jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan … · i jenis ragam dan karakteristik ragam...

277
JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII A SMP PANGUDI LUHUR I KALIBAWANG TAHUN AJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Oleh: Chresensia Apriliana Endang Purwaningrum NIM: 131224096 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: phamtruc

Post on 16-Aug-2019

277 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN

GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN

BAHASA INDONESIA KELAS VIII A

SMP PANGUDI LUHUR I KALIBAWANG

TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:

Chresensia Apriliana Endang Purwaningrum

NIM: 131224096

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

i

JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN

GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN

BAHASA INDONESIA KELAS VIII A

SMP PANGUDI LUHUR I KALIBAWANG

TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:

Chresensia Apriliana Endang Purwaningrum

NIM: 131224096

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Allah Bapa, Yesus Kristus, dan Bunda Maria

Orang tua tercinta, Risma Situmorang dan Michael Purwanto

Kedua adik, Florentina Betti Ria Wardani dan Fransiskus Asisi Welly

Riskartiawanto

Keempat sahabat, Dhian, Anis, Izmi, dan Rizky

Yang Terkasih, Felix Parama Dwityandra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

v

MOTTO

Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh

kepercayaan, kamu akan menerimanya.

(Matius, 21: 22)

Barang siapa mau bersabar, ia akan mendapatkan lebih. Lebih tak

melulu soal jumlah, tapi juga ketenangan batin.

(Chresensia Apriliana E. P.)

Cita-cita tidak harus realistis, sebab ketidakrealistisanlah seni

dalam bercita-cita. Kalau cita-cita selalu realistis, pesawat terbang

dan kapal selam tidak pernah ada.

(Chresensia Apriliana E. P.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

viii

ABSTRAK

Purwaningrum, Chresensia Apriliana Endang. 2018. Jenis Ragam dan

Karakteristik Ragam Tuturan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran

Bahasa Indonesia Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur I Kalibawang

Tahun Ajaran 2017/2018. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP,

Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini mengkaji jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru

dan siswa. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis ragam bahasa

Indonesia yang muncul pada kegiatan awal pembelajaran, inti pembelajaran, dan

akhir pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data

penelitian berupa tuturan guru dan siswa yang berwujud kata, kalimat, atau

rangkaian kalimat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode

simak. Metode simak yang digunakan adalah metode simak dengan teknik dasar

sadap. Penyadapan dilakukan melalui proses perekaman dan pencatatan. Teknik

sadap yang digunakan merupakan lanjutan dari teknik sadap yaitu teknik Simak

Bebas Libat Cakap (SBLC). Teknik analisis data dilakukan melalui tahap

transkripsi, klasifikasi, koding, identifikasi, penyajian, dan menarik simpulan.

Dari hasil analisis data diambil dua simpulan. Pertama, jenis ragam yang

ditemukan yaitu, ragam resmi, ragam santai, dan ragam akrab. Dari ketiga ragam

tersebut, ragam santai paling banyak ditemukan dalam tuturan guru kepada siswa,

tuturan siswa kepada guru, dan tuturan sesama siswa. Ragam santai paling

banyak digunakan karena ragam ini dapat membangun suasana pembicaraan yang

santai sehingga proses komunikasi tidak berlangsung kaku dan pesan yang

disampaikan dapat lebih mudah dipahami. Kedua, dari semua data yang dianalisis

ditemukan 10 karakteristik ragam resmi, 12 karakteristik ragam santai, dan 4

karakteristik ragam akrab. Jumlah karakteristik yang ditemukan dalam setiap data

bervariasi. Karakteristik ketiga ragam memiliki perbedaan yang dilihat dari segi

diksi, struktur, dan tujuan. Adapun hal yang menjadi dasar pembedaan semua

jenis ragam adalah situasi pemakaian.

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengajukan saran untuk bidang

pembelajaran khususnya bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hendaknya

guru memberikan pemahaman, contoh konkret, dan melakukan pembiasaan pada

siswa terkait penggunaan ragam bahasa resmi. Bagi pengembang bidang

sosiolinguistik, hendaknya berusaha mengkaji ragam bahasa Indonesia di bidang

yang lain dalam kehidupan masyarakat. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan

dapat menindaklanjuti penelitian ini secara lebih luas karena penelitian ini baru

menjangkau penggunaan ragam bahasa di satu kelas saja. Peneliti lain dapat

melakukan penelitian dalam proses pembelajaran di beberapa kelas atau di jenjang

yang lebih tinggi misalnya, di SMA atau universitas.

Kata Kunci: ragam, karakteristik ragam, pembelajaran bahasa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

ix

ABSTRACT

Purwaningrum, Chresensia Apriliana Endang. 2018. Types and Characteristic of

Variations of The Teacher and Grade VIII A Students Utterance in

Indonesian Language Learning of Pangudi Luhur I Kalibawang Junior

High School in 2017/2018 Academic Year. Thesis. Yogyakarta: PBSI,

FKIP, Universitas Sanata Dharma.

This study examines the types and characteristics of variations of the

teacher and students. The purpose of this research is to describe the types of

Indonesian language that appear in the early activities of learning, the core of

learning, and the end of learning. This research is a qualitative descriptive study.

Research data in the form of teacher and student speech that tangible words,

sentences, or sentence sequences. Data collection is done by using the method

refer. The method used is the method refer to the basic technique called tapping

technique. Tapping is done through the recording and recording process. The

tapping technique used is a continuation of the tapping technique that is Simak

Bebas Libat Cakap (SBLC) Technique. Data analysis technique is done through

transcription, classification, coding, identification, presentation, and drawing

conclusion.

From the analysis taken two conclusions. First, the kind of variety found is

the formal style, casual style, and the intimate style. Of the three varieties, the

most casual variety found in teacher speech to students, student speech to

teachers, and fellow students. Casual variety is most widely used because this

variety can build a relaxed atmosphere of conversation so that the communication

process does not run rigid and the messages conveyed can be more easily

understood. Secondly, of all the analyzed data found 10 formal style

characteristics, 12 casual style characteristics, and 4 intimate style caracteristics.

The number of characteristics found in each data varies. The third characteristic

variation has differences seen in terms of diction, structure, and purpose.

However, the basis for differentiating all types of diversity is the usage situation.

Based on the results of the research, researchers put forward suggestions

for the field of learning, especially for teachers of Indonesian subjects. Teachers

should provide understanding, concrete examples, and familiarize students with

the use of official language variants. For developers in the field of

sociolinguistics, should try to study the variety of Indonesian language in other

fields in public life. For the next researcher, it is expected to follow up this

research more widely because this research only reaches the use of language

variety in one class only. Other researchers can do research in the learning process

in some classes or at higher levels for example, in high school or university.

Keywords: variation, characteristic of variation, Indonesian language learning.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas berkat dan cinta kasih-

Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Jenis Ragam

dan Karakteristik Ragam Tuturan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Bahasa

Indonesia Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur I Kalibawang Tahun Ajaran

2017/2018” dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra

Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa banyak pihak yang turut mendukung peneliti

dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, secara khusus peneliti mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

2. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma.

3. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing.

4. Danang Satria Nugraha, S.S., M.A., selaku dosen triangulator.

5. Seluruh Dosen dan sekretariat Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra

Indonesia.

6. Lembaga Kesejahteraan Mahasiswa yang telah menyalurkan Bidikmisi kepada

peneliti selama empat tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

MOTTO ................................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............. vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .......................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6

1.5 Batasan Istilah ............................................................................................... 7

1.6 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 7

1.7 Sistematika Penulisan .................................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 10

2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................................................. 10

2.2 Landasan Teori ............................................................................................ 13

2.2.1 Sosiolinguistik ....................................................................................... 13

2.2.2 Konteks ................................................................................................. 46

2.2.3 Pembelajaran Bahasa Indonesia ……………………………………... 56

2.3 Kerangka Berpikir ……………………………………………………..… 58

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

xiii

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 61

3.2 Data dan Sumber Data ................................................................................. 62

3.3 Instrumen Penelitian .................................................................................... 62

3.4 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 62

3.5 Teknik Analisis Data ................................................................................... 64

3.6 Teknik Penyajian Data ................................................................................ 65

3.7 Triangulasi Data .......................................................................................... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 68

4.1 Deskripsi Data ............................................................................................. 68

4.2 Analisis Data ............................................................................................... 73

4.2.1 Ragam Resmi ........................................................................................ 74

4.2.2 Ragam Santai ........................................................................................ 78

4.2.3 Ragam Akrab ........................................................................................ 88

4.3 Pembahasan ................................................................................................. 91

4.3.1 Jenis Ragam Tuturan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Bahasa

Indonesia Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur I Kalibawang .......................... 97

4.3.3 Perbedaan Karakteristik Ragam Resmi

dengan Ragam Tidak Resmi ........................................................................ 100

4.3.4 Implementasi Ragam Bahasa Indonesia

melalui Model Pembelajaran ...................................................................... 102

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 107

5.1 Simpulan .................................................................................................... 109

5.2 Saran .......................................................................................................... 109

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 111

LAMPIRAN ................................................................................................... ... 113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Tabel 3.3 ……………………………………………………….. 57

Tabel 2: Tabel 4.1 ……………………………………………………….. 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Triangulasi Data ………………………………………...……. 101

Lampiran 2: Surat Permohonan Izin Penelitian ……..……………………... 245

Lampiran 3: Daftar Hadir Siswa .…………………………………………... 246

Lampiran 3: Surat Keterangan Penelitian ………………………………….. 247

Lampiran 4: Surat Permohonan Triangulasi ….……………………….…… 248

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab I merupakan bab pendahuluan. Pendahuluan berisi pembahasan

mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitan, batasan istilah, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penelitian.

1.1 Latar Belakang Masalah

Keanekaragaman bahasa di Indonesia merupakan konsekuensi dari letak

geografis Indonesia. Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas dan

ribuan pulau yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Kondisi ini

mengakibatkan bangsa Indonesia memiliki banyak suku dan setiap suku

mempunyai bahasa daerahnya masing-masing. Sejalan dengan Sumarsono (2017:

67) yang menyatakan bahwa bahasa dikatakan sebagai alat identitas etnik: bahasa

daerah adalah alat identitas suku. Sebagai contoh, bahasa daerah suku Betawi

adalah bahasa Betawi. Bahasa daerah suku Batak adalah bahasa Batak.

Bahasa dan masyarakat tidak dapat dipisahkan. Pemakaian bahasa sudah

menjadi bagian dari masyarakat. Masyarakat memerlukan bahasa untuk

berkomunikasi. Penggunaan bahasa oleh masyarakat sangat memungkinkan

munculnya penggunaan ragam bahasa. Sama halnya dengan bahasa Indonesia

yang memiliki bahasa baku sebagai ragam tinggi dan bahasa tidak baku sebagai

ragam rendah, masyarakat bahasa juga memiliki ukuran kebakuan untuk bahasa

daerahnya masing-masing. Sebagai contoh, masyarakat Jawa mengenal bahasa

Krama Inggil sebagai ragam tinggi dan bahasa Ngoko sebagai ragam rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

2

Di luar faktor geografis, munculnya ragam bahasa juga disebabkan oleh

faktor sosial. Faktor sosial ini mencakup status sosial, usia, jenis kelamin,

pendidikan, nilai dan norma, serta pekerjaan. Hal ini sejalan dengan pandangan

Chaer dan Agustina (2004: 62) mengenai ragam bahasa. Pertama, ragam atau

variasi bahasa dilihat sebagai akibat adanya keberagaman sosial penutur bahasa

dan keberagaman fungsi bahasa. Kedua, ragam atau variasi bahasa sudah ada

untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang

beranekaragam. Sebagai contoh, seorang presiden menggunakan ragam bahasa

Indonesia baku saat membawakan pidato kenegaraan sementara ketika

mengunjungi masyarakat di daerah perkampungan, presiden menggunakan ragam

tidak baku untuk berinteraksi dengan warga.

Istilah ragam bahasa dikenal pula sebagai variasi bahasa. Sejalan dengan

Nababan (1986: 12) yang menyatakan bahwa ragam bahasa adalah variasi bahasa,

baik variasi bentuk ataupun maknanya. Variasi bahasa adalah keanekaragaman

bahasa yang disebabkan oleh faktor tertentu (Soeparno, 2013: 49). Utorodewo

(2010: 3) menyatakan bahwa ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terjadi

karena pemakaian bahasa. Dengan demikian, disimpulkan bahwa istilah ragam

bahasa disebut juga sebagai variasi bahasa.

Penelitian ini menggunakan teori Martin Joos untuk menganalisis jenis

ragam. Martin Joos (dalam Alwasilah, 1990: 45) membedakan ragam bahasa

menjadi lima jenis yaitu, ragam beku (frozen style), ragam resmi (formal style),

ragam usaha (consultative style), ragam santai (casual style), dan ragam akrab

(intimate style). Sementara itu, untuk menganalisis karakteristik ragam, peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

3

menggabungkan teori milik Martin Joos (dalam Alwasilah 1990), Utorodewo

(2010), Chaer & Agustina (2004), Pateda (1990), Supardi (1988), dan Nababan

(1984). Pendapat para ahli ini dikolaborasikan untuk menemukan teori yang

relevan dan memadai dalam proses analisis data.

Salah satu sarana untuk memperkenalkan ragam bahasa adalah melalui

pembelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki andil

besar dalam membekali peserta didik dengan keterampilan berbahasa. Melalui

pembelajaran Bahasa Indonesia, peserta didik memahami bagaimana berbahasa

Indonesia yang baik dan benar. Pembelajaran bahasa Indonesia sudah semestinya

menjadi perantara yang efektif untuk memperkenalkan ragam bahasa Indonesia

sesuai dengan kaidah-kaidah kebahasaan.

Masyarakat berpandangan bahwa kaum cendekia memiliki prestise yang

lebih tinggi dibandingkan dengan kalangan tidak terpelajar atau berpendidikan

rendah. Oleh karena itu, masyarakat menganggap bahwa kaum cendekia adalah

kalangan yang mampu menggunakan ragam baku secara fasih. Namun, pada

kenyataannya sekolah sebagai sarana untuk mengajarkan bahasa Indonesia yang

baik dan benar justru kurang konsisten dalam menerapkan penggunaan bahasa

baku sebagai ragam tinggi. Sebagai contoh konkret, penggunaan ragam bahasa

baku dalam kegiatan pembelajaran di kelas seringkali diabaikan bahkan pada saat

berlangsungnya pembelajaran bahasa Indonesia. Guru dan siswa terbiasa

menggunakan ragam tidak baku untuk berkomunikasi di kelas. Penggunaan ragam

baku dianggap sulit dan terlalu kaku. Guru dan siswa cenderung memilih ragam

tidak baku seperti ragam santai atau ragam akrab yang dirasa lebih efektif untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

4

menyampaikan pesan. Sebagai contoh konkret, masalah ini ditemukan oleh

peneliti pada saat melakukan penelitian di kelas VIII A SMP Pangudi Luhur I

Kalibawang. Data awal yang diperoleh peneliti menunjukkan bahwa penggunaan

ragam santai lebih dominan dibandingkan penggunaan ragam resmi.

Di luar kenyataan yang ditemukan peneliti di kelas VIII A SMP Pangudi

Luhur I Kalibawang, masih ada kemungkinan ditemukannya penggunaan ragam

bahasa Indonesia resmi secara konsisten dalam mata pelajaran lain. Baik di

sekolah yang sama maupun di sekolah yang lain. Penelitian ini penting untuk

memberikan gambaran terhadap pihak-pihak yang memerlukan deskripsi

mengenai jenis ragam dan karakteristik ragam dalam kegiatan pembelajaran di

sekolah. Melalui deskripsi terkait penggunaan ragam bahasa, pihak-pihak yang

terkait dengan kajian ragam bahasa dapat mengetahui fakta di lapangan mengenai

penggunaan ragam bahasa dalam proses pembelajaran di sekolah. Dengan

demikian, setiap pihak terkait dapat mengetahui kekurangan yang muncul dalam

hal kebahasaan secara khusus dalam penggunaan ragam bahasa di sekolah, serta

mencari upaya untuk memperbaikinya.

Penelitian ini mendeskripsikan jenis ragam dan karakteristik ragam yang

muncul pada saat berlangsungnya pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VIII A

SMP Pangudi Luhur I Kalibawang, tahun pelajaran 2017/2018. Adapun data yang

diolah peneliti adalah data yang berupa tuturan guru dengan siswa, siswa dengan

guru, dan siswa dengan siswa. Oleh karena itu, peneliti merumuskan judul “Jenis

Ragam dan Karakteristik Ragam Tuturan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

5

Bahasa Indonesia Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur I Kalibawang Tahun Ajaran

2017/2018”.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti terkait penggunaan ragam bahasa Indonesia di

kelas VIII A SMP Pangudi Luhur I Kalibawang. Secara rinci masalah tersebut

diuraikan sebagai berikut.

1. Apa sajakah jenis ragam bahasa Indonesia yang muncul pada kegiatan

awal, inti, dan akhir pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VIII A SMP

Pangudi Luhur I Kalibawang?

2. Bagaimanakah karakteristik ragam bahasa Indonesia yang digunakan oleh

guru dan siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur I Kalibawang?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan jenis ragam bahasa Indonesia yang muncul pada kegiatan

awal, inti, dan akhir pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VIII A SMP

Pangudi Luhur I Kalibawang.

2. Mendeskripsikan karakteristik ragam bahasa Indonesia yang digunakan

oleh guru dan siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur I Kalibawang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

6

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kajian linguistik Indonesia

pada umumnya dan sosiolinguistik khususnya. Selain itu, penelitian ini

diharapkan dapat bermanfaat untuk kepentingan pembelajaran bahasa Indonesia.

Manfaat penelitian ini secara teoritis dan praktis adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya

pengetahuan di bidang linguistik khususnya sosiolinguistik mengenai

ragam bahasa.

2. Manfaat Praktis

Bagi guru Bahasa Indonesia, khususnya guru di SMP Pangudi

Luhur I Kalibawang, penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk

melihat permasalahan kebahasaan pada pengajaran bahasa Indonesia dan

dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kemampuan

berbahasa pada siswa.

Bagi siswa, khususnya siswa Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur I

Kalibawang, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan siswa

mengenai ragam bahasa dan meningkatkan keterampilan siswa dalam

berbahasa Indonesia.

Bagi sekolah, khususnya SMP Pangudi Luhur I Kalibawang,

penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan oleh sekolah dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam

hal penggunaan ragam bahasa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

7

Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat dan gambaran bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian

sejenis yang relevan.

1.5 Batasan Istilah

Batasan istilah merupakan definisi istilah. Batasan istilah dimaksudkan

agar pembahasan dalam penelitian ini tidak terlampau luas dan melebar. Selain

itu, batasan istilah berfungsi untuk menghindari salah pengertian ataupun salah

tafsir istilah-istilah yang ada. Berikut ini batasan istilah tersebut.

1. Ragam Bahasa

Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang muncul karena adanya

perbedaan tingkat keresmian bahasa yang dipengaruhi oleh siapa orang yang

bertutur, situasi tutur, dan tujuan pembicaraan. Dalam hal ini ragam bahasa

merupakan kajian sosiolinguistik.

2. Karakteristik Ragam

Karakteristik ragam adalah sifat khas yang dimiliki oleh jenis ragam

tertentu yang membedakannya dengan jenis ragam lain.

3. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan yang mencakup kegiatan awal atau

pembukaan, kegiatan inti atau dan penutup (Mulyasa, 2014: 125).

4. Pembelajaran Bahasa Indonesia

Aktivitas belajar yang terdiri dari tahap awal, tahap inti, dan tahap penutup

yang dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru untuk mencapai empat

keterampilan berbahasa yaitu membaca, menyimak, berbicara, dan menulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

8

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji penggunaan ragam bahasa dalam

tuturan guru dan siswa yang terjadi pada saat berlangsungnya pembelajaran

Bahasa Indonesia di kelas VIII A SMP Pangudi Luhur I Kalibawang.

1.7 Sistematika Penulisan

Penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I merupakan bab pendahuluan

yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, batasan istilah, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

Latar belakang berisi alasan peneliti melakukan penelitian dan permasalahan yang

ditemukan. Rumusan masalah mencakup uraian permasalahan yang berupa

kalimat tanya. Tujuan penelitian berisi tujuan dilakukannya penelitian yang

sejalan dengan rumusan masalah. Manfaat penelitian berisi manfaat atau dampak

dari hasil penelitian. Batasan istilah disertakan untuk membatasi istilah-istilah

yang ada agar tidak terlampau luas. Ruang lingkup penelitian berisi batasan-

batasan penelititan. Dalam sistematika penulisan, peneliti menguraikan alur

penulisan agar tercipta kesistematisan penulisan.

Bab II merupakan landasan teori, berisi penelitian terdahulu yang relevan

dan kajian teori. Penelitian yang relevan menunjukkan posisi tulisan sehingga

tidak dimungkinkan pengulangan karya ilmiah dan peneliti dapat membahas

masalah dengan tajam dan kritis. Kajian teori menunjukkan ketajaman dan

kedalaman alat analisis. Pisau analisis yang berupa dasar teori digunakan sebagai

alat pembedah data dalam penyusunan karya ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

9

Bab III merupakan metodologi penelitian. Bab ini meliputi jenis

penelitian, data dan sumber data, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data,

teknik analisis data, dan teknik penyajian data. Jenis penelitian ini merupakan

pengkategorian menurut data yang diperoleh. Data adalah bahan yang dijadikan

dasar kajian. Sumber data merupakan subjek dari mana data diperoleh. Instrumen

penelitian berisi alat pengumpulan data utama. Teknik pengumpulan data adalah

langkah-langkah untuk mendapatkan data. Teknik analisis data merupakan

langkah lanjutan setelah data dikumpulkan. Teknik penyajian data merupakan

bentuk penyajian data.

Bab IV merupakan bab yang berisi hasil penelitian dan pembahasan. Bab

ini merupakan inti dan jantung karya ilmiah. Pada bagian pembahasan, masalah

yang dirumuskan pada bagian latar belakang dan rumusan masalah dibahas dan

dibedah sesuai teori yang diacu.

Bab V merupakan penutup. Bab ini berisi simpulan dan saran bagi peneliti

selanjutnya. Simpulan berisi pokok-pokok dari hasil pembahasan dan berkaitan

dengan rumusan masalah. Saran merupakan imbauan kepada peneliti selanjutnya

jika ingin melakukan penelitian yang serupa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab II berisi pembahasan mengenai (1) penelitian terdahulu yang relevan,

(2) landasan teori, dan (3) kerangka berpikir. Ketiga hal tersebut diuraikan ke

dalam subbab yang berkaitan dengan jenis ragam dan karakteristik ragam berikut

ini.

2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian terdahulu yang relevan menampilkan penelitian-penelitian

serupa yang pernah dilakukan oleh peneliti lain. Selain itu, penelitian yang relevan

juga digunakan sebagai referensi untuk melengkapi teori-teori para ahli. Dalam

subbab ini juga diuraikan persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan

penelitian yang relevan.

Ada dua penelitian terdahulu yang relevan dan berkaitan dengan analisis

penggunaan ragam bahasa. Pertama, skripsi milik Y. B. Dion Rikayakto (2007)

yang berjudul Ragam Bahasa Indonesia Pemandu Wisata Studi Kasus di PT.

Surya Satjati Wisata Yogyakarta Periode Maret-Mei 2005. Kedua, skripsi milik

Dhany Nugrahani A. (2012) yang berjudul Variasi Bahasa Guru dalam Interaksi

Pembelajaran pada Siswa Tunagrahita di SLB Negeri Pembina Yogyakarta.

Skripsi Y. B. Dion Rikayakto (2007) mendeskripsikan jenis ragam dan

karakteristik ragam bahasa Indonesia yang dipakai oleh seorang pemandu wisata.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dan

penelitian kasus. Subjek penelitian ini adalah seorang pemandu wisata dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

11

negeri agen tour dan travel PT. Surya Satjati Wisata bernama Yakobus Didi

Setiawan, S.Pd., usia 26 tahun. Data penelitian ini adalah tuturan pemandu wisata.

Metode analisis data penelitian ini adalah metode analitik yang diawali dengan

mencari data kemudian mengidentifikasi dan menganalisis data. Hasil penelitian

Y. B. Dion Rikayakto (2007) menunjukkan ada lima jenis ragam bahasa Indonesia

yang digunakan oleh pemandu wisata. Kelima ragam yang dimaksud adalah

ragam bahasa Indonesia dengan campur kode dialek Jawa, ragam bahasa cendekia

dilihat dari statusnya, ragam bahasa yang menggunakan kata-kata dalam bidang

wisata, ragam bahasa yang menggunakan media kelisanan, dan ragam bahasa

yang menggunakan kata-kata nonstandar yang berindikasi pada pemakaian bahasa

santai. Ciri-ciri ragam yang digunakan oleh pemandu wisata PT. Surya Sadjati

terlihat pada penggunaan aspek afiksasi, semantik, campur kode, diksi, unsur

serapan, tujuan, topik, isi, bentuk, dan pengucapan. Implikasi dari hasil penelitian

ini dapat diterapkan bagi bidang sosiolinguistik, pembelajaran Bahasa Indonesia

di SMA, penelitian selanjutnya, dan perusahaan yang bergerak di bidang

pariwisata. Penelitian Y. B. Dion Rikayakto (2007) relevan dengan penelitian ini

karena sama-sama berpusat pada proses komunikasi secara khusus dalam hal

penggunaan ragam bahasa. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian Y.

B. Dion Rikayakto (2007) terlihat pada subjek penelitian. Subjek penelitian

Rikayakto adalah pemandu wisata sedangkan subjek penelitian ini adalah guru

dan siswa SMP.

Penelitian kedua dilakukan oleh Dhany Nugrahani A. (2012) dalam skripsi

yang berjudul Variasi Bahasa Guru dalam Interaksi Pembelajaran pada Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

12

Tunagrahita di SLB Negeri Pembina Yogyakarta. Jenis penelitian Nugrahani

adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah wacana

percakapan, situasi percakapan, dan informasi latar percakapan. Subjek penelitian

ini adalah tuturan yang digunakan oleh guru-guru di SLB Negeri Pembina

Yogyakarta. Metode analisis data yang digunakan oleh Dhany Nugrahani A.

(2012) adalah metode agih (distribusional) dan metode padan. Metode agih

digunakan untuk menganalisis bentuk variasi atau ragam bahasa pada tuturan guru

dalam kegiatan belajar-mengajar. Metode padan digunakan untuk meneliti faktor-

faktor yang menyebabkan penggunaan variasi atau ragam bahasa oleh guru pada

proses belajar mengajar. Penelitian Dhany Nugrahani A. (2012) bertujuan untuk

mendeskripsikan bentuk-bentuk variasi bahasa, mendeskripsikan faktor-faktor

yang memengaruhi penggunaan bentuk-bentuk variasi bahasa, dan

mendeskripsikan fungsi bahasa yang digunakan oleh guru dalam interaksi

pembelajaran.

Hasil penelitian Dhany Nugrahani A. (2012) adalah: (1) bentuk ragam

bahasa yang digunakan guru dalam interaksi belajar mengajar adalah ragam resmi,

ragam usaha, ragam santai, dan ragam akrab. Dari keempat ragam tersebut, ragam

usaha merupakan ragam yang paling dominan karena merupakan ragam yang

operasional. Ragam santai menjadi pilihan kedua karena digunakan untuk

menciptakan suasana belajar yang komunikatif dan akrab; (2) faktor-faktor yang

memengaruhi penggunaan bentuk bahasa adalah situasi, topik pembicaraan, dan

maksud; (3) fungsi bahasa yang digunakan dalam interaksi pembelajaran pada

siswa tunagrahita adalah fungsi instrumental, representasional, interaksional,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

13

personal, heuristik dan imajinatif. Fungsi bahasa yang paling sering digunakan

adalah fungsi instrumental yang selaras dengan metode komunikasi yang

cenderung bersifat tanya jawab.

Relevansi penelitian Dhany Nugrahani A. (2012) dengan penelitian ini

adalah sama-sama meneliti penggunaan ragam bahasa Indonesia dalam proses

pembelajaran. Sementara itu, perbedaan penelitian ini dengan penelitian

Nugrahani tampak dari subjek penelitian. Subjek penelitian ini adalah guru dan

siswa SMP sementara subjek penelitian Nugrahani adalah guru SLB tunagrahita.

2.2 Landasan Teori

Penelitian ini menggunakan beberapa teori sebagai kerangka berpikir

untuk menganalisis data-data yang telah terkumpul. Teori-teori yang akan

digunakan adalah: (1) sosiolinguistik, (2) konteks, dan (3) pembelajaran bahasa

Indonesia. Teori sosiolinguistik yang digunakan pada subbab 2.2.1 adalah konsep

dasar tentang bahasa dan ragam bahasa.

2.2.1 Sosiolinguistik

Menurut Sumarsono (2017: 1), sosiolinguistik adalah kajian tentang

bahasa yang dikaitkan dengan kondisi kemasyarakatan (dipelajari oleh ilmu-ilmu

sosial khususnya sosiologi). Sejalan dengan Wardhaugh (2010: 12) yang

menyatakan bahwa sosiolinguistik berkaitan dengan penyelidikan hubungan

antara bahasa dan masyarakat dengan tujuan memberi pemahaman yang lebih

baik tentang struktur bahasa dan bagaimana bahasa berfungsi dalam komunikasi.

Pernyataan kedua ahli tersebut menunjukkan bahwa bahasa dan masyarakat saling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

14

berhubungan. Bahasa adalah bagian dari masyarakat dan masyarakat

membutuhkan bahasa untuk dapat berkomunikasi.

Pemakaian bahasa oleh masyarakat mencerminkan kondisi sosial

masyarakat. Fishman dalam Sumarsono (2017: 2) menjelaskan bahwa

sosiolinguistik menyoroti keseluruhan masalah yang berhubungan dengan

organisasi sosial perilaku bahasa, tidak hanya mencakup pemakaian bahasa saja,

melainkan juga sikap-sikap bahasa, perilaku terhadap bahasa dan pemakai bahasa.

Jadi, dapat dikatakan bahwa sosiolinguistik beranjak dari permasalahan

kebahasaan yang muncul dalam suatu kelompok masyarakat dengan kondisi sosial

tertentu. Kondisi sosial ini berpengaruh pada pemakaian bahasa oleh masyarakat.

Nababan dalam Sumarsono (2017: 4) menyatakan bahwa sosiolinguistik

adalah kajian atau pembahasan bahasa sehubungan dengan penutur bahasa itu

sebagai anggota masyarakat. Dengan demikian, penutur bahasa terikat dengan

nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tempat penutur bahasa tinggal.

Sumarsono (2017: 5) menyatakan bahwa nilai selalu terkait dengan apa yang baik

(apa yang boleh) dan apa yang tidak baik (tidak diizinkan), dan ini diwujudkan

dalam kaidah-kaidah yang sebagian besar tidak tertulis tetapi dipatuhi oleh warga

masyarakat. Berdasarkan uraian-uraian diatas, disimpulkan bahwa sosiolinguistik

adalah studi yang mengkaji hubungan antara bahasa dengan masyarakat.

Sosiolinguistik memiliki peran penting terhadap keberlangsungan

interaksi dalam masyarakat. Sosiolinguistik bukan hanya melihat bahasa dari segi

pemakaiannya saja, tetapi juga melihat hubungan antara bahasa dengan

masyarakat. Sosiolinguistik menaruh perhatian pada nilai dan norma yang berlaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

15

dalam suatu masyarakat tutur, siapa yang saling bertutur, dan pada situasi apa

ragam tertentu digunakan.

Sumarsono (2017: 17) menyebutkan bahwa salah satu konsep dasar di

dalam sosiolinguistik yang harus dipahami adalah gagasan tentang bahasa dan

ragam (variasi) bahasa. Penelitian ini menggunakan dua konsep dasar dalam

sosiolinguistik yaitu teori tentang bahasa dan teori ragam bahasa yang dijelaskan

pada subbab berikut ini.

2.2.1.1 Bahasa

Kridalaksana (1983) dalam buku Linguistik Umum karya Abdul Chaer

(2012: 32) mendefinisikan bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer dan

digunakan oleh para kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi, dan

mengidentifikasikan diri. Dalam artian bahwa semua hal yang digunakan oleh

manusia itu merupakan suatu bahasa yang bertujuan untuk memberi pesan.

Pendapat tersebut didukung oleh Bloch dan Trager dalam Lubis (2011: 1) yang

menyatakan bahwa bahasa adalah sebuah sistem lambang-lambang vokal yang

bersifat arbitrer (language is a system of arbitrary vocalysymbol).

Saphir (1921) dalam Alwasilah (1990) mengungkapkan batasan bahasa

demikian, “A purely human and noninstinctive method of communicating ideas,

emotions, and desires, by means of a system of voluntarily produced symbol”. Inti

dari pernyataan tersebut yaitu, bahasa bersifat manusiawi, dipelajari, sistem,

arbitrer dan simbolik. Berikut ini penjelasan mengenai sifat-sifat tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

16

a) Manusiawi

Manusia memiliki sistem simbol untuk berkomunikasi, hewan memiliki

sistem bunyi untuk berkomunikasi, tetapi sistem itu bukanlah kata-kata. Dengan

demikian, binatang tidak memiliki bahasa. Manusia telah berbahasa sejak dini.

Sejarah, dan perkembangan bahasa inilah yang membedakan manusia dari

makhluk lain sehingga mampu berpikir dan berbahasa.

b) Dipelajari

Manusia ketika dilahirkan tidak memiliki kemampuan berbicara.

Manusia harus sedikit demi sedikit belajar berbahasa. Bahasa diperoleh untuk

kebutuhan berkomunikasi, mengaktualisasikan diri, dan berinteraksi dengan

lingkungan sekitar. Dalam pengertian ini bahasa yang dipergunakan oleh manusia

tidak dapat lepas dari peran serta orang lain dan bahasa tidak dengan sendirinya

muncul sehingga ditegaskan bahwa bahasa itu perlu dipelajari.

c) Sistem

Bahasa memiliki seperangkat aturan yang dikenal para penuturnya.

Perangkat inilah yang menentukan struktur bahasa atau sering disebut grammar.

Bagaimanapun primitifnya suatu masyarakat penutur bahasa, masyarakat itu

memiliki aturan-aturan kebahasaan yang harus ditaati. Pernyataan mengenai

aturan berbahasa menegaskan bahwa bahasa sebagai sistem yang memiliki

persoalan pemakaian dan kebiasaan (usage) bukan ditentukan oleh panitia atau

lembaga perumus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

17

d) Arbitrer

Manusia mempergunakan bunyi-bunyi tertentu dan disusun dalam cara

tertentu pula, keadaan semacam ini merupakan kebetulan saja. Orang

menggunakan satu kata untuk melambangkan satu benda. Contoh yang

mendukung dari pernyataan arbitrer adalah kata “candi” ditujukan untuk

bangunan peninggalan sejarah karena berdasarkan konvensi orang mengatakan

seperti itu.

e) Simbolik

Bahasa terdiri atas rentetan simbol arbitrer yang memiliki arti sehingga

simbol-simbol ini bisa dipergunakan untuk berkomunikasi sesama manusia,

karena manusia sama-sama memiliki perasaan, gagasan, dan keinginan.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, diketahui bahwa bahasa dan

masyarakat memiliki hubungan yang erat. Bahasa memiliki peran yang penting

bagi masyarakat untuk berkomunikasi. Tanpa bahasa, manusia kesulitan untuk

menyampaikan gagasan-gagasannya.

2.2.1.2 Ragam Bahasa

Nababan (1986: 12) menyatakan bahwa ragam bahasa adalah variasi

bahasa, baik variasi bentuk ataupun maknanya. Variasi bahasa adalah

keanekaragaman bahasa yang disebabkan oleh faktor tertentu (Soeparno, 2013:

49). Utorodewo (2010: 3) menyatakan bahwa ragam bahasa adalah variasi bahasa

yang terjadi karena pemakaian bahasa. Dengan demikian, disimpulkan bahwa

variasi bahasa disebut juga ragam bahasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

18

Definisi ragam bahasa berindikasi pada faktor-faktor yang memengaruhi

munculnya berbagai ragam bahasa. Faktor-faktor yang mendukung munculnya

ragam bahasa antara lain faktor geografis, kedudukan sosial, situasi berbahasa,

waktu, gaya, kultural, dan individual. Ragam bahasa karena faktor geografis atau

regional disebut ragam geografis atau ragam regional. Wujud pemakaian

bahasanya disebut dialek. Dialek adalah suatu ragam bahasa yang memiliki

bentuk dengan penggunaan khas karena latar belakang penuturnya yang khas pula

(Poedjosoedarmo, 1983: 35 via Atmawati, 2003). Dari pendapat tersebut,

diketahui bahwa ada kekhasan yang membedakan dialek suatu kelompok dengan

kelompok lainnya. Kekhasan tersebut diperoleh dari kesamaan pengalaman suatu

kelompok tutur. Hal ini sejalan dengan (Poedjosoedarmo, 1983: 43-44 via

Atmawati, 2003) yang menyatakan bahwa dialek dapat terbentuk karena adanya

kebersamaan yang dialami oleh masyarakat penuturnya. Kebersamaan itu dapat

terjadi karena pengalaman di dalam menghadapi tantangan hidup sehari-hari,

penghayatan status sosial, kebersamaan di dalam aspirasi hidup, ideologi, dan

lain-lain.

Kridalaksana (1984: 38-39) memaparkan bahwa dialek terbagi menjadi

tiga, yaitu dialek regional, dialek sosial, dan dialek temporal. Dialek regional

adalah ragam bahasa yang dipakai oleh kelompok bahasawan di tempat tertentu.

Ciri dialek ini dibatasi oleh tempat, contoh yang mendukung dari ragam regional

yaitu dialek Solo, dialek Malang, dan lain-lain. Dialek sosial adalah ragam bahasa

yang dipakai oleh golongan atau kelompok sosial tertentu dari suatu kelompok

bahasawan. Dialek sosial tampak pada pemakaian bahasa Melayu oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

19

bangsawan. Dialek temporal adalah ragam bahasa yang digunakan oleh

bahasawan yang hidup dalam masa tertentu. Fakta yang menunjukkan adanya

dialek temporal, yaitu adanya bahasa Jawa Kuno. Dari pendapat tersebut

disimpulkan bahwa dialek suatu kelompok berbeda dengan dialek kelompok lain.

Faktor kedudukan sosial dalam masyarakat turut memengaruhi tingkah

laku berbahasa. Hal ini terlihat pada penutur bahasa Jawa, Sunda, Bali, dan lain-

lain. Perbedaan status sosial telah menyebabkan munculnya ragam bahasa. Wujud

pemakaian bahasanya disebut sosiolek (Atmawati, 2003: 6). Contoh dari pengaruh

faktor kedudukan sosial tampak pada masyarakat Jawa. Penggunaan bahasa Jawa

Krama Inggil sebagai ragam tinggi dan penggunaan bahasa Jawa Ngoko sebagai

ragam rendah. Di lingkungan kraton, golongan darah biru berbahasa Jawa Ngoko

ketika berkomunikasi dengan abdi dalem (bawahan) sementara abdi dalem

berbahasa Krama Inggil ketika berkomunikasi dengan raja atau atasannya.

Faktor situasi berbahasa dapat mendorong munculnya ragam lain yang

dinamakan fungsiolek karena hanya berfungsi dalam situasi tertentu. Ragam

fungsional digunakan dalam pokok pembicaraan khusus dengan cara tertentu dan

memiliki tujuan tertentu pula (Halliday, 1992: 62 via Atmawati, 2003).

Faktor berlalunya waktu telah menyebabkan munculnya ragam bahasa,

yang dikenal dengan ragam kronologis. Wujud pemakaian bahasanya disebut

kronolek. Perubahan maupun perbedaan karena faktor waktu dapat terjadi pada

ejaan, kata, kata serapan, maupun gaya berbahasa (Ohoiwutun, 1997: 49-60 via

Atmawati 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

20

Faktor gaya (style) adalah pemanfaatan atas kekayaan bahasa seseorang

dalam bertutur atau menulis; pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-

efek tertentu (Kridalaksana, 1984: 57). Adapun variasi gaya merupakan ragam

bahasa seseorang baik secara terencana maupun tidak.

Menurut Holmes (2001: 223), “Language varies according to it’s uses

as well as it’s user, according to where it is used and to whom, as well as

according to who is using it”. Kutipan ini diartikan bahwa ragam bahasa berubah-

ubah menurut kegunaan dan penggunaannya, tempat di mana digunakan, siapa

mitra tuturnya serta siapa penutur yang menggunakan bahasa tersebut. Pendapat

ini didukung oleh Pateda (1990: 52) yang menyatakan bahwa dalam variasi

bahasa ada pola-pola bahasa yang sama; pola-pola bahasa itu dapat dianalisis

secara deskriptif; pola-pola yang dibatasi oleh makna tersebut dipergunakan oleh

penuturnya untuk berkomunikasi.

Berdasarkan uraian di atas, ada berbagai pendapat mengenai ragam

bahasa. Para ahli memiliki definisinya masing-masing mengenai ragam bahasa.

Definisi mengenai ragam bahasa berindikasi pada munculnya karakteristik ragam.

Berikut ini uraian mengenai jenis dan karakteristik ragam menurut para ahli.

Utorodewo (2010: 3) membagi ragam bahasa menjadi dua kelompok,

yaitu ragam bahasa berdasarkan media pengantarnya dan ragam bahasa

berdasarkan situasi pemakaiannya. Pemaparan kedua kelompok ragam bahasa

tersebut sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

21

a. Ragam Bahasa Berdasarkan Media Pengantarnya

Penggunaan bahasa berdasarkan media pengantarnya atau sarananya

terbagi menjadi ragam lisan dan ragam tulis. Ragam lisan adalah bahasa yang

diujarkan oleh pemakai bahasa.

Ragam tulis adalah bahasa yang tertulis dan tercetak. Ragam lisan dan

tulis dapat ditemukan dalam bentuk formal dan nonformal. Ada pula ragam tulis

dan lisan yang semiformal. Artinya, tidak terlalu formal, namun tidak pula terlalu

nonformal.

b. Ragam Bahasa Berdasarkan Situasi Pemakaiannya

Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaiannya dikelompokkan

menjadi ragam formal, ragam nonformal, dan ragam semiformal. Bahasa ragam

formal memiliki sifat kemantapan berupa kaidah dan aturan tetap. Akan tetapi,

kemantapan itu tidak bersifat kaku. Ragam formal tetap luwes sehingga

memungkinkan perubahan di bidang kosakata, peristilahan, serta mengizinkan

perkembangan berbagai jenis laras yang diperlukan dalam kehidupan modern

(Alwi, dkk., 1998: 14 via Utorodewo, 2010). Pateda (1990, 52-76) membedakan

jenis ragam bahasa berdasarkan tempat, waktu, pemakai, situasi, dialek yang

dihubungkan dengan sapaan, status, dan pemakaian (ragam) yang dijelaskan

sebagai berikut.

Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas, diketahui bahwa dasar

pembedaan ragam formal, nonformal, dan semiformal adalah situasi pemakaian.

Sejalan dengan penelitian ini yang menganalisis jenis dan karakteristik ragam

berdasarkan situasi pemakaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

22

a. Ragam Bahasa Dilihat dari Segi Tempat

Menurut Pateda (1990, 52-70), tempat dapat mengakibatkan variasi

bahasa. Variasi ini menghasilkan apa yang disebut dialek. Dialek adalah

seperangkat bentuk ujaran setempat yang berbeda-beda, yang memiliki ciri-ciri

umum dan masing-masing lebih mirip sesamanya dibandingkan dengan bentuk

ujaran dari bahasa lain yang sama dan dialek tidak harus mengambil semua

bentuk ujaran dari sebuah bahasa. Di Indonesia misalnya, dikenal bahasa

Indonesia dialek Jakarta, dialek Manado, dialek Ambon, dialek Banjarmasin,

sedangkan bahasa Gorontalo mengenal dialek Tilamuta dan dialek Suwawa.

Bagaimana melukiskan hubungan-hubungan dalam dialek disebut

geografis dialek. Dalam hubungan ini dikenal dua bentuk, yaitu lento dan alegro.

Bentuk lento adalah bentuk bahasa yang utuh, biasanya dipakai dalam bahasa tulis

atau bahasa yang digunakan dalam situasi resmi. Bentuk alegro merupakan

kependekan misalnya, dulu kependekan dari dahulu. Tak kependekan dari tidak.

Tapi kependekan dari tetapi.

Di samping tempat, bahasa daerah juga memengaruhi variasi bahasa.

Bahasa daerah adalah bahasa yang dipakai oleh penutur bahasa yang tinggal di

daerah tertentu, misalnya bahasa Jawa, bahasa Gorontalo, Kaili. Bahasa daerah

sering dihubungkan dengan suku bangsa (ethnic group). Berikutnya adalah

kolokial. Kolokial turut mempengaruhi munculnya variasi bahasa. Kolokial

(colloquial) adalah bahasa yang dipakai sehari-hari, bahasa percakapan, dan

kadang-kadang disebut bahasa pasar. Terakhir adalah vernakular. Vernakular

adalah bahasa lisan yang berlaku sekarang pada daerah atau wilayah tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

23

b. Ragam Bahasa Dilihat dari Segi Waktu

Variasi bahasa secara diakronik disebut dialek temporal. Dialek

temporal adalah dialek yang berlaku pada kurun waktu tertentu. Misalnya, bahasa

Melayu zaman Sriwijaya berbeda dengan bahasa Melayu sebelum tahun 1922.

Perbedaan waktu menyebabkan perbedaan makna untuk kata-kata

tertentu. Misalnya, kata juara dahulu bermakna „kepala penyabung ayam‟,

sekarang bermakna „orang yang memperoleh kemenangan dalam perlombaan atau

pertandingan‟. Hal ini terjadi karena bahasa mengikuti garis perkembangan

masyarakat pemakai bahasa. Makna, bunyi (lafal), bahkan bentuk kata dapat

berubah karena bahasa bersifat dinamis, tidak statis.

c. Ragam Bahasa Dilihat dari Segi Pemakai

Istilah pemakai yang dimaksud ialah orang atau penutur bahasa yang

bersangkutan. Variasi bahasa dilihat dari segi pemakai bahasa dapat dirinci

menjadi glosalia, idiolek, jenis kelamin, monolingual, rol, status sosial, dan umur.

Glosalia adalah ujaran yang dituturkan ketika orang kesurupan. Idiolek

adalah cara pembicara (penutur) mengujarkan tuturan, baik yang berhubungan

dengan aksen, intonasi, dan sebagainya. Jenis kelamin turut menimbulkan variasi

bahasa. Suasana pembicaraan, topik pembicaraan, dan pemilihan kata antara laki-

laki dengan perempuan tidaklah sama. Monolingual adalah penutur bahasa yang

hanya mempergunakan satu bahasa saja. Rol adalah peranan yang dimainkan

seorang pembicara dalam interaksi sosial. Berikutnya adalah status sosial. Status

sosial pemakai bahasa yaitu kedudukannya yang dihubungkan dengan tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

24

pendidikan dan jenis pekerjaan. Terakhir adalah faktor umur. Faktor umur

mempengaruhi bahasa yang digunakan seseorang.

d. Ragam Bahasa Dilihat dari Segi Pemakaiannya

Menurut pemakaiannya, ragam bahasa dibagi menjadi diglosia, kreol,

lisan, nonstandard, pijin, register, repertories, reputations, standar, tulis, bahasa

tutur sapa, dan jargon. Diglosia adalah penggunaan dua atau lebih bahasa

maupun ragam bahasa dalam situasi yang berbeda. Kreol merupakan akibat

kontak pemakaian bahasa. Bahasa lisan merupakan yang paling penting dalam

kehidupan berbahasa sehari-hari. Pijin merupakan bahasa yang timbul akibat

kontak bahasa yang berbeda. Register merupakan pemakaian bahasa yang

digunakan dalam pekerjaan. Repertories merupakan peralihan bahasa yang

dipakai karena pertimbangan terhadap mitra tutur. Reputations merupakan

pemilihan bahasa karena faktor penilaian terhadap suatu bahasa. Bahasa standar

merupakan bahasa resmi. Bahasa tulis merupakan bahasa yang tertulis dalam

sebuah media tulis. Bahasa tutur sapa merupakan ungkapan yang dipakai dalam

sistem kata sapaan, dan merupakan jenis slang tetapi sengaja dibuat untuk

merahasiakan sesuatu kepada kelompok lain, sementara jargon merupakan

pemakaian bahasa dalam setiap bidang kehidupan.

e. Ragam Bahasa Dilihat dari Segi Situasi

Dilihat dari segi situasinya, ragam bahasa dibedakan menjadi dua, yaitu

bahasa dalam situasi resmi dan bahasa yang tidak dipakai dalam situasi resmi.

Berikut ini penjelasan kedua jenis ragam tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

25

1) Bahasa dalam Situasi Resmi

Bahasa resmi adalah bahasa yang secara yuridis diakui sebagai bahasa

resmi dalam suatu negara. Bahasa resmi sesuai dengan keresmiannya mempunyai

fungsi sebagai bahasa resmi negara, bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga

pendidikan, sebagai bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk

kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan dan

sebagai bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu

pengetahuan serta teknologi modern (hasil perumusan Seminar Politik Bahasa

Nasional, 1975 via Pateda, 1990: 75-76).

Bahasa dalam situasi resmi juga memiliki bentuk lain, yaitu ragam beku

(frozen). Disebut ragam beku karena ungkapan dan istilah yang dipakai

sedemikian tetap dan tidak memungkinkan adanya perubahan satu kata pun.

Bahkan, tekanan pelafalannya pun tidak boleh berubah sama sekali. Hal ini

terlihat dalam ungkapan yang dipakai oleh hakim, jaksa, dan pembela di dalam

suatu sidang panggilan (Suhardi, 20013: 64).

2) Bahasa dalam Situasi Tidak Resmi

Bahasa dalam situasi tidak resmi biasanya menggunakan bahasa tidak

standar. Bahasa dalam situasi tidak resmi biasanya ditandai oleh keintiman. Pada

situasi tidak resmi berlaku “asal orang yang diajak bicara mengerti”. Bahasa

yang dipakai pada situasi tidak resmi tampak pada bahasa yang dipakai orang

berjualan di terminal, situasi keluarga, dan lain-lain (Pateda, 1990: 70-71).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

26

f. Ragam Bahasa Dilihat dari Segi Statusnya

Dilihat dari segi statusnya bahasa dibagi menjadi lima. Kelima

pembagian itu adalah bahasa ibu, bahasa negara, bahasa nasional, bahasa

pengantar, dan bahasa resmi.

Chaer dan Agustina (2004: 62-73) membagi ragam bahasa dari segi

penutur, pemakaian, keformalan, dan sarana. Berikut penjelasan mengenai ragam

bahasa menurut Chaer dan Agustina.

a. Ragam Bahasa dari Segi Penutur

Ragam bahasa dari segi penutur antara lain adalah idiolek. Idiolek

merupakan variasi bahasa yang bersifat perseorangan. Ragam idiolek berkenaan

dengan warna suara, pilihan kata, gaya bahasa, serta susunan kalimat. Ragam

kedua adalah dialek. Dialek adalah ragam bahasa dari sekelompok penutur dan

jumlahnya relatif berbeda pada setiap tempat, wilayah, atau area tertentu. Ragam

ketiga adalah kronolek atau dialek temporal, yaitu ragam bahasa yang digunakan

oleh kelompok sosial pada masa tertentu. Ragam keempat sosiolek atau dialek

sosial, yakni bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial

para penuturnya.

b. Ragam Bahasa dari Segi Pemakaian

Ragam bahasa berkenaan dengan pemakaiannya, penggunaannya, atau

fungsinya disebut fungsiolek, ragam, atau register. Ragam ini biasanya

dibicarakan berdasarkan bidang penggunaan, gaya, tingkat keformalan, dan saran

penggunaan. Ragam bahasa sastra biasanya menekankan penggunaan bahasa dari

segi estetis, sehingga dipilihlah dan digunakanlah kosakata yang estetis, memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

27

eufoni, serta daya ungkap yang paling tepat. Ragam bahasa jurnalistik memiliki

ciri tertentu, yaitu bersifat sederhana, komunikatif, dan ringkas. Sederhana karena

harus bisa dipahami dengan mudah; komunikatif karena jurnalistik harus

menyampaikan berita secara tepat dan ringkas oleh karena keterbatasan ruang

(dalam media cetak) dan keterbatasan waktu (dalam media elektronika). Ragam

bahasa militer dikenal dengan cirinya yang ringkas dan tegas, sesuai dengan

kehidupan militer yang disiplin dan penuh instruksi. Ragam bahasa ilmiah juga

dikenal dengan cirinya yang tegas, jelas, dan bebas dari keambiguan, serta segala

macam metafora dan idiom. Bebas dari segala keambiguan karena bahasa ilmiah

harus memberikan informasi keilmuan secara jelas, tanpa keraguan makna, dan

terbebas dari kemungkinan tafsiran makna yang berbeda.

c. Ragam dari Segi Keformalan

Chaer dan Agustina (2004: 62-73) melihat jenis ragam dari segi

keformalan sejalan dengan pendapat Martin Joos (dalam Alwasilah, 1990: 45).

Uraian mengenai jenis ragam dan karakteristik ragam ini akan dipaparkan pada

poin berikutnya.

d. Ragam dari Segi Sarana

Dari segi sarana terdapat ragam lisan dan ragam tulis. Bahasa tulis lebih

menaruh perhatian pada susunan kalimat agar dapat dipahami dengan baik.

Martin Joos (dalam Alwasilah, 1990: 45) membagi variasi bahasa

berdasarkan tingkat keformalan, yaitu ragam beku, ragam resmi, ragam usaha,

ragam santai, dan ragam akrab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

28

a. Ragam Beku (Frozen Style)

Ragam beku/frozen style adalah variasi bahasa yang paling formal,

pembentukannya tidak pernah berubah dari masa ke masa oleh siapapun

penuturnya. Contohnya, bahasa dalam pewayangan/suluk, doa, mantra, dan klise

dalam bahasa Melayu.

Ciri-ciri ragam beku yakni, (1) gaya yang digunakan dalam prosa tertulis

dan gaya orang yang tidak kita kenal, (2) tidak ada variasi pendengar yang

membuatnya mengubah gaya ujaran, (3) kaidah polanya sudah ditetapkan secara

mantap dan tidak boleh diubah, (4) susunan kalimat dalam ragam beku biasanya

panjang, biasanya kaku, kata-katanya bersifat lengkap, (5) penutur dan pendengar

ragam beku dituntut keseriusan dan perhatian penuh.

Sejalan dengan teori Joos tentang ragam beku, Chaer dan Agustina

(2004: 70) memaparkan ciri-ciri ragam beku yakni, (1) struktur gramatikalnya

tidak berubah, (2) bentuk kalimatnya bersifat lebih kaku, kata-katanya lengkap,

dan struktur kalimatnya panjang, (3) kosakata yang biasa digunakan untuk

mengawali sebuah kalimat ataupun paragraf antara lain: bahwa, hatta,

sesungguhnya, dan lain sebagainya, dan (4) menuntut sikap yang serius dari

penutur dan pendengarnya.

Nababan (1986: 23) mencontohkan penggunaan ragam beku seperti pada

alinea 1 pembukaan UUD 1945 berikut:

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh

sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai

dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

29

b. Ragam Resmi (Formal Style)

Martin Joos (dalam Alwasilah, 1990: 45) mengartikan ragam resmi

(formal style) adalah ragam tutur yang digunakan dalam suasana tutur yang resmi.

Contohnya penggunaan ragam resmi dalam buku pelajaran dan surat-menyurat

resmi. Ciri-ciri ragam resmi adalah (1) topik pembicaraan bersifat resmi dan

serius, (2) antarorang yang berbicara saling menghormati, (3) bentuk kebahasaan

yang digunakan mentaati kaidah, (4) struktur fungtor lengkap, dan (5) tingkat

tutur sesuai dengan strata orang yang diajak bicara. Dari pendapat Joos tersebut,

diketahui bahwa bentuk kebahasaan sangat diperhatikan dalam ragam resmi

mengingat resminya topik pembicaraan.

Ragam resmi pada dasarnya sama dengan ragam baku atau standar yang

hanya digunakan dalam situasi resmi, dan tidak dalam situasi yang tidak resmi

(Chaer dan Agustina, 2004: 70). Supardi (1988: 38-39) juga memaparkan ciri-ciri

ragam resmi yang membedakan dengan ragam lainnya sebagai berikut: (1) kata

atau istilah yang dipakai bersifat baku atau sudah dibakukan misalnya, lelah dan

hanya, bukan capai dan cuman; (2) pemakaian afiks secara eksplisit dan konsisten

misalnya, mencari, berjalan-jalan, dikatakan, bukan nyari, jalan-jalan, dikata; (3)

pemakaian kata tugas secara eksplisit dan konsisten misalnya, beberapa hari yang

lalu, sayang kepada anak, berjumpa dengan temannya, bukan beberapa hari lalu,

sayang anak, berjumpa temannya; (4) lafal yang dipakai bersifat baku, artinya

bukan lafal bahasa daerah atau yang tidak dibakukan misalnya, melaksanakan dan

mengembangkan, bukan melaksanaken, dan mengembangken; (5) pemakaian

fungsi-fungsi gramatikal secara eksplisit dan konsisten misalnya, “Mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

30

mencatat keterangan dari kepala sekolah.” bukan “Mereka mencatat keterangan

daripada kepala sekolah.”; (6) memakai bentuk lengkap dan tidak disingkat baik

pada tataran kalimat maupun kata misalnya, “Akan pergi kemanakah, Ibu? Dia

tidak perlu diajak.”, bukan “Kemana? Dia ndak usah diajak saja.”; (7) memakai

kata ganti resmi misalnya, “Saya dan Anda sudah setuju, tetapi dia belum

setuju.”, bukan “Sini dan situ setuju, tetapi sana belum setuju”.

Nurgiyantoro (dalam Astuti 2000: 25) membedakan baku atau tidaknya

bahasa dengan ciri-ciri khusus yang dijadikan acuan. Adapun ciri-ciri tersebut

yaitu, (1) menunjukkan adanya kelengkapan fungtor-fungtornya, khususnya

fungtor subjek dan predikat, (2) terhindar dari pengaruh struktur bahasa lain

(daerah dan asing), (3) penggunaan pola aspek modal+pelaku+kata kerja pangkal

pada bentuk pasif berlaku, (4) penggunaan afiksasi pada unsur bentukan kata

(morfologis) secara tepat, eksplisit dan konsisten bila diperlukan, (5)

penghindaran kata-kata tidak baku seperti gimana, gini, gitu, ndak, nggak, bikin,

dan lain-lain, dan (6) penghindaran penggunaan kata-kata dari bahasa daerah yang

jelas-jelas tidak ada kata Indonesianya. Adapun ciri-ciri bahasa tidak baku adalah:

(1) penggunaan unsur-unsur daerah atau dialek yang belum berterima; (2)

penggunaan afiks yang tidak eksplisit dan konsisten; (3) penggunaan kata tugas

yang tidak eksplisit dan konsisten; (4) penggunaan pola frasa verbal aspek

+pelaku+kata kerja yang tidak konsisten; (5) penggunaan fungsi-fungsi gramatikal

yang tidak eksplisit dan konsisten; serta (6) penggunaan bentuk yang tidak

lengkap atau disingkat baik pada tataran kata maupun kalimat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

31

c. Ragam Usaha (Consultative Style)

Ragam Usaha/Consultative Style adalah variasi bahasa yang digunakan

dalam pembicaraan di sekolah, rapat-rapat, atau pembicaraan yang berorientasi

pada hasil atau produksi. Ciri-ciri ragam usaha adalah (1) tidak perlu ada

perencanaan yang ekstensif tentang apa yang diungkapkan, dan sebenarnya

memang tidak mungkin direncanakan, (2) pembicara sering membuat kesalahan

dalam pembicaraannya, pengulangan kata yang tidak perlu, salah pemilihan

kosakata, atau terlalu banyak menggunakan istilah atau kata tertentu.

Chaer dan Agustina (2004: 71) menyatakan bahwa wujud ragam usaha

berada di antara ragam formal dan ragam informal atau santai. Adapun ciri-ciri

ragam usaha menurut Chaer dan Agustina antara lain: (1) dipergunakan dalam

situasi setengah resmi; (2) dipergunakan untuk mengkonsultasikan suatu masalah;

(3) unsur dialek kedaerahan sudah tidak tampak, namun unsur idiolek kadang-

kadang masih muncul; (4) kadang-kadang tidak menggunakan struktur morfologi

dan sintaksis yang normatif.

Nababan (1986: 12) menambahkan ciri-ciri lain ragam usaha yaitu: (1)

kalimat dan kata hanya berbentuk sekadar cukup supaya jelas dimengerti orang;

(2) bentuk-bentuk pendek tetapi tidak ada unsur-unsur penting yang dihilangkan.

d. Ragam Santai (Casual Style)

Ragam santai adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tidak

resmi untuk berbincang-bincang dengan keluarga atau teman karib, pembicaraan

di warung kopi, di tempat-tempat rekreasi, di pinggir jalan, dan pembicaraan

santai lainnya. Ciri-ciri ragam santai adalah (1) digunakan dalam pembicaraan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

32

santai, akrab antara penutur dan mitra tutur, (2) bentuk kebahasaan relatif bebas

jika dibanding ragam resmi, (3) struktur kalimat sering menyelipkan fungtor

kalimat, kata-kata, dan suku kata, (4) sering menggunakan kata-kata yang

dipenggal sebagian silabelnya, (5) sering terjadi pengulangan-pengulangan, (6)

sopan santun tidak berlaku secara ketat, (7) sering digunakan interjeksi, (8)

penggunaan tingkat tutur kadangkala terabaikan dari status hubungan penutur dan

mitra tutur, (9) sering beralih kode, dan (10) topik pembicaraan tidak terarah

secara mantap atau urutan tidak runtut.

Chaer dan Agustina (2004: 71) menambahkan ciri-ciri ragam santai

sebagai berikut: (1) digunakan dalam situasi tidak resmi; (2) banyak

menggunakan bentuk alegro, yaitu bentuk kata frasa, kalimat atau ujaran yang

dipendekkan; (3) kosakatanya banyak dipenuhi unsur leksikal dialek dan unsur

bahasa daerah; (4) seringkali tidak menggunakan struktur morfologi dan sintaksis

yang normatif. Karakteristik ragam santai menurut Chaer dan Agustina ini tidak

jauh berbeda dengan karakteristik ragam santai menurut Joos.

e. Ragam Akrab (Intimate Style)

Ragam akrab adalah variasi bahasa yang digunakan penutur yang

hubungannya sudah amat akrab, seperti seorang ibu dengan anak kecilnya dan

antarteman yang sudah karib. Ciri-ciri ragam akrab adalah (1) ragam ujaran tidak

pernah mengambil bahasa itu sendiri sebagai topik ujaran, (2) membicarakan

grammar (misalnya), otomatis akan memporak-porandakan ujaran gaya intim ini,

(3) ditandai dengan penggunaan bahasa yang tidak lengkap, pendek-pendek, dan

dengan artikulasi yang sering tidak jelas, (4) pemakaian bentuk alegronya sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

33

keterlaluan sehingga tidak mungkin dimengerti oleh orang lain tanpa mengetahui

situasinya. Chaer dan Agustina (2004: 71) menambahkan ciri-ciri yang menandai

ragam akrab sebagai berikut: (1) biasa digunakan oleh penutur sudah akrab; (2)

ditandai dengan penggunaan bahasa yang tidak lengkap, pendek-pendek, dan

dengan artikulasi yang sering kali tidak jelas. Hal ini terjadi karena di antara

partisipan sudah ada saling pengertian dan memiliki pengetahuan yang sama; (3)

tanpa mengetahui situasi dan latar belakang pembicaraan, orang lain yang

mendengar tidak akan mengerti maksudnya. Hal ini disebabkan dalam tingkat ini

banyak digunakan bentuk dan istilah-istilah yang khas.

Ditambahkan dari Utorodewo (2010: 4) bahwa ada lima ciri yang dapat

dengan mudah digunakan untuk membedakan ragam formal dari ragam

nonformal. Berikut ini uraian kelima ciri tersebut.

1). Penggunaan Kata Sapaan dan Kata Ganti

Penggunaan kata sapaan dan kata ganti merupakan ciri pembeda ragam

formal dan ragam nonformal yang sangat menonjol. Kepada orang yang dihormati

seseorang cenderung menyapa dengan menggunakan kata Bapak, Ibu, Saudara,

Anda, atau menyertakan penyebutan jabatan, gelar, atau pangkat.

Sementara itu, untuk menyapa teman atau rekan sejawat, cukup

menyebut nama atau menggunakan bahasa daerah. Sama halnya dengan

penggunaan kata saya dalam ragam formal, aku dalam ragam semiformal, dan gue

atau ogut dalam nonformal.

2). Penggunaan Kata Tertentu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

34

Penggunaan kata tertentu merupakan ciri lain yang sangat menandai

perbedaan ragam formal dan nonformal. Dalam ragam nonformal akan sering

muncul kata nggak, bakal, gede, udahan, kegedean, cewek, bokap, ortu.

Di samping itu, dalam ragam nonformal sering muncul bentuk penekan,

seperti sih, kok, deh, lho. Dalam ragam formal, bentuk-bentuk itu tidak akan

digunakan.

3). Penggunaan Imbuhan

Ciri ketiga adalah penggunaan imbuhan. Dalam ragam formal, imbuhan

harus digunakan jelas dan teliti. Hanya pada kalimat perintah imbuhan dapat

dihilangkan dalam kata kerjanya (verba).

Dalam ragam nonformal, imbuhan seringkali ditanggalkan. Misalnya,

pake untuk memakai, nurunin untuk menurunkan.

4). Penggunaan Kata Sambung (Konjungsi) dan Kata Depan (Preposisi)

Penggunaan kata sambung (konjungsi) dan kata depan (preposisi)

merupakan ciri pembeda lain. Dalam ragam nonformal, seringkali kata sambung

dan kata depan dihilangkan.

Kadangkala, kenyataan itu mengganggu kejelasan kalimat. Dalam laras

jurnalistik kedua kelompok tersebut sering dihilangkan. Hal itu menunjukkan

bahwa laras jurnalistik termasuk ragam semiformal.

5). Kelengkapan Fungsi

Kelengkapan berkaitan dengan adanya bagian dalam kalimat yang

dihilangkan karea situasi sudah dianggap cukup mendukung pengertian. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

35

kalimat-kalimat yang nonformal, predikat kalimat sering dihilangkan. Seringkali

pelepasan fungsi terjadi saat menjawab pertanyaan orang lain.

Sejalan dengan Joos, Nababan (1986: 22-23) membagi ragam bahasa

menjadi lima jenis sebagai berikut.

a. Ragam Beku (Frozen Style)

Merupakan ragam bahasa yang paling resmi yang dipergunakan dalam

situasi-situasi yang khidmat dan upacara-upacara resmi. Dalam bentuk tertulis

ragam beku ini terdapat dalam dokumen-dokumen bersejarah seperti undang-

undang dasar dan dokumen-dokumen penting lainnya.

b. Ragam Resmi (Formal Style)

Merupakan ragam bahasa yang dipakai dalam pidato-pidato resmi, rapat

dinas, atau rapat resmi pimpinan suatu badan.

c. Ragam Usaha (Consultative Style)

Adalah ragam bahasa yang sesuai dengan pembicaraan-pembicaraan

biasa di sekolah, perusahaan, dan rapat-rapat usaha yang berorientasi kepada hasil

atau produksi; dengan kata lain, ragam ini berada pada tingkat yang paling

operasional.

d. Ragam Santai (Casual Style)

Adalah ragam bahasa santai antarteman dalam berbincang-bincang,

rekreasi, berolah raga, dan sebagainya.

e. Ragam Akrab (Intimate Style)

Adalah ragam bahasa antaranggota yang akrab dalam keluarga atau

teman-teman yang tidak perlu berbahasa secara lengkap dengan artikulasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

36

terang, tetapi cukup dengan ucapan-ucapan yang pendek. Hal ini disebabkan oleh

adanya saling pengertian dan pengetahuan satu sama lain. Dalam tingkat inilah

banyak dipergunakan bentuk-bentuk dan istilah-istilah (kata-kata) khas bagi suatu

keluarga atau sekelompok teman akrab.

Setiap ahli memiliki pendapatnya masing-masing mengenai jenis dan

karakteristik ragam bahasa. Utorodewo membagi ragam bahasa menjadi tiga jenis,

yaitu ragam formal, nonformal, dan semiformal, sementara Pateda membagi

ragam bahasa menjadi dua jenis, yaitu ragam resmi dan tidak resmi. Martin Joos

(1967) dalam Alwasilah (1990) membagi ragam bahasa menjadi lima jenis, yaitu

ragam beku (frozen), ragam resmi (formal), ragam usaha (consultative), ragam

santai (casual), dan ragam akrab (intimate). Tiga dari kelima ragam tersebut, yaitu

ragam usaha, ragam santai, dan ragam akrab diklasifikasikan ke dalam ragam

bahasa tidak resmi dan dua diantaranya merupakan situasi resmi, yaitu ragam

beku dan ragam resmi.

Menurut Martin Joos (dalam Alwasilah, 1990), ragam resmi disebut juga

sebagai ragam formal. Sementara itu, ragam resmi disebut juga ragam baku

sejalan dengan Chaer dan Agustina (2004: 70) yang menyatakan bahwa ragam

resmi pada dasarnya sama dengan ragam baku atau standar yang hanya digunakan

dalam situasi resmi, dan tidak dalam situasi yang tidak resmi. Dapat disimpulkan

bahwa ragam resmi disebut juga ragam baku atau ragam resmi.

Di luar pendapat ketiga ahli di atas, Chaer dan Agustina (2004) serta

Nababan (1984) mendukung pendapat Joos mengenai jenis ragam. Keduanya

setuju bahwa ragam bahasa dibagi menjadi lima jenis yaitu, ragam beku (frozen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

37

style), ragam resmi (formal style), ragam usaha (consultative style), ragam santai

(casual style), dan ragam akrab (intimate style). Penelitian ini menggunakan teori

jenis ragam menurut Martin Joos (dalam Alwasilah, 1990: 45). Teori ini dipilih

oleh peneliti karena teori ini membedakan jenis-jenis ragam secara spesifik

dibandingkan teori lainnya. Sementara itu, untuk menganalisis karakteristik

ragam, peneliti menggabungkan pendapat para ahli yang relevan. Berikut ini

karakteristik ragam bahasa yang ditemukan oleh peneliti setelah menggabungkan

teori para ahli mengenai karakteristik ragam.

a. Ragam Beku (Frozen Style)

Ragam beku merupakan bentuk lain dari ragam bahasa. Suhardi, (2013:

64), bahasa dalam situasi resmi juga memiliki bentuk lain, yaitu ragam beku

(frozen). Disebut ragam beku karena ungkapan dan istilah yang dipakai

sedemikian tetap dan tidak memungkinkan adanya perubahan satu kata pun.

Bahkan, tekanan pelafalannya pun tidak boleh berubah sama sekali. Hal ini

terlihat dalam ungkapan yang dipakai oleh hakim, jaksa, dan pembela di dalam

suatu sidang panggilan.

Utorodewo (2010: 3) menyatakan bahwa karakteristik ragam beku

antara lain, (1) gaya yang digunakan dalam prosa tertulis dan gaya orang yang

tidak kita kenal; (2) tidak ada variasi pendengar yang membuatnya mengubah

gaya ujaran; (3) kaidah polanya sudah ditetapkan secara mantap dan tidak boleh

diubah; (4) susunan kalimat dalam ragam beku biasanya panjang, biasanya kaku,

kata-katanya bersifat lengkap; (5) penutur dan pendengar ragam beku dituntut

keseriusan dan perhatian penuh; dan (6) penggunaan kata sambung (konjungsi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

38

dan kata depan (preposisi). Dari karakteristik tersebut, ragam beku adalah ragam

yang sama sekali tidak dapat diubah dari segi manapun karena memiliki sifat

kemutlakan. Sebagai contoh, ragam beku dapat ditemukan dalam UUD 1945,

Pancasila, dan doa-doa yang bentuk kebahasaannya tidak akan mengalami

perubahan sampai kapanpun.

Chaer dan Agustina (2004: 70) berpendapat bahwa karakteristik ragam

beku yakni, (1) struktur gramatikalnya tidak berubah; (2) bentuk kalimatnya

bersifat lebih kaku, kata-katanya lengkap, dan struktur kalimatnya panjang, (3)

kosakata yang biasa digunakan untuk mengawali sebuah kalimat ataupun paragraf

antara lain: bahwa, hatta, sesungguhnya, dan lain sebagainya, dan (4) menuntut

sikap yang serius dari penutur dan pendengarnya. Pendapat Utorodewo (2010) dan

Chaer (2004) ini, menunjukkan relevansi. Kedua pendapat tersebut mempunyai

kemiripan. Secara garis besar, kedua ahli mendeskripsikan sifat ragam beku yang

kaku. Peneliti menggabungkan pendapat kedua ahli dengan melihat kesamaan,

kemiripan, serta perbedaan keduanya untuk menemukan teori yang memadai dan

relevan dalam proses analisis data. Karakteristik ragam beku yang ditemukan

peneliti setelah menggabungkan pendapat-pendapat para ahli yakni, (1) gaya yang

digunakan dalam prosa tertulis dan gaya orang yang tidak kita kenal, (2) struktur

gramatikalnya tidak berubah, (3) kaidah polanya sudah ditetapkan secara mantap

dan tidak boleh diubah, (4) susunan kalimat bersifat kaku, kata-katanya bersifat

lengkap, dan struktur kalimatnya panjang, (5) penutur dan pendengar ragam beku

dituntut keseriusan dan perhatian penuh, dan (6) kosakata yang biasa digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

39

untuk mengawali sebuah kalimat ataupun paragraf antara lain: bahwa, hatta,

sesungguhnya, dan lain sebagainya.

b. Ragam Formal (Formal Style)

Ragam formal disebut juga ragam resmi. Hal ini sejalan dengan Joos

dalam Nababan (1984: 22-23) yang menyatakan bahwa ragam resmi disebut juga

ragam formal. Selain itu, ragam formal atau ragam resmi disebut juga ragam baku.

Chaer dan Agustina (2004: 70) menyatakan bahwa ragam resmi pada dasarnya

sama dengan ragam baku atau standar yang hanya digunakan dalam situasi resmi,

dan tidak dalam situasi yang tidak resmi.

Utorodewo (2010: 3) berpendapat bahwa karakteristik ragam resmi

yaitu, (1) penggunaan kata sapaan dan kata ganti Bapak, Ibu, Saudara, Anda, atau

menyertakan jabatan, gelar, maupun pangkat untuk orang yang dihormati dan

penggunaan kata saya untuk menyebut diri sendiri, (2) menghindari penggunaan

bentuk kata nonformal, (3) penggunaan imbuhan secara jelas dan teliti, (4) hanya

pada kalimat perintah imbuhan dapat ditanggalkan dalam kata kerja (verba), (5)

penggunaan kata sambung (konjungsi) dan kata depan (preposisi), dan (6)

kelengkapan fungsi dalam kalimat. Berdasarkan karakteristik tersebut, ragam

resmi dapat ditemukan dalam situasi yang resmi. Sebagai contoh dapat ditemukan

pada saat rapat kerja di kantor, seminar ilmiah, dan presentasi tugas di sekolah.

Chaer dan Agustina (2004) berpendapat bahwa karakteristik ragam

resmi yaitu, (1) topik pembicaraan bersifat resmi dan serius, (2) antarorang yang

berbicara saling menghormati, (3) bentuk kebahasaan yang digunakan mentaati

kaidah, (4) struktur fungtor lengkap, dan (5) tingkat tutur sesuai dengan strata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

40

orang yang diajak bicara. Karakteristik ini relevan dengan karakteristik milik

Utorodewo. Keduanya memiliki kesamaan pada beberapa karakteristiknya.

Supardi (1988: 38-39) menyatakan bahwa karakteristik ragam resmi

yakni, (1) kata atau istilah yang dipakai bersifat baku atau sudah dibakukan

misalnya, lelah dan hanya, bukan capai dan cuman, (2) pemakaian afiks secara

eksplisit dan konsisten misalnya, mencari, berjalan-jalan, dikatakan, bukan nyari,

jalan-jalan, dikata, (3) pemakaian kata tugas secara eksplisit dan konsisten

misalnya, beberapa hari yang lalu, sayang kepada anak, berjumpa dengan

temannya, bukan beberapa hari lalu, sayang anak, berjumpa temannya, (4) lafal

yang dipakai bersifat baku, artinya bukan lafal bahasa daerah atau yang tidak

dibakukan misalnya, melaksanakan dan mengembangkan, bukan melaksanaken,

dan mengembangken, (5) pemakaian fungsi-fungsi gramatikal secara eksplisit dan

konsisten misalnya, “Mereka mencatat keterangan dari kepala sekolah” bukan

“Mereka mencatat keterangan daripada kepala sekolah”, (6) memakai bentuk

lengkap dan tidak disingkat baik pada tataran kalimat maupun kata misalnya,

“Akan pergi kemanakah, Ibu? Dia tidak perlu diajak.”, bukan “Kemana? Dia

ndak usah diajak saja?”, dan (7) memakai kata ganti resmi misalnya, “Saya dan

Anda sudah setuju, tetapi dia belum setuju.”, bukan “Sini dan situ setuju, tetapi

sana belum setuju”.

Menurut Nurgiyantoro (dalam Astuti 2000: 25) karakteristik ragam

resmi yakni, (1) menunjukkan adanya kelengkapan fungtor-fungtornya, khususnya

fungtor subjek dan predikat, (2) terhindar dari pengaruh struktur bahasa lain

(daerah dan asing), (3) penggunaan pola aspek modal+pelaku+kata kerja pangkal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

41

pada bentuk pasif berlaku, (4) penggunaan afiksasi pada unsur bentukan kata

(morfologis) secara tepat, eksplisit dan konsisten bila diperlukan, (5)

menghindaran kata-kata tidak baku seperti gimana, gini, gitu, ndak, nggak, bikin,

dan lain-lain, dan (6) menghindari penggunaan kata-kata dari bahasa daerah yang

jelas-jelas tidak ada kata Indonesianya. Pendapat ini juga tidak berbeda jauh

dengan pendapat para ahli yang telah diuraikan di atas.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, karakteristik ragam resmi

menurut masing-masing ahli menunjukkan relevansi. Secara garis besar, para ahli

berpendapat bahwa karakteristik ragam resmi tidak dapat lepas dari kaidah-kaidah

kebahasaan. Peneliti mengkolaborasikan pendapat para ahli di atas untuk

menemukan teori yang memadai dalam proses analisis data. Karakteristik ragam

resmi yang ditemukan peneliti setelah menggabungkan pendapat para ahli sebagai

berikut: (1) topik pembicaraan bersifat resmi dan serius, (2) antarorang yang

berbicara saling menghormati, (3) memakai bentuk lengkap dan tidak disingkat

baik pada tataran kalimat maupun kata, (4) struktur fungtor lengkap, khususnya

fungtor subjek dan predikat, (5) tingkat tutur sesuai dengan strata orang yang

diajak bicara, (6) penggunaan kata sapaan dan kata ganti Bapak, Ibu, Saudara,

Anda, atau menyertakan jabatan, gelar, maupun pangkat untuk orang yang

dihormati dan penggunaan kata Saya untuk menyebut diri sendiri, (7) kata atau

istilah yang dipakai bersifat baku atau sudah dibakukan, (8) penggunaan imbuhan

secara jelas dan teliti. Hanya pada kalimat perintah imbuhan dapat ditanggalkan

dalam kata kerja (verba), (9) penggunaan kata sambung (konjungsi) dan kata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

42

depan (preposisi), dan (10) terhindar dari pengaruh unsur asing, bahasa daerah

atau bahasa yang tidak dibakukan.

c. Ragam Usaha (Consultative Style)

Martin Joos (dalam Alwasilah, 1990: 45) berpendapat bahwa

karakteristik ragam usaha mencakup: (1) tidak perlu ada perencanaan yang

ekstensif tentang apa yang diungkapkan, dan sebenarnya memang tidak mungkin

direncanakan, (2) pembicara sering membuat kesalahan dalam pembicaraannya,

mungkin pengulangan kata yang tidak perlu, salah pemilihan kosakata, atau

terlalu banyak menggunakan istilah atau kata tertentu, dan (3) kadang-kadang

tidak menggunakan struktur morfologi dan sintaksis yang normatif.

Chaer dan Agustina (2004: 71) berpendapat bahwa karakteristik ragam

usaha mencakup (1) dipergunakan dalam situasi setengah resmi, (2) dipergunakan

untuk mengkonsultasikan suatu masalah, dan (3) unsur dialek kedaerahan sudah

tidak tampak, namun unsur idiolek kadang-kadang masih muncul. Nababan

(1986: 22-23) berpendapat bahwa karakteristik ragam usaha yakni, (1) kalimat

dan kata hanya berbentuk sekadar cukup supaya jelas dimengerti orang dan (2)

bentuk kalimat pendek tetapi tidak ada unsur-unsur penting yang dihilangkan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, terlihat kemiripan karakteristik

ragam usaha menurut masing-masing ahli. Secara garis besar, para ahli

berpendapat bahwa karakteristik ragam usaha tidak mempermasalahkan kaidah

kebahasaan selama pesan yang disampaikan dapat dipahami maksudnya. Peneliti

menggabungkan pendapat para ahli dengan membandingkan kemiripan,

kesamaan, dan perbedaannya untuk menemukan teori yang memadai dan relevan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

43

dalam proses analisis data. Karakteristik ragam usaha/consultative yang

ditemukan peneliti setelah menggabungkan pendapat-pendapat di atas yakni, (1)

tidak perlu ada perencanaan yang ekstensif tentang apa yang diungkapkan, (2)

pembicara sering membuat kesalahan dalam pembicaraannya, mungkin

pengulangan kata yang tidak perlu, salah pemilihan kosakata, atau terlalu banyak

menggunakan istilah atau kata tertentu, (3) dipergunakan dalam situasi setengah

resmi, (4) dipergunakan untuk mengkonsultasikan suatu masalah, (5) unsur dialek

kedaerahan sudah tidak tampak, namun unsur idiolek kadang-kadang masih

muncul, (6) kadang-kadang tidak menggunakan struktur morfologi dan sintaksis

yang normatif, (7) kalimat dan kata hanya berbentuk sekadar cukup supaya jelas

dimengerti orang, dan (8)bentuk kalimat pendek tetapi tidak ada unsur-unsur

penting yang dihilangkan.

d. Ragam Santai (Casual Style)

Martin Joos (dalam Alwasilah, 1990: 45) berpendapat bahwa

karakteristik ragam santai yakni, (1) digunakan dalam pembicaraan santai, akrab

antara penutur dan mitra tutur, (2) bentuk kebahasaan relatif bebas jika dibanding

ragam resmi, (3) struktur kalimat sering menyelipkan fungtor kalimat, kata-kata,

dan suku kata, (4) sering menggunakan kata-kata yang dipenggal sebagian

silabelnya, (5) sering terjadi pengulangan-pengulangan, (6) sopan santun tidak

berlaku secara ketat, (7) sering digunakan interjeksi, (8) penggunaan tingkat tutur

kadangkala terabaikan dari status hubungan penutur dan mitra tutur, (9) sering

beralih kode, dan (10) topik pembicaraan tidak terarah secara mantap atau urutan

tidak runtut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

44

Chaer dan Agustina (2004: 71) berpendapat bahwa karakteristik ragam

santai yakni, (1) digunakan dalam situasi tidak resmi, (2) banyak menggunakan

bentuk alegro, yaitu bentuk kata frasa, kalimat atau ujaran yang dipendekkan, (3)

kosakatanya banyak dipenuhi unsur leksikal dialek dan unsur bahasa daerah, dan

(4) seringkali tidak menggunakan struktur morfologi dan sintaksis yang normatif.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, terlihat kemiripan karakteristik

ragam santai menurut masing-masing ahli. Secara garis besar, para ahli

berpendapat bahwa ragam santai menggunakan bentuk kebahasaan yang lebih

bebas dan berlangsung dalam situasi pembicaraan yang santai. Peneliti

mengkolaborasikan pendapat para ahli untuk menemukan teori yang memadai

dalam proses analisis data. Karakteristik ragam santai yang ditemukan peneliti

setelah menggabungkan pendapat-pendapat di atas adalah: (1) digunakan dalam

pembicaraan santai, akrab antara penutur dan mitra tutur, (2) bentuk kebahasaan

relatif bebas jika dibanding ragam resmi, (3) fungtor kalimat tidak lengkap, (4)

sering menggunakan kata-kata yang dipenggal sebagian silabelnya, (5) sering

terjadi pengulangan-pengulangan, (6) sopan santun tidak berlaku secara ketat., (7)

sering digunakan interjeksi, (8) penggunaan tingkat tutur kadangkala terabaikan

dari status hubungan penutur dan mitra tutur, (9) sering beralih kode, (10) topik

pembicaraan tidak terarah secara mantap atau urutan tidak runtut, (11)

kosakatanya banyak dipenuhi unsur leksikal dialek dan unsur bahasa daerah, dan

(12) banyak menggunakan bentuk alegro, yaitu bentuk kata frasa, kalimat atau

ujaran yang dipendekkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

45

e. Ragam Akrab (Intimate Style)

Martin Joos (dalam Alwasilah, 1990: 45) berpendapat bahwa

karakteristik ragam akrab mencakup: (1) ragam ujaran tidak pernah mengambil

bahasa itu sendiri sebagai topik ujaran, (2) membicarakan grammar (misalnya),

otomatis akan memporak-porandakan ujaran gaya intim ini, (3) ditandai dengan

penggunaan bahasa yang lengkap, pendek-pendek, dan dengan artikulasi yang

sering tidak jelas, dan (4) pemakaian bentuk alegronya sudah keterlaluan

sehingga tidak mungkin dimengerti oleh orang lain tanpa mengetahui situasinya.

Chaer dan Agustina (2004: 71) berpendapat bahwa karakteristik ragam

akrab yakni, (1) biasa digunakan oleh penutur sudah akrab, (2) ditandai dengan

penggunaan bahasa yang tidak lengkap, pendek-pendek, dan dengan atikulasi

yang sering kali tidak jelas. Hal ini terjadi karena di antara partisipan sudah ada

saling pengertian dan memiliki pengetahuan yang sama, dan (3) tanpa mengetahui

situasi dan latar belakang pembicaraan, orang lain yang mendengar tidak akan

mengerti maksudnya. Hal ini disebabkan dalam tingkat ini banyak digunakan

bentuk dan istilah-istilah yang khas.

Nababan (1986: 22-23) berpendapat bahwa karakteristik ragam akrab

mencakup (1) tidak perlu berbahasa secara lengkap dengan artikulasi yang terang,

tetapi cukup dengan ucapan-ucapan yang pendek. Hal ini disebabkan oleh adanya

saling pengertian dan pengetahuan satu sama lain dan (2) banyak dipergunakan

bentuk-bentuk dan istilah-istilah (kata-kata) khas bagi suatu keluarga atau

sekelompok teman akrab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

46

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, terlihat kemiripan karakteristik

ragam akrab menurut masing-masing ahli. Secara garis besar, para ahli

berpendapat bahwa dalam ragam akrab sering digunakan istilah-istilah khas yang

hanya dimengerti oleh kelompok yang bertutur dan mengetahui konteks

pembicaraan. Peneliti membandingkan kemiripan, kesamaan, dan perbedaan

pendapat para ahli untuk menemukan teori yang memadai dan relevan untuk

proses analisis data. Karakteristik ragam akrab yang ditemukan peneliti setelah

menggabungkan pendapat-pendapat para ahli adalah: (1) biasa digunakan oleh

penutur yang sudah akrab, (2) ditandai dengan penggunaan bahasa yang tidak

lengkap, pendek-pendek, dan dengan artikulasi yang sering tidak jelas, (3) maksud

pembicaraan tidak dapat dimengerti oleh orang lain tanpa mengetahui situasinya,

dan (4) banyak dipergunakan bentuk-bentuk dan istilah-istilah (kata-kata) khas

bagi suatu keluarga atau sekelompok teman akrab.

2.2.2 Konteks

Mey (dalam Nadar 2009: 3) menyatakan bahwa konteks adalah situasi

lingkungan dalam arti luas yang memungkinkan peserta tutur untuk dapat

berinteraksi dan dapat membuat ujaran mereka dapat dipahami. Adapun konteks

yang dimaksud oleh Mey bahwa konteks merupakan situasi yang berada di luar

kerangka kebahasaan seperti lingkungan yang mendukung. Melalui situasi

lingkungan yang mendukung, proses pemahaman ujaran antara penutur dan mitra

tutur akan lebih mudah.

Cumings (2007: 5) memaparkan bahwa gagasan tentang konteks berada di

luar pengejawantahan yang jelas seperti latar fisik tempat dihasilkannya suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

47

ujaran yang mencakup faktor-faktor linguistik, sosial, dan epistemis. Konteks

yang dimaksud Cumings (2007: 5) adalah proses ujaran atau komunikasi berada

di luar studi tata bahasa tetapi mencakup konteks yang melatarbelakanginya dan

mewadahinya. Jadi, faktor-faktor yang berada di luar ujaran akan mendukung

keberhasilan suatu proses komunikasi.

Uraian mengenai konteks dipaparkan secara lebih rinci oleh Dell Hymes

(1974) dalam jurnal berjudul Konteks dan Jembatan Komunikasi milik Annisa dan

Handayani (2013). Hymes menyebutkan konteks ini sebagai komponen tutur

(component of speech). Komponen tutur mencakup delapan elemen yang

dirumuskan dalam teori SPEAKING. Teori SPEAKING merumuskan faktor-faktor

penentu peristiwa tutur. Adapun yang dimaksud dengan teori SPEAKING adalah

Setting and scene (S), Participant (P), End (E), Act Sequences (A), Key (K),

Instrumentalities (I), Norms (N), dan Genres (G). Hymes dalam Rahardi (2001:

29-35) menjelaskan konsep SPEAKING berikut ini.

1). Setting and Scene, yaitu latar dan suasana. Latar (setting) bersifat fisik, yaitu

meliputi tempat dan waktu terjadinya tuturan. Sementara Scene adalah latar psikis

yang lebih mengacu pada suasana psikologis yang menyertai peristiwa tutur.

2). Participant, yaitu orang-orang yang terlibat dalam percakapan, baik langsung

maupun tidak langsung. Hal-hal yang berkaitan dengan partisipan seperti usia,

pendidikan, latar sosial, dan sebagainya, juga menjadi perhatian. Pihak pertama

adalah penutur dan pihak kedua adalah mitra tutur. Dalam waktu dan situasi

tertentu dapat juga terjadi bahwa jumlah peserta tutur lebih dari dua, yakni dengan

hadirnya pihak ketiga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

48

3). End, yaitu hasil atau tanggapan dari suatu pembicaraan yang memang

diharapkan oleh penutur (ends as outcomes), dan tujuan akhir pembicaraan itu

sendiri (end in views goals). Sebuah tuturan mungkin sekali dimaksudkan untuk

menyampaikan informasi atau buah pikiran, tuturan itu dipakai untuk membujuk,

merayu, mendapatkan kesan, dan sebagainya. Sebuah tuturan mungkin juga

ditujukan untuk mengubah perilaku sesorang dalam dalam masyarakat. Tuturan

yang dimaksudkan untuk mengubah perilaku dari seseorang itu sering disebut

tujuan konatif dari penutur.

4). Act sequences (pesan/amanat), terdiri dari bentuk pesan (messages form) dan

isi pesan (messages content).

5). Key, meliputi cara, nada, sikap, atau semangat dalam melakukan percakapan.

6). Instrumentalities (sarana), yaitu sarana percakapan. Maksudnya, dengan media

apa percakapan tersebut disampaikan, misalnya: dengan cara lisan, surat, radio,

dan sebagainya.

7). Norms merujuk pada norma atau aturan yang membatasi percakapan.

Misalnya, apa yang boleh dibicarakan dan tidak, bagaimana cara

membicarakannya: halus, kasar, terbuka, jorok, dan sebagainya.

8). Genres, yaitu jenis tutur menunjuk pada jenis kategori kebahasaan yang

sedang dituturkan. Jenis tutur yang menyangkut kategori wacana, misalnya:

wacana telepon, wacana koran, wacana puisi, ceramah, dan sebagainya.

Poedjosoedarmo (dalam Rahardi 2001: 35-36) memiliki konsep komponen

tutur yang merupakan pengembangan dari konsep Dell Hymes. Menurut

Poedjosudarmo, komponen tutur ada tiga belas, yakni, 1) pribadi si penutur atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

49

orang pertama, 2) anggapan penutur terhadap kedudukan sosial dan relasinya

dengan orang yang diajak bicara, 3) kehadiran orang ketiga, 4) maksud dan

kehendak si penutur, 5) warna emosi si penutur, 6) nada suasana bicara, 7) pokok

pembicaraan, 8) urutan bicara, 9) bentuk wacana, 10) sarana tutur, 11) adegan

tutur, 12) lingkungan tutur, dan 13) norma kebahasaan lainnya. Berikut ini uraian

mengenai ketigabelas komponen tutur tersebut.

1). Pribadi Si Penutur atau Orang Pertama

Pribadi si penutur atau orang pertama banyak menentukan kuantitas

tuturan yang disampaikan seseorang. Berkenaan dengan hal ini terdapat dua hal

penting yang perlu di sebutkan. Pertama adalah siapakah kejatian atau identitas

orang pertama itu dan yang kedua adalah dari manakah asul-usul penutur itu.

Identitas orang pertama akan ditentukan oleh tiga hal penting yakni, (1) keadaan

fisiknya, (2) keadaan mentalnya, dan (3) kemampuan berbahasanya.

Kedua hal penting yang telah dipaparkan Poedjosudarmo (dalam Rahardi

2001: 37) sangat berpengaruh pada kuantitas tuturan. Sebagai contoh, seorang

balita yang baru bisa berbicara banyak mengeluarkan celoteh. Orang yang

mentalnya terganggu juga sering menuturkan sesuatu namun sangat sulit dipahami

oleh pendengarnya. Seorang warga yang bertemu dengan turis asing di lokasi

wisata dan tidak dapat berbahasa Inggris hanya menggunakan bahasa isyarat

ketika menanggapi ujaran turis yang hanya bisa berbahasa Inggris.

2). Anggapan Penutur terhadap Kedudukan Sosial dan Relasinya dengan Orang

yang Diajak Bicara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

50

Masalah latar belakang penutur, perlu dikaitkan dengan masalah jenis

kelamin, daerah asal, suku, umur, golongan kelas dalam masyarakat, dan agama

atau kepercayaan. Seseorang yang berjenis kelamin wanita tentu akan

menggunakan bahasa yang berbeda dengan pria.

Menurut Wardhaugh, (dalam Rahardi 2001: 37), seorang pria memiliki

kecenderungan untuk membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan olah raga,

politik, dan sebagainya sedangkan wanita cenderung membicarakan masalah

rumah tangga, perhiasan, pakaian, dan semacamnya. Demikian juga masyarakat

golongan atas akan berbicara dengan cara yang berbeda dengan anggota

masyarakat golongan bawah. Orang-orang golongan atas dapat berbicara ihwal

bisnis besar, barang mewah, dan semacamnya sedangkan anggota masyarakat

golongan bawah tidak mungkin melakukan hal yang demikian itu.

3) Kehadiran Orang Ketiga

Kehadiran orang ketiga kadang-kadang dapat juga dipakai sebagai penentu

berubahnya kode yang dipakai seseorang dalam berkomunikasi. Sebagai contoh,

dalam peristiwa tawar-menawar yang berbahasa Jawa dalam tingkat tutur Krama

bercampur dengan Ngoko, mendadak berubah menjadi bahasa Jawa Krama tanpa

dicampuri dengan variasi Ngoko karena datangnya teman pedagang yang

barangkali juga bisa berbahasa Jawa dengan semua langganannya. Kedatangaan

sang teman pedagang dalam peristiwa tutur itu akan menuntutnya menggunakan

bahasa yang sama dengan pedagang itu.

Uraian di atas menunjukkan bahwa kehadiran orang ketiga berpengaruh

pada bahasa yang digunakan. Seringkali penutur harus mengubah kode tuturannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

51

supaya orang yang memiliki latar belakang kebahasaan berbeda dapat terlibat

dalam komunikasi.

4) Maksud dan Kehendak Si Penutur

Faktor maksud dapat pula berpengaruh terhadap kode bahasa yang dipilih

seseorang dalam bertutur. Seorang anak yang biasanya berbicara dengan bahasa

Jawa ngoko kepada ibunya, sekejap dapat berubah berbahasa dengan

menggunakan variasi bahasa dalam tingkat krama karena maksud-maksud tertentu

yang penentuan hasilnya adalah pada pihak sang Ibu. Pada saat anak minta

dibelikan pakaian baru oleh ibunya, anak itu akan mengubah kodenya supaya

maksudnya tercapai.

Dari uraian di atas, diketahui bahwa perubahan kode berkaitan pula

dengan maksud tuturan. Supaya maksud tuturan dapat dipahami oleh lawan

bicara, seorang penutur harus menggunakan kode tertentu yang mendukung

maksud.

5) Warna Emosi Si Penutur

Terkait erat dengan faktor maksud dan kehendak dari penutur adalah

warna emosi. Penutur yang sedang gugup barangkali akan menimbulkan tuturan

yang tidak jelas ditangkap oleh mitra tutur. Ketidakjelasan itu mungkin

dikarenakan oleh banyaknya frasa yang terpenggal, banyaknya tuturan yang tidak

lengkap, banyaknya pengulangan tuturan yang bahkan membingungkan, dan

sebagainya.

Dalam bahasa Jawa, hal yang demikian itu dikatakan sebagai tumpang suh

yang artinya tuturan yang tidak memiliki keteraturan urutan. Faktor warna emosi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

52

ini barangkali menjadi amat jelas manakala orang sedang marah. Orang yang

sedang marah atau dalam keadaan emosi tingkat tinggi dapat dipastikan kesulitan

dalam mengontrol tuturannya. Dengan emosi yang demikian itu si penutur akan

banyak mengeluarkan kata-kata yang terlepas dari pilihan tingkat tutur.

6) Nada Suasana Bicara

Terkait dengan emosi adalah nada suasana bicara. Nada suasana dapat

berpengaruh terhadap perasaan dan emosi penutur dan lawan tutur sehingga

akhirnya akan berpengaruh juga terhadap tuturan.

Sebagai contoh adalah manakala terjadi peristiwa kematian dalam suatu

keluarga. Nada suasana yang ada pada saat itu adalah kesedihan. Suasana yang

demikian sudah barang tentu mewarnai perasaan para anggota keluarga bahkan

anggota masyarakat itu. Apabila mereka bertutur, sudah barang tentu perasaan

sedih itu tidak dapat disembunyikan. Dengan kata lain tuturan mereka pada saat

berkomunikasi dan mengadakan kontak dengan yang lain dipengaruhi oleh nada

suasana yang melingkunginya.

7) Pokok Pembicaraan

Agak dekat dengan masalah nada suasana tutur adalah masalah bidang

atau masalah yang dibicarakan. Membicarakan masalah politik sudah barang tentu

berbeda dengan membicarakan masalah olah raga. Berbicara ihwal politik pasti

disertai dengan unsur keseriusan, kendatipun hanya dalam batas-batas tertentu,

sedangkan berbicara masalah olah raga cenderung untuk bersifat santai dan tidak

menegangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

53

Dari uraian di atas, diketahui bahwa pokok pembicaraan juga

memengaruhi situasi pembicaraan. Topik pembicaraan yang serius akan

menciptakan suasana pembicaraan yang serius. Topik pembicaraan yang santai

akan menciptakan suasana pembicaraan yang santai.

8) Urutan Bicara

Masalah urutan dalam bertutur juga sangat berpengaruh terhadap tuturan.

Pada saat terjadi percakapan antara dosen dengan seorang mahasiswa yang sedang

berkonsultasi tentang penulisan tesisnya sudah barang tentu sang dosen itu akan

berbicara dengan lebih leluasa. Di lain pihak mahasiswa akan berbicara dengan

lebih hati-hati dan cenderung hanya menjawab apa yang ditanyakan oleh

dosennya.Artinya bahwa karena urutan bicara sang mahasiswa adalah di belakang

sang dosen, maka urutan yang muncul dari mahasiswa itu pun cenderung terbatas.

Dari uraian di atas diketahui bahwa urutan bicara berkaitan pula dengan

status atau kedudukan sosial. Dosen merupakan orang yang dihormati oleh

mahasiswanya dari segi usia maupun ilmu yang dimilikinya.

9) Bentuk Wacana

Di dalam suatu masyarakat biasanya terdapat tuturan dalam bentuk yang

sudah mapan (established speech form). Bentuk tutur orang berpidato, orang

memberikan sambutan, orang mengundang kenduri (dalam masyarakat Jawa)

mengandung urut-urutan tutur yang sudah hampir pasti dan selalu sama. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa bentuk tuturan dalam wacana-wacana itu sudah

mapan dan orang tidak demikian mudah mengganti urutan bentuk tuturan itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

54

Uraian di atas menunjukkan perbedaan dengan ragam lisan yang bentuk

kebahasaannya dapat berubah sesuai dengan situasi pemakaian. Sementara

wacana merupakan ragam tulis yang umumnya memiliki ketetapan bentuk dan

urutan.

10) Sarana Tutur

Sarana tutur menunjuk kepada saluran dan media disampaikannya tuturan

itu kepada lawan tutur, juga menentukan tuturan yang muncul dari seseorang.

Orang berbicara dengan berhadapan langsung antara penutur dan lawan tutur tentu

berbeda dengan tuturan orang yang berbicara melalui pesawat telepon. Berbicara

melalui telepon akan cenderung bersifat membatasi tuturan yang harus

disampaikan oleh penutur. Hal demikian disebabkan oleh berbagai faktor seperti

ekonomi, etika, dan sebagainya.

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa proses komunikasi

menggunakan sarana tertentu berbeda dengan proses komunikasi secara langsung.

Seseorang tentu lebih leluasa mengutarakan maksudnya secara langsung daripada

menggunakan sarana atau media misalnya melalui telepon.

11) Adegan Tutur

Komponen adegan tutur yang menunjuk pada aspek tempat, waktu, dan

peristiwa tutur yang juga banyak berpengaruh terhadap tuturan. Tempat terjadinya

percakapan sudah barang tentu menentukan tuturan yang akan dimunculkan oleh

penutur dan lawan tutur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

55

Orang di pasar atau di pinggir jalan besar pasti akan bertutur dengan cara

yang berbeda dengan di tempat-tempat keramat misalnya makam, tempat ziarah,

dan sebagainya.

12) Lingkungan Tutur

Komponen lain yang juga ikut menentukan tuturan seseorang adalah

lingkungan di mana tuturan itu terjadi. Sebagai contoh tuturan yang terjadi dalam

sebuah ruangan keluarga yang terdapat sejumlah anggota keluarga menikmati

acara kethoprak dalam televisi pasti akan menentukan tuturan yang muncul.

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa lingkungan memengaruhi

penggunaan bahasa. Ragam bahasa yang digunakan seseorang tentunya harus

disesuaikan dengan lingkungan yang melingkupi ujaran.

13) Norma Kebahasaan

Norma kebahasaan masyarakat juga sangat menentukan ujaran anggota

masyarakatnya. Dalam masyarakat Jawa, terdapat semacam norma yang tidak

tertulis bahwa berbicara dengan seseorang yang lebih tua harus pelan-pelan dan

tidak boleh dengan suara yang lantang. Norma dalam masyarakat Jawa ini

kadang-kadang disertai juga dengan hal yang sifatnya paralinguistik, seperti

bungkukan tubuh, pengedepanan kedua tangan, senyuman, dan sebagainya.

Norma yang dimaksud dalam uraian di atas tentunya disesuaikan dengan

norma di mana penutur berada. Norma suatu kelompok masyarakat tentunya

berbeda dengan norma kelompok masyarakat yang lain. Misalnya, norma

kebahasaan masyarakat Jawa berbeda dengan masyarakat Batak. Masyarakat Jawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

56

dikenal dengan gaya bahasanya yang lembut sementara masyarakat Batak dikenal

dengan gaya bicaranya yang lantang.

2.2.3 Pembelajaran Bahasa Indonesia

Menurut Abidin (2013: 3) pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang

dilakukan siswa guna mencapai hasil belajar tertentu dalam bimbingan dan arahan

serta motivasi dari seorang guru, sementara pembelajaran bahasa Indonesia adalah

serangkaian aktivitas yang dilakukan siswa untuk mencapai keterampilan

berbahasa tertentu. Dari pendapat tersebut, dapat dipahami bahwa guru berperan

penting dalam pembelajaran. Namun, di luar kompetensi guru sebagai pengajar,

aktivitas guru dan siswa ini harus difasilitasi dengan prinsip pembelajaran yang

tepat, pendekatan pembelajaran yang relevan, metode dan teknik pembelajaran

yang sesuai tujuan, karakteristik siswa dan konteks sosial masyarakat.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, terdapat empat keterampilan

berbahasa yang harus dikuasai siswa yaitu membaca, menyimak, berbicara, dan

menulis. Dari keempat keterampilan tersebut, pembelajaran bahasa Indonesia

memiliki fungsi yang penting sebab kemampuan berbahasa akan menunjang

kemampuan keilmuan yang lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Abidin (2013: 3)

bahwa bidang empat keterampilan berbahasa pada dasarnya merupakan bidang

implementasional yang akan digunakan sebagai wadah seluruh bidang lain.

Artinya, baik sastra maupun bahasa yang dipadukan dengan pendidikan dan

konteks keindonesiaan akan disalurkan kepada siswa dalam bentuk keterampilan

berbahasa baik melalui menyimak, berbicara, membaca, ataupun menulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

57

Di Sekolah Menengah Pertama (SMP), pembelajaran bahasa Indonesia

mendapat alokasi 4 jam per minggu. Pelajaran Bahasa Indonesia memperoleh

porsi yang banyak sebab mata pelajaran ini dianggap penting untuk diajarkan di

sekolah. Pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan mampu membantu peserta

didik mengenal dirinya, budayanya, budaya orang lain, mengemukakan gagasan

dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa

tertentu, serta menemukan dan menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif

yang ada dalam diri siswa (Sufanti, 2010: 12). Jadi, pembelajaran bahasa

Indonesia bukan semata-mata mempelajari keterampilan-keterampilan berbahasa

melainkan juga mengenal budaya sendiri maupun budaya lain.

Tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia juga relevan dengan penelitian

yang akan dilaksanakan. Adapun tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia menurut:

(Sufanti, 2010: 13) yakni, (1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai

dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis, (2) menghargai dan

bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa

negara, (4) memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan

kreatif untuk berbagai tujuan, (5) penggunakan bahasa Indonesia untuk

meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial, (6)

menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,

memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan kemampuan berbahasa, dan (7)

menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan

intelektual manusia Indonesia. Dari ketujuh tujuan mata pelajaran tersebut,

dibutuhkan komunikasi yang baik antara guru dengan siswa, siswa dengan guru,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

58

dan siswa dengan siswa. Komunikasi yang baik dapat terwujud apabila pesan

yang disampaikan penutur dapat dipahami oleh mitra tutur sehingga terjadi proses

timbal balik dalam komunikasi. Salah satu hal yang dapat memengaruhi terjadinya

komunikasi yang baik adalah penggunaan ragam yang tepat, sesuai dengan situasi

pembicaraan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

59

2.1 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir akan memaparkan alur atau tahapan berpikir. Alur ini

membantu peneliti untuk menemukan jawaban atas rumusan masalah penelitian.

PENDEKATAN SOSIOLINGUISTIK

METODE PENELITIAN KUALITATIF

PENGUMPULAN DATA

TRIANGULASI DATA OLEH PAKAR BAHASA

HASIL PENELITIAN

JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN

GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN

BAHASA INDONESIA KELAS VIII A SMP PANGUDI LUHUR I

KALIBAWANG TAHUN AJARAN 2017/2018

JENIS & KARAKTERISTIK RAGAM

Utorodewo (2010)

Chaer dan Agustina (2004)

Pateda (1990)

Martin Joos (dalam Alwasilah, 1990)

Supardi (1988)

Nababan (1984)

(2010: 3)

(

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

60

Peneliti melakukan kajian pustaka untuk mendapatkan landasan teori.

Landasan teori yang digunakan terkait dengan penggunaan ragam bahasa dan

karakteristik ragam bahasa. Landasan teori ragam bahasa dan karakteristik ragam

bahasa berisi teori-teori terkait konsep ragam bahasa yang digunakan dalam

penelitian. Adapun konsep ragam bahasa yang digunakan adalah kolaborasi

konsep Utorodewo (2010), Chaer dan Agustina (2004), Pateda (1990), Martin

Joos (dalam Alwasilah, 1990), Supardi (1988), dan Nababan (1984).

Berikutnya, analisis jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan

siswa. Tuturan yang dimaksud meliputi tuturan antara guru dengan siswa, siswa

dengan guru, dan antarsiswa. Tuturan ini diperoleh oleh peneliti dengan

melakukan penelitian saat proses pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung di

kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

61

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari jenis penelitian, data dan sumber data, instrumen

penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik penyajian

data. Keenam hal tersebut akan diuraikan pada subbab berikut ini.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif karena penelitian

ini menggunakan kata-kata untuk mendeskripsikan fenomena diglosia pada

tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII A di

SMP Pangudi Luhur I Kalibawang. Menurut Arikunto (2013: 3) penelitian

deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang benar-benar hanya memaparkan

apa yang terdapat atau apa yang terjadi dalam sebuah kancah, lapangan, atau

wilayah tertentu.

Penelitian ini mendeskripsikan jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan

guru dan siswa. Oleh karena itu, hasil penelitian berupa deskripsi data dalam

bentuk kata-kata tertulis mengenai “Jenis Ragam dan Karakteristik Ragam

Tuturan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas VIII A

SMP Pangudi Luhur I Kalibawang Tahun Ajaran 2017/2018”.

3.2 Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini adalah tuturan guru dengan siswa, siswa dengan

guru, dan siswa dengan siswa yang berwujud kata, kalimat, atau rangkaian

kalimat. Sumber data dalam penelitian merupakan subjek dari mana data dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

62

diperoleh (Arikunto, 2013: 172). Hal ini sejalan dengan Sangadji (2010: 43) yang

menyatakan bahwa sumber data adalah subjek penelitian tempat data menempel.

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A dan guru mata

pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII A SMP Pangudi Luhur I Kalibawang.

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri. Moleong (2006: 9)

menyatakan bahwa instrumen penelitian merupakan alat pengumpulan data utama.

Pendapat ini didukung oleh Sugiyono (2012: 222) yang menyatakan bahwa

peneliti kualitatif sebagai human interest, berfungsi untuk menetapkan fokus

penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data,

menilai kualitas data, menganalisis data, menafsirkan data dan membuat

kesimpulan atas temuannya.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah-langkah untuk

mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, peneliti tidak

akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono,

2010: 308). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode

simak. Metode simak digunakan sebagai upaya penyediaan data melalui

penyimakan terhadap tuturan yang muncul dari guru dan siswa dalam proses

pembelajaran di kelas. Metode simak memiliki teknik dasar yang disebut teknik

sadap. Disebut teknik sadap karena pada praktik penelitian sesungguhnya

penyimakan dilakukan dengan cara menyadap pembicaraan (Mahsun, 2007: 242).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

63

Teknik sadap mempunyai dua teknik lanjutan yaitu teknik Simak Bebas

Libat Cakap (SBLC) dan teknik Simak Libat Cakap. Teknik Simak Bebas Libat

Cakap (SBLC) meniadakan peran peneliti untuk turut terlibat dalam peristiwa

tutur. Peneliti hanya berperan sebagai pengamat. Teknik ini menjaga perilaku

berbahasa guru dan siswa sehingga tuturan yang muncul adalah tuturan yang

alami, bukan dibuat-buat. Situasi dan konteks yang tampak adalah situasi dan

konteks yang sesungguhnya sehingga data yang diperoleh adalah data alamiah.

Berikutnya adalah teknik Simak Libat Cakap yaitu, upaya penyadapan peristiwa

tutur dengan cara peneliti turut terlibat dalam peristiwa tutur tersebut. Peneliti

tidak hanya menjadi pengamat tetapi ikut menyatu atau manunggal dengan

partisipan yang hendak disimak (Mahsun, 2007: 243). Teknik ini memungkinkan

adanya stimulus dari peneliti untuk memperoleh data yang diharapkan dari peserta

tutur. Peneliti terlibat dalam tuturan dengan ikut seta menyampaikan tuturan

maupun menanggapi tuturan.

Penelitian ini menggunakan teknik lanjutan dari teknik sadap yaitu teknik

Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) karena peneliti hanya berperan sebagai

pengamat dalam proses pengambilan data dan tidak ambil bagian dalam

pembicaraan. Peneliti mengharapkan data yang diperoleh adalah data alamiah

dengan konteks yang sebenarnya. Berikut ini langkah-langkah pengumpulan data

penelitian.

1). Teknik Rekam

Teknik rekam dilaksanakan tanpa mengganggu proses pembelajaran yang

berlangsung sebab kehadiran peneliti sebatas untuk merekam tuturan-tuturan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

64

muncul. Hal ini sejalan dengan Sudaryanto, (2015: 205) yang menyatakan bahwa

pelaksanaan teknik rekam harus dilakukan sedemikian rupa supaya tidak

mengganggu kewajaran proses kegiatan pertuturan yang sedang terjadi. Peneliti

menggunakan alat rekam suara (audio) dan video (audiovisual) berupa telepon

genggam (handphone) dan laptop.

Melalui teknik rekam, peneliti menghasilkan data berupa tuturan guru dan

siswa yang berwujud kata, kalimat, atau rangkaian kalimat. Untuk melaksanakan

teknik ini memerlukan beberapa alat perekam. Alat rekam yang digunakan adalah

telepon genggam dan laptop. Hal ini sejalan dengan Sudaryanto (2015: 205) yang

menyatakan bahwa dalam perkembangan teknologi informasi yang semakin

canggih, alat perekam yang dimaksud dapat lebih beraneka dengan hasil yang

saksama, meliputi tindakan omong yang mampu didengarkan maupun tingkah

laku dan perbuatan lain yang mampu dilihat, baik verbal maupun non-verbal;

handycam misalnya.

2). Teknik Catat

Di samping melakukan perekaman, peneliti juga melakukan pencatatan

tuturan-tuturan yang kemungkinan tidak terekam pada kartu data. Kartu data

berisi tuturan-tuturan yang menunjukkan situasi diglosia melalui tuturan yang

muncul, jenis ragam bahasa, dan konteks tuturan.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis deskriptif kualitatif. Bogdan & Biklen (dalam Moleong, 2014: 248)

mengungkapkan bahwa analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

65

dengan jalan bekerja dengan data. Sementara analisis deskriptif bertujuan untuk

menggambarkan situasi diglosia yang muncul pada tuturan guru dan siswa di

kelas VIII A dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan wujud dan

fungsi ragam.

Langkah-langkah analisis data yang digunakan peneliti adalah (1)

mentranskripsi tuturan dari rekaman video sesuai dengan tuturan asli yang

berlangsung, (2) mengklasifikasi data menjadi tiga bagian, yaitu bagian pembuka

pembelajaran, bagian inti, dan bagian penutup pembelajaran, (3) melakukan

reduksi data memilih data-data yang dianggap pokok dan penting dan membuang

data yang dianggap tidak sesuai tujuan penelitian yang akan dicapai, (4) peneliti

melakukan koding dengan menyusun kode 01, 02, 03 dan seterusnya untuk urutan

tuturan, kode G untuk Guru sebagai penutur, kode S1 untuk Siswa 1 sebagai

penutur, kode S2 untuk Siswa 2 sebagai penutur, dan seterusnya, kode I untuk

Ragam Beku, kode II untuk Ragam Resmi, kode III untuk Ragam Usaha, kode IV

untuk Ragam Santai, dan kode V untuk Ragam Akrab, (5) mengidentifikasi data

berdasarkan jenis ragam, karakteristik ragam, fungsi ragam, dan konteks tuturan,

(6) menyajikan hasil analisis dalam tabel analisis data tentang fenomena diglosia

pada tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII A

SMP Pangudi Luhur I Kalibawang dalam bentuk tabel dan uraian, dan (7) menarik

simpulan.

3.6 Teknik Penyajian Data

Salah satu teknik yang digunakan di akhir sebuah penelitian data adalah

teknik penyajian data. Teknik penyajian data bertujuan agar pembaca mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

66

memahami hasil penelitian. Pada tahap awal penelitian, peneliti memilih data dan

sumber data, selanjutnya memilih instrumen penelitian, melakukan teknik

pengumpulan data, dan melakukan teknik analisis data. Dalam rangkaian

penelitian deskriptif kualitatif tersebut, peneliti menyajikan data dalam bentuk

kalimat yang memaparkan secara panjang lebar. Hal ini sejalan dengan pendapat

Nurasti (2007: 130) yang memaparkan bahwa analisis dengan merinci dan

menjelaskan secara panjang lebar keterkaitan data penelitian dalam bentuk

kalimat.

Tahap menarik kesimpulan dan memahami hasil penelitan akan

dipermudah dengan penyajian hasil analisis data dalam bentuk tabel. Berikut ini

format tabel yang digunakan.

Tabel 3.6: Format Hasil Analisis Data

Keterangan:

1. NO : Nomor Urut Data

2. RB : Ragam Beku

3. RR : Ragam Resmi

4. RU : Ragam Usaha

5. RS : Ragam Santai

6. RA : Ragam Akrab

NO.

KODE

TUTURAN

KONTEKS

JENIS RAGAM

PENANDA

KARAKTERISTIK

RAGAM

RB RR RU RS RA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

67

3.7 Triangulasi Data

Sugiyono (2014: 125) memaparkan bahwa triangulasi data diartikan

sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai

waktu. Triangulasi digunakan sebagai proses memantapkan derajat kepercayaan

(kredibilitas/validitas) dan konsistensi (reabilitas) data, serta sebagai alat bantu

analisis data di lapangan (Gunawan, 2013: 218).

Bertolak dari pendapat para ahli di atas, maka data penelitian tentang

ragam bahasa pada tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia

di kelas VIII A SMP Pangudi Luhur I Kalibawang tahun ajaran 2017/2018 ini

ditriangulasikan oleh Danang Satria Nugraha, M.A.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

68

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi uraian mengenai (1) deskripsi data, (2) analisis data, dan (3)

pembahasan. Deskripsi data berisi gambaran mengenai data-data yang diperoleh

peneliti di lapangan. Pada bagian analisis data peneliti memaparkan proses

peneliti menganalisis data. Pada bagian pembahasan dideskripsikan alasan-alasan

penutur dan mitra tutur memilih ragam bahasa tertentu serta dideskripsikan pula

karakteristiknya.

4.1 Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur I Kalibawang yang

beralamat di Boro, Banjar Asri, Kalibawang, Kulon Progo, Daerah Istimewa

Yogyakarta. Data penelitian ini adalah tuturan guru dan siswa yang berwujud

kata, kalimat, atau rangkaian kalimat. Penelitian dilakukan dalam 3 kali

pertemuan. Pada pertemuan pertama, peneliti melakukan pengamatan terhadap

proses komunikasi di kelas untuk memperoleh gambaran awal penelitian. Pada

pertemuan kedua, peneliti mengambil data awal untuk melihat secara kasar

bagaimana penggunaan ragam bahasa di kelas VIII A. Pada pertemuan ketiga,

peneliti melakukan proses pengambilan data dengan merekam tuturan guru dan

siswa selama pembelajaran berlangsung. Dari rekaman yang ditranskrip, peneliti

menemukan 251 tuturan. Dari 251 tuturan tidak semua tuturan dianalisis karena

ada 12 tuturan yang merupakan ragam tulis sementara penelitian ini berfokus pada

ragam lisan saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

69

Di samping 12 ragam tulis yang tidak dianalisis, ada 95 tuturan yang tidak

dapat dianalisis karena tidak memenuhi informasi untuk dianalisis misalnya,

tuturan-tuturan yang muncul saat guru memeriksa daftar hadir siswa. Peneliti

menemukan 54 data tuturan yang memenuhi informasi untuk dianalisis.

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII A dan guru

mata pelajaran Bahasa Indonesia. Berikut ini data siswa dan guru.

Data Si swa Kelas VIII A

No.

Nama

Kelamin

Kode

Siswa

Suku

1 AGATA DWI MARWATI Perempuan S1 Jawa

2 AGUSTINUS HERJUNO

HANDIKA PRADINTA

Laki-laki S2 Jawa

3 AGUSTINUS

PRASETYA WIBAWA

Laki-laki S3 Jawa

4 AHMAD MAYSWARA

AMANDA GIRI

Laki-laki S4 Betawi

5 ALUOSIYA GEDRUDA

SEDIK

Perempuan S5 Papua

6 ANA EVANITA DIYAN

PUTRI UTAMI

Perempuan S6 Betawi

7 ANCELMA YONA

YEKTIANI

Perempuan S7 Jawa

8 AURELIA BUNGA

CALISTA

Perempuan S8 Jawa

9 CHRISTIAN INDITO

MURTIAJI

Laki-laki S9 Jawa

10 CHRISTIAN KEVIN Laki-laki S10 Jawa

11 DAVID PURBA JATI Laki-laki S11 Jawa

12 EMANUEL

YOGISVORO

Laki-laki S12 Jawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

70

13 EMERENTIA NESZA

KARTIKA

Perempuan S13 Dayak

14 FRANSISA GALIH SRI

WIBAWATI

Perempuan S14 Jawa

15 HERCULANUS

NATANAEL BRILLIANT

DANADYAKSA

Laki-laki S15 Jawa

16 LAURENSIUS FERDIE

SAPUTRA

Laki-laki S16 Jawa

17 MARIA VIVIT

WIDYANING

PANGESTU

Perempuan S17 Jawa

18 MATEUS EKO

PRIHASTANTO

Laki-laki S18 Jawa

19 MONICA MERLYNA

PUSPITASARI

Perempuan S19 Jawa

20 OKTAVIANUS ERWIN

KURNIANTO

Laki-laki S20 Jawa

21 PILIPUS ALDU Laki-laki S21 Dayak

22 SEPTAMA Laki-laki S22 Jawa

23 VERONIKA NIRMALA

MEI ANGGRAENI

Perempuan S23 Sunda

24 VINCENTINE CAROLIN

DARMA DJAJA

Perempuan S24 Dayak

25 YUSUP ELFAND

WICAKSONO

Laki-laki S25 Jawa

Dari data di atas diketahui bahwa jumlah murid kelas VIII A sebanyak 25

siswa yang terdiri dari 11 siswi dan 14 siswa. Peneliti membuat kode siswa yang

mewakili nama siswa mulai dari kode S1 (siswa dengan nomor urut 1) hingga

kode S25 (siswa dengan nomor urut 25) untuk mempermudah proses pengolahan

data. Dilihat dari latar belakang sosialnya, terdapat keanekaragaman suku di kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

71

VIII A. Mayoritas siswa adalah suku Jawa sementara yang lainnya adalah suku

Betawi, Sunda, Dayak, dan Papua. Selain siswa, sumber data penelitian ini adalah

guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII A SMP Pangudi Luhur I

Kalibawang, Yosefa Indah Kurniati, usia 55 tahun, dan berlatarbelakang suku

Jawa.

Foto Subjek Penelitian

(Yosefa Indah Kurniati, S.Pd.)

Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2017. Data

penelitian ini adalah tuturan guru dan siswa yang muncul selama berlangsungnya

proses pembelajaran. Tuturan yang dimaksud adalah tuturan yang muncul dalam

komunikasi guru dengan siswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan siswa.

Tuturan diperoleh dari hasil perekaman tuturan dalam bentuk audio dan

audiovisual.

Berdasarkan observasi diperoleh data seperti yang menjadi pertanyaan

dalam rumusan masalah penelitian ini. Data yang diperoleh adalah data jenis

ragam bahasa Indonesia yang muncul pada kegiatan awal, inti, dan akhir

pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII A SMP Pangudi Luhur I Kalibawang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

72

dan data karakteristik ragam bahasa Indonesia yang digunakan oleh guru dan

siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur I Kalibawang. Berikut ini tabel jenis

ragam yang muncul dalam tuturan guru dan siswa.

Tabel 4.1: Temuan Ragam Tuturan

No. Jenis Ragam Jumlah

1. Beku -

2. Resmi 2

3. Usaha -

4. Santai 44

5. Akrab 8

JUMLAH 54

Berdasarkan tabel di atas, ditemukan 54 data tuturan yang terdiri dari 2

tuturan ragam resmi, 44 tuturan ragam santai, dan 8 tuturan ragam akrab. Ragam

beku dan ragam usaha tidak ditemukan. Tabel di atas memperlihatkan bahwa

ragam santai adalah ragam bahasa yang paling banyak digunakan dalam proses

komunikasi di kelas, diikuti oleh ragam akrab kemudian yang paling jarang

digunakan adalah ragam resmi.

Data penelitian ini telah melalui tahap triangulasi. Triangulasi data

dilaksanakan pada 25 April 2018. Triangulasi data dilakukan oleh dosen program

studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, yaitu Danang Satria Nugraha, M.A. Sebelum triangulasi, data yang

diperoleh peneliti sebanyak 54 tuturan. Setelah triangulasi, data yang disetujui

oleh triangulator sebanyak 50 tuturan dan data yang tidak disetujui oleh

triangulator sebanyak 4 tuturan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

73

Data yang tidak disetujui adalah data nomor 20, nomor 22, nomor 27, dan

nomor 47. Keempat data tersebut tidak disetujui karena triangulator berpendapat

bahwa data-data yang dinyatakan sebagai ragam santai oleh peneliti, merupakan

ragam akrab. Data yang tidak disetujui kemudian ditindaklanjuti oleh peneliti

dengan cara melakukan analisis ulang. Setelah melakukan analisis ulang, peneliti

melakukan pembetulan terhadap analisis yang tidak tepat. Dari hasil analisis ulang

dan meninjau kembali kajian pustaka, peneliti menemukan bahwa 3 dari 4 data

yang tidak disetujui triangulator dan dinyatakan sebagai ragam akrab oleh

triangulator merupakan ragam santai. Data tersebut adalah data nomor 20, nomor

27, dan nomor 47. Ketiga data tersebut memenuhi syarat ragam santai. Sementara

itu, data nomor 22 merupakan ragam akrab karena memenuhi syarat ragam akrab.

4.2 Analisis Data

Bagian analisis data memaparkan data-data yang ditemukan dan

dianalisis sesuai dengan tahap analisis data. Ada tujuh tahap analisis data dalam

penelitian ini yaitu, transkripsi, klasifikasi, reduksi, koding, identifikasi,

penyajian, dan penarikan simpulan.

Pada tahap pertama, peneliti membuat transkipsi data tuturan yang telah

direkam pada proses pengambilan data. Rekaman berupa suara (audio), video

(audiovisual), dan dilengkapi dengan catatan lapangan. Dengan menggunakan

berbagai media perekam, diharapkan data yang diperoleh adalah data yang

autentik.

Pada tahap berikutnya, peneliti mengklasifikasi data menjadi tiga bagian

yaitu, tuturan yang muncul pada tahap awal pembelajaran, tuturan yang muncul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

74

pada tahap inti pembelajaran, dan tuturan yang muncul pada tahap penutup

pembelajaran. Pada tahap reduksi, peneliti memilah data-data yang diperlukan.

Data yang diperlukan adalah data yang memenuhi informasi untuk dianalisis.

Tahap keempat adalah koding, peneliti membuat kode atas data-data yang telah

dipilah berdasarkan jenis ragam, penutur, dan urutan tuturan. Berikutnya

dilakukan identifikasi untuk memastikan jenis ragam. Pada tahap ini, dianalisis

pula konteks yang melingkupi masing-masing tuturan serta karakteristik ragam

tiap tuturan. Pada tahap penyajian, analisis data ditampilkan dalam bentuk tabel

analisis. Setelah itu, peneliti melaporkan hasil analisis data dalam bentuk

deskripsi.

Analisis data penelitian ini meliputi analisis jenis ragam bahasa dan

analisis karakteristik ragam bahasa. Berikut ini analisis jenis ragam dan

karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia

di Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur I Kalibawang.

4.2.1 Ragam Resmi

Berdasarkan hasil penelitian dan jumlah data yang diperoleh, peneliti

menemukan tiga tuturan yang merupakan ragam resmi. Ragam resmi muncul pada

bagian inti pembelajaran, tepatnya pada saat berlangsungnya pembahasan tugas.

Berikut beberapa tuturan ragam resmi yang ditemukan dalam penelitian ini.

1. Tuturan Guru dengan Siswa

(1) (G-II167) Apa judul berita yang dibacakan oleh Yona?

Konteks: Tuturan terjadi di ruang kelas VIII A pada saat

berlangsungnya tahap inti pembelajaran. Suasana pembelajaran serius.

Partisipan pembicaraan adalah guru Bahasa Indonesia dan siswa-siswi

kelas VIII A. Guru sebagai penutur dan para siswa sebagai mitra tutur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

75

Maksud dari pembicaraan ini adalah guru meminta para siswa

menanggapi berita yang baru saja dibacakan oleh salah seorang siswi

bernama Yona. Guru mendorong keaktifan siswa dengan melontarkan

pertanyaan terlebih dulu. Pertanyaan yang dilontarkan terkait dengan

judul berita.

(2) (G-II209) Mengapa peristiwa itu terjadi, Darma Djaja?

Konteks: Tuturan terjadi di ruang kelas VIII A pada saat

berlangsungnya tahap inti pembelajaran. Suasana pembicaraan

berlangsung serius. Partisipan pembicaraan adalah guru bahasa

Indonesia dan Siswa 27 (S27). Guru sebagai pembicara dan Siswa 27

(S27) sebagai lawan bicara. Maksud dari pembicaraan ini adalah guru

menanyakan unsur mengapa.

Data tuturan (1) merupakan bentuk penggunaan ragam resmi oleh guru

dalam proses pembelajaran di kelas. Tuturan tersebut dikategorikan sebagai ragam

resmi karena memenuhi 9 karakteristik dari 10 karakteristik ragam resmi. Adapun

karakteristik yang tidak muncul adalah karakteristik 6 yaitu terkait penggunaan

kata sapaan dan kata ganti Bapak, Ibu, Saudara, Anda, atau menyertakan jabatan,

gelar, atau pangkat untuk orang yang dihormati dan penggunaan kata saya untuk

menyebut diri sendiri.

Sembilan karakteristik yang dimaksud adalah karakteristik 1, topik

pembicaraan dalam tuturan ini bersifat resmi dan serius terkait pembahasan judul

berita yang telah dipresentasikan oleh seorang siswi bernama Yona. Karakteristik

2 adalah antarorang yang berbicara saling menghormati ditandai dengan kata-kata

yang digunakan adalah kata-kata baku atau resmi. Karakterisik 3 ditandai dengan

penggunaan kata dan kalimat yang lengkap dan tidak disingkat. Karakteristik 4

ditandai dengan struktur fungtor yang lengkap, mengandung subjek, predikat, dan

objek. Apabila diuraikan menjadi demikian, Apa judul berita merupakan objek

kalimat, yang dibacakan merupakan predikat, dan oleh Yona menempati fungsi

subjek kalimat. Karakteristik 5 terkait kesesuaian tingkat tutur dengan orang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

76

diajak bicara. Kesesuaian tingkat tutur ini ditandai dengan penggunaan kata

sapaan Yona (nama siswa) yang digunakan guru untuk menyebut siswanya.

Menyebut siswa dengan nama dianggap sesuai dengan tingkat tutur karena usia

siswa jauh lebih muda dibandingkan dengan guru dan guru merupakan orang yang

dihormati di kelas. Kata yang dipakai bersifat baku atau sudah dibakukan.

Karakteristik 7 ditandai dengan penggunaan bahasa baku ditandai dengan tidak

tampaknya penggunaan kata tidak baku atau yang belum dibakukan. Karakteristik

8 adalah penggunaan imbuhan secara jelas dan teliti yang tampak pada

penggunaan imbuhan -kan pada kata dibacakan. Karakteristik 9 ditandai dengan

penggunaan kata sambung (konjungsi) yang dan oleh. Karakteristik 10 ditandai

dengan tidak hadirnya pengaruh unsur asing, bahasa daerah atau bahasa yang

tidak dibakukan.

Data tuturan (2) juga merupakan ragam resmi yang dituturkan oleh guru.

Tuturan tersebut memenuhi 6 dari 10 karakteristik ragam resmi. Adapun

karakteristik yang tidak muncul adalah karakteristik 2, karakteristik 6, karateristik

8, dan karakteristik 9.

Data tuturan (2) dikategorikan sebagai ragam resmi karena memenuhi

karakteristik 1 terkait topik pembicaraan. Menurut Martin Joos (dalam Alwasilah,

1990: 45) ciri pertama ragam resmi adalah topik pembicaraan bersifat resmi dan

serius. Data tuturan (2) memenuhi karakteristik tersebut. Topik pembicaraan

dalam tuturan ini bersifat resmi dan serius terkait penyebab terjadinya peristiwa

dalam berita yang dibacakan oleh Siswa 27 yang ditandai dengan bentuk

kebahasaan yang digunakan mentaati kaidah terbukti dengan pemilihan kata-kata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

77

baku (formal). Karakteristik 3 yaitu kata dan kalimat bentuk lengkap ditandai

dengan tidak adanya penggunaan singkatan dalam tataran kata maupun kalimat.

Karakteristik 4 adalah kelengkapan fungtor. Fungtor dikatakan lengkap karena

minimal mengandung subjek dan predikat. Karakteristik 5 ditandai dengan tingkat

tutur yang sesuai dengan orang yang diajak bicara, hal ini tampak dari penyebutan

Darma Djaja (nama siswa) yang digunakan oleh guru untuk memanggil siswanya

secara langsung. Memanggil siswa dengan nama dianggap sesuai dengan tingkat

tutur karena usia siswa lebih muda dari guru dan guru merupakan orang yang

dihormati di kelas. Karakteristik 7 adalah istilah yang dipakai bersifat baku atau

sudah dibakukan. Hal ini ditandai dengan ketidakhadiran bentuk tidak baku atau

tidak resmi. Karakteristik 10 yaitu kalimat terhindar dari pengaruh unsur asing,

bahasa daerah atau bahasa yang tidak dibakukan.

2. Tuturan Siswa dengan Guru

Dalam penelitian ini tidak ditemukan tuturan siswa dengan guru yang

merupakan ragam resmi. Berdasarkan data yang ditemukan peneliti, siswa

cenderung menggunakan ragam santai ketika berkomunikasi dengan guru.

Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan ragam resmi oleh siswa ketika

berkomunikasi dengan guru tidak ditemukan. Selama berlangsungnya kegiatan

pembelajaran di kelas, hanya ragam santai yang digunakan oleh siswa kepada

guru. Ragam resmi hanya ditemukan pada ragam tulis sementara penelitian ini

bukan menganalisis ragam tulis melainkan ragam lisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

78

3. Tuturan Sesama Siswa

Dalam penelitian ini, sama sekali tidak ditemukan ragam resmi dalam

tuturan sesama siswa. Siswa cenderung menggunakan ragam santai dan ragam

akrab untuk berkomunikasi dengan siswa yang lain.

4.2.2 Ragam Santai

Berdasarkan hasil penelitian dan jumlah data yang diperoleh, peneliti

menemukan 44 tuturan yang merupakan ragam santai. Ragam santai dalam

penelitian ini muncul secara konsisten pada semua tahap pembelajaran baik pada

tahap awal, tahap inti, maupun tahap akhir. Intensitas pemakaian ragam santai

jauh lebih tinggi dibandingkan penggunaan ragam resmi dan ragam akrab. Berikut

ini beberapa tuturan ragam santai yang ditemukan dalam penelitian ini.

1. Tuturan Guru dengan Siswa

Dalam proses pembelajaran, guru tidak hanya menggunakan ragam resmi

untuk berkomunikasi dengan siswanya. Hal ini dibuktikan dengan temuan data

yang menunjukkan bahwa guru sering memilih ragam santai dibandingkan ragam

resmi. Berikut ini beberapa data tuturan ragam santai yang dituturkan oleh guru

kepada siswa.

(3) (G-IV01) Nah, kemarin dah belajar unsur berita. Nah, pokoknya ini

jangan sampai lupa ya, ada jembatan keledai. Ada berapa unsur?

Konteks: Tuturan terjadi di ruang kelas VIII A pada awal

berlangsungnya pembelajaran. Suasana pembicaraan berlangsung

santai. Partisipan pembicaraan adalah guru mata pelajaran Bahasa

Indonesia dan siswa-siswi kelas VIII A. Guru sebagai penutur dan

siswa-siswi sebagai mitra tutur. Maksud dari pembicaraan ini adalah

guru membuka pelajaran dengan mengingatkan para siswa mengenai

materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya terkait teori unsur

berita. Guru mengingatkan para siswa secara lisan sambil menuliskan

cara jembatan keledai di papan tulis. Jembatan keledai yang dimaksud

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

79

adalah Adiksimba yang merupakan akronim dari apa, di mana, kapan,

siapa, mengapa, dan bagaimana.

(4) (G-IV03) Nah, tugas untuk hari ini menulis tiga berita yang harus

lengkap dengan enam unsur berita. Nah, nanti penilaiannya seperti

ini ya, setelah kalian menulis berita kalian maju membacakan

beritanya lalu temannya menyimak. Nah, teman yang bisa mengoreksi

kekurangan dari berita yang sudah maju, itu yang akan mendapat

nilai. Dah paham belum?

Konteks: Tuturan terjadi di ruang kelas VIII A pada saat

berlangsungnya tahap inti pembelajaran. Suasana pembicaraan

berlangsung santai. Partisipan pembicaraan adalah guru bahasa

Indonesia dan siswa-siswi kelas VIII A. Guru mata pelajaran Bahasa

Indonesia sebagai pembicara dan siswa-siswi kelas VIII A sebagai

lawan bicara. Maksud dari pembicaraan ini adalah guru memberi

tugas untuk menulis tiga berita. Guru menerangkan secara lisan

dengan intonasi yang agak lambat mengenai kriteria penulisan berita

yang harus memenuhi enam unsur berita serta mengenai sistem

penilaian tugas.

(5) (G-IV05) Nah, misalnya nanti saya panggil Ahmad. Ahmad kamu

membacakan beritanya. Lalu, oh ternyata… Kalian menyimak ta ya?

Beritanya Ahmad kurang unsur “kapan” ya, dihilangkan. Nanti

tunjuk jari ya “Saya, Bu. Saya…”, ya. Jangan disuruh, ya. Ini kurang

unsur “kapan”, ya. Bisa seperti itu? Jadi yang mendapat nilai itu

yang bisa memberi apa? Koreksian, ya. Semua anak nulis tiga berita.

Dimulai dari sekarang waktunya 30 menit, ya. Beritanya bebas ya.

Setiap berita harus lengkap. Harus lengkap keenam unsurnya. Nanti

ingat ya anak-anak, yang perlu adalah kalian menyimak,

mendengarkan, dan memberi masukan pada teman yang sedang maju.

Oke? Siap menulis. Ditulis dalam buku tugas kalian masing-masing.

Sendiri-sendiri ya. Boleh berita apa saja. Ada berita olahraga,

pendidikan, kriminal, ya. Tapi jangan berita yang mengarah ke

pornografi. Ada pertanyaan? Tunjuk jari. Apa?

Konteks: Tuturan terjadi di ruang kelas VIII A pada saat

berlangsungnya tahap inti pembelajaran. Suasana pembicaraan

berlangsung santai. Partisipan pembicaraan adalah guru dan siswa.

Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai pembicara dan siswa-

siswi kelas VIII A sebagai lawan bicara. Maksud dari pembicaraan ini

adalah siswa dapat menangkap dengan jelas sistem penilaian tugas.

(6) (G-IV88) Belum tahu ta ya? Jadi, membuat judulnya pun harus

diperhatikan ya. Kebakaran rumah lalu kebakaran dua rumah di

Sleman. Karena apa? Karena apa peristiwa itu terjadi

Konteks: Tuturan terjadi di ruang kelas VIII A pada saat

berlangsungnya tahap inti pembelajaran. Suasana pembicaraan

berlangsung santai. Partisipan pembicaraan adalah guru Bahasa

Indonesia dan para siswa. Guru sebagai pembicara dan para siswa

sebagai lawan bicara. Maksud dari pembicaraan ini adalah guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

80

mengkonfirmasi tanggapan para siswa atas jawaban Siswa 7 terkait

judul berita. Guru menegaskan bahwa judul Kebakaran di Sleman

kurang mengambarkan isi berita. Kemudian guru mengingatkan para

siswa untuk membuat judul berita dengan jelas. Kemudian guru

melanjutkan pembahasan dengan bertanya pada para siswa terlebih

dulu mengenai penyebab terjadinya peristiwa kebakaran.

Data tuturan (3) merupakan ragam santai. Tuturan ini memenuhi 8 dari 12

karakteristik ragam santai. Adapun karakteristik yang tidak muncul adalah

karakteristik 8, karakteristik 9, karakteristik 10, dan karakteristik 11. Karakteristik

8 terkait dengan penggunaan tingkat tutur. Karakteristik 9 terkait alih kode.

Karakteristik 10 terkait keruntutan topik pembicaraan. Karakteristik 11 adalah

kosakata yang banyak dipenuhi oleh unsur leksikal dialek, unsur bahasa daerah

atau unsur bahasa asing.

Karakteristik yang tepenuhi adalah karakteristik 1 terkait suasana

pembicaraan yang berlangsung santai antara penutur (guru) dengan mitra tutur

(siswa) ditandai dengan munculnya bentuk tidak baku dah yang berasal dari

bentuk baku sudah. Karakteristik 2 ditandai dengan bentuk kebahasaan yang

bebas ditandai dengan bentuk tidak baku dah yang berasal dari bentuk baku sudah

serta hadirnya kalimat tanya “Ada berapa unsur?” yang tidak disertai dengan kata

sapaan. Karakteristik 3 adalah ketidakhadiran subjek dalam kalimat “Nah,

pokoknya ini jangan sampai lupa ya, ada jembatan keledai”. Karakteristik 4 yaitu,

pemenggalan silabel su- yang berasal dari kata sudah menjadi dah. Karakteristik 5

adalah pengulangan interjeksi Nah sebanyak dua kali pada kalimat, “Nah, kemarin

dah belajar unsur berita” dan “Nah, pokoknya ini jangan sampai lupa ya, ada

jembatan keledai”. Karakteristik 6 ditandai dengan sopan santun yang tidak

digunakan secara ketat, terbukti dengan tidak digunakannya kata ganti dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

81

kalimat tanya, “Ada berapa unsur?”. Karakteristik 7 ditandai dengan munculnya

interjeksi Nah dalam kalimat “Nah, kemarin dah belajar unsur berita” dan “Nah,

pokoknya ini jangan sampai lupa ya, ada jembatan keledai”. Munculnya alegro

dalam bentuk ujaran yang dipendekkan berikut ini: ujaran sudah dipendekkan

menjadi dah serta kalimat pendek, “Ada berapa unsur?”. Karakteristik 12 terkait

alegro dalam bentuk ujaran yang dipendekkan ditandai dengan ujaran sudah

dipendekkan menjadi dah serta kalimat pendek, “Ada berapa unsur?”.

Data tuturan (4) merupakan ragam santai. Tuturan ini memenuhi 9 dari 12

karakteristik ragam santai. Adapun karakteristik yang tidak muncul adalah

karakteristik 6 tentang sopan santun yang tidak berlaku ketat, karakteristik 8

terkait penggunaan tingkat tutur yang kadangkala terabaikan, dan karakteristik 9

tentang alih kode, dan karakteristik 11 terkait penggunaan unsur asing.

Karakteristik yang muncul adalah karakteristik 1 terkait situasi

pembicaraan yang berlangsung santai karena adanya kedekatan relasi antara

penutur (guru) dan mitra tutur (siswa-siswi) ditandai oleh pemakaian kata ganti

kalian oleh guru dalam kalimat “Nah, nanti penilaiannya seperti ini ya, setelah

kalian menulis berita kalian maju membacakan beritanya lalu temannya

menyimak”. Karakteristik 2 terkait bentuk kebahasaan yang bebas ditandai

dengan munculnya kata mubazir dari pada kal imat “Nah, teman yang bisa

mengoreksi kekurangan dari berita yang sudah maju, itu yang akan mendapat

nilai”. Dikatakan mubazir karena pemakaian dari opsional apabila yang

ditonjolkan adalah berita. Karakteristik 3 adalah ketidaklengkapan fungtor

kalimat yang ditandai dengan ketiadaan subjek pada kalimat, “Dah paham

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

82

belum?”. Karakteristik 4 ditandai oleh pemenggalan silabel su- pada kata sudah

menjadi dah dalam kalimat, “Dah paham belum?”. Karakteristik 5 terkait

pengulangan yang ditandai dengan pengulangan interjeksi Nah sebanyak 3 kali.

Karakteristik 7 ditandai dengan munculnya interjeksi Nah sebanyak tiga kali.

Karakteristik 10 ditandai dengan topik pembicaran yang tidak konsisten. Kalimat

pertama, “Nah, tugas untuk hari ini menulis tiga berita yang harus lengkap dengan

enam unsur berita” menunjukkan bahwa topik kalimat adalah penugasan menulis

berita. Berikutnya pada kalimat, “Nah, nanti penilaiannya seperti ini ya, setelah

kalian menulis berita kalian maju membacakan beritanya lalu temannya

menyimak” topik pembicaraan beralih ke sistem penilaian tugas. Karakteristik 12

ditandai dengan munculnya ujaran yang dipendekkan, yaitu dah yang berasal dari

kata sudah dalam kalimat, “Dah paham belum?”.

Data tuturan (5) merupakan ragam santai. Tuturan tersebut memenuhi 9

dari 12 karakteristik ragam santai. Adapun karakteristik yang tidak muncul adalah

karakteristik 6 terkait sopan santun, karakteristik 8 tentang penggunaan tingkat

tutur yang kadangkala terabaikan, dan karakteristik 9 tentang alih kode.

Karakteristik yang muncul antara lain, karakteristik 1 yang ditandai oleh situasi

pembicaraan berlangsung santai karena adanya kedekatan relasi antara penutur

(guru) dan mitra tutur (siswa-siswi) ditandai oleh pemakaian kata ganti kalian,

kamu, dan anak-anak yang dituturkan oleh guru terhadap siswa. Karakteristik 2

tentang kebahasaan yang bebas ditandai dengan penggunaan kata mubazir dari

dalam kalimat “Dimulai dari sekarang waktunya 30 menit, ya”, dikatakan

mubazir karena dari mendahului penanda kala sekarang. Karakteristik 3 terlihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

83

dari ketidaklengkapan fungtor kalimat yang ditandai dengan ketiadaan subjek

pada kalimat berikut, “Siap menulis”. Karakteristik 4 ditandai dengan

pemenggalan silabel dari kata tetapi menjadi tapi, menulis menjadi nulis,

diperlukan menjadi perlu. Karakteristik 5 terkait pengulangan kata ya sebanyak

12 kali. Karakteristik 7 ditandai dengan hadirnya interjeksi Nah dalam kalimat

“Nah, misalnya nanti saya panggil Ahmad” dan interjeksi Oh dalam kalimat

“Lalu, oh ternyata…”. Karakteristik 10 tentang alih kode ditandai oleh beralihnya

topik pembicaraan dari perintah untuk segera mengerjakan kemudian beralih ke

topik penjelasan macam-macam berita. Karakteristik 11 ditandai oleh hadirnya

unsur bahasa asing oke yang berasal dari bahasa Inggris Okay yang berarti iya,

baik, atau baiklah dan unsur bahasa Jawa ta yang berarti kan dalam kalimat,

“Kalian menyimak ta ya?”. Karakteristik 12 ditandai oleh munculnya kalimat-

kalimat yang dipendekkan berikut, “Ada pertanyaan?”, “Apa?”, “Beritanya bebas

ya”, “Jangan disuruh, ya”, dan “Koreksian, ya”.

Data tuturan (6) merupakan ragam santai. Tuturan memenuhi 9 dari 12

karakteristik ragam santai. Adapun karakteristik yang tidak muncul adalah

karakteristik 3, karakteristik 8, karakteristik 9. Karakteristik 3 terkait fungtor.

Karakteristik 8 tentang penggunaan tingkat tutur. Karakteristik 9 tentang alih

kode. Adapun karakteristik yang tampak adalah karakteristik 1. Karakteristik 1

tampak dari suasana pembicaraan berlangsung santai ditandai dengan hadirnya

unsur bahasa Jawa ta yang berarti kan dalam kalimat, “Belum tahu ta ya?”.

Karakteristik 2 terlihat dari bentuk kebahasan yang bebas ditandai dengan

hadirnya ragam ta yang berasal dari bahasa Jawa. Karakteristik 4 ditandai oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

84

pemenggalan silabel i- yang berasal dari kata kata iya menjadi ya. Karakteristik 5

ditandai dengan pengulangan unsur kalimat karena apa dalam kalimat, “Karena

apa?” dan kalimat, “Karena apa peristiwa itu terjadi?”. Karakteristik 6 terkait

kesantunan. Kesantunan tuturan masih kurang, ditandai dengan ketiadaan kata

sapaan pada kalimat tanya yang ditujukan oleh penutur kepada mitra tutur dalam

kalimat, “Karena apa?” dan “Karena apa peristiwa itu terjadi?”. Karakteristik 7

ditandai oleh hadirnya interjeksi ta yang dalam bahasa Indonesia berarti kan.

Karakteristik 10 ditandai dengan beralihnya topik tuturan dari topik penulisan

judul berita ke topik pembahasan unsur karena. Karakteristik 11 ditandai dengan

penggunaan unsur daerah ta yang dalam bahasa Indonesia berarti kan dalam

kalimat “Belum tahu ta ya?”. Karakteristik 12 ditandai dengan munculnya kalimat

yang dipendekkan, “Karena apa?”.

2. Tuturan Siswa dengan Guru

Proses komunikasi antara siswa dengan guru didominasi oleh ragam

santai. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa seluruh tuturan siswa terhadap guru

adalah tuturan ragam santai. Berikut ini beberapa data ragam santai dalam tuturan

siswa dengan guru.

(7) (S6-IV174) Aku, Bu. Bu, aku. Jembatan kreo.

Konteks: Tuturan terjadi di ruang kelas VIII A pada saat berlangsungnya

tahap inti pembelajaran Bahasa Indonesia. Suasana pembicaraan berlangsung

santai. Partisipan pembicaraan adalah Siswa 6 dan guru Bahasa Indonesia.

Siswa 6 sebagai pembicara dan guru sebagai lawan bicara. Maksud dari

pembicaraan ini adalah Siswa 6 ingin menjawab pertan yaan guru terkait

unsur di mana dalam berita yang telah dibacakan oleh Siswa 7. Siswa 6

mencoba mengangkat tangan supaya ditunjuk oleh guru untuk menjawab

pertanyaan. Namun, guru menunjuk siswa lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

85

(8) (G-IV202) Bu, gak denger Bu.

Konteks: Tuturan terjadi di ruang kelas VIII A pada saat berlangsungnya

tahap inti pembelajaran Bahasa Indonesia. Suasana pembicaraan berlangsung

santai. Partisipan pembicaraan adalah Siswa 7 dan guru Bahasa Indonesia.

Siswa 7 sebagai pembicara dan guru sebagai lawan bicara. Maksud dari

pembicaraan ini adalah Siswa 7 menyampaikan kesulitannya untuk

mendengarkan berita yang sedang dibaca oleh Siswa 9 sebab suara Siswa 9

hanya terdengar lirih.

Data tuturan (7) merupakan ragam santai. Tuturan ini memenuhi 6 dari 12

karakteristik ragam santai. Adapun karakteristik yang tidak muncul adalah

karakteristik 7 terkait interjeksi, karakteristik 9 tentang alih kode, karakteristik 10

terkait topik pembicaraan, karakteristik 11 terkait penggunaan unsur daerah atau

unsur asing, dan karakteristik 12 terkait penggunaan alegro. Adapun karakteristik

yang terpenuhi adalah sebagai berikut.

Karakteristik 1 terkait suasana pembicaraan ditandai dengan suasana

pembicaraan yang berlangsung santai ditandai dengan pemakaian bentuk tidak

resmi aku yang memiliki bentuk resmi saya menandakan adanya relasi yang akrab

antara penutur dengan mitra tutur. Karakteristik 2 terkait bentuk kebahasaan

ditandai dengan bentuk kebahasaan yang bebas ditandai dengan hadirnya bentuk

tidak resmi aku yang berasal dari bentuk resmi saya. Karakteristik 3 terkait

kelengkapan fungtor ditandai dengan ketidakhadiran predikat pada, “Aku, Bu.”

dan “Bu, aku.” serta ketidakhadiran subjek dan predikat pada, “Jembatan Kreo”.

Karakteristik 4 terkait pemenggalan silabel yang ditandai dengan pemenggalan

silabel i- pada kata Bu yang berasal dari kata Ibu. Karakteristik 5 terkait

pengulangan ditandai dengan pengulangan kata aku dan kata Bu. Karakteristik 6

terkait sopan santun ditandai dengan sopan santun tidak digunakan secara ketat,

terbukti dengan penggunaan bentuk tidak resmi aku yang seharusnya tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

86

muncul pada komunikasi resmi, terlebih mitra tutur adalah guru (orang yang

dihormati).

Data tuturan (8) merupakan ragam santai. Tuturan ini memenuhi 4 dari 12

karakteristik ragam santai. Adapun karakteristik yang tidak muncul adalah

karakteristik 7 terkait interjeksi, karakteristik 9 tentang alih kode, karakteristik 10

terkait topik pembicaraan,dan karakteristik 11 terkait penggunaan unsur daerah

atau unsur asing. Adapun karakteristik yang terpenuhi adalah berikut ini.

Karakteristik 1 terkait suasana pembicaraan yang santai ditandai dengan

adanya kedekatan relasi antara penutur dengan mitra tutur ditandai dengan

penggunaan ragam tidak resmi gak denger yang tidak seharusnya muncul dalam

proses belajar mengajar di kelas terlebih penutur adalah siswa yang semestinya

menggunakan ragam resmi untuk bertutur dengan guru. Karakteristik 2 terkait

bentuk kebahasaan yang bebas ditandai dengan hadirnya bentuk tidak resmi gak

denger. Karakteristik 3 terkait kelengkapan fungtor ditandai dengan

ketidakhadiran subjek kalimat. Karakteristik 4 terkait pemenggalan silabel

ditandai dengan pemenggalan silabel i- pada kata bu yang berasal dari kata Ibu.

Karakteristik 5 terkait pengulangan ditandai dengani dua kali pengulangan kata

Bu. Karakteristik 6 terkait sopan santun yang kurang ketat terbukti dengan

penggunaan bentuk tidak resmi gak denger oleh siswa terhadap guru yang

seharusnya digunakan oleh siswa untuk berbicara kepada teman sebaya dalam

situasi tidak resmi. Karakteristik 8 terkait tingkat tutur ditandai dengan tingkat

tutur yang terabaikan oleh penutur (siswa) yang menggunakan ragam tidak resmi

untuk berbicara dengan orang yang dihormati (guru) dalam situasi pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

87

yang resmi di kelas. Karakteristik 12 terkait penggunaan bentuk allegro yang

muncul pada ujaran-ujaran yang dipendekkan seperti Ibu menjadi Bu dan tidak

menjadi gak.

9. Tuturan Sesama Siswa

Ragam santai tidak ditemukan dalam tuturan sesama siswa. Siswa

cenderung memilih ragam akrab yang didominasi dengan penggunaan unsur

bahasa Jawa mengingat latar belakang siswa yang mayoritas asli suku Jawa.

Demikian pula para siswa yang berlatar belakang suku lainnya yang sudah

memiliki kemampuan berbahasa Jawa secara pasif dan mulai bisa berkomunikasi

menggunakan bahasa Jawa meskipun tuturan yang diucapkan seringkali tidak

sesuai dengan kaidah bahasa Jawa.

Kemampuan berbahasa Jawa siswa berlatar belakang suku non Jawa ini

diperoleh sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar. Siswa yang berasal dari

luar daerah bertempat tinggal di panti asuhan. Para siswa tinggal di Panti Asuhan

Putra Santa Theresia Boro dan para siswi tinggal di Panti Asuhan Putri Brayat

Pinuji Boro yang keduanya terletak tidak jauh dari lingkungan sekolah. Para siswa

ini umumnya mulai tinggal di panti asuhan sejak usia sekolah dasar. Hal inilah

yang melatarbelakangi kemampuan berbahasa siswa kelas VIII A yang bukan

suku Jawa, baik kemampuan berbahasa secara aktif maupun pasif.

Di luar data-data yang telah ditemukan di atas, ragam santai juga

ditemukan pada data nomor G-IV07, G-IV13, G-IV65, G-IV70, G-IV71, S2-

IV72, G-IV73, G-IV74, G-IV78, G-IV84, G-IV90, G-IV92, G-IV95, G-IV104, G-

IV110, G-IV112, G-IV115, G-IV124, G-IV134, G-IV142, G-IV144, G-IV146, G-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

88

IV150, G-IV152, G-IV154, G-IV159, G-IV177, G-IV181, G-IV183, G-IV186, G-

IV205, G-IV225, G-IV229, G-IV231, G-IV242, S3-IV243, dan G-IV244.

4.2.3 Ragam Akrab

Berdasarkan hasil penelitian dan jumlah data yang diperoleh, peneliti

menemukan 8 tuturan yang merupakan ragam akrab. Ragam akrab dalam

penelitian ini muncul dengan intensitas yang sering dibandingkan dengan ragam

resmi namun dan jumlahnya tidak sebanyaknya ragam santai. Ragam akrab paling

banyak muncul pada saat berlangsungnya bagian penutup pembelajaran yaitu

sebanyak lima kali. Sementara itu, pada tahap awal pembelajaran, ragam ini tidak

muncul. Di tahap inti pembelajaran, ragam akrab muncul tiga kali. Berikut ini

beberapa tuturan ragam akrab yang ditemukan oleh peneliti.

1. Tuturan Guru dengan Siswa

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, tidak ditemukan ragam akrab

dalam tuturan guru kepada siswa. Guru cenderung menggunakan ragam santai dan

ragam resmi dibandingkan ragam lainnya. Ragam akrab tidak dipilih oleh guru

karena tidak sesuai dengan situasi pembelajaran di kelas.

Guru dan siswa memiliki latar belakang pengetahuan yang berbeda. Kode-

kode yang terdapat dalam ragam akrab hanya dimengerti oleh penutur dan mitra

tutur yang memiliki kelompok bergaul yang sama atau yang disebut sebagai

restricted code. Di samping itu, ragam akrab tidak cocok digunakan untuk

menyampaikan materi pembelajaran. Bahasa dalam kegiatan pembelajaran

memiliki bentuk kebahasaan dengan ciri khas formal dan taat pada kaidah ragam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

89

baku meskipun pada praktiknya tidak jarang guru memilih bentuk ragam tidak

resmi untuk mempermudah proses pemahaman siswa.

2. Tuturan Siswa dengan Guru

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, tidak ditemukan ragam akrab

dalam tuturan siswa kepada guru. Siswa cenderung menggunakan ragam santai

ketika berkomunikasi dengan guru. Ragam akrab paling banyak muncul dalam

tuturan siswa dengan siswa.

Ragam akrab adalah ragam yang di dalamnya sering muncul kode-kode

tertentu yang hanya dimengerti oleh kelompok yang mempunyai latar belakang

pengetahuan yang sama. Siswa dan guru tidak memiliki latar belakang yang sama,

baik dari segi tingkat tutur, usia, maupun pengetahuan. Oleh sebab itu, ragam

akrab lebih tepat digunakan dalam komunikasi sesama siswa.

3. Tuturan Sesama Siswa

Ditemukan 8 data dalam tuturan sesama siswa yang merupakan ragam

akrab. Berikut ini beberapa tuturan yang ditemukan.

(9) (S11-IV66) Wah, kurang pirang menit iki wektune Leh?

Konteks: Tuturan terjadi di ruang kelas VIII A pada saat

berlangsungnya tahap inti pembelajaran Bahasa Indonesia. Suasana

pembicaraan berlangsung akrab. Partisipan pembicaraan adalah Siswa

11 dan Siswa 4. Siswa 11 sebagai pembicara dan Siswa 4 sebagai

lawan bicara. Maksud dari pembicaraan ini yaitu, Siswa 11

menanyakan sisa waktu pengerjaan tugas kepada Siswa 4. Siswa 11

merasa waktu pengerjaan tugas berjalan sangat cepat.

(10) (S7-V247) Kok aku. Aku ketuane pa?

Konteks: Tuturan terjadi di ruang kelas VIII A pada saat

berlangsungnya tahap penutup pembelajaran. Suasana pembicaraan

berlangsung akrab. Partisipan pembicaraan adalah Siswa 7 dan siswa-

siswi yang lain di kelas. Siswa 7 sebagai penutur dan siswa-siswi

lainnya sebagai mitra tutur. Maksud dari tuturan ini adalah Siswa 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

90

merasa keberatan untuk mengumpulkan tugas sebab, ia merasa bahwa

dirinya bukan ketua kelas.

(11) (S1-V250) Ferdie, bukune dikumpulke ta?

Konteks: Tuturan terjadi di ruang kelas VIII A pada saat

berlangsungnya tahap penutup pembelajaran. Suasana pembicaraan

berlangsung akrab. Partisipan pembicaraan adalah Siswa 1 dan Siswa

16. Siswa 1 sebagai penutur dan Siswa 16 sebagai mitra tutur.

Maksud dari tuturan ini adalah Siswa 1 memastikan pada ketua kelas

(Siswa 16) apakah buku tugas dikumpulkan.

Data tuturan (9) merupakan ragam akrab. Tuturan tersebut memenuhi

empat karakteristik ragam akrab yaitu, karakteristik 1, karakteristik 2,

karakteristik 3, dan karakteristik 4. Karakteristik 1 terkait keakraban antara

penutur dengan mitra tutur. Keakraban antara penutur dengan mitra tutur dalam

data tuturan (7) ditandai dengan penggunaan bahasa daerah (bahasa Jawa) serta

munculnya istilah Leh yang merupakan istilah tidak baku atau tidak resmi dalam

bahasa Jawa. Penggunaan bahasa Jawa dan istilah Leh ini menunjukkan bahwa

antara penutur dan mitra tutur memiliki relasi yang akrab.

Karakteristik 2 terkait dengan dengan penggunaan bahasa yang tidak

lengkap. Pada tuturan (7) tampak bahwa maksud tuturan tidak dipaparkan secara

jelas. Penutur tidak menjelaskan maksud dari kata wektune (waktunya) secara

jelas. Karakteristik 3 terkait maksud pembicaraan yang tidak dapat dimengerti

oleh orang lain tanpa mengetahui situasinya. Karakteristik ini muncul pada tuturan

(7) yang tidak dapat diketahui maksudnya apabila mitra tutur tidak mengetahui

konteks pembicaraan. Hanya mitra tutur yang mengetahui konteks pembicaraan

yang dapat menangkap bahwa makna wektune (waktunya) yang dimaksud penutur

adalah waktu yang tersisa untuk mengerjakan tugas. Karakteristik 4 terkait

munculnya istilah khas yang hanya dimengerti oleh penutur dan mitra tutur dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

91

suatu kelompok. Istilah khas yang muncul dalam tuturan sesama siswa ini adalah

istilah Leh yang hanya dimengerti oleh penutur dan mitra tutur. Istilah ini muncul

pada saat bahasa Jawa ragam Ngoko (tidak resmi) digunakan oleh para siswa.

Istilah ini dipakai sebagai kata ganti untuk memanggil atau menyebut satu sama

lain yang seumuran atau sebaya.

Data tuturan (10) merupakan ragam akrab. Data tuturan (7) memenuhi 3

dari 4 karakteristik ragam akrab. Ketiga karakteristik yang dimaksud adalah

karakteristik 1, karakteristik 2, dan karakteristik 3. Karakteristik 1 terkait

kedekatan relasi. Karakteristik ini ditandai dengan penggunaan bahasa daerah

(bahasa Jawa) yang menempati posisi ragam rendah apabila digunakan dalam

proses belajar mengajar dan tidak seharusnya dipakai dalam komunikasi resmi di

kelas. Karakteristik 2 adalah penggunaan bahasa yang pendek-pendek dan tidak

lengkap. Karakteristik ini tampak pada ujaran “Kok aku” dan kata pa (dibaca: po)

pada kalimat “Aku ketuane pa?” yang dalam bahasa Indonesia berarti apa.

Karakteristik 3 terkait maksud pembicaraan yang tidak dapat dimengerti oleh

orang lain tanpa mengetahui situasinya. Tuturan 8 tidak dapat langsung

dimengerti maksud tuturannya apabila orang-orang yang terlibat dalam tuturan

tidak mengetahui konteks pembicaraan. Mitra tutur tidak akan mengerti ketua apa

yang dimaksud dalam kalimat, “Aku ketuane pa?” yang dalam bahasa Indonesia

berartu, “Memang saya ketua?”.

Data tuturan (11) merupakan ragam akrab. Tuturan ini memenuhi 3 dari 4

karakteristik ragam akrab. Adapun karakteristik yang tidak muncul adalah

karakteristik 4 terkait penggunaan istilah-istilah khas. Karakteristik-karakteristik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

92

yang terpenuhi antara lain, karakteristik 1, karakteristik 2, dan karakteristik 3.

Karakteristik 1 terkait keakraban antara penutur dengan mitra tutur. Hal ini

ditandai dengan penggunaan bahasa daerah (bahasa Jawa) yang menempati posisi

ragam rendah dalam proses komunikasi di di kelas dan semestinya tidak muncul

dalam komunikasi resmi. Penggunaan bahasa daerah menandakan bahwa antara

penutur dan mitra tutur memiliki relasi yang akrab. Karakteristik 2 terkait

penggunaan bahasa yang tidak lengkap atau pendek-pendek. Hal ini dapat dilihat

dari bentuk ujaran yang singkat dan tidak rinci pada kata bukune (bukunya). Kata

ganti –ne pada bukune atau yang dalam bahasa Indonesia adalah kata ganti -nya

pada bukunya tidak jelas ditujukan untuk siapa dan penggunaan kata ganti tersebut

tidak sesuai konteks. Karakteristik 3 terkait maksud pembicaraan. Bentuk ujaran

yang singkat dan tidak rinci mengakibatkan tuturan hanya dapat dipahami oleh

mitra tutur yang mengetahui konteks dan terlibat langsung dalam pembicaraan.

Demikian analisis tuturan ragam akrab yang meliputi komunikasi antara

guru dengan siswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan siswa. Di luar analisis

data yang telah diuraikan di atas, ragam akrab juga ditemukan pada data nomor

S3-V165, S3-V178, S1-V246, S5-V248, dan S3-V251.

4.3 Pembahasan

Penelitian yang berjudul “Jenis Ragam dan Karakteristik Ragam Tuturan

Guru dan Siswa Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur I Kalibawang Tahun Ajaran

2017/2018” bertujuan untuk mendeskripsikan jenis ragam dan karakteristik

ragam. Peneliti menggunakan konsep dasar sosiolinguistik yang terdiri dari teori

bahasa dan ragam bahasa, teori konteks, dan teori pembelajaran bahasa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

93

Sasaran penelitian ini adalah tuturan guru dan siswa dalam proses belajar

mengajar di kelas.

Peneliti mengangkat jenis ragam dan karakteristik ragam sebagai topik

penelitian karena sekolah sebagai sarana untuk mengajarkan bahasa Indonesia

yang baik dan benar justru kurang konsisten dalam menerapkan penggunaan

bahasa baku sebagai ragam tinggi. Sebagai contoh konkret, penggunaan ragam

bahasa baku dalam proses belajar-mengajar di kelas seringkali diabaikan. Bahkan,

pada saat berlangsungnya pembelajaran bahasa Indonesia sekalipun. Hal ini juga

terbukti pada saat peneliti melakukan penelitian di kelas VIII A SMP Pangudi

Luhur I Kalibawang.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis ragam dan

karakteristik ragam yang muncul pada tuturan guru dan siswa saat berlangsungnya

proses pembelajaran di kelas. Dalam mencapai tujuan tersebut, peneliti

menggunakan metode simak dan teknik sadap untuk mengumpulkan data.

Penelitian ini menggunakan teknik lanjutan dari teknik sadap yaitu teknik Simak

Bebas Libat Cakap (SBLC) karena peneliti hanya berperan sebagai pengamat

dalam proses pengambilan data. Peneliti mengharapkan data yang diperoleh

adalah data alamiah dengan konteks yang sebenarnya. Metode simak yang

digunakan adalah metode simak dengan teknik dasar yang disebut teknik sadap.

Penyadapan dilakukan melalui proses perekaman dan pencatatan. Teknik tersebut

diharapkan mampu menghasilkan data yang berkualitas dan akurat.

Pada bagian pembahasan, peneliti menjawab keseluruhan rumusan

masalah dengan menghubungkan teori yang menjadi pisau analisis data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

94

Penelitian ini menggunakan teori jenis ragam menurut Martin Joos (dalam

Alwasilah, 1990: 45). Sementara itu untuk menganalisis karakteristik ragam,

peneliti menggabungkan pendapat beberapa ahli. Peneliti menggabungkan teori

Utorodewo (2010), Chaer dan Agustina (2004), Pateda (1990), Supardi (1988),

Nurgiyantoro (dalam Astuti 2000), Martin Joos (dalam Alwasilah 1990), dan

Nababan (1984). Uraian penjelasan dibahas dalam masing-masing rumusan

masalah berikut ini.

4.3.1 Jenis Ragam Tuturan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Bahasa

Indonesia Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur I Kalibawang

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode simak serta teknik

rekam dan teknik catat sebagai tahap awal pengumpulan data. Metode simak yang

digunakan peneliti merupakan salah satu metode dimana peneliti menyimak

penggunaan bahasa penutur kepada mitra tutur. Proses menyimak penggunaan

bahasa dapat berupa bahasa tulis maupun bahasa lisan. Peneliti menyimak

penggunaan bahasa lisan, khususnya tuturan guru kepada siswa, siswa kepada

guru, dan antarsiswa saat berlangsungnya pembelajaran di kelas.

Dalam pengumpulan data, peneliti menyimak tuturan yang muncul melalui

teknik rekam dan teknik catat. Teknik rekam merupakan salah satu cara peneliti

untuk mendapatkan data dengan merekam segala tuturan guru dan siswa di kelas

melalui alat perekam. Teknik catat merupakan salah satu cara peneliti untuk

mendapatkan data dengan mencatat tuturan-tuturan yang muncul pada saat

berlangsungnya proses pembelajaran di kelas. Penggunaan dua teknik tersebut

sangat membantu peneliti untuk mengumpulkan dan melengkapi data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

95

Penelitian ini mengkaji penggunaan ragam bahasa di kelas. Nababan

(1986: 12) menyatakan bahwa ragam bahasa adalah variasi bahasa, baik variasi

bentuk ataupun maknanya. Menurut Holmes (2001: 223), “Language varies

according to it’s uses as well as it’s user, as it’s user, according to where it is

used and to whom, as well as according to who is using it”. Kutipan ini diartikan

bahwa ragam bahasa berubah-ubah menurut kegunaan dan penggunaannya,

tempat di mana digunakan, siapa mitra tuturnya serta siapa penutur yang

menggunakan bahasa tersebut. Pernyataan-pernyataan tersebut berindikasi pada

jenis-jenis ragam. Ada banyak pendapat ahli mengenai jenis ragam dan

karakteristik ragam. Masing-masing ahli memiliki kriteria tertentu untuk

menentukan suatu ragam. Penelitian ini menggunakan teori jenis ragam menurut

Martin Joos (dalam Alwasilah, 1990: 45). Teori ini dipilih karena teori ini

memaparkan jenis-jenis ragam secara spesifik dibandingkan teori lainnya.

Sementara itu untuk menganalisis karakteristik ragam, peneliti menggabungkan

pendapat beberapa ahli yaitu, teori Utorodewo (2010), Chaer dan Agustina

(2004), Pateda (1990), Supardi (1988), Nurgiyantoro (dalam Astuti 2000), Martin

Joos (dalam Alwasilah 1990), dan Nababan (1984).

Tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran di kelas VIII A SMP

Pangudi Luhur I Kalibawang dianalis menggunakan teori Martin Joos (dalam

Alwasilah 1990) untuk mengetahui jenis ragam yang muncul berdasarkan tingkat

keformalan atau situasi yang melingkupi tuturan. Martin Joos (dalam Alwasilah,

1990: 45) membagi variasi bahasa berdasarkan tingkat keformalan, yaitu ragam

beku, ragam resmi, ragam usaha, ragam santai, dan ragam akrab. Berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

96

hasil analisis data penelitian ini, peneliti menemukan tiga jenis ragam yang

muncul dalam proses belajar mengajar di kelas. Jenis ragam tersebut antara lain,

ragam resmi, ragam santai, dan ragam akrab. Ragam resmi paling jarang

ditemukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Guru dan siswa lebih sering

memakai ragam santai. Sementara itu, ragam akrab lebih sering muncul dalam

tuturan sesama siswa.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan ragam tidak resmi

seperti ragam santai dan ragam akrab lebih sering digunakan dalam pembelajaran,

baik oleh guru maupun siswa. Ragam resmi yang seharusnya digunakan dalam

proses pembelajaran terlebih pada saat berlangsungnya pelajaran Bahasa

Indonesia justru jarang muncul. Ragam resmi hanya muncul dua kali dalam

penelitian ini. Ragam resmi ini muncul di bagian inti pembelajaran pada saat guru

dan siswa melakukan pembahasan tugas. Sementara itu, ragam santai muncul

hampir merata di setiap bagian pembelajaran, baik pada bagian awal, inti, maupun

akhir. Penerapan ragam resmi atau formal seringkali dirasa sulit baik oleh guru

maupun siswa. Ragam resmi dirasa terlalu kaku dan dapat menimbulkan jarak

yang jauh antara guru dengan siswa sehingga proses pemahaman siswa dapat

terhambat. Ragam tidak resmi seperti ragam santai dan ragam akrab lebih sering

digunakan supaya pesan guru terhadap peserta didik dapat tersampaikan dengan

baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

97

4.3.2 Karakteristik Ragam Tuturan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran

Bahasa Indonesia Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur I Kalibawang

Peneliti menemukan tiga jenis ragam tuturan dalam pembelajaran di

kelas VIII A SMP Pangudi Luhur I Kalibawang. Ketiga ragam yang dimaksud

adalah ragam resmi, ragam santai, dan ragam akrab. Setiap ragam yang ditemukan

memiliki karakteristiknya masing-masing.

Ragam resmi memiliki 10 karakteristik. Karakteristik tersebut yaitu, (1)

topik pembicaraan bersifat resmi dan serius, (2) antarorang yang berbicara saling

menghormati, (3) memakai bentuk lengkap dan tidak disingkat baik pada tataran

kalimat maupun kata, (4) struktur fungtor lengkap, khususnya fungtor subjek dan

predikat, (5) tingkat tutur sesuai dengan strata orang yang diajak bicara, (6)

penggunaan kata sapaan dan kata ganti Bapak, Ibu, Saudara, Anda, atau

menyertakan jabatan, gelar, maupun pangkat untuk orang yang dihormati dan

penggunaan kata saya untuk menyebut diri sendiri, (7) kata atau istilah yang

dipakai bersifat baku atau sudah dibakukan, (8) penggunaan imbuhan secara jelas

dan teliti. Hanya pada kalimat perintah imbuhan dapat ditanggalkan dalam kata

kerja (verba), (9) penggunaan kata sambung (konjungsi) dan kata depan

(preposisi), dan (10) terhindar dari pengaruh unsur asing, bahasa daerah atau

bahasa yang tidak dibakukan. Dalam penelitian ini ditemukan 2 data tuturan yang

merupakan ragam resmi. Kedua data tersebut memenuhi 9 dan 6 dari 10

karakteristik ragam resmi.

Ragam santai memiliki 12 karakteristik. Karakteristik tersebut yaitu, (1)

digunakan dalam pembicaraan santai, akrab antara penutur dan mitra tutur, (2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

98

bentuk kebahasaan relatif bebas jika dibanding ragam resmi, (3) fungtor kalimat

tidak lengkap, (4) sering menggunakan kata-kata yang dipenggal sebagian

silabelnya, (5) sering terjadi pengulangan-pengulangan, (6) sopan santun tidak

berlaku secara ketat, (7) sering digunakan interjeksi, (8) penggunaan tingkat tutur

kadangkala terabaikan dari status hubungan penutur dan mitra tutur, (9) sering

beralih kode, (10) topik pembicaraan tidak terarah secara mantap atau urutan tidak

runtut, (11) kosakatanya banyak dipenuhi unsur leksikal dialek, unsur bahasa

daerah atau unsur bahasa asing, dan (12) banyak menggunakan bentuk alegro,

yaitu bentuk kata frasa, kalimat atau ujaran yang dipendekkan. Dalam penelitian

ini ditemukan 44 tuturan yang merupakan ragam santai. Tiap tuturan yang dianalis

minimal memenuhi 9 dari 10 karakteristik ragam santai.

Ragam akrab memiliki 4 karakteristik. Karakteristik tersebut adalah (1)

biasa digunakan oleh penutur yang sudah akrab, (2) ditandai dengan penggunaan

bahasa yang tidak lengkap, pendek-pendek, dan dengan artikulasi yang sering

tidak jelas, (3) maksud pembicaraan tidak dapat dimengerti oleh orang lain tanpa

mengetahui situasinya, dan (4) banyak dipergunakan bentuk-bentuk dan istilah-

istilah (kata-kata) khas bagi suatu keluarga atau sekelompok teman akrab. Dalam

penelitian ini ditemukan 8 data tuturan yang merupakan ragam akrab. Tiap tuturan

minimal memenuhi 3 dari 4 karakteristik ragam akrab.

Penelitian ini melengkapi penelitian terdahulu yang sama-sama

menganalisis jenis ragam. Meskipun demikian, terdapat beberapa perbedaan

antara penelitian yang dilakukan oleh Y. B. Dion Rikayakto (2007) dan Dhany

Nugrahani A. (2012) dengan penelitian ini. Perbedaan Pertama, sumber data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

99

penelitian Y. B. Dion Rikayakto (2007) adalah pemandu wisata PT. Surya Satjati

Wisata Yogyakarta dan sumber data Dhany Nugrahani A. (2012) adalah guru SLB

Negeri Pembina Yogyakarta. Sementara sumber data penelitian ini adalah siswa

kelas VIII A dan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII A SMP

Pangudi Luhur I Kalibawang.

Perbedaan kedua, penelitian Y. B. Dion Rikayakto (2007) menggunakan

dua rumusan masalah yaitu mencari: (1) ragam bahasa Indonesia, dan (2) ciri-ciri

ragam bahasa Indonesia. Sementara itu, penelitian Dhany Nugrahani A. (2012)

menggunakan tiga rumusan masalah yaitu mencari: (1) bentuk variasi bahasa, (2)

faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan variasi bahasa, dan (3) fungsi

bahasa dalam penggunaan variasi bahasa.

Perbedaan ketiga, dalam penelitian Y. B. Dion Rikayakto (2007)

ditemukan lima jenis ragam bahasa yaitu, ragam bahasa cendekia dilihat dari

statusnya, ragam bahasa yang menggunakan kata-kata dalam bidang wisata,

ragam bahasa yang menggunakan media kelisanan, dan ragam bahasa yang

menggunakan kata-kata nonstandar yang berindikasi pada pemakaian subragam

bahasa santai. Sementara itu, dalam penelitian Dhany Nugrahani A. (2012)

ditemukan dua jenis ragam tuturan guru dan siswa yakni, ragam santai dan ragam

akrab. Berbeda dengan penelitian ini yang menemukan tiga jenis ragam bahasa

pada tuturan guru dan siswa yaitu, ragam resmi, ragam santai, dan ragam akrab.

Ini artinya, ada perbedaan jenis ragam yang digunakan dalam proses pembelajaran

dengan ragam bahasa yang digunakan dalam bidang pariwisata. Penelitian Dhany

Nugrahani A. (2012) dengan penelitian ini juga menunjukkan perbedaan jenis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

100

ragam yang ditemukan meskipun sama-sama dilakukan dalam kegiatan

pembelajaran. Dalam penelitian ini, penggunaan ragam santai paling dominan di

antara jenis ragam yang lain sementara pada penelitian Dhany Nugrahani A.

(2012), ragam usaha paling sering digunakan.

Perbedaan keempat, penelitian Dhany Nugrahani A. (2012) berfokus pada

bentuk atau jenis ragam, faktor-faktor penggunaan ragam tertentu, serta fungsi

ragam yang muncul dalam tuturan guru saja. Demikian pula dengan penelitian Y.

B. Dion Rikayakto (2007) hanya berfokus pada tuturan pemandu wisata saja.

Sementara itu, penelitian ini berfokus pada jenis dan karakteristik ragam tuturan

guru maupun siswa.

Berdasarkan perbedaan-perbedaan di atas dapat dilihat bahwa penelitian

ini dengan kedua penelitian di atas tidaklah sama. Baik dari sumber data maupun

analisis data yang dilakukan sehingga jenis dan karakteristik ragam yang

ditemukan juga berbeda. Di samping melengkapi temuan sebelumnya, teori yang

digunakan dalam penelitian ini juga melengkapi teori-teori yang digunakan pada

penelitian sebelumnya. Hal ini terlihat dari beragam pendapat ahli mengenai jenis

dan karakteristik ragam bahasa yang dikolaborasikan oleh peneliti demi

menemukan teori yang memadai untuk proses analisis penggunaan ragam bahasa

dan karakteristik ragam bahasa dalam proses belajar mengajar di kelas.

4.3.3 Perbedaan Karakteristik Ragam Resmi dengan Ragam Tidak Resmi

Salah satu karakteristik yang membedakan ragam resmi dengan ragam

tidak resmi adalah pemilihan diksi. Penggunaan ragam resmi selalu diikuti oleh

penggunaan kata baku atau kata yang sudah dibakukan. Supardi (1988: 38-39)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

101

memaparkan penggunaan kata baku atau kata yang sudah dibakukan sebagai salah

satu ciri ragam resmi. Sementara dalam situasi tidak resmi, diksi yang digunakan

berasal dari bahasa tidak baku atau nonstandar, sejalan dengan Pateda (1990: 70-

71) yang berpendapat bahwa bahasa dalam situasi tidak resmi biasanya

menggunakan bahasa tidak standar.

Struktur kebahasaan dalam ragam resmi cenderung kaku dibandingkan

dengan struktur kebahasaan dalam ragam tidak resmi. Kata dan kalimat yang

digunakan selalu mentaati kaidah kebahasaan. Hal tersebut ditandai dengan

penggunaan afiks dan kata tugas yang eksplisit dan konsisten. Sementara pada

ragam resmi tidak tampak konsistensi tersebut. Penggunaan unsur-unsur daerah

atau dialek dalam ragam resmi sangat dihindari, sementara pada ragam tidak

resmi penggunaan unsur daerah yang belum berterima sering ditemukan. Pada

ragam resmi, penggunaan bentuk yang tidak lengkap atau disingkat baik pada

tataran kata maupun kalimat sangat dihindari sementara dalam ragam tidak resmi

seringkali digunakan singkatan-singkatan.

Tujuan adalah gabungan atau campuran dari maksud-maksud dalam

suatu pembicaraan. Menurut Ochs dan Winker (1979: 9) via Tarigan (1985: 15-

16) tujuan pembicaraan meliputi memberitahu (to inform), menghibur (to

entertain), dan membujuk (to persuade). Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan, tujuan pembicaraan guru adalah memberitahu atau memberi informasi

kepada siswa. Dalam menyampaikan informasi kepada siswa, guru menggunakan

ragam resmi meskipun intensitasnya sangat jarang. Supaya informasi yang

disampaikan kepada siswa dapat diterima dengan baik, guru cenderung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

102

menggunakan ragam santai untuk menghindari situasi pembelajaran yang kaku.

Penggunaan ragam santai memungkinkan munculnya tujuan menghibur (to

entertain) untuk menciptakan suasana pembicaraan yang nyaman dan akrab, baik

oleh siswa maupun oleh guru. Tujuan pembicaraan membujuk (to persuade) juga

digunakan guru untuk membimbing siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung disertai dengan penggunaan ragam santai. Di luar tiga perbedaan

yang diuraikan, dasar pembedaan yang utama dari kelima jenis ragam, baik ragam

resmi, ragam santai, ragam akrab, ragam usaha maupun ragam adalah situasi

pemakaian. Situasi pemakaian menentukan penggunaan suatu ragam.

4.3.4 Implementasi Ragam Bahasa Indonesia melalui Model Pembelajaran

Implementasi ragam bahasa Indonesia dalam pembelajaran di kelas perlu

dikaitkan dengan model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Guru harus

menemukan model pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didiknya

untuk dapat mengajarkan dan mencontohkan penggunaan ragam bahasa sesuai

dengan situasi pemakaian. Penelitian di kelas VIII A SMP Pangudi Luhur I

Kalibawang menunjukkan penerapan penggunaan ragam bahasa Indonesia di

kelas belum dikaitkan dengan model pembelajaran yang digunakan oleh guru.

Penggunaan ragam bahasa hanya sebatas siswa mengerti apa yang disampaikan

oleh guru. Akibatnya, ragam tidak resmi menjadi ragam yang paling banyak

ditemukan di kelas.

Salah satu manfaat penelitian ini adalah membantu guru untuk melihat

permasalahan kebahasaan pada proses pengajaran dan menjadi bahan evaluasi

untuk meningkatkan kemampuan berbahasa siswa khususnya dalam hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

103

penggunaan ragam. Maka dari itu, peneliti berupaya untuk membantu guru

dengan cara memberikan pandangan yang dapat dijadikan pertimbangan untuk

mengimplementasikan ragam bahasa melalui model pembelajaran. Salah satu

model pembelajaran yang sangat mungkin digunakan oleh guru untuk menerapkan

penggunaan ragam bahasa Indonesia di kelas adalah model pembelajaran aktif,

inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan atau PAIKEM.

Model pembelajaran PAIKEM diuraikan secara lengkap oleh Suprijono

(2009). Unsur yang pertama adalah pembelajaran. Pembelajaran menunjuk pada

proses belajar yang menempatkan peserta didik sebagai center stage performance.

Pembelajaran lebih menekankan bahwa peserta didik sebagai makhluk

berkesadaran memahami arti penting interaksi dirinya dengan lingkungan yang

menghasilkan pengalaman adalah kebutuhan. Kebutuhan baginya

mengembangkan seluruh potensi kemanusiaan yang dimilikinya. Dari uraian

tersebut, interaksi peserta didik dengan diri sendiri dan lingkungannya adalah hal

yang harus digarisbawahi. Penerapan ragam bahasa di kelas relevan dengan

pernyataan ini. Guru perlu membantu siswa untuk menyadari bahwa interaksi

yang baik memerlukan proses komunikasi yang baik pula. Komunikasi yang baik

didapatkan apabila terjadi timbal balik. Hal ini perlu didukung dengan

penggunaan bahasa yang baik, benar, dan santun di mana ragam bahasa sangat

berpengaruh di dalamnya.

Unsur kedua adalah aktif, pembelajaran harus menumbuhkan suasana

sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif bertanya, mempertanyakan, dan

mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan proses aktif dari si

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

104

pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang

menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Pembelajaran aktif adalah

proses belajar yang menumbuhkan dinamika belajar bagi peserta didik. Dinamika

untuk mengartikulasikan dunia idenya dengan mengkonfrontir ide itu dengan

dunia realitas yang dihadapinya. Dari uraian ini, peserta didik dituntut untuk aktif

di kelas. Selain itu, guru juga perlu memancing keaktifan kelas. Kelas yang aktif

tentunya memudahkan guru untuk mengajak peserta didiknya bersama-sama

mengenal, memahami, dan menerapkan penggunaan ragam bahasa Indonesia

sesuai dengan situasi pembicaraan.

Unsur ketiga adalah inovatif, pembelajaran merupakan proses pemaknaan

atas realitas yang dipelajari. Makna itu hanya bisa dicapai jika pembelajaran dapat

memfasilitasi kegiatan belajar yang memberi kesempatan kepada peserta didik

melalui aktivitas belajar. Dari uraian ini dipahami bahwa makna pembelajaran

harus didukung oleh fasilitas belajar. Dalam hal penerapan ragam, guru perlu

menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan mendukung tercapainya

tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran ini juga harus didukung dengan media

pembelajaran. Untuk mewujudkannya, diperlukan fasilitas yang memadai. Dalam

hal ini guru memerlukan dukungan sekolah.

Unsur keempat, adalah kreatif. Pembelajaran harus menumbuhkan

pemikiran kritis, karena dengan pemikiran kritis seperti itulah kreativitas bisa

dikembangkan. Pemikiran kritis adalah pemikiran reflektif dan produktif yang

melibatkan evaluasi bukti. Kreativitas adalah kemampuan berpikir tentang sesuatu

dengan cara baru dan tidak biasa serta menghasilkan solusi unik atas suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

105

problem. Dari uraian ini, guru dan siswa harus memiliki sikap kreatif. Guru harus

mampu merangsang kelas yang kreatif melalui kreativitas yang dimiliki oleh guru.

Unsur kelima adalah efektif. Pembelajaran efektif adalah jantung sekolah

efektif. Efektivitas pembelajaran merujuk pada berdaya dan berhasil guna seluruh

komponen pembelajaran yang diorganisir untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pembelajaran efektif mencakup keseluruhan tujuan pembelajaran baik yang

berdimensi mental, fisik, maupun sosial. Pembelajaran efektif memudahkan

peserta didik belajar sesuatu yang bermanfaat. Dari uraian ini, pembelajaran yang

efektif harus tercapai dalam semua tujuan pembelajaran. Kreativitas dan

kompetensi guru harus dijalankan seefisien mungkin sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

Unsur keenam adalah menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan

adalah pembelajaran dengan suasana socio emotional climate positif. Peserta

didik merasakan bahwa proses belajar yang dialaminya bukan sebuah derita yang

mendera dirinya, melainkan berkah yang harus disyukuri. Belajar bukanlah

tekanan jiwa pada dirinya, namun merupakan panggilan jiwa yang harus

ditunaikan. Pembelajaran menyenangkan menjadikan peserta didik ikhlas

menjalaninya. Dari uraian tersebut, dipahami bahwa kelas yang menyenangkan

akan menumbuhkan motivasi dari dalam diri peserta didik. Motivasi yang tinggi

akan memudahkan peserta didik memahami segala hal yang dipelajarinya

termasuk belajar menerapkan ragam bahasa Indonesia secara tepat. Kondisi

pembelajaran menyenangkan inilah yang harus dibangun oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

106

Model pembelajaran PAIKEM hanyalah sebagai masukan bagi guru yang

ingin memberikan pemahaman kepada siswa mengenai penggunaan ragam bahasa

Indonesia yang tepat sesuai dengan situasi pembicaraan. Tidak menutup

kemungkinan guru dapat menggunakan model pembelajaran yang lain, sesuai

dengan karakteristik peserta didiknya. Di samping itu, kreativitas guru juga sangat

diperlukan.

Dari analisis data sampai dengan pembahasan di atas disimpulkan bahwa

penelitian ini tetap mendukung penelitian-penelitian terdahulu yang relevan

karena jenis dan karakteristik ragam yang ditemukan dalam penelitian ini juga

relevan dengan penelitian terdahulu. Selain itu, penelitian ini dapat menjawab

rumusan masalah dan tujuan penelitian sehingga dapat memberikan manfaat bagi

pihak-pihak yang bersangkutan yaitu, guru bahasa Indonesia, siswa SMP kelas

VIII, dan peneliti lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

107

BAB V

PENUTUP

Bab penutup berisi simpulan dan saran. Simpulan dan saran diuraikan

dalam dua subbab. Berikut ini paparan mengenai simpulan dan saran.

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian yang berjudul,

Jenis Ragam dan Karakteristik Ragam Tuturan Guru dan Siswa Kelas VIII A

SMP Pangudi Luhur I Kalibawang Tahun Ajaran 2017/2018, peneliti mengambil

simpulan sebagai berikut ini.

a. Jenis Ragam

Jenis ragam yang ditemukan dalam penelitian ini ada tiga yaitu, ragam

resmi, ragam santai, dan ragam akrab. Ragam resmi ditemukan sebanyak 3 tuturan

dan ragam santai ditemukan sebanyak 44 tuturan. Sementara itu, ragam akrab

ditemukan sebanyak 8 tuturan dari total jumlah data tuturan sebanyak 54 data

Jenis ragam yang paling sering muncul dalam proses pembelajaran adalah

ragam santai. Ragam santai muncul secara merata pada tiap tahap pembelajaran

baik pada tahap awal, tahap inti, maupun tahap akhir pembelajaran. Ragam resmi

adalah ragam yang paling jarang muncul sementara ragam akrab muncul dalam

komunikasi sesama siswa. Maka, dapat dikatakan bahwa pemahaman dan

kesadaran siswa dalam menggunakan ragam resmi pada proses pembelajaran

masih sangat kurang. Ragam santai paling sering digunakan karena ragam ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

108

dapat membangun suasana pembicaraan yang santai sehingga proses komunikasi

tidak berlangsung kaku dan pesan yang disampaikan dapat lebih mudah dipahami.

b. Karakteristik Ragam

Karakteristik yang sering muncul dalam ragam resmi adalah (1) topik

pembicaraan bersifat resmi dan serius, (2) antarorang yang berbicara saling

menghormati, (3) memakai bentuk lengkap dan tidak disingkat baik pada tataran

kalimat maupun kata, (4) struktur fungtor lengkap, khususnya fungtor subjek dan

predikat, (5) tingkat tutur sesuai dengan strata orang yang diajak bicara, (6) kata

yang dipakai bersifat baku atau sudah dibakukan, (7) penggunaan imbuhan secara

jelas dan teliti, hanya pada kalimat perintah imbuhan dapat ditanggalkan dalam

kata kerja (verba), (8) penggunaan kata sambung (konjungsi) dan kata depan

(preposisi), dan (9) terhindar dari pengaruh unsur asing, bahasa daerah atau

bahasa yang tidak dibakukan.

Karakteristik yang selalu muncul dalam ragam santai adalah (1)

digunakan dalam pembicaraan santai, akrab antara penutur dan mitra tutur, (2)

bentuk kebahasaan relatif bebas jika dibanding ragam resmi, (3) fungtor kalimat

tidak lengkap, (4) sering menggunakan kata-kata yang dipenggal sebagian

silabelnya, (5) sering terjadi pengulangan-pengulangan, (6) sering digunakan

interjeksi, (7) sering beralih kode, (8) topik pembicaraan tidak terarah secara

mantap atau urutan tidak runtut, (9) kosakatanya banyak dipenuhi unsur leksikal

dialek, unsur bahasa daerah atau unsur bahasa asing, dan (10) banyak

menggunakan bentuk alegro, yaitu bentuk kata frasa, kalimat atau ujaran yang

dipendekkan. Karakteristik yang sering muncul dalam ragam akrab adalah (1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

109

biasa digunakan oleh penutur yang sudah akrab, (2) ditandai dengan penggunaan

bahasa yang tidak lengkap, pendek-pendek, dan dengan artikulasi yang sering

tidak jelas, (3) maksud pembicaraan tidak dapat dimengerti oleh orang lain tanpa

mengetahui situasinya, dan (4) banyak dipergunakan bentuk-bentuk dan istilah-

istilah (kata-kata) khas bagi suatu keluarga atau sekelompok teman akrab.

Selain dua simpulan terkait jenis ragam dan karakteristik di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa pemahaman siswa mengenai penggunaan ragam bahasa

Indonesia dalam pembelajaran perlu ditingkatkan. Hal ini penting untuk

membekali peserta didik dengan kemapuan berbahasa yang baik, benar, dan

santun. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah mengatasi permasalahan

kebahasaan ini melalui model pembelajaran yang sesuai, salah satunya adalah

model pembelajaran PAIKEM.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas, peneliti memiliki tiga saran yang ditujukan

untuk guru bahasa Indonesia, siswa kelas VIII SMP, dan peneliti lain. Saran yang

dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Guru Bahasa Indonesia khususnya di SMP Pangudi Luhur I Kalibawang,

hendaknya memberikan pemahaman dan contoh konkret kepada siswa terkait

penggunaan ragam bahasa resmi dalam proses belajar mengajar di kelas supaya

siswa terbiasa menggunakan ragam resmi pada situasi yang resmi.

2. Siswa kelas VIII khususnya siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur I

Kalibawang, hendaknya mau memperkaya pemahaman mengenai ragam bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

110

Indonesia, serta mau membiasakan diri menggunakan ragam resmi pada situasi

yang resmi.

3. Peneliti lain hendaknya menindaklanjuti penelitian ini secara lebih luas karena

penelitian ini baru menjangkau penggunaan ragam bahasa di satu kelas saja.

Peneliti lain dapat melakukan penelitian dalam proses pembelajaran di kelas yang

lebih tinggi atau di jenjang yang lebih tinggi misalnya, di SMA atau universitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

111

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter.

Bandung: PT Rafika Aditama.

Alwasilah, A. Chaedar. 1990. Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa.

Annisa dan Handayani. 2013. Konteks sebagai Jembatan Komunikasi. [Online].

Tersedia: lib.ui.ac.id [13 Juli 2018].

Arikunto, Suharsimi. 2013. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Aslinda. 2007. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: PT Rafika Aditama.

Astuti, Ani Widya. 2000. “Analisis Kebakuan Penggunaan Bahasa Indonesia pada

Surat Resmi Organisasi Bhayangkari Cabang Kulonprogo”. Skripsi pada

PBSI FBS Universitas Negeri Yogyakarta: tidak diterbitkan.

Atmawati, Dwi. 2003. Variasi Bahasa Indonesia Cermin Pluralisme Budaya.

Semarang: Balai Bahasa.

Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer dan Agustina. 2004. Sosiolinguistik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Gunawan, Imam. 2014. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta:

Bumi Aksara.

Holmes, Janet. 1992. An Introduction to Sosiolinguistics. New York: Long Man.

Ismawati, Esti. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra.

Surakarta: Yuma Pustaka.

Kemdikbud. 2014. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan. Jakarta: Kemdikbud.

Kridalaksana, Harimurti. 1984. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia.

Kushartanti, dkk. 2005. Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Lubis, A. Hamid Hasan. 2011. Analisis Wacana. Bandung: Angkasa.

Mahsun, M.S. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Manaf, Abdul. 2010. Pengembangan Bahasa Indonesia dan Pelestarian Bahasa

Daerah melalui Penstabilan Diglosia. Jember: Universitas Jember.

Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya.

Mulyana. 2005. Kajian Wacana: Teori, Metode, dan Aplikasi Prinsip dan Analisis

Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Mulyasa. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:

Remaja Rosda.

Nababan, PWJ. 1986. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia Press.

Nadar, FX. 2009. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Jakarta: Lunar Indigo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

112

Pateda, Mansoer. 1990. Sosiolinguistik. Bandung: Angkasa.

Rahardi, R. Kunjana. 2001. Sosiolinguistik, Kode, dan Alih Kode.Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Soeparno. 2013. Dasar-dasar Linguistik Umum. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Suandi, I Nengah. 2014. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta; Sanata

Dharma University Press.

Sufanti. 2010. Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta:

Yuma Pustaka.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi.

Bandung: Alfabeta.

Suhardi. 2013. Pegantar Linguistik Umum. Jakarta: Arr-Ruz Media.

Sumarsono. 2017. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Supardi, Susilo. 1988. Bahasa Indonesia dalam Konteks. Jakarta: Depdikbud.

Surjono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Utorodewo. 2010. “Laras Ilmiah dan Ragam Bahasa”. Bahasa Indonesia Sebuah

Pengantar. 1, 1-2.

Wijana dan Rohmadi. 2006. Sosiolinguistik: Kajian Teori dan Analisis.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

114

TRIANGULASI DATA

Berikut ini tabulasi dan triangulasi data dalam proses komunikasi guru dan siswa, dari penelitian yang berjudul Jenis Ragam

dan Karakteristik Ragam Tuturan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur I

Kalibawang Tahun Ajaran 2017/2018.

Petunjuk pengisian:

1. Triangulator dimohon untuk memberi tanda checklist (√) pada kolom YA, apabila triangulator setuju dengan jenis ragam dan

karakteristik ragam bahasa yang tertera.

2. Triangulator dimohon untuk memberi tanda checklist (√) pada kolom TIDAK, apabila triangulator tidak setuju dengan jenis

ragam dan karakteristik ragam bahasa yang tertera.

3. Triangulator dimohon untuk menuliskan kritik ataupun saran pada kolom keterangan.

Rumusan Masalah:

Rumusan masalah penelian ini adalah:

1) Apa sajakah jenis ragam bahasa Indonesia yang muncul pada kegiatan awal, inti, dan akhir pembelajaran bahasa Indonesia

kelas VIII A SMP Pangudi Luhur I Kalibawang?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

115

2) Bagaimanakah karakteristik ragam bahasa Indonesia yang digunakan oleh guru dan siswa kelas VIII A SMP Pangudi

Luhur I Kalibawang?

Keterangan:

K1 : Karakteristik 1 G : Guru 01 : Urutan tuturan nomor 01

K2 : Karakteristik 2 S1 : Siswa 1 02 : Urutan tuturan nomor 02

K3 : Karakterik 3 S2 : Siswa 2 03 : Urutan tuturan nomor 03

Dan seterusnya Dan seterusnya Dan seterusnya

Aspek Penentu Jenis Ragam

No. Jenis Ragam Karakteristik Ragam

1. Ragam Beku/Frozen Style K1. Gaya yang digunakan dalam prosa tertulis dan gaya orang yang tidak kita

kenal.

K2. Struktur gramatikalnya tidak berubah.

K3. Kaidah polanya sudah ditetapkan secara mantap dan tidak boleh diubah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

116

K4. Susunan kalimat bersifat kaku, kata-katanya bersifat lengkap, dan struktur

kalimatnya panjang.

K5. Penutur dan pendengar ragam beku dituntut keseriusan dan perhatian penuh.

K6. Kosakata yang biasa digunakan untuk mengawali sebuah kalimat ataupun

paragraf antara lain: bahwa, hatta, sesungguhnya, dan lain sebagainya.

2. Ragam Resmi/Formal Style K1. Topik pembicaraan bersifat resmi dan serius.

K2. Antarorang yang berbicara saling menghormati.

K3. Memakai bentuk lengkap dan tidak disingkat baik pada tataran kalimat

maupun kata.

K4. Struktur fungtor lengkap, khususnya fungtor subjek dan predikat.

K5. Tingkat tutur sesuai dengan strata orang yang diajak bicara.

K6. Penggunaan kata sapaan dan kata ganti Bapak, Ibu, Saudara, Anda, atau

menyertakan jabatan, gelar, maupun pangkat untuk orang yang dihormati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

117

dan penggunaan kata saya untuk menyebut diri sendiri.

K7. Kata atau istilah yang dipakai bersifat baku atau sudah dibakukan.

K8. Penggunaan imbuhan secara jelas dan teliti. Hanya pada kalimat perintah

imbuhan dapat ditanggalkan dalam kata kerja (verba).

K9. Penggunaan kata sambung (konjungsi) dan kata depan (preposisi).

K10. Terhindar dari pengaruh unsur asing, bahasa daerah atau bahasa yang tidak

dibakukan.

3. Ragam Usaha/Consultative

Style

K1. Tidak perlu ada perencanaan yang ekstensif tentang apa yang diungkapkan.

K2. Pembicara sering membuat kesalahan dalam pembicaraannya, mungkin

pengulangan kata yang tidak perlu, salah pemilihan kosakata, atau terlalu

banyak menggunakan istilah atau kata tertentu.

K3. Dipergunakan dalam situasi setengah resmi.

K4. Dipergunakan untuk mengkonsultasikan suatu masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

118

K5. Unsur dialek kedaerahan sudah tidak tampak, namun unsur idiolek kadang-

kadang masih muncul.

K6. Kadang-kadang tidak menggunakan struktur morfologi dan sintaksis yang

normatif.

K7. Kalimat dan kata hanya berbentuk sekadar cukup supaya jelas dimengerti

orang.

K8. Bentuk kalimat pendek tetapi tidak ada unsur-unsur penting yang

dihilangkan.

4. Ragam Santai/Casual Style K1. Digunakan dalam pembicaraan santai, akrab antara penutur dan mitra tutur.

K2. Bentuk kebahasaan relatif bebas jika dibanding ragam resmi.

K3. Fungtor kalimat tidak lengkap.

K4. Sering menggunakan kata-kata yang dipenggal sebagian silabelnya.

K5. Sering terjadi pengulangan-pengulangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

119

K6. Sopan santun tidak berlaku secara ketat.

K7. Sering digunakan interjeksi.

K8. Penggunaan tingkat tutur kadangkala terabaikan dari status hubungan

penutur dan mitra tutur.

K9. Sering beralih kode.

K10. Topik pembicaraan tidak terarah secara mantap atau urutan tidak runtut.

K11. Kosakatanya banyak dipenuhi unsur leksikal dialek, unsur bahasa daerah

atau unsur bahasa asing.

K12. Banyak menggunakan bentuk alegro, yaitu bentuk kata frasa, kalimat atau

ujaran yang dipendekkan.

5. Ragam Akrab/Intimate Style K1. Biasa digunakan oleh penutur yang sudah akrab.

K2. Ditandai dengan penggunaan bahasa yang tidak lengkap, pendek-pendek,

dan dengan artikulasi yang sering tidak jelas.

K3. Maksud pembicaraan tidak dapat dimengerti oleh orang lain tanpa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

120

mengetahui situasinya.

K4. Banyak dipergunakan bentuk-bentuk dan istilah-istilah (kata-kata) khas bagi

suatu keluarga atau sekelompok teman akrab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

121

A. Bagian Pembuka Pembelajaran

NO.

KODE

TUTURAN

KONTEKS

JENIS RAGAM

PENANDA

KARAKTERISTIK

RAGAM

TRIANGU

LATOR

KETERANGAN

RB RR RU RS RA S TS

1 G-IV01 - Nah, kemarin

dah belajar

unsur berita.

Nah,

pokoknya ini

jangan

sampai lupa

ya, ada

jembatan

keledai. Ada

berapa

unsur?

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada awal

berlangsungnya

pembelajaran Bahasa

Indonesia. Suasana

pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru mata pelajaran

Bahasa Indonesia dan

siswa-siswi kelas VIII

A. Guru sebagai

- K1

Penanda:

suasana

pembicaraan

berlangsung

santai antara

penutur (guru)

dengan mitra

tutur (siswa)

yang ditandai

dengan

munculnya

bentuk tidak

baku dah yang

berasal dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

122

penutur dan siswa-

siswi sebagai mitra

tutur. Maksud dari

pembicaraan ini

adalah guru membuka

pelajaran dengan

mengingatkan para

siswa mengenai

materi pembelajaran

pada pertemuan

sebelumnya terkait

teori unsur berita.

Guru mengingatkan

para siswa secara lisan

sambil menuliskan

cara jembatan keledai

di papan tulis.

Jembatan keledai yang

dimaksud adalah

Adiksimba yang

merupakan akronim

dari apa, di mana,

kapan, siapa,

mengapa, dan

bagaimana.

bentuk baku

sudah.

- K2

Penanda: bentuk

kebahasaan

yang bebas

ditandai dengan

bentuk tidak

baku dah yang

berasal dari

bentuk baku

sudah serta

hadirnya

kalimat tanya

“Ada berapa

unsur?” yang

tidak disertai

dengan kata kata

sapaan yang

menyertai

kalimat.

- K3

Penanda:

ketidakhadiran

subjek dalam

kalimat “Nah,

pokoknya ini

jangan sampai

lupa ya, ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

123

jembatan

keledai”.

- K4

Penanda:

Pemenggalan

silabel su- yang

berasal dari kata

sudah menjadi

dah.

- K5

Penanda:

pengulangan

interjeksi Nah

sebanyak dua

kali pada

kalimat, “Nah,

kemarin dah

belajar unsur

berita” dan

“Nah, pokoknya

ini jangan

sampai lupa ya,

ada jembatan

keledai”.

- K6

Penanda: sopan

santun tidak

digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

124

secara ketat,

terbukti dengan

tidak

digunakannya

kata ganti dalam

kalimat tanya,

“Ada berapa

unsur?”.

- K7

Penanda:

Munculnya

interjeksi Nah

dalam kalimat

“Nah, kemarin

dah belajar

unsur berita”

dan “Nah,

pokoknya ini

jangan sampai

lupa ya, ada

jembatan

keledai”.

- K12

Penanda:

Munculnya

alegro dalam

bentuk ujaran

yang

dipendekkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

125

berikut ini:

ujaran sudah

dipendekkan

menjadi dah

serta kalimat

pendek, “Ada

berapa unsur?”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

126

B. Bagian Inti Pembelajaran

NO.

KODE

TUTURAN

KONTEKS

JENIS RAGAM

PENANDA

KARAKTERISTIK

RAGAM

TRIANGU

LATOR

KETERANGAN RB RR RU RS RA

S

TS

2 G-IV03 - Nah, tugas

untuk hari

ini menulis

tiga berita

yang harus

lengkap

dengan

enam unsur

berita. Nah,

nanti

penilaianny

a seperti ini

ya, setelah

kalian

menulis

berita

kalian maju

membacaka

n beritanya

lalu

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru bahasa Indonesia

dan siswa-siswi kelas

VIII A. Guru mata

pelajaran Bahasa

Indonesia sebagai

pembicara dan siswa-

siswi kelas VIII A

sebagai lawan bicara.

- K1

Penanda: situasi

pembicaraan

berlangsung

santai karena

adanya

kedekatan relasi

antara penutur

(guru) dan mitra

tutur (siswa-

siswi) ditandai

oleh pemakaian

kata ganti kalian

oleh guru dalam

kalimat “Nah,

nanti

penilaiannya

seperti ini ya,

setelah kalian

menulis berita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

127

temannya

menyimak.

Nah, teman

yang bisa

mengoreksi

kekurangan

dari berita

yang sudah

maju, itu

yang akan

mendapat

nilai. Dah

paham

belum?

Maksud dari

pembicaraan ini

adalah guru memberi

tugas untuk menulis

tiga berita. Guru

menerangkan secara

lisan dengan intonasi

yang agak lambat

mengenai kriteria

penulisan berita yang

harus memenuhi enam

unsur berita serta

mengenai sistem

penilaian tugas.

kalian maju

membacakan

beritanya lalu

temannya

menyimak”.

- K2

Penanda:

Penggunaan

kata mubazir

dari pada

kalimat “Nah,

teman yang bisa

mengoreksi

kekurangan dari

berita yang

sudah maju, itu

yang akan

mendapat nilai”.

Dikatakan

mubazir karena

pemakaian dari

opsional apabila

yang

ditonjolkan

adalah berita.

- K3

Penanda:

ketidaklengkapa

n fungtor

kalimat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

128

ditandai dengan

ketiadaan subjek

pada kalimat,

“Dah paham

belum?”.

- K4

Penanda:

Pemenggalan

silabel su- pada

kata sudah

menjadi dah

dalam kalimat,

“Dah paham

belum?”.

- K5

Pengulangan

Nah sebanyak 3

kali.

- K7

Penanda:

Muncul

interjeksi Nah

sebanyak tiga

kali.

- K10

Penanda: topik

pembicaran

tidak konsisten.

Kalimat pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

129

menunjukkan

bahwa topik

kalimat adalah

penugasan

menulis berita.

Namun pada

kalimat kedua

topik

pembicaraan

beralih ke

sistem penilaian

tugas.

- K12

Penanda:

munculnya

ujaran yang

dipendekkan,

yaitu dah yang

berasal dari kata

sudah dalam

kalimat, “Dah

paham belum?”.

3 G-IV05 - Nah,

misalnya

nanti saya

panggil

Ahmad.

Ahmad

kamu

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

- K1

Penanda: situasi

pembicaraan

berlangsung

santai karena

adanya

kedekatan relasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

130

membacaka

n beritanya.

Lalu, oh

ternyata…

Kalian

menyimak

ta ya?

Beritanya

Ahmad

kurang

unsur

“kapan” ya,

dihilangkan

. Nanti

tunjuk jari

ya “Saya,

Bu.

Saya…”,

ya. Jangan

disuruh, ya.

Ini kurang

unsur

“kapan”,

ya. Bisa

seperti itu?

Jadi yang

mendapat

nilai itu

yang bisa

memberi

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru dan siswa. Guru

mata pelajaran Bahasa

Indonesia sebagai

pembicara dan siswa-

siswi kelas VIII A

sebagai lawan bicara.

Maksud dari

pembicaraan ini

adalah siswa dapat

menangkap dengan

jelas sistem penilaian

tugas.

antara penutur

(guru) dan mitra

tutur (siswa-

siswi) ditandai

oleh pemakaian

kata ganti

kalian, kamu,

dan anak-anak

yang dituturkan

oleh guru

terhadap siswa.

- K2

Penanda:

Penggunaan

kata mubazir

dari dalam

kalimat

“Dimulai dari

sekarang

waktunya 30

menit, ya”,

dikatakan

mubazir karena

dari mendahului

penanda kala

sekarang.

- K3

Penanda:

ketidaklengkapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

131

apa?

Koreksian,

ya. Semua

anak nulis

tiga berita.

Dimulai

dari

sekarang

waktunya

30 menit,

ya.

Beritanya

bebas ya.

Setiap

berita harus

lengkap.

Harus

lengkap

keenam

unsurnya.

Nanti ingat

ya anak-

anak, yang

perlu adalah

kalian

menyimak,

mendengark

an, dan

memberi

masukan

n fungtor

kalimat yang

ditandai dengan

ketiadaan subjek

pada kalimat

berikut, “Siap

menulis”.

- K4

Penanda:

Pemenggalan

silabel dari kata

tetapi menjadi

tapi, menulis

menjadi nulis,

diperlukan

menjadi perlu.

- K5

Penanda:

pengulangan

kata ya

sebanyak 12

kali.

- K7

Penanda:

Muncul

interjeksi Nah

dalam kalimat

“Nah, misalnya

nanti saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

132

pada teman

yang

sedang

maju. Oke?

Siap

menulis.

Ditulis

dalam buku

tugas kalian

masing-

masing.

Sendiri-

sendiri ya.

Boleh berita

apa saja.

Ada berita

olahraga,

pendidikan,

kriminal,

ya. Tapi

jangan

berita yang

mengarah

ke

pornografi.

Ada

pertanyaan?

Tunjuk jari.

Apa?

panggil Ahmad”

dan interjeksi

Oh dalam

kalimat “Lalu,

oh ternyata…”

- K10

Penanda:

beralihnya topik

pembicaraan

dari perintah

untuk segera

mengerjakan

kemudian

beralih ke topik

penjelasan

macam-macam

berita.

- K11

Penanda:

hadirnya unsur

bahasa asing oke

yang berasal

dari bahasa

Inggris Okay

yang berarti iya,

baik, atau

baiklah dan

unsur bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

133

Jawa ta yang

berarti kan

dalam kalimat,

“Kalian

menyimak ta

ya?”.

- K12

Penanda:

munculnya

kalimat-kalimat

yang

dipendekkan

berikut, “Ada

pertanyaan?”,

“Apa?”,

“Beritanya

bebas ya”,

“Jangan

disuruh, ya”,

dan “Koreksian,

ya”.

4 G-IV07 Beritanya

mengarang

karena kita

tidak

mempunyai

berita yang

sesungguhn

ya. Syukur

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

- K1

Penanda:

pembicaraan

berlangsung

dalam suasana

santai dan

menggambarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

134

bisa

memberitak

an yang

tadi, apa

yang sudah

terjadi di

lapangan,

ya. Itu bisa

ditulis

sebagai

berita, ya

karena kan

kejadian

yang tidak

seperti

biasanya,

ya. Nah,

silakan

mengarang.

Nanti kalau

jadi

wartawan

beritanya

harus

sungguh-

sungguh ya.

Kalau

sekarang,

tadi ada

berita. Ada

Partisipan

pembicaraan adalah

guru Bahasa Indonesia

dan Siswa 1. Guru

mata pelajaran Bahasa

Indonesia sebagai

penutur dan siswa 1

sebagai lawan tutur.

Maksud dari

pembicaraan ini

adalah guru memberi

jawaban atas

pertanyaan siswa

terkait kebenaran isi

berita. Guru

menjawab secara lisan

dengan intonasi yang

agak lambat bahwa

siswa tidak diharuskan

menulis peristiwa

yang benar-benar

terjadi namun, apabila

berita yang ditulis

menceritakan fakta

maka akan lebih baik.

hubungan yang

akrab antara

penutur (guru)

dan mitra tutur

(siswa) ditandai

dengan

penggunaan

bentuk-bentuk

tidak baku kan

dan nulis.

- K2

Penanda: bentuk

kebahasaan

yang bebas

ditandai dengan

penggunaan

konjungsi yang

di awal kalimat,

“Yang belum

jelas, ada?”.

- K3

Penanda: tidak

adanya subjek

dalam kalimat,

“Nah, silakan

mengarang” dan

“Silakan

dibuat”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

135

kejadian

yang bisa

dipakai

untuk

membuat

berita. 30

Menit untuk

tiga berita,

berarti satu

berita 10

menit.

Silakan

dibuat.

Siapa yang

belum jelas

silakan

bertanya.

Yang belum

jelas, ada?

Ada yang

belum jelas

dengan

perintahnya

? Kalau

sudah

silakan

nulis ya.

Sekarang

jam 11

lewat 5

- K4

Penanda:

Pemenggalan

silabel dari kata

menulis menjadi

nulis.

- K5

Penanda:

munculnya kata

ya sebanyak

tujuh kali.

- K7

Penanda:

Muncul

interjeksi Nah

dalam kalimat

“Nah, silakan

mengarang”.

- K10

Penanda: topik

pembicaraan

yang tidak

runtut. Terlihat

dari topik terkait

penjelasan

kefaktualan

berita kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

136

nanti jam

11.35 ya.

Jam 11.35

semua siap

maju untuk

membacaka

n beritanya

masing-

masing.

Siapa lagi

yang

bertanya?

beralih ke topik

lamanya waktu

yang disediakan

untuk menulis

berita.

- K12

Penanda:

munculnya

kalimat-kalimat

yang

dipendekkan

berikut, “Siapa

lagi yang

bertanya?”,

“Kalau sudah

silakan nulis

ya”, “Yang

belum jelas,

ada?”, “Silakan

dibuat”.

5 G-

IV13

- Beritanya…

Satu-satu

nanti kalau

satu selesai

baru dua

terus tiga.

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

- K1

Penanda:

kedekatan

relasi antara

guru dengan

para siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

137

Semua harus

mendapat

tiga ya. Siapa

lagi? Sambil

menulis

sambil Ibu

mengabsen

ya.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru dan Siswa 1.

Guru mata pelajaran

Bahasa Indonesia

sebagai pembicara dan

Siswa 1 sebagai lawan

bicara. Maksud dari

pembicaraan ini

adalah guru memberi

jawaban atas

pertanyaan siswa

mengenai presentasi

hasil kerja. Guru

menjawab secara lisan

dengan intonasi yang

agak lambat bahwa

ketiga berita yang

ditulis akan dibaca

satu per satu. Apabila

waktu memungkinkan

maka ketiga berita

akan dibaca. Setelah

memberi jawaban atas

pertanyaan siswa,

guru mulai

ditandai

dengan

munculnya

kata sapaan

Ibu oleh orang

pertama (guru)

untuk

menyebut

dirinya sendiri.

- K2

Penanda:

munculnya

kata terus yang

merupakan

bentuk

nonformal dari

lalu dalam

kalimat “Satu-

satu nanti

kalau satu

selesai baru

dua terus tiga”.

- K4

Penanda:

pemenggalan

silabel i- pada

kata iya

menjadi ya.

- K5

Penanda:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

138

mempresensi

kehadiran siswa

sementara siswa

memulai tugasnya

untuk menulis berita.

pengulangan

kata satu, ya,

dan sambil.

- K10

Penanda: topik

pembicaraan

tidak terarah

secara mantap.

Pada awal

pembicaraan,

guru

menjelaskan

bahwa setiap

siswa akan

diminta

membaca satu

berita terlebih

dulu, namun

apabila siswa

berhasil

menyelesaikan

ketiga berita

maka ketiga

berita harus

dibacakan.

Topik ini

terdapat pada

kalimat, “Satu-

satu nanti

kalau satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

139

selesai baru

dua terus tiga”,

kemudian pada

kalimat

berikutnya

topik beralih,

guru meminta

siswanya

untuk

membacakan

ketiga berita,

“Semua harus

mendapat tiga

ya”.

- K12

Penanda:

munculnya

kalimat-

kalimat yang

dipendekkan

berikut,

“Semua harus

mendapat tiga

ya”, dan

“Siapa lagi?”.

6 G-

IV65

- Jangan lupa!

Jangan nulis

judul berita

ya! Jangan

lupa!

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

- K1

Penanda:

pembicaraan

berlangsung

dalam situasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

140

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru Bahasa Indonesia

dan para siswa. Guru

sebagai pembicara dan

para siswa sebagai

lawan bicara. Maksud

dari pembicaraan ini

adalah guru

mengingatkan siswa

agar tidak lupa

menulis judul berita.

yang santai

ditandai

dengan

hadirnya

bentuk tidak

resmi nulis

yang berasal

dari bentuk

resmi menulis.

- K2

Penanda:

munculnya

bentuk

kebahasaan

yang bebas

ditandai

dengan

hadirnya kata

kerja nulis

yang berasal

dari bentuk

menulis namun

nelah

mengalami

penanggalan

imbuhan men-.

- K3

Penanda:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

141

ketidaklengkap

an fungtor

kalimat yang

ditandai

dengan

ketiadaan

subjek pada

setiap kalimat.

- K4

Penanda:

pemenggalan

silabel me-

kata menulis

menjadi nulis.

- K5

Penanda:

pengulangan

kalimat

“Jangan lupa”

sebanyak dua

kali.

- K6

Penanda:

sopan santun

tidak berlaku

ketat terlihat

dari tidak

dipakainya

kata sapaan

untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

142

memperhalus

kalimat

perintah.

- K12

Penanda:

munculnya

kalimat-

kalimat yang

dipendekkan

“Jangan

lupa!” serta

ujaran nulis

yang

dipendekkan

dari bentuk

menulis.

7 S11-

IV66

- *Wah,

kurang

pirang menit

iki wektune

Leh?

*Wah,

kurang

berapa menit

ini

waktunya?

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya

tahap inti

pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana

pembicaraan

berlangsung akrab.

Partisipan

pembicaraan

adalah Siswa 11

- K1

Penanda:

penutur dan

mitra tutur

memiliki relasi

yang akrab

ditandai

dengan

penggunaan

bahasa daerah

(bahasa Jawa)

serta

munculnya

istilah Leh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

143

dan Siswa 4.

Siswa 11 sebagai

pembicara dan

Siswa 4 sebagai

lawan bicara.

Maksud dari

pembicaraan ini

adalah Siswa 11

menanyakan sisa

waktu pengerjaan

tugas kepada

Siswa 4. Siswa 11

merasa waktu

pengerjaan tugas

berjalan sangat

cepat.

yang

merupakan

istilah tidak

baku atau tidak

resmi dalam

bahasa Jawa.

- K2

Penanda:

penggunaan

bahasa yang

tidak lengkap

terlihat pada

tuturan yang

tidak

memaparkan

secara jelas

maksud

tuturan.

Penutur tidak

menjelaskan

waktu apa

yang

dimaksud.

- K3

Penanda: mitra

tutur yang

tidak

mengetahui

konteks

pembicaraan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

144

tidak dapat

menangkap

bahwa waktu

yang dimaksud

penutur adalah

waktu yang

tersisa untuk

mengerjakan

tugas.

- K4

Penanda:

munculnya

istilah Leh

yang hanya

dimengerti

oleh penutur

dan mitra

tutur. Istilah

ini muncul

pada saat

bahasa Jawa

ragam Ngoko

(tidak resmi)

digunakan oleh

para siswa.

Istilah ini

dipakai untuk

memanggil

atau menyebut

satu sama lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

145

yang seumuran

atau sebaya.

8 G-

IV70

- Satu aja

belum Bu.

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya

tahap inti

pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana

pembicaraan

berlangsung

santai. Partisipan

pembicaraan

adalah Siswa 6

dan guru Bahasa

Indonesia. Siswa 6

sebagai pembicara

dan guru sebagai

lawan bicara.

Maksud dari

pembicaraan ini

adalah Siswa 6

merasa keberatan

atas waktu

pengerjaan tugas

yang diberikan

oleh guru sebab,

- K1

Penanda:

tuturan terjadi

pada suasana

yang santai,

ditandai

dengan

penggunaan

bentuk tidak

resmi aja yang

merupakan

bentuk

nonformal dari

saja oleh siswa

sebagai

penutur kepada

guru sebagai

mitra tutur.

- K2

Penanda:

bentuk

kebahasaan

yang relatif

bebas ditandai

dengan tidak

tampaknya

penggunaan

ragam resmi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

146

Siswa 6 belum

menyelesaikan

satu berita pun.

oleh siswa

kepada guru

ditandai

dengan

hadirnya

bentuk tidak

resmi aja.

- K4

Pemenggalan

silabel i- kata

Ibu menjadi

Bu.

- K6

Penanda:

kesantunan

tidak berlaku

ketat ditandai

dengan

penggunaan

bentuk tidak

resmi aja oleh

siswa kepada

guru sebagai

orang yang

dihormati.

- K8

Penanda:

Tingkat tutur

terabaikan oleh

penutur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

147

(siswa) yang

tampak dalam

penggunaan

bentuk

nonformal

pada kalimat

“Satu aja

belum Bu”

yang

sebenarnya

kurang tepat

apabila

dituturkan oleh

siswa kepada

guru sebagai

orang yang

dihormati.

9 G-

IV71

- Tujuh menit

lagi harus

selesai. Nanti

kalau

waktunya

hanya tepat

satu-satu

maju

membaca

satu-satu

yang lain

nanti

dikumpulkan

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya

tahap inti

pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana

pembicaraan

berlangsung

santai. Partisipan

pembicaraan

- K1

Penanda:

suasana

pembicaraan

berlangsung

akrab ditandai

dengan kata

ganti Ibu yang

dituturkan oleh

penutur (guru)

untuk

menyebut

dirinya sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

148

ya. Yang dua

nanti Ibu

nilai sendiri

yang satu

bareng-

bareng.

adalah guru

Bahasa Indonesia

dan siswa-siswi

kelas VIII A. Guru

sebagai pembicara

dan siswa-siswi

sebagai lawan

bicara. Maksud

dari pembicaraan

ini adalah Guru

menenangkan

siswa-siswinya

yang mulai gelisah

karena waktu

pengerjaan tugas

sudah hampir

habis. Guru

menenangkan

siswa-siswinya

dengan

mengatakan,

apabila waktu

tidak

memungkinkan

maka berita yang

dibaca hanya satu

saja sedangkan

dua berita lainnya

- K2

Penanda:

penggunaan

bentuk

kebahasaan

yang bebas,

ditandai

dengan

penggunaan

bentuk tidak

resmi bareng-

bareng yang

berasal dari

bentuk resmi

bersama-sama

serta

penggunaan

konjungsi

yang kurang

tepat di awal

kalimat, “Yang

dua nanti Ibu

nilai sendiri

yang satu

bareng-

bareng”.

- K4

Pemenggalan

silabel i- kata

iya menjadi ya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

149

akan dikoreksi

langsung oleh

guru.

dalam kalimat

“Nanti kalau

waktunya

hanya tepat

satu-satu maju

membaca satu-

satu yang lain

nanti

dikumpulkan

ya”.

- K5

Penanda:

pengulangan

unsur kalimat

satu-satu

dalam kalimat

“Nanti kalau

waktunya

hanya tepat

satu-satu maju membaca

satu-satu yang

lain nanti

dikumpulkan

ya” dan

pengulangan

kata yang

dalam kalimat

“Yang dua

nanti Ibu nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

150

sendiri yang

satu bareng-

bareng”.

10 S2-

IV72

- Bu, ada

tambahan

waktu

nggak?

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya

tahap inti

pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana

pembicaraan

berlangsung

santai. Partisipan

pembicaraan

adalah Siswa 2

dan guru Bahasa

Indonesia. Siswa 2

sebagai pembicara

dan guru sebagai

lawan bicara.

Maksud dari

pembicaraan ini

adalah Siswa 2

bertanya pada

guru apakah ada

tambahan waktu.

- K1

Penanda:

penggunaan

bentuk tidak

resmi nggak

oleh siswa

terhadap guru

saat

berlangsungny

a

pembelajaran,

menggambark

an adanya

kedekatan

relasi.

- K2

Penanda:

bentuk

kebahasaan

yang bebas

ditandai

dengan

hadirnya kata

tidak resmi

nggak yang

berasal dari

bentuk resmi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

151

tidak.

K4

Penanda:

Pemenggalan

silabel i- pada

kata Ibu

menjadi Bu.

- K6

Penanda:

munculnya

ragam tidak

resmi nggak

yang kurang

santun jika

dituturkan oleh

siswa terhadap

guru sebagai

orang yang

dihormati.

- K8

Penanda:

penggunaan

ragam resmi

yang

terabaikan

antara siswa

terhadap orang

yang dihormati

(guru) tampak

pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

152

penggunaan

ragam tidak

resmi nggak.

- K12

Penanda:

penggunaan

ujaran yang

dipendekkan

pada kata

nggak yang

berasal dari

bentuk resmi

tidak.

11 G-

IV73

- Nggak. Tidak

ada tambahan

waktu ya.

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya

tahap inti

pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana

pembicaraan

berlangsung

santai. Partisipan

pembicaraan

adalah guru

Bahasa Indonesia

dan Siswa 6. Guru

sebagai penutur

- K1

Penanda:

suasana

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

munculnya

bentuk tidak

resmi nggak

yang

menggambark

an adanya

kedekatan

relasi antara

guru dengan

siswa.

- K2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

153

dan Siswa 6

sebagai mitra

tutur. Maksud dari

pembicaraan ini

adalah guru

menjawab

pertanyaan Siswa

6 bahwa tidak ada

tambahan waktu

pengerjaan tugas.

Penanda:

bentuk

kebahasaan

relatif bebas

ditandai

dengan

hadirnya

ragam nggak

yang

merupakan

bentuk tidak

resmi.

- K4

Penanda:

pemenggalan

silabel i- pada

kata iya

menjadi ya.

- K12

Penanda:

penggunaan

ujaran yang

dipendekkan

pada kata

nggak yang

berasal dari

bentuk resmi

tidak.

12 G- - Ya baik, akan

Ibu panggil

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

√ - K1

Penanda:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

154

IV74 supaya maju

ke depan.

Mulai dari

Agatha Dwi

Marwati

bacakan

beritamu.

Temannya

menyimak,

tolong

dikoreksi

kurang apa

ya, berita

milik Dwi

Marwati.

Silakan maju

Agatha Dwi

Marwati.

Nah, yang

keras.

Teman-

temannya

mendengarka

n. Silakan

semua

mendengarka

n dengan

baik.

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru Bahasa Indonesia

dan Siswa 2. Guru

sebagai penutur dan

Siswa 2 sebagai mitra

tutur. Maksud dari

pembicaraan ini

adalah guru mengajak

siswa untuk memulai

presentasi dengan

memanggil Siswa 2

untuk membacakan

berita yang telah

dibuatnya. Guru

meminta Siswa 2

membaca dengan

suara keras dan siswa

lainnya diminta untuk

menyimak teman yang

sedang presentasi.

suasana

pembicaraan

berlangsung

akrab ditandai

dengan kata

ganti Ibu yang

dituturkan oleh

penutur (guru)

untuk

menyebut

dirinya sendiri.

- K2

Penanda:

penggunaan

bentuk

kebahasaan

yang bebas

ditandai

dengan

hadirnya kata

ganti orang

ketiga –nya

pada temannya

dan teman-

temannya yang

tidak sesuai

konteks.

- K4

Penanda:

Pemenggalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

155

silabel i- pada

kata iya

menjadi ya

dalam kalimat

“Ya baik, akan

Ibu panggil

supaya maju

ke depan”.

- K7

Penanda:

munculnya

interjeksi nah

dalam kalimat,

“Nah, yang

keras”.

- K12

Penanda:

munculnya

kalimat yang

dipendekkan

pada “Nah,

yang keras”.

Maksud dari

kalimat ini

adalah guru

meminta siswa

untuk bersuara

dengan keras.

13 G- - Baik masih

tetap di

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

√ - K1

Penanda:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

156

IV78 depan. Siapa

yang akan

mengoreksi

pekerjaan

Dwi

Marwati?

Tunjuk jari.

Nilainya

justru berada

di sini. Yok,

tunjuk jari.

Ada yang

mau mencari

nilai?

Teman-

temannya

mendengar

tidak tadi?

pada saat

berlangsungnya

bagian inti

pembelajaran Bahasa

Indonesia. Suasana

pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru Bahasa Indonesia

dan para siswa. Guru

sebagai pembicara dan

para siswa sebagai

lawan bicara. Maksud

dari tuturan ini adalah

guru membuka sesi

tanya jawab dengan

meminta para siswa

mengomentari berita

yang telah dibacakan

oleh Dwi Marwati.

Guru memancing para

siswa untuk bertanya

dengan memberi nilai

pada siswa yang aktif

mengomentari berita

yang dibacakan oleh

teman. Guru terus

suasana

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

dengan

munculnya

bentuk tidak

resmi yok.

- K2

Penanda:

penggunaan

kata yang

mubazir pada

kalimat, “Baik

masih tetap di

depan”. Kata

masih yang

diikuti kata

tetap bersifat

opsional,

apabila kata

masih tidak

dipakai tidak

akan

mengubah

makna.

- K3

Penanda:

ketidakhadiran

subjek dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

157

memancing siswa

untuk bertanya sebab

belum ada siswa yang

mau bertanya.

kalimat “Baik

masih tetap di

depan”.

14 G-

IV84

- Kebakaran

itu bisa

berbagai

macam ya,

misalnya

kebakaran

pasar,

kebakaran

rumah,

kebakaran

toko. Tadi

judulnya

apa?

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru Bahasa Indonesia

dan Siswa 7. Guru

sebagai pembicara dan

Siswa 7 sebagai lawan

bicara. Maksud dari

pembicaraan ini

adalah guru

mengkonfirmasi

jawaban Siswa 7 atas

jawaban Siswa 7

bahwa peristiwa yang

terjadi dalam berita

yang dibacakan Dwi

- K1

Penanda:

keakraban

relasi antara

penutur (guru)

terhadap mitra

tutur (siswa)

yang ditandai

dengan

ketiadaan kata

sapaan pada

kalimat tanya,

“Tadi judulnya

apa?”.

- K2

Penanda:

bentuk

kebahasaan

yang bebas

ditandai

dengan

ketidakhadiran

konjungsi dan

untuk

menghubungk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

158

Marwati adalah

peristiwa kebakaran.

Guru menjelaskan

bahwa jawaban Siswa

7 kurang spesifik

sebab tidak dijelaskan

kebakaran apa yang

terjadi. Selanjutnya

guru melanjutkan

pembahasannya

tentang judul berita

milik Dwi Marwati.

an klausa

kebakaran

pasar,

kebakaran

rumah,

kebakaran

toko dalam

kalimat,

“Kebakaran itu

bisa berbagai

macam ya,

misalnya

kebakaran

pasar,

kebakaran

rumah,

kebakaran

toko”.

- K4

Penanda:

pemenggalan

silabel i- kata

iya menjadi ya.

- K5

Penanda:

pengulangan

kata kebakaran

dalam kalimat,

“…kebakaran

pasar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

159

kebakaran rumah,

kebakaran toko”.

- K6

Penanda:

sopan santun

tidak

digunakan

secara ketat,

terbukti

dengan tidak

digunakannya

kata sapaan

saudara/sauda

ri/anak-anak

dalam kalimat

tanya, “Tadi

judulnya

apa?”.

- K10

Penanda:

beralihnya

topik dari

topik macam-

macam

kebakaran ke

topik judul

berita.

15 G- - Belum tahu Tuturan terjadi di √ - K1 √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

160

IV88 ta ya? Jadi,

membuat

judulnya pun

harus

diperhatikan

ya.

Kebakaran

rumah lalu

kebakaran

dua rumah di

Sleman.

Karena apa?

Karena apa

peristiwa itu

terjadi?

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru Bahasa Indonesia

dan para siswa. Guru

sebagai pembicara dan

para siswa sebagai

lawan bicara. Maksud

dari pembicaraan ini

adalah guru

mengkonfirmasi

tanggapan para siswa

atas jawaban Siswa 7

terkait judul berita.

Guru menegaskan

bahwa judul

Kebakaran di Sleman

kurang

mengambarkan isi

berita. Kemudian guru

mengingatkan para

siswa untuk membuat

Penanda:

suasana

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

dengan

hadirnya unsur

bahasa Jawa ta

yang berarti

kan dalam

kalimat,

“Belum tahu ta

ya?”.

- K2

Penanda:

bentuk

kebahasan

yang bebas

ditandai

dengan

hadirnya

ragam ta yang

berasal dari

bahasa Jawa.

- K4

Penanda:

pemenggalan

silabel i- yang

berasal dari

kata kata iya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

161

judul berita dengan

jelas. Kemudian guru

melanjutkan

pembahasan dengan

bertanya pada para

siswa terlebih dulu

mengenai penyebab

terjadinya peristiwa

kebakaran.

menjadi ya.

- K5

Penanda:

pengulangan

unsur kalimat

karena apa

dalam kalimat,

“Karena apa?”

dan kalimat,

“Karena apa

peristiwa itu

terjadi?”.

- K6

Penanda:

kurangnya

kesantunan

tuturan yang

ditandai

ketiadaan kata

sapaan pada

kalimat tanya

yang ditujukan

oleh penutur

kepada mitra

tutur dalam

kalimat,

“Karena apa?”

dan “Karena

apa peristiwa

itu terjadi?”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

162

- K7

Penanda

hadirnya

interjeksi ta

yang dalam

bahasa

Indonesia

adalah kan.

- K10

Penanda:

beralihnya

topik tuturan

dari topik

penulisan

judul berita ke

topik

pembahasan

unsur karena.

- K11

Penanda:

penggunaan

unsur daerah

ta yang dalam

bahasa

Indonesia

adalah kan

dalam kalimat

“Belum tahu ta

ya?”.

- K12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

163

Penanda:

munculnya

kalimat yang

dipendekkan,

“Karena apa?”.

16 G-

IV90

- Ledakan

Tabung Gas.

Di mana

tepatnya

kejadian itu

terjadi?

Peristiwa itu

terjadi di…

Sleman? Kan

Sleman itu

luas. Nah,

temannya

kalau

memperhatik

an pasti bisa

bertanya ya

ta? Di mana

tadi Sleman-

nya?

Misalnya di

Kulon Progo.

Kulon Progo

kan luas

sekali ya?

Berarti ini

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru Bahasa Indonesia

dan para siswa. Guru

sebagai pembicara dan

para siswa sebagai

lawan bicara. Maksud

dari pembicaraan ini

adalah Guru

mengkonfirmasi unsur

di mana dalam berita

tentang kebakaran.

Guru mengatakan

bahwa informasi

tempat dalam berita

- K1

Penanda:

suasana

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

dengan

hadirnya unsur

bahasa Jawa ta

yang berarti

kan dalam

kalimat, “Nah,

temannya

kalau

memperhatika

n pasti bisa

bertanya ya

ta?”.

- K2

Penanda:

penggunaan

bentuk

kebahasaan

yang bebas

ditandai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

164

tempatnya

kurang

terperinci.

Lanjut. Siapa

yang

mengalami

peristiwa

tersebut?

tersebut kurang rinci

sebab dalam berita

hanya disebutkan

bahwa berita terjadi di

daerah Sleman

sedangkan wilayah

Sleman sangat luas.

terjadi. Kemudian

guru melanjutkan

pembaasan tentang

unsur siapa dalam

berita tersebut dengan

bertanya pada para

siswa.

dengan

hadirnya kata

ganti orang

ketiga –nya

yang tidak

sesuai konteks

pada temannya

dalam kalimat,

“Nah,

temannya

kalau

memperhatika

n pasti bisa

bertanya ya

ta?”.

- K4

Penanda:

pemenggalan

silabel i- pada

kata iya

menjadi ya.

- K7

Penanda:

Muncul

interjeksi Nah

dan ta dalam

kalimat “Nah,

temannya

kalau

memperhatika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

165

n pasti bisa

bertanya ya

ta?” serta

interjeksi kan

pada kalimat,

“? Kan Sleman

itu luas”.

- K11

Penanda:

penggunaan

unsur daerah

ta? (kan?)

dalam kalimat

“Nah,

temannya

kalau

memperhatika

n pasti bisa

bertanya ya

ta?”.

- K12

Penanda:

munculnya

ujaran yang

dipendekkan

yaitu, “Lanjut”

serta kalimat

yang

dipendekkan,

“Di mana tadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

166

Sleman-nya?”.

17 G-

IV92

- Oh, terus

bagaimana

terjadinya

peristiwa

tersebut?

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru Bahasa Indonesia

dan Siswa 19. Guru

sebagai pembicara dan

Siswa 19 sebagai

lawan bicara. Maksud

dari pembicaraan ini

adalah guru

melanjutkan

pembahasan berita

tentang unsur

bagaimana. Guru

menanyakan kepada

para siswa bagaimana

kronologis terjadinya

peristiwa kebakaran.

- K1

Penanda:

suasana

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

dengan

penggunaan

bentuk tidak

resmi terus

yang berasal

dari bentuk

resmi

kemudian atau

lalu.

- K2

Penanda:

Penggunaan

bentuk

kebahasaan

yang bebas

ditandai

hadirnya kata

terus yang

merupakan

bentuk tidak

resmi

kemudian kata

lalu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

167

- K6

Penanda:

ketiadaan kata

sapaan dalam

kalimat tanya,

“Oh, terus

bagaimana

terjadinya

peristiwa

tersebut?”

yang

mengurangi

kesantunan

tuturan.

- K7

Penanda:

Muncul

interjeksi Oh.

18 G-

IV95

- Baik. Silakan

duduk nanti

kita liat.

Temannya

nanti yang

harus

memberi

komentar

bukan Ibu ya.

Ini tadi

belum ada.

Baik,

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru bahasa Indonesia

- K1

Penanda:

suasana

pembicaraan

berlangsung

santai diandai

dengan

penggunaan

kata sapaan

ibu oleh

penutur (guru)

untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

168

Agustinus

Herjuno.

dan siswa-siswi kelas

VII A. Guru sebagai

pembicara dan para

siswa sebagai lawan

bicara. Maksud dari

pembicaraan ini

adalah guru

mengakhiri

pembahasan terhadap

presentasi yang

dilakukan oleh siswa 3

kemudian guru

menegaskan kembali

supaya para siswa

bersikap lebih proaktif

ketika menanggapi

presentasi temannya.

Berikutnya guru

meminta Siswa 2

(Herjuno) maju untuk

membacakan berita

yang telah dibuat.

menyebut

dirinya sendiri.

- K2

Penanda:

Penggunaan

bentuk

kebahasaan

yang bebas

ditandai

dengan kata

liat yang

merupakan

bentuk tidak

resmi dari

lihat.

- K3

Penanda:

ketidakhadiran

subjek pada

kalimat,

“Silakan

duduk nanti

kita liat”.

- K4

Penanda:

pemenggalan

silabel i- pada

kata iya

menjadi ya.

- K5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

169

Penanda:

pengulangan

kata baik.

- K12

Penanda:

munculnya

kalimat yang

dipendekkan

berikut, “Ini

tadi belum

ada”.

19 G-

IV104

- Baik,

temannya ada

yang akan

mengoreksi?

Temannya

mendengarka

n jangan

ribut sendiri.

Agatha

silakan

mendengarka

n supaya

kamu bisa

mengomentar

i apa yang

telah dibaca

oleh teman

kita. Apa

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru Bahasa Indonesia

dan siswa-siswi kelas

VIII A. Guru sebagai

pembicara dan para

siswa sebagai lawan

bicara. Maksud dari

pembicaraan ini

- K1

Penanda:

suasana

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

dengan

keleluasaan

penutur untuk

menegur mitra

tutur dalam

kalimat,

“Temannya

mendengarkan

jangan ribut

sendiri”.

- K2

Penanda:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

170

yang terjadi?

Sekarang

yang Ibu

tanya yang

mendengarka

n. Apa yang

terjadi?

adalah guru

mempersilakan para

siswa untuk

menanggapi berita

tentang penangkapan

bandar narkoba yang

telah dibacakan oleh

Siswa 3. Guru

meminta siswa untuk

mengoreksi berita

yang telah dibacakan

Siswa 3 namun tidak

ada siswa yang

berkomentar. Guru

pun meminta siswa

untuk memperhatikan

teman yang sedang

presentasi. Guru juga

menegur Siswa 1

(Agatha) yang ribut

sendiri dan tidak

memperhatikan

presentasi. Kemudian

guru mencoba

bertanya pada Nirmala

yang dianggap

memperhatikan

presentasi. Guru

bentuk

kebahasaan

bebas ditandai

dengan

penggunaan

kata ganti –nya

pada kata

temannya yang

tidak sesuai

konteks dalam

kalimat, “Baik,

temannya ada

yang akan

mengoreksi?”

dan

“Temannya

mendengarkan

jangan ribut

sendiri”.

- K4

Penanda:

pemenggalan

silabel –kan

pada kata

dibacakan

menjadi

dibaca dalam

kalimat,

“Agatha

silakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

171

bertanya pada Nirmala

mengenai peristiwa

apa yang terjadi dalam

berita tersebut.

mendengarkan

supaya kamu

bisa

mengomentari

apa yang telah

dibaca oleh

teman kita”.

- K5

Penanda:

pengulangan

kalimat tanya,

“Apa yang

terjadi?”.

- K10

Penanda:

topik

pembicaraan

tidak runtut

ditandai

dengan

beralihnya

topik

pembicaraan

dari topik

pembahasan

tugas

kemudian

beralih pada

teguran dan

nasihat pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

172

para siswa

supaya

memperhatika

n lalu, berali

lagi ke topik

unsur apa

berita yang

sedang

dibahas.

20 G-

IV110

- Nah, di

sebuah

kontrakan di

Jakarta Utara

ya. Terus

siapa yang

mengalami

peristiwa

tadi? Hana.

Hana...

*Njajal nang

ngarep dewe

ngrungokke

ora. Tadi

pakai inisial

siapa? Ada

yang ingat?

Yang

belakang

*ora

ngalamun

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru Bahasa Indonesia

dan Siswa 6(Hana).

Guru sebagai

pembicara dan Siswa

6 Sebagai lawan

bicara. Maksud dari

tuturan ini adalah guru

mengkonfirmasi

bahwa lokasi

penangkapan bandar

- K1

Penanda:

suasana

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

dengan

digunakannya

unsur bahasa

Jawa “Njajal

nang ngarep

dewe

ngrungokke

ora”, yang

seharusnya

tidak muncul

dalam

komunikasi

resmi di kelas.

- K2

Penanda:

Ragam Akrab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

173

wae.

*Coba di

depan sendiri

mendengarka

n atau tidak.

*…jangan

melamun

saja.

narkoba berada di

wilayah Jakarta Utara.

Kemudian guru

melanjutkan

pembahasan dengan

bertanya pada Siswa 6

terkait unsur siapa

dalam berita tersebut

namun, siswa yang

bersangkutan tidak

menjawab. Akhirnya

guru mengingatkan

kembali supaya para

siswa menyimak

presentasi.

ditanggalkann

ya awalan me-

pada kata

memakai

menjadi pakai.

- K4

Penanda:

hilangnya

silabel i- pada

kata iya

menjadi ya

dalam kalimat,

“Nah, di

sebuah

kontrakan di

Jakarta Utara

ya”.

- K7

Penanda:

Muncul

interjeksi Nah

dalam kalimat

“Nah, di

sebuah

kontrakan di

Jakarta Utara

ya”.

- K9

Penanda:

munculnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

174

alih kode ke

dalam bahasa

Jawa ditandai

hadirnya unsur

bahasa Jawa

“Njajal nang

ngarep dewe

ngrungokke

ora”.

- K11

Penanda:

munculnya

unsur bahasa

daerah pada

kalimat, “Yang

belakang ora

ngalamun

wae”.

- K12

Penanda:

ujaran

memakai yang

dipendekkan

menjadi pakai

dalam kalimat,

“Tadi pakai

inisial siapa?”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

175

21 G-

IV112

- Siapa? “M”.

“M”, ya...

Tidak

disebutkan

namanya tapi

inisialnya

“M”. Baik

silakan

duduk.

Sekarang

dengarkan

semuanya

karena Ibu

akan

bertanya

pada kalian

ya, tidak

pada yang

membuat

berita.

Mmm…

Ahmad.

Yang keras

sehingga

teman yang

di belakang

mendengar.

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru bahasa Indonesia

dan para siswa. Guru

sebagai pembicara dan

para siswa sebagai

lawan bicara. Maksud

dari pembicaraan ini

adalah guru

mengkonfirmasi

jawaban siswa terkait

unsur siapa dalam

berita yang dibacakan

Siswa 3 berinisial

“M”. Selanjutnya guru

meminta Siswa 4

(Ahmad) untuk maju

membacakan berita

yang ia buat dengan

- K1

Penanda:

suasana

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

dengan

penggunaan

kata ibu oleh

penutur (guru)

untuk

menyebut

dirinya sendiri,

menandakan

adanya

kedekatan

antara penutur

dengan mitra

tutur.

- K2

Penanda:

bentuk

kebahasaan

bebas ditandai

dengan

penggunaan

konjungsi

yang di awal

kalimat “Yang

keras sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

176

suara yang keras. teman yang di

belakang

mendengar”.

- K3

Penanda:

ketidaklengkap

an fungtor

pada kalimat,

“Baik silakan

duduk”,

ditandai

dengan

ketiadaan

subjek kalimat.

- K4

Penanda:

hilangnya

silabel i- pada

kata iya

menjadi ya

yang muncul

beberapa kali.

- K7

Penanda:

munculnya

interjeksi

Mmm… dalam kalimat,

“Mmm…

Ahmad. Yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

177

keras sehingga

teman yang di

belakang

mendengar”.

- K12

Penanda:

bentuk ujaran

yang pendek-

pendek pada,

“Siapa? M. M,

ya...”.

22 S7-

V114

- Hahaha…

Mosok

arwahe

gentayangan.

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung akrab.

Penutur tuturan ini

adalah siswa 7.

Tuturan ditujukan

kepada Siswa 3 yang

baru saja membacakan

berita. Di bagian akhir

berita disebutkan

bahwa arwah korban

kecelakaan

bergentayangan.

- K1

Penanda:

penutur dan

mitra tutur

saling akrab

ditandai

dengan

penggunaan

bahasa daerah

(bahasa Jawa)

yang

menempati

posisi ragam

rendah dan

tidak

seharusnya

muncul dalam

proses

komunikasi

Ragam Akrab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

178

Siswa resmi di kelas.

- K2

Penanda:

penggunaan

bahasa yang

tidak lengkap

terlihat dari

munculnya

istilah arwahe

(arwahnya)

yang tidak

menjelaskan

maksud

pembicaraan

secara rinci

bahwa -nya

yang dimaksud

dalam

arwahnya

adalah arwah

korban

kecelakaan

yang

meninggal.

- K3

Penanda:

tuturan tidak

menggunakan

bahasa yang

lengkap dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

179

tidak

menjelaskan

maksud secara

rinci sehingga

hanya mitra

tutur yang

mengetahui

konteks

pembicaraan

yang dapat

memahami

maksud

penutur.

23 G-

IV115

- Ya suka-suka

yang menulis

berita ya.

Apa yang

terjadi dalam

peristiwa

tersebut? Apa

yang terjadi?

Apa yang

terjadi Vivit?

Ada

kecelakaan?

Di?

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru Bahasa Indonesia

dan Siswa 6. Guru

sebagai pembicara dan

Siswa 6 sebagai

sebagai lawan bicara.

Maksud dari

- K1

Penanda:

kedekatan

relasi antara

penutur

dengan mitra

tutur yang

ditandai

dengan

penyebutan

nama secara

sebagai kata

sapaan dalam

kalimat, “Apa

yang terjadi

Vivit?”.

- K2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

180

pembicaraan ini

adalah guru

menanggapi Siswa 6

yang mengomentari

berita yang dibaca

Siswa 4 bahwa arwah

korban kecelakaan

kini bergentayangan.

Guru sambil menahan

tawa berkata pada

Siswa 6 bahwa apapun

berita yang ditulis

adalah kebebasan si

penulis berita

meskipun

sesungguhnya bagian

tersebut memang lucu

atau janggal.

Berikutnya guru

kembali bertanya pada

Siswa 17 terkait unsur

tempat dalam berita

Siswa 4.

Penanda:

penggunaan

bentuk

kebahasaan

yang bebas

ditandai

dengan

hadirnya

kalimat yang

tidak lengkap

dan pendek-

pendek pada

kalimat-

kalimat

berikut, “Ada

kecelakaan?

Di?”.

- K3

Penanda:

ketidaklengkap

an fungtor

seperti pada

kalimat, “Ada

kecelakaan

di?”.

- K4

Penanda:

pemenggalan

silabel i- pada

kata iya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

181

menjadi ya

yang muncul

beberapa kali.

- K5

Penanda:

pengulangan

kalimat “Apa

yang terjadi?”

sebanyak dua

kali serta

pengulangan

kata suka.

- K12

Penanda:

bentuk ujaran

yang pendek-

pendek berikut

ini, “Ada

kecelakaan?

Di?”.

24 G-

IV124

- Mengantuk

ya ta? Ya,

silakan

duduk. Tapi

harus lebih

memperhatik

an lagi

supaya kalau

ditanya bisa

menjawab

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

- K1

Penanda:

kedekatan/kea

kraban antara

guru dengan

siswa yang

ditandai

dengan

penggunaan

kata ibu oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

182

tetapi yang di

depan

syaratnya

ngomongnya

juga harus

keras. Karena

ini sekalian

latihan

berbicara ya.

Nah,

selajutnya

Aluosiya.

Perhatikan

betul.

Siapapun

yang Ibu

tunjuk harus

bisa

menjawab.

*Ora omong

wae. Ahmad

dengarkan.

*Jangan

bicara terus.

pembicaraan adalah

guru, Siswa 4, dan

Siswa 5. Guru sebagai

pembicara sedangkan

Siswa 4, para siswa,

dan Siswa 5 sebagai

lawan bicara. Maksud

dari pembicaraan ini

adalah guru

mengonfirmasi bahwa

unsur mengapa dalam

berita yang dibacakan

oleh Siswa 4 adalah

kondisi sopir yang

mengantuk. Setelah

pembahasan unsur-

unsur berita milik

Siswa 4 selesai, guru

mempersilakan Siswa

4 kembali duduk.

Berikutnya guru

kembali mengngatkan

para siswa supaya

memperhatikan teman

yang sedang

presentasi, sementara

teman yang sedang

presentasi juga harus

penutur (guru)

untuk

menyebut

dirinya sendiri

dalam kalimat,

“Ibu tunjuk

harus bisa

menjawab”.

- K2

Penanda:

penggunaan

bentuk

kebahasaan

yang bebas

ditandai

dengan

hadirnya

bentuk

nonformal

ngomong

diikuti kata

ganti orang

ketiga –nya

yang kurang

tepat pada

ngomongnya

dalam kalimat,

“Tetapi yang

di depan

syaratnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

183

membacakan

beritanya dengan

suara yang keras.

Setelah itu guru

meminta Siswa 5

untuk membacakan

beritanya. Sebelum

Siswa 5 membaca,

guru kembali

mengingatkan siswa

untuk benar-benar

memperhatikan

presentasi agar ketika

ditanya siswa dapat

menjawab. Guru juga

menegur Siswa 4

(Ahmad) yang terus-

menerus mengobrol

dengan temannya.

ngomongnya

juga harus

keras”.

- K3

Penanda:

ketidaklengkap

an fungtor

yang ditandai

dengan

ketiadaan

subjek pada

kalimat, “Ya,

silakan

duduk”.

- K4

Penanda:

pemenggalan

silabel i- pada

kata iya

menjadi ya

yang muncul

beberapa kali

dan

pemenggalan

silabel te- dari

kata tetapi

menjadi tapi

pada kalimat,

“Tetapi yang

di depan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

184

syaratnya

ngomongnya

juga harus

keras”.

- K5

Penanda:

pengulangan

kata ya.

- K7

Penanda:

Muncul

interjeksi Nah

dalam kalimat

“Nah,

selajutnya

Aluosiya”.

- K9

Penanda:

munculnya

alih kode dari

bahasa

Indonesia ke

dalam bahasa

Jawa yang

tampak pada

kalimat “Ora

omong wae”.

- K11

Penanda:

munculnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

185

unsur bahasa

daerah yaitu

bahasa Jawa

pada kalimat,

“Mengantuk

ya ta?” yang

dalam bahasa

Indonesia

berarti,

“Mengantuk,

ya kan?”.

25 G-

IV134

- Oh… Kapan

terjadinya.

Nah, ada

belum kapan

terjadinya

peristiwa itu?

Sudah

belum?

Sudah

belum?

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru dan Siswa 5.

Guru sebagai

pembicara dan Siswa

5 sebagai lawan

bicara. Maksud dari

pembicaraan ini

adalah guru

mengonfirmasi

- K1

Penanda:

suasana

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

dengan kalimat

tanya yang

ditujukan

langsung oleh

penutur kepada

mitra tutur

tanpa

menggunakan

kata sapaan

berikut ini,

“Nah, ada

belum kapan

terjadinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

186

tanggapan Siswa 5

dengan menanyakan

kepada siswa lain

apakah benar unsur

kapan atau waktu

terjadinya peristiewa

belum disebutkan

dalam berita milik

Siswa 5.

peristiwa itu?

Sudah belum?

Sudah

belum?”.

- K2

Penanda:

bentuk

kebahasaan

bebas ditandai

dengan kata

sambung atau

yang

dihilangkan di

antara kata

ada dan belum

dalam kalimat

“Nah, ada

belum kapan

terjadinya

peristiwa itu?”

serta pada

kalimat

“Sudah

belum?”.

- K3

Penanda:

ketidaklengkap

an fungtor

pada masing-

masing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

187

kalimat.

- K5

Penanda:

terjadi dua kali

pengulangan

kalimat tanya,

“Sudah

belum?”.

- K7

Penanda:

munculnya

interjeksi Oh

dan Nah.

- K12

Penanda:

bentuk kalimat

yang pendek-

pendek berikut

ini, “Oh…

Kapan

terjadinya”

dan “Sudah

belum?”.

26 G-

IV142

- Dah ada.

Coba Ahmad

kamu jawab

bagaimana

peristiwa itu

terjadi?

Coba.

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

- K1

Penanda:

suasana

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

dengan kata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

188

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru Bahasa Indonesia

dan Siswa 8. Guru

sebagai pembicara dan

Siswa 8 sebagai lawan

bicara. Maksud dari

pembicaraan ini

adalah guru

menanyakan unsur

bagaimana dalam

berita yang dibaca

oleh Siswa 5 kepada

Siswa 8.

sapaan yang

langsung

merujuk pada

nama mitra

tutur yaitu

Ahmad dalam

kalimat, “Coba

Ahmad kamu

jawab

bagaimana

peristiwa itu

terjadi?”.

- K2

Penanda:

bentuk

kebahasaan

bebas yang

ditandai

dengan

penggunaan

ragam tidak

resmi dah

yang berasal

dari bentuk

resmi sudah.

- K3

Penanda:

ketidaklengkap

an fungtor

pada kalimat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

189

“Dah ada” dan

“Coba” di

mana kedua

kalimat

tersebut hanya

terdiri satu

unsur yaitu

unsur predikat.

- K4

Penanda:

pemenggalan

silabel su-

yang berasal

dari kata sudah

menjadi dah

pada kalimat

“Dah ada”.

- K5

Penanda:

pengulanganka

ta coba

sebanyak dua

kali.

- K6

Penanda:

penggunaan

kata sapaan

kamu yang

merupakan

bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

190

nonformal dari

saudara,

saudari, dan

anda dalam

kalimat “Coba

Ahmad kamu

jawab

bagaimana

peristiwa itu

terjadi?”

seharusnya

tidak muncul

dalam

komunikasi

resmi,

sehingga akan

mengurangi

kadar

kesopanan

ujaran.

- K12

Penanda:

munculnya

ujaran Dah

yang

dipendekkan

dari kata sudah

serta

munculnya

ujaran pendek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

191

Coba.

27 G-

IV144

- Nah, kenapa

kok bisa ada

peristiwa di

bawah

mobil? Kan

pasti ada

awal

peristiwanya

ya. *Ora

ujug-ujug wis

nang kana

kui tiba-tiba

di bawah

mobil.

Kenapa?

* Tidak tiba-

tiba sudah

ada di situ”.

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru Bahasa Indonesia

dan para siswa. Guru

sebagai pembicara dan

para siswa sebagai

lawan bicara. Maksud

dari pembicaraan ini

adalah guru ingin

mengajak para siswa

berpikir lebih kritis

untuk menemukan

unsur bagaimana

sehingga para siswa

dapat menemukan

kronologis terjadinya

peristiwa seorang

anak berada di bawah

mobil. Guru

- K1

Penanda:

suasana

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

dengan

munculnya

ragam bahasa

Jawa dalam

kalimat, “Ora

ujug-ujug wis

nang kana kui

tiba-tiba di

bawah mobil”.

- K2

Penanda:

adanya bentuk

kebahasaan

yang bebas

ditandai

dengan

penggunaan

ragam tidak

resmi kenapa

yang

merupakan

bentuk resmi

mengapa.

Ragam Akrab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

192

membantu siswa

untuk berpikir dengan

pertanyaan pancingan

bagaimana seorang

anak dapat berada di

bawah mobil.

- K4

Penanda:

pemenggalan

ilabel i dalam

kata iya

menjadi ya

pada kalimat,

“Kan pasti ada

awal

peristiwanya

ya”.

- K7

Penanda:

pemakaian

interjeksi kan

pada kalimat,

“Kan pasti ada

awal

peristiwanya

ya” dan

interjeksi Nah

dalam kalimat

“Nah, kenapa

kok bisa ada

peristiwa di

bawah

mobil?”.

- K9

Penanda:

munculnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

193

alih kode dari

bahasa

Indonesia ke

dalam bahasa

Jawa pada

kalimat “Kan

pasti ada awal

peristiwanya

ya” beralih ke

kalimat, “Ora

ujug-ujug wis

nang kono

kui”.

- K11

Penanda:

munculnya

unsur bahasa

daerah yaitu

bahasa Jawa

pada kalimat,

Ora ujug-ujug

wis nang kono

kui”.

28 G-

IV146

- Oh, anaknya

menyeberang

. Jadi, ada

peristiwa

terjadi mesti

ada awalnya

ya. Awal

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

- K1

Penanda:

Suasana

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

dengan kata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

194

peristiwa.

Baik, silakan

duduk. Kita

lanjutkan,

sekarang

yang maju

Ana Evanita!

Wah, coba

sekarang

lebih fokus

supaya bisa

mengoreksi.

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru dan Siswa 8.

Guru bahasa

Indonesia sebagai

pembicara dan Siswa

8 sebagai lawan

bicara. Maksud dari

pembicaraan ini

adalah guru

mengkonfirmasi

jawaban Siswa 8

bahwa kronologis

peristiwa seorang

anak berada di bawah

mobil berawal dari

seorang anak yang

hendak menyeberang

jalan. Guru

memberikan

peneguhan pada siswa

bahwa suau peristiwa

dapat terjadi karena

adanya awal peristiwa.

Selanjutnya guru

mempersilakna Siswa

5 kembali duduk.

sapaan yang

merujuk

langsung pada

nama mitra

tutur yaitu Ana

Evanita dalam

kalimat

perintah, “Kita

lanjutkan,

sekarang yang

maju Ana

Evanita!” yang

memperlihatka

n adanya

kedekatan

relasi antara

penutur

dengan mitra

tutur.

- K2

Penanda:

bentuk

kebahasaan

yang bebas

ditandai

dengan

penggunaan

kata mesti

yang

merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

195

Berikunya guru

meminta Siswa 2

untuk maju

membacakan berita.

bentuk tidak

resmi dari

bentuk resmi

harus pada

kalimat “Jadi,

ada peristiwa

terjadi mesti

ada awalnya”.

- K3

Penanda:

ketidaklengkap

an fungtor

yang ditandai

dengan

ketidakhadiran

subjek dan

objek pada

kalimat, “Baik,

silakan

duduk”.

- K4

Penanda:

pemenggalan

silabel i- pada

kata iya

menjadi ya

yang muncul

dalam kalimat,

“Jadi, ada

peristiwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

196

terjadi mesti

ada awalnya

ya”.

- K7

Penanda:

munculnya

interjeksi oh

pada kalimat

“Oh, anaknya

menyeberang”

dan interjeksi

wah pada

kalimat “Wah,

coba

sekarang lebih

fokus supaya

bisa

mengoreksi”.

29 G-

IV150

- Ana, Ana,

tolong

diperkeras

volume

suaranya.

Tidak

kedengaran

dari

belakang.

Nanti

temanmu gak

bisa

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru Bahasa Indonesia

- K1

Penanda:

keakraban atau

kedekatan

yang ditandai

dengan

pemakaian

kata ganti –mu

pada kata

temanmu dan

pekerjaanmu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

197

mengoreksi

pekerjaanmu.

Yang keras.

dan Siswa 2. Guru

sebagai pembicara dan

Siswa 2 sebagai lawan

bicara. Maksud dari

pembicaraan ini

adalah guru kembali

meminta Siswa 2

untuk membaca

dengan suara keras

karena suara Siswa 2

tidak terdengar dari

belakang sehingga

dikhawatirkan teman

yang memperhatikan

presentasi akan

kesulitan mengoreksi

berita yang dibacakan

oleh Siswa 2.

yang tidak

resmi dan

seharusnya

tidak dipakai

dalam

komunikasi

resmi

memperlihatka

n bahwa

penutur dan

mitra tutur

memiliki

kedekatan

relasi.

- K2

Penanda:

Penggunaan

bentuk

kebahasaan

yang bebas

ditandai

dengan

hadirnya kata

gak yang

merupakan

bentuk tidak

resmi dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

198

tidak.

- K3

Penanda:

struktur

kalimat tidak

memiliki

kelengkapan

fungtor,

terlihat dari

kalimat “Tidak

kedengaran

dari

belakang”dan

kalimat, “yang

keras” yang

tidak memiliki

unsur subjek

dan objek.

- K5

Penanda:

pengulangan

kata sapaan

Ana.

- K12

Penanda:

munculnya

ujaran pendek,

“Yang keras”.

30 G- - Ya, baik.

Apa yang

Tuturan terjadi di √ - K1

Penanda:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

199

IV152 terjadi,

Natanael?

Apa yang

terjadi,

Natanael?

Ya, Natanael.

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru Bahasa Indonesia

dan Siswa 15. Guru

sebagai pembicara dan

Siswa 15 sebagai

lawan bicara.

Maksud dari

pembicaraan ini

adalah guru

menanyakan unsur

apa dalam berita yang

dibaca oleh Siswa 2

kepada Siswa 15.

suasana

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

dengan kata

sapaan yang

langsung

merujuk pada

nama mitra

tutur, yaitu

Natanael yang

menandakan

adanya

kedekatan

relasi antara

penutur

dengan mitra

tutur.

- K4

Penanda:

pemenggalan

silabel i- pada

kata ya dalam

kalimat “Ya,

baik”dan pada

kalimat “Iya,

Natanael.”

- K5

Penanda:

terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

200

pengulangan

kalimat “Apa

yang terjadi

Natanael?”

sebanyak dua

kali.

31 G-

IV154

- Longsor…

Di mana

terjadi

peristiwa itu

Yusup

Elfand? Di

mana

terjadinya?

Di mana,

Darma

Djaja?

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru Bahasa Indonesia

dan para siswa. Siswa

15 sebagai pembicara

dan guru sebagai

lawan bicara. Guru

mengkonfirmasi

jawaban Siswa 15

bahwa unsur apa

dalam berita yang

dibacakan oleh 2

adalah peristiwa

longsor.

- K1

Penanda:

suasana

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

dengan

hadirnya kata

sapaan yang

langsung

merujuk pada

nama mitra

tutur yaitu,

Yusuf Elfand

dan Darma

Djaja

menandakan

adanya

kedekatan

relasi antara

penutur

dengan mitra

tutur.

- K2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

201

Penanda:

bentuk

kebahasaan

bebas ditandai

dengan

hadirnya dua

kalimat tanya

yang tidak

lengkap, “Di

mana

terjadinya?”

dan “Di mana,

Darma

Djaja?”.

- K4

Penanda:

pemenggalan

silabel –nya

pada kata

terjadi dalam

kalimat “Di

mana terjadi

peristiwa itu?”.

- K5

Penanda:

terjadi

pengulangan

kata tanya di

mana pada

ketiga kalimat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

202

berikut: Di

mana terjadinya

peristiwa itu

Yusup Elfand?

Di mana terjadinya? Di

mana Darmajaya?

- K12

Penanda:

munculnya

kalimatalimat

pendek

berikut, “Di

mana

terjadinya?”

dan “Di mana,

Darma

Djaja?”.

32 G-

IV159

- Samigaluh.

Ya. Kapan

terjadinya

peristiwa

tanah longsor

tersebut?

Erwin, kapan

terjadinya?

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

- K1

Penanda:

suasana

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

dengan

munculnya

kalimat tanya

dengan sapaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

203

pembicaraan adalah

guru bahasa

Indonesia, Siswa 25,

dan Siswa 20. Guru

mengkonfirmasi

jawaban Siswa 25

bahwa unsur apa

dalam berita yang

dibacakan oleh Siswa

6 adalah di Samgaluh.

Selanjutnya guru

melanjutkan

pembahasan unsur

kapan dengan

bertanya pada Siswa

20 kapan terjadinya

peristiwa tanah longor

dalam berita yang

dibacakan oleh Siswa

6.

Erwin yang

ditujukan

langsung

kepada mitra

tutur

menandakan

pula adanya

relasi yang

dekat antara

penutur

dengan mitra

tutur.

- K3

Penanda:

ketidaklengkap

an fungtor

pada kalimat,

“Erwin, kapan

terjadinya?”

yang tidak

memiliki objek

kalimat.

- K4

Penanda:

pemenggalan

silabel i- pada

kata iya.

- K5

Penanda:

terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

204

pengulangan

kapan

terjadinya

sebanyak dua

kali.

- K12

Penanda:

munculnya

ujaran-ujaran

pendek

berikut,

“Samigaluh.

Ya”.

33 S3-

V165

- *Pertigaan

Kreo ngendi?

* Pertigaan

Kreo mana?

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung akrab.

Penutur tuturan ini

adalah siswa 3.

Tuturan ditujukan

kepada Siswa 7 yang

sedang membacakan

judul berita di depan.

Siswa 3 merasa judul

berita yang dibacakan

- K1

Penanda:

adanya

hubungan

akrab antara

penutur

dengan mitra

tutur (Siswa 3

dengan Siswa

7) yang

ditandai

dengan

penggunaan

bahasa daerah

(bahasa Jawa)

yang

menempati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

205

oleh Siswa 7 kurang

jelas sehingga Siswa 3

menanyakan pada

Siswa 7, pertigaan

Kreo manakah yang

dimaksud.

posisi ragam

rendah apabila

muncul saat

berlangsungny

a proses

pembelajaran

di kelas.

- K2

Penanda:

bentuk

kebahasaan

tidak lengkap

yang terlihat

dari tuturan

dalam bentuk

kalimat tanya

yang singkat

dan kurang

terperinci. Hal

ini tampak

apabila ujaran

diartikan

dalam bahasa

Indonesia

maka akan

muncul bentuk

kalimat tanya

pendek,

“Pertigaan

Kreo Mana?”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

206

- K3

Penanda:

bentuk kalimat

tanya yang

singkat dan

tidak rinci

membuat

ujaran hanya

dimengerti

oleh mitra

tutur yang

mengetahui

konteks dan

terlibat

langsung

dalam

pembicaraan.

34 G-

II167

- Apa judul

berita yang

dibacakan

oleh Yona?

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembelajaran

serius. Partisipan

pembicaraan adalah

guru Bahasa Indonesia

- K1

Penanda: topik

pembicaran

serius terkait

pembahasan

judul berita

yang telah

dipresentasika

n.

- K2

Penanda: antar

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

207

dan guru. Guru

sebagai penutur dan

para siswa kelas VIII

A sebagai mitra tutur.

Maksud dari

pembicaraan ini

adalah Guru meminta

para siswa

menanggapi berita

yang baru saja

dibacakan oleh salah

seorang siswi bernama

Yona. Guru

memancing keaktifan

siswa dengan

melontarkan

pertanyaan terlebih

dulu. Pertanyaan yang

dilontarkan terkait

dengan judul berita.

orang yang

berbicara

saling

menghormati

ditandai

dengan

penggunaan

kata-kata

baku/resmi.

- K3

Penanda:

bentuk kata

dan kalimat

yang

digunakan

lengkap dan

tidak

disingkat.

- K4

Penanda:

struktur

fungtor

lengkap,

mengandung

subjek,

predikat, dan

objek. Apa

judul berita-

(Objek) yang

dibacakan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

208

(Predikat) oleh

Yona?-

(Subjek)

- K5

Penanda:

tingkat tutur

sesuai dengan

orang yang

diajak bicara,

ditandai

dengan

penggunaan

kata sapaan

Yona (nama

siswa) yang

digunakan

guru untuk

menyebut

siswanya.

Menyebut

siswa dengan

nama dianggap

sesuai dengan

tingkat tutur

guru sebagai

orang yang

dihormati di

kelas.

- K7

Penanda: kata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

209

yang dipakai

bersifat baku

atau sudah

dibakukan.

- K8

Penanda:

penggunaan

imbuhan -kan

pada kata

dibacakan

secara jelas

dan teliti.

- K9.

Penggunaan

kata sambung

(konjungsi)

yang dan oleh.

- K10

Penanda: tidak

hadirnya

pengaruh

unsur asing,

bahasa daerah

atau bahasa

yang tidak

dibakukan.

35 S6-

IV174

- Aku, Bu. Bu,

aku.

Jembatan

kreo.

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

- K1

Penanda:

suasana

pembicaraan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

210

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

Siswa 6 dan guru

Bahasa Indonesia.

Siswa 6 sebagai

pembicara dan guru

sebagai lawan bicara.

Maksud dari

pembicaraan ini

adalah Siswa 6 ingin

menjawab pertan yaan

guru terkait unsur di

mana dalam berita

yang telah dibacakan

oleh Siswa 7. Siswa 6

mencoba mengangkat

tangan supaya

ditunjuk oleh guru

untuk menjawab

pertanyaan. Namun,

guru menunjuk siswa

lain.

berlangsung

santai ditandai

dengan

pemakaian

bentuk tidak

resmi aku yang

memiliki

bentuk resmi

saya

menandakan

adanya relasi

yang akrab

antara penutur

dengan mitra

tutur.

- K2

Penanda:

bentuk

kebahasaan

bebas ditandai

dengan

hadirnya

bentuk tidak

resmi aku yang

berasal dari

bentu resmi

saya.

- K3

Penanda:

ketidakhadiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

211

predikat pada,

“Aku, Bu” dan

“Bu, aku” serta

ketidakhadiran

subjek dan

predikat pada,

“Jembatan

Kreo”.

- K4

Penanda:

Pemenggalan

silabel i- pada

kata Bu yang

berasal dari

kata Ibu.

- K5

Penanda:

pengulangan

kata aku dan

kata Bu.

- K6

Penanda:

sopan santun

tidak

digunakan

secara ketat,

terbukti

dengan

penggunaan

bentuk tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

212

resmi aku yang

seharusnya

tidak muncul

pada

komunikasi

resmi, terlebih

mitra tutur

adalah guru

(orang yang

dihormati).

36 G-

IV177

- Oh, di

pertigaan

Jembatan

Kreo. Ya,

silakan

duduk. Nah,

Bunga

bacakan

beritamu.

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru Bahasa

Indonesia, Siswa 22

dan Siswa 3. Guru

sebagai pembicara

sementara Siswa 22

dan Siswa 3 sebagai

lawan bicara. Guru

mengkonfirmasi

jawaban Siswa 22

- K1

Penanda:

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

dengan

hadirnya kata

sapaan Bunga

yang merujuk

langsung pada

mitra tutur

menandakan

adanya

kedekatan

relasi antara

penutur

dengan mitra

tutur.

- K3

Penanda:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

213

terkait unsur di mana

dalam berita yang

telah dibacakan oleh

Siswa 7. Guru

membenarkan bahwa

unsur di mana dalam

berita Siswa 7 adalah

di pertigaan jembatan

Kreo. Setelah itu guru

mempersilakan Siswa

22 duduk kembali.

Berikutnya guru

meminta Siswa 3

untuk maju

membacakan berita

yang telah dibuatnya.

ketidaklengkap

an fungtor

yang ditandai

dengan

ketidakhadiran

subjek dan

objek dalam

kalimat, “Ya,

silakan

duduk”.

- K4

Penanda:

pemenggalan

silabel i- pada

kata ya yang

berasal dari

kata iya dalam

kalimat “Ya,

silakan

duduk”.

- K7

Penanda:

penggunaan

interjeksi Oh

pada kalimat

“Oh, di

pertigaan

Jembatan

Kreo” dan

interjeksi Nah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

214

pada kalimat

“Nah, Bunga

bacakan

beritamu”.

37 S3-

V178

- Yon... Yona,

sejak kapan

Sleman nang

Kulon

Progo?

* Yon...

Yona, sejak

kapan

Sleman di

Kulon

Progo?

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung akrab.

Penutur tuturan ini

adalah siswa 3.

Tuturan ditujukan

kepada Siswa 22 yang

telah membacakan

judul berita di depan.

Siswa 3 merasa judul

berita yang dibacakan

oleh Siswa 22 tidak

tepat. Siswa 22

mengatakan bahwa

Sleman terletak di

Kulon Progo

sementara

kenyataannya Sleman

dan Kulon Progo

√ - K1

Penanda:

situasi

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

dengan

hadirnya unsur

bahasa Jawa

nang.

- K2

Penanda:

Ditandai

dengan bentuk

kebahasaan

yang bebas

ditandai

dengan

hadirnya

kalimat yang

memiliki unsur

tidak lengkap.

- K3

Penanda:

ketidaklengkap

an fungtor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

215

adalah dua kabupaten

yang berlainan di

DIY.

yang tampak

dari

ketidakhadiran

predikat pada

kalimat,

“Yona, sejak

kapan Sleman

di Kulon

Progo?”.

- K11

Penanda:

hadirnya unsur

bahasa Jawa

nang yang

berarti di.

38 G-

IV181

- Dah, yang

lain

memperhatik

an. Bunga

membaca

yang keras.

Agak maju

saja. Agak

maju saja.

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru dan Siswa 8.

Guru sebagai

pembicara dan Siswa

8 sebagai lawan

- K1

Penanda:

situasi

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

dengan

hadirnya

bentuk tidak

resmi dah.

- K3

Penanda:

ketidaklengkap

an fungtor

yang ditandai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

216

bicara. Maksud dari

pembicaraan ini

adalah guru meminta

Siswa 8 melanjutkan

pembacaan berita

dengan suara keras

dan siswa yang lain

diminta untuk

memperhatikan

presentasi.

dengan

ketidakhadiran

objek dalam

kalimat,

“Bunga

membaca yang

keras” dan

kalimat, “Dah,

yang lain

memperhatika

n” serta

kalimat yang

hanya terdiri

dari predikat

pada kalimat,

“Agak maju

saja”.

- K4

Penanda:

Pemenggalan

silabel su-

pada kata dah

yang berasal

dari bentuk

sudah.

- K5

Penanda:

Terjadi

pengulangan

kata agak maju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

217

saja.

39 G-

IV183

- Baik. Ada

yang mau

koreksi? Apa

yang terjadi,

Galih? Apa

yang terjadi,

Galih?

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru Bahasa Indonesia

dan Siswa 14. Guru

sebagai pembicara dan

Siswa 14 sebagai

lawan bicara. Maksud

dari pembicaraan ini

adalah guru meminta

menunjuk Siswa 14

untuk menanggapi

berita yang telah

dibaca oleh Siswa 8.

Guru menanyakan

unsur apa pada Siswa

8.

- K1

Penanda:

suasana

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

dengan bentuk

kebahasaan

yang bebas.

- K2

Penanda:

bentuk

kebahasaan

relatif bebas

ditandai

dengan kata

tanya apa yang

tidak tepat

digunakan

dalam kalimat

tanya, “Ada

yang mau

koreksi?”.

- K3

Penanda:

ketidaklengkap

an fungtor

yang ditandai

dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

218

ketidakhadiran

objek dalam

kalimat, “Ada

yang mau

koreksi?”

- K4

Penanda:

Pemenggalan

silabel dari

kata

mengoreksi

menjadi

koreksi.

- K5

Penanda:

Terjadi

pengulangan

kalimat,”Apa

yang terjadi

Galih?”

sebanyak dua

kali.

40 G-

IV186

- 2005. Wah,

berapa tahun

yang lalu ya

itu beritanya?

Tahun 2005.

Gak papa

baru lahir.

Apa berita ini

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

- K1

Penanda:

suasana

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

dengan

munculnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

219

tadi sudah

lengkap?

Partisipan

pembicaraan adalah

guru Bahasa Indonesia

dan para siswa. Guru

sebagai pembicara dan

para siswa sebagai

lawan bicara. Maksud

dari pembicaraan ini

adalah guru

mengkonfirmasi

jawaban Siswa 19

bahwa unsur kapan

dalam berita yang

telah dibacakan oleh

Siswa 8 adalah tahun

2005. Guru

mengatakan peristiwa

dalam berita tersebut

sudah berlangsung

bertahun-tahun yang

lalu bahkan sebelum

para siswa lahir.

Kemudian guru

menanyakan pada

para siswa apakah

unsur-nsur dalam

berita yang dibacakan

oleh Siswa 8 sudah

bentuk tidak

resmi gak

papa yang

berasal dari

bentuk resmi

tidak apa-apa.

- K2

Penanda:

bentuk

kebahasaan

yang bebas

terlihat bentuk

kalimat

mubazir

ditandai dari

munculnya

kata tadi

dalam kalimat,

“Apa berita ini

tadi sudah

lengkap?”.

Kata tadi

dikatakan

mubazir sebab

bersifat

opsional,

apabila tidak

kata tadi tidak

hadir maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

220

lengkap. tidak akan

mengubah

makna

kalimat.

- K3

Penanda:

ketidaklengkap

an fungtor

pada tiap

kalimat.

- K4

Penanda:

pemenggalan

silabel –kah

pada kata

apakah

menjadi apa

dalam kalimat,

Apa berita ini

tadi sudah

lengkap?”.

- K7

Penanda:

penggunaan

interjeksi wah

pada kalimat,

“Wah, berapa

tahun yang

lalu ya itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

221

beritanya?”.

- K10

Penanda: topik

tidak runtut

terlihat dari

tuturan yang

diawali dengan

pembahasan

tentang unsur

kapan (waktu

terjadinya

peristiwa

dalam berita

yang dibaca

siswa)

kemudian pada

kalimat

terakhir beralih

ke topik

kelengkapan

unsur berita.

- K12

Penanda:

bentuk ujaran

yang tidak

lengkap

berikut ini,

“2005”.

41 G- - Bu, gak

denger Bu.

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

√ - K1

Penanda:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

222

IV202 pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

Siswa 7 dan guru

Bahasa Indonesia.

Siswa 7 sebagai

pembicara dan guru

sebagai lawan bicara.

Maksud dari

pembicaraan ini

adalah Siswa 7

menyampaikan

kesulitannya untuk

mendengarkan berita

yang sedang dibaca

oleh Siswa 9 sebab

suara Siswa 9 hanya

terdengar lirih.

adanya

kedekatan

relasi antar

penutur

dengan mitra

tutur ditandai

dengan

penggunaan

ragam tidak

resmi gak

denger yang

tidak

seharusnya

muncul dalam

proses belajar

mengajar di

kelas terlebih

penutur adalah

siswa yang

semestinya

menggunakan

ragam resmi

untuk bertutur

dengan guru.

- K2

Penanda:

bentuk

kebahasaan

bebas ditandai

dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

223

hadirnya

bentuk tidak

resmi gak

denger.

- K3

Penanda:

Ketidaklengka

pan fungtor

yang ditandai

dengan

ketidakhadiran

subjek kalimat.

- K4

Penanda:

pemenggalan

silabel i- pada

kata bu yang

berasal dari

kata Ibu.

- K5

Penanda:

terjadi dua kali

pengulangan

kata Bu.

- K6

Penanda:

sopan santun

kurang ketat

terbukti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

224

dengan

penggunaan

bentuk tidak

resmi gak

denger oleh

siswa terhadap

guru yang

seharusnya

digunakan oleh

siswa untuk

berbicara

kepada teman

sebaya dalam

situasi tidak

resmi.

- K8

Penanda:

tingkat tutur

terabaikan oleh

penutur

(siswa) yang

menggunakan

ragam tidak

resmi untuk

berbicara

dengan orang

yang dihormati

(guru) dalam

situasi

pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

225

yang resmi di

kelas.

- K12

Penanda:

munculnya

ujaran-ujaran

yang

dipendekkan

seperti Ibu

menjadi Bu

dan tidak

menjadi gak.

42 G-

IV205

- Apa yang

terjadi? Apa

Agatha?

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru dan Siswa 1.

Guru sebagai

pembicara dan Siswa

1 sebagai lawan

bicara. Maksud dari

pembicaraan ini

adalah guru bertanya

- K1

Penanda:

suasana

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

dengan

penyebutan

nama Agatha

secara

langsung

dalam kalimat

tanya, “Apa

Agatha?”.

- K3

Penanda:

ketidakhadiran

subjek dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

226

pada Siswa 1 terkait

unsur apa dalam

berita yang telah

dibacakan oleh Siswa

9.

kalimat “Apa

yang terjadi?”.

- K5

Penanda:

pengulangan

kata apa.

- K6

Penanda:

sopan santun

tidak digunaan

secara ketat,

terbukti

dengan tidak

digunakannya

kata sapaan

saudara/sauda

ri/anak-anak

dalam kalimat

“Apa yang

terjadi?”.

- K12

Penanda:

munculnya

kalimat yang

dipendekkan

pada “Apa

Agatha?” yang

telah

menghilangka

n unsur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

227

predikat.

43 G-

II209

- Mengapa

peristiwa itu

terjadi,

Darma

Djaja?

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung serius.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru bahasa Indonesia

dan Siswa 27. Guru

sebagai pembicara dan

Siswa 27 sebagai

lawan bicara. Maksud

dari pembicaraan ini

adalah guru

menanyakan unsur

mengapa.

- K1

Penanda: topik

pembicaran

serius terkait

penyebab

terjadinya

peristiwa

dalam berita

yang

dibacakan oleh

Siswa 27.

- K3

Penanda:

memakai

bentuk lengkap

ditandai

dengan tidak

adanya

penggunaan

singkatan

dalam tataran

kata.

- K4

Penanda:

struktur

fongtor

lengkap,

minimal

mengandung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

228

subjek dan

predikat.

- K5

Penanda:

tingkat tutur

sesuai dengan

orang yang

diajak bicara,

ditandai

dengan

penyebutan

Darma Djaja

(nama siswa)

yang

digunakan oleh

guru untuk

menyebut

siswanya.

Menyebut

siswa dengan

nama dianggap

sesuai dengan

tingkat tutur

guru sebagai

orang yang

dihormati di

kelas.

- K7

Penanda: Kata

atau istilah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

229

yang dipakai

bersifat baku

atau sudah

dibakukan.

- K10

Penanda:

terhindar dari

pengaruh

unsur asing,

bahasa daerah

atau bahasa

yang tidak

dibakukan.

44 G-

IV225

- Baik supaya

semua

mengoreksi

tolong

berikan

beritamu kepada teman

di

belakangmu.

Paling

belakang

berikan pada

teman yang

paling depan.

Lalu

dikoreksi.

Diberi nama

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru dan para siswa.

Guru Bahasa

Indonesia sebagai

pembicara dan para

siswa sebagai lawan

bicara. Maksud dari

- K1

Penanda:

suasana

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

dengan

penggunaan

kata ganti

tidak resmi

–mu dan kamu

yang hanya

muncul pada

tuturan yang

ditunjukkan

untuk orang

yang sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

230

pengoreksi

ya. Kalau ada

yang kurang,

belum

lengkap

unsurnya

diberi

catatan.

Nama

pengoreksi di

bawah. Kalau

kurang

ditulisi yang

kurang yang

mana ya,

misalnya

belum ada

tempat,

belum ada

waktu. Yang

sudah

lengkap

ditulisi

lengkap ya.

Yang kurang

ditulisi

kurang apa.

Yang

nilainya

tinggi yang

pembicaraan ini

adalah guru meminta

semua siswa untuk

terlibat dalam

mengoreksi berita

milik teman dengan

cara guru meminta

para siswa untuk

saling tukar hasil

pekerjaan dan

bersama-sama

mengoreksi berita

milik teman. Guru

menyampaikan

rambu-rambu untuk

melakukan koreksi.

Pertama, siswa

diminta untuk

menuliskan namanya

masing-masing di

bawah berita yang

dikoreksi. Kemudian

siswa diminta

menemukan

kekurangan yang ada

dalam berita yang

dikoreksi. Siswa harus

menuliskan unsur apa

dikenal dan

memiliki

kedekatan

relasi.

- K2

Penanda:

penggunaan

bentuk

kebahasaan

yang bebas

ditandai

dengan

hadirnya

konjungsi

yang di awal

kalimat.

- K3

Penanda:

ketidaklengkap

an fungtor

yang ditandai

dengan

ketiadaan

subjek dan

objek pada

kalimat, “Lalu

dikoreksi”.

- K4

Penanda:

pemenggalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

231

dapat

menemukan

kekurangann

ya.

Pengoreksi

yang dapat

menulis

kekurangann

ya mendapat

nilai tinggi.

*Sing ming

nulis

lengkap,

lengkap,

lengkap,

tidak

mendapat

nilai.

Ternyata

ditulisi

lengkap tapi

tidak lengkap

kamu tidak

dapat nilai ya

tapi kalau

memang

lengkap

ditulis

lengkap ya

dapat nilai.

yang belum termuat

dalam berita. Apabila

berita sudah memuat

semua unsur berita

maka berita ditandai

dengan dibubuhi

tulisan lengkap. Guru

juga menyampaikan

sistem penilaian untuk

korektor yaitu, baran

siapa dapat

menemukan

kekurangan dalam

berita yang dikoreksi,

dialah yang mendapat

nilai tinggi.

silabel i- pada

kata iya

menjadi ya

yang muncul

beberapa kali

dan

pemenggalan

silabel te- dari

kata tetapi

menjadi tapi

pada kalimat,

“Tetapi yang

di depan

syaratnya

ngomongnya

juga harus

keras”.

- K5

Penanda:

pengulangan

kata yang

berturut-turut

serta

pengulangan

kata ya.

- K11

Penanda:

munculnya

unsur daerah

(bahasa Jawa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

232

*Yang hanya

nulis

lengkap,

lengkap,

lengkap,

tidak

mendapat

nilai.

pada kalimat

“Sing ming

nulis lengkap,

lengkap,

lengkap, tidak

mendapat

nilai.”

- K12

Penanda:

munculnya

ujaran pendek,

“Lalu

dikoreksi”.

45 G-

IV229

- Jangan

dikembalikan

dulu. Dah

yang lain

duduk.

Jangan

dikembalikan

dulu. Sudah?

Sekarang

menyimak

lagi ya. Ibu

akan

memanggil

seorang anak

yang akan

membacakan

berita

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru dan para siswa.

Guru sebagai

pembicara dan para

siswa sebagai lawan

bicara. Maksud dari

pembicaraan ini

- K1

Penanda:

suasana

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

dengan

hadirnya

bentuk tidak

resmi kamu

yang memiliki

bentuk resmi

Anda serta

bentuk tidak

resmi dah

yang berasal

dari bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

233

temannya

lalu nanti

menurut dia

sudah

lengkap

belum,

menurut

kamu sudah

lengkap

belum. Yang

bisa bersuara

keras.

adalah guru meminta

siswa yang sudah

selesai mengoreksi

berita untuk tidak

mengembalikan

pekerjaan temannya

terlebih dahulu sebab

para siswa masih

dimita untuk

memperhatikan guru.

Guru akan memanggil

salah seorang siswa

untuk membacakan

berita milik temannya

lalu si pembaca berita

diminta untuk

menyampaikan

pendapatnya

mengenai

kelengkapan unsur

dalam berita yang

dibacanya.

resmi sudah

memperlihatka

n adanya

kedekatan

ralasi antara

penutur

dengan mitra

tutur.

- K2

Penanda:

bentuk

kebahasaan

yang bebas,

terlihat pada

pemakain

ragam tidak

resmi dah serta

penggunaan

konjungsi

yang letaknya

tidak tepat

yaitu berada di

awal kalimat,

“Yang bisa

bersuara

keras”.

- K3

Penanda:

ketidaklengkap

an fungtor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

234

ditandai

dengan

ketiadaan

subjek dan

predikat dalam

kalimat,

“Jangan

dikembalikan

dulu”.

- K4

Penanda:

Pemenggalan

silabel su- kata

sudah menjadi

dah dalam

kalimat, “Dah

yang lain

duduk”.

- K5

Penanda:

pengulangan

kalimat,

“Jangan

dikembalikan

dulu”.

- K6

Penanda:

hadirnya kata

ganti orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

235

ketiga dia

yang

merupakan

bentuk tidak

resmi dari

beliau, bapak,

ibu, saudara,

atau saudari

pada kalimat,

“…lalu nanti

menurut dia

sudah lengkap

belum,

menurut kamu

sudah lengkap

belum”

menandakan

kesantunan

tidak berlaku

ketat.

46 G-

IV231

- Nah, ya ayok

Ferdy

Saputra

silakan

bacakan

berita yang

kamu

koreksi.

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

- K1

Penanda:

suasana

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

dengan

pemakaian

bentuk tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

236

pembicaraan adalah

guru Bahasa Indonesia

dan Siswa 16. Guru

sebagai pembicara dan

Siswa 16 sebagai

lawan bicara. Maksud

dari pembicaraan ini

adalah guru meminta

Siswa 16 untuk

membacakan berita

milik teman yang

sudah ia koreksi.

resmi kamu

yang berasal

dari bentuk

resmi Anda

menandakan

adanya

kedekatan

relasi antara

penutur

dengan mitra

tutur.

- K2

Penanda:

bentuk

kebahasaan

bebas ditandai

dengan

penggunaan

bentuk tidak

resmi ayok

yang berasal

dari berasal

dari bentuk

resmi ayo.

- K4

Penanda:

pemenggalan

silabel i- pada

kata ya yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

237

berasal dari

bentuk iya.

- K7

Penanda:

penggunaan

interjeksi nah

di awal

kalimat.

47 G-

IV242

- Kamu tidak

usah

terganggu

sama situasi

di luar. *Ra

sah noleh

noleh njaba

madhep

ngarep

kabeh.

*Tidak usah

menoleh

keluar,

menghadap

ke depan

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru Bahasa Indonesia

dan siswa-siswi kelas

VIII A. Guru sebagai

pembicara dan para

siswa sebagai lawan

bicara. Maksud dari

pembicaraan ini

adalah guru meminta

para siswa agar fokus

membacakan berita

dan tidak perlu

- K1

Penanda:

suasana

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

dengan

munculnya

bentuk tidak

resmi sama

yang berasal

dari bentuk

resmi dengan

dalam kalimat

“Kamu tidak

usah terganggu

sama situasi

di luar” yang

tidak

seharusnya

muncul dalam

komunikasi

Ragam Akrab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

238

semua. menghiraukan situasi

di luar kelas. Guru

juga meminta para

siswa untuk tidak

melihat ke arah luar

dan semua siswa harus

fokus menghadap ke

depan untuk

memperhatikan guru

dan teman yang

sedang membaca

berita.

resmi.

- K2

Penanda:

bentuk

kebahasaan

bebas ditandai

dengan

hadirnya

bentuk tidak

resmi sama

dan unsur

bahasa daerah

“Ra sah noleh

noleh njaba

madhep

ngarep

kabeh”.

- K5

Penanda:

pengulangan

kalimat dengan

makna yang

sama dalam

bahasa yang

berbeda, yaitu

bahasa

Indonesia

(tidak usah)

dan bahasa

Jawa (ra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

239

usah).

- K6

Penanda:

munculnya

kata sapaan

nonformal

kamu yang

dituturkan oleh

guru terhadap

siswa sebagai

mitra tutur.

- K9

Penanda:

terjadi alih

kode dari

bahasa

Indonesia yang

tampak pada

kalimat

pertama ke

dalam bahasa

Jawa yang

tampak pada

kalimat kedua.

- K11

Penanda:

hadirnya unsur

bahasa daerah

yaitu, bahasa

Jawa pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

240

tuturan, “Ra

sah noleh

noleh njaba

madhep

ngarep

kabeh”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

241

48 S3-

IV243

- Bu, udah

pulang Bu,

udah pulang.

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

inti pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

Siswa 3 dan guru

Bahasa Indonesia.

Siswa 3 sebagai

pembicara dan guru

sebagai lawan bicara.

Maksud dari

pembicaraan ini

adalah Siswa 3

mendengar bel tanda

pulang berbunyi

kemudian Siswa 3

menyampaikan pada

guru bahwa waktu

pulang sudah tiba.

- K1

Penanda:

suasana

pembicaraan

berlangsung

santai ditandai

dengan kata

sapaan Bu

yang

menandakan

adanya

kedekatan

relasi antara

penutur

dengan mitra

tutur.

- K2

Penanda:

Bentuk

kebahasaan

bebas ditandai

dengan

hadirnya

bentuk tidak

resmi udah

yang berasal

dari bentuk

resmi dari kata

sudah.

- K4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

242

Penanda:

pemenggalan

silabel i- pada

kata Ibu

menjadi Bu

pada kalimat

pertama dan

kedua.

- K5

Penanda:

Terjadi

pengulangan

kalimat “Bu,

udah pulang”.

- K6

Penanda:

sopan santun

kurang berlaku

ketat ditandai

dengan

penggunaan

bentuk tidak

resmi udah

oleh siswa

kepada guru

sebagai orang

yang

dihormati.

- K8

Penanda:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

243

penutur (Siswa

mengabaikan

penggunaan

ragam formal

untuk

berbicara

kepada orang

yang dihormati

(guru) ditandai

dengan

penggunaan

bentuk

nonformal

udah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

244

C. Bagian Penutup Pembelajaran

NO.

KOD

E

TUTURAN

KONTEKS

JENIS RAGAM

PENANDA

KARAKTERISTIK

RAGAM

TRIANGU

LATOR

KETERANGAN

RB RR RU RS RA S TS

49 G-

IV244

- Oh, iya.

Buku

dikumpulkan

! Buku

dikumpulkan

!

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

penutup pembelajaran.

Suasana pembicaraan

berlangsung santai.

Partisipan

pembicaraan adalah

guru Bahasa Indonesia

dan para Siswa. Guru

sebagai pembicara dan

para siswa sebagai

lawan bicara. Maksud

dari tuturan ini adalah

guru menutup

pembelajaran dengan

meminta para siswa

mengumpulkan buku

tugas mereka masing-

masing.

- K1

Penanda:

Munculnya

kalimat

perintah yang

singkat dan

tidak

disertai kata

sapaan.

- K3

Penanda:

ketidaklengkap

an fungtor

kalimat yang

ditandai

dengan

ketiadaan

objek masing-

masing

kalimat.

- K5

Penanda;

terjadi

pengulangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

245

kalimat

perintah,

“Buku

dikumpulkan!”

- K6

Penanda:

sopan santun

tidak

digunakan

secara ketat,

terbukti

dengan tidak

digunakannya

kata tolong

atau mohon

untuk

memperhalus

kalimat

perintah.

- K7

Penanda:

penggunaan

interjeksi oh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

246

50 S1-

V246

- Dikumpulke

nang nggon

Pras.

*Dikumpulkan

pada Pras.

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

penutup pembelajaran.

Suasana pembicaraan

berlangsung akrab.

Partisipan

pembicaraan adalah

Siswa 1 dan para

siswa yang lain di

kelas. Siswa 1 sebagai

penutur dan siswa-

siswi lainnya sebagai

mitra tutur. Maksud

dari tuturan ini adalah

Siswa 1 memberi tahu

siswa-siswi yang lain

bahwa buku tugas

dikumpulkan pada

Pras.

- K1

Penanda:

adanya

hubungan

akrab antara

penutur

dengan mitra

tutur (ditandai

dengan

penggunaan

bahasa daerah

(bahasa Jawa)

yang

menempati

posisi ragam

rendah dalam

proses

komunikasi di

di kelas. Dan

tidak

seharusnya

muncul dalam

proses belajar

mengajar yang

resmi.

- K2

Penanda:

bentuk ujaran

pendek dan

tidak jelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

247

terlihat dari

kata

dikumpulke

(dikumpulkan)

yang tidak

diikuti dengan

penjelasan

mengenai apa

yang harus

dikumpulkan

serta ujaran

nggon

dipendekkan

dari kata

panggon yang

berarti tempat.

- K3

Penanda:

penggunaan

bahasa yang

pendek dan

tidak rinci

membuat

tuturan hanya

dapat dipahami

maksudnya

oleh mitra

tutur yang

mengetahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

248

konteks dan

terlibat

langsung

dalam

percakapan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 265: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

249

51 S7-

V247

- Kok aku. Aku

ketuane pa?

*Kok saya.

Memangsaya

ketua?

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

penutup pembelajaran.

Suasana pembicaraan

berlangsung akrab.

Partisipan

pembicaraan adalah

Siswa 7 dan siswa-

siswi yang lain di

kelas. Siswa 7 sebagai

penutur dan siswa-

siswi lainnya sebagai

mitra tutur. Maksud

dari tuturan ini adalah

Siswa 7 merasa

keberatan untuk

mengumpulkan tugas

sebab, ia merasa

bahwa dirinya bukan

ketua kelas.

- K1

Penanda:

adanya

hubungan

akrab antara

penutur

dengan mitra

tutur ditandai

dengan

penggunaan

bahasa daerah

(bahasa Jawa)

yang

menempati

posisi ragam

rendah apabila

digunakan

dalam proses

belajar

mengajar dan

tidak

seharusnya

dipakai dalam

komunikasi

resmi di kelas.

- K2

Penanda:

penggunaan

bahasa yang

pendek-pendek

K3. Maksud

pembicaraan

tidak dapat

dimengerti

oleh orang

lain tanpa

mengetahui

situasinya.

K4. Banyak

dipergunakan

bentuk-

bentuk dan

istilah-istilah

(kata-kata)

khas bagi

suatu

keluarga atau

sekelompok

teman akrab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 266: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

250

dan tidak

lengkap pada

ujaran “Kok

aku” dan kata

pa pada

kalimat “Aku

ketuane pa?”

yang berasal

dari kata apa

(“opo”) yang

dalam bahasa

Indonesia

berarti apa.

- K3

Penanda:

maksud

pembicaraan

hanya dapat

dimengerti

oleh penutur

yang

mengetahui

konteks

pembicaraan

dan terlibat

langsung

dalam proses

komunikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 267: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

251

52 S5-

V248

- Kumpulke

pa?

*Memang

dikumpulkan

?

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

penutup pembelajaran.

Suasana pembicaraan

berlangsung akrab.

Partisipan

pembicaraan adalah

Siswa 5 dan siswa-

siswi yang lain di

kelas. Siswa 5 sebagai

penutur dan siswa-

siswi lainnya sebagai

mitra tutur. Maksud

dari tuturan ini adalah

Siswa 5 bertanya pada

siswa-siswi yang lain

untuk memastikan

apakah buku tugas

benar-benar

dikumpulkan.

- K1

Penanda:

adanya

hubungan

akrab antara

penutur

dengan mitra

tutur (Siswa 5

dengan siswa-

siswi yang

lain) ditandai

dengan

penggunaan

bahasa daerah

(bahasa Jawa)

yang

menempati

posisi ragam

rendah dalam

proses

komunikasi di

di kelas.

- K2

Penanda:

penggunaan

kata dalam

bahasa Jawa

yang tidak

lengkap pada

kata pa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 268: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

252

berasal dari

kata apa.

- K3

Penanda:

Maksud

pembicaraan

tidak dapat

dimengerti

oleh orang lain

tanpa

mengetahui

situasinya.

- K4

Penanda:

tuturan hanya

dipahami oleh

mitra tutur

yang

mengetahui

konteks atau

memiliki

pengetahuan

awal yang

sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 269: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

253

53 S1-

V250

- Ferdie,

bukune

dikumpulke

ta?

* Ferdie,

bukunya

dikumpulkan

ya?

Tuturan terjadi di

ruang kelas VIII A

pada saat

berlangsungnya tahap

penutup pembelajaran.

Suasana pembicaraan

berlangsung akrab.

Partisipan

pembicaraan adalah

Siswa 1 dan Siswa 16.

Siswa 1 sebagai

penutur dan Siswa 16

sebagai mitra tutur.

Maksud dari tuturan

ini adalah Siswa 1

memastikan pada

ketua kelas (Siswa 16)

apakah buku tugas

dikumpulkan.

- K1

Penanda:

adanya

hubungan

akrab antara

penutur

dengan mitra

tutur ditandai

dengan

penggunaan

bahasa daerah

(bahasa Jawa)

yang

menempati

posisi ragam

rendah dalam

proses

komunikasi di

di kelas dan

semestinya

tidak muncul

dalam

komunikasi

resmi.

- K2

Penanda:

bentuk ujaran

yang singkat

dan tidak rinci

terlihat dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 270: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

254

kata bukune

(bukunya). –ne

atau -nya pada

bukunya tidak

jelas ditujukan

untuk siapa

dan

penggunaan

kata ganti

tersebut tidak

sesuai konteks.

- K3

Penanda:

bentuk ujaran

yang singkat

dan tidak rinci

hanya dapat

dipahami oleh

mitra tutur

yang

mengetahui

konteks dan

terlibat

langsung

dalam

pembicaraan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 271: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

255

54 S3-

V251

- Ferdie…

Ferdie… Ayo

cepet ta, Fer.

* Ferdie…

Ferdie… Ayo

cepatlah, Fer.

- K1

Penanda:

adanya

hubungan

akrab antara

penutur

dengan mitra

tutur (Siswa 3

dengan siswa-

siswi yang

lain) ditandai

dengan

penggunaan

bahasa daerah

(bahasa Jawa)

yang

menempati

posisi ragam

rendah dalam

proses

komunikasi di

di kelas.

- K2

Penanda:

penggunaan

kalimat yang

pendek-

pendek.

- K3

Penanda:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 272: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

256

maksud

pembicaraan

hanya

dimengerti

oleh mitra

tutur yang

mengetahui

konteks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 273: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

257

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 274: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

258

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 275: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

259

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 276: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

260

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 277: JENIS RAGAM DAN KARAKTERISTIK RAGAM TUTURAN GURU DAN … · i jenis ragam dan karakteristik ragam tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia kelas viii a smp pangudi

261

BIOGRAFI PENELITI

Chresensia Apriliana Endang Purwaningrum lahir

di Kulon Progo, pada tanggal 3 April 1994, putri

sulung dari pasangan Michael Purwanto dan Risma

Situmorang. Menempuh pendidikan tingkat dasar

di SD Pangudi Luhur I Boro dan tamat pada tahun

2006. Setelah itu melanjutkan pendidikan di SMP

Pangudi Luhur I Kalibawang dan tamat pada tahun

2009. Pada tahun 2013 menamatkan pendidikan di

SMA Negeri 1 Sentolo. Setelah itu melanjutkan

studi di perguruan tinggi S-1 Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia pada tahun 2013 dan lulus pada tahun 2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI