plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca...

173
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS X-5 SEMESTER 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun oleh: Nuansa Asa Nuarindah 091224020 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF

DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL

PADA SISWA KELAS X-5 SEMESTER 2 SMA PANGUDI LUHUR

YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun oleh:

Nuansa Asa Nuarindah

091224020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

i

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF

DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL

PADA SISWA KELAS X-5 SEMESTER 2 SMA PANGUDI LUHUR

YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun oleh

Nuansa Asa Nuarindah

091224020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Percaya bahwa di dunia ini tak ada yang sia-sia.

Membiarkan hidup dengan caranya sendiri

menggiring kita menuju sebuah jawaban.

-Dee-

You will never know the true value of moment,

until it becomes a memory.

-Spongebob-

Jadilah sebagaimana engkau ingin menjadi,

bukan sebagaimana yang ingin mereka lihat.

-MT-

Dengan penuh kasih darinya, kupersembahkan karya kecil

pertama ku ini untuk Ayah dan Ibu tercinta yang

membuatku memahami hidup ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

vii

ABSTRAK

Nuarindah, Nuansa Asa. 2013. Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf

Persuasif dengan Pembelajaran Berbasis Kontekstual pada Siswa Kelas

X-5 Semester 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran

2012/2013. SKRIPSI. Yogyakarta: PBSID, FKIP, USD.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas X-5

semester 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dalam

menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau

melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

berbasis kontekstual. Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan bahwa

siswa mengalami kesulitan dalam menulis paragraf persuasif.

Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan

dengan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan,

tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa

kelas X-5 semester 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013

yang berjumlah 35 orang. Data diperoleh dari hasil tes dan nontes. Aspek yang

dianalisis yaitu kemampuan menulis paragraf persuasif siswa yang berpedoman

pada indikator penilaian sebagai berikut: (1) isi paragraf, (2) organisasi paragraf,

(3) pola kalimat, (4) pilihan kata, dan (5) ejaan.

Hasil analisis data kuantitatif menunjukkan bahwa rata-rata skor menulis

paragraf persuasif siswa pada kondisi awal adalah 55.85, pada siklus I meningkat

menjadi 67.57, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 73.34. Siswa yang

mencapai ketuntasan belajar pada kondisi awal hanya 2 siswa atau 5.72% siswa,

pada siklus I meningkat menjadi 19 siswa atau 54.28 % siswa, dan pada siklus II

meningkat lagi menjadi 29 siswa atau 87.87% siswa. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada kemampuan

menulis paragraf persuasif siswa kelas X-5 pada siklus I dan siklus II. Hasil uji

hipotesis menunjukkan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel. Oleh karena itu,

hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima, yang artinya hasil penelitian

ini sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan.

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kontekstual dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf persuasif siswa.

Melalui pembelajaran kontekstual, siswa dapat menyerap materi pelajaran dengan

lebih mudah karena konteks belajar yang lebih dekat dengan siswa. Hasil

penelitian ini dapat dijadikans sumber informasi bagi peneliti lain yang akan

melakukan penelitian sejenis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

viii

ABSTRACT

Nuarindah, Nuansa Asa. 2013. The Improvement of Persuasive Paragraph in

Writing Skill by Using Contextual Teaching and Learning for X-5

Students of Pangudi Luhur Yogyakarta Senior High School 2012/2013

Semester 2. Thesis S1. Yogyakarta: PBSID, FKIP, USD

The research aimed to increase the ability for X-5 students of Pangudi

Luhur Yogyakarta Senior High School 2012/2013 in writing the idea to convince

the readers to be able to do something in the form of a persuasive paragraph by

using contextual teaching and learning. The background of this research is dealing

with the students’ difficulties in elaborating the topic.

This research includes as a classroom action research which conducted in

two cycles. Each cycle consists of four stages: planning, action, observation, and

reflection. The subject of this research is 35 students of X-5 Pangudi Luhur Senior

High School 2012/2013 semester 2. The primary data are obtained from the test

results and non-test. The analyzing aspect is student’s ability in writing persuasive

paragraph based on the assessment indicator, those are: (1) the content of

paragraph, (2) the organization of paragraph, (3) the sentence pattern, (4) the word

choice, and (5) spelling.

The result of the quantitative analysis shows that in the beginning the

students’ averages score in writing persuasive paragraph is 55.85. In the first

cycles increased up to 67.57, and the second cycles increased up to 73.34. The

students who achieve accomplishment study on the first conditions only 2

students or 5.72% of students, in the first cycles increased up to 19 students or

54.28% and in the second cycles increased up to 29 students or 87.87%. The

results of hypothesis test showed t-test in number is larger than t-table. Therefore

the null hypothesis is rejected and the alternative hypothesis is failed to reject. It

means the research result in accordance with the formulated hypothesis.

Based on those data, it can be conclude that by using contextual teaching

and learning could improve students’ skill in writing persuasive paragraph. By

using contextual teaching and learning students’ could absorb the subject easily

because the learning context is closer to the students’. The result could be used as

a reference for another researcher who will do the similar research.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa

sehingga dengan berkat dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif dengan

Pembelajaran Berbasis Kontekstual Pada Siswa Kelas X-5 Semester 2 SMA

Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 ini dengan baik.

Sebagaimana disyaratkan dalam Kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa,

Sastra Indonesia, dan Daerah (PBSID), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(FKIP), Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, penyelesaian skripsi ini

guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Studi

Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

Kelancaran dan keberhasilan proses pelaksanaan dan penyusunan skripsi

ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai

pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa,

Sastra Indonesia, dan Daerah Universitas Sanata Dharma.

3. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, dan selaku dosen

Pembimbing II yang dengan penuh kesabaran dan ketelitian telah

mendampingi, membimbing, memotivasi, dan memberikan berbagai masukan

yang sangat berharga bagi penulis mulai dari proses awal hingga akhirnya

penulis boleh menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Prof. Dr. Pranowo, M.Pd., selaku dosen Pembimbing I yang dengan

pengertian dan kesabaran, membimbing, memotivasi, dan memberikan

berbagai masukan yang sangat berharga bagi penulis mulai dari proses awal

hingga akhirnya penulis boleh menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

x

5. Segenap dosen Program Studi PBSID yang dengan penuh dedikasi mendidik,

membimbing, memberikan dukungan, bantuan, dan arahan yang sangat

bermanfaat bagi penulis dari awal kuliah sampai selesai.

6. Robertus Marsidiq sebagai karyawan sekretariat PBSID yang selalu sabar

memberikan pelayanan dan membantu kelancaran penulis dalam

menyelesaikan kuliah di PBSID sampai penyusunan skripsi ini.

7. Maria Harmin, S.Pd. yang bersedia memberikan bimbingan, bantuan, dan

masukan selama proses penelitian.

8. Kedua orang tua tercinta, Kuwato Sugeng dan Ibu Menik Wigiyati, yang telah

memberikan cinta, doa dan dukungan, baik secara moral maupun material bagi

penulis selama menjalani masa kuliah.

9. Yulius Vian Darmawan, yang tak lelah memberikan dukungan dan semangat

dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. My older sister Angga Madyaratri, yang menjadi “teman” luar biasa.

11. Seluruh siswa kelas X-5 semester 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun

ajaran 2012/2013, yang telah bersedia dijadikan sebagai sumber data dalam

penelitian ini.

12. Caecilia Petra Gading May Widyawari, Tofan Gustyawan, Woro Wiratsih

yang telah berjuang belajar bersama dalam perkuliahan dan bersedia

menemani, memberikan semangat, bantuan, dan perhatian kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Natalia Staffiany, Aurelia Rani Wijayanti, dan Roni Prabowo yang sudah

memberikan banyak bantuan.

14. Teman-teman PBSID angkatan 2009 yang tak bisa disebut satu per satu,

khususnya kelas A. Terima kasih atas dukungan, motivasi, semangat, dan

kebersamaan yang terjalin selama ini.

15. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih atas

bimbingan, dukungan, dan bantuannya.

Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan laporan skripsi ini

masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis memohon maaf apabila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

xi

laporan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, penulis sangat

mengharapkan berbagai saran dan kritik dari para pembaca. Penulis berharap agar

laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, 14 Agustus 2013

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

xii

DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................................ vii

ABSTRACT ............................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xv

DAFTAR SKEMA ................................................................................................... xvi

DAFTAR DIAGRAM .............................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 5

1.4 Batasan Istilah ...................................................................................................... 5

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

xiii

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................. 7

2.1 Penelitian yang Relevan ....................................................................................... 7

2.2 Menulis Paragraf Persuasif .................................................................................. 9

2.2.1 Pengertian Menulis .................................................................................... 9

2.2.2 Paragraf Persuasif ...................................................................................... 10

2.2.3 Persuasi dan Argumentasi .......................................................................... 12

2.2.4 Ciri-ciri Paragraf Persuasif......................................................................... 14

2.2.5 Teknik dan Langkah Menulis Paragraf Persuasif ...................................... 15

2.3 Pembelajaran Berbasis Kontekstual ..................................................................... 19

2.3.1 Hakikat Pembelajaran Berbasis Kontekstual ............................................. 19

2.3.2 Karakteristik Pembelajaran Berbasis Kontekstual ..................................... 21

2.3.3 Komponen Pembelajaran Kontekstual ....................................................... 23

2.3.4 Strategi Pembelajaran Kontekstual ............................................................ 25

2.3.4 Implementasi CTL dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia .............................. 28

2.4 Kerangka Berpikir ................................................................................................ 31

2.5 Hipotesis Penelitian .............................................................................................. 34

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 35

3.1 Jenis Penelitian ..................................................................................................... 35

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ................................................................................ 36

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................... 36

3.4 Prosedur Penelitian............................................................................................... 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

xiv

3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 42

3.6 Instrumen Penelitian............................................................................................. 43

3.7 Teknik Analisis Data ............................................................................................ 47

3.8 Indikator Keberhasilan ......................................................................................... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 53

4.1 Hasil Penelitian .................................................................................................... 53

4.1.1 Siklus I ........................................................................................................ 53

4.2.1 Siklus II ....................................................................................................... 65

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................................... 71

4.2.1 Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menulis Paragraf Persuasif ......... 71

4.2.2 Peningkatan Kemampuan Berdasarkan Nilai Rata-rata Siswa .................. 84

4.2.3 Peningkatan Kemampuan Siswa Berdasarkan Ketuntasan Belajar ........... 85

4.3 Uji Hipotesis ........................................................................................................ 87

4.3.1 Uji Normalitas ................................................................................................... 87

4.3.2 Paired Sample T Test ........................................................................................ 90

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 97

5.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 97

5.2 Saran ..................................................................................................................... 99

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 101

LAMPIRAN .............................................................................................................. 103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

xv

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 2.1 Perbedaan Antara Persuasi dan Argumentasi ..................................................... 14

Tabel 2.2 Tugas Guru dalam Pembelajaran Berdasarkan Komponen Pembelajaran

Kontekstual ......................................................................................................................... 25

Tabel 3.1 Instrumen Observasi untuk Guru ........................................................................ 44

Tabel 3.2 Instrumen Observasi untuk Siswa ....................................................................... 45

Tabel 3.3 Pertanyaan Wawancara untuk Guru dan Siswa .................................................. 46

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Paragraf Persuasif .................................................................. 48

Tabel 3.5 Indikator Keberhasilan ........................................................................................ 52

Tabel 4.1 Hasil Observasi Proses Pembelajaran Siklus I .................................................... 61

Tabel 4.2 Hasil Observasi Proses Pembelajaran Siklus II .................................................. 69

Tabel 4.3 Data Jumlah Siswa yang Tuntas dan Tidak Tuntas ............................................ 85

Tabel 4.4 Uji Normalitas Nilai Prasiklus dan Siklus I ........................................................ 88

Tabel 4.5 Uji Normalitas Nilai Siklus I dan Siklus II ......................................................... 88

Tabel 4.6 Uji Normalitas Nilai Siklus II dan Kondisi Awal ............................................... 89

Tabel 4.7 Uji-t Prasiklus dan Siklus I ................................................................................. 91

Tabel 4.8 Uji-t Siklus I dan Siklus II .................................................................................. 92

Tabel 4.9 Uji-t Siklus II dan Prasiklus ................................................................................ 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

xvi

DAFTAR SKEMA

Hal.

Skema 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................................ 33

Skema 3.1 Dsain PTK Modal Spiral Model Kemmis dan MC Taggart.............................. 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

xvii

DAFTAR DIAGRAM

Hal.

Diagram 4.1 Hasil Test Kemampuan Awal Menulis Paragraf Persuasif Siswa ................. 54

Diagram 4.2 Hasil Test Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif Siswa Siklus I .............. 57

Diagram 4.3 Hasil Test Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif Siswa Siklus II ............ 65

Diagram 4.4 Data Peningkatan Skor yang Diperoleh Siswa dari Kondisi Awal

Hingga Kondisi Akhir Aspek Isi Paragraf ............................................................ 72

Diagram 4.5 Data Peningkatan Skor yang Diperoleh Siswa dari Kondisi Awal

Hingga Kondisi Akhir Aspek Organisasi Paragraf ............................................... 74

Diagram 4.6 Data Peningkatan Skor yang Diperoleh Siswa dari Kondisi Awal

Hingga Kondisi Akhir Aspek Pola Kalimat.......................................................... 76

Diagram 4.7 Data Peningkatan Skor yang Diperoleh Siswa dari Kondisi Awal

Hingga Kondisi Akhir Aspek Pilihan Kata ........................................................... 78

Diagram 4.4 Data Peningkatan Skor yang Diperoleh Siswa dari Kondisi Awal

Hingga Kondisi Akhir Aspek Ejaan ..................................................................... 79

Diagram 4.9 Peningkatan Nilai Rata-Rata Siswa pada Pembelajaran dari Kondisi

Awal Hingga Kondisi Akhir ................................................................................. 84

Diagram 4.10 Presentase Ketuntasan Menulis Paragraf Persuasif Siswa Kondisi

Awal ...................................................................................................................... 85

Diagram 4.11 Presentase Ketuntasan Menulis Paragraf Persuasif Siswa Siklus I .............. 86

Diagram 4.12 Presentase Ketuntasan Menulis Paragraf Persuasif Siswa Siklus II ............ 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa memiliki peran yang penting dalam sebuah kegiatan

berkomunikasi. Bahasa berperan penting pula sebagai penunjang dalam

mempelajari semua bidang studi bagi siswa maupun guru. Pada dasarnya

seseorang mempelajari bahasa karena didorong oleh kebutuhan berkomunikasi

dengan lingkungan sekitar. Seseorang mempelajari bahasa sejak kecil dan

diarahkan agar mampu menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar

untuk berkomunikasi dalam berbagai situasi, baik secara lisan maupun tertulis.

Keberhasilan sebuah proses pembelajaran bahasa salah satunya ditentukan

oleh kemampuan yang dimiliki seorang guru. Salah satu kemampuan guru yang

menentukan keberhasilan sebuah pembelajaran bahasa adalah kemampuan dalam

memlilih dan menerapkan metode yang tepat. Penggunaan model pembelajaran

yang tepat akan meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajaran. Paradigma

pembelajaran lama guru lebih sering mengajar dengan ceramah. Pembelajaran

berlangsung dengan berfokus pada guru. Hal tersebut menyebabkan siswa pasif

dan tidak banyak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan

kemampuannya selama proses pembelajaran.

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, terdapat empat keterampilan

berbahasa yang diajarkan. Keempat keterampilan berbahasa tersebut adalah

mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Setiap aspek keterampilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

2

berbahasa tersebut saling mempengaruhi. Secara alamiah keterampilan berbahasa

diperoleh seseorang secara teratur. Mula-mula pada masa kecil seseorang belajar

menyimak bahasa, kemudian berbicara, setelah itu seseorang belajar membaca

dan menulis. Tarigan (2008:2) menyatakan bahwa kegiatan menyimak dan

berbicara dipelajari sebelum masuk sekolah, sedangkan membaca dan menulis

dipelajari di sekolah.

Keterampilan menulis dianggap sebagai keterampilan berbahasa yang

paling sulit. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang dikemukakan oleh

Nurgiyantoro (2001:294) bahwa dibandingkan kemampuan berbahasa yang lain,

keterampilan menulis lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur asli bahasa yang

bersangkutan sekalipun. Hal tersebut disebabkan oleh kemampuan menulis

menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu

sendiri yang menjadi isi paragraf. Baik unsur bahasa maupun unsur isi haruslah

terjalin sedemikian rupa sehingga menghasilkan paragraf yang runtut dan padu.

Hal tersebut juga diungkapkan oleh Tarigan (2008:8) bahwa menulis menuntut

gagasan yang tersusun logis, diekspresikan secara jelas, dan ditata secara menarik

sehingga menulis merupakan kegiatan yang cukup kompleks.

Keterampilan menulis persuasi merupakan keterampilan menulis yang

kompleks. Menulis persuasi bertujuan meyakinkan pembaca agar bertindak atau

berperilaku sesuai gagasan penulis dengan suka rela. Dengan demikian, menulis

persuasi membutuhkan kemampuan berpikir lebih kritis agar pembaca benar-

benar meyakini gagasan penulis dan dengan suka rela bertindak atau berperilaku

sesuai gagasan penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

3

SMA Pangudi Luhur Yogyakarta merupakan salah satu SMA yang

memiliki siswa heterogen, yaitu laki-laki dan perempuan. Berdasarkan hasil

wawancara awal dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X (Ibu Maria

Harmin, S.Pd) pada tanggal 22 Maret 2013, diperoleh informasi bahwa hasil

belajar siswa kelas X-5 smester 2 tahun ajaran 2012/2013 dalam pelajaran menulis

paragraf persuasif belum sesuai dengan harapan. KKM yang ditetapkan sekolah

adalah 75, berdasarkan ketetapan tersebut masih banyak siswa yang belum tuntas

dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain hal tersebut, berdasarkan hasil

wawancara diperoleh informasi kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam

pembelajaran menulis paragraf persuasif. Pada umumnya siswa mengalami

kesulitan dalam mengembangkan kemampuan menulis, terutama dalam

menemukan dan mengembangkan ide, pemilihan kata, penulisan struktur kalimat,

dan penggunaan ejaan yang baik dan benar.

Dari hasil observasi kelas yang dilakukan pada kelas X-5 kesulitan-

kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif

disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu (1) siswa tidak fokus dan kurang tertarik

dengan proses pembelajaran, karena pembelajaran berpusat pada guru, (2) guru

belum menerapkan metode dan teknik pembelajaran yang tepat dalam proses

pembelajaran, (3) kurangnya proses penegasan materi yang dilakukan guru selama

proses pembelajaran berlangsung, dan (4) materi dan bahan ajar yang

dipergunakan guru dalam proses pembelajaran kurang variatif, serta belum

menyertakan contoh-contoh yang cukup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

4

Melihat kondisi tersebut, maka perlu adanya alternatif pembelajaran yang

dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa dan kemampuan mengaitkan

antara materi yang dipelajari dan kehidupannya. Melalui pembelajara berbasis

kontekstual (Contextual Teaching and Learning), diharapkan dapat tercipta

pembelajaran menulis yang menarik dan anak akan lebih kreatif. Martinis Yamin

(2008: 152) mengungkapkan bahwa Contextual Teaching And Learning (CTL)

merupakan suatu proses pengajaran yang bertujuan untuk membantu para peserta

didik memahami materi pelajaran yang sedang mereka pelajari dengan

menghubungkan pokok materi pelajaran dengan penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari; seperti membuat hubungan yang bermakna (making meaningful

connections), melakukan pekerjaan yang berarti (doing significant), melakukan

pembelajaran yang diatur sendiri (self regulated learning), bekerjasama

(collaborating), serta berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thinking).

Pranowo (2003) dalam hand out “Konsep Dasar CTL dalam Pembelajaran

Bahasa Indonesia” menyatakan bahwa Pembelajaran secara kontekstual tidak

sekedar agar pembelajar memahami konsep-konsep teoretis tetapi menjadikan

pembelajar (a) mampu menerima tanggung jawab atas keputusan dan perilaku

sendiri, (b) mampu menilai berbagai alternatif yang mungkin, (c) mampu

membuat pilihan, (d) mampu mengembangkan rencana, (e) mampu menganalisis

informasi, (f) mampu menciptakan solusi, dan (g) mampu menilai bukti-bukti

secara kritis. Hal-hal tersebut sangatlah sesuai dengan pengajaran menulis

persuasi yang menuntut siswa berpikir lebih kritis untuk menemukan berbagai

pertimbangan yang logis dalam menulis paragrafnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

“Bagaimanakah peningkatan kemampuan menulis paragraf persuasif dengan

pembelajaran berbasis kontekstual pada siswa SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

kelas X-5 semester 2 tahun ajaran 2012/2013?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam Penelitian Tindakan kelas ini untuk mengetahui

kemampuan menulis paragraf persuasif siswa SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

kelas X-5 semester 2 tahun ajaran 2012/2013 dapat meningkat dengan

pembelajaran berbasis kontekstual.

1.4 Batasan Istilah

1.4.1 Menulis Paragraf Persuasi

Paragraf persuasif adalah salah satu jenis paragraf yang bertujuan untuk

mempengaruhi pembaca agar bersikap sesuai yang disampaikan penulis secara

suka rela. Oleh sebab itu, sebuah paragraf persuasif harus disertai dengan data

dan fakta yang menunjang tulisan tersebut.

1.4.2 Pembelajaran Berbasis Kontekstual

Pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang menekankan kepada

proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang

dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga

mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka

sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran

kontekstual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

6

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru, membantu guru

dalam mengambangkan metode dan model-model pembelajaran yang kreatif

guna meningkatkan kualitas pembelajaran menulis persuasi. Penelitian dengan

menggunakan model pembelajaran berbasis kontekstual, memberi inspirasi

baru bagi guru-guru khususnya guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.

1.5.2 Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis persuasi.

Pembelajaran bahasa Indonesia lebih menarik dan tingkat kreativitas siswa

dapat lebih berkembang.

1.5.3 Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi peneliti

lain, agar penelitian yang berkaitan dengan keterampilan menulis persuasi dan

pembelajaran berbasis kontekstual dapat dikembangkan menjadi lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

7

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Penelitian yang Relevan

Berdasarkan studi kepustakaan terdapat dua penelitian yang relevan dengan

penelitian ini. Penelitian tersebut dilakukan oleh Ari Sutrisno (2010) dan Norma

Kristiani (2010).

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Ari Sutrisno pada tahun 2010,

berjudul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi Melalui

Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV-A SD

N Dukuhan Kerten No. 58 Solo Laweyan Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010”.

Penelitian tersebut memiliki beberapa hal yang sama dengan penelitian ini, yaitu

pada pendekatan pembelajaran yang digunakan dan keterampilan menulis yang

ditingkatkan. Dari penelitian tersebut, diperoleh informasi yang menyatakan

bahwa pendekatan CTL telah terbukti dapat meningkatkan kemampuan menulis

karangan deskripsi siswa kelas IV-A SDN Dukuhan Kerten Surakarta. Hal

tersebut dapat dibuktikan dari data yang dihasilkan, yaitu pada kondisi awal nilai

rata-rata siswa 62.73 dan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 15 siswa

atau 44.11 % dari 34 siswa. Pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 68.32

dan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 23 siswa atau 67.64 %. Pada

siklus II menjadi 73.61 dan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 27 siswa

atau 79.41 %.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

8

Norma Kristiani 2010 “Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf

Persuasif dan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Menulis Menggunakan

Metode Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik “Kancing Gemerincing” Siswa

Kelas X-3 Semester 2 SMA Negeri 6 Yogyakarta 2009/2010”. Penelitian tersebut

memiliki kesamaan tujuan dengan penelitian ini, yaitu meningkatkan kemampuan

menulis paragraf persuasif. Berdasarkan hasil penelitiannya diperoleh informasi

bahwa kemampuan menulis paragraf persuasif dan keaktifan siswa dapat

ditingkatkan dengan metode pembelajaran kooperatif dengan teknik “kancing

gemerincing”. Hal tersebut dapat dibuktikan dari data yang dihasilkan, yaitu pada

kondisi awal keaktifan siswa mencapai 40 % dan tidak terdapat siswa yang

mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal. Pada siklus I mengalami

peningkatan keaktifan siswa menjadi 62.85 % dan jumlah siswa yang mencapai

KKM sebesar 62.85 % dengan nilai rata-rata 57.68. Pada siklus II keaktifan siswa

meningkat menjadi 85.3 % dan jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat

menjadi 88.24 % dengan nilai rata-rata 71.28.

Dari penelitian di atas dapat dikatakan bahwa penelitian tindakan kelas

mampu meningkatkan kemampuan siswa, khususnya dalam keterampilan

menulis. Penelitan tindakan kelas tentang menulis persuasif ini sudah banyak

dilakukan. Masing masing penelitian dilakukan menggunakan teknik-teknik

tertentu dan media yang berbeda-beda, dengan hasil peningkatan yang berbeda

pula. Dari berbagai penelitian yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan

menulis persuasif, masih dapat dilakukan upaya untuk meningkatan kemampuan

menulis persuasif dengan berbagai cara yang lebih kreatif dan inovatif. Oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

9

karena itu, peneliti memilih salah satu pendekatan pembelajaran, yaitu kontekstual

dengan media iklan.

Berdasarkan penelitian di atas, pendekatan pembelajaran kontekstual dengan

media iklan belum dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis

paragraf persuasif. Dengan pendekatan pembelajaran berbasis kontekstual, selain

diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa menulis paragraf persuasif,

siswa juga mampu mengaitkan materi yang dipelajarinya dengan pengetahuan dan

pengalaman yang dimiliki.

2.2 Menulis Paragraf Persuasif

2.2.1 Pengertian Menulis

Menurut KBBI (2008:1219), menulis adalah melahirkan pikiran atau

perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan. Sementara itu

menurut Sudaryanto (2001:64) menyatakan bahwa keterampilan menulis ialah

suatu kepandaian seseorang dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan yang

disampaikan melalui bahasa tulis, yang realisasinya berupa simbol-simbol grafis

sehingga orang lain, yaitu pembaca, mampu memahami pesan yang terkandung di

dalamnya.

Tarigan (2008: 21) menyatakan bahwa menulis ialah menurunkan atau

melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang

dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang

grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah

suatu kegiatan seseorang dalam mengungkapkan pengalaman, ide, gagasan atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

10

pemikiran melalui tulisan. Pemikiran tersebut dapat berupa pendapat,

pengetahuan, pengalaman, keinginan, atau pun perasaan seseorang. Menulis tidak

hanya mengungkapkan gagasan melalui bahasa tulis melalui media bahasa tulis

saja tetapi meramu tulisan tersebut agar dapat dipahami pembaca.

Tulisan yang baik memiliki ciri khas tersendiri. Rosidi (2009: 10-11)

mengemukakan bahwa tulisan yang baik memiliki ciri-ciri a) kesesuaian judul

dengan isi tulisan, b) ketepatan penggunaan ejan dan tanda baca, c) ketepatan

dalam struktur kalimat, d) kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan dalam setiap

paragraf. Tulisan yang baik memiliki ciri khas tersendiri. Tulisan yang baik

merupakan tulisan yang mampu menyatakan sesuatu yang mempunyai makna

bagi seseorang dan memberikan bukti terhadap apa yang dikatakan dalam tulisan.

Kebermaknaan tulisan didukung oleh kejelasan tulisan tersebut. Tulisan dapat

disebut sebagai tulisan yang jelas jika pembaca dapat membaca dengan kecepatan

yang tetap dan menangkap makna yang ada dalam tulisan tersebut. Selain

bermakna dan jelas, tulisan yang baik memiliki kepaduan dan utuh. Sebuah

tulisan dikatakan padu dan utuh jika pembaca dapat mengikutinya dengan mudah.

Hal tersebut karena terdapat pengorganisasian tulisan dengan jelas sesuai

perencanaan dan bagian-bagiannya dihubungkan dengan yang lain.

2.2.2 Paragraf Persuasif

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1062) diungkapkan bahwa

persuasi, adalah (1) bujukan halus, (2) ajakan kepada seseorang dengan cara

memberikan alasan dan prospek yang meyakinkan dan, (3) himbauan. Keraf,

(2007:118) memberikan pengertian persuasi adalah suatu seni verbal yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

11

bertujuan meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki

pembicara pada waktu ini atau pada waktu yang akan datang. Persuasi dapat

dimasukkan pula dalam cara-cara untuk mengambil keputusan dengan cara

meyakinkan mereka yang menerima persuasi, bahwa keputusan yang diambil

merupakan keputusan yang benar dan bijaksana serta dilakukan tanpa paksaan.

Untuk meyakinkan pembaca mengenai apa yang dipersuasikan, penulis harus

menimbulkan kepercayaan pada para pembaca.

Persuasi adalah ragam wacana yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap

dan pendapat pembaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan penulisnya

(Suparno dan Yunus, 2007:113). Alfiansyah (2009:27) mengungkapkan bahwa

paragraf persuasif adalah suatu bentuk paragraf yang bertujuan membujuk

pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar

tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian

dengan data dan fakta.

Paragraf persuasi adalah salah satu jenis paragraf atau tulisan yang

bertujuan untuk memengaruhi pembaca. Oleh karena itu, sebuah tulisan persuasif

memerlukan data sebagai penunjang. Data yang digunakan dalam tulisan atau

paragraf persuasi lebih baik berupa fakta. Dalam tulisan atau paragraf persuasif

biasanya menggunakan kalimat-kalimat yang sifatnya mengajak atau

memengaruhi pembaca agar bersikap atau melakukan sesuatu (Oken, 2009:19).

Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa paragraf

persuasif adalah salah satu jenis paragraf yang bertujuan untuk mempengaruhi

pembaca agar bersikap sesuai yang disampaikan penulis secara suka rela. Oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

12

sebab itu, sebuah paragraf persuasif harus disertai dengan data dan fakta yang

menunjang tulisan tersebut.

2.2.3 Persuasi dan Argumentasi

Zainurrahman (2011:51) menjelaskan bahwa tulisan argumentatif, sering

disebut sebagai salah satu tulisan persuasif, adalah tulisan yang menyuguhkan

rasionalisasi, pembantahan, juga berisi seperangkat penguatan beralasan terhadap

sebuah pernyataan. Keraf, (2007:119) menyatakan bahwa persuasi bertolak dari

kepercayaan terhadap orang yang diajak berbicara dan sebaliknya, maka

terdapatlah perbedaan antara argumentasi dan persuasi, sehingga orang

beranggapan bahwa persuasi merupakan sinonim atau istilahnya mempunyai

makna yang sama dengan argumentasi. Bagaimanapun juga antara kedua istilah

tersebut terdapat perbedaan, Nurudin (2007:84) menjelaskannya sebagai berikut.

a. Ciri khas argumentasi adalah usaha untuk membuktikan suatu kebenaran

sebagaimana digariskan dalam proses penalaran menulis, argumentasi juga

sebagai proses untuk mencapai suatu kesimpulan. Sebaliknya, persuasif adalah

keahlian untuk mencapai suatu persetujuan atas kesesuaian kehendak penulis

dan suatu proses untuk meyakinkan orang lain supaya orang lain itu menerima

apa yang dinginkan penulis. Jadi, jelas argumentasi sekedar membuktikan

kepada pembaca, sementara persuasif dengan sengaja membujuk pembacanya.

b. Sasaran proses berpikir dalam argumentasi adalah kebenaran mengenai subjek

yang diargumentasikan, sedangkan sasaran proses berpikir dalam persuasi

adalah pembaca, yaitu usaha bagaiman merebut kesepakatan dari para

pembaca tentang suatu hal. Persuasif memerlukan analisis yang cermat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

13

mengenai siapa sasaran tulisannya dengan seluruh situasi yang ada, sedangkan

argumentasi memerlukan analisis yang cermat mengenai faktor-faktor yang

ada untuk membuktikan kebenaran itu. Argumentasi mensyaratkan berfokus

pada apa yang dibicarakan itu memang benar tanpa melihat siapa pembacanya,

sementara persuasif melihat sipa saja pembacanaya (latar belakang

kehidupannya, kebiasaan sehari-harinya, kepercayaan) agar bisa

mempengaruhi pembaca secara lebih baik.

c. Menyangkut jumlah fakta yang digunakan dalam argumentasi semakin banyak

fakta semakin kuat pula kebenarannya yang dipertahankan, sebaliknya dalam

persuasif fakta dipergunakan seperlunya bila sudah merasa cukup tidak perlu

mengemukakan fakta lain (Nurudin, 2007:84).

Berdasarkan uraian di atas, karena persuasi pertolak dari kepercayaan

terhadap pembaca atau lawan bicara dan sebaliknya, maka terdapatlah garis

singgung antara argumentasi dan persuasi. Garis singgung tersebut mengakibatkan

banyak orang beranggapan bahwa persuasi merupakan sinonim atau istilah yang

mempunyai makna yang sama dengan argumentasi. Bagaimanapun juga,

argumentasi dan persuasi memiliki perbedaan yang jelas. Perbedaan tersebut

terlihat pada tujuan, proses berpikir, dan jumlah fakta. Berikut rangkuman

perbedaan-perbedaan antara argumentasi dan persuasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

14

Tabel 2.1

Perbedaan Antara Argumentasi dan Persuasi

No. A r g u m e n t a s i P e r s u a s i

1. Argumentasi adalah suatu

proses penalaran untuk

mencapai suatu kesimpulan.

Persuasi adalah suatu keahlian untuk

mencapai suatu persetujuan atau

kesesuaian kehendak.

2. Sasaran proses berpikir pada

argumentasi adalah kebenaran

mengenai suatu subjek yang

diargumentasikan.

Sasaran proses berpikir persuasi

adalah pembaca atau lawan bicara,

yaitu usaha bagaimana merebut

kesepakatan pembaca atau lawan

bicara.

3. Semakin banyak fakta yang

dipergunakan, semakin kuat

kebenaran yang dipertahankan.

Fakta dipergunakan seperlunya saja.

2.2.4 Ciri-Ciri Paragraf Persuasif

Vendrafirdian (2008) mengungkapkan bahwa ciri-ciri persuasi sebagai berikut ini.

a. Harus menimbulkan kepercayaan pendengar/pembacanya.

b. Bertolak atas pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.

c. Harus menciptakan persesuaian melalui kepercayaan antara pembicara/penulis

dan yang diajak berbicara/pembaca.

d. Harus menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan tujuan tercapai.

e. Harus ada fakta dan data secukupnya.

Menurut Pratama (2009), ciri-ciri persuasif disebutkan sebagai berikut ini.

a. Mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat.

b. Bertujuan mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca agar mereka mau

berbuat, bertindak atau melakukan sesuatu secara sukarela, sesuai yang

diinginkan pengarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

15

c. Membuktikkan kebenaran, pendapat pengarang sehingga tercipta keyakinan

dan kepercayaan pada diri pembaca.

d. Menggunakan beberapa teknik tertentu.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri paragraf

persuasi adalah, (1) bahasa yang emotif; yang dimaksudkan di sini adalah

penggunaan bahasa yang mampu membuat seseorang (pembaca) dapat merasakan

sesuatu dari hati untuk melakukan, merasakan sesuatu, dan terlibat di dalamnya,

(2) pilihan kata khusus; pemilihan kata dalam paragraf persuasif sederhana dan

mudah dipahami, serta dapat menarik perhatian pembaca, (3) ajakan; ajakan

tersembunyi secara makna namun dapat membuat hati seseorang tergerak untuk

melakukan tindakan sesuai ajakan penulis.

2.2.5 Teknik dan Langkah Menulis Paragraf Persuasif

Dalam menulis persuasi, terdapat beberapa teknik yang digunakan agar

tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Berikut ini akan dijelaskan beberapa teknik

persuasi menurut Keraf (2007:124-131).

1) Rasionalisasi

Rasionalisasi merupakan suatu proses penggunaan akal untuk memberikan

suatu dasar pembenaran pada suatu persoalan, yang mana dasar atau alasan itu

tidak merupakan sebab langsung dari masalah itu. Kebenaran yang

dibicarakan dalam persuasi mutlak, tetapi kebenaran hanya berfungsi untuk

meletakkan dasar-dasar dan melicinkan jalan agar keinginan, sikap,

kepercayaan, keputusan, atau tindakan yang telah ditentukan atau diambil

dapat dibenarkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

16

2) Identifikasi

Identifikasi adalah kegiatan di mana penulis harus mengidentifikasi dirinya

dengan pembacanya. Identifikasi biasa digunakan dalam tulisan yang

berkaitan dengan soal-soal politik, yaitu kampanye dengan tujuan utamanya

adalah “menang”. Agar identifikasi dapat dilaksanakan sesuai dengan yang

diharapkan, harus diciptakan dasar umum yang sama. Dasar umum tersebut

dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan tentang: untuk siapa tulisan

ditujukan?. Dengan berusaha menjawab pertanyaan itu dengan tepat, penulis

akan lebih mudah mengidentifikasi dirinya dengan ciri, tingkat pengetahuan,

kemampuan pembacanya.

3) Sugesti

Sugesti adalah suatu usaha membujuk atau mempengaruhi orang lain untuk

menerima suatu keyakinan atau pendirian tertentu tanpa memberi suatu dasar

kepercayaan yang logis pada orang yang ingin dipengaruhi. Rangkaian kata-

kata yang menarik dan meyakinkan, dapat memungkinkan penulis

mempengaruhi pembaca dengan mudah. Sugesti akan mudah diikuti jika

dilakukan oleh orang yang mempunyai wibawa dan kedudukan tinggi di

tengah masyarakat. Jadi, seorang pembaca yang mengidolakan seorang

penulis jelas akan mudah terkena sugesti.

4) Konformitas

Konformitas adalah suatu keinginan atau suatu tindakan untuk membuat diri

serupa dengan suatu hal yang lain atau suatu mekanisme mental untuk

menyesuaikan diri dengan identifikasi. Perbedaannya, dalam identifikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

17

penulis hanya menyajikan beberapa hal yang sama dengan pembaca,

sedangkan dalam konformitas penulis memperlihatkan bahwa dirinya mampu

bertindak sebagai pembaca itu sendiri.

5) Kompensasi

Kompensasi adalah suatu tindakan atau suatu hasil dari usaha untuk mencari

suatu pengganti bagi sesuatu hal yang tidak dapat diterima. Seorang penulis

akan dapat dengan mudah membujuk pembaca dengan mendorong pembaca

untuk melakukan suatu tindakan yang diinginkan dengan menunjukkan secara

meyakinkan bahwa mereka memiliki kemampuan yang baru.

6) Penggantian

Penggantian adalah suatu proses yang berusaha menggantikan suatu maksud

dengan maksud lain yang sekaligus menggantikan emosi kebencian asli serta

emosi cinta kasih asli. Dalam hal ini, penulis berusaha meyakinkan pembaca

untuk mengalihkan suatu objek atau tujuan tertentu kepada suatu tujuan lain.

7) Proyeksi

Proyeksi adalah suatu teknik untuk menjadikan sesuatu yang tadinya subjek

menjadi objek. Sebagai contoh, sesuatu sifat yang dimiliki seseorang tetapi

dilontarkan sebagai sifat dan watak orang orang lain.

Setelah mengetahui teknik persuasi, maka perlu diperhatikan pula langkah

penyusunan paragraf persuasi. Alfiansyah (2009) menyebutkan langkah-langkah

penyusunan paragraf persuasi dapat dilakukan secara sederhana seperti berrikut:

(1) menentukan topik atau tema, (2) merumuskan tujuan, (3) mengumpulkan data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

18

dari berbagai sumber, (4) menyusun kerangka paragraf, dan (5) mengembangkan

kerangka menjadi paragraf persuasi.

Berikut ini beberapa langkah yang dapat ditempuh bila akan menulis

paragraf persuasi.

a. Menentukan topik dan tujuan dalam paragraf persuasif

Dalam paragraf persuasif, tujuan penulis dapat dikemukakan secara langsung.

b. Membuat kerangka paragraf persuasif

Agar susunan tulisan persuasif itu sistematis dan logis, kerangka tulisan perlu

mendapat perhatian dalam perumusannya.

c. Mengumpulkan bahan untuk paragraf persuasif

Bahan dapat diperoleh melalui kegiatan pengamatan, wawancara, dan

penyebaran angket kepada responden. Pada saat mengumpulkan bahan, kita

dapat membuat catatan, baik kutipan langsung maupun tidak langsung, yang

nantinya dapat dijadikan sebagai barang bukti.

d. Menarik simpulan dari paragraf persuasif

Penarikan simpulan dalam suatu paragraf persuasif harus kita lakukan dengan

benar agar tujuan kita tercapai. Suatu kesimpulan dapat dibuat apabila data

yang diperoleh telah dianalisis. Penarikan kesimpulan dapat dilakukan dengan

cara induksi atau deduksi.

e. Menutup paragraf persuasif

Pada bagian ini penulis menutup paragraf dengan imbauan atau ajakan agar

pembaca mau bertindak atau melakukan sesuatu sesuai yang diharapkan

penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

19

Teknik dan langkah penulisan persuasi adalah dua hal yang memiliki

hubungan timbal balik. Jika seseorang akan menulis persuasi tetapi hanya

menggunakan teknik penulisan saja tanpa mengikuti langkah-langkah

penulisannya, seseorang tersebut tidak akan dapat menulis persuasi dengan baik.

Demikian sebaliknya, jika seseorang hanya mengikuti langkah-langkah

penulisannya tanpa menggunakan teknik, paragraf yang dibuat didalamnya tidak

terdapat unsur-unsur pembangun tulisan persuasi.

2.3 Pembelajaran Berbasis Kontekstual

Contextual Teaching and Learning banyak dipengaruhi oleh filsafat

konstruktivisme yang mulai digagas oleh Mark Baldwin dan selanjutnya

dikembangkan oleh Jean Piaget. Pandangan Piaget tentang bagaimana sebenarnya

pengetahuan itu terbentuk dalam struktur kognitif anak, sangat berpengaruh

terhadap beberapa model pembelajaran, salah satunya model pembelajaran

kontekstual. Menurut pembelajaran kontekstual, pengetahuan itu akan bermakna

manakala ditemukan dan dibangun sendiri oleh siswa. Sesuai dengan filsafat yang

mendasarinya bahwa pengetahuan terbentuk karena peran aktif subjek, maka

dipandang dari sudut psikologis, CTL berpihak pada aliran psikologis kognitif

(Sanjaya, 2006:257).

2.3.2 Hakikat Pembelajaran Berbasis Kontekstual

Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah

satunya adalah model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Berkaitan dengan

hal tersebut, model-model pembelajaran saat ini sudah beraneka ragam. Salah

satunya adalah pembelajaran kontekstual. Sanjaya (2006:253) menyatakan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

20

Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang

menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat

menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi

kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam

kehidupan mereka.

Johnson (2010:65) mendefinisikan CTL sebagai sistem yang menyeluruh.

CTL terdiri dari bagian-bagian yang saling bergabung. Jika bagian-bagian ini

terjalin satu sama lain, akan menghasilkan pengaruh yang melebihi hasil yang

diberikan bagian-bagiannya secara terpisah. Banyak ahli telah mendefinisikan

tentang pengertian pembelajaran kontekstual ini. Pendapat lain mengenai

pembelajaran kontekstual diungkapkan sebagai berikut.

Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah

konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya

dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan

antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan

mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran

kontekstual, yakni kontruktivisme (constructivism), bertanya (questioning),

inkuiri (inquiry), masyarakat belajar (learning community), pemodelan

(modeling), dan penilaian autentik (authentic assessment) (Trianto, 2009:107).

Pernyataan di atas menjelaskan bahwa dalam pembelajaran kontekstual

terdapat tujuh komponen yang harus dilibatkan. Komalasari (2010:7) menyatakan

bahwa pembelajaran kontekstual adalah pendekatan pembelajaran yang

mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa sehari-

hari, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun warga negara,

dengan tujuan untuk menemukan makna materi tersebut bagi kehidupannya

Dari berbagai pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang menekankan kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

21

proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang

dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga

mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka sehari-

hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual.

2.3.3 Karakteristik Pembelajaran Berbasis Kontekstual

Pembelajaran berbasis kontekstual bukan hanya mengharapkan siswa

dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi

pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Materi

pelajaran dalam konteks CTL bukan untuk ditumpuk di otak kemudian dilupakan,

akan tetapi sebagai bekal mereka dalam mengarungi kehidupan nyata.

Sehubungan dengan hal tersebut Sanjaya (2006:254) menyatakan bahwa terdapat

lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran yang menggunakan

pendekatan CTL.

a. Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang

sudah ada (activating knowledge), artinya apa yang akan dipelajari tidak

terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari. Dengan demikian,

pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang

memiliki keterkaitan satu sama lain.

b. Pembelajaran yang kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh dan

menambah pengetahuan baru (acquiring knowledge). Pengetahuan baru itu

diperoleh dengan cara deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan

mempelajari secara keseluruhan, kemudian memerhatikan detailnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

22

c. Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), artinya pengetahuan

yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami dan diyakini,

misalnya dengan cara meminta tanggapan dari yang lain tentang pengetahuan

yang diperolehnya dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu

dikembangkan.

d. Mempraktikan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge),

artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat

diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan perilaku

siswa.

e. Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi pengembangan

pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan

dan penyempurnaan strategi.

Sementara itu, pernyataan lain dikemukakan Fellows (2000:2-7) dalam

Komalasari (2010:10). Dalam pernyataanya dijelaskan bahwa karakteristik

pembelajaran kontekstual berfokus pada (a) problem-based (berbasis masalah),

(b) using multiple contexts (penggunaan berbagai konteks), (c) drawing upon

student diversity (penggambaran keanekaragaman siswa), (d) supporting self-

regulated learning (pendukung pembelajaran pengaturan sendiri), (e) using

interdependent learning groups (penggunaan kelompok belajar yang saling

ketergantungan), dan (f) employing authentic assessment (memanfaatkan

penilaian asli). Komalasari (2010:13) menjelaskan bahwa karakteristik

pembelajaran kontekstual menerapkan konsep keterkaitan (relating), konsep

pengalaman langsung (experiencing), konsep aplikasi (applying), konsep kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

23

sama (cooperating), konsep pengaturan diri (self-regulating), dan konsep

penilaian autentik (authentic assessment).

CTL merupakan pendekatan yang merujuk pada keseluruhan situasi, latar

belakang, atau lingkungan yang berhubungan dengan pembelajar. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran

kontekstual (a) berkaitan dengan konteks kehidupan siswa sehari-hari dan

lingkungan terdekat siswa, (b) peristiwa yang terjadi bersifat aktual dan faktual,

(c) memanfaatkan berbagai media yang sealamiah mungkin, (d) pengembangan

materi berbasis masalah dan bersifat original, (e) memanfaatkan metode

pembelajaran yang memberikan peluang kepada siswa untuk bekerja sama dengan

siswa lain agar terjadi tukar-menukar gagasan (berdiskusi) untuk saling beradu

argumen, dan (f) Evaluasi pembelajaran mencerminkan autentisitas.

2.3.4 Komponen Pembelajaran Kontekstual

Johnson (2010:65) menyebutkan bahwa sistem CTL mencakup delapan

komponen yang meliputi a) membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna, b)

melakukan pekerjaan yang berarti, c) melakukan pembelajaran yang diatur

sendiri, d) bekerja sama, e) berpikir kritis dan kreatif, f) membantu individu untuk

tumbuh dan berkembang, g) mencapai standar yang tinggi, dan h) menggunakan

penilain autentik.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa pendekatan

kontekstual mempraktikkan konsep belajar yang mengaitkan materi yang

dipelajari dengan situasi dunia nyata siswa. Pendekatan kontekstual dapat

diterapkan dalam mata pelajaran apa saja, tidak terkecuali dalam mata pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

24

Bahasa Indonesia. Sanjaya (2006:262) menjelaskan bahwa CTL sebagai suatu

pendekatan pembelajaran memiliki tujuh komponen:

a. kontruktivisme, adalah sebuah proses membangun atau menyusun

pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman.

b. inkuiri, artinya, proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan

melalui proses berpikir secara sistematis.

c. bertanya (questioning), bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari

keingintahuan setiap individu; sedangkan menjawab pertanyaan

mencerminkan kemampuan seseorang dalam berpikir.

d. masyarakat belajar (learning community), dapat dilakukan dengan menetapkan

pembelajaran melalui kelompok belajar. Siswa dibagi dalam kelompok yang

anggotanya heterogen, baik dilihat dari kemampuan dan kecepatan belajarnya,

maupun dilihat dari bakat dan minatnya.

e. pemodelan, adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu

sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa.

f. refleksi (reflection), adalah proses pengendapan pengalaman yang telah

dipelajari yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian

atau peristiwa pembelajaran yang telah dilaluinya.

g. penilaian nyata (authentic assessment), adalah proses yang dilakukan guru

mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan

siswa.

Dalam pembelajaran kontekstual guru berperan sebagai pengelola kelas.

Guru bertugas menentukan strategi-strategi dalam proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

25

Berdasarkan asas-asas pembelajaran kontekstual di atas, tugas-tugas guru pada

proses pembelajaran dapat disimpulkan sebagai berikut ini.

Tabel 2.2

Tugas Guru dalam Pembelajaran

Berdasarkan Komponen Pembelajaran Kontekstual

Tahap Tingkah Laku Guru

Tahap 1

Melaksanakan

kegiatan inkuiri

untuk semua topik

Guru menyajikan kejadian-kejadian yang

menimbulkan konflik kognitif dan rasa ingin tahu

siswa.

Tahap 2

Mengembangkan

sifat ingin tahu

Guru memberikan pertanyaan berdasarkan

topik/kejadian yang disajikan

Tahap 3

Menciptakan

masyarakat belajar

Guru membimbing siswa untuk belajar kelompok

dan bekerjasama dengan teman sekelopoknya

dalam bertukar pengalaman dan berbagi ide.

Tahap 4

Menghadirkan model

Guru menampilkan contoh pembelajaran agar

siswa dapat berpikir, bekerja, dan belajar.

Tahap 5

Melakukan refleksi

Guru menyimpulkan materi pembelajaran dan

menganalisis manfaat pembelajaran.

2.3.5 Strategi Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual dapat dikatakan sebagai sebuah pendekatan

pembelajaran yang mengakui dan menunjukkan kondisi alamiah dari

pengetahuan. Melalui hubungan di dalam dan di luar kelas, suatu pendekatan

pembelajaran kontekstual menjadikan pengalaman lebih relevan dan berarti bagi

peserta didik dalam membangun pengetahuan yang akan mereka terapkan dalam

pembelajaran seumur hidup. Pada pendekatan pembelajaran kontekstual

sebenarnya lebih menekankan pada berpikir tingkat lebih tinggi, transfer

pengetahuan, serta pengumpulan, penganalisaan data/ informasi yang diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

26

dari berbagai sumber dan pandangan. Untuk itu, diperlukan suatu strategi

pembelajaran kontekstual bagi para peserta didik secara matang.

Menurut Bern dan Ericson (2001:5-11 dalam Komalasari 2010:23),

dikemukakan lima strategi dalam mengimplementasikan pembelajaran

kontekstual.

1) Pembelajaran berbasis masalah (problem-based-learning), pendekatan yang

melibatkan siswa dalam memecahkan masalah dengan mengintegrasikan

berbagai konsep dan keterampilan dari berbagai disiplin ilmu. Pendekatan ini

meliputi mengumpulkan dan menyatukan informasi, dan mempresentasikan

penentuan.

2) Cooperative learning (pembelajaran kooperatif), pendekatan yang

mengorganisasikan pembelajaran dengan menggunakan kelompok belajar

kecil di mana siswa bekerja bersama untuk mencapai tujuan pembelajaran.

3) Pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), pendekatan yang

memusatkan pada prinsip dan konsep utama suatu disiplin, melibatkan siswa

dalam memecahkan masalah dan tugas penuh makna lainnya, mendorong

siswa untuk bekerja mandiri membangun pembelajaran, dan pada akhirnya

menghasilkan karta nyata.

4) Pembelajaran pelayanan (service learning), pendekatan yang menyediakan

suatu aplikasi praktis suatu pengembangan pengetahuan dan keterampilan

baru untuk kebutuhan di masyarakat melalui proyek dan aktivitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

27

5) Pembelajaran berbasis kerja(work-based learning), pendekatan di mana

tempat kerja, atau seperti tempat kerja, kegiatan terintegrasi dengan materi di

kelas untuk kepentingan siswa dan bisnis.

Sementara itu, Riyanto (2009:166) menjelaskan bahwa secara garis besar

langkah-langkah penerapan CTL dalam kelas sebagai berikut.

1) Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara

bekerja sendiri, menemukan sendiri, mengonstruksi sendiri pengetahuan dan

keterampilan barunya.

2) Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.

3) Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.

4) Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok).

5) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.

6) Lakukan refleksi di akhir pertemuan.

7) Lakukan peniliaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

Melalui pembelajaran kontekstual diharapkan dapat mempercepat

kemampuan berpikir siswa sesuai dengan perkembangannya. Untuk itu,

pembelajar harus dihadapkan dengan realita yang ada di sekitarnya untuk

memahami konsep teoritis dan akademis. Oleh karena itu, strategi pembelajaran

dengan pendekatan CTL harus berfokus pada (a) pembelajaran berbasis problem,

(b) menggunakan konteks yang beragam, (c) mempertimbangkan kebhinnekaan

pembelajar, (d) membelajarkan pembelajar untuk belajar secara mandiri, (e)

belajar melalui kolaborasi, (f) menggunakan penilaian autentik (dengan kasus-

kasus riil), dan (g) mengejar standar tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

28

2.3.6 Implementasi CTL dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran kontekstual menjadi fokus perhatian para ahli pengajaran

sejak pembelajaran berubah paradigma dari berfokus pada guru ke berfokus pada

siswa. Paradigma pembelajaran berfokus pada siswa memberikan ruang gerak

kepada siswa untuk belajar sesuai dengan perkembangan kognisinya dan belajar

sesuai dengan konteks tempat belajarnya. Pranowo dalam hand out “Konsep

Dasar CTL dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia” menjelaskan desain

pembelajaran secara kontekstual dapat dirancang dengan memperhatikan

komponen pembelajaran sebagai berikut.

a. Pemilihan materi

Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia harus memilih materi yang tidak

jauh dengan lingkungan hidup siswa. Sebaiknya memanfaatkan bahan yang

sudah dipublikasikan (mudah dikenali siswa) sebagai materi. Materi bersifat

aktual dan faktual serta original. Materi pembelajaran harus dikemas dalam

bentuk problem solving (pemecahan masalah) sehingga memungkinkan siswa

untuk mengemukakan pendapat pribadi secara argumentatif yang didukung

dengan data serta argumen-argumen yang lain.

b. Metode pembelajaran

Metode pembelajaran berdasarkan pendekatan CTL harus memberikan

peluang kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa lain agar terjadi tukar-

menukar gagasan (berdiskusi) untuk saling beradu argumen sehingga siswa

terbiasa untuk menerima atau memberi sumbangan pikiran orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

29

c. Media pembelajaran

Desain pembelajaran dengan CTL harus memberikan peluang untuk memilih

media yang memungkinkan digunakannya media pembelajaran sesuai dengan

konteks dan situasi belajar siswa.

d. Interaksi belajar mengajar

Interaksi belajar mengajar dengan CTL hendaknya memberikan kemungkinan

kepada siswa untuk mengemukakan pemikiran-pemikiran inkonvensional

sehingga pikiran kritis dan kreatif siswa dapat terakomodasi dengan baik.

Ketika guru meminta kepada siswa agar memecahkan masalah sesuai dengan

pendapat pribadi siswa, guru harus mengakomodasi pendapat-pendapat yang

secara logis tidak masuk akal tetapi secara argumentatif dapat diterima akal

sehat.

e. Penilaian hasil belajar

Penilaian hasil belajar berdasarkan CTL disarankan menggunakan penilaian

autentik. Artinya, penilaian dengan non-tes, seperti portofolio, proyek, unjuk

kerja adalah bentuk penilaian tepat untuk pembelajaran berdasarkan

pendekatan CTL.

Desain pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia berdasarkan pendekatan

CTL dirancang berdasarkan komponen-komponen pembelajaran pada umumnya,

yang membedakan adalah asumsi-asumsi teoretis yang dipakai sebagai dasar

untuk melaksanakan pembelajaran. Pendekatan kontekstual berasumsi bahwa

konteks alami tempat siswa belajar merupakan pijakan utama dalam

pembelajaran. Eni Purwantiningsih (2009:35 dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

30

http://rbaryans.wordpress.com/ diunduh 8 Desember 2012) menyatakan bahwa,

pembelajaran Bahasa Indonesia melalui pendekatan kontekstual memiliki

beberapa hal yang harus diperhatikan dengan seksama.

1) Implementasi pembelajaran Bahasa Indonesia secara kontekstual

mementingkan aktualisasi prinsip-prinsip CTL dalam keseluruhan tahapan

pembelajaran (awal, inti, penutup).

2) Kegiatan pembelajaran yang bernuansa CTL lebih mengutamakan pada

pengembangan kemampuan berpikir dan berbahasa secara sinergis.

3) Pembelajaran bernuansa CTL menempatkan komunitas belajar sebagai bagian

sangat penting untuk mengaktualisasikan kemampuan berpikir dan berbahasa

sekaligus.

4) Pembelajaran Kontekstual dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang

studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Pendekatan

pembelajaran kontekstual dalam kelas cukup mudah untuk dilaksanakan.

Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis kontekstual memberikan suasana

belajar yang kondusif bagi siswa karena konteks dan situasi belajar sesuai dengan

kehidupan siswa sehari-hari. Dengan konteks belajar yang dekat dengan dunia

siswa, penyerapan materi akan menjadi lebih mudah sehingga hasil belajar dapat

dituntut dengan standar tinggi. Di samping itu, penilaian hasil belajar siswa akan

dapat mencerminkan kemampuan yang sebenarnya jika penilaian dilakukan secara

autentik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

31

2.4 Kerangka Berpikir

Berdasarkan data hasil wawancara diperoleh informasi bahwa hasil belajar

siswa kelas X-5 semester 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran

2012/2013 dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif belum maksimal. Pada

umumnya siswa mengalami kesulitan dalam mengembangkan topik, menyusun

kalimat, menyusun paragraf, dan menggunakan ejaan yang benar. Berdasarkan

permasalahan yang dihadapi oleh siswa, penelitian yang dilakukan peneliti

difokuskan pada kemampuan siswa dalam menulis paragraf persuasif. Sebagai

pemecahan masalah dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif, proses

pembelajaran dilakukan dengan pendekatan pembelajaran kontekstual.

Peningkatan kemampuan menulis paragraf persuasif siswa dilakukan dengan

pembelajaran berbasis kontekstual. Selain proses pembelajaran yang dilaksanakan

dengan memperhatikan komponen dan karakteristik dalam pembelajaran

kontekstual, pemilihan materi dan media pembelajaran pun juga disesuaikan

dengan karakteristik pembelajaran kontekstual. Materi pembelajaran yang

digunakan adalah materi-materi yang tidak jauh dengan lingkungan hidup siswa,

sedangkan media pembelajaran yang digunakan adalah iklan.

Iklan sebagai media yang menampilkan gambar dan tulisan adalah media

yang inofatif dan kreatif dapat membantu siswa dalam menemukan idea tau

gagasan dalam menulis paragraf persuasif. Pemilihan iklan sebagai media

pembelajaran disesuaikan dengan konteks dan situasi yang sedekat mungkin

dengan kehidupan sehari-hari siswa, sehingga siswa lebih mudah

mengembangkan pengetahuannya dan mampu mengaitkannya dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

32

kehidupannya. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik pembelajaran berbasis

kontekstual.

Penelitian ini akan dilakukan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II.

Setiap siklus terdiri dari empat tahap (perencanaan, tindakan, observasi, dan

refleksi). Data diperoleh dengan teknik tes dan nontes. Data yang diperoleh

dianalisis untuk mengetahui presentase ketuntasan belajar dan nilai rata-rata kelas.

Untuk mengetahui perbedaan setiap siklus dilakukan uji statistik dengan uji

normalitas dan uji perbedaan dengan uji-t berpasangan (paired sample t-test).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

33

Skema 2.1

Skema kerangka berpikir

KONDISI AWAL

TINDAKAN Uji-t

KONDISI AKHIR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF

DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL PADA SISWA

KELAS X-5 SEMESTER 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2012/2013

1) Guru belum menggunakan pembelajaran

kontekstual

2) Guru tidak memberikan contoh paragraf

persuasif

3) Hanya 6 % siswa yang mendapat nilai tuntas

Proses pembelajaran berbasis

kontekstual.

Mempermudah menemukan ide atau

gagasan

Siswa mampu mengaitkan materi

dengan pengetahuan dan pengalaman

yang dimiliki

Siklus I

Siklus

II

Skor

Skor

Diduga penggunaan pendekatan

pembelajaran berbasis kontekstual

dengan media iklan dapat meningkatkan

kemampuan menulis paragraf persuasif

pada siswa X-3 SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

34

2.5 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, hipotesis yang akan diajukan dalam

penelitian adalah:

Pendekatan pembelajaran berbasis kontekstual dapat meningkatkan

kemampuan siswa kelas X-5 semester 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun

ajaran 2012/2013 dalam menulis paragraf persuasif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK)

atau classroom action research. Arikunto (2006:2) memandang penelitian

tindakan kelas sebagai bentuk penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan hasil

belajar siswa, sehingga penelitian harus menyangkut upaya guru dalam bentuk

proses pembelajaran. Selain bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar,

penelitian tindakan kelas juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru dan

dosen dalam proses pembelajaran.

Penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk

mengatasi masalah-masalah yang ada dalam proses pembelajaran dan upaya untuk

meningkatkan aktivitas serta motivasi dan juga hasil belajar siswa. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis

paragraf persuasi dengan pembelajaran berbasis kontekstual.

Penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif

ini terdiri atas dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat langkah sebagai berikut.

a. Perencanaan (planning), adalah persiapan program tindakan yang akan

dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraf persuasi siswa.

b. Tindakan (acting), adalah pembelajaran yang dilakukan peneliti sebagai upaya

peningkatan kemampuan menulis paragraf persuasi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

36

c. Pengamatan (observing), adalah pengamatan terhadap siswa selama

pembelajaran menulis paragraf persuasi.

d. Refleksi (reflection), adalah kegiatan mengkaji dan mempertimbangkan hasil

yang diperoleh dari pengamatan sehingga dapat dilakukan revisi terhadap

proses belajar mengajar selanjutnya.

3.2 Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-5, semester 2, tahun ajaran 2012/2013,

SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Objek penelitian adalah pelaksanaan

pembelajaran menulis paragraf persuasif menggunakan metode pembelajaran

berbasis kontekstual.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada semester 2,

tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai

dengan Mei 2013.

3.4 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini

terdiri dari beberapa siklus. Setiap siklus terdiri dari satu pertemuan (dua jam

pelajaran). Pada akhir pertemuan diharapkan tujuan yang diinginkan dapat

tercapai dengan baik. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan

model Spiral Kemmis dan MC Taggart. Kusumah (2009:20-21) mengungkapkan

bahwa dalam model Spiral Kemmis dan MC Taggart proses tindakan penelitian

dilakukan secara berulang-ulang, semakin lama, diharapkan semakin meningkat

perubahannya atau pencapaian hasilnya. Dalam perencanaan, Kemmis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

37

menggunakan sistem spiral yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan,

refleksi, perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang

pemecahan permasalahan.

Skema 3.1

Desain PTK model Spiral Kemmis dan MC Taggart

3.4.1 Siklus I

a. Perencanaan

Dalam penelitian ini, kegiatan perencanaan terjabar sebagai berikut.

1) Menyusun lembar observasi tentang kinerja guru dan aktivitas siswa

selama proses pembelajaran berlangsung dan pedoman wawancara bagi

siswa tentang tanggapan dan kesulitan yang dialami selama proses

pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti menyusun instrumen pengumpul

data untuk mengetahui karakteristik dan analisis kebutuhan siswa.

2) Tahap ini peneliti melakukan observasi pada proses pembelajaran dan

wawancara terhadap siswa dan guru kelas.

3) Menganalisis hasil observasi dan wawancara sebagai dasar untuk

menyususn silabus dan RPP.

4) Menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Observasi

Tindaka

n

Refleks

i

Perencanaan

SIKLUS

I

Perencanaan

Tindakan

Observas

i

Refleksi

dst

.

SIKLUS

II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

38

5) Menyusun alat evaluasi untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa

setelah menggunakan pembelajaran berbasis kontekstual dalam kegiatan

pembelajaran menulis paragraf persuasif di kelas.

b. Tindakan

Tindakan yang akan dilakukan harus sesuai dengan perencanaan. Pada tahap

ini guru melakukan tindakan dalam proses pembelajaran. Tindakan yang

dilakukan dalam tahap ini terdiri atas pendahuluan, inti, dan penutup.

a) Pendahuluan

Guru memberikan salam dan menyapa siswa, kemudian

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Guru menayangkan video iklan.

Guru dan siswa bertanya jawab tentang pengalaman dan pengetahuan

siswa berkaitan dengan permasalahan yang terdapat pada iklan.

b) Inti

Siswa berkelompok. Setiap kelompok beranggotakan empat sampai

dengan lima siswa.

Siswa mengamati iklan.

Siswa mengidentifikasi unsur-unsur yang terdapat dalam tayangan

iklan.

Siswa menemukan unsur persuasi dalam iklan.

Siswa mengembangan kalimat fakta, opini, dan ajakan berkaitan

dengan topik pada iklan.

Siswa menyusun paragraf persuasif secara berkelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

39

Perwakilan kelompok membacakan hasil tulisan kelompok, siswa lain

memberikan tanggapan.

Siswa bersama guru melakukan evaluasi terhadap paragraf persuasi

siswa.

Guru menjelaskan beberapa kekurangan yang harus diperbaiki dan

kelebihan paragraf persuasi siswa.

Siswa menulis paragraf persuasi berdasarkan beberapa topik yang telah

guru sediakan.

c) Penutup

Pada tahap ini dilakukan refleksi dan penegaan materi terhadap

pembelajaran yang berlangsung dan membuat simpulan terhadap

pembelajaran keterampilan menulis persuasi.

c. Observasi

Observasi dilakukan bersama dengan dilaksanakannya tindakan

penelitian. Observasi dilakukan guna mengumpulkan data kegiatan guru dan

aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun aspekyang

diamati adalah perilaku siswa baik positif maupun negatif. Aspek positif

terdiri dari:

memperhatikan materi pelajaran,

keterlibatan siswa dalam setiap proses pembelajaran,

siswa bersemangat dalam mengerjakan tugas,

keaktifan siswa di dalam kelas

sedangkan aspek negatif terdiri dari:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

40

siswa meremehkan kegiatan menulis,

siswa berbicara sendiri atau dengan temannya saat proses pembelajaran

berlangsung,

siswa mengganggu teman,

siswa tidak bersemangat mengerjakan tugas.

d. Refleksi

Refleksi pada siklus I dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang perlu

dipertahankan, ditingkatkan, diubah, atau pun ditiadakan dalam pelaksanaan

siklus II. Setelah pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan analisis terhadap

hasil tes, dan hasil observasi yang telah dilakukan. Analisis ini bertujuan

untuk mengetahui:

kelebihan dan kekurangan pendekatan pembelajaran kontekstual yang

digunakan oleh peneliti dalam proses pembelajaran siklus I;

kelebihan dan kekurangan materi;

tindakan-tindakan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran;

tindakan-tindakan yang dilakukan peneliti selama proses pembelajaran.

3.4.2 siklus II

Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus II pada dasarnya sama

dengan siklus I, hanya saja siklus II bertujuan untuk merevisi siklus I dan

menyususun tindakan dalam siklus II. Tindakan pada silklus II ditentukan

berdasarkan refleksi pelaksanaan siklus I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

41

a. Perencanaan

Tahap perencanaan dalam siklus ini dimanfaatkan untuk menyusun RPP

dan instrumen pengumpulan data. Peneliti mempersiapkan rencana tindakan

berdasarkan evaluasi pada siklus I agar tujuan pembelajaran pada siklus II dapat

tercapai.

b. Tindakan

Pada awal pembelajaran guru bertanya kepada siswa tentang hambatan

atau kesulitan dalam menulis paragraf persuasi. Setelah itu siswa dikelompokkan

menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 5-4 siswa. Seperti pada siklus I, siswa

mengamati sebuah iklan.

Setelah mengamati iklan, siswa berdiskusi untuk menemukan unsur

persuasi yang terdapat pada iklan. Proses selanjutnya adalah siswa membuat

paragraf persuasi dalam kelompok berdasarkan tema pada iklan. Proses

selanjutnya adalah perwakilan kelompok membacakan hasil tulisannya dan siswa

lain memberikan tanggapan. Setelah guru mengevaluasi hasil tulisan siswa, siswa

kembali mengamati iklan dan menulis paragraf persuasi secara individu.

c. Observasi

Observasi dilakukan bersama dengan dilaksanakannya tindakan penelitian.

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data, yaitu kegiatan guru dan aktivitas

siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pedoman analisis yang

dipergunakan sama seperti yang digunakan pada siklus I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

42

d. Refleksi

Tahap refleksi digunakan untuk mengevaluasi tindakan siklus II. Pada

tahap ini, peneliti mendiskusikan haasil temuan selama proses pembelajaran.

Proses penyimpulan apakah indikator keberhasilan sudah tercapai atau belum juga

dilakukan pada tahap ini. Apabila indikator keberhasilan belum tercapai, maka

peneliti akan merencanakan siklus III.

3.4.3 Siklus III

Jika hasil yang diperoleh kurang menunjukkan perubahan yang signifikan,

maka dapat dilakukan siklus ketiga. Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada

siklus ketiga pada dasarnya sama dengan siklus pertama, hanya saja tindakan yang

dilakukan berbeda. Siklus III bertujuan merevisi siklus II dan menyususn tindakan

di siklus III. Tindakan pada siklus ini ditentukan berdasarkan hasil refleksi

pelaksanaan siklus kedua. Disamping itu pelaksanaan siklus ini juga dilaksanakan

selama dua kali pertemuan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua teknik, yaitu

teknik tes dan nontes.

a. Teknik Tes

Teknik tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis

paragraf persuasi. Data yang dikumpulkan dengan teknik tes adalah hasil kerja

siswa dalam menulis paragraf persuasif. Adapun aspek-aspek penilain tes sebagai

berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

43

o Kesesuaian isi paragraf dengan permasalahan pada topik.

o Kemampuan mengorganisasi paragraf.

o Kelengkapan unsur kalimat dan pola kalimat.

o Penggunaan ejaan yang benar.

Berdasarkan teknik pengumpulan data dengan teknik tes, dapat disusun

instrumen pengumpulan data sebagai berikut ini.

Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang Anda miliki, buatlah

paragraf persuasif sesuai dengan topik dan permasalahan yang terdapat pada

gambar iklan tersebut dengan memperhatikan hal-hal berikut ini!

1) Isi paragraf sesuai dengan topik dan permaslahan pada gambar iklan.

2) Paragraf disusun dengan jelas dan sistematis.

3) Setiap kalimat memiliki pola dan unsur yang baik dan benar.

4) Pilihan kata dan ungkapan sesuai dengan tema dan permasalahan, serta

mengandung ajakan atau bujukan yang menarik.

5) Menggunakan ejaan yang benar.

b. Teknik Nontes

Data yang dikumpulkan dengan teknik nontes adalah:

o hasil observasi

Observasi dilaksanakan sebelum peneliti melaksanakan pembelajaran. Hal ini

untuk mengetahui beberapa media, metode, dan teknik yang digunakan guru

dalam pembelajaran.

o hasil wawancara

Wawancara dengan guru, hal ini bertujuan untuk mengetahui pandangan guru

terhadap materi, teknik, metode, dan media yang digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

44

o pengambilan gambar (foto)

Pengambilan gambar (foto) bertujuan agar semua kegiatan penelitian dapat

didokumentasikan sebagai data.

3.6 Instrumen Penelitian

a. Instrumen Observasi

Instrumen ini digunakan untuk mengetahui fokus pembelajaran,

perhatian siswa, pengelolaan kelas, metode dan media pembelajaran, penataan

materi, penilaian, interaksi guru dan siswa, dan respon guru terhadap siswa.

Berikut pedoman observasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas.

Tabel 3.1

Instrumen Observasi untuk Guru

PEDOMAN OBSERVASI AKTIVITAS GURU DI KELAS

SECARA UMUM

Sekolah : SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

Kelas :

Jam ke :

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Hari/Tanggal :

No. Unsur yang Diobservasi Ya Tidak

1. Guru menguasai materi pembelajaran

2. Guru menyajikan materi dengan sistematis

3. Guru menyajikan materi dengan tuntas

4. Guru memilih metode pembelajaran dengan tepat

5. Metode pembelajaran diterapkan secara efektif

6. Guru memakai media

7. Guru sering bertanya kepada siswa

8. Guru umumnya duduk di kursi

9. Guru sering berjalan ke samping, tengah, dan

belakang

10. Guru menjawab berbagai pertanyaan siswa dengan

jelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

45

Tabel 3.2

Instrumen Observasi untuk Siswa

PEDOMAN OBSERVASI KEGIATAN SISWA DI DALAM KELAS

Sekolah : SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

Kelas :

Jam ke :

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Hari/Tanggal :

No. A s p e k Keterangan

1. Siswa menjawab pertanyaan guru.

2. Siswa memahami topik dan

permasalahan dari iklan layanan

masyarakat.

3. Siswa dapat mengaitkan topik dengan

pengalaman.

4. Siswa dapat menyusun kalimat opini,

fakta, dan ajakan

5. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri

paragraf persuasi.

6. Siswa berdiskusi dalam menyusun

paragraf persuasi.

7. Siswa bertanya pada guru ketika

menemui kesulitan.

8. Siswa bertanya pada teman ketika

menemui kesulitan.

9. Siswa dapat bekerjasama dalam

mengerjakan tugas kelompok.

10. Siswa aktif mengungkapkan pendapat.

11. Perwakilan kelompok membacakan

hasil menulisnya

12. Siswa memberikan tanggapan dari

hasil menulis kelompok lain.

b. Instrumen Wawancara

Wawancara dilakukan dengan beberapa orang siswa kelas X-5 dan

guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan pandangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

46

siswa dan guru terhadap proses pembelajaran Bahasa Indonesia yang selama

ini, serta tanggapan guru terhadap masalah yang kerap muncul dalam kegiatan

belajar mengajar, metode, dan media yang biasa digunakan. Berikut ini

beberapa pedoman pertanyaan yang yang diajukan dalam wawancara dengan

guru dan siswa untuk mengetahui kondisi awal sebelum penelitian

dilaksanakan.

Tabel 3.3

Pertanyaan untuk Guru dan Siswa

No. Pertanyaan untuk guru Pertanyaan untuk siswa

1. Apa sajakah yang perlu Anda

siapkan sebelum mengajar?

Apa pendapat Anda tentang pelajaran

bahasa Indonesia?

2. Materi apakah yang Anda gunakan

dalam pembelajaran menulis

paragraf persuasi?

Apakah guru bahasa Indonesia Anda

menguasai setiap materi yang diajarkan

dengan baik? Apa alasan Anda?

3. Berapa KKM yang harus dicapai

siswa dalam mata pelajaran Bahasa

Indonesia?

Apakah guru Anda telah menyiapkan

materi dan media pembelajaran dengan

baik dan sistematis?

4. Aspek apa sajakah yang menjadi

prinsip penilaian kemampuan

menulis paragraf persuasi?

Apakah guru Anda sering

menyampaikan materi dengan ceramah?

5. Metode pembelajaran seperti

apakah yang anda gunakan dalam

pembelajaran menulis paragraf

persuasi?

Apakah guru Anda sering memberikan

kesempatan kepada Anda untuk

memecahkan sebuah permasalahan

melalui kerja sama dengan teman yang

lain?

6. Bagaimana hasil kemampuan siswa

dengan metode yang sudah

diterapkan? Apakah mencapai

KKM?

Apa pendapat Anda tentang

pembelajaran menulis paragraf persuasi

di dalam kelas?

7. Media apa yang Anda gunakan

dalam pembelajaran menulis

paragraf persuasi?

Adakah kesulitan yang Anda temukan

dalam pembelajaran menulis? Apa saja?

8. Kesulitan apa saja yang Anda temui

ketika mengajarkan keterampilan

menulis paragraf persuasi?

Pembelajaran seperti apakah yang Anda

inginkan untuk meningkatkan

keterampilan menulis paragraf pesuasi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

47

c. Pretes Menulis

Pretes menulis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kebenaran

kemampuan menulis persuasi siswa. Dalam proses ini siswa diinstruksikan

untuk membuat paragraf persuasi, kemudian dilakukan analisis dan penilaian

hasil menulis siswa. Dari hasil tersebut akan diketahui kemampuan awal siswa

dalam menulis persuasi. Informasi tersebut berguna untuk mengetahui

seberapa jauh peningkatan hasil kemampuan menulis persuasi siswa pada

siklus I yang akan dilaksanakan.

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik penelitian yang digunakan untuk menganalisis

data penelitian disesuaikan dengan jenis data yang diperoleh, yaitu data hasil

observasi dan data prestasi belajar siswa. Analisis data ini mencakup

mengidentifikasi paragraf persuasi siswa berdasarkan kriteria penilaian persuasi

yang benar. Berdasarkan hasil identifikasi, akan ditentukan kualitas tulisan siswa.

Tahap akhir adalah penilaian dan pemberian skor pada hasil tulisan siswa.

3.7.1 Teknik Kualitatif

Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis kualitatif yang diperoleh

dari hasil nontes. Data yang dianalisis adalah aktivitas siswa di kelas saat

pembelajaran berlangsung.

3.7.2 Teknik Kuantitatif

a. Analisis kemampuan menulis paragraf persuasif siswa

Skor yang diperoleh

Nilai = X 100

Skor maksimal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

48

Tabel 3.4

Kriteria Penilaian Paragraf Persuasi

No. Unsur yang

dinilai

Bobot Skala Kriteria Kategori

1.

Isi paragraf 10 5

4

3

2

1

1) sesuai dengan tema, 2) sesuai

dengan permasalahan, 3) disertai

opini, 4) disertai ajakan,dan 5)

disertai fakta atau bukti yang

mendukung.

1) sesuai dengan tema, 2) sesuai

dengan permasalahan, 3) disertai

opini, 4) disertai ajakan, namun

fakta yang mendukung

kurang.

1) sesuai dengan tema, 2)

disertai opini, namun kurang

relevan dengan permasalahan,

fakta kurang mendukung.

1) disertai opini, 2) disertai fakta

dan ajakan, namun kurang

sesuai dengan tema dan

permasalahan.

Isi tidak berkaitan dengan tema

dan permasalahan.

Sangat

baik

Baik

Cukup

baik

Kurang

baik

Sangat

kurang

baik

2. Organisasi

paragraf

4 5

4

3

2

Paragraf ditulis dengan jelas,

padat, tertata dengan baik, antar

kalimat relevan dan sistematis.

Paragraf ditulis dengan jelas,

padat, tertata dengan baik,

maksimal terdapat tiga

kalimat yang tidak relevan.

Tulisan kurang jelas, kurang

tertata dengan baik, dan

maksimal terdapat enam

kalimat yang tidak relevan.

Tulisan sulit dipahami dan antar

kalimat tidak relevan.

Sangat

baik

Baik

Cukup

baik

Kurang

baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

49

1 Tulisan tidak jelas, tidak

lengkap, dan tidak dapat

dimengerti.

Sangat

kurang

baik

3. Pola kalimat 2 5

4

3

2

1

Dalam kalimat terdapat unsur

subjek, predikat, objek, dan

keterangan, struktur kalimat

tepat dan mudah dipahami,

penggunaan konjungsi antar

kalimat tepat.

Dalam kalimat unsur terdapat

subjek, predikat, (objek,

pelengkap, dan keterangan),

terdapat maksimal tiga kalimat

dengan struktur yang kurang

tepat, penggunaan konjungsi

antar kalimat tepat.

Dalam kalimat terdapat unsur

subjek dan predikat, maksimal

terdapat lima struktur kalimat

dan konjungsi antar kalimat

tidak tepat, tetapi masih dapat

dipahami.

Unsur kalimat tidak lengkap,

struktur kalimat dan konjungsi

antar kalimat kacau, makna

kalimat sulit dimengerti.

Pola kalimat kacau, unsur

kalimat tidak lengkap, dan

kalimat tidak dapat dipahami.

Sangat

baik

Baik

Cukup

baik

Kurang

baik

Sangat

kurang

baik

4. Pilihan kata 2 5

4

Pilihan kata dan ungkapan tepat,

sesuai dengan tema dan gagasan

yang ingin diungkapkan,

mengandung ajakan, bujukan,

atau rayuan yang menarik.

Pilihan kata dan ungkapan tepat,

sesuai dengan tema,

mengandung ajakan, bujukan,

atau rayuan tetapi kurang

menarik.

Sangat

baik

Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

50

3

2

1

Terdapat maksimal lima ilihan

kata dan ungkapan kurang

tepat, tetapi masih dapat

diterima.

Pilihan kata dan ungkapan tidak

tepat, tidak sesuai tema.

Pilihan kata tidak berkaitan

dengan tema.

Cukup

baik

Kurang

baik

Sangat

kurang

baik

5. Ejaan 2 5

4

3

2

1

Menguasai aturan penulisan

(huruf kapital, tanda baca, dan

kata ulang) terdapat maksimal

dua kesalahan ejaan.

Kurang menguasai aturan

penulisan (huruf kapital, tanda

baca, dan kata ulang) terdapat

maksimal empat kesalahan

ejaan.

Kurang menguasai aturan

penulisan (huruf kapital, tanda

baca, dan kata ulang) terdapat

maksimal enam kesalahan

ejaan.

Lebih dari enam penulisan

huruf kapital, penggunaan tanda

baca, dan penulisan kata ulang

yang tidak tepat.

Penggunaan tanda baca tidak

tepat, banyak kesalahan ejaan,

sulit dimengerti.

Sangat

baik

Baik

Cukup

baik

Kurang

baik

Sangat

kurang

baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

51

b. Perhitungan uji-t

Uji-t dilakukan untuk mengetahui berbedaan nilai rata-rata yang diperoleh

siswa pada kondisi awal dan kondisi akhir. Nurgyantoro (2009:111) menyatakan

bahwa rumus uji-t yang dapat diterapkan untuk mencari perbedaan nilai rata-rata

tes kemampuan berbahasa tidak sama, penerapan rumus uji-t disesuaikan dengan

jenis subjeknya. Rumus uji-t yang diterapkan dalam penelitian ini adalah rumus

uji-t berpasangan. Rumus uji-t berpasangan adalah sebagai berikut:

Keterangan:

D : perbedaan skor rata-rata (X1-X2)

∑ D : jumlah perbedaan skor kedua tes

n : jumlah subjek

3.8 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian dapat dilihat dari meningkatnya hasil tes

pembelajaran menulis persuasi siswa. Peningkatan hasil menulis ini menunjukkan

peningkatan kemampuan siswa dalam menulis paragraf persuasi. Keberhasilan

tindakan tidak hanya ditekankan pada hasil akhir yang dicapai melainkan juga

pada proses berlangsungnya penelitian. Indikator keberhasilan sebagai tolok ukur

ketercapaian target penerapan tindakan sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

52

Tabel 3.5

Indikator Keberhasilan

No. Indikator Kondisi Awal Siklus I Siklus II

1. Kemampuan

siswa dalam

menulis

paragraf

persuasive

0% siswa yang

mencapai KKM

dalam

kompetensi dasar

menulis paragraf

persuasif

50% siswa

mencapai KKM

dalam

kompetensi dasar

menulis paragraf

persuasif

75% siswa

mencapai KKM

dalam

kompetensi dasar

menulis paragraf

persuasive

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan proses penelitian yang

telah dilaksanakan. Hal-hal yang akan diuraikan pada bab ini meliputi hasil

penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

4.1 Hasil Penelitian

Pada subbab ini akan dipaparkan hasil penelitian terhadap kemampuan siswa

kelas X-5 semester 2 tahun ajaran 2012/2013 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif. Hasil penelitian yang akan

diuraikan meliputi data yang diperoleh dari instrumen tes dan nontes pada siklus I

dan siklus II. Data berupa hasil menulis paragraf persuasif siswa. Data tes

disajikan dalam bentuk data kuantitatif, sedangkan data nontes disajikan dalam

bentuk deskriptif dengan sistem penyajian dalam bentuk tabel, grafik, dan analisis.

4.1.1 Siklus I

a. Hasil Tes

Sebelum tindakan pada siklus I dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu

mengadakan tes kemampuan awal yang dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal

26 April 2013. Tes kemampuan awal dilaksanakan sebanyak satu kali

pertemuan. Siswa yang terlibat adalah siswa kelas X-5 semester 2 SMA

Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa

sebanyak 35 orang. Tes tersebut dilaksanakan peneliti untuk mengetahui

kemampuan awal siswa sebelum tindakan pada siklus I dan siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

54

dilaksanakan. Hasil tes kemampuan awal yang dilaksanakan peneliti dapat

dilihat pada grafik berikut.

Diagram 4.1

Hasil Tes Kemampuan Awal Menulis Paragraf Persuasif Siswa Kelas

X-5 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013

Dalam pedoman penilaian yang telah ditetapkan oleh peneliti, terdapat

lima aspek yang akan dinilai pada hasil tes tertulis siswa, yaitu isi paragraf,

organisasi paragraf, pola kalimat, pilihan kata, dan ejaan. Setiap aspek akan

diberikan skor tertinggi 5 dan skor terendah 1. Setiap aspek tersebut memiliki

bobot yang berbeda-beda, aspek isi paragraf memiliki bobot 10, aspek

organisasi paragraf memiliki bobot 4, aspek pola kalimat, pilihan kata, dan

ejaan memiliki bobot 2.

Berdasarkan data tersebut, pada aspek isi paragraf, sebanyak 6 siswa

memperoleh skor 2, sebanyak 20 siswa memperoleh skor 3, sebanyak 9 siswa

mendapat skor 4, dan tidak terdapat siswa yag memperoleh skor 1 maupun 5.

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa dilihat dari aspek isi

paragraf kemampuan siswa dalam mengembangkan ide dalam paragraf

0

5

10

15

20

25

30

Isi Paragraf

Organisasi Paragraf

Pola Kalimat

Pilihan Kata

Ejaan

Jum

lah

sis

wa

Indikator

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Baik

Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

55

persuasif belum dapat dikatakan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil

tulisan siswa yang menunjukkan kurangnya pemahaman siswa tentang

paragraf persuasif, baik dari segi informasi yang diberikan maupun unsur-

unsur dalam persuasif.

Pada aspek organisasi paragraf tidak terdapat siswa yang memperoleh

skor 1, sebanyak 4 siswa meperoleh skor 2, 24 siswa memperoleh skor 3, 7

siswa mendapat skor 4, dan tidak terdapat siswa yang memperoleh skor 5.

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa dilihat dari aspek

organisasi paragraf kemampuan siswa dalam menyusun paragraf kurang baik.

Siswa belum mampu menyusun paragraf secara runtut dan masih terdapat

kalimat-kalimat yang tidak relevan dengan kalimat yang lain. Hal tersebut

menyebabkan tulisan siswa tidak dapat dipahami dengan baik. Beberapa hasil

tulisan siswa juga kurang dapat terbaca karena tulisan yang kurang jelas dan

rapi.

Pada aspek pola kalimat tidak terdapat siswa yang memperoleh skor 1,

sebanyak 3 siswa memperoleh skor 2, 22 siswa memperoleh skor 3, 10 siswa

mendapat skor 4, dan tidak terdapat siswa yang memperoleh skor 5.

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa dilihat dari aspek pola

kalimat kemampuan siswa dalam menyusun kalimat kurang baik. Siswa

cenderung menyusun kalimat dengan unsur yang tidak lengkap.

Pada aspek pilihan kata tidak terdapat siswa yang memperoleh skor 1,

sebanyak 1 siswa mendapat skor 2, 24 siswa mendapat skor 3, 10 siswa

mendapat skor 4 dan tidak terdapat siswa yangmemperoleh skor 5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

56

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa dilihat dari aspek pilihan

kata kemampuan siswa dalam menggunakan kata dalam karangannya cukup

baik. Siswa cukup mampu menggunakan kata yang sesuai dengan topik,

namun siswa masih kurang mampu menggunakan kata yang sesuai dengan ide

atau gagasan yang ingin diungkapkannya.

Pada aspek ejaan tidak terdapat siswa memperoleh skor 1, sebanyak 4

siswa memperoleh skor 2, 16 siswa memperoleh skor 3, 15 siswa mendapat

skor 4 dan tidak terdapat siswa yang memperoleh skor 5. Berdasarkan data

tersebut, dapat disimpulkan bahwa dilihat dari aspek ejaan kemampuan siswa

dalam menggunakan ejaan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari tidak

banyaknya kesalahan penggunaan ejaan siswa, hanya beberapa siswa yang

masih melakukan kesalahan penggunaan ejaan dan menyingkat kata.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas

X-5 semester 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013

dalam menulis paragraf persuasif masih dalam kategori kurang baik. Hal

tersebut dapat dilihat dari aspek isi paragraf, organisasi paragraf, pola kalimat,

pilihan kata, dan ejaan. Faktor penyebabnya antara lain karena siswa kesulitan

dalam menangkap permasalahan dalam topik, dan siswa belum benar-benar

memahami persuasi serta unsur-unsurnya. Akibatnya, informasi yang

dihasilkan dari tulisan siswa kurang maksimal dan kurang sesuai dengan

permasalahan yang terdapat pada topik.

Siklus I dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan, yaitu pada hari

Rabu, 24 April 2013. Siswa yang terlibat dalam siklus I yaitu siswa kelas X-5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

57

semester 2 SMP Budya Wacana Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Pada

siklus ini siswa membuat paragraf persuasif baik secara individu maupun

berkelompok. Berikut diagram hasil kemampuan menulis paragraf persuasif

siswa pada siklus I.

Diagram 4.2

Hasil Tes Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif Siswa Kelas X-5

SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 Siklus I

Data tersebut menunjukkan hasil kemampuan menulis paragraf

persuasif siswa setiap aspek pada siklus I. Dalam aspek isi paragraf sebanyak

1 siswa memperoleh skor 2, 3 siswa memperoleh skor 3, 21 siswa mendapat

skor 4, dan 8 siswa memperoleh skor 5. Dari data tersebut menunjukkan

terjadinya peningkatan kemampuan menulis paragraf persuasif dari aspek isi

paragraf. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil menulis siswa yang

menunjukkan peningkatan dalam menangkap permasalahan pada topik dan

peningkatan kemampuan mengembangkan paragraf sesuai dengan topik.

Pada aspek organisasi paragraf terdapat sebanyak 13 siswa

memperoleh skor 3, 19 siswa memperoleh skor 4, dan 1 siswa mendapat skor

0

5

10

15

20

25

Isi Paragraf Organisasi Paragraf

Pola Kalimat

Pilihan Kata

Ejaan

Jum

lah

Sis

wa

Indikator

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Baik

Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

58

5. Data tersebut menunjukkan peningkatan kemampuan siswa dalam aspek

organisasi paragraf. Hasil kemampuan menulis siswa menunjukkan

peningkatan pada penyusunan tiap kalimat yang relevan dalam paragraf.

Hanya saja masih ada beberapa hasil menulis siswa kurang dapat dipahami

karena tulisan yang kurang rapi.

Pada aspek pola kalimat terdapat sebanyak 1 siswa memperoleh skor 2,

19 siswa memperoleh skor 3, 10 siswa mendapat skor 4, dan 3 siswa

mendapat skor 5. Pada aspek ini terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam

menyusun kalimat. Dalam hal ini siswa mampu menyusun kalimat dengan

unsur yang lengkap namun pola kalimat belum tersusun sempurna. Hal

tersebut menyebabkan tulisan siswa tidak mudah dipahami namun masih

dapat diterima.

Pada aspek pilihan kata terdapat sebanyak 1 siswa memperoleh skor 2,

19 siswa memperoleh skor 3, 11 siswa memperoleh skor 4, dan 2 siswa

memperoleh skor 5. Dari data tersebut terlihat peningkatan kemampuan siswa

pada aspek pilihan kata dibandingkan sebelum dilakukan tindakan. Siswa

mampu menggunakan kata yang sesuai dengan topik dan ide atau gagasan

yang ingin diungkapkannya.

Pada aspek ejaan jumlah siswa yang memperoleh skor 3 siswa

memperoleh skor 2, 14 siswa memperoleh skor 3, 14 siswa memperoleh skor

4, dan 3 siswa mendapat skor 5. Kemampuan siswa pada aspek ejaan

mengalami peningkatan dibandingkan data yang diperoleh sebelum dilakukan

tindakan siklus I. Hal tersebut terlihat dari data yang menunjukan sejumlah 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

59

siswa memperoleh skor dalam kategori sangat baik, dan peningkatan

kemampuan rata-rata siswa dalam aspek ejaan.

Aspek yang dinilai masih kurang dan belum meningkat secara

signifikan adalah aspek pola kalimat. Hal tersebut disebabkan banyaknya

kesalahan pola kalimat yang disusun oleh siswa dan kalimat-kalimat yang

tidak memiliki unsur yang lemngkap. Beberapa faktor yang menyebabkan hal

tersebut terjadi adalah (1) pada saat proses pembelajaran guru belum

membahas tentang pola kalimat yang benar, (2) terbatasnya waktu untuk siswa

membaca contoh-contoh paragraf dengan pola kalimat yang benar, (3) siswa

tidak dibiasakan menyusun kalimat dengan pola yang benar sebelumnya.

b. Hasil Nontes

Data hasil nontes diperoleh dengan cara observasi dan dokumentasi

foto. Observasi dan dokumentasi foto dilakukan saat proses pelaksanaan

tindakan berlangsung. Observasi dilakukan dengan bantuan guru mata

pelajaran bahasa Indonesia kelas X-5.

1) Hasil observasi

Observasi dilaksanakan selama penelitian berlangsung dan

difokuskan pada pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan

pembelajaran berbasis kontekstual. Dari hasil pengamatan observer

(guru mata pelajaran bahasa Indonesia sebagai observer) sebagian

besar siswa mengikuti pembelajaran dengan antusias. Siswa mengikuti

semua instruksi yang diberikan guru. Observasi dilakukan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

60

mengisi lembar observasi oleh observer. Data yang diperoleh dari hasil

observasi pada siklus I sebagai berikut.

Guru membuka pelajaran dengan memeriksa kehadiran siswa

dan kesiapan siswa mengikuti pembelajaran. Setelah itu guru

memberikan apersepsi tentang persuasif. Apersepsi yang diberikan

guru adalah dengan menayangkan video tentang layanan masyarakat

hemat energi, kemudian guru memberikan pertanyaan berkaitan

dengan topik pada iklan dengan pengetahuan dan pengalaman siswa.

Respon siswa terhadap apersepsi yang diberikan guru cukup positif.

Hal ini terlihat dari sikap siswa yang memberikan respon positif saat

guru membuka pelajaran dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan

yang diberikan oleh guru.

Sebelum melakukan pembahasan materi, guru terlebih dahulu

menjelaskan langkah-langkah yang akan diterapkan dalam

pembelajaran berbasis kontekstual. Alokasi waktu yang dibutuhkan

untuk proses pembelajaran cukup. Setiap langkah pembelajaran

terlaksana dengan cukup baik.

Pada pelaksanaan tindakan siklus I menggunakan gambar iklan

sebagai media pembelajaran. Iklan dipandang dapat dijadikan media

pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran berbasis kontekstual.

Hal tersebut dapat dilihat dari karakteristik yang dimiliki oleh

pendekatan pembelajaran berbasis kontekstual yaitu (a) berkaitan

dengan konteks kehidupan siswa sehari-hari dan lingkungan terdekat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

61

siswa, (b) peristiwa yang terjadi bersifat aktual dan faktual, (c)

memanfaatkan berbagai media yang sealamiah mungkin, (d)

pengembangan materi berbasis masalah dan bersifat original. Iklan

yang dipilih merupakan iklan yang memiliki topik berkaitan dengan

konteks kehidupan siswa sehari-hari dan lingkungan terdekat siswa

serta mengangkat permasalahan yang aktual dan faktual. Dengan

media iklan, materi dapat dikembangkan dengan berbasis masalah.

Pelaksanaan siklus I terdapat beberapa kekurangan yaitu, (1)

penegasan materi belum diberikan secara mendalam, (2) siswa kurang

memahami instruksi yang diberikan guru pada awal pelajaran, (3)

siswa belum terbiasa bekerja dalam kelompok, dan (4) sebagian besar

siswa tidak fokus dalam mengikuti pelajaran.

Tabel 4.1

Hasil Observasi Proses Pembelajaran dalam Siklus I

No. A s p e k Keterangan

1. Siswa menjawab pertanyaan guru. Siswa antusias menjawab pertanyaan

guru berkaitan dengan pengalaman

siswa.

2. Siswa memahami topik dan

permasalahan dari iklan layanan

masyarakat.

Siswa mampu menjawab pertanyaan

guru berkaitan topik dan

permasalahan pada iklan.

3. Siswa dapat mengaitkan topik

dengan pengalaman.

Siswa mampu menceritakan

pengalamannya berkaitan dengan

topik.

4. Siswa dapat menyusun kalimat

opini, fakta, dan ajakan

Siswa kurang memahami instruksi

yang diberikan, namun selanjutnya

siswa mampu menyusun kalimat

fakta, opini, dan ajakan berkaitan

dengan topik.

5. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri Siswa berdiskusi untuk menemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

62

paragraf persuasi. ciri-ciri paragraf persuasi

6. Siswa berdiskusi dalam menyusun

paragraf persuasi.

Masih banyak kelompok yang

anggotanya belum dapat berdiskusi

dengan baik.

7. Siswa bertanya pada guru ketika

menemui kesulitan.

Beberapa siswa bertanya kepada

guru ketika menemui kesulitan.

8. Siswa bertanya pada teman ketika

menemui kesulitan.

Beberapa siswa bertanya jawab

dalam kelompok.

9. Siswa dapat bekerjasama dalam

mengerjakan tugas kelompok.

Beberapa kelompok saja yang

mampu bekerjasama dengan baik.

10. Siswa aktif mengungkapkan

pendapat.

Tidak banyak siswa yang mau dan

berani mengungkapkan pendapatnya.

11. Perwakilan kelompok

membacakan hasil menulisnya

Tidak semua kelompok, karena

terbatasnya waktu.

12. Siswa memberikan tanggapan dari

hasil menulis kelompok lain.

Tidak semua siswa mampu

memberikan tanggapan dengan baik.

2) Hasil dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu data yang penting sebagai

bukti terjadinya suau kegiatan, dalam hal ini proses pembelajaran

menulis paragraf persuasi dengan pembelajaran berbasis kontekstual.

Dokumentasi bertujuan untuk memperkuat hasil penelitian selain

dengan wawancara dan observasi. Pendokumentasian dalam penelitian

ini dilakukan saat kegiatan pembelajaran pada siklus I dan siklus II

berlangsung. Berikut adalah hasil dokumentasi kegiatan siswa pada

siklus I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

63

Gambar 1: Peneliti Bertanya Jawab dengan Siswa Tentang Paragraf

Gambar 2: Siswa berdiskusi dalam kelompok

Gambar 2: Siswa berdiskusi kelompok didampingi guru

Gambar 1 dan 2 diambil saat pelaksanaan siklus I. Dalam

penelitian ini peneliti bertindak langsung sebagai guru. Pada

pembelajaran ini guru memberikan beberapa pertanyaan untuk

memancing perhatian siswa. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan juga

diberikan dengan tujuan siswa dapat mengaitkan materi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

64

disampaikan guru dengan pengetahuan dan pengalaman siswa. Proses

pembelajaran selanjutnya adalah guru memberikan sebuah iklan

layanan masyarakat kepada siswa, kemudian siswa menemukan unsur-

unsur dan ciri-ciri persuasi. Setelah itu, siswa berdiskusi untuk

membuat kalimat opini, fakta, dan ajakan untuk kemudian

dikembangkan menjadi paragraf.

Gambar 3: Siswa perwakilan kelompok membacakan hasil menulis

dalam kelompoknya di depan kelas dengan topik hemat energi

Gambar 3 diambil pada siklus I dilaksanakan. Setelah siswa

berdiskusi dalam kelompok, perwakilan siswa dalam kelompok

membacakan hasil menulisnya di depan kelas kemudian siswa dari

kelompok lain memberikan tanggapan.

Gambar 4: Siswa menulis mengerjakan tugas individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

65

4.1.2 Siklus II

a. Hasil tes

Siklus II dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan, yaitu pada hari

Rabu, 1 Mei 2013. Siswa yang terlibat dalam siklus II yaitu siswa kelas X-5

semester 2 SMP Budya Wacana Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Pada

siklus ini siswa membuat paragraf persuasif baik secara individu maupun

berkelompok. Berikut diagram hasil kemampuan menulis paragraf persuasif

siswa pada siklus I.

Diagram 4.3

Hasil Tes Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif Siswa Kelas X-5

SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 Siklus II

Data tersebut menunjukkan hasil kemampuan menulis paragraf persuasif

siswa setiap aspek pada siklus II. Dalam aspek isi paragraf terdapat sebanyak

19 siswa memperoleh skor 4, dan 13 siswa memperoleh skor 5. Dari data

tersebut menunjukkan adanya peningkatan pada aspek isi paragraf setelah

pelaksanaan tindakan siklus II. Hal tersebut dapat dilihat dari skor baik dan

sangat baik yang diperoleh siswa. Siswa mampu menangkap permasalahan

0

10

20

30

Isi Paragraf

Organisasi Paragraf

Pola Kalimat

Pilihan Kata

Ejaan

Jum

lah

Sis

wa

Indikator

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Baik

Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

66

pada topik dan mengembangkannya dalam paragraf dengan unsur-unsur

persuasif yang lengkap.

Pada aspek organisasi paragraf sebanyak 4 siswa memperoleh skor 3, 23

siswa memperoleh skor 4, dan 5 siswa mendapat skor 5. Berdasarkan data

tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam aspek ketepatan

organisasi paragraf mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dibuktikan dari

jumlah siswa yang mendapat skor dalam kategori cukup baik menurun,

sedangkan jumlah siswa yang memperoleh skor dalam kategori baik dan

sangat baik meningkat. Susunan tiap kalimat pada hasil menulis paragraf

persuasif siswa relevan dan mudah dipahami.

Pada aspek pola kalimat sebanyak 7 siswa memperoleh skor 3, 19 siswa

memperoleh skor 4, dan 6 siswa memperoleh skor 5. Berdasarkan data

tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa pada aspek pola kalimat

mengalami peningkatan yang signifikan. Hal itu dapat dibuktikan dengan

jumlah siswa yang mendapat skor dalam kategori sangat baik meningkat.

Hasil penyusunan kalimat pada paragraf lengkap dan mudah dipahami.

Pada aspek pilihan kata sebanyak 6 siswa memperoleh skor 3, 23 siswa

memperoleh skor 4, dan 3 siswa mendapat skor 5. Dari data tersebut

menunjukkan adanya peningkatan pada aspek pilihan kata setelah pelaksanaan

tindakan siklus II. Siswa mampu menggunakan kata yang sesuai dengan topik

dan sesuai dengan ide atau gagasan yang ingin diungkapkannya. Siswa juga

mampu menggunakan pilihan kata yang menarik dalam bentuk kalimat ajakan

maupun opini untuk mendukung paragrafnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

67

Pada aspek ejaan sebanyak 8 siswa memperoleh skor 3, 19 siswa

memperoleh skor 4, dan 5 siswa memperoleh skor 5. Berdasarkan data

tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa pada aspek ejaan

mengalami peningkatan yang signifikan. Hal itu dapat dibuktikan dengan

jumlah siswa yang mendapat skor dalam kategori sangat baik meningkat.

Jumlah siswa yang mendapatkan nilai dalam kategori sangat baik meningkat

menjadi 5 orang.

Berdasarkan uraian hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa

setelah tindakan siklus II dilaksanakan, kemampuan siswa dalam

pembelajaran menulis paragraf persuasif mengalami peningkatan yang

signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil siswa yang semakin meningkat

dari sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II. Siswa yang mendapatkan skor

dalam kategori kurang baik dan sangat kurang baik dari kelima aspek yang

dinilai semakin menurun. Faktor-faktor yang mendukung peningkatan

kemampuan siswa dalam membaca tabel dan diagram pada siklus II adalah (1)

hasil refleksi guru dan peneliti terhadap pelaksanaan tindakan siklus I, (2)

penggantian jenis media pembelajaran, dan (3) penyampaian materi.

b. Hasil nontes

Pada siklus II data nontes diperoleh sama seperti pada siklus I, yaitu dari

hasil observasi dan dokumentasi foto. Hasil selengkapnya akan dijelaskan

sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

68

1) Hasil observasi

Observasi dilaksanakan selama penelitian berlangsung dan difokuskan

pada pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan pembelajaran berbasis

kontekstual. Dari hasil pengamatan observer (guru mata pelajaran bahasa

Indonesia sebagai observer) sebagian besar siswa mengikuti pembelajaran

dengan antusias. Siswa mengikuti semua instruksi yang diberikan guru.

Observasi dilakukan dengan mengisi lembar observasi oleh observer. Data

yang diperoleh dari hasil observasi pada siklus I sebagai berikut.

Guru membuka pelajaran dengan memeriksa kesiapan siswa dan

memeriksa kehadiran siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Guru

memberikan apersepsi. Pada saat apersepsi, guru menyampaikan bahwa nilai

siswa pada siklus I belum memuaskan, sehingga materi tersebut akan

diperdalam pada siklus II. Respon siswa terhadap apersepsi yang diberikan

guru cukup positif. Hal ini terlihat dari sikap siswa yang memberikan respon

saat guru membuka pelajaran.

Pada siklus II langkah pembelajaran tidak jauh berbeda dengan siklus I.

Siklus II guru menggunakan media pembelajaran berupa video iklan untuk

menarik perhatian siswa. Siswa terlihat bersemangat saat menyimak dan

menganalisis iklan pada viseo yang ditayangkan. Guru menjelaskan langkah-

langkah yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran. Siswa memahami

prosedur pelaksanaan dan instruksi yang diberikan guru.

Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk proses pembelajaran tidak sesuai

dengan perencanaan. Waktu pelaksanaan terpotong karena siswa harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

69

berpindah ke kelas lain akibat multimedia dalam kelas X-5 tidak dapat

dipergunakan. Hal tersebut berakibat pada tugas individu siswa yang dijadikan

pekerjaan rumah karena waktu tidak memungkinkan untuk siswa

menyelesaikan tugas menulis individunya saat itu juga.

Tabel 4.2

Observasi Proses Pembelajaran pada Siklus II

No. A s p e k Keterangan

1. Siswa menjawab pertanyaan

guru.

Siswa menjawab pertanyaan guru

berkaitan dengan pengalaman siswa.

2. Siswa memahami topik dan

permasalahan dari iklan layanan

masyarakat.

Siswa memahami topik dan

permasalahan pada iklan.

3. Siswa dapat mengaitkan topik

dengan pengalaman.

Siswa mampu menceritakan

pengalamannya berkaitan dengan

topik.

4. Siswa dapat menyusun kalimat

opini, fakta, dan ajakan

Siswa menemukan kalimat opini,

fakta, dan ajakan pada iklan.

5. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri

paragraf persuasi.

Siswa menyebutkan ciri-ciri paragraf

persuasi.

6. Siswa berdiskusi dalam

menyusun paragraf persuasi.

Siswa berdiskusi dengan baik,

dengan dampingan guru lebih

banyak.

7. Siswa bertanya pada guru ketika

menemui kesulitan.

Beberapa siswa bertanya kepada

guru ketika menemui kesulitan.

8. Siswa bertanya pada teman ketika

menemui kesulitan.

Siswa bertanya jawab dalam

kelompok.

9. Siswa dapat bekerjasama dalam

mengerjakan tugas kelompok.

Hampir semua siswa yang mampu

bekerjasama dengan baik.

10. Siswa aktif mengungkapkan

pendapat.

Siswa aktif mengungkapkan

pendapatnya.

11. Perwakilan kelompok

membacakan hasil menulisnya

Perwakilan semua kelompok

membacakan hasil menulisnya.

12. Siswa memberikan tanggapan

dari hasil menulis kelompok lain.

Banyak siswa yang mampu

memberikan tanggapan dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

70

2) Hasil dokumentasi

Setelah penelitian pada siklus I dilaksanakan dan hasil tes tertulis siswa

telah diketahui, peneliti melanjutkan penelitian siklus II karena hasil tes

tertulis pada siklus I belum mencapai target yang ditentukan. Aktivitas siswa

selama proses pembelajaran didokumentasikan sebagai bukti bahwa proses

pembelajaran benar-benar dilaksanakan. Berikut adalah hasil dokumentasi

kegiatan siswa pada siklus II.

Gambar 4: Siswa menyimak videoiklan produk air mineral

3) Gambar 5: Siswa berdiskusi dalam kelompok

Gambar 4 menunjukkan kegiatan siswa menyimak video iklan produk

air mineral. Gambar 5 adalah kegiatan diskusi siswa dalam kelompok.

Kegiatan diskusi didampingi oleh guru dengan tujuan agar siswa mampu

berdiskusi dengan baik. Pada siklus II media yang dipergunakan berbeda

dengan siklus I. Setelah penelitian siklus I dilakukan, hasil refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

71

menunjukkan bahwa perhatian siswa menurun dan kurang fokus selama proses

pembelajaran berlangsung. Dari hasil tersebut maka dilakukan penggantian

media pembelajaran dengan tujuan lebih memfokuskan perhatian siswa.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Pada subbab ini akan dibahas kemampuan siswa dalam pembelajaran

menulis paragraf persuasif. Pembahasan hasil penelitian ini bertujuan untuk

menemukan jawaban atas permasalahan yang diangkat oleh peneliti yaitu,

bagaimana peningkatan keterampilan siswa kelas X-5 semester 2 SMA Pangudi

Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dalam menulis paragraf persuasif

dengan pembelajaran berbasis kontekstual.

4.2.1 Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Pembelajaran Menulis

Paragraf Persuasif

Data tes tertulis siswa dalam menulis paragraf persuasif diambil dari nilai

setiap aspek yang telah ditentukan dalam pedoman penilaian. Aspek-aspek yang

dinilai pada hasil tes tertulis siswa yaitu, isi paragraf, organisasi paragraf, pola

kalimat, pilihan kata, dan ejaan. Berikut ini peningkatan kemampuan siswa pada

setiap aspek penilaian dari kondisi awal sampai kondisi akhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

72

a. Isi paragraf

Diagram 4.4

Data Peningkatan Skor yang Diperoleh Siswa

dari Kondisi Awal Sampai Kondisi Akhir

untuk Aspek Isi Paragraf

Data tersebut menunjukkan peningkatan kemampuan siswa pada aspek

isi paragraf. Aspek isi paragraf merupakan aspek dengan bobot tertinggi dalam

pedoman penilaian yang ditetapkan, karena dari aspek ini peneliti dapat

mengetahui sejauh mana siswa memahami dan membuat paragraf persuasi,

serta bagaimana pengaruh pendekatan pembelajaran berbasis kontekstual

terhadap kemampuan siswa. Kriteria penilaian aspek isi paragraf dalam

pedoman penilaian yang ditetapkan yaitu hasil menulis paragraf persuasif

siswa dari segi isi sesuai dengan tema atau topik dan permasalahan, disertai

dengan fakta atau bukti dan opini yang mendukung. Berdasarkan data

tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada kondisi awal, isi paragraf persuasif

siswa belum sesuai dengan yang diharapkan, karena informasi isi paragraf

kurang sesuai dengan permasalahan pada topik. Banyak hasil tulisan siswa

belum menyertakan unsur-unsur persuasi dengan lengkap.

0

5

10

15

20

25

Kondisi Awal

Siklus I Siklus II

Jum

lah

sis

wa

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Sangat Kurang Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

73

Faktor-faktor yang menyebabkan isi paragraf siswa belum sesuai

dengan yang diharapkan pada kondisi awal yaitu, (1) siswa belum memahami

unsur-unsur paragraf persuasif, (2) guru belum memberikan contoh paragraf

persuasif yang cukup, (3) siswa kurang antusias dalam mengikuti proses

pembelajaran.

Setelah tindakan siklus I dilaksanakan, berdasarkan data jumlah siswa

yang mendapat skor dalam kategori baik dan sangat baik mengalami

peningkatan. Pada kondisi awal jumlah siswa yang memperoleh skor dalam

kategori baik sebanyak 9 orang, meningkat menjadi 19 orang pada siklus I.

Pada kondisi awal tidak terdapat siswa yang memperoleh skor dalam kategori

sangat baik, sedangkan pada siklus I mengalami peningkatan menjadi

sebanyak 8 siswa. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa

kualitas isi paragraf siswa mengalami peningkatan dibandingkan kondisi awal.

Faktor-faktor yang menyebabkan kualitas isi paragraf persuasif siswa

mengalami peningkatan pada siklus I yaitu, (1) media dan materi

pembelajaran yang digunakan memudahkan siswa menangkap permasalahan,

(2) siswa lebih antusias mengikuti proses pembelajaran dibandingkan pada

kondisi awal, (3) siswa memperoleh lebih banyak contoh paragraf persuasif.

Setelah tindakan siklus II dilaksanakan, jumlah siswa yang

memperoleh skor dalam kategori sangat baik mengalami peningkatan

dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus I jumlah siswa yang memperoleh

skor dalam kategori sangat baik sebanyak 8 orang, sedangkan pada siklus II

mengalami peningkatan menjadi 13 orang. Peningkatan isi paragraf siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

74

dilihat dari kesesuaian idea tau gagasan dengan permasalahan pada topik yang

diberikan, serta kelengkapan unsur persuasi.

Faktor-faktor yang menyebabkan kualitas isi paragraf siswa lebih

meningkat yaitu, (1) siswa sangat antusias dan penuh perhatian saat

pembelajaran berlangsung, (2) siswa mampu mengembangkan gagasannya

berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya, (3) isi paragraf

siswa sesuai dengan permasalahan yang terdapat pada topik serta memiliki

kelengkapan unsur persuasi.

b. Organisasi paragraf

Diagram 4.5

Data Peningkatan Skor yang Diperoleh Siswa

dari Kondisi Awal Sampai Kondisi Akhir

untuk Aspek Organisasi Paragraf

Data tersebut menunjukkan peningkatan kemampuan siswa pada aspek

organisasi paragraf. Kriteria penilaian untuk aspek organisasi paragraf dalam

pedoman penilaian yaitu, siswa mampu menulis paragraf persuasif dengan jelas,

padat, tertata dengan baik, dan sistematis. Dari data tersebut dapat disimpulkan

bahwa kemampuan siswa dalam menyusun paragraf pada kondisi awal belum

0

5

10

15

20

25

30

Kondisi Awal

Siklus I Siklus II

Jum

lah

sis

wa

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Sangat Kurang Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

75

sesuai dengan yang diharapkan. Paragraf yang dibuat siswa belum tertata dengan

baik dan belum sistematis.

Faktor-faktor yang menyebabkan kemampuan siswa dalam menyusun

paragraf persuasif belum sesuai dengan yang diharapkan yaitu, (1) siswa belum

mampu mengungkapkan gagasan secara sistematis, (2) beberapa siswa belum

mampu membuat kalimat yang relevan, (3) beberapa siswa tidak menyusun

paragraf dengan baik dan serius.

Setelah tindakan siklus I dilakukan, terdapat peningkatan jumlah siswa

yang memperoleh skor dalam kategori baik dan sangat baik. Pada kondisi awal

hanya terdapat 7 siswa yang memperoleh skor dalam kategori baik, dan

meningkat menjadi 19 orang pada siklus I. Dari data tersebut, dapat disimpulkan

bahwa ada peningkatan pada kemampan siswa dalam menyusun paragraf. Siswa

mampu menyusun paragraf dengan jelas dan tertata dengan baik. Sebagian siswa

sudah mampu menyusun paragraf dengan sistematis.

Setelah tindakan siklus II dilaksanakan, kemampuan siswa dalam

menyusun paragraf mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Hal

tersebut dapat dilihat dari data yang menunjukkan jumlah siswa yang memperoleh

skor dalam kategori baik dan sangat baik. Pada siklus II jumlah siswa yang

memperoleh skor dalam kategori baik meningkat menjadi 23 orang, sedangkan

jumlah siswa yang memperoleh skor dalam kategori sangat baik meningkat

menjadi 5 orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

76

Faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan pada kemampuan siswa

dalam menyusun paragraf yaitu, (1) siswa sudah mampu membuat kalimat yang

relevan, (2) siswa sudah mampu mengungkapkan gagasannya dengan sistematis.

c. Pola kalimat

Diagram 4.6

Data Peningkatan Skor yang Diperoleh Siswa

dari Kondisi Awal Sampai Kondisi Akhir

untuk Aspek Pola Kalimat

Data tersebut menunjukkan peningkatan kemampuan siswa pada aspek

pola kalimat. Kriteria penilaian untuk aspek pola kalimat dalam pedoman

penilaian yaitu, siswa mampu menyusun kalimat dengan unsur yang lengkap,

struktur kalimat tepat, dan mudah dipahami serta menggunakan konjungsi antar

kalimat dengan tepat. Berdasarkan data dapat disimpulkan bahwa kemampuan

siswa dalam menyusun kalimat pada kondisi awal belum sesuai dengan yang

diharapkan. Kalimat yang dibuat siswa belum memiliki unsur yang lengkap serta

belum terstruktur dengan baik.

Setelah tindakan siklus I dilakukan, terdapat peningkatan jumlah siswa

yang memperoleh skor dalam kategori sangat baik. Pada kondisi awal tidak

terdapat siswa yang memperoleh skor dalam kategori sangat baik, dan meningkat

0

5

10

15

20

25

Kondisi Awal

Siklus I Siklus II

Jum

lah

sis

wa

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Sangat Kurang Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

77

menjadi 3 orang pada siklus I. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada

peningkatan pada kemampan siswa dalam menyusun kalimat. Siswa mampu

menyusun kaliamat dengan unsur yang hampir lengkap dan konjungsi yang tepat.

Sebagian siswa sudah mampu menyusun kalimat dengan sistematis.

Setelah tindakan siklus II dilaksanakan, kemampuan siswa dalam

menyusun kalimat mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Hal

tersebut dapat dilihat dari data yang menunjukkan jumlah siswa yang memperoleh

skor dalam kategori baik dan sangat baik. Pada siklus II jumlah siswa yang

memperoleh skor dalam kategori baik meningkat menjadi 19 orang, sedangkan

jumlah siswa yang memperoleh skor dalam kategori sangat baik meningkat

menjadi 6 orang.

Faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan pada kemampuan siswa

dalam menyusun paragraf yaitu, (1) sebagian besar siswa sudah mampu membuat

kalimat dengan unsur yang lengkap, (2) siswa sudah mampu menyusun kalimat

dengan struktur yang tepat dan mudah dipahami, (3) siswa sudah mampu

menggunakan konjungsi antar kalimat dengan tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

78

d. Pilihan kata

Diagram 4.7

Data Peningkatan Skor yang Diperoleh Siswa

dari Kondisi Awal Sampai Kondisi Akhir

untuk Aspek Pilihan Kata

Data tersebut menunjukkan peningkatan kemampuan siswa pada aspek

pilihan kata. Kriteria penilaian untuk aspek pilihan kata dalam pedoman penilaian

yaitu, siswa mampu menggunakan kata dan ungkapan dengan tepat, sesuai dengan

tema, mengandung ajakan, bujukan, atau rayuan yang menarik. Dari data tersebut

dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam menggunakan kata pada

kondisi awal belum sesuai dengan yang diharapkan. Pilihan kata yang digunakan

siswa kurang menarik. Beberapa siswa belum menggunakan kata yang sesuai

dengan tema.

Setelah tindakan siklus I dilakukan, terdapat peningkatan jumlah siswa

yang memperoleh skor dalam kategori sangat baik. Pada kondisi awal tidak

terdapat siswa yang memperoleh skor dalam kategori sangat baik, dan meningkat

menjadi 2 orang pada siklus I. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada

peningkatan pada kemampan siswa dalam memilih atau menggunakan kata. Siswa

0

5

10

15

20

25

30

Kondisi Awal

Siklus I Siklus II

Jum

lah

sis

wa

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Sangat Kurang Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

79

mampu menggunakan kata sesuai dengan tema, namun masih ada beberapa siswa

yang tidak menggunakan kata bujukan atau rayuan yang menarik.

Setelah tindakan siklus II dilaksanakan, kemampuan siswa dalam

menggunakan kata mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Hal

tersebut dapat dilihat dari data yang menunjukkan jumlah siswa yang memperoleh

skor dalam kategori baik dan sangat baik. Pada siklus II jumlah siswa yang

memperoleh skor dalam kategori baik meningkat menjadi 23 orang, sedangkan

jumlah siswa yang memperoleh skor dalam kategori sangat baik meningkat

menjadi 3 orang.

e. Ejaan

Diagram 4.8

Data Peningkatan Skor yang Diperoleh Siswa

dari Kondisi Awal Sampai Kondisi Akhir

untuk Aspek Ejaan

Data tersebut menunjukkan peningkatan kemampuan siswa pada aspek

ejaan. Kriteria penilaian untuk aspek ejaan dalam pedoman penilaian yaitu, siswa

mampu menguasai aturan penulisan (huruf capital, tanda baca, dan kata ulang)

dengan baik . Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa

dalam ketepatan penggunaan ejaan pada kondisi awal belum sesuai dengan yang

0

5

10

15

20

Kondisi Awal

Siklus I Siklus II

Jum

lah

sis

wa

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Sangat Kurang Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

80

diharapkan. Beberapa siswa kurang memperhatikan penggunaan huruf kapital

pada awal kalimat dan tanda baca lain pada kalimat. Sebagian siswa juga masih

menyingkat kata dalam menyusun kalimat.

Setelah tindakan siklus I dilakukan, terdapat peningkatan jumlah siswa

yang memperoleh skor dalam kategori sangat baik. Pada kondisi awal tidak

terdapat siswa yang memperoleh skor dalam kategori sangat baik, dan meningkat

menjadi 3 orang pada siklus I. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada

peningkatan pada kemampan siswa dalam menggunakan ejaan.

Setelah tindakan siklus II dilaksanakan, kemampuan siswa dalam

menggunakan kata mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Hal

tersebut dapat dilihat dari data yang menunjukkan jumlah siswa yang memperoleh

skor dalam kategori baik dan sangat baik. Pada siklus II jumlah siswa yang

memperoleh skor dalam kategori baik meningkat menjadi 19 orang, sedangkan

jumlah siswa yang memperoleh skor dalam kategori sangat baik meningkat

menjadi 5 orang.

Berdasarkan data peningkatan kemampuan siswa pada setiap aspek

tersebut, dapat disimpulkan bahwa aspek yang mengalami peningkatan tertinggi

adalah aspek organisai paragraf dan isi paragraf. Hal tersebut dapat dilihat dari

peningkatan jumlah siswa yang memperoleh skor dalam kategori sangat baik.

Selain itu, pada siklus II tidak ada siswa yang mendapat skor dalam kategori

kurang baik, dan sangat kurang baik. Aspek yang mengalami peningkatan paling

rendah adalah aspek pilihan kata. Hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang

mendapat skor dalam kategori sangat baik. Data tersebut menunjukkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

81

setiap tindakan yang dilakukan peneliti pada setiap siklus membawa perubahan

terhadap kemampuan siswa pada aspek isi paragraf, organisasi paragraf, pola

kalimat, pilihan kata, dan ejaan. Berikut contoh proses penilaian setiap aspek

terhadap salah satu hasil menulis paragraf persuasif siswa.

Save Our Trash, Save Our Earth

Dewasa ini marak sekali penggunaan barang sekali pakai yang berbahan

dasar plastik. Hal ini menjadi fenomena yang menimbulkan keprihatinan.

Senyatanya sampah plastik menjadi polutan yang sulit di daur ulang oleh tanah.

Butuh waktu puluhan tahun untuk menghancurkan polutan ini. Lihat saja dalam

kasus banjir di kota Jakarta. Penyebab banjir ini tidak jauh dari sampah plastik

dan gaya hidup orang yg ceroboh.

Dalam hal ini penggunaan bahan dasar plastik dapat dikurangi. Karena

plastik membuat gaya hidup penggunanya menjadi asal buang sampah. Oleh

karena itu, kita perlu menggunakan bahan-bahan alternatif yang dapat didaur

ulangoleh tanah. Marilah kita bangun kesadaran mencintai lingkungan dengan

mengurangi penggunaan sampah plastik. Save our trash, save our earth.

Dionisisus Dewana Danurdara X-5/10

Pada aspek isi paragraf, hasil tulisan siswa sesuai dengan tema atau topik,

dan permasalahan pada iklan yang ditayangkan. Siswa mampu mengembangan

tama “Plastik Tak Asik” ke dalam paragraf persuasif, dengan menuliskan

gagasannya tentang fenomena dan permasalahan pengguanaan kantong plastik di

sekitar lingkungan. Siswa juga menyertakan fakta untuk mendukung gagasannya,

dan meyakinkan pembaca atas kebenaran gagasannya. Siswa menyebutkan fakta

bahwa sampah plastik merupakan polutan yang sulit didaur ulang. Selain hal

tersebut, siswa juga menyertakan ajakan untuk membangun kesadaran mencintai

lingkungan dengan mengurangi sampah plastik. Berdasarkan uraian tersebut,

dapat disimpulkan bahwa siswa mampu mencapai kriteria sangat baik pada aspek

isi paragraf. Dengan demikian, pada aspek ini siswa memperoleh skor 5 dengan

bobot penilaian sebesar 10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

82

Pada aspek organisasi paragraf, siswa sudah menyusun paragraf dengan

jelas, padat, dan tertata dengan baik. Siswa mampu mengungkapkan gagasannya

ke dalam tulisan dengan jelas dan dapat dipahami dengan baik. Selain hal

tersebut, hasil tulisan siswa tertata juga dengan baik. Hampir keseluruhan kalimat

dalam paragraf yang disusun saling mendukung, namun masih terdapat kalimat

yang kurang relevan. Hal tersebut dapat dilihat pada kalimat pertama paragraf

kedua. Pada kalimat tersebut, akan lebih relevan apabila siswa menyusun kalimat

menjadi “Untuk menghilangkan gaya hidup masyarakat yang kurang baik

tersebut, seharusnya penggunaan bahan dasar plastik dapat dikurangi,”.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa mampu mencapai

kriteria baik pada aspek organisasi paragraf. Dengan demikian, pada aspek ini

siswa memperoleh skor 4 dengan bobot penilaian sebesar 3.

Pada aspek pola kalimat, sebagian besar kalimat yang telah disusun oleh

siswa terdapat unsur subjek, predikat, (objek, pelengkap, dan keterangan). Hampir

seluruh kalimat tersusun dengan struktur yang baik, namun masih terdapat kalimat

yang tersusun dengan struktur yang kurang baik. Beberapa kalimat tersusun

dengan diawali dengan konjungsi yang tidak tepat. Hal tersebut dapat dilihat pada

kalimat kedua paragraf kedua. Akan lebih tepat apabila kalimat pertama dan

kedua pada paragraf kedua disusun dalam sebuah kalimat. Berdasarkan uraian

tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa mampu mencapai kriteria baik pada

aspek pola kalimat. Dengan demikian, pada aspek ini siswa memperoleh skor 4

dengan bobot penilaian sebesar 1.5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

83

Pada aspek pilihan kata, siswa mampu menggunakan kata dengan tepat,

sesuai dengan tema, mengandung ajakan dan bujukan yang menarik. Hal tersebut

dapat dilihat dari keseluruhan kata yang dipergunakan oleh siswa. Siswa tidak

hanya mengajak untuk mengurangi penggunaan sampah plastik, namun juga

mengajak untuk mencintai lingkungan. Selain hal tersebut, siswa juga menyusun

kalimat yang dapat dijadikan slogan. Kalimat “Save our trash, save our earth”

yang berarti menjaga sampah kita, menjaga bumi kita dapat dijadikan kalimat

slogan yang menarik dan mudah diingat oleh pembaca. Berdasarkan uraian

tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa mampu mencapai kriteria sangat baik

pada aspek pilihan kata. Dengan demikian, pada aspek ini siswa memperoleh skor

5 dengan bobot penilaian sebesar 2.

Pada aspek ejaan, sebagian besar siswa mampu menggunakan ejaan

dengan benar, namun masih terdapat kesalahan penggunaan ejaan. Pada kalimat

ketiga paragraf pertama, siswa menyusun kata “didaur ulang” dengan kata “di

daur ulang”. Hal tersebut tidak sesuai dengan pedoman penggunaan ejaan yang

benar. Selain hal tersebut, masih ada penyingkatan kata yang dilakukan oleh

siswa. Hal tersebut dapat dilihat pada kalimat terakhir paragraf pertama. Siswa

menyingkat kata “yang” menjadi “yg”. Berdasarkan uraian tersebut dapat

disimpulkan bahwa siswa mampu mencapai criteria baik pada aspek pilihan kata.

Dengan demikian, pada aspek ini siswa memperoleh skor 4 dengan bobot

penilaian sebesar 1.5.

Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa dari hasil penilaian kelima

aspek, siswa memperoleh skor 5, 4, 4, 5, dan 4 dengan bobot 10, 3, 1.5, 2, dan 1.5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

84

Dengan demikian, jumlah keseluruhan bobot yang diperoleh siswa sebesar 18,

sehingga menghasilkan nilai akhir sebesar 9.

4.2.2 Peningkatan Kemampuan Berdasarkan Nilai Rata-Rata Siswa

Peningkatan hasil tes menulis paragraf persuasif untuk seluruh aspek dapat pula

dilihat dari peningkatan jumlah nilai rata-rata siswa pada kondisi awal, siklus I,

dan siklus II. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada grafik berikut.

Diagram 4.9

Peningkatan Nilai Rata-Rata Siswa

pada Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif

dari Kondisi Awal Sampai Kondisi Akhir

Diagram tersebut menunjukkan bahwa jumlah nilai rata-rata pada kondisi

awal adalah 58.85. Setelah pelaksanakan siklus I, nilai rata-rata siswa meningkat

menjadi 67.57. Pada pelaksanaan siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi

73.34. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pembelajaran menulis persuasif dengan pendekatan pembelajaran kontekstual

dapat dikatakan berhasil. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penerapan

pendekatan pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran menulis paragraf

persuasif memberikan dampak positif pada diri siswa. Penerapan pendekatan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Jum

lah

sis

wa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

85

pendekatan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa

dalam menulis paragraf persuasif.

4.2.3 Peningkatan Kemampuan Siswa Berdasarkan Ketuntasan Belajar

Peningkatan kemampuan menulis paragraf persuasif juga dapat diketahui

dari banyaknya siswa yang tuntas dalam menulisparagraf persuasif. Data tersebut

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3

Data Jumlah Siswa yang Tuntas dan Tidak Tuntas

No. Siklus Jumlah Siswa

Tuntas Tidak Tuntas

1. Kondisi awal 2 33

2. Siklus I 19 24

3. Siklus II 29 3

Diagram 4.10

Presentase Ketuntasan Kemampuan Awal Menulis Paragraf Persuasif

Siswa Kelas X-5 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013

Berdasarkan tabel dan diagram di atas, diketahui bahwa pada kondisi awal

jumlah siswa yang tuntas pada pembelajaran membaca tabel dan diagram hanya 2

orang atau 5.71% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 35 orang. Jumlah siswa

6%

94%

Tuntas

Tidak Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

86

yang tidak tuntas 33 orang. Siswa tidak tuntas karena nilai yang diperoleh belum

mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 75.

Diagram 4.11

Presentase Ketuntasan Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif

Siswa Kelas X-5 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran

2012/2013 Siklus I

Setelah tindakan siklus I dilaksanakan, data menunjukkan adanya

peningkatan prosentase siswa yang mencapai KKM. Pada siklus ini, jumlah siswa

yang tuntas sebanyak 12 orang atau 57% dari keseluruhan siswa yang berjumlah

21 orang. Jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 19 orang atau 45.71% dari

keseluruhan siswa yang berjumlah 33 orang.

Diagram 4.12

Presentase Ketuntasan Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif

Siswa Kelas X-5 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran

2012/2013 Siklus II

46%

54%

Tuntas

Tidak Tuntas

85%

15%

Tuntas

Tidak Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

87

Siklus II dilaksanakan karena jumlah siswa yang tuntas pada siklus I

belum mencapai target minimal yang ditetapkan untuk siklus II yaitu sebesar

75%. Untuk mencapai target tersebut, peneliti bersama guru melaksanakan siklus

II. Berdasarkan diagram tersebut, hasil yang dicapai pada penerapan siklus II

jumlah siswa yang tuntas sebanyak 29 orang atau 85.71% dari keseluruhan siswa

yang berjumlah 22 orang. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa

penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam proses pembelajaran

menulis paragraf persuasif efektif karena dapat meningkatkan kemampuan siswa.

4.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilaksanakan setelah peneliti melakukan uji normalitas

terhadap sampel yang diteliti. Berikut ini hasil uji hipotesis.

4.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sampel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui data berasal dari distribusi

normal, peneliti menggunakan (α= 0.05) dengan hipotesis sebagai berikut.

Hi= data berasal dari distribusi normal

H0= data tidak berasal dari distrubusi normal

Dalam pengujian hipotesis, kriteria untuk menolak atau menerima

Hi berdasarkan P-value sebagai berikut.

Hi ditolak apabila p-value < α

Hi diterima apabila p-value > α

Berikut ini hasil normalitas data dengan SPSS 16.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

88

Tabel 4.4

Uji Normalitas Nilai Prasiklus dan Siklus I

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Prasiklus Siklus1

N 33 33

Normal Parametersa Mean 56.3636 71.6061

Std. Deviation 10.12984 8.15069

Most Extreme Differences Absolute .142 .179

Positive .142 .133

Negative -.106 -.179

Kolmogorov-Smirnov Z .814 1.031

Asymp. Sig. (2-tailed) .522 .238

a. Test distribution is Normal.

Dari hasil uji normalitas tersebut data prasiklus Kolmogorov-Smirnov

menunjukkan 0.814 dan P-value 0.522 ≥ 0.05 maka data normal. Data sikus I

menunjukkan Kolmogorov-Smirnov 1.031 dan P-value 0.238 ≥ 0.05, artinya data

berdistribusi normal dan H1 diterima, data berasal dari populasi yang berdistribusi

normal.

Tabel 4.5

Uji Normalitas Nilai Siklus I dan Siklus II

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Siklus1 Siklus2

N 32 32

Normal Parametersa Mean 71.5625 80.2188

Std. Deviation 8.35092 5.61527

Most Extreme Differences Absolute .176 .154

Positive .101 .154

Negative -.176 -.115

Kolmogorov-Smirnov Z .994 .873

Asymp. Sig. (2-tailed) .276 .432

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

89

Dari hasil uji normalitas tersebut data siklus I Kolmogorov-Smirnov

menunjukkan 0.994 dan P-value 0.276 ≥ 0.05 maka data normal. Data siklus II

menunjukkan Kolmogorov-Smirnov 0.873 dan P-value 0.432 ≥ 0.05 maka data

berdistribusi normal. Berdasarkan uraian tersebut diperoleh data bahwa H1

diterima.

Tabel 4.6

Uji Normalitas Nilai Prasiklus dan Siklus II

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Prasiklus Siklus2

N 32 32

Normal Parametersa Mean 56.0938 80.3125

Std. Deviation 10.17067 5.49743

Most Extreme Differences Absolute .152 .164

Positive .152 .164

Negative -.091 -.116

Kolmogorov-Smirnov Z .860 .928

Asymp. Sig. (2-tailed) .450 .355

a. Test distribution is Normal.

Dari hasil uji normalitas tersebut data prasiklus Kolmogorov-

Smirnov menunjukkan 0.860 dan P-value 0.450 ≥ 0.05 maka data

normal. Data siklus II menunjukkan Kolmogorov-Smirnov 0.928 dan

P-value 0.355 ≥ 0.05 maka data normal. Berdasarkan uraian tersebut

maka diperoleh data bahwa H1 diterima, artinya data berasal dari

populasi yang berdistribusi normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

90

4.3.2 Paired Sample T Test

Uji hipotesis digunakan untuk menghitung korelasi antara variabel X dan

variable Y menggunakan rumus uji t (t-test) pada signifikansi 5% (0.05). Rumus

yang uji-t yang digunakan sebagai berikut.

Keterangan:

D : perbedaan skor rata-rata (X1-X2)

∑ D : jumlah perbedaan skor kedua tes

n : jumlah subjek

Hasil perhitungan statistik tersebut digunakan untuk menguji kebenaran

hipotesis statistik, sedangkan pengujian t-tes dalam tabel dilakukan pada taraf

signifikansi 0.05. Apabila t-hitung ≤ t-tabel, berarti dapat dikatakan bahwa tidak

terdapat pengaruh penerapan pembelajaran berbasis kontekstual terhadap

kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif. Apabla t-

hitung ≥ t-tabel, berarti dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh penerapan

pembelajaran berbasis kontekstual terhadap kemampuan siswa dalam menulis

paragraf persuasif, artinya siswa yang diajar dengan penerapan pembelajaran

berbasis kontekstual hasil belajarnya lebbih baik daripada siswa yang diajar

dengan tidak menggunakan pembelajaran berbasis kontekstual. Untuk

membuktikan apakah penerapan pembelajaran berbasis kontekstual berpengaruh

terhadap kemampuan menulis paragraf persuasif siswa, peneliti melakukan

analisis perhitungan dengan rumus uji-t dan SPSS sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

91

Diketahui:

H₁ : Pembelajaran berbasis kontekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa

kelas X-5 semester 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013

dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif.

H0 : Pembelajaran berbasis kontekstual tidak dapat meningkatkan kemampuan

siswa kelas X-5 semester 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran

2012/2013 dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif.

Tabel 4.7

Uji-t Prasiklus dan Siklus I

T-Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Prasiklus 56.3636 33 10.12984 1.76338

Siklus1 71.6061 33 8.15069 1.41885

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Prasiklus & Siklus1 33 .490 .004

Paired Samples Test

Paired Differences

T Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviatio

n

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Prasiklus

- Siklus1 -1.52421 9.38426 1.63359 -18.56994 -11.91491 -9.331 32 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

92

Tabel 4.8

Uji-t Siklus I dan Siklus II

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Siklus1 71.5000 32 8.25794 1.45981

Siklus2 80.3125 32 5.49743 .97182

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Siklus1 & Siklus2 32 .556 .001

Paired Samples Test

Paired Differences

t Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Siklus1

-

Siklus2

-

8.81250 6.92092 1.22346 -11.30776 -6.31724 -7.203 31 .000

Tabel 4.9

Uji-t Prasiklus dan Siklus II

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Prasiklus 56.0938 32 10.17067 1.79794

Siklus2 80.3125 32 5.49743 .97182

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Prasiklus & Siklus2 32 .312 .082

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

93

Berdasarkan output SPSS diketahui bahwa t-hitung ketiga uji-t yang

dilakukan adalah 9.331, 7.203, dan 13.786. Setelah mengetahui out put uji-

t yang dilakukan, selanjutnya membandingkan t-hitung dengan t-tabel. T-

tabel dari ketiga uji-t tersebut adalah 1.69389 untuk df 32, dan 1.6955

untuk df 31. Berdasarkan uraian tersebut diperoleh informasi bahwa dari

hasil ketiga uji-t menunjukkan t-hitung > t-tabel, artinya H0 ditolak dan H₁

diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

berbasis kontekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas X-5

semester 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013

dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif.

Perhitungan uji-t secara manual:

a. Uji-t nilai prasiklus dan siklus I

Paired Samples Test

Paired Differences

T Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Prasiklus

- Siklus2 -2.421881 9.93766 1.75675 -27.80166 -20.63584 -13.786 31 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

94

Dari hasil tersebut, diperoleh t-hitung sebesar 9.262165. Selanjutnya t-

hitung dikonsultasikan dengan t-tabel pada signifikan 5%, dan Derajat Kebebasan

= n-1 (DK= 33-1 = 32). Setelah t-hitung dikonsultasikan dengan t-tabel, maka

diperoleh t-tabel sebesar 1.69389. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa t-

hitung lebih besar dari t-tabel, maka H0 ditolak dan H₁ diterima.

b. Uji-t nilai siklus I dan siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

95

Dari hasil tersebut, diperoleh t-hitung sebesar 6.919671. Selanjutnya t-

hitung dikonsultasikan dengan t-tabel pada signifikan 5%, dan Derajat Kebebasan

= n-1 (DK= 32-1 = 31). Setelah t-hitung dikonsultasikan dengan t-tabel, maka

diperoleh t-tabel sebesar 1.6955. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa t-

hitung lebih besar dari t-tabel, maka H0 ditolak dan H₁ diterima.

c. Uji-t nilai prasiklus dan siklus II

Dari hasil tersebut, diperoleh t-hitung sebesar 13.78613. Selanjutnya t-

hitung dikonsultasikan dengan t-tabel pada signifikan 5%, dan Derajat Kebebasan

= n-1 (DK= 32-1 = 31). Setelah t-hitung dikonsultasikan dengan t-tabel, diperoleh

t-tabel sebesar 1.6955. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa t-hitung lebih

besar dari t-tabel, maka H0 ditolak dan H₁ diterima.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada saat

mengikuti proses pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

96

berbasis kontekstual lebih baik dibandingkan pembelajaran tanpa menerapkan

pembelajaran berbasis kontekstual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

97

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan pada bab IV dapat

disimpulkan bahwa implementasi pembelajaran berbasis kontekstual terbukti

dapat menigkatkan kemampuan siswa kelas X-5 semester 2 SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dalam pembelajaran menulis paragraf

persuasi. Hal tersebut dapat dilihat dari data yang menunjukkan adanya

peningkatan nilai hasil menulis paragraf persuasif siswa. Hasil analisis data

kemampuan siswa menunjukkan bahwa pada kondisi awal, hanya 2 orang dari 35

siswa atau 5.71% siswa tuntas dalam pembelajaran. Pada siklus I terjadi

peningkatan menjadi 16 siswa atau 45.71 % siswa tuntas dalam pembelajaran.

Pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 30 siswa atau 80.71% siswa tuntas

dalam pembelajaran. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan

siswa dalam menulis paragraf persuasi mengalami peningkatan yang cukup

signifikan dilihat dari jumlah siswa yang tuntas dalam setiap proses pembelajaran.

Peningkatan kemampuan dapat pula dilihat dari peningkatan jumlah siswa

yang mendapat skor dalam kategori sangat baik untuk setiap aspek yang dinilai.

(1) untuk aspek isi paragraf, tidak ada siswa yang mendapat skor dalam kategori

sangat baik pada kondisi awal, pada siklus I meningkat menjadi 8 siswa dan pada

siklus II meningkat kembali menjadi 13 siswa. (2) untuk aspek organisasi

paragraf, pada kondisi awal tidak ada siswa yang mendapat skor dalam kategori

sangat baik. Pada siklus I terdapat 1 siswa dan pada siklus II meningkat menjadi 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

98

siswa. (3) untuk aspek pola kalimat, pada kondisi awal tidak ada siswa yang

mendapat skor dalam kategori sangat baik. Pada siklus I meningkat menjadi 3

siswa dan 6 siswa pada siklus II. (4)untuk aspek pilihan kata, pada kondisi awal

tidak ada siswa yang mendapat skor dalam kategori sangat baik. Pada siklus I

meningkat menjadi 2 siswa dan 3 siswa pada siklus II. (5) untuk aspek ejaan, pada

kondisi awal tidak ada siswa yang mendapat skor dalam kategori sangat baik.

Pada siklus I meningkat menjadi 3 siswa dan siklus II meningkat menjadi 5 siswa.

Peningkatan kemampuan siswa juga dapat dilihat dari peningkatan jumlah

nilai rata-rata siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Pada kondisi awal

jumlah nilai rata-rata siswa adalah 55.85. Setelah pelaksanaan siklus I, nilai rata-

rata siswa meningkat menjadi 67.57. Setelah pelaksanaan siklus II nilai rata-rata

meningkat menjadi 73.34.

Selain itu, efektivitas pembelajaran berbasis kontekstual dalam

pembelajaran menulis paragraf persuasi dapat pula dilihat dari hasil uji hipotesis

yang dilakukan peneliti. Hasil uji hipotesis dari kondisi awal hingga siklus II

menunjukkan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel. Oleh karena, itu hipotesis

nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan

bahwa hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan, yaitu

pembelajaran berbasis kontekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas

X-5 semester 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dalam

pembelajaran menulis paragraf persuasi.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat didimpulkan bahwa pelaksanaan

pembelajaran menulis paragraf persuasi dengan pembelajaran berbasis kontekstual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

99

dapat dikatakan berhasil. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa implementasi

pembelajaran berbasis kontekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

menulis paragraf persuasi.

5.2 Saran

Melalui penelitian ini, banyak pengalaman yang diperoleh peneliti

mengenai proses pembelajaran, khususnya pembelajaran menulis paragraf

persuasi dengan pembelajaran berbasis kontekstual. Berdasarkan pengalaman

tersebut, peneliti memberikan beberapa saran bagi pihak-pihak yang berkaitan

dengan penelitian ini.

a. Bagi Guru bahasa Indonesia

Sebagai guru seharusnya dapat menciptakan pembelajaran yang variatif

dan tidak hanya berpusat pada guru. Setiap proses tindakan yang akan

dilakukan dalam pembelajaran seharusnya memperhatikan karakteristik

siswa dan kondisi sekolah. Pembelajaran berbasis kontekstual dapat

dijadikan alternatif dalam proses pembelajaran. Selain membuat siswa

dapat mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari, pembelajaran

berbasis kontekstual terbukti dapat meningkatkan kemampuan siswa

dalam menulis paragraf persuasi yang dibuktikan melalui penelitian ini.

b. Bagi peneliti lain

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran

berbasis kontekstual dalam meningkatkan kemampuan menulis paragraf

persuasi siswa. Untuk itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

sebagai salah satu sumber informasi bagi peneliti lain yang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

100

melakukan penelitian sejenis. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat

dijadikan acuan untuk melakukan penelitian terhadap tiga keterampilan

berbahasa lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

101

DAFTAR PUSTAKA

Alfiansyah, Muhammad. 2009. Paragraf Persuasif. http://www.sentraedukasi.com

/2009/11/paragraf-persuasif.html. Diunduh tanggal 8 Desember 2012)

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Johnson, Elaine B. 2009. Contextual Teaching & Learning : Menjadikan

Kegiatan Belajar –Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung:

MLC

Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Komalasari. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung:

PT. Refika Aditama

Kristiani, Norma. 2010. “Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif

dan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Menulis Menggunakan Metode

Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Kancing Gemerincing Siswa

Kelas X-3 Semester 2 SMA Negeri 6 Yogyakarta 2009/2010. Yogyakarta:

Skripsi.

Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: BPFE

Nurrudin. 2007. Dasar-dasar Penulisan. Malang: UMM Press

Oken. 2009. Menulis Paragraf Persuasif. http://oken-lavigne.blogspot.com/2009/02/menulis-paragraf-persuasif.html.

(Diunduh tanggal 8 Desember 2012)

Pranowo. Hand Out: Konsep Dasar CTL dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.

Universitas Sanata Dharma

Pratama, Riszal. 2009. Ciri-Ciri Paragraf Persuasif.

(http://riszal92.blogspot.com/2009/03/ciri-ciri-paragraf-persuasif.html.

Diunduh tanggal 8 Desember 2012)

Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas.

Jakarta: Kencana

Rosidi, Imron. 2009. Menulis Siapa Takut .Yogyakarta : Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

102

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sudaryanto. 2001. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar

Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta

Wacana University Press.

Suparno dan Yunus, Mohamad. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Universiatas

Terbuka.

Sutrisno, Ari. 2010. “Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi

Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa

Kelas IV-A SD N Dukuhan Kerten No. 58 Solo Laweyan Surakarta Tahun

Ajaran 2009/2010”. Surakarta: Skripsi.

Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung:Angkasa.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,

Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana

Vendrafirdian. 2008. Makalah Bahasa Indonesia tentang Karangan Persuasi.

(http://vendrafirdian.wordpress.com/2008/07/28/makalah-bahasa-

indonesia/. Diunduh tanggal 8 Desember 2012).

Yamin, Martinis. 2008. Paradigma Pendidikan Konstruktivistik. Jakarta: GP Press

Zainurrahman. 2011. Menulis: Dari Teori Hingga Praktik (Penawar Racun

Plagiarisme). Bandung: Alfabeta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

103

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

104

DAFTAR PRESENSI SISWA KELAS X 5 SEMESTER 2 SMA PANGUDI

LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

No. N A M A PRASIKLUS SIKLUS

1

SUKLUS

2

1. AGNES LINTANG OKTAVIANITA L

2. ALFONSUS DWI ATMOKO S

3. ALFONSUS LIQUORI JOFFA P

4. ANDRE IRFAN SAMUEL

5. ANDRIAN MITRA PRAMESWARA

6. ANSELMUS ARKA ADIMUKTI

7. BENEDICTUS KIDUNG KIRANA

8. CHRISTOPHER WINTANG AJI A

9. CINDY MELIANA

10. DIONISISUS DEWANA D

11. DONI SANTYO YUDONO

12. EDUARDUS KEVIN PANDU T

13. ELLENA YOSEFANNY ASSANDRA

14. FRANSISKUS ARYA YUDHISTIRA

15. GILANG SANTI NURAGA

16. HERAKLOS VISHA ADI AVORA -

17. IMANUELLA GOTHA - -

18. IREINE CHRISTINA SETIAWAN

19. J A S O N

20. KATARINA ELYAS CRISTI

21. LAURENSIUS ARDI YUDHATAMA

22. LUCIA KRIPSI ANINDITA

23. MARIO AGUNG KRISTANTO - -

24. MONICA BAGAS PERWITASARI

25. NATALIA MURTIKASARI D

26. NATANAEL ALVINDO LESMANA

27. RAKA RAVELINO

28. REBEKA TIARA BUSONO

29. ROBERTUS BALLARMINUS T

30. SATRIA NALAPRADIPTA

31. TERESA WILMONA ROSELIANNE

32. VALENTINA ENDAH WINARDI S

33. VITUS ARIES SURYAWAN

34. YOHANES ARDI ADAM ALVIANTO

35. YUNAS DWIYATMO

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

105

DAFTAR NILAI MENULIS PARAGRAF PERSUASIF SISWA KELAS X-5

SEMESTER 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN

AJARAN 2012/2013

No. N a m a Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

1 AGNES LARASATI 60 82 87

2 ALFONSUS DWI 52 62 70

3 ALFONSUS LIQUORI 52 62 77

4 ANDRE SAMUEL 50 62 80

5 ANDRIAN MITRA 55 65 72

6 ANSELMUS ARKA 50 75 82

7 BENEDICTUS KIDUNG 55 72 77

8 CHRISTOPHER WINTANG 47 75 82

9 CINDY MELIANA 52 77 87

10 DIONISISUS DEWANA 57 85 90

11 DONI SANTYO 40 55 75

12 EDUARDUS KEVIN 45 75 85

13 ELLENA YOSEFANNY 65 65 85

14 YUDHISTIRA 40 75 82

15 FRANSISKUS ARYA 57 72 80

16 HERAKLOS VISHA 65 75 0

17 IMANUELLA GOTHA 55 0 0

18 IREINE CHRISTINA 75 72 75

19 J A S O N 40 70 75

20 KATARINA ELYAS 57 75 85

21 LAURENSIUS ARDI 50 52 80

22 LUCIA KRIPSI 65 77 77

23 MARIO AGUNG 40 0 0

24 MONICA BAGAS 55 72 75

25 NATALIA MURTIKASARI 67 80 82

26 NATANAEL ALVINDO 42 55 75

27 RAKA RAVELINO 70 70 82

28 REBEKA TIARA 57 70 87

29 ROBERTUS B 77 77 87

30 SATRIA NALARRADIPTA 67 77 87

31 TERESA WIMONA 72 87 90

32 VALENTINA ENDAH 55 80 72

33 VITUS ARIES 67 75 75

34 YOHANES ADI 55 72 75

35 YUNAS DWIYANTO 47 70 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

106

DAFTAR SKOR SISWA KELAS X-5 KONDISI AWAL

No. Isi prg. Org. prg Pola kal. Plhn kat. Ejaan Nilai

1 4 3 3 3 3 60

2 3 3 4 4 3 52

3 3 4 3 3 2 52

4 3 3 3 3 3 50

5 3 3 4 4 3 55

6 3 3 4 4 4 50

7 3 3 4 3 4 55

8 3 3 2 3 3 47

9 3 2 3 3 4 52

10 4 4 4 4 4 77

11 2 3 3 3 3 40

12 2 3 4 3 4 45

13 3 4 3 4 4 65

14 2 3 3 3 3 40

15 3 4 3 3 4 57

16 4 4 4 3 2 65

17 3 3 3 4 4 55

18 4 3 3 3 4 75

19 2 3 3 3 3 40

20 3 3 4 4 4 57

21 3 3 2 2 2 50

22 4 3 3 3 3 65

23 2 2 3 3 3 40

24 3 3 3 3 3 55

25 4 3 3 3 4 67

26 2 2 3 3 4 42

27 4 3 4 4 3 70

28 3 3 3 3 4 57

29 3 3 4 3 3 57

30 3 4 3 3 4 67

31 4 4 4 4 3 72

32 3 3 3 3 3 55

33 4 3 3 3 4 67

34 3 3 3 3 3 55

35 3 2 2 3 2 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

107

DAFTAR SKOR SISWA KELAS X-5 SIKLUS I

No. Isi prg. Org. prg Pola kal. Plhn kat. Ejaan Nilai

1 5 4 3 4 3 82

2 4 3 3 3 2 62

3 3 4 3 3 2 62

4 4 3 3 3 2 62

5 3 3 5 5 3 65

6 4 4 4 3 4 75

7 4 4 3 3 4 72

8 4 3 5 4 4 75

9 5 4 3 2 3 77

10 4 4 4 4 4 77

11 2 3 3 3 3 55

12 4 4 3 4 4 75

13 3 3 5 5 3 65

14 4 4 3 4 4 75

15 5 3 4 3 3 72

16 4 4 3 4 4 75

17 0 0 0 0 0 0

18 4 4 3 3 4 72

19 4 3 3 3 5 70

20 4 4 4 3 4 75

21 3 3 2 3 3 52

22 4 4 4 4 4 77

23 0 0 0 0 0 0

24 4 4 4 3 3 72

25 5 4 3 3 3 80

26 3 3 3 3 3 55

27 4 4 4 3 5 70

28 4 4 3 3 3 70

29 5 4 4 3 4 85

30 5 5 4 3 3 77

31 5 4 4 4 4 87

32 5 3 3 4 4 80

33 4 4 3 3 5 75

34 4 4 3 4 3 72

35 4 3 3 4 4 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

108

DAFTAR SKOR SISWA KELAS X-5 SIKLUS II

No. Isi prg. Org. prg Pola kal. Plhn kat. Ejaan Nilai

1 5 4 5 4 3 87

2 4 3 3 4 4 70

3 4 4 5 3 4 77

4 5 3 3 4 4 80

5 4 4 3 3 4 72

6 4 5 4 4 4 82

7 4 4 4 4 4 77

8 5 3 5 3 4 82

9 5 4 5 4 4 87

10 5 3 4 5 5 87

11 4 4 3 4 4 75

12 5 4 3 5 3 85

13 5 4 3 4 4 85

14 5 4 4 3 3 82

15 4 5 3 4 4 80

16 0 0 0 0 0 0

17 0 0 0 0 0 0

18 4 4 4 3 4 75

19 4 3 4 4 5 75

20 5 4 4 3 4 85

21 4 5 3 4 4 80

22 4 4 4 4 4 77

23 0 0 0 0 0 0

24 4 4 4 4 3 75

25 4 4 5 4 5 82

26 4 4 4 4 3 75

27 4 4 4 5 5 82

28 5 4 4 4 4 87

29 5 4 4 4 4 90

30 5 5 4 3 3 87

31 5 4 4 5 4 90

32 4 4 3 4 3 72

33 4 4 4 4 3 75

34 4 3 4 4 5 75

35 4 4 4 3 4 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

109

TABEL UJI-T KONDISI AWAL DAN SIKLUS I

Subjek Kondisi Awal (X₁)

Kondisi Akhir

(X₂) D D²

1 60 82 22 484

2 52 62 10 100

3 52 62 10 100

4 50 62 12 144

5 55 65 10 100

6 50 75 25 625

7 55 72 17 289

8 47 75 28 784

9 52 77 25 625

10 57 85 28 784

11 40 55 15 225

12 45 75 30 900

13 65 65 0 0

14 40 75 35 1225

15 57 72 15 225

16 65 75 10 100

17 0 0 0 0

18 75 75 0 0

19 40 70 30 900

20 57 75 18 324

21 50 52 2 4

22 65 77 12 144

23 0 0 0 0

24 55 72 17 289

25 67 80 13 169

26 42 55 13 169

27 70 70 0 0

28 57 70 13 169

29 77 77 0 0

30 67 77 10 100

31 72 87 15 225

32 55 75 20 400

33 67 75 8 64

34 55 72 17 289

35 47 70 23 529

n=33 1860 2363 503 10485

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

110

TABEL UJI-T SIKLUS I DAN SIKLUS II

Subjek Kondisi Awal (X₁) Kondisi Akhir (X₂) D D²

1 82 87 5 25

2 62 70 8 64

3 62 77 15 225

4 62 80 18 324

5 65 72 7 49

6 75 82 7 49

7 72 77 5 25

8 75 82 7 49

9 77 87 10 100

10 85 90 5 25

11 55 75 20 400

12 75 85 10 100

13 65 85 20 400

14 75 82 7 49

15 72 80 8 64

16 0 0 0 0

17 0 0 0 0

18 72 75 3 9

19 70 75 5 25

20 75 85 10 100

21 52 80 28 784

22 77 77 0 0

23 0 0 0 0

24 75 75 0 0

25 80 82 2 4

26 55 75 20 400

27 70 82 12 144

28 70 87 17 289

29 77 87 10 100

30 77 87 10 100

31 87 90 3 9

32 75 75 0 0

33 75 75 0 0

34 72 75 3 9

35 70 77 7 49

n=32 2288 2570 282 3970

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

111

TABEL UJI-T PRASIKLUS DAN SIKLUS II

Subjek Kondisi Awal (X₁) Kondisi Akhir (X₂) D D²

1 60 87 27 729

2 52 70 18 324

3 52 77 25 625

4 50 80 30 900

5 55 72 17 289

6 50 82 32 1024

7 55 77 22 484

8 47 82 35 1225

9 52 87 35 1225

10 57 90 33 1089

11 40 75 35 1225

12 45 85 40 1600

13 65 85 20 400

14 40 82 42 1764

15 57 80 23 529

16 0 0 0 0

17 0 0 0 0

18 75 75 0 0

19 40 75 35 1225

20 57 85 28 784

21 50 80 30 900

22 65 77 12 144

23 0 0 0 0

24 55 75 20 400

25 67 82 15 225

26 42 75 33 1089

27 70 82 12 144

28 57 87 30 900

29 77 87 10 100

30 67 87 20 400

31 72 90 18 324

32 55 75 20 400

33 67 75 8 64

34 55 75 20 400

35 47 77 30 900

n=32 1795 2570 775 21831

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

112

TRANSKRIP WAWANCARA GURU KONDISI AWAL

Sekolah : SMA Pangudi Luhur Santo Yusup Yogyakarta

Guru : Maria Harmin, S.Pd

Kelas : X-5

Tanggal : 22 Maret 2013

Petunjuk:

Jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan kondisi sebenar-benarnya!

1. Apa sajakah yang biasa Anda siapkan sebelum mengajar?

Jawaban:

“Ya menyiapkan materi, power point, dan kriteria penilaiannya.”

2. Bagaimana Anda menyusun materi ajar agar sesuai dengan SK dan KD?

Jawaban:

“Karena siswa menggunakan buku pegangan, jadi saya biasanya

mengambil materi dari buku. Tapi biasanya materi dalam buku kurang

lengkap. Jika materi dianggap kurang, saya biasanya browsing.”

3. Apa sajakah indikator yang harus dicapai siswa pada pembelajaran

menulis persuasi?

Jawaban:

”Nggak tau mbak, yang penting menulis persuasi itu aja.”

4. Metode apa sajakah yang biasa Anda gunakan dalam proses pembelajaran?

Jawaban:

“Biasanya diskusi, kadang-kadang ceramah. Untuk menulis persuasi saya

menggunakan ceramah dan sedikit permainan untuk menarik perhatian

siswa.”

5. Aspek apa sajakah yang menjadi pedoman dalam menilai kemampuan

siswa menulis persuasi?

Jawaban:

“Yang pasti dari segi bahasanya, isi karangan, dan selalu tanda baca.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

113

6. Menurut Anda, apa saja kesulitan siswa dalam menulis persuasi?

Jawaban:

“Pertama,siswa sulit untuk memahami. Untuk menulis argumentasi dan

persuasi lebih menuntut siswa untuk berpikir, berbeda dengan menulis

deskripsi misalnya. Kedua, siswa tidak fokus dengan pelajaran.”

7. Pernahkah Anda mencoba mengatasi masalah tersebut? Bagaimana

caranya?

Jawaban:

“Saya pernah mencoba menggunakan metode games di awal pelajaran

namun justru siswa semakin tidak fokus dengan pelajaran.”

8. Bagaimanakah kemampuan menulis persuasi siswa?

Jawaban:

“Tentu saja kemampuannya masih rendah, karena untuk memahami

materinya saja juga sulit.”

9. Berapakah nilai KKM dalam menulis persuasi? Dapatkah siswa

mencapainya?

Jawaban:

“Untuk KKM 7,5 itu masih sulit untuk dicapai siswa. Kemampuan siswa

dalam menulis masih sangat rendah, untuk membuat kalimat yang baik

saja masih kurang.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

114

TRANSKRIP WAWANCARA SISWA KONDISI AWAL

Sekolah : SMA Pangudi Luhur Santo Yusup Yogyakarta

Kelas : X-5

Tanggal : 22 Maret 2013

Petunjuk:

Jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan kondisi sebenar-benarnya!

1. Apa pendapat anda tentang pembelajaran bahasa Indonesia yang

berlangsung selama kelas X?

Jawaban:

A: “Ya, cara mengajarnya lumayan ok kok”

B: “Menyenangkan sih”

C: “Enak-enak aja”

2. Bagaimana biasanya proses pembelajaran berlangsung?

Jawaban:

A: “Pernah belajar tapi pake games, pernah juga ada refleksi-refleksi gitu”

B: “Biasanya sih ngajar pakai slide, tapi macem-macem juga”

C: “Paling sering ya pake PPT”

3. Apakah Anda memahami materi yang disampaikan guru?

Jawaban:

A: “Kadang-kadang”

B: “Ya kadang-kadang”

C: “Emm, 75 % nggak tau. Ya, 25% lumayan”

4. Menurut Anda, apakah guru memahami materi pelajaran dengan baik?

Jawaban:

A: “Menurut saya sih iya”

B: “Iya kok”

B: “Ya iya, kan sudah jadi guru”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

115

5. Apa pendapat Anda tentang pembelajaran menulis persuasi dibandingkan

dengan pembelajaran yang lain?

Jawaban:

A: “Teman-teman lebih tenang dari biasanya”

B: “Ya seru, rame gitu”

C: “Mmm, sama aja”

6. Adakah kesulitan yang Anda alami dalam menulis persuasi?

Jawaban:

A: “Susah memahami maksud slogannya” (topik yang dipilih guru)

B: “Sulit nyari bukti-buktinya”

C: “mmm, apa ya? Saya tu nggak paham dengan maksudnya guru tentang

persuasi. Kalau disuruh nulis, ya nulis aja”

7. Hal-hal apa sajakah yang masih kurang dan perlu ditambahkan dalam

pembelajaran menulis persuasi?

Jawaban:

A: “Ditambah contoh-contohnya aja biar lebih jelas gitu”

B: “Contohnya itu masih kurang”

C: “Manut aja lah”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

116

SILABUS SIKLUS I

SEKOLAH : SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

MATA PELAJARAN : BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

KELAS/SEMESTER : X/2

STANDAR KOMPETENSI : Menulis

Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato

KOMPETENSI

DASAR

MATERI

PEMBELAJARAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Nilai Budaya

dan Karakter

INDIKATOR ALOKASI

WAKTU PENILAIAN

SUMBER

BELAJAR

Menulis gagasan

untuk meyakinkan

atau mengajak

pembaca bersikap

atau melakukan

sesuatu dalam

bentuk paragraf

persuasif.

Menulis paragraf

persuasif

Contoh paragraf

persuasif

Ciri-ciri

paragraf

persuasi

Langkah-

langkah

menulis

paragraf

persuasi

Tatap Muka

1. Mencari unsur-

unsur persuasi

2. Mencari ciri-ciri

paragraf persuasi

3. Menulis paragraf

persuasi

berkelompok

Tugas Terstruktur

1. Mendiskusikan

unsur dan ciri

persuasi

2. Menulis paragraf

persuasi

(individu)

Jujur

Kreatif

Bekerja sama

Ingin Tahu

Mendaftar topik-

topik yang dapat

dikembangkan

menjadi paragraf

persuasif

Mengidentifikasi

ciri-ciri paragraf

persuasif

Menyusun

kerangka

paragraf

persuasif

Mengembangkan

kerangka yang

telah dibuat

menjadi paragraf

persuasif

2

a. Tugas

tugas

individu

tugas

kelompok

Bentuk

Instrumen:

unjuk kerja

Dawud, dkk.

2004 “bahasa dan

Sastra

Indonesia X”.

malang: erlangga

hlm. 209-212

Gorys, keraf.

2010.

Argumentasi dan

narasi. Jakarta:

gramedia

Contoh paragraf

persuasif

Iklan-iklan

layanan

masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

117

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/II

Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 45 menit)

A. Standar Kompetensi

Menulis: Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato

B. Kompetensi Dasar

Menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau

melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif

C. Indikator

Kognitif

Produk

Mampu menulis gagasan dalam bentuk paragraf persuasif

Proses

1. Mampu mendefinisi paragraf persuasif

2. Mampu mengidentifikasi ciri-ciri paragraf persuasif

3. Mampu menyebutkan langkah-langkah membuat paragraf persuasif

4. Mampu menyusun karangan dalam bentuk paragraf persuasif

Psikomotorik

Mampu menuliskan gagasan dalam bentuk paragraf persuasif dengan susunan

kalimat yang runtut dan logis, serta ejaan yang benar.

Afektif

Karakter

1. Mampu menuliskan gagasan dalam bentuk paragraf persuasif dengan penuh

tanggung jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

118

2. Mampu menerima kritik dan saran orang lain dengan terbuka dan

lapang dada

Sosial

1. Mampu menghargai hasil karya orang lain.

2. Mampu memberi apresiasi hasil karya orang lain

3. Mampu menerima kritik dan saran dari orang lain

D. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan diskusi dan tugas mandiri, siswa dapat menjelaskan

pengertian paragraf persuasif, mengidentifikasi ciri-ciri paragraf persuasif,

dan mennyebutkan langkah-langkah menulis paragraf persuasif

Melalui kegiatan mencipta dan menuliskan paragraf persuasif, siswa dapat

bersikap jujur, mandiri, dan kreatif.

E. Materi

Pengertian paragraf persuasi

Paragraf persuasi adalah salah satu jenis paragraf atau tulisan yang

bertujuan untuk memengaruhi pembaca. Oleh karena itu, sebuah tulisan

persuasif memerlukan data sebagai penunjang. Data yang digunakan dalam

tulisan atau paragraf persuasi lebih baik berupa fakta. Dalam tulisan atau

paragraf persuasif biasanya menggunakan kalimat-kalimat yang sifatnya

mengajak atau memengaruhi pembaca agar bersikap atau melakukan sesuatu.

Ciri-ciri paragraf persuasi

Vendrafirdian (2008) mengungkapkan bahwa ciri-ciri persuasi sebagai

berikut.

a) Harus menimbulkan kepercayaan pendengar/pembacanya;

b) Bertolak atas pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah;

c) Harus menciptakan persesuaian melalui kepercayaan antara

pembicara/penulis dan yang diajak berbicara/pembaca;

d) Harus menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan tujuan

tercapai;

e) Harus ada fakta dan data secukupnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

119

Unsur-unsur paragraf persuasi

a. Menyatakan pendapat terhadap sesuatu hal.

b. Menyertakan fakta atau bukti yang cukup.

c. Terdapat kata, frasa, atau kalimat bujukan atau rayuan.

F. Metode

Berdiskusi dalam kelompok dengan pendekatan pembelajaran berbasis

kontekstual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

120

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Alokasi

waktu

Strategi

CTL

Nilai

Karakter

SIKLUS 1

1. Kegiatan Awal (5 menit)

Salam dan presensi

Guru bertanya jawab

dengan siswa berkaitan

dengan berbagai iklan yang

pernah siswa temukan

5 menit

Percaya diri

2.

3.

Kegiatan Inti (60 menit)

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran

Siswa berkelompok dengan

anggota 4-5 siswa

Siswa mengamati gambar

iklan layanan masyarakat

yang diberikan guru

Siswa mengidentifikasi ciri-

ciri paragraf persuasif

Masing-masing kelompok

membuat kalimat yang

berupa opini, fakta, atau

bujukan berkaitan dengan

topik pada iklan (dengan

undian)

Siswa kembali mengamati

gambar iklan dalam

kelompok

Siswa mendiskusikan

gambar tersebut kemudian

membuat sebuah paragraf

berhubungan dengan tema

iklan yang diperoleh

Perwakilan kelompok

membacakan hasil tulisan

persuasif kelompoknya

Kelompok lain memberikan

komentar singkat

Siswa menulis paragraf

2 menit

3 menit

3 menit

5 menit

7 menit

5 menit

5 menit

5 menit

5 menit

Kolaborasi

Pembelajaran

mandiri

Pembelajaran

mandiri

Kolaborasi

Konteks

yang

beragam dan

kolaborasi

Berpikir

kritis dan

kreatif

Penilaian

Percaya diri

Percaya diri

Bekerja sama

Bekerja

sama,

menghargai

orang lain

Bekerja

sama, kreatif

Percaya diri,

kritis dan

kreatif,

Percaya diri

Percaya diri,

menghargai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

121

H. Sumber Belajar

Keraf, Gorys. 2010. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Lingkungan sekolah

I. Bahan dan Alat

Media power point, gambar iklan layanan masyarakat, dll

J. Penilaian Hasil Belajar

Tagihan

Individu

Siswa membuat paragraf persuasi berdasarkan topik pada iklan

layanan masyarakat.

persuasi secara individu

dengan topik yang sudah

ditentukan

Kegiatan Akhir (10 menit)

Guru merefleksi hasil

tullisan siswa

Siswa diberikan kesempatan

untuk bertanya.

20 menit

5 menit

5 menit

autentik orang lain

Jujur,

percaya diri,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

122

LEMBAR KERJA SISWA

LEMBAR KERJA KELOMPOK MENULIS PARAGRAF PERSUASI

A. Perhatikan Gambar Iklan Layanan Masyarakat Berikut ini!

B. Buatlah kalimat opini, fakta, dan kalimat ajakan berkaitan dengan topik pada

gambar!

a. Kalimat opini:

____________________________________________________________

b. Kalimat fakta:

____________________________________________________________

c. Kalimat ajakan/ rayuan:

____________________________________________________________

C. Perhatikanlah gambar berikut!

(1) (2)

Nama dan Nomor Presensi Anggota Kelompok

1. 4.

2. 5.

3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

123

D. Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang Anda miliki, buatlah paragraf

persuasif sesuai dengan topik dan permasalahan yang terdapat pada gambar

iklan tersebut dengan memperhatikan hal-hal berikut ini!

6) Isi paragraf sesuai dengan topik dan permaslahan pada gambar iklan.

7) Paragraf disusun dengan jelas dan sistematis.

8) Setiap kalimat memiliki pola dan unsur yang baik dan benar.

9) Pilihan kata dan ungkapan sesuai dengan tema dan permasalahan, serta

mengandung ajakan atau bujukan yang menarik.

10) Menggunakan ejaan yang benar.

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

E. Ciri-ciri paragraf persuasi:

1. ____________________________________________________________

2. ____________________________________________________________

3. ____________________________________________________________

4. ____________________________________________________________

5. ____________________________________________________________

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

124

Materi

Pengertian paragraf persuasi

Paragraf persuasi adalah salah satu jenis paragraf atau tulisan yang

bertujuan untuk memengaruhi pembaca. Oleh karena itu, sebuah tulisan

persuasif memerlukan data sebagai penunjang. Data yang digunakan dalam

tulisan atau paragraf persuasi lebih baik berupa fakta. Dalam tulisan atau

paragraf persuasif biasanya menggunakan kalimat-kalimat yang sifatnya

mengajak atau memengaruhi pembaca agar bersikap atau melakukan sesuatu.

Ciri-ciri paragraf persuasi

Vendrafirdian (2008) mengungkapkan bahwa ciri-ciri persuasi sebagai berikut

ini.

a. Harus menimbulkan kepercayaan pendengar/pembacanya.

b. Bertolak atas pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.

c. Harus menciptakan persesuaian melalui kepercayaan antara pembicara/penulis

dan yang diajak berbicara/pembaca.

d. Harus menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan tujuan tercapai.

e. Harus ada fakta dan data secukupnya.

Unsur-unsur paragraf persuasi

d. Menyatakan pendapat terhadap sesuatu hal.

e. Menyertakan fakta atau bukti yang cukup.

f. Terdapat kata, frasa, atau kalimat bujukan atau rayuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

125

Contoh Paragraf Persuasi

Contoh 1

Hemat Energi Mulai Dari Diri Sendiri

Berhemat energi dapat dimulai dari diri kita sendiri. Salah satu energi

yang harus kita hemat adalah listrik. Listrik yang menyuplai rumah kita sebagian

besar berasal dari pembangkit listrik yang mempergunakan bahan tambang yang

tak dapat diperbarui. Bahan tambang yang digunakan sebagai pembangkit tenaga

listrik selain akan habis juga menghasilkan karbondioksida dari hasil

pembakarannya. Gas yang dihasilkan inilah yang akan membuat efek rumah kaca

yang menyebabkan terjadinya pemanasan global yang pada akhirnya

menimbulkan perubahan iklim.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghemat listrik misalnya

dengan mematikan alat-alat listrik rumah tangga yang tidak diperlukan,

mengganti lampu pijar dengan lampu hemat energi, maksimalkan kegunaan

jendela dan ventilasi sehingga kita tidak perlu menyalakan AC. Penghematan

energi terutama listrik bisa dimulai dari diri kita di rumah kita sendiri. Jika

kita mulai sejak dini mendisiplinkan diri sendiri untuk selalu berhemat

energi dan selalu berpikir jauh kedepan maka percayalah bumi kita ini akan

hidup lebih lama lagi, kerusakan dapat diperkecil bahkan diperbaiki.

Sudahkah kita memulainya?

Contoh 2

Minum Susu Itu Penting

Kesibukan terkadang membuat Anda tidak memperhatikan pola makan

yang seimbang. Jika sudah demikian, bukan tidak mungkin tubuh Anda

kekurangan vitamin dan kalsium. Vitamin dan kalsium sangat dibutuhkan tubuh

untuk menunjang aktivitas. Kebutuhan vitamin dan kalsium dapat dipenuhi

dengan mengonsumsi susu minimal dua gelas setiap harinya. Susu memang

mengandung zat gizi lengkap, tidak hanya vitamin dan kalsium tetapi juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

126

protein, karbohidrat, lemak, mineral dan enzim yang dibutuhkan tubuh. Beranjak

dewasa bukan berarti berhenti meminum susu. Bahkan karena aktivitas semakin

banyak, maka diperlukan asupan gizi yang sesuai. Untuk itu minumlah susu

untuk memenuhi kebutuhan tubuh dan mencegah keropos tulang

dikemudian hari. Mulai sekarang selalu masukkan susu di daftar makanan

Anda.

Contoh 3

Stop Bullying

Saat ini kata bullying sangat akrab di teliga kita, apalagi setelah ramai

terdengar seringnya berita kekerasan yang telah terjadi di beberapa sekolah.

Selama belajar di sekolah, mungkin kita juga termasuk salah satu korban dari

bullying teman-teman kita sendiri, namun kita tidak menyadari ternyata tindakan

teman-teman tersebut termasuk dalam kategori bullying. Arti kata bullying

memang belum ada dalam terminologi Bahasa Indonesia. Definisinya adalah

segala tindakan yang berdampak pada korban berupa rasa terintimidasi, takut, dan

tertekan karena dilakukan oleh pelaku menggunakan kekuasaan secara berulang

kali. Bullying bisa dilakukan secara verbal, mengancam, fisik, dan mental. Dalam

kaitannya dengan bullying di sekolah, ini bisa dilakukan oleh individu ke

individu, kelompok ke individu atau kelompok ke kelompok. Tak jarang pula

terjadi dari guru ke siswa.

Seorang siswa yang pendiam atau kelihatan lemah sering kali akan

menjadi sasaran siswa-siswa yang lebih kuat. Contohnya, seorang siswa yang

lebih kuat seringkali mengancam siswa yang lebih lemah untuk melakukan

tindakan yang menguntungkan dirinya seperti pemaksaan untuk meminjam tugas

PR, memaksa untuk mengerjakan tugas kelompok yang menjadi bagiannya

dengan disertai ancaman-acaman tertentu, dan menyerobot uang saku atau bekal

sekolah teman yang lebih lemah. Contoh lainnya adalah siswa mengejek

temannya yang kurang beruntung misalnya siswa yang berasal dari keluarga

kurang mampu, atau siswa yang memiliki kekurangan secara fisik dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

127

memberikan julukan-julukan yang aneh. Bullying menjadikan siswa yang lemah

menjadi bulan-bulanan oleh siswa yang lebih kuat, dan siswa yang sering terkena

bullying sering kali akan merasa rendah diri. Bullying seharusnya menjadi

permasalahan serius yang harus diperhatikan. Setiap siswa memiliki hak

yang sama. Jangan biarkan bullying menjadi benih awal tumbuhnya jiwa

kekerasan, anarkisme dan premanisme. Orang tua, guru, dan siswa harus

memiliki kesadaran untuk saling berbicara jika bullying terjadi.

Catatan:

Bercetak miring: opini

Bergaris bawah: fakta

Bercetak tebal: ajakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

128

Rubrik Penilaian

KRITERIA MENULIS PARAGRAF PERSUASI

No. Unsur yang

dinilai

Bobot Skala Kriteria Kategori

1.

Isi paragraf 10 5

4

3

2

1

1) sesuai dengan tema, 2) sesuai

dengan permasalahan, 3) disertai

opini, 4) disertai ajakan,dan 5)

disertai fakta atau bukti yang

mendukung.

1) sesuai dengan tema, 2) sesuai

dengan permasalahan, 3) disertai

opini, 4) disertai ajakan, namun

fakta yang mendukung

kurang.

1) sesuai dengan tema, 2)

disertai opini, namun kurang

relevan dengan permasalahan,

fakta kurang mendukung.

1) disertai opini, 2) disertai fakta

dan ajakan, namun kurang

sesuai dengan tema dan

permasalahan.

Isi tidak berkaitan dengan tema

dan permasalahan.

Sangat

baik

Baik

Cukup

baik

Kurang

baik

Sangat

kurang

baik

2. Organisasi

paragraf

4 5

4

3

2

Paragraf ditulis dengan jelas,

padat, tertata dengan baik, antar

kalimat relevan dan sistematis.

Paragraf ditulis dengan jelas,

padat, tertata dengan baik,

maksimal terdapat tiga

kalimat yang tidak relevan.

Tulisan kurang jelas, kurang

tertata dengan baik, dan

maksimal terdapat enam

kalimat yang tidak relevan.

Tulisan sulit dipahami dan antar

Sangat

baik

Baik

Cukup

baik

Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

129

1

kalimat tidak relevan.

Tulisan tidak jelas, tidak

lengkap, dan tidak dapat

dimengerti.

baik

Sangat

kurang

baik

3. Pola kalimat 2 5

4

3

2

1

Dalam kalimat terdapat unsur

subjek, predikat, objek, dan

keterangan, struktur kalimat

tepat dan mudah dipahami,

penggunaan konjungsi antar

kalimat tepat.

Dalam kalimat unsur terdapat

subjek, predikat, (objek,

pelengkap, dan keterangan),

terdapat maksimal tiga kalimat

dengan struktur yang kurang

tepat, penggunaan konjungsi

antar kalimat tepat.

Dalam kalimat terdapat unsur

subjek dan predikat, maksimal

terdapat lima struktur kalimat

dan konjungsi antar kalimat

tidak tepat, tetapi masih dapat

dipahami.

Unsur kalimat tidak lengkap,

struktur kalimat dan konjungsi

antar kalimat kacau, makna

kalimat sulit dimengerti.

Pola kalimat kacau, unsur

kalimat tidak lengkap, dan

kalimat tidak dapat dipahami.

Sangat

baik

Baik

Cukup

baik

Kurang

baik

Sangat

kurang

baik

4. Pilihan kata 2 5

4

Pilihan kata dan ungkapan tepat,

sesuai dengan tema dan gagasan

yang ingin diungkapkan,

mengandung ajakan, bujukan,

atau rayuan yang menarik.

Pilihan kata dan ungkapan tepat,

sesuai dengan tema,

mengandung ajakan, bujukan,

atau rayuan tetapi kurang

menarik.

Sangat

baik

Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

130

3

2

1

Terdapat maksimal lima ilihan

kata dan ungkapan kurang

tepat, tetapi masih dapat

diterima.

Pilihan kata dan ungkapan tidak

tepat, tidak sesuai tema.

Pilihan kata tidak berkaitan

dengan tema.

Cukup

baik

Kurang

baik

Sangat

kurang

baik

5. Ejaan 2 5

4

3

2

1

Menguasai aturan penulisan

(huruf kapital, tanda baca, dan

kata ulang) terdapat maksimal

dua kesalahan ejaan.

Kurang menguasai aturan

penulisan (huruf kapital, tanda

baca, dan kata ulang) terdapat

maksimal empat kesalahan

ejaan.

Kurang menguasai aturan

penulisan (huruf kapital, tanda

baca, dan kata ulang) terdapat

maksimal enam kesalahan

ejaan.

Lebih dari enam penulisan

huruf kapital, penggunaan tanda

baca, dan penulisan kata ulang

yang tidak tepat.

Penggunaan tanda baca tidak

tepat, banyak kesalahan ejaan,

sulit dimengerti.

Sangat

baik

Baik

Cukup

baik

Kurang

baik

Sangat

kurang

baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

135

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/II

Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 45 menit)

A. Standar Kompetensi

Menulis: Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan teks

pidato

B. Kompetensi Dasar

Menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau

melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif

C. Indikator

Kognitif

Produk

Mampu menulis gagasan dalam bentuk paragraf persuasif

Proses

a) Mampu mendefinisi paragraf persuasif

b) Mampu mengidentifikasi ciri-ciri paragraf persuasif

c) Mampu menyebutkan langkah-langkah membuat paragraf persuasif

d) Mampu menyusun karangan dalam bentuk paragraf persuasif

Psikomotorik

Mampu menuliskan gagasan dalam bentuk paragraf persuasif dengan

susunan kalimat yang runtut dan logis, serta ejaan yang benar.

Afektif

Karakter

a) Mampu menuliskan gagasan dalam bentuk paragraf persuasif dengan

penuh tanggung jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

136

b) Mampu menerima kritik dan saran orang lain dengan terbuka dan

lapang dada

Sosial

a) Mampu menghargai hasil karya orang lain.

b) Mampu memberi apresiasi hasil karya orang lain

c) Mampu menerima kritik dan saran dari orang lain

D. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan diskusi dan tugas mandiri, siswa dapat menjelaskan

pengertian paragraf persuasif, mengidentifikasi ciri-ciri paragraf persuasif,

dan mennyebutkan langkah-langkah menulis paragraf persuasif

Melalui kegiatan mencipta dan menuliskan paragraf persuasif, siswa dapat

bersikap jujur, mandiri, dan kreatif.

E. Materi

Pengertian paragraf persuasi

Paragraf persuasi adalah salah satu jenis paragraf atau tulisan yang

bertujuan untuk memengaruhi pembaca. Oleh karena itu, sebuah tulisan

persuasif memerlukan data sebagai penunjang. Data yang digunakan

dalam tulisan atau paragraf persuasi lebih baik berupa fakta. Dalam tulisan

atau paragraf persuasif biasanya menggunakan kalimat-kalimat yang

sifatnya mengajak atau memengaruhi pembaca agar bersikap atau

melakukan sesuatu.

Ciri-ciri paragraf persuasi

Vendrafirdian (2008) mengungkapkan bahwa ciri-ciri persuasi sebagai

berikut ini.

a) Harus menimbulkan kepercayaan pendengar/pembacanya.

b) Bertolak atas pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.

c) Harus menciptakan persesuaian melalui kepercayaan antara

pembicara/penulis dan yang diajak berbicara/pembaca.

d) Harus menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan tujuan

tercapai.

e) Harus ada fakta dan data secukupnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

137

Unsur-unsur paragraf persuasi

a) Menyatakan pendapat terhadap sesuatu hal.

b) Menyertakan fakta atau bukti yang cukup.

c) Terdapat kata, frasa, atau kalimat bujukan atau rayuan.

F. Metode

Berdiskusi dalam kelompok dengan pendekatan pembelajaran berbasis

kontekstual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

138

G. Langkah-Langkah Pembelajara

No. Kegiatan Alokasi

waktu

Strategi

CTL

Nilai

Karakter

SIKLUS II

1. Kegiatan Awal (5 menit)

Salam dan presensi

Guru bertanya jawab dengan

siswa berkaitan dengan

materi persuasi

5 menit

Percaya diri

2.

3.

Kegiatan Inti (55 menit)

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran

Siswa berkelompok dengan

anggota 4-5 siswa

Siswa menyimak video iklan

produk air mineral

Masing-masing kelompok

menemukan unsur-unsur

persuasi pada iklan

Siswa mendiskusikan hasil

pengamatannya bersama-

sama

Siswa menulis paragraf

persuasi dengan topik sesuai

pada iklan yang sudah

disimak

Perwakilan kelompok

membacakan hasil tulisan

persuasif kelompoknya

Kelompok lain memberikan

komentar

Kegiatan Akhir (20 menit)

Guru merefleksi hasil tullisan

siswa

Siswa diberikan kesempatan

untuk bertanya

Siswa menyimak video iklan

layanan masyarakat, siswa

bertugas mencari informasi

kemudian membuat karangan

persuasif

2 menit

3 menit

3 menit

10 menit

5 menit

5 menit

15 menit

7 menit

5 menit

5 menit

10 menit

Kolaborasi

Berpikir

kritis

Belajar

mandiri

Berpikir

kritis dan

kreatif

Kolaborasi

Berpikir

kritis dan

kreatif

Berpikir

kritis dan

kreatif

Penilaian

autentik

Percaya diri

Percaya diri

Bekerja

sama,

menghargai

orang lain

Bekerja

sama, kreatif

Percaya diri

Bertanggung-

jawab

Kreatif,

percaya diri

Percaya diri,

menghargai

orang lain

Jujur,

percaya diri,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

139

H. Sumber Belajar

Keraf, Gorys. 2010. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka.

Lingkungan sekolah

I. Bahan dan Alat

Media video iklan layanan masyarakat

a. Video iklan produk Aqua

b. Video “Plastik Tak Asik” (digunakan sebagai topik tugas individu)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

140

J. Penilaian Hasil Belajar

Tagihan

Individu

Siswa membuat paragraf persuasi berdasarkan topik pada iklan

layanan masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

141

LEMBAR KERJA SISWA

LEMBAR KERJA KELOMPOK MENULIS PARAGRAF PERSUASI

A. Perhatikan video iklan yang ditayangkan, kemudian carilah kalimat yang

berupa opini, fakta, dan ajakan pada video tersebut!

Nama dan Nomor Presensi Anggota Kelompok

1. 4.

2. 5.

3.

Kalimat opini

Kalimat fakta

Kalimat ajakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

142

B. Buatlah paragraf persuasi berdasarkan topik pada video!

C. Tugas menulis paragraf persuasif.

Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang Anda miliki, buatlah

paragraf persuasif sesuai dengan topik dan permasalahan yang terdapat

pada gvideo iklan tersebut dengan memperhatikan hal-hal berikut ini!

a. Isi paragraf sesuai dengan topik dan permaslahan pada gambar iklan.

b. Paragraf disusun dengan jelas dan sistematis.

c. Setiap kalimat memiliki pola dan unsur yang baik dan benar.

d. Pilihan kata dan ungkapan sesuai dengan tema dan permasalahan, serta

mengandung ajakan atau bujukan yang menarik.

e. Menggunakan ejaan yang benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

143

Rubrik Penilaian

KRITERIA MENULIS PARAGRAF PERSUASI

No. Unsur yang

dinilai

Bobot Skala Kriteria Kategori

1.

Isi paragraf 10 5

4

3

2

1

1) sesuai dengan tema, 2) sesuai

dengan permasalahan, 3) disertai

opini, 4) disertai ajakan,dan 5)

disertai fakta atau bukti yang

mendukung.

1) sesuai dengan tema, 2) sesuai

dengan permasalahan, 3) disertai

opini, 4) disertai ajakan, namun

fakta yang mendukung

kurang.

1) sesuai dengan tema, 2)

disertai opini, namun kurang

relevan dengan permasalahan,

fakta kurang mendukung.

1) disertai opini, 2) disertai fakta

dan ajakan, namun kurang

sesuai dengan tema dan

permasalahan.

Isi tidak berkaitan dengan tema

dan permasalahan.

Sangat

baik

Baik

Cukup

baik

Kurang

baik

Sangat

kurang

baik

2. Organisasi

paragraf

4 5

4

3

2

Paragraf ditulis dengan jelas,

padat, tertata dengan baik, antar

kalimat relevan dan sistematis.

Paragraf ditulis dengan jelas,

padat, tertata dengan baik,

maksimal terdapat tiga

kalimat yang tidak relevan.

Tulisan kurang jelas, kurang

tertata dengan baik, dan

maksimal terdapat enam

kalimat yang tidak relevan.

Tulisan sulit dipahami dan antar

Sangat

baik

Baik

Cukup

baik

Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

144

1

kalimat tidak relevan.

Tulisan tidak jelas, tidak

lengkap, dan tidak dapat

dimengerti.

baik

Sangat

kurang

baik

3. Pola kalimat 2 5

4

3

2

1

Dalam kalimat terdapat unsur

subjek, predikat, objek, dan

keterangan, struktur kalimat

tepat dan mudah dipahami,

penggunaan konjungsi antar

kalimat tepat.

Dalam kalimat unsur terdapat

subjek, predikat, (objek,

pelengkap, dan keterangan),

terdapat maksimal tiga kalimat

dengan struktur yang kurang

tepat, penggunaan konjungsi

antar kalimat tepat.

Dalam kalimat terdapat unsur

subjek dan predikat, maksimal

terdapat lima struktur kalimat

dan konjungsi antar kalimat

tidak tepat, tetapi masih dapat

dipahami.

Unsur kalimat tidak lengkap,

struktur kalimat dan konjungsi

antar kalimat kacau, makna

kalimat sulit dimengerti.

Pola kalimat kacau, unsur

kalimat tidak lengkap, dan

kalimat tidak dapat dipahami.

Sangat

baik

Baik

Cukup

baik

Kurang

baik

Sangat

kurang

baik

4. Pilihan kata 2 5

4

Pilihan kata dan ungkapan tepat,

sesuai dengan tema dan gagasan

yang ingin diungkapkan,

mengandung ajakan, bujukan,

atau rayuan yang menarik.

Pilihan kata dan ungkapan tepat,

sesuai dengan tema,

mengandung ajakan, bujukan,

atau rayuan tetapi kurang

menarik.

Sangat

baik

Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

145

3

2

1

Terdapat maksimal lima ilihan

kata dan ungkapan kurang

tepat, tetapi masih dapat

diterima.

Pilihan kata dan ungkapan tidak

tepat, tidak sesuai tema.

Pilihan kata tidak berkaitan

dengan tema.

Cukup

baik

Kurang

baik

Sangat

kurang

baik

5. Ejaan 2 5

4

3

2

1

Menguasai aturan penulisan

(huruf kapital, tanda baca, dan

kata ulang) terdapat maksimal

dua kesalahan ejaan.

Kurang menguasai aturan

penulisan (huruf kapital, tanda

baca, dan kata ulang) terdapat

maksimal empat kesalahan

ejaan.

Kurang menguasai aturan

penulisan (huruf kapital, tanda

baca, dan kata ulang) terdapat

maksimal enam kesalahan

ejaan.

Lebih dari enam penulisan

huruf kapital, penggunaan tanda

baca, dan penulisan kata ulang

yang tidak tepat.

Penggunaan tanda baca tidak

tepat, banyak kesalahan ejaan,

sulit dimengerti.

Sangat

baik

Baik

Cukup

baik

Kurang

baik

Sangat

kurang

baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

150

A. Hasil kemampuan menulis paragraf persuasif siswa kondisi awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

151

B. Hasil kemampuan menulis paragraf persuasif siswa siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

152

C. Hasil kemampuan menulis paragraf persuasif siswa siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif menggunakan pembelajaran

155

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nuansa Asa Nuarindah, dilahirkan di Klaten

tanggal 22 Januari 1991. Ia menamatkan pendidikan

tingkat sekolah dasar di SDN 3 Gombang, Cawas, Klaten,

Jawa Tengah. Melanjutkan ke SMP dan menamatkan

pendidikan sekolah menengah pertama di SMPN 1

Cawas, Klaten tahun 2006. Tiga tahun kemudian

menamatkan pendidikan sekolah tingkat menengah atas di SMAN 1 Cawas,

Klaten pada tahun 2009. Setelah lulus SMA, ia menempuh studi di Pendidikan

Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Ia lulus dari Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah pada tahun 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI