plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · dengan formula modification of diet in...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGOBATAN ANTIHIPERTENSI PADA GERIATRI
BERDASARKAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS (LFG) DENGAN
FORMULA MODIFICATION of DIET in RENAL DISEASE (MDRD) DI
RUMAH SAKIT SE-KOTAMADYA YOGYAKARTA PERIODE 2009
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Rosanna Olivia Hartono
NIM : 078114109
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
ANALISIS PENGOBATAN ANTIHIPERTENSI PADA GERIATRI
BERDASARKAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS (LFG) DENGAN
FORMULA MODIFICATION of DIET in RENAL DISEASE (MDRD) DI
RUMAH SAKIT SE-KOTAMADYA YOGYAKARTA PERIODE 2009
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Rosanna Olivia Hartono
NIM : 078114109
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
ANALISIS PENGOBATAN ANTIHIPERTENSI PADA GERIATRI
BERDASARKAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS (LFG) DENGAN
FORMULA MODIFICATION of DIET in RENAL DISEASE (MDRD) DI
RUMAH SAKIT SE-KOTAMADYA YOGYAKARTA PERIODE 2009
Skripsi yang diajukan oleh :
Rosanna Olivia Hartono
NIM : 078114109
telah disetujui oleh
Pembimbing Utama
(dr. Fenty, M. Kes., Sp. PK.) Tanggal 28 Maret 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Pengesahan Skripsi Berjudul
ANALISIS PENGOBATAN ANTIHIPERTENSI PADA GERIATRI
BERDASARKAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS (LFG) DENGAN
FORMULA MODIFICATION of DIET in RENAL DISEASE (MDRD) DI
RUMAH SAKIT SE-KOTAMADYA YOGYAKARTA PERIODE 2009
Skripsi yang diajukan oleh :Rosanna Olivia Hartono
NIM : 078114109Dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas FarmasiUniversitas Sanata DharmaPada tanggal : 13 Juni 2011
MengetahuiFakultas Farmasi
Universitas Sanata DharmaDekan
(Ipang Djunarko S.Si., Apt., M.Sc.)
Panitia Penguji : Tanda Tangan
1. dr. Fenty, M. Kes., Sp. PK. ..........................
2. Maria Wisnu Donowati M.Si., Apt ..........................
3. Yosef Wijoyo S.Si., Apt., M.Si. ………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Setiap perjalanan hidup memiliki
kesan dan maknanya masing-masing.
Terkadang manis namun
terkadang juga pahit.
Setiap langkah yang kita ambil
akan membuat ukiran kisah baru
dalam hidup ini.
Jadi jangan pernah menyesali
apa yang sudah kita ambil
karena itu adalah PILIHAN.
Rosanna Olivia H.
Kupersembahkan untuk
Tuhan Yesus yang kucinta
Papi dan mami serta kedua kakakku yang tersayang
Saudara-Saudaraku yang tersayang
Sahabat-sahabatku terkasih
Terima kasih atas doa dan dukungan kalian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Rosanna Olivia Hartono
Nomor Mahasiswa : 07 8114 109
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS PENGOBATAN ANTIHIPERTENSI PADA GERIATRI
BERDASARKAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS (LFG) DENGAN
FORMULA MODIFICATION of DIET in RENAL DISEASE (MDRD) DI
RUMAH SAKIT SE-KOTAMADYA YOGYAKARTA PERIODE 2009
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta,
Pada tanggal : 6 Juli 2011
Yang menyatakan
(Rosanna Olivia Hartono)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini,
maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Yogyakarta, 27 Mei 2011
Penulis
Rosanna Olivia Hartono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat dan kasih karunia yang telah diberikanNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Pengobatan
Antihipertensi Pada Geriatri Berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)
Dengan Formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) Di Rumah Sakit
Se-Kotamadya Yogyakarta Periode 2009” dengan baik sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) pada Fakultas Farmasi, Sanata
Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan serta dukungan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung baik
berupa moral, materiil maupun spiritual. Oleh sebab itu, penulis menghaturkan banyak
terima kasih kepada :
1. Direktur Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk
melakukan penelitian di RS Panti Rapih.
2. Direktur Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk
melakukan penelitian di RS Bethesda.
3. Direktur Rumah Sakit Kota Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melakukan
penelitian di RS Kota Yogyakarta.
4. Direktur Rumah Sakit Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta yang telah
memberikan ijin untuk melakukan penelitian di RS Bethesda Lempuyangwangi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
5. Seluruh Apoteker, praktisi laboratorium, dan petugas rekam medis di RS Panti Rapih
Yogyakarta, RS Bethesda Yogyakarta, RS Kota Yogyakarta, dan RS Bethesda
Lempuyangwangi, yang telah membantu selama proses pengambilan data.
6. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi, Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini, dan telah
memberikan saran serta dukungan selama penyusunan skripsi ini.
7. dr. Fenty, M. Kes., Sp. PK. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar
membimbing dan memberikan arahan, saran, kritikan serta dukungan kepada penulis
selama proses penelitian dan penulisan skripsi.
8. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing proyek payung serta
penguji yang dengan sabar membimbing dan memberikan arahan, saran, kritikan
serta dukungan kepada penulis selama proses penelitian skripsi.
9. Yosef Wijoyo, M. Si., Apt. selaku penguji yang memberikan saran dan kritikan serta
dukungan kepada penulis dalam proses menyempurnakan naskah skripsi.
10. Papi dan mami terima kasih atas kasih sayang, doa, dukungan semangat, pengertian
serta bantuan finansial hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
11. Kedua kakakku yang telah memberikan doa, motivasi, dan semangat hingga
terselesaikannya skripsi.
12. Saudara-saudaraku yang telah mendoakan dan mendukung sehingga skripsi ini dapat
selesai dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
13. Teman-teman kelompok payung, yaitu Dita, Frissa, Sano, Tika, Mayan, Bimo, Nila,
dan Toi yang telah memberikan semangat dan bantuan kepada peneliti serta bersama-
sama menjalani suka dan duka selama menjalankan penelitian ini.
14. Sahabatku Susi dan Devi yang telah memberikan dorongan semangat dan banyak
membantu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
15. Teman-teman kelas FKK B 2007, terima kasih atas kebersamaannya dan pengalaman
yang tak terlupakan selama menjalani kuliah dan praktikum serta dorongan semangat
yang telah diberikan kepada peneliti selama penyusunan skripsi ini.
16. Dan seluruh pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu disini, baik
secara langsung maupun tidak langsung telah banyak membantu terselesaikannya
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna dalam kehidupan ini. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran agar skripsi ini dapat
menjadi lebih baik. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
untuk menambah pengetahuan bagi yang membutuhkan.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.........................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...............................
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……….
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA..........................................
PRAKATA........................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................
DAFTAR TABEL……………………………….............................
DAFTAR GAMBAR.........................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................
INTISARI..........................................................................................
ABSTRACT........................................................................................
BAB I PENGANTAR.......................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................
1. Permasalahan..........................................................................
2. Keaslian penelitian..................................................................
3. Manfaat penelitian..................................................................
B. Tujuan Penelitian..........................................................................
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
xi
xiv
xvii
xviii
xix
xx
1
1
3
3
5
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
1. Tujuan Umum.........................................................................
2. Tujuan Khusus........................................................................
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA……………………….............
A. Anatomi dan Fisiologi Ginjal........................................................
B. Glomerolus Filtration Rate (GFR)................................................
C. Geriatri..........................................................................................
D. Obat Antihipertensi .....................................................................
E. Efek Obat Antihipertensi terhadap Penurunan GFR.....................
F. Landasan Teori..............................................................................
G. Keterangan Empiris.......................................................................
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................
A. Jenis dan Rancangan Penelitian....................................................
B. Variabel dan Definisi Operasional................................................
C. Subjek Penelitian...........................................................................
D. Bahan Penelitian...........................................................................
E. Tata Cara Penelitian......................................................................
1. Analisis Situasi........................................................................
2. Pengambilan Data...................................................................
3. Pengolahan Data.....................................................................
F. Tata Cara Analisis Hasil...............................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................
5
6
7
7
10
13
13
17
19
20
21
21
22
23
24
25
25
25
26
26
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
A. Profil Pasien Berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus.....................
B. Penyesuaian Obat Antihipertensi..................................................
C. Perlakuan dalam Terapi Obat Antihipertensi................................
D. Jenis Obat Antihipertensi yang Tidak Sesuai Dosis.....................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................
A. Kesimpulan...................................................................................
B. Saran.............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................
LAMPIRAN........................................................................................
BIOGRAFI PENULIS........................................................................
29
34
38
40
46
46
46
48
51
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel I. Tahap Chronic Kidney Disease (CKD) Berdasarkan LFG…..
Tabel II. Contoh dan Regimen Dosis Obat Antihipertensi Menurut
Amir………………………….......
Tabel III. Contoh dan Regimen Dosis Obat Antihipertensi Menurut
Drug Information Handbook………………………….......
Tabel IV. Persentase Nilai LFG Pasien Geriatri Berdasarkan Formula
MDRD yang Menggunakan Obat Antihipertensi di Empat
Sampel Rumah Sakit di Kotamadya Yogyakarta Periode
2009………………………………......................................
Tabel V. Presentase Jumlah Pasien Chronic Kidney Diease (CKD)
Berdasarkan Usia yang Menggunakan Obat Antihipertensi
di Empat Sampel Rumah Sakit se-Kotamadya Yogyakarata
Periode 2009……...……………………...............................
Tabel VI. Persentase Perlakuan Peresepan Terapi Obat Antihipertensi
Pada Pasien Geriatri di Empat Sampel Rumah Sakit di
Yogyakarta Periode 2009………………..............................
Tabel VII. Jumlah Kasus Kesesuaian dan Presentase Ketidaksesuaian
Peresepan Terapi Obat Antihipertensi Golongan
Angiotensin II Reseptor Blocker Pada Pasien Geriatri di
12
15
16
30
33
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Empat Sampel Rumah Sakit di Yogyakarta Periode
2009......................................................................................
Tabel VIII. Jumlah Kasus Kesesuaian dan Presentase
Ketidaksesuaian Peresepan Terapi Obat Antihipertensi
Golongan Angiotensin II Reseptor Blocker kombinasi
Pada Pasien Geriatri di Empat Sampel Rumah Sakit di
Yogyakarta Periode 2009.....................................................
Tabel IX. Jumlah Kasus Kesesuaian dan Presentase Ketidaksesuaian
Peresepan Terapi Obat Antihipertensi Golongan ACE
inhibitor Pada Pasien Geriatri di Empat Sampel Rumah
Sakit di Yogyakarta Periode 2009.......................................
Tabel X. Jumlah Kasus Kesesuaian dan Presentase Ketidaksesuaian
Peresepan Terapi Obat Antihipertensi Golongan Beta
Adrenergik Blocker Pada Pasien Geriatri di Empat Sampel
Rumah Sakit di Yogyakarta Periode 2009...........................
Tabel XI. Jumlah Kasus Kesesuaian dan Presentase Ketidaksesuaian
Peresepan Terapi Obat Antihipertensi Golongan Beta
Blocker Pada Pasien Geriatri di Empat Sampel Rumah
Sakit di Yogyakarta Periode 2009.......................................
Tabel XII. Jumlah Kasus Kesesuaian dan Presentase Ketidaksesuaian
Peresepan Terapi Obat Antihipertensi Golongan Kalsium
42
42
43
43
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Channel Blocker Pada Pasien Geriatri di Empat Sampel
Rumah Sakit di Yogyakarta Periode 2009...........................
Tabel XIII. Jumlah Kasus Kesesuaian dan Presentase
Ketidaksesuaian Peresepan Terapi Obat Antihipertensi
Golongan Diuretik Pada Pasien Geriatri di Empat Sampel
Rumah Sakit di Yogyakarta Periode 2009...........................
44
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Anatomi Ginjal.....................................................................
Gambar 2. Struktur Nefron....................................................................
Gambar 3. Persentase Nilai LFG Pasien Geriatri Berdasarkan
Formula MDRD yang Menggunakan Obat Antihipertensi
se-Kotamadya Yogyakarta Periode 2009.............................
Gambar 4. Persentase Nilai LFG Pada Pasien Geriatri se-Kotamadya
Yogyakarta yang Memperoleh Obat Antihipertensi Pada
Tahun 2009 Terkait Jenis Kelamin......................................
Gambar 5. Peran Angiotensin II pada Ginjal.........................................
Gambar 6. Persentase Peresepan Pasien Geriatri yang Memerlukan
Penyesuaian Dosis Obat Antihipertensi Periode 2009…....
Gambar 7. Persentase Peresepan Pasien se-Kotamadya Yogyakarta
yang Memerlukan Penyesuaian Dosis Obat Antihipertensi
Periode 2009........................................................................
Gambar 8. Persentase Perlakuan pada Pasien Geriatri yang
menggunakan Obat Antihipertensi se-Kotamadya
Yogyakarta Periode 2009.....................................................
Gambar 9. Persentase Berbagai Golongan Obat Antihipertensi yang
Tidak Sesuai Pada Pasien Geriatri se-Kotamadya
Yogyakarta Periode 2009.....................................................
7
10
29
31
35
36
37
38
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Penyesuaian Dosis Obat Antihipertensi Menurut
Drug Information Handbook 2006, British National
Formulary 2009 dan Informasi Obat Nasional
Indonesia 2000................................................................
Lampiran 2. Data Pasien Geriatri di Rumah Sakit Panti Rapih.............
Lampiran 3. Data Pasien Geriatri di Rumah Sakit Bethesda.................
Lampiran 4. Data Pasien Geriatri di Rumah Sakit Lempuyangwangi...
Lampiran 5. Data Pasien Geriatri di Rumah Sakit Wirosaban..............
Lampiran 6. Surat Izin Penelitian Dinas Kota Yogyakarta...................
Lampiran 7. Surat Izin Penelitian Rumah Sakit Kota Yogyakarta........
Lampiran 8. Surat Izin Penelitian Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta……………………….....................................
Lampiran 9. Surat Izin Penelitian Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta……………………….....................................
Lampiran 10. Surat Izin Penelitian Rumah Sakit Bethesda
Lempuyangwangi Yogyakarta........................................
51
53
70
79
81
87
89
90
91
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
INTISARI
Di Indonesia hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 yaitu sebesar6,7% (DepKes, 2010). Menurut Lee (2006), obat angiotensin converting enzyme(ACE) inhibitors dan diuretik memberikan kontribusi 29% kasus gagal ginjal akutpada pasien hipertensi. Pasien geriatri mengalami penurunan fungsi ginjal dengannilai LFG < 60 ml/min/1,73 m2 (Schulz, et. al, 2008). Maka penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui penggunaan obat antihipertensi pada pasien geriatri berdasarkanLaju Filtrasi Glomerulus (LFG) menurut formula Modification of Diet in RenalDisease (MDRD) di Rumah Sakit Kotamadya Yogyakarta Periode 2009.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian observasional deskriptifdengan desain cross sectional yang bersifat retrospektif dengan menggunakan 486pasien dan 778 kasus peresepan. Tata cara analisis hasil dengan membahas datakualitatif yang diperoleh dalam bentuk uraian serta bentuk tabel dan atau gambardiagram.
Pada penelitian ini dapat dilihat pada pasien geriatri se-KotamadyaYogyakarta periode 2009 yang memiliki nilai LFG paling besar terjadi pada tahap 2(39%), dimana terdapat sedikit penurunan fungsi ginjal. Banyaknya pasien yangmemerlukan penyesuaian dosis adalah 57% (446 kasus) dan yang memilikiketidaksesuaian dosis sebesar 9% (41 kasus) yaitu golongan ACE inhibitor 29%,ARB 21,60%, beta blocker 5,3%. Hasil ini menunjukkan perlunya penyesuaian antarapenurunan fungsi ginjal dan pelaksanaan terapi obat antihipertensi pada pasiengeriatri.
Kata kunci : Geriatri, Antihipertensi, LFG, MDRD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
ABSTRACT
In Indonesia, hypertension is a cause of death number 3, ie by 6.7% (MOH,2010). According to Lee (2006), drug angiotensin converting enzyme (ACE)inhibitors and diuretics to contribute 29% of cases of acute renal failure in patientswith hypertension. Geriatric patients with decreased kidney function value of GFR<60 ml/min/1.73 m2 (Schulz, et. al, 2008). So this study aims to determine the use ofantihypertensive drugs in geriatric patients based on Glomerulus Filtration Rate(GFR) according to the formula of Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) inYogyakarta Municipality Hospital Period 2009.
Research carried out an observational descriptive cross sectional design withretrospective nature using 486 patients and 778 cases of prescribing. The procedurefor analysis of the results by discussing the qualitative data obtained in the form ofthe description and the form of tables and diagrams or pictures.
In this research can be seen in geriatric patients after the 2009 YogyakartaMunicipality which has the greatest value of LFG occurs in stage 2 (39%), wherethere is a slight decrease in kidney function. The number of patients requiring dosageadjustment is 57% (446 cases) and who have a dose discrepancy of 9% (41 cases) ofACE inhibitor class of 29%, 21.60% ARB, beta blockers 5.3%. These resultsdemonstrate for adjustment between the decline in kidney function andimplementation of antihypertensive drug therapy in geriatric patients.
Key words: Geriatric, antihypertensives, LFG, MDRD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Pasien geriatri yang berusia 60 tahun ke atas merupakan pasien yang memiliki
sensitivitas lebih tinggi pada berbagai bentuk aksi obat dalam hal interaksi
farmakodinamika obat dengan reseptornya (Katzung, 2004).Schulzet al. (2008) dalam
penelitiannya menemukan bahwa pasien geriatri yang telah berumur 65 tahun ke atas
mengalami penurunan fungsi ginjal dengan nilai LFG kurang dari 60 ml/min/1.73
m2.Prevalensinya sebesar 43% saat nilai LFG dihitung dengan formula
MDRD.Adapun 52% pasien geriatri yang ditemukan mengalami penurunan LFG
perlu menyesuakan dosis obat yang dikonsumsinya (Schulz, 2008).
Ginjal merupakan organ penting dalam mengatur tingkat cairan tubuh,
keseimbangan elektrolit, dan limbah metabolik dan pembuangan obat dari tubuh.
Penurunan fungsi renal mengarah tidak hanya untuk gangguan dalam keseimbangan
elektrolit dan cairan, tetapi juga menyebabkan perubahan fisiologis dan metabolik
yang dapat mengubah farmakokinetik dan farmakodinamik suatu obat (Shargel,2004)
Laju filtrasi glomerulus (GFR) adalah uji yang digunakan untuk memeriksa
seberapa baik ginjal bekerja khususnya memperkirakan berapa banyak darah
melewati filter kecil pada ginjal, glomeruli disebut, setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
menit(Johnsonet.al,2004).Formula MDRD tidak memerlukan pengetahuan dari berat
penderita itu, tidak memerlukan koreksi luas permukaan tubuh dan karenanya tidak
memerlukan data tinggi badan pasien. Perhitungan LFG dengan formula Modification
of Diet in Renal Disease (MDRD) hanya membutuhkan data kreatinin serum, umur,
suku bangsa, dan jenis kelamin (Johnson,2005). Hal ini berkaitan dengan penelitian
yang bersifat retrospektif dari rekam medis sehingga akan sulit menemukan data berat
badan pasien. Selain itu perkiraan nilai GFR menggunakan formula MDRD lebih
akurat daripada dengan mengukur klirens kreatinin sejak 24 jam pengambilan urin,
MDRD juga lebih akurat dibandingkan formula Cockcroft-Gault (National Kidney
Disease). Pengukuran nilai LFG dengan formula CG dan MDRD menghasilkan
estimasi LFG yang sedikit berbeda. Namun adanya perbedaan tersebut akan
menimbulkan rejimen dosis yang berbeda secara signifikan (Golik, 2008).
Menurut Sica,et al. (1991) beberapa penelitian yang menunjukkan obat
antihipertensi yang seluruhnya dieliminasi melalui ginjal akan menumpuk pada
penderita dengan gangguan fungsi ginjal, oleh karena itu diperlukan penyesuaian
dosis, sedangkan obat antihipertensi yang tidak seluruhnya dieliminasi melalui ginjal
dapat bersifat lebih renoprotektif (Nasution, 2001).
Adapun pemilihan Rumah Sakit se-Kotamadya Yogyakarta karena penelitian
ini dimaksudkan untuk menganalisi secara jelas apakah terjadi peresepan obat
antihipertensi yang tidak sesuai pada pasien geriatri dengan ditunjukkan adanya
penurunan laju filtrasi glomerolus di rumah sakit yang ada di kotamadya Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Terjadinya ketidaksesuaian peresepan obat antihipertensi tersebut dapat menyebabkan
kerusakan atau gagal ginjal kronik.
1. Perumusan masalah
a) Seperti apakah profil pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG
berdasarkan formula MDRD di Rumah Sakit se-Kotamadya Yogyakarta
periode 2009 meliputi jenis kelamin, umur, suku bangsa, dan nilai kreatinin
serum pasien?
b) Berapa banyak pasien geriatri yang memperoleh ketidaksesuaian pengobatan
antihipertensi berdasarkan formula MDRD di Rumah Sakit se-Kotamadya
Yogyakarta periode 2009?
c) Bagaimana evaluasi ketidaksesuaian pengobatan antihipertensi pada pasien
geriatri berdasarkan formula MDRD di Rumah Sakit se-Kotamadya
Yogyakarta periode 2009?
2. Keaslian penelitian
Beberapa penelitian yang berhubungan dengan peresepan obat Antihipertensi
terhadap penurunan laju filtrasi glomerolus yang pernah dilakukan, antara lain:
1. Antihypertensive drug treatment and renal function in geriatric emergency
patiens, dengan hasil yang didapatkan adalah peresepan obat antihipertensi
memberikan kontribusi yang signifikan untuk polifarmasi pada pasien geriatri dengan
kondisi darurat. Sekitar dua pertiga pasien ini secara klinis memiliki penurunan
fungsi ginjal yang relevan (Bolbrinker,2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Laju Filtrasi Glomerulus pada Orang Dewasa Berdasarkan Tes Klirens
Kreatinin Menggunakan Persamaan Cockroftgault dan Modification Of Diet
in Renal Disease, dengan hasil kadar kreatinin pada laki-laki lebih tinggi
daripada perempuan dan terdapat perbedaan yang nyata antara keduanya,
selain itu nilai LFG yang diperoleh dari ketiga persamaan lebih rendah
daripada nilai rujukan NKF K/DOQI baik pada laki-laki maupun pada
perempuan, dengan nilai LFG yang lebih mendekati nilai rujukan berturut-
turut adalah nilai LFG C-G dengan standarisasi, MDRD dan C-G tanpa
standarisasi (Nurhayana, 2005).
3. Limitations of Various Formulae and Other Ways of Assessing GFR in the
Elderly: Is There a Role for Cystatin C? Dengan hasil yang didapatkan adalah
GFR merupakan indeks terbaik untuk menilai fungsi ginjal, keadaan seperti
penyesuaian dosis obat dan dalam beberapa pilihan kasus transplantasi, pada
prakteknya, perubahan GFR lebih penting daripada nilai mutlak cut-off.Saat
ini MDRD adalah metode yang paling banyak digunakan untuk
memperkirakan GFR pada orang tua (Devraj,2009).
4. Analisis Pengobatan Antihipertensi Pada Geriatri Berdasarkan Laju Filtrasi
Glomerulus (LFG) Dengan FormulaModification of Diet in Renal
Disease(MDRD)Di Rumah Sakit KabupatenBantul Periode 2009, dengan
hasil perlunya penyesuaian dosis obat antihipertensi sebanyak 14,4%. Ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
pun dosis obat yang perlu disesuaikan adalah amlodipin (3,9%), captopril
(8,7%), dan furosemid injeksi (1,9%) (Doja,2011).
Berdasarkan informasi yang diperoleh penulis, penelitian mengenai “Analisis
Pengobatan Antihipertensi Pada Geriatri berdasarkan Laju Filtrasi Glomerolus
dengan Formula Modification of Diet in Renal Disease di Rumah Sakit se-
Kotamadya Yogyakarta Periode 2009” belum pernah dilakukan.
3. Manfaat penelitian
Manfaat praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi mengenai
analisis pengobatan antihipertensi pada geriatri berdasarkan LFG yang dihitung
dengan formulaMDRD dalam pengambilan keputusan oleh farmasis dan tenaga
kesehatan lain dalam mempraktekkan pelayanan kesehatan sehingga dapat
mencegah terjadinya pengobatan antihipertensi yang tidak sesuai.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui penggunaan obat antihipertensi pada pasien geriatri berdasarkan
Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) menurut formula Modification of Diet in
Renal Disease (MDRD) di Rumah Sakit se-Kotamadya Yogyakarta Periode
2009.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Tujuan khusus
a) Mengetahui seperti apakah profil pasien geriatri yang mengalami
penurunan laju filtrasi glomerulus berdasarkan formula MDRD di Rumah
Sakit se-Kotamadya Yogyakarta periode 2009 meliputi jenis kelamin,
umur, suku bangsa, dan nilai kreatinin serum pasien.
b) Mengetahui jumlah pasien geriatri yang mengalami penurunan laju filtrasi
glomerulus berdasarkan formula MDRD serta mendapatkan pengobatan
antihipertensi yang tidak sesuai di Rumah Sakit se-Kotamadya
Yogyakarta periode 2009.
c) Mengevaluasi dosis obat antihipertensi pada pasien geriatri yang
disesuaikan dengan nilai LFG dengan menggunakan formula MDRD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Anatomi dan Fisiologi Ginjal
Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang, terletak
retroperitoneal, di kedua sisi kolumna vertebralis daerah lumbal. Ginjal kanan sedikit
lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena tertekan ke bawah oleh hati.
Kutub atasnya terletak setinggi kosta 12, sedangkan kutub atas ginjal kiri terletak
setinggi kosta 11. Setiap ginjal terdiri dari 600.000 nefron. Nefron terdiri atas
glomerulus dengan sebuah kapiler yang berfungsi sebagai filter. Penyaringan terjadi
di dalam sel-sel epitelial yang menghubungkan setiap glomerulus (Setiadi, 2007).
Gambar 1. Anatomi Ginjal
(Chand et.al,2008)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Ginjal merupakan organ terpenting dari tubuh manusia maka dari itu ginjal
mempunyai beberapa fungsi seperti : mengatur keseimbangan cairan tubuh dan
elektrolit dan asam basa dengan cara menyaring darah yang melalui ginjal, reabsorpsi
selektif air, elektrolit dan non elektrolit, serta mengekskresikan kelebihannya sebagai
kemih. Ginjal juga mengeluarkan sampah metabolisme (seperti urea, kreatinin, dan
asam urat) dan zat kimia asing. Akhirnya selain regulasi dan ekskresi, ginjal juga
mensekresi renin yang penting untuk mengatur tekanan darah, juga bentuk aktif
vitamin D yaitu penting untuk mengatur kalsium, serta eritropoeitin yang penting
untuk sintesis darah (Setiadi, 2007).
Pada lansia ginjal berukuran lebih kecil dibanding dengan ginjal pada usia
muda. Pada usia 90 tahun beratnya berkurang 20-30% atau 110-150 gram bersamaan
dengan pengurangan ukuran ginjal.Pada studi kasus dari McLachlan dan Wasserman
tentang panjang, luas dan kemampuan untuk berkembang dari ginjal yang mendapat
urogram i.v, mereka menemukan bahwa panjang ginjal berkurang 0,5 cm per dekade
setelah mencapai usia 50 tahun. Dengan bertambahnya usia, banyak jaringan yang
hilang dari korteks ginjal, glomerulus dan tubulus. Jumlah total glomerulus berkurang
30-40% pada usia 80 tahun, dan permukaan glomerulus berkurang secara progresif
setelah 40 tahun, dan yang terpenting adalah terjadi penambahan dari jumlah jaringan
sklerotik. Meskipun kurang dari 1% glomerulus sklerotik pada usia muda, persentase
ini meningkat 10-30% pada usia 80 tahun (Setiadi, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Terdapat beberapa perubahan pada pembuluh darah ginjal pada lansia. Pada
korteks ginjal, arteri aferen dan eferen cenderung untuk atrofi yang berarti terjadi
pengurangan jumlah darah yang terdapat di glomerulus. Atrofi arteri aferen dan
eferen pada jukstaglomerulus terjadi tidak simetris sehingga timbul fistel. Jadi ketika
aliran darah di korteks berkurang, aliran di jukstaglomerular akan meningkat. Ini
berpengaruh pada konsentrasi urin yang berkurang pada usia lanjut akibat gangguan
pengaturan sistem keseimbangan(Yozi, 2010).
Penurunan fungsi ginjal mulai terjadi pada saat seseorang mulai memasuki
usia 30 tahun dan 60 tahun, fungsi ginjal menurun sampai 50% yang diakibatkan
karena berkurangnya jumlah nefron dan tidak adanya kemampuan untuk regenerasi.
Beberapa hal yang berkaitan dengan faal ginjal pada lanjut usia antara lain :
1. Fungsi konsentrasi dan pengenceran menurun.
2. Keseimbangan elektrolit dan asam basa lebih mudah terganggu bila
dibandingkan dengan usia muda.
3. Ureum darah normal karena masukan protein terbatas dan produksi
ureum yang menurun. Kreatinin darah normal karena produksi yang
menurun serta massa otot yang berkurang. Maka yang paling tepat untuk
menilai faal ginjal pada lanjut usia adalah dengan memeriksa Creatinine
Clearance.
4. Renal Plasma Flow (RPF) dan Glomerular Filtration Rate (GFR)
menurun sejak usia 30 tahun(Hardjoeno et.al, , 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Gambar 2. Laju filtrasi glomerulus
(Weinman, 2009)
Salah satu indeks fungsi ginjal yang paling penting adalah laju filtrasi
glomerulus (GFR). Pada usia lanjut terjadi penurunan GFR. Hal ini dapat disebabkan
karena total aliran darah ginjal dan pengurangan dari ukuran dan jumlah glomerulus.
Pada beberapa penelitian yang menggunakan bermacam-macam metode,
menunjukkan bahwa GFR tetap stabil setelah usia remaja hingga usia 30-35 tahun,
kemudian menurun hingga 8-10 ml/menit/1,73 m2/dekade (Hardjoeno et.al , 2005).
B. Glomerolus Filtration Rate (GFR)
Glomerolus Filtration Rate(GFR) adalah perhitungan seberapa efisien ginjal
menyaring kotoran dari darah. Perhitungan GFR tradisional memerlukan suntikan ke
dalam aliran darah dari sebuah substansi yang kemudian diukur dalam koleksi urin 24
jam. Baru-baru ini, ilmuwan menemukan mereka bisa menghitung GFR tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
suntikan atau koleksi urin. Perhitungan eGFR hanya membutuhkan pengukuran
kreatinin dalam suatu sampel darah (Johnson,2005).
Berdasarkan estimasi GFR kreatinin serum saja bukan metode yang ideal,
khususnya orang tua karena dipengaruhi oleh beberapa variabel seperti usia, jenis
kelamin, massa otot, diet, dan obat bahwa sekresi tubular blok kreatinin. Meskipun
penurunan GFR untuk 60 ml / menit per 1,73 m2, mungkin tidak ada peningkatan
yang signifikan di kreatinin dalam orang tua dengan penurunan massa otot. Di sisi
lain, jika massa otot dan diet yang stabil, kreatinin serum dapat digunakan untuk
memantau GFR lebih dekat. Secara umum, perubahan kreatinin serum 15% ini
mungkin mengindikasikan penurunan yang signifikan dalam GFR pada individu
pasien bukan disebabkan oleh biologis sederhana dan analitis variasi (Devraj,2009).
Faktor yang mempengaruhi laju filtrasi glomerulus (GFR) antara lain :
a. Tekanan arteri
Apabila tekanan arteri meningkat maka tekanan dalam glomerolus juga
meningkat sehingga GFR meningkat.
b. Efek konstriksi arteriol aferen
Konstriksi arteriol aferen akan menurunkan laju aliran darah maka menurunkan
tekanan glomerolus sehingga GFR menurun.
c. Efek konstriksi arteri eferen
Konstriksi arteri eferen akan meningkatkan aliran darah yang keluar dari
glomerolus sehingga akan meningkatkan GFR. Tetapi jika konstriksi terlalu besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
sehingga aliran darah menjadi sangat terhalang justru akan membuat GFR
menurun.
d. Efek aliran darah glomerolus atas laju filtrasi glomerolus
Saat arteri aferen dan eferen berkontraksi maka jumlah darah yang mengalir ke
dalam glomerolus tiap menitnya akan berkurang sehingga tekanan koloid osmotik
plasma dalam glomerolus akan meningkat. Hal ini akan menyebabkan GFR
menurun meskipun tekanan glomerolus tinggi(Setiadi, 2007).
Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) digunakan secara luas sebagai indeks fungsi
ginjal, berikut ini adalah gambaran nilai GFR terhadap fungsi ginjal:
Tabel I. Tingkat Penyakit Ginjal Kronik
(NICE Clinical Guideline 73 Chronic Kidney Disease, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
C. Geriatri
Pembagian terhadap populasi berdasarkan usia meliputi tiga tingkatan
(menurut WHO), yaitu :
a) Lansia (elderly) dengan kisaran umur 60-75 tahun,
b) Tua (old) dengan kisaran umur 75-90 tahun
c) Sangat tua (very old) dengan kisaran umur > dari 90 tahun
(Walker, 2003)
D. Obat Antihipertensi
Menurut WHO pada tahun 2003, ada beberapa Obat Antihipertensi yang
direkomendasikan antara lain diuretik, ACE inhibitor, beta blocker,angiotensin
receptor blocker, calcium channel blocker(Novartis,2005).
Banyak jenis obat yang digunakan, sendiri atau dalam kombinasi dengan obat
lain, untuk mengobati tekanan darah tinggi. Kategori-kategori utama:
Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor, seperti benazepril (Lotensin),
kaptopril (Capoten), enalapril (Vasotec), lisinopril (Prinivil, Zestril), quinapril
(Accupril), dan ramipril (Altace). Angiotensin-converting enzyme ACE
inhibitor bekerja dengan mencegah zat kimia dalam darah, angiotensin I, dari
diubah menjadi suatu zat yang meningkatkan retensi garam dan air dalam
tubuh.Obat ini juga membuat pembuluh darah rileks, yang selanjutnya
mengurangi tekanan darah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Antagonis reseptor angiotensin II seperti losartan (Cozaar) dan losartan
dengan hidroklorotiazid (Hyzaar). Obat ini bertindak pada langkah
selanjutnya dalam proses yang sama bahwa ACE inhibitor mempengaruhi.
Seperti inhibitor ACE, mereka menurunkan tekanan darah dengan pembuluh
relaxingblood.
Beta blockers, seperti atenolol (Tenormin), metoprolol (Lopressor), nadolol
(Corgard), propranolol (Inderal), dan timolol (Blocadren). Penyekat beta
mempengaruhi respon tubuh terhadap impuls saraf tertentu. Hal ini, pada
gilirannya, mengurangi kekuatan dan kecepatan kontraksi jantung, yang
menurunkan tekanan darah.
Dilator pembuluh darah (vasodilator), seperti hydralazine (Apresoline) dan
minoxidil (Loniten). Obat ini menurunkan tekanan darah dengan relaksasi
otot-otot pada dinding pembuluh darah.
Obat blocker saluran kalsium, seperti amlopidine (Norvasc), diltiazem
(Cardizem), isradipine (DynaCirc), nifedipin (Adalat, Procardia), dan
verapamil (Calan, Isoptin, Verelan). Di grup ini memperlambat gerakan
kalsium ke dalam sel pembuluh darah. Ini menenangkan pembuluh darah dan
menurunkan tekanan darah.
Diuretik, seperti chlorthalidone (Hygroton), furosemid (Lasix),
hidroklorotiazid (Esidrix, Hydrodiuril), dan metolazone (Zaroxolyn). Obat ini
mengontrol tekanan darah dengan menghilangkan kelebihan garam dan air
dari tubuh(Faqs, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Tabel II. Penyesuain Dosis ACE Inhibitor
Drug namegeneric/brand
Standarddosage*
(mg)
Onsetof action
(hr)
Durationof action
(hr)
Elimination*half-life
(hr)
Route ofelimination
CaptoprilCapoten®
25-100t.d.s
0.25-0.5 6-12 2 Renal
BenazeprilLotensin®
2.5-20b.i.d
1 24 11 Renal/Hepatik
FosinoprilMonopril®
10-40daily
1 24 12 Renal/Hepatik
EnalaprilVasotec®
2.5-20b.i.d
1 24 12 Renal
LisinoprilZestril®
2.5-10daily
1 24 12 Renal
QuinaprilAccupril®
10-40daily
1 24 2-4 Renal/Fecal
RamiprilAltace®
2.5-10daily
1 24 8-14 Renal/Fecal
TrandolaprilMavik®
1-4daily
0.5-1.0 24 16-24 Renal/Fecal
MoexiprilUnivasc®
7.5-30daily
1 24 16-24 Renal/Fecal
PerindoprilAceon®
4-8daily
1 24 >24 Renal
(Amir,2008)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Tabel III. Penyesuaian Dosis Antagonis Reseptor Angiotensin II
Drug Hypertension CHF Renal Dysfungsion
Benzapril
(Lotensin)
20-80mg/day
Max: 80mg qd
Not FDA Approved
LV dysfunction:20-
40mg/day in 1-2
divided dose
Clcr < 30mL/min: 5mg/day initialy
Max: 40mg qd
Candesarta
n
(Alacand)
8-3mg qd
Max: 32mg qd
Not FDA Approved No dose adjustement necessary
Captopril
(Capoten)
25-150mg qd
Max: 450mg qd
6,25-100mg bid
Max:450mg qd
Clcr 10-50mL/min: 75% of usual
dose
Clcr < 10ml/min: 50% of usual dose
Enalapril
(Vasolac)
5-40mg qd
Max: 40mg qd
2,5-20mg bid
Max: 20mg bid
Clcr 30-80mL/min: 5mg/day initialy
Clcr < 30ml/min: 2,5mg/day initialy
Enalaprilat 0,625mg,1,25mg
, 2,5mg q6h
Max: 5mg q6h
Not FDA Approved Clcr < 30mL/min: 0,625mg
Eprosartan
(Tevelan)
400-800mg qd
Qd-bid
Not FDA Approved No dose adjustement necessary
Fosinopril
(Monopril)
10-40mg qd
Max: 80mg qd
10-40mg qd No dose adjustement necessary
Irbesartan
(Avapro)
150mg qd
Max: 300mg qd
Not FDA Approved No dose adjustement necessary
Lisinopril
(Prinivil)
10-40mg qd
Max: 80mg qd
5-20mg qd Clcr 10-30mL/min: 5mg/day initialy
Clcr < 10ml/min: 2,5mg/day initialy
Losartan
(Coszer)
25-100mg qd or
bid
Not FDA Approved No dose adjustement necessary
Moexipril
(Univasc)
7,5-30mg qd
Max: 30mg qd
Not FDA Approved Clcr < 30mL/min: 3,75mg/day
initialy
Max: 15mg/day
Olmesarta
n (Benicar)
5-40mg qd Not FDA Approved No dose adjustement necessary
Perindopril
(Aceon)
4-16mg qd 4mg qd
(Not FDA
Approved)
Clcr 30-60mL/min: 2mg qd
Clcr 15-29 mL/min 2mg bid
Clcr < 15mL/min: 2mg on dialysis
day
Quinapril
(Accupril)
10-80mg qd
qd-bid
5-20mg bid Clcr 30-50mL/min: 5mg/day initialy
Clcr <10mL/min: 2,5mg qd initialy
(Lacy et al., 2008)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Menurut Sicaet al. (1991) beberapa penelitian yang menunjukkan obat
antihipertensi yang seluruhnya dieliminasi melalui ginjal akan menumpuk pada
penderita dengan gangguan fungsi ginjal, oleh karena itu diperlukan penyesuaian
dosis, sedangkan obat antihipertensi yang tidak seluruhnya dieliminasi melalui ginjal
dapat bersifat lebih renoprotektif (Nasution, 2001).
E. Efek Obat Antihipertensi terhadap Penurunan GFR
Glomerular Filtration Rate (GFR) ini sebagian besar dikuasai dari arteriol
aferen dan eferen. Arteriola aferen yang banyak terlibat dalam sistem renin-
angiotensin-aldosteron.Saat perfusi ginjal jatuh, aktivasi sistem ini akan membantu
untuk mengontrol tekanan filtrasi glomerulus melintasi individu. Angiotensin II
melakukan ini melalui vasokonstriksi dari arteriola eferen glomerulus.Angiotensin-
converting enzyme (ACE) inhibitor mencegah konversi angiotensin I menjadi
angiotensin II dalam sistem renin-angiotensin-aldosteron. Angiotensin II adalah
vasokonstriktor kuat dari tempat sistemik dan vaskuler ginjal. Akibatnya, inhibitor
ACE menghasilkan vasodilatasi sistemik dan ginjal, sehingga tekanan darah menurun
dan peningkatan aliran darah ginjal. Sebagai vasodilatasi ginjal terutama dimediasi
oleh arteriola eferen, tekanan filtrasi berkurang oleh inhibisi ACE. Tekanan filtrasi
yang lebih rendah tidak secara otomatis menyebabkan penurunan GFR, tetapi hal ini
dapat terjadi dalam beberapa situasi. Insiden keseluruhan ARF pada pasien yang
memakai inhibitor ACE kurang dari 1%. Namun, itu meningkat menjadi 25% pada
pasien dengan penyakit ginjal bilateral karena itu penting untuk memantau fungsi
ginjal secara teratur baik sebelum dan selama terapi pada pasien risiko(Lee, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Angiotensin II reseptor beberapa telah diidentifikasi, tapi efek hemodinamik
dari angotensin II tampaknya dimediasi terutama melalui stimulasi reseptor
angiotensin. Data klinis menunjukkan bahwa reseptor angiotensin II, menghasilkan
efek yang sama hemodinamik sistemik dan ginjal sebagai inhibitor ACE. Oleh karena
itu, agen ini harus digunakan dengan tindakan yang sama sebagai inhibitor ACE
(Lee,2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
F. Landasan Teori
Obat antihipertensi seperti angiotensin II adalah vasokonstriktor kuat dari
tempat sistemik dan vaskuler ginjal. Akibatnya, inhibitor ACE menghasilkan
vasodilatasi sistemik dan ginjal, sehingga tekanan darah menurun dan akan
mempengaruhi fungsi ginjal.
Pada pasien geriatri yang telah mengalami penurunan fungsi ginjal,
pemberian obat antihipertensi dapat membuat penurunan ginjal yang lebih
parah.Penurunan fungsi ginjal dapat dilihat dari nilai GFR yang dilihat dari rekam
medis yang ada di rumah sakit.Nilai GFR dapat dihitung dengan menggunakan
metode MDRD.Fungsi ginjal dikelompokkan dalam 5 stage menurut nilai LFG yang
diperoleh. Apabila nilai estimasi LFG yang diperoleh lebih dari 60 ml/menit/1,73 m2
(tap 1 dan 2) maka pasien belum memerlukan penyesuaian dosis. Formula MDRD
merupakan salah satu cara yang dapat digunakan dalam menghitung LFG dengan
membutuhkan data umur, jenis kelamin, suku bangsa, dan nilai kreatinin serum
pasien.
Obat-obat antihipertensi banyak digunakan pada pasien geriatri yang
mengalami hipertensi untuk menurukan tekanan darah sehingga menjadi
normal.Obat-obat hipertensi yang berpengaruh pada fungsi ginjal adalah obat-obatan
dari seluruh golongan obat antihipertensi yaitu diuretik, ACE inhibitor, angiotensin,
calcium channel blocker, dan beta blocker.Maka dari itu diperlukan adanya
penyesuaian dosis terhadap obat-obatan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
G. Keterangan Empiris
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran serta membandingkan
evaluasi peresepan obat antihipertensi pada pasien geriatri yang telah mengalami
penurunan nilai GFR saat dihitung dengan formula MDRD untuk meningkatkan
pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit se-Kotamadya Yogyakarta periode 2009.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian mengenai Analisis Pengobatan Antihipertensi pada Geriatri
berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus dengan Formula Modification of Diet in Renal
Disease di Rumah Sakit se-Kotamadya Yogyakarta Periode 2009 merupakan jenis
penelitian observasional deskriptif evaluatif dengan desain cross sectional yang
bersifat retrospektif.
Penelitian observasional merupakan penelitian dengan menggunakan teknik
pendekatan guna mendapatkan data primer dengan cara langsung mengamati objek
datanya (Jogiyanto, 2008). Rancangan penelitian deskriptif evaluatif karena tujuan
penelitian yaitu memberikan gambaran dan evaluasi mengenai penggunaan obat
antihipertensi pada pasien geriatri berdasarkan LFG menurut formula
MDRD.Penelitian cross sectional merupakan penelitian yang mempelajari hubungan
faktor risiko dengan efek dengan cara observasi pada suatu waktu dan langsung
mengukur karakter subjek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2002).
Penelitian ini bersifat retrospektif karena data yang digunakan dalam
penelitian ini diambil dengan melakukan penelusuran dokumen terdahulu, yaitu pada
lembar rekam medis pasien di Rumah Sakit se-Kotamadya Yogyakarta periode 2009.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
B. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel utama
a) Varibel bebas:
Laju filtrasi glomerulus (LFG) yang diperoleh dengan menggunakan formula
MDRD.
b) Variabel tergantung :
Penyesuaian dosis antihipertensi akibat dari penurunan nilai perhitungan LFG.
2. Variabel terkendali
a) Umur
b) Jenis kelamin
c) Suku bangsa
3. Variabel tak terkendali
a) Kondisi pasien yang sebenarnya
b) Penyakit penyerta
4. Pasien geriatri adalah pasien berusia 60 tahun keatas (Walker dan Edward, 2003)
dimana pada rekam medis tercantum data laboratorium kreatinin serum serta
pasien yang telah menerima terapi obat antihipertensi.
5. Karakteristik pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG adalah pasien yang
belum terdiagnosis telah mengalami penurunan LFG, belum mencapai tahap
gagal ginjal, dan belum menjalani hemodialisis pada saat pasien dirawat di
Rumah Sakit se-Kotamadya Yogyakarta periode 2009.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
6. Nilai LFG dihitung dengan formula MDRD. Formula MDRD membutuhkan
beberapa data pasien meliputi kreatinin serum, umur, suku bangsa, dan jenis
kelamin, dan formula MDRD dalam menghitung LFG adalah sebagai berikut:
LFG (mL/min/1.73 m2) = 186 x (Scr/88.4)-1.154 x (Age)-0.203 x (0.742 jika
wanita) x (1.212 bila African-American) (SI units)
7. Rumah sakit yang akan diambil sebagai sampel adalah Rumah Sakit Umum
Daerah Wirosaban, Rumah Sakit Panti Rapih, Rumah Sakit Bethesda, dan Rumah
Sakit Bethesda Lempuyangwangi. Alasan pemilihan tersebut karena keempat
rumah sakit tersebut dirasa mampu mewakili (representatif) seluruh rumah sakit
se-Kotamadya Yogyakarta.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah pasien geriatri yang telah mengalami
pemeriksaan laboratorium nilai kreatinin serum di rumah sakit se-Kotamadya
Yogyakarta periode 2009, kemudian diambil sesuai kriteria inklusi yaitu pasien
dengan usia 60 tahun keatas yang telah menerima terapi obat antihipertensi, serta
dengan kriteria eksklusi berupa diagnosa gagal ginjal akut dan atau sedang menjalani
hemodialisis.
Penentuan ukuran sampel subjek penelitian tiap rumah sakit dihitung dengan
menggunakan rumus Slovin dengan taraf kepercayaan 95% (d=0,05) dan dengan
minimal pengambilan sampel sebanyak 200 pasien. Adapun rumus slovin adalah
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Perhitungan pengambilan sampel dari tiap rumah sakit adalah sebagai berikut:
1. Rumah Sakit Lempuyangwangi diambil sampel sesuai dengan populasi, maka
jumlah seluruh sampel yang diambil sebanyak 54 pasien
2. Rumah Sakit Daerah Wirosaban dengan polupasi 355 pasien, maka jumlah
seluruh sampel yang diambil sebanyak 200 pasien.
3. Rumah Sakit Bethesda dengan populasi 2061 pasien, maka jumlah seluruh sampel
yang diambil sebanyak 335 pasien.
4. Rumah Sakit Panti Rapih dengan populasi 2749 , maka jumlah seluruh sampel
yang diambil sebanyak 351 pasien.
D. Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar rekam
medis pasien geriatri yang telah menjalani uji laboratorium terkait kreatinin serum
dan mengkonsumsi obat antihipertensi di rumah sakit se-Kotamadya Yogyakarta
selama tahun 2009.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
E. Tata Cara Penelitian
1. Analisis situasi
Analisis situasi dengan melihat data laboratorium mengenai kreatinin
serum dan obat antihipertensi yang digunakan oleh pasien geriatri yang dirawat di
rumah sakit se-Kotamadya Yogyakarta periode 2009 yang diperoleh dari instalasi
laboratorium dan catatan medik rumah sakit pada bulan Januari 2009 hingga
Desember 2009.
2. Pengambilan data
Data pasien yang diperoleh dari lembar rekam medis dipilih sesuai
dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan oleh penulis. Tahap pengambilan
data dilakukan melalui beberapa proses:
a) Penelusuran data, yang dilakukan dengan melihat data komputer ataupun data
tertulis di instalasi laboratorium patologi klinik yang memuat laporan
mengenai data laboratorium (nilai kreatinin serum), nomor rekam medis, dan
umur pasien geriatri yang pernah dirawat di rumah sakit bersangkutan.
b) Pengumpulan data, pada tahap ini dilakukan pencarian pasien geriatri yang
sesuai dengan definisi operasional di atas berdasarkan nomor rekam medis
yang didapat. Apabila terdapat data yang kurang jelas dan kurang lengkap,
peneliti hendaknya melakukan tanya jawab dengan Apoteker yang berada di
rumah sakit terkait.
c) Pencacatan data, dilakukan dengan mencatat data pasien geriatri yang telah
melakukan pemeriksaan laboratorium terkait kreatinin serum serta telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
mendapatkan terapi antihipertensi pada periode 2009 berdasarkan rekam
medis.
Data yang dikumpulkan meliputi nomor rekam medis, umur, jenis
kelamin, suku bangsa, data laboratorium (nilai kreatinin serum), serta dosis dan
frekuensi penggunaan terapi antihipertensi yang diberikan.
3. Pengolahan data
Data yang diperoleh akan dievaluasi menurut formula MDRD untuk
menentukan nilai LFG kemudian dilakukan evaluasi terkait kesesuaian dosis obat
antihipertensi. Data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel, diagram
batang, dan atau diagram pie.
F. Tata Cara Analisis Hasil
Data kualitatif yang diperoleh dibahas dalam bentuk uraian dan secara
deskriptif dalam bentuk tabel dan atau gambar diagram.Adapun data pasien akan
dikelompokkan terlebih dahulu sebagai berikut ini:
1. Persentase pasien geriatri yang telah mengalami penurunan LFG berdasarkan
formula MDRD dengan menghitung jumlah pasien geriatri yang teridentifikasi
dengan MDRD dibagi total kasus dikali 100%.
2. Persentase pasien geriatri yang telah mengalami penurunan LFG berdasarkan
formula MDRD serta telah menerima terapi antihipertensi dengan dosis tepat
dengan menghitung jumlah pasien geriatri yang memperoleh dosis tepat dibagi
total kasus menurut formula MDRD dikali 100%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3. Persentase pasien geriatri yang telah mengalami penurunan LFG berdasarkan
formula MDRD serta telah menerima terapi antihipertensi dengan dosis tidak
sesuai dengan menghitung jumlah pasien geriatri yang memperoleh dosis tidak
sesuai dibagi total kasus menurut formula MDRD dikali 100%.
4. Persentase tiap jenis obat antihipertensi yang mengalami penyeuaian dosis pasien
geriatri yang telah mengalami penurunan LFG berdasarkan formula MDRD
dengan menghitung jumlah tiap jenis obat antihipertensi dengan dosis yang sesuai
dibagi total kasus dikali 100%.
5. Persentase tiap jenis obat antihipertensi yang tidak mengalami penyeuaian dosis
pasien geriatri yang telah mengalami penurunan LFG berdasarkan formula
MDRD dengan menghitung jumlah tiap jenis obat antihipertensi dengan dosis
tidak sesuai dibagi total kasus dikali 100%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan mengetahui profil nilai laju filtrasi glomerulus (LFG)
menurut Formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) dan mengevaluasi
pengobatan antihipertensi terhadap pasien geriatri dengan penurunan nilai LFG di
Rumah Sakit se-Kotamadya Yogyakarta Periode 2009. Berdasarkan nilai LFG subyek
penelitian yang masuk kriteria inklusi (pasien dengan usia diatas 60 tahun dan tidak
terdiagnosis gagal ginjal), dalam penelitian ini berisi tentang informasi mengenai
profil pasien berdasarkan kelompok usia, jenis kelamin dan kesesuaian dosis obat
antihipertensi yang diresepkan kepada subyek penelitian dalam periode 2009.
Pengambilan sampel dilakukan di empat rumah sakit yakni RS Kota
Yogyakarta, RS Bethesda Lempuyangwangi, RS Panti Rapih dan RS Bethesda Pusat.
Setelah melalui tahap random sampling didapatkan 940 pasien dengan kriteria:
berusia lebih dari 60 tahun, tidak terdiagnosis gagal ginjal dan menjalani pemeriksaan
kreatinin serum.Sebanyak 486 pasien mendapatkan pengobatan antihipertensi satu
atau lebih dari satu kasus peresepan. Jumlah kasus peresepan RS Kota Yogyakarta
sebanyak 83 kasus peresepan obat antihipertensi, RS Bethesda Lempuyangwangi
sebanyak 38 kasus peresepan obat antihipertensi, RS Panti Rapih sebanyak 451 kasus
peresepan obat antihipertensi, dan RS Bethesda Pusat sebanyak 206 kasus peresepan
obat antihipertensi, sehingga didapatkan total kasus peresepan adalah 778 kasus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Profil Pasien Berdasarkan Nilai Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)
Mayoritas pasien geriatri umumnya mengalami penurunan
sering tidak diketahui.Penurunan fungsi ginjal dapat diketahui dari nilai laju filtrasi
glomerulus (LFG) pada hasil pemeriksaan laboratorium.Penelitian ini
menggambarkan terjadinya penurunan nilai LFG pada pasien geriatri di rumah sakit
se-Kotamadya Yogyakarta.Nilai LFG dihitung dengan menggunakan metode MDRD.
Gambar 3. Persentase Nilai LFG Pasien Geriatri Berdasarkan Formula MDRD yang
Menggunakan Obat Antihipertensi se
2009
Menurut penelitian di wilayah
besar pada gambar 2 terdapat 39 % total pasien geriatri memiliki nilai LFG pada
tahap 2 yaitu pada rentang 60
18%
12%
6%
Nilai LFG pasien geriatri berdasarkanFormula MDRD se
Profil Pasien Berdasarkan Nilai Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)
Mayoritas pasien geriatri umumnya mengalami penurunan
sering tidak diketahui.Penurunan fungsi ginjal dapat diketahui dari nilai laju filtrasi
glomerulus (LFG) pada hasil pemeriksaan laboratorium.Penelitian ini
menggambarkan terjadinya penurunan nilai LFG pada pasien geriatri di rumah sakit
Kotamadya Yogyakarta.Nilai LFG dihitung dengan menggunakan metode MDRD.
. Persentase Nilai LFG Pasien Geriatri Berdasarkan Formula MDRD yang
Menggunakan Obat Antihipertensi se-Kotamadya Yogyakarta Periode
Menurut penelitian di wilayah kotamadya Yogyakarta tahun 2009 secara garis
besar pada gambar 2 terdapat 39 % total pasien geriatri memiliki nilai LFG pada
tahap 2 yaitu pada rentang 60-89 mL/min/1,73m2 dimana pada tahap ini pasien
17%
39%18%
12%
6%7%
Nilai LFG pasien geriatri berdasarkanFormula MDRD se-Kotamadya Yogyakarta
periode 2009
Tahap 1 (≥ 90 mL/min/1,73 m²)
Tahap 2 (60-
Tahap 3A (45m²)
Tahap 3B (30m²)
Tahap 4 (15-
Tahap 5 (≤ 15 mL/min/1,73 m²)
29
Profil Pasien Berdasarkan Nilai Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)
Mayoritas pasien geriatri umumnya mengalami penurunan fungsi ginjal yang
sering tidak diketahui.Penurunan fungsi ginjal dapat diketahui dari nilai laju filtrasi
glomerulus (LFG) pada hasil pemeriksaan laboratorium.Penelitian ini
menggambarkan terjadinya penurunan nilai LFG pada pasien geriatri di rumah sakit
Kotamadya Yogyakarta.Nilai LFG dihitung dengan menggunakan metode MDRD.
. Persentase Nilai LFG Pasien Geriatri Berdasarkan Formula MDRD yang
Kotamadya Yogyakarta Periode
kotamadya Yogyakarta tahun 2009 secara garis
besar pada gambar 2 terdapat 39 % total pasien geriatri memiliki nilai LFG pada
dimana pada tahap ini pasien
Nilai LFG pasien geriatri berdasarkanKotamadya Yogyakarta
Tahap 1 (≥ 90 mL/min/1,73 m²)
-89 mL/min/1,73 m²)
Tahap 3A (45-59 mL/min/1,73
Tahap 3B (30-44 mL/min/1,73
-29 mL/min/1,73 m²)
Tahap 5 (≤ 15 mL/min/1,73 m²)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
mengalami sedikit penurunan fungsi ginjal. Schulz, et al. (2008) dalam penelitiannya
menemukan bahwa pasien geriatri yang telah berumur 65 tahun ke atas mengalami
penurunan fungsi ginjal dengan nilai LFG kurang dari 60 ml/min/1.73
m2.Prevalensinya sebesar 43% saat nilai LFG dihitung dengan formula MDRD.
Pada hasil penelitian di Amerika sampai bulan Februari 2002, adanya faktor-
faktor lain menyebabkan sebagian besar pasien dengan gejala pada tahap awal
penyakit ginjal kronik belum cukup mendapatkan perawatan dengan baik.The Third
National Health and Examination Survey(NHANES III) mendapatkan prevalensi
sebanyak 3,3% (5,9 million pasien) pada tahap 1, 3% (5,3 million pasien) pada tahap
2, 4,3% (7,6 million pasien) pada tahap 3, 0,2% (400.000 pasien) pada tahap 4 dan
0,2% (300.000 pasien) pada tahap 5 (Arora,2010).
Tabel IV. Persentase Nilai LFG Pasien Geriatri Berdasarkan Formula MDRD
yang Menggunakan Obat Antihipertensi di Empat Sampel Rumah Sakit di
Kotamadya Yogyakarta Periode 2009
Tahapan
CKD
RS Panti
Rapih
n (%)
RS Bethesda
Pusat
n(%)
RS Bethesda
Lempuyang
wangi
n (%)
RS Kota
Yogyakarta
n (%)
1 40 (16,2%) 30 (20,5%) 2 (7,2%) 13 (19,1%)
2 115 (46,6%) 35 (24,0%) 11 (42,3%) 28 (41,2%)
3A 43 (17,4%) 26 (17,8%) 5 (19,2%) 16 (23,5%)
3B 29 (11,7%) 20 (13,7%) 3(11,5%) 7 (10,3%)
4 8 (3,2%) 17 (11,6%) 4 (15,4%) 1 (1,5%)
5 12 (4,9%) 18 (12,3%) 1 (3,8%) 3 (4,4%)
Total 247 (100%) 146 (100%) 26 (100%) 68 (100%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil yang ditunjukkan pada masing
menunjukkan bahwa sebagian besar pasien berada pada tahap 2.
didapatkan pada masing
sebesar 46,6 %, RS Bethesda Pusat sebesar 24 %, RS Bethesda Lempuyangwangi
sebesar 42,3 % dan RS Kota Yogyakarta sebesar 41,2 %.
Gambar 4. Persentase Nilai
yang Memperoleh Obat Antihipertensi Pada Tahun 2009 Terkait Jenis
Kelamin
Pada gambar 4
masing tahapan CKD terjadi pada pasien dengan jenis kelamin laki
dengan pasien yang berjenis kelamin perempuan.
LFG yang didapatkan dari kreati
Tahap 1
41
Prevalensi Tahapan Nilai GFR
Hasil yang ditunjukkan pada masing – masing rumah sakit yaitu pada tabel III
menunjukkan bahwa sebagian besar pasien berada pada tahap 2.
didapatkan pada masing – masing rumah sakit adalah sebagai berikut RS Panti rapih
sebesar 46,6 %, RS Bethesda Pusat sebesar 24 %, RS Bethesda Lempuyangwangi
sebesar 42,3 % dan RS Kota Yogyakarta sebesar 41,2 %.
. Persentase Nilai LFG Pada Pasien Geriatri se-Kotamadya Yogyakarta
yang Memperoleh Obat Antihipertensi Pada Tahun 2009 Terkait Jenis
Pada gambar 4 dapat dilihat bahwa sebagian besar prevalensi pada masing
masing tahapan CKD terjadi pada pasien dengan jenis kelamin laki
dengan pasien yang berjenis kelamin perempuan.Menurut Khoury
LFG yang didapatkan dari kreatinin serum bergantung pada umur, jenis kelamin, dan
Tahap 1 Tahap 2 Tahap3A
Tahap3B
Tahap 4 Tahap 5
101
4939
19 20
45
88
40
2012 13
Prevalensi Tahapan Nilai GFRBerdasarkan Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan
31
masing rumah sakit yaitu pada tabel III
menunjukkan bahwa sebagian besar pasien berada pada tahap 2.Persentase yang
masing rumah sakit adalah sebagai berikut RS Panti rapih
sebesar 46,6 %, RS Bethesda Pusat sebesar 24 %, RS Bethesda Lempuyangwangi
Kotamadya Yogyakarta
yang Memperoleh Obat Antihipertensi Pada Tahun 2009 Terkait Jenis
dapat dilihat bahwa sebagian besar prevalensi pada masing –
masing tahapan CKD terjadi pada pasien dengan jenis kelamin laki-laki dibandingkan
Menurut Khouryet al. (2008), nilai
nin serum bergantung pada umur, jenis kelamin, dan
Tahap 5
13
Prevalensi Tahapan Nilai GFR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
ras dari pasien. Hal ini dipengaruhi massa otot perempuan yang lebih kecil
dibandingkan dengan massa otot laki-laki.
Hasil Penelitian the USRDS Annual Data Report tahun 2004 menyatakan bahwa
tingkat kejadian kasus kerusakan ginjal pada stadium akhir lebih tinggi pada pasien
dengan jenis kelamin laki-laki dibandingkan dengan pasien yang berjenis kelamin
perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh massa otot yang dimiliki perempuan lebih
sedikit dibandingkan oleh laki-laki.
Suatu penelitian menunjukkan bahwa nilai LFG < 60 ml/menit/1,73 m2, > 60
ml/menit/1,73 m2, maupun < 30 ml/menit/1,73 m2 pada perempuan memiliki nilai
persentase yang lebih besar dibandingkan dengan laki-laki. Pada > 60 ml/menit/1,73
m2 terdapat 38% laki-laki dan 62% perempuan, LFG < 60 ml/menit/1,73 m2 terdapat
37% laki-laki dan 63% perempuan, dan pada LFG < 30 ml/menit/1,73 m2 terdapat
33% laki-laki dan 67% perempuan (Rothberg et al., 2008).
Pada penelitian Sweileh (2008) menyatakan bahwa pada perempuan dikatakan
memiliki nilai LFG rendah jika LFG < 59,25 ml/menit/1,73 m2 sedangkan pada laki-
laki nilai LFG dikatakan rendah bila LFG < 64,25 ml/menit/1,73 m2. Hasil
penelitiannya menunjukkan 26,5% perempuan dan 31,4% laki-laki tergolong
memiliki nilai LFG rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel V. Persentase Jumlah Pasien Chronic Kidney Diease (CKD) Berdasarkan
Usia yang Menggunakan Obat Antihipertensi di Empat Sampel Rumah Sakit se-
Kotamadya Yogyakarata Periode 2009
Tahapan CKD
RS
Panti
Rapih
n (%)
RS
Bethesd
a Pusat
n (%)
RS
BethesdaL
empuyang
-wangi
n (%)
RS Kota
Yogyakar
ta
n (%)
Tahap 1 (≥ 90 mL/min/1,73m²)
Lansia (elderly) 34 20 1 8
Tua (old) 6 9 1 5
Sangat tua (very old)
Tahap 2 (60-89 mL/min/1,73m²)
Lansia (elderly) 71 23 5 17
Tua (old) 40 15 6 11
Sangat tua (very old) 3
Tahap 3A (45-59
mL/min/1,73m²)
Lansia (elderly) 27 22 3 7
Tua (old) 17 3 2 9
Sangat tua (very old)
Tahap 3B (30-44
mL/min/1,73m²)
Lansia (elderly) 17 16 2 5
Tua (old) 12 2 1 2
Sangat tua (very old)
Tahap 4 (15-29 mL/min/1,73
m²)
Lansia (elderly) 7 15 3 1
Tua (old) 1 3 1
Sangat tua (very old)
Tahap 5 (≤ 15 mL/min/1,73 m²)
Lansia (elderly) 10 16 1 2
Tua (old) 2 2 1
Sangat tua (very old)
Total 247 146 26 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Pada Tabel V dapat dilihat bahwa jumlah pasien terbanyak terdapat pada pasien
lansia (elderly) untuk masing-masing tahapan. Pada tahap 1, total persentase pasien
lansia (elderly) sebesar 63%, tua (old) sebesar 2%, sangat tua (very old) sebesar
0%.Pada tahap 2, total persentase pasien lansia (elderly) sebesar 116%, tua (old)
sebesar 72%, sangat tua (very old) sebesar 3%. Pada tahap 3, total persentase pasien
lansia (elderly) sebesar 40%, tua (old) sebesar 17%, sangat tua (very old) sebesar 0%.
Pada tahap 4, total persentase pasien lansia (elderly) sebesar 26%, tua (old) sebesar
5%, sangat tua (very old) sebesar 0%. Pada tahap 5, total persentase pasien lansia
(elderly) sebesar 29%, tua (old) sebesar 5%, sangat tua (very old) sebesar 0%.
B. Penyesuaian Obat Antihipertensi
Menurut Davidmanet al. (cit., Lee, 2006) pada sebuah analisis dinyatakan bahwa
obat memberikan kontribusi sampai 29% pada seluruh kasus dari gagal ginjal akut
pada pasien di rumah sakit dengan obat antibiotik, obat antiinflamasi non-steroid
(NSAID), ACE inhibitor dan diuretik yang paling banyak ditemukan.Angiotensin-
converting enzyme (ACE) inhibitor menghasilkan vasodilatasi sistemik yang akan
menyebabkan penurunan fungsi ginjal, terutama penurunan yang diperantarai oleh
eferen arteri, sehingga tekanan filtrasi berkurang oleh adanya inhibisi ACE. Tekanan
filtrasi yang lebih rendah tidak secara otomatis mengakibatkan penurunan GFR, tapi
ini mungkin terjadi dalam beberapa situasi. Pasien berisiko termasuk mereka dengan
stenosis arteri ginjal, stenosis terutama bilateral, mereka dengan gagal jantung berat
dan mereka yang menerima NSAID atau diuretik (Lee, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Gambar 5.Peran Angiotensin II pada Ginjal
Pada saat sistem dihambat dengan penghambat enzim angiotensin-
converting(ACEI), angiotensin II tipe 1 reseptor blocker (ARB), atau inhibitor enzim
renin, mengalami gangguan dan menyebabkan over ekspresi renin. Kelebihan
produksi renin akan meningkatkan angiotensinII(Ang II) konversi, sehingga
menurunkan efektivitas penghambatan RAS. Aktivasi RAS dan nuclear factor kappa
B(NF-kappaB) hasil dalam peningkatan produksi sitokin, termasuk mengubah faktor
pertumbuhan β1 (TGF-β1), yang berperan penting dalam menyebabkan kerusakan
ginjal.Hal tersebut yang menyebabkan perlunya penyesuaian dosis pada pasien yang
menggunakan obat antihipertensi (Li dan Batuman, 2009).
Penelitian Neumann et.al. 2007 menyatakan bahwa dari 74 pasien tanpa
penggunaan obat antihipertensi, 31 pasien diberikan enalapril(10 mgPO),
losartan(100 mgPO), ataueprosartan(600 mgPO) yang kemudian dibandingkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan kontrol sebanyak 82 pasien didapatkan hasil bahwa pasien yang
menggunakan obat antihipertensi memiliki resiko CKD lebih besar karena adanya
penurunan tekanan arteri dan
Gambar 6. Persentase Peresepan Pasien
Pada gambar 6
tidak memerlukan penyesuaian
pada pasien yang memerlukan
Rapih sebesar 72,30% dan Rumah Sakit Bethesda Pusat sebesar 13,25%
rumah sakit yang lain terjadi hal sebaliknya, dimana persentase pasien yang
memerlukan penyesuaian dosis obat antihipertensi lebih b
obat yang tidak memerlukan penyesuaian dosis.
47
Persentase
dengan kontrol sebanyak 82 pasien didapatkan hasil bahwa pasien yang
menggunakan obat antihipertensi memiliki resiko CKD lebih besar karena adanya
penurunan tekanan arteri dan hiperaktivitas simpatik.
. Persentase Peresepan Pasien Geriatri yang Memerlukan Penyesuaian
Dosis Obat Antihipertensi Periode 2009
Pada gambar 6 menunjukkan bahwa persentase peresepan
memerlukan penyesuaian dosis obat antihipertensi lebih besar dari peresepan
pada pasien yang memerlukan penyesuaian dosis terjadi pada Rumah Sakit Panti
Rapih sebesar 72,30% dan Rumah Sakit Bethesda Pusat sebesar 13,25%
rumah sakit yang lain terjadi hal sebaliknya, dimana persentase pasien yang
memerlukan penyesuaian dosis obat antihipertensi lebih besar dibandingkan dengan
obat yang tidak memerlukan penyesuaian dosis.
7458
7353
2642
27
rsentase Pasien yang MemerlukanPenyesuaian Dosis
Perlu Penyesuaian (%) Tidak Perlu Penyesuaian (%)
36
dengan kontrol sebanyak 82 pasien didapatkan hasil bahwa pasien yang
menggunakan obat antihipertensi memiliki resiko CKD lebih besar karena adanya
Geriatri yang Memerlukan Penyesuaian
Dosis Obat Antihipertensi Periode 2009
sentase peresepan pada pasien yang
dosis obat antihipertensi lebih besar dari peresepan
penyesuaian dosis terjadi pada Rumah Sakit Panti
Rapih sebesar 72,30% dan Rumah Sakit Bethesda Pusat sebesar 13,25%.Pada 2
rumah sakit yang lain terjadi hal sebaliknya, dimana persentase pasien yang
esar dibandingkan dengan
27
Pasien yang Memerlukan
Tidak Perlu Penyesuaian (%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 7. Persentase Peresepan Pasien se
Memerlukan Penyesuaian Dosis Obat Antihipertensi Periode 2009
Pada gambar 7
yang memerlukan penyesuaian lebih besar daripada presentasi peresepan yang tidak
memerlukan penyesuaian dosis yaitu sebesar 57% (446 kasus). Hal ini dipengaruhi
oleh nilai LFG, pada data didapatkan sebagian besar subjek uji b
yang memiliki LFG antara 60
Hasil penelitian
teridentifikasi telah mengalami penurunan LFG perlu menyesuaikan dosis obat yang
dikonsumsinya yaitu sebanyak52% pasien dari total sampel 221 pasien.
penelitian Dijk et.al(2006) menggambarkan 411 resep da
membutuhkan penyesuaian dosis berdasarkan kondisi ginjal pasien dengan nilai LFG
< 51 ml.menit/1,73 m
Presentase Pasien yang MemerlukanPenyesuaian Dosis se
. Persentase Peresepan Pasien se-Kotamadya Yogyakarta yang
Memerlukan Penyesuaian Dosis Obat Antihipertensi Periode 2009
Pada gambar 7 menunjukkan total persentasepasiense-Kotamadya Yogyakarta
yang memerlukan penyesuaian lebih besar daripada presentasi peresepan yang tidak
memerlukan penyesuaian dosis yaitu sebesar 57% (446 kasus). Hal ini dipengaruhi
oleh nilai LFG, pada data didapatkan sebagian besar subjek uji b
yang memiliki LFG antara 60-89 mL/min/1,73 m² dengan persentase
penelitianSchulz, et al. (2009) menyebutkan bahwa pasien geriatri yang
teridentifikasi telah mengalami penurunan LFG perlu menyesuaikan dosis obat yang
dikonsumsinya yaitu sebanyak52% pasien dari total sampel 221 pasien.
(2006) menggambarkan 411 resep dari 1718 peresepan (23,9%)
membutuhkan penyesuaian dosis berdasarkan kondisi ginjal pasien dengan nilai LFG
< 51 ml.menit/1,73 m2.
57%
43%
Presentase Pasien yang MemerlukanPenyesuaian Dosis se- Kotamadya
Yogyakarta
Perlu Penyesuaian Tidak Perlu penyesuaian
37
Kotamadya Yogyakarta yang
Memerlukan Penyesuaian Dosis Obat Antihipertensi Periode 2009
Kotamadya Yogyakarta
yang memerlukan penyesuaian lebih besar daripada presentasi peresepan yang tidak
memerlukan penyesuaian dosis yaitu sebesar 57% (446 kasus). Hal ini dipengaruhi
oleh nilai LFG, pada data didapatkan sebagian besar subjek uji berada pada tahap 2
persentase sebesar 39%.
(2009) menyebutkan bahwa pasien geriatri yang
teridentifikasi telah mengalami penurunan LFG perlu menyesuaikan dosis obat yang
dikonsumsinya yaitu sebanyak52% pasien dari total sampel 221 pasien. Pada
ri 1718 peresepan (23,9%)
membutuhkan penyesuaian dosis berdasarkan kondisi ginjal pasien dengan nilai LFG
Presentase Pasien yang MemerlukanKotamadya
Tidak Perlu penyesuaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C.
Nilai LFG sangat diperlukan bagi pasien yang mengkonsumsi obat
antihipertensi. Hal ini didukung dengan pernyataan Hawkins
menyatakan bahwa ACE inhibitor dapat meningkatkan jumlah kreatinin
serum.Penelitian Dijk
penyesuaian dosis dan sebanyak 169 resep (41,1%) tida
dosis. Risiko dosis yang tidak disesuaikan secara signifikan berkorelasi dengan ClCr
< 35 ml/menit/1,73 m
Gambar 8. Persentase Perlakuan pada Pasien Geriatri yang menggunakan Obat
Antihipertensi se
Pada diagram terlihat, pemberian o
pasien geriatri se-Kotamadya Yogyakarta sebesar
Perlakuan Terapi Obat Antihipertensise
C. Perlakuan dalam Terapi Obat Antihipertensi
Nilai LFG sangat diperlukan bagi pasien yang mengkonsumsi obat
ini didukung dengan pernyataan Hawkins
menyatakan bahwa ACE inhibitor dapat meningkatkan jumlah kreatinin
Penelitian Dijk et al. (2006) menggambarkan 242 resep (58,9%) mengalami
penyesuaian dosis dan sebanyak 169 resep (41,1%) tidak dilakukan penyesuaian
dosis. Risiko dosis yang tidak disesuaikan secara signifikan berkorelasi dengan ClCr
< 35 ml/menit/1,73 m2 (p<0,05).
. Persentase Perlakuan pada Pasien Geriatri yang menggunakan Obat
Antihipertensi se-Kotamadya Yogyakarta Periode 2009
Pada diagram terlihat, pemberian obat antihipertensi yang sesuai pada
Kotamadya Yogyakarta sebesar 91 %. Hasil tersebut lebih besar
91%
9%
Perlakuan Terapi Obat Antihipertensise-Kotamadya Yogyakarta periode
2009
Sesuai Tidak Sesuai
38
Perlakuan dalam Terapi Obat Antihipertensi
Nilai LFG sangat diperlukan bagi pasien yang mengkonsumsi obat
ini didukung dengan pernyataan Hawkins etal. (1997) yang
menyatakan bahwa ACE inhibitor dapat meningkatkan jumlah kreatinin
(2006) menggambarkan 242 resep (58,9%) mengalami
k dilakukan penyesuaian
dosis. Risiko dosis yang tidak disesuaikan secara signifikan berkorelasi dengan ClCr
. Persentase Perlakuan pada Pasien Geriatri yang menggunakan Obat
Periode 2009
bat antihipertensi yang sesuai pada
%. Hasil tersebut lebih besar
Perlakuan Terapi Obat AntihipertensiKotamadya Yogyakarta periode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
bila dibandingkan dengan pemberian obat antihipertensi yang tidak sesuai pada
pasien geriatri se-Kotamadya Yogyakarta yaitu sebesar 9%.
Tabel VI. Persentase Perlakuan Peresepan Terapi Obat Antihipertensi Pada Pasien
Geriatri di Empat Sampel Rumah Sakit di Yogyakarta Periode 2009
Sesuai Tidak Sesuai
Panti Rapih 92% 8%
Bethesda 93% 7%
Lempuyangwangi 82% 18%
Wirosaban 84% 16%
Pada tabel VI dapat dilihat bahwa jumlah peresepan obat antihipertensi yang
sesuai lebih kecil dibandingkan dengan jumlah peresepan obat yang tidak sesuai
menurut DIH, BNF 2009 dan IONI 2000. Pada Rumah Sakit Panti Rapih memiliki
jumlah peresepan yang sesuai sebanyak 92%, Rumah Sakit Bethesda Pusat sebanyak
93%, Rumah Sakit Bethesda Lempuyangwangi sebanyak 82%, dan Rumah Sakit
Wirosaban sebanyak84%.
Pada penelitian Bangash dan Agarwal (2009) menyatakan bahwa di antara 980
pasien yang mengalami CKD sekitar 40,4% disebabkan oleh penggunaan obat
antihipertensi yang telah didapatkan sebelumnya dengan taraf kepercayaan 95% CI
35.1 to 45.7%. Sekitar 8,3% pasien mengalami CKD karena adanya penyakit
hipertensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Jenis Obat Antihipertensi yang Tidak Sesuai Dosis dalam Peresepan
Beberapa macam golongan obat antihipertensi antara lain
reseptor blockers (ARB), angiotensin converting enzyme inhibitors (ACE inhibitors),
beta-blockers, dan calcium channel blockers
memiliki penyesuaian dosis masing
persentase ketidaksesuaian setiap macam obat antihiperte
sakit se-Kotamadya Yogyakarta.
Gambar 9. Persentase Berbagai Golongan Obat Antihipertensi yang Tidak Sesuai
Pada Pasien Geriatri se
Pada gambar 9 dapat dilihat bahwa persentase golongan obat antihipertensi yang
tidak sesuai adalah golongan ACE inhibitor sebes
reseptor blocker sebesar 19,30%, golongan
0.00
1.75
Golongan Obat Antihipertensi yang
Jenis Obat Antihipertensi yang Tidak Sesuai Dosis dalam Peresepan
Beberapa macam golongan obat antihipertensi antara lain diuretic, angiotensin
reseptor blockers (ARB), angiotensin converting enzyme inhibitors (ACE inhibitors),
dan calcium channel blockers (Rassell, 2000). Setiap golongan
memiliki penyesuaian dosis masing-masing, penelitian ini menggambarkan
ketidaksesuaian setiap macam obat antihipertensi di empat sampel rumah
Kotamadya Yogyakarta.
. Persentase Berbagai Golongan Obat Antihipertensi yang Tidak Sesuai
Pada Pasien Geriatri se-Kotamadya Yogyakarta Periode 2009
dapat dilihat bahwa persentase golongan obat antihipertensi yang
tidak sesuai adalah golongan ACE inhibitor sebesar 75,44%, golongan
sebesar 19,30%, golongan beta blocker sebesar
19.300.00
75.44
0.00
1.751.75
1.75
Golongan Obat Antihipertensi yangTidak Sesuai Golongan Angiotensin II
Reseptor Blocker
Golongan Angiotensin IIReseptor Blocker Kombinasi
Golongan ACE inhibitors
Golongan Beta AdrenergikBlocker
Golongan Beta Blocker
Golongan Kalsium ChannelBlocker
Golongan Diuretik
40
Jenis Obat Antihipertensi yang Tidak Sesuai Dosis dalam Peresepan
diuretic, angiotensin
reseptor blockers (ARB), angiotensin converting enzyme inhibitors (ACE inhibitors),
(Rassell, 2000). Setiap golongan
masing, penelitian ini menggambarkan
nsi di empat sampel rumah
. Persentase Berbagai Golongan Obat Antihipertensi yang Tidak Sesuai
Kotamadya Yogyakarta Periode 2009
dapat dilihat bahwa persentase golongan obat antihipertensi yang
75,44%, golongan angiotensin II
beta blocker sebesar 1,75%, golongan
Golongan Obat Antihipertensi yang
Golongan Angiotensin IIReseptor Blocker
Golongan Angiotensin IIReseptor Blocker Kombinasi
Golongan ACE inhibitors
Golongan Beta Adrenergik
Golongan Beta Blocker
Golongan Kalsium Channel
Golongan Diuretik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
kalsium channel blocker sebesar 1,75%, golongan diuretik sebesar 1,75%, sedangkan
golongan angiotensin II reseptor blocker kombinasi dan golongan beta adrenergik
blocker memiliki persentase yang sama sebesar 0%. Golongan yang paling besar
ketidaksesuaiannya adalah golongan ACE inhibitor (75,44%) pada peresepan obat
antihipertensi se-Kotamadya Yogyakarta periode 2009.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel VII. Jumlah Kasus Kesesuaian dan Presentase Ketidaksesuaian Peresepan Terapi Obat Antihipertensi GolonganAngiotensin II Reseptor Blocker Pada Pasien Geriatri di Empat Sampel Rumah Sakit di Yogyakarta Periode 2009
Tabel VIII. Jumlah Kasus Kesesuaian dan Presentase Ketidaksesuaian Peresepan Terapi Obat Antihipertensi GolonganAngiotensin II Reseptor Blocker kombinasi Pada Pasien Geriatri di Empat Sampel Rumah Sakit di Yogyakarta Periode
2009
Golongan
Angiotensin II
Reseptor Blocker
RS Kota
Yogyakarta
(n)
RS Bethesda
Lempuyang
Wangi (n)
RS Panti
Rapih (n)
RS Bethesda
Pusat (n)
RS se-Kotamadya
Yogyakarta (n)
Dosis Tidak Sesuai
n (%)
Irbesartan 3 7 9 19 9 (47,4%)
Lorsatan 7 10 17 -
Valsartan 11 1 12 -
Telmisartan 2 1 3 2 (66,7%)
Total 51 11 (21,6%)
Golongan
Angiotensin II
Reseptor Blocker
Combinasi
RS Kota
Yogyakarta
(n)
RS Bethesda
Lempuyang
Wangi (n)
RS Panti
Rapih (n)
RS Bethesda
Pusat (n)
RS se-Kotamadya
Yogyakarta (n)
Dosis Tidak Sesuai
n (%)
Irbesartan dan HCT 2 2 -
Total 2 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel IX. Jumlah Kasus Kesesuaian dan Presentase Ketidaksesuaian Peresepan Terapi Obat Antihipertensi Golongan ACEinhibitor Pada Pasien Geriatri di Empat Sampel Rumah Sakit di Yogyakarta Periode 2009
Golongan
ACE Inhibitor
RS Kota
Yogyakarta (n)
RS Bethesda
Lempuyang
Wangi (n)
RS Panti Rapih
(n)
RS Bethesda
Pusat (n)
RS se-Kotamadya
Yogyakarta (n)
Dosis Tidak Sesuai
n (%)
Captopril 22 8 48 19 97 25 (25,7%)
Ramipril 13 8 21 1 (4,8%)
Imidapril 7 7 2 (28,6%)
Lisinopril 13 6 3 22 15 (68,2%)
Moexipril 1 1 -
Total 148 43 (29%)
Tabel X. Jumlah Kasus Kesesuaian dan Presentase Ketidaksesuaian Peresepan Terapi Obat Antihipertensi Golongan BetaAdrenergik Blocker Pada Pasien Geriatri di Empat Sampel Rumah Sakit di Yogyakarta Periode 2009
Golongan Beta
Adrenergik
Blocker (tidak
selektif)
RS Kota
Yogyakarta
(n)
RS Bethesda
Lempuyang
Wangi (n)
RS Panti Rapih
(n)
RS Bethesda
Pusat (n)
RS se-Kotamadya
Yogyakarta (n)
Dosis Tidak
Sesuai n (%)
Propanolol 2 2 4 -
Total 4 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel XI. Jumlah Kasus Kesesuaian dan Presentase Ketidaksesuaian Peresepan Terapi Obat Antihipertensi Golongan BetaBlocker Pada Pasien Geriatri di Empat Sampel Rumah Sakit di Yogyakarta Periode 2009
Golongan
Beta Blocker
(selektif
Beta 1)
RS Kota
Yogyakarta (n)
RS Bethesda
Lempuyang Wangi
(n)
RS Panti Rapih
(n)
RS Bethesda
Pusat (n)
RS se-Kotamadya
Yogyakarta (n)
Dosis Tidak
Sesuai n (%)
Bisoprolol 7 10 2 19 1 (5,3%)
Total 19 1 (5,3%)
Tabel XII. Jumlah Kasus Kesesuaian dan Presentase Ketidaksesuaian Peresepan Terapi Obat Antihipertensi GolonganKalsium Channel Blocker Pada Pasien Geriatri di Empat Sampel Rumah Sakit di Yogyakarta Periode 2009
Golongan
Kalsium
Channel Blocker
RS Kota
Yogyakarta (n)
RS Bethesda
Lempuyang Wangi
(n)
RS Panti Rapih
(n)
RS Bethesda
Pusat (n)
RS se-Kotamadya
Yogyakarta (n)
Dosis Tidak
Sesuai n (%)
Amlodipin dan
Valsartan
12 12 -
Amlodipin 4 12 69 65 150 1 (0.67%)
Diltiazem 29 2 31 -
Nifedipin 2 42 4 48 -
Verapamil 1 1 -
Total 242 1 (0.41%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel XIII. Jumlah Kasus Kesesuaian dan Presentase Ketidaksesuaian Peresepan Terapi Obat Antihipertensi GolonganDiuretik Pada Pasien Geriatri di Empat Sampel Rumah Sakit di Yogyakarta Periode 2009
Golongan
Diuretik
RS Kota
Yogyakarta (n)
RS Bethesda
Lempuyang Wangi
(n)
RS Panti Rapih
(n)
RS Bethesda
Pusat (n)
RS se-Kotamadya
Yogyakarta (n)
Dosis Tidak
Sesuai n (%)
Furosemid 35 8 109 58 210 -
Spironolacton 1 21 2 24 1 (4,2%)
Candesartan 1 3 26 10 40 -
HCT 1 3 5 1 10 -
Clonidin 1 16 3 20 -
Total 304 1 (0.33%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Profil nilai LFG pasien geriatri yang menggunakan obat antihipertensi
berdasarkan formula MDRD di rumah sakit se-Kotamadya Yogyakarta periode
2009 yaitu pada tahap I sebesar 17%, tahap II sebesar 39%, tahap IIIa sebesar
18%, tahap IIIb sebesar 12%, tahap IV sebesar 6%, dan tahap V sebesar 7%.
2. Persentase kasus peresepan pada pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG
berdasarkan formula MDRD serta memerlukan penyesuaian dosis dalam
pengobatan antihipertensi di rumah sakit se-Kotamadya Yogyakarta periode 2009
sebesar 57% (446 kasus).
3. Persentase kasus peresepan pada pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG
berdasarkan formula MDRD serta mendapatkan pengobatan antihipertensi yang
tidak sesuai di rumah sakit se-Kotamadya Yogyakarta periode 2009 sebesar 9%
(41 kasus).
B. Saran
1. Penelitian selanjutnya hendaknya bersifat prospektif ataupun cohort retrospektif
agar dapat melihat efek antara pemakaian obat antihipertensi jangka panjang
dengan terjadinya penyakit ginjal kronik.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
2. Persentase terbesar nilai LFG pasien geriatri berada pada tahap II dimana terjadi
sedikit penurunan fungsi ginjal sehingga perlu adanya monitoring terkait
peresepan obat antihipertensi agar tidak memperparah kondisi penurunan fungsi
ginjal pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
DAFTAR PUSTAKA
Amir, 2008, Evaluation Of Clinically Important Drug Interactions InvolvingAngiotensin-Converting Enzym Inhibitors Among Cardiac Patients,Malaysia
Arora P., 2010, Chronic Renal Failure(http://emedicine.medscape.com/article/238798, diakses tanggal 13 April2011)
Bangash, F., Agarwal, R., 2009, Masked Hypertension and White-Coat Hypertensionin Chronic Kidney Disease : A meta-analysis(http://cjasn.asnjournals.org/content/4/3/656.full.pdf, diakses tanggal 19April 2011)
Bolbrinker, 2009, Antihypertensive drug treatment and renal function in geriatricemergency patiens, (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19353463,diakses tanggal 3 April 2010)
Chand et.al, 2008, Medullary Sponge Kidney (, diakses tanggal 9 Mei 2011)Devraj, 2009, Limitations of Various Formulae and Other Ways of Assessing GFR in
the Elderly: Is There a Role for Cystatin C?, (http://www.asn-online.org/education_and_meetings/geriatrics/Chapter6.pdf, diakses tanggal27 Maret 2010)
Dijk, E. A., Drabbe, N. R., Kruijt, M., and Smet, P., 2006, Drug Dosage AdjustmentAccording to Renal Function at Hospital Discharge, The Annals ofPharmacotherapy, 40 (7), 1254-1260.
Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, B. G., and Posey, L.M., 2008, Pharmacotherapy a Pathophysiologic Approach, 7th edition,McGrawHill, New York, pp. 729.
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 2000, Informasi Obat NasionalIndonesia 2000, Departemen Kesehatan Republik Indonesia Jakarta.
Doja, H. T., 2011, Analisis Pengobatan Antihipertensi Pada Pasien GeriatriBerdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) Dengan Formula Modificationof Diet in Renal Disease (MDRD) Di Rumah Kabupaten Bantul Periode2009
Faqs, 2010, Antihypertensive-drugs(http://www.faqs.org/health/topics/71/Antihypertensive-drugs, diaksestanggal 6 April 2010)
Golik, 2008, Comparison of Dosing Recommendations for Antimicrobial Drugsbased on Two Methods for Assessing Kidney Function : Cockcroft-gault andModification of Diet in Renal Disease, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18752383.htm, diakses tanggal 22 Februari 2010
Hardjoeno et. al, 2005, Laju Filtrasi Glomerulus pada Orang Dewasa BerdasarkanTes Klirens Kreatinin Menggunakan Persamaan, Cockroft-Gault dan
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Modification of Diet in Renal Disease,80 – 84, J Med Nus Vol. 24 No.2April-Juni 2005
Jogiyanto, 2008, Metodologi Penelitian Sistem Informasi, 89,90, Penerbit Andi,Yogyakarta
Johnson, Levey AS, Coresh J, Levin A, Lau J, Eknoyan G., 2004, Clinical practiceguidelines for chronic kidney disease in adults: Part II. Glomerularfiltration rate, proteinuria, and other markers. 1091, Am Fam Physician,US
Johnson, D. W., 2005, Automated Reporting of LFG, Australian Family Psysician,Vol. 34, No. 11, 926, Australia
Katzung, 2004, Basic and Clinical Pharmacology 9th edition, 553, 1007, 1012, McGraw-Hill, US
Khoury et. al, 2008, Prevalence of Chronic Kidney Disease in Geriatric PopulationBased on eGFR (http://www.aculabs.com/publications/KidneyDisease.pdf,diakses tanggal 13 April 2011)
Lacy, C. F., Amstrong, L. L., Goldman, M. P., and Lance, L. L., 2008, DrugInformation Handbook, 17th ed., Lexi-Comp, U.S., pp. 149, 200, 453, 978,1089.
Lee, A., 2006, Adverse Drug Reactin 2th edition, 219, 221, Pharmaceutical Press,Chicago
Li, M., Batuman, V., 2009, Vitamin D: a new hope for chronic kidney disease?(http://www.nature.com/ki/journal/v76/n12/fig_tab/ki2009390f1.html,diakses tanggal 18 April 2011)
Nasution, D., 2001, (http://etd.eprints.ums.ac.id/5178/1/K100050175.pdf, diaksestanggal 10 April 2010)
Neumann, et. al., 2007, Sympathetic Hyperactivity in Hypertensive Chronic KidneyDisease Patients Is Reduced During Standard Treatment(http://hyper.ahajournals.org/cgi/content/short/49/3/506, diakses tanggal 18April 2011)
Nurhayana, 2005, Laju Filtrasi Glomerulus pada Orang Dewasa Berdasarkan TesKlirens Kreatinin Menggunakan Persamaan Cockroftgault dan ModificationOf Diet in Renal Disease(http://www.akademik.unsri.ac.id/download/journal/files/medhas/AA-2-4%20Laju%20Filtrasi%20(Nurhayana%20Sennang)0k.pdf, diakses tanggal3 April 2010)
Notoatmodjo, S., 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, 145, 146, Rineka Cipta,Jakarta
Novartis, 2005,Antihipertensi,(http://www.id.novartis.com/download/Obat%20antihipertensi%20Jan05.pdf, diakses tanggal 1 April 2010)
Rassell, J., 2000, Pathology and Therapeutics for Pharmacists: A Basis for ClinicalPharmacy Practice Second Edition, 107-115, London
Rothberg, M. B., Kehoe, E. D., Courtemanche, A. L., Kenosi, T., Pekow, P. S.,Brennan, M. J., Mulhem, J. G., and Braden, G. L., 2008, Recognition and
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Management of Chronic Kidney Disease in An Elderly AmbulatoryPopulation, J Gen Intern Med, 23 (8), 1125-1130.
Schulz et.al, 2008, Clinical Value of Automatic Reporting of Estimated GlomerularFiltration Rate in Geriatrics,(http://content.karger.com/ProdukteDB/produkte, diakses tanggal 11 Maret2010)
Setiadi, 2007, Anatomi dan Fisiologi Manusia, 121-126, Graha Ilmu, YogyakartaShargel L.,2004, Applied Biopharmaceutics And Pharmacokinetics 4th edition, 531,
Mc Graw-Hill, USSica, et al., 1991, (http://journals.pcommed.com/rps.pdf, diakses tanggal 10 April
2010)Sweileh G., 2008, Chronic Kidney Disease Prevalence Estimates among
Racial/Ethnic Groups: The Multi-Ethnic Study of Atherosclerosis,(http://cjasn.asnjournals.org/content/3/5/2008.full, diakses tanggal 23 April2010)
Yozi, A.A, 2010, Gangguan Sistem Ginjal dan Traktus Urinarius pada Lanjut Usia,(http://ahmadyozi.blogspot.com/2010/01/gangguan-sistem-ginjal-dan-traktus.html, diakses tanggal 5 April 2010)
Walker, R., dan Edwards, C., 2003, Clinical Pharmacy and Therapeutics, 3rd
Edition, 65, Churchill Livingstone, PhiladhelphiaWeinman,J. et al, 2009, How accurate is patients' anatomical knowledge: a cross-
sectional, questionnaire study of six patient groups and a general publicsample("http://www.numarkpharmacists.com/health-advice/encyclopaedia/kidneys-and-urinary-tract", diakses tanggal 9 Mei2011)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Lampiran 1. Daftar Penyesuaian Dosis Obat Antihipertensi Menurut Drug Information Handbook 2006, British National
Formulary 2009 dan Informasi Obat Nasional Indonesia 2000
Nama Obat GFR Dosis
Lisinopril > 30mL/minute 10 mg/day10-30mL/minute 5 mg/day
Captopril 12.5mg 10-50 mL/minute Administer at 75% of normal dose 25mg/day<10mL/minute Administer at 50% of normal dose 25mg/day
Captopril 25mg 10-50 mL/minute Administer at 75% of normal dose 50mg/day<10mL/minute Administer at 50% of normal dose 50mg/day
Amplodipine 5-10mg/dayFurosemide 20-80mg/day
Furosemide inj 20-50mg/dayHCT <10mL/minute Avoid use
< 30mL/minute ineffectiveRamipril < 40mL/minute Administer at 25% of normal dose 20mg/day
Spironolactone 10-50mL/minute Administer every 12-24hour<10mL/minute Avoid use
Diltiazem No dosage adjustment necessaryBisoprolol < 40mL/minute initial : 2.5mg/day
Telmisartan Manufacturer advises initial dose of 20mgonce daily in severe renal impairment
Valsartan <10mL/minute 40-80mg/day
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Lampiran 1. Lanjutan
Nama Obat GFR DosisIrbesatan max. 75 mg once daily
Bisoprolol Fumarat <20mL/minute max. 10 mg dailyClonidine <10mL/minute Administer at 50% - 75% of normal
dose 0.1 mg/day at bedtime
Exforge ≤10mL/minuteUse caution; not studied in severe renal
impairment>10mL/minute No dosage adjustment necessary
Losartan No dosage adjustment necessaryMoexipril ≤ 40mL/minute 3.75mg once daily (max. 15mg/ day)Irtan Plus ≤ 30mL/minute not reccomended
Verapamil <10mL/minuteAdminister at 25% to 75% of normal
dose 80-320 mg/dayPropanolol No dosage adjustment necessaryImidapril 30 - 80 mL/minute 2.5 mg daily
< 30mL/minute Avoid useCandesartan No dosage adjustment necessary
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Lampiran 2. Data Pasien Geriatri di Rumah Sakit Panti Rapih
RM Umur
Cr L/P GFR NamaAntihipertensi
Dosisi Frekuensi PerluPenyesuaian?
S/TS Anjuran*
63.45.69 75 0,85 L 93 Diovan 80mg 1 x 164.00.56 72 2,07 L 34 lasix Inj 30mg 2 x 1amp √ S62.37.67 63 1,48 P 38 Tensivask 10mg 1 x 1 √ S38.99.76 65 0,79 P 78 Norvask 5mg 1 x 1 √ S
Irvask 300mg 1 x 1 √ SNorvask 10mg 1 x 1 √ S
36.72.54 71 1,23 L 62 Concor 5mg 1 x 1/239.17.70 79 1,02 L 75 lasix 40mg 1 x 1 √ S35.93.58 70 1,54 L 48 Captopril 25mg 3 x 1 √ TS 37.5mg/hari37.26.28 82 0,69 P 87 Univasc 7,5mg 1 x 1
Norvask 5mg 1 x 1 √ SNorvask 10mg 1 x 1 √ SAprovel 15mg 1 x 1 √
38.68.44 71 1,23 L 62 Captopril 6.25mg 3 x 1lasix Inj 30mg 1 x 1amp √ S
39.69.63 72 1,02 L 76 Divask 5mg 1 x 1 √ SDivask 10mg 1 x 1 √ S
37.59.55 63 1,05 L 76 Blopres 8mg 1 x 1Concor 5mg 1 x 1/2
37.42.05 62 0,45 L 202 Propanolol 10mg 3 x 1/2lasix Inj 30mg 2amp √ S
39.41.60 64 0,66 P 96 lasix 40mg 1 x 1 √ Slasix Inj 30mg 2 x 2amp √ S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Lampiran 2. Lanjutan
RM Umur Cr L/P GFR NamaAntihipertensi
Dosisi Frekuensi PerluPenyesuaian?
S/TS Anjuran*
Aldactone 25mg 1 x 1lasix 40mg 2 x 1 √ S
56.59.30 101 0,96 L 76 Blopres 16mg 1 x 1Hyperil 5mg 1 x 1
50.71.20 72 0,97 P 60 Captopril 12.5mg 3 x 1lasix Inj 30mg 1 x 1amp √ S
50.44.94 79 0,89 P 65 Herbesser 15mg 1amp56.14.15 80 0,86 P 67 Micardis 80mg 1 x 1 √ TS 20mg /
hariConcor 5mg 1 x 1/2
56.14.15 80 0,86 P 67 Micardis 80mg 1 x 1 √ TS 20mg /hari
lasix 40mg 1 x 1 √ SConcor 2.5mg 1 x 1
00.67.54 77 1,24 L 60 Valsartan 80mg 1 x 104.61.65 69 1,79 L 40 Blopres 16mg 1 x 1
Clonidine 0,15mg 2 x 107.55.90 72 1,64 L 44 Nifedipin 10mg 3 x 106.35.86 64 0,87 L 94 Blopres 16mg 1 x 1
Hyperil 5mg 1 x 1 1/2Isoptin 80mg 2 x 1/2
06.67.79 73 1,86 P 28 lasix Inj 30mg 1amp √ S08.36.99 60 6,06 L 10 Valsartan 80mg 1 x 1 √ S
Herbeser CD 200mg 1 x 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Lampiran 2. Lanjutan
Captopril 25mg 2 x 1 √ SAmlodipine 5mg 1 x 1 √ S
lasix Inj 30mg 3 x1amp
√ S
06.19.78 77 0,96 L 81 AmlodipineInj.
10mg 1 x 10unit
√ S
06.29.03 81 1,05 L 72 Captopril 12.5mg 2 x 102.00.69 72 1,92 L 37 Tensivask 10mg 1 x 1 √ S
66 1,2 L 64 Captopril 12.5mg 2 x 166 1,03 P 57 Angioten 50mg 1 x 1/2
09.05.42 73 0,5 P 129 Blopres 16mg 1 x 108.82.26 67 0,84 P 72 Adalat 5 mg 1 x 1
AdalatOros
10mg 1 x 1
cardace 5mg 1 x 107.60.84 72 1,56 L 47 Captopril 12.5mg 1 x 1 √ TS 18.75mg/hari08.07.42 75 0,88 P 67 Adalat 10mg 1 x 1
Nifedipin 10mg 3 x 1Blopres 16mg 1 x 1
HCT 12.5mg 2 x 109.33.40 79 0,96 P 60 Triatec 2.5mg 1 x 1
Hyperil 5mg 1 x 106.86.21 74 0,91 P 64 Diltiazem 30mg 3 x 110.91.26 63 1,27 L 61 Captopril 25mg 3 x 1
Divask 10mg 1 x 1 √ S10.22.60 74 0,42 P 157 Lasix 40mg 1 x 1/2 √ S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Lampiran 2. Lanjutan
11.42.80 65 0,97 P 61 Clonidine 0,15mg 2 x 1Blopres 8mg 1 x 1
45.42.88 66 0,8 P 57 Exforge 5 per 80 1 x 1Hyperil 5mg 1 x 1Lasix 30mg 1amp √ S
45.42.88 66 0,65 P 97 Exforge 5 per 80 1 x 145.42.88 66 0,87 P 69 Diovan 80mg 1 x 1
Adalat 5 mg 1 x 145.87.99 74 1,19 P 47 Exforge 5 per 80 1 x 145.87.99 74 1,19 P 47 Exforge 5 per 80 1 x 145.87.99 74 1,19 P 47 Exforge 5 per 80 1 x 1
Captopril 25mg 3 x 1 √ TS 37.5mg/hari58.33.04 62 0,67 P 95 Tensivask 10mg 1 x 1 √ S59.91.99 60 0,85 P 73 Blopres 8mg 1 x 1
Blopres 16mg 1 x 1Captopril 25mg 3 x 1Captopril 12.5mg 2 x 1
59.18.00 76 1,89 L 37 Aldactone 150mg 2 x 1 √ Slasix 40mg 1 x 1 √ S
lasix Inj 30mg 1 x1amp
√ S
58.14.89 71 1,05 P 55 Tanapres 10mg 1 x 1 √ S60.54.97 69 0,94 L 85 Hyperil 5mg 1 x 160.27.13 75 0,54 P 117 Exforge 5 per 80 1 x 1
lasix Inj 30mg 2 x1amp
√ S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Lampiran 2. Lanjutan
47.38.85 91 0,83 P 68 Adalat 10 mg 3 x 146.00.95 65 0,53 P 123 lasix Inj 30mg 1amp √ S
lasix 4mg 1.0.0 √ S47.70.75 75 1,14 L 67 Triatec 5mg 1 x 1
Triatec 2.5mg 1 x 148.22.86 75 0,75 P 80 lasix Inj 30mg 2amp √ S
Captopril 25mg 3 x 148.02.42 67 2,81 P 18 lasix Inj 30mg 3 x 1amp √ S48.38.47 70 0,97 L 81 Blopres 16mg 1 x 1
lasix Inj 30mg 1amp √ S47.97.08 62 0,5 P 133 lasix Inj 30mg 1amp √ S43.61.56 71 1,21 L 63 Nifedipin 10mg 3 x 1
Blopres 16mg 1 x 1Norvask 5mg 1 x 1 √ S
HCT 25mg 1 x 1Diltiazem 30mg 2 x 1
43.61.56 71 1,04 L 75 HCT 25mg 1 x 1Diltiazem 30mg 2 x 1
43.61.56 71 1,33 L 56 AdalatOros
10mg 1 x 1
Valsatran 80mg 1 x 142.66.53 70 11,5 L 5 lasix Inj 30mg 2 x 1amp √ S
Captopril 12.5mg 2 x 144.86.93 68 1,34 L 56 aprovel 150mg 1 x 1 √ S
aprovel 300mg 1 x 1 √ S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Lampiran 2. Lanjutan
Concor 5mg 1 x 1/242.77.38 78 0,8 L 99 Adalat 5 mg 1 x 1
Blopres 16mg 1 x 1Hyperil 5mg 1 x 1
40.14.00 85 1,21 P 45 lasix Inj 30mg 2 x1amp
√ S
Captopril 12.5mg 2 x 1 √ TS 18.75mg/hari22.55.07 79 0,71 P 84 Furosemid 40mg 1 x 1/2 √ S
Captopril 12.5mg 2 x 123.01.47 81 0,96 P 59 Diltiazem 30mg 2 x 122.73.55 76 1,15 L 66 Divask 10mg 1 x 1 √ S20.40.70 72 0,65 P 95 Aldactone 25mg 1 x 122.13.01 76 0,5 P 127 lasix Inj 30mg 1amp √ S
Tanapres 10mg 1 x 122.11.03 72 0,92 P 64 Captopril 12.5mg 2 x 134.69.22 78 0,61 P 101 Norvask 5mg 1 x 1 √ S31.08.13 66 0,7 P 89 Divask 5mg 1 x 1 √ S34.85.81 73 1,11 L 69 Adalat 5 mg 1 x 1
Divask 10mg 1 x 1 √ S30.58.56 67 1,3 L 59 Aldactone 100mg 2 x 1
lasix 40mg 1 x 1 √ SAldactone 50mg 2 x 1
34.42.87 75 0,9 P 65 Divask 10mg 1 x 1 √ S33.62.35 62 1 P 60 Tensivask 10mg 1 x 1 √ S
Irvask 500mg 1 x 1 √ TS 5-10mg/hari31.18.34 74 0,79 P 76 Lasix inj 30mg 1amp √ S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Lampiran 2. Lanjutan
30.29.34 76 1,27 L 59 Norvask 5mg 1 x 1 √ SNorvask 10mg 1 x 1 √ S
32.14.96 71 0,89 P 66 Lasix inj 30mg 2 x 2amp √ SLasix 40mg 2 x 1 √ S
33.64.92 79 0,84 P 70 Lasix inj 30mg 1amp √ S33.82.30 74 1,2 L 63 Angioten 50mg 1 x 130.70.96 71 1,2 L 63 Lasix inj 30mg 1amp √ S32.38.74 70 1,05 L 74 Diltiazem 30mg 3 x 1
Concor 5mg 1 x 1/2Norvask 5mg 0.0.1 √ SDiovan 80mg 1 x 1AdalatOros
10mg 1tab
23.42.36 100 0,73 P 78 Captopril 25mg 1 x 1Diltiazem 30mg 3 x 1
23.69.54 69 1,27 L 60 Noperten 5mg 1 x 124.46.66 82 2,13 L 32 Lasix inj 30mg 2 x 1amp √ S
Captopril 25mg 2 x 1 √ TS 37.5mg/hariDivask 5mg 1 x 1 √ S
27.58.86 70 1,19 P 48 Divask 10mg 1 x 1 √ SAngioten 50mg 2 x 1
Nifedipine 10mg 1 x 1Angioten 50mg 1 x 1
Furosemid 40mg 1.0.0 √ S43.89.07 63 2,9 L 23 Lasix inj 30mg 3 x 1amp √ S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Lampiran 2. Lanjutan
43.89.07 63 1,77 L 42 Lasix inj 30mg 3 x 1amp √ S43.58.71 88 1,41 L 50 Lasix inj 30mg 2 x 1amp √ S41.13.96 74 2,37 L 29 Furosemid 40mg 1 x 1 √ S
Lasix inj 30mg 2amp √ SExforge 5 per 80 1 x 1Lasix 40mg 1 x 1 √ S
35.27.51 60 1,03 P 58 Blopres 16mg 1 x 1Lasix inj 30mg 1amp √ SNorvask 10mg 1 x 1 √ S
36.53.31 85 1,02 L 74 Lasix inj 30mg 2 x 1amp √ SLasix inj 30mg 2 x 1amp √ S
39.58.91 61 2,32 L 31 Nifedipine 10mg 1 x 1Divask 10mg 1 x 1 √ SBlopres 8mg 0.0.1
38.65.23 66 0,7 P 89 Captopril 12.5mg 2 x 1Captopril 12.5mg 2 x 2Captopril 12.5mg 2 x 3
38.81.50 78 0,99 P 58 Captopril 12.5mg 2 x 1AdalatOros
10mg 1 x 1
36.82.22 84 2,87 P 17 Nifedipine 10mg 1 x 1Lasix inj 30mg 2amp √ SLasix inj 30mg 3 x 1amp √ SLasix inj 30mg 2 x 1amp √ SLasix inj 30mg 1amp √ S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lampiran 2. Lanjutan
36.82.22 84 3,48 P 13 Nifedipine 10mg 1 x 1Lasix inj 30mg 2amp √ SLasix inj 30mg 3 x 1amp √ SLasix inj 30mg 2 x 1amp √ SLasix inj 30mg 1amp √ S
36.82.22 84 3,78 P 12 Nifedipine 10mg 1 x 1Lasix inj 30mg 1amp √ S
41.04.02 71 0,75 P 81 Exforge 10 per100
1 x 1
44.81.90 77 1,14 P 49 Tanapres 10mg 1 x 1 √ SAdalat 10mg 2 x 1Adalat 5mg 3 x 1
20.67.64 67 1,35 L 56 Lasix 40mg 1.0.0 √ S19.84.00 89 1,18 L 62 Lasix inj 30mg 1amp √ S
Lasix inj 30mg 2 x 1amp √ S19.84.00 89 1,18 L 62 Concor 5mg 1 x 1/220.99.58 79 1,2 L 62 Diltiazem 30mg 3 x 115.43.69 66 0,72 P 86 Noperten 5mg 1 x 1/221.47.90 86 0,82 P 70 Norvask 5mg 1 x 1 √ S
Norvask 5mg 2 x 1 √ S20.34.28 63 5,61 L 11 Lasix inj 30mg 1amp √ S16.48.17 65 1,26 P 45 Diovan 80mg 1 x 1
Propanolol 20mg 2 x 1Norvask 5mg 1 x 1 √ S
18.76.86 82 1,19 L 62 Blopres 8mg 1 x 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lampiran 2. Lanjutan
14.42.38 80 0,89 P 65 Captopril 25mg 3 x 1Clonidine 5mg 2 x 1/2
12.72.98 69 1,3 P 43 Captopril 12.5mg 2 x 1 √ TS 18.75mg/hariLasix inj 30mg 2 x 1amp √ S
11.68.86 84 1,39 L 52 Noperten 10mg 1 x 1Amdixal 5mg 1 x 1 √ S
06.86.21 74 0,91 P 64 Diltiazem 30mg 3 x 107.68.55 65 1,34 P 42 Nifedipine 10mg 3 x 1
Captopril 25mg 3 x 1 √ TS 37.5mg/hariFurosemide 40mg 1.0.0 √ S
08.82.26 67 0,84 P 72 Adalat 5mg 1tabAdalat Oros 10mg 1.0.0
Cardase 5mg 1tab07.60.84 72 1,56 L 47 Captopril 12.5mg 1tab √ TS 18.75mg/hari08.07.42 75 0,88 P 67 Adalat 10mg 1tab
Nifedipine 10mg 3 x 1Blopres 16mg 1 x 1
09.33.40 79 0,96 P 60 Triatec 2,5mg 1 x 1Hyperil 5mg 1tab
17.55.70 72 0,68 P 90 Nifedipine 10mg 2 x 117.55.70 71 0,6 P 105 Nifedipine 10mg 2 x 116.21.52 70 1,17 L 66 Diltiazem 30mg 2 x 115.02.68 68 1,62 L 45 Norvask 5mg 2 x 1 √ S
Diltiazem 30mg 3 x 112.72.98 68 1,3 P 43 Captopril 12.5mg 2 x 1 √ TS 18.75mg/hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Lampiran 2. Lanjutan
Lasix inj 30mg 2 x 1amp √ S11.68.86 84 1,39 L 52 Noperten 10mg 1 x 113.30.80 76 0,8 P 74 Captopril 12.5mg 1 x 1
Norvask 10mg 1 x 1 √ S10.45.73 63 1,11 L 71 Tensivask 10mg 1 x 1 √ S
Captopril 25mg 3 x 113.65.07 65 1,44 L 52 Blopres 8mg 1.0.015.72.74 65 0,8 P 77 Lasix inj 30mg 1 x 1amp √ S
Lasix inj 30mg 2amp √ S17.21.43 72 0,88 P 67 Aldacton 50mg 2 x 1
Lasix 40mg 1 x 1 √ S16.48.17 65 1,26 P 45 Diovan 80mg 1 x 1
Norvask 5mg 1 x 1 √ SPropanolol 20mg 2 x 1
18.76.86 82 1,19 L 62 Blopres 8mg 1 x 114.42.38 80 0,89 P 65 Captopril 25mg 3 x 115.43.69 66 0,72 P 86 Noperten 5mg 1 x 1/221.47.90 86 0,82 P 70 Norvask 5mg 1 x 1 √ S
Norvask 5mg 2 x 1 √ S20.34.28 63 5,61 L 11 Lasix inj 30mg 1amp √ S19.84.00 89 1,18 L 62 Lasix inj 30mg 1amp √ S
Lasix inj 30mg 2 x 1amp √ S19.84.00 89 1,52 L 46 Concor 5mg 1 x 1/220.99.58 79 1,2 L 62 Diltiazem 30mg 3 x 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Lampiran 2. Lanjutan
20.67.64 67 1,35 L 56 Lasix 40mg 1.0.0 √ S49.21.96 65 1,39 L 55 Propanolol 10mg 2 x 1
Aldacton 100mg 3 x 146.50.95 69 1,6 L 46 Captopril 12.5mg 1 x 1 √ TS 18.75mg/hari51.39.83 67 0,72 L 116 Clonidine 150mg 3 x 153.90.32 71 1,09 L 71 Divask 5mg 1 x 1 √ S49.60.69 69 0,8 P 76 Diltiazem 30mg 2 x 1
Captopril 12.5mg 3 x 150.04.79 70 1,8 L 40 Adalat 10mg 1 x 164.07.36 68 0,7 P 88 Aldacton 100mg 2 x 162.61.85 75 0,76 L 106 Captopril 12.5mg 1 x 164.56.15 71 0,99 P 59 Captopril 12.5mg 3 x 165.48.23 64 0,69 P 91 Exforge 10 per
1601 x 1
Clonidine 0.15mg 2 x 165.43.95 65 0,94 P 64 Herbesser 100mg 1 x 165.64.52 81 1,95 L 35 Captopril 12.5mg 2 x 1/2 √ TS 18.75mg/hari
Spironolactone 100mg 1 x 1 √ S65.60.54 81 1,19 P 46 Adalat 10mg 1 x 1
Angioten 50mg 1 x 1Lasix inj 30mg 1amp √ SDivask 5mg 1 x 1 √ S
65.48.14 65 1,02 L 78 Divask 10mg 1 x 1 √ SLasix inj 30mg 1 x
1amp√ S
Clonidine 0.75mg 3 x 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Lampiran 2. Lanjutan
67.77.76 81 0,61 P 100 Divask 10mg 1 x 1 √ SAngioten 50mg 1 x 1
66.10.13 69 0,61 L 103 Divask 10mg 1 x 1 √ SAngioten 50mg 1 x 1
66.01.03 60 0,68 L 126 Lasix inj 30mg 2 x 1amp √ S66.35.46 79 0,77 P 77 Lasix inj 30mg 1amp √ S66.27.54 60 1,25 L 63 Nifedipine 10mg 3 x 166.23.11 60 0,46 P 147 Divask 10mg 1 x 1 √ S65.20.57 60 1,97 L 37 Adalat Oros 30mg 1 x 165.52.37 86 1,63 L 43 Lasix inj 30mg 2amp √ S
Aldacton 50mg 2 x 1 √ S65.05.87 61 0,56 P 117 Lasix inj 30mg 1amp √ S65.17.87 81 0,99 L 77 Herbesser 30mg 3 x 165.17.87 81 1,63 L 43 Aldactone 100mg 2 x 1 √ S65.20.57 60 3,32 L 20 Bisoprolol 5mg 1 x 1 √ S
Amlodipine 10mg 1 x 1 √ S65.05.77 79 0,93 P 62 Lasix 40mg 1 x 1 √ S65.17.87 81 0,99 L 77 Herrbeser 30mg 3 x 164.92.63 77 2,23 L 31 Captopril 12.5mg 3 x 1 √ TS 18.75mg/hari
Captopril 25mg 3 x 1 √ TS 37.5mg/hariirtan plus 25mg 1 x 1
65.02.05 62 0,92 P 66 Clonidine 0.15mg 2 x 1Blopres 16mg 1 x 1
Nifedipine 10mg 2 x 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Lampiran 2. Lanjutan
64.56.74 78 0,73 P 82 Norvask 5mg 1 x 1 √ SAdalat 5mg 1 x 1
64.64.37 62 0,66 P 96 Norvask 5mg 1 x 1 √ S64.84.41 70 2,24 L 31 Lasix inj 30mg 1amp √ S64.71.42 63 0,7 P 90 Divask 5mg 1 x 1 √ S64.80.90 60 0,67 P 95 Divask 10mg 1 x 1 √ S64.80.90 60 0,3 P 241 Exforge 3 per 10 1 x 164.80.90 60 0,69 P 92 Exforge 3 per 10 1 x 164.63.12 74 1,08 L 71 Captopril 12.5mg 3 x 1
Lasix inj 30mg 1amp √ S64.93.11 68 0,61 P 104 Lasix 40mg 1.0.0 √ S
Divask 5mg 1 x 1 √ SCaptopril 12.5mg 3 x 1
65.05.44 63 3,11 L 22 Lasix inj 30mg 2 x 1amp √ S66.16.37 78 1,39 P 39 Divask 10mg 1 x 1 √ S65.82.54 73 1,38 L 54 Divask 5mg 1 x 1 √ S
Aprovel 50mg 1 x 1 √66.15.75 75 0,64 P 96 Norvask 5mg 1 x 1 √ S
Interpril 5mg 1 x 166.23.85 85 1,1 L 68 Noperten 5mg 1 x 166.06.58 70 1,1 L 70 Furosemid 40mg 1 x 1 √ S66.85.01 65 1 L 80 Blopres 16mg 1 x 166.40.42 87 1,15 L 64 Lasix inj 30mg 1amp √ S
Lasix 40mg 1 x 1 √ SAldacton 100mg 2 x 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 2. Lanjutan
Aldacton 150mg 2 x 166.40.42 87 0,87 L 88 Lasix 40mg 1 x 1 √ S
Aldacton 100mg 2 x 1Aldacton 150mg 2 x 1
66.40.42 87 1,37 L 52 Lasix inj 30mg 1amp √ S66.34.42 73 0,78 L 104 Tensivask 50mg 1 x 1 √ S66.30.88 73 0,95 P 61 Nifedipine 10mg 3 x 1
Amlodipine 5mg 1 x 1 √ S66.52.12 62 1,7 P 32 Divask 5mg 1 x 1 √ S67.05.28 76 0,9 L 87 Divask 10mg 1 x 1 √ S67.05.28 76 0,89 L 88 Adalat 10mg 1 x 1
Divask 10mg 1 x 1 √ S66.39.48 66 4,4 L 14 lasix 1gr 1 x 1 √ S66.72.50 71 1 L 78 Tensivask 10mg 1 x 1 √ S
Captopril 25mg 3 x 1Irtan plus 300mg 1 x 1
Adalat Oros 30mg 0.0.1Herbesser CD 200mg 1 x 1
67.04.60 60 1,1 P 54 lasix 30mg 1amp √ S67.45.09 88 0,59 P 102 Lasix inj 30mg 2 x
1amp√ S
Lasix 40mg 1.0.0 √ SValsartan 80mg 1 x 1
Herbesser OD 100mg 1 x 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lampiran 2. Lanjutan
67.38.47 76 0,8 P 74 Blopress 16mg 1 x 1Clonidine 0,15mg 2 x 1
Adalat 10mg 1tabHyperil 5mg 1 x 1
Clonidine 0,15mg 3 x 167.44.97 75 1,35 P 41 Divask 10mg 1 x 1 √ S
Lasix inj 30mg 1amp √ SClonidine 0,15mg 3 x 1
67.47.70 85 1,47 L 48 Divask 10mg 1 x 1 √ SAmlodipine 10mg 1 x 1 √ S
67.47.70 85 1,36 L 53 Divask 10mg 1 x 1 √ S67.66.80 73 0,66 P 93 Adalat 5mg 1 x 1
Adalat Oros 30mg 1 x 167.54.38 63 7,38 L 8 Herbesser CD 200mg 1 x 1
lasix 30mg 1 x 1amp √ S67.54.38 63 12,7 L 4 lasix 30mg 1 x 1amp √ S67.54.38 63 10,8 L 5 lasix 30mg 1 x 1amp √ S67.25.88 78 0,33 P 205 Tanapres 10mg 1 x 167.75.12 80 1,31 P 42 Lasix inj 30mg 1amp √ S67.75.12 80 1,38 P 39 Lasix inj 30mg 1amp √ S67.75.12 80 1,28 P 43 lasix 30mg 1 x 1amp √ S67.75.12 80 1,1 P 51 Captopril 25mg 3 x 1
Herbeserr 30mg 3 x 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 2. Lanjutan
Herbeserr 60mg 3 x 1Lasix inj 30mg 1amp √ S
Herbesser CD 200mg 1 x 1Concor 5mg 1 x 1/2
67.75.12 80 0,88 P 66 Herbesser 60mg 3 x 1Herbesser CD 200mg 1 x 1
Lasix inj 30mg 1amp √ SHerbeserr 30mg 3 x 1
67.33.74 74 1,01 L 77 lasix 40mg 1 x 1 √ S67.52.57 76 1,11 P 51 Captopril 12.5mg 1 x 1
Captopril 12.5mg 2 x 1Nifedipine 10mg 1 x 1
67.70.51 73 0,72 L 84 Adalat 10mg 1tabHyperil 5mg 1 x 1Lasix inj 30mg 3 x 1amp √ S
lasix 40mg 1 x 1 √ S68.50.73 61 1,08 P 55 Blopress 16mg 1 x 168.29.23 67 0,86 P 70 Hyperil 5mg 1 x 165.72.94 69 0,57 P 112 Blopress 16mg 1 x 1
Tensivask 5mg 1 x 1 √ STensivask 5mg 2 x 1 √ SCaptopril 12.5mg 2 x 1Lasix inj 30mg 1amp √ S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 2. Lanjutan
65.78.52 70 1,05 L 74 Captopril 12.5mg 2 x 168.65.73 67 0,69 L 122 Furosemid 1 x 1amp √ S68.67.34 64 0,6 L 144 Divask 10mg 1 x 1 √ S68.45.34 65 0,97 L 83 Divask 10mg 1 x 1 √ S
Clonidine 75 mg 3 x 168.45.34 65 0,94 L 86 Divask 10mg 1 x 1 √ S
Clonidine 0.75 mg 2 x 168.45.34 65 1,14 L 69 Divask 10mg 1 x 1 √ S
Clonidine 0.75 mg 2 x 168.50.92 60 7,08 L 8 lasix 40mg 3 x 1 √ S68.50.92 60 6,97 L 9 lasix 40mg 3 x 1 √ S68.44.92 65 2,29 P 23 Captopril 25mg 2 x 1 √ TS 37.5mg/hari
lasix 40mg 1 x 1 √ SClonidine 0.15 mg 2 x 1
68.74.12 81 0,9 L 86 Aldactone 100mg 2 x 168.58.72 63 0,83 P 74 Aldactone 100mg 3 x 168.34.75 60 1,89 L 39 Aldactone 50mg 2 x 1 √ S
Aldactone 25mg 2 x 1 √ SConcor 5mg 1 x 1/2 √ SHCT 25mg 1 x 1
68.37.05 69 0,88 L 91 Aprovel 150mg 1 x 1 √ S68.39.05 60 0,8 P 78 Blopress 10mg 1 x 1
Clonidine 5mg 2 x 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 2. Lanjutan
68.62.79 61 0,71 P 89 Tanapres 10mg 1 x 1Captopril 25mg 1 x 1
68.74.28 69 0,87 L 92 Aldactone 100mg 2 x 1lasix 40mg 1 x 1 √ S
68.54.38 80 1,19 L 63 lasix 30mg 2 x 1amp √ S68.50.20 72 0,8 P 75 Captopril 25mg 2 x 1
Diovan 80mg 1 x 1Clonidine 0.15mg 2 x 1/2
68.60.70 70 0,99 L 79 Angioten 50mg 1 x 165.65.69 64 1,86 L 39 Propanolol 10mg 2 x 165.66.42 79 1,24 L 60 Propanolol 10mg 2 x 168.75.57 65 1,3 L 59 Exforge 10 per
1601 x 1
68.42.29 66 1,24 L 62 Blopres 8mg 1 x 168.75.89 86 1,44 P 37 Tensivask 10mg 1 x 1 √ S68.10.49 62 0,94 L 86 Tanapres 10mg 1 x 1
Catapres 0.75mg 2 x 167.90.55 74 0,96 L 81 Tanapres 10mg 1 x 1
Catapres 0.75mg 2 x 1HCT 25mg 1 x 1
Clonidine 0.15mg 2 x 168.23.08 67 0,85 P 71 Aldactone 100mg 2 x 1
lasix 40mg 1 x 1 √ S68.05.87 90 0,95 P 59 Blopres 16mg 1 x 168.01.38 88 2,06 L 33 lasix 30mg 2 x 1amp √ S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 3. Data Pasien Geriatri di Rumah Sakit Bethesda
RM Umur Cr P/L GFR NamaAntihipertensi
Dosis Frekuensi PerluPenyesuaian?
S/TS Anjuran*
278300 66 1,7 L 43 noperten 5 mg 1x1 √ TS 10mg/hari1933457 68 2,7 L 25 letonal 100 mg 2x1 √ S658381 67 1,9 L 38 angioten 50 mg 1x1
1939275 69 1,2 L 64 diovan 40 mg 1x11934067 60 0,9 L 91 clonidine 0.15 mg 2x1
nifedipin 10 mg 2x11931830 69 0,6 L 142 captopril 12.5 mg 2x1
amlodipin 5 mg 1x1 √ S1939782 66 0,8 L 103 furosemid 40 mg 1x1 √ S1937609 65 0,8 P 77 tensivask 5 mg 1x1 √ S
norvask 5 mg 1x1 √ S1934116 64 2,8 L 24 lasix 40 mg 1x1 √ S1939105 64 1 P 59 furosemid 40 mg 2x1 √ S
amlodipin 5 mg 1x1 √ S1932265 62 1,3 P 44 captopril 12.5 mg 2x11934518 69 1,6 L 46 noperten 5 mg 2x1 √ S
lisinopril 5 mg 2x1 √ S1917862 70 1,6 L 46 norvask 5 mg 2x1 √ S720140 69 2,1 L 33 furosemid 40 mg 1/2 - 1/2 -0 √ S788670 70 0,9 P 66 amlodipin 5 mg 1x1 √ S539100 62 2,7 L 26 aprovel 300 mg 1x1 √ TS 75mg/hari967391 78 1,2 L 62 norvask 5 mg 1x1 √ S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 3. Data Pasien Geriatri di Rumah Sakit Bethesda
644665 77 1,1 L 69 lasix 40 mg 1x1 √ S644665 77 1,1 L 69 norvask 5 mg 1x1 √ S
micardis 40 mg 1x1/2 √ Stensivask 5 mg 1x1 √ S
1927351 62 3,2 L 21 lasix 40 mg 1/2 - 1/2 - 0 √ S1927351 62 3 L 23 lasix 40 mg 1.1.0 √ S664860 64 0,9 L 90 lasix 40 mg 1x1 √ S1935400 74 1,8 L 39 blopress 8 mg 1x1 S
tensivask 5 mg 1x1 √ Slasix 40 mg 1x1 √ S
1930180 64 0,8 P 77 tensivask 5 mg 1x1 √ Sconcor 12.5 mg 1x1 S
570944 66 2,4 L 29 farmoten 12.5 mg 3x1/2 √ Snorvask 5 mg 1x1 √ S
lasix 40 mg 1/2 - 0 - 0 √ S570944 65 2,3 L 30 lasix 40 mg 1x1 √ S726487 69 1 P 58 furosemid 40 mg 1x1/2 √ S
captopril 12.5 mg 2x1captopril 25 mg 2x1
666002 75 1,1 L 69 hyperil 5 mg 1x1/2lasix 40 mg 1x1 √ S
987252 61 0,9 P 68 norvask 5 mg 1x1 √ S1924876 67 1 L 79 lasix 40 mg 1x1 √ S543599 72 2,4 P 21 blopress 8 mg 1x1 S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lampiran 3. Data Pasien Geriatri di Rumah Sakit Bethesda
lasix 40 mg 1x1 √ S155517 68 2 L 35 amlodipin 5 mg 1x1 √ S1932530 66 0,9 P 67 lasix 40 mg 2x1/2 √ S1932890 79 0,8 L 99 blopress 8 mg 2x1
adalat oros 30 mg 1x11912458 81 1,2 L 62 angioten 50 mg 1x1946838 73 0,6 P 104 angioten 50 mg 1x11932579 65 1,1 L 71 norvask 5 mg 1x1 √ S
amlodipin 5 mg 1x1 √ S434613 87 1,1 L 67 lasix 40 mg 1x1 √ S637625 79 0,7 P 86 norvask 5 mg 1x1 √ S1932465 68 2,5 L 27 norvask 5 mg 1x1 √ S970719 66 1,6 L 46 lasix 40 mg 2x1 √ S1932029 89 3,1 L 20 norvask 5 mg 2x1 √ S1932339 78 2,1 P 24 norvask 5 mg 1x1 √ S1932479 70 3,2 L 21 captopril 12.5 mg 1x1 √ TS 18.75mg/hari
angioten 50 mg 1x1745303 66 1,5 L 50 lasix 40 mg 1x1 √ S
captopril 12.5 mg 3x1 √ TS 18.75mg/hari466597 68 1,2 P 47 norvask 5 mg 1x1 √ S664327 72 1,4 L 53 lasix 40 mg 2x1 √ S1934099 73 1,2 P 47 spironolactone 25 mg 2x1 √ S1936068 84 0,7 P 85 captopril 12.5 mg 3x1
diltiazem 30 mg 3x1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 3. Data Pasien Geriatri di Rumah Sakit Bethesda
422616 77 1,8 L 39 norvask 5 mg 1x1 √ S1933934 63 0,9 P 67 bisoprolol 2.5 mg 1x11934082 80 0,7 L 115 furosemid 40 mg 1x1 √ S1934192 74 1,5 L 49 norvask 5 mg 1x1 √ S1934012 64 0,9 L 90 nifedipin 10 mg 1x1
lasix 40 mg 2x1 √ S984251 60 3,2 P 16 irvell 300 mg 1x1 √ S1934051 62 0,8 P 77 norvask 5 mg 1x1 √ S497080 70 0,5 L 175 lasix 40 mg 2x1 √ S640859 63 0,7 P 90 letonal 100 mg 2x1/21931561 69 0,5 L 175 lasix 40 mg 1x1 √ S1943081 73 0,8 L 101 furosemid 40 mg 2x1 √ S
captopril 12.5 mg 2x1/2747996 67 3,9 L 16 angioten 50 mg 1x1959042 66 1 L 79 lasix 40 mg 2x1 √ S1939837 84 0,6 P 101 lasix 40 mg 1x1/2 √ S753126 65 0,5 P 132 norvask 5 mg 1x1 √ S1918199 64 1,1 L 72 captopril 12.5 mg 2x1566374 62 0,3 P 240 lasix 40 mg 1x1 √ S
hyperil 5 mg 1x11929719 69 1,8 L 40 lasix 40 mg 1x1 √ S1937030 60 0,8 P 78 tensivask 5 mg 1x1 √ S
lasix 40 mg 1/2-1/2-0 √ S522325 66 1,4 L 54 farmoten 12.5 mg 2x11932695 62 0,4 P 172 amlodipin 10 mg 1x1/2 √ S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 3. Data Pasien Geriatri di Rumah Sakit Bethesda
1932695 62 0,9 P 67 lasix 30 mg 2x1 √ S787333 83 1,9 P 27 amlodipin 5 mg 1x1 √ S
captopril 12.5 mg 3x1 √ TS 18.75mg/harinorvask 5 mg 1x1 √ S
668263 74 1,2 P 47 amlodipin 5 mg 1x1 √ Sclonidin 0.15 mg 2x1/2
670497 81 0,7 L 115 tensivask 5 mg 1x1 √ S967429 80 1,3 L 56 tensivask 5 mg 1x1 √ S1932605 74 0,5 P 128 captopril 25 mg 3x1
amlodipin 5 mg 2x1 √ Shct 25 mg 1x1
675021 67 2,4 P 21 furosemid 40 mg 1x1 √ Snorvask 5 mg 1x1 √ Scaptopril 12.5 mg 3x1 √ TS 18.75mg/hari
543281 65 1,5 L 50 tensivask 5 mg 1x1 √ S1931090 81 1,4 L 52 hyperil 10 mg 1x1411462 76 2,2 L 31 hyperil 10 mg 1x1 √ TS 5mg/hari
norvask 5 mg 1x1 √ Sconcor 12.5 mg 1x1 √ TS 5-10mg/hari
539704 68 1,8 P 30 norvask 5 mg 1x1 √ S385510 67 3 L 22 norvask 5 mg 1x1 √ S911250 63 1,8 P 30 aprovel 300 mg 1x1 √ TS 75mg/hari
norvask 5 mg 1x2 √ S1916436 67 2,5 L 28 spironolactone 25 mg 1x1 √ S
furosemid 40 mg 1x1 √ S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 3. Data Pasien Geriatri di Rumah Sakit Bethesda
536533 79 0,8 P 74 norvask 5 mg 1x1 √ S1931233 84 0,7 L 114 lasix 40 mg 2x1 √ S600604 84 1,2 L 61 lasix 40 mg 1x1 √ S
lasix 40 mg 1x1/2 √ S268994 78 1,5 L 48 norvask 5 mg 1x1 √ S567968 70 0,7 L 118 hyperil 5 mg 1x1995247 81 0,8 L 99 captopril 12.5 mg 2x1636037 67 1,6 L 46 lasix 40 mg 2x1 √ S636037 67 1,9 L 38 lasix 40 mg 3x1 √ S636037 67 1,4 L 54 lasix 40 mg 1x1 √ S1931671 68 1,1 P 52 norvask 5 mg 1x1 √ S1931139 70 2 L 35 norvask 5 mg 1x1 √ S
captopril 25 mg 2x11908067 80 1 L 76 propanolol 10 mg 2x11933488 77 0,6 P 103 blopress 8 mg 1x1
lasix 40 mg 2x1 √ S1933138 69 1 P 58 blopress 8 mg 1x11933706 75 1,1 P 51 tensivask 5 mg 1x1 √ S
ramipril 5 mg 1x11933611 69 0,9 L 89 norvask 5 mg 1x1 √ S663903 70 0,8 P 75 lasix 40 mg 2x1 √ S925640 72 0,8 P 75 lasix 40 mg 1/2 - 0 - 0 √ S717479 65 0,6 L 144 nifedipin 5 mg 2x1986445 87 1 L 75 lasix 40 mg 1x1 √ S443362 68 0,7 L 119 lasix 40 mg 1x1 √ S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 3. Data Pasien Geriatri di Rumah Sakit Bethesda
1933489 61 0,8 P 78 blopress 8 mg 1x1665153 69 2,1 L 33 angioten 50 mg 1x11934403 71 1,8 L 40 angioten 50 mg 1x11934225 76 0,8 L 100 amlodipin 5 mg 1x1 √ S
propanolol 10 mg 2x1/2248025 70 1,3 L 58 tensivask 5 mg 1x1 √ S248025 70 1,5 L 49 intervask 10 mg 1x1 √ S1934498 63 1,3 L 59 norvask 5 mg 1x1 √ S664542 62 2,1 L 34 tensivask 5 mg 1x1 √ S
angioten 50 mg 1x11934414 62 0,8 L 104 lasix 40 mg 2x1 √ S1934376 65 0,4 P 170 hyperil 5 mg 1x1609463 62 0,9 P 67 norvask 5 mg 1x1 √ S1934899 77 1,1 L 69 furosemid 40 mg 1x1 √ S989218 71 0,9 L 88 diltiazem 30 mg 2x11934766 60 0,9 L 91 angioten 50 mg 1x1
tensivask 5 mg 1x1 √ S1934802 72 0,4 P 167 lasix 40 mg 1x1/2 √ S457916 63 2,1 L 34 lasix 40 mg 1-0-0 √ S457916 63 1,4 L 54 lasix 40 mg 1-0-0 √ S
blopress 8 mg 1x11934908 85 1,2 L 61 blopress 8 mg 1x1
tensivask 5 mg 1x1 √ S627151 61 1,6 P 35 blopress 8 mg 1x1957909 84 0,7 P 85 lasix 40 mg 2x1 √ S
tensivask 5 mg 1x1 √ S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 3. Data Pasien Geriatri di Rumah Sakit Bethesda
1934869 85 0,9 P 63 amlodipin 5 mg 1x1 √ Sfurosemid 40 mg 1x1 √ S
1934647 70 1,7 L 43 angioten 50 mg 1x11934867 82 0,8 L 98 noperten 5 mg 1x11914232 68 4,7 P 10 furosemid 40 mg 1/2-1/2-0 √ S
blopress 8 mg 1x1543599 72 5,5 P 8 norvask 5 mg 1x1 √ S
farmoten 12.5 mg 2x1/2 √ Slasix 40 mg 1x1 √ S
652576 65 10,5 P 4 furosemid 40 mg 2x1 √ Samlodipin 5 mg 1x1 √ S
1932082 87 5,1 L 11 irvell 300 mg 1x1 √ Stensivask 5 mg 1x1 √ S
lasix 40 mg 1x1 √ S1931411 63 5,5 P 8 irvell 300 mg 1x1 √ S1931411 63 6,2 P 7 irvell 300 mg 1x1 √ S
hyperil 5 mg 1x1 √ Slasix 40 mg 1x1 √ S
985494 67 4 P 12 aprovel 150 mg 1x2 √ S985494 67 4,7 P 10 norvask 5 mg 1x1 √ S1932608 68 6,1 L 10 tensivask 5 mg 1x1 √ S
furosemid 40 mg 2x1 √ S1932608 68 6,9 L 9 amlodipin 5 mg 1x1 √ S1933686 64 6,6 L 9 amlodipin 5 mg 1x1 √ S
captopril 12.5 mg 2x1 √ TS 12.5mg/hariclonidin 0.15 mg 2x1 √ S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 3. Data Pasien Geriatri di Rumah Sakit Bethesda
1914232 68 4,7 P 10 furosemid 40 mg 1/2-1/2-0 √ S625735 66 4,8 L 13 furosemid 40 mg 1x1 √ S625735 66 4,4 L 14 irvell 300 mg 1x1 √ S638309 60 8,2 L 7 tensivask 5 mg 1x1 √ S
irvell 300 mg 1x1/2 √ S1929905 74 7,7 P 5 captopril 12.5 mg 2x1/2 √ S1910332 78 9,5 P 4 norvask 5 mg 1x1 √ S1917737 68 7,2 P 6 amlodipin 5 mg 1x1 √ S
lasix 40 mg 2x1 √ S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 4. Data Pasien Geriatri di Rumah Sakit Wirosaban
RM Umur Cr P/L GFR NamaAntihipertensi
Dosis Frekuensi PerluPenyesuaian?
S/TS Anjuran*
48.27.71 77 0.8 P 74 Captopril 12,5 mg 2 x 133.38.78 78 0.7 L 116 Noperten 5 mg 1 x 1 √ TS 10 mg
/hari49.76.63 76 0.9 P 65 Captopril 6.25 mg 2 x 143.66.36 71 1 L 78 Bisoprolol
Fumarat5 mg 1 x 1 √ S
35.61.07 81 1 P 57 BisoprololFumarat
5 mg 1 x 1 √ S
48.54.11 79 0.7 P 86 Captopril 25 mg 3 x 132.62.25 74 0.7 P 87 HCT 25 mg 3 x 150.07.03 69 0.8 L 102 Noperten 10 mg 1 x 1 √ S49.08.33 72 1.1 L 70 Captopril 25 mg 2 x 149.86.09 69 0.6 P 105 Captopril 25 mg 3 x 135.42.14 89 1 P 55 Captopril 12,5 mg 2 x 148.69.19 71 1.1 L 70 Noperten 5 mg 1 x 1 √ TS 10 mg
/hari33.35.09 70 1.1 L 70 Noperten 5 mg 2 x 1 √ S35.11.71 68 0.7 L 119 Noperten 5 mg 2 x 1 √ S20.87.05 71 1.1 L 70 Noperten 5 mg 1 x 1 √ TS 10 mg
/hari34.82.95 74 0.9 L 88 Captopril 12,5 mg 2 x 144.94.37 68 0.6 P 106 Captopril 12,5 mg 2 x 146.58.53 78 0.7 P 86 Noperten 5 mg 1 x 1 √ TS 10 mg
/hari42.08.02 76 0.9 L 87 Bisoprolol
Fumarat5 mg 1 x 1 √ S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 4. Data Pasien Geriatri di Rumah Sakit Wirosaban
Captopril 12,5 mg 2 x 149.27.52 65 1 L 80 Captopril 12,5 mg 2 x 148.61.37 69 0.6 P 105 Captopril 12,5 mg 3 x 118.53.10 69 1 L 79 Noperten 10 mg 1 x 1 √ S35.37.80 79 1 L 77 Captopril 12,5 mg 2 x 140.92.40 66 1 L 79 Captopril 25 mg 1 x 149.42.99 86 0.4 P 161 Bisoprolol
Fumarat5 mg 1 x 1 √ S
Furosemide inj 40 mg 1 x 1 √ S49.91.96 76 0.7 P 86 Furosemide inj 40 mg 1 x 1 √ S31.21.21 66 0.6 P 106 Furosemide inj 40 mg 1 x 1 √ S49.76.63 61 0.8 P 78 Furosemide 40 mg 2 x 1 √ S47.64.95 70 1 L 79 Furosemide inj 40 mg 1 x 1 √ S49.54.39 66 0.6 L 143 Furosemide inj 40 mg 1 x 1 √ S
Furosemide 40 mg 2 x 1 √ S49.49.45 71 0.9 L 88 Propanolol 10 mg 1 x 141.28.99 84 1 P 56 Captopril 12.5 mg 3 x 149.48.50 79 0.6 P 102 Furosemide inj 40 mg 1 x 1 √ S49.46.69 69 1.1 L 71 Blopress 15 mg 3 x 1
Furosemide inj 40 mg 1 x 1 √ S45.13.70 79 0.8 P 74 Furosemide 40 mg 1 x 1 √ S
Propanolol 10 mg 1 x 149.97.37 67 1 L 79 Furosemide inj 40 mg 1 x 1 √ S
Furosemide inj 40 mg 1 x 1 √ S35.37.80 79 1.1 L 69 Furosemide inj 40 mg 1 x 1 √ S49.94.01 80 1.1 L 68 Furosemide inj 40 mg 1 x 1 √ S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 4. Data Pasien Geriatri di Rumah Sakit Wirosaban
46.98.48 83 0.6 L 137 BisoprololFumarat
5 mg 1 x 1 √ S
48.86.33 81 0.9 P 64 Captopril 25 mg 2 x 127.65.14 65 1 L 80 Furosemide 40 mg 2 x 1 √ S45.57.38 86 0.6 L 136 Furosemide
tab40 mg 3 x 1 √ S
43.03.01 72 0.8 L 101 Furosemide inj 40 mg 1 x 1 √ SFurosemide 40 mg 3 x 1 √ S
48.87.18 69 1.5 L 49 Furosemide inj 40 mg 1 x 1 √ S48.84.51 76 1.5 L 48 Furosemide 40 mg 3 x 1 √ S
Furosemide inj 40 mg 1 x 1 √ S49.94.06 68 1.3 L 58 Noperten 10 mg 1 x 1 √ S43.44.62 66 1.8 L 40 Furosemide inj 40 mg 1 x 1 √ S50.31.68 87 1.1 P 50 Furosemide 40 mg 2 x 1 √ S
Furosemide inj 40 mg 1 x 1 √ S33.33.74 67 7.7 L 8 Captopril 12.5
mg3 x 1 √ TS 12.5mg/hari
Furosemide 40 mg 2 x 1 √ S49.85.89 67 1.3 P 43 Furosemide inj 40 mg 1 x 1 √ S43.44.62 66 1.8 L 40 Furosemide 40 mg 2 x 1 √ S35.60.70 67 1.7 L 43 Bisoprolol
Fumarat5 mg 1 x 1
49.81.26 70 1.5 P 36 Furosemide inj 40 mg 1 x 1 √ SCaptopril 25 mg 1 x 1 √ TS 37.5mg/hariFurosemide inj 40 mg 1 x 1 √ S
35.60.70 67 1.3 L 59 Furosemide 40 mg 2 x 1 √ SBisoprololFumarat
5 mg 1 x 1 √ S
Furosemide inj 40 mg 1 x 1 √ S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 4. Data Pasien Geriatri di Rumah Sakit Wirosaban
45.78.82 72 1.4 L 53 Furosemide inj 40 mg 1 x 1 √ S46.67.87 80 11 L 5 Furosemide inj 40 mg 1 x 1 √ S49.45.81 66 1.3 L 59 Furosemide inj 40 mg 1 x 1 √ S43.46.32 68 1.1 P 52 Noperten 10 mg 1 x 1 √ S50.22.30 71 1 P 58 Noperten 5 mg 1 x 1 √ TS 10 mg /hari33.87.10 76 1.8 L 39 Noperten 10 mg 1 x 1 √ S
Furosemide 40 mg 2 x 1 √ S40.81.90 70 5.4 L 11 Intervask 5 mg 1 x 1 √ S49.85.48 80 1.4 L 52 Intervask 5 mg 1 x 1 √ S48.31.79 83 1.4 P 38 Captopril 12.5 mg 2 x 1 √ TS 18.75mg/hari39.83.03 72 1 L 78 Captopril 12.5 mg 2 x 147.60.01 84 1.2 P 45 Captopril 12.5 mg 3 x 1 √ TS 18.75mg/hari47.65.58 75 2.5 L 27 Noperten 5 mg 2 x 1 √ S50.20.88 65 1.2 P 48 Captopril 25 mg 3 x 1 √ TS 37.5mg/hari30.85.77 63 1.4 L 54 Captopril 25 mg 3 x 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 5. Data Pasien Geriatri di Rumah Sakit Bethesda Lempuyangwangi
RM Umur Cr P/L GFR NamaAntihipertensi
Dosis Frekuensi PerluPenyesuaian?
S/ST Anjuran*
535414 84 0.84 P 69 captopril 12.5mg 1x1531731 78 0.94 L 82 tensivask 5mg 1x1 √ S
captopril 25mg 3x1528679 70 0.87 P 68 divask 10mg 1x1 √ S
furosemid 40mg 1x1amp √ S533679 74 0.8 P 75 furosemid 40mg 1/2-0-0 √ S535293 86 0.93 P 61 furosemid 40mg 1/2-0-0 √ S
captopril 12.5mg 3x1535571 60 1.14 L 70 captopril 12.5mg 2x1535349 82 1.05 P 53 captopril 12.5mg 2x1
HCT 25mg 1x1/2blopres plus 16mg 1x1
534142 74 1.82 L 39 amlodipine 5mg 1x1 √ S533525 65 1.22 P 47 aprovel 150mg 1x1 √ TS 75mg/hari539832 77 1.86 P 28 furosemid 40mg 2x1amp √ S
blopres plus 16mg 1x1clonidin 15mg 2x1nifedipin 10mg 3x1letonal 25mg 1x1 √ S
531272 77 0.76 L 106 captopril 12.5mg 2x1535267 68 1.54 L 48 tensivask 5mg 1x1 √ S534159 66 3.2 L 21 furosemid 40mg 2x1amp √ S526122 64 1.02 L 78 nifedipine 10mg 3x1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 5. Data Pasien Geriatri di Rumah Sakit Bethesda Lempuyangwangi
HCT 25mg 1x1/2519756 68 2.06 L 34 furosemid 40mg 2x1amp √ S532160 63 7.95 P 5 furosemid 40mg 3x1 √ S22629 71 1.14 P 50 divask 10mg 1x1 √ S
534409 86 0.88 P 65 aprovel 150mg 1x1 √ TS 75mg/hari535025 61 2.04 P 26 norvask 5mg 1x1 √ S507573 90 1.12 L 65 furosemid 40mg 1/2-1/2-0 √ S534561 64 0.67 P 94 amlodipin 5mg 1x1 √ S531835 80 0.78 P 76 Divask 5mg 1x1 √ S535349 82 1.05 P 53 captopril 12.5mg 2x1
HCT 25mg 1x1/2blopresplus
16mg 1x1
533420 65 3.19 L 21 captopril 12.5mg 2x1 √ TS 18.75mg/hari517066 74 1.04 L 74 divask 10mg 1x1 √ S533343 88 1.3 P 41 aprovel 150mg 2x1 √ TS 75mg/hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 6. Surat Izin Dinas Perizinan Penelitian Pemerintahan Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 7. Surat Izin Penelitian di Rumah Sakit Kota Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 8. Surat Izin Penelitian di Rumah Sakit Bethesda Pusat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 9. Surat Izin Penelitian di Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 10. Surat Izin Penelitian di Rumah Sakit Bethesda Lempuyangwangi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
BIOGRAFI PENULIS
Rosanna Olivia Hartono, penulis skripsi berjudul Analisis
Pengobatan Antihipertensi Pada Geriatri berdasarkan Laju
Filtrasi Glomerulus dengan Formula Modification of Diet in
Renal Disease di Rumah Sakit se-Kotamadya Yogyakarta
Periode 2009, lahir di Yogyakarta pada tanggal 17 November
1988, merupakan putri bungsu dari pasangan Leo Hartono dan
Tan Jan Jan.
Awal pendidikannya ditempuh di Playgroup Indriasana Yogyakarta (1990-
1993). Selanjutnya penulis menempuh pendidikannya di TK Tarakanita Bumijo
Yogyakarta (1993-1995) dan melanjutkan di SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta
(1995-2001), SMP Maria Immaculata Yogyakarta (2001-2004), serta masa SMA
ditempuh di SMA Bopkri I Yogyakarta (2004-2007). Lulus dari pendidikan di tingkat
SMA, penulis melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (2007-2011).
Selama menjalani pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, penulis pernah mengikuti beberapa kegiatan kepanitiaan lepas,
yaitu sebagai panitia sumpahan apoteker sebagai penerima tamu (2009), panitia
perayaan ekaristi kaum muda sebagai ketua (2009), panitia Pharmacy Competition
sebagai bendahara (2010). Penulis pernah menjadi Asisten Praktikum yaitu Botani
Dasar (2009, 2010 dan 2011), dan Praktikum Biofarmasetika (2010) serta berbagai
kegiatan lainnya yang masih dalam lingkup Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI