pola asuh thd motivasi bljr

7
Andia Resian 8115082621 Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Motivasi Berprestasi Teori Pola Asuh Orang Tua (X) 1. Turmudji mengungkapkan “Pola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan.” (Turmudji,Tarsis. 2003. Pola asuh orang tua dengan agresivitas Remaja. Jurnal Pendidikan dan kebudayaan, no.37 tahun ke-8, juli 2002) 2. Pola asuh orang tua menurut Harrington dan Whiting yang dikutip oleh Gibson, “the totality of care taker child interaction. This includes both care taking (feeding, cleaning, and protecting) and socialization training (teaching behaviors both common and acceptable to society). It also include the many different ways that care takers communicate affection, aggression, velves, interest, attitudes and belief to children.” Pola asuh orang tua adalah seluruh interaksi antara orang tua dan anak. Orang tua mengasuh dan melatih anak bersosialisasi, dengan mengajarkan prilaku dan kebiasaan yang dapat diterima masyarakat. Dalam interaksi tersebut dapat dilihat cara komunikasi, penghargaan, perhatian dan sikap orang tua terhadap anak. Janice T Gibson, Growing Up, Study of Children ( Massachusets: Addison Wesley, Publishing Company, 1978), h.251 3. Menurut Shohib, ”pola asuh orang tua adalah upaya orang tua yang diaktualisasikan terhadap peraturan: lingkungan fisik, lingkungan sosial internal dan external, pendidikan internal dan external, dialog dengan anak-anaknya, suasana psikologis, sosio budaya, prilaku yang ditampikan pada saat

Upload: andia-resian

Post on 17-Jan-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pola Asuh Thd Motivasi Bljr

TRANSCRIPT

Page 1: Pola Asuh Thd Motivasi Bljr

Andia Resian

8115082621

Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Motivasi Berprestasi

Teori Pola Asuh Orang Tua (X)

1. Turmudji mengungkapkan “Pola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan.”(Turmudji,Tarsis. 2003. Pola asuh orang tua dengan agresivitas Remaja. Jurnal Pendidikan dan kebudayaan, no.37 tahun ke-8, juli 2002)

2. Pola asuh orang tua menurut Harrington dan Whiting yang dikutip oleh Gibson, “the totality of care taker child interaction. This includes both care taking (feeding, cleaning, and protecting) and socialization training (teaching behaviors both common and acceptable to society). It also include the many different ways that care takers communicate affection, aggression, velves, interest, attitudes and belief to children.”Pola asuh orang tua adalah seluruh interaksi antara orang tua dan anak. Orang tua mengasuh dan melatih anak bersosialisasi, dengan mengajarkan prilaku dan kebiasaan yang dapat diterima masyarakat. Dalam interaksi tersebut dapat dilihat cara komunikasi, penghargaan, perhatian dan sikap orang tua terhadap anak.Janice T Gibson, Growing Up, Study of Children ( Massachusets: Addison Wesley, Publishing Company, 1978), h.251

3. Menurut Shohib, ”pola asuh orang tua adalah upaya orang tua yang diaktualisasikan terhadap peraturan: lingkungan fisik, lingkungan sosial internal dan external, pendidikan internal dan external, dialog dengan anak-anaknya, suasana psikologis, sosio budaya, prilaku yang ditampikan pada saat terjadinya pertemuan dengan anak-anak, kontrol terhadap prilaku anak, menentukan nilai-nilai moralsebagai dasar prilaku dan diupayakan kepada anak-anaak.Moch Shohib. Pola Asuh Orang Tua dalam Membantu anak mengembangkan disiplin diri. (jakarta: rineka cipta, 2003),h.15

4. Harlock “pola asuh orang tua merupakan sebuah sikap orang tua mempengaruhi cara mereka memperlakukan anak, dan perlakuan mereka terhadap anak sebaliknya mempengaruhi sikap anak terhadap mereka dan prilaku anak.”Elizabeth B Harlock, Perkembangan Anak, Jilid 2, (Jakarta: Erlangga 2005),h 202

5. Seer, Maccoby, dan Levin, menekankan “bahwa pola asuh orang tua adalah apa dan bagaimana orang tua mendidik anak, membentuk intruksi antara orang tua

Page 2: Pola Asuh Thd Motivasi Bljr

dan anak, dalam interaksi ini terdapat berbagai ekspresi, tindakan, harapan dan cita-cita yang diharapakan oleh orang tua bagi anaknya.”(Soegeng Santoso, Problematika Pendidikan dan Cara Pemecahanya, (jakarta: Kreasi Pena Gading, 2000), hal.149

6. Menurut Yusniah, “Pola asuh orang tua adalah suatu keseluruhan interaksi antara orang tua dengan anak, dimana orang tua bermaksud menstimulasi anaknya dengan perubahan tingkah laku, pengetahuan serta nilai-nilai yang dianggap paling tepat oleh orang tua, agar anak dapat madiri, tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal.”(Yusniah, Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Motivasi Berprestasi Siswa K. Skripsi Sarjana. Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah,2008)

7. Pola asuh orang tua dalam perkembangan anak adalah sebuah cara yang digunakan dalam proses interaksi yang berkelanjutan antara orang tua dan anak untuk membentuk hubungan yang hangat, dan memfasilitasi anak untuk mengembangkan kemampuan anak yang meliputi perkembangan motorik halus, motorik kasar, bahasa, dan kemampuan sosial sesuai dengan tahap perkembangannya.(Yupi Supartini, . Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak , (Jakarta: EGC, 2004), h.35

Page 3: Pola Asuh Thd Motivasi Bljr

Teori Motivasi Berprestasi (Y)

1. Menurut MC Clelland, “motivasi berprestasi adalah sebagai dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar dan berusaha untuk mendapatkan keberhasilan.”(Robins, Stephen, P. Prilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi, Aplikasi (Jakarta: PT. Prenhallindo Edisi Bahasa Indonesia, 2001)h.87)

2. Robbins mengatakan, “Motivasi berprestasi adalah dorongan yang terdapat dalam diri siswa yang selalu berusaha atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara kemampuaanya setinggi mungkin dalam semua aktifitas dengan menggunakan standar keunggulan.”(Jurnal Psikologi Tentang Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja (published May 6, 2008)

3. Menurut Burnham, “Motivasi berprestasi adalah dorongan untuk mengerjakan sesuatu untuk menjadi lebih baik atau lebih efisien daripada sebelumnya.”(Asnawi Sahlan, Teori Motivasi (Jakarta: Studia Press, 2002),h.86)

4. Menurut Davis, “Motivasi berprestasi adalah dorongan untuk mengatasi rintangan dan mencapai keberhasilan, sehingga menyebabkan individu bekerja lebih baik lagi.”(Asnawi Sahlan, Teori Motivasi (Jakarta: Studia Press, 2002),h.86)

5. Menurut Mc Clleland yang dikutip oleh Irmawati, “Motivasi berprestasi adalah tampak dari usaha yang gigih untuk mencapai keberhasilan dalam segala aktivitas kehidupan.”(Lili Garliah dan Fatma Kartika, Peran Pola Asuh Orang Tua dalam Motivasi Berprestasi,(Jakarta: Psikologia, 2005)

6. Menurut Eccles, “Motivasi berprestasi adalah kecenderungan seseorang untuk berusaha mencapai kesuksesan, untuk mengevaluasi prestasi dengan standar keunggulan dan merasa puas akan prestasi yang diraihnya.”(Lili Garliah dan Fatma Kartika, Peran Pola Asuh Orang Tua dalam Motivasi Berprestasi,(Jakarta: Psikologia, 2005))

7. Menurut Maksum, “motivasi berprestasi adalah dorongan seseorang untuk meraih kesuksesan.(Akit Hermawan, Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dengan Motivasi Berprestasi Siswa Kelas VIII Di SMPN 1 Sangkapura Gresik, (Surabaya: Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 2013))

Page 4: Pola Asuh Thd Motivasi Bljr

Teori Penghubung Pola Asuh Orang Tua Terhadap Motivasi Berprestasi

1. Mc Clelland menyatakan bahwa, “cara orang tua mengasuh anak mempunyai pengaruh terhadap motivasi berprestasi anaknya.”(Lili Garliah dan Fatma Kartika, Peran Pola Asuh Orang Tua dalam Motivasi Berprestasi,(Jakarta: Psikologia, 2005))

2. Haditono mengunhkapkan bahwa, “cara orang tua mendidik anak dapat menyumbangkan pembentukan motivasi berprestasi pada anak dalam hubungannya dengan standar keunggulan.”(Monk, F.J., & Knoers, A.M.P,(Terjemahan Siti Rahayu Haditono) Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009)

3. Menurut Gunarsa dan Gunarsa, “dorongan berprestasi yang berhubungan erat dengan aspek kepribadian perlu dibina sejak kecil khususnya dalam keluarga. Bagaimana cara orang tua bertindak sebagai orang tua yang melakukan atau menerapkan pola asuh terhadap anak memegang peranan penting dalam menanamkan dan membina dorongan berprestasi pada anak.”(Gunarsa, SD & Gunarsa YSD, Psikologi Praktis: Anak, Remaja, dan Keluarga, (Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 2004), hal. 167

4.

Page 5: Pola Asuh Thd Motivasi Bljr

Teori Motivasi Belajar (Variabel Y)

1. Menurut Hamzah “motivasi belajar merupakam dorongan internal dan external pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.”(Hamzah, teori motivasi dan pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.23)

2. Menurut Hutabarat yang dikutip oleh Sutikno, “motivasi belajar merupakan suatu pendorong yang membuat seseorang belajar.”(Sobri Sutikno, menuju pendidikan bermutu (Mataram: NTP Press, 2004), h.119)

3. Menurut Hull, “motivasi belajar adalah seluruh daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan demi mencapai tujuan tertentu,”(Bambang Sujipto, Motivasi Belajar Mahasiswa, Jurnal Teknodik no 14/VII/Teknodik/Juni/2004)

4. Menurut Sardiman, “motivasi belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.”(A.M, Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press,2010, h.75)

5. Menurut Winkel, “motivasi belajar merupakan motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar dengan keseluruhan penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dalam mencapai satu tujuan.”Iskandar, Psikologi Pendidikan (Sebuah Orientasi Baru), (Jambi: Gaung Persada, 2009),h.180