1 dewasa madya - gunadarma
TRANSCRIPT
DEWASA MADYA
Meity Arianty.,Psikolog
Meity Arianty
1
Secara teoritis-psikologis dan fisiologis rentang usia antara 40 -
60 tahun merupakan masa tengah baya bagi banyak orang.
(Mappiare 1983 )
Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria
dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa
dewasanyamemasuki suatu periode dalam kehidupan dengan
ciri-ciri jasmani dan perilaku yang baru. Tahun - tahun ini
merupakan masa puncak dimana kondisi
kesejahteraan psikologis , kesehatan, produktivitas,
dan keterlibatan dalam masyarakat sangat optimal. Masa-
masa ini juga seringkali merupakan waktu untuk melakukan
refleksi dan peninjauan kembali. Orang melihat kembali hal-
hal yang telah mereka capai, merinci hal-hal yang mereka
sesali atau sisa hidup mereka. Dan juga saat krisis terjadi, hal
ini terjadi karena alasan yang tidak berhubungan dengan
bertambahnya usia,melainkan karena kejadian-kejadian spesifik
yang mengubah hidup seseorang, misalnya terjangkit penyakit
atau kehilanganpekerjaan atau pasangan (Wethington, 2000
Usia dewasa madya dibagi dua :Usia madya dini (40-50thn)Usia madya lanjut (50-60thn)
Meity Arianty
2
Pada masa ini,ada aspek-aspek tertentu yang
berkembang secara normal,aspek-aspek
lainnya berjalan lambat atau berhenti. Bahkan
ada aspek-aspek yang mulai menunjukkan
terjadinya kemunduran-kemunduran. Aspek-
aspek jasmaniah lamban,berhenti dan secara
berangsur menurun. Aspek-aspek psikis
(intelektual – social – emosional – nilai ) masih
terus berkembang,walaupun tidak dalam
bentuk penambahan atau peningkatan
kemampuan tetapi berupa perluasan dan
pematangan kualitas. Pada akhir dewasa
madya (sekitar usia 40 tahun ) kekuatan
aspek-aspek psikis inipun secara berangsur
ada yang mulai menurun,dan penurunannya
cukup drastic pada akhir usia dewasa.
Meity Arianty
3
CIRI-CIRI DEWASA MADYA (Hurlock, 1980)
1. Masa yang ditakuti
2. Masa transisi
3. Masa stress
4. Masa penyesuaian kembali.
5. Masa keseimbangan danketidakseimbangan
6. Usia berbahaya
7. Usia kaku/canggung
8. Masa berprestasi
9. Masa evaluasi
10. Masa evaluasi dengan standarganda
11. Masa sepi
12. Masa Jenuh
Meity Arianty
4
Karakteristik usia madya
Setengah baya/madya menunjukkan banyak kesamaan
dengan masa remaja. Khusus usia setengah baya, sama
dengan posisi masa remaja. Perubahan-perubahan hal
fisik dan psikis juga terdapat kesamaan antara dua masa
kehidupan itu.
Kalau posisi remaja merupakan masa peralihan, tak
lagi dapat dikatakan kanak-kanak dan belum lagi disebut
dewasa, maka posisi usia setengah baya juga dalam
peralihan, tidak muda dan bukan tua. Masa remaja
merupakan masa terjadinya perubahan yang cepat bagi
hal-hal fisik yang membawa akibat-akibat terhadap
perilaku dan perasaan-perasaannya. Usia setengah baya,
demikian pula. Bedanya, kalau pada masa remaja
perubahan itu bersifat pertumbuhan, maka pada masa
setengah baya bersifat pemunduran. Tetapi yang lebih
penting, perilaku dan perasaan yang menyertainya adalah
sama yaitu “swalah tingkah”, canggung dan kadang-
kadang bingung .
Meity Arianty
5
Ciri-ciri masa dewasa madya :
1.Usia madya merupakan periode yang sangat ditakuti
Diakui bahwa semakin mendekati usia tua, periode usia
madya semakin lebih terasa menakutkan. Pria dan
wanita banyak mempunyai alasan untuk takut memasuki
usia madya. Diantaranya adalah : banyaknya stereotip
yang tidak menyenangkan tentang usia madya. Yaitu :
kepercayaan tradisional tentang kerusakan mental dan
fisik yang diduga disertai dengan berhentinya
reproduksi.
2.Usia madya merupakan masa transisi
Usia ini merupakan masa transisi seperti halnya masa
puber, yang merupakan masa transisi dari masa kanak-
kanak ke masa remaja. Dimana pria dan wanita
meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masanya
dan memasuki periode dalam kehidupan yang akan
diliputi oleh ciri-ciri jasmani dan perilaku baru.Meity Arianty
6
3.Usia madya adalah masa stress
Bahwa usia ini merupakan masa stress. Penyesuaian secara radikal terhadap
peran dan pola hidup yang berubah, khususnya bila disertai dengan berbagai
perubahan fisik, selalu cenderung merusak nomeostatis fisik dan psikologis
dan membawa ke masa stress, suatu masa bila sejumlah penyesuaian yang
pokok harus dilakukan di rumah, bisnis dan aspek sosial kehidupan mereka.
4.Usia madya adalah usia yang berbahaya
Cara biasa menginterpretasi “usia berbahaya” ini berasal dari kalangan pria
yang ingin melakukan pelampiasan untuk kekerasan yang berakhir sebelum
memasuki masa usia lanjut. Usia madya dapat menjadi dan merupakan
berbahaya dalam beberapa hal lain juga. Saat ini merupakan suatu masa
dimana seseorang mengalami kesusahan fisik sebagai akibat dari terlalu
banyak bekerja, rasa cemas yang berlebihan, ataupun kurangnya
memperhatikan kehidupan. Timbulnya penyakit jiwa datang dengan cepat di
kalangan pria dan wanita dan gangguan ini berpuncak pada suicide. Khususnya
di kalangan pria.
Meity Arianty
7
5.Usia madya adalah usia canggung
Sama seperti pada remaja, bukan anak-anak bukan juga
dewasa. Demikian juga pada pria dan wanita berusia madya.
Mereka bukan muda lagi, tetapi juga bukan tua.
6.Usia madya adalah masa berprestasi
Menurut Errikson, usia madya merupakan masa kritis
diamana baik generativitas / kecenderungan untuk
menghasilkan dan stagnasi atau kecenderungan untuk tetap
berhenti akan dominan. Menurut Errikson pada masa usia
madya orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya
mereka berhenti (tetap) tidak mengerjakan sesuatu apapun
lagi. Menurutnya apabila orang pada masa usia madya
memiliki keinginan yang kuat maka ia akan berhasi,
sebaliknya dia memiliki keinginan yang lemah, dia akan stag
(atau menetap) pada hidupnya.Meity Arianty
8
7.Usia madya adalah masa evaluasi
Pada usia ini umumnya manusia mencapai puncak prestasinya, maka
sangatlah logis jika pada masa ini juga merupakan saat yang pas untuk
mengevaluasi prestasi tersebut berdasarkan aspirasi mereka semula dan
harapan-harapan orang lain, khususnya teman dan keluarga-keluarga
dekat.
8.Usia madya dievaluasi dengan standar ganda
Bahwa pada masa ini dievaluasi dengan standar ganda, satu standar bagi
pria dan satu standar bagi wanita. Walaupun perkembangannya cenderung
mengarah ke persamaan peran antara pria dan wanita baik di rumah,
perusahaan perindustrian, profesi maupun dalam kehidupan sosial namun
masih terdapat standar ganda terhadap usia. Meskipun standar ganda ini
mempengaruhi banyak aspek terhadap kehidupan pria dan wanita usia
madya tetapi ada dua aspek yang perlu diperhatikan : pertama aspek yang
berkaitan dengan perubahan jasmani dan yang kedua bagaimana cara pria
dan wanita menyatakan sikap pada usia tua.Meity Arianty
9
9.Usia madya merupakan masa sepi
Dimana masa ketika anak-anak tidak lagi tinggal bersama
orang tua. Contohnya anak yang mulai beranjak dewasa
yang telah bekerja dan tinggal di luar kota sehingga orang
tua yang terbiasa dengan kehadiran mereka di rumah akan
merasa kesepian dengan kepergian mereka.
10.Usia madya merupakan masa jenuh
Banyak pria atau wanita yang memasuki masa ini
mengalami kejenuhan yakni pada sekitar usia 40 akhir. Pra
pria merasa jenuh dengan kegiatan rutinitas sehari-hari
dan kehidupan keluarga yang hanya sedikit memberi
hiburan. Wanita yang menghabiskan waktunya untuk
memelihara rumah dan membesarkan anak-anak mereka.
Sehingga ada yang merasa kehidupannya tidak ada variasi
dan monoton yang membuat mereka merasa jenuh.Meity Arianty
10
Alasan Masa Dewasa Madya Ditakuti
Alasan bagi perempuan :
1. Menurunnyakemampuan reproduktif
2. Menurunnya daya tarikseksual.
3. Munculnya rasa cemburu
4. Merasa kesepian dandiabaikan.
Alasan bagi lelaki :
1. menurunnya kemampuan
fisik secara menyeluruh.
Meity Arianty
11
Perkembangan Dewasa Madya
dalam Aspek Fisik dan Kognitif -
Menurut Hurlock (2003), masa dewasa madya berkisar
antara usia 40-60 tahun. Pada umumnya, manusia
pada periode ini sudah mapan, berkeluarga, dan
memiliki anak. Untuk manusia yang berkarir, periode
ini merupakan periode puncak keberhasilan dimana
manusia dapat mempengaruhi. Fisiknya sudah tidak
sekuat periode sebelumnya dan seringkali penyakit
fisik muncul. Pada wanita di periode ini (sekitar usia 50
tahun) akan mengalami menopouse dan laki-laki
(sekitar usia 60 tahun) akan mengalami climacteric
syndrome (Hurlock, 2003).
Meity Arianty
12
Perkembangan Fisik Dewasa Madya
“Kesehatan pada Usia Dewasa Madya”
Hipertensi (tekanan darah yang tinggi secara kronis) perlu diperhatikan dari usia
pertengahan pada faktor risiko penyakit jantung dan penyakit ginjal. Prevalensi
hipertensi di Amerika Serikat meningkat 30 persen pada dekade terakhir, untuk
semua waktu dengan catatan tertinggi. Sekarang, memengaruhi hampir 30 persen
orang dewasa, dan prevalensinya meningkat sejalan dengan usia. Orang yang
banyak mengonsumsi protein dan sayuran cenderung memiliki tekanan darah
rendah. Ketidaksabaran dan kemarahan meningkatkan risiko terjadi hipertensi
jangka panjang. Hipertensi dapat dikontrol melalui pemeriksaan tekanan darah, diet
garam rendah, dan pengobatan (medikasi), tetapi hanya 73,5 persen orang dewasa
usia menengah (usia baya) dengan hipertensi rentan terhadap kondisi ini, hanya 61
persen di bawah penanganan, dan hanya 40,5 persen berada pada kondisi di bawah
pengawasan (Papalia, Olds, & Feldman, 2009).
Meity Arianty
13
Kegiatan fisik pada usia dewasa madya dapat meningkatkan
kesempatan untuk tetap gesit di usia tua. Selanjutnya, kegiatan
fisik juga membantu menghambat mortalitas (kematian).
Diantara 9.824 sampel orang dewasa Amerika Serikat yang
berusia 51 hingga 61 tahun pada tahun 1992, beberapa orang
yang melakukan latihan sedang rutin atau latihan giat sekitar
35 persen kemungkinan jarang meninggal dunia pada periode
delapan tahun ke depan dibandingkan dengan beberapa
orang dengan gaya hidup tidak sehat. Beberapa orang dengan
faktor risiko jantung, seperti merokok, kencing manis
(diabetes), tekanan darah tinggi, dan riwayat penyakit
pembuluh koroner, memperoleh manfaat dari olahraga secara
fisik. Sedikitnya, latihan 72 menit setiap minggu secara
signifikan dapat meningkatkan kebugaran pada wanita dengankehidupan menetap sebelumnya (Papalia et al., 2009).
Meity Arianty
14
Peribahasa lama mengenai Solomon, “Jantung
yang ceria sama baiknya seperti pengobatan”
(Pepatah 17:12) yang dihasilkan oleh penelitian
kontemporter. Emosi negatif, seperti
kecemasan dan keputusasaan seringkali
berhubungan dengan kesehatan fisik dan
mental yang buruk. Emosi positif seperti
harapan, dengan kesehatan yang baik dan
kehidupan yang sangat panjang, karena otak
berinteraksi dengan semua sistem biologis
tubuh, perasaan dan keyakinan memengaruhi
fungsi tubuh, termasuk fungsi sistem
kekebalan. Suasana hati yang negatif
menyerang fungsi kekebalan dan
meningkatkan rentanitas terhadap penyakit,
perasaan yang positif diduga meningkatkan
fungsi kekebalan (Papalia et al., 2009).Meity Arianty
15
Perkembangan Kognitif Dewasa Madya
Salah satu pertanyaan yang paling banyak menimbulkan
kontroversial dalam studi tentang perkembangan rentang hidup
manusia. Gisela (dikutip dalam Desmita, 2006), menyatakan bahwa
pemikiran dewasa madya menunjukkan suatu perubahan yang
signifikan. la percaya bahwa masyarakat kita yang kompleks
memiliki pertimbangan-pertimbangan yang praktis dan bahkan
mengubah bentuk logika kaum idealis. Karena itu, pemikiran orang
dewasa madya menjadi lebih konkret dan pragmatis, sesuatu yang
dikatakan sebagai tanda kedewasaan. Dengan demikian,
kemampuan kognitif terus berkembang selama masa dewasa. Akan
tetapi, bagaimana pun tidak semua perubahan kognitif pada masa
dewasa tersebut yang mengarah pada peningkatan potensi. Bahkan
kadang-kadang beberapa kemampuan kognitif mengalami
kemerosotan seiring dengan pertambahan usia. Meskipun demikian,
sejumlah ahli percaya bahwa kemunduran keterampilan kognitif
yang terjadi terutama pada masa dewasa akhir, dapat ditingkatkan
kembali melalui serangkaian pelatihan (Desmita, 2006).Meity Arianty
16
“Perkembangan Memori”
Salah satu karakteristik yang paling sering dihubungkan dengan
orang dewasa dan usia tua adalah penurunan dalam daya ingat.
Suatu mitos yang bertahan hingga sekarang adalah bahwa menjadi
tua berarti mengalami kemunduran intelektual. Mitos ini diperkuat
oleh sejumlah peneliti awal yang berpendapat bahwa seiring dengan
proses penuaan selama masa dewasa terjadi kemunduran inteligensi
umum. Misalnya, dalam studi kroseksional, peneliti menguji orang-
orang dari berbagai usia pada waktu yang sama. Ketika memberikan
tes inteligensi kepada sampel yang representatif, peneliti secara
konsisten menemukan bahwa orang dewasa yang lebih tua
memberikan lebih sedikit jawaban yang benar dibanding orang
dewasa yang lebih muda. Oleh karena itu, Wechsler (dikutip dalam
Desmita, 2006), menyimpulkan bahwa kemunduran kemampuan
mental merupakan bagian dari proses penuaan organisme secara
umum. Hampir semua studi menunjukkan bahwa setelah mencapai
puncaknya pada usia antara 18 dan 25 tahun, kebanyakan
kemampuan manusia terus-menerus mengalami kemunduran
(Desmita, 2006). Meity Arianty
17
KATEGORI STRES PADA USIA MADYA
– Stres somatic
Yang disebabkan oleh keadaan jasmani yang menunjukkan usia tua
– Stres budaya
Yang berasal dari penempatan nilai yang tinggi pada kemudaan, keperkasaan dan kesuksesan oleh kelompok budaya tertentu
– Stres Ekonomi
Yang di akibatkan oleh beban keuangan dari mendidik anak da memberikan status symbol bagi seluruh anggota keluarga.
– Stres Psikologi
Yang mungkin diakibatkan oleh kematian suami atau isteri, kepergian anak dari rumah, kebosanan terhadap perkawinan, ataurasa hilangnya masa muda dan mendekati ambang kematian
Meity Arianty
18
TUGAS PERKEMBANGAN PADA MASA USIA MADYA
– Mencapai tanggung jawab sosial dan dewasa sebagai warga Negara.
– Membantu anak-anak remaja belajar untuk menjadi orang dewasa yangbertanggung dan bahagia.
– Mengembangkan kegiatan-kegiatan yang sesuai untuk orang dewasa.
– Menghubungkan diri sedemikian rupa dengan pasangannya (dengansuami atau istri) sebagai seorang pribadi yang utuh.
– Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahanpsikologis yang lazim terjadi pada masa setengah baya.
– Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir
Meity Arianty
19
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN PADA USIA MADYA
Tugas-tugas yang Berkaitan
dengan perubahan fisik
Tugas ini meliputi untuk mau melakukan
penerimaan akan dan penyesuaian dengan
berbagai perubahan fisik yang normal terjadi
pada usia madya.
Tugas-tugas yang Berkaitan
dengan Minat
Orang yang berusia madya sering kali
mengasumsikan tanggungjawab warga Negara
dan social, serta mengembangkan minat pada
waktu luang yang berorientasi pada kedewasaan
pada tempat kegiatan-kegiatan yang berorientasi
pada keluarga yang biasa dilakukan pada masa
dewasa dini
Tugas-tugas yang Berkaitan
dengan penyesuaian keruan
Tugas ini berkisar pada pemantapan dan
pemeliharaan standar hidup yang relative mapan
Meity Arianty
20
Tugas-tugas yang berkaitandengan denganKehidupanKeluarga
Tugas yang penting dalamkategori ini meliputi hal-halyang berkaitan denganseseorang sebagaipasangan, menyesuaikandiri dengan orang tua yang lanjut usia, dan membantuanak remaja untuk menjadiorang dewasa yang bertanggung jawab danbahagia.
Meity Arianty
21
BAHAYA-BAHAYA SELAMA PERKEMBANGAN MASA USIA MADYA
1. Bahaya Personal
a. Idealisasi Anak Muda
b. Simbol status
2. Bahaya Sosial
3. Bahaya Perkawinan
a. Kebosanan
b. Oposisi terhadap Perkawinan Anak.
c. Penyesuaian Seksual
d. Merawat Orang Tua Usia Lanjut
e. Hilangnya Pasangan
f. Kawin-lagi
4. Bahaya Pekerjaan
a. Pertama Kegagalan dalam Mencapai Cita-cita Awal
b. Mandirinya Kreativitas
c. Kebosanan
d. Keagungan
e. Perasaan Terperangkap
f. Pengangguran
g. Sikap Tidak Menyenangkan TerhadapPekerjaan
h. Mobilitas Geografis
Meity Arianty
22
Perkembangan psikososial:
Perkembangan psikososial pada masa ini berkaitan dengan beberapa hal :
1. Pernikahan dan cinta
Cinta kasih sayang atau sebagai teman meningkat pada masa dewasa tengah, khususnya
dalam pernikahan yang telah bertahan selama bertahun-tahun.
2. Sindrom Sarang kosong dan pengisiannya kembali
Sindrom sarang kosong menyebutkan bahwa kepuasan pernikahan akan mengalami
penurunan karena orang tua sudah memperoleh banyak kepuasan dari anak-anaknya, dan
oleh karena itu, kepergian anak dari keluarga akan meninggalkan orang tua dengan perasaan
kosong. Meskipun sindrom sarang kosong tersebut berlaku bagi beberapa orang tua yang
hidup melalui anak-anaknya. Sarang yang kosong tersebut biasanya tidak menurunkan
kualitas kepuasan pernikahan. Melainkan,sebaliknyalah yang terjadi, kepuasan pernikahan
meningkat pada tahun-tahun pasca membesarkan anak.
Jumlah anak-anak muda dewasa yang terus tinggal dengan orang tuanya atau
mengisi sarang yang kosong dengan kembali kerumah setelah pernikahan gagal, kesulitan
ekonomi, kuliah, atau kehilangan pekerjaan mengalami peningkatan. Pengisian kembali
sarang kosong memerlukan adaptasi yang sangat besar pada pihak orang tua dan anak-anak
mereka yang sudah dewasa.Meity Arianty
23
3. Meningkatnya Hubungan persaudaraan dan persahabatan
Hubungan ini berlanjut sepanjang hidup. Banyak hubungan
saudara kandung pada masa dewasa sangat dekat, terutama
jika mereka dekat pada masa anak-anak. Meskipun sebagian
ada yang tidak acuh atau sangat bertentangan. Persahabatan
terus menjadi penting pada masa dewasa tengah.
Persahabatan yang berlangsung lama sering semakin dalam
dan intim.
Meity Arianty
24
4. Hubungan antar generasi
Umumnya ada kontak yang berkelanjutan antar generasi
dalam keluaraga. Kontinuitas yag lebih besar terjadi dalam
sikap-sikap politik dan agama. Kontinuitas yang lebih kecil
terjadi pada peran gender, gaya hidup, dan orientasi kerja.Ibu
dan anak perempuan memiliki hubungan paling dekat pada
masa dewasa. Perempuan memainkan peranan penting dalam
memantau akses pada kerabat dan kedekatannya.Generasi
usia tengah baya disebut generasi “sandwich”, karena
kewajiban financial dan pemberian perawatan pada yang
masih muda dan pada orang tua yang lanjut usia mungkin
menimbulkan stres pada orang dewasa usia tengah baya.
Generasi usia tengah baya memainkan peran penting dalam
menghubungkan generasi.
Meity Arianty
25
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-
tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau
periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya
mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal
akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan
perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan
Masa Usia Madya/Masa Dewasa Madya
•Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan
fisiologis
•Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai
individu
•Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa
yang bertanggung jawab dan berbahagia
•Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan
dalam karir pekerjaan
•Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang
yang dewasa
•Mencapai tanggung jawab sosial dan warga Negara secara
penuh.Meity Arianty
26
Kesimpulan
Pada masa ini,ada aspek-aspek tertentu yang
berkembang secara normal,aspek-aspek lainnya berjalan
lambat atau berhenti. Bahkan ada aspek-aspek yang mulai
menunjukkan terjadinya kemunduran-kemunduran. Aspek-
aspek jasmaniah lamban,berhenti dan secara berangsur
menurun. Aspek-aspek psikis ( intelektual – social –
emosional – nilai ) masih terus berkembang,walaupun tidak
dalam bentuk penambahan atau peningkatan kemampuan
tetapi berupa perluasan dan pematangan kualitas.
Masa remaja merupakan masa terjadinya perubahan
yang cepat bagi hal-hal fisik yang membawa akibat-akibat
terhadap perilaku dan perasaan-perasaannya. Usia setengah
baya, demikian pula. Bedanya, kalau pada masa remaja
perubahan itu bersifat pertumbuhan, maka pada masa
setengah baya bersifat pemunduran.
Meity Arianty
27
Ciri-ciri masa dewasa madya :
1.Usia madya merupakan periode yang sangat ditakuti
2.Usia madya merupakan masa transisi
3.Usia madya adalah masa stress
4.Usia madya adalah usia yang berbahaya
5.Usia madya adalah usia canggung
6.Usia madya adalah masa berprestasi
7.Usia madya adalah masa evaluasi
8.Usia madya dievaluasi dengan standar ganda
9.Usia madya merupakan masa sepi
10.Usia madya merupakan masa jenuh
Pada masa ini,daya akomodasi mata untuk memfokuskan dan
mempertahankan gambar pada retina akan mengalami
penurunan tajam antara usia 40 dan 9 tahun. Karena pada usia
tersebut aliran darah pada mata juga berkurang. Pendengaran
mungkin juga mulai menurun pada usia ini yaitu mulai
memasuki usia 40.Meity Arianty
28
Perkembangan psikososial pada masa iniberkaitan dg beberapa hal :1. Pernikahan dan cinta : Individu berada masa kestabilan2. Sindrom sarang kosong : terjadi krn anak-anak mulaimeninggalkan orang tuanya3. Meningkatnya hubungan persaudaraan dan persahabatan4. Pengisian waktu luang : Individu membangun dan5. memenuhi aktivitas waktu luang untuk persiapanpensiun6. Hubungan antar generasi : Keterdekatan hubungantampak pd keterdekatan anak-anak yg beranjak dewasa dgorang tua
Meity Arianty
29
Meity Arianty
30