plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk filepeningkatan self-esteem siswa melalui...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI
LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN
(Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Kelas IV Musikal 3
SD Joannes Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Ediana Prima Widiyaningrum
091114026
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI
LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN
(Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Kelas IV Musikal 3
SD Joannes Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Ediana Prima Widiyaningrum
091114026
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan,
kamu akan menerimanya. (Matius 21:22)
If you want to be successful, you must respect one rule
Never lie to yourself. (Paulo Coelho)
Kupersembahkan skripsi ini untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu mendampingiku
2. Kedua orangtuaku tercinta (Bapak F.X. Martono S.Pd dan
Ibu Cicilia Padmi Suryatmini S.Pd)
3. Adikku tersayang (Eduardus Hardika Sandy Atmaja, S.Kom.)
4. Dosen Pembimbing (Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si)
5. Sahabat-sahabatku terkasih
6. Teman-teman Prodi BK USD angkatan 2009
Terimakasih atas semangat, dorongan, bantuan dan doa dalam
penyelesaian skripsiku ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
PENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI
LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN
(Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Kelas IV Musikal 3
SD Joannes Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014)
Ediana Prima Widiyaningrum
Universitas Sanata Dharma
2014
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini
dilakukan dalam 3 siklus. Setiap siklus hanya satu kali pertemuan dengan alokasi
waktu 1x30 menit. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi,
dan refleksi. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan self-esteem siswa dalam
mengikuti layanan bimbingan dan konseling melalui pelaksanaan metode
permainan.
Penelitian ini dilakukan di SD Joannes Bosco Yogyakarta. Populasi
penelitian ini adalah siswa kelas IV Musikal 3 SD Joannes Bosco dengan
jumlah 19 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh
dengan observasi, skala self-esteem, dan wawancara. Data yang diperoleh
dianalisis secara deskriptif kuantitatif.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah self-esteem siswa meningkat
dari kondisi awal, skor self-esteem siswa adalah 49,37. Pada siklus I skor self-
esteem siswa menjadi 51,68, pada siklus II menjadi 55,10 dan pada siklus III
menjadi 59,89. Dari hasil uji berpasangan, peningkatan self-esteem dari kondisi
awal dan siklus I menunjukkan signifikasi 0,001<0,05 yang berarti bahwa self-
esteem siswa dalam mengikuti kegiatan layanan bimbingan klasikal menggunakan
metode permainan mengalami peningkatan secara signifikan. Pada uji
berpasangan self-esteem siswa siklus I dan siklus II menunjukkan signifikasi
0,124>0,05 yang berarti bahwa self-esteem siswa dalam mengikuti kegiatan
layanan bimbingan klasikal menggunakan metode permainan tidak mengalami
peningkatan secara signifikan. Pada siklus II dan siklus III menunjukkan
signifikasi 0,039<0,05 yang berarti bahwa self-esteem siswa dalam mengikuti
kegiatan layanan bimbingan klasikal menggunakan metode permainan sudah
mengalami peningkatan secara signifikan. Berdasarkan hasil penelitian diatas,
dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan metode permainan dapat
meningkatkan self-esteem siswa dalam mengikuti kegiatan layanan bimbingan
klasikal. Penerapan metode permainan disarankan digunakan dalam kegiatan
layanan bimbingan klasikal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
IMPROVING STUDENT SELF-ESTEEM THROUGH
CLASSICAL COUNSELING SERVICES
USING GAME METHOD IMPLEMENTATION
(Action Research Guidance and Counseling In Classes IV Musical 3
Joannes Bosco Yogyakarta Elementary School Year 2013/2014)
Ediana Prima Widiyaningrum
Sanata Dharma University
2014
This research is Classroom Action Research. This research was conducted
in 3 cycles. Each cycle only one session with 1 x 30 minutes time allocation. Each
cycle consists of planning, implementation, observation, and reflection. The
purpose of this research is to improve the self-esteem of students in following the
guidance and counseling services through the implementation of the method of the
game.
This research was conducted in Joannes Bosco Elementary School
Yogyakarta. The population of this research is students of class IV Musical 3
Joannes Bosco Elementary School with the 19 students. Data collection technique
in this study was obtained by observation, self-esteem scale, and interviews. Data
were analyzed by descriptive quantitative.
The results obtained from this research is the self-esteem of students
increased from the initial conditions, self-esteem scores of students was 49.37. In
the first cycle of self-esteem scores of students becomes 51.68, on the second
cycle becomes 55.10 and the third cycle becomes 59.89. Pair test results,
increasing in self-esteem from the initial conditions and the first cycle indicates
the significance 0.001 < 0.05, which means that the self-esteem of students in
following classical guidance services activities using game method have increased
significantly. In the pair test of students self-esteem first cycle and second cycle
indicates the significance 0.124 > 0.05, which means that the self-esteem of
students in following classical guidance services activities using game method
have not improved significantly. In the second cycle and third cycle indicates the
significance 0.039 < 0.05, which means that the self-esteem of students in
classical guidance services activities using game method games have increased
significantly. Based on the results above, it can be concluded that the
implementation of game method can improve the self-esteem of students in
following classical guidance service activities. Implementation of the game
method used in the classical guidance are advised.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Penulis mengucap syukur kepada Tuhan yang Maha Pengasih atas rahmat
dan karuniaNya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi (Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling) ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan
di Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini berjudul
“PENINGKATAN SELF-ESTEEM SISWA MELALUI LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN
(Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Kelas IV Musikal 3 SD
Joannes Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014)”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini terselesaikan tidak hanya dari usaha
dan kerja keras penulis sendiri, melainkan berkat adanya dukungan, bimbingan,
bantuan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Kepala Prodi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma dan juga selaku Dosen Pembimbing
yang telah memberikan kritik, saran, masukan, dorongan, semangat, serta
membantu, membimbing, dan mendampingi penulis dalam proses
penyusunan skripsi ini.
3. Susana Sri Anggorowati, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Joannes Bosco
Yogyakarta yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
4. Priska Wulan Oktavianti, S.Pd., selaku guru Bimbingan dan Konseling SD
Joannes Bosco Yogyakarta yang telah memberi kesempatan kepada penulis
untuk melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. Siswa-siswi kelas IV Musikal 3 SD Joannes Bosco Yoyakarta tahun
pelajaran 2013/2014 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu
penulis dalam proses pengumpulan data yang digunakan untuk
menyelesaikan skripsi ini.
6. Orangtua dan keluarga yang selalu memberikan semangat, motivasi,
dorongan dan doa kepada penulis.
7. Stefanus Pryatmoko selaku petugas di sekretariat BK yang banyak
membantu peneliti mengurus berbagai administrasi dan persyaratan untuk
menyelesaikan skripsi.
8. Sahabat-sahabatku (Clara Wibowo, Deny Adventy, Caecilia Tika, Anna
Dyah, Nasarani Ramoti, Sinta Meilana, Ermelinda Sri, Siska Youniter, Lilin
Sabto, Arista Abria) yang selalu memberikan dukungan, bantuan dan
motivasi kepada penulis.
9. Teman-temanku (Fransiska Wening, Theodora Nohana, Andreas Rian, Dedy
Setiawan, Wiratama Rahman, Vincentia Widi) yang telah bersedia membantu
dan memberi masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Semua teman-teman prodi BK USD angkatan 2009 yang telah
memberikan kontribusi positif bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman Mitra Perpustakaan Universitas Sanata Dharma (Judith Ester,
Realita Kristi, Odilia Eli, Annisa Virginia, Klaudius Hani, David Elfandra,
Yohanes Hanggoro, Katarina Ani, Lana Dara, Yoestenia, Stefanus Iwan,
Brigita Rema) yang telah mendukung dan menemani hari-hari penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu, yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………......... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .…………………… iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .……………………………. v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .…………………... vi
ABSTRAK ………………………………………………………….. vii
ABSTRACT ………………………………………………………… viii
KATA PENGANTAR ……………………………………………… ix
DAFTAR ISI ………………………………………………………... xii
DAFTAR TABEL …………………………………………………... xiv
DAFTAR GRAFIK …………………………………………………. xv
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah .……………………………………... 4
C. Tujuan Penelitian ..……………………………………… 5
D. Manfaat Penelitian …..………………………………….. 5
E. Definisi Operasional ..…………………………………... 7
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Teori
1. Hakikat Self-esteem
a. Pengertian Self-esteem ..……..…………….………... 8
b. Kategori Self-esteem ...……………………………… 9
c. Karakteristik Self-esteem ..….………………..……… 11
2. Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling
a. Pengertian Pengertian Bimbingan ...………………... 13
b. Tujuan Bimbingan .....………………………………. 14
c. Fungsi Bimbingan ..……………….………………... 15
d. Tahap-tahap Bimbingan .…………………………… 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3. Konsep Dasar Permainan
a. Pengertian Permainan ..…………………………….. 18
b. Peran Permainan dalam Bimbingan dan Konseling … 19
c. Efektivitas Metode Permainan ……………………… 20
B. Kerangka Pikir Penelitian …..……………………………... 22
C. Hipotesis Tindakan ….……………………………………. 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ……………………………………………. 24
B. Subjek Penelitian …………………………………………. 25
C. Setting Penelitian ………………………………………….. 25
D. Prosedur Penelitian ……………………………………….. 26
E. Langkah/Tahapan Penelitian ……………………………… 28
F. Teknik Pengumpulan Data ………………………………... 31
G. Instrumen Penelitian ……………………………………… 32
H. Teknik Analisis Data ……………………………………… 35
I. Indikator Keberhasilan ……………………………………. 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Proses Pelaksanaan Penelitian ………………………… 41
2. Hasil Observasi Perilaku Siswa …..…………………… 51
3. Hasil Pengolahan Skala Self-esteem Siswa ….………… 55
B. Pembahasan ….…………………………………….……… 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ……………..………………………………… 74
B. Saran ……………………………………………………… 74
DAFTAR PUSTAKA ….……………………………………………. 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kisi-kisi Panduan Observasi Perilaku Siswa ..……………… 33
Tabel 2 Kisi-kisi Self-esteem Siswa ……………………….…….…… 33
Tabel 3 Pertanyaan Wawancara Tidak Terstruktur ………………….. 35
Tabel 4 Kriteria Kategori Subjek dan Butir-butir Self-esteem ..……… 36
Tabel 5 Kriteria Keberhasilan ..……………………………………… 40
Tabel 6 Penggolongan Self-esteem Subjek pada Data Awal ..……….. 56
Tabel 7 Penggolongan Butir-butir Self-esteem pada Data Awal ..…… 57
Tabel 8 Penggolongan Self-esteem Subjek pada Siklus 1 ..………….. 58
Tabel 9 Penggolongan Butir-butir Self-esteem pada Siklus 1 ……..… 59
Tabel 10 Penggolongan Self-esteem Subjek pada Siklus 2 ..………… 61
Tabel 11 Penggolongan Butir-butir Self-esteem pada Siklus 2 ….…… 62
Tabel 12 Penggolongan Self-esteem Subjek pada Siklus 3 ..………… 64
Tabel 13 Penggolongan Butir-butir Self-esteem pada Siklus 3 .……… 65
Tabel 14 Capaian Skor Self-esteem Antarsiklus ..…………………… 68
Tabel 15 Hasil Uji Wilcoxon Self-esteem Siswa .……………………. 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Hasil Observasi Perilaku Siswa Self-esteem Rendah ..…….. 51
Grafik 2 Hasil Observasi Perilaku Siswa Self-esteem Tinggi ……….. 52
Grafik 3 Persentase Hasil Observasi Perilaku Siswa Data Awal .…… 53
Grafik 4 Persentase Hasil Observasi Perilaku Siswa Siklus 1 ..……… 53
Grafik 5 Persentase Hasil Observasi Perilaku Siswa Siklus 2 ..……… 54
Grafik 6 Persentase Hasil Observasi Perilaku Siswa Siklus 3 ..……… 54
Grafik 7 Hasil Pengolahan Data Skala Self-esteem Siswa Data Awal .. 58
Grafik 8 Hasil Pengolahan Data Skala Self-esteem Siswa Siklus 1 ..… 60
Grafik 9 Hasil Pengolahan Data Skala Self-esteem Siswa Siklus 2 ..… 63
Grafik 10 Hasil Pengolahan Data Skala Self-esteem Siswa Siklus 3 … 66
Grafik 11 Perkembangan Butir Self-esteem Siswa Antarsiklus ……… 67
Grafik 12 Perkembangan Jumlah Rata-rata Skor Self-esteem
Siswa Antarsiklus..……………………………………….... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Model Hopkins .……. 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus …..……………………………………………… 78
Lampiran 2 Satuan Pelayanan Bimbingan ….……………………….. 79
Lampiran 3 Pedoman Observasi .……………………………………. 89
Lampiran 4 Kuesioner Self-esteem Siswa …………………………... 90
Lampiran 5 Tabulasi Pengolahan Data Kuesioner ..…………………. 91
Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Kuesioner ..…………………………. 95
Lampiran 7 Hasil Uji Berpasangan (Wilcoxon) ..……………………. 99
Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian .……………………………………. 101
Lampiran 9 Foto-foto ..………………………………………………. 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Setiap manusia memiliki penghargaan atas dirinya sendiri, nilai yang
dilekatkan pada gambaran ini merupakan ukuran dari penghargaan diri
mereka. Penghargaan diri merupakan indikasi perpanjangan dari menghargai
diri sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu pasti memiliki
penghargaan atas dirinya sendiri, entah penghargaan positif maupun
penghargaan negatif atas diri. Penghargaan diri berasal dari bagaimana cara
individu melihat diri sendiri. Penghargaan positif akan muncul ketika
individu melihat bahwa dirinya memiliki sifat dan kemampuan yang positif,
namun penghargaan diri yang negatif akan muncul ketika individu
mengalami ketakutan maupun kecemasan dalam menghadapi sesuatu.
Penghargaan diri dalam diri setiap individu berbeda-beda, hal ini
tergantung dari seberapa besar individu melihat dirinya sendiri terlebih anak-
anak, meski banyak anak-anak yang biasanya memiliki konsep diri yang
positif akan memiliki penghargaan diri yang tinggi pula, hal ini tidaklah
selalu benar. Sebagian anak-anak melihat diri mereka memiliki sifat yang
positif, mereka pandai secara akademik, pandai berolahraga dan berbicara dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dengan demikian memiliki konsep diri yang positif. Namun demikian,
mereka mungkin tidak menghargai sifat ini sehingga mereka memiliki
penghargaan diri yang rendah dan merasa buruk pada dirinya sendiri.
Sebagian anak-anak yang cakap memiliki harapan yang tinggi pada diri
mereka, melihat diri mereka sebagai anak-anak yang tidak berhasil dan tidak
berharga ketika prestasi mereka tidak sesuai dengan aspirasi pribadi mereka.
Ketakutan mereka pada kegagalan meningkatkan kecemasan mereka dan
penghargaan diri mereka terancam. Hal yang sebaliknya juga dapat terjadi.
Sebagian anak-anak melihat dirinya sebagai anak-anak yang tidak pintar,
tidak pandai berolahraga dan berkomunikasi. Namun demikian, mereka
menyukai diri mereka dan memiliki penghargaan diri yang tinggi Geldard
(2011).
Oleh karena itu penghargaan diri anak perlu ditumbuhkembangkan
dalam diri anak. Melalui layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
penghargaan diri anak dapat ditumbuhkan dan dikembangkan. Melalui
pelaksanaan bimbingan klasikal yang dilakukan secara berkesinambungan
dengan menggunakan metode yang menarik bagi siswa diharapkan dapat
meningkatkan self esteem (harga diri) siswa kelas IV Musikal 3.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Bimbingan dan Konseling
Sekolah Dasar Joannes Bosco pada tanggal 22 Februari 2013, Miss Priska
Wulan mengatakan bahwa kelas IV Musikal 3 memiliki masalah yang sangat
kompleks, setiap siswa memiliki karakter yang unik dan berbeda satu dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
yang lainnya, keunikan inilah yang sering kali menjadikan kelas IV Musikal 3
ini rawan terhadap masalah, baik masalah yang terkait dengan pribadi, sosial,
belajar maupun karier, namun yang akan menjadi pusat perhatian peneliti
adalah masalah yang terkait dengan pribadi khususnya tentang self esteem
(harga diri). Menurut Miss Priska Wulan siswa-siswi dalam kelas ini kurang
memahami akan konsep dirinya sendiri, siswa-siswi sebenarnya ingin
menunjukkan keeksistensiannya kepada teman-teman dan guru akan tetapi
pada kenyataannya perilaku yang ditunjukkan tersebut masih kurang sesuai
dengan diri siswa-siswi. Kenyataan ini pun peneliti jumpai pada saat peneliti
melakukan observasi pada tanggal 2 Maret 2013 pada pukul 09.15-09.55 saat
bimbingan kelas. Peneliti memiliki kesan bahwa siswa siswi kelas IV
Musikal 3 ini memiliki karakter yang sangat bervariasi, beberapa siswa
sangat aktif menjawab dan mendengarkan dan banyak pula yang pasif hanya
mendengarkan bahkan melamun didalam kelas.
Melihat peristiwa yang terjadi pada saat observasi, muncul gagasan
peneliti untuk menggunakan media permainan ke dalam bimbingan kelas
sebagai upaya meningkatkan self-esteem siswa. Media permainan bersifat
menyenangkan dan mengajak siswa untuk aktif bekerjasama, mengemukakan
gagasan, bersosialisasi, proaktif, bertindak mandiri, mudah memikul
tanggung jawab, menerima tantangan baru penuh semangat dll.
Permainan sudah ada sejak jaman prasejarah sampai masa sekarang ini.
Teknik dan polanya pun berkembang sesuai dengan peradaban manusia. Dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
mulai tradisional sampai modern, sederhana sampai rumit, dan mengandalkan
apa yang dimiliki dalam tubuh, kemudian memanfaatkan benda yang ada
disekitarnya sampai penggunaan media yang dirancang guna menyusun
permainan menjadi seni, sehingga menyenangkan, bermanfaat dan bermakna
bagi siswa. Penggunaan media permainan dalam bimbingan kelas membuat
suasana kelas tidak monoton. Meskipun bermain, namun mengandung
learning point didalamnya.
Berdasarkan fenomena yang digambarkan diatas peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dalam judul “Peningkatan Self-Esteem Siswa Melalui
Layanan Bimbingan Klasikal dengan Penerapan Metode Permainan”.
B. Rumusan Masalah
Berangkat dari beberapa kondisi yang melatarbelakangi penelitian ini,
dirumuskan permasalahan yang menjadi fokus sorot PTBK ini sebagai
berikut:
1. Apakah self-esteem siswa dapat dit ingkatkan melalui layanan
bimbingan secara klasikal dengan penerapan metode permainan?
2. Seberapa baik peningkatan self-esteem siswa melalui layanan
bimbingan secara klasikal dengan penerapan metode permainan antar
siklus?
3. Apakah terjadi perbedaan yang signifikan peningkatan self-esteem
antarsiklus?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Tujuan Penelitian
Penelitiaan ini bertujuan untuk :
1. Meningkatkan self-esteem siswa melalui layanan bimbingan klasikal
dengan penggunaan metode permainan.
2. Memperoleh gambaran efektivitas peningkatan capaian skor self-esteem
melalui layanan bimbingan klasikal dengan penggunaan metode
permainan antarsiklus.
3. Memperoleh gambaran ada tidaknya perbedaan secara signifikan
peningkatan self-esteem siswa melalui layanan bimbingan klasikal dengan
penggunaan metode permainan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Mampu memberikan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan bidang
pendidikan khususnya pada Bimbingan dan Konseling (BK). Sehingga
pendidikan, terutama layanan bimbingan klasikal akan semakin
berkembang dengan adanya penerapan metode permainan yang semakin
inovatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Mampu meningkatkan self-esteem dirinya sehingga mampu
mengeksplorasi seluruh potensi dalam diri siswa yang akhirnya dapat
meningkatkan prestasi siswa.
b. Bagi guru BK
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh guru BK sebagai
dasar untuk memberikan layanan bimbingan klasikal dengan
menerapkan metode permainan.
c. Bagi peneliti
Prosedur penelitian ini memberikan kesempatan kepada peneliti untuk
berlatih mengaplikasikan prosedur penelitian tindakan dalam
Bimbingan dan Konseling guna meningkatkan self-esteem dalam
mengikuti layanan Bimbingan klasikal dengan menggunakan metode
permainan.
d. Bagi peneliti lain
Prosedur penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti lain untuk
mengaplikasikan metode permainan untuk meningkatkan self-esteem
siswa dalam mengikuti layanan bimbingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Definisi Operasional
1. Self-Esteem
Menurut Santrock (2007) harga diri ialah image atau penilaian positif
seseorang untuk dirinya yang berupa evaluasi global seseorang mengenai
dirinya. Evaluasi ini memperlihatkan bagaimana individu menilai dirinya
sendiri dan diakui atau tidaknya kemampuan dan keberhasilan dirinya.
2. Bimbingan Klasikal
Bimbingan klasikal/kelas/kelompok merupakan suatu bimbingan yang
digunakan untuk mencegah masalah-masalah perkembangan, meliputi :
informasi pendidikan, pekerjaan, personal dan sosial dilaksanakan dalam
bentuk pengajaran yang sistematis dalam suatu ruang kelas yang berisi
antara 20-25 siswa dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman diri
dan orang lain serta perubahan sikap dengan menggunakan berbagai media
dan dinamika kelompok.
3. Permainan
Permainan adalah metode yang memiliki fungsi pendidikan dan
perkembangan bagi siswa karena didalam permainan mengandung
learning point didalamnya. Metode permainan bervariasi sesuai dengan
tahap perkembangan dan kebutuhan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Bab ini memuat tentang kajian teori, kerangka pikir penelitian dan,
hipotesis tindakan.
A. Kajian Teori
1. Hakikat Self Esteem
a. Pengertian Self Esteem
Maslow (1970) mengidentifikasikan dua tingkat kebutuhan
untuk dihargai, reputasi, dan harga diri (Self Esteem). Reputasi adalah
persepsi tentang prestise, pengakuan atau ketenaran yang berhasil
dicapai seseorang di mata orang lain, sementara harga diri adalah
perasaan perasaaan seseorang terhadap keberhargaan dan keyakinan
dirinya. Harga diri lebih mendasar ketimbang reputasi dan prestise
karena mencerminkan “hasrat bagi kekuatan, pencapaian, ketepatan,
penguasaan dan interdependensi, dan kebebasan” dengan kata lain,
harga diri didasarkan pada kompetensi nyata dan bukan sekedar opini
orang lain. Sekali manusia dapat memenuhi kebutuhan untuk dihargai,
mereka sudah siap untuk memasuki gerbang aktualisasi-diri,
kebutuhan tertinggi yang ditemukan Maslow.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Menurut Coopersmith (Goble, 1987) individu-individu yang
mempunyai harga diri tinggi memiliki sifat-sifat mandiri, kreatif,
yakin pada penilaian serta gagasan-gagasannya sendiri, berani,
berdikari secara sosial (berani menentukan sesuatu sendiri), memiliki
kestabilan psikologis, tidak cemas dan tidak berorientasi pada
keberhasilan. Individu-individu semacam itu memandang dirinya
kompeten dan menaruh harapan besar di masa depan yang biasanya
lalu menumbuhkan motivasi yang lebih tinggi. Orang-orang yang
memiliki harga diri tinggi biasanya lebih bahagia dan lebih efektif
dalam kehidupan sehari-hari mereka dibandingkan orang-orang yang
memiliki harga diri rendah.
Menurut Santrock (2007) menyatakan bahwa harga diri yaitu
image atau penilaian positif seseorang untuk dirinya yang berupa
evaluasi global seseorang mengenai dirinya. Evaluasi ini
memperlihatkan bagaimana individu menilai dirinya sendiri dan
diakui atau tidaknya kemampuan dan keberhasilan dirinya.
b. Kategori Self Esteem
Menurut Coopersmith (Hamachek, 1987) harga diri terbagi
menjadi empat kategori, yaitu:
1) Kekuatan (Power)
Kekuatan (Power) merupakan kemampuan untuk
mempengaruhi dan mengendalikan orang lain. Kemampuan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
ditandai dengan adanya pengakuan dan rasa hormat yang diterima
individu dari orang lain. Seseorang berhasil karena mampu untuk
mengontrol diri sendiri, mengendalikan dan mempengaruhi orang
lain agar mencapai tujuan, dan mampu melakukan inisiatif yang
baik.
2) Kebermaknaan (Significance)
Kebermaknaan (Significance) merupakan penerimaan,
perhatian, dan kasih sayang dari orang lain. Semakin banyak
ekspresi kasih sayang yang diterima individu, maka individu akan
merasa semakin berarti. Individu yang jarang atau tidak
memperoleh stimulus yang positif dari orang lain, maka individu
akan merasa ditolak dan akan mengisolasi diri dari pergaulan.
3) Kebajikan (Virtue)
Kebajikan (Virtue) merupakan kepatuhan terhadap standar
moral dan etika tertentu. Kesesuaian diri dengan moral dan standar
etik diadaptasi individu dari nilai-nilai yang ditanamkan orangtua.
Pembahasan tentang kebajikan juga mencakup hal-hal yang
berkaitan dengan nilai-nilai kemanusiaan serta ketaatan dalam
beragama.
4) Kompetensi (Competence)
Kompetensi (Competence) merupakan keberhasilan dalam
memenuhi permintaan untuk pencapaian. Kemampuan yang cukup
akan membuat individu merasa yakin untuk mencapai cita-citanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
karena individu mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya
serta mampu menghadapi lingkungannya.
c. Karakteristik Harga Diri Tinggi dan Harga Diri Rendah
Menurut Clemes (2012) karakteristik harga diri tinggi dan harga
diri rendah anak dapat dilihat dari perbedaannya yaitu:
1) Seorang anak dengan harga diri tinggi :
a. Merasa bangga akan prestasinya, misalnya “Lihat, saya benar-
benar menyukai hasil lukisan saya.”
b. Bertindak mandiri, misalnya “Saya menyiapkan sarapan pagi
sendiri.”
c. Mudah memikul tanggung jawab, misalnya “Saya akan
menyiram tanamanmu.”
d. Menoleransi frustasi dengan baik, misalnya “Wah, sulitnya
melakukan tugas ini, tetapi saya tahu cara menyelesaikannya.”
e. Menerima tantangan baru dengan penuh semangat, misalnya
“Wah, guru saya mengatakan bahwa kita akan belajar sesuatu
yang baru besok pagi.”
f. Merasa mampu mempengaruhi orang lain, misalnya “Saya akan
tunjukkan kepadamu bagaimana cara memainkan permainan
yang baru saya pelajari.”
g. Menunjukkan beragam emosi dan perasaan yang luas, misalnya
“Saya merasa senang bila Ayah dirumah dan sedih bila ia
pergi.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2) Seorang anak dengan harga diri rendah :
a. Menghindari situasi yang menimbulkan rasa cemas, misalnya
“Saya tidak mau sekolah hari ini sebab akan ada ulangan
matematika yang sulit.”
b. Melecehkan bakatnya sendiri, misalnya “Gambar-gambar saya
terlihat jelek semua.”
c. Merasa oranglain tidak menghargainya, misalnya “Mereka tidak
mau bermain dengan saya.”
d. Menyalahkan orang lain untuk kelemahannya sendiri, misalnya
“Kamu tidak memberi tahu letak sapunya sehingga saya tidak
bisa membersihkan ruangan ini.”
e. Mudah dipengaruhi orang lain, misalnya “Saya tahu bahwa
seharusnya saya tidak melakukannya, tetapi merekalah
penyebabnya.”
f. Menjadi defensive dan mudah frustasi, misalnya “Bukan salah
saya layang-layang itu tidak mau terbang, saya ingin
menghancurkannya saja.”
g. Merasa tidak berdaya, misalnya “Saya tidak bias menemukan
gunting; dimana selotipnya? Saya tidak mempunyai buku, saya
tidak akan berhasil menyelesaikan tugas ini.”
h. Menunjukkan rangkaian emosi dan perasaan yang sempit,
misalnya “Saya tidak peduli; tidak ada artinya bagi saya apapun
yang kamu lakukan.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Konsep Dasar Bimbingan Klasikal
a. Pengertian Bimbingan
Menurut Winkel (1997: 519) bimbingan klasikal merupakan
sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa,
yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalamannya di
sekolah bagi dirinya sendiri. Bimbingan klasikal dilaksanakan dengan
mengadakan sejumlah kegiatan bimbingan dengan topik-topik
bimbingan yang relevan dan sejalan dengan kebutuhan siswa. Pada
dasarnya bimbingan klasikal merupakan bentuk dan sarana pelayanan
bimbingan yang diberikan konselor di dalam kelas dengan menyajikan
materi yang telah disiapkan sebelumnya untuk menunjang
perkembangan optimal masing-masing siswa yang diharapkan dapat
mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan bagi dirinya sendiri
(Winkel dan Hastuti, 2004). Bimbingan klasikal merupakan layanan
bimbingan kelompok yang diberikan dalam suasana kelompok kelas
di sekolah.
Menurut Winkel dan Sri Hastuti (2004), istilah bentuk
bimbingan menunjuk pada jumlah orang yang diberi pelayanan
bimbingan dan salah satunya adalah bimbingan kelompok karena
siswa yang dilayani lebih dari satu orang. Bimbingan kelompok dapat
terlaksana dengan berbagai cara, misalnya dibentuk kelompok kecil
dalam rangka layanan konseling, dibentuk kelompok diskusi,
diberikan bimbingan karier kepada siswa-siswi yang tergabung dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
satu kesatuan kelas. Bimbingan kelas merupakan suatu bimbingan
yang digunakan untuk mencegah masalah-masalah perkembangan,
meliputi : informasi pendidikan, pekerjaan, personal dan sosial
dilaksanakan dalam bentuk pengajaran yang sistematis dalam suatu
ruang kelas yang berisi antara 20-25 siswa dengan tujuan untuk
meningkatkan pemahaman diri dan orang lain serta perubahan sikap
dengan menggunakan berbagai media dan dinamika kelompok.
Menurut Gazda (Prayitno, 2004) bimbingan kelompok di
sekolah merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok siswa
untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat.
Dapat disimpulkan bahwa bimbingan merupakan pemberian
bantuan kepada siswa yang dilakukan di dalam kelas yang dilakukan
oleh guru pembimbing atau konselor sekolah kepada siswa supaya
siswa mampu mengatur kehidupannya sediri, memiliki pandangannya
sendiri dan tidak sekedar meniru pandangan orang lain, mengambil
sikap sendiri dan berani menangggung sendiri akibat serta
konsekuensi dari tindakan-tindakannya.
b. Tujuan Bimbingan
Menurut Winkel (1991) tujuan bimbingan kelompok/klasikal
yaitu membantu setiap anak didik supaya dapat berkembang
semaksimal mungkin, sesuai dengan kemampuan belajar, bakat serta
minat anak. Tujuan dari pemberian bimbingan kelompok di sekolah
tidak lain dari yang diuraikan tadi, namun jalan yang ditempuh dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
bimbingan kelompok lain dari jalan yang ditempuh dalam bimbingan
perseorangan, yaitu melalui pembentukan kelompok.
Menurut Yusuf dan Nurihsan (2010) tujuan pemberian layanan
bimbingan ialah agar individu dapat (1) merencanakan kegiatan
penyelesaian studi, perkembangan karier serta kehidupan di masa
yang akan datang; (2) mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan
yang dimilikinya seoptimal mungkin; (3) menyesuaikan diri dengan
lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan
kerjanya; (4) mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam
studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat,
maupun lingkungan kerja.
c. Fungsi Bimbingan
Menurut Yusuf dan Nurihsan (2010) Fungsi Bimbingan
kelompok meliputi:
1) Pemahaman, yaitu membantu peserta didik agar memiliki
pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya
(pendidikan, pekerjaan dan norma agama). Berdasarkan
pemahaman ini, individu diharapkan mampu mengembangkan
potensi dirinya secara optimal dan menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
2) Preventif yaitu upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi
berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk
mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3) Pengembangan, yaitu konselor senantiasa berupaya untuk
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memfasilitasi
perkembangan siswa.
4) Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu
memilih kegiatan ekstrakulikuler
5) Adaptasi
6) Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu
agar dapat menyesuaikan diri secara dinamis.
d. Tahap-tahap Bimbingan
Menurut Prayitno (1995) ada empat tahap dalam bimbingan
kelompok, yaitu :
1) Tahap Pembentukan
Tahap ini merupakan tahap pengenalan, tahap pelibatan diri
atau tahap memasukkakan diri kedalam kehidupan suatu kelompok.
Pada tahap ini pada umumnya para anggota saling
memperkenalkan diri dan juga mengungkapkan tujuan ataupun
harapan-harapan masing-masing anggota. Pemimpin kelompok
menjelaskan cara-cara dan asas-asas kegiatan bimbingan
kelompok. Selanjutnya pemimpin kelompok mengadakan
permainan untuk mengakrabkan masing-masing anggota sehingga
menunjukkan sikap hangat, tulus dan penuh empati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2) Tahap Peralihan
Sebelum melangkah lebih lanjut ke tahap kegiatan kelompok
yang sebenarnya, pemimpin kelompok menjelaskan apa yang akan
dilakukan oleh anggota kelompok pada tahap kegiatan lebih lanjut
dalam kegiatan kelompok. Pemimpin kelompok menjelaskan
peranan anggota kelompok dalam kegiatan, kemudian menawarkan
atau mengamati apakah para anggota sudah siap menjalani kegiatan
pada tahap selanjutnya. Dalam tahap ini pemimpin kelompok
mampu menerima suasana yang ada secara sabar dan terbuka.
Tahap kedua merupakan “jembatan” antara tahap pertama dan
ketiga. Dalam hal ini pemimpin kelompok membawa para anggota
meniti jembatan tersebut dengan selamat. Bila perlu, beberapa hal
pokok yang telah diuraikan pada tahap pertama seperti tujuan dan
asas-asas kegiatan kelompok ditegaskan dan dimantapkan kembali,
sehingga anggota kelompok telah siap melaksanakan tahap
bimbingan kelompok selanjutnya.
3) Tahap Kegiatan
Tahap ini merupakan kehidupan yang sebenarnya dari
kelompok. Namun, kelangsungan kegiatan kelompok pada tahap
ini amat tergantung pada hasil dari dua tahap sebelumnya. Jika dua
tahap sebelumnya berhasil dengan baik, maka tahap ketiga akan
berhasil dengan lancar. Pemimpin kelompok dapat lebih santai dan
membiarkan para anggota sendiri yang melakukan kegiatan tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
banyak campur tangan dari pemimpin kelompok. Di sini
prinsip Tut Wuri Handayani dapat diterapkan. Tahap kegiatan ini
merupakan tahap inti dimana masingmasing anggota kelompok
saling berinteraksi memberikan tanggapan dan lain sebagainya
yang menunjukkan hidupnya kegiatan bimbingan kelompok yang
pada akhirnya membawa kearah bimbingan kelompok sesuai tujuan
yang diharapkan.
4) Tahap Pengakhiran
Pada tahap ini merupakan tahap berhentinya kegiatan. Dalam
pengakhiran ini terdapat kesepakatan kelompok apakah kelompok
akan melanjutkan kegiatan dan bertemu kembali serta berapa kali
kelompok itu bertemu. Dengan kata lain kelompok yang
menetapkan sendiri kapan kelompok itu akan melakukan kegiatan.
3. Konsep Dasar Permainan
a. Pengertian Permainan
Menurut Santrock (2006) bermain (play) adalah suatu kegiatan
yang menyenangkan yang dilaksanakan untuk kepentingan kegiatan
itu sendiri. Erikson dan Freud (Santrock, 2006) berpendapat bahwa
bermain merupakan suatu bentuk penyesuaian diri manusia yang
sangat berguna menolong anak menguasai kecemasan dan konflik.
Begitu juga Piaget (Santrock, 2006) memandang bahwa bermain
sebagai suatu metode yang meningkatkan perkembangan kognitif
anak-anak. Sedangkan Hurlock (1997) memberikan opini tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
bermain adalah kegiatan yang dilakukan atas dasar suatu kesenangan
dan tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Kegiatan bermain
dilaksanakan secara sukarela, tanpa paksaan atau tekanan dari pihak
luar.
Pada intinya, permainan bersifat sosial, melibatkan proses
belajar, mematuhi peraturan, pemecahan masalah, disiplin diri dan
kontrol emosional dan adopsi peran-peran pemimpin dengan pengikut
yang kesemuanya merupakan komponen penting dari sosialisasi.
Permainan memberi kesempatan untuk mengekspresikan perasaan
dalam cara-cara yang dapat diterima secara sosial.
b. Peran Permainan dalam Bimbingan dan Konseling
Menurut Pamela (2006) media permainan dan expressive arts
dapat digunakan dalam pelaksanaan layanan bimbingan. Permainan
dan expressive arts berfungsi dalam pekerjaan seorang konselor,
karena: (1) Anak biasanya tidak mempunyai kemampuan verbal untuk
bertanya, menolong membantu permasalahannya, bermain merupakan
salah satu cara berkomunikasi dengan anak; (2) Media Permainan dan
expressive arts dilihat sebagai salah satu metode membantu anak
mengekspresikan perasaannya dan membangun sikap positif bagi
dirinya dan temannya; (3) Strategi membangun hubungan yang
digunakan sebagai peningkatan tingkah laku, klarifikasi perasaan; (4)
Adanya keterbatasan tipe tingkah laku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Gladding (Pamela, 2006) berpendapat intervensi dalam
bimbingan dan konseling dengan menggunakan musik, menari,
bermain dan humor, berkhayal, seni rupa, literatur, menulis, dan
drama membangun sebuah pengalaman bahwa dalam sebuah
permainan berorientasi pada proses yang bertujuan untuk membangun
sosialisasi dan sekaligus mempelajari karakter dan kepribadian
seseorang yang berasal dari berbagai latar belakang. Disisi lain, Violet
(Pamela, 2006) memandang bahwa pendekatan bermain ini
merupakan salah satu alternatif metode komunikasi, a window to our
children. Teknik kreativitas ini dapat mengurangi permasalahan
tingkah laku, meningkatkan hasil yang menyenangkan, pada
umumnya mendukung kognisi yang sehat, afeksi dan pengembangan
interpersonal.
c. Efektivitas Metode Permainan
Penelitian tentang penerapan efektivitas metode permainan telah
dilakukan oleh beberapa orang, salah satu diantaranya adalah Reni dan
Tamsil (2011: 32-39) dengan judul penelitian “Penerapan Bimbingan
Kelompok Teknik Bermain untuk Membantu Mengurangi Tingkat
Kecemasan dalam Mengikuti Mata Pelajaran Eksakta”. Penelitian ini
menggunakan rancangan pre-experiment design berupa one group
pretest-posttest design. Hasil yang diperoleh sebelum memperoleh
perlakuan berupa permainan yaitu 20% dari 68 siswa mengalami
kecemasan mengikuti pelajaran eksakta, setelah memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
perlakuan berupa permainan jumlah siswa yang mengalami
kecemasan berkurang hingga 9% dari 68 siswa. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pemberian bimbingan kelompok dengan teknik
bermain dapat menurunkan tingkat kecemasan siswa dalam mengikuti
mata pelajaran eksakta.
Penelitian yang lainnya dilakukan oleh Fely dan Retno (2011:
20-33) dengan judul “Meningkatkan Partisipasi Siswa Mengikuti
Layanan Informasi Melalui Penggunaan Media Permainan”.
Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan. Hasil pada
siklus I dengan kriteria keberhasilan sangat baik yaitu 76%-100% dan
hasil persentase rata-rata partisipasi siswa sebesar 56%. Sedangkan
pada siklus II partisipasi siswa mengalami peningkatan yaitu
persentase rata-rata sebesar 78% dan pengamatan sebesar 84,1%. Hal
ini menunjukkan bahwa partisipasi siswa dapat meningkat setelah
diberikan layanan informasi menggunakan media permainan.
Kedua penelitian di atas membuktikan bahwa penggunaan
metode permainan efektif untuk meningkatkan suatu variable tertentu.
Metode permainan ini dapat berjalan efektif apabila siswa dapat
berpartisipasi aktif mengikuti permainan yang diberikan.
Dari pembahasan diatas, disimpulkan bahwa efektivitas metode
permainan sudah teruji dengan baik. Berangkat dari hal tersebut, maka
metode permainan dapat digunakan untuk meningkatkan self-esteem
siswa dalam mengikuti kegiatan layanan bimbingan klasikal. Selain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
sebagai metode dalam pemberian layanan bimbingan, permainan juga
dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan bekerjasama,
berdiskusi, mendengarkan pendapat, imajinasi dan kreatifitas.
B. Kerangka Pikir Penelitian
Peneliti memilih menggunakan metode permainan sebagai upaya
meningkatkan self-esteem siswa kelas IV Musikal 3 SD Joannes Bosco dalam
mengikuti layanan bimbingan klasikal. Penghargaan atas diri dan
penghargaan untuk orang lain dirasa sangat kurang di kelas ini ditunjukkan
dengan perilaku mengejek, berteriak, tidak bersemangat, mengganggu teman.
Hal ini membuat proses layanan bimbingan klasikal kurang efektif, padahal
materi yang disampaikan sangat bermanfaat bagi siswa.
Untuk itulah diperlukan metode yang dapat meningkatkan self-esteem
siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal. Salah satu metode yang
sesuai dengan anak-anak adalah metode permainan karena metode ini
mengandung unsur menyenangkan. Penggunaan metode ini diharapkan dapat
dirasakan manfaatnya oleh siswa sehingga siswa memiliki penghargaan atas
dirinya untuk hadir secara psikologis dalam mengikuti layanan bimbingan
klasikal. Penerapan metode permainan sebagai salah satu strategi dalam
pemberian materi bimbingan, metode ini mengajak siswa untuk aktif terlibat
sehingga materi yang disampaikan dapat diterima siswa dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
B. Hipotesis Tindakan
Self-esteem kelas IV Musikal 3 SD Joannes Bosco Yogyakarta dalam
mengikuti layanan bimbingan klasikal dapat ditingkatkan melalui
penggunaan metode permainan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini memuat tentang jenis penelitian, subjek penelitian, setting
penelitian, prosedur penelitian, tahapan penelitian, teknik pengumpulan data dan
teknik analisis data
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Bimbingan dan
Konseling (PTBK). Hoopkins mengartikan penelitian tindakan kelas sebagai
penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan
substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu
usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam
sebuah proses perbaikan dan perubahan (Wiriaatmadja, 2005). Sedangkan
menurut Raka (1998), penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk
kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk
meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan dalam
melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan
yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana pembelajaran tersebut
dilakukan.
Penelitian ini mengkaji masalah self-esteem siswa yang masih rendah
dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal. Kemudian diberikan tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
berupa penerapan metode permainan dalam upaya meningkatkan self-esteem
siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal di kelas.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV Musikal 3 SD Joannes
Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013, peserta terdiri dari 19 siswa.
C. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran
2013/2014 pada bulan Agustus hingga September tahun 2013 di kelas IV
Musikal 3 SD Joannes Bosco dengan alamat Jalan Melati Wetan Yogyakarta.
1. Tempat penelitian di ruang kelas IV Musikal 3 dengan menggunakan jam
pelajaran Bimbingan dan Konseling pada pukul 09.15-09.45 WIB
2. Setting kelas disesuaikan dengan permainan yang akan dilaksanakan.
3. Pelaksanaan penelitian ini peneliti dibantu oleh mitra kolaboratif dan
beberapa teman pengamat, yaitu
a. Mitra Kolaboratif
Nama : Priska Wulan Oktavianti, S.Pd
Jabatan : Guru Bimbingan dan Konseling
b. Pengamat 1
Nama : Fransiska Wening Panitis
NIM : 091114012
Status : Mahasiswa BK USD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
c. Pengamat 2
Nama : Vincentia Widiastuti
NIM : 091114013
Status : Mahasiswa BK USD
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling
yang dilakukan untuk meningkatkan self-esteem siswa dalam mengikuti
kegiatan layanan bimbingan klasikal. Proses pelaksanaan tindakan
dilaksanakan secara bertahap sebanyak 3 siklus. Prosedur penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti mengadakan kegiatan sebagai berikut.
a. Mengamati proses penyajian layanan bimbingan klasikal terutama
pada aspek teknik atau metode yang digunakan dalam menyampaikan
materi sebelumnya.
b. Mengidentifikasi permasalahan yang muncul terkait dengan gejala
kurangnya self-esteem siswa dalam mengikuti kegiatan layanan
bimbingan klasikal.
c. Merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan sebagai
upaya untuk meningkatkan self-esteem siswa dalam mengikuti
kegiatan layanan bimbingan klasikal yaitu penggunaan metode
permainan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
d. Menyusun rancangan pelaksanaan metode permainan meliputi
pemilihan jenis permainan, aturan dalam permainan serta bahan
permainan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian
tindakan kelas menurut Hopkins (1993) yang pelaksanaan tindakannya
terdiri atas beberapa siklus. Setiap siklus terdiri atas beberapa tahapan
yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/monitoring, dan
refleksi. Tahap-tahap dalam penelitian tersebut membentuk spiral.
Tindakan penelitian yang membentuk spiral tersebut dengan jelas
digambarkan oleh Hopkins (1993) sebagai berikut.
Gambar 1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Model Hopkins
Jika tidak ada peningkatan kualitas, cari penyebab, rumuskan
alternatif pemecahan, lakukan tindakan baru (revisi dari tindakan I),
observasi hasil, analisis data, refleksi dan seterusnya sampai ditemukan
peningkatan kualitas yang berarti (signifikan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
E. Langkah/Tahap Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam 3 siklus.
Siklus I
1. Tahap Perencanaan
a. Mempersiapkan materi bimbingan klasikal dengan topik
“Kerjasama”.
b. Mempersiapkan alat dan bahan permainan yang akan digunakan.
Judul permainan adalah “Puzzel”, bahan yang digunakan adalah
puzzle dengan gambar beraneka macam kartun. Prosedur permainan
dengan membentuk kelompok kecil sehingga dalam satu kelompok
kecil siswa dapat bekerjasama memecahkan puzzle tersebut dalam
waktu 15 menit.
c. Mempersiapkan instrumen penelitian (lembar observasi,
kuesioner self-esteem siswa), menetapkan waktu dan cara
pelaksanaan.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
a. Introduksi pokok bahasan.
b. Menyampaikan panduan instruksi pelaksanaan kegiatan.
c. Menyajikan topik “Kerjasama” dengan metode permainan.
3. Tahap Monitoring
Pada tahap ini mitra kolaborator melakukan pengamatan proses
selama kegiatan pelayanan berlangsung sebagai data rekam proses
tindakan untuk mengukur tingkat efektifitas tindakan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dilaksanakan.
4. Tahap Refleksi dan Evaluasi
Pada tahap ini peneliti dan mitra kolaborator melaksanakan diskusi
reflektif untuk menganalisis data hasil observasi untuk mengetahui
efektivitas tindakan yang telah dilaksanakan. Hasil refleksi dari
tindakan pada siklus 1 digunakan untuk menentukan langkah-langkah
pada siklus berikutnya.
Siklus II
1. Tahap Perencanaan
Berdasarkan hasil observasi refleksi dan penilaian pada siklus I
maka pada siklus II direncanakan upaya perbaikan penyajian layanan
dan proses kegiatan untuk diintensifkan pelaksanaannya, meningkatkan
keterlibatan siswa untuk lebih berperan aktif. Topik yang diangkat
adalah “Penghargaan dalam kerjasama”. Permainan yang digunakan
adalah “Trowongan” dengan bahan kertas koran yang digulung dan
bola pingpong sebagai objek yang melintas. Permainan ini dilaksanakan
dengan membentuk lingkaran besar dan masing-masing siswa
memegang kertas koran sebagai trowongan dan menjaga supaya bola
pingpong tidak jatuh. Durasi permainan ini 15 menit.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan metode permainan dengan materi layanan
“Penghargaan dalam Kerjasama” dengan permainan yang melibatkan
siswa berpartisipasi aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3. Tahap Monitoring
Pada tahap ini pelaksanaan sama pada siklus I. Mitra kolaborator
melakukan pengamatan dengan cermat terhadap proses layanan,
aktivitas siswa dan peneliti.
4. Tahap Refleksi dan Evaluasi
Pada tahap ini peneliti dan mitra kolaborator melaksanakan diskusi
reflektif untuk menganalisis data hasil observasi untuk mengetahui
efektifitas tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus II.
Siklus III
1. Tahap Perencanaan
Berdasarkan hasil observasi, refleksi dan penilaian pada siklus II
maka pada siklus III direncanakan upaya perbaikan penyajian layanan
dan proses kegiatan untuk diintensifkan pelaksanaannya, meningkatkan
keterlibatan siswa untuk lebih berperan aktif. Topik yang diangkat
adalah “Cinta dan Persahabatan”. Permainan yang digunakan adalah
“Menggambar” dengan bahan kertas HVS dan pensil warna,
prosedurnya adalah setiap siswa menggambar diri mereka dan
mendapatkan dua warna dan setelah dua menit siswa boleh menukarkan
pensil warna pada teman sebelahnya, proses ini berlangsung selama 15
menit. Setelah selesai setiap siswa menceritakan gambarnya dan siswa
yang lain memberikan penilaian dengan menanggapi dengan kata-kata
positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan metode permainan dengan materi layanan “Cinta
dan Persahabatan” dengan permainan yang menyenangkan karena di
dalam kelas ini kurang menunjukan rasa cinta dan persabatan dari
setiap siswa.
3. Tahap Monitoring
Pada tahap ini pelaksanaan sama pada siklus I. Mitra kolaborator
melakukan pengamatan dengan cermat terhadap proses layanan,
aktivitas siswa dan peneliti.
4. Tahap Refleksi dan Evaluasi
Pada tahap ini peneliti dan mitra kolaborator melaksanakan diskusi
reflektif untuk menganalisis data hasil observasi untuk mengetahui
efektifitas tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus III.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Observasi
Penelitian ini menggunakan satu pedoman observasi yaitu
observasi pelaksanaan metode permainan. Observasi dilakukan oleh mitra
kolaboratif dan difokuskan pada pengamatan aktivitas/kegiatan yang
dilakukan oleh siswa selama kegiatan layanan bimbingan klasikal
berlangsung. Pengamatan yang belum terdapat pada pedoman observasi
dituliskan pada lembar catatan lapangan.
2. Wawancara Tidak Terstruktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Wawancara tidak terstruktur digunakan untuk memperoleh
informasi dari siswa tertentu tentang penggunaan metode permainan.
Wawancara tidak terstruktur ini dilakukan kepada beberapa siswa yang
aktif mengikuti layanan bimbingan klasikal di akhir kegiatan.
3. Skala Self-esteem (kuesioner)
Skala yang digunakan merupakan skala self-esteem yang disusun
oleh peneliti berdasarkan teori yang telah dipaparkan oleh ahli. Skala
dibagikan dan diisi oleh siswa setiap pelaksanaan kegiatan bimbingan
klasikal tiap siklus selesai. Melalui skala akan diketahui tanggapan siswa
yang kemudian akan digunakan untuk membandingkan hasil pre-test dan
post-test.
4. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah foto
selama proses penelitian tindakan bimbingan dan konseling berlangsung.
G. Instrumen Penelitian
1. Peneliti
Peneliti merupakan instrument karena peneliti sekaligus sebagai
perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis, penafsir data dan
pada akhirnya menjadi pelapor penelitiannya (Moleong 2007:168).
2. Lembar Observasi
Lembar observasi merupakan lembar yang berisi pedoman dan
melaksanakan pengamatan aktivitas siswa pada saat bimbingan di dalam
kelas. Lembar observasi digunakan untuk mengamati perubahan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
perubahan yang terjadi selama kegiatan layanan bimbingan klasikal
berlangsung. Lembar observasi ini dibuat oleh peneliti dan diisi oleh mitra
kolaboratif setiap pelaksanaan kegiatan.
Tabel 1
Kisi-Kisi Panduan Observasi Perilaku Siswa
Aspek Indikator Jumlah
Responsi
siswa
a. Perilaku siswa yang memiliki self-
esteem rendah
10 butir
b. Perilaku siswa yang memiliki self-
esteem tinggi
10 butir
3. Skala Self-esteem
Skala yang digunakan adalah kuesioner tertutup dengan alternative
jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak
Setuju (TS). Berikut kisi-kisi kuesioner self-estem siswa:
Tabel 2
Kisi-Kisi Skala self-esteem dalam Mengikuti Layanan Bimbingan Klasikal
Aspek
Harga Diri
Indikator
No Item Jumlah
+ -
Power
(Kekuatan)
a. Kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain
b. Kemampuan untuk mengontrol
orang lain
11
2
3
7
2
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
c. Kemampuan untuk mengontrol
diri sendiri.
4 - 1
Significance
(Keberartian)
a. Penerimaan
b. Penghargaan
c. Perhatian
d. Kasih sayang
6
14
13
17
8
-
5
20
2
1
2
2
Virtue
(Kebajikan)
a. Kemampuan bersikap sesuai
dengan peraturan yang berlaku
b. Mampu bersosialisasi dengan
baik dengan orang lain
1
10
-
16
1
2
Competence
(Kemampuan)
Keberhasilan dalam mengenali dan
menyesuaikan diri dari segi:
a. Fisik
Mampu menyesuaikan diri
dengan bentuk tubuh
b. Psikologis
Mampu mencapai apa yang
diinginkan
c. Sosial
Mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungan sosial baik
keluarga atau masyarakat.
9
15
18
19
-
12
2
1
2
Jumlah 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
4. Wawancara tidak terstruktur
Tabel 3
Pertanyaan Wawancara Tidak Terstruktur untuk Siswa
No Pertanyaan
1. Bagaimana pendapatmu tentang kegiatan bimbingan hari ini
dengan permainan?
2. Bagimana perasaanmu setelah mengikuti kegiatan hari ini?
3. Apakah kamu menangkap pesan dari permainan tadi?
4. Apa saranmu untuk kegiatan berikutnya?
5. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah foto-foto
selama proses kegiatan berlangsung.
H. Teknik Analisa Data
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan yaitu analisis deskriptif.
Analisis deskriptif adalah suatu teknik pengolahan data yang bertujuan untuk
menggambarkan atau melukiskan kelompok data dari populasi yang diamati.
Berikut rincian teknik analisa data dalam penelitian ini.
1. Data observasi perilaku siswa pada saat pelaksanaan metode permainan
dalam kegiatan layanan bimbingan klasikal, dihitung jumlah turusnya
kemudian dipersentasekan.
Jumlah siswa (%) = (Jumlah turus/Jumlah seluruh siswa) x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Analisis Kuesioner Self-esteem siswa
Kuesioner self-esteem siswa terdiri dari 20 butir pertanyaan.
Penskoran kuesioner untuk butir (+) adalah 4 untuk jawaban sangat
setuju, 3 untuk jawaban setuju, 2 untuk jawaban kurang setuju dan 1
untuk jawaban tidak setuju. Untuk butir (-) adalah 1 untuk jawaban
sangat setuju, 2 untuk jawaban setuju, 3 untuk jawaban kurang setuju
dan 4 untuk jawaban tidak setuju. Mengkategorikan subjek dan butir
item berdasarkan pada kriteria kategori (Azwar, 2010). Dengan
demikian, rentang minimumnya diambil dari rata-rata skor total
terendah yaitu 20/20 = 1 dan sampai rentang maksimumnya diambil
dari rata-rata skor total tertinggi yaitu 80/20 = 4. Luas jarak sebarannya
adalah 4-1 = 3. Satuan deviasi standarnya (σ) adalah (skor maksimal
teoritis – skor minimal teoritis)/6 = (4-1)/6 = 0,5. Mean teoritisnya (µ)
adalah (skor maksimal + skor minimal)/2 = (4+1)/2 = 2,5.
Penggolongan subjek dimasukkan ke dalam 3 kategori diagnosis tingkat
self-esteem siswa. Keenam satuan deviasi standar dibagi menjadi 3
bagian sebagai berikut :
Tabel 4
Kriteria Kategori Subjek dan Butir-butir Self-esteem
Formula Kriteria Rerata Skor Kategori
X < [µ-1,0. σ ] 0-1,99 Rendah
[µ-1,0. σ ] < X < [µ+1,0. σ ] 2,00-2,99 Sedang
[µ+1,0. σ ] < X 3,00-4,00 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Keterangan :
X : Skor butir dan skor subjek
µ : Mean Teoritis
σ : Standar Deviasi
3. Uji Validitas
Validitas penelitian mempersoalkan derajat kesesuaian hasil
penelitian dengan keadaan sebenarnya; sejauh mana hasil penelitian
mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Suatu alat ukur yang valid,
tidak sekedar mampu mengungkapkan data dengan tepat akan tetapi juga
harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut
(Azwar, 2003). Pada penelitian tindakan kelas, validitas itu adalah
keajegan alat ukur sebagai instrumen dalam proses penelitian (Wina,
2009).
a. Validitas Konstrak
Penelaah butir-butir pada instrumen (expert judgment) dilakukan
oleh dosen pembimbing skripsi yaitu Dr. Gendon Barus, M.Si. Hasil
yang diperoleh setelah ditelaah ahli yaitu perlu dilakukan perbaikan
pada butir-butir instrumen agar setiap butir instrument menjadi
kalimat yang efektif sehingga mudah dipahami oleh siswa. Dari hasil
penelaah ahli, berdasarkan kesesuaian butir pernyataan dengan kisi-
kisi instrument maka kuesioner dinyatakan siap untuk digunakan
dalam penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling. Data hasil uji
validitas dan tabel perbaikan item disajikan pada lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
b. Uji Validitas Empirik
Setelah melakukan uji validitas konstrak maka tahap selanjutnya
adalah melakukan uji coba kuesioner (uji empirik).
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada kuesioner self-
esteem. Pengujian validitas dilakukan dengan uji coba terpakai.
Teknik uji yang digunakan adalah analisis korelasi Pearson Product
Moment.
Formula: XYr =
2222 YYNXXN
YXXYN
rXY = korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir
N = jumlah subyek
X = skor sub total kuesioner
Y = skor total butir-butir kuesioner
XY = hasil perkalian antara skor X dan skor Y
Tahap pelaksanaannya menggunakan program computer SPSS
16.0. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah
kalau r = 0,300 (Sugiyono, 2010). Bila harga korelasi dibawah 0,300
maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid,
sehingga harus diperbaiki atau dibuang (Sugiyono, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Pelaksanaan uji coba terhadap instrumen (uji empirik) dilakukan
pada tanggal 24 Agustus 2013. Hasil uji coba kemudian dihitung
menggunakan rumus Pearson Product Moment dengan jumlah subjek (N)
19 siswa.
Dari hasil pemeriksaan konsistensi butir yang terdiri dari 20 butir
item diperoleh 7 butir item yang dinyatakan tidak valid. Butir item yang
tidak valid kemudian diperbaiki, karena jika dibuang akan mengurangi
butir indikatornya.
I. Indikator Keberhasilan
Penyusunan indikator keberhasilan yang digunakan peneliti ini adalah
pencapaian kriteria keberhasilan yang peneliti tentukan pada setiap akhir
siklus. Tindakan ini dikatakan berhasil jika hasil yang dicapai oleh siswa
melebihi kriteria yang dihasilkan pada data awal. Kriteria keberhasilan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 5 Kriteria Keberhasilan
Peubah Indikator
Kriteria Keberhasilan
Pre-
test
Siklus
I
Siklus
II
Siklus
III
Self-esteem
siswa
mengikuti
layanan
bimbingan
klasikal
dengan
menggunaka
n metode
permainan
a. Rata-rata skor
total skala
self-esteem
siswa
b. Presentase
observasi
perilaku siswa
yang
menunjukkan
memiliki
tingkat self-
esteem tinggi
49,36
28,87%
50,00
40%
53,00
60%
56,00
80%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan hasil dari penelitian dan pembahasan
A. Hasil Penelitian
1. Proses Pelaksanaan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling
a. Data Awal Penelitian (Pre-Test)
Sebelum tindakan dilaksanakan peneliti mengumpulkan data
awal (pre-test) pada hari Sabtu 24 Agustus 2013, pukul 09.15-09.45
WIB. Subyek yang digunakan adalah siswa kelas IV Musikal 3 SD
Joannes Bosco Yogyakarta. Jumlah siswa yang hadir pada saat itu
sebanyak 19 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi
perilaku siswa yang dilakukan oleh dua orang mitra kolaboratif sebagai
observer dan skala self-esteem yang diisi oleh siswa.
Layanan bimbingan klasikal pada saat pre-test diberikan oleh
guru pembimbing dengan topik “Liburanku”. Metode yang digunakan
oleh guru pembimbing adalah ceramah. Siswa diberi tugas untuk
menuliskan pengalamannya dibuku tugas mereka masing-masing.
Suasana kelas pada saat kegiatan nampak kurang kondusif, beberapa
anak berjalan-jalan didalam kelas walau sudah diperingatkan oleh guru
pembimbing namun masih saja ada, ada pula yang mengganggu
temannya yang sedang menulis, berteriak-teriak, tidur didalam kelas,
tidak memperhatikan guru pembimbing, dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Setelah guru pembimbing menyelesaikan pertemuan, peneliti
memberikan skala self-esteem siswa mengikuti layanan bimbingan
klasikal. Kemudian peneliti melakukan evaluasi dan refleksi dengan
dua orang mitra kolaboratif yang bertindak sebagai observer untuk
mencari penyebab siswa memiliki self-esteem rendah dalam mengikuti
kegiatan layanan bimbingan klasikal.
b. Siklus I
1) Tahap Perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan siklus I, terlebih dahulu
disusun rencana kegiatan berupa Satuan Pelayanan Bimbingan
(SPB). Metode yang digunakan untuk menyampaikan materi
bimbingan yaitu permainan dengan menggunakan puzzle. Peneliti
yang juga bertindak sebagai guru dalam kelas menyiapkan media
yang dibutuhkan. Topik yang diberikan yaitu “Kerjasama”. Topik ini
diberikan karena sesuai dengan kebutuhan siswa yang terlihat pada
saat observasi dan yang diungkapkan siswa pada saat wawancara
dengan peneliti.
Selain menyiapkan SPB dan media, peneliti juga menyiapkan
pedoman observasi perilaku siswa yang akan diisi oleh dua orang
observer dan juga menyiapkan skala self-esteem yang akan diisi oleh
siswa. Pedoman observasi dan skala self-esteem akan digunakan
selama kegiatan layanan bimbingan klasikal berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan kelas siklus I berlangsung pada hari Sabtu,
tanggal 31 Agustus 2013, pukul 09.15-09.45 WIB diruang kelas IV
Musikal 3. Jumlah siswa yang hadir pada saat siklus I sebanyak 17
orang. Pada pelaksanaan tindakan siklus I, peneliti membuat rincian
kegiatan sebagai berikut:
a) Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal, peneliti membuka kegiatan dengan
salam pembuka dan memberikan pengantar tentang metode serta
materi yang akan diberikan. Peneliti juga menjelaskan tugas yang
harus dikerjakan siswa selama kegiatan berlangsung.
b.) Kegiatan Inti
Peneliti membagi siswa dalam beberapa kelompok dengan
masing-masing kelompok diberikan satu puzzle yang harus
dipecahkan bersama-sama, peneliti memberikan aturan berupa
pembatasan waktu, siswa dituntut untuk saling mendengarkan dan
memberikan pendapat sehingga mereka menjadi bisa bekerjasama
dengan baik dalam memecahkan puzzle. Permainan ini diberikan
setelah melakukan diskusi dengan observer dengan alasan bahwa
siswa belum dapat bekerjasama dengan baik, maka peneliti
memutuskan menggunakan permainan ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
c.) Kegiatan Penutup
Peneliti menyimpulkan keseluruhan kegiatan, melakukan
presensi, meminta siswa menuliskan refleksi pribadi dan mengisi
skala self-esteem.
3) Tahap Monitoring
Observasi perilaku siswa dilakukan oleh mitra kolaboratif
yaitu 2 orang rekan peneliti. Kedua observer ini bertugas mengamati
dan menuliskan hasil observasi terhadap perilaku siswa dalam proses
penelitian didalam kelas ketika sedang berlangsung. Hasil observasi
pada siklus I menunjukkan bahwa masih ada beberapa siswa yang
masih menunjukkan indikasi memiliki self-esteem yang rendah
dengan tidak mau mendengarkan pendapat teman, tidak mau terlibat
dan mengganggu. Namun, sebagian siswa nampak bersemangat,
memperhatikan, dan berperan aktif mengikuti kegiatan layanan
bimbingan klasikal.
4) Tahap Refleksi dan Evaluasi
Pada tahap ini dilakukan pengolahan data hasil observasi
perilaku siswa dan skala self-esteem untuk memperoleh data yang
akurat dan dapat dijadikan acuan untuk penelitian tindakan siklus
selanjutnya. Hasil refleksi dan evaluasi dengan mitra kolaboratif
pada siklus I ini adalah peneliti kesulitan mengelola siswa yang
membuat gaduh ketika peneliti memberikan tindakan. Melihat
kondisi ini peneliti sebaiknya menggunakan permainan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
melibatkan secara langsung peran siswa. Ada beberapa butir item
yang terindikasi rendah, yaitu pada indikator antusias dan inisiatif,
maka pada siklus selanjutnya peneliti akan memberikan layanan
yang dapat melibatkan siswa secara langsung.
c. Siklus II
1) Tahap Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pada penelitian
tindakan siklus I yaitu kurangnya siswa berinisiatif dan antusia,
maka peneliti mencoba untuk memantapkan kembali pada
penelitian tindakan pada siklus II. Peneliti menyusun Satuan
Pelayanan Bimbingan (SPB) yang berisi materi dengan topik
“Penghargaan dalam Kerjasama”. Topik ini diberikan berdasarkan
hasil wawancara dengan siswa dan hasil observasi yang dilakukan
peneliti selama memberikan tindakan di siklus I, masih ada
beberapa siswa yang belum bisa menghargai dan menerima
perbedaan pedapat.
Peneliti menyiapkan media yang dibutuhkan yaitu kertas
Koran dan bola pingpong. Pada siklus II ini, peneliti mengajak
semua siswa untuk berpartisipasi membuat trowongan dan
membuat posisi melingkar sehingga membuat siswa mengikuti
kegiatan dengan penuh tangungjawab sesuai peran mereka.
Diharapkan dapat meningkatkan butir-butir item yang menurun
pada hasil pengolahan data skala self-esteem siswa pada penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
tindakan siklus I. Permainan ini diberikan berdasarkan hasil diskusi
dengan observer dengan harapan siswa mau menghargai teman-
temannya dan bekerjasama dengan baik.
Selain menyiapkan SPB dan media, peneliti juga menyiapkan
pedoman observasi perilaku siswa yang akan diisi oleh dua orang
observer dan juga menyiapkan skala self-esteem siswa yang akan
diisi oleh siswa. Pedoman observasi dan skala siswa akan
digunakan selama kegiatan layanan bimbingan klasikal
berlangsung.
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus II berlangsung pada hari Sabtu,
tanggal 7 September 2013, pukul 09.15-09.45 WIB di lapangan dan
ruang kelas IV Musikal 3. Jumlah siswa yang hadir pada saat siklus
II sebanyak 18 orang. Pada pelaksanaan tindakan siklus II, peneliti
membuat rincian kegiatan sebagai berikut:
a) Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal, peneliti membuka kegiatan dengan
salam pembuka dan memberikan pengantar tentang metode serta
materi yang akan diberikan. Peneliti juga menjelaskan tugas
yang harus dikerjakan siswa selama kegiatan berlangsung.
b) Kegiatan Inti
Peneliti mengajak siswa untuk membuat trowongan
menggunakan kertas koran, setelah trowongan terbentuk peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
memasukan satu bola pingpong yang akan melewati trowongan.
Tugas siswa adalah menjaga trowongan agar selalu dalam
keadaan baik jangan sampai bola pingpong keluar dari
trowongan dan jatuh, kesempatan diberikan tiga kali jika bola
pingpong jatuh.
c) Kegiatan Penutup
Peneliti menyimpulkan keseluruhan kegiatan, melakukan
presensi, meminta siswa menuliskan refleksi pribadi dan
mengisi skala.
3) Tahap Monitoring
Observasi perilaku siswa dilakukan oleh mitra kolaboratif
yaitu dua orang rekan peneliti. Kedua observer bertugas mengamati
dan menuliskan hasil observasi terhadap perilaku siswa selama
proses penelitian berlangsung. Hasil observasi pada siklus II
menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menunjukkan indikasi
perilaku tingkat self-esteem rendah dalam mengikuti layanan
bimbingan klasikal sudah berkurang. Sebagian besar siswa nampak
bersemangat dan antusias mengikuti permainan dan berpartisipasi
aktif. Namun masih ada beberapa siswa yang terlihat bosan dan
enggan terlibat.
4) Tahap Refleksi dan evaluasi
Pada tahap ini dilakukan pengolahan data hasil observasi
perilaku siswa dan skala self-esteem siswa untuk memperoleh data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
yang akurat dan dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya.
Hasil refleksi dan evaluasi dengan mitra kolaboratif pada siklus II
ini adalah sangat baik dan variatif, siswa mengikuti dengan penuh
antusias dan berperan aktif. Siswa dapat bekerjasam dengan baik.
Namun ada beberapa siswa yang merasa bosan dan tidak mau
menunggu dengan sabar ketika belum mendapatkan gilirannya.
Ada beberapa butir item yang terindikasi rendah yaitu pada
indikator berinisiatif.
d. Siklus III
1) Tahap Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pada penelitian
tindakan siklus II sudah sangat baik peningkatannya, peneliti
mengadakan pemantapan pada penelitian tindakan siklus III.
Peneliti menyusun Satuan Pelayanan Bimbingan (SPB) yang berisi
tentang “Cinta dan Persahabatan”. Topik ini diberikan berdasarkan
hasil pengamatan dan wawancara dengan beberapa siswa.
Peneliti juga menyiapkan media yang dibutuhkan yaitu kertas
HVS dan pewarna. Pada penelitian tindakan siklus III ini peneliti
mengajak siswa menggambar gambaran diri mereka masing-
masing, peneliti juga memberikan peraturan bahwa setiap siswa
hanya mendapat dua warna saja setelah dua menit boleh berganti
warna dengan teman sebelahnya. Setelah selesai menggambar
peneliti meminta setiap siswa mensharingkan gambarnya dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
ditanggapi dengan kata-kata positif dari teman-temannya.
Permainan ini diberikan setelah peneliti melakukan diskusi dengan
observer dan dengan harapan siswa dapat memberikan
penghargaan kepada teman-temannya dengan baik.
Peneliti juga menyiapkan pedoman observasi perilaku siswa
yang akan diisi oleh dua orang observer dan juga menyiapkan skala
self-esteem siswa yang akan diisi oleh siswa. Pedoman observasi
dan skala self-esteem siswa akan digunakan selama kegiatan
layanan bimbingan klasikal berlangsung.
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus III berlangsung pada hari Sabtu,
tanggal 14 September 2013, pukul 09.15-09.45 WIB di ruang kelas
IV Musikal 3. Jumlah siswa yang hadir pada saat siklus III
sebanyak 18 orang. Pada pelaksanaan tindakan siklus III, peneliti
membuat rincian kegiatan sebagai berikut:
a) Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal, peneliti membuka kegiatan dengan
salam pembuka dan memberikan pengantar tentang metode serta
materi yang akan diberikan. Peneliti juga menjelaskan tugas
yang harus dikerjakan siswa selama kegiatan berlangsung.
b) Kegiatan Inti
Peneliti mengajak siswa menggambar gambaran diri
mereka masing-masing, peneliti juga memberikan peraturan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
bahwa setiap siswa hanya mendapat dua warna saja setelah dua
menit boleh berganti warna dengan teman sebelahnya. Setelah
selesai menggambar peneliti meminta setiap siswa
mensharingkan gambarnya dan ditanggapi dengan kata-kata
positif dari teman-temannya.
c) Kegiatan Penutup
Peneliti menyimpulkan keseluruhan kegiatan, melakukan
presensi, meminta siswa menggambarkan suasana hati dan
mengisi skala.
3) Tahap Monitoring
Observasi perilaku siswa dilakukan oleh mitra kolaboratif
yaitu 2 orang rekan peneliti. Kedua observer bertugas mengamati
dan menuliskan hasil observasi terhadap perilaku siswa selama
proses penelitian didalam kelas ketika berlangsung. Hasil observasi
pada siklus III menunjukkan hampir semua siswa sudah
menunjukan indikasi perilaku memiliki self-esteem tinggi. Jumlah
siswa yang menunjukkan perilaku memiliki self-esteem mencapai
85,71% dari jumlah siswa dalam kelas. Siswa nampak antusias dan
aktif ketika diadakan sharing gambar diri.
4) Tahap Refleksi dan Evaluasi
Pada tahap ini dilakukan pengolahan data hasil observasi
perilaku siswa dan skala self-esteem siswa untuk memperoleh data
yang akurat. Hasil evaluasi dan refleksi pada siklus III nampak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
senang dan bersemangat karena siswa senang menggambar dan
diberikan peraturan dam permainan menggambar sekaligus siswa
senang dapat mengsharingkan gambar yang telah dibuatnya.
2. Hasil Observasi Perilaku Siswa
Peneliti meminta dua orang mitra kolaboratif sebagai observer untuk
mengobservasi perilaku siswa selama kegiatan bimbingan klasikal
berlangsung. Hasil observasi perilaku siswa tersebut kemudian dihitung dan
dianalisis. Hasil analisis antarsiklus digunakan untuk melihat perkembangan
perilaku siswa selama diberi tindakan. Berikut ini disajikan grafik observasi
perkebangan perilaku siswa selama penelitian berlangsung.
Grafik 1. Hasil Observasi Perilaku Siswa yang Menunjukkan
memiliki Self-esteem Rendah
0
10
20
30
40
50
Men
yend
iri
Mal
u
Tida
k PD
Men
aruh
Kep
ala
di M
eja
Jala
n-ja
lan
Muk
a m
erah
Men
ggan
ggu
Pasi
f
Bosa
n
Jum
lah
Sis
wa
Pre-test
Siklus 1
Siklus 2
Siklus 3
Grafik 1 menunjukan indikator-indikator perilaku siswa yang
menunjukkan siswa memiliki self-esteem rendah dalam mengikuti layanan
bimbingan klasikal. Perilaku-perilaku tersebut diamati oleh observer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Grafik 2. Hasil Observasi Perilaku Siswa yang Menunjukkan
memiliki Self-esteem Tinggi
0
10
20
30
40
50
Aktif
Antus
ias
Proa
ktif
mem
perh
atik
anM
enja
wab
Per
tany
aan
Bert
anya
Sem
anga
tM
ende
ngar
kan
Berin
isia
tifM
enga
ngka
t Tan
gan
Jum
lah
Sis
wa
Pre-test
Siklus 1
Siklus 2
Siklus 3
Grafik 2 menunjukkan indikator-indikator perilaku siswa yang
menunjukkan siswa memiliki self-esteem tinggi dalam mengikuti layanan
bimbingan klasikal. Perilaku-perilaku tersebut diamati oleh observer.
a. Data Awal Penelitian (Pre-test)
Hasil observasi sebelum dilaksanakan penelitian menunjukkan
bahwa siswa kurang memiliki self-esteem dalam mengikuti layanan
bimbingan klasikal. Siswa menunjukkan perilaku-perilaku seperti
mengganggu teman, bosan, menaruh kepala dimeja dan sebagainya.
Hasil observasi perilaku siswa menunjukkan 71,13% siswa
menunjukkan perilaku kurang memiliki self-esteem dalam mengikuti
layanan bimbingan klasikal dan hanya 28,87% siswa yang menunjukkan
memiliki self-esteem dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal.
Berikut grafik hasil observasi perilaku siswa pada saat pengumpulan data
awal penelitian (pre-test).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Grafik 3. Presentase Hasil Observasi Perilaku
Siswa pada Data Awal (Pre-test)
Kurangmemiliki self-esteem
Memiliki Self-esteem
b. Siklus 1
Pada penelitian tindakan siklus I, perilaku siswa menunjukkan
adanya peningkatan self-esteem dari data awal (pre-test). Presentase
56,12% siswa menunjukkan perilaku kurang memiliki self-esteem dalam
mengikuti layanan bimbingan klasikal dan presentase siswa yang
menunjukkan memiliki self-esteem dalam mengikuti layanan bimbingan
klasikal menjadi 43,87%. Berikut grafik hasil observasi perilaku siswa
selama penelitian berlangsung.
Grafik 4. Presentase Hasil Observasi Perilaku
Siswa pada Siklus 1
Kurangmemiliki Self-esteem
Memiliki Self-esteem
c. Siklus 2
Pada penelitian tindakan siklus II, perilaku siswa menunjukkan
adanya peningkatan self-esteem dari data penelitian tindakan siklus 1.
Presentase 21,6% siswa menunjukkan perilaku kurang memiliki self-
esteem dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal dan presentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
siswa yang menunjukkan memiliki self-esteem dalam mengikuti layanan
bimbingan klasikal menjadi 78,4%. Berikut grafik hasil observasi
perilaku siswa selama penelitian berlangsung.
Grafik 5. Presentase Hasil Observasi Perilaku
Siswa pada siklus 2
Kurang memilikiSelf-esteem
Memiliki Self-esteem
d. Siklus 3
Pada penelitian tindakan siklus III, perilaku siswa menunjukkan
adanya peningkatan self-esteem dari data penelitian tindakan siklus 2.
Presentase 14,28% siswa menunjukkan perilaku kurang memiliki self-
esteem dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal dan presentase
siswa yang menunjukkan memiliki self-esteem dalam mengikuti layanan
bimbingan klasikal menjadi 85,71%. Berikut grafik hasil observasi
perilaku siswa selama penelitian berlangsung.
Grafik 6. Presentase Hasil Observasi Perilaku
Siswa pada siklus 3
Kurang memilikiSelf-esteem
Memiliki Self-esteem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
3. Hasil Pengolahan Skala Self-esteem Siswa
Peneliti mengumpulkan data skala self-esteem siswa dengan
menyebarkan skala self-esteem siswa dalam mengikuti layanan bimbingan
klasikal yang diisi oleh siswa yang berjumlah 19 siswa. Data yang diperoleh
kemudian dianalisis hasilnya sehingga dapat memaparkan secara jelas
peningkatan self-esteem siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal
dengan menggunakan metode permainan. Hasil analisis data menunjukkan
bahwa self-esteem siswa mengikuti kegiatan layanan bimbingan klasikal
mengalami peningkatan setelah diberikan tindakan. Berikut ini dipaparkan
secara rinci perkembangan self-esteem siswa mengikuti layanan bimbingan
klasikal.
a. Data Awal Penelitian (Pre-Test)
Penelitian ini menggunakan tiga kategori penggolongan self-esteem
siswa dan butir-butir self-esteem mengikuti layanan bimbingan klasikal
berdasarkan dari jumlah skor total, yaitu kategori tinggi, kategori sedang
dan kategori rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 6
Penggolongan Self-esteem subjek pada Data Awal dalam 3 kategori
No Rentang
Skor
Kategori No Subjek Jumlah
Subjek
Presentase
1. 0-1,99 Rendah 6 1 5,26%
2. 2,00-2,99 Sedang 1,2,3,4,5,7,8,9,10,11,12,
13,14,15,16,17,18,19
18 94,73%
3. 3,00-4,00 Tinggi - - -
Jumlah 19 100%
Berdasarkan dari perhitungan rata-rata skor tersebut dapat
disimpulkan bahwa self-esteem siswa mengikuti layanan bimbingan klasikal
sebagian besar termasuk pada kategori sedang yaitu 2,00-2,99 dengan
jumlah sebanyak 18 siswa, sesuai dengan kategori yang dirumuskan Azwar
(2010).
Selain pengkategorian terhadap skor self-esteem siswa, peneliti juga
melakukan pengkategorian terhadap butir-butir item skala self-esteem siswa.
Berikut tabel penggolongan butir-butir item skala self-esteem siswa
mengikuti layanan bimbingan klasikal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 7
Penggolongan Butir-butir Self-esteem pada Data Awal dalam 3 kategori
No Rentang
Skor
Kategori No Subjek Jumlah
Item
Presentase
1. 0-1,99 Rendah 4,10,12,14 4 20%
2. 2,00-2,99 Sedang 2,3,5,6,7,8,9,11,
13,15,17,20
12 60%
3. 3,00-4,00 Tinggi 1,16,18,19 4 20%
Jumlah 20 100%
Berdasarkan dari perhitungan rata-rata skor tersebut dapat
disimpulkan bahwa butir-butir self-esteem mengikuti layanan bimbingan
klasikal sebagain besar termasuk pada kategori sedang yaitu 2,00-2,99
dengan jumlah 12 item, sesuai dengan kategori yang dirumuskan oleh
Azwar (2010).
Hasil pengolahan item skala self-esteem siswa mengikuti layanan
bimbingan klasikal yang diisi oleh siswa menunjukkan jumlah rata-rata
sebesar 49,36. Berikut grafik line untuk mengetahui hasil pengolahan data
skala self-esteem siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Grafik 7. Hasil Pengolahan Data Skala Self-esteem Siswa
11,31,61,92,22,52,83,13,43,744,3
Ite
m 1
Ite
m 2
Ite
m 3
Ite
m 4
Ite
m 5
Ite
m 6
Ite
m 7
Ite
m 8
Ite
m 9
Ite
m 1
0
Ite
m 1
1
Ite
m 1
2
Ite
m 1
3
Ite
m 1
4
Ite
m 1
5
Ite
m 1
6
Ite
m 1
7
Ite
m 1
8
Ite
m 1
9
Ite
m 2
0
Sko
r R
ata-
rata
Pre-test
b. Siklus 1
Pada penelitian tindakan siklus I ini ada 2 orang siswa yang tidak
hadir dikarenakan sakit, sehingga jumlah siswa menjadi 17 orang. Berikut
tabel penggolongan self-esteem subjek pada penelitian tindakan siklus 1
dalam tiga kategori.
Tabel 8
Penggolongan Self-esteem subjek pada Siklus 1 dalam 3 kategori
No Rentang
Skor
Kategori No Subjek Jumlah
Subjek
Presentase
1. 0-1,99 Rendah - - -
2. 2,00-2,99 Sedang 5,6,9,11,13,14,15,19 8 47,05%
3. 3,00-4,00 Tinggi 1,2,3,4,8,10,12,17,18 9 52,94%
Jumlah 17 100%
Berdasarkan dari perhitungan rata-rata skor tersebut dapat
disimpulkan bahwa self-esteem siswa mengikuti layanan bimbingan klasikal
pada penelitian tindakan siklus 1 sebagian besar pada kategori tinggi yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
3,00-4,00 dengan jumlah siswa 9 orang siswa, sesuai dengan kategori yang
dirumuskan oleh Azwar (2010).
Selain pengkategorian terhadap skor self-esteem siswa, peneliti juga
melakukan pengkategorian terhadap butir-butir item skala self-esteem siswa
mengikuti layanan bimbingan klasikal.
Tabel 9
Penggolongan Butir-butir Self-esteem pada Siklus 1 dalam 3 kategori
No Rentang
Skor
Kategori No Subjek Jumlah
Item
Presentase
1. 0-1,99 Rendah - - -
2. 2,00-2,99 Sedang 3,4,5,6,7,8,10,12,
13,14,17,20
12 60%
3. 3,00-4,00 Tinggi 1,2,9,11,15,16,18,19 8 40%
Jumlah 20 100%
Berdasarkan dari perhitungan rata-rata skor tersebut dapat
disimpulkan bahwa butir-butir self-esteem dalam mengikuti layanan
bimbingan klasikal pada tindakan siklus 1 sebagian besar termasuk pada
kategori sedang yaitu 2,00-2,99 dengan jumlah 12 item, sesuai dengan
kategori yang dirumuskan oleh Azwar (2010).
Skala self-esteem siswa yang diisi oleh siswa menunjukkan adanya
peningkatan dari data awal (pre-test). Jika data sebelumnya menunjukkan
jumlah rata-rata 49,36, pada tindakan siklus 1 rata-rata meningkat menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
51,68. Berikut grafik line untuk mengetahui hasil pengolahan data skala
self-esteem siswa.
Grafik 8. Hasil Pengolahan Data Skala Self-esteem Siswa
22,32,62,93,23,53,84,14,4
Ite
m 1
Ite
m 3
Ite
m 5
Ite
m 7
Ite
m 9
Ite
m 1
1
Ite
m 1
3
Ite
m 1
5
Ite
m 1
7
Ite
m 1
9
Sko
r R
ata-
rata
Pre-test
Siklus 1
Pada grafik menunjukkan bahwa setiap butir item mengalami
peningkatan. Hal ini dikarenakan siswa mengikuti kegiatan dengan
semangat dan hadir secara psikologis. Hasil pengolahan data diatas,
dijadikan acuan untuk penelitian berikutnya, yaitu dengan memberikan
tindakan selanjutnya untuk menaikkan skor item yang masih rendah.
Peningkatan tindakan pada siklus 1 menunjukkan peningkatan yang cukup
signifikan.
c. Siklus 2
Pada penelitian tindakan siklus 2 ini ada satu orang siswa yang tidak
dapat hadir dikarenakan sakit, sehingga jumlah siswa menjadi 18 orang.
Berikut ini tabel penggolongan self-esteem subjek pada siklus 2 dalam 3
kategori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 10
Penggolongan Self-esteem subjek pada Siklus 2 dalam 3 kategori
No Rentang
Skor
Kategori No Subjek Jumlah
Subjek
Presentase
1. 0-1,99 Rendah - - -
2. 2,00-
2,99
Sedang 2,3,5,6,7,8,9,10,
12,16,17,19
12 66,66%
3. 3,00-
4,00
Tinggi 1,4,11,13,14,15 6 33,33%
Jumlah 18 100%
Berdasarkan dari perhitungan skor total tersebut dapat disimpulkan
bahwa self-esteem siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal pada
siklus 2 termasuk pada kategori sedang yaitu 2,00-2,99 dengan jumlah siswa
18 orang, sesuai dengan kategori yang dirumuskan oleh Azwar (2010).
Selain pengkategorian terhadap skor self-esteem siswa, peneliti juga
melakukan pengkategorian terhadap butir-butir item skala self-esteem siswa.
Berikut tabel penggolongan butir-butir item skala self-esteem siswa
mengikuti layanan bimbingan klasikal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 11
Penggolongan Butir-butir Self-esteem pada Siklus 2 dalam 3 kategori
No Rentang Skor Kategori No Subjek Jumlah
Item
Presentase
1. 0-1,99 Rendah - - -
2. 2,00-2,99 Sedang 3,4,5,6,7,8,10,12,
13,14,17,20
12 60%
3. 3,00-4,00 Tinggi 1,2,9,11,15,16,18,19 8 40%
Jumlah 20 100%
Berdasarkan perhitungan skor total tersebut dapat disimpulkan
bahwa jumlah rata-rata butir-butir self esteem mengikuti layanan bimbingan
klasikal masih sama dengan siklus 1, namun masih termasuk pada kategori
sedang yaitu 2,00-2,99 dengan jumlah 12 item, sesuai dengan kategori yang
dirumuskan oleh Azwar (2010).
Skala self-esteem yang diisi oleh siswa menunjukkan adanya
kenaikan dari data pada penelitian tindakan siklus 1. Jika data sebelumnya
menunjukkan jumlah rata-rata 51,68, pada penelitian tindakan siklus 2 rata-
rata menjadi 55,10. Berikut grafik line untuk mengetahui hasil pengolahan
item skala self-esteem siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Grafik 9. Hasil Pengolahan Data Skala Self-esteem Siswa
22,32,62,93,23,53,84,14,4
Ite
m 1
Ite
m 3
Ite
m 5
Ite
m 7
Ite
m 9
Ite
m 1
1
Ite
m 1
3
Ite
m 1
5
Ite
m 1
7
Ite
m 1
9
Sko
r R
ata-
rata
Siklus 2
Siklus 1
Pada grafik menunjukkan ada 6 butir item yang mengalami
penurunan yaitu item nomor 1,5,,8,15,16 dan 19. Item nomor 1 merupakan
butir item dari indikator kemampuan bersikap sesuai dengan peraturan yang
berlaku, item nomor 5 merupakan butir item dari indikator perhatian, item
nomor 8 merupakan butir item dari indikator penerimaan, item nomor 15
merupakan butir item dari indikator psikologis, mampu mencapai apa yang
diinginkan, item nomor 16 merupakan butir item dari indikator sosialisasi,
sedangkan item nomor 19 merupakan butir item dari indikator keberhasilan
mengenali diri dan menyesuaikan diri. Setelah melakukan evaluasi peneliti
menemukan penyebab menurunnya butir-butir item tersebut yang
dipengaruhi oleh kondisi psikologis siswa karena pada pelajaran selanjutnya
akan diadakan ulangan matematika dan pengumpulan tugas sehingga
membuat siswa tidak fokus dalam mengikuti layanan bimbingan kelas.
Hasil pengolahan data diatas dijadikan acuan untuk tindakan
selanjutnya yaitu dengan memperbaiki metode permainan yang lebih
menarik dan melibatkan siswa untuk aktif terlibat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
d. Siklus III
Pada penelitian tindakan siklus III ada satu orang siswa tidak hadir
dikarena sakit, sehingga jumlah siswa menjadi 18 orang. Berikut ini tabel
penggolongan self-esteem subjek pada siklus 3 dalam 3 kategori
Tabel 12
Penggolongan Self-esteem subjek pada Siklus 3 dalam 3 kategori
No Rentang
Skor
Kategori No Subjek Jumlah
Subjek
Presentase
1. 0-1,99 Rendah - - -
2. 2,00-2,99 Sedang 1,9,13,15,19 5 27,77%
3. 3,00-4,00 Tinggi 2,3,4,5,6,7,8,10,
11,12,16,17,18
13 72,22%
Jumlah 18 100%
Berdasarkan dari perhitungan skor total tersebut dapat disimpulkan
bahwa self-esteem siswa mengikuti layanan bimbingan klasikal pada
penelitian tindakan siklus III sebagian besar termasuk dalam kategori tinggi
yaitu 3,00-4,00 dengan jumlah 13 siswa, sesuai dengan kategori yang
dirumuskan oleh Azwar (2010).
Selain pengkategorian terhadap skor self-esteem siswa, peneliti juga
melakukan pengkategorian terhadap butir-butir item skala self-esteem siswa.
Berikut tabel penggolongan butir-butir item skala self-esteem siswa
mengikuti layanan bimbingan klasikal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 13
Penggolongan Butir-butir Self-esteem pada Siklus 3 dalam 3 kategori
No Rentang
Skor
Kategori No Subjek Jumlah
Item
Presentase
1. 0-1,99 Rendah - - -
2. 2,00-2,99 Sedang 4,6,7,10,12,14 6 30%
3. 3,00-4,00 Tinggi 1,2,3,5,8,9,11,13,
15,16,17,18,19,20
14 70%
Jumlah 20 100%
Berdasarkan dari perhitungan skor total tersebut dapat disimpulkan
bahwa butir-butir self-esteem mengikuti layanan bimbingan klasikal pada
tindakan siklus III mengalami peningkatan dengan 14 item termasuk
kedalam kategori tinggi yaitu 3,00-4,00 sesuai dengan kategori yang
dirumuskan oleh Azwar (2010).
Skala self-esteem yang diisi oleh siswa menunjukkan adanya
kenaikan dari data pada penelitian tindakan siklus 2. Jika data sebelumnya
menunjukkan jumlah rata-rata 55,10, pada penelitian tindakan siklus 3 rata-
rata menjadi 59,89. Berikut grafik line untuk mengetahui hasil pengolahan
item skala self-esteem siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Grafik 10. Hasil Pengolahan Data Skala Self-esteem Siswa
22,32,62,93,23,53,84,14,4
Ite
m 1
Ite
m 3
Ite
m 5
Ite
m 7
Ite
m 9
Ite
m 1
1
Ite
m 1
3
Ite
m 1
5
Ite
m 1
7
Ite
m 1
9
Sko
r R
ata-
rata
Siklus 2
Siklus 3
Pada grafik menunjukkan bahwa hasil pengolahan data diatas
menunjukkan pada tindakan siklus III mengalami peningkatan dari siklus
sebelumnya.
Penelitian berakhir pada siklus III dengan pertimbangan bahwa dari
hasil skor rata-rata keseluruhan penelitian tindakan dari siklus I hingga
siklus III sudah menunjukkan diatas skor rata-rata data pre-test sebelum
dilakukan penelitian. Untuk memperoleh gambaran jelas secara keseluruhan
mengenai perkembangan self-esteem siswa dalam mengikuti layanan
bimbingan klasikal, berikut disajikan grafik perkembangan self-esteem
siswa antar siklus dan juga grafik perkembangan jumlah rata-rata skor self-
esteem siswa antar siklus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Grafik 11. Perkembangan Capaian Skor Butir Self-esteem Siswa Antarsiklus
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
Item
1
Item
3
Item
5
Item
7
Item
9
Item
11
Item
13
Item
15
Item
17
Item
19
Rat
a-ra
ta
Pre-Test
Siklus 3
Siklus 2
Siklus 1
4042,5
4547,5
5052,5
5557,5
6062,5
65
Grafik 12 Perkembangan Jumlah Rata-rata Skor Self-esteem
Siswa ANtarsiklus
Pre-test
Siklus 1
Siklus 2
Siklus 3
Pada grafik diatas dapat terlihat peningkatan self-esteem siswa
mengikuti kegiatan layanan bimbingan klasikal dengan menggunakan
metode permainan.
Berikut ini disajikan tabel ketercapaian skor self-esteem siswa
berdasarkan kriteria keberhasilan yang ditentukan sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 14
Capaian Skor Self-esteem Antarsiklus
N
o
Peuba
h Indikator
Kriteria Keberhasilan
Pre-test
Target
Siklus
I
Capaian
Target
Siklus
II
Capaian
Target
Siklus
III
Capaian
1. Self-
esteem
a. Rata-rata
skor total
skala self-
esteem siswa
b. Presentase
observasi
perilaku
siswa yang
menunjukkan
memiliki
self-esteem
dalam
mengikuti
layanan
bimbingan
klasikal
49,36
28,87%
50,00
40%
51,68
43,87%
53,00
60%
55,10
78,4%
56,00
80%
59,89
85,71%
e. Hasil Uji Wilcoxon
Tabel 15
Hasil Uji Wilcoxon Self-esteem hingga Siklus III
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Pretest 19 2.4684 .22249 1.95 2.85
Siklus1
Siklus2
Siklus3
19
19
19
2.8474
2.9289
3.1684
.25792
.28201
.32626
2.30
2.35
2.65
3.15
3.35
3.90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Sign
Test Statisticsb
Siklus1 - Pretest
Siklus2 - Pretest
Siklus3 - Pretest
Siklus2 – Siklus1
Siklus3 – Siklus2
Exact Sig. (2-tailed) .001
a .000
a .000
a .124
a .039
a
Peneliti menggunakan uji berpasangan Wilcoxon karena jumlah
N=19 sehingga perhitungannya menggunakan statistik non parametrik. Jika
dilihat dari tabel diatas, nilai uji berpasangan berbeda rata-rata self-esteem
pre-test adalah sebesar 2.4684, sedangkan pada siklus 1 rata-ratanya
menjadi 2.8474 yang artinya mengalami kenaikan. Sedangkan pre-test dan
siklus I dengan Sig 0,001, karena Sig < 0,05 maka dapat disimpulkan rata-
rata self-esteem siswa antara pre-test dan siklus I terdapat perbedaan,
dengan demikian dapat dinyatakan bahwa perlakuan mempengaruhi self-
esteem siswa secara signifikan.
Nilai uji berpasangan berbeda rata-rata self-esteem siklus 2 adalah
sebesar 2.9289 dengan Sig 0,124 pada siklus I dan siklus II. Karena Sig >
0,05 maka dapat disimpulkan rata-rata self-esteem siswa pada siklus II tidak
terdapat perbedaan. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa perlakuan
tidak mempengaruhi self-esteem secara signifikan.
Nilai uji berpasangan berbeda rata-rata self-esteem siklus II dan
siklus III adalah sebesar 3.1684 dengan Sig 0,039, karena Sig < 0,05 maka
dapat disimpulkan rata-rata self-esteem siswa pada siklus III terdapat
perbedaan. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa perlakuan
mempengaruhi self-esteem siswa secara signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
B. Pembahasan
Pengumpulan data dilakukan pada awal sebelum penelitian dilaksanakan
pada tanggal 24 Agustus 2013. Pada pengumpulan data pre-test dilakukan
pengamatan dengan observasi dan menyebarkan skala self-esteem pada siswa
ketika bimbingan klasikal yang disampaikan oleh Guru BK. Ketika kegiatan
berlangsung hanya beberapa siswa yang mengikuti dengan serius, banyak
siswa kurang antusias dalam mengikuti layanan bimbingan yang diberikan
guru BK dengan metode ceramah sehingga membuat siswa merasa bosan. Hal
ini terbukti dari hasil pengamatan self-esteem siswa diperoleh rata-rata self-
esteem siswa pada keadaan awal adalah 49,37 dan jumlah siswa yang
menunjukkan self-esteem tinggi sebesar 28,87%.
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2013. Pada siklus I, self-
esteem siswa sudah mengalami peningkatan. Hal ini terlihat pada saat kegiatan
berlangsung, siswa menunjukkan perilaku seperti aktif bertanya, menjawab
pertanyaan, berdiskusi, berinisiatif. Siswa sangat tertarik dengan metode
permainan, pemilihan permainan berupa Puzzel juga sangat mempengaruhi
perilaku siswa di kelas. Peneliti menggunakan permainan ini karena hasil
wawancara dengan guru BK yang menyatakan bahwa siswa kurang dapat
berdinamika dengan teman-temannya sehingga peneliti berinisiatif untuk
menggunakan permainan ini. Hal ini terbukti bahwa siswa terlihat mengikuti
aturan permainan dan berusaha untuk bekerjasama untuk menyelesaikan
permainan. Hal ini diperkuat hasil wawancara dengan siswa yang merasa
senang dan lebih memahami materi yang disampaikan. Pada siklus I, rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
self-esteem siswa meningkat menjadi 51,68 dan jumlah siswa menunjukkan
self-esteem tinggi sebesar 43,87%.
Pada siklus II yang dilaksanakan pada tanggal 7 september 2013, dari
hasil observasi dan diskusi dengan observer peneliti memutuskan untuk
menggunakan permainan berjudul trowongan, karena peneliti melihat pada
siklus sebelumnya siswa masih ada yang kurang dapat bekerjasama. Pada
siklus ini, siswa merasa antusias karena permainan yang diberikan adalah
permainan baru bagi mereka yang dilakukan melingkar melibatkan kerjasama
seluruh siswa. Namun masih ada siswa yang pasif dan menganggu teman-
temannya dan ada pula yang tidak hadir secara psikologis yang dikarenakan
akan menghadapi ulangan matematika seusai kegiatan layanan bimbingan
klasikal.
Akan tetapi penelitian tindakan siklus II ini mengalami peningkatan self-
esteem siswa menjadi 55,10 dan jumlah siswa menunjukkan self-esteem tinggi
sebesar 78,4%.
Pada siklus III yang dilaksanakan pada tanggal 14 September 2013, dari
hasil diskusi bersama observer peneliti memutuskan untuk menggunakan
permainan menggambar karena pada siklus sebelumnya masih ada siswa yang
kurang menghargai teman, pemainan ini bertujuan untuk menumbuhkan cinta
dan persahabatan, peneliti memberikan permainan yang menggali tentang diri
siswa dengan menggambar, nampaknya hal ini sangat disenangi siswa, siswa
sangat antusias dan memperhatikan peraturan yang diberikan peneliti. Dalam
wawancara tidak terstruktur yang dilakukan peneliti seusai kegiatan layanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
bimbingan klasikal berlangsung siswa sangat merasa senang dan dapat
memahami materi yang diberikan. Rata-rata self-esteem seluruh siswa pada
siklus III kembali meningkat menjadi 59,89 dan jumlah siswa yang
menunjukkan memiliki self-esteem yang tinggi menjadi 85,71%.
Pada akhir siklus, peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur
mengenai penggunaan metode permainan. Peneliti kemudian menyimpulkan
dan mencantumkan pendapat beberapa siswa.
Pendapat siswa tersebut ialah:
Siswa 1:
“Saya senang mengikuti pelajaran hari ini, saya jadi tahu tentang
menghargai teman, permainannya bagus, saya sangat senang.”
Siswa 2:
“Saya senang, permainannya menyenangkan, mengajarkan arti
kerjasama dan menghargai teman dan diri sendiri”
Siswa 3:
“Saya jadi tahu kalau mengatakan hal yang baik itu membuat teman
merasa senang, saya juga ikut senang.”
Peneliti juga melakukan pengkategorian self-esteem siswa dan butir-butir
self-esteem mulai dari pengumpulan data awal (pre-test) hingga siklus III. Pada
keadaaan awal, tidak terdapat siswa memiliki self-esteem tinggi. Pada siklus I
ada 9 orang, pada siklus II menurun menjadi 6 dan pada siklus III menjadi 13
orang. Pada siklus terakhir sebagian besar siswa memiliki self-esteem yang
tinggi. Sedangkan untuk pengkategorian butir-butir self-esteem mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
layanan bimbingan klasikal, pada data awal terdapat 4 item termasuk kategori
tinggi. Pada siklus I meningkat menjadi 8 item, pada siklus II tetap 8 item dan
pada siklus III menjadi 14 item.
Hal ini membuktikan bahwa penggunaan metode permainan dapat
meningkatkan self-esteem siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal.
Namun disamping itu penelitian ini masih banyak kekurangannya,
setelah melakukan refleksi peneliti menemukan beberapa kekurangan pada
penelitian ini diantaranya alokasi waktu yang sangat singkat pada setiap
siklusnya karena metode permainan yang peneliti gunakan sangat menyita
banyak waktu sehingga alokasi waktu yang hanya 30 menit membuat tindakan
di dalam kelas menjadi terburu-buru. Selain itu kekurangan yang lain adalah
dari pihak peneliti sendiri yang kurang dapat mengelola kelas dengan baik
sehingga peneliti kurang dapat menyampaikan materi yang peneliti siapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat kesimpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan metode permainan
dapat meningkatkan self-esteem siswa dalam mengikuti layanan bimbingan
klasikal pada siswa kelas IV Musikal 3 SD Joannes Bosco Yogyakarta Tahun
Pelajaran 2013/2014.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, berikut ini dikemukakan saran-saran untuk
beberapa pihak:
1. Bagi guru pembimbing
Guru pembimbing dapat memberikan bimbingan dengan
mempertimbangkan hasil penelitian ini, sehingga dapat menyampaikan
materi bimbingan di dalam kelas dengan lebih variatif dan
menyenangkan.
2. Bagi siswa
Siswa dapat lebih memahami penyampaian materi dengan
menggunakan metode permainan sehingga siswa dapat
mengembangkan ide dan kreatifitasnya dalam bermain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
3. Bagi peneliti sendiri
Penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti lain untuk mengaplikasikan
metode permainan untuk meningkatkan self-esteem siswa dalam
mengikuti layanan bimbingan klasikal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Syaifudin. 2003. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, Syaifudin. 2010. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Barron, Paul. 2009. Aktivitas Permainan dan Ide Praktis Belajar di Luar Kelas.
Jakarta: Erlangga.
Clemes, Hariris & Bean, Reynold. 2012. Bagaimana Kita Meningkatkan Harga
Diri Anak. Jakarta: Binarupa Aksara.
Hopkins, David. 1993. A Teacher’s Guide to Classroom Research. Philadelphia:
Open University Press.
Fely, Yan dan Retno, Tri. 2011. Meningkatkan Partisipasi Siswa Mengikuti
Layanan Informasi Melalui Penggunaan Media Permainan. Jurnal BK
Univeritas Negeri Surabaya. Vol. 1. No.2, halaman 20-33.
Geldard, K & Geldard D. 2011. Konseling Remaja : Pendekatan Proaktif untuk
Anak Muda. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Goble, Frank G. 1987. Mazhab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham Maslow.
Yogyakarta: Kanisius.
Green, Richard. 2009. Aktivitas Permainan dan Ide Praktis Belajar Ilmu
Sosial. Jakarta: Erlangga.
Hamachek, Don E. 1987. Encounters With The Self. United States of America:
CBS College Publishing.
Hurlock B. Elizabeth. 1989. Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga.
Hurlock B. Elizabeth. 1978. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Pamela O. Paisley. 2006. What a School Administrator Needs to Know About :
Expressive Arts and Play Media in School Counseling Proceeding.
Prayitno & Amti, Erman. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta.
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan profil)
Jakarta: Ghalia Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Raka Joni, T. 1998. Penelitian Tindakan Kelas Bagian Kedua Prosedur
Pelaksanaan. Jakarta: Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah,
Ditjen DIKTI.
Reni, Efrilia dan Tamsil, Muis. 2011. Penerapan Bimbingan Kelompok Teknik
Bermain untuk Membantu Mengurangi Tingkat Kecemasan dalam
Mengikuti Mata Pelajaran Eksakta. Jurnal BK Univeritas Negeri
Surabaya. Vol. 1. No.1, halaman 32-39.
Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Kemcana.
Santrock. 2006. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Jakarta :
Erlangga.
Santrock. 2007. Perkembangan Anak Edisi Kesebelas Jilid 2. Jakarta : PT. Gelora
Aksara Pratama.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung :
Alfabeta.
Winkel, W.S & Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
Winkel, W.S. 1991. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah. Jakarta :
Grasindo.
Winkel, W.S. 1997. Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Jakarta:
Grasindo.
Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas: Meningkatkan
Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Yusuf, Syamsu dan Nurihsan, Juntika. 2010. Landasan Bimbingan dan Konseling.
Bandung : Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lam
pir
an 1
: S
ilab
us
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 2 : Satuan Pelayanan Bimbingan
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN
NO KETERANGAN
1. Pokok Bahasan Kerjasama
2. Tugas Pekembangan Berinteraksi dengan orang lain dalam suasana
persahabatan
3. Bidang Bimbingan Bimbingan Sosial
4. Jenis Layanan Bimbingan Klasikal
5. Fungsi Bimbingan Pemahaman, pengembangan
6. Sasaran Siswa SD kelas IV
7. Standar Kompetensi Siswa dapat mengusai cara-cara menjalin
kerjasama
8. Kompetensi Dasar Siswa dapat menerapkan cara-cara menjalin
kerjasama
9. Indikator Siswa dapat menjelaskan cara-cara menjalin
kerjasama
10. Materi Cara-cara menjalin kerjasama
11. Metode Tanya Jawab Experential learning
12. Waktu 30 menit
13. Tempat Ruang kelas
14. Media Puzzel, kertas
15. Prosedur 1. Pembukaan (5 menit)
2. Membentuk kelompok (5 menit)
3. Bermain puzzel (15 menit)
4. Evaluasi dan refleksi (5 menit)
16. Penilaian Siswa menyebutkan salah satu cara menjalin
kerjasama
17. Rencana Tindak
Lanjut
Konseling bagi yang membutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Yogyakarta, 31 Agustus 2013
Praktikan
Ediana Prima Widiyaningrum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
sesi Intrakulikuler waktu Kokurikuler
Guru pembimbing Peserta didik
1. Pembukaan. Doa,
Salam, menjelaskan
tujuan dari kegiatan
yang akan
dilaksanakan
5 menit
2. Membentuk
kelompok
Berperan aktif 5 menit
3. Bermain puzzel Berperan aktif
dalam
kelompok
15
menit
4. Evaluasi dan refleksi,
memberi kertas pada
kelompok untuk
menuliskan apa saja
yang terjadi didalam
kelompok ketika
bermain puzzle tadi.
Serta menanyakan
pada semua kelompok
bagaimana perasaan
mereka.
Materi kerjasama
digali dari siswa
sendiri, konselor
hanya memberikan
penguatan.
Berperan aktif 5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN
NO KETERANGAN
1. Pokok Bahasan Penghargaan dalam kerjasama
2. Tugas Pekembangan Menampilkan perilaku sesuai dengan
keberadaan diri dalam lingkungannya.
3. Bidang Bimbingan Bimbingan Sosial
4. Jenis Layanan Bimbingan Klasikal
5. Fungsi Bimbingan Pemahaman, pengembangan
6. Sasaran Siswa SD kelas IV
7. Standar Kompetensi Siswa dapat mengusai cara-cara kerjasama dan
menampilkan perilaku sesuai dengan
keberadaan diri dalam lingkungannya
8. Kompetensi Dasar Siswa dapat menerapkan cara-cara kerjasama
dan menampilkan perilaku sesuai dengan
keberadaan diri dalam lingkungannya
9. Indikator Siswa dapat menjelaskan cara-cara menjalin
kerjasama dan menampilkan perilaku sesuai
dengan keberadaan diri dalam lingkungannya
10. Materi Cara-cara menjalin kerjasama dan
menampilkan perilaku sesuai dengan
keberadaan diri dalam lingkungannya
11. Metode Tanya Jawab Experential learning
12. Waktu 30 menit
13. Tempat Ruang kelas
14. Media Koran, bola pingpong
15. Prosedur 1. Pembukaan (5 menit)
2. Membentuk lingkaran (5 menit)
3. Bermain trowongan (15 menit)
4. Evaluasi dan refleksi (5 menit)
16. Penilaian Siswa menyebutkan salah satu cara menjalin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
kerjasama dan perilaku yang sesuai
17. Rencana Tindak
Lanjut
Konseling bagi yang membutuhkan
Yogyakarta, 7 September 2013
Praktikan
Ediana Prima Widiyaningrum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Sesi Intrakulikuler waktu Kokurikuler
Guru pembimbing Peserta didik
1. Pembukaan. Doa,
Salam, menjelaskan
tujuan dari kegiatan
yang akan
dilaksanakan
5 menit
2. Membentuk lingkaran Berperan aktif 5 menit
3. Bermain trowongan Berperan aktif
dalam
kelompok
15
menit
4. Evaluasi dan refleksi,
memberi kertas pada
kelompok untuk
menuliskan apa saja
yang terjadi didalam
kelompok ketika
bermain trowongan
tadi. Serta
menanyakan pada
semua kelompok
bagaimana perasaan
mereka.
Materi digali dari
siswa sendiri,
konselor hanya
memberikan
penguatan.
Berperan aktif 5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN
NO KETERANGAN
1. Pokok Bahasan Cinta dan Persahabatan
2. Tugas Pekembangan Menampilkan perilaku sesuai dengan
keberadaan diri dalam lingkungannya.
3. Bidang Bimbingan Bimbingan Pribadi-Sosial
4. Jenis Layanan Bimbingan Klasikal
5. Fungsi Bimbingan Pemahaman, pengembangan
6. Sasaran Siswa SD kelas IV
7. Standar Kompetensi Siswa dapat mengusai cara-cara menampilkan
perilaku sesuai dengan keberaaan diri dan
menjaga relasi dengan teman lawan jenis.
8. Kompetensi Dasar Siswa mampu menampilkan perilaku sesuai
dengan keberadaan diri dan menjaga relasi
dengan teman lawan jenis
9. Indikator Siswa dapat menjelaskan cara-cara menjalin
persahabatan dan menampilkan perilaku sesuai
dengan keberadaan diri dalam lingkungannya
10. Materi Cara-cara menjalin menjalin persahabatan dan
menampilkan perilaku sesuai dengan
keberadaan diri dalam lingkungannya
11. Metode Tanya Jawab Experential learning
12. Waktu 30 menit
13. Tempat Ruang kelas
14. Media Kertas HVS, Pewarna (Crayon)
15. Prosedur 1. Pembukaan (5 menit)
2. Membentuk lingkaran (5 menit)
3. Permainan Menggambar (15 menit)
4. Evaluasi dan refleksi (5 menit)
16. Penilaian Siswa menyebutkan salah satu cara menjalin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
persahabatan dan menampilkan perilaku sesuai
dengan keberadaan diri dalam lingkungannya
17. Rencana Tindak
Lanjut
Konseling bagi yang membutuhkan
Yogyakarta, 14 September 2013
Praktikan
Ediana Prima Widiyaningrum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Sesi Intrakulikuler waktu Kokurikuler
Guru pembimbing Peserta didik
1. Pembukaan. Doa,
Salam, menjelaskan
tujuan dari kegiatan
yang akan
dilaksanakan
5 menit
2. Membentuk lingkaran Berperan aktif 5 menit
3. Bermain
menggambar. Masing
masing siswa
diberikan dua warna
crayon, setelah dua
menit mengganti
warna dengan crayon
teman sebelahnya.
Berperan aktif 15
menit
4. Evaluasi dan refleksi,
memberi kertas pada
kelompok untuk
menuliskan apa saja
yang terjadi. Serta
menanyakan pada
semua siswa tentang
bagaimana perasaan
mereka.
Materi digali dari
siswa sendiri,
konselor hanya
Berperan aktif 5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
memberikan
penguatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 3 : Pedoman Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 4 : Kuesioner Self-esteem Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lam
pir
an 5
: T
abula
si P
engola
han
Dat
a K
ues
ioner
PR
E-T
ES
T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Sik
lus
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Sik
lus
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Sik
lus
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 6 : Hasil Uji Validitas Kuesioner
Corellation
Nomor Item Total VAR00001 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00002 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00003 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00004 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00005 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00006 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00007 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00008 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00009 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00010 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00011 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00012 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00013 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00014 Pearson Correlation
.369
.131
19
.564
.015
19
.084
.741
19
.277
.266
19
.343
.163
19
.452
.060
19
.565
.014
19
.119
.639
19
.442
.066
19
.001
.997
19
.330
.181
19
.393
.107
19
.496
.036
19
.638
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Sig. (2-tailed) .004 N 19
VAR00015 Pearson Correlation .285
Sig. (2-tailed) .251
N 19 VAR00016 Pearson Correlation .283
Sig. (2-tailed) .255 .255 N 19
VAR00017 Pearson Correlation .378
Sig. (2-tailed) .122
N 19 VAR00018 Pearson Correlation .346
Sig. (2-tailed) .160
N 19 VAR00019 Pearson Correlation .078
Sig. (2-tailed) .759
N 19 VAR00020 Pearson Correlation .597
Sig. (2-tailed) .009
N 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
HASIL KEPUTUSAN PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK
Nomor
Item r hitung r tabel Keterangan
1. 0,369 0,300 Valid
2. 0,569 0,300 Valid
3. 0,084 0,300 Tidak Valid
4. 0,277 0,300 Tidak Valid
5. 0,343 0,300 Valid
6. 0,452 0,300 Valid
7. 0,565 0,300 Valid
8. 0,119 0,300 Tidak Valid
9. 0,442 0,300 Valid
10. 0,001 0,300 Tidak Valid
11. 0,330 0,300 Valid
12 0,393 0,300 Valid
13. 0,496 0,300 Valid
14. 0,638 0,300 Valid
15. 0,285 0,300 Tidak Valid
16. 0,283 0,300 Tidak Valid
17. 0,378 0,300 Valid
18. 0,346 0,300 Valid
19. 0,078 0,300 Tidak Valid
20. 0,597 0,300 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Perbaikan item berdasarkan telaah ahli (expert judgment)
No Item Perbaikan
3. Pendapatku tidak pernah
didengarkan
Teman-temanku mau menuruti
perintahku
4. Aku dapat melakukan hobi yang
aku inginkan
Aku dapat melakukan segala sesuatu
yang aku inginkan
8. Disekolah aku merasa diabaikan Aku senang menyendiri
10. Aku merasa teman-teman
menghargaiku
Banyak teman yang memihak
pendapatku
15. Aku bangga dengan semua yang
telah aku capai
Aku berhasil mencapai yang aku
inginkan
16. Teman-temanku tidak
menyenangkan
Aku merasa teman-temanku
membosankan
19. Aku kecewa dengan bentuk
tubuhku
Aku merasa malu dengan bentuk
tubuhku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 7 : Hasil Uji Berpasangan (Wilcoxon)
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Pretest 19 2.4684 .22249 1.95 2.85
Siklus1
Siklus2
Siklus3
19
19
19
2.8474
2.9289
3.1684
.25792
.28201
.32626
2.30
2.35
2.65
3.15
3.35
3.90
Wilcoxon Signed Ranks Test
N Mean Rank Sum of Ranks
Siklus1 – Pretest Negative Ranks
Positive Ranks
Ties
Total
2a
17b
0c
19
2.50
10.88
5.00
185.00
Siklus2 - Pretest Negative Ranks
Positive Ranks
Ties
Total
2a
16b
1c
19
2.00
10.44
4.00
167.00
Siklus3 - Pretest Negative Ranks
Positive Ranks
Ties
Total
0a
19b
0c
19
.00
10.00
.00
190.00
Siklus2 – Siklus1 Negative Ranks
Positive Ranks
Ties
Total
8a
11b
0c
19
8.88
10.82
71.00
119.00
Siklus2 – Siklus1 Negative Ranks
Positive Ranks
6a
13b
6.67
11.54
40.00
150.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Ties
Total
0c
19
Test Statisticsb
Siklus1 -
Pretest
Siklus2 -
Pretest
Siklus3 -
Pretest
Siklus2 –
Siklus1
Siklus3 –
Siklus2
Z -3.627a -3.552
a -3.827a -2.969
a -2.217
a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .096 .027
Test Statisticsb
Siklus1 - Pretest
Siklus2 - Pretest
Siklus3 - Pretest
Siklus2 – Siklus1
Siklus3 – Siklus2
Exact Sig. (2-tailed) .001
a .000
a .000
a .124
a .039
a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 8 : Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 9 : Foto-foto
Pre-Test
Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Siklus III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI