukkan (1) rerata prokrastinasi akademik mahasiswa yang aktif dalam BEM FK UNS sebesar 79,50 ± 10,491 dan untuk mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS sebesar 73,77 ± 11,476 (2) hasil uji t-independent menunjukkan p = 0,048. Simpulan Penelitian: Terdapat perbedaan derajat prokrastinasi akademik yang signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif dalam BEM FK UNS memiliki derajat prokrastinasi akademik yang lebih tinggi daripada mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS Kata Kunci: derajat prokrastinasi akademik, mahasiswa aktivis BEM, mahasiswa

non aktivis BEM

ABSTRACT

Page 5: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

Cicie Arina, G0008073, 2011. The Difference of Academic Procrastination Degree between Activist Collegian and Non Activist Collegian in the Organization of BEM FK UNS. Medical Faculty of Sebelas Maret University Surakarta. Objectives: This research aims to examine the difference of academic procrastination degree between activist collegian and non activist collegian in the organization of BEM FK UNS Methods: This research was an analytical descriptive research using cross sectional approach and had been done in Oktober 2011 in Medical Faculty of Sebelas Maret University. The sample data collecting is done by using purposive random sampling method within inclusion and exclusion criteria. The inclusion criteria were 1st year until 3rd year collegian, willing to be a respondent and approved the informed consent sheet. Samples can not be selected if the score LMMPI more than equal to 10, severe physical illness. Sample fill the biodata and informed consent as a sign of approval, L-MMPI scale questionnaire to assess and find honesty in answering questions given, academic procrastination scale Ahmaini (2010). 60 datas had been got obtained and analyzed using data normality test with Kolmogorov-Smirnov, data homogenity test with levene’s test, and t-independent test through SPSS 17.00 for Windows Results : This research shows (1) a significant mean difference of academic procrastination collegian activist in BEM FK UNS is 79,50 ± 10,491 and for non collegian activist is 73,77 ± 11,476. T-independent test shows p = 0,048 Conclusion: (1) This study found a significant difference of academic procrastination between activist collegian and non activist collegian in the organization of BEM FK UNS. The academic procrastination degree of activist collegian is higher than non activist collegian in BEM FK UNS. Keyword: academic procrastination degree, activist collegian of BEM, non

activist collegian of BEM

PRAKATA

Page 6: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan kemudahan, kekuatan serta kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbedaan Derajat Prokrastinasi Akademik antara Mahasiswa yang Aktif dengan Mahasiswa yang Tidak Aktif dalam Organisasi BEM FK UNS”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan tingkat sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kendala dalam penyusunan skripsi ini dapat teratasi atas pertolongan Allah SWT melalui bimbingan dan dukungan banyak pihak. Untuk itu, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp. PD-KR-FINASIM, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Muthmainah, dr., M.Kes, selaku Ketua Tim Skripsi beserta Tim Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. H. Yusvick M. Hadin, dr., SpKJ, selaku Pembimbing Utama yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan dan motivasi.

4. Bagus Wicaksono, Drs. MSi, selaku Pembimbing Pendamping yang telah berkenan memberikan bimbingan, masukan, dan saran dalam penulisan skripsi ini.

5. Djoko Suwito, dr.,SpKJ, selaku Penguji Utama yang telah berkenan menguji serta memberikan masukan dan saran untuk perbaikan skripsi ini.

6. Widardo, Drs. MSc, selaku Anggota Penguji yang telah memberikan masukan dan saran.

7. Kedua orang tua yang telah memberi dukungan moral, material, serta senantiasa mendoakan untuk terselesaikannya skripsi ini.

8. Bonie Septa Selviana, Sahabat sekaligus Saudara terbaikku atas segala inspirasi, bantuan, dan dukungannya. Kakak-kakakku tersayang, Avnie Febriana dan Yosef Jatmiko yang selalu memberikan doa dan motivasi. Keponakanku tercinta, Dia Cucu Iron dan Calista Dinda Kalyana, sebagai sumber semangatku.

9. Ayu, Kunti, Icha, Tania, Etika, Cumi, dek Fiqih dan dek Sylvi dan teman- teman FK UNS 2008 yang telah membantu terselesainya skripsi ini.

10. Teman-teman mahasiswa FK UNS khususnya BEM FK UNS atas bantuannya dalam mengisi kuesioner pada penelitian ini.

11. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Meskipun tulisan ini masih belum sempurna, penulis berharap skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran, pendapat, koreksi, dan tanggapan dari semua pihak sangat diharapkan.

Surakarta, 1 Desember 2011

Cicie Arina

Page 7: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

PRAKATA ............................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xi

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5

BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................. 6

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 6

1. Prokrastinasi Akademik .................................................................. 5

2. Organisasi Kemahasiswaan ............................................................ 15

3. Hubungan Prokrastinasi Akademik dengan Keaktifan Mahasiswa

dalam Organisasi.............................................................................. 18

B. Kerangka Berpikir ............................................................................. 21

C. Hipotesis ............................................................................................ 22

BAB III. METODE PENELITIAN ...................................................................... 23

A. Jenis Penelitian............................................................................... 23

B. Lokasi Penelitian............................................................................ 23

Page 8: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

C. Subjek Penelitian .......................................................................... 23

D. Teknik Sampling .......................................................................... 24

E. Identifikasi Variabel Penelitian..................................................... 24

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................... 24

G. Rancangan Penelitian .................................................................... 26

H. Instrumen Penelitian ..................................................................... 26

I. Prosedur Penelitian ...................................................................... 28

J. Teknik Analisis Data..................................................................... 28

BAB IV. HASIL PENELITIAN ........................................................................... 29

A. Deskripsi Sampel ............................................................................. 29

B. Hasil distribusi sampel....................................................... .............. 29

C. Analisis Statistika............................................................................. 32

BAB V. PEMBAHASAN .................................................................................... 36

BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 41

A. Simpulan .......................................................................................... 41

B. Saran ................................................................................................ 41

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 42

LAMPIRAN

Page 9: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Distribusi Aitem Skala Prokrastinasi Ahmaini (2010) ........................... 27

Tabel 2. Distribusi Sampel Berdasarkan Keaktifan dalam BEM FK UNS .......... 30

Tabel 3. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis kelamin ....................................... 30

Tabel 4. Distribusi Sampel Berdasarkan Angkatan ............................................. 31

Tabel 5. Distribusi Sampel Berdasarkan Usia ...................................................... 31

Tabel 6.Hasil Uji Normalitas Data dengan Kolmogorov Smirnov ……… ......... 33

Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas ........................................................................... 34

Tabel 8. Hasil Perhitungan Statistik Uji t-Independent........................................ 34

Page 10: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Tabel 1. Boxplots Skor Prokrastinasi Akademik .................................................. 37

Page 11: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Identitas Sampel dan Informed Consent

Lampiran 2. Kuesioner L-MMPI

Lampiran 3. Kuesioner EQ

Lampiran 4. Data Mentah Hasil Penelitian

Lampiran 5. Distribusi Data

Lampiran 6. Hasil Uji Normalitas Data

Lampiran 7. Hasil Analisis Data Penelitian

Page 12: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman yang pesat dan persaingan global telah menuntut

setiap individu untuk mendapatkan pendidikan formal setinggi-tingginya.

Perguruan tinggi merupakan salah satu tempat di mana seseorang dapat

memperoleh pendidikan formal. Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan

memegang peranan penting untuk menghasilkan para tenaga ahli yang

tangguh serta kreatif dalam menghadapi tantangan pembangunan dengan

bekal ilmu dan kemampuan yang diperolehnya (Sidjabat, 2008)

Mahasiswa sebagai individu yang menuntut ilmu di perguruan tinggi

tentunya tidak bisa terlepas dari aktivitas belajar serta tugas- tugas untuk

menunjang program studinya. Selain kegiatan akademik banyak diantara

mahasiswa juga mengikuti organisasi kemahasiswaan. Di Universitas Sebelas

Maret (UNS) sendiri telah dibentuk beberapa organisasi kemahasiswaan

sebagai wadah kegiatan para mahasiswa. Di antara organisasi kemahasiswaan

yang ada, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) merupakan salah satu

organisasi yang memiliki peranan cukup penting. BEM UNS bergerak

sebagai lembaga eksekutif (menjalankan mandat dari lembaga legislatif) yang

berfungsi sebagai pemerintahan mahasiswa. Organisasi ini juga bergerak

dalam membantu mahasiswa mengatasi berbagai permasalahan seputar

1

Page 13: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

aktivitas keilmuannya dan pengembangan dirinya. (Tim Badan Eksekutif

Mahasiswa FK UNS, 2010)

Meskipun memberi kontribusi yang cukup besar bagi diri mahasiswa

maupun lingkungan sekitarnya, namun keikutsertaan dalam suatu organisasi

seringkali dituding sebagai penyebab menurunnya prestasi akademik seorang

mahasiswa. Hal tersebut dikarenakan fokus dan orientasi mahasiswa tidak lagi

semata-mata hanya pada kewajiban akademik melainkan juga pada perannya

dalam aktivitas organisasi yang diikutinya. Oleh karena peran ganda tersebut

akhirnya banyak di antara mahasiswa tersebut menjadi kesulitan dalam

mengatur waktunya dengan baik yang kemudian dapat memunculkan suatu

perilaku yang dalam ilmu kejiwaan dikenal dengan istilah prokrastinasi. .

Prokrastinasi didefinisikan sebagai suatu penundaan atau

kecenderungan menunda-nunda memulai suatu pekerjaan, namun

prokrastinasi juga dapat dikatakan sebagai penghindaran tugas, yang

diakibatkan perasaan tidak senang pada tugas dan rasa takut akan kegagalan

dalam mengerjakan tugas (Ghufron, 2003). Prokrastinasi menurut Pangestuti

(2003) identik dengan bentuk kemalasan dan keterlambatan. Lebih lanjut

perilaku menunda tersebut dikategorikan sebagai prokrastinasi apabila

dilakukan berulang-ulang dengan sengaja pada tugas penting serta

menimbulkan perasaan tidak nyaman pada pelakunya (Solomon dan

Rothblum, 1984). Pelaku prokrastinasi sendiri biasa dikenal dengan istilah

prokrastinator.

Page 14: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Prokrastinasi sering terjadi di dunia pendidikan sehingga disebut

prokrastinasi akademik. Prokrastinasi akademik telah menjadi fenomena

umum di kalangan pelajar terutama di tingkat perguruan tinggi (Akinsola dkk.,

2007). Berdasarkan penelitian Ellis dan Knaus tentang prokrastinasi akademik

ditemukan bahwa sekitar 95 % mahasiswa di Amerika Serikat dengan sengaja

menunda memulai atau menyelesaikan tugas- tugas (Solomon dan Rothblum,

1984). Hasil survey majalah New Statement 26 februari 1999 juga

memperlihatkan bahwa 20 % hingga 70 % pelajar melakukan prokrastinasi

(Ghufron, 2003). Prokrastinasi akademik sepertinya telah menjadi suatu

bentuk self defence pelajar ketika menghadapi tugas atau masalah yang sulit.

Menurut Solomon dan Rothblum (1984) bentuk prokrastinasi akademis dapat

berupa penundaan dalam tugas membuat karya tulis, belajar untuk

menghadapi ujian, tugas membaca, kinerja tugas administratif, menghadiri

pertemuan, dan kinerja akademis secara keseluruhan.

Perilaku prokrastinasi saat ini dipandang sebagai masalah yang serius

bagi mahasiswa di perguruan tinggi. Mahasiswa prokrastinator mungkin akan

mendapatkan beberapa konsekuensi atas perilakunya seperti munculnya rasa

cemas sepanjang waktu, perasaan bersalah, dan menyesal dari dalam dirinya

(Rizki, 2009). Di samping itu prokrastinasi mengakibatkan banyak pekerjaan

tidak terselesaikan, perkembangan akademik yang terganggu, dan hilangnya

kesempatan (Carr, 2001). Konsekuensi internal maupun eksternal tersebut

pada akhirnya dikhawatirkan dapat menghambat pencapaian prestasi seorang

mahasiswa saat menuntut ilmu di perguruan tinggi.

Page 15: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Meski keaktifan dalam suatu organisasi merupakan salah satu faktor

munculnya perilaku prokrastinasi akademik akan tetapi ada juga opini yang

justru mengemukakan hal sebaliknya. Menurut Forum Pendidikan

Kesejahteraan Indonesia (2007) mahasiswa yang aktif di organisasi bisa jadi

berusaha untuk tidak menunda- nunda waktu dan segera menyelesaikan tugas

tepat waktu sehingga semua aktivitasnya menjadi tidak terbengkalai. Jadi,

dengan keterbatasan waktu yang dimilikinya mahasiswa tersebut bisa

memanfaatkan waktu sebaik- baiknya.

Mahasiswa yang aktif berorganisasi memang bisa jadi memiliki

kemampuan manajemen waktu yang lebih baik namun dalam menghadapi

tugas- tugas akademik yang juga cukup menyita waktu ada kalanya seorang

individu akan merasa tidak sanggup dan menjadikannya alasan untuk

menunda atau melakukan prokrastinasi. Sedangkan di lain pihak mahasiswa

yang bukan anggota aktif dalam suatu organisasi memiliki waktu yang cukup

untuk mengerjakan tugas-tugas akademik dan masih memiliki sisa waktu

luang untuk beristirahat maupun melakukan hal- hal yang disenangi sehingga

kecenderungan untuk melakukan prokrastinasi kemungkinan lebih rendah.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti perbedaan

prokrastinasi akademik antara mahasiswa yang aktif dan tidak aktif dalam

organisasi BEM Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

B. Perumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, dapat

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

Page 16: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

“Apakah ada perbedaan derajat prokrastinasi akademik antara mahasiswa

yang aktif dengan yang tidak aktif dalam organisasi BEM FK UNS?”

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada perbedaan derajat

prokrastinasi akademik antara mahasiswa yang aktif dengan yang tidak aktif

dalam organisasi BEM FK UNS.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Menambah informasi ilmiah mengenai psikologi pendidikan

khususnya mengenai prokrastinasi akademik yang berkaitan dengan

keaktifan dalam organisasi

2. Manfaat Aplikatif

a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pihak

universitas maupun fakultas agar memberi pembinaan untuk

mahasiswa dalam mengatasi perilaku prokrastinasi akademik.

b. Bagi mahasiswa penelitian ini diharapkan bisa memberi informasi

tentang prokrastinasi akademik dan dampak buruk yang

ditimbulkannya sehingga bisa mencegah mahasiswa dari perilaku

prokrastinasi akademik.

Page 17: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Prokrastinasi Akademis

a. Definisi

Istilah prokrastinasi pertama kali digunakan oleh Brown

dan Holtzman untuk menggambarkan suatu kecenderungan

menunda-nunda untuk menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan

sehingga seseorang gagal menyelesaikan tugas-tugas tersebut tepat

pada waktunya (Hayyinah, 2004). Istilah prokrastinasi berasal dari

bahasa Latin procrastination dengan awalan ”pro” yang berarti

mendorong maju atau bergerak maju dan akhiran ”crastinus” yang

berarti ”keputusan hari esok” atau jika digabungkan menjadi

”menangguhkan atau menunda sampai hari berikutnya”.

Sedangkan menurut American College Dictionary prokrastinasi

berasal dari kata procrastinate yang berarti menunda untuk

melakukan sampai waktu atau hari berikutnya (Burka dan Yuen,

1983). Prokrastinasi akademis menurut Milgram, Mey tal, dan

Levison dalam Charlebois (2007) adalah salah satu tipe dari lima

tipe prokrastinasi yang ada, empat prokrastinasi lainnya ialah

prokrastinasi umum atau prokrastinasi rutinitas kehidupan,

prokrastinasi dalam membuat keputusan, prokrastinasi neurotis,

6

Page 18: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

dan prokrastinasi kompulsif atau prokrastinasi disfungsional.

Karakteristik yang menjadikan prokrastinasi akademik berbeda

dengan prokrastinasi lainnya adalah prokrastinasi ini khusus terjadi

pada konteks tugas- tugas akademis.

Noran dalam Akinsola (2007) mendefinisikan prokrastinasi

akademis sebagai bentuk penghindaran dalam mengerjakan tugas

yang seharusnya diselesaikan oleh individu. Solomon dan

Rothblum (1984) berpendapat bahwa prokrastinasi akademis

adalah suatu penundaan yang dilakukan oleh individu secara

sengaja terhadap tugas - tugas penting dan dilakukan secara

berulang - ulang yang kemudian menimbulkan perasaan subyektif

tidak nyaman pada pelakunya.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa prokrastinasi akademis adalah perilaku penundaan yang

khusus terjadi dalam konteks tugas akademis dimana pelakunya

lebih memilih mengerjakan aktivitas lain yang lebih

menyenangkan untuk menghindari perasaan tidak nyaman yang

bersifat subjektif berkaitan dengan pengerjaan tugas - tugas

akademis.

b. Jenis - Jenis Tugas pada Prokrastinasi Akademis

Solomon dan Rothblum (1984) mengemukakan bahwa

dalam dunia pendidikan prokrastinasi dapat berupa:

1) Tugas mengarang

Page 19: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Tugas mengarang meliputi penundaan melaksanakan

tugas-tugas seperti makalah, laporan, atau tugas menulis

lainnya.

2) Belajar menghadapi ujian

Berupa penundaan untuk belajar menghadapi pre test,

responsi, maupun ujian blok.

3) Tugas membaca

Melakukan penundaan untuk membaca buku-buku

literatur atau referensi lainnya sehubungan dengan tugas

akademis.

4) Kinerja tugas administratif

Berupa penundaan untuk menyalin catatan,

mendaftarkan diri dalam praktikum, mendaftarkan diri dalam

presensi daftar hadir dan sebagainya.

5) Menghadiri pertemuan

Berupa penundaan atau keterlambatan menghadiri

kuliah, praktikum, course, atau tutorial.

6) Kinerja akademis secara keseluruhan

Yaitu penundaan dalam mengerjakan tugas - tugas

akademis secara keseluruhan.

Page 20: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

c. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademis

Menurut Khamidah (2009), faktor-faktor yang

mempengaruhi prokrastinasi akademik dapat dikategorikan

menjadi dua macam, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1) Faktor internal, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri

individu yang mempengaruhi prokrastinasi. Faktor-faktor itu

meliputi kondisi fisik dan kondisi psikologis dari individu,

yaitu:

a) Kondisi fisik individu. Faktor dari dalam diri individu

yang turut mempengaruhi munculnya prokrastinasi

akademik adalah berupa keadaan fisik dan kondisi

kesehatan individu misalnya fatigue. Seseorang yang

mengalami fatigue akan memiliki kecenderungan yang

lebih tinggi untuk melakukan prokrastinasi daripada yang

tidak. Menurut Ferrari dalam Ghufron (2003) tingkat

intelegensi yang dimiliki seseorang tidak mempengaruhi

perilaku prokrastinasi, walaupun prokrastinasi sering

disebabkan oleh adanya keyakinan-keyakinan yang

irrasional yang dimiliki seseorang.

b) Kondisi psikologis individu. Millgram, dkk. menyebutkan

bahwa trait kepribadian individu yang turut

mempengaruhi munculnya perilaku penundaan, misalnya

trait kemampuan sosial yang tercermin dalam self

Page 21: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

regulation dan tingkat kecemasan dalam berhubungan

sosial (Schraw dkk, 2007). Besarnya motivasi yang

dimiliki seseorang juga akan mempengaruhi prokrastinasi

secara negatif, di mana semakin tinggi motivasi intrinsik

yang dimiliki individu ketika menghadapi tugas, akan

semakin rendah kecenderungannya untuk prokrastinasi

akademik dikemukakan Briordy dalam Ferrari, dkk

(1995). Berbagai hasil penelitian juga menemukan aspek

aspek lain pada diri individu yang turut mempengaruhi

seseorang untuk mempunyai suatu kecenderungan

perilaku prokrastinasi, antara lain; rendahnya kontrol diri.

2) Faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang terdapat di luar diri

individu yang mempengaruhi prokrastinasi. Faktor-faktor itu

antara lain berupa pengasuhan orang tua dan lingkungan yang

kondusif, yaitu lingkungan yang lenient.

a) Gaya pengasuhan orangtua. Hasil penelitian Ferrari dan

Ollivete (1993), menemukan bahwa tingkat pengasuhan

otoriter ayah menyebabkan munculnya kecenderungan

perilaku prokrastinasi yang kronis pada subjek penelitian

anak wanita, sedangkan tingkat pengasuhan otoritatif

ayah menghasilan anak wanita yang bukan prokrastinator

Ibu yang memiliki kecenderungan melakukan avoidance

procrastination menghasilkan anak wanita yang memiliki

Page 22: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

kecenderungan untuk melakukan avoidance

procratination pula

b) Kondisi lingkungan yang lenient prokrastinasi akademik

lebih banyak dilakukan pada lingkungan yang rendah

dalam pengawasan daripada lingkungan yang penuh

pengawasan (Rizvi, 1998). Tingkat atau level sekolah,

juga apakah sekolah terletak di desa ataupun di kota tidak

mempengaruhi perilaku prokrastinasi seseorang

(Ferrari,dkk, 1995)

Biordy dalam Larson (1991) menyatakan bahwa hal-hal yang

mempengaruhi prokrastinasi akademis dikategorikan menjadi 3

macam:

1) Karakteristik tugas yang dipersepsikan mahasiswa sebagai tugas

yang menyenangkan atau membosankan. Tugas yang dianggap

membosankan akan mempengaruhi mahasiswa untuk menunda

menyelesaikan tugas.

2) Faktor kepribadian prokrastinator. Individu yang memiliki

kepercayaan diri rendah akan cenderung melakukan prokrastinasi.

3) Faktor situasional, gangguan, atau distraksi lingkungan

mempengaruhi seseorang untuk menunda pekerjaan.

Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa

prokrastinasi akademik dapat dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu

faktor yang ada dalam diri individu dan faktor eksternal berupa faktor

Page 23: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

di luar diri individu. Faktor tersebut dapat mennyebabkan munculnya

perilaku prokrastinasi maupun menjadi faktor kondusif yang akan

menjadi katalisator sehingga perilaku prokrastinasi akademik seorang

individu semakin meningkat dengan adanya pengaruh faktor tersebut

d. Ciri- Ciri Prokrastinasi Akademik

Ferrari, dkk., (1995) mengatakan bahwa sebagai suatu

perilaku penundaan, prokrastinasi akademik dapat

termanifestasikan dalam indikator tertentu yang dapat diukur dan

diamati ciri-ciri tertentu berupa:

1) Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada

tugas yang dihadapi. Seseorang yang melakukan prokrastinasi

tahu bahwa tugas yang dihadapinya harus segera diselesaikan

dan berguna bagi dirinya, akan tetapi orang tersebut menunda-

nunda untuk mulai mengerjakannya atau menunda-nunda untuk

menyelesaikan sampai tuntas jika orang tersebut sudah mulai

mengerjakan sebelumnya.

2) Keterlambatan dalam mengerjakan tugas. Orang yang

melakukan prokrastinasi memerlukan waktu yang lebih lama

daripada waktu yang dibutuhkan pada umumnya dalam

mengerjakan suatu tugas. Seorang prokratinator menghabiskan

waktu yang dimilikinya untuk mempersiapkan diri secara

berlebihan, maupun melakukan hal-hal yang tidak dibutuhkan

dalam penyelesaian suatu tugas, tanpa memperhitungkan

Page 24: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

keterbatasan waktu yang dimilikinya. Kadang - kadang

tindakan tersebut mengakibatkan seseorang tidak berhasil

menyelesaikan tugasnya secara memadai. Kelambanan, dalam

arti lambannya kerja seseorang dalam melakukan suatu tugas

dapat menjadi ciri yang utama dalam prokrastinasi akademik.

3) Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual. Seorang

prokrastinator mempunyai kesulitan untuk melakukan sesuatu

sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

Seorang prokrastinator sering mengalami keterlambatan dalam

memenuhi deadline yang telah ditentukan, baik oleh orang lain

maupun rencana - rencana yang telah dia tentukan sendiri.

Seseorang mungkin telah merencanakan untuk mulai

mengerjakan tugas pada waktu yang telah ia tentukan sendiri,

akan tetapi ketika saatnya tiba dia tidak juga melakukannya

sesuai dengan apa yang telah direncanakan, sehingga

menyebabkan keterlambatan maupun kegagalan untuk

menyelesaikan tugas secara memadai.

4) Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada

melakukan tugas yang harus dikerjakan. Seorang prokrastinator

dengan sengaja tidak segera melakukan tugasnya, akan tetapi

menggunakan waktu yang dimiliki untuk melakukan aktivitas

lain yang dipandang lebih menyenangkan dan mendatangkan

hiburan, seperti membaca (koran, majalah, atau buku cerita

Page 25: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

lainnya), nonton, ngobrol, jalan, mendengarkan musik, dan

sebagainya, sehingga menyita waktu yang dia miliki untuk

mengerjakan tugas yang harus diselesaikannya.

e. Akibat Prokrastinasi Akademik

Sirois (2004) mengungkapkan bahwa prokrastinasi

menimbulkan dampak negatif sebagai berikut:

1) Performa akademik yang rendah

2) Stres tinggi

3) Menyebabkan penyakit

4) Kecemasan tinggi

Bruno (1998) menyatakan bahwa perilaku menunda

mempengaruhi mutu kehidupan seseorang dan menyebabkan

pelakunya merasa rendah diri. Sedangkan menurut Solomon dan

Rothblum (1984) prokrastinasi mengakibatkan tugas tidak

terselesaikan, sekalipun terselesaikan hasilnya tidak memuaskan

karena individu tersebut terburu- buru dalam menyelesaikan tugas

sesuai batas waktu (deadline). Menimbulkan kecemasan bahkan

depresi, tingkat kesalahan yang tinggi saat pengerjaan tugas karena

individu merasa tertekan oleh batas waktu yang sempit sehingga

peningkatan rasa cemas berdampak pada menurunnya konsentrasi,

waktu yang terbuang lebih banyak dibandingkan dengan orang lain

yang mengerjakan tugas yang sama dan pada pelajar dapat merusak

Page 26: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

kinerja akademik seperti kinerja yang buruk dalam belajar, motivasi

belajar rendah, serta rasa percaya diri yang rendah.

2. Organisasi Kemahasiswaan

a. Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa adalah individu yang menempuh pendidikan di

perguruan tinggi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005). Rentang

umur masa mahasiswa adalah antara 18/19 tahun sampai 24/25

tahun. Rentang umur tersebut masih dapat dibagi yaitu periode

18/19 tahun sampai 20/21 tahun merupakan mahasiswa dari

semester I sampai dengan semester IV, dan periode 21/22 sampai

24/25 yaitu mahasiwa semester V sampai dengan semester VIII

(Winkel, 1997)

b. Organisasi Kemahasiswaan

Berdasarkan pasal 1 ayat (1) surat Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 155

/U/1998 tentang pedoman umum organisasi kemahasiswaan di

perguruan tinggi Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi

adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah

perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta

integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi.

Pasal 1 ayat (3) menyebutkan bahwa organisasi kemahasiswaan

antar perguruan tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan

diri mahasiswa untuk menanamkan sikap ilmiah, pemahaman

Page 27: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

tentang arah profesi dan sekaligus meningkatkan kerjasama, serta

menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan (Direktorat Jendral

Pendidikan Tinggi, 2007).

Pasal 3 ayat (2) mengemukakan bahwa organisasi

kemahasiswaan intra perguruan tinggi dibentuk pada tingkat

perguruan tinggi, fakultas dan jurusan. Sedangkan pasal 3 ayat (3)

menyebutkan bentuk dan badan kelengkapan organisasi

kemahasiswaan intra perguruan tinggi ditetapkan berdasarkan

kesepakatan antarmahasiswa, tidak bertentangan dengan peraturan

perundang - undangan yang berlaku, dan statuta perguruan tinggi

yang bersangkutan (Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, 2007).

Pada umumnya organisasi kemahasiswaan di tiap universitas

terdiri dari:

1) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai badan tinggi

normatif

2) Dewan mahasiswa (DEMA) sebagai pelaksana kegiatan

kemahasiswaan

3) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sebagai pelaksana spesifik

kegiatan kemahasiswaan

c. Organisasi Kemahasiswaan di Universitas Sebelas Maret (UNS)

Universitas Sebelas Maret sebagai salah satu perguruan tinggi

negeri memiliki peran amat penting dan strategis dalam kegiatan

penelitian dan keilmuan yang dapat menghasilkan berbagai

Page 28: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

pemikiran dan konsepsi untuk memajukan harkat martabat manusia

dan budaya bangsa serta pengembangan IPTEK maka selain

kegiatan akademis juga memberikan wadah untuk pengembangan

diri mahasiswa melalui organisasi- organisasi mahasiswa yang

dibentuk yaitu:

1) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

2) Dewan Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (DEMA UNS)

3) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), antara lain:

a) Bakorlak Emergency (SAR UNS)

b) Korp Mahasiswa Siaga (KMS)

c) Pramuka

d) Marching Band Sebelas Maret Surakarta (MB UNS)

e) KSR- PMI

(Syamsulhadi dkk., 2008)

d. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Sebelas Maret (BEM FK UNS)

BEM FK UNS merupakan lembaga eksekutif di tingkat

fakultas yang memiliki tugas pokok di bidang pelayanan, advokasi,

dan pengembangan SDM kepada setiap mahasiswa di Fakultas

Kedokteran UNS dan bertanggung jawab kepada Dewan Mahasiswa

(DEMA) FK UNS. Lembaga ini memiliki cakupan seluruh

mahasiswa FK UNS yang tersebar di lima program studi, yaitu S - 1

Page 29: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Pendidikan Dokter, S - 1 Psikologi, D - IV Kebidanan, D - IV

Kesehatan Kerja, D - III Hiperkes.

Dalam Anggaran Dasar BEM FK UNS periode 2009/ 2010

pasal 8 disebutkan bahwa BEM FK UNS memiliki tujuan sebagai

berikut:

1) Menjalankan amanah sebagaimana termaktub dalam AD/ART

KBM FK UNS yaitu mewujudkan insan akademis yang kreatif

dan inovatif, mengabdi yang didasari keimanan, ketaqwaan,

memiliki integritas serta memperjuangkan nilai- nilai idealism

mahasiswa.

2) Sebagai wadah pemersatu mahasiswa di FK UNS.

3) Memperjuangkan aspirasi mahasiswa FK UNS.

4) Melaksanakan koordinasi dengan semua organisasi mahasiswa di

FK UNS demi terwujudnya stabilitas kehidupan mahasiswa.

5) Meningkatkan intelektualitas dan moralitas mahasiswa sebagai

insane terpelajar.

6) Mencetak kader- kader pemimpin yang berintegritas tinggi.

3. Hubungan Prokrastinasi Akademik dengan Keaktifan Mahasiswa

dalam Organisasi

Dalam menjalankan aktivitasnya sebagai mahasiswa di sebuah

perguruan tinggi seorang individu memiliki tugas utama yakni

menuntut ilmu. Namun di tengah - tengah kewajiban utama yang ada,

terdapat mahasiswa yang melakukan hal di luar legitimasi tersebut

Page 30: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

seperti bergabung dalam suatu organisasi kemahasiswaan. Menurut

Biordy dalam Larson (1999), salah satu faktor yang menyebabkan

mahasiswa melakukan prokrastinasi akademik adalah keikutsertaan

dalam organisasi kemahasiswaan. Hal tersebut disebabkan karena

fokus dan orientasi mahasiswa tidak lagi terpusat pada kewajiban di

bangku perkuliahan melainkan juga pada urusan organisasi yang

diikutinya yang juga tidak kalah penting (Sentosa, 2008).

Akan tetapi, ada juga teori yang menyebutkan bahwa

mahasiswa yang aktif baik diperkuliahan maupun organisasi justru bisa

membagi waktunya dengan baik. tidak sedikit dari mahasiswa yang

aktif berorganisasi memiliki prestasi cukup baik. Keterbatasan waktu

yang dimiliki menjadikan mahasiswa tersebut tidak menyia-nyiakan

kesempatan yang ada dan berusaha memanfaatkan waktu sebaik

mungkin (Forum Pendidikan Kesejahteraan Indonesia, 2007).

4. Lie Minnesota Multiphasic Personality Inventory (L- MMPI)

Skala validitas yang berfungsi untuk mengidentifikasi hasil

yang mungkin invalid karena kesalahan atau ketidakjujuran subjek

penelitian. Bila responden menjawab “tidak” maka diberi nilai 1. Nilai

batas skala adalah 10, artinya apabila responden mempunyai nilai >10

maka data hasil penelitian responden tidak valid (Butcher, 2005).

5. Skala prokrastinas Ahmaini (2010)

Skala yang digunakan untuk mengukur derajat prokrastinasi

akademik. Skala ini terdiri dari 35 aitem pernyataan. Setiap aitem

Page 31: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

disediakan empat alternatif jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai

(S) Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Pernyataan

dalam skala meliputi pernyataan yang bersifat favorable (positif) dan

unfavorable (negatif). Skor bergerak dari 4 sampai 1 untuk pernyataan

yang favorable dan 1 sampai 4 untuk aitem yang unfavorable.

Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi pula derajat

prokrastinasi akademik yang dialami responden dan begitu pula

sebaliknya.

Page 32: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

B. Kerangka Pemikiran

Mahasiswa FK UNS

Aktif dalam organisasi

BEM UNS

Tidak aktif dalam

organisasi BEM UNS

Memilik waktu luang terbatas Memiliki waktu luang yang cukup

Fokus dan konsentrasi pada tugas

akademik menurun

Fokus dan konsentrasi pada tugas

akademik baik

Lebih prokrastinasi Kurang prokrastinasi

Faktor yang mempengaruhi

Faktor internal:

1. Kondisi fisik individu

2. Kondisi psikologis

individu

Faktor eksternal:

1. Gaya pengasuhan orang tua

2. Kondisi lingkungan yang

lenient terhadap prokrastinasi

Page 33: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

C. Hipotesis

Ada perbedaan derajat prokrastinasi akademik antara mahasiswa yang

aktif dengan yang tidak aktif dalam organisasi BEM FK UNS. Mahasiswa

yang aktif di organisasi BEM FK UNS memiliki derajat prokrastinasi

akademik lebih tinggi daripada mahasiswa yang tidak aktif di organisasi BEM

FK UNS.

Page 34: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan

pendekatan cross sectional, yaitu dinamika faktor risiko dengan efek diperoleh

pada saat di mana semua objek diobservasi sekali saja (Taufiqurrohman, 2003)

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di ruang kuliah Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta dan ruang base camp BEM FK UNS.

Waktu pelaksanaan penelitian adalah bulan Oktober 2011.

C. Subyek Penelitian

Penelitian ini mengambil subjek penelitian mahasiswa UNS dengan

kriteria sebagai berikut:

1. Kriteria inklusi sebagai berikut:

a. Mahasiswa FK UNS yang masih aktif kegiatan perkuliahan angkatan

2008, 2009, dan 2010

b. Pria dan wanita

c. Bersedia menjadi responden dan telah menyetujui lembar informed

consent

2. Kriteria eksklusi sebagai berikut:

a. Skor LMMPI lebih dari sama dengan 10

b. Menderita sakit jiwa berat

23

Page 35: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

D. Teknik Sampling

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive random

sampling. Sampel dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu

yang telah ditentukan oleh peneliti. Selanjutnya dilakukan pencuplikan simple

random sampling terhadap sampel kelompok mahasiswa yang tidak aktif di

BEM FK UNS agar sampel memiliki kesempatan yang sama untuk masuk

dalam kelompok sampel dan memilik jumlah yang seimbang dengan kelompok

mahasiswa yang aktif di BEM FK UNS. Kedua kelompok terdiri masing-

masing atas 30 sampel. Angka 30 merupakan sampel minimal untuk

penelitian dengan menggunakan analisis bivariat (Murti, 2003).

E. Identifikasi Variabel

1. Variabel Bebas: keaktifan dalam organisasi (mahasiswa aktif dan

mahasiswa tidak aktif dalam BEM FK UNS)

2. Variabel Tergantung : prokrastinasi akademik

3. Variabel luar: kepribadian individu, karakteristik tugas, dan distraksi

lingkungan.

F. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Bebas: Keaktifan dalam Organisasi BEM FK UNS

a. Mahasiswa yang aktif organisasi BEM FK UNS, adalah mahasiswa

anggota aktif dalam kepengurusan baik sebagai pengurus inti, divisi,

departemen, maupun badan semi otonom BEM FK UNS.

b. Mahasiswa yang tidak aktif di organisasi BEM FK UNS, adalah

mahasiswa yang bukan pengurus BEM FK UNS.

Page 36: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Skala pengukuran: nominal

Alat pengukuran: kuesioner

2. Variabel Terikat: Prokrastinasi Akademik

Prokrastinasi akademik adalah perilaku yang dengan sengaja

dilakukan individu untuk mengulur-ulur waktu saat memulai maupun

menyelesaikan tugas-tugas dalam bidang akademik. Pengukuran tingkat

prokrastinasi akademik dalam penelitan ini memakai skala termodifikasi

yang disusun oleh Ahmaini (2010) yang mengacu pada teori ciri-ciri

prokrastinasi akademik oleh Ferrari, dkk yaitu; 1) adanya penundaan

dalam memulai menyelesaikan kinerja dalam menghadapi tugas, 2)

adanya kelambanan dalam mengerjakan tugas, 3) adanya kesenjangan

waktu antara rencana dengan kinerja aktual dalam mengerjakan tugas, 4)

adanya kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang

lebih mendatangkan hiburan dan kesenangan (Ghufron, 2003).

Skala pengukuran: numerik

Alat pengukuran: skala prokrastinasi akademik Ahmaini (2010)

Page 37: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

G. Rancangan Penelitian

H. Instrumen Penelitian

1. Kuosioner L-MMPI

Skala validitas yang berfungsi untuk mengidentifikasi hasil yang mungkin

invalid karena kesalahan atau ketidakjujuran subjek penelitian. Bila

responden menjawab “tidak” maka diberi nilai 1. Nilai batas skala adalah

Mahasiswa FK UNS

Mahasiswa yang aktif

di BEM FK

Mahasiswa yang tidak

aktif di BEM FK

Formulir biodata

+

Kuosioner L-MMPI

Formulir biodata

+

Kuosioner L-MMPI

Skala prokrastinasi

Skala Prokrastinasi

hasil hasil

Analis data statistika dengan Uji

t-independent

Page 38: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

10, artinya apabila responden mempunyai nilai >10 maka data hasil

penelitian responden tidak valid (Butcher, 2005).

2. Skala Prokrastinasi Ahmaini (2010)

Skala termodifikasi yang disusun oleh Ahmaini (2010) mengacu

pada teori ciri-ciri prokrastinasi akademik oleh Ferrari, dkk yaitu; 1)

adanya penundaan dalam memulai menyelesaikan kinerja dalam

menghadapi tugas, 2) adanya kelambanan dalam mengerjakan tugas, 3)

adanya kesenjangan waktu antara rencana dengan kinerja aktual dalam

mengerjakan tugas, 4) adanya kecenderungan untuk melakukan aktivitas

lain yang dipandang lebih mendatangkan hiburan dan kesenangan

(Ghufron, 2003).

Skala prokrastinasi ini terdiri dari 35 aitem pernyataan. Setiap

aitem disediakan empat alternatif jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS),

Sesuai (S) Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Pernyataan

dalam skala meliputi pernyataan yang bersifat favorable (positif) dan

unfavorable (negatif). Skor bergerak dari 4 sampai 1 untuk pernyataan

yang favorable dan 1 sampai 4 untuk aitem yang unfavorable. Semakin

tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi pula derajat prokrastinasi

akademik yang dialami responden dan begitu pula sebaliknya.

Tabel 1. Distribusi Aitem Skala Prokrastinasi Ahmaini (2010)

Jenis Aitem Jumlah

Favourable 18

Unfavourable 17

Page 39: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Hasil uji coba pada 260 mahasiswa USU menunjukkan nilai

validitas rix = 0, 300 - 0,584 dan koefisien reabilitas α 0,915.

I. Prosedur Penelitian

J. Analisis Hasil

Analisis data menggunakan uji t-independent. Uji t dipergunakan dalam

uji hipotesis dengan variabel bebas nominal (2 nilai) dengan variabel

tergantung numerik. Uji ini untuk membandingkan perbedaan mean antara 2

kelompok (Taufiqurrohman, 2003). Uji t-independent dipilih karena sampel

dari kedua kelompok sampel tidak berpasangan yakni berasal dari individu

yang berbeda

Total 35

Mahasiswa aktif BEM

Sampel mengisi biodata + lembar persetujuan + skala L- MMPI + skala prokrastinasi Ahmaini (2010)

Restriksi sampel dengan kriteria inklusi dan eksklusi

Analisis hasil dengan uji t-independent

Mahasiswa tidak aktif BEM

Dilakukan teknik sampling pada sampel yang lolos agar jumlah sampel kedua kelompok sama

Page 40: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Sampel

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2008,

2009, dan 2010 Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang aktif dan yang tidak aktif dalam kepengurusan BEM FK UNS. Pada

penelitian ini didapat total sampel 174 mahasiswa, terdiri dari 32 mahasiswa

yang aktif di BEM dan 142 mahasiswa yang tidak aktif di BEM. Dari 174

mahasiswa, yang memenuhi kriteria inklusi penelitian sebanyak 149

mahasiswa atau 85,63 % dari seluruh sampel dan yang gugur sebanyak 25

mahasiswa atau 14,36 %. Sebelas mahasiswa gugur dikarenakan tidak lolos

tes kejujuran (L-MMPI) dan 14 orang lainnya karena tidak mengisi kuesioner

atau biodata dengan lengkap. Setelah melalui proses pemilihan sampel

berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi tersebut, kemudian dilakukan simple

random sampling pada kelompok mahasiswa yang tidak aktif BEM agar

diperoleh jumlah sampel tiap kelompok yang sebanding dan agar distribusi

datanya normal.

B. Hasil Distribusi Sampel

Pada penelitian ini diperoleh sampel sebanyak 60 mahasiswa yang

terbagi dalam dua kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 30

mahasiswa baik pada kelompok mahasiswa yang aktif maupun mahasiswa

yang tidak aktif dalam BEM seperti yang tertera dalam Tabel 1.

29

Page 41: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Tabel 2. Distribusi Sampel Berdasarkan Keaktifan dalam BEM FK UNS

Kelompok Jumlah Persentase (%)

Aktif BEM 30 orang 50

Tidak aktif BEM 30 orang 50

Total 60 orang 100

Sumber: Data primer, 2011

Tabel 3. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis

kelamin

Jumlah Persentase (%)

Aktif BEM Tidak aktif

BEM

Aktif BEM Tidak aktif

BEM

Laki-laki 10 12 33,33 40

Perempuan 20 18 66,66 60

Total 30 30 100 100

Sumber: Data primer, 2011

Berdasarkan Tabel 2, jenis kelamin perempuan pada kedua kelompok

memiliki persentase yang lebih besar daripada laki-laki. Kelompok mahasiswa

yang aktif di BEM terdiri dari sampel perempuan sebanyak 20 mahasiswa

(66,66 %) sedangkan pada kelompok mahasiswa yang tidak aktif di BEM

berjumlah 18 mahasiswa perempuan (60 %)

Page 42: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Tabel 4. Distribusi Sampel Berdasarkan Angkatan

Angkatan Jumlah Persentase (%)

Aktif BEM Tidak aktif

BEM

Aktif BEM Tidak aktif

BEM

2008 7 8 23,33 26,66

2009 10 7 33,33 23,33

2010 13 15 43,33 50

Total 30 30 100 100

Sumber: Data primer, 2011

Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa sampel dari angkatan 2010

jumlahnya paling banyak dan paling sedikit dari angkatan 2008. Pada

kelompok mahasiswa yang aktif di BEM, jumlah sampel dari angkatan 2010

sebanyak 13 mahasiswa (43,33 %) dan dari 2008 hanya 7 mahasiswa (23,33

%). Sedangkan pada kelompok mahasiswa yang tidak aktif di BEM FK UNS

jumlah sampel dari angkatan 2010 adalah 15 mahasiswa (50 %) dan dari

angkatan 2008 yakni 8 mahasiswa (26,66 %).

Tabel 5. Distribusi Sampel Berdasarkan Usia

Usia Jumlah

Persentase (%)

Aktif BEM Tidak aktif

BEM

Aktif BEM Tidak aktif

BEM

18 5 4 16,66 13,33

19 12 17 40 56,66

Page 43: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

20 9 4 30 13,33

21 3 4 10 13,33

22 1 1 3,33 3,33

Total 30 30 100 100

Sumber: Data Primer, 2011

Distribusi sampel berdasarkan usia menurut Tabel 4 menunjukkan

bahwa sampel yang paling banyak dari usia 19 tahun. Untuk kelompok

mahasiswa yang aktif di BEM yang berusia 19 tahun sebanyak 12 mahasiswa

(40 %) dan mahasiswa yang tidak aktif di BEM berjumlah 17 (56,66 %).

C. Analisis Statistika

Data yang telah diperoleh dari sampel penelitian kemudian dianalisis

melalui uji t-independent yang merupakan uji parametrik dengan program

SPSS 17.00. Uji ini digunakan bila dua kelompok sampel tidak berpasangan

yakni berasal dari individu yang berbeda tanpa proses matching. Adapun

syarat uji t-independent adalah data berskala numerik, terdistribusi secara

normal, dan variansi kedua kelompok dapat sama atau berbeda (untuk 2

kelompok). Untuk mengetahui bahwa data terdistribusi normal atau tidak,

maka dilakukan uji normalitas. Suatu data dikatakan mempunyai sebaran

normal jika didapatkan nilai p > 0,05 pada masing-masing kelompok tersebut.

Uji normalitas yang dilakukan pada masing-masing sebaran data dapat

dilakukan dengan cara deskriptif ataupun analitik. Cara analitik memiliki

tingkat objektivitas dan sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan

deskriptif. Uji analitik ada dua yakni Kolmogorov Smirnov dan Saphiro wilk

Page 44: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

tetapi karena jumlah sampel besar (>50) maka dalam penelitian ini digunakan

uji Kolmogorov Smirnov.

Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Data dengan Kolmogorov Smirnov

Tests of Normality

kelompok

sampel

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

tingkat prokastinasi BEM .119 30 .200* .960 30 .306

non BEM .107 30 .200* .968 30 .479

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Tabel di atas menunjukkan sebaran data yang diuji normalitas dengan

Kolmogorov Smirnov Test, dengan ketentuan bila signifikan hitung > 0,05

maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut terdistribusi secara normal,

demikian sebaliknya bila nilai signifikan hitung < 0,05 maka data tidak

terdistribusi secara normal. Nilai p untuk skor prokrastinasi akademik pada

mahasiswa baik yang aktif maupun yang tidak aktif dalam BEM FK UNS

adalah sama yakni sebesar 0,200 (p > 0,05). Oleh karena itu, bisa disimpulkan

bahwa data kedua kelompok sampel terdistribusi secara normal.

Variansi data diuji dengan Levene’s Test. Hasil uji homogenitas

dengan Levene’s Test dengan ketentuan bila signifikan hitung > 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa data tersebut diasumsikan homogen, demikian

sebaliknya bila signifikan < 0,05 data diasumsikan tidak homogen atau

mempunyai perbedaan varians.

Page 45: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas

Data Uji Homogenitas Levene’s Test Keterangan

F P

Prokrastinasi

akademik

0,150 0,700 Data homogen

Sumber: Data primer, 2011

Berdasarkan uji homogenitas dengan Levene’s Test dapat diketahui

bahwa F = 0,150 (p = 0,700). Karena p > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa

tidak terdapat perbedaan varians antara skor prokrastinasi akademik

mahasiswa yang aktif dan tidak aktif dalam BEM FK UNS.

Tabel 8. Hasil Perhitungan Statistik Uji t-independent

Kelompok Mean skor

prokrastinasi

akademik

Min Maks STD p

Aktif BEM 79,50 59 96 10,491 0, 048

Tidak aktif

BEM

73,77 47 96 11,476

Sumber: data primer, 2011

Hasil uji statistik menggunakan uji t-independent dapat dilihat pada

Tabel 7. Pada tabel tersebut diketahui bahwa terdapat perbedaan rerata skor

prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang aktif di BEM dan mahasiswa

yang tidak aktif di BEM. Rerata skor mahasiswa yang tidak aktif di BEM

lebih rendah (73,77) daripada mahasiswa yang aktif di BEM (79,50). Dari

Page 46: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

hasil uji normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov, uji homogenitas

dengan Levene’s test, serta uji statistik dengan uji t-independent dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan derajat prokrastinasi yang bermakna

antara mahasiswa yang aktif di BEM dan mahasiswa yang tidak aktif di BEM

dengan nilai signifikansi p = 0,048 (p < 0,05).

Page 47: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

BAB V

PEMBAHASAN

Sampel yang berhasil dianalisis pada penelitian berdasarkan Tabel.1

adalah 60 mahasiswa. Keseluruhan sampel merupakan mahasiswa FK UNS yang

masih aktif mengikuti kegiatan perkuliahan angkatan 2008, 2009, dan 2010.

Jumlah total tersebut terbagi dalam dua kelompok, kelompok mahasiswa yang

aktif di BEM sebanyak 30 mahasiswa dan mahasiswa yang tidak aktif di BEM

juga 30 mahasiswa.

Dari sampel yang telah diperoleh kemudian ditentukan distribusinya

berdasarkan jenis kelamin, angkatan, dan usia seperti yang tertera di Tabel 2,

Tabel 3, dan Tabel 4. Berdasarkan ketiga tabel tersebut dapat diketahui bahwa

distribusi sampel menurut jenis kelamin paling banyak dari kedua kelompok

adalah perempuan, menurut angkatan adalah angkatan 2010, sedangkan menurut

usia adalah usia 19 tahun.

Di antara kedua kelompok sampel tersebut selanjutnya dilakukan uji

statistika untuk menguji ada tidaknya perbedaan derajat prokrastinasi. Uji yang

dipilih adalah uji t-independent yang merupakan uji parametrik sehingga terlebih

dahulu harus dilakukan uji normalitas agar dapat diketahui sebaran data atau

distribusi data dan uji homogenitas untuk menguji varians data. Pada Tabel 5,

melalui uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov, dapat dilihat bahwa pada

kelompok sampel mahasiswa yang aktif di BEM nilai p = 0,200 dan mahasiswa

yang tidak aktif di BEM nilai p = 0,200. Sebaran data dari kedua kelompok

36

Page 48: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

sampel dinyatakan terdistribusi secara normal karena dari kedua kelompok sampel

nilai p > 0,05 sehingga uji t-independent tetap bisa digunakan dan tidak

diperlukan uji alternatif lainnya. Sedangkan untuk uji homogenitas dengan

Levene’s test, seperti yang ditunjukkan di Tabel 6, karena nilai p = 0,700 maka

dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians antara skor prokrastinasi

akademik kedua kelompok sampel.

Adapun hasil analisis data dari uji t-independent yakni terdapat perbedaan

signifikan pada rerata skor antara kedua kelompok sampel dengan nilai p = 0,48.

Kelompok mahasiswa yang aktif di BEM memiliki rerata skor yang lebih tinggi

(79,50) daripada kelompok mahasiswa yang tidak aktif di BEM (73, 77).

Gambar 1. Boxplot Skor Prokrastinasi Akademik

Hasil uji statistika tersebut sesuai dengan asumsi peneliti yang didasarkan

pada pendapat dan teori beberapa tokoh bahwa mahasiswa yang aktif di organisasi

memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk melakukan penundaan dalam

mengerjakan tugas kuliah. Hal itu dikarenakan orientasi dan fokus mahasiswa

Page 49: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

tidak lagi hanya pada kepentingan kegiatan perkuliahan tetapi juga pada urusan

organisasi yang diikutinya (Sentosa, 2008). Apalagi pada penelitian kali ini

sampel yang diteliti adalah mahasiswa yang aktif di organisasi BEM yang

merupakan salah satu organisasi di kampus yang memiliki agenda kerja cukup

padat.

Sebenarnya keaktifan dalam berorganisasi bukanlah satu-satunya alasan

seseorang melakukan prokrastinasi akademik. Menurut Khamidah (2009), faktor-

faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik dapat dikategorikan menjadi

dua macam, yaitu faktor internal dan faktor eksternal:

1. Faktor internal, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu

yangmempengaruhi prokrastinasi. Faktor-faktor itu meliputi kondisi fisik dan

kondisi psikologis dari individu,

2. Faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu yang

mempengaruhi prokrastinasi. Faktor-faktor itu antara lain berupa pengasuhan

orang tua dan lingkungan yang kondusif, yaitu lingkungan yang lenient atau

toleran terhadap perilaku prokrastinasi.

Sedangkan Biordy dalam Larson (1991) menyatakan bahwa hal-hal yang

mempengaruhi prokrastinasi akademis dikategorikan menjadi 3 macam:

1. Karakteristik tugas yang dipersepsikan mahasiswa sebagai tugas yang

menyenangkan atau membosankan. Tugas yang dianggap membosankan akan

mempengaruhi mahasiswa untuk menunda menyelesaikan tugas.

2. Faktor kepribadian prokrastinator. Individu yang memiliki kepercayaan diri

rendah akan cenderung melakukan prokrastinasi.

Page 50: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

3. Faktor situasional, gangguan, atau distraksi lingkungan mempengaruhi

seseorang untuk menunda pekerjaan.

Satu hal yang harus diperhatikan dari penelitian ini adalah bahwa

prokrastinasi akademik tidak identik dengan prestasi akademik. Individu yang

aktif dalam kegiatan organisasi, yang berpotensi untuk melakukan prokrastinasi,

belum tentu memiliki prestasi akademik yang buruk. Justru menurut penelitian

oleh Sentosa (2008) dikemukakan bahwa mahasiswa yang menjadi pengurus

organisasi kemahasiswaan menunjukkan prestasi yang imbang, artinya keaktifan

individu tersebut dalam organisasi tidak sampai menjadikan halangan dalam

menuntut prestasi akademik. Hanya saja individu yang aktif dalam berorganisasi

mungkin akan mengalami keterlambatan dalam menyelesaikan tugas

dibandingkan individu yang sama sekali tidak mengikuti organisasi

kemahasiswaan semacam BEM. Hal tersebut dikarenakan pada individu yang

aktif dalam organisasi kemahasiswaan terjadi “dualisme” tanggung jawab

berkenaan dengan perannya di organisasi yang diikutinya. Keterbatasan waktu

inilah yang kemudian mengakibatkan seseorang menjadi prokrastinator. Padahal

perilaku prokrastinasi sendiri memberikan efek yang buruk seperti depresi, cemas,

dan tingkat kesalahan yang tinggi pada saat pengerjaan tugas. Dalam jangka

panjang hal itu dikhawatirkan mempengaruhi kondisi psikologis dan menurunkan

kualitas hidup individu pelaku prokrastinasi.

Di sisi lain, mengikuti sebuah organisasi kemahasiswaan merupakan hal

yang cukup baik bagi mahasiswa saat memasuki universitas. Melalui organisasi,

mahasiswa dapat memperoleh berbagai kecakapan yang tidak diperoleh dari

Page 51: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

bangku kuliah, meningkatkan kreativitas, dan mengembangkan potensi dalam

dirinya (Sentosa, 2008). Akan tetapi sehubungan dengan munculnya perilaku

prokrastinasi yang jamak terjadi pada aktivis suatu organisasi, diharapkan setiap

individu mampu memiliki keterampilan dalam manajemen waktu jauh lebih baik

dari individu-individu yang bukan aktivis serta tidak melupakan kewajiban

utamanya pada kegiatan akademik.

Peneliti mengakui bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan. Sampel

yang diambil masih terlalu kecil untuk bisa menggambarkan perbedaan derajat

prokrastinasi antara kedua kelompok sampel khususnya sampel dari kelompok

mahasiswa yang aktif di BEM FK UNS. Peneliti mengalami kendala karena

terjadi kesalahpahaman oleh beberapa mahasiswa yang aktif di BEM FK UNS di

mana penelitian ini dianggap akan memberi opini dan kesan yang kurang baik

pada aktivis BEM sehingga banyak di antaranya yang enggan dan tidak bersedia

mengisi kuesioner penelitian. Selain sampel yang kecil, penelitian ini juga belum

bisa mengendalikan faktor luar perancu yang bisa mempengaruhi prokrastinasi

akademik dan sampel yang didapatkan belum proporsional dari segi jenis kelamin,

angkatan, maupun usia.

Page 52: PERBEDAAN DERAJAT PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA ...... · signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam BEM FK UNS. Mahasiswa yang aktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

D. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa terdapat perbedaan derajat prokrastinasi akademik yang signifikan

antara mahasiswa yang aktif dan mahasiswa yang tidak aktif di BEM FK

UNS. Mahasiswa yang aktif di BEM FK UNS memiliki derajat prokrastinasi

yang lebih tinggi daripada mahasiswa yang tidak aktif di BEM FK UNS.

E. Saran

1. Sebaiknya pihak universitas maupun fakultas memberikan pembinaan

untuk meminimalisasi perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa

khususnya mahasiswa yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan

2. Diharapkan penelitian ini mampu membuat mahasiswa menyadari dan

mencegah perilaku prokrastinasi akademik agar terhindari dari dampak

negatif yang dikhawatirkan baik dari segi akademik maupun psikologis.

3. Untuk peneliti selanjutnya, hendaknya menggunakan sampel yang lebih

besar dan proporsional serta bisa mengendalikan faktor luar perancu yang

diperkirakan mempengaruhi prokrastinasi akademik agar bisa diperoleh

hasil yang lebih akurat dan representatif. Selain itu, juga diperlukan

komunikasi yang efektif dengan sampel tentang maksud penelitian agar

tidak terjadi kesalahpahaman.

41