psychologycal well-being pada individu dewasa awal yang ... · saya menyatakan dengan sesungguhnya...
TRANSCRIPT
PERBEDAAN PSYCHOLOGYCAL WELL-BEING PADA INDIVIDU DEWASA
AWAL YANG BERPACARAN DAN TIDAK BERPACARAN
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh :
Nikodemus Wisnu Pradana
109114093
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
SKRIPSI
PERBEDAAN PSYCHOLOGYCAL WELL-BEING PADA INDIVIDU
DEWASA AWAL YANG BERPACARAN DAN TIDAK BERPACARAN
Disusun oleh:
Nikodemus Wisnu Pradana
109114093
Telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbing Skripsi,
Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. Tanggal :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
PERBEDAAN PSYCHOLOGYCAL WELL-BEING PADA INDIVIDU DEWASA
AWAL YANG BERPACARAN DAN TIDAK BERPACARAN
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Nikodemus Wisnu Pradana
NIM: 109114093
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji:
Nama Lengkap Tanda Tangan
Penguji 1 Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. ..............................
Penguji 2 ..............................
Penguji 3 ..............................
Yogyakarta,
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
(Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Segalanya itu relatif maka jadilah diri sendiri
Anonim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan untuk
Tuhan Yang Maha Esa
Kelarga besar Paapa dan Mama
Semua orang yang mencintaiku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 6 Desember 2015
Penulis,
Nikodemus Wisnu Pradana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERBEDAAN PSYCHOLOGYCAL WELL-BEING PADA INDIVIDU
DEWASA AWAL YANG BERPACARAN DAN TIDAK BERPACARAN
Nikodemus Wisnu Pradana
ABSTRAK
Penelitian deskriptif komparatif kuantitatif ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
psychological well-being antara individu yang berpacaran dan tidak berpacaran pada usia dewasa
awal berdasarkan dimensi Ryff. Hipotesis menyatakan bahwa individu dewasa awal yang
berpacaran mempunyai psychological well-being lebih tinggi dibanding dengan yang tidak
berpacaran. Desain penelitian menggunakan Independent Sample t-test. Subjek penelitian adalah
kelompok berpacaran dan tidak berpacaran masing-masing 100 responden. Analisis data
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kesejahteraan psikologis antara dewasa awal kelompok
yang berpacaran dan tidak berpacaran pada dimensi penerimaan diri, otonomi dan pertumbuhan
pribadi. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kesejahteraan psikologis
antara dewasa awal kelompok yang berpacaran dan tidak berpacaran pada dimensi relasi positif
dengan orang lain, penguasaan lingkungan, dan tujuan hidup.
Kata kunci : psychological well-being, dewasa awal, pacaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
DIFFERENCES IN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING AT THE
BEGINNING OF THE INDIVIDUAL ADULT DATING AND DATING
Nikodemus Wisnu Pradana
ABSTRACT
This deskriptif comparative quantitative study aimed to determine differences in
psychological well-being among individuals who are dating and not dating at early adulthood
based on the dimensions of Ryff. The hypothesis states that adult individuals start dating has
psychological well-being higher than those who did not dating. The study design using
independent sample t-test. The subjects were a group of dating and not dating each 100
respondents. Analysis of the data shows that there are differences in psychological well-being
among young adult group dating and not dating the dimensions of self-acceptance, autonomy and
personal growth. The analysis also showed that there was no difference in psychological well-
being among young adult group dating and not dating on the dimensions of positive relationships
with others, environmental mastery, and purpose in life.
Keywords: psychological well-being, early adulthood, courtship
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Nikodemus Wisnu Pradana
Nomor Mahasiswa : 109114093
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Perbedaan Psychological Well-Being Pada Individu Dewasa Awal yang
Berpacaran dan Tidak Berpacaran
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 6 Desember 2015
Yang menyatakan,
(Nikodemus Wisnu Pradana)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan kebaikan-Nya sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik. Skripsi
ini selesai berkat dukungan dan bantuan dari banyak pihak. Penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si, Dekan Fakultas Psikologi sekaligus
pembimbing skripsi. atas waktu, perhatian, motivasi, bimbingan dan
kesabaran.
2. Ibu Ratri Sunar Astuti, M, Si, Kepala Program Studi Psikologi.
3. Ibu Dewi Soerna Anggraeni, M.Psi, dosen pembimbing akademik.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma ilmu dan
wawasan psikologis.
5. Seluruh staf Fakultas Psikologi, atas keramahan dan kesabaran dalam
pelayanannya.
6. Papa dan Mama, orang tua yang selalu kucintai, Nenekku dan Adikku Dessy.
Terimakasih atas segalanya.
7. Keluarga besar Papa dan Mama yang senantiasa menunggu dan mendukung
segala upaya saya hingga karya ini terselesaikan.
8. Keluarga “trah” yang menjadi keluarga kecil di kampus. Sita, Tari, Ella, Yuti,
Vita, Vincent, dan Brandan. Kalian semua luar biasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
9. Semua sahabat terdekat yang tak pernah berhenti dan menyerah untuk
mengingatkan hingga karya ini dapat terselesaikan. Chusnul, Ciputra, Enda,
Yohan, Jeruk, Nindi, Delly, dan Nurul.
10. Semua orang yang mencintaiku.
11. Semua rekan yang telah membantu dalam penyebaran skala dan semua
responden yang telah meluangkan waktunya, terimakasih atas bantuannya.
12. Semua sahabat dan teman-teman seperjuangan di Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Angkatan 2010 yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Penulis,
Nikodemus Wisnu Pradana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .....................
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................
HALAMAN MOTTO ..............................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...........................
ABSTRAK ................................................................................................
ABSTRACT .............................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .........
KATA PENGANTAR .............................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................................
DAFTAR TABEL ....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................
B. Rumusan Masalah .....................................................................
C. Tujuan Penelitian .......................................................................
D. Manfaat Penelitian ....................................................................
1. Manfaat Praktis .....................................................................
2. Manfaat Teoritis ....................................................................
I
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xii
xiv
xv
1
6
6
6
6
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Psychological Well-Being (Kesejahteraan Psikologis) .............
1. Definisi Psychological Well-Being .......................................
2. Dimensi Psychological Well-Being ......................................
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Psychological Well-
Being .......................................................................................
B. Dewasa Awal ............................................................................
1. Definisi Dewasa Awal ..........................................................
2. Perkembangan Masa Dewasa Awal ......................................
C. Pacaran ......................................................................................
D. Kerangka Pemikiran ..................................................................
E. Hipotesis Penelitian ..................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..........................................................................
B. Identifikasi Variabel Penelitian .................................................
C. Definisi Operasional ..................................................................
D. Subjek Penelitian .......................................................................
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................
1. Metode dan Alat Pengumpulan Data ....................................
2. Alat Ukur ..............................................................................
F. Validitas dan Reliabilitas ...........................................................
8
8
10
14
17
17
18
20
22
23
24
24
24
26
27
27
28
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
G. Metode Analisis Data ...................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian ...............................................................
B. Hasil Penelitian ...........................................................................
1. Uji Asumsi .............................................................................
2. Uji Hipotesis ..........................................................................
C. Pembahasan ................................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................... 49
B. Saran ..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
LAMPIRAN ............................................................................................
30
34
34
35
38
40
44
44
46
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skor Skala Likert Alat Ukur…………………………………..
Tabel 3.2 Blue Print Alat Ukur (Sebelum Try Out)……………………..
Table 3.3 Alat Ukur Dimensi Psychological Well Being ..........................
Table 3.4 Blue Print Alat Ukur (Sesudah Try Out)………………………
Tabel 4.1 Subjek penelitian pada kelompok berpacaran…………………
Table 4.2 Subjek penelitian pada kelompok tidak berpacaran…………..
Table 4.3 Hasil Uji Normalitas .................................................................
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas ..............................................................
Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis ..................................................
27
28
29
32
34
35
36
37
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Kelompok Berpacaran..................................................
Lampiran 2. Data Kelompok Tidak Berpacaran .......................................
Lampiran 3. Hasil Uji Normalitas .............................................................
Lampiran 4. Hasil Uji Homogenitas (Levene Test) ..................................
Lampiran 5. Hasil Uji Independent Sampel T-Test ...................................
43
55
67
69
70
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada usia 20-an seorang individu mulai dituntut untuk memiliki
pasangan oleh lingkungan sosial dan keluarganya. Usia ini dianggap sebagai
usia matang menuju jenjang pernikahan sehingga pacaran dianggap sebagai
hubungan yang penting dan serius. Pacaran adalah satu tugas perkembangan
yang perlu dilalui oleh seseorang (Hardjana, 2002). Beberapa individu yang
telah memasuki periode perkembangan dewasa awal namun belum
berpacaran merasa mendapat tekanan dari lingkungan di sekitarnya karena
banyak yang menanyakan tentang pacar atau pasangannya. Menurut Santrock
(2002) masa dewasa awal merupakan masa pembentukan kemandirian
pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang masa
ini merupakan masa pemilihan pasangan, belajar hidup secara akrab,
memulai keluarga dan mengasuh anak-anak.
Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial dan dalam
kehidupannya membutuhkan orang lain. Manusia juga senantiasa memiliki
kebutuhan untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Lindsklod (dalam
Reardon, 1987) mengatakan bahwa manusia sebagai makhluk sosial
membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup. Orang lain yang hadir dalam
kehidupan seseorang berfungsi untuk memenuhi salah satu kebutuhan
manusia yaitu kasih sayang. Kebutuhan akan kasih sayang ini dapat terpenuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
melalui suatu hubungan dengan orang lain yang disebut pacaran (Rice &
DeGenova, 2005).
Sebuah artikel yang dikutip dari www.vemale.com menyebutkan
bahwa pacaran dianggap penting dan bahkan berdampak besar bagi masa
depan pernikahan pelakunya. Salah satu alasan kegagalan pernikahan adalah
tidak mengenal secara mendalam calon mempelai. Proses pemilihan calon
pasangan hidup dapat disebut dengan proses penjajakan untuk saling
mengenal satu sama lain. Kurangnya penjajakan sebelum menikah dianggap
sebagai penyebab pasangan belum siap menerima kekurangan dan kelebihan
pasangannya sehingga menimbulkan tekanan batin ketika sudah menikah. Hal
ini dialami salah satu individu yang tidak berpacaran sebelum menikah, “Y”.
Dari hasil wawancara dengan “Y”,
“Saya dulu ga pacaran. Kenalnya sama suami ya pas dekat dengan
waktu pernikahan, dikenalin temen jadi ga kenal sendiri. Saya bener-
bener tahu baik buruknya ya setelah nikah. Kadang kecewa karena
perbedaan antara kami sangat jauh. Banyak sifatnya yang tidak saya
suka. Tapi mau ga mau ya saya terima kekurangan meskipun kadang
menyakitkan. Ya karena saya tidak mengenalnya terlebih dahulu.”
Kekecewaan dalam pernikahan tanpa mengenal calon pasangan
terlebih dahulu dapat menimbulkan ketidakharmonisan hubungan rumah
tangga. Mengatasi hal tersebut, banyak orang tua yang memperbolehkan
pacaran dengan atau tanpa pengawasan orang tua.
Dalam sebuah artikel yang dikutip dari www.lifestyle.okezone.com,
pacaran memang merupakan tugas perkembangan yang perlu dilalui oleh
seseorang. Roelfs menjelaskan bahwa mereka yang tidak berstatus lajang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
merasa memiliki dukungan yang lebih kuat dalam berbagai hal dari
pasangannya sehingga lebih sehat dan terhindar dari berbagai resiko buruk.
Dilansir dari www.solopos.com, seorang siswa menuturkan bahwa dirinya
merasa sepi apabila tidak berpacaran, dan seorang siswi menganggap bahwa
pasangannya dapat dijadikan sarana mencurahkan isi hati dan sebagai teman
dekat dalam melakukan hal-hal yang positif sehingga memperoleh kelegaan.
Adapun hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu responden
dewasa awal yang berpacaran. Hasil wawancara dengan seorang mahasiswa,
“D” yang telah berpacaran selama hampir 9 tahun memperlihatkan bahwa
dalam berpacaran seseorang akan banyak mengalami masalah, tetapi di saat
yang sama berpacaran dapat menjadi sarana untuk belajar lebih memahami
diri sendiri dan orang lain. Berikut hasil wawancaranya,
“Saya sudah pacaran hampir 9 tahun dan memang banyak pengalaman
baik dan buruk yang terjadi. Tidak hanya sekali kami memutuskan
hubungan namun menjalin hubungan kembali. Saya banyak belajar
dari pacar saya dan dari berbagai pengalaman baik yang
menyenangkan maupun tidak menyenangkan. Saya belajar untuk lebih
memahami orang lain karena kami sering berbeda pendapat, belajar
menyelesaikan masalah, saya juga menjadi lebih mengenal diri saya
sendiri dan bahkan memperoleh banyak bantuan baik moril maupun
material dari pacar saya”.
Ada beberapa anggapan yang dituturkan oleh “D” selaku responden.
“D” menganggap bahwa pacaran tidak hanya penting sebagai sarana untuk
mengenal lebih dalam pasangan dalam rangka menuju hubungan yang lebih
serius saja, tetapi juga merupakan proses belajar yang penting serta membuat
orang yang berpacaran menjadi lebih “sehat” karena selama berpacaran
seseorang akan merasa diterima dan mendapatkan dukungan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pasangannya. Hal yang sama mungkin juga dialami oleh individu-individu
lainnya yang sedang berpacaran.
Pacaran tidak hanya memberikan dampak positif, tetapi juga dapat
memberikan dampak negatif. Hasil wawancara dengan salah satu individu,
“A” yang pernah mengalami masa pacaran dan sekarang sudah putus,
mengemukakan bahwa,
“Dulu pacaran sih enak pada awal-awalnya, tapi seiring waktu bosen
juga karena pasanganku gak suka aku berkumpul dengan teman-
temanku jadi sosialku juga terbatas. Selain itu aku banyak dikekang
dan harus selalu mendampinginya kalau dia mau pergi kemana gitu,
aku kan juga banyak kegiatan yang harus kuselesaikan. Kalau ga
dituruti ngambek, tapi kalau dituruti kerjaanku banyak terbengkelai.
Jadinya yang harusnya support malah bisa bikin stres”
Ada beberapa hal positif yang dirasakan oleh “A”. “A” mengatakan
bahwa setelah putus justru kehidupannya bisa lebih stabil. “A” bisa fokus
bekerja dan berkumpul bersama teman-temannya tanpa ada yang mengekang.
Menurutnya pacaran memang tidak terlalu penting karena jika memang
berniat untuk komitmen dan melanjutkan ke jenjang pernikahan, memilih
calon pasangan bisa dilihat dan menanyakan kepada orang-orang yang
mengenalnya dengan baik misalnya teman-temannya, lingkungan sosialnya
dan masukan dari sahabat.
Berdasarkan hasil wawancara, masing-masing individu yang
berpacaran atau tidak berpacaran dapat mengalami kesejahteraan psikologis
pada usia dewasa awal. Menurut (Ryff, 1995), kesehatan psikologis ditandai
dengan pemenuhan fungsi kriteria kesehatan mental positif yang
dikemukakan oleh para ahli psikologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Kesehatan psikologis merupakan gambaran kesejahteraan psikologis
individu. Ryff menjelaskan bahwa secara teoritis, kesejahteraan psikologis
meliputi aspek multidimensional yang terdiri dari 6 aspek yaitu penerimaan
diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi diri, penguasaan
lingkungan, memiliki tujuan hidup dan pengembangan diri. Di sisi lain,
beberapa peneliti menemukan bahwa kesejahteraan psikologis berkaitan
dengan kepuasan hidup seseorang (Neugarten, Havinghurst, & Tobin dalam
Ryff, 1989).
Setiap hubungan antar manusia maupun antar kelompok sosial selalu
terdapat otoritas (Soekanto, 2007). Hubungan berpacaran tidak hanya belajar
untuk memahami pasangannya tetapi juga belajar untuk memahami dirinya
sendiri melalu otoritasnya dalam proses berpacaran. Menurut Dahrendorf
(dalam Dwi, 2008), otoritas adalah pengaruh atau kekuasaan yang dimiliki
individu untuk mempengaruhi pikiran, gagasan, pendapat, maupun perilaku
seseorang atau suatu kelompok. Otoritas ini merupakan kesempatan yang
dimiliki seseorang atau kelompok orang untuk menyadarkan orang lain akan
kemampuannya sendiri dan menerapkannya terhadap tindakan atau
perlawanan dari orang atau golongan yang lain menurut Weber (dalam
Soekanto, 2007). Otoritas ini berkaitan dengan kepuasan yang disampaikan
Ryff mengenai kesejahteraan psikologis.
Berdasarkan uraian di atas, berpacaran dianggap sesuatu yang sangat
penting. Fenomena berpacaran dan tidak berpacaran juga berdampak pada
pelakunya baik positif maupun negatif sehingga mempengaruhi kebahagiaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
pelakunya. Melihat hal ini, peneliti menganggap bahwa penting untuk diteliti
lebih mendalam apakah pacaran atau tidak pacaran memang ada
hubungannya dengan kesejahteraan psikologis seseorang. Oleh karena itu,
peneliti tertarik untuk melihat apakah terdapat perbedaan kesejahteraan
psikologis antara individu dewasa awal yang berpacaran dan tidak berpacaran
berdasarkan dimensi yang dikemukakan Ryff.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Apakah terdapat perbedaan psychological well-being antara individu
yang berpacaran dan tidak berpacaran pada usia dewasa awal berdasarkan
dimensi Ryff?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya
perbedaan psychological well-being antara individu yang berpacaran dan
tidak berpacaran pada dewasa usia awal berdasarkan dimensi Ryff.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian terbagi menjadi dua macam, yaitu manfaat praktis
dan manfaat teoretis.
1. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan
dan memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai
kesejahteraan psikologis individu yang berpacaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
b. Sebagai pertimbangan bagi individu dewasa awal yang ingin
berpacaran.
c. Memberikan penjelasan kepada masyarakat bahwa pacaran tidak
selalu negatif.
d. Bagi subjek penelitian, selama pengisian kuisioner subjek
berefleksi mengenai 6 dimensi psychologycal well-being sehingga
sadar dan menjaga seimbangnya dimensi psychologycal well-being
dalam dirinya.
e. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi untuk
penelitian selanjutnya yang mengambil topik yang sama yaitu
mengenai psychological well being individu yang menjalin
hubungan dan yang tidak menjalin hubungan.
2. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu
pengetahuan mengenai psikologi perkembangan khususnya pada masa usia
dewasa awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Psyhological Well Being (Kesejahteraan Psikologis)
1. Definisi Psyhological Well Being
Konsep kesejahteraan psikologis berkembang dari tulisan Aristoteles
dalam Etika Nichomacea. Aristoteles menjelaskan bahwa terdapat dua
macam pandangan untuk menjalani hidup, yaitu pandangan hedonis dan
pandangan eudemonia (Magnus-Suseno, 2009). Pandangan hedonis menjadi
dasar bagi konsep subjective well-being dalam psikologi dan menekankan
dengan menghindari rasa sakit dan dengan mengusahakan rasa nikmat maka
kepuasan dapat tercapai, sedangkan pandangan eudemonia menjadi dasar
bagi konsep psychological well-being atau kesejahteraan psikologis dengan
menekankan pemaksimalan potensi yang dimiliki maka seseorang dapat
menjadi unggul.
Menurut Ryff (1989), psychological well-being adalah suatu variabel
psikologis yang mengukur tentang kondisi sejahtera (well-being) seorang
individu dalam hidupnya. Ryff juga menambahkan bahwa kesejahteraan
psikologis merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan apa yang
dirasakan individu mengenai aktivitas dalam kehidupan sehari-hari serta
bagaimana individu melihat dan mengevaluasi dirinya juga kualitas
mengenai hidupnya. Ini juga mengarah pada pengungkapan perasaan pribadi
atas apa yang dirasakan oleh individu sebagai hasil dalam pengalaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
hidupnya. Hal ini didasarkan pada salah satu perspektif yakni perspektif
eudamonik yang memandang bahwa well-being merupakan hal yang tidak
dapat disamakan dengan kebahagiaan. Meskipun suatu kepuasan dan hasil
dapat diperoleh, namun hal tersebut belum tentu akan mendatangkan well-
being. Psychological well-being bukan hanya tentang kepuasan hidup dan
keseimbangan antara afek positif dan afek negatif, namun juga melibatkan
persepsi dari dalam menghadapi tantangan-tantangan selama hidup.
Ada beberapa pendapat ahli dalam menjelaskan pengertian
psychological well-being. Psychological well-being merupakan keadaan
ketika seseorang menjadi pribadi yang utuh dengan mengembangkan
potensi dan mengatasi tantangan dalam hidupnya (Ryff, 2013). Nathawat
(dalam Phronesis, 2008) menjelaskan bahwa kesejahteraan psikologis
merupakan reaksi evaluatif seseorang mengenai kenyamanan hidupnya.
Snyder dan Lopea (dalam Phronesis, 2008) mengutarakan bahwa
kesejahteraan psikologis bukan hanya sekedar ketiadaan penderitaan namun
juga meliputi keterikatan aktif di dalam dunia, memahami arti dan tujuan
hidup serta hubungan seseorang pada objek ataupun orang lain.
Berdasarkan beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bahwa
psychological well-being adalah kesejahteraan psikologis seseorang sebagai
bentuk evaluasi terhadap segala sesuatu yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari dan mengembangkan potensi yang dimiliki untuk menjadi
pribadi yang utuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Dimensi Kesejahteraan Psikologis
Ryff (1989) mengemukakan bahwa konsep well-being terbagi dalam
enam dimensi. Enam dimensi tersebut yaitu penerimaan diri, hubungan yang
positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup
dan pertumbuhan pribadi. Konsep well-being bersifat multidimensional
menurut Ryff (2013). Hal ini berarti terdapat tingkatan dalam dimensi-
dimensi tersebut dan dimiliki setiap individu.
a. Penerimaan diri
Dimensi ini merupakan bagian sentral dari kesehatan mental. Ryff
menyimpulkan bahwa penerimaan diri mengandung arti sebagai sikap
yang positif terhadap diri sendiri. Sikap positif ini adalah mengenali dan
menerima berbagai aspek dalam dirinya, baik yang positif maupun
negatif serta memiliki perasaan positif terhadap kehidupan masa lalu.
Individu yang memiliki sikap positif, dimana individu ini dapat
mengatur dan menerima beberapa aspek yang baik dan buruk dalam
dirinya, serta dapat melihat masa lalu dengan perasaan yang positif
merupakan individu yang tinggi dalam dimensi penerimaan diri (Ryff
dan Keyes, 1995), sedangkan individu yang memiliki ketidakpuasan
yang besar pada dirinya, individu tidak merasa nyaman dengan keadaan
yang telah terjadi di masa lalunya dan fokus pada beberapa kualitas
hidupnya dan ingin mengubahnya merupakan individu yang rendah
dalam dimensi penerimaan diri (Ryff dan Keyes, 1995).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
b. Hubungan positif dengan orang lain
Ryff mendefinisikan hubungan positif dengan orang lain sebagai
dimensi yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk menjalin
hubungan yang hangat, saling percaya dan saling mempedulikan
kebutuhan serta kesejahteraan pihak lain. Menurut Ryff, kemampuan
seseorang untuk menjalin hubungan yang positif dicirikan dengan adanya
empati, afeksi dan keakraban, serta adanya pemahaman untuk saling
memberi dan menerima.
Individu yang memiliki kehangatan, puas akan dirinya sendiri,
jujur dalam menjalin hubungan, individu yang memikirkan well-being
orang lain, memiliki kemampuan untuk berempati, afeksi dan keakraban,
serta adanya pemahaman untuk saling memberi dan menerima
merupakan individu yang tinggi dalam dimensi ini (Ryff dan Keyes,
1995), sedangkan individu individu yang tertutup, tidak jujur dalam
menjalin hubungan dengan orang lain, sulit merasa hangat, sulit terbuka
dan tidak memikirkan well-being orang lain. Lalu individu merasa
terisolasi dan frustrasi dengan hubungan sosialnya. Individu yang seperti
ini tidak ingin menjalin komitmen penting dengan orang lain merupakan
individu yang rendah dalam dimensi ini (Ryff dan Keyes, 1995).
c. Otonomi diri
Menurut Ryff, pribadi yang otonom adalah pribadi yang mandiri
dan yang dapat menentukan yang terbaik bagi dirinya sendiri. Individu
ini tidak mencari persetujuan orang lain melainkan mengevaluasi dirinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dengan standar personal. Oleh karena itu individu tidak memiliki
harapan-harapan dan penilaian orang lain terhadap dirinya. Individu yang
otonom juga tidak menggantungkan diri pada penilaian orang lain untuk
membuat keputusan penting.
Individu yang mampu mengambil keputusan sendiri, tidak
tergantung dan mampu mengevaluasi diri dengan standar personal
merupakan individu yang tinggi dalam dimensi ini (Ryff dan Keyes,
1995), sedangkan individu yang fokus pada harapan orang lain,
ketergantungan pada orang lain dan memberikan penilaian sebelum
memutuskan hal penting merupakan individu yang rendah dalam dimensi
ini (Ryff dan Keyes, 1995).
d. Penguasaan lingkungan
Dimensi ini menjelaskan tentang adanya suatu perasaan kompeten
dan penguasaan dalam mengatur lingkungan, memiliki minat yang kuat
terhadap hal-hal di luar diri dan berpartisipasi dalam berbagai aktivitas
serta mampu mengendalikannya. Menurut Ryff, seseorang dikatakan
memiliki penguasaan lingkungan adalah orang yang memiliki
kemampuan dan kompetensi untuk mengatur lingkungannya. Individu
yang seperti ini mampu mengendalikan kegiatan-kegiatan yang
kompleks. Individu ini juga menggunakan kesempatan-kesempatan yang
ada secara efektif dan mampu memilih bahkan menciptakan lingkungan
yang selaras dengan kondisi jiwanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Individu berkompeten dan memiliki penguasaan yang baik dalam
mengontrol lingkungan dan aktivitas di luar diri serta mampu memilih
dan menciptakan lingkungan yang selaras dengan kondisi jiwanya
merupakan individu yang tinggi dalam dimensi ini (Ryff dan Keyes,
1995), sedangkan individu yang merasa sulit untuk mengatur hidupnya
sehari-hari, merasa tidak mampu untuk mengubah atau meningkatkan
situasi di sekelilingnya, tidak peduli pada sekitar dan kehilangan kontrol
diri merupakan individu yang rendah dalam dimensi ini (Ryff dan Keyes,
1995).
e. Tujuan hidup
Menurut Ryff, individu yang memiliki tujuan hidup adalah
individu yang memiliki keterarahan dan tujuan-tujuan yang hendak
dicapai dalam hidupnya. Individu memiliki keyakinan dan pandangan
tertentu yang dapat memberikan arah dalam hidupnya. Individu juga
menganggap bahwa hidupnya itu bermakna baik di masa lalu, kini
maupun yang akan datang. Selain itu individu juga memiliki perasaan
menyatu, seimbang dan terintegrasi.
Individu yang memiliki tujuan dan arah dalam hidupnya, mampu
memberikan makna pada hidupnya baik masa lalu, kini dan yang akan
datang serta mempunyai perasaan menyatu, seimbang dan terintegrasi
merupakan individu yang tinggi dalam dimensi ini (Ryff dan Keyes,
1995), sedangkan individu yang tidak mempunyai tujuan, arah dan
makna dalam hidupnya, mampu memberikan makna pada hidupnya baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
masa lalu, kini dan yang akan datang serta mempunyai perasaan
menyatu, seimbang dan terintegrasi merupakan individu yang rendah
dalam dimensi ini (Ryff dan Keyes, 1995).
f. Pertumbuhan pribadi
Pertumbuhan menjadi optimal bukan hanya individu dapat
mencapai kualitas-kualitas yang telah disebutkan sebelumnnya, tetapi
juga membutuhkan perkembangan potensi-potensi yang
berkesinambungan. Pertumbuhan pribadi merupakan kemampuan untuk
beradaptasi terhadap perubahan-perubahan dalam hidup yang
berlangsung dalam dirinya dan mampu mengembangkan potensi.
Individu yang memiliki pandangan bahwa dirinya selalu
berkembang, beradaptasi pada pengalaman baru, memiliki kemampuan
untuk mengembangkan potensi diri merupakan individu yang tinggi
dalam dimensi ini (Ryff dan Keyes, 1995), sedangkan individu yang
merasa hidupnya berhenti (stagnation), tidak mampu berkembang, tidak
mampu beradaptasi pada pengalaman baru dan tidak memiliki
kemampuan untuk mengembangkan potensi diri merupakan individu
yang rendah dalam dimensi ini (Ryff dan Keyes, 1995).
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Psikologis
Dalam kesejahteraan psikologis terdapat berbagai faktor yang
mempengaruhi. Ryff (1995) mengatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kesejahteraan psikologis ini perlu untuk diperhatikan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis tersebut adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
a. Usia
Individu yang berada pada kelompok usia muda dan tua
diperkirakan memliki skor kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi
dibandingkan dengan individu yang berada pada usia tengah (e.g.
Blanchflower & Oswald, 2008; Clark & Oswald, 1994). Individu pada
kelompok usia dewasa awal, menunjukkan skor yang lebih tinggi pada
dimensi tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi jika dibandingkan dengan
subjek kelompok usia dewasa akhir (Ryff, 1989; Clarke, 2001). Selain
itu, individu pada kelompok usia dewasa awal juga memandang diri
mereka mengalami peningkatan dalam hidup (Ryff, 1989).
b. Genetik
Dimungkinkan tidak ada lagi keraguan bahwa genotip individu
juga berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan psikologis dan
kekuatan individu untuk menghadapi stress. Sebuah peneltian
mengungkapkan bahwa long and short allele variant of the serotonin
transporter (gen 5-HTT) ditemukan berdampak pada aktivitas otak yang
berkaitan pada pemprosesan emosi. Selain itu, sebuah observasi
mengemukakan bahwa kelemahan genetic akan mempengaruhi fungsi
otak sehingga juga akan mengakibatkan kekacauan suasana hati (Rao et
al., 2007).
c. Status sosial ekonomi
Banyak penelitian menemukan bahwa tingkat pendapatan yang
tinggi dan status sosial ekonomi berhubungan dengan peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kesejahteraan psikologis dan lebih rendah dalam pengalaman kekacauan
mental (e.g. Dolan et al., 2008; Ryff & Singer, 1998b). Ryff, Magee, dkk
(1999) menemukan pengaruh status sosial ekonomi terhadap pencapaian
kesejahteraan pikologis. Status sosial ekonomi yang rendah atau
kemiskinan berpengaruh pada dimensi penerimaan diri, tujuan hidup,
penguasaan lingkungan dan pertumbuhan pribadi.
d. Dukungan sosial
Davis (dalam Robinson & Andrew, 1991) menemukan bahwa
orang-orang yang memperoleh dukungan sosial memiliki kesejahteraan
psikologis yang lebih tinggi. Bahwa dukungan sosial dari lingkungan
sekitar individu akan sangat mempengaruhi psychological well-being
yang dirasakan oleh individu tersebut. Dukungan sosial dapat membantu
perkembangan pribadi yang lebih positif maupun memberikan dukungan
pada individu dalam berhadapan dengan masalah-masalah di
kehidupannya.
e. Sikap penuh kesadaran
Sikap penuh kesadaran merupakan faktor lain dari peningkatan
kesejahteraan psikologis. Sikap penuh kesadaran ditandai dengan adanya
perhatian yang berkualitas dari individual dalam mengelola dan
meningkatkan kesejahteraannya. Makna dari sikap penuh perhatian
digambarkan dengan ciri kondisi yang terbuka dan menerima sebuah
kesadaran dan perhatian (Brown, dkk, 2003). Kondisis individu yang
dapat dikatakan dalam sikap penuh kesadaran yaitu ketika memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
perhatian penuh terhadap sesuatu dan sadar akan apa yang sedang terjadi
pada saat situasi yang sedang berlangsung.
f. Sikap konsistensi
Cross, dkk (2003) faktor pendukung lain dalam pencapaian
kesejahteraan psikologis adalah sikap konsistensi yang terdapat dalam
diri individu. Individu yang mampu menunjukan kekonsistensian dalam
situasi dan kondisi peraturan yang berbeda memiliki kesejahteraan
psikologis yang lebih tinggi dari pada individu yang kurang konsisten
atau memiliki konsep diri yang cenderung kurang jelas. Konsistensi
individu ditandai dengan adanya kematangan, integritas kepribadian dan
kesatuan yang berarti pula berasosiasi dengan dimensi positif dari
kesejahteraan psikologis.
B. Dewasa Awal
1. Definisi Dewasa Awal
Menurut Santrock (2002) masa dewasa awal (early adulthood)
merupakan salah satu tahap dalam perkembangan yang bermula pada
akhir usia belasan tahun atau usia 20-an dan berakhir pada usia 30-an.
Pada masa awal ini, individu akan mengalami pembentukan
kemandirian pribadi dan ekonomi, perkembangan karir, masa pemilihan
pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai
keluarga, dan mengasuh anak-anak.
Hurlock (dalam Mappiare, 1997) memberi batasan usia dewasa
awal sejak tercapainya kematangan secara hukum hingga sekitar usia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
empat puluh tahun. Masa tersebut dialami individu sekitar dua puluh
tahun dan dapat dikatakan dimulai pada usia 20 tahunan.
Seseorang yang memasuki usia dewasa awal akan menemui
tugas penemuan intimasi atau akan menghadapi isolasi (Erikson dalam
Monks, Knoers dan Haditono, 2002). Tugas perkembangan dewasa
awal adalah pembentukan relasi intim dengan orang lain. Keintiman
digambarkan sebagai penemuan diri sendiri dalam diri orang lain. Saat
seorang dewasa awal mampu membentuk relasi akrab yang intim
dengan orang lain, ia akan mencapai keintiman. Disisi lain, apabila
tidak terjadi keintiman maka seseorang akan mengalami isolasi
(Erikson dalam Santrocks, 2002).
2. Perkembangan Masa Dewasa Awal
Dalam perkembangan fisik, masa dewasa awal usia 20-30 tahun
merupakan masa puncaknya. Ketangkasan jari tangan dan pergerakan
tangan mulai menurun setelah usia pertengahan 30 tahun (Troll dalam
Papalia, 1995). Kekuatan, koordinasi, kecerdasan, kecekatan dan
ketangkasan tangan, kecepatan merespon, ketajaman pandangan dan
indera perasa semuanya berada di puncaknya sebelum usia 30 tahun dan
mulai menurun sekitar usia 40 tahun saat kecenderungan menuju
penurunan jarak pandang jauh yang membuat usia 40 tahun
mengenakan kacamata untuk membantu ketajaman penglihatannya.
Pendengaran berkurang dimulai dari usia 25 tahun dan semakin nyata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dan jelas setelahnya, khususnya tahap suara yang melengking (Papalia,
1995).
Masa dewasa awal juga mengalami perkembangan kognitif.
Piaget (dalam Papalia, 1995) menyatakan bahwa perkembangan
kognitif dari bayi sampai pubertas menghasilkan kombinasi
kematangan dan pengalaman. Dalam masa dewasa awal, pengalaman
memainkan peranan penting dalam fungsi intelektual.
Pengalaman dengan orang dewasa menjadikan mereka untuk
mengevaluasi ulang kriteria mereka dalam menentukan apa yang benar
dan adil. Pengalaman pula yang memiliki peranan penting seorang
dewasa dalam memecahkan masalahnya. Karena pengalaman setiap
orang dewasa berbeda-beda, maka efek yang ditimbulkan dalam
perkembangan kognitifnya pun berbeda. Dalam masa perkembangan
kognitif usia 20 samapi pertengahan 30 tahun, kebanyakan orang
dewasa akan berubah peran dan tanggung jawab menunju kematangan,
belajar berbisnis, memilih pekerjaan atau memiliki tujuan karir,
mengejar pendidikan yang lebih tinggi dan menikah (Havighurst dalam
Wrightsman, 1994).
Individu dewasa awal (Mappiare, 1997) memiliki ciri-ciri
berada pada usia reproduktif, sehingga peran sebagai orang tua adalah
sesuatu yang penting. Usia dewasa awal merupakan usia memantapkan
letak kedudukan dan mulai menetapkan perannya sebagai orang dewasa
dengan menyeimbangkan dorongan, minat dan kemampuannya. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
tersebut menyebabkan individu dewasa awal memperoleh kepuasan
dalam sebuah kedudukan yang pantas, merupakan usia banyak masalah
dikarenakan makin besarnya tanggung jawab dan persoalan yang
diterima, usia dewasa awal ini juga merupakan usia tegang dalam hal
emosi yang sering ditampakkan pada kekhawatiran dalam pekerjaan
maupun yang berhubungan dengan pemilihan teman hidup.
C. Pacaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2015) pacar adalah teman
lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih.
Allen (2003) mengartikan pacar sebagai fiance yang merupakan laki-laki
atau perempuan yang kepadanya kita akan menikah sedangkan boyfriend
atau girlfriend merupakan teman dalam hubungan romantis yang memiliki
komitmen (kesepakatan) jangka panjang yang mengarah pada pernikahan.
Ikhsan (2003) membedakan pengertian pacaran kedalam tiga
pandangan, yaitu (a) pacaran adalah rasa cinta yang menggebu-gebu pada
seseorang; (b) pacaran adalah identic dengan kegiatan seks sehingga
kegiatan berpacaran biasanya akan berakhir dengan kegiatan seks yag
berlandaskan rasa suka sama suka dan tanpa adanya unsur pemaksaan; (c)
pacaran adalah ikatan perjanjian untuk saling mencintai, percaya
mempercayai, saling setia dan hormat menghormati sebagai jalan menuju
pernikahan yang sah. Padangan ketiga merupakan pandangan yang paling
sering dianut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Landis dan Landis (1963) menyebutkan fungsi pacaran adalah
sarana belajar kemampuan sosial, pengembangan pemahaman diri dan
pengertian terhadap orang lain, kesempatan untuk mencari dan mencoba
pengertian tentang peran jenis serta untuk melihat cara-cara yang biasa
dilakukan untuk mengatasi permasalahan. Di dalam berpacaran, individu
belajar berkomunikasi secara heteroseksual, membangun kedekatan emosi,
kedekatan fisik, dan mengalami proses pendewasaan kepribadian (Gambit,
2000).
Pacaran merupakan tahap dimana pasangan mencoba untuk
memadukan dua pribadi yang berbeda dengan tujuan agar terjadi
kesesuaian, kecocokan, kepaduan hati, pikiran, kehendak, cita-cita dan
perilaku. Dengan hal tersebut diharapkan pasangan yang berpacaran dapat
saling memahami, menerima, mendukung, membantu dalam mencapai
kesejahteraan dan kebahagiaan bersama, serta mengatasi kesulitan dan
masalah yang mereka jumpai saat berpacaran (Hardjana, 2002). Pacaran
merupakan salah satu tugas perkembangan yang memang perlu dilalui oleh
seseorang. Melalui pacaran seseorang diharapkan dapat mengenal lawan
jenisnya agar dapat memperluas pergaulan, sebagai masa persiapan untuk
mendapatkan pasangan hidup, membentuk komitmen, serta membangun
tanggung jawab pribadi (Hurlock, 1999).
Dapat disimpulkan bahwa berpacaran adalah hubugan intim jangka
panjang yang dapat berlanjut hingga pernikahan. Selain itu, dengan
berpacaran individu belajar berbagai kemampuan dalam bersosialisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
D. Kerangka Pemikiran
Berpacaran Tidak Berpacaran
1. Mendapat dukungan sosial dari
pasangan
2. Memiliki motivasi untuk
mengembangkan diri
3. Refleksi dan evaluasi pengalaman
dan konflik bersama pasangan
4. Belajar penguasaan lingkungan
melalui otoritasnya dalam
berpacaran
5. Belajar membangun hubungan
yang berkualitas bersama
pasangan
6. Mencari dan mencoba pengertian
peran jenis
1. Hanya mendapatkan dukungan sosial
dari lingkungan sekitar
2. Belum mendapatkan motivasi dari
pasangan
3. Belum ada pengalaman dan konflik
dalam membina hubungan dengan
pasangan
4. Belum belajar penguasaan lingkungan
dalam hubungan bersama pasangan
5. Belum belajar membangun hubungan
yang berkualitas bersama pasangan
6. Belum mencoba pengertian peran
jenis
Usia dewasa Awal
psychological well-being
tinggi psychological well-being
rendah
Dimensi psychological well-being
1. Penerimaan diri
2. Tujuan Hidup
3. Relasi positif dengan orang lain
4. Penguasaan lingkungan
5. Otonomi diri
6. Pertumbuhan pribadi
Faktor psychological well-being
1. Dukungan sosial dan status sosial
ekonomi
2. Sikap penuh kesadaran, sikap
konsistensi dan status sosial
ekonomi
3. Sikap konsistensi
4. Usia dan ststus sosial ekonomi
5. Status sosial ekonomi dan sikap
konsistensi
6. Genetic dan status sosial ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
E. Hipotesis Penelitian
Dari uraian di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
ada perbedaan psychological well-being pada individu dewasa awal yang
berpacaran dan yang tidak berpacaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif komparatif
kuantitatif. Penelitian deskriptif komparatif kuantitatif digunakan untuk
membandingkan dua kelompok atau lebih. Karakteristik penelitian deskriptif
komparatif kuantitatif adalah peneliti melakukan identifikasi dan deskripsi
mengenai suatu fenomena tanpa berusaha menggambarkan hubungan sebab
akibat. Penelitian kuantitatif adalah metode dengan data penelitian berupa
angka-angka dan analisis yang menggunakan statistik. Metode ini disebut
sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah
yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis (Sugiyono,
2013).
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Variabel independen (variabel bebas) yaitu status berpacaran pada individu
dewasa awal
2. Variabel dependen (variabel terikat) yaitu Psychological Well-Being.
C. Definisi Operasional
1. Status Berpacaran
Status berpacaran individu digolongkan menjadi dua yaitu
berpacaran dan tidak berpacaran. Pacaran sendiri merupakan hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
seorang individu dengan lawan jenisnya berdasarkan cinta kasih. Pacaran
merupakan tahap dimana pasangan mencoba untuk memadukan dua pribadi
yang berbeda dengan tujuan agar terjadi kesesuaian, kecocokan, kepaduan
hati, pikiran, kehendak, cita-cita dan perilaku (Hardjana, 2002). Pacaran
pada usia dewasa awal yaitu pacaran yang dijalani pada usia 20-an dan
berakhir pada usia 30-an. Pada masa awal ini, individu akan mengalami
pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, perkembangan karir, masa
pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai
keluarga, dan mengasuh anak-anak (Santrock, 2002). Individu yang
berpacaran pada usia dewasa awal yaitu individu yang menjalin hubungan
jangka panjang dengan lawan jenisnya pada usia 20-an hingga 30-an tahun,
sedangkan individu dewasa awal yang tidak berpacaran yaitu individu yang
tidak menjalin hubungan jangka panjang dengan lawan jenisnya pada usia
20-an hingga 30-an tahun.
2. Psychological Well Being
Psychological Well Being adalah kesejahteraan psikologis seseorang
sebagai bentuk evaluasi terhadap segala sesuatu yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari. Aspek yang digunakan untuk mengukur
Psychological Well Being berasal dari 6 dimensi Psychological Well Being
yang telah disusun oleh Ryff (1989) yang kemudian disusun peneliti dengan
menggunakan skala Likert.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
D. Subjek Penelitian
Peneliti menggunakan subjek penelitian ini dilakukan dengan metode
sampling purposive yaitu pengambilan subjek dengan pertimbangan tertentu.
Pertimbangan yang diambil berdasarkan karakteristik subjek dalam penelitian
ini yaitu:
1. Subjek berusia dewasa awal antara 20-30 tahun
2. Subjek sedang menjalin hubungan (berpacaran)
3. Subjek sedang tidak menjalin hubungan (tidak berpacaran)
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010).
Populasi antara individu yang berpacaran dan tidak berpacaran diperkirakan
masing-masing lebih dari 100 orang. Banyaknya individu dalam populasi
sehingga diperlukan sampel. Sampel merupakan wakil dari populasi yang
diteliti (Arikunto, 2010). Dalam pengambilan sampel peneliti berpedoman pada
Arikunto (2006) yang menyatakan bahwa apabila subyeknya kurang dari 100,
lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar (lebih dari 100 orang) dapat
menggunakan sampel. Menurutnya sampel diambil antara 10% - 15% hingga
20 % - 25% atau bahkan boleh lebih dari 25% dari jumlah populasi yang ada.
Berdasarkan penentuan pengambilan sampel di atas, sampel yang akan diambil
diambil dalam penelitian ini yaitu sebanyak 100 orang untuk masing-masing
kelompok yang berpacaran dan tidak berpacaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
angket/kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013). Kuesioner
cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar luas.
Kuesioner berisi daftar pertanyaan dengan skala Likert. Skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012). Skala Likert
dalam penelitian ini menggunakan 6 skala yaitu :
Tabel 3.1 Skor Skala Likert Alat Ukur
Respon Skor Favorable Skor Unfavorable
SS = Sangat Setuju 6 1
S = Setuju 5 2
CS = Cukup Setuju 4 3
KS = Kurang Setuju 3 4
TS = Tidak Setuju 2 5
STS = Sangat Tidak Setuju 1 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Alat Ukur
Alat ukur ini disusun dalam bentuk kuesioner yang berisikan 54
pernyataan, responden diminta untuk memilih salah satu dari enam
kemungkinan jawaban yakni sangat setuju (SS), setuju (S), Cukup Setuju
(CS), Kurang Setuju (KS), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).
Setiap pernyataan dalam kuesioner ini diberi penilaian untuk positif
bergerak dari enam sampai dengan satu sedangkan negatif bergerak dari satu
sampai dengan enam. Kemudian akan diperoleh nilai total yang
menggambarkan derajat dimensi Psychological Well Being. Kuesioner ini
terdiri dari enam dimensi yakni: Self Acceptance, Positive Relation with
Others, Autonomy, Environmental mastery, Purpose In Life dan Personal
Growth (Ryff, 1989).
Tabel 3.2 Blue Print Alat Ukur (sebelum try out)
Aspek kesejahteraan
psikologis
Nomor item Jumlah
item
Bobot
(%) Favorable Unfavorable
Self Acceptance 1, 15, 29, 34,
42, 51
2, 14, 17 9 16,67
Positive Relation with Others 3, 16, 31, 44
18, 30, 32, 33, 45 9 16,67
Autonomy
4, 19, 37, 46, 52
5, 20, 35, 47 9 16,67
Environmental mastery
6, 7, 22, 36, 54
8, 9, 23, 53 9 16,67
Purpose In Life 10, 24, 38
11, 25, 26, 39, 43,
48
9 16,67
Personal Growth 12, 27, 40
13, 21, 28, 41, 49,
50
9 16,67
Jumlah 27 27 54 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Tabel 3.3 Kisi-kisi Alat Ukur Dimensi Psychological Well Being
Dimensi Indikator
Penerimaan
diri
a. Memiliki sikap yang positif terhadap dirinya
b. Mengakui dan menerima aspek-aspek diri termasuk hal-hal
yang baik dan buruk dalam dirinya
c. Memandang positif pengalaman di masa lalunya
Hubungan
positif
dengan
orang lain
a. Adanya sikap hangat, puas, dan percaya terhadap
hubungannya dengan orang lain
b. Mempunyai sikap empati, afeksi dan keakraban terhadap
orang lain
c. Memahami akan arti memberi dan menerima dalam
hubungannya dengan orang lain
Otonomi a. Mampu dalam mengatur perilakunya sendiri
b. Mandiri
c. Mampu melawan tekanan sosial yang diterima dan bertindak
dengan cara-cara tertentu
d. Memiliki prinsip diri
e. Mampu mengevaluasi diri
Penguasaan
lingkungan
a. Mampu mengelola lingkungan
b. Mampu mengontrol susunan yang kompleks yang ada diluar
diri
c. Mampu memanfaatkan segala kemungkinan yang ada
dilingkungan sekitar secara efektif
d. Mampu untuk menciptakan dan mengelola keadaan yang
cocok bagi kebutuhan dan nilai-nilai pribadi
Tujuan
hidup
a. Memiliki tujuan hidup yang terarah
b. Merasa bahwa segala kejadian baik yang akan datang maupun
yang telah terjadi memiliki makna penting dalam dirinya
c. Memegang keyakinan yang memberikan tujuan hidup
d. Memiliki tujuan dan sasaran untuk hidup
Pertumbuhan
pribadi
a. Adanya keinginan untuk terus berkembang
b. Melihat dirinya sebagai pribadi yang sedang bertumbuh dan
berkembang
c. Terbuka terhadap pengalaman-pengalaman yang baru
d. Melihat peningkatan dalam diri dan perilakunya setiap saat
e. Mengubah sikap-sikap dengan cara berefleksi dari
pengalaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
F. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Menurut Mustafidah dan Taniredja (2011), sebuah alat ukur dalam
penelitian perlu memiliki validitas. Validitas adalah ketepatan atau
kesesuaian alat ukur untuk mengukur sebuah variabel penelitian. Validitas
yang dipakai dalam penelitian ini adalah validitas isi, yaitu validitas alat
ukur yang ditentukan oleh orang-orang yang memiliki kompetensi keilmuan
yang berkaitan dengan variabel yang hendak diteliti (Profesional Judgment).
2. Reliabilitas
Menurut Supratiknya (1998), reliabilitas adalah konsistensi dan
stabilitas. Suatu tes disebut reliabel atau konsisten bila sejumlah orang
memperoleh skor yang sama manakala mereka dites pada dua kesempatan
berbeda dengan tes yang sama, dites dengan dua versi berbeda dari tes yang
sama, serta dites dengan kelompok-kelompok item berlainan dari tes yang
sama. Secara statistik reliabilitas ditunjukkan dengan korelasi. Angka atau
koefisien korelasi yang menunjukkan reliabilitas disebut koefisien
reliabilitas. Menurut Sekaran (2006), reliabilitas atau keandalan suatu
pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias
(bebas dari kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran yang konsisten
lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrument. Dengan kata lain,
keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan
konsistensi di mana instrument mengukur konsep dan membantu menilai
“ketepatan” sebuah pengukuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Dalam penelitian ini, reliabilitas diukur dengan seleksi aitem
berdasarkan try out untuk menentukan aitem yang benar-benar tepat untuk
mengukur variabel penelitian ini. Metode analisis dalam penelitian ini
menggunakan Reliability Statistics Cronbach’s Alpha. Penggunaan metode
analisis tersebut untuk melihat reliabilitas konsistensi internal, dimana
dihitung berdasarkan varians masing-masing item tes dan pada dasarnya
merupakan estimasi dari rata-rata koefisien belah dua (Azwar dalam
Supratiknya, 1998).
Menurut Azwar (2009), reliabilitas dinyatakan oleh koefisien
reliabilitas (rxx’) yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1,00.
Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin
tinggi reliabilitas. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati 0
berarti semakin rendah reliabilitas.
3. Seleksi Aitem
Sebelum sampai pada prosedur seleksi atau pemilihan aitem, uji
coba alat ukur dilakukan. Hal ini untuk memastikan bahwa alat ukur yang
akan digunakan dalam penelitian terbukti memiliki validitas dan reliabilitas
yang baik. Uji coba dilakukan dengan metode seleksi aitem yang dilakukan
untuk mengetahui mana aitem yang benar-benar tepat untuk mengukur
variabel penelitian. Seleksi aitem dilakukan dengan menggunakan parameter
daya diskriminasi aitem, yaitu kemampuan aitem untuk membedakan antara
individu atau kelompok lain yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang
diukur (Azwar, 2006). Dalam penelitian ini, seleksi item dilakukan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
melakukan uji coba (try out) skala yang telah dibuat kemudian menghitung
korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri
(rix). Setelah uji coba alat ukur dilaksanakan, peneliti melakukan perubahan
blue print skala kesejahteraan psikologis. Hal ini disebabkan beberapa aitem
dalam skala tersebut kurang memenuhi syarat reliabilitas sehingga perlu
digugurkan. Begitu selanjutnya hingga terbebas dari aitem dengan korelasi
aitem-total (r-it) yang rendah. Analisis tersebut dinamakan corrected item-
total correlation (Azwar, 1997). Sebuah item dikatakan memiliki
konsistensi internal yang baik apabila memiliki koefisien alpha cronbach
yang berada diatas batas minimal yaitu 0,60 (Aron, Coups & Aron, 2013).
Selain itu, item yang memiliki korelasi aitem-total (r-it) lebih kecil dari 0,30
juga harus digugurkan karena dikhawatirkan dapat merusak konsistensi
internal dari skala yang telah dibuat.
Tabel 3.4 Blue Print (setelah try out)
Aspek kesejahteraan
psikologis
Nomor item Jumlah
item
Bobot
(%) Favorable Unfavorable
Self Acceptance 1, 15, 29, 42, 51 2, 14, 17
9 16,67
Positive Relation with Others 3, 16, 31, 44
18, 30, 32, 45 9 16,67
Autonomy
4, 19, 37, 46, 52
5, 20, 35 9 16,67
Environmental mastery
6, 7, 22, 36, 54
8, 9, 23, 53 9 16,67
Purpose In Life 10, 24, 38
11, 25, 26, 39, 43,
48
9 16,67
Personal Growth 12, 27, 40
13, 21, 28, 41, 49,
50
9 16,67
Jumlah 26 25 51 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
G. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek data penelitian
berasal dari populasi yang seharusnya (Santoso, 2013). Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 18.0.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas menunjukkan bahwa dua atau lebih kelompok data
sampel berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama (Santoso,
2013). Uji homogenitas dilakukan untuk menguji perbedaan varian antara
dua kelompok
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian akan dilakukan menggunakan teknik uji
Independent sampel t-tes dengan menggunakan program SPSS versi 18.0.
Uji Independent sampel t-tes untuk melihat perbedaan mean pada hasil
analisis faktor diantara kelompok individu yang berpacaran dan tidak
berpacaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode uji coba tidak terpakai yang
dilaksanakan pada 28 Agustus 2015 sampai dengan 28 September 2015.
Subjek penelitian berjumlah 200 responden dewasa awal yang terdiri dari dua
kelompok yaitu kelompok berpacaran dan kelompok tidak berpacaran. Jumlah
responden dalam kelompok berpacaran sebanyak 100 orang yang terdiri dari
laki-laki sebanyak 50 orang dan perempuan sebaanyak 50 orang. Kelompok
yang berpacaran pun berjumlah 100 orang yang terdiri dari 50 orang laki-laki
dan 50 orang perempuan.
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Subjek Penelitian
a. Kelompok Berpacaran
Tabel 4.1 Subjek penelitian pada kelompok berpacaran
Jenis
Kelamin
Usia (tahun) Total
20 21 22 23 24 25 26 27 28 30
L 8 15 5 6 3 5 1 4 1 2 50
P 15 9 8 13 4 1 0 0 0 0 50
Total 23 24 13 19 7 6 1 4 1 2 100
Tabel di atas menunjukkan karakter subjek penelitian pada
kelompok berpacaram berdasarkan usia. Pada usia dewasa awal, subjek
yang berpacaran pada penelitian ini berusia antara 20-30 tahun. Subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
yang paling banyak berpacaran yaitu subjek dengan usia 20 tahun yaitu
laki-laki sebanyak 8 orang dan perempuan sebanyak 15 orang.
Sedangkan subjek yang paling sedikit yaitu pada usia 26, 28 dan 30
tahun.
b. Kelompok Tidak Berpacaran
Tabel 4.2 Subjek penelitian pada kelompok tidak berpacaran
Jenis
Kelamin
Usia (tahun) Total
20 21 22 23 24 25 26 29
L 23 9 10 3 3 1 0 1 50
P 19 6 10 8 3 1 3 0 50
Total 42 15 20 11 6 2 3 1 100
Tabel di atas menunjukkan karakter subjek penelitian pada
kelompok tidak berpacaram berdasarkan usia. Pada usia dewasa awal,
subjek yang berpacaran pada penelitian ini berusia antara 20-29 tahun.
Subjek yang paling banyak berpacaran yaitu subjek dengan usia 20 tahun
yaitu laki-laki sebanyak 18 orang dan perempuan sebanyak 19 orang.
Sedangkan subjek yang paling sedikit yaitu pada usia 20 dan 29 tahun.
2. Uji Asumsi
Asumsi yang harus dipenuhi untuk dapat melakukan uji beda dengan
independent sampel t-test adalah uji normalitas dan uji homogenitas varian.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran skor pada
kedua sampel mengikuti distribusi normal (Santoso, 2013). Cara untuk
mengujinya adalah dengan melihat nilai probabilitas (sig.) pada
Kolmogrov-Smirnov Test menggunakan perangkat lunak SPSS versi 18.0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Uji normalitas dengan menggunakan Kolmogrov-Smirnov Test memiliki
kriteria pengujian yaitu, nilai probabilitas (sig.) lebih besar dari 0,05
maka sebaran skor dinyatakan mengikuti distribusi normal, sedangkan
jika nilai probabilitas (sig.) lebih kecil dari 0,05 maka sebaran skor
dinyatakan tidak mengikuti distribusi normal.
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas
No Dimensi Kelompok Sig. Kolmogorov-
Smirnov Keterangan
1 Self Acceptance
Tidak berpacaran 0,195 Normal
Berpacaran 0,673 Normal
2 Positive
Relations with
Other
Tidak berpacaran 0,089 Normal
Berpacaran 0,592 Normal
3 Autonomy
Tidak berpacaran 0,120 Normal
Berpacaran 0,487 Normal
4 Environmental
Mastery
Tidak berpacaran 0,370 Normal
Berpacaran 0,481 Normal
5 Purpose in Life
Tidak berpacaran 0,541 Normal
Berpacaran 0,637 Normal
6 Personal
Growth
Tidak berpacaran 0,470 Normal
Berpacaran 0,475 Normal
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, semua dimensi Personal Well-
Being yang meliputi self acceptance (penerimaan diri), positive relations
with others (hubungan/ baik dengan orang lain), autonomy (otonomi),
environmental mastery (penguasaan lingkungan), purpose in life (tujuan
hidup) dan personal growth (pertumbuhan pribadi) pada kelompok
berpacaran dan kelompok tidak berpacaran mempunyai nilai probabilitas
(Sig.) lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran skor
pada semua dimensi mengikuti distribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas menunjukkan bahwa dua atau lebih kelompok
data sampel berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama
(Santoso, 2013). Cara untuk mengujinya adalah dengan melihat nilai
probabilitas (sig.) pada Levene Test. Uji homogenitas dengan
menggunakan Levene Test memiliki kriteria pengujian yaitu, nilai
probabilitas (sig.) lebih besar dari 0,05 maka data berasal dari populasi
yang mempunyai varian sama, sedangkan jika nilai probabilitas (sig.)
lebih kecil dari 0,05 maka data berasal dari populasi yang mempunyai
varian tidak sama.
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas
No Dimensi Kelompok Levene Test Sig.
1 Self Acceptance
Tidak berpacaran 2,305 0,006
Berpacaran 1,730 0,061
2 Positive Relations
with Other
Tidak berpacaran 0,633 0,847
Berpacaran 0,953 0,508
3 Autonomy
Tidak berpacaran 1,583 0,090
Berpacaran 3,005 0,000
4 Environmental
Mastery
Tidak berpacaran 1,162 0,322
Berpacaran 1,286 0,227
5 Purpose in Life
Tidak berpacaran 0,692 0,785
Berpacaran 1,253 0,256
6 Personal Growth
Tidak berpacaran 1,492 0,115
Berpacaran 2,095 0,026
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, nilai probabilitas (sig.) pada
keenam dimensi hampir semuanya lebih besar dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa data berasal dari populasi yang mempunyai varian
sama atau dengan kata lain sampel kelompok berpacaran dan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
berpacaran dalam penelitian ini diambil dari populasi yang memiliki
varian tingkat enam dimensi yang sama.
3. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan
psychological well-being pada individu dewasa awal yang berpacaran dan
yang tidak berpacaran. Uji hipotesis dilakukan pada total skor seluruh
dimensi psychological well-being yang telah didapatkan dan juga skor pada
masing-masing dimensi psychological well-being yang telah didapatkan.
Penelitian ini membandingkan sampel 100 dewasa awal berpacaran
dan 100 dewasa awal tidak berpacaran. Hasil uji independent sample t-test
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
kelompok dewasa awal yang berpacaran dan tidak berpacaran berdasarkan
total skor yang telah didapatkan dengan (t (10)=0,353; p > 0,05). Disisi lain,
berdasarkan total skor masing-masing dimensi hasilnya adalah terdapat
perbedaan yang signifikan antara kelompok dewasa awal yang berpacaran
dan tidak berpacaran pada dimensi penerimaan diri dengan (t (198)=2,285; p
< 0,05), otonomi dengan (t (198)= - 2,036; p < 0,05) dan pertumbuhan
pribadi dengan (t (198) = 2,558; p < 0,05), sedangkan pada dimensi relasi
positif dengan orang lain (t (198) = 1,699; p > 0,05), tujuan hidup (t (198) =
1,48; p > 0,05), dan penguasaan lingkungan (t (198) = 0,911; p > 0,05) tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok dewasa awal yang
berpacaran dan tidak berpacaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel. 4.5 Ringkasan hasil uji hipotesis
BERDASARKAN TOTAL SKOR 6 DIMENSI PSYCHOLOGYCAL WELL-BEING
Rerata
Signifikansi Keterangan Berpacaran Tidak Berpacaran
36,50 35,78 0,731 > 0,05 (tidak
signifikan)
BERDASARKAN MASING-MASING DIMENSI PSYCHOLOGYCAL WELL-BEING
Dimensi
Rerata
Signifikansi Keterangan
Berpacaran Tidak Berpacaran
Self
Acceptance 31,86 30,57 0,023
< 0,05
(signifikan)
Positive
Relations
with Other
37,27 36,21 0,091 > 0,05 (tidak
signifikan)
Autonomy 31,82 33,05 0,043 < 0,05
(signifikan)
Environment
al Mastery 39,73 39,05 0,363
> 0,05 (tidak
signifikan)
Purpose in
Life 39,65 38,72 0,141
> 0,05 (tidak
signifikan)
Personal
Growth 38,72 37,12 0,011
< 0,05
(signifikan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
C. Pembahasan
Hasil analisis menunjukkan bahwa rerata psychological well-being
individu dewasa awal yang berpacaran adalah 35,78 sedangkan individu
dewasa awal yang tidak berpacaran adalah 36,50. Hasil ini menunjukkan
bahwa tidak ada perbedaan psychological well-being yang signifikan antara
individu dewasa awal yang berpacaran dan tidak berpacaran berdasarkan total
skor 6 dimensi psychological well-being. Hipotetsis dalam penelitian ini yang
menyatakan bahwa terdapat perbedaan psychological well-being antara
individu dewasa awal yang berpacaran dan tidak berpacaran tidak terbukti.
Psychological well-being individu dewasa awal yang berpacaran (M=36,50)
sekilas lebih tinggi daripada individu dewasa awal yang tidak berpacaran
(M=35,78) meskipun tidak signifikan berbeda. Disisi lain, hasil uji hipotesis
beradasarkan masing-masing dimensi psychological well-being menunjukkan
bahwa pada dimensi penerimaan diri, otonomi dan pertumbuhan pribadi
membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok
dewasa awal yang berpacaran dan tidak berpacaran. Pada dimensi penerimaan
diri, kelompok dewasa awal yang berpacaran memiliki sikap penerimaan diri
yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak berpacaran yang ditunjukkan dari
nilai Mean yang dimiliki kelompok usia dewasa awal yang berpacaran lebih
tinggi yaitu sebesar 31,86 dibandingkan dengan yang tidak berpacaran sebesar
30,57. Adapun pada dimensi otonomi, kelompok dewasa awal yang tidak
berpacaran memiliki sikap otonomi yang lebih tinggi dibandingkan yang
berpacaran yang ditunjukkan dengan nilai Mean kelompok dewasa awal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
berpacaran lebih rendah yaitu sebesar 31,82 dibandingkan dengan yang tidak
berpacaran sebesar 33,05. Pada dimensi pertumbuhan pribadi, kelompok
dewasa awal yang berpacaran memiliki peluang yang lebih tinggi untuk
berkembang dibandingkan yang tidak berpacaran yang ditunjukkan dengan
nilai Mean kelompok dewasa awal yang berpacaran lebih tinggi yaitu sebesar
38,72 dibandingkan dengan yang tidak berpacaran sebesar 37,18.
Tidak ada perbedaan yang signifikan pada hasil uji hipotesis bedasarkan
total skor 6 dimensi psychological well-being. Hal tersebut disebabkan oleh
kemungkinan bahwa individu dewasa awal baik yang berpacaran maupun tidak
berpacaran tetap dapat memiliki psychological well-being yang tinggi dengan
mengembangkan potensi yang dimiliki dan menghadapi tantangan dalam
hidupnya, namun pada individu dewasa awal yang berpacaran memiliki
dukungan yang lebih dari orang yang dicintai yaitu pacar sehingga memiliki
rerata yang lebih tinggi walaupun tidak signifikan.
Disisi lain, hasil uji hipotesis berdasarkan masing-masing dimensi
psychological well-being menunjukkan hasil yang berbeda. Terdapat
perbedaan yang signifikan antara kelompok individu dewasa awal yang
berpacaran dengan tidak berpacaran pada dimensi penerimaan diri, otonomi
diri dan pertumbuhan pribadi sedangkan tidak terdapat perbedaan yang
signifikan pada dimensi relasi positif dengan orang lain, penguasaan
lingkungan dan tujuan hidup.
Perbedaan psychological well-being individu dewasa awal yang
berpacaran dan yang tidak berpacaran pada dimensi penerimaan diri dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
dikarenakan individu dewasa awal yang berpacaran mampu melakukan
evaluasi dan berefleksi mengenai kehidupannya dari caranya mengatasi
permasalahan yang dialaminya dalam menjalani masa berpacaran. Hal tersebut
mengakibatkan individu yang berpacaran lebih peka dalam memahami dirinya
sendiri dan dapat menerima dirinya sendiri beserta kehidupannya dengan lebih
positif.
Pada dimensi otonomi, kelompok dewasa awal yang tidak berpacaran
memiliki otonomi yang lebih tinggi dibandingkan yang berpacaran, hal ini
dapat dikarenakan individu yang terikat hubungan dengan orang lain seperti
berpacaran tidak sepenuhnya mampu mengambil keputusan dengan mandiri
karena harus melibatkan pasangannya baik meminta pendapat, persetujuan atau
saran agar sesuai dengan harapan bersama. Hal tersebut berpengaruh terhadap
otomi diri individu dikarenakan menurut Ryff (1989), pribadi yang otonom
adalah pribadi yang mandiri dan yang dapat menentukan yang terbaik bagi
dirinya sendiri tanpa mencari persetujuan orang lain melainkan mengevaluasi
dirinya dengan standar personal.
Pada dimensi pertumbuhan pribadi, kelompok individu dewasa awal
yang berpacaran memiliki rerata yang lebih tinggi dibandingkan kelompok
yang tidak berpacaran. Menurut Ryff dan Keyes (1995), individu yang mampu
beradaptasi pada pengalaman baru memiliki pertumbuhan pribadi yang tinggi.
Dengan menjalin suatu hubungan yaitu berpacaran maka seseorang merasa
diterima dan mendapatkan dukungan dari orang lain untuk saling beradaptasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dan saling bertukar pengalaman dan bahkan mencoba pengalaman baru
bersama-sama.
Pada dimensi relasi positif dengan orang lain tidak ditemukan
perbedaan yang signifikan antara individu dewasa awal yang berpacaran dan
tidak. Hal tersebut dapat dikarenakan individu dewasa awal baik yang
berpacaran maupun tidak berpacaran tetap dapat menjalin relasi yang hangat
dengan orang lain di sekitarnya dan mampu memahami kebutuhan orang lain
berdasarkan pengalamannya dalam bersosialisasi.
Pada dimensi penguasaan lingkungan juga tidak ditemukan perbedaan
yang signifikan antara individu dewasa awal yang berpacaran dan tidak. Hal
tersebut dapat dikarenakan individu dewasa awal baik yang berpacaran
maupun tidak berpacaran dapat belajar mengenai kemampuan untuk
mengendalikan lingkungannya maupun berbagai kegiatan yang kompleks
secara efektif berdasarkan pengalaman dalam bergaul dan berorganisasi di
lingkungan sosialnya.
Pada dimensi tujuan hidup juga tidak ditemukan perbedaan yang
signifikan antara individu dewasa awal yang berpacaran dan tidak. Hal tersebut
dapat dikarenakan individu dewasa awal baik yang berpacaran maupun tidak
berpacaran memiliki kesempatan yang sama untuk mampu menentukan tujuan
dalam hidupnya. Seseorang yang tidak berpacaran pun dapat fokus dan
menentukan arah tujuan yang ingin dicapainya sendiri, dapat juga menganggap
bahwa berpacaran justru menghilangkan fokus karena terkadang harus
mempertimbangkan dan memprioritaskan perasaan pasangannya dahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Hasil uji-t berdasarkan total skor 6 dimensi psychological well-being
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan psychological well-being yang
signifikan antara individu dewasa awal kelompok yang berpacaran dan tidak
berpacaran.
2. Hasil uji-t berdasarkan masing-masing dimensi psychological well-being
juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan psychological well-being
yang signifikan antara individu dewasa awal kelompok yang berpacaran dan
tidak berpacaran pada dimensi relasi positif dengan orang lain, penguasaan
lingkungan, dan tujuan hidup sedangkan terdapat perbedaan psychological
well-being yang signifikan pada dimensi penerimaan diri, otonomi dan
pertumbuhan pribadi.
B. Saran
1. Bagi kelompok dewasa awal yang berpacaran
Pacaran pada usia dewasa awal dapat menjadi motivasi tanpa harus
mengorbankan kemampuan untuk mandiri dalam memutuskan sesuatu,
memiliki pendapat sendiri tanpa tergantung dengan pasangannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Manfaatkan kesempatan berpacaran untuk belajar dan mempersiapkan masa
depan dengan bijak.
2. Bagi kelompok dewasa awal yang tidak berpacaran
Pada usia dewasa awal dapat menjadi jalan untuk membangun hubungan
yang serius dengan saling memahami, sehingga mampu membangun
kemampuan untuk menumbuhkan diri dan berkembang menjadi pribadi
yang lebih baik. Ada baiknya bagi individu dewasa awal yang belum
berpacaran untuk mencoba berefleksi mengenai pemenuhan salah satu tugas
perkembangan yaitu mencari pasangan sebelum dapat dikatakan terlambat
atau bahkan berada pada fase dimana individu malas untuk berkomitmen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Azwar, S. (20011). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dwi, R. (2008). 20 Tokoh Sosiologi Modern. Yogyakarta: Arruzz Media.
Fina/Novi/Shinta-Wasis. (2015, 08 Februari). Pergaulan Remaja: Pacaran? Ortu
Gimana, Ya? Diperoleh 22 Maret 2015, dari
http://www.solopos.com/2015/02/08/pergaulan-remaja-pacaran-ortu-
gimana-ya-575230
Gambit. (2000). Pacaran Remaja dan Perilaku Seksualnya. Buletin Embrio Edisi
10 September 2000. Yogyakarta: Pusat Studi Seksualitas (PSS) PKBI-
DIY.
Hardjana, A.M. (2002). Kiat Berpacaran. Yogyakarta: Kanisius.
Hurlock, B.E. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Ikhsan, A.S.R. (2003). Agenda Cinta Remaja Islam. Yogjakarta: Diva Press.
Landis, J.T. & Landis, M.G. (1963). Building a Successful Marriage. Edisi
keempat. Englewood Cliffs, New York: Prentice Hall Inc.
Magnis-Suseno, F. (2009). Menjadi Manusia Belajar dari Aristoteles.
Yogyakarta: Kanisius.
Mappiare, Andi (1997). Psikologi Orang Dewasa. Cetakan kelima. Surabaya:
Usaha Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Monk. F.J. & A.M.P. Knoers (2002). Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam
Berbagai Bagiannya. Terjemahan. Cetakan kesebelas. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada.
Nsa. (2011, 22 Agustus), Lama Jomblo Anda Risiko Mati Muda. Diperoleh 22
Maret 2015, dari
http://www.Lifestyle.okezone.com/read/2011/08/22/195/494839/lama-
jombo-anda-risiko-mati-muda
Papalia, Diane E., Olds, Sally Wendkos., & Feldman, Ruth Duskin. (2004).
Human Development Ninth Edition. New York: McGraw-Hill Companies,
Inc.
Reardon, K.K. (1987). Where Mind Meet : Interpersonal Comunication.
California: Wadsworth Publishing
Rice, P.S., de Genova, M.K. (2005). Intimate Relationship, Marriage, and
Families. Edisi keenam. New York: McGraw- Hill
Ryff, C.D. (1989). Beyond Ponce de Leon and Life Satisfaction: New Directions
in Quest of Successful Ageing. International Journal of Behavioral
Development, 12(1), 35-55.
Ryff, C.D. (1989). Happiness Is Everything or Is It? Explorations on the Meaning
of Psychological Well-Being. Journal of Personality and Social
Psychology, Vol. 57, No.6, 1069-1081.
Ryff, C.D. (2013). Psychological Well-Being Revisited: Advances In the Science
and Practice of Eudaimonia. Psychother Psychosom, 83, 10-28.
Ryff, C.D., Keyes, C.L.M. (1995). The Structure of Psychological Well-Being
Revisited. Journal of Personality and Sosial Psychology, Vol 69, No.4,
719-727.
Ryff, C.D., Keyes, C.L.M. & Shmotkin, D. (2002). Optimizing Well-Being: The
Empirical Encounter of Two Traditions. Journal of Personality and Social
Psychology, Vol. 82, No. 6, 100-1022.
Santrock, John W. (2002). Life Span Development Perkembangan Masa Hidup
Jilid II. Terjemahan. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Soekanto, Soerjono. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Kombinasi, Bandung: Penerbit Alfabeta
Tenggara, H., Zamralita dan Suyasa, P.T.Y.S. (2008). Kepuasan Kerja dan
Kesejahteraan Psikologis Karyawan. Jurnal Ilmiahhhh Psikologi Industri
dan Organisasi, 10, 96-115.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1989).
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Vem/Hws. (2015, 11 Juli), Mengapa Mempunyai Hubungan Percintaan Itu
Penting? Diperoleh 7 Agustus 2015, dari
http://www.vemale.com/relationship/love/84104-mengapa-mempunyai-
hubungan-percintaan-itu-penting.html
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
LAMPIRAN 1
Skala Kesejahteraan Psikologis
Sebelum Uji Coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Petunjuk Pengisian
Inisial :
Umur :
Jenis kelamin :
Lama berpacaran* :
* bagi yang berpacaran
Petunjuk pengisian
Berikan jawaban atas pernyataan berikut dengan memberikan tanda centang (√)
pada salah satu kolom yang sesuai dengan pendapat Anda!
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
CS = Cukup Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan
Skala
SS S CS KS TS STS
1 Ketika saya melihat kisah hidup saya, saya
senang dengan banyak hal yang telah
berubah
2 Saya merasa orang lain mendapatkan lebih
banyak dalam hidup dibandingkan yang
saya miliki
3 Kebanyakan orang melihat saya sebagai
pribadi yang penuh kasih sayang
4 Saya berani mengemukakan pendapat saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
meskipun kadang bertentangan dengan
pendapat banyak orang
5 Saya sering khawatir tentang apa yang
orang lain pikirkan tentang saya
6 Saya merasa saya bertanggung jawab atas
situasi di mana saya tinggal
7 Saya cukup mampu mengelola banyak
tanggung jawab dalam kehidupan sehari-
hari saya
8 Tuntutan kehidupan sehari-hari sering
membuat saya putus asa
9 Saya tidak merasa cocok dengan orang-
orang dan masyarakat di sekitar saya
10 Saya menikmati dalam membuat rencana
untuk masa depan dan bekerja agar rencana
saya menjadi kenyataan
11 Saya menjalani hidup hari demi hari dan
tidak benar-benar berpikir tentang masa
depan
12 Saya berpikir sangat penting mencoba
pengalaman baru yang menantang untuk
melihat bagimana saya berpikir tentang diri
saya dan dunia luar
13 Saya tidak tertarik pada kegiatan yang akan
memperluas pengetahuan saya
14 Dalam banyak hal, saya merasa kecewa
tentang prestasi saya dalam hidup
15 Saya sering merasa percaya diri dan positif
tentang diri sendiri
16 Saya menikmati percakapan pribadi dan
saling menguntungkan dengan anggota
keluarga atau teman-teman
17 Sikap saya tentang diri saya mungkin tidak
sebaik kebanyakan orang tentang diri
mereka
18 Saya sering kesulitan dan frustasi menjaga
kedekatan hubungan
19 Saya biasa mengambil keputusan tanpa
dipengaruhi oleh orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
20 Saya cenderung terpengaruh oleh orang-
orang dengan pendapat yang kuat
21 Saya tidak ingin mencoba cara-cara baru
dalam melakukan sesuatu karena saya
merasa hidup saya baik-baik saja dengan
cara sekarang
22 Saya dapat melakukan pekerjaan dengan
baik dalam mengurus keuangan dan urusan
pribadi saya
23 Saya sering merasa kewalahan dengan
tanggung jawab saya
24 Saya orang yang aktif dalam melaksanakan
rencana yang saya tetapkan untuk diri
sendiri
25 Saya cenderung untuk fokus pada saat ini,
karena masa depan hampir selalu
membawa saya dalam masalah
26 Kegiatan sehari-hari saya tampak sepele
dan tidak penting bagi saya
27 Saya merasa bahwa saya telah berkembang
banyak dari waktu ke waktu
28 Ketika saya memikirkan sesuatu, selama
bertahun-tahun ini saya merasa belum
benar-benar menjadi orang yang baik
29 Saya suka sebagian besar aspek
kepribadian saya
30 Saya sering merasa kesepian karena saya
hanya memiliki beberapa teman dekat yang
mau berbagi dengan saya
31 Orang-orang menggambarkan saya sebagai
orang yang perhatian, bersedia untuk
membagi waktu saya dengan orang lain
32 Saya tidak memiliki banyak teman yang
mau mendengarkan ketika saya ingin
bercerita.
33 Saya merasa bahwa orang lain lebih
banyak memiliki pertemanan dibandingkan
dengan saya
34 Saya membuat beberapa kesalahan di masa
lalu, tapi saya merasa bahwa semuanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
merupakan yang terbaik
35 Saya sulit untuk mengemukakan pendapat
saya sendiri tentang hal-hal yang
bertentangan dengan yang lain
36 Saya pandai mengatur waktu sehingga saya
dapat melakukan segala sesuatu yang perlu
dilakukan
37 Bagi saya,lebih penting bahagia menjadi
diri sendiri dibandingkan menjadi
seseorang yang sesuai keinginan orang lain
38 Beberapa orang berjalan tanpa tujuan
hidup, tapi saya bukan salah satu dari
mereka
39 Saya merasa tidak memiliki pencapaian
yang baik dalam hidup
40 Bagi saya, hidup merupakan proses
pembelajaran berkelanjutan, perubahan,
dan pertumbuhan
41 Saya tidak menikmati berada dalam situasi
baru yang mengharuskan saya untuk
menyesuaikan dengan hal-hal yang baru
42 Masa lalu memiliki pasang surut, tetapi
saya tidak ingin mengubahnya
43 Saya kadang-kadang merasa seolah-olah
saya sudah melakukan semua yang ada
untuk menjalani hidup
44 Saya tahu bahwa saya bisa mempercayai
teman-teman saya, dan mereka tahu bahwa
mereka dapat mempercayai saya
45 Saya tidak memiliki banyak hubungan
yang hangat dan saling percaya dengan
orang lain
46 Saya yakin dengan pendapat saya, bahkan
jika bertentangan dengan kesepakatan
bersama
47 Saya sering berubah pikiran tentang
keputusan yang saya ambil jika teman-
teman atau keluarga saya tidak setuju
48 Saya menetapkan tujuan diri sendiri, tapi
sekarang tampaknya seperti buang-buang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
waktu
49 Saya menyerah berusaha untuk melakukan
perbaikan atau perubahan besar dalam
hidup saya
50 Saya sependapat bahwa tidak bisa
mengajar anjing tua dengan trik baru
51 Ketika saya membandingkan diri saya
dengan teman-teman dan kenalan,
membuat saya merasa lebih baik tentang
diri saya
52 Saya menilai diri saya dengan apa yang
saya anggap penting, bukan oleh nilai-nilai
yang orang lain anggap penting
53 Saya kesulitan mengatur hidup saya
54 Saya mampu membangun rumah dan gaya
hidup untuk diri saya dan saya
menyukainya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
LAMPIRAN 2
Skala Kesejahteraan Psikologis
Setelah Uji Coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
FORM PERSETUJUAN
Dengan hormat,
Dalam rangka penelitian untuk penulisan skripsi, saya mahasiswa akhir
Fakultas Psikologii Universitas Sanata Dharma memohon bantuan Anda untuk
mengisi kuisioner yang sudah disediakan di bawah ini.
Penelitian ini mengenai perbedaan kesejahteraan psikologis, yang dikenal
juga dengan nama psychological well-being, pada individu dewasa awal yang
berpacaran dan tidak berpacaran.
Sebelum memulai pengerjaan, isilah Identitas Diri dan bacalah petunjuk
pengisian terlebih dahulu.
Saya menyadari bahwa jawaban yang Anda berikan bersifat pribadi.
Semua informasi yang didapat hanya akan digunakan untuk penyusunan
penelitian.
Dalam pengerjaan kuisioner ini Anda dapat berefleksi atau melihat
kembali kehidupan masa lalu Anda dan mungkin Anda merasa tidak nyaman
dalam mengisi kuisioner ini, tetapi saya berharap Anda tetap dapat sepenuhnya
berpartisipasi. Anda juga bebas untuk mengajukan pertanyaan kepada saya
melalui email [email protected]
Atas waktu dan perhatian Saudara, saya mengucapkan terimakasih.
Yogyakarta,……………… 2015
(…………………..) (…………………)
Nikodemus W.P. Partisipan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
IDENTITAS DIRI
Inisial :
Usia :
Suku :
Daerah Asal :
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan :
Agama :
Jenis Kelamin : Laki-Laki / Perempuan*
Status : Berpacaran / Tidak Berpacaran*
Lama Berpacaran ** :
*Coret yang tidak sesuai
**Bagi yang berpacaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut terdapat sejumlah pernyataan yang terkait dengan perasaan Anda tentang
diri Anda sendiri dan hidup Anda.
Berikan tanda (√) pada kotak yang anda anggap paling menggambarkan diri
Anda.
Pilihan jawaban adalah:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
CS = Cukup Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Dalam skala ini, tidak ada jawaban yang benar maupun salah untuk setiap
pernyataan. Semua jawaban yang Anda pilih merupakan jawaban yang paling
sesuai dengan diri Anda. Saya berharap Anda menjawab dengan jujur. Terima
kasih atas kerjasama serta kesediaannya untuk mengisi skala ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
No Pernyataan
Skala
SS S CS KS TS STS
1 Ketika saya melihat kisah hidup saya,
saya senang dengan banyak hal yang
telah berubah.
2 Kebanyakan orang melihat saya sebagai
pribadi yang penuh kasih sayang.
3 Saya berani mengemukakan pendapat
saya meskipun kadang bertentangan
dengan pendapat banyak orang
4 Saya menikmati dalam membuat rencana
untuk masa depan dan bekerja agar
rencana saya menjadi kenyataan.
5 Saya merasa saya bertanggung jawab atas
situasi di mana saya tinggal.
6 Saya sering kesulitan dan frustasi
menjaga kedekatan hubungan
7 Saya tidak tertarik pada kegiatan yang
akan memperluas pengetahuan saya.
8 Tuntutan kehidupan sehari-hari sering
membuat saya putus asa.
9 Saya berpikir sangat penting mencoba
pengalaman baru yang menantang untuk
melihat bagimana saya berpikir tentang
diri saya dan dunia luar
10 Saya menjalani hidup hari demi hari dan
tidak benar-benar berpikir tentang masa
depan.
11 Saya sering khawatir tentang apa yang
orang lain pikirkan tentang saya
12 Saya sering merasa percaya diri dan
positif tentang diri sendiri.
13 Saya tidak ingin mencoba cara-cara baru
dalam melakukan sesuatu karena saya
merasa hidup saya baik-baik saja dengan
cara sekarang.
14 Saya sering merasa kesepian karena saya
hanya memiliki beberapa teman dekat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
yang mau berbagi dengan saya.
15 Saya menikmati percakapan pribadi dan
saling menguntungkan dengan anggota
keluarga atau teman-teman.
16 Saya merasa orang lain mendapatkan
lebih banyak dalam hidup dibandingkan
yang saya miliki.
17 Saya biasa mengambil keputusan tanpa
dipengaruhi oleh orang lain
18 Saya cenderung untuk fokus pada saat
ini, karena masa depan hampir selalu
membawa saya dalam masalah.
19 Saya cukup mampu mengelola banyak
tanggung jawab dalam kehidupan sehari-
hari saya.
20 Saya tidak merasa cocok dengan orang-
orang dan masyarakat di sekitar saya
21 Ketika saya memikirkan sesuatu, selama
bertahun-tahun ini saya merasa belum
benar-benar menjadi orang yang baik.
22 Saya cenderung terpengaruh oleh orang-
orang dengan pendapat yang kuat.
23 Saya tidak memiliki banyak teman yang
mau mendengarkan ketika saya ingin
bercerita.
24 Orang-orang menggambarkan saya
sebagai orang yang perhatian, bersedia
untuk membagi waktu saya dengan orang
lain
25 Kegiatan sehari-hari saya tampak sepele
dan tidak penting bagi saya.
26 Saya orang yang aktif dalam
melaksanakan rencana yang saya
tetapkan untuk diri sendiri.
27 Saya dapat melakukan pekerjaan dengan
baik dalam mengurus keuangan dan
urusan pribadi saya.
28 Saya suka sebagian besar aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
kepribadian saya.
29 Saya merasa bahwa saya telah
berkembang banyak dari waktu ke waktu.
30 Saya tidak menikmati berada dalam
situasi baru yang mengharuskan saya
untuk menyesuaikan dengan hal-hal yang
baru.
31 Dalam banyak hal, saya merasa kecewa
tentang prestasi saya dalam hidup.
32 Masa lalu memiliki pasang surut, tetapi
saya tidak ingin mengubahnya.
33 Bagi saya,lebih penting bahagia menjadi
diri sendiri dibandingkan menjadi
seseorang yang sesuai keinginan orang
lain
34 Beberapa orang berjalan tanpa tujuan
hidup, tapi saya bukan salah satu dari
mereka.
35 Sikap saya tentang diri saya mungkin
tidak sebaik kebanyakan orang tentang
diri mereka.
36 Saya merasa tidak memiliki pencapaian
yang baik dalam hidup.
37 Saya pandai mengatur waktu sehingga
saya dapat melakukan segala sesuatu
yang perlu dilakukan.
38 Saya sering merasa kewalahan dengan
tanggung jawab saya.
39 Saya sulit untuk mengemukakan
pendapat saya sendiri tentang hal-hal
yang bertentangan dengan yang lain.
40 Saya menetapkan tujuan diri sendiri, tapi
sekarang tampaknya seperti buang-buang
waktu.
41 Ketika saya membandingkan diri saya
dengan teman-teman dan kenalan,
membuat saya merasa lebih baik tentang
diri saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
42 Bagi saya, hidup merupakan proses
pembelajaran berkelanjutan, perubahan,
dan pertumbuhan.
43 Saya menyerah berusaha untuk
melakukan perbaikan atau perubahan
besar dalam hidup saya.
44 Saya tahu bahwa saya bisa mempercayai
teman-teman saya, dan mereka tahu
bahwa mereka dapat mempercayai saya.
45 Saya yakin dengan pendapat saya,
bahkan jika bertentangan dengan
kesepakatan bersama.
46 Saya tidak memiliki banyak hubungan
yang hangat dan saling percaya dengan
orang lain.
47 Saya kadang-kadang merasa seolah-olah
saya sudah melakukan semua yang ada
untuk menjalani hidup.
48 Saya kesulitan mengatur hidup saya.
49 Saya mampu membangun rumah dan
gaya hidup untuk diri saya dan saya
menyukainya.
50 Saya menilai diri saya dengan apa yang
saya anggap penting, bukan oleh nilai-
nilai yang orang lain anggap penting.
51 Saya sependapat bahwa tidak bisa
mengajar anjing tua dengan trik baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
LAMPIRAN 3
Analisis Reliabilitas Skala dan
Kualitas Aitem Skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Perempuan Tidak Berpacaran
Self Acceptance
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 13 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 13 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,676 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item.1 32,69 33,231 ,311 ,711
Item.2 32,92 29,077 ,334 ,653
Item.14 32,54 28,769 ,480 ,630
Item.15 32,92 28,410 ,319 ,688
Item.17 33,54 27,103 ,389 ,641
Item.29 32,15 29,974 ,538 ,634
Item.34 33,31 25,397 ,589 ,594
Item.42 33,54 24,603 ,442 ,628
Item.51 33,62 29,756 ,374 ,648
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
1. Positif Relations
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 13 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 13 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,765 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item.3 38,23 29,526 ,341 ,768
Item.16 37,92 28,244 ,476 ,751
Item.18 38,77 26,692 ,367 ,772
Item.30 38,77 22,359 ,551 ,725
Item.31 38,38 28,423 ,341 ,787
Item.32 38,77 19,526 ,736 ,684
Item.33 39,00 18,833 ,864 ,655
Item.44 38,38 28,090 ,398 ,762
Item.45 38,23 25,692 ,529 ,734
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
2. Autonomy
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 13 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 13 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,682 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item.4 31,54 34,269 ,322 ,708
Item.5 33,54 25,269 ,557 ,606
Item.19 32,46 35,103 ,387 ,742
Item.20 32,69 27,897 ,415 ,643
Item.35 32,23 28,526 ,430 ,641
Item.37 32,00 27,000 ,484 ,627
Item.46 32,54 28,103 ,514 ,626
Item.47 32,92 24,744 ,733 ,571
Item.52 33,00 31,000 ,302 ,687
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
3. Environmental Mastery
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 13 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 13 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,718 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item.6 35,46 31,769 ,324 ,749
Item.7 35,00 30,000 ,304 ,708
Item.8 35,15 26,808 ,336 ,736
Item.9 34,62 31,756 ,385 ,733
Item.22 35,69 23,897 ,554 ,658
Item.23 36,08 20,744 ,736 ,607
Item.36 35,38 24,590 ,557 ,659
Item.53 35,54 26,436 ,557 ,667
Item.54 34,62 27,423 ,542 ,675
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
4. Purpose in Life
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 13 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 13 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,691 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item.10 37,00 25,000 ,323 ,688
Item.11 37,08 23,577 ,395 ,666
Item.24 37,92 19,577 ,370 ,671
Item.25 38,08 18,910 ,551 ,619
Item.26 37,08 20,910 ,475 ,642
Item.38 36,92 24,744 ,343 ,701
Item.39 37,46 22,103 ,428 ,654
Item.43 38,38 24,756 ,363 ,697
Item.48 37,92 17,577 ,550 ,618
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
5. Personal Growth
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 13 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 13 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,748 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item.12 37,85 28,808 ,304 ,795
Item.13 37,85 23,474 ,533 ,716
Item.21 38,31 21,397 ,640 ,692
Item.27 38,54 23,269 ,379 ,732
Item.28 39,46 20,436 ,372 ,749
Item.40 37,77 20,026 ,472 ,721
Item.41 38,15 21,808 ,564 ,703
Item.49 37,85 22,641 ,663 ,700
Item.50 38,85 21,641 ,608 ,697
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Perempuan Berpacaran
Self Acceptance
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 13 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 13 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,744 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item.1 32,15 27,641 ,449 ,716
Item.2 33,00 27,167 ,466 ,712
Item.14 32,31 24,564 ,679 ,670
Item.15 32,15 29,641 ,395 ,725
Item.17 33,69 30,731 ,351 ,746
Item.29 32,54 27,769 ,711 ,688
Item.34 31,92 28,910 ,515 ,710
Item.42 33,46 29,269 ,316 ,764
Item.51 32,92 28,910 ,301 ,743
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
1. Positif Relations
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 13 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 13 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,729 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item.3 35,62 26,256 ,368 ,737
Item.16 34,69 27,064 ,374 ,734
Item.18 36,23 16,026 ,795 ,604
Item.30 36,00 21,500 ,418 ,705
Item.31 35,46 24,603 ,385 ,710
Item.32 35,46 24,936 ,350 ,754
Item.33 35,92 17,744 ,780 ,617
Item.44 35,38 24,256 ,368 ,712
Item.45 35,23 24,692 ,409 ,709
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2. Autonomy
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 13 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 13 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,706 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item.4 32,31 27,064 ,311 ,695
Item.5 34,69 27,231 ,313 ,706
Item.19 32,92 24,244 ,482 ,664
Item.20 33,54 24,436 ,334 ,690
Item.35 33,46 28,269 ,343 ,782
Item.37 32,54 20,269 ,701 ,606
Item.46 33,46 21,603 ,542 ,644
Item.47 33,77 23,192 ,555 ,649
Item.52 33,00 23,167 ,544 ,650
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
3. Environmental Mastery
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 13 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 13 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,723 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item.6 35,23 27,026 ,331 ,724
Item.7 35,54 25,936 ,645 ,682
Item.8 36,00 25,000 ,361 ,705
Item.9 35,69 21,731 ,636 ,649
Item.22 35,85 20,474 ,832 ,610
Item.23 36,38 20,923 ,585 ,657
Item.36 36,38 30,423 ,328 ,796
Item.53 35,85 24,808 ,466 ,688
Item.54 35,54 26,103 ,363 ,722
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
4. Purpose in Life
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 13 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 13 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,778 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item.10 35,38 33,090 ,473 ,759
Item.11 36,23 31,026 ,404 ,765
Item.24 36,08 30,244 ,577 ,741
Item.25 36,85 23,808 ,768 ,697
Item.26 35,77 33,026 ,334 ,773
Item.38 36,00 34,167 ,325 ,786
Item.39 36,54 29,436 ,610 ,735
Item.43 36,85 28,641 ,614 ,733
Item.48 36,46 33,269 ,310 ,795
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
5. Personal Growth
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 13 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 13 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,691 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item.12 36,69 19,397 ,500 ,635
Item.13 37,46 17,769 ,537 ,623
Item.21 37,69 22,897 ,353 ,671
Item.27 37,77 18,692 ,590 ,613
Item.28 38,15 25,474 ,377 ,759
Item.40 36,69 24,064 ,386 ,694
Item.41 37,31 21,064 ,464 ,648
Item.49 36,69 22,064 ,399 ,661
Item.50 37,54 20,603 ,451 ,648
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Laki-Laki Tidak Berpacaran
1. Self Acceptance
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 13 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 13 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,672 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item.1 31,46 24,769 ,461 ,619
Item.2 32,31 30,231 ,322 ,714
Item.14 31,62 30,423 ,312 ,683
Item.15 31,31 26,064 ,593 ,609
Item.17 32,00 26,833 ,305 ,655
Item.29 31,62 24,756 ,519 ,608
Item.34 32,00 22,500 ,480 ,611
Item.42 31,92 24,744 ,430 ,626
Item.51 32,54 27,603 ,384 ,658
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
2. Positif Relations
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 13 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 13 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,672 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item.3 31,08 25,910 ,531 ,618
Item.16 30,92 26,577 ,404 ,637
Item.18 32,00 28,500 ,318 ,692
Item.30 31,77 23,192 ,462 ,616
Item.31 31,54 23,769 ,459 ,618
Item.32 32,31 22,731 ,454 ,618
Item.33 32,31 21,731 ,753 ,550
Item.44 31,23 33,526 ,372 ,743
Item.45 31,77 26,692 ,390 ,657
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
3. Autonomy
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 13 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 13 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,728 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item.4 29,85 30,974 ,325 ,733
Item.5 31,62 20,923 ,790 ,606
Item.19 30,31 28,397 ,689 ,671
Item.20 30,54 32,436 ,396 ,754
Item.35 30,46 30,436 ,335 ,733
Item.37 29,62 26,756 ,450 ,695
Item.46 30,69 26,897 ,594 ,670
Item.47 30,92 31,910 ,306 ,732
Item.52 30,46 29,103 ,468 ,695
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
4. Environmental Mastery
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 13 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 13 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,701 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item.6 33,77 25,859 ,446 ,726
Item.7 34,23 21,192 ,604 ,646
Item.8 34,69 19,564 ,554 ,638
Item.9 34,15 20,308 ,324 ,691
Item.22 34,46 18,103 ,636 ,614
Item.23 34,54 22,269 ,483 ,692
Item.36 34,62 17,590 ,596 ,621
Item.53 34,23 31,859 ,374 ,696
Item.54 33,62 34,590 ,302 ,715
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
5. Purpose in Life
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 13 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 13 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,718 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item.10 30,85 33,974 ,357 ,738
Item.11 31,46 25,436 ,652 ,641
Item.24 31,15 33,808 ,398 ,732
Item.25 32,15 32,308 ,380 ,754
Item.26 31,08 23,577 ,768 ,610
Item.38 31,23 26,526 ,483 ,675
Item.39 31,92 25,910 ,464 ,680
Item.43 32,46 25,936 ,655 ,643
Item.48 32,00 32,167 ,335 ,717
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
6. Personal Growth
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 13 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 13 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,751 9
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item.12 34,15 29,641 ,507 ,715
Item.13 33,77 30,526 ,461 ,724
Item.21 34,31 29,064 ,653 ,688
Item.27 34,62 28,590 ,371 ,772
Item.28 35,85 30,641 ,312 ,793
Item.40 33,77 32,859 ,552 ,713
Item.41 34,92 33,410 ,378 ,737
Item.49 34,23 28,692 ,784 ,668
Item.50 34,54 31,269 ,536 ,711
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Laki-Laki Berpacaran
1. Self Acceptance
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 13 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 13 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,755 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item.1 35,00 38,500 ,589 ,727
Item.2 35,46 30,936 ,730 ,678
Item.14 35,46 32,936 ,397 ,754
Item.15 35,46 32,936 ,372 ,759
Item.17 35,85 26,474 ,863 ,638
Item.29 35,69 37,397 ,372 ,742
Item.34 36,00 37,167 ,443 ,732
Item.42 35,85 34,808 ,331 ,759
Item.51 35,23 32,526 ,318 ,767
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
2. Positif Relations
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 13 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 13 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,720 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item.3 34,92 34,077 ,397 ,773
Item.16 34,85 32,474 ,363 ,744
Item.18 35,46 32,436 ,302 ,712
Item.30 35,46 34,269 ,795 ,615
Item.31 35,38 38,256 ,635 ,656
Item.32 35,54 36,936 ,557 ,663
Item.33 35,77 36,692 ,472 ,681
Item.44 35,38 35,923 ,333 ,737
Item.45 36,00 30,500 ,769 ,602
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
3. Autonomy
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 13 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 13 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,709 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item.4 32,23 31,192 ,645 ,649
Item.5 33,92 26,910 ,551 ,646
Item.19 32,23 27,859 ,719 ,617
Item.20 33,31 31,231 ,513 ,663
Item.35 32,38 34,423 ,313 ,697
Item.37 32,23 25,526 ,391 ,742
Item.46 32,77 27,192 ,594 ,636
Item.47 33,85 32,474 ,314 ,799
Item.52 32,46 29,936 ,625 ,643
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
4. Environmental Mastery
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 13 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 13 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,734 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item.6 34,38 33,590 ,380 ,739
Item.7 34,92 33,577 ,350 ,720
Item.8 35,23 25,026 ,641 ,659
Item.9 34,62 31,590 ,373 ,717
Item.22 35,00 33,833 ,381 ,729
Item.23 35,38 29,256 ,401 ,716
Item.36 34,92 31,244 ,580 ,688
Item.53 35,38 28,256 ,420 ,714
Item.54 34,62 31,756 ,538 ,695
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
5. Purpose in Life
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 13 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 13 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,742 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item.10 34,46 33,269 ,361 ,770
Item.11 35,31 32,397 ,320 ,807
Item.24 35,31 35,064 ,549 ,699
Item.25 35,77 31,859 ,656 ,674
Item.26 35,31 38,897 ,327 ,733
Item.38 35,46 36,436 ,376 ,726
Item.39 35,31 29,731 ,833 ,638
Item.43 36,46 30,436 ,601 ,682
Item.48 36,00 31,667 ,647 ,675
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
6. Personal Growth
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 13 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 13 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,729 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item.12 36,08 28,244 ,437 ,714
Item.13 36,46 27,769 ,398 ,722
Item.21 37,23 27,526 ,358 ,751
Item.27 36,69 25,564 ,529 ,690
Item.28 38,08 32,577 330 ,800
Item.40 36,62 23,590 ,588 ,673
Item.41 37,54 18,436 ,719 ,629
Item.49 36,77 21,859 ,577 ,669
Item.50 37,46 21,769 ,804 ,632
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
LAMPIRAN 4
Data Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Data Kelompok Berpacaran
Resp. JK Usia (Thn) Suku Asal Pend.
Terakhir Pekerjaan Agama
1 P 21 Jawa Bali SMA Mahasiswa Katholik
2 P 24 Jawa Batam SMA Mahasiswa Katholik
3 P 22 Jawa Madiun SMA Mahasiswa Islam
4 P 21 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Kristen
5 P 20 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Katholik
6 P 21 Jawa Klaten SMA Mahasiswa Kristen
7 P 21 Dayak Kalimantan Barat SMA Mahasiswa Katholik
8 P 21 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Katholik
9 P 20 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Islam
10 P 22 Jawa Tangerang D3 Mahasiswa Islam
11 P 21 Jawa Jawa Tengah SMA Mahasiswa Katholik
12 P 21 Jawa Surakarta SMA Mahasiswa Katholik
13 P 22 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Katholik
14 P 20 Jawa Papua SMA Mahasiswa Katholik
15 P 20 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Katholik
16 P 20 Batak Palu SMA Mahasiswa Katholik
17 P 20 Jawa Wonogiri SMA Mahasiswa Katholik
18 P 20 Sunda Tasik SMA Mahasiswa Islam
19 P 23 Batak Medan SMA Mahasiswa Islam
20 P 22 Betawi Jakarta SMA Mahasiswa Islam
21 P 20 Minang Jakarta SMA Mahasiswa Islam
22 P 20 Dayak Palangkaraya SMA Mahasiswa Kristen
23 P 23 Jawa Jawa Timur SMA Mahasiswa Katholik
24 P 21 Jawa Magelang SMA Mahasiswa Katholik
25 P 21 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Katholik
26 P 20 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Katholik
27 P 22 Jawa Klaten SMA Swasta Islam
28 P 24 Sunda Bandung SMA Mahasiswa Katholik
29 P 25 Jawa Yogyakarta SMA Swasta Katholik
30 P 23 Jawa Jawa SMA Mahasiswa Islam
31 P 23 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Katholik
32 P 23 Tionghoa Yogyakarta SMA Mahasiswa Budha
33 P 23 Jawa Semarang SMA Mahasiswa Islam
34 P 22 Jawa Magelang SMA Swasta Islam
35 P 23 Jawa Solo SMA Mahasiswa Kristen
36 P 23 Batak Bengkulu SMA Mahasiswa Kristen
37 P 23 Dayak Kalimantan S1 Swasta Katholik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
38 P 23 Melayu Bengkulu SMA Mahasiswa Kristen
39 P 23 Sulawesi Manado SMA Mahasiswa Kristen
40 P 24 Jawa Jakarta SMA Mahasiswa Katholik
41 P 20 Jawa Madiun SMA Mahasiswa Katholik
42 P 20 Bali Bali SMA Mahasiswa Katholik
43 P 20 Jawa Jawa Tengah SMA Mahasiswa Katholik
44 P 23 Jawa Yogyakarta SMA Wirausaha Katholik
45 P 23 Rote NTT SMA Mahasiswa Katholik
46 P 22 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Kristen
47 P 24 Tionghoa Yogyakarta SMA Mahasiswa Katholik
48 P 22 Jawa Batam SMA Mahasiswa Katholik
49 P 20 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Katholik
50 P 20 Dayak Kalimantan SMA Mahasiswa Katholik
51 L 21 Jawa Sumatra SMA Mahasiswa Islam
52 L 22 Jawa Kebumen SMA Mahasiswa Katholik
53 L 21 Jawa Bekasi SMA Mahasiswa Katholik
54 L 20 Toraja Nabire, Papua SMA Mahasiswa Katholik
55 L 25 Bali Bali S1 Swasta Hindu
56 L 30 Jawa Jakarts SMA Mahasiswa Katholik
57 L 23 Jawa Salatiga SMA Mahasiswa Kristen
58 L 20 Batak Jawa Tengah SMA Mahasiswa Katholik
59 L 21 Jawa Magelang SMA Mahasiswa Katholik
60 L 23 Sasak Lombok SMA Mahasiswa Islam
61 L 28 Nias Sumut S1 Mahasiswa Kristen
62 L 20 Jawa Malang SMA BUMN Islam
63 L 22 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Islam
64 L 21 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Katholik
65 L 22 Jawa Kulon Progo SMA Pelajar Islam
66 L 30 Jawa Pati SMA Mahasiswa Katholik
67 L 21 Sunda Cirebon D3 Mahasiswa Islam
68 L 21 Sunda Pekulengar SMA Mahasiswa Islam
69 L 22 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Katholik
70 L 23 Tionghoa Yogyakarta SMA Mahasiswa Katholik
71 L 20 Jawa Purwokerto SMA Mahasiswa Kristen
72 L 21 Jawa Magelang SMA Mahasiswa Islam
73 L 23 Jawa Mojokerto SMA Pelajar Islam
74 L 22 Jawa Bantul SMA Mahasiswa Katholik
75 L 31 Jawa Cilaap SMA Mahasiswa Katholik
76 L 21 Jawa Purwokerto SMA Mahasiswa Katholik
77 L 24 Jawa Surabaya SMA Mahasiswa Islam
78 L 27 Bali Bali S1 Swasta Hindu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
79 L 25 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Katholik
80 L 23 Jawa Kulon Progo SMA Mahasiswa Katholik
81 L 24 Jawa Yogyakarta S1 Swasta Islam
82 L 25 Jawa Kulon Progo SMA Mahasiswa Islam
83 L 25 Jawa Sleman SMA Mahasiswa Katholik
84 L 24 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Katholik
85 L 20 Lampung Lampung SMA Mahasiswa Katholik
86 L 20 Lampung Lampung SMA Mahasiswa Katholik
87 L 21 Jawa Jambi SMA Mahasiswa Islam
88 L 21 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Kristen
89 L 21 Jawa Lampung SMA Mahasiswa Katholik
90 L 27 Jawa Yogyakarta SMA Swasta Islam
91 L 21 Sunda Cianjur SMK Pelajar Islam
92 L 21 Jawa Jawa Timur SMK Pelajar Islam
93 L 20 Jawa Bojonegoro SMA Pelajar Hindu
94 L 26 Jawa Yogyakarta S1 Swasta Islam
95 L 21 Sumbawa Sumbawa SMA Mahasiswa Kristen
96 L 25 Jawa Wonogiri SD Wiraswasta Islam
97 L 27 Jawa Purworejo S1 Swasta Islam
98 L 23 Bali Bali S1 Mahasiswa Hindu
99 L 20 Jawa Pati SMA Mahasiswa Islam
100 L 21 Jawa Jambi SMA Mahasiswa Islam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Data Kelompok Tidak Berpacaran
Resp. JK Usia
(Thn) Suku Asal
Pendidikan
Terakhir Pekerjaan Agama
1 P 20 Jawa Jayapura SMA Mahasiswa Islam
2 P 20 Flores NTT SMA Mahasiswa Katholik
3 P 22 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Islam
4 P 22 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Katholik
5 P 26 Jawa Kulon Progo SMA Mahasiswa Katholik
6 P 20 Jawa Tangerang SMA Mahasiswa Katholik
7 P 24 Sasak Lombok S1 Swasta Islam
8 P 20 Jawa Banyumas SMA Mahasiswa Katholik
9 P 20 Ambon Ambon SMA Mahasiswa Kristen
10 P 21 Jawa Lampung SMA Mahasiswa Katholik
11 P 21 Jawa Lampung SMA Mahasiswa Katholik
12 P 21 Tionghoa Yogyakarta SMA Mahasiswa Katholik
13 P 20 Mahakbas Atambua SMA Mahasiswa Katholik
14 P 23 Jawa Purworejo SMA Mahasiswa Islam
15 P 22 Sasak Lombok SMA Mahasiswa Katholik
16 P 24 Jawa Jakarta S1 Swasta Katholik
17 P 26 Jawa Jakarta S1 Swasta Islam
18 P 25 Banjar Kalimantan S1 Swasta Katholik
19 P 20 Bali Bali SMA Mahasiswa Hindu
20 P 21 Jawa Sumatra Barat SMA Mahasiswa Katholik
21 P 20 Toraja Makasar SMA Mahasiswa Katholik
22 P 22 Jawa Lampung SMA Mahasiswa Katholik
23 P 23 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Katholik
24 P 21 Jawa Klaten SMA Mahasiswa Katholik
25 P 23 Jawa Kalimantan Timur SMA Mahasiswa Kristen
26 P 22 Timur Kupang SMA Mahasiswa Katholik
27 P 23 Tionghoa Jawa Timur S1 Swasta Katholik
28 P 20 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Islam
29 P 23 Tionghoa Denpasar SMA Mahasiswa Katholik
30 P 23 Tionghoa Kebumen SMA Mahasiswa Katholik
31 P 23 Jawa Klaten SMA Mahasiswa Katholik
32 P 20 Tionghoa Kendari SMA Mahasiswa Kristen
33 P 21 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Katholik
34 P 22 Jawa Kalimantan SMA Mahasiswa Kristen
35 P 22 Jawa Sukoharjo SMA Mahasiswa Kristen
36 P 22 Jawa Wonosari SLTP Wiraswasta Islam
37 P 23 Jawa Klaten SLTP Swasta Islam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
38 P 22 Dayak Kalimantan Barat SMA Mahasiswa Katholik
39 P 24 Jawa Yogyakarta S1 Swasta Islam
40 P 26 Jawa Yogyakarta S1 Swasta Katholik
41 P 20 Bali Bali SMA Mahasiswa Hindu
42 P 20 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Kristen
43 P 20 Bali Bali SMA Mahasiswa Katholik
44 P 20 Jawa Magelang SMA Mahasiswa Katholik
45 P 20 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Islam
46 P 20 Jawa Pundungan SMK Wiraswasta Islam
47 P 20 Batak Yogyakarta SMA Mahasiswa Katholik
48 P 22 Jawa Jakarta SMA Mahasiswa Katholik
49 P 20 Sasak NTB D3 Mahasiswa Islam
50 P 20 Batak Riau SMK Mahasiswa Islam
51 L 20 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Katholik
52 L 21 Tionghoa Lampung SMA Mahasiswa Budha
53 L 21 Jawa Serang SMA Mahasiswa Katholik
54 L 24 Jawa Banyuwangi SMP Pelajar Islam
55 L 22 Jawa Banyuwangi SMP Pelajar Islam
56 L 23 Jawa Jember SMK Wiraswasta Islam
57 L 20 Jawa Banyuwangi SMA Mahasiswa Islam
58 L 20 Jawa Purworejo SMA Mahasiswa Islam
59 L 20 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Islam
60 L 20 Jawa Magelang SMA Mahasiswa Islam
61 L 20 Melayu Bengkulu SMA Mahasiswa Islam
62 L 22 Jawa Yogyakarta SMP Pelajar Islam
63 L 21 Jawa Prambanan SMK Mahasiswa Islam
64 L 20 Jawa Banyumas SMA Mahasiswa Islam
65 L 20 Jawa Tangerang SMA Mahasiswa Islam
66 L 20 Jawa Palembang SMA Mahasiswa Islam
67 L 20 Jawa Klaten SMA Mahasiswa Katholik
68 L 20 Jawa Jakarta SMA Mahasiswa Islam
69 L 20 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Katholik
70 L 23 Jawa Cilacap SMA Mahasiswa Katholik
71 L 20 Jawa Bogor SMA Mahasiswa Kristen
72 L 21 Batak Bengkulu SMA Mahasiswa Kristen
73 L 21 Jawa Magelang SMA Mahasiswa Katholik
74 L 22 Jawa Magelang SMA Mahasiswa Katholik
75 L 20 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Islam
76 L 20 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Katholik
77 L 21 Cina Semarang SMA Mahasiswa Katholik
78 L 21 Jawa Wonogiri SMA Mahasiswa Katholik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
79 L 20 Lampung Lampung SMA Mahasiswa Islam
80 L 22 Jawa Jawa Timur SMA Mahasiswa Islam
81 L 25 Jawa Wonogiri S1 Swasta Katholik
82 L 20 Buton Buton SMA Mahasiswa Islam
83 L 21 Sunda Jawa Barat SMA Mahasiswa Katholik
84 L 24 Jawa Solo SMA Mahasiswa Katholik
85 L 29 Jawa Wonosari SD Wiraswasta Islam
86 L 22 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Katholik
87 L 22 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Katholik
88 L 22 Jawa Yogyakarta D3 Mahasiswa Islam
89 L 20 Sunda Cirebon SMA Mahasiswa Islam
90 L 22 Sunda Bandung D3 Ilustrator Islam
91 L 22 Jawa Jawa Timur SMA Pelajar Islam
92 L 20 Jawa Jawa Timur SMK Pelajar Islam
93 L 22 Jawa Purworejo SMK Pelajar Islam
94 L 20 Sunda Cirebon SMK Swasta Islam
95 L 20 Jawa Cilacap SMA Mahasiswa Islam
96 L 24 Jawa Yogyakarta SMA Mahasiswa Islam
97 L 20 Ternate Ternate SMA Mahasiswa Islam
98 L 23 Jawa Tegal D3 Mahasiswa Islam
99 L 21 Jambi Jambi SMA Mahasiswa Islam
100 L 20 Jawa Magelang SMK Mahasiswa Islam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
LAMPIRAN 5
Analisis Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Uji Normalitas
1. Kelompok Berpacaran
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Self
Acceptance
Positif
Relations Autonomy
Environmental
Mastery
Purpose
Life
Personal
Growth
N 100 100 100 100 100 100
Normal Parametersa,b
Mean 31,86 37,27 32,77 39,73 39,65 38,72
Std. Deviation 3,476 3,918 4,555 4,972 4,418 4,402
Most Extreme Differences Absolute ,072 ,077 ,084 ,084 ,074 ,084
Positive ,071 ,077 ,084 ,065 ,053 ,046
Negative -,072 -,064 -,080 -,084 -,074 -,084
Kolmogorov-Smirnov Z ,723 ,771 ,836 ,839 ,744 ,844
Asymp. Sig. (2-tailed) ,673 ,592 ,487 ,481 ,637 ,475
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
2. Kelompok Tidak Berpacaran
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Self
Acceptance
Positif
Relations Autonomy
Environmental
Mastery
Purpose
Life
Personal
Growth
N 100 100 100 100 100 99
Normal Parametersa,b
Mean 30,57 36,21 32,10 39,05 38,72 37,12
Std. Deviation 4,450 4,854 4,758 5,562 4,470 4,468
Most Extreme Differences Absolute ,108 ,125 ,119 ,092 ,080 ,085
Positive ,108 ,052 ,075 ,092 ,054 ,071
Negative -,077 -,125 -,119 -,086 -,080 -,085
Kolmogorov-Smirnov Z 1,079 1,246 1,186 ,916 ,802 ,847
Asymp. Sig. (2-tailed) ,195 ,089 ,120 ,370 ,541 ,470
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Uji Homogenitas (Levene Test)
1. Kelompok Berpacaran
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Self Acepatence 1,730 15 82 ,061
Positive Relation With Other ,953 14 79 ,508
Autonomy
Environmental Mastery
3,005
1,286
17
16
80
81
,000
,227
Purpose in Life 1,253 14 79 ,256
Personal Growth 2,095 12 83 ,026
2. Kelompok Tidak Berpacaran
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Self Acepatence 2,305 18 77 ,006
Positive Relation With Other 0,633 16 79 ,847
Autonomy
Environmental Mastery
1,583
1,162
17
13
76
80
,090
,322
Purpose in Life 0,692 15 79 ,785
Personal Growth 1,492 18 80 ,115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Hasil Uji Independent Sampel T-Tes
Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Psychologycal_WellBeing Tidak Berpacaran 6 35.7867 3.34406 1.36521
Berpacaran 6 36.5083 3.72312 1.51996
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Psychologyca
l WellBeing
Equal
variances
assumed
.256 .624 -.353 10 .731 -.72167 2.04305 -5.27387 3.83054
Equal
variances not
assumed
-.353 9.887 .731 -.72167 2.04305 -5.28094 3.83761
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Hasil Uji Independent Sampel T-Tes berdasarkan masing-masing dimensi
1. Self Acceptance
Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Self_Acc Berpacaran 100 31,8600 3,47580 ,34758
Tidak Berpacaran 100 30,5700 4,45007 ,44501
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Self
Acceptance
Equal variances assumed 7,579 ,006 2,285 198 ,023 1,29000 ,56466 ,17648 2,40352
Equal variances not assumed 2,285 187,030 ,023 1,29000 ,56466 ,17607 2,40393
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
2. Positive Relations
Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Positive
Relation
Berpacaran 100 37,2700 3,91798 ,39180
Tidak
Berpacaran
100 36,2100 4,85402 ,48540
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
Positive
Relation
Equal variances assumed 3,152 ,077 1,699 198 ,091 1,06000 ,62380 -,17014 2,29014
Equal variances not assumed 1,699 189,560 ,091 1,06000 ,62380 -,17047 2,29047
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
3. Autonomy
Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Autonomy Berpacaran 100 31,8200 4,38634 ,43863
Tidak
Berpacaran
100 33,0500 4,15210 ,41521
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
Autonomy Equal variances assumed ,011 ,917 -2,036 198 ,043 -1,23000 ,60399 -2,42107 -,03893
Equal variances not assumed -2,036 197,407 ,043 -1,23000 ,60399 -2,42109 -,03891
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
4. Environmental Mastery
Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Environmental
Mastery
Berpacaran 100 39,7300 4,97236 ,49724
Tidak Berpacaran 100 39,0500 5,56209 ,55621
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Environmental
Mastery
Equal variances assumed 3,164 ,077 ,911 198 ,363 ,68000 ,74606 -,79125 2,15125
Equal variances not assumed ,911 195,564 ,363 ,68000 ,74606 -,79136 2,15136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
5. Purpose in Life
Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Purpose in
Life
Berpacaran 100 39,6500 4,41845 ,44185
Tidak Berpacaran 100 38,7200 4,47006 ,44701
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Purpose in
Life
Equal variances assumed ,007 ,933 1,480 198 ,141 ,93000 ,62852 -,30946 2,16946
Equal variances not assumed 1,480 197,973 ,141 ,93000 ,62852 -,30946 2,16946
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
6. Personal Growth
Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Personal
Growth
Berpacaran 100 38,7200 4,40174 ,44017
Tidak Berpacaran 100 37,1200 4,44559 ,44456
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Personal
Growth
Equal variances assumed ,086 ,770 2,558 198 ,011 1,60000 ,62561 ,36629 2,83371
Equal variances not assumed 2,558 197,981 ,011 1,60000 ,62561 ,36629 2,83371
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI