poa amarilis

12
Tabel. 3.4 Plan of Action Manajemen Keperawatan di Ruang Amarilis RSUD Tugurejo MASALAH TUJUAN STRATEGI SASARAN KEGIATAN WAKTU KRITERIA EVALUASI Penerapan Patient Safety yang kurang optimal Penerapan Patient Safety menjadi optimal, dengan kriteria hasil: Jangka Pendek 1. setiap pagi dilakukan praktek cuci tangan bersama perawat dan keluarga 2. Semua pasien terpasang gelang 1. Demonstrasi 6 langkah Cuci tangan bersama 2. Edukasi pemasangan safety handling pada tempat tidur pasien 3. Edukasi pemasangan gelang pasien 4. Identifikas i nama pasien, tanggal lahir, umur, nomor PP, PA, pasien dan keluarga pasiendi ruang Amarilis III RSUD Tugurejo Semarang 1. Perawat bersama keluarga pasien melakukan cuci tangan bersama setiap pagi 2. Perawat memberikan edukasi kepada keluarga tentang pentingnya pemasangan safety handling pada tempat tidur pasien 3. Perawat memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga Evaluasi struktur: 1. terlaksana praktek cuci tangan bersama 6 hari dalam 1 minggu. 2. perawat dan mahasiswa selalu mengingatkan dan menrapkan pemasangan bedset trail 3. perawat melakukan pemeriksaan pemasnagan bedset trail setiap pemberian obat 4. Semua pasien terpasang gelang identitas

Upload: aditya-krisna

Post on 30-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: POA Amarilis

Tabel. 3.4Plan of Action Manajemen Keperawatan di Ruang Amarilis RSUD Tugurejo

MASALAH TUJUAN STRATEGI SASARAN KEGIATAN WAKTU KRITERIA EVALUASIPenerapan Patient Safety yang kurang optimal

Penerapan Patient Safety menjadi optimal, dengan kriteria hasil: Jangka Pendek1. setiap pagi

dilakukan praktek cuci tangan bersama perawat dan keluarga

2. Semua pasien terpasang gelang pasien

3. 50% Pasien dan keluarga mengerti tentang tujuan pemasangan gelang pasien

4. 7 dari 13 Perawat melakukan identifikasi pasien ketika

1. Demonstrasi 6 langkah Cuci tangan bersama

2. Edukasi pemasangan safety handling pada tempat tidur pasien

3. Edukasi pemasangan gelang pasien

4. Identifikasi nama pasien, tanggal lahir, umur, nomor RM

5. Pemberian penanda fall risk pada gelang/tempat tidur pasien

6. Melakukan pengkajian risiko jatuh

PP, PA, pasien dan keluarga pasiendi ruang Amarilis III RSUD Tugurejo Semarang

1. Perawat bersama keluarga pasien melakukan cuci tangan bersama setiap pagi

2. Perawat memberikan edukasi kepada keluarga tentang pentingnya pemasangan safety handling pada tempat tidur pasien

3. Perawat memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tujuan pemasangan gelang pada pasien

4. Perawat mengidentifikasi nama, tanggal lahir/umur, nomor RM pada pasien

5. Perawat memberikan tanda fall risk pada

Evaluasi struktur:1. terlaksana praktek cuci

tangan bersama 6 hari dalam 1 minggu.

2. perawat dan mahasiswa selalu mengingatkan dan menrapkan pemasangan bedset trail

3. perawat melakukan pemeriksaan pemasnagan bedset trail setiap pemberian obat

4. Semua pasien terpasang gelang identitas

5. 6 dari 15 keluarga pasien mengetahui tujuan dipasangnya gelang pasien

6. 8 dari 13 perawat melakukan identifikasi pasien sebelum melakukan tindakan keperawatan.

7. belum semua CM resiko jatuh pasien terisi

8.

Page 2: POA Amarilis

akan melakukan tindakan keperawatan.

5. PP dan PA melakukan pengkajian resiko jatuh secara berkala 4 hari sekali dan mengisisnya pada status pasien .

6. pemasangan bedset trail pada pasien.

7. monitor pemasangan bedset trail minimal 4 jam sekali.

8. pembacaan SOP setiap operan jaga pagi

9. sosialisasi dan cuci tangan bersama setiap keluarga dan perawat pagi

gelang pasien yang mempunyai risiko jatuh tinggi

6. Perawat memberikan tanda di tempat tidur pasien yang mempunyai risiko tinggi jatuh

Evaluasi proses:1. 75 % pasien terpasang

bedset trail 1. bedset trail selalu

terpasang pada pasien dengan resiko jatuh tengah dan berat.

2. keluarga kooperatif dalam menerapakan pemasangan bedset trail

3. Tidak terdapat stok gelang pasien di ruangan. Gelang pasien dapat didapatkan setelah sebelumnya diresepkan ke depo farmasi.

4. Terdapat lembar edukasi pasien yang dilakukan oleh perawat dan ditandatangai oleh keluarga yang mendapatkan edukasi.

5. Kepala ruang mengevaluasi performa perawat pada saat preconference

6. perawat telah melakukan konfrimasi/identifikasi nama pasien saat akan dilakukan program.

Page 3: POA Amarilis

10. pasien dengan resiko berat/tinggi diberikan penanda berupa kertas penanda resiko jatuh.

11. tidak ada laporan pasien jatuh

Jangka Menengah1. tidak ada

laporan pasien jatuh.

2. Terdapat stock gelang pasien di ruangan

3. Terdapat lembar edukasi pada catatan medis pasien dengan ditandatangani oleh perawat yang memberikan edukasi dan keluarga yang

7. pasien dengan resiko jatuh telah terpasang tanda resiko jatuh di tempat tidurnya.

Evaluasi hasil:1. Tidak ada laporan

pasien jatuh2. Tidak ada laporan

kesalahan kerja.3. Kepala ruang telah

memasukan program tambahan ke dalam program harian ruang Amarilis III

Page 4: POA Amarilis

diberikan edukasi.

4. Terdapat evaluasi dari kepala ruang mengenai performa perawat saat di depan pasien.

Jangka Panjang1. pelaksanaan

bedset trail masuk dalam agenda monitoring pasien.

2. kepala ruang menerapakan program baru menjadi program berkelanjutan

peningkatan mutu pelayanan keperawatan

Mutu pelayanan keperawatan meningkat dengan kriteria hasil :Jangka pendek1. minimal 5 hari

1. Pembacaan SOP tindakan medis

2. Melakukan pengkajian tingkat ketergantungan

PP, PA, pasien dan keluarga pasiendi ruang Amarilis III RSUD Tugurejo Semarang

1. Perawat membacakan SOP tindakan medis setiap selesai operan pagi dan disaksikan oleh karu, katim, dan

Evaluasi struktur:1. pembacaan SOP

terlaksana setiap pagi dan diikuti oleh perawat dan perwakilan keluarga

2. form ketergantungan

Page 5: POA Amarilis

dalam 1 minggu SOP dibaca setiap operan pagi

2. 75% form ketergantungan pasien terisi

3. 90% pasien pulang mengisi buku testimony sesuai format

4. 75% pasien mengatakan telah mendapat penjelasan mengenai program / prosedur yang akan dijalani mengisi

Jangka menengah1. Semua

perawat dan mahasiswa melakukan penjelasan

pada pasien3. Pembuatan format

penulisan buku testimony

4. Memberikan penjelasan kepada pasien tentang tindakan keperawatan yang akan dilakukan

perawat associate.2. Perawat melakukan

pengkajian terehadap tingkat ketergantungan pasien (self care, intermediet care, total care)

3. Format buku testimoni diusahakan memuat kolom kritik, saran, pesan, kesan dan nama perawat yang paling dikenal pasien, sehingga buku testimoni bukan berupa ucapan terimakasih dari pasien

4. Perawat memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang tujuan dan prosedur tindakan keperawatan yang akan diberikan

pasien terisi3. buku testimony terisi

sesuai dengan format4. terdapat evaluasi ke

keluarga mengenai penjelasan baik dari perawat maupun dokter mengenai tindakan yang akan diberikan.

Evaluasi proses:1. Beberapa Perawat telah

melakukan setiap tindakan keperawatan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.

2. perawat dan mahasiswa telah memberikan penjelasan mengenai prosedur yang akan diberikan pada pasien dan keluarga

3. Rapat bulanan belum memasukkan agenda evaluasi penerapan SOP

Evaluasi hasil:Kepala ruang membuat rancangan reward dan punismen untuk perawat sesuai kinerja

Page 6: POA Amarilis

terkait tujuan tindakan keperawatan.

2. semua perawat dan mahasiswa menjelaskan tujuan dan definisi dari tindakan yang akan dilakukan

3. 90 % pasien mengatakan telah mendapatkan penjelasan mengenai program yang akan diberikan.

4. terdapat evaluasi bulanan oleh kepala ruang terkait penerapan SOP di ruangan

Page 7: POA Amarilis

jangka panjang1. terdapat reward

dan punishmen untuk perawat berdasarkan kinerja

2. SOP dievaluasi setiap hari oleh katim/karu

Page 8: POA Amarilis