plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · viii abstrak skripsi yang berjudul pastoral orang sakit...

182
PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh: Ignatius Galang Ananta NIM: 101124038 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: buihanh

Post on 04-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER

PASCA KEMOTERAPI

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Ignatius Galang Ananta

NIM: 101124038

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

i

PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER

PASCA KEMOTERAPI

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Ignatius Galang Ananta

NIM: 101124038

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada

Y.B. Kukuh Iriyanto dan Maria Yosephine Suliyem selaku orangtua saya,

Yohanes Genta Oktariyanto, Laurensia Nata Dewi, dan Yusuf Guruh Andita

selaku saudara dan saudari saya,

serta kepada Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama

Katolik yang turut serta dalam proses mendampingi perkembangan saya baik secara

akademis maupun non-akademis.

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

v

MOTTO

“Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan

bersorak sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur

benih, pasti pulang dengan sorak sorai sambil membawa berkas-berkasnya.”

(Mzm 126:5-6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

viii

ABSTRAK

Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN

KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit

orang yang mau terjun di dalam pelayanan pendampingan pastoral terlebih kepada

orang sakit. Pengalaman sakit bukanlah pengalaman yang membahagiakan. Orang

cenderung merasa kesepian, merasa tidak berdaya dan tidak berguna karena segala

keperluan untuk hidup dilayani oleh orang lain. Bahkan ada juga yang merasa

bahwa pengalaman ini merupakan hukuman atas apa yang sudah dia lakukan

selama ini di dunia, sehingga orang yang bersangkutan merasa dunia

mengucilkannya. Penyakit yang cukup ditakuti oleh sejumlah orang di dunia

adalah kanker. Kanker merupakan masalah kesehatan dari banyak negara di dunia

yang menjadi perhatian serius di bidang kedokteran. Hal ini disebabkan oleh

jumlah korban yang terus meningkat dari tahun ke tahun dan belum ditemukan

cara yang efektif untuk pengobatannya. Terdapat sejumlah ragam pengobatan

kanker yang selama ini sudah dicoba dilakukan untuk mengatasi penyakit kanker

ini di antaranya adalah melalui pembedahan (operasi), penyinaran (radiasi), dan

terapi kimia (kemoterapi). Salah satu yang menjadi perhatian dalam pembahasan

ini adalah pengobatan dengan menggunakan metode kemoterapi. Dari sejumlah

data-data hasil penelitian, diungkapkan bahwa pada penderita kanker yang

menjalani pengobatan dengan radioterapi/terapi kimia (kemoterapi) akan

menunjukkan efek samping yang cukup besar, seperti semakin memburuknya

kemampuan fungsi seksual, lebih mudah mengalami gangguan somatisasi, dan

timbulnya gangguan psikososial. Bertitik tolak pada permasalahan ini, maka

skripsi ini dimaksudkan untuk membantu memberikan pendampingan secara

spiritual kepada pasien kanker pasca kemoterapi.

Persoalan pokok dalam skripsi ini adalah perlunya kerjasama yang baik

antara dokter, perawat, dan petugas rohani dalam melayani pasien kanker pasca

kemoterapi. Namun kenyataannya adalah kompetensi yang dimiliki oleh

pendamping rohani dirasa masih kurang memadai. Dari pelbagai sumber yang

sudah ditemukan oleh penulis, kebanyakan pendamping rohani atau petugas

pastoral lebih-lebih mendampingi hanya sebatas hal-hal yang sifatnya ritus

semata, seperti doa, pelayanan sakramen orang sakit, dan lain sebagainya.

Sedangkan yang menjadi ujung tombak dari pendampingan ini, yakni

pendampingan yang mengena ke hati belum tersentuh. Untuk mengkaji masalah

ini diperlukan data yang akurat. Oleh karena itu, terlibat langsung dalam

menemani pasien telah dilaksanakan oleh penulis. Di samping itu, studi pustaka

juga diperlukan untuk menunjang gagasan yang dapat digunakan untuk mengkaji

persoalan ini.

Hasil akhir dari tulisan ini menunjukkan bahwa Shared Christian Praxis

dan Sunday School merupakan suatu model pendampingan pastoral yang relevan

bagi pasien kanker pasca kemoterapi. Untuk keperluan itu, penulis mengusulkan

suatu program pastoral orang sakit dengan model Shared Christian Praxis dan

Sunday School bagi pasien kanker pasca kemoterapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

ix

ABSTRACT

Thesis entitled PASTORAL CARE FOR THE POST-

CHEMOTHERAPY CANCER PATIENTS is chosen because are getting fewer

people who are willing to plunge in the first pastoral care ministry to the sick.

Experience of sickness is not a happy experience. People tend to feel lonely,

helpless and useless for their daily life have to be served by someone else. Even

some feel that this experience is a punishment for what he has done in his life

which eventually make him feel that the world isolate them. A disease that is

feared by a number of people in the world is cancer. Cancer is a health problem of

many countries in the world which has been a serious concern in the field of

medicine. This is caused by the number of cancer patient continues to increase

from year to year and there is no effective way of treatment. There are a wide

number of cancer treatments that have been developed to overcome this cancer

some of them are surgery (surgery), radiation (radiation), and chemical treatment

(chemotherapy). The focus in this discussion is the treatment using chemotherapy.

Based on the amount of research data, patients who undergoing cancer treatment

with radiotherapy/chemical treatment (chemotherapy) will show considerable side

effects, such as worsening of sexual function capability, more prone to

somatization disorder, and impaired psychosocial. Based on this issue, then this

paper is intended to help in providing spiritual assistance to cancer patients after

chemotherapy.

The main issue in this paper is the need for good cooperation between

doctors, nurses, and spiritual workers in accompanying cancer patients after

chemotherapy. However the reality has shown that the competency of the spiritual

companion is still not adequate. From various sources that have been found by the

author, most spiritual companion or pastoral workers merely accompany those

things that are rites, such as prayer, sacramental ministry to the sick, and so forth.

While the spearhead of this assistance, the assistance that hit to the heart

untouched. To examine this issue adequatelly we need accurate data. Therefore,

the direct remains involvement in the accompanying patients has been

implemented by the author. In addition, literature studies are also needed to

support ideas that can be used to access this issue.

The result of this paper shows that the Shared Christian Praxis and

Sunday School is a relevant model of pastoral care for cancer patients after

chemotherapy. For this purpose, the author propose a model of pastoral care

program Shared Christian Praxis and Sunday School for cancer patients after

chemotherapy.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

anugerah, berkat, kasih dan karunia-Nya, sehingga skripsi mengenai PASTORAL

ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI ini akhirnya

dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan dan kelemahan. Hal itu disebabkan karena keterbatasan

waktu, sarana, maupun ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu, penulis

sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun untuk

penyempurnaan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima

kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik berupa nasehat,

petunjuk maupun dorongan kepada penulis. Oleh karena itu, dengan penuh

kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan kekuatan, penghiburan, dan

pengajaran untuk semakin teguh dalam iman kepada-Nya. Segala kemuliaan,

hormat dan puji hanya kepada Tuhan.

2. Drs. F.X. Heryatno W.W., S.J., M.Ed. selaku Ketua Program Studi Ilmu

Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik yang telah mengijinkan

penulis untuk menganalisa, merumuskan, dan menyususun pembahasan

mengenai pastoral orang sakit bagi pasien kanker pasca kemoterapi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

xi

3. F.X. Dapiyanta, SFK., M.Pd. selaku dosen pembimbing utama yang telah

memberikan perhatian, meluangkan waktu, dan membimbing penulis dengan

penuh kesabaran, memberi masukan-masukan dan kritikan-kritikan sehingga

penulis dapat lebih termotivasi dalam menuangkan gagasan-gagasan dari

awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

4. Drs. M. Sumarno Ds., S.J., M.A. selaku dosen pembimbing akademik dan

dosen penguji II yang terus menerus mendampingi penulis sampai selesainya

penulisan skripsi ini.

5. Y.H. Bintang Nusantara, SFK., M.Hum. selaku dosen penguji III yang selalu

mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

6. Segenap Staf Dosen Prodi IPPAK, yang telah mendidik dan membimbing

penulis selama belajar hingga selesainya skripsi ini.

7. Segenap Staf Sekretariat dan Perpustakaan Prodi IPPAK, dan seluruh

karyawan bagian lain yang telah memberi dukungan kepada penulis dalam

penulisan skripsi ini.

8. Segenap Pengurus Yayasan Kanker Indonesia Cabang Yogyakarta yang

pendampingan pastoral orang sakit bagi pasien kanker di Yogyakarta.

9. Y.B. Kukuh Iriyanto dan Maria Yosephine Suliyem selaku orang tua yang

senantiasa menemani, memberi dukungan moral dan materi, membimbing,

dan menyemangati penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

10. Yohanes Genta Oktariyanto, Laurensia Nata Dewi, dan Yusuf Guruh Andita

yang selalu mendukung dan menguatkan penulis selama menyelesaikan

skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................... vii

ABSTRAK .................................................................................................. viii

ABSTRACT ............................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................ x

DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................ xvii

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalahan ................................................................... 6

C. Tujuan Penulisan ........................................................................ 7

D. Manfaat Penulisan ...................................................................... 7

E. Metode Penulisan ....................................................................... 8

F. Sistematika Penulisan ................................................................. 9

BAB II. SITUASI DAN KONDISI ORANG SAKIT KANKER PASCA

KEMOTERAPI ............................................................................. 11

A. Situasi dan Kondisi Orang Sakit ................................................. 11

1. Definisi Sakit ......................................................................... 11

2. Sakit Menurut Iman Kristiani ................................................ 14

a. Sakit dalam Gambaran Penderitaan Manusia di dalam

Kitab Suci........................................................... ............... 14

b. Sakit dalam Pandangan Ajaran Gereja............................... 23

c. Sikap terhadap Sakit menurut Iman Kristiani..................... 27

3. Situasi dan Kondisi Fisik Orang Sakit .................................... 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

xiv

4. Situasi dan Kondisi Batin Orang Sakit .................................. 32

5. Situasi dan Kondisi Spiritual Orang Sakit............................ .. 37

B. Situasi dan Kondisi Pasien Kanker Pasca Kemoterapi............... 48

1. Definisi Kanker ....................................................................... 48

2. Dari Sel Transformatif sampai pada Kanker ......................... 50

3. Stressor Psikososial menjadi Pemicu Munculnya Kanker

dalam Tubuh Manusia ............................................................ 52

4. Dampak Psikologis Kanker bagi Pasien................................ . 58

C. Kemoterapi menjadi Salah Satu Pengobatan Kanker................... 61

1. Dampak Psikologis Kanker Pasca Kemoterapi sebagai

Tindakan Medis (Medical Treatment) ................................... 63

2. Dampak Spiritual Kanker pada Pasien Kanker Pasca

Kemoterapi ............................................ ................................ 66

BAB III. PASTORAL ORANG SAKIT ..................................................... 70

A. Hakikat Pastoral .......................................................................... 70

1. Definisi Pastoral....................................................................... 70

2. Ruang Lingkup Pastoral........................................................... 72

3. Jenis-jenis Pelayanan Pastoral.................................................. 75

a. Pelayanan Pastoral sebagai Bentuk Pemberitaan Firman .. 77

b. Pelayanan Pastoral sebagai Bentuk Konseling .................. 80

c. Pelayanan Pastoral sebagai Perwujudan dari Persekutuan

(Kerygma) ......................................................................... 82

d. Pelayanan Pastoral sebagai Perwujudan dari Diakonia ..... 83

4 Pastoral untuk Orang Sakit................................................. ... 84

a. Hakikat Pastoral Orang Sakit............................................... 84

b. Alasan Perlu Dilaksanakan Pastoral Orang Sakit................ 87

c. Fungsi Pastoral Orang Sakit................................................. 89

d. Pendekatan Pastoral untuk Orang Sakit............................... 91

1) Merawat yang Sakit sebagai Wujud Menolong

Sesama .......................................................................... 91

2) Mengikuti Cara Pelayanan Yesus dan Menggunakan

Metode Pendekatan Holistik ........................................ 92

e. Dinamika Pendampingan Pastoral untuk Orang Sakit ....... 94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

xv

f. Ragam Pendekatan Pastoral Orang Sakit ........................... 95

1) Pendampingan Pastoral Klinis (Clinical Pastoral

Education) .................................................................... 97

2) Meditasi ........................................................................ 100

g. Kriteria Pendamping Pastoral ............................................ 102

1) Memahami Pengalaman Menderita ............................. 103

2) Memahami Psikologi Perkembangan Manusia ........... 105

3) Memahami Sikap Gereja ............................................. 108

4) Memahami Peranan Pendampingan. ........................... 110

BAB IV. USULAN PROGRAM PASTORAL ORANG SAKIT YANG

RELEVAN BAGI PASIEN KANKER PASCA

KEMOTERAPI ......................................................................... 112

A. Latar Belakang Program Pendampingan Pastoral Pasien

Kanker Pasca Kemoterapi ........................................................ 112

B. Konteks Program Pendampingan Pastoral Pasien Kanker

Pasca Kemoterapi ..................................................................... 113

C. Tujuan Program Pendampingan Pastoral Pasien Kanker

Pasca Kemoterapi ..................................................................... 116

D. Strategi Pendampingan Pastoral Pasien Kanker Pasca

Kemoterapi ............................................................................... 117

E. Bahan Pendampingan Pastoral Pasien Kanker Pasca

Kemoterapi ............................................................................... 120

1. Menerima Penderitaan sebagai Suatu Berkat ....................... 120

2. Konsepsi yang Positif Mengenai Proses Hidup dan

Tuhan ................................................................................... 123

F. Usulan Program Pendampingan Pasien Kanker Pasca

Kemoterapi ............................................................................... 126

G. Petunjuk Pelaksanaan Program ................................................ 128

1. Sunday School....... .............................................................. 129

2. Shared Christian Praxis (SCP) ................................................ 130

H. Pemilihan Tema dan Tujuan ................................................ .... 133

I. Contoh Program Pastoral Orang Sakit Kanker Pasca

Kemoterapi ............................................................................... 135

J. Contoh Satuan Persiapan 1 Pastoral Orang Sakit Kanker Pasca

Kemoterapi ............................................................................... 138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

xvi

BAB V. PENUTUP ..................................................................................... 153

A. Kesimpulan .............................................................................. 153

B. Saran ........................................................................................ 154

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 156

LAMPIRAN ............................................................................................. 159

Lampiran 1: Dokumen Video Materi Program ............................. (1)

Lampiran 2: Teks Lagu Hatiku Gembira ...................................... (2)

Lampiran 3: Teks Lagu Pelangi Kasih-Nya.................................. (3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

xvii

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Kitab Suci

Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci

Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Satatan Singkat. (Dipersembahkan

kepada Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama

Republik Indonesia dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal

8.

B. Singkatan Dokumen Gereja

AA : Apostolocam Actuositatem, Dekrit Konsili Vatikan II tentang

Kerasulan Awam, 18 November 1965.

EV : Evangelium Vitae, Ensiklik yang ditulis oleh Paus Yohanes Paulus

II tentang sikap Gereja Katolik terhadap nilai-nilai kehidupan

manusia, 25 Maret 1995.

RH : Redemptor Hominis, Ensiklik pertama yang ditulis oleh Paus

Yohanes Paulus II tentang penebusan umat manusia, 4 Maret 1979.

SD : Salvifici Doloris, Surat Apostolik dari Paus Yohanes Paulus II

kepada para Uskup, para Imam, keluarga-keluarga beriman, dan

kepada jemaat Gereja tentang makna penderitaan manusia, 11

Februari 1984.

C. Singkatan Lain

Art : Artikel

Bdk : Berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

xviii

Dkk : Dan kawan-kawan

Ed : Editor

KWI : Konferensi Waligereja Indonesia

MAWI : Majelis Waligereja Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam sebuah buku berjudul Dasar-dasar Pendampingan Pastoral

(Tu’u, 2007: 20) dirumuskan pemahaman pastoral sebagai suatu kegiatan yang

dilakukan untuk mencari dan mengunjungi anggota jemaat satu per satu, terutama

yang sedang bergumul dengan persoalan-persoalan yang menghimpitnya.

Pemahaman ini membawa kepada sebuah konsep yang menunjuk kepada suatu

istilah pendampingan pastoral untuk orang sakit atau acap kali disebut sebagai

pastoral care. Menurut G. Heitink (Hommes & Singgih, 1992: 405) sebagaimana

dikutib oleh Tjaard G. Hommes dan Gerrit Singgih dalam Teologi dan Praksis

Pastoral: Antologi Teologi Pastoral, pendampingan pastoral atau pastoral care

merupakan suatu profesi pertolongan; seorang pendeta atau pastor mengikatkan

diri dalam hubungan pertolongan dengan orang lain, agar dengan terang Injil dan

persekutuan dengan Gereja Kristus dapat bersama-sama menemukan jalan keluar

bagi pergumulan dan persoalan kehidupan iman. Praktik pastoral orang sakit atau

pastoral care ini sering kali dirasakan di dalam sebuah pelayanan di rumah sakit,

meski sebenarnya praktik pastoral orang sakit atau pastoral care ini sebenarnya

tidak terbatas dilakukan di rumah sakit dan diperuntukkan bagi pendampingan

kepada orang sakit.

Sebagai sebuah kegiatan pelayanan atau diakonia, praktik pendampingan

pastoral atau pastoral care yang diperuntukkan bagi orang sakit dapat benar-benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

2

dirasakan ketika salah satu anggota keluarga atau kerabat sakit dan dirawat di

sebuah rumah sakit. Tidak sedikit perhatian dari sejumlah anggota Gereja, petugas

pastoral di rumah sakit, bahkan pastor turut hadir dan memberikan pendampingan

kepada anggota keluarga atau kerabat yang sedang sakit tersebut. Pendampingan

pastoral atau pastoral care yang diberikan pun begitu banyak ragamnya, mulai

dari doa bersama, sharing pengalaman sampai pada memberikan motivasi kepada

keluarga atau kerabat yang sakit. Pastoral orang sakit atau pastoral care ini tidak

terbatas pada pasien yang menderita sakit ringan. Pastoral orang sakit atau

pastoral care ini juga diberlakukan kepada pasien yang menderita sakit parah atau

termasuk dalam golongan penderita terminal illness.

Secara konseptual, dengan didasarkan pada gagasan yang diutarakan oleh

G. Heitink, segala kegiatan yang berhubungan dengan pastoral ini dilaksanakan

oleh pastor. Akan tetapi mengingat sejumlah tugas dan tanggung jawab yang

diemban, pastor mengajak kaum awam untuk turut terlibat dalam pendampingan

pastoral ini. Hal ini selaras dengan yang termuat di dalam dekrit Konsili Vatikan

II tentang kerasulan awam yang menyatakan bahwa Gereja diciptakan untuk

menyebarluaskan Kerajaan Kristus di mana-mana demi kemuliaan Allah Bapa,

dan dengan demikian mengikutsertakan semua orang dalam penebusan yang

membawa keselamatan (AA, art. 4). Namun, pada kenyataan yang terjadi tidaklah

berbanding lurus dengan konsep mengenai pendampingan pastoral. Dewasa ini

semakin sedikit orang yang mau terjun di dalam pelayanan pendampingan

pastoral terlebih kepada orang sakit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

3

Cukup banyak alasan yang ditemukan dari permasalahan semakin

sedikitnya orang yang mau terlibat di dalam pendampingan pastoral atau pastoral

care kepada orang sakit. Dalam pengantar bukunya, Tulus Tu’u (2007: vii)

menuliskan bahwa seiring perkembangan zaman, hidup manusia semakin

kompleks dan tantangan semakin beragam. Di tengah banyaknya orang sibuk

dengan perjuangan dan pencapaian kariernya, ada sejumlah golongan yang merasa

sunyi dan kesepian.

Golongan yang dimaksud di sini merupakan golongan yang senantiasa

bergumul dengan pelbagai permasalahan yang menyelimuti dirinya atau

keluarganya, tekanan dari lapangan pekerjaan, bahkan sampai pada tersisihnya di

dalam hidup bermasyarakat. Kondisi yang dialami oleh golongan ini acap kali

hanya bisa terbaring lemah di atas ranjang dengan sejumlah obat yang mampu

untuk membuatnya bertahan hidup dan setidaknya mampu memulihkan kondisi

agar permasalahan dapat teratasi. Jenis golongan ini sering kali luput dari

perhatian banyak orang, karena yang dapat merasakan persoalan ini hanyalah

yang bersangkutan atau keluarga yang bersangkutan.

Pengalaman sakit bukanlah pengalaman yang membahagiakan atau

membuat diri seseorang merasa nyaman. Orang cenderung merasa kesepian,

merasa tidak berdaya dan tidak berguna karena segala keperluan untuk hidup

dilayani oleh orang lain. Bahkan ada juga yang merasa bahwa pengalaman ini

merupakan hukuman atas apa yang sudah dia lakukan selama ini di dunia,

sehingga orang yang bersangkutan merasa dunia mengucilkannya. Dari sejumlah

kondisi tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa keadaan orang sakit yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

4

demikian itu dapat mempengaruhi keseimbangan jiwanya (Sri Suparmi, 1988:

17). Ia mengalami ketegangan jiwa yang tampak di dalam sejumlah gejala emosi,

seperti ketakutan, kecemasan yang berlebihan, marah, kesepian, ketidakpastian,

dan keputusasaan (Sri Suparmi, 1988: 18).

Dewasa ini, penyakit yang cukup ditakuti oleh sejumlah orang di dunia

adalah kanker. Lucia Kusbawanti sebagaimana dikutib oleh Yuswanto dan

Sinaradi (2000: 1) mengatakan “Kanker merupakan sebuah nama umum dari

sekumpulan penyakit yang perjalanannya bervariasi, dengan ditandai oleh

pertumbuhan sel yang tidak terkontrol, terus menerus, tidak terbatas, merusak

jaringan setempat dan sekitarnya, serta dapat menyebar luas (distant metastases)”.

Kanker merupakan masalah kesehatan dari banyak negara di dunia yang

menjadi perhatian serius di bidang kedokteran. Hal ini disebabkan oleh jumlah

korban yang terus meningkat dari tahun ke tahun dan belum ditemukan cara yang

efektif untuk pengobatannya (Yuswanto & Sinaradi, 2000: 2). Terdapat ragam

pengobatan kanker yang selama ini sudah dicoba dilakukan untuk mengatasi

penyakit kanker ini di antaranya adalah melalui pembedahan (operasi), penyinaran

(radiasi), dan terapi kimia (kemoterapi). Salah satu yang menjadi perhatian dalam

pembahasan ini adalah pengobatan dengan menggunakan metode kemoterapi,

yaitu penggunaan bahan-bahan bioaktif dari hasil sintesis atau isolasi bahan alam.

Dari sejumlah data-data hasil penelitian, diungkapkan bahwa pada

penderita kanker yang menjalani pengobatan dengan radioterapi/terapi kimia

(kemoterapi) akan menunjukkan efek samping yang cukup besar, seperti semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

5

memburuknya kemampuan fungsi seksual, lebih mudah mengalami gangguan

somatisasi, dan timbulnya gangguan psikososial. Di dalam sebuah artikel yang

dimuat dalam jurnal Psikologi Kesehatan, Nimas Ayu Fitriana dan Tri Kurniati

Ambarini (2012: 2) mengungkapkan bahwa kondisi psikologi pada penderita

kanker yang menjalani pengobatan radioterapi/terapi kimia (kemoterapi), yakni

munculnya perasaan takut, tidak berdaya, rendah diri, sedih, dan lebih mudah

mengalami kecemasan ataupun depresi.

Perubahan-perubahan sistem dan fungsi tubuh yang terjadi pada penderita

kanker pasca menjalani pengobatan radioterapi/terapi kimia (kemoterapi) dapat

menimbulkan gangguan konsep diri penderita. Dalam gangguan ini, penderita

mengalami ketergantungan pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan dasar dan

penurunan fungsi anggota tubuh. Keadaan ini selanjutnya akan menyebabkan

penurunan gambaran diri yang pada akhirnya akan mengakibatkan penurunan

harga diri pasien (Ayu Fitriana & Tri Kurniati Ambarini, 2012: 2).

Bagi seseorang yang mengetahui bahwa penyakit yang sedang dideritanya

tidak dapat disembuhkan secara medis, atau belum diketemukannya obat yang

dapat menyembuhkannya, pasien tersebut dapat dipastikan akan mengalami

depresi. Proses penyembuhan tidak dapat dilakukan oleh dokter dan suster, tetapi

baik juga jika diadakan kolaborasi dan kerjasama dengan pelayan rohani atau

sering disebut dengan petugas pastoral care. Dalam hal inilah pastoral orang sakit

atau pastoral care dirasa berkontribusi dalam proses penyembuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

6

Berpijak dari pemikiran inilah, ditemukan gagasan dalam menangani

pasien penderita kanker pasca kemoterapi yang kemungkinan untuk sembuh

sangat kecil, dokter dan perawat perlu bekerja sama dengan petugas rohani untuk

menolong agar pasien dapat menerima kondisi yang dialami saat ini sebagai

berkat dari Tuhan dan dapat membangun konsepsi yang positif mengenai hidup

dan Tuhan. Jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan

memulihkan pikiran, perasaan, emosi, dan hubungannya dengan orang lain.

Melalui pastoral orang sakit yang akan diterapkan bagi pribadi pasien, maka

harapan yang hendak dihadirkan adalah penyakit yang tak tersembuhkan itu dapat

berkurang bahkan dan timbul motivasi kesembuhan yang membuat pasien lebih

optimis dalam menghadapi penyakitnya. Perhatian khusus bagi pasien, secara

khusus dalam usaha pastoral orang sakit nampaknya harus segera diwujudkan

secara nyata. Untuk mewujudkan perhatian ini tidaklah mudah, terlebih untuk

menentukan perhatian apa yang paling tepat bagi mereka, karena kondisi pasien

penderita kanker pasca kemoterapi ini cukup dinamis. Oleh karena itu, penulis

mengangkat judul skripsi PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN

KANKER PASCA KEMOTERAPI.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam hal ini dapat

diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Bagaimana situasi dan kondisi pasien kanker pasca kemoterapi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

7

2. Bagaimana konsep pastoral bagi orang sakit, secara khusus bagi pasien kanker

pasca kemoterapi?

3. Model pastoral orang sakit manakah yang relevan bagi pasien kanker pasca

kemoterapi?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini berdasarkan judulnya

PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA

KEMOTERAPI yaitu:

1. Mendeskripsikan dan menggambarkan situasi dan kondisi pasien kanker pasca

kemoterapi dari sejumlah kepustakaan yang ada.

2. Mendeskripsikan gagasan pastoral bagi orang sakit, secara khusus bagi pasien

kanker pasca kemoterapi.

3. Merumuskan model pastoral orang sakit yang relevan bagi pasien kanker pasca

kemoterapi.

D. Manfaat Penulisan

Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam:

1. Manfaat Teoristis

Hasil dari analisa deskriptif mengenai PASTORAL ORANG SAKIT

BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI diharapkan bisa menambah

juga memperkaya kajian mengenai model pastoral orang sakit yang dapat

diterapkan bagi pasien kanker pasca kemoterapi dalam ranah kerohanian yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

8

disesuaikan dengan tingkatan usia pasien, serta bisa menjadi referensi untuk

kajian teoritis selanjutnya dalam kajian bidang kerohanan dan pengembangan

karya katekese dalam bidang kesehatan.

2. Manfaat Praktis

a. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis tentang model pelayanan

rohani, secara khusus model pendampingan pastoral bagi pasien kanker pasca

kemoterapi.

b. Memberikan sumbangan pada institusi Program Studi Ilmu Pendidikan

Kekhususan Pendidikan Agama Katolik tekait tentang pengembangan karya

katekese di bidang pastoral orang sakit dan kerasulan kaum awam terlebih

pendampingan bagi pasien secara integral melalui bentuk pendampingan

pastoral bagi pasien kanker pasca kemoterapi.

E. Metode Penulisan

Dalam tugas akhir ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif

analitis. Penelitian deskriptif analitis adalah metode penelitian yang digunakan

untuk meneliti pada kondisi obyek yang alami dengan cara mendeskripsikan dan

menganalisa berdasarkan teori-teori dan kepustakaan yang menunjang

(Suprihatin, 1999: 7). Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi atau

gabungan. Data yang dihasilkan bersifat deskriptif dan analisis data dilakukan

secara indukatif. Dalam metodologi ini, pertama-tama penulis hendak

mendeskripsikan tentang situasi dan kondisi pasien kanker pasca kemoterapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

9

Kemudian, penulis ingin mengetahui secara teoritis konsep pastoral orang sakit.

Setelah itu penulis hendak merumuskan pemikiran tentang usulan program

pastoral orang sakit bagi pasien penderita kanker pasca kemoterapi.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai skripsi yang

hendak ditulis, maka penulis membagi pokok-pokok tulisan sebagai berikut:

Bab I berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan,

ruang lingkup penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, sistematika

penulisan, dan keaslian penulisan.

Bab II berisi tentang situasi dan kondisi orang sakit kanker pasca

kemoterapi, diuraikan tentang definisi sakit, sakit menurut Kitab Suci berdasarkan

gambaran penderitaan manusia di dalam kisah Ayub, sakit dalam pandangan

dokumen Salvifici Doloris, situasi dan kondisi orang sakit, baik secara batin

maupun spiritual, serta sikap terhadap sakit dalam iman Kristiani. Kemudian

dilanjutkan dengan situasi dan kondisi pasien kanker pasca kemoterapi yang

mencakup definisi kanker, konsep terbentuknya kanker dari sel transformatif,

stressor psikososial yang menjadi pemicu munculnya kanker di dalam tubuh

manusia, dampak psikologis kanker bagi pasien, kemoterapi sebagai salah satu

pengobatan kanker, dampak psikologis pasien kanker pasca kemoterapi sebagai

tindakan medis (medical treatment), dan dampak spiritual kanker pada pasien

kanker pasca kemoterapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

10

Bab III membahas mengenai pastoral orang sakit. Pada bab ini diuraikan

hakikat dari pastoral, yang mencakup definisi pastoral, ruang lingkup pastoral,

jenis-jenis pelayanan pastoral yang mencakup pelayanan pastoral sebagai bentuk

pemberitaan Firman, pelayanan pastoral sebagai bentuk konseling, pelayanan

pastoral sebagai perwujudan dari persekutuan, dan pelayanan pastoral sebagai

bentuk perwujudan dari diakonia. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan

konsep mengenai pastoral orang sakit yang di dalamnya termuat hakikat pastoral

orang sakit, alasan perlu dilaksanakan pastoral orang sakit, pendekatan yang

digunakan dalam pastoral orang sakit, fungsi pendampingan pastoral untuk orang

sakit, dinamika pastoral orang sakit, ragam pendekatan pastoral orang sakit, dan

kriteria pendamping pastoral orang sakit.

Bab IV berisi tentang sintesa antara paparan deskriptif teoritis terkait

dengan pastoral orang sakit bagi pasien kanker pasca kemoterapi sampai pada

penyusunan usulan program pastoral orang sakit yang dapat diterapkan bagi

pasien kanker pasca kemoterapi.

Bab ini berisi penutup yang mencakup kesimpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

BAB II

SITUASI DAN KONDISI ORANG SAKIT KANKER PASCA

KEMOTERAPI

Sakit merupakan bagian dari eksistensi manusia (Kieser, 1987: 139-140).

Dewasa ini, penyakit yang cukup ditakuti oleh sejumlah orang di dunia adalah

kanker. Berdasarkan karangan dr. Med Juliar Sihlman (1980: 15) yang dimuat

dalam majalah Mawas Diri edisi Januari 1980, diungkapkan bahwa kanker

termasuk dalam salah satu dari empat besar golongan penyakit utama yang

diderita oleh manusia, yakni jantung koroner, kanker, gangguan jiwa, dan

kecelakaan. Di banyak negara di belahan dunia, kanker masih menjadi perhatian

serius di bidang kedokteran. Hal ini disebabkan oleh jumlah korban yang terus

meningkat dari tahun ke tahun dan belum ditemukan cara yang efektif untuk

pengobatannya. Pengobatan kanker secara medis yang selama ini dilakukan

adalah melalui pembedahan (operasi), penyinaran (radiasi), dan terapi kimia

(kemoterapi). Salah satu yang menjadi perhatian di dalam pembahasan ini adalah

kemoterapi, yaitu penggunaan bahan-bahan bioaktif dari hasil sintesis atau isolasi

bahan alam.

A. Situasi dan Kondisi Orang Sakit

1. Definisi Sakit

Secara umum, dapat dipastikan setiap makhluk hidup dan manusia

khususnya pernah mengalami apa yang dinamakan dengan rasa sakit. Sakit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

12

layaknya hidup dan mati manusia, dengan demikian sakit menjadi bagian dari

dinamika hidup manusia. Di dalam salah satu pembahasannya, dr. L.

Laksmiasanti dalam Ikut Menderita Ikut Percaya: Pastoral Orang Sakit

sebagaimana dikutib oleh Kieser (Kieser, 1984:31), merumuskan sebagai suatu

situasi atau keadaan, di mana terjadi gangguan keseimbangan yang dinamis antara

suatu organisme dengan lingkungannya untuk memelihara struktur maupun

fungsinya di dalam keadaan yang tidak normal dalam kehidupannya dan di dalam

fase–fase tertentu dalam siklus hidupnya.

Situasi yang demikian ini sedikit banyak akan membawa dampak bagi

orang yang menderita sakit maupun orang–orang di sekitarnya. Situasi sakit juga

membuat pasien mengalami ketergantungan terhadap orang lain, mengakibatkan

kehidupan rutin pasien menjadi terganggu, akan memunculkan adanya beban

secara finansial, fokus perhatian menjadi tertuju pada penderita, dan lain

sebagainya.

Ivan Illich sebagaimana dikutib oleh Kieser (1984: 32) turut

mendefinisikan sakit sebagai suatu keadaan di mana terjadi gangguan adaptasi

organisme terhadap lingkungannya, sehingga putuslah hubungan dengan

lingkungannya, yaitu lingkungan pekerjaan, lingkungan keluarga ataupun teman

sebaya. Menurut penelitian yang sudah dilakukan oleh Ivan Illich sebagaimana

dikutib oleh Kieser (1984: 32) dalam Ikut Menderita Ikut Percaya: Pastoral

Orang Sakit menyatakan bahwa kesehatan bukanlah akibat dari naluri manusia,

melainkan akibat adanya reaksi otonom, di mana reaksi tersebut terbentuk dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

13

pola hidup dan kemampuan menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang

tidak tentu maupun tingkat pertumbuhan usia pasien.

Di dalam Kitab Suci Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, beberapa

contoh perikop berusaha menggambarkan kaitan antara sakit dengan dosa yang

telah diperbuat oleh manusia. Sakit diyakini sebagai hukuman dari Allah atas dosa

manusia (Mzm 107:17, Yoh 9:1-2, Yoh 5:14). Di dalam perikop yang lain, sakit

juga dihubungkan dengan adanya pengaruh roh jahat yang mencoba masuk dalam

tubuh manusia.

Berdasarkan kaitan sakit dengan dosa dan pengaruh roh jahat yang

dituliskan di dalam perikop-perikop Kitab Suci, terdapat kesadaran intuitif yang

menyatakan bahwa di mana manusia meninggalkan Tuhan, di sana hidup manusia

berada di dalam keadaan yang tidak sehat (Abineno, 1972: 10). Kondisi ini bukan

hanya dilihat dari hal rohaniah semata, melainkan juga jasmaniah. Terdapat

hubungan yang erat di antara kondisi rohani dengan jasmani. Dengan tubuh dan

jiwanya, manusia memuji dan membesarkan nama Tuhan, dengan tubuh dan

jiwanya pula, manusia dapat menderita karena hukuman yang diterima dari Allah.

Yang menarik di dalam pembahasan tentang kaitan sakit dengan dosa dan

pengaruh roh jahat yang ditulis oleh Dr. J.L. Ch. Abineno dalam Pelajanan

Pastoral (1967: 45) adalah di samping adanya kuasa–kuasa destruktif, terdapat

pula kuasa lain yakni anugerah dari Allah sekalipun tersembunyi kuasa tersebut

menjaga dan memelihara orang–orang percaya yang menderita hingga mereka

dapat bertahan dan berpegang pada Tuhan dalam penderitaan mereka.

Sebagai sebuah situasi atau keadaan, sakit kerap kali disangkutpautkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

14

dengan nasib, yakni suatu situasi yang dengan sendirinya datang ke dalam hidup

pasien; hal ini tidak dapat dihindari melainkan harus dihadapi. Sebagai mahkluk

yang memiliki akal budi, manusia sering tidak mengindahkan upaya-upaya

pencegahan ketika organ tubuh sudah memunculkan tanda-tanda yang akan

menunjuk pada sakit. Manusia cenderung mengabaikan, menganggap remeh,

bahkan berharap dapat menikmati rasa sakit itu dengan dalih dapat sejenak

beristirahat dari hal-hal yang menyibukkan.

2. Sakit Menurut Iman Kristiani

a. Sakit dalam Gambaran Penderitaan Manusia di dalam Kitab Suci

Secara umum, setiap makhluk hidup dan manusia khususnya tentunya

pernah mengalami apa yang dinamakan dengan rasa sakit. Di dalam paragraf

sebelumnya disampaikan oleh dr. L. Laksmiasanti sebagaimana dikutib oleh

Kieser (1984: 31), menyatakan bahwa sakit menjadi suatu situasi di mana terjadi

gangguan keseimbangan yang dinamis antara suatu organisme dengan

lingkungannya untuk memelihara struktur maupun fungsinya di dalam keadaan

yang tidak normal dalam kehidupannya dan di dalam fase–fase tertentu dalam

siklus hidup.

Dalam pembahasan awal bab ini digagas bahwa Kitab Suci turut

berusaha menunjukkan hubungan antara sakit dengan dosa dan pengaruh roh

jahat. Gagasan ini diungkapkan oleh Dr. J.L. Ch. Abineno dalam Penjakit dan

Penjembuhan (1972: 10-11) sebagai sebuah kesadaran intuitif yang menyatakan

bahwa di mana manusia meninggalkan Tuhan, di sana hidup manusia berada di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

15

dalam keadaan yang tidak sehat. Gagasan ini diperkuat dengan konsep yang

sebelumnya dituangkan dalam Pelajanan Pastoral oleh Dr. J.L. Ch. Abineno

(1967: 43) yang menyatakan bahwa penyakit yang diderita oleh seseorang

dianggap sebagai akibat dari dosa-pelanggaran hukum Allah-yang secara sadar

atau tidak telah ia perbuat.

Gagasan yang dirumuskan oleh Dr. J.L. Ch. Abineno dalam karyanya,

melihat adanya sejumlah perikop Kitab Suci dan menjadikannya acuan untuk

menemukan konsep penderitaan yang dialami oleh manusia. Gagasan dari Dr. J.L.

Ch. Abineno dipertegas oleh P. Go. dalam Hidup dan Kesehatan (1984: 51)

bahwa di dalam Kitab Suci, sakit dan penderitaan bukan melulu soal hal-hal

duniawi belaka, melainkan menjadi perkara keagamaan dan bergerak di bidang

interpretasi religius.

Di dalam Kitab Ayub pasal 1 misalnya, menjadi gambaran perjuangan

seseorang yang berusaha menemukan jawaban dari sebuah pertanyaan besar yang

sering menjadi pergulatan hidup manusia, yakni mengapa orang saleh menderita.

Dari Kitab Ayub pasal 1, diceritakan bahwa Ayub merupakan sosok

orang saleh yang kaya raya. Pada jaman itu, Ayub memiliki hewan ternak dan

pekerja dengan jumlah yang tidak sedikit. Ia merupakan orang paling kaya di

kawasan negeri sebelah timur dengan memiliki 7.000 ekor domba, 3.000 ekor

unta, 500 pasang lembu, 500 keledai betina, dan pekerja dengan jumlah besar

(Ayb 1:3). Selain kekayaan yang dimiliki oleh Ayub sehingga ia dikatakan

sebagai orang paling kaya, Ayub juga merupakan sosok orang yang saleh dan

jujur. Ayub senantiasa berusaha untuk takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

16

Ia juga sosok yang dermawan, berbudi luhur, dan begitu dihormati oleh pekerja-

pekerja.

Sebagai seorang yang bijak, saleh, kaya, dermawan, berbudi luhur, dan

begitu dihormati oleh pekerja-pekerja, Ayub mengalami dinamika hidup yang

tidak lurus dan mulus-mulus saja. Ia yang memiliki keyakinan dan iman yang kuat

senantiasa mendapatkan persoalan-persoalan yang dapat menggoncangkan

imannya. Drama pahit kehidupan Ayub dimulai ketika ia mendapatkan musibah

dalam kurun waktu satu hari. Musibah datang bertubi-tubi, dimulai dari lembu

sapi yang sedang membajak dan keledai betina yang sedang makan rumput tiba-

tiba diserang oleh segerombolan orang-orang Syeba dan merampas seluruh lembu

sapi dan keledai betina dan membunuh pekerjanya. Kemudian disambut peristiwa

memilukan berikutnya yakni kambing domba yang lenyap beserta dengan pekerja

karena tersambar oleh api yang turun dari langit. Lalu unta yang dijarah oleh

pasukan dari Kasdim dan membunuh serta pekerjanya. Peristiwa ini membuat

harta kekayaan Ayub lenyap seketika itu juga (Ayb 1:15-17).

Situasi yang tidak mengenakkan tidak hanya berhenti pada kekayaan

Ayub yang habis dalam waktu satu hari, melainkan kini mulai mengena juga pada

harta yang teramat penting yang dimiliki Ayub, yakni anak-anaknya. Ayub

memiliki 7 orang anak laki-laki dan 3 orang anak perempuan buah dari

perkawinannya dengan istrinya. Akan tetapi tidak semua pola ayub tertuang pada

diri puteranya. Anak laki-laki Ayub sering mengadakan pesta di rumah dan

mengundang saudarinya (Ayb 1:4-5). Suatu hari ketika anak-anak Ayub sedang

makan dan minum anggur di rumah saudara mereka, tiba-tiba angin ribut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

17

berhembus dari seberang padang dan mengguncang rumah yang sedang

digunakan anak-anak Ayub dari pelbagai penjuru, sehingga rumah itu roboh dan

menimpa anak-anak Ayub hingga mati (Ayb 1:18-19).

Pergulatan yang dialami oleh Ayub merupakan sebuah gambaran

pergulatan seorang saleh yang ditimpa penderitaan yang bertubi-tubi. Layaknya

manusia normal pada umumnya, jika mendapatkan situasi dan kondisi yang

demikian ini tentu pemberontakan merupakan respon pertama yang akan muncul.

Demikian juga Ayub, reaksi Ayub mula-mula adalah berontak dan menuduh

Tuhan Allah sebagai sosok yang tidak adil (Gannet, 1987: 38). Banyak orang di

sekitar Ayub termasuk istri dan tiga orang teman Ayub meyakinkan Ayub bahwa

apa yang dialami saat ini merupakan hukuman yang diberikan oleh Tuhan Allah

kepada Ayub karena ketidaktaatan Ayub dan sejumlah dosa-dosa yang dibuat

Ayub semasa hidupnya. Peristiwa semacam ini juga dialami oleh kebanyakan

orang yang berada dalam kondisi dan situasi yang terhimpit. Banyak orang datang

entah itu saudara, kerabat, atau teman-teman datang dengan tujuan untuk

menghibur dan meyakinkan, namun acap kali penghiburan yang diberikan adalah

ungkapan yang menyatakan bahwa apa yang dialami adalah akibat dari apa yang

selama ini dilakukan.

Di dalam Tuhan di Balik Air Mata, Dr. Alden A. Gannet (1987: 29)

mengungkapkan bahwa tatkala Ayub bergulat dengan peristiwa pahit dan

penderitaan yang dialami, Tuhan Allah sebenarnya sudah memberikan jawaban

dari setiap persoalan yang dialami oleh Ayub. Jawaban yang disediakan oleh

Tuhan begitu sederhana dan sering tidak tampak oleh manusia, karena pandangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

18

manusia masih tertuju pada hal-hal duniawi. Dengan menggunakan perumpamaan

jika air mata deras membanjir, bagaimana kita bisa terus memandang Tuhan di

baliknya, Dr. Alden A. Gannett berusaha menjawab persoalan penderitaan

manusia berdasarkan kisah Ayub ini.

Kisah yang dialami oleh Ayub menegaskan bahwa berdasarkan Kitab

Suci, sakit lebih-lebih dikaitkan dengan hubungan antara dosa dan kesalahan

seseorang sehingga sakit diyakini sebagai hukuman yang diberikan oleh Tuhan

atas kesalahan yang telah dilakukan manusia tersebut. Tetapi ada juga pandangan

lain namun masih lekat kaitannya dengan dosa dan sakit. Dalam pandangan lain,

ada orang yang berpandangan bahwa sakit merupakan ujian yang diberikan oleh

Tuhan kepada umatnya dan manusia sebagai umat-Nya pun memiliki keyakinan

bahwa Tuhan tidak akan memberikan tingkat ujian yang berat dibandingkan

dengan kemampuan manusia tersebut. Hal ini juga dapat dilihat dalam kisah Ayub

tatkala iman Ayub diuji oleh Iblis yang telah mengadakan negosiasi dengan

Tuhan. Dengan demikian berdasarkan Kitab Ayub ini, sakit fasih dengan

pemahaman konsep antara sakit yang merupakan akibat yang ditimbulkan karena

dosa terutama ketidaksetiaan manusia terhadap perjanjian yang telah dibuat antara

Allah dengan Bangsa Israel. Mengingat perjanjian ini merupakan suatu ikatan

personal antara Allah degan Bangsa Pilihan-Nya (Buku, 2010: 5).

Rumusan Kitab Suci, secara khusus Kitab Ayub sebagaimana dibahas

dalam paragraf di atas, bahwa arah dari Kitab Ayub ini hendak mengingatkan

segenap umat Kristiani bahwa penderitaan atau pengalaman sakit yang sedang

dialami tidak dapat diejawantahkan dan dikupas secara rasional dengan bekal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

19

teori-teori yang ada ataupun pemahaman manusia. Pengalaman menderita ataupun

sakit bukan sebuah soal matematika yang dapat dijawab dengan menggunakan

rumus yang sudah ada, karena Tuhan Allah mengatasi segala bentuk dinamika

manusia secara absolut dan tidak akan pernah dapat dikupas oleh manusia (Buku,

2010: 6).

Kondisi seseorang yang menderita dan memiliki harapan untuk terlepas

dari penderitaan yang dialami secara langsung akan membuat gejolak iman yang

besar. Gambaran berikutnya yang dapat menunjukkan apa yang dialami oleh

seseorang yang menderita adalah Mazmur 13. Kitab Mazmur 13 ini dikenal

sebagai mazmur ratapan dan keluhan manusia terhadap Sang Pencipta.

Mazmur 13 masuk dalam golongan mazmur disorientasi karena dilihat

dari segi bentuknya, mazmur ini berisi permohonan perseorangan. Mazmur ini

mengungkapkan perasaan kekuatiran pemazmur akan kekuasaan Tuhan.

Pemazmur berprasangka bahwa harapan yang dinyatakannya pada Tuhan

berujung kesia-siaan belaka dan iman yang dimiliki selama ini tidak ditanggapi

oleh Tuhan (Barth & Pareira, 1999: 202).

Perasaan yang sama juga acap kali ditemukan di sejumlah kisah yang

dialami oleh sejumlah orang yang sedang sakit. Di beberapa peristiwa, sering

ditemukan orang yang sedang menderita suatu penyakit dengan jenis penyakit

yang tergolong sering merasa hopeless atau harapannya mulai padam. Dalam

keadaan seperti ini, pasien berteriak minta tolong bahkan mengajukan protes

kepada Tuhan karena beratnya penderitaan yang dialami. Acap kali pasien merasa

bahwa dirinya sepenuhnya benar tetapi diberi cobaan yang bahkan menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

20

dirinya seharusnya ini tidak ditimpakan kepadanya, karena pasien merasa sudah

melakukan segala hal sesuai dengan apa yang diajarkan dan diperintahkan

kepadanya oleh Tuhan. Hal ini terjadi seperti yang dialami oleh Mickey Fellows

salah satu tokoh dalam novel berjudul Mengapa Tuhan Tertawa karangan Depak

Chopra (2009: 18). Kala itu Mickey tengah berada di dalam situasi dan kondisi

yang sangat sulit, di mana ayahnya terkena infeksi miokardia akut, yakni serangan

jantung yang cukup serius dan berlangsung dalam jangka waktu yang cukup

singkat. Mickey Fellows yang adalah penganut agama Kristiani merasa sudah

melakukan apa yang menjadi kewajibannya sebagai seorang Kristiani. Namun,

ketika ia sedang berjuang hidup melawan sel-sel kanker yang mulai menggerogoti

tubuhnya, ia mendapatkan peristiwa yang membuat seolah seluruh hidupnya tidak

berdaya lagi. Ia mulai mengajukan sejumlah pertanyaan kepada Tuhan. Dan

Mickey yang disapa demikian merasa bahwa apa yang selama ini Ia laukan dan

doakan seolah sia-sia belaka.

Penderitaan yang dialami oleh setiap manusia dipandang sebagai sebuah

persoalan yang menggelisahkan sepanjang hidup. Penderitaan, kemalangan,

kesengsaraan ataupun rasa sakit sudah menjadi dinamika paten dalam kehidupan

manusia dan tidak akan pernah absen dari hidup manusia tersebut. Dihadapkan

pada dinamika yang demikian ini, manusia senantiasa berusaha membebaskan diri

dari penderitaan yang dialami. Semakin manusia berusaha, kenyataan yang sering

terjadi semakin manusia menderita, tetapi saat disadari penderitaan yang dialami

membawa manusia tersebut menjadi semakin dekat hubungannya dengan Tuhan,

semakin percaya, dan pasrah kepada Tuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

21

Dalam Kitab Mazmur 13 ini, pemazmur mengungkapkan dinamika yang

dialami kala itu. Dalam Mazmur 13 diungkapkan:

Berapa lama lagi, Tuhan, Kau lupakan aku terus menerus?

Berapa lama lagi Kau sembunyikan wajah-Mu terhadap aku?

Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku dan

bersedih hati sepanjang hari?

Pandanglah kiranya, jawablah aku ya Tuhan, Allahku!

Buatlah mataku bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati.

Supaya musuhku jangan berkata, “Aku telah mengalahkan dia” dan

lawan-lawanku bersorak-sorak apabila aku goyah.

Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak

karena penyelamatan-Mu. Aku mau bernyanyi untuk Tuhan, karena Ia

telah berbuat baik kepadaku.

Mazmur 13 ini merupakan jenis mazmur disorientasi personal di mana

pemazmur mengambarkan dengan begitu jelas kondisi menderita yang dialami

kala itu. Digambarkan bahwa pemazmur sedang mengalami penderitaan yang

begitu hebat yang datang dari musuh-musuhnya. Lantas pemazmur berseru

kepada Tuhan memohon pertolongan, tetapi belum memperoleh respon dari

Tuhan akan doa dan harapan yang ditujukan kepada Tuhan. Situasi dan suasana

khawatir juga menyelimuti kondisi pemazmur kala itu, pergumulan pemazmur

menghadapi setiap persoalan dan kesesakan dihadapinya seorang diri (Barth &

Pareira, 1999: 201). Kondisi seperti ini juga dapat ditemui dalam pergumulan

iman orang yang sedang menderita entah itu penderitaan yang ditimbulkan dari

penyakit atau persoalan hidup.

Persoalan lain mengenai penderitaan manusia tidak hanya dari Kitab

Ayub dan Mazmur. Penderitaan mendapatkan pemaknaan yang sedemikian dalam

untuk dinamika hidup manusia dalam sejumlah kitab, seperti Kitab Yesaya. Salah

satu perikop, Yesaya 53 menggambarkan tentang seorang hamba Allah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

22

sedang menderita. Penderitaan yang dialami bukan berasal dari kesalahan atau

dosa personal yang dilakukan oleh diri sendiri, melainkan penderitaan yang

dialami oleh hamba Allah ini merupakan penderitaan yang dialami sebagai akibat

dari dosa atau kesalahan orang lain. Penderitaan yang dialami oleh hamba Allah

tersebut menjadi anugerah bagi orang lain, karena dosa yang ditanggungkan

kepada hamba Allah tersebut menggantikan dosa orang lain.

Peristiwa dalam Kitab Yesaya ini selaras dengan kisah Yesus dalam

Perjanjian Baru, lebih-lebih kisah hidup Tuhan Yesus. Di dalam Kitab Perjanjian

Baru, sering dituliskan bahwa sabda dan karya yang dilakukan oleh Yesus sering

igerakkan dan diresapi oleh cinta kasih-Nya kepada manusia, terutama manusia

yang lemah dan tidak berdaya (Go., 1984: 52). Pewartaan yang dilakukan oleh

Yesus di setiap penjuru kota memancarkan sikap optimisme yang timbul dari

adanya kepastian tetang hadirnya Kerajaan Allah. Di setiap perbuatan yang Ia

lakukan, Yesus mengajak semua orang untuk meminta adanya pembebasan dari

segala hal yang buruk dalam arti yang sangat luas (bdk. Mat 6:13; Luk 11:4).

Dalam pelbagai peristiwa penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus,

peristiwa ini hendak mengungkapkan bahwa Yesus menolak dengan tegas

penafsiran penderitaan sebagai akibat dari dosa (Yoh 9:3). Namun, kondisi

seseorang yang sedang dilanda sakit atau penderitaan ini menjadi siatuasi

seseorang yang memerlukan penebusan (Go., 1984: 52). Kisah hidup Yesus

menjadi dasar pemaknaan tentang penderitaan hidup manusia dan bagaimana

menanggapi penderitaan itu. Penderitaan yang dialami Tuhan Yesus yang ditulis

di dalam Injil juga pada akhirnya harus dimaknai sebagai permohonan ampun atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

23

dosa-dosa yang telah diperbuat oleh manusia dan pernyataan tentang keselamatan

abadi.

Dengan demikian, hendak diungkapkan bahwa dalam Perjanjian Lama,

penyakit dan penderitaan dilihat dalam konteks religius yang dihubungkan dengan

kelemahan dan kesalaham manusia itu sendiri. Hal ini dilihat dari dasar Tuhan

sebagai Pencipta alam semesta dan Tuhan sebagai Yahwe yang senantiasa

menyertai bangsa Israel. Sedangkan di dalam Perjanjian Baru, kehadiran Yesus

dengan segala mukjizat penyembuhan yang sudah dilakukan merupakan sebuah

bentuk penolakan terhadap konteks hubungan kausal antara penyakit dan dosa.

Kehadiran Yesus dan mukjizat penyembuhan yang dilakukan merupakan tanda

hadirnya Kerajaan Allah sebagai bentuk pemenuhan akan kerinduan umat

Perjanjian Lama (Go., 1984: 53). Dalam hal ini, Yesus hendak menegaskan

bahwa mukjizat penyembuhan yang telah Ia lakukan merupakan tanda hadirnya

Kerajaan Allah di dunia, dan tanda kasih sayang, serta perhatian khusus dari Allah

kepada mereka yang menderita.

b. Sakit dalam Pandangan Ajaran Gereja

Dalam sebuah pengantar yang dimuat dalam Yohanes Paulus II tentang

Sakit dan Derita (Buku, 2010: 5) P. Josef Pieniazek, SVD mengungkapkan bahwa

penderitaan dalam arti luas merupakan suatu kenyataan dan pengalaman universal

yang dialami oleh setiap orang yang hidup di dunia. Berdasarkan terang Kitab

Suci, sakit atau penderitaan dipandang sebagai sebuah siksaan dari Tuhan sebagai

akibat dari pelanggaran moral yang telah dilakukan yang disebabkan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

24

kelalaian manusia dalam menjalankan kewajiban yang sudah disahkan oleh tradisi

bangsa itu.

Sedangkan nilai penderitaan yang dialami oleh Yesus, oleh P. Josef

Pieniazek, SVD dinilai tidak terbatas karena Yesus sebagai Allah, melainkan

penderitaan yang dialami begitu nyata karena posisi Yesus adalah seorang

manusia yang benar, yang berusaha membela nilai-nilai kemanusiaan yang pada

saat itu bertolak belakang dengan hukum yang mereka hayati dan imani (Buku,

2010: 7).

Penderitaan tidak hanya dapat diartikan berdasar pada sudut pandang

Kitab Suci belaka, melainkan terdapat sejumlah gagasan yang dikeluarkan oleh

para Paus, salah satunya adalah Paus Yohanes Paulus II sosok yang senantiasa

dekat dengan orang yang menderita.

Salah satu dokumen yang membahas mengenai hal ini adalah Salfivici

Doloris. Dokumen ini merupakan salah satu dokumen yang dibuat oleh Paus

Yohanes Paulus II dan dibahas dengan begitu dalam mengenai arti dari

penderitaan. Dalam salah satu paragrafnya diungkapkan bahwa penderitaan

mengandung suatu panggilan khusus kepada keutamaan yang harus dilaksanakan

sendiri oleh manusia sesuai dengan kewajibannya (SD, art. 23). Ini merupakan

sebuah keutamaan ketekunan dalam melaksanakan apa saja yang secara personal

membuatnya bingung dan merasa rugi. Penderitaan yang dialami bukanlah sebuah

hukuman yang datang akibat dari dosa manusia atau ujian yang diberikan oleh

Tuhan kepada umat-Nya, melainkan suatu kesempatan untuk membersihkan

segala dosa-dosa ataupun kesalahan yang sudah secara sadar ataupun tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

25

dilakukan. Melalui penderitaan ini, secara khusus setiap manusia diarahkan

kepada kebaikan-kebaikan yang harus dan diberikan oleh saudara-saudara di

sekitarnya, seperti Kristus yang menyerahkan diri-Nya sebagai bentuk penebusan

bagi semua orang.

Melalui dokumen Salfivici Doloris, Paus Yohanes Paulus II yang

diungkapkan pada saat Audiensi Umum tanggal 15 November 1978 sebagaimana

dikutib oleh Richardus M. Buku (2010: 13), mengajak segenap orang yang sedang

mengalami penderitaan entah fisik berupa sakit ataupun psikis untuk tidak

menjadikan peristiwa dan pengalaman ini menjadi beban, melainkan disadarkan

bahwa mereka mempunyai posisi dan tempat yang penting di dalam Gereja.

Penderitaan merupakan hal yang adikodrati dan manusiawi. Dikatakan adikodrati

karena berakar dalam misteri Ilahi dari sebuah karya penebusan. Sedangkan

dikatakan manusiawi, karena di dalamnya manusia dapat menemukan dirinya

sendiri, kemanusiaannya sendiri, martabat, dan perutusannya.

Seperti dalam peristiwa pada umumnya, manusia yang memiliki akal

budi dan kemampuan berpikir senantiasa mempertanyakan segala hal termasuk di

dalamnya mengapa terdapat penderitaan dalam hidup manusia jika Tuhan

menghendaki kehidupan di dunia ini harmonis. Pertanyaan ini dijawab oleh Paus

Yohanes Paulus II melalui dokumen Salfivici Doloris yang menyatakan bahwa

jika hendak menjawab pertanyaan tersebut di atas perlu juga melihat pada

perwahyuan mengenai kasih Ilahi, yang merupakan sumber terdalam dari makna

setiap hal yang ada. Kasih juga merupakan sumber yang terkaya dari arti

penderitaan, yang selalu tetap merupakan suatu misteri: kita sadar akan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

26

cukupnya dan tidak memadainya penjelasan-penjelasan kita (SD, art. 26). Kristus

menyebabkan kita masuk dalam misteri ini dan untuk menemukan “mengapa ada

penderitaan” sejauh kita dapat menangkap keluhuran kasih Ilahi.

Untuk menemukan arti terdalam dari penderitaan, sesuai dengan sabda

Tuhan yang diwahyukan, diperlukan keterbukaan diri yang lebar terhadap subyek

manusia dalam kemampuannya yang beraneka macam. Lebih-lebih sebagai

manusia harus menerima cahaya perwahyuan tidak hanya sejauh hal itu

mengungkapkan tatanan keadilan yang transenden tapi juga sejauh perwahyuan

itu menyinari tatanan tadi dengan kasih, sebagai sumber definitif dari tiap hal

yang ada. Kasih juga merupakan sumber yang paling penuh dari jawaban terhadap

pertanyaan mengenai arti penderitaan. Jawaban ini telah diberikan oleh Tuhan

kepada manusia dalam Salib Yesus Kristus.

Berbicara mengenai penderitaan yang dialami oleh manusia, nampaknya

oleh Paus Yohanes Paulus II tidak hanya disinggung di dalam dokumen Salvifici

Doloris saja. Konsep mengenai hidup dan penderitaan yang dialami oleh manusia

juga disinggung bahkan dibahas oleh sejumlah dokumen gereja yang dirumuskan

oleh Paus Yohanes Paulus II melalui ensiklik Evangeli Vitae. Dikatakan di sana

bahwa hidup di dalam Tuhan berarti mengakui bahwa penderitaan kendati itu

buruk dan merupakan sebuah pencobaan, tetapi senantiasa menjadi sumber

kebaikan (EV, art. 67). Demikianlah artikel yang ada di dalam dokumen ini

menghayati penderitaan dalam Tuhan semakin penuh menyerupai Dia serta

bergabung lebih erat dengan karya penebusan-Nya dengan Gereja dan umat

manusia. Harapannya adalah tercapai dan terwujudnya ungkapan dari Rasul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

27

Paulus yang menyatakan, “Aku bergembira akan penderitaanku demi kamu, dan

dalam dagingku kulengkapi apa yang masih kurang dalam sengsara Kristus demi

tubuh-Nya, yakni Gereja” (Buku, 2010: 19).

c. Sikap Terhadap Sakit Menurut Iman Kristiani

Konsep sakit dan penderitaan yang dialami oleh manusia sudah dengan

jelas digagas dalam pembahasan sebelumnya dari pelbagai sumber. Dari sudut

pandang bidang medis, sakit memperoleh ruang yang besar untuk sebuah konsep

mengenai gangguan terhadap kondisi fisik yang disebabkan oleh sejumlah faktor.

Sedangkan dari sudut pandang agama atau spiritual, konsep sakit memperoleh

pemaknaan yang cukup dalam dari sekedar sebuah konsep yang menyatakan

bahwa sakit merupakan terjadinya perubahan kondisi fisik pada manusia yang

disebabkan karena makhluk mikrobiologis atau virus. Sakit mendapatkan arti dan

atau pemaknaan yang lebih dalam, karena sakit dapat membuat seseorang

merenungkan arti hidup bagi diri pribadinya dan mendesak seseorang yang sedang

sakit untuk berpikir lebih lanjut mengenai permasalahan atau konflik pribadinya

yang selama ini membelenggu hidupnya (Go., 1984: 56).

Pengalaman sakit sebagaimana dikutib oleh Dr. P. Go., O. Carm. (1984:

56) dalam Hidup dan Kesehatan disebutkan demikian:

Pengalaman sebagai orang sakit merupakan pengalaman pahit yang dapat

sangat mengguncangkan manusia. Orang beriman pun tidak luput dari

pengalaman tersebut. Namun, berkat iman, orang sakit dapat lebih

memahami makna penderitaan serta dapat menghadapinya dengan tabah

dan lapang dada. Orang beriman tahu dari ajaranYesus Kristus bahwa

penderitaan mempunyai arti “demi keselamatannya sendiri dan demi

keselamatan dunia”; dan orang beriman yakin bahwa Yesus Kristus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

28

mencintai orang-orang sakit, sebab seringkali Ia mengunjungi dan

menyembuhkan mereka.

Penderitaan sebagaimana dibahas pada bagian sebelumnya, memang

memiliki kaitan dengan dosa yang telah dilakukan oleh manusia. Tetapi,

tampaknya tidak dapat dikatakan bahwa setiap orang yang mederita sakit

merupakan akibat dari dosa yang ditanggungnya atau bahkan kondisi sakit yang

sedang dialaminya sesuai dengan berat ringannya ganjaran dosa yang diterimanya.

Hal ini dikarenakan, Yesus yang tidak berdosa, mengalami penderitaan yang amat

berat di dalam perjalanan hidup-Nya. Bahkan Ia menanggung setiap dosa dan luka

sebagai akibat dari kesalahan umat manusia, serta mengambil bagian di dalam

penderitaan manusia (Yes 53:4-5). Di dalam kisah hidupnya, Yesus bahkan masih

mengalami penderitaan berupa siksaan dan hukuman mati di kayu salib sebagai

bentuk konsekuensi yang dipilih oleh Yesus untuk menanggung luka yang timbul

dari kesalahan umat-Nya. Tetapi sekali lagi, Yesus memandang bahwa segala

penderitaan yang dialami itu ringan rasanya dan sifatnya hanya sementara, karena

jika dibandingkan dengan kemuliaan kekal sebagaimana dijanjikan oleh Bapa-

Nya, penderitaan yang dialami oleh Yesus ibarat sebutir debu di tengah lautan

pasir (bdk. 2 Kor 4:17).

Melalui hal ini, sebagaimana ditulis oleh Dr. P. Go., O. Carm. (1984: 57)

dalam Hidup dan Kesehatan, Allah menghendaki agar manusia berjuang dengan

gigih melawan setiap penyakit dan memelihara kesehatan jiwa dan raganya

dengan sebaik-baiknya, agar ia dapat menjalankan tugas perutusannya di dalam

hidup bermasyarakat dan hidup menggereja. Tetapi, ketika manusia dihadapkan

pada kondisi sakit dan menderita, manusia tersebut harus siap menghadapinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

29

Hal ini dikarenakan, ketika manusia siap menghadapi situasi dan kondisi sakit

atau menderita, secara langsung manusia tersebut menggenapi apa yang masih

kurang dalam penderitaan yang dialami oleh Yesus Kristus sebagai pilihan

penebusan dosa umat manusia, sambil menantikan hadirnya pembebasan seluruh

ciptaan ke dalam kemerdekaan dan kemuliaan anak-anak Allah (bdk. Kol 1:24;

Rom 8:19-21).

Dari sejumlah gagasan mengenai konsep sakit, ditemukan bahwa

kesehatan merupakan nilai dasar dan nilai yang sangat tinggi dalam hidup

manusia (Go., 1984: 55). Dari sudut pandang teoritis, ketika manusia kehilangan

kesehatannya hal ini menjadi pukulan berat baginya, hal ini menggambarkan

bahwa manusia itu kehilangan nilai dasar dan nilai yang memiliki kedudukan

tinggi di dalam hidupnya. Akan tetapi, hal ini tidak serta merta harus ditekankan

ke dalam pola berpikir manusia, karena kesehatan juga memiliki nilai relatif, di

mana kehilangan kesehatan bukan menjadi sebuah bencana terbesar dalam hidup

manusia. Sehingga, manusia tidak dapat berbuat seolah-olah ia kehilangan segala-

galanya, karena kesehatan memang bukanlah segala-galanya (Go., 1984: 55).

Sebagai sebuah gagasan teori hal ini menjadi tampak begitu ideal, namun

pada kenyataannya, ketika seseorang diadapkan pada kondisi sakit, yang terjadi

adalah seseorang akan menimbulkan rasa putus asa dan penderitaan yang hebat di

dalam hidupnya. Akan tetapi, hal ini akan berbeda jika pemahaman mengenainilai

dasar dan nilai tertinggi itu disejajarkan posisinya dengan konsep dan gagasan

hidup Yesus Kristus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

30

Kesaksian orang beriman akan situasi dan kondisi sakit atau menderita

yang sedang dialami dapat menjadi peringatan bagi orang lain yang mengalami

hal yang sama, bahwa hidup abadi lebih luhur nilainya jika dibandingkan dengan

kehidupan yang sifatnya fana belaka, bahkan hidup yang abadi ini perlu ditebus

dengan misteri wafat dan kebangkitan Kristus (Go., 1984: 57).

3. Situasi dan Kondisi Fisik Orang Sakit

Sakit sejatinya merupakan sebuah pengalaman subyektif pasien. Sebagai

sebuah pengalaman subyektif tentunya pengalaman sakit ini akan berbeda satu

dengan yang lainnya tergantung pemaknaan dan pemahaman tentang pengalaman

sakit yang dialami. Sakit itu sendiri akan mempengaruhi sejumlah aspek di dalam

diri manusia, salah satunya adalah adanya perubahan irama hidup.

Dalam situasi normal, manusia memerlukan suasana at home, yang

membuat dirinya merasa nyaman dan bebas. Situasi yang demikian ini membuat

manusia dapat melakukan apa saja dengan bebas dan tanpa ada batasan kecuali

norma dan aturan yang berlaku dalam masyarakat. Dalam situasi seperti ini,

manusia dengan leluasa menikmati hidup yang terkadang memberikan kemudahan

dan kenikmatan dalam sagala bidang. Namun, kenyataan yang demikian ini akan

tampak berbeda ketika manusia dinyatakan mengalami sakit atau divonis oleh

pihak Rumah Sakit untuk beristirahat baik di rumah ataupun di bangsal Rumah

Sakit. Kenyataan ini akan mendatangkan perubahan besar pada kebebasan yang

selama ini dinikmati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

31

P. Go dalam Hidup dan Kesehatan (1983: 54) mengungkapkan situasi

dan kondisi orang yang tengah sakit sebagai berikut:

Orang sakit tiba-tiba dicabut dari lingkungan akrabnya, dari karyanya yang

memberinya kedudukan dan peranan serta identitas dirinya, dan ia dengan

terpaksa memutuskan hubungannya dengan hidup normal. Ia hidup dalam

lingkungan baru yang tidak akrab dan merasakan dirinya asing di

lingkungan baru itu. Ia kehilangan kebebasan, kehilangan peranan

sosialnya atau merasa takut kehilangan kedudukannya yang mungkin

diintai oleh orang-orang yang lebih muda dan dinamis yang ingin merebut

kedudukannya.

P. Go hendak menggambarkan kondisi orang sakit yang tidak berdaya dan

tidak berguna, yang terbaring lemah dan mengalami ketergantungan dengan orang

lain, dengan obat, dan peralatan medis. Kondisi yang demikian ini secara tidak

langsung membuat orang menjadi minder, merasa diri kosong, hanya bisa

merepotkan orang lain, bahkan menjadi beban bagi orang lain.

Hal ini berbeda dengan sikap dari lingkungan sekitarnya. Dengan

keadaan yang demikian, keluarga acap kali memberikan perhatian yang penuh

kepada orang yang sedang sakit, memberikan waktu yang cukup untuk menemani

ataupun mendengarkan cerita dari orang yang sedang sakit. Tetapi ada juga

perlakuan yang berbeda dari lingkungan seandainya orang yang menderita sakit

tersebut kurang dapat bersosialisasi dengan orang lain secara baik, lingkungan

cenderung membiarkan, tidak ada satupun orang yang membesuk, bahkan

mendoakan. Secara tidak langsung hubungan antara individu dengan ligkungan

juga memiliki pengaruh terhadap aksi dan reaksi yang akan ditimbulkan.

Berbeda dengan pandangan P. Go, T. Jacob sebagaimana dikutib oleh

Kieser dalam Ikut Menderita Ikut Percaya: Pastoral Orang Sakit melihat dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

32

sudut pandang yang lain terkait dengan situasi dan kondisi dari orang yang sedang

menderita sakit. T. Jacob sebagaimana dikutib oleh Kieser (Kieser, 1984:124)

berpendapat bahwa:

Ada kemungkinan orang yang sedang menderita sakit tidak benar-benar

menderita seperti apa yang sedang dialami, ada kemungkinan orang

tersebut merasa senang dapat dibesuk oleh banyak orang, dilayani bak

seorang raja, bahkan ada kemungkinan juga ia merasa diri bebas dari

kewajiban atau tugas rutinnya selama ini.

Kondisi sakit ini membuat orang harus menyesuaikan diri dengan

lingkungan baru, di mana orang tersebut harus taat, menerima pola hidup yang

seluruhnya ditentukan oleh perhatian untuk kesehatan yang mungkin tidak biasa ia

dapatkan, pola makan dan asupan gizi pun diatur, dan hampir seluruh aspek

hidupnya diatur dengan pusat perhatian adalah penyakit yang sedang dialami atau

dikeluhkan. Dengan demikian, mau tidak mau orang benar-benar ditarik keluar

dari kebiasaan dan kenyamanannya selama ini dan dihadapkan pada situasi dan

kondisi yang berbeda.

4. Situasi dan Kondisi Batin Orang Sakit

Dewasa ini orang sering kali membicarakan sifat simbolis dari penyakit,

terutama kalangan medis. Terdapat pandangan lama terkait dengan manusia.

Pandangan itu melihat manusia sebagai makhluk dikotomi yang terdiri dari tubuh

dan jiwa saja, sedangkan penyakit dilihat sebagai sesuatu yang hanya mengenai

dan menyerang tubuh saja (Abineno, 1972: 38). Namun, seiring dengan

perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan penelitian pun turut berkembang,

pandangan tersebut diuji keabsahannya dan mulai dirumuskan kembali dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

33

lebih akurat. Kini kalangan medis meihat manusia sebagai suatu kesatuan yang

utuh dan penyakit sebagai sesuatu yang mengenai keseluruhan manusia dan

mempengaruhi seluruh aspek hidup manusia (Abineno, 1972: 38).

Dari gagasan tersebut, kalangan medis berpikir bahwa penyakit dapat

menjadi tanda dari kekacauan batin manusia. Kekacauan batin manusia itu bisa

dipicu oleh penyakit atau disebabkan oleh penyakit. Kekacauan itu dapat dipicu

juga oleh adanya gangguan-gangguan psikis dari dalam diri manusia itu ataupun

dari pengaruh-pengaruh negatif lain di luar diri manusia tersebut.

Membahas mengenai gangguan batin dan psikis manusia tentunya tidak

dapat terlepas dari hal-hal yang berkaitan dengan emosi manusia. Setiap manusia

tentunya memiliki perasaan dan dinamika emosi yang akhirnya membentuk suatu

sikap tertentu dalam menghadapi kenyataan yang sedang dialaminya (Go., 1984:

72-75). Sebuah penelitian dilakukan oleh Dr. Elisabeth Kubler yang bekerjasama

dengan sejumlah mahasiswa dari Universitas di Chicago tentang reaksi dan

pengalaman pasien di kala sakit dan saat menghadapi atau mempersiapkan diri

menghadapi kematian sebagaimana dikutib oleh Dr. P. Go., O. Carm. Dari hasil

penelitian yang diakukan Dr. Elisabeth Kulber Ross bersama dengan mahasiswa,

Dr. Elisabeth Kulber Ross menemukan tahapan-tahapan emosi yang muncul dari

dalam diri pasien ketika sakit dan saat menghadapi atau mempersiapkan diri

menghadapi kematian (Go., 1984: 72). Ada 5 tahapan atau fase yang dialami oleh

pasien di kala sakit dan saat menghadapi atau mempersiapkan diri menghadapi

kematian sebagaimana dikutib oleh Dr. P. Go., O. Carm. (1984: 72-75). Tahap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

34

atau fase tersebut adalah fase penolakan, fase marah-marah sampai mengamuk,

fase tawar-menawar, fase depresi, dan fase penerimaan.

Tahapan pertama ketika pasien mendapatkan diagnosa dari pihak dokter,

yang terjadi adalah penolakan atau penyangkalan. Tidak ada satupun manusia di

dunia ini ketika dinyatakan sedang mengidap penyakit dengan gembira dan

senang hati. Sering kali hal pertama yang terjadi adalah penolakan,

ketidakpercayaan bahwa sedang mengidap penyakit apalagi penyakit tersebut

bersifat kronis. Hal ini dirasa begitu manusiawi, mengingat karena pasien ketika

mendapatkan berita mengejutkan tentunya respon yang demikian inilah yang

terjadi (Go., 1984: 72). Pasien tersebut akan merasa sedih, marah, gugup, dan

terguncang hatinya, seolah-olah sudah membayangkan akan hilangnya masa

depan yang sudah dibangun sejak usia anak-anak. Fase ini biasanya berlangsung

pada diagnosa awal sampai pada akhir hidupnya. Namun, seiring berjalannya

waktu dan melalui sejumlah pendampingan dan usaha pendekatan yang dilakukan,

pasien tersebut akan melewati fase ini dan mulai menuju kepada fase berikutnya.

Fase berikutnya adalah fase marah sampai-sampai mengamuk. Pada fase

ini, pasien sudah tidak lagi menyangkal kenyataan yang sedang dialami. Pada fase

ini, pasien cenderung merasakan ketidakadilan terjadi di dalam hidupnya dan

pasien berusaha mencari-cari sasaran guna melampiaskan emosi tersebut. Yang

sering kali terjadi adalah Tuhan, dokter, petugas pendampingan pastoral, bahkan

keluarga yang mendampingi yang menjadi sasaran kemarahannya (Go., 1984: 73).

Suasana yang muncul tatkala pasien sedang berada di dalam kondisi seperti ini

adalah suasana yang tidak mengenakkan bagi pasien ataupun keluarga. Suasana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

35

yang seolah-olah pasien membuka kembali tabir kenangan-kenangan

permasalahan yang kiranya belum terselesaikan dengan baik, pengalaman tidaak

menyenangkan, serba salah, sedih atau bahkan malu.

Berbeda dengan dua fase sebelumnya, pasien yang pada mulanya tidak

dapat menghadapi kenyataan yang menyedihkan sampai-sampai marah kepada

Tuhan dan orang-orang yang berada di sekitarnya, pada fase ini pasien sudah

mulai lunak secara emosional. Tahap ini berjalan cukup singkat, pasien sudah

memahami dan menyadari bahwa sakit yang sedang dialami tidak dapat dihindari,

mau atau tidak, pasien harus menjalani proses penyembuhannya. Pada fase ini,

pasien cenderung bersikap baik, menjadi lebih penurut, dan mau bekerjasama

dengan dokter dan petugas pendampingan pastoral. Namun, di dalam upaya yang

dilakukan pasien, nampaknya terdapat modus di dalamnya, pasien berharap untuk

dapat membujuk Tuhan agar Tuhan turut campur tangan dalam proses

penyembuhannya (Go., 1984: 73). Pasien mulai mengumbar sejumlah janji-janji

kepada Tuhan, ketika pasien sudah sembuh, pasien menjanjikan untuk

mengabdikan dirinya kepada Tuhan, rajin beribadah, memberikan hidupnya untuk

pelayanan Gereja, dan lain-lain. Hal ini sama dengan yang dialami oleh Hizkia di

dalam Kitab Suci. Pada waktu itu, adalah saat bagi Hizkia mendekati ajalnya

dikarenakan suatu penyakit yang menyerang tubuhnya. Nabi Yesaya mengunjungi

Hizkia dan berkata, “Sampaikanlah pesan terakhirmu kepada keluargamu, sebab

engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi” (2 Raj 20:1).

Karena tidak ingin mati, Hizkia berdoa sambil menangis di hadapan

Tuhan Allah. Hizkia menyebutkan segala perbuatan baik yang sudah dia lakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

36

semasa hidupnya dan mengingatkan Tuhan bahwa selama ini Hizkia sudah

berusaha mengikuti apa yang diperintahkan Tuhan kepada Hizkia (Yes 38:3).

Usai mendengarkan doa-doa yang dipanjatkan oleh Hizkia, Tuhan Allah

memberikan kesempatan hidup lebih panjang kepada Hizkia. Sebagai tanda

persetujuan ini, Tuhan Allah menggeser bayangan matahari ke arah belakang

sepuluh tangga Ahaz, kemudian Tuhan Allah memberikan ramuan penyembuh

kepada Nabi Yesaya, yakni sepotong kue ara untuk diletakkan di atas luka yang

sedang diderita Hezkia, maka sembuhlah Hezkia seketika itu jua (2 Raj 20:7).

Fase berikutnya adalah fase depresi. Pada fase ini, pasien memiliki

kecenderungan untuk menyalahkan diri sendiri dan marah dengan dirinya. Pasien

mulai mengalami penurunan kondisi fisik dan mental. Pada fase ini, pasien

berusaha untuk menarik diri dari orang lain, mulai merasakan kehilangan minat

pada dunia di luar dirinya, merasakan kehilangan aktivitas yang selama ini

membuatnya merasa nyaman dan mencapai popularitas (Go., 1984: 73).

Fase terakhir adalah fase penerimaan. Pada fase ini akhirnya pasien

mampu untuk menerima keadaan yang dialaminya. Hal ini nampak dari

perubahan raut muka pasien yang menunjukkan kedamaian di dalam dirinya

ataupun orang lain (Go., 1984: 74). Fase ini membuat pasien kehilangan minat

akan dunia di sekitarnya, melulu ingin sendiri, dan tidak ingin banyak berbicara.

Kehadiran orang-orang di sekitarnya pun hanya dianggap sebagai pendamping

yang membantu memberikan keyakinan bahwa pasien tidak sendirian di dalam

menghadapi kenyataan saat ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

37

Itulah tahapan-tahapan atau fase yang dialami pasien secara mental. Di

dalam penelitiannya Dr. Elisabeth Kulber Ross turut menjelaskan bahwa tahapan-

tahapan ini tidak bersifat mutlak dan kaku. Tidak setiap pasien mengalami

tahapan dengan pola klasik ini. Di beberapa fenomena ada yang menunjukkan

pasien mengalami dua fase dalam waktu yang bersamaan, ada juga yang

menunjukkan perjalanan fase ini maju mundur atau bahkan melompat-lompat.

Secara tidak langsung penelitian Dr. Elisabeth Kulber Ross menunjukkan bahwa

fase ini berurutan tetapi tidak semuanya bersifat mutlak dan sistematis, karena

berhubungan dengan manusia, dan setiap orang memiliki dinamika yang berbeda

satu dengan yang lain.

5. Situasi dan Kondisi Spiritual Orang Sakit

Membicarakan situasi dan kondisi spiritual orang sakit tentunya tidak

dapat dilepaskan dari apa yang disebut dengan refleksi teologis yang berpangkal

dari kedalaman iman dari masing-masing orang, selain itu juga mengindahkan

perihal spiritualitas seseorang. Kedalaman iman yang dimaksudkan bukan sekadar

pandangan ataupun pengetahuan seseorang tentang imannya, melainkan lebih

kepada kemampuan seseorang di dalam menghayati imannya secara khusus ketika

berada di dalam kondisi batas daya kemampuan seseorang. Spiritualitas yang

hendak dibicarakan di sini lebih pada spiritualitas seseorang tatkala sedang dalam

kondisi sakit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

38

Spiritualitas dipandang sebagai suatu cara di mana pengalaman manusia

akan Allah membentuk cara menusia tersebut dalam memandang dunia, juga cara

manusia tersebut berinteraksi dengan dunia.

Batas daya kemampuan seseorang dengan jelas digambarkan oleh

seorang filsuf aliran eksistensial dengan istilah granz-situation atau the ultimate

situation. Granz-situation atau the ultimate situation merupakan situasi di mana

terjadi suatu peristiwa yang tidak dapat dielakkan dan tidak dapat dipahami oleh

manusia (Sri Suparmi, 1988: 54). Karl Jasper sebagaimana dikutib oleh Sri

Suparmi (1988: 55) yang menggagas konsep ini menggambarkan keadaan

seseorang tatkala berada dalam situasi ini demikian:

Disebut granz-situation bahwa seseorang selalu hidup dalam situasi,

bahwa selalu harus berjuang,

bahwa harus selalu menderita

bahwa harus selalu – mau tidak mau – membuat salah,

bahwa harus mati.

Melalui penggambarannya ini, Karl Jasper sebagaimana dikutib oleh Sri

Suparmi (1988: 55) ingin mengatakan bahwa hidup di dalam kondisi batas daya

berarti kehidupan di mana manusia tidak memilih untuk masuk ke dalam situasi

tersebut dan situasi itu sangat menentukan hidupnya. Situasi tidak dapat diubah

oleh manusia. Bahkan hidup dan kegiatan senantiasa berpangkal dari situasi

tertentu yang tidak dapat dipilih sendiri oleh manusia. Terdapat begitu banyak

kemungkinan di dalam hidup manusia, tetapi tidak semua kemungkinan dapat

dijangkau oleh manusia. Karl Jaspers sebagaimana dikutib oleh Sri Suparmi

(1988: 56) mengungkapkan pula bahwa kemungkinan konkrit yang dimiliki oleh

manusia begitu terbatas, manusia tidak dapat menyangkal asal usul dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

39

Dengan demikian, situasi yang semacam ini membatasi ruang gerak manusia.

Situasi yang menentukan dan memungkinkan hidup manusia.

Hal senada diungkapkan pula oleh Paus Yohanes Paulus II yang

dituangkan di dalam ensiklik Salfivici Doloris. Melalui ensiklik ini Paus Yohanes

Paulus II menyatakan bahwa penderitaan lebih luas cakupannya dari pada sakit.

Penderitaan juga tidak dapat dilihat hanya sebatas penderitaan fisik atau materiil

semata (SD, art. 5). Secara mendalam ensiklik ini berbicara tentang penderitaan

moral, yakni penderitaan dalam hati. Penderitaan tersebut merupakan sebuah

kemalangan yang dimiliki manusia. Tidak ada satupun manusia yang memiliki

kesejahteraan yang dengan sewajarnya diharapkan oleh manusia tersebut.

Tentunya terdapat hambatan yang menjadi penghalang untuk memperoleh

kesejahteraan tersebut. Manusia merasa bahwa kemalangan ini seharusnya tidak

ada, akan tetapi pada kenyataannya kemalangan ini tidak dapat dihidarkan dari

hidup manusia. Dengan demikian manusia benar-benar berada pada batas daya

kemampuannya.

Kondisi sakit sama halnya dengan situasi dan kondisi manusia ketika

berada pada batas daya kemampuan manusia. Kondisi sakit merupakan suatu

kondisi yang tidak dapat dielakkan dari dinamika hidup seseorang. Memang benar

adanya bahwa terdapat suatu tindak preventif atau pencegahan supaya tidak

terjangkit penyakit. Namun, manusia hidup tidak hanya sendiri, manusia hidup

dengan lingkungan, dengan situasi sekitar yang ada, dan dengan kemungkinan

apapun yang dapat terjadi. Situasi batas daya ini menggambarkan kemampuan

manusia yang ada batasnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

40

Ditarik dalam sebuah refleksi teologis, Rasul Paulus menuangkan

tulisannya di dalam sebuah surat yang ditujukan kepada jemaat di Efesus bahwa

Rahmat Allah sudah selalu mendahului, sebab manusia selamat bukan karena

usaha manusia, melainkan karena Allah yang menghendaki keselamatan dan iman

bukan hasil dari usaha manusia, melainkan pemberian dari Allah (Ef 2:8). Kondisi

seseorang tatkala berada pada batas daya kemampuan acapkali merasa hidup

menjadi gelap, merasa segala hal yang sudah dicoba untuk diupayakan gagal,

hidup menjadi hampa, merasa terancam, dan terbatas dalam apapun.

Dalam sebuah cerita tentang pergulatan hidup yang ditulis oleh Jammy

Farish, seorang jurnalis Pacific Northwest (Jack Canfield, dkk. 2012: 7)

mengungkapkan pergulatan batin yang dialaminya tatkala mendengarkan

diagnosa dari dokter bahwa ia divonis mengidap penyakit kanker payudara. Fase-

fase batin yang dialami selaras dengan rumusan fase-fase batin orang sakit yang

dirumuskan oleh Dr. Elisabeth Kulber Ross sebagaimana dikutib oleh Dr. P. Go.,

O. Carm. Sedangkan secara spiritual atau keimanan, Jammy Faris mengalami apa

yang dinamakan iman di dalam batas daya kemampuan manusia. Berdasakan apa

yang dituturkan oleh Jammy Farish dalam Dokter, Tolong... Saya Kena Kanker

(Ang Peng Tiam, 2006: 49-54) terbilang masih muda tatkala memperoleh

diagnosa itu, ia yang masih berusia dua puluh lima tahun dengan status sudah

menikah dan dikaruniai dua orang anak. Ketika mendengarkan diagnosa ini,

sontak Jammy Farish bersungut-sungut, menangis, menjerit-jerit, hingga

kelelahan dan menjatuhkan dirinya ke sebuah sofa yang berada di sebelahnya.

Secara naluriah hal ini tampak wajar, karena diagnosa ini seolah-olah akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

41

merubah pola hidup Jammy Farish seperti yang tertulis dalam pembahasan

sebelumnya. Akan tetapi di tengah ketidakberdayaannya, Jammy Fanish tetap

menjalankan kegiatan sehari-harinya meski dengan batasan-batasan yang ada. Di

dalam situasi yang demikian ini pula, Jammy Fanish tidak pernah berhenti untuk

membiarkan Tuhan juga turut berkerja dalam proses yang sedang dilalui oleh

Jammy Fanish. Sampai suatu saat, kepercayaan akan imannya dan kepercayaan

akan dirinya untuk sembuh pun terjadi. Jammy Fanish dapat dikatakan pulih dari

sakitnya tetapi tidak secara total, Jammy Fanish masih perlu menjalani sejumlah

terapi, mengurangi kegiatan dengan porsi yang berat, dan menjaga kondisi tubuh

serta emosinya, agar sel kanker yang ada di dalam tubuhnya tidak menjadi ganas

kembali.

Lain lagi dengan kisah yang dituturkan oleh Weni Kartika Sari dalam

Dokter, Tolong... Saya Kena Kanker (Ang Peng Tiam, 2006: 81-87) yang

menderita sakit lupus. Weni demikian akrab dikenal oleh keluarga maupun

kerabatnya mulai mendapati bahwa dirinya terjangkit penyakit lupus tatkala

dalam usia remaja, Weni mulai merasakan adanya kejanggalan di dalam

tubuhnya. Terdapat ruam yang berbentuk seperti kupu-kupu di bagian wajahnya,

peradangan pada mulut, hingga rontoknya rambut kepala Weni. Awalnya Weni

menyangka dirinya terjangkit kanker, kemudian Weni memberanikan diri untuk

berobat dan memeriksakan dirinya. Alhasil, Weni didiagnosa menderita lupus,

sebuah peradangan kronis yang terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang organ

dan jaringan tubuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

42

Kala itu, Weni benar-benar tidak mempercayai hasil diagnosa dokter. Ia

merasa masih baik dan ingin meraih impiannya, namun hal itu berbalik ketika

Weni harus mengidap penyakit ini. Tubuh Weni mulai melemah dari hari ke hari.

Di balik penderitaan yang sedang ia jalani, Weni juga tak kunjung henti untuk

berdoa. Tiada waktu baginya untuk tidak berdoa kepada Tuhan. Namun lama

kelamaan Weni mulai berpikir bahwa Tuhan tidak mengabulkan doanya. Lambat

laun Weni mulai menyeimbangkan pola hidupnya dengan mulai mengikuti

kegiatan-kegiatan kerohanian. Melalui kegiatan kerohanian inilah Weni mulai

menyadari bahwa terdapat sejumlah perkara yang menghambat kuasa Allah

bekerja di dalam proses yang Weni alami. Weni masih menyimpan sejumlah luka

batin yang belum terselesaikan dengan baik dan belum berdamai dengannya.

Tanpa tergesa-gesa Weni mulai menyelesaikan satu demi satu luka batin yang

masih hinggap di dalam dirinya, Weni berusaha berdamai dan legowo dengan

peristiwa buruk yang pernah menimpanya. Bersamaan dengan hal tersebut, Weni

pun benar-benar meletakkan proses penyembuhan di dalam kuasa Tuhan, karena

ia menyadari sebagai manusia hal ini tidak mungkin terjadi. Weni tidak pasrah

bongkokan. Di dalam sikap penyerahannya, Weni tetap berusaha dengan rutin

melakukan terapi, melakukan kegiatan harian, dan tetap mengikuti kegiatan

kerohanian. Alhasil, apa yang dilakukannya selama ini menuai hasil. Weni

dinyatakan oleh dokter bahwa ia normal kembali dengan memperhatikan sejumlah

pantangan yang harus disadari dan dilakukan.

Berbeda pula dengan kisah yang dituturkan oleh Tuan Jo Seah yang

dimuat dalam Dokter, Tolong... Saya Kena Kanker (Ang Peng Tiam, 2006: 1-8)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

43

yang menderita penyakit kanker eksofagus stadium tiga. Tuan Jo Seah dirawat di

Mount Elisabeth Hospital. Kanker eksofagus yang menimpa Jo Seah

menyebabkan ia kesulitan bernafas, karena kanker yang tumbuh di bagian

kerongkongannya sudah hampir memenuhi rongga pernafasan tuan Jo Seah.

Penderitaan yang dialami Jo Seah tidaklah ringan, hal itu begitu berat, di mana

seseorang kesulitan bernafas, tergantung pada alat dan tabung oksigen, dan hanya

terbaring lemah di ranjang tidurnya. Tubuh kekar dengan balutan tatto garang

membuatnya tidak berarti, karena kini ia tidak lebih dari seorang pasien yang

memerlukan bantuan orang lain. Jo Seah benar-benar tidak berdaya, ia hanya

berharap adanya mukjizat yang mampu merubah hidupnya kembali normal. Tiada

henti-hentinya Jo Seah memanjatkan doa pada Tuhan untuk proses penyembuhan

yang sedang dialami dan dengan penuh harap Jo Seah berdoa supaya kanker yang

ada di dalam kerongkongannya segera dapat diangkat.

Di dalam ketidakberdayaannya Jo Seah hanya bisa memercayakan pada

usaha yang dilakukan oleh tim medis dan obat-obatan yang ia konsumsi. Ia juga

senantiasa berdoa kapada Tuhan agar Tuhan memberikannya kesempatan kedua

untuk membenahi perbuatan yang sudah dilakukan di masa lalu.

Dua kali siklus kemoterapi yang ia jalani membuat Jo Seah dapat

bernafas lega. Kanker yang selama ini menyumbat kerongkongannya dapat

diangkat dan Jo Seah dinyatakan sembuh. Jo Seah menyadari bahwa

kesembuhannya tidak hanya berasal dari kemampuan tim medis dan obat-obatan

yang dikonsumsinya, melainkan Tuhan juga turut bekerja di dalamnya. Jo Seah

tersenyum bangga tatkala dinyatakan sembuh, karena ia berpikir bahwa Tuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

44

masih memberikannya kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya yang

gelap.

Dari sejumah kisah tentang pengalaman sakit tersebut di atas, Jammy

Farish, Weni Kartika Sari, dan Tuan Jo Seah mengalami pergulatan yang tidak

mudah. Dalam upaya menjalani kehidupan yang mulai berubah karena kondisi

fisik dan psikis, Jammy Farish, Weni Kartika Sari, dan Tuan Jo Seah mengalami

juga apa yang dinamakan sebagai kondisi granz-situation atau the ultimate

situation.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Abernethy dengan judul

Psychoneuroimmunology, Spirituality, and Medicine sebagaimana dikutib oleh

Dadang Hawari (Dadang Hawari, 2009: 129) menyatakan bahwa terdapat

hubungan positif antara kekebalan tubuh dengan spiritualitas. Penelitian yang

dilakukan oleh Abernethy ini memberikan paham bahwa tingkat spiritualitas

seseorang dapat meningkatkan kekebalan tubuh seseorang yang sedang mengidap

penyakit dan mempercepat proses penyembuhan yang dilakukan secara bersama

dengan terapis medis.

Membicarakan kondisi spiritual seseorang terlebih ketika sakit memang

cukup kompleks. Banyak hal-hal yang sifatnya spiritual tidak dapat dipahami oleh

nalar manusia tetapi terjadi. Sebuah penelitian dilakukan oleh Abrrnethy kepada

orang tua yang rajin menjalankan ibadah dibandingkan dengan yang jarang

bahkan tidak pernah menjalankan ibadah, kadar interleukin 6 (suatu jenis protein

sistem kekebalan tubuh) dalam darah meningkat (Dadang Hawari, 2009: 130). Hal

ini menyatakan bahwa seseorang yang rutin mengikuti kegiatan peribadatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

45

ataupun kegiatan rohani mempengaruhi mekanisme fisiologi dan biologi tubuh

yang berdampak pada kekebalan tubuh seseorang (Dadang Hawari, 2009: 131).

Melalui penelitian yang telah dilakukan Abernethy ini memberikan gambaran

bahwa kondisi spiritual seseorang ketika sakit dapat mempengaruhi kinerja organ

tubuh.

Kondisi spiritual yang lain yang dialami oleh orang sakit adalah

berpengharapan. Situasi dan kondisi yang demikian sering ditemui dalam situasi

iman orang sakit terlebih yang menderita penyakit yang tergolong dalam terminal

illness. Pengharapan dipahami sebagai suatu unsur dinamika dari iman dan kasih.

Situasi yang demikian ini merupakan sikap seorang Kristen tatkala dihadapkan

pada keselamatan yang statusnya “sudah” dan “belum” (Jacob, 1984: 115).

Dikutib dari surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma dan Galatia, Rasul Pauus

menuliskan bahwa jika kita telah mati bersama Kristus, kita percaya bahwa kita

akan hidup juga dengan Dia (Rm 6:8) dan orang yang benar karena iman akan

hidup (Gal 3:11). Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma dan Galatia ini

hendak mengungkapkan bahwa situasi manusia yang berpengharapan merupakan

situasi manusia yang karena kesatuannya dengan Kristus sudah diselamatkan,

tetapi belum dalam dirinya sendiri. Maka demi memperoleh kesatuan dirinya

dengan Kristus itulah pengharapan orang beriman disebut hal yang khas Kristiani

(Jacob, 1984: 115).

Rasul Paulus beranggapan bahwa pengharapan yang ada di dalam diri

setiap manusia tidak hanya terarah ke masa depan, di dalamnya juga sekaligus

diakui dan dialami realita keselamatan yang datang saat ini, seperti ada tertulis di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

46

dalam suratnya yang ditujukan kepada jemaat di Filipi (Jacob, 1984: 116). “Aku

mengejarnya, kalau-kalau aku juga dapat menangkapnya, karena akupun telah

ditangkap oleh Kristus Yesus” (Fil 3:12).

Yang menjadi dasar dari pengharapan itu adalah kematian dan

kebangkitan Yesus Kristus. Hal ini diungkapkan juga oleh dokumen Konsili

Vatikan Gaudium et Spes bahwa dengan kematian-Nya Kristus membebaskan

manusia dari kematian. Dengan demikian secara singkat dapat dikatakan wafat

Kristus merupakan bentuk solidaritas Allah dengan manusia sampai kedalam

kematian-Nya. Tetapi dengan kebangkitan Kristus, kesatuan Allah dengan

manusia dibawa sampai kepada kepenuhannya (Jacob, 1984: 96).

Dasar berikutnya adalah beriman berarti percaya, pasrah, dan

menyerahkan hidup seluruhnya kepada Allah. Orang beriman mendasarkan

pengharapan pada segala sesuatu yang telah dikerjakan oleh Allah bagi seluruh

umat manusia dalam Yesus Kristus (Sri Suparmi, 1988: 85). Kecenderungan

orang yang sedang berada di dalam situasi dan kondisi sakit adalah berharap dan

benar-benar menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Banyak hal yang tidak dapat

dipahami oleh nalar manusia terlebih tatkala berada pada kondisi yang demikian

ini.

Fase-fase yang dialami oleh pasien secara spiritual juga memiliki

kesamaan dengan dinamika mental atau psikis yang dialami. Yang membedakan

apakah ini fase-fase mental seseorang ataupun fase iman adalah siapa yang

menjadi sasaran protes seseorang atas kondisi yang dialami saat itu. Fase yang

pertama adalah fase menolak. Pada fase ini pasien cenderung akan menolak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

47

kondisi yang dialami. Ia mempertanyakan kepada Tuhan mengapa harus

mengalami situasi demikian? Pasien merasa belum siap menghadap kemungkinan

terburuk, yakni kematian. Fase berikutnya adalah marah. Fase ini lebih ekstrim

dari fase sebelumnya. Pasien mulai benar-benar marah kepada Tuhan atas kondisi

yang disematkan oleh Tuhan. Pertanyaan yang sering muncul adalah mengapa ini

terjadi pada saya? Mengapa yang tua dan kepribadiannya tidak begitu baik malah

diberi waktu hidup yang lama, sedangkan saya, saya sudah berusaha menaati

segala hal, rajin pergi ke gereja, ikut kegiatan gereja dan lain sebagainya malah

diberi keadaan seperti ini? Apa yang kurang dari diri saya? Apa salah saya?

Fase berikutnya adalah fase tawar menawar. Dalam fase ini layaknya

dengan fase mental orang sakit, di mana pasien mulai tawar menawar dengan

Tuhan dan mengajukan sejumlah janji kepada Tuhan, seperti jika dihindarkan dari

kematian, saya akan berbuat baik ini dan itu. Atau pasien mulai lebih rajin dalam

berdoa, setiap saat mendaraskan doa rosario dengan ujub ini dan itu.

Fase berikutnya adalah fase berkabung atau mohon diri. Dalam fase

berkabung ini, pasien muai banyak diam dan acap kali menangis. Pasien mulai

menyalahkan diri sendiri dan merasa tidak layak di hadapan Tuhan. Pasien merasa

begitu banyak dosa menyelimuti masa lalunya dan belum mengikuti ajaran

dengan baik. Dalam fase ini pada umumnya pasien memerlukan pendampingan

dalam ketenangan. Dan fase terakhir adalah fase menerima. Dalam fase ini pasien

mulai dapat menerima semua situasi dengan lapang dada. Pasien menyadari

bahwa hidup dan mati merupakan rencana Tuhan, manusia hanya menjalani saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

48

Pasien mulai menyerahkan sepenuhnya dan dengan rela memberikan hidupnya

bagi Tuhan.

Melalui fase-fase ini dapat dilihat dinamika spiritual orang sakit. Dan di

dalam dua situasi spiritual yang dialami orang yang sedang sakit, manusia dapat

menjadi pasif dan aktif. Manusia dikatakan menjadi pasif karena manusia tidak

dapat menentukan nasibnya sendiri, sedangkan dikatakan aktif karena manusia

senantiasa mengharapkan adanya tindakan dari Tuhan Allah sebagai sumber

kehidupan. Melalui situasi yang semacam ini, manusia menyadari bahwa dirinya

lemah dan tidak berdaya. Namun, di lain pihak, manusia juga menyadari bahwa di

dalam kelemahannya, manusia tetap diterima oleh Tuhan Allah. Dengan

demikian, timbul daya juang untuk tetap hidup di tengah keterbatasan dan pada

batas daya kemampuannya sebagai manusia.

B. Situasi dan Kondisi Pasien Kanker Pasca Kemoterapi

1. Definisi Kanker

Secara epidemologis kanker termasuk dalam jenis tumor ganas. Tumor

dibedakan menjadi dua jenis, yakni tumor jinak dan tumor ganas. Setiap tumor

belum tentu kanker akan tetapi setiap kanker itu dapat dipastikan adalah tumor.

Kanker disinyalir merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit

kardiovaskuler (Yuswanto & Sinaradi, 2000: 15). Di dalam salah satu

pembahasan yang ditulis oleh Luciana Kusbawati yang dikutib oleh Yuswanto

dan Sinaradi di dalam sebuah buku berjudul Kanker (2000: 1), kanker

didefinisikan sebagai sebuah nama umum dari sekumpulan penyakit yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

49

perjalanannya bervariasi, dengan ditandai oleh pertumbuhan sel yang tidak

terkontrol, terus menerus, tidak terbatas, merusak jaringan setempat dan

sekitarnya, serta dapat menyebar luas (distant metastases). Dr. Iskandar Junaedi

(2007: 1) mendefinisikan kanker sebagai suatu pertumbuhan abnormal sel-sel

yang cenderung menginvasi jaringan di sekitarnya dan atau menyebar ke tempat-

tempat jauh. Istilah kanker ini semakin depertegas oleh dr. Iskandar Junaidi

dengan pernyataan bahwa keadaan kanker dapat terjadi apabila sel-sel normal

berubah dengan pertumbuhan yang sangat cepat, sehingga tidak dapat

dikendalikan oleh tubuh dan tidak berbentuk (Junaedi, 2007: 1).

Dalam pandangan yang lain tentang kanker, Totok S. Wiryasaputra

(2007: 12) menjabarkan bahwa kanker tidak hanya terdiri dari satu penyakit yang

berkaitan dengan sel tubuh manusia. Sel sendiri dengan begitu jelas dijelaskan

oleh Totok dengan unit yang sangat kecil dan saling berhubungan secara sistemik

dan membuat sebuah kehidupan di dalam tubuh manusia. Kanker akan muncul

apabila sel-sel yang ada di dalam tubuh manusia ini tumbuh secara tidak normal

dan menyebar dengan cepat tanpa dapat dikendalikan. Kanker itu sendiri dapat

terjadi di setiap bagian tubuh manusia. Kanker akan mudah untuk dilihat jika

tedapat pada permukaan atau bagian luar pada tubuh manusia. Akan tetapi, jika

kanker ini terjadi di bagian dalam tubuh, hal ini akan sulit diketahui dan acap kali

tidak memiliki gejala apapun. Adapun gejala akan timbul, itu terjadi ketika sudah

pada tingkat stadium lanjut sehingga sulit untuk diobati dan bahkan acap kali

berujung pada kematian (Panitia Kanker RSUP DR. Sarjito, 1999: 37).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

50

2. Dari Sel Transformatif sampai pada Kanker

Seperti dalam paragraf awal terkait dengan kanker, dituliskan bahwa

tumor jinak belum tentu kanker akan tetapi setiap kanker itu dapat dipastikan

adalah tumor. Kanker memiliki ciri-ciri yang dapat diketahui dari gerak dan

karakternya dalam menyerang organ atau jaringan dalam tubuh. Ciri-ciri kanker

berbeda dengan tumor jinak.

Berdasarkan penjelasan yang ada pada buku Onkologi yang disusun oleh

Panitia Kanker RSUP DR. Sardjito (1999: 4-16) diungkapkan bahwa sel kanker

tidak sensitif terhadap sinyal anti pertumbuhan. Secara normal, dalam tubuh

manusia terdapat sebuah sinyal anti pertumbuhan. Sinyal tersebut memberikan

tanda pada sel yang sudah waktunya berhenti untuk tumbuh, akan tetapi sinyal

tersebut tidak dipedulikan oleh sel kanker. Dengan demikian, sel kanker terus

tumbuh tidak terkendali yang membuat kesehatan dan keseimbangan organ

menjadi terancam. Inilah ciri-ciri kanker yang pertama. Ketidakpedulian sel

kanker terhadap sinyal anti-pertumbuhan telah membuat sel kanker ini begitu

berbahaya dan mengancam stabilitas tubuh.

Dalam buku yang sama F.T. Bosman (Panitia Kanker RSUP DR.

Sardjito, 1999: 5) juga mengungkapkan bahwa sel kanker juga mampu membuat

hormon pertumbuhan sendiri. Ini yang membuat sel kanker begitu sulit

dikendalikan dan tidak mempedulikan aturan dalam tubuh. Kemampuan sel

kanker untuk membuat sinyal pertumbuhan sendiri merupakan ciri-ciri kanker

yang kedua. Ciri kanker ini menunjukkan bagaimana otonomi sebuah sel dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

51

berbuat seenaknya sendiri, tanpa mengindahkan sistem dan mekanisme dalam

tubuh manusia.

Ciri-ciri berikutnya adalah sel kanker tidak peduli pada apoptosis.

Berdasarkan dalam istilah kedokteran, apoptosis merupakan mekanisme alami

yang terjadi di dalam tubuh manusia agar sel mati pada waktunya. Tapi hal itu

tidak dipatuhi oleh sel kanker. Sel kanker membangkang dan tidak mematuhi

mekanisme apoptosis. Sel kanker terus membelah dan tetap tumbuh.

Agar tetap tumbuh, sebuah sel membutuhkan asupan nutrisi. Pada sel

normal, mekanisme itu berlangsung secara wajar melalui saluran yang ada. Tetapi

tidak demikian halnya dengan sel kanker yang mampu mendapatkan nutrisi

sendiri demi menjamin pertumbuhannya. Cara menyimpang yang dilakukan sel

kanker ini telah merusak sistem dalam tubuh. Ketidakwajaran yang dilakukan sel

kanker telah membuat tubuh dalam kondisi yang berbahaya karena banyak asupan

nutrisi yang diambil alih oleh sel kanker secara brutal. Inilah ciri-ciri kanker yang

keempat.

Ciri-ciri kanker kelima adalah kemampuannya untuk terus tumbuh tanpa

batas. Ini merupakan bentuk keganasan yang dimiliki sel kanker. Jika pada sel

normal terdapat masa waktu tertentu sampai akhirnya sel kanker berhenti

membelah, hal ini tidak berlaku bagi sel kanker. Sel kanker terus bernafsu untuk

menyebar dan berkembang tanpa batasan. Karakter pemberontak yang dimiliki sel

kanker karena terus menyebar tanpa mengikuti mekanisme tubuh inilah yang

membuatnya sangat berbahaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

52

Sel kanker memiliki daya tahan yang sangat tinggi. Sel normal sangat

bergantung pada mekanisme dan sistem dalam tubuh, lain halnya dengan sel

kanker. Mereka punya mekanisme sendiri dan tidak peduli dengan mekanisme

tubuh yang ada. Daya tahan yang tinggi pada sel kanker merupakan ciri-ciri

kanker yang keenam.

Apabila dalam sel normal, pertumbuhan suatu sel mampu dikendalikan,

pada sel kanker, pertumbuhannya menyebar tanpa kendali. Sel kanker terus

menyerang dan tumbuh di organ atau jaringan sekitarnya. Ciri-ciri kanker yang

ketujuh ini yang membuat kanker menyebar dengan sangat dahsyat. Ini

merupakan ciri-ciri dari kanker itu sendiri. Jika di dalam sel yang telah keluar dari

jalur dan terdapat sejumlah perubahan dalam gen-gen yang mengatur

pertumbuhan, sehingga pertumbuhan ini sudah tidak tunduk lagi pada regulasi

pertumbuhan fisiologik, dengan demikian secara prinsip sudah dihadapkan

dengan satu sel kanker (Panitia Kanker RSUP DR. Sardjito, 1999: 31).

3. Stresor Psikososial menjadi Pemicu Munculnya Kanker dalam Tubuh

Manusia

Modernisasi yang terjadi di dunia saat ini, berkembangnya ilmu

pengetahuan, dan kemajuan teknologi secara langsung dan tidak langsung telah

mempengaruhi gaya hidup (life style) manusia (Dadang Hawari, 2009: 11).

Dikatakan secara langsung karena manusia mulai mengindahkan budaya instan

karena segala sesuatunya sudah terkomputerisasi dan dapat dipermudah dengan

adanya bantuan dari teknologi dan mesin, sehingga manusia mulai meninggalkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

53

usaha sendiri (Barker, 1999: 55). Sedangkan dikatakan tidak langsung karena

proses perubahan tidak sertamerta diterima begitu saja oleh manusia, beberapa ada

yang belum memanfaatkan bahkan belum memperoleh informasi dan pengetahuan

mengenai kemudahan-kemudahan yang bisa diperoleh. Proses yang cukup lambat

ini mempengaruhi penyerapan informasi oleh manusia (Barker, 1999: 55).

Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan dan diberikan membuat

manusia perlahan mulai merubah gaya hidup lama (Dadang Hawari, 2009: 12),

seperti pola hidup sederhana dan produktif mulai berubah ke arah pola hidup

mewah dan konsumtif, pola hidup masyarakat dari yang semula sosial-religius

sekarang berubah menjadi pola hidup individual, materialistik, dan sekuler,

struktur keluarga yang semula keluarga besar (extended family) sekarang berubah

menjadi keluarga inti (nuclear family) bahkan sampai pada keluarga tunggal

(single parent), nilai-nilai religius dan tradisional masyarakat cenderung berubah

menjadi masyarakat modern dengan corak sekuler, serba boleh, dan toleransi yang

berlebihan (permissive society) (Dadang Hawari, 2009: 13). Perubahan yang

demikian ini akan mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia, termasuk juga

dengan kesehatan manusia. Perubahan tersebut di atas dapat menjadi beban atau

tekanan mental yang disebut sebagai stressor psikososial (Dadang Hawari, 2009:

13). Stressor psikososial juga mempengaruhi aspek kesehatan seseorang, apabila

seseorang tidak mampu mengatasi stressor psikososial tersebut yang bersangkutan

akan mengalami penurunan kekebalan sehingga tingkat kesehatan fisik maupun

mental dapat terganggu (Dadang Hawari, 2009: 13).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

54

Stressor psikososial didefinisikan oleh Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari

(2009: 14) dengan suatu keadaan atau peristiwa yang dapat menyebabkan

perubahan dalam kehidupan seseorang, sehingga orang tersebut terpaksa

beradaptasi untuk menanggulanginya. Permasalahannya adalah tidak semua orang

memiliki kemampuan beradaptasi yang cepat dan mengatasi permasalahan

tekanan tersebut, sehingga muncul keluhan-keluhan yang tidak lain berupa stress,

kecemasan, bahkan sampai pada depresi.

Dijelaskan pula dengan begitu detail oleh Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari

(2009: 15) yang merupakan seorang psikeatri bahwa baik stress, kecemasan

ataupun depresi dapat mengakibatkan menurunnya kekebalan tubuh seseorang

yang mulanya berakibat pada gangguan biokimiawi, namun dapat berlanjut

menjadi kelainan sel organ jika tidak segera ditangani. Kelainan organ tersebut

akan semakin menjadi dengan perkembangan sel-sel radikal atau acap dikenal

dengan istilah tumor ganas atau kanker. Hal ini diungkapkan pula oleh Ria

Irawan, aktris yang terkenal dengan film Red Cobek, Arisan 2 yang

diperankannya. Dalam sebuah percakapan yang dirilis oleh salah satu stasiun

televisi dan disiarkan pada tanggal 15 Mei 2015, Ria Irawan mengungkapkan

bahwa pada awalnya ia cuek dengan menstruasi pertama tatkala ia berusia remaja

yang kemudian berakibat pada penebalan dinding rahim yang kemudian berubah

menjadi miyomb lalu kemudian menjadi semakin parah dengan semakin

bertumbuh kembang menjadi tumor dan akhirnya kanker rahim.

Kisah lain diungkapkan oleh Joe Schneider (Jack Canfield, dkk., 2012:

420), seorang atlet dan ayah yang sudah 14 tahun berjuang melawan kanker.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

55

Pandangan hidupnya sangat positif dan ia tidak pernah menyepelekan apapun dan

begitu menikmati kehidupannya bersama keluarga kecilnya. Awal mula Joe

Schneider didiagnosa menderita kanker ketika ia berusia 18 tahun dan sedang

duduk di bangku pertama di Universitas Richmod, Virginia. Dalam

pengakuannya, Joe mengisahkan bahwa ia benar-benar tidak begitu berlebihan

dan serius dalam memelihara gaya hidupnya dan apa yang ia konsumsi. Di

kalangan mahasiswa mengkonsumsi makanan cepat saji merupakan hal yang

biasa dilakukan oleh teman-teman sebayanya, mengingat waktu yang berputar

begitu cepat dan waktu senggang hanya dapat dinikmati ketika week end. Pola

hidup konsumtif dan mewah begitu menyelimuti dinamika hidupnya. Sampai pada

akhirnya Joe mengidap penyakit usus buntu. Ia lantas memutuskan menjalani

operasi usus buntu di salah satu Rumah Sakit di daerah Virginia. Namun sesuatu

yang lain ditemukan oleh dokter yang kala itu sedang menjalankan proses operasi

usus buntu. Joe mengungkapkan bahwa tatkala mengoperasi dirinya, dokter dan

perawat menemukan tumor seukuran bola golf menempel di salah satu bagian

ususnya (Jack Canfield, dkk., 2012: 420). Joe mengakui bahwa sakit yang

dideritanya merupakan dampak dari gaya hidupnya yang terlalu konsumtif,

mewah, dan tidak memperhatikan kesehatannya (Jack Canfield, dkk., 2012: 422).

Dua kisah dan pengakuan tersebut di atas, baik oleh Ria Irawan maupun

Joe Schneider menunjukkan perubahan gaya hidup konsumtif dan hidup mewah

membuat mereka merasa memiliki kuasa untuk melakukan apa saja seturut apa

yang dikehendaki, konsumsi makanan yang terlalu berlebihan bahkan tidak

melihat dampak bagi kesehatan mereka usai mengkonsumsi makanan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

56

Gaya hidup yang demikian ini dikritisi oleh Donny Gahral Adian dalam artikelnya

yang dimuat dalam Resistensi Gaya Hidup : Teori dan Realitas (Alfathri Adlin,

2006: 26). Donny Gahral Adian sebagaimana dikutib oleh Alfathri Adlin (2006:

27) mengungkapkan bahwa kebutuhan saat ini telah menjelma menjadi keinginan.

Gaya hidup konsumtif melebur di antara kebutuhan (need) dan keinginan (want).

Adagium yang berlaku saat ini adalah apa saja boleh, dengan melihat syarat satu-

satunya adalah konsumeritis. Dengan demikian secara perlahan namun pasti

piramida kebutuhan menurut teori Abraham Maslow pun jungkir balik, di mana

aktualisasi diri menjadi kebutuhan yang utama saat ini (Alfathri Adlin, 2006: 27).

Kondisi yang demikian ini membuat seseorang jatuh dalam keadaan stress, cemas,

atau merasa tertekan tatkala kebutuhan yang diinginkan tidak terpenuhi yang akan

berujung pada menurunnya kekebalan tubuh seseorang tanpa disadari (Dadang

Hawari, 2009: 23).

Dalam Mental Hygent (Kesehatan Mental), Dra. Kartini Kartono (1983:

29-30) juga mengungkapkan bahwa kepribadian manusia itu merupakan suatu

bentuk totalitas dari disposisi fisik dan psikis yang teorganisasi dengan rapi dan

bersifat dinamis. Kenyataan yang terjadi adalah manusia acapkali jatuh sakit fisik.

Ini disebabkan karena adanya kesatuan psikofisik yang senantiasa menimbulkan

dimensi ketegangan yang dipicu oleh usaha pemenuhan kebutuhan fisik dan

kebutuhan psikis yang sering kali tidak seimbang bahkan bertentangan (Kartini

Kartono, 1983: 30). Konflik-konflik yang terjadi ini menyebabkan sistem jaringan

tubuh pada manusia pun juga bergulat termasuk sel-sel yang hidup dalam tubuh

manusia. Salah satu gambaran yang terjadi ketika psikofisik manusia sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

57

berada dalam kondisi tegang adalah jantung berdegup dengan kencang dan

memicu adrenalin menjadi naik karena darah menjadi cepat peredarannya,

kesulitan bernafas, tubuh gemetar, lemas, dan muncul keringat dingin, bahkan

yang paling parah adalah seseorang dapat pingsan atau collapse (Dadang Hawari,

2009: 24).

Selain dari aspek-aspek personal, di luar diri seseorang juga terdapat

sejumlah hal yang mempengaruhi timbulnya penyakit, secara khusus kanker bagi

seseorang, antara lain adalah tekanan dalam dunia pekerjaan, strata sosial, dan

hukum dalam masyarakat (Dadang Hawari, 2009: 17). Dalam dunia pekerjaan

tentunya memiliki tekanan yang berbeda-beda satu devisi dengan devisi yang lain,

ketidaksepahaman ide dengan atasan bahkan rekan sejawat dapat menimbulkan

terjadinya stressor dalam hidup seseorang. Belum lagi peristiwa kehilangan

pekerjaan yang berdampak pada pengangguran akan mempengaruhi juga

gangguan kesehatan pun juga gangguan pikiran berkepanjangan (Dadang Hawari,

2009: 17). Salah satu fenomena dibuktikan oleh Prof. M. Harvey Brenner dari

Universitas John Hopkins (Siegel, 1999: 103). Dalam sebuah penelitian yang

dilakukan oleh Prof. M. Harvey Brenner ditemukan bahwa setiap 1% kenaikan

pengangguran di daerah Amerika Serikat mengakibatkan kematian akibat

penyakit jantung 1,9%, bertambahnya angka kematian akibat bunuh diri sekitar

4,1%, bertambahnya 4,3% dari jumlah pasien laki-laki dan 2,3% dari jumlah

pasien perempuan di Rumah Sakit Jiwa (Dadang Hawari, 2009: 18).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

58

4. Dampak Psikologis Kanker bagi Pasien

Berbicara mengenai dampak psikologis tidak terlepas dari tahapan-

tahapan dari tindakan medis yang diberikan oleh pihak medis. Ada tiga tindakan

medis yang diberlakukan untuk pasien, yakni pra-tindakan medis (pre-medical

treatment), tindakan medis (medical treatment), dan pasca tindakan medis (post-

medical treatment) (Totok S. Wiryasaputra, 2007: 21). Bagian ini merupakan

kondisi pasien pada tahap pra-tindakan medis (pre-medical treatment). Tahap ini

dimulai ketika dokter memberitahukan diagnosa dan rencana tindakan yang akan

diberlakukan kepada pasien. Dirumuskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(1987: 249), diagnosa dipahami sebagai suatu usaha menentukan suatu penyakit

dengan menilik atau memeriksa gejala-gejalanya. Penilaian ini dapat dilakukan

melalui pemeriksaan fisik, tes laboratorium, atau sejenisnya, dan dapat dibantu

oleh program komputer yang dirancang untuk memperbaiki proses pengambilan

keputusan penerapan rencana tindak pengobatan. Diagnosa dan tindakan medis

yang akan diterapkan kepada pasien menimbulkan adanya dampak psikologis bagi

pasien dan relasi sosial pasien. Dampak psikologis ini juga dipengaruhi sejumlah

aspek, di antaranya adalah cara penyampaian oleh dokter kepada pasien, waktu,

kondisi psikologi pasien saat itu, dan suasana yang dipilih oleh dokter dalam

menjelaskan diagnosa tersebut kepada pasien (Totok S. Wiryasaputra, 2007: 23).

Dalam menghadapi diagnosa yang diberikan oleh dokter disertai dengan

rencana tindak pengobatan, acap kali pasien menganggap penyakit kanker yang

sedang diderita tersebut sebagai penyakit mengerikan, tidak tersembuhkan,

mematikan, bahkan adapula yang menganggap sebagai bayang-bayang kematian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

59

(Totok S. Wiryasaputra, 2007: 24). Anggapan-anggapan yang timbul ini dapat

menjadi beban pikiran bagi pasien belum lagi ditambah dengan situasi yang

acapkali belum siap untuk mendukung proses pengobatan, seperti belum siapnya

dukungan dana dari keluarga, kondisi sosial atau spiritual keluarga dan

masyarakat, pandangan umum lingkungan tempat tinggal pasien mengenai

penyakit kanker itu sendiri sampai pada lembaga agama yang membantu atau dari

pihak lain.

Dari penyampaian diagnosa oleh dokter dan rencana tindakan yang akan

diterapkan kepada pasien, hal ini memunculkan semjumlah dampak psikologi

utama. Dampak psikologis ini bersifat sistemik dan tidak memiliki batas waktu.

Menurut Totok S. Wiryasaputra (2007: 24) terdapat lima dampak psikologi utama

yang dialami oleh pasien dalam tahap pra-tindakan medis (pre-medical

treatment), yakni terkejut, tawar-menawar, marah, depresi, sampai pada menerima

dengan pasrah.

Terkejut merupakan tanggapan atau respon pertama tatkala seseorang

memperoleh suatu informasi di luar dugaannya. Pada umumnya, terkejut disertai

dengan rasa tidak percaya, menolak, mempertanyakan informasi yang diterima

kepada orang lain untuk lebih membuat dirinya yakin akan informasi yang

diterimanya, atau mengulang-ulang informasi yang diterima sampai seseorang

tersebut benar-benar yakin akan kebenaran informasi tersebut (Totok S.

Wiryasaputra, 2007: 27). Acap kali terkejut juga disertai dengan gejala somatisasi

yakni sebuah gejala, seperti wajah berubah menjadi tegang, tiba-tiba terdiam,

tubuh bergetar, keluar keringat dingin, jantung berdegub kencang, sesak nafas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

60

tiba-tiba pusing, tiba-tiba menjadi gagap, cegukan, atau bahkan sampai pingsan

(Totok S. Wiryasaputra, 2007: 24). Gejala semacam ini biasanya berlangsung

dalam waktu yang terbilang pendek, kecuali pasien memiliki penyakit lain yang

terkadang gejala ini cenderung memperparah penyakit yang sudah dimiliki.

Namun, di balik tipe orang yang dapat mengekspresikan perasaan secara

verbal dan langsung, ada juga tipe orang yang bila dihadapkan dengan informasi

baru yang mungkin akan merubah dinamika hidupnya dengan memilih bergumul

dengan diri dan hatinya. Orang tersebut tidak mengekspresikan apa yang

dirasakan dan yang dialami saat itu secara verbal (Totok S. Wiryasaputra, 2007:

25). Orang tersebut cenderung memilih diam, pasif, dan tidak banyak membalas

respon percakapan yang dilontarkan oleh dokter. Sikap yang demikian ini oleh

Totok S. Wiryasaputra ditegaskan dalam bukunya (2007: 29) bahwa diam bukan

berarti menerima apa yang disampaikan oleh dokter, diam juga bukan berarti

secara otomatis orang tersebut setuju terhadap semua rencana tindak pengobatan

yang akan dilakukan.

Selain dua tipe tersebut di atas ada juga orang yang bersikap menutupi

supaya orang lain tidak mengetahui apa yang sebenarnya dialami. Orang tersebut

berpura-pura menampakkan bahwa dirinya sehat dan seolah-olah tidak terjadi

permasalahan apapun di dalam hidupnya (Totok S. Wiryasaputra, 2007: 30). Usai

mendengarkan diagnosa yang diperoleh dari dokter, orang tersebut berusaha untuk

bekerja lebih keras hingga memilih bekerja sampai larut malam. Orang semacam

ini hendak memunculkan kesan bahwa tidak ada masalah dalam dirinya. Hal ini

akan memberi dampak pada keluarga dan relasi sosial di sekitarnya seandainya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

61

terpancing dengan keadaan demikian. Dari luar orang tampak tegar, namun

sebenarnya sangat rapuh.

Menurut Sigmund Freud sebagaimana dikutib oleh Calvin S. Hall &

Garner Lindzey (1993: 86) dalam teori psikoanalisis klasiknya, ada sejumlah

mekanisme-mekanisme pertahanan diri seseorang. Ketika seseorang berada di

bawah tekanan yang berlebihan, acap kali ego menempuh cara-cara yang cukup

ektrem untuk menghilangkan tekanan tersebut. Cara-cara inilah yang sering

disebut sebagai mekanisme pertahanan diri (defense mechanism). Ciri umum dari

mekanisme pertahanan diri (defense mechanism) adalah seringkali seseorang

menyangkal, memalsukan atau mendistorsikan kenyataan dan seringkali mereka

bekerja secara tidak sadar sehingga orang tersebut tidak tahu apa yang sedang

terjadi.

Mekanisme pertahanan diri pun dibedakan oleh Sigmund Freud ke dalam

sejumlah bentuk, di antaranya represi, proyeksi, pembentukan reaksi, fiksasi, dan

regresi (Hall & Lindzey, 1993: 87). Bentuk-bentuk pertahanan diri yang dibagi

oleh Sigmund Freud ini juga dapat ditemui di dalam diri pasien kanker tatkala

mereka memperoleh diagnosa dari dokter. Mekanisme pertahanan diri ini juga

turut menyesuaikan dengan personality dari masing-masing pasien.

C. Kemoterapi menjadi Salah Satu Pengobatan Kanker

Dewasa ini, pengobatan yang dilakukan oleh pihak dokter dan perawat

kepada pasien penyakit kanker acap kali melibatkan proses penyinaran, operasi,

dan kemoterapi. Dirilis oleh bagian informasi Rumah Sakit Dharmais Jakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

62

sebagaimana dikutib oleh Panitia Kanker RSUP DR. Sardjito (1999: 217),

kemoterapi berasal dari bahasa Inggris “chemotherapy” merupakan proses

penggobatan dengan menggunakan bahan berupa zat kimia untuk perawatan

penyakit. Istilah kemoterapi ini menunjukan pada penggunakan jenis obat

sitostatik untuk melawan sel kanker yang tumbuh secara tidak normal dalam

tubuh manusia.

Pengobatan dengan metode kemoterapi ini bertujuan untuk menghambat

atau menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker dalam tubuh manusia. Prinsip

kerjanya, yakni menyerang fase tertentu atau seluruh fase pada pembelahan

mitosis pada sel-sel yang berkembang secara cepat.

Dalam Onkologi, Panitia Kanker RSUP DR. Sardjito (1999: 229)

menjelaskan bahwa kemoterapi dipahami sebagai sebuah proses penggunaan obat

pembunuh kanker. Obat ini bisa dimasukkan melalui infuse vena, suntikan, dalam

bentuk pil atau cairan. Obat ini dimasukkan ke dalam aliran darah yang nantinya

akan mengalir ke seluruh tubuh, membuat perawatan ini berguna untuk kanker

yang sudah menyebar ke organ yang jauh lebih luas. Meskipun obat ini

membunuh sel-sel kanker, obat ini juga merusak beberapa sel normal, yang dapat

menyebabkan efek samping. Adapun cara kemoterapi yang biasa digunakan pada

pasien kanker di antaranya adalah penggunaan kemoterapi Ajuvant, Neo-ajuvant,

dan Paliatif.

Kemoterapi Ajuvant merupakan pengobatan yang diberikan kepada

pasien pasca operasi yang tampaknya tidak memiliki penyebaran kanker disebut

terapi ajuvant. Kemoterapi jenis ini ditujukan untuk mengurangi risiko timbulnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

63

kembali kanker. Bahkan pada tahap awal penyakit ini, sel-sel kanker dapat

melepaskan diri dari tumor payudara asal dan menyebar melalui aliran darah

(Panitia Kanker RSUP DR. Sardjito, 1999: 229).

Kemoterapi Neo-ajuvant merupakan kemoterapi yang diberikan sebelum

operasi disebut terapi neo-ajuvant. Manfaat utama dari pendekatan ini adalah

bahwa hal itu dapat mengecilkan kanker yang berukuran besar sehingga mereka

cukup kecil untuk diangkat oleh lumpektomi, bukan mastektomi. Sejauh ini, tidak

jelas bahwa kemoterapi neo-ajuvant meningkatkan kelangsungan hidup, tetapi

setidaknya bekerja juga sebagai terapi ajuvant pasca operasi (Panitia Kanker

RSUP DR. Sardjito, 1999: 229).

Kemoterapi Paliatif biasanya diutamakan diberikan pada penderita

kanker stadium lanjut yang tujuannya bukan penyembuhan melainkan untuk

peningkatan kualitas hidup. Oleh karenanya dalam memberikan kemoterapi

paliatif harus dipikirkan benar-benar dengan mempertimbangkan Respect for

outonomy (segala keputusan terletak pada penderita), Beneficial (yang kita

berikan yakin bermanfaat), Non malificent (yang kita berikan tidak

membahayakan) dan Wise (bijaksana) (Panitia Kanker RSUP DR. Sardjito, 1999:

229).

1. Dampak Psikologis Pasien Kanker Pasca Kemoterapi sebagai Tindakan

Medis (Medical Treatment)

Dampak dari pengobatan kanker (kemoterapi) dapat menyebabkan

ketidakmampuan berjalan atau menggerakkan tangan sehingga tidak mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

64

melakukan pekerjaan apapun dan beraktivitas sebagaimana ketika dalam kondisi

dan situasi sehat. Keadaan ini dapat menyebabkan timbulnya gambaran negatif

terhadap diri sendiri (negative self esteem) dan akan berpengaruh pada tingkat

kepercayaan diri seseorang (Yunita Purba, dkk., 2012: 1).

Menurut Keliat yang dikutip oleh Yunita Purba dan kawan-kawan dalam

jurnal ilmiahnya (2012: 3) menyatakan bahwa hilangnya sebagian badan sebagai

akibat dari tindakan operasi, dapat mempengaruhi konsep diri (self esteem) dan

komponennya di antaranya citra tubuh, ideal diri, harga diri, penampilan peran,

dan identitas personal.

Pengobatan kanker memberi dampak negatif pada fisik maupun mental

dan mempunyai pengaruh yang besar terhadap konsep diri. Seperti dikutip dalam

jurnal ilmiah yang ditulis oleh Yunita Purba dan kawan-kawan (2012: 4) apabila

konsep diri seseorang menderita, maka pikiran dan tingkah laku seseorang akan

menjadi terganggu, begitu seterusnya, seperti mengalami kebotakan dan merasa

tubuhnya tidak menarik lagi serta merasa bahwa orang lain di luar dirinya tidak

tertarik lagi pada dirinya, ini merupakan bentuk konsep diri yang negatif sebagai

akibat dari pengaruh pengobatan kanker dengan kemoterapi. Akan tetapi,

gangguan harga diri pada penderita penyakit kanker, juga dapat dipengaruhi oleh

hubungan interpersonal yang tidak harmonis. Misalnya, kondisi penderita kanker

stadium lanjut tidak dapat kembali ke keadaan semula, dikarenakan gangguan

konsep diri yang terjadi dalam dirinya yakni kecacatan tubuh dan penurunan

fungsi organ tubuh (Yunita Purba, dkk., 2012: 3).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

65

Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Saraswati di Ruang Rawat

Inap RSUP Dr. Kariadi Semarang dengan menggunakan 30 orang pasien kanker

yang telah mendapat kemoterapi sebagai responden, Yunita Purba (2012: 4)

menunjukkan bahwa sebagian besar konsep diri responden yang menghadapi

kemoterapi tergolong sedang yaitu sebesar (87%), konsep diri responden

tergolong tinggi (13%) sedangkan proporsi terkecil yang mendapat kemoterapi

adalah konsep diri yang tergolong rendah yaitu (0%). Dapat disimpulkan bahwa

konsep diri penderita kanker yang mendapat kemoterapi di Ruang Rawat Inap

RSUP Dr. Kariadi Semarang tergolong sedang.

Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Lutfa pada awal bulan

Oktober 2007 (Yunita Purba, dkk. 2012: 4) dengan melakukan wawancara

terhadap pasien kanker yang menjalani kemoterapi di ruang Cendana 1 RSUD Dr.

Moewardi sebanyak 34 responden, yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

sebagian besar pasien rambutnya menjadi rontok, merasa mual dan muntah, 25%

pasien merasakan perannya sangat berkurang. Pasien laki-laki merasa tidak

mampu lagi menghidupi keluarga, tidak mampu berdekatan dengan anak dan

mengurusnya.

Tidak hanya itu saja, Yunita Purba (2012: 4) juga merujuk pada

penelitian yang dilakukan oleh salah seorng peneliti di ruang Rindu A Lantai III

kamar 47 RSUP H. Adam Malik Medan pada tanggal 2 Februari 2012,

berdasarkan medical record tahun 2012, jumlah pasien kanker yang telah

menjalani kemoterapi sebanyak 600 orang dalam setahun. Dari hasil wawancara

kepada 4 orang pasien kanker yang telah menjalani kemoterapi, 3 orang di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

66

antaranya menyatakan sangat terganggu dengan keadaan rambut yang mengalami

kerontokkan bahkan menjadi botak, merasa malu terhadap lingkungan sekitarnya

sehingga selalu mengenakan kerudung, merasakan perannya dalam keluarga

sangat berkurang. Mereka menyatakan kurang memahami setiap efek samping

dari kemoterapi tersebut karena sebelum pengobatan kemoterapi tidak ada

penjelasan dari perawat tentang tujuan pengobatan dan efek samping yang akan

terjadi. Sedangkan 1 orang menyatakan mulai mampu menerima kondisi yang

dialami saat ini serta mampu memahami efek samping dari pengobatan

kemoterapi tersebut.

2. Dampak Spiritual Kanker pada Pasien Kanker Pasca Kemoterapi

Diketahui bersama dengan berbekal dari kepustakaan yang ada bahwa

kemoterapi merupakan salah satu dari tiga tahapan pengobatan kanker. Dampak

dari kemoterapi ini baik secara fisik, psikis, ataupun spiritual juga sudah

dijelaskan pada bagian sebelumnya.

Situasi dan kondisi iman pasien yang tengah menderita penyakit kanker

pasca kemoterapi ini cukup rentan dengan apa yang disebut hidup dalam

pengharapan. Kanker termasuk dalam salah satu jenis penyakit dengan tipe

terminal illness. Kualifikasi penyakit ini dipandang sebagai suatu keadaan atau

situasi seseorang yang menderita penyakit yang memiliki daya kematian

diperkirakan akan datang dalam jangka waktu satu tahun bahkan kurang dan tidak

diketahui lagi obat yang dapat membawa kesembuhan (Kieser, 1984: 53). Kondisi

yang demikian ini secara langsung akan mempengaruhi aspek hidup orang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

67

menderita kanker tersebut, termasuk salah satu aspek di dalamnya adalah iman

atau daya spiritualitasnya. Iman atau daya spiritualitas seseorang ditentukan dari

banyak faktor, salah satunya adalah penghayatan seseorang terhadap imannya.

Kondisi seseorang tatkala menderita penyakit dengan kemungkinan

sembuh kecil dan harapan untuk hidup pun juga kecil akan membuat gejolak iman

yang besar. Fase-fase yang dialami oleh pasien juga memiliki kesamaan dengan

dinamika mental atau psikis yang dialami. Yang membedakan apakah ini fase-

fase mental seseorang ataupun fase iman adalah siapa yang menjadi sasaran protes

seseorang atas kondisi yang dialami saat itu.

Bagi pasien kanker yang sudah menjalani masa pengobatan kemoterapi

tentunya juga memiliki keinginan untuk sembuh dari penyakit dan penderitaannya

kali ini. Inilah yang disebut sebagai situasi berpengharapan. Kondisi inilah yang

menjadi kekhasan dari pasien kanker yang sudah menjalani pengobatan melalui

kemoterapi. Pengharapan yang dibicarakan di sini merupakan unsur dinamik dari

iman dan kasih. Demikianlah sikap seorang Kristiani yang khas apabila

dihadapkan pada keselamatan, antara “sudah” dan “belum”. Pengharapan yang

dapat memberi arti kepada perjuangan untuk mengatasi situasi krisis hidup adalah

iman kepada Allah Bapa yang telah membangkitkan Yesus Kristus dari bahaya

maut.

Kondisi pasien kanker usai menjalani kemoterapi pada dasarnya seperti

manusia pada umumnya, hanya yang membedakan hanyalah kondisi fisik yang

semakin menurun dengan ditandai dengan terjadinya kerontokan pada rambut

sebagai dampak yang paling dapat diihat oleh indera penglihatan. Dampak ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

68

akan menimbulkan pengaruh juga bagi pasien secara psikis maupun spiritual.

Secara psikis, pasien akan merasa minder untuk bertemu dengan orang lain,

sedangkan secara spiritual pasien akan semakin giat untuk menjalankan doa-doa

harian, pergi ke gereja, dan lain sebagainya. Situasi seperti inilah pada bagian

sebelumnya disebut sebagai situasi batas daya.

Situasi batas daya kemampuan dimengerti sebagai bagian dari dinamika

hidup pasien ketika menjalani masa pengobatan Terkadang pasien dapat dikatakan

sebagai makhluk yang pasif, karena pasien tidak dapat menentukan nasibnya

sendiri. Tetapi, pasien juga merupakan makhluk yang aktif di mana pasien

senantiasa mengharapkan tindakan Allah sebagai Sang Sumber Keselamatan (bdk.

Rom 15:13). Melalui pengharapan inilah di satu pihak pasien menyadari bahwa

dirinya tidak berdaya, tetapi di lain pihak pasien menyadari bahwa dirinya

diterima oleh Allah. Dengan demikian timbul rasa optimisme untuk hidup dalam

keterbatasanya atau pada batas daya kemampuannya.

Apabila situasi yang dialami oleh pasien saat ini dikaitkan dengan

penderitaan yang dialami oleh Yesus yang begitu solider dengan orang berdosa,

maka penerimaan terhadap situasi dan kondisi yang dialami oleh pasien saat ini

dapat mewujudkan dan memperkokoh kesetiaan dan kepercayaan yang penuh

kepada Allah. Situasi dan kondisi pasien saat ini merupakan salah satu peristiwa

hidup yang seluruhnya terarah pada keselamatan yang datang dari Allah. Sembuh

dari penyakit kanker ini diterima sebagai tanda keselamatan yang datang dari

Allah secara aktual. Sedangkan jika yang terjadi adalah sebaliknya, yakni

kematian, hal ini merupakan pemenuhan pengharapan hidup manusia, yakni hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

69

bersatu dengan Allah. Seperti pesan Rasul Paulus kepada jemaat di Roma, “jika

kita hidup, kita hidup untuk Tuhan. Dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan.

Jadi, baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan” (bdk. Rom 14: 8).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

BAB III

PASTORAL ORANG SAKIT

Di dalam bukunya, F.X. Adisusanto, SJ (2000: 13) mengungkapkan

bahwa karya pastoral di dalam Gereja dipahami sebagai sebuah bentuk tindakan

Gereja sebagai keseluruhan Umat Allah dalam rangka melaksanakan tugas

perutusan serta panggilan yang bukan hanya sebatas karya seorang pastor atau

hierarki semata. Pengertian ini melandasi paham tentang pastoral sebagai suatu

bentuk tindak penggembalaan. Tindak penggembalaan tidak hanya menjadi tugas

seorang pastor atau golongan hierarkis semata, melainkan juga tugas dan

tanggungjawab setiap umat Allah. Secara luas, hakikat pastoral dan

pendampingan pastoral untuk orang sakit akan dibahas di dalam bab ini.

A. Hakikat Pastoral

1. Definisi Pastoral

Secara etimologis, istilah partoral berasal dari bahasa Latin “Pastor” yang

berarti gembala. Di dalam diktat yang berjudul Pastoral Paroki, Sumarno Ds.

(2003: 1), menjelaskan bahwa pastoral memiliki arti cukup esensial di dalam

kehidupan Gereja. Pastoral begitu lekat dengan seluruh karya yang dilakukan oleh

seorang pastor sebagai pelayan imamat Gereja. Kelekatan itu layaknya

perumpamaan gembala yang baik di dalam perikop Injil Yohanes. Di dalam

perikop Injil Yohanes, Yesus mengungkapkan diri-Nya sebagai Gembala yang

baik (Yoh 10:11). Perikop ini memberikan gambaran jelas mengenai tugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

71

seorang gembala, yang mengenal domba-domba satu demi satu (Yoh 10:-14),

mengumpulkan domba–domba Israel yang hilang (Mat 10:6), menyerahkan

nyawa bagi domba-Nya (Yoh 10:15), dan menuntun kawanan domba serta

membuat kawanan domba mendengarkan suara-Nya sehingga menjadi satu

kawanan domba bersama gembalanya (Yoh 10:16).

Praktik pendampingan pastoral tidak dibakukan hanya bagi pastor

ataupun kaum hierarkis semata, melainkan segenap elemen Gereja pun diharapkan

turut terlibat aktif di dalam praktik pendampingan pastoral ini. Harapan ini

membuat Gereja memberi mandat kepada kaum awam untuk membantu

pelayanan pastoral di setiap aspek hidup menggereja. Di dalam Pastoral Paroki,

Sumarno Ds. (2003: 1) turut mempertegas hal ini, dengan mengatakan semua

orang beriman mengambil bagian dalam tugas Kristus, maka pelayanan pastoral

juga menjadi tugas seluruh umat. Hal ini dijelaskan pula di dalam dekrit Konsili

Vatikan II tentang kerasulan kaum awam yang mengungkapkan upaya-upaya

pelayanan tersebut hendaknya digunakan sedemikian rupa oleh kaum awam,

sehingga mereka sementara melaksanakan tugas–tugas duniawi dalam keadaan

hidup yang serba biasa, tetapi juga tidak menceraikan persatuan dengan Kristus

dari hidup mereka, melainkan sambil melaksanakan tugas mereka menurut

kehendak Allah (AA, art.4).

Sebagai sebuah pelayanan Gereja, pastoral mencakup sejumlah bidang,

di antaranya meliputi pastoral keluarga, pastoral paroki, pastoral dalam bidang

kemasyarakatan, pastoral kelompok basis, pastoral orang sakit, dan lain-lain.

Namun, karena di dalam pembahasan skripsi ini adalah pastoral untuk orang sakit,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

72

maka ranah yang dipakai adalah ruang lingkup pastoral orang sakit, jenis-jenis

pastoral orang sakit, bentuk-bentuk pastoral orang sakit, definisi sakit, pendekatan

yang digunakan dalam pastoral untuk orang sakit, metode pastoral untuk orang

sakit, dan model pendampingan pastoral untuk orang sakit. Selain itu dijelaskan

pula konsep dari subyek yang hendak digunakan sebagai fokus penerapan pastoral

orang sakit ini, yakni pasien kanker pasca kemoterapi. Maka, di dalamnya

termasuk juga konsep kanker, proses timbulnya penyakit kanker, dampak kanker

bagi pasien secara psikologis dan spiritual, metode-metode pengobatan kanker,

dampak penerapan kemoterapi bagi pasien secara psikis dan spiritual

2. Ruang Lingkup Pastoral

Pastoral didefinisikan sebagai seluruh karya yang dilakukan oleh seorang

pastor atau imam sebagai bentuk penggembalaan di dalam pelayanan Gereja

(Sumarno, 2003: 1). Ruang lingkup pelayanan yang dilakukan oleh pastor atau

imam juga merupakan ruang lingkup tugas Gereja yakni, panca tugas Gereja.

Dengan demikian, di dalam tugas penggembalaan yang dilakukan oleh pastor,

dalam pelayanannya terhadap Gereja mencakup sejumlah bidang, di antaranya

adalah bidang pewartaan (kerugma), bidang peribadatan (liturgia), bidang

pembangunan komunitas (koinonia), bidang pelayanan luar dan administrasi

(diakonia), dan bidang kerasulan (martiria).

Dalam tugas pelayanan bidang pewartaan (kerugma), Gereja berusaha

untuk menginvestasikan misinya ke dunia, yakni Gereja menjadi tanda dan buah

dari rencana Allah. Dalam tugas bidang pewartaan, Gereja merumuskan sejumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

73

bentuk-bentuk baru yang lebih relevan dalam hal menyampaikan kesaksian,

seperti rumusan bentuk persekutuan, pesan, dan saksi lebih-lebih dikaitkan

dengan harapan dan kehidupan, koleksi sejumlah ritus-ritus yang ada, dan

ekspresi hidup manusia diarahkan menuju kepenuhan (Alberich & Vallabaraj,

2009: 41).

Dalam tugas pelayanan bidang peribadatan (liturgia), terdapat sejumlah

tanda-tanda seperti perayaan ekaristi, sakramen-sakramen, pelbagai macam

bentuk atau ritus peribadatan, devisi, dan doa menjadi suatu ensembel ritus,

simbol, dan pengalaman Kristen sebagai karunia keselamatan (Alberich &

Vallabaraj, 2009: 41). Semuanya ini merupakan tanggapan dari kebutuhan

manusia yang begitu mendalam untuk merayakan, menerima, dan

mengungkapkan pengalaman hidupnya melalui ritus dan sebagai buah dari

karunia keselamatan.

Tugas berikutnya adalah persekutuan (koinonia). Tugas ini sarat akan

adanya respon terhadap kerinduan umat untuk bersekutu bersama. Persekutuan ini

memanifestasikangaua hidup baru, yakni gaya hidup bersama yang memiliki

tujuan kolektif dengan tidak adanya diskriminasi, pembedaan, dan egoisme

(Alberich & Vallabaraj, 2009: 40).

Tidak hanya berhenti pada tiga tugas tersebut di atas, Gereja juga

memiliki tugas pelayanan (diakonia), yakni menjadi Gereja yang melayani. Dasar

pelayanan ini bertolak dari semangat pelayanan Yesus Kristus, "Anak manusia

datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani" (Mrk 10:45). Perhatian

utama dari tugas ini adalah orang-orang miskin dengan tetap menjunjung mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

74

sebagai subyek bulan lebih pada obyek bahkan korban semata. Perlu

digarisbawahi bahwa hal ini bukan semata-mata untuk kepentingan Gereja belaka,

melainkan lebih kepada pelayanan dan perwujudan Kerajaan Allah di dunia (1

Yoh 2:6). Tugas ini merupakan tugas segenap umat beriman juga. Umat beriman

diundang untuk menjadi saksi dengan cara baru, dengan dedikasi, dan komitmen

untuk memberikan pelayanan yang memiliki kredibilitas Injili (Alberich &

Vallabaraj, 2009: 40). Melalui sebuah diagram An Articulated Picture of the

Evangelizing Action of the Church as Universal Sign of Salvation yang

dirumuskan oleh Emilio Alberich dan Jerome Vallabaraj dalam buku yang ditulis

(2009: 35) digambarkan bahwa dimensi dialogis atau tugas pelayanan ini

mencakup sejumlah hal yang perlu diperhatikan, di antaranya adalah pelayanan

yang didasari oleh kasih, pengetahuan atau pendidikan, kebebasan individu dalam

berekspresi, dan solidaritas.

Tugas berikutnya adalah Gereja yang menjadi saksi Kristus (martyria).

Seringkali kata saksi diidentifikasikan kepada orang yang melihat atau

mengetahui secara personal sebuah peristiwa atau seseorang yang diminta hadir

pada suatu acara untuk mengetahuinya, sehingga jika nanti ada yang bertanya

terkait dengan acara tersebut diharapkan orang yang diundang dapat memberikan

keterangan tentang acara tersebut. Dari dual hal tersebut di atas, rasanya Gereja

yang menjadi saksi Kristus juga memiliki tugas yang sama, yakni menyampaikan

atau menunjukkan apa yang dialami dan diketahui tentang Kristus kepada orang

lain, tidak terkecuali jemaat. Dalam realita yang ada, menjadi saksi Kristus

bukanlah hal yang mudah. Begitu banyak peristiwa yang diberitakan melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

75

media masa tentang sulitnya membangun sebuah gereja di suatu kota, kisah

tentang uskup Romero yang tewas ditembak karena membela orang miskin di

kota San Salvator. Selain itu, juga kisah tentang Pater Maximilianus dari Kolbe

yang rela mati di bunuh di kamp konsentrasi Nazi demi menggantikan posisi

seorang tua yang hendak dieksekusi. Tidak hanya itu saja, ada juga kisah tentang

bunda Theresa yang selama hidupnya melayani orang-orang miskin di Calcuta,

India. Kisah seorang Pater Damian yang selama hidupnya melayani orang-orang

kusta yang diasingkan di pulau Molokai, dan masih banyak lagi contoh kisah

hidup yang mrnggambarkan sikap pengikut Kristus yang setia. Menjadi pengikut

Kristus begitu mengandung risiko belum lagi menjadi saksi akan apa yang

diajarkan-Nya. Injil Yohanes menjelaskan bahwa menjadi pengikut-Nya dan

memberitakan ajaran-Nya serta bersaksi tentang Dia akan dikucilkan, bahkan

akan datang saatnya setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka dan

berpikir bahwa apa yang diperbuatnya merupakan tanda bakti bagi Allah (Yoh

16:2).

3. Jenis-jenis Pelayanan Pastoral

Dari sejumlah tugas-tugas Gereja yang merupakan ruang lingkup dari

pelayanan pastoral tersebut di atas, merupakan dasar bagi pelaksanaan pelayanan

pastoral dalam hidup menggereja dan menjemaat. Layaknya orang tua yang baru

saja memiliki seorang anak, tentunya akan berusaha merawat, menjaga, dan

memelihara anak tersebut dengan sebaik mungkin dan dengan pelayanan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

76

terbaik, demikian juga Gereja yang tentunya juga melayani jemaatnya dengan

amat baik.

Konsep pelayanan pastoral ini awalnya ditangkap dan diartikan secara

mentah oleh banyak orang tanpa diolah terlebih dahulu. Konsep yang salah kaprah

membuat pemahaman banyak orang fokus pada pelayanan pastoral merupakan

tugas atau bentuk pelayanan yang dilakukan oleh pastor (Abineno, 1993: 9). Akan

tetapi seiring dengan perkembangan zaman dan dengan pertumbuhan jumlah

jemaat, gagasan ini dirasa tidak lagi relevan. Secara kuantitas gagasan ini dikritisi

dengan begitu jelas, jumlah jemaat berkembang dengan begitu pesat namun tidak

diiringi dengan pertambahan jumlah pastor yang signifikan. Dampak dari

kenyataan ini adalah munculnya konsep baru yang dirasa lebih relevan mengenai

pelayanan pastoral.

Dalam Pedoman Praktis untuk Pelayanan Pastoral, Dr. J. L. Ch.

Abineno (1993: 2) mengungkapkan istilah pelayanan pastoral sebenarnya sudah

muncul sejak masa Gregorius Agung sekitar abad ke-6. Pada masa ini, istilah

pelayanan pastoral yang menjadi tugas Gereja dikenal dengan sebutan

pemeliharaan jiwa atau dalam bahasa Latin disebut dengan istilah cura animarum.

Istilah ini memuat penjelasan mengenai gagasan manusia yang diartikan secara

utuh dan menyeluruh dan mencakup pelbagai aspek dan dimensi.

Tujuan dari itu semua sebenarnya terletak pada tercapainya suatu bentuk

dan kondisi untuk kegiatan Gereja di dalam situasi yang sangat konkrit

(Ambrosia, 1994: 10). Hal ini senada dengan apa yang dituangkan oleh Paus

Yohanes Paulus II di dalam ensiklik Redemptor Hominis bahwa, tujuan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

77

pelayanan pastoral yakni semakin memanusiakan manusia melalui Kabar Gembira

yang menyatakan bahwa di dalam pribadi Yesus Kristus, Allah telah menjadi

Bapa kita (RH, art. 8-14).

Pelaksanaan pelayanan pastoral yang merupakan perwujudan dari cura

animarum dan merupakan sebuah tugas yang diemban oleh Gereja, pelayanan

pastoral ini dibedakan menjadi empat jenis, yang pertama adalah pelayanan

pastoral sebagai bentuk pemberitaan Firman, pelayanan pastoral sebagai bentuk

konseling, pelayanan pastoral sebagai bentuk perwujudan dari persekutuan, dan

jenis terakhir adalah pelayanan pastoral sebagai perwujudan dari diakonia.

a. Pelayanan Pastoral sebagai Bentuk Pemberitaan Firman

Tokoh yang dikenal dalam jenis ini adalah teolog terkemuka yang

merupakan sahabat dari Karl Barth yakni Eduard Thurneysen. Eduard Thurneysen

sebagaimana dikutib oleh Dr. J.L. Ch. Abineno (1993: 20) menggagas bahwa

konsepsi pelayanan pastoral pada intinya merupakan bentuk pemberitaan Firman

yang berisi tentang hal pengampunan dosa yang disampaikan dalam bentuk

percakapan antarindividu.

Pelaksana pelayanan pastoral ini bukan hanya dari kaum hierarkis

semata, melainkan lebih kepada keterlibatan kaum awam. Hal ini mengingat

bahwa jumlah pastor yang tidak berimbang dengan jumlah jemaat dan kegiatan

yang sudah tersusun. Gagasan yang diusung oleh Edward Thurneysen lebih

bersifat anti-klarikal karena selaras dengan pandangan kaum reformator mengenai

gagasan pemeliharaan jiwa (Abineno, 1993: 21).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

78

Konsepsi pelayanan pastoral sebagai bentuk pemberitaan firman ini

menjadikan pandangan dari Christopher Blumhardt sebagai tolok ukur, di mana

dikatakan bahwa pelayanan pastoral merupakan suatu bentuk perjuangan,

eksorsisme, pembebasan dan harapan (Abineno, 1993: 21). Dikatakan sebagai

sebuah perjuangan, ini didasarkan pada kisah manusia jatuh di dalam dosa yang

termuat di dalam Kitab Kejadian 3: 1-24. Gagasan ini mengatakan bahwa

pelayanan pastoral merupakan suatu usaha untuk memusnahkan segala bentuk

kuasa keterikatan manusia terhadap dosa. Di tempat yang lain dikatakan bahwa

pelayanan pastoral sebagai eksorsisme. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa

Indonesia (Purwodarminto, 2005: 289), eksorsisme merupakan suatu paham

mengenai pengusiran setan melalui suatu upacara. Christoph Blumhardt

sebagaimana dikutib oleh Dr. J.L. Ch. Abineno (1993: 21), beranggapan bahwa

persoalan yang dihadapi manusia pada dasarnya merupakan keterikatan dan

perhambaan manusia pada hal-hal sekuler dan kuasa-kuasa Roh yang lain, seperti

pemujaan pada dewa-dewa dan benda berhala. Maka dari itu, pelayanan pastoral

ditujukan untuk mengembalikan manusia pada hakikat Ilahi yang berpegang pada

Kuasa Ilahi semata. Dan tujuan akhir dari pelayanan pastoral adalah pelayanan

pastoral diharapkan membawa manusia kepada pembebasan dan harapan.

Konsep yang ditawarkan oleh Edward Thurneysen dan Christoph

Blumhardt dirasa tidak cukup oleh tokoh bernama Asmussen. Menurut Asmussen,

sebagaimana dikutib oleh Dr. J.L. Ch. Abineno (1993: 23) pelayanan pastoral

sebagai bentuk pemberitaan Firman bukanlah pemberitaan firman layaknya yang

berlangsung pada saat ibadat atau Perayaan Ekaristi, melainkan percakapan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

79

terjadi antara dua orang; antara pastor dengan jemaatnya. Konsep ini diibaratkan

dengan sebuah jala yang ditebar ke lautan oleh nelayan untuk menjaring ikan.

Banyak atau sedikitnya ikan yang terjaring dipengaruhi oleh besarnya mata-mata

jaring tersebut. Semakin besar mata jaring, maka semakin besar mata jaring,

semakin besar juga peluang ikan untuk meloloskan diri dari jaring tersebut.

Demikian halnya pelayanan pastoral, di samping pemberitaan firman, kiranya

perlu juga memikirkan bagaimana firman yang sudah diberitakan tadi dapat

diterima dan dapat menjaring semakin banyak orang untuk terlibat dalam

pelayanan memelihara jemaat.

Konsep pelayanan pastoral sebagai bentuk pemberitaan Firman juga

dirasa kurang jika hanya mengandaikan pemberitaan firman dan percakapan

antara pastor dengan jemaatnya. Sebuah konsep pelayanan pastoral dikemukakan

oleh Muller. Menurut Muller sebagaimana dikutib oleh Dr. J.L. Ch. Abineno

(Abineno, 1993: 25), pelayanan pastoral merupakan suatu bentuk bantuan hidup

dan bantuan percaya yang berdasarkan atas keikutsertaan seseorang untuk menjadi

murid Yesus. Bantuan yang diberikan ini lebih diperuntukkan bagi kebutuhan

pribadi, untuk melayani jemaat sebagai perwujudan anggota Tubuh Kristus, dan

untuk tugas serta tanggungjawab di tengah masyarakat. Hal ini merupakan bentuk

konkritisasi apa yang sudah ditulis di dalam Kitab Suci yang kemudian

diwartakan.

Dari semuanya itu, oleh Dr. J.L. Ch. Abineno (Abineno, 1993: 26)

dirumuskan ke dalam rumusan yang lebih konkrit, bahwa pelayanan pastoral yang

merupakan bentuk dari pemeliharaan jiwa melalui pemberitaan firman merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

80

suatu bentu apostolate atau bentuk perutusan dari kemurahan hati Allah yang

tidak terbatas yang diberikan kepada manusia yang hilang dan tersesat.

Pelayanan pastoral ini diberikan kepada orang-orang yang sedang

mengalami penderitaan, yang sedang dirundung kebimbangan, yang bersalah, dan

yang sedang menghadapi kuasa maut dalam ketakutan dan pergumulan hidup

mereka oleh anggota Tubuh Kristus.

b. Pelayanan Pastoral sebagai Bentuk Konseling

Bentuk kedua dari jenis pelayanan pastoral ini diawali di Amerika

Serikat oleh tokoh bernama Boisen (Abineno, 1993: 29). Gagasan yang diusulkan

dan dirumuskannya banyak dipengaruhi oleh pergumulan hidupnya melawan

penyakit yang sedang dideritanya. Pikiran-pikirannya mengenai pelayanan

pastoral sebagai bentuk konseling ini didasarkan pada konsep bahwa bentuk-

bentuk tertentu dari permasalahan mental erat kaitannya dengan pengalaman

religius seseorang (Abineno, 1993: 29). Gagasan ini menyatakan bahwa

kebanyakan gangguan psikis ataupun fisik seseorang acapkali diakibatkan oleh

permasalahan seseorang dengan lingkungan sosial dan permasalahan

personalyang belum terselesaikan (unfinish bussiness).

Gangguan dalam diri seseorang ini erat kaitannya dengan tidak

terpenuhinya piramida kebutuhan manusia yang digagas oleh Abraham Maslow.

Kebutuhan-kebutuhan tersebut mencakup, kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan

rasa aman, kebutuhan untuk memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan adanya

penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri (Hall & Lindzey, 1993: 71). Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

81

hanya itu saja, kelemahan manusia akan sifat tidak puas juga dapat menjadi faktor

penghambat terpenuhinya kebutuhan yang dimiliki manusia. Hal ini kiranya dapat

mengganggu kesehatan mental seseorang, mengingat bahwa ketegangan dalam

diri secara khusus psikis akan semakin meningkat jika kebutuhan terpenuhi,

sebeliknya akan mengalami frustasi apabila kebetuhan tersebut belum terpenuhi

(Kartini Kartono, 1983: 20).

Terdapat sejumlah alasan yang dapat menyebabkan terjadinya mental

disorder (kekalutan mental) pada diri seseorang, yakni terbenturnya diri seseorang

pada standart dan norma sosial yang berlaku; adanya konflik kebudayaan entah itu

konflik antara individu dengan masyarakat, antara individu dengan nilai dan

tingkah laku di antara dua kelompok sosial atau lebih, dan konflik batin;

perubahan transisi kepemimpinan; meningkatnya tingkat aspirasi terhadap

kemewahan materiil (Kartini Kartono, 1983: 21-24).

Alasan-alasan tersebut di atas begitu mempengaruhi seseorang secara

khusus atas pemenuhan kebutuhan pribadinya yang lekat dengan priamida

kebutuhan yang dirumuskan oleh Abraham Maslow. Hal ini juga turut digagas

oleh Boisen yang merupakan bapak dari jenis pelayanan pastoral sebagai bentuk

konseling. Boisen menyatakan bahwa gangguan psikis dapat disebabkan oleh

kontak social yang tidak lancer dan konflik hidup pribadi yang belum

terselesaikan (Abineno, 1993: 29).

Jenis pelayanan pastoral yang digagas oleh Boisen ini lebih-lebih

dilakukan di dalam institusi rumah sakit. Oleh sebab itu, gagasan Boisen

mengenai pelayanan pastoral sebagai bentuk konseling memiliki kemiripan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

82

dengan psikoterapi. Gagasan-gagasan Boisen mengenai pelayanan pastoral ini

juga sebagian besar didasarkan pengalaman personalnya menghadapi

penyakitnya. Oleh sebab itu, ia berpandangan bahwa cukup penting bagi seorang

pastor untuk belajar membaca kondisi orang yang sedang bergumul dengan

kesusahan dan penderitaan sebagai suatu “dokumen manusiawi yang hidup”

(Abineno, 1993: 29). Dan dewasa ini gagasan yang dirumuskan oleh Boisen

disebut dengan istilah konseling pastoral.

Konseling pastoral dipahami sebagai sebuah usaha pendampingan yang

dilakukan oleh pastor untuk membantu orang dengan tujuan orang yang dibantu

dapat menolong dirinya sendiri melalui proses perolehan pengertian tentang

konflik batinnya (Abineno, 1993: 31). Konseling pastoral berada dalam posisi

yang cukup penting di dalam program pendampingan jemaat. Konseling pastoral

bukanlah sebuah usaha pewartaan Injil belaka, bukan pula soal pekerjaan sosial,

tetapi lebih dari itu, konseling pastoral menunjang usaha pewartaan Injil, yakni

hidup jemaat yang didampingi berada di dalam kelimpahan (Melani Wikanta &

Subroto Widjojo, 2004: 4) seperti dikatakan di dalam Injil (Yoh 10:10).

c. Pelayanan Pastoral sebagai Perwujudan dari Persekutuan (Kerygma)

Jenis berikutnya adalah pelayanan pastoral sebagai wujud dari

persekutuan (kerygma). Jenis ini meletakkan konsep manusia sebagai makhluk

sosial sebagai dasar pelayanan pastoral. Seorang tokoh bernama Brillenburg

Wurth mengungkapkan bahwa manusia yang sesungguhnya adalah manusia yang

hidup dalam pelbagai relasi dengan sesama manusia (Abineno, 1993: 43).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

83

Dalam situasi saat ini, yang mengharuskan orang bekerja secara

individual, menyebabkan adalah perubahan dinamika hidup sosial. Banyak orang

lebih memilih menjadi sinlge fighter dibandingkan bekerja di dalam sebuah tim.

Begitu pula dengan kenyataan hidup rohani manusia. Banyak orang lebih memilih

cara individual untuk mengungkapkan imannya, seperti doa pribadi. Asumsi yang

muncul adalah dengan pribadi ini seseornag merasa lebih intim berdialog dengan

Tuhan. Namun, hal ini secara tidak langsung membuat hidup bersekutu menjadi

semakin lemah, karena tingkat perjumpaan yang semakin jarang.

Pelayanan pastoral ini dimaksudkan untuk menghidupkan kembali hidup

persekutuan yang menjadi perwujudan dari hidup sosial bermasyarakat. Di dalam

konsep ini, seseorang akan berkumpul satu dengan yang lain untuk saling

mengungkapkan pergulatan imannya atau bahkan saling mengunjungi satu dengan

yang lain.

d. Pelayanan Pastoral sebagai Perwujudan dari Diakonia

Selain jenis pelayanan pastoral sebagai perwujudan dari kerygma, kali ini

akan diulas jenis pelayanan pastoral berikutnya yakni pelayanan pastoral sebagai

perwujudan dari diakonia. Jenis ini erat berhubungan kondisi riil jemaat. Oleh

sebab itu, jenis ini sarat akan ilmu antropologi dan juga teologi.

Melalui jenis ini, Gereja hendak mewujudkan iman jemaatnya dengan

berfokus pada situasi jemaat (Ambrosia, 1994: 2). Diakonia menjadi salah satu

dari lima tugas Gereja, dengan demikian Gereja hendak melayani jemaatnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

84

melalui profesi-profesi yang ada sebagai sosok seorang sahabat yang ramah dan

cinta damai.

4. Pastoral untuk Orang Sakit

Dari pelbagai macam bentuk pelayanan yang diberikan oleh gereja,

secara khusus pada bagian ini akan disoroti pelayanan pastoral gereja khusus bagi

orang sakit. Kekhususan ini tidak berarti akan mengurangi arti penting dari

sejumlah jenis dan atau kategori pelayanan gereja yang lain. Kekhususan ini

dilandaskan pada situasional orang sakit yang dapat menjadi medan pastoral.

Seperti sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, bahwa pastoral dimengerti

sebagai kegiatan orang beriman untuk saling membantu dalam mewujudkan dan

mengungkapkan imannya (Suprihatin, 1999: 51). Dengan demikian, pastoral

orang sakit ini berperan untuk memperlancar proses pemecahan masalah, dilihat

dari kata pastoral yang memiliki bobot spiritual dan keimanan kepada proses

pendampingan, secara khusus berusaha melihat dan peduli akan aspek iman dan

kehidupan spiritual dan pasien tersebut.

a. Hakikat Pastoral Orang Sakit

Pengalaman sakit tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan

manusia.Ketika sakit, pasien tidak hanya memerlukan pelayanan medis semata,

melainkan juga kebutuhan spiritualitas. Seperti ditegaskan oleh Totok S.

Wiryasaputra dan Aart Martin van Beek (1984: 13) bahwa keadaan fisik dapat

mempengaruhi keadaan mental, begitu pula sebaliknya keadaan mental dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

85

mempengaruhi keadaan fisik seseorang. Keadaan fisik juga mempengaruhi

keadaan spiritual seseorang, pun juga sebaliknya keadaan spiritual seseorang juga

dapat mempengaruhi keadaan fisiknya. Dari ketiganya dapat saling

mempengaruhi satu dengan yang lain. Dengan demikian, selama proses

pemulihan pasien dirasa tidak cukup jika pelayanan hanya secara fisik semata,

tetapi juga perlu mengindahkan pelayanan psikis dan spiritual. Konsep pelayanan

spiritual ini akrab dikenal dengan istilah pastoral care atau pendampingan

pastoral yang diperuntukkan bagi orang sakit.

Pendampingan pastoral dipahami sebagai suatu profesi pertolongan dari

seorang pendeta atau pastor yang mengikatkan dirinya dalam hubungan

pertolongan dengan orang lain, agar melalui terang Injil dan persekutuan dengan

Gereja Kristus dapat bersama-sama menemukan jalan keluar bagi pergumulan dan

persoalan kehidupan dan iman (Heitink, 1992: 404). Maksud dari pendampingan

pastoral ini lebih-lebih diperuntukkan membantu meringankan beban dan

mengarahkan pasien secara aktif agar dapat mengembangkan sikap yang tepat

terhadap dirinya dan keadaan yang sedang dialami.

Konsep pendampingan pastoral bagi orang sakit ini merupakan bentuk

perhatian Gereja kepada jemaatnya yang sedang dilanda pengalaman sakit.

Layaknya di dalam Kitab Suci yang menggambarkan Yesus yang memberikan

penyembuhan bukan hanya pada fisik saja melainkan psikologispun dibantu-Nya

karena iman dan keyakinan yang dimiliki. Melalui kisah yang tertulis di dalam

Kitab Suci ini digunakan oleh Gereja sebagai dasar di dalam perwujudan atau

pengejawantahan pelayanan untuk orang-orang sakit dengan tujuan tidak hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

86

sembuh secara fisik melainkan juga sembuh secara rohani sehingga manusia

kembali sebagai manusia yang utuh secara fisik, psikis, ataupun spiritual (Adolfo,

1990: 20).

Pendampingan pastoral untuk orang sakit sebagai salah satu usaha untuk

merawat, memperhatikan, mendampingi, menyembuhkan, dan mendengarkan

keluhan atau cerita dari pasien dari segala segi untuk mewujudkan serta

mengungkapkan imannya. Pendampingan pastoral untuk orang sakit ini

merupakan tindakan yang dilakukan dalam suatu proses penggembalaan bagi

umatnya dalam proses memelihara atau merawat kehidupan manusia secara utuh.

Di dalam proses pendampingan pastoral yang diperuntukkan orang sakit ini tidak

hanya melihat dari usaha pasien dan usaha petugas pastoral secara terpisah,

melainkan keduanya perlu bekerjasama dengan baik, sehingga terjadi hubungan

timbal balik yang baik di antara keduanya. Petugas pastoral di sini berperan

sebagai orang yang membantu memperlancar terjadinya proses perjumpaan iman,

sedangkan pasien yang didampingi akan berusaha secara personal mewujudkan

imannya sebagai bentuk pertanggungjawaban dengan Tuhan. Dengan kata lain,

pendampingan pastoral untuk orang sakit ini perlu melibatkan individu secara

utuh dalam bentuk sharing dengan tujuan adanya kemajuan dan kembalinya

harapan dari orang yang didampingi (Kieser, 1984: 41).

Peranan pastoral untuk orang sakit sebagai salah satu bentuk pelayanan

dari Gereja dilakukan bukan melulu dengan metode khotbah atau peribadatan saja,

melainkan melalui usaha yang nyata dan sederhana, seperti kunjungan,

mendoakan orang sakit, duduk di samping pasien sembari mendengarkan cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

87

atau keluhan yang dialami, dan masih banyak lagi bentuknya. Melalui

pendampingan pastoral untuk orang sakit ini, Gereja ingin bersaksi bahwa Yesus

Kritstu hadir di dunia untuk menyemuhkan manusia yang terluka dan senantiasa

mendampingi di setiap proses yang dilalui melalui pelbagai macam bentuk dan

rupa-Nya.

b. Alasan Perlu Dilaksanakan Pastoral Orang Sakit

Reksa pastoral orang sakit merupakan hak dasar orang sakit dan

kewajiban Gereja. Gereja yang menyadari bahwa manusia sebagai makhluk

ciptaan Tuhan yang secitra dengan-Nya, oleh karena itu perlu untuk menjaga

martabat manusia. Berdasarkan gagasan yang diungkapkan oleh Totok S.

Wiryasaputra sebagaimana dikutib oleh Ana Suprihatin (1999: 54-57), terdapat

sejumlah alasan mengapa pastoral orang sakit ini perlu untuk dilaksanakan, di

antaranya sebagai perwujudan diri anggota tubuh secara utuh, bentuk peneladanan

sikap Yesus, usaha untuk meneruskan karya pengutuhan Tuhan, usaha untuk

menerobos tembok keterasingan, kekuatan keinginan untuk hidup, dan pelayanan

yang bersifat pribadi.

Dari sejumlah alasan tersebut di atas, tujuan dari pastoral orang sakit

sebagaimana dikutib oleh Ana Suprihatin (1999: 57) adalah:

Untuk membantu orang sakit agar tidak berada pada keterasingan dan

tanpa harapan, dengan pendampingan secara pribadi membantu orang

sakit agar mampu secara terbuka mengungkapkan perasaan atau

ganjalan-ganjalan agar masalah yang dihadapi mampu dipecahkan untuk

mewujudkan iman melalui peristiwa sakit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

88

Meskipun tidak dengan sendirinya pastoral orang sakit ini membawa

pasien pada kesembuhan, tetapi ada kemungkinan sentuhan manusiawi dapat

membuka jalan bagi hidup yang lebih berarti dengan memberikan perhatian

kepada pribadi orang sakit secara utuh. Hal ini juga ditekankan oleh Pedoman Etis

dan Pastoral Rumah Sakit Katolik yang diterbitkan oleh KWI sebagaimana

dikutib oleh Ana Suprihatin (1999: 56) sebagai berikut:

Melalui pendampingan yang profesional dan manusiawi, penderita dapat

menggali dan menemukan kembali makna hidup yang mendalam. Ia

dapat makin terbuka dan mampu memberikan tanggapan yang tepat

dalam relasinya dengan Pencipta. Juga pada saat penderitaan harapan dan

makna hidup tak menjadi padam. Sedang dalam rawatan terminal,

penderita didampingi untuk menempuh jalan kembali kepada Pencipta

dan Bapa dengan penuh kepercayaan.

Sebagai dampak dari perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan

teknologi yang begitu pesat, Gereja kini mendapatkan tantangan untuk semakin

memperhatikan jemaatnya yang sedang dilanda keterbatasan secara khusus

jemaatnya yang sedang sakit. Tantangan ini merupakan pengejawantahan sikap

Yesus yang memberikan penyembuhan kepada siapapun yang sakit atau

menderita tidak hanya dari segi fisik, melainkan dari segi psikis dan iman. Dengan

demikian, pelaksanaan pastoral orang sakit yang merupakan bentuk pelayanan

Gereja kepada jemaatnya, diharapkan dapat membantu jemaatnya untuk

mendengarkan sapaan Allah, mengarahkan hati kepada Allah untuk mencapai

tujuan hidup, membantu jemaatnya untuk mewujudkan imannya sebagai bentuk

perjumpaan dengan Allah yang semakin besar yang kemudian jemaat tersebut

dapat mengungkapkan imannya (Kieser, 1990: 8).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

89

c. Fungsi Pastoral Orang Sakit

Di dalam pembahasan sebelumnya, dituliskan bahwa pendampingan

pastoral dipahami sebagai suatu profesi pertolongan dari seorang pendeta atau

pastor yang mengikatkan dirinya dalam hubungan pertolongan dengan orang lain,

agar melalui terang Injil dan persekutuan dengan Gereja Kristus dapat bersama-

sama menemukan jalan keluar bagi pergumulan dan persoalan kehidupan dan

iman (Heitink, 1992: 404). Di dalam usha untuk membantu menemukan jalan

keluar bagi pergumulan pasien, pendampingan pastoral memiliki sejumlah fungsi,

yakni fungsi penyembuhan, menopang, membimbing, memperbaiki hubungan,

dan mengasuh atau memelihara (Clinebell, 2002: 53-55).

Ketika sakit, orang acap kali tidak mengungkapkan pengalaman pahit

atau perasaan-perasaan yang kurang menyenangkan kepada keluarga atau tim

medis secara lengkap dan tanpa disadari pengalaman atau perasaan tersebut

menjadi akar permasalahan sehingga orang tersebut sakit. Peristiwa demikian ini

seringkali disebut sebagai psikosomatis. Berdasarkan Faber (2003: 15)

psikosomatis dipahami sebagai kondisi di mana sejumlah konflik psikis dan

kecemasan menjadi sebab timbulnya macam-macam penyakit jasmaniah atau

justru menjadi semakin parahnya suatu penyakit jasmaniah yang sudah ada.

Berdasarkan kondisi ini, fungsi penyembuhan menjadi salah satu upaya menolong

orang sakit untuk mengbati pertama-tama adalah hatinya atau berdamai dengan

masa lalunya.

Tidak semua pasien dapat terbuka dengan orang-orang di sekitarnya, hal

ini tergantung dari tipe individu tersebut dan kepribadiannya. Pada fungsi ini,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

90

seringkali dihadapkan pada pasien yang mengalami kesusahan untuk diajak

berbicara dalam percakapan yang mendalam. Fungsi menopang ini manjadi salah

satu cara untuk membangkitkan kembali gairah hidup dan berpengharapan yang

sudah tertimbun oleh penerimaan diri yang negatif dan semangat hidup yang

turun. Fungsi ini berbeda dengan memberikan motivasi belaka. Dalam fungsi ini

menempatkan pasien sebagai subyek benar-benar menjadi yang utama, bukan

sebatas mendengarkan keluhan lalu memberikan respon berupa motivasi semata,

tetapi lebih dari itu, sifat empati benar-benar perlu dilibatkan di sini, sehingga

fungsi menopang ini lebih tepat guna bagi pasien ataupun petugas yang

mendampingi.

Fungsi membimbing ini menjadi suatu cara dalam melakukan penelaahan

bersama dengan pasien dan keluarga, dengan tujuan untuk memahami

permasalahan-permasalahan yang dialami pasien, biasanya tidak ada

hubungannya dengan penyakit yang sedang dialami sekalipun, tetapi tetap perlu

dibantu untuk ditangani. Fungsi ini lebih bersifat memberikan jalan keluar atas

permasalahan yang sedang terjadi (Clinebell, dkk., 2002: 54).

Sakit merupakan hal yang saling berkaitan satu dengan yang lain, baik

dari segi individu itu ataupun dengan orang lain. Sakit itu sendiri acapkali

berhubungan dengan permasalahan pribadi yang belum terselesaikan dengan baik.

Dalam fungsi ini membangun kepercayaan benar-benar menjadi salah satu cara,

mengingat tidak semua orang dapat percaya untuk mencurahkan cerita yang

sifatnya pribadi dan rahasia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

91

Fungsi kelima ini lebih pada penjaga proses yang sudah dapat dilalui oleh

pasien. Berusaha supaya pasien tidak lagi jatuh terpuruk seperti sedia kala,

melainkan sudah dapat membangun semangat hidup dan memiliki daya dalam

menghadapi kehidupan dengan keadaan fisik yang mulai terbatas. Melalui fungsi

ini, diharapkan pasien dapat menjadi lebih dewasa dalam menyikapi permasalahan

masa lalu ataupun saat ini yang dapat menimbulkan efek kurang baik bagi kondisi

fisiknya.

d. Pendekatan Pastoral untuk Orang Sakit

Banyak orang, secara khusus tim medis menyadari bahwa pasien bukan

hanya memerlukan petugas pendampingan pastoralan medis berupa obat semata,

melainkan juga pemenuhan akan kebutuhan rohani pasien. Tugas ini acap kali

diserahkan kepada pastor atau petugas gereja lainnya, karena seringkali yang

terjadi pasien tatkala dihadapkan pada peristiwa sakit pertanyaan yang muncul

dan ditujukan terkait hal-hal eksistensial, seperti arti dan tujuan hidup manusia.

Dalam proses pendampingan pastoral orang sakit ini terdapat dua pendekatan

yang berbeda, yakni merawat yang sakit sebagai wujud menolong sesama dan

mengikuti cara pelayanan Yesus dan menggunakan pendekatan holistik.

1) Merawat yang Sakit sebagai Wujud Menolong Sesama

Model yang pertama ini diilhami oleh kisah orang samaria yang baik hati

di dalam Injil Lukas 10:25-37. Model ini selaras dengan tugas pemeliharaan

kesehatan fisik manusia yang sudah menjadi tugas dan tanggungjawab bidang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

92

ilmu kedokteran dan pemeliharaan hidup rohani yang dijalankan oleh para teolog.

Model ini sudah dipraktikkan di gereja-gereja Eropa, seperti di Jerman.

Melalui perikop Lukas 10:25-37 ini dengan jelas hendak mengajarkan

kepada setiap manusia yang membaca dan menglhaminya bahwa sesama bagi

setiap manusia adalah siapapun, tidak terbatas oleh ras ataupun golongan yang

membutuhkan pertolongan. Maka belas kasihan tidak hanya berarti merasa

kasihan, tetapi kasih itu harus diwujudkan dalam bentuk yang nyata. Perikop ini

hendak mengajarkan kepada setiap insan, sebagai murid- murid Kristus diajak

untuk membagikan belas kasih kita kepada sesama. Sesama di sini bukan hanya

teman, tetapi juga mereka yang bukan teman, bahkan musuh ataupun orang yang

membenci kita. Perumpamaan ini menjelaskan perintah Kristus, “Kasihilah

musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu… “(Luk 6:27; lih.

Mat 5:43). Sebab kasih yang tulus sifatnya memberi, tanpa mengharapkan

balasan; menolong karena mengetahui bahwa orang tersebut membutuhkan

pertolongan.

2) Mengikuti Cara Pelayanan Yesus dan Menggunakan Pendekatan Holistik

Manusia tidak hanya terbatas sebagai makhluk sosial, melainkan juga

merupakan suatu kesatuan yang utuh antara tubuh dan jiwa, yang membuat cara

penyembuhan haruslah bersifat multidimensi (Jacob, 2003: 20). Model ini

memungkinkan bagi siapapun yang memiliki kualifikasi dalam bidang medis

ataupun bidang teologi mempraktikkan pelayanan pendampingan pastoral.Yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

93

menjadi dasar dari model ini adalah sosok Yesus sebagai pribadi yang

menyembuhkkan.

Pendekatan ini mendasarkan pada perbuatan-perbuatan Yesus ketika

melakukan mukjizat penyembuhan. Mukjizat-mukjizat penyembuhan yang

dilakukan oleh Yesus merupakan sesuatu yang nyata. Namun demikian, peristiwa

ini perlu untuk dilihat hubungannya dengan Injil secara utuh. Penyembuhan yang

dilakukan oleh Yesus menunjukkan hubungan yang terjadi di antara proses

penyelamatan dan proses penyembuhan (Jacob, 2003: 49). Proses penyembuhan

yang dilakukan oleh Yesus secara umum, tidaklah berhubungan dengan kesehatan

manusia secara fisik dan mental belaka, namun lebih kepada peran Yesus yang

mengajak setiap manusia yang disembuhkan datang ke hadapan Tuhan.

Sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan oleh Yesus, Yesus menarik

diri apabila orang-orang hendak menyalahartikan dan mengalahgunakan pribadi-

Nya sebagai seorang tabib dan pekerja mukjizat (Mrk 1:38). Yesus tidak

mengehendaki penyembuhan yang dilakukan oleh-Nya disalahartikan dan

dipisahkan dari kerangka Injil (Jacob, 2003: 50).

Selain mendasarkan pada cara pelayanan Yesus, model ini juga

mengedepankan pendekatan holistik. Pendekatan holistik pada pasien ini memiliki

sejumlah dimensi, di antaranya adalah dimensi psikologis (strategi kooping).

Mekanisme koping adalah mekanisme yang digunakan individu untuk

menghadapi perubahan yang diterima. Apabila mekanisme koping berhasil, maka

orang tersebut akan dapat beradaptasi terhadap perubahan tersebut. Mekanisme

koping dapat dipelajari, sejak awal timbulnya stresor dan orang menyadari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

94

dampak dari stressor tersebut. Kemampuan koping dari individu tergantung dari

temperamen, persepsi, dan kognisi serta latar belakang budaya/norma di mana dia

dibesarkan. Mekanisme koping terbentuk melalui proses belajar dan mengingat.

Belajar di sini adalah kemampuan adaptasi seseorang pada pengaruh faktor

internal dan eksternal

e. Dinamika Pendampingan Pastoral untuk Orang Sakit

Di dalam proses pendampingan pastoral untuk orang sakit, setiap orang

dapat dan memiliki hak untuk turut serta dan terlibat secara aktif di dalam

perjuangan pasien untuk mendapatkan kesembuhan. Tetapi kenyataan yang

seringkali dijumpai, masih sedikit orang yang sadar dan mau melakukan kegiatan

pendampingan pastoral untuk orang sakit ini. Yang menjadi fenomena umum dan

terjadi di mana-mana adalah orang-orang cenderung suka mengunjungi orang

yang sakit entah itu kerabat, saudara, teman, rekan kerja bahkan tetangga dengan

berpakaian bagus dan membawa hantaran berupa bunga, makanan, dan barang-

barang yang digemari pasien yang sekiranya dapat membantu memberikan

kegiatan bagi pasien. Akan tetapi, begitu sedikit orang yang mau hadir dan ikut

mendampingi atau terlibat di dalam proses situasi hidup yang sedang dialami

pasien tatkala terbaring lemah (Kieser, 1984: 40).

Di dalam proses pendampingan pastoral untuk orang sakit, orang diminta

untuk benar-benar merelakan dirinya untuk orang yang sedang sakit. Dengan

demikian yang mendampingi memberikan peluang kepada si sakit atau pasien

untuk membicarakan keadaan yang tengah dialami, pergulatan yang selama ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

95

membelenggu, perjuangan yang harus dilalui, dan segala hal yang berhubungan

dengan dirinya serta proses penyembuhan.

Berdasarkan teori penyembuhan menurut konsep antropologi Viktor

Frankl dan Paul Tillich, proses penyembuhan menolak adanya pengkotak-kotakan

manusia. Proses penyembuhan perlu memperhatikan adanya pluralitas dan

spesialisasi masing-masing bidang keilmuan (Kieser, 1984: 55). Viktor Frankl dan

Paul Tillich menggambarkan tubuh, jiwa, dan roh manusia sebagai dimensi

sebagaimana memahami kesatuan tiga dimensi dalam konsep bangun ruang.

Dimensi kehidupan tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain, karena setiap unsur

bukan merupakan unsur yang terpisah dan terpecah-pecah.

f. Ragam Pendekatan Pastoral

Seperti sudah diketahui di dalam pembahasan awal mengenai kanker,

kanker merupakan sebuah penyakit yang dapat mempengaruhi aspek hidup

seseorang yang menderitanya. Usai menjalani terapi dengan menggunakan, secara

fisik seseorang yang menderita penyakit ini dapat saja kehilangan sebagian dari

organ tubuh usai, misalnya mengalami kerontokan rambut, bau mulut, kuku

jemari lepas, dan lain sebagainya. Secara psikis seseorang yang menderita kanker

pun mengalami perubahan konsep diri, seperti mulai merasa malu atau merasa

tidak enak berada di tengah keramaian dan di tempat umum, mulai merasa rendah

diri, dan gambaran tentang diri sendiri pun berubah. Tidak hanya itu saja, kanker

juga dapat mempengaruhi hidup sosial yang sedang menderitanya, seperti

perubahan relasi dengan keluarga, pasangan, teman kerja, ataupun masyarakat di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

96

sekitar tempat tinggal (Totok S. Wiryasaputra, 2007: 60). Dampak dari perubahan

yang dialami mulai dari perubahan fisik, psikis, dan sosial ini akan mempengaruhi

dinamika hidup seseorang yang menderita kanker tersebut.

Pada peringatan Hari Orang Sakit Sedunia yang diperingati pada tanggal

11 Februari 2015 yang lalu, Paus Fransiskus yang dikutib oleh tim Liturgi Gereja

Hati Kudus Tuhan Yesus, Ganjuran pada buku teks misa (2015: 15), mengajak

seluruh umat Kristiani untuk memiliki kebijaksanaan hati dalam melayani

saudara-saudara dan saudari-saudari yang sedang sakit atau menderita. Mengutib

perkataan Ayub: “Saya adalah mata dari orang buta, dan kaki dari orang lumpuh”,

Paus Fransiskus ingin menunjukkan kepada segenap umat Kristiani bahwa

pelayanan yang dibaktikan orang benar ini, sambil menyandang suatu wewenang

dan kedudukan penting di antara para tetua kota, kepada mereka yang

berkekurangan. Keluhuran moral ini terungkapkan dalam bantuan yang dia

berikan kepada kaum miskin yang mencari bantuan dan dalam pedulinya akan

para yatim dan janda (Ayb 29:12-13).

Dalam kaitannya dengan pendampingan pastoral bagi penderita kanker,

Paus Fransiskus mengharapkan kepada segenap umat Kristiani untuk dekat

dengan orang sakit yang membutuhkan perhatian berkelanjutan dan membantu

dalam hal mencuci, mengenakan pakaian, dan memberi makan. Pelayanan ini, jika

dilakukan tanpa lapang dada, dapat melelahkan dan menbosankan karena prses

tidak hanya berhenti pada satu atau dua hari atau pada fase-fase tertentu

melainkan lebih dari itu, yakni ketika sudah siap mendampingi pun juga siap

menuntaskan pendampingan dalam artian mendampingi hingga akhir.Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

97

demikian kiranya hati juga dilibatkan sehingga sukacita memenuhi setiap usaha

pelayanan yang dilakukan. Secara relatif dapat dikatakan mudah untuk membantu

seseorang selama beberapa hati, tetapi kiranya sulit untuk memperhatikan

seseorang pribadi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, khususnya dalam

beberapa kasus ketika dia tidak lagi mampu mengungkapkan rasa terima kasih.

Akan tetapi, Paus Fransiskus menggunakan perikop Injil Matius dan Lukas

sebagai peneguhannya, “datang tidak untuk dilayani tetapi untuk melayani, dan

menyerahkan hidup-Nya demi kebaikan banyak orang” (Mat 20:28), karena Yesus

sendiri berkata: “Aku ada di antara kamu sebagai seorang yang melayani” (Luk

22:27).

Sebagai perwujudan dari ungkapan “menjadi mata bagi yang buta dan

kaki bagi yang lumpuh” untuk diterapkan dalam pendampingan pastoral bagi

pasien kanker pasca kemoterapi, ada sejumlah metode pendampingan yang dapat

diterapkan bagi pasien kanker pasca kemoterapi, di antaranya adalah

pendampingan pastoral klinis dan meditasi.

1) Pendampingan Pastoral Klinis (Clinical Pastoral Education)

Sepanjang sejarah, orang jaman sekarang telah berpaling ke agama untuk

memahami kelahiran, kematian, dan pelbagai pengalaman manusia yang

mencakup kondisi sakit. Para pemuka agama dan dokumen-dokumen yang ada

berusaha untuk memberikan makna dan rasa untuk hal tersebut menjadi perhatian

penting, dan sering memberikan kontribusi dengan cara di luar batas ilmu

pengetahuan dan obat-obatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

98

Berdasarkan argumen pada paragraf tersebut di atas, muncullah sebuah

pendekatan berbasis pastoral klinis. Berdasarkan definisi menurut Association for

Supervised Pastoral Education in Australia sebagaimana dikutib oleh Ana

Suprihatin (1999: 47), pendampingan pastoral klinis (Clinical Pastoral

Education) merupakan sebuah program pendidikan dan formasi untuk pelayanan

pastoral. Metodologi yang digunakan dalam program adalah penggunaan model

refleksi tindakan pembelajaran. Komponennya berupa aksi yang memerlukan

penyediaan sebenarnya pelayanan pastoral dalam pengaturan pelayanan.

Perawatan ini mengakui dan hadir untuk kondisi manusia, khususnya dimensi

religius dan spiritual kehidupan. Komponen refleksi memerlukan eksplorasi

pengalaman pelayanan, dinamika saat ini, dan dimensi teologis dan spiritual.

Proses refleksi tindakan ini merupakan bagian integral dari peserta, pemahaman

dan pembentukan identitas pastoral dan kompetensi.

Pendampingan ini bersifat klinis, artinya pendampingan ini langsung

melibatkan diri dalam kehidupan orang-orang yang dilayani. Dengan demikian di

dalam pendekatan ini, seseorang dapat belajar mengenai pastoral pertama-tama

dari living human documents dan bukan dari buku-buku ataupun dari teori-teori

yang sudah ada. Beberapa tokoh yang merupakan perintis model ini adalah

William S. Keller, Anton Boisen, dan Richard C. Cabot (Suprihatin, 1999: 47).

Dalam dinamika pendampingan orang sakit dengan menggunakan

pendekatan berbasis pastoral klinis, terdapat dua situasi nyata yang dialami oleh

pasien, di antaranya adalah situasi lahiriah dan situasi batiniah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

99

Mengunjungi dan melayani orang sakit yang dirawat di rumah biasanya

akan lebih banyak keuntungannya daripada mengunjungi dan melayani orang

sakit di rumah sakit, karena pelayan pastoral bertemu dan dapat mengadakan

kontak dengan anggota-anggota lain dari keluarga orang yang sakit itu

(Abineno.2003: 1). Akan tetapi, mengunjungi dan melayani orang sakit yang

dirawat di rumah juga memiliki kesulitan tersendiri, karena kehadiran seorang

pelayan pastoral bisa disalahtafsirkan dan disalahgunakan oleh keluarga

(Abineno, 2003: 2). Kunjungan dan pelayanan yang dilakukan di rumah sakit juga

memiliki kesulitannya tersendiri, bukan karena adanya peraturan dari rumah sakit,

tetapi karena situasi di rumah sakit itu sendiri yang memiliki temponya tersendiri,

sehingga pelayan pastoral tidak boleh mengganggu ritme tersebut.

Sedang yang dimaksud dengan situasi batiniah adalah situasi orang yang

sedang sakit. Orang yang sedang sakit adalah orang yang merasa dirinya dibuat

menjadi pasif, sehingga memiliki harapan untuk sembuh, dan orang sakit ini

memiliki kelemahan fisik yang menyebabkan orang ini senantiasa memerlukan

pertolongan dari orang lain dan juga memiliki ketidakstabilan psikis (Abineno,

1999: 4). Orang yang sedang sakit ini bisa saja diibaratkan bahwa orang tersebut

sedang mengalami kedukaan, meskipun kedukaan yang dirasakan tidak seperti

orang yang mengalami kedukaan saat ditinggal oleh orang yang dikasihinya,

karena kedukaan itu seringkali diartikan sebagai penderitaan, dan kata kedukaan

ini dapat dikaitkan deengan sesuatu yang kita atau seseorang alami sebagai suatu

kerugian (Abineno, 1999: 1).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

100

Dengan demikian, fungsi dari pendampingan pastoral dengan pendekatan

pastoral klinis berfungsi sebagai proses menyembuhkan (healing), menopang

(sustaining), membimbing (guiding), mendamaikan (reconciling), dan

memelihara (nurturing) (Hall & Lindzey, 1993: 5).

2) Meditasi

Semadi atau meditasi adalah praktik relaksasi yang melibatkan pelepasan

pikiran dari semua hal yang menarik, membebani, maupun mencemaskan dalam

hidup kita sehari-hari. Makna harafiah meditasi adalah kegiatan membolak-balik

dalam pikiran, memikirkan, merenungkan (Hardjana, 1998: 5). Arti definisinya,

meditasi adalah kegiatan mental terstruktur, dilakukan selama jangka waktu

tertentu, untuk menganalisis, menarik kesimpulan, dan mengambil langkah-

langkah lebih lanjut untuk menyikapi, menentukan tindakan atau penyelesaian

masalah pribadi, hidup, dan perilaku.

Dengan kata lain, meditasi melepaskan seseorang dari penderitaan

pemikiran baik dan buruk yang sangat subjektif yang secara proporsional

berhubungan langsung dengan kelekatan kita terhadap pikiran dan penilaian

tertentu. Seseorang dapat memahami bahwa hidup merupakan serangkaian

pemikiran, penilaian, dan pelepasan subjektif yang tiada habisnya yang secara

intuitif mulai dilepaskan. Dalam keadaan pikiran yang bebas dari aktivitas

berpikir, ternyata manusia tidak mati, tidak juga pingsan, dan tetap sadar

(Krishna, 2001: 15).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

101

Guru terbaik untuk meditasi adalah pengalaman. Tidak ada guru,

seminar, atau buku-buku meditasi yang dapat mengajarkan secara pasti bagaimana

seharusnya kita melakukan hidup bermeditasi.

Semadi atau meditasi sering diartikan secara salah, dianggap sama

dengan melamun sehingga meditasi dianggap hanya membuang waktu dan tidak

ada gunanya. Meditasi justru merupakan suatu tindakan sadar karena orang yang

melakukan meditasi tahu dan paham akan apa yang sedang dia lakukan.

Manfaat meditasi yang dapat dirasakan secara langsung oleh tubuh. Salah

satu manfaat tersebut adalah kesembuhan ketika tubuh sedang sakit. Dari sudut

pandang fisiologis, meditasi adalah anti-stres yang paling baik. Ketika seseorang

mengalami stres, denyut jantung dan tekanan darah akan meningkat, pernapasan

menjadi cepat dan pendek, dan kelenjar adrenalin memompa hormon-hormon

stres. Akan tetapi, ketika meditasi sedang berlangsung, detak jantung melambat,

tekanan darah menjadi normal, pernapasan menjadi tenang, dan tingkat hormon

stres menurun. Selama meditasi, lama-kelamaan orang tersebut dapat

mendengarkan denyutan jantung, bahkan lebih lanjut lagi orang tersebut dapat

mengkoordinasikan irama denyut jantung dengan irama keluar masuknya napas.

Secara ilmiah, manfaat-manfaat dari meditasi yang telah dipraktikkan

orang selama ini adalah organ-organ tubuh dan sel tubuh akan mengalami

keadaan baik dan bekerja lebih teratur, mampu mengatur dan mengendalikan

orang lain serta memaafkannya, mampu mengerti orang lain dan memaafkannya,

selalu bertekun dalam hidup yang baik, sebagai pembawa berkat bagi sesama, dan

mampu menerima suka dan duka, kesulitan, dan kebaikan hidup dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

102

g. Kriteria Pendamping Pastoral

Dewasa ini semakin marak orang merasa terpanggil untuk terlibat di

dalam sejumlah aksi sosial baik yang dilaksanakan oleh gereja ataupun kelompok-

kelompok kategorial. Salah satu contohnya secara khusus dalam bidang kesehatan

adalah adanya kunjungan kepada salah satu anggota wilayah, lingkungan, kring

atau anggota komunitas yang sedang sakit, baik itu yang dirawat di rumah

ataupun dirawat di Rumah Sakit. Kunjungan ini diharapkan mampu memberikan

dukungan kepada pasien untuk memiliki daya juang untuk pulih dari sakit yang

sedang dialami.

Bentuk pelayanan ini didukung oleh pihak Gereja melalui dekrit Konsili

Vatikan yang dikeluarkan oleh Paus Paulus VI mengenai kerasulan kaum awam,

yakni Apostolicam Actuositatem. Melalui dokumen ini, Paus menghimbau kepada

segenap kaum awam untuk turut terlibat juga dalam irama pewartaan Kerajaan

Allah secara nyata di dalam pelbagai pelayanan yang sudah dilakukan oleh

Gereja. Hal ini mengingat terbatasnya jumlah pelayan pastoral tertahbis, yakni

imam dan semakin bertambahnya jumlah umat.

Di dalam salah satu artikelnya diungkapkan bahwa Gereja diciptakan

untuk menyebarluaskan Kabar Sukacita, Kerajaan Allah di segala penjuru dunia

demi kemuliaan Allah, dan dalam perwujudannya Gereja mengikutsertakan semua

orang untuk terlibat di dalam upaya penebusan yang membawa kepada

keselamatan. Dengan demikian, melalui kaum awam yang ikut serta ini seluruh

dunia dapat diarahkan menuju kepada Allah. Segala kegiatan yang mengarah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

103

kepada tujuan ini disebut sebagai karya kerasulan, dan karya ini dilaksanakan oleh

Gereja melalui semua anggotanya dengan pelbagai cara.

Dalam dinamika pendampingan yang seringkali dijumpai masih terbatas

pada bentuk ritus semata, seperti doa, pemberian sakramen pengurapan orang

sakit, atau yang lainnya, sedangkan bentuk pendampingan yang mengena di hati,

terlibat secara pribadi, adanya partisipasi berupa sharing dirasa masih jauh dari

kenyataan yang demikian. Proses pendampingan ini sebenarnya mangajak orang

untuk masuk ke dalam lingkungan yang tidak dikuasai, sehingga timbulah

perasaan canggung bahkan sering kali kehabisan topik pembicaraan yang

menghibur, sehingga yang dapat dilakukan hanyalah memberi bantuan seperti

menyuapi makanan, membereskan tempat tidur, mendoakan, dan lain sebagainya.

Dengan demikian dirasa perlu untuk memiliki kemampuan mengolah penderitaan

dalam terang iman secara mendalam, membangun relasi dengan Tuhan meski

kerap ditimpa musibah. Hal ini perlu dimiliki oleh pendamping atau petugas

pastoral sebelum memberikan pendampingan kepada pasien.

1) Memahami Pengalaman Menderita

Dalam aneka ragam pengalaman yang dialami oleh manusia, muncul

juga aneka macam konsep penderitaan yang didasarkan pada pengalaman

personal. Konsep penderitaan itu sendiri cukup lengkap dibahas di dalam bab II

mulai dari penderitaan dalam kacamata Kitab Suci ataupun Ajaran Gereja.

Namun, pada kesempatan ini akan diulang kembali secara ringkas gambaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

104

penderitaan yang nantinya perlu juga dipahami oleh petugas pastoral yang akan

mendampingi.

Di dalam proses pendampingan, seorang petugas dikatakan omong

kosong apabila selama berjalannya proses pendampingan, pendamping belum

memahami secara personal pengalaman penderitaan yang ada di dalam dinamika

hidup pribadinya dan dipahami berdasar iman Kristiani.

Hal ini dirasa perlu mengingat subyek yang didampingi juga mengalami

hal pengalaman yang sama, yakni pengalaman menderita meski dengan bentuk

yang berbeda. Dengan demikian, pengalaman pendamping dalam mengolah

penderitaan yang dialami dalam terang iman dapat didialogkan kepada orang lain

yang menderita sebagai bahan pembicaraan dengan yang didampingi.

Pengalaman menderita ini menjadi pengantar atau pintu gerbang sebelum

pendamping membantu memberikan pendampingan kepada pasien kanker atau

seseorang yang sedang menderita. Hal ini akan menjadi poin penting antara

pendamping dengan yang didampingi, karena pendamping memiliki pengalaman

yang sama meki berbeda kualitas dengan yang didampingi. Namun setidaknya

pengalaman ini membuka jalan untuk masuk ke kedalaman proses yang

didampingi.

Menyadari bahwa tidak semua orang dapat terbuka pada orang baru,

belum lagi pengaruh gender yang kuat. Seperti, tidak semua orang laki-laki dapat

terbuka pada orang baru, apalagi keterbukaan ini sifatnya personal dan sensitif.

Kaum laki-laki cenderung menutup rapat-rapat pengalaman yang dimiliki. Hal ini

akan menjadi semakin sulit, jika pasien dalam hal ini yang didampingi tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

105

terbiasa terbuka dengan orang lain, pendamping yang bertugas juga memiliki jenis

kelamin yang sama dengan yang didampingi yakni laki-laki. Ini merupakan

kepribadian yang dimiliki oleh kaum laki-laki, di mana kaum laki-laki lebih

memberikan porsi yang besar kepada kemampuan nalar dari pada hati. Hal yang

serupa juga akan dialami oleh kaum perempuan seandainya yang bertugas

mendampingi memiliki jenis kelamin yang sama juga. Akan tetapi, segala

penghalang seperti tersebut di atas akan berkurang dengan adanya pengalaman

yang sama. Sehingga penghalang yang dapat menghambat terjadinya keterbukaan

dapat di atas dengan pengalaman yang sama ini, meski berbeda secara kualitas.

2) Memahami Psikologi Perkembangan Manusia

Mempelajari dinamika hidup manusia tidak pernah lepas dari segala

bidang kajian psikologi, pun itu termasuk mempelajari spiritualitas atau kondisi

iman seseorang. Ilmu psikologi menjadi pijakan pertama dalam mengkaji

manusia. Lantas muncullah sejumlah ilmu yang memiliki relasi dengan bidang

ilmu psikologi ini, seperti antropologi, religi, dan lain-lain.

Di dalam pembahasan beberapa kali disinggung hubungan antara iman

dengan kondisi psikologi seseorang, secara khusus pasien penderita kanker pasca

kemoterapi. Di dalam pembahasan kali ini, akan disertakan pula alasan

memahami psikologi perkembangan manusia diperlukan dalam merumuskan

gagasan dan sikap yang diperlukan sebagai pendamping atau petugas pastoral.

Berbicara mengenai alasan pemahaman psikologi perkembangan

manusia ini diperlukan, baik jika sedikit menyinggung pembahasan mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

106

pelayanan pastoral sebagai bentuk konseling. Sebuah gagasan yang dirumuskan

oleh Boisen ini membawa warna pada hubungan antara iman dengan psikis

manusia. Gagasan Boisen mengenai pelayanan pastoral sebagai bentuk konseling

ini didasarkan pada konsep bahwa bentuk-bentuk tertentu dari permasalahan

mental erat kaitannya dengan pengalaman religious seseorang (Abineno, 1993:

29). Gagasan ini menyatakan bahwa kebanyakan gangguan psikis ataupun fisik

seseorang acapkali diakibatkan oleh permasalahan seseorang dengan lingkungan

sosial dan permasalahan personal yang belum terselesaikan (unfinish bussiness).

Gangguan dalam diri seseorang ini erat kaitannya dengan tidak

terpenuhinya piramida kebutuhan manusia yang digagas oleh Abraham Maslow.

Kebutuhan-kebutuhan tersebut mencakup, kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan

rasa aman, kebutuhan untuk memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan adanya

penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri (Hall & Lindzey, 1987: 71).

Terdapat sejumlah alasan lain yang dapat menyebabkan terjadinya

mental disorder (kekalutan mental) pada diri seseorang selain pemenuhan

piramida kebutuhan tersebut di atas, yakni terbenturnya diri seseorang pada

standar dan norma sosial yang berlaku; adanya konflik kebudayaan entah itu

konflik antara individu dengan masyarakat, antara individu dengan nilai dan

tingkah laku di antara dua kelompok sosial atau lebih, dan konflik batin;

perubahan transisi kepemimpinan; meningkatnya tingkat aspirasi terhadap

kemewahan materiil (Kartini Kartono, 1983: 21-24). Alasan-alasan tersebut di

atas begitu mempengaruhi seseorang secara khusus atas pemenuhan kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

107

pribadinya yang lekat dengan priamida kebutuhan yang dirumuskan oleh

Abraham Maslow.

Kondisi penyebaran kanker ini terbuka pada segala usia, seperti sudah

dijabarkan dengan begitu jelas di dalam pembahasan mengenai konsep kanker itu

sendiri. Kanker atau puru ayal dipahami sebagai jenis penyakit yang ditandai

dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh

secara tidak terkendali (pembelahan sel yang melebihi batas normal), menyerang

jaringan biologis di dekatnya, dan bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui

sirkulasi darah atau sistem limfatik yang disebut metastasis. Munculnya penyakit

kanker ini dapat disebabkan oleh pelbagai faktor, seperti genitas, faktor stresor

psikososial, dan lain sebagainya. Sel kanker ini akan menjadi buas dan dapat

mematikan, jika pertumbuhannya tidak normal. Dengan demikian, sangatlah jelas

bahwa sel kanker dapat ditemukan di dalam tubuh setiap manusia di manapun

jenjangnya, termasuk usia.

Kepentingan dari memahami psikologi perkembangan manusia dalam hal

ini untuk pendampingan yang akan dilakukan oleh petugas pastoral adalah dasar

atau landasan sebelum pendamping atau petugas pastoral memberikan

pendampingan atau treatment kepada pasien. Pendampingan atau treatment ini

juga diselaraskan dengan kondisi dan klasivikasi jenjang usia pasien, karena

kondisi psikologi dalam diri manusia ini memiliki ciri yang berbeda di setiap

jenjang usia.

Ini merupakan kepentingan utama yang harus dimiliki oleh pendamping

sebelum mendampingi pasien kanker pasca kemoterapi. Hal ini menjadi utama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

108

karena, tidak mungkin perlakuan yang diberikan oleh pendamping kepada pasien

dengan jenjang usia remaja diterapkan juga sebagai bentuk pendampingan pada

pasien usia anak-anak. Ciri-ciri psikologi setiap jenjang usia inilah yang menjadi

acuan dalam memberikan pendampingan. Yang menjadikan pasien kanker pasca

kemoterapi ini sama di setiap jenjang usia adalah keterbatasan yang dimiliki.

Akan tetapi ciri-ciri kondisi psikis tetap sama dengan ciri kondisi psikis yang

diterapkan oleh Elizabet B. Hurlock dalam bukunya yang berjudul Psikologi

Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan.

3) Memahami Sikap Gereja

Hidup manusia adalah dasar dari segala nilai yang dimiliki oleh manusia.

Hidup sekaligus juga sebagai prasyarat bagi segala macam kegiatan manusia dan

prasyarat hidup sosial bermasyarakat. Dengan demikian, setiap orang wajib

menjalankan hidupnya seturut dengan Kehendak Allah (Departemen Dokumentasi

dan Penerangan KWI, 2010: 7).

Kaitannya dengan konsep hidup, Gereja pada dasarnya menghendaki

supaya hidup yang sudah dipercayakan sebagai nilai oleh Allah kepada manusia

hendaknya dapat berbuah dan diharapkan pula pada adanya ketercapaian hidup

abadi (Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI, 2010: 7).

Akan tetapi, di sisi lain dalam hidup manusia terdapat adanya suatu

misteri tentang kematian. Namun, misteri ini seakan tertutupi oleh adanya

kemajuan dalam bidang medis dan dalam budaya modern masyarakat (EV, art.

64). Kematian seolah-olah tampak layaknya sesuatu yang tidak masuk akal karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

109

secara tiba-tiba memutus kehidupan manusia yang tentunya masih kaya akan

masa depan dan pengalaman menarik.

Kaitannya dengan kondisi pasien kanker pasca kemoterapi ini adalah

ketika kondisi pasien dikatakan sebagai kondisi terminal illness dengan artian

kemampuan bertahan hidup begitu kecil, Gereja tetap menghimbau untuk tetap

menjunjung tinggi martabat manusia. Penyakit kanker ini dapat merenggut

sejumlah aspek hidup dan eksistensi manusia, sehingga akan berdampak pada

keterbatasan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Melihat kondisi

keterbatasan dan berada di batas daya manusia, kebanyakan orang sekitar baik itu

keluarga ataupun kerabat yang belum siap menghadapi situasi ini merasa tidak

mampu dan kasihan terhadap pasien serta keterbatasan ekonomi. Situasi yang

demikian ini dapat memicu terjadinya pengambilan keputusan yang terlalu cepat,

seperti pemilihan tindakan euthanasia atau dibiarkan begitu saja sampai ajal

menjemput. Berdasarkan pernyataan yang dibuat oleh kongergasi suci tentang

eutanasia, eutanasia didefinisikan sebagai kematian tanpa penderitaan, tanpa rasa

sakit yang berlebihan (Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI, 2010: 8)

dalam artian yang lain membunuh karena rasa kasihan.

Hal inilah yang secara keras ditolak oleh Gereja. Hal ini semakin

diperjelas dengan gagasan yang dirumuskan tatkala sidang biasa kongergasi pada

5 Mei 1980 yang disetujui oleh Paus Yohanes Paulus II (Departemen

Dokumentasi dan Penerangan KWI, 2010:8) yang menyatakan bahwa,

Tak suatupun dan tak seorangpun dapat memberi hak mematikan

manusia yang tak bersalah, entah menyangkut fetus atau embrio, anak

atau orang dewasa, orang lanjut usia, orang sakit yang tak tersembuhkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

110

atau orang yang sedang akan meninggal. Tak seorang pun boleh minta

tindakan mematikan ini bagi diri sendiri atau bagi orang lain, yang

merupakan tanggungannya, bahkan orang tak boleh menyetujui tindakan

itu, baik secara eksplisit atau pun implisit. Karena hal ini berarti

melanggar hukum Ilahi, melecehkan martabat pibadi manusia, kejahatan

melawan kehidupan, serangan terhadap umat manusia.”

Inilah yang perlu diperhatikan dari sikap Gereja terhadap kondisional pasien

kanker pasca kemoterapi yang masuk dalam kerangka penyakit terminal illness.

4) Memahami Peranan Pendampingan

Dalam pelbagai pembahasan di dalam skripsi ini sering ditemukan

ungkapan bahwa kanker merupakan salah satu dari sekian jenis penyakit yang

termasuk dalam klasifikasi terminal illness. Konsep ini menyatakan bahwa

dinamika hidup seseorang yang menderita penyakit ini mulai diliputi dengan alur

keterbatasan.

Kondisi yang demikian ini tentunya akan mempengaruhi segala aspek

hidup manusia, di antaranya adalah eksistensi, aktivitas fisik, psikis, dan lain

sebagainya. Keadaan atau siatuasi yang semacam inilah tidak mungkin hanya

dipercayakan kepada tim medis semata baik itu dokter atau perawat, melainkan

juga diperlukan terjalinnya kerjasama antara tim medis dengan petugas pastoral.

Kerjasama yang baik ini merupakan perwujudan dari pendekatan pastoral

orang sakit yang berfokus pada mengikuti cara pelayanan Yesus dan

menggunakan pendekatan holistik. Pendekatan holistik pada pasien ini memiliki

sejumlah dimensi, di antaranya adalah dimensi psikologis (strategi kooping).

Mekanisme koping adalah mekanisme yang digunakan individu untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

111

menghadapi perubahan yang diterima. Apabila mekanisme koping berhasil, maka

orang tersebut akan dapat beradaptasi terhadap perubahan tersebut. Mekanisme

koping dapat dipelajari, sejak awal timbulnya stresor dan orang menyadari

dampak dari stressor tersebut.

Lalu, peranan pendampingan yang hendak dibicarakan di sini adalah

pendamping dapat menjadi pelancar terjadinya perjumpaan iman yang didampingi

dengan Tuhan. Pendampingan dalam hal ini lebih mengarah kepada suatu bentuk

usaha merawat, memperhatikan, mendampingi, menyembuhkan, bahkan

mendengarkan orang sakit dari pelbagai segi guna terwujudnya iman pasien

kepada Tuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

BAB IV

USULAN PROGRAM PASTORAL ORANG SAKIT YANG RELEVAN

BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI

A. Latar Belakang Program Pastoral Pasien Kanker Pasca Kemoterapi

Hidup manusia diwarnai dengan pelbagai dinamika yang dinamis. Salah

satu dinamika yang tidak dapat dihindarkan dalam dinamika hidup manusia

adalah situasi atau kondisi sakit. Situasi atau kondisi yang tentunya setiap orang

pernah mengalaminya. Sakit merupakan satu dari sekian banyak dinamika hidup

manusia yang dapat membuat ruang gerak seseorang menjadi terbatas dan

mempengaruhi pelbagai aspek hidup seseorang.

Pola pendampingan terhadap orang sakit ini begitu beragam, mulai dari

pendampingan medis hingga pendampingan spiritual. Dinamika pendampingan

orang sakit pun juga beragam, tetapi yang pasti adalah perlu adanya koordinasi

yang baik antara pihak medis, keluarga, pasien, dan pendamping rohani. Hal ini

mengingat bahwa sakit fisik erat kaitannya dengan kondisi psikis dan spiritual.

Dewasa ini, koordinasi yang terjalin antara tim medis, pasien, keluarga

dan pendamping rohani semakin terlaksana dengan baik. Akan tetapi, ada

beberapa hal yang masih menjadi kendala dalam proses pelaksanaan

pendampingan orang sakit, yakni kompetensi yang dimiliki oleh sejumlah pihak

secara khusus pendamping rohani dirasa masih kurang memadai. Dari pelbagai

sumber yang sudah ditemukan oleh penulis dan diungkapkan pada pembahasan

sebelumnya dalam tulisan ini bahwa kebanyakan pendamping rohani atau petugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

113

pastoral lebih-lebih mendampingi hanya sebatas hal-hal yang sifatnya ritus

semata, seperti doa, pelayanan sakramen orang sakit, dan lain sebagainya.

Sedangkan yang menjadi ujung tombak dari pendampingan ini, yakni

pendampingan yang mengena ke hati belum tersentuh. Hal ini dikarenakan

semakin banyaknya sukarelawan yang tergerak hatinya untuk membantu, namun

masih minim pengetahuan dan pengalaman. Sebagai akibat dari minimnya

pengetahuan dan pengalaman, timbulah kendala yakni bentuk pendampingan, pola

pendekatan pasien, dan materi pendampingan yang diberikan pun hanya berkutat

pada hal-hal yang sifatnya lebih mengarah pada ritual belaka. Maka dari itu,

dalam pembahasan kali ini akan diutarakan usulan program pendampingan pasien

kanker pasca kemoterapi yang sudah disesuaikan dengan sejumlah aspek, salah

satunya adalah kondisi psikis dan religius pasien.

B. Konteks Program Pastoral Pasien Kanker Pasca Kemoterapi

Dalam beberapa pandangan yang sudah dipaparkan dalam bab

sebelumnya, sakit kerap dihubungkan sebagai akibat dari dosa dan kesalahan yang

diperbuat oleh manusia. Merujuk pada Kitab Ayub dalam susunan Perjanjian

Lama, sakit digambarkan sebagai sebuah pergualatan hidup atas keteguhan iman

yang dimiliki oleh seseorang. Ayub yang diketahui sebagai orang yang saleh

mendapatkan penderitaan yang begitu hebat. Situasi penderitaan yang dialami

oleh Ayub ini dirumuskan oleh Gereja dengan situasi menderita melalui dokumen

Salfivici Doloris.

Dengan demikian situasi yang demikian ini digambarkan oleh Gereja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

114

dengan pegalaman menderita. Pengalaman menderita ini menurut dokumen

Salfivici Doloris digambarkan dengan suatu panggilan khusus kepada keutamaan

yang harus dilaksanakan sendiri oleh manusia sesuai dengan kewajibannya (SD,

art. 23). Keutamaan ini lebih mengarah kepada hal-hal yang erat kaitannya dengan

ketekunan dalam melaksanakan apa saja yang secara personal membuatnya

bingung dan merasa rugi. Penderitaan yang dialami bukanlah sebuah hukuman

yang datang sebagai akibat dari dosa manusia atau ujian yang diberikan oleh

Tuhan kepada umat-Nya, melainkan suatu kesempatan untuk membersihkan

segala dosa-dosa ataupun kesalahan yang sudah secara sadar ataupun tidak

dilakukan.

Dalam pembahasan ini, salah satu jenis penyakit fisik yang diolah adalah

sakit kanker. Menurut ulasan yang diungkapkan romo Kieser, bahwa penyakit ini

merupakan salah satu jenis penyakit terminal illness. Hal serupa juga digagas oleh

Yuswanto, bahwa penyakit ini merupakan penyebab kematian kedua setelah

penyakit kardiovaskuler. Kanker didefinisikan dengan begitu jelas oleh Dr.

Iskandar Junaedi (2007: 1) sebagai suatu pertumbuhan abnormal sel-sel yang

cenderung menginvasi jaringan di sekitarnya dan atau menyebar ke tempat-tempat

jauh.

Kanker menjadi suatu momok atau penyakit yang paling ditakuti oleh

banyak orang. Tetapi kenyataan yang sering terjadi adalah banyak orang yang

pola hidupnya mengarah pada penyakit jenis ini. Kondisi yang demikian sering

menyebabkan kebanyakan orang yang mendengarkan diagnosa yang diberikan

dokter tidak terima dan mengatakan bahwa diagnosa yang disampaikan salah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

115

Bentuk tidak terima ini oleh Elisabet Kulber digolongkan ke dalam fase tahap

pertama orang yang sedang sakit. Fase ini dibenarkan oleh P. Go dalam

pembahasan sebelumnya, bahwa ketika sakit kanker yang diderita oleh seseorang

tentunya akan berdampak pada terjadinya perubahan irama hidup seseorang dan

kondisi yang demikian inilah yang sering ditolak oleh kebanyakan orang. Apabila

dibahasakan dalam istilah saat ini adalah, banyak orang tidak terima ketika berada

pada area yang sudah membuat dirinya merasa nyaman (comfort zone).

Fase emosional berikutnya adalah fase marah-marah bahkan sampai

mengamuk. Pada fase ini, pasien sudah tidak lagi menyangkal kenyataan yang

sedang dialami, namun cenderung merasakan ketidakadilan terjadi di dalam

hidupnya dan berusaha mencari-cari sasaran guna melampiaskan emosi tersebut

(katarsis). Fase berikutnya adalah fase tawar menawar, kemudian fase depresi, dan

terakhir adalah fase penerimaan. Penggolongan ini tentunya tidak serta merta

berjalan dengan sistematis, semua dapat berubah-ubah berdasarkan dengan

kondisi psikis dan konsep mental seseorang. Ada orang yang pertama kali ia

mendengar diagnosa dari pihak medis bahwa ia menderita kanker, orang tersebut

dapat menerima dengan lapang dada, namun ada juga yang sebaliknya bahkan

jumlahnya banyak.

Melihat kondisi yang demikian ini, tidak mudah untuk merumuskan

suatu model pendampingan yang hanya berlagsung dalam waktu yang singkat.

Perlu diingat bahwa yang dilayani di sini adalah manusia yang memiliki dinamika

hidup yang begitu dinamis dan tidak dapat diduga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

116

C. Tujuan Program Pastoral Pasien Kanker Pasca Kemoterapi

Tujuan dari pendampingan pastoral bagi pasien kanker pasca kemoterapi

sudah sedikit disinggung pada bagian sebelumnya bahwa, yang menjadi sasaran

dari pendampingan ini adalah manusia yang sedang mengalami sakit yang

tergolong parah. Dengan demikian, pendampingan yang disusun tidak serta merta

dapat berlangsung dalam waktu yang singkat. Hal ini disinambungkan dengan

fase-fase emosional seperti yang dijelaskan oleh Elisabet Kulber pada bab

sebelumnya.

Tujuan pertama dari program ini adalah bagaimana pendampingan dapat

mengena sampai pada bagian sense seseorang atau perasaan atau hati. Dalam bab

III dituliskan bahwa pendampingan pastoral merupakan suatu usaha Gereja dalam

upaya pemeliharaan jiwa atau dalam bahasa Latin disebut dengan istilah cura

animarum. Penjelasan lebih lanjut mengenai pemeliharaan jiwa ini, oleh Dr. J. L.

Ch. Abineno pada bahasan yang sama dikatakan bahwa tujuan dari pelayanan

pastoral yakni semakin memanusiakan manusia melalui Kabar Gembira yang

menyatakan bahwa di dalam pribadi Yesus Kristus, Allah telah menjadi Bapa kita.

Tujuan berikutnya yang hendak dicapai dalam program ini adalah

bagaimana petugas pastoral dapat membantu orang dengan tujuan orang yang

dibantu dapat menolong dirinya sendiri melalui proses perolehan pengertian

tentang konflik batinnya. Tujuan ini dilandasi konsep bahwa manusia merupakan

makhluk dinamis dengan pelbagai dinamika hidup yang dilaluinya. Dalam proses

menjalani dinamika hidup, setiap orang memiliki kemampuan untuk memilih akan

merespon pengalaman tersebut seperti apa. Hal ini dilatarbelakangi juga dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

117

adanya pengaruh dari keluarga dan lingkungan sekitar. Melalui tujuan ini, pasien

hendak diajak untuk dapat menolong dirinya keluar dari belenggu perasaan yang

mengikat yang dapat mengakibatkan penyakit yang sedang dialaminya.

Tujuan program pendampingan yang terakhir adalah terjadinya proses

perjumpaan iman dan proses perwujudan iman sebagai bentuk pertanggung

jawaban dengan Tuhan secara personal. Ini merupakan tujuan akhir dari program

pendampingan pasien kanker pasca kemoterapi. Tujuannya lebih mengarah pada

bagaimana pasien dapat secara personal mengalami perjumpaan iman dengan

Tuhan dan dapat mewujudkan imannya di tengah kuantitas waktu yang sudah

didiagnosa tim medis berdasarkan kondisi pasien. Tuhan merupakan puncak

segala sesuatu, tujuan akhir hidup manusia, dan tempat di mana setiap manusia

senantiasa mengarahkan hidupnya. Sehingga inilah alasan dari tujuan ini

diadakan.

D. Strategi Pastoral Pasien Kanker Pasca Kemoterapi

Sudah disampaikan sebelumnya tentang latar belakang penyusunan

program, gagasan tentang apa itu sakit, pandangan sakit menurut Kitab Suci dan

beberapa ensiklik Gereja, situasi dan kondisi pasien kanker, serta tujuan

disusunnya program pastoral ini dirumuskan. Kini sampailah pada strategi yang

digunakan dalam rumusan program pendampingan pastoral bagi pasien kanker

pasca kemoterapi.

Dalam merumuskan strategi, sangat perlu memperhatikan komponen-

komponen yang sudah disampaikan sebelumnya pada bagian ini. Pengalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

118

sakit yang dialami oleh pasien penderita kanker ini bukan sekedar pengalaman

sakit biasa. Kanker merupakan sebuah penyakit yang dapat mempengaruhi segala

aspek hidup manusia yang menderitanya. Maka tidak salah jika, dampak yang

ditimbulkan karena penyakit ini begitu beragam, mulai dari dampak psikologi,

sosial, ekonomi, bahkan sampai pada iman. Pada bagian ini akan lebih menyoroti

bagian gagasan dalam pendampingam kanker pasca kemoterapi secara khusus

bagian iman pasien.

Di dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Christina BT. Yubong, S.Pd.

sebagai bentuk tugas akhir guna meraih gelar S1 yang berjudul Katekese Orang

Dewasa dan Penderitaan (1995:62) dituliskan demikian:

Untuk sampai pada iman yang dewasa perlu ada pendidikan iman yang

terus menerus. Salah satu usaha pelayanan pendidikan iman adalah

katekese. Dalam katekese, orang dewasa dibantu untuk menyadari Allah

dalam segala peristiwa hidup sehari-hari. Kemudian mengkomunikasikan

pengalaman di dalam penderitaan tersebut yang sudah diolah dalam

terang iman.

Melalui gagasannya ini, Christina hendak mengatakan bahwa

perkembangan iman seseorang entah itu dalam kondisi sehat ataupun sakit kiranya

senantiasa berada di dalam proses pendampingan. Pendampingan yang lekat

dengan kondisi yang demikian adalah katekese atau yang lebih dikenal dengan

istilah sharing pengalaman iman.

Menurut gagasan B. Kieser, S.J. pendampingan iman yang diharapkan

terjadi di sini adalah segala macam bentuk pelayanan yang dapat membantu

seseeorang, terutama yang sedang sakit untuk mewujudkan dan mengungkapkan

imannya. Pendampingan iman di sini tidak harus dilaksanakan dengan bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

119

pemenuhan kebutuhan religius yang bersifat ritus semata, seperti pemberian

sakramen orang sakit, dan upacara suci lainnya, melainkan lebih kepada bantuan

iman yang terwujud dalam bantuan praktis bagi permasalahan yang nyata, yakni

kolaborasi antara perawatan dalam segi medis dan juga pendampingan iman yang

sifatnya berkelanjutan.

Maksud dari pendampingan ini adalah mendampingi pasien untuk

berjumpa dengan Allah dalam situasi yang terbatas dan membagikan pengalaman

tersebut kepada teman sebaya yang mengalami kondisi yang sama. Pendampingan

ini diartikan juga sebagai perwujudan dari sikap ikut percaya baik dari pasien,

pendamping, ataupun keluarga karena ikut merasakan pengalaman yang dialami

pasien meski dalam bentuk yang berbeda dan terlebih sama-sama mengalami

batas daya kemampuan manusia. Dengan demikian, pendampingan ini akan

diarahkan supaya pasien ataupun keluarga untuk saling mengkomunikasikan,

tukar pengalaman, dan menghayati imannya di tengah keterbatasan yang dialami.

Gagasan ini lebih bersifat pendampingan iman dalam betuk katekese

yang disesuaikan dengan tingkat usia dan lebih difokuskan dalam kaca mata iman

Kristiani. Proses ini sendiri dapat membantu pasien untuk berproses dengan

pribadinya sendiri dan segala hal terkait dengan pangalaman iman individu yang

akan dibantu dengan dialog personal dengan pendamping, baru kemudian akan

dibagikan kepada sesama penderita yang tentunya memiliki kondisi dan persoalan

yang sama sebagai wujud katekese itu sendiri. Pendampingan iman di sini

mencakup pendampingan iman anak, pendampingan iman remaja, dan

pendampingan iman orang dewasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

120

E. Bahan Pastoral Pasien Kanker Pasca Kemoterapi

Di dalam pembahasan sebelumnya, telah dipaparkan latar belakang

penyusunan program, gagasan tentang apa itu sakit, pandangan sakit menurut

Kitab Suci dan beberapa ensiklik Gereja, situasi dan kondisi pasien kanker, tujuan

disusunnya program pendampingan pastoral ini dirumuskan, serta strategi yang

dapat diterapkan dalam program pendampingan pastoral bagi pasien kanker pasca

kemoterapi. Pada bagian ini, akan dibahas mengenai bahan yang disampaikan

kepada pasien kanker pasca kemoterapi berupa konsep dan sikap yang perlu

dibangun dan ditumbuhkan dalam diri pasien.

Konsep dan sikap yang perlu dibangun serta ditumbuhkan ke dalam diri

pasien, yakni pasien dapat menerima penderitaan atau kondisi yang dialami saat

ini sebagai berkat, membangun konsep positif di dalam diri pasien tentang proses

hidup dan Tuhan, dan nantinya sampai kepada ajakan untuk berjuang

mempertahankan kehidupan yang selayaknya diperoleh pasien.

1. Menerima Penderitaan sebagai Suatu Berkat

Dalam banyak perkara, manusia begitu sering mempertanyakan banyak

hal, hal ini dipicu karena rasa ingin tahu yang besar yang dimiliki oleh manusia.

Dalam hidup, manusia sering dipertemukan dengan kenyataan paradoks, yakni

kesusahan dan kegagalan. Kedua hal paradoks ini silih berganti hadir dalam

dinamika hidup manusia. Sehingga sering timbul pertanyaan yang demikian,

apakah kiranya tidak lebih baik mempunyai dunia tanpa derita, tanpa kelumpuhan,

tanpa air mata, tanpa kecacatan, tanpa penumpahan darah, tanpa penindasan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

121

tanpa ketidakadilan, tanpa kurasi roda, dan sebagainya (Yubong, 1995: 77).

Pertanyaan ini tidak menyertakan alasan dan jawaban definitif kepada manusia.

Namun, kenyataan yang sering terjadi adalah manusia dibawa semakin jauh dalam

kesulitan dan kegagalan ini. Melihat kondisi yang semacam ini, secara tidak

langsung manusia dibentuk untuk dapat menerima adanya penderitaan sebagai

kenyataan yang inheren (Yubong, 1995: 77).

Pada hakikatnya, penderitaan nampak begitu kejam, sehingga sulit untuk

diterima oleh manusia, terlebih jika penderitaan yang menimpa terlihat kurang

adil dan tidak dapat dipahami oleh kemampuan berkipir manusia. Dihadapkan

dengan kenyataan yang seperti ini, kerap kali yang muncul sebagai bentuk reaksi

atau respon dari manusia adalah menolaknya, bahkan sampai tercipta adanya

pemberontakan jiwa. Pemberontakan dan atau penolakan ini akan dapat

menyebabkan terjadinta frustasi dalam diri manusia karena pemberontakan yang

dibentuk sebagai reaksi atas adanya penderitaan tersebut tidak berujung dan tidak

terjawab, yang nantinya akan mengakibatkan kelelahan pada manusia itu sendiri.

Dalam konteks orang beriman Kristiani, penderitaan kiranya ditanggapi

dengan sikap menyadari dan menerima kenyataan yang tidak mengenakkan

tersebut sebagai bagian dari kenyataan hidup manusia. Sebagai orang beriman

Kristiani, sikap yang demikian ini merupakan buah dari sikap yang Yesus ajarkan

tatkala Ia marus menerima kenyataan bahwa Ia akan diserahkan kepada

pengadilan dan dihukum mati atas kesalahan manusia. Di dalam Injil Yohanes,

Yesus mengajarkan kepada murid-murid-Nya bahwa terdapat dukacita yang

nantinya akan membuahkan sukacita. Ia mengatakan kepada murid-murid-Nya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

122

bahwa, “Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat

pula dan kamu akan melihat Aku lagi” (Yoh 16:16).

Menerima ucapan Yesus yang demikian, para murid mulai

mempertanyakan maksud dari ungkapan Yesus ini. Lantas Yesus memberikan

penjelasannya dengan perumpamaan,

Aku berkata kepadamu; Sesungguhnya kamu akan menangis dan

meratap tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi

dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. Seorang perempuan

berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan

anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan

bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia. (Yoh 16:20-21)

Melalui Injil Yohanes, Yesus mengajarkan kepada segenap umat beriman

untuk menemukan jawaban dari pergumulan hidup tentang penderitaan dalam

terang iman. Yesus menghimbau untuk melihat penderitaan yang dialami sebagai

jalan menuju kepada kemuliaan, kepada yang transenden, kepada Allah.

Memahami penderitaan sebagai suatu berkat bukanlah hal yang mudah

karena membutuhkan kemampuan berlapang dada yang besar dan menerima

kenyataan yang pahit dengan penuh syukur. Tetapi sikap inilah yang Tuhan

ajarkan kepada segenap umat beriman Kristiani. Manusia dalam hal ini umat

beriman Kristiani harus berani melawan segala bentuk kegelisahan dan

penderitaan, serta dapat menerimanya dengan sikap penuh percaya bahwa

akhirnya akan ada kebahagiaan yang sudah disiapkan, berharap, juga pasrah

kepada kehendak Allah, karena bukan kehendakku yang terjadi melainkan

kehendak-Mu yang terjadi (Luk 22:42).

Sikap yang demikian ini juga ditemukan dalam diri ibu Yesus, yakni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

123

Maria yang senantiasa menerima kehendak Tuhan dengan pernyataan Aku ini

adalah hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut kehendak-Mu. Sikap yang

menunjukkan penerimaan kehendak Allah dengan penuh percaya dan penuh harap

seperti yang diajarkan melalui teladan Yesus dan Maria ini dapat memberikan

ketentraman hidup pada manusia tatkala dihadapkan pada situasi penderitaan yang

tak kunjung usai dan tidak dapat dijawab dengan penalaran manusia. Melalui

teladan Yesus dan Maria dalam menanggapi kehendak Allah ini, pada akhirnya

manusia dibawa kepada titik fokus utama yakni Tuhan sendiri sebagai pusat hidup

manusia. Dengan demikian, manusia tidak lagi mempertanyakan banyak hal

terkait yang dialami, karena di dalam Allah manusia telah menemukan sesuatu

yang dapat menjawab pertanyaan dan gejolak hatinya, serta yang sulit untuk

diterangkan dengan kata-kata.

2. Konsepsi yang Positif mengenai Proses Hidup dan Tuhan

Dalam rangka mencoba memahami arti dari kehendak Allah, secara

khusus kondisi di batas daya kemampuan manusia ini, manusia secara tidak

langsung dituntut untuk memiliki pemahaman yang jernih mengenai hidup dan

mengenai Allah sebagai Pencipta.

Dalam menjalani dinamika hidup, tidak jarang manusia mempertanyakan

segala sesuatu terlebih yang erat kaitannya dengan eksistensinya sebagai manusia.

Pertanyaan-pertanyaan itu tentunya tidak lari dari arti hidup dan tujuan hidup

manusia itu sendiri. Pertanyaan mengenai eksistensi tersebut belum usai dijawab

oleh manusia, namun manusia dihadapkan ke dalam dua kondisi paradoks. Di satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

124

sisi manusia mendambakan hidup yang penuh dengan kesenangan, kebahagiaan,

ketercukupan, dan lain sebagainya, namun di sisi lain manusia dihadapkan dengan

kondisi yang serba terbatas. Di dalam gagasannya mengenai hidup dan

penderitaan, Christina BT. Yubong (1995: 80) melihat hidup sebagai realitas yang

harus dijalani dan bukan direnungi.

Dinamika hidup manusia bukanlah dinamika yang sebagai suatu rentetan

rutinitas melainkan lebih kepada dinamika yang dinamis. Manusia lahir dari

ukurang kecil kemudian bertumbuh menjadi dewasa dan kemudian orang tua.

Dari yang awalnya hanya bisa menangis saja hingga bisa mengungkapkan sesuatu

dengan kata-kata, perasaan, mimik muda, dan gerak tubuh. Dalam menjalani

dinamika hidup, manusia juga belajar berpikir, memilah, menemukan, dan

merumuskan konsep tentang seusatu. Sehingga hidup menjadi lahan bagi manusia

untuk mengenal pribadinya, sesama dan Tuhan melalui dinamika hidup manusia

itu sendiri.

Seperti dijelaskan pada pembahasan sebelumnya kaitannya dengan

kondisi batas daya kemampuan dan atau penderitaan, kerap kali yang muncul

sebagai bentuk reaksi atau respon dari manusia adalah menolaknya, bahkan

sampai tercipta suatu pemberontakan jiwa. Pemberontakan dan atau penolakan ini

akan dapat menyebabkan terjadinya frustasi dalam diri manusia karena

pemberontakan yang dibentuk sebagai reaksi atas adanya penderitaan tersebut

tidak berujung dan tidak terjawab, yang nantinya cenderung mengakibatkan

kelelahan pada manusia itu sendiri. Konsep penderitaan inilah yang kemudian

diolah dalam terang iman Kristiani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

125

Melalui teladan Yesus dan Maria yang juga dibahas dalam bagian

sebelumnya dalam menanggapi situasi dan kondisi batas daya kemampuan,

manusia dibawa kepada titik fokus utama yakni Tuhan sendiri sebagai pusat hidup

manusia dan bukan lagi berfokus pada hal-hal duniawi yang terus-terusan

dipertanyakan dengan kemampuan nalar. Dengan demikian, manusia tidak lagi

mempertanyakan banyak hal terkait yang dialami, karena di dalam Allah manusia

telah menemukan sesuatu yang dapat menjawab pertanyaan dan gejolak hatinya,

serta yang sulit untuk diterangkan dengan kata-kata.

Pemahaman akan konsep Allah pun juga akan berbeda-beda antara orang

yang satu dengan yang lain. Adanya perbedaan ini dipengaruhi oleh pangalaman

hidup masing-masing orang dan cara menanggapi pengalaman tersebut. Sebagai

umat beriman Kristiani, untuk dapat mengenal Allah dan memahami-Nya secara

lebih jernih, manusia harus masuk ke dalam pengalaman akan Allah. Hal ini

disebabkan, Allah tidak dapat dilihat dan diterjemahkan secara hurufiah dan

definitif melainkan dialami. Sehingga, manusia harus mengalami Allah dalam

dinamika hidupnya dan merasakan bagaimana Allah turut bekerja dan campur

tangan dalam hidup manusia itu sendiri. Apabila manusia sudah dapat mengenali

Allah, pada akhirnya manusia tersebutdapat menangkap bahwa situasi dan kondisi

yang sedang dialami, dalam hal ini situasi batas daya dan atau menderita bukanlah

ukuran bahwa Allah tidak ada, Allah tidak mendengarkan rintihan umat-Nya,

Allah itu jahat dan lain sebagainya, melainkan situasi ini merupakan bagian dari

dnamika hidup manusia yang harus dilalui dan dijalani.

Sikap yang demikian juga dapat ditemukan dalam diri Ayub yang sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

126

dijelaskan pada bagian sebelumnya, teladan sikap Yesus yang rela wafat di kayu

salib demi manusia, dan dapat ditemukan pula dalam diri Rasul Paulus.

Rasul Paulus merupakan rasul Kristus yang sebelum mendapatkan

penglihatan dari Allah, Ia berusaha untuk memusnahkan semua pengikut Yesus.

Akan tetapi usai mendapatkan penglihatan hidup Paulus seolah berubah drastis, Ia

mulai mengalami penderitaan yang tak kunjung henti, hidup susah, bahkan sampai

dipenjara (2 Kor 11:24-28). Namun, usai Paulus mengalami Allah dalam

hidupnya, Paulus melihat bahwa penderitaan yang dialaminya bukanlah sesuatu

yang tidak masuk akal, tetapi Ia telah turut serta dalam penderitaan yang Yesus

alami (Kol 1:24).

F. Usulan Program Pastoral Pasien Kanker Pasca Kemoterapi

Berdasarkan gagasan yang sudah diuliskan sebelumnya pada bab II dan

III, serta latar belakang yang dirumuskan ke dalam bab I, maka penulis

mengusulkan sebuah program dan contoh satuan persiapan sebagai sarana

pendampingan pastoral bagi pasien kanker pasca kemoterapi. Program dan contoh

satuan persiapan ini bukan merupakan sesuatu yang sifatnya baku, melainkan

hanya rumusan usulan yang masih dapat ditambah atau dikurangi sesuai dengan

keadaan riil pasien kanker pasca kemoterapi.

Program ini pada dasarnya merupakan perwujudan dari pelayanan

pastoral sebagai wujud dari persekutuan dan diakonia. Penulis melihat bahwa

dewasa ini, yang dibutuhkan pasien dalam hal pendampingan bukan lagi melulu

pada hal-hal yang sifatnya ritual belaka, melainkan bagaimana pasien dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

127

keluarga dapat diantar untuk mendengarkan sapaan Allah, mengarahkan hati pada

Allah dalam mencapai tujuan hidup, membantu mewujudkan iman sebagai

perjumpaan dengan Allah, serta dapat mengungkapkan imannya (Kieser, 1990: 8).

Penekanan program ini lebih kepada pendampingan yang secara nyata “kena di

hati”, terlibat secara pribadi, membagikan pengalaman iman demi kemajuan dan

kembalinya harapan hidup pasien kanker pasca kemoterapi tersebut (Kieser, 1984:

41). Dengan demikian, penulis melihat bahwa katekese dapat menjadi sarana

perwujudan hal ini.

Menurut Amalorpavadas (1972: 5) katekese merupakan bentuk

pelayanan sabda yang menjadi salah satu tugas kenabian Gereja dalam

mewartakan misteri dan Karya Penyelamatan Allah kepada seluruh dunia dan

mengajak setiap orang untuk menjawab panggilan Allah dan menyambut

keselamatan yang ditawarkan itu. Sebagai suatu bentuk pelayanan sabda, katekese

dapat dimengerti sebagai suatu usaha saling tolong menolong yang

berkesinambungan dari setiap orang untuk mengartikan dan mendalami hidup

pribadi maupun hidup bersama menurut pola Kristus menuju kepada hidup

Kristiani yang dewasa secara penuh (MAWI, 1977: 228).

Sebagai suatu usulan program, katekese bagi pasien kanker pasca

kemoterap ini juga disesuaikan berdasarkan golongan usia, sehingga munculla

bentuk-bentuk di antaranya katekese dengan model Sunday school dan model

Shared Christian Praxis (SCP). Pada intinya, melalui katekese dengan pelbagai

model dan pendekatan ini, pasien dapat mengungkapkan pengalaman iman kepada

sesama pasien dan pendamping, di mana pengalaman pasien yang menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

128

sumbernya, yang nantinya akan diolah bersama dengan Kitab Suci dan Ajaran

Gereja. Melalui tukar pengalaman dan pengungkapan pengalaman inilah peserta

dapat melibatkan segenap eksistensi pribadi dan bersama-sama menuju

kematangan iman (Sumarno Ds., 2009: 5-6).

G. Petunjuk Pelaksanaan Program

Dalam usulan program ini, ada 1 contoh konsep program pastoral orang

sakit. Pada program ini, model yang digunakan yakni model katekese. Kegiatan

yang ada di dalam model ini dapat disesuaikan ke dalam tingkat usia pasien yang

akan di dampingi, misalnya model Sunday shool untuk usia anak-anak dan model

Shared Christian Praxis (SCP) untuk usia remaja dan dewasa. Di dalam usulan

program ini, akan dibuat dalam 4 kali pertemuan di dalam 1 bulan. Pertemuan

akan dilaksanakan 2 minggu sekali dengan koordinasi dari Yayasan Kanker

Indonesia cabang Yogyakarta.

Pelaksanaan program ini disesuaikan dengan dinamika peserta. Program

ini dibuat secara umum dan berisikan beberapakomponen di antaranya, tema dan

tujuan umum, tema dan tujuan khusus, judul pertemuan dan tujuan peremuan,

materi, sarana, dan suber bahan yang juga sudah terdapat di dalamnya.

Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung lebih kurang 90 menit dan tempat

yang digunakan sebagai tempat pertemuan adalah rumah pasien yang tentu akan

bergilir di setiap pertemuannya. Hal ini dipilih, karena selain program ini

ditujukan untuk mewujudkan semangat saling mendorong satu dengan yang lain,

juga diperhatikan dampak kunjungan pada pasien dan keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

129

Sebelum masuk pada program, baik jika melihat konsep Sunday School

dan Shared Christian Praxis (SCP) yang nanti akan digunakan sebagai metode

dalam program pastoral orang sakit bagi pasien kanker pasca kemoterapi ini.

1. Sunday School

Melalui buku yang ditulis oleh E. Kubler-Ross yang berjudul On Death

and Dying sebagaimana dikutib oleh Dr. P. Go., O. Carm (1984: 72-76) dapat

membantu petugas pastoral atau pendamping untuk semakin mengenal dan

menyadari bahwa pasien tidak hanya membutuhkan perawatan secara fisik belaka,

melainkan kebutuhan sosial, emosional, intelektual, dan kebutuhan spiritual atau

religius juga harus dipenuhi. Kebutuhan-kebutuhan ini juga harus disesuaikan

berdasarkan kondisi di masing-masing usia. Pada bagian ini akan difokuskan

kepada taraf usia anak-anak.

Masa anak-anak meruapakan masa yang memiliki rentang kehidupan

yang panjang. Pada masa ini, individu relatif tidak berdaya dan tergantung pada

orang lain (Hurlock, 2002: 108). Masa anak-anak lekat dengan amarah yang

meledak-ledak, memiliki tingkat kecemburuan yang tinggi, daya ingin tahu yang

besar, aktif, dan lain sebagainya. Inilah yang nantina mendasari usulan model

pendampingan pasien kanker pasca kemoterapi untuk usia anak-anak.

Bentuk usulan proram pendampingan pasien kanker pasca

kemoterapiuntuk usia anak-anak adalah Sunday school atau sekolah Minggu.

Menurut Triono Budi Sutopo (1993: 58) istilah Sekolah Minggu atau Sunday

school adalah suatu wadah kegiatan pewartaan Kabar Gembira bagi anak-anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

130

yang umumnya sudah dipermandikan atau dibaptis. Tujuan dari Sunday school

atau sekolah minggu ini sebagaimana dikutib oleh Alfons Sene (Sene, 1976:32)

adalah:

Mempersiapkan situasi lingkungan hidup beriman yang baik bagi anak-

anak yang sedang berkembang; meningkatkan dan memperdalam

pengetahuan agama yang diarahkan kepada penghayatan iman yang

nyata sesuai dengan perkembanganya dalam usia tertentu; meningkatkan

serta memperdalam penghayatan anak terhadap liturgi; meningkatkan

semangat ksatria, menghargai pribadi dan orang lain; memupuk harga

diri yang sehat dan wajar, kritis dalam menanggapi sesuatu serta menilai

tinggi hak hidup setiap makhluk; mencari dan meningkatkan bakat atau

keterampilan dari anak, sehingga membantu anak untuk semakin beriman

dewasa.

Tujuan yang dirumuskan oleh Alfons Sene mengenai Sunday School ini

menjadi gambaran tujuan pendampingan pasien kanker untuk usia anak-anak.

Tidak semua tujuan ini berhubungan dengan kebutuhan pasien. Namun yang

ditekankan di sini adalah pasien dapat meningkatkan semangat ksatria,

menghargai pribadi dan orang lain; memupuk harga diri yang sehat dan wajar,

kritis dalam menanggapi sesuatu serta menilai tinggi hak hidup setiap makhluk;

mencari dan meningkatkan bakat atau keterampilan dari anak, sehingga

membantu anak untuk semakin beriman dewasa.

Melihat bahwa kondisi pasien juga terbatas maka kegiatan-kegiatan yang

akan dilaksanakan juga tidak banyak menguras tenaga, karena yang menjadi

pokok perhatian adalah pasien dapat melalui dan menerima situasi saat ini sebagai

berkat melalui kebiatan Sunday school.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

131

2. Shared Christian Praxis (SCP)

Berdasarkan gagasan E. Kubler-Ross yang termuat dalam bukunya On

Death and Dying sebagaimana dikutib oleh Dr. P. Go., O. Carm (1984: 72-76)

dapat membantu petugas pastoral atau pendamping untuk semakin mengenal dan

menyadari bahwa pasien tidak hanya membutuhkan perawatan secara fisik belaka,

melainkan kebutuhan sosial, emosional, intelektual, dan kebutuhan spiritual atau

religius juga harus dipenuhi. Kebutuhan-kebutuhan ini juga harus disesuaikan

berdasarkan kondisi di masing-masing usia. Pada bagian ini akan difokuskan

kepada taraf usia remaja dan dewasa.

Seperti telah diketahui sebelumnya mengenai psikologi perkembangan

secara khusus taraf usia remaja, usia remaja merupakan usia yang memiliki pola

psikis menyerupai pola masa anak-anak, yang membedakan adalah rangsangan

yang membangkitkan emosi dan derajad, secara khusus pada pengendalian diri

untuk mengungkapkan sesuatu (Hurlock, 2002: 213). Pada usia ini kaum remaja

tidak mau lagi disebut anak-anak, cara mengungkapkan perasaan amarah pun juga

berbeda, dan lain sebagainya seperti yang diungkapkan pada bab II. Menurut

Elizabeth B. Hurlock (2002: 247) masa anak-anak dan remaja merupakan periode

“pertumbuhan” dan masa dewasa merupakan masa “pengaturan atau sattle down”.

Maksudnya adalah ketika anak-anak dan remaja, individu hanya sekadar

bertumbuh mulai dari fisik, pola pikir, emosi, dan lain sebagainya. Namun mulai

menginjak masa dewasa pertumbuhan itu sudah digantikan dengan pola

pengaturan, mulai mengendalikan emosi, merencanakan masa depan yang riil dan

pasti, dan lain sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

132

Pola pendampingan untuk usia remaja dan dewasa pun berbeda degan

pola pendampingan usia anak-anak. Pada kesempatan ini, pola yang akan

diterapkan sebagai bentuk usulan pendampingan pasien kanker pasca kemoterapi

usia remaja dan dewasa adalah model Shared Christian Praxis yang disesuaikan

dengan golongan usia.

Menurut pencetus model katekese Shared Christian Praxis yakni

Thomas Groome, katekese model ini disusun sebagai sarana umat beriman

Kristiani mengadakan sharing-dialog yang berisi refleksi kritis tentang

pengalaman iman mereka pada saat ini, dalam terang Tradisi dan Visi iman

Kristiani, sehingga menimbulkan suatu aksi nyata dalam iman Kristiani (Groome,

1980: 191-193). Yang khas dari katekese model ini adalah pengalaman peserta

menjadi sumber yang kemudian dibagikan kepada peserta yang lain dalam suatu

pertemuan. Melalui hal ini, dapat membantu membangkitkan, memperluas,

memperdalam, mengungkapkan, dan membagikannya kepada peserta lain,

sehingga dapat melibatkan eksistensi pribadi dan bersama menuju suatu

kematangan iman (Sumarno Ds., 2009: 5-6).

Model ini mencakup lima langkah, yakni mengungkapkan pengalaman

hidup peserta, mendalami pengalaman hidup peserta, menggali pengalaman iman

Kristiani, menerapkan iman Kristiani dalam situasi hidup peserta secara konkrit,

dan mengusahakan suatu aksi nyata sebagai bentuk tindak lanjut (Sumarno Ds.,

2009: 29-30).

Alasan penulis menggunakan model ini sebagai bentuk pendampingan

pasien kanker pasca kemoterapi adalah pertama model ini bertitik tolak dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

133

pengalaman hidup peserta, kedua langkah-langkah yang digunakan praktis untuk

dilaksanakan oleh siapa saja, ketika peserta berasal dari kondisi yang sama

sehingga dapat membantu melihat proses pengolahan pribadi dari pengalaman dan

situasi yang sama, keempat peserta diajak untuk merumuskan niat yang akan

dilaksanakan, hal ini menjadi ukuran kesuksesan pendampingan mengingat

pendampingan yang digagas tidak melulu hal yang bersifat ritual.

H. Pemilihan Tema dan Tujuan

Tema dan tujuan pendampingan dipilih berdasarkan sintesa antara situasi

dan kondisi pasien kanker pasca kemoterapi yang diolah dari kajian pelbagai

sumber yang didapat oleh penulis dengan konsep pendampingan pastoral orang

sakit yang dikaji juga dari pelbagai sumber kepustakaan, yaitu untuk usia remaja

dan dewasa pertama menerima penderitaan sebagai suatu berkat dan kedua

membangun konsepsi yang positif mengenai proses hidup dan Tuhan.

Adapun tema dan tujuan pendampingan dengan model katekese ini

dibedakan menjadi tema dan tujuan umum, tema dan tujuan khusus, tema dan

tujuan 1 dan 2, serta judul pertemuan sebagai berikut:

Tema umum : Blessing Indisguise

Tujuan umum : Menerima penderitaan sebagai berkat untuk

membangun konsep positif tentang hidup dan

Tuhan

Tema 1 : Perwujudan iman dalam kondisi yang terbatas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

134

Tujuan 1 : Membantu peserta untuk dapat mensyukuri segala

peristiwa yang dialami sebagai bentuk anugerah

dari Tuhan.

Judul 1a : Aku Kado dari Tuhan

Judul 1b : Pengalaman yang Melahirkan Sikap Rendah Hati

Tema 2 : Membangun konsep positif tentang hidup dan

Tuhan.

Tujuan 2 : Membantu peserta untuk dapat membangun konsep

positif tentang hidup dan Tuhan.

Judul 2a : Berpengharapan dalam Mencari Kehendak Tuhan.

Judul 2b : Dalam Iman ada Anugerah Kekuatan dan

Penyembuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

I. Contoh Program Pastoral Orang Sakit Kanker Pasca Kemoterapi

Tema umum = Blesing Indisguise

Tujuan umum = Mengajak peserta untuk dapat menyadari dan menerima penderitaan sebagai berkat dari Tuhan,

untuk membangun konsep positif tentang hidup dan Tuhan.

Tema Tujuan Judul Tujuan Metode Sarana Sumber Bahan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Perwuju

dan iman

dalam

kondisi

yang

terbatas

1. Membantu

peserta untuk

dapat

mensyukuri

segala peristiwa

yang dialami

sebagai bentuk

anugerah dari

Tuhan

a. Aku Kado

dari Tuhan

Bersama

pendamping,

peserta dapat

semakin menyadari

bahwa dirinya

dicintai oleh Tuhan

seperti apapun rupa

dan kondisinya,

sehingga peserta

dapat bangkit dari

kondisi lemah dan

mulai menghargai

hidup sebagai

anugerah dari

Tuhan.

Menyanyi

Sharing

Informasi

Membaca dan

renungan pribadi

Tanya Jawab

Pemeriksaan batin

Refleksi Pribadi dan

bersama

Kitab Suci

Duterokanonika

Teks fotocopy

Ayub 1 : 1-22

Video “Kick

Andy : Hasna

Survivor Tumor

Otak”

Lilin dan Salib

Speaker active

Viewer

Notebook

Teks lagu

Tangan Tuhan

Sedang

Merenda

Madah Bakti

Video “Kick

Andy : Hasna

Survivor Tumor

Otak”

Ayub 1 : 1-22

Alden Gannett.

1978. (hal. 1-11)

Bruce D.

Rumbold. 1986.

Helplessness &

Hope : Pastoral

Care in Terminal

Illness. London :

SCM Press Ltd

b. Pengalam

an yang

Melahirk

an

Bersama

pendamping,

peserta dapat

semakin menyadari

kondisi yang

Menyanyi

Sharing

Informasi

Membaca dan

Perjanjian Baru

Teks fotocopy

Injil Matius 15 :

21-28

Teks cerita

Video “Kick

Andy : Hidup

Sesudah Sakit”

Teks Kitab Suci

Matius 15 : 21-28

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Sikap

Rendah

Hati

dialami, sehingga

peserta dapat

menentukan sikap

apa yang dapat

dilakukan dengan

kondisinya saat ini

dalam terang iman

Kristiani.

renungan pribadi

Tanya Jawab

Pemeriksaan batin

Refleksi Pribadi dan

bersama

pengalaman

yang

Melahirkan

Rendah Hati

(Jack Canfield,

dkk. 2012. h.

440-443)

• MATIUS

Sungguh, Ia ini

adalah Anak

Allah (Eko

Riyadi, St.

2011. h.143-

145)

• Lilin dan Salib

• Speaker active

• Notebook

• Madah Bakti

Eko Riyadi, St.

2011. MATIUS

“Sungguh, Ia ini

Adalah Anak

Allah”.

Yogyakarta:

Kanisius.

Jack Canfield,

dkk. 2012.

Chicken Soup for

the Soul :

Mengatasi

Kanker. Jakarta:

PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Hillman J.,

Robert dan Coral

Chamberlain.

2011. Ada

Pengharapan

Bagi yang Sakit

dan yang

Merawat. Jakarta:

Menemani.

2. Memba-

ngun

konsep

positif

tentang

hidup

dan

Tuhan

2. Membantu

peserta untuk

dapat

membangun

konsep positif

tentang hidup

dan Tuhan

a. Berpengha

rapan

dalam

Mencari

Kehendak

Tuhan

Bersama

pendamping,

peserta dapat

menyadari

pentingnya hidup

dengan

berpengharapan dan

senantiasa mencari

Menyanyi

Sharing

Informasi

Membaca dan

renungan pribadi

Tanya Jawab

Pemeriksaan batin

Refleksi Pribadi dan

Kitab Suci

Perjanjian Baru

Teks fotocopy

Matius 9 : 18-

26

Video “Kick

Andy : Hidup

Sesudah Sakit”

Video “Kick Andy

: Hidup Sesudah

Sakit”

Teks Kitab Suci

Matius 9 : 18-26

Eko Riyadi, St.

2011. MATIUS

“Sungguh, Ia ini

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

kehendak Tuhan di

dalam segala

situasi, sehingga

peserta dapat

membangun konsep

diri yang positif.

Bersama Lilin dan Salib

Viewer

Screan

Speaker active

Notebook

Fotocopy teks

lagu

adalah Anak

Allah”.

Yogyakarta :

Kanisius (h. 87-

92)

Manuskrip, 1984.

20 Thema

Katekese Umat.

Jakarta : Obor

(hal. 5-7)

b. Dalam

Iman ada

Anugerah

Kekuatan

dan

Penyembu

han

Bersama

pendamping,

peserta dapat

menyadari bahwa

iman memberikan

kekuatan dan

penyembuhan,

sehingga peserta

nantinya dapat

menjalani hidup

dengan lebih

bersemangat dan

percaya pada

Tuhan.

Menyanyi

Sharing

Informasi

Membaca dan

renungan pribadi

Tanya Jawab

Pemeriksaan batin

Refleksi Pribadi dan

bersama

Kitab Suci

Perjanjian Baru

Teks fotocopy

Matius 9 : 18-

26

Video “Kick

Andy : Maut di

balik Payudara”

Lilin dan Salib

Viewer

Screan

Notebook

Speaker active

Madah Bakti

Fotocopy teks

lagu

Video “Kick Andy

: Maut di balik

Payudara”

Teks Kitab Suci

Matius 9 : 18-26

Eko Riyadi, St.

2011. MATIUS

“Sungguh, Ia ini

Adalah Anak

Allah”. Yogyakarta

: Kanisius (hal. 87-

92)

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

138

J. Contoh Satuan Persiapan Program 1 Pastoral Orang Sakit Bagi Pasien

Kanker Pasca Kemoterapi

1. Identitas Pendampingan Pastoral Orang Sakit Bagi Pasien Kanker Pasca

Kemoterapi

a. Pelaksana : Ignatius Galang Ananta

b. Tema : Aku Kado dari Tuhan

c. Tujuan : Bersama pendamping, peserta dapat semakin menyadari

bahwa dirinya dicintai oleh Tuhan seperti apapun rupa dan

kondisinya, sehingga peserta dapat bangkit dari kondisi

lemah dan mulai menghargai hidup sebagai anugerah dari

Tuhan.

d. Peserta : Pasien kanker pasca kemoterapi

e. Tempat : Salah satu rumah pasien

f. Hari/Tanggal : Selasa, 03 September 2015

g. Waktu : 18.00 – 19.30

h. Metode : Menyanyi

Sharing

Informasi

Membaca dan renungan pribadi

Tanya Jawab

Pemeriksaan batin

Refleksi Pribadi dan bersama

i. Model : Shared Christian Praxsis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

139

j. Sarana : Kitab Suci Duterokanonika

Teks fotocopy Ayub 1 : 1-22

Video “Kick Andy : Hasna Survivor Tumor Otak”

Lilin dan Salib

Speaker active,viewer, screan, dan notebook

Teks lagu Tangan Tuhan Sedang Merenda

Madah Bakti

k. Sumber Bahan : Video “Kick Andy : Hasna Survivor Tumor Otak”

Ayub 1 : 1-22

Gannett, 1978: 1-11

Bruce D. Rumbold. (1986). Helplessness & Hope :

Pastoral Care in Terminal Illness. London : SCM Press

Ltd.

2. Pemikiran Dasar

Sakit merupakan bagian dari eksistensi manusia. Dewasa ini, penyakit

yang cukup ditakuti oleh sejumlah orang di dunia adalah kanker. Kanker termasuk

dalam salah satu dari empat besar golongan penyakit utama yang diderita oleh

manusia, yakni jantung koroner, kanker, gangguan jiwa, dan kecelakaan. Di

banyak negara di belahan dunia, kanker masih menjadi perhatian serius di bidang

kedokteran. Hal ini disebabkan oleh jumlah korban yang terus meningkat dari

tahun ke tahun dan belum ditemukan cara yang efektif untuk pengobatannya.

Melihat situasi dan kondisi yang demikian ini, seringkali orang ketika

menerima diagnosa pertama dari dokter bahwa dinyatakan mengidap kanker,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

140

maka respon pertama adalah penolakan. Respon ini merupakan respon umum

yang pasti akan dialami oleh setiap orang tatkala aspek utama di dalam hidup

terancam untuk berhenti, atau lebih ekstrim diungkapkan dengan ketika manusia

dihadapkan pada kematian.

Hal serupa juga dialami oleh Nabi Ayub. Dalam Kitab Ayub 1 : 1-22

menguraikan kesalehan seorang Ayub yang sedang diuji. Dikisahkan bahwa Ayub

merupakan sosok orang saleh yang kaya raya. Pada jaman itu, Ayub memiliki

hewan ternak dan pekerja dengan jumlah yang tidak sedikit. Ia merupakan orang

paling kaya di kawasan negeri sebelah timur dengan memiliki 7.000 ekor domba,

3.000 ekor unta, 500 pasang lembu, 500 keledai betina, dan pekerja dengan

jumlah besar (Ayb 1:3). Selain kekayaan yang dimiliki oleh Ayub sehingga Ia

dikatakan sebagai orang paling kaya, Ayub juga merupakan sosok orang yang

saleh dan jujur. Ayub senantiasa berusaha untuk takut akan Allah dan menjauhi

kejahatan. Ia juga sosok yang dermawan, berbudi luhur, dan begitu dihormati oleh

pekerja-pekerja. Akan tetapi, pada suatu saat, kesalehan Ayub ini diuji dengan

muncunya pelbagai peristiwa yang membuat segala kepunyaannya musna dalam

waktu yang singkat. Ayub yang awalnya tersohor, kini mulai melarat bahkan

kesehatannya pun semakin memburuk. Namun yang senantiasa dilakukannya

adalah tetap berpegang pada Tuhannya dan menerima apapun peristiwa yang

dialaminya dan kondisinya saat ini.

Dalam pertemuan kali ini, kita diajak untuk semakin menyadari bahwa

kita dicintai oleh Tuhan seperti apapun rupa dan kondisinya, sehingga kita dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

141

bangkit dari kondisi lemah dan mulai menghargai hidup sebagai anugerah dari

Tuhan, melalui bacaan dan pengalaman pribadi masing-masing.

3. Pengembangan Langkah-Langkah

a. Pembukaan

a) Pengantar

Bapak, ibu, dan saudara/-i yang terkasih dalam Yesus, pada malam hari

ini, kita berkumpul di tempat ini karena rahmat dan kasih Yesus Yesus Kristus.

Pada pertemuan malam hari ini kita diajak untuk bersama-sama menyadari betapa

kita dicintai oleh Tuhan seperti apapun rupa dan kondisi kita saat ini melalui kisah

hidup Hasna penderita Tumor Otak. Pada kesempatan ini juga, melalui kisah dari

Nabi Ayub yang diuji kesalehannya dan berbekal pengalaman masing-masing,

kita akan bersama melihat bagaimana ajaran Iman Kristiani menanggapi peristiwa

tersebut dan bagaimana seharusnya kita sebagai pengikut ajaran tersebut,

sehingga kita dapat bangkit dari kondisi lemah dan mulai menghargai hidup

sebagai anugerah dari Tuhan.

b) Lagu Pembukaan: Hatiku Gembira (lampiran 2)

c) Doa Pembukaan:

Allah Bapa kami yang bertahta di Kerajaan Surga. Kami ucapkan syukur

kepada-Mu atas segala berkat yang Engkau berikan kepada kami, sehingga pada

malam hari ini kami dapat berkumpul dalam satu ikatan Yesus Kristus. Yesus,

saat ini masing-masing dari kami sedang berjuang melawan ketidakberdayaan

kami akibat dari penyakit yang hinggap di dalam tubuh kami. Penyakit ini seolah

membuat hidup kami menjadi lemah, tidak berdaya. Banyak ketakutan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

142

ketidaksiapan dari kami meninggalkan dunia ini, karena masih banyak

tanggungan yang ada di dalam hidup kami. Pada malam hari ini Yesus, bersama-

sama kami berusaha untuk menyadari betapa kami masih Engkau seperti apapun

rupa dan kondisi kami saat ini, sehingga kami dapat bangkit dari kondisi lemah

dan mulai menghargai hidup yang singkat ini sebagai anugerah dari-Mu. Kami

serahkan seluruh rangkaian pertemuan pada malam hari ini kepada-Mu. Demi

Yesus Kristus Tuhan Kami. Amin

b. Langkah I : Mengungkap Pengalaman Hidup Peserta

1) Pendamping menayangkan video talk show Kick Andy : Hasna, Survivor

Tumor Otak dan memberikan kesempatan kepada peserta untuk

mengungkapkan pendapat mereka tentang video tersebut [Lampiran 1: (1)].

a) Apa yang Anda rasakan ketika menyaksikan video Kick Andy : Hasna

Survivor Tumor Otak?

b) Ceritakan pengalaman Anda ketika mendapat diagnosa pertama dari dokter

terkait kondisi anda?

2) Peserta diberi kesempatan untuk men-sharing-kan tanggapan dan pengalaman

mereka sehubungan dengan pertanyaan tersebut di atas dalam kelompok-

kelompok kecil yang beranggotakan 3-4 orang. Pendamping diharapkan dapat

menciptakan suasana terbuka dan nyaman, supaya peserta dapat dengan bebas

mengungkapkan pendapat dan pengalaman mereka. Setelah itu, pendamping

membuat rangkuman mengenai tanggapan dan pengalaman berdasarkan

panduan pertanyaan tersebut di atas dan video Kick Andy tadi.

3) Arah rangkuman :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

143

Video ini menceritakan tentang perjuangan sepasang suami istri yang

dianugerahi seorang anak bernama Hasna. Akan tetapi, ketika Hasna berusia 10

tahun, Hasna mengidap penyakit tumor otak. Peristiwa ini membuat pasangan

dokter Elia dan dokter Sani ini merasa terpukul. Akan tetapi, karena cintanya

pasangan suami istri ini kepada buah hatinya, dokter Elia dan dokter Sani ini

berusaha semaksimal mungkin memperjuangkan kehidupan dan kesehatan dari

buah hatinya ini. Pelbagai upaya pengobatan sudah diperjuangkan oleh pasangan

suami istri ini. Pelbagai kota dan negara pun juga disambangi demi kesembuhan

buah hatinya ini. Dalam kondisi lemah, sebagai seorang anak Hasna hanya

meminta supaya orangtuanya senantiasa menemani Hasna dan ada di sampingnya

setiap hari. Hasna akhirnya menjalani 6 operasi, selain itu juga harus menjalani

proses radiasi, kemoterapi, dan injeksi untuk membuat Hasna tetap sadar, karena

penyakitnya dapat membuat Hasna mendadak berhenti bernafas. Segala bentuk

perjuangan orang tua Hasna ini merupakan bentuk cinta dan kasih sayang mereka

kepada buah hatinya. Pasangan ini yakin bahwa Tuhan memiliki rencana yang

indah bagi hidup buah hatinya.

c. Langkah II : Mendalami Pengalaman Hidup Peserta

1) Peserta diajak untuk merefleksikan sharing pengalaman hidup yang telah

dingkapkan pada langkah I, dengan beberapa panduan pertanyaan berikut ini :

a) Mengapa Anda panik ketika mendengar hasil diagnosa dari tim medis?

b) Bagaimana respon orang-orang di sekitar anda?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

144

2) Pendamping memberikan suatu arah rangkuman singkat atas jawaban-jawaban

refleksi yang diungkapkan oleh peserta. Berikut adalah suatu contoh arah

rangkuman pendamping :

Bapak, ibu, saudara/-i terkasih dalam Kristus, dari aneka macam jawaban

yang sudah terungkap dapat ditemukan bahwa mendengar diagnosa yang seolah

membuat hidup kita berhenti bukan merupakan kabar bahagia. Banyak dari kita

memberikan respon pertama dengan berontak, shock, dan lain sebagainya. Bahkan

tidak jarang jika kita sudah berkeluarga, bagaimana caranya supaya diagnosa ini

menjadi rahasia pribadi semata dan benar-benar harus ditutupi. Orang-orang

sekitar kita pun tatkala mendengarkan diagnosa ini juga akan panik. Namun,

ditengah kepanikan mereka terselip komitmen untuk senantiasa menemani dan

mendukung kita. Ini merupakan bukti cinta orang-orang sekitar kepada kita.

d. Langkah III : Menggali Pengalaman Iman Kristiani

1) Salah satu peserta diminta untuk membacakan perikop langsung dari Kitab

Suci yang diambil dari Kitab Ayub 1 : 1-22.

2) Peserta diberi waktu hening untuk secara pribadi merenungkan dan

menanggapi perikop Kitab Suci yang baru saja dibacakan oleh salah satu

peserta dengan dibantu beberapa panduan pertanyaan berikut ini ;

a) Coba temukan mana yang menjadi ayat kunci dalam perikop Ayub 1 : 1-22,

terkait dengan tema yang kita dalami pada malam hari ini?

b) Apa pesan inti yang saya tangkap dari perikop ini sehubungan dengan tema

malam ini?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

145

3) Peserta diajak untuk terlebih dahulu mengungkapkan apa yang sudah

diperoleh berdasarkan panduan pertanyaan tersebut di atas dalam forum besar.

4) Pendamping menyampaikan interpertasi atau tafsir dari perikop Kitab Ayub 1 :

1-22 dan menghubungkan pesan inti dengan tanggapan dan hasil renungan

pribadi serta sesuai dengan tujuan dan tema pertemuan katekese ini. Misalnya ;

Ayub merupakan sosok orang saleh yang kaya raya. Pada jaman itu,

Ayub memiliki hewan ternak dan pekerja dengan jumlah yang tidak sedikit. Ia

merupakan orang paling kaya di kawasan negeri sebelah timur dengan memiliki

7.000 ekor domba, 3.000 ekor unta, 500 pasang lembu, 500 keledai betina, dan

pekerja dengan jumlah besar (Ayb 1:3). Selain kekayaan yang dimiliki oleh Ayub

sehingga Ia dikatakan sebagai orang paling kaya, Ayub juga merupakan sosok

orang yang saleh dan jujur. Ayub senantiasa berusaha untuk takut akan Allah dan

menjauhi kejahatan. Ia juga sosok yang dermawan, berbudi luhur, dan begitu

dihormati oleh pekerja-pekerja.

Ayub sebagai seorang yang bijak, saleh, kaya, dermawan, berbudi luhur,

dan begitu dihormati oleh pekerja-pekerja mengalami dinamika hidup yang tidak

lurus dan mulus-mulus saja. Ia yang memiliki keyakinan dan iman yang kuat

senantiasa mendapatkan persoalan-persoalan yang dapat menggoncangkan

imannya. Drama pahit kehidupan Ayub dimulai ketika Ia mendapatkan musibah

dalam kurun waktu satu hari. Musibah datang bertubi-tubi, dimulai dari lembu

sapi yang sedang membajak dan keledai betina yang sedang makan rumput tiba-

tiba diserang oleh segerombolan orang-orang Syeba dan merampas seluruh lembu

sapi dan keledai betna dan membunuh pekerjanya. Kemudian disambut peristiwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

146

memilukan berikutnya yakni kambing domba yang lenyap beserta dengan pekerja

karena tersambar oleh api yang turun dari langit. Lalu unta yang dijarah oleh

pasukan dari Kasdim dan membunuh serta pekerjanya. Peristiwa ini membuat

harta kekayaan Ayub lenyap seketika itu juga (Ayb 1:15-17).

Situasi yang tidak mengenakkan tidak hanya berhenti pada kekayaan

Ayub yang habis dalam waktu satu hari, melainkan kini mulai mengena juga pada

harta yang teramat penting yang dimiliki Ayub, yakni anak-anaknya. Ayub

memiliki 7 orang anak laki-laki dan 3 orang anak perempuan buah dari

perkawinannya dengan istrinya. Akan tetapi tidak semua pola ayub tertuang pada

diri puteranya. Anak laki-laki Ayub sering mengadakan pesta di rumah dan

mengundang saudarinya (Ayb 1:4-5). Suatu hari ketika anak-anak Ayub sedang

makan dan minum anggur di rumah saudara mereka, tiba-tiba angin ribut

berhembus dari seberang padang dan mengguncang rumah yang sedang

digunakan anak-anak Ayub dari pelbagai penjuru, sehingga rumah itu roboh dan

menimpa anak-anak Ayub hingga mati (Ayb 1:18-19).

Pergulatan yang dialami oleh Ayub merupakan sebuah gambaran

pergulatan seorang saleh yang ditimpa penderitaan yang bertubi-tubi. Layaknya

manusia normal pada umumnya, jika mendapatkan situasi dan kondisi yang

demikian ini tentu pemberontakan merupakan respon pertama yang akan muncul.

Demikian juga Ayub, reaksi Ayub mula-mula adalah berontak dan menuduh

Tuhan Allah sebagai sosok yang tidak adil. Banyak orang di sekitar Ayub

termasuk istri dan tiga orang teman Ayub meyakinkan Ayub bahwa apa yang

dialami saat ini merupakan hukuman yang diberikan oleh Tuhan Allah kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

147

Ayub karena ketidaktaatan Ayub dan sejumlah dosa-dosa yang dibuat Ayub

semasa hidupnya. Peristiwa semacam ini pun juga dialami oleh kebanyakan orang

yang sedang berada dalam kondisi dan situasi yang terhimpit. Banyak orang

datang entah itu saudara, kerabat, atau teman-teman datang untuk berusaha

menghibur dan meyakinkan, namun acap kali penghiburan yang diberikan adalah

ungkapan yang menyatakan bahwa apa yang dialami adalah akibat dari apa yang

selama ini dilakukan.

Di dalam sebuah buku yang berjudul Tuhan di Balik Air Mata, Dr. Alden

Gannet (1987:29) mengungkapkan bahwa tatkala Ayub bergulat dengan peristiwa

pahit dan penderitaan yang dialami, Tuhan Allah sebenarnya sudah memberikan

jawaban dari setiap persoalan yang dialami oleh Ayub. Jawaban yang disediakan

oleh Tuhan begitu sederhana dan sering tidak tampak oleh manusia, karena

pandangan manusia masih tertuju pada hal-hal duniawi. Dengan menggunakan

perumpamaan jika air mata deras membanjir, bagaimana kita bisa terus

memandang Tuhan di baliknya? Dr. Alden Gannet menjelaskan bahwa persoalan

yang sedang dialami.

e. Langkah IV : Menerapkan Iman Kristiani dalam Situasi Peserta Konkrit

1) Pendamping mulai mengawali langkah ini dengan menempatkan peserta dalam

konteks dan situasi pertemuan, serta menerapkan pesan inti Kitab Suci dalam

pengalaman, dan situasi hidup konkrit peserta sesuai dengan tema dan tujuan

katekese ini. Misalnya,

Dalam pembicaraan-pembicaraan tadi, kita sudah menemukan bersama

betapa besar cinta dan kasih dari orang-orang di sekitar kita dengan kondisi kita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

148

saat ini. Betapa besar perhatian yang telah diberikan kepada kita. Namun, yang

kita lakukan adalah menutup jalan cinta mereka kepada kita. Hal ini selaras

dengan apa yang dialami oleh Nabi Ayub. Sikap yang dilakukan oleh Ayub itu

merupakan suatu bentuk ketaatan dan kesalehannya kepada Tuhan. Begitu banyak

peristiwa pahit datang dalam kehidupan Ayub dalam waktu yang begitu singkat

dan bertubi-tubi. Melihat kondisi Ayub yang demikian ini, tuhan senantiasa

menemani dan melihat dari kejauhan tanpa menambah peroalan dalam hidup

Ayub. Sebagai murid Yesus, tentunya baik jika kita melakukan apa yang sudah

diajarkan oleh Yesus, yakni senantiasa memberikan kesaksian akan ajaran iman

dan memberikan kesaksian melalui perbuatan. Entah itu perbuatan besar ataupun

kecil, tentunya akan memberikan pengaruh bagi banyak orang. Tantangan yang

akan dihadapi, ada kemungkinan tidak berbeda jauh dari apa yang dialami oleh

Yesus di dalam kisah Ayub tadi. Akan tetapi yang menjadi pokok persoalan di

sini adalah bagaimana kita dapat menyadari bahwa kita dicintai oleh Tuhan seperti

apapun rupa dan kondisi kita. Dengan demikian, kita dapat bangkit dari kondisi

lemah dan mulai menghargai hidup sebagai anugerah dari Tuhan.

2) Sebagai bahan refleksi agar kita dapat menyadari bahwa kita dicintai oleh

Tuhan seperti apapun rupa dan kondisi kita, sehingga kita dapat bangkit dari

kondisi lemah dan mulai menghargai hidup sebagai anugerah dari Tuhan,

terlebih dahulu kita akan secara pribadi merenungkan pertanyaan berikut ini:

a) Sejauh mana Anda melihat bahwa kondisi yang sedang Anda alami saat ini

merupakan berkat dari Tuhan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

149

b) Dalam kondisi seperti apa, Anda merasa disadarkan, ditegur, dan diteguhkan

oleh Tuhan bahwa kondisi yang sedang anda alami saat ini juga merupakan

kado dari Tuhan?

4) Saat hening dapat diiringi dengan alunan lembut dari suara musik instrumental

untuk membantu peserta dalam merenungkan dan menerapkan pesan

pribadinya.

5) Peserta diberikan kesempatan untuk mengungkapkan hasil renungan dan

refleksi pribadi dalam pleno.

6) Pendamping memberikan sedikit rangkuman atas tahap ini.

Yesus sebagai seorang Bapa yang baik, sudah menunjukkan panutan dan

teladan hidup melalui pelbagai peristiwa serta perbuatan yang telah dilakukan.

Dalam perikop Kitab Ayub 1 : 1-22, diungkapkan bagaimana Yesus senantiasa

memberikan ujian kepada Ayub, namun Yesus tetap menemani Ayub dan melihat

dari kejauhan. Persoalan yang dialami oleh Ayub bukan semata-mata persoalan

yang datang dati Tuhan, melainkan usaha iblis untuk menguji kesalehan Ayub.

Marilah kita menyadari bahwa kita dicintai oleh Tuhan seperti apapun rupa dan

kondisi kita melalui orang-orang di sekitar kita.

Dari paparan pengalaman, refleksi, dan permenungan yang telah kita

dalami pada pertemuan kali ini, hendaknya kita sebagai anak Allah semakin dapat

menyadari bahwa kita dicintai oleh Tuhan seperti apapun rupa dan kondisi kita

melalui orang-orang di sekitar kita.

Disadari bersama bahwa bukanlah hal yang mudah untuk menyadari

bahwa kita dicintai oleh Tuhan seperti apapun rupa dan kondisi kita melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

150

orang-orang di sekitar kita apalagi dalam kondisi kita saat ini. Sebagai manusia,

acap kali muncul pelbagai godaan yang merupakan bentuk naluri kita sebagai

manusia, misalnya protes kepada Tuhan, marah-marah, kecewa dengan hidup ini.

Lain lagi, ketika kita tidak diberikan persoalan dalam hidup, yang akan terjadi

adalah kita begitu senang menjalani hidup ini dan mungkin kita menjadi lupa

bagaimana rasanya jatuh dan sakit. Dari pengalaman tersebut di atas, baik jika

melalui permenungan ini, kita semakin menyadari betapa kita dicintai oleh Tuhan

seperti apapun rupa dan kondisi kita melalui orang-orang di sekitar kita, sehingga

kita dapat bangkit dari kondisi lemah dan mulai menghargai hidup sebagai

anugerah dari Tuhan.

f. Langkah V : Mengusahakan suatu Aksi Konkrit

1) Pengantar :

Bapa, ibu,saudara/-i yang terkasih dalam Yesus, setelah kita

mengungkapkan dan menggali pengalaman kita lewat video talk show Kick Andy:

Hasna survivor tumor otak. Kita juga sudah men-sharing-kan pengalaman hidup

kita di saat-saat sulit, yakni ketika menerima penyakit kanker ini menajdi bagian

dari tubuh dan hidup kita, lalu kemudian diteguhkan dengan bacaan yang kita

dalami pada malam hari ini, di mana ketika Ayub mendapatkan persoalan yang

begitu berat, ayub senantiasa berpegang pada Tuhan. Pada akhirnya, bapak, ibu,

saudara/-i diajak untuk menanggapi panggilan Allah untuk dapat menyadari

betapa kita dicintai oleh Tuhan seperti apapun rupa dan kondisi kita melalui

orang-orang di sekitar kita, sehingga kita dapat bangkit dari kondisi lemah dan

mulai menghargai hidup sebagai anugerah dari Tuhan. Marilah Bapak, ibu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

151

saudara/-i yang terkasih dalam Yesus, kita bangun niat dan tindakan konkrit apa

yang sungguh dapat kita lakukan untuk meningkatkan semangat kita untuk kita

bangkit dari kondisi lemah dan mulai menghargai hidup sebagai anugerah dari

Tuhan.

2) Peserta memikirkan niat-niat dan tindakan nyata yang akan dilakukan (pribadi

maupun kelompok) untuk menjadi manusia baru, khususnya terhadap

sesamanya sebagai wujud pertobatan dan pembaruan hidup.

a) Niat atau tindakan konkrit apa yang hendak Bapak, ibu, saudara/-i lakukan

untuk dapat menyadari betapa kita dicintai oleh Tuhan, sehingga kita dapat

bangkit dari kondisi lemah dan mulai menghargai hidup sebagai anugerah

dari Tuhan?

3) Selanjutnya peserta diberi kesempatan dalam suasana hening memikirkan

sendiri-sendiri tentang niat-niat pribadi atau bersama yang akan dilakukan.

Kemudian, peserta mengungkapkan niat-niat pribadi yang akan dilakukan

bertujuan untuk saling meneguhkan.

4) Pendamping mengajak peserta membicarakan dan mendiskusikan untuk

menentukan niat konkrit mana yang akan diwujudkan bersama, agar semakin

memperbarui sikap bersama sebagai saksi iman.

4. Penutup

a. Pendamping menempatkan salib dan dua lilin di tengah peserta, sehingga

peserta dapat melihatnya. Kemudian dua lilin tersebut dinyalakan, dan

pendamping mengajak peserta untuk doa umat spontan, yang diawali oleh

pendamping dan diteruskan secara spontan oleh peserta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

152

b. Doa Bapa Kami

c. Doa penutup:

Alah Bapa yang maha baik, terima kasih atas segala pengalaman indah

yang terjadi pada pertemuan malam hari ini. Terima kasih atas Roh Kudus yang

telah bekerja selama proses pertemuan ini. Pada hari ini kami telah berdinamika

bersama dengan bantuan video kisah seorang Hasnah pejuang tumor otak yang

tidak jemu-jemunya berjuang demi bertahan hidup. Selain itu, kami juga

dikuatkan dengan kisah Nabi Ayub yang diuji kesalehannya dengan berbagai

persoalan yang diluar batas daya manusia. Pada akhirnya kami juga diajak untuk

membangun niat yang akan kami lakukan demi tercapainya tujuan pertemuan

pada malam hari ini. Pada akhirnya pula ya Tuhan berkatilah usaha dan niat yang

kami unjukkan kepada-Mu, sehingga kami nantinya dapat saling meneguhkan satu

dengan yang lain melalui sharing pengalaman tentang bagaimana menyadari

betapa kita dicintai oleh Tuhan seperti apapun rupa dan kondisi kita melalui

orang-orang di sekitar kita, sehingga kita dapat bangkit dari kondisi lemah dan

mulai menghargai hidup sebagai anugerah dari Tuhan. Dalam rasa syukur kami,

kami tetap memohon penyertaanmu dalam mewujud nyatakan apa yang telah

kami proses selama pertemuan kali ini, niat-niat yang akan kami bangun dan kami

wujudkan dalam hidup sehari-hari. Doa ini, kami aturkan kepada-Mu demi

pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

d. Lagu Penutup: Pelangi Kasih-Nya (Lampiran 3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan mengenai situasi dan kondisi orang sakit

kanker pasca kemoterapi serta konsep pendampingan pastoral bagi pasien kanker

pasca kemoterapi yang diperoleh dari pelbagai sumber kepustakaan dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Kemoterapi sebagai salah satu pengobatan kanker dapat mengakibatkan adanya

perubahan fisik bagi yang menderita secara drastis, seperti mengalami

kebotakan, kuku pada jari jemari lepas, kulit seolah-olah terbakar akibat dari

cairan kemo yang masuk ke dalam tubuh. Kondisi ini membuat menurunnya

tingkat kepercayaan diri dan konsep diri, karena merasa tubuhnya sudah tidak

enak dipandang.

2. Pendampingan pastoral sebagai jalan yang ditempuh oleh Gereja memberikan

kontribusi yang cukup untuk mendampingi orang sakit, terutama pasien kanker

pasca kemoterapi ini.

3. Konsep pendampingan pastoral yang dipilih berdasarkan pertimbangan situasi

dan kondisi pasien kanker pasca kemoterapi adalah model katekese. Model ini

disesuaikan berdasarkan tingkatan usia. Bagi pasien kanker pasca kemoterapi

usia anak-anak, model yang diusulkan adalah Sunday School. Sedangkan bagi

usia remaja dan dewasa, model yang diusulkan adalah Shared Christian Praxis.

4. Model ini dirasa seuai karena yang diperlukan dalam pendampingan pasien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

154

kanker pasca kemoterapi adalah pendampingan yang “kena di hati”. Konsep ini

membawa gambaran peserta yang memiliki permasalahan yang sama, sehingga

satu dengan yang lain dapat saling membantumemberikan pendampingan dan

memberi kesaksian sebagai sarana pengobatan secara spiritual.

B. Saran

Setelah dapat dibuktikan dalam pembahasan ini dengan dasar dari pelbagai

kajian teori dan kepustakaan ini bahwa katekese dengan model Shared Christian

Praxis dan Sunday School menjadi usulan program pendampingan pastoral yang

relevan bagi pasien kanker pasca kemoterapi, adapun saran yang dapat diberikan

peneliti sesuai dengan hasil pembahasan, antara lain:

1. Bagi pasien kanker pasca kemoterapi, kiranya usulan program ini menjadi

acuan dalam program pendampingan iman di tengah kondisi saat ini. Kiranya

program pendampingan ini dapat memberikan kontribusi terhadap

pembentukan konsep diri dan gambaran yang positif tentang hidup dan Tuhan.

2. Bagi praktisi pendampingan pastoral pasien kanker pasca kemoterapi. Kiranya,

melalui tulisan ini, petugas pastoral dapat memiliki gambaran terkait program

pendampingan yang diintegrasikan dengan tingkatan usia dan fase-fase yang

dialami oleh pasien. Selain itu, melalui tulisan ini diharapkan kompetensi yang

dimiliki petugas pastoral dalam mendampingi pasien kanker pasca kemoterapi

semakin meningkat.

3. Bagi pengelola Rumah Sakit. Melalui tulisan ini, kiranya pihak pengelola

rumah sakit, tim medis yang bertugas dapat bekerjasama dengan petugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

155

pastoral dalam memberikan pelayanan kesehatan yang holistic, mengingat

konsep manusia sebagai makhluk yang memiliki pelbagai aspek dan satu sama

lain saling berkaitan.

4. Bagi implikasi penelitian lanjutan. Tulisan ini memaparkan konsepsi mengenai

situasi dan kondisi pasien kanker yang telah menjalani pengobatan kemoterapi

dan konsep pendampingan pastoral orang sakit, secara khusus pasien kanker

pasca kemoterapi. Dari dua hal ini, kemudian diusulkan suatu gagasan program

pendampingan pastoral bagi pasien kanker pasca kemoterapi yang sudah

disesuaikan dengan situasi dan kondisi pasien dan juga analisa pendampingan

pastoral yang kiranya relevan dengan kondisi pasien kanker pasca kemoterapi.

Dalam tulisan ini tentunya masih banyak hal dan aspek yang perlu untuk

dikaji secara lebih mendalam sehingga pendampingan yang diharapkan semakin

efektif dan evisien serta berdayaguna bagi proses penyembuhan pasien kanker

pasca kemoterapi secara spiritual. Hal ini dikarenakan kelemahan kemampuan

dalam mengkaji, yaitu kurang maksimalnya kepustakaan yang dijadikan sumber

oleh peneliti, lemahnya penguasaan bahasa asing mengingat sebagian besar

kepustakaan menggunakan bahasa asing, dan terlalu lama penulis berhenti dalam

pengerjaan yang mempengaruhi kualitas penulisan. Kiranya hal lain yang perlu

diperhatikan adalah perlunya adanya penelitian yang komprehensif dalam

pencarian data-data, sehingga program yang diusulkan kiranya lebih efektif,

efisien, dan berdaya guna, serta dapat diukur tingkat keberhasilannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

DAFTAR PUSTAKA

Adisusanto, F.X. (2000). Katekese dalam Konteks Pastoral Gereja (Seri Pastoral

No. 370). Yogyakarta: Pusat Pastoral Yogyakarta.

Adolfo, Nicolas. (1996). Tenaga Kesehatan Katolik Dituntut (Seri Pastoral No.

168). Yogyakarta: Pusat Pastoral Yogyakarta.

Alberich, Emilio & Vallabaraj, Jerome. (2004). Communicating A Faith That

Transforms. India: Kristu Jyoti Publications.

Amalorpavadass, Ds. (1972). Katekese sebagai Tugas Pastoral Gereja (Seri

Pastoral No. 370). Yogyakarta: Pusat Pastoral Yogyakarta.

Ang Peng Tiam. (2006). Dokter, Tolong... Saya Kena Kanker. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Ambrosia, M. (1994). Dimensi Pastoral Diakonia (Seri Pastoral No. 235).

Yogyakarta: Pusat Pastoral Yogyakarta.

Barker, Chris. (2005). Cultural Studies : Teori dan Praktik. Bandung: Mizan

Media Utama.

Beate, Jacob, dkk. (2003). Penyembuhan yang Mengutuhkan. Kanisius:

Yogyakarta.

Bernie S. Siegerl. (1999). Love, Medicine & Miracles : Memadukan Keyakinan

Diri, Teknologi Kedokteran, dan Cinta untuk Mengalahkan Penyakit.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Blot, de Ch. (1990). Introduksi Analisis Transaksional (Seri Pastoral No. 172).

Yogyakarta: Pusat Pastoral Yogyakarta.

Buku, M. Richardus. (2010). Yohanes Paulus II tentang Sakit dan Derita.

Maumere: Ledarelo.

Dadang Hawari. (2009). Kanker Payudara: Dimensi Psikoreligi. Jakarta: Balai

Penerbit FKUI.

Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI. (2010). Eutanasia (Seri

Dokumen Gerejawi No. 74). Jakarta: Departemen Dokumentasi dan

Penerangan.

Droege, A. Thomas (1991). Pelayanan Penyembuhan Yesus (Seri Pastoral No.

178). Yogyakarta: Pusat Pastoral Yogyakarta.

__________. (1991). Landasan Teologis Perawatan Kesehatan Holistik (Seri

Pastoral No. 180). Yogyakarta: Pusat Pastoral Yogyakarta.

Field, David. (1994). Pendampingan Orang Menjelang Ajal. (R. Haryono Imam,

Penerjemah). Yogyakarta: Kanisius. (Dokumen asli diterbitkan tahun

1989).

__________. (1997). Mendampingi Pasien Terminal (Seri Pastoral No. 282).

Yogyakarta: Pusat Pastoral Yogyakarta.

Fountain, Daniel. (2002). Allah, Kesembuhan Medis Dan Mukjizat. Bandung:

Lembaga Literatur Baptis – Yayasan Baptis Indonesia.

Faber, F. (2003). Pastorat Terhadap Pasien Psikosomatis : Faktor Psikis

Penyebab Pelbagai Penyakit (Seri Pastoral No. 353). Yogyakarta: Pusat

Pastoral Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

157

Heitink, G. (1992). Pendampingan Pastoral sebagai Profesi Pertolongan: Tinjauan

Teologis. Dalam Tjaard G. Hommes & Gerrit Singgih (Ed.). Teologi dan

Praksis Pastoral: Antologi Teologi Pastoral. (hal. 405-421). Yogyakarta:

Kanisius.

Gannett, A. Alden. (1978). Tuhan di balik Air Mata: Pengertian tentang Sakit dan

Penderitaan dari Kitab Ayub. (Drg. Ny. Na Kiem Hwie penerjemah).

Jepara: Silas Press. (Dokumen asli diterbitkan tahun 1978).

Go, P. (1984). Hidup dan Kesehatan (Seri Teologi Widya Sasana No. 1). Malang:

STFT Widya Sasana.

Groom, H. Thomas. (1980). Shared Christian Praxis: Suatu Model Berkatekese.

(F.X. Heryatno Wono Wulung, S.J., M.Ed. Penyadur). Yogyakarta:

Lermbaga Pengembangan Kateketik Puskat. (Buku asli diterbitkan tahun

1980).

Hall, Calvin S. & Lindzey, Garner (1993). Teori Psikoanalisis Klasik Freud.

Dalam Dr. A. Supratiknya (Ed.). Teori-teori Psikodinamik (Klinis). (hal.

59-118). Yogyakarta: Kanisius.

Hendarto, Bambang L. (Ed). (2006). Pedoman Penulisan Skripsi : Program Studi

Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik. Yogyakarta:

PUSKAT.

Jacobs, T. (1984). Perawatan Orang Sakit sebagai Karya Kerasulan. Dalam B.

Kieser, SJ. (Ed.). Ikut Menderita Ikut Percaya: Pastoral Orang Sakit.

(hal. 117-131). Yogyakarta: Kanisius.

__________. (1983). Teologi Pengharapan (Kumpulan karangan dalam rangka

Proyek Harapan). Yogyakarta: ITF-Kentungan.

J.L. Ch. Abineno. (1972). Penjakit dan Penjembuhan. Jakarta: BPK. Gunung

Mulia.

__________. (1967). Pelajanan Pastoral. Jakarta: Badan Penerbit Kristen.

__________. (1993). Pedoman Praktis untuk Pelayanan Pastoral. Jakarta: PT.

BPK Gunung Mulia.

__________. (1994). Pelayanan Pastoral kepada Orang-orang Sakit. Jakarta: PT.

BPK Gunung Mulia.

Kartini Kartono. (1980). Mental Hygiene (Kesehatan Mental). Bandung: Penerbit

Alumni.

Kieser, B. (1984). Ikut Menderita Ikut Percaya: Pastoral Orang Sakit.

Yogyakarta: Kanisius.

__________. (1990). Pastoral dalam Rumah Sakit (Seri Pastoral No. 171).

Yogyakarta: Pusat Pastoral Yogyakarta.

Konferensi Waligereja Indonesia. (Ed.). (1987). Pedoman Etis dan Pastoral

Rumah Sakit Katolik. Jakarta: KWI.

Konsili Vatikan II. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II (R. Hardawiryana,

Penerjemah). Jakarta: Obor.

Kuswibawati, Luciana. (2000). Apa itu Kanker?. Dalam Yuswanto & Sinaradi F.

Kanker. (hal. 1-14). Yogyakarta: Penerbitan Universitas Sanata Dharma.

L. Laksmiasanti. (1984). Sakit Kita Maksudkan.... Pandangan Seorang Dokter.

Dalam B. Kieser, SJ. (Ed.). Ikut Menderita Ikut Percaya: Pastoral Orang

Sakit. (hal. 31-35). Yogyakarta: Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

158

__________. (1984). Kematian: Suatu Pandangan Medis. Dalam B. Kieser, SJ.

(Ed.). Ikut Menderita Ikut Percaya: Pastoral Orang Sakit. (hal. 51-62).

Yogyakarta: Kanisius.

Panitia Kanker RSUP DR. Sardjito. (1999). Onkologi. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Payne, Richard. (2009). Hope In The Face Of Terminal Illness. Dalam John

Swinton & Richard Payne (Ed.). Living Well And Dying Faithfully:

Christian Practices For End-Of-Life Care. (hal. 205-225). Cambridge:

William B. Eerdmans Publishing Company.

Purwodarminto, W.J.S. (1987). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Riyadi, Eko St. (2011). Matius: Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah. Yogyakarta:

Kanisius.

Sene, Alfons. (1976). Penuntun Sekolah Minggu. Umat Baru No. 49. Hal. 32.

Sihlman, Med. Juliar. (1980). Kanker dan Hubungannya dengan Batin dan Sex.

Dalam Buletin Mawas Diri Edisi Januari 1980. (hal. 15-19).

Sri Suparmi. (1988). Pendampingan Iman Orang Sakit. Skripsi Mahasiswa

Sekolah Tinggi Filsafat Kateketik/STFK. (hal. 14-64).

Staf Dosen Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama

Katolik. (2006). Pedoman Umum Penulisan Skripsi. Dalam L. Bambang

Hendarto Y. (Ed.). Pedoman Penulisan Skripsi Program Studi Ilmu

Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik. (hal. 3-44).

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Sumarno Ds., M. (2009). Pengantar Pendidikan Agama Katolik. Diktat Mata

Kuliah Pengantar Pendidikan Agama Katolik Paroki untuk Mahasiswa

Semester VI, Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan

Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma.

Suprihatin, Ana. (1999). Pelayanan Pendampingan Pastoral Orang Sakit di

Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta melalui Katekese. Skripsi

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama

Katolik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma (hal. 36-66).

Swinton, John. (2009). Why Me Lord?: Practicing Lament At The Foot Of The

Cross. Dalam John Swinton & Richard Payne (Ed.). Living Well And

Dying Faithfully: Christian Practices For End-Of-Life Care. (hal. 107-

138). Cambridge: William B. Eerdmans Publishing Company.

Totok S. Wiryasaputra. (2007). Pendampingan Pasien Kanker. Jakarta: Pelkesi.

__________. (1997). Pendampingan Pastoral Orang Sakit: Sikap dan

Keterampilan Dasar (Seri Pastoral No. 245). Yogyakarta: Pusat Pastoral

Yogyakarta.

Totok S. Wiryasaputra & Beek, Art M. (2000). Pendampingan Pastoral Orang

Sakit. Yogyakarta: RS. Bethesda.

Triono Budi Sutopo, Ign. (1993). Katekese Nyanyian sebagai Bentuk Kegiatan

Sekolah Minggu dalam Rangka PIA. Skripsi Mahasiswa Program Studi

Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma (hal. 49-79).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

159

Yohanes Paulus II, Paus. (1993). Salfivici Doloris. (J. Hadiwikarta, Pr.,

Penerjemah). Jakarta: DEPDOKPEN KWI. (Dokumen asli diterbitkan

tahun 1984).

__________. (2004). Pesan Sri Paus Yohanes Paulus II pada Peringatan Hari

Orang Sakit Sedunia (Lordes-Perancis, 11 Februari 2004). Brosur

terjemahan dari Bahasa Italia yang disebarluaskan oleh BN Karya

Kepausan Indonesia. Jakarta.

Yubong, BT. Christina. (1995). Katekese Orang Dewasa dan Penderitaan. Skripsi

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama

Katolik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma (hal. 62-70).

Yuswanto dan Sinaradi (Ed.). (2000). KANKER. Yogyakarta: Penerbitan

Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · viii ABSTRAK Skripsi yang berjudul PASTORAL ORANG SAKIT BAGI PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI dipilih karena dewasa ini semakin sedikit orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI