yuswan62.files.wordpress.com …  · web viewuniversitas negeri semarang. i. ragam bahasa ilmiah....

27
Tata Tulis Karya Ilmiah Mukh Doyin Universitas Negeri Semarang I RAGAM BAHASA ILMIAH A. Ragam Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia mengenal empat ragam bahasa, yaitu ragam bahasa hukum (undang-undang), ragam bahasa ilmiah, ragam bahasa jurnalistik, dan ragam bahasa sastra. Keempat ragam tersebut diuraikan berikut ini. 1) Ragam Undang-Undang Ragam undang-undang disebut juga ragam hukum, yaitu bahasa Indonesia yang digunakan pada kalangan hukum atau pada undang- undang. Ragam hukum mempunyai ciri khusus pada pemakaian istilah dan komposisinya. Ragam ini biasa dipakai dalam undang-undang, peraturan-peraturan, atau pada hal-hal yang berkaitan dengan hukum, seperti surat dinas. Kekhususan-kekhususan tersebut dapat dilihat, misalnya, pada surat keputusan. Konsideran dalam surat keputusan, dari menimbang, mengingat, memutuskan, sampai menetapkan susunannya selalu tetap, tidak boleh diubah dan tidak boleh dikurangi atau ditambah. Dalam lapangan kepolisian kita juga mengenal sebutan- sebutan khusus yang tidak lazim digunakan dalam bahasa sehari- hari, misalnya dirumahkan, dibunuh dengan senjata tajam, kemasukan benda tumpul, dan sebagainya. 102

Upload: vanlien

Post on 30-Jan-2018

314 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: yuswan62.files.wordpress.com …  · Web viewUniversitas Negeri Semarang. I. RAGAM BAHASA ILMIAH. Ragam Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengenal empat ragam bahasa, …

Tata Tulis Karya IlmiahMukh Doyin

Universitas Negeri Semarang

IRAGAM BAHASA ILMIAH

A. Ragam Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia mengenal empat ragam bahasa, yaitu ragam bahasa

hukum (undang-undang), ragam bahasa ilmiah, ragam bahasa jurnalistik, dan ragam bahasa sastra. Keempat ragam tersebut diuraikan berikut ini.

1) Ragam Undang-UndangRagam undang-undang disebut juga ragam hukum, yaitu bahasa

Indonesia yang digunakan pada kalangan hukum atau pada undang-undang. Ragam hukum mempunyai ciri khusus pada pemakaian istilah dan komposisinya. Ragam ini biasa dipakai dalam undang-undang, peraturan-peraturan, atau pada hal-hal yang berkaitan dengan hukum, seperti surat dinas.

Kekhususan-kekhususan tersebut dapat dilihat, misalnya, pada surat keputusan. Konsideran dalam surat keputusan, dari menimbang, mengingat, memutuskan, sampai menetapkan susunannya selalu tetap, tidak boleh diubah dan tidak boleh dikurangi atau ditambah. Dalam lapangan kepolisian kita juga mengenal sebutan-sebutan khusus yang tidak lazim digunakan dalam bahasa sehari-hari, misalnya dirumahkan, dibunuh dengan senjata tajam, kemasukan benda tumpul, dan sebagainya.

2) Ragam Jurnalistik Ragam jurnalistik adalah ragam bahasa yang dipakai dalam dunia

jurnalistik. Karena fungsi media massa sebagai media informasi, kontrol sosial, alat pendidikan, dan alat penghibur; ragam bahasa jurnalistik

102

Page 2: yuswan62.files.wordpress.com …  · Web viewUniversitas Negeri Semarang. I. RAGAM BAHASA ILMIAH. Ragam Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengenal empat ragam bahasa, …

setidaknya harus mempunyai ciri komunikatif, sederhana, dinamis, dan demokratis.

Ciri komunikatif berarti mudah dipahami dan tidak menimbulkan salah tafsir kalau dibaca. Ciri ini merupakan ciri utama bahasa jurnalistik karena fungsi utama media massa memang memberikan informasi. Dikatakan ciri utama karena ciri-ciri yang lain harus mengacu pada ciri komunikatif. Bahasa jurnalistik harus bersifat sederhana, dinamis, dan demokratis. Namun kesederhanaan, kedinamisan, dan kedemokratisan ini harus mendukung fungsi komunikatif. Seandainya kita memakai bahasa yang sederhana dan demokratis, misalnya, namun bahasa tersebut tidak komunikatif, dalam prinsip jurnalistik penggunaan bahasa yang demikian harus dihindarkan. Bahkan kadang-kadang untuk mewujudkan ciri komunikatif ini bahasa jurnalistik tidak menaati kaidah bahasa Indonesia yang benar. Sepanjang penyimpangan itu ditujukan untuk lebih komunikatif, penyimpangan tersebut diperbolehkan. Misalnya, pengguaan kata-kata atau istilah-istilah daerah. Dalam kasus-kasus tertentu kata-kata daerah akan lebih komunikatif untuk daerah tertentu tersebut dibandingkan dengan kata-kata baasa Indonesia.

Ciri sederhana berarti tidak menggunakan kata-kata yang bersifat teknis dan tidak menggunakan kalimat yang berbelit-belit atau berbunga-bunga. Apabila memang diperlukan, kata-kata teknis harus diikuti penjelasan maknanya. Hal ini harus dlakukan agar pembaca dapat memahami kata-kata tersebut. Dalam bahasa sehari-hari sederhana sama artinya dengan prinsip singkat dan padat. Ciri dinamis berarti bahasa jurnalistik harus menggunakan kata-kata yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Kata-kata yang tidak lazim atau kata-kata yang sangat asing seyogyanya tidak dipergunakan. Sebagai contoh sederhana jika kata efektif dan efisien sudah diterima masyarakat, kita tidak perlu memaksakan menggunakan kata sangkil dan mangkus untuk menggantikannya. Kalimat yang dinamis dalam bahasa jurnalistik adalah kalimat-kalimat yang mampu memberikan semangat dan sesuai dengan situasi masyarakat pembacanya. Ciri

103

Page 3: yuswan62.files.wordpress.com …  · Web viewUniversitas Negeri Semarang. I. RAGAM BAHASA ILMIAH. Ragam Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengenal empat ragam bahasa, …

demokratis berarti mengikuti konsensus umum dan tidak menghidupkan kembali feodalisme. Kata bujang, misalnya, dalam bahasa Indonesia mempunyai makna seorang laki-laki yang belum menikah. Selain kata bujang, untuk hal yang sama kita juga memiliki kata lajang. Kata lajang dalam hal ini lebih demokratis daripada kata bujang, karena di daerah Sumatra Utara kata bujang berarti pembantu. Hal ini berarti makna kata bujang yang berarti laki-laki yang belum menikah tidak berlaku secara umum untuk seluruh masyarakat Indonesia. Penggunaan kata-kata yang masih terasa feodal dalam bahasa jurnalistik juga dikatakan tidak demokratis. Penyebutan Yang Mulia, kami haturkan, dan sebagainya merupakan wujud kata-kata zaman feodal.

3) Ragam IlmiahRagam ilmiah adalah ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam

penulisan karya ilmiah. Ragam inilah yang disebut dengan ragam baku. Ragam ini ditandai dengan adanya ketentuan-ketentuan baku, seperti aturan ejaan, kalimat, atau penggunaannya. Dalam bahasa Indonesia kebakuan bahasa dibarometeri oleh Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), Tata Bentukan Istilah, Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Penjelasan lebih lanjut masalah ragam ilmiah disampaikan pada subbab bahasa dalam karya ilmiah. 4) Ragam Sastra

Ragam sastra adalah bahasa yang digunakan dalam penulisan karya sastra. Ragam sastra mempunyai ciri khusus dengan adanya licencia poetica, yakni kebebasan menggunakan bahasa untuk mencapai keindahan. Oleh karena itu secara umum bahasa sastra selalu disebut bahasa yang indah. Prinsip licencia poetica adalah memperbolehkan pemakai bahasa menyimpang atau menyalahi kaidah bahasa demi keindahan karyanya. Dalam penggunaan licentia poetica ini, misalnya, penulis bleh menggunakan

104

Page 4: yuswan62.files.wordpress.com …  · Web viewUniversitas Negeri Semarang. I. RAGAM BAHASA ILMIAH. Ragam Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengenal empat ragam bahasa, …

kalimat yang tidak lengkap, kata-kata yang tidak baku, bahasa daerah; membalik susunan kata atau struktur kalimat; dan sebagainya.

B. Ciri Ragam Bahasa Ilmiah Ragam ilmiah adalah ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam

penulisan karya ilmiah. Ragam ini ditandai dengan adanya ketentuan-ketentuan baku, seperti aturan ejaan, pilihan kata, penggunaan kalimat, dan aturan pengembangan paragraf. Dalam bahasa Indonesia kebakuan bahasa diukur dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD), Pedoman Umum Tata Bentukan Istilah, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Pedoman Pengindonesiaan Istilah Asing, dan ketentuan-ketentuan lain yang berbentuk selebaran dari Pusat Bahasa. Penjelasan lebih lanjut masalah ragam ilmiah disampaikan pada subbab bahasa dalam karya ilmiah. Secara umum ciri ragam bahasa ilmiah adalah sebagai berikut.

1) Menggunakan diksi yang tepatUntuk mendayagunakan diksi atau pilihan kata secara tepat perlu

diperhatikan ketepatan dan kesesuaian diksi. Ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca, seperti apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis. Ketepatan diksi akan menyangkut pula masalah makna kata. Ketepatan makna kata menuntut kesadaran penulis untuk mengetahui bagaimana hubungan antara bentuk bahasa (kata) dan referensinya, yaitu apakah bentuk yang dipilih sudah cukup lengkap untuk mendukung maksud penulis atau masih memerlukan penjelasan tambahan.

Persoalan kedua dalam pendayagunaan kata adalah kecocokan atau kesesuaian. Perbedaan antara ketepatan dan kecocokan pertama-tama mencakupi soal kata mana yang akan digunakan dalam kesempatan tertentu. Kedua, dalam persoalan ketepatan kita bertanya apakah pilihan kata yang dipakai sudah setepat-tepatnya, sehingga tidak akan

105

Page 5: yuswan62.files.wordpress.com …  · Web viewUniversitas Negeri Semarang. I. RAGAM BAHASA ILMIAH. Ragam Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengenal empat ragam bahasa, …

menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis dan pembaca; sedangkan dalam persoalan kecocokan atau kesesuaian kita mempersoalkan apakah pilihan kata dan gaya bahasa yang dipergunakan tidak merusak suasana atau menyinggung perasaan orang yang hadir. Untuk mencapai syarat ketepatan dan kesesuaian ini yang pertama harus dilakukan adalah menggunakan kata dan idiom yang baku.

2) Menggunakan ejaan yang benarEjaan yang benar dalam bahasa Indonesia adalah ejaan yang sesuai

dengan EYD. EYD terbaru telah diresmikan penggunaannya tanggal 22 Februari 2010 yang lalu. Hal-hal yang berkaitan dengan EYD antara lain mencakupi penggunaan huruf (kapital, miring, tebal), penggunaan tanda baca (titik, koma, titik koma), penggunaan angka dan bilangan, dan penggunaan unsur serapan.

3) Menggunakan kalimat efektifDiksi yang tepat akan membantu membentuk kalimat yang efektif.

Kalimat dikatakan efektif apabila mampu membuat proses penyampaian dan penerimaan pesan berlangsung dengan sempurna. Bila kalimat itu sanggup menciptakan daya khayal dalam diri pembaca seperti atau sekurang-kurangnya mendekati yang dibayangkan oleh penulis, dapatlah dikatakan bahwa kalimat yang mendukung gagasan itu cukup efektif. Sebagai alat komunikasi, kalimat dikatakan efektif bila dapat mencapai sasarannya dengan baik. Anton M. Moeliono menyebut kalimat efektif sebagai kalimat yang menimbulkan pengaruh, meninggalkan kesan, atau menerbitkan akibat.

Sebuah kalimat yang efektif mempersoalkan bagaimana ia dapat mewakili secara tepat isi pikiran atau perasaan penulis atau pembicara; bagaimana ia dapat mengungkapkan pikiran atau perasaan penulis atau pembicara secara segar dan sanggup menarik perhatian pembaca atau pendengar terhadap apa yang dibicarakan. Kalimat yang efektif memiliki

106

Page 6: yuswan62.files.wordpress.com …  · Web viewUniversitas Negeri Semarang. I. RAGAM BAHASA ILMIAH. Ragam Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengenal empat ragam bahasa, …

kemampuan atau tenaga menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca identik dengan apa yang dipikirkan pembicara atau penulis.

4) Menggunakan paragraf yang padu dan koherensifParagraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu

gagasan atau topik. Paragraf merupakan perpaduan kalimat-kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat-kalimat yang berkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. Jadi, paragraf adalah bagian karangan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang berhubungan secara utuh dan padu serta merupakan satu kesatuan pikiran. Paragraf yang baik hendaknya memenuhi tiga syarat, yaitu (1) memiliki kesatuan, dan (2) memiliki kepaduan, dan (3) memiliki isi yang memadai.

IIKAIDAH TATA TULIS KARYA ILMIAH

A. Penulisan Bab, Subbab, dan Rincian1) Penulisan Bab

Ada beberapa ketentuan dalam penulisan bab dan subbab, yaitu (1) nomor bab dan judul bab ditulis dengan huruf kapital semua; (2) nomor bab menggunakan angka Romawi (I, II, III, IV, dan V); (3) nomor bab dan judul bab dicetak tebal (bold). Ada dua model penulisan bab. Model 1: Nomor bab dan judul bab ditulis dalam baris yang berbeda dan ditulis secara simetris (center). Model 2: Nomor bab dan judul bab ditulis sebaris. Antara nomor bab dan judul bab tidak dibatasi tanda titik (.), tetapi cukup dibatasi dengan spasi.

2) Penulisan Subbab

107

Page 7: yuswan62.files.wordpress.com …  · Web viewUniversitas Negeri Semarang. I. RAGAM BAHASA ILMIAH. Ragam Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengenal empat ragam bahasa, …

Subbab ditulis berbeda dengan bab. Model penulisan yang biasa digunakan untuk penulisan subbab ada tiga macam seperti diuraikan di bawah ini.

Model yang pertama merupakan model penulisan sistematika karya ilmiah yang paling banyak digunakan orang. Model ini menggunakan angka yang berderet untuk memperlihatkan tingkatan subbab. Perhatikan contoh berikut ini!

BAB IPENDAHULUAN

BAB IILANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2.1 Penelitian yang Relevan2.2 Kajian Teori2.2.1 Hakikat Puisi 2.2.1.1 Pengertian Puisi 2.2.1.2 Ciri-Ciri Puisi 2.2.2 Jenis Puisi 2.3 Kerangka Berpikir

108

Page 8: yuswan62.files.wordpress.com …  · Web viewUniversitas Negeri Semarang. I. RAGAM BAHASA ILMIAH. Ragam Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengenal empat ragam bahasa, …

2.4 Hipotesis Tindakan

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB VPENUTUP

Contoh tersebut memperlihatkan aturan penulisan subbab dengan model pertama sebagai berikut: (1) penomoran menggunakan angka Arab; (2) angka tersebut disusun dengan deretan ke belakang dengan ketentuan semakin banyak jumlah deretan, semakin semakin tinggi tingkat subbabnya; (3) jika subbab tingkat pertama hanya menggunakan dua angka, subbab tingkat kedua menggunakan tiga angka; begitu seterusnya; (4) judul subbab (tingkat berapa pun) ditulis dengan huruf tebal; (5) setiap kata dalam judul subbab (tingkat berapa pun) selalu diawali dengan huruf kapital, kecuali kata tugas seperti kata dan, dalam, di, ke, bagi, untuk, dan dari; (6) judul subbab tidak diakhiri dengan tanda titik (.); dan (7) model penulisan subbab selalu diawali dari margin kiri untuk semua tingkatan tanpa menjorok ke dalam.

Model kedua menggunakan gabungan antara huruf kapital, angka Arab, dan huruf kecil. Perhatikan contoh berikut!

BAB IPENDAHULUAN

BAB IILANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Penelitian yang RelevanB. Landasan Teori

1. Hakikat Puisi

109

Page 9: yuswan62.files.wordpress.com …  · Web viewUniversitas Negeri Semarang. I. RAGAM BAHASA ILMIAH. Ragam Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengenal empat ragam bahasa, …

a. Pengertian Puisib. Ciri-Ciri Puisi

2. Jenis PuisiC. Kerangka BerpikirD. Hipotesis Tindakan

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB VPENUTUP

Model 2 dalam penulisan subbab seperti terlihat pada contoh di atas memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) judul subbab (tingkat berapa pun) dicetak tebal dan setiap kata diawali dengan huruf kapital, kecuali kata tugas yang tidak terletak pada bagian awal; (2) judul subbab tidak diakhiri dengan tanda titik (.); (3) subbab tingkat pertama ditandai dengan huruf kapital (A, B, C, dst.); (4) subbab tingkat kedua ditandai dengan angka Arab (1, 2, 3, dst.); (5) subbab tingkat ketiga ditandai dengan huruf kecil (a, b, c, dst.).

Jika masih memerlukan subbab tingkat berikutnya, model penomorannya kembali lagi pada angka Arab, lalu dilanjutkan lagi dengan huruf kecil; begitu seterusnya dengan disertai tanda kurung satu. Jika ternyata masih memerlukan subbab tingkat berikutnya, bisa digunakan tanda kurung dua untuk mengapit angka dan huruf sebagai penanda nomor subbab. Sebagai penanda pergantian tingkat subbab, selain ditandai dengan penomoran yang berbeda (angka atau huruf), juga ditandai dengan sistem penulisan yang diawali dengan model penulisan yang menjorok ke dalam. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat subbabnya, semakin menjorok pula model penulisannya.

110

Page 10: yuswan62.files.wordpress.com …  · Web viewUniversitas Negeri Semarang. I. RAGAM BAHASA ILMIAH. Ragam Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengenal empat ragam bahasa, …

Model ketiga tidak menggunakan angka dan huruf, Model ini biasanya digunakan dalam penulisan artikel ilmiah di jurnal. Perhatikan contoh berikut!

PENDAHULUANLANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKANPenelitian yang Relevan Kajian Teori Hakikat Puisi Pengertian Puisi Ciri-Ciri Puisi Jenis Puisi Kerangka Berpikir Hipotesis Tindakan METODOLOGI PENELITIAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANPENUTUP

Contoh tersebut memperlihatkan ciri-ciri penulisan bab dan subbab sebagai berikut: (1) bab ditulis dengan huruf kapital seluruhnya tanpa menggunakan kata bab atau angka dan dicetak tebal; (2) subbab tingkat pertama dicetak tebal dan hanya menggunakan huruf kapital sebagai awal masing-masing kata, kecuali kata tugas yang tidak berada pada bagian awal; (3) subbab tingkat kedua sama dengan penulisan subbab tingkat pertama hanya ditambah dengan penulisan yang miring (cetak miring); (4) subbab tingkat ketiga sama dengan penulisan subbab tingkat pertama tetapi tidak dicetak tebal; dan (5) penulisan bab dan subbab diawali dari margin kiri dan tidak diakhiri dengan tanda titik (.).

3) Penulisan Rincian

111

Page 11: yuswan62.files.wordpress.com …  · Web viewUniversitas Negeri Semarang. I. RAGAM BAHASA ILMIAH. Ragam Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengenal empat ragam bahasa, …

Aturan mengenai penomoran uraian atau rincian dapat kita baca pada Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) Bab II Huruf L Nomor 4 yang berbunyi “Tanda kurung dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci urutan keterangan”. Jika rincian dapat kita susun secara horisontal maupun secara vertikal, menurut aturan tersebut, kedua-duanya menggunakan nomor yang diapit oleh tanda kurung. Namun, aturan berikutnya berbunyi “Tanda kurung tunggal dapat dipakai untuk mengiringi angka atau huruf yang menyatakan perincian yang disusun ke bawah”. Aturan ini mengindikasikan bahwa uraian yang disusun ke bawah (vertikal), selain dapat menggunakan tanda kurung, juga dapat menggunakan tanda kurung tunggal. Sebaliknya, untuk rincian yang disusun secara horisontal, hanya bisa menggunakan tanda kurung dua atau tidak bisa menggunakan tanda kurung tunggal. Contohnya adalah sebagai berikut.Contoh:

Model Horisontal Model VertikalDia harus melengkapi berkas lamarannya dengan melampirkan (1) akta kelahiran, (2) ijazah terakhir, dan (3) surat keterangan kesehatan.

Dia harus melengkapi berkas lamarannya dengan melampirkan 1) akta kelahiran, 2) ijazah terakhir, 3) surat keterangan kesehatan.

B. PengutipanPengutipan dimaksudkan untuk menunjukkan sumber secara akurat

dalam penulisan. Hal ini akan memudahkan pembaca untuk mencari sumber informasi jika membaca tulisan kita. Oleh karena itu, semakin rinci informasi yang kita berikan, akan semakin memudahkan pembaca untuk mencari sumber aslinya. Secara umum pengutipan dilakukan dengan menuliskan nama pengarang, tahun terbit buku, dan halaman buku.

112

Page 12: yuswan62.files.wordpress.com …  · Web viewUniversitas Negeri Semarang. I. RAGAM BAHASA ILMIAH. Ragam Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengenal empat ragam bahasa, …

Ada dua jenis pengutipan, yaitu pengutipan secara langsung dan pengutipan secara tidak langsung. Yang dimaksud dengan pengutipan secara langsung adalah pengutipan dengan cara mengambil secara utuh dari sumber. Bagian yang kita ambil—frasa, klausa, kalimat, atau paragraf—sama seperti yang tertera dalam sumber aslinya. Secara umum cara penulisan kutipan secara langsung dibedakan menjadi dua macam, yaitu untuk kutipan yang hanya terdiri atas kurang dari empat baris dan untuk kutipan yang lebih dari tiga baris. Kutipan kurang dari empat baris ditulis di antara tanda petik (“...”) sebagai bagian terpadu dalam teks utama, disertai nama pengarang, tahun, dan nomor halaman. Contoh: Soebronto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dan kemajuan belajar”. Kutipan yang lebih dari tiga baris tidak ditulis di antara tanda petik, tetapi dimulai pada baris baru. Kutipan terpisah dari teks yang mendahului, diketik dengan spasi tunggal, dan paragrafnya menjorok ke dalam sehingga tidak sejajar dengan paragraf lain. Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru, garis barunya dimulai dengan mengosongkan kurang lebih lima karakter lagi dari tepi garis teks kutipan. Contoh: Suyanto (1998:202) menarik simpulan sebagai berikut.Alih latihan memungkinkan mahasiswa memanfaatkan apa yang didapatkan dalam PBM untuk memecahkan persoalan nyata dalam kehidupan. Kemampuan transfer telah dimiliki oleh mahasiswa jika mahasiswa itu mampu menerapkan pengetahuan, keterampilan, informasi, dan sebagainya sebagai hasil belajar pada latar yang berbeda (kelas, laboratorium, simulasi, dan sejenisnya) ke latar yang nyata, yaitu kehidupan nyata dalam masyarakat. Jika kemampuan ini dapat dibekalkan kepada mahasiswa, mereka akan memiliki wawasan pencipta kerja setelah lulus dari perguruan tinggi.

Kutipan yang disebut secara tak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda petik tetapi terpadu dalam teks. Jika yang dirujuk hanya bagian tertentu dari sebuah buku atau artikel, nomor

113

Page 13: yuswan62.files.wordpress.com …  · Web viewUniversitas Negeri Semarang. I. RAGAM BAHASA ILMIAH. Ragam Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengenal empat ragam bahasa, …

halaman disebutkan. Namun, jika yang dirujuk berupa isi buku secara keseluruhan, sebagian besar isi buku atau artikel, atau meloncat-loncat, nomor halaman boleh tidak dicantumkan. Contoh: Keinginan, keisengan, kejengkelan, kemarahan, dan semacamnya dapat disalurkan melalui lelucon atau anekdot (Danandjaja 1999:13).

Dari uraian dan contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa penulisan kutipan dilakukan dengan beberapa tata cara, yaitu: (1) yang dicantumkan nama belakang penulis; (2) nama penulis diikuti tahun terbit rujukan dan halamannya; (3) batas antara nama dan tahun cukup spasi, tidak perlu tanda koma; (4) antara tahun dan halaman dibatasi tanda titik dua (:) tanpa spasi; (5) jika nama penulis disebut awal maka yang berada dalam tanda kurung tahun dan halaman; (6) jika kutipan mendahului nama penulis maka nama penulis, tahun, dan halaman berada dalam tanda kurung.

C. Penulisan Daftar PustakaSecara umum unsur daftar pustaka terdiri atas judul, nama penulis,

nama penerbit, tahun terbit, dan kota penerbit. Unsur-unsur ini akan bertambah jika buku yang dijadikan rujukan merupakan cetakan kedua dan seterusnya, atau merupakan buku terjemahan; atau tidak berbentuk buku, seperti artikel, makalah, atau peraturan.

Ada beberapa aturan tentang penulisan nama dalam penulisan daftar pustaka, yaitu (1) tidak menggunakan gelar; (2) semua nama ditulis; (3) susunan nama dibalik; (4) singkatan nama di depan dibalik, sedangkan singkatan nama di belakang tidak dibalik. Aturan penulisan judul ada dua macam, yaitu jika berupa cetakan ditulis miring, jika berupa noncetakan ditulis dalam tanda petik.

Selain kedua aturan tersebut dalam penulisan daftar pustaka juga perlu diperhatikan penggunaan tanda baca. Tanda titik (.) digunakan untuk membatasi nama, tahun, judul buku, dan akhir penulisan daftar pustaka. Tanda koma digunakan untuk menandai nama pengarang yang dibalik; membatasi nama pengarang yang satu dan yang lain jika sumber ditulis oleh

114

Page 14: yuswan62.files.wordpress.com …  · Web viewUniversitas Negeri Semarang. I. RAGAM BAHASA ILMIAH. Ragam Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengenal empat ragam bahasa, …

lebih dari dua orang; edisi, volume, atau nomor jurnal; dan membatasi tingkatan instansi. Tanda titik dua (:) digunakan sebagai pembatas (1) antara nama kota dan nama penerbit, (2) antara nama jurnal dan keterangan jurnal atau anak nama jurnal, dan (3) antara judul karangan dan anak judul. Berikut diberikan contoh penulisan daftar pustaka.

Arifin, Zaenal. 1987. Penulisan Karya Ilmiah dengan Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa.

Danandjaja, James. 1999a. Humor Asli Mahasiswa. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Danandjaja, James. 1999b. Humor & Rumor Politik Masa Reformati. Jakarta: Permata AD.

Effendi, Oesman. 1957a. Tanja Djawab tentang Kalimat-Kalimat Indonesia. Djakarta: Pustaka Rakyat.

Effendi, Oesman. 1957b. Tanja Djawab tentang Kata-Kata Indonesia. Djakarta: Pustaka Rakyat.

Halim, Amran (Ed.). 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa.

Haryanto, Budi. 2011. “Strategi Menembus PTN”. http:/www.jurusjitu.com. Diakses tanggal 16 Januari 2012.

http:/www.pabrikuang.co.id. “Cara Cepat Menggandakan Uang”. Diakses tanggal 16 Februari 2012.

115

Page 15: yuswan62.files.wordpress.com …  · Web viewUniversitas Negeri Semarang. I. RAGAM BAHASA ILMIAH. Ragam Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengenal empat ragam bahasa, …

Huda, N. 1991. “Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal”. Makalah disajikan dalam Lokakarya Ilmiah Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan XIV yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian IKIP Malang di Malang tanggal 12 Juli.

Letheridge, S. dan C.R. Cannon (Eds.). 1980. Billingual Education: Teaching English as a Second Language. New York: Praeger.

Marwoto. Tanpa Tahun. Sejarah Mataram. Bandung: Mizan.

Robins, R.H. 1995. Sejarah Singkat Linguistik. Edisi ke-3. Terjemahan Asril Marjohan. Bandung: Penerbit ITB.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.

Zeffry. 1998. Manusia, Mitos, dan Mitologi. Jakarta: Fakultas Sastra UI.

Contoh penulisan tersebut memperlihatkan aturan penyusunan daftar pustaka seperti dijelaskan berikut ini.1) Penyusunan daftar pustaka diurutkan sesuai dengan abjad. Dalam contoh

tersebut nama pertama yang ditulis adalah Arifin, sedangkan nama terakhir adalah Zeffry. Urutan ini tidak bisa dibolak-balik. Kadang-kadang ada yang menulis dengan urutan tahun terbit. Kadang-kadang ada yang menulis dengan urutan pemakaian. Kedua cara tersebut tidak benar karena dalam konvensi yang kita gunakan selama ini urutan didasarkan pada abjad nama penulis atau sumber.

2) Daftar pustaka ditulis dengan jarak satu spasi untuk internal sumber (jarak antara baris yang satu dan baris yang lain) dan dua spasi untuk eksternal sumber (jarak antara sumber yang satu dan sumber yang lain).

116

Page 16: yuswan62.files.wordpress.com …  · Web viewUniversitas Negeri Semarang. I. RAGAM BAHASA ILMIAH. Ragam Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengenal empat ragam bahasa, …

3) Model penulisan daftar pustaka berkebalikan dengan model penulisan paragraf. Jika penulisan paragraf biasanya ditandai dengan awal penulisan yang menjorok ke dalam, dalam penulisan daftar pustaka yang menjorok ke dalam justru baris kedua dan seterusnya.

4) Ada dua model penulisan nama sumber yang sama. Pertama, ditulis lengkap meskipun diulang berkali-kali seperti tampak pada contoh di atas dan kedua hanya ditulis sekali dan untuk pengulangannya diganti dengan tanda garis.

5) Jika dalam daftar pustaka terdapat sumber yang penulis dan tahun terbitnya sama, dalam penulisan tahun perlu diberi kode yang berbeda. Pada contoh di atas kita bisa melihat nama Oesman Effendi yang ditulis sebanyak dua kali dengan tahun terbit buku yang sama, yaitu tahun 1957. Dalam penulisan tersebut kedua buku itu ditulis tahun 1957a dan tahun 1957b. Pengurutan a dan b didasarkan pada urutan penerbitan. Hal ini bisa dilihat dari kata pengantar buku atau cetakan buku yang biasanya menyertakan nama bulan.

6) Jika ada sumber yang tahun penerbitannya tidak jelas, kita bisa menggantinya dengan tanda “tanpa tahun” (t.t.) seperti pada contoh: Marwoto. Tanpa Tahun. Sejarah Mataram. Bandung: Mizan.

D. Penyajian Tabel dan Gambar1) Penyajian Tabel

Tabel adalah daftar yang berisi ikhtisar dan sejumlah informasi, biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem, urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah dibaca. Penggunaan tabel bisa dipandang sebagai salah satu cara yang sistematis untuk menyajikan data statistik dalam kolom-kolom dan lajur, sesuai dengan klasifikasi masalah. Dengan menggunakan tabel, pembaca akan bisa memahami dan menafsirkan data secara cepat dan mencari hubungan-hubungannya. Berikut contoh penggunaan tabel.

117

Page 17: yuswan62.files.wordpress.com …  · Web viewUniversitas Negeri Semarang. I. RAGAM BAHASA ILMIAH. Ragam Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengenal empat ragam bahasa, …

Tabel 1 Langkah Penelitian yang Disederhanakan

No Langkah Penyederhanaan Langkah Lengkap1 Studi pendahuluan Research and information

collectingPlanning

2 Perumusan dan pengembangan produk

Develop preliminary form of product

3 Validasi dan desiminasi produk

Preliminary field testingMain product revisionMain field testingOperational product revisionnOperasional field testingFinal product revisionDissemination and implementation

Contoh di atas memperlihatkan ketentuan penyajian tabel: (1) diawali dengan kata “Tabel”; (2) tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan nama tabel) dan ditempatkan di atas tabel; (3) jika tabel lebih dari satu halaman, bagian kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang pada halaman selanjutnya; (4) judul tabel ditulis dengan menggunakan huruf kapital pada huruf pertama setiap kata kecuali kata tugas; (5) ika judul tabel lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf pertama judul dengan jarak satu spasi; (6) judul tabel tidak diakhiri tanda titik; (7) jarak antara tabel dan teks sebelum dan sesudahnya kurang lebih tiga spasi; (8) nomor tabel ditulis dengan angka Arab sebagai identitas tabel yang menunjukkan nomor urutnya; (9) nomor urut tabel dimulai dari nomor

118

Page 18: yuswan62.files.wordpress.com …  · Web viewUniversitas Negeri Semarang. I. RAGAM BAHASA ILMIAH. Ragam Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengenal empat ragam bahasa, …

satu sampai nomor terakhir tabel pada keseluruhan teks dalam satu judul; (10) tabel yang dikutip dari sumber lain wajib diberi keterangan mengenai nama akhir penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman tabel asli di bawah tabel dengan jarak kurang lebih tiga spasi dari garis horisontal terbawah, mulai dari tepi kiri. 2) Penyajian Gambar

Istilah gambar mengacu pada grafik, diagram, bagan, denah, foto, gambar lainnya. Gambar bisa menyajikan data dalam bentuk-bentuk visual yang dengan cepat dapat dipahami. Judul gambar ditempatkan di bawah gambar, bukan di atasnya seperti judul tabel.

Diagram adalah gambar yang berfungsi untuk memperlihatkan atau menerangkan sesuatu. Cara memperlihatkan atau menerangkan sesuatu itu bermacam-macam, yaitu bisa dengan garis, lingkaran, dan sebagainya. Grafik adalah diagram yang menggambarkan pasang surutnya suatu keadaan atau data yang ada dengan garis atau gambar. Ada tiga macam grafik yang biasa digunakan, yaitu grafik garis, grafik batang, dan grafik lingkaran. Bagan memiliki arti (1) gambar rancangan atau skema, (2) alat peraga grafik untuk menyajikan data agar mempermudah penafsiran, dan (3) gambaran secara analisis atau terurai tentang proses yang terjadi di alam, teknologi, dan masyarakat manusia. Denah adalah gambar yang menunjukkan letak kota, jalan, dan sebagainya. Denah sama kedudukannya dengan peta. Fungsi denah adalah untuk menunjukkan letak atau arah sesuatu. Berikut contoh penggunaan grafik.

119

Page 19: yuswan62.files.wordpress.com …  · Web viewUniversitas Negeri Semarang. I. RAGAM BAHASA ILMIAH. Ragam Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengenal empat ragam bahasa, …

Gambar 1 Persebaran Peserta Ekstrakurikuler Siswa SMP 5 Semarang

Atas dasar contoh tersebut dapat disimpulkan pedoman penggunaan gambar sebagai berikut: (1) judul gambar ditempatkan di bawah gambar, bukan di atasnya seperti tabel; (2) gambar harus sederhana untuk dapat menyampaikan ide dengan jelas dan dapat dipahami tanpa harus disertai penjelasan tekstual; (3) gambar harus digunakan dengan hemat; (4) gambar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman harus ditempatkan pada halaman tersendiri; (6) gambar diacu dengan menggunakan nomor gambar (angka), bukan dengan menggunakan kata gambar di atas/gambar di bawah; dan (7) gambar dinomori dengan menggunakan angka Arab seperti pada penomoran tabel.

3) Penggunaan Tabel dan GambarSelain ketentuan-ketentuan di atas, penggunaan tabel dan gambar

dalam penulisan karya ilmiah perlu juga diperhatikan beberapa hal berikut: (1) jarak antara tabel atau gambar dan teks sebelum dan sesudahnya kurang lebih tiga spasi; (2) jika suatu tabel atau gambar cukup besar (lebih dari setengah halaman), tabel atau gambar harus diletakkan pada halaman tersendiri; (3) jika tabel atau gambar cukup pendek (kurang dari setengah halaman) sebaiknya diintegrasikan dengan teks; (4) judul tabel atau gambar harus diketik pada halaman yang sama dengan tabel atau gambarnya; (5) tepi kanan teks sedapat mungkin rata, dengan tetap memperhatikan kaidah pemenggalan kata yang benar; (6) jarak antarkata harus tetap sama (satu-

120

Page 20: yuswan62.files.wordpress.com …  · Web viewUniversitas Negeri Semarang. I. RAGAM BAHASA ILMIAH. Ragam Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengenal empat ragam bahasa, …

dua ketukan) dan tidak boleh ada jarak yang terlalu longgar; (7) penyebutan adanya gambar hendaknya mendahului gambar; (8) tidak boleh ada bagian halaman yang kosong kecuali jika halaman tersebut merupakan akhir karya ilmiah; (9) tidak boleh memberi tanda apa pun sebagai tanda berakhirnya sebuah karya ilmiah, termasuk gambar untuk pengisi ruang kosong; (10) penyajian rincian numerik handaknya dihindari; (11) diusahakan perincian dengan penyajian berbentuk esai; (12) perincian dengan menggunakan angka atau huruf hanya digunakan untuk perincian yang bersifat prosedural atau langkah-langkah; (13) tanda (·), (¨), (©), (ž), (*), dan sejenisnya diusahakan tidak digunakan; dan (14) tidak boleh menambahkan spasi antarkata dalam satu baris dengan tujuan meratakan tepi kanan.

Curriculum Vitae1. Nama : Mukh Doyin2. Kelahiran : Ambarawa, 12 Juni 19663. Kantor : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Unnes4. Rumah : Jln. Mars II/H-25 Jangli Permai Semarang5. Telepon : 081225066836. Pos-el : mukhdoyin@gmailcom7. Karya Akademik:

1) “Unsur Intrinsik Novel Harimau! Harimau! dan Pengajarannya” (Skiripsi)

2) “Anekdot sebagai Simbol Ekspresif” (Tesis)3) “Materi Ajar Puisi di SD: Kajian dan Pengembangannya” (Disertasi)

8. Buku tentang Karya Ilmiah yang Dihasilkan :1) Publikasi Ilmiah (2015)2) Tata Tulis Karya Ilmiah (2011)3) Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah(2011)4) Menulis Artikel Ilmiah & Populer (2010)5) 8 Langkah Menulis PTK (2010)

121

Page 21: yuswan62.files.wordpress.com …  · Web viewUniversitas Negeri Semarang. I. RAGAM BAHASA ILMIAH. Ragam Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengenal empat ragam bahasa, …

6) Karya Ilmiah: bentuk dan Teknik Penulisannya (2009)9. Aktivitas dalam Bidang Karya Ilmiah:

1) Dosen MK “Penulisan Karya Ilmiah Populer” di Unnes2) Dosen MK “Penulisan Karya Ilmiah” dan “Metode Penelitian Sosial” di

Akpol dan STIK3) Ketua Penyunting Jurnal “Edu-Indonesia” (HPBI-ISPI)4) Penyunting Ahli Jurnal PTK (HPBI-ISPI)5) Penyunting Ahli Jurnal “Edukasia” (IKA FGB Jateng)6) Penyunting Ahli Jurnal “Profesionalita” (PGRI Kab. Banjarnegara)7) Penyunting Ahli Jurnal “Tendikabara” (Disdik Kab. Banjarnegara)8) Penyunting Ahli Jurnal “Widyanata” (Disdik Kab. Cilacap)9) Penyunting Ahli Jurnal “Wiyata Mustika” (Disdik Kab. Blora)10) Penyunting Ahli Jurnal “Spektrum” (Disdik Kab. Temanggung)11) Penyunting Pelaksana Jurnal “Tanggon Kosala” (Akpol)12) Penyunting Pelaksana Jurnal “Bahasa dan Sastra Indonesia”

(APROBSI)13) Penyunting Bahasa Jurnal “Holistika” (BP Diksus Jateng)14) Penyunting Bahasa Jurnal “Didaktikum” (LP3 Jateng)

122