plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk filepeningkatan self-esteem siswa melalui...

123
PENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Kelas IV Musikal 3 SD Joannes Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Ediana Prima Widiyaningrum 091114026 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: vuongthuy

Post on 16-Aug-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

PENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI

LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN

(Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Kelas IV Musikal 3

SD Joannes Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Ediana Prima Widiyaningrum

091114026

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

i

PENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI

LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN

(Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Kelas IV Musikal 3

SD Joannes Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Ediana Prima Widiyaningrum

091114026

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan,

kamu akan menerimanya. (Matius 21:22)

If you want to be successful, you must respect one rule

Never lie to yourself. (Paulo Coelho)

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu mendampingiku

2. Kedua orangtuaku tercinta (Bapak F.X. Martono S.Pd dan

Ibu Cicilia Padmi Suryatmini S.Pd)

3. Adikku tersayang (Eduardus Hardika Sandy Atmaja, S.Kom.)

4. Dosen Pembimbing (Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si)

5. Sahabat-sahabatku terkasih

6. Teman-teman Prodi BK USD angkatan 2009

Terimakasih atas semangat, dorongan, bantuan dan doa dalam

penyelesaian skripsiku ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

vii

ABSTRAK

PENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI

LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN

(Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Kelas IV Musikal 3

SD Joannes Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014)

Ediana Prima Widiyaningrum

Universitas Sanata Dharma

2014

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini

dilakukan dalam 3 siklus. Setiap siklus hanya satu kali pertemuan dengan alokasi

waktu 1x30 menit. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi,

dan refleksi. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan self-esteem siswa dalam

mengikuti layanan bimbingan dan konseling melalui pelaksanaan metode

permainan.

Penelitian ini dilakukan di SD Joannes Bosco Yogyakarta. Populasi

penelitian ini adalah siswa kelas IV Musikal 3 SD Joannes Bosco dengan

jumlah 19 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh

dengan observasi, skala self-esteem, dan wawancara. Data yang diperoleh

dianalisis secara deskriptif kuantitatif.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah self-esteem siswa meningkat

dari kondisi awal, skor self-esteem siswa adalah 49,37. Pada siklus I skor self-

esteem siswa menjadi 51,68, pada siklus II menjadi 55,10 dan pada siklus III

menjadi 59,89. Dari hasil uji berpasangan, peningkatan self-esteem dari kondisi

awal dan siklus I menunjukkan signifikasi 0,001<0,05 yang berarti bahwa self-

esteem siswa dalam mengikuti kegiatan layanan bimbingan klasikal menggunakan

metode permainan mengalami peningkatan secara signifikan. Pada uji

berpasangan self-esteem siswa siklus I dan siklus II menunjukkan signifikasi

0,124>0,05 yang berarti bahwa self-esteem siswa dalam mengikuti kegiatan

layanan bimbingan klasikal menggunakan metode permainan tidak mengalami

peningkatan secara signifikan. Pada siklus II dan siklus III menunjukkan

signifikasi 0,039<0,05 yang berarti bahwa self-esteem siswa dalam mengikuti

kegiatan layanan bimbingan klasikal menggunakan metode permainan sudah

mengalami peningkatan secara signifikan. Berdasarkan hasil penelitian diatas,

dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan metode permainan dapat

meningkatkan self-esteem siswa dalam mengikuti kegiatan layanan bimbingan

klasikal. Penerapan metode permainan disarankan digunakan dalam kegiatan

layanan bimbingan klasikal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

viii

ABSTRACT

IMPROVING STUDENT SELF-ESTEEM THROUGH

CLASSICAL COUNSELING SERVICES

USING GAME METHOD IMPLEMENTATION

(Action Research Guidance and Counseling In Classes IV Musical 3

Joannes Bosco Yogyakarta Elementary School Year 2013/2014)

Ediana Prima Widiyaningrum

Sanata Dharma University

2014

This research is Classroom Action Research. This research was conducted

in 3 cycles. Each cycle only one session with 1 x 30 minutes time allocation. Each

cycle consists of planning, implementation, observation, and reflection. The

purpose of this research is to improve the self-esteem of students in following the

guidance and counseling services through the implementation of the method of the

game.

This research was conducted in Joannes Bosco Elementary School

Yogyakarta. The population of this research is students of class IV Musical 3

Joannes Bosco Elementary School with the 19 students. Data collection technique

in this study was obtained by observation, self-esteem scale, and interviews. Data

were analyzed by descriptive quantitative.

The results obtained from this research is the self-esteem of students

increased from the initial conditions, self-esteem scores of students was 49.37. In

the first cycle of self-esteem scores of students becomes 51.68, on the second

cycle becomes 55.10 and the third cycle becomes 59.89. Pair test results,

increasing in self-esteem from the initial conditions and the first cycle indicates

the significance 0.001 < 0.05, which means that the self-esteem of students in

following classical guidance services activities using game method have increased

significantly. In the pair test of students self-esteem first cycle and second cycle

indicates the significance 0.124 > 0.05, which means that the self-esteem of

students in following classical guidance services activities using game method

have not improved significantly. In the second cycle and third cycle indicates the

significance 0.039 < 0.05, which means that the self-esteem of students in

classical guidance services activities using game method games have increased

significantly. Based on the results above, it can be concluded that the

implementation of game method can improve the self-esteem of students in

following classical guidance service activities. Implementation of the game

method used in the classical guidance are advised.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

ix

KATA PENGANTAR

Penulis mengucap syukur kepada Tuhan yang Maha Pengasih atas rahmat

dan karuniaNya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi (Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling) ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan

di Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini berjudul

“PENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN

BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN

(Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Kelas IV Musikal 3 SD

Joannes Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014)”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini terselesaikan tidak hanya dari usaha

dan kerja keras penulis sendiri, melainkan berkat adanya dukungan, bimbingan,

bantuan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan

terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Kepala Prodi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma dan juga selaku Dosen Pembimbing

yang telah memberikan kritik, saran, masukan, dorongan, semangat, serta

membantu, membimbing, dan mendampingi penulis dalam proses

penyusunan skripsi ini.

3. Susana Sri Anggorowati, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Joannes Bosco

Yogyakarta yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan

penelitian.

4. Priska Wulan Oktavianti, S.Pd., selaku guru Bimbingan dan Konseling SD

Joannes Bosco Yogyakarta yang telah memberi kesempatan kepada penulis

untuk melakukan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

x

5. Siswa-siswi kelas IV Musikal 3 SD Joannes Bosco Yoyakarta tahun

pelajaran 2013/2014 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu

penulis dalam proses pengumpulan data yang digunakan untuk

menyelesaikan skripsi ini.

6. Orangtua dan keluarga yang selalu memberikan semangat, motivasi,

dorongan dan doa kepada penulis.

7. Stefanus Pryatmoko selaku petugas di sekretariat BK yang banyak

membantu peneliti mengurus berbagai administrasi dan persyaratan untuk

menyelesaikan skripsi.

8. Sahabat-sahabatku (Clara Wibowo, Deny Adventy, Caecilia Tika, Anna

Dyah, Nasarani Ramoti, Sinta Meilana, Ermelinda Sri, Siska Youniter, Lilin

Sabto, Arista Abria) yang selalu memberikan dukungan, bantuan dan

motivasi kepada penulis.

9. Teman-temanku (Fransiska Wening, Theodora Nohana, Andreas Rian, Dedy

Setiawan, Wiratama Rahman, Vincentia Widi) yang telah bersedia membantu

dan memberi masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Semua teman-teman prodi BK USD angkatan 2009 yang telah

memberikan kontribusi positif bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman Mitra Perpustakaan Universitas Sanata Dharma (Judith Ester,

Realita Kristi, Odilia Eli, Annisa Virginia, Klaudius Hani, David Elfandra,

Yohanes Hanggoro, Katarina Ani, Lana Dara, Yoestenia, Stefanus Iwan,

Brigita Rema) yang telah mendukung dan menemani hari-hari penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu, yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………………... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………......... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .…………………… iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .……………………………. v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .…………………... vi

ABSTRAK ………………………………………………………….. vii

ABSTRACT ………………………………………………………… viii

KATA PENGANTAR ……………………………………………… ix

DAFTAR ISI ………………………………………………………... xii

DAFTAR TABEL …………………………………………………... xiv

DAFTAR GRAFIK …………………………………………………. xv

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..………………………………………... 1

B. Rumusan Masalah .……………………………………... 4

C. Tujuan Penelitian ..……………………………………… 5

D. Manfaat Penelitian …..………………………………….. 5

E. Definisi Operasional ..…………………………………... 7

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Teori

1. Hakikat Self-esteem

a. Pengertian Self-esteem ..……..…………….………... 8

b. Kategori Self-esteem ...……………………………… 9

c. Karakteristik Self-esteem ..….………………..……… 11

2. Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling

a. Pengertian Pengertian Bimbingan ...………………... 13

b. Tujuan Bimbingan .....………………………………. 14

c. Fungsi Bimbingan ..……………….………………... 15

d. Tahap-tahap Bimbingan .…………………………… 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

xiii

3. Konsep Dasar Permainan

a. Pengertian Permainan ..…………………………….. 18

b. Peran Permainan dalam Bimbingan dan Konseling … 19

c. Efektivitas Metode Permainan ……………………… 20

B. Kerangka Pikir Penelitian …..……………………………... 22

C. Hipotesis Tindakan ….……………………………………. 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ……………………………………………. 24

B. Subjek Penelitian …………………………………………. 25

C. Setting Penelitian ………………………………………….. 25

D. Prosedur Penelitian ……………………………………….. 26

E. Langkah/Tahapan Penelitian ……………………………… 28

F. Teknik Pengumpulan Data ………………………………... 31

G. Instrumen Penelitian ……………………………………… 32

H. Teknik Analisis Data ……………………………………… 35

I. Indikator Keberhasilan ……………………………………. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Proses Pelaksanaan Penelitian ………………………… 41

2. Hasil Observasi Perilaku Siswa …..…………………… 51

3. Hasil Pengolahan Skala Self-esteem Siswa ….………… 55

B. Pembahasan ….…………………………………….……… 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ……………..………………………………… 74

B. Saran ……………………………………………………… 74

DAFTAR PUSTAKA ….……………………………………………. 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kisi-kisi Panduan Observasi Perilaku Siswa ..……………… 33

Tabel 2 Kisi-kisi Self-esteem Siswa ……………………….…….…… 33

Tabel 3 Pertanyaan Wawancara Tidak Terstruktur ………………….. 35

Tabel 4 Kriteria Kategori Subjek dan Butir-butir Self-esteem ..……… 36

Tabel 5 Kriteria Keberhasilan ..……………………………………… 40

Tabel 6 Penggolongan Self-esteem Subjek pada Data Awal ..……….. 56

Tabel 7 Penggolongan Butir-butir Self-esteem pada Data Awal ..…… 57

Tabel 8 Penggolongan Self-esteem Subjek pada Siklus 1 ..………….. 58

Tabel 9 Penggolongan Butir-butir Self-esteem pada Siklus 1 ……..… 59

Tabel 10 Penggolongan Self-esteem Subjek pada Siklus 2 ..………… 61

Tabel 11 Penggolongan Butir-butir Self-esteem pada Siklus 2 ….…… 62

Tabel 12 Penggolongan Self-esteem Subjek pada Siklus 3 ..………… 64

Tabel 13 Penggolongan Butir-butir Self-esteem pada Siklus 3 .……… 65

Tabel 14 Capaian Skor Self-esteem Antarsiklus ..…………………… 68

Tabel 15 Hasil Uji Wilcoxon Self-esteem Siswa .……………………. 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Hasil Observasi Perilaku Siswa Self-esteem Rendah ..…….. 51

Grafik 2 Hasil Observasi Perilaku Siswa Self-esteem Tinggi ……….. 52

Grafik 3 Persentase Hasil Observasi Perilaku Siswa Data Awal .…… 53

Grafik 4 Persentase Hasil Observasi Perilaku Siswa Siklus 1 ..……… 53

Grafik 5 Persentase Hasil Observasi Perilaku Siswa Siklus 2 ..……… 54

Grafik 6 Persentase Hasil Observasi Perilaku Siswa Siklus 3 ..……… 54

Grafik 7 Hasil Pengolahan Data Skala Self-esteem Siswa Data Awal .. 58

Grafik 8 Hasil Pengolahan Data Skala Self-esteem Siswa Siklus 1 ..… 60

Grafik 9 Hasil Pengolahan Data Skala Self-esteem Siswa Siklus 2 ..… 63

Grafik 10 Hasil Pengolahan Data Skala Self-esteem Siswa Siklus 3 … 66

Grafik 11 Perkembangan Butir Self-esteem Siswa Antarsiklus ……… 67

Grafik 12 Perkembangan Jumlah Rata-rata Skor Self-esteem

Siswa Antarsiklus..……………………………………….... 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Model Hopkins .……. 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus …..……………………………………………… 78

Lampiran 2 Satuan Pelayanan Bimbingan ….……………………….. 79

Lampiran 3 Pedoman Observasi .……………………………………. 89

Lampiran 4 Kuesioner Self-esteem Siswa …………………………... 90

Lampiran 5 Tabulasi Pengolahan Data Kuesioner ..…………………. 91

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Kuesioner ..…………………………. 95

Lampiran 7 Hasil Uji Berpasangan (Wilcoxon) ..……………………. 99

Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian .……………………………………. 101

Lampiran 9 Foto-foto ..………………………………………………. 102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia memiliki penghargaan atas dirinya sendiri, nilai yang

dilekatkan pada gambaran ini merupakan ukuran dari penghargaan diri

mereka. Penghargaan diri merupakan indikasi perpanjangan dari menghargai

diri sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu pasti memiliki

penghargaan atas dirinya sendiri, entah penghargaan positif maupun

penghargaan negatif atas diri. Penghargaan diri berasal dari bagaimana cara

individu melihat diri sendiri. Penghargaan positif akan muncul ketika

individu melihat bahwa dirinya memiliki sifat dan kemampuan yang positif,

namun penghargaan diri yang negatif akan muncul ketika individu

mengalami ketakutan maupun kecemasan dalam menghadapi sesuatu.

Penghargaan diri dalam diri setiap individu berbeda-beda, hal ini

tergantung dari seberapa besar individu melihat dirinya sendiri terlebih anak-

anak, meski banyak anak-anak yang biasanya memiliki konsep diri yang

positif akan memiliki penghargaan diri yang tinggi pula, hal ini tidaklah

selalu benar. Sebagian anak-anak melihat diri mereka memiliki sifat yang

positif, mereka pandai secara akademik, pandai berolahraga dan berbicara dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

2

dengan demikian memiliki konsep diri yang positif. Namun demikian,

mereka mungkin tidak menghargai sifat ini sehingga mereka memiliki

penghargaan diri yang rendah dan merasa buruk pada dirinya sendiri.

Sebagian anak-anak yang cakap memiliki harapan yang tinggi pada diri

mereka, melihat diri mereka sebagai anak-anak yang tidak berhasil dan tidak

berharga ketika prestasi mereka tidak sesuai dengan aspirasi pribadi mereka.

Ketakutan mereka pada kegagalan meningkatkan kecemasan mereka dan

penghargaan diri mereka terancam. Hal yang sebaliknya juga dapat terjadi.

Sebagian anak-anak melihat dirinya sebagai anak-anak yang tidak pintar,

tidak pandai berolahraga dan berkomunikasi. Namun demikian, mereka

menyukai diri mereka dan memiliki penghargaan diri yang tinggi Geldard

(2011).

Oleh karena itu penghargaan diri anak perlu ditumbuhkembangkan

dalam diri anak. Melalui layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

penghargaan diri anak dapat ditumbuhkan dan dikembangkan. Melalui

pelaksanaan bimbingan klasikal yang dilakukan secara berkesinambungan

dengan menggunakan metode yang menarik bagi siswa diharapkan dapat

meningkatkan self esteem (harga diri) siswa kelas IV Musikal 3.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Bimbingan dan Konseling

Sekolah Dasar Joannes Bosco pada tanggal 22 Februari 2013, Miss Priska

Wulan mengatakan bahwa kelas IV Musikal 3 memiliki masalah yang sangat

kompleks, setiap siswa memiliki karakter yang unik dan berbeda satu dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

3

yang lainnya, keunikan inilah yang sering kali menjadikan kelas IV Musikal 3

ini rawan terhadap masalah, baik masalah yang terkait dengan pribadi, sosial,

belajar maupun karier, namun yang akan menjadi pusat perhatian peneliti

adalah masalah yang terkait dengan pribadi khususnya tentang self esteem

(harga diri). Menurut Miss Priska Wulan siswa-siswi dalam kelas ini kurang

memahami akan konsep dirinya sendiri, siswa-siswi sebenarnya ingin

menunjukkan keeksistensiannya kepada teman-teman dan guru akan tetapi

pada kenyataannya perilaku yang ditunjukkan tersebut masih kurang sesuai

dengan diri siswa-siswi. Kenyataan ini pun peneliti jumpai pada saat peneliti

melakukan observasi pada tanggal 2 Maret 2013 pada pukul 09.15-09.55 saat

bimbingan kelas. Peneliti memiliki kesan bahwa siswa siswi kelas IV

Musikal 3 ini memiliki karakter yang sangat bervariasi, beberapa siswa

sangat aktif menjawab dan mendengarkan dan banyak pula yang pasif hanya

mendengarkan bahkan melamun didalam kelas.

Melihat peristiwa yang terjadi pada saat observasi, muncul gagasan

peneliti untuk menggunakan media permainan ke dalam bimbingan kelas

sebagai upaya meningkatkan self-esteem siswa. Media permainan bersifat

menyenangkan dan mengajak siswa untuk aktif bekerjasama, mengemukakan

gagasan, bersosialisasi, proaktif, bertindak mandiri, mudah memikul

tanggung jawab, menerima tantangan baru penuh semangat dll.

Permainan sudah ada sejak jaman prasejarah sampai masa sekarang ini.

Teknik dan polanya pun berkembang sesuai dengan peradaban manusia. Dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

4

mulai tradisional sampai modern, sederhana sampai rumit, dan mengandalkan

apa yang dimiliki dalam tubuh, kemudian memanfaatkan benda yang ada

disekitarnya sampai penggunaan media yang dirancang guna menyusun

permainan menjadi seni, sehingga menyenangkan, bermanfaat dan bermakna

bagi siswa. Penggunaan media permainan dalam bimbingan kelas membuat

suasana kelas tidak monoton. Meskipun bermain, namun mengandung

learning point didalamnya.

Berdasarkan fenomena yang digambarkan diatas peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dalam judul “Peningkatan Self-Esteem Siswa Melalui

Layanan Bimbingan Klasikal dengan Penerapan Metode Permainan”.

B. Rumusan Masalah

Berangkat dari beberapa kondisi yang melatarbelakangi penelitian ini,

dirumuskan permasalahan yang menjadi fokus sorot PTBK ini sebagai

berikut:

1. Apakah self-esteem siswa dapat dit ingkatkan melalui layanan

bimbingan secara klasikal dengan penerapan metode permainan?

2. Seberapa baik peningkatan self-esteem siswa melalui layanan

bimbingan secara klasikal dengan penerapan metode permainan antar

siklus?

3. Apakah terjadi perbedaan yang signifikan peningkatan self-esteem

antarsiklus?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

5

C. Tujuan Penelitian

Penelitiaan ini bertujuan untuk :

1. Meningkatkan self-esteem siswa melalui layanan bimbingan klasikal

dengan penggunaan metode permainan.

2. Memperoleh gambaran efektivitas peningkatan capaian skor self-esteem

melalui layanan bimbingan klasikal dengan penggunaan metode

permainan antarsiklus.

3. Memperoleh gambaran ada tidaknya perbedaan secara signifikan

peningkatan self-esteem siswa melalui layanan bimbingan klasikal dengan

penggunaan metode permainan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Mampu memberikan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan bidang

pendidikan khususnya pada Bimbingan dan Konseling (BK). Sehingga

pendidikan, terutama layanan bimbingan klasikal akan semakin

berkembang dengan adanya penerapan metode permainan yang semakin

inovatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

6

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Mampu meningkatkan self-esteem dirinya sehingga mampu

mengeksplorasi seluruh potensi dalam diri siswa yang akhirnya dapat

meningkatkan prestasi siswa.

b. Bagi guru BK

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh guru BK sebagai

dasar untuk memberikan layanan bimbingan klasikal dengan

menerapkan metode permainan.

c. Bagi peneliti

Prosedur penelitian ini memberikan kesempatan kepada peneliti untuk

berlatih mengaplikasikan prosedur penelitian tindakan dalam

Bimbingan dan Konseling guna meningkatkan self-esteem dalam

mengikuti layanan Bimbingan klasikal dengan menggunakan metode

permainan.

d. Bagi peneliti lain

Prosedur penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti lain untuk

mengaplikasikan metode permainan untuk meningkatkan self-esteem

siswa dalam mengikuti layanan bimbingan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

7

E. Definisi Operasional

1. Self-Esteem

Menurut Santrock (2007) harga diri ialah image atau penilaian positif

seseorang untuk dirinya yang berupa evaluasi global seseorang mengenai

dirinya. Evaluasi ini memperlihatkan bagaimana individu menilai dirinya

sendiri dan diakui atau tidaknya kemampuan dan keberhasilan dirinya.

2. Bimbingan Klasikal

Bimbingan klasikal/kelas/kelompok merupakan suatu bimbingan yang

digunakan untuk mencegah masalah-masalah perkembangan, meliputi :

informasi pendidikan, pekerjaan, personal dan sosial dilaksanakan dalam

bentuk pengajaran yang sistematis dalam suatu ruang kelas yang berisi

antara 20-25 siswa dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman diri

dan orang lain serta perubahan sikap dengan menggunakan berbagai media

dan dinamika kelompok.

3. Permainan

Permainan adalah metode yang memiliki fungsi pendidikan dan

perkembangan bagi siswa karena didalam permainan mengandung

learning point didalamnya. Metode permainan bervariasi sesuai dengan

tahap perkembangan dan kebutuhan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

8

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Bab ini memuat tentang kajian teori, kerangka pikir penelitian dan,

hipotesis tindakan.

A. Kajian Teori

1. Hakikat Self Esteem

a. Pengertian Self Esteem

Maslow (1970) mengidentifikasikan dua tingkat kebutuhan

untuk dihargai, reputasi, dan harga diri (Self Esteem). Reputasi adalah

persepsi tentang prestise, pengakuan atau ketenaran yang berhasil

dicapai seseorang di mata orang lain, sementara harga diri adalah

perasaan perasaaan seseorang terhadap keberhargaan dan keyakinan

dirinya. Harga diri lebih mendasar ketimbang reputasi dan prestise

karena mencerminkan “hasrat bagi kekuatan, pencapaian, ketepatan,

penguasaan dan interdependensi, dan kebebasan” dengan kata lain,

harga diri didasarkan pada kompetensi nyata dan bukan sekedar opini

orang lain. Sekali manusia dapat memenuhi kebutuhan untuk dihargai,

mereka sudah siap untuk memasuki gerbang aktualisasi-diri,

kebutuhan tertinggi yang ditemukan Maslow.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

9

Menurut Coopersmith (Goble, 1987) individu-individu yang

mempunyai harga diri tinggi memiliki sifat-sifat mandiri, kreatif,

yakin pada penilaian serta gagasan-gagasannya sendiri, berani,

berdikari secara sosial (berani menentukan sesuatu sendiri), memiliki

kestabilan psikologis, tidak cemas dan tidak berorientasi pada

keberhasilan. Individu-individu semacam itu memandang dirinya

kompeten dan menaruh harapan besar di masa depan yang biasanya

lalu menumbuhkan motivasi yang lebih tinggi. Orang-orang yang

memiliki harga diri tinggi biasanya lebih bahagia dan lebih efektif

dalam kehidupan sehari-hari mereka dibandingkan orang-orang yang

memiliki harga diri rendah.

Menurut Santrock (2007) menyatakan bahwa harga diri yaitu

image atau penilaian positif seseorang untuk dirinya yang berupa

evaluasi global seseorang mengenai dirinya. Evaluasi ini

memperlihatkan bagaimana individu menilai dirinya sendiri dan

diakui atau tidaknya kemampuan dan keberhasilan dirinya.

b. Kategori Self Esteem

Menurut Coopersmith (Hamachek, 1987) harga diri terbagi

menjadi empat kategori, yaitu:

1) Kekuatan (Power)

Kekuatan (Power) merupakan kemampuan untuk

mempengaruhi dan mengendalikan orang lain. Kemampuan ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

10

ditandai dengan adanya pengakuan dan rasa hormat yang diterima

individu dari orang lain. Seseorang berhasil karena mampu untuk

mengontrol diri sendiri, mengendalikan dan mempengaruhi orang

lain agar mencapai tujuan, dan mampu melakukan inisiatif yang

baik.

2) Kebermaknaan (Significance)

Kebermaknaan (Significance) merupakan penerimaan,

perhatian, dan kasih sayang dari orang lain. Semakin banyak

ekspresi kasih sayang yang diterima individu, maka individu akan

merasa semakin berarti. Individu yang jarang atau tidak

memperoleh stimulus yang positif dari orang lain, maka individu

akan merasa ditolak dan akan mengisolasi diri dari pergaulan.

3) Kebajikan (Virtue)

Kebajikan (Virtue) merupakan kepatuhan terhadap standar

moral dan etika tertentu. Kesesuaian diri dengan moral dan standar

etik diadaptasi individu dari nilai-nilai yang ditanamkan orangtua.

Pembahasan tentang kebajikan juga mencakup hal-hal yang

berkaitan dengan nilai-nilai kemanusiaan serta ketaatan dalam

beragama.

4) Kompetensi (Competence)

Kompetensi (Competence) merupakan keberhasilan dalam

memenuhi permintaan untuk pencapaian. Kemampuan yang cukup

akan membuat individu merasa yakin untuk mencapai cita-citanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

11

karena individu mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya

serta mampu menghadapi lingkungannya.

c. Karakteristik Harga Diri Tinggi dan Harga Diri Rendah

Menurut Clemes (2012) karakteristik harga diri tinggi dan harga

diri rendah anak dapat dilihat dari perbedaannya yaitu:

1) Seorang anak dengan harga diri tinggi :

a. Merasa bangga akan prestasinya, misalnya “Lihat, saya benar-

benar menyukai hasil lukisan saya.”

b. Bertindak mandiri, misalnya “Saya menyiapkan sarapan pagi

sendiri.”

c. Mudah memikul tanggung jawab, misalnya “Saya akan

menyiram tanamanmu.”

d. Menoleransi frustasi dengan baik, misalnya “Wah, sulitnya

melakukan tugas ini, tetapi saya tahu cara menyelesaikannya.”

e. Menerima tantangan baru dengan penuh semangat, misalnya

“Wah, guru saya mengatakan bahwa kita akan belajar sesuatu

yang baru besok pagi.”

f. Merasa mampu mempengaruhi orang lain, misalnya “Saya akan

tunjukkan kepadamu bagaimana cara memainkan permainan

yang baru saya pelajari.”

g. Menunjukkan beragam emosi dan perasaan yang luas, misalnya

“Saya merasa senang bila Ayah dirumah dan sedih bila ia

pergi.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

12

2) Seorang anak dengan harga diri rendah :

a. Menghindari situasi yang menimbulkan rasa cemas, misalnya

“Saya tidak mau sekolah hari ini sebab akan ada ulangan

matematika yang sulit.”

b. Melecehkan bakatnya sendiri, misalnya “Gambar-gambar saya

terlihat jelek semua.”

c. Merasa oranglain tidak menghargainya, misalnya “Mereka tidak

mau bermain dengan saya.”

d. Menyalahkan orang lain untuk kelemahannya sendiri, misalnya

“Kamu tidak memberi tahu letak sapunya sehingga saya tidak

bisa membersihkan ruangan ini.”

e. Mudah dipengaruhi orang lain, misalnya “Saya tahu bahwa

seharusnya saya tidak melakukannya, tetapi merekalah

penyebabnya.”

f. Menjadi defensive dan mudah frustasi, misalnya “Bukan salah

saya layang-layang itu tidak mau terbang, saya ingin

menghancurkannya saja.”

g. Merasa tidak berdaya, misalnya “Saya tidak bias menemukan

gunting; dimana selotipnya? Saya tidak mempunyai buku, saya

tidak akan berhasil menyelesaikan tugas ini.”

h. Menunjukkan rangkaian emosi dan perasaan yang sempit,

misalnya “Saya tidak peduli; tidak ada artinya bagi saya apapun

yang kamu lakukan.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

13

2. Konsep Dasar Bimbingan Klasikal

a. Pengertian Bimbingan

Menurut Winkel (1997: 519) bimbingan klasikal merupakan

sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa,

yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalamannya di

sekolah bagi dirinya sendiri. Bimbingan klasikal dilaksanakan dengan

mengadakan sejumlah kegiatan bimbingan dengan topik-topik

bimbingan yang relevan dan sejalan dengan kebutuhan siswa. Pada

dasarnya bimbingan klasikal merupakan bentuk dan sarana pelayanan

bimbingan yang diberikan konselor di dalam kelas dengan menyajikan

materi yang telah disiapkan sebelumnya untuk menunjang

perkembangan optimal masing-masing siswa yang diharapkan dapat

mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan bagi dirinya sendiri

(Winkel dan Hastuti, 2004). Bimbingan klasikal merupakan layanan

bimbingan kelompok yang diberikan dalam suasana kelompok kelas

di sekolah.

Menurut Winkel dan Sri Hastuti (2004), istilah bentuk

bimbingan menunjuk pada jumlah orang yang diberi pelayanan

bimbingan dan salah satunya adalah bimbingan kelompok karena

siswa yang dilayani lebih dari satu orang. Bimbingan kelompok dapat

terlaksana dengan berbagai cara, misalnya dibentuk kelompok kecil

dalam rangka layanan konseling, dibentuk kelompok diskusi,

diberikan bimbingan karier kepada siswa-siswi yang tergabung dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

14

satu kesatuan kelas. Bimbingan kelas merupakan suatu bimbingan

yang digunakan untuk mencegah masalah-masalah perkembangan,

meliputi : informasi pendidikan, pekerjaan, personal dan sosial

dilaksanakan dalam bentuk pengajaran yang sistematis dalam suatu

ruang kelas yang berisi antara 20-25 siswa dengan tujuan untuk

meningkatkan pemahaman diri dan orang lain serta perubahan sikap

dengan menggunakan berbagai media dan dinamika kelompok.

Menurut Gazda (Prayitno, 2004) bimbingan kelompok di

sekolah merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok siswa

untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat.

Dapat disimpulkan bahwa bimbingan merupakan pemberian

bantuan kepada siswa yang dilakukan di dalam kelas yang dilakukan

oleh guru pembimbing atau konselor sekolah kepada siswa supaya

siswa mampu mengatur kehidupannya sediri, memiliki pandangannya

sendiri dan tidak sekedar meniru pandangan orang lain, mengambil

sikap sendiri dan berani menangggung sendiri akibat serta

konsekuensi dari tindakan-tindakannya.

b. Tujuan Bimbingan

Menurut Winkel (1991) tujuan bimbingan kelompok/klasikal

yaitu membantu setiap anak didik supaya dapat berkembang

semaksimal mungkin, sesuai dengan kemampuan belajar, bakat serta

minat anak. Tujuan dari pemberian bimbingan kelompok di sekolah

tidak lain dari yang diuraikan tadi, namun jalan yang ditempuh dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

15

bimbingan kelompok lain dari jalan yang ditempuh dalam bimbingan

perseorangan, yaitu melalui pembentukan kelompok.

Menurut Yusuf dan Nurihsan (2010) tujuan pemberian layanan

bimbingan ialah agar individu dapat (1) merencanakan kegiatan

penyelesaian studi, perkembangan karier serta kehidupan di masa

yang akan datang; (2) mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan

yang dimilikinya seoptimal mungkin; (3) menyesuaikan diri dengan

lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan

kerjanya; (4) mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam

studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat,

maupun lingkungan kerja.

c. Fungsi Bimbingan

Menurut Yusuf dan Nurihsan (2010) Fungsi Bimbingan

kelompok meliputi:

1) Pemahaman, yaitu membantu peserta didik agar memiliki

pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya

(pendidikan, pekerjaan dan norma agama). Berdasarkan

pemahaman ini, individu diharapkan mampu mengembangkan

potensi dirinya secara optimal dan menyesuaikan dirinya dengan

lingkungan secara dinamis dan konstruktif.

2) Preventif yaitu upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi

berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk

mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

16

3) Pengembangan, yaitu konselor senantiasa berupaya untuk

menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memfasilitasi

perkembangan siswa.

4) Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu

memilih kegiatan ekstrakulikuler

5) Adaptasi

6) Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu

agar dapat menyesuaikan diri secara dinamis.

d. Tahap-tahap Bimbingan

Menurut Prayitno (1995) ada empat tahap dalam bimbingan

kelompok, yaitu :

1) Tahap Pembentukan

Tahap ini merupakan tahap pengenalan, tahap pelibatan diri

atau tahap memasukkakan diri kedalam kehidupan suatu kelompok.

Pada tahap ini pada umumnya para anggota saling

memperkenalkan diri dan juga mengungkapkan tujuan ataupun

harapan-harapan masing-masing anggota. Pemimpin kelompok

menjelaskan cara-cara dan asas-asas kegiatan bimbingan

kelompok. Selanjutnya pemimpin kelompok mengadakan

permainan untuk mengakrabkan masing-masing anggota sehingga

menunjukkan sikap hangat, tulus dan penuh empati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

17

2) Tahap Peralihan

Sebelum melangkah lebih lanjut ke tahap kegiatan kelompok

yang sebenarnya, pemimpin kelompok menjelaskan apa yang akan

dilakukan oleh anggota kelompok pada tahap kegiatan lebih lanjut

dalam kegiatan kelompok. Pemimpin kelompok menjelaskan

peranan anggota kelompok dalam kegiatan, kemudian menawarkan

atau mengamati apakah para anggota sudah siap menjalani kegiatan

pada tahap selanjutnya. Dalam tahap ini pemimpin kelompok

mampu menerima suasana yang ada secara sabar dan terbuka.

Tahap kedua merupakan “jembatan” antara tahap pertama dan

ketiga. Dalam hal ini pemimpin kelompok membawa para anggota

meniti jembatan tersebut dengan selamat. Bila perlu, beberapa hal

pokok yang telah diuraikan pada tahap pertama seperti tujuan dan

asas-asas kegiatan kelompok ditegaskan dan dimantapkan kembali,

sehingga anggota kelompok telah siap melaksanakan tahap

bimbingan kelompok selanjutnya.

3) Tahap Kegiatan

Tahap ini merupakan kehidupan yang sebenarnya dari

kelompok. Namun, kelangsungan kegiatan kelompok pada tahap

ini amat tergantung pada hasil dari dua tahap sebelumnya. Jika dua

tahap sebelumnya berhasil dengan baik, maka tahap ketiga akan

berhasil dengan lancar. Pemimpin kelompok dapat lebih santai dan

membiarkan para anggota sendiri yang melakukan kegiatan tanpa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

18

banyak campur tangan dari pemimpin kelompok. Di sini

prinsip Tut Wuri Handayani dapat diterapkan. Tahap kegiatan ini

merupakan tahap inti dimana masingmasing anggota kelompok

saling berinteraksi memberikan tanggapan dan lain sebagainya

yang menunjukkan hidupnya kegiatan bimbingan kelompok yang

pada akhirnya membawa kearah bimbingan kelompok sesuai tujuan

yang diharapkan.

4) Tahap Pengakhiran

Pada tahap ini merupakan tahap berhentinya kegiatan. Dalam

pengakhiran ini terdapat kesepakatan kelompok apakah kelompok

akan melanjutkan kegiatan dan bertemu kembali serta berapa kali

kelompok itu bertemu. Dengan kata lain kelompok yang

menetapkan sendiri kapan kelompok itu akan melakukan kegiatan.

3. Konsep Dasar Permainan

a. Pengertian Permainan

Menurut Santrock (2006) bermain (play) adalah suatu kegiatan

yang menyenangkan yang dilaksanakan untuk kepentingan kegiatan

itu sendiri. Erikson dan Freud (Santrock, 2006) berpendapat bahwa

bermain merupakan suatu bentuk penyesuaian diri manusia yang

sangat berguna menolong anak menguasai kecemasan dan konflik.

Begitu juga Piaget (Santrock, 2006) memandang bahwa bermain

sebagai suatu metode yang meningkatkan perkembangan kognitif

anak-anak. Sedangkan Hurlock (1997) memberikan opini tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

19

bermain adalah kegiatan yang dilakukan atas dasar suatu kesenangan

dan tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Kegiatan bermain

dilaksanakan secara sukarela, tanpa paksaan atau tekanan dari pihak

luar.

Pada intinya, permainan bersifat sosial, melibatkan proses

belajar, mematuhi peraturan, pemecahan masalah, disiplin diri dan

kontrol emosional dan adopsi peran-peran pemimpin dengan pengikut

yang kesemuanya merupakan komponen penting dari sosialisasi.

Permainan memberi kesempatan untuk mengekspresikan perasaan

dalam cara-cara yang dapat diterima secara sosial.

b. Peran Permainan dalam Bimbingan dan Konseling

Menurut Pamela (2006) media permainan dan expressive arts

dapat digunakan dalam pelaksanaan layanan bimbingan. Permainan

dan expressive arts berfungsi dalam pekerjaan seorang konselor,

karena: (1) Anak biasanya tidak mempunyai kemampuan verbal untuk

bertanya, menolong membantu permasalahannya, bermain merupakan

salah satu cara berkomunikasi dengan anak; (2) Media Permainan dan

expressive arts dilihat sebagai salah satu metode membantu anak

mengekspresikan perasaannya dan membangun sikap positif bagi

dirinya dan temannya; (3) Strategi membangun hubungan yang

digunakan sebagai peningkatan tingkah laku, klarifikasi perasaan; (4)

Adanya keterbatasan tipe tingkah laku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

20

Gladding (Pamela, 2006) berpendapat intervensi dalam

bimbingan dan konseling dengan menggunakan musik, menari,

bermain dan humor, berkhayal, seni rupa, literatur, menulis, dan

drama membangun sebuah pengalaman bahwa dalam sebuah

permainan berorientasi pada proses yang bertujuan untuk membangun

sosialisasi dan sekaligus mempelajari karakter dan kepribadian

seseorang yang berasal dari berbagai latar belakang. Disisi lain, Violet

(Pamela, 2006) memandang bahwa pendekatan bermain ini

merupakan salah satu alternatif metode komunikasi, a window to our

children. Teknik kreativitas ini dapat mengurangi permasalahan

tingkah laku, meningkatkan hasil yang menyenangkan, pada

umumnya mendukung kognisi yang sehat, afeksi dan pengembangan

interpersonal.

c. Efektivitas Metode Permainan

Penelitian tentang penerapan efektivitas metode permainan telah

dilakukan oleh beberapa orang, salah satu diantaranya adalah Reni dan

Tamsil (2011: 32-39) dengan judul penelitian “Penerapan Bimbingan

Kelompok Teknik Bermain untuk Membantu Mengurangi Tingkat

Kecemasan dalam Mengikuti Mata Pelajaran Eksakta”. Penelitian ini

menggunakan rancangan pre-experiment design berupa one group

pretest-posttest design. Hasil yang diperoleh sebelum memperoleh

perlakuan berupa permainan yaitu 20% dari 68 siswa mengalami

kecemasan mengikuti pelajaran eksakta, setelah memperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

21

perlakuan berupa permainan jumlah siswa yang mengalami

kecemasan berkurang hingga 9% dari 68 siswa. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa pemberian bimbingan kelompok dengan teknik

bermain dapat menurunkan tingkat kecemasan siswa dalam mengikuti

mata pelajaran eksakta.

Penelitian yang lainnya dilakukan oleh Fely dan Retno (2011:

20-33) dengan judul “Meningkatkan Partisipasi Siswa Mengikuti

Layanan Informasi Melalui Penggunaan Media Permainan”.

Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan. Hasil pada

siklus I dengan kriteria keberhasilan sangat baik yaitu 76%-100% dan

hasil persentase rata-rata partisipasi siswa sebesar 56%. Sedangkan

pada siklus II partisipasi siswa mengalami peningkatan yaitu

persentase rata-rata sebesar 78% dan pengamatan sebesar 84,1%. Hal

ini menunjukkan bahwa partisipasi siswa dapat meningkat setelah

diberikan layanan informasi menggunakan media permainan.

Kedua penelitian di atas membuktikan bahwa penggunaan

metode permainan efektif untuk meningkatkan suatu variable tertentu.

Metode permainan ini dapat berjalan efektif apabila siswa dapat

berpartisipasi aktif mengikuti permainan yang diberikan.

Dari pembahasan diatas, disimpulkan bahwa efektivitas metode

permainan sudah teruji dengan baik. Berangkat dari hal tersebut, maka

metode permainan dapat digunakan untuk meningkatkan self-esteem

siswa dalam mengikuti kegiatan layanan bimbingan klasikal. Selain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

22

sebagai metode dalam pemberian layanan bimbingan, permainan juga

dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan bekerjasama,

berdiskusi, mendengarkan pendapat, imajinasi dan kreatifitas.

B. Kerangka Pikir Penelitian

Peneliti memilih menggunakan metode permainan sebagai upaya

meningkatkan self-esteem siswa kelas IV Musikal 3 SD Joannes Bosco dalam

mengikuti layanan bimbingan klasikal. Penghargaan atas diri dan

penghargaan untuk orang lain dirasa sangat kurang di kelas ini ditunjukkan

dengan perilaku mengejek, berteriak, tidak bersemangat, mengganggu teman.

Hal ini membuat proses layanan bimbingan klasikal kurang efektif, padahal

materi yang disampaikan sangat bermanfaat bagi siswa.

Untuk itulah diperlukan metode yang dapat meningkatkan self-esteem

siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal. Salah satu metode yang

sesuai dengan anak-anak adalah metode permainan karena metode ini

mengandung unsur menyenangkan. Penggunaan metode ini diharapkan dapat

dirasakan manfaatnya oleh siswa sehingga siswa memiliki penghargaan atas

dirinya untuk hadir secara psikologis dalam mengikuti layanan bimbingan

klasikal. Penerapan metode permainan sebagai salah satu strategi dalam

pemberian materi bimbingan, metode ini mengajak siswa untuk aktif terlibat

sehingga materi yang disampaikan dapat diterima siswa dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

23

B. Hipotesis Tindakan

Self-esteem kelas IV Musikal 3 SD Joannes Bosco Yogyakarta dalam

mengikuti layanan bimbingan klasikal dapat ditingkatkan melalui

penggunaan metode permainan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini memuat tentang jenis penelitian, subjek penelitian, setting

penelitian, prosedur penelitian, tahapan penelitian, teknik pengumpulan data dan

teknik analisis data

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Bimbingan dan

Konseling (PTBK). Hoopkins mengartikan penelitian tindakan kelas sebagai

penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan

substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu

usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam

sebuah proses perbaikan dan perubahan (Wiriaatmadja, 2005). Sedangkan

menurut Raka (1998), penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk

kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk

meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan dalam

melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan

yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana pembelajaran tersebut

dilakukan.

Penelitian ini mengkaji masalah self-esteem siswa yang masih rendah

dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal. Kemudian diberikan tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

25

berupa penerapan metode permainan dalam upaya meningkatkan self-esteem

siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal di kelas.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV Musikal 3 SD Joannes

Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013, peserta terdiri dari 19 siswa.

C. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

2013/2014 pada bulan Agustus hingga September tahun 2013 di kelas IV

Musikal 3 SD Joannes Bosco dengan alamat Jalan Melati Wetan Yogyakarta.

1. Tempat penelitian di ruang kelas IV Musikal 3 dengan menggunakan jam

pelajaran Bimbingan dan Konseling pada pukul 09.15-09.45 WIB

2. Setting kelas disesuaikan dengan permainan yang akan dilaksanakan.

3. Pelaksanaan penelitian ini peneliti dibantu oleh mitra kolaboratif dan

beberapa teman pengamat, yaitu

a. Mitra Kolaboratif

Nama : Priska Wulan Oktavianti, S.Pd

Jabatan : Guru Bimbingan dan Konseling

b. Pengamat 1

Nama : Fransiska Wening Panitis

NIM : 091114012

Status : Mahasiswa BK USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

26

c. Pengamat 2

Nama : Vincentia Widiastuti

NIM : 091114013

Status : Mahasiswa BK USD

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling

yang dilakukan untuk meningkatkan self-esteem siswa dalam mengikuti

kegiatan layanan bimbingan klasikal. Proses pelaksanaan tindakan

dilaksanakan secara bertahap sebanyak 3 siklus. Prosedur penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti mengadakan kegiatan sebagai berikut.

a. Mengamati proses penyajian layanan bimbingan klasikal terutama

pada aspek teknik atau metode yang digunakan dalam menyampaikan

materi sebelumnya.

b. Mengidentifikasi permasalahan yang muncul terkait dengan gejala

kurangnya self-esteem siswa dalam mengikuti kegiatan layanan

bimbingan klasikal.

c. Merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan sebagai

upaya untuk meningkatkan self-esteem siswa dalam mengikuti

kegiatan layanan bimbingan klasikal yaitu penggunaan metode

permainan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

27

d. Menyusun rancangan pelaksanaan metode permainan meliputi

pemilihan jenis permainan, aturan dalam permainan serta bahan

permainan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian

tindakan kelas menurut Hopkins (1993) yang pelaksanaan tindakannya

terdiri atas beberapa siklus. Setiap siklus terdiri atas beberapa tahapan

yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/monitoring, dan

refleksi. Tahap-tahap dalam penelitian tersebut membentuk spiral.

Tindakan penelitian yang membentuk spiral tersebut dengan jelas

digambarkan oleh Hopkins (1993) sebagai berikut.

Gambar 1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Model Hopkins

Jika tidak ada peningkatan kualitas, cari penyebab, rumuskan

alternatif pemecahan, lakukan tindakan baru (revisi dari tindakan I),

observasi hasil, analisis data, refleksi dan seterusnya sampai ditemukan

peningkatan kualitas yang berarti (signifikan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

28

E. Langkah/Tahap Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam 3 siklus.

Siklus I

1. Tahap Perencanaan

a. Mempersiapkan materi bimbingan klasikal dengan topik

“Kerjasama”.

b. Mempersiapkan alat dan bahan permainan yang akan digunakan.

Judul permainan adalah “Puzzel”, bahan yang digunakan adalah

puzzle dengan gambar beraneka macam kartun. Prosedur permainan

dengan membentuk kelompok kecil sehingga dalam satu kelompok

kecil siswa dapat bekerjasama memecahkan puzzle tersebut dalam

waktu 15 menit.

c. Mempersiapkan instrumen penelitian (lembar observasi,

kuesioner self-esteem siswa), menetapkan waktu dan cara

pelaksanaan.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

a. Introduksi pokok bahasan.

b. Menyampaikan panduan instruksi pelaksanaan kegiatan.

c. Menyajikan topik “Kerjasama” dengan metode permainan.

3. Tahap Monitoring

Pada tahap ini mitra kolaborator melakukan pengamatan proses

selama kegiatan pelayanan berlangsung sebagai data rekam proses

tindakan untuk mengukur tingkat efektifitas tindakan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

29

dilaksanakan.

4. Tahap Refleksi dan Evaluasi

Pada tahap ini peneliti dan mitra kolaborator melaksanakan diskusi

reflektif untuk menganalisis data hasil observasi untuk mengetahui

efektivitas tindakan yang telah dilaksanakan. Hasil refleksi dari

tindakan pada siklus 1 digunakan untuk menentukan langkah-langkah

pada siklus berikutnya.

Siklus II

1. Tahap Perencanaan

Berdasarkan hasil observasi refleksi dan penilaian pada siklus I

maka pada siklus II direncanakan upaya perbaikan penyajian layanan

dan proses kegiatan untuk diintensifkan pelaksanaannya, meningkatkan

keterlibatan siswa untuk lebih berperan aktif. Topik yang diangkat

adalah “Penghargaan dalam kerjasama”. Permainan yang digunakan

adalah “Trowongan” dengan bahan kertas koran yang digulung dan

bola pingpong sebagai objek yang melintas. Permainan ini dilaksanakan

dengan membentuk lingkaran besar dan masing-masing siswa

memegang kertas koran sebagai trowongan dan menjaga supaya bola

pingpong tidak jatuh. Durasi permainan ini 15 menit.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Melaksanakan metode permainan dengan materi layanan

“Penghargaan dalam Kerjasama” dengan permainan yang melibatkan

siswa berpartisipasi aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

30

3. Tahap Monitoring

Pada tahap ini pelaksanaan sama pada siklus I. Mitra kolaborator

melakukan pengamatan dengan cermat terhadap proses layanan,

aktivitas siswa dan peneliti.

4. Tahap Refleksi dan Evaluasi

Pada tahap ini peneliti dan mitra kolaborator melaksanakan diskusi

reflektif untuk menganalisis data hasil observasi untuk mengetahui

efektifitas tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus II.

Siklus III

1. Tahap Perencanaan

Berdasarkan hasil observasi, refleksi dan penilaian pada siklus II

maka pada siklus III direncanakan upaya perbaikan penyajian layanan

dan proses kegiatan untuk diintensifkan pelaksanaannya, meningkatkan

keterlibatan siswa untuk lebih berperan aktif. Topik yang diangkat

adalah “Cinta dan Persahabatan”. Permainan yang digunakan adalah

“Menggambar” dengan bahan kertas HVS dan pensil warna,

prosedurnya adalah setiap siswa menggambar diri mereka dan

mendapatkan dua warna dan setelah dua menit siswa boleh menukarkan

pensil warna pada teman sebelahnya, proses ini berlangsung selama 15

menit. Setelah selesai setiap siswa menceritakan gambarnya dan siswa

yang lain memberikan penilaian dengan menanggapi dengan kata-kata

positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

31

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Melaksanakan metode permainan dengan materi layanan “Cinta

dan Persahabatan” dengan permainan yang menyenangkan karena di

dalam kelas ini kurang menunjukan rasa cinta dan persabatan dari

setiap siswa.

3. Tahap Monitoring

Pada tahap ini pelaksanaan sama pada siklus I. Mitra kolaborator

melakukan pengamatan dengan cermat terhadap proses layanan,

aktivitas siswa dan peneliti.

4. Tahap Refleksi dan Evaluasi

Pada tahap ini peneliti dan mitra kolaborator melaksanakan diskusi

reflektif untuk menganalisis data hasil observasi untuk mengetahui

efektifitas tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus III.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Observasi

Penelitian ini menggunakan satu pedoman observasi yaitu

observasi pelaksanaan metode permainan. Observasi dilakukan oleh mitra

kolaboratif dan difokuskan pada pengamatan aktivitas/kegiatan yang

dilakukan oleh siswa selama kegiatan layanan bimbingan klasikal

berlangsung. Pengamatan yang belum terdapat pada pedoman observasi

dituliskan pada lembar catatan lapangan.

2. Wawancara Tidak Terstruktur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

32

Wawancara tidak terstruktur digunakan untuk memperoleh

informasi dari siswa tertentu tentang penggunaan metode permainan.

Wawancara tidak terstruktur ini dilakukan kepada beberapa siswa yang

aktif mengikuti layanan bimbingan klasikal di akhir kegiatan.

3. Skala Self-esteem (kuesioner)

Skala yang digunakan merupakan skala self-esteem yang disusun

oleh peneliti berdasarkan teori yang telah dipaparkan oleh ahli. Skala

dibagikan dan diisi oleh siswa setiap pelaksanaan kegiatan bimbingan

klasikal tiap siklus selesai. Melalui skala akan diketahui tanggapan siswa

yang kemudian akan digunakan untuk membandingkan hasil pre-test dan

post-test.

4. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah foto

selama proses penelitian tindakan bimbingan dan konseling berlangsung.

G. Instrumen Penelitian

1. Peneliti

Peneliti merupakan instrument karena peneliti sekaligus sebagai

perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis, penafsir data dan

pada akhirnya menjadi pelapor penelitiannya (Moleong 2007:168).

2. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan lembar yang berisi pedoman dan

melaksanakan pengamatan aktivitas siswa pada saat bimbingan di dalam

kelas. Lembar observasi digunakan untuk mengamati perubahan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

33

perubahan yang terjadi selama kegiatan layanan bimbingan klasikal

berlangsung. Lembar observasi ini dibuat oleh peneliti dan diisi oleh mitra

kolaboratif setiap pelaksanaan kegiatan.

Tabel 1

Kisi-Kisi Panduan Observasi Perilaku Siswa

Aspek Indikator Jumlah

Responsi

siswa

a. Perilaku siswa yang memiliki self-

esteem rendah

10 butir

b. Perilaku siswa yang memiliki self-

esteem tinggi

10 butir

3. Skala Self-esteem

Skala yang digunakan adalah kuesioner tertutup dengan alternative

jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak

Setuju (TS). Berikut kisi-kisi kuesioner self-estem siswa:

Tabel 2

Kisi-Kisi Skala self-esteem dalam Mengikuti Layanan Bimbingan Klasikal

Aspek

Harga Diri

Indikator

No Item Jumlah

+ -

Power

(Kekuatan)

a. Kemampuan untuk

mempengaruhi orang lain

b. Kemampuan untuk mengontrol

orang lain

11

2

3

7

2

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

34

c. Kemampuan untuk mengontrol

diri sendiri.

4 - 1

Significance

(Keberartian)

a. Penerimaan

b. Penghargaan

c. Perhatian

d. Kasih sayang

6

14

13

17

8

-

5

20

2

1

2

2

Virtue

(Kebajikan)

a. Kemampuan bersikap sesuai

dengan peraturan yang berlaku

b. Mampu bersosialisasi dengan

baik dengan orang lain

1

10

-

16

1

2

Competence

(Kemampuan)

Keberhasilan dalam mengenali dan

menyesuaikan diri dari segi:

a. Fisik

Mampu menyesuaikan diri

dengan bentuk tubuh

b. Psikologis

Mampu mencapai apa yang

diinginkan

c. Sosial

Mampu menyesuaikan diri

dengan lingkungan sosial baik

keluarga atau masyarakat.

9

15

18

19

-

12

2

1

2

Jumlah 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

35

4. Wawancara tidak terstruktur

Tabel 3

Pertanyaan Wawancara Tidak Terstruktur untuk Siswa

No Pertanyaan

1. Bagaimana pendapatmu tentang kegiatan bimbingan hari ini

dengan permainan?

2. Bagimana perasaanmu setelah mengikuti kegiatan hari ini?

3. Apakah kamu menangkap pesan dari permainan tadi?

4. Apa saranmu untuk kegiatan berikutnya?

5. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah foto-foto

selama proses kegiatan berlangsung.

H. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan yaitu analisis deskriptif.

Analisis deskriptif adalah suatu teknik pengolahan data yang bertujuan untuk

menggambarkan atau melukiskan kelompok data dari populasi yang diamati.

Berikut rincian teknik analisa data dalam penelitian ini.

1. Data observasi perilaku siswa pada saat pelaksanaan metode permainan

dalam kegiatan layanan bimbingan klasikal, dihitung jumlah turusnya

kemudian dipersentasekan.

Jumlah siswa (%) = (Jumlah turus/Jumlah seluruh siswa) x 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

36

2. Analisis Kuesioner Self-esteem siswa

Kuesioner self-esteem siswa terdiri dari 20 butir pertanyaan.

Penskoran kuesioner untuk butir (+) adalah 4 untuk jawaban sangat

setuju, 3 untuk jawaban setuju, 2 untuk jawaban kurang setuju dan 1

untuk jawaban tidak setuju. Untuk butir (-) adalah 1 untuk jawaban

sangat setuju, 2 untuk jawaban setuju, 3 untuk jawaban kurang setuju

dan 4 untuk jawaban tidak setuju. Mengkategorikan subjek dan butir

item berdasarkan pada kriteria kategori (Azwar, 2010). Dengan

demikian, rentang minimumnya diambil dari rata-rata skor total

terendah yaitu 20/20 = 1 dan sampai rentang maksimumnya diambil

dari rata-rata skor total tertinggi yaitu 80/20 = 4. Luas jarak sebarannya

adalah 4-1 = 3. Satuan deviasi standarnya (σ) adalah (skor maksimal

teoritis – skor minimal teoritis)/6 = (4-1)/6 = 0,5. Mean teoritisnya (µ)

adalah (skor maksimal + skor minimal)/2 = (4+1)/2 = 2,5.

Penggolongan subjek dimasukkan ke dalam 3 kategori diagnosis tingkat

self-esteem siswa. Keenam satuan deviasi standar dibagi menjadi 3

bagian sebagai berikut :

Tabel 4

Kriteria Kategori Subjek dan Butir-butir Self-esteem

Formula Kriteria Rerata Skor Kategori

X < [µ-1,0. σ ] 0-1,99 Rendah

[µ-1,0. σ ] < X < [µ+1,0. σ ] 2,00-2,99 Sedang

[µ+1,0. σ ] < X 3,00-4,00 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

37

Keterangan :

X : Skor butir dan skor subjek

µ : Mean Teoritis

σ : Standar Deviasi

3. Uji Validitas

Validitas penelitian mempersoalkan derajat kesesuaian hasil

penelitian dengan keadaan sebenarnya; sejauh mana hasil penelitian

mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Suatu alat ukur yang valid,

tidak sekedar mampu mengungkapkan data dengan tepat akan tetapi juga

harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut

(Azwar, 2003). Pada penelitian tindakan kelas, validitas itu adalah

keajegan alat ukur sebagai instrumen dalam proses penelitian (Wina,

2009).

a. Validitas Konstrak

Penelaah butir-butir pada instrumen (expert judgment) dilakukan

oleh dosen pembimbing skripsi yaitu Dr. Gendon Barus, M.Si. Hasil

yang diperoleh setelah ditelaah ahli yaitu perlu dilakukan perbaikan

pada butir-butir instrumen agar setiap butir instrument menjadi

kalimat yang efektif sehingga mudah dipahami oleh siswa. Dari hasil

penelaah ahli, berdasarkan kesesuaian butir pernyataan dengan kisi-

kisi instrument maka kuesioner dinyatakan siap untuk digunakan

dalam penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling. Data hasil uji

validitas dan tabel perbaikan item disajikan pada lampiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

38

b. Uji Validitas Empirik

Setelah melakukan uji validitas konstrak maka tahap selanjutnya

adalah melakukan uji coba kuesioner (uji empirik).

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada kuesioner self-

esteem. Pengujian validitas dilakukan dengan uji coba terpakai.

Teknik uji yang digunakan adalah analisis korelasi Pearson Product

Moment.

Formula: XYr =

2222 YYNXXN

YXXYN

rXY = korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir

N = jumlah subyek

X = skor sub total kuesioner

Y = skor total butir-butir kuesioner

XY = hasil perkalian antara skor X dan skor Y

Tahap pelaksanaannya menggunakan program computer SPSS

16.0. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah

kalau r = 0,300 (Sugiyono, 2010). Bila harga korelasi dibawah 0,300

maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid,

sehingga harus diperbaiki atau dibuang (Sugiyono, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

39

Pelaksanaan uji coba terhadap instrumen (uji empirik) dilakukan

pada tanggal 24 Agustus 2013. Hasil uji coba kemudian dihitung

menggunakan rumus Pearson Product Moment dengan jumlah subjek (N)

19 siswa.

Dari hasil pemeriksaan konsistensi butir yang terdiri dari 20 butir

item diperoleh 7 butir item yang dinyatakan tidak valid. Butir item yang

tidak valid kemudian diperbaiki, karena jika dibuang akan mengurangi

butir indikatornya.

I. Indikator Keberhasilan

Penyusunan indikator keberhasilan yang digunakan peneliti ini adalah

pencapaian kriteria keberhasilan yang peneliti tentukan pada setiap akhir

siklus. Tindakan ini dikatakan berhasil jika hasil yang dicapai oleh siswa

melebihi kriteria yang dihasilkan pada data awal. Kriteria keberhasilan pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

40

Tabel 5 Kriteria Keberhasilan

Peubah Indikator

Kriteria Keberhasilan

Pre-

test

Siklus

I

Siklus

II

Siklus

III

Self-esteem

siswa

mengikuti

layanan

bimbingan

klasikal

dengan

menggunaka

n metode

permainan

a. Rata-rata skor

total skala

self-esteem

siswa

b. Presentase

observasi

perilaku siswa

yang

menunjukkan

memiliki

tingkat self-

esteem tinggi

49,36

28,87%

50,00

40%

53,00

60%

56,00

80%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan hasil dari penelitian dan pembahasan

A. Hasil Penelitian

1. Proses Pelaksanaan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling

a. Data Awal Penelitian (Pre-Test)

Sebelum tindakan dilaksanakan peneliti mengumpulkan data

awal (pre-test) pada hari Sabtu 24 Agustus 2013, pukul 09.15-09.45

WIB. Subyek yang digunakan adalah siswa kelas IV Musikal 3 SD

Joannes Bosco Yogyakarta. Jumlah siswa yang hadir pada saat itu

sebanyak 19 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi

perilaku siswa yang dilakukan oleh dua orang mitra kolaboratif sebagai

observer dan skala self-esteem yang diisi oleh siswa.

Layanan bimbingan klasikal pada saat pre-test diberikan oleh

guru pembimbing dengan topik “Liburanku”. Metode yang digunakan

oleh guru pembimbing adalah ceramah. Siswa diberi tugas untuk

menuliskan pengalamannya dibuku tugas mereka masing-masing.

Suasana kelas pada saat kegiatan nampak kurang kondusif, beberapa

anak berjalan-jalan didalam kelas walau sudah diperingatkan oleh guru

pembimbing namun masih saja ada, ada pula yang mengganggu

temannya yang sedang menulis, berteriak-teriak, tidur didalam kelas,

tidak memperhatikan guru pembimbing, dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

42

Setelah guru pembimbing menyelesaikan pertemuan, peneliti

memberikan skala self-esteem siswa mengikuti layanan bimbingan

klasikal. Kemudian peneliti melakukan evaluasi dan refleksi dengan

dua orang mitra kolaboratif yang bertindak sebagai observer untuk

mencari penyebab siswa memiliki self-esteem rendah dalam mengikuti

kegiatan layanan bimbingan klasikal.

b. Siklus I

1) Tahap Perencanaan

Sebelum melaksanakan tindakan siklus I, terlebih dahulu

disusun rencana kegiatan berupa Satuan Pelayanan Bimbingan

(SPB). Metode yang digunakan untuk menyampaikan materi

bimbingan yaitu permainan dengan menggunakan puzzle. Peneliti

yang juga bertindak sebagai guru dalam kelas menyiapkan media

yang dibutuhkan. Topik yang diberikan yaitu “Kerjasama”. Topik ini

diberikan karena sesuai dengan kebutuhan siswa yang terlihat pada

saat observasi dan yang diungkapkan siswa pada saat wawancara

dengan peneliti.

Selain menyiapkan SPB dan media, peneliti juga menyiapkan

pedoman observasi perilaku siswa yang akan diisi oleh dua orang

observer dan juga menyiapkan skala self-esteem yang akan diisi oleh

siswa. Pedoman observasi dan skala self-esteem akan digunakan

selama kegiatan layanan bimbingan klasikal berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

43

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan kelas siklus I berlangsung pada hari Sabtu,

tanggal 31 Agustus 2013, pukul 09.15-09.45 WIB diruang kelas IV

Musikal 3. Jumlah siswa yang hadir pada saat siklus I sebanyak 17

orang. Pada pelaksanaan tindakan siklus I, peneliti membuat rincian

kegiatan sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, peneliti membuka kegiatan dengan

salam pembuka dan memberikan pengantar tentang metode serta

materi yang akan diberikan. Peneliti juga menjelaskan tugas yang

harus dikerjakan siswa selama kegiatan berlangsung.

b.) Kegiatan Inti

Peneliti membagi siswa dalam beberapa kelompok dengan

masing-masing kelompok diberikan satu puzzle yang harus

dipecahkan bersama-sama, peneliti memberikan aturan berupa

pembatasan waktu, siswa dituntut untuk saling mendengarkan dan

memberikan pendapat sehingga mereka menjadi bisa bekerjasama

dengan baik dalam memecahkan puzzle. Permainan ini diberikan

setelah melakukan diskusi dengan observer dengan alasan bahwa

siswa belum dapat bekerjasama dengan baik, maka peneliti

memutuskan menggunakan permainan ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

44

c.) Kegiatan Penutup

Peneliti menyimpulkan keseluruhan kegiatan, melakukan

presensi, meminta siswa menuliskan refleksi pribadi dan mengisi

skala self-esteem.

3) Tahap Monitoring

Observasi perilaku siswa dilakukan oleh mitra kolaboratif

yaitu 2 orang rekan peneliti. Kedua observer ini bertugas mengamati

dan menuliskan hasil observasi terhadap perilaku siswa dalam proses

penelitian didalam kelas ketika sedang berlangsung. Hasil observasi

pada siklus I menunjukkan bahwa masih ada beberapa siswa yang

masih menunjukkan indikasi memiliki self-esteem yang rendah

dengan tidak mau mendengarkan pendapat teman, tidak mau terlibat

dan mengganggu. Namun, sebagian siswa nampak bersemangat,

memperhatikan, dan berperan aktif mengikuti kegiatan layanan

bimbingan klasikal.

4) Tahap Refleksi dan Evaluasi

Pada tahap ini dilakukan pengolahan data hasil observasi

perilaku siswa dan skala self-esteem untuk memperoleh data yang

akurat dan dapat dijadikan acuan untuk penelitian tindakan siklus

selanjutnya. Hasil refleksi dan evaluasi dengan mitra kolaboratif

pada siklus I ini adalah peneliti kesulitan mengelola siswa yang

membuat gaduh ketika peneliti memberikan tindakan. Melihat

kondisi ini peneliti sebaiknya menggunakan permainan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

45

melibatkan secara langsung peran siswa. Ada beberapa butir item

yang terindikasi rendah, yaitu pada indikator antusias dan inisiatif,

maka pada siklus selanjutnya peneliti akan memberikan layanan

yang dapat melibatkan siswa secara langsung.

c. Siklus II

1) Tahap Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pada penelitian

tindakan siklus I yaitu kurangnya siswa berinisiatif dan antusia,

maka peneliti mencoba untuk memantapkan kembali pada

penelitian tindakan pada siklus II. Peneliti menyusun Satuan

Pelayanan Bimbingan (SPB) yang berisi materi dengan topik

“Penghargaan dalam Kerjasama”. Topik ini diberikan berdasarkan

hasil wawancara dengan siswa dan hasil observasi yang dilakukan

peneliti selama memberikan tindakan di siklus I, masih ada

beberapa siswa yang belum bisa menghargai dan menerima

perbedaan pedapat.

Peneliti menyiapkan media yang dibutuhkan yaitu kertas

Koran dan bola pingpong. Pada siklus II ini, peneliti mengajak

semua siswa untuk berpartisipasi membuat trowongan dan

membuat posisi melingkar sehingga membuat siswa mengikuti

kegiatan dengan penuh tangungjawab sesuai peran mereka.

Diharapkan dapat meningkatkan butir-butir item yang menurun

pada hasil pengolahan data skala self-esteem siswa pada penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

46

tindakan siklus I. Permainan ini diberikan berdasarkan hasil diskusi

dengan observer dengan harapan siswa mau menghargai teman-

temannya dan bekerjasama dengan baik.

Selain menyiapkan SPB dan media, peneliti juga menyiapkan

pedoman observasi perilaku siswa yang akan diisi oleh dua orang

observer dan juga menyiapkan skala self-esteem siswa yang akan

diisi oleh siswa. Pedoman observasi dan skala siswa akan

digunakan selama kegiatan layanan bimbingan klasikal

berlangsung.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus II berlangsung pada hari Sabtu,

tanggal 7 September 2013, pukul 09.15-09.45 WIB di lapangan dan

ruang kelas IV Musikal 3. Jumlah siswa yang hadir pada saat siklus

II sebanyak 18 orang. Pada pelaksanaan tindakan siklus II, peneliti

membuat rincian kegiatan sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, peneliti membuka kegiatan dengan

salam pembuka dan memberikan pengantar tentang metode serta

materi yang akan diberikan. Peneliti juga menjelaskan tugas

yang harus dikerjakan siswa selama kegiatan berlangsung.

b) Kegiatan Inti

Peneliti mengajak siswa untuk membuat trowongan

menggunakan kertas koran, setelah trowongan terbentuk peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

47

memasukan satu bola pingpong yang akan melewati trowongan.

Tugas siswa adalah menjaga trowongan agar selalu dalam

keadaan baik jangan sampai bola pingpong keluar dari

trowongan dan jatuh, kesempatan diberikan tiga kali jika bola

pingpong jatuh.

c) Kegiatan Penutup

Peneliti menyimpulkan keseluruhan kegiatan, melakukan

presensi, meminta siswa menuliskan refleksi pribadi dan

mengisi skala.

3) Tahap Monitoring

Observasi perilaku siswa dilakukan oleh mitra kolaboratif

yaitu dua orang rekan peneliti. Kedua observer bertugas mengamati

dan menuliskan hasil observasi terhadap perilaku siswa selama

proses penelitian berlangsung. Hasil observasi pada siklus II

menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menunjukkan indikasi

perilaku tingkat self-esteem rendah dalam mengikuti layanan

bimbingan klasikal sudah berkurang. Sebagian besar siswa nampak

bersemangat dan antusias mengikuti permainan dan berpartisipasi

aktif. Namun masih ada beberapa siswa yang terlihat bosan dan

enggan terlibat.

4) Tahap Refleksi dan evaluasi

Pada tahap ini dilakukan pengolahan data hasil observasi

perilaku siswa dan skala self-esteem siswa untuk memperoleh data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

48

yang akurat dan dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya.

Hasil refleksi dan evaluasi dengan mitra kolaboratif pada siklus II

ini adalah sangat baik dan variatif, siswa mengikuti dengan penuh

antusias dan berperan aktif. Siswa dapat bekerjasam dengan baik.

Namun ada beberapa siswa yang merasa bosan dan tidak mau

menunggu dengan sabar ketika belum mendapatkan gilirannya.

Ada beberapa butir item yang terindikasi rendah yaitu pada

indikator berinisiatif.

d. Siklus III

1) Tahap Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pada penelitian

tindakan siklus II sudah sangat baik peningkatannya, peneliti

mengadakan pemantapan pada penelitian tindakan siklus III.

Peneliti menyusun Satuan Pelayanan Bimbingan (SPB) yang berisi

tentang “Cinta dan Persahabatan”. Topik ini diberikan berdasarkan

hasil pengamatan dan wawancara dengan beberapa siswa.

Peneliti juga menyiapkan media yang dibutuhkan yaitu kertas

HVS dan pewarna. Pada penelitian tindakan siklus III ini peneliti

mengajak siswa menggambar gambaran diri mereka masing-

masing, peneliti juga memberikan peraturan bahwa setiap siswa

hanya mendapat dua warna saja setelah dua menit boleh berganti

warna dengan teman sebelahnya. Setelah selesai menggambar

peneliti meminta setiap siswa mensharingkan gambarnya dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

49

ditanggapi dengan kata-kata positif dari teman-temannya.

Permainan ini diberikan setelah peneliti melakukan diskusi dengan

observer dan dengan harapan siswa dapat memberikan

penghargaan kepada teman-temannya dengan baik.

Peneliti juga menyiapkan pedoman observasi perilaku siswa

yang akan diisi oleh dua orang observer dan juga menyiapkan skala

self-esteem siswa yang akan diisi oleh siswa. Pedoman observasi

dan skala self-esteem siswa akan digunakan selama kegiatan

layanan bimbingan klasikal berlangsung.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus III berlangsung pada hari Sabtu,

tanggal 14 September 2013, pukul 09.15-09.45 WIB di ruang kelas

IV Musikal 3. Jumlah siswa yang hadir pada saat siklus III

sebanyak 18 orang. Pada pelaksanaan tindakan siklus III, peneliti

membuat rincian kegiatan sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, peneliti membuka kegiatan dengan

salam pembuka dan memberikan pengantar tentang metode serta

materi yang akan diberikan. Peneliti juga menjelaskan tugas

yang harus dikerjakan siswa selama kegiatan berlangsung.

b) Kegiatan Inti

Peneliti mengajak siswa menggambar gambaran diri

mereka masing-masing, peneliti juga memberikan peraturan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

50

bahwa setiap siswa hanya mendapat dua warna saja setelah dua

menit boleh berganti warna dengan teman sebelahnya. Setelah

selesai menggambar peneliti meminta setiap siswa

mensharingkan gambarnya dan ditanggapi dengan kata-kata

positif dari teman-temannya.

c) Kegiatan Penutup

Peneliti menyimpulkan keseluruhan kegiatan, melakukan

presensi, meminta siswa menggambarkan suasana hati dan

mengisi skala.

3) Tahap Monitoring

Observasi perilaku siswa dilakukan oleh mitra kolaboratif

yaitu 2 orang rekan peneliti. Kedua observer bertugas mengamati

dan menuliskan hasil observasi terhadap perilaku siswa selama

proses penelitian didalam kelas ketika berlangsung. Hasil observasi

pada siklus III menunjukkan hampir semua siswa sudah

menunjukan indikasi perilaku memiliki self-esteem tinggi. Jumlah

siswa yang menunjukkan perilaku memiliki self-esteem mencapai

85,71% dari jumlah siswa dalam kelas. Siswa nampak antusias dan

aktif ketika diadakan sharing gambar diri.

4) Tahap Refleksi dan Evaluasi

Pada tahap ini dilakukan pengolahan data hasil observasi

perilaku siswa dan skala self-esteem siswa untuk memperoleh data

yang akurat. Hasil evaluasi dan refleksi pada siklus III nampak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

51

senang dan bersemangat karena siswa senang menggambar dan

diberikan peraturan dam permainan menggambar sekaligus siswa

senang dapat mengsharingkan gambar yang telah dibuatnya.

2. Hasil Observasi Perilaku Siswa

Peneliti meminta dua orang mitra kolaboratif sebagai observer untuk

mengobservasi perilaku siswa selama kegiatan bimbingan klasikal

berlangsung. Hasil observasi perilaku siswa tersebut kemudian dihitung dan

dianalisis. Hasil analisis antarsiklus digunakan untuk melihat perkembangan

perilaku siswa selama diberi tindakan. Berikut ini disajikan grafik observasi

perkebangan perilaku siswa selama penelitian berlangsung.

Grafik 1. Hasil Observasi Perilaku Siswa yang Menunjukkan

memiliki Self-esteem Rendah

0

10

20

30

40

50

Men

yend

iri

Mal

u

Tida

k PD

Men

aruh

Kep

ala

di M

eja

Jala

n-ja

lan

Muk

a m

erah

Men

ggan

ggu

Pasi

f

Bosa

n

Jum

lah

Sis

wa

Pre-test

Siklus 1

Siklus 2

Siklus 3

Grafik 1 menunjukan indikator-indikator perilaku siswa yang

menunjukkan siswa memiliki self-esteem rendah dalam mengikuti layanan

bimbingan klasikal. Perilaku-perilaku tersebut diamati oleh observer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

52

Grafik 2. Hasil Observasi Perilaku Siswa yang Menunjukkan

memiliki Self-esteem Tinggi

0

10

20

30

40

50

Aktif

Antus

ias

Proa

ktif

mem

perh

atik

anM

enja

wab

Per

tany

aan

Bert

anya

Sem

anga

tM

ende

ngar

kan

Berin

isia

tifM

enga

ngka

t Tan

gan

Jum

lah

Sis

wa

Pre-test

Siklus 1

Siklus 2

Siklus 3

Grafik 2 menunjukkan indikator-indikator perilaku siswa yang

menunjukkan siswa memiliki self-esteem tinggi dalam mengikuti layanan

bimbingan klasikal. Perilaku-perilaku tersebut diamati oleh observer.

a. Data Awal Penelitian (Pre-test)

Hasil observasi sebelum dilaksanakan penelitian menunjukkan

bahwa siswa kurang memiliki self-esteem dalam mengikuti layanan

bimbingan klasikal. Siswa menunjukkan perilaku-perilaku seperti

mengganggu teman, bosan, menaruh kepala dimeja dan sebagainya.

Hasil observasi perilaku siswa menunjukkan 71,13% siswa

menunjukkan perilaku kurang memiliki self-esteem dalam mengikuti

layanan bimbingan klasikal dan hanya 28,87% siswa yang menunjukkan

memiliki self-esteem dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal.

Berikut grafik hasil observasi perilaku siswa pada saat pengumpulan data

awal penelitian (pre-test).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

53

Grafik 3. Presentase Hasil Observasi Perilaku

Siswa pada Data Awal (Pre-test)

Kurangmemiliki self-esteem

Memiliki Self-esteem

b. Siklus 1

Pada penelitian tindakan siklus I, perilaku siswa menunjukkan

adanya peningkatan self-esteem dari data awal (pre-test). Presentase

56,12% siswa menunjukkan perilaku kurang memiliki self-esteem dalam

mengikuti layanan bimbingan klasikal dan presentase siswa yang

menunjukkan memiliki self-esteem dalam mengikuti layanan bimbingan

klasikal menjadi 43,87%. Berikut grafik hasil observasi perilaku siswa

selama penelitian berlangsung.

Grafik 4. Presentase Hasil Observasi Perilaku

Siswa pada Siklus 1

Kurangmemiliki Self-esteem

Memiliki Self-esteem

c. Siklus 2

Pada penelitian tindakan siklus II, perilaku siswa menunjukkan

adanya peningkatan self-esteem dari data penelitian tindakan siklus 1.

Presentase 21,6% siswa menunjukkan perilaku kurang memiliki self-

esteem dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal dan presentase

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

54

siswa yang menunjukkan memiliki self-esteem dalam mengikuti layanan

bimbingan klasikal menjadi 78,4%. Berikut grafik hasil observasi

perilaku siswa selama penelitian berlangsung.

Grafik 5. Presentase Hasil Observasi Perilaku

Siswa pada siklus 2

Kurang memilikiSelf-esteem

Memiliki Self-esteem

d. Siklus 3

Pada penelitian tindakan siklus III, perilaku siswa menunjukkan

adanya peningkatan self-esteem dari data penelitian tindakan siklus 2.

Presentase 14,28% siswa menunjukkan perilaku kurang memiliki self-

esteem dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal dan presentase

siswa yang menunjukkan memiliki self-esteem dalam mengikuti layanan

bimbingan klasikal menjadi 85,71%. Berikut grafik hasil observasi

perilaku siswa selama penelitian berlangsung.

Grafik 6. Presentase Hasil Observasi Perilaku

Siswa pada siklus 3

Kurang memilikiSelf-esteem

Memiliki Self-esteem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

55

3. Hasil Pengolahan Skala Self-esteem Siswa

Peneliti mengumpulkan data skala self-esteem siswa dengan

menyebarkan skala self-esteem siswa dalam mengikuti layanan bimbingan

klasikal yang diisi oleh siswa yang berjumlah 19 siswa. Data yang diperoleh

kemudian dianalisis hasilnya sehingga dapat memaparkan secara jelas

peningkatan self-esteem siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal

dengan menggunakan metode permainan. Hasil analisis data menunjukkan

bahwa self-esteem siswa mengikuti kegiatan layanan bimbingan klasikal

mengalami peningkatan setelah diberikan tindakan. Berikut ini dipaparkan

secara rinci perkembangan self-esteem siswa mengikuti layanan bimbingan

klasikal.

a. Data Awal Penelitian (Pre-Test)

Penelitian ini menggunakan tiga kategori penggolongan self-esteem

siswa dan butir-butir self-esteem mengikuti layanan bimbingan klasikal

berdasarkan dari jumlah skor total, yaitu kategori tinggi, kategori sedang

dan kategori rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

56

Tabel 6

Penggolongan Self-esteem subjek pada Data Awal dalam 3 kategori

No Rentang

Skor

Kategori No Subjek Jumlah

Subjek

Presentase

1. 0-1,99 Rendah 6 1 5,26%

2. 2,00-2,99 Sedang 1,2,3,4,5,7,8,9,10,11,12,

13,14,15,16,17,18,19

18 94,73%

3. 3,00-4,00 Tinggi - - -

Jumlah 19 100%

Berdasarkan dari perhitungan rata-rata skor tersebut dapat

disimpulkan bahwa self-esteem siswa mengikuti layanan bimbingan klasikal

sebagian besar termasuk pada kategori sedang yaitu 2,00-2,99 dengan

jumlah sebanyak 18 siswa, sesuai dengan kategori yang dirumuskan Azwar

(2010).

Selain pengkategorian terhadap skor self-esteem siswa, peneliti juga

melakukan pengkategorian terhadap butir-butir item skala self-esteem siswa.

Berikut tabel penggolongan butir-butir item skala self-esteem siswa

mengikuti layanan bimbingan klasikal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

57

Tabel 7

Penggolongan Butir-butir Self-esteem pada Data Awal dalam 3 kategori

No Rentang

Skor

Kategori No Subjek Jumlah

Item

Presentase

1. 0-1,99 Rendah 4,10,12,14 4 20%

2. 2,00-2,99 Sedang 2,3,5,6,7,8,9,11,

13,15,17,20

12 60%

3. 3,00-4,00 Tinggi 1,16,18,19 4 20%

Jumlah 20 100%

Berdasarkan dari perhitungan rata-rata skor tersebut dapat

disimpulkan bahwa butir-butir self-esteem mengikuti layanan bimbingan

klasikal sebagain besar termasuk pada kategori sedang yaitu 2,00-2,99

dengan jumlah 12 item, sesuai dengan kategori yang dirumuskan oleh

Azwar (2010).

Hasil pengolahan item skala self-esteem siswa mengikuti layanan

bimbingan klasikal yang diisi oleh siswa menunjukkan jumlah rata-rata

sebesar 49,36. Berikut grafik line untuk mengetahui hasil pengolahan data

skala self-esteem siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

58

Grafik 7. Hasil Pengolahan Data Skala Self-esteem Siswa

11,31,61,92,22,52,83,13,43,744,3

Ite

m 1

Ite

m 2

Ite

m 3

Ite

m 4

Ite

m 5

Ite

m 6

Ite

m 7

Ite

m 8

Ite

m 9

Ite

m 1

0

Ite

m 1

1

Ite

m 1

2

Ite

m 1

3

Ite

m 1

4

Ite

m 1

5

Ite

m 1

6

Ite

m 1

7

Ite

m 1

8

Ite

m 1

9

Ite

m 2

0

Sko

r R

ata-

rata

Pre-test

b. Siklus 1

Pada penelitian tindakan siklus I ini ada 2 orang siswa yang tidak

hadir dikarenakan sakit, sehingga jumlah siswa menjadi 17 orang. Berikut

tabel penggolongan self-esteem subjek pada penelitian tindakan siklus 1

dalam tiga kategori.

Tabel 8

Penggolongan Self-esteem subjek pada Siklus 1 dalam 3 kategori

No Rentang

Skor

Kategori No Subjek Jumlah

Subjek

Presentase

1. 0-1,99 Rendah - - -

2. 2,00-2,99 Sedang 5,6,9,11,13,14,15,19 8 47,05%

3. 3,00-4,00 Tinggi 1,2,3,4,8,10,12,17,18 9 52,94%

Jumlah 17 100%

Berdasarkan dari perhitungan rata-rata skor tersebut dapat

disimpulkan bahwa self-esteem siswa mengikuti layanan bimbingan klasikal

pada penelitian tindakan siklus 1 sebagian besar pada kategori tinggi yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

59

3,00-4,00 dengan jumlah siswa 9 orang siswa, sesuai dengan kategori yang

dirumuskan oleh Azwar (2010).

Selain pengkategorian terhadap skor self-esteem siswa, peneliti juga

melakukan pengkategorian terhadap butir-butir item skala self-esteem siswa

mengikuti layanan bimbingan klasikal.

Tabel 9

Penggolongan Butir-butir Self-esteem pada Siklus 1 dalam 3 kategori

No Rentang

Skor

Kategori No Subjek Jumlah

Item

Presentase

1. 0-1,99 Rendah - - -

2. 2,00-2,99 Sedang 3,4,5,6,7,8,10,12,

13,14,17,20

12 60%

3. 3,00-4,00 Tinggi 1,2,9,11,15,16,18,19 8 40%

Jumlah 20 100%

Berdasarkan dari perhitungan rata-rata skor tersebut dapat

disimpulkan bahwa butir-butir self-esteem dalam mengikuti layanan

bimbingan klasikal pada tindakan siklus 1 sebagian besar termasuk pada

kategori sedang yaitu 2,00-2,99 dengan jumlah 12 item, sesuai dengan

kategori yang dirumuskan oleh Azwar (2010).

Skala self-esteem siswa yang diisi oleh siswa menunjukkan adanya

peningkatan dari data awal (pre-test). Jika data sebelumnya menunjukkan

jumlah rata-rata 49,36, pada tindakan siklus 1 rata-rata meningkat menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

60

51,68. Berikut grafik line untuk mengetahui hasil pengolahan data skala

self-esteem siswa.

Grafik 8. Hasil Pengolahan Data Skala Self-esteem Siswa

22,32,62,93,23,53,84,14,4

Ite

m 1

Ite

m 3

Ite

m 5

Ite

m 7

Ite

m 9

Ite

m 1

1

Ite

m 1

3

Ite

m 1

5

Ite

m 1

7

Ite

m 1

9

Sko

r R

ata-

rata

Pre-test

Siklus 1

Pada grafik menunjukkan bahwa setiap butir item mengalami

peningkatan. Hal ini dikarenakan siswa mengikuti kegiatan dengan

semangat dan hadir secara psikologis. Hasil pengolahan data diatas,

dijadikan acuan untuk penelitian berikutnya, yaitu dengan memberikan

tindakan selanjutnya untuk menaikkan skor item yang masih rendah.

Peningkatan tindakan pada siklus 1 menunjukkan peningkatan yang cukup

signifikan.

c. Siklus 2

Pada penelitian tindakan siklus 2 ini ada satu orang siswa yang tidak

dapat hadir dikarenakan sakit, sehingga jumlah siswa menjadi 18 orang.

Berikut ini tabel penggolongan self-esteem subjek pada siklus 2 dalam 3

kategori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

61

Tabel 10

Penggolongan Self-esteem subjek pada Siklus 2 dalam 3 kategori

No Rentang

Skor

Kategori No Subjek Jumlah

Subjek

Presentase

1. 0-1,99 Rendah - - -

2. 2,00-

2,99

Sedang 2,3,5,6,7,8,9,10,

12,16,17,19

12 66,66%

3. 3,00-

4,00

Tinggi 1,4,11,13,14,15 6 33,33%

Jumlah 18 100%

Berdasarkan dari perhitungan skor total tersebut dapat disimpulkan

bahwa self-esteem siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal pada

siklus 2 termasuk pada kategori sedang yaitu 2,00-2,99 dengan jumlah siswa

18 orang, sesuai dengan kategori yang dirumuskan oleh Azwar (2010).

Selain pengkategorian terhadap skor self-esteem siswa, peneliti juga

melakukan pengkategorian terhadap butir-butir item skala self-esteem siswa.

Berikut tabel penggolongan butir-butir item skala self-esteem siswa

mengikuti layanan bimbingan klasikal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

62

Tabel 11

Penggolongan Butir-butir Self-esteem pada Siklus 2 dalam 3 kategori

No Rentang Skor Kategori No Subjek Jumlah

Item

Presentase

1. 0-1,99 Rendah - - -

2. 2,00-2,99 Sedang 3,4,5,6,7,8,10,12,

13,14,17,20

12 60%

3. 3,00-4,00 Tinggi 1,2,9,11,15,16,18,19 8 40%

Jumlah 20 100%

Berdasarkan perhitungan skor total tersebut dapat disimpulkan

bahwa jumlah rata-rata butir-butir self esteem mengikuti layanan bimbingan

klasikal masih sama dengan siklus 1, namun masih termasuk pada kategori

sedang yaitu 2,00-2,99 dengan jumlah 12 item, sesuai dengan kategori yang

dirumuskan oleh Azwar (2010).

Skala self-esteem yang diisi oleh siswa menunjukkan adanya

kenaikan dari data pada penelitian tindakan siklus 1. Jika data sebelumnya

menunjukkan jumlah rata-rata 51,68, pada penelitian tindakan siklus 2 rata-

rata menjadi 55,10. Berikut grafik line untuk mengetahui hasil pengolahan

item skala self-esteem siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

63

Grafik 9. Hasil Pengolahan Data Skala Self-esteem Siswa

22,32,62,93,23,53,84,14,4

Ite

m 1

Ite

m 3

Ite

m 5

Ite

m 7

Ite

m 9

Ite

m 1

1

Ite

m 1

3

Ite

m 1

5

Ite

m 1

7

Ite

m 1

9

Sko

r R

ata-

rata

Siklus 2

Siklus 1

Pada grafik menunjukkan ada 6 butir item yang mengalami

penurunan yaitu item nomor 1,5,,8,15,16 dan 19. Item nomor 1 merupakan

butir item dari indikator kemampuan bersikap sesuai dengan peraturan yang

berlaku, item nomor 5 merupakan butir item dari indikator perhatian, item

nomor 8 merupakan butir item dari indikator penerimaan, item nomor 15

merupakan butir item dari indikator psikologis, mampu mencapai apa yang

diinginkan, item nomor 16 merupakan butir item dari indikator sosialisasi,

sedangkan item nomor 19 merupakan butir item dari indikator keberhasilan

mengenali diri dan menyesuaikan diri. Setelah melakukan evaluasi peneliti

menemukan penyebab menurunnya butir-butir item tersebut yang

dipengaruhi oleh kondisi psikologis siswa karena pada pelajaran selanjutnya

akan diadakan ulangan matematika dan pengumpulan tugas sehingga

membuat siswa tidak fokus dalam mengikuti layanan bimbingan kelas.

Hasil pengolahan data diatas dijadikan acuan untuk tindakan

selanjutnya yaitu dengan memperbaiki metode permainan yang lebih

menarik dan melibatkan siswa untuk aktif terlibat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

64

d. Siklus III

Pada penelitian tindakan siklus III ada satu orang siswa tidak hadir

dikarena sakit, sehingga jumlah siswa menjadi 18 orang. Berikut ini tabel

penggolongan self-esteem subjek pada siklus 3 dalam 3 kategori

Tabel 12

Penggolongan Self-esteem subjek pada Siklus 3 dalam 3 kategori

No Rentang

Skor

Kategori No Subjek Jumlah

Subjek

Presentase

1. 0-1,99 Rendah - - -

2. 2,00-2,99 Sedang 1,9,13,15,19 5 27,77%

3. 3,00-4,00 Tinggi 2,3,4,5,6,7,8,10,

11,12,16,17,18

13 72,22%

Jumlah 18 100%

Berdasarkan dari perhitungan skor total tersebut dapat disimpulkan

bahwa self-esteem siswa mengikuti layanan bimbingan klasikal pada

penelitian tindakan siklus III sebagian besar termasuk dalam kategori tinggi

yaitu 3,00-4,00 dengan jumlah 13 siswa, sesuai dengan kategori yang

dirumuskan oleh Azwar (2010).

Selain pengkategorian terhadap skor self-esteem siswa, peneliti juga

melakukan pengkategorian terhadap butir-butir item skala self-esteem siswa.

Berikut tabel penggolongan butir-butir item skala self-esteem siswa

mengikuti layanan bimbingan klasikal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

65

Tabel 13

Penggolongan Butir-butir Self-esteem pada Siklus 3 dalam 3 kategori

No Rentang

Skor

Kategori No Subjek Jumlah

Item

Presentase

1. 0-1,99 Rendah - - -

2. 2,00-2,99 Sedang 4,6,7,10,12,14 6 30%

3. 3,00-4,00 Tinggi 1,2,3,5,8,9,11,13,

15,16,17,18,19,20

14 70%

Jumlah 20 100%

Berdasarkan dari perhitungan skor total tersebut dapat disimpulkan

bahwa butir-butir self-esteem mengikuti layanan bimbingan klasikal pada

tindakan siklus III mengalami peningkatan dengan 14 item termasuk

kedalam kategori tinggi yaitu 3,00-4,00 sesuai dengan kategori yang

dirumuskan oleh Azwar (2010).

Skala self-esteem yang diisi oleh siswa menunjukkan adanya

kenaikan dari data pada penelitian tindakan siklus 2. Jika data sebelumnya

menunjukkan jumlah rata-rata 55,10, pada penelitian tindakan siklus 3 rata-

rata menjadi 59,89. Berikut grafik line untuk mengetahui hasil pengolahan

item skala self-esteem siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

66

Grafik 10. Hasil Pengolahan Data Skala Self-esteem Siswa

22,32,62,93,23,53,84,14,4

Ite

m 1

Ite

m 3

Ite

m 5

Ite

m 7

Ite

m 9

Ite

m 1

1

Ite

m 1

3

Ite

m 1

5

Ite

m 1

7

Ite

m 1

9

Sko

r R

ata-

rata

Siklus 2

Siklus 3

Pada grafik menunjukkan bahwa hasil pengolahan data diatas

menunjukkan pada tindakan siklus III mengalami peningkatan dari siklus

sebelumnya.

Penelitian berakhir pada siklus III dengan pertimbangan bahwa dari

hasil skor rata-rata keseluruhan penelitian tindakan dari siklus I hingga

siklus III sudah menunjukkan diatas skor rata-rata data pre-test sebelum

dilakukan penelitian. Untuk memperoleh gambaran jelas secara keseluruhan

mengenai perkembangan self-esteem siswa dalam mengikuti layanan

bimbingan klasikal, berikut disajikan grafik perkembangan self-esteem

siswa antar siklus dan juga grafik perkembangan jumlah rata-rata skor self-

esteem siswa antar siklus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

67

Grafik 11. Perkembangan Capaian Skor Butir Self-esteem Siswa Antarsiklus

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

Item

1

Item

3

Item

5

Item

7

Item

9

Item

11

Item

13

Item

15

Item

17

Item

19

Rat

a-ra

ta

Pre-Test

Siklus 3

Siklus 2

Siklus 1

4042,5

4547,5

5052,5

5557,5

6062,5

65

Grafik 12 Perkembangan Jumlah Rata-rata Skor Self-esteem

Siswa ANtarsiklus

Pre-test

Siklus 1

Siklus 2

Siklus 3

Pada grafik diatas dapat terlihat peningkatan self-esteem siswa

mengikuti kegiatan layanan bimbingan klasikal dengan menggunakan

metode permainan.

Berikut ini disajikan tabel ketercapaian skor self-esteem siswa

berdasarkan kriteria keberhasilan yang ditentukan sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

68

Tabel 14

Capaian Skor Self-esteem Antarsiklus

N

o

Peuba

h Indikator

Kriteria Keberhasilan

Pre-test

Target

Siklus

I

Capaian

Target

Siklus

II

Capaian

Target

Siklus

III

Capaian

1. Self-

esteem

a. Rata-rata

skor total

skala self-

esteem siswa

b. Presentase

observasi

perilaku

siswa yang

menunjukkan

memiliki

self-esteem

dalam

mengikuti

layanan

bimbingan

klasikal

49,36

28,87%

50,00

40%

51,68

43,87%

53,00

60%

55,10

78,4%

56,00

80%

59,89

85,71%

e. Hasil Uji Wilcoxon

Tabel 15

Hasil Uji Wilcoxon Self-esteem hingga Siklus III

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Pretest 19 2.4684 .22249 1.95 2.85

Siklus1

Siklus2

Siklus3

19

19

19

2.8474

2.9289

3.1684

.25792

.28201

.32626

2.30

2.35

2.65

3.15

3.35

3.90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

69

Sign

Test Statisticsb

Siklus1 - Pretest

Siklus2 - Pretest

Siklus3 - Pretest

Siklus2 – Siklus1

Siklus3 – Siklus2

Exact Sig. (2-tailed) .001

a .000

a .000

a .124

a .039

a

Peneliti menggunakan uji berpasangan Wilcoxon karena jumlah

N=19 sehingga perhitungannya menggunakan statistik non parametrik. Jika

dilihat dari tabel diatas, nilai uji berpasangan berbeda rata-rata self-esteem

pre-test adalah sebesar 2.4684, sedangkan pada siklus 1 rata-ratanya

menjadi 2.8474 yang artinya mengalami kenaikan. Sedangkan pre-test dan

siklus I dengan Sig 0,001, karena Sig < 0,05 maka dapat disimpulkan rata-

rata self-esteem siswa antara pre-test dan siklus I terdapat perbedaan,

dengan demikian dapat dinyatakan bahwa perlakuan mempengaruhi self-

esteem siswa secara signifikan.

Nilai uji berpasangan berbeda rata-rata self-esteem siklus 2 adalah

sebesar 2.9289 dengan Sig 0,124 pada siklus I dan siklus II. Karena Sig >

0,05 maka dapat disimpulkan rata-rata self-esteem siswa pada siklus II tidak

terdapat perbedaan. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa perlakuan

tidak mempengaruhi self-esteem secara signifikan.

Nilai uji berpasangan berbeda rata-rata self-esteem siklus II dan

siklus III adalah sebesar 3.1684 dengan Sig 0,039, karena Sig < 0,05 maka

dapat disimpulkan rata-rata self-esteem siswa pada siklus III terdapat

perbedaan. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa perlakuan

mempengaruhi self-esteem siswa secara signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

70

B. Pembahasan

Pengumpulan data dilakukan pada awal sebelum penelitian dilaksanakan

pada tanggal 24 Agustus 2013. Pada pengumpulan data pre-test dilakukan

pengamatan dengan observasi dan menyebarkan skala self-esteem pada siswa

ketika bimbingan klasikal yang disampaikan oleh Guru BK. Ketika kegiatan

berlangsung hanya beberapa siswa yang mengikuti dengan serius, banyak

siswa kurang antusias dalam mengikuti layanan bimbingan yang diberikan

guru BK dengan metode ceramah sehingga membuat siswa merasa bosan. Hal

ini terbukti dari hasil pengamatan self-esteem siswa diperoleh rata-rata self-

esteem siswa pada keadaan awal adalah 49,37 dan jumlah siswa yang

menunjukkan self-esteem tinggi sebesar 28,87%.

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2013. Pada siklus I, self-

esteem siswa sudah mengalami peningkatan. Hal ini terlihat pada saat kegiatan

berlangsung, siswa menunjukkan perilaku seperti aktif bertanya, menjawab

pertanyaan, berdiskusi, berinisiatif. Siswa sangat tertarik dengan metode

permainan, pemilihan permainan berupa Puzzel juga sangat mempengaruhi

perilaku siswa di kelas. Peneliti menggunakan permainan ini karena hasil

wawancara dengan guru BK yang menyatakan bahwa siswa kurang dapat

berdinamika dengan teman-temannya sehingga peneliti berinisiatif untuk

menggunakan permainan ini. Hal ini terbukti bahwa siswa terlihat mengikuti

aturan permainan dan berusaha untuk bekerjasama untuk menyelesaikan

permainan. Hal ini diperkuat hasil wawancara dengan siswa yang merasa

senang dan lebih memahami materi yang disampaikan. Pada siklus I, rata-rata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

71

self-esteem siswa meningkat menjadi 51,68 dan jumlah siswa menunjukkan

self-esteem tinggi sebesar 43,87%.

Pada siklus II yang dilaksanakan pada tanggal 7 september 2013, dari

hasil observasi dan diskusi dengan observer peneliti memutuskan untuk

menggunakan permainan berjudul trowongan, karena peneliti melihat pada

siklus sebelumnya siswa masih ada yang kurang dapat bekerjasama. Pada

siklus ini, siswa merasa antusias karena permainan yang diberikan adalah

permainan baru bagi mereka yang dilakukan melingkar melibatkan kerjasama

seluruh siswa. Namun masih ada siswa yang pasif dan menganggu teman-

temannya dan ada pula yang tidak hadir secara psikologis yang dikarenakan

akan menghadapi ulangan matematika seusai kegiatan layanan bimbingan

klasikal.

Akan tetapi penelitian tindakan siklus II ini mengalami peningkatan self-

esteem siswa menjadi 55,10 dan jumlah siswa menunjukkan self-esteem tinggi

sebesar 78,4%.

Pada siklus III yang dilaksanakan pada tanggal 14 September 2013, dari

hasil diskusi bersama observer peneliti memutuskan untuk menggunakan

permainan menggambar karena pada siklus sebelumnya masih ada siswa yang

kurang menghargai teman, pemainan ini bertujuan untuk menumbuhkan cinta

dan persahabatan, peneliti memberikan permainan yang menggali tentang diri

siswa dengan menggambar, nampaknya hal ini sangat disenangi siswa, siswa

sangat antusias dan memperhatikan peraturan yang diberikan peneliti. Dalam

wawancara tidak terstruktur yang dilakukan peneliti seusai kegiatan layanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

72

bimbingan klasikal berlangsung siswa sangat merasa senang dan dapat

memahami materi yang diberikan. Rata-rata self-esteem seluruh siswa pada

siklus III kembali meningkat menjadi 59,89 dan jumlah siswa yang

menunjukkan memiliki self-esteem yang tinggi menjadi 85,71%.

Pada akhir siklus, peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur

mengenai penggunaan metode permainan. Peneliti kemudian menyimpulkan

dan mencantumkan pendapat beberapa siswa.

Pendapat siswa tersebut ialah:

Siswa 1:

“Saya senang mengikuti pelajaran hari ini, saya jadi tahu tentang

menghargai teman, permainannya bagus, saya sangat senang.”

Siswa 2:

“Saya senang, permainannya menyenangkan, mengajarkan arti

kerjasama dan menghargai teman dan diri sendiri”

Siswa 3:

“Saya jadi tahu kalau mengatakan hal yang baik itu membuat teman

merasa senang, saya juga ikut senang.”

Peneliti juga melakukan pengkategorian self-esteem siswa dan butir-butir

self-esteem mulai dari pengumpulan data awal (pre-test) hingga siklus III. Pada

keadaaan awal, tidak terdapat siswa memiliki self-esteem tinggi. Pada siklus I

ada 9 orang, pada siklus II menurun menjadi 6 dan pada siklus III menjadi 13

orang. Pada siklus terakhir sebagian besar siswa memiliki self-esteem yang

tinggi. Sedangkan untuk pengkategorian butir-butir self-esteem mengikuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

73

layanan bimbingan klasikal, pada data awal terdapat 4 item termasuk kategori

tinggi. Pada siklus I meningkat menjadi 8 item, pada siklus II tetap 8 item dan

pada siklus III menjadi 14 item.

Hal ini membuktikan bahwa penggunaan metode permainan dapat

meningkatkan self-esteem siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal.

Namun disamping itu penelitian ini masih banyak kekurangannya,

setelah melakukan refleksi peneliti menemukan beberapa kekurangan pada

penelitian ini diantaranya alokasi waktu yang sangat singkat pada setiap

siklusnya karena metode permainan yang peneliti gunakan sangat menyita

banyak waktu sehingga alokasi waktu yang hanya 30 menit membuat tindakan

di dalam kelas menjadi terburu-buru. Selain itu kekurangan yang lain adalah

dari pihak peneliti sendiri yang kurang dapat mengelola kelas dengan baik

sehingga peneliti kurang dapat menyampaikan materi yang peneliti siapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memuat kesimpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan metode permainan

dapat meningkatkan self-esteem siswa dalam mengikuti layanan bimbingan

klasikal pada siswa kelas IV Musikal 3 SD Joannes Bosco Yogyakarta Tahun

Pelajaran 2013/2014.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, berikut ini dikemukakan saran-saran untuk

beberapa pihak:

1. Bagi guru pembimbing

Guru pembimbing dapat memberikan bimbingan dengan

mempertimbangkan hasil penelitian ini, sehingga dapat menyampaikan

materi bimbingan di dalam kelas dengan lebih variatif dan

menyenangkan.

2. Bagi siswa

Siswa dapat lebih memahami penyampaian materi dengan

menggunakan metode permainan sehingga siswa dapat

mengembangkan ide dan kreatifitasnya dalam bermain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

75

3. Bagi peneliti sendiri

Penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti lain untuk mengaplikasikan

metode permainan untuk meningkatkan self-esteem siswa dalam

mengikuti layanan bimbingan klasikal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

76

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Syaifudin. 2003. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, Syaifudin. 2010. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Barron, Paul. 2009. Aktivitas Permainan dan Ide Praktis Belajar di Luar Kelas.

Jakarta: Erlangga.

Clemes, Hariris & Bean, Reynold. 2012. Bagaimana Kita Meningkatkan Harga

Diri Anak. Jakarta: Binarupa Aksara.

Hopkins, David. 1993. A Teacher’s Guide to Classroom Research. Philadelphia:

Open University Press.

Fely, Yan dan Retno, Tri. 2011. Meningkatkan Partisipasi Siswa Mengikuti

Layanan Informasi Melalui Penggunaan Media Permainan. Jurnal BK

Univeritas Negeri Surabaya. Vol. 1. No.2, halaman 20-33.

Geldard, K & Geldard D. 2011. Konseling Remaja : Pendekatan Proaktif untuk

Anak Muda. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Goble, Frank G. 1987. Mazhab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham Maslow.

Yogyakarta: Kanisius.

Green, Richard. 2009. Aktivitas Permainan dan Ide Praktis Belajar Ilmu

Sosial. Jakarta: Erlangga.

Hamachek, Don E. 1987. Encounters With The Self. United States of America:

CBS College Publishing.

Hurlock B. Elizabeth. 1989. Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga.

Hurlock B. Elizabeth. 1978. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.

Pamela O. Paisley. 2006. What a School Administrator Needs to Know About :

Expressive Arts and Play Media in School Counseling Proceeding.

Prayitno & Amti, Erman. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:

Rineka Cipta.

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan profil)

Jakarta: Ghalia Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

77

Raka Joni, T. 1998. Penelitian Tindakan Kelas Bagian Kedua Prosedur

Pelaksanaan. Jakarta: Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah,

Ditjen DIKTI.

Reni, Efrilia dan Tamsil, Muis. 2011. Penerapan Bimbingan Kelompok Teknik

Bermain untuk Membantu Mengurangi Tingkat Kecemasan dalam

Mengikuti Mata Pelajaran Eksakta. Jurnal BK Univeritas Negeri

Surabaya. Vol. 1. No.1, halaman 32-39.

Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Kemcana.

Santrock. 2006. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Jakarta :

Erlangga.

Santrock. 2007. Perkembangan Anak Edisi Kesebelas Jilid 2. Jakarta : PT. Gelora

Aksara Pratama.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung :

Alfabeta.

Winkel, W.S & Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Winkel, W.S. 1991. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah. Jakarta :

Grasindo.

Winkel, W.S. 1997. Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Jakarta:

Grasindo.

Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas: Meningkatkan

Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Yusuf, Syamsu dan Nurihsan, Juntika. 2010. Landasan Bimbingan dan Konseling.

Bandung : Remaja Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

78

Lam

pir

an 1

: S

ilab

us

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

79

Lampiran 2 : Satuan Pelayanan Bimbingan

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN

NO KETERANGAN

1. Pokok Bahasan Kerjasama

2. Tugas Pekembangan Berinteraksi dengan orang lain dalam suasana

persahabatan

3. Bidang Bimbingan Bimbingan Sosial

4. Jenis Layanan Bimbingan Klasikal

5. Fungsi Bimbingan Pemahaman, pengembangan

6. Sasaran Siswa SD kelas IV

7. Standar Kompetensi Siswa dapat mengusai cara-cara menjalin

kerjasama

8. Kompetensi Dasar Siswa dapat menerapkan cara-cara menjalin

kerjasama

9. Indikator Siswa dapat menjelaskan cara-cara menjalin

kerjasama

10. Materi Cara-cara menjalin kerjasama

11. Metode Tanya Jawab Experential learning

12. Waktu 30 menit

13. Tempat Ruang kelas

14. Media Puzzel, kertas

15. Prosedur 1. Pembukaan (5 menit)

2. Membentuk kelompok (5 menit)

3. Bermain puzzel (15 menit)

4. Evaluasi dan refleksi (5 menit)

16. Penilaian Siswa menyebutkan salah satu cara menjalin

kerjasama

17. Rencana Tindak

Lanjut

Konseling bagi yang membutuhkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

80

Yogyakarta, 31 Agustus 2013

Praktikan

Ediana Prima Widiyaningrum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

81

sesi Intrakulikuler waktu Kokurikuler

Guru pembimbing Peserta didik

1. Pembukaan. Doa,

Salam, menjelaskan

tujuan dari kegiatan

yang akan

dilaksanakan

5 menit

2. Membentuk

kelompok

Berperan aktif 5 menit

3. Bermain puzzel Berperan aktif

dalam

kelompok

15

menit

4. Evaluasi dan refleksi,

memberi kertas pada

kelompok untuk

menuliskan apa saja

yang terjadi didalam

kelompok ketika

bermain puzzle tadi.

Serta menanyakan

pada semua kelompok

bagaimana perasaan

mereka.

Materi kerjasama

digali dari siswa

sendiri, konselor

hanya memberikan

penguatan.

Berperan aktif 5 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

82

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN

NO KETERANGAN

1. Pokok Bahasan Penghargaan dalam kerjasama

2. Tugas Pekembangan Menampilkan perilaku sesuai dengan

keberadaan diri dalam lingkungannya.

3. Bidang Bimbingan Bimbingan Sosial

4. Jenis Layanan Bimbingan Klasikal

5. Fungsi Bimbingan Pemahaman, pengembangan

6. Sasaran Siswa SD kelas IV

7. Standar Kompetensi Siswa dapat mengusai cara-cara kerjasama dan

menampilkan perilaku sesuai dengan

keberadaan diri dalam lingkungannya

8. Kompetensi Dasar Siswa dapat menerapkan cara-cara kerjasama

dan menampilkan perilaku sesuai dengan

keberadaan diri dalam lingkungannya

9. Indikator Siswa dapat menjelaskan cara-cara menjalin

kerjasama dan menampilkan perilaku sesuai

dengan keberadaan diri dalam lingkungannya

10. Materi Cara-cara menjalin kerjasama dan

menampilkan perilaku sesuai dengan

keberadaan diri dalam lingkungannya

11. Metode Tanya Jawab Experential learning

12. Waktu 30 menit

13. Tempat Ruang kelas

14. Media Koran, bola pingpong

15. Prosedur 1. Pembukaan (5 menit)

2. Membentuk lingkaran (5 menit)

3. Bermain trowongan (15 menit)

4. Evaluasi dan refleksi (5 menit)

16. Penilaian Siswa menyebutkan salah satu cara menjalin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

83

kerjasama dan perilaku yang sesuai

17. Rencana Tindak

Lanjut

Konseling bagi yang membutuhkan

Yogyakarta, 7 September 2013

Praktikan

Ediana Prima Widiyaningrum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

84

Sesi Intrakulikuler waktu Kokurikuler

Guru pembimbing Peserta didik

1. Pembukaan. Doa,

Salam, menjelaskan

tujuan dari kegiatan

yang akan

dilaksanakan

5 menit

2. Membentuk lingkaran Berperan aktif 5 menit

3. Bermain trowongan Berperan aktif

dalam

kelompok

15

menit

4. Evaluasi dan refleksi,

memberi kertas pada

kelompok untuk

menuliskan apa saja

yang terjadi didalam

kelompok ketika

bermain trowongan

tadi. Serta

menanyakan pada

semua kelompok

bagaimana perasaan

mereka.

Materi digali dari

siswa sendiri,

konselor hanya

memberikan

penguatan.

Berperan aktif 5 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

85

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN

NO KETERANGAN

1. Pokok Bahasan Cinta dan Persahabatan

2. Tugas Pekembangan Menampilkan perilaku sesuai dengan

keberadaan diri dalam lingkungannya.

3. Bidang Bimbingan Bimbingan Pribadi-Sosial

4. Jenis Layanan Bimbingan Klasikal

5. Fungsi Bimbingan Pemahaman, pengembangan

6. Sasaran Siswa SD kelas IV

7. Standar Kompetensi Siswa dapat mengusai cara-cara menampilkan

perilaku sesuai dengan keberaaan diri dan

menjaga relasi dengan teman lawan jenis.

8. Kompetensi Dasar Siswa mampu menampilkan perilaku sesuai

dengan keberadaan diri dan menjaga relasi

dengan teman lawan jenis

9. Indikator Siswa dapat menjelaskan cara-cara menjalin

persahabatan dan menampilkan perilaku sesuai

dengan keberadaan diri dalam lingkungannya

10. Materi Cara-cara menjalin menjalin persahabatan dan

menampilkan perilaku sesuai dengan

keberadaan diri dalam lingkungannya

11. Metode Tanya Jawab Experential learning

12. Waktu 30 menit

13. Tempat Ruang kelas

14. Media Kertas HVS, Pewarna (Crayon)

15. Prosedur 1. Pembukaan (5 menit)

2. Membentuk lingkaran (5 menit)

3. Permainan Menggambar (15 menit)

4. Evaluasi dan refleksi (5 menit)

16. Penilaian Siswa menyebutkan salah satu cara menjalin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

86

persahabatan dan menampilkan perilaku sesuai

dengan keberadaan diri dalam lingkungannya

17. Rencana Tindak

Lanjut

Konseling bagi yang membutuhkan

Yogyakarta, 14 September 2013

Praktikan

Ediana Prima Widiyaningrum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

87

Sesi Intrakulikuler waktu Kokurikuler

Guru pembimbing Peserta didik

1. Pembukaan. Doa,

Salam, menjelaskan

tujuan dari kegiatan

yang akan

dilaksanakan

5 menit

2. Membentuk lingkaran Berperan aktif 5 menit

3. Bermain

menggambar. Masing

masing siswa

diberikan dua warna

crayon, setelah dua

menit mengganti

warna dengan crayon

teman sebelahnya.

Berperan aktif 15

menit

4. Evaluasi dan refleksi,

memberi kertas pada

kelompok untuk

menuliskan apa saja

yang terjadi. Serta

menanyakan pada

semua siswa tentang

bagaimana perasaan

mereka.

Materi digali dari

siswa sendiri,

konselor hanya

Berperan aktif 5 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

88

memberikan

penguatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

89

Lampiran 3 : Pedoman Observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

90

Lampiran 4 : Kuesioner Self-esteem Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

91

Lam

pir

an 5

: T

abula

si P

engola

han

Dat

a K

ues

ioner

PR

E-T

ES

T

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

92

Sik

lus

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

93

Sik

lus

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

94

Sik

lus

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

95

Lampiran 6 : Hasil Uji Validitas Kuesioner

Corellation

Nomor Item Total VAR00001 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

VAR00002 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

VAR00003 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

VAR00004 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

VAR00005 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

VAR00006 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

VAR00007 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

VAR00008 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

VAR00009 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

VAR00010 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

VAR00011 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

VAR00012 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

VAR00013 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

VAR00014 Pearson Correlation

.369

.131

19

.564

.015

19

.084

.741

19

.277

.266

19

.343

.163

19

.452

.060

19

.565

.014

19

.119

.639

19

.442

.066

19

.001

.997

19

.330

.181

19

.393

.107

19

.496

.036

19

.638

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

96

Sig. (2-tailed) .004 N 19

VAR00015 Pearson Correlation .285

Sig. (2-tailed) .251

N 19 VAR00016 Pearson Correlation .283

Sig. (2-tailed) .255 .255 N 19

VAR00017 Pearson Correlation .378

Sig. (2-tailed) .122

N 19 VAR00018 Pearson Correlation .346

Sig. (2-tailed) .160

N 19 VAR00019 Pearson Correlation .078

Sig. (2-tailed) .759

N 19 VAR00020 Pearson Correlation .597

Sig. (2-tailed) .009

N 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

97

HASIL KEPUTUSAN PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK

Nomor

Item r hitung r tabel Keterangan

1. 0,369 0,300 Valid

2. 0,569 0,300 Valid

3. 0,084 0,300 Tidak Valid

4. 0,277 0,300 Tidak Valid

5. 0,343 0,300 Valid

6. 0,452 0,300 Valid

7. 0,565 0,300 Valid

8. 0,119 0,300 Tidak Valid

9. 0,442 0,300 Valid

10. 0,001 0,300 Tidak Valid

11. 0,330 0,300 Valid

12 0,393 0,300 Valid

13. 0,496 0,300 Valid

14. 0,638 0,300 Valid

15. 0,285 0,300 Tidak Valid

16. 0,283 0,300 Tidak Valid

17. 0,378 0,300 Valid

18. 0,346 0,300 Valid

19. 0,078 0,300 Tidak Valid

20. 0,597 0,300 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

98

Perbaikan item berdasarkan telaah ahli (expert judgment)

No Item Perbaikan

3. Pendapatku tidak pernah

didengarkan

Teman-temanku mau menuruti

perintahku

4. Aku dapat melakukan hobi yang

aku inginkan

Aku dapat melakukan segala sesuatu

yang aku inginkan

8. Disekolah aku merasa diabaikan Aku senang menyendiri

10. Aku merasa teman-teman

menghargaiku

Banyak teman yang memihak

pendapatku

15. Aku bangga dengan semua yang

telah aku capai

Aku berhasil mencapai yang aku

inginkan

16. Teman-temanku tidak

menyenangkan

Aku merasa teman-temanku

membosankan

19. Aku kecewa dengan bentuk

tubuhku

Aku merasa malu dengan bentuk

tubuhku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

99

Lampiran 7 : Hasil Uji Berpasangan (Wilcoxon)

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Pretest 19 2.4684 .22249 1.95 2.85

Siklus1

Siklus2

Siklus3

19

19

19

2.8474

2.9289

3.1684

.25792

.28201

.32626

2.30

2.35

2.65

3.15

3.35

3.90

Wilcoxon Signed Ranks Test

N Mean Rank Sum of Ranks

Siklus1 – Pretest Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

2a

17b

0c

19

2.50

10.88

5.00

185.00

Siklus2 - Pretest Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

2a

16b

1c

19

2.00

10.44

4.00

167.00

Siklus3 - Pretest Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

0a

19b

0c

19

.00

10.00

.00

190.00

Siklus2 – Siklus1 Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

8a

11b

0c

19

8.88

10.82

71.00

119.00

Siklus2 – Siklus1 Negative Ranks

Positive Ranks

6a

13b

6.67

11.54

40.00

150.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

100

Ties

Total

0c

19

Test Statisticsb

Siklus1 -

Pretest

Siklus2 -

Pretest

Siklus3 -

Pretest

Siklus2 –

Siklus1

Siklus3 –

Siklus2

Z -3.627a -3.552

a -3.827a -2.969

a -2.217

a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .096 .027

Test Statisticsb

Siklus1 - Pretest

Siklus2 - Pretest

Siklus3 - Pretest

Siklus2 – Siklus1

Siklus3 – Siklus2

Exact Sig. (2-tailed) .001

a .000

a .000

a .124

a .039

a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

101

Lampiran 8 : Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

102

Lampiran 9 : Foto-foto

Pre-Test

Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

103

Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN (Penelitian Tindakan Bimbingan

104

Siklus III

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI