kontrak bljr ilham

23
KONTRAK BELAJAR Nama Mahasiswa : Taufiq Aulliyak ilham NIM : G3A014089 Tempat Praktek : Ruang Ayyub 3 RS Roemani Tanggal Praktek : 23 – 28 februari 2015 TUJUAN STRATEGI SUMBER HASIL YANG DIHARAPKAN WAKTU Dengan berakhirnya praktik klinik diruang ayyub 3 rs roemani, saya mampu : 1. Mengelola dan melakukan asuhan keperawatan pada klien Untuk mencapai tujuan tersebut saya akan : 1. Melakukan studi pustaka 2. Merawat dan mengelola klien diabetes mellitus dengan bimbingan dari pembimbing klinik 3. Melakukan diskusi 1. Long, B.C. Essential of medical – surgical nursing : A nursing process approach. Volume 3. Alih bahasa : Yayasan IAPK. Bandung: IAPK Padjajaran; 2006 2. Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. Brunner and Suddarth’s textbook of medical – surgical Dalam PBK, saya akan menunjukkan kemampuan dalam mengelola klien dengan diabetes mellitus melalui: 1. Mempresentasik an laporan pendahuluan kepada Untuk menjaga agar saya dapat mencapai tujuan, saya merencanakan waktu sebagai berikut : Minggu III Hari 1

Upload: aulliyakilham

Post on 16-Jan-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asd

TRANSCRIPT

Page 1: Kontrak Bljr Ilham

KONTRAK BELAJAR

Nama Mahasiswa : Taufiq Aulliyak ilham

NIM : G3A014089

Tempat Praktek : Ruang Ayyub 3 RS Roemani

Tanggal Praktek : 23 – 28 februari 2015

TUJUAN STRATEGI SUMBERHASIL YANG

DIHARAPKANWAKTU

Dengan berakhirnya

praktik klinik diruang

ayyub 3 rs roemani,

saya mampu :

1. Mengelola dan

melakukan asuhan

keperawatan pada

klien dengan

diabetes mellitus

2. Mampu mencapai

target kompetensi

ketrampilan pada

perawatan DM

Untuk mencapai tujuan tersebut

saya akan :

1. Melakukan studi pustaka

2. Merawat dan mengelola

klien diabetes mellitus

dengan bimbingan dari

pembimbing klinik

3. Melakukan diskusi dengan

pembimbing pada pre dan

post conference tentang

kasus kelolaan dan kasus

resume

1. Long, B.C. Essential of medical –

surgical nursing : A nursing

process approach. Volume 3. Alih

bahasa : Yayasan IAPK. Bandung:

IAPK Padjajaran; 2006

2. Smeltzer, S.C. & Bare, B.G.

Brunner and Suddarth’s textbook

of medical – surgical nursing. 8th

Edition. Alih bahasa : Waluyo, A.

Jakarta: EGC; 2000

Dalam PBK, saya akan

menunjukkan kemampuan

dalam mengelola klien

dengan diabetes mellitus

melalui:

1. Mempresentasikan

laporan pendahuluan

kepada pembimbing klinik

2. Menyusun laporan kasus

kelolaan

Untuk menjaga agar

saya dapat mencapai

tujuan, saya

merencanakan waktu

sebagai berikut :

Minggu III

Hari 1

1. Mempresentasikan

LP kasus kelolaan

2. Mencari klien yang

diharapkan dan

melaksanakan

Page 2: Kontrak Bljr Ilham

4. Mengoptimalkan

bimbingan dari pembimbing

klinik maupun pembimbing

akademik dalam praktek

dan penyusunan laporan

3. Corwin, E.J. Handbook of

pathophysiology. Alih bahasa :

Pendit, B.U. Jakarta: EGC; 2001

4. Price, S.A. & Wilson, L.M.

Pathophysiology: Clinical concept

of disease processes. 4th Edition.

Alih bahasa : Anugerah, P.

Jakarta: EGC; 2006

5. Suyono, S, et al. Buku ajar ilmu

penyakit dalam. Edisi ketiga.

Jakarta: Balai Penerbit FKUI;

2001

3. Memperoleh pengesahan

untuk pencapaian target

kompetensi :

Mengumpulkan data

riwayat kesehatan

Melakukan pemeriksaan

fisik pada klien DM

Membantu/mendidik

pasien melakukan

injeksi insulin

Pendidikan kesehatan

pada klien

pengkajian

3. Menyusun kasus

resume

Hari 2

1. Membuat kasus

resume

2. Melanjutkan

askep klien kelolaan

3. Membantu/

mendidik pasien

melakukan injeksi

insulin

4. Menyusun kasus

resume

Hari 3

1. Membuat kasus

resume

2. Melanjutkan askep

klien kelolaan

3. Memberikan

Page 3: Kontrak Bljr Ilham

Dengan berakhirnya

PBK di Ruang

Penyakit Dalam/C3

RSDK, saya mampu :

1. Mengelola dan

melakukan asuhan

keperawatan pada

klien dengan gagal

ginjal kronis

2. Mampu mencapai

target kompetensi

ketrampilan pada

perawatan gagal

Untuk mencapai tujuan tersebut

saya akan :

1. Melakukan studi pustaka

2. Merawat dan mengelola

klien gagal ginjal kronis

dengan bimbingan dari

pembimbing klinik

1. Long, B.C. Essential of medical –

surgical nursing : A nursing

process approach.. Alih bahasa :

Yayasan IAPK. Bandung: IAPK

Padjajaran; 1996 (Buku asli

diterbitkan tahun 1989)

2. Smeltzer, S.C. & Bare, B.G.

Brunner and Suddarth’s textbook

of medical – surgical nursing. 8th

Edition. Alih bahasa : Waluyo, A.

Jakarta: EGC; 2000 (Buku asli

diterbitkan tahun 1996)

3. Reeves, C.J., Roux, G., Lockhart,

R. Medical – surgical nursing.

Alih bahasa : Setyono, J. Jakarta:

Salemba Medika; 2001(Buku asli

Dalam PBK, saya akan

menunjukkan kemampuan

dalam mengelola klien

dengan tuberkulosis melalui:

1. Mempresentasikan

laporan pendahuluan

pendidikan kesehatan

pada klien DM

4. Menyusun kasus

resume

Minggu III

Hari 1

1. Mempresentasikan

LP kasus kelolaan

2. Mencari klien yang

diharapkan dan

melaksanakan

pengkajian

3. Menyusun NCP

Page 4: Kontrak Bljr Ilham

ginjal kronis

3. Hipertensi

3. Melakukan diskusi dengan

pembimbing pada pre dan

post conference tentang

kasus kelolaan dan kasus

resume

4. Mengoptimalkan

bimbingan dari pembimbing

klinik maupun pembimbing

akademik dalam praktek dan

penyusunan laporan

diterbitkan tahun 1999)

4. Corwin, E.J. Handbook of

pathophysiology. Alih bahasa :

Pendit, B.U. Jakarta: EGC; 2001

(Buku asli diterbitkan tahun 1996)

5. Price, S.A. & Wilson, L.M.

Pathophysiology: Clinical concept

of disease processes. 4th Edition.

Alih bahasa : Anugerah, P.

Jakarta: EGC; 1994 (Buku asli

diterbitkan tahun 1992)

6. Doengoes, M.E., Moorhouse,

M.F., Geissler, A.C. Nursing care

plans: Guidelines for planning

and documenting patients care.

Alih bahasa: Kariasa,I.M. Jakarta:

EGC; 1999 (Buku asli diterbitkan

tahun 1993)

7. Suyono, S, et al. Buku ajar ilmu

penyakit dalam. Edisi ketiga.

Jakarta: Balai Penerbit FKUI;

kepada pembimbing

klinik

2. Menyusun laporan kasus

kelolaan

3. Memperoleh pengesahan

untuk pencapaian target

kompetensi :

Mengumpulkan data

riwayat kesehatan

Melakukan

pemeriksaan fisik pada

klien gagal ginjal

kronis

Melakukan kateterisasi

urin

Mengkalkulasi

perkiraan jumlah cairan

yang masuk

4. Menyusun kasus

resume

Hari 2

1. Membuat kasus

resume

2. Melanjutkan askep

klien kelolaan

3. Melakukan

kateterisasi urin

4. Menyusun kasus

resume

Hari 3

1. Membuat kasus

resume

2. Melanjutkan askep

klien kelolaan

3. Mengkalkulasi

perkiraan jumlah

cairan yang masuk

4. Menyusun kasus

resume

Page 5: Kontrak Bljr Ilham

2001 Hari 4

1. Membuat kasus

resume

2. Melanjutkan askep

klien kelolaan

3. Menyusun kasus

resume

Hari 5

1. Membuat kasus

resume

2. melanjutkan askep

klien kelolaan

3. Menyusun kasus

resume

Page 6: Kontrak Bljr Ilham

Semarang, 27 Juni 2005

Penyusun,

Menyetujui :

1. Pembimbing Akademik :………………… Musa’adah G6B 205 026

2. Pembimbing Klinik :…………………

ANNOTATED BIBLIOGRAPHY

NO ANNOTATED BIBLIOGRAPHY REFERENCE

1 Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, suatu

kuman batang tahan asam yang merupakan organisme patogen dan saprofit. Penyakit ini dapat menyebar

melalui getah bening atau pembuluh darah. Penyebaran limfatogen biasanya sembuh sendiri, sedangkan

penyebaran hematogen merupakan suatu fenomena akut yang biasanya menyebabkan tuberkulosis

milier. Ini terjadi bila fokus nekrotik merusak pembuluh darah sehingga banyak organisme masuk ke

dalam sistem vaskuler dan tersebar ke organ-organ tubuh.

Penyebab tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberculosae, sejenis kuman yang berbentuk batang

denngan ukuran panjang 1 – 4/µm dan tebal 0,3 – 0,6/µm.

Klasifikasi tuberkulosis di Indonesia yang banyak dipakai adalah berdasarkan kelainan klinis, radiologis

dan mikrobiologis :

Price, S.A. & Wilson, L.M. Pathophysiology:

Clinical concept of disease processes. 4th Edition.

Alih bahasa : Anugerah, P. Jakarta: EGC; 1994

(Buku asli diterbitkan tahun 1992) (p 753 – 763)

Suyono, S, et al. Buku ajar ilmu penyakit dalam.

Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2001 (p

819 – 829)

Page 7: Kontrak Bljr Ilham

Tuberkulosis paru

Bekas tuberculosis paru

Tuberkulosis paru tersangka, yang terbagi dalam :

a. TB paru tersangka yang diobati (sputum BTA negatif, tetapi tanda-tanda lain positif)

b. TB paru tersangka yang tidak diobati (sputum BTA negatif dan tanda-tanda lain meragukan)

Patofisiologi TB : individu yang rentan menghirup basil tuberkulosis dan terinfeksi. Bakteri pindah

melalui jalan nafas ke alveoli untuk berkumpul dan memperbanyak diri. Basil dipindahkan juga secara

limfatogen dan hematogen ke bagian tubuh yang lain. Sistem tubuh berespon dengan melakukan reaksi

inflamasi. Reaksi ini mengakibatkan penumpukan eksudat dalam alveoli menyebabkan bronkopnemonia.

Massa jaringan baru (granuloma) yang merupakan gumpalan basil yang masih hidup dan sudah mati,

dikelilingi makrofag yang membentuk dinding protektif. Granuloma diubah menjadi massa jaringan

fibrosa, bagian sentral dari massa fibrosa (komplek Ghon). Bahan menjadi nekrotik, membentuk massa

seperti keju dan dapat mengalami kalsifikasi. Bakteri menjadi dorman, tanpa perkembangan penyakit

aktif. Individu dapat mengalami penyakit aktif karena gangguan atau respon inadekuat dari system imun.

Gambaran klinis tuberkulosis mungkin belum muncul pada infeksi awal, dan mungkin tidak akan pernah

timbul bila tidak terjadi infeksi aktif. Bila timbul infeksi aktif klien biasanya memperlihatkan gejala :

demam (biasanya pagi hari), malaise, keringat malam, hilang nafsu makan dan penurunan berat badan,

batuk purulen produktif disertai nyeri dada sering timbul pada infeksi aktif.

Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. Brunner and

Suddarth’s textbook of medical – surgical nursing.

8th Edition. Alih bahasa : Waluyo, A. Jakarta:

EGC; 2000 (Buku asli diterbitkan tahun 1996) (p

584 – 591)

Corwin, E.J. Handbook of pathophysiology. Alih

bahasa : Pendit, B.U. Jakarta: EGC; 2001 (Buku

asli diterbitkan tahun 1996) (p 414 – 417)

Page 8: Kontrak Bljr Ilham

Tes diagnostik penyakit TB meliputi tes kulit, sinar X dada, analisa sputum dan tes darah. Tes kulit

mungkin memberikan hasil negative-false, yang kadang terjadi pada klien usia diatas 50 tahun. Jika TB

masih dicurigai muncul, maka tes TB harus diulang dalam 2 minggu. Specimen sputum untuk bakteri

tahan asam (BTA) dilakukan untuk memperkuat diagnosa TB aktif dan memperkirakan tingkat

infeksinya, ini dilakukan dalam 3 hari berturut-urut.

Obat anti tuberkulosis :

1. Isoniazid (INH) mempunyai sifat bakterisid; efek samping : neuritis perifer, hepatitis rash, demam

2. Rifampisin mempunyai sifat bakterisid; hepatitis, reaksi demam, trombositopenia.

3. Ethambutol mempunyai sifat bakteriostatik; efek samping : optik neuritis4. Pyrazinamid mempunyai sifat bakterisid; efek samping : hiperurikemia, hepatitis, athralgia

5. Streptomisin mempuinyai sifat bakterisid; efek samping: nefrotoksis, kerusakan nervus cranial

VIII/vestibularis.

Prioritas keperawatan TB: mempertahankan oksigenasi adekuat, mencegah penyebaran infeksi,

mendukung perilaku mempertahankan kesehatan, meningkatkan strategi koping efektif, memberi

informasi tentang proses penyakit/prognosis dan kebutuhan pengobatan.

Diagosa keperawatan yang mungkin muncul: resiko tinggi penyebaran infeksi/aktivasi ulang; tidak

efektif bersihan jalan nafas; resiko tinggi kerusakan pertukaran gas; perubahan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh; kurang pengetahuan mengenai kondisi, aturan tindakan dan pencegahan.

Reeves, C.J., Roux, G., Lockhart, R. Medical –

surgical nursing. Alih bahasa : Setyono, J. Jakarta:

Salemba Medika; 2001(Buku asli diterbitkan tahun

1999)

(p 62 – 63)

Long, B.C. Essential of medical – surgical nursing:

A nursing process approach. Volume 2. Alih

bahasa: Yayasan IAPK. Bandung: IAPK

Padjajaran; 1996 (Buku asli diterbitkan tahun 1989)

(p 443 – 450)

Doengoes, M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C.

Nursing care plans: Guidelines for planning and

documenting patients care. Alih bahasa:

Kariasa,I.M. Jakarta: EGC; 1999 (Buku asli

diterbitkan tahun 1993) (p 240 – 249)

Page 9: Kontrak Bljr Ilham

2

Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetik dan klinis termasuk heterogen

dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Jika telah berkembang penuh secara klinis ,

maka DM ditandai oleh hiperglikemia puasa, aterosklerotik dan mikroangiopati dan neuropati. Penderita

DM sering menunjukkan gejala polidipsi, poliuria, polifagia, turunnya berat badan, lemah, mengantuk.

Etiologi DM :

DM tipe 1I : faktor genetik (ditemukan pada individu yang mempunyai tipe antigen HLA tertentu),

faktor imunologi (respon autoimun abnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal tubuh

dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggap sebagai jaringan asing), faktor

lingkungan (virus atau toksin tertentu dapat menimbulkan destruksi sel beta)

DM tipe 2 : usia, obesitas, riwayat keluarga, kelompok etnik

Klasifikasi klinis DM :

1. Diabetes mellitus

DM tipe tergantung insulin (tipe 1)

DM tipe tidak tergantung insulin (tipe 2) : a) gemuk, b) tidak gemuk

DM tipe lain yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom tertentu : penyakit pankreas,

hormonal, obat/bahan kimia, kelainan reseptor, kelainan genital, dll.

2. Toleransi glukosa terganggu : gemuk, tidak gemuk, sebab keadaan/sindrom tertentu

3. Diabetes gestasional

Price, S.A. & Wilson, L.M. Pathophysiology:

Clinical concept of disease processes. 4th Edition.

Alih bahasa : Anugerah, P. Jakarta: EGC; 1994

(Buku asli diterbitkan tahun 1992) (p 1109 – 1119)

Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. Brunner and

Suddarth’s textbook of medical – surgical nursing.

8th Edition. Alih bahasa : Waluyo, A. Jakarta:

EGC; 2000 (Buku asli diterbitkan tahun 1996) (p

1220 -1285)

Suyono, S, et al. Buku ajar ilmu penyakit dalam.

Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2001 (p

590 – 594)

Page 10: Kontrak Bljr Ilham

Patofisiologi hiperglikemia : jika terdapat defisit insulin, 4 perubahan metabolik terjadi menimbulkan

hiperglikemia :

1. transport glukosa yang melintasi membran sel-sel berkurang

2. glikogenesis berkurang dan tetap terdapat kelebihan glukosa dalam darah

3. glikolisis meningkat sehingga cadangan glikogen berkurang dan glukosa hati dicurahkan ke dalam

darah secara terus-menerus melebihi kebutuhan

4. glukoneogenesis meningkat dan lebih banyak lagi glukosa hati yang tercurah ke dalam darah dari

hasil pemecahan asam amino dan lemak

Komplikasi DM :

Komplikasi akut : ketoasidosis diabetes, koma non ketotik hiperglikemia hiperosmolar, efek somogyi

(penurunan kadar glukosa darah pada malam hari diikuti peningkatan rebound pada pagi harinya),

fenomena fajar/dawn phenomenon (hiperglikemi pada pagi hari antara jam 5 – 9 yang tampaknya

disebabkan peningkatan sikardian kadar glukosa pagi hari)

Komplikasi jangka panjang : penyakit arteri koroner, stroke, penyakit vaskuler perifer, gangguan

penglihatan/retinopati, kerusakan ginjal/nefropati, neuropati diabetes.

Prioritas keperawatan DM : memperbaiki cairan/elektrolit dan keseimbangan asam basa; memperbaiki

metabolisme abnormal; membantu penanganan terhadap penyebab/penyakit yang mendasarinya;

mencegah komplikasi; memberi informasi tentang proses penyakit/prognosis, perawatan diri dan

kebutuhan pengobatan.

Long, B.C. Essential of medical – surgical

nursing : A nursing process approach. Volume 3.

Alih bahasa : Yayasan IAPK. Bandung: IAPK

Padjajaran; 1996 (Buku asli diterbitkan tahun 1989)

(p 4 – 53)

Corwin, E.J. Handbook of pathophysiology. Alih

bahasa : Pendit, B.U. Jakarta: EGC; 2001 (Buku

asli diterbitkan tahun 1996) (p 542 – 556)

Doengoes, M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C.

Nursing care plans: Guidelines for planning and

documenting patients care. Alih bahasa:

Page 11: Kontrak Bljr Ilham

3

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul : kekurangan volume cairan; perubahan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh; resiko tinggi infeksi; resiko tinggi perubahan persepsi sensori; ketidakberdayaan;

kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan.

Gagal ginjal kronis adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat

menahun, berlangsung progresif dan cukup lanjut. Hal ini terjadi bila laju filtrasi glomerular kurang dari

50 mL/min.

Pemeriksaan penunjang GGK : pemeriksaan laboratorium, EKG, USG ginjal, foto polos abdomen, foto

dada, IVP, pemeriksaan radiology tulang, pemeriksaan pielografi retrogard.

Penyebab gagal ginjal kronis : infeksi saluran kemih (pielonefritis kronik), penyakit peradangan

(glumerulonefritis), penyakit vaskuler hipertensif (nefrosklerosis, stenosis arteri renalis), gangguan

jaringan penyambung (SLE, poliarteritis nudosa, sklerosis sistemik), penyakit kongenital dan herediter

(penyakit ginjal polikistik, asidosis tubulus ginjal), penyakit metabolic (DM, gout, hiperparatiroidisme),

nefropati toksik, nefropati obstuktif (batu saluran kemih).

Gagal ginjal kronis selalu berkaitan dengan penurunan progresif GFR. Stadium gagal ginjal kronis

didasarkan pada tingkat GFR yang tersisa, mencakup : 1) penurunan cadangan ginjal, 2) insudisiensi

ginjal, 3) gagal ginjal, 4) penyakit ginjal stadium akhir

Kariasa,I.M. Jakarta: EGC; 1999 (Buku asli

diterbitkan tahun 1993) (p 726 – 741)

Suyono, S, et al. Buku ajar ilmu penyakit dalam.

Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2001 (p

427 -434)

Price, S.A. & Wilson, L.M. Pathophysiology:

Clinical concept of disease processes. 4th Edition.

Alih bahasa : Anugerah, P. Jakarta: EGC; 1994

(Buku asli diterbitkan tahun 1992) (p 812 - 843)

Corwin, E.J. Handbook of pathophysiology. Alih

bahasa : Pendit, B.U. Jakarta: EGC; 2001 (Buku

asli diterbitkan tahun 1996) (p 490 -492)

Page 12: Kontrak Bljr Ilham

Manifestasi klinis GGK :

1. Kardiovaskuler (hipertensi, gagal jantung kongestif, udema pulmoner, perikarditis)

2. Dermatologi (pruritus, butiran uremik yang menempel dikulit)

3. Gastrointestinal (anoreksia, mual, muntah, cegukan)

4. Neuromuskuler (perubahan tingkat kesadaran, tidak mampu konsentrasi, kedutan otot, kejang)

Perawatan terhadap gagal ginjal meliputi restriksi konsumsi cairan, fosfat, dan protein. Klien juga

diberikan diuretik untuk meningkatkan urinasi, alumunium hidroksida untuk terapi hiperfosfatemia, anti

hipertensi untuk terapi hipertensi serta diberi obat yang dapat menstimulasi produksi RBC seperti

epoetin alfa bila terjadi anemia. Ketika penyakit ini dalam perkembangan, klien memerlukan dialisis dan

transplantasi ginjal.

Prioritas keperawatan GGK : mempertahankan homeostasis, mencegah komplikasi, memberi informasi

tentang proses penyakit/prognosis dan kebutuhan pengobatan, mendukung penilaian terhadap perubahan

pola hidup.

Diagnosa perawatan yang mungkin timbul : resiko tinggi penurunan curah jantung; resiko tinggi cedera;

perubahan proses pikir; resiko tinggi kerusakan integritas kulit; resiko tinggi perubahan membran

mukosa oral; kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan; perubahan

ketidakpatuhan/kepatuhan

Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. Brunner and

Suddarth’s textbook of medical – surgical nursing.

8th Edition. Alih bahasa : Waluyo, A. Jakarta:

EGC; 2000 (Buku asli diterbitkan tahun 1996) (p

1448 – 1457)

Reeves, C.J., Roux, G., Lockhart, R. Medical –

surgical nursing. Alih bahasa : Setyono, J. Jakarta:

Salemba Medika; 2001(Buku asli diterbitkan tahun

1999)

(p 228 – 232)

Doengoes, M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C.

Nursing care plans: Guidelines for planning and

documenting patients care. Alih bahasa:

Kariasa,I.M. Jakarta: EGC; 1999 (Buku asli

diterbitkan tahun 1993) (p 626 – 638)

Page 13: Kontrak Bljr Ilham

REFERENSI

1. Long, B.C. Essential of medical – surgical nursing : A nursing process approach. Alih bahasa : Yayasan IAPK. Bandung: IAPK Padjajaran; 1996 (Buku asli

diterbitkan tahun 1989)

2. Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. Brunner and Suddarth’s textbook of medical – surgical nursing. 8th Edition. Alih bahasa : Waluyo, A. Jakarta: EGC; 2000 (Buku

asli diterbitkan tahun 1996)

3. Reeves, C.J., Roux, G., Lockhart, R. Medical – surgical nursing. Alih bahasa : Setyono, J. Jakarta: Salemba Medika; 2001(Buku asli diterbitkan tahun 1999)

4. Corwin, E.J. Handbook of pathophysiology. Alih bahasa : Pendit, B.U. Jakarta: EGC; 2001 (Buku asli diterbitkan tahun 1996)

5. Price, S.A. & Wilson, L.M. Pathophysiology: Clinical concept of disease processes. 4th Edition. Alih bahasa : Anugerah, P. Jakarta: EGC; 1994 (Buku asli

diterbitkan tahun 1992)

6. Doengoes, M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C. Nursing care plans: Guidelines for planning and documenting patients care. Alih bahasa: Kariasa,I.M.

Jakarta: EGC; 1999 (Buku asli diterbitkan tahun 1993)

Page 14: Kontrak Bljr Ilham

7. Suyono, S, et al. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2001

KONTRAK BELAJARKEPERAWATAN MEDIKAL

Page 15: Kontrak Bljr Ilham

Disusun oleh :

MUSA’ADAHG6B 205 026

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN VI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNDIP

SEMARANG

2005

PENDAHULUAN

Pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi yang memiliki landasan akademik yang kokoh, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi mutakhir dalam bidang keprofesian. Untuk itu mahasiswa keperawatan sebagai seorang calon Ners dituntut melaksanakan praktek keperawatan

profesional melalui pengalaman belajar klinik.

Sebelum memasuki lahan praktek ini, mahasiswa diharapkan membuat kontrak belajar terlebih dahulu mengenai materi dan ketrampilan yang ingin dikuasai.

Kontrak belajar yang penulis buat untuk PBL diruang penyakit dalam / C3 L2 RSDK adalah mengenai asuhan keperawatan pada klien dengan diabetes mellitus,

tuberculosis, dan gagal ginjal kronis besrta kompetensi ketrampilan tindakan keperawatannya.

Penyakit diabetes mellitus, tuberkulosis dan gagal ginjal kronis merupakan kasus yang banyak dijumpai di ruang perawatan penyakit dalam di RSDK

maupun di rumah sakit lain di Indonesia. Para penderita penyakit ini memerlukan perawatan yang komprehensif agar terhindar dari komplikasi yang mungkin

muncul. Mereka juga memerlukan pendidikan kesehatan mengenai kondisi penyakit/prognosis maupun kebutuhan pengobatan sehingga dapat meningkatkan serta

mengoptimalkan kualitas kesehatannya.

Page 16: Kontrak Bljr Ilham

Tujuan yang diharapkan dari penyusunan kontrak belajar ini adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai proses penyakit, pengobatan, pemberian asuhan

keperawatan pada klien tuberculosis, diabetes mellitus, dan gagal ginjal kronik, sehingga dapat menjadi dasar pengalaman untuk praktek keperawatan selanjutnya

setelah lulus program profesi keperawatan.