plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · bimbingan belajar di lembaga bimbingan belajar neutron...

113
i TINGKAT STRES BELAJAR SISWA SMP YANG MEMPERSIAPKAN UJIAN NASIONAL (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas IX yang Mengikuti Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik Bimbingan Belajar) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Elista Tri Winahyujati 101114069 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: duongtuyen

Post on 13-Mar-2019

246 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

i

TINGKAT STRES BELAJAR SISWA SMP

YANG MEMPERSIAPKAN UJIAN NASIONAL

(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas IX yang Mengikuti Bimbingan Belajar di

Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014

dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik Bimbingan Belajar)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Elista Tri Winahyujati

101114069

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

ii

SKRIPSI

TINGKAT STRES BELAJAR SISWA SMP

YANG MEMPERSIAPKAN UJIAN NASIONAL

(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas IX yang Mengikuti Bimbingan Belajar di

Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014

dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik Bimbingan Belajar)

Oleh:

Elista Tri Winahyujati

101114069

Telahdisetujuioleh:

Pembimbing

Juster Donal Sinaga, M.Pd Tanggal 19 Desember 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

iii

SKRIPSI

TINGKAT STRES BELAJAR SISWA SMP

YANG MEMPERSIAPKAN UJIAN NASIONAL

(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas IX yang Mengikuti Bimbingan Belajar di

Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta GejayanTahun 2014

dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik Bimbingan Belajar)

Dipersiapkandanditulisoleh:

Elista Tri Winahyujati

NIM: 101114069

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

Pada tanggal 19 Desember 2014

Dan dinyatakan telahmemenuhi syarat

SusunanPanitiaPenguji

NamaLengkap TandaTangan

Ketua Dr. Gendon Barus, M.Si ………………

Sekretaris Juster Donal Sinaga, M.Pd ………………

Anggota Dr.M.M. Sri Hastuti, M.Si ………………

Anggota Dr. Gendon Barus, M.Si ………………

Anggota Dra. M.J Retno Priyani, M.Si ………………

Yogyakarta, 19 Desember 2014

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidika

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Rohandi, Ph.D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

iv

Persembahan

Skripsi ini penulis persembahkan

untuk:

KeduaOrangtuaku

MbaIta& Mas Disa

Teman-teman Seperjuangan BK’10

B

Almamaterku Program Studi

Bimbingan danKonseling

FakultasKeguruan dan Ilmu

Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

v

MOTTO

Cogito ergo sum

Aku berfikir maka aku ada

Lakukan yang terbaik sekarang, karena akan

lebih buruk bila menyesali yang sudah berlalu

dan mengkhawatirkan yang akan datang.

Teruslah berbuat baik dan selalu berfikir positif

pada orang lain, singkirkan iri dengki terhadap

sesamamu, karna iri dengkimu itu akan

menghancurkanmu dimasa yang akan datang.

-Eugenia Elista-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya

ilmiah.

Yogyakarta, 19 Desember 2014

Penulis

Elista Tri Winahyujati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Elista Tri Winahyujati

NomorMahasiswa :101114069

Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

TINGKAT STRES BELAJAR SISWA SMP YANG MEMPERSIAPKAN

UJIAN NASIONAL (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas IX yang Mengikuti

Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta

Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik

Bimbingan Belajar) beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya

memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk ain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencamtumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada Tanggal: 19 Desember 2014

Yang menyatakan

Elista Tri Winahyujati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

viii

ABSTRAK

TINGKAT STRES BELAJAR SISWA SMP

YANG MEMPERSIAPKAN UJIAN NASIONAL

(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas IX yang Mengikuti Bimbingan Belajar di

Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014

dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik Bimbingan Belajar)

Elista Tri Winahyujati

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat stres belajar

siswa kelas IX yang mengikuti bimbingan belajar di Neutron Yogyakarta dalam

mempersiapkan Ujian Nasional serta implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan

belajar. Subyek penelitian ini berjumlah 64 siswa kelas IX yang mengikuti

bimbingan belajar di Neutron Gejayan tahun 2013-2014.

Alatukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan Skala

Likert untuk menentukan tinggi rendahnya tingkat stres belajar pada siswa. Alat ukur

ini di susun oleh Elista Tri Winahyujati berdasarkan aspek-aspek stres belajar

menurut Hardjana (1994) yang terdiridari 30 item pernyataan. Nilai reliabilitas

intrumen 0,9327 dengan kulifikasi SangatTinggi. Teknik analisis data yang

digunakan adalah teknik kategorisasi berdasarkan distribusi norma.

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tingkat stres belajar berada pada

kategori rendah, yang berarti siswa yang mengikuti bimbingan belajar di Neutron

Gejayan tidak terserang stres yang begitu berarti.Usulan topic bimbingan lebih pada

pemberian bimbingan yang menyegarkan pikiran siswa agar semakin siap dan mantap

menghadapi Ujian Nasional.

Kata Kunci : Stres Belajar, Bimbingan Belajar, Usulan topik-topik bimbingan

belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

ix

ABSTRACT

THE JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS STRESS LEVEL IN PREPARING

FOR THE NATIONAL EXAMINATION

(A Descriptive Study In The Ninth Grade Students Attending Test Preparation

Tutorials In Neutron Tutoring Institute and Its implication On The Tutorial

Topic Preparation)

Elista Tri Winahyujati

Sanata Dharma University Yogyakarta

2014

This study aims to determine the ninth grade students stress levels in

attending a test preparation program in Neutron Tutoring Institute to prepare for the

National Examination and to examine the implications on the proposed tutorial topic.

The subject of the study were 64 ninth grade students attending test preparation

tutorial in Neutron Gejayan from 2013-2014.

The instrument employed in this study was a questionnaire with Likert

Scale to determine the students level of stress during tutorial program. This

instrument was collated by Elista Tri Winahyujati based on aspects of learning stress

according to Hardjana (1994). This questionnaire consisted of 30 statements. The

reliability value of the test instrument was 0.9327 and the qualification was

considered Very High. The data analysis technique in this research was the

categorization technique based on the normal distribution.

The results showed that the average level stress of learning was at the low

level category, which means that students who took the test preparation tutorial in

Neutron Gejayan did not suffer from stress. The proposed tutorial topics should focus

more on the provision of guidance wich refreshed the minds of the students to get

ready to take the Final Examination.

Keywords : Stress Learning , Tutoring , Proposed topics tutoring

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

x

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat pernyertaan dan

rahmat yang telah diberikanNya selama ini sehingga penulis mampu menyelesaikan

tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian tugas akhir ini telah banyak

mendapat bantuan dan dorongan semangat dari berbagai pihak oleh karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan hormat dan terima kasih yang

tiada terkira kepada :

1. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan memberikan

kelancaran kepada penulisd alam proses penyelesaian skripsi ini.

2. Juster Donal Sinaga, M.Pd. selaku Wakaprodi dan pembimbing yang saba

rmembimbing penulis dalam penulisan skripsi dari awal hingga akhir

penulisan ini.

3. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma yang telah mencurahkan waktu dan tenaga untuk berbagi ilmu

dengan penuh ketulusan.

4. Mas A. Priyatmoko selaku sekretariat Program Studi Bimbingan dan

Konseling yang selalu membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

xi

5. Candra Puspita Sari, S.Sos selaku Kepala Cabang Lembaga Bimbingan

Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan.

6. Teman-teman Neutron Gejayan yang sudah membantu penuli untuk

menyebarkan kuesioner kepada siswa.

7. Seluruh siswa Neutron Yogyakarta Gejayan yang bersedia meluangkan waktu

untuk mengisi kuesioner penelitian.

8. Bapak dan ibuku yang telah memberikan doa untuk kemudahan penulis

menyelesaikan tugas akhir dan dukungan baik moril maupun materil.

9. Mba Ita dan mas Disa serta kelurga besarku yang selalu memberi motivasi

dan doa kepada penulis

10. Stefanus Jonathan Nainggolan yang tak pernah lelah untuk memotivasi dan

mendampingi penulis selama penyusunan sampai skripsi ini selesai.

11. Teman-teman BK angkatan 2010 B Sanata Dharma Yogyakarta

12. Sahabat yang selalu berbagi suka duka, saling memberikan masukan untuk

penyelesain tugas akhir ini: Yusika, Tuta, Ristin, Vitri, Melani, Sandi, Fabian,

Iput.

13. Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, yang tak dapat

penulis ucapkan satu persatu. Terima kasih atas bantuannya.

Akhirnya dengan segala keterbatasan waktu penulis sadar dengan

sepenuh hati karya sederhana ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena

itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak

demi kesempurnaan penelitian ini. Sekiranya jika ada sesuatu yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

xii

berkenan sehubungan dengan karya ilmiah ini penulis memohon maaf yang

sebesar-besarnya.

Peneliti

Elista Tri Winahyujati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... ......................................................... iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................ v

HALAMAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI. ................................. vii

ABSTRAK. ............................................................................................ viii

ABSTRACT ........................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................... x

DAFTAR ISI. ......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL. ................................................................................. xvii

DAFTAR GRAFIK ................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................. 6

C. Pembatasan Masalah ............................................................ 7

D. Rumusan Masalah ................................................................ 7

E. Tujuan Penelitian.................................... ............................. 7

F. Manfaat Penelitian ............................................................... 8

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................. 9

BAB II. KAJIAN TEORI

A. HakikatStres Belajar............................................................. 10

1. PengertianStres Belajar .................................................. 10

2. Sumber Stres Belajar ...................................................... 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

xiv

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stres Belajar ........... 15

4. Aspek-aspek Stres Belajar.............................................. 17

5. Respon Stres Belajar ...................................................... 21

6. Tahapan Stres Belajar. ................................................... 24

7. Dampak Stres dalam Belajar. ......................................... 28

B. Lembaga Bimbingan Belajar ............................................... 30

1. PengertianLembaga Bimbingan Belajar ........................ 30

2. Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta ........ 31

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Siswa maupun

Orangtua dalam mengikuti Bimbingan Belajar.............. 33

4. Dampak dari Lembaga Bimbingan Belajar .................... 35

C. Layanan Bimbingan Belajar ................................................. 38

1. Pengertian Bimbingan Belajar ....................................... 38

2. Tujuan Bimbingan Belajar ............................................. 40

3. Fungsi Bimbingan Belajar.............................................. 43

4. Bentuk-bentuk Layanan Bimbingan................. ............. 45

D. Kajian Penelitian yang Relevan ........................................... 48

E. Kerangka Pikir ..................................................................... 51

BAB III METODE PENELITIAN

A. JenisPenelitian ...................................................................... 54

B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 54

C. Subjek Penelitian .................................................................. 54

D. Variabel Penelitian ............................................................... 56

E. Instrumen Penelitian............................................................. 56

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................... 60

G. Teknik Analisis Data ............................................................ 64

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian. .................................................................... 69

1. Tingkat Stres Belajar Siswa Kelas IX yang mengikuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

xv

Bimbingan belajar di Neutron Yogyakarta Gejayan

tahun 2014 ....................................................................... 69

2. PenggolonganS kor Item Tingkat Stres belajar Siswa

Kelas IX yang mengikuti bimbingan belajar

di Neutron Yogyakarta Gejayant ahun 2014 ................... 73

B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 75

C. UsulanTopik-topik Bimbingan Belajar………..…………….. 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................... 84

B. Saran .................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 87

LAMPIRAN .......................................................................................... 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Cabang Lembaga Bimbinga Belajar Neutron di Yogyakarta 3

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian .................................................... 56

Tabel 3.2 Norma Skoring Tingkat Stres Belajar .................................... 59

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner ................................................................ 59

Tabel 3.4 HasilUji Validitas Angket Stres Belajar ................................ 63

Tabel 3.5 Kriteria Koefisian Reliabitas .................................................. 65

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Stres Belajar ....................... 65

Tabel 3.7 Norma Kategorisasi Tingkat Stres Belajar............................. 67

Tabel 3.8 Norma Kategorisasi Tingkat Stres Belajar Siswa kelas IX.... 68

Tabel 3.9 Norma Kategorisasi Skor Butir Instrumen............................. 69

Tabel 4.1 Kategori Tingkat Stres Belajar ............................................... 71

Tabel 4.2 Penggolongan Skor Item Tingkat Stres Belajar ..................... 75

Tabel 4.3Item-item Kuesioner Teridentifikasi Sedang .......................... 80

Tabel 4.4 Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar ................................. 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

xvii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Tingkat Stres Belajar ............................................................ 74

Grafik 4.2 Penggolongan Skor Item Tingkat Stres ................................ 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1 :Surat Ijin Penelitian

Lampiran2 :Surat Keterangan Penelitian

Lampiran3 :Kuesioner Penelitian

Lampiran4 : Data Hasil Penelitian

Lampiran5 :Hasil Hitung SPSS

Lampiran6 :Validitas Instrumen Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab pendahuluan ini dipaparkan latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan definisi oprasional.

A. Latar Belakang Masalah

Mentri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh (Haryo, 2010) menjelaskan bahwa

Ujian Nasional sudah ada sejak Indonesia merdeka. Pada tahun 1971 telah

dilaksankan ujian Negara dimana hanya sedikit yang dapat melaluinya. Kemudian

pada tahun 1972-1992 mulai diberlakukan ujian sekolah. Setiap sekolah dipersilakan

untuk menentukan kelulusan siswanya. Namun setelah 20 tahun dilaksankan dan

dikaji ulang, didapati hasil 100% kelulusan. Sehingga mulai tahun 1992-2002

diberlakukan Ujian Nasional atau Ebtanas. Kelulusan dalam EBTANAS berdasarkan

nilai Ujian Nasional dan ujian sekolah yang akan dihitung berdasarkan rumus

tertentu. Sejak 2003-2010, Ujian Nasioanal menjadi penentu mutlak kelulusan siswa

yang mendapat penolakan dari berbagai pihak. Tahun 2011 peraturan berubah

kembali, kelulusan siswa berdasarkan nilai sekolah dan Ujian Nasional dengan

rumus ( Nilai Ujian Nasional x 0,6) + (Nilai sekolah x 0,4) < 5,5.

Bagi sebagian siswa, Ujian Nasional dapat menjadi “monster” yang sangat

membebani mereka namun wajib untuk mereka lalui untuk dapat mencapai jenjang

pendidikan yang lebih tinggi. Syarat lulusnya siswa dari SMP adalah lulus Ujian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

2

Nasional (UN). Ujian Nasional ini dapat dikatakan sebagai tes beresiko tinggi (high-

stakes-testing), karena penentuan lulus tidaknya menggunakan tes pilihan ganda. Tes

beresiko merupakan tes dengan cara memilih jawaban yang paling benar sehingga

mengandung konsekuensi penting bagi siswa, mempengaruhi keputusan seperti

apakah siswa itu akan naik kelas atau lulus (Santrock, 2003:307).

Untuk membantu siswa dalam mempersiapkan Ujian Nasional, mucul lembaga

bimbingan belajar yang siap membantu untuk mengatasi kesulitan belajar dalam

mempersiapkan Ujian Nasional. Dewasa ini pertumbuhan lembaga-lembaga

bimbingan belajar makin marak. Hal ini sejalan dengan keinginan siswa maupun

orang tua siswa untuk mengikuti bimbingan belajar dengan tujuan agar meraih

prestasi belajar di sekolah. Keberadaan bimbingan belajar di kota-kota besar makin

tahun makin bertambah jumlahnya. Ini menunjukkan bahwa keberadaan bimbingan

belajar makin diminati oleh masyarakat. Berdasarkan data Direktorat Pembinaan

Kursus dan Pelatihan Indonesia, pada tahun 2012 tercatat, lembaga bimbingan

belajar sebanyak 13.446. Sebanyak 11.207 lembaga atau sekitar 83,35% diantaranya

telah memilki izin operasi. Sementara jumlah peserta Bimbingan Belajar mencapai

1.348.565 orang. Terdiri dari siswa SD sampai jenjang pendidikan tinggi. Siswa pada

jenjang SMA menempati urutan pertama yaitu sebesar 45,51%, kemudian diikuti

tingkat pendidikan SMP sebesar 22,97%, SD 17,84%, S2/S3 sebanyak 10,11%.

Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta merupakan salah satu lembaga

penyelenggara jasa bimbingan belajar yang berdiri di seluruh kota besar di Pulau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

3

Jawa dan Bali. Di Kota Yogyakarta saja, Lembaga Bimbingan Belajar ini,

mempunyai 13 Cabang, seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.1

Cabang Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta

yang belokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta

No Cabang Alamat

1 Neutron Yogyakarta-1 Jln. Taman Siswa 96

2 Neutron Yogyakarta-2 Jln. C. Simanjuntak, gg Poncowolo GK V/80

3 Neutron Yogyakarta-3 Jln. HOS. Cokroaminoto 31A

4 Neutron Yogyakarta-5 Jln. KHA. Wachid Hasyim No. 3 (GOSE)

5 Neutron Yogyakarta-6 Jln. Sabirin No. 12 Kota Baru

6 Neutron Yogyakarta-7 Jln. Godean Km 8 Klajoran

7 Neutron Yogyakarta-8 Jln. Kaliurang Km 5 No 36

8 Neutron Yogyakarta-9 Jln.Gejayan CT X No 15b

9 Neutron Yogyakarta-10 Jln. Kaliurang Km 13 No. E 09 Besi Sleman

10 Neutron Yogyakarta-11 Jln. Kartini No.1 Sagan

11 Neutron Yogyakarta-12 Jln. Ringroad Utara Condong Catur

12 Neutron Yogyakarta-13 Jln. Seturan Raya C8

13 Neutron Yogyakarta-14 Jln. Wonosari Km 7

Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta hadir untuk membantu

siswa dalam mengatasi kesulitan belajar dan meningkatkan prestasi. Program

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

4

unggulan yang dibawa Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta untuk

siswa kelas IX ialah Program Siap Lebih Dini. Program ini memfokuskan siswa

untuk siap lebih awal dalam menghadapi Ujian Nasioanl. Sistem belajar dirancang

sedemikian rupa agar siswa tidak bosan dalam mengikuti bimbingan belajar. Dalam

satu minggu siswa masuk 3 kali, dengan pilihan hari Senin-Rabu-Jum‟at atau Selasa-

Kamis-Sabtu dan dengan pilihan jam yang berbeda.

Menurut hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, banyaknya siswa yang

mengikuti bimbingan belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta

Gejayan, karena ingin memperoleh nilai yang tinggi saat ujian nasional dan dapat

lolos masuk ke SMA favorit di kota Yogyakarta. Selain itu, menurut salah seorang

siswa, Neutron Yogyakarta mempunyai metode belajar yang menyenangkan,

sehingga siswa mudah menyerap materi yang diajarkan tentor. Tes-tes yang

diberikan juga sangat membantu siswa untuk memahami soal-soal Ujian Nasional.

Takut gagal dalam ujian nasional menjadi ancaman bagi siswa. Apalagi bagi

siswa kelas IX SMP. Untuk masuk ke SMA Negeri favorit mereka harus lulus Ujian

Nasional dengan nilai yang tinggi. Oleh karena itu, tidak sedikit siswa yang stres

dan selalu dihinggapi kecemasan karena khawatir tidak lulus atau lolos ke SMA

Negeri favorit. Ujian Nasional dapat dikatakan sebagai penyebab stres bagi siswa

kelas IX SMP yang akan menghadapinya. Hasil penelitian yang didukung oleh

Needlman (2004) dalam Jurnal Penelitian Ilmu Keluarga dan Konseling

menyatakan bahwa tekanan dalam masalah akademik, keinginan untuk mendapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

5

nilai tinggi, atau selalu berusaha agar tidak gagal, merupakan seumber stres yang

dialami remaja di sekolah. Secara psikologis, stres dapat menimbulkan kecemasan.

Kecemasan atau anxiety merupakan salah satu bentuk emosi individu yang

berkenaan dengan adanya rasa terancam oleh sesuatu, biasanya dengan objek

ancaman yang tidak begitu jelas. Kecemasan dengan intensitas wajar dapat dianggap

memiliki nilai positif sebagai motivasi, tetapi apabila intensitasnya tinggi dan

bersifat negatif dapat menimbulkan kerugian dan dapat mengganggu keadaan fisik

dan psikis individu yang bersangkutan (Sudrajat, 2008).

Dalam mempersiapkan diri menghadapi Ujian Nasional, berbagai gejala

sindrom semakin tampak dalam keseharian siswa-siswi di sekolah maupun di tempat

bimbingan belajar. Dari hasil sharing dari 8 siswa yang mengikuti bimbingan belajar

di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan peneliti mendapatkan

informasi bahwa gejala sindrom tersebut adalah masalah pencernaan, perubahan

pola tidur, munculnya jerawat, kelelahan karena aktifitas yang padat, dan sakit

kepala. Tidak sedikit yang bertingkah laku di luar kebiasaan, seperti menjadi mudah

marah dan menjadi orang yang tidak menepati janji. Stres, tegang, gelisah, panik,

khawatir, dan takut menghadapi ujian merupakan gejala psikologis yang kerap

mendominasi hati dan pikiran siswa. Tidak sedikit pula yang bersikap

sebaliknya,rileks, santai, dan ceria.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

6

Gejala-gejala sindromatik menjelang Ujian Nasional, tentu perlu dicermati

dan diatasi secara tepat, baik oleh siswa sendiri, orang tua, guru, maupun tentor yang

ada dilembaga bimbingan belajar. Dalam kondisi tertentu, sindrom Ujian Nasional

tersebut kerap mengganggu kesehatan, ada yang menjadi mudah sakit, terlihat lesu

dan sulit berkonsentrasi ketika belajar. “Takut tidak lulus”, mungkin hal yang paling

membebani para siswa, sehingga mengatasi sindrom Ujian Nasional yang

menggejala tersebut diperlukan upaya persiapan dan dukungan.

Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan memiliki jumlah

siswa kelas IX SMP sebanyak 85, dari jumlah tersebut siswa yang masih aktif

mengikuti bimbingan sampai bulan April 2014 tercatat 77% atau sekitar 64 siswa,

sedangkan 23% atau 21 siswa sudah tidak aktif mengikuti bimbingan. Atas paparan

di atas penulis melakukan penelitian dengan judul : “TINGKAT STRES BELAJAR

SISWA SMP YANG MEMPERSIAPKAN UJIAN NASIONAL DAN

IMPLIKASINYA PADA USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR

(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas IX yang Mengikuti Bimbingan Belajar di

Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta GejayanTahun 2014)”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas tampak beberapa masalah yang muncul pada siswa

kelas IX yang mempersiapkan Ujian Nasional. Adapun masalahnya adalah sebagai

berikut: 1), Adanya ketakutan akan gagal dalam Ujian Nasional, 2), Adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

7

keinginan memperoleh nilai yang tinggi agar dapat masuk SMA Negri Favorit, 3),

Adanya perubahan pencernaan dan pola tidur, 4), Emosi yang tidak stabil, seperti

mudah marah, 5), Berkurangnya waktu untuk bermain, sedangkan waktu untuk

belajar bertambah banyak, 6), Mendapat tekanan dari orangtua.

C. Batasan Masalah

Dari sejumlah masalah di atas, dalam penelitian ini, penulis hanya akan

membahas mengenai tingkat stres belajar siswa kelas IX yang mengikuti bimbingan

belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014,

serta topik-topik bimbingan apa saja yang relevan diusulkan berdasarkan item-item

yang teridentifikasi rendah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah yang akan dijawab

adalah sebagai berikut.

1. Seberapa tinggikah tingkat stres belajar siswa kelas IX yang mengikuti

Bimbingan Belajar di Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dalam

mempersiapkan diri menghadapi Ujian Nasional?

2. Item-item instrumen mana saja yang teridentifikasi intensitasnya

tinggi sebagai dasar penyusunan usulan topic-topik bimbingan?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

8

1. Mengetahui seberapa tinggi tingkat stress belajar siswa kelas IX

dalam memperiapkan diri menghadapi Ujian Nasional yang

mengikuti bimbingan belajar di Neutron Yogyakarta Gejayan

2. Mengetahui topik-topik bimbingan belajar apa saja yang yang

relevan untuk diusulkan berdasarkan item-item instrument yang

teridentifikasi tinggi.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Bimbingan Belajar

Sebagai informasi bagaimana tingkat stres belajar yang dialami siswa

kelas IX dalam menghadapi Ujian Nasional

b. Bagi Orang tua Siswa

Sebagai informasi mengenai keadaan anak dalam menghadapi Ujian

Nasional.

c. Bagi Tentor

Sebagai sumber informasi mengenai keadaan siswa yang sedang

mempersiapkan Ujian Nasional, sehingga para tentor dapat memvariasi

cara mengajar agar siswa lebih bersemanagat dan lupa sejenak akan

keadaan dirinya.

2. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah memberikan informasi

bagi pengembangan pengetahuan di bidang BK, mengenai tingkat stres belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

9

pada siswa kelas IX yang mengikuti tambahan bimbingan belajar di luar

sekolah dalm menghadapi Ujian Nasional, sehingga dapat diberikan

penyegaran/layanan bimbingan yang sesuai saat siswa akan menghadapi

Ujian Nasional.

G. Definisi Operasional

1. Tingkat Stres Belajar

Tingkat stres belajar adalah dampak-dampak yang muncul dari respon

siswa berdasarkan kemampuan yang ada pada diri siswa untuk menghadapi

stressor yang mengacu pada skor alat ukur.

2. Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta

Lembaga Bimbingan belajar adalah sebuah lemabaga bimbingan

belajar yang bergerak di bidang pendidikan non formal yang memfasilitasi

siswa dalam mempersiapkan ujian.

3. Ujian Nasional

Ujian Nasional (UN) adalah kegiatan pengukuran pencapaian

kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam

kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka

menilai pencapaian standar nasional pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

10

BAB II

KAJIAN TEORI

Dalam bab ini dipaparkan mengenai hakikat stres belajar, hakikat lembaga

bimbingan belajar, layanan bimbingan belajar, kajian penelitian yang relevan, dan

kerangka berfikir.

A. Hakikat Stres Belajar

1. Pengertian Stres Belajar

Stres merupakan suatu fenomena yang pernah atau akan dialami oleh

seseorang dalam kehidupannya dan tidak seorang pun dapat terhindar dari

padanya. Berdasarkan terminologinya stres berasal dari bahasa Latin

“singere” yang berarti terasa atau sempit (strictus). Istilah ini mengalami

perubahan seiring dengan perkembangan penelaahan yang berkanjut dari

waktu ke waktu dari straise, strest, stresce, dan stress (Yosep, 2007)

Menurut Santrok (2003), stres merupakan respon individu terhadap

keadaan atau kejadian yang memicu stres (stressor) yang mengancam dan

mengganggu kemampuan seseorang untuk menanganinya.Stres adalah suatu

kondisi dimana transaksi antara individu dan lingkungannya mrngarahkan

individu mempersepsikan adanya kesenjangan anatara tuntutan fisik atau

psikologis dari suatu situasi tertentu dengan sumber daya biologis, psikologis,

dan sosial yang dimiliki individu (Lazarus dkk, dalam Sarafino, 2002).

Sekolah merupakan pengalaman yang penuh dengan tekanan. Stres

belajar muncul ketika harapan utuk mencapai prestasi belajar meningkat, baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

11

dari orang tua, guru, atau teman sebaya dan stres meningkat setiap tahunnya

seiring dengan tuntutan terhadap anak yang berbakat dan berprestasi yang

tidak pernah berhenti . Baumel dalam Wulandari (2011) menyatakan bahwa

stres belajar merupakan stres yang disebabkan oleh stressor, yaitu yang

bersumber dari proses belajar mengajar atau yang berhubungan dengan

kegiatan belajar yang meliputi lama belajar, banyak tugas, serta kecemasan

ujian dan manajeman waktu.Hal ini juga didukung dengan pendapat

Alvin(2007:10) bahwa stres dalam belajar adalah perasaan yang dihadapi oleh

seseorang ketika ada tekanan tekanan terhadapnya. Tekanan-tekanan yang

dimaksud adalah berhubungan dengan belajar, kegiatan sekolah, misalnya saja

tugas yang menumpuk, saat-saat menjelang ujian, dan lain sebagainya.

Berdasarkan beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa stres

belajar adalah suatu respon psikologis, fisik, pikiran , dan perilaku yang

dialami oleh seseorang ketika ada tekanan-tekanan dan ketidaknyaman saat

belajar. Tekanan-tekanan yang dimaksud adalah berhubungan dengan belajar

dan kegiatan sekolah, misalnya saya deadline tugas atau PR, memforsir

belajar mempersiapkan ujian, dan hal-hal yang lain yang berkaitan dengan

belajar.

2. Sumber Stres Belajar

Sumber stres pada umumnya meliputi 2 sumber yaitu sumber-

sumber stres internal dan sumber-sumber stres eksternal. Berikut akan

dijelaskan beberapa sumber stres ditinjau dari para ahli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

12

a. Sumber Stres Belajar Internal

Menurut Yusuf (2006:135) sumber-sumber stres secara internal

berasal dari dalam diri sendiri, diantaranya ketika kondisi tubuh

kurang sehat, sedang sakit atau sedang ada konflik pribadi yang

menyita atau mengganggu pikiran .

Selaras dengan pendapat Yusuf mengenai sumber stres

internal pada umumnya,Alvin (2007:11) menjelaskan, sumber-

sumber stres belajar internal juga berasal dari diri sendiri berupa

pikiran-pikiran negatif, keyakinan dalam diri, dan kepribadian

yang dimiliki. Contohnya, ketika siswa menghadapi ujian, siswa

tersebut memiliki kepribadian pesimis, karena kepribadian pesimis

siswa tersebut berfikiran bahwa dia tidak dapat menghadapi ujian

dan tidak yakin akan dapat mengerjakan soal-soal ujian dengan

kemampuan yang dia miliki. Akibatnya siswa tersebut mengalami

stres dan tidak dapat berkonsentrasi mengerjakan soal.

Hal ini juga didukung oleh pendapat Ahmadi (1991) bahwa

sumber stres belajar secara internal anatara lain adalah yang

berasal dari karakteristik individu, hal ini berhubungan dengan

aspek kepribadian tertentu. Misalnya: adanya kecemasan yang

terus menerus, ketakutan, dan lain-lain. Selain itu juga faktor

sistem perilaku, hal ini sangat tergantung pada kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

13

individu untuk membaca situasi serta memanfaatkan fasilitas-

fasilitas yang ada.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa sumber stres belajar yang berasal dari dalam

yaitu bersumber dari diri sendiri terdiri dari kepribadian individu,

keyakinan individu, dan pikiran-pikiran negatif dalam diri

individu.

b. Sumber Stres Belajar Eksternal

Sumber stres belajar eksternal ditinjau dari pendapat

Iswarandana (Yudha 2007: 33) diantaranya ruangan panas, suasana

yang ribut, ancaman dari teman, kompetisi, tuntutan tugas yang

dibebankan pada siswa, hubungan sosial di sekolah (baik dengan

sesama teman atau bahkan dengan guru), ulangan mendadak,

menghadapi soal-soal sulit dan mendapatkan nilai jelek saat

ulangan.

Menurut Yusuf (2006:136) sumber-sumber stres eksternal

antara lain: (1)Keluarga, contohnya ketika hubungan di dalam

keluarga yang kurang harmonis, orang tua yang otoriter, masalah

ekonomi atau keuangan misalnya ketika uang sekolah terlambat

dibayar, atau anggota keluarga yang dicintai jatuh sakit atau

meninggal. (2) Lingkungan dan masyarakat sekitar. Misalnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

14

suara-suara bising dari teteangga ketika sedang sibuk mengahadapi

ujian, atau suara musik yang keras ketika sedang beristirahat.

Selaras dengan sumber stres internal pada umumnya dan

telah dijelaskan sebelumnya, menurut Alvin (2007:11), sumber-

sumber stres dalam belajar yang berasal dari eksternal yaitu: (1)

Lingkungan, tempat tinggal atau lingkungan belajar juga bisa

menjadi sumber stress belajar. Contohnya, keluarga yang

mengalami kesulitan keuangan, pertengkaran orangtua, dan rumah

yang tidak nyaman, atau tidak tersedianya fasilitas belajar yang di

butuhkan oleh anak. (2) Berbagai peristiwa kehidupan yang

dihadapi anak seperti hari pertama masuk sekolah, ujian akhir,

tugas yang menumpuk, kemarahan dan tututan dari orangtua, dapat

terakumulasi dan menyebabkan stres. (3) Faktor-faktor fisik,

seperti suhu udara, warna, dan bau juga dapat menjadi sumber

stres.

Sejalan dengan pendapat Alvin, Ahmadi (1991)

menambahkan, bahwa sumber-sumber stres eksternal dari stres

belajar adalah; tugas-tugas sekolah, lingkungan sosial, faktor ini

meliputi hubungan interpersonal guru, guru dan siswa, siswa dan

orang tua, serta lingkungan fisik di sekitar siswa seperti keadaan

ruangan kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

15

Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa sumber stres

belajar eksternal yaitu berasal dari lingkungan sekitar individu,

yaitu berupa tugas-tugas sekolah, hubungan interpersonal guru,

guru dan siswa, siswa dan orang tua, serta lingkungan fisik

disekitar siswa.

3. Fakto-Faktor yang Mempengaruhi Stres Belajar

Menurut Alvin (2007) stres belajar diakibatkan oleh dua faktor, yaitu :

a. Faktor Internal

1) Pola Pikir

Siswa yang berfikir mereka tidak dapat mengendalikan situasi

mereka cenderung mengalami stres lebih besar. Semakain besar

kendali yang siswa pikir dapat ia lakukan, semakin kecil

kemungkinan stres yang dialami siswa.

2) Kepribadian

Kepribadian seorang siwa dapat menentukan tingkat toleransinya

terhadap stres. Tingkat stres siswa yang optimis biasanya lebih

kecil dibandingkan siswa yang sifatnya pesimis.

3) Keyakinan

Penyebab internal selanjutnya yang turut menentukan tingkat stres

siswa adalah keyakinan atau pemikiran terhadap diri sendiri.

Keyakinan terhdap diri sendiri memainkan peran penting dalam

mengintepretasikan situasi-situasi disekitar individu. Penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

16

yang diyakini siswa, dapat mengubah cara berfikirnya terhadap

suatu hal bahkan dalam jangka panjang dapat membawa stres

secara psikologis.

b. Faktor Eksternal

1) Pelajaran lebih padat

Kurikulum dalam sistem pendidikan telah ditambah bobotnya

dengan standar lebih tinggi. Akibatnya persaingan semakin ketat,

waktu belajar bertambah dan beban pelajaran semakin berlipat.

Walaupun beberapa alasan tersebut penting bagi perkembangan

pendidikan dalam Negara, tetapi tidak dapat menutup mata bahwa

hal tersebut menjadikan tingkat stres yang dihadapi siswa

meningkat pula.

2) Tekanan untuk berprestasi tinggi

Para siswa sangat ditekan untuk berprestasi dengan baik dalam

ujian-ujian mereka. Tekanan ini terutama datang dari orang tua,

keluarga, guru, tetangg, teman sebaya, dan diri sendiri.

3) Dorongan status sosial

Pendidikan selalu menjadi symbol status sosial. Orang-orang

dengan kualifikasi akademik tinggi akan dihormati masyarakat dan

yang tidak berpendidikan tinggi akan dipandang rendah. Siswa

yang berhasil secara akademik sangat disukai , dikenal, dan dipuji

oleh masyarakat. Sebaliknya, siswa yang tidak berprestasi di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

17

sekolah disebut lamban, malas, atau sulit . Mereka dianggap

sebagai pembuat masalah dan cenderung ditolak oleh guru,

dimarahi orang tua, dan diabaikan teman-teman sebayanya.

4) Orang tua yang saling berlomba

Dikalangan orang tua yang lebih terdidik dan kaya informasi,

persaingan untuk menghasilkan anak-anak yang memiliki

kemampuan dalam berbagai aspek juga lebih keras. Seiring dengan

menjamurnya pusat-pusat pendidika informal , berbagai macam

program tambahan, kelas seni rupa, musik, balet, dan drama yang

juga menimbulkan pesaingan siswa terpandai , terpintar, dan serba

bisa.

4. Aspek-aspek Stres Belajar

Menurut Sarafino (1994) aspek-aspek stres belajar ada 2 yaitu:

a. Aspek Biologis

Aspek biologis dari stres berupa gejala fisik. Gejala fisik dari stres

yang dialami individu antara lain: sakit kepala, gangguan tidur,

gangguan pencernaan, gangguan makan, gangguang kulit, dan

produksi keringat yang berlebihan.

b. Aspek Psikologis

Aspek psikologis stres berupa gejala psikis. Gejala psikis dari stres

antara lain:

1) Gejala Kognisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

18

Kondisi stres dapat mengganggu proses pikir individu.

Individu yang mengalami stres cenderung mengalami

gangguan daya ingat, perhatian, dan konsentrasi.

2) Gejala Emosi

Kondisi stres dapat mengganggu kestabilan emosi individu.

Individu yang mengalami stres akan menunjukkan gejala

mudah marah, kecemasan yang berlebihan terhadap segala

sesuatu, merasa sedih, dan depresi.

3) Gejala Tingkah Laku

Kondisi stres dapat mempengaruhi tingkah laku sehari-hari

yang cenderung negatife sehingga menimbulkan masalah

dalam hubungan interpersonal.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek stres

meliputi aspek biologis dan aspek psikologis. Menurut peneliti, penjelasan

mengenai aspek-aspek belum lengkap, sehingga peneliti menmbahkan gejala-

gejala stres. Gejala stres adalah penampakan dari suatu sikap perasaan.

Menurut para ahli (Hariandja,2002) gejala stres dikelompokkan

menjadi 3 kategori yaitu:

a. Gejala Fisik

Perubahan-perubahan yang terjadi pada metabolisme organ tubuh seperti

denyut jantung yang meningkat, tekanan darah yang meningkat, sakit

kepala, dan sakit perut yang bisa dialami serta harus diwaspadai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

19

b. Gejala Psikologi

Perubahan-perubahan sikap yang terjadi seperti ketegangan, kegelisahan,

ketidaktenangan, kebosanan, cepat marah, dan lain-lain.

c. Gejala Perilaku

Perubahan-perubahan atau situasi yang ditandai dengan produktivitas

seseorang menurun, absensi meningkat, kebiasaan makan berubah,

merokok bertambah, banyak minum-minuman keras, tidak bisa tidur,

berbicara tidak tenang, dan lain-lain.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahawa gejala-gejala

stres meliputi gejala fisik, gejala psikologis, dan gejala perilaku. Menurut

peneliti, penjelasan mengenai gejala-gejala belum lengkap dan merinci,

sehingga peneliti menambahkan gejala-gejala stres lainnya.

Menurut Hardjana(1994) mengenai gejala-gejala stres digolongkan

menjadi beberapa kelompok menjadi sebagai berikut:

a. Gejala fisik: sakit kepala, pusing, pening, tidur tidak teratur, susah tidur,

bangun terlalu awal, sakit pinggang, diare, radang usus besar, sulit buang

air besar, sembelit, gatal-gatal pada kulit, urat tegang terutama pada leher

dan bahu, pencernaan terganggu, tekanan darah tinggi, serangan jantung,

keringan berlebihan, berubah selera makan, lelah atau kehilangan daya

energi, dan bertambah banyak melakukan kekeliruan atau kesalahan

dalam belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

20

b. Gejala emosional: gelisah, cemas, sedih, depresi, mudah menangis,

merana jiwa atau moody berubah-ubah, mudah marah, gugup, merasa

tidak aman atau rasa harga diri rendah, mudah tersinggung, gampang

menyerah, dan bermusuhan.

c. Gejala intelektual: susah berkonsentrasi, sulit membuat keputusan,

mudah lupa, pikiran kacau, daya ingat menurun, melamun secara

berlebihan, pikiran dipenuhi oleh satu pikiran saja, kehilangan rasa

humor yang sehat, prestasi menurun, mutu kerja rendah, dan dalam kerja

bertambah banyak jumlah kekeliruan yang dibuat.

d. Gejala interpersonal: Kehilangan kepercayaan kepada orang lain, mudah

menyalahkan orang lain, mudah membatalkan janji, suka mencari-cari

kesalahan oranglain, menyerang orang dengan kata-kata, mengambil

sikap terlalu membetengi atau mempertahankan diri, dan mendiamkan

orang lain.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa gejala-gejal

stres meliputi gejala fisik, gejala emosional, gejala intelektual, dan geja

interpersonal. Berdasarkan penjelasan para ahli diatas, maka penulis

berkesimpulan bahwa gejala-gejala stres dapat pula disebut sebagai aspek-

aspek stres. Aspek-aspek stres menghadapi ujian nasional meliputi aspek

fisik, aspek emosional, aspek intelektual, dan aspek interpersonal. Aspek-

aspek tersebut akan digunakan sebagai dasar penyusunan skala stres

menghadapi ujian nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

21

5. Respon Stres Belajar

a. Respon Emosional

Respon emosional atau dapat disebut dengan respon secara

psikologis, menurut Woolfolk dan Richardson (Yusuf, 2004:97)

merupakan respon emosi yang timbul akibat stres yaitu: perasaan

kesal, marah, cemas, takut, sedih, dan duka cita. Pendapat di atas tidak

jauh berbeda dengan pendapat Alvin (2007: 14) yang menyatakan

bahwa respon emosional atau secara afeksi ditunjukkan dengan

perasaan cemas, marah, dan juga dapat ditunjukkan dengan perasaan

bersemangat.

b. Respon Fisiologis

Yusuf (2004: 97) respon fisiologis stress diantaranya adalah :

1) The Fight or Flight Response, Reaksi fisiologis terhadap ancaman

dengan memobilisasi organisme untuk melawan atau melarikan

diri, menghindar dari ancaman atau sesuatu yang membahayakan.

2) The General Adaption Syndrome, Respon tubuh terhadap stres

yang terdiri atas 3 tahap : alarm, resistance, dan exhaution.

3) Brain Body Pathway, yaitu dengan memobilisasi tubuh untuk

kegiatan-kegiatan seperti meningkatkan aliran darah, memompa

darah ke otak dan otot-otot, mempercepat konsumsi oksigen dan

penapasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

22

Menurut Alvin (2007: 14), ada 4 tahap reaksi fisik yang

ditunjukkan tubuh seseorang ketika mengalami stres belajar yaitu :

(1) terancam, (2) bersiap untuk melawan atau lari, (3) melawan

atau lari, (4) kembali normal. Merasa terancam dan terpojok

otomatis akan mengakibatkan reaksi fisik seperti denyut jantung,

nafas dan ketegangan otot-otot tertentu meningkat. Ini merupakan

situasi bersiap lawan atau lari. Dalam situasi ini otot-otot

menegang, dan nafas lebih cepat agar mendapatkan lebih banyak

oksigen yang dibutuhkan otot untuk beraksi. Proses pencernaan

melambat dan produksi asam perut meningkat, akibatnya terasa

sakit atau tidak nyaman. Pada seseorang biasanya timbul serangan

sakit perut atau sakit kepala. Ketika tubuh berada dalam keadaan

siaga tersebut, selanjutnya adalah proses melawan atau lari dari

ancaman. Setelah proses tersebut, tubuh akan kembali.

c. Respon Kognitif

Menurut Semium (2006: 454) respon kognitif yang

ditunjukkan ketika seseorang mengalami stres yaitu berupa pikiran

menghindar, yakni mengalihkan pikiran dengan sengaja tentang

hal-hal yang membingungkan diri sendiri atau juga dengan cara

mendefinisikan situasi sehingga tidak lagi menjadi sumber

ketakutan.

d. Respon Behavioral

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

23

Menurut Yusuf (2004: 97) respon behavioral atau perilaku

yaitu berbagai upaya yang dilakukan untuk menuntaskan,

mengurangi, atau mentoleransi tuntutan-tuntutan yang

menyebabkan stres misalnya: ketika mendapatkan nilai jelek siswa

berupaya meningkatkan kedisiplinan dalam mempelajari buku-

buku atau membenci guru yang memberikan nilai tersebut. Alvin

(2007: 14) juga meyebutkan bahwa stres yang berkepanjangan

juga dapat menyebabkan seseorang menunjukkan masalah

perilaku, seperti: berbuat onar di kelas, berperilaku aneh, merusak

diri sendiri, berperilaku antisosial, menyendiri, mengkonsumsi

rokok, obat-obatan, dan alkohol, marah yang meledak-ledak,

menjadi agresif, mengamuk, dan tertawa-tawa.

Berdasarkan pandangan beberapa ahli di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa repon stres dalam belajar terdapat 4 macam

yaitu:

a. Respon psikologis yaitu dalam bentuk perasaan marah, cemas,

takut, dan juga perasaan bersemangat. Contohnya ketika akan

menghadapi ujian ada siswa yang merasa cemas dan takut, ada

juga yang mampu merespon stres yang dirasakan dengan cara

menciptakan perasaan positif dan semangat pada dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

24

b. Respon fisiologis seperti meningkatkan aliran darah,

memompa darah ke otak dan otot-otot, mempercepat konsumsi

oksigen dan penapasan.

c. Respon kognitif seperti mengalihkan pikiran dari kejadian

yang mengakibatkan stres, contohnya ketika siswa berfikir bahwa

ujian bukanlah sesuatu hal yang menakutkan, tetapi adalah suatu

tantangan yang harus dihadapi.

d. Respon behavioral seperti perilaku berbuat onar di dalam kelas

ketika pelajaran sedang berlangsung, menyendiri, mnegkonsumsi

rokok,obat-obatan, dan alkohol.

6. Tahapan Stres Belajar

Robert J. Van Amberg (Iyus Yosep, 2009:52) membagi stres

menjadi 5 tahapan yaitu sebagai berikut:

a. Stres tingkat I

Tahapan ini merupakan tingkat stres yang paling ringan dan

biasanya disertai dengan perasaan-perasaan seperti: semangat

yang tinggi, penglihatan tajam dan tidak seperti biasanya,

energi dan gugup berlebihan, kemampuan menyelesaikan

pekerjaan lebih dari biasanya. Tahapan ini biasanya

memnyenangkan dan orang lalu bertambah semangat, tetapi

tanpa disadari bahwa seberanya cadangan energi sedang

menipis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

25

b. Stres tingkat II

Dalam tahapan ini dampak stres yang menyenangkan mulai

menghilang dan timbul keluhan-keluhan dikarenakan cadangan

energi tidak lagi cukup sepanjang hari. Keluhan-keluhan yang

sering dikemukakan diantaranya: merasa letih sewaktu bangun

pagi, merasa lelah sesudah makan siang, merasa lelah

menjelang sore hari, terkadang gangguan dalam sistem

pencernaan (gangguan usus, perut kembung), kadang-kadang

pula jantung berdebar-debar, perasaan tegang pada otot-otot

punggung dan tengkuk (leher belakang), perasaan tidak bisa

santai.

c. Stres tingkat III

Pada tahapan ini keluhan keletihan semakin nampak disertai

dengan gejala-gejala seperti: gangguan usus lebih terasa (sakit

perut, mulas, sering ingin ke belakang), otot-otot terasa lebih

tegang, perasaan tegang yang semakin meningkat, gangguan

tidur (sukar tidur, sering terbangun malam dan sukar tidur

kembali, atau bangun terlalu pagi),badan terasa oyong, rasa-

rasa mau pingsan (tidak sampai jatuh pingsan).

d. Stres tingkat IV

Tahapan ini sudah menunjukkan keadaan yang lebih buruk

yang ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut: untuk bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

26

bertahan sepanjang hari terasa sangat sulit, kegiatan-kegiatan

yang semula menyenangkan kini terasa sulit, kehilangan

kemampuan untuk menanggapi situasi, pergaulan sosial, dan

kegiatan-kegiatan rutin lainnya terasa berat, tidur semakin

sukar, mimpi-mimpi yang menegangkan, dan seringkali

terbangun dini hari, perasaan negativistik, kemampuan

berkonsentrasi menurun tajam, perasaan takut yang tidak dapat

dijelaskan, tidak mengerti mengapa.

e. Stres tingkat V

Tahapan ini merupakan keadaan yang lebih mendalam dari

tahapan IV, yaitu: keletihan yang mendalam, untuk pekerjaan-

pekerjaan yang sederhana saja terasa kurang mampu, gangguan

sistem pencernaan lebih sering, sukar buang air besar atau

sebaliknya feses cair dan sering ke belakang, perasaan takut

yang semakin menjadi.

Tahapan stres juga diungkapkan oleh Alvin (2007: 100).

Alvinmembagi stres menjadi 4 tingkat utama, yaitu:

a. Stres reaktif

Pada tahapan ini stres yang timbul disebabkan oleh tekanan

dantuntutan terhadap seseorang yang melebihi

kemampuannya.Contohnya reaksi terhadap tes mendadak,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

27

terlambat menghadirikegiatan penting di sekolah, dimarahi di

depan kelas.

b. Stres kumulatif

Pada tingkat stres kumulatif, respon terhadap stres masih

berlangsungdan gejalanya meningkat dari waktu ke waktu.

Masalah-masalahtersebut sering menjadi penyebab seseorang

menjadi tidak produktif.Contohnya siswa tidak mampu mengerti

bahasa instruksi di sekolahatau terus-menerus diomeli atau

dimarahi.

c. Stres insiden kritis

Reaksi yang timbul pada tahapan ini adalah reaksi emosional

yangkuat. Stres pada tahap ini biasanya timbul karena tuntutan

yangmendadak, di luar dugaan, ancaman, dan insiden-insiden

khusus.Contohnya siswa yang diganggu secara fisik oleh kakak

kelas disekolah atau terlibat dalam kecemasan yang mengancam

jiwa

d. Stres postraumatis

Stres pada tahap ini timbul karena adanya peristiwa atau insiden

traumatis yang berhubungan dengan stres. Pada tahap ini

terjadidisfungsi kesadaran. Contohnya siswa yang diancam akan

dibunuholeh kakak kelasnya jika tidak menuruti kemauan kakak

kelas.Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat ditarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

28

kesimpulanbahwa tahapan stres ada beberapa macam. Namun,

stres dalam belajarbiasanya hanya meliputi dua kategori stres yang

pertama, yaitu stres reaktif dan kumulatif.

7. Dampak Stres dalam Belajar

Pada dasarnya dampak stres dalam belajar tidak jauh beda

dengandampak stres. Pada umumnya untuk mengetahui dampak stres

dalam belajar pada siswaterlebih dahulu akan dikaji mengenai dampak

stres. Dampak stres berbagaimacam bentuknya. Stres dapat berdampak

pada tubuh seseorang maupunpsikologis seseorang. Beberapa dampak dari

stres diantaranya menurutpendapat Santrock (2003: 557) stres dapat

mengakibatkan hilangnya nafsumakan, otot menjadi lemah, dan

menurunnya minat terhadap dunia.

Stres juga berpengaruh pada kesehatan tubuh seseorang. Menurut

BobLosyk (2007: 15) stres berdampak pada kesehatan fisik

seseorang.Dampak yang diakibatkan stres diantaranya adalah: penyakit

jantung stroke akibat tekanan darah naik, otot-otot menegang yang

kemudianmenyebabkan rasa sakit, otot menjadi lemah dan letih,

menimbulkan sakitkepala, sakit punggung dan rasa sakit di berbagai

bagian tubuh, asamlambung meningkat menjadikan perut mual dan luka

pada lambung, ataumungkin diare, sistem kekebalan tubuh goyah dan

menyebabkan tubuhmenjadi rentan terhadap penyakit, asma akibat stres,

kanker, depresiditandai dengan perasaan tak bersemangat atau sedih terus-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

29

menerus, danpenyakit psikosomatik yaitu penyakit dimana tubuh secara

langsungterpengaruh oleh proses-proses pemikiran-pemikiran negatif

yang akanmengurangi kemampuan seseorang untuk menangkal penyakit,

danakhirnya berhasil mencapai kedudukan yang kuat di dalam

tubuhseseorang.

Menurut Alvin (2007: 18) dampak stres dalam belajar adalah:

a. Menurunnya Daya Tahan Tubuh

Awalnya ditandai dengan beberapa keluhan sepeti mengeluh

sakitperut atau demam menjelang ujian. Bagi remaja yang sedang

sakit,dan juga mengalami stres nantinya akan memperparah

kondisisakitnya. Stres berkepanjangan yang tidak ditangani hingga

dewasadapat memicu penyakit-penyakit seperti tekanan darah

tinggi,kolesterol, dan serangan jantung.

b. Respon Pikiran

Stres dalam waktu jangka panjang juga akan mempengaruhi

mentalremaja. Remaja menderita kelelahan mental dan patah

semangat, sertamengalami masalah-masalah perilaku dan

psikologis. Ada yangmenderita depresi dan kecemasan. Salah satu

dampak psikologis laindari stres adalah fobia. Remaja yang terus

tertekan dalam suatu halakan mengembangkan rasa takut terhadap

hal tersebut. Contohnyaadalah fobia terhadap ujian. Remaja yang

selalu ditekan untukmendapatkan nilai tinggi dalam ujian merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

30

ketakutan saat akanujian, bahkan terkadang pergi ke sekolah saja

sudah cukupmenimbulkan emosi negatif. Bagi remaja dengan

kemampuanmengatasi stres rendah akan merusak rasa percaya diri.

Selain itu, jugaakan menimbulkan masalah perilaku, seperti:

berbuat onar di kelas,memosi meledak-ledak, menyendiri,

mengkonsumsi rokok, obatobatan,alkohol.

Jadi dapat disimpulkan bahwa stres dalam belajar berdampak

padakesehatan tubuh dan juga psikologis siswa. Dampak kesehatan tubuh

dapatdilihat dari menurunnya daya tahan tubuh yang dapat menimbulkan

siswarentan terhadap penyakit, dan dampak secara psikologis yaitu

akibatpikiran-pikiran negatif yang ada pada siswa yang menyebabkan

kehilangankepercayaan diri dan kecemasan pada diri siswa.

B. Lembaga Bimbingan Belajar

1. Pengertian Lembaga Bimbingan Belajar (LBB)

Depdiknas (2009) menyatkan bahwa jalur pendidikan terdiri atas

pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi

dan memperkaya. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar,

pendidikan menengah , dan pendidikan tinggi. Jenis pendidikan mencakup

pendidikan umum, kejurusan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan dan

khusus. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat

yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti,

dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

31

pendidikan sepanjang masa. Satuan pendidkan nonformal terdiri atas

lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan

masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan sejenis. Kegiatan

pendidika informal dilakukan oleh keluarga lingkungan berbentuk

kegiatan belajar secara mandiri.

Dapat disimpulkan bahwa, Lembaga Bimbingan Belajar

adalah Lembaga Pendidikan Informal yang dibuat untuk membantu siswa

dalam menempuh pendidikan Formal melalui guru pembimbing yang

kompeten. Lembaga Bimbingan Belajar turut berperan dalam

mencerdaskan anak bangsa.

Lembaga Bimbingan Belajar cenderung sebagai tempat pelarian

siswa yang kurang di dalam lembaga formal yang bernama sekolah. Selain

itu, Lembaga Bimbingan Belajar juga memiliki tanggung jawab besar

karena mengemban kepercayaan orang tua dan wali untuk meningkatkan

kemampuan anaknya dibidang akademik, moral, sosial, dan agama serta

pendidikan kemandirian.

2. Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta

a. ProfilLembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta

Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta merupakan

salah satu lembaga penyelenggara jasa bimbingan belajar yang berdiri

di kota Yogyakarta. Letak Kantor Pusat dari Lembaga Bimbingan

Belajar Neutron Yogyakarta di Jl. Taman Siswa Gg. Thrusta Jumena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

32

55151, Telephone/Fax (0274) 418934. PO BOX 1188 Yogyakarta

55011. Pada tahun 1999, Lembaga bimbingan belajar ini telah

mendapatkan ijin dari Departemen Pedidikan dan Kebudayaan dengan

nomor. 057 / IB / M5 / Kpts / 1999, sebagai Lembaga Bimbingan

Belajar dengan Klasifikasi A. Neutron Yogyakarta telah mempunyai

lebih dari 64 Kantor cabang di seluruh Indonesia.

Asal kata Neutron Yogyakarta berasal dari kata Neutron dan

Yogyakarta. Kata Neutron diambil dari nama tempat didirikannya

Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta, yaitu di Desa

Neytran. Kata Neutron sendiri dilihat dari konsep Fisika mempunyai

arti partikel pembentuk inti atom yang bermuatan, namun mempunyai

massa. Hal ini mengundang arti bahwa lembaga bimbingan belajar

Neutron Yogyakarta tidak mempunyai muatan apa-apa (muatan

politis, agama, atau yang lainnya)dalam penyelenggaraan jasa

bimbingan belaja, tapi lembaga ini mempunyai massa (pengikut) yang

banyak.

b. Sistem Bimbingan Lembaga Bimbingan Belajar Neutron

Yogyakarta

Setiap siswa yang mengikuti bimbingan belajar di Neutron

Yogyakarta, siswa masuk dalam satu minggu sebanyak tiga kali

dengan durasi setiap kali masuk bimbingan selama 90 menit. Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

33

juga disediakan jadwal tambahan untuk mempersiapkan ulangan

harian, ulangan semester, dan persiapan Ujian Nasional.

c. Fasilitas Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta

Lembaga bimbingan belajar Neutron Yogyakarta, memberikan

fasilitas yang cukup lengkap dan nyaman bagi siswa, diantaranya

setiap siswa akan mendapatkan; modul buku terbaik dan terlengkap,

diberikan proset soal evaluasi, diberikan tes standar, diberikan tes

potensi akademik, diberikan tes simulasi dan gladi bersih Ujian

Nasional, serta tes detectioan(tes psikologi), selain itu fasilitas yang

akan didapat siswa ialah absen sidik jari/finger print, hot spot area,

konsultasi pelajaran atau PR.

Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta juga

memberikan tes persiapan masuk SMA Taruna Nusantara Magelang

khusus untuk kelas IX SMP. Selain itu, Neutron Yogyakarta juga

megadakan Parent meeting untuk mengakomodir tuntutan belajar dan

kebutuhan siswa, hal ini bertujuan untuk membantu perkembangan

siswa dan mengetahui siswa dalam menguasai materi dasar dan

termasuk aspek ingatan, pemahaman, dan aplikasi. Setiap pertemuan

orang tua, akan diberikan laporan hasil-hasil evaluasi belajar secara

berkal, sehingga orang tua juga dapat memantau perkembangan putra-

putinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

34

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Siswa maupun Orang Tua

mengikuti Bimbingan Belajar:

a. Faktor Internal

Yang menjadi faktor internal bimbingan belajar adalah siswa

menjadi kurang mendapat perhatian dari orang tua karena kesibukan

untuk mengikuti bimbingan belajar, di sisi lain siswa merasa terforsir

sehingga kurang mendapatkan waktu untuk istirahat dan jika siswa

sudah malas tidak ada kemauan lagi untuk belajar.

b. Faktor Eksternal

Yang menjadi faktor internal bimbingan belajar adalah siswa

menjadi kurang mendapat perhatian dari orang tua karena kesibukan

untuk mengikuti bimbingan belajar, di sisi lain siswa merasa terforsir

sehingga kurang mendapatkan waktu untuk istirahat dan jika siswa

sudah malas tidak ada kemauan lagi untuk belajar.

Dari paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa terlaksananya

sebuah lembaga bimbingan belajar berkat dukungan dari orangtua,

karena harapan orang tua supaya anak menjadi cerdas dan tercapai

cita-citanya, selain itu karena para orang tua kebanyakan memiliki

pengetahuan mengenai pendidikan yang terbaru sehingga mereka tidak

mampu membimbing anaknya secara maksimal untuk belajar.

Dengan mengikuti bimbingan belajar anak menjadi lebih

semangat dan percaya diri untuk meraih sebuah prestasi, anak menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

35

berwawasan luas dan mempunyai banyak teman sehingga anak

menjadi giat dan fokus untuk belajar.Faktor eksternal bimbingan

belajar tidak cukup hanya dari orang tua tetapi juga guru/tentor,

guru/tentor merupakan faktor pendukung utama dalam pembelajaran,

hal ini di karenakan guru menjadi panutan bagi anak didiknya.

4. Dampak dari lembaga Bimbingan Belajar

a. Dampak Positif

1) Prestasi meningkat

Dengan mengikuti kegiatan bimbingan belajar banyak sekali

manfaat yang dapat diambil salah satunya yaitu meningkatkan

prestasi. Dari jelek menjadi mendapat nilai yang lebih baik, oleh

sebab itu bimbingan belajar sangat perlu untuk diikuti khususnya

oleh anak yang kurang mampu dalam pelajaran.

2) Lebih Percaya Diri

Mengikuti bimbingan belajar ini membuat siswa menjadi lebih

percaya diri. Jadi lebih semangat dan bisa mengetahui sampai

dimana kemampuan yang dimilikinya.

3) Mandiri

Mengikuti bimbingan belajar membuat siswa juga lebih mandiri

dan disiplin dalam mengatur waktu untuk belajar. Sehingga

mereka tidak tergantung pada orang lain, selagi siswa masih bisa

mengerjakan tugasnya sendiri ia akan mengerjakan sendiri sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

36

dengan pengetahuan dan bekal yang ia peroleh dari bimbingan

belajar.

4) Menumbuhkan Kemauan Belajar

Mengikuti bimbingan belajar tidak hanya mendapat ilmu ataupun

wawasan lebih luas tapi juga mendapat banyak teman baru, karena

mempunyai teman-teman yang baru membuat siswa memiliki

semangat untuk bersaing meraih prestasi disekolah.

5) Meminimalisir Waktu Bermain

Banyak kegiatan yang siswa lakukan sepulang sekolah, tambahan

jam pelajar di sekolah, kerja kelompok, atau mengikuti bimbingan

belajar, sehingga membuat waktu bermain siswa mulai berkurang

karena harus belajar.

6) Mempunyai Rasa Ranggungjawab

Mengikuti bimbingan belajar dapat menumbuhkan rasa tanggung

jawab pada diri siswa utuk terus belajar. Dengan adanya tanggung

jawab siswa dapat membagi waktunya kapan ia harus belajar dan

kapan ia harus bermain, sehingga siswa menjadi lebih bersemangat

untuk belajar karena memiliki keinginan untuk bisa meraih cita-

cita yang diharapkannya ataupun orangtuanya.

b. Dampak Negatif

1) Siswa Menjadi Terfosir Pikirannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

37

Karena dengan belajar siswa menjadi terus ditekan pikirannya,

sehingga siswa kurang beristirahat yang dapat mempengaruhi

kesehatannya, bisa juga timbul rasa malas untuk belajar karena

kurangnya istirahat, belajar menjadi tidak fokus dan informasi baru

sulit untuk dipahami.

2) Kurang Kasih Sayang dari Orang tua

Mengikuti bimbingan bekajar membuat siswa, lebih lama bertemu

dengan guru di sekolah maupun tentor di tempat bimbingan

belajar, hal ini membuat kedekatan emosi antara siswa dengan

orang tua menjadi jauh, selain itu kurangnya kemampuan yang

dimiliki orang tua dalam mendapingi belajar siswa dengan sistem

pendidikan yang terus berkembang membuat orang tua lebih

mempercayakan bimbingan belajar dari pada harus mendapingi

sendiri.

3) Gaya Belajaryang Berbeda pada Setiap Siswa

Dalam mengikuti bimbingan belajar tidak semua siswa

mempunyai kemampuan daya tangkap yang sama, fokus setiap

siswa berbeda-beda, gaya belajar sitap siswapun juga berbeda-

beda. Ada siswa yang gaya belajarnya bertipe visual sehingga ia

harus fokus memperhatikan guru/tentor dalam memberi

penjelasan, namun siswa ini akan terganggu ketika ia menemukan

temennya yang usil dan mengganggunya berkonsentrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

38

memperhatikan guru/tentor yang menjelaskan. Dalam hal ini,

guru/tentor yang mempunyai peran yang besar dalam

mengkondisikan siwa sehingga, suasana kelas yang nyaman dapat

tercipta untuk siswa belajar.

Dari penjabaran hasil wawancara peneliti dengan siswa serta orang

tua, dapat disimpulkan bahwa bimbingan belajar sangat penting untuk

siswa yang kurang mampu dalam belajar, siswa yang ingin mengejar

prestasi di sekolah, dan bagi siswa yang orang tuanya sibuk bekerja atau

kurang mampu mendampingi dalam belajar. Dengan mengikuti

bimbingan belajar siswa memiliki rasa tanggung jawab sebagai siswa

untuk belajar dan berprestasi di sekolah, siswa memiliki motivasi untuk

merealisasikan cita-citanya, dan memenuhi harapan orang tua yang

dibebankan kepadanya.

C. Layanan Bimbingan Belajar

1. Pengertian Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar merupakan salah satu bidang bimbingan, untuk

mengkaji pengertian bimbingan belajar terlebih dahuilu akan dibahas

mengenai hakikat bimbingan itu sendiri. Pengertian bimbingan menurut

Crow & Crow (Prayitno, 2004: 94) adalah bantuan yang diberikan oleh

seseorang, yang memiliki kepribadian yang memadai dan terlatih dengan

baik kepada individu-individu setiap usia untuk membantunya mengatur

kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya sendiri,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

39

membuat keputusan sendiri, dan menanggung bebannya sendiri. Menurut

Crow & Crow tersebut layanan bimbingan yang diberikan pada

individuatau sekumpulan individu berguna untuk menghindari dan

mengatasimasalah dalam kehidupannya secara mandiri.

Sedangkan menurut Donald G. Mortenson (Marsudi, 2003: 31)

pengertian bimbingan adalah:

a. Bimbingan merupakan bagian dari program pendidikan

b. Bimbingan merupakan bantuan dan kesempatan setiap orang

c. Bimbingan diberikan oleh petugas yang memiliki keahlian

d. Dengan bimbingan individu diharapkan dapat berkembang sesuai

dengan kemampuannya

e. Dasar bimbingan ialah demokrasi

Menurut Donald G. Mortenson tersebut bimbingan merupakan

pemberian bantuan kepada setiap orang yang dilakukan oleh ahli dalam

bidang bimbingan, dan diharapkan dengan bimbingan tersebut orang yang

diberikan bimbingan dapat berkembang sesuai dengan kemampuannya.

Sementara menurut Bimo Walgito (2004: 5) bimbingan adalah bantuan

atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan

individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam

kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai

kesejahteraan hidupnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

40

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bimbingan

adalah salah satu bentuk proses pemberian bantuan kepada individu atau

sekumpulan individu dalam memecahkan masalahnya, sehingga masing-

masing individu akan mampu untuk mengoptimalkan potensi dan

keterampilan dalam mengatasi setiap permasalahan, serta mencapai

penyesuaian diri dalam kehidupannya.

Setelah memahami pengertian bimbingan, kajian selanjutnya yang

dipaparkan adalah salah satu bidang dari bimbingan yaitu bimbingan

belajar. Bimbingan belajar menurut Oemar Hamalik (2004: 195) adalah

bimbingan yang ditujukkan kepada siswa untuk mendapat pendidikan

yang sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, kemampuannya dan

membantu siswa untuk menentukan cara-cara yang efektif dan efisien

dalam mengatasi masalah belajar yang dialami oleh siswa.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian bantuan kepada

siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah belajar yang dihadapi siswa,

sehingga tercapai tujuan belajar yang diinginkan.

2. Tujuan Bimbingan Belajar

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 111) tujuan

pelayanan bimbingan belajar secara umum adalah membantu murid-murid

agar mendapatkan penyesuaian yang baik di dalam situasi belajar,

sehingga setiap murid dapat belajar dengan efisien sesuai kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

41

yang dimilikinya, mencapai perkembangan yang optimal. Diperjelas oleh

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono bahwa bimbingan belajar memiliki

tujuan diantaranya adalah:

a. Mencarikan cara-cara belajar yang efisien dan efektif bagi siswa.

b. Menunjukkan cara-cara belajar yang sesuai dan cara dan fungsi

menggunakan buku pelajaran.

c. Memberikan informasi berupa saran dan petunjuk bagi

yangmemanfaatkan perpustakaan.

d. Membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri dalam ulangan

danujian.

e. Memilih suatu bidang studi sesuai dengan bakat, minat,

kecerdasan,cita-cita, dan kondisi fisik atau kesehatan yang

dimiliki.

f. Menunjukkan cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang

studitertentu.

g. Menentukan pembagian waktu dan perencanaan jadwal belajar.

h. Memilih pelajaran tambahan baik yang berhubungan dengan

pelajarandi sekolah maupun untuk pengembangan bakat dan karier

di masadepan.

Selaras dengan pendapat Tim Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan

(Mulyadi, 2010: 107) tujuan bimbingan belajar adalah membantu murid-

murid agar mendapat penyesuaian yang baik dalam situasi belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

42

Penyesuaian tersebut contohnya berupa penyesuaian diri dengan

lingkungan keadaan kelas, dengan suasana ketika mengikuti pelajaran di

sekolah, dan dengan teman kelompok belajar di sekolah.

Menurut Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2005: 15) tujuan

bimbingan belajar sendiri adalah:

a. Mempunyai sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti

kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, dan

perhatianterhadap semua pelajaran, serta aktif mengikuti semua

kegiatanbelajar yang dipogramkan

b. Mempunyai motif yang tinggi untuk belajar

c. Mempunyai keterampilan atau teknik belajar yang efektif,

sepertiketerampilan membaca buku, mencatat pelajaran, dan

mempersiapkandiri menghadapi ujian

d. Mempunyai keterampilan untuk menetapkan tujuan dan

perencanaanpendidikan, contohnya membuat jadwal belajar,

mengerjakan tugastugassekolah, memantapkan diri dalam

memperdalam pelajarantertentu,dan berusaha memperoleh

informasi tentang berbagai haldalam rangka mengembangkan

wawasan yang lebih luasMemiliki kesiapan mental dan

kemampuan untuk menghadapi ujian

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

bimbinganbelajar secara umum yaitu membantu murid-murid agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

43

mendapatkanpenyesuaian yang baik di dalam situasi belajar, sehingga

setiap muriddapat belajar dengan efisien sesuai dengan kemampuan yang

dimilikinya,dan mencapai perkembangan yang optimal.

3. Fungsi Bimbingan Belajar

Fungsi bimbingan belajar bagi siswa menurut Oemar Hamalik (2004:

195) antara lain:

a. Membantu siswa agar memperoleh pandangan yang objektif dan

jelas tentang potensi, watak, minat, sikap, dan kebiasaan yang

dimilikidirinya sendiri agar dapat terhindar dari hal-hal yang tidak

diinginkan.

b. Membantu siswa dalam mendapatkan pendidikan yang sesuai

dengankebutuhan, bakat, minat dan kemampuan yang dimiliki dan

membantusiswa dalam menentukan cara yang efektif dan efisien

dalammenyelesaikan bidang pendidikan yang telah dipilih agar

tercapaihasil yang diharapkan.

c. Membantu siswa dalam memperoleh gambaran dan pandangan

yangjelas tentang kemungkinan-kemungkinan dan

kecenderungankecenderungandalam lapangan pekerjaan agar ia

dapat menentukanpilihan yang tepat.

Sedangkan menurut Nana Syaodih (2003: 237) bimbingan

mempunyai beberapa fungsi yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

44

a. Fungsi pemahaman individu, yaitu membantu para siswa di dalam

pemahaman individu, baik individu dirinya ataupun orang lain.

b. Fungsi pencegahan dan pengembangan, yaitu mencegah

siswaberkembang ke arah negatif-destruktif dan mendorong siswa

untukberkembang ke arah yang positif-konstruktif.

c. Fungsi membantu memperbaiki penyesuaian diri, yaitu

membantusiswa dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan

di sekitarnya.

Sementara fungsi bimbingan menurut Syamsu Yusuf dan Juntika

Nurihsan (2005: 16) adalah:

a. Pemahaman, yaitu membantu siswa agar memiliki pemahaman

terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya.

b. Preventif, yaitu membantu siswa untuk senantiasa

mengantisipasiberbagai masalah yang terjadi dan berupaya

mencegahnya, supayamasalah tidak dialami oleh siswa.

c. Pengembangan, yaitu berupaya untuk menciptakan lingkungan

belajaryang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan siswa

d. Perbaikan, yaitu berupaya memberikan bantuan kepada siswa

yangtelah mengalami masalah yaitu dalam segala aspek

e. Penyaluran, yaitu membantu individu memilih

kegiatanekstrakulikuler, jurusan atau program studi, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

45

memantapkanpenguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan

minat, bakat,keahlian, dan ciri-ciri kepribadian lainnya

f. Adaptasi, yaitu membantu pelaksana pendidikan

untukmengadaptasikan program pendidikan terhadap latar

belakangpendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan siswa.

g. Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa

agardapat menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif

terhadapprogram pendidikan, peraturan sekolah, atau norma agama

Berdasarkan pendapat dari dua ahli mengenai fungsi bimbingan

belajar dapat disimpulkan bahwa bimbingan belajar berfungsi untuk

membantu siswa dalam pemahaman diri sesuai dengan kecakapan

bakat dan minat, bimbingan belajar bermanfaat untuk memperoleh

gambaran tentang bagaimana menentukan cara yang efektif dan efisien

dalam menyelesaikan pendidikan agar sesuai dengan apa yang

diharapkan, serta membantu individu untuk menentukan pilihan yang

tepat dalam lapangan pekerjaan sesuai dengan kemampuan siswa

setelah menyelesaikan bidang pendidikan yang telah dijalani.

4. Bentuk-bentuk Layanan Bimbingan

Bentuk layanan bimbingan belajar yang diberikan kepada siswa

adalah layanan bimbingan yang disesuaikan dengan masalah belajar yang

dihadapi oleh siswa, maka guru pembimbing dapat merumuskan program

layanan bimbingan belajar kepada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

46

Menurut Tohirin (2007: 131) beberapa bentuk layanan bimbingan

belajar dapat diberikan kepada siswa adalah sebagai berikut:

a. Orientasi kepada siswa, khususnya siswa baru tentang tujuan sekolah,

isi kurukulum pembelajaran, struktur organisasi sekolah, cara-cara

belajar ysng tepat , dan penyesuain diri dengan corak pendidikan di

sekolah.

b. Penyadaran kembali secara berkala tentang cara belajar yang tepat

selama mengikuti pembelajaran di sekolah maupun di rumah baik

secara individual maupun kelompok.

c. Bantuan dalam memilih jurusan atau program studi yang sesuai,

memilih kegiatan-kegiatan non-akademik yang menunjang usaha

belajar dan memilih program studi lanjutan untuk tingkat pendidikan

yang lebih tinggi. Bantuan ini juga mencakup layanan informasi

tentang program studi yang tersedia pada jenjang pendidikan tertentu.

d. Layanan pengumpulan data yang berkenaan dengan kemampuan

intelektual, bakat khusus, arah minat, cita-cita hidup terhadap program

studi atau jurusan tertentu, dan sebagainya.

e. Bantuan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar seperti kurang

mampu menyusun dan mentaati jadwal belajar di rumah, kurang siap

dalam menghadapi ujian, kurang dapat berkonsentrasi, kurang dapat

menguasai cara belajar yang tepat diberbagai mata pelajaran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

47

menghadapi keadaan di rumah yang mempersulit cara belajar secara

rutin, dan lain sebagainya.

f. Bantuan dalam hal membentuk kelompok-kelompok belajar dan

mengatur kegiatan-kegiatan belajar kelompok supaya berjalan secara

efektif dan efisien

Pendapat di atas mengandung banyak arti bahwa bentuk

layanan bimbingan belajar yang diberikan kepada siswa adalah bentuk

pengenalan tentang sekolah dan kurikulum belajarnya, cara belajar

yang baik sehingga dapat memeilih jurusan sesuai dengan bakat, minat

dan kemampuannya, sehingga siswa dapat mengatasi permasalahan

belajarnya.

Menurut Winkel (2007:116) bentuk layanan bimbigan belajar

dapat dilakukan dengan program bimbingan belajar yang terencana

dan terorganisisr dengan baik, meliputi:

a. Pemberian informasi kepada siswa baru di sekolah mengenai tujuan

sekolah, isi kurikulum, penytesuaina diri di sekolah, cara-cara

belajar dan struktur organisasi sekolah. Semua ini diusahakan

dalam orientasi belajar siswa.

b. Memberikan informasi kepada siswa dan tutunan dalam hal belajar

di rumah dan membentuk kelompok belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

48

c. Memberikan informasi tentang kemungkinan dan kesempatan untuk

melanjutkan studi dan tuntutan-tuntutan apa yang harus dipenuhi

supaya berhasil.

d. Mengumpulkan data mengenai bakat-bakat dan hasil belajar

masing-masing siswa, agar dapat ditolong untuk mengenal dirinya

sendiri. Tanpa tersedianya data semacam ini, program bimbingan

belajar tidak dapat terlaksana dengan baik.

e. Melakukan wawancara dengan siswa untuk membicarakan

kesukaran-kesukaran dalam belajar, untuk membicarakan pilihan

sekolah lanjutan, dan untuk membicarakan kegagalan yang

disebabkan karena salah memilih jurusan.

f. Memberikan bantuan dalam hal membentuk kelompok belajar dan

mengatur seluruh kegiatan belajar kelompok agar berjalan efisien

dan efektif.

Jadi, bentuk layanan bimbingan belajar yang diberikan kepada

siswa adalah segala informasi yang menunjang kegiatannya dalam

hal belajar mulai dari pengenalan tentang sekolah, pengenalan

bakat dan kemampuan diri dalam belajar samapai pada kesulitan

belajar yang akan dihadapinya nanti.

D. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan topik yang akan dilakukan oleh

peneliti adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

49

Penelitian yang dilakukan oleh Ririn Septianing Arbianti pada tahun

2012, dengan judul “Perbedaan Tingkat Stres Belajar Siswa FullDay School

dan Siswa regular SMAN Se-kota Malang”, menunjukkan dari 364 responden

, 36 responden (9,89%) tingkat stres belajarnya tinggi, 256 responden

(70,33%) tingkat stres belajarnya sedang, dan 72 responden (19,78%) tingkat

stres belajarnya rendah. Selain itu hasil penelitian tersebut juga menunjukkan

terdapat perbedaan tingkat stres belajar antara siswa fullday school dengan

siswa regular di SMAN Se-Kota Malang. Namun hasil penelitian juga

menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan strss belajar antara siswa dan

siswi fullDay school dan sekolah regular di SMAN Se-Kota Malang.

Pada penelitian yang lain (Pranadji, 2010) menunjukkan gejala stres

yang sering kali dialamioleh hampir setengah contoh SMA Negeri 3adalah

merasa pegal-pegal padaleher/punggung/bahu (34,2%), merasa tidak

tenang/tegang/cemas/terancam/gelisah (31,6%), merasa sukar berkonsentrasi

dalam belajar (34,2%), dan merasa banyak beban yang menumpuk (42,1%).

Hal ini berbeda dengan gejala stres yang sering kali dialami oleh contoh di

SMA Insan Kamil yang hanya mengalami sukar berkonsentrasi dalam belajar

(34,2%). Sisanya persentase gejala stres tidak terlalu banyak.Berdasarkan

pernyataan yang diberikan contoh, lebih dari setengah contoh (59,2%) yang

merasa mengalami sukar berkonsentrasi belajar kemungkinan karena tidak

mempunyai jadwal belajar yang jela dan realistis. Padahal, jika melihat ada

atau tidaknya masalah dengan mata pelajaran, maka sebanyak 69,7% contoh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

50

mengaku mempunyai masalah dengan mata pelajaran. Presentase terbesar

mata pelajaran yang dirasakan kurang mampu yang diujiankan pada Ujian

Nasional adalah Ilmu Pengetahuan Alam (73,7%). Sebanyak 75% contoh

merasa sistem pendidikan di Indonesia dengan mangadakan Ujian Nasional

(UN) tidak tepat. Namun, presentase terbesar contoh 47,9% menargetkan nilai

sebesar 9,5 untuk mencapai kelulusan tahun ini.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa, lebih dari setengah contoh

(55,3%) menganggap Ujian Nasional merupakan hal yang menegangkan.

Sebanyak 25% contoh menganggap Ujian Nasional biasa saja. Selain itu,

sebanyak 17,1% contoh menganggap Ujian Nasional merupakan hal yang

membuat senang atau semangat. Kesan lainnya, sebanyak 2,6% contoh

merasa campur aduk antara cemas dan senang dalam menghadapi Ujian

Nasional. Berbagai cara dilakukan contoh untuk menghilangkan rasa cemas

dalam menghadapi Ujian Nasional yaitu dengan cara pergi ke rumah saudara

atau teman (6,6%), jalan-jalan ke tempat hiburan (17,1%), mendekatkan diri

dengan Tuhan(53,9%) dan lainnya(22,4%) seperti berinternet belajar,

mendengarkan musik, bermain game, tidur, bercerita kepada orang tua, dan

berdiam diri dikamar. Selain itu persiapan yang dilakukan dalam menghadapi

Ujian Nasional yaitu dengan mengikuti bimbingan belajar (63,2%), belajar

sendiri atau mandiri (919,7%), belajar kelompok(1,3%), dan lainnya (15,8%)

seperti belajar dengan guru yang menyenangkan, mengikuti bimbingan

belajar, belajar sendiri maupun kelompok, hingga tidak melakukan persiapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

51

apa-apa. Hal ini menggambarkan bahwa contoh dapat mengatur dirinya dan

member semangat saat menghadapi situasi yang sulit. Tingkat stres contoh

kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori, maka presentase terbesar

contoh (73,7% di SMA Negri 3 dan 76,3% di SMA Insan Kamil) berada

dalam kategori tingkat stress sedang. Tingkat stres sedang memberikan arti

bahwa gejala stres kadang-kadang dialami oleh contoh dalam 6 bulan terakhir.

Presentase contoh di SMA Negri 3 yang mengalami tingkat stres tinggi

(15,8%) lebih banyak dibandingkan presntase contoh di SMA Insan Kamil

(10,5%) dalam kategori tersebut.

E. Kerangka Pikir

Stres belajar sering terjadi pada siswa yang sedang mempersiapkan

diri dalam menghadapi Ujian Nasional. Stres belajar dapat bersumber dari

dalam diri siswa atau dari luar diri siswa.Sumber stres belajar yang berasal

dari dalam diri siswa dapat berupa kecemasan, rasa bersalah, kekhawatiran

yang berlebihan, marah, benci, cemburu dan lain sebagainya. Sedangkan

sumber stres belajar yang berasal dari luar diri siswadapat berupa tekanan dari

orangtua untuk mendapat nilai yang tinggi, persaingan nilai dengan teman,

aktivitas yang padat serta kurangnya waktu bermain karena aktivitas padat.

Tuntutan nilai tinggi serta keinginan dapat masuk ke SMA favorit

membuat banyak siswa menambah jam belajar dengan mengikuti bimbingan

belajar baik yang diselenggarakan oleh sekolah maupun mengikuti di lembaga

bimbingan belajar seperti Neutron Gejayan. Dengan mengikuti bimbingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

52

belajar di Neutron Gejayan, siswa dapat mengukur kemampuannya kelak

ketika menghadapi Ujian Nasional, siswa bersaing untuk mendapatkan nilai

yang tinggi. Dari banyaknya latihan soal yang diberikan siswa juga dapat

memenejemen waktu dalam mengerjakan soal Ujian Nasional, sehingga tidak

ada soal yang tidak di kerjakan karena waktu mengerjakan habis.

Aktivitas yang begitu padat hingga beban tuntutan orang tua bahkan

dirinya sendiri untuk mendapat nilai tinggi dan masuk SMA favorit membuat

siswa rentan terhadap stres. Hal ini menjadi tanggaung jawab bersama antara

pihak sekolah, orang tua maupun lembaga bimbingan belajar dimana siswa

lebih sering menghabiskan waktunya untuk belajar agar apa yang diharapkan

orang tua maupun dirinya sendiri dapat tercapai. Pihak sekolah hendaknya

dapat memberikan bimbingan yang menyegarkan siswa sehingga siswa tidak

stres, orang tua hendaknya tidak terlalu menuntut untuk terus belajar tetapi

diberikan waktu luang untuk bermain, sedangkan bimbingan belajar dapat

memberikan jam tambahan khusus untuk siswa yang masih kurang paham

mengenai materi Ujian Nasional. Ketika semua seimbang siswa akan jauh

terserang stres karena kekhawatiran yang rendah serta kesiapan untuk

mengikuti ujian nasional yang tinggi membuat siswa mantap melangkah

untuk mengikuti ujian nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

53

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini memuat beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian, antara

lain jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, variabel

penelitian, instrument penelitian, validitas dan reliabilitas instrumen, dan teknik

analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan

menggunakan survei. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang

berusaha menggambarkan dan menginterprestasi objek sesuai dengan apa

adanya (Sukardi, 2003; 157). Sifat deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan

untuk memperoleh gambaran tentang tingkat stress belajar siswa kelas IX yang

mengikuti bimbingan belajar di Neutron Yogyakarta Gejayan tahun ajaran

2013/2014.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang digunakan untuk pengambilan data ialah Lembaga

Bimbingan Belajar Neutron Gejayan, Jln Affandi CT X No 15b. Waktu

pengambilan data dilakukan pada hari Rabu dan Kamis, 9-10 April 2014.

Pengambilan data dilakukan 15 menit terakhir sebelum siswa selesai bimbingan.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX yang mengikuti bimbingan belajar

di Neutron Yogyakarta Gejayan yang berjumlah 64 siswa, yang terdiri dari kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

54

3 SMP 1, 3 SMP 2, dan 3 SMP 3. Lembaga Bimbingan Belajar Neutron

Yogyakarta Gejayan dipilih sebagai tempat penelitian; pertama, peneliti ingin

mengetahui seberapa tinggi tinggat stres belajar siswa yang mengikuti bimbingan

belajar dalam menghadapi Ujian Nasional. Kedua, peneliti sudah mengobservasi

kegiatan siswa yang mengikuti bimbingan belajar lebih dari 6 bulan.

Tabel 3.1

Jumlah Populasi Penelitian

Penelitian ini melibatkan seluruh siswa kelas IX pada saat dilakukan

penyebaran kuesioner, semua siswa hadir berjumlah 64 siswa. Dalam

pengambilan data ini menggunakan populasi. Populasi merupakan suatu

komponen yang sangat penting dalam melakukan penelitian, karena sangat

berperan penting terlaksana atau tidaknya suatu penelitian. Ada beberapa

pendapat mengenai apa yang dimaksud dengan populasi.

Menurut Sugiyono (2010:117), populasi merupakan wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

No Kelas Jumlah Siswa Jumlah

Subyek Laki-laki Perempuan

1 3 SMP 1 8 13 21

2 3 SMP 2 9 12 21

3 3 SMP 3 9 12 22

Total 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

55

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan individu yang menjadi

sasaran dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX

yang mengikuti bimbingan belajar di Neutron Yogyakarta Gejayan.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono2010:60). Dalam penelitian

ini terdapat satu variabel penelitian, yaitu variabel independent (variabel

bebas).Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah tingkat stres belajar siswa kelas IX yang

mempersiapkan Ujian Nasional.

E. Instrumen Penelitian

1. Jenis Instrumen

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

alat pengumpul data atau instrumen berupa kuesioner. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner Tingkat Stres Belajar

Siswa kelas IX yang mengikuti bimbingan belajar di Neutron Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

56

Gejayan tahun ajaran 2013/2014 dengan bentuk tertutup. Kuesioner

bentuk tertutup ini berisi pernyataan-pernyataan yang disertai dengan

pilihan jawaban untuk pernyataan tersebut (Furchan, 2005:260).

Kuesioner yang disusun oleh peneliti memuat aspek-aspek stres belajar

menurut Hardjana(1994), yaitu : gejala/aspek fisik, gejala/aspek

emosional, gejala/aspek intelektual, dan gejala/aspek interpersonal.

Indikator-indikator yang terkandung dalam aspek-aspek tersebut

disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan anak, dalam hal ini

siswa kelas IX.

2. Format Pernyataan Skala

Format pernyataan yang disusun peneliti memuat 50 butir

pernyataan yang dibuat berdasarkan prinsip-prinsip Likert Sumating

Rating Scale atau Skala Sikap Model Likert. Pernyataan-pernyataan

dalam skala memuat item-item pernyataan yang bersifat positif

(favorable) dan yang bersifat negatif (unfavorable). Skala ini dilengkapi

dengan empat opsi atau alternatif jawaban yaitu “Sangat sering”,

“Sering”, “Jarang” dan “Tidak Pernah”. Pada skala ini opsi netral tidak

disertakan untuk mengurangi kecenderungan responden dalam

memberikan jawaban yang netral dan untuk meningkatkan variabilitas

responsi.

3. Penentuan skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

57

Penentuan skor dalam pengolahan data yang dihasilkan instrumen ini

adalah:

Tabel 3.2

Norma Skoring Tingkat Stres Belajar

4. Kisi-kisi skala

Kisi-kisi skala Tingkat Stres Belajar Siswa Kelas IX yang

mengikuti Bimbingan Belajar di Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun

Ajaran 2013/2014 sebelum penelitian digambarkan dalam tabel 3.3 di

bawah ini :

Tabel 3.3

Kisi-kisi Kuesioner

Tingkat Stres Belajar Siswa Kelas IX

yang mengikuti bimbingan belajar

di NeutronYogyakarta Gejayan (Sebelum Penelitian)

No Aspek Indikator No Item

Favo Unfav

1. Aspek Fisik

Perubahan-

perubahan

yang terjadi

pada

metabolisme

organ tubuh.

1. Pusing

2. Pening

3. Tidur tidak teratur

4. Susah tidur

5. Bangun terlalu awal

6. Sakit pinggang bagian

bawah

7. Diare

8. Sulit buang air besar

9.Gatal-gatak pada kulit

10. Urat tegang terutama pada

leher dan bahu

1

2

3

5

6

7

8

9

10

11

4

15

Alternatif Jawaban Skor

Favourable

Skor

Unfovourable

Sangat Sering 4 1

Sering 3 2

Jarang 2 3

Tidak Pernah 1 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

58

11. Keringat berlebihan

12. Selera makan berubah

13. Lelah / kehilangan energy

14.Bertambah banyak

kesalahandalam belajar

12

13

14

16

No Aspek Indikator No Item

Favo Unfav

2 Aspek

Emosional

Perubahan-

perubahan

yang terjadi

pada

emosional

individu

1. Gelisah

2. Cemas

3. Sedih

4. Mudah Marah

5. Gugup

6. Merasa tidak aman

7. Mudah tersinggung

8. Moody

9. Mudah menyerah

10. Bermusuhan

17

18

19

20

21

22

23

24

25

27

26

No Aspek Indikator No Item

Favo Unfav

3 Aspek

Intelektual

Perubahan-

perubahan

pada cara

berfikir / cara

pandang

individu

1. Susah konsentrasi

2. Sulit membuat keputusan

3. Mudah lupa

4. pikiran kacau

5. Daya ingat menurun

6. Melamun secara berlebihan

7. pikiran dipenuhi oleh satu

pikiran saja

8. Kehilangan rasa humor

yang sehat

9. Produktivitas atau prestasi

belajar menurun

10. Dalam belajar bertambahn

jumlah kekeliruan yang dibuat

28

30

32

33

34

35

36

37

40

41

29

31

38

39

42

No Aspek Indikator No Item

Favo Unfav

4 Aspek

Intrapersonal

Perubhan-

perubahan

yang terjadi

pada relasi

1.Kehilangan kepercayaan

pada orang lain

2. Mudah menyalahkan ornag

lain

3. Mudah membatalkan janji

4. Suka mencari-cari

kesalahan orang lain

43

44

45

46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

59

individu

dengan orang

lain

5. menyerang orang lain

dengan kata-kata/ menyindir

6. Mengambil sikap terlalu

membetengi atau

mempertahankan diri

7. Mendiamkan orang lain

47

48

49

50

Total 50 41 9

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas

Sebelum digunakan, alat ukur harus memenuhi validitas dan

reliabilitas. Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Validitas

berarti bahwa instrumen yang disusun dapat digunakan untuk mengukur

apa yang harus diukur (Sugiyono, 2010:173).

Validitas yang diperiksa dalam penelitian ini adalah validitas isi

(content validity). Validitas isi adalah validitas yang menunjuk pada

sejauh mana intrumen yang disusun mencerminkan isi yang dikehendaki.

Dalam penelitian ini, penyusunan instrumen didasarkan pada kisi-kisi

yang sesuai dengan aspek tujuan, bahan/deskripsi bahan, indikator dan

jumlah pernyataan tiap indikator (Furchan, 2007:295). Pemeriksaan

keterpenuhan validitas isi didasarkan pada pertimbangan yang dilakukan

secara terpisah oleh sejumlah ahli (expert judgment). Dalam penelitian ini

validitas isi diperiksa oleh Retno P Ningrung, M.Psi. Beliau adalah dosen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

60

Psikologi Universitas Esa Unggul Jakarta. Retno P Ningrum M.Psi,

memberi koreksi dan masukan untuk memperhatikan bahasa pernyataan

item agar di perbaiki menyesuaikan bahasa siswa yang mudah di pahami.

Selain itu validitas isi ini juga di periksa oleh Juster Donal Sinaga

M.Pd. Beliau adalah dosen program studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Juster Donal Sinaga M.Pd

memberi koreksi mengenai format kuesioner yang akan di gunakan

dilapangan, agar kuesioner tersebut dapat di pertanggungjawabkan dan

menarik siswa untuk diisi.

Pemeriksaan ini dilakukan guna menelaah kualitas konstruk secara

logis dari setiap butir item pernyataan tingkat stress belajar siswa kelas IX

yang disusun oleh peneliti. Pemeriksaan ini juga bertujuan agar setiap

item pernyataan yang dibuat secara logis tepat/sesuai dengan konstruk

kisi-kisinya (Nurgiyantoro, 2009:339).

Dari hasil konsultasi yang dilakukan oleh ahli menyatakan bahwa

aspek-aspek yang ada harus disesuaikan dengan item supaya mudah

menghitung dan menganalisisnya. Untuk penghitungan dilakukan dengan

pengujian empirik dengan cara mengkorelasikan skor-skor setiap item

instrumen terhadap skor-skor total aspek dengan teknik korelasi

Spearman’s rho. Penghitungan nilai koefisien korelasi menggunakan

program komputer SPSS for Window. Rumus korelasi Spearman’s rho

adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

61

Keterangan :

Keputusan ditetapkan dengan nilai koefisien validitas yang minimal

sama dengan 0,30 (Azwar, 2010;103). Apabila terdapat item yang memiliki

nilai koefisien di bawah 0,30 maka item tersebut dinyatakan konsistensi

internalnya tidak kuat. Item yang konsistensinya tidak kuat tidak digunakan

sebagai item instrumen penelitian.

Pada tanggal 9 April 2014 dilakukan pengambilan data untuk siswa

kelas IX kelompok 1dan 2, sedangkan tanggal 10 April 2014 pengambilan

data dilakukan untuk kelas IX kelompok 3, total keseluruhan siswa 64. Dari

hasil pemeriksaan konsistensi butir terhadap total, diperoleh 13 butir item

stres belajar yang nilai koefisien validitasnya rendah. Sehingga terdapat 37

item yang dinyatakan valid. Rincian item yang nilai koefisien validitas rendah

dapat dilihat pada tabel 3.4

Tabel 3.4

Hasil Validitas Angket

Tingkat Stres Belajar(setelah penelitian)

No Aspek No Item Lolos Gugur

F UF F UF F UF

1 Aspek Fisik 1,2,3,5,6,7

,8,9,10,11,

4,15 4,5,7,8,9,1

0,11,12,14

- 1,2,3,

6,13

15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

62

12,13,14,1

6

,16

2 Aspek

Emosional

17,18,19,2

0,21,22,23

,24,25,27

26 17,18,19,2

0,21,22,23

,24,25,27

- - 26

3 Aspek

Intelektual

28,30,32,3

3,34,35,36

,37,40,41

29,31

,38,3

9,42

32,33,34,3

5,36,40,41

29,31,

38,42

28,30

,37

39

4 Aspek

Intrapersonal

43,44,45,4

6,47,48,49

50 43,44,45,4

6,47,49

- 48 50

Jumlah 41 9 33 4 9 4

Total 50 37 13

2. Reliabilitas kuesioner

Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil pengukuran

(Azwar, 2007). Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi yaitu yang

mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai reliabel

(Azwar, 2007). Sukardi (2003) mengatakan bahwa pengukuran yang

menggunakan instrumen peneliti dikatakan mempunyai nilai reliabilitas

yang tinggi, apabila alat ukur yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten

dalam mengukur apa yang hendak diukur.

Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan pendekatan

koefisien Alpha Cronbach (α). Penggunaan teknik analisis Alpha

Cronbach ini didasarkan atas pertimbangan penghitungan reliabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

63

skala diperoleh lewat penyajian satu bentuk skala yang dikenakan hanya

sekali saja pada sekelompok responden atau single trial administration

(Azwar, 2010: 87). Rumus koefisien reliabilitas alpha adalah:

α = 2[1- 2S

2S + 2S

x

ix]

Keterangan rumus :

S12 dan S2

2 : varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2

Sx2 : varians skor skala

Untuk memperoleh hasil perhitungan koefisien reliabilitas alpha

yang akurat, peneliti menggunakan program SPSS 16.0 for Windows.

Reliabilitas dinyatakan dalam koefisien reliabilitas besarnya berkisar

antara 0,00-1,00. Sebuah skala dapat dikatakan reliabel bila 'xx

r ≥

0,60. Koefisien reliabilitas yang semakin mendekati 1,00 menandakan

semakin reliabelnya alat ukur yang digunakan. Semakin tinggi koefisien

reliabilitas dari alat ukur, maka semakin reliabel pula alat ukur itu.

Kriteria koefisien reliabilitas menurut Guilford (Rusefeffendi, 2005:160)

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kriteria Koefisien Reliabilitas

No Koefisien Korelasi Kualifikasi

1 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

64

2 0,71 – 0,90 Tinggi

3 0,41 – 0,70 Cukup

4 0,21 – 0,40 Rendah

5 negatif – 0,20 Sangat rendah

Dari hasil empirik yang diberikan kepada siswa kelas IX yang

mengikuti bimbingan belajar di Neutron Yogyakarta Gejayan tahun

2013/2014, diperoleh perhitungan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach stress

belajar sebesar 0.932. Berdasarkan peninjauan terhadap hasil perhitungan

koefisien reliabilitas pada kriteria Guilford, dapat disimpulkan bahwa

koefisien reliabilitas instrumen masuk dalam kriteria sangat tinggi.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk mengetahui tingkat stres belajar siswa

kelas IX yang mengikuti bimbingan belajar di Neutron Yogyakarta Gejayan

Tahun Ajaran 2013/2014. Analisis data dilakukan setelah mengadakan

penelitian di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakaeta Gejayan pada

tanggal 9-10 April2014. Dari populasi subjek 64 siswa kelas IX. Langkah-

langkah yang ditempuh dalam melakukan tahap analisis data adalah sebagai

berikut:

1. Menentukan skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

65

Penentuan skor item dari masing-masing alternatif jawaban yang

terdapat pada skala. Pada item-item yang bersifat favorable, skor jawaban

“Sangat Sering” diberi skor 4; “Sering” diberi skor 3; “Jarang” diberi skor

2; dan “Tidak Pernah” diberi skor 1. Sedangkan untuk item-item yang

bersifat unfavorable, skor jawaban “Sangat Sering” diberi skor 1; “Sering”

diberi skor 2;”Jarang” diberi skor 3; dan “Tidak Pernah” diberi skor 4.

2. Menjumlahkan skor dari semua item yang telah dijawab oleh setiap

subjek penelitian dan menghitung rata-rata skor dari tiap subjek.

3. Menentukan kategori

a. Kategorisasi tingkat karakter subjek penelitian. Pengkategorisasian

ini disusun berdasarkan model distribusi normal dengan kategorisasi

jenjang (ordinal) berdasarkan Azwar (2010: 107). Kategorisasi

dilakukan dengan tujuan pengklasifikasian subjek penelitian ke

dalam kelompok tertentu secara kontinum dan berjenjang sesuai

dengan atribut yang diukur. Dalam penelitian ini, kategori

digolongkan ke dalam 5 kategori diagnosis tingkat stres belajar;

Sangat Rendah, Rendah, Sedang, Tinggi, dan Sangat tinggi dengan

norma kategorisasi sebagai berikut:

Tabel 3.6

Norma KatrgorisasTingkat Stres Belajar

Kriteria Skor Kategori

X≤ µ -1,5σ Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

66

µ - 1,5 σ <X≤ µ -0,5 σ Rendah

µ -0,5 σ <X≤ µ +0,5 σ Sedang

µ +0,5 σ <X≤ µ +1,5 σ Tinggi

µ +1,5 σ <X Sangat Tinggi

Keterangan:

Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subjek

penelitian berdasarkan perhitungan skala

Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subjek

penelitian menurut perhitungan skala

Standar deviasi (σ / sd) : Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6

satuan deviasi sebaran

µ (mea[n teoritik) : Rata-rata teoritis skor maksimum dan

minimum

Kategori diatas diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan

tingkat stres belajar subjek penelitian. Kategorisasi tingkat subjek

penelitian dengan jumlah item total 37 diperoleh dengan perhitungan

sebagai berikut:

X maksimum teoretik : 4* 37 = 148

X minimum teoretik : 1*37 = 37

Range : 148 - 37 = 111

σ (teoretik) : 111:6 = 18.5

µ (mean teoretik) : (148+37) : 2 = 92,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

67

Penentuan kategorisasi siswa kelas IX yang mengikuti

bimbingan belajar di Neutron Yogyakarta Gejayan secara umum

dapat dilihat melalui tabel di bawah ini

Tabel 3.7

Kategorisasi Tingkat Stres Belajar

Siswa Kelas IX yang mengikuti

bimbingan belajar di Neutron Yogyakarta Gejayan

Tahun Ajaran 2013/2014

Perhitungan Rentang Skor Kategori

X≤ µ -1,5σ ≤ 64,75 Sangat Rendah

µ - 1,5 σ <X≤ µ -0,5 σ 64,75-83,25 Rendah

µ -0,5 σ <X≤ µ +0,5 σ 83,25-101,75 Sedang

µ +0,5 σ <X≤ µ +1,5 σ 101,75-120,25 Tinggi

µ +1,5 σ <X ≥ 120,25 Sangat Tinggi

Berdasarkan norma kategori pada tabel 3.7, ditetapkan

pengelompokan tinggi rendah skor butir tingkat stres belajar dengan

jumlah subjek 64, diperoleh unsur perhitungan skor item sebgai berikut:

Skor maksimum teoritik : 4 x 64 = 256

Skor minimum teoritik : 1 x 64 = 64

Luas Jarak : 256 – 64 = 192

Standar deviasi (σ / sd) : 192 : 6 = 32

µ (mean teoritik) : (256+64) : 2 = 160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

68

Hasil perhitungan analisis data skor butir/item tingkat stres

belajar disajikan dalam norma kategorisasi sebagai berikut:

Tabel 3.8

Norma Kategorisasi Skor Butir Instrumen

Tingkat Stres Belajar Siswa Kelas IX

yang mengikuti bimbingan belajar

di Neutron Yogyakarta Gejayan

Tahun Ajaran 2013/2014

Perhitungan Rentang Skor Kategori

X≤ µ -1,5σ ≤112 Sangat Rendah

µ - 1,5 σ <X≤ µ -0,5 σ 112 - 144 Rendah

µ -0,5 σ <X≤ µ +0,5 σ 144 – 176 Sedang

µ +0,5 σ <X≤ µ +1,5 σ 176 – 208 Tinggi

µ +1,5 σ <X ≥208 Sangat Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

69

BAB IV

HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN

DAN USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

Dalam bab ini menjawab masalah yang dikemukakan pada rumusan masalah

yaitu: (1) Seberapa tinggikah tingkat stres belajar siswa kelas IX yang mengikuti

bimbingan belajar di Neutron Yogyakarta Gejayan dalam mempersiapkan ujian

nasional tahun ajaran 2013-2014, dan (2) Topik-topik bimbingan apa saja yang

relevan diusulkan berdasarkan item-item yang teridentifikasi tinggi?

A. Hasil Penelitian

1. Tingkat Stres Belajar Siswa Kelas IX yang mengikuti bimbingan

belajar di Neutron Yogyakarta Gejayan tahun 2014

Tingkat stres belajar siswa kelas IX yang mengikuti bimbingan belajar

di Neutron Yogyakarta Gejayan dalam mempersiapkan ujian pada tahun

ajaran 2013-2014, ditentukan dengan menggunakan kategorisasi Azwar

(2010:107-108). Dalam proses kategorisasi tersebut peneliti menggunakan

data empiris dimana kategorisasi tersebut menggunkan data lapangan. Alasan

penggunaan data empiris adalah peniliti ingin melihat kategorisasi tingkat

stres belajar siswa kelas IX yang mengikuti bimbingan belajar di Neutron

Yogyakarta Gejayan dalam mempersiapkan ujian nasional.Berdasarkan data

yang terkumpul dan diolah dengan kategori Azwar dapatlah diketahui tingkat

stres belajar siswa kelas IX yang mengikuti bimbingan belajar di Neutron

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

70

Yogyakarta Gejayan dalam mempersiapkan ujian nasional, seperti yang

disajikan pada tabel 4.

Tabel 4.1

Tingkat Stres Belajar Siswa Kelas IX yang mengikuti bimbingan

belajar di Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun Ajaran 2013/2014

Kriteria Skor Rentang Skor Frekuensi

Responden

Presntase

Frekuensi

Kategori Tingkat

Stres Belajar

X≤ µ -1,5σ ≤ 64,75 17 26.56% Sangat Rendah

µ - 1,5 σ <X≤ µ -0,5 σ 64,75-83,25 31 48.44% Rendah

µ -0,5 σ <X≤ µ +0,5 σ 83,25-101,75 14 21.88% Sedang

µ +0,5 σ <X≤ µ +1,5 σ 101,75-120,25 1 1.56% Tinggi

µ +1,5 σ <X ≥ 120,25 1 1.56% Sangat Tinggi

Jumlah 64 100%

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa ada lima ketegori tingkat stres belajar

siswa berdasarkan nilai rata-rata skor total, yaitu kategori Sangat Rendah,

Rendah, Sedang, tinggi, dan Sangat tinggi. Nilai capaian rata-rata skor tingkat

stress belajar pada penelitian ini adalah sebagai berikut

a. Ada 26.56% (17) siswa kelas IX yang mengikuti bimbingan

belajar di Neutron Gejayan tahun 2014, berada pada kategori

tingkat stres belajar sangat rendah. Hal ini berarti siswa mengalami

tingkat stres yang paling ringan dan biasanya disertai dengan

perasaan-perasaan seperti: semangat yang tinggi, penglihatan tajam

dan tidak seperti biasanya, energi dan gugup berlebihan,

kemampuan menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya. Tahapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

71

ini biasanya memnyenangkan dan orang lalu bertambah semangat,

tetapi tanpa disadari bahwa seberanya cadangan energi sedang

menipis.

b. Ada 48.44% (31) siswa kelas IX yang mengikuti bimbingan

belajar di Neutron Gejayan tahun 2014, berada pada kategori

tingkat stres belajar rendah. Hal ini berarti dampak stres yang

menyenangkan mulai menghilang dan timbul keluhan-keluhan

dikarenakan cadangan energi tidak lagi cukup sepanjang hari.

Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan diantaranya: merasa

letih sewaktu bangun pagi, merasa lelah sesudah makan siang,

merasa lelah menjelang sore hari, terkadang gangguan dalam

sistem pencernaan (gangguan usus, perut kembung), kadang-

kadang pula jantung berdebar-debar, perasaan tegang pada otot-

otot punggung dan tengkuk (leher belakang), perasaan tidak bisa

santai.

c. Ada 21.88% (14) siswa kelas IX yang mengikuti bimbingan

belajar di Neutron Gejayan tahun 2014, berada pada kategori

tingkat stres belajar sedang. Hal ini berarti keluhan keletihan

semakin nampak disertai dengan gejala-gejala seperti: gangguan

usus lebih terasa (sakit perut, mulas, sering ingin ke belakang),

otot-otot terasa lebih tegang, perasaan tegang yang semakin

meningkat, gangguan tidur (sukar tidur, sering terbangun malam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

72

dan sukar tidur kembali, atau bangun terlalu pagi),badan terasa

oyong, rasa-rasa mau pingsan (tidak sampai jatuh pingsan).

d. Ada 1.56% (1) siswa kelas IX yang mengikuti bimbingan belajar

di Neutron Gejayan tahun 2014, berada pada kategori tingkat stres

belajar tinggi. Hal ini berarti menunjukkan keadaan yang lebih

buruk yang ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut: untuk bisa

bertahan sepanjang hari terasa sangat sulit, kegiatan-kegiatan yang

semula menyenangkan kini terasa sulit, kehilangan kemampuan

untuk menanggapi situasi, pergaulan sosial, dan kegiatan-kegiatan

rutin lainnya terasa berat, tidur semakin sukar, mimpi-mimpi yang

menegangkan, dan seringkali terbangun dini hari, perasaan

negativistik, kemampuan berkonsentrasi menurun tajam, perasaan

takut yang tidak dapat dijelaskan, tidak mengerti mengapa.

e. Ada 1.56% (1) siswa kelas IX yang mengikuti bimbingan belajar

di Neutron Gejayan tahun 2014, berada pada kategori tingkat stres

belajar sangat tinggi. Hal ini berarti menunjukkan keadaaan yang

lebih mendalam dari tingkat stres tinggi, yaitu: keletihan, untuk

pekerjaan yang sederhana saja terasa kurang mampu, gangguan

sistem pencernaan lebih sering, sukar buang air besar atau

sebaliknya feses cair dan sering ke belakang, perasaan takut yang

semakin menjadi-jadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

73

Adapun secara visual presentase tingkat stres belajar siswa

kelas IX yang mengikuti bimbingan belajar di Neutron Yogyakarta

Gejayan pada tahun 2014, dapat dilihat pada grafik 1:

Grafik 1

Tingkat Stres Belajar Siswa Kelas IX yang mengikuti bimbingan

belajardi Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun Ajaran 2013/2014

2. Penggolongan Skor Item Tingkat Stres Belajar Siswa kelas IX yang

mengikuti bimbingan belajar di Neutron Yogyakarta Gejayan tahun

2014.

Penggolongan skor item tingkat stres belajar siswa kelas IX yang

mengikuti bimbingan belajar di Neutron Yogyakarta Gejayan tahun 2014,

ditentukan dengan menggunakan kategori Azwar (2010:107-108). Dalam

proses kategorisasi peneliti menggunakan data empiris dimana kategoriasi

tersebut menggunakan data lapangan. Adapun hasil penggolongan skor

dapat dilihat pada tabel 4.2

26.56%

48.44%

21.88%

1.56% 1.56%

Tingkat Stres Belajar

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

74

Tabel 4.2

Penggolongan Skor item Tingat Stres Belajar

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa:

a. Nomor item 7, 8, 9, 10, 13, 22, 27, 46, 47 termasuk kategori tingkat

stres belajar sangat rendah. Hal ini berarti item-item tersebut

menunjukkan kebiasaan siswa yang tidak mengalami gangguan yang

berarti baik secara fisik, emosional, intelektual, dan intrapersonal.

b. No item 5, 11, 14, 21, 23, 25, 29, 31, 33, 34, 35, 36, 40, 41, 43, 44,

45, 49 termasuk pada kategori tingak stres belajar rendah. Hal ini

berarti item-item tersebut menunjukkan dalam hal intelektual dan

intrapersonal siswa tidak mengalami gangguan yang serius, para

siswa masih bisa menyeimbangkan mengatur pola belajar dan

relasinya dengan orang lain.

c. No item 4, 16, 17, 18, 19, 20, 24, 32, 38, 42 termasuk kategori tingkat

stres belajar sedang. Hal ini berarti item-item tersebut menunjukkan

Rentang

Skor

Kategori

Tingkat Stres

Belajar

Frekuensi

Responden

Presntase

Frekuensi No Item

≤112 Sangat Rendah 9 24% 7,8,9,10,13,22,

27,46,47

112 - 144 Rendah

18 49% 5,11,14,21,23,25,29,3

1,33,34,35,36,40,41,4

3,44, 45,49

144 – 176 Sedang 10 27% 4,16,17,18,19,20,24,3

2,38,42

176 – 208 Tinggi 0 0% -

≥208 Sangat Tinggi 0 0% -

Jumlah 37 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

75

perilaku siswa yang mulai terganggu denga emosinya, sehingga ia

mudah susah tidur, gelisah, cemas, moody, sedih mudah marah,

mudah lupa, dan menjadi sering melamun.

Adapun secara visual hasil presentase penggolongan skor item tingkat

stres belajar dapat dilihat pada grafik 2:

Grafik 2

Penggolongan Skor Item Tingkat Stres Belajar

B. Pembahasan

1. Tingkat Stres Belajar pada Siswa kelas IX yang mengikuti bimbingan

belajar di Neutron Yogyakarta Gejayan tahun 2014 dalam

mempersiapkan Ujian Nasional.

Setelah mengetahui hasil penelitian, sebanyak 48.44% siswa

kelas IX yang mengikuti bimbingan belajar di Neutron Yogyakarta

Gejayan tahun 2014 dalam mempersiapkan ujian nasional berada pada

kategori tingkat stres belajar rendah. Selain itu, hasil penelitian juga

menunjukkan bahwa ada 1 orang siswa yang tingkat stres belajarnya

24%

49%

27%

Penggolongan Skor Item

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

76

tinggi dan 1 siswa berada pada kategori sangat tinggi.Rendahnya tingkat

stres belajar siswa ini bisa disebabkan oleh bebrapa faktor internal dan

eksternal. Hasil penenlitian ini juga sejalan dengan pendapat Alvin (2007)

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi stres belajar, adapun faktor

internal dan eksternal, sebagai berikut:

a. Faktor Internal yang mempengaruhi stres belajar

1) Faktor internal pertama yang mempengaruhi tingkat stres belajar

yang rendah adalah pola pikir yang positif, yang ditandai dengan

kesiapan dalam menghadapi Ujian Nasional, santai, percaya diri

dan selalu berdamai dengan keadaan. Ujian Nasional bagi siswa

kelas IX merupakan hal yang sangat penting untuk masa depannya,

sehingga para siswa berlomba-lomba untuk mendapat nilai yang

tinggi agar dapat meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih

tinggi. Ketika siswa memiliki pola pikir yang positif, siswa akan

menemukan rasa humor yang sehat, suka akan tantangan, dan

prestasinya selalu meningkat.

2) Faktor internal yang kedua yang mempengaruhi tingkat stres belajar

rendah adalah kepribadian yang matang. Kepribadian yang matang

seorang siswa ditandai dengan selalu menepati janji dengan orang

lain, terbuka pada informasi baru, selalu menanam kepercayaan

pada orang lain, dan mudah memaafkan orang lain. Kepribadian

yang matang dapat menentukan tingkat stres rendah karena siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

77

selalu optimis dengan apa yang akan siswa hadapi. Hal ini dapat

dilihat dari bebarapa siswa yang optimis dan tidak merasa cemas

atau gelisah dalam mempersiapkan diri menghadapi Ujian Nasional.

3) Faktor internal selanjutnya yang turut menentukan tingkat stres

belajar rendah adalah keyakinan pada sendiri. Keyakinan terhadap

diri sendiri memainkan peran penting dalam mengintepretasikan

situasi-situasi disekitar siswa. Hal ini dapat dilihat dari kesipan

siswa yang mudah berkonsentrasi, mudah membuat keputusan,

daya ingat tajam, dan prestasi selalu meningkat.Tidak banyak siswa

yang memiliki keyakinan pada dirinya sendiri, namun para siswa

optimis bahwa mereka dapat melewati Ujian Nasioanal dengan baik

dan dapat di terima di SMA Negeri favorit.

b.Faktor eksternal yang mempengaruhi stres belajar rendah

1) Hasil Tryout

Hasil tryout yang awal mula nilai masih jauh dari target namun

seiring berjalannya waktu dengan melihat hasil tryout teman yang

bagus membuat siswa termotivasi untuk belajar lebih giat untuk

mewujudkan nilai impinnya. Persaingan nilai seperti ini dapat

terlihat dari kebiasaan siswa tidak pernah lelah untuk berjuang

mendapat nilai yang baik, dan menjadikan hasil trayout teman yang

bagus sebagai tolak ukur kemampuannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

78

2) Teman sebaya yang selalu memotivasi

Menurut siswa teman sebaya adalah orang yang selalu bersamanya

dalam berbagai keadaan, teman seperjuangan mengahadapi Ujian

Nasional.Teman yang selalu memberi motivasi dan penguatan ketika

siswa sedang dalam keaadan yang tidak menyenangkan. Keberadaan

teman dapat membantu siswa untuk merasa nyaman, bahwa ia tidak

sendiri dalam mengahadapi Ujian Nasional.

3) Dorongan status sosial

Siswa yang berhasil secara akademik sangat disukai, dikenal, dan

dipuji oleh orang lain. Oleh sebab itu, siswa berusaha menjadi yang

terbaik dalam bidang akademik.Mendapat nilai yang tinggi dan

dapat di terima di SMA favorit merupakan tujuan utamnya untuk

dapat dipuji orang lain dan meraih kepusaan atau kebanggaan akan

dirinya sendiri yang dapat membuktikan kemampuannya.

4) Hadirnya lembaga bimbingan belajar Neutron Yogyakarta

Dengan adanya bimbingan belajar membuat siswa merasa yakin

bahwa mereka akan mendapat nilai yang tinggi saat Ujian Nasional.

Soal-soal prediksi yang akan keluar di Ujian Nasonal sudah mereka

kantongi sehingga menumbuhkan kesiapan, kepercayaan diri dalam

menghadapi Ujian Nasonal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

79

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat juga siswa yang berdapa pada

kategori tingkat stres belajar tinggi sebanyak 1.56% dan sangat tinggi

sebanyak 1.56 %.Angka tersebut lebih kecil dibandingkan dengan siswa

yang berada pada kategori tingkat stres belajar rendah.Siswa yang berada

pada kategori tinggi dan sangat tinggi memiliki kecemasan, kegelisahan

dan kekhawatiran yang berlebih.

Alasan lain yang mungkin membuat 1.56% siswa berada pada kategori

tinggi dan sangat tinggi adalah banyaknya tekanan yang siswa dapatkan

dari orang lain, kurang serius dalam belajar, mudah lupa, merasa terancam

dengan keberadaan orang lain, dan merasa paling bodoh ketika

mendapatkan nilai tryout yang jelek. Hal ini menunjukkan bahwa siswa

yang berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi kurang memiliki

kesiapan dalam menghadapi Ujian Nasional.

C. Usulan Topik-topik Bimbingan berdasarkan Item-item dalm Kuesioner

yang Teridentifikasi Sedang yang dapat digunakan Sebagai Program

Bimbingan Belajar

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa kategori sedang

terdapat 27% item yang ada di dalamnya. Item-item inilah yang akan menjadi

usuan judul bimbingan. Adapun item-item tersebut tersaji dalam tabel 4.3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

80

Tabel 4.3

Item-item Kuesioner Stres Belajar yang Teridentifikasi Sedang

NO ASPEK INDIKATOR ITEM SKOR

1 Aspek Fisik

(Perubahan-perubahan

yang terjadi pada

metabolisme organ tubuh)

a. Tidur tidak teratur 4. Pola tidur saya tidak teratur 160

b. Bertambah banyak melakukan

kekeliruan/kesalahan dalam belajar

dan hidup.

16. Saya sering melakukan kesalahan dalam mengerjakan

sesuatu hal.

152

2 Aspek Emosinal

(Perubahan-perubahan

yang terjadi pada

emosional individu)

a. Gelisah 17. Saya menjadi lebih mudah gelisah 149

b. Cemas 18. Saat ini saya merasa cemas menghadapi Ujian Nasional 154

c.Sedih 19. Saya sedih memikirkan hasil trayout saya 167

d. Mudah Marah 20. Saya menjadi lebih mudah marah 150

e. Moody 24. Saya menjadi moody 150

3 Aspek Intelektual

(Perubahan-perubahan

pada cara

berfikir/pandangan

individu)

a.Mudah Lupa 32. Saya mudah lupa dengan barbagai hal 151

b. Daya ingat menurun 38. Daya ingat saya tajam 169

c. Dalam belajar bertambah jumlah

kekeliruan yang dibuat

42. Saat belajar saya selalu fokus 147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

81

Bedasarkan 10 butir item di atas disusunlah usulan program-

program bimbingan dengan topik “Learning Is Fun” untuk mengurangi

stres belajar siswa kelas ix yang mengikuti bimbingan belajar di Neutron

Yogyakarta Gejayan yang sedangmempersiapkan diri menghadapi Ujian

Nasional. Usulan topik-topik bimbingan berdasarkan item-item dalam

kuesioner yang teridentifikasi sedang yang dapat digunakan sebagai

program bimbingan belajar dapat dilihat pada tabel 4.4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

82

Tabel 4.4

Usulan Topik-topik Bimbingan berdasarkan Item-item dalam Kuesioner yang Teridentifikasi

Sedang yang dapat digunakan sebagai Program Bimbingan Belajar untuk mengurangi stres belajar pada

siswa kelas ix yang mengikuti bimbingan belajar di Neutron Yogyakarta Gejayan dalam mempersiapkan

Ujian Nasional tahun 2014.

No No

Item

Pernyataan Judul Topik Tujuan Materi Kegiatan Referensi

1 4 Pola Tidur Saya Tidak

Teratur

Time Menegement Siswa dapat mengatur

waktu untuk belajar,

mengikuti bimbingan

belajar, bermain dan

istirahat.

Belajar

Mengatur

Waktu

Games (time

menegement), ceramah

singkat, diskusi,

mengerjakan kuesioner

dan lembar refleksi

Handoko, Martin

dan Theo Riyanto.

2006. 100

Permainan

Penyegar

Pertemuan.

Yogyakarta:

Penerbit Kanisius

2 16 Saya sering melakukan

kesalahan dalam

mengerjakan sesuatu

hal.

Konsentrasi Siswa dapat lebih

berkonsentrasi dalam

melakukan sesuatu hal,

sehingga terhindar dari

kesalahan yang

seharusnya tidak terjadi,

terutama kesalahan

dalam belajar.

Aku Fokus Games (permainan

konsentrasi), ceramah

singkat, refleksi diri

Handoko, Martin

dan Theo Riyanto.

2006. 100

Permainan

Penyegar

Pertemuan.

Yogyakarta:

Penerbit Kanisius

3 17 Saya menjadi lebih

mudah gelisah

Cemas Menghadapi

Ujian Nasional dan

Self Confidence

Siswa mampu

menghadapai rasa cemas

saat akan menghadapi

ujian nasional serta

membangun

kepercayaan diriagar

semakin siap

Ujian

Nasional

Come to

Mama

Games (permainan

penyegar suasana),

video inspiratif,

ceramah singkat, rfleksi

diri.

Suwarjo Dr, M.Pd

dan Eva Imania

Eliasa, M.Pd.2011.

55 Permainan

dalam Bimbingan

dan Konseling.

Bandung:

18 Saat ini saya merasa

cemas menghadapi

Ujian Nasional

19 Saya sedih memikirkan

hasil trayout saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

83

menghadapi Ujian

Nasional

Paramitra

Publishing

4 20 Saya menjadi lebih

mudah marah

Mengendalikan

Emosi

Siswa mampu

memahami makna

pengelolaan emosi,

siswa dapat mengetahui

manfaat emosi, siswa

dapat mengetahui akibat

dari tidak adanya

pengelolaan emosi,

siswa dapat mengolah

emosi.

Mengendalika

n Emosi

Games(permainan

penyegar susasana),

ceramah singkat, video

inspiratif, refleksi diri.

Handoko, Martin

dan Theo Riyanto.

2006. 100

Permainan

Penyegar

Pertemuan.

Yogyakarta:

Penerbit Kanisius

24 Saya menjadi moody

5 32 Saya mudah lupa

dengan barbagai hal

Meningkatkan Daya

Ingat Dalam Belajar

Siswa dapat

meningkatkan daya ingat

dalam belajar, siswa

dapat mengaplikasikan

meningkatkan daya ingat

belajar dalam kehidupan

sehari-hari.

Meningkatkan

Daya Ingat

Dalam Belajar

Games (permainan

penyegar suasana),

ceramah singkat,

permainan inti melatih

daya ingat, refleksi diri.

Handoko, Martin

dan Theo Riyanto.

2006. 100

Permainan

Penyegar

Pertemuan.

Yogyakarta:

Penerbit Kanisius

38 Daya ingat saya tajam

42 Saat belajar saya selalu

fokus

Meningkatkan

Konsentrasi Belajar

Siswa dapat lebih

menjaga konsentrasi

belajar sehingga tetap

fokus dalam belajar.

Meningkatkan

Konsentrasi

Belajar

Games (permainan

konsentrasi), ceramah

singkat, refleksi diri

Handoko, Martin

dan Theo Riyanto.

2006. 100

Permainan

Penyegar

Pertemuan.

Yogyakarta:

Penerbit Kanisius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

84

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini akan dikemukakakn mengenai kesimpulan hasil penenlitian

dan saran-saran terhadap kegiatan bimbingan konseling.

A. Kesimpulan

Beberapa kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan

hasil penelitian adalah:

1. Sebagian besar (48.44%) tingkat stres belajar siswa kelas IX yang

mengikuti bimbingan belajar di Neutron Gejayan Tahun 2014 masuk

pada kategori rendah.

2. Sebagian besar (48.44%) siswa yang masuk pada kategori rendah,

mengalami stres dalam aspek emosional.

3. Terdapat 10 butir stres belajar yang tergolong sedang karena nilai rata-

rata skor tiap butirnya termasuk dalam kategori sedang, dan sebagai

dasar penyusunan usulan topik-topik bimbingan belajar.

B. Saran

Berikut ini dikemukakan beberapa saran yang sesuai dengan hasil

penelitian untuk berbagai pihak:

1. Pihak Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan

Kepala Cabang maupun staf yang berada di Neutron Gejayan

diharapkan bisa lebih mendampingi siswa yang teridentifikasi mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

85

stres belajar tinggi, sehingga sebelum pelaksanaan ujian nasional siswa

dapat mengurangi kecemasan dan dapat mengikuti ujian nasional dengan

baik.

2. Siswa

Bagi siswa yang teridentifikasi stres belajarnya tinggi dan sangat

tinggi bisa mencoba merubah cara belajarnya, membuat jadwal sehari-hari

sehingga kegiatan sehari-hari tidak terasa berat dan dapat terhindar dari

stres belajar.

3. Orang Tua Siswa

Orangtua diharapkan mampu mendampingi siswa, menjaga susasana

hati siswa, tidak memberikan tekanan psikis yang terlalu berat seperti

target nilai yang harus diraih, sehingga siswa tidak bertambah beban

ketika akan menghadapi ujian nasional.

4. Guru BK di sekolah

Guru BK diharapkan dapat memberikan materi-materi bimbingan

yang dapat menyegarkan pikiran siswa, menghilangkan kejenuhan, dan

mengurasi rasa cemas melalui proses belajar mengajar di kelas maupun di

luar kelas.

5. Peneliti lain

a. Peneliti sebaiknya mengadakan penelitian yang lebih mendalam, tidak

hanya sekedar membagi angket, namun jika memang diijinkan oleh

lembaga yang bersangkutan dapat memberikan layanan bimbingan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

86

kelas sehingga dapat terlihat ada atau tidak perubahan pada siswa yang

tergolong tinggi dan sangat tinggi stress belajarnya.

b. Peneliti lebih teliti dalam mengembangkan instrumen dan

memperhatikan dengan cermat keterkaitan antar item-item dengan

indikator dan aspek-aspek yang terkait.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

84

DAFTAR PUSTAKA

Abrianti, Ririn Septianing. 2012. Perbedaan Tingkat Stres Belajar Siswa Full Day

School dan Siswa Reguler SMAN Se-Kota Malang. Skripsi. Jurusan

Administrasi. Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Malang.(tidak diterbitkan)

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Alvin NG. 2007. Handling Study Stress.Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Azwar, S.(2010). Realibilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Bob Losyk.(2007).Kendalikan Stres Anda : Cara Mengatasi Stres dan Sukses Di

tempat Kerja. Jakarta: Gramedia

Depdiknas. (2009). http://www.depdiknas.com. Diakses pada tanggal 20 April 2014

Furchan, Arief.(2005). Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha

Nasional

___________.(2007). Penelitian Dalam Pendidikan. Malang :Pustaka Pelajar

Handoko, Martin dan Theo Riyanto. 2006. 100 Permainan Penyegar Pertemuan.

Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Hardjana, A. M. 1994. Stres Tanpa Distres: Seni Mengolah Stres. Yogyakarta:

Kanisius.

Hariandja, M. T. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo.

Marsudi, Saring. (2003). Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah. Surakarta:

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Mulyadi. (2010). Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan terhadap Kesulitan

Belajar Khusu. Jakarta: Nuha Litera

Needlman,R.(2004).AdolescentStress.

http:/www.drspock.com/article/0,1510.76961,00.html (online)

Nurgiyantoro, Burhan.(2009).Statistik Terapan untuk Penenlitian Ilmu-ilmu Sosial.

Yogyakarta: Gajah Mada University Press

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

85

Oemar Hamalik. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta. Bumi Aksara

Pranadji, Diah Krisnatuti.(2010).Interaksi Antara Remaja, Ayah, dan Sekolah Serta

hubungannya dengan tingkat Stres Dalam Menghadapi Ujian Nasional Pada

Siswa SMA. Jur. Ilm. Kel. & Kons., Januari 2010, p : 18-26 Vol. 3, No. 1

ISSN : 1907 – 603. Diakses pada tanggal 14 September 2014

Prayitno dan Erman Amti, 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan konseling : Rineka

Cipta. Jakarta.

Santrock. J. W. (2003). Adolescence: Perkembangan Remaja.(edisi keenam) Jakarta:

Erlangga

Sarafino, E. P. 1994. Health Psychology: Biopsychosocial Interaction. New York:

John & Sons Inc.

___________. 2002. Health Psychology: Biopsychosocial Interaction:Fifth Edition

Sudrajat, Akhmad. (2008).Upaya Mencegah Kecemasan Siswa Di Sekolah.

(http://wordpress,com) diakses pada tanggal 12 April 2014

Sugiyono,(2010).Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Suwarjo Dr, M.Pd dan Eva Imania Eliasa, M.Pd.2011. 55 Permainan dalam

Bimbingan dan Konseling. Bandung: Paramitra Publishing

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling Di Sekolah. Jakarta: PT Grafindo Persada.

Walgito, Bimo. (2004). Bimbingan dan konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta:

ANDI

Winkel W.S dan Sri Hastuti M.M.(2007).Bimbingan Dan Konseling di Institusi

Pendidikan. Yogyakarta : Media Abadi

Wulandari, Lita Hadiati.(2011). Gambaran Stres Di Bidang Akademik Pada Pelajar

Sindrom Hurried Child Di Sekolah Candra Kusuma. Diakses pada tanggal 12

April 2014 dari http://repository.usu.ac.id

Yudha. (2007). Stres Akademik dan Strategi Pengelolaannya terhadap Siswa SMP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

86

Program Akselerasi dan Kelas Reguler. Skripsi. Bandung: UPI.(tidak

diterbitkan)

Yusuf, Syamsu. 2004 Mental Hygiene, Perkembangan Kesehatan Mental dalam

Kajian Psikologi dan Agama. Bandung : Pustaka Bani Quraisy.

Yosep, I.2007.Keperawatan Jiwa.Bandung:Refika Aditama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

89

Terimakasih

Kuesioner Penelitian

TINGKAT STRES SISWA SMP KELAS IX YANG

MEMPERSIAPKAN UJIAN NASIONAL DAN IMPLIKASINYA

PADA PENYUSUNAN USULAN TOPIK BIMBINGAN

BELAJAR

(Studi Deskriptif pada siswa kelas IX yang mengikuti

Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron

Yogyakarta Gejayan Tahun 2014)

Oleh:

Elista Tri Winahyujati

101114069

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

No Pernyataan Sangat

Sering

Sering Jarang Tidak

Pernah

19 Saya merasa putus asa melihat hasil tryout

20 Muncul rasa bermusuhan kepada teman yang mendapat nilai tryout lebih bagus .

21 Saya susah berkonsentrasi ketika belajar.

22 Saya bingung ketika harus mengambil keputusan atara belajar atau bermain.

23 Saya mudah lupa dengan berbagai hal.

24 Pikiran saya kacau saat belajar.

25 Daya ingat saya menurun.

26 Saya mengahabiskan waktu untuk melamun.

27 Dalam pikiran saya hanya penuh dengan satu persoalan saja.

28 Daya ingat saya tajam

29 Prestasi saya menurun.

30 Saya membuat kesalahan dalam belajar.

31 Saat belajar saya selalu fokus.

32 Saya kehilangan rasa percaya pada orang lain.

33 Saya mudah meyalahkan orang lain.

34 Saya mudah membatalkan janji dengan siapa saja.

35 Saya suka mencari kesalahan orang lain.

36 Ketika teman saya melakukan kesalahan saya memaki-maki teman saya .

37 Saat ini saya malas bebicara dengan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

90

Yth Teman-teman , Saya Elista Tri Winahyujati, mahasiswi

tingkat akhir Jurusan Ilmu Pendidikan Prodi Bimbingan Konseling

Sanata Dharma Yogyakarta. Saat ini saya sedang dalam proses

penyusunan skripsi tentang „‟TINGKAT STRES SISWA SMP

KELAS IX YANG MEMPERSIAPKAN UJIAN NASIONAL DAN

IMPLIKASINYA PADA PENYUSUNAN USULAN TOPIK

BIMBINGAN BELAJAR‟‟, saya mohon kesediaan teman-teman

untuk membantu saya dengan mengisi kuesioner berikut . Silakan

teman-teman mengisi secara lengkap dan sesuai dengan keadaan

teman-teman saat ini. Atas bantuan teman-teman, saya ucapkan

terimakasih.

Berikut diberikan beberapa pernyataan mengenai persiapan

anda dalam menghadapi Ujian Nasional, anda di minta untuk

memeberikan tanda centang (√) pada kolom yang menurut anda sesuai

dengan keadaan anda saat ini.

Janis kelamin : P / L *

Umur :

Asal Sekolah :

*) Coret yang tidak perlu

NO Pernyataan Sangat Sering

Sering Jarang Tidak Pernah

1 Pola tidur saya tidak teratur.

2 Saya menjadi lebih susah tidur.

3 Saya merasakan sakit pada bagian pinggang.

4 Saya terserang diare.

5 Saya merasa susah buang air besar.

6 Kulit saya menajadi gatal-gatal.

7 Saya merasakan pegal di bagian bahu.

8 Tubuh saya mengeluarkan keringat yang berlebihan ketika belajar /mengerjakan soal tryout.

9 Saya mudah lelah saat belajar.

10 Saya sering melakukan kesalahan dalam mengerjakan sesuatu hal

11 Saya menjadi mudah gelisah.

12 Saya saat ini merasa cemas menghadapi UN

13 Saya sedih memikirkan hasil tryout saya.

14 Saya menjadi lebih mudah marah.

15 Saya gugup saat akan mengerjakan tryout.

16 Saya merasa terancam dengan banyaknya tes ujicoba.

17 Saya mudah tersinggung dengan perkataan orang lain.

18 Saya menjadi moody.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

91

Sebelum Penelitian

Setelah Penelitian

Item-Total Statistics

Item-Total Statistics

Corrected Item-Total Correlation

Corrected Item-Total Correlation

VAR00001 0.276002109

Tidak Valid

VAR00001

0.602323115 Valid

VAR00002 0.184900023

Tidak Valid

VAR00002

0.504387061 Valid

VAR00003 0.162128734

Tidak Valid

VAR00003

0.470460993 Valid

VAR00004 0.5666225 Valid

VAR00004 0.307512049 Valid

VAR00005 0.478744863 Valid

VAR00005 0.461792407 Valid

VAR00006

-0.079825598

Tidak Valid

VAR00006

0.435575855 Valid

VAR00007 0.500682931 Valid

VAR00007 0.484493207 Valid

VAR00008 0.302001058 Valid

VAR00008 0.399874049 Valid

VAR00009 0.476367784 Valid

VAR00009 0.430717974 Valid

VAR00010 0.436634287 Valid

VAR00010 0.443419997 Valid

VAR00011 0.495229208 Valid

VAR00011 0.633083007 Valid

VAR00012 0.405130716 Valid

VAR00012 0.550174659 Valid

VAR00013 0.13612869

Tidak Valid

VAR00013

0.387438389 Valid

VAR00014 0.423696624 Valid

VAR00014 0.629501435 Valid

VAR00015 0.119678405

Tidak Valid

VAR00015

0.594572166 Valid

VAR00016 0.468037808 Valid

VAR00016 0.642456791 Valid

VAR00017 0.633351428 Valid

VAR00017 0.539359673 Valid

VAR00018 0.529913987 Valid

VAR00018 0.573760013 Valid

VAR00019 0.40565157 Valid

VAR00019 0.59880573 Valid

VAR00020 0.634885552 Valid

VAR00020 0.382607914 Valid

VAR00021 0.560959525 Valid

VAR00021 0.440793963 Valid

VAR00022 0.609340508 Valid

VAR00022 0.484347807 Valid

VAR00023 0.493631818 Valid

VAR00023 0.55012639 Valid

VAR00024 0.596468573 Valid

VAR00024 0.667193902 Valid

VAR00025 0.602515698 Valid

VAR00025 0.739780674 Valid

VAR00026 0.243548995

Tidak Valid

VAR00026

0.517309172 Valid

VAR00027 0.361944142 Valid

VAR00027 0.459392313 Valid

VAR00028

-0.290349047

Tidak Valid

VAR00028

0.54788977 Valid

VAR00029 0.40374131 Valid

VAR00029 0.475574653 Valid

VAR00030

-0.026816157

Tidak Valid

VAR00030

0.512539197 Valid

VAR00031 0.468134828 Valid

VAR00031 0.426785054 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Bimbingan Belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun 2014 dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik ... 2

92

VAR00032 0.521223129 Valid

VAR00032 0.48667798 Valid

VAR00033 0.651983782 Valid

VAR00033 0.530738109 Valid

VAR00034 0.730523534 Valid

VAR00034 0.314209702 Valid

VAR00035 0.576822499 Valid

VAR00035 0.441169536 Valid

VAR00036 0.459627626 Valid

VAR00036 0.440958576 Valid

VAR00037 0.293941253

Tidak Valid

VAR00037

0.443974454 Valid

VAR00038 0.499255875 Valid

VAR00039 0.025002518

Tidak Valid

VAR00040 0.483591018 Valid VAR00041 0.505950579 Valid VAR00042 0.384635942 Valid VAR00043 0.507285915 Valid VAR00044 0.520778192 Valid VAR00045 0.329017753 Valid VAR00046 0.428633966 Valid VAR00047 0.438371656 Valid

VAR00048

-0.046197963

Tidak Valid

VAR00049 0.46200037 Valid

VAR00050

-0.089779366

Tidak Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI