plc7

9
I. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini, diharapkan mahasiswa : - Dapat memahami control motor dengan kontaktor - Dapat membuat rangkaian aplikasi control motor dengan kontaktor - Dapat membuat dan menjelaskan rangkaian control motor DC 2 kecepatan - Dapat membuat dan menjelaskan rangkaian control pengubah polaritas putaran motor - Dapat membuat dan menjelaskan rangkaian control motor kerja berurutan - Dapat membuat dan menjelaskan rangkaian control pompa air II. Teori Dasar Dalam mengoperasikan motor 1 fasa dengan kendali elektromagnetik, dibutuhkan kontaktor magnet, MCB, dan tombol ON/ OFF (saklar tekan) untuk alat kontrolnya. Dengan kontaktor magnet, motor 1 fasa jenis split phasa dapat dijalankan dari jarak jauh, kontaktor dapat diletakkan pada tempat yang jauh dari operator. Sedangkan operator hanya mengendalikan tombol start untuk menjalankan dan tombol stop untuk mengendalikan. Dengan demikian operator dapat bekerja ditempat yang aman.

Upload: suryadi

Post on 01-Jan-2016

4 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: plc7

I. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini, diharapkan mahasiswa :

- Dapat memahami control motor dengan kontaktor

- Dapat membuat rangkaian aplikasi control motor dengan kontaktor

- Dapat membuat dan menjelaskan rangkaian control motor DC 2 kecepatan

- Dapat membuat dan menjelaskan rangkaian control pengubah polaritas putaran

motor

- Dapat membuat dan menjelaskan rangkaian control motor kerja berurutan

- Dapat membuat dan menjelaskan rangkaian control pompa air

II. Teori Dasar

Dalam mengoperasikan motor 1 fasa dengan kendali elektromagnetik, dibutuhkan

kontaktor magnet, MCB, dan tombol ON/ OFF (saklar tekan) untuk alat kontrolnya.

Dengan kontaktor magnet, motor 1 fasa jenis split phasa dapat dijalankan dari jarak

jauh, kontaktor dapat diletakkan pada tempat yang jauh dari operator. Sedangkan

operator hanya mengendalikan tombol start untuk menjalankan dan tombol stop

untuk mengendalikan. Dengan demikian operator dapat bekerja ditempat yang

aman.

Dari gambar rangkaian kontrol dan daya, terlihat kontak-kontak kontaktor magnet

dipakai sesuai keperluannya. Pada rangkaian kontrol, fasa dihubungkan ke MCB 1

fase, kemudian melalui tombol OFF, menuju ke tombol ON, yang kemudian menuju

Page 2: plc7

coil pada kontaktor dan berakhir di netral, karena sakelar ON yang digunakan

merupakan sakkelar tombol, maka dipakai sakelar pengunci/ bantu yang terhubung

pararel ke kontak bantu kontaktor NO (Normally Open). Sedangkan pada rangkaian

daya, perjalanannya yaitu dari Fasa melalui MCB dan menuju ke kontaktor (pada

kontak utama), dan dari kontak utama menuju motor 1 fasa. Salah satu masukan

kontak utama pada kontaktor dihubungkan melalui sumber netral dan keluarannya

dihubungkan ke motor listrik.

Pada gambar di atas merupakan rangkaian control motor menggunakan 2 putaran,

dimana pada rangkaian ini kontaktor hanya di hubungkan dengan 2 buah polaritas

yang berbeda , sehingga dengan mendapatkan polaritas yang berbeda tadi membuat

motor menjadi bergerak 2 arah yaitu ke kiri dan ke kanan.

Pada dasarnya, putaran motor dipengaruhi oleh besar kecilnya tegangan motor, arus

jangkar, tahanan jangkar dan medan magnet. Satu faktor yang sering digunakan

untuk mengatur kecepatan motor adalah dengan mengatur (dibuat sebagai variable)

tegangan yang masuk ke motor. Hal ini praktis digunakan karena variabel yang lain

sudah tetap. Sebenarnya dua masalah umum dalam mengontrol motor DC adalah

bagaimana mengontrol arah dan kecepatan motor tersebut.

Mudahnya, untuk mengatur kecepatan, kita bisa gunakan tegangan masukan motor

yang divariabel. Sedangkan untuk mengatur arah putar dapat menggunakan saklar

manual atau relay untuk mengubah arah arus yang masuk ke motor DC.

Menggunakan saklar mekanik memberikan kemudahan, namun memiliki

kelemahan, yakni lambat dan tidak mungkin dihubungkan dengan sebuah kontroler.

Page 3: plc7

Nah alternatif lain dalam kontrol kecepatan dan arah putar motor adalah dengan

menggunakan transistor. Transistor mempunyai respon yang cepat (orde mikro

detik) dan juga dapat dikontrol dengan mudah oleh kontroler (mikrokontroler

misalnya) atau yang lain. Untuk motor dengan daya besar dapat digunakan transistor

daya, misalnya MOSFET atau yang lain. apabila yang digunakan transistor, maka

untuk mengatur tegangan yang masuk ke motor dibutuhkan PWM (Pulse Width

Modulation). Nah sebelum kita mempelajari PWM lebih jauh, terlebih dahulu kita

coba kontrol secara analog dengan menggunakan komponen - komponen sederhana

Sedangkan pada kontrol motor dengan dua kecepatan dilakukan dengan cara

memberikan tegangan sumber yang berbeda sehingga ketika kita menaikkan

tegangan maka kecepatan motor akan berubah semangkin cepat.

III. Alat dan bahan

- Kontaktor

- Push Button

- Fitting Lampu

- Lampu 220Vac

IV. Langkah percobaan

1. Control motor DC 2 kecepatan

Rancang dan buat control pengubah kecepatanputaran motor dengan 2 kecepatan.

Saat tombol 1 ditekan, motor beroperasi pada kecepatan 1, saat tombol 2 ditekan

motor akan lebih cepat. Motor bekerja sesuai dengan kecepatan, dengan posisi

kecepatan rendah pada kondisi awal. Kecepatan tinggi tidak dapat dioperasikan

jika kecepatan rendah belum beroperasi. Masing masing kecepatan dilengkapi

dengan indicator.

Kawati rancangan control ke modul percobaan, sesuai dengan gambar yg sudah

dikonsultasikan. Lakukan praktek setelah rangkaian percobaan dibuat dengan

persetujuan instruktur.

Operasikan control tersebut dengan mengacu pada tabel 1. Catat kondisi

lampuisikan pada tabel 1.

Page 4: plc7

2. Control pengubah polaritas putaran

Rancang dan buat control pengubah polaritas putaran motor dengan deskripsi:

tombol 1 ditekan motor akanberputar pada posisi putar kanan, indicator LED

menyala. Ketika motor pada posisi putar kanan, tombol 2 untuk posisi putar kiri

ditekan, motor tidak akan berubah posisi ke putar kiri. Putar kiri diaktifkan jika

posisi motor putar kanan tidak aktif. Begitu juga sebaliknya.

Kawati rancangan control ke modul percobaan, sesuai dengan gambar yg sudah

dikonsultasikan. Lakukan praktek setelah rangkaian percobaan dibuat dengan

persetujuan instruktur.

Operasikan control tersebut dengan mengacu pada tabel 2. Catat kondisi

lampuisikan pada tabel 2.

3. Control motor DC kerja berurutan

Rancang dan buat control operasi motor DC dengan desktripsi:

1. Tombol 1 ditekan M1 ON

2. Tombol 2 ditekan M2 ON

3. Tombol 3 ditekan M3 ON, M1 OFF

4. Tombol 4 ditekan M1 dan M3 ON, M2 OFF

5. Tombol 5 ditekan operasi OFF

Motor beroperasi berdasarkan urutan dari tombol 1, 2, 3, 4, dan 5. Dan tidak

dapat diaktifkan secara acak.

Kawati rancangan control ke modul percobaan, sesuai dengan gambar yg sudah

dikonsultasikan. Lakukan praktek setelah rangkaian percobaan dibuat dengan

persetujuan instruktur.

Operasikan control tersebut dengan mengacu pada tabel 3. Catat kondisi

lampuisikan pada tabel 3.

4. Control pompa air

Rancang dan buat control pompa pengisian bak menggunakan 2 pompa air

dengan deskripsi:

1. Saat saklar ditelan, kedua pompa bekerja

2. Pada level 1, kedua pompa masih bekerja

3. Ketika dilevel 2, hanya pompa 2 yg bekerja

Page 5: plc7

4. Pada level 3, hanya pompa 1 yg bekerja

5. Pada level 4, operasi kedua pompa OFF

6. Kedua pompa akan kembali aktif ketika air berada dibawah level 1

7. Saat emergency, pompa bisa dimatikan lewat tombol stop (tombol2)

8. Proses akan kembali dengan menekan tombol ON (tombol1)

Kawati rancangan control ke modul percobaan, sesuai dengan gambar yg

sudah dikonsultasikan. Lakukan praktek setelah rangkaian percobaan dibuat

dengan persetujuan instruktur.

Operasikan control tersebut dengan mengacu pada tabel 4. Catat kondisi

lampuisikan pada tabel 4.

V. Gambar Rangkaian

VI. Langkah Kerja

1. Menbuat rangkaian sesuai dengan gambar percobaan.

2. Memastikan hubunganpengawatan sesuai dengan posisi dan polaritas yg benar.

3. Memeriksakan kepada instruktur.

4. Melakukan praktikum setelah mendapat persetujuan dari instruksi.

5. Mengulangi prosedur percobaan untukpraktikum selanjutnya.

VII. Tabel Percobaan

Page 6: plc7

VIII. Analisa dan Kesimpulan

Hghbv hg