plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses...

110
KERJASAMA GURU DAN ORANG TUA DALAM MENDAMPINGI ANAK-ANAK HIPERAKTIF Studi Kasus Pendidikan Anak Hiperaktif di TK Pius X Magelang Tahun Ajaran 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Bimbingan dan Konseling Disusun oleh: A.M.Witantri NIM : 101114065 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: duonghuong

Post on 11-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

KERJASAMA GURU DAN ORANG TUA

DALAM MENDAMPINGI ANAK-ANAK HIPERAKTIF Studi Kasus Pendidikan Anak Hiperaktif di TK Pius X Magelang

Tahun Ajaran 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh:

A.M.Witantri

NIM : 101114065

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

KERJASAMA GURU DAN ORANG TUA

DALAM MENDAMPINGI ANAK-ANAK HIPERAKTIF Studi Kasus Pendidikan Anak Hiperaktif di TK Pius X Magelang

Tahun Ajaran 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh:

A.M.Witantri

NIM : 101114065

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2015

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

YANG BENAR-BENAR SUKSES

ADALAH

IA YANG TELAH MELEWATI

PARADIGMA SUKSES DAN GAGAL

(Gobind Vasdev)

Skripsi ini saya persembahan kepada:

Kongregasi Suster-suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus

Yayasan Tarakanita

Bapak dan Ibu tercinta

Program Studi Bimbingan dan Konseling USD

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

ABSTRAK

KERJASAMA GURU DAN ORANG TUA

DALAM MENDAMPINGI ANAK-ANAK HIPERAKTIF Studi Kasus Pendidikan Anak Hiperaktif di TK Pius X Magelang

Tahun Ajaran 2014/2015

A.M. Witantri

Universitas Sanata Dharma

2015

Penelitian ini merupakan studi kasus tentang Pendidikan Anak Hiperaktif di TK Pius X Magelang Tahun Ajaran 2014/2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendampingi anak hiperaktif. Pola kerjasama tersebut nampak dalam proses mengenali, memahami dan mendampingi anak hiperaktif sehingga mereka terbantu mengembangkan potensinya secara optimal.

Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini, sedangkan untuk menelusuri peristiwa-peristiwa kontemporer (yang terjadi pada masa kini) peneliti menggunakan studi kasus dengan mengamati pola kerjasama guru dan orang tua dalam pendampingan aktivitas, proses belajar dan bersosialisasi anak hiperaktif baik di dalam maupun di luar kelas berdasarkan aspek emosional, intelektual dan sosial. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, peneliti menggunakan metode observasi dan wawancara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerjasama guru dan orang tua di TK Pius X Magelang diwujudkan dengan saling memberikan informasi tentang perkembangan yang dialami anak, mengadakan pertemuan bersama untuk evaluasi tentang perkembangan anak, serta mengadakan homevisit sebagai tindak lanjut dalam proses pendampingan. Selain kerjasama tersebut pemberian penghargaan dalam bentuk token disadari sebagai salah satu metode yang sangat membantu anak yang memiliki kecenderungan hiperaktif. Metode ini sebagai motivasi agar anak semakin bertekun dan disiplin, sedangkan puzzle diberikan sebagai sarana untuk membuat mereka menjadi lebih fokus.

Studi kasus ini menghasilkan temuan bahwa kerjasama guru dan orang tua, perhatian (afeksi) dan kesempatan bersosialisasi merupakan hal yang masih perlu dikembangkan dalam pendampingan anak dengan kecenderungan hiperaktif. Perhatian (afeksi) dimulai dari rumah, oleh karenanya Orang tua perlu memberikan perhatian, mendampingi belajar dan memberikan kesempatan bagi anak dengan kecenderungan hiperaktif untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Mengingat bahwa anak seusia taman kanak-kanak berada pada masa atau tahapan bermain, bersosialisasi dengan teman sebaya lewat permainan akan membantu mereka mampu mencapai tahap perkembangannya.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

ABSTRACT

COOPERATION OF TEACHERS AND PARENTS

IN ACCOMPANYING HYPERACTIVE CHILDREN

Case Study of Hyperactive Children Education

in Kindergarten of Pius X Magelang

Academic Year 2014/2015

A.M. Witantri Sanata Dharma

2015

This research is a case study of hyperactive children education in kindergarten Pius X Magelang in Academic Year of 2014/2015. The purpose of this study is to determine the pattern of cooperation between teachers and parents in assisting hyperactive children. The cooperation pattern appears in the process of recognizing, understanding and assisting hyperactive children so they can be helped to develop their potential optimally.

Qualitative methods is used in this study, while to explore contemporary events (which occur at present) researcher use a case study examining the pattern of cooperation with teachers and parents in mentoring activities, learning and socializing hyperactive children both inside and outside the classroom based aspects of emotional, intellectual and social. To obtain the necessary data, researcher used the method of observation and interviews.

The results showed that the cooperation of teachers and parents in kindergarten of Pius X Magelang in mentoring hyperactive children has been running well. Cooperation exists between principals, teachers and parents with the help of a psychologist by means of sharing information about the development of hyperactive children both at home and at school.

The award is recognized as one of the methods that very helpfull to the children who have a tendency to hyperactivity while attending the learning process. Giving token is also a method that can be taken to give motivation they can be diligent and discipline, while the puzzle is given as a means to make them become more focused.

This case study produced the finding that attention (affection) and the opportunity to socialize are things that still need to be developed in assisting children with hyperactive tendencies. Attention (affection) starts at home, therefore the parents need to pay attention, accompanying learningand give opportunities to the children with hyperactive tendency to socialize with their environment. Concern that the children of kindergarten age are in a phase of playing, therefore to be socialized with their friends through playing will help them to reach the stage of development

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah Bapa yang telah menganugerahkan rahmat

kesehatan dan penyertaan-Nya selama proses menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga

mengucapkan limpah terimakasih kepada Kongregasi Suster-suster Cinta Kasih Santo

Carolus Borromeus melalui Yayasan Tarakanita yang telah memberi saya kesempatan

untuk belajar.

Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan dari program studi Bimbingan dan Konseling,

Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa terselesainya penulisan skrisi ini tidak lepas dari

bimbingan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terimakasih secara tulus kepada:

1. Dr. Gendon Barus, M.Si., sebagai Kepala Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma.

2. CB Mulyatno Pr selaku dosen pembimbing yang dengan sabar dan total telah

memberikan waktu, masukan, koreksi, serta motivasi kepada penulis

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

3. Bapak Budi Sarwono yang telah membantu untuk menyelesaikan revisian

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membekali penulis dengan berbagai

ilmu pengetahuan yang sungguh sangat berguna bagi penulis.

5. Kepala Sekolah dan staf di TK Pius X Magelang.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………………..ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………….iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………………………………….iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………………………..v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA …………......vi

ABSTRAK ………………………………………...……………………………......vii

ABSTRACK ………………………………………….…………………..……...…viii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….ix

DAFTAR ISI ……………………………………..………………...………………..xi

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………...………..xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah …………………………………………………..1

B. Rumusan Masalah ………………………………………………………...6

C. Tujuan Penelitian ……………………………...……………………….…7

D. Manfaat Hasil Penelitian ……………………………………………….....7

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Perkembangan Anak …………………………………………………...11

B. Pengertian Taman Kanak-kanak ………………………………….…....16

C. Pengertian Hiperaktif …………………………………………………..16

D. Kerjasama Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan ……………………23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian …………………………………………………………25

B. Subjek Penelitian ………………………………………………………26

C. Metode Pengumpulan Data …………………………………………….29

D. Instrumen Penelitian ……………………………………………………33

E. Tahap-tahap Penelitian …………………………………………………33

F. Sumber Data ………………………………………………………........35

G. Teknik Analisis Data …………………………………………………..35

H. Studi Kasus ............................................................................................................. 36

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Subjek Penelitian ……………………………… .......................................... 39

B. Observasi ..................................................................................................................... 41

C. Wawancara ................................................................................................................. 46

D. Analisis Masalah ...................................................................................................... 61

1. Sintesis ...................................................................................................................61

2. Diagnosis dan prognosis ................................................................................... 64

3. Treatment ..............................................................................................................69

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ……………………………………………………………...71

B. Saran …………………………………………………………………….74

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….75

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Hari dan tanggal observasi

Lampiran II : Hasil observasi

Lampiran III : Hasil wawancara

Lampiran IV: Biodata subjek

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang masalah yang mendeskripsikan mengenai

kejadian yang terjadi di lapangan. Selain itu pada bab ini juga dideskripsikan

mengenai perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat hasil penelitian.

A. Latar Belakang Masalah

Masa kanak-kanak merupakan fase yang sangat penting dan berharga,

karena merupakan masa pembentukan dalam periode kehidupan manusia. Oleh

sebab itu masa anak sering disebut sebagai usia emas (golden age), karena pada

masa ini fisik dan otak anak sedang berada di dalam masa pertumbuhan

terbaiknya. Masa ini menjadi suatu peluang atau kesempatan besar dalam

pertumbuhan dan pembentukan pribadi seseorang.

Dalam perkembangan anak usia dini, usia 4-6 tahun adalah masa yang

sangat baik dalam pembentukan karakter dan kepribadian sesuai dengan keunikan

yang dimiliki masing-masing anak. Sebagian besar waktu anak dihabiskan

bersama keluarga, maka pendidikan di dalam keluarga menjadi sangat penting

serta mendasari proses pendidikan selanjutnya. Hal-hal positif dalam keluarga

akan membawa perkembangan yang positif bagi anak. Peran orang tua sangat

penting dalam pendidikan anak usia dini karena dari orang tua mereka

menemukan contoh nyata yang bisa ditiru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

2

Menurut Andria Charles M.Psi, Psikolog anak dari Lembaga Psikologi

Terapan Universitas Indonesia orang tua perlu memberikan pendidikan dan contoh

yang baik bagi anak-anak mereka. Salah satu contoh yang perlu diberikan oleh

orang tua kepada anak adalah sopan santun yang ditampakkan dari tutur kata dan

perbuatan. Contoh konkret yang dapat diterapkan orang tua dalam mengajarkan

sopan santun antara lain: 1) mengajari anak meminjam barang teman dengan

permintaan yang baik, seperti: “bolehkah aku meminjam bukumu?”, 2)

mengucapkan terimakasih setelah menerima pertolongan atau menerima sesuatu,

3) mengucapkan maaf ketika menyadari telah melakukan kesalahan, 4) meminta

tolong ketika membutuhkan bantuan (Tjahjo, 2014: 48-50). Teladan perilaku baik

yang diperkenalkan kepada anak sejak usia di bawah tiga tahun akan berdampak

positif karena pada masa itu anak mudah sekali menyerap dan meniru perilaku dan

perkataan orang tuanya. Dalam hal ini orang tua mengambil peran sebagai role

model atau contoh nyata bagi anak usia dini melalui perilaku, tindakan dan

perkataan mereka.

Selain keluarga, pendidikan prasekolah yang sering disebut sebagai masa

taman kanak-kanak juga merupakan wadah pendampingan anak usia dini.

Pendidikan prasekolah merupakan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum

memasuki pendidikan dasar, yang diselenggarakan di jalur pendidikan luar

sekolah. Kegiatan pendampingan anak pada masa Taman Kanak-kanak mencakup

kegiatan pendidikan, penanaman nilai, sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-

hari. Pendidikan prasekolah ini dimaksudkan untuk membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

3

anak-anak mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya melalui berbagai

bentuk permainan karena metode bermain sesuai dengan situasi anak dalam

rentang usia empat sampai enam tahun.

Pada usia taman kanak-kanak, anak pada umumnya sangat aktif. Mereka

seolah tidak memiliki rasa lelah ketika bermain serta mampu mengekspresikan

emosi secara terbuka. Seorang anak yang aktif umumnya menunjukkan sikap

tidak mau diam, tidak menaruh perhatian dan impulsif (bertindak sekehendak

hatinya). Muncul anggapan para pembimbing anak usia dini bahwa anak-anak

yang sangat aktif memiliki konsentrasi belajar yang rendah sehingga cenderung

mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah.

Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk mewujudkan

perkembangan manusia secara optimal baik secara kelompok maupun individual,

harus sesuai dengan hakikat kemanusiaannya dengan berbagai potensi, kelebihan,

dan kekurangan, kelemahan serta permasalahannya (Erman Amti dan Prayitno.

1994: 1). Para pembimbing anak usia dini perlu memahami situasi dan kebutuhan

setiap anak agar proses pendampingan berjalan secara efektif.

Kerjasama orang tua dan guru sangat penting dalam proses pendampingan

anak. Kerjasama tersebut penting agar orang tua dan guru bisa saling berbagi

pemahaman terhadap situasi dan perkembangan anak baik di rumah maupun di

sekolah, serta menemukan model bimbingan yang sesuai dengan situasi dan

kebutuhan anak.

Perilaku siswa-siswi usia prasekolah saat ini beragam, salah satu

perilakunya adalah anak-anak yang sangat sulit di atur, tidak bisa diam dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

4

seolah-olah tidak memperhatikan pelajaran di kelas. Anak-anak tersebut biasanya

mengalami gangguan dalam perkembangannya yaitu gangguan hiperkinetik yang

secara luas di masyarakat disebut sebagai anak hiperaktif. Hiperaktif sebagai salah

satu bagian dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dikategorikan

pada gangguan yang memiliki ciri-ciri keaktifan yang berlebihan. Terhadap

kondisi siswa yang demikian, biasanya para guru sangat susah mengatur dan

mendidiknya.

Anak hiperaktif biasanya mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian

(innatention) pada suatu obyek tertentu, tidak tenang, tidak bisa mengontrol diri,

banyak bicara tetapi ada juga yang pasif (diam), mengikuti kehendak sendiri

(impulsif) dan terlalu banyak beraktivitas fisik. Mereka membutuhkan rangsangan

khusus supaya perkembangan kognitif, sosial, emosi, perilaku dan motoriknya

dapat berjalan dengan baik (Anisa Renang Yulianti, dr. 2011:2). Untuk itulah

dibutuhkan suatu pendekatan untuk membantu anak-anak yang hiperaktif tersebut

supaya mereka dapat memaksimalkan potensi diri dan meningkatkan prestasinya.

Dewasa ini jumlah anak usia 4-6 tahun yang tergolong hiperaktif di

Indonesia cukup banyak. Menurut psikolog anak fakultas Psikologi Universitas

Gadjah Mada Yogyakarta, MG Adiyanti, jumlah anak usia 4-6 tahun yang

tergolong hiperaktif mencapai 10% dari jumlah anak usia tersebut di Indonesia

(www.kesekolah.com diakses dari internet 9 Agustus 2014, pukul 21.15 WIB).

Di Asia jumlah anak hiperaktif berkisar antara 3-10%. Di Amerika,

penyandang hiperaktif berjumlah sekitar 5-10%. Di Belanda, jumlah anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

5

hiperaktif di usia tersebut berkisar antara 2-8%. Di antara anak-anak usia tersebut,

sekitar 2% merupakan ADHD (Attention Defecit Hyperaktif Disorder) dengan

gejala sangat parah. Banyaknya anak yang tergolong hiperaktif menunjukkan

bahwa ada kemendesakan penelitian terhadap mereka demi pendampingan yang

lebih baik. Problem pendampingan kepada anak hiperaktif juga terkait dengan

banyaknya orang tua yang belum bisa menerima keadaan anak hiperaktif (Arga

Paternotte & Jan Buitelaar,2010: 9-10).

Pada tahun ajaran 2014/2015 terdapat dua anak hiperaktif di TK Pius X

Magelang. Anak hiperaktif merupakan anak yang memiliki kebutuhan khusus

sehingga keberadaan mereka menjadi perhatian kepala sekolah dan para guru

dalam upaya mereka membantu dan mendampingi anak dengan kecenderungan

ini. Bagi para pendidik di sekolah ini, anak hiperaktif juga memiliki hak yang

sama dengan anak lainnya dalam mendapatkan pendidikan dan pendampingan.

Selain itu anak hiperaktif juga memiliki banyak potensi yang dapat

dikembangkan. Oleh karena itulah para guru dan orang tua mengupayakan pola

kerjasama dalam mengupayakan pendampingan sesuai dengan situasi dan

kebutuhan anak berkebutuhan khusus ini. Anak-anak ini perlu diarahkan agar

dengan kekhususan yang dimiliki, mereka mampu meraih harapan dan cita-

citanya ke depan. Oleh sebab itu, diperlukan kerjasama dan komunikasi intensif

antara pihak sekolah dan orang tua untuk melihat perkembangan anak-anak

mereka.

Kerjasama pendampingan yang diupayakan bersama tersebut tidak terlepas

dari berbagai kendala, kadang kala baik orang tua maupun guru mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

6

kesulitan ketika pemikiran dan pendapat kedua belah pihak tidak sejalan, sehingga

dibutuhkan waktu dan upaya dialog untuk menyelaraskannya. Salah satu contoh

kendala yang berpotensi menghambat kerjasama pendampingan adalah ketika

orang tua kurang konsekuen dengan kesepakatan yang dibuat dengan alasan

bahwa mereka tidak sabar menunggu hasil. Orang tua lebih senang melakukan

eksperimen dengan membawa anak dari satu psikolog ke psikolog yang lainnya

tanpa mau memahami bahwa perubahan atau perkembangan anak membutuhkan

proses. Situasi inilah yang membuat kepala sekolah dan para guru menyerahkan

semua keputusan kepada orang tua dengan resiko terjadi stagnasi dan

inkonsistensi dalam pendampingan anak.

Penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut kerjasama orang tua dan guru di

TK Pius Magelang sebab hal ini dirasa sangat penting dalam pendampingan anak

hiperaktif. Berdasarkan prinsip bimbingan, dalam diri tiap anak terkandung

kebaikan-kebaikan. Setiap pribadi mempunyai potensi. Pendidikan adalah sarana

untuk membantu anak-anak untuk mengembangkan potensinya (Prayitno,

2004:218).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis menyusun rumusan

masalah berdasarkan prinsip pelaksanaan layanan (Prayitno, 2004:221-222)

sebagai berikut:

1. Apa bentuk kerjasama guru dan orang tua di TK Pius X Magelang dalam

memahami dan mengenali anak-anak hiperaktif?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

7

2. Pendampingan di sekolah dan di rumah seperti apa yang sesuai untuk

membantu perkembangan anak hiperaktif agar mereka berkembang secara

utuh?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Memahami kerjasama guru dan orang tua dalam rangka mengenali dan

mendampingi anak-anak hiperaktif di TK Pius X Magelang.

2. Menemukan model pendampingan yang sesuai bagi anak-anak hiperaktif di

TK Pius X Magelang dengan mempertimbangkan situasi dan serta kebutuhan

mereka.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis, dengan meneliti kerjasama guru dan orang tua dalam upaya

memahami dan memberikan bimbingan khusus kepada anak hiperaktif,

penelitian ini semakin membuka wawasan dan memberi sumbangan agar

program studi bimbingan dan konseling semakin mampu memberikan

bimbingan khusus kepada anak hiperaktif. Dengan demikian anak–anak

berkebutuhan khusus mendapatkan pendidikan dan pendampingan yang

sesuai dengan kebutuhan mereka untuk mencapai perkembangan yang utuh

dan optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

8

2. Manfaat praktis

a. Bagi peneliti

Setelah memahami anak hiperaktif dan pentingnya kerjasama guru dan

orang tua dalam poses pendampingan anak, penulis memiliki pengalaman

baru untuk mendampingi dan memberikan bimbingan bagi anak

hiperaktif, orang tua dan guru mereka.

b. Bagi orang tua

Membantu orang tua membuka hati supaya terjalin komunikasi dan

kerjasama dengan guru sebagai pembimbing di sekolah agar orang tua

semakin mampu menerima kelebihan dan kekurangan anak mereka.

Dengan demikian orang tua semakin mampu mendampingi anak-anak

mereka demi perkembangan yang optimal sesuai bakat dan potensi yang

dimiliki.

c. Bagi guru (para pendidik dan pendamping)

Memberikan wawasan dan pengetahuan bahwa kerjasama antara guru dan

orang tua sangat penting dalam pendampingan khusus bagi anak-anak

hiperaktif.

d. Bagi anak hiperaktif

Dengan adanya penelitian ini, anak hiperaktif di TK Pius X Magelang

mendapatkan bimbingan yang lebih intensif dan komprehensif baik dari

sekolah maupun keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

9

3. Definisi Operasional

a . Masa perkembangan anak merupakan masa perubahan dan tumbuh

kembang seorang anak. Masa anak-anak mulai belajar untuk meraih,

mencengkeram dan memegang. Mereka juga belajar untuk merangkak,

berdiri dan berjalan. Dalam periode ini anak belajar untuk mengekplorasi

dan mengerti dunia mereka melalui perasaan dan juga aktivitas motorik..

Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri, belajar

menyesuaikan diri dengan teman-teman sebayanya, Serta mulai belajar

membaca, menulis dan berhitung. Pada masa ini anak-anak memiliki

kebutuhan untuk mulai meniru apa yang mereka lihat serta yang terjadi

disekeliling mereka. Oleh sebab itu orang perlu memberikan contoh yang

baik dalam mendampingi anak-anak karena apapun yang mereka dengar

dan lihat akan mereka tiru.

b. Taman kanak-kanak merupakan pendidikan formal yang didalamnya

memberikan bimbingan dan pendampingan bagi anak usia 4-6 tahun. Di

masa ini anak-anak mulai belajar untuk berinteraksi, membentuk karakter

dan kepribadian anak sesuai dengan keunikan yang dimiliki masing-

masing anak melalui proses bermain. Oleh karena itu perlu proses

pembelajarannya perlu disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan mereka.

c. Anak hiperaktif menurut psikolog adalah anak yang tidak fokus, suka

berpindah-pindah tempat, impulsif (sibuk dengan urusannya sendiri),

sukar untuk diarahkan. Ada juga anak hiperaktif dengan down syndroma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

10

yaitu anak hiperaktif dengan daya ingat rendah dan biasanya anak dengan

keadaan demikian cenderung pasif.

d. Kerjasama antara orang tua dan guru merupakan upaya untuk membantu

anak dalam mencapai tahapan perkembangan anak-anak hiperaktif.

Kerjasama ini dilakukan dengan cara berkomunikasi, berbagi informasi,

dan ikut serta dalam mendiskudikan masalah klinis yang sedang dialami

anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini memuat landasan teori yang berkaitan dengan penelitian. Topik–

topik dalam bab ini adalah perkembangan anak, pengertian anak taman kanak-

kanak, pengertian anak hiperaktif, dan kerjasama orang tua dan guru dalam

pendidikan.

A. Perkembangan anak

Dunia anak merupakan dunia yang paling menyenangkan dan sungguh

memberikan suasana yang menggembirakan. Kalau kita mengamati anak–anak,

kita akan dapat melihat bahwa mereka adalah pribadi yang unik dan istimewa.

Masa kanak–kanak adalah suatu masa bagi mereka untuk belajar melihat dan

mengamati dunia sekitar mereka, selain itu di masa ini mereka juga belajar untuk

bersosialisasi dengan lingkungan dan teman–teman sebaya. Masa kanak-kanak

juga merupakan masa mereka bermain, berimajinasi, mengeksplorasi,

membangun rasa percaya serta rasa aman terhadap lingkungan sekitar mereka.

Di masa perkembangan anak, orang tua dituntut untuk sungguh–sungguh

memberikan dasar dan teladan hidup yang baik bagi mereka, karena di usia ini

anak akan dengan mudah menangkap dan merekam apa yang dikerjakan dan

diucapkan orang tua mereka. Dengan memupuk hubungan antara orang tua dan

anak serta mengasuh secara positif akan menciptakan suatu keseimbangan antara

kebebasan dan pengendalian. Anak menikmati kebebasan untuk belajar berbeda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

12

dan unik, tetapi juga merasakan kebutuhan untuk meniru dan belajar dari orang

tua (Djiwandono, 2005: 3).

Anak-anak berusia 3 sampai 6 tahun mengalami perkembangan sangat

cepat dalam semua bidang. Badan anak bagian atas lebih lamban berkembangnya

dari pada bagian bawah. Anggota–anggota badan masih relatif pendek, kepala

relatif besar, perutnya masih besar dan ada gigi susu. Dalam usia prasekolah umur

3 sampai 6 tahun, anak-anak mulai menggunakan ketrampilan mereka untuk

berinteraksi dan mengerti dunia orang dan benda-benda. Mereka menemukan

siapa mereka, menentukan apa yang dapat mereka lakukan dan membentuk

perasaan tentang diri mereka sendiri (a sense of self). Ketrampilannya terus

bertambah, anak-anak prasekolah dapat ditarik keluar ke dalam dunia, pertama

bertujuan untuk otonomi dan mengontrol diri mereka sendiri dan yang lain, dan

kemudian menggunakan bahasa kognitif, motor, dan ketrampilan sosial untuk

mengumpulkan informasi tentang dunia. Jika sukses, anak-anak prasekolah

menggunakan informasi ini untuk menemukan cara baru dalam berpikir yang

lebih sehat, membuat keputusan dan memecahkan masalah (Djiwandono, 2005:

25).

Para ahli psikologi menggunakan sejumlah sebutan yang berbeda untuk

menguraikan ciri-ciri yang menonjol dari perkembangan anak selama tahun-tahun

awal masa kanak-kanak. Salah satu sebutan yang paling banyak digunakan adalah

usia kelompok, masa dimana anak-anak mempelajari dasar–dasar perilaku sosial

sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk

penyesuaian diri pada waktu mereka masuk ke kelas satu sekolah dasar. Hal yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

13

paling menonjol dalam periode ini adalah kecenderungan anak untuk meniru

pembicaraan dan tindakan orang lain. Oleh karena itu, periode ini juga dikenal

sebagai usia meniru. Meskipun kecenderungan ini tampak kuat, anak lebih

menunjukkan kreatifitas dalam bermain selama kanak-kanak dibanding masa-

masa lain dalam kehidupannya. Dengan alasan ini ahli psikologi juga menamakan

periode ini sebagai usia kreatif (Hurlock, 1980: 109).

Santrock (2012:18) dalam bukunya menjelaskan bahwa proses biologis,

kognitif dan sosioemosi yang saling mempengaruhi satu sama lain tersebut

menghasilkan periode-periode dalam masa hidup manusia. Periode perkembangan

merujuk pada suatu kerangka waktu dalam kehidupan seseorang yang ditandai

ciri-ciri tertentu. Agar gagasan–gagasan perkembangan dapat dijabarkan dengan

lebih teratur dan lebih mudah dimengerti, periode-periode perkembangan dapat

dideskripsikan sebagai berikut:

a. Periode prakelahiran (prenatal period) adalah masa dari pembuahan hingga

kelahiran. Dalam periode ini terjadi pertumbuhan yang hebat sekali dari

sebuah sel tunggal hingga menjadi sebuah organisme lengkap yang memiliki

otak dan kapasitas untuk berperilaku. Periode ini berlangsung selama kurang

lebih sembilan bulan.

b. Masa bayi (infancy) adalah periode perkembangan yang dimulai sejak lahir

hingga usia 18 atau 24 bulan. Pada masa bayi, individu sangat bergantung

pada orang dewasa. Selama periode ini, banyak aktivitas psikologis yang

memasuki tahap awal misalnya bahasa, pikiran simbolis, koordinasi

sensorimotor dan pembelajaran sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

14

c. Masa kanak-kanak (early childhood) adalah periode perkembangan yang

dimulai dari akhir masa bayi hingga usia sekitar 5 sampai 6 tahun. Periode ini

kadang kala disebut sebagai “tahun–tahun prasekolah.” Selama masa ini,

anak-anak kecil belajar untuk lebih mandiri dan merawat dirinya sendiri,

mengembangkan sejumlah ketrampilan kesiapan sekolah (mengikuti

instruksi, mengenali huruf) dan meluangkan banyak waktu untuk bermain

dengan kawan-kawan sebaya. Di sekolah, kelas satu sekolah dasar biasanya

menandai berakhirnya masa kanak–kanak awal.

d. Masa kanak-kanak pertengahan dan akhir (midlle and latechildhood) adalah

periode perkembangan yang berlangsung antara usia 6 sampai 11 tahun,

kurang lebih bersamaan dengan masa sekolah dasar. Pada periode ini, anak–

anak belajar menguasai ketrampilan–ketrampilan dasar seperti membaca,

menulis dan aritmatika. Secara formal, anak dihadapkan pada dunia yang

lebih luas beserta kebudayaannya. Prestasi menjadi sebuah tema yag lebih

sentral dalam dunia anak, bersamaan dengan ini kendali diri juga meningkat.

e. Masa remaja (adolesence) adalah periode transisi perkembangan antara masa

kanak-kanak dan masa dewasa, yang dimulai sekitar usia 10 sampai 12 tahun

dan berakhir pada usia 18 sampai 22 tahun. Remaja mulai mengalami

perubahan fisik yang cepat, terjadi peningkatan yang drastis dalam hal tinggi

dan berat tubuh, perubahan bentuk tubuh, serta perubahan karakteristik

seksual seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut kemaluan dan

wajah serta suara yang lebih dalam. Pada saat ini upaya untuk mencapai

kemandirian dan menemukan identitas menjadi isu yang menonjol. Pikiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

15

mereka menjadi lebih logis, abstrak dan idealis. Mereka juga meluangkan

lebih banyak waktu di luar rumah.

f. Masa dewasa awal (early aduldhood) adalah periode perkembangan yang

dimulai pada awal usia 20-an sampai usia 30-an. Masa ini merupakan saat

untuk mencapai kemandirian pribadi dan ekonomi, perkembangan karier,

serta bagi sebagian besar orang adalah masa untuk memilih pasangan, belajar

untuk mengenal seseorang secara lebih dekat, mulai dari keluarga sendiri, dan

pengasuh anak.

g. Masa dewasa menengah (midlle adulthood) adalah periode perkembangan

yang berlangsung kurang lebih pada usia 40-an hingga usia 60. Ini

merupakan masa yang memperluas keterlibatan pribadi, sosial dan tanggung

jawab; untuk membantu generasi selanjutnya agar menjadi individu yang

kompeten dan matang; serta untuk meraih dan membina kepuasan karier.

h. Masa dewasa akhir (late adulthood) adalah periode perkembangan yang

dimulai pada usia 60-an atau 70-an hingga saat kematian. Masa ini

merupakan masa untuk meninjau hidup yang sudah dijalani, pensiun dan

menyesuaikan diri terhadap peran–peran sosial yang baru sesuai menurunnya

kekuatan dan kesehatan.

i. Masa dewasa akhir merupakan rentang terpanjang diseluruh periode

perkembangan dan sebagaimana telah dinyatakan sebelumnya jumlah orang

yang hidup diusia ini meningkat secara dramatis. Akibatnya para ahli

peekembangan masa hidup lebih memberikan perhatian pada perbedaan –

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

16

perbedaan yang muncul dimasa dewasa akhir (Scheibe, Feund, & Baltes,

2007).

B. Pengertian Anak Taman Kanak-Kanak

Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan

anak usia dini (PAUD) yang memilki peran penting dalam membentuk

kepribadian anak usia 4-6 tahun serta membantu mereka untuk mempersiapkan

diri memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.

Pendidikan Taman Kanak-kanak ini bertujuan untuk membantu meletakkan

dasar kearah perkembangan sikap pengetahuan, ketrampilan dan daya cipta yang

sangat diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan

lingkungannya dan untuk pertumbuhan tingkat penalaran anak didik serta

perkembangan selanjutnya.

Pendidikan Taman Kanak-kanak juga merupakan wadah untuk membantu

pertumbuhan jasmani dan rohani anak-anak didik sesuai sifat-sifat alami yang

dimiliki oleh anak, oleh karena itu maka pendidikan taman kanak-kanak harus

memberikan peluang agar anak-anak dapat berkembang seluruh aspek

kepribadiannya melalui proses bermain, karena bermain merupakan prinsip yang

melekat pada kodrat anak.

C. Pengertian Hiperaktif

Menurut Hermawan dalam tulisannya di tabloid Nakita mengungkapkan

“Ditinjau secara psikologis, hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

17

normal, disebabkan disfungsi neurologis dengan gejala utama tidak mampu

memusatkan perhatian. Hiperaktif merupakan turunan dari Attention Deficit

Hiperactifity Disorder atau ADHD (Nakita.2010)

Psikolog dari Klinik Empati Development Center Jakarta ini berpendapat

bahwa gangguan ini disebabkan oleh kerusakan kecil pada sistem saraf pusat otak

sehingga rentang konsentrasi penderita menjadi pendek dan sulit dikendalikan.

Penyebab lain adalah: temperamen bawaan, pengaruh lingkungan, malfungsi otak,

serta epilepsi. Bisa juga kondisi gangguan di kepala, seperti gegar otak, trauma

kepala karena persalinan atau pernah terbentur, infeksi, keracunan, gizi buruk dan

alegi makanan. Adapun ciri–ciri hiperaktif menurut Sani Budiantini Hermawan

(2010) adalah sebagai berikut:

1. Tidak Fokus

Anak dengan gangguan hiperaktif tidak bisa berkonsentrasi lebih dari lima

menit. Dengan kata lain, ia tidak bisa diam dalam waktu lama dan mudah

teralihkan perhatiannya kepada hal lain. Dia berbicara semaunya berdasarkan

apa yang ingin diutarakan tanpa ada maksud jelas sehingga kalimatnya sering

kali sulit dipahami. Demikian pula pola interaksinya dengan orang lain.

Biasanya yang bersangkutan selalu cuek (tidak peduli) saat dipanggil sehingga

orang tua sering mengeluh bahwa anaknya pura-pura tidak mendengar.

Dengan perilaku seperti ini, anak cenderung tidak mampu melakukan

sosialisasi dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

18

2. Menentang

Anak dengan gangguan hiperaktivitas umumnya memiliki sikap menentang/

pembangkang atau tidak mau dinasihati. Penolakannya juga bisa

ditunjukannya dengan sikap cuek.

3. Destruktif

Perilakunya anak dengan gangguan hiperaktivitas bersifat destruktif atau

merusak, misalnya ketika menyusun lego anak aktif akan menyelesaikannya

dengan baik sampai lego tersusun rapi. Sebaliknya anak hiperktif pada

umumnya tidak menyelesaikannya bahkan menghancurkan mainan lego yang

sudah tersusun rapi. Kecenderungan anak untuk menghancurkan barang-

barang yang ada di rumah, seperti: vas atau pajangan lainnya juga sangat

besar. Oleh sebab itu, anak hiperaktif sebaiknya dijauhkan dari barang yang

mudah dipegang dan mudah rusak.

4. Tak kenal lelah

Anak dengan gangguan hiperaktivitas sering tidak menunjukkan sikap lelah.

Sepanjang hari dia akan selalu bergerak kesana kemari, lompat, lari, guling

dan sebagainya. Hal ini sering membuat orang tua tidak sanggup meladeni

perilakunya.

5. Tanpa tujuan

Semua aktivitas dilakukan tanpa tujuan jelas. Seorang anak yang aktif

mempunyai tujuan yang jelas ketika melakukan sesuatu, misalnya: naik ke

atas kursi untuk mengambil mainan di atas meja, bermain peran sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

19

manusia super, dan sebagainya. Sedangkan anak hiperaktif melakukannya

tanpa tujuan. Dia hanya naik turun kursi saja.

6. Tidak sabar dan usil

Anak dengan gangguan hiperaktivitas juga tidak memiliki sifat sabar. Tidak

mau menunggu giliran saat bermain bersama menjadi salah satu cirinya, maka

ketika dirinya ingin memainkan permainan yang sedang digunakan oleh

temannya seorang anak hiperaktif akan langsung merebut mainan itu. Anak

hiperaktif juga mempunyai kecenderungan bersikap usil terhadap teman–

temannya tanpa alasan yang jelas, seperti: memukul, mendorong dan lain

sebagainya, meskipun tidak ada pemicu yang harus membuat anak melakukan

hal seperti itu.

7. Intelektualitasnya rendah

Intelektualitas anak dengan gangguan hiperaktivitas pada umumnya berada

dibawah rata–rata anak normal. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh faktor

psikologis mental anak dengan kecenderungan hiperaktif yang sudah

terganggu sehingga berdampak pada ketidakmampuan anak untuk

menunjukkan kemampuan kreatifnya.

Pengertian anak hiperaktif menurut Seto Mulyadi dalam bukunya

“Mengatasi Problem Anak Sehari–hari” menjelaskan bahwa hiperaktif sebagai

suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak. Perilaku ini ditandai dengan

sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya

atau impulsif (Seto Mulyadi. 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

20

Menurut Robb Flanagen (ADHD KIDS, 2005:1-2) dalam The Diagnostic

and Statistical Manual of Mental Disorder (fourth edition), anak ADHD memiliki

gejala berikut:

1. Kurang perhatian (Inattention)

a. Tidak bisa memusatkan perhatian atau membuat kesalahan ceroboh dalam

kegiatan

b. Kesulitan mempertahankan perhatian pada tugas-tugas atau kegiatan

bermain

c. Tampak tidak mendengarkan ketika diajak bicara secara langsung

d. Tidak menyelesaikan tugas

e. Kesulitan dalam mengatur tugas dan kegiatan

f. Mudah terganggu oleh kebisingan

2. Hiperaktifitas

a. Suka memainkan tangan atau kaki atau mengeliat-geliat di tempat

duduknya

b. Tidak bisa duduk diam dan sering meninggalkan kursinya

c. Berjalan kemana-mana

d. Mengalami kesulitan untuk bermain dan terlibat dalam kegiatan dengan

tenang

e. Penuh energi dan bergerak secara konstan

f. Banyak berbicara

3. Impulsivitas

a. Menjawab tanpa berpikir sebelum pertanyaan selesai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

21

b. Kesulitan dalam menunggu giliran

c. Kalau mereka menginginkan sesuatu mereka akan menginginkannya saat

itu juga dan jika keinginannya terhalangi dia akan menangis serta

berteriak-teriak (Robb Flanagen. 2005:1-2).

Dalam buku Diagnostic And Statistical Manual of Mental disorders fifth

Edition (DSM-5) dijelaskan bahwa Attention-deficit disorder / hyperactivity

disorder (ADHD) adalah kurangnya perhatian dan / atau hiperaktif-impulsif yang

mengganggu fungsi atau pengembangan. kurangnya perhatian perilaku terwujud

dalam ADHD dalam bentuk suka berjalan keliling, kurang ketekunan, mengalami

kesulitan mempertahankan fokus, dan bersikap acuh tak acuh. Hiperaktif mengacu

aktivitas motorik yang berlebihan (seperti anak suka berjalan keliling) jika tidak

sesuai, atau gelisah berlebihan, pasif atau banyak bicara. Pada orang dewasa,

hiperaktif dapat bermanifestasi sebagai kegelisahan ekstrim dan orang lain

menjadi sasaran mereka.

Impulsif mengacu pada tindakan tergesa-gesa dan yang terjadi pada saat

itu tanpa pemikiran dan yang memiliki potensi untuk membahayakan individu.

Impulsif mencerminkan keinginan untuk mendapatkan perhatian khusus dan

ketidakmampuan untuk menahan diri ketika menginginkan sesuatu. Perilaku

impulsif dapat bermanifestasi membuat keputusan penting tanpa pertimbangan

konsekuensi jangka panjang.

ADHD dimulai di masa kanak-kanak. Beberapa gejala hadir sebelum usia

12 tahun menyampaikan pentingnya presentasi klinis substansial selama masa

kanak-kanak. Pada saat yang sama, usia dini di awal tidak ditentukan karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

22

kesulitan dalam membangun kerjasama masa kanak-kanak yang tepat secara

retrospektif (American Psychiatric Assosiation, 2013:61).

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) yang dalam bahasa

Indonesia disebut sebagai gangguan pemusatan perhatian dengan atau tanpa

hiperaktif (GPP/H) adalah gangguan mental yang mencakup tiga aspek, yaitu sulit

memusatkan perhatian, hiperaktif dan impulsivitas. Seseorang yang didiagnosis

ADHD memiliki ketidakseimbangan aktivitas neurotransmitter di daerah otak

yang mengenalikan perhatian. ADHD bukanlah suatu penyakit, melainkan

sekumpulan gejala yang dapat disebabkan oleh beragam penyakit dan gangguan

(Dayu, 2013: 11).

Berkenaan dengan ADHD ada juga gangguan kecerdasan yang berkaitan

dengannya yaitu down syndroma. Sri Rejeki Ekasari ketua Potads Yogya

menjelaskan down syndroma bukanlah penyakit, melainkan gangguan tumbuh

kembang anak karena hormonal. Pembelahan sel yang tidak sempurna menjadikan

anak penyandang down syndroma mengalami gangguan dalam pertumbuhan

kecerdasannya. Kecerdasan dan kemampuan anak dengan down syndroma yang

diterapi serta distimulasi secara baik dan benar tidak kalah dengan anak normal

pada umumnya (Koran Kedaulatan Rakyat).

Gambaran tentang anak hiperaktif dan down syndroma sebagaimana

diuraikan di atas memberikan pemahaman bersama untuk tidak memberikan label

negatif pada anak dengan dua kecenderungan tersebut. Pemahaman yang benar

atas kedua kondisi tersebut membantu orang tua dan para pendidik supaya

memiliki persepsi yang benar, mengenali ciri-ciri dan gejala kedua kondisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

23

tersebut sejak dini sehingga mampu memberikan pendampingan yang tepat bagi

anak-anak hiperaktif dan down syndroma. Dengan demikian baik orang tua

maupun para pendidik di sekolah dapat membantu mereka untuk semakin

berkembang baik dalam perilaku maupun bidang–bidang lain baik di rumah

maupun di sekolah. Pendampingan yang tepat diharapkan mampu memenuhi

kebutuhan mereka akan masa–masa bermain dan belajar secara seimbang.

D. Kerjasama Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan

Pendidikan merupakan proses untuk memaksimalkan potensi yang terdapat

dalam diri siswa. Selain itu, pendidikan memiliki fungsi untuk mengembangkan

berbagai aspek kecerdasan dalam diri siswa, antara lain kecerdasan intelektual,

kecerdasan intrapersonal, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan

berbagai kecerdasan lainnya. Dalam proses siswa untuk memeroleh pendidikan

yang memadai bagi dirinya, banyak hal yang berpengaruh terhadap proses

berpendidikan tersebut, antara lain dipengaruhi oleh faktor guru dan faktor

keluarga.

Guru merupakan panutan, teladan, dan pemberi contoh terbaik yang

merupakan orang tua utama bagi siswa di lingkungan pendidikan. Secara formal,

guru membimbing dan memberikan transformasi keilmuan yang luas bagi siswa

untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan segala potensinya. Sedangkan

keluarga, merupakan lingkungan utama yang memengaruhi tumbuh kembangnya

siswa dalam proses pendidikan siswa, ke mana siswa itu akan berpijak di dunia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

24

pendidikan akan sangat dipengaruhi oleh keluarga. Keluarga merupakan tempat

curhat utama bagi siswa untuk bertanya tentang pendidikan dan kehidupan.

Bentuk kerjasama yang dapat dilakukan antara orang tua dan pihak sekolah

adalah dengan saling memberikan informasi tentang perkembangan baik dari segi

akademik (rapor), kepribadian, dan cara bersosialisasi anak. Selain itu bentuk

kerjasama lain yang dilakukan orang tua dan pihak sekolah adalah dengan

mengadakan kunjungan ke rumah siswa (home visit), saling berdialog tentang hal-

hal yang berkaitan dengan anak sampai menemukan jalan keluar yang pasti.

(Panduan guru.com 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

25

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini berisi paparan tentang jenis penelitian, subjek penelitian, metode

pengumpulan data, instrumen penelitian, tahap–tahap penelitian, sumber data,

teknik analisis data, dan studi kasus.

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini digunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode

studi kasus. Moleong (2013: 6) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah

Penelitian yang dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata – kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai motode alamiah.

Penelitian kualitatif bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu

hal menurut pandangan manusia yang diteliti. Dalam penelitian kulaitatif ini

metode yang biasa dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan menelaah

dokumen.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dimana

peneliti berusaha untuk mengetahui bagaimana kerjasama guru dan orang tua di

TK Pius X Magelang dalam memahami dan mengenali anak-anak hiperaktif serta

model pendampingan di sekolah dan di rumah seperti apa yang sesuai untuk

membantu perkembangan anak hiperaktif agar mereka berkembang secara utuh.

Studi kasus lebih banyak berkutat pada atau berupaya menjawab pertanyaan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

26

pertanyaan “how” (bagaimana) dan “why” (mengapa), serta pada tingkatan

tertentu juga menjawab pertanyaan “what” (apa/apakah), dalam kegiatan

penelitian.

Peneliti mengumpulkan data dan mendeskripsikan pola kerjasama guru dan

orang tua di TK Pius X Magelang dalam memahami dan mengenali anak-anak

hiperaktif serta model pendampingan di sekolah dan di rumah yang sesuai untuk

membantu perkembangan anak hiperaktif agar mereka berkembang secara utuh

sesuai dengan keadaan sebenarnya yang terjadi si lokasi penelitian tersebut.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah 1) orang tua, 2) kepala sekolah/guru di TK

Pius X Magelang dan 3) anak-anak hiperaktif (di sekolah ini terdapat 2 anak

hiperaktif). Selain orang tua kedua anak ini, kepala sekolah/ guru juga menjadi

subyek penelitian, karena mereka memiliki peran yang sangat penting dalam

mendampingi dan juga memberikan perhatian khusus bagi anak-anak hiperaktif.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode observasi, wawancara, dan trianggulasi.

1. Observasi

Melalui metode observasi peneliti terlibat secara langsung dan mengamati

subjek yang dijadikan sumber penelitian. Sambil melakukan pengamatan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

27

peneliti ikut ambil bagian dalam mendampingi anak hiperaktif (Sugiyono,

2010: 310).

Menurut Patton dalam Nasution (1988), manfaat observasi adalah sebagai

berikut:

a. Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu mamahami

konteks data dalam keseluruhan situasi sosial. Jadi akan dapat diperoleh

pandangan yang holistik atau menyeluruh subyek yang diteliti.

b. Dengan observasi, akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga

memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif. Dengan

demikian, peneliti tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan

sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan

penemuan atau discovery.

c. Dengan observasi, peneliti melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati

orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu karena

telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak akan terungkapakan dalam

wawancara.

d. Dengan observasi, peneliti menemukan hal- hal yang sedianya tida akan

terungkap olehresponden dalam wawancara karena bersifat sensitif atau

ingin ditutup – tutupi karena dapat merugikan mana lembaga.

e. Dalam obeservasi, peneliti menemukan hal – hal yang di luar persepsi

responden, sehingga peneliti dapat memperoleh gambaran yang lebih

komprehensif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

28

f. Melalui pengamatan dilapangan, peneliti tidak hanya menemukan data

yang kaya, tetapi jua memperoleh kesan-kesan pribadi, dan merasakan

suasana situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2010: 313-314).

Obyek penelitian dalam penelitian kualitatif yang diobservasi menurut

Spradley dinamakan situasi sosial, yang terdiri atas tiga komponen yaitu

place (tempat), actor (pelaku), dan activities (aktivitas)

a. Place, atau tempat dimana interaksi dalam situasi sosial sedang

berlangsung. Dalam pendidikan, salah satu tempat yang dimaksud adalah

ruang kelas

b. Actor, pelaku atau orang–orang yang sedang memainkan peran tertentu,

seperti guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua murid dan murid.

c. Activity, atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor dalam situasi sosial yang

sedang berlangsung, seperti kegiatan belajar mengajar (Sugiyono, 2010:

314).

Metode observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia

dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utamanya selain

panca indra yang lainnya yaitu telinga, penciuman, mulut, dan kulit (Yin,

2009). Suatu kegiatan pengamatan baru dikategorikan sebagai kegiatan

pengumpulan data penelitian apabila memilki kriteria sebagai berikut :

a. Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan lebih

dengan serius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

29

b. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah

ditetapkan.

c. Pengamatan dicatat secara sistematik dan dihubungkan dengan proposisi

umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu yang hanya menarik perhatian.

d. Pengamatan dapat diteliti dan dikontrol keabsahannya (Bungin, i.

2008:115).

Guba dan Lincoln (dalam Moleong 1981: 191-193) mengemukakan

observasi sebagai berikut:

a. Teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara langsung.

Bukankah pengalaman adalah guru yang terbaik atau setelah melihat guru

baru percaya? Tampaknya pengalaman langsung merupakan alat yang

ampuh untuk mengetes suatu kebenaran. Jika suatu data yang diperoleh

kurang meyakinkan, biasanya peneliti ingin menanyakannya kepada

subyek. Karena ia hendak memperoleh keyakinan tentang keabsahan data

tersebut, jalan yang ditempuhnya adalah mengamati sendiri yang berarti

mengalami secara langsung peristiwanya

b. Teknik pengamatan memungkinkan melihat dengan cermat dan mencatat

perilaku serta kejadian sebagaimana terjadi pada keadaan sebenarnya.

c. Sering terjadi ada keraguan pada peneliti, jalan yang terbaik untuk

mengecek kepercayaan data tersebut ialah dengan jalan memanfaatkan

pengamatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

30

d. Teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-

situasi yang rumit. Terutama dalam pengamatan perilaku.

e. Dalam kasus-kasus tertentu dimana teknik komunikasi lainnya tidak

memungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang bermanfaat

(Moleong. 2013: 174-175).

Tabel 1

Pertanyaan yang digunakan untuk observasi (digunakan dalam pengamatan terhadap anak hiperaktif)

(menggunakan metode Moleong, 2003)

Aspek Pertanyaan – pertanyaan

1. Emosional a. Perilaku seperti apakah yang sering dilakukan

oleh anak-anak yang mengalami hiperaktif?

b. Apakah yang mereka lakukan ketika sedang

berada bersama dengan teman–temannya?

c. Apakah mereka sering mengganggu teman-

temannya di kelas dan seberapa sering mereka

melakukannya?

d. Apakah mereka sering marah-marah, mudah

tersinggung dengan teman atau lingkungannya?

2. Intelektual Apakah mereka bisa mengikuti proses pembelajaran

dengan baik?

3. Sosial a. Di lingkungan sekolah apakah anak-anak

hiperaktif bersikap ramah dan bersahabat dengan

teman bermain, guru, pendamping dan teman di

sekolah?

b. Apakah mereka memilki teman dekat?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

31

2. Wawancara

Selain melakukan observasi peneliti juga menggunakan metode

wawancara sebagai cara untuk mendapatkan data dan keterangan yang

diperlukan dalam penelitian ini subyek yang diwawancarai adalah orang tua,

kepala sekolah, guru pendamping dan psikolog yang mendampingi kedua

anak hiperaktif di TK Pius X Magelang.

Pada saat melakukan wawancara peneliti menggunakan buku catatan

untuk mencatat hal–hal yang penting dan recorder untuk merekam

pembicaraan. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee)

yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong,2013: 186).

Wawancara menggunakan pedoman wawancara tidak berstruktur.

Pedoman wawancara tidak berstruktur adalah pedoman wawancara yang

hanya membuat garis besar hal yang akan ditanyakan. Dalam hal ini

kreatifitas pewawancara sangat diperlukan. Oleh karena itu pewawancara

perlu menciptakan suasana rileks agar data yang diperoleh obyektif dan dapat

dipercaya. Wawancara dapat dilaksanakan secara efektif, jika dalam kurun

waktu yang singkat dapat diperoleh data sebanyak–banyaknya (Arikunto,

2002: 202-203)

Susan Stainback (1988) mengemukakan bahwa: Inreviwing provides

the reseacher a means to gain a deeper understanding of how participant

interpret a situation or phenomenon than can be gained through obsevation

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

32

alone. Jadi dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal–hal yang lebih

mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan

fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui obervasi

(Sugiyono, 2010: 318).

Tabel 2

Pedoman untuk wawancara (orang tua, guru, dan psikolog) (Menggunakan metode Moleong, 2003)

No Aspek – aspek Pertanyaan panduan

1 Emosional a. Perasaan apakah yang orang tua/guru alami setelah

mengetahui anak (didik)-nya mengalami hiperaktif ?

b. Perilaku seperti apakah yang mereka lihat dominan

pada anak-anak itu?

c. Bagaimanakah cara untuk mengurangi perilaku yang

dominan itu?

d. Bimbingan dan usaha seperti apakah yang

dilakukan orang tua dan guru dalam rangka

pendampingan kepada anak yang mengalami

hiperaktif?

e. Apakah orang tua dan guru sudah bekerjasama

dengan baik selama mendampingi anak hiperaktif ini

dan bentuk-bentuk kerjasama seperti apa yang sudah

dibuat?

2. Intelektual a. Apakah yang mereka lakukan ketika mengetahui ada

gejala hiperaktif pada anak-anak tersebut?

b. Usaha-usaha apa yang dilakukan oleh pihak sekolah

dan orang tua agar anak-anak hiperaktif ini dapat

mencapai tugas perkembangannya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

33

No Aspek – aspek Pertanyaan panduan

3. Sosial a. Bagaimana perilaku anak hiperaktif ketika sedang

bersama dengan banyak orang?

b. Apakah mereka memiliki teman dekat?

c. Usaha seperti apa yang akan orang tua dan guru

lakukan supaya anak hiperaktif mampu

bersosialisasi?

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan observasi dan

wawancara. Observasi dilakukan untuk melihat, mengamati, mengenal dan

mengetahui secara langsung perilaku apa saja yang dilakukan oleh anak yang

mengalami hiperaktif serta mengamati apa yang dilakukan oleh orang tuanya.

Instrumen penelitian yang digunakan untuk melakukan observasi dan wawancara

dirumuskan dalam tabel.

E. Tahap Tahap Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu tahap pra lapangan dan tahap

pekerjaan lapangan (Moleong, 2013: 127-148).

1. Tahap Pra Lapangan

Tahap pra lapangan ini meliputi:

a. Menyusun rancangan penelitian dan melakukan pendekatan pada subyek

yang akan diteliti maupun sumber lain, menginformasikan topik

penelitian, membuat daftar pertanyaan, menentukan waktu dan wawancara

untuk penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

34

b. Memilih lapangan penelitian, yaitu bahwa peneliti akan meneliti orang tua,

anak-anak hiperaktif dan guru-guru di TK Pius X Magelang.

c. Mengurus perizinan

Peneliti meminta izin kepada kepala sekolah dan psikolog yang pernah

menangani kedua anak yang mengalami hiperaktif, baik melalui telepon

dan juga secara langsung untuk melakukan observasi dan wawancara.

d. Menjajaki dan menilai lapangan, yaitu peneliti tinggal di komunitas

terdekat untuk memudahkan observasi dan wawancara

e. Memilih dan memanfaatkan informan.

Informan adalah orang yang dapat memberikan informasi mengenai situasi

dan kondisi subyek penelitian. Mereka adalah kepala sekolah, orang tua

dan psikolog yang pernah menangani anak-anak kedua subyek ini.

f. Penyiapkan perlengkapan penelitian

Peneliti menyiapkan perlengkapan yang akan digunakan dalam proses

penelitian antara lain: alat untuk merekam saat wawancara, buku catatan

dan alat tulis.

g. Persoalan etika penelitian.

Peneliti tetap menjaga rahasia berkenaan dengan hasil wawancara, menjalin

relasi dengan baik, menghargai dan menghormati sebagai pribadi.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Tahap ini dilakukan saat peneliti mengumpulkan data penelitian secara

langsung di lapangan. Peneliti mewawancarai kepala sekolah, guru, orang tua

dan psikolog yang pernah mendampingi. Proses observasi dan wawancara ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

35

dilakukan sebanyak tiga kali menyesuaikan dengan waktu yang diberikan

oleh pihak sekolah dan psikolog.

F. Sumber Data

Sumber data berasal dari:

1. Observasi

2. Wawancara

3. Dokumen

G. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2010: 333-335), dalam penelitian kualitatif data

diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data

yang bermacam-macam (trianggulasi) dan dilakukan secara terus menerus. Belum

ada panduan alam penelitian kualitatif untuk menentukan berapa banyak data dan

analisis yang diperlukan untuk mendukung kesimpulan atau teori, maka Nasution

megatakan bahwa:

Melakukan analisis merupakan pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya. Badan yang sama bisa diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda.

Dalam hal analisis data kualitatif, Bogdan (dalam Sugiyono:2010)

menyatakan bahwa “Analisis data adalah proses mencari dan menyususn secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

36

bahan lain, sehingga dapat dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada

orang yang lain”.

Berdasaran hal tersebut di atas dapat dikemukakan di sini bahwa analisis

data adalah proses mencari dan menyusun secara sistemis data yang diperoleh dari

hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara

mengoganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri

sendiri maupun orang lain.

Analisis data kualitatif bersifat induktif yaitu suatu analisis berdasarkan

data yang diperoleh, selajutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau

menjadi hipotesis. Selanjutnya berdasar hipotesis tersebut dicarikan data lagi

secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis

tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan

data yang terkumpul secara berulang-ulang dengan teknik trianggulasi ternyata

hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.

H. Studi Kasus

Studi kasus biasanya digunakan untuk melacak peristiwa-peristiwa

kontemporer dan peristiwa-peristiwa yang bersangkutan tidak dapat dimanipulasi.

Studi kasus juga menjadi suatu metode penelitian ilmu-ilmu sosial serta

merupakan metode yang lebih sesuai untuk digunakan bila: (1) pokok pertanyaan

suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, (2) bila peneliti hanya memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

37

sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki dan (3)

bilamana fokus penelitian terletak pada pola kontemporer (masa kini) dalam

konteks kehidupan nyata. Karena itu studi kasus mendasarkan diri pada teknik-

teknik yang sama dengan kelasiman yang ada pada strategi historis, tetapi dengan

menambahkan dua sumber bukti yang biasanya tak termasuk dalam pilihan

sejarahwan, yaitu observasi dan wawancara sistematik. (Robert K, Yin.

2002:1:12)

Langkah-langkah Pelaksanaan Studi Kasus

Pokok-pokok keterampilan dalam melakukan studi kasus menurut Robert K. Yin

(2002:70) dijelaskan sebagai berikut:

1. Seseorang harus mampu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang baik dan

menginterpretasikan jawaban-jawabannya.

2. Seseorang harus menjadi ”pendengar” yang baik dan tak terperangkap oleh

ideologi atau prakonsepsinya sendiri.

3. Seseorang hendaknya mampu menyesuaikan diri dan fleksibel agar situasi

yang baru dialami dapat dipandang sebagai peluang dan bukan ancaman.

4. Seseorang harus memiliki daya tangkap yang kuat terhadap isu-isu yang akan

diteliti, apakah hal ini berupa orientasi teoritis atau kebijakan, ataupun bahkan

berbentuk eksploratoris. Daya tangkap seperti itu mengurangi peristiwa-

peristiwa yang relevan dan informasi yang harus dipilih ke arah proporsi yang

bisa dikelola.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

38

5. Seseorang harus tidak bias oleh anggapan-anggapan yang sudah ada

sebelumnya; termasuk anggapan-anggapan yang diturunkan dari teori. Karena

itu, seseorang harus peka dan responsif terhadap bukti-bukti yang kontradiktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi hasil observasi dan wawancara yang disusun berdasarkan

poin-poin panduan penelitian. Berdasarkan kode etik, nama subjek dalam studi

kasus ini disamarkan dan diberi kode inisial.

A. Subjek Penelitian

1. Subjek Observasi

1.1. Data Anak Subjek I (MJ)

Nama : MJ

Tempat/tanggal lahir : Magelang, 28 Juni 2008

Usia : 6 Tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Kristen

Anak ke : 1 (satu)

Penampilan fisik : Kulit putih, rambut lurus, mata sipit, tinggi 83

cm, berat badan 30 kg.

Penampilan psikis : Tenang, murah senyum

1.2. Data Anak Subjek II (KA)

Nama : KA

Tempat/tanggal lahir : Magelang, 12 Juli 2007

Usia : 7 Tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

40

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Katolik

Anak ke : 1 (satu) dari 2 (dua) bersaudara

Penampilan fisik : Kulit putih, rambut ikal, mata lebar, tinggi 95

cm, berat badan 36 kg.

Penampilan psikis : Pemalu, tampak seperti anak idiot

2. Subjek Wawancara

a. Data Kepala Sekolah

Nama : V. M. Sri Junarti S.Pd. AUD

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat tanggal lahir : Ambarawa, 28 April 1961

Alamat sekolah : Jl. Tentara Pelajar 25 Magelang

Alamat rumah : Pandan Sari Barat Rt 03/ Rw 009 Mertoyudan -

Kabupaten Magelang

b. Data Orang Tua

b.1. Identitas orang tua MJ

Nama ayah : I

Tempat tanggal lahir : Magelang, 15 April 58

Nama ibu : T

Tempat tanggal lahir : Lampung, 27 Oktober 1975

Pekerjaan orang tua : Wiraswasta

Alamat rumah : Jl. Sunan Bonang No. II Magelang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

41

b.2. Identitas orang tua KA

Nama ayah : J

Tempat tanggal lahir : Magelang, 25 Juli 1977

Nama ibu : S

Tempat tanggal lahir : Magelang, 1 April 1978

Pekerjaan Ayah : Swasta

Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga

Alamat rumah : Jl. Mangga II Kalinegoro

c. Data Psikolog

Nama : Theresia Arum Widinugraheni, M.Psi

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat tanggal lahir : Semarang, 29 April 1979

Pekerjaan : Psikolog

NIP : 20070520021979

Alamat instansi : RSJ Prof. Dr. Soeroyo Jl. A. Yani Magelang

Alamat rumah : Jl. Watuwila VI G III/ 19 Ngalian Semarang

B. Observasi

1. Pelaksanaan Observasi

Observasi terhadap anak hiperaktif dilaksanakan pada Senin,

tanggal 16 Juni 2014 sampai dengan Kamis, tanggal 19 Juni 2014 di TK

Pius X Magelang. Peneliti menyiapkan beberapa catatan untuk

memperoleh data, kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

42

hiperaktif baik di dalam maupun di luar kelas. Selain melakukan observasi

peneliti juga bertemu dengan orang tua anak hiperaktif dan mencari

informasi tentang aktivitas yang dilakukan oleh anak-anak mereka.

2. Hasil Observasi

1.1. Aspek emosional

a. Subjek 1 (MJ)

Sepintas orang tidak akan mengetahui kalau MJ adalah

anak hiperaktif karena perilaku MJ yang sama seperti anak-anak

lainnya. Ciri hiperaktif dalam diri MJ nampak ketika dirinya

merasa nyaman dengan orang tertentu, baik itu kepala sekolah,

guru ataupun tamu yang berkunjung ke sekolah. MJ akan

memeluk, menggandeng dan tidak akan melepaskan pegangannya

sampai dirinya merasa bosan. Dari pengamatan ini peneliti melihat

bahwa MJ memiliki kebutuhan untuk diperhatikan.

MJ kelihatan tenang dan tidak suka mengganggu temannya

namun jika marah dia memukul dan mendorong temannya. Dia

selalu sibuk dengan urusan atau kegiatannya sendiri dan tidak

mau mendengarkan guru yang berada di depan kelas.

Jika diminta untuk berbaris MJ tidak pernah mau

mengikuti, dia pasti keluar dari barisan dan berjalan sendiri di

samping barisan atau berjalan sendiri paling depan dengan

gayanya yang acuh tak acuh. Ketika berada dalam kebersamaan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

43

MJ lebih suka memisahkan diri dari teman-temannya dan

melakukan aktivitasnya sendiri.

b. Subjek 2 (KA)

KA tampak sangat pendiam namun sangat mudah

tersinggung dan bisa berubah menjadi sangat agresif. KA akan

bersikap agresif dengan mengejar teman yang menyinggung

perasaannya lalu memukulnya sampai menangis. Oleh karena itu

banyak orang tua yang was-was jika anak mereka bermain dekat

KA.

Jika sedang berbicara atau berhadapan dengan orang lain,

KA tidak pernah mau melihat wajah orang yang ada dihadapannya.

Perilakunya cenderung pasif namun jika tersinggung akan

membuat temannya takut untuk mendekat. Karena sikap yang pasif

itu KA sering ditinggalkan teman-temannya.

Secara umum KA tidak pernah mengganggu teman-

temannya. Namun jika apa yang dinginkan tidak terpenuhi, KA

akan cepat terbawa emosi dan tidak segan-segan memukul serta

melempar temannya dengan barang yang ada di dekatnya.

1.2. Aspek Intelektual

a. Subjek 1 (MJ)

Sesuai dengan hasil observasi MJ memiliki potensi

intelektual yang bagus. Sekalipun tidak mau mendengarkan ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

44

di dalam kelas tetapi MJ selalu bisa menjawab saat ditanya oleh

kepala sekolah atau guru. Selain itu MJ mampu menyelesaikan

tugas lebih cepat dibandingkan dengan teman-temannya. Pada

umumnya MJ mampu memberikan jawaban yang benar serta

penyelesaian tugas yang bersih dan rapi.

MJ tidak pernah mau sampai selesai dalam mengerjakan

tugasnya. Dia akan berhenti setengah jalan, meninggalkan tempat

duduk dan berjalan-jalan di kelas. Jika diminta untuk duduk lagi

dia akan marah dan pindah ke tempat duduk teman lain. MJ suka

berpindah-pindah tempat duduk di kelas, kurang bisa

berkonsentrasi dengan baik karena sibuk dengan dirinya dan lebih

senang bermain dengan menggunakan alat seperti balok-balok kayu

yang disusun.

b. Subjek 2 (KA)

KA memiliki daya tangkap rendah. Selain hiperaktif dia

juga mengalami down syndrom sehingga tampak seperti anak idiot.

KA cenderung menundukkan kepala dan mengintip dari matanya

saat berbicara atau ditanya sesuatu. KA terlihat takut bertatap muka

dan selalu mengulangi kalimat yang diucapkan guru. Dia juga

hanya mengerjakan tugas jika diminta oleh kepala sekolah. Jika

sudah selesai mengerjakan tugas dia akan diam lagi (pasif)

menunggu perintah berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

45

1.3. Aspek Sosial

a. Subjek 1 (MJ)

MJ dikenal teman-temannya sebagai anak yang baik dan

ramah. Dia suka berbagi makanan dengan teman-temannya. MJ

sangat tidak suka kalau melihat teman perempuan yang diganggu

teman laki-laki.

Sepulang sekolah MJ mau memberikan salam kepada

kepala sekolah dan guru-guru, walaupun terbatas pada pribadi-

pribadi yang disukainya. MJ suka berbicara dengan jujur, misalnya

ketika tidak suka dengan temannya, MJ akan mengatakan tidak

suka. Sebaliknya jika MJ mengatakan temannya cantik atau baik

maka dia pasti akan dekat dengan teman tersebut.

b. Subjek 2 (KA)

KA nampak sebagai pribadi yang kurang akrab dengan

teman-temannya karena sikapnya yang terlalu pasif. Peneliti

melihat KA sebagai anak yang minder. KA selalu memalingkan

wajahnya ketika berhadapan dengan teman atau siapa saja yang

dijumpainya. Setelah pelajaran selesai dia pasti langsung berlari ke

arah orang tuanya dan dengan segera mereka pulang. KA tidak

memiliki teman dekat dan suka menyendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

46

C. Wawancara

1. Pelaksanaan Wawancara

Wawancara dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 Agustus 2014 dan

selesai pada hari Senin, 24 November 2014 di TK Pius X Magelang.

Peneliti menyiapkan beberapa catatan untuk memperoleh data kegiatan

atau aktivitas yang dilakukan oleh anak hiperaktif baik di dalam maupun di

luar kelas.

Peneliti melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait

yaitu: kepala sekolah, orang tua dan psikolog yang pernah menangani

anak-anak hiperaktif ini.

2. Hasil Wawancara

1.1. Wawancara dengan Kepala Sekolah

a. Aspek Emosional

Kepala sekolah menyatakan bahwa dirinya sangat senang

karena ada orang tua yang bersedia menyekolahkan anaknya yang

memiliki kecenderungan hiperaktif di sekolah ini. Hal itu

menunjukkan bahwa mereka percaya terhadap pendidikan di

sekolah ini. Kepala sekolah sangat terbuka terhadap kedatangan

anak-anak hiperaktif dan tidak menutup kemungkinan akan

menerima anak berkebutuhan khusus lainnya jika memang sangat

dibutuhkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

47

Komitmen sekolah untuk berperan serta dalam

mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus tumbuh dipicu oleh

pengalaman masa lalu. Sekitar dua tahun lalu pernah ada anak

hiperaktif yang dipercayakan oleh orang tuanya untuk dididik di

TK Pius ini, tetapi tidak berlangsung lama karena harus mengikuti

orang tuanya yang dipindahtugaskan. Semenjak itu kepala sekolah

bersama dengan guru-guru mulai belajar untuk membantu anak-

anak berkebutuhan khusus supaya bisa mendapatkan pendidikan

seperti anak-anak pada umumnya.

Kepala sekolah berpendapat bahwa sikap dan perilaku

dominan anak-anak hiperaktif adalah acuh tak acuh, sibuk dengan

dirinya sendiri, suka berjalan berkeliling dan berpindah pindah

tempat, kadang agresif sehingga membuat tidak nyaman anak-anak

yang lain, pada kasus yang berbeda juga ditemukan kecenderungan

yang sangat pasif, sulit berkonsentrasi, tidak mau memperhatikan

ketika guru memberikan penjelasan di depan kelas dan saat mereka

berada diantara banyak orang.

Untuk mengatasi hal itu kepala sekolah mengambil inisiatif

untuk selalu mengajak anak-anak hiperaktif ini untuk menatap

matanya ketika berbicara. Metode tersebut dimaksudkan agar

pandangan anak-anak ini tidak akan terbagi ke tempat lain. Berikut

kutipan dialog antara kepala sekolah dengan MJ ketika berada di

dalam kelas:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

48

MJ coba lihat mata Bu Sri, kalau kamu tidak mau melihat, ibu tidak akan menaikkan kamu kekelas satu. Bu Sri hitung sampai tiga kalau tidak mau MJ tidak akan naik kelas.

Dengan mengatakan hal ini kepada MJ, kepala sekolah

ingin membuatnya memfokuskan perhatian, karena jika tidak

demikian MJ akan mengalihkan pandangan ke tempat lain dan

mulai sibuk dengan dirinya sendiri. Menurut kepala sekolah, hal ini

merupakan salah satu cara paling efektif untuk mengajak anak-anak

hiperaktif semakin mampu berkonsentrasi atau memperhatikan.

Kepala sekolah mengungkapkan bahwa selama ini sudah

terbangun kerjasama yang baik antara kepala sekolah, guru, orang

tua dan psikolog. Bentuk kerjasama yang selama ini sudah dibuat

dan dilakukan adalah mengadakan home visit dan saling

memberikan informasi tentang perkembangan anak-anak baik

ketika di sekolah maupun di rumah. Cara ini sangat efektif karena

dengan adanya informasi tersebut segala sesuatu yang berkaitan

dengan anak-anak segera dapat ditindak lanjuti.

b. Aspek Intelektual

Kepala sekolah mengungkapkan bahwa memang ada dua

anak hiperaktif di TK Pius. Diantara kedua anak hiperaktif

tersebut, menurutnya MJ termasuk anak yang cerdas. Meskipun

MJ tidak terlalu memperhatikan hal-hal yang diajarkan namun dia

mampu menjawab dan mengerjakan tugas yang ditanyakan atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

49

diberikan secara baik dan cepat. Berbeda dengan KA yang

menurutnya memiliki kelainan dan memiliki daya tangkap rendah

sehingga mengalami kesulitan dalam belajar serta perlu

pendampingan khusus.

Usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah supaya anak-

anak hiperaktif dapat mencapai tahap perkembangannya adalah

dengan memberikan pendampingan personal yaitu: mengenali,

memahami, memberikan perhatian dalam belajar dan

bersosialisasi dengan teman-teman serta lingkungannya.

c. Aspek Sosial

Ketika berada di antara banyak orang, MJ terlihat seperti

anak normal lainnya. Ia bermain, tertawa dan kadangkala bergurau

dengan teman-temannnya. Namun hal itu tidak bertahan lama

karena kemudian ia memisahkan diri dari teman-temannya dan

mulai sibuk dengan urusannya sendiri. MJ memiliki satu teman

dekat yang akrab serta sering bermain dengannya yaitu Adam.

Sedangkan KA terlihat lebih pasif dan suka menyendiri.

Teman-temannya pun tidak begitu akrab dengannya. Dia tidak

memiliki teman dekat. Pihak sekolah menggunakan cara

pendampingan personal bagi mereka. Pendampingan ini dianggap

baik dan sesuai karena melalui pendampingan personal MJ dan

KA diharapkan semakin mampu mengembangkan potensinya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

50

dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik dan semakin

mampu menyesuaikan diri dengan teman-teman serta

lingkungannya.

Dalam pendampingan personal yang diupayakan pihak

sekolah, ada hal-hal yang perlu diperhatikan oleh para

pendamping. Jika guru atau pendamping terlalu dekat dengan

anak-anak hiperaktif yang mereka dampingi, kedua anak akan

tersebut bisa jadi justru mengalami ketergantungan kepada mereka

sehingga proses pendampingan justru menjadi tidak optimal dan

tidak sehat. Model pendampingan personal yang diterapkan oleh

pihak sekolah ini sudah diketahui dan didukung oleh orang tua

anak-anak yang didampingi.

Selain pendampingan personal pihak sekolah juga

memberikan penghargaan (reward) kepada anak-anak dalam

bentuk buku kecil yang akan ditempeli stiker (token) ketika anak-

anak bisa melakukan tugasnya dengan baik (Fahrudin, 2010).

Pemberian penghargaan dengan metode ini baik karena anak-

anak, secara khusus anak hiperaktif akan semakin terpacu serta

terbantu dalam proses belajar dan disiplin. Selain sisi positif

metode ini juga memiliki sisi negatif, yaitu anak tidak melakukan

tugasnya secara optimal. Mereka bisa saja melakukan tugas hanya

karena ingin mendapatkan penghargaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

51

Metode penghargaan dengan stiker (token) ini mampu

menarik perhatian anak-anak. Mereka berlomba-lomba

mendapatkan stiker. Mekanisme pemberian stiker diatur oleh

pihak sekolah dan hanya diberikan dua kali seminggu yaitu pada

hari Senin dan Rabu.

Metode penghargaan ini diterapkan bagi semua anak di TK

Pius sehingga MJ dan KA juga mendapatkannya. Seperti anak-

anak lainnya MJ dan KA antusias untuk mendapatkan stiker

bahkan mereka paling sering mendapatkan stiker karena disiplin.

Bentuk kegiatan yang diupayakan sekolah untuk membantu anak

hiperaktif ini selalu dikomunikasikan pada orang tua sehingga

mereka dapat mengetahui perkembangan yang dialami oleh MJ

dan KA.

1.2. Wawancara dengan Orang Tua

a. Aspek Emosional

Perasaan dominan yang dialami baik orang tua MJ

ataupun KA adalah bingung, sedih dan khawatir ketika ditanya

tentang anak-anak mereka. Pada umumnya mereka merasa

khawatir akan masa depan anak-anak mereka dan tidak tahu apa

yang harus dilakukan. Perasaan lain yang juga dirasakan adalah

merasa sangat direpotkan dengan perilaku anak-anak mereka.

Seringkali orang tua merasa tidak sabar, kesal, serta merasa malu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

52

pada para tetangga/keluarga besar lain akibat perilaku anak-anak

mereka.

Selain perasaan-perasaan di atas, orang tua MJ

memandang anak mereka sebagai anugerah sekalipun dilahirkan

dengan kecenderungan hiperaktif. Mereka menyadari dan

menerima hal itu karena ibu MJ menikah dan melahirkan MJ

pada usia di atas 40 tahun. Kedua orang tua MJ sungguh-sungguh

memperhatikan kebutuhan anak mereka. Segala upaya dilakukan

agar dia MJ bisa bersekolah. Menurut orang tuanya, MJ adalah

anak yang cerdas, tenang, mudah diatur akan tetapi jika ada yang

tidak sesuai dengan keiginannya biasanya dia akan membuang

barang-barang yang ada didekatnya.

Orang tua KA mengungkapkan bahwa anak mereka

bukanlah anak hiperaktif. Hal ini mereka katakan karena merasa

malu dan ingin melindungi anak mereka supaya tidak diejek.

Oleh karenanya mereka menjadi sangat sensitif jika mendengar

suara-suara yang menyebut nama anaknya. Orang tua KA juga

mengungkapkan bahwa anak mereka memang pendiam. Karena

orang tua KA sering memarahi anak mereka dan menuntutnya

menjadi sama dengan teman-temannya yang lain, maka KA

menjadi minder dan takut berhadapan dengan orang lain.

Upaya lain yang dilakukan oleh orang tua MJ adalah

memberikan perhatian ekstra dengan memanggil guru piano

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

53

supaya dapat memberikan les piano bagi MJ. Dengan demikian

MJ bisa menyalurkan bakat yang dimilikinya dan yang pasti MJ

juga belajar untuk dapat duduk dengan tenang. Sedangkan upaya

yang dilakukan oleh orang tua KA yaitu mendampinginya secara

intensif ketika belajar di rumah. Hal ini diupayakan oleh orang

tua MJ dan KA karena mereka memiliki keinginan untuk bisa

lebih menghargai anak-anak dalam berproses, mengurangi marah,

dan memberikan pujian.

Mereka mengungkapkan bahwa sejauh ini kerjasama yang

terjalin dengan pihak sekolah semakin mengalami peningkatan.

Adanya komunikasi, pertukaran-pertukaran informasi, homevisit-

pun dilakukan. Pertukaran informasi antara pihak sekolah dengan

orang tua ini selain dengan mengadakan pertemuan, biasanya

juga dilakukan dengan menggunakan sarana sms (short message

servise).

b. Aspek Intelektual

Menurut orang tuanya, MJ adalah anak yang pintar.

Orang tuanya mengenali bakat yang dimiliki anaknya dalam

bidang musik. Bakat ini dikenali oleh orang tuanya saat MJ suka

menekan bel pintu. Setiap kali pulang ke rumah atau berkunjung

ke rumah orang lain MJ selalu mencari bel dan menekannya

berkali-kali. Dari pengalaman itu orang tua MJ mencoba

membelikannya piano dan ternyata dia menyukainya. Kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

54

orang tuanya mencarikan guru les piano untuk mengajari MJ

bermain piano.

Orang tua KA masih enggan mengatakan bahwa anaknya

hiperaktif. Menurut mereka KA memang mengalami kesulitan

dalam belajar karena daya tangkapnya yang rendah. Mereka setia

menemani belajar karena dengan cara itulah KA dapat

mengerjakan tugas dan tampak lebih percaya diri.

c. Aspek Sosial

Menurut orang tuanya, MJ adalah anak yang ramah. Dia

memiliki banyak teman dan setiap kali pulang sekolah dia selalu

datang ke tempat Bu Sri (Kepala Sekolah) untuk berpamitan.

Begitulah kebiasaan yang dilakukan MJ jika dia sudah merasa

nyaman dengan seseorang. Dia tidak pernah mengganggu

temannya, meski suka berpindah-pindah tempat. Teman-

temannya, khususnya teman-teman perempuan sering memberi

dia makanan.

Di tempat MJ tinggal, dia jarang bermain dengan teman-

teman sebayanya karena ibunya melarang dia untuk bermain

dengan mereka. Ibu MJ takut jika MJ terpengaruh oleh teman-

temannya yang nakal. Demikian dikutip seperti yang diungkapkan

oleh Ibu MJ:

Di rumah, saya tidak mengijinkan anak saya bermain dengan teman-teman di luar rumah, karena saya takut kalau dia nanti jadi nakal atau tidak bisa diatur. Di rumah dia tidak punya teman dekat tidak apa-apa, saya sudah merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

55

lega karena kepala sekolah mengatakan di sekolah dia punya banyak teman dan ada satu temannya yang biasa bermain dengan dia. Saya belum siap jika anak saya bermain dengan teman di dekat rumah.

Hal ini berbeda dengan KA, sebaliknya orang tua KA

mengatakan kalau di rumah anak mereka memiliki banyak teman.

Orang tua KA mengakui kalau mereka terlalu mengawasi anak

mereka. Namun itu dilakukan supaya orang tidak terus menghina

anak mereka. Mereka juga tahu bahwa di sekolah anak mereka

tidak mempunyai banyak teman sehingga mereka tidak mau

mengekang anak mereka untuk tidak berteman dengan anak-anak

sebayanya di sekitar rumah. Hal ini dilakukan agar anak mereka

tidak semakin minder. Berikut kutipan wawancara dengan orang

tua KA:

Kami merasa perlu untuk melindungi dan menjaga anak kami. Apalagi banyak yang mengatakan kalau anak kami hiperaktif meski saya tidak suka dengan kata itu. Jadi tidak apa-apa jika anak saya tidak punya teman di sekolah, namun saya akan tetap men-support dia agar semakin percaya diri. Saya yakin anak saya mampu seperti anak yang lain, meski daya tangkapnya rendah. Karenanya saya tidak akan melarang anak saya untuk bermain dengan teman-temannya di rumah.

Demikian ungkapan orang tua MJ dan KA sebagai bentuk

atau usaha mereka dalam mendampingi anak mereka secara khusus

dalam kehidupan sosial.

1.3. Wawancara dengan Psikolog

a. Aspek Emosional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

56

Menurut psikolog yang menangani kedua anak hiperaktif

ini, orang tua MJ sebelumnya pernah datang ke psikolog pertama-

tama karena mereka memang ingin tahu tentang kondisi anak

mereka yang dilahirkan dari orang tua yang sudah tua (berumur

sekitar 40-an). Mereka khawatir kalau terdapat kelainan pada anak

mereka Alasan berikutnya adalah karena orang tua MJ melihat

bahwa anaknya sering sibuk dengan diri sendiri sehingga kurang

memperhatikan jika diajak berbicara.

Psikolog juga menyampaikan bahwa dia telah mengenal

KA sebelum anak tersebut bersekolah di TK Pius, tepatnya di

sekolah Kristen yang berada di dekat tempat tinggal KA. Namun

karena KA pernah memiliki masalah di TK tersebut maka dia

dipindahkan ke TK Pius. Di sekolahnya yang lama, KA suka

mengejar teman yang tidak mau bermain dengannya. Ia akan

mengejar teman tersebut sampai dapat kemudian memukulnya.

Hal tersebut sering terjadi sehingga orang tua anak-anak yang lain

merasa cemas dengan sikap KA. Karena alasan itu, orang tuanya

sangat tersinggung dan memutuskan untuk memindahkan anaknya

ke TK Pius X Magelang.

Psikolog ini memperhatikan bahwa ciri utama hiperaktif

adalah berkurangnya perhatian dan adanya aktivitas berlebihan.

Kedua ciri tersebut menjadi syarat mutlak diagnosis. Kedua ciri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

57

tersebut juga harus muncul lebih dari satu situasi (misal: di rumah,

sekolah, atau tempat yang lain).

Menurut psikolog, untuk mengurangi sifat yang dominan

tergantung pada derajat gangguan yang dimiliki anak. Bila anak

didiagnosa bahwa gangguan perilaku hiperaktif menyulitkannya

dalam hal perencanaan, mengatur perilakunya, memori,

komunikasi, emosi serta ketrampilan sosial maka dibutuhkan

pengobatan medis dengan minum obat secara kontinyu. Namun,

bila derajat gangguan yang diderita tergolong ringan maka

dibutuhkan modifikasi perilaku pada setting lingkungan baik di

sekolah maupun di rumah.

Oleh karena itu, Psikolog memberikan saran untuk orang

tua agar membuat jadwal harian yang teratur. Jadwal harian

tersebut akan membantu anak sehingga dapat mengatur

kegiatannya sendiri. Selain itu proses belajar perlu dilakukan di

ruangan yang tenang, tidak banyak suara dan tidak banyak

barang/benda yang dapat mengganggu konsentrasi belajar mereka.

Psikolog juga mengajak orang tua untuk mengkondisikan

suasana belajar yang menyenangkan tanpa tekanan. Jadi anak bisa

belajar sambil bermain. Dalam proses belajar anak diperlukan

kehadiran pendamping agar kegiatan bisa berlangsung secara

terarah. Suasana rumah harus dalam keadaan tenang, televisi

dimatikan dan seluruh anggota keluarga menekuni pekerjaan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

58

merupakan tanggung jawab masing-masing. Tempat tidak terlalu

banyak barang atau menimbulkan suara.

Psikolog telah menyampaikan masukkan kepada kepala

sekolah dan guru tentang beberapa hal yang dapat dilakukan untuk

membantu anak-anak hiperaktif agar dapat memperhatikan dengan

baik. Anak-anak hiperaktif perlu diberi tempat duduk di depan,

dekat dengan meja guru agar guru dapat “membantunya”

berkonsentrasi, bukan untuk mencela, menegur, atau memarahi.

Bila hal tersebut tidak memungkinkan, anak dapat diberi tempat

duduk dalam jangkauan yang mudah, seperti di bagian depan

tetapi di pinggir agar tidak menghalangi pandangan teman-

temannya karena tubuhnya yang besar. Selain itu, anak dapat juga

ditempatkan di sekitar teman-temannya yang tenang dan bisa

berkonsentrasi selama pelajaran.

Selain penempatan posisi duduk anak, guru dapat menepuk

lembut pundaknya, mengetuk mejanya dengan pelan, mengusap

kepalanya dan meminta anak untuk melihat ke depan kembali

ketika perhatiannya teralihkan. Guru juga perlu mengingatkan

anak untuk menyingkirkan benda-benda yang tidak diperlukan

dari mejanya saat mengerjakan tugas. Apabila guru memberikan

10 soal, anak diminta untuk mengerjakan 2 atau 3 soal dulu,

sedang yang lain ditutup. Setelah 2 atau 3 soal awal selesai

dikerjakan baru mereka diminta untuk melanjutkannya. Setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

59

lembar baru pada buku anak perlu diberi tanda yang mengingatkan

anak bahwa mereka harus berkonsentrasi, misalnya tulisan: “Lihat

ke depan ya”, “Perhatikan Bu Guru”, gambar anak yang sedang

memperhatikan pelajaran (ditempel/digambar), dll. Alat tulis yang

dimiliki anak sebaiknya polos, tidak dengan gambar yang

berwarna-warni.

Di sekolah, peran guru juga penting untuk mendorong anak

agar tidak terlalu sering asyik dengan dirinya sendiri. Pelajaran

tentang keterampilan bergaul seperti kontak mata dan senyum

juga sangat dibutuhkan anak. Sebagai upaya untuk membantu

anak-anak hiperaktif ini, psikolog sudah melakukan kerjasama

melalui komunikasi secara intensif dengan orang tua dan guru.

b. Aspek Intelektual

Menurut psikolog yang menangani kedua anak hiperaktif

ini, ada perbedaan yang mencolok antara MJ dan KA dari banyak

aspek. Salah satunya adalah aspek intelektual. Psikolog

menyampaikan bahwa MJ memang anak yang cerdas. Dia bisa

mengerjakan tugas dengan baik dan sangat rapi dibandingkan

dengan teman-temannya. Ketika berkegiatan di dalam kelas,

biasanya dia sibuk dengan dirinya dan berjalan kesana-kemari.

Ketika diberi pertanyaan oleh kepala sekolah atau guru dia selalu

bisa menjawabnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

60

KA memiliki daya tangkap yang rendah serta kurang

percaya diri. Dia sering mendapatkan tekanan dari ibunya supaya

bisa menjadi seperti anak yang lain. KA memiliki down syndrom

sehingga wajahnya tampak seperti anak idiot. Dia juga takut

bertemu orang lain dan cenderung menyembunyikan wajahnya.

Jika diberi pertanyaan, dia hanya menjawab secara singkat dengan

satu kata saja.

Selama menangani kedua anak ini, baik psikolog maupun

orang tua sudah bekerjasama dengan baik. Meskipun kadang

muncul ketidaksabaran orang tua terhadap proses yang harus

diupayakan bersama dan mencari terapis lain untuk segera

menyembuhkan anak mereka. Namun hal itu pun bukan sesuatu

yang mudah karena anak hiperaktif tidak akan dengan begitu saja

sembuh. Pendampingan bagi anak hiperaktif membutuhkan proses

dan kesabaran. Setelah mengalami kesulitan akhirnya orang tua

akan datang kembali. Proses yang terhambat tersebut

mengakibatkan baik orang tua maupun psikolog perlu mengulang

dan memulai terapi dari tahap awal.

c. Aspek sosial

Menurut psikolog, anak hiperaktif biasanya suka

melakukan apa yang dia suka tanpa memperhatikan bahwa disitu

ada banyak orang. Mereka sibuk dengan urusannya sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

61

sehingga tidak memperhatikan dengan baik ketika diajak

berbicara.

Bila dibandingkan dengan teman‐temannya, anak

hiperaktif biasanya sulit bergaul dan menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya. Banyak anak hiperaktif tidak mempunyai teman dekat karena sikap mereka yang berbeda dari yang lain.

D. Analisis Masalah

1. Sintesis

1.1. Subjek 1 (MJ)

MJ adalah seorang anak hiperaktif. Hal ini diketahui oleh

orang tuanya ketika dia berusia dua tahun. MJ tampak sibuk dengan

dirinya sendiri, suka berjalan-jalan, acuh tak acuh, sehingga semula

orang tuanya mengira bahwa dia tuli. Ketika MJ merasa nyaman

dengan orang yang berada di dekatnya, dia akan menggandeng dan

memeluk orang tersebut dan baru melepaskannya jika dia sudah

merasa bosan. Ketika menginjak usia empat tahun MJ baru mulai

bisa berbicara sepatah dua patah kata. Sekitar usia 5 tahun dia suka

sekali berkeliling dari sudut rumah yang satu ke sudut yang lain dan

suka menekan bel. Hal ini sering dilakukannya kalau sedang berada

di rumah orang lain.

Karena cemas dengan keadaan anak mereka, orang tuanya

membawa MJ ke dokter THT. Dokter THT tidak menemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

62

kelainan apapun sehingga dokter menyarankan agar MJ dibawa ke

psikolog. Dari hasil konsultasi dengan psikolog itulah orang tua MJ

akhirnya harus menerima bahwa anak mereka mengalami hiperaktif.

Menurut kepala sekolah dan guru pendamping, MJ

merupakan anak yang pintar. Pernyataan ini didukung oleh hasil

wawancara bahwa MJ mampu menjawab pertanyaan kepala sekolah

ataupun guru yang mendampinginya meskipun dia tampak tidak

memperhatikan. MJ juga memiliki potensi dalam hal menggambar

dan menempel puzzle. Kedua keterampilan tersebut mampu

diselesaikan MJ dengan rapi dan bersih. Orang tua MJ menyatakan

bahwa anaknya suka memainkan piano. Minat MJ ini ditangkap oleh

orang tuanya sehingga orang tuanya memfasilitasi minat MJ dengan

memanggil guru les piano untuk mendampinginya.

Permasalahan yang dialami MJ adalah keinginan untuk

diperhatikan dan disayangi (afeksi). Kecenderungan ini nampak

dalam diri MJ misalnya ketika dia dengan sengaja mencoba mencari

perhatian dengan menekan bel di rumah orang lain. Pernyataan-

pernyataan ini disusun oleh penulis sebagaimana telah diungkapkan

oleh orang tua MJ dan sesuai dengan keterangan psikolog.

1.2. Subjek 2 (KA)

KA adalah seorang anak hiperaktif. Selain itu dia juga

memiliki down syndroma, yaitu suatu gangguan pertumbuhan

kecerdasan. Down Syndroma yang dialami KA juga bisa diamati dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

63

wajahnya yang tampak seperti anak idiot. Dalam proses belajar-

mengajar, KA memiliki daya tangkap rendah Kelainan dalam diri

KA diketahui oleh orang tuanya ketika dia mengalami panas tinggi,

kejang-kejang (step) dan kemudian dibawa ke rumah sakit.

KA adalah seorang pendiam, sibuk dengan dunianya sendiri,

suka menyembunyikan wajahnya jika bertemu dengan orang lain,

agresif, mudah tersinggung dan agresif. Sikap agresif KA nampak

ketika KA suka pada seseorang, dia akan mengejarnya sampai dapat.

Hal tersebut menyebabkan orang tua KA memindahkannya ke TK

Pius X Magelang atas permintaan sekolah lama karena teman-

temannya merasa tidak nyaman dengan kehadirannya.

KA memiliki kelebihan dalam ketelitian. Dia mampu

memotong kertas sesuai dengan bentuknya dan menempelkannya

dibuku. Persoalan yang dihadapi KA adalah masalah bersosialisasi

dengan teman dan lingkungannya. Hal ini dapat dilihat

Kecenderungan ini nampak dalam diri KA pada saat bertemu dengan

orang lain. KA tidak pernah mau memandang wajah lawan bicaranya

dan selalu memalingkan wajahnya ketika berbicara.

2. Diagnosis

2.1. Subjek 1 (MJ)

MJ adalah seorang anak yang mengalami hiperaktif, dia

sangat acuh tak acuh dan suka berjalan-jalan di kelas. Ketika guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

64

menjelaskan di kelas pun MJ tidak mau mendengarkan. Kelebihan

dalam diri MJ adalah dia memiliki potensi dalam hal menggambar

dan menempel gambar. MJ pun cukup cerdas jika dibandingkan

dengan teman-temannya. Meskipun tampak tidak memperhatikan

instruksi, namun MJ mampu mengerjakan tugas dengan hasil yang

jauh lebih rapi dari dibandingkan hasil teman-temannya.

Sepintas orang tidak akan mengetahui bahwa MJ adalah anak

hiperaktif karena dia berperilaku sama seperti anak-anak lainnya.

Ciri hiperaktif MJ dapat diamati ketika dia merasa nyaman dengan

orang tertentu, baik itu kepala sekolah, guru ataupun tamu yang

berkunjung ke sekolah. MJ akan memeluk, menggandeng, dan tidak

akan melepaskan pegangannya sampai dia merasa bosan. Dari

pengamatan tersebut peneliti melihat bahwa anak ini memiliki

kebutuhan untuk diperhatikan (kurangnya afeksi).

Persoalan yang kini dihadapi oleh MJ termasuk dalam ragam

bimbingan belajar khususnya konsentrasi dan perhatian (afeksi).

Melalui pendampingan secara intensif dari guru, orang tua, dan

psikolog MJ akan dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya

secara optimal. Hal ini sangat dimungkinkan karena didukung juga

oleh kemauan belajar MJ. Kecenderungan dalam diri MJ untuk

mengikuti kehendaknya sendiri, jika diarahkan dengan benar akan

menjadi potensi yang baik sebab dia bisa semakin banyak menyerap

pengetahuan melalui eksplorasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

65

Orang tua perlu memberikan perhatian kepada MJ serta

semakin mempererat kerjasama dengan kepala sekolah dan psikolog

sebagai upaya untuk mengenali perkembangan anak-anak mereka

dari aspek emosional, intelektual dan afeksi.

2.2. Subjek 2 (KA)

KA adalah seorang anak hiperaktif dan sekaligus mengalami

down syndroma. KA memiliki sikap pasif, pendiam, namun jika

tersinggung dia bisa menjadi sangat agresif. Dia tidak segan untuk

memukul temannya jika apa yang dikehendakinya tidak diberikan.

Selain itu karena down syndroma, yaitu gangguan pertumbuhan pada

kecerdasannya,

KA memiliki daya tangkap yang rendah. Wajahnya KA

tampak seperti anak idiot. Ia menyembunyikan wajahnya ketika

berbicara atau berhadapan dengan orang lain. Ketika ditanya oleh

orang lain, pada umumnya ia hanya menjawab dengan satu kata

“ya”.

KA dapat menyelesaikan tugasnya jika didampingi secara

intensif karena kemampuan kognitifnya kurang memadai. Selain itu

anak ini juga mengalami kesulitan dalam bergaul dengan teman-

temannya karena rasa rendah diri (minder) yang dimilikinya.

Rasa minder KA lebih banyak dipengaruhi oleh orang

tuanya yang mempunyai kebiasaan mengurung anaknya di dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

66

ruangan kaca ketika mereka pergi. KA juga kurang bisa bersosialisasi

dengan teman-temannya karena sikapnya yang pasif. Selain itu KA

juga mengalami kurangnya perhatian serta tuntutan orang tua agar

anaknya bisa menjadi seperti anak yang lain.

Persoalan yang saat ini dihadapi oleh KA termasuk dalam

ragam bimbingan belajar dan sosial untuk meningkatkan daya

ingatnya dan agar dia semakin mampu bersosialisasi dengan teman-

teman dan lingkungannya.

Maka perlu bagi orang tua untuk memberikan perhatian,

dukungan, dan bimbingan kepada KA dalam belajar supaya dia tidak

merasa minder serta tidak terus menerus hidup dalam ketergantungan

pada guru, teman, dan orang tua. Oleh karena itu perlu bagi orang tua

untuk semakin mempererat kerjasama dengan kepala sekolah dan

psikolog sebagai upaya untuk mengenali perkembangan anak-anak

mereka dari aspek emosional, intelektual dan sosial.

3. Prognosis

Berdasarkan diagnosis di atas penulis melihat bahwa MJ dan KA

memiliki potensi yang baik. Potensi tersebut masing-masing nampak

dalam: Dalam diri MJ, ketika dia mampu mengerjakan tugas dengan baik

dan rapi. Sedangkan pada diri KA ketika ia mampu mengerjakan tugas

dalam pendampingan intensif maka dia pun mampu menyelesaikan tugas

dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

67

Mereka berdua memiliki kekhasan dalam berperilaku. MJ adalah

anak yang cerdas dengan gayanya yang cuek, suka berjalan-jalan

sekehendak hatinya, berpindah-pindah tempat dan jika ada bel dia akan

menekan bel itu berkali-kali. Ketika merasa nyaman dengan teman atau

guru dia akan bersikap baik kepada mereka. Penulis menyimpulkan

bahwa yang dibutuhkan MJ adalah perhatian (afektif).

KA adalah anak yang pasif, agresif, suka menyendiri, pendiam,

dan daya tangkapnya pun kurang. Dari beberapa segi yang telah

diungkapkan di atas penulis menyimpulkan bahwa KA adalah seorang

anak yang rendah diri (minder) dan kurang percaya diri. Disamping itu

KA juga mengalami kesulitan dalam bersosialisasi.

Orang tua MJ dan KA sudah mengupayakan berbagai cara untuk

memberikan bantuan dan bimbingan kepada anak-anak mereka dengan

membangun kerjasama antara kepala sekolah, guru, orang tua, dan

psikolog. Kerjasama tersebut diupayakan bersama dengan saling

memberikan informasi atas perkembangan MJ dan KA. Berbagai bentuk

terapi, pemberian penghargaan (reward) dalam bentuk token, homevisit

yang dilakukan oleh pihak sekolah dan pendampingan dalam belajar pun

sudah dilakukan secara intensif.

Setelah mencermati hal-hal yang terungkap melalui observasi

dan wawancara penulis mengusulkan beberapa langkah pendampingan

yang perlu dikembangkan, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

68

1. Orang tua dan guru terbuka dan menerima anak (didik) mereka yang

mengalami hiperaktif.

2. Kerjasama, komunikasi, dan saling memberikan informasi secara

berkesinambungan antara kepala sekolah, guru, orang tua, dan

psikolog dalam memberi pendampingan.

3. Orang tua mulai menumbuhkan dan mengembangkan perhatian

(afeksi) kepada MJ, dan mulai mengupayakan untuk membantu KA

dalam menumbuhkan rasa percaya diri, sehingga KA semakin mampu

untuk bersosialisasi dengan teman-temannya.

4. Permainan puzzle sebagai salah satu terapi yang dapat membantu MJ

dan KA supaya dapat berkonsentrasi dan melatih daya ingat. Setelah

proses belajar selesai puzzle bisa diberikan kepada MJ dan KA

sebagai hadiah karena mereka dapat menyelesaikan tugasnya dengan

baik (bentuk penghargaan).

5. Semakin ditingkatkannya home visit supaya baik orang tua maupun

guru semakin terbuka akan perkembangan ataupun kemundururan

yang dialami anak.

6. Pemberian pujian kepada anak.

4. Treatment

Anak-anak adalah pribadi yang unik dan istimewa. Dunia anak

merupakan dunia yang paling menyenangkan dan sungguh memberikan

suasana yang menggembirakan. Di masa ini mereka belajar untuk melihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

69

dan mengamati dunia sekitar dan belajar untuk menyesuaikan diri serta

bersosialisasi dengan teman sebaya mereka. Selain itu masa anak-anak ini

merupakan masa bermain, berimajinasi, membangun rasa percaya diri

serta rasa aman terhadap lingkungan sekitar mereka.

Orang tua mendampingi dan memperhatikan perkembangan MJ

dan KA dengan memberikan dasar yang baik bagi anak-anak mereka.

Memberikan kepercayaan, dan juga kebebasan dalam belajar serta

bersosialisasi dengan teman-teman sebaya dan lingkungannya.

Berdasarkan diagnosa, penulis mengusulkan treatment bagi anak-

anak yang ditujukan kepada kepala sekolah dan orang tua, dengan

harapan mereka akan semakin terbuka dan mau berupaya untuk

memberikan motivasi kepada anak-anak (didik) mereka sesuai dengan

tahap perkembangannya. Treatment yang peneliti usulkan adalah sebagai

berikut:

1. Menerima anak-anak hiperaktif sebagai pribadi yang istimewa dan

unik, karena mereka memiliki potensi dan bakat terpendam yang perlu

digali dan dikembangkan.

2. MJ mengalami persoalan dalam hal afeksi/perhatian. Oleh sebab itu,

orang tua dan guru perlu mengajarinya mengucapkan terimakasih

sebagai bentuk perhatian dan juga dukungan.

3. KA mengalami masalah bersosialisasi karena dia cenderung pasif,

maka orang tua dan guru harus memberi tempat supaya KA dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

70

bermain dengan teman-temannya sampai rasa percaya dirinya

berkembang.

4. Memberikan dukungan, motivasi, dan pujian kepada MJ dan KA

ketika mereka bisa menyelesaikan tugas dengan baik.

5. MJ dan KA memiliki kelemahan dalam berkonsentrasi (memusatkan

perhatian). Maka sebagai latihan dapat diberikan puzzle sebagai

sarana supaya mereka bisa lebih fokus dan setelah mereka bisa

menyelesaikan dengan baik, puzzle bisa diberikan kepada anak

sebagai bentuk penghargaan. Oleh karena itu diperlukan

pendampingan belajar secara intensif oleh orang tua dan guru.

6. Membawa anak ke terapis atau psikolog untuk mendapatkan

pengobatan dan terapi sesuai dengan kebutuhan anak. Oleh karena itu

perlu adanya komunikasi dan saling memberikan informasi antara

orang tua, guru, dan psikolog.

7. Peningkatan kerjasama antara orang tua dan pihak sekolah dapat

diwujudkan dengan melaksanakan home visit sesuai dengan

kebutuhan anak, pemberian informasi yang berkanjang, dan adanya

keterbukaan dari kedua pihak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan

memuat kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian. Bagian saran memuat saran

untuk semua pihak yang terkait kerjasama guru dan orang tua dalam membantu

dan mendampingi anak-anak hiperaktif dalam mengikuti proses belajar mengajar.

A. Kesimpulan

MJ dan KA mengalami hiperaktif. MJ memiliki sikap acuh tak acuh

(cuek), suka berjalan-jalan sekehendak hati, berpindah-pindah tempat duduk,

menyukai permainan yang menggunakan alat, seperti menyusun balok-balok

kayu. Jika sudah merasa nyaman dengan seseorang dia akan memeluk,

menggandeng dan tidak akan melepaskannya sampai dia merasa bosan. MJ

juga tampak tenang namun acuh tak acuh. MJ adalah anak yang cerdas, hal ini

bisa dilihat dari interaksinya di dalam kelas. Meskipun tampaknya tidak

memperhatikan karena sibuk dengan urusannya sendiri, tetapi MJ mampu

menjawab dengan baik ketika ditanya.

KA memiliki sikap lebih pasif, pendiam, agresif, dan mudah

tersinggung. Jika keinginannya tidak terpenuhi baik oleh orang tuanya

maupun oleh teman-temannya ia akan marah. KA mengalami down syndroma,

yaitu gangguan dalam kecerdasan sehingga dia memiliki daya tangkap yang

rendah. Oleh karenanya KA sering ketinggalan pelajaran. Dia juga selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

72

menyembunyikan wajahnya ketika berhadapan dengan orang lain. Teman-

temannya jarang ada yang mau bermain dengannya.

Baik MJ maupun KA, memiliki persoalan dalam dirinya. MJ

memiliki persoalan dalam hal afeksi (kebutuhan akan perhatian), sedangkan

KA dalam hal bersosialisasi dengan teman-teman dan lingkungannya.

Kepala sekolah/guru, orang tua, dan psikolog berkerjasama dalam

memberikan perhatian ketika anak-anak hiperaktif berada di dalam ruangan.

Hal ini diupayakan untuk membantu supaya anak-anak hiperaktif mau

berkontak mata dengan pembimbing sehingga pandangannya tidak beralih ke

tempat lain. Selanjutnya perlu bagi kepala sekolah, guru, dan orang tua untuk

memberikan pujian dan penghargaan jika anak dapat melakukan tugas dengan

baik.

Orang tua perlu memberikan waktu luang untuk anak mereka yang

hiperaktif. Orang tua KA juga perlu mulai memberikan kesempatan kepada

anaknya untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebaya mereka karena

dengan demikian orang tua semakin mampu untuk mengenali potensi serta

perkembangan yang dimiliki anaknya yang mempunyai kecenderungan

hiperaktif.

Di sekolah, kepala sekolah bekerjasama dengan guru atau wali kelas

memberi penghargaan pada anak dengan menggunakan sarana yang disebut

token. Token yang dimaksud berbentuk buku kecil yang bagian depannya

diberi nama masing-masing anak dengan gambar yang menarik dan warna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

73

cerah. Bagian dalamnya ada garis kotak-kotak kecil yang nantinya di dalam

kotak itu akan ditempeli stiker.

Model bimbingan lain yang diupayakan adalah dengan cara

menyusun puzzle, permainan ini dapat membantu MJ dan KA agar dapat

berkonsentrasi/lebih fokus. dan puzzle sudah selesai dikerjakan, maka sebagai

bentuk penghargaan puzzle tersebut dihadiahkan kepada mereka sebagai

reward atau penghargaan atas usaha yang telah mereka buat. Selain model

bimbingan di atas kepala sekolah, guru, orang tua bekerjasama dengan saling

memberikan informasi dan mengadakan home visit sebagai upaya untuk

mengetahui perkembangan anak-anak baik itu di sekolah maupun di rumah.

Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil penelitian dan

situasi yang dialami MJ dan KA yaitu semakin ditingkatkannya kerjasama

antara guru dan orang tua sebagai upaya untuk membantu anak

mengembangkan afeksinya serta membantu anak agar semakin mampu

bersosialisasi dengan teman-temannya. Kerjasama ini diupayakan agar anak-

anak hiperaktif semakin mampu untuk mencapai tahap perkembangannya.

Kepala sekolah, guru, orang tua dengan bantuan psikolog pun diajak

untuk semakin proaktif dalam berkomunikasi, saling memberikan informasi.

Kehadiran anak-anak hiperaktif perlu diperhitungkan karena kondisi yang

mereka alami merupakan tantangan dalam dunia pendidikan saat ini pada

umumnya dan secara khusus di TK Pius X Magelang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

74

B. Saran

Berikut ini dikemukakan saran bagi Program Studi Bimbingan dan

Konseling, orang tua, dan peneliti lain agar semakin memahami dan

mengenali anak-anak hiperaktif serta memperoleh hasil penelitian yang lebih

baik:

1. Bagi program Bimbingan dan Konseling, penelitian tentang anak

hiperaktif belum banyak diminati. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan

agar Program Studi Bimbingan dan Konseling memikirkan untuk meneliti

lebih dalam lagi tentang anak hiperaktif melalui pendekatan yang berbeda.

2. Bagi orang tua, setelah membaca tulisan ini peneliti mengharapkan agar

orang tua tergerak hatinya untuk lebih intensif dalam memberikan

pendampingan dan perhatian bagi anak hiperaktif.

3. Bagi peneliti (mahasiswa) lainnya, peneliti berharap agar para mahasiswa

memiliki ketergerakan untuk meneliti anak-anak hiperaktif (berkebutuhan

khusus). Dengan demikian, kajian tentang topik ini menjadi semakin kaya

sebab anak-anak berkebutuhan khusus memiliki potensi yang besar yang

dapat digali dengan cara memberikan perhatian secara optimal.

4. Penelitian ini masih menggunakan metode studi kasus yang digunakan

dalam proses bimbingan dan konseling secara umum, maka peneliti

mengharapkan bahwa mahasiswa lain yang berniat untuk melakukan

penelitian studi kasus sangat diharapkan untuk menggunakan pendekatan

studi kasus untuk yang digunakan untuk karya ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

75

DAFTAR PUSTAKA

1. Sumber Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

American Psychiatric Assosiation. 2013. Diagnostic And Statistical Manual

Of Mental Disorders fifth Edition (DSM-5). Washington DC London, England

Astrid Louisia. Trihandayani Dewi.2012. Berinteraksi dengan Kami yang Attention Deficit/Hyperactive disorder. Jakarta: Pelangi Mitra Printing

Arga Paternotte & Jan Buitelaar.2010. ADHD Attention Deficit Hyperactivity

Disorder (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas). Jakarta: Prenada media Group

Anisa Renang Yulianti, dr. 2011. Apa dan Bagaimana Gangguan Hiperkinetik

Pada Anak.Yogyakarta: Jejak Kata Kita

Anak Down Syndroma Bisa Berprestasi (Hari Sindroma Down Sedunia).

Koran Kedaulatan rakyat. Hal 9. Jumat, 20 Maret 2015

Bungin, Burhan. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Pt. Raja

Grafindo Persada

Dayu. 2013. Mendidik anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)

Hal – hal yang Tidak Bisa Dilakukan Obat. Jogjakarta: Javalitera

Erman Amti, Prayitno.1994. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:

Rhineka Cipta

Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan (suatu perndekatan

sepanjang rentang kehidupan). Jakarta: Penerbit Erlangga

Sri Rejeki Ekasasi. 2015. Anak Down Syndroma Bisa Berprestasi. Koran

Kedaulatan Rakyat, tanggal 20 Maret 2015 hal 9.

Robb Flanagen.2005. ADHD KIDS (attention deficit hyperactivity disorder).

Jakarta: Prestasi Pustakaraya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

76

Moleong, Lexy J. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosda Karya

Sugiyono.2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sri Esti Wuryanti Djiwandono.2005. Konseling dan Terapi dengan Anak dan Orang Tua. Jakarta: Grasindo

Santrock, John W. 2012. Life – Span Development (Perkembangan Masa Hidup). Jakarta: Penerbit Erlangga

Tin Suharmini. 2004. Penanganan Anak Hiperatif Melalui Metode Sensory Integrative Therapy. Surakarta. Pusat Penelitian dan Remediasi(PPRR) Lembaga Penelitian UNS (DIKTAT)

Charles Andrea.2014. Keluarga adalah Fondasi Bangsa, majalah Intisari Extra halaman 48-50, bulan November 2014.

Yin, Robert, K. 2009. STUDI KASUS desain dan metode. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Ferdinand Zaviera. 2012. Anak Hiperaktif (Cara Cerdas Menghadapi Anak Hiperaktif dan Gangguan Konsentrasi). Jogjakarta: Kata Hati

2. Sumber Internet

Sani Budiantini Hermawan (2010). Anak Hiperaktif. [Online]. Tersedia: http:www.tabloid-nakita.com. Html [14 Agustus 2014]

Psikologi Zone (2009). Fase-fase Perkembangan Manusia. [Online]. Tersedia:

www.psikologizone.com. Html [12 Juni 2014]

Adiyanti MG (2014). Sepuluh Persen Anak Usia Dini di Indonesia Hiperaktif .

[Online]. Tersedia: www.kesekolah.com/tag/fakultas-psikologi. Html [9 Agustus2014]

Pondok Ibu (2011). Kerjasama orang tua dan guru dalam pendidikan.

[Online]. Tersedia: www.Pondokibu.com. Html [2 Desember 2014]

Fahrudin, A. (2010). Teknik Token Ekonomi dalam Pengubahan Perilaku.

[Online]. Tersedia: www.academia.edu.com. Html [11 November 2014]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

77

Seto Mulyadi (2010). Pengertian Anak Hiperaktif. [Online]. Tersedia: http// balita-anda.com. Html [2 Desember 2014]

Panduanguru. (2013). Pentingnya kerjasama guru dan keluarga dalam pendidikan. [Online]. Tersedia: http//Panduan Guru. Html [11 Juli 2015]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

1. Tanggal dan hari observasi

No Hari/ Tanggal Kegiatan Keterangan

1. Senin, 16 Juni 2014 Observasi Peneliti melakukan observasi di dalam

kelas dan ikut serta dalam proses

belajar mengajar mereka.

2. Selasa, 17 Juni 2014 Observasi Peneliti kembali melakukan observasi

di dalam kelas namun secara khusus

mengobservasi anak-anak hiperaktif

3. Rabu, 18 Juni 2014 Observasi Peneliti melakukan obsevasi terhadap

anak hiperaktif ketika anak-anak TK

Pius sedang belajar di alam.

4. Kamis, 19 Juni 2014 Observasi Peneliti melakukan observasi ketika

anak-anak hiperaktif sedang bermain.

2. Tanggal dan hari wawancara

No Hari/ tanggal Kegiatan Keterangan

1. Sabtu, 9 Agustus 2014 Menggali Penulis menggali informasi tentang

informasi anak hiperaktif melalui kepala

sekolah

2. Senin, 15 September 2014 Menggali Penulis menggali informasi tentang

informasi anak hiperaktif melalui psikolog

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

No Hari/ tanggal Kegiatan Keterangan

yang pernah menangani ke dua

anak hiperaktif ini

3. Senin, 6 Oktober 2014 Wawancara Penulis melakukan wawancara

dengan orang tua anak yang

mengalami hiperaktif yang

berinisial MJ

4. Selasa, 7 Oktober 2014 Wawancara Penulis melakukan wawancara

dengan orang tua anak yang

mengalami hiperaktif yang

berinisial KA

5. Senin, 24 November 2014 Wawancara Penulis melakukan wawancara

dengan kepala sekolah di TK Pius

X Magelang dan Psikolog di

Rumah Sakit Jiwa Prof Dr Soeroyo

Magelang

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

Hasil Observasi

HARI DAN

HASIL OBSERVASI TANGGAL

Senin, 16 Juni Peneliti melakukan observasi di dalam kelas dan ikut serta dalam

2014 proses belajar mengajar mereka. Sebelum masuk lebih jauh

untuk mengenal dan memahami anak-anak hiperaktif, peneliti

memperhatikan sikap, tingkah laku dan berbagai macam

kegiatan yang dilakukan semua anak, termasuk yang mengalami

hiperaktif.

Ketika hanya sekilas memperhatikan, peneliti hampir tidak bisa

membedakan antara anak yang normal dengan anak yang

mengalami hiperaktif. Maka memang perlu adanya kerjasama

antara orang tua dan guru dalam menyampaikan kondisi anak-

anak mereka, sehingga yang memiliki kebutuhan khusus pun

dapat dibantu.

Selasa,17 Juni Peneliti melakukan observasi bagi anak-anak hiperaktif. Mulai

2014 dari tingkah laku, sikap, dan kegiatan yang di lakukan di dalam

kelas. dari hasil observasi peneliti melihat bahwa:

1. Subyek I (MJ)

- MJ seorang anak hiperaktif yang cukup aktif

- Dia suka jalan-jalan di dalam kelas

- Berpindah tempat duduk dari satu tempat ke tempat

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

HARI DAN HASIL OBSERVASI

TANGGAL

yang lain

- MJ cukup rapi dan teliti dalam mengerjakan tugas/

permainannya walaupun cepat bosan dan

meninggalkannya.

- Memiliki daya tangkap yang baik (meski tampak

tidak mendengarkan namun ketika ditanya pasti bisa

mengerjakan sesuai apa yang dijelaskan oleh guru/

pendamping

2. Subyek 2 (KA)

- KA seorang anak hiperaktif yang pasif

- Ketika berhadapan dengan orang lain, baik itu

guru/pendamping maupun teman-temannya KA

selalu memalingkan wajahnya ke samping (tidak mau

menatap)

- KA selalu duduk di tempat yang sama kecuali

diminta pindah oleh guru/pendamping

- KA mengerjakan tugas hanya kalau ditemani dan

diarahkan, namun jika guru/pendapingnya pergi KA

tidak melanjutkan mengerjakan. Begitu juga ketika

mengerjakan sesuatu dan sudah selesai KA hanya

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

HARI DAN

HASIL OBSERVASI TANGGAL

akan diam saja sampai KA diminta untuk

mengerjakannya lagi

- KA seorang anak hiperaktif yang cukup ekpresif, dia

tidak segan-segan mengejar teman dan memukulnya

jika temannya tidak mau dekat atau jika dia tidak

suka dengan temannya tersebut.

- KA memiliki daya tangkap rendah, dan wajahnya

pun terlihat seperti anak idiot (down syndrom)

Rabu, 18 Juni Peneliti melakukan obsevasi terhadap anak hiperaktif ketika

2014 anak-anak TK Pius sedang belajar di alam.

1. Subyek 1 (MJ)

- Ketika belajar di alam MJ cukup bisa membaur

dengan teman-temannya.

- Kadang-kadang sibuk dengan diri sendiri dan

permainannya, bahkan tampak juga MJ bicara dan

tersenyum-senyum sendiri

- Ketika diminta untuk berbaris MJ selalu berada

disamping barisan dan tidak mau baris diantara

teman-temannya

- Ketika teman-temannya sedang ada dalam kelompok

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

HARI DAN HASIL OBSERVASI

TANGGAL

MJ memilih untuk berjalan kemanapun dia mau

2. Subyek 2 (KA)

- KA tampak duduk pasif menunggu guru/pendamping

memberikan arahan

- Ketika mengerjakan tugas KA menyelesaikannya

dengan baik, namun akan segera berhenti dan diam

ketika selesai dan tampak pasif lagi.

- Ketika diajak bicara KA hanya menjawab “Hah”

seperti orang kaget

- Segala sesuatu yang dilakukan KA akan dikerjakan

jika mendapat perintah saja

Kamis,19 Juni Peneliti melakukan observasi ketika anak-anak hiperaktif sedang

2014 bermain.

1. Subyek 1 (MJ)

- Ketika jam bermain (istrahat) MJ membaur diantara

teman-temannya meski kadang kala tetap sibuk

dengan dunianya sendiri. MJ lebih senang bermain

dengan menggunakan alat-alat seperti balok-balok

kayu yang disusun.

- Kadang-kadang MJ berjalan keliling sambil

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

HARI DAN

HASIL OBSERVASI TANGGAL

tersenyum-senyum tanpa ada temannya.

- Bila membawa makanan MJ mau berbagi dengan

teman yang saat itu ada didekatnya

2. Subyek 2 (KA)

- Ketika jam bermain (istirahat) KA kurang bisa

bergabung dengan temannya. dia cenderung memilih

untuk mencari orang tuanya (Mamanya).

- Jika ada teman yang mendekatinya ketika KA sedang

sendirian, KA tidak terlalu menanggapinya dengan

memalingkan muka seolah tidak mau melihatnya.

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah

Subyek Wawancara

Tantri Sebagai kepala sekolah, bagaimana perasaan Ibu ketika mengetahui ada

anak didik (calon anak didik) yang mengalami hiperaktif?

KS Hmmm, saya sangat senang karena ada anak hiperaktif yang mau sekolah

di sini karena itu artinya orang tua mereka percaya kepada kami. Dan lagi

sekolahan ini sangat terbuka dengan kedatangan mereka. Sekitar dua

tahun lalu juga pernah ada anak hiperaktif di sini, tapi kemudian pindah

karena orang tuanya pindah tugas. Nah…semenjak itu saya bersama

dengan guru-guru di sini mulai belajar juga untuk bisa membantu anak-

anak yang demikian supaya bisa mendapatkan pendidikan seperti anak

normal lainnya.

Tantri Apakah para pendamping di sini tidak mengalami kesulitan dalam

menangani anak-anak hiperaktif?

KS Awalnya kami juga mengalami kesulitan dalam menertipkan anak-anak

hiperaktif ini, namun kemudian kami mulai berkonsultasi dengan seorang

psikolog yang ternyata menangani kedua anak kami ini. Dan saya merasa

tertantang untuk dapat membantu mereka

Tantri Lalu bagaimana jika ada yang tahu kalau di sekolah ini ada yang

hiperaktif, apakah ibu tidak takut kalau nanti orang berpikiran lain tentang

sekolah ini?

KS Yahh…(menghela napas panjang), dulu pernah ada yang mencoba untuk

berbuat begitu tapi kami tetap terbuka dan justru kami malahan semakin

berani dan tertantang dengan tetap menerima anak-anak hiperaktif, bahkan

seandainya suatu saat nanti ada anak yang berkebutuhan khusus lainnya

kami akan merangkul mereka, karena sekarang juga sudah mulai

bermunculan sekolah inklusi yang menerima anak-anak demikian. Saya

rasa semua kembali pada motivasi awal saja, jika diniati semua bisa

xxii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

Subyek Wawancara

dijalani.

Tantri Menurut Ibu, bagaimana sikap dan perasaan orang tua setelah tahu bahwa

anak mereka mengalami hiperaktif ?

KS Saya kira siapapun menghendaki anak mereka terlahir normal seperti

anak-anak lainnya, namun kita jugakan tidak tahu apa rencana Tuhan.

Nah…. Dari pengalaman perjumpaan dengan orang tua anak hiperaktif hal

yang biasanya saya atau kami temui adalah bahwa orang tua tampak

kebingungan, sedih, khawatir akan masa depan dan tidak tahu apa yang

harus dilakukan. Bahkan orang tua dengan cara ini lebih sering bertindak

sendiri dan keluar dari komitmen awal untuk saling komunikasi dalam

membantu anak. Hal lain juga yang sering kami alami yaitu guru

terkadang menjadi sasaran kemarahan orangtua.

Tantri Dengan keadaan yang tadi Ibu sampaikan, maka upaya apa yang pihak

sekolah lakukan sebagai bentuk kerjasama dengan dengan orang tua?

KS Kami mengupayakan untuk tetap menjalin komunikasi secara intensif

setiap hari, bahkan terkadang ada guru yang bersedia diberitahu

perkembangan lewat sms. Demikian juga dengan orang tua, dengan

pembicaraan yang sudah kami sepakati biasanya orang tua juga

memberikan informasi berkaitan dengan perkembangan anak-anak

mereka.

Tantri Setelah dengan orang tua, apa yang dilakukan oleh Ibu maupun para

pendamping disini sebagai upaya membantu anak-anak hiperaktif ketika

sedang dalam proses belajar ataupun dalam kegiatan lain sehingga mereka

tetap memperhatikan?

KS Kami dalam mendampingi, mengupayakan segala sesuatunya secara

maksimal termasuk harus meluangkan waktu sendiri bersama anak-anak

hiperaktif untuk mengajari mereka berkomunikasi dengan menatap mata

xxiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

Subyek Wawancara

Contohnya “ MJ coba lihat mata Bu Sri, nah sekarang lihat Bu Sri pegang

apa?” begitu akan saya lakukan dengan mengajak mereka untuk berani

kontak mata, maka mereka tidak akan sibuk mengerjakan yang lainnya

Tantri Baik ibu, sekarang saya semakin memahami bagaimana membantu

mengenali dan belajar memahami anak hiperaktif, semoga sekolah ini

semakin mampu menjadi uluran tangan untuk membantu anak-anak lain

yang berkebutuhan khusus, dan semakin dikenal juga dalam kebaikannya

menerima yang berkekurangan.

KS Amin, saya juga sangat senang bila ada orang tua yang peduli dengan

tumbuh kembang anak-anak mereka. Orang tua yang tidak malu mengakui

bahwa anak mereka berkebutuhan khusus, sehingga saya dan para

pendamping di sini akan dengan senang hati mencoba membantu

mengurangi beban mereka dan memberikan pendidikan yang selayaknya

bagi anak berkebutuhan khusus, karena mereka memilki hak yang sama

dalam pendidikan seperti anak yang lainnya. Dan saya sangat senang

kalau orang tua percaya dan juga terbuka akan kesulitan yang dihadapi,

karena dengan demikian kamipun terbantu dalam mendampingi anak-anak

ini di sekolah.

Tantri Usaha seperti apa yang akan guru lakukan supaya anak hiperaktif mampu

bersosialisasi?

KS Kami menempatkan teman dan guru pendamping yang tepat untuk duduk

dekat posisi anak cenderung hiperaktif supaya mereka mampu

berkomunikasi

Tantri Usaha seperti apakah yang dilakukan pihak sekolah dan orang tua dalam

mendampingi anak hiperaktif?

KS Kami mengadakan pengamatan sikap dan tingkah laku baik di dalam

maupun di luar kelas. kami juga mencari solusi pendampingan secara

xxiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

Subyek Wawancara

personal sesuai kebutuhan anak. Selain hal ini kami juga mengundang

orang tua untuk diajak “bicara” permasalahan anak di sekolah. Kemudian

menyarankan kepada orang tua untuk membawa anak mereka ke psikolog.

Setelah mendapatkan titik temu kami mengadakan koordinasi dengan

orang tua, guru pendamping, dan psikolog yang menangani anak tersebut.

Hasil Wawancara dengan Orang Tua

Subyek Wawancara

Tantri Bagaimana perasaan orang tua (Ibu) alami setelah mengetahui anak

(Ibu)/nya mengalami hiperaktif ?

Orang tua Orang tua MJ dan KA

Awalnya saya merasa bingung, sedih, khawatir akan masa depan dan

tidak tahu apa yang harus dilakukan. Bahkan pernah saya

menyalahkan pasangan sehingga terjadi perselisihan antara kami. Dan

jujur sebagai orang tua kami sempat merasa frustrasi dan jengkel pada

perilaku hiperaktif anak, biasanya akan berlaku kasar, sering

menghukum bahkan memukul serta melampiaskan kekesalan kepada

anak lainnya.

Perasaan lain yang saya rasakan terkait perilaku anak saya yang

mengalami hiperaktif kadang-kadang saya merasa direpotkan, merasa

tidak sabar dan kesal dengan perilaku anak serta merasa malu dengan

tetangga/ keluarga besar lain akibat perilaku anak.

Tantri Upaya apa yang orang tua lakukan setelah mengetahui bahwa anaknya

mengalami hiperaktif

Orang tua Kami sebagai orang tua berusaha memberikan yang terbaik untuk

xxv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

Subyek Wawancara

anak, dengan mengupayakan komunikasi dengan kepala sekolah dan

juga psikolog yang membantu menangani anak kami. Kami tidak ragu

membawa anak kami ke terapis dan juga pihak-pihak yang mau

membantu kami.

Orang tua MJ:

- Di rumah kami mengundang guru les/pendamping yang

membantu MJ untuk

- kursus piano, karena kami melihat bahwa MJ menyukai

piano.

- Kami juga mendampingi dalam belajar meski pada

awalnya kami kesal dan juga jenuh menghadapi MJ namun

sebagai orang tua kami sadar bahwa kesalahan bukan pada

MJ sehingga kami berusaha tetap memperhatikan MJ

dengan baik.

- Kami tidak mengijinkan MJ untuk bermain dengan

temannya di lingkungan rumah karena kami tidak ingin MJ

terkontaminasi oleh teman-temannya.

Orang tua KA:

- Kami lebih menangani anak kami sendiri, karena kami

tidak mau orang menghina anak kami seperti yang pernah

dan sering lakukan dulu pada anak kami.

- Di rumah kami membiarkan KA untuk bermain dengan

teman-temannya

- Kami membawa KA ke berbagai macam terapis supaya

anak kami dapat dibantu untuk bisa menjadi seperti anak

yang lain. Intinya kami ingin anak kami tidak tinggal kelas

apapun kesulitan yang dihadapi

xxvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

Subyek Wawancara

Tantri Sampai sejauh ini bagaimana kerjasama orang tua dengan guru?

Orang tua Orang tua MJ:

- Saya percayakan anak saya pada kepala sekolah dan guru

yang mendampingi anak saya di sekolah, karena saya yakin

para pendamping disini lebih mengetahui apa yang

dibutuhkan anak saya.

- Saya juga sering konsultasi tentang anak saya kepada

mereka dan biasanya kepala sekolah memberikan saran dan

masukan pada kami untuk kebaikan anak kami

- Saya selalu memberikan informasi berkaitan dengan

perkembangan anak saya di rumah

Orang tua KA

- Saya membangun komunikasi dengan guru-guru di TK

Pius dan kadang kala meminta saran kepada kepala sekolah

- Saya memberikan informasi kepada pihak sekolah tentang

perkembangan KA

Hasil Wawancara dengan Psikolog

Subyek Wawancara

Tantri Menurut Ibu yang menangani MJ dan KA, bagaimanakah perasaan

orang tua mereka ketika mengetahui bahwa anak mereka mengalami

hiperaktif dan bagaimana sikap orang tua terhadap anak mereka setelah

mengetahui anak mereka mengalami hiperaktif?

Psikolog Baik orang tua MJ maupun KA mereka memilki permasalahan yang

berbeda. Kalau MJ dulu datang ke tempat saya karena mereka memang

xxvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

Subyek Wawancara

ingin tahu tentang kondisi anak mereka yang dilahirkan dari orang tua

yang sudah tua (berumur sekitar 40-an). Mereka takut kalau ada

kelainan dengan anak mereka, itu yang pertama. Kemudian orang

tuanya memang melihat bahwa MJ sering sibuk dengan dirinya sendiri,

Kurang memperhatikan jika diajak bicara, itulah awal saya mengenal

MJ. Sedangkan kalau KA, saya mengenal dia justru sebelum dia masuk

di TK Pius, tepatnya di sekolah Kristen yang ada di dekat tempat

tinggal KA. Namun karena KA memilki masalah di TK ini maka KA

pindah di TK Pius. Di sekolahnya yang lama KA suka mengejar

temannya yang tidak mau dengan dia sampai dapat dan kemudian

memukulnya. Hal itu sering terjadi sehingga orang tua anak-anak yang

lain merasa cemas dengan sikap KA, dan karena hal itu orang tua KA

sangat tersinggung dan memutuskan pindah sekolah.

Awal mendampingi orang tua MJ dan KA saya melihat adanya

Kebingungan, rasa sedih, khawatir, dan ketidakpercayaan bahwa anak

mereka (KA) mengalami hiperaktif. Lain dengan orang tua MJ yang

mengakui dan bisa menerima anak mereka karena memang MJ lahir

ketika orang tuanya sudah berumur.

Orangtua KA misalnya, Ibunya merasa frustrasi, sehingga sering

melanggar kesepakatan yang dibuat baik dengan saya maupun dengan

kepala sekolah/guru berkaitan dengan pengobatan atau terapi untuk

KA. Orang tua KA sering memaksakan kehendak mereka yang

menuntut KA sama seperti anak yang lain. Sehingga KA sendiri

kemudian menjadi anak yang bisa dikatakan penakut, itu dialaminya

karena sejak kecil KA harus menuruti apa yang orang tua (Ibunya)

xxviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

Subyek Wawancara

kehendaki, meski sebenarnya KA tidak mampu melakukannya. Jadi

orang tua tidak terima anak mereka dikatakan hiperaktif, ini menjadi

sangat sensitif bagi orang tua KA.

Sangat jauh berbeda dengan orang tua MJ, kedua orang tua MJ sangat

memperhatikan dan mengikuti perkembangan MJ dengan penuh

kesabaran. Karena mereka menyadari bahwa MJ merupakan anak

istimewa yang lahir dari orang tua yang sudah berumur, maka ketika

MJ lahir dan di usia 3 tahun orang tua MJ yang melihat ada yang lain

dari MJ segera membawa MJ ke psikolog, dan berusaha untuk menaati

kesepakatan yang kami buat. Hal inilah yang membuat MJ kelihatan

gembira, sehingga jika orang tidak memperhatikan sungguh, orang

akan mengira MJ anak normal seperti teman-temannya yang lain,

karena memang orang tua berperan dalam pembentukan sikap anak.

Tantri Menurut Ibu Perilaku seperti apakah yang dominan yang sering

dilakukan oleh anak-anak hiperaktif?

Psikolog Dari yang saya perhatikan bahwa perilaku hiperaktif memiliki ciri

utama yaitu berkurangnya perhatian dan aktivitas berlebihan. Kedua

ciri ini menjadi syarat mutlak diagnosis dan kedua ciri tersebut harus

muncul lebih dari satu situasi (misal, di rumah, sekolah, atau tempat

yang lain).

Tantri Bagaimanakah cara untuk mengurangi perilaku yang dominan itu?

Psikolog Tergantung derajat gangguan yang dimiliki anak. Bila didiagnosa

gangguan perilaku hiperaktif menyulitkan anak dalam hal perencanaan,

mengatur perilakunya, memori, komunikasi, emosi serta keterampilan

sosial maka dibutuhkan pengobatan medis dengan minum obat secara

xxix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

Subyek Wawancara

kontinyu. Namun, bila derajat tergolong ringan maka dibutuhkan

modifikasi perilaku pada setting lingkungan sekolah maupun di rumah.

Tantri Bimbingan dan usaha seperti apakah yang perlu dilakukan orang tua

dan guru dalam rangka pendampingan kepada anak yang mengalami

hiperaktif?

Psikolog Saya memberikan saran untuk orangtua yaitu, baik bagi orang tua jika

membuat jadwal yang teratur setiap hari sehingga membuat anak dapat

mengatur kegiatannya sendiri. Dilakukan di ruangan yang tenang, tidak

banyak suara dan tidak banyak barang/benda yang dapat mengganggu

konsentrasi belajar. Mengkondisikan suasana supaya menyenangkan

tanpa tekanan jadi “belajar sambal bermain”. Adanya pendamping

sehingga kegiatan bisa berlangsung secara terarah. Rumah dalam

keadaan tenang, televisi dimatikan dan seluruh anggota keluarga

menekuni pekerjaan yang merupakan tanggung jawab masing-masing

(termasuk orang tua). Tempat tidak terlalu banyak barang atau

menimbulkan suara. Bertahap dalam memberikan bimbingan yaitu

waktu tidak perlu lama tetapi sebentar-sebentar tetapi sering, mebuat

suasana yang nyaman sehingga tidak membosankan.

Nah.. ada beberapa hal yang dapat dilakukan guru untuk membantunya

agar dapat memperhatikan dengan baik dengan memberikan tempat

duduk di depan dekat meja guru, agar guru dapat “membantunya”

berkonsentrasi bukan mencela, menegur, atau memarahi. Bila tidak

memungkinkan, anak duduk dalam jangkauan yang mudah, seperti di

bagian depan tapi di pinggir agar tidak menghalangi pandangan teman-

temannya karena tubuhnya yang besar. Selain itu, anak dapat juga

ditempatkan di sekitar teman-temannya yang tenang dan bisa

xxx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

Subyek Wawancara

berkonsentrasi selama pelajaran. Selain itu guru dapat menepuk lembut

pundaknya, mengetuk mejanya dengan pelan atau mengusap kepalanya

dan meminta anak untuk melihat ke depan kembali ketika perhatiannya

teralih. Guru juga mengingatkan anak untuk menyingkirkan benda-

benda yang tidak diperlukan dari mejanya saat mengerjakan tugas.

Apabila guru memberikan 10 soal, anak diminta untuk mengerjakan 2

atau 3 soal dulu, yang lain ditutup, setelah selesai baru diminta untuk

melanjutkan. Setiap lembar baru pada buku anak diberi tanda yang

mengingatkan anak harus berkonsentrasi misalnya tulisan: “Lihat ke

depan ya”, “Perhatikan Bu guru”. Gambar anak yang sedang

memperhatikan pelajaran (ditempel/digambar), dll. Alat tulis yang

dimiliki anak sebaiknya yang polos, tidak dengan gambar yang

berwarna-warni.

Selain itu di sekolah, peran guru juga penting di mana mendorong anak

untuk tidak terlalu sering asyik dengan dirinya. Pemberian ketrampilan

bergaul juga sangat dibutuhkan anak, seperti kontak mata, senyum,

menahan keinginan untuk berbagi.

Tantri Sejauh Ibu ketahui apakah orang tua dan guru sudah bekerjasama

dengan baik selama mendampingi anak hiperaktif ini dan bentuk-

bentuk kerjasama seperti apa yang sudah dibuat?

Psikolog Sudah. Bentuk bekerjasama dengan saling berkomunikasi secara

intensif setiap hari, bahkan terkadang ada guru dan orang tua pasti

yang bersedia diberitahu perkembangan lewat sms.

Tantri Bagaimana perilaku anak hiperaktif ketika sedang bersama dengan

banyak orang?

Psikolog Anak hiperaktif biasanya suka melakukan apa yang dia suka tanpa

xxxi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Menurut teori bimbingan dan konseling, upaya untuk

Subyek Wawancara

mempehatikan bahwa disitu ada banyak orang, mereka sibuk dengan

urusannya sendiri Dan ketika diajak bicara anak hiperaktif tidak

memperhatikan dengan baik.

Tantri Apakah anak-anak hiperaktif memiliki teman dekat?

Psikolog Dibandingkan dengan teman‐teman sebayanya,anak hiperaktif

biasanya sulit untuk bergaul dan menyesuaikan diri dengan teman-

teman seusianya sehingga meskipun ada yang memilki teman dekat

seperti MJ namun banyak yang tidak mempunyai teman dekat karena

sikap mereka yang berbeda dari yang lain.

xxxii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI