plagiat merupakan tindakan tidak ... -...

117
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF PADA REMAJA PEREMPUAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun Oleh: Yulius Ardi Nugraha 129114044 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 31-Oct-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KECENDERUNGAN

PEMBELIAN IMPULSIF PADA REMAJA PEREMPUAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Psikologi Program Studi Psikologi

Disusun Oleh:

Yulius Ardi Nugraha

129114044

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

ii

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KECENDERUNGAN

PEMBELIAN IMPULSIF PADA REMAJA PEREMPUAN

Disusun oleh:

Yulius Ardi Nugraha

NIM: 129114044

Telah Disetujui Oleh:

Dosen Pembimbing,

P. Eddy Suhartanto, M.Si. Tanggal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

iii

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KECENDERUNGANPEMBELIAN IMPULSIF PADA REMAJA PEREMPUAN

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Yulius Ardi Nugraha

NIM: 129114044

Telah dipertanggungjawabkan di depan Panitia Penguji

Pada tanggal: 15 November 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji:

Nama Lengkap Tanda Tangan

Penguji I : P. Eddy Suhartanto, M.Si. ………………

Penguji II : Minta Istono, M.Si. ……………....

Penguji III : P. Henrietta P.D.A.D.S., M.A. ……………....

Yogyakarta,

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Dr. T. Priyo Widiyanto, M. Si

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

iv

HALAMAN MOTTO

“Bagaimanapun juga, kita akan tetep memerlukan Tuhan dalam

setiap kehidupan yang kita jalani”

-Ardi-

“Ingatlah selalu dan berfokuslah pada 98 batu bata yang

terpasang baik, daripada 2 batu bata yang jelek”

-Ajahn Brahm-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Semua hasil dari usaha yang sudah saya lakukan ini, saya persembahkan untuk

Tuhan Yesus Kristus yang setiap harinya memberikan berkat, kekuatan, dan

penolong untuk diriku.

Bapak ku, Ibu ku, Kakak ku, Adik ku yang selalu menjadi rekan dan memberikan

dukungan berupa kasih sayang setiap harinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis

tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar pustaka

sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 Januari 2017

Penulis,

Yulius Ardi Nugraha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

vii

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KECENDERUNGANPEMBELIAN IMPULSIF PADA REMAJA PEREMPUAN

Yulius Ardi Nugraha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dankecenderungan pembelian impulsif pada remaja perempuan. Hipotesis dalam penelitianini yaitu ada hubungan negatif antara konsep diri dengan kecenderungan pembelianimpulsif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 200 remaja perempuan dengan rentangumur 18-21 tahun. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan skala konsep diri yangterdiri dari 51 item dengan realibilitas αs = 0,971 dan skala kecenderungan pembelianimpulsif yang terdiri dari 30 item dengan reabilitas α = 0,947. Analisis data menggunakanSpearman Rho karena berdasarkan hasil uji normalitas data yang didapatkan tidaknormal. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel konsep diri berkorelasi secara negatifdan signifikan dengan kecenderungan pembelian impulsif (r = -0,215 , p = 0,001). Hasilini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ini diterima, terdapat hubungan yang negatifantara konsep diri dan kecenderungan pembelian impulsif.

Kata kunci : konsep diri, kecenderungan pembelian impulsif, remaja perempuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

viii

RELATIONSHIP BETWEEN SELF CONCEPT AND IMPULSIVEBUYING TENDENCY IN FEMALE ADOLESCENT

Yulius Ardi Nugraha

ABSTRACT

The research aimed to know the correlation between self concept and impulsivebuying tendency in female adolescent. The hypothesis of this research were a negativerelationship between self concept and impulsive buying tendency. The subject of thisresearch were 200 female adolescents from 18-21 years old. The instruments used in thisresearch were self concept scale consisting of 51 items with reliability of alpha stratified(αs = 0,971) and impulsive buying tendency scale consisting of 30 items with realibility(α = 0,947). The data analysis used Spearman rho because based on the result of thenormality test variable impulsive buying tendency show the distribution of data is notnormal. The analysis result used Spearman rho showed the variable of self conceptcorrelated negatively and significant with the impulsive buying tendency (r = -0,215 , p =0,001). This showed that research hypothesis was accepted, there was negativecorrelation between self concept and impulsive buying tendency.

Keywords: self concept, impulsive buying tendency, female adolescent.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, Saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Yulius Ardi Nugraha

Nomor Mahasiswa : 129114044

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan karya ilmiah yang berjudul:

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KECENDERUNGAN

PEMBELIAN IMPULSIF PADA REMAJA PEREMPUAN

Dengan demikian saya memberikan Kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan dan mengalihkan dalam media lain, serta

mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Dengan demikian pernytaan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 10 Januari 2017

Yang menyatakan,

Yulius Ardi Nugraha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas

segala berkat dan karuniaNya sehingga akhirnya penulisan skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Universitas Sanata Dharma.

Skripsi ini tidak akan pernah selesai tanpa adanya bantuan dan dukungan

dari banyak pihak maupun secara langsung dan tidak langsung. Oleh karena itu,

penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi

Program Studi Psikologi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak P. Eddy Suhartanto, MSi. selaku Kepala Program Studi Psikologi

Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Ratri Sunar Astuti, S. Psi., M. Si. selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang sangat membantu selama masa perkuliahan dari awal

sampai akhir perkuliahan.

4. Bapak T. M. Raditya Hernawa M. Psi. selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang selalu memberikan dukungan, saran dan kritik serta rekan diskusi

dalam pengerjaan skripsi hingga dapat selesai dengan baik.

5. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi Sanata Dharma yan telah mendidik dan

membagikan keilmuannya baik ilmu psikologi maupun nilai kehidupan

lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

xi

6. Seluruh staff dan karyawan ( Mas Gandung, Bu Nanik, Mas Muji, Mas

Donny, Pak Gie, Pak Bonny) Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma atas segala bantuan yang diberikan.

7. Teman-teman subjek penelitian yang berkenan membantu memberikan

waktu untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

8. Bapak dan Ibu ku yang selalu menyayangi ku dengan segala cara yang

kalian berikan kepada ku. Anak laki-laki satu satunya ini memang sering

membuat jengkel, maaf ya Pak Bu. Terima kasih sudah menjadi orang tua

yang begitu baik terhadap ku. Tuhan berkati bapak ibu, sehat sehat yaa pak

buu.

9. Mas Didik, Mbak Nia, Mas Randy, Mbak Irine, Dhek Shinta, keponakan

Reynard, keponakan baru mungil Bayi Regina aku sayang kalian semua.

Terima kasih sudah saling pengertian satu sama lain dan saling menjaga.

10. Galuh Sekardhita.. Kehadiranmu banyak membawa sukacita. Kita pun

belajar satu sama lain dari pengalaman yang kita bagi. Semoga kita bisa

terus belajar bersama yaaah. Terimakasih untuk segala pelepas lelah

selama proses pengerjaan skripsi ini. Emm, you are my bundle of joy

11. Staff P2TKP : Pak Cahya, Pak Priyo, Pak Adi, Pak Toni, Pak Tius, Pak

Landung, Suster Dewi, Mbak Thia, Mbak Dyah, Mbak Clara, Anin, anju,

Bella, Bibin, Christy, Ester, Fiona, Grace, Lito, Lukas, Natasha, Pudar,

Rika, Yovi, Cia, Dimas, Estu, Jejes, Lenny, Pipit, Retha, Shasa, Stanis,

Tiara, Bayu, Edo, Chopie, Dian, Ivie, Panca, Patricia, Putri, Age, Andre,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

xii

Doni, Chika, Koleta, Rini, Wira yang menjadi rekan kerja selama 3 tahun

ini.

12. Untuk tiga sahabat ku Leonardus Dimas, Michael Banya dan Alfredo

Hendrasta. Terima kasih buat keseruannya, dan pengalaman yang boleh

terjadi.

13. Group Babi (Anju Hassudungan, Alito Purwa, Margaretha Langen,

Leonardus Dimas, Setiawati Tjandra, Jessica Christy, Sofia Rosari) yang

sudah mencar. Terima kasih atas kebersamaannya.

14. Monica Santi, Novia Feoh, Erlin Sanjaya rekan diskusi dalam pengerjaan

skripsi.

Semoga Tuhan selalu memberikan berkat dan damai sejahtera

untuk semua yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang

membacanya.

Yogyakarta, 10 Januari 2017

Yulius Ardi Nugraha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………............................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING.............. ii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………… iii

HALAMAN MOTTO……………………………………………... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………….. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………..... vi

ABSTRAK……………………………………………………….. vii

ABSTRACK……………………………………………………………….. viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN…………………… ix

KATA PENGANTAR………………………………………………x

DAFTAR ISI………………………………………………………. xiii

DAFTAR TABEL………………………………………………… xvii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………….. xviii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………. xix

BAB I PENDAHULUAN………………………………………… 1

A. Latar Belakang Masalah………………………………...... 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………. 7

C. Tujuan Penelitian…………………………….…………..... 7

D. Manfaat Penelitian........................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI................................................... 9

A. Konsep Diri.................................................................. 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

xiv

1. Pengertian Konsep Diri............................................... 9

2. Dimensi Konsep Diri................................................. 10

3. Faktor Pembentuk Konsep Diri................................... 12

4. Jenis-jenis Konsep Diri.............................................. 13

5. Peran Penting Konsep Diri ........................................ 15

B. Pembelian Impulsif......................................................... 16

1. Pengertian Pembelian Impulsif.................................... 16

2. Aspek-aspek Pembelian Impulsif................................ 17

3. Faktor Yang Mempengaruhi Pembelian Impulsif......... 19

4. Pembelian Impulsif Pada Remaja Perempuan................ 21

C. Remaja Perempuan.......................................................... 22

1. Definisi Remaja Perempuan ..................................... 22

2. Tahap-tahap Perkembangan Remaja Perempuan…….....23

3. Aspek Perkembangan Remaja Perempuan................... 24

D. Dinamika Hubungan Konsep Diri Dan Pembelian Impulsif

Pada Remaja Perempuan.................................................. 26

E. Bagan Hubungan Konsep diri dan Pembelian impulsif ......

Pada Remaja Perempuan................................................. 29

F. Hipotesis Penelitian......................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN............................................... 31

A. Jenis Penelitian.............................................................. 31

B. Variabel Penelitian........................................................ 31

C. Definisi Operasional....................................................... 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

xv

1. Konsep Diri..................................................................... 31

2. Kecenderungan Pembelian Impulsif................................ 32

D. Subjek Penelitian....................................................................32

E. Metode Pengumpulan Data................................................... 33

F. Validitas & Reliabilitas ....................................................... 35

1. Validitas...................................................................... 35

2. Seleksi Item................................................................. 36

3. Reliabilitas................................................................... 38

G. Metode Analisis Data........................................................ 40

1. Uji Normalitas............................................................. 40

2. Uji Linearitas............................................................... 40

3. Uji Hipotesis................................................................ 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............. 41

A. Pelaksanaan Penelitian...................................................... 41

B. Deskripsi Subjek Penelitian............................................... 41

C. Deskripsi Data Penelitian.................................................. 42

D. Hasil Penelitian.................................................................. 44

1. Uji Normalitas............................................................. 44

2. Uji Linearitas............................................................... 46

3. Uji Hipotesis................................................................ 47

E. Pembahasan....................................................................... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN....................................... 52

A. Kesimpulan....................................................................... 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

xvi

B. Keterbatasan penelitian..................................................... 52

C. Saran............................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA.................................................................. 54

LAMPIRAN................................................................................ 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Penskoran Jawaban Skala Konsep Diri.............................. 34

Tabel 2 : Distribusi Item Skala Uji Coba Konsep Diri...................... 34

Tabel 3 : Penskoran Jawaban Skala Pembelian Impulsif.................. 35

Tabel 4 : Distribusi Item Skala Uji Coba Pembelian Impulsif.......... 35

Tabel 5 : Distribusi Item Skala Konsep Diri Setelah Uji Coba........ 37

Tabel 6 : Distribusi Item Skala Pembelian Impulsif Setelah Uji Coba..

.......................................................................................................... 38

Tabel 7 : Data Usia Subjek Penelitian.......................................... 41

Tabel 8 : Deskripsi Data Penelitian............................................. 42

Tabel 9 : Perbandingan Data Teoritik Dan Empiris...........................42

Tabel 10 : Uji One Sample t-test Skala Konsep Diri...................... 43

Tabel 11 : Uji One Sample t-test Skala Pembelian Impulsif............ 43

Tabel 12 : Hasil Uji Normalitas.................................................. 44

Tabel 13 : Hasil Uji Linearitas.......................................................... 46

Tabel 14 : Hasil Uji Hipotesis............................................................48

Tabel 15 : Kriteria Koefisien Korelasi.......................................... 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Bagan Hubungan Konsep Diri dan Kecenderungan Pembelian

Impulsif Pada Remaja Perempuan..................................................... 29

Gambar 2 : Grafik Normal Q-Q Plot Konsep Diri......................... 45

Gambar 3 : Grafik Normal Q-Q Plot Kecenderungan Pembelian Impulsif.

.................................................................................................... 46

Gambar 4 : Grafik Plot Linearitas......................................................47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Skala Uji Coba............................................................. 59

Lampiran 2 : Skala Penelitian........................................................... 72

Lampiran 3 : Uji Reliabilitas Skala................................................... 83

Lampiran 4 : Uji Koefisien Alpha Berstrata...................................... 89

Lampiran 5 : Uji One Sample t-test.................................................. 92

Lampiran 6 : Uji Normalitas dan Uji Linearitas................................ 94

Lampiran 7 : Uji Hipotesis............................................................... 97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kegiatan belanja merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi

kebanyakan orang, sehingga sebagian orang sulit dipisahkan dari kebiasaan

belanja. Umumnya orang berbelanja untuk memenuhi kebutuhan, namun

sering juga orang berbelanja hanya untuk memenuhi hasrat atau dorongan

dalam dirinya (Fitri, 2006). Menurut Rahayu (kompas.com, 2015), ada alasan

mendasar seseorang menyukai aktivitas berbelanja, yaitu merasa senang

memiliki barang baru, melihat benda yang bagus dan senang mengenakan

sesuatu yang terlihat menarik. Menurut Irawan (marketing.co.id, 2012),

konsumen Indonesia memiliki karakter unik dalam berbelanja. Konsumen

Indonesia ketika berbelanja suka memamerkan produk yang dimilikinya dan

cenderung melakukan pembelian yang tidak terencana atau impulsif.

Riset yang dilakukan oleh lembaga Frontier Consulting Group tahun

2012 menunjukkan bahwa pembelian secara impulsif atau pembelian yang

tidak direncanakan di Indonesia relatif sangat tinggi yaitu 15% hingga 20%

dibandingkan dengan Amerika. Perilaku belanja masyarakat Indonesia lebih

tidak teratur dibandingkan dengan Australia yang memiliki waktu dan jam

tertentu untuk berbelanja. Konsumen Indonesia tidak memiliki hari tertentu

dalam belanja dan menganggap bahwa belanja serta rekreasi sebagai dua hal

yang sama (marketing.co.id, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

2

Pada bulan Juni 2013, Lembaga Nielsen melaporkan penelitian

terhadap 1804 responden di lima kota besar di Indonesia yaitu Jakarta,

Bandung, Surabaya, Makassar dan Medan. Hasil survei menunjukkan

pembelian impulsif di Indonesia semakin meningkat (AC Nielsen dalam

Kramadibrata, 2014). Dari hasil wawancara yang dilakukan tersebut, 21 %

pembelanja mengaku tidak membuat perencanaan sebelum melakukan

pembelian. Angka pembelian meningkat dua kali lipat menjadi 39 persen bila

dibanding tahun 2010 (antaranews.com, 2011).

Daily Mail (2014) melansir bahwa hampir setengah warga Inggris

(44%) terkena kebiasaan berbelanja yang tidak sehat, yaitu 13% memilih

berhutang pada teman atau keluarga demi membeli sesuatu yang diinginkan

dan 12% bahkan memilih terus menggesek kartu kredit demi berbelanja.

Survei juga menunjukkan bahwa mahasiswa perempuan merupakan para

pembeli impulsif terbesar dan 39% mengaku bahwa motivasi utamanya

hanyalah untuk memperbaruhi isi lemarinya (detik.com, 2014).

Pengertian pembelian impulsif adalah pembelian yang tidak rasional

dan diasosiasikan dengan pembelian yang cepat dan tidak direncanakan,

diikuti oleh konflik pikiran dan dorongan emosional (Verplanken & Herabadi,

2001). Seseorang yang membeli secara impulsif kurang memperhatikan

perencanaan dan pertimbangan sehingga memunculkan respon emosi tertentu

setelah melakukan pembelian (Rook 1987; Rook & Fisher 1995; Verplanken

& Herabadi 2001, dalam Vohn & Faber, 2007). Selain itu, Rook (1987, dalam

Sneath, Lacey, & Kennett-Hensel, 2009) perilaku pembelian yang terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

3

secara tiba-tiba dengan dorongan yang besar dapat menimbulkan konflik

emosional. Pembelian impulsif terjadi apabila seseorang mengalami dorongan

begitu kuat, terjadi terus menerus yang mengakibatkan keinginan melakukan

pembelian dan sulit menolak dorongan yang muncul tersebut (Rook, 1987).

Menurut Mowen dan Minor (2002), pembelian impulsif sering

dilakukan pada masa remaja dibandingkan orang tua. Selain itu Wood (1998,

dalam Henrietta, 2012) dalam penelitiannya menunjukkan hasil bahwa

terdapat peningkatan pembelian impulsif pada usia 18 hingga 39 tahun dan

akan menurun setelah melewati usia 39 tahun. Hal ini dikarenakan orang

yang lebih tua cenderung lebih mampu untuk mengendalikan ekspresi

emosionalnya dibanding orang yang lebih muda (Lawton, Kleban, Rajagopal,

& Dean, 1992; McConatha et al., 1994, dalam Lin & Chuang 2005).

Penelitian lain yang dilakukan Lin dan Lin (2005) pada subjek remaja dengan

rentang usia 15 hingga 19 tahun yang menunjukkan umur 19 tahun lebih

impulsif dibanding umur lainnya. Hal ini diperkuat dengan artikel yang

dipublikasikan oleh Jawa Pos yang menuliskan bahwa 20,9% dari 1.074

responden remaja di Jakarta dan Surabaya mengaku menggunakan uang

bayaran kuliah untuk membeli barang yang tidak dibutuhkan (Jawa Pos dalam

Sitohang, 2009). Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut remaja sering

dijadikan tujuan marketing (Lin & Chuang, 2005; Lin & Chen, 2012).

Santrock (2007) menyatakan remaja merupakan masa peralihan dari

masa anak-anak menuju ke masa dewasa antara umur 13 tahun hingga 21

tahun dan mengalami perkembangan yang pesat secara fisik, kognitif dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

4

sosioemosi. Pada aspek fisik, perubahan pada remaja ditandai dengan

perubahan hormon seksual sehingga lebih memperhatikan kondisi fisiknya.

Perubahan ini pula yang mengakibatkan remaja memiliki minat yang tingi

akan penampilan termasuk daya tarik, bentuk tubuh seseorang (Virvialite,

Saladiene, & Zvinklyte, 2011). Keadaan ini dilihat sebagai hal penting yang

dapat menimbulkan perasaan tidak puas, kurang percaya diri dan rendahnya

harga diri bila tidak sesuai dengan yang diinginkan. Pada aspek perkembangan

sosioemosi, remaja memiliki emosi yang kurang stabil. Sedangkan pada

kognitifnya, seorang remaja cenderung berpikir secara abstrak dan tergesa-

gesa (Santrock, 2003). Remaja akan melakukan apa saja untuk terlihat sama

dengan identitas dirinya, termasuk melakukan pembelian yang tak

direncanakan (Papalia, Old, & Feldmen, 2009).

Utami dan Sumaryono (2008) menjelaskan bahwa pembelian impulsif

di Indonesia banyak terjadi pada remaja perempuan dibandingkan remaja laki-

laki. Menurut Lina dan Rosyid (1997), perempuan memiliki kecenderungan

lebih besar untuk berperilaku membeli secara impulsif dibandingkan laki-laki.

Hal ini disebabkan karena konsumen perempuan cenderung lebih emosional

sehingga cenderung mudah untuk terpengaruh untuk berbelanja yang tak

terencana. Santrock (2003) juga mengatakan bahwa remaja putri memiliki

perhatian lebih mengenai kencan, penampilan, dan aktivitas berbelanja. Selain

itu remaja perempuan dipandang memiliki harga diri yang rendah dari pada

laki-laki (Coopersmith, 2007; Baron, Byrne & Branscombe, 2006; dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

5

Santrock, 2012) dan cenderung lebih impulsif daripada laki-laki (Dittmar &

Wood dalam Verplanken & Herabadi, 2001; Lin & Lin, 2005).

Rook (1987) menyatakan bahwa pembelian impulsif memiliki dampak

negatif terhadap konsumennya. Konsumen ini kurang memperhatikan

konsekuensi negatif yang mungkin muncul dari tindakan mereka (Hoch &

Loewenstein, 1991; Rook, 1987; O’Guinn & Faber, 1989 dalam Kacen &

Lee, 2002). Dampak negatif yang dapat diterimanya adalah mendapatkan

kesulitan keuangan setelah melakukan pembelian, mengalami kekecewaan

terhadap barang yang dibeli karena tidak sesuai dengan kegunaan.

Konsekuensi negatif lain yang muncul adalah munculnya alasan-alasan

pembenaran dari pembelian yang dilakukan (Fitri, 2006).

Pembelian impulsif dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni

faktor diluar diri dan faktor dalam diri. Faktor di luar diri yang dapat

mempengaruhi pembelian impulsif terdiri dari konformitas (Sitohang, 2009),

lingkungan toko, lingkungan toko, harga, pelayanan dan perkembangan

teknologi (Verplanken & Herabadi, 2001). Sedangkan faktor dalam diri yang

mempengaruhi pembelian impulsif terdiri dari usia, gender, harga diri, kontrol

diri, mood dan kepribadian (Verplanken & Herabadi, 2001).

Terkait dengan kepribadian, Hurlock (1997) menyatakan bahwa

konsep diri merupakan inti dari pola perkembangan kepribadian individu yang

akan memengaruhi berbagai bentuk sifat. Konsep diri juga dikatakan berperan

dalam perilaku individu, karena seluruh sikap dan pandangan individu

terhadap dirinya akan memengaruhi individu tersebut dalam menafsirkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

6

setiap aspek pengalaman-pengalamannya. Selain itu Susana, et al., (2006)

menyatakan bahwa konsep diri adalah inti dari kepribadian seseorang yang

menyangkut pandangan dan sikap individu terhadap dirinya baik mengenai

dimensi fisik, karakteristik individu dan motivasi diri.

Senada dijelaskan oleh Rosenber (dalam Ferrinadewi, 2008) bahwa

konsep diri menjelaskan aspek-aspek kepribadian individual yang merupakan

ekspresi diri seseorang. Menurut Calhoun dan Acolella (1995), konsep diri

memiliki tiga dimensi yaitu pengetahuan individu tentang dirinya sendiri,

pengharapan yang dimiliki individu untuk dirinya sendiri, dan penilaian

mengenai dirinya sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh Harter (dalam

Santrock, 2002) menunjukkan bahwa penampilan fisik secara konsisten

berkorelasi kuat dengan penerimaan sosial dari teman sebayanya.

Penelitian Lord dan Eccles (dalam Santrock, 2002) menambahkan

adanya hubungan antara konsep diri dan keterkaitan fisik untuk meramalkan

rasa percaya diri seseorang. Penelitian Engel (1994) juga memaparkan bahwa

perbedaan perilaku yang terjadi pada konsumen terkait dengan pembedaan

konsep diri konsumen. Menurut Fitts (dalam Agustiani, 2009) konsep diri

berpengaruh kuat terhadap tingkah laku seseorang. Calhoun dan Acocella

(1995) membagi konsep diri menjadi konsep diri positif dan negatif yang

memiliki perilaku berbeda yang dihasilkan.

Konsep diri positif menunjukkan adanya penerimaan diri dimana

individu dengan konsep diri positif mengenal dirinya dengan baik sekali.

Konsep diri yang positif bersifat stabil dan bervariasi. Individu yang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

7

konsep diri positif dapat memahami dan menerima sejumlah fakta yang

sangat bermacam-macam tentang dirinya sendiri sehingga evaluasi terhadap

dirinya sendiri menjadi positif dan dapat menerima dirinya apa adanya.

Individu yang memiliki konsep diri positif akan merancang tujuan-tujuan

yang sesuai dengan realitas, yaitu tujuan yang memiliki kemungkinan besar

untuk dapat dicapai. Sedangkan seseorang dengan konsep diri negatif

mempunyai perasaan tidak aman, kurang menerima dirinya, tidak menyukai

dan menghormati diri sendiri. Selain itu memiliki gambaran yang tidak pasti

terhadap dirinya, sulit mendefinisikan diri sendiri dan mudah terpengaruh

oleh bujukan dari luar, mempunyai banyak persepsi yang saling berkonflik

dan merasa aneh serta asing terhadap diri sendiri sehingga sulit bergaul

Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa apabila remaja

yang memiliki konsep diri positif akan memiliki kecenderungan pembelian

impulsif yang rendah dibandingkan remaja yang memiliki konsep diri negatif.

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti mengenai hubungan antara

konsep diri dan pembelian impulsif pada remaja perempuan.

2. Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara konsep diri terhadap pembelian impulsif

yang terjadi pada remaja perempuan?

3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan konsep

diri terhadap pembelian impulsif yang dilakukan remaja perempuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

8

4. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini secara teoritis bermanfaat menambah referensi keilmuan

khususnya di bidang psikologi konsumen dan industri serta

mengembangkan penelitian-penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi kepada remaja

perempuan pentingnya mengetahui konsep diri masing-masing individu.

Setelah itu remaja perempuan mampu memberikan evaluasi diri secara

lebih positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Diri

1. Pengertian konsep diri

Istilah konsep diri bermula dari seorang tokoh yang bernama William

James (Bracken, 1996). Ia merupakan tokoh pertama yang membedakan dua

hal mendasar dari self, yaitu “I” dan “me”. Konsep “I” menunjuk pada

individu sebagai subjek dan “Me” menunjuk pada individu sebagai objek

(Bracken, 1996). Menurut James (dalam Bracken, 1996), “I” sebagai diri

yang mengetahui (knower) dan “Me” sebagai diri yang diketahui. “Me”

inilah yang selanjutnya disebut sebagai konsep diri. “I” disebut sebagai juga

dengan subjective self karena hal inilah yang mengorganisasikan dan

menginterpretasikan pengalaman seseorang. Sedangkan “Me” disebut juga

objective self karena merupakan ciptaan dari “I”.

Fitts (dalam Agustiani, 2009), mengemukakan bahwa konsep diri

merupakan kerangka acuan (frame of reference) dalam berinteraksi dengan

lingkungan. Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang

mengenai dirinya, yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang dia

peroleh dari interaksi dengan lingkungan (dalam Agustiani, 2009). Chaplin

(2002) mengartikan knsep diri sebagai evaluasi diri terhadap diri sendiri dan

penilaian atau penafsiran mengenai dirinya sendiri oleh individu yang

bersangkutan. Deaux, Dane, dan Wrightsman (1993, dalam Sarwono &

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

10

Meinarno, 2009) mengartikan konsep diri sebagai sekumpulan keyakinan,

perasaan dan kesadaran seseorang mengenai dirinya. Keyakinan seseorang

mengenai dirinya bisa berkaitan dengan bakat, minat, kemampuan,

penampilan fisik. Kemudian orang mempunyai perasaan dan kesadaran

terhadap keyakinan yang dimilikinya dengan merasa positif atau negatif,

bangga atau tidak bangga.

Menurut Noesjirwan (dalam Amaliah, 2012), konsep diri didefinisikan

sebagai seluruh pandangan seseorang terhadap dirinya yang meliputi

bagaimana seseorang melihat dirinya, pemikiran juga pendapatnya mengenai

dirinya sendiri, serta sikap terhadap dirinya. Calhoun dan Acocella (1995)

menyatakan bahwa konsep diri merupakan hal-hal yang penting bagi seorang

individu untuk menentukan bagaimana seseorang bertindak dari berbagai

situasi.

Berdasarkan beberapa teori mengenai konsep diri tersebut, dapat

disimpulkan bahwa konsep diri merupakan pandangan seseorang mengenai

dirinya sendiri secara menyeluruh yang meliputi keyakinan, penilaian dan

berkaitan dengan evaluasi terhadap diri sendiri sehingga seseorang secara

sadar mengetahui apa yang dilakukan serta bagaimana sikap terhadap dirinya.

2. Dimensi Konsep Diri

Menurut Calhoun dan Acocella (1995), ada 3 dimensi konsep diri,

yaitu pengetahuan seseorang tentang dirinya sendiri, pengharapan seseorang

akan dirinya, dan penilaian seseorang mengenai dirinya sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

11

a. Pengetahuan tentang diri

Individu mengetahui mengenai kuantitas mengenai dirinya, seperti usia,

jenis kelamin, suku bangsa dan pekerjaan. Selain itu juga mengetahui

kualitas yang ada pada dirinya sendiri, misalnya berpenampilan kurang

menarik.

b. Pengharapan akan diri

Pandangan tentang diri seseorang tidak terlepas dari kemungkinan menjadi

apa di masa mendatang. Setiap harapan seseorang dapat membangkitkan

kekuatan seseorang untuk mencapai harapan di masa depan. Namun setiap

orang pada dasarnya memiliki harapan yang berbeda-beda. Singkatnya,

setiap individu memiliki pengharapan bagi dirinya sendiri.

c. Penilaian tentang diri

Penilaian tentang diri merupakan hasil evaluasi terhadap diri. Seseorang

memberikan evaluasi seberapa besar ia akan menyukai dirinya sendiri.

Semakin besar ketidaksukaan terhadap diri saat ini dengan diri ideal, maka

akan memunculkan harga diri rendah. Sebaliknya bila seseorang cukup

puas dengan diri saat ini, maka mengindikasikan harga diri yang tinggi

pula.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa konsep diri

memiliki tiga dimensi, yaitu pengetahuan terhadap dirinya, harapan

mengenai dirinya sendiri, dan penilaian mengenai diri sendiri.

Pengetahuan tentang diri berkaitan dengan dirinya dari segi kualitas

maupun kuantitas, seseorang dapat memperoleh pengetahuan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

12

membandingkan dirinya dengan orang lain. Harapan mengenai diri

berkaitan dengan pengharapan seseorang terhadap dirinya di masa

mendatang. Sedangkan penilaian akan dirinya dilihat dari diri ideal

seseorang dengan diri aktual saat ini.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri

Burns (1993) menyebutkan bahwa ada lima hal yang mempengaruhi

dalam pembentukan konsep diri seseorang. Lima hal tersebut yaitu:

a. Keadaan fisik

Keadaan fisik seseorang dapat mempengaruhi individu dalam

menumbuhkan konsep dirinya. Pandangan mengenai tubuh dijelaskan

sebagai bentuk evaluasi terhadap diri fisik seseorang.

b. Bahasa

Bahasa merupakan sistem simbol yang digunakan seseorang dalam

membentuk koseptualisasi dan verbalisasi. Seseorang menggunakan

simbol bahasa untuk proses pembedaan individu satu dengan lainnya.

Seseorang menerima informasi dengan memahami apa yang orang lain

katakan. Informasi yang didapatkan akan secara konsisten berkembang

menjadi bagian dari konsep diri.

c. Umpan balik dari lingkungan

Umpan balik dari lingkungan menjelaskan bagaimana orang lain

memberikan pandangan dan penilaian terhadap dirinya. Orang-orang

terdekat atau significant others berperan penting dalam mepengaruhi

konsep diri seseorang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

13

d. Identifikasi

Identifikasi adalah cara yang disadari seseorang dan digunakan dalam

berpikir, berperilaku dengan cara yang sama dengan orang lain. Seseorang

akan bertindak sejauh mana ia merasa cocok dengan pandangan terhadap

dirinya dan persetujuan dari lingkungan mengenai konsep dirinya.

e. Pola Asuh Keluarga

Dalam keluarga, seseorang akan merasakan apakah dirinya dicintai atau

tidak, diterima atau tidak, dan berharga atau tidak. Keluarga dipandang

sebagai agen sosialisasi pertama bagi seseorang.

4. Jenis-jenis Konsep Diri

Calhoun dan Acocella (1995), konsep diri dibagi menjadi dua, yaitu

konsep diri positif dan konsep diri negatif.

a. Konsep Diri Positif

Konsep diri positif dapat dikatakan sebagai penerimaan terhadap diri.

Seseorang akan memiliki kerendahan hati daripada sikap egois atau

keangkuhan. Dengan kata lain, individu dapat menerima dirinya apa

adanya. Seseorang yang memiliki konsep diri positif berarti dirinya tahu

betul mengenai dirinya. Hal ini memunculkan evaluasi yang positif

terhadap diri dan cenderung dapat menerima keberadaan orang lain.

Konsep diri positif mengindikasikan bahwa gambaran tentang diri

sesuai dengan kenyataan dirinya (real self). Orang dengan konsep diri

positif akan memiliki penghargaan tinggi atas dirinya dan tertuju pada

keberhasilan (Susana , et al., 2006). Seseorang dengan konsep diri positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

14

akan mampu menghadapi kehidupan di depannya, menganggap bahwa

dirinya dapat mencapai segala sesuatu dan memiliki sikap percaya diri.

Ciri lain dari orang dengan konsep diri ini akan mampu menerima

kritik dari orang lain, mau mengambil resiko dan mandiri. Selain itu

individu dengan konsep diri positif yakin pada kemampuan yang

dimilikinya, bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukannya.

Seseorang tersebut yakin ia memiliki control diri terhadap peristiwa yang

terjadi, sabar terhadap suatu kegagalan dan tahu bagaimana cara untuk

menanganinya.

Berdasarkan uraian tersebut, seseorang yang memiliki konsep diri

yang positif adalah seseorang yang memahami mengenai dirinya baik

mengenai kelebihan maupun kekurangannya. Dengan memahami

kelebihan maupun kekurangannya, seseorang akan lebih mampu

memberikan evaluasi yang positif mengenai dirinya sesuai dengan realitas

sebenarnya.

b. Konsep Diri Negatif

Calhoun dan Acocella (1995), menyebutkan tipe orang seseorang

yang memiliki konsep diri negatif, yaitu memiliki pandangan tentang diri

yang terlalu stabil, teratur dan dapat dikatakan kaku. Ketika dirinya sudah

memandang bahwa dirinya kurang menarik, maka pandangan tersebut

akan tetap bertahan dalam jangka waktu yang lama. Tipe lainnya

memiliki pandangan mengenai diri yang benar-benar tidak teratur atau

tidak memiliki keutuhan dalam dirinya. Seseorang dengan pola yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

15

seperti ini tidak benar-benar tahu mengenai dirinya sendiri, siapa dirinya,

kekuatan maupun kelemahan dan hal apa yang perlu dihargai di dalam

dirinya.

Individu dengan konsep diri negatif akan kurang mampu menerima

kritik dari orang lain tentang dirinya, kurang memiliki kemampuan

bertahan dalam tekanan ketika mendapatkan kritikan. Seseorang dengan

konsep diri negatif memiliki emosi dan kondisi psikologis yang kurang

stabil, dan mudah terpengaruh dengan lingkungan. Konsep diri negatif

mendorong seseorang untuk harus dicintai dan diperhatikan oleh orang

lain. Individu dengan konsep diri negatif akan lebih mudah merasa

frustasi dan akan menyalahkan lingkungan atas kekurangan yang terjadi

pada dirinya. Seseorang dengan konsep diri negatif lebih bergantung

dengan penilaian dan kesan dari orang lain terhadap dirinya.

Dapat disimpulkan bahwa seseorang dengan konsep diri negatif terdiri

dari dua tipe dimana seseorang tidak benar-benar tahu mengenai dirinya

atau kaku yang tidak mengijinkan penyimpangan terhadap dirinya.

5. Peran Penting Konsep Diri

Konsep diri memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan

manusia. Folker (dalam Burns, 1993) menyebutkan ada tiga fungsi dari

konsep diri yaitu:

a. Konsep diri merupakan pemelihara konsistensi internal atau

keseimbangan dalam diri seseorang. Manusia memang cenderung

untuk bersikap konsisten dengan pandangannya sendiri. Hal ini bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

16

dimaklumi karena bila pandangan, ide, perasaan dan persepsinya

tidak membentuk suatu keharmonisan atau bertentangan maka akan

menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan.

b. Konsep diri mempengaruhi cara seseorang menginterpretasikan

pengalamannya. Pengalaman terhadap suatu peristiwa diberi arti

tertentu oleh setiap orang. Seseorang akan memandang dirinya

tergantung dari pengalaman yang diperolehnya. Pengalaman-

pengalaman tersebut berupa pengalaman yang positif maupun

bersifat negatif.

c. Konsep diri sebagai suatu harapan yang dimiliki seseorang. Setiap

orang mempunyai suatu harapan tertentu terhadap dirinya dan hal

itu tergantung dari bagaimana individu itu melihat dan

mempersepsikan dirinya sebagaimana adanya.

B. Pembelian Impulsif

1. Pengertian Pembelian Impulsif

Rook (1987), menyatakan bahwa pembelian impulsif merupakan

aktivitas pembelian yang dilakukan seseorang yang tidak memiliki

perencanaan, pertimbangan dan tidak berdasarkan pada penilaian atau sebuah

evaluasi tertentu terhadap produk dan manfaat dari produk yang dibeli.

Pembelian impulsif adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang untuk

membeli yang sebelumnya tidak diakui secara sadar dari sebuah

pertimbangan membeli yang terbentuk sebelum memasuki toko (Mowen &

Minor, 2002). Rook dan Gardner (dalam Lin; Chuang, 2005) mengungkapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

17

bahwa pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak terencanakan

dengan pengambilan keputusan yang relatif cepat dan bias subjektif untuk

memilih suatu barang. Definisi ini didukung oleh Verplanken dan Herabadi

(2001) dengan mengatakan mengenai pembelian impulsif kurang

menggunakan rasional dan cenderung dilakukan secara cepat. Gasiorowska

(dalam Henrietta 2012), mendefinisikan pembelian impulsif sebagai

pembelian yang tidak reflektif, sebenarnya tidak diharapkan pembeli, terjadi

secara spontan, dan diiringi dengan munculnya yang mendadak untuk

membeli produk-produk tertentu.

Berdasarkan uraian definisi mengenai pembelian impulsif tersebut,

dapat disimpulkan bahwa pembelian impulsif merupakan pembelian yang

cenderung dilakukan secara tiba-tiba atau bersifat spontan, tidak rasional,

dilakukan secara cepat dan tidak reflektif.

2. Aspek-aspek Pembelian Impulsif

Verplanken dan Herabadi (2001), menyebutkan adanya dua aspek

dalam pembelian impulsif. Aspek-aspek pembelian impulsif tersebut adalah:

a. Aspek Kognitif

Pada aspek kognitif, pembelian impulsif kurang mampu membuat

pertimbangan dan perencanaan ketika melakukan kegiatan pembelian.

Kurangnya perencanaan maupun pertimbangan ini didasarkan pada tidak

adanya evaluasi atas konsekuensi yang akan muncul setelah membeli.

Seorang impulsive buyer akan mengabaikan hal-hal yang terjadi di masa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

18

depan. Pembeli juga akan cenderung enggan untuk memberikan pendapat

mengenai kualitas barang yang dibeli.

b. Aspek Afektif

Pembelian impulsif berkaitan dengan pengaruh emosi pembeli, minat dan

sikap pembeli terhadap produk tertentu. Mayoritas pembeli melakukan

pembelian impulsif didominasi oleh aspek afektif. Pada aspek afektif

meliputi dorongan emosional yang cukup kuat, meliputi perasaan senang,

bahagia ketika menginginkan suatu barang untuk dibeli serta memiliki

kesulitan untuk meninggalkan keinginannya itu. Namun setelah

melakukan pembelian, biasanya muncul rasa penyesalan (Rook, 1987;

Verplanken & Herabadi, 2001). Afeksi yang bersifat positif cenderung

dapat menjadi penyebab awal terjadinya pembelian impulsif (Vohs &

Faber, 2007). Konsumen akan merasa bahagia serta gembira ketika

menginginkan suatu produk untuk dibeli dan merasa sulit meninggalkan

keinginannya tersebut. hal ini mengakibatkan konsumen harus membeli

barang tersebut guna memuaskan keinginannya.

Berdasarkan aspek-aspek mengenai pembelian impulsif, dapat

disimpulkan bahwa aspek kognitif, adalah ketika seseorang melakukan

pembelian impulsif karena kurangnya perencanaan dan pertimbangan

sebelum dan pada saat melakukan pembelian. Sedangkan aspek afektif,

adalah ketika seseorang melakukan pembelian didasarkan pada emosi,

perasaan senang, tertarik dan memiliki dorongan yang kuat untuk

membeli produk-produk tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

19

3. Faktor yang mempengaruhi pembelian Impulsif

Pembelian impulsif dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor

lingkungan dan faktor personal.

a. Faktor lingkungan

Penelitian yang dilakukan oleh Lin dan Chen (2012), mendapatkan

bahwa kecemasan terhadap kehidupan sosial mempengaruhi remaja untuk

melakukan pembelian secara impulsif. Penilaian yang negatif pada remaja

dapat mempengaruhi pembelian impulsif. Hal ini disebabkan karena

remaja memiliki ketakutan sendiri ketika dirinya berhadapan dengan

teman sebayanya dan mendapatkan penilaian yang negatif. Hal ini

diperkuat dimana konformitas remaja perempuan memicu dalam

pembelian impulsif.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh (Tendai & Crispen, 2009)

menunjukkan bahwa pengaruh gerai toko dan desain dari pertokoan

menyebabkan pembelian impulsif semakin meningkat. Tampilan yang

menarik memberikan daya tarik untuk seseorang memasuki pertokoan.

b. Faktor personal

Faktor personal merupakan faktor yang mempengaruhi pembelian

impulsif yang berasal dari dalam diri individu. Penelitian yang dilakukan

oleh Gasiorowska (2011), menyebutkan bahwa perempuan memiliki

tingkat pembelian impulsif yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-

laki. Perempuan juga dapat melihat produk-produk di pertokoan lebih lama

selama berbelanja. Perempuan pada umumnya memiliki kesenangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

20

berbelanja lebih tinggi dan lebih menganggap bahwa berbelanja adalah

aktifitas sosial yang wajar dilakukan perempuan.

Lin dan Chuang (2005), menemukan bahwa kecerdasan emosi

berpengaruh terhadap pembelian impulsif seseorang. Penelitian yang

dilakukannya menunjukkan bahwa orang dengan tingkat control diri dan

kecerdasan emosi seseorang memberikan pengaruh terhdap pembelian

impulsif. Seseorang yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi akan

lebih rendah dalam melakukan pembelian impulsif. Sebaliknya bila

kecerdasan emosi seseorang rendah cenderung akan lebih tinggi

melakukan pembelian impulsif.

Faktor personal lain yang mempengaruhi pembelian impulsif adalah

mood seseorang. Dorongan mood pembeli mempengaruhi pembelian

seseorang. Verplanken dan Herabadi (2001) menyebutkan bahwa perasaan

positif biasanya akan lebih mendorong seseorang melakukan pembelian

impulsif. Perasaan yang positif tersebut menyangkut perasaan senang,

bersemangat dan merasa bahagia ketika melakukan pembelian.

Kepribadian seseorang juga dipandang mempengaruhi pembelian impulsif

seseorang. Seseorang dalam membeli barang akan menyesuaikan dengan

kepribadian yang dimilikinya. Kepribadian merupakan suatu variabel

yang sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen (Mowen &

Minor, 2002). Menurut Susana, et al., (2006) menyatakan bahwa konsep

diri merupakan inti dari kepribadian seseorang yang menyangkut sikap

individu terhadap dirinya baik fisik, dan motivasi individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

21

Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi pembelian impulsif adalah faktor lingkungan dan personal.

Faktor lingkungan yang mempengaruhi pembelian impulsif terdiri dari

harga, konformitas, dan lingkungan pertokoan. Sedangkan faktor personal

terdiri dari mood, jenis kelamin, kontrol diri, kecerdasan emosi dan

kepribadian seseorang.

4. Pembelian Impulsif pada Remaja Perempuan

Remaja adalah salah satu bagian terpenting dari sebuah pemasaran

karena remaja sering menghabiskan waktunya untuk berbelanja dan

cenderung bersama teman-temannya (Lin & Chang, 2005; Lin & Chen,

2012). Remaja biasanya akan berbelanja dengan teman-teman sebayanya.

Kondisi seperti ini meningkatkan pembelian impulsif remaja karena adanya

ketakutan untuk dinilai negatif oleh temannya (Lin & Chen, 2012). Remaja

perempuan cenderung lebih impulsif daripada remaja pria (Lin & Lin, 2005;

Pantecost & Andrew, 2010) yang dikarenakan remaja perempuan memiliki

intensitas kegiatan yang lebih dekat dengan pembelian yang lebih intens.

Remaja perempuan lebih signifikan melakukan pembelian yang bersifat

impulsif dan melihat produk lain selama berbelanja daripada remaja laki-

laki. Remaja perempuan cenderung menganggap wajar bahwa kesenangan

dalam berbelanja wajar dialami oleh perempuan daripada laki-laki

(Gasiorowska, 2011).

Dapat disimpulkan bahwa remaja perempuan cenderung melakukan

pembelian bersama teman-temannya dan hal tersebut meningkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

22

kecenderungan untuk membeli secara impulsif. Remaja perempuan juga

juga memiliki aktivitas membeli lebih dekat daripada remaja laki-laki dan

demi mencari sensasi saja.

C. Remaja Perempuan

1. Definisi Remaja Perempuan

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak

menuju kedewasaan. Masa remaja termasuk dalam masa perkembangan yang

dilihat baik dari aspek biologis, genetik, lingkungan dan pengalaman

berinteraksi dengan keluarga dan teman. Perkembangan masa remaja

melibatkan perubahan yang besar di bagian fisik biologis, kognitif dan sosio

emosi. Masa tersebut berlangsung dari masa remaja dimulai sampai masa

akhir remaja (Santrock, 2002, 2007: Papalia, Old, Feldmen, 2009).

Remaja dengan kata lain adolescence (Ali & Astori, 2009),

mengartikan remaja sebagai masa dimana seseorang mengalami pertumbuhan

untuk mencapai kematangan. Masa remaja merupakan masa disaat seseorang

dipenuhi dengan segala macam perubahan dan terkadang menjadi masa

tersulit dalam kehidupan manusia. Tugas perkembangan utama remaja adalah

mempersiapkan diri memasuki masa dewasa dan ditandai dengan masa

pubertas (Larson et al., 2002; Sarigiani & Peterson, 2002; dalam Santrock,

2007).

Santrock (2002), masa remaja dibagi menjadi masa awal remaja dan

akhir remaja. Masa remaja berlangsung antara umur 10 hingga 21 tahun.

Awal remaja dimulai ketika seseorang berumur 10 sampai dengan 13 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

23

Sedangkan akhir remaja berlangsung antara 18 tahun sampai dengan 21

tahun. Ali dan Astori (2009), juga mengemukakan hal yang sama bahwa

remaja akhir dimulai umur 17 atau 18 tahun sampai dengan 21 atau 22 tahun.

Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa remaja adalah masa

peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang disetai

perubahan fisik, kognitif dan sosio emosinya. Masa remaja dimulai dari umur

13 sampai 21 tahun dan dibagi menjadi masa awal remaja (10-13 tahun) dan

remaja akhir (18-21 tahun).

2. Tahap-tahap perkembangan Remaja Perempuan

Sullivan (dalam Alwisol, 2004) menyebutkan dan membagi masa

remaja menjadi dua masa, yaitu remaja awal dan remaja akhir. Hal yang sama

dikatakan oleh Santrock (2007), yang membagi masa remaja menjadi masa

remaja awal dan masa remaja akhir.

a. Masa Remaja Awal

Masa remaja awal (early adolescence) berlangsung kurang lebih di

masa sekolah menegah pertama atau sekolah menengah akhir atau berkisar

10 sampai 13 tahun. Di masa ini perubahan pubertal dimulai juga pada

masa ini. Sullivan (dalam Alwisol, 2009) menganggap masa remaja awal

merupakan masa perkembangan kepribadian. Sullivan juga menambahkan

bahwa masa remaja ingin membutuhkan afeksi dari orang lain dan

pengharghaan dari teman-teman sebayanya dalam pergaulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

24

b. Masa Remaja Akhir

Remaja akhir kurang lebih berlangsung pada pertengahan dasawarsa

yang kedua dari kehidupan. Remaja yang dikategorikan sebagai remaja

akhir berusia antara 18 sampai 21 tahun. Karakteristik yang muncul dalam

remaja akhir berupa minat mengenai karir, pacaran, dan eksploitasi

mengenai identitas diri atau konsep dirinya lebih menonjol daripada masa

remaja awal (Santrock, 2007).

Eksplorasi mengenai diri identitasnya dilakukan untuk lebih

menunjukkan keberadaan dan siapa dirinya. Masa remaja akhir

cenderung lebih bisa menentukan pilihan yang dirasa paling tepat bagi

dirinya. Pengambilan keputusan dengan tepat dan secara bertanggung

jawab menjadi ciri remaja akhir. Santrock (2002) mengatakan bahwa

remaja akhir memiliki pengambilan keputusan yang lebih baik dari pada

remaja awal.

Dari tahapan perkembangan remaja, dapat disimpulkan bahwa

terdapat dua tahap perkembangan remaja, yaitu masa remaja awal dan

masa remaja akhir. Perkembangan remaja perempuan sama dengan

perkembangan remaja pada umumnya.

3. Aspek-aspek Perkembangan Remaja Perempuan

a. Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik pada remaja dapat secara nyata dilihat dan diawali

pada masa pubertas. Perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada remaja

perempuan adalah bertambahnya tinggi badan, berat badan yang naik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

25

tumbuhnya payudara, menstruasi, tumbuhnya rambut halus pada beberapa

bagian tubuh dan produksi keringat yang meningkat. (Gunarsa, 1981;

Papalia, Old & Feldmen, 2009). Sedangkan perubahan fisik pada laki-laki

ditandai dengan perubahan suara yang lebih besar, tumbuhnya jakun, dada

lebih bidang, masa otot bertambah dan tumbuhnya kumis (Santrock,

2002). Adanya perubahan fisik tersebut menyebabkan remaja semakin

memperhatikan penampilan fisiknya.

b. Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif remaja ditandai dengan meningkatnya proses

berpikir yang idealistik, abstrak dan logis. Ketika memasuki transisi ini,

remaja akan merasa lebih egosentris, merasa tak terkalahkan, memandang

dirinya sedang berada dalam panggung, ingin diperhatikan dan unik,

Santrock (2007). Ketika seorang remaja berpikir demikian, maka remaja

mencoba untuk memproses berbgai informasi yang ada diluar dirinya agar

dapat pengetahuan yang lebih kompleks. Hal ini dilakukan agar remaja

dapat melakukan pengambilan keputusan secara tepat.

c. Perkembangan Sosioemosi

Perkembangan sosioemosi yang berlangsung dimasa remaja meliputi

tuntutan untuk menjadi mandiri, konflik dengan orang tua dan keinginan

untuk lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman-teman sebayanya.

Selain itu remaja akan lebih mencoba membangun relasi yang intim

dengan teman sebaya sebagai bentuk membuka diri (Santrock, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

26

Hal lain, (Rochmah, 2005) remaja kurang memiliki pengelolaan emosi

yang kurang stabil. Dalam keadaan emosi yang gembira, dapat secara tiba-

tiba berubah menjadi sedih dan dapat menjadi ragu terhadap dirinya

sendiri. Remaja cenderung membuat keputusan yang lebih didasarkan

pada situasi emosinya.

Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa remaja memiliki tiga

aspek perkembangan fisik, kognitif dan sosioemosi yang melekat pada

kehidupannya. Setiap aspek mempunyai pengaruh terhadap perilaku yang

dilakukan.

D. Dinamika Hubungan Konsep Diri Dan Pembelian Impulsif Pada Remaja

Perempuan

Menurut Verplanken dan Herabadi (2001), pembelian impulsif dapat

dipengaruhi oleh konformitas, harga, lingkungan toko, usia, jenis kelamin,

kondisi perasaan, kontrol diri dan kepribadian. Salah satu unsur inti dari

kepribadian adalah konsep diri. Konsep diri sebagai penentu bagaimana

seseorang bersikap dan berperilaku (Fitts, dalam Agustiani 2009). Konsep diri

berperan sebagai kerangka acuan untuk menentukan sikap seseorang dalam

situasi tertentu. Susana, et al., (2006) juga menyatakan bahwa konsep diri

menyangkut pandangan individu mengenai fisik, karakteristik dan motivasi

seseorang dalam berperilaku.

Menurut Santrock (2007), pematangan konsep diri merupakan hal

penting dalam perkembangan remaja berkaitan dengan perkembangan fisik

kognitif remaja. Masa remaja mempunyai dua fase dari masa remaja awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

27

hingga remaja akhir. Masa remaja adalah masa yang unik dalam kehidupan.

Remaja adalah masa dimana banyak perubahan yang terjadi pada diri seorang

remaja. Remaja memiliki ciri tersendiri dalam perkembangannya. Perubahan-

perubahan yang terjadi pada remaja meliputi perubahan fisik, kognitif dan

sosioemosi (Santrock, 2007). Perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada

remaja mendorong remaja untuk lebih memperhatikan daya tarik fisiknya

terkait dengan penilaian orang lain (Santrock, 2002). Keadaan ini dilihat

sebagai hal penting yang akan menimbulkan perasaan tidak puas, kurangnya

percaya diri dan rendahnya harga diri pada remaja (Papalia, Old & Feldmen,

2009). Keadaan ini juga didukung dengan kondisi sosioemosi remaja yang

belum memiliki pengelolaan emosi yang stabil yang mempengaruhi

pengambilan keputusan yang cenderung berdasarkan kondisi emosionalnya

(Rochmah, 2005). Salah satu hal yang terjadi terkait pengambilan keputusan

yang kurang matang adalah dalam hal pembelian barang. Remaja dapat

melakukan banyak pembelian barang untuk diterima di lingkungan teman-

temannya (Sitohang, 2009).

Menurut Lin dan Chen (2012), remaja merupakan bagian terpenting

dalam penjualan berbagai macam produk. Kondisi ini memungkinkan remaja

dapat mengalami pembelian yang tidak terencanakan dan bersifat spontan atau

yang sering disebut pembelian impulsif. Menurut Mowen dan Minor (2002),

remaja sering melakukan pembelian yang tidak direncanakan. Wood (dalam

Henrietta, 2012) juga mengatakan bahwa pembelian impulsif cenderung naik

ketika umur 18-39 tahun. Dalam hal ini mahasiswa termasuk dalam rentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

28

usia tersebut dan masuk dalam kategori remaja akhir yang rentan melakukan

pembelian impulsif.

Engel (1994) memaparkan bahwa perilaku konsumen dalam

melakukan pembelian dipengaruhi oleh konsep diri seseorang. Seseorang

dengan konsep diri yang positif mampu memahami dirinya dengan baik

mengenai kelebihan maupun kekurangannya (Calhoun & Acocella 1995).

Dengan memahami kelebihan maupun kekurangannya, seseorang akan lebih

mampu memberikan evaluasi yang positif mengenai dirinya sesuai dengan

realitas sebenarnya. Dengan kata lain seseorang akan lebih bisa menerima

dirinya secara positif, tidak cemas akan penilaian orang lain dan tidak perlu

melakukan pembelian berbagai macam produk demi diterima orang lain

(Sitohang, 2009). Sedangkan seseorang dengan konsep diri yang negatif akan

lebih sensitif dengan kritik orang lain terhadap dirinya baik mengenai

penampilan maupun hal lain. Selain itu, seseorang dengan konsep diri negatif

memliki harapan untuk diterima dan dicintai orang lain. Hal ini mendorong

seseorang untuk melakukan berbagai macam pembelian demi menutupi

kekurangannya terkait dengan kondisi psikologis yang tidak stabil. Dari uraian

tersebut, dapat dikatakan bila seseorang memiliki konsep diri yang cenderung

positif maka tidak berusaha untuk melakukan berbagai macam pembelian.

Berbeda dengan seseorang dengan konsep diri negatif, maka pembelian

impulsif cenderung tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

29

E. Bagan Hubungan Konsep Diri Dan Kecenderungan Pembelian Impulsif

Pada Remaja Perempuan

Gambar 1. Bagan dinamika hubungan konsep diri terhadap pembelian impulsif

pada remaja

KONSEP DIRI

Konsep Diri Positif

Kontrol diri yang baik, gambaran diri

baik, harga diri tinggi, emosi yang

stabil.

Konsep Diri Negatif

Emosi yang tidak stabil, kontrol diri

kurang baik, gambaran diri buruk,

harga diri rendah

Mampu menerima diri dengan baik

Kurang menerima diri

Pembelian Impulsif rendah

Pembelian Impulsif tinggi

Tidak tergoda mencoba membeli berbagai barang

Mencoba berbagai macam barang untuk menutupi kekurangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

30

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif antara

konsep diri dengan pembelian impulsif. Semakin positif konsep diri yang

dimiliki maka semakin rendah pembelian impulsif yang terjadi. Sebaliknya,

semakin negatif konsep diri, maka semakin tinggi tingkat pembelian impulsif

yang terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara

konsep diri dengan kecenderungan pembelian impulsif pada remaja ini

menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional. Menurut Azwar

(2009), penelitian korelasional bertujuan menyelidiki hubungan antara suatu

variabel dengan variabel lain yang berdasarkan koefisien korelasi.

B. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan

variabel tergantung:

Variabel bebas (X) : konsep diri

Variabel tergantung (Y) : kecenderungan pembelian impulsif

C. Definisi Operasional

1. Konsep Diri

Konsep diri adalah pandangan mahasiswa perempuan mengenai

dirinya sendiri secara menyeluruh yang meliputi keyakinan, penilaian dan

berkaitan dengan evaluasi terhadap diri sendiri, sehingga mahasiswa

perempuan secara sadar mengetahui apa yang dilakukan serta bagaimana

sikap terhadap dirinya. Konsep diri diukur dengan menggunakan skala

pengukuran psikologis yang disusun berdasarkan dimensi konsep diri yang

terdiri dari pengetahuan, harapan, dan penilaian diri. Semakin tinggi skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

32

konsep diri yang diperoleh menunjukkan semakin positif konsep dirinya.

sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh dari konsep diri

menunjukkan semakin negatif konsep diri subjek penelitian.

2. Kecenderungan Pembelian Impulsif

Pembelian impulsif adalah pembelian yang cenderung dilakukan

oleh mahasiswa perempuan secara tiba-tiba atau bersifat spontan, tidak

rasional, dilakukan secara cepat dan tidak reflektif. Dalam pembelian

impulsif memiliki dua aspek yang meliputi, yaitu aspek kognitif dan aspek

afektif.

Pada aspek kognitif, seseorang yang melakukan pembelian impulsif

kurang mampu dalam mempertimbangkan dan melakukan perencanaan

ketika melakukan pembelian. Aspek afektif menjelaskan bahwa pembelian

impulsif dilakukan karena seseorang memiliki perasaan senang, bahagia

maupun rasa bersalah setelah melakukan pembelian.

Pembelian impulsif diukur mengunakan skala kecenderungan

pembelian impulsif berdasarkan kedua aspek tersebut. Semakin tinggi skor

kecenderungan pembelian impulsif yang dimiliki, maka kemungkinan

besar terjadinya pembelian impulsif. Sebaliknya, semakin rendah skor

kecenderungan pembelian impulsif yang dimiliki, semakin rendah

kemungkinan seseorang melakukan pembelian impulsif.

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa perempuan yang

berumur 18-21 tahun. Dalam rentang umur tersebut termasuk dalam usia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

33

remaja akhir (Santrock, 2007). Jenis penelitian sampel dalam penelitian ini

adalah non-probability sampling yang berarti tidak semua populasi memiliki

kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel

menggunakan convenience sampling yaitu teknik penarikan sampel yang

didasari pada kemudahan menemukan sampel (Purwanto & Sulistyastuti,

2007). Sampel yang digunakan oleh peneliti adalah mahasiswa perempuan

Universitas Sanata Dharma.

E. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penyebaran skala

konsep diri dan skala kecenderungan pembelian impulsif. Skala terdiri atas

beberapa pernyataan yang ditujukan kepada subjek penelitian. Adapun rincian

skala tersusun sebagai berikut:

1. Skala Konsep Diri

Pembuatan skala konsep diri ini dibuat berdasarkan pada tiga dimensi

konsep diri menurut Calhoun dan Acocella. Tiga dimensi tersebut adalah:

pengetahuan, harapan, dan penilaian. Skala yang digunakan merupakan

bentuk model penskalaan model Likert yang terdiri dari pernyataan favorabel

dan unfavorabel dengan empat alternatif jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS),

Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Pemilihan

berdasarkan tingkat kesesuaian ini bertujuan agar subjek akan

mempertimbangkan sejauh mana isi pernyataan dalam skala konsep diri dan

benar menggambarkan keadaan dirinya melalui perilakunya (Azwar, 2012).

Skala ini tidak menggunakan alternatif pilihan jawaban netral dengan tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

34

agar menghindari kencenderungan subjek memilih kategori tengah demi

mencari aman (Supratiknya, 2014).

Tabel 1. Penskoran Jawaban Skala Konsep Diri

Jawaban Item

Sangat Sesuai (SS)

Sesuai (S)

Tidak Sesuai (TS)

Sangat Tidak Sesuai (STS)

Favorabel 4 3 2 1 Unfavorabel 1 2 3 4

Pada skala konsep diri peneliti membuat 60 item yang terdiri dari 20

item dimensi pengetahuan diri, 20 item harapan diri, 20 item penilaian

tentang diri.

Tabel 2. Distribusi Item Skala uji Coba Konsep Diri

Dimensi Item Jumlah Favorabel Unfavorabel

Pengetahuan Diri 1, 2, 5, 6, 9, 10, 12, 17, 18, 20

3, 4, 7, 8, 11, 13, 14, 15, 16, 19 20

Harapan Diri 21, 24, 27, 28, 29, 31, 33, 34, 36, 39

22, 23, 25, 26, 30, 32, 35, 37, 38, 40 20

Penilaian Diri 41, 43, 45, 46, 48, 49, 51, 52, 53, 60

42, 44, 47, 50, 54, 55, 56, 57, 58, 59 20

Total 30 30 60

2. Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif

Pembuatan skala kecenderungan pembelian impulsif ini dibuat

berdasarkan pada dua aspek pembelian impulsif yang terdiri dari aspek

kognitif dan aspek afektif menurut Verplanken dan Herabadi (2001). Peneliti

juga menggunakan tipe skala Likert dalam skala kecenderungan pembelian

impulsif. Pernyataan yang diberikan dalam item terdiri atas pernyataan

favorabel dan unfavorabel. Alternatif pilihan jawaban bergerak dari Sangat

Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (ST), Sangat Tidak Sesuai (STS).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

35

Tabel 3. Penskoran Jawaban Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif

Jawaban Item

Sangat Sesuai (SS)

Sesuai (S)

Tidak Sesuai (TS)

Sangat Tidak Sesuai (STS)

Favorabel 4 3 2 1 Unfavorabel 1 2 3 4

Pada skala kecenderungan pembelian impulsif peneliti membuat 40

item yang terdiri dari 20 item aspek kognitif dan 20 item dari aspek afektif

dalam pembelian impulsif.

Tabel 4. Distribusi Item Skala Uji Coba Kecenderungan Pembelian Impulsif

Aspek Item Jumlah Favorabel Unfavorabel

Aspek Kognitif 4, 13, 18, 19, 24, 26, 27, 36, 37, 39

3, 5, 6, 8, 20, 25, 35, 31, 38, 40 20

Aspek Afektif 1, 9, 12, 17, 22, 23, 28, 29, 34, 32

2, 7, 10, 11, 14,15, 16, 21, 30, 33 20

Total 20 20 40

F. Validitas & Reliabilitas

Supratiknya (2014) menyatakan bahwa tujuan dilakukannya analisis

item adalah untuk memeriksa ciri-ciri respon subjek dalam ujicoba terhadap

masing-masing item dalam melakukan seleksi item, yaitu memutuskan item

mana yang dipandang memenuhi syarat dalam pembuatan bentuk final tes

dan item yang harus digugurkan.

1. Validitas

Validitas adalah tingkat kemampuan alat tes mengukur secara tepat

dan cermat mengenai apa yang seharusnya diukur (Azwar, 2009). Dalam

penelitian ini validitas yang digunakan oleh peneliti adalah validitas isi

dengan melalui proses expert judgement dengan melalui proses penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

36

dosen pembimbing skripsi. Penilaian ini bertujuan untuk melihat kesesuaian

item dengan apa yang ingin diukur.

2. Seleksi Item

Proses uji coba dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2016 dengan

menyebar 80 skala konsep diri dan pembelian impulsif. Uji coba ditujukan

kepada mahasiswa usia 18-21 tahun Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Setelah melakukan uji coba, peneliti melakukan seleksi item. Uji seleksi

dilakukan untuk melihat item mana yang dianggap layak untuk menjadi alat

ukur dalam penelitian. Pengujiannya dilakukan dengan cara menghitung

koefisien korelasi antara distribusi skor item dengan distribusi skor skala itu

sendiri yang akan menghasilkan koefisien korelasi total (Azwar, 2012).

Bila item memiliki koefisien korelasi ( ) ≥ 0,30 maka dianggap memiliki

daya beda yang memuaskan, sedangkan yang ≤ 0,30 dianggap memiliki daya

beda yang rendah.

a. Seleksi Item Konsep Diri

Skala konsep diri meliputi tiga dimensi yaitu dimensi pengetahuan,

harapan, dan penilaian. Dari hasil uji coba terdapat 60 item yang dianalisis

pada masing-masing dimensinya. Dimensi pengetahuan memiliki daya beda

berkisar antara -0,190 hingga 0,646. Dimensi harapan memiliki daya beda

berkisar antara 0,394 hingga 0,795. Dimensi penilaian memiliki daya beda

berkisar antara 0,195 hingga 0,852.

Berdasarkan seleksi item tersebut diperoleh 51 item yang memiliki

daya beda ≥ 0,30 atau terdapat 9 item yang gugur karena daya bedanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

37

dibawah ≤ 0,30. Item yang gugur tersebut yaitu item nomor 3, 4, 7, 9, 11, 14,

15, 16, dan 60. Setelah item tersebut digugurkan, dimensi pengetahuan

memiliki daya beda berkisar 0,457 hingga 0,690. Dimensi harapan memiliki

daya beda antara 0,394 hingga 0,795 dan dimensi penilaian berkisar antara

0,329 hingga 0,868.

Tabel 5. Distribusi Item Skala Konsep Diri Setelah Uji Coba

Dimensi Item Jumlah Favorabel Unfavorabel Pengetahuan

Diri 1, 2, 5, 6, 9*, 10, 12, 17,

18, 20 3*, 4*, 7*, 8, 11*, 13, 14*,

15*, 16*, 19 12

Harapan Diri

21, 24, 27, 28, 29, 31, 33, 34, 36, 39

22, 23, 25, 26, 30, 32, 35, 37, 38, 40 20

Penilaian Diri

41, 43, 45, 46, 48, 49, 51, 52, 53, 60*

42, 44, 47, 50, 54, 55, 56, 57, 58, 59 19

Total 28 23 51 Keterangan: Tanda *: Item gugur

b. Seleksi Item Kecenderungan Pembelian Impulsif

Skala Kecenderungan pembelian impulsif memiliki dua aspek yaitu

aspek kognitif dan aspek afektif. Dari hasil uji coba terhadap 40 item, daya

beda berkisar antara -0,422 hingga 0,792. Berdasarkan seleksi item terdapat 8

item yang gugur, yaitu 3, 7, 8, 12, 15, 26, 30, 32. Dari item yang gugur

diketahui ada tiga item gugur di aspek kognitif dan lima item di aspek afektif.

Untuk menyeimbangkan jumlah item dari kedua aspek, maka peneliti

melakukan pengguguran item secara manual pada aspek kognitif sebanyak

dua item yaitu item nomor 4 dan 31. Setelah mengalami pengguguran item,

daya beda skala kecenderungan pembelian impulsif berkisar antara 0,365

hingga 0,801.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

38

Tabel 6. Distribusi Item Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif Setelah Uji Coba

Aspek Item

Jumlah Favorabel Unfavorabel

Aspek Kognitif (4), 13, 18, 19, 24, 26*, 27, 36, 37, 39

3*, 5, 6, 8*, 20, 25, 35, (31), 38, 40 15

Aspek Afektif 1, 9, 12*, 17, 22, 23, 28, 29, 34, 32*

2, 7*, 10, 11, 14,15*, 16, 21, 30*, 33

15

Total 16 14 30 Keterangan:

Tanda * : Item gugur Tanda ( ) : Item yang sengaja digugurkan

3. Reliabilitas

Reliabilitas memiliki arti sejauh mana hasil dari suatu pengukuran

dapat dipercaya. Reliabilitas merupakan konsistensi hasil pengukuran apabila

prosedur pengetesannya dilakukan berulang kali terhadap populasi atau

kelompok (Supratiknya, 2014). Pada penerapannya, koefisien reliabilitas

berada pada rentang 0,00 sampai 1,00. Semakin mendekati 1,00 maka

realibilitasnya semakin tinggi, begitu pula sebaliknya semakin mendekati

0,00 maka reliabilitasnya semakin rendah.

Teknik reliabilitas yang digunakan adalah Cronbach alpha. Cronbach

alpha digunakan karena dinilai mampu dengan tepat mengevaluasi

konsistensi internal berkaitan dengan skala yang tidak mengandung jawaban

salah atau benar dan tidak ada tingkat kesulitan item (Supratiknya, 2014).

Nilai reliabilitas skala konsep diri sebelum digugurkan pada dimensi

pengetahuan 0,731. Dimensi harapan sebesar 0,933 dan dimensi penilaian

sebesar 0,924. Setelah melakukan pengguguran item, reabilitas skala konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

39

diri pada dimensi pengetahuan sebesar 0,888. Reliabilitas dimensi harapan

sebesar 0,933 dan penilaian sebesar 0,930.

Uji reliabilitas selanjutnya menggunakan penghitungan koefisien

alpha berstrata (αs). Koefisien alpha berstrata digunakan untuk

mengidentifikasi reabilitas pada pengukuran yang bersifat multidimensional

serta mengukur internal konsistensi skala pengukuran yang terdiri dari

beberapa subtes (Widhiarso, 2011). Berikut ini adalah rumus untuk

melakukan penghitungan koefisien reliabilitas alpha berstrata:

αs =

Keterangan: = varian butir komponen ke-i = reabilitas komponen ke-i = varian skor total tes

αs = = 0,971

Berdasarkan penghitungan koefisien alpha berstrata, skala konsep diri

memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,971 (αstrata = 0,971). Sementara itu,

reliabilitas skala pembelian impulsif sebelum melakukan seleksi item

sebesar 0,923. Setelah dilakukan pengguguran item, angka reliabilitasnya

menjadi 0,947.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

40

G. Metode Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk melihat apakah data

penelitian berasal dari distribusi normal atau tidak. Data dari sebuah

penelitian dikatakan normal apabila p > 0,05 dan sebaliknya ketika data

penelitian memiliki nilai p < 0,05 maka data tersebut dikatakan tidak

normal (Santoso, 2010). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

analisis Kolmogorov-Smirnov untuk melihat normalitasnya.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah data mengikuti garis

lurus atau tidak. Apabila data mengikuti garis lurus, maka peningkatan

atau penurunan kuantitas di satu variabel akan diikuti secara linear oleh

peningkatan atau penurunan kuantitas di varibel lain. Data dikatakan linear

jika memiliki p <0,05 (Santoso, 2010).

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis akan dilakukan dengan statistik parametrik yaitu Pearson

Product Moment bila data yang dihasilkan dalam perhitungan normal.

Sebaliknya jika data yang dihasilkan tidak normal, maka uji hipotesis

dilakukan dengan Spearman Rho karena teknik tersebut tidak

mensyaratkan normalitas data (Santoso, 2010). Pengujian hipoteis korelasi

akan dilakukan dengan program SPSS 16.0 For Windows.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data dilaksanakan mulai tanggal 1 sampai 4

September 2016 di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Peneliti

menyebar skala penelitian ini hanya ditujukan untuk mahasiswa

perempuan dengan kisaran umur 18 sampai 21 tahun. Partisipan subjek

dalam penelitian ini meliputi prodi Psikologi, Pendidikan Biologi,

Pendidikan Fisika, Farmasi, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Sastra Asing.

Cara yang digunakan peneliti adalah masuk ke dalam kelas untuk

menyebarkan skala penelitian. Cara lain yang digunakan untuk mengambil

data adalah menitipkan skala penelitian ke kelas-kelas perkuliahan.

Peneliti membagikan skala sebanyak 200 eksemplar untuk digunakan

dalam penelitian ini.

B. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa perempuan dengan

rentang usia antara 18 tahun sampai 22 tahun.

Tabel 7. Data Usia Subjek Penelitian

Usia Jumlah 18 25 19 19 20 38 21 18

Total 200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

42

C. Deskripsi Data Penelitian

Peneliti melakukan analisis deskriptif untuk melihat mean teoritik

dan mean empirik dari subjek penelitian. Subjek penelitian dapat dikatakan

memiliki konsep diri yang cenderung positif jika nilai mean empiriknya

lebih besar daripada mean teoritik, begitu juga sebaliknya. Ketika subjek

penelitian dikatakan memiliki kecenderungan melakukan pembelian

impulsif yang tinggi jika nilai mean empiriknya lebih besar dari pada mean

teoritiknya.

Tabel 8. Deskripsi Data Penelitian

Skala X Minimum

X Maximal Mean Standar

Deviasi Konsep Diri 125 210 163,28 15,746

Kecenderungan Pembelian Impulsif 32 100 65,49 11,451

Kemudian dilanjutkan dengan melakukan perbandingan mean

empirik dan mean teoritik pada skala konsep diri dan skala pembelian

impulsif. Perbandingan tersebut dapat dilihat dari tabel 9 berikut ini yang

berisi mean teoritik, mean empirik, SD teoritik dan SD empirik.

Tabel 9. Perbandingan Data Teoritis dan Empiris

Skala Mean Teoritik

Mean Empirik

SD Teoritik

SD Empirik

Konsep Diri 127,5 163,28 25,5 15,746

Kecenderungan Pembelian Impulsif

75 65,49 15 11,451

Setelah dilakukan penghitungan mean teoritik dengan cara manual

dan mean empirik dengan menggunakan program SPSS 16.00 For

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

43

Windows, dapat diketahui bahwa pada skala konsep diri mean empiriknya

(163, 28) lebih besar dari pada mean teoritik (127,5) dan pembelian

impulsif mean empiriknya (65,49) lebih kecil dari pada mean teoritik (75).

Kemudian peneliti melakukan uji one sample t-test terhadap skala konsep

diri dan pembelian impulsif.

Tabel 10. Uji One Sample t-test Skala Konsep Diri

One-Sample Test Test Value = 127.5 T Df Sig. (2-

tailed) Mean

Difference 95% Confidence Interval

of the Difference Lower Upper

Konsep Diri

32.135 199 .000 35.780 33.58 37.98

Hasil pengujian One Sample t-Test pada skala konsep diri

menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang menunjukkan terdapat

perbedaan yang signifikan antara mean teoritik dengan mean empiris. Pada

tabel 9 dapat dilihat bahwa mean empiris empirik dari konsep diri lebih

besar dibandingkan mean teoritik (163,28 > 127,5). Hal ini menunjukkan

bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki konsep diri yang relatif

tinggi.

Tabel 11. Uji One Sample t-test Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif

One-Sample Test Test Value = 75 t Df Sig.

(2-tailed) Mean

Difference 95% Confidence Interval

of the Difference Lower Upper

Pembelian Impulsif

-11.745 199 .000 -9.510 -11.11 -7.91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

44

Hasil pengujian One Sample t-Test pada skala kecenderungan

pembelian impulsif menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang

menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritik

dengan mean empiris. Pada tabel 9 dapat dilihat bahwa mean teoritik dari

kecenderungan pembelian impulsif lebih besar dibandingkan mean

empirik (75 > 65,49). Hal ini menunjukkan bahwa subjek dalam

penelitian ini memiliki tingkat kecenderunagn pembelian impulsif yang

relatif rendah.

D. Hasil Penelitian

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk melihat apakah

data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal (Santoso,

2010). Uji asumsi normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan

analisis Kolmogorov-Smirnov di dalam proram SPSS. Jika nilai p lebih

kecil dari pada 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data tersebut berada

secara signifikan serta memiliki sebaran yang tidak normal. Sebaliknya

jika nilai p lebih besar dari pada 0,05 maka dapat disimpulkan tidak

berbeda secara signifikan dan memiliki sebaran data yang normal

(Santoso, 2010).

Tabel 12. Hasil Uji Normalitas

Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. Konsep Diri .053 200 .200* .995 200 .712 Kecenderungan Pembelian Impulsif

.064 200 .044 .989 200 .110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

45

Berdasarkan hasil uji normalitas tersebut, nilai p skala konsep diri

adalah 0,200 dan lebih besar dari 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa data

yang didapatkan berbeda secara signifikan dan memiliki sebaran data

yang normal. Sedangkan nilai p skala kecenderungan pembelian impulsif

adalah 0,044 dan lebih kecil dari 0,05 dan dapat dikatakan bahwa data

yang didapatkan berdistribusi tidak normal.

Gambar 2. Grafik Normal Q-Q Plot Konsep Diri

Dari grafik tersebut dapat dikatakan bahwa data yang tersebar

mendekati garis normal yang melintang sehingga data tersebut

berdistribusi normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

46

Gambar 3. Grafik Normal Q-Q Plot Kecenderungan Pembelian Impulsif

Berdasarkan grafik tersebut, data yang tersebar ada yang menjauhi

garis normal yang melintang sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut

berdistribusi tidak normal.

2. Uji Linearitas

Pengujian linearitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.00

for Windows. Suatu data dapat dikatakan linear jika p lebih kecil dari 0,05

(p<0,05).

Tabel 13. Hasil Uji Linearitas

Setelah dilakukan uji linearitas, didapatkan hubungan konsep diri

dengan kecenderungan pembelian impulsif dengan nilai p 0,001 sehingga

Sum of Squares Df Mean

Square F Sig.

Konsep Diri * Pem- belian Impulsif

Between Groups

Combined 11129.367 63 176.657 1.605 .012

Linearity 1261.189 1 1261.189 11.460 .001

Deviation from Linearity

9868.177 62 159.164 1.446 .039

Within Groups 14966.613 136 110.049 Total 26095.980 199

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

47

dapat dikatakan bahwa hubungan konsep diri dan kecenderungan

pembelian impulsif linear karena nilai p yang didapatkan lebih kecil dari

0,05 (p < 0,05).

Gambar 4. Grafik Plot Linearitas

Dari gambar grafik tersebut, dapat dilihat bahwa hubungan linear

antara konsep diri dengan kecenderungan pembelian impulsif tidak

signifikan karena data yang menyebar dan tidak mengumpul.

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis korelasi Spearman rho.

Koefisien korelasi Spearman rho (rx) digunakan apabila data tidak

berdistribusi normal sehingga diperlukan uji non parametrik. Dalam

penelitian ini variabel pembelian impulsif memiliki data yang tidak

berdistribusi normal, sehingga uji hipotesis dilakukan dengan korelasi

Spearman rho.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

48

Tabel 14. Hasil Uji Hipotesis

Correlations Konsep

Diri Kecenderungan

Pembelian Impulsif

Spearman's rho

Konsep Diri Correlation Coefficient

1.000 -.215**

Sig. (1-tailed) . .001 N 200 200

Kecenderungan Pembelian Impulsif

Correlation Coefficient

-.215** 1.000

Sig. (1-tailed) .001 . N 200 200

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Dengan menggunakan program SPSS 16.00 for Windows, korelasi

Spearman rho menunjukkan bahwa konsep diri berkorelasi negatif dan

signifikan dengan kecenderungan pembelian impulsif dengan koefisien

korelasi sebesar -0,215. Nilai negatif menunjukkan bahwa kedua variabel

mempunyai hubungan korelasi yang negatif. Sarwono (2006) membagi

criteria koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 15 Kriteria Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Kategori 0,00 Tidak ada korelasi antar dua variable

0,00 – 0,25 Korelasi tidak kuat 0,25 – 0,50 Korelasi cukup 0,50 – 0,75 Korelasi kuat 0,75 – 0,99 Korelasi sangat kuat

1,00 Korelasi sempurna Berdasarkan kriteria koefisien korelasi, maka -0,215 termasuk dalam

korelasi sangat rendah.

E. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara konsep

diri dengan kecenderungan pembelian impulsif pada tahap remaja akhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

49

Hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan korelasi Spearman rho

menunjukkan korelasi antara konsep diri dengan kecenderungan pembelian

impulsif bersifat negatif yaitu dengan nilai r = -0,215 dengan signifikansi p

= 0,001 (p ≤ 0,05). Hal tersebut memiliki arti bahwa hipotesis dalam

penelitian ini diterima. Sifat negatif dari angka koefisien korelasi (r)

menunjukkan hubungan negatif atau berbanding terbalik. Semakin positif

konsep diri yang dimiliki individu maka kecenderungan pembelian impulsif

semakin rendah. Demikian pula sebaliknya, semakin negatif konsep diri

maka semakin tinggi kecenderungan seseorang melakukan pembelian

impulsif.

Ketika seseorang memasuki masa remaja, seseorang akan menjadi

sangat memperhatikan diri dengan adanya perkembangan yang meliputi

fisik, kognitif dan sosioemosi (Santrock, 2007). Kecenderungan masa

remaja yaitu memiliki minat yang besar akan daya tarik penampilan yang

akan mempengaruhi rasa percaya diri, rasa puas terhadap diri, dan

perkembangan identitas dari dirinya. Remaja diharapkan untuk dapat

mengetahui gambaran mengenai dirinya secara utuh yang berkaitan dengan

fisik, sosial dan psikologis. Ketiga hal tersebut mempengaruhi konsep diri

seseorang (Santrock, 2007).

Remaja dengan konsep diri yang positif akan yakin terhadap

kemampuan dirinya dan menerima keadaan apapun pada dirinya serta tahu

betul mengenai dirinya (Calhoun & Acocella, 1995). Subjek dengan konsep

diri positif akan memiliki penghargaan tinggi akan dirinya dan mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

50

menunjukkan siapa dirinya. Sebaliknya dengan subjek yang memiliki

konsep diri negatif cenderung tidak yakin dengan kemampuan diri dan

cenderung tidak menerima atau menolak keberadaan diri yang

sesungguhnya dan berusaha untuk menutupinya agar diterima oleh orang

lain. Konsep diri ini akan berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang

berkaitan dengan pembelian impulsif.

Dari penelitian ini, subjek memiliki konsep diri yang tergolong positif.

Hal ini dapat dilihat dari data yang menunjukkan bahwa mean empirik

lebih besar dibandingkan dengan mean teoritiknya (163,28 ≥ 127,5) dengan

nilai signifikansi sebesar 0,000. Data tersebut menunjukkan terdapat

perbedaan yang signifikan antara mean teoritik dan mean empirik pada

variabel konsep diri. Nilai mean empirik yang lebih besar dibandingkan

mean teoritik menunjukkan bahwa subjek penelitian termasuk orang yang

memandang dirinya secara positif. Subjek yang memandang diri secara

positif akan lebih menghargai keberadaan dirinya dan bertanggung jawab

terhadap tindakan yang dilakukanya (Susana, et al., 2006). Hal ini

mempengaruhi pembelian guna untuk menaikkan harga dirinya cenderung

rendah.

Berdasarkan tiga dimensi konsep diri, subjek dalam penelitian ini

memiliki pengetahuan tentang diri yang baik meliputi keadaan fisik, usia

dan kualitas yang ada pada dirinya. Subjek juga memiliki harapan tentang

diri di masa mendatang dan memiliki keyakinan dapat mencapainya. Hal

ini terjadi karena adanya penilaian serta evaluasi terhadap diri secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

51

positif. Pembentukan konsep diri yang positif juga dipengaruhi cara

seseorang memaknai citra tubuh, umpan balik dari lingkungan serta

identifikasi yang utuh secara positif (Burns, 1993).

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kecenderungan melakukan

pembelian impulsif yang dilakukan oleh subjek tergolong rendah. Hal ini

dilihat dari data yang menunjukkan bahwa mean empirik lebih rendah

dibandingkan dengan mean teoritik (65,49 ≥ 75) dengan nilai signifikansi

sebesar 0,000. Data tersebut menunjukkan adanya perbedaan yang

signifikan antara mean teoritik dan mean empirik pada variabel pembelian

impulsif. Pembelian impulsif yang rendah menunjukkan bahwa pembelian

barang yang dilakukan lebih didasari dengan perencanaan serta

pertimbangan yang matang dan tidak bersifat spontan.

Selain itu, kecenderungan melakukan pembelian impulsif yang rendah

dapat dipengaruhi oleh penerimaan secara positif terhadap diri, kontrol diri

dan kecerdasan emosi yang baik (Lin & Chuang, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa konsep diri dan

kecenderungan pembelian impulsif pada remaja perempuan memiliki

hubungan yang bersifat negatif dan signifikan ( r = -0,215 , p < 0,05 ). Hal

ini menunjukkan bahwa semakin positif konsep diri pada remaja

perempuan maka kecenderungan pembelian impulsif akan semakin rendah.

Sebaliknya, semakin negatif konsep diri remaja perempuan maka

kecenderungan pembelian impulsif akan semakin tinggi.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah adanya beberapa item dalam

skala penelitian yang kurang menunjukkan secara tepat mengenai aspek

atau dimensi dari variabel yang diukur.

C. Saran

1. Bagi Subjek Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara konsep

diri dan kecenderungan pembelian impulsif. Remaja untuk

menghindari pembelian impulsif sebaiknya mempertahankan atau

bahkan meningkatkan gambaran yang positif mengenai diri. Cara yang

bisa dilakukan yaitu menerima kondisi diri dengan lebih positif,

menghargai diri, meningkatkan rasa percaya diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

53

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk kebaikan penelitian selanjutnya mengenai topik yang

serupa, peneliti sebaiknya lebih memperhatikan penyusunan item-item

dalam skala penelitian sesuai dengan apa yang ingin diukur. Peneliti

sebaiknya melakukan telaah yang lebih mendalam mengenai sumber-

sumber lain mengenai dimensi maupun aspek dari variabel yang

bersangkutan. Selain itu sumber literatur yang lebih banyak perlu

diperhatikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

54

Daftar Pustaka

Agustiani, H. (2009). Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri Pada Remaja. Bandung: PT. Refika Aditama.

Alwisol. (2007). Psikologi Kepribadian. Malang: Penerbitan Universitas Muhamadiyah Malang. Amaliah. (2012). Gambaran Konsep Diri Pada Dewasa Muda yang Bermain

Erepublik. UI. Skripsi. Tidak diterbitkan. Azwar, S. (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Edisi II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bracken, B. A. (1996). Handbook of Self-Concept:Development, Social & Clinical Consideration. New York: John Willey & Sons, Inc. Burns, R. B. (1993). Konsep Diri: Teori, Pengukuran, Perkembangan, dan

Perilaku. (Alih Bahasa: Eddy). Jakarta: Penerbit Arcan. Calhoun, J. F & Acocella, Y. R. (1995). Psikologi Tentang Penyesuaian dan

Hubungan Kemanusiaan. IKIP Semarang Press. Chaplin, James P. (2002). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada. Engel, J. & Blackwell, R. (1982). Consumer Behavior. Chicago: Dryden Press. Ferrinadewi, E. (2008). Merek & Psikologi Konsumen: Implikasi pada stategi

pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu. Fitri, R. A. (2006). Terlena Dalam Nikmatnya Belanja. Diunduh 18 Oktober 2016

dariiiihttps://groups.google.com/forum/#!msg/alt.sci.tech.indonesian/CdBkuCGYa7Y/qcVYi1-XYeAJ

Gasiorowska. (2011). Gender as a Moderator of Temperamental Causes of

Impulse Buying Tendency. Journal of Costumer Behavior. Vol. 10. No.2 Henrietta. P (2012). Impulsive Buying Pada Dewasa Awal di Yogyakarta.

Fakultas..Psikologi..Universitas..Sanata..Dharma. Diunduh 30 April 2016 dari.http://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/view/6696/5480

Hurlock, Elizabeth B. (1997). “Psikologi Perkembangan Suatu pendekatan

rentang kehidupan”, Edisi kelima, Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

55

Irawan, H. (2012). 10 Karakter Unik Konsumen Indonesia. Diunduh 18 Oktober 2016..dari..http://www.marketing.co.id/10-karakter-unik-konsumen-indonesia/

Kacen J. J. & Lee J. A. (2002). The Influence of Culture On Consumer Impulsif

Buying Behavior. Journal Of Consumer Psychology, 12 (2), 163-176. Lina & Rosyid. (1997). Perilaku Konsumtif Berdasar Locus Of Control Pada

Remaja Putri. Psikologika No. 4. Tahun II, hal 5-13. Lin, C. & Chuang, S. (2005). The Effect of Individual Differences on Adolescents

Impulsive Behavior. Adolescence, Vol. 40, No. 159. Lin, C.H., and Lin, H. M. (2005). An Exsploration of Taiwanese Adolescent

Impulsive Buying Behavior Tendency. Adolescence 40 (157): 215-223. Lin, Y., and Chen, C. (2012). Adolesents Impulse Buying Susceptibility To

Interpersonal Influence And Fear Of Negative Evaluation. Social Behavior and Personality 40 (3): 353-358.

Mowen, J.C. Minor, M. (2002). Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga. Pantecost, R. & Andrews, L. (2010). Fashion Retailing and The Bottom Line: The

Effects of Generaional Cohort, Gender, Fashion Fanship, Attitudes and Impulse Buying on Fashion Expenditure. Journal of Retailingand Consumer Services, 17(1). pp. 43-52.

Papalia, D. E., Olds, S. W., Feldman, R. D. (2009). Human Development :

Perkembangan Manusia (Edisi 10, Buku 2). Jakarta : Salemba Humanika. Purwanto, Ph.D. E. A., Sulistyastuti, M.si. D. R. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Gava Media. Rahayu, P. (2015) Berbelanja Itu Menyenangkan. Diunduh 1 April 2016 dari

http://infoklasika.print.kompas.com/berbelanja-benar-itu-menyenangkan/ Rochmah, E. Y. (2005). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta. Rook, Dennis W. (1987). The Buying Impulse. The Journal of Consumer

Research, Vol. 14, no. 2, 189-199. Safiera, A. (2014) Awas Fashionorexia, Saat Lebih Pilih Belanja Baju Daripada Makanan. Diunduh 11 Oktober 2016 dari http://wolipop.detik.com/read/2014/03/20/171559/2532016/1141/awas- fashionorexia-saat-lebih-pilih-belanja-baju-daripada-makanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

56

Santoso, A. (2010). Statistik untuk psikologi: dari Blog Menjadi Buku. Yogyakarta.: Universitas Sanata Dharma.

Santrock, W. J. (2002). Adolesence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga. Santrock, W. J. (2007). Remaja Edisi Kesebelas. Jakarta: Erlangga. Santrock,.W..J..(2012). Life-Span Development. Edisi Ketigabelas. Jakarta:

Erlangga. Sarwono, S. W., & Meinarno, E. A. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba

Humanika.

Sihotang, A. (2009). Hubungan antara Konformitas terhadap Kelompok Teman Sebaya dengan Pembelian Impulsif. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang.

Sneath, J. Z., Lacey, R., & Kennett-Hensel, P. A. (2009). Coping with a Natural

Disaster: Losses, Emotions, and Impulsive and Compulsive Buying. Spinger , 20, 1, 45-60.

Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Susana , T. et al. (2006). Konsep Diri Positif, Menetukan Prestasi Anak.

Yogyakarta: Kanisius.

Syafputri, E. (2011). Pebelanja Indonesia Makin Impulsif. Diunduh 1 April 2016 dari http://www.antaranews.com/berita/264058/pebelanja-indonesia-makin-impulsif

Tendai, M., & Crispen, C. (2009). In-Store Shopping Environment and Impulsive

buying. African Journal Of Marketing Management , Vol. 1(4); 102-108.

Utami, F. A. & Sumaryono. (2008). Pembelian Impulsif Ditinjau dari Kontrol Diri dan Jenis Kelamin pada Remaja. Jurnal Psikologi Proyeksi. Vol. 3 No. 1 Verplanken, B., & Herabadi, A. (2001). The Psychology of Impulse

Buying: An Integrative Self-Regulation Approach. Journal Consumer Policy vol 34, 197-210.

Verplanken, В., & Herabadi, A. (2001). Individual differences in impulsive

buying tendency: feeling and no thinking. European Journal of Personality, 15, S71-S83.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

57

Virvilaite, R., Saladiene, V., & Zvinklyte, J. (2011). The Impact of External and Internal Stimuli on Impulsive Purchasing. Ekonomika IR Vadyba vol 16, 1329-1336.

Vohs, D. K., & Faber, R. J. (2007). Self-Regulatory Resource Availability Affects

Impulse Buying. Oxford Journal , 33, 4, 537-547. Widhiarso, W. (2011). Menghitung Koefisien Alpha Berstrata. Diunduh 3

Oktober 2016 dari http://widhiarso.staff.ugm.ac.id/wp/menghitung-koefisien-alpha-berstrata/

Winkel, W.S. Hastuti, M.M.S. (2004) Bimbingan dan Konseling Di Institusi

Pendidikan (Edisi Revisi). Yogyakarta: Media Abadi. Zoel (2012) Maybe Yes Maybe No. Diunduh 1 April 2016 dari

http://www.marketing.co.id/maybe-yes-maybe-no/

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

58

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

59

LAMPIRAN 1

Skala Uji Coba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

60

Skala Pengukuran Psikologis

Digunakan untuk Penyelesaian Tugas Akhir

Disusun oleh:

Yulius Ardi Nugraha

129114044

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

61

Yogyakarta, 22 Agustus 2016

Kepada

Yth. Teman-teman yang ikut berpartisipasi

Dalam penelitian ini.

Dengan Hormat, dengan ini saya

Nama : Yulius Ardi Nugraha

NIM : 129114044

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma memohon bantuan kepada

teman-teman untuk memberikan tanggapan terhadap beberapa pernyataan yang

telah disusun. Adapaun kegunaan data ini untuk membantu menyelesaikan tugas

terakhir (SKRIPSI) saya. semua tanggapan yang diberikan oleh teman-teman akan

terjaga kerahasiaannya. Oleh karena itu, saya berharap agar teman-teman dapat

memberikan tanggapan benar-benar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Terima kasih atas kesediaannya untuk mengisi skala penelitian ini.

Hormat saya,

Yulius Ardi Nugraha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

62

PERNYATAAN KESEDIAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya mengisi skala ini tidak dalam

keadaan terpaksa dari pihak manapun, akan tetapi dengan sukarela demi

membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini.

Semua jawaban yang saya berikan merupakan murni yang saya alami

bukan berdasarkan pada pandangan masyarakat pada umumnya dan saya

mengijinkan bahwa dengan tidak mencantumkan nama sebenarnya . maka

pernyataan saya dapat dipergunakan sebagai data penelitian ilmiah ini.

Menyetujui,

(Tanda tangan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

63

Nama (inisial) :

Jenis kelamin :

Usia : ……… tahun

BAGIAN A

PETUNJUK

Baca dan pahamilah dengan seksama setiap pernyataan yang tersedia.

Kemudian isilah kolom pilihan yang ada di sebelah kanan setiap pernyataan

dengan membuat tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang paling

sesuai dengan diri anda. Semua jawaban yang ada pilih adalah benar adanya.

Setiap pernyataan memiliki empat (4) alternatif jawaban, yaitu:

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

TS : Tidak sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

Contoh cara menjawab pernyataan:

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya cenderung membeli berbagai macam produk tanpa

berpikir panjang. X

Selamat mengerjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

64

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya tidak dapat menahan keinginan saya untuk membeli produk yang menarik hati saya.

2. Saya bisa mengendalikan kesenangan ketika berbelanja.

3. Saya akan menghindari barang-barang yang tidak ada dalam perencanaan saya ketika berbelanja di toko.

4. Saya lebih senang berbelanja sesuai apa yang saya lihat di toko daripada harus membuat perencanaan daftar belanja.

5. Dalam melakukan pembelian, saya bisa mempertimbangkan hanya barang yang saya butuhkan yang akan dibeli.

6. Saya tidak mudah tergoda membeli produk diluar apa yang sudah saya rencanakan.

7. Saya bisa dengan mudah meninggalkan suatu barang yang saya senangi dan tidak membelinya.

8. Saya tidak mudah tergiur dengan barang diskonan atau promo.

9. Setelah melakukan pembelian banyak barang, muncul penyesalan karena terlanjur membelinya.

10. Saya dapat menahan keinginan saya untuk membeli produk yang menyenangkan diri saya.

11. Saya tetap merasa terhibur walaupun tidak membeli barang-barang yang saya senangi.

12. Saya menyesal bila barang yang saya beli tidak sesuai kebutuhan saya.

13. Ketika saya memiliki uang lebih, saya cenderung ingin membeli banyak barang tanpa perencanaan sebelumnya.

14. Kepuasan pembelian yang saya lakukan tidak bergantung dari seberapa menyenangkannya barang tersebut.

15. Saya tidak menyesal jika berbelanja banyak barang.

16. Suasana hati yang bahagia tidak menentukan saya untuk membeli banyak barang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

65

17. Saya cenderung membeli banyak barang ketika saya merasa menyukai barang tersebut.

18. Ketika sudah berada di sebuah pertokoan, saya membeli suatu produk diluar perencanaan saya sebelumnya.

19. Saya jarang membuat daftar perencanaan sebelum berbelanja.

20. Saya membuat daftar perencanaan sebelum berbelanja.

21. Suasana hati yang bahagia tidak menentukan saya untuk membeli banyak barang.

22. Saya akan membeli produk yang menarik hati saya berapapun harganya.

23. Perasaan bahagia memiliki barang tertentu membuat saya harus membeli barang tersebut.

24. Saya sering membeli produk tertentu tanpa berpikir yang matang terlebih dahulu.

25. Produk yang akan saya beli, selalu melalui proses pertimbangan terlebih dahulu.

26. Ketika saya melihat potongan harga, saya ingin langsung membeli produk tersebut tanpa berpikir panjang.

27. Saya ingin langsung membeli produk yang sedang trend tanpa berpikir panjang.

28. Saya akan segera membeli produk yang saya sukai ketika saya sedang bahagia.

29. Susah bagi saya untuk menekan perasaan ingin berbelanja ketika saya sedang bahagia.

30. Saya tidak merasa gelisah untuk segera membeli barang produk yang menarik.

31. Ketika membeli barang tertentu, saya memikirkan baik-buruknya barang tersebut.

32. Saya membutuhkan waktu yang lama untuk memutuskan tidak membeli barang yang saya senangi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

66

33. Produk yang menarik dan saya senangi tidak selalu harus saya beli.

34. Saya sering sulit menahan perasaan untuk membeli sesuatu.

35. Saya membeli sesuai dengan perencanaan yang saya buat.

36. Ketika saya melihat produk tertentu yang menarik, saya langsung membelinya tanpa ada pertimbangan sebelumnya.

37. Ketika saya ingin memiliki suatu produk tertentu, berapapun harga saya akan membelinya tanpa berpikir panjang.

38. Saya berpikir panjang sebelum membeli produk tertentu.

39. Saya sering membeli barang diluar perencanaan saya.

40. Saya membeli produk karena saya membutuhkannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

67

BAGIAN B

PETUNJUK

Baca dan pahamilah dengan seksama setiap pernyataan yang tersedia.

Kemudian isilah kolom pilihan yang ada di sebelah kanan setiap pernyataan

dengan membuat tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang paling

sesuai dengan diri anda. Semua jawaban yang ada pilih adalah benar adanya.

Setiap pernyataan memiliki empat (4) alternatif jawaban, yaitu:

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

TS : Tidak sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

Contoh cara menjawab pernyataan:

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya bangga dengan kelebihan yang saya miliki. X

Selamat mengerjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

68

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya mengetahui bahwa saya memiliki fisik yang menarik.

2. Saya mampu melihat kekurangan fisik saya.

3. Saya sering merasa khawatir terhadap penilaian miring tentang diri saya.

4. Saya merasa tidak percaya diri jika bertemu orang yang jauh lebih menarik dibandingkan saya.

5. Saya menyadari penilaian orang lain terhadap diri saya tanpa merasa tersakiti.

6. Saya dapat menemukan kelebihan pada diri saya.

7. Saya tidak pernah tahu orang lain menyukai diri saya.

8. Saya tidak pernah tahu kelebihan diri saya.

9. Saya memiliki kemampuan yang sama dengan kebanyakan orang.

10. Saya menyadari tidak perlu berlarut-larut memikirkan kekurangan saya.

11. Saya mengetahui bahwa saya kurang menarik secara penampilan.

12. Saya mengetahui perasaan saya mengenai keberadaan fisik saya.

13. Saya tidak mengetahui kelemahan dari diri saya.

14. Saya merasa sering direndahkan orang lain mengenai penampilan saya.

15. Saya berlarut-larut memikirkan kelemahan diri saya.

16. Saya tidak pernah tahu bahwa diri saya menarik.

17. Saya tahu beberapa bagian tubuh saya kurang menarik, namun saya menerimanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

69

18. Saya masih bisa merasa nyaman ketika menyadari kelemahan saya.

19. Saya tidak bisa menerima secara positif kelemahan dari diri saya.

20. Saya secara sadar memiliki daya tarik fisik.

21. Saya berusaha sebaik mungkin untuk meraih keinginan saya.

22. Saya tidak perlu memiliki cita-cita karena akan membebani diri saya.

23. Saya tidak memiliki harapan apapun dalam hidup saya.

24. Saya mampu bangkit dari kegagalan yang saya alami.

25. Saya mudah menyerah ketika mengalami kesulitan.

26. Kelemahan yang saya miliki pasti akan membuat saya gagal.

27. Saya memiliki cita-cita yang perlu saya perjuangkan.

28. Saya memiliki perencanaan yang matang sehingga cita-cita saya akan tercapai.

29. Saya memiliki kepercayaan diri bahwa saya mampu mewujudkan cita-cita saya.

30. Ketika saya berusaha sebaik mungkin untuk meraih cita-cita, saya akan tetap gagal.

31. Saya tidak takut gagal. Kegagalan membuat diri saya menjadi pribadi yang lebih baik.

32. Saya tidak memiliki tujuan yang jelas.

33. Sebagai mahasiswa, saya memiliki harapan di masa depan.

34. Saya merasa ada harapan baru ketika saya mengalami kegagalan.

35. Peran dan usaha diri saya dalam menggapai cita-cita sangat kecil, lebih banyak dibantu orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

70

36. Saya yakin dapat berhasil ketika melakukan sesuatu dengan kemampuan yang saya miliki.

37. Saya sering merasa cita-cita saya akan sulit terwujudkan.

38. Saya merasa tidak ada harapan lagi ketika saya mengalami kegagalan.

39. Kelebihan yang saya miliki membantu saya untuk meraih cita-cita saya.

40. Saya merasa memiliki masa depan yang suram.

41. Saya merasa bahagia dengan menjadi dirisaya sendiri.

42. Saya tidak bisa dibanggakan karena tidak memiliki kelebihan.

43. Saya bersyukur mengenai keadaan fisik saya.

44. Saya kecewa dan marah dengan keberadaan fisik saya.

45. Saya mampu menghargai pandangan orang lain mengenai diri saya.

46. Saya bersyukur dengan kelebihan yang saya miliki.

47. Saya pribadi yang kurang dicintai banyak orang.

48. Saya mencintai diri saya sendiri.

49. Saya adalah pribadi yang berharga.

50. Saya merasa ingin menjadi orang lain karena saya tidak menyukai diri saya sendiri.

51. Banyak hal dari diri saya yang bisa saya syukuri.

52. Saya bisa mengendalikan diri untuk tidak terlalu sibuk memikirkan pandangan negatif orang lain terhadap diri saya.

53. Saya bangga dengan kelebihan yang saya miliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

71

54. Saya meremehkan diri saya sendiri dengan segala kemampuan yang saya miliki.

55. Saya tidak memiliki kelebihan dalam hal apapun.

56. Saya sulit bergaul dengan teman yang tidak sepadan dengan saya.

57. Saya mudah kecewa dengan keadaan yang tidak sesuai keinginan saya.

58. Biasanya saya akan malu bila berteman dengan teman yang lebih menarik dibandingkan saya.

59. Saya menganggap diri saya tidak berharga.

60. Saya rasa adalah wajar orang memiliki kelemahan atau kekurangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

72

LAMPIRAN 2

Skala Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

73

Skala Pengukuran Psikologis

Digunakan untuk Penyelesaian Tugas Akhir

Disusun oleh:

Yulius Ardi Nugraha

129114044

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

74

Yogyakarta, 1 September 2016

Kepada

Yth. Teman-teman yang ikut berpartisipasi

Dalam penelitian ini.

Dengan Hormat, dengan ini saya

Nama : Yulius Ardi Nugraha

NIM : 129114044

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma memohon bantuan kepada

teman-teman untuk memberikan tanggapan terhadap beberapa pernyataan yang

telah disusun. Adapaun kegunaan data ini untuk membantu menyelesaikan tugas

terakhir (SKRIPSI) saya. semua tanggapan yang diberikan oleh teman-teman akan

terjaga kerahasiaannya. Oleh karena itu, saya berharap agar teman-teman dapat

memberikan tanggapan benar-benar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Terima kasih atas kesediaannya untuk mengisi skala penelitian ini.

Hormat saya,

Yulius Ardi Nugraha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

75

PERNYATAAN KESEDIAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya mengisi skala ini tidak dalam

keadaan terpaksa dari pihak manapun, akan tetapi dengan sukarela demi

membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini.

Semua jawaban yang saya berikan merupakan murni yang saya alami

bukan berdasarkan pada pandangan masyarakat pada umumnya dan saya

mengijinkan bahwa dengan tidak mencantumkan nama sebenarnya . maka

pernyataan saya dapat dipergunakan sebagai data penelitian ilmiah ini.

Menyetujui,

(Tanda tangan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

76

Inisial nama :

Jenis kelamin :

Usia : ……… tahun

BAGIAN A

PETUNJUK

Baca dan pahamilah dengan seksama setiap pernyataan yang tersedia.

Kemudian isilah kolom pilihan yang ada di sebelah kanan setiap pernyataan

dengan membuat tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang paling

sesuai dengan diri anda. Semua jawaban yang ada pilih adalah benar adanya.

Setiap pernyataan memiliki empat (4) alternatif jawaban, yaitu:

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

TS : Tidak sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

Contoh cara menjawab pernyataan:

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya cenderung membeli berbagai macam produk tanpa berpikir panjang. X

Selamat mengerjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

77

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya tidak dapat menahan keinginan saya untuk membeli produk yang menarik hati saya.

2. Saya bisa mengendalikan kesenangan ketika berbelanja.

3. Dalam melakukan pembelian, saya bisa mempertimbangkan hanya barang yang saya butuhkan yang akan dibeli.

4. Saya tidak mudah tergoda membeli produk diluar apa yang sudah saya rencanakan.

5. Setelah melakukan pembelian banyak barang, muncul penyesalan karena terlanjur membelinya.

6. Saya dapat menahan keinginan saya untuk membeli produk yang menyenangkan diri saya.

7. Saya tetap merasa terhibur walaupun tidak membeli barang-barang yang saya senangi.

8. Ketika saya memiliki uang lebih, saya cenderung ingin membeli banyak barang tanpa perencanaan sebelumnya.

9. Kepuasan pembelian yang saya lakukan tidak bergantung dari seberapa menyenangkannya barang tersebut.

10. Suasana hati yang bahagia tidak menentukan saya untuk membeli banyak barang.

11. Saya cenderung membeli banyak barang ketika saya merasa menyukai barang tersebut.

12. Ketika sudah berada di sebuah pertokoan, saya membeli suatu produk diluar perencanaan saya sebelumnya.

13. Saya jarang membuat daftar perencanaan sebelum berbelanja.

14. Saya membuat daftar perencanaan sebelum berbelanja.

15. Suasana hati yang menyenangkan tidak mendorong saya untuk membeli banyak barang.

16. Saya akan membeli produk yang menarik hati saya berapapun harganya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

78

17. Perasaan bahagia memiliki barang tertentu membuat saya harus membeli barang tersebut.

18. Saya sering membeli produk tertentu tanpa berpikir yang matang terlebih dahulu.

19. Produk yang akan saya beli, selalu melalui proses pertimbangan terlebih dahulu.

20. Saya ingin langsung membeli produk yang sedang trend tanpa berpikir panjang.

21. Saya akan segera membeli produk yang saya sukai ketika saya sedang bahagia.

22. Susah bagi saya untuk menekan perasaan ingin berbelanja ketika saya sedang bahagia.

23. Produk yang menarik dan saya senangi tidak selalu harus saya beli.

24. Saya sering sulit menahan perasaan untuk membeli sesuatu.

25. Saya membeli sesuai dengan perencanaan yang saya buat.

26. Ketika saya melihat produk tertentu yang menarik, saya langsung membelinya tanpa ada pertimbangan sebelumnya.

27. Ketika saya ingin memiliki suatu produk tertentu, berapapun harga saya akan membelinya tanpa berpikir panjang.

28. Saya berpikir panjang sebelum membeli produk tertentu.

29. Saya sering membeli barang diluar perencanaan saya.

30. Saya membeli produk karena saya membutuhkannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

79

BAGIAN B

PETUNJUK

Baca dan pahamilah dengan seksama setiap pernyataan yang tersedia.

Kemudian isilah kolom pilihan yang ada di sebelah kanan setiap pernyataan

dengan membuat tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang paling

sesuai dengan diri anda. Semua jawaban yang ada pilih adalah benar adanya.

Setiap pernyataan memiliki empat (4) alternatif jawaban, yaitu:

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

TS : Tidak sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

Contoh cara menjawab pernyataan:

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya bangga dengan kelebihan yang saya miliki. X

Selamat mengerjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

80

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya mengetahui bahwa saya memiliki fisik yang menarik.

2. Saya mampu melihat kekurangan fisik saya.

3. Saya menyadari penilaian orang lain terhadap diri saya tanpa merasa tersakiti.

4. Saya dapat menemukan kelebihan pada diri saya.

5. Saya tidak pernah tahu kelebihan diri saya.

6. Saya menyadari tidak perlu berlarut-larut memikirkan kekurangan saya.

7. Saya mengetahui perasaan saya mengenai keberadaan fisik saya.

8. Saya tidak mengetahui kelemahan dari diri saya.

9. Saya tahu beberapa bagian tubuh saya kurang menarik, namun saya menerimanya.

10. Saya masih bisa merasa nyaman ketika menyadari kelemahan saya.

11. Saya tidak bisa menerima secara positif kelemahan dari diri saya.

12. Saya secara sadar memiliki daya tarik fisik.

13. Saya berusaha sebaik mungkin untuk meraih keinginan saya.

14. Saya tidak perlu memiliki cita-cita karena akan membebani diri saya.

15. Saya tidak memiliki harapan apapun dalam hidup saya.

16. Saya mampu bangkit dari kegagalan yang saya alami.

17. Saya mudah menyerah ketika mengalami kesulitan.

18. Kelemahan yang saya miliki pasti akan membuat saya gagal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

81

19. Saya memiliki cita-cita yang perlu saya perjuangkan.

20. Saya memiliki perencanaan yang matang sehingga cita-cita saya akan tercapai.

21. Saya memiliki kepercayaan diri bahwa saya mampu mewujudkan cita-cita saya.

22. Ketika saya berusaha sebaik mungkin untuk meraih cita-cita, saya akan tetap gagal.

23. Saya tidak takut gagal. Kegagalan membuat diri saya menjadi pribadi yang lebih baik.

24. Saya tidak memiliki tujuan yang jelas.

25. Sebagai mahasiswa, saya memiliki harapan di masa depan.

26. Saya merasa ada harapan baru ketika saya mengalami kegagalan.

27. Peran dan usaha diri saya dalam menggapai cita-cita sangat kecil, lebih banyak dibantu orang lain.

28. Saya yakin dapat berhasil ketika melakukan sesuatu dengan kemampuan yang saya miliki.

29. Saya sering merasa cita-cita saya akan sulit terwujudkan.

30. Saya merasa tidak ada harapan lagi ketika saya mengalami kegagalan.

31. Kelebihan yang saya miliki membantu saya untuk meraih cita-cita saya.

32. Saya merasa memiliki masa depan yang suram.

33. Saya merasa bahagia dengan menjadi dirisaya sendiri.

34. Saya tidak bisa dibanggakan karena tidak memiliki kelebihan.

35. Saya bersyukur mengenai keadaan fisik saya.

36. Saya kecewa dan marah dengan keberadaan fisik saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

82

37. Saya mampu menghargai pandangan orang lain mengenai diri saya.

38. Saya bersyukur dengan kelebihan yang saya miliki.

39. Saya pribadi yang kurang dicintai banyak orang.

40. Saya mencintai diri saya sendiri.

41. Saya adalah pribadi yang berharga.

42. Saya merasa ingin menjadi orang lain karena saya tidak menyukai diri saya sendiri.

43. Banyak hal dari diri saya yang bisa saya syukuri.

44. Saya bisa mengendalikan diri untuk tidak terlalu sibuk memikirkan pandangan negatif orang lain terhadap diri saya.

45. Saya bangga dengan kelebihan yang saya miliki.

46. Saya meremehkan diri saya sendiri dengan segala kemampuan yang saya miliki.

47. Saya tidak memiliki kelebihan dalam hal apapun.

48. Saya sulit bergaul dengan teman yang tidak sepadan dengan saya.

49. Saya mudah kecewa dengan keadaan yang tidak sesuai keinginan saya.

50. Biasanya saya akan malu bila berteman dengan teman yang lebih menarik dibandingkan saya.

51. Saya menganggap diri saya tidak berharga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

83

LAMPIRAN 3

Uji Reliabilitas Skala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

84

1. Reliabilitas Konsep Diri Dimensi Pengetahuan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.888 .891 12

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

item1 34.2800 20.002 .647 .876 item2 34.2000 20.694 .629 .877 item5 34.2600 20.441 .668 .875 item6 34.5800 21.555 .457 .886 item8 34.4800 20.459 .599 .879 item10 34.4400 21.109 .552 .881 item12 34.3600 22.317 .570 .882 item13 34.3400 20.474 .632 .877 item17 34.2400 20.472 .549 .882 item18 34.4200 20.779 .690 .874 item19 34.4200 21.187 .603 .879 item20 34.2600 20.482 .585 .880

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

85

Dimensi Harapan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.933 .934 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

item21 61.4000 76.571 .420 .933 item22 61.3000 72.541 .647 .929 item23 61.1600 72.382 .709 .928 item24 61.4400 73.394 .712 .928 item25 61.8000 75.959 .394 .934 item26 61.5200 76.010 .465 .932 item27 61.0800 72.851 .747 .927 item28 61.4200 72.371 .724 .928 item29 61.4200 72.004 .795 .926 item30 61.4600 72.498 .640 .929 item31 61.3800 72.608 .632 .930 item32 61.4400 71.109 .671 .929 item33 61.1800 72.477 .773 .927 item34 61.3800 73.057 .681 .929 item35 61.7000 75.316 .473 .933 item36 61.5000 74.827 .538 .931 item37 62.0800 75.300 .462 .933 item38 61.6200 75.832 .550 .931 item39 61.4200 73.636 .720 .928 item40 61.2200 73.808 .686 .929

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

86

Dimensi Penilaian

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.930 .933 19

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

item41 57.5200 58.826 .663 .925 item42 57.7600 58.472 .734 .924 item43 57.4000 60.735 .592 .927 item44 57.6200 59.302 .643 .926 item45 57.5600 60.374 .620 .927 item46 57.4600 59.764 .667 .926 item47 57.8800 60.924 .520 .928 item48 57.4600 59.927 .648 .926 item49 57.4400 59.068 .701 .925 item50 57.7200 59.920 .504 .929 item51 57.5200 58.296 .718 .924 item52 57.9000 59.316 .579 .927 item53 57.5800 58.167 .842 .922 item54 57.6800 58.549 .678 .925 item55 57.7200 57.389 .868 .921 item56 57.9800 59.449 .544 .928 item57 58.3000 61.112 .354 .933 item58 58.1200 62.067 .329 .933 item59 57.5800 59.065 .736 .924

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

87

2. Reliabilitas Kecenderungan Pembelian Impulsif

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.947 .947 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

item1 65.5000 190.296 .645 .945 item2 66.0200 193.653 .623 .945 item5 65.9600 193.345 .600 .945 item6 65.6600 192.188 .660 .944 item9 65.1800 197.742 .365 .947 item10 65.7400 191.829 .641 .945 item11 65.6800 196.589 .430 .947 item13 65.5600 189.517 .521 .946 item14 65.7800 198.787 .350 .947 item16 65.5400 196.458 .409 .947 item17 65.5600 196.945 .385 .947 item18 65.6800 191.487 .621 .945 item19 65.3800 192.200 .487 .946 item20 65.6600 192.678 .491 .946 item21 65.8600 195.919 .467 .946 item22 65.5800 191.147 .627 .945 item23 65.5800 191.351 .666 .944 item24 65.7200 187.634 .739 .944 item25 66.2600 190.482 .708 .944 item27 66.0400 190.896 .696 .944 item28 65.5600 190.292 .692 .944 item29 65.7400 185.829 .801 .943

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

88

item33 66.0600 194.751 .510 .946 item34 65.6200 190.077 .636 .945 item35 65.9000 191.684 .716 .944 item36 66.0400 191.386 .700 .944 item37 66.2200 189.930 .725 .944 item38 66.0400 192.162 .658 .945 item39 65.6400 188.807 .719 .944 item40 66.4000 193.306 .604 .945

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

89

LAMPIRAN 4

Uji Koefisien Alpha Berstrata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

90

1. Konsep Diri

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.971 .972 51

Scale Statistics

Mean Variance Std.

Deviation N of Items

1.63062 448.996 21.18953 51

2. Dimensi Pengetahuan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.888 .891 12

Scale Statistics

Mean Variance Std.

Deviation N of Items

37.4800 24.540 4.95383 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

91

3. Dimensi Harapan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.933 .934 20

Scale Statistics

Mean Variance Std.

Deviation N of Items

64.6800 81.406 9.02251 20

4. Dimensi Penilaian

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.930 .933 19

Scale Statistics

Mean Variance Std.

Deviation N of Items

60.9000 66.051 8.12718 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

92

LAMPIRAN 5

Uji One Sample t-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

93

1. Uji One Sample t-test Konsep Diri One-Sample Test

Test Value = 127.5

t Df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Konsep Diri 32.135 199 .000 35.780 33.58 37.98

2. Uji One Sample t-test Kecenderungan Pembelian Impulsif

One-Sample Test Test Value = 75

t Df Sig. (2-tailed) Mean

Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Impulsive Buying

-11.745 199 .000 -9.510 -11.11 -7.91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

94

LAMPIRAN 6

Uji Normalitas dan Uji Linearitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

95

1. Uji Normalitas Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Konsep_Diri .053 200 .200* .995 200 .712 Impulsive_Buying .064 200 .044 .989 200 .110 a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

96

2. Uji Linearitas

ANOVA Table Sum of

Squares df Mean

Square F Sig.

Konsep Diri * Pembelian Impulsif

Between Groups (Combined) 11129.367 63 176.657 1.605 .012

Linearity 1261.189 1 1261.189

11.460 .001

Deviation from Linearity 9868.177 62 159.164 1.446 .039

Within Groups 14966.613 136 110.049

Total 26095.980 199

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

97

LAMPIRAN 7

Uji Hipotesis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK ... - repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/8436/2/129114044_full.pdf · tidak memuat karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam daftar

98

1. Uji Hipotesis

Correlations Konsep_Diri Impulsive_Buying

Spearman's rho Konsep Diri Correlation Coefficient 1.000 -.215**

Sig. (1-tailed) . .001

N 200 200

Kecenderungan Pembelian Impulsif

Correlation Coefficient

-.215** 1.000

Sig. (1-tailed) .001 .

N 200 200 **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI