plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk fileterintegrasi dengan ragam bimbingan...
TRANSCRIPT
i
MODEL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPS
TERINTEGRASI DENGAN RAGAM BIMBINGAN PRIBADI DAN
BELAJARUNTUK PESERTA DIDIK KELAS IVA SD KANISIUS
SENGKAN YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Agatha Novi Riyanti
081134049
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
Jadilah seperti karang di lautan, yang kuat
dihantam ombak, dan kerjakanlah hal yang
bermanfaat untuk diri sendiri juga demi orang
lain karena hidup hanyalah sekali. Ingat,
hanyakepada Allah kita bersandarsebab Dia-
lah tempat meminta dan memohon.
PERSEMBAHAN
Dengan Rasa Bangga Syukur Skripsi ini
kupersembahkan kepada :
Ibu dan Bapak (Sri dan Indro)
Teman-teman kuliah.
Teman-teman penelitian kolaboratif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Riyanti, Agatha Novi. 2012. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPS
Terintegrasi dengan Ragam Bimbingan Pribadi dan Belajar untuk Peserta
Didik Kelas IVA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta. Skripsi. Universitas
Sanata Dharma: Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratf yang berawal dari
keprihatinan dosen sebagai peneliti utama Universitas Sanata Dharma atas
kebutuhan guru terhadap perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan ragam
bimbingan.Peneliti sebagai salah satu dari anggota penelitian kolaboratif ingin
meninjaklanjuti kebutuhan dosen tersebut.Penelitian dilakukan pada bulan Januari
sampai Juli 2012.Subyek pada penelitian ini adalah satu guru SD yang mengajar
mata pelajaran IPS dan 30 peserta didik kelas IVA SD Kanisius Sengkan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan
(Research and Development). Penelitian dan pengembangan ini menggunakan
model prosedural dengan memodifikasi model Dick and Carrey. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kelayakan model pengembangan perangkat
pembelajaran IPSterinterasi dengan ragam bimbingan pribadi dan
belajar.Kelayakan model perangkat pembelajaran ini diperoleh melalui penilaian
para ahli dalam bidang mata pelajaran IPS, Bimbingan Konseling (BK), dan
pengembangan perangkat pembelajaran dengan mengacu pada Penilaian Acuan
Patokan 1 (PAP 1).
Menurut penilaian para ahli, hasil kelayakan perangkat pembelajaran IPS
terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi sebesar 83.75% dan untuk perangkat
pembelajaran IPS terintegrasi ragam bimbingan belajar sebesar 85.65%.
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan ini, tidak hanya bermanfaat untuk
memberikan materi sesuai mata pelajaran, akan tetapi juga dapat digunakan untuk
menyampaikan layanan bimbingan yang dapat membantu tugas perkembangan
peserta didik khususnya dalamhal ketelitian dan mengerjakan tugas secara tepat
waktu pada peserta didik kelas IVA SD Kanisius Sengkan.
Kata Kunci : Perangkat pembelajaran, ragam bimbingan pribadi dan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Riyanti, Agatha Novi. 2012. The model of Development of integrated device wih
learning social studies range personal mentoring student and learning for
class IVA elementary school Kanisius Sengkan Yogyakarta. A Thesis.
Sanata Dharma University: Yogyakarta
This research is a collaborative research. The background of this research
is the concern of Sanata Dharma University lecturers as the main researcher on
teachers‟ need of the learning device that is integrated with the variety of
guidance. The researcher as one of the member of the collaborative research
interested in responsing the lecturers‟ need above. This study was conducted from
January up to July 2012. The subject of this study were an elementary school
teacher who teach social study classess and 30 forth-grade students in Kanisius
Sengkan Elementary School.
This study uses research and development method.The research and
development apply procedural model by modifying Dick and Carrey model. The
objectives of this study is to determine the advisability of themodel of social study
learning device integrated with the variety of personal guidance and learning. The
advisability of this model is obtained through the experts‟ assessment in social
study field, guidance and counseling and the development of learning device that
refer to “Penilain Acuan Patokan” (PAP 1)
Based on the research, the percentage of the advisability of social study
learning device integrated with the variety of personal guidance is 83.75 % and
the social study learning device integrated with the variety of learning guidance is
85.65 %. This developed learning device is not only beneficial to teach materials
that is suitable with the subjects but also to deliver guidance service that can assist
the learners‟ development especially in terms of accuracy and timeliness for the
forth-grade students in Kanisius Sengkan Elementary School.
Keywords : learning device, the variety of personal guidance and learning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
„
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.Penulisan skripsi
ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.Peneliti menyadari
bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dari masa perkuliahan
sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi peneliti untuk
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Romo G. Ari Nugrahanta, S.J., SS., BST., M.A. Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Elga Andriana, S.Psi., M.Ed. Wakil KetuaProgram Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
4. Ibu Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Humdosen pembimbing I yang telah
memberikan semangat.
5. Ibu Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd., M.A. dosen pembimbing II yang telah
memberikan motivasi.
6. Ibu Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D.dosen penguji III yang telah
memberikan nasihat.
7. Bapak dan Ibu validator yang telah membantu proses penilaian penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN OLEH PANITIA UJIAN ............................. iii
HALAMANMOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................. vi
ABSTRAK .................................................................................................... vii
ABSTRACT........................................................................................... ......... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR BAGAN ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
1.4. Spesifikasi Produk ......................................................................... 4
1.5. Definisi Operasional....................................................................... 4
1.6. Konstribusi Penelitian .................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 7
2.1. Kajian Teori .................................................................................. 7
2.1.1. Penelitian dan Pengembangan` ............................................ 7
2.1.2. Perangkat Pembelajaran ...................................................... 10
2.1.2.1. Silabus ............................................................... 11
2.1.2.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................. 13
2.1.2.3. Materi Ajar ........................................................ 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
2.2. Bimbingan dalam Konteks Pendidikan .......................................... 16
2.2.1. Pengertian Bimbingan ........................................................ 16
2.2.2. Tujuan Bimbingan .............................................................. 17
2.2.3. Landasan Bimbingan di SD ............................................... 18
2.2.4. Ragam Bimbingan Sekolah Dasar ..................................... 18
2.2.5. Layanan Bimbingan Klasikal ............................................. 22
2.3. Ciri, Tugas Perkembangan dan Permasalahan Perkembangan Peserta
Didik Usia 9-12 tahun ................................................................... 23
2.3.1. Ciri-ciri anak usia 9-12 tahun ............................................. 23
2.3.2. Tugas Perkembangan Peserta Didik Usia 9-12 tahun ........ 24
2.3.3. Permasalahan Peserta Didik Usia 9-12 Tahun ................... 25
2.4. Peran Guru Sekolah Dasar sebagai pembimbing ........................... 26
2.5. Mata Pelajaran IPS ......................................................................... 28
2.5.1. Pengertian IPS .................................................................... 28
2.5.2. Tujuan IPS .......................................................................... 29
2.5.3. Ruang Lingkup IPS ............................................................ 29
2.6. HasilPenelitian yang Relevan ........................................................ 30
2.7. Kerangka Berpikir .......................................................................... 32
BAB III METODE PENGEMBANGAN ................................................. 35
3.1. Jenis Penelitian ............................................................................. 35
3.2. Model Pengembangan .................................................................. 35
3.3. Desain Pengembangan .................................................................. 35
3.4. Prosedur Pengembangan............................................................... 36
3.5. Subyek Penelitian ......................................................................... 40
3.6. Jenis Data ..................................................................................... 40
3.7. Tekhnik Pengumpulan Data ......................................................... 40
3.8. Tekhnik Analisis Data .................................................................. 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 48
4.1. Deskripsi Data Analisis Kebutuhan .............................................. 48
4.1.1. Wawancara ....................................................................... 48
4.1.2. Observasi .......................................................................... 49
4.1.3. Kuesioner Alat Ungkap Kebutuhan .................................. 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
4.2. Pembahsan Hasil Penelitian .......................................................... 53
4.2.1. Penilaian Ahli Perangkat Pembelajaran Pribadi ............... 59
4.2.1.1. Penilaian Ahli Bidang Studi ............................... 55
4.2.1.2. Penilaian Ahli BK ............................................... 56
4.2.2. Penilaian Ahli Perangkat Pembelajaran Belajar ............... 58
4.2.2.1. Penilaian Ahli Bidang Studi ............................... 59
4.2.2.2. Penilaian Ahli BK ............................................... 60
4.2.3.Pembahasan Kelayakan ModelPengembangan Perangkat
Pembelajaran IPS terintegrasi Ragam Bimbingan Pribadi. 62
4.2.4. Pembahasan Kelayakan Model Pengembangan Perangkat
Pembelajaran IPS terintegrasi Ragam Bimbingan Belajar. 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 65
5.1. Kesimpulan .................................................................................... 65
5.2. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 65
5.3. Saran-saran .................................................................................... 66
DAFTAR REFERENSI .............................................................................. 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1.Contoh Rancangan Kegiatan Bimbingan ................................ 32
Tabel 3.1. Panduan Wawancara ............................................................. 41
Tabel 3.2. Panduan Observasi ................................................................. 41
Tabel 3.3 Panduan AUK ......................................................................... 42
Tabel 3.4. Panduan Penilaian Ahli Mata Pelajaran ................................. 43
Tabel 3.5. Panduan Penilaian Ahli BK ................................................... 44
Tabel 3.6. Panduan Penilaian Ahli Pengembangan ................................ 45
Tabel 3.7. Kriteria Revisi Produk Pengembangan .................................. 46
Tabel 3.8. Penilaian Acuan Patokan Tipe 1 ............................................ 47
Tabel 4.1. Hasil Wawancara ................................................................... 49
Tabel 4.2. Hasil Observasi ...................................................................... 50
Tabel 4.3. Hasil Penyebaran AUK .......................................................... 51
Tabel 4.4. Riwayat Penilaian Ahli .......................................................... 52
Tabel 4.5.Rekapitulasi Perangkat Pembelajaran IPS terintegrasi Ragam
Bimbingan Pribadi ................................................................ 54
Tabel 4.6.Rekapitulasi Penilaian Pertama IPS terintegrasi Ragam
Bimbingan Pribadi ................................................................ 55
Tabel 4.7.Rekapitulasi Penilaian Kedua IPS terintegrasi Ragam
Bimbingan Pribadi ................................................................ 57
Tabel 4.8.Rekapitulasi Perangkat Pembelajaran IPS terintegrasi Ragam
Bimbingan Belajar ................................................................ 58
Tabel 4.9.Rekapitulasi Penilaian Pertama IPS terintegrasi Ragam
Bimbingan Belajar ................................................................ 59
Tabel 4.10.Rekapitulasi Penilaian Kedua IPS terintegrasi Ragam
Bimbingan Belajar ................................................................ 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
Bagan 2.1.Sistem Pembelajaran Model Dick and Carrey............................. 8
Bagan 2.2. Keterkaitan Kebutuhan Guru dan Peserta Didik ......................... 33
Bagan 3.1. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran ......................... 37
Bagan 4.1.Alur Hasil Analisi Kebutuhan ...................................................... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1.Surat Ijin Penelitian ................................................................... 69
Lampiran 2.Hasil AUK ................................................................................. 70
Lampiran 3.Penilaian Ahli ........................................................................... 73
Lampiran 4.Perangkat Pembelajaran Pribadi ................................................ 79
Lampiran 5. Perangkat Pembelajaran Belajar ............................................... 107
Lampiran 6. Surat Selesai Penelitian ............................................................ 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penelitian ini adalah penelitian kolaboratif yang dilakukan atas dasar
keprihatinan dosen terhadap kebutuhan guru yang memerlukan perangkat
pembelajaran terintegrasi ragam bimbingan. Peneliti sebagai anggota penelitian
kolaboratif ingin meninjaklanjuti keprihatinan dosen tersebut dengan cara melakukan
wawancara kepada wali kelas, observasi kepada peserta didik saat pembelajaran dan
penyebaran Alat Ungkap Kebutuhan (AUK).
Peneliti melakukan wawancara selama 30 menit pada tanggal 9 januari 2012.
Peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas IVA untuk mengetahui kebutuhan
guru akan perangkat pembelajaran yang dibutuhkan guru. Hasil wawancara
menunjukkan bahwa peserta didik sering ramai di kelas, mudah mengeluh saat diberi
tugas dan tidak teliti saat mengerjakan soal ditandai dengan menulis kalimat dengan
tidak lengkap dan menambahkan kata-kata yang tidak sesuai dengan
petunjuk.Perilaku-perilaku tersebut terlihat pada saat guru melaksanakan
pembelajaran IPS.Peneliti memperkuat hasil wawancara dengan melaksanakan
observasi.
Peneliti melakukan observasi selama 60 menit pada tanggal 10 januari 2012
ketika pembelajaran IPS.Hasil observasi menunjukkan bahwa 35 peserta didik
menulis kalimat dengan huruf tidak lengkap dan 25 peserta didik menambahkan kata-
kata yang tidak sesuai dengan petunjuk soal.Perilaku tersebut menunjukkan peserta
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
didik tidak teliti dan membutuhkan bimbingan pribadi.Perilaku lainnya adalah 24
peserta didik mengobrol atau ramai di kelas dan 26 peserta didik melamun saat
pembelajaran.Perilaku tersebut menunjukkan peserta didik tidak tepat waktu saat
mengumpulkan tugas sehingga mereka membutuhkan bimbingan belajar. Peneliti
memperkuat hasil wawancara dan observasi dengan menyebarkan Alat Ungkap
Kebutuhan (AUK) kepada peserta didik kelas IVA SD Kanisius Sengkan. AUK
adalah alat yang digunakan untuk mengetahui kebutuhan peserta didik.
Penyebaran AUK dilakukan selama 30 menit pada tanggal 11 Januari 2012.Hasil
penyebaran AUK yang mendapatkan prosentase terbanyak yaitu pada item peserta
didik tidak teliti mengerjakan soal dan peserta didik tidak mengumpulkan tugas tepat
waktu. Hasil penyebaran AUK mendukung kesimpulan yang diambil peneliti
sebelumnya yaitu peserta didik membutuhkan bimbingan pribadi dengan tema
ketelitian dan bimbingan belajar dengan tema tepat waktu. Peneliti ingin
mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai agar dapat membantu tugas
perkembangan peserta didik. Hal ini didukung Brown and Trusty (Barus, 2011) yang
menyatakan bahwa rumusan tujuan pelayanan BK harus didasarkan pada hasil
analisis kebutuhan perkembangan peserta didik.
Perangkat pembelajaran tersebut akan diintegrasikan pada mata pelajaran IPS.
Pembelajaran IPS menurut Keller C.R. (Sapriya, 2006: 6) suatu paduan dari pada
sejumlah ilmu-ilmu sosial dan ilmu lainnya yang tidak terikat oleh
ketentuan/disiplin/struktur ilmu tertentu melainkan bertautan dengan kegiatan-
kegiatan pendidikan yang terencana dan sistematis untuk kepentingan program
pengajaran sekolah dengan tujuan memperbaiki, mengembangkan dan memajukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
hubungan-hubungan kemanusiaan kemasyarakatan.Sapriya (2009) mengungkapkan
bahwa tujuan IPS secara umum adalah peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi
warga Negara Indonesia yang jujur, demokratis, bertanggung jawab, menghargai
orang lain dan cinta tanah air.
Mata pelajaran IPS dapat digunakan guru sebagai sarana memberikan bimbingan
pribadi dan belajar kepada peserta didik karena dalam nilai IPS telah mengandung
aspek-aspek pribadi dan belajar.Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik
mengembangkan perangkat pembelajaran IPS terintegrasi ragam bimbingan pribadi
dan belajar dengan menggunakan metode Research and Development (R&D).Oleh
karena itu, penelitian ini berjudul “Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran
IPS Terintegrasi dengan Ragam Bimbingan Pribadi dan Belajar untuk Peserta Didik
Kelas IVA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta”.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang akan dibahas melalui penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut:
1.2.1. Bagaimana kelayakanmodel pengembanganperangkat pembelajaran IPS yang
diintegrasikan dengan bimbingan pribadi untuk peserta didik kelas IVA SD
Kanisius Sengkan?
1.2.2. Bagaimanakelayakan model pengembangan perangkat pembelajaran IPS
yang diintegrasikan dengan bimbingan belajar untuk peserta didik kelas IVA
SD Kanisius Sengkan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1.3. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk:
1.3.1. Mengetahui kelayakan model pengembangan perangkat pembelajaran IPS
yang terintegrasi dengan bimbingan pribadi untuk peserta didik kelas IVA SD
Kanisius Sengkan.
1.3.2. Mengetahui kelayakan model pengembangan perangkat pembelajaran IPS
yang terintegrasi dengan bimbingan belajar untuk peserta didik kelas IVA SD
Kanisius Sengkan.
1.4. SPESIFIKASI PRODUK
Hasil akhir yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa:
1.4.1. Model perangkat pembelajaran IPS yang terintegrasi dengan bimbingan
pribadi terdiri dari: Konsep Pengintegrasian, Silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)dan Handout/Materi Layanan yang diintegrasikan dengan
bimbingan pribadi.
1.4.2. Model perangkat pembelajaran IPS yang terintegrasi dengan bimbingan
belajar terdiri dari: Konsep Pengintegrasian, Silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), dan Handout/Materi Layanan yang diintegrasikan
dengan bimbingan belajar.
1.5. DEFINISI OPERASIONAL
Beberapa istilah yang perlu diberikan batasan pengertian, sebagai berikut:
1.5.1. Perangkat pembelajaran
Sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.5.2. lmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Ilmu pengetahuan sosial merupakan suatu paduan dari pada sejumlah ilmu-
ilmu sosial dan ilmu lainnya yang tidak terikat oleh ketentuan/disiplin/struktur
ilmu tertentu melainkan bertautan dengan kegiatan-kegiatan pendidikan yang
terencana dan sistematis untuk kepentingan program pengajaran sekolah
dengan tujuan memperbaiki, mengembangkan dan memajukan hubungan-
hubungan kemanusiaan kemasyarakatan.
1.5.3. Bimbingan Pribadi
Bimbingan pribadi merupakanbimbingan dalam menghadapi dan memecahkan
masalah-masalah pribadi seperti tidak memperhatikan petunjuk, tidak teliti,
kurang berhati-hati melakukan sesuatu.
1.5.4. Bimbingan Belajar
Bantuan dari pembimbing kepada peserta didik dalam hal menemukan cara
belajar yang tepat dalam memilih program studi yang sesuai dan dalam
mengatasi kesulitan yang timbul berkaitan dengan tuntunan belajar di institusi
pendidikan
1.5.5. Perangkat Pembelajaran Terintegrasi Bimbingan Pribadi
Perangkat pembelajaran yang didalamnya ada kegiatan yang mencakup
kegiatan yang berhubungan dengan bimbingan pribadi.
1.5.6. Perangkat Pembelajaran Terintegrasi Bimbingan Pribadi
Perangkat pembelajaran yang didalamnya ada kegiatan yang mencakup
kegiatan yang berhubungan dengan bimbingan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.6. KONSTRIBUSI PENELITIAN
Penelitian ini memiliki kontribusi bagi beberapa pihak sebagai berikut:
1.6.1. Bagi Prodi
Program studi dapat memfasilitasi mahasiswa PGSD dalam mengembangkan
perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan ragam bimbingan.
1.6.2. Bagi Guru
Guru SD memiliki contoh modul perangkat pembelajaran yang mengandung
ragam bimbingan pribadi dan bimbingan belajar dalam rangka membantu tugas
perkembangan peserta didik yang diintegrasikan ke dalam mata pelajaran IPS.
1.6.3. Bagi Peneliti
Peneliti akan menjadi guru SD, tugas guru SD selain mengajar juga harus
memberikan bimbingan. Peneliti harus mengetahui mata pelajaran yang dapat
diintegrasikan dengan bimbingan.
1.6.4. Bagi Peserta Didik
Peserta didik dapat terbantu tugas perkembangannya melalui pembelajaran
IPS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini mengemukakan beberapa hal tentang landasan teori yang akan dipergunakan
dalam penelitian ini meliputi: (1) Kajian teori. (2) Hasil penelitian yang relevan.
(3) Kerangka berpikir.
2.1. Kajian Teori
2.1.1. Penelitian dan Pengembangan
Menurut Sujadi (2003) penelitian dan pengembangan atau Research and
Development (R&D) adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk
mengembangkan suatu modul baru atau menyempurnakan modul yang telah ada dan
dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian ini menggunakan model pengembangan
Dick and Carrey untuk menyempurnakan perangkat pembelajaran yang telah ada.
Komponen model Dick and Carrey meliputi materi dan lingkungan. Semua
berinteraksi dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Melihat komponen yang dihasilkan berhasil dengan memuaskan atau tidak, maka
perlu mengembangkan format evaluasi (Dick and Carrey, 2001). Hasil evaluasi
menunjukkan unjuk kerja tidak memuaskan maka komponen tersebut direvisi untuk
mencapai kriteria efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Penelitian ini, peneliti
menggunakan penelitian dan pengembangan model Dick and Carrey (2001) yang
digambarkan dalam poin berikut:
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Bagan 2.1.
Sistem Pembelajaran Dick and Carrey
1. Analisis Kebutuhan DanIdentifikasi Tujuan Umum
2.Melakukan analisis pembelajaran
3.Menganalisis pebelajar dan konteks
4.Merumuskan tujuan khusus
5. Mengem bangkan instrumen assessment
6. Mengem bangkan strategi pembelajaran
7. Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran
8. Merancang dan melakukan evaluasi formatif
Revisi
10.Merancang dan melakukan evaluasi sumatif
9. Melakukan revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
65
Setyosari (2010) memaparkan langkah-langkah penelitian dan pengembangan
yang dirancang oleh Dick and Carrey seperti berikut:
1. Analisis Kebutuhan
Langkah ini untuk menentukan tujuan produk yang akan dikembangkan.
2. Analisis Pembelajaran
Analisis pembelajaran meliputi: keterampilan, proses, prosedur dan
tugas-tugas belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3. Analisis Pembelajar dan Konteks
Tahap ini meliputi: menganalisis kemampuan, sikap, karakteristik awal
pembelajar, karakteristik pembelajaran awal dan dimana pengetahuan dan
keterampilan baru akan digunakan.
4. Tujuan Umum dan Khusus
Tahap ini menjabarkan tujuan umum ke dalam tujuan operasional yang
lebih spesifik. Gambaran rumusan operasional ini mencerminkan tujuan
khusus program atau produk, prosedur yang dikembangkan. Tujuan ini
secara spesifik memberikan informasi untuk mengembangkan butir-butir
tes.
5. Mengembangkan Instrumen
Mengembangkan instrumen assessment dengan mengacu tahap 4.
6. Mengembangkan Strategi Pembelajaran
Mengembangkan strategi pembelajaran, yang secara spesifik untuk
membantu pebelajar untuk mencapai tujuan khusus.
9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
7. Mengembangkan dan Memilih Bahan Pembelajaran
Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran yang dapat berupa:
bahan cetak manual baik untuk pebelajar maupun pembelajar dan media
lain yang dirancang untuk mendukung pencapaian tujuan.
8. Merancang dan Melakukan Evaluasi Formatif
Merancang dan melakukan evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang
dilaksanakan oleh pengembang selama proses, prosedur, program atau
produk yang dikembangkan.
9. Melakukan Revisi
Revisi dilakukan terhadap proses (pembelajaran), prosedur, program, atau
produk dikaitkan dengan langkah-langkah sebelumnya.
10. Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan tingkat
efektivitas pembelajaran.
Peneliti menyimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan merupakan
suatu jenis penelitian yang mengembangkan suatu produk dengan langkah-
langkah yang sistematis (seperti pada gambar 2.1). Berdasarkan penelitian
pengembangan tersebut, maka peneliti hendak mengembangkan produk berupa
perangkat pembelajaran terintegrasi ragam bimbingan pribadi dan belajar.
2.1.2. Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran menurut Winkel (1997) adalah seperangkat
tindakan yang dirancang untuk mendukung proses pembelajaran peserta didik,
dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperanan terhadap
rangkaian kejadian-kejadian intern yang langsung dialami peserta didik. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
didukung oleh pernyataan Siregar dan Nara (2010) yang menyatakan bahwa
perangkat pembelajaran merupakan seperangkat usaha yang dilakukan secara
sengaja, terarah dan terencana dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu
sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali dengan maksud
agar terjadi belajar pada diri seseorang.
Gagne (Siregar dan Nara, 2010) berpendapat bahwa perangkat pembelajaran
adalah situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan,
mendukung dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap
peristiwa belajar. Pendapat tiga ahli dapat disimpulkan bahwa perangkat
pembelajaran adalah suatu rancangan yang secara sengaja, terarah dan terencana
yang dibuat untuk mendukung proses belajar mengajar.
Ibrahim (Trianto, 2009) menyatakan bahwa perangkat pembelajaran yang
diperlukan dalam mengelola proses belajar mengajar dapat berupa: silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan peserta didik,
Instrumen Evaluasi atau Tes Hasil Belajar (THB), media pembelajaran, serta
materi ajar Perangkat pembelajaran dalam penelitian ini terdiri dari konsep
pengintegrasian, silabus, RPP dan materi ajar.
2.1.2.1. Silabus
Menurut Yulaelawati (Majid 2008: 39), silabus merupakan seperangkat
rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun
secara sistematis memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk
mencapai penguasaan kompetensi dasar. Perangkat rencana ini, juga mempunyai
unsur-unsur yang harus ada dalam pengatur pelaksanaan pembelajaran. Umumnya
suatu silabus paling sedikit harus mencakup unsur-unsur:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a. Tujuan mata pelajaran yang akan diajarkan.
b. Keterampilan yang diperlukan agar dapat menguasai mata pelajaran tersebut
dengan baik.
c. Aktivitas dan sumber-sumber belajar pendukung keberhasilan pengajaran.
d. Berbagai teknik evaluasi yang digunakan.
Prinsip-prinsip pengembangan silabus:
a. Sistematis
Komponen-komponen dalam silabus saling berhubungan secara fungsional
dalam mencapai kompetensi.
b. Konsisten
Adanya hubungan yang rutin antara kompetensi dasar, indikator, materi
pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan penilaian.
c. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan
penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
Langkah-langkah pengembangan silabus sebagai berikut: (a) Penulisan
identitas mata pelajaran. (b) Penentuan standar kompetensi. (c) Penentuan
kompetensi dasar. (d) Penentuan materi pokok. (e) Penentuan pengalaman belajar
peserta didik. (f) Penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator. (g) Penjabaran
indikator ke dalam instrumen penilaian. (h) Penentuan alokasi waktu dan
(i) Penentuan sumber belajar.
Penilaian dalam unsur silabus yang akan dilakukan oleh ahli bidang studi
meliputi kelengkapan unsur-unsur silabus, kesesuaian antara Standar Kompetensi
(SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator, kualitas perumusan pengalaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
pembelajaran, kesesuaian pengalaman belajar dengan indikator. Unsur penilaian
oleh ahli BK meliputi kesesuaian antara standar kompetensi, kompetensi dasar
materi pelajaran dan esensi bimbingan, kualitas perumusan pengalaman belajar,
kesesuaian pengalaman belajar dengan esensi bimbingan. Unsur penilaian silabus
oleh ahli pengembangan meliputi kelengkapan unsur-unsur silabus, kesesuaian
antara standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator, kualitas perumusan
pengalaman belajar, kesesuaian pengalaman belajar dengan indikator.
2.1.2.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Trianto (2009: 214) menyatakan yang dimaksud dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah:
“Panduan langkah-langkah yang akan dilakukan guru dalam kegiatan
pembelajaran yang disusun dalam skenario kegiatan. Skenario kegiatan
pembelajaran dikembangkan dari rumusan tujuan pembelajaran yang
mengacu dari indikator untuk mencapai hasil belajar sesuai kurikulum
berbasis kompetensi. Komponen-komponen penting yang ada dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran meliputi: Standar Kompetensi (SK), Kompetensi
Dasar (KD), indikator pencapaian hasil belajar, strategi pembelajaran, sumber
pembelajaran, alat dan bahan, langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan
evaluasi”.
Kegiatan pembelajaran yang ada dalam RPP meliputi kegiatan awal,
kegiatan inti dan kegiatan akhir. Menurut Rusman (2010:11-12), kegiatan inti
dalam RPP menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta
didik dan mata pelajaran yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi. Eksplorasi merupakan kegiatan untuk memperoleh
pengalaman-pengalaman baru dari situasi yang baru. Elaborasi adalah
penggarapan secara tekun dan cermat. Konfirmasi adalah pembenaran, penegasan
dan pengesahan. Berdasarkan Buku Pedoman Pengajaran Mikro (2008: 46)
sebuah RPP dikatakan baik bila telah memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
(1) Komponen lengkap dan logis urutannya. (2) Pemilihan materi ajar sesuai
dengan kompetensi dasar, indikator dan tujuan. (3) Media dan sumber belajar
sesuai dengan indikator yang akan dicapai. (4) Langkah-langkah pembelajaran
meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. (5) Langkah-langkah
pembelajaran menekankan pada pengalaman peserta didik. (6) Langkah-langkah
pembelajaran mencerminkan model atau metode yang digunakan. (7) Terdapat
alokasi waktu pada setiap tahap. (8) Penilaian sesuai dengan indikator yang akan
dicapai.
Komponen yang akan dinilai oleh ahli bidang studi pada RPP adalah
kelengkapan unsur-unsur RPP, kesesuaian antara standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator dan tujuan, kesesuaian pemilihan model pembelajaran dengan
materi pembelajaran, rumusan kegiatan pembelajarannya mencerminkan kegiatan
eksplorasi, elaborasi, kolaborasi, kegiatan pembelajaran bervariasi, pengaturan
alokasi waktu tiap kegiatan pembelajaran proporsional, tingkat kesesuaian
indikator dan item penilaian yang bersifat autentik, jumlah sumber belajar
memadai, ketepatan pemilihan media pembelajaran, penggunaan bahasa Indonesia
dan tata tulis baku.
Ahli BK menilai RPP dalam hal kesesuaian antara standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, tujuan dan nilai bimbingan, konsistensi antara tujuan
pembelajaran dengan kegiatan pembelajaran yang berisi bimbingan, kegiatan
pembelajaran mencerminkan bimbingan, tingkat kesesuaian indikator dan item
penilaian yang bersifat reflektif, penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku.
Ahli pengembangan menilai RPP dalam hal kelengkapan unsur-unsur
RPP, kesesuaian antara standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
tujuan, rumusan kegiatan pembelajaran mencerminkan kegiatan eksplorasi,
elaborasi, kolaborasi, pengaturan alokasi waktu tiap kegiatan pembelajaran
proporsional, penggunaan ragam teknik penilaian (penilaian bersifat autentik),
tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan, ketepatan pemilihan media
pembelajaran, penggunaan bahasa dan tata tulis baku.
2.1.2.3. Materi Ajar
Wina Sanjaya (2008: 140) menyatakan materi ajar adalah segala sesuatu
yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh peserta didik sesuai dengan
kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap mata
pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Materi ajar yang digunakan tentunya
ada bagian-bagian yang harus disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Materi
ajar berisi tentang: (a) Tujuan yang harus dicapai biasanya dirumuskan dalam
bentuk perilaku spesifik sehingga keberhasilannya dapat diukur. (b) Materi ajar
harus memuat fakta, konsep dan prosedur. (c) Kegiatan belajar berisi tentang
materi yang harus dipelajari oleh peserta didik. (d) Rangkuman materi yakni
garis-garis besar materi pelajaran secara urut. (e) Tugas dan latihan harus meliputi
aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Unsur dari materi ajar yang dinilai oleh ahli bidang studi yaitu kesesuaian
materi ajar dengan kegiatan yang dilakukan, materi sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, materi memuat fakta, konsep, prosedur,
pengorganisasian materi sistematis dan logis, bahasa yang digunakan komunikatif.
Aspek materi ajar yang dinilai oleh ahli BK yaitu materi ajar mencerminkan
esensi bimbingan, materi ajar memuat aspek kognisi, afeksi dan konasi, materi
ajar sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, bahasa yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
komunikatif. Aspek materi ajar yang dinilai oleh ahli pengembangan yaitu
kesesuaian isi materi ajar dengan kegiatan yang akan dilakukan, materi sesuai
dengan indikator pembelajaran yang akan dicapai, materi memuat fakta, konsep,
prosedur, pengorganisasian materi sistematis dan logis.
Materi ajar mempunyai tahapan untuk mencapainya. Untuk mencapai tujuan
atau inti dari materi ajar tersebut maka diperlukan indikator untuk membantunya.
Penelitian ini menggunakan pengintegrasian antara materi ajar dengan bimbingan.
Berikut akan dijelaskan mengenai bimbingan dalam konteks pendidikan.
2.2. Bimbingan dalam Konteks Pendidikan
2.2.1. Pengertian Bimbingan
Bimbingan menurut Strang (Furqon 2005: 4) adalah proses belajar
bagaimana menyelesaikan masalah dan berkembang secara optimal. Pernyataan
tersebut juga diperkuat oleh Tohirin (2007: 15-16) yang menyatakan istilah
bimbingan merupakan terjemahan dari kata “guidance”. Istilah “guidance”
berarti bantuan atau tuntunan. Ada juga yang menerjemahkan kata “guidance”
dengan arti pertolongan. Berdasarkan arti ini, secara etimologis, bimbingan berarti
bantuan, tuntunan atau pertolongan; tetapi tidak semua bantuan, tuntunan, atau
pertolongan berarti konteksnya bimbingan. Bimbingan adalah pemberian bantuan
kepada peserta didik untuk mengatasi permasalahan. Winkel (2005: 27)
mendefinisikan bimbingan sebagai:
(1) Suatu usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan,
pengalaman dan informasi tentang dirinya sendiri. (2) Suatu cara untuk
memberikan bantuan kepada individu untuk memahami dan
mempergunakan secara efisien dan efektif segala kesempatan yang
dimiliki untuk perkembangan pribadinya. (3) Sejenis pelayanan kepada
individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah
proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu memahami diri dan
lingkungannya, mengarahkan diri dan menyesuaikan secara positif serta
konstruktif terhadap tuntutan norma kehidupan (Agama dan budaya) sehingga
mencapai kehidupan yang bermakna (berbahagia, baik secara personal maupun
sosial).
2.2.2. Tujuan Bimbingan
Menurut Barus (2011: 9) layanan bimbingan di SD bertujuan untuk
membantu seluruh peserta didik dalam memenuhi kebutuhan intelektual,
emosional, sosial-personal agar dapat mengaktualisasikan tugas-tugas
perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, akademik/pendidikan dan
karier sesuai dengan tuntutan lingkungan. Hal ini diperkuat oleh
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurishan (2006) yang
mengatakan tujuan bimbingan adalah perkembangan optimal, yaitu perkemba
ngan yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai tentang kehidupan yang b
aik dan benar.
Berdasarkan pendapat dua ahli di atas,
tujuan bimbingan yaitu agar individu dapat:
(1) Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karier serta ke
hidupannya dimasa yang akan datang. (2) Mengembangkan
seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin.
(3) Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat
serta lingkungan kerjanya.(4) Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maup
un lingkungan kerja demi kehidupan yang baik.
2.2.3. Landasan Bimbingan di SD
UU no. 20 Tahun 2003, PP no. 19 Tahun 2005, Permendiknas no. 22
Tahun 2006 menyatakan bahwa pelayanan bimbingan dan konseling merupakan
bagian yang integratif dalam sistem pendidikan di sekolah. UUSPN dan PP
Nomor 28 Tahun 1990 (Furqon, 2005) menyatakan bahwa pada jenjang
pendidikan dasar, pendidikan memiliki tujuan untuk memberikan bekal bagi
peserta didik dalam mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota
masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan
peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah. Oleh karena itu, sekolah
dasar memiliki peranan strategis dalam pemberian ragam bimbingan yang sesuai
dengan kebutuhan peserta didik.
Landasan di atas menjadi dasar pelaksanaan bimbingan di SD untuk
membantu pendidik dalam mengatasi permasalahan peserta didik. Layanan
bimbingan klasikal dapat dijadikan sarana untuk memberikan berbagai macam
ragam bimbingan. Ragam bimbingan dibagi menjadi beberapa bagian, yang akan
dijabarkan pada poin berikut ini.
2.2.4. Ragam Bimbingan
Ragam bimbingan dibagi menjadi empat macam, yaitu:
a. Bimbingan Belajar
Menurut Winkel (Tohirin, 2007: 130), bimbingan belajar ialah suatu bantuan
dari pembimbing kepada peserta didik dalam hal menemukan cara belajar yang
tepat dalam memilih program studi yang sesuai dan dalam mengatasi kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
yang timbul berkaitan dengan tuntunan belajar di institusi pendidikan. Pernyataan
tersebut diperkuat oleh Surya (Tohirin, 2007) yaitu bimbingan yang membantu
para peserta didik dalam menghadapi dan memecahkan masalah pendidikan.
Permasalahan peserta didik yang memerlukan bimbingan belajar misalnya
tidak mengumpulkan tugas tepat waktu, tidak mengulang pelajaran di rumah, nilai
dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), tidak serius saat mengikuti
pelajaran dan malas belajar. Pelayanan bimbingan belajar diberikan untuk
membantu peserta didik mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam
menguasai pengetahuan dan keterampilan, serta menyiapkannya untuk
melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
Ragam bimbingan belajar memuat pokok-pokok materi seperti:
pengembangan sikap dan kebiasaan belajar, bersikap terhadap guru dan
narasumber lainnya, mengikuti pelajaran sehari-hari, mengerjakan
tugas, mengembangkan keterampilan belajar, menjalani program penilaian,
pengembangan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun
kelompok, pemantapan dan pengembangan penguasaan materi pelajaran, orientasi
belajar di sekolah. Peserta didik yang bermasalah dengan masalah belajar tersebut
harus diberi bimbingan belajar.
2. Bimbingan Pribadi
Surya (Tohirin 2007) menyatakan bahwa bimbingan pribadi adalah
bimbingan yang dilakukan untuk menghadapi dan memecahkan masalah pribadi.
Proses pemberian bantuan ini sering dipakai pendekatan individual, yakni dengan
penyuluhan (konseling). Permasalahan pribadi misalnya peserta didik tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
bersemangat mengerjakan soal, mudah putus asa, tidak teliti, tidak mampu
mengeksperisikan perasaan dan tidak mampu memecahkan masalah.
Ragam bimbingan pribadi membantu peserta didik menemukan dan
memahami serta mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, aktif dan kreatif, serta sehat jasmani dan rohani.
Masalah yang terdapat pada ragam bimbingan pribadi ini diantaranya ketelitian,
mudah putus asa, tidak dapat memecahkan masalah dan tidak bersemangat.
Ragam bimbingan pribadi meliputi pokok-pokok materi berikut
(WS Winkel, 1996): (1) Penanaman sikap dan kebiasaan dalam beriman dan
bertaqwa terhadap TuhanYang Maha Esa. (2) Pengenalan dan pemahaman tentang
kekuatan diri sendiri dan penyalurannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari di sekolah maupun perannya di
masyarakat. (3) Pengenalan dan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta
penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
produktif. (4) Pengenalan dan pemahaman tentang kelemahan diri sendiri dan
usaha-usaha penanggulangannya. (5) Pengembangan kemampuan mengambil
keputusan sederhana dan mengarahkan diri. (6) Perencanaan serta
penyelenggaraan hidup sehat. Oleh karena itu, peserta didik yang bermasalah
dengan masalah pribadi harus diberi bimbingan pribadi.
Menurut Barus (2011) tugas perkembangan pribadi meliputi: (1) Belajar
memperoleh ketrampilan fisik untuk melakukan permainan. (2) Belajar
membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
(3) Belajar memainkan peranan sesuai jenis kelaminnya. (4) Mengembangkan
kata hati. (5) Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
3. Bimbingan Sosial
Menurut Winkel (1996) bimbingan sosial yaitu bimbingan yang bertujuan
membantu anak dalam mengatasi kesulitan-kesulitan kehidupan sosial, sehingga
ia mampu mengadakan hubungan sosial dengan baik. Contoh permasalahannya
yaitu peserta didik tidak mau bekerjasama, tidak mau membantu teman yang
berkesulitan, berteman pilih-pilih, pasif di dalam kelas dan tidak dapat mengatasi
masalah sosial yang dihadapinya.
4. Bimbingan Karier
Sukardi (1987: 22) mendefinisikan bimbingan karier adalah bantuan
layanan yang diberikan kepada individu-individu untuk memilih, menyiapkan,
menyesuaikan dan menetapkan dirinya dalam pekerjaan yang sesuai serta
memperoleh kebahagiaan dari padanya. Menurut Joedonagoro (Gani, 1987)
bimbingan karier dapat memberikan dorongan-dorongan yang positif, mampu
menciptakan sikap kemandirian dalam memilih karier dan merupakan usaha yang
sangat berarti dalam membentuk kualitas tenaga kerja masa depan.
Bimbingan karier juga merupakan salah satu jenis bimbingan yang
berusaha membantu peserta didik dalam memecahkan masalah karier untuk
memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya, baik pada waktu itu maupun
pada masa yang akan datang. Bimbingan karier bukan hanya memberikan
bimbingan jabatan, tetapi mempunyai arti yang lebih luas, yaitu bimbingan agar
seseorang dapat memasuki kehidupan, tata hidup dan kejadian dalam kehidupan
dan mempersiapkan diri dari kehidupan sekolah ke dunia nyata.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa bimbingan
karier merupakan suatu program yang disusun untuk membantu perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
peserta didik agar mengerti akan dirinya, mempelajari dunia kerja untuk
mendapatkan pengalaman yang akan membantu dalam membuat keputusan dan
mendapatkan pekerjaan.
Pada penelitian ini, peneliti hanya akan berfokus pada pemberian
bimbingan pribadi dan bimbingan belajar, karena berdasar wawancara, observasi
dan penyebaran AUK menunjukkan bahwa peserta didik mengalami masalah
pribadi dalam hal ketelititian dan masalah belajar dalam hal tepat waktu. Kedua
bimbingan tersebut akan diatasi secara klasikal di dalam kelas.
2.2.5. Layanan Bimbingan Klasikal
Depdiknas (2008) menyatakan bahwa peluncuran program layanan
bimbingan yang telah dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak
langsung dengan para peserta didik di kelas. Secara terjadwal, konselor
memberikan layanan bimbingan kepada para peserta didik. Peserta didik
diperkenalkan tentang berbagai hal yang terkait dengan sekolah, seperti:
kurikulum, personel (pimpinan, para guru dan staf administrasi), jadwal pelajaran,
perpustakaan, laboratorium, tata-tertib sekolah, kegiatan ekstrakurikuler dan
fasilitas sekolah lainnya. Layanan informasi untuk bimbingan klasikal dapat
mempergunakan jam pengembangan diri. Semua peserta didik terlayani kegiatan
bimbingan klasikal perlu terjadwalkan secara pasti untuk semua kelas.
Bimbingan klasikal memberikan layanan bimbingan kepada peserta didik
melalui kelompok-kelompok kecil (5 s/d 10 orang). Bimbingan ini ditujukan
untuk merespon kebutuhan dan minat para peserta didik. Topik yang didiskusikan
dalam bimbingan klasikal ini adalah masalah yang bersifat umum (common
problem) dan tidak rahasia, seperti: cara-cara belajar yang efektif, kiat-kiat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
menghadapi ujian dan mengelola perasaan. Layanan bimbingan klasikal
ditujukan untuk mengembangkan ketrampilan atau perilaku baru yang lebih
efektif dan produktif.
Layanan bimbingan klasikal diberikan untuk membantu permasalahan
peserta didik mencapai tugas perkembangan. Tugas perkembangan itu mencakup
ciri-ciri dan permasalahan peserta didik usia 9-12 tahun.
2.3. Ciri-ciri, Tugas Perkembangan dan Permasalahan Peserta Didik Usia
9-12 Tahun
2.3.1. Ciri-ciri peserta didik usia 9-12 tahun
Tingkatan kelas di sekolah dasar menurut (Supandi, 1992) dapat dibagi
menjadi dua yaitu kelas rendah dan kelas atas. Kelas rendah terdiri dari kelas I-III,
sedangkan kelas atas terdiri dari kelas IV-VI. Kisaran usia sekolah dasar di
Indonesia, berada di antara 6 atau 7 tahun sampai 12 tahun. Usia siswa pada
kelompok kelas atas sekitar 9 atau 10 tahun sampai 12 tahun.
Menurut Makmun (1995) bahwa usia 9-12 tahun memiliki ciri
perkembangan sikap individualis sebagai tahap lanjut dari usia 6-9 tahun dengan
ciri perkembangan sosial yang pesat. Pada tahapan ini siswa berupaya semakin
ingin mengenal siapa dirinya dengan membandingkan dirinya dengan teman
sebayanya. Jika proses itu tanpa bimbingan, anak akan cenderung sukar
beradaptasi dengan lingkungannya. Oleh karena itu, sekolah memiliki tanggung
jawab untuk menanggulanginya. Hal itu didukung oleh (Makmun, 1995) yang
menyatakan bahwa sekolah juga sebagai tempat terjadinya proses
menumbuhkembangkan seluruh aspek siswa memiliki tugas dalam memabantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
perkembangan anak sekolah. Adapun tugas-tugas perkembangan anak sekolah,
diantaranya adalah:
(a) Mengembangkan konsep-konsep yang perlu bagi kehidupan sehari-
hari. (b) Mengembangkan kata hati, moralitas, suatu skala dan nilai-
nilai. (c) Mencapai kebebasan pribadi. (d) Mengembangkan sikap-
sikap terhadap kelompok-kelompok dan institusi-institusi sosial.
Pada usia 9-12 tahun peserta didik juga memiliki tugas perkembangan
sendiri. Tugas perkembangan pada usia tersebut akan dibahas dalam keterangan
berikutnya.
2.3.2. Tugas Perkembangan
Havighurst (Furqon, 2005) menjelaskan bahwa tugas perkembangan adalah
tugas-tugas yang muncul pada saat atau suatu periode tertentu dari kehidupan
individu yang jika berhasil akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa kearah
keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya, sementara kegagalan
dalam melaksanakan tugas tersebut menimbulkan rasa tidak bahagia, ditolak oleh
masyarakat dan kesulitan menghadapi tugas-tugas berikutnya.
Havighurst (Furqon, 2005: 36) menerangkan sembilan tugas perkembangan
peserta didik usia 6-13 tahun antara lain: (1) Mempelajari keterampilan fisik.
(2) Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang
sedang tumbuh. (3) Belajar menyesuaikan diri dengan teman sebaya. (4) Mulai
mengembangkan peran sosial sebagai wanita atau pria. (5) Mengembangkan
pengertian-pengertian yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
(6) Mengembangkan kata hati, moral, dan nilai-nilai. (7) Mengembangkan sikap
terhadap kelompok-kelompok dan lembaga-lembaga sosial. (8) Mencapai
kebebasan pribadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Tugas perkembangan membantu permasalahan peserta didik. Permasalahan
peserta didik ini ditentukan oleh usia peserta didik tersebut. Selanjutnya, akan
dibahas mengenai permasalahan peserta didik usia 9-12 tahun.
2.3.3. Permasalahan peserta didik umur 9-12 tahun
Kowitz (Furqon, 2005) memerinci permasalahan yang dihadapi anak-anak
SD sebagai berikut:
2.3.3.1. Masalah Pribadi
Permasalahan pribadi anak-anak usia SD terutama berkenaan dengan
kemampuan intelektual, kondisi fisik, kesehatan dan
kebiasaan-kebiasaannya. Munculnya gejala perilaku malas untuk belajar,
malas datang ke sekolah, ketergantungan, kurang percaya diri, kurang
memiliki inisiatif, kurang bertanggung jawab, tidak teliti, tidak
bersemangat, mudah putus asa, perilaku yang tidak sesuai norma dan
menunjukkan perilaku agresif.
2.3.3.2. Masalah Penyesuaian Sosial
Anak belajar bukan hanya dari guru, tetapi juga dari teman-temannya,
dan bukan hanya kemampuan kognitif yang ia pelajari melainkan
termasuk kemampuan sosialpun dipelajarinya. Permasalahan sosial yang
dialami anak dengan temannya antara lain: perasaan rendah diri,
ketergantungan pada kawan, iri hati, cemburu, curiga, persaingan,
perkelahian, permusuhan, terbentuknya klik dan lain-lain. Permasalahan
sosial yang dialami anak dengan guru yaitu: anak tidak menyenangi guru,
tergantung pada guru, tidak ada gairah belajar atau masalah lain yang
berhubungan dengan kedisiplinan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2.3.3.3. Masalah Belajar
Masalah belajar dapat ditemui oleh seluruh peserta didik di setiap kelas
dan setiap mata pelajaran atau bidang studi. Permasalahannya dapat
berupa: tidak menguasai materi yang ditargetkan sebagai tujuan
pengajaran hal ini dapat disebabkan kesalahan dalam cara belajar, kurang
motivasi belajar, tidak mengerjakan tugas, tidak mengulang pelajaran,
tidak tepat waktu, kurangnya fasilitas dan dukungan orang tua, atau
karena metode pembelajaran yang digunakan gurukurang tepat .
2.4. Peran Guru SD sebagai Pembimbing
Kewajiban guru sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 tentang
Guru Pasal 52 ayat (1) mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan
yang melekat pada pelaksanaan tugas pokok. Hal tersebut senada dengan Pasal 52
ayat (1) huruf (e) yang menjelaskan “Tugas tambahan”, misalnya menjadi
pembina pramuka, pembimbing kegiatan karya ilmiah remaja dan guru
piket. Surat keputusan Menpan No.83/1993 (dalam Furqon, 2005) menegaskan
bahwa selain tugas utama mengajar, guru sekolah dasar ditambah dengan
melaksanakan program bimbingan di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
Furqon (2005) menjelaskan wujud bimbingan yang dapat dilakukan guru
dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan proses belajar mengajar sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhan peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
b. Menciptakan situasi dan kondisi kelas yang menyenangkan yaitu yang bebas
dari rasa takut dan ketegangan yang menghambat perkembangan peserta
didik.
c. Menilai keberhasilan belajar peserta didik dan memberikan layanan
perbaikan pengajaran yang berkaitan dengan bidang studi yang diajarkannya.
d. Memahami dan melaksanakan kebijaksanaan dan mekanisme kerja
bimbingan yang berlaku di sekolahnya.
e. Memberikan layanan orientasi dan informasi yang berkaitan dengan masalah
kelanjutan pendidikan dan jabatan yang akan peserta didik hadapi.
f. Membantu para peserta didik untuk menemukan kekuatan, kelemahan,
kebiasaan dan kesulitan yang dihadapinya, terutama yang berkaitan dengan
pengajaran yang diajarkannnya dan program pendidikan yang ditempuh para
peserta didiknya.
g. Memperlakukan peserta didik sebagai pribadi yang memiliki harga diri,
dengan memahami kelemahan, kekurangan dan masalah-masalahnya.
h. Memberikan konsultasi secara terbatas pada masalah-masalah atau kesulitan
yang berhubungan dengan pengajaran yang diajarkannya atau pemilihan
kelanjutan pendidikan dan pekerjaan yang akan dimasukinya.
i. Memberikan layanan referal bagi individu yang memiliki masalah atau
kesulitan yang tidak dapat dipecahkan oleh guru.
j. Memberikan dorongan untuk meningkatkan dan mengembangkan intelektual,
personal dan sosial peserta didik.
Barus (2011) memaparkan bahwa guru di SD umumnya memiliki beban
mengajar banyak mata pelajaran terutama lima mata pelajaran pokok yaitu mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
pelajaran Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam. Berdasarkan penjabaran tentang
tugas guru SD mengajar mata pelajaran tidak ditemukan adanya layanan
bimbingan, maka layanan bimbingan harus diintegrasikan ke dalam lima mata
pelajaran pokok agar pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki peserta didik
menjadi lebih bermakna dan menyeluruh.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tugas guru tidak
hanya mengajar mata pelajaran di kelas, tetapi juga harus mampu memberikan
ragam bimbingan, sehingga mampu mengatasi permasalahan peserta didik.
2.5. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
2.5.1. Pengertian IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan ilmu yang mempelajari tentang
ilmu sosial. Keller C.R. (Sapriya, 2006: 6) mengemukakan:
“Ilmu pengetahuan sosial adalah suatu paduan dari pada sejumlah
ilmu-ilmu sosial dan ilmu lainnya yang tidak terikat oleh
ketentuan/disiplin/struktur ilmu tertentu melainkan bertautan dengan
kegiatan-kegiatan pendidikan yang terencana dan sistematis untuk
kepentingan program pengajaran sekolah dengan tujuan memperbaiki,
mengembangkan dan memajukan hubungan-hubungan kemanusiaan
kemasyarakatan”.
Menurut Somantri (2001) IPS merupakan suatu program pendidikan dan
bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam
filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social science), maupun ilmu pendidikan.
Jadi IPS merupakan kumpulan dari berbagai ilmu dan tidak terikat oleh ilmu
tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2.5.2. Tujuan IPS
2.5.2.1. Tujuan IPS secara umum menurut Sapriya (2009: 194) :
a. Peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia
yang demokratis, bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai.
b. IPS membantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan,
pemahaman dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat
dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
2.5.2.2.Tujuan IPS secara khusus (KTSP, 2007) :
a. Peserta didik memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
dan kemanusiaan.
b. Peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dalam
masyarakat yang majemuk ditingkat lokal, nasional dan global.
c. Peserta didik memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis,
rasa ingin tahu, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan
sosial.
2.5.3. Ruang lingkup IPS
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 menjelaskan bahwa
ruang lingkup mata pelajaran IPS kelas IV Semester 2 meliputi aspek:
(1) Manusia, tempat dan lingkungan. (2) Waktu, keberlanjutan dan perubahan.
(3) Sistem sosial dan budaya. (4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Aspek
manusia, tempat dan lingkungan mencakup mengenal aktivitas ekonomi yang
berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya. Aspek waktu,
keberlanjutan dan perubahan mencakup mengenal pentingnya koperasi dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Aspek sistem sosial dan budaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
mencakup mengenal permasalahan sosial di daerahnya. Aspek perilaku ekonomi
dan kesejahteraan mencakup mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Melalui aspek
dan pokok bahasan IPS tersebut, maka peneliti akan mengintegrasikan pokok
bahasan yang hendak dicapai dengan ragam bimbingan, baik ragam bimbingan
pribadi, belajar, maupun sosial yang bertujuan membantu tugas perkembangan
peserta didik.
2.6. Hasil Penelitian yang Relevan
Peneliti menemukan penelitian-penelitian yang relevan dengan penelitian ini.
Adapun penelitian-penelitian itu adalah :
a. Penelitian tersebut berjudul “Pengembangan CD Interaktif
Pembelajaran IPS Materi Bencana Alam di SD Negeri Klego 01
Kecamatan Pekalongan Timur” yang dilakukan oleh Budi Harjanto
(2008) mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS Universitas Negeri
Semarang. Penelitian tersebut bertujuan untuk: (1) Mengetahui model
pembelajaran IPS materi bencana alam SD. (2) Mengetahui kelebihan dan
kekurangan model pembelajaran IPS materi bencana alam yang sudah
ada. (3) Melakukan pembuatan CD Pembelajaran Interaktif mata
pelajaran IPS materi bencana alam yang efektif dan efisien.
(4) Mengetahui tingkat pengaruh prestasi hasil belajar penggunaan model
pembelajaran CD Interaktif.
Langkah-langkah pengembangan diawali dengan melakukan
analisis kebutuhan yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan peserta
didik. Analisis kebutuhan ditempuh melalui penyebaran kuesioner pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
peserta didik dan melakukan wawancara pada guru mata pelajaran IPS.
Langkah-langkah pengembangan CD interaktif yang dilakukan saudara
Budi meliputi: (1) Perencanaan. (2) Penyusunan. (3) Perbaikan.
(4) Pemantapan. Kelayakan produk yang dikembangkan dapat diketahui
dengan melakukan uji coba produk dan melakukan konsultasi pada ahli
untuk memperoleh masukan dan saran. Hasil dari uji coba produk peneliti
jadikan dasar revisi produk pengembangan. Berdasarkan hasil penilaian
dosen pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, guru IPS SD Negeri
Klego 01 Kecamatan Pekalongan timur dan tanggapan peserta didik
terhadap media, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan media
CD telah memenuhi kriteria kelayakan.
Relevansi penelitian tersebut dengan penelitian yang peneliti
lakukan terletak pada proses pengembangan produk media pembelajaran
yang juga menggunakan desain pengembangan R&D. Dengan demikian,
peneliti mendapat gambaran tentang pengembangan media yang
digunakan dalam pembelajaran IPS.
b. Peneliti menemukan modul pengembangan diri yang dikembangkan oleh
Gendon Barus dan Sri Hastuti (2011). Modul tersebut memiliki relevansi
dengan perangkat pembelajaran yang peneliti kembangkan. Relevansi
tersebut terletak pada bagian modul yang berjudul “Berkonsentrasi di
Dalam Kelas”. Berikut contoh rancangan kegiatan bimbingan pribadi-
sosial yang terintegrasi dengan mata pelajaran Pendidikan dan
Kewarganegaraan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 2.1.
Contoh Rancangan Kegiatan Bimbingan No Keterangan
1 Pokok Bahasan Berkonsentrasi di Dalam Kelas
2 Bidang
Bimbingan
Bimbingan Belajar
3 Standar
Kompetensi
Siswa dapat berkonsentrasi sehingga mampu mengikuti petunjuk
guru
4 Kompetensi
Dasar
Siswa mampu menjelaskan bagaimana cara berkonsentrasi yang
benar.
5 Indikator 5.1 P Peserta didik mendefinisikan arti berkonsentrasi
5.2 Peserta didik dapat menyebutkan tujuan dari berkonsentrasi
5.3 P Peserta didik mempraktekkan berkonsentrasi terhadap suatu hal.
6 Metode Membaca materi, menggambar kelompok, tanya jawab.
7 Waktu 2 X 35 menit
8 Alat Modul, Lembar kerja, LCD, Laptop, video pendek yang menyangkut
tentang konsentrasi.
9 Sumber 9.1 Hernacki Mike, Deporter bobbi. Quantum Learning. Bandung: Kaifa,
2009
Sumber Internet
http://onnyrudianto.wordpress.com/2009/09/25/ayo-berlatih-
konsentrasi/.
http;//niahidayati.net/manfaat-menggambar-untukperkembangan-
anak.html#more-1039
10 Sasaran Layanan Peserta didik SD kelas IV-VI SD
Modul di atas menunjukkan indikator yang diharapkan dapat
dicapai peserta didik yaitu peserta didik berlatih konsentrasi terhadap suatu
hal. Hal tersebut memiliki relevansi dengan indikator yang ada pada
penelitian ini. Indikator tersebut yaitu memperhatikan cara menggunakan
satu alat komunikasi masa kini.
Relevansi penelitian tersebut dengan penelitian yang peneliti
lakukan terletak pada indikator pembelajaran tentang konsentrasi. Hal
tersebut memberi inspirasi bagi peneliti untuk mengintegrasikannya ke
dalam perangkat pembelajaran.
2.7. Kerangka Berpikir
Penelitian ini berawal dari keprihatinan dosen akan kebutuhan guru tentang
perangkat pembelajaran yang terintegrasi ragam bimbingan. Tugas guru sekolah
dasar yaitu sebagai guru mata pelajaran dan sebagai pembimbing. Guru sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Guru
Perangkat Pembelajaran
Terintegrasi Ragam Bimbingan
Peserta Didik
dasar harus membimbing peserta didik yang mengalami masalah agar dapat
mencapai tugas perkembangan sesuai dengan usianya. Masalah tersebut dapat
diselesaikan dengan memberikan ragam bimbingan. Bimbingan dapat
dilaksanakan secara klasikal ketika kegiatan pembelajaran di kelas melalui mata
pelajaran IPS. Oleh karena itu, permasalahan yang menghambat tugas
perkembangan peserta didik dapat terselesaikan melalui perangkat pembelajaran
yang terintegrasi ragam bimbingan karena dengan bimbingan peserta didik dapat
mencapai tugas perkembangan. Hal tersebut dapat dijelaskan pada gambar
berikut ini:
Bagan 2.2.
Keterkaitan antara kebutuhan guru dan peserta didik
Guru SD dapat memberikan ragam bimbingan baik pribadi, sosial, belajar,
maupun karier melalui nilai-nilai yang terkandung dalam mata pelajaran. Hal
tersebut menjadi alasan bimbingan dapat diintegrasikan dengan mata pelajaran di
SD secara klasikal. Hasil wawancara, observasi dan penyebaran AUK yang
dilakukan pada guru dan peserta didik kelas IVA SD Kanisius Sengkan
ditemukan perilaku yang menghambat tugas perkembangan yaitu tidak teliti dan
tidak mengumpulkan tugas tepat waktu. Perilaku yang bermasalah tersebut,
termasuk dalam permasalahan bimbingan pribadi dan belajar. Oleh karena itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
peserta didik membutuhkan ragam bimbingan pribadi dan belajar, sehingga
penelitian ini berfokus pada pengembangan model perangkat pembelajaran IPS
yang terintegrasi ragam bimbingan pribadi dan belajar.
Proses pengintegrasian IPS dengan bimbingan pribadi dan belajar dilakukan
dengan menentukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD),
menentukan indikator KD dari mata pelajaran, menentukan indikator bimbingan
menurut esensi bimbingan dan menentukan tujuan pembelajaran yang didapat
dari perkawinan antara indikator mata pelajaran dan indikator bimbingan. Tujuan
pembelajaran tersebut dapat membantu tugas perkembangan peserta didik yang
dapat dilakukan atau tercover dalam kegiatan belajar mengajar.
Hasil yang diharapkan melalui perangkat pembelajaran IPS terintegrasi
ragam bimbingan pribadi dan belajar adalah peserta didik dapat terbantu dalam
mempelajari materi IPS khusunya pokok bahasan “Alat Komunikasi”. Selain itu,
melalui model perangkat pembelajaran IPS terintegrasi ragam bimbingan pribadi
dan belajar diharapkan dapat membantu peserta didik mengatasi permasalahan
yang menghambat tugas perkembangan pribadi tidak teliti dan belajar tidak tepat
waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB III
METODE PENGEMBANGAN
Bab ini dikemukakan beberapa hal yang berkaitan dengan metode
pengembangan meliputi: (1) Jenis penelitian. (2) Model pengembangan.
(3) Desain pengembangan. (4) Prosedur pengembangan. (5) Subyek penelitian.
(6) Jenis data. (7) Teknik pengumpulan data dan (8) Teknik analisis data.
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian jenis ini adalah jenis penelitian dan pengembangan. Jenis penelitian
ini menggunakan model Dick and Carrey.
3.2. Model Pengembangan
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
prosedural. Model prosedural yaitu model yang digunakan secara terstruktur atau
terencana. Penelitian kali ini menggunakan model prosedural diadaptasi dari
model Dick and Carrey dengan beberapa modifikasi dari peneliti.
3.3. Desain Pengembangan
Pengembangan dalam penelitian ini mencakup dua hal yaitu mengembangkan
ragam bimbingan pribadi dengan tema “Ketelitian” dan ragam bimbingan belajar
yang diintegrasikan dalam mata pelajaran IPS dengan tema “Tepat waktu” yang
diperoleh dari wawancara, observasi dan penyebaran AUK. Peserta didik
membutuhkan bimbingan pribadi dan bimbingan belajar dalam mata pelajaran
IPS. Masalah itu diatasi dengan menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar pada saat penelitian, menentukan esensi bimbingan, menentukan indikator
bimbingan, menentukan indikator KD, menulis tujuan pembelajaran dengan
gabungan dari indikator bimbingan dengan indikator KD, menentukan tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
perkembangan. Semua kegiatan di atas digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan peserta didik yang dikelompokkan dalam kegiatan belajar.
Pengembangan pada penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran IPS
yang berisi silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan materi ajar
terintegrasi ragam bimbingan pribadi dan belajar untuk peserta didik kelas IVA
SD Kanisius Sengkan.
3.4. Prosedur Pengembangan
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan desain pengembangan
pembelajaran Dick and Carrey. Pada model ini, terdapat sepuluh tahapan desain
pengembangan pembelajaran, akan tetapi dalam pengembangan ini hanya
menggunakan tujuh tahap dikarenakan pengembangan bahan ajar tidak untuk
diujicobakan. Tahapan ke-delapan sampai sepuluh tidak dilakukan karena
keterbatasan waktu dalam peneletian pengembangan ini. Penelitian dan
pengembangan yang peneliti lakukan mengikuti model pendekatan sistem yang
dirancang oleh Dick and Carrey (Setyosari, 2010) yang digambarkan dalam poin
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
REVIEW
Expert judgement ahli expert judgement ahli Expert Judgement ahli bidang study Bimbingan Konseling Pengembangan Perangkat
Pembelajaran
analisis 1 analisis 1 analisis 1
revisi 1 revisi 1 revisi 1
analisis 2 analisis 2 analisis 2
revisi 2 revisi 2 revisi 2
PERANGKAT PEMBELAJARAN IPS
TERINTEGRASI DENGAN RAGAM BIMBINGAN
PRIBADI DAN BELAJAR UNTUK PESERTA DIDIK KELAS IV A
Gambar 3.1. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPS
Terintegrasi Ragam Bimbingan Pribadi dan Belajar
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPS TERINTEGRASI
DENGAN RAGAM BIMBINGAN PRIBADI DAN BELAJAR UNTUK
PESERTA DIDIK KELAS IVA
(6)
Mengembangkan strategi
pembelajara
n
(4)
Merumuskan
indikator
(3)
Menganalisis
esensi masalah
(1)
Mengidentifikasi
standar
kompetensi
(2)
Menganalisis
kompetensi dasar
(5)
Mengembangka
n assessmen
ANALISIS KEBUTUHAN
PENETAPAN SUBJEK PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Keterangan :
1. Penetapan subjek penelitian
Penelitian ini akan berfokus pada peserta didik kelas IVA SD Kanisius
Sengkan.
2. Analisis kebutuhan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini mencakup:
a. Melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran IPS kelas IVA SD
Kanisius Sengkan mengenai karakteristik peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung.
b. Melakukan observasi di kelas IVA saat proses pembelajaran mata
pelajaran IPS berlangsung. Data ini digunakan untuk memperkuat hasil
wawancara.
c. Penyebaran Alat Ungkap Kebutuhan (AUK) di kelas IVA SD Kanisius
Sengkan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi peserta didik
apakah sudah seseuai dengan hasil wawancara dan AUK atau belum.
3. Tahap pengembangan perangkat pembelajaran
a. Mengidentifikasi standar kompetensi yang akan diajarkan oleh guru
sesuai dengan jadwal penelitian.
b. Menganalisis kompetensi dasar yang akan diajarkan.
c. Menganalisis nilai bimbingan yang dibutuhkan peserta didik kelas
IVA SD Kanisius Sengkan. Nilai bimbingan diperoleh berdasarkan
hasil alat ungkap kebutuhan. Peneliti kemudian menjabarkan nilai
bimbingan tersebut menjadi beberapa indikator bimbingan yang akan
dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
d. Merumuskan Indikator
(Indikator) dirumuskan mengacu pada kompetensi dasar dan standar
kompetensi.
Merumuskan tujuan dengan cara menggabungkan Indikator
Pembelajaran (IP) dengan Indikator Bimbingan (IB). IP=IM+IB
e. Menyusun assessment
f. Merancang strategi pembelajaran yang akan digunakan.
g. Mengembangkan materi pelajaran yang disesuaikan dengan indikator
bimbingan.
4. Tahap uji coba dan revisi, meliputi:
a. Expert Judgment tahap I
Tahap ini dilakukan oleh guru mata pelajaran IPS SD Kanisius
Sengkan dan dosen IPS Universitas Sanata Dharma. Penilaian
dilakukan selama dua kali. Hasil dari tahap ini direvisi oleh peneliti
untuk kemudian sebagai bahan expert judgement tahap II.
b. Expert Judgment tahap II
Tahap ini dilakukan oleh ahli ke-BK-an yaitu guru BK dan dosen BK.
Penilaian dilakukan dua kali, hasil dari tahap ini direvisi oleh peneliti
untuk kemudian sebagai bahan expert judgement tahap III.
c. Expert Judgment tahap III
Tahap ini dilakukan oleh ahli pengembangan. Hasil dari tahap ini
direvisi oleh peneliti. Hasil tersebut untuk memperkuat expert
judgement 1 dan II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3.5. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam peneltian ini adalah satu guru dan 30 peserta didik
kelas IVA di SD Kanisius Sengkan.
3.6. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif.
Data kuantitatif berupa data yang diperoleh dari angket atau kuesioner. Angket
atau kuesioner tersebut berupa alat ungkap kebutuhan. Data kualitatif diperoleh
dari melakukan wawancara dengan guru wali kelas IVA dan guru mata pelajaran
IPS serta observasi yang dilakukan di kelas IVA SD Kanisius Sengkan ketika
kegiatan belajar mengajar IPS berlangsung.
3.7. Teknik Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini berupa wawancara,
observasi dan angket. Instrumen yang berupa angket terdiri atas alat ungkap
kebutuhan. Instrumen yang berupa wawancara terdiri atas wawancara dengan
guru mata pelajaran
1. Pedoman Wawancara dengan guru mata pelajaran siswa kelas IVA SD
Kanisius Sengkan.
Wawancara dengan guru dilakukan untuk mencari data awal mengenai
permasalahan dan karakteristik peserta didik kelas IVA SD Kanisius
Sengkan. Melalui kegiatan wawancara, peneliti lakukan juga untuk menggali
lebih dalam mengenai mata pelajaran apa yang mayoritas peserta didik
memerlukan perhatian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 3.1. Pedoman Wawancara dengan guru mata pelajaran
2. Observasi
Kegiatan observasi atau pengamatan dilakukan saat pembelajaran mata
pelajaran IPS kelas IVA SD Kanisius Sengkan sedang berlangsung. Kegiatan
observasi dilakukan untuk memperkuat data hasil wawancara.
Tabel 3.2. Pedoman Observasi
No. Pernyataan Keterangan 1 Peserta didik menulis dengan
huruf yang tepat pada setiap
kalimat
2 Peserta didik menambahkan
kata-kata yang tidak sesuai
dengan petunjuk soal.
3 Peserta didik datang tepat
waktu
4 Peserta didik membuat catatan
mengenai materi yang
disampaikan oleh guru
5 Peserta didik melamun di
dalam kelas
6 Peserta didik bersedia bertanya
ketika penjelasan guru kurang
jelas
7 Peserta didik dapat menjawab
pertanyaan yang diberikan guru
dengan tepat
8 Peserta didik membantu teman
yang mengalami kesulitan
.
9 Peserta didik mengobrol atau
mengganggu teman lain ketika
belajar
10 Peserta didik mau bekerjasama
dalam kelompok yang dibentuk
guru
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah di sekolah ini ada guru bimbingan
konseling?
2 Apakah ibu meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan konseling kepada
peserta didik?
3 Perilaku peserta didik yang seperti apa
menurut pengamatan dapat menghambat
perkembangan mereka?
4 Perilaku tersebut nampak pada saat ibu
melakukan KBM mata pelajaran apa?
5 Apakah ibu pernah menyusun perangkat
pembelajaran yang berisi ragam bimbingan?
6 Seperti apa perangkat pembelajaran yang ibu
perlukan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3. Alat Ungkap Kebutuhan (AUK)
Alat ungkap kebutuhan merupakan alat untuk mencari kebutuhan
peserta didik akan bimbingan. AUK memuat pernyataan-pernyataan yang
berkaitan dengan ragam bimbingan. Melalui AUK peneliti dapat mengetahui
ragam bimbingan apa yang dibutuhkan peserta didik sehingga peneliti dapat
mengintegrasikan ragam bimbingan dengan mata pelajaran di SD Kanisius
Sengkan.
Tabel 3.3. Panduan AUK No
Item Pernyataan ya Tidak
Ragam Bimbingan Pribadi
1 Saya bersemangat mengerjakan soal IPS.
2 Saya tidak mudah putus asa mengerjakan soal IPS yang sulit.
3 Saya teliti mengerjakan soal IPS.
4 Saya mengekspresikan perasaan saya dengan ekspresi yang tepat dengan
perasaan saya ketika pelajaran IPS.
5 Saya mampu memecahkan masalah pada saat pelajaran IPS.
Ragam Bimbingan Sosial
6 Saya dapat bekerjasama pada waktu mengerjakan tugas IPS secara
kelompok.
7 Saya mau membantu teman yang sulit mengerjakan tugas IPS.
8 IPS menyadarkan saya mau berteman dengan siapa saja tanpa melihat
perbedaan suku, agama dan budaya.
9 Saya selalu terlibat aktif didalam kelas ketika pelajaran IPS.
10 IPS dapat mengembangkan pengetahuan sikap dan ketrampilan dasar untuk
memahami kenyataan sosial yang saya hadapi.
Ragam Bimbingan Belajar
11 Nilai IPS saya selalu di atas KKM.
12 Saya senang belajar IPS.
13 Saya selalu mengulang pelajaran IPS di rumah.
14 Saya mengerjakan tugas IPS tanpa banyak salah
15 Saya selalu mengumpulkan tugas IPS dengan tepat waktu.
4. Pedoman Penilaian Ahli
Perangkat Pembelajaran pada penelitian dinilai oleh lima ahli, yaitu :
a. Ahli Mata Pelajaran
Ahli mata pelajaran yang menilai model perangkat pembelajaran ini ada
dua yaitu ahli pertama guru IPS di SD Kanisius Sengkan dan ahli kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dosen IPS dari Universitas Sanata Dharma. Rubrik penilaian ahli mata
pelajaran akan dijelaskan berikut ini :
Tabel 3.4. Panduan Penilaian Ahli Mata Pelajaran. A. Silabus
NO KOMPONEN PENILAIAN SKOR KOMENTAR
1 Kelengkapan unsur-unsur silabus 1 2 3 4 5
2 Kesesuaian antara SK, KD, dan indikator 1 2 3 4 5
3 Kualitas perumusan pengalaman belajar 1 2 3 4 5
4 Kesesuaian pengalaman belajar dengan
indikator
1 2 3
4 5
B. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO KOMPONEN PENILAIAN SKOR KOMENTAR
1 Kelengkapan unsur-unsur RPP 1 2 3 4 5
2 Kesesuaian antara SK, KD, indikator dan
tujuan
1 2 3 4 5
3 Kesesuaian pemilihan model pembelajaran
dengan materi pembelajaran
1 2 3 4 5
4 Rumusan kegiatan pembelajarannya
mencerminkan kegiatan Eksplorasi, Elaborasi,
Kolaborasi (EEK)
1 2 3 4 5
5 Kegiatan pembelajaran bervariasi
6 Pengaturan alokasi waktu tiap kegiatan
pembelajaran proporsional
1 2 3 4 5
7 Tingkat kesesuaian indikator dan item
penilaian yang bersifat otentik
1 2 3 4 5
8 Jumlah sumber belajar memadai 1 2 3 4 5
9 Ketepatan pemilihan media pembelajaran 1 2 3 4 5
10 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis
baku
1 2 3 4 5
C. MATERI AJAR
1 Kesesuaian isi materi ajar dengan kegiatan
yang dilakukan.
1 2 3 4 5
2 Materi sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
1 2 3 4 5
3 Materi memuat fakta, konsep, prosedur. 1 2 3 4 5
4 Pengorganisasian materi sistematis dan logis. 1 2 3 4 5
5 Bahasa yang digunakan komunikatif 1 2 3 4 5
b. Ahli Bimbingan Konseling (BK)
Ahli BK yang menilai model perangkat pembelajaran ini ada dua ahli
yaitu ahli pertama guru BK di SD Surowajan dan ahli kedua dosen BK dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Universitas Sanata Dharma. Selanjutnya, akan ditunjukkan rubrik penilaian
ahli BK.
Tabel 3.5. Panduan Penilaian Ahli BK A. Silabus
NO KOMPONEN PENILAIAN SKOR KOMENTAR
1 Kesesuaian antara SK, KD mata pelajaran dan
esensi bimbingan
1 2 3 4 5
2 Kualitas perumusan pengalaman belajar 1 2 3 4 5
3 Kesesuaian pengalaman belajar dengan esensi
bimbingan
1 2 3 4 5
B. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO KOMPONEN PENILAIAN SKOR KOMENTAR
1 Kesesuaian antara SK, KD, indikator, tujuan,
dan nilai bimbingan.
1 2 3 4 5
2 Konsistensi antara tujuan pembelajaran
dengan kegiatan pembelajaran yang berisi
bimbingan.
1 2 3 4 5
3 Kegiatan pembelajaran mencerminkan
bimbingan.
1 2 3 4 5
4 Tingkat kesesuaian indikator dan item
penilaian yang bersifat reflektif
1 2 3 4 5
5 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis
baku
1 2 3 4 5
C. MATERI AJAR
1 Materi ajar mencerminkan esensi bimbingan. 1 2 3 4 5
2 Materi ajar memuat aspek kognisi, afeksi dan
konasi
1 2 3 4 5
3 Materi ajar sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik
1 2 3 4 5
4 Bahasa yang digunakan komunikatif 1 2 3 4 5
c. Ahli Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Ahli pengembangan yang menilai model perangkat pembelajaran ini
hanya satu ahli yaitu dosen pengembangan dari Universitas Sanata Dharma.
Rubrik penilaian ahli pengembangan akan ditunjukkan pada tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 3.6. Panduan Penilaian Ahli Pengembangan A. Silabus
NO KOMPONEN PENILAIAN SKOR KOMENTAR
1 Kelengkapan unsur-unsur silabus 1 2 3 4 5
2 Kesesuaian antara SK, KD, dan indikator 1 2 3 4 5
3 Kualitas perumusan pengalaman belajar 1 2 3 4 5
4 Kesesuaian pengalaman belajar dengan
indikator
1 2 3 4 5
B. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO KOMPONEN PENILAIAN SKOR KOMENTAR
1 Kelengkapan unsur-unsur RPP 1 2 3 4 5
2 Kesesuaian antara SK, KD, indikator dan
tujuan
1 2 3 4 5
3 Rumusan kegiatan pembelajarannya
mencerminkan kegiatan Eksplorasi, Elaborasi,
Kolaborasi (EEK)
1 2 3 4 5
4 Pengaturan alokasi waktu tiap kegiatan
pembelajaran proporsional
1 2 3 4 5
5 Tingkat kesesuaian indikator dan item
penilaian yang bersifat otentik
1 2 3 4 5
6 Tingkat kecukupan sumber belajar yang
digunakan
1 2 3 4 5
7 Ketepatan pemilihan media pembelajaran 1 2 3 4 5
8 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis
baku
1 2 3 4 5
C. MATERI AJAR
1 Kesesuaian isi materi ajar dengan kegiatan
yang akan dilakukan
1 2 3 4 5
2 Materi sesuai dengan indikator pembelajaran
yang akan dicapai
1 2 3 4 5
3 Materi memuat fakta, konsep, prosedur. 1 2 3 4 5
4 Pengorganisasian materi sistematis dan logis 1 2 3 4 5
3.8. Teknik Analisis Data
Peneliti menggunakan dua cara dalam menganalisis data yaitu menggunakan
skala dikotomi dan skala likert. Skala dikotomi merupakan penghitungan untuk
kuesioner tertutup (refleksi umpan balik) yang memiliki jawaban terbatas yaitu
„Ya‟ mempunyai skor 0, dan „Tidak‟ mempunyai skor 1.
Skala likert digunakan dalam instrumen validasi untuk mengukur kelayakan
produk pada rentang skor 1-5, dengan demikian tipe data yang digunakan tipe
interval. Kedua cara analisis data di atas pada akhirnya akan dideskripsikan,
dengan kata lain akan menjadi satu data yaitu data analisis deskriptif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Prosentase penilaian produk yang dilakukan oleh ahli bidang studi IPS, ahli
Bimbingan dan Konseling (BK) dan ahli pengembangan ditentukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Langkah yang dilakukan peneliti setelah mendapat prosentase skor penilaian
adalah mencari interval yang sesuai untuk menentukan tingkat kelayakan model
perangkat pembelajaran. Tingkat kelayakan inilah yang dijadikan dasar perlu ada
tidaknya revisi. Arikunto (Pardiyono, 2006) menjabarkan kriteria revisi model
pengembangan perangkat pembelajaran sebagai berikut.
Tabel 3.7. Kriteria Revisi Produk Pengembangan`
Interval
Tingkat
Pencapaian
Nilai Kualifikasi
90-100% 5 Baik Sekali. Tidak perlu dilakukan revisi.
80-89% 4 Baik. Tidak perlu dilakukan revisi.
65-79% 3 Cukup Baik. Komponen yang mendapat nilai ini harus
dipertimbangkan untuk dilakukan revisi. Pertimbangan didasarkan
beberapa hal, yaitu: (1) Penilaian produk oleh ahli Bimbingan
Konseling (BK) dan ahli bidang studi. (2) Umpan balik dari guru
dan peserta didik
55-64% 2 Kurang Baik. Komponen yang mendapat nilai ini perlu dilakukan
revisi.
< 35% 1 Sangat Kurang. Komponen yang mendapat nilai ini perlu
dilakukan revisi dan melakukan pengkajian ulang produk.
Tabel kriteria kelayakan model perangkat pembelajaran yang
terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar akan diukur
menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe I. Menurut Masidjo (2006)
PAP I merupakan penilaian yang berorientasi pada suatu patokan yang sifatnya
Jumlah skor yang diperoleh
x100%
Jumlah skor maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
pasti dan sesuai tingkat penguasaan yang telah ditetapkan. Selanjutnya, akan
ditampilkan mengenai tabel PAP I:
Tabel 3.8. Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe 1
Tingkat Penguasaan
kompetensi
Rentang
Nilai
Keterangan
90-100% 87-100 Sangat layak
80-89% 74-87 Layak
65-79% 61-74 Cukup layak
55-64% 48-61 Kurang layak
< 35% Di bawah 48 Sangat kurang layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
65
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan analisis data mengenai (1) Deskripsi data hasil
analisis kebutuhan. (2) Pembahasan hasil penelitian.
4.1. Deskripsi Data Analisis Kebutuhan
Peneliti melakukan analisis kebutuhan untuk memperoleh informasi mengenai
kebutuhan guru akan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kondisi peserta
didik kelas IVA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta. Analisis kebutuhan diperoleh
melalui wawancara, observasi dan penyebaran Alat Ungkap Kebutuhan (AUK).
Bagan 4.1.
Alur Hasil Analisis Kebutuhan
4.1.1. Wawancara
Peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas IVA SD Kanisius
Sengkan pada tanggal 9 Januari 2012 selama 30 menit. Tujuan wawancara
adalah untuk memperoleh data mengenai perangkat pembelajaran seperti apa
yang dibutuhkan guru. Hasil wawancara dengan wali kelas IVA SD Kanisius
Sengkan adalah sebagai berikut:
ANALISIS
KEBUTUHAN
Wawancara dengan wali kelas IVA
Observasi Penyebaran AUK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 4.1.
Wawancara wali kelas IV A
No Pertanyaan Jawaban 1 Apakah di sekolah ini ada guru
bimbingan konseling?
Ada guru BK di SD Kanisius Sengkan
2 Apakah ibu meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan
konseling kepada peserta didik?
Tidak.
3 Perilaku peserta didik yang
seperti apa menurut pengamatan
dapat menghambat
perkembangan mereka?
Perilaku yang bisa menghambat perkembangan peserta
didik misalnya tidak mengerjakan PR, ramai di kelas,
malas belajar, mudah mengeluh saat diberi tugas, tidak
memperhatikan saat pelajaran, lupa membawa buku
pelajaran, dan tidak teliti saat mengerjakan soal.
4 Perilaku tersebut nampak pada
saat ibu melakukan KBM mata
pelajaran apa?
Perilaku yang menghambat perkembangan peserta didik
paling sering muncul pada mata pelajaran IPS
yaitu peserta didik tidak teliti ditandai dengan menulis
kalimat dengan tidak lengkap dan menambahkan kata-
kata yang tidak sesuai dengan petunjuk dan tidak tepat
waktu mengerjakan tugas IPS ditandai dengan ramai di
kelas, mudah mengeluh saat diberi tugas.
5 Apakah ibu pernah meyusun
perangkat pembelajaran yang
berisi ragam bimbingan?
Saya belum pernah menyusun perangkat pembelajaran
untuk kelas IV yang berisi ragam bimbingan.
6 Seperti apa perangkat
pembelajaran yang ibu
perlukan?
Perangkat pembelajaran mata pelajaran yang terintegrasi
dengan ragam bimbingan agar dapat mengatasi perilaku
yang menghambat perkembangan peserta didik.
Hasil wawancara di atas menunjukan guru kelas belum pernah
melakukan bimbingan. Perilaku yang menghambat perkembangan peserta
didik yaitu tidak teliti dan tidak mengumpulkan tugas tepat waktu. Perilaku
tersebut sering muncul pada saat pembelajaran IPS. Guru belum pernah
menyusun perangkat pembelajaran yang terintegrasi ragam bimbingan. Oleh
karena itu, perlu adanya perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan
ragam bimbingan untuk membantu peserta didik melaksanakan tugas
perkembangan, khususnya pada mata pelajaran IPS. Selanjutnya peneliti
melakukan observasi di kelas IVA saat pembelajaran IPS untuk mencocokkan
hasil wawancara dengan kondisi nyata di dalam kelas.
4.1.2. Observasi
Peneliti melakukan observasi di kelas IVA SD Kanisius Sengkan
Yogyakarta. Observasi dilakukan pada tanggal 10 Januari 2012 selama 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
menit ketika proses pembelajaran IPS berlangsung. Hasil observasi yang
diperoleh peneliti sebagai berikut:
Tabel 4.2.
Hasil Obsevasi Proses Pembelajaran IPS No. Pernyataan Keterangan 1 Peserta didik menulis dengan
huruf yang tepat pada setiap
kalimat
Ada 35 peserta didik menulis dengan huruf yang
tepat pada setiap kalimat. Contohnya: surat kurang
huruf “s”.
2 Peserta didik menambahkan
kata-kata yang tidak sesuai
dengan petunjuk soal.
Ada 25 peserta didik menambahkan kata-kata yang
tidak sesuai dengan petunjuk soal. Contohnya
:bunga, kipas angin
3 Peserta didik datang tepat
waktu
Ada 2 peserta didik yang terlambat masuk kelas pada
saat pelajaran IPS.
4 Peserta didik membuat catatan
mengenai materi yang
disampaikan oleh guru
Hanya 6 peserta didik yang mencatat ktika
pembelajaran IPS.
5 Peserta didik melamun di
dalam kelas
Ada 4 peserta didik terlihat tidak melamun ketika
proses pembelajaran IPS.
6 Peserta didik bersedia bertanya
ketika penjelasan guru kurang
jelas
Saat proses pembelajaran IPS hanya ada 5 peserta
didik yang bertanya pada guru.
7 Peserta didik dapat menjawab
pertanyaan yang diberikan guru
dengan tepat
Saat pembelajaran IPS hanya 2 orang yang mau
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
secara langsung tanpa disuruh.
8 Peserta didik membantu teman
yang mengalami kesulitan
Semua peserta didik mau untuk membantu temannya
yang mengalami kesulitan mengerjakan IPS.
9 Peserta didik mengobrol atau
mengganggu teman lain ketika
belajar
Ada 4 peserta didik yang benar-benar
memperhatikan saat guru menjelaskan dan memberi
materi.
10 Peserta didik mau bekerjasama
dalam kelompok yang dibentuk
guru
Semua peserta didik mau untuk bekerja dalam
kelompok yang dibentuk guru baik ketika proses
pembelajaran IPS.
Berdasarkan hasil observasi pada proses pembelajaran IPS, perilaku yang
menghambat tercapainya tugas perkembangan peserta didik yang paling banyak
terlihat adalah (1) Peserta didik tidak membuat catatan mengenai materi yang
disampaikan oleh guru. (2) Peserta didik tidak menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru secara langsung tanpa diminta. (3) Peserta didik menulis
dengan huruf yang tepat pada setiap kalimat. (4) Peserta didik menambahkan
kata-kata yang tidak sesuai dengan petunjuk soal. Hal tersebut menunjukkan
bahwa peserta didik kelas IVA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta tidak tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
waktu mengumpulkan tugas karena malas mencatat, tidak teliti ketika
mengerjakan soal serta tidak menjawab pertanyaan secara langsung tanpa diminta.
Peneliti selanjutnya menyebarkan kuesioner Alat Ungkap Kebutuhan (AUK) guna
memperkuat data yang diperoleh dari wawancara dan observasi.
4.1.3. Kuesioner Alat Ungkap Kebutuhan (AUK)
AUK merupakan kuesioner untuk mengetahui layanan ragam bimbingan
apa yang paling dibutuhkan oleh peserta didik kelas IVA SD Kanisius Sengkan
Yogyakarta. Peneliti membagikan AUK yang berhubungan dengan mata pelajaran
IPS di kelas IVA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta pada tanggal 18 Januari 2012.
AUK yang dibagikan kepada 30 peserta didik kelas IVA berisi 15 pernyataan
yang berkaitan dengan ragam bimbingan (5 pernyataan berhubungan dengan
aspek pribadi, 5 pernyataan berhubungan dengan aspek sosial dan 5 pernyataan
berhubungan dengan aspek belajar). Berikut ini merupakan hasil rekapitulasi
AUK per item:
Tabel 4.3.
Hasil Penyebaran AUK di Kelas IVA
No
Item Pernyataan
Yang Menjawab
Tidak %
Ragam Bimbingan Pribadi
1 Saya bersemangat mengerjakan soal IPS. 7 23%
2 Saya tidak mudah putus asa mengerjakan soal IPS yang sulit. 11 36,6%
3 Saya teliti mengerjakan soal IPS. 17 56,7%
4 Saya mengekspresikan perasaan saya dengan ekspresi yang tepat dengan perasaan saya ketika pelajaran IPS.
16 53,3%
5 Saya mampu memecahkan masalah pada saat pelajaran IPS. 15 50%
Ragam Bimbingan Sosial
6 Saya dapat bekerjasama pada waktu mengerjakan tugas IPS secara kelompok. 5 16,7%
7 Saya mau membantu teman yang sulit mengerjakan tugas IPS. 6 20%
8 IPS menyadarkan saya mau berteman dengan siapa saja tanpa melihat
perbedaan suku, agama dan budaya. 2 7%
9 Saya selalu terlibat aktif didalam kelas ketika pelajaran IPS. 14 46.7%
10 IPS dapat mengembangkan pengetahuan sikap dan ketrampilan dasar untuk memahami kenyataan sosial yang saya hadapi.
6 20%
Ragam Bimbingan Belajar
11 Nilai IPS saya selalu di atas KKM. 12 40%
12 Saya senang belajar IPS. 5 16,7%
13 Saya selalu mengulang pelajaran IPS di rumah. 14 46,7%
14 Saya mengerjakan tugas IPS tanpa banyak salah 11 36,7%
15 Saya selalu mengumpulkan tugas IPS dengan tepat waktu. 19 63.3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil AUK di atas dapat dilihat prosentase
tertinggi adalah peserta didik tidak teliti mengerjakan tugas dan mengumpulkan
tugas tidak tepat waktu. Hasil wawancara, observasi dan AUK semakin
memperjelas peserta didik kelas IVA SD Kanisius Sengkan membutuhkan ragam
bimbingan yang berkaitan dengan aspek pribadi dan belajar pada mata pelajaran
IPS.
Peserta didik dapat dikatakan tidak teliti ditunjukkan dari hasil observasi
yaitu 20 peserta didik tidak teliti mengerjakan tugas IPS. Hasil AUK juga
menunjukkan 17 peserta didik kelas IVA SD Kanisius Sengkan tidak teliti
mengerjakan soal IPS. Oleh karena itu, dapat disimpulkan peserta didik yang tidak
teliti dalam mengerjakan tugas membutuhkan bimbingan pribadi untuk mengatasi
permasalahannya tersebut.
Peserta didik dapat dikatakan tidak tepat waktu mengerjakan tugas IPS
ditunjukkan dari hasil observasi yang menyatakan peserta didik tidak membuat
catatan mengenai materi yang disampaikan. Hasil AUK juga menunjukkan bahwa
peserta didik kelas IVA SD Kanisius Sengkan tidak tepat waktu belajar IPS.
Oleh karena itu, peserta didik yang tidak tepat waktu mengerjakan tugas IPS
mengalami permasalahan belajar sehingga membutuhkan bimbingan belajar.
Hasil wawancara, observasi dan penyebaran AUK terlihat bahwa peserta
didik kelas IVA SD Kanisius Sengkan membutuhkan bimbingan pribadi dengan
tema ketelitian dan bimbingan belajar dengan tema tepat waktu pada mata
pelajaran IPS. Penelitian ini akan berfokus pada pengembangan model perangkat
pembelajaran IPS yang terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Kelayakan model perangkat pembelajaran IPS terintegrasi ragam bimbingan
pribadi dan belajar dapat diketahui dengan melakukan expert judgement.
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bagian ini akan memaparkan hasil penilaian yang dilakukan para ahli
terhadap model perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Berikut akan
dijelaskan mengenai Ahli yang menilai model perangkat pembelajaran pada
penelitian ini:
Tabel 4.4.
Riwayat Para Ahli No Ahli Jabatan Pengalaman Tugas Penilaian Jenis
Penilaian
Pelaksanaan
Validasi
1 Ahli dalam
mata pelajaran
IPS
Wali kelas dan
Guru IPS
2 tahun Menilai Silabus, RPP
dan Materi Ajar dari
sudut pandang mata
pelajaran IPS
Isi 1 Mei 2012
28 Mei 2012
2 Guru Besar IPS Dosen IPS 8 tahun Menilai Silabus, RPP
dan Materi Ajar dari
sudut pandang mata
pelajaran IPS
Isi 8 Mei 2012
5 Juni 2012
3 Ahli dalam
mata pelajaran
BK
Guru BK 10 tahun Menilai Silabus, RPP
dan Materi Ajar dari
sudut pandang mata
pelajaran BK
Isi 10 Mei 2012
7 Juni 2012
4 Guru Besar BK Dosen BK 2 tahun Menilai Silabus, RPP
dan Materi Ajar dari
sudut pandang mata
pelajaran BK
Isi 11 Mei 2012
11 Juni 2012
5 Guru besar ahli
pengembangan
Dosen Ahli
Pengembangan
4 tahun Menilai Silabus, RPP
dan Materi Ajar dari
sudut pandang mata
pelajaran
pengembangan
perangkat
pembelajaran.
Isi 14 Juni 2012
Expert judgement perangkat pembelajaran dilakukan oleh ahli bidang studi
IPS, ahli Bimbingan Konseling (BK) dan ahli pengembangan. Produk yang dinilai
meliputi: konsep rancangan kegiatan/ konsep pengintegrasian, Silabus, RPP dan
materi ajar. Kriteria penilaian hasil produk pengembangan menggunakan skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
likert dengan rentang skor 1-5. Acuan penilaian ahli menggunakan Penilaian
Acuan Patokan 1 (PAP 1) seperti yang terdapat pada tabel 3.8 halaman 48.
4.2.1. Penilaian ahli terhadap Model Perangkat Pembelajaran IPS
Terintegrasi Ragam Bimbingan Pribadi
Penilaian ahli terhadap perangkat pembelajaran pribadi dilakukan oleh tiga
ahli yaitu ahli bidang studi dan ahli BK. Penilaian ahli bidang studi dan ahli BK
dilakukan sebanyak dua kali, sedangkan penilaian oleh ahli pengembangan hanya
dilakukan sebanyak satu kali dikarenakan keterbatasan waktu dan ahli
pengembangan hanya menilai satu perangkat pembelajaran saja. Adanya
rekapitulasi keseluruhan adalah:
Tabel 4.5.
Rekapitulasi perangkat pembelajaran Pribadi
Ahli IPS Ahli BK Ahli
Pengembangan
P1 P2 P1 P2
Total 78.5 % 98.33% 77 % 89.6 % 80.8 %
Rata-rata (98.33% + 89.6 % + 80.8 %) : 3= 268.58% : 3 = 89.58 %
Akumulasi rata-rata dari bimbingan pribadi mendapat 89.58%, menurut
tabel PAP 1 dalam hal 47 prosentase tersebut sudah termasuk dalam kategori
layak. Hasil tersebut diperoleh dari penilaian pertama (P1) ahli bidang study.
Penilaian pertama ini, peneleiti memperoleh saran-saran untuk merevisi perangkat
pembelajaran. Revisi dilakukan dan memperoleh hasil penilaian kedua (P2). Hal
serupa juga dilakukan oleh ahli BK. Penilaian ahli pengembangan hanya
dilakukan sebanyak satu kali dikarenakan keterbatasan waktu. Adapun
perinciannya adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 4.6.
Penilaian Pertama para ahli perangkat pembelajaran Pribadi
No Komponen Ahli bidang studi Ahli BK
P1 P1
1 Silabus 77.5 % 80 %
2 RPP 80 % 76 %
3 Materi Ajar 78 % 75 %
Jumlah 235.5 231 %
Nilai akhir 78.5 % 77 %
Rata-rata 78.5%+77%:2 = 77.75%
Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil akumulasi rata-rata penilaian ahli
terhadap model perangkat pembelajaran IPS terintegrasi bimbingan pribadi
memperoleh persentase 77.75%. Para ahli masih memberikan nilai 3 dan
komentar, yaitu sebagai berikut.
4.2.1.1. Penilaian oleh Ahli Bidang Studi
Hasil penilaian pertama (P1) oleh ahli I terhadap perangkat pembelajaran
IPS yang terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi menunjukkan tidak ada
kekurangan atau tidak ada komponen penilaian yang mempunyai skor 3. Hasil
penilaian pertama (P1) oleh ahli II terhadap perangkat pembelajaran IPS yang
terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi ada komponen penilaian yang
mendapat skor 3. Komponen silabus yang mendapat skor 3 yaitu item penilaian
kesesuaian pengalaman belajar sesuai dengan indikator. Komentar yang diberikan
adalah 5 indikator tidak tercover dalam 3 pengalaman belajar. Komponen RPP
yaitu: (1) Penilaian rumusan kegiatan pembelajarannya mencerminkan kegiatan
Eksplorasi, Elaborasi, Kolaborasi. (2) Tingkat kesesuaian indikator dan item
penilaian yang bersifat autentik. (3) Jumlah sumber belajar memadai. Komentar
yang diberikan yaitu: (1) Rumusan kegiatan pembelajarannya tidak mencerminkan
kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. (2) Indikator tidak sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
kompetensi dasar. (3) Item penilaian yang bersifat autentik. (4) Jumlah sumber
belajar tidak memadai.
4.2.1.2. Penilaian oleh Ahli BK
Hasil penilaian pertama (P1) terhadap perangkat pembelajaran IPS yang
terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi menunjukkan komponen penilaian
yang mempunyai skor 3 pada komponen RPP yaitu: (1) Kesesuaian antara standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan dan nilai bimbingan.
(2) Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku. Komentarnya adalah
indikator pembelajaran harus mengacu pada kompetensi dasar dan penulisan
untuk siswa SD harus baku.
Materi ajar menunjukkan ada komponen penilaian yang mempunyai skor 3
yaitu materi ajar harus memuat aspek kognisi dan bahasa yang digunakan
komunikatif. Komentarnya adalah materi ajar itu digunakan untuk siswa SD,
maka harus menggunakan bahasa yang sesuai untuk siswa SD. Peneliti perlu
melakukan revisi sesuai dengan komentar pada penilaian 1 (P1) agar komponen
penilaian yang mendapat skor 3 dapat meningkat saat penilaian 2 (P2). Peneliti
melakukan revisi pada bagian silabus yaitu item penilaian kesesuaian pengalaman
belajar dengan indikator. Pada komponen RPP, peneliti melakukan revisi untuk
item penilaian kesesuaian antara standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator,
tujuan dan nilai bimbingan serta penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku
dan materi ajar untuk item materi ajar peneliti melakukan revisi pada aspek
kognisi dan bahasa. Hasil penilaian kedua yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 4.7.
Penilaian Kedua para ahli perangkat pembelajaran Pribadi
No Komponen Ahli bidang studi Ahli BK Ahli pengembangan
P2 P2 P
1 Silabus 95 % 80.5 % 80 %
2 RPP 92 % 90 % 82.5 %
3 Materi Ajar 90 % 92.5 % 80 %
Jumlah 277 % 269 % 242.5 %
Nilai akdir 92.33 % 89.6 % 80.8 %
Rata-rata (92.33 % + 89.6 % + 80.8 %) : 3 = 262.73 % : 3 = 87.58 %
Akumulasi rata-rata penilaian tersebut adalah 87.58 %, menurut PAP 1
(tabel 3.8) dikategorikan layak. Peneliti sudah menyerahkan dua model perangkat
pembelajaran, tetapi ahli pengembangan hanya mengoreksi satu model perangkat
pembelajaran yaitu model perangkat pembelajaran pribadi karena dianggap sudah
mewakili kedua perangkat pembelajaran. Penilaian kedua ini, model perangkat
pembelajaran tidak ada nilai 3 dan tidak ada komentar serta menurut PAP 1 sudah
dikatakan layak sehingga dapat digunakan guru untuk membantu peserta didik
mencapai tugas perkembangannya.
Hasil penilaian menunjukkan pada aspek silabus tidak ada komponen
penilaian yang mendapatkan skor 3, namun ahli pengembangan memberikan
saran agar pengunaan kata kerja operasional dalam indikator diusahakan jangan
hanya berhenti pada tingkat pengertian. Pada aspek RPP mendapat komentar
yaitu tentang perangkat pembelajaran indikator tidak menyebutkan tingkatan
berpikir dan kurang operasional, elaborasi kurang optimal, akan lebih bermakna
bila mereka mengetahui langsung pemanfaatan alat komunikasi dan masih terlalu
sederhana. Penilaian pada aspek materi ajar mendapat komentar handout terlalu
sederhana, materi hanya berupa konsep, banyak kosakata, ejaan dan kalimat tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
efektif. Penilaian ahli pengembangan menunjukkan bahwa model perangkat
pembelajaran IPS terintegrasi dengan ragam bimbingan dikatakan layak karena
telah mencapai skor tinggi pada tiap komponen penilaian, baik komponen
penilaian untuk silabus, RPP, dan materi ajar.
4.2.2. Penilaian Ahli Terhadap Perangkat Pembelajaran yang Terintegrasi
Ragam Bimbingan Belajar
Penilaian ahli terhadap perangkat pembelajaran belajar dilakukan oleh 2
ahli yaitu ahli bidang studi dan ahli BK. Ahli Pengmbangan tidak melakukan
penilaian perangkat pembelajaran belajar karena keterbatasan waktu. Berikut
akan dijelaskan hasil penilaian oleh para ahli :
Tabel 4.8.
Rekapitulasi perangkat pembelajaran Belajar
Ahli IPS Ahli BK
P1 P2 P1 P2
Total 80.7% 92 % 70.67% 91.5%
Rata-rata (92 % + 91.5 %) : 2 = 183.5 % : 2 = 91.75 %
Akumulasi rata-rata dari bimbingan pribadi mendapat 89.58%, menurut
tabel PAP 1 dalam hal 47 prosentase tersebut sudah termasuk dalam kategori
layak. Hasil tersebut diperoleh dari penilaian pertama (P1) ahli bidang study.
Penilaian pertama ini, peneleiti memperoleh saran-saran untuk merevisi perangkat
pembelajaran. Revisi dilakukan dan memperoleh hasil penilaian kedua (P2). Hal
serupa juga dilakukan oleh ahli BK. Adapun perinciannya adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 4.9.
Penilaian pertama para ahli perangkat pembelajaran Belajar No Komponen Ahli Bidag Studi Ahli BK
P1 P1
1 Silabus 80 % 70 %
2 RPP 82 % 72 %
3 Materi Ajar 80.3 % 70 %
Jumlah 242.3 % 212 %
Nilai akhir 80.7 % 70.67 %
Rata-rata (80.7 % + 70.67 %): 2 = 151.37 % : 2 = 75. 68 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil akumulasi dari penilaian ahli bidang
studi adalah 75.68 %, menurut PAP 1 (tabel 3.8) masih dikatakan cukup layak.
Para ahli masih memberikan nilai 3 dan komentar yaitu sebagai berikut.
4.2.2.1. Penilaian Ahli Bidang Studi
Hasil P1 oleh ahli I terhadap perangkat pembelajaran IPS yang
terintegrasi dengan ragam bimbingan belajar menunjukan tidak ada kekurangan
atau tidak ada komponen penilaian yang mempunyai skor 3. Hasil P1 oleh ahli II
terhadap perangkat pembelajaran IPS yang terintegrasi dengan ragam bimbingan
belajar menunjukkan komponen penilaian yang mempunyai skor 3 aspek silabus
yaitu tentang kesesuaian antara standar kompetensi, kompetensi dasar dan
indikator. Aspek RPP yaitu kesesuaian antara standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator dan tingkat kesesuaian indikator dan item penilaian yang bersifat
autentik. Komentar yang diberikan yaitu indikator supaya merujuk pada
kompetensi dasar dan penilaian indikator lebih tepat pada aspek psikomotorik
misalnya bercerita. Aspek materi ajar yaitu materi ajar harus memuat fakta,
konsep dan prosedur dan materi harus memuat fakta, belum ada proses
konseptualisasinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
4.2.2.2. Penilaian Ahli BK
Hasil P1 ahli BK terhadap perangkat pembelajaran IPS yang terintegrasi
dengan ragam bimbingan belajar menunjukkan komponen penilaian yang
mempunyai skor 3 pada aspek silabus yaitu: (1) Kesesuaian antara standar
kompetensi, kompetensi dasar mata pelajaran dengan esensi bimbingan.
(2) Kualitas perumusan pengalaman belajar. (3) Kesesuaian pengalaman belajar
dengan esensi bimbingan. Komentar yang diberikan adalah penulisan pengalaman
belajar dengan indikator terbalik dan indikator yang dibuat tidak sesuai dengan
tugas perkembangan.
Aspek RPP menunjukkan ada komponen penilaian yang mempunyai skor
3 yaitu: (1) Konsistensi antara tujuan pembelajaran dengan kegiatan pembelajaran
yang berisi bimbingan. (2) Tingkat kesesuaian indikator. (3) Item penilaian yang
bersifat reflektif. (4) Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku. (5) Kalimat
indikator dan kegiatan harus dibedakan.
Aspek materi ajar menunjukkan komponen penilaian yang mendapat skor
3 yaitu materi ajar mencerminkan esensi bimbingan dan bahasa yang digunakan
komunikatif. Ahli BK memberikan komentar bahasa yang digunakan dalam
materi ajar harus di sesuaikan untuk peserta didik SD. Aspek RPP harus diperjelas
penulisannya serta indikator harus operasional. Aspek materi ajar menunjukkan
komponen penilaian yang mempunyai skor 3 yaitu materi ajar sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik dan bahasa yang digunakan komunikatif.
Komentarnya adalah materi bimbingan terkait sebagai acuan yang real dalam
membimbing siswa melalui refleksi sebagai kegiatan afirmasi atau penguatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Peneliti perlu melakukan revisi sesuai dengan komentar pada penilaian 1
(P1) agar komponen penilaian yang mendapat skor 3 dapat meningkat saat
penilaian 2 (P2). Peneliti melakukan revisi di bagian silabus yaitu pada item
penilaian kesesuaian pengalaman belajar dengan indikator, RPP pada item
kesesuaian antara standar kompetensi, kompetensi dasar, Indikator, tujuan dan
nilai bimbingan serta penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku, dan materi
ajar pada item materi ajar memuat aspek kognisi dan bahasa yang digunakan
komunikatif. Hasil penilaian kedua yaitu :
Tabel 4.10.
Penilaian kedua para ahli perangkat pembelajaran Belajar No Komponen Ahli Bidag Studi Ahli BK
P2 P2
1 Silabus 95 % 90 %
2 RPP 93 % 92 %
3 Materi Ajar 88 % 92.5 %
Jumlah 276 % 274.5 %
Nilai akhir 92 % 91.5 %
Rata-rata (92 % + 91.5 %):2 = 183.5 % : 2 = 91.75 %
Akumulasi rata-rata penilaian tersebut adalah 91.75, menurut PAP 1 (tabel
3.8) dikategorikan sangat layak. Pada penilaian kedua ini, tidak ada yang
mendapat skor 3 dan tidak ada komentar sehingga tidak perlu melakukan revisi
lagi. Berdasarkan tabel di atas, maka model perangkat pembelajaran ini dapat
dikatakan layak sehingga dapat digunakan guru untuk membantu tugas
perkembangan peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
4.2.3. Pembahasan Kelayakan Model Pengembangan Perangkat
Pembelajaran IPS Terintegrasi dengan Ragam Bimbingan Pribadi
untuk Peserta Didik Kelas IV A SD Kanisius Sengkan.
Model perangkat pembelajaran IPS terintegrasi ragam bimbingan pribadi
berdasarkan penilaian 3 ahli dikatakan layak sehingga perangkat pembelajaran
ini dapat digunakan guru untuk menyampaikan materi IPS sekaligus memberikan
layanan bimbingan pribadi untuk peserta didik. Peserta didik yang mengalami
permasalahan pribadi dalam hal ketidak ketelitian perlu mendapatkan ragam
bimbingan pribadi agar permasalahan yang dihadapinya dapat teratasi. Melalui
model perangkat pembelajaran ini, guru SD dapat terbantu dalam
mengembangkan tugas perkembangan peserta didik. Materi IPS yang dipelajari
peserta didik yaitu tentang “Alat komunikasi”.
Kegiatan pembelajarannya adalah peserta didik diajak untuk bermain
mencari alat-alat komunikasi yang telah disembunyikan oleh pendidik. Pada
permainan ini peserta didik dilatih untuk memperhatikan dan mendengarkan
petunjuk yang disampaikan oleh pendidik tentang cara permainan. Setelah
menemukan alat komunikasi yang disembunyikan, peserta didik
mengelompokkan alat komunikasi tersebut termasuk ke dalam alat komunikasi
masa kini atau masa lalu. Berikutnya peserta didik berdiskusi tentang kelemahan
dan kelebihan alat komunikasi yang ditemukan. Setelah berdiskusi kemudian
mempresentasikan hasil dari diskusi tersebut. Selanjutnya pendidik memberikan
soal evaluasi supaya mereka dapat menuliskan jawaban dengan benar. Hal
tersebut dapat terjadi jika peserta didik teliti dalam mengerjakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu tugas perkembangan peserta
didik dalam hal pentingnya mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai
(Furqon, 2005:36); khususnya nilai ketelitian.
4.2.4. Pembahasan Kelayakan Model Pengembangan Perangkat
Pembelajaran IPS Terintegrasi dengan Ragam Bimbingan Belajar
untuk Peserta Didik Kelas IV A SD Kanisius Sengkan.
Model perangkat pembelajaran IPS terintegrasi ragam bimbingan belajar
berdasarkan penilaian 3 ahli dikatakan layak sehingga perangkat pembelajaran ini
dapat digunakan guru untuk membantu permasalahan peserta didik yang
membutuhkan bimbingan belajar. Peserta didik yang mengalami permasalahan
belajar dalam hal tidak tepat waktu dalam mengerjakan tugas. Oleh karena itu,
peserta didik perlu mendapatkan ragam bimbingan belajar agar permasalahan
yang dihadapinya dapat teratasi. Melalui model perangkat pembelajaran ini guru
SD dapat menyampaikan materi IPS sekaligus memberikan layanan bimbingan
belajar.
Kegiatan pembelajarannya adalah peserta didik diajak untuk mendengarkan
cerita pengalaman temannya dalam menggunakan alat komunikasi. Pada kegiatan
mendengarkan cerita ini, peserta didik dilatih untuk berkonsentrasi
mendengarkan oranglain yang sedang bercerita. Selanjutnya peserta didik diajak
untuk bermain peran dengan menggunakan alat komunikasi. Alat komunikasi
yang digunakan adalah surat, kenthongan, HP, internet, lonceng, gendhang.
Selanjutnya peserta didik bermain peran menggunakan surat dengan waktu yang
sudah ditentukan, menggunakan kenthongan dengan waktu yang sudah
ditentukan, menggunakan HP dengan waktu yang sudah ditentukan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
menggunakan internet dengan waktu yang sudah ditentukan, menggunakan
lonceng dengan waktu yang sudah ditentukan, menggunakan gendhang dengan
waktu yang sudah ditentukan. Hal tersebut dapat terjadi jika peserta didik tepat
waktu dalam mengerjakannya.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu tugas perkembangan peserta
didik dalam hal pentingnya mengembangkan pengertian-pengertian yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari (Furqon, 2005:36); khususnya dalam hal
tepat waktu.
.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan dari seluruh proses pengerjaan skripsi beserta
saran untuk proses pengembangan selanjutnya.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan
beberapa hal, sebagai berikut :
5.1.1. Menurut ahli mata pelajaran IPS dari SD Kanisius Sengkan, ahli BK dan
ahli pengembangan model perangkat pembelajaran IPS terintegrasi ragam
bimbingan pribadi dinilai layak dan dapat digunakan untuk peserta didik
kelas IVA SD Kanisius Sengkan.
5.1.2 Menurut ahli mata pelajaran IPS dari SD Kanisius Sengkan dan ahli BK
model perangkat pembelajaran IPS terintegrasi ragam bimbingan belajar
dinilai layak dan dapat digunakan untuk peserta didik kelas IVA SD
Kanisius Sengkan.
5.2. Keterbatasan Penelitian
5.2.1. Peneliti tidak dapat mengujicobakan perangkat pembelajaran yang telah
dinyatakan layak oleh 3 ahli karena keterbatasan waktu.
5.2.2. Bidang pengembangan memberikan penilaian untuk satu perangkat
pembelajaran yaitu IPS terintegrasi ragam bimbingan pribadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
5.3.Saran- saran
Berdasarkan pengalaman, peneliti mengemukakan saran-saran sebagai
berikut :
5.3.1. Peneliti yang akan mengembangkan perangkat pembelajaran di sekolah
lain sebaiknya melakukan analisis kebutuhan terlebih dahulu.
5.3.2. Peneliti lain yang akan melakukan penelitian menggunakan metode R&D
sebaiknya menguasai teori tentang pengembangan.
5.3.3. Semua model perangkat pembelajaran yang dihasilkan sebaiknya dinilai
oleh ahli pengembangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Daftar Referensi
Aunurrahman. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung. Penerbit Alfabeta.
Daldjoeni, N. 1981. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Penerbit
Alumni.
Depdiknas. 2008. Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Bahan Belajar Mandiri
Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah), Jakarta: Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Djoemadi Achmad. 1977. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah Dasar dan
Pedoman Pengisian Kartu Pribadi Murid. Jakarta : Roda Pengetahuan.
Djumhar dan Moh. Surya. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah
(Guidance & Counseling). Bandung : CV Ilmu.
Depdiknas. 2009. Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas: Jakarta,
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Furqon, Ph.D. 2005. Konsep dan Aplikasi Bimbingan dan Konseling. Bandung:
Pustaka Baru Quarisy.
Gani, Ruslam A. 1987. Bimbingan Karier. Bandung: PT Angkasa
Gunarsa, Singgih. 1980. Psikologi untuk Membimbing. Jakarta: BPK Gunung
Mulia.
Gunarsa, Singgih. 1980. Dasar-dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta:
BPK Gunung Mulia.
Hurlock, Elisabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Penerbit Erlangga
Juntika N, Achmad, M.Pd. 2006. Bimbingan dalam Berbagai Latar Kehidupan.
Bandung: Refika Aditama.
Kartadinata, Sunaryo. 1998. Bimbingan di Sekolah. Bandung: Departemen
Pendidikan dan Nasional.
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Makmun, A.S. 2005. Psikologi Kependidikan: Perangkat Sistem Pengajaran
Modul. Bandung: Rosda Karya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Masidjo. 2006. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Muhammad Numan Soemantri. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Pardiyono, Nugroho Yogo. 2010. Pengembangan Media Audio dan Audiovisual
untuk Keterampilan Menyimak Kelas X SMA Bopkri Banguntapan Bantul
Yogyakarta. Skripsi: Yogyakarta: PBSID USD.
Penyunting, Tim. 2008. Buku Pedoman Pengajaran Mikro. Yogyakarta: FKIP
Universitas sanata Dharma
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers
Sanjaya Wina. 2008. Strategi Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sapriyo. 2008. Pendidikan IPS. Bandung: CV Yasindo Multi Aspele
Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.
Jakarta: Kencana.
Sukardi, Dewa Ketut. 1987. Bimbingan Karier di Sekolah-sekolah. Jakarta: Balai
Sumaatmadja, Nursid. 1980. Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS). Bandung : Penerbit Alumni
Suparno,P. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisus
Sujadi, 2002. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka cipta.
Syamsu Yusuf, A Juntika Narihsan. 2006. Landasan Bimbingan dan Konseling.
Bandung: Remaja Erasdakarnya.
Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis
Integrasi). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Trianto. 2099. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Winkel, W.S,.2005. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Edisi
Revisi. Jakarta: Gramedia
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/02/03/strategi-pelaksanaan-layanan-
bimbingan-dan-konseling/ 3 Juni 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
65
ANALISIS DATA ALAT UNGKAP KEBUTUHAN Kelas IV
SD KANISIUS SENGKAN TAHUN AJARAN 2011/2012
N0 Nama Nomor Soal
Jumlah Jumlah per aspek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Belajar Pribadi Sosial
1 Yoanna fransiska Dea Gilli 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 6 3 1 2
2 Adrian freraldi restriawan 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2 1 1 0
3 Alethea dias ivana mourine 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 2 0 1 1
4 Amadea putri azaria 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 6 2 3 1
5 Anung dwito nusantoro 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 3 0 3 0
6 Brigitta intan puspitasari 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 5 1 3 1
7 Cristopher gora damas R 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 7 4 1 2
8 Dionisius krisna adi perdana 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 4 1 3 0
9 Emmanuella tarallyn nareswari 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 4 1 2 1
10 Eugenia Yolanda 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 4 1 2 1
11 Frederikus fendhy gading S 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 11 4 4 3
12 FX Michael yuriko valleyantino 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 6 3 2 1
13 Gavriel enos berlin 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
14 Gregorius bima aritomo 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0
15 Helga Natasha kasih suukyi 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 11 4 5 2
16 Ignacito sacca wicaksana 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 5 2 2 1
17 Maria irenia putrid yuko perdani 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 7 2 4 1
18 Osvaldho Nathan kristianto 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 6 1 2 3
19 Dhewandi pratama putra 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 4 1 2 1
20 Sebastian ivan tama putra 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
21 Sentio wicaksono adi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2 0 0 2
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22 Valentina ratri rientavania 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 9 4 4 1
23 Yoshefina dewi veltsia K 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 6 2 3 1
24 Erudite wening svetakatu 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
25 Yasmin tiara yoedhanti 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 5 1 3 1
26 Fredrikus taufan ghafar 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 6 1 2 2
27 Yohana Kristi 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 6 4 1 1
28 Maria caroline putri 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 10 3 4 3
29 J.B. haninditya gilang 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 10 2 4 4
30 Andri 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 4 2 1 1
31 Michael 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 5 2 2 1
Jumlah 12 5 14 11 15 7 11 17 16 15 5 6 2 19 6 54 65 38
NB : Keterangan
========== Masalah belajar
========== Masalah Pribadi
========== Masalah Sosial
========== Siswa dibawah KKM
========= Jumlah pilihan siswa
========== Jumlah aspek yang dipilih
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Hasil expert judgement oleh ahli bidang studi IPS
No Komponen Penilaian Ahli I Ahli II
Pribadi Belajar Pribadi Belajar
Silabus P 1 P 2 P 1 P 2 P 1 P 2 P 1 P 2
1 Kelengkapan unsur-unsur silabus 4 5 4 5 4 5 4 5
2 Kesesuaian antara SK, KD dan
indicator
4 5 4 5 4 4 3 4
3 Kualitas perumusan pengalaman
belajar
4 5 5 5 4 4 4 5
4 Kesesuaian pengalaman belajar
dengan indicator
4 5 4 5 3 5 4 4
Skor total 16 20 17 20 15 18 15 18
Rata-rata 4 5 4,3 5 3,8 4,5 3,8 3,8
Persentase (skor total: skor maksimal x
100%) 80% 100% 85% 100% 75 % 90% 75 % 90%
RPP P 1 P 2 P 1 P 2 P 1 P 2 P 1 P 2
1 Kelengkapan unsur-unsur RPP. 4 5 4 5 4 5 4 5
2 Kesesuaian antara SK, KD dan
indikator dan tujuan
4 5 4 5 4 4 3 5
3 Kesesuaian pemilihan model
pembelajaran dengan materi
pembelajaran
4 5 5 5 4 4 5 5
4 Rumusan kegiatan
pembelajarannya mencerminkan
kegiatan Eksplorasi, Elaborasi,
Kolaborasi (EEK)
4 5 4 5 3 5 4 4
5 Kegiatan pembelajaran bervariasi 4 5 4 4 4 4 4 4
6 Pengaturan alokasi waktu tiap
kegiatan pembelajaran
proporsional
4 4 4 5 4 4 4 4
7 Tingkat kesesuaian indikator dan
item penilaian yang bersifat otentik
4 5 4 5 3 4 3 5
8 Jumlah sumber belajar memadai 4 5 4 4 3 4 4 5
9 Ketepatan pemilihan media
pembelajaran
4 5 4 5 5 5 5 4
10 Penggunaan bahasa Indonesia dan
tata tulis baku
5 5 5 5 5 4 4 4
Skor total 41 49 42 48 39 43 40 45
Rata-rata 4,1 4,9 4,2 4,8 3,9 4,3 4 4,5
Persentase (skor total: skor maksimal x
100%)
82% 98% 84% 96% 78% 86% 80% 90%
Materi Ajar P 1 P 2 P 1 P 2 P 1 P 2 P 1 P 2
1 Kesesuaian isi materi ajar dengan
kegiatan yang dilakukan.
4 5 5 5 4 5 4 4
2 Materi sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
4 5 4 5 4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
3 Materi memuat fakta, konsep,
prosedur.
4 5 4 5 4 4 3 4
4 Pengorganisasian materi sistematis
dan logis.
4 5 5 5 4 5 4 5
5 Bahasa yang digunakan
komunikatif
4 5 4 5 3 5 4 5
Skor total 20 25 22 25 19 23 19 22
81Rata-rata 4 5 4,4 5 3,8 4.6 3,8 4.4
Persentase (skor total: skor maksimal x
100%)
80% 100% 84,5% 100% 76% 86% 76% 84%
Skor total (P1 + P2) 77+94=171 81+93=174 73 + 81 = 154 74 + 82 =
156
Rata-rata 4,5 4,6 4,1 4,1
Persentase (skor total: skor maksimal x
100%)
90% 91,6% 81% 82%
Penilaian akhir
(pribadi+pribadi:2)
85,5%
Penilaian akhir
(belajar+belajar:2)
86,8%
Keterangan :
Ahli I = Guru Mata Pelajaran IPS
Ahli II = Dosen IPS
Pribadi = Perangkat pembelajaran terintegrasi ragam bimbingan pribadi
Belajar = Perangkat pembelajaran terintegrasi ragam bimbingan belajar
PI = Penilaian pertama
PII = Penilaian kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Hasil expert judgement oleh ahli BK
No Komponen
Penilaian
Ahli 1 Ahli 2 Ahli 3
Pribadi Belajar Pribadi Belajar
Silabus P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2
1
Kesesuaian antara
SK, KD mata
pelajaran dan
esensi bimbingan
4 4 3 4 4 5 4 5
2
Kualitas
perumusan
pengalaman
belajar
4 4 3 4 4 5 4 5
3
Kesesuaian
pengalaman
belajar dengan
esensi bimbingan
4 4 3 4 4 4 4 5
Skor Total 12 12 9 12 12 14 12 15
Rata-rata 4 4 3 4 4 4,7 4 5
Porsentase (skor total:skor
maksimal x 100) 80% 80% 60% 80% 80% 93% 80% 100%
RPP P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2
1
Kesesuaian
antara SK, KD,
indikator, tujuan,
dan nilai
bimbingan.
3 4 4 5 4 5 4 5
2
Konsistensi
antara tujuan
pembelajaran
dengan kegiatan
pembelajaran
yang berisi
bimbingan.
4 4 3 4 4 5 4 5
3
Kegiatan
pembelajaran
mencerminkan
bimbingan.
4 5 4 5 4 5 4 4
4
Tingkat
kesesuaian
indikator dan
item penilaian
yang bersifat
reflektif
4 4 3 4 4 5 4 5
5 Penggunaan
bahasa Indonesia 3 4 3 4 4 4 3 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
dan tata tulis
baku Skor Total 18 21 17 22 20 24 19 24
Rata-rata 3,6 4,2 3,4 4,4 4 4,8 3,8 4,8
Porsentase (skor total : skor
maksimal x 100) 72% 84% 68% 88% 80% 96% 76% 96%
Materi Ajar P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2
1
Materi ajar
mencerminkan
esensi
bimbingan.
4 4 3 4 4 5 4 5
2
Materi ajar
memuat aspek
kognisi, afeksi
dan konasi
3 5 4 5 4 5 4 5
3
Materi ajar
sesuai dengan
tingkat
perkembangan
peserta didik
4 5 4 5 4 4 3 4
4
Bahasa yang
digunakan
komunikatif
3 4 3 4 4 5 3 5
Skor Total 14 18 14 18 16 19 14 19
Rata-rata 3,5 4,5 3,5 4,5 4 4,8 3,5 4,5
Persentase (skor total : skor
maksimal x 100) 70% 90% 70% 90% 80% 95% 70% 95%
Skor total (silabus, RPP,
materi) 44+51=95 40+52=92 48+57=105 45+58=112
Rata-rata 3.9 3.8 4.4 4.8
Presentase 79% 76% 87.5% 93%
Penilaian akhir
(pribadi+pribadi:2) 83.25
Penilaian akhir
(belajar+belajar:2) 84.5
Keterangan :
Ahli I = Penilaian oleh Romo Pankras Olak SS.CC.,S.Ag.,M.A
Ahli II = Penilaian oleh Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd., MA
Ahli III = Penilaian olehAgnes Ambar Wanito, S.Pd.
Pribadi = Perangkat pembelajaran terintegrasi ragam bimbingan pribadi
Belajar = Perangkat pembelajaran terintegrasi ragam bimbingan belajar
PI = Penilaian pertama
PII = Penilaian kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Hasil expert judgement oleh ahli pengembangan
No Komponen Penilaian Penilaian
Pribadi
Silabus P1
1 Kelengkapan unsur-unsur silabus 5
2 Kesesuaian antara SK, KD, dan indicator 4
3 Kualitas perumusan pengalaman belajar 5
4 Kesesuaian pengalaman belajar dengan indikator 4
Skor total 18
Rata-rata 4
Persentase
(skor total: skor maksimal x 100%)
80%
RPP
1 Kelengkapan unsur-unsur RPP 5
2 Kesesuaian antara SK, KD, indikator, dan tujuan 4
3 Rumusan kegiatan pembelajaran mencerminkan
kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, Kolaborasi
(EEK)
4
4 Pengaturan alokasi waktu tiap kegiatan
pembelajaran proporsional
4
5 Penggunaan ragam teknik penilaian (penilaian
bersifat otentik)
4
6 Tingkat kecukupan sumber belajar yang
digunakan
4
7 Ketepatan pemilihan media pembelajaran 4
8 Penggunaan bahasa dan tata tulis baku 4
Skor total 33
Rata-rata 4.13
Persentase (skor total: skor maksimal x 100%) 82.5%
Materi Ajar
1 Kesesuaian isi materi ajar dengan kegiatan
yang akan dilakukan
4
2 Materi sesuai dengan indikator pembelajaran
yang akan dicapai
5
3 Materi memuat fakta, konsep, prosedur. 4
4 Pengorganisasian materi sistematis dan logis 4
Skor total 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Rata-rata 4,25
Persentase (skor total: skor maksimal x 100%) 85%
Skor total 68
Rata-rata 4
Persentase (skor total: skor maksimal x 100%) 82.5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 4: Perangkat Pembelajaran Pribadi
PENGEMBANGAN PERANGKAT
PEMBELAJARAN IPS TERINTEGRASI
DENGAN RAGAM BIMBINGAN PRIBADI
UNTUK PESERTA DIDIK KELAS IV A
SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Proses pengintegrasian perangkat pembelajaran IPS dengan ragam bimbingan pribadi
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Esensi
Bimbingan
Indikator
Bimbingan
Indikator KD Tujuam
Pembelajaran
Tugas
Perkembangan
Kegiatan
Mengenal
sumber daya
alam, kegiatan
ekonomi,dan
kemampuan
teknologi di
lingkungan
kabupaten/kota
dan provinsi.
Mengenalperkem
bangantekhnolog
ikomunikasiserta
pengalamanmeng
gunakannya.
Teliti Memperhatikan
petunjuk.
o Menunjukkan
3
peralatantekno
logi
komunikasi
masa lalu.
o Menunjukkan
3 peralatan
teknologi
komunikasi
masa kini.
o Peserta didik
dapat
menunjukkan 3
peralatan
teknologi
komunikasi
masa lalu
dengan
memperhatikan
petunjuk.
o Peserta didik
dapat
menunjukkan 3
peralatan
teknologi
komunikasi
masa kini
dengan
memperhatikan
petunjuk.
o Ketrampilan
mengikuti
petunjuk/inst
ruksi.
o Berlatih
mengungkap
kan gagasan
sendiri.
o Peserta didik
diminta
untuk
melakukan
game/permai
nan mencari
alat
komunikasi
sesuai
petunjuk.
o Peserta didik
diminta
untuk
menyebutkan
alat
komunikasi
masa lalu
yang telah
ditemukan.
o Peserta didik
diminta
untuk
menyebutkan
alat
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
komunikasi
dan masa
kini yang
telah
ditemukan.
Cermat o Menjelaskan
caramenggunak
an 1 alat
komunikasi
masa lalu.
o Menjelaskan
cara
menggunakan 1
alat komunikasi
masa lalu
o Peserta didik
dengan cermat
dapat
menjelaskan
cara
menggunakan 1
alat komunikasi
masa lalu.
o Peserta didik
dengan cermat
dapat
menjelaskan
cara
menggunakan 1
alat komunikasi
masa kini.
o Belajar
menyusun
rencana,
pilihan-
pilihan,prior
itas-prioritas
sendiri.
o Belajar
melaksanaka
n rencana,
pilihan-
pilihan,prior
itas-prioritas
sendir
o Guru
menjelaskan
1 alat
komunikasi
masa lalu dan
sekarang.
o Peserta didik
menjelaskan
cara
menggunaka
n alat
komunikasi
yang didapat
dari game
tadi.
Berpikir kritis o Menyebutkan 5
kelemahan alat
komunikasi
masa lalu
o Menyebutkan 5
kelemahan alat
komunikasi
o Peserta didik
dengan kritis
dapat
menyebutkan 5
kelemahan alat
komunikasi masa
lalu
o Ketrampilan
mendengarka
n.
o Berlatih
mengungkap
kan gagasan
sendiri.
o Peserta didik
menyebutkan
5 kelemahan
alat
komunikasi
masa lalu.
o Peserta didik
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
masa kini.
o Menyebutkan 5
kelebihan alat
komunikasi
masa lalu.
o Menyebutkan 5
kelebihan alat
komunikasi
masa kini.
o Peserta didik
dengan kritis
dapat
menyebutkan 5
kelemahan alat
komunikasi masa
kini.
o Peserta didik
dengan kritis
dapat
menyebutkan 5
kelebihan alat
komunikasi masa
lalu.
o Peserta didik
dengan kritis
dapat
menyebutkan 5
kelebihan alat
komunikasi masa
kini.
menyebutkan
5 kelebihan
alat
komunikasi
masa lalu.
o Peserta didik
menyebutkan
5 kelemahan
alat
komunikasi
masa kini.
o Peserta didik
menyebutkan
5 kelebihan
alat
komunikasi
masa kini.
Berhati-hati
melakukan
sesuatu.
o Menggunakan
1 alat
komunikasi
masa lalu.
o Menggunakan
1 alat
o Peserta didik
berhati-hati
menggunakan 1
alat komunikasi
masa lalu.
o Berlatih dan
membiasaka
n diri dalam
melakukan
pekerjaan
sehari-hari.
o Peserta didik
diminta
berhati-hati
menggunaka
n alat
komunikasi
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
komunikasi
masa kini.
o Peserta didik
berhati-hati
menggunakan 1
alat komunikasi
masa kini.
o Berlatih
mengambil
keputusan-
keputusan
sederhana.
masa lalu.
o Peserta didik
diminta
berhati-hati
menggunaka
n alat
komunikasi
masa lalu.
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Satuan Layanan Pembelajaran
Perangkat pembelajaran ips terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi
No KETERANGAN
1 Pendahuluan
Guru SD harus memiliki kemampuan memberikan
layanan bimbingan di sekolah, yang mencakup
bidang bimbingan pribadi/sosial/belajar/karir; dalam
rangka membantu tugas perkembangan peserta didik
supaya dapat berproses menjadi pribadi yang
matang secara personal dan interpersonal ( UU
No.20 tahun 2003, PP No. 19 tahun 2005, dan
permendiknas No. 22 tahun 2006 )
Realitas di lapangan, yaitu mayoritas sekolah dasar
tidak memiliki guru bimbingan dan konseling. Guru
kelas akhirnya diberi tanggung jawab selain
mengajar juga harus sanggup memberikan
bimbingan. Bimbingan di SD dapat diberikan secara
klasikal karena guru tidak ada waktu khusus untuk
memberikan bimbingan. Oleh karena itu, guru harus
mampu memberikan materi pelajaran yang sekaligus
mengandung layanan bimbingan.
2 Materi pokok
pembelajaran
Mengetahui perbedaan teknologi komunikasi masa
lalu dan masa kini.
3
Deskripsi singkat
kegiatan
pembelajaran
Pada produk ini guru diajak untuk
memberikan bimbingan pribadi dengan tema
ketelitian. Kekhasan pada produk ini adalah
mengintegrasikan indikator ketelitian dengan
indikator mata pelajaran yang nampak dalam
kegiatan pembelajaran sebagai berikut.
Eksplorasi
Peserta didik dibagi dalam kelompok.
Pendidik menyembunyikan alat komunikasi masa
lalu dan masa sekarang didaerah atau disekitar
kelas.
Peserta didik melakukan permainan mencari alat
komunikasi yang telah disembunyikan.
Peserta didik memperhatikan petunjuk untuk
bermain.
Setelah itu, guru menyampaikan materi tentang
perbedaan alat komunikasi masa lalu dan masa
kini.
Peserta didik mengelompokkan alat komunikasi
masa lalu dan masa kini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Elaborasi
Pendidik meminta peserta didik untuk berdiskusi
tentang alat komunikasi yang kelompok dapatkan
(surat,kenthongan, internet, HP).
Kelompok menjelaskan kekurangan dan
kelebihan serta manfaat yang dapat digunakan
dalam menggunakan alat komunikasi yang
kelompok dapatkan.
pendidik meminta kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi.
Setiap kelompok juga harus menyebutkan cara
bermain alat komunikasi tersebut.
Setelah presentasi, guru memberikan penjelasan.
Peserta didik mendengarkan penjelasan guru
tentang alat komunikasi masa lalu dan masa kini.
Peserta didik menyebutkan macam alat
komunikasi masa lalu dan masa kini.
Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui peserta didikdan meluruskan kesalahan
pemahaman dan memberikan penguatan.
Kegiatan di atas bertujuan untuk membantu
peserta didik memahami materi pelajaran sekaligus
mencapai indikator bimbingan belajar dalam hal
ketelitian yang akan dituangkan dalam perangkat
pembelajaran.
3 Perangkat
pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan
meliputi:
a. Silabus
b. Rencana pelaksanaan pembelajaran
c. Materi ajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Silabus
Perangkat pembelajaran IPS
Terintegrasi ragam bimbingan pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
SILABUS PRIBADI
Nama sekolah : SD KANISIUS SENGKAN
Mata pelajaran : IPS
Kelas : IV A
Semester : 2 (dua)
Standar Kompetensi :4.Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi,dan kemampuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan
provinsi.
Kompetensi dasar
Materi pokok
dan uraian
materi
Esensi
Bimbingan Indikator
Pengalaman
belajar Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Teknik Bentuk
4.3Mengenalperke
mbangantekhnologi
komunikasisertapen
galamanmenggunak
annya.
Tekhnologi
Komunikasi
o Teliti 4.3.1Menunjukkan 3
peralatanteknologi
komunikasi masa lalu.
4.3.2 Menunjukkan 3
peralatanteknologi
komunikasi masa kini.
4.3.3Menjelaskan
caramenggunakan1 alat
komunikasi masa lalu.
4.3.4 Menjelaskan
caramenggunakan 1 alat
o Mengkaji 3
peralatan
teknologi
komunikasi
masa lalu.
o Mengkaji 3
peralatan
teknologi
komunikasi
masa kini.
o Menggunakan
Lisan
Tertulis
Uraian
Jawaban
Singkat
2 x 40
menit
1. Sumantor
o . 2011.
Ayo
Belajar
IPS.
Jogjakart
a:
Penerbit
Kanisius
2. Surat,
kenthong
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
komunikasi masa lalu.
4.3.5Menyebutkan 5
kelemahan alat komunikasi
masa lalu
4.3.6 Menyebutkan 5
kelemahan alat komunikasi
masa kini.
4.3.7 Menyebutkan 5
kelebihan alat komunikasi
masa lalu.
4.3.8 Menyebutkan 5
kelebihan alat komunikasi
masa kini.
4.3.9 Menggunakan 1 alat
komunikasi masa lalu.
4.3.10 Menggunakan 1 alat
komunikasi masa kini.
alat
komunikasi
masa lalu.
o Menggunakan
alat
komunikasi
masa kini.
o Melakukan
pengamatan
alat
komunikasi
yang
digunakan
pada masa
lalu.
o Melakukan
pengamatan
alat
komunikasi
yang
digunakan
pada masa kini.
o Memberi 1
contoh cara
menggunakan
alat
komunikasi
masa lalu.
an,
lonceng
,gendhan
g, HP,
Internet.
3. Pengalam
an siswa
atau
peserta
didik.
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
o Memberi 1
contoh cara
menggunakan
alat
komunikasi
masa kini.
o o 4.
Mengetahui Yogyakarta,
Kepala Sekolah Guru Kelas
……………………… …………………………..
NIP. NIP.
Peneliti
………………………
NIM.
90
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
RPP Perangkat Pembelajaran IPS
Terintegrasi ragam bimbingan
pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SatuanPendidikan : SD KanisiusSengkan
Hari/tanggal : Selasa, 24 April 2012
Kelas / Semester : IV A / 2
Mata Pelajaran : IPS
AlokasiWaktu : 2 jam pelajaran (1 X pertemuan)
A. StandarKompetensi
4.Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi,dan kemampuan teknologi di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
B. KompetensiDasar
4.3Mengenalperkembangantekhnologikomunikasisertapengalamanmenggunakann
ya.
C. Indikator
4.3.1 Menunjukkan 3 peralatanteknologi komunikasi masa lalu.
4.3.2 Menunjukkan 3 peralatanteknologi komunikasi masa kini.
4.3.3 Menjelaskan caramenggunakan 1 alat komunikasi masa lalu.
4.3.4 Menjelaskan caramenggunakan 1 alat komunikasi masa lalu.
4.3.5 Menyebutkan 5 kelemahan alat komunikasi masa lalu
4.3.6 Menyebutkan 5 kelemahan alat komunikasi masa kini.
4.3.7 Menyebutkan 5 kelebihan alat komunikasi masa lalu.
4.3.8 Menyebutkan 5 kelebihan alat komunikasi masa kini.
4.3.9 Menggunakan 1 alat komunikasi masa lalu.
4.3.10 Menggunakan 1 alat komunikasi masa kini.
D. Tujuan Pembelajaran
4.3.1.1 Peserta didik dapat menunjukkan 3 peralatan teknologi komunikasi masa
lalu dengan memperhatikan petunjuk.
4.3.2.1 Peserta didik dapat menunjukkan 3 peralatan teknologi komunikasi masa
kini dengan memperhatikan petunjuk.
4.3.3.1 Peserta didik dengan cermat dapat menjelaskan cara menggunakan 1 alat
komunikasi masa lalu.
4.3.4.1 Peserta didik dengan cermat dapat menjelaskan cara menggunakan 1 alat
komunikasi masa kini.
4.3.5.1 Peserta didik dengan kritis dapat menyebutkan 5 kelemahan alat komunikasi masa lalu
4.3.6.1 Peserta didik dengan kritis dapat menyebutkan 5 kelemahan alat komunikasi
masa kini.
4.3.7.1 Peserta didik dengan kritis dapat menyebutkan 5 kelebihan alat komunikasi masa
lalu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
4.3.8.1 Peserta didik dengan kritis dapat menyebutkan 5 kelebihan alat komunikasi masa kini.
4.3.9.1 Peserta didik berhati-hati menggunakan 1 alat komunikasi masa lalu.
4.3.10 Peserta didik berhati-hatienggunakan 1 alat komunikasi masa kini.
E. MateriPembelajaran :
Teknologi komunikasi.
F. MetodePembelajaran :
1. Ceramah.
2. Tanya Jawab.
3. Penugasan
4. Diskusi
5. Permainan
G. Poin Nilai Bimbingan
Ketelitian
Indikator masalah Ketelitian
Memperhatikan petunjuk
Berhati-hati melakukan sesuatu
Berpikir kritis
Cermat
H. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Keterangan
1 Kegiatan Awal Berdoa, salam, presensi
Apersepsi: Pendidik bertanya jawab
tentang alat komunikasi yang mereka
ketahui.
Penyampaian tujuan:Guru
menyampaikan bahwa hari ini akan
belajar tentang macam alat komunikasi
masa lalu dan masa sekarang.
5 menit
2 Kegiatan inti Eksplorasi
Peserta didik dibagi dalam kelompok.
Pendidik menyembunyikan alat
komunikasi masa lalu dan masa
sekarang didaerah atau disekitar
kelas.
Peserta didik melakukan permainan
mencari alat komunikasi yang telah
disembunyikan.
Peserta didik memperhatikan
petunjuk untuk bermain.
Setelah itu, guru menyampaikan
30 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
materi tentang perbedaan alat
komunikasi masa lalu dan masa kini.
Peserta didik mengelompokkan alat
komunikasi masa lalu dan masa kini.
Elaborasi
Pendidik meminta peserta didik untuk
berdiskusi tentang alat komunikasi
yang kelompok dapatkan.
Kelompok menjelaskan kekurangan
dan kelebihan serta manfaat yang
dapat digunakan dalam menggunakan
alat komunikasi yang kelompok
dapatkan.
Pendidik meminta kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi.
Setiap kelompok juga harus
menyebutkan caramenggunakan alat
komunikasi tersebut (kenthongan,
HP, surat).
Setelah presentasi, guru memberikan
penjelasan.
Peserta didik mendengarkan
penjelasan guru tentang alat
komunikasi masa lalu dan masa kini.
Peserta didik menyebutkan macam
alat komunikasi masa lalu dan masa
kini.
Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang belum diketahui siswa dan
meluruskan kesalahan pemahaman dan
memberikan penguatan.
3 Kegiatan Akhir Evaluasi : Peserta didik menyebutkan
macam alat komunikasi masa lalu dan
masa kini serta manfaatnya.
Kesimpulan: guru meminta peserta
didik untuk menyimpulkan sendiri
sesuai dengan pengetahuannya setelah
mengikuti kegiatan ini.
Refleksi : Pembimbing mengajak
peserta didik merefleksikan dan
mengambil makna dari permainan serta
diskusi.
Bagaimana perasaanmu ketika
bermain untuk mencari alat
komunikasi?
13 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Apa yang akan kamu lakukan
dengan alat komunikasi masa lalu
dan masa kini?
I. SumberBelajar
1. Sumantoro . 2011. Ayo Belajar IPS. Jogjakarta: PenerbitKanisius
2. Surat, kenthongan, lonceng ,gendhang, HP, Internet.
3. Pengalaman siswa dan guru.
J. Penilaian
Tekhnik : Tes dan non test
Jenis : Tertulis dan pengamatan
Bentuk : Uraian, Jawaban singkat
……………………………………..
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Dosen Pembimbing Mahasiswa
Guru Pamong Agatha Novi Riyanti
NIM: 081134049
Maria Karma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Soal Evaluasi
Kerjakan soal di bawah ini!
1. Sebutkan 3 alat komunikasi masa lalu!
a. ………………………………
b. ………………………………
c. ……………………………….
2. Sebutkan 3 alat komunikasi masa kini!
a. …………………………….....
b. ………………………………..
c. ……………………………….
3. Jelaskan 5 kelemahan alat komunikasi masa lalu!
a. ………………………………………………….
b. …………………………………………………
c. …………………………………………………..
d. ……………………………………………………
e. …………………………………………………….
4. Jelaskan 5 kelebihan alat komunikasi masa kini!
a. ……………………………………………………..
b. ……………………………………………………...
c. ………………………………………………………
d. ……………………………………………………….
e. ………………………………………………………..
5. Jelaskan cara menggunakan internet?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………….................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Kelas :
No :
Kunci Jawaban
1. Sebutkan 3 alat komunikasi masa lalu!
a. Kenthongan
b. Lonceng
c. prasasti
2. Sebutkan 3 alat komunikasi masa kini!
a. Surat
b. Internet
c. Handphone
3. Jelaskan 3 kelemahan alat komunikasi masa lalu!
a. Biaya mahal
b. Sulit untuk didapatkan
c. Pantauan lama
4. Jelaskan 3 kelebihan alat komunikasi masa kini!
a. Mudah dijangkau
b. Mudah untuk didapatkan
c. Dapat berhubungan walaupun jauh
5. Jelaskan cara menggunakan internet?
Yang pertama adalah buka tujuan yang akan dicapai. Buka halaman/ewb.
Silahkan menikmati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Penilaian aspek kognitif
N = (Jumlah benar X 5) / 10
Dengan ketentuan setiap soalbernilai :
Soal no. 1 = 3
Soal no. 2 = 3
Soal no. 3 = 5
Soal no. 4 = 5
Soal no. 5 = 4
Rubrik penilaian indikator 4.3.9 dan 4.3.10 menggunakan alat komunikasi masa
lalu.
No Pernyataan Skor
1 Peserta didik sudah dapat menggunakan sesuai dengan
kegunaan alat komunikasi tersebut.
5
2 Peserta didik dapat menyebutkan cara menggunakan alat
komunikasi masa lalu dan masa kini.
8
3 Peserta didik menggunakan dengan serius dan tidak untuk
mainan.
7
Jumlah skor yang diperoleh X 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lembar analisis afektif No :
Kelas :
Petunjuk :
Berilah tanda centang (√) pada kolom “YA” jika pertanyaan dikolom kiri sesuai
dengan keadaanmu atau berilah tanda centang (√) pada kolom “TIDAK” jika
pernyataan dikolom kiri itu tidak sesuai dengan keadaanmu!
Penskoran afektif
Dengan satu dan nol (1 dan 0)
Dengan ketentuan
Jawaban “Ya” = bernilai 1
Jawaban “tidak” = bernilai 0
Total nilai = (total skor / jumlah skor maksimal) X 100
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Untuk menemukan alat komunikasi masa lalu dan masa
kini harus memperhatikan petunjuk atau perintah
2 Cermat dalam diskusi tentang macam alat komunikasi
masa lalu membuat saya mengetahui cara menggunakan
teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini.
3 Menyimak tentang penggunaan macam-macam alat
komunikasi, membuat saya dapat menjelaskan cara
menggunakannya.
4 Menggunakan alat komunikasi membutuhkan kehati-
hatian.
5 Cermat dalam mengamati macam-macam alat komunikasi
membantu saya dapat membedakan alat komunikasi masa
lalu dan masa kini
6 Alat komunikasi masa lalu dan masa sekarang dapat
membuat saya mempelajari cara mengunakan alat
komunikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Materi ajar Perangkat Pembelajaran IPS
Terintegrasi ragam bimbingan
pribadi
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Handout / Materi layanan
Siapa yang tahu
Komunikasi itu apa?
Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi
kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu
untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada
efek tertentu yang diharapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Apa macam alat komunikasi itu ?
Apa Ya?????
Bingung!!!
Ok,,,,Perhatikan gambar ini!
Termasuk komunikasi apakah gambar di atas ?
Gambar tersebut merupakan atau termasuk dalam alat
komunikasi masa lalu.Nama alat komunikasi itu
adalah lonceng, kenthongan, prasasti, dan daun lontar.
Lalu….apa kelemahan dan kelebihannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Aku Tahu
Keberadaan komunikasi tradisional yang media-medianya biasa dipertukarkan dengan
seni tradisional atau seni pertunjukan, menjadikan bentuk komunikasi ini lebih menarik,
sederhana, dan mudah dimengerti oleh komunitas sasarannya. Hal itulah yang membuat
media komunikasi tradisional melekat erat dengan kehidupan masyarakat dan
berdampak pada perkembangan proses sosial masyarakat seperti memupuk rasa
persaudaraan.
Pengalaman-pengalaman yang ada menunjukkan bahwa media kesenian tradisional
masih tetap disenangi oleh masyarakat.Namun demikian media-media kesenian tersebut
tetap harus dikemas dengan baik dan menarik.Buktinya, saat ini media modern seperti
televisi seolah berlomba menampilkan pola pertunjukan tradisional dalam berbagai
tayangan.Ini menunjukkan kelebihan/keistimewaan media tradisional yang tidak dimiliki
oleh media modern.
Sedangkan kekurangan dari komunikasi tradisional ialah ketidakmampuannya
menjangkau ruang dan waktu serta audiens yang lebih luas.Karena keterbatasan itulah
komunikasi ini sering dianggap tidak efektif dan kalah bersaing dengan media
komunikasi modern yang lebih canggih.
Dan fungsi dari alat komunikasi masa lalu apa?
Fungsinya adalah : 1. Sebagai sistem proyeksi ( projective system )
2. Sebagai pengesahan atau penguat adat.
3. Sebagai alat pendidikan ( pedagogical device )
4. Sebagai alat paksaan dan pengendalian sosial agar norma-norma masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Sekarang perhatikan lagi gambar yang ke dua..!!!!
Gambar diatas termasuk apa?
Gambar diatas merupakan atau termasuk dalam alat
komunikasi masa kini.Nama alat komunikasi itu adalah
telephone, handphone, internet dan televisi.
Lalu….apa kelemahan dan kelebihan alat komunkasi masa kini?
Apa ya?
* kelebihan alat komunikasi modern
- praktis
- berlaku secara global
- jangkauan luas
* kekurangan alat komunikasi modern
- memerlukan listrik
- tidak ramah lingkungan Agar kamu tahu benar apa itu alat komunikasi masa lalu dan masa kini… Ayo kita kerjakan bersama soal di bawah ini! SELAMAT MENGERJAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lembar Kerja Siswa
Nama :
No :
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Sebutkan 5alat komunikasi masa lalu?
2. Sebutkan 5 alat komunikasi masa kini?
3. Sebutkan 3kelemahan dan kelebihan alat komunikasi masa lalu!
Kelemahan Kelebihan
4. Sebutkan 3 kelemahan dan kelebihan alat komunikasi masa kini!
Kelemahan Kelebihan
5. Sebutkan 4 kegunaan alat komunikasi?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… Kunji Jawaban 1. 5 alat komunikasi masa lalu :
a. Lonceng
b. Kenthongan
c. Prasasti
d. Lontar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
e. Thong-thong
2. 5 alat komunikasi masa kini :
a. Handphone
b. Internet
c. Surat
d. Televone
e. Televisi
3. Tiga kelemahan dan kelebihan alat komunikasi masa lalu
Kelemahan Kelebihan
1. Jangkauan suara sempit.
2. Kegunaan alat komunikasi yang
sederhana.
3. Memerlukan ketrampilan yang
banyakn atau khusus dalam
penggunaannya.
1. Dapat dijadikanbarang koleksi
untuk pemasukan negara.
2. Sumber penanda tertentu bagi
masyarakat.
3. Perawatan sederhana dan tanpa
memerlukan tindakan khusus.
4. Tiga kelemahan dan kelebihan alat komunikasi masa kini.
Kelemahan Kelebihan
1. Biaya sangat tinggi.
2. Ketepatan tergantung ketepatan
waktu dan lokasi dimana ia berada.
3. Banyak peraturan yang harus
dilakukan untuk dapat
menggunakannya.
1. Jangkauan sangat luas.
2. Intensitas penggunaan bervariasi.
3. Interaktif antara komunikator dan
komunikan.
5, Empat kegunaan alat komunikasi.
a. Untuk penhubung antara jarak yang jauh atau dekat.
b. Sebagai penunjuk arah.
c. Sebagai penanda.
d. Sebagai penghubung.
Dalam mengerjakan soal diperlukan :
Kritis
Tanggung jawab
Berhati-hati dalam menjawab
Taat terhadap soal atau petunjuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Dan sikap itu termasuk dalam ketelitian.
Teliti adalah kecermatan
atau keseksamaan, kehati-hatian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
107
Lampiran 5: Perangkat Pembelajaran Belajar
PENGEMBANGAN PERANGKAT
PEMBELAJARAN IPS TERINTEGRASI
DENGAN RAGAM BIMBINGAN BELAJAR
UNTUK PESERTA DIDIK KELAS IV A
SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 5: Perangkat Pembelajaran Belajar
Proses pengintegrasian perangkat pembelajaran IPS dengan ragam bimbingan belajar
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Esensi
Bimbingan
Indikator
Bimbingan
Indikator KD Tujuam
Pembelajaran
Tugas
Perkembangan
Kegiatan
Mengenal
sumber daya
alam, kegiatan
ekonomi,dan
kemampuan
teknologi di
lingkungan
kabupaten/kota
dan provinsi.
Mengenalperkem
bangantekhnolog
ikomunikasiserta
pengalamanmeng
gunakannya.
Tepat
waktu
Konsentrasi Menceritakan
pengalaman
menggunakan
teknologi
komunikasi.
Peserta didik
dengan konsentrasi
menceritakan
pengalaman
menggunakan alat
komunikasi.
Mengembangkan
ketrampilan
mendengarkan
Peserta didik
menceritakan
pengalaman
menggunakan
alat
komunikasi
dalam diskusi
kelompok.
Bekerja
dengan
sungguh-
sungguh
Cara
menggunakan
secara
sederhanasatu
alat komunikasi
masa lalu.
Cara
menggunakan
secara
sederhanasatu
alat komunikasi
masa kini.
Peserta didik
dapat
menjelaskan
dengan
sungguh-
sungguh cara
menggunakan
satu alat
komunikasi
masa lalu.
Peserta didik
dapat
menjelaskan
Berlatih
membiasakan
diri dalam
melakukan
pekerjaan
sehari-hari.
Berlatih
mengungkap
kan gagsan
sendiri.
Peserta didik
bermain peran
menggunakan
alat
komunikasi
masa lalu.
Peserta didik
bermain peran
menggunakan
alat
komunikasi
masa kini.
Peserta didik
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 5: Perangkat Pembelajaran Belajar
dengan
sungguh-
sungguh cara
menggunakan
satu alat
komunikasi
masa kini.
berlatih
bermain peran
sebagai alat
komunikasi.
Teliti Memperhatikan
cara
menggunakan1
alat komunikasi
masa lalu.
Memperhatikan
cara
menggunakan 1
alat komunikasi
masa kini.
Peserta didik
dengan teliti
memperhatikan
cara
menggunakan 1
alat komunikasi
masa lalu.
Peserta didik
dengan teliti
memperhatikan
cara
menggunakan 1
alat komunikasi
masa kini.
Membiasakan
bersikap dan
berperilaku jujur,
santun, rendah
hati menaati
norma-norma
Peserta didik
memperhatikan
temannya yang
bermain peran.
Peserta didik
memperhatikan
temannya pada
saat bermain
peran.
Bekerja
dengan segera
Menjelaskan cara
menggunakan alat
komunikasi.
Peserta didik dapat
menjelaskan cara
menggunakan alat
komunikasi.
Berlatih
mengatur dan
mengelola
keperluan diri
sendiri,
perawatan diri,
kegiatan pribadi
Peserta didik
menjelaskan
bermain peran
dengan
menggunakan
alat komunikasi.
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Satuan Layanan Pembelajaran
Perangkat pembelajaran ips terintegrasi dengan ragam bimbingan belajar
No KETERANGAN
1 Pendahuluan
Guru SD harus memiliki kemampuan memberikan
layanan bimbingan di sekolah, yang mencakup
bidang bimbingan pribadi/sosial/belajar/karir; dalam
rangka membantu tugas perkembangan peserta didik
supaya dapat berproses menjadi pribadi yang
matang secara personal dan interpersonal ( UU
No.20 tahun 2003, PP No. 19 tahun 2005, dan
permendiknas No. 22 tahun 2006 )
Realitas di lapangan, yaitu mayoritas sekolah dasar
tidak memiliki guru bimbingan dan konseling. Guru
kelas akhirnya diberi tanggung jawab selain
mengajar juga harus sanggup memberikan
bimbingan. Bimbingan di SD dapat diberikan secara
klasikal karena guru tidak ada waktu khusus untuk
memberikan bimbingan. Oleh karena itu, guru harus
mampu memberikan materi pelajaran yang sekaligus
mengandung layanan bimbingan.
2 Materi pokok
pembelajaran
Mengetahui pengalaman menggunakan alat
komunikasi masa lalu dan masa kini.
3
Deskripsi singkat
kegiatan
pembelajaran
Eksplorasi
Peserta didik dibagi dalam kelompok.
Pembimbing membawa alat komunikasi masa
lalu dan masa kini.
Peserta didik menyebutkan bagaimana cara
menggunakannya.
Peserta didik memperhatikan petunjuk untuk
bermain.
Setelah itu, guru menyampaikan materi tentang
perbedaan alat komunikasi masa lalu dan masa
kini.
Peserta didik mengelompokkan alat komunikasi
masa lalu dan masa kini.
Elaborasi
Guru meminta peserta didik untuk bermain peran
dalam menemukan cara membunyikan alat
komunikasi.
Guru menjelaskan tata cara untuk bermain peran.
Peserta didik mempraktekkan cara membunyikan
alat komunikasi dengan bermain peran.
Setiap kelompok menunjuk satu sebagai
kenthongan, satu sebagai internet, satj sebagai HP
dan satu sebagai lonceng.
Setiap kelompok harus bermain peran sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
manfaat, cara membunyikan alat komunikasi.
Peserta didik mendengarkan penjelasan guru
tentang alat komunikasi masa lalu dan masa kini.
Peserta didik menyebutkan cara menggunakan
alat komunikasi.
Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa dan meluruskan kesalahan
pemahaman dan memberikan penguatan.
Kegiatan di atas bertujuan untuk membantu
peserta didik memahami materi pelajaran sekaligus
mencapai indikator bimbingan belajar dalam hal
ketelitian yang akan dituangkan dalam perangkat
pembelajaran.
3 Perangkat
pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan
meliputi:
d. Silabus
e. Rencana pelaksanaan pembelajaran
f. Materi ajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Silabus
Perangkat pembelajaran IPS
Terintegrasi ragam bimbingan belajar
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SILABUS BELAJAR
Nama sekolah : SD KANISIUS SENGKAN
Mata pelajaran : IPS
Kelas : IV A
Semester : 2 (dua)
Standar Kompetensi :4.Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi,dan kemampuan teknologi di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi.
Kompetensi
dasar
Materi
pokok dan
uraian
materi
Esensi Bimbingan Indikator
Pengalaman
belajar
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Tekhnik bentuk
4.3Mengenalpe
rkembanga
ntekhnolog
ikomunikas
isertapenga
lamanmeng
gunakanny
a.
Tekhnologi
Komunikasi
o Mengumpulkan
tugas tepat
waktu
4.3.1 Menceritakan
pengalaman
menggunakan
teknologi
komunikasi.
4.3.2 Cara
menggunakan
secara
sederhanasatu
alat komunikasi
o Mengkaji
pengalaman
menggunakan
alat
komunikasi
masa lalu dan
masa kini.
o Melatih
bermain peran
menggunakan
Lisan
Tertulis
Uraian
Jawaban
Singkat
2 x 40
meni
t
1. Sumantor
o . 2011.
Ayo
Belajar
IPS.
Jogjakart
a:
Penerbit
Kanisiu
2. Surat,
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masa lalu.
4.3.3 Cara
menggunakan
secara
sederhanasatu
alat komunikasi
masa kini.
4.3.4 Memperhatikan
cara
menggunakan1
alat komunikasi
masa lalu.
4.3.5 Memperhatikan
cara
menggunakan 1
alat komunikasi
masa kini.
4.3.6 Menjelaskan cara
menggunakan
alat komunikasi.
secara
sederhana alat
komunikasi.
o Berlatih
memperhatikan
orang lain.
o Berlatih
menjelaskan
kepada orang
lain.
kenthong
an,
lonceng
,gendhan
g, HP,
Internet
3. Furqon,
Ph.D.
2005.Kon
sep dan
Aplikasi
Bimbinga
n dan
Konselin
g.
Bandung:
Pustaka
Baru
Quarisy.
Mengetahui Yogyakarta,
Kepala Sekolah Guru Kelas
……………………… …………………………..
NIP. NIP.
Peneliti
………………………
NIM.
117
1
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
RPP Perangkat Pembelajaran IPS
Terintegrasi ragam bimbingan
belajar
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SD KanisiusSengkan
Hari/tanggal : Kamis, 10 Mei 2012
Mata Pelajaran :IPS terintegrasi ragam bimbingan belajar
Kelas / Semester : IV / 2
Mata Pelajaran : IPS
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (1 X pertemuan)
K. StandarKompetensi
4.Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi,dan kemampuan teknologi
di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
L. KompetensiDasar
4.3Mengenalperkembangantekhnologikomunikasisertapengalamanmengguna
kannya.
M. Indikator
4.3.1 Menceritakan pengalaman menggunakan teknologi komunikasi.
4.3.2 Cara menggunakan secara sederhana satu alat komunikasi masa lalu.
4.3.3 Cara menggunakan secara sederhana satu alat komunikasi masa kini.
4.3.4 Memperhatikan cara menggunakan1 alat komunikasi masa lalu.
4.3.5 Memperhatikan cara menggunakan 1 alat komunikasi masa kini.
4.3.6 Menjelaskan cara menggunakan alat komunikasi.
N. Tujuan pembelajaran
4.3.1.1 Peserta didik dengan konsentrasi menceritakan pengalaman
menggunakan alat komunikasi
4.3.2.1 Peserta didik dapat menjelaskan dengan sungguh-sungguh cara
menggunakan satu alat komunikasi masa lalu.
4.3.3.1 Peserta didik dapat menjelaskan dengan sungguh-sungguh cara
menggunakan satu alat komunikasi masa kini.
4.3.4.1 Peserta didik dengan teliti memperhatikan cara menggunakan 1 alat
komunikasi masa lalu.
4.3.5.1 Peserta didik dengan teliti memperhatikan cara menggunakan 1 alat
komunikasi masa kini.
4.3.6.1 Peserta didik dapat menjelaskan cara menggunakan alat
komunikasi.
O. Materi Pembelajaran :
Teknologi komunikasi.
P. MetodePembelajaran :
6. Ceramah.
7. Bermain Peran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
8. Tanya Jawab.
9. Penugasan
10. Diskusi
Q. Poin Nilai Bimbingan
Tepat waktu
Indikator tepat waktu :
- Konsentrasi
- Bekerja dengan sungguh-sungguh
- Teliti
- Bekerja dengan segera
R. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Keterangan Waktu
1 Kegiatan Awal Berdoa, salam, presensi
Apersepsi: Pembimbing bertanya jawab tentang
alat komunikasi yang mereka ketahui.
Penyampaian tujuan:Guru menyampaikan
bahwa hari ini akan belajar tentang macam alat
komunikasi masa lalu dan masa sekarang.
5 menit
2 Kegiatan inti Eksplorasi
Peserta didik dibagi dalam kelompok.
Pembimbing membawa alat komunikasi masa
lalu dan masa kini.
Peserta didik menyebutkan bagaimana cara
menggunakannya.
Peserta didik memperhatikan petunjuk untuk
bermain.
Setelah itu, guru menyampaikan materi
tentang perbedaan alat komunikasi masa lalu
dan masa kini.
Peserta didik mengelompokkan alat
komunikasi masa lalu dan masa kini.
Elaborasi
Guru meminta peserta didik untuk bermain
peran dalam menemukan cara membunyikan
alat komunikasi.
Guru menjelaskan tata cara untuk bermain
peran.
Peserta didik mempraktekkan cara
membunyikan alat komunikasi dengan
bermain peran.
Setiap kelompok menunjuk satu sebagai
kenthongan, satu sebagai internet, satj sebagai
HP dan satu sebagai lonceng.
Setiap kelompok harus bermain peran sesuai
manfaat, cara membunyikan alat komunikasi.
Peserta didik mendengarkan penjelasan guru
30 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
tentang alat komunikasi masa lalu dan masa
kini.
Peserta didik menyebutkan cara menggunakan
alat komunikasi.
Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa dan meluruskan kesalahan
pemahaman dan memberikan penguatan.
3 Kegiatan Akhir Evaluasi : Peserta didik menyebutkan cara
menggunakan alat komunikasi.
Kesimpulan: guru meminta peserta didik untuk
menyimpulkan sendiri sesuai dengan
pengetahuannya setelah mengikuti kegiatan ini.
Refleksi : Pembimbing mengajak peserta didik
merefleksikan dan mengambil makna dari game
serta diskusi.
Bagaimana perasaanmu ketika bermain
peran menggunakan alat komunikasi?
Apa yang akan kamu lakukan dengan alat
komunikasi masa lalu dan masa kini?
13 mwnit
S. SumberBelajar
5. Sumantoro . 2011. Ayo Belajar IPS. Jogjakarta: Penerbit Kanisius
6. Surat, kenthongan, lonceng ,gendhang, HP, Internet.
7. Pengalaman siswa.
T. Penilaian
Tekhnik : Uraian
Bentuk : Pengamatan
………………………………
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Dosen Pembimbing Mahasiswa
Guru Pamong Agatha Novi Riyanti
NIM: 081134049
Maria Karma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Soal Evaluasi Nama :
No :
1. Jelaskan cara menggunakan 1 alat komunikasi masa lalu!
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………..
2. Jelaskan cara menggunakan 1 alat komunikasi masa kini!
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Penilaian aspek kognitif
N = (Jumlah skor) / 2
Dengan ketentuan setiap soal bernilai :
Soal no. 1 = 10
Soal no. 2 = 10
Rubrik penilaian indikator saat bermain peran.
No Pernyataan Skor
1 Peserta didik sudah dapat menggunakan sesuai dengan
penggunaan alat komunikasi tersebut.
5
2 Peserta didik dapat menggunakan dengan benar sesuai
dengan aturan pakai.
8
3 Peserta didik bermain sesuai dengan alat komunikasi yang
digunakan.
7
4 Kekompakan dalam bermain peran. 5
Jumlah skor yang diperoleh X 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lembar analisis afektif No :
Kelas :
Petunjuk :
Berilah tanda centang (√) pada kolom “YA” jika pertanyaan dikolom kiri sesuai
dengan keadaanmu atau berilah tanda centang (√) pada kolom “TIDAK” jika
pernyataan dikolom kiri itu tidak sesuai dengan keadaanmu!
Penskoran afektif
Dengan satu dan nol (1 dan 0)
Dengan ketentuan
Jawaban “Ya” = bernilai 1
Jawaban “tidak” = bernilai 0
Total nilai = (total skor / jumlah skor maksimal) X 100
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Konsentrasi bercerita tentang pengalaman membuat saya
mengetahui cara menggunakan alat komunikasi.
2 Ketelitian dapat membantu saya cepat menyelesaikan
tugas atau bermai peran.
3 Bekerja sekuat tenaga dalam bermain peran tentang alat
komunikasi, dapat membantu saya mendapatkan hasil
yang memuaskan.
4 Tidak menunda-nunda dalam mengerjakan tugas atau tes,
dapat membantu saya dapat menyelesaikan tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Materi ajar Perangkat Pembelajaran IPS
Terintegrasi ragam bimbingan
belajar
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Handout / Materi Layanan
Alat komunikasi apa saja yang kamu tahu?
Aku Tahu!!!!
Jawabannya adalah……..
a.lonceng b.surat c.kenthongan d.modem/internet
lalu bagaimana cara membunyikannya????
Apa Ya?????
Bingung Aku!
Baiklah…….
Kalau kalian masih bingung…
Ayo kita bermain peran agar kalian tahu bagaimana
caramenggunakannya!!!!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
apa sih bermain peran itu…!!!!!!!!
Coba perhatikan dongeng berikut ini !
Komunikasiku Pada suatu malam yang sangat dingin, ada suatu desa yaitu desa Sukamaju yang
sangat menakutkan dan sangat gelap sekali. Disitu terjadilah ronda malam yang
dilakukan oleh penduduk desa tersebut yang bernama lonceng, internet, surat,
tong-tong dan ketipung. Dan selama beronda terdengarlah…!!!!!! Lonceng : Klonteng…klonteng……klonteng …(Berbunyilah lonceng
selama 3 kali)
Narator : lonceng membunyikan dirinya selama 3 kali pertanda ada
pencuri. Kemudian seluruh warga bangun dan terdengarlah…..
Kenthongan : Tok…tok…tok….tok..tok…..(berbunyi beberapa kali)
Narator : kenthongan berbunyi berkali-kali pertanda warga disuruh
bangun dan mencari dimana pencuri itu berada. Akhirnya
warga bangun juga.Surat, Internet dan tong-tong mempunyai
inisiatif untuk mencari dimana dan kemana perginya pencuri
tersebut. Dan akhirnya bergeraklah surat, Internet dan tong-
tong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Surat :
Kepada
Polisi kecamatan sukamaju
Di tempat
Dengan hormat,
Bapak Harjanto di tempat,
telah terjadi pencurian di tempat kami. Kami mohon bantuan bapak
Harjanto sebagai direktur kepolisian untuk mencarikannya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Sukamaju, 10 mei
2012
Surat
Internet : Buka google. Cari facebook. Kirimkan pemberitahuan bahwa
telah terjadi pencurian,mohon partisipasinya untuk mencari. Klik
enter. Keluar.
Narator : Malam sudah berakhir. Dan kerja dari warga juga sangat keras
dan sangat melelahkan.Dan pencuri itu juga belum dan tidak
ketemu.Dan mereka hanya berusaha untuk menghibur tong-
tong.Komunikasi sungguh sangat bermanfaat.
Dari cerita diatas, Apa itu Bermain Peran?
Aku Tahu!!!!
Bermain peran adalah berperan atau memainkan peranan dalam
dramatisasi masalah sosial atau psikologis.
Bermain peran adalah salah satu bentuk permainan pendidikan yang di
gunakan unutk menjelaskan perasaan, sikap, tingkah laku dan nilai,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
dengan tujuan untuk menghayati perasaan, sudut pandangan dan cara
berfikir orang lain (Depdikbud, 1964:171).
Dari cerita tadi, bagaimana cara kerja
lonceng, ketipung, surat dan internet?
Kalian akan tahu bagaimana cara
menggunakannya dan bagaimana
pemanfaatannya setelah kalian melakukan
sendiri caranya atau mempraktekkannya
dengan kalian menjadi
surat,ketipung,lonceng dan internet..
Selamat bermain
peran!!!!!!!!!!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Apakah kalian sudah tahu bagaimana penggunaan
alat komunikasi yang kalian sebutkan tadi???
baiklah…..!!!!!sekarang kerjakan soal evaluasi di
bawah ini ya!!!!!!!
Selamat
mengerjakan!!!!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 6: Surat Selesai Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI