plagiat merupakan tindakan tidak terpujiwanita dewasa awal dan wanita dewasa madya skripsi diajukan...

119
i PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PERKAWINAN PADA WANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh: Caecilia Adelina Lestari Ndaumanu 109114100 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 10-Jan-2020

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

i

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PERKAWINAN PADA

WANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

Disusun oleh:

Caecilia Adelina Lestari Ndaumanu

109114100

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

ii

PENGESAHAN SKRIPSI

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PERKAWINAN PADA WANITA

DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA

Dipersiapkan dan ditulis oleh :

Caecilia Adelina Lestari Ndaumanu

NIM : 109114100

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

Pada tanggal

dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji:

Nama Lengkap Tanda Tangan

Penguji 1 .........................

Penguji 2 .........................

Penguji 3 .........................

Yogyakarta, ……………………

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

iv

HALAMAN MOTTO

Bagaikan kuncup mawar waktunya mekar

Percayalah…

Tuhan jadikan semua indah pada waktuNya

Anak muda yang hebat

Memberanikan diri saat takut

Merajinkan diri saat malas

-Mario Teguh-

As long as there is life

There is hope

-Tamora Pierce-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada Tuhan

Yesus Kristus dan Bunda Maria

Mami, Papi, Nona, dan Oeni yang senantiasa

mendukung

Kekasih yang setia menemani

Dosen Pembimbing yang selalu memberi

masukan

Fakultasku, Psikologi USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

vii

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PERKAWINAN PADA WANITA

DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA

Caecilia Adelina Lestari Ndaumanu

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kepuasan perkawinan pada

wanita dewasa awal dan wanita dewasa madya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

komparatif yang melibatkan 100 subjek. Subjek dalam penelitian ini merupakan perempuan

berusia 20-60 tahun, telah menikah dan tinggal di Yogyakarta. Untuk pengambilan data, peneliti

menggunakan Skala Kepuasan Perkawinan yang memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,963.

Data kemudian dianalisis dengan uji parametrik independent sample t-test. Hasil analisis statistik

menunjukkan tidak ada perbedaan tingkat kepuasan perkawinan pada wanita dewasa awal dan

wanita dewasa madya (Sig. = 0,461, p > 0.05).

Kata kunci : tingkat kepuasan perkawinan, wanita, dewasa awal, dewasa madya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

viii

DIFFERENT LEVELS OF MARITAL SATISFACTION ON EARLY

ADULT WOMEN AND MIDDLE ADULT WOMEN

Caecilia Adelina Lestari Ndaumanu

ABSTRACT

This research aimed to know different levels of marital satisfaction on early adult women

and middle adult women. This research was a quantitative comparative research that involved 100

subjects. The subjects were married women whose ages are 20-60 years old and live in

Yogyakarta. The researcher used Marital Satisfaction Scale with reliability coefficient is 0.963.

Data were analyzed using parametric independent sample t-test. According to the result of statistic

analysis, there were no different levels of of marital satisfaction on early adult women and middle

adult women (Sig. = 0,461, p > 0.05).

Keywords : levels of marital satisfaction, women, early adults, middle adults

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus

atas segala berkat dan anugerah-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Perbedaan

Tingkat Kepuasan Perkawinan pada Wanita Dewasa Awal dan Wanita Dewasa

Madya” ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pemilihan kepuasan perkawinan sebagai topik skripsi berawal dari keprihatinan

penulis akan maraknya kasus perceraian pada wanita berlatarkan kurangnya

keharmonisan dan kepuasan yang semakin meningkat belakangan ini. Penulis

berharap skripsi ini dapat memberi manfaat bagi orang banyak, terutama bagi para

wanita. Selain itu, penulis juga berharap skripsi ini dapat memunculkan lebih

banyak penelitian mengenai kepuasan perkawinan sehingga hal-hal yang tidak

diinginkan akibat tidak adanya kepuasan tersebut bisa diantisipasi.

Penulisan skripsi ini tentunya dapat selesai berkat dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih

kepada :

1. Bpk. Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma dan juga dosen pembimbing akademik.

2. Ibu Ratri Sunar Asusti, M.Si., selaku Kepala Program Studi Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

xi

3. Ibu Dra. Lusia Paratidarmanastiti, M.S., selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

Terima kasih atas kesabaran, perhatian, bantuan dan bimbingan yang telah

diberikan selama proses penulisan skripsi ini.

4. Segenap Bapak / Ibu staf pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma.

5. Ibu Sylvia Carolina MYM, M.Si., atas kesediaannya membimbing penulis.

6. Mami, Papi, Oeni, Nona, K Melky, Al. Terima kasih atas kasih sayang, doa,

semangat, dan dukungan yang tak pernah berhenti diberikan selama ini.

7. Mama Tien, Om No, Ka Nona, Ka El, Ewin dan semua kakak-kakak di

Jakarta yang telah memberikan doa, perhatian, dan semangat selama ini.

8. Calvin Alberto Fanggidae, pacar yang terkasih. Terima kasih untuk segenap

cinta, kesabaran, semangat, perhatiannya. Terima kasih juga untuk bantuan

dan waktunya selama ini.

9. Seluruh karyawan Fakultas Psikologi Sanata Dharma : Bu Nanik, Mas

Gandung, Pak Gie, Mas Muji, dan Mas Donny, dan semua student staff

(Arum, Nety, Yoan, Cilla, Clara, Hervy) yang telah membantu kelancaran

proses penyelesaian skripsi ini.

10. Karyawan perpustakaan Universitas Sanata Dharma, di Kampus Paingan dan

Kampus Mrican.

11. Untuk Om Moris, Tante Tutik, Mima, Alo, Tyas, dan Bu Susi yang telah

membantu proses pengambilan data.

12. Untuk Miss Agatha, Miss Tris, Ifa serta seluruh staf pengajar di TK Ceria.

Terima kasih sekali atas bantuan dan kerja samanya dalam pengambilan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

xii

13. Untuk semua responden yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu,

terimakasih atas waktunya mengisi kuesioner penelitian.

14. Untuk para sahabatku, Marcella, Lorensia, Yohanna, Celly. Terimakasih

untuk waktu luar biasa yang telah kita habiskan bersama

15. Seluruh teman-teman angkatan 2010 Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma, terutama (Engger, Mb Anna, Hilda, Maya, Monic, Mega, Shella)

terima kasih untuk sharing, masukan, dan bantuannya.

16. Seluruh pihak yang telah membantu selesainya skripsi ini, yang tidak bisa

disebutkan satu per satu. Terima kasih.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak

kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat

membuat skripsi ini menjadi lebih baik lagi. Semoga skripsi ini dapat menambah

pengetahuan dalam bidang psikologi yang terkait dengan kepuasan perkawinan.

Yogyakarta, 23 Oktober 2015

Penulis

(Caecilia Adelina lestari Ndaumanu)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................... vi

ABSTRAK .......................................................................................................... vii

ABSTRACT ........................................................................................................viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................... ix

KATA PENGANTAR .......................................................................................... x

DAFTAR ISI ......................................................................................................xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii

DAFTAR SKEMA ..........................................................................................xviii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 8

1. Manfaat Teoritis .................................................................... 8

2. Manfaat Praktis ...................................................................... 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

xiv

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 10

A. Kepuasan Perkawinan ............................................................. 10

1. Perkawinan .......................................................................... 10

2. Kepuasan Perkawinan ......................................................... 11

3. Aspek-Aspek Kepuasan Perkawinan ................................... 13

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan perkawinan . 18

B. Wanita Dewasa Awal dan Wanita Dewasa Madya ................. 21

1. Wanita Dewasa Awal .......................................................... 21

2. Wanita Dewasa Madya........................................................26

C. Dinamika Perbedaan Tingkat Kepuasan Perkawinan pada

Wanita Dewasa Awal dan Wanita Dewasa Madya ................ 29

D. Skema Penelitian ..................................................................... 36

E. Hipotesis Penelitian ................................................................. 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 38

A. Jenis Penelitian ........................................................................ 38

B. Identifikasi Variabel Penelitian ............................................... 38

1. Variabel Tergantung ............................................................ 38

2. Variabel Bebas ..................................................................... 38

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................ 38

1. Tingkat Kepuasan Perkawinan ............................................ 38

2. Tahapan Usia Subjek ........................................................... 40

D. Subjek Penelitian ..................................................................... 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

xv

E. Metode dan Instrumen Penelitian ............................................ 41

F. Kredibilitas Instrumen Penelitian ............................................ 42

1. Uji Validitas ......................................................................... 42

2. Analisis Aitem ..................................................................... 44

3. Uji Reliabilitas ..................................................................... 46

G. Metode Analisis Data .............................................................. 47

1. Uji Asumsi ........................................................................... 47

a. Uji Normalitas ................................................................. 47

b. Uji Homogenitas ............................................................. 48

2. Uji Hipotesis ........................................................................ 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 49

A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 49

B. Deskripsi Subjek Penelitian..................................................... 49

C. Hasil Penelitian........................................................................ 51

1. Deskripsi Data Penelitian .................................................... 52

2. Uji Hipotesis ........................................................................ 53

D. Analisis Tambahan .................................................................. 56

E. Pembahasan ............................................................................. 57

BAB V PENUTUP ................................................................................... 60

A. Kesimpulan ............................................................................. 60

B. Saran ........................................................................................ 60

1. Bagi Wanita Dewasa Awal dan Wanita Dewasa Madya ..... 60

2. Bagi Penelitian Selanjutnya ................................................. 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

xvi

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 62

LAMPIRAN ........................................................................................................ 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Skor Penilaian Skala Kepusan Perkawinan .......................................... .42

Tabel 2.Blue-print Skala Kepuasan Perkawinan Sebelum Try-out ..................... 43

Tabel 3. Blue-print Skala Kepuasan Perkawinan Sesudah Try-out ..................... 45

Tabel 4. Blue-print Skala Kepuasan Perkawinan Final ....................................... 46

Tabel 5. Data Statistik Reliabilitas Sebelum dan Sesudah Seleksi Aitem ........... 47

Tabel 5a. Data Statistik Reliabilitas Sebelum Seleksi Aitem .............. 47

Tabel 5b. Data Statistik Reliabilitas Sesudah Seleksi Aitem .............. 47

Tabel 6. Deskripsi Subjek Penelitian ................................................................... 50

Tabel 7. Deskripsi Data Penelitian ....................................................................... 51

Tabel 8. Ringkasan Uji Normalitas ...................................................................... 53

Tabel 8a. Ringkasan Uji Normalitas Subjek Dewasa Awal ................ 53

Tabel 8b. Ringkasan Uji Normalitas Subjek Dewasa Madya ............. 53

Tabel 9. Ringkasan Uji Homogenitas .................................................................. 54

Tabel 10. Ringkasan Hasil Uji Independent Sample T-test ................................. 54

Tabel 11. Ringkasan Hasil Perbandingan antar Aspek Kepuasan Perkawinan ... 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

xviii

DAFTAR SKEMA

Skema 1 Dinamika Perbedaan Tingkat Kepuasan Perkawinan pada Wanita

Dewasa Awal dan Wanita Dewasa Madya..................................36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala Kepuasan Perkawinan Sebelum Try-out ............................ 67

Lampiran 2 Skala Kepuasan Perkawinan Sesudah Try-out ............................ 78

Lampiran 3 Hasil Uji Reliabilitas dan Kualitas Aitem Skala Kepuasan

Perkawinan .................................................................................. 90

Lampiran 3 Hasil Uji Reliabilitas dan Kualitas Aitem Skala Kepuasan

Perkawinan .................................................................................. 90

Lampiran 4 Hasil SPSS Uji Analisis dan Uji Hipotesis.................................. 95

Lampiran 5 Hasil SPSS Data Analisis Tambahan .......................................... 98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Setiap individu yang menikah pasti ingin mendapatkan kepuasan

dalam perkawinanya. Kepuasan perkawinan merupakan kondisi dimana

seseorang mendapatkan manfaat dari pasangannya dalam kehidupan

perkawinan (Stone & Shackelford, 2007). Hawkins (dalam Pujiastuti &

Retnowati, 2004) mengemukakan bahwa, kepuasan perkawinan merupakan

perasaan subyektif yang dirasakan seseorang berkaitan dengan aspek dalam

perkawinan, seperti rasa bahagia dan puas, serta pengalaman yang

menyenangkan bersama pasangan. Kepuasan perkawinan menjadi salah satu

penentu kesejahteraan dalam kehidupan perkawinan (Hurlock, 1990).

Menurut Larson dan Holman (1994), kepuasan perkawinan yang tinggi akan

meningkatkan kualitas dan menjaga stabilitas perkawinan itu sendiri.

Semakin tinggi tingkat kepuasan dan komitmen pasangan dalam

perkawinannya semakin pasangan tersebut ingin mempertahankan

perkawinanya (Clements dkk dalam Hirschberger, 2009).

Kepuasan perkawinan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut diantaranya yaitu, gender (Cohen, Geron, & Farchi, 2009; Kurdek,

2005;), durasi perkawinan (Gottman & Levenson, 2000), tahapan usia

(Gorchoff dkk, 2008) dan latar belakang pendidikan (Papalia dkk, 2014).

Faktor lain yang berpengaruh antara lain, faktor pra perkawinan (Larson dan

Holman, 1994), dan kepribadian (Sari dkk, 2012). Selain itu komitmen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

2

(Wismanto, 2004), komunikasi (Fincham, 2004), dan proses kognitif (Hojati

dkk, 2014) juga disebutkan berpengaruh terhadap kepuasan perkawinan.

Salah satu faktor yang sering dikaitkan dengan kepuasan perkawinan

yaitu gender. Beberapa penelitian menyebutkan terdapat perbedaan tingkat

kepuasan perkawinan pada wanita dan laki-laki. Perbedaan ini terletak pada

aspek emosional atau afeksi (Helgeson, 2012). Keterlibatan secara emosional

dalam sebuah hubungan dapa mempenharuhi kualitas dan stabilitas dari

hubungan itu (Waller dalam Helgeson, 2012). Penelitian Sprecher dkk (dalam

Helgeson, 2012) menunjukkan bahwa dalam suatu hubungan, wanita lebih

terlibat secara emosional dibandingkan laki-laki. Helgeson (2012)

menambahkan, keterlibatan emosional ini harus seimbang antara laki-laki dan

perempuan. Jika hanya salah satu pasangan yang lebih terlibat secara

emosional maka hal ini berpengaruh pada ketidakstabilan hubungan, hal ini

terutama lebih berpengaruh pada perempuan.

Peran gender juga menentukan perbedaan kepuasan perkawinan pada

wanita dan laki-laki. Wanita lebih fokus pada orang-orang disekitar dirinya,

hal ini yang menyebabkan emosi dan perilaku orang lain mempengaruhi

emosi dan perilaku seorang wanita. Sementara laki-laki lebih berfokus pada

diri sediri sehingga emosi dan perilaku laki-laki lebih ditentukan oleh hal-hal

yang berhubungan dengan diri sendiri (Helgeson, 2012). Bagi wanita

kemampuan suami dalam mengkomunikasikan emosi berpengaruh terhadap

kepuasan perkawinannya, sementara bagi laki-laki kemampuan sang istri

dalam mengkomunikasikan emosi tidak mempengaruhi kepuasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

3

perkawinannya (Cordova dkk dalam Helgeson, 2012). Emosi dari suami juga

berpengaruh terhadap emosi istri sedangkan emosi istri tidak mempengaruhi

emosi suami (Larson dan Pleck dalam Helgeson, 2012). Wanita akan

merasakan kepuasan dalam perkawinannya apabila suaminya menunjukkan

perhatian dan ekspresi emosi yang positif (Wilcox dan Nock dalam Papalia

dkk, 2014).

Perbedaan kepuasan perkawinan pada wanita dan laki-laki juga

dipengaruhi oleh dimensi keadilan (Helgeson, 2012). Helgeson menjelaskan,

keadilan dalam perkawinan terjadi apabila pasangan merasa apa yang

diberikan dan apa yang didapatkannya dari perkawinan seimbang dengan apa

yang diberikan dan didapatkan oleh pasangannya. Penelitian DeMaris (dalam

Helgeson, 2012) menunjukkan dimensi keadilan lebih tampak berpengaruh

pada wanita dibandingkan laki-laki. Wanita yang merasa mendapatkan

manfaat yang lebih dibandingkan pasangannya cenderung memiliki kepuasan

perkawinan yang rendah, sedangkan wanita yang merasa mendapatkan

manfaat yang kurang dibandingkan pasangannya cenderung ingin bercerai.

Penelitian longitudinal yang dilakukan Wamboldt dan Reiss (dalam

Larson dan Holman, 1994) menunjukkan bahwa karakter kepribadian istri

lebih mempengaruhi kestabilan dari suatu perkawinan dibandingkan karakter

kepribadian dari suami. Oleh karena itu stabil atau tidaknya suatu perkawinan

lebih banyak dipengaruhi oleh penilaian dari seorang istri. Selain itu, data

perceraian di Indonesia pada tahun 2013 menunjukkan jumlah kasus

perceraian yang diajukan oleh wanita lebih besar dibandingkan laki-laki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

4

(13,84% : 1,14%, BPS 2009-2013). Hal tersebut menjelaskan mengapa

wanita cenderung merasa tidak puas terhadap perkawinanya dibandingkan

laki-laki. Berdasarkan data dan uraian tersebut peneliti tertarik untuk meneliti

tingkat kepuasan perkawinan pada wanita.

Selain gender, tahapan usia juga berperan dalam mempengaruhi

tingkat kepuasan perkawinan. Banyak penelitian mengenai tingkat kepuasan

perkawinan serta hubungannya dengan tahapan usia yang sudah dilakukan

namun penelitian-penelitian tersebut menunjukkan hasil yang tidak konsisten

atau bertentangan. Sebagai contoh penelitian Gilford dan Bengston (1979)

menemukan perbedaan tingkat kepuasan perkawinan pada pasangan yang

berada dalam tahapan usia dewasa awal dan tahapan usia dewasa madya

dimana pasangan dewasa awal menunjukkan tingkat kepuasan perkawinan

yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasangan pada tahapan usia dewasa

madya. Tahapan usia dewasa awal dimulai pada usia 20-an sampai kira-kira

usia 40-an, pada masa ini terjadi perubahan fisik dan psikologis serta

berkembangnya kemampuan reproduktif (Hurlock, 1990). Pada masa ini

individu akan melewati tahap pertama dari siklus kehidupan berkeluarga yaitu

meninggalkan rumah dan menjadi orang dewasa yang hidup sendiri. Setelah

melewati tahap pertama, individu akan memasuki tahap kedua yaitu

membentuk keluarga melalui perkawinan sebagai pasangan suami istri yang

baru (Santrock, 2002). Hal ini sesuai dengan tugas perkembangan individu

dewasa awal yaitu memilih pasangan dan hidup berkeluarga (Havighurst,

dalam Mappiare, 1983; Erikson dalam Santrock, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

5

Beberapa penelitian menunjukkan kepuasan perkawinan mencapai

puncaknya pada awal kehidupan perkawinan dimana individu berada pada

tahapan usia dewasa awal (Gilford & Bengston, 1979; Gottman & Notarius,

2000; Karney & Bradbury, 1995; DeGenova, 2008). Serupa dengan hasil

penelitian diatas, penelitian longitudinal yang dilakukan oleh Orbuch dkk

(dalam Hirschberger (2009) menemukan bahwa, kepuasan perkawinan dari

masa dewasa awal hingga masa dewasa akhir membentuk kurva U, yang

berarti kepuasan perkawinan mencapai puncak pada tahapan usia dewasa

awal, menurun secara perlahan pada masa dewasa madya dan kemudian

meningkat lagi pada masa dewasa akhir (White & Booth, 1991). Hal ini

dikarenakan pasangan yang berada pada tahap awal perkawinan menjaga

keromantisannya dengan cara sering bercinta, berbicara secara terbuka, dan

menghabiskan waktu sebanyak mungkin bersama (Benokraitis, 1996).

Bertolak belakang dengan hal diatas, penelitian Gorchoff dkk (2008)

menunjukkan tingkat kepuasan perkawinan pada tahapan usia dewasa madya

mengalami peningkatan dibandingkan tahapan usia dewasa awal. Tahapan

usia dewasa madya berada pada rentang usia 40-an hingga 60-an (Hurlock,

1990). Masa dewasa madya biasanya ditandai dengan perubahan fisik seperti

tanda menopaus (Santrock, 2002). Pada masa ini individu memiliki tugas

perkembangan diantaranya membantu serta mengarahkan generasi berikutnya

menjadi pribadi yang lebih baik dan mencapai serta mempertahankan prestasi

yang memuaskan, termasuk didalamnya mempertahankan perkawinannya

(Santrock, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

6

Beberapa hal yang menjelaskan mengapa tingkat kepuasan

perkawinan pada tahapan usia dewasa madya lebih tinggi dibandingkan

tahapan usia dewasa awal, diantaranya pasangan pada tahapan usia dewasa

awal dianggap masih perlu melakukan penyesuaian dalam kehidupan

perkawinan (Hurlock, 1990). Wanita pada tahapan usia dewasa awal juga

mengalami perubahan status dari belum menikah menjadi menikah, hal ini

mengubah pola peran serta kehidupan mereka (Fisher dalam Trokan, 1998).

Perubahan dalam perkawinan ini lebih signifikan tampak pada wanita dimana

terjadi pergeseran peran dari wanita single menjadi seorang ibu. Masalah-

masalah yang berkaitan dengan pembagian peran yang tidak merata serta

tidak adanya dukungan dari suami pada masa ini bisa memicu konflik dan

menyebabkan wanita merasakan kepuasan perkawinan yang rendah (Dew &

Wilkox, 2011).

Dari segi emosi, wanita pada tahapan usia dewasa awal (27 tahun

sampai 35 tahun) lebih sering mengalami ketidakstabilan emosi dibandingkan

wanita pada tahapan usia dewasa madya karena pada masa tersebut individu

banyak menghadapi masalah terkait usaha untuk menjaga kelanggengan

pernikahan (Mappiare, 1983). Sedangkan wanita pada tahapan usia dewasa

madya mengalami pematangan dari segi emosi, lebih toleran terhadap

pasangan, dan lebih bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan perkawinannya

(Salkind, 2009). Rasa aman, kesetiaan dan daya tarik emosional merupakan

elemen yang penting pada perkawinan di masa dewasa madya (Santrock,

2002). Pasangan saling berbagi pengetahuan, dan menerima tanggung jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

7

demi kepuasan bersama, Bersheid (dalam Santrock, 2002). Selain itu salah

satu faktor yang menyebabkan tingginya tingkat kepuasan perkawinan pada

tahapan usia dewasa madya berkaitan dengan sindrom sarang kosong. Pada

tahapan usia ini wanita memiliki lebih sedikit tanggung jawab di rumah

karena anak-anak sudah beranjak dewasa (Desmita, 2006). Keadaan ini bisa

memberi kesempatan hidup yang baru bagi pasangan pada masa dewasa

madya yang tidak memiliki waktu bersama pasangan pada saat usia dewasa

awal karena harus mengurusi anak. Pada perkawinan yang baik, masa ini

dapat digunakan oleh pasangan untuk lebih banyak menghabiskan waktu

yang berkualitas bersama pasangannya (Papalia, Olds & Feldman, 2014).

Berdasarkan uraian dan data diatas, terlihat bahwa hasil penelitian

mengenai tingkat kepuasan perkawinan yang sudah banyak dilakukan

menunjukkan hasil yang bertentangan. Beberapa penelitian menunjukkan

tingkat kepuasan perkawinan pada tahapan usia dewasa awal lebih tinggi

dibandingkan tahapan usia dewasa madya (Gilford & Bengston, 1979;

Gottman & Notarius, 2000; Karney & Bradbury, 1995; DeGenova, 2008),

sementara itu penelitian lainnya menunjukan tingkat kepuasan perkawinan

pada tahapan usia dewasa madya lebih tinggi dibandingkan tingkat kepuasan

perkawinan pada tahapan usia dewasa awal (Gorchoff dkk, 2008; Salkind,

2009; Desmita, 2006). Untuk itu, peneliti ingin melihat apakah ada perbedaan

tingkat kepuasan perkawinan pada tahapan usia dewasa awal dan tahapan usia

dewasa madya khususnya pada wanita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

8

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, masalah dalam penelitian ini adalah:

Apakah ada perbedaan tingkat kepuasan perkawinan pada wanita dewasa

awal dan wanita dewasa madya?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada

perbedaan tingkat kepuasan perkawinan pada wanita dewasa awal dan wanita

dewasa madya.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi ilmu Psikologi

khususnya Psikologi Perkawinan dan Keluarga mengenai gambaran

tingkat kepuasan perkawinan pada wanita dewasa awal dan dewasa

madya serta perbedaan keduanya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Wanita Dewasa Awal

Apabila terdapat perbedaan tingkat kepuasan perkawinan pada

wanita dewasa awal dan wanita dewasa madya, maka wanita pada

tahapan usia dewasa awal diharapkan bisa memenuhi aspek-aspek

kepuasan pada rentang usia terutama dewasa awal sehingga bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

9

menghindari ketegangan emosi yang berujung pada rendahnya

tingkat kepuasan perkawinan.

b. Bagi Wanita Dewasa Madya

Apabila terdapat perbedaan tingkat kepuasan perkawinan pada

wanita dewasa awal dan wanita dewasa madya, maka wanita pada

tahapan usia dewasa madya diharapkan mampu mempertahankan

pemenuhan aspek-aspek kepuasan dalam perkawinan sehingga dapat

menjaga kualitas serta stabilitas perkawinannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kepuasan Perkawinan

1. Perkawinan

Undang-undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan

menyatakan bahwa, perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang

pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk

keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan

Ketuhanan Yang Maha Esa. Landis & Landis (1963) menyebutkan

pengertian perkawinan sebagai suatu komitmen antara sepasang manusia

yang dimaksud adalah laki-laki dan perempuan untuk hidup bersama.

Yuwana dan Maramis (1991) menjelaskan perkawinan sebagai suatu

kesatuan yang menjanjikan keakraban dan pemenuhan kebutuhan-

kebutuhan interpersonal. Tujuan dari perkawinan adalah penyatuan dan

dalam proses penyatuan itu suami dan istri diharapkan dapat mencapai

kebahagiaan perkawinan. Perkawinan adalah relasi personal antara

seorang pria dan wanita yang mempu membangun persahabatan personal

yang intensif dan ada hubungan timbal balik (Raharso, 2008).

Secara garis besar perkawinan dapat didefinisikan sebagai suatu

ikatan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang berkomitmen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

11

untuk memenuhi kebutuhan masing-masing serta memiliki tujuan untuk

mencapai kebahagiaan dan kepuasan perkawinan.

2. Kepuasan Perkawinan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kepuasan berarti merasa

senang, merasa lega dan gembira karena sudah terpenuhinya hasrat hati.

Kotler (2000) mendefinisikan kepuasan sebagai sikap positif individu

terhadap sesuatu, yang timbul berdasarkan penilaiannya terhadap hal

tersebut. Secara umum kepuasan berarti perasaan senang karena

terpenuhinya keinginan atau kebutuhan seseorang terhadap suatu objek.

Kepuasan merupakan hasil dari penyesuaian antara harapan dan kenyataan

(Klemer dalam Andhianita & Andayani, 2005). Apabila sesuatu terjadi

sesuai dengan apa yang diharapkan maka akan menimbulkan kepuasan.

Secara garis besar kepuasan dapat didefinisikan sebagai reaksi positif dari

seseorang karena harapannya terhadap sesuatu terpenuhi.

Beberapa ahli menyebutkan kepuasan perkawinan sebagai

kebahagiaan perkawinan (Hurlock, 1990; Santrock, 2002; Papalia, 2014).

Hawkins (dalam Olson dan Hamilton, 1983) menjelaskan bahwa kepuasan

perkawinan yaitu perasaan bahagia, puas, dan senang yang bersifat

subyektif yang dirasakan oleh pasangan suami istri sehubungan dengan

aspek-aspek yang terdapat dalam perkawinan. Wood dan Rhodes (1989)

berpendapat, kepuasan perkawinan merupakan evaluasi subjektif dari

individu terhadap pengalaman yang didapatkan dari hubungan perkawinan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

12

Menurut Snyder (1979), kepuasan perkawinan adalah sejauh mana suami

dan istri menilai aspek-aspek dalam hubungan perkawinannya. Sadarjoen

(2005) menambahkan, kepuasan perkawinan dapat tercapai apabila kedua

pasangan mampu memenuhi kebutuhan pasangan masing-masing.

Atchley (Kulik, 2002) mengatakan bahwa kepuasan perkawinan

adalah persepsi individu terhadap kualitas perkawinannya. Kepuasan

perkawinan merupakan kondisi dimana seseorang mendapatkan manfaat

dari pasangannya dalam kehidupan perkawinan (Stone & Shackelford,

2007). Semakin besar manfaat yang diperoleh dari suatu perkawinan maka

kepuasan perkawinan akan semakin tinggi.

Menurut Lasswell dan Lasswell (1987), kepuasan perkawinan

merupakan salah satu cara mengukur baik buruknya suatu perkawinan.

Pendapat Lasswell tersebut didukung oleh Chappel dan Leigh dalam

Pujiastuti dan Retnowati (2004), yang menyatakan bahwa kepuasan

perkawinan merupakan evaluasi subjektif terhadap kualitas perkawinan.

Apabila pasangan puas terhadap perkawinan maka berarti keinginan dan

tujuan dalam perkawinan sudah terpenuhi dan kehidupan terasa lebih

lengkap.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat dikatakan bahwa

kepuasan perkawinan merupakan reaksi atau perasaan senang yang

diperoleh oleh suami maupun istri karena terpenuhinya kebutuhan dan

harapan keduanya dalam kehidupan perkawinan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

13

3. Aspek-aspek Kepuasan Perkawinan

Rosen-Grandon dkk (2004) menjabarkan tiga aspek yang

menentukan kepuasan perkawinan yaitu cinta, kesetiaan, dan nilai

kebersamaan. Ketiga aspek ini masing-masing memiliki indikator

diantaranya sebagai berikut.

a. Cinta

Komponen cinta terdiri atas komunikasi dan afeksi, yaitu rasa nyaman

yang dirasakan pasangan saat saling membagi dan menerima

informasi. Komunikasi meliputi keterbukaan, kejujuran, saling percaya

dan menjadi pendengar yang baik. Afeksi meliputi saling

menghormati, kemampuan memaafkan, menunjukkan perasaan,

memberikan perhatian dan peka terhadap kebutuhan pasangan.

b. Kesetiaan

Komponen kesetiaan terdiri atas sikap berkomitmen terhadap

perkawinan, dan mampu membangun keintiman bersama pasangan.

c. Nilai-nilai bersama

Nilai-nilai bersama meliputi aturan yang telah disepakati oleh suami

maupun istri dalam hal kepercayaan kepada Tuhan, kesepakatan dalam

menyelesaikan konflik, pengambilan keputusan bersama dalam

manajemen konflik dan dalam hal berbagi peran mendidik anak.

Sementara itu, Wismanto (2004), menjabarkan karakteristik

kepuasan perkawinan sebagai berikut:

a. Kesediaan berkorban untuk menerima perilaku pasangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

14

b. Penyesuaian diadik, yaitu suami dan istri saling melakukan

penyesuaian dalam perkawinannya.

c. Kesetaraan pertukaran, yaitu keuntungan dari hasil hubungan suami-

istri sesuai kontribusi yang telah diberikan masing-masing pasangan.

Artinya pasangan merasakan kepuasan dari hubungan perkawinan

tersebut.

d. Persepsi terhadap perilaku pasangan, yaitu bagaimana cara pasangan

memandang perilaku pasangan dengan lebih positif.

Menurut Collins & Coltrane (1991), beberapa karakteristik

perkawinan yang memuaskan diantaranya yaitu, saling percaya, saling

memahami, kehidupan seks yang menyenangkan, adanya anak, kesamaan

minat, berbagi pekerjaan rumah tangga, kehidupan ekonomi yang cukup.

Lewis & Spanier dalam Rosen-Grandon dkk (2004) menambahkan,

terdapat tiga proses interaksi yang terjadi dalam perkawinan yang

memuaskan diantaranya pengambilan keputusan bersama, perasaan saling

memiliki antar pasangan dan saling mengekspresikan afeksi terhadap

pasangannya.

Sementara itu, Myers dalam Desmita (2006) mengatakan, suatu

hubungan akan langgeng apabila didasarkan pada persamaan minat dan

nilai, saling berbagi perasaan dan dukungan materi, serta secara intim

membuka diri terhadap pasangan. Kebahagiaan perkawinan juga dapat

tercapai apabila terjadi peningkatan sumber daya ekonomi, pengambilan

keputusan yang setara, sikap gender non tradisional, dan pembagian tugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

15

rumah tangga yang merata (Papalia dan Feldman, 2014). Robinson &

Blanton (1993) juga mengungkapkan karakteristik dari kehidupan

perkawinan yang bahagia yaitu adanya keintiman, komitmen, komunikasi,

kesetaraan gender, dan kesamaan orientasi agama.

Fowers & Olson (1993) menjabarkan 10 aspek perkawinan yang

memuaskan diantaranya:

a. Komunikasi

Laswell (1991) membagi komunikasi perkawinan menjadi lima

elemen dasar, yaitu: keterbukaan diantara pasangan, kejujuran

terhadap pasangan, kemampuan untuk mempercayai satu sama lain,

sikap empati terhadap pasangan, dan kemampuan menjadi pendengar

yang baik (listening skill).

b. Waktu luang

Aspek ini meliputi harapan-harapan dalam mengisi waktu luang

bersama pasangan dan apakah suatu kegiatan dilakukan sebagai

pilihan individu atau pilihan bersama.

c. Orientasi keagamaan

Meliputi sikap dan perilaku yang menunjukkan keyakinan pada suatu

agama termasuk cara mendidik anak sesuai aturan keagamaan.

d. Strategi menangani konflik

Meliputi sikap saling mendukung dan percaya pada pasangan serta

berdiskusi dalam mencapai penyelesaian masalah.

e. Manajemen keuangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

16

Berkaitan dengan cara pasangan mengatur keuangan, bentuk-bentuk

pengeluaran dan pembuatan keputusan tentang keuangan.

f. Orientasi seksual

Meliputi kemampuan mengungkapkan hasrat dan cinta, dan mengenali

tanda-tanda yang diberikan pasangan sehingga dapat tercipta kepuasan

seksual, memahami kebutuhan seksual pasangan.

g. Keluarga dan Teman

Hal ini meliputi harapan dan perasaan senang menghabiskan waktu

bersama keluarga besar dan teman- teman, kesepakatan dalam

membagi waktu antara pasangan dan keluarga atau teman, serta

kebebasan dalam menjalin hubungan dengan teman dan keluarga.

h. Pengasuhan anak

Dalam hal ini pasangan membuat kesepakatan dalam hal jumlah anak,

peran suami istri dalam mengasuh dan mendidik anak, serta bagaimana

pola pengasuhan yang diterapkan.

i. Personality Issue

Bagaimana cara pasangan menanggapi perilaku dan kebiasaan

pasangannya, menerima dan memahami perilaku pasangan yang

berubah saat menikah.

j. Egalitarian Role

Aspek ini meliputi sikap pengertian dari suami maupun istri dalam

menanggapi perannya masing-masing. Dalam hal ini suami maupun

istri saling mengerti dan mendukung pasangannya, misalnya suami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

17

yang tidak melarang istri bekerja dan tidak keberatan dengan

pendapatan istri yang lebih besar darinya.

Berdasarkan uraian diatas, aspek-aspek dalam kepuasan

perkawinan antara lain:

a. Komunikasi, yang memiliki beberapa indikator diantaranya:

1) Keterbukaan dalam komunikasi

2) Kejujuran dalam menyampaikan informasi

3) Menjadi pendengar yang baik

b. Afeksi, yang memiliki indikator:

1) Memberikan perhatian pada pasangan

c. Kesetiaan, beberapa indikatornya antara lain:

1) Berkomitmen untuk hidup bersama pasangan selamanya

d. Kepuasan ekonomi

1) Puas dengan pendapatan pasangan

2) Sepakat dalam mengelola keuangan

e. Kepuasan seksual, memiliki beberapa indikator seperti:

1) Mampu mengungkapkan hasrat seksual

2) Mengenali kebutuhan seksual pasangan

f. Pembagian peran

1) Kesepakatan dalam berbagi pekerjaan rumahtangga

2) Kesepakatan dalam mendidik anak

g. Manajemen konflik

1) Kemampuan menyelesaikan masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

18

2) Pengambilan keputusan bersama

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Perkawinan

Miller (dalam Hurlock, 1990) mengatakan bahwa kepuasan

perkawinan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:

a. Status sosial, pasangan suami istri yang memiliki status sosial

menengah keatas cenderung lebih positif dalam menilai

perkawinannya.

b. Usia perkawinan, usia 15 tahun awal perkawinan cenderung

menghadapi banyak perubahan dalam kehidupan perkawinan sehingga

menimbulkan banyak masalah yang menyebabkan ketidakpuasan pada

perkawinan. Kepuasan perkawinan juga menurun saat pasangan

memasuki awal kehidupan dewasa madya (Papalia & Feldman, 2014).

Helen Fischer dalam Trokan (1998) menemukan bahwa usia

perkawinan 2-5 tahun cenderung mengalami tingkat kepuasan

perkawinan yang rendah, sedangkan durasi 0 hingga 2 tahun

perkawinan dianggap kurang memprediksi kepuasan perkawinan

karena masa tersebut masuk dalam fase bulan madu.

c. Jumlah anak, kehadiran anak serta jumlah anak yang terlalu banyak

dapat menimbulkan ketidakpusan dalam perkawinan karena istri lebih

banyak menghabiskan waktu mengurus anak dan waktu bersama suami

menjadi berkurang.

d. Jarak kelahiran anak, jarak kelahiran anak yang berdekatan bisa

menimbulkan konflik dikemudian hari terutama saat anak-anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

19

beranjak sekolah dan memerlukan biaya pendidikan yang tidak sedikit

sementara kehidupan ekonomi keluarga tidak cukup.

e. Komunikasi. Saling terbuka dan percaya dalam berkomunikasi antar

pasangan dapat meningkatkan kepuasan perkawinan.

f. Agama

Pasangan yang memiliki kesamaan agama serta keyakinan spiritual

akan lebih mudah dalam menyesuaikan diri dalam perkawinannya

(Benson, 1955). Agama juga dapat membuat pasangan lebih setia

dalam perkawinannya serta meningkatkan kualitas perkawinan

(Dollahite dan Lambert, 2007).

Stone dan Shackelford (2007) mengemukakan beberapa faktor

yang berpengaruh terhadap kepuasan perkawinan diantaranya :

a. Gender

Cohen dkk (2009) menemukan bahwa kepuasan perkawinan pada

suami dipengaruhi oleh karakteristik perkawinan itu sendiri dan tidak

mempengaruhi emosi mereka namun pada istri baik karakteristik

maupun emosi memiliki pengaruh dalam menentukan kepuasan

perkawinannya.

b. Tahapan Usia

Tingkat kepuasan perkawinan berbeda pada tiap tahapan usia. Gilford

dan Bengston (1979) menyebutkan kepuasan perkawinan mencapai

puncak pada tahapan usia dewasa awal sedangkan Gorchoff dkk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

20

(2008) menemukan kepuasan perkawinan meningkat pada tahapan

usia dewasa madya.

c. Pola interaksi

Pola interaksi antar pasangan suami istri dapat mempengaruhi

seberapa puasnya mereka dalam perkawinan. Pola Interaksi yang

dapat memberikan kepuasan pada pasangan adalah saling melakukan

penyesuaian diri dengan baik.

d. Dukungan sosial

Individu yang mendapatkan dukungan sosial dari lingkungannya akan

memiliki penilaian yang baik terhadap pasangan dan perkawinannya.

e. Karakteristik kepribadian suami-istri

kepribadian salah satu pasangan mempengaruhi kepuasan perkawinan

pasangan lainnya. Seseorang cenderung mencari pasangan hidup yang

memiliki karakteristik kepribadian yang mirip dengan dirinya (Burpee

& Langer, 2005). Menurut Caspi dan Herbener (dalam Burpee &

Langer, 2005), hal ini dikarenakan pasangan yang memiliki kesamaan

karakteristik kepribadian tidak terlalu sering berargumen dan jarang

memiliki kesalahpahaman.

f. Anak

Ada atau tidak adanya anak berpengaruh terhadap perasaan puas

terhadap perkawinan. Anak dapat menjadi penentu kebahagiaan dalam

sebuah perkawinan karena dengan mengandung, melahirkan serta

membesarkan anak wanita merasakan kepuasan dalam perkawinannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

21

terkait perannya sebagai seorang ibu (Dew dan Wilcox, 2011).

Dibandingkan keluarga yang tidak memiliki anak, pasangan dengan

anak lebih menunjukkan kepuasan dalam perkawinannya.

g. Latar belakang keluarga

Kepuasan perkawinan dari orangtua pasangan dapat mempengaruhi

kepuasan perkawinan pasangan itu. Latar belakang keluarga meliputi

perceraian orangtua dan dukungan dari orangtua serta mertua (Larson

& Holman, 1994).

Sementara itu Larson dalam Holman dkk (1994) juga menjabarkan

beberapa faktor pra-perkawinan yang juga mempengaruhi kepuasan

perkawinan, antara lain: alasan menikah, kepercayaan atau harapan,

perilaku sebelum menikah, asal-usul keluarga, karakteristik kepribadian

individu, relasi sosial, proses interaksi pasangan, hubungan orangtua dan

anak, kepuasan perkawinan orangtua.

Berdasarkan uraian di atas, terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi kepuasan perkawinan diantaranya, gender, agama, tahapan

usia, penyesuaian diri, latar belakang keluarga, kepribadian pasangan, ada

atau tidak adanya anak, lama perkawinan, dan pola interaksi yang terjadi

antar pasangan.

B. Wanita dewasa awal dan wanita dewasa madya

1. Wanita Dewasa Awal

Masa dewasa awal dimulai pada usia 22 tahun hingga 39 tahun

(Santrock, 2002). Menurut Havighurst dalam Mappiare (1983), wanita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

22

dewasa awal memiliki tugas perkembangan yaitu memilih pasangan dan

hidup berkeluarga. Penelitian Whitehead & Poponoe menemukan bahwa

90% dewasa awal akan memilih untuk menikah (Papalia dan Feldman,

2014). Menurut Erikson, wanita dewasa awal berada dalam tahap

perkembangan intimasi vs isolasi. Intimasi berarti individu dewasa awal

memiliki tugas perkembangan untuk membangun keintiman (Erikson

dalam Monks dkk, 2006). Keintiman berarti komitmen individu terhadap

orang lain yang membuahkan hubungan yang hangat dan bermakna

melalui interaksi yang intim (Salkind, 2009). Salah satu cara membangun

keintiman yaitu dengan membina hubungan dengan lawan jenis melalui

pacaran pada masa remaja. Keintiman yang terjalin pada masa remaja ini

akan mencapai puncaknya pada masa dewasa awal yaitu mulai

berkomitmen melalui perkawinan. Bagi perempuan, perkawinan

merupakan hal yang penting karena ia dapat hidup bersama dengan laki-

laki yang dicintainya (Kartono, dalam Eriany, 1997). Jika individu mampu

membangun keintiman maka ia akan mulai membangun keluarga baru,

namun apabila individu tidak berhasil pada tahap ini maka ia akan terjebak

dalam tahap isolasi dimana individu akan cenderung menutup diri dari

dunia luar.

Santrock (2002) juga menambahkan, wanita pada usia dewasa awal

memiliki beberapa tugas perkembangan diantaranya memilih jodoh,

belajar hidup dengan suami, membentuk keluarga, dan menemukan

kelompok sosial. Pada masa ini pula indvidu mulai memilih pasangan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

23

menikah dengan tujuan membangun intimasi, berkomitmen, mendapatkan

dan memberikan afeksi, menjalin persahabatan, memenuhi kebutuhan

seksual, mendapatkan pendampingan, sumber identitas baru, dan harga diri

(Myers dalam Papalia dan Feldman (2014).

Davidoff dalam Desmita (2006) menjabarkan problem perkawinan

dewasa awal diantaranya:

a. Pasangan gagal mempertemukan dan menyesuaiakan kebutuhan dan

harapan satu sama lain

b. Salah satu pasangan kesulitan menerima perbedaan dalam kebiasan

kebutuhan, pendapat, kerugian dan nilai, masalah keuangan dan anak-

anak

c. Perasaan cemburu dan perasaan memiliki yang berlebihan, pasangan

kurang mendapat kebebasan

d. Pembagian tugas dan wewenang yang tidak adil

e. Kegagalan dalam berkomunikasi, dikarenakan pasangan muda masih

memiliki ego yang kuat sehingga cenderung tidak mau mengalah.

Selain itu pasangan awal tidak terbuka dalam mengungkapkan

perasaan.

f. Masing-masinng pasangan tumbuh dan berkembang ke arah yang

berbeda, tidak sejalan mencari minat dan tujuan.

g. Pasangan muda atau dewasa awal kesulitan menyesuaikan diri dengan

peran dan tanggungjawab baru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

24

Wanita dewasa awal yang menikah tentu harus melakukan

penyesuaian terhadap perkawinannya. Hurlock (1990) menyebutkan

beberapa penyesuaian yang perlu dilakukan pasangan yang baru menikah

diantaranya, penyesuaian terhadap pasangan, penyesuaian seksual,

penyesuaian keuangan, dan penyesuaian dengan keluarga pasangan.

Wanita dewasa awal juga mengalami beberapa penyesuaian terkait

perbedaan pandangan dan harapan yang ia miliki dengan pandangan dan

harapan yang dimiliki pasangannya (Kail & Cavanaugh, 2010).

Perkawinan bagi wanita dewasa awal merupakan hal yang penting

karena ia dapat hidup bersama dengan laki-laki yang dicintainya melalui

sebuah perkawinan (Kartono, dalam Eriany, 1997). Namun perkawinan

pada masa dewasa awal juga dapat menjadi suatu hal yang tidak

menyenangkan apabila suami atau istri sulit menyesuaikan diri dengan

peran dan peraturan baru dalam rumah tangga mereka. Selain itu, wanita

dewasa awal cenderung memiliki konsep pasangan yang ideal. Apabila

konsep pasangan ini tidak sesuai dengan kenyataan saat menikah maka

wanita dewasa awal cenderung tidak puas dan memiliki penilaian yang

rendah terhadap perkawinannya.

Hurlock (1990) menjabarkan beberapa penyesuaian yang perlu

dilakukan pasangan pada usia dewasa awal dalam menghadapi perkawinan

diantaranya:

a. Penyesuaian dengan pasangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

25

Dalam menyesuaiakan diri dengan pasangan, wanita dewasa awal

diharapkan mampu menerima perbedaan yang ada pada dirinya dan

pasangannya, menjalin komunikasi secara terbuka dan menjaga

hubungan yang hangat dan mesra.

b. Penyesuaian seksual

Wanita dewasa awal diharapkan mampu membuat kesepakatan

bersama suaminya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

harapan dalam melakukan hubungan seksual.

c. Penyesuaian Ekonomi

Pasangan suami istri tentu harus mulai memikirkan cara mengolah

keuangan keluarga, dan membuat kesepakatan mengenai siapa yang

akan bekerja serta bagaimana mengelola kehidupan ekonomi mereka.

d. Penyesuaian Peran

Hal ini paling sering dirasakan oleh wanita yang mengalami

perubahan peran dari wanita single menjadi seorang istri maupun ibu.

Dalam hal ini wanita dewasa awal yang menikah perlu mendapatkan

dukungan dari suaminya agar dia bisa menyesuaikan diri dengan

peran barunya.

e. Penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan

Seringkali dijumpai wanita dewasa awal yang menikah memiliki

hubungan yang kurang menyenangkan dengan mertua. Pasangan baru

harus bisa menyesuaiakan diri dengan keluarga pasangannya, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

26

menganggap keluarga pasangan sebagai bagian dari keluarganya yang

baru.

2. Wanita Dewasa Madya

Pada umumnya usia dewasa madya atau usia setengah baya berada

pada rentang usia 40 hingga 60 tahun (Hurlock, 1990). Masa tersebut pada

akhirnya akan ditandai oleh perubahan fisik (menopaus). Masa dewasa

madya bagi wanita merupakan masa transisi menjadi seorang ibu dengan

anak remaja, masa mempertahankan prestasi yang didapatkan, serta masa

dimana harus melakukan penyesuaian baru dalam kehidupannya.

Santrock (2002) menjabarkan tugas-tugas perkembangan yang harus

dituntaskan pada usia dewasa madya diantaranya:

a. Memantapkan pengamalan ajaran agama

b. Mencapai tanggung jawab sosial sebagai warga Negara

c. Membantu anak yang sudah remaja untuk belajar menjadi orang

dewasa yang bertanggung jawab sesuai tahap generativity dari Erikson

yaitu untuk membimbing generasinya menjadi lebih dewasa dengan

member contoh, mengajar dan mengontrol

d. Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan fisik

e. Mencapai dan mempertahankan standar hidup ekonomis serta

mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam

karier serta aktif dalam organisasi sosial (desmita, 2006)

f. Memantapkan peran-perannya sebagai orang dewasa dan mencapai

tanggungjawab sosial secara penuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

27

Levinson (Monks, 2006) menyebutkan masa dewasa madya sebagai

fase menjadi diri sendiri, mencapai kestabilan, serta menguasasi dan

mengatasi kelemahan. Pada usia ini wanita memiliki lebih sedikit

tanggung jawab dirumah karena anak-anak sudah beranjak dewasa

(Desmita, 2006). Wanita dewasa madya akan puas jika mampu mengajar

anak-anak, menolong anak menjadi dewasa, menyediakan bantuan bagi

orang lain, melihat bahwa sumbangan yang diberikan memberikan

manfaat.

Meskipun demikian, menurut Hurlock (1990) wanita dewasa madya

juga mengalami beberapa stress dalam kehidupannya yaitu:

a. Stress somatik, yang disebabkan oleh keadaan fisik yang melemah dan

berubah pada usia tua.

b. Stress ekonomi, meliputi beban keuangan untuk pendidikan anak dan

kesejahteraan keluarga.

c. Stress psiklogis, yang bisa berasal dari kematian pasangan, kepergian

anak dari rumah, atau kebosanan terhadap perkawinan.

Selain itu, wanita dewasa madya juga mengalami beberapa kendala

dalam perkawinannya diantaranya:

a. Perubahan peran

Wanita dewasa madya yang sudah menjalani kehidupan sebagai

seorang ibu selama bertahun-tahun harus menyesuaikan diri dengan

peran baru saat anak-anaknya telah beranjak dewasa dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

28

meninggalkan rumah. Banyak wanita dewasa madya yang merasa

kesepian karena ditinggal anak-anaknya.

b. Kebosanan

Wanita dewasa madya yang menjalani kehidupan berumah tangga

selama bertahun-tahun terkadang dilanda kebosanan. Apalagi bagi

wanita dewasa madya yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk

keluarga sementara merasa tidak puas karena tidak ada kesempatan

untuk mengembangkan diri.

c. Tidak puas dengan penyesuaian seksual

Hal ini disebabkan karena keinginan untuk melakukan hubungan

seksual bagi pria dan wanita berbeda pada usia dewasa madya

sehingga menimbulkan beberapa perselisihan.

d. Perasaan curiga

Perasaan curiga bahwa suami berselingkuh dengan wanita lain sering

dialami wanita dewasa madya yang suaminya lebih sibuk dengan

pekerjaannya dan dia hanya melakukan pekerjaan rumah tangga.

Wanita dewasa madya juga sering merasa pekerjaannya dirumah tidak

dihargai suami atau suami lebih mementingkan karir daripada istrinya.

Namun demikian, kebanyakan wanita dewasa madya juga mampu

menyesuaiakan diri terhadap perkawinannya dengan lebih baik. Hal ini

dikarenakan wanita dewasa madya sudah memiliki pengalaman dalam

berumahtangga yang cukup lama sehingga lebih positif dalam menilai

perkawinannya (Santrock, 2002). Dalam perkawinan, wanita pada masa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

29

dewasa madya memandang pasangannya sebagai pribadi yang seutuhnya

(Salkind, 2009), menerima kelebihan maupun kekurangan pernikahannya,

mengenali pola konflik dengan baik, serta memiliki harapan yang lebih

realistis terhadap satu sama lain karena telah melewati kehidupan rumah

tangga yang cukup lama (Santrock, 2002). Pernikahan yang telah

berlangsung lama ini memiliki kecenderungan lebih kecil untuk bercerai

karena kemapanan finansial dan emosional yang telah dibangun (Papalia,

Old & Feldman, 2011). Pernikahan yang bertahan hingga masa dewasa

madya dianggap telah mencapai stabilitas (Campbell, dalam Santrock,

2002).

Pada masa ini pula, wanita mengalami suatu fase dalam

kehidupannya yang disebut sindrom sarang kosong. Sebutan ini digunakan

untuk menyebutkan keadaan dimana seorang ibu merasakan kesepian

karena anak-anak mulai beranjak dewasa dan meninggalkan rumah untuk

menjalani kehidupannya sendiri. Dalam perkawinan yang baik, keadaan

ini mungkin digunakan sebagai masa bulan madu kedua karena pasangan

lebih banyak menghabiskan waktu bersama (Papalia & Feldman, 2014).

C. Dinamika Perbedaan Kepuasan Perkawinan pada Wanita Berdasarkan

Tahapan Usia Dewasa Awal dan Dewasa Madya

Kepuasan perkawinan menjadi salah satu penentu kesejahteraan dalam

kehidupan perkawinan (Hurlock, 1990). Salah satu faktor yang berpengaruh

terhadap kepuasan perkawinan yaitu gender (Helgeson, 2012). Helgeson

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

30

menyebutkan, karena wanita secara sosial berfokus pada lingkungan

sekitarnya maka emosi dan perilaku pasangan lebih mempengaruhi

penilaiannya terhadap perkawinannya. Wanita juga dikatakan lebih terlibat

secara emosional dalam sebuah hubungan dibandingkan laki-laki sehingga

apapun yang mempengaruhi keadaan emosionalnya akan mempengaruhi

penilaiannya terhadap kepuasan perkawinan. Selain itu karakter kepribadian

dari wanita juga lebih berpengaruh pada kestabilan perkawinan, hal ini yang

kemuadian dinilai sebagai pemicu tingginya angka perceraian yang diajukan

oleh wanita (Helgeson, 2012).

Selain gender, tahapan usia juga mempengaruhi kepuasan perkawinan

(Gorchoff, John &Helson, 2008). Dalam penelitiannya, Gorchoff dkk

menemukan bahwa dewasa madya lebih puas dalam perkawinannya

dibandingkan dewasa awal. Perbedaan ini terkait dengan tugas perkembangan

serta karakteristik wanita pada tahapan usia dewasa awal dan dewasa madya.

Seperti yang diketahui, wanita pada tahapan usia dewasa awal mengalami

banyak perubahan dalam kehidupannya baik itu perubahan fisik, kognitif

maupun emosi (Papalia, Old, Feldman 2010).

Dari segi fisik, wanita pada tahapan usia dewasa awal berada pada

puncak kesehatan, kekuatan, daya tahan dan fungsi motorik mereka (Papalia,

Old, Feldman, 2010). Pada masa ini individu berada pada kondisi yang paling

sehat, jarang mengalami penyakit kronis serta mengetahui bagaimana cara

meningkatkan kesehatan (Santrock, 2002). Masa dewasa awal juga

merupakan usia reproduktif, artinya pada masa dewasa awal seorang wanita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

31

akan mengalami perubahan peran ketika menikah dan memiliki anak atau

bereproduksi (Hurlock, 1990). Pada masa ini wanita mengalami perubahan

menjadi ibu atau orangtua dan melakukan banyak penyesuaian terkait peran

baru terutama dalam perkawinan.

Secara kognitif wanita pada usia dewasa awal memiliki pemikiran

yang lebih logis dan sistematis dibandingkan saat remaja (Santrock, 2002).

Horn (dalam Santrock, 2002) mengatakan, pada masa dewasa awla individu

memiliki kemampuan untuk berpikir secara abstrak atau yang disebut Fluid

Intelligence. Sementara itu menurut Schaie (dalam Santrock, 2002) secara

umum individu pada masa dewasa awal melewati dua fase kognitif yaitu fase

mencapai prestasi dan fase tanggung jawab. Fase mencapai prestasi ini terjadi

pada saat individu mulai menerapkan pengetahuannya pada suatu situasi

tertentu yang memerlukan tujuan jangka panjang seperti pernikahan dan karir.

Sementara fase tanggungjawab merupakan perluasan kemampuan kognitif

dimana indivdu mulai memberikan perhatian dan meningkatkan tanggung

jawab pada suatu hal baru misalnya bertanggungjawab pada keluarga baru

(Schaie dalam Santrock, 2002).

Dari segi emosional, masa dewasa awal dipandang sebagai masa

ketegangan emosional (Hurlock, 1990). Ketegangan emosional lebih sering

tampak pada wanita, hal ini dikarenakan dalam sebuah hubungan, wanita

lebih menunjukkan ketergantungan emosional dibandingkan laki-laki

(Helgeson, 2012). Hal ini terjadi apabila wanita tidak mampu mengatasi

masalah-masalah dalam kehidupannya terkait dengan peran barunya sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

32

seorang istri atau ibu (Hurlock, 1990). Selain itu, wanita pada tahapan usia

dewasa awal juga memiliki tugas perkembangan untuk membangun

keintiman dengan orang lain yang biasanya terwujud dalam sebuah

perkawinan (Salkind, 2009).

Perkawinan pada masa dewasa awal tidak luput dari masalah

(Gunarsa, 1990). Pasangan suami istri pada masa dewasa awal masih harus

mencoba dan melakukan penyesuaian dalam kehidupan perkawinan (Hurlock,

1990). Perubahan dalam perkawinan ini lebih signifikan pada perempuan

dimana terjadi pergeseran peran dari wanita single menjadi seorang ibu (Dew

& Wilkox, 2011). Hal ini mengubah pola peran serta kehidupan mereka

(Trokan, 1998). Penyesuaian dan perubahan yang dilakukan dalam kehidupan

seorang wanita dewasa awal yang menikah terkadang tidak berjalan mulus.

Wanita dewasa awal seringkali menjumpai kesulitan dalam perkawinannya

diantaranya kesulitan menyesuaikan diri dengan suami yang tidak sesuai

harapannya, kehidupan ekonomi yang masih harus ditingkatkan, perubahan

peran menjadi istri yang terikat dengan suami serta menjadi ibu, serta

penyesuaian dengan mertua dan teman-teman (Hurlock, 1990).

Dalam menghadapi perkawinan, wanita dewasa awal lebih banyak

mengandalkan kemampuan berpikir secara abstrak (fluid intelligence) dari

pengetahuan yang didapatkan selama masa remaja (Murray dalam Huston

dkk, 2001. Wanita pada tahapan usia dewasa awal banyak melakukan

penyesuaian baru dan lebih sering mencoba karena belum memiliki informasi

yang cukup mengenai perkawinan. Dari segi emosional, emosi wanita dewasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

33

awal masih bergantung pada pasangannya sehingga bisa dikatakan wanita

dewasa awal memiliki emosi yang belum stabil dibandingkan wanita pada

masa dewasa madya (Santrock, 2002). Hal ini mengakibatkan wanita dewasa

awal memiliki penilaian yang cenderung rendah terhadap perkawinan. Hal ini

pula yang mengakibatkan banyak wanita mengajukan gugatan cerai pada usia

dewasa awal.

Sementara itu wanita pada tahapan dewasa madya juga melalui

beberapa perubahan dalam kehidupannya. Dari segi fisik, wanita pada

tahapan usia dewasa madya mengalami perubahan terkait penurunan fungsi

seksual dan reproduksinya (Papalia, Old, Feldman, 2010) atau yang lebih

dikenal dengan istilah menopause. Pada masa menopause ini, wanita

mengalami beberapa sindrom seperti berhentinya menstruasi, berhentinya

sistem reproduksi, tegang dan panas pada bagian tubuh tertentu (Hurlock,

1990).

Dari segi kognitif, individu yang berada pada tahapan usia dewasa

madya mengalami penurunan dalam daya ingat (Santrock, 2002). Namun

menurut Horn kecerdasan kognitif yang membutuhkan kemampuan verbal

(Crystallized Intelligence) meningkat seiring bertambahnya usia. Selain itu

dari segi kognitif individu pada masa dewasa madya memasuki fase eksekutif

dimana seseorang mulai bertanggungjawab pada sistem kemasyarakatan dan

organisasi sosial (Schaie dalam Santrock, 2002).

Secara emosional, wanita dewasa madya lebih bisa mengontrol

emosinya, mementingkan rasa aman dan saling berbagi pengetahuan bersama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

34

pasangannya (Santrock, 2002). Wanita pada masa ini juga mengalami

penurunan emosi negatif dan mulai belajar menerima apa yang terjadi dalam

dirinya (Papalia, Old, feldman, 2010). Dukungan sosial dari teman dan

pasangan serta faktor agama berperan penting dalam memberikan

kebahagiaan bagi wanita dewasa madya (Myers dalam Papalia dkk, 2010).

Hal ini yang menyebabkan wanita pada tahapan dewasa madya mudah

beradaptasi dengan perubahan dalam perkawinannya.

Meskipun mengalami banyak perubahan dalam kehidupannya, wanita

pada tahapan usia dewasa madya sudah bisa mengenali pola-pola konflik,

cara mengatasinya dan lebih realistik terhadap perkawinannya dibandingkan

pada masa dewasa awal (Santrock, 2002). Selain itu pada masa dewasa

madya wanita memiliki banyak waktu luang yang bisa dihabiskan bersama

pasangan setelah melepas anak-anak yang beranjak dewasa (Santrock, 2002).

Fase ini disebut juga fase sarang kosong atau “empty nest’ dimana wanita

lebih banyak menghabiskan waktunya untuk melakukan kegiatan yang sesuai

keinginan mereka sendiri secara bebas seperti hobi, olahraga ataupun

membaca (Santrock, 2002). Selain itu, pada masa ini wanita juga kembali

mendekatkan diri dengan pasangan sehingga dapat kembali merasakan

kebahagiaan serta kepuasan dalam perkawinannya, bahkan cenderung lebih

puas dibandingkan selama 4 tahun pertama (Papalia dkk, 2010). Vaillant

(dalam Santrock, 2002) menyebutkan, individu pada masa dewasa madya

memiliki perasaan yang lebih rileks dalam menyikapi suatu masalah. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

35

membuat wanita lebih dapat mengontrol emosinya dan memandang pasangan

serta perkawinannya secara lebih positif.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa wanita dewasa

madya juga mengalami perubahan-perubahan dalam kehidupannya namun

karena kondisi emosi yang cenderung stabil serta adanya waktu luang yang

dapat dihabiskan bersama pasangan, wanita pada tahapan usia dewasa madya

memandang perkawinannya dengan lebih positif dibandingkan wanita pada

tahapan usia dewasa awal. Selain itu karena kemampuan kognitif wanita

dewasa awal yang terbatas pada penalaran abstraksi membuat wanita dewasa

awal kurang memiliki pengetahuan yang didapatkan dari pengalaman sendiri

mengenai perkawinan sehingga kurang mudah menyesuaikan diri dengan

perkawinanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

36

D. Skema Penelitian

Berdasarkan kajian teori di atas, dapat dirumuskan kerangka berpikir

penelitian ini sebagai berikut.

Kepuasan Perkawinan

a. Komunikasi

b. Afeksi

c. Kesetiaan

d. Kepuasan Ekonomi

e. Kepuasan Seksual

f. Pembagian Peran

g. Manajemen Konflik

Tingkat Kepuasan Perkawinan

Tinggi

Tingkat Kepuasan

Perkawinan Rendah

Wanita Dewasa Madya

a. Kemampuan mengintegrasikan

pengetahuan dan pengalaman

b. Memiliki banyak waktu luang

bersama suami karena kepergian

anak-anak dari rumah

c. Kemandirian emosional dan

kemampuan mengontrol emosi

Wanita Dewasa Awal

a. Kemampuan berpikir abstrak

b. Mengurusi anak, memiliki

sedikit waktu luang bersama

suami

c. Ketergantungan emosi pada

pasangan dan emosi tidak

stabil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

37

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Ada perbedaan yang signifikan tingkat kepuasan perkawinan pada wanita

dewasa awal dan wanita dewasa madya.

2. Wanita dewasa madya memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi

dibandingkan wanita dewasa awal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif komparatif. Penelitian

komparatif adalah penelitian yang bertujuan untuk membandingkan

keberadaan satu variable pada dua sampel yang berbeda, atau pada waktu yang

berbeda (Sugiyono, 2012). Pada penelitian ini, peneliti ingin membandingkan

variabel tingkat kepuasan perkawinan pada perempuan dewasa awal dan

perempuan dewasa madya.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2012). Variabel-variabel dalam penelitian ini antara lain:

1. Variabel Tergantung : Tingkat kepuasan perkawinan.

2. Variabel Bebas : Tahapan Usia subjek.

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Tingkat KepuasanPerkawinan

Tingkat kepuasan perkawinan adalah tingkat reaksi atau perasaan

senang yang diperoleh wanita karena terpenuhinya kebutuhan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

39

harapannya dalam kehidupan perkawinan. Tingkat kepuasan perkawinan

diukur dengan menggunakan skala kepuasan perkawinan yang dibuat oleh

peneliti. Semakin tinggi subjek mendapat skor dalam penelitian ini, maka

semakin tinggi tingkat kepuasan perkawinan subjek. Begitu pula sebaliknya,

semakin rendah subjek mendapat skor dalam penelitian, maka semakin

rendah tingkat kepuasan perkawinan subjek. Adapun skala kepuasan

perkawinan memiliki aspek dan indikator sebagai berikut:

a. Komunikasi, yang memiliki beberapa indikator diantaranya:

1) Keterbukaan dalam komunikasi

2) Kejujuran dalam menyampaikan informasi

3) Menjadi pendengar yang baik

b. Afeksi, yang memiliki indikator:

1) Memberikan perhatian pada pasangan

c. Kesetiaan, beberapa indikatornya antara lain:

1) Berkomitmen untuk hidup bersama pasangan selamanya

d. Kepuasan ekonomi

1) Puas dengan pendapatan pasangan

2) Sepakat dalam mengelola keuangan

e. Kepuasan seksual, memiliki beberapa indikator seperti:

1) Mampu mengungkapkan hasrat seksual

2) Mengenali kebutuhan seksual pasangan

f. Pembagian peran

1) Kesepakatan dalam berbagi pekerjaan rumahtangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

40

2) Kesepakatan dalam mendidik anak

g. Manajemen konflik

1) Kemampuan menyelesaikan masalah

2) Pengambilan keputusan bersama

2. Tahapan Usia Subjek

Terdapat dua kelompok tahapan usia subyek dalam penelitian ini

yaitu, tahapan usia subyek dewasa awal dan tahapan usia subyek dewasa

madya. Rentang usia subjek dewasa awal yaitu 20 tahun hingga 39 tahun,

sementara rentang usia subjek dewasa madya yaitu 40 tahun hingga 60

tahun. Untuk membedakan subyek dewasa awal dan dewasa madya,

peneliti mengelompokkan skala berdasarkan data usia yang diisi oleh

subjek.

D. Subjek Penelitian

Peneliti menggunakan teknik nonprobability sampling dalam

mengambil sampel penelitian, yaitu teknik pengambilan sampel di mana setiap

anggota populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama sebagai

sampel (Noor, 2012). Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik purposive

sampling. Teknik ini digunakan karena pengambilan sampel didasarkan pada

pertimbangan tertentu berdasarkan ciri atau sifat populasi yang sudah

ditentukan peneliti (Sumanto, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

41

Subjek dalam penelitian ini adalah wanita yang berdomisili di Provinsi

D.I Yogyakarta yang memiliki beberapa ciri, diantaranya:

1. Wanita dengan rentang usia 20-60 tahun yang sudah menikah

2. Minimal usia perkawinan adalah 2 tahun, karena durasi perkawinan

dibawah dua tahun dianggap sebagai masa bulan madu dan kurang dapat

memprediksi kepuasan perkawinan (Fischer dalam Trokan, 1998).

3. Tinggal serumah dengan suami, hal ini dikarenakan terdapat beberapa

aspek dalam kepuasan perkawinan yang membutuhkan kerjasama suami

istri secara langsung seperti komunikasi, afeksi, kepuasan seksual dan

pembagian peran.

4. Memiliki anak, karena pasangan yang memiliki anak cenderung lebih puas

dan merasa perannya sebagai orangtua terpenuhi dibandingkan pasangan

tanpa anak (Dew dan Wilcox, 2011; Santrock, 2002).

E. Metode dan Instrumen Penelitian

Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah dengan

menggunakan skala kepuasan perkawinan. Skala kepuasan perkawinan tersebut

disusun berdasarkan indikator yang telah disebutkan diatas. Skala ini

merupakan skala Likert, di mana subjek diminta menyatakan kesetujuan-

ketidaksetujuannya terhadap pernyataan-pernyataan mengenai kepuasan

perkawinan yang peneliti susun. Respon jawaban terhadap pernyataan-

pernyataan dalam skala terdiri atas empat respon yaitu, Sangat Setuju (SS),

Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

42

Setiap aitem yang mewakili indikator dibagi dalam dua jenis

pernyataan, yaitu pernyataan yang bersifat favorable dan pernyataan yang

bersifat unfavorable. Pernyataan yang bersifat favorable adalah pernyataan

yang jika disetujui akan mendukung atribut yang diukur. Sebaliknya

pernyataan unfavorable adalah pernyataan yang jika disetujui akan

menunjukkan sikap negatif atau tidak mendukung atribut yang diukur

(Supratiknya, 2014).

Pemberian skor dalam pilihan jawaban untuk aitem favorable adalah 4

untuk pilihan respon “Sangat Setuju” (SS), skor 3 untuk respon “Setuju” (S),

skor 2 untuk respon “Tidak Setuju” (TS), dan skor 1 untuk respon “Sangat

Tidak Setuju” (STS). Sedangkan untuk aitem unfavorable, skornya adalah 1

untuk pilihan respon “Sangat Setuju” (SS), skor 2 untuk respon “Setuju” (S),

skor 3 untuk respon “Tidak Setuju” (TS), dan skor 4 untuk respon “Sangat

Tidak Setuju” (STS).

Tabel 1. Skor Penilaian Skala Kepuasan Perkawinan.

Respon Jawaban Favorable Unfavorable

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

43

Tabel 2. Blue-print Skala Kepuasan Perkawinan sebelum try-out.

No. Aspek Nomor Aitem Jumlah Bobot

Favorable Unfavorable

1.

Komunikasi 1, 9, 21, 26, 33,

56,

17, 31, 36, 40,

48, 54

12 18,2%

2.

Afeksi 3, 18, 27, 30, 35 10, 11, 49, 57,

65

10 15,2%

3. Kesetiaan 23, 37, 61 8, 19, 45 6 9%

4.

Kepuasan

Ekonomi

2, 12, 14, 28, 47 20, 32, 43, 50,

62

10 15,2%

5.

Kepuasan

Seksual

4, 25, 44, 51, 59 5, 13, 41, 55, 63 10 15,2%

6.

Pembagian

Peran

6, 15, 38, 42, 46 24, 29, 52, 58,

60

10 15,2%

7.

Manajemen

Konflik

7, 22, 34, 66 16, 39, 53, 64 8 12%

TOTAL 66 100%

F. Kredibilitas Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Validitas adalah kualitas yang menunjukkan sejauh mana suatu tes

sungguh-sungguh mengukur atribut psikologis yang hendak diukurnya

(Supratiknya, 2014). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

44

validitas isi yaitu tingkat di mana suatu tes mengukur lingkup isi yang

dimaksud (Sumanto, 2014). Salah satu cara yang dapat mendukung validitas

isi adalah dengan menyajikan blue print (Azwar, 2013). Dalam

mengembangkan isi dari sebuah skala, pada uji validitas dilakukan juga

analisis rasional melalui professional judgement (Azwar, 2003). Dalam hal

ini peneliti melakukan pengujian validitas isi dengan bantuan professional

judgement yaitu Dosen Pembimbing Skripsi.

2. Analisis Aitem

Analisis aitem dilakukan untuk menguji kualitas sebuah skala

psikologi yang dilihat dari setiap aitem dan untuk mendukung validitas

sebuah skala (Azwar,2013). Tujuan dari analisis aitem adalah memilih

aitem-aitem yang akan membentuk sebuah skala yang bersifat homogen

atau memiliki daya diskriminasi yang baik (Supratiknya, 2014)

Batasan koefisien korelasi rix ≥ 0,30 digunakan sebagai kriteria

pemilihan aitem. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal

0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan dan dapat digunakan,

sedangkan aitem yang memiliki koefisien korelasi kurang dari 0,30

dianggap sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah atau

dianggap kurang baik dan tidak digunakan (Azwar, 2013).

Pengambilan data uji coba dilakukan pada bulan mei 2015 dengan

jumlah subjek sebanyak 50 orang. Analisis aitem dalam penelitian ini

menggunakan SPSS For Windows 16.0 dengan melihat Corrected Item-

Total Correlation pada Reliability Statistics. Berdasarkan data yang ada dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

45

66 aitem yang disajikan, terdapat 4 aitem yang tidak memenuhi syarat.

Keempat aitem ini dinyatakan gugur karena memiliki nilai koefisien

korelasi kurang dari 0.30. Dari 66 aitem, terdapat 62 aitem yang dinyatakan

memenuhi syarat.

Tabel 3. Blue-print Skala Kepuasan Perkawinan sesudah try-out.

No. Aspek Nomor Aitem Jumlah Bobot

Favorable Unfavorable

1.

Komunikasi 1, 9, 21, 26, 33,

56,

17, 31, 36, 40,

48, 54

12 19,3%

2.

Afeksi 3, 18, 27, 30, 35 10, 11, 49, 57,

65

10 16%

3. Kesetiaan 23, 37, 61 8, 19, 45 6 9,7%

4.

Kepuasan

Ekonomi

2, 12, 14, 28, 47 20, 32, 43, 50,

62

10 16%

5.

Kepuasan

Seksual

4, 25, 44, 51, 59 5, 13, 41, 55, 63 9 15%

6.

Pembagian

Peran

6, 15, 38, 42, 46 24, 29, 52, 58,

60

8 13%

7.

Manajemen

Konflik

7, 22, 34, 66 16, 39, 53, 64 7 11%

TOTAL 62 100%

Keterangan : Aitem yang gugur ditandai dengan angka yang dicetak tebal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

46

Tabel 4. Blue-print Skala Kepuasan Perkawinan final.

No. Aspek Nomor Aitem Jumlah Bobot

Favorable Unfavorable

1.

Komunikasi 7, 9, 24, 27, 48,

59

28, 30, 8, 39, 26,

42

12 19,3%

2.

Afeksi 6, 29, 41, 21, 17 40, 25, 50, 22,

11

10 16%

3. Kesetiaan 56, 4, 60 49, 18, 38 6 9,7%

4.

Kepuasan

Ekonomi

16, 23, 10, 19, 45 61, 20, 5, 43, 51 10 16%

5.

Kepuasan

Seksual

32, 47, 14, 54, 37 58, 3, 62, 57 9 15%

6.

Pembagian

Peran

31, 15, 1, 33 44, 55, 13, 36 8 13%

7.

Manajemen

Konflik

53, 35, 12, 46 34, 2, 52 7 11%

TOTAL 62 100%

3. Uji Reliabilitas

Realibitas mengacu pada sejauh mana suatu hasil pengukuran dapat

dipercaya dan konsisten (Azwar, 2014). Koefisien reliabilitas (rxx’) berada

dalam rentang angka dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin koefisien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

47

reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti pengukuran semakin reliabel,

semakin mendekati angka 0 berarti pengukuran tidak reliabel. Uji reliabilitas

dalam penelitian ini menggunakan Alfa Cronbach dengan program SPSS

For Windows 16.0.

Berdasarkan data Reliability Statistics, koefisien skala sebelum

seleksi aitem sebesar 0,961 dan koefisien skala setelah seleksi aitem sebesar

0,963. Skala penelitian ini dinyatakan reliabel karena memiliki koefisien

skala mendekati 1,00.

Tabel 5.

Tabel 5a. Data Statistik Reliabilitas Sebelum Seleksi Aitem

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.961 66

Tabel 5b. Data Statistik Reliabilitas Setelah Seleksi Aitem

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.963 62

G. Metode Analisis Data

1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah

data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal (Santoso,

2010). Uji ini perlu dilakukan karena semua perhitungan statistik baru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

48

dapat dilakukan apabila memiliki asumsi normalitas sebaran (Santoso,

2010). Untuk melakukan uji normalitas, peneliti menggunakan teknik

analisis Kolmogorov-Smirnov. Kriteria pengujian uji normalitas adalah

apabila nilai signifikansi p lebih besar daripada 0,05 berarti sebaran

datanya normal (Santoso, 2010).

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varian populasi

data apakah antara dua kelompok memiliki varian yang sama atau

berbeda (Priyatno, 2014). Uji ini merupakan prasyarat dalam uji hipotesis

independent sample t-test (Priyatno, 2014). Kriteria pengujian uji

homogenitas adalah apabila nilai siginfikansi p lebih besar daripada 0,05

berarti data penelitian homogeny atau tidak memiliki perbedaan varian

(Priyatno, 2014)

2. Uji Hipotesis

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat

kepuasan perkawinan pada wanita dewasa awal dan wanita dewasa madya.

Oleh karena itu peneliti menggunakan uji independent sample t-test untuk

menguji hipotesis penelitian. Independent sample t-test digunakan untuk

menguji dua rata-rata dari kelompok data yang independen (Priyatno, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data penelitian dilakukan pada tanggal 22 Juni 2015

hinggga tanggal 20 Juli 2015. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan

menggunakan skala kepuasan perkawinan yang dibuat oleh peneliti. Peneliti

melakukan pengambilan data dengan cara menyebarkan kuesioner kepada

subjek secara langsung maupun dengan bantuan orang lain. Pengambilan data

secara langsung dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada subjek

yang berdomisili di Kabupaten Sleman dan Yogyakarta. Sementara untuk

pengambilan data lainnya dilakukan dengan cara menitipkan kuesioner pada

beberapa kerabat peneliti yang bekerja sebagai guru, pegawai negri sipil dan

karyawan swasta yang tersebar di Kecamatan Depok Sleman dan Kecamatan

Gondokusuman Yogyakarta.

B. Deskripsi Subjek Penelitian

Penelitian ini melibatkan 100 subjek dengan rentang usia 20 tahun

hingga 60 tahun yang berada di Yogyakarta. Subjek dalam penelitian ini adalah

wanita yang sudah menikah, memiliki anak dan masih tinggal bersama dengan

suami. Peneliti mendeskripsikan subjek penelitian berdasarkan latar belakang

pendidikan, pekerjaan, usia dan penghasilan suami istri per bulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

50

Tabel 6. Deskripsi Subjek Penelitian

Pendidikan Terakhir Dewasa Awal Dewasa Madya Total

SMP 7 15 22

SMA 26 19 45

S1 16 14 30

S2 1 2 3

Usia (Tahun)

20 40 0 6

21 41 1 2

22 42 1 5

23 43 2 4

24 44 1 3

25 45 2 3

26 46 1 2

27 47 2 3

28 48 2 3

29 49 3 1

30 50 3 2

31 51 1 2

32 52 9 5

33 53 2 1

34 54 5 1

35 55 4 3

36 56 1 1

37 57 1 1

38 58 7 1

39 59 2 1

Pekerjaan

Wiraswasta 23 9 32

Ibu Rumah Tangga 17 24 41

PNS 10 17 27

Penghasilan/bulan

Rp < 1.000.000 5 3 8

Rp 1.000.000-2.000.000 29 18 47

Rp 3.000.000-4.000.000 5 19 24

Rp >5.000.000 11 8 19

Rp >10.000.000 0 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

51

Setelah peneliti mengumpulkan data, peneliti mengelompokkan subjek

berdasarkan tahapan usia dewasa awal (usia 20-39 tahun) dan tahapan usia dewasa

madya (40-59 tahun). Setiap usia diwakili oleh setidaknya satu subjek. Jumlah

subjek terbanyak pada tahapan usia dewasa awal berada pada usia 32 tahun

dengan jumlah subjek 9 orang. Jumlah subjek terbanyak pada tahapan usia dewasa

madya berada pada usia 40 tahun yaitu sebanyak 6 orang.

Subjek termuda pada tahapan usia dewasa awal berusia 21 tahun

sedangkan subjek tertua berusia 39 tahun. Subjek termuda pada tahapan usia

dewasa madya berusia 40 tahun sedangkan subjek tertua berusia 59 tahun. Rata-

rata usia subjek pada tahapan usia dewasa awal adalah 31,76 tahun. Rata-rata

subjek pada tahapan usia dewasa madya adalah 47,22 tahun.

C. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data penelitian berisi informasi mengenai jumlah subjek

dalam tiap kelompok sampel, nilai minimum dan maksimum yang diperoleh

subjek, nilai rerata dan nilai standar deviasi. Deskripsi data dalam penelitian

ini telah dikelompokkan sesuai dengan usia. Untuk lebih jelasnya, deskripsi

data penelitian diuraikan dalam tabel berikut.

Tabel 7. Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi Kelompok Usia

Dewasa Awal Dewasa Madya Total

N 50 50

Minimum 106.00 117.00 106.00

Maksimum 243.00 240.00 243.00

Rerata 193.8400 197.6000 195.7200

Standar Deviasi 24.06315 26.63817 25.32539

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

52

Tingkat kepuasan perkawinan dalam penelitian ini dilihat dari nilai

rerata pada kelompok usia subjek yang ada. Nilai rerata pada setiap kelompok

usia tersebut merupakan nilai rerata empirik yang kemudian akan

dibandingkan dengan nilai rerata teoritis. Apabila nilai rerata empirik lebih

besar daripada nilai rerata teoritis maka dapat disimpulkan bahwa tingkat

kepuasan perkawinan kelompok subjek tersebut termasuk dalam kategori

tinggi.

Berdasarkan perhitungan manual dengan menggunakan rumus,

diperoleh nilai rerata teoritik sebesar 155.

� = � ��� + � � ∑�2 Ket.

µ = Mean Teoritik

Imaks = Skor tertinggi aitem

Imin = Skor terendah aitem

∑ k= Jumlah Aitem

Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai rerata empirik (M = 195,72)

lebih tinggi daripada nilai rerata teoritik (M = 155). Maka dapat disimpulkan

bahwa, tingkat kepuasan perkawinan pada wanita dewasa awal dan dewasa

madya tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

53

2. Uji Hipotesis

Sebelum melakukan uji hipotesis, peneliti melakukan uji asumsi untuk

melihat normalitas dan homogenitas data penelitian. Hal ini penting

dilakukan agar peneliti dapat menentukan analisis yang tepat untuk uji

hipotesis serta tidak meleset dalam pengambilan kesimpulan (Santoso,

2010).

Untuk menguji normalitas data penelitian, peneliti menggunakan

analisis Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan software statistik SPSS 22.

Data penelitian dikatakan normal apabila nilai p lebih besar dari 0,05

(Santoso, 2010).

Tabel 8.

Tabel 8a. Ringkasan Uji Normalitas Subjek Dewasa Awal

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

total .120 50 .068

Tabel 8b. Ringkasan Uji Normalitas Subjek Dewasa Madya

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

total .108 50 .200*

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa data penelitian wanita

dewasa awal (Sig. = 0,068, p > 0,05) dan wanita dewasa madya (Sig. =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

54

0,200, p > 0,05) tergolong normal. Hal tersebut dikarenakan nilai

signifikansi kedua kelompok subjek lebih besar daripada 0,05.

Selanjutnya, untuk menguji homogenitas data penelitian, peneliti

menggunakan analisis Levene's Test for Equality of Variances. Apabila nilai

p lebih besar dari 0,05, maka data penelitian dapat dikatakan homogen

(Priyatno, 2014).

Tabel 9. Ringkasan Uji Homogenitas

Levene's Test for Equality of

Variances

F Sig.

total Equal variances assumed .804 .372

Equal variances not assumed

Hasil analisis Levene menunjukkan bahwa data penelitian tergolong

homogen (Sig. = 0,372, p > 0,05). Berdasarkan hasil uji asumsi tersebut,

peneliti dapat menggunakan analisis parametik independent sample t-test.

Tabel 10. Ringkasan Hasil Uji Independent Sample T-test

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

total Equal

variances

assumed

.741 98 .461 3.76000 5.07667 -

6.31448 13.83448

Equal

variances

not

assumed

.741 97.004 .461 3.76000 5.07667 -

6.31577 13.83577

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

55

Menurut Priyatno (2014), pengambilan keputusan terhadap uji

hipotesis dapat dilihat pada nilai signifikansi (Sig. 2-tailed). Apabila nilai

signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka tidak ada perbedaan pada

variabel yang diteliti. Berdasarkan hasil uji Independent Sample T-test

yang diuraikan dalam tabel di atas, data penelitian memiliki nilai

signifikansi sebesar 0,461 (Sig. = 0,461, p > 0,05). Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kepuasan

perkawinan pada wanita dewasa awal dan wanita dewasa madya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

56

D. Analisis Tambahan

Analisis tambahan ini dilakukan untuk melihat perbedaan tiap aspek

kepuasan perkawinan pada kedua kelompok usia. Berikut adalah tabel

perbedaan mean tiap aspek pada kelompok usia dewasa awal dan dewasa

madya.

Tabel 11. Ringkasan Hasil Perbandingan Antar Aspek Kepuasan

Perkawinan

Group Statistics

Aspek Kelompok Usia N Mean

Komunikasi Dewasa awal 12 154.0000

Dewasa madya 12 156.6667

Afeksi Dewasa awal 10 147.2000

Dewasa madya 10 155.8000

Kesetiaan Dewasa awal 6 179.3333

Dewasa madya 6 178.5000

Kepuasan Ekonomi Dewasa awal 10 149.0000

Dewasa madya 10 148.5000

Kepuasan Seksual Dewasa awal 9 153.2222

Dewasa madya 9 155.1111

Pembagian Peran Dewasa awal 8 160.6250

Dewasa madya 8 166.7500

Manajemen Konflik Dewasa awal 7 163.1429

Dewasa madya 7 165.1429

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa aspek kesetiaan

memiliki mean yang paling tinggi baik pada tahapan usia dewasa awal

(M=179.33) dan tahapan usia dewasa madya (M=178.50). Hal tersebut berarti

aspek kesetiaan merupakan aspek yang paling mempengaruhi kepuasan

perkawinan pada tahapan usia dewasa awal dan dewasa madya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

57

E. Pembahasan

Hasil penelitian ini menemukan bahwa tidak ada perbedaan tingkat

kepuasan perkawinan (Sig. = 0,461, p > 0.05) pada wanita dewasa awal dan

wanita dewasa madya. Hal ini disebabkan oleh nilai signifikansi hasil uji

perbedaan yang lebih tinggi daripada 0,05.

Sementara itu, nilai rerata empirik kedua kelompok subjek (M = 195,72)

lebih tinggi dibandingkan nilai rerata teoritik (M = 155). Jika nilai rerata

empirik lebih tinggi daripada nilai rerata teoritik maka tingkat kepuasan

perkawinan tinggi. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa wanita

dewasa awal dan dewasa madya sama-sama memiliki tingkat kepuasan

perkawinan yang tinggi.

Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kelompok

usia tidak mempengaruhi tingkat kepuasan perkawinan pada wanita. Wanita

dewasa awal maupun wanita dewasa madya sama-sama memiliki tingkat

kepuasan perkawinan yang tinggi.

Hal tersebut tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor

yang menyebabkan tingkat kepuasan perkawinan yang tinggi adalah status

sosial ekonomi menengah keatas. Menurut Miller (dalam Hurlock, 10990)

keluarga dengan status sosial ekonomi menengah keatas cenderung lebih

positif dalam menilai perkawinannya. Status sosial ekonomi dapat dilihat dari

besarnya penghasilan suami-istri. Berdasarkan data yang ada, hampir setengah

jumlah subjek penelitian memiliki penghasilan menengah keatas ( 45 orang >

Rp 3.000.000 / bulan). Kriteria penentuan jumlah penghasilan dilihat dari upah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

58

minimum regional (UMR) Daerah Istimewa Yogyakarta. Rata-rata UMR DIY

adalah Rp 1.200.000/bulan (BPS DIY, 2014), sehingga jumlah penghasilan

diatas Rp 3.000.000 termasuk dalam ekonomi menengah keatas.

Latar belakang pendidikan juga mempengaruhi bagaimana seseorang

menilai kepuasan perkawinannya (Papalia, 2014). Sebagian besar subjek dalam

penelitian (78 subjek) ini memiliki latar belakang pendidikan SMA keatas. Hal

ini dapat mempengaruhi cara berpikir subjek yang lebih rasional dan penilaian

yang lebih positif terhadap perkawinannya.

Berdasarkan data analisis tambahan, terlihat bahwa aspek kesetiaan

memiliki nilai rerata yang paling tinggi dibandingkan keenam aspek lainnya

yaitu sebesar (M=179,33) pada tahapan usia dewasa awal dan (M=178,5) pada

tahapan usia dewasa madya. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan

bahwa aspek yang lebih mempengaruhi kepuasan perkawinan pada tahapan

usia dewasa awal dan dewasa madya yaitu aspek kesetiaan.

Kesetiaan merupakan sikap pasangan dalam membangun komitmen

perkawinannya (Rosen-Granson, 2004). Kesetiaan juga merupakan elemen

penting dalam kehidupan perkawinan pada tahapan usia dewasa madya

(Santrock, 2002). Hal ini dikarenakan pada tahapan usia dewasa madya,

seorang wanita memiliki tugas perkembangan untuk mempertahankan

perkawinannya serta menjaga komitmen perkawinannya dengan tetap setia

pada pasangannya (Santrock, 2002).

Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa aspek kesetiaan merupakan

aspek yang paling mempengaruhi kepuasan perkawinan ini serupa dengan hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

59

penelitian Dollahite dan Lambert (2007) yang memaparkan pentingnya

kesetiaan dalam meningkatkan kualitas perkawinan. Lebih lanjut Dollahite dan

Lambert mengatakan, kesetiaan dalam perkawinan memiliki hubungan yang

erat dengan agama atau kepercayaan dari pasangan. Pasangan yang

memandang perkawinannya sebagai suatu perintah dari Tuhannya akan

mengikuti ajaran-ajaran dalam agamanya, salah satunya dengan setia terhadap

pasangannya. Hal ini terutama tampak pada perkawinan agama katolik dimana

kesetiaan merupakan salah satu dari tiga nilai yang penting dan mendasar

dalam sebuh perkawinan katolik (Catur, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat

kepuasan perkawinan pada wanita dewasa awal dan wanita dewasa madya.

2. Wanita dewasa awal dan wanita dewasa madya memiliki tingkat kepuasan

perkawinan yang tinggi.

3. Aspek kesetiaan merupakan aspek yang paling mempengaruhi kepuasan

perkawinan pada wanita dewasa awal dan wanita dewasa madya.

B. Saran

1. Bagi Wanita Dewasa Awal dan Wanita Dewasa Madya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat

kepuasan perkawinan pada wanita dewasa awal maupun dewasa madya

secara signifikan. Wanita dewasa awal dan wanita dewasa madya memiliki

tingkat kepuasna perkawinan yang tinggi. Untuk itu wanita atau istri baik

yang berada pada tahapan usia dewasa awal maupun dewasa madya

diharapkan mampu mempertahankan kepuasan dalam perkawinannya.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini memiliki beberapa kekurangan diantaranya kurangnya

data tentang agama, jumlah subjek pada tiap usia tidak merata, tidak ada

jeda usia yang cukup signifikan antara subjek tahapan usia dewasa awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

61

dan tahapan usia dewasa madya sehingga hasil penelitian tidak

menunjukkan perbedaan yang signifikan. Untuk itu bagi peneliti yang ingin

meneliti kepuasan perkawinan selanjutnya disarankan menambahkan faktor

pendukung lain yang cukup menentukan tingkat kepuasan perkawinan

selain usia, seperti agama, jumlah subjek yang merata pada tiap usia, serta

jeda usia antara subjek dewasa awal dan dewasa madya yang cukup

signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

62

DAFTAR PUSTAKA

Andhianita, I., & Andayani, B. (2005). Kepuasan Pernikahan Ditinjau dari

Berpacaran dan Tidak Berpacaran. Jurnal Psikologi 32 (2), 101-111.

Badan Pusat Statistik. (2009-2013). Persentase Rumah Tangga menurut Daerah

Tempat Tinggal, Kelompok Umur,Jenis Kelamin Kepala Rumah Tangga,

dan Status Perkawinan, 2009-2013. Diperoleh tanggal 24 September 2014

dari http://bps.go.id/index.php/linkTabelStatis/1605.

Benokraitis, N. V. (1996). Marriage and Family. New Jersey: Pretince Hall, Inc.

Benson, Purnell. (1955). Familism and Marital Success. Social Forces 33 (3),

277-280.

Burpee, Leslie C. & Langer, Ellen J. (2005). Mindfulness and Marital

Satisfaction. Journal of Adult development 2 (1), 43-51.

Cohen, O., Geron, Y., & Farchi, A. (2009). Marital Quality and Global Well-

being among Older Adult Israeli Couples in Enduring Marriages. The

American Journal of Family Therapy, 37, 299–317.

Collins, R. & Coltrane, S. (1991). Sociology of Marriage and The Family:

Gender, Love and Property. Chichago: Nelson-Hall.

DeGenova, M. K. (2008). Intimate Relationships, Marriage and Family

Development. New York: Harper and Row.

Desmita. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Dew, Jeffrey & Wilcox, W. B. (2011). If Momma Ain’t Happy: Explaining

Declines in Marital Satisfaction Among New Mothers. Journal of Marriage

and Family 73, 1-12.

Dollahite, David C & Lambert, Nathaniel M. (2007). Forsaking All Others: How

Religious Involvement Promotes Marital Fidelity in Christian, Jewish , and

Muslim Couples. Review of Religious Research 48 (3), 290-307

Eriany, P. (1997). Menikah atau Hidup Melajang: Pilihan Hidup Wanita Masa

Kini. Jurnal Pranata 8 (3), 1-6.

Faulkner, R. A., Davey, M., & Davey, A. (2005). Gender-related Predictors of

Change in Marital Satisfaction and Marital Conflict. American Journal of

Family Therapy, 33, 61–83.

Fincham, F. (2004). Communication in marriage. Handbook of family

communication, 83-104.

Fowers, Blaine J. & Olson, David H. (1993). ENRICH Marital Satisfaction Scale:

A Brief Research and Clinical Tool. Journal of Family Psychology 7 (2),

176-185.

Gilford, R. & Bengston, V. (1979). Measuring Marital Satisfaction in Three

Generations: Positive and Negative Dimensions. Journal of Marriage and

Family 41 (2), 387-398 .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

63

Gorchoff, Sara M., John, Oliver P., Helson, Ravena. Contextualizing Change in

Marital Satisfaction during Middle Age: An 18-Year Longitudinal Study.

Journal of Psychological Science 19 (11), 1194-1200.

Gottman, J. M., & Levenson, R. W. (2002). A two-factor model for predicting

when a couple will divorce: Exploratory analyses using 14-year longitudinal

data. Family Process 41, 71-83.

Gottman, J. M., & Notarius, C. I. (2000). Decade review: Observing Marital

Interaction. Journal of Marriage and the Family 62, 927–947.

Gunarsa, Yulia Singgih. (1990). Psikologi untuk Keluarga. Jakarta: BPK Gunung

Mulia.

Helgeson, Vicki S. (2012). Psychology Gender. New Jersey: Pearson.

Hirschberger, G., Srivastava, S., Marsh, P., Cowan, C., Cowan, P. (2009).

Attachment, Marital Satisfaction, and Divorce During the First Fifteen

Years of Parenthood. Pers Relaths 16 (3), 401-420.

Hojati, N., Yousefi, Z., & Eilnaz, S. (2014). Predicting Marital Satisfaction: Meta

Cognition, Thought Control and Resiliency. Journal of Education and

General Studies 2 (6), 138-143.

Hurlock, E.B., (1990). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, E. B. (1994). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Huston, T. L., Caughlin, J. P., Houts, R. M., Smith, S. E., & George, L. J (2001).

The Connubial Crucible: Newlywed Years as Predictors of Marital Delight,

Distress and Divorce. Journal of Personality and Social Psychology 80,

237-252.

Indonesia. Undang-undang Tentang Perkawinan, UU No. 1 Tahun 1974.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Keempat. (2008). Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Kail, R.V., Cavanaugh, J.C. (2010). Human Development A Life-Span View Fifth

Edition. California: Wadsworth, Cengage Learning.

Karney, B. & Bradbury, T. (1995). The longitudinal course of marital quality and

stability: A review of theory, method, and research. Psychological Bulletin,

118, 3-34.

Kirkpatrick, L. A., & Hazan, C. (1994). Attachment styles and close

relationships: A four-year prospective study. Journal of Personal

Relationships 1, 123-142.

Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Prenhallindo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

64

Kulik, L. (2002). Equality in Marriage, Marital Satisfaction, and Life Satisfaction

: A Comparative Analysis of Preretired and Retired Men and Women in

Israel. Families in Society : The Journal of Contemporary Human Services,

83 (2), 197-207.

Kurdek, Lawrence A. (2005). Gender and Marital Satisfaction Early in Marriage :

A Growth Curve Approach. Journal of Marriage and Family 67 (1), 68-84

Landis, J. T. & Landis, M. (1963). Personal Adjustment, Marriage and Family

Living. New Jersey: Englewood Cliffs, Prentice-Hall, Inc.

Larson, J. H., dan Holman, T. B. (1994). Premarital Predictors of Marital Quality

and Stability. Journal of Family Relation 43 (2), 228-237.

Laswell, M.E. (1991). Marriage and The Family. USA: Wadsworth. Inc.

Lemme, B. H. (1995). Development in Adulthood. Needham Heights: Ally and

Bacon .

Long, S. J. (1984). Adult Life: Development Processes, 2ed. California: Mayfields

Publishing Company.

Mappiare, A. (1983). Psikologi Orang Dewasa bagi Penyesuaian dan Pendidikan.

Surabaya: Usaha Nasional.

Monks, F. J., Knoers, A. M. D., Haditono, Siti Rahayu. (2006). Psikologi

Perkembangan: Pengantar dalam berbagai Bagiannya. Yogyakarta : Gajah

Mada University Press.

Noor, Juliansyah. (2012). Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, dan

Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.

Olson, D.H. & Hamilton, L. M. (1983). Families: What Make Them Work.

Beverly Hills: Sage Publication.

Papalia, D.E., Old, S.W., & Felman, R.D. (2014). Human Development Psikologi

Perkembangan. Jakarta : Kencana.

Papalia, D.E., Old, S.W., & Felman, R.D. (2010). Human Development Psikologi

Perkembangan (Edisi 9). Jakarta : Kencana.

Pusat Bahasa (Indonesia). (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Priyatno, D. (2014). SPSS 22: Pengolah Data Terpraktis. Yogyakarta: Penerbit

Andi Media.

Proulx, C. M., Helms, H. M. & Buehler, C. (2007). Marital Quality and Personal

Well-being: A meta-analysis. Journal of Marriage and Family, 69, 576–593

Pujiastuti, Erni dan Retnowati, Sofia. (2004). Kepuasan Perkawinan dengan

Depresi pada Kelompok Wanita Menikah yang Bekerja dan yang Tidak

Bekerja. Humanitas : Indonesian Psychology Journal, 1 (2 ), 1-9.

Raharso, Alf. Catur. (2008). Kesepakatan nikah dalam hokum perkawinan katolik.

Malang : Penerbit Dioma.

Robinson, L. C. & Blanton, P. W. (1993). Marital Strenghts in Enduring

Marriage. Family Relation 42, 38-45.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

65

Rosen-Grandon, Jane R.; Myers, Jane E.; Hattie, John A. (2004). The

Relationship between Marital Characteristics, Marital Interaction Processes,

and Marital Satisfaction. Journal of Counseling and Development 82 (1),

58-64.

Santrock, J.W. (2002). Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup jilid 2

ed. 5. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sadarjoen, S. (2005). Konflik Marital: pemahaman konseptual, aktual dan

alternatif solusinya. Bandung : Refika Aditama.

Salkind, Neil. J. (2009). Teori-teori Perkembagan Manusia : Sejarah kemunculan,

konsepsi dasar, analisis komparatif, dan aplikasi. Bandung : Penerbit Nusa

Media.

Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi dari Blog menjadi Buku. Yogyakarta:

Penerbit Universitas Sanata Dharma .

Sari, E. I., indriana, Y., & Ariati, J. (2012). Hubungan antara Kepribadian

Ekstraversi dengan Kepuasan Perkawinan pada Karyawan Wanita di PT

Indotama Omicron Kahar Purwerejo. Jurnal Psikologi 1 (1), 168-178.

Simpson, J.A., & Rholes, W.S. (2002). Attachment Theory and Close

Relationship. New York: Guildford Press.

Snyder D.K. (1979). Multidimensional assessment of marital satisfaction. Journal

of Marriage and Family, 41 (4), 813-823 .

Steinberg L. & Silverberg, SB. (1987). Influences on marital satisfaction during

the middle stage of the family life cycle. Journal of Marriage and the

Family.; 49, 751–760.

Stone, E. A., & Shackelford, T. K. (2007). Marital Satisfaction. Encyclopedia of

social psychology , 541-54 .

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Penerbit Alfabeta .

Trokan, John. (1998). Stage of the Marital and Family Life Cycle: Marital

Miracles. Pastoral Psychology 46 (4), 281-295.

White, L. K. & Booth, A. (1991). Divorce Over the Life Course. Journal of

Family Issues 12, 5-21.

Wismanto, Y. B. (2004). Kepuasan Perkawinan: Ditinjau dari Komitmen

Perkawinan, Kesediaan Berkurban, Penyesuaian Diadik, Kesetaraan

Pertukaran dan Persepsi terhadap Perilaku Pasangan. Disertasi. Tidak

diterbitkan. Yogyakarta: Program Pascasarjana Universitas Gajah Mada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

66

Wood, W., Rhodes, N., & Whelan, M. (1989). Sex differences in positive well-

being: A consideration of emotional style and marital status. Psychological

Bulletin, 106 (2), 249-264.

Yuwana, T. A., & Maramis, W. F. (1991). Dinamika Perkawinan Masa Kini.

Malang: Dioma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

67

LAMPIRAN 1

SKALA KEPUASAN PERKAWINAN

SEBELUM TRY-OUT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

68

SKALA PENELITIAN

disusun oleh :

Caecilia Adelina Lestari Ndaumanu

(109114100)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

69

Salam sejahtera,

Saya, Caecilia Adelina Lestari Ndaumanu, adalah mahasiswi tingkat akhir

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Saat ini saya sedang melakukan

penelitian mengenai tingkat kepuasan perkawinan pada wanita. Saya memohon

kesediaan Anda untuk membantu saya dengan mengisi skala penelitian ini.

Sebelum mengisi skala penelitian, Anda akan diminta untuk mengisi

beberapa data diri yang terkait dengan kepentingan penelitian. Selanjutnya, Anda

diharapkan mengisi skala penelitian sesuai dengan apa yang Anda alami,

rasakan, maupun pikirkan. Anda tidak perlu ragu-ragu dalam menjawab karena

tidak ada jawaban yang benar maupun salah. Selain itu, jawaban Anda akan

dirahasiakan sehingga saya maupun orang lain tidak mengetahui identitas asli

Anda. Saya sangat menghargai apabila Anda bersedia mengisi skala ini dengan

sejujur-jujurnya.

Apabila Anda bersedia untuk mengisi skala penelitian ini, silakan

memberikan tanda tangan atau paraf Anda di akhir pernyataan ini. Terima kasih

atas perhatian dan kesediaan Anda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

70

LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAAN

Saya bersedia untuk terlibat dalam penelitian ini dengan mengisi skala penelitian

tanpa paksaan dari pihak manapun. Untuk menjaga kerahasiaan identitas asli saya,

saya tidak mencantumkan nama. Seluruh jawaban yang saya berikan sungguh-

sungguh sesuai dengan apa yang saya alami, rasakan, dan pikirkan.

Yogyakarta, Mei 2015

(paraf tanpa nama)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

71

PETUNJUK PENGISIAN

1. Sebelum mengisi skala kepuasan perkawinan, isilah data yang ada pada

bagian Identitas Diri

2. Bacalah dengan teliti sebelum mengisi jawaban dari pernyataan yang ada

3. Pilihlah salah satu dari empat pilihan jawaban yang telah disediakan, yang

paling sesuai dengan keadaan Anda saat ini, dengan memberikan tanda

silang (X) pada kolom jawaban.

Terdapat empat pilihan jawaban yang tersedia yaitu:

SS : Bila Anda Sangat Setuju dengan pernyataan

S : Bila Anda Setuju dengan pernyataan

TS : Bila Anda Tidak Setuju dengan pernyataan

STS : Bila Anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan

Contoh :

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1 Saya senang pasangan memperhatikan

penampilan saya X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

72

Identitas Diri

Inisial : Usia : tahun

Lama Pernikahan : tahun Pendidikan Terakhir :

Jumlah anak : Pekerjaan :

Silakan mengerjakan mulai dari sini.

Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang tidak terisi!

Silakan lanjut ke halaman berikutnya.

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1. Pasangan saya memberikan perhatian saat saya

bercerita

2. Saya merasa pendapatan pasangan cukup untuk

memenuhi kebutuhan keluarga kami

3. Saya merasa nyaman ketika menghabiskan waktu

bersama pasangan

4. Saya merasa pasangan saya mampu memenuhi

kebutuhan seksual saya

5. Saya lebih memilih diam daripada mengatakan

keinginan seksual saya pada pasangan

6. Pasangan saya ikut membantu saya mengurus

pekerjaan rumah tangga

7. Saya dan pasangan bekerjasama mencari jalan

keluar atas masalah kami

8. Saya merasa ingin hidup sendiri tanpa pasangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

73

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

9. Saya menyampaikan segala kekurangan saya pada

pasangan saya

10. Saya jarang memuji penampilan pasangan saya

11. Saya merasa pasangan kurang memperhatikan

saya karena sibuk dengan pekerjaannya

12. Saya merasa pasangan mampu mencari uang

untuk memenuhi kebutuhan keluarga

13. Saya hanya peduli dengan kebutuhan seksual saya

sendiri

14. Saya dan pasangan selalu berdiskusi sebelum

membeli perabotan rumah tangga

15. Pasangan saya ikut terlibat dalam mendidik anak

16. Pasangan saya sering mengambil keputusannya

sendiri tanpa berdiskusi dengan saya

17. Saya jarang mengungkapkan perasaan saya yang

sebenarnya kepada pasangan

18. Saya dan pasangan sering mengucapkan kata-kata

sayang

19. Saya pernah berpikir untuk berpisah dengan

pasangan

20. Pasangan saya sering membeli barang-barang

yang menurut saya tidak penting tanpa

memberitahukan saya terlebih dahulu

Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang tidak terisi! Silakan lanjut ke halaman berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

74

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

21. Saya selalu mendengarkan pasangan saya saat dia

berbicara

22. Pasangan saya menanyakan pendapat saya

sebelum mengambil keputusan

23. Saya ingin hidup bersama dengan pasangan saya

hingga maut menjemput

24. Saya merasa pasangan saya terlalu memanjakan

anak kami

25. Saya berani mengatakan terlebih dahulu keinginan

saya untuk berhubungan seksual pada pasangan

26. Pasangan saya jujur menceritakan semua masa

lalunya pada saya

27. Pasangan saya menanyakan kabar saya saat kami

tidak bersama

28. Saya merasa kehidupan ekonomi keluarga kami

sudah cukup layak

29. Pasangan saya terlalu sibuk dengan pekerjaannya

sehingga jarang memperhatikan anak

30. Saya dan pasangan selalu menyempatkan diri

untuk bersama disela-sela kesibukan kami

31. Saya menyembunyikan beberapa hal dari

pasangan

32. Saya merasa pasangan saya terlalu boros

menggunakan uangnya

Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang tidak terisi!

Silakan lanjut ke halaman berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

75

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

33. Saya selalu berkata jujur kepada pasangan saya

34. Saya dan pasangan mampu mencari jalan keluar

atas masalah kami

35. Pasangan saya sering memuji penampilan saya

36. Saya merasa pasangan saya sering berbohong

37. Saya dan pasangan selalu menjaga keharmonisan

keluarga kami

38. Saya dan pasangan berbagi pekerjaan rumah

tangga

39. Saya selalu mengambil keputusan sendiri dalam

hal mendidik anak

40. Saya lebih memilih menonton televisi daripada

mendengarkan pasangan saya bercerita

41. Saya sering merasa terpaksa melayani pasangan

untuk memenuhi kebutuhan seksualnya

42. Saya dan pasangan bekerjasama dalam mendidik

anak

43. Saya merasa pendapatan pasangan saya tidak

cukup untuk memenuhi kebutuhan kami

44. Pasangan saya memahami keinginan saya ketika

berhubungan seksual

Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang tidak terisi!

Silakan lanjut ke halaman berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

76

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

45. Saya merasa bosan menjalani hidup dengan

pasangan saya

46. Saya dan pasangan sepakat untuk selalu memberi

perhatian pada anak

47. Saya dan pasangan tidak pernah merasa kesulitan

membeli kebutuhan rumah tangga

48. Saya merasa pasangan saya menyembunyikan

beberapa hal dari saya

49. Pasangan saya jarang mengucapkan kata-kata

sayang pada saya

50. Saya merasa perlu mencari penghasilan tambahan

tanpa sepengetahuan pasangan untuk memenuhi

kebutuhan keluarga

51. Saya tahu bagaimana caranya membuat pasangan

saya senang saat berhubungan seksual

52. Pasangan saya jarang membantu saya

mengerjakan pekerjaan rumah tangga

53. Saya dan pasangan kesulitan menyelesaikan

masalah keluarga kami

54. Pasangan saya sibuk dengan handphonenya ketika

saya bercerita

55. saya merasa malu mengatakan terlebih dahulu

keinginan untuk berhubungan intim dengan

pasangan

Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang tidak terisi!

Silakan lanjut ke halaman berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

77

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

56. Pasangan saya selalu jujur menceritakan

pekerjaannya pada saya

57. Saya dan pasangan jarang memiliki waktu luang

bersama karena kesibukan kami berdua

58. Saya sering merasa kelelahan karena pekerjaan

rumah tangga saya lebih banyak dibandingkan

pasangan saya

59. Saya mengatakan keinginan saya saat mau

berhubungan seksual dengan pasangan

60. Saya merasa pasangan kurang memperhatikan

anak kami

61. Saya ingin mempertahankan keutuhan keluarga

kami hingga tua nanti

62. Saya dan pasangan sering bertengkar karena

masalah keuangan

63. Saya merasa bosan dengan kehidupan seksual

saya dan pasangan

64. Saya merasa pasangan saya selalu menghindar

dari masalah keluarga kami

65. Saya merasa pasangan kurang peduli keberadaan

saya dan apa yang saya lakukan

66. Saya dan pasangan selalu berdiskusi untuk

mencari jalan keluar atas masalah kami

Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang tidak terisi!

TERIMA KASIH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

78

LAMPIRAN 2

SKALA KEPUASAN PERKAWINAN

SESUDAH TRY-OUT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

79

SKALA PENELITIAN

disusun oleh :

Caecilia Adelina Lestari Ndaumanu

(109114100)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

80

Salam sejahtera,

Saya, Caecilia Adelina Lestari Ndaumanu, adalah mahasiswi tingkat akhir

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Saat ini saya sedang melakukan

penelitian mengenai tingkat kepuasan perkawinan pada wanita. Saya memohon

kesediaan Anda untuk membantu saya dengan mengisi skala penelitian ini.

Sebelum mengisi skala penelitian, Anda akan diminta untuk mengisi

beberapa data diri yang terkait dengan kepentingan penelitian. Selanjutnya, Anda

diharapkan mengisi skala penelitian sesuai dengan apa yang Anda alami,

rasakan, maupun pikirkan. Anda tidak perlu ragu-ragu dalam menjawab karena

tidak ada jawaban yang benar maupun salah. Selain itu, jawaban Anda akan

dirahasiakan sehingga saya maupun orang lain tidak mengetahui identitas asli

Anda. Saya sangat menghargai apabila Anda bersedia mengisi skala ini dengan

sejujur-jujurnya.

Apabila Anda bersedia untuk mengisi skala penelitian ini, silakan

memberikan tanda tangan atau paraf Anda di akhir bagian Lembar Pernyataan

Kesediaan dibawah ini. Terima kasih atas perhatian dan kesediaan Anda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

81

LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAAN

Inisial : _____

Usia : ____ tahun

Tinggal bersama suami : YA / TIDAK* (Coret yang tidak sesuai)

Jumlah Anak : ____

Lama Pernikahan : ____ tahun

Pendidikan Terakhir : SMP / SMA / S1 / Lainnya* : ______

Pekerjaan : __________

Penghasilan Keluarga : Rp 1.000.000 - Rp 3.000.000/bulan (penghasilan suami dan istri)

Rp 3.000.000 - Rp 5.000.000/bulan

> Rp 5.000.000/bulan

Rp _______

* : Coret yang tidak sesuai

Saya bersedia untuk terlibat dalam penelitian ini dengan mengisi skala penelitian

tanpa paksaan dari pihak manapun. Untuk menjaga kerahasiaan identitas asli saya,

saya tidak mencantumkan nama. Seluruh jawaban yang saya berikan sungguh-

sungguh sesuai dengan apa yang saya alami, rasakan, dan pikirkan.

Yogyakarta, Juni 2015

(paraf tanpa nama)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

82

PETUNJUK PENGISIAN

4. Sebelum mengisi skala kepuasan perkawinan, isilah data yang ada pada

bagian Lembar Pernyataan Kesediaan

5. Bacalah dengan teliti sebelum mengisi jawaban dari pernyataan yang ada

6. Pilihlah salah satu dari empat pilihan jawaban yang telah disediakan, yang

paling sesuai dengan keadaan Anda saat ini, dengan memberikan tanda

silang (X) pada kolom jawaban.

Terdapat empat pilihan jawaban yang tersedia yaitu:

SS : Bila Anda Sangat Setuju dengan pernyataan

S : Bila Anda Setuju dengan pernyataan

TS : Bila Anda Tidak Setuju dengan pernyataan

STS : Bila Anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan

Contoh :

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1 Saya senang pasangan memperhatikan

penampilan saya X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

83

Silakan mengerjakan mulai dari sini.

8. Saya jarang mengungkapkan perasaan saya yang

sebenarnya kepada pasangan

9. Pasangan saya selalu jujur menceritakan

pekerjaannya pada saya

Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang tidak terisi!

Silakan lanjut ke halaman berikutnya.

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1. Saya dan pasangan bekerjasama dalam mendidik

anak

2. Pasangan saya sering mengambil keputusannya

sendiri tanpa berdiskusi dengan saya

3. Saya sering merasa terpaksa melayani pasangan

untuk memenuhi kebutuhan seksualnya

4. Saya ingin mempertahankan keutuhan keluarga

kami hingga tua nanti

5. Saya dan pasangan sering bertengkar karena

masalah keuangan

6. Pasangan saya menanyakan kabar saya saat kami

tidak bersama

7. Saya menyampaikan segala kekurangan saya pada

pasangan saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

84

10. Saya dan pasangan tidak pernah merasa kesulitan

membeli kebutuhan rumah tangga

11. Saya dan pasangan jarang memiliki waktu luang

bersama karena kesibukan kami berdua

12. Pasangan saya menanyakan pendapat saya

sebelum mengambil keputusan

13. Pasangan saya terlalu sibuk dengan pekerjaannya

sehingga jarang memperhatikan anak

14. Saya merasa pasangan saya dapat memenuhi

kebutuhan seksual saya

15. Saya dan pasangan sepakat untuk selalu

memberikan perhatian pada anak

16. Saya merasa pendapatan pasangan cukup untuk

memenuhi kebutuhan keluarga kami

17. Saya merasa nyaman ketika menghabiskan waktu

bersama pasangan

18. Saya pernah berpikir untuk berpisah dengan

pasangan

19. Saya merasa kehidupan ekonomi keluarga kami

sudah cukup layak

Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang tidak terisi!

Silakan lanjut ke halaman berikutnya.

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

85

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

20. Saya merasa pasangan saya terlalu boros

menggunakan uangnya

21. Saya dan pasangan selalu menyempatkan diri

untuk bersama disela-sela kesibukan kami

22. Saya merasa pasangan kurang memperhatikan saya

karena sibuk dengan pekerjaannya

23. Saya merasa pasangan mampu mencari uang untuk

memenuhi kebutuhan keluarga

24. Pasangan saya memberikan perhatian saat saya

bercerita

25. Saya jarang memuji penampilan pasangan saya

26. Saya lebih memilih menonton televisi daripada

mendengarkan pasangan saya bercerita

27. Saya selalu berkata jujur kepada pasangan saya

28. Saya menyembunyikan beberapa hal dari pasangan

29. Pasangan saya sering memuji penampilan saya

30. Saya merasa pasangan saya menyembunyikan

beberapa hal dari saya

Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang tidak terisi!

Silakan lanjut ke halaman berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

86

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

31. Pasangan saya ikut membantu saya mengurus

pekerjaan rumah tangga

32. Saya mengatakan keinginan saya saat mau

berhubungan seksual dengan pasangan

33. Pasangan saya ikut terlibat dalam mendidik anak

34. Saya selalu mengambil keputusan sendiri dalam

hal mendidik anak

35. Saya dan pasangan mampu mencari jalan keluar

atas masalah kami

36. Saya merasa pasangan kurang memperhatikan

anak kami

37. Saya tahu bagaimana caranya membuat pasangan

saya senang saat berhubungan seksual

38. Saya merasa ingin hidup sendiri tanpa pasangan

39. Saya merasa pasangan saya sering berbohong

40. Saya merasa pasangan saya kurang peduli

keberadaan saya dan apa yang saya lakukan

41. Saya dan pasangan sering mengucapkan kata-kata

sayang

Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang tidak terisi!

Silakan lanjut ke halaman berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

87

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

42. Pasangan saya sibuk dengan handphonenya ketika

saya bercerita

43. Saya merasa perlu mencari penghasilan tambahan

tanpa sepengetahuan pasangan untuk memenuhi

kebutuhan keluarga

44. Saya sering merasa kelelahan karena pekerjaan

rumah tangga saya lebih banyak dibandingkan

pasangan saya

45. Saya dan pasangan selalu berdiskusi sebelum

membeli kebutuhan rumah tangga

46. Saya dan pasangan bekerjasama mencari jalan

keluar atas masalah kami

47. Saya tidak malu mengatakan keinginan saya untuk

berhubungan seksual terlebih dahulu pada

pasangan

48. Saya selalu mendengarkan pasangan saya saat dia

berbicara

49. Saya merasa bosan menjalani hidup dengan

pasangan saya

50. Pasangan saya jarang mengucapkan kata-kata

sayang pada saya

Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang tidak terisi!

Silakan lanjut ke halaman berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

88

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

51. Pasangan saya sering membeli barang-barang

yang menurut saya tidak penting tanpa

memberitahukan saya terlebih dahulu

52. Saya merasa pasangan saya selalu menghindar

dari masalah keluarga kami

53. Saya dan pasangan selalu berdiskusi untuk

mencari jalan keluar atas masalah kami

54. Pasangan saya memahami keinginan saya dalam

berhubungan seksual

55. Pasangan saya jarang membantu saya

mengerjakan pekerjaan rumah tangga

56. Saya dan pasangan selalu menjaga keharmonisan

keluarga kami

57. Saya hanya peduli dengan kebutuhan seksual saya

sendiri

58. Saya merasa malu mengatakan terlebih dahulu

keinginan untuk berhubungan intim dengan

pasangan

59. Pasangan saya jujur menceritakan masa lalunya

pada saya

Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang tidak terisi!

Silakan lanjut ke halaman berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

89

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

60. Saya ingin hidup bersama dengan pasangan saya

hingga maut menjemput

61. Saya merasa pendapatan pasangan saya tidak

cukup untuk memenuhi kebutuhan kami

62. Saya merasa bosan dengan kehidupan seksual saya

dan pasangan

Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang tidak terisi!

TERIMA KASIH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

90

LAMPIRAN 3

HASIL UJI RELIABILITAS DAN

KUALITAS AITEM SKALA

KEPUASAN PERKAWINAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

91

A. Hasil Uji Reliabilitas dan Kualitas Aitem Sebelum Seleksi Aitem

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.961 66

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

1 207.3600 488.072 .534 .960

2 207.5600 486.619 .489 .961

3 207.1600 492.260 .451 .961

4 207.2600 491.951 .444 .961

5 208.2800 491.185 .294 .961

6 207.4400 488.333 .412 .961

7 207.1400 488.000 .609 .960

8 207.1600 491.158 .402 .961

9 207.4600 491.192 .423 .961

10 207.8200 483.865 .711 .960

11 207.8200 475.130 .772 .960

12 207.4000 488.163 .476 .961

13 207.4200 489.432 .487 .961

14 207.5000 490.010 .482 .961

15 207.0800 489.749 .561 .960

16 207.8400 486.464 .627 .960

17 207.9400 478.425 .637 .960

18 207.7400 488.319 .432 .961

19 207.4400 482.211 .583 .960

20 207.7600 491.778 .383 .961

21 207.4000 489.878 .438 .961

22 207.5400 483.070 .629 .960

23 207.1000 492.663 .457 .961

24 208.2400 501.778 -.005 .962

25 207.9800 486.591 .500 .961

26 207.7400 487.870 .468 .961

27 207.3800 482.281 .723 .960

28 207.6000 484.776 .563 .960

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

92

29 207.7400 482.115 .566 .960

30 207.4000 487.429 .564 .960

31 207.7800 481.440 .630 .960

32 207.8200 480.396 .691 .960

33 207.6200 485.628 .602 .960

34 207.4600 488.335 .580 .960

35 207.7800 487.236 .542 .960

36 207.7000 482.378 .665 .960

37 207.2400 487.411 .605 .960

38 207.6200 495.996 .199 .961

39 207.7600 490.431 .388 .961

40 207.6200 484.853 .568 .960

41 207.6600 484.882 .533 .960

42 207.2200 490.257 .487 .961

43 207.7800 483.481 .589 .960

44 207.6800 488.467 .467 .961

45 207.3600 486.194 .573 .960

46 207.2000 489.306 .532 .960

47 207.9000 489.561 .457 .961

48 207.8400 491.362 .397 .961

49 208.0400 482.570 .638 .960

50 208.0800 489.463 .349 .961

51 207.5800 491.228 .461 .961

52 207.8800 489.455 .402 .961

53 207.8600 494.409 .231 .961

54 207.8400 484.545 .625 .960

55 208.0800 485.789 .541 .960

56 207.5200 492.826 .346 .961

57 208.0400 489.182 .459 .961

58 208.1800 492.559 .325 .961

59 207.8200 486.844 .526 .960

60 207.5200 482.377 .716 .960

61 207.0800 492.647 .363 .961

62 207.8200 483.375 .651 .960

63 207.5600 479.313 .702 .960

64 207.6400 478.521 .703 .960

65 207.6000 481.918 .661 .960

66 207.4200 483.881 .668 .960

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

93

B. Hasil Uji Reliabilitas dan Kualitas Aitem Sesudah Seleksi Aitem

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.963 62

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

1 196.0800 464.116 .529 .963

2 196.2800 462.083 .505 .963

3 195.8800 467.781 .465 .963

4 195.9800 467.408 .460 .963

6 196.1600 464.668 .398 .963

7 195.8600 464.041 .604 .963

8 195.8800 466.924 .405 .963

9 196.1800 467.171 .417 .963

10 196.5400 459.723 .718 .962

11 196.5400 451.396 .771 .962

12 196.1200 463.577 .494 .963

13 196.1400 465.225 .490 .963

14 196.2200 465.522 .497 .963

15 195.8000 465.837 .550 .963

16 196.5600 461.966 .647 .963

17 196.6600 454.841 .629 .963

18 196.4600 463.886 .443 .963

19 196.1600 458.056 .590 .963

20 196.4800 467.153 .401 .963

21 196.1200 465.455 .450 .963

22 196.2600 459.013 .632 .963

23 195.8200 468.355 .463 .963

25 196.7000 462.459 .503 .963

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

94

26 196.4600 464.294 .450 .963

27 196.1000 458.133 .731 .962

28 196.3200 460.589 .569 .963

29 196.4600 458.784 .547 .963

30 196.1200 463.047 .577 .963

31 196.5000 457.480 .631 .963

32 196.5400 456.294 .698 .962

33 196.3400 461.535 .604 .963

34 196.1800 464.110 .586 .963

35 196.5000 462.908 .552 .963

36 196.4200 458.249 .672 .962

37 195.9600 463.182 .612 .963

39 196.4800 466.867 .367 .963

40 196.3400 460.678 .574 .963

41 196.3800 460.689 .539 .963

42 195.9400 466.180 .484 .963

43 196.5000 459.276 .597 .963

44 196.4000 464.327 .469 .963

45 196.0800 462.034 .578 .963

46 195.9200 465.014 .540 .963

47 196.6200 465.261 .464 .963

48 196.5600 467.109 .400 .963

49 196.7600 458.594 .639 .962

50 196.8000 466.082 .326 .964

51 196.3000 466.990 .464 .963

52 196.6000 466.245 .371 .963

54 196.5600 460.700 .620 .963

55 196.8000 462.286 .522 .963

56 196.2400 468.268 .360 .963

57 196.7600 465.533 .441 .963

58 196.9000 468.704 .312 .964

59 196.5400 462.621 .532 .963

60 196.2400 458.472 .714 .962

61 195.8000 468.653 .355 .963

62 196.5400 459.315 .654 .962

63 196.2800 455.226 .710 .962

64 196.3600 454.684 .703 .962

65 196.3200 458.549 .641 .962

66 196.1400 459.756 .674 .962

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

95

LAMPIRAN 4

HASIL SPSS UJI ANALISIS DAN UJI

HIPOTESIS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

96

A. Uji Asumsi

1. Uji Normalitas

Tests of Normality Dewasa Awal

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

total .120 50 .068

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality Dewasa Madya

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

total .108 50 .200*

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

2. Uji Homogenitas

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances

F Sig.

total Equal variances assumed .804 .372

Equal variances not

assumed

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

97

B. Uji Hipotesis

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

total Equal

variances

assumed

.741 98 .461 3.76000 5.07667 -

6.31448 13.83448

Equal

variances

not

assumed

.741 97.004 .461 3.76000 5.07667 -

6.31577 13.83577

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

98

LAMPIRAN 5

HASIL SPSS DATA ANALISIS

TAMBAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIWANITA DEWASA AWAL DAN WANITA DEWASA MADYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi

99

A. Hasil Perbandingan Mean Antar Aspek Kepuasan Perkawinan

Group Statistics

Aspek Kelompok

Usia N Mean

t-test for Equality of Means

t

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Komunikasi Dewasa awal 12 154.0000

Dewasa

madya 12 156.6667 -.900 .378 -2.66667

Afeksi Dewasa awal 10 147.2000

Dewasa

madya 10 155.8000 -1.807 .088 -8.60000

Kesetiaan Dewasa awal 6 179.3333

Dewasa

madya 6 178.5000 .202 .844 .83333

Kepuasan

Ekonomi

Dewasa awal 10 149.0000

Dewasa

madya 10 148.5000 .121 .905 .50000

Kepuasan

Seksual

Dewasa awal 9 153.2222

Dewasa

madya 9 155.1111 -.306 .764 -1.88889

Pembagian Peran Dewasa awal 8 160.6250

Dewasa

madya 8 166.7500 -.615 .548 -6.12500

Manajemen

Konflik

Dewasa awal 7 163.1429

Dewasa

madya 7 165.1429 -.951 .360 -2.00000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI