plagiat merupakan tindakan tidak terpuji pengaruh … · pernyataan keaslian karya saya menyatakan...
TRANSCRIPT
PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN MENGENAI
GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER
TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN Studi Kasus : Karyawan Bagian Produksi Pertenunan Santa Maria Boro
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Mikael Yuda Tamtama
NIM: 031334038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN MENGENAI
GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER
TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN Studi Kasus : Karyawan Bagian Produksi Pertenunan Santa Maria Boro
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Mikael Yuda Tamtama
NIM: 031334038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO : Wong iku kudu ngudi kabecikan, jalaran kabecikan iku sanguning urip
Ala lan becik iku gandhengane, kabeh kuwi saka kersane Pangeran
Giri lusi janma tan kena ing ina
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Gusti Yesus Kristus Sang Pamomong, Bapak Simbokku,
Mas Eko, Mbak Nulik, Dik Gregi, Rencang - rencang seperjuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 5 Agustus 2008
Penulis
Mikael Yuda Tamtama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Mikael Yuda Tamtama Nomor Mahasiswa : 031334038 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN MENGENAI GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 5 Agustus 2008 Yang menyatakan (Mikael Yuda Tamtama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas rahmat dan karunia – Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh persepsi
karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer terhadap prestasi kerja karyawan,
studi kasus pada karyawan bagian produksi Pertenunan Santa Maria Boro.
Skripsi yang diajukan penulis merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan, bimbingan, dorongan akan perhatian yang tak ternilai harganya dari berbagai
pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Kepala Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial.
3. Bapak L. Saptono, S.Pd, M.Si., selaku Kepala Program Studi Pendidikan
Akuntansi.
4. Bapak Sebastianus Widanarto P, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang
dengan sabar memberikan pengarahan, koreksi dan saran selama penulisan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Bruder Petrus Sutimin, FIC, selaku Pimpinan Pertenunan Santa Maria Boro yang
telah memberi ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di perusahaan
tersebut.
6. Mas Antok dan Mbak Anik yang telah memberikan bantuan kepada penulis untuk
mendapatkan data.
7. Seluruh karyawan bagian produksi yang telah bersedia membantu penulis dengan
mengisi kuesioner demi tersusunnya skripsi.
8. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan semuanya lewat kasih sayang,
kesabaran, lantunan doa, motivasi dan juga materi.
9. Mas Eko dan Mbak Nulik serta si nakal Gregi yang telah membantu memberi
dorongan sehingga skripsiku dapat selesai.
10. Sahabat-sahabatku : Agus “Depok” (You’re my best friend), Agus “Gudel”
(Thanks dab printer dan satenya), Ari “Black” (ra mung ngising wae, lek ndang
lulus), Koko (ayo kita berjuang!!), terima kasih atas dukungan, keceriaan dan
persahabatan yang kalian berikan. Nggak ada loe semua, nggak rame.
11. Teman-temanku : Yanu “Brojo” (thanks bro printer dan flashnya, tetap semangat
yo?), Anggun “Klimin”, Wawan “Dargombeng”, thanks bro atas spiritnya. Kalian
memberi warna tersendiri bagiku.
12. Teman-teman PAK’03 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih
atas dukungan dan kebersamaan selama ini. Kapan-kapan kita ketemu lagi.
13. Merli Puspita, terima kasih atas doa, dukungan dan pengalaman-pengalaman baru
yang telah kamu berikan kepadaku. Sukses selalu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
14. Chrispina Noviarini, terima kasih atas segala dukungannya. Terima kasih juga
sudah mau menjadi teman curhatku.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat memberikan kesempurnaan pada
skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi semua yang membacanya.
Penulis
Mikael Yuda Tamtama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRAK
PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN MENGENAI GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER
TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN
Studi Kasus Pada Karyawan Bagian Produksi Pertenunan Santa Maria Boro
Mikael Yuda Tamtama Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh positif persepsi karyawan
mengenai gaya kepemimpinan manajer terhadap prestasi kerja karyawan. Penelitian ini dilaksanakan di Pertenunan Santa Maria Boro, Kalibawang,
Kulon Progo pada bulan Desember 2007. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian produksi Pertenunan Santa Maria Boro yang berjumlah 30 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh positif persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer terhadap prestasi kerja karyawan. Pada taraf signifikansi 5% didapat persamaan regresi Y = 217,042 – 0,809 X, dengan thitung -2,120 dan ttabel 2,048. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer berpengaruh negatif terhadap prestasi kerja karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF EMPLOYEES’ PERCEPTION OF MANAGER’S LEADERSHIP STYLE
TOWARDS THE ACHIEVEMENT OF THE EMPLOYEES
A Case Study at Employees Production Department in “Santa Maria Boro” Weaving Company
Mikael Yuda Tamtama
Sanata Dharma University Yogyakarta
2008
The purpose of this research was to find out the positive influence of employees’ perception of manager’s leadership style towards the achievement of the employees.
This research was conducted at Weaving Company of “Santa Maria Boro”, Banjarasri, Kalibawang, Kulon Progo, in December 2007. The population and samples in this research were 30 employees at production department of “Santa Maria Boro” Weaving Company. The data collecting methods were observation, questionnaire, and interview. The data analyze technique was simple regression analyze.
The result of the research shows that there isn’t any positive influence of employees’ perception of manager’s leadership style towards the achievement of the employees. There is regression equal Y = 217,042 – 0,809 X at significance 5%, with tcount = -2,120 and ttable = 2,048. From the test result, it can be concluded that the influence of employees’ perception of manager’s leadership style towards the achievement of employees is negative.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI .................................................... vi
KATA PENGANTAR........................................................................................ vii
ABSTRAK ........................................................................................................ x
ABSTRACT....................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Batasan Masalah ............................................................................ 3
C. Rumusan Masalah .......................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4
BAB II TINJAUAN TEORETIK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
A. Persepsi .......................................................................................... 5
1. Pengertian Persepsi ................................................................... 5
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi ............................. 6
B. Manajemen ..................................................................................... 7
1. Pengertian Manajemen .............................................................. 7
2. Fungsi Manajemen .................................................................... 9
3. Manajer ...................................................................................... 11
4. Peranan Manajer ........................................................................ 12
C. Kepemimpinan ............................................................................... 13
D. Gaya Kepemimpinan ...................................................................... 15
1. Pengertian Gaya Kepemimpinan ............................................... 15
2. Macam-macam Gaya Kepemimpinan ....................................... 16
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan ........ 20
E. Prestasi Kerja ................................................................................. 21
1. Pengertian Prestasi Kerja .......................................................... 21
2. Pengukuran Prestasi Kerja ........................................................ 22
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Karyawan ... 24
4. Tolok Ukur Prestasi Kerja Karyawan ....................................... 27
F. Persepsi Karyawan Mengenai Gaya Kepemimpinan Manajer ...... 28
G. Kerangka Berpikir .......................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 31
C. Subjek dan Objek Penelitian .......................................................... 31
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ........................... 32
E. Operasionalisasi Variabel .............................................................. 32
1. Persepsi Karyawan Mengenai Gaya Kepemimpinan Manajer .. 32
2. Prestasi Kerja ............................................................................. 35
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 35
G. Teknik Pengujian Instrumen .......................................................... 36
1. Pengujian Validitas ................................................................... 36
2. Pengujian Reliabilitas ................................................................ 38
H. Teknik Analisis Data ...................................................................... 40
1. Pengujian Normalitas ................................................................ 40
2. Pengujian Hipotesis ................................................................... 41
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan ........................................................... 43
B. Lokasi Perusahaan .......................................................................... 47
C. Deskripsi Perusahaan ..................................................................... 47
D. Struktur Organisasi ........................................................................ 49
E. Personalia ....................................................................................... 55
F. Produksi ......................................................................................... 62
G. Pemasaran ...................................................................................... 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ................................................................................ 71
1. Deskripsi Responden Penelitian ................................................ 71
2. Deskripsi Variabel Penelitian .................................................... 72
B. Analisis Data .................................................................................. 74
1. Pengujian Normalitas ................................................................ 74
2. Pengujian Hipotesis ................................................................... 75
C. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 76
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 78
B. Keterbatasan ................................................................................... 78
C. Saran ............................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Operasional Variabel Persepsi Karyawan Mengenai Gaya
Kepemimpinan Manajer ................................................................. 33
Tabel 3.2 Skala Pengukuran Responden ........................................................ 34
Tabel 3.3 Kategori Gaya Kepemimpinan ....................................................... 35
Tabel 3.4 Operasional Variabel Prestasi Kerja ............................................... 35
Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Persepsi Karyawan
Mengenai Gaya Kepemimpinan Manajer ....................................... 38
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Reliabilitas ........................................................... 39
Tabel 3.7 Tingkat Keterandalan Variabel Penelitian ...................................... 40
Tabel 5.1 Jenis Kelamin Responden ............................................................... 71
Tabel 5.2 Lama Bekerja Responden ............................................................... 72
Tabel 5.3 Kategori Gaya Kepemimpinan Manajer ......................................... 73
Tabel 5.4 Prestasi Kerja Karyawan ................................................................ 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pertenunan Santa Maria Boro ....................... 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ...................................................................... 84
Lampiran 2 Data Induk Penelitian ................................................................... 90
Lampiran 3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ............................................. 93
Lampiran 4 Pengujian Normalitas .................................................................... 96
Lampiran 5 Pengujian Hipotesis ...................................................................... 98
Lampiran 6 Tabel Uji r dan Uji t ...................................................................... 101
Lampiran 7 Surat Rekomendasi Perusahaan .................................................... 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan merupakan kumpulan orang yang melaksanakan tugas-
tugasnya untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan utama dari suatu perusahaan
adalah mencapai laba. Tujuan lain dari perusahaan adalah menciptakan lapangan
kerja bagi masyarakat dan memberikan pelayanan yang unggul. Perusahaan
beranggotakan orang-orang yang mempunyai kepentingan-kepentingan, misalnya
karyawan berkepentingan memperoleh penghasilan dari hasil kerjanya dan dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya sedangkan manajemen ingin mencapai laba
sebesar-besarnya.
Adanya kepentingan yang berbeda-beda tersebut, maka diperlukan suatu
unsur yang dapat mengatur agar anggota perusahaan dapat berfokus pada tujuan
utama perusahaan tanpa menghilangkan kepentingan-kepentingan yang lain.
Unsur yang bertugas mengatur tersebut adalah manajemen. Manajemen
merupakan pemimpin yang mewakili perusahaan agar tujuan perusahaan dapat
tercapai dengan baik.
Menurut Hani Handoko (1997:6), terdapat tiga alasan utama
diperlukannya manajemen, yaitu untuk mencapai tujuan, untuk menjaga
keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, dan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mencapai efisiensi dan efektivitas. Jadi, manajemen bertugas sebagai alat
pengatur dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Dalam melaksanakan tugasnya, manajer mempunyai ciri khas tertentu
yang berbeda-beda. Ciri khas tersebut disebut sebagai gaya kepemimpinan. Gaya
kepemimpinan menggambarkan orientasi manajer. Dalam kepemimpinannya,
manajer mempunyai orientasi yang berbeda, misalnya ada manajer yang
berorientasi pada hasil, berorientasi pada karyawan, dan bahkan menggabungkan
keduanya dan lain sebagainya yang semuanya bertujuan mencapai tujuan
perusahaan yang telah ditetapkan.
Karyawan sebagai salah satu komoditi dalam usaha pencapaian tujuan
perusahaan juga mempunyai penilaian (persepsi) atas gaya kepemimpinan
manajernya. Hal ini tentu saja mempengaruhi dalam prestasi kerjanya. Karyawan
merasa nyaman apabila gaya kepemimpinan manajer sesuai yang dikehendakinya.
Persepsi karyawan merupakan bentuk balikan dari karyawan atas apa
yang dilakukan oleh pimpinannya. Persepsi menjadi tolok ukur bagi karyawan
dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Apabila karyawan mempunyai persepsi
yang baik terhadap gaya kepemimpinan manajernya, maka ia akan merasa
nyaman dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Namun apabila karyawan
merasa kurang cocok dengan gaya kepemimpinan manajernya, maka ia akan
merasa tidak nyaman sehingga menimbulkan rasa malas dan bosan yang
mengakibatkan prestasi kerjanya menurun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Dengan adanya persepsi tersebut, karyawan dapat memilih sendiri mana
gaya kepemimpinan yang sesuai untuk diterapkan dan dapat memberi kesempatan
bagi mereka untuk berani berinovasi untuk meningkatkan prestasinya. Oleh
karena itu, persepsi karyawan dapat sebagai bahan bagi manajer untuk
mengevaluasi diri sehingga dapat memotivasi untuk meningkatkan prestasi kerja
manajer dan karyawan.
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dilihat bahwa persepsi karyawan
mengenai gaya kepemimpinan manajer mempengaruhi prestasi kerjanya. Persepsi
karyawan tersebut dapat dilihat dari perilaku dan kepuasan kerjanya. Oleh karena
itu, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH PERSEPSI
KARYAWAN MENGENAI GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER
TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN “.
B. Batasan Masalah
Penulis membatasi penelitian pada pengaruh persepsi karyawan mengenai
gaya kepemimpinan manajer terhadap prestasi kerja karyawan di Pertenunan
Santa Maria Boro khususnya karyawan bagian produksi.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Apakah persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer
berpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif persepsi karyawan mengenai
gaya kepemimpinan manajer terhadap prestasi kerja karyawan.
E. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, penulis berharap penelitian ini dapat
memberikan manfaat untuk kegunaan akademik (teoretik) dan kegunaan praktik-
empiris.
1. Kegunaan akademik (teoretik) yaitu pengembangan ilmu pengetahuan yang
memungkinkan untuk mengkonfirmasi hasil-hasil penelitian terdahulu atau
teori-teori yang sudah ada.
2. Kegunaan praktik-empiris yaitu pengambilan kebijakan organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
KAJIAN TEORETIK
A. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
Terdapat beberapa pengertian persepsi yang telah diungkapkan oleh
para peneliti, antara lain :
“Persepsi adalah proses pemahaman yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungan, baik lewat pendengaran, penglihatan, penghayatan, perasaan dan penciuman”(Miftah,1988:138). “Persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan mengintepretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti; yang tidak hanya tergantung pada stimuli fisik tetapi juga pada stimuli yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu” (Kotler,2002:198). Walgito (Irwanto, et al,1983:53) mengemukakan bahwa “Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu merupakan proses yang berujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya.”
Berdasarkan definisi-definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa
persepsi adalah proses penerimaan rangsang melalui alat indera yang berasal
dari lingkungan sekitar dan kemudian diartikan oleh individu untuk
memperoleh gambaran tentang rangsang tersebut. Pemberian arti tersebut
berbeda-beda antara individu satu dengan individu lainnya tergantung dari
lingkungan dan keadaan individu tersebut. Persepsi menunjuk pada
pandangan individu terhadap suatu rangsangan dan kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
merefleksikannya. Rangsangan dalam hal ini adalah gaya kepemimpinan
manajer.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Pembentukan persepsi dapat dipengaruhi oleh beberapa factor berikut yaitu :
a. Meniru (stereotyping)
Meniru adalah suatu proses yang cenderung melihat orang lain sebagai
suatu bagian dari suatu kelas atau kategori. Dengan kata lain, persepsi
seseorang terhadap stimulus mengikuti persepsi orang lain atau
masyarakat pada umumnya karena dianggap sesuai atau benar.
b. Memilih-milih
Seseorang hanya akan berpersepsi baik terhadap stimuli yang menarik
hatinya dan berpersepsi jelek terhadap stimuli yang lain. Seorang individu
akan menyeleksi setiap stimuli yang datang padanya sehingga ia akan
mendapat stimuli yang tepat. Hal ini tergantung di mana seseorang
tersebut meletakkan perhatiannya.
c. Gambaran diri sendiri
Persepsi seseorang terhadap pihak lain didasarkan pada keadaan diri
sendiri. Hal ini terlihat pada hasil riset yang menunjukkan :
1. Dengan mengenal diri sendiri, kita lebih mudah melihat orang lain
secara lebih teliti.
2. Ciri khas diri sendiri mempengaruhi ciri khas yang dikenali dalam diri
orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. Orang yang menerima dirinya sendiri akan lebih mungkin untuk
melihat segi-segi yang baik dari orang lain.
d. Situasi
Ketepatan persepsi dipengaruhi oleh situasi di mana persepsi tersebut
dibentuk. Yang termasuk dalam pengertian situasi ini antara lain : tempat,
waktu, suasana (sedih, gembira), dan lain- lain.
e. Kebutuhan
Persepsi sangat dipengaruhi oleh kebutuhan dan keinginan seseorang,
misalnya dua orang karyawan yang belum dan sudah berkeluarga akan
mempunyai persepsi yang berbeda dalam mempergunakan gaji bulanan
yang mereka terima.
f. Emosi
Keadaan emosi seseorang baik rasa senang maupun rasa benci akan
berpengaruh terhadap persepsi seseorang, misalnya rasa benci terhadap
suatu peraturan organisasi dapat menyebabkan orang itu tidak
menyenangi sebagian besar kebijakan dan peraturan organisasi.
B. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Suatu perusahaan tidak dapat dipisahkan dari manajemen. Manajemen
merupakan bagian perusahaan yang mengelola perusahaan tersebut agar dapat
mencapai tujuan yang telah direncanakan. Manajemen merupakan alat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
efektif dan efisien dalam membantu manusia untuk
menyelesaikanpekerjaannya. Oleh karena itu, manajemen merupakan bagian
penting dari perusahaan. Pengertian manajemen telah dikemukakan oleh
beberapa ahli antara lain :
a. James A. F. Stoner
Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin,
dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua
sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang sudah
ditetapkan (Stoner,1996:7).
b. Stephen P. Robbins dan Mary Coulter
Manajemen adalah proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-
kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan
melalui orang lain (Robbins dan Coulter,1999:8).
c. Alex S. Nitisemito
Manajemen adalah suatu kegiatan yang dilandasi oleh ilmu dan seni untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan bantuan orang lain secara
efektif dan efisien (Niti semito,1984:21).
d. M. Manullang
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, dan
pengawasan daripada sumber daya terutama sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu (Manullang,
1986:94).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah
ilmu dan seni dalam proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin,
mengkoordinasi dan mengintegrasikan anggota organisasi dan sumber daya
yang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama
dengan orang lain secara efektif dan efisien.
2. Fungsi Manajemen
Menurut Hani Handoko (1997:23), terdapat 5 fungsi manajemen yaitu planning
(perencanaan), organizing (pengorganisasian), staffing (penyusunan
personalia), leading (pengarahan) dan controlling (pengawasan).
a. Planning (perencanaan)
Planning (perencanaan) adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan
pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan
oleh siapa. Dalam perencanaan juga terdapat penentuan strategi,
kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metoda, system, anggaran dan
standaryang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Aspek penting dalam
perencanaan adalah pembuatan keputusan.
b. Organizing (pengorganisasian)
Organizing (pengorganisasian) adalah proses penyusunan struktur
organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya
yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinmya. Selain itu,
pengoraginisasian dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1. Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang
paling efektif sumber daya-sumber daya keuangan, phisik, bahan baku,
dan tenaga kerja organisasi.
2. Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, di mana
setiap pengelompokkan diikuti dengan penugasan seorang manajer yang
diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
3. Hubungan-hubungan antara fungsi- fungsi, jabatan-jabatan, tugas-tugas
dan para karyawan.
4. Cara dalam mana para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang
harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelegasikan
wewenag yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.
c. Staffing (penyusunan personalia)
Staffing (penyusunan personalia) merupakan fungsi manajemen yang
berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan, dan
pengembangan anggota-anggota organisasi. Kegiatan penyusunan
personalia berhubungan erat dengan tugas-tugas kepemimpinan, motivasi,
dan komunikasi.
d. Leading (pengarahan)
Leading (pengarahan) merupakan fungsi manajemen yang berkaitan dengan
bagaimana manajer memotivasi karyawan, berkomunikasi dengan
karyawan, dan memimpin karyawan agar pelaksanaan kegiatan dan
kepuasan kerja mereka meningkat. Karyawan perlu dimotivasi dan diajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
berkomunikasi agar mereka dapat diarahkan untuk mencapai tujuan
perusahaan yang telah ditentukan.
e. Controlling
Controlling (pengawasan) adalah penemuan dan penerapan cara dan
peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan
yang telah ditetapkan. Fungsi pengawasan mencakup empat unsur yaitu
penetapan standar pelaksanaan, penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan,
pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar
yang telah ditetapkan (evaluasi), dan pengambilan tindakan koreksi yang
diperlukan apabila pelaksanaan menyimpang dari standar.
3. Manajer
Manajer adalah setiap orang yang mempunyai tanggung jawab dalam proses
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, mengkoordinasi dan
mengintegrasikan anggota organisasi dan sumber daya yang lain untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain
secara efektif dan efisien. Menurut Hani Handoko (1997:17), terdapat tiga
tingkatan manajer yaitu manajer lini-pertama, manajer menengah dan manajer
puncak.
a. Manajer lini-pertama
Manajer lini-pertama merupakan tingkatan manajer yang paling rendah
dalam organisasi. Manajer ini berhubungan langsung dengan para bawahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dan kegiatan perusahaan misalnya produksi. Para manajer ini sering disebut
dengan kepala, mandor, dan penyelia.
b. Manajer menengah
Merupakan manajer yang membawahi dan mengarahkan kegiatan para
manajer lini-pertama. Contoh manajer ini adalah manajer departemen,
kepala pengawas.
c. Manajer puncak
Merupakan tingkatan tertinggi dari manajemen yang bertanggung jawab
atas keseluruhan manajemen organisasi. Manajer ini juga berkaitan dengan
pengambilan keputusan, perencanaan dan sebagainya. Contoh manajer ini
adalah direktur, presiden direktur, kepala divisi, dan sebagainya.
4. Peranan Manajer
Menurut Mitntzberg (Handoko,1997:33) terdapat tiga peranan manajer, yaitu
peranan antar pribadi, peranan informasional, dan peranan pembuatan
keputusan.
a. Peranan antar pribadi
Dalam bidang ini, manajer berperan sebagai : 1) pemuka simbolis misalnya
menerima dan menjamu tamu, menghadiri perkawinan karyawan, dan
upacara-upacara seremonial lainnya; 2) pemimpin misalnya mengatur,
mendidik, memimpin, memberikan motivasi, bimbingan, nasehat, dan lain-
lain kepada bawahan; 3) perantara misalnya berhubungan dengan pihak
luar, seperti klien, rekanan, pemerintah dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Peranan informasional
Dalam bidang ini, manajer berperan sebagai : 1) monitoring aliran
informasi; 2) penerus informasi yaitu menyebarkan keputusan-keputusan
baru kepada bawahan; 3) perwakilan misalnya sebagai wakil organisasi
memberi ceramah, ikut seminar, pertemuan KADIN dan sebagainya
c. Peranan pembuatan keputusan
Dalam bidang ini, manajer berperan sebagai : 1) wiraswasta yang inisiatif
dan kreatif; 2) penangkal kesulitan misalnya penanggulangan pemogokan,
pembatalan kontrak, penampung keluhan, kekurangan bahan dan
sebagainya; 3) pengalokasian sumber daya; 4) negotiator yaitu melakukan
perundingan dengan serikat buruh, klien dan pihak-pihak lain.
C. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan bagian dari manajemen yang mempengaruhi
perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan tersebut. Terdapat beberapa ahli
yang mengemukakan pengertian kepemimpinan antara lain :
Dubrin (2005:4) mengemukakan beberapa pengertian kepemimpinan,yaitu 1. Kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi banyak orang
melalui komunikasi untuk mencapai tujuan. 2. Kepemimpinan adalah cara mempengaruhi orang dengan
petunjuk atau perintah. 3. Kepemimpinan adalah tindakan yang menyebabkan orang lain
bertindak atau merespons dan menimbulkan perubahan positif. 4. Kepemimpinan adalah kekuatan dinamis penting memotivasi dan
mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
5. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan di antara bawahan agar tujuan organisasional dapat tercapai.
Menurut Stoner dan Sirait (1996:114), kepemimpinan adalah proses
mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan
tugas dari anggota kelompok.
Hal serupa diungkapkan oleh Griffin (2004:68), kepemimpinan adalah penggunaan pengaruh tanpa paksaan (non coercive) untuk membentuk tujuan-tujuan grup atau organisasi, memotivasi perilaku ke arah pencapaian tujuan-tujuan tersebut, dan membantu mendefinisikan kultur grup atau organisasi. Menurut Suwarto (1999:179), kepemimpinan melibatkan beberapa unsur yaitu : 1. Penggunaan pengaruh dan semua hubungan merupakan upaya
kepemimpinan, 2. Pentingnya proses komunikasi, kejelasan dan tepatnya komunikasi
mempengaruhi perilaku dan prestasi pengikut, 3. Berfokus pada pencapaian tujuan individu, kelompok, dan
organisasi. Berdasarkan definisi-definisi kepemimpinan di atas,penulis dapat
menyimpulkan bahwa kepemimpinan adalah proses mengarahkan,
memepengaruhi dan memotivasi bawahan untuk menjalankan tugas-tugas yang
telah ditetapkan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Oleh karena itu,
kepemimpinan sangat dibutuhkan dalam perusahaan agar rencana-rencana yang
telah disusun dapat terlaksana tepat waktu dan mencapai sasaran yang telah
ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
D. Gaya Kepemimpinan
1. Pengertian Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan merupakan salah satu unsur yang melekat pada
kepemimpinan manajer. Gaya kepemimpinan secara langsung
menggambarkan sifat dari manajer tersebut. Banyak ahli mendefinisikan gaya
kepemimpinan antara lain sebagai berikut :
Menurut Wahjosumidjo (1984:63), gaya kepemimpinan adalah
bagaimana pemimpin berhubungan dengan bawahan dalam rangka
mengambil keputusan.
Hampir sama dengan definisi yang diajukan oleh Flippo (1987).
Flippo mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku yang
dirancang untuk memadukan kepentingan-kepentingan organisasi dan
personalia guna mengejar beberapa sasaran.
Menurut Miftah (1985:52), gaya kepemimpinan adalah norma
perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba
mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat.
Berdasarkan definisi-definisi gaya kepemimpinan di atas, penulis
dapat menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola yang digunakan
oleh seseorang untuk mempengaruhi, mengendalikan dan memotivasi orang
lain agar melaksanakan tugas sesuai dengan yang telah ditetapkan sehingga
tujuan perusahaan dapat tercapai. Gaya kepemimpinan diterapkan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
manajer sesuai dengan situasi dan kepentingan. Jadi, setiap manajer satu
dengan yang lainnya mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda-beda.
2. Macam-macam Gaya Kepemimpinan
Masing-masing pemimpin mempunyai gaya yang berbeda-beda dalam
memimpin anak buahnya, yaitu karyawan. Macam-macam gaya
kepemimpinan diungkapkan beberapa ahli sebagai berikut :
a. Menurut Schein (Tika, 2006:66)
Terdapat lima macam gaya kepemimpinan, yaitu :
1. Gaya Paranoid
Gaya seorang pemimpin yang selalu merasa curiga dan tidak percaya
terhadap orang lain. Pemimpin semacam ini asyik dengan iltelegensia
dan aktivitas kontrol, kekuatan tersentralisasi, reaktif dengan
pengembangan strategi, mempunyai kewaspadaan tinggi baik ke
dalam maupun keluar, menekankan diversifikasi, sinis, konservatif
dan perhatian.
2. Gaya Kompulsif (mendorong)
Gaya seorang pemimpin yang takut terhadap kejadian-kejadian yang
tidak diharapkan dan tidak mengawasi hsl-hal yang bisa berakibat
terhadap organisasi, mengarah kepada kompulsif yang detail,
perfeksionisme, mengutamakan masalah ritual, hierarkis yang ketat,
hati-hati dalam berpikir, kaku dalam mengimplementasikan strategi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3. Gaya Dramatik
Gaya seorang pemimpin yang banyak memerlukan perhatian orang,
asyik dengan kepentingan diri sendiri, pernyataan emosi yang
berlebihan, senang dengan aktivitas-aktivitas kegembiraan,
mengeksploitasi orang lain, dangkal dan sering berani mengambil
keputusan dan resiko tinggi, tidak jelas struktur organisasi, ambisius.
4. Gaya Depresif
Gaya seorang pemimpin yang kurang berpengharapan dan kurang
percaya diri, mengarah pada pasif total, konservatisme ekstem,
mempunyai tendensi birokratis terhadap lingkungan.
5. Gaya Schizoid
Gaya seorang pemimpin berdasarkan perasaan bahwa dunia tidak
menyediakan banyak jalan kepuasan dan kebanyakan interaksi tidak
jalan, mengarah pada kevakuman pemimpin. Pemimpin tidak
mengarahkan dan tidak pula mendelegasikan wewenang tetapi
menangani sendiri. Tidak menaruh pada pemasaran produk yang bisa
dikembangkan.
b. Menurut Studi Iowa (Usman, 2006:255)
Penelitian ini dilakukan oleh Lippit dan White pada tahun 1930 dibawah
pembimbing Lewin dari Universitas Iowa. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat tiga gaya kepemimpinan, yaitu gaya kepemimpinan
otoriter, laize faire dan demokratis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
1. Gaya kepemimpinan otoriter
Dalam gaya kepemimpinan ini, seorang pemimpin akan menunjukkan
berbagai sikap yang menonjolkan “kekakuannya” antara lain dalam
bentuk: a) kecenderungan memperlakukan para bawahan sama
dengan alat-alat lain dalam organisasi seperti mesin, dan dengan
demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka; b)
pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas
tanpa mengkaitkan pelaksanaan tugas itru dengan kepentingan dan
kebutuhan para bawahan; c) pengabaian peranan para bawahan dalam
proses pengambilan keputusan dengan cara memberitahukan kepada
para bawahan tersebut bvahwa ia telah mengambil keputusan tertentu
dan para bawahan itu diharapkan dan bahkan dituntut untuk
melaksanakannya saja; d) melakukan tindakan yang punitif apabila
bawahan melakukan pelanggaran atau kesalahan. Selain itu,
pemimpin yang demikian tidak mau menerima saran dan kritik dari
para bawahan karena dianggap hanya merongrong kekuasaannya.
Dalam pelaksanaan tugas, ia menuntut ketaatan penuh dari para
bawahan, dalam menegakkan disiplin menunjukkan kekakuan,
bernada keras dalam memberi perintah. Keberhasilan pencapaian
tujuan bukan kerana keyakinan dari para bawahan tetapi karena
takutnya bawahan terhadap pemimpinnya dan hukuman yang akan
diberikan apabila mereka tidak patuh pada pimpinan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2. Gaya kepemimpinan laize faire
Pemimpin dengan tipe ini mempunyai pandangan bahwa organisasi
akan berjalan lancar dengan sendirinya karena terdiri dari orang-orang
yang dewasa dan sudah mengetahui apa yang harus dilakukan.
Pemimpin ini cenderung memilih peranan pasif dan membiarkan
organisasi berjalan menurut temponya sendiri tanpa banyak
mencampuri bagaimana organisasi harus dijalankan dan digerakkan.
Pemimpin seperti ini cenderung memperlakukan bawahan sebagai
rekan kerja dan sehingga kesejahteraan karyawan terjamin. Dapat
disimpulkan bahwa pemimpin laize faire mempunyai karakteristik
sebagai berikut : a) pendelegasian wewnang terjadi secara ekstensif;
b) pengambilan keputusan diserahkan kepada para pejabat pimpinan
yang lebih rendah dan kepada petugas operasional, kecuali dalam hal-
hal tertentu yang menuntut keterlibatannya; c) status quo
organisasional tidak terganggu; d) penumbuhan dan pengembangan
kemampuan berpikir dan bertindak yang inovatif dan kreatif
diserahkan kepada para anggota organisasi yang bersangkutan sendiri;
e) sepanjang dan selama para anggota organisasi menunjukkan
perilaku dan prestasi kerja yang memadai, intervensi pimpinan dalam
perjalanan organisasi berada pada tingkat yang minimum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
3. Gaya kepemimpinan demokratis
Gaya kepemimpinan ini dianggap sebagai gaya kepemimpinan yang
ideal. Gaya kepemimpinan ini mempunyai karakteristik sebagai
berikut : a) pemimpin berperan sebagai koordinator dan integrator
sehingga terdapat pembagian tugas yang jelas; b) para bawahan
dilibatkan secara aktif dalam menentukan nasib sendiri melalui peran
sertanya dalam proses pengambilan keputusan; c) menghargai adanya
perbedaan sehingga dalam perbedaan harus terjamin kebersamaan; d)
apabuila terjadi pelanggaran atau kesalahan tidak langsung
menghukum tetapi melakukan tidakan korektif dan edukatif ; e) dalam
pemberian tugas juga memperhatikan kemampuan para karyawannya;
f) mau mendengarkan dan menerima kritik dan saran dari para
bawahan; g) mau memberikan penghargaan keada karyawan yang
berprestasi tinggi; h) memberikan bimbingan dan pengarahan apabila
karyawan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan tugas; i)
memperhatikan kesejahteraan karyawan, misalnya memberikan
fasilitas kerja yang sesuai kebutuhan, memberikan rasa aman selama
bekerja.
3. Faktor- faktor yang mempengaruhi Gaya Kepemimpinan
Menurut Tannenbaum dan Schmidt (Handoko, 1997:309), terdapat tiga
kekuatan yang mempengaruhi pemilihan gaya kepemimpinan, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
a. Kekuatan-kekuatan dalam diri manajer yang mencakup sistem nilai,
kepercayaan terhadap bawahan, kecenderungan kepemimpinannya
sendiri, dan perasaan aman tidak aman.
b. Kekuatan-kekuatan dalam diri bawahan yang meliputi kebutuhan akan
kebebasan, kebutuhan akan peningkatan tanggung jawab, apakah mereka
tertarik dalam dan mempunyai keahlian untuk penanganan masalah, dan
harapan mereka mengenai keterlibatan dalam pembuatan keputusan.
c. Kekuatan-kekuatan dari situasi yang mencakup tipe organisasi, efektivitas
kelompok, desakan waktu, dan sifat masalah itu sendiri.
E. Prestasi Kerja
Prestasi kerja merupakan salah satu unsur yang dinilai terhadap pekerjaan
seorang karyawan. Prestasi kerja karyawan akan menunjukkan sejauhmana hasil
kerja dari seorang karyawan yang bisa digunakan oleh pemimpin untuk mengukur
atau menilai pelaksanaan pekerjaan karyawan untuk menetapkan upah dan gaji,
selain kenaikan pangkat. Oleh sebab itu, prestasi kerja akan sangat berarti bagi
karyawan dalam perusahaan.
1. Pengertian Prestasi Kerja
Banyak pakar mengemukakan definisi prestasi kerja, semua
berpandangan sama, hanya penyampaiannya saja yang berbeda.
John Suprihanto (1984:7) mendefinisikan prestasi kerja sebagai hasil pekerjaan dari seorang karyawan dalam waktu tertentu dibandingkan dengan keungkinan seperti standar, target, sasaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
atau criteria yang telah ditentukan terlebih dahulu atau yang telah ditentukan terlebih dahulu atau yang telah disepakati bersama. Boentaran (1969:12) mendefinisikan prestasi kerja adalah suatu hasil kerja dari seorang karyawan yang saling melakukan pekerjaan tertentu sesuai dengan tugasnya. Mangkunegara (2000:67) mendefinisikan prestasi kerja adalah hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Berdasarkan definisi-definisi prestasi kerja di atas, penulis dapat
menyimpulkan bahwa prestasi kerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai
seseorang baik secara kuantitas maupun kualitas dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Penilaian
prestasi kerja dilakukan oleh manajer berdasarkan standar yang telah
ditetapkan. Penilaian prestasi kerja menjadi acuan bagi manajer untuk
menetukan gaji, kenikan jabatan dan sebagainya. Oleh karena itu, prestasi
yang baik akan menetukan kesejahteraan karyawan itu sendiri.
2. Pengukuran Prestasi Kerja
Dalam melakukan pengukuran prestasi kerja, terlebih dahulu harus
mengetahui tipe – tipe pekerjaan yang akan diukur, antara lain
(Supardi,1989):
a. Production Job
Yaitu pekerjaan yang hasilnya dapat dinikmati dan dapat dihitung secara
langsung. Dengan demikian pengukuran prestasi kerja cukup dengan
menghitung jumlah produk yang dihasilkanoleh karyawan atau pegawai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Non Production Job
Yaitu jenis pekerjaan yang hasil produksinya tidak dapat dihitung secara
langsung.Untuk menghitung prestasi kerja karyawan sulit dilakukan, hal
ini disebabkan faktor – faktor yang mendukung prestasi kerja lebih
kompleks.
Pengukuran prestasi kerja yang dilakukan menurut Saud Husnan
(1990 : 22 ) adalah sebagai berikut :
1. Ranking
Cara tertua dan paling sederhana untuk menilai prestasi kerja adalah
dengan membandingkan karyawan yang satu dengan karyawan yang lain
untuk menentukan siapa yang lebih baik. Perbandingan dilakukan secara
keseluruhan, artinya tidak dicoba dipisah- pisahkan faktor – faktor yang
mempengaruhi prestasi kerja karyawan.
2. Perbandingan karyawan dengan karyawan
Suatu cara untuk memisahkan penilaian ke dalam berbagai faktor dengan
menggunakan perbandingan karyawan dengan karyawan.
3. Grading
Pada metode ini suatu definisi yang jelas untuk setiap kategori telah
dibuat dengan seksama. Kategori untuk prestasi karyawan misalnya baik
sekali, memuaskan, yang masing – masing mempunyai definisi yang
jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
4. Skala Grafis
Pada metode ini baik tidaknya pekerjaan seorang karyawan dinilai
berdasarkan faktor – faktor yang dianggap penting bagi pelaksaan
pekerjaan tersebut. Kemudian masing – masing faktor tersebut seperti
kualitas kerja, kuantitas pekerjaan, sikap dan dapat tidaknya diandalkan,
dibagi dalam berbagai kategori seperti misalnya baik sekali, cukup,
kurang dan sebagainya yang disertai dengan definisi yang jelas untuk
masing –masing kategori. Jadi di sini penilai membandingkan prestasi
kerja seorang karyawan dengan definisi untuk masing – masing faktor dan
masing – masing kategori.
5. Checklist
Dalam sistem ini bukannya menilai karyawan tetapi sekedar melaporkan
penilaian atas tingkah laku yang dilaporkan
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Karyawan
Prestasi kerja karyawan, dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang
berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor- faktor lainnya
( J. Ravianto, 1985:32 ) adalah sebagai berikut :
a. Pendidikan
Pada umumnya seseorang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan
mempunyai prestasi kerja yang lebih baik. Dengan demikian pendidikan
merupakan syarat yang penting dalam meningkatkan prestasi kerja
karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
b. Ketrampilan
Ketrampilan juga sangat berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan
selain pendidikan formal. Ketrampilan ini dapat ditingkatkan melalui
kursus-kursus, pelatihan, dan sebagainya.
c. Disiplin
Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang
senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala
aturanyang telah ditentukan. Kedisiplinan dapat dilatih melalui latihan-
latihan dengan bekerja menghargai waktu dan biaya. Kedisiplinan
seorang karyawan juga berpengaruh terhadap prestasi kerja.
d. Sikap dan Etika Kerja
Sikap orang atau sekelompok orang dalam membina hubungan yang
selaras, serasi dan seimbang sangat penting artinya, karena dengan
hubungan baik itulah suasana yang diidamkan akan tercapai dan akan
berpengaruh juga dengan prestasi kerja karyawan.
e. Motivasi
Pimpinan perusahaan perlu mengetahui dan memahami motivasi kerja
dari setiap karyawan. Dengan mengetahui motivasi, maka pimpinan dapat
membimbing karyawan agar dapat lebih berprestasi.
f. Gizi dan Kesehatan
Daya tahan tubuh seseorang dalam bekerja biasanya juga dipengaruhi
oleh gizi dan makanan yang dikonsumsinya setiap hari. Gizi yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
akan mempengaruhi kesehatan setiap karyawan. Dan itu semua
mempengaruhi prestasi kerja karyawan.
g. Tingkat Penghasilan
Penghasilan yang cukup berdasarkan prestasi kerja karyawan dapat
mendorong karyawan lebih berprestasi. Semakin baik prestasinya akan
semakin tinggi pula gajinya.
h. Jaminan Sosial
Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap karyawan akan
menunjang keselamatan dan kesehatan karyawan. Dengn jaminan yang
diberian perusahaan, diharapkan karyawan akan semangat bekerja.
i. Lingkungan dan Iklim Kerja
Lingkungan kerja dari karyawan di sini termasuk hubungan antar
karyawan, hubungan dengan pimpinan perusahaan, suhu, penerangan,
lingkungan kerja, dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk mendapat
perhatian dari perusahaan, karena sering karyawan enggan bekerja karena
tidak ada kekompakan dalam kelompok kerja dan juga bisa disebabkan
ruang kerja yang tidak menyenangkan, hal ini akan mengganggu kerja
karyawan.
j. Sarana Produksi
Faktor-faktor produksi harus memadai dan saling mendukung dalam
proses produksi, oleh karena itu penyediaan sarana dan prasarana sangat
penting untuk menunjang kelancaran proses produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
k. Manajemen
Dengan manajemen yang baik, maka karyawan akan terorganisasi dengan
baik dan juga akan membantu kelancaran proses produksi dalam
perusahaan sehingga prestasi kerja yang ingin dicapai akan terwujud.
l. Kesempatan berprestasi
Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya
dengan diberikan kesempatan untuk berprestasi maka karyawan akan
dapat meningkatkan prestasinya.
4. Tolok Ukur Prestasi Kerja Karyawan
Menurut Hasibuan ( 2000 : 93 ) tolok ukur yang dapat digunakan
untuk mengukur prestasi karyawan adalah sebagai berikut :
a. Kedisiplinan, yaitu disiplin karyawan dalam mematuhi peraturan yang
ada dan melakukan pekerjaannya sesuai dengan instruksi yang diberikan
kepadanya.
b. Kecakapan, yaitu kecakapan kayawan dalam menyatukan dan
menyelaraskan bermacam-macam elemen yang semuanya terlibat di
dalam penyusunan kebijaksanaan di dalam situasi manajemen.
c. Tanggung jawab, yaitu kesediaan karyawan dalam
mempertanggungjawabkan kebijaksanaannya, pekerjaan, dan hasil
kerjanya, sarana dan prasarana yang dipergunakannya serta perilaku
kerjanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
d. Kerjasama, yaitu kesediaan karyawan berprestasi dan bekerjasama dengan
karyawan lain secara vertikal maupun horisontal di dalam maupun di luar
pekerjaannya sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik.
e. Kreativitas, yaitu kemampuan karyawan dalam mengembangkan
kreativitasnya untuk menyelesaikan pekerjaannya sehingga bekerja lebih
berdayaguna dan berhasil.
f. Kepribadian, yaitu sikap perilaku, kesopanan, periang, disukai, memberi
kesan menyenangkan, memperlihatkan sikap baik, serta berpenampilan
simpatik dan wajar.
g. Prakarsa, yaitu kemampuan berpikir orisinal dan berdasarkan inisiatif
sendiri untuk menganalisis, menilai, menciptakan, memberi alasan,
mendapat kesimpulan dan membuat keputusan masalah yang
dihadapinya.
h. Kejujuran, yaitu kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugasnya,
memenuhi perjanjian baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
i. Kesetiaan, yaitu kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi di
dalam maupun di luar pekerjaannya dari dorongan orang yang tidak
bertanggungjawab.
F. Persepsi Karyawan Mengenai Gaya Kepemimpinan Manajer
Persepsi adalah proses penerimaan rangsang melalui alat indera yang
berasal dari lingkungan sekitar dan kemudian diartikan oleh individu untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
memperoleh gambaran tentang rangsang tersebut. Persepsi menunjuk pada
pandangan seseorang terhadap rangsang dan kemudian merefleksikannya.
Rangsang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan adalah pola yang digunakan oleh seseorang untuk
mempengaruhi, mengendalikan dan memotivasi orang lain agar melaksanakan
tugas sesuai dengan yang telah ditetapkan sehingga tujuan perusahaan dapat
tercapai. Oleh karena itu, masing-masing manajer mampunyai gaya yang berbeda
dalm melaksanakan tugasnya.
Berdasarkan definisi persepsi dan gaya kepemimpinan di atas, penulis
dapat mendefinisikan persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer
adalah suatu bentuk pandangan karyawan terhadap pola yang digunakan manajer
dalam mempengaruhi, mengendalikan dan memotivasi karyawan sehingga
karyawan dapat memilih gaya kepemimpinan yang sesuai dengan dirinya. Oleh
karena itu, persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer akan
berbeda satu dengan yang lainnya.
G. Kerangka Berpikir
Persepsi merupakan bentuk balikan atas terjadinya rangsang. Dalam
penelitian ini, yang menjadi rangsang atau stimuli adalah gaya kepemimpinan
manajer. Adanya gaya kepemimpinan yang berbeda-beda dari masing-masing
pimpinan menyebabkan pula terjadi persepsi yang berbeda-beda terhadap gaya
kepemimpinan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Manajer selalu menuntut agar karyawannya berprestasi. Prestasi kerja
bukan hanya muncul dari jumlah yang daspat dihasilkan tetapi juga dari aspek
yang lain, seperti penampilan, tanggung jawab, kedisiplinan, fan sebagainya.
Salah satu hal yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan adalah gaya
kepemimpinan manajer. Karyawan yang merasa senang dan cocok dengan gaya
kepemimpinan atasannya akan cenderung bersemangat menjalankan instruksi-
instruksi yang diberikan. Hal ini menunjukkan kedisiplinan karyawan sebagai
tolok ukur prestasi kerja.
Hal di atas sejalan dengan hasil penelitian Mulyani (2004). Hasil
penelitian menunjmukkan adanya pengaruh positif gaya kepemimpinan terhadap
prestasi kerja dengan nilai thitung = 2,585 > nilai ttabel = 1,674 pada taraf
signifikansi 5% dan derajat kebebasan 53.
Menurut Winardi (2004:198), persepsi sebagai salah satu variabel
psikologikal juga mempengaruhi kinerja (prestasi kerja) karyawan. Persepsi
karyawan akan sesuatu hal menentukan perilaku-perilakunya dalam bekerja,
misalnya kedisiplinan, tanggung jawab, kreativitas, dan sebagainya. Perilaku-
perilaku tersebut digunakan oleh manajer untuk mengukur prestasi kerja
karyawannya. Oleh karena itu, persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan
manajer diduga mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Berdasarkan uraian di
atas, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :
Ha : Ada pengaruh positif persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan
manajer terhadap prestasi kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Dilihat dari cara dan pembahasannya, penelitian ini termasuk penelitian
deskriptif yang hanya terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah dan
keadaan sebagaimana adanya sehingga hanya sekedar mengungkap fakta.
2. Jenis penelitian deskriptif yang digunakan penulis adalah studi kasus, yaitu
jenis penelitian tentang subjek tertentu di mana subjek tersebut terbatas, maka
kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku terbatas pada subjek yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Dalam penelitian ini, penulis mengambil tempat penelitian di Pertenunan
Santa Maria Boro
2. Waktu penelitian
Penelitian akan dilakukan pada bulan Desember 2007.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian ini adalah karyawan bagian produksi di Pertenunan Santa
Maria Boro yang akan dimintai informasi.
2. Objek penelitian ini adalah persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan
manajer terhadap prestasi kerja karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan unsur-unsur yang memiliki satu atau beberapa
ciri atau karakter yang sama. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi
adalah karyawan bagian produksi Pertenunan Santa Maria Boro.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan
cara-cara tertentu.
3. Teknik penarikan sampel
Dalam penelitian ini, sampel yang diambil adalah keseluruhan dari populasi
yaitu seluruh karyawan bagian produksi Pertenunan Santa Maria Boro karena
jumlahnya kurang dari 60 orang yaitu berjumlah 30 orang.
E. Operasionalisasi Variabel
1. Persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer
Persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer adalah suatu
bentuk pandangan karyawan terhadap pola yang digunakan manajer dalam
mempengaruhi, mengendalikan dan memotivasi karyawan sehingga karyawan
dapat memilih gaya kepemimpinan yang sesuai dengan dirinya. Oleh karena
itu, persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer akan berbeda
satu dengan yang lainnya. Terdapat tiga macam gaya kepemimpinan, yaitu
otoriter, demokratis dan laize faire. Untuk menjabarkan gaya kepemimpinan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
indikator gaya kepemimpinan dapat dilihat dari cara melaksanakan tugas dan
penyelesaian konflik. Berikut ini disajikan tabel operasional variabel persepsi
karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer :
Tabel 3.1 Operasional Variabel Persepsi Karyawan Mengenai
Gaya Kepemimpinan Manajer
No.Pernyataan Variabel Subvariabel Sub-subvariabel Subsubsub variabel
Indikator Positif Negatif
-planning -pengambilan keputusan
-penentuan kebijakan -pelaksanaan
keputusan
24 5 4
3
-organizing/ staffing
-hubungan dengan karyawan
-pembagian wewenang
-pemberian penghargaan
-pemenuhan kebutuhan karyawan
15
19
10
12,17 9
- leading -kemampuan memotivasi
-kemampuan berkomunikasi
-kemampuan memberi bimbingan dan arahan
2 7 1
14,16
Cara melaksanakan tugas
-controlling -cara melakukan pengawasan
-pemberian tindakan koreksi
6,20 8 23
Persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer
-Kepemimpinan otoriter
-Kepemimpinan Laize faire
-Kepemimpinan demokratis
Cara penyelesaian konflik
-pemecahan masalah integrative
-kompromi -dominasi dan
penekanan
18
21 22
Masing-masing pernyataan di atas dalam penelitian ini akan diukur dalam
lima skala Likert, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 3.2 Skala Pengukuran Jawaban Responden
Untuk mengkategorikan gaya kepemimpinan, maka digunakan rumus Sturges
(Budiyuwono,1987:49) sebagai berikut :
Range ci =
K Keterangan ci = kelas interval Range = selisih skor maksimum dan skor minimum K = jumlah kelas Perhitungan ci untuk mengkategorikan gaya kepemimpinan adalah sebagai
berikut :
Skor maksimum = skor jawaban terbesar x jumlah soal = 5 x 22 = 110
Skor minimum = skor jawaban terkecil x jumlah soal = 1 x 22 = 22
Jumlah kelas = 3
110 - 22 maka, ci = = 29,33 atau 29 3
Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui kelas interval adalah 29 maka
gaya kepemimpinan dapat dikategorikan sebagai berikut :
Alternatif Jawaban
Sangat setuju (SS)
Setuju (S)
Netral (N) Tidak setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
Pernyataan positif 5 4 3 2 1
Pernyataan negatif
1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 3.3
Kategori Gaya Kepemimpinan
Skor Terendah Skor terendah + Ci Rentang Skor Kategori 22 22 + 29 = 51 22 - 51 Otokratik 52 52 + 29 = 81 52 - 81 Demokratik 82 82 + 29 = 110 82 - 110 Laize faire
2. Prestasi kerja
Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang baik secara
kuantitas maupun kualitas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Prestasi kerja mempunyai dua
dimrnsi, yaitu production job dan non production job. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan dimensi prestasi kerja production job. Berikut ini
disajikan tabel operasional variabel prestasi kerja :
Tabel 3.4 Operasional Variabel Prestasi Kerja
Variabel Subvariabel Sub-subvariabel Indikator No. Pernyataan
Prestasi kerja
a. Production job
Jumlah produk
Jumlah produk yang dapat dihasilkan dalam satu bulan
25
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, digunakan
teknik sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
1. Observasi
Kegiatan ini dilakukan untuk melihat secara langsung keadaan pereusahaan
dan untuk mendapatkan data mengenai proses produksi.
2. Kuesioner
Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data tentang persepsi karyawan
mengenai gaya kepemimpinan manajer dan prestasi kerja.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum
perusahaan.
G. Teknik Pengujian Instrumen
1. Pengujian Validitas
Sebuah instrumen dapat dikatakan valid bila dapat mengungkap data yang
diteliti dengan tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan
sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang
variabel yang dimaksud. Suatu instrumen yang kurang valid berarti memiliki
validitas rendah. Untuk pengujian validitas butir instrumen, dalam penelitian
ini menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson dengan rumus
sebagai berikut (Arikunto,1998:146) :
N∑XY – (∑X)(∑Y) rxy =
√{N∑X2 – (∑X)2}{N∑Y2 – (∑Y)2}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Keterangan : rxy = Koefisien korelasi X dan Y N = Jumlah subyek ∑X = Jumlah nilai X ∑Y = Jumlah nilai Y ∑XY = Jumlah nilai dari X dan Y ∑X2 = Jumlah kuadrat nilai X ∑Y2 = Jumlah kuadrat nilai Y Apabila nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel dengan taraf signifikansi 5%
maka instrumen penelitian dikatakan valid dan begitu pula sebaliknya apabila
nilai rhitung lebih kecil dari nilai rtabel dengan taraf signifikansi 5% maka
intrumen penelitian dikatakan tidak valid. Pelaksanaan perhitungan validitas
butir pertanyaan pada penelitian ini menggunakan bantuan Program SPSS
Versi 11.5. Hasil perhitungan kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel yaitu
sebesar 0,239 pada taraf signifikansi 5%, N=30, dan dk = N – 2 ( dk = 30-2 =
28 ), sehingga rtabel (0,05; 28) = 0,239. Berdasarkan hasil pengukuran validitas
dari setiap item pertanyaan persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan
manajer, terdapat dua item pertanyaan yang memperlihatkan rhitung < rtabel
sehingga dinyatakan tidak valid dan telah dihilangkan untuk perhitungan
selanjutnya. Berikut tabel hasil perhitungan validitas setelah item pertanyaan
yang tidak valid dihilangkan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3.5 Hasil pengujian validitas
Variabel Persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer
No. Item rhitung rtabel Keterangan Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Butir 5 Butir 6 Butir 7 Butir 8 Butir 9 Butir 10 Butir 12 Butir 14 Butir 15 Butir 16 Butir 17 Butir 18 Butir 19 Butir 20 Butir 21 Butir 22 Butir 23 Butir 24
0,638 0,584 0,341 0,628 0,281 0.634 0,382 0,240 0,370 0,362 0,457 0,302 0,382 0,241 0,499 0,467 0,440 0,255 0,381 0,312 0,531 0,594
0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya dan andal untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini didasarkan pada rumus Alpha
(Arikunto,1998:171) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
∑−
−= 2
2
11 11 t
b
KK
rσσ
Keterangan : r11 = reliabilitas instrumen K = banyaknya butir pertanyaan atau soal ∑σ2
b = jumlah varians butir σ2
t = varians total
Jika koefisien alpha lebih besar dari nilai rtabel dengan taraf signifikan
5% maka instrumen penelitian tersebut reliabel (dapat dipercaya). Sebaliknya
apabila koefisien alpha lebih kecil dari nilai rtabel dengan taraf signifikan 5%,
maka instrumen tersebut tidak reliabel.
Pengujian reliabilitas dikerjakan dengan menggunakan bantuan
Program SPSS Versi 11.5 pada taraf signifikans i 5%, N = 30, dengan dk = N-
2 (dk= 30-2 = 28) sehingga rtabel = 0,239(0,05;28). Dalam penelitian ini,
semua item pertanyaan mempunyai rhitung > rtabel berarti dapat dikatakan
semua item pertanyaan tersebut reliabel. Berikut tabel hasil pengujian
reliabilitas :
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel rhitung rtabel Keterangan
Persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer
0,853 0,239 reliabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Hasil uji reliabilitas dari tabel di atas kemudian dibandingkan dengan
tingkat keterandalan variabel penelitian sebagai berikut (Arikunto,2002:245):
Tabel 3.7 Tingkat Keterandalan Variabel Penelitian
No. Koefisien Alpha Interpretasi 1. 0,800 s.d 1,000 Sangat tinggi 2. 0,600 s.d 0,799 Tinggi 3. 0,400 s.d 0,599 Cukup 4. 0,200 s.d 0,399 Rendah 5. < 0,200 Sangat rendah
(Tidak berkorelasi)
Dengan menggunakan pedoman interpretasi koefisien tabel di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa variable persepsi karyawan mengenai gaya
kepemimpinan manajer dengan koefisien 0,853 memiliki tingkat keterandalan
yang sangat tinggi.
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis
Pengujian Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui gejala-gejala yang diteliti apakah
mempunyai sebaran data yang normal atau tidak. Uji normalitas
menggunakan tes satu sampel Kolmogorov Smirnov, dengan rumus sebagai
berikut (Djarwanto, 2003:49) :
D = max ¦ Fo - Fe¦
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Keterangan :
D = Deviasi max Fo = Distribusi frekuensi yang diobservasi Fe = Distribusi frekuensi komulatif teoritis Bila probabilitas (?) yang diperoleh melalui perhitungan > taraf signifikan 5%
berarti sebaran data variabel normal. Sedangkan bila probabilitas (?) yang
diperoleh melalui perhitungan < taraf signifikan 5% berarti sebaran data
variabel tidak normal.
2. Pengujian hipotesis
a. Apabila data berdistribusi normal, maka menggunakan uji statistik dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Hipotesis
Ho :Tidak ada pengaruh positif antara persepsi karyawan mengenai
gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja karyawan.
Ha :Ada pengaruh positif antara persepsi karyawan mengenai gaya
kepemimpinan terhadap prestasi kerja karyawan.
Dasar pengambilan keputusan (berdasarkan probabilitas) :
a. Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima.
b. Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak.
2 Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis antara variabel bebas dengan variabel terikat
menggunakan analisis regresi dengan rumus (Sudjana, 1996:315)
sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Y = a + bX, dimana ( )( )
( )22 XXnYiXiXiYin
b∑−∑
∑∑−∑= dan a = Y - bX
Keterangan : Y = variabel terikat X = variabel bebas a dan b = koefisien regresi n = jumlah responden _ _ Y dan X = rata-rata untuk variabel Y dan X
b. Apabila data tidak berdistribusi normal, maka menggunakan uji statistik
non parametrik yaitu Kendall’s tau (Arikunto, 1990:435) dengan rumus
sebagai berikut :
S ? = - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - {v1/2N (N-1) – T} {v1/2N (N-1) – U}
dengan T = 1/2t (t – 1) dan U = 1/2u (u – 1) Keterangan : S = jumlah konkordansi dan diskordansi T = banyaknya “tied” (peringkat sama) pada kelompok A U = banyaknya “tied” (peringkat sama) pada kelompok B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Perusahaan Pertenunan Santa Maria adalah perusahaan yang
berlokasi di daerah Boro, Kelurahan Banjarasri, Kecamatan Kalibawang,
Kabupaten Kulonprogo. Perusahaan ini terletak dalam satu komplek Biara
Bruder FIC, Panti Asuhan, dan SMP Pangudi Luhur Kalibawang. Perusahaan
tersebut didirikan oleh Bruder Yoe Sue pada tahun 1938 sampai tahun 1950
dan pada masa itu, usaha ini masih merupakan usaha kecil-kecilan, yang
produksinya relatif kecil dan belum stabil. Tujuan mula-mula untuk
mencukupi kebutuhan sandang, khususnya bagi misi dalam lingkungan
Yayasan Pangudi Luhur dan untuk menampung tenaga kerja atau membantu
tenaga-tenaga drop out sekolah dari masyarakat sekitarnya. Pada tahun 1950
perusahaan mendirikan gedung dan secara resmi beroperasi sebagai
perusahaan pertenunan tradisional. Selanjutnya perusahaan ini menggunakan
nama “Pertenunan Santa Maria”. Perusahaan ini berlindung di bawah
Yayasan Pangudi Luhur yang pada waktu itu berkantor pusat di Jl.
Panembahan Senopati No. 18 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Pada operasinya yang pertama, Perusahaan Pertenunan Santa
Maria mempekerjakan 20 orang karyawan dan menggunakan 10 buah Alat
Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang terdiri atas:
1. dua buah mesin jakar
Alat ini digunakan untuk menenun dari benang menjadi kain yang
hasilnya berupa kain satin.
2. empat buah mesin karenrole
Alat ini digunakan untuk menenun dari benang menjadi kain yang
hasilnya berupa serbet, handuk dan seragam.
3. dua buah mesin waville
Alat ini digunakan untuk menenun dari benang menjadi kain yang
hasilnya berupa kain popok dan kain wastafel.
4. dua buah mesin karohnaik
Alat ini digunakan untuk menenun dari benang menjadi kain yang
hasilnya berupa kain pel dan serbet.
Dari tahun ke tahun perusahaan tersebut berkembang walaupun
agak tersendat-sendat, karena memang tujuan utama perusahaan ini bukan
mencari keuntungan semata. Adapun tujuan utama perusahaan adalah
menciptakan lapangan kerja di daerah Boro, mencukupi kebutuhan sandang
bagi karya misi di Indonesia pada umumnya, memperoleh keuntungan yang
kemudian digunakan untuk membiayai usaha sosial, menjaga kelangsungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
hidup perusahaan dan memungkinkan perusahaan guna mengadakan
pembelanjaan intern sebagai usaha ekspansi.
Pimpinan Perusahaan Pertenunan Santa Maria saat ini dipegang
oleh seorang Bruder. Bruder pimpinan ini bertanggung jawab penuh pada
yayasan. Kepemimpinan di perusahaan ini sepintas mirip dengan perusahaan
perseroan, karena pimpinan bertanggung jawab penuh atas jalannya
perusahaan dan bawahan bertanggung jawab pada pimpinan. Perbedaannya
dengan perusahaan perseorangan hanyalah pada pimpinan yang masih harus
bertanggung jawab pada yayasan.
Pada tahun 1953, Bruder Yoe Sue dipindahtugaskan, sehingga
pimpinan perusahaan otomatis digantikan oleh seorang bruder yang lain yang
bertugas di Boro yaitu Bruder Pachomeus. Di bawah pimpinan Bruder
Pachomeus perusahaan dapat terus berkembang. Tahun 1960 perusahaan
menambah peralatan dengan 2 buah karenrole, sehingga jumlah peralatan
menjadi 12 buah. Perusahaan menambah peralatan tenun lagi pada tahun
1977 dan jumlahnya menjadi 21 buah. Tetapi penambahan pada tahun ini
berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya, karena penambahan ini
merupakan pengoperasian dari sekolah Teknik Yayasan Pangudi Luhur,
sehingga penambahan ini tidak ada perincian perhitungan biaya.
Pengoperasian ini terjadi karena adanya peraturan dari pemerintah, bahwa
Sekolah Kejuruan Tingkat Pertama, harus dijadikan SMU. Hal ini juga
berlaku bagi sekolah teknik yang lokasinya satu komplek dengan pertenunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
dan sampai sekarang masih ada yaitu SLTP Pangudi Luhur. Pada tahun 1985
terjadi pergantian pimpinan yaitu dari Bruder Pachomeus kepada Bruder
Marcellinus. Bruder Marcellinus pada tahun 1993 dalam tugasnya dibantu
oleh Bruder Thomas selama dua tahun. Kemudian karena kesehatan Bruder
Macellinus agak terganggu, maka Bruder Thomas kembali lagi pada tahun
1998 sebagai pelaksana segala kegiatan yang berkaitan dengan perusahaan
sampai dengan pertengahan tahun 2007. Pada pertengehan tahun 2007,
Bruder Thomas digantikan oleh Bruder Petrus Sutimin sebagai pimpinan
pertenunan sampai sekarang.
Sampai saat ini perusahaan sudah memiliki 26 alat tenun bukan
mesin yang terdiri dari :
1. satu buah mesin jakar
2. dua buah mesin wavile
3. tiga buah alat besar ( role )
4. delapan buah mesin karohnaik
5. dua belas buah mesin mesin karon role
Selain mesin utama perusahaan juga memiliki :
1. tiga buah mesin kelos
2. dua buah mesin palet
3. sepuluh buah mesin kaspel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
B. Lokasi Perusahaan
Perusahaan Tenun Santa Maria berlokasi di daerah Boro,
Kelurahan Banjarasri, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo,
DIY.
Perusahaan Pertenunan Santa Maria Boro dibangun di atas area
tanah seluas 25 x 40 meter. Perusahaan ini terletak dalam kompleks Bruderan
yang meliputi :
1. Biara Bruder – bruder FIC
2. Asrama Panti Asuhan Santa Maria
3. SMP Pangudi Luhur Boro I
4. SMP Pangudi Luhur Boro II
C. Deskripsi Perusahaan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, Perusahaan
Pertenunan Santa Maria Boro memiliki bentuk lingkungan kerja antara lain:
1. Satu ruang Showroom
2. Beberapa ruang pembantu proses produksi yaitu :
a. Ruang Streng, yaitu ruang untuk menggulung benang koin
menjadi benang pakan dengan menggunakan alat yang disebut
streng.
b. Ruang Palet, yaitu ruang untuk menggulung benang pakan yang
dibentuk dengan ukuran tertentu, kemudiandimasukkan ke dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
teropong yang nanti akan bertemu dengan benang lusi pada alat
tenun dengan menggunakan alat yang disebut mesin pal.
c. Ruang Kelos, yaitu ruang untuk menggulung benang lusi pada
kelos, kemudian gulungan ini disebut sebagai benang kelos yang
berbentuk silinder yang membesar pada bagian tengahnya dengan
menggunakan alat yang disebut mesin kelos.
d. Ruang Skeren / Skir, yaitu ruang untuk menggulung benang kelos
ke silinder hani dengan menggunakan alat yang disebut mesin
hani.
e. Ruang Boom, yaitu ruang untuk menggulungdan mentimpan
gulungan hani dengansuatu alat yang berbentuk silinder besar yang
merupakan bagian dari alat tenun yang disebut boom hani.
3. Dua buah taman
4. Ruang pimpinan dan ruang tamu
5. Tiga kamarmandi; satu khusus untuk pimpinan dan dua untuk tamu
6. Jemuran, yaitu tempat untuk menjemur benang yang telah dicuci dan
diberi warna
7. Ruang tukang, yang digunakan untuk memperbaiki perala tan produksi
yang rusak dan membuat alat tenun
8. Ruang utama proses produksi yaitu; ruang tenun yang digunakan
untuk menenun benang menjadi kain yang diinginkan
9. Dua buah gudang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
10. Empat kamar mandi untuk karyawan; dua untuk karyawan pria dan
dua untuk karyawan wanita
11. Ruang administrasi
12. Satu dapur dan satu kantin
13. Ruang wenter, ruang untuk memberi warna pada benang yang akan
diproses menjadi kain yang diinginkan
D. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan perwujudan yang menunjukkan
hubungan antara fungsi- fungsi di dalam setiap anggota organisasi.
Penyusunan struktur organisasi disesuaikan dengan tujuan perusahaan,
sumber daya yang dimiliki, serta lingkungan sehingga nantinya akan sangat
membantu dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dalam struktur organisasi
terdapat pembagian kerja yang jelas, baik mengenai kedudukan,wewenang,
tugas maupun tanggung jawab setiap bagian atau jabatan dalam perusahaan,
sehingga tidak akan terjadi kesimpangsiuran dalam pelaksanaan kegiatan
perusahaan. Berikut ini bagan struktur organisasi perusahaan Pertenunan
Santa Maria Boro beserta penjelasannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Gambar 4.1
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
PERUSAHAAN TENUN SANTA MARIA
KONGREGASI FIC
PIMPINAN PERUSAHAAN
MANDOR
KABAG ADMINISTRASI
KABAG PRODUKSI
KABAG GUDANG
BAGIAN PEMBUKUAN
BAGIAN PEMBELIAN
BAGIAN PENJUALAN
BAGIAN JAHIT
BAGIAN PENGEPAKAN
BAGIAN WENTER
BAGIAN SEKIR
BAGIAN TENUN
BAGIAN PINTAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam
struktur organisasi adalah:
1. Kongregasi FIC
Kongregasi FIC ini sebagai pelindung dan tumpuan apabila perusahaan
mengalami permasalahan-permasalahan yang tidak dapat ditanggung
perusahaan.
2. Pimpinan Perusahaan
Pimpinan perusahaan adalah orang yang dipercaya penuh oleh kongregasi
untuk mengelola perusahaan secara keseluruhan. Pimpinan bertanggung
jawab langsung kepada kongregasi. Pimpinan perusahaan memberikan
pedoman umum yang dipakai dalam penyusunan anggaran perusahaan,
memeriksa seluruh teknik perusahaan khususnya proses produksi,
administrasi, dan pemasaran. Pimpinan perusahaan juga menentukan
tujuan yang akan dicapai dan strategi yang akan dipakai untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan.
3. Mandor (kepala bagian personalia)
a. Melaksanakan pengadaan karyawan.
b. Mengadakan pengawasan terhadap karyawan.
c. Membagi tugas / pekerjaan karyawan.
d. Menangani pengupahan karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
4. Kepala Bagian Administrasi
Tugasnya:
a. Mencatat seluruh peristiwa yang berhubungan dengan kegiatan
perusahaan termasuk rencana dan pelaksanaan kebijaksanaan
perusahaan.
b. Membuat catatan dan laporan kegiatan bulanan.
c. Menentukan penyediaan, penerimaan, dan pengeluaran uang yang
berhubungan dengan kegiatan perusahan.
d. Menyusun anggaran perusahaan yang berhubungan dengan posisi
keuangan perusahaan.
e. Bertanggungjawab atas laporan keuangan yang dibuat oleh bagian
pembukuan.
f. Melaporkan jumlah persediaan berdasarkan informasi dari bagian
gudang.
g. Menerima daftar pesanan dari pelanggan yang dibuat oleh bagian
penjualan dan kemudian membuat desain.
5. Kepala Bagian Produksi
Tugasnya:
a. Memelihara kelancaran alat, memperbaiki alat bila terjadi
kerusakan.
b. Merencanakan jenis dan jumlah barang yang akan diproduksi.
c. Menentukan standar kualitas dan kuantitas pemakaian bahan baku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
d. Mengadakan penyelidikan terhadap perkembangan produk, seperti
kemungkinan dipakainya bahan-bahan baru tanpa mengurangi
kualitas produk.
6. Kepala Bagian Gudang
Tugasnya:
a. Mengawasi persediaan barang, baik barang jadi, barabg setengah
jadi, maupun bahan baku.
b. Mengukur dan menyimpan hasil produksi dalam gudang.
c. Menghitung dan mempersiapkan pengiriman barang.
d. Melaporkan jumlah persediaan barang.
e. Mengawasi barang hasil produksi.
7. Bagian Pembukuan
Tugasnya adalah membantu bagian administrasi dan umum dalam
menyelesaikan seluruh administrasi perusahaan.
8. Bagian Pembelian
Tugasnya adalah menentukan dan melakukan pembelian bahan baku dan
barang-barang lain yang dibutuhkan perusahaan baik itu keperluan
produksi maupun operasi perusahaan.
9. Bagian Penjualan
Tugasnya:
a. Menerima pesanan pembelian.
b. Mencatat transaksi penjualan hasil produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
c. Melakukan pengiriman barang.
d. Mengenalkan barang hasil produksi kepada calon konsumen.
10. Bagian Jahit
Tugasnya:
a. Memotong kain sesuai kebutuhan pembeli.
b. Menjahit bagian tepi dari kain yang telah dipotong.
11. Bagian Pengepakan
Tugasnya:
a. Mengepak kain-kain yang telah siap untuk dikirim kepada
pembeli.
b. Menyerahkan kain yang telah dipak ke bagian penjualan.
12. Bagian Wenter
Tugasnya:
a. Mencuci dan merebus benang.
b. Memberi kaporit supaya benang sesuai dengan pesanan bagian
produksi.
c. Menjemur benang yang telah selesai diwenter.
13. Bagian Sekir
Tugasnya adalah memindahkan benang pintal ke dalam sebuah alat yang
disebut sekir. Fungsi sekir adalah untuk menentukan motif kain yang akan
diinginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
14. Bagian Tenun
Tugasnya:
a. Menenun benang yang telah didesain oleh bagian sekir dengan
proses mencocokkan motif yang akan dibuat dari bagian sekir
dengan alat yang dibuat untuk menenun.
b. Memasang benang ke dalam alat yang disebut nucuk, nucuk yaitu
memasukkan benang yang akan ditenun ke dalam gun.
15. Bagian Pintal
Tugasnya adalah menggulung benang yang telah diolah oleh bagian
wenter dengan menggunakan alat yang disebut kelos dan palet. Benang
hasil penggulungan pada kelos dan palet digunakan untuk pemberian
kombinasi warna pada kain yang akan ditenun.
E. Personalia
Seperti jumlah aspek-aspek yang lain, aspek personalia perlu
direncanakan, diorganisasikan, diarahkan, dikoordinasikan dan diawasi
dengan baik. Aspek personalia itu terdiri dari pengadaan karyawan, pelatihan,
dan pengembangan karyawan. Bila aspek-aspek tersebut dikelola dengan
baik, maka tujuan perusahaan dapat dicapai sesuai yang diharapkan.
Salah satu faktor yang menunjang produktivitas yang tinggi
adalah kedisiplinan kerja, ketelitian kerja, serta kegairahan kerja atau suasana
kerja yang baik. Pimpinan perusahaan dituntut untuk dapat mengelola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
karyawannya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan karyawan maupun
tujuan dari perusahaan, hal tersebut berguna untuk mengelola konflik yang
terjadi pada karyawan sehingga tidak akan mengganggu pencapaian tujuan
perusahaan.
1. Jumlah Tenaga Kerja
Dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja perusahaan memperoleh
dan mempergunakan tenaga kerja yang berasal dari daerah sekitarnya.
Perusahaan ini mempunyai tenaga kerja sebanyak 66 orang, terdiri dari:
a. Pimpinan perusahaan : 1 orang
b. Mandor : 1 orang
c. Kepala Bagian Produksi : 1 orang
d. Kepala Bagian Administrasi : 1 orang
e. Kepala Bagian Gudang : 1 orang
f. Bagian Pembukuan : 1 orang
g. Bagian Pembelian : 1 orang
h. Bagian Penjualan : 1 orang
i. Bagian Jahit : 2 orang
j. Bagian Pengepakan : 4 orang
k. Bagian Wenter : 5 orang
l. Bagian Sekir : 4 orang
m. Bagian Tenun : 30 orang
n. Bagian Pintal : 13 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tenaga kerja yang bekerja di perusahaan Pertenunan Santa Maria
Boro dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
a. Karyawan tetap
Yaitu karyawan yang telah diangkat oleh perusahaan dan memiliki
hak atas segala fasilitas yang diberikan oleh perusahaan yang berupa:
tunjangan kesehatan, pensiunan, asuransi tenaga kerja untuk kematian
dan kecelakaan kerja dan juga gaji pokok untuk setiap bulannya.
b. Karyawan tidak tetap
Yaitu karyawan yang dipekerjakan oleh perusahaan dalam jangka
waktu tertentu. Tenaga kerja ini hanya mendapat gaji yang berupa
upah harian berdasarkan hasil produksi.
2. Proses Penerimaan Tenaga Kerja
Perusahaan Tenun Santa Maria sebagai perusahaan manufaktu
yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi, membutuhkan adanya
tenaga kerja untuk menjalankan proses produksi yaitu mengolah bahan
baku menjadi barang jadi.
Proses penerimaan tenaga kerja pada perusahaan tersebut tidak
menuntut persyaratan berat, misalnya: pendidikan harus tinggi, nilai yang
tinggi, karena lulusan sekolah dasarpun dapat diterima sebagai karyawan
dan diprioritaskan yang masih lajang. Hal ini berkaitan dengan salah satu
misi Perusahaan Tenun Santa Maria, yaitu menolong tenaga drop out
yang ada di sekitar lokasi perusahaan. Setelah diseleksi dan diterima,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
karyawan baru tersebut diberikan pelatihan dan pengarahan yang
langsung diberikan di tempat kerja / di lapangan. Pengarahan dan
pelatihan ini dilakukan oleh mandor yang juga sekaligus bertindak
sebagai pengawas.
3. Jam Kerja Karyawan
Perusahaan di dalam melakukan aktivitasnya, menetapkan
peraturan jam kerja bagi karyawannya sebagai berikut:
a. Untuk hari Senin s.d Jumat para karyawan bekerja dari jam 07.00 s.d
jam 14.00 WIB, khusus hari Sabtu para karyawan bekerja dari jam
07.00 s.d 13.00 WIB
b. Perusahaan memberikan kesempatan pada para karyawan beristirahat
untuk makan pagi bersama antara jam 09.45 s.d 10.00 WIB
c. Waktu jam kerja diatur atas dasar kesepakatan antara karyawan dan
perusahaan. Pada hari libur nasional, perusahaan tidak memproduksi.
Untuk kegiatan pengawasan karyawan dilaksanakan secara sederhana.
Setiap hari dilakukan pencatatan buku absensi untuk karyawan staff
bagian gudang,bagian administrasi, bagian penjualan, bagian
pembelian, dan bagian produksi.
4. Fasilitas- fasilitas Perusahaan
Selain memberi upah, perusahaan juga memberikan jaminan
sosial kepada para karyawan berupa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
a. Tunjangan kesehatan sebesar 100% untuk karyawan dan 50% untuk
keluarganya. Tunjangan ini diberikan jika ada kuitansinya dari dokter
atau rumah sakit.
b. Asuransi tenaga kerja/astek (kecelakaan kerja, kematian, dan tabungan
hari tua yang dapat diambil setelah umur 55 tahun)
c. Beras untuk karyawan 10 kg, untuk istri 6 kg, untuk anak @ 3 kg
maksimal 3 anak dan beras ini diterima karyawan setiap tanggal 15.
d. Rekreasi dan retret setiap 2 tahun.
e. Satu stel pakaian kerja setiap tahun.
f. Disediakan alat kesehatan yaitu: 38 buah masker;untuk karyawan
bagian tenun sebanyak 30 buah,untuk karyawan bagian palet sebanyak
4 buah, dan untuk bagian kelos sebanyak 4 buah.
5. Sistem Administrasi
Pertenunan Santa Maria mempunyai kebijakan tersendiri
berkaitan dengan sistem administrasi perusahaan. Meskipun dalam
struktur organisasi perusahaan mempunyai bagian administrasi, akan
tetapi dalam prakteknya pimpinan menangani langsung sistem
administrasi yang berhubungn dengan pihak luar yaitu menyangkut
penerimaan pesanan, pembelian, penjualan, laporan pajak, dan laporan
tahunan kepada yayasan. Sedangkan karyawan bagian administrasi
tersebut hanya menangani hal-hal yang berhubungan dengan administrasi
dalam perusahaan, seperti: mencatat hasil produksi karyawan, membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
surat-surat dan nota-nota, mencatat transaksi-transaksi dalam perusahaan,
melakukan pembayaran terhadap gaji karyawan, membuat desain kain
yang akan dibuat, membuat berbagai macam laporan kepada pimpinan,
dan lain- lain.
6. Sistem Pengupahan
Perusahaan Pertenunan Santa Maria mempunyai kebijakan
tersendiri dalam sistem pengupahan karyawannya. Sistem upah yang
digunakan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Upah bulanan diberikan pada karyawan bagian kantor / administrasi,
mandor, bagian gudang, bagian penjualan, bagian pembelian, kepala
bagian produksi dan pemimpin perusahaan.
b. Upah harian adalah upah yang diberikan kepada karyawan setiap hari.
Upah ini diberikan kepada karyawan bagian produksi khususnya
karyawan bagian sekir dan bagian wenter.
c. Upah borongan yaitu upah yang diberikan kepada karyawan sesuai
dengan hasil produksinya. Upah borongan diberikan pada karyawan
produksi khususnya karyawan bagian:
1) Streng, standar pemberian upah disesuaikan dengan jumlah pak
benang yang dihasilkan berdasarkan tingkat harga per pak yang
diterapkan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
2) Palet, standar pemberian upah disesuaikan dengan jumlah
kilogram benang yang dihasilkan berdasarkan tingkat harga per
kilogram yang diterapkan perusahaan.
3) Kelos, standar pemberian upah disesuaikan dengan jumlah
kilogram benang yang dihasilkan berdasarkan tingkat harga per
kilogram yang diterapkan perusahaan.
4) Tenun, standar pemberian upah disesuaikan dengan tingkat
kesulitan jenis kain yang dibuat berdasarkan tingkat harga per
meternya yang ditetapkan perusahaan dikali jumlah hasil yang
diperoleh karyawan.
d. Upah lembur adalah upah yang diberikan kepada karyawan apabila
terjadi kerja lembur. Adanya kerja lembur ini terjadi apabila banyak
pesanan, pesanan belum jadi dan sudah mendekati tenggang waktu
penyerahan.
7. Pemberhentian Karyawan
Pemberhentian karyawan dilakukan apabila karyawan telah
berusia lanjut dan juga karena masalah kesehatan tubuh yang tidak
memungkinkan lagi untuk terus bekerja.
Kesehatan karyawan merupakan hal yang paling pokok, karena
kondisi kesehatan yang kurang baik akan menghambat proses pekerjaan.
Ada juga pemberhentian karyawan yang terjadi apabila karyawan tersebut
meminta sendiri atau mengundurkan diri karena suatu alasan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
F. Produksi
1. Produksi yang Dihasilkan
Hasil produksi Perusahaan Pertenunan Santa Maria mempunyai
jenis yang beragam. Produk-produk yang dapat dihasilkan perusahaan ini
antara lain adalah: kain seragam, selimut, kain sprei, kain pel dan kain
sarung. Akan tetapi, barang yang paling banyak mendapat pesanan adalah
kain seragam dan selimut.
2. Bahan Baku yang Digunakan
Perusahan dalam membuat sebuah produk akan membutuhkan
bahan baku dan bahan-bahan pembantu lainnya. Adapun bahan-bahan
yang diperlukan dalam proses produksi adalah sebagai berikut:
a. Bahan Baku
1) Benang tenun ukuran 20/ s
2) Benang tenun ukuran 42/ s
b. Bahan Penolong
1) Wenter (pewarna)
2) Kaporit
3) Larutan TRO (Turkey Red Oil)
4) Kanji
5) Garam
6) ZN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
7) Sulfur Hitam
8) Bahan bakar
Semua bahan-bahan yang digunakan tersebut dibeli di dalam
negeri. Untuk bahan baku khususnya benang tenun dibeli dari berbagai
daerah seperti: Ngijon (Godean) Yogyakarta; Ungaran, Secang Jawa
Tengah.
Produksi yang dapat dicapai perusahaan pada kapasitas normal
adalah sebanyak 875 buah selimut untuk setiap bulannya. Adapun standar
ukuran untuk produk selimut adalah 200 x 120 cm.
Proses produksi dilaksanakan secara terus-menerus, meskipun
produksinya biasanya dilakukan berdasarkan pesanan. Hal ini dilakukan
dengan maksud untuk melayani pembelian yang terjadi sewaktu-waktu
dan mengisi persediaan barang jadi di gudang.
3. Proses Produksi
Proses produksi pada Pertenunan Santa Maria ini melalui
beberapa tahap yaitu:
a. Tahap Pemutihan
Proses awal yang dilakukan terlebih dahulu sebelum benang
dipintal adalah proses pemutihan. Proses pemutihan ini berlangsung
di dapur. Mula-mula benang direndam dalam larutan TRO (Turkey
Red Oil) kurang lebih selama 15 menit. Larutan ini berguna sebagai
pelumas yang akan membuat proses pewarnaan menjadi lebih rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
pada seluruh bagian benang. Setelah direndam dalam larutan TRO
benang kemudian dicuci. Selanjutnya, benang akan dibuat putih maka
benang harus direndam lagi dalam larutan pemutih selama kurang
lebih 30 menit.
Apabila benang akan dibuat berwarna maka benang harus
direndam dalam larutan pewarna sesua i dengan yang diinginkan.
Selanjutnya, benang dimasukkan dalam larutan kanji dan kemudian
dikeringkan dengan bantuan sinar matahari. Maksud dari pengkanjian
ini adalah agar benang menjadi liat, sehingga pada waktu proses
pemintalan dilakukan benang tidak mudah putus. Setelah dikanji
biasanya benang disimpan di gudang sebelum melalui tahap
berikutnya.
b. Tahap Penenunan
Untuk tahap penenunan jenis kain yang akan ditenun memiliki
aturan dan pola tersendiri. Untuk tahap penenunan ini kita mengambil
salah satu contoh pembuatan kain selimut. Penenunan kain selimut
memerlukan dua jenis benang yaitu benang pakan yang berposisi
melintang pada kain dan benang lusi yang berposisi membujur pada
kain. Adapun perincian bahan yang dibutuhkan adalan sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
1) Benang Pakan
Benang Pakan yang dibutuhkan adalah benang pakan
dengan ukuran 20/ s. Akan tetapi, benang ukuran 20/ s dapat juga
digunakan benang lusi. Benang pakan yang digulung pada alat
yang dinamakan palet. Penggulungan benang pakan pada palet
dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat dimasukkan dalam
teropong dan pada gilirannya nanti akan bertemu dengan benang
lusi pada alat tenun.
2) Benang Lusi
Benang Lusi adalah benang yang berposisi membujur
pada kain tenun. Benang yang digunakan pada benang lusi adalah
benang yang berukuran 20/ s juga. Adapun langkah- langkah
dalam mempersiapkan benang lusi adalah:
a) Benang lusi digulung pada kelos, gulungan ini disebut sebagai
benang kelos yang berbentuk silinder yang membesar pada
bagian tengahnya.
b) Proses selanjutnya adalah skremolen, yaitu proses
penggulungan benang kelos ke silinder hani.
c) Selanjutnya gulungan hani dipindahkan ke boom hani yaitu
suatu alat yang berbentuk silinder besar yang merupakan
bagian dari alat tenun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
d) Pencucukan
Boom lusi yang sudah terisi benang tersebut dipasang pada
alat tenun. Ujung setiap helai benang dari boom lusi
dimasukkan pada alat yang disebut gunatau sisir (suri). Proses
ini disebut pencucukan, dan selanjutnya memasang benang
pakan, dengn melalui beberapa proses di atas maka penenun
sudah bisa dilakukan.
c. Tahap Finishing
Setelah melalui proses penenunan, produk yang sudah jadi
kemudian diserahkan kepada mandor untuk diteliti dan diukur sesuai
degan standar yang telah ditentukan. Proses akhir memotong selimut
sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan dan kemudian menjahitnya di
setiapujung seliut tersebut. Setelah melalui tahapan menjahit maka
produk sudah menjadi 100% produk jadi dan siap untuk dipasarkan.
Alat-alat yang digunakan untuk melakukan proses produksi
merupakan alat tenun bukan mesin (ATBM) yang terdri dari:
a. Mesin utama yang digunakan :
1. Mesin Karohnaik
Alat ini untuk menenun dari benang menjadi kain yang
hasilnya berupa kain pel dan serbet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
2. Mesin Karenrole
Alat ini untuk menenun dari benang menjadi kain yang
hasilnya berupa serbet dan handuk dan seragam.
3. Mesin Jakar
Alat ini untuk menenun dari benang menjadi kain yang
hasilnya berupa kain satin.
4. Mesin Wavile
Alat ini untuk menenun dari benang menjadi kain yang
hasilnya berupa kain popok dan kain wastafel.
b. Mesin pembantu yang digunakan
1. Mesin Pal
MesinPal adalah suatu alat yang fungsinya untuk menggulung
benang pakan dan dibentuk dengan ukuran tertentu, kemudian
dapat dimasukkanke dalam teropong yang nanti akan bertemu
dengan benang lusi pada alat tenun.
2. Mesin Kelos
Mesin Kelos adalah suatu alat untuk menggulung benang lusi
dan bentuknya silinder yang dibuat membsar bagian
tengahnya.
3. Mesin Hani
Mesin Hani adalah suatu alat untuk menggulung benang lusi
hasil dari pengelosan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
G. Pemasaran
Pemasaran merupakan tahap akhir dari suatu proses produksi
barang. Pemasarn adalah kegiatan untuk memasarkan atau menjual hasil
produksi suatu perusahaan. Pemasaran merupakan kegiatan yang sangat
penting guna membantu kelangsungan proses produksi suatu perusahaan agar
tidak berhenti. Keberhasilan suatu kegiatan pemasaran harus menjadi prioritas
yang harus diperhatikan oleh suatu perusahaan, karena berhasil tidaknya suatu
pemasran akan menentukan kelangsungan hidup suatu perusahaan.
Keberhasilan suatu pemasaran dapat berarti laba perusahaan dan laba
perusahaan berarti pemasukan, dengan adanya pemasukan pengadaan bahan
baku dapat diteruskan sehingga proses produksi dapat terus berjalan, dengan
terus berjalannya proses produksi maka tujuan perusahaan dapat tercapai.
Dalam memasarkan hasil produksinya Perusahaan Pertenunan
Santa Maria tidaklah mengalami kesulitanyang berarti karena perusahaan
mempunyai langganan tetap yaitu karya misi di seluruh Indonesia pada
umumnya. Langganan tetap ini pula yang menyebabkan perusahaan dapat
terus bertahan meskipun menghadapi persaingan dari perusahaan tekstil yang
lebih modern dan juga badai krisis moneter yang melanda Indonesia sekitar
awal tahun 1997. 90 % dari hasil produksi kebanyakan dikonsumsi oleh
pelanggan tetap perusahaan. Adapaun saluran distribusi yang digunakan
adalah saluran distribusi pendek, yaitu saluran distribusi yang langsung dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
produsen ke konsumen. Dalam hal ini produsen memasarkan produknya tanpa
perantara. Saluran distribusi ini dianggap paling cocok karena jumlah
pelanggan yang menjadi langganan pada perusahaan tersebut jumlahnya
terbatas dan tertentu sehingga tidak memerlukan perantara perdagangan.
Sedangkan untuk konsumen yang bukan merupakan langganan tetap biasanya
langsung datang ke perusahaan.
Daerah pemasaran perusahaan ini meliputi hampir seluruh kota
besar di Jawa dan sebagian kota – kota di luar Pulau Jawa yang terdapat karya
misi ; seperti : Bandar Lampung, Palembang, Ujung Pandang, Denpasar,
Jakarta, Semarang, Magelang, Yogyakarta, Malang.
Adapun hal – hal yang berhubungan dengan prosedur pemasaran
yang perlu diketahui adalah :
1. Pemesanan
Konsumen yang membeli dalam jumlah yang besar sebelumnya
harus memesan terlebih dahulu. Pemesanan ini dilakukan melalui surat
yang berisi mengenai motif, kuantitas, ukuran benang yang dikehendaki.
Umumnya barang yang dipesan akan dikirim dalam jangka waktu 3 bulan
setelah surat pesanan diterima.
2. Perencanaan Produksi
Tahap selanjutnya setelah kartu pesanan diterima, perusahaan
akan mempelajari dan membuat perhitungan atas semua barang yang
dipesan, sebelum pesanan tersebut dikerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
3. Pengiriman barang
Setelah jadi kemudian barang dikirim kepada pelanggan, apabila
tempat pelanggan tersebut jauh maka pengiriman dilakukan melallui pos
paket ELTEHA atau bus malam disertakan faktur dan surat pengantar
yang berisi spesifikasi barang sesuai dengan yang sudah dipesan oleh
pelanggan, namun apabila tempat pelanggan tersebut dekat dan mudah
untuk dijangkau, maka barang cukup diantar dengan menggunakan jasa
angkut mobil. Barang akan dikirim 3 bulan setelah surat pemesanan
diterima oleh perusahaan atau sesuai dengan keinginan pelanggan.
4. Pembayaran
Jumlah uang yang harus dibayar oleh pemesan adalah sebesar
harga barang yang dipesan ditambah dengan ongkos kirim barang.
Pembayaran dapat dilakukan melalui pos wesel atau menggunakan jasa
Bank Central Asia ( BCA ) setelah barang dan fakturnya sampai ke
pemesan. Selain itu apabila jumlah barang yang dibeli oleh pelanggan
tidaklah terlalu banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian dilakukan pada tanggal 28 November sampai dengan 10
Desember 2007. Subjek penelitian adalah karyawan bagian produksi Pertenunan
Santa Maria Boro sejumlah 30 karyawan. Masing-masing responden mengisi
kuesioner yang mencakup variabel persepsi karyawan mengenai gaya
kepemimpinan manajer dan prestasi kerja karyawan. Hasil pengumpulan data
menunjukkan bahwa dari 30 kuesioner yang dibagikan kepada responden dapat
kembali semua (100%). Berikut ini disajikan ringkasan hasil pengumpulan data
penelitian ini :
1. Deskripsi Responden Penelitian.
a. Jenis Kelamin
Tabel 5.1 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi FRelatif (%)
Laki- laki 21 70 Perempuan 9 30
Total 30 100
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa jumlah responden berjenis kelamin laki-
laki sebanyak 21 orang atau 70 % dan perempuan sebanyak 9 orang atau
30 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden penelitian ini berjenis kelamin laki- laki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
b. Lama bekerja responden
Tabel 5.2 Lama bekerja responden
No Lama kerja Frekuensi F.Relatif (%) 1 3 s.d 6 tahun 7 23,34 2 7 s.d 10 tahun 4 13,33 3 11 s.d 14 tahun 9 30 4 15 s.d 18 tahun 5 16,67 5 19 s.d 22 tahun 4 13,33 6 23 s.d 26 tahun 1 3,33
Jumlah 30 100
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa jumlah responden yang telah bekerja
selama 3 – 6 tahun berjumlah 7 orang (23,34 %), bekerja selama 7 – 10
tahun berjumlah 4 orang (13,33 %), bekerja selama 11 – 14 tahun
berjumlah 9 orang (30 %), bekerja selama 15 – 18 tahun berjumlah 5
orang (16,67 %), bekerja selama 19 – 22 tahun berjumlah 4 orang (13,33
%), dan bekerja selama 23 – 26 tahun berjumlah 1 orang (3,33%).
2. Deskripsi Variabel Penelitian.
a. Persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer
Dari hasil pengumpulan data tentang persepsi karyawan mengenai gaya
kepemimpinan manajer maka gaya kepemimpinan manajer di Pertenunan
Santa Maria Boro dapat dikategorikan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 5.3 Kategori gaya kepemimpinan manajer
Gaya kepemimpinan Rentang skor Frekuensi F. Relatif (%)
Otokratik 22 – 51 4 13,33 Demokratik 52 – 81 14 46,67 Laize faire 82 – 110 12 40
Jumlah 30 100
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa responden yang menganggap gaya
kepemimpinan manajer adalah otokratik berjumlah 4 orang (13,33 %),
yang menganggap gaya kepemimpinan manajernya adalah demokratik
berjumlah 14 orang (46,67 %) dan responden yang menganggap gaya
kepemimpinan manajernya adalah laize faire berjumlah 12 orang (40 %).
b. Prestasi kerja karyawan
Prestasi kerja karyawan yang diperoleh dari hasil pengumpulan data
mempunyai rentang skor 100 – 200. Oleh karena itu dengan bantuan
pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP) II, prestasi kerja karyawan
dapat dikategorikan sebagai berikut :
Tabel 5.4 Prestasi kerja karyawan
Perhitungan Skor Frekuensi F.Relatif (%)
Kategori
100+81%X(200-100)=181 181 – 200 4 13,34 Sangat tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
100+66%X(200-100)= 166
166 – 180 10 33,33 Tinggi 100+56%X(200-100)= 156 156 – 165 1 3,33 Cukup 100+46%X(200-100)= 146 146 – 154 8 26,67 Rendah
<46% 100 - 145 7 23,33 Sangat rendah Jumlah 30 100
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa karyawan yang prestasi kerjanya sangat
tinggi berjumlah 4 orang (13,34 %), prestasi kerja tinggi berjumlah 10
orang (33,33 %), prestasi kerja cukup berjumlah 1 orang (3,33 %), prestasi
kerja rendah berjumlah 8 orang (26,67 %) dan prestasi kerja sangat rendah
berjumlah 7 orang (23,33 %).
B. Analisis Data
1. Uji Prasayarat Analisis
Uji Normalitas
Proses perhitungan normalitas ini menggunakan Program SPSS Versi 11.5.
Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 4 hal 95 dengan hasil
sebagai berikut :
a. Persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer
Dari lampiran 4 hal 96 terlihat bahwa nilai asymptotic sig (2-tailed) adalah
sebesar 0,516 dan lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan variabel
persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer berdistribusi
normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
b. Prestasi kerja karyawan
Dari lampiran 4 hal 96 terlihat bahwa nilai asymptotic sig (2-tailed) adalah
sebesar 0,283 dan lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan variabel
prestasi kerja karyawan berdistribusi normal.
2. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis penelitian yaitu pengaruh persepsi karyawan
mengenai gaya kepemimpinan manajer terhadap prestasi kerja karyawan,
apakah hipotesis tersebut dapat diterima atau tidak, maka digunakan uji
regresi. Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan
Program SPSS versi 11.5 for Windows. Perhitungan lebih lengkap dapat
dilihat pada lampiran 5 hal 98.
Hasil pengujian hipotesis dengan a = 5% menghasilkan koefisien
regresi sebesar -0,809. Oleh karena itu, persamaan regresinya sebagai berikut :
Y = 217,042 – 0,809 X. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
tidak ada pengaruh positif persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan
manajer terhadap prestasi kerja karyawan.
Apabila dilihat pada taraf signifikansi uji tersebut, menunjukkan
bahwa thit sebesar -2,120. Apabila thit dibandingkan dengan ttab (pada dk = 30-
2) diperoleh ttab sebesar 2,048, maka thit<ttab berarti Ho diterima.
Pengujian signifikansi tersebut juga dilakukan dengan
membandingkan nilai Sig. dengan taraf signifikansi. Dasar pengambilan
keputusan berdasarkan probabilitas adalah jika nilai Sig.(2-tailed) < 0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
maka Ho ditolak dan sebaliknya. Terlihat bahwa pada kolom sig. diperoleh
nilai Sig.(2-tailed) 0.043 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, jadi dapat
disimpulkan bahwa pengaruh persepsi karyawan mengenai gaya
kepemimpinan manajer terhadap prestasi kerja karyawan signifikan.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif persepsi
karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer terhadap prestasi kerja
karyawan yang terjadi cukup berarti. Hal ini disebabkan karena adanya budaya
masyarakat yang ikut terbawa ke dalam lingkungan kerja, falsafah hidup yang
dianut serta budaya kerja yang dianut oleh para karyawan di Pertenunan Santa
Maria Boro.
Sebagian besar karyawan Pertenunan Santa Maria Boro merupakan orang
yang berasal dari suku jawa yang bermukim di pedesaan, di mana budaya atau
adat istiadat masih melekat kuat. Falsafah hidup atau budaya yang dianut tersebut
antara lain falsafah hidup “alon-alon waton kelakon” (Bastomi, 1992:42).
Falsafah ini dapat diartikan bahwa suatu pekerjaan dilakukan semau saya saja
yang penting memperoleh hasil. Adanya falsafah ini menyebabkan para karyawan
tidak memperhatikan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinannya
sehingga dengan gaya kepemimpinan manapun prestasi karyawan sama saja.
Namun apabila pekerja mendapat tekanan pekerjaan, mereka akan cenderung
mengeluh bahkan keluar dari pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Falsafah hidup yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah budaya
“narima”. Orang jawa dikenal sebagai orang yang “narima” yang berprinsip “ana
rina ana upa” yang artinya setiap hari ada nasi/ rejeki. Hal ini menunjukkan
bahwa orang jawa cenderung bersikap santai dalam mencari penghasilan/ rejeki;
kalau sekarang tidak dapat besok pasti juga ada. Prinsip hidup ini menunjukkan
bahwa usaha yang dilakukan orang jawa untuk memperoleh penghasilan kurang
maksimal dan cenderung menyerah kepada keadaan(Bastomi, 1992:41).
Budaya kerja yang dianut adalah budaya kerja “asal bos senang”
(Wibowo, 2004:85). Budaya ini dapat diartikan bahwa karyawan menunjukkan
pretasinya apabila mereka diawasi. Para karyawan tidak berorientasi kepada
bagaimana saya dapat memproduksi kain/ benang sebanyak-banyaknya tetapi
berorientasi kepada bagaimana saya dapat menyenangkan bos saya sehingga tidak
dipecat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa gaya kepemimpinan yang
diterapkan oleh pimpinan tidak menjamin para karyawannya berprestasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah di bahas dalam BAB V, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi
karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer terhadap prestasi kerja
karyawan. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis koefisien regresi sebesar -0,809.
Pengaruh tersebut nyata atau signifikan dengan nilai Sig. (2-tailed) 0,043 < 0,05.
Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapatnya pengaruh positif persepsi karyawan
mengenai gaya kepemimpinan manajer terhadap prestasi kerja karyawan
disebabkan oleh faktor- faktor dari lingkungan karyawan tersebut antara lain
budaya dan falsafah hidup masyarakat setempat di mana para karyawan tinggal
yang masih melekat dan budaya kerja yang dianut oleh karyawan selama mereka
bekerja. Adanya faktor- faktor tersebut menyebabkan gaya kepemimpinan yang
diterapkan oleh manajer terabaikan.
B. KETERBATASAN
Dalam penelitian ini, penulis menyadari banyak sekali kekuranga dan
masih jauh dari kesempurnaan. Keterbatasan penelitian ini antara lain :
1. Keterbatasan pengetahuan, penulis hanya berpatokan pada literatur-literatur
yang mendukung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
2. Penelitian ini hanya dilakukan selama satu bulan mengingat ijin yang
diberikan oleh pihak Pertenunan Santa Maria Boro sehingga peneliti belum
dapat menggali informasi yang lebih mendalam.
3. Peneliti tidak dapat menelusur secara mendalam mengenai pengisian
kuesioner oleh para responden. Dengan demikian, kebenaran hasil penelitian
ini sangat ditentukan oleh keseriusan para karyawan dalam mengisi kuesioner.
4. Penelitian hanya mengungkap pengaruh persepsi karyawan mengenai gaya
kepemimpinan manajer terhadap prestasi kerja karyawan di mana faktor-
faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan belum
diungkapkan misalnya motivasi kerja, lingkungan kerja, tingkat pendidikan.
C. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka penulis memberikan saran-
saran yang mungkin bisa menjadi pertimbangan mengambil kebijakan bagi pihak
Pertenunan Santa Maria Boro untuk lebih meningkatkan prestasi kerja
karyawannya, antara lain :
1. Pimpinan sebaiknya memberikan pengawasan yang lebih atas tugas-tugas
yang diberikan kepada karyawan, misalnya mengadakan evaluasi setiap
minggunya.
2. Manajemen sebaiknya mampu mengubah pola pikir para karyawannya
sehingga para karyawan mampu membedakan antara bekerja dengan hidup di
masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
3. Manajemen perlu mengubah gaya kerja para karyawan sehingga dapat
mencapai target yang telah ditetapkan, misalnya dengan memberikan
pelatihan-pelatihan dan bimbingan.
4. Penelitian selanjutnya sebaiknya juga memperhatikan dan menambahkan
variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi prestasi kerja sehingga hasil
penelitian menjadi lebih luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta : Rineka Cipta
Bastomi, S. (1992). Seni dan Budaya Jawa. Semarang : IKIP Semarang Press Dubrin, A.J. (2005). Leadership. Jakarta : Prenada Media Flippo, E.B. (1987). Manajemen Personalia. Jakarta : Erlangga Griffin, R.W. (2004). Manajemen. Jakarta : Erlangga Handoko, T.H. (1997). Manajemen. Yogyakarta : BPFE
Irianto, A. (2006). Statistik : Konsep Dasar & Aplikasinya. Jakarta : Kencana
Irwanto. et al. (1983). Psikologi Umum. Jakarta : Unika Atmajaya
Kartono, K. (1983). Pemimpin dan Kepemimpinan : Apakah Pemimpin Abnormal Itu?. Jakarta : CV. Rajawali
Kerlinger, F.N. (1973). Foundations of Behavioral Research. 2nd edition. New York :
Holt Rinehart and Winston. Inc. Kottler, P. (2002). Manajemen Pemasaran. Jakarta : Prenhallindo _________ dan Amstrong, G. (1992). Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta : Prehalindo
Kountour, R. (2003). Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi Dan Tesis. Jakarta : PPM
Mahfudh, S. (1991). Pengantar Psikologi Umum. Surabaya : PT. Bina Ilmu
Miftah, T. (1988). Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : CV. Rajawali
Mulyani, A. (2004). Pengaruh Gaya Kepemimpinan , Motivasi Kerja, dan Pemberian
kompensasi terhadap Prestasi Kerja. Skripsi. USD : Tidak Diterbitkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Rao, T.V. (1986). Penilaian Prestasi Kerja : Teori dan Praktek. Jakarta : PT. Pustaka Binaman Pressindo
Ravianto, J. (1987). Produktivitas dan Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta : Lembaga
Informasi Usaha dan Produktivitas. Sarwono, S.W. (1992). Psikologi Lingkungan. Jakarta : Grasindo
Sevilla, C.G. et al. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta : UI-Press
Siagian, S. P. (1988). Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta : Bina Aksara
Singarimbun, M. dan Effendi, S. (1987). Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES
Stoner, J.A.F. dan Sirait, A. (1996). Manajemen. Jakarta : Erlangga
Sudjana. (1996). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
Suprihanto, J. (1984). Manajemen Personalia. Yogyakarta : BPFE UGM
Suwarto, F.X. (1999). Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta : Penerbitan Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Tika, P. (2006). Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta :
Bumi Aksara Usman, H. (2006). Manajemen : Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta : Buni
Aksara Wahjosumidjo. (1984). Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta : Ghalia Indonesia Walgito, B. (1994). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Offset
Wibowo, W. (2004). Membangun Kultur Perusahaan Melalui Kesadaran Komunikasi Adab. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Winardi, J. (2004). Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta : Prenada Media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1 Kuesioner Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN MENGENAI GAYA
KEPEMIMPINAN MANAJER TERHADAP PRESTASI KERJA
KARYAWAN
Studi Kasus:
Karyawan Bagian Produksi Pertenunan Santa Maria Boro, Banjar asri, Kalibawang, Kulonprogo, Yogyakarta
Disusun oleh :
Mikael Yudo Tamtomo
031334038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
No :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Hal : Pengisian Kuesioner
Kepada Yth.
Bapak/ Ibu Karyawan Pertenunan Santa Maria
Boro
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma. Saya
bermaksud mengedakan kegiatan penelitian dengan judul “Pengaruh Persepsi
Karyawan Mengenai Gaya Kepemimpinan Manajer Terhadap Prestasi Kerja
Karyawan”.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/ Ibu
karyawan menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Bapak/ Ibu berkenan
untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan sesungguhnya.
Sejalan dengan etika penelitian ini, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban
dan memastikan bahwa jawaban Bapak/ Ibu hanyalah semata-mata untuk
mencapai tujuan penelitian ilmiah ini.
Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak
mengganggu aktivitas Bapak/ Ibu. Oleh sebab itu, saya mohon maaf
sebelumnya.
Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/ Ibu,
saya mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, November 2007
Mengetahui Hormat saya,
Dosen Pembimbing Peneliti
S. Widanarto. P, S.Pd., M.Si Mikael Yudo Tamtomo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
BAGIAN I
1. Nama : …………………………………….
2. Umur : …………………………………….
3. Jenis Kelamin : …………………………………….
4. Lama bekerja : …………………………………….
BAGIAN II
A. PERSEPSI KARYAWAN MENGENAI GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER Berdasarkan item-item pernyataan berikut, nyatakanlah kondisi yang sesungguhnya Saudara rasakan/ alami. Berilah tanda silang (X) pada kolom pendapat. Keterangan : SS = Sangat Setuju; S = Setuju; N = Netral; TS = Tidak Setuju; STS = Sangat Tidak Setuju.
No. Pernyataan Pendapat
1 Manajer (atasan) memberikan bimbingan dan pengarahan pada karyawan dalam melaksanakan tugas/ pekerjaannya.
SS S N TS STS
2 Manajer memberikan dukungan pada karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
SS S N TS STS
3 Manajer memberikan tugas kepada karyawan secara instruktif. SS S N TS STS
4 Manajer memberikan tugas/ pekerjaan kepada karyawan sesuai dengan melihat kemampuan dan keahlian karyawan.
SS S N TS STS
5 Manajer menetapkan kebijakan organisasi bersama dengan karyawan.
SS S N TS STS
6 Manajer melakukan pengawasan terhadap sikap, perilaku, perbuatan atau kegiatan karyawan secara ketat.
SS S N TS STS
7 Manajer dapat menciptakan suasana kerja yang nyaman di perusahaan.
SS S N TS STS
8 Manajer tidak memberikan sanksi atau teguran apabila karyawan melanggar peraturan organisasi.
SS S N TS STS
9 Manajer melimpahkan semua tugas, wewenang, dan tanggung jawab kepada karyawan.
SS S N TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
No. Pernyataan Pendapat
10 Manajer memperhatikan fasilitas organisasi yang menunjang proses produksi.
SS S N TS STS
12 Manajer tidak peduli dengan karyawan yang mengalami kesulitan dalam pekerjaannya.
SS S N TS STS
14 Manajer melibatkan diri dalam pekerjaan karyawan.
SS S N TS STS
15 Manajer memperlakukan karyawan secara adil. SS S N TS STS
16 Manajer tidak memberikan perhatian yang lebih terutama pada karyawan yang sedang sakit.
SS S N TS STS
17 Manajer tidak memiliki perhatian dan kepekaan yang tinggi terhadap karyawan.
SS S N TS STS
18 Apabila terjadi konflik, manajer mengajak karyawan untuk menyelesaikan bersama.
SS S N TS STS
19 Manajer memberikan penghargaan kepada karyawan atas prestasi kerjanya.
SS S N TS STS
20 Manajer bersikap mengekang karyawan.
SS S N TS STS
21 Manajer bersikap objektif dan netral bila menangani masalah yang terjadi di antara karyawan.
SS S N TS STS
22 Manajer tidak meminta saran dan pendapat dari karyawan untuk menyelesaikan permasalahan.
SS S N TS STS
23 Manajer tidak acuh dengan keluhan karyawan bila mengalami kesulitan . SS S N TS STS
24 Manajer mempertimbangkan pendapat karyawan untuk membuat keputusan.
SS S N TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
B. PRESTASI KERJA KARYAWAN Isilah titik-titik berikut sesuai dengan kondisi yang saudara alami.
25. Saya dapat memproduksi kain/ benang sebanyak ……… Meter
setiap bulan.
- Terima kasih -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
LAMPIRAN 2 Data Induk Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Gaya Kepemimpinan No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 4 5 1 5 5 4 5 3 4 5 2 5 4 5 3 5 5 4 3 5 3 5 2 3 5 2 5 4 3 5 2 3 2 5 5 2 5 4 5 4 5 2 5 4 5 3 4 3 4 3 5 4 4 3 5 5 5 3 5 4 5 3 5 5 1 3 5 3 4 4 5 3 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 1 4 2 3 2 5 3 5 2 4 3 4 4 3 2 3 4 3 2 5 4 5 5 5 2 1 4 5 3 5 2 2 6 4 5 4 5 1 4 5 5 2 4 5 5 5 4 3 5 5 4 3 5 5 5 7 2 3 2 5 2 2 3 3 1 2 2 4 2 5 2 4 2 5 2 2 2 5 8 1 2 1 2 3 1 5 1 3 3 3 4 3 3 3 4 5 1 1 5 3 4 9 1 2 3 1 2 1 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 1 3 2 4 2 1
10 2 3 1 1 2 2 4 1 1 5 2 3 5 1 1 1 2 4 1 2 1 1 11 4 2 2 3 3 4 5 1 2 5 5 2 5 2 2 1 5 3 2 3 2 4 12 4 3 3 5 1 2 2 3 4 3 2 5 3 5 4 2 5 3 4 5 4 2 13 3 3 2 2 5 3 5 5 2 4 2 4 4 5 2 5 2 5 3 5 2 5 14 2 2 1 1 2 2 2 3 2 3 4 3 3 3 2 1 3 2 1 3 2 1 15 4 5 2 5 4 4 5 2 4 5 5 5 5 4 5 4 5 2 2 2 5 4 16 3 4 1 4 3 3 2 5 2 5 2 2 5 3 4 3 5 3 1 4 4 3 17 4 5 2 5 4 4 5 2 3 3 5 5 3 3 5 5 4 5 3 5 5 5 18 5 3 2 3 2 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 3 5 3 1 2 5 3 19 4 3 4 5 4 4 5 3 2 4 5 3 4 3 5 2 5 5 3 2 5 3 20 3 5 4 5 2 3 2 3 4 5 2 5 3 5 4 1 3 5 2 3 4 2 21 4 3 2 3 1 4 5 2 3 4 3 5 4 2 3 2 2 4 2 1 3 2 22 2 1 1 3 5 2 2 5 2 5 2 5 4 5 2 4 4 5 3 5 2 4 23 3 1 1 2 4 3 3 2 4 1 3 2 1 2 4 1 2 2 1 1 4 1 24 4 3 4 3 5 4 5 3 2 4 4 5 4 4 3 4 4 3 2 5 3 4 25 4 2 1 5 3 4 2 5 4 5 5 2 5 3 4 5 2 4 3 5 5 5 26 2 2 4 3 2 2 4 5 4 3 4 3 3 5 3 4 4 5 2 4 3 4 27 5 5 5 4 5 5 5 2 5 5 5 2 5 2 5 3 5 3 4 4 5 4 28 4 3 4 5 3 4 5 2 4 2 3 3 2 2 4 5 4 3 1 3 4 5 29 2 5 3 2 5 2 3 4 3 5 3 5 5 5 3 4 5 5 2 3 2 4 30 4 5 2 5 2 4 5 5 3 5 5 5 5 3 2 5 1 5 1 5 2 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
No Jenis
kelamin Umur Lama
bekerja Gaya
Kepemimpinan Prestasi kerja
(meter)
1 1 30 4 90 150 2 1 27 3 85 100 3 1 25 3 87 150 4 1 37 3 81 200 4 1 41 5 76 175 6 1 29 4 93 150 7 1 49 5 62 100 8 1 26 3 61 175 9 2 25 2 47 225
10 1 24 2 46 200 11 1 35 3 67 150 12 2 29 4 74 125 13 2 24 2 78 100 14 1 23 2 48 175 15 1 35 4 88 100 16 1 33 4 71 150 17 1 32 3 90 100 18 1 36 3 84 100 19 1 35 3 83 175 20 1 40 4 75 150 21 1 50 6 64 125 22 1 47 5 73 125 23 1 23 2 48 200 24 1 25 1 82 175 25 1 28 2 83 170 26 2 26 1 75 150 27 2 24 1 93 140 28 1 23 1 75 110 29 1 30 3 80 100 30 1 28 2 84 150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
LAMPIRAN 3 Pengujian Validitas
& Reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
****** Method 2 (covariance matrix) will be used for this analysis **** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Variabel Persepsi Karyawan Mengenai Gaya Kepemimpinan
Mean Std Dev Cases 1. BUTIR1 3.2667 1.0807 30.0 2. BUTIR2 3.4000 1.3287 30.0 3. BUTIR3 2.5000 1.2526 30.0 4. BUTIR4 3.5667 1.4065 30.0 5. BUTIR5 3.1333 1.3578 30.0 6. BUTIR6 3.2000 1.0954 30.0 7. BUTIR7 3.9333 1.2576 30.0 8. BUTIR8 3.1667 1.3412 30.0 9. BUTIR9 3.0667 1.2015 30.0 10. BUTIR10 3.9333 1.2299 30.0 11. BUTIR12 3.5667 1.2507 30.0 12. BUTIR14 3.9333 1.2015 30.0 13. BUTIR15 3.8333 1.2058 30.0 14. BUTIR16 3.5333 1.3060 30.0 15. BUTIR17 3.3333 1.1842 30.0 16. BUTIR18 3.2333 1.5013 30.0 17. BUTIR19 3.7000 1.3684 30.0 18. BUTIR20 3.7667 1.2229 30.0 19. BUTIR21 2.2000 1.0635 30.0 20. BUTIR22 3.6333 1.3515 30.0 21. BUTIR23 3.4333 1.3047 30.0 22. BUTIR24 3.4333 1.4308 30.0 N of Cases = 30.0 N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables Scale 74.7667 192.1851 13.8631 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- S quared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted BUTIR1 71.5000 172.8793 .6383 .9787 .8399 BUTIR2 71.3667 170.1713 .5841 .7234 .8402 BUTIR3 72.2667 179.1678 .3414 .4732 .8496 BUTIR4 71.2000 167.3379 .6285 .9085 .8380 BUTIR5 71.6333 180.1023 .2809 .7446 .8523 BUTIR6 71.5667 172.8057 .6312 .9808 .8400 BUTIR7 70.8333 177.7989 .3818 .8012 .8482 BUTIR8 71.6000 181.6966 .2403 .7182 .8537 BUTIR9 71.7000 178.8379 .3704 .7824 .8485 BUTIR10 70.8333 178.7644 .3621 .9791 .8488 BUTIR12 71.2000 175.4759 .4570 .7962 .8454 BUTIR14 70.8333 180.9713 .3022 .7584 .8509 BUTIR15 70.9333 178.4092 .3825 .9814 .8481 BUTIR16 71.2333 181.9782 .2413 .7883 .8535 BUTIR17 71.4333 175.1506 .4987 .9604 .8440 BUTIR18 71.5333 171.5678 .4669 .9431 .8449 BUTIR19 71.0667 174.4092 .4400 .7657 .8460 BUTIR20 71.0000 182.2759 .2548 .6459 .8526 BUTIR21 72.5667 180.1851 .3807 .6524 .8482 BUTIR22 71.1333 179.0851 .3117 .7589 .8510 BUTIR23 71.3333 172.2989 .5309 .9600 .8425 BUTIR24 71.3333 168.0920 .5942 .9433 .8394 Reliability Coefficients 22 items Alpha = .8527 Standardized item alpha = .8544
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
LAMPIRAN 4 Pengujian Normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
30 3074.77 156.57
13.863 30.152.149 .180.107 .103
-.149 -.180.818 .988.516 .283
NMeanStd. Deviation
Normal Parameters a,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
X Y
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Keterangan :
X : Variabel persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan
manajer
Y : Variabel Prestasi Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LAMPIRAN 5 Pengujian Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Pengujian hipotesis Regression
ANOVAb
3646.335 1 3646.335 4.494 .043a
22719.031 28 811.39426365.367 29
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), GAYAKEPa.
Dependent Variable: PRESTASIb.
Coefficientsa
217.042 28.998 7.485 .000-.809 .382 -.372 -2.120 .043
(Constant)GAYAKEP
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: PRESTASIa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Casewise Diagnostics a
.202 150 144.25 5.751.113 180 148.29 31.71
.117 150 146.67 3.331.702 200 151.52 48.48
.682 175 155.57 19.431.060 172 141.82 30.18
-2.348 100 166.89 -66.89.256 175 167.70 7.30
.736 200 179.03 20.97
.708 200 179.83 20.17
-.451 150 162.85 -12.85-1.130 125 157.19 -32.19
-1.894 100 153.95 -53.95-.113 175 178.22 -3.22
-1.610 100 145.86 -45.86-.337 150 159.61 -9.61
.553 160 144.25 15.75-1.724 100 149.10 -49.10
.881 175 149.91 25.09-.224 150 156.38 -6.38
.517 180 165.28 14.72-1.158 125 158.00 -33.00
.765 200 178.22 21.78
.853 175 150.72 24.28
.705 170 149.91 20.09-.224 150 156.38 -6.38
-.064 140 141.82 -1.82.478 170 156.38 13.62
-.082 150 152.33 -2.33.032 150 149.10 .90
Case Number1
23
45
67
89
1011
1213
1415
1617
1819
2021
2223
2425
2627
2829
30
Std. Residual PRESTASIPredicted
Value Residual
Dependent Variable: PRESTASIa.
Residuals Statistics a
141.82 179.83 156.57 11.213 30-66.89 48.48 .00 27.990 30-1.315 2.075 .000 1.000 30-2.348 1.702 .000 .983 30
Predicted ValueResidualStd. Predicted ValueStd. Residual
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: PRESTASIa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
LAMPIRAN 6 Tabel Uji r dan Uji t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
tabel r 1 tail 1 % 5 % 15 % 30 %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
0. 985 0. 881 0. 776 0. 695 0. 634 0. 586 0. 548 0. 516 0. 489 0. 465 0. 445 0. 427 0. 411 0. 397 0. 384 0. 373 0. 362 0. 352 0. 343 0. 335 0. 327 0. 320 0. 313 0. 307 0. 301 0. 295 0. 290 0. 285 0. 280 0. 275 0. 271 0. 268 0. 264 0. 261 0. 257 0. 253 0. 250 0. 245 0. 243 0. 239 0. 237 0. 235 0. 233 0. 230 0. 228 0. 226 0. 224 0. 222 0. 220 0. 218
0. 929 0. 770 0. 663 0. 590 0. 536 0. 495 0. 462 0. 434 0. 411 0. 392 0. 375 0. 360 0. 346 0. 334 0. 323 0. 310 0. 305 0. 296 0. 289 0. 282 0. 275 0. 269 0. 263 0. 258 0. 253 0. 248 0. 244 0. 239 0. 235 0. 231 0. 228 0. 225 0. 222 0. 219 0. 216 0. 213 0. 210 0. 207 0. 204 0. 201 0. 199 0. 197 0. 196 0. 194 0. 192 0. 190 0. 188 0. 187 0. 185 0. 183
0. 814 0. 640 0. 542 0. 479 0. 443 0. 399 0. 371 0. 349 0. 330 0. 314 0. 300 0. 288 0. 277 0. 267 0. 258 0. 250 0. 243 0. 237 0. 230 0. 225 0. 219 0. 214 0. 210 0. 206 0. 201 0. 196 0. 194 0. 191 0. 187 0. 184 0. 177 0. 170 0. 163 0. 156 0. 149 0. 142 0. 135 0. 128 0. 121 0. 114 0. 113 0. 112 0. 111 0. 110 0. 109 0. 108 0. 107 0. 106 0. 105 0. 104
0. 649 0. 486 0. 404 0. 353 0. 317 0. 290 0. 270 0. 253 0. 237 0. 227 0. 216 0. 207 0. 199 0. 192 0. 186 0. 180 0. 175 0. 170 0. 165 0. 161 0. 157 0. 154 0. 150 0. 147 0. 144 0. 141 0. 139 0. 136 0. 134 0. 132 0. 130 0. 128 0. 127 0. 125 0. 123 0. 121 0. 119 0. 118 0. 116 0. 114 0. 113 0. 112 0. 111 0. 110 0. 109 0. 108 0. 107 0. 106 0. 105 0. 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
LAMPIRAN 7 Surat Rekomendasi Perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI