plagiat merupakan tindakan tidak …€œmenanam air” sebagai satu bentuk kegiatan pastoral...

170
i “MENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP BATURETNO WONOGIRI S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Agama Katolik Oleh: Putri Kenanga Arum Wulandari NIM: 121124022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: nguyentram

Post on 12-May-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

i

“MENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL

LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

BATURETNO WONOGIRI

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Putri Kenanga Arum Wulandari

NIM: 121124022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus

Yang terkasih:

Christoforus Suprapto dan Catarina Sundari

Andrian Restu Suprapto, Yovet Putra Sakti Suprapto, Ira Susanti, Yohana Ika

Dewanti

Keyla Diah Pramesti, Gisela Aine Oktavia, Bagaskara Riung Samudra

dan para sahabat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

v

MOTTO

Saat kau mulai lelah untuk mendaki, ingatlah akan jalan yang kau lalui di

belakangmu

(Ranger)

Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan

bersorak-sorai

(Mazmur 126: 5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

viii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “MENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK

KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

BATURETNO WONOGIRI. Judul ini dipilih berdasarkan keingintahuan penulis

akan gerakan “menanam air” yang dilakukan di Paroki Santo Yusup Baturetno

Wonogiri. Penulis mengangkat judul tersebut karena lingkungan hidup merupakan

permasalahan yang dekat dengan keadaan kita saat ini. Bapa Paus Fransiskus juga

menyerukan mengenai lingkungan hidup dalam Ensiklik Laudato Si yang mengajak

dan mengingatkan kita untuk peduli terhadap alam semesta. Saat ini banyak orang

yang tidak peduli dengan lingkungan, mereka hanya ingin menguasai alam semesta,

tanpa berpikir akan dampak ke depannya. Melihat keprihatinan tersebut, maka

penulis berusaha mencari bentuk kepedulian Umat Allah dalam menanggapi

permasalahan lingkungan yang marak terjadi, khususnya masalah air bersih.

Gerakan “menanam air” merupakan gerakan menanam pohon beringin.

Pohon beringin dipilih karena pohon beringin mampu hidup di daerah yang tandus

dan mampu mengikat air serta tanah. Dalam skripsi ini penulis juga membahas

mengenai pastoral lingkungan hidup. Pastoral lingkungan hidup merupakan suatu

upaya atau cara untuk menghadirkan Kerajaan Allah di tengah-tengah manusia

lewat pelestarian alam ciptaan sehingga mampu membantu umat untuk semakin

memperkembangkan imannya lewat alam semesta.

Penulis mengumpulkan data berdasarkan pendekatan deskriptif analitis

dengan penelitian kualitatif. Data diperoleh melalui studi dokumen, dokumentasi,

observasi dan wawancara kepada para responden. Hasil akhir menunjukkan bahwa

“menanam air” merupakan suatu gerakan pastoral lingkungan hidup sebagai bentuk

keprihatinan Gereja akan keadaan alam di daerah Wonogiri, khususnya masalah air

bersih.

Guna meningkatkan kesadaran umat akan lingkungan dan untuk mengajak

umat merefleksikan imannya, maka penulis menawarkan program sarasehan bagi

para pemuka umat, agar mereka mampu merefleksikan imannya dan dapat berbagi

pengalaman dan keprihatinan kepada umat yang lain, agar gerakan ini dapat lebih

berjalan dengan baik. Tema “Iman Seperti Pohon Beringin Membawa Kesejukan

dan Kesejahteraan” dipilih karena dengan bercermin dari pohon beringin kita bisa

belajar bahwa iman merupakan proses pertumbuhan yang membutuhkan waktu dan

hendaknya kita mampu memberi kedamaian bagi orang-orang di sekitar kita.

Dalam bagian akhir skripsi, penulis memberikan kesimpulan dari

tulisannya dan memberikan saran kepada Pastor Paroki dan umat di Paroki Santo

Yusup Baturetno Wonogiri, agar semakin mampu menjalankan gerakan ini dengan

baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

ix

ABSTRACT

The title of this small thesis is “PLANTING WATER” AS A FORM OF

ECO-PASTORAL ACTIVITY AT SANTO YUSUP BATURETNO PARISH

WONOGIRI. This title is chosen, based on the author’s curiosity to “planting

water” movement which is done at Santo Yusup Baturetno Parish Wonogiri. The

author took up this title because living environment is the issue which is close to

our situation right now. Pope Francis also called our attention to the living

environment in Encyclical Laudato Si which invites and reminds us to care for the

nature. At this moment there are many people who do not care for the environment,

they just want to rule the nature without thinking of the impact in the future.

Looking at this concern, the author try to look for the forms of the God’s People

compassion in responding to environment issue which is happening nowadays,

especially the clean water issue.

“Planting Water” movement is a beringin tree planting. Beringin tree

selected as the beringin tree is able to live in an area that is barren and able to bind

water and soil. In this paper the author also discusses the pastoral environment.

Pastoral environment is an attempt or a way to bring the kingdom of God in the

midst of human beings through the preservation of creation so as to help pople

develop their faith even through the universe.

Therfore, the author collected data based on descriptive analysis approach

with qualitative method. Data were obtained by documents study, documentation,

observation, and interview to the respondents. The final result shows that “planting

water” is an eco-pastoral movement as a form of the concern of the Church to

environment in Wonogiri, especially the clean water issue.

In improving the people awareness of the environment and inviting the

people to reflect their faith, the author proposes an informal discussion program for

the community leaders, so they can reflect on their faith, share the experience and

concern to the other people, and then this movement will go in a better way. The

theme of “Faith Like Beringin Trees Brings Coolness and Welfare” was chosen

because the reflection of the beringin tree we can learn that faith is a growth process

that takes time and we should be able to give peace to the people around us.

In the letter part of the thesis, the author gives the conclusion of his work

and gives advices to the parish priest and parishioners in the Santo Yusup Baturetno

parish Wonogiri, to be more capable of running this movement well.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah Bapa karena kasih-Nya yang begitu besar,

penulis bisa menyelesaikan skripsi dengan judul “MENANAM AIR” SEBAGAI

SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI

PAROKI SANTO YUSUP BATURETNO WONOGIRI.

Skripsi ini disusun berdasarkan keprihatinan penulis akan masalah

lingkungan hidup yang sedang marak saat ini dan bagaimana Gereja ingin

menanggapi permasalahan tersebut. Paroki Santo Yusup Baturetno Wonogiri

berupaya untuk mengajak umat terlibat dalam gerakan “menanam air” yang dapat

membantu memunculkan sumber-sumber air bersih beberapa tahun ke depan.

Gerakan yang dilaksanakan sebagai salah satu wujud kepedulian Gereja akan

keadaan alam dan keberlangsungan alam semesta khususnya menyangkut masalah

air dan udara bersih.

Selama proses penulisan dan penyusunan karya ini, penulis mendapatkan

banyak dukungan dan perhatian dari berbagai pihak, untuk itu penulis dengan tulus

mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Drs. F.X. Heryatno Wono Wulung, S.J, M.Ed, selaku Kaprodi PAK

Universitas Sanata Dharma yang telah memberi dukungan kepada penulis

dalam penyelesaian skripsi.

2. Dr. C. Putranto, S.J., selaku dosen utama sekaligus dosen pembimbing

akademik yang dengan sabar dan penuh perhatian mendampingi penulis dalam

meyelesaikan skripsi.

3. Bapak Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd selaku dosen penguji kedua dan dosen

penelitian yang dengan penuh kesabaran dan ketelatenan membimbing dan

menyediakan waktunya bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi.

4. Bapak P. Banyu Dewa H.S., S.Ag., M.Si. selaku dosen penguji ketiga yang

telah membantu penulis untuk menyempurnakan skripsi ini.

5. Romo Justinus Muji Santara, S.J. selaku pastor kepala Paroki Santo Yusup

Baturetno Wonogiri, Romo Bagus S.J. selaku pastor pembantu dan Suster Diah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

xi

OSU yang telah memberi tempat dan banyak membantu selama penelitian

berlangsung.

6. Bapak F.X. Mudiharso, Mas Waluyo, Mas Theo, Ibu Joko, Bapak Agus

Winarso dan Bapak Sutrisna selaku narasumber yang bersedia diwawancarai

dan membantu selama penelitian berlangsung.

7. Segenap staf dosen dan seluruh karyawan prodi PAK Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan dukungan dan bantuannya selama penyusunan

skripsi.

8. Ayah Suprapto, Ibu Sundari, Kakak Restu, Yovet, Yohana dan Ira, serta ketiga

keponakan Keyla, Gisela dan Riung yang telah memberikan dukungan dan

cintanya kepada penulis.

9. Sahabat-sahabat terbaik Mas Suryo, Mas Dimas, Ade, Mas Adit, Deta, Setio,

Dewi, Ningrum dan sahabat-sahabat dari DPMU Sanata Dharma yang selalu

memberikan dukungan dan semangatnya bagi penulis.

10. Keluarga besar angkatan 2012 yang dengan caranya masing-masing selalu

mendukung penulis untuk menyelesaikan skripsi dan studinya.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang dengan tulus

hati memberikan dukungannya sampai selesainya penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam karya tulis ini masih jauh dari sempurna,

maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan

skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua

pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 3 Oktober 2016

Penulis

Putri Kenanga Arum Wulandari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

PERSEMBAHAN iv

MOTTO v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI vii

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

KATA PENGANTAR x

DAFTAR ISI xii

DAFTAR SINGKATAN xvi

BAB I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 7

C. Tujuan Penulisan 8

D. Manfaat Penulisan 8

1. Bagi Penulis 8

2. Bagi Umat di Paroki Santo Yusup Baturetno Wonogiri 9

3. Bagi Pembaca 9

E. Metode Penulisan 9

F. Sistematika Penulisan 10

BAB II. “MENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN

PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP 12

A. Pastoral 12

1. Pengertian Pastoral Secara Umum 13

2. Sumber Pelayanan Patoral 14

3. Gerakan Pastoral 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

xiii

B. Lingkungan Hidup 18

1. Pengertian Lingkungan Hidup 18

2. Ruang Lingkup Lingkungan Hidup 19

3. Masalah Lingkungan Hidup 20

a. Kerusakan Lingkungan Hidup 21

b. Pencemaran Lingkungan Hidup 23

c. Kepunahan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 24

d. Kekacauan Iklim Global 26

4. Pelestarian Lingkungan Hidup 28

C. Pastoral Lingkungan Hidup 31

1. Pengertian Pastoral Lingkungan Hidup (Eko-Pastoral) 32

2. Bentuk-Bentuk Pelayanan Pastoral Lingkungan Hidup 33

BAB III. KEGIATAN PAROKI SANTO YUSUP BATURETNO

WONOGIRI DALAM UPAYA MENJAGA KEUTUHAN ALAM

CIPTAAN 36

A. Gambaran Umum Paroki Santo Yusup Baturetno Wonogiri 37

1. Keadaan Geografis 37

a. Wilayah Teritorial 37

b. Kondisi Alam 38

2. Keadaan Demografis (Kependudukan) 39

3. Keadaan Sosial Budaya dan Ekonomi 40

a. Kondisi Sosial 40

b. Kondisi Ekonomi 41

4. Visi dan Misi Paroki 43

a. Visi 43

b. Misi 44

5. Gerakan “Menanam Air” Sebagai Bentuk Kepedulian

Gereja 44 a. Pengertian “Menanam Air” 44

b. Latar Belakang “Menanam Air” 46

c. Pelaku Gerakan “Menanam Air” 48

d. Faktor yang Mendukung dan Menghambat Gerakan 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

xiv

e. Jenis-jenis Pohon yang Ditanam dan Manfaatnya 51

1) Beringin 51

2) Gayam 52

6. Tata Penggembalaan Paroki 53

B. Penelitian tentang Pastoral Lingkungan Hidup dan Keterlibatan

Umat di Paroki Santo Yusup Baturetno Wonogiri 54 1. Permasalahan Penelitian 54

2. Tujuan Penelitian 55

3. Jenis Penelitian 55

4. Tempat dan Waktu Penelitian 56

5. Subjek Penelitian 56

6. Teknik Pengumpulan Data 57

a. Observasi 57

b. Wawancara 58

c. Analisis Dokumen (Studi Dokumen) 58

d. Dokumentasi 59

7. Variabel Penelitian 59

8. Teknik Analisis Data 60

C. Laporan Hasil Penelitian “Menanam Air” Sebagai Satu Bentuk

Kegiatan Pastoral Lingkungan Hidup di Paroki Santo Yusup

Baturetno Wonogiri 61 1. Hasil Penelitian dan Pembahasan 62

a. Kondisi Alam di Wonogiri 62

1) Hasil Penelitian 62

2) Pembahasan 64

b. Gerakan “Menanam Air” 65

1) Hasil Penelitian 65

2) Pembahasan 68

c. Faktor Pendukung dan Penghambat Gerakan 69

1) Hasil Penelitian 69

2) Pembahasan 71

d. Arah Pastoral 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

xv

1) Hasil Penelitian 72

2) Pembahasan 74

2. Rangkuman Hasil Penelitian dan Permasalahan yang

Ditemukan 75

BAB IV. USULAN PROGRAM KEGIATAN PENINGKATAN

KESADARAN UMAT PAROKI SANTO YUSUP BATURETNO

WONOGIRI DALAM GERAKAN “MENANAM AIR” DAN

MELESTARIKAN KEUTUHAN CIPTAAN 78

A. Latar Belakang Program

B. Tujuan Program

C. Usulan dan Bentuk Program

D. Matriks Program

E. Satuan Persiapan Program

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran 1: Transkrip Hasil Wawancara

Lampiran 2: Foto Hasil Penelitian

Lampiran 3: Data Penerima Bibit Pohon

Lampiran 4: Teks Misa

Lampiran 5: Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 6: Surat Keterangan Selesai Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

xvi

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Teks Kitab Suci

Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci

Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab

Indonesia.

B. Singkatan Lain

ABRI : Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

CFC : Chlorofluorocarbons

CH4 : Metana

CO2 : Carbon Dioksida

GBHN : Garis Besar Haluan Negara

Ha : Hektare

HUT : Hari Ulang Tahun

IPCC : The Intergovernmental Panel on Climate Change

IQ : Intelligence Quotient

KAS : Keuskupan Agung Semarang

KK : Kepala Keluarga

KKN : Kuliah Kerja Nyata

KNLH : Konsultasi Nasional Lingkungan Hidup

KWI : Konferensi Wali Gereja Indonesia

N2 : Nitroksida

OMK : Orang Muda Katolik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

xvii

Perhutani : Perusahaan Hutan Negara Indonesia

RT : Rukun Tetangga

RW : Rukun Warga

SARS : Severe Acute Respiratory Syndrome

TEPAS : Temu Pastoral

TNI : Tentara Negara Indonesia

UU : Undang-Undang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab I, penulis akan menjelaskan mengenai latar belakang penulisan,

rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan

sistematika dalam penulisan.

A. Latar Belakang

“Bumi semakin panas” itulah ungkapan yang sering kita dengar saat ini.

Banyak orang yang mengeluh karena cuaca yang begitu panas di manapun kita

berada. Akhir-akhir ini warga Indonesia sering dipusingkan dengan masalah

lingkungan. Setiap tahun saat musim kemarau sering terjadi bencana kabut asap

yang melanda daerah Kalimantan dan Sumatra. Banyak orang yang merasa

dirugikan akan bencana tersebut, banyak negara yang mengajukan protes kepada

pemerintah Indonesia dan banyak pula korban bencana kabut asap yang tidak bisa

menikmati udara dengan bebas karena di beberapa tempat hanya ada 5% udara

bersih yang tersisa (Kompas: 2015).

Di pulau Jawa sendiri tidak lepas dari kebakaran hutan yang bahkan

sampai merenggut nyawa. Hal tersebut sangat disayangkan, mengingat semakin

sedikitnya hutan di pulau Jawa dan padatnya pemukiman penduduk sehingga akan

menimbulkan rasa tidak aman dan mengganggu kesehatan bagi lebih banyak

orang. Di beberapa daerah sering terjadi kekeringan, krisis air bersih dan bahkan

gagal panen karena hujan tak kunjung datang. Saat musim penghujan mulai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

2

datang dan curah hujan sangat tinggi, banyak terdapat kasus banjir bandang serta

tanah longsor yang melanda sebagian wilayah di Indonesia. Jakarta sebagai Ibu

kota negara juga tidak luput dari banjir yang terjadi setiap tahunnya (Kompas:

2015).

Bumi terasa semakin tua, dimana bumi semakin panas. Banyak orang

yang merasa tidak lagi nyaman hidup di bumi karena keadaannya yang semakin

tidak menentu, kadang terasa sangat panas, namun tiba-tiba hujan mengguyur

dengan derasnya. Keadaan semacam ini disebabkan oleh adanya pemanasan

global, akibat dari efek rumah kaca yang menyebabkan suhu bumi meningkat dan

menyebabkan bumi terasa sangat panas. Pemanasan global yang terjadi saat ini

disebabkan oleh meningkatnya emisi gas buang dari kendaraan bermotor, asap

pabrik dan penebangan pohon secara besar-besaran.

Kerusakan alam dan pemanasan global yang terjadi juga disebabkan

karena kebutuhan manusia yang semakin meningkat, sehingga manusia semakin

banyak mengeksploitasi alam untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kesalahan

perilaku manusia dalam mengeksploitasi alam termanifestasi dalam berbagai

bentuk seperti kesalahan kebijakan mengenai paradigma pembangunan,

industrialisasi yang tidak ramah lingkungan, lemahnya komitmen bersama untuk

mengelola lingkungan hidup dan lemahnya penegakan hukum di bidang

lingkungan hidup. Berbagai hal tersebut menyebabkan munculnya kerusakan

lingkungan baik hutan, lahan, terumbu karang, lapisan ozon, pencemaran udara,

air, laut dan sampah, serta berbagai macam kepunahan keanekaragaman hayati,

Sumber Daya Alam dan kepunahan mata air (Sonny Keraf, 2010: 16)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

3

Kepunahan sumber mata air merupakan sebuah krisis lingkungan hidup

yang sangat serius, mengingat manusia tidak bisa hidup tanpa air. Krisis air bersih

melanda sebagian besar negara di dunia seperti negara-negara di Afrika, negara-

negara di Timur Tengah, India, Amerika, Cina, bahkan di Indonesia. Krisis air

tersebut terjadi karena adanya pendangkalan sungai, pencemaran, kerusakan hutan

sebagai penyimpan air, eksploitasi gunung kapur atau kars secara besar-besaran

dan hilangnya sungai-sungai karena erosi. “Bank Dunia memperkirakan pada

tahun 2025 dua pertiga penduduk dunia kan kesulitan memperoleh air bersih dan

air minum” (Sonny Keraf, 2010: 49-50).

Kelangkaan air mampu menyebabkan banyak konflik apabila hal tersebut

tidak segera dicarikan solusinya. Konflik tersebut bisa terjadi tidak hanya antar

daerah sekitar namun juga antar negara. Indonesia sendiri menghabiskan dana

sebesar Rp. 37 trilyun untuk menyediakan air bersih. Minimnya air bersih di

Indonesia juga diperparah dengan adanya pencemaran air yang dapat menurunkan

kualitas air hingga ke tingkat yang membahayakan sehingga tidak dapat

digunakan. Nota Pastoral KWI tahun 2013 tentang Keterlibatan Gereja Dalam

Melestarikan Keutuhan Ciptaan no 8.6 (Nota Pastoral KWI) mengungkapkan jika

“Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan mencatat bahwa pada tahun

2011 dari 51 sungai besar di Indonesia, 32 di antaranya tercemar berat. Instalasi

pengolah air limbah baru terdapat di 11 kota di Indonesia dan hanya mampu

melayani 2,5 juta jiwa”.

Bencana dan krisis yang terjadi menandakan bahwa bumi kita sedang

menjerit kesakitan karena dosa yang kita timpakan kepadanya. Kita telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

4

menggunakan dan menyalahgunakan kekayaan yang telah diberikan Allah kepada

kita dengan semena-mena dan serakah. Ensiklik Laudato Si yang dikeluarkan oleh

Paus Fransiskus mengajak kita untuk mengingat akan ajakan Santo Fransiskus

Asisi bahwa kita harus menjaga alam ciptaan karena alam ciptaan bagaikan rumah

kita bersama dan bagaikan saudara dan ibu yang senantiasa mengasuh dan

memberi kita berbagai kebutuhan di dalam hidup kita. Kita hendaknya

berterimakasih kepada alam dan lingkungan hidup di sekitar kita, tidak malah

merusaknya demi memenuhi hasrat kita semata, karena alam telah menumbuhkan

buah-buahan, beserta bunga dan rerumputan (Ensiklik Laudato Si, 2015:1). Salah

satu seruan Bapa Paus Fransiskus mengenai bumi yang mengalami kerusakan bisa

kita baca dalam kutipan di bawah ini:

Saudari ini sekarang menjerit karena segala kerusakan yang telah kita

timpakan kepadanya, karena tanpa tanggungjawab kita menggunakan dan

menyalahgunakan kekayaan yang telah diletakkan Allah di dalamnya.

Kita bahkan berpikir bahwa kitalah pemilik dan penguasanya yang

berhak menjarahnya. Kekerasan yang ada dalam hati kita yang terluka

oleh dosa, tercermin dalam gejala-gejala penyakit yang kita lihat pada

tanah, air, udara dan pada semua bentuk kehidupan. Oleh karena itu bumi

terbebani dan hancur termasuk kaum miskin yang paling ditinggalkan

dan dilecehkan oleh kita. Ia ”mengeluh dalam rasa sakit bersalin” (Rom

8:22). Kita lupa bahwa kita sendiri dibentuk dari debu tanah (Kej 2:7);

tubuh kita tersusun dari partikel-partikel bumi, kita menghirup udaranya

dan dihidupkan serta disegarkan oleh airnya (Ensiklik Laudato Si, 2015:

1).

Jauh sebelum dikeluarkannya Ensiklik Laudato Si, Allah juga mengajak

manusia untuk menjaga dan merawat alam ciptaan-Nya (bdk. Kej). Kehadiran

Allah di dalam diri Yesus juga menyatakan bahwa kasih-Nya amat besar terhadap

manusia dan alam ciptaan-Nya sehingga Ia tidak hanya mencipta namun juga

melindungi dan memelihara. “Allah adalah Kasih (bdk. 1 Yoh 4:16) dan kasih itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

5

tidak hanya ditujukan kepada manusia tetapi kepada semua makhluk yang telah

Ia ciptakan. Solidaritas dan kepedulian Allah terhadap ciptaan-Nya dalam

peristiwa penjelmaan, menjadi pegangan manusia untuk memperlakukan ciptaan

yang lain secara baik. Sehubungan dengan hal itu, manusia harus melepaskan diri

dari berbagai kelekatan seperti kekayaan dan kekuasaan (bdk. Mat 6:19-21), yang

sering dicapai dengan mengorbankan sesamanya atau makhluk ciptaan Tuhan

yang lain” (Nota Pastoral KWI, 2012: no 11).

Melihat keprihatinan yang terjadi pada alam sekitar, sudah ada beberapa

Gereja yang telah melakukan berbagai gerakan bagi kelestarian lingkungan hidup.

Ditambah saat ini sudah muncul berbagai macam ajakan dari Gereja seperti

adanya Nota Pastoral KWI, Arah Dasar KAS tahun 2011-2015 yang salah satu

pilarnya berisikan tentang lingkungan hidup, serta seruan Bapa Paus Fransiskus

yang mengeluarkan Ensiklik Laudato Si.

Salah satu paroki yang mengupayakan gerakan untuk lingkungan hidup

ialah Paroki Santo Yusup Baturetno Wonogiri. Paroki Santo Yusup Baturetno

Wonogiri merupakan salah satu paroki yang ada di Keuskupan Agung Semarang

(KAS) dan terletak di wilayah selatan Kabupaten Wonogiri. Keadaan alam di

wilayah paroki ini merupakan bukit-bukit berbatu yang sangat tandus pada saat

kemarau, sedangkan pada musim penghujan terdapat cukup air untuk bercocok

tanam. Daerah Wonogiri akan terasa hijau saat musim penghujan karena banyak

orang yang akan menanam padi, namun pada saat musim kemarau datang

beberapa daerah di Wonogiri mengalami krisis air bersih sehingga air yang ada di

sana tidak mampu mencukupi kebutuhan warga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

6

Melihat keprihatinan tersebut, umat Paroki Baturetno mulai

meningkatkan kepeduliannya akan lingkungan hidup khususnya mengenai

masalah air sejak lima tahun yang lalu. Gerakan ini mulai muncul saat salah

seorang umat yang baru pulang dari pertemuan di Klaten, mensharingkan

mengenai krisis air yang terjadi. Beliau mengungkapkan bahwa untuk bisa

memanen air maka kita harus menanam air. Cara yang digunakan untuk menanam

air ialah dengan menanam pohon-pohon besar yang akarnya mampu mengikat air

tanah yang cukup dalam dan membawanya ke permukaan. Jenis-jenis pohon yang

diusulkan untuk ditaman adalah pohon yang serumpun dengan beringin seperti

gayam, bereh dan tanaman-tanaman kuat yang mampu bertahan pada kondisi alam

Wonogiri yang berbatu-batu. Gerakan menanam pohon ini dinamakan dengan

gerakan “menanam air” karena manfaat yang didapatkan dari gerakan ini tidak

langsung kita rasakan, namun baru kita rasakan setelah beberapa puluh tahun lagi.

Beberapa usaha pastoral yang sudah dikembangkan untuk meningkatkan

kesadaran umat dan masyarakat ialah dengan pemutaran video mengenai sumber

air dan lingkungan di daerah Wonogiri, bekerjasama dengan perangkat desa untuk

saling memberi informasi dan mensosialisasikan gerakan “menanam air”,

membuat tema-tema perayaan natal, paskah dan HUT paroki yang bernafaskan

lingkungan hidup, serta mencari orang tua asuh untuk bibit pohon-pohon beringin

yang akan ditanam.

Usaha-usaha yang dilakukan mengalami banyak sekali kendala sehingga

gerakan ini tidak bisa berjalan mulus. Beberapa kendala yang dihadapi

diantaranya: kurangnya pemahaman dan kesadaran umat akan pentingnya pohon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

7

dalam kehidupan, ada beberapa bibit yang malah dijadikan bonsai, terbakar atau

mungkin sengaja dibakar dan belum adanya data untuk orang tua asuh.

Dari uraian yang telah disampaikan di atas mengenai keprihatinan akan

keadaan saudara bersama kita yang sedang sakit yaitu bumi ini dan dengan

dikeluarkannya ensiklik dari Paus Fransiskus serta menanggapi gerakan yang

sedang dilakukan oleh umat di Paroki Santo Yusup Baturetno Wonogiri maka

penulis tertarik untuk mengangkat judul skripsi sebagai berikut: “MENANAM

AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL

LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP BATURETNO

WONOGIRI. Penulis ingin mengajak pembaca untuk lebih peduli dengan alam

sekitar dengan gerakan-gerakan peduli lingkungan yang dapat meringankan beban

bumi kita yang semakin tua serta mampu menjaganya untuk anak cucu kita.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ini akan dirumuskan

sebagai berikut:

1. Sejauh mana kepedulian umat di Paroki Santo Yusup Baturetno Wonogiri

terhadap keberadaan air bersih?

2. Kegiatan pastoral lingkungan hidup seperti apa yang tepat sasaran bagi

gerakan “mananam air”?

3. Bagaimana cara meningkatkan kesadaran umat akan pentingnya gerakan

“menanam air?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

8

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dalam karya tulis ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Mengetahui tingkat kepedulian umat di Paroki Santo Yusup Baturetno

Wonogiri akan keberadaan air bersih.

2. Mengetahui kegiatan pastoral lingkungan hidup yang tepat sasaran guna

semakin mendukung gerakan “menanam air” di Paroki Santo Yusup

Baturetno Wonogiri.

3. Mengetahui cara meningkatkan kesadaran umat akan pentingnya gerakan

“menanam air”.

D. Manfaat Penulisan

Melihat berbagai permasalahan yang terjadi sehubungan dengan

lingkungan hidup, maka tulisan ini memberikan sedikit sumbangan bagi pihak-

pihak yang terkait. Adapun manfaat penulisan karya tulis ini bagi pihak-pihak

yang tekait ialah:

1. Bagi Penulis

Melalui karya tulis ini penulis belajar untuk semakin menyadari akan

keadaan alam yang semakin memprihatinkan dan mengajak penulis untuk

semakin menyadari akan pentingnya menghargai, mencintai, menjaga serta

melestarikan lingkungan hidup yang ada di sekitar. Melalui tulisan ini penulis

juga belajar untuk mencari bentuk-bentuk pastoral lingkungan hidup yang sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

9

dengan keadaan yang ada di lapangan dan mengaplikasikannya di dalam tugas

pastoral saya nantinya.

2. Bagi Umat di Paroki Santo Yusup Baturetno Wonogiri

Diharapkan dengan adanya karya tulis ini, umat semakin sadar akan

lingkungannya dan mau terlibat aktif untuk mendukung gerakan “menanam air”

serta memahami dan menghayati peran serta mereka dalam gerakan tersebut,

sehingga mereka semakin menyadari pentingnya menghargai, mencintai, menjaga

dan melestarikan alam sebagai sesama ciptaan Allah.

3. Bagi Pembaca

Diharapkan pembaca dapat mengetahui mengenai kerusakan dan betapa

menderitanya alam sekitar kita. Mampu mengerakkan pembaca untuk berani

melakukan suatu gerakan bagi pelestarian lingkungan hidup. Diharapkan pula

pembaca dapat mengetahui mengenai gerakan pastoral lingkungan hidup

“menanam air” dan semakin terinspirasi untuk membuat gerakan yang serupa.

Selain itu agar pembaca semakin menghargai keberadaan alam ciptaan sebagai

sesama ciptaan Allah.

E. Metode Penulisan

Penulisan ini menggunakan metode penelitian deskripsi analisis

berdasarkan penelitian empirik dan kajian pustaka yang didukung dengan data

penelitian kualitatif. Data diperoleh dengan melakukan wawancara kepada pastor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

10

paroki, penggagas gerakan, orang tua asuh (penanggungjawab penanaman dan

perawatan pohon beringin), serta tokoh masyarakat yang terlibat dalam gerakan

ini. Melalui data yang diperoleh, penulis akan menganalisis dan merumuskan

sumbangan pemikiran pastoral yang sesuai untuk mendukung gerakan ini.

F. Sistematika Penulisan

Demi memperoleh gambaran yang jelas, penulis membagi pokok-pokok

sistematika penulisan sebagai berikut:

Pada bab I, penulis akan menguraikan mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan

sistematika penulisan.

Bab II akan membahas mengenai gerakan pastoral “menanam air”

sebagai upaya pelestarian lingkungan dengan membahas dua pokok besar

mengenai pastoral dan lingkungan hidup.

Bab III terdiri dari tiga bagian yaitu gambaran umum mengenai Paroki

Santo Yusup Baturetno Wonogiri. Bagian kedua membahas mengenai penelitian

yang dilakukan. Bagian ketiga berisi mengenai laporan hasil penelitian,

pembahasan dan kesimpulan.

Bab IV membahas mengenai usulan program yang mampu mendukung

kegiatan pastoral lingkungan hidup di paroki Santo Yusup Baturetno dan

diharapkan agar program yang diusulkan semakin mampu mengajak umat untuk

peduli akan gerakan “menanam air”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

11

Bab V berisikan penutup yang mencakup dua bagian yaitu mengenai

kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah dengan didukung data hasil

penelitian dan bagian kedua berisikan saran yang ditujukan kepada petugas

pastoral di paroki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

BAB II

“MENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL

LINGKUNGAN HIDUP

Pada bab II, penulis akan menguraikan mengenai kajian pustaka yang

dipakai dari berbagai sumber. Bab ini akan membahas mengenai pastoral dan

lingkungan hidup yang akan membantu pembaca untuk lebih memahami

mengenai pastoral lingkungan hidup. Uraian mengenai pastoral terdiri dari

pengertian pastoral secara umum, sumber pelayanan pastoral dan gerakan

pastoral. Uraian yang kedua tentang lingkungan hidup yang berisi mengenai

pengertian lingkungan hidup, ruang lingkup lingkungan hidup, masalah

lingkungan hidup dan pelestarian lingkungan hidup. Pada bagian yang ketiga akan

dibahas secara singkat mengenai pengertian pastoral lingkungan hidup dan

bentuk-bentuk pelayanan pastoral lingkungan hidup demi pelestarian lingkungan.

Pembahasan secara lengkap mengenai kajian pustaka yang digunakan oleh penulis

akan diuraikan dalam pokok-pokok sebagai berikut, yang akan memudahkan

pembaca untuk lebih memahami mengenai kegiatan pastoral lingkungan hidup.

A. Pastoral

Adapun yang akan didalami dalam pokok-pokok bahasan ini ialah:

pengertian pastoral secara umum, sumber pelayanan pastoral dan gerakan

pastoral.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

13

1. Pengertian Pastoral Secara Umum

Pastoral sering diartikan hanya terbatas pada tugas dan karya seorang

imam atau pastor, namun sebenarnya pastoral memiliki arti yang lebih luas.

Pastoral berasal dari kata “pastor” dari bahasa Latin yang artinya gembala. Kata

pastor mendapat akhiran “al” yang dalam bahasa Indonesia berarti menunjuk pada

kata sifat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata pastoral berarti yang

berhubungan dengan pastor, pendeta, gembala dan penghidupannya. Gembala

mengandaikan adanya suatu hubungan atau komunikasi antara yang

menggembalakan (pastor) dan yang digembalakan (umat) seperti yang kita lihat

dalam Yoh 10:14. Hubungan gembala dan dombanya ini didasari oleh cinta kasih

dan bukan sikap ingin menguasai yang digembalakan.

Kata pastoral diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh seorang

pastor dalam hal memimpin ibadat, memberikan sakramen-sakramen,

mengunjungi orang sakit dan mengunjungi orang jompo. Namun pastoral bisa

pula diartikan sebagai seluruh kegiatan Gereja yang ditujukan kepada umatnya

demi memperkembangkan imannya dan tidak terbatas pada umat katolik saja

namun juga terbuka bagi seluruh umat. Semua orang bisa melaksanakan

pelayanan pastoral dan tidak terbatas pada pastor saja (Johanes Baptista, 2010: 7-

8).

Dalam Konsili Vatikan II, pastoral terutama dikaitkan dengan tindakan

penggembalaan Allah; Allah yang mewahyukan diri untuk menyelamatkan dan

menggembalakan umat-Nya. Dokumen Gaudium et Spes disebut sebagai

konstitusi pastoral karena Konsili Vatikan II ingin menguraikan hubungan Gereja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

14

dengan dunia dan umat manusia zaman sekarang serta ingin menanggapi situasi

konkret yang dihadapi oleh umat manusia pada zamannya (Madya Utama, 2011:

56).

Pemahaman yang diberikan oleh Konsili Vatikan II mengenai pastoral

menerangkan bahwa pelayanan pastoral tidak boleh dan tidak dapat lagi dikaitkan

secara eksklusif dengan tugas seorang imam. Pelayanan pastoral mencakup segala

hal yang berkaitan dengan penggembalaan Tuhan. Kegembalaan Tuhan tampak

dan perlu ditampakkan dalam kehidupan bersama/Gereja. Jadi pastoral berarti

segala usaha untuk membantu hidup iman bersama, sehingga Sang Gembala Ilahi

terasa tampil, hadir, menemani dan berkarya bagi semua manusia. Pelayanan

pastoral adalah pelayanan keselamatan bagi semua orang sebagai tugas dasar

Gereja, oleh semua anggota Gereja, selaras dengan bentuk, cara hidup dan

jabatannya (Madya Utama, 2011: 57).

Sang Gembala Ilahi yang tampil, hadir, menemani dan berkarya bagi

semua manusia bisa kita lihat dan rasakan secara langsung lewat orang-orang di

sekitar serta lewat alam sekitar. Allah hadir dan menemani manusia lewat udara

yang Ia berikan, lewat tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar kita serta lewat

segala ciptaan yang ada di bumi. Melihat kebaikan Allah tersebut hendaknya kita

menanggapinya dengan melakukan pelayanan pastoral.

2. Sumber Pelayanan Pastoral

Pelayanan pastoral yang dilakukan oleh Gereja mengalir dari dua buah

sumber utama, yakni Allah dan Yesus Kristus. Allah merupakan sumber yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

15

pertama dan utama karena Allah masih terus bekerja dan memberikan diri-Nya

untuk menyelamatkan seluruh umat manusia dan semua ciptaan lainnya (bdk. Yoh

5:7; 9:4). Allah senantiasa bekerja tanpa henti untuk menyelamatkan semua

ciptaan-Nya karena cinta-Nya yang begitu besar. Cinta Allah yang begitu besar

ditunjukkan dengan mengutus putra-Nya Yesus Kristus untuk menyelamatkan

umat manusia. Yesus Kristus melalui hidup dan karya-Nya menampakkan

kehadiran Allah yang menyelamatkan manusia yang dilakukan lewat pewartaan-

Nya, tindakan-Nya, pergulatan-Nya, keberpihakan-Nya, cara hidup-Nya, serta

relasi-Nya (Madya Utama, 2011: 58).

Pewartaan Kristus berpusat pada Kerajaan Allah yang sudah dekat (Mrk

1: 15). Tindakan-Nya mengumpulkan murid dalam sebuah komunitas yang para

anggotanya saling memperlakukan sebagai saudara dan saudari yang setara (bdk.

Mrk 10: 28-30; Mat 23: 8-11). Pergaulan-Nya dengan kalangan luas mengundang

ke dalam persaudaraan yang inklusif, rela berbagi, menjadi saudara satu sama

lain (bdk. Mat 14:13-21; Yoh 6:1-13). Keberpihakan Yesus pada orang yang

tersingkirkan dari masyarakat (para pendosa, orang-orang miskin, orang sakit,

pemungut cukai). Cara hidup-Nya yang taat dan kritis terhadap peraturan (bdk.

Luk 13:10-17). Relasi Yesus yang begitu dekat dengan Allah yang Ia panggil

Bapa, mengajak kita untuk berelasi dengan Allah seperti yang telah Ia lakukan

(bdk. Mat 6:9-14; Luk 11: 2-4) (Madya Utama, 2011: 59).

Sikap Yesus Kristus menjadi suatu simbol pelayanan pastoral yang Ia

lakukan bagi umat manusia dimanapun mereka berada. Allah dan Yesus Kristus

merupakan sumber pelayanan pastoral yang pertama dan patut menjadi teladan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

16

kita dalam menjalankan pelayanan pastoral di tengah-tengah masyarakat. Dengan

mengingat kedua sumber tersebut, maka dapat diartikan berpastoral merupakan

tindakan dan komitmen untuk bekerjasama dengan Allah dan Yesus Kristus guna

mewujudkan kehadiran Kerajaan Allah di tengah masyarakat sebagai komitmen

yang mengalir dari perjumpaan secara personal dan intim dengan Allah dalam

Yesus Kristus.

3. Gerakan Pastoral

Dalam Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang tahun 2011-2015

disebutkan bahwa langkah pastoral yang akan ditempuh ialah pengembangan

umat Allah terutama optimalisasi peran kaum awam, secara berkesinambungan

dan terpadu dalam perwujudan iman di tengah masyarakat, pemberdayaan Kaum

Lemah, Miskin, Tersingkir dan Difabel (KLMTD), serta pelestarian keutuhan

ciptaan.

Pada bagian pertama alinea ketiga dari arah dasar Keuskupan Agung

Semarang telah dijabarkan mengenai fokus pelestarian lingkungan seperti berikut:

Fokus pelestarian menunjuk pada keutuhan ciptaan. Ardas menegaskan

komitmen umat Allah untuk menghadirkan Kerajaan Allah yang

mencakup pemulihan keadaan alam semesta sehingga terciptalah "langit

baru dan bumi baru" (ARDAS KAS, 2011-2015: alinea 3)

Dalam hal ini, Keuskupan Agung Semarang tidak hanya ingin mengajak

umat Allah untuk menghargai sesama, namun juga ingin mengajak umat agar

lebih peduli pada alam ciptaan, sehingga gerakan pastoral yang ada tidak hanya

terbatas pada sesama manusia namun juga pada sesama ciptaan Allah yaitu alam

semesta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

17

Gerakan Pastoral di Keuskupan Agung Semarang tersebut sudah banyak

diikuti oleh Gereja-Gereja yang ada di KAS. Beberapa paroki telah melakukan

gerakan hijau di parokinya masing-masing seperti di Paroki Salam yang mulai

memanfaatkan air hujan sebagai air minum, Paroki Kelor yang sedang giat-

giatnya membudidayakan tanaman kelor dan membuat lahan di sekitar paroki

menjadi lahan hijau. Paroki Baturetno juga telah melakukan gerakan pastoral

lingkungan hidup dengan menanam pohon beringin yang merupakan sumber

penyerap air tanah.

Gerakan yang dilakukan oleh umat di Paroki Baturetno berawal dari

keprihatinan mereka akan air bersih yang semakin berkurang dan semakin sulit

didapatkan. Umat akhirnya mengusulkan kepada romo paroki untuk membuat

suatu gerakan “menanam air”. Dalam gerakan ini umat terlibat aktif dan ikut

berpartisipasi menjadi orang tua asuh bagi pohon beringin yang mereka bawa

pulang. Melihat gerakan ini berasal dari umat, oleh umat dan untuk umat serta

masyarakat maka penulis ingin mengupas lebih dalam mengenai gerakan

“menanam air” dari narasumber sehingga semakin memahami kesulitan yang

mereka hadapi serta mampu mengusahakan solusi bagi permasalahan yang ada.

Gerakan-gerakan pastoral yang dilakukan di setiap paroki selain untuk

mendukung gerakan ARDAS KAS 2011-2015 juga untuk ikut serta menghadirkan

Kerajaan Allah di tengah-tengah umat dan masyarakat. Sekecil apapun gerakan

pastoral yang berpusat pada lingkungan menjadi sarana untuk mewujudnyatakan

Kerajaan Allah di tengah-tengah kita. Gerakan-gerakan itu mampu membuat

sekitar kita menjadi tempat yang asri, aman dan nyaman untuk ditempati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

18

B. Lingkungan Hidup

Uraian yang kedua berisi mengenai pengertian lingkungan hidup, ruang

lingkup lingkungan hidup, masalah lingkungan hidup dan pelestarian lingkungan

hidup.

1. Pengertian Lingkungan Hidup

Menurut Piet Go pengertian lingkungan hidup secara umum ialah

keseluruhan persyaratan kehidupan, khususnya bagi manusia, tetapi dilihat pula

dari keterjalinan serta ketergantungan timbal balik antara makhluk-makhluk yang

lain dengan ruang hidupnya. Untuk mengungkapkan lingkungan hidup yang

dipahami sebagai pemukiman itu dipakailah istilah Yunani “oikos” yang berarti

rumah atau rumah tangga dan untuk ilmu yang membahas mengenai lingkungan

hidup dipakailah istilah “ekologi”, yang merupakan ilmu yang mempelajari

hubungan-hubungan makhluk-makhluk terhadap lingkungannya (Piet Go, 1989:

1).

Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 2009, lingkungan hidup adalah

kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,

termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan

perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain (UU

Lingkungan Hidup, 2009: pasal 1 ayat 1). Merujuk pada definisi tersebut, dapat

disimpulkan bahwa lingkungan hidup Indonesia merupakan kawasan Nusantara,

yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim

tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

19

dengan peranan strategis yang tinggi nilainya tempat bangsa Indonesia

menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspeknya (Wikipedia, 18

Agustus 2015).

Lingkungan hidup merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk

hidup, termasuk manusia, berupa benda, daya dan keadaan yang mempengaruhi

kelangsungan makhluk hidup, baik langsung maupun tidak langsung. Dalam

lingkungan hidup terdapat ekosistem yaitu unsur-unsur lingkungan hidup, baik

yang hidup (biotik) seperti manusia, tumbuhan, hewan, maupun yang tidak hidup

(abiotik) seperti tanah, air dan udara yang saling berhubungan dan saling

mempengaruhi. Manusia bersama dengan ciptaan yang lain merupakan bagian

dari lingkungan hidup dan keduanya mempunyai hubungan timbal balik yang

amat erat (Nota Pastoral KWI, 2013: alinea 4). Dari beberapa pernyataan

mengenai lingkungan hidup di atas bisa kita simpulkan bahwa lingkungan hidup

merupakan semua aspek kehidupan yang ada di sekitar kita baik berupa benda

hidup dan tidak hidup, keadaan alam yang mempengaruhi kelangsungan hidup

secara langsung maupun tidak langsung.

2. Ruang Lingkup Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup memiliki ruang lingkup tersendiri yang terdiri dalam

ekosistem yaitu unsur-unsur lingkungan hidup, baik yang hidup (biotik) seperti

manusia, tumbuhan, hewan, maupun yang tidak hidup (abiotik) seperti tanah, air

dan udara yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu dengan yang

lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

20

Menurut Undang-undang nomor 23 tahun 1997, ruang lingkup

lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik

Indonesia yang berwawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak

berdaulat, dan yurisdiksinya. Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu

tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan

saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan

produktivitas lingkungan hidup.

Menurut Piet Go satuan lingkungan hidup disebut “ekosistem”.

Ekosistem manusia bukanlah melulu “alam murni”, melainkan sudah diolah

menjadi kebudayaan dan peradaban. Ekosistem manusia dibagi dalam dua lingkup

yaitu lingkungan primer (biosper) yang terdiri dari udara, air, gas, mineral, flora

dan fauna. Sedangakan lingkungan sekunder (technosphere) terdiri dari bangunan,

mesin, industri, sistem informasi, lalu lintas dan sebagainya (Piet Go, 1989: 15).

3. Masalah Lingkungan Hidup

Kerusakan dan masalah lingkungan hidup dapat terjadi karena adanya

bencana alam (gunung meletus, gempa bumi, tsunami) ataupun akibat dari ulah

manusia yang dapat menyebabkan kerusakan ekologis yang tidak dapat dipulihkan

oleh alam serta dapat membahayakan kehidupan manusia dan makhluk hidup

lainnya. Masalah lingkungan hidup atau krisis ekologi sebenarnya lebih banyak

disebabkan karena adanya kehancuran, kerusakan dan pencemaran lingkungan

yang disebabkan oleh ulah manusia yang ingin menguasai alam semesta (Sonny

Keraf, 2010: 26).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

21

Menurut Sonny Keraf krisis dan bencana lingkungan hidup global dapat

dibedakan ke dalam empat macam krisis dan bencana yaitu: pencemaran,

kerusakan, kepunahan dan kekacauan iklim global. Maka untuk memperjelasnya

kita akan membahasnya satu persatu.

a. Kerusakan Lingkungan Hidup

Yang termasuk dalam kerusakan lingkungan hidup ialah kerusakan

hutan, kerusakan lapisan tanah, kerusakan terumbu karang dan kerusakan lapisan

ozon. Kerusakan hutan yang terjadi di dunia awal abad ke-20 mencapai 5 milyar

ha. Namun karena semakin luas hamparan hutan yang dirusak di berbagai belahan

dunia maka diperkirakan luas hamparan hutan hanya tinggal 5 milyar ha, dengan

perkiraan laju kerusakan mencapai 7 juta ha per tahun. Di Indonesia laju

kerusakan hutan berkisar antara 2-3 juta ha per tahun yang disebabkan karena

pembukaan hutan baik secara legal maupun ilegal yang terus meningkat sejak 20

tahun terakhir. Kerusakan hutan menyebabkan rusaknya lapisan tanah yang subur,

hilang dan punahnya flora dan fauna, munculnya bencana banjir dan tanah

longsor, hilangnya sumber mata air, serta kerusakan dan ganggunan ekosistem.

Kerusakan terumbu karang juga meningkat dari tahun ke tahun yang

disebabkan karena praktek pengeboman ikan, sedimentasi, pencemaran akibat

limbah dari daratan, penambangan karang dan pencemaran laut oleh tumpahan

minyak dari kapal. Ancaman terhadap terumbu karang juga terjadi akibat dari

semakin tingginya suhu atau temperatur permukaan air laut yang merupakan

gejala perubahan iklim global. Berdasar laporan Loke Ming Chou sekitar 40%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

22

terumbu karang di Indonesia mengalami kerusakan dan mengalami penurunan

kualitas terumbu karang. Henning Steffen, tahun 2001 menyatakan terumbu

karang Indonesia mengalami kerusakan hingga 90% dalam 5 tahun terakhir akibat

penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan. Dampak utama kerusakan

terumbu karang adalah menurunnya populasi biota laut, menurunnya daya tarik

wilayah objek wisata bahari, berkurangnya sumber mata pencaharian penduduk,

hilangnya habitat ikan terumbu karang, selain itu hilangnya terumbu karang juga

menyebabkan hilangnya peredam peningkatan suhu.

Kerusakan lahan terjadi akibat rusaknya permukaan tanah, hal ini terjadi

karena pola pertanian intensif dengan menggunakan pupuk kimia yang merusak

lapisan tanah. Degradasi tanah yang terjadi di dunia mengalami peningkatan yang

sangat pesat setiap tahunnya. Di Indonesia diperkirakan akan mengalami

penggurunan di beberapa wilayah di Sumatra dan Jawa apabila degradasi tanah,

penggunaan pupuk kimia semakin meningkat pesat. Sumatra dan Jawa merupakan

dua pulau yang mengalami krisis lahan yang cukup tinggi akibat dari

pertambangan dan pembukaan lahan yang dibiarkan begitu saja tanpa adanya

pengembalian lahan seperti semula.

Kerusakan lapisan ozon disebabkan oleh zat perusak berupa bahan kimia

CFC dari media pendingin dan pendorong spray aerosol, bromin halocarbon, dan

nitrogen oksida dari pupuk kimia. Rusaknya lapisan ozon menyebabkan

timbulnya berbagai macam penyakit, kerusakan flora dan fauna, gagal panen dan

ancaman terhadap terhadap plankton sebagai makanan berbagai biota laut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

23

b. Pencemaran Lingkungan Hidup

Ada lima macam pencemaran lingkungan hidup yaitu pencemaran udara,

pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran laut dan sampah. Pencemaran

udara terjadi akibat dari sumber yang tidak bergerak yaitu aktivitas industri,

kebakaran hutan dan sampah maupun sumber yang bergerak yaitu dari alat

transportasi yang menggunakan bahan bakar fosil. Pencemaran udara

mengakibatkan berbagai jenis penyakit kronis seperti gangguan saluran

pernafasan, penurunan IQ, impotensi dan gangguan syaraf, adanya perubahan

iklim dan pemanasan global. Pencemaran udara yang terjadi di Indonesia sangat

memperihatinkan karena parameter kualitas udaranya telah melampaui baku mutu

ambiven, serta telah terjadi hujan asam di kota-kota besar. Salah satu penyebab

pencemaran udara yang terbesar ialah pembakaran dan kebakaran hutan.

Pencemaran air merupakan krisis lingkungan hidup yang sangat serius.

Hal ini terjadi karena pembuangan limbah yang berbahaya dan beracun (B3), erosi

dan pendangkalan sungai dan danau akibat kerusakan hutan. Menurut KNLH

debit air di 34 sungai pada tahun 2006 menunjukkan 14 sungai memiliki kondisi

hidrologis yang buruk akibat dari kerusakan dan pendangkalan daerah aliran

sungai. Pulau Jawa dan Bali sudah mengalami defisit air khususnya di musim

kemarau. Saat ini banyak orang yang tidak berani mengonsumsi air alamiah dari

sumber alami karena sumber mata air tidak lagi bebas dari pencemaran dan tidak

aman dikonsumsi. Pencemaran air terbesar disebabkan oleh limbah industri yang

pengolahan limbahnya tidak ramah lingkungan selain itu juga karena penggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

24

pupuk dan pestisida kimia yang berlebihan. Hal tersebut menyebabkan sungai-

sungai di Indonesia memiliki status mutu yang tercemar berat.

Pencemaran laut terjadi karena pembuangan limbah cair berupa minyak,

pencemaran dan kecelakaan aktivitas tambang minyak lepas pantai. Dampak dari

pencemaran laut dan pesisir adalah mati dan punahnya berbagai biota laut serta

rusaknya terumbu karang sebagai habitat berkembangnya biota laut.

Sampah rumah tangga khususnya di kota besar menjadi masalah serius.

Akibat gaya hidup membuat orang semakin konsumtif dan meninggalkan banyak

sekali limbah padat yang sulit untuk terurai seperti botol air dan berbagai jenis

bungkus makanan dari plastik. Sampah menjadi persoalan besar karena

membutuhkan area pengolahan yang luas, sampah menimbulkan berbagai macam

pencemaran udara, air dan membutuhkan biaya yang besar dalam pengolahannya.

Semakin besar jumlah penduduk, semakin besar pula produksi sampah setiap

harinya selain itu budaya membuang sampah sembarangan semakin memperparah

pencemaran. Peraturan yang ada tidak menjamin kesadaran dari masyarakat

sendiri untuk membuang dan memanfaatkan sampah dengan baik.

c. Kepunahan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Kepunahan yang terjadi telah menyerang keanekaragaman hayati,

punahnya sumber daya alam dan sumber mata air. Kepunahan keanekaragaman

hayati atau berkurangnya jumlah keanekaragaman hayati telah menjadi perhatian

dunia karena keadaannya yang semakin memperihatinkan. Dari 1.000 spesies

burung 21% diantaranya terancam dan berkurang populasinya, 20% dari 5.416

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

25

spesies mamalia terancam dan 39% ikan ikut terancam. Hal ini disebabkan oleh

proses alam dan bencana selain itu disebabkan juga oleh perilaku manusia yang

menimbulkan terjadinya kerusakan dan kebakaran, aktivitas ilegal seperti jual beli

flora dan fauna langka juga turut serta mengurangi keanekaragaman hayati.

Pembabatan hutan dan alih fungsi hutan, kerusakan ekosistem akibat pola

pertanian yang tidak ramah lingkungan ikut ambil bagian merusak

keanekaragaman hayati. Pengeboman ikan, degradasi habitat dan pemanasan

global merupakan sebab-sebab lain dari punahnya keanekaragaman hayati.

Banyak spesies hewan yang benar-benar terancam punah karena habitatnya

dirusak atau mengalami perubahan.

Kepunahan sumber mata air adalah sebuah krisis lingkungan hidup yang

serius karena air merupakan sumber kehidupan baik untuk minum maupun untuk

aktivitas produktif seperti pertanian dan industri, kepentingan sanitasi dan

kesehatan. Tanpa air tidak akan ada kehidupan. Bank Dunia memperkirakan pada

tahun 2025 dua pertiga penduduk dunia akan kesulitan memperoleh air bersih dan

minum. Hilangnya sumber mata air terjadi karena kerusakan hutan sebagai tempat

penyimpanan air, eksploitasi besar-besaran terhadap gunung kapur (kars) sebagai

tempat penampungan air, perubahan iklim juga turut memperparah berkurangnya

pasokan air karena semakin besarnya proses evaporasi yang menyebabkan sungai

dan sumber mata air semakin berkurang. Pendangkalan sungai akibat erosi,

berkurangnya debit air juga termasuk masalah serius yang dialami di Indonesia

yang mampu mengancam kebutuhan air bagi manusia, flora dan fauna. Banyak

sungai dan danau yang mulai hilang akibat pendangkalan di berbagai negara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

26

Krisis air karena kekurangan sumber mata air, pencemaran, kekeringan dan banjir

diprediksi akan menjadi salah satu sumber pertikaian dan konflik sosial di masa

yang akan datang. Krisis air juga mampu mempengaruhi krisis pangan karena

semakin banyak areal pertanian yang tidak teraliri air yang memadahi.

Kepunahan sumber daya alam adalah isu yang tidak kalah penting.

Kepunahan ini hendaknya menjadi perhatian serius khusunya kepunahan energi

yang tidak dapat terbarukan. Kesalahan dalam mengelola dan dalam kebijakan

pembangunan di masa lalu, menyebabkan penurunan dan terancam punahnya

sumber daya alam di Indonesia. Hutan, ikan dan sumber daya laut, mineral, batu

bara, minyak bumi telah mengalami penurunan dan terancam punah. Kepunahan

sumber daya ini merugikan dari segi ekonomi dan juga rusak dan tercemarnya

ekosistem lingkungan hidup di sekitarnya. Hal itu menyebabkan menurunnya

kesejahteraan anak cucu kita dan kualitas hidup yang buruk karena rusaknya

lingkungan hidup.

d. Kekacauan Iklim Global

Kekacauan iklim global atau yang lebih dikenal dengan perubahan iklim

merupakan masalah yang sudah sering dibahas. Kekacauan iklim ini disebabkan

karena sinar matahari yang dipantulkan ke bumi dipantulkan kembali oleh gas

rumah kaca yang ada di atmosfer dan tertahan disana sehingga semakin menebal

dan menyebabkan sinar matahari yang akan masuk ke bumi, terperangkap dan

kembali memanasi permukaan bumi, sehingga menyebabkan suhu di permukaan

bumi semakin meningkat dan menyebabkan kekacauan iklim global. Gas rumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

27

kaca terdiri dari beberapa jenis yaitu: karbondioksida (CO2), metana (CH4) dan

Nitroksida (N2). CO2 memiliki andil yang besar dalam menyebabkan efek rumah

kaca yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil yang berasal dari

industri, transportasi, kebakaran hutan, pembakaran sampah dan sumbangan gas

metana dari pembusukan sampah dan pertanian.

Peningkatan emisi gas rumah kaca juga disebabkan karena penggundulan

hutan yang terjadi di seluruh dunia. Beberapa contoh perubahan iklim yang terjadi

diantaranya ialah adanya anomali cuaca atau perubahan musim yang

menyebabkan hujan turun tidak pada waktunya dan kemarau yang semakin

panjang, hal tersebut mempengaruhi pertanian yang ada di Indonesia, kelangkaan

air, kebakaran hutan, bencana alam seperti angin kencang, laut bergelombang dan

hujan lebat yang menyebabkan banjir. Terjadinya badai tropis yang terjadi di

seluruh belahan dunia yang merengut korban jiwa dan harta benda. Badai juga

menganggu aktivitas manusia seperti kecelakaan pesawat, nelayan tidak bisa

melaut karena gelombang besar, tidak normalnya perkembangan tanaman yang

dapat menyebabkan jebakan pangan dan kelaparan di berbagai dunia.

Saat ini fenomena mencairnya es di Kutub mengalami kemajuan yang

mengejutkan. Para pakar terkejut karena hilangnya bongkahan es hampir dua kali

lipat daratan Inggris. Menurut Robert Corell, es yang meleleh memiliki kecepatan

2 meter per jam sepanjang 5 kilometer dengan kedalaman 1.500 meter. Fenomena

mengapungnya gunung es di sekitar Selandia Baru dan Australia merupakan

sebuah peringatan serius akan mencairnya es di Kutub akibat perubahan iklim.

Akibat mencairnya es di Kutub menyebabkan naiknya permukaan laut sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

28

banyak pulau kecil akan tenggelam dan banyak kota besar akan terendam air. The

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memprediksikan pada abad

ini akan terjadi kenaikan permukaan laut sebesar 18-59 sentimeter dan menurut

data baru, kenaikan bisa mencapai 2-12 meter. Dampak besar kenaikan

permukaan air laut akan sangat dirasakan oleh negara-negara kepulauan seperti

Indonesia karena akan banyak pulau yang tenggelam dan akan terjadi migrasi

besar-besaran (Sonny Keraf, 2010: 62).

Anomali cuaca juga menyebabkan berbagai jenis penyakit menular yang

baru seperti flu burung, flu babi, SARS dan penyakit lainnya yang diperkirakan

ada sebanyak 30 penyakit baru dalam kurun waktu 25-30 tahun terakhir.

Kekacauan iklim juga menyebabkan banyak spesies flora dan fauna yang

terancam punah. Hal tersebut dikarenakan rusaknya ekosistem akibat

terganggunya kelembaban dan kekeringan yang tidak normal. Menurut pakar

biologi, kepunahan ini terjadi 100 kali lebih banyak daripada yang normal terjadi.

Selain flora dan fauna, terumbu karang juga terancam rusak dan punah karena

suhu udara yang semakin naik.

4. Pelestarian Lingkungan Hidup

Pelestarian Lingkungan Hidup menurut Macy, hendaknya menekankan

pentingnya kesadaran akan diri manusia sebagai pribadi dan bagian alam semesta.

Manusia berada dengan makhluk ciptaan lain dan bukan penghuni tunggal di

dalam jagad raya, sehingga diharapkan manusia mengenal garis batas akan

kepentingan diri (William Chang, 2005: 79).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

29

Nota Pastoral KWI yang dikeluarkan pada tahun 2013 menyatakan

bahwa:

Di antara segala ciptaan, manusia adalah satu-satunya makhluk yang

secitra dengan Allah (bdk. Kej 1:27). Sebagai citra Allah, manusia

mempunyai martabat sebagai pribadi yang mampu mengenali dirinya

sendiri, menyadari kebersamaan dirinya dengan orang lain, dan

bertanggung jawab atas makhluk ciptaan yang lain. Manusia adalah

rekan kerja Allah dalam menata, menjaga, memelihara dan

mengembangkan seluruh alam semesta ini. Allah memberikan

kepercayaan kepada manusia untuk memelihara dan mengolah dengan

bijaksana alam semesta ini serta berupaya menciptakan hubungan yang

harmonis di antara semua ciptaan (bdk. Kej 2:15). Oleh karena itu,

manusia harus mengelola bumi dengan segala isinya ini dalam kesucian

dan keadilan. Manusia tidak berhak memboroskan dan merusak alam

serta sumber-sumbernya dengan alasan apapun.

Kutipan dari Nota Pastoral KWI 2013 di atas ingin mengajak manusia

untuk peduli dengan lingkungan sekitar dan menjaga kelestariannya karena

manusia dipanggil untuk bertanggungjawab atas ciptaan yang lain. KWI

menyatakan bahwa Allah adalah kasih maka Ia telah menciptakan dan menjaga

seluruh ciptaan-Nya dan dengan kasih-Nya pula Ia mengajak manusia untuk

mencintai alam ciptaan-Nya serta menjaga tanpa adanya keinginan untuk

menguasai (Nota Pastoral KWI, 2013: no 11).

Gereja juga diajak untuk meningkatkan kepeduliannya terhadap masalah-

masalah lingkungan hidup seperti yang terdapat dalam kutipan di bawah ini:

Kepedulian Gereja tersebut tampak dalam pemikiran dan pandangan para

Bapa Gereja. Konsili Vatikan II dalam Konstitusi Pastoral Gaudium et

Spes No. 69 menyatakan “Allah menghendaki, supaya bumi beserta

segala isinya digunakan oleh semua orang dan sekalian bangsa, sehingga

harta–benda yang tercipta dengan cara yang wajar harus mencapai semua

orang, berpedoman pada keadilan, diiringi dengan cinta kasih”. Para

Bapa Konsili meyakini bahwa Allah telah menganugerahkan bumi

dengan segala kekayaannya sebagai rumah bersama semua manusia dan

semua makhluk. Semua manusia, tanpa kecuali, berhak menikmati dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

30

mendapatkan sumber penghidupan dari kekayaan alam semesta ini (Nota

Pastoral KWI, 2013: no 13).

Dalam dunia yang semakin modern dengan keadaan bumi yang semakin

memprihatinkan, Gereja diajak untuk semakin meningkatkan kepeduliannya akan

lingkungan hidup seperti yang telah diserukan oleh Bapa Paus Fransiskus dalam

ensiklik Laudato Si dan Nota Pastoral KWI tahun 2013. Seruan dalam Nota

Pastoral tersebut bisa kita simak pada kutipan yang ada di bawah ini.

Kepedulian Gereja terhadap usaha-usaha untuk melestarikan keutuhan

ciptaan perlu ditingkatkan. Salah satu hal penting dan mendesak untuk

dilakukan adalah membangun dan mengembangkan pertobatan ekologis

demi terwujudnya rekonsiliasi atau pendamaian antara manusia dengan

seluruh ciptaan. Pertobatan ini tidak hanya berhenti pada lahirnya kesa-

daran baru, bahwa lingkungan hidup penting untuk kehidupan manusia,

melainkan adanya perubahan positif yang signifikan dalam memandang

dan memperlakukan alam semesta (Nota Patoral KWI, 2013: no 21).

Gereja juga mengajak manusia sebagai individu untuk merubah cara

pandang yang “egosentris” menjadi “biosentris” yaitu dengan memanfaatkan

sumber daya alam secara bijaksana didasari oleh kebutuhan hidup yang

berkelanjutan tanpa adanya keinginan untuk menguasai. Pembangunan yang ada

hendaknya dilaksanakan sesuai dengan pembangunan berwawasan lingkungan

serta menempatkan alam sebagai mitra kehidupan manusia dan rumah bagi segala

makhluk. Pastoral Lingkungan hidup hendaknya juga dilakukan secara

menyeluruh dan berkesinambungan yang mengajak semua lapisan masyarakat

untuk berjalan secara teratur, terarah dan terus menerus.

Pelestarian lingkungan hidup harus terus digalakkan dan menjadi

prioritas utama karena bila tidak diprioritaskan maka lingkungan hidup akan

rusak. Menurut GBHN 1988 bab IV no. 13 “Sumber Alam dan lingkungan hidup”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

31

dalam rangka pembangunan yang berwawasan lingkungan hidup”. Salah satu

upaya yang bisa kita lakukan adalah menumbuhkan wawasan lingkungan hidup

dalam setiap pembangunan kehidupan.

Cara lain yang bisa dilakukan untuk melestarikan lingkungan hidup ialah

dengan membuat peraturan hukum yang ketat dengan sanksi yang berat serta

diberlakukan dengan adil dan benar kepada siapa saja yang melanggar peraturan

itu, agar memberikan efek jera kepada pelaku pengerusakan lingkungan.

Setelah membahas mengenai pastoral dan mengenai lingkungan hidup

dan keprihatinannya maka penulis akan menguraikan mengenai pastoral

lingkungan hidup dan unsur-unsur yang ada di dalamnya. Lewat tulisan ini

diharapkan umat dan pembaca semakin memahami mengenai pastoral lingkungan

hidup serta semakin memudahkan mereka untuk menghargai alam ciptaan lewat

gerakan pastoral yang mereka ikuti.

C. Pastoral Lingkungan Hidup

Salah satu bidang pelayanan pastoral yang bisa kita lakukan ialah

pelayanan pastoral lingkungan hidup. Hal tersebut untuk menanggapi keprihatinan

dunia akan rusaknya rumah kita bersama yaitu bumi kita, seperti yang diserukan

oleh Bapa Paus Fransiskus. Kita bisa menghadirkan Allah secara nyata dengan

membantu sesama kita lewat gerakan-gerakan pastoral lingkungan hidup seperti

yang sudah dilakukan oleh beberapa paroki untuk melestarikan keutuhan ciptaan

dengan gerakan-gerakan menanam atau mengolah sampah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

32

1. Pengertian Pastoral Lingkungan Hidup (Eko-Pastoral)

Pastoral lingkungan hidup atau yang sering disebut sebagai eko-pastoral

sebenarnya bukanlah hal yang baru. Pastoral ini sudah sering digadang-gadangkan

sejak lama mengingat kondisi bumi yang semakin memperihatinkan. Agar lebih

memahami mengenai pastoral lingkungan hidup atau eko-pastoral maka kita akan

mengupas arti kata eko-pastoral itu sendiri.

Eko-pastoral berasal dari kata ekologi dan pastoral. Ekologi berasal dari

dua kata dasar Yunani yaitu oikos (rumah, tempat tinggal) dan logos (kata,

uraian). Dengan kata lain ekologi merupakan ilmu tentang hubungan antar

organisme yang hidup dengan lingkungannya. Ekologi bertujuan untuk

memperoleh pemahaman menyeluruh tentang keadaan jagat raya (William Chang,

2005: 1-2). Sedangkan arti pastoral menurut Konsili Vatikan II pastoral berarti

segala usaha untuk membantu hidup iman bersama, sehingga Sang Gembala Ilahi

terasa tampil, hadir, menemani, dan berkarya bagi semua manusia (Madya Utama,

2011: 56-57). Jadi Eko-pastoral merupakan sebuah usaha bersama untuk semakin

meningkatkan iman bersama sehingga Sang Gembala Ilahi terasa hadir dan

berkarya yang kemudian dikhususkan dalam hal lingkungan hidup dan pelestarian

lingkungan hidup dengan meningkatkan kesadaran mengenai permasalahan

lingkungan yang ada.

Menurut tulisan Romo Bagus Kusuwanta, Pr dalam sesawi.net eko-

pastoral dapat dipahami sebagai suatu kesadaran pastoral gerejani yang bermuara

pada pembangunan yang berkelanjutan. Pernyataan Romo Bagus dapat kita simak

dalam kutipan di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

33

Eco-pastoral merupakan sebuah simptom kesadaran pastoral gerejani

yang berasal dari perubahan baru yang berlangsung dalam cara

memandang pembangunan (development) dalam dunia ekonomi dan

politik global sejak dasawarsa 1970-an (misalnya dokumen “Limits to

Growth” yang dikeluarkan oleh The Club of Rome, 1972) (Bagus

Kusuwanta Pr, 2012: Sesawi.net).

Eko-pastoral dicanangkan karena adanya pola pembangunan yang

semakin mengabaikan keberlanjutan ekosistem di bumi yang menyebabkan

kerusakan lingkungan, budaya dan masa depan generasi yang akan datang.

Melihat keprihatinan tersebut banyak pihak yang mulai mencanangkan

pembangunan berkelanjutan, tidak terkecuali dari pihak Gereja sendiri. Beberapa

dokumen Gereja Katolik juga menyuarakan tentang keprihatinannya akan

lingkungan hidup. Melalui segala keprihatinan tersebut muncullah istilah

“keutuhan ciptaan” yang kemudian menjadi suatu gerakan pastoral di dalam

Gereja katolik yang semakin menumbuhkan kesadaran ekologis di antara anggota

Gereja sehingga memunculkan istilah eko-pastoral dikalangan Gereja katolik.

2. Bentuk-Bentuk Pelayanan Pastoral Lingkungan Hidup

Ada berbagai macam pelayanan pastoral yang ada di sekitar kita yang

ditujukan kepada bidang-bidang kehidupan manusia. Pada bagian ini kita akan

mencari lebih dalam mengenai bentuk pelayanan pastoral yang sudah berjalan dan

dapat kita lakukan khususnya demi pelestarian lingkungan hidup. Majalah Hidup

edisi 44 tahun ke 69 yang terbit pada 1 November 2015, dalam artikel-artikelnya

membahas mengenai lingkungan hidup. Maka kita bisa melihat bentuk-bentuk

pelayanan pastoral mengenai lingkungan hidup yang sudah terlaksana dan bisa

kita lakukan antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

34

a. Membangun habitus peduli lingkungan hidup dengan membentuk seksi

lingkungan hidup di paroki. Habitus peduli lingkungan bisa diwujudkan

dengan membuat Kebun Sadar Lingkungan seperti yang dilakukan oleh

paroki-paroki di Keuskupan Agung Jakarta. Kegiatan yang sudah dilakukan

ialah memilah sampah organik dan anorganik untuk dimanfaatkan lebih lanjut

baik untuk pupuk kompos untuk sampah-sampah organik dan membuat

kerajinan untuk sampah-sampah anorganik.

b. Berusaha mengajak umat untuk menanam tumbuh-tumbuhan baik pohon

maupun tanaman sayur-mayur di sekitar pekarangan mereka.

c. Membuat gerakan paroki go green seperti yang dilakukan oleh Keuskupan

Bogor dengan membuat biopori, menanam pohon dan mengajak umat untuk

dapat mewujudkan imannya dalam kegiatan bersama yang berorientasi pada

lingkungan.

d. Melakukan pertobatan ekologis dengan menyadarkan umat akan tindakan

mereka yang terlalu sering mengeksploitasi bumi tanpa memikirkan dampak

ke depan.

Melihat berbagai keprihatinan yang terjadi di sekitar kita serta

menanggapi adanya seruan Gereja mengenai lingkungan hidup maka diharapkan

gereja khususnya Paroki Santo Yusup Baturetno dapat menemukan cara yang

tepat sasaran untuk mendukung gerakan pastoral lingkungan hidup yang sudah

berjalan. Cara-cara yang digunakan dalam mendukung gerakan pastoral

lingkungan hidup hendaknya mampu mendorong umat di Paroki Baturetno dan

warga sekitar untuk semakin sadar akan gerakan ini dan terlibat aktif di dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

35

menjalankannya. Dalam tulisan ini diharapkan umat Paroki Baturetno mampu

menyadari akan peran mereka dan menghayatinya serta mampu membawa

Kerajaan Allah di tengah-tengah mereka. Inilah fokus yang akan didalami lebih

lanjut dalam penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Penelitian tersebut akan

dijabarkan dalam bab berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

BAB III

KEGIATAN PAROKI SANTO YUSUP BATURETNO WONOGIRI

DALAM UPAYA MENJAGA KEUTUHAN ALAM CIPTAAN

Dalam bab ini, penulis akan membagi pokok bahasan dalam tiga bagian.

Pertama penulis akan memaparkan gambaran umum Paroki Santo Yusup

Baturetno Wonogiri dari segi geografis, keadaan demografis, keadaan sosial

budaya dan ekonomi, visi misi paroki, gerakan peduli lingkungan hidup dan tata

penggembalaan di paroki. Bagian kedua penulis akan memaparkan mengenai

metode penelitian pastoral lingkungan hidup di paroki dan keterlibatan umat di

dalamnya. Penelitian dan metode penelitian dalam bab ini terdiri atas:

permasalahan penelitian, tujuan penelitian, jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian dan

teknik analisis data. Pada bagian yang ketiga akan dibahas mengenai hasil

penelitian, pembahasan hasil penelitian, rangkuman hasil penelitian dan

permasalahan yang ditemukan dalam penelitian.

Gambaran umum mengenai Paroki Santo Yusup Baturetno Wonogiri

diperoleh dari buku profil paroki tahun 2013 yang dibuat berdasarkan pendataan

umat pada tahun 2011. Dalam buku ini dipaparkan secara jelas mengenai keadaan

di Paroki Santo Yusup Baturetno termasuk keadaan alam yang ada disana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

37

A. Gambaran Umum Paroki Santo Yusup Baturetno Wonogiri

1. Keadaan Geografis

a. Wilayah Teritorial

Wilayah Paroki Baturetno berada di kawasan kaki Pegunungan Seribu di

bagian selatan Kabupaten Wonogiri. Paroki Baturetno mencakup lima kecamatan,

yaitu Kecamatan Baturetno, Batuwarno, Karangtengah, Tirtomoyo dan

Nguntoronadi. Wilayah selatan, berbatasan dengan Paroki Danan, sebelah utara

dan barat berbatasan dengan Paroki Wonogiri, sedangkan sebelah timur

berbatasan dengan Paroki Ponorogo (Jawa Timur).

Paroki Baturetno memiliki 9 wilayah yang dibagi dalam 38 lingkungan.

Wilayah Batu Selatan yang berjarak kurang lebih 3 km di selatan pusat paroki,

terdiri atas 5 lingkungan. Sedangkan Wilayah Batu Utara merupakan wilayah di

pusat paroki yang terdiri atas 4 lingkungan. Wilayah Patuk, berjarak kurang 1 km

di sebelah barat pusat paroki, terdiri atas 4 lingkungan. Wilayah Jamprit, kurang

lebih 3 km dari pusat paroki, terdiri atas 5 lingkungan. Wilayah Selopuro, kurang

lebih 10 km sebelah timur pusat paroki, terdiri atas 4 lingkungan. Wilayah Boto,

berjarak kurang lebih 5 km sebelah utara pusat paroki terdiri atas 4 lingkungan.

Wilayah Kedungrejo, kurang lebih 8 km dari pusat paroki, terdiri atas 4

lingkungan. Wilayah Ngadiroyo, kurang lebih 13 km utara dari pusat paroki

terdiri atas 2 lingkungan. Sedangkan wilayah Tirtomoyo, berjarak kurang lebih 12

km utara pusat paroki, terdiri atas 4 lingkungan. Data lebih lengkap mengenai

daftar lingkungan yang ada di setiap wilayah dapat dilihat di dalam tabel di bawah

ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

38

Tabel 2.1. Daftar Wilayah dan Lingkungan Paroki Baturetno

No Wilayah Lingkungan Keterangan

1. Batu Selatan Watuagung, Balepanjang, Sambeng,

Batu Tengah, Batu Kidul 5 lingkungan

2. Batu Utara Batu Rosari, Batu Asisi, Talun, Duren 4 lingkungan

3. Patuk

Patuk Yakubus, Patuk Paulus,

Gambiranom Maria, Gambiranom

Carolus

4 lingkungan

4. Jamprit Jamprit Daniel, Jamprit Samuel,

Jamprit Elias, Klerong, Saradan 5 lingkungan

5. Selopuro Melikan, Diaspora, Wates, Selopuro 4 lingkungan

6. Boto Boto, Kedungombo, Sendangrejo,

Ngawu 4 lingkungan

7. Kedungrejo Kedungrejo Gregorius, Kedungrejo

Stephanus, Kwangen Mateus, Gebang 4 lingkungan

8. Ngadiroyo Ngadiroyo, Ngadipiro 2 lingkungan

9. Tirtomoyo

Banyakprodo, Tirtomoyo Stephanus,

Ngampel, Sendangmulyo, Tirtomoyo

Agustinus, Ngrejo

6 lingkungan

Jumlah 38 lingkungan

b. Kondisi Alam

Baturetno memiliki suhu harian antara 26°-30°C, terletak di 7o59’ LS dan

110o56'0"BT, dengan 2 musim yaitu penghujan dan kemarau. Kontur wilayahnya

relatif datar dibandingkan wilayah kecamatan lain dalam Kabupaten Wonogiri.

Sebagian besar daerahnya tandus, kering, dan berbatu seperti desa-desa lainnya di

wilayah selatan Kabupaten Wonogiri, meskipun juga ada lahan yang bisa ditanami

tanaman pangan, tetapi tidak luas dan hasilnya juga tidak cukup untuk memenuhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

39

kebutuhan keluarga. Topografi desa adalah perbukitan dengan struktur tanah yang

didominasi batuan gamping sebagai ciri khasnya. Kondisi geografis dan struktur

geologis dengan batuan kapur berlapis-lapis memberikan kesan bahwa daerah ini

tampak sebagai kawasan batu bertanah. Tanah hanya sedikit terlihat di celah-celah

batu.

Dengan kondisi demikian tidak mengherankan kalau daerah ini

dikategorikan daerah tandus dan banyak masyarakat khususnya generasi muda

bermigrasi dan bekerja di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang,

Sala, dan sebagainya.

Daerah Wonogiri memiliki sumber air yang cukup dalam karena rata-rata

daerahnya merupakan perbukitan kapur. Sebagian besar pertanian yang ada di

daerah Baturetno mengandalkan air hujan untuk bertani atau yang sering disebut

sawah tadah hujan.

2. Keadaan Demografis (Kependudukan)

Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten

Wonogiri tahun 2011 jumlah penduduk Kabupaten Wonogiri pada tahun 2011

mencapai 1.252.930 jiwa dengan komposisi 629.432 penduduk laki-laki dan

623.498 jiwa penduduk perempuan dan laju pertumbuhan penduduk 0,56%.

Sementara itu jika dilihat dari tingkat kepadatan bruto penduduk, pada

tahun 2011 mencapai 688 jiwa/km2 dengan rentang kepadatan bruto penduduk per

kecamatan antara 369 jiwa/km2 hingga 1.481jiwa/km2. Kepadatan tertinggi masih

terkonsentrasi pada ibu kota kabupaten dan mengelompok di sekitar jalan provinsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

40

dari arah Kecamatan Selogiri sampai ke arah Kecamatan Purwantoro. Sedangkan

jumlah Kepala Keluarga (KK) mencapai 375.701 KK sehingga rata-rata jumlah

jiwa dalam 1 (satu) KK sebanyak 3-5 jiwa/KK.

Dari data penduduk berdasarkan jenis pekerjaan, dari total jumlah

penduduk sebagian besar adalah petani yaitu sebanyak 29,31% dan sebanyak

23,33% bekerja pada bidang lain di antaranya: jasa-jasa (tukang cukur, tukang

batu, tukang jahit, penata rambut, tukang kayu, dan lain-lain); buruh harian (buruh

harian lepas, buruh tani, buruh perkebunan, buruh nelayan, buruh peternakan, dan

lain-lain); pembantu rumah tangga; seniman; tabib, dan lain-lain.

3. Keadaan Sosial Budaya dan Ekonomi

a. Kondisi Sosial

Secara sosial kemasyarakatan, penduduk di sekitar Paroki Baturetno

adalah masyarakat yang heterogen, baik secara etnis maupun agama. Etnis Jawa

merupakan etnis mayoritas di sekitar Paroki Baturetno, sedangkan agama Islam

merupakan agama yang lebih dominan dalam hal jumlah. Keberagaman ini

dipandang sebagai suatu kekayaan yang memperindah kehidupan sosial. Situasi

kehidupan masyarakatnya masih kental dengan pola hidup orang desa yang belum

banyak terkontaminasi oleh gaya hidup orang kota/metropolitan. Semangat hidup

gotong-royong, kebersamaan, kerukunan, dan lain-lain masih sangat lekat dalam

kehidupan sehari-harinya. Jadi meskipun masyarakat di sekitar Paroki Baturetno

beragam, akan tetapi keberagaman itu tidak dianggap sebagai perbedaan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

41

mengancam. Toleransi terhadap umat Katolik sebagai kelompok minoritas cukup

baik. Tidak pernah terjadi gangguan terhadap peribadatan Katolik.

Secara politis, peran umat Katolik dalam tata pemerintahan sangat minim

terkecuali mereka yang bekerja sebagai PNS bila dibandingkan dengan adanya

keterwakilan orang Katolik baik pada lembaga legislatif maupun di lembaga

yudikatif. Faktor mendasar yang melatarbelakangi hal tersebut adalah faktor

minoritas umat Katolik.

b. Kondisi Ekonomi

Mata pencaharian mayoritas penduduk kecamatan ini adalah petani

sawah tadah hujan, buruh bangunan, buruh tani, pedagang, wiraswasta, dan

sebagainya. Gambaran jenis mata pencaharian tersebut menggambarkan

masyarakat berpenghasilan rendah dengan kondisi ekonomi rumah tangga yang

miskin.

Di Wonogiri hampir sebagian besar tanahnya tidak terlalu subur untuk

pertanian, tanah bebatuan dan kering membuat penduduknya lebih banyak

merantau, karena mengandalkan hasil pertanian saja masyarakat sekitar Baturetno

tidak bisa mencukupi kebutuhan rumah tangganya, sehingga mencari tambahan

penghasilan sebagai buruh ke kota merupakan cara untuk mencukupi kebutuhan

tersebut.

Beberapa produk makanan khas Baturetno adalah tempe keripik, sate

kambing, dan gudeg terik, yang dapat dijumpai di sekitar pasar dan terminal bus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

42

Sementara memelihara ternak (sapi, kambing, ayam) adalah usaha sampingan

untuk menambah pendapatan keluarga bagi masyarakat pedesaan.

Tabel 2.2 Potensi Unggulan Daerah Kabupaten Wonogiri

No Jenis Komoditi Produksi Lokasi (kecamatan)

1. Pertanian

1. Ubi kayu

2. Padi

3. Jagung

798.782 ton

365.083 ton

299.810 ton

25 kecamatan

24 kecamatan

25 kecamatan

2. Tanaman Buah-buahan

1. Mangga

2. Pisang

72.899 kw

62.975 kw

25 kecamatan

25 kecamatan

3. Peternakan

1. Sapi potong

2. Ayam buras

3. Ayam ras pedaging

183.678 ekor

2.227.550 ekor

1.332.954 ekor

25 kecamatan

25 kecamatan

16 kecamatan

4. Perkebunan

1. Jambu mete

2. Janggelan

3. Kelapa dalam

18.164 ton

13.614 ton

15.729 ton

25 kecamatan

Bulukerto

Paranggupito

5. Bahan Galian Nonlogam

1. Batu gamping

2. Tanah liat

3. Batu ½ permata

> 3.599 juta m3

(luas 4.130 ha)

275.878.050 m3

1.800 m3

Pracimantoro, Eromoko,

Giritontro, Giriwoyo,

Paranggupito,

Baturetno, Batuwarno

dan Puhpelem.

Tirtomoyo, Puhpelem,

Bulukerto

Giriwoyo, Karangtengah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

43

6. Industri Pengolahan

1. Anyaman bambu

2. Kerajinan akar wangi

3. Patung kayu antik

4. Batik tulis

5. Genteng

6. Batu bata

7. Terompet

8. Tempe

9. Gerabah

10. Batu split

11. Jamu gendong

12. Tepung mocca

13. Tepung tapioka

4.164.050 buah

1.200 pcs

48.000 buah

13.500 potong

85.362.000 buah

47.145.000 buah

153.840.000 buah

7.069.725 kg

465.000 buah

43.975 m3

959.451.955 liter

108 ton

4.788 ton

25 kecamatan

Bulukerto

Purwantoro

Tirtomoyo, Wonogiri

Tirtomoyo, Girimarto,

Giriwoyo, Purwantoro,

Slogohimo, Kismantoro

Baturetno, Giriwoyo,

Purwantoro, Jatiroto,

Selogiri

Bulukerto

25 kecamatan

Purwantoro

Baturetno, Purwantoro,

Ngadirojo, Wonogiri

25 kecamatan

Girimarto

Nguntoronadi, Selogiri

Sumber: Wonogiri Dalam Angka 2011, Disbudparpora tahun 2011.

4. Visi dan Misi Paroki

Paroki Baturetno merupakan bagian dari KAS dan bagian dari

spiritualitas Yesuit, maka dirumuskan Visi dan Misi Paroki sebagai berikut.

a. Visi

Dalam terang Roh Kudus, menjadi Umat Allah yang relevan dan

signifikan dengan beriman yang tangguh dan tahan uji, mengakar pada budaya

setempat dan melestarikan keutuhan ciptaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

44

b. Misi

1. Membangun pribadi dan hidup kristiani yang tangguh dengan meneladan

Santo Yusup yang rendah hati dan tahan uji.

2. Membangun keluarga beriman berdasarkan semangat Injil supaya

terbuka dan setia pada sabda Kristus.

3. Menumbuhkembangkan Gereja yang dewasa dan tangguh dalam

melayani sesama terutama kaum KLMTD demi mewujudkan

kesejahteraan masyarakat.

4. Menumbuhkembangkan Gereja berdasarkan semangat Kristus yang

mengakar pada budaya setempat dan melestarikan keutuhan ciptaan.

5. Gerakan “Menanam Air” Sebagai Bentuk Kepedulian Gereja

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai pengertian gerakan “menanam

air”, latar belakang gerakan, pelaku gerakan, faktor yang mendukung dan

menghambat gerakan dan jenis-jenis pohon yang ditanam dalam gerakan ini.

Data-data mengenai gerakan “menanam air” diperoleh dari wawancara singkat

dengan Pastor Paroki Baturetno yaitu Romo J. Muji Santara, SJ.

a. Pengertian “Menanam Air”

“Menanam air” merupakan sebuah istilah baru dan terasa asing di telinga

banyak orang. Namun bagi aktivis gerakan dan bagi sebagian umat di Paroki

Santo Yusup Baturetno Wonogiri, “menanam air” bukanlah istilah yang baru dan

sudah sering mereka dengar di dalam kotbah Romo atau di dalam kegiatan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

45

kegiatan paroki yang mereka ikuti. “Menanam air” merupakan sebuah istilah yang

muncul kurang lebih pada tahun 2010 dimana ada seorang teman, sepulang dari

pertemuan di Klaten membawa istilah itu [(Lampiran 1: (1)]. Istilah “menanam

air” digunakan oleh umat di Paroki Santo Yusup Baturetno untuk menamai

gerakan yang mereka lakukan untuk melestarikan dan memunculkan sumber air

yang ada di daerah mereka.

Gerakan “menanam air” merupakan suatu gerakan menanam pohon

beringin dan pohon gayam, khususnya di daerah-daerah yang tidak banyak

menjadi tempat hunian manusia. Istilah menanam air sendiri dipilih karena hasil

yang diperoleh saat menanam pohon besar semacam beringin tidak akan segera

didapatkan, sumber air yang mereka lestarikan juga tidak langsung mereka petik,

namun akan berbuah setelah pohon itu besar dan mampu menyerap air tanah yang

agak sulit didapatkan di daerah Wonogiri. Sama seperti halnya menanam pohon

buah, kita harus bersabar untuk menikmati buahnya, maka menanam pohon

beringin juga seperti itu, kita harus bersabar memetik buah air kehidupan yang

tentunya akan semakin sulit kita dapatkan di masa yang akan datang [Lampiran 1:

(2)-(4)].

Program “menanam air” ini merupakan suatu gerakan bersama yang

dilakukan oleh umat di Paroki Baturetno dalam memunculkan sumber air bersih

dan dapat dikonsumsi di daerah mereka yang gersang dan merupakan daerah yang

berbatu serta sulit untuk menemukan sumber air karena kedalaman sumber air di

sana sangat dalam dan agak sulit untuk dibor sementara kebutuhan akan air bersih

terus meningkat setiap tahunnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

46

Kurang tersedianya sumber air bersih bagi warga sekitar paroki

Baturetno, membuat Pastor dan umat di Paroki Baturetno memikirkan suatu

gerakan yang mampu memunculkan air bersih di lingkungan sekitar, sehingga

muncullah gagasan untuk menanam pohon beringin dan sejenisnya yang mampu

mengikat air di dalam tanah. Jenis pohon beringin sengaja dipilih karena mampu

hidup di daerah yang gersang, mampu bertahan lama dan dapat mengikat air tanah

yang cukup dalam. Hal tersebut ditegaskan oleh Pastor Paroki sebagai berikut:

Prioritas yang dibidik adalah tanah yang tidak bisa ditanami. Berdasarkan

kontur tanah, beringin cocok ditanam karena bisa hidup di daerah yang

tidak produktif dan bisa hidup dimana saja. Namun tantangan yang terjadi

adalah menanam beringin sama dengan menanam demit dan sekarang

tantangannya daun beringin untuk pakan ternak [Lampiran 1: (4)].

Melihat dari pemilihan pohon yang kurang bermanfaat secara ekonomi

namun memiliki manfaat yang baik dalam memunculkan air dan oksigen, maka

gerakan ini dinamakan gerakan menanam air.

b. Latar Belakang “Menanam Air”

Gerakan ini awalnya bermula dari keprihatinan Romo Muji selaku Pastor

Paroki Santo Yusup Baturetno Wonogiri yang melihat hiasan altar yang

digunakan oleh umat di paroki menggunakan hiasan dari bunga plastik. Melihat

keprihatinan tersebut Romo mulai memunculkan suatu keindahan dari rumput

yang ada di pinggir jalan, kemudian beliau mengajak umat untuk menanam bunga

di sekitar gereja dan di sekitar rumah mereka masing-masing. Bunga yang

ditanam beragam dan termasuk ke dalam bunga yang sederhana yang sering

ditemui di pinggir jalan atau yang sering ditanam di rumah-rumah warga. Gerakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

47

ini berjalan dengan baik dan membuat umat bisa menghias altar dengan bunga

hidup dan tidak menggunakan bunga plastik.

Kegiatan ini bertahan sampai saat ini dimana umat tidak lagi bergantung

untuk membeli bunga potong yang dijual dengan harga yang cukup mahal dan

memerlukan biaya untuk membelinya di kota Wonogiri. Umat bisa menghias altar

dengan indah menggunakan bunga-bunga dari sekitar gereja dan dari sekitar

rumah mereka.

Pada suatu kesempatan ada seorang umat yang mengikuti pertemuan di

Klaten dan sepulang dari sana beliau mulai memunculkan istilah “menanam air”,

“menanam oksigen” atau “menghirup udara segar” [Lampiran 1: (2)]. Umat

tersebut mulai memunculkan gagasan mengenai gerakan “menanam air” yaitu

gerakan menanam pohon besar yang mampu menahan air dan memunculkannya,

mengingat keadaan di daerah mereka yang cukup gersang dan agak sulit

mendapatkan air.

Gerakan baru ini didukung oleh Pastor Paroki dan Dewan Paroki

sehingga para aktivis berusaha untuk mencari jenis pohon yang sesuai untuk tanah

di daerah Wonogiri yang berbatu dan memiliki sumber mata air yang sangat

dalam. Setelah berunding mereka memutuskan untuk menanam beringin dan

beberapa jenis kerabat beringin yang mampu bertahan di daerah yang cukup

ekstrim seperti di daerah Wonogiri yang berbatu dan memiliki sumber air yang

dalam [Lampiran 1: (4)]. Kemudian umat menamai gerakan ini sebagai gerakan

“menanam air” karena hasil yang mereka petik dalam gerakan ini tidak bisa

langsung mereka nikmati, atau mungkin malah tidak bisa mereka nikmati dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

48

harapan mereka anak cucu mereka yang dapat menikmati apa yang telah mereka

tanam.

c. Pelaku Gerakan “Menanam Air”

Banyak orang yang telibat di dalam gerakan “menanam air”. Orang-

orang yang terlibat atau pelaku dari gerakan “menanam air” ini sebenarnya ialah

umat di Paroki Santo Yusup Baturetno, Wonogiri. Mereka adalah yang

mencanangkan gerakan ini dan menamai gerakan ini. Umat di paroki Baturetno

diajak untuk bergabung dalam gerakan ini dan menjadi pelaku gerakan ini tanpa

terkecuali, namun tidak semua orang mampu menjadi pelaku gerakan ini secara

langsung karena ketiadaan lahan yang digunakan untuk menanam pohon beringin

di pekarangan mereka, namun setiap orang tetap diajak untuk ikut ambil bagian

dalam gerakan ini.

Orang-orang yang terlibat langsung dalam gerakan ini dan melibatkan

diri untuk menanam dan membawa bibit beringin diberi julukan sebagai orang

tua asuh. Mereka diberi nama orang tua asuh karena mereka yang nantinya akan

bertanggungjawab atas pohon-pohon beringin yang mereka bawa pulang dan yang

bertanggungjawab memberikan laporan serta merawat pohon-pohon tersebut.

Namun keberadaan orang tua asuh masih jauh dari harapan karena pohon beringin

yang mereka tanam ada yang kurang terawat dengan baik. Hal tersebut dapat kita

simak dalam kutipan di bawah ini.

Orang yang merawat tidak asal disebut begitu saja, namun diberi nama

orang tua asuh. Ada orang tua asuh yang kurang sadar dan kurang

memahami karena saat saya kunjungan ke salah satu orang tua asuh,

daun dan cabang-cabangnya dipotong dengan alasan biar bagus padahal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

49

itu mengganggu pertumbuhan. Prioritas yang dibidik adalah tanah yang

tidak bisa ditanami. Berdasarkan kontur tanah, beringin cocok ditanam

karena bisa hidup di daerah yang tidak produktif dan bisa hidup dimana

saja. Namun tantangan yang terjadi adalah menanam beringin sama

dengan menanam demit dan sekarang tantangannya daun beringin untuk

pakan ternak [Lampiran 1: (4)].

Selain orang katolik yang terlibat dalam gerakan ini, ada juga warga non

katolik yang ikut terlibat dan ikut ambil bagian dalam gerakan ini. Gerakan ini

juga didukung oleh perangkat desa setempat yang ikut ambil bagian sebagai

corong Gereja atau perpanjangan tangan Gereja untuk mengajak masyarakat di

luar Gereja untuk terlibat aktif mengikuti gerakan ini.

Umat katolik dan masyarakat tidak hanya berperan sebagai orang tua

asuh saja, namun mereka juga berperan dalam menyediakan bibit tanaman atau

membantu mencarikan bibit pohon beringin dan gayam yang dapat ditemukan

dengan mudah di pinggir jalan atau dengan melakukan pembibitan sendiri.

Kesadaran umat untuk terlibat aktif dalam gerakan “menanam air” dapat

dilihat dari usaha mereka untuk mengusahakan bibit yang nantinya akan diberkati

dan dibawa pulang oleh orang tua asuh. Berusaha untuk menjadi orang tua asuh

dengan menanam dan menjaga bibit yang telah mereka bawa. Selain itu mereka

juga mengajak warga sekitar untuk terlibat dalam gerakan ini dan membuat tema-

tema kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Tidak lupa mereka

juga mulai memunculkan di dalam pendalaman iman dan dalam doa-doa Gereja

mengenai harapan dan keinginan mereka dalam melanjutkan dan melestarikan

gerakan ini [Lampiran 1: (3)-(5)].

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

50

d. Faktor yang Mendukung dan Menghambat Gerakan

Dalam melaksanakan gerakan “menanam air” banyak terdapat faktor

pendukung dan penghambat gerakan. Semuanya itu dialami sejak awal gagasan

ini dimunculkan. Faktor-faktor yang mendukung gerakan ini bisa dilihat dari

tanggapan awal beberapa umat dan Dewan Paroki yang mulai ikut menggagas

gerakan, ada yang membuatkan video tentang keadaan air di daerah Baturetno dan

ada pula yang bersedia menjadi orang tua asuh bagi bibit beringin dan gayam

yang rencananya akan ditanam. Umat di Gereja yang menjadi pengurus RT, RT,

pegawai Kelurahan juga mulai menjadi corong Gereja untuk mengajak pihak luar

terlibat di dalam gerakan ini [Lampiran 1: (3)-(4)].

Selain faktor pendukung, muncul pula faktor yang menghambat gerakan

di antaranya: masih kuatnya budaya lokal yang mengakar pada kepercayaan umat

akan adanya danyangan di sekitar pohon besar, sehingga mereka menganggap

bahwa bila menanam pohon beringin pasti menanam setan. Kurangnya lahan

untuk menanam, karena untuk menanam pohon beringin diperlukan tempat yang

luas dan sebisa mungkin yang kurang produktif, karena akar beringin yang kuat

bisa merusak apa yang ada di dekatnya [Lampiran 1: (2)]. Kesadaran umat yang

kurang tentang keberadaan pohon, sehingga ada pohon yang tidak terawat,

tercabut, terbakar dan ada yang menjadi pakan ternak [Lampiran 1: (3)-(4)].

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

51

e. Jenis-jenis Pohon yang Ditanam dan Manfaatnya

1) Beringin

Pohon beringin atau dalam bahasa latin bernama Ficus sp. merupakan

tanaman dari famili Moraceae. Tanaman jenis ini banyak dijumpai di Indonesia,

baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah, serta bisa mencapai tinggi 35

meter. Beringin memiliki batang tegak, bulat, dengan permukaan kasar. Pada

bagian batang ini keluar akar gantung (akar udara). Pohon yang disebut juga

waringin oleh masyarakat Jawa dan Sumatera, memiliki bentuk daun tunggal,

bertangkai pendek, dengan letak bersilang berhadapan. Bunganya tunggal, keluar

dari ketiak daun, sementara buahnya bewarna hijau saat masih muda dan merah

setelah tua (Setijati, 1984: 30-31).

Beringin merupakan tanaman yang memiliki kemampuan hidup dan

beradaptasi dengan bagus pada berbagai kondisi lingkungan. Selain itu

keberadaan tanaman beringin pada kawasan hutan bisa dijadikan sebagai indikator

proses terjadinya suksesi hutan. Beringin juga merupakan tanaman yang memiliki

umur sangat tua, tanaman tersebut dapat hidup dalam waktu hingga ratusan tahun.

Tanaman beringin memiliki kemampuan sebagai tanaman konservasi

mata air dan penguat lereng alami. Hal tersebut dapat dilihat dari struktur akarnya

yang dalam dan akar lateralnya yang mampu mencengkeram tanah dengan baik.

Beringin juga memiliki kemampuan yang tinggi untuk menyerap polusi dalam

hal ini CO2 dan timbal hitam di udara. Beringin juga memiliki peranan yang

cukup penting dalam proses pembangunan kawasan hutan lindung, karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

52

beringin memiliki nilai hidrologis, ekologis, budaya, religi dan keamanan

kawasan hutan.

Sebelum maraknya pembangunan, pohon beringin banyak tumbuh di

sekitar aliran sungai dan sumber mata air. Keberadaaan pohon beringin di kedua

tempat tersebut mampu mencegah erosi serta dapat memunculkan mata air dan

menjernihkannya. Tidak jarang pula tempat-tempat yang ditumbuhi pohon

beringin yang berusia hingga ratusan tahun diberi sesajen, karena dipercaya ada

penunggunya. Namun saat kebiasaan memberi sesajen mulai luntur dan banyak

orang yang melakukan pembangunan, maka pohon beringin banyak yang ditebang

dan menyebabkan hilangnya sumber mata air di sekitarnya.

2) Gayam

Gayam (Inocarpus fagifer) adalah pohon yang mampu tumbuh setinggi

20 meter dengan garis tengah batang bisa mencapai 65 cm. Gayam biasanya

tumbuh liar di daerah rawa-rawa atau tepi sungai. Tanaman ini tumbuh di daerah

dataran rendah tropis yang lembab hingga ketinggian 500 meter dpl, serta mampu

tumbuh di tanah yang miskin zat hara. Batang pohon Gayam beralur tidak teratur,

kadang-kadang berakar banir, dengan percabangan merunduk. Pada kulit batang

bagian dalamnya mengandung cairan berwarna merah. Sistem akarnya yang kuat

dan batang yang beralur sangat cocok digunakan sebagai tanaman pencegah erosi.

Daun Gayam berseling, tunggal, dan kaku menyerupai kulit. Bentuknya lonjong,

dan berwarna pink ketika muda. Buah Gayam berjenis polong berbentuk ginjal

dengan kulit buah yang keras. Buah Gayam mempunyai biji berbentuk gepeng.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

53

Kulit biji keras dengan endosperm putih. Ketika mentah buah berwarna hijau dan

menjadi kuning atau kecoklatan ketika masak.

Pohon gayam biasanya ditanam sebagai peneduh pekarangan dan

kuburan, selain itu pohon ini seringkali tumbuh berdekatan dengan kolam

atau mata air sehingga diduga memiliki kemampuan menyerap dan menyimpan

air sehingga mudah menemukan mata air di sekitar pohon gayam. Kemampuan

pohon gayam dalam menyerap air membuat pohon gayam menjadi salah satu

pilihan sebagai tumbuhan yang digunakan untuk penghijauan.

Pohon gayam juga dipercaya membawa ketentraman karena pohonnya

yang rindang dan mampu membawa kesejukan. Tidak jarang masyarakat di

pedesaan juga memberikan sesajen di bawah pohon gayam karena dipercaya ada

penunggunya. Saat ini pohon gayam sudah agak sulit ditemui, karena di samping

sisi ekonominya kurang memuaskan, penampilan angker dari pohon ini juga

banyak ditakuti oleh orang, sehingga tidak banyak orang yang menanam tanaman

ini.

6. Tata Penggembalaan Paroki

Tata penggembalaan paroki meliputi: (1) Bidang Liturgi dan Peribadatan,

(2) Bidang Pewartaan dan Evangelisasi, (3) Bidang Pelayanan Kemasyarakatan,

(4) Bidang Paguyuban, (5) Kepengurusan PGPM, (6) Kepemimpinan Komunitas

Pastoran. Dari data yang terkait dengan keenam bidang tata penggembalaan

tersebut dapat diimplementasikan dalam bentuk rekomendasi pastoral guna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

54

menciptakan pembaruan, pemberdayaan, dan peningkatan mutu pelayanan

sehingga membuahkan kesaksian hidup kristiani kepada masyarakat.

Dalam melaksanakan tata penggembalaan paroki sudah cukup banyak

kegiatan yang dilakukan baik sosial kemasyarakan, pewartaan, liturgi dan lain-

lain. Namun hal tersebut masih perlu banyak diperbaiki dan semakin ditingkatkan

karena banyak terdapat catatan-catatan yang sekiranya harus diperbaiki.

B. Penelitian tentang Pastoral Lingkungan Hidup dan Keterlibatan Umat di

Paroki Santo Yusup Baturetno Wonogiri

Melihat keprihatinan yang terjadi berkaitan dengan masalah air di daerah

Baturetno Wonogiri yang memiliki sumber air yang dalam dan penduduk hanya

mengandalkan air hujan untuk mengaliri sawahnya maka peneliti berusaha untuk

mencari tahu mengenai kepedulian Gereja akan adanya permasalahan tersebut.

Maka untuk lebih mengetahui mengenai kepedulian Gereja terhadap masalah

tersebut serta kegiatan pastoral lingkungan hidup semacam apa yang ada di Paroki

Santo Yusup Baturetno maka peneliti akan mengadakan penelitian. Adapun

metodologi penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Permasalahan Penelitian

a. Bagaimana kondisi alam di Wonogiri khusunya di Baturetno yang

berkaitan dengan masalah air?

b. Apa yang dimaksud sebagai gerakan “Menanam Air” sebagai tanggapan

Gereja atas krisis air yang terjadi di daerah Baturetno?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

55

c. Apa saja faktor-faktor yang mendukung dan menghambat gerakan

“Menanam Air” yang sudah berjalan?

d. Arah pastoral semacam apa yang ingin dicapai oleh Gereja untuk

menanggapi gerakan “Menanam Air” yang sudah mereka lakukan?

2. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui kondisi alam di Wonogiri khususnya di Baturetno yang

berkaitan dengan masalah air

b. Mengetahui mengenai gerakan “Menanam Air” sebagai tanggapan Gereja

atas krisis air yang terjadi di Baturetno

c. Menemukan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat gerakan

“Menanam Air”

d. Mengetahui arah pastoal yang ingin dicapai oleh Gereja untuk

menanggapi gerakan “Menanam Air”

3. Jenis Penelitian

Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah masalah sosial

yang dinamis serta mengangkat suatu fenomena. Oleh karena itu, peneliti

menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian

yang digunakan untuk memahami fenomena yang dialami subjek penelitian secara

holistik dengan cara mendeskripsikannya melalui kata-kata dan bahasa pada suatu

konteks khusus yang alami dan memanfaatkan metode alamiah (Moleong, 2008:

6).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

56

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode

analisis deskriptif, berdasarkan penelitian yang dilakukan, dengan didukung data

berupa kata-kata yang berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran

penyajian laporan (Moleong, 2008: 11). Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

digunakan untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada berdasarkan data-data.

Proses pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi

dokumen dan dokumentasi yang dilaksanakan di Paroki Santo Yusup Baturetno

Wonogiri.

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian mengenai gerakan “Menanam Air” dilaksanakan di Paroki

Santo Yusup Baturetno Wonogiri. Penelitian dilaksanakan pada 11-14 Juli 2016.

5. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan sumber data yang dimintai informasinya

sesuai dengan masalah penelitian. Adapun yang dimaksud sumber data dalam

penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh (Suharsini, Arikunto, 2002:

107). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposiv

sampling karena peneliti ingin mencari responden yang pas yang dianggap

mengenal dan mengerti betul mengenai gerakan menanam air. Kriteria memilih

subjek penelitian karena narasumber atau subjek penelitian dianggap mengetahui

apa yang diharapkan peneliti sehingga memudahkan peneliti menjelajahi

objek/situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2014: 54).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

57

Dalam penelitian ini subjek penelitian yang akan diteliti adalah orang-

orang yang menjadi pionir gerakan menanam air dan umat yang ada di Paroki

Santo Yusup Baturetno Wonogiri. Secara khusus responden yang akan

diwawancarai ialah:

1. Pastor Paroki

2. Penggagas gerakan

3. Orang tua asuh (penanggungjawab penanaman dan perawatan pohon

beringin)

4. Tokoh masyarakat yang terlibat dalam gerakan ini

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan strategi atau cara yang digunakan

oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitiannya,

yang digunakan untuk memperoleh bahan-bahan, keterangan, kenyataan-

kenyataan dan informasi yang dapat dipercaya. Eko Putro (2015: 33) menjelaskan

bahwa pengumpulan data dapat diperoleh dari penyebaran angket, observasi,

wawancara, tes dan analisis dokumen. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, analisis dokumen

dan dokumentasi.

a. Observasi

Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek penelitian (Eko

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

58

Putro, 2015: 46). Dengan menggunakan metode observasi maka kita dapat

mengamati secara visual gejala yang ada dan dapat mengimplementasikannya ke

dalam catatan. Maka sebelum melakukan wawancara, peneliti akan melakukan

observasi terlebih dahulu, selain itu peneliti akan melakukan observasi lanjutan

selama wawancara dan setelah wawancara dilakukan.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan

oleh dua pihak yakni pewawancara dan yang diwawancarai (Moleong, 2007: 186).

Peneliti menggunakan teknik wawancara karena wawancara memiliki beberapa

kelebihan diantaranya pewawancara dapat melakukan kontak langsung dengan

yang diwawancarai dan data yang diperoleh bisa lebih mendalam. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara mendalam yang bertujuan untuk

mengumpulkan informasi yang kompleks, yang sebagian besar berisi pendapat,

sikap dan pengalaman pribadi.

c. Analisis Dokumen (Studi Dokumen)

Analisis dokumen merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan

dengan menganalisis isi dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti

(Eko Putro, 2015: 49-50). Dokumen yang diteliti bisa berupa buku-buku, majalah,

peraturan-peraturan, catatan harian, video dan catatan kegiatan. Dokumen-

dokumen yang dipelajari dalam penelitian ini berupa data-data orang yang terlibat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

59

di dalam gerakan menanam air serta kegiatan-kegiatan pastoral lainnya yang

berkaitan dengan gerakan “Menanam Air”.

d. Dokumentasi

Dalam penelitian ini juga akan digunakan pengumpulan data dengan

dokumentasi dimana peneliti akan merekam wawancara yang akan dilakukan dan

akan memotret keadaan yang ada di tempat penelitian. Hal tersebut dilakukan agar

peneliti tidak kehilangan informasi yang dibutuhkan.

7. Variabel Penelitian

Berdasarkan judul skripsi yang telah diambil, peneliti akan

mengelompokkan variabel yang tercakup di dalam tabel berikut:

No Variabel Indikator No Item

1. Kondisi alam

Wonogiri

Mampu menjelaskan keadaan alam

yang ada di Wonogiri secara umum

Mampu menjelaskan keadaan air di

daerah Wonogiri khususnya di daerah

Baturetno

1

2

2. Gerakan

“Menanam Air”

Mampu menjelaskan latar belakang

munculnya gerakan “Menanam Air”

Mampu menjelaskan mengenai gerakan

“menanam air”

Mampu menjelaskan fokus gerakan

“Menanam Air”

Mampu menjelaskan manfaat dari

gerakan ini

4

5

6

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

60

Mampu menunjukkan bentuk gerakan

ini dan beberapa hasil yang telah

didapat

8

3. Faktor

pendukung dan

penghambat

gerakan

Mampu menyebutkan faktor pendukung

dan penghambat gerakan

Mampu menemukan permasalahan

yang dihadapi selama melakukan

gerakan

9

10

4. Arah Pastoral Mengetahui bentuk pastoral yang

digunakan untuk memulai gerakan

Mampu menjelaskan alasan pastoral

yang diberikan kepada umat untuk

mengajak mereka terlibat dalam

gerakan

Mampu menjelaskan bentuk pastoral

yang sudah dilakukan untuk

menggerakkan umat

11

12

13

8. Teknik Analisis Data

Pengumpulan data yang akan dilakukan oleh peneliti ialah dengan

melakukan observasi, wawancara secara mendalam, analisis dokumen dan

dokumentasi. Setelah melakukan wawancara, maka akan dibuat transkrip hasil

wawancara dengan cara memutar hasil rekaman wawancara. Setelah ditulis dalam

bentuk transkrip selanjutnya peneliti akan membacanya dengan cermat dan

menarik kesimpulan yang kemudian kesimpulan tersebut dikonsultasikan kepada

dosen pembimbing serta melakukan verivikasi di lapangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

61

Analisis data menurut Bogdan & Bilken (Moleong, 2007: 248) adalah

upaya yang dilakukan dengan cara bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-milah data menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan

pola, menemukan apa yang penting dan yang dipelajari serta memutuskan apa

yang dapat diceritakan kepada orang lain. Berdasarkan definisi tersebut dapat

disimpulkan bahwa langkah awal dari analisis data adalah mengumpulkan data

yang ada, menyusun secara sistematis kemudian mempresentasikan hasil

penelitiannya kepada orang lain.

Analisis data yang digunakan ialah dengan melakukan identifikasi data

yang sesuai dengan fokus masalah yang diteliti. Setelah malakukan identifikasi

maka akan dilakukan ketegorisasi dimana peneliti akan memilah-milah data yang

memiliki kesamaan dengan variabel yang sudah dibuat di dalam penelitian.

Setelah itu peneliti akan melakukan sintesis data atau mencari kaitan antara

variabel yang satu dengan variabel yang lain.

C. Laporan Hasil Penelitian “Menanam Air” Sebagai Satu Bentuk Kegiatan

Pastoral Lingkungan Hidup di Paroki Santo Yusup Baturetno Wonogiri

Penulis melakukan penelitian dengan wawancara, studi dokumen,

dokumentasi dan observasi pada tanggal 11-14 Juli 2016. Keragaman latar

belakang dan tugas dari setiap responden membuat penulis mendapatkan

keragaman informasi dan data sesuai yang diharapkan terkait dengan variabel

yang diteliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

62

Wawancara dilakukan di Paroki Santo Yusup Baturetno Wonogiri.

Waktu pelaksanaan wawancara sangat bervariasi, tergantung kesediaan dari

responden. Dalam bagian ini penulis akan memaparkan hasil penelitian

berdasarkan variabel yang diteliti, yang terdiri dari: kondisi alam di Wonogiri,

gerakan “menanam air”, faktor pendukung dan penghambat gerakan dan arah

pastoralnya.

1. Hasil Penelitian dan Pembahasan

a. Kondisi Alam di Wonogiri

1) Hasil Penelitian

Melalui wawancara dengan responden diperoleh pengetahuan mengenai

kondisi alam di Wonogiri sebagai berikut:

Keadaan alam di daerah Wonogiri bagian selatan merupakan pegunungan

yang gersang dan tandus, sumber air kedalamannya rata-rata di bawah 50 meter

dan udaranya panas. Pada musim kemarau orang-orang akan kesulitan air dan

kadang harus membeli. Struktur tanah yang berbatu membuat sumber air sulit

untuk didapatkan. Selain itu Waduk Gajah Mungkur juga mengalami

pendangkalan yang menyebabkan air meluap saat musim penghujan sedangkan

pada musim kemarau, air susah didapatkan [Lampiran 1: (7), (9)]. R2 menyatakan

bahwa daerah Wonogiri merupakan daerah yang berbatu dan sumber air di daerah

ini sangat dalam. Pernyataan tersebut bisa kita baca pada kutipan di bawah ini:

Nama-nama wilayah di di sini terdapat unsur batu, seperti Baturetno,

Batuwarno, Watuagung. Hal tersebut menunjukkan kontur tanahnya

berbatuan dan yang datar serta produktif hanya ada sedikit [Lampiran 1:

(6)].

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

63

Menurut R3, keadaan air di daerah Wonogiri yang dekat waduk cukup

subur karena air waduk bisa mengairi sawah. Sumber air juga mencukupi untuk

kebutuhan hidup warga sekitar hanya saja saat ini debit air menurun bila

dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Keadaan waduk-waduk kecil

seperti waduk Ngancar yang ada di daerah Wonogiri juga mengalami

pendangkalan yang cukup parah, sehingga tidak mampu menampung air secara

maksimal [Lampiran 1: (14)].

R4 mengatakan beberapa sumber air yang ada di desa-desa dapat

memenuhi kebutuhan warga sekitar namun sekarang sudah mulai surut kadang

terjadi perebutan air yang menyebabkan konflik kecil antar paguyuban desa,

selain itu beberapa sumber air sudah tidak mengeluarkan air seperti dulu dan ada

sumber air yang mendapat eksploitasi berlebih dengan memasang banyak pipa di

dalam sumber air tersebut [Lampiran 1: (16)]. R5 dan R6 mengatakan bahwa air

tidak terlalu sulit didapatkan dan masih bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-

hari, sedangkan daerah mereka cukup subur untuk ditanami sepanjang tahun

[Lampiran 1: (18), (22)]. R7 menyatakan bahwa dulu sumber air sempat sangat

sulit didapatkan karena kedalaman air yang mencapai 75 meter di bawah tanah,

ditambah beberapa daerah merupakan daerah batu padas yang sulit bila harus

dibor. Saat ini pemerintah desa mulai mengupayakan air bersih dengan mengebor

beberapa sumber dan membuat pompa yang dapat mengalirkan air ke rumah-

rumah [Lampiran 1: (24)].

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, didapatkan fakta-

fakta yang sesuai dengan yang dipaparkan oleh para responden. Wonogiri di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

64

bagian selatan, khususnya di kecamatan Giriwoyo sudah mengalami kekeringan

karena sumber air tidak mengalir. Daerah itu merupakan daerah yang gersang dan

berbatu-batu sehingga sangat sulit mendapatkan air. Di kecamatan Baturetno,

orang-orang masih bisa mendapatkan air bersih dan bisa mendapatkannya dengan

cukup mudah karena banyaknya sumber-sumber air. Semakin ke arah utara

keadaan Wonogiri semakin subur dan banyak lahan pertanian. Struktur tanah di

daerah Wonogiri khususnya di daerah Selatan sebagian besar terdiri dari tanah

yang berbatu.

2) Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa alam di daerah Wonogiri

khususnya yang ada di wilayah selatan merupakan wilayah yang gersang dan

tandus, apalagi bila musim kemarau. Bila musim penghujan keadaan disana cukup

hijau dan dapat ditanami berbagai macam tanaman dan sebagaian besar dari

mereka merupakan petani tadah hujan. Disana juga terdapat beberapa waduk yang

mengalami pendangkalan akibat dari erosi dan sedimentasi yang terjadi di sekitar

waduk karena gerakan Green Belt dari pemerintah yang kurang berhasil. Sumber-

sumber air yang ada di daerah sekitar kecamatan Baturetno juga mengalami

pengurangan debit air yang menyebabkan kesulitan mendapatkan air bersih di

beberapa tempat, khususnya pada musim kemarau.

Menurut buku profil paroki (2013: 25) Baturetno sebagian besar

daerahnya tandus, kering dan berbatu meski ada lahan yang bisa ditanami

tanaman pangan. Topografi desa adalah perbukitan dengan struktur tanah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

65

didominasi batuan gamping sebagai ciri khasnya. Daerah ini lebih dikenal dengan

kawasan batu yang bertanah dan bukan tanah yang berbatu. Dari jawaban yang

diberikan oleh responden dapat disimpulkan bahwa mereka mengetahui keadaan

di daerah Wonogiri secara garis besar.

b. Gerakan “Menanam Air”

1) Hasil Penelitian

Melalui wawancara yang dilakukan dengan reponden didapatkan hasil

mengenai gerakan “menanam air” yang dilakukan oleh umat, romo dan

masyarakat di sekitar Baturetno. Adapun hasil wawancara yang dipaparkan oleh

responden sebagai berikut:

R1 mengungkapkan bahwa latar belakang adanya gerakan ini

dikarenakan keprihatinan akan keadaan alam khususnya keadaan air yang ada di

Wonogiri, sehingga muncul gagasan untuk mengadakan suatu gerakan “menanam

air”. Gagasan itu muncul awalnya dari pertemuan yang ada di Klaten yang

kebetulan membahas mengenai ekologi. Kemudian diangkat dan dimunculkan

pada saat rapat dewan harian bersama dengan ketua wilayah dan lingkungan.

Dalam gerakan ini orang-orang diajak untuk menanam tanaman yang dapat

mengikat air seperti beringin dan kerabatnya, gayam dan bereh. Gerakan ini

bertujuan untuk mengajak umat lebih mencintai alam dan kembali pada alam

khususnya dengan menanam pohon yang mampu mengikat sumber air pada

sumber-sumber air atau di tempat-tempat yang agak jauh dari pemukiman

penduduk. Selain untuk mengahsilkan air, gerakan ini juga bertujuan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

66

menghijaukan sekitar wilayah Baturetno dan menghasilkan oksigen agar udara

terasa lebih segar. Saat ini sudah lebih dari 500 bibit pohon yang tersebar di

beberapa daerah, walau tidak semuanya bisa hidup dengan baik. Hasil yang

didapatkan dari gerakan ini memang belum kelihatan secara nyata, hanya saja

warga sekitar sudah merasakan pentingnya gerakan ini serta adanya manfaat dari

pohon beringin yang membuat rindang wilayah sekitar [Lampiran 1: (7)-(9)]. Hal

tersebut juga disetujui oleh R2 [Lampiran 1: (1)-(3)].

R3 mengatakan bahwa gerakan ini merupakan gerakan yang sangat baik

dan memiliki visi ke depan dimana penting adanya gerakan semacam ini. Gerakan

ini juga mampu mempererat kerjasama antara Gereja dengan pihak pemerintahan.

Saat ini pohon beringin yang ditanam di sekitar waduk memang belum

menghasilkan karena baru satu tahun, namun diharapkan dengan adanya pohon

beringin di sekitar waduk, bisa menjadi Green Belt yang dapat menahan erosi dan

mengikat tanah untuk mengurangi adanya pendangkalan waduk. Tanaman

beringin dan gayam yang telah ditanam di sekitar waduk ada 40 tanaman dan

diusahakan untuk ditambah lagi dengan meminta kerjasama dari pemerintah

daerah untuk memberikan sedikit lahannya agar bisa ditanami [Lampiran 1: (14)-

(15)].

Menurut R4 gerakan ini perlu untuk dilanjutkan mengingat keadaan air di

beberapa daerah mengalami penurunan debit air. Adanya pohon beringin mampu

mengikat air yang ada di tanah dan saat digali mampu dimunculkan ke

permukaan. Gerakan ini ingin mengajak orang-orang untuk lebih terlibat dalam

melestarikan lingkungan dan menyadari pentingnya keberadaan pohon penahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

67

air. Saat ini gerakan ini memang belum dirasakan manfaatnya namun diharapkan

beberapa tahun ke depan sudah ada manfaat yang didapatkan baik dari segi

kualitas udara maupun adanya air yang terikat di sekitar pohon [Lampiran 1: (16)-

(17)]. R6 menyebutkan bahwa bisa mengajak masyarakat atau umat yang lain dan

mulai menggeser mitos yang ada merupakan salah satu keberhasilan yang dicapai

[Lampiran 1: (22)].

R5 dan R7 yang berperan sebagai orang tua asuh berpendapat bahwa

gerakan ini cukup baik untuk memunculkan sumber air, mengingat keadaan air

saat ini sudah mulai berkurang. Gerakan ini ingin mengajak umat untuk lebih

memikirkan anak cucu ke depannya. Selain itu pohon yang ditanam juga tumbuh

dengan baik [Lampiran 1: (19), (25)].

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, didapatkan bahwa

pohon-pohon yang ditanam sudah tumbuh dengan baik, walau ada beberapa

pohon yang memang diambil daunnya untuk pakan ternak, sehingga agak gundul.

Selain itu kebanyakan pohon yang tumbuh masih berusia sekitar 1-2 tahun

mengingat gerakan ini baru dilaksanakan, namun ada juga pohon yang ditanam

sejak awal dan berusia sekitar 5 tahun serta sudah menunjukkan adanya

pertumbuhan yang baik. Secara nyata keberhasilan gerakan ini bisa dilihat dari

kesadaran umat untuk terlibat dan merawat pohon-pohon yang dipercayakan

kepada mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

68

2) Pembahasan

Gerakan “menanam air” merupakan suatu gerakan baru yang dicetuskan

oleh umat di Paroki Santo Yusup Baturetno. Gerakan ini bermula dari

keprihatinan umat dan Pastor Paroki dengan keadaan alam khususnya keadaan air

di daerah Baturetno yang semakin lama semakin sulit untuk didapatkan. Gagasan

untuk menamai gerakan ini muncul dari pertemuan yang dilakukan di Sangkal

Putung Klaten dan mengingat hasil utama yang ingin didapatkan dari gerakan ini

ialah untuk mendapatkan air, maka gerakan ini dinamakan gerakan menanam air.

Gerakan ini ingin mengajak umat untuk kembali ke alam dan menghargai

alam ciptaan dengan menumbuhkan kembali pohon-pohonan. Pohon-pohonan

yang ditanam antara lain beringin dan kerabatnya, gayam, bereh dan beberapa

tanaman buah untuk menarik minat dari umat. Diharapkan dengan menanam

pohon-pohonan tersebut umat semakin tergerak untuk mencintai dan menghargai

alam, selain itu masyarakat juga bisa mengambil manfaat dari pohon-pohonan

tersebut yang mampu mengikat air di dalam tanah, menghasilkan oksigen dan

mengikat tanah agar tidak mudah longsor.

Beringin dipilih karena memiliki kemampuan beradaptasi dengan baik

pada berbagai kondisi lingkungan. Tanaman beringin mampu menjadi penguat

lereng alami dan tanaman konservasi mata air, karena struktur akarnya yang

mampu mencengkeram tanah dengan baik. Kemampuan beringin untuk menyerap

polusi sangat tinggi, selain itu beringin juga memiliki nilai hidrologi, ekologis,

budaya, religi dan keamanan kawasan hutan. Keberadaan pohon beringin pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

69

aliran sungai dan sumber air mampu mencegah erosi dan dapat memunculkan air

serta menjernihkannya (Setijati, 1984: 30).

c. Faktor Pendukung dan Penghambat Gerakan

1) Hasil Penelitian

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan para responden, maka

ditemukan berbagai faktor pendukung dan penghambat dalam gerakan “menanam

air”. Faktor-faktor yang mendukung antara lain: kerjasama antara pihak gereja,

masyarakat dan pihak pemerintah yang saling bahu membahu mendukung

keberlangsungan gerakan ini. Adanya gerakan ABRI masuk desa yang mulai

melirik beringin untuk digunakan sebagai tanaman Green Belt. Umat juga mulai

sadar akan pentingnya menanam pohon, sehingga lebih memudahkan sosialisasi

gerakan ini. Mudahnya mendapat bibit beringin juga menjadi salah satu faktor

pendukung [Lampiran 1: (8), (21), (25)].

R2 mengatakan, adanya umat yang menyediakan doa spontan untuk alam

merupakan bukti yang baik untuk perkembangan iman, adanya pertobatan

ekologis walau kadang masih membuang sampah sembarangan. Hal tersebut

termasuk di dalam faktor yang mendukung gerakan [Lampiran 1: (5)]. R3

mengungkapkan adanya lahan kosong di sekitar waduk dan dukungan dari

pemerintah setempat merupakan faktor pendukung keberhasilan gerakan ini

[Lampiran 1: (15)]. Sementara itu R4 berpendapat bahwa dukungan dari warga

sekitar sangat penting, apalagi bila tinggal di daerah yang heterogen [Lampiran 1:

(17)]. R6 mengatakan bahwa keberadaan umat katolik sebagai mayoritas di desa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

70

itu lebih memudahkan dalam mengkoordinasi dan mengajak mereka untuk terlibat

dalam menanam dan memelihara pohon yang ditanam. Memiliki relasi dengan

orang atas atau pegawai pemerintahan juga menjadi salah satu faktor pendukung

yang sangat baik. Hal tersebut ditegaskan oleh R6 sebagai berikut:

Kebetulan saya dekat dengan Bapak Bupati dan Pak Bupati tertarik

dengan gerakan ini, saat kami ngobrol-ngobrol ternyata Bupati memiliki

misi yang sama dengan Gereja. Beliau melihat di daerah utara, banyak

beringin, berhasil memunculkan air, sehingga Bupati ikut mencanangkan

kegiatan menanam beringin untuk daerah selatan. Karena saya juga akrab

dengan pihak perhutani maka saya mengajak orang perhutani. Kita

bekerjasama dan yang menanam adalah Perhutani dan TNI. Anak-anak

KKN juga ikut mendukung untuk terlibat dalam penanamanan. Ada dua

tempat yang dikerjakan untuk penanaman yaitu milik pengurus

Bengawan Solo yang ditanami oleh OMK dan Perhutani yang ada

instruksi dari Bupati, kaduanya ada di sekitar waduk Ngancar [Lampiran

1: (22)].

Faktor-faktor yang menghambat gerakan menurut para responden antara

lain: semua responden berpendapat tantangan terbesar adalah masih kentalnya

mitos adanya danyangan (setan penunggu pohon besar) yang beredar di beberapa

wilayah di Baturetno, sulitnya meyakinkan warga sekitar akan manfaat menanam

beringin yang dianggap tidak menghasilkan nilai ekonomis namun malah

menghasilkan setan. Selain itu R1 mengatakan menanam pohon beringin

diidentikkan dengan keberadaan partai politik. Pernyataan dari R1 tersebut bisa

kita simak dalam kutipan di bawah ini:

Tantangan yang dihadapi juga sangat banyak dimana masyarakat masih

percaya bahwa pohon beringin memiliki danyangan atau beringin sebagai

rumah setan. Masyarakat kurang tertarik menanam beringin karena tidak

tahu mengenai manfaat menanam pohon beringin karena pohon beringin

itu tidak produktif padahal manfaatnya untuk menyimpan air dan

menghasilkan udara segar. Ada yang mengaitkan beringinisasi sama

dengan mengajak menghidupkan lagi partai yang sempat booming pada

masa orde baru [Lampiran 1: (8)].

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

71

R2 berpendapat kurang pedulinya orang tua asuh terhadap keberadaan

pohon beringin yang mereka tanam menjadi salah satu faktor yang menghambat

karena banyak pohon beringin yang mati padahal baru ditanam, menjadikan

pohon beringin yang baru ditanam sebagai tanaman bonsai dan menjadi pakan

ternak [Lampiran 1: (2), (4)]. Pohon beringin yang membutuhkan perawatan yang

sedikit ekstra selama tahun awal sampai tahun ketiga membuat orang tua asuh

kadang sedikit kesulitan [Lampiran 1: (15)]. Menurut R7 kesulitan yang dihadapi

ialah kurangnya pengetahuan dari masyarakat, sehingga daun-daun beringin yang

sudah tumbuh subur malah dibabat dan digunakan sebagai pakan ternak

[Lampiran 1: (25)].

Sementara itu ada yang berpendapat bahwa tidak adanya lahan untuk

menanam menjadi salah satu faktor penghambat untuk gerakan ini, karena ada

kemauan dari orang yang bersangkutan namun tidak ada lahan yang bisa ditanami

[Lampiran 1: (17), (18), (25)].

2) Pembahasan

Keberadaan lahan kosong merupakan faktor pendukung dari gerakan ini,

karena pohon beringin, gayam dan sejenisnya membutuhkan tempat yang luas

untuk bertumbuh, mengingat akar pohon beringin merupakan akar yang kuat dan

mampu menjalar kemana-mana. Dukungan dan kerjasama antara orang yang

menanam beringin, warga sekitar dan pemerintah daerah juga menjadi faktor

penting, karena dengan kerjasama akan lebih memudahkan untuk mengkoordinir

dan saling mendukung satu dengan yang lain. Mudahnya mendapat bibit beringin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

72

tanpa harus membeli juga menjadi faktor pendukung gerakan mengingat gerakan

ini merupakan gerakan swadaya umat di Gereja dan tidak ada anggaran khusus

untuk gerakan ini. Pemahaman umat akan manfaat pohon beringin juga akan

semakin memudahkan pihak Gereja untuk mengajak mereka terlibat aktif di

dalamnya.

Masih kentalnya kepercayaan akan adanya danyang membuat para

penggerak mengalami tantangan untuk mengajak orang-orang terlibat dalam

gerakan ini karna bagi mereka menanam beringin akan membawa kesialan.

Adanya kesediaan umat untuk menanam pohon beringin namun kurang didukung

dengan kepemilikan lahan juga menjadi faktor yang menghambat karena untuk

menanam pohon beringin sendiri membutuhkan tempat yang cukup luas.

Kesadaran umat yang masih kurang akan manfaat menanam beringin membuat

mereka melakukan berbagai cara untuk membunuh pohon beringin yang ditanam,

entah menanam dengan cara yang tidak baik, membakar bibit yang didapat atau

menjadikan bibit tersebut sebagai bonsai tanaman yang mengurangi manfaat dari

menanam pohon beringin itu sendiri.

d. Arah Pastoral

1) Hasil Penelitian

Pendekatan pastoral yang dilakukan oleh Pastor Paroki dan segenap

responden yang ada, berdasarkan wawancara ialah sebagai berikut: Menyadarkan

umat untuk kembali ke alam dengan menanam pohon dan merubah sesuatu yang

menakutkan menjadi menakjubkan, menggemakan gerakan ini dalam setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

73

kesempatan yang ada termasuk dalam perayaan ekaristi, membuat tema-tema

yang berkenaan dengan ekologi pada acara-acara besar seperti Natal, Paskah dan

HUT Paroki, mengajak segenap lapisan masyarakat seperti RT, RW dan pegawai

pemerintahan untuk sharing bersama mengenai keadaan di masing-masing tempat

tinggal mereka khususnya mengenai keberadaan air, memunculkan doa-doa untuk

ekologi dalam berbagai kesempatan, melakukan pemberkatan pada bibit-bibit

yang telah disediakan, memutar video mengenai gerakan “menanam air” dalam

berbagai kesempatan, melakukan jalan salib ekologis dan rosario ekologis

[Lampiran 1: (8)-(9)]. R4 menambahkan, dengan melakukan pendekatan personal

dan mengajak mereka mengingat kembali keadaan air yang semakin sedikit, serta

tetap menghargai adanya danyangan merupakan cara untuk mendekati orang-

orang yang non katolik di daerahnya. Pernyataan R4 tersebut bisa kita baca dalam

kutipan di bawah ini:

Iya saya mengajak mereka, walau sangat sulit untuk mengajak mereka

menanam, karena mereka masih memiliki kepercayaan akan adanya

danyangan bahkan di sendang masih ada yang memberikan sesaji,

namun saya tetap menghargai itu karena itu merupakan salah satu cara

menjaga tempat itu agar tidak dirusak oleh orang lain. Saya mengajak

mereka pelan-pelan dengan melakukan pendekatan personal dan

mengingatkan mereka akan keadaan di sumber-sumber air yang sudah

mati. Pendekatan personal yang saya lakukan berhasil, walau

memerlukan proses yang lama, namun sekarang sudah ada yang

menanam beringin di sekitar Sendang. Ada 7 beringin dan gayam yang

ditanam di sekitar Sendang, yang nantinya bisa menggantikan pohon

yang sudah tua [Lampiran 1: (16)-(17)].

R2 berpendapat membuat liturgi yang kontekstual dan adanya tim kerja

yang sinergis menjadi langkah pastoral yang harus diambil. Hal tersebut bisa kita

simak dalam pernyataan di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

74

Dengan menanamkan adanya penghayatan dalam hal liturgi sehingga

diperlukan adanya liturgi yang kontekstual dan adanya tim kerja yang

sinergis dengan membuat teks-teks liturgi dengan tambahan mengenai

ekologi. Selama ini teks misa tentang lingkungan dibuat oleh paroki

namun kadang teks liturgi dibuat oleh keuskupan sehingga tidak ada

tambahan mengenai ekologi. Dibutuhkan pula tokoh-tokoh yang belajar

mengenai liturgi kontekstual [Lampiran 1: (11)].

Selain itu ada pula masalah dalam melaksanakan pastoral lingkungan

hidup yaitu: berkaitan dengan hasil yang didapat yang tidak bisa langsung

dinikmati sehingga perlu adanya penafsiran panen dari segi yang berbeda, kedua

perlunya penjernihan antara teologi lokal dan teologi Gereja, yang ketiga

membuka cakrawala baru untuk memikirkan generasi masa depan [Lampiran 1:

(11)]. R6 mengajak Orang Muda Katolik (OMK) untuk ikut melakukan

penanaman demi melawan mitos yang masih kental. Dengan melakukan hal

tersebut beliau ingin membuktikan bahwa mitos itu tidak benar adanya dan

masyarakat juga diajari mengenai sakramen dan sakramentali agar tidak lagi

percaya dengan takhayul [Lampiran 1:(22)].

2) Pembahasan

Bermacam-macam kegiatan pastoral yang telah dilakukan oleh pihak

Gereja membuktikan adanya kepedulian akan keadaan lingkungan hidup di sekitar

mereka. Kegiatan-kegiatan pastoral yang mereka lakukan seperti membawa

permasalahan ekologis di dalam kotbah di Gereja mampu menggerakkan umat

untuk mau terlibat aktif di dalam gerakan. Membuat jalan salib dan rosario

mengenai ekologi mampu membuat umat tersentuh untuk lebih merawat alam

ciptaan. Membuat tema-tema ekologis dalam perayaan-perayaan Gereja juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

75

menjadi salah satu nilai yang semakin menyadarkan umat. Memberkati bibit-bibit

yang akan disebar dimaksudkan untuk meluruskan pemikiran orang-orang tentang

adanya danyangan.

Sharing dan memberikan kesaksian hidup mengenai keadaan air dan

pentingnya air, membuat orang merasa didekati dan tergerak melakukan hal yang

sama, yaitu menanam pohon. Menyebarluaskan keprihatinan akan keadaan

lingkungan membuat orang sadar bahwa alam merupakan tempat yang penting

untuk berlindung. Membuat liturgi yang kontekstual juga telah dilakukan oleh

pihak Gereja dengan menambahkan sedikit uraian mengenai ekologi di dalam

janji baptis. Mengajak OMK untuk ikut terlibat menjadi poin plus karena pada

akhirnya generasi mudalah yang harus meneruskan perjuangan para penggerak

yang dengan getol berjuang demi terwujudnya gerakan ini. Hanya saja masih

diperlukan tenaga yang mampu menyusun teks-teks liturgi atau panduan

pendalaman iman agar kegiatan berkatekese sinergis dengan kegiatan liturgi.

2. Rangkuman Hasil Penelitian dan Permasalahan yang Ditemukan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “menanam air” sebagai satu bentuk

kegiatan pastoral lingkungan hidup di Paroki Santo Yusup Baturetno Wonogiri,

penulis menemukan beberapa permasalahan di antaranya:

a. Melalui penelitian yang dilakukan, kondisi alam di daerah Wonogiri

khususnya di Baturetno merupakan daerah yang kering dan tanahnya

mengandung banyak batuan, atau warga setempat menyebutnya batu yang

bertanah, hal tersebut bisa dilihat dari nama-nama desa dan kecamatan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

76

ada di sana. Keadaan air memang masih tercukupi di beberapa tempat, namun

debit air di setiap sumber air sudah mulai berkurang dan ada yang sudah tidak

mengalir lagi. Keadaan air yang semakin berkurang menjadi suatu

permasalahan tersendiri bagi masyarakat, apa lagi bila kemarau

berkepanjangan, maka mereka tidak bisa bercocok tanam dan harus mencari

air ke tempat yang sumbernya masih mengalir.

b. Gerakan “menanam air” merupakan suatu gerakan yang muncul dari

keprihatinan umat Gereja akan keadaan air di daerah Baturetno yang semakin

berkurang dari tahun ke tahun. Melihat hal tersebut, Gereja ingin membuat

suatu gerakan menanam pohon yang mampu menahan air di dalam tanah dan

memunculkannya di permukaan. Maka Gereja memilih menanam pohon

beringin dan gayam sebagai salah satu cara Gereja kembali kepada alam dan

menghargainnya. Gerakan ini sudah berjalan dengan cukup baik dan sudah

cukup banyak umat yang terlibat hanya saja masih dijumpai berbagai

permasalahan dan dibutuhkan cara-cara baru untuk mengajak masyarakat lain

terlibat.

c. Dalam melaksanakan gerakan “menanam air” banyak sekali faktor yang

mendukung dan menghambat. Faktor pendukung yang ada diantaranya

adanya kerjasama antara pihak Gereja dan pihak luar untuk menanam

bersama, umat sudah mulai banyak yang mau ikut menanam. Faktor yang

menghambat antara lain, masih kentalnya mitos adanya danyangan pada

pohon-pohon seperti beringin dan gayam, kurang adanya lahan untuk

menanam karena untuk menanam dibutuhkan lahan yang luas, kurangnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

77

pemahaman umat akan pentingnya pohon sehingga mereka menggunakan

daun dari pohon tersebut untuk pakan ternak.

d. Arah pastoral yang ingin dicapai oleh Gereja ialah adanya liturgi kontekstual

dan tim kerja yang sinergis, agar ada kesinambungan antara liturgi, katekese

dan apa yang sudah dilaksanakan. Diharapkan adanya tenaga yang mampu

membuat teks pendalaman iman, atau teks liturgi yang sesuai dengan keadaan

setempat dan sesuai dengan ajaran Gereja, Kitab Suci dan Tradisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

BAB IV

USULAN PROGRAM KEGIATAN PENINGKATAN KESADARAN UMAT

PAROKI SANTO YUSUP BATURETNO WONOGIRI DALAM GERAKAN

“MENANAM AIR” DAN MELESTARIKAN KEUTUHAN CIPTAAN

Pada bab IV penulis akan menjabarkan sumbangan pemikiran berupa

usulan program kegiatan peningkatan kesadaran umat dalam mengikuti gerakan

“menanam air” dan melestarikan keutuhan ciptaan. Usulan program tersebut

merupakan tindak lanjut dari hasil penelitian pada bab III dan akan dirinci sebagai

berikut: latar belakang program, tujuan program, usulan program, bentuk

program, matriks program dan satuan persiapan program.

A. Latar Belakang Program

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan selama empat hari di

Paroki Santo Yusup Baturetno Wonogiri maka diperoleh beberapa permasalahan

dan harapan yang ingin dicapai ke depannya. Gerakan ini telah berjalan dengan

baik dan semakin menunjukkan kemajuan baik dari segi jumlah umat yang

tergerak maupun dari pertumbuhan pohon yang mereka tanam. Pelayanan-

pelayanan pastoral yang dilakukan oleh Gereja untuk mendukung gerakan ini juga

sudah dilakukan dengan cukup baik. Melalui gerakan ini diharapkan lingkungan

sekitar semakin asri dan muncul sumber-sumber air baru serta dapat

meningkatkan kesadaran umat akan alam dan bagaimana cara melestarikannya

sebagai salah satu perwujudan iman yang mereka alami [Lampiran 2: (26)].

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

79

7

9

Berbagai macam cara telah ditempuh oleh Gereja untuk meningkatkan

kesadaran, kepedulian dan menggerakkan umat untuk melakukan tindakan nyata

sebagai buah iman. Beberapa hal yang telah dilakukan oleh Gereja untuk semakin

mendalami panggilan mereka dalam melestarikan alam antara lain: mengangkat

tema-tema mengenai lingkungan hidup dalam perayaan-perayaan Gereja, jalan

salib ekologis, rosario ekologis, memutar video, serta berkatekese dengan

mengangkat tema-tema mengenai ekologi. Namun sejauh ini katekese ekologis

baru diserukan oleh Pastor Paroki dalam kotbah-kotbah yang dibawakannya dan

belum mencakup katekese yang ada di lingkungan. Hal tersebut dikarenakan

kurang adanya tenaga katekis maupun pemimpin pendalaman iman yang dapat

membuat tema-tema mengenai ekologi dan mengkaitkan antara bacaan Injil

dengan tema ekologi.

Melihat keprihatinan tersebut maka penulis ingin memberikan usulan

program yang dapat dilaksanakan di Paroki Santo Yusuf Baturetno Wonogiri.

Penulis mengusulkan untuk membuat program rekoleksi. Rekoleksi yang akan

dilaksanakan ingin menggali mengenai pengalaman iman umat yang berkaitan

dengan program yang sudah dilaksanakan Gereja yaitu “mananam air”. Kegiatan

ini dilakukan agar umat semakin menyadari imannya dan bergerak

mewujudkannya dengan menanam, merawat dan mengajak orang lain terlibat

dalam gerakan “menanam air”, sehingga mampu mewujudkan Kerajaan Allah di

tengah masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

80

8

0

B. Tujuan Program

Untuk lebih memahami isi dan maksud dilaksanakannya program,

penulis akan menjabarkan tujuan dari program ini. Adapun tujuan dari program

ini sebagai berikut:

1. Mengajak umat untuk semakin menyadari iman yang dimiliki dengan

menggali pengalaman hidup mereka sehari-hari.

2. Membatu umat untuk memahami pentingnya menanam pohon beringin

sebagai bentuk perwujudan iman.

3. Mengajak umat mewujudkan iman yang dimiliki dengan mencintai dan

merawat alam ciptaan-Nya.

C. Usulan dan Bentuk Program

Penulis akan memberikan usulan program sebagai tindak lanjut dari

kebutuhan Gereja berdasarkan hasil penelitian. Program yang diusulkan oleh

penulis yaitu rekoleksi yang ditujukan khususnya bagi para pemuka umat seperti:

pemandu pendalaman iman, dewan paroki, prodiakon dan katekis yang ada di

Paroki Santo Yusup Baturetno Wonogiri. Para pemuka umat diajak untuk saling

membagi pengalaman mereka satu dengan yang lain. Diharapkan setelah

mengikuti rekoleksi ini mereka dapat membagikan apa yang mereka dapatkan

kepada umat yang ada di lingkungan dan wilayah mereka masing-masing.

Tema yang diambil dalam sarasehan ini ialah “Iman Seperti Pohon

Beringin Membawa Kesejukan Dan Kesejahteraan”. Tema ini diambil agar umat

dapat memahami dengan sederhana iman mereka sesuai dengan filosofi pohon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

81

8

1

beringin yang mampu membawa kesejukan dan kesejahteraan. Diharapkan

mereka mampu mengkaitkan iman yang mereka miliki dengan apa yang mereka

lihat, alami dan rasakan di dalam kehidupan sehari-hari sehingga iman mereka

dapat berakar dalam dan diwujudnyatakan di dalam kehidupan. Secara umum

program ini akan dilaksanakan selama satu hari. Gambaran secara umum

mengenai program yang akan terlaksana bisa dilihat di dalam matriks kegiatan

yang telah disusun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

D. Matriks Program

Tema Umum : Iman Seperti Pohon Beringin Membawa Kesejukan Dan Kesejahteraan

Penjelasan Tema : Bercermin dari pohon beringin, kita bisa belajar bahwa iman itu merupakan proses pertumbuhan yang

membutuhkan waktu, kita juga belajar bahwa menjadi pohon yang kokoh juga memerlukan waktu. Kita harus

memiliki iman yang berakar dalam. Berakar dalam Tradisi Gereja dan budaya masyarakat kita, sehingga iman kita

yang kokoh dapat memberi kesejukan kepada banyak orang dan masyarakat pada umumnya.

Tujuan : Dengan sarasehan ini, diharapkan peserta semakin menyadari iman mereka, sehingga iman mereka dapat tumbuh

dan berakar yang dalam seperti filosofi pohon beringin yang kokoh, berakar dalam, mampu memberi kesejukan

dan kesejahteraan bagi siapa saja yang singgah di bawahnya.

No Pelaksanaan Judul

Pertemuan

Tujuan Uraian Materi Metode Sarana Sumber

Bahan

Waktu

1. 09.30-09.45 Pembukaan

(Perkenalan

dan

Pengantar)

- Membantu peserta untuk

mengenal pendamping

dan pendamping

mengenal peserta.

- Perkenalan

- Penjelasan latar

belakang dan

- Informasi

- Tanya

jawab

- Viewer

- Laptop

- Mic

- Wireless

15 menit

82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

- Mengetahui tujuan dari

pertemuan, sehingga

proses dapat berjalan

dengan lancar.

tujuan

rekoleksi

2. 09.45-11.15 Sesi I:

Pertumbuhan

Imanku

- Membantu peserta

mengungkapkan

pengalaman iman

mereka, mengenai

pertumbuhan iman

mereka masing-masing

- Menunjukkan kepada

peserta mengenai dasar

iman yang harus mereka

miliki

- Menyadari pertumbuhan

iman mereka agar iman

peserta semakin

berkembang

- Pengalaman

iman peserta

- Dasar iman

yang harus

dimiliki oleh

orang kristiani

- Sharing

- Tanya

Jawab

- Informasi

- Mic

- Viewer

- Laptop

- Wireless

- Iman

Katolik

- Kerabat

Beringin

90 menit

3. 11.15-12.45 Sesi II: Iman

yang

mengakar

dalam

- Membantu peserta agar

dapat menghayati iman

mereka dan mampu

mengkaitkan dengan

filosofi beringin

- Semakin menyadari

imannya yang

mendalam sehingga bisa

dibagikan kepada

sesama dalam pelayanan

- Pengalaman

hidup peserta

- Pentingnya

iman yang

mendalam dan

tangguh

seperti pohon

beringin

- Sharing

- Tanya

jawab

- Informasi

- Mic

- Viewer

- Laptop

- Wireless

- Iman

Katolik

- Kerabat

Beringin

- Ensiklik

Laudato

Si

90 menit

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

4. 12.45-13.30 Makan Siang Peserta dan pendamping bersantap siang bersama 45 menit

5. 13.30-15.00 Sesi III:

Sudahkan

imanku

membawa

kesejukan

dan

kesejahteraan

bagi sesama?

- Peserta menyadari iman

dan mampu

mewujudkannya di

dalam kehidupan sehari-

hari khususnya dalam

pelayanan

- Mengenal iman mereka

masing-masing sehingga

mereka bisa saling

membagikan

pengalaman iman yang

mereka alami kepada

sesama di tempat

pelayanan masing-

masing

- Pengalaman

hidup peserta

- Pentingnya

iman yang

membawa

kesejukan

- Membuat

rencana aksi

- Sharing

- Tanya

jawab

- Informasi

- Mic

- Viewer

- Laptop

- Wireless

- Iman

Katolik

- Kerabat

Beringin

- Ensiklik

Laudato

Si

90 menit

6. 15.00-15.15 Penutup - Pengumuman

- Informasi

- Mic

- Viewer

- Laptop

- Wireless

15 menit

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

E. Satuan Persiapan Program

SATUAN PENDAMPINGAN PEMBUKAAN

1. IDENTITAS

a. Judul Pertemuan : Perkenalan dan Pengantar

b. Tujuan Pertemuan : Membantu peserta untuk saling mengenal baik dari

pihak pendamping dan para peserta serta mengetahui

tujuan dari pertemuan, sehingga proses kaderisasi

yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar.

c. Peserta : Pemuka Umat di Paroki Santo Yusuf Baturetno

Wonogiri

d. Tempat : Gereja Paroki Santo Yusup Baturetno Wonogiri

e. Hari / Tanggal : Minggu, 23 Oktober 2016

f. Waktu : 09.30-09.45 WIB

2. PEMIKIRAN DASAR

Dalam kehidupan menggereja, tentunya ada harapan kepada seluruh

anggota Gereja untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan kerohanian, baik itu

dalam bidang pewartaan, pelayanan, liturgi dan berbagai bidang yang lain. Dalam

kegiatan kerohanian tersebut tentunya dibutuhkan orang-orang yang mau terlibat

dalam kegiatan pendampingan iman tersebut. Pemuka jemaat seperti katekis,

ketua wilayah, ketua lingkungan dan prodiakon merupakan salah satu wadah

dalam bidang pewartaan yang ikut membantu umat dalam mengembangkan iman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Slamet Rianto Aji
Typewritten text
85
Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

86

8

6

mereka. Melihat betapa pentingnya peran mereka dalam mengembangkan iman

umat, maka mereka perlu mendapatkan penyegaran iman berupa rekoleksi agar

mereka semakin mampu untuk mengingat kembali pengalaman iman mereka dan

dapat mendampingi para umat dalam mendalami iman mereka.

Sebelum proses rekoleksi dimulai hendaknya peserta dan pendamping

saling mengenal satu sama lain. Hal ini dilakukan supaya proses rekoleksi dapat

berjalan dengan lancar. Pada sesi pembukaan ini, pendamping juga

menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan ini, agar peserta menyadari

bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang penting bagi mereka, bagi umat

yang lain dan perkembangan Gereja. Dengan saling mengenal dan tahu maksud

dari diadakannya rekoleksi ini, maka kegiatan ini dapat terlaksana dan tertata

dengan baik sehingga tidak terjadi kebingungan antara yang satu dengan yang

lain.

3. MATERI

a. Perkenalan

b. Penjelasan tujuan rekoleksi

4. METODE

a. Informasi

b. Tanya Jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

87

8

7

5. SARANA

a. Mic

b. Wireless

c. Laptop

d. Viewer

6. PROSES PENDAMPINGAN

a. Pembuka

1) Salam Pembuka

Selamat pagi bapak dan ibu yang terkasih, berkah dalem. Marilah

sebelum kita memulai kegiatan ini, kita bersama-sama berdoa memohon berkat

dari Tuhan supaya kegiatan rekoleksi pada hari ini dapat berjalan dengan baik.

2) Doa Pembukaan

Tuhan yang Mahakasih, kami mengucap syukur dan terimakasih kepada-

Mu, atas segala berkat yang telah kami terima sampai saat ini. Tuhan, pada hari

ini kami berkumpul di tempat ini ingin menimba pengalaman iman kami dan

melihat serta menghayati iman yang kami miliki agar iman yang kami miliki

dapat bertumbuh, mengakar dalam dan memberi kesejukan bagi sesama kami.

Seperti pohon beringin yang senantiasa memberi kesejukan dan rasa aman,

semoga iman kami mampu bertumbuh dan berkembang dalam pengalaman iman

dan pelayanan kami kepada-Mu. Kami juga memohon kepada-Mu semoga

kegiatan hari ini dapat berjalan dengan lancar. Semua doa dan harapan kami ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

88

8

8

kami haturkan ke dalam tangan-Mu dengan perantaraan putra-Mu Tuhan kami

Yesus Kristus. Amin.

b. Uraian Materi

1) Perkenalan

Pendamping memperkenalkan diri kepada peserta, kemudian

memberikan kesempatan kepada peserta untuk memperkenalkan diri. Peserta

diberikan kesempatan untuk menyebutkan nama dan lingkungan tempat tinggal.

2) Penjelasan Latar Belakang dan Tujuan Pendampingan

Pada kesempatan hari ini kita akan mengikuti rekoleksi. Rekoleksi

berasal dari kata re dan collected yang artinya mengumpulkan kembali

pengalaman-pengalaman hidup di masa lalu untuk direnungkan kembali dan

dijadikan suatu pembelajaran untuk pengalaman di masa yang akan datang. Maka

pada kesempatan hari ini kita akan mencoba menggali pengalaman-pengalaman

yang kita miliki sehubungan dengan alam di sekitar kita, dengan keadaan sumber-

sumber air yang kita miliki, pohon-pohon beringin yang kita tanam bersama yang

kemudian akan kita lihat dalam kacamata iman kita, lewat pengalaman iman yang

kita miliki. Dalam rekoleksi ini kita akan diajak untuk semakin menghayati iman

kita akan Allah lewat ciptaan yang ada di sekeliling kita dan bagaimana kita bisa

menjaga alam ciptaan kita dari segala kerusakan. Pengalaman iman yang kita

miliki akan kita analogikan sebagai pohon beringin yang kita tanam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

89

8

9

Pohon beringin mampu bertumbuh dengan baik dalam kondisi apapun, ia

juga memiliki akar yang kuat dan masuk ke dalam, serta dapat memberi kesejukan

bagi siapa saja yang berteduh di bawahnya. Diharapakan nantinya bila kita

memiliki iman semacam itu, kita dapat menaungi saudara-saudara kita yang

membutuhkan sapaan, agar iman yang kita miliki juga membawa kesejukan dan

membawa kebahagiaan bagi mereka yang mengalami kesesakan. Selain itu

diharapkan kita juga semakin menyadari peran kita kepada alam semesta,

khususnya dalam menjalankan program “menanam air” agar dapat berjalan

dengan baik dan menghasilkan kebaikan bagi sesama dan alam sekitar.

(Pendamping kemudian mengajak peserta untuk masuk ke dalam sesi I,

bia dirasa perlu peserta diajak untuk semakin mengakrabkan diri dengan game

keakraban)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

90

9

0

SATUAN PENDAMPINGAN SESI I

1. IDENTITAS

a. Judul Pertemuan : Pertumbuhan Imanku

b. Tujuan Pertemuan : 1. Peserta dapat mengungkapkan pengalaman iman

yang mereka miliki, sehingga bisa saling berbagi

pengalaman satu dengan yang lain.

2. Peserta mampu menyadari pertumbuhan iman

mereka agar iman mereka semakin berkembang

dan menjadi berkat bagi sesama.

3. Pendamping membantu peserta untuk mengetahui

dasar iman yang harus mereka miliki agar iman

yang mereka miliki mampu mereka aplikasikan ke

dalam kehidupan sehari-hari.

c. Peserta : Pemuka Umat di Paroki Santo Yusuf Baturetno

Wonogiri

d. Tempat : Gereja Paroki Santo Yusup Baturetno Wonogiri

e. Hari / Tanggal : Minggu, 23 Oktober 2016

f. Waktu : 09.45-11.15 IB

2. PEMIKIRAN DASAR

Dewasa ini banyak orang yang mengalami krisis iman. Mereka merasa

ditinggalkan dan sendirian tanpa adanya pegangan hidup. Hidup yang mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

91

9

1

jalani terasa seperti daun yang tertiup angin, terombang-ambing kesana kemari

tanpa kepastian dan harapan. Di sisi lain, ada sebagian orang yang

menagatasnamakan dirinya dan kempoknya sebagai orang yang beriman. Mereka

banyak melakukan hal-hal yang mereka anggap sebagai perjuangan iman dengan

melarang orang lain beribadah, meledakkan bom, mengharuskan orang lain

berpakaian serba tertutup dan lain sebagainya.

Sebagai orang katolik dan sebagai orang yang beriman, hendaknya kita

tahu apakah itu iman agar kita tidak salah dalam mewujudkan iman kita di tengah

kehidupan kita. Kita diharapkan memiliki iman yang teguh, tidak hanya berpaku

pada kuantitas namun lebih pada kualitas iman yang kita miliki. Pertumbuhan

iman kita hendaknya menjadi ukuran yang penting dalam kehidupan menggereja

dan bermasyarakat. Iman tidak hanya menjadi suatu ungkapan saja namun juga

harus bertumbuh, mampu mengayomi dan dapat berbuah. Pertumbuhan iman

bagaikan pertumbuhan pohon yang harus melewati proses yang panjang dan

penuh perjuangan, maka diharapkan dalam kegiatan ini iman umat semakin

bertumbuh dan menghasilkan buah kebaikan seperti pohon beringin.

3. MATERI

a. Pengalaman peserta

b. Dasar iman yang harus dimiliki orang kristiani

4. METODE

a. Sharing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

92

9

2

b. Informasi

c. Tanya Jawab

5. SARANA

a. Mic

b. Laptop

c. Viewer

d. Wireless

6. PROSES PENDAMPINGAN

a. Pengantar

Bapak, ibu dan saudara/i yang terkasih, setelah kita saling mengenal dan

mengetahui maksud dan tujuan diadakan rekoleksi hari ini, sekarang kita akan

bersama-saling membagikan pengalaman iman kita agar kita mampu saling

memperkembangkan satu dengan yang lain. Semoga dengan saling berbagi

pengalaman kita bisa saling menguatkan dan mendukung satu dengan yang lain

dalam pelayanan kita kepada Tuhan, Gereja dan masyarakat.

b. Panduan Pertanyaan untuk Sharing Pengalaman

(Pendamping mengajak peserta untuk mengungkapkan pengalaman

imannya dengan panduan pertanyaan)

Apakah bapak, ibu, saudara/i pernah memiliki pengalaman iman?

Pengalaman iman semacam apa yang pernah bapak, ibu saudara/i alami?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

93

9

3

Menurut bapak, ibu, saudara/i iman itu apa?

Menurut bapak, ibu, saudara/i semenjak di baptis sampai saat ini, apakah

iman kalian semakin berkembang dan semakin mantap mengikuti Yesus?

c. Uraian Materi

(Setelah peserta memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut,

pemandu menulis jawaban umat dan memberikan pengetahuan mengenai

pertumbuhan iman)

Saat ini banyak orang yang mengatasnamakan dirinya sebagai orang

yang beriman. Mereka melakukan banyak hal agar orang lain tahu apa yang

mereka lakukan, baik dengan meneriakkan nama Tuhan atau kadang ada yang

melakukan tindakan-tindakan kekerasan dengan mengatasnamakan agama dan

iman mereka. Melihat hal tersebut, sebenarnya apa yang dimaksud dengan iman?

Dan bagaimana dengan pertumbuhan iman kita masing-masing?

Iman adalah penyerahan total kepada Allah yang menyatakan diri tidak

dengan terpaksa namun dengan sukarela. Walaupun tidak setingkat namun

hubungan tersebut merupakan hubungan persahabatan sebagaimana Allah dalam

kelimpahan cinta kasih-Nya menyapa manusia dan manusia menjawabnya dengan

tulus ikhlas. Iman bersifat bebas merdeka karena memecahkan belenggu

ketakutan dan kecurigaan. Dalam iman, manusia menyadari dan mengakui bahwa

Allah yang tak terbatas berkenan memasuki hidup manusia yang serba terbatas,

menyapa dan memanggilnya. Iman berarti jawaban atas panggilan Allah,

penyerahan pribadi kepada Allah yang menjumpai manusia secara pribadi juga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

94

9

4

Pengalaman religius merupakan pengalaman dasar kendati hal tersebut belum

berarti pertemuan dengan Allah secara penuh (Iman Katolik, 1996: 128-129).

Di dalam Kitab Suci, iman kadang diumpamakan sebagai sebuah benih.

Buah ara juga bisa digambarkan sebagai iman yang kita miliki, bila ia tidak

berbuah maka ia akan ditebang (Mat 24: 19-21). Disini saya ingin

menganalogikan iman itu seperti sebuah pohon beringin. Mengapa saya memakai

pohon beringin? Bagi saya pohon beringin yang digunakan untuk gerakan

“menanam air” yang dilakukan oleh umat di Paroki Baturetno ini cukup menarik

dan memiliki filosofi yang cukup mendalam.

Pohon beringin merupakan tanaman yang banyak dijumpai di Indonesia

baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Ia memiliki kemampuan hidup dan

beradaptasi dengan baik pada berbagai kondisi lingkungan. Beringin juga

memiliki umur yang sangat tua dan dapat hidup hingga ratusan tahun. Banyak

orang yang masih meyakini bahwa pohon beringin yang besar ada penunggunya

dan harus diberi sesaji (Setijati, 1984: 30-31).

Bagi saya hal tersebut sangat menarik, sebagai orang katolik, kita

tersebar di semua daerah di Indonesia baik dalam jumlah yang besar maupun

dalam jumlah yang kecil di setiap daerahnya. Kita bisa hidup dengan baik dengan

masyarakat di sekitar kita walaupun kita ini minoritas, dan kita bisa menunjukkan

iman kita dengan berbuat kasih kepada sesama dan alam. Sebagai minoritas tidak

jarang kita mengalami berbagai tantangan, yang kadang membuat iman kita

goyah, hal tersebut juga seperti pohon beringin yang ingin bertumbuh, dimana ia

harus menghadapi tantangan untuk menancapkan akar-akarnya di tempat-tempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

95

9

5

yang berbatu. Begitu juga pertumbuhan iman kita, kita harus bersusah payah

mengolah iman kita, terkadang kita merasa kering dan goyah saat mengahadapi

tantangan, namun terkadang iman kita membuat kita semangat. Beringin dianggap

sebagai pohon yang mistis, iman juga demikian, kita tidak bisa menggunakan

pikiran kita untuk menjelaskan mengenai iman, namun kita percaya akan hal

tersebut. Iman juga harus diberi “sesajen” harus dipupuk dengan doa, dengan

perbuatan nyata kepada sesama dan alam di sekitar kita.

(Pendamping mengajak peserta untuk sedikit bersukaria dengan

menyanyikan lagu “Laudato Si” kemudian dilanjutkan ke sesi II)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

96

9

6

SATUAN PENDAMPINGAN SESI II

1. IDENTITAS

a. Judul Pertemuan : Iman yang Mengakar Dalam

b. Tujuan Pertemuan : 1. Peserta dapat menghayati iman mereka dan mampu

mengkaitkan dengan filosofi pohon beringin yang

mereka tanam.

2. Peserta semakin menyadari imannya yang

mendalam sehingga bisa dibagikan kepada sesama

khususnya dalam pelayanan

c. Peserta : Pemuka Umat di Paroki Santo Yusuf Baturetno

Wonogiri

d. Tempat : Gereja Paroki Santo Yusup Baturetno Wonogiri

e. Hari / Tanggal : Minggu, 23 Oktober 2016

f. Waktu : 11.15-12.45 WIB

2. PEMIKIRAN DASAR

Iman yang tumbuh dan mengakar kuat di dalam hidup kita mampu

menghasilkan buah-buah iman. Seperti pohon beringin yang ditanam, ia akan

tumbuh di tempat yang mungkin tidak nyaman, di tanah yang berbatu-batu dan

tandus, namun ia mampu menancapkan akarnya dengan kuat serta dapat tumbuh

dengan baik, sehingga menghasilkan kesejukan dan membawa kebahagiaan bagi

yang bernaung di bawah kerindangan dahannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

97

9

7

Sebagai murid Kristus kita diharapkan memiliki iman yang kokoh dan

mendalam. Iman kita yang kokoh dan mendalam mampu membuat kita semakin

percaya dan tidak mudah goyah dalam menghadapi cobaan. Dalam kehidupan kita

sehari-hari, kita diajak untuk mewujudkan sikap iman kita. Sikap iman kita dapat

kita wujudkan dengan menghadirkan Kerajaan Allah di tengah-tengah hidup kita,

sesama kita dan alam sekitar kita.

3. MATERI

a. Pengalaman peserta

b. Pentingnya iman yang mendalam dan tangguh seperti pohon beringin

4. METODE

a. Sharing

b. Informasi

c. Tanya Jawab

5. SARANA

a. Mic

b. Laptop

c. Viewer

d. Wireless

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

98

9

8

6. PROSES PENDAMPINGAN

a. Pengantar

Pada sesi yang pertama tadi kita telah membahas mengenai pertumbuhan

iman kita. Bagaimana pengalaman-pengalaman iman yang kita alami mampu

semakin menguatkan iman kepada Tuhan. Lewat peristiwa senang maupun sedih

kita bisa merasakan kehadiran Tuhan di tengah-tengah kita dan kita bisa

merasakan penyelenggaraan Allah di dalam hidup kita.

b. Panduan Pertanyaan untuk Sharing Pengalaman

(Pada slide ditayangkan gambar pohon kecil namun memiliki akar yang

kuat dan gambar pohon yang batangnya besar namun akarnya hanya sedikit di

dalam tanah. Kemudian pendamping memberi pertanyaan kepada peserta)

Apa perbedaan kedua gambar tersebut?

Bila kedua gambar dianalogikan sebagai iman, manakah iman yang lebih

tangguh?

Seperti apakah iman yang kita miliki saat ini?

c. Uraian Materi

Kedua gambar di atas menggambarkan gambaran iman kita. Ada

sebagian dari kita yang memiliki iman yang kokoh ke dalam, kita melakukan

pelayanan tanpa banyak berbicara namun memiliki hasil yang nyata. Namun

sebagian dari kita kadang memiliki iman yang dangkal, tidak kokoh ke dalam,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

99

9

9

sehingga bila ada sedikit godaan atau permasalahan, iman kita sering goyah dan

bahkan bisa tumbang.

Pengalaman-pengalaman religius, iman dan pengetahuan merupakan

aspek penting dalam hidup orang beriman. Orang beriman tahu mengenai Allah

justru dalam penyerahan imannya, karena tidak mungkin kita mengenal orang

tanpa mengetahui apa-apa mengenai dirinya. Manusia tidak bisa menyerahkan diri

kepada Allah kalau ia tidak mengetahui siapa Allah itu. Agar dapat beriman

dengan sungguh, manusia harus mengetahui kepada siapa ia menyerahkan diri

(Iman Katolik, 1996: 130).

Iman yang mengakar dalam berarti harus menyerahkan dirinya kepada

Allah. Tidak mungkin kita bisa memiliki iman yang mendalam bila kita tidak

mengenal Allah dan menyerahkan diri kita kepada Allah. Kita diajak untuk

mengenal Allah secara lebih dekat dan menyelami setiap rencananya. Allah begitu

baik kepada manusia, lalu apa yang akan dilakukan manusia? Hendaknya manusia

bisa membalas kebaikan Allah juga dengan berbuat baik. Berbuat baik tidak

terbatas pada orang-orang yang kita senangi saja, namun juga kepada semua orang

termasuk musuh-musuh kita dan alam semesta. Mengapa alam juga harus ikut kita

rawat? Karena Allah menciptakan bumi beserta isinya bagi kita, itu merupakan

bukti cinta Allah kepada manusia, sehingga kita juga harus bisa membalas

kebaikan Allah dengan menjaganya.

Seperti yang sudah saya katakan di dalam sesi awal tadi, bahwa saya

akan menganalogikan iman seperti pohon beringin, karena pohon beringin sangat

dekat dengan kita sekarang ini. Pohon beringin memiliki struktur akar yang dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

100

1

0

0

dan kuat. Akar lateralnya mampu mencengkeram tanah dengan baik. Akar

gantungnya bisa dimanfaatkan untuk tali dan bisa kuat untuk mengikat sesuatu.

Akar beringin yang kuat membuat ia mampu bertahan di tanah yang berbatu dan

bisa menahan air tanah. Selain itu bisa juga sebagai penguat lereng alami agar

tidak mudah longsor (Setijati, 1984: 30-31).

Iman kita hendaknya juga kuat dan mengakar dalam seperti pohon

beringin. Bila iman kita kuat dan mengakar dalam maka kita tidak akan mudah

goyah akan godaaan-godaan dan tantangan-tantangan yang mampu

menggoyahkan iman kita. Sekencang apapun angin yang bertiup atau masalah

yang menghampiri, bila kita memiliki akar yang kuat, maka kita tidak akan mudah

terombang-ambing dan tumbang begitu saja. Akar atau dasar iman yang kuat akan

membuat kita mampu bertahan dalam menghadapi setiap permasalahan, seperti

pohon beringin yang akar-akarnya dapat menembus batu. Dasar iman yang kuat

akan menghasilkan sesuatu di dalam hidup kita. Kita bisa menjadi tempat

bersandar bagi orang-orang yang membutuhkan pertolongan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

101

1

0

1

SATUAN PENDAMPINGAN SESI III

1. IDENTITAS

a. Judul Pertemuan : Sudahkah Imanku Membawa Kesejukan dan

Kesejahteraan Bagi Sesama?

b. Tujuan Pertemuan : 1. Umat dapat menyadari iman mereka dan mampu

mewujudkannya di dalam kehidupan sehari-hari

khususnya dalam menjalankan program “menanam

air”

2. Pembina mengajak peserta untuk mengenal iman

mereka sehingga mereka bisa membagikan

pengalaman iman yang mereka alami kepada

sesama

c. Peserta : Pemuka Umat di Paroki Santo Yusuf Baturetno

Wonogiri

d. Tempat : Gereja Paroki Santo Yusup Baturetno Wonogiri

e. Hari / Tanggal : Minggu, 23 Oktober 2016

f. Waktu : 13.30-15.00 WIB

2. PEMIKIRAN DASAR

Kadang kala kita merasa bosan dengan hidup kita. Kita tidak tahu apa

yang harus kita perbuat saat kita mengalami masalah. Merasa putus asa dan ingin

mengakhiri semuanya dengan cepat dan serba instan sehingga kita terkadang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

102

1

0

2

menghalalkan berbagai macam cara untuk menyelesaikan masalah kita atau untuk

mendapatkan apa yang kita inginkan. Sebagai orang beriman hendaknya kita

mampu melihat segala peristiwa ataupun segala yang kita cita-citakan dalam

kacamata iman. Kita juga sudah belajar mengenai iman dan bagaimana iman yang

mengakar kokoh ke dalam sehingga kita tidak mudah digoyahkan.

Iman yang kokoh dan mendalam hendaknya dibarengi dengan suatu

tindakan nyata di dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga iman yang kita

miliki tidak berhenti pada pengalamannya dan teorinya saja namun dapat

diaplikasikan di dalam kehidupan kita sehari-hari. Suatu pertanyaan bagi kita

bersama: apakah imanku sudah mampu membawa kesejukan bagi sesamaku?

Akankan iman kita mampu membawa kedamaian, kerukunan, cinta kasih dan

perhatian kepada sesama? atau iman kita justru membawa mala petaka bagi

sesama kita? Perlu pula di ingat, bahwa sesama kita tidak hanya terbatas pada

manusia saja namun juga pada alam sekitar. Kita diajak untuk peduli terhadap

sesama kita manusia maupun sesama kita alam ciptaan-Nya.

3. MATERI

a. Pengalaman peserta

b. Pentingnya iman yang membawa kesejukan

c. Membuat rencana aksi

4. METODE

a. Sharing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

103

1

0

3

b. Informasi

c. Tanya Jawab

5. SARANA

a. Mic

b. Laptop

c. Viewer

d. Wireless

6. PROSES PENDAMPINGAN

a. Pengantar

Setelah mendalami mengenai pertumbuhan iman dan bagaimana iman

kita dapat mengakar ke dalam maka pada kesempatan ini kita akan lebih

mendalami mengenai iman kita yang berguna bagi sesama. Bagaimana iman kita

bisa berguna bagi sesama? Agar iman kita berguna bagi sesama hendaknya kita

mau saling membagikan pengalaman iman yang kita miliki lewat pelayanan kita

yang penuh cinta kasih, baik kepada sesama maupun pada alam ciptaan-Nya.

Maka pada kesempatan ini kita juga akan melihat bagaimana kita bisa

memberikan kasih kita kepada alam yang ada di sekitar kita dan kepada orang-

orang miskin yang memerlukan uluran tangan kita. Gereja senantiasa mengajak

kita untuk peduli pada orang yang papa miskin dan kepada keutuhan ciptaan,

maka kita akan melihat sejauh mana kepedulian kita sebagai umat beriman

terhadap permasalahan-permasalahan di sekitar kita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

104

1

0

4

b. Panduan Pertanyaan untuk Sharing Pengalaman

(Pendamping mengajak peserta untuk melihat video mengenai alam yang

rusak dan orang-orang yang kelaparan. Kemudian pendamping memberikan

pertanyaan sehubungan dengan video yang diputar)

Apa yang bapak, ibu, saudara/i rasakan setelah melihat tayangan video

tadi?

Apakah bapak, ibu, saudara/i melihat kehadiran Allah di dalam

tanyangan video tersebut?

Apa yang akan bapak, ibu, saudara/i lakukan bila itu terjadi di sekitar

kalian?

Apa yang akan kalian lakukan bila hal tersebut terjadi pada kalian?

(Setelah peserta memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut,

pemandu menulis jawaban umat dan memberikan pengetahuan mengenai iman

yang membawa kesejukan dan kesejahteraan)

c. Uraian Materi

Melihat penderitaan yang terjadi di sekitar kita terkadang kita merasa

miris. Melihat kerusakan alam yang luar bisa parahnya, melihat orang-orang yang

kelaparan dan menderita. Terkadang sebagai manusia biasa kita merasa Tuhan

tidak adil dan Tuhan tidak menyayangi kita anak-anak-Nya. Kalau Tuhan

menyayangi kita mengapa Tuhan membiarkan kita menderita? Sebagian dari kita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

105

1

0

5

tetap merasakan kehadiran Allah di dalam peristiwa sedih yang terjadi, namun

sebagian lagi merasa Tuhan tidak adil.

Orang yang beriman adalah orang yang mengenal Allah. Iman adalah

penyerahan diri kita secara total kepada Allah. Bila kita merasa sebagai orang

yang beriman, kita akan mengenal Allah yang Maha Baik, Maha Pengasih, Maha

Pemurah dan lain sebagainya. Kita juga akan mengalami kasih Allah yang luar

biasa, dimana Ia memberikan kita hidup dan segala kebutuhan hidup kita lewat

alam dan orang-orang di sekitar kita. Bila kita merasakan kebaikan Allah yang

luar biasa itu, maka kita diajak untuk tidak tinggal diam begitu saja. Kita diajak

untuk bisa seperti Allah, dalam arti mampu memberi kesejukan dan kesejahteraan

kepada sekeliling kita.

Kesejukan dan kesejahteraan semacam apa yang bisa kita lakukan?

Sekali lagi, seperti pohon beringin yang memberikan kehidupan dan kesejukan

serta kesejahteraan kita juga diajak mampu menjadi seperti itu. Kesejukan disini

bisa kita artikan sebagai hati yang damai, menjadi tempat yang nyaman bagi

orang-orang yang memerlukan pertolongan, seperti pohon beringin yang menjadi

tempat yang nyaman bagi burung-burung yang bersarang di dahannya yang sejuk.

Kesejahteraan disini bisa kita artikan bukan sebagai pemenuhan kebutuhan akan

materi yang melimpah, namun kesejahteraan disini bisa kita artikan sebagai

kebahagiaan yang kita rasakan saat berada di bawah pohon beringin, yang

membawa rasa aman dan nyaman. Yang menjadi pertanyaan saya, apakah kita

sudah menjadi orang yang membawa kesejukan dan kesejahteraan bagi sesama

kita? Bila belum apa yang akan kita lakukan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

106

1

0

6

Berkaca dari Ensiklik Laudato Si yang dikeluarkan oleh Bapa Paus

Fransiskus mengenai lingkungan hidup, kita bisa menunjukkan bentuk solidaritas

kita dan mewujudkan iman kita dengan merawat alam yang sedang sakit. Seperti

yang diungkapkan dalam Laudato Si no 2 yang mengatakan bahwa ibu bumi

sedang mengalami sakit akibat dari kesalahan yang kita lakukan. Kita tidak cukup

bertanggungjawab untuk menggunakan kekayaan alam yang ada di sekitar kita.

Sebagai perwujudan iman kita diajak untuk merawat ibu bumi yang sedang sakit.

Laudato Si juga mengajak kita peduli pada orang-orang yang paling

menderita. Dalam Laudato Si no 158 berisi mengenai kondisi masyarakat global

saat ini, di mana banyak terjadi ketidakadilan, sehingga kepentingan umum

menjadi panggilan solidaritas kita, khususnya terhadap orang-orang yang miskin.

Melihat banyaknya ajakan untuk mewujudnyatakan iman kita dengan membantu

mereka yang membutuhkan, maka kita hendaknya mampu mengulurkan tangan,

memberi kesejukan dan kedamaian bagi orang-orang dan alam di sekitar kita.

(Kemudian pendamping mengajak peserta untuk membuat niat bersama,

yang bisa dilakukan, khususnya untuk mendukung gerakan “menanam air” agar

semakin banyak orang yang terlibat di dalamnya).

d. Penutup

Bapak/ibu/saudara/i terkasih demikianlah rekoleksi kita hari ini. Kita

telah belajar bersama dari pengalaman-pengalaman yang kita dengar dari sharing

bapak/ibu/saudara/i dan mendengar beberapa penjelasan mengenai iman seperti

pohon beringin yang membawa kesejukan dan kesejahteraan. Semoga uraian yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

107

1

0

7

saya sampaikan tadi dapat memberikan penyegaran bagi kita semua sehingga kita

semakin memiliki iman yang berakar dalam seperti pohon beringin dan kita dapat

melaksanakan niat-niat kita dengan baik.

e. Doa Penutup

Allah Bapa Maharahim terimakasih atas penyertaan-Mu sepanjang

rekoleksi kami hari ini. Terimakasih atas penyertaan Roh Kudus-Mu di dalam diri

kami, sehingga kami bisa saling berbagi pengalaman iman dan saling melengkapi

satu dengan yang lain. Bapa semoga apa yang kami dapatkan hari ini dapat

berguna bagi kehidupan kami masing-masing, bagi pelayanan kami di Gereja dan

masyarakat serta demi Kemuliaan nama-Mu yang kudus. Bapa seluruh doa dan

harapan kami ini kami haturkan kepada-Mu dengan pengantaraan putra-Mu Tuhan

kami Yesus Kristus. Amin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini penulis akan menyampaikan kesimpulan dari tulisan ini

beserta saran yang berkaitan dengan gerakan “Menanam Air” Sebagai Satu

Bentuk Kegiatan Pastoral Lingkungan Hidup Di Paroki Santo Yusup Baturetno

Wonogiri. Pada bagian kesimpulan berisi mengenai gagasan pokok dari

keseluruhan tulisan skripsi ini dan pada bagian saran berisikan gagasan yang

bermaksud untuk meningkatkan kesadaran umat di Paroki Santo Yusup Baturetno

dalam menjaga keutuhan alam ciptaan.

A. Kesimpulan

Pastoral berarti segala usaha untuk membantu hidup iman bersama,

sehingga Sang Gembala Ilahi terasa tampil, hadir, menemani dan berkarya bagi

semua manusia. Kegiatan-kegiatan yang mencerminkan kehadiran Allah di

tengah-tengah manusia dan dapat membantu kehidupan iman bersama merupakan

kegiatan-kegiatan pastoral. Lingkungan hidup sendiri merupakan semua aspek

kehidupan yang ada di sekitar kita, baik berupa benda hidup maupun tak hidup

dan keadaan alam yang mempengaruhi secara langsung dan tidak langsung.

Berangkat dari kedua pengertian tersebut maka eko-pastoral atau yang dikenal

dengan pastoral lingkungan hidup merupakan kegiatan yang berkaitan dengan

pelestarian lingkungan hidup yang dapat mencerminkan kehadiran Allah di

tengah-tengah manusia lewat alam ciptaan-Nya.

Saat ini banyak terjadi eksploitasi terhadap kekayaan alam secara besar-

besaran yang menyebabkan banyaknya kerusakan alam. Di berbagai daerah telah

mengalami bencana alam, baik longsor, banjir, badai, mencairnya es di kutub dan

lain sebagainya. Bencana tersebut terjadi akibat dari eksploitasi kekayaan alam

secara besar-besaran. Di berbagai negara dan daerah banyak yang mengalami

penurunan jumlah air bersih. Hal tersebut juga dialami oleh Indonesia, khususnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

109

di daerah-daerah yang gersang dan berbatu seperti Gunung Kidul, Wonogiri dan

lain sebagainya.

Melihat keprihatinan tersebut, beberapa Gereja mulai mencanangkan

program pastoral lingkungan hidup yang dapat meningkatkan kesadaran umat dan

masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup dan bagaimana menghargai alam

semesta. Pastoral mengenai lingkungan hidup juga dijalankan oleh umat di Paroki

Santo Yusup Baturetno Wonogiri yang mencanangkan gerakan “menanam air”.

Gerakan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran umat akan pentingnya

air bersih dan pentingnya menanam pohon sebagai pengikat air.

Pada masa awal gerakan ini dimunculkan banyak sekali terdapat pro dan

kontra. Tantangan tersebut berasal dari pohon yang digunakan untuk penanaman,

yakni pohon beringin, yang oleh sebagian besar penduduk dianggap sebagai

pohon yang ada penunggunya. Seiring dengan berjalannya waktu dan dengan

pendekatan-pendekatan yang dilakukan maka gerakan ini dapat berjalan. Gerakan

“menanam air” sudah berjalan sekitar 6 tahun dan sudah mulai banyak umat dan

masyarakat yang ikut terlibat di dalamnya.

Melihat hasil penelitian yang didapatkan, penulis merasa bahwa umat

masih perlu memiliki iman yang mendalam dan tangguh seperti pohon beringin

yang mereka tanam, agar mereka dapat membawa damai dan sukacita bagi orang-

orang di sekeliling mereka. Melihat kebutuhan tersebut maka penulis membuat

suatu program rekoleksi, agar umat menyadari akan peran mereka dan pentingnya

memiliki iman yang tangguh dan mendalam seperti pohon beringin. Tema yang

diambil untuk rekoleksi ini ialah “Iman Seperti Pohon Beringin Membawa

Kesejukan dan Kesejahteraan”. Tema ini dipilih karena bila kita bercermin pada

pohon beringin, kita bisa belajar bahwa menjadi pohon yang kokoh juga

memerlukan waktu, iman yang kita miliki harus berakar dalam sehingga mampu

memberi kesejukan bagi sesama kita.

B. Saran

Saran berikut ditujukan kepada Pastor dan umat di Paroki Santo Yusup

Baturetno Wonogiri. Secara umum umat telah memiliki kesadaran untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

110

mengikuti gerakan “menanam air” dengan segala upaya yang bisa mereka

lakukan, maka untuk semakin meningkatkan semangat dan kesadaran umat untuk

menjaga keutuhan alam ciptaan, penulis menyampaikan beberapa hal berikut:

1. Pastor, dewan paroki dan katekis diharapkan terus menggalakkan ketekese

mengenai lingkungan hidup secara berkesinambungan agar gerakan

“menanam air” bisa terus berjalan seiring dengan perkembangan iman umat.

2. Para katekis, pengurus dewan dan pemandu pendalaman iman diharapkan

melaksanakan usulan program yang dibuat oleh penulis, sehingga diharapkan

para tonggak Gereja tersebut semakin memiliki iman yang kokoh, tangguh

dan mendalam.

3. Diharapkan umat dapat semakin memahami mengenai lingkungan dan

permasalahan yang dialami, agar tercipta kesadaran untuk dapat menghargai

alam ciptaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

111

DAFTAR PUSTAKA

Abineno, Ch. (1993). Pedoman Praktis Untuk Pelayanan Pastoral. Jakarta: BPK

Gunung Mulia.

Baptista, Johanes. (2010). Katekese Ekologi Sebagai Upaya Meningkatkan

Penghayatan Spiritualitas Ekologis Bagi Para Fransiskan Di Yogyakarta

Dalam Rangka Gerakan Pelestarian Lingkungan Hidup. Yogyakarta.

Chang, William. (2000). Moral Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Kanisius.

Dewan Paroki Santo Yusup Baturetno. (2013). Profil Paroki Santo Yusup

Baturetno, Berdasarkan Pendataan Umat Tahun 2011. Wonogiri: Litbang

Santo Yusup Batureno.

. (2013). Nota Pastoral Konferensi Wali Gereja Tahun 2013

“Keterlibatan Gereja Dalam Melestarikan Keutuhan Ciptaan”. Jakarta.

Eko Putro. (2015). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Fransiskus, Paus. (2015). Ensiklik Laudato Si. Jakarta: Obor.

Go, Piet. (1989). Etika Lingkungan Hidup. Malang: Dioma.

Keraf, Sonny. (2010). Krisis dan Bancana Lingkungan Hidup Global.

Yogyakarta: Kanisius.

Konferensi Wali Gereja Indonesia. (1996). Iman Katolik: Buku Informasi dan

referensi. Yogyakarta: Kanisius.

Madya Utama, I.L (2011). Diktat Kuliah: Berpastoral Seluas Realitas Kehidupan

Dengan Penuh Integritas. Yogyakarta.

Moleong, Lexy. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:

Rosdakaya.

Setijati Sastrapradja dan Afriastini. (1984). Kerabat Beringin. Bogor: Seri Pustaka

Kuntara.

Sugiyono. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Suharsini, Arikunto. (2013). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Dari Internet

http://agrobisnisinfo.com/2015/07/akar-dan-daun-pohon-beringin-manfaat.html

Pukul 09.30 WIB

http://choicesemarang.or.id/ardas-kas.html Pukul 11.25 WIB

http://flora-faunaindonesia.blogspot.co.id/2011/06/gayam-yang-bikin-ayem-

damai-orang-jawa.html Pukul 09.20 WIB

http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=4&dn=20100107095715 Pukul 10.15

WIB

http://sesawi.net/Hari-Studi-Ekopastoral-Sidang-Sinodal-KWI-2012-Gereja-

Lestarikan-Keutuhan-Ciptaan.html Pukul 21.25 WIB

http://wikipedia.org/wikipedia-bahasa-indonesia-ensiklopedia-bebas.html Pukul

20.05 WIB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

112

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(1)

Lampiran 1: Transkrip Hasil Wawancara

Wawancara Awal (Observasi Awal)

Nama : Romo J. Muji Santara SJ (R2)

Tanggal : 8 November 2015

Status : Pastor Kepala Paroki Santo Yusup Baturetno Wonogiri

Q : Bagaimana awal gerakan ini muncul?

R : Berawal dari fakta bahwa tahun 2009 saya datang kemari, hiasan Gereja

ada yang berasal dari bunga potong dan bunga plastik. Saya mulai

bertanya-tanya, kemudian ada pembahasan mengenai hal tersebut dimana

kita itu orang desa, banyak tanaman, banyak keagungan yang kita dapat

di sekitar yang bisa dimanfaatkan, kenapa tidak dimanfaatkan. Kemudian

saya membawa rumput dan tanaman hidup ke dalam Gereja, awalnya

umat tidak peduli, namun lama-lama muncul pernyataan mengenai

keindahan dari ciptaan Tuhan. Saya mengajak umat untuk menanam

tanaman hias yang bisa diambil keindahannya dan digunakan untuk

menghias altar. Titik tolaknya dari rumput yang diinjak orang kemudian

dibawa masuk ke dalam Gereja kemudian dikembangkan menanam

tanaman hias. Sekarang ini menghias altar menggunakan tanaman hias,

karena yang penting adalah keindahan. Adanya tanaman hias membuat

biaya untuk menghias altar jadi lebih irit karena tidak perlu membeli

bunga potong. Sekitar 1,5 tahun sejak kedatangan saya, bunga plastik

berganti dengan tanaman hias, dan umat tidak perlu membeli bunga

potong di Wonogiri kota. Seiring berjalannya waktu banyak Gereja mulai

memunculkan kekayaan alam di tengah Gereja dan di dalam Gereja. Lalu

muncullah gagasan pastoral untuk menggerakkan umat mencintai alam

lewat perayaan liturgi dengan melihat makna dan simbol dalam perayaan

natal seperti malaikat, pohon natal dan gemericik air yang

menggambarkan keindahan dan keagungan. Pada waktu ke lingkungan-

lingkungan saya prihatin dengan keadaan air yang mulai sulit didapat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(2)

Kemudian saya meminta mas Theo pegawai sekretariat untuk membuat

video singkat mengenai sumber air dan lingkungan, baik dari sumber air

yang masih ada maupun yang sudah mati, yang kemudian dikaitkan

dengan keadaan kita sebagai orang gunung yang mulai mengalami krisis

air. Kemudian ada teman yang mengikuti pertemuan di Klaten, setelah

pulang dari pertemuan ada yang membawa istilah “menanam air”,

“menanam oksigen” atau “menghirup udara segar”. Saya kemudian

memutar video yang dibuat oleh mas Theo di kapel-kapel wilayah.

Awalnya banyak tantangan karena kalau menanam beringin tidak bisa

memetik hasil tapi ditekankan menanam beringin sama dengan menanam

oksigen dan sumber air yang bisa membawa kesejukan. Setiap ada pohon

besar pasti ada sumber air, bila pohonnya ditebang sumber airnya hilang.

Tanaman-tanaman yang ditanam dalam gerakan ini adalah beringin dan

serumpun beringin seperti bereh, gayam dan tanaman yang tahan.

Program mulai berjalan namun ada tantangan dimana pohon-pohon yang

besar bisa terawat namun mereka menganggap pohonnya ada danyangan.

Sedangkan pohon yang kecil ada yang hilang dan dalam tanda petik

kebakaran. Saya memiliki pandangan bagaimana cara mengagumi dan

menghargai alam. Semuanya berawal dari bunga altar, kekaguman dan

gagasan menanam oksigen. Ada seorang bapak, ketua Dewan II yaitu

bapak FX. Mudiharso yang keranjingan ikut gerakan ini dan beliau

bahkan sampai menjual gergaji mesin miliknya.

Q : Selama ini sudah menanam di daerah mana saja?

R : Bukan lokasi tertentu, tapi umat yang menanam, karena tidak ada tanah

khusus. Umat diajak untuk menatap masa depan yang tidak kekurangan

air karena mereka telah menanam air. Diharapkan ditanam di tempat

yang tidak ada air, sehingga muncul air, di tempat yang sudah ada air

semoga airnya bertambah. Pandangan akan pohon besar yang

menakutkan masih ada pada agama lokal yang memandang adanya

danyang dalam pohon-pohon besar. Sehingga Gereja berusaha

memunculkan gagasan yang menakutkan bisa menjadi mengagumkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(3)

Bila ada setan ya kita ajak setan untuk mengagungkan Tuhan. Saya

berusaha memunculkan teologi lokal pada teologi Gereja karena dan

Hyang dalam ilmu pewayangan adalah seorang dewa sehingga saya

berusaha membuat tanda salib dengan rumusan “dan Hyang Romo, dan

Hyang Putro, dan Hyang Roh Suci. Menurut saya itu tidak salah, tapi bila

itu saya pakai maka akan terjadi keributan.

Q : Munculnya Gagasan untuk menanam pohon beringin itu dari siapa?

R : Gagasan bukan muncul dari saya, saya hanya memiliki gagasan untuk

mengganti bunga plastik dengan bunga hias. Munculnya gagasan dan

gerakan ini ialah dari umat, khususnya dari umat yang sampai

keranjingan menjual alat penggergaji kayu miliknya.

Q : Berapa banyak pohon yang sudah tersebar?

R : Kurang lebih Sudah ada sekitar 200 yang tersebar namun itu yang hidup,

yang sudah tercabut atau terbakar ada cukup banyak. Cara menanamnya

sebaiknya di tempat atau di tanah yang kurang produktif dengan harapan

ada buah yang bisa dipanen dari tanah yang produktif.

Q Penyebarannya bibitnya selama ini bagaimana? Hanya daerah tertentu

atau ke seluruh wilayah paroki?

R Ke seluruh paroki dan bibit itu diberkati kemudian dipersilahkan diambil

dan ditanam. Orang yang merawat tidak asal disebut begitu saja, namun

diberi nama orang tua asuh. Ada orang tua asuh yang kurang sadar dan

kurang memahami karena saat saya kunjungan ke salah satu orang tua

asuh, daun dan cabang-cabangnya dipotong dengan alasan biar bagus

padahal itu mengganggu pertumbuhan. Ada yang mengatakan kegiatan

ini merupakan kegiatan visioner karena bila sudah panen, air akan terus

mengalir.

Q : Apakah ada data mengenai orang tua asuh yang menanam bibit beringin?

R : Selama ini masih bisa diingat dan belum didata secara pasti. Ada orang

tua asuh yang mengingatkan untuk mengunjungi anak asuhnya. Saya

memiliki harapan pada petugas waduk yang tergerak dan menerima

program ini dan untuk sementara ada 14 bibit yang dibawa untuk di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(4)

tanam. Harapannya agar muncul sumber air di sekitar waduk dan bisa

menahan tanah yang ada di sekitar waduk. Ada program rayon untuk

menanam tanaman buah namun tanah yang ada di Wonogiri adalah batu

yang ada tanahnya sehingga agak sulit untuk menanam pohon buah-

buahan.

Q : Pemilihan pohon berdasarkan apa?

R : Prioritas yang dibidik adalah tanah yang tidak bisa ditanami. Berdasarkan

kontur tanah, beringin cocok ditanam karena bisa hidup di daerah yang

tidak produktif dan bisa hidup dimana saja. Namun tantangan yang

terjadi adalah menanam beringin sama dengan menanam demit dan

sekarang tantangannya daun beringin untuk pakan ternak.

Q : Bagaimana cara mensosialisasikannya?

R : Dengan membuat dan memutarkan video singkat ke kapel-kapel.

Kemudian ada usulan dari perangkat desa untuk menanam beringin di

lapangan desa sehingga bisa masuk ke ranah yang lebih luas. Ada umat

juga yang menjadi perangkat desa, ketua RT, RW, kepala desa sehingga

cakupan lebih luas dan mereka bisa menjadi corong Gereja. Saat ini

pembibitan baru ada di paroki saja. Bila ada umat yang menyumbang

bibit maka akan diterima, bila ada yang menginginkan boleh mengambil.

Pembibitan cukup mudah bisa dengan stek tapi saya lebih memilih

mencari “tukulan” agar akarnya lebih kuat.

Q : Apakah ada daerah khusus yang menjadi proritas?

R : Tidak ada karena tidak ada tempat atau lahan terbuka yang tersedia.

Q : Berapa jumlah orang tua asuh saat ini?

R : Ada lebih dari 50 orang, kadang satu komunitas tidak hanya satu orang

tua asuh. Tapi tidak semuanya baik karena beratnya menanamkan

pemahaman untuk mencintai tanaman dan masih ada tantangan dari

agama lokal. Yang banyak menanam adalah pengurus waduk dan pihak

TNI serta Perhutani.

Q : Apakah tujuan dari gerakan ini sudah terasa?

R : Bila dilihat dan dirasakan ketika ada pertemuan di lingkungan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(5)

wilayah yang menyediakan doa spontan maka mulai muncul doa untuk

alam dari umat, entah itu kemunculannya dari hati atau bukan namun

kemunculan doa dari umat merupakan bukti yang baik bagi

perkembangan iman. Dosa ekologi mulai muncul namun belum terlalu

dipahami, muncul pula adanya jalan salib ekologis. Namun masih belum

terlalu muncul kesadaran, karena di Gereja masih buang sampah

sembarangan dan teks misa masih ditingga begitu saja.

Q : Mengapa memilih tema-tema ekologi dalam perayaan?

R : Sejak 2009 dicoba memunculkan tema ini karena orang tidak peduli pada

lingkungan, selain itu sebagai upaya untuk memunculkan corong dan

mendorong kesadaran umat untuk menanam air dan tidak merusak daerah

sekitar, dengan harapan gerakan ini bisa berjalan dengan baik.

Q : Sejak kapan mengangkat tema-tema mengenai lingkungan hidup?

R : Penggunaan tema-tema tersebut dimulai sejak adanya gerakan mengganti

bunga plastik menjadi bunga hias. Saya memasukkan kegiatan liturgis

yang dialami oleh umat untuk menggerakkan mereka. Namun masih

harus memikirkan liturgi yang sinergis dan dimasukkan dalam Gereja.

Q : Darimana Romo mendapatkan bibit beringin?

R : Mencari di pinggir-pinggir jalan, rumah-rumah yang rusak, pagar-pagar,

bila keliling atau pergi-pergi selalu melihat-lihat dan membawa bibit-

bibit itu pulang. Saya tidak mau menggunakan yang stek karena yang

dikejar untuk program ini adalah akarnya. Pernah ada romo yang

mengatakan bahwa panjang akar gayam adalah 20 kali panjang

pohonnya.

Q : Mengapa romo tertarik dengan lingkungan hidup?

R : Karena situasi setempat, saat kemarau sangat kering dan ternyata Gereja

menggebu-gebu untuk melestarikan alam. Namun saya lebih suka dengan

esensinya dimana orang tidak keberatan membeli oksigen yang mahal,

tapi bila diajak menanam pohon sangat sulit, padahal oksigen yang di

dapat dari pohon itu gratis dan bisa dihirup sampai kita bosan. Kemudian

saya mencoba menggali pengalaman pribadi mereka mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(6)

keberadaan pohon-pohon yang ada dan mengajak mereka menanam dan

menjadi pelopor, karena bila bukan kita siapa lagi.

Q : Apa ada kaitannya kesejahteraan umat dengan program ini?

R : Ada. Di sini orang-orang mendapatkan air dengan mengalirkannya

melalui pipa-pipa. Sekarang bila tanaman kena air, pasti tumbuh dan

kebutuhan mereka tercukupi. Ada air itu merupakan kesejahteraan,

karena bila keadaan air buruk manusia akan kena tulahnya, tidak bisa

panen. Air sangat dekat dengan kesejahteraan. Menanam pohon juga

kesejahteraan kita bisa menikmati berteduh di bawah pohon dan

menghirup udara segar.

Q : Apa ada sosialisasi masalah perawatan?

R : Tidak ada, namun yang dibutuhkan adanya pengamanan dari pihak-pihak

yang merawat. Beringin ditanam pasti hidup, namun kadang hilang

kadang jadi makanan kambing. Yang jelas jangan ditanam di dekat

rumah karena bisa merusak rumah karena akarnya sangat kuat.

Q : Dari segi pastoral apa yang dilakukan untuk menarik minat umat?

R : Yang pertama menunjukkan bahaya bila kita tidak menanam, ancaman

yang kita alami dan kerugian yang diderita. Kedua manusia terkadang

merasa bahwa mereka memiliki segala sesuatu secara pribadi sehingga

memiliki pemikiran kepemilikan Allah adalah kemilikannya. Pemikiran

semacam itu harus diubah. Ketiga umat harus memiliki kesadaran akan

adanya persaudaraan antar makhluk hidup.

Q : Struktur tanah yang ada di daerah sini seperti apa?

R : Nama-nama wilayah di di sini terdapat unsur batu, seperti Baturetno,

Batuwarno, Watuagung. Hal tersebut menunjukkan kontur tanahnya

berbatuan dan yang datar serta produktif hanya ada sedikit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(7)

Wawancara I

Nama : F.X. Mudiharso (R1)

Tanggal : 11 Juli 2016

Status : Wakil II Dewan Paroki dan Tokoh Penggagas Gerakan

Q : Bagaimana awal gerakan ini bisa muncul?

R : Melatarbelakangi program ekologi, Wonogiri bagian selatan merupakan

daerah yang gersang dan tandus. Ada air tapi hanya sedikit dan jarang, rata-

rata kedalamannya diatas 50 meter. Udara di daerah Wonogiri panas,

sementara polusi tidak hanya berasal dari asap kendaraan saja namun juga

dari hutan yang gundul karena banyak yang ditebang khususnya pada

waktu reformasi. Pemikiran dasar orang yang beriman akan kembali ke

alam dengan menanam pohon terutama pohon air dan oksigen seperti

beringin dan rasnya dan juga gayam. Untuk memancing minat umat maka

disediakan pula pohon buah-buahan dan bukan pohon yang produktif

kayunya, karena bila produktif kayunya maka 5-10 tahun lagi akan

ditebang. Maka dewan paroki mengajak umat untuk kembali ke alam

dengan merawat alam. Program visioner menanam air dimulai pada 2010

dimana ada temu pastoral. Saat bertemu dengan teman-teman pada waktu

makan dalam satu meja maka diadakan perbincangan mengenai ekologi.

Setiap orang membicarakan mengenai keadaan di daerahnya. Di Baturetno

pada pertengahan musim kemarau sudah kesulitan air, bahkan sampai harus

membeli karena struktur tanahnya yang berbatu, sementara di daerah lain

berlimpah ruah. Kemudian ada romo yang bertanya kalau mau memanen

air maka kita harus menanam apa? dan bagaimana caranya? Maka harus

menanam air kalau menanam air harus menanam apa? Menanam pohon-

pohon yang keras dan besar. Saat rapat Dewan harian, ketua wilayah dan

ketua lingkungan maka dipaparkan hasil diskusi tersebut kepada mereka

dan mereka merespon. Romo Muji mengatakan pohon yang bagus untuk

menanam air adalah beringin. Maka saya (responden) flashback

pengalaman pada jaman dulu dimana ada sumber air disitu pasti ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(8)

beringin dan gayam. Saat pohon-pohon tersebut ditebang maka sumber air

itu akan mati. Kemudian ingatan itu disharingkan bersama dan muncullah

program menanam air dan oksigen dan program itu masih berjalan.

Q : Cara apa saja yang dilakukan untuk mengajak umat terlibat di dalamnya?

R : Program ini tergolong sangat berat, dan digunakan pula cara-cara untuk

menyadarkan umat dengan merawat alam dengan menanam pohon air.

Dalam perayaan ekaristi romo menggemakan bagaimana kegiatan

menanam air di gereja-gereja di wilayah Paroki Baturetno. Paroki membuat

tema-tema yang berhubungan dengan ekologi dalam perayaan-perayaan

besar. Mensosialisasikan dan sharing-sharing pengalaman dengan

masyarakat dalam RT, RW dan kelurahan. Tantangan yang dihadapi juga

sangat banyak dimana masyarakat masih percaya bahwa pohon beringin

memiliki danyangan atau beringin sebagai rumah setan. Masyarakat kurang

tertarik menanam beringin karena tidak tahu mengenai manfaat menanam

pohon beringin karena pohon beringin itu tidak produktif padalah

manfaatnya untuk menyimpan air dan menghasilkan udara segar. Ada yang

mengaitkan beringinisasi sama dengan mengajak menghidupkan lagi partai

yang sempat booming pada masa orde baru. Berusaha menganggulangi

tantangan tersebut khususnya dalam perayaan ekaristi selalu diadakan doa

mengenai ekologi, menyadarkan umat kalau hal yang menakutkan bisa

menjadi hal yang menakjubkan, danyangan itu menakjubkan bila dikelola

dengan baik, karena menghasilkan air dan oksigen. Dalam sharing rapat

dewan harian selalu disertakan topik mengenai ekologi, memberkati bibit-

bibit dalam perayaan ekaristi sebelum dibawa kembali oleh umat agar bibit

tidak ada setannya, menyediakan bibit secara gratis, program rayon selatan

dalam TEPAS menggencarkan program ekologi, sehingga semua rayon

ikut memperhatikan mengenai air karena di daerah-daerah lain mulai

kekurangan air. Menurut salah seorang romo, 10-20 tahun lagi orang-orang

akan berebut air karena mengalami krisis air. Bekerjasama dengan

masyarakat dengan mengadakan penyuluhan, ABRI masuk desa membuat

sabuk hijau dengan menggunakan pohon beringin karena bila pohon yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(9)

produktif maka akan ditebang oleh masyarakat. Waduk Gajah Mungkur

juga mengalami pendangkalan karena sabuk hijau di sekitar waduk

ditebang, bila menggunakan beringin dan gayam kemungkinan untuk

ditebang sangat kecil. Paroki membuat orang tua asuh dengan meyediakan

bibit dan memberikan kepada mereka untuk dirawat, tahun ini

diprogramkan akan diadakan perlombaan bagi orang tua asuh yang

merawat beringin-beringin yang tersebar. Awal perjalanan sangat pesimis

karena umat belum begitu tertarik. Setelah melakukan sosialisasi terus umat

dan masyarakat ikut mendukung, seperti yang dilakukan oleh Mbah

Sadiman di Wonogiri yang menanam beringin seluas 4 ha dan itu menjadi

penyemangat. Saya mengalami pertobatan ekologis karena dulu saya

bekerja di perusahaan penggergajian kayu dan merasa bersalah karena

disamping itu saya juga menjadi aktivis penggalakan penanaman pohon

sehingga terjadi pergolakan batin, sehingga akhirnya memilih untuk pelan-

pelan menutup perusahaan itu karena perusahaan juga mulai bangkrut.

Q : Apa saja manfaat dari gerakan ini?

R : Agar di daerah Baturetno tidak kekurangan air dan untuk menekan polusi

karena semakin lama polusi semakin banyak. Karena oksigen selama ini

diproduksi oleh tumbuh-tumbuhan.

Q : Separah apa pendangkalan yang terjadi di Waduk Gajah Mungkur?

R : Waduk Gajah Mungkur diperkirakan berumur seratus tahun namun baru 40

tahun waduk tersebut sudah mengalami pendangkalan, dan saat musim

penghujan kadang terjadi banjir sampai melewati area sabuk hijau, padahal

dulu hal tersebut tidak pernah terjadi. Pengerukan pun tidak terlalu berhasil

yang ditekankan adalah sabuk hijau namun sabuk hijaunya tidak berhasil

karena ditebang.

Q : Apakah ada permasalahan lain setelah pendistribusian bibit kepada orang

tua asuh?

R : Ada beberapa masalah, karena menanamnya tidak benar-benar dalam

sehingga mudah dicabut dan mati, ada yang tidak setuju dan dibakar.

Perawatan bibit membutuhkan dana, namun dana tidak ada karena ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(10)

kegiatan swadaya. Ada penanaman secara terorganisir oleh rayon selatan di

Gua Maria Ratu Kenya dan diperhatikan perawatannya secara bersama oleh

tiga paroki. Di masyarakat ada yang hidup ada juga yang mati. Namun

sekarang sudah ada yang peduli, dulu pagi ditanam malam dicabut. Ada

belik di daerah Jamprit dan romo ingin mengadakan misa di daerah tersebut

namun masyarakat tidak setuju karena takut setannya mengamuk.

Menaman pohon beringin untuk 1-3 tahun perlu penanganan yang cukup

intensif namun setelah 3 tahun bisa hidup sendiri.

Q : Apakah ada data mengenai jumalah bibit yang dikeluarkan oleh Gereja?

Dan berapa yang hidup?

R : Datanya belum begitu diperbaharui, karena siapa yang mau akan diberi

bibit dan didistribusikan. Ada pembibitan beringin dan gayam. Di daerah

Ngawu untuk Gayam dan di Baturetno untuk beringin. Di daerah Ngawu

kebanyakan orang katolik sehingga lebih mudah dalam mengkoordinasi

dan mendukung untuk pembibitan. Bibit yang dikeluarkan kurang lebih

sekitar 500 dan diharapkan dalam yubelium teragung 2033 sudah dirasakan

kesejukan dan munculnya sumber air. Dari bibit yang tersebar diperkirakan

sekitar 75% yang hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(11)

Wawancara II

Nama : Romo J. Muji Santara SJ (R2)

Tanggal : 12 Juli 2016

Status : Pastor Kepala Paroki Santo Yusup Baturetno Wonogiri

Q : Cara pastoral apa yang dilakukan oleh Gereja untuk menggerakkan umat?

R : Dengan menanamkan adanya penghayatan dalam hal liturgi sehingga

diperlukan adanya liturgi yang kontekstual dan adanya tim kerja yang

sinergis dengan membuat teks-teks liturgi dengan tambahan mengenai

ekologi. Selama ini teks misa tentang lingkungan dibuat oleh paroki namun

kadang teks liturgi dibuat oleh keuskupan sehingga tidak ada tambahan

mengenai ekologi. Dibutuhkan pula tokoh-tokoh yang belajar mengenai

liturgi kontekstual.

Q : Masalah apa saja yang dialami dalam melaksanakan pastoral lingkungan

hidup?

R : Permasalahan itu pertama dari segi yang paling kelihatan yaitu berkaitan

dengan hasil yang dipanen dari gerakan ini. Karena setiap orang bila

menanam pasti ingin memanen, bila menanam beringin kita dapat apa?

Setiap orang diajak untuk menghayati arti panen dari gerakan ini.

Menghirup udara segar dan air yang mengalir adalah produk alam yang

kita panen. Yang kedua berkaitan dengan kawasan cakupan yang lebih luas

mengenai teologi lokal dan teologi Gereja. Teologi lokal menganggap

pohon besar pasti ada danyangan. Gereja memiliki tantangan untuk bisa

mengembalikan danyang pada posisinya, siapa yang memiliki danyang?

sehingga butuh penjernihan lewat kacamata teologi Gereja. Yang ketiga

mengenai cakupan cakrawala yang lebih luas untuk memikirkan masa

depan. Saya mencoba memikirkan cakrawala yang jauh ke depan. Ketiga

hal tersebut merupakan hambatan yang didapatkan. Manusia harus

membumi dan titik pijaknya dari situasi setempat. Saya mengalami

keprihatinan yang menurut saya harus disebarluaskan. Sekurang-kurangnya

dari keprihatinan itu sudah muncul doa spontan mengenai lingkungan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(12)

anak cucu, ada pertanda yang mengalir karena doa-doa bisa menjadi

petunjuk dan indikator kesadaran umat.

Q : Apakah sudah ada katekese di lingkungan tentang lingkungan hidup?

R : Saya meminta hal tersebut menjadi muatan dimana kita berpastoran yang

sinergis agar liturgi dan katekesenya sesuai, namun juga harus ada porsi

dan pos-pos tertentu. Sebisa mungkin keprihatinan mengenai kegiatan

ditumpangkan pada bidang apapun.

Q : Apakah secara khusus pernah diadakan katekese atau pendalaman iman

khusus di lingkungan-lingkungan?

R : Pendalamanan iman dengan tema khusus pernah dicoba namun kurang

adanya tenaga yang mampu menyusun bahan pertemuan. Pernah juga

dilakukan jalan salib ekologis dan rosario ekologis.

Q : Bagaimana proses berjalannya jalan salib ekologis dan rosario ekologis?

R : Gagasan jalan salib ekologis, pohon itu memberi kehidupan, kenapa bisa

digunakan untuk memukul dan membunuh orang? Prosesnya sama namun

dikemas berbeda. Situasi alam yang kacau balau, Yesus mengatakan pesan

ekologis dan sebelum Yesus meninggal Dia menitipkan bibit tanaman pada

manusia. Jalan salib ini cukup menggerakkan umat, mereka merasa

tersentuh. Namun membuat teks ini juga tidak mudah. Rosario ekologis

prosesnya sama saja hanya saja dalam setiap pemberhentian didoakan doa

tentang ekologi.

Q : Sejauh apa video yang diputar mampu menggerakkan umat?

R : Video itu hanyalah langkah awal saja, namun kemudian umat ada yang

melihat mengenai tayangan orang yang menanam beringin dan mereka

menamai video menanam air, padahal tidak ada keterangan menanam air.

Diharapkan adanya penghayatan iman kita, mampu memberi kesaksian

yang lebih mendalam untuk mengajak umat terlibat dalam gerakan ini

Q : Saya mendengar pernah ada gagasan misa di sumber air, namun kenapa

tidak jadi dilaksanakan?

R : Menunjukkan ada pertentangan dimana agama lokal masih mengakar dan

cukup mendominasi. Saya juga memahami hal tersebut, sehingga tidak bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(13)

memaksa dan lebih baik dibatalkan. Saya dan Pak Murdiharso pernah

mencari bibit, berkeliling namun tidak menemukan sama sekali, lalu kami

menemukan rumah yang rusak di situ kami menemukan bibit secara tidak

sengaja, dan sebelum sebelum mengambil, kami membuat tanda salib

sebagai tanda menghargai. Misa yang direncanakan lebih baik dihentikan

agar tidak terjadi keributan. Karena bila ada yang tiba-tiba geleng-geleng

nanti malah Gereja yang dipersalahkan, jadi lebih baik mundur saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(14)

Wawancara III

Nama : Mas Waluyo (R3)

Tanggal : 12 Juli 2016

Status : Pegawai Waduk Ngancar

Q : Bagaimana kondisi alam khususnya keadaan air di sekitar daerah sini?

R : Kondisi di daerah sini cukup subur, air waduk mampu mengairi sawah-

sawah sehingga sawah tetap hijau dan bila waduk mulai habis airnya pada

musim kemarau, maka akan ditanami tumbuh-tumbuhan. Air sumber yang

ada di dekat waduk juga mempu menghidupi 4 dusun dengan jumlah KK

sekitar 80 KK, walau di musim kemarau debit air berkurang namun hal

tersebut tidak mempengaruhi, karena semua masih kebagian air. Saat

musim seperti ini pun air menglir dengan deras dan malah sebagian

terbuang. Maksudnya terbuang tidak digunakan untuk rumah tangga tapi

mengalir di sawah-sawah. Hanya saja yang menjadi keprihatinan saya

adalah adanya pendangkalan dari waduk Ngancar yang semakin parah,

akibat dari erosi dan sedimentasi. Pengelolaan dari Waduk ini dipegang

oleh dua pengurus yaitu dari Bengawan Solo dan dari Perhutani, jadi ada

dua perintah yang berbeda. Di satu sisi waduk pingir-pingirnya dibuat

untuk penghijauan, di sisi lain dikomersilkan untuk ladang. Yang dibuat

ladang itu yang membuat erosi, karena tidak ada pohon yang menahan

tanah.

Q : Apakah Anda terlibat dalam gerakan menanam air atau menanam pohon

beringin?

R : Iya saya terlibat, saya telah menanam sekitar 40 batang pohon di sekitar

waduk seperti yang bisa dilihat dan rencananya saya ingin meminta lahan

kepada Perhutani untuk menanam pohon beringin lagi yang akan saya

gunakan untuk menahan tanah agar tidak mudah longsor dan masuk ke

dalam waduk serta untuk mengurangi pendangkalan. Rencananya saya

ingin meminta sekitar 100 m2 setidaknya dengan luas segitu saya bisa

menanam sekitar 100 pohon, itu gambaran saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(15)

Q : Apakah sudah ada hasil yang didapatkan dari gerakan ini?

R : Untuk hasil yang didapatkan baru sebatas pertumbuhan pohon yang sudah

cukup tinggi, karena usia pohon masih sekitar satu tahun. Memang saat ini

belum dirasakan manfaat yang diharapkan oleh Gereja, namun sudah ada

pihak-pihak yang tertarik untuk ikut menanam pohon sebagai cara untuk

penghijauan. Diharapkan nanti ke depannya pohon-pohon ini bisa tumbuh

tinggi dan bisa mengikat tanah di sekitar waduk agar tidak longsor, selain

itu untuk memunculkan air di sekitar sumber air.

Q : Apakah ada hal-hal yang menghambat dalam menanam pohon beringin?

R : Sejauh ini tidak ada hambatan, karena saya menanam di sekitar waduk dan

malah didukung, selain itu mayoritas orang disini adalah katolik sehingga

lebih mudah mengkoordinasi. Hanya saja saat ini saya sedang mengajukan

proposal untuk meminta lahan untuk menanam pohon beringin yang baru,

entah akan disetujui atau tidak.

Q : Apakah ada kesulitan dalam merawat pohon tersebut?

R : Sejauh ini kesulitannya hanya pada waktu tanaman masih kecil harus

diberi pagar disekitarnya agar tidak dirid oleh orang yang mencari pakan

ternak, selain itu dari segi perawatannya saya hanya menyirami sesekali

dan membersihkan tumbuh-tumbuhan di sekitarnya kemudian ditaruh di

dekat akar, agar bisa menjadi kompos. Karena usia tumbuhan sudah sekitar

satu tahun jadi saya hanya membersihkan rumput di sekitarnya agar tidak

menutupi pertumbuhan gayam dan beringin yang saya tanam.

Q : Dari 40 pohon yang ditanam apakah semuanya tumbuh?

R : Iya semuanya tumbuh, dan masih lengkap sampai sekarang.

Q : Lalu apakah ada ijin khusus untuk menanam di sekitar waduk ini?

R : Sejauh ini, wewenang mengenai apa yang ditanam oleh pegawai waduk

adalah tanggungjawab pegawai, sejauh itu tidak merugikan keberadaan

waduk, maka boleh ditanami apa saja, namun bila ada apa apa-apa saya

tetap dipanggil, apa lagi saya yang katolik sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(16)

Wawancara IV

Nama : Mas Theo (R4)

Tanggal : 12 Juli 2016

Status : Pegawai Sekretariat Paroki dan orang yang membuat video awal

Q : Bagaimana keadaan di sekitar tempat tinggal Anda, khususnya keadaan

airnya?

R : Di sekitar tempat tinggal saya ada sendang yang bisa memenuhi kebutuhan

dari tiga desa yang ada di sekitar, dan selalu mengalir. Hanya saja saat ini

karena eksploitasi yang dilakukan sumber airnya sudah mulai surut. Dulu

sumber airnya banyak sampat lebih-lebih, namun sekarang debitnya

semakin kecil. Sempat ada perebutan masalah pemasangan pipa air di

Sendang tersebut, namun akhirnya kami membuat perkumpulan yang

bertugas mengelola air, dan sekarang sudah ada sumur bor yang digunakan

untuk memenuhi kebutuhan air orang-orang di desa saya. Keadaan

tanahnya sangat berbatu dan sedikit tanahnya, sehingga sumber air sangat

dalam. Sumber-sumber air yang ada di sini itu sebenarnya banyak, namun

ada beberapa yang sudah tidak muncul airnya, karena dulu waktu ada

program ABRI masuk desa, mereka mengatur sumber air tersebut dan

malah menyebabkan sumber air semakin sedikit keluar.

Q : Saya dengar Anda berperan untuk membuat video untuk gerakan menanam

air ini?

R : Iya, saya membuatkan video sumber-sumber air yang ada di sekitar

Baturetno, karena memang keadaannya itu sangat memprihatinkan. Di

setiap sumber air, pasti ada pohon besar yang menaunginya, bila pohon

tersebut di tebang maka sumber airnya juga ikut hilang. Saat ini banyak

sekali sumber air yang dieksploitasi untuk kepentingan pribadi.

Q : Apakah Anda juga mengajak orang di sekitar Anda untuk menanam pohon

beringin?

R : Iya saya mengajak mereka, walau sangat sulit untuk mengajak mereka

menanam, karena mereka masih memiliki kepercayaan akan adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(17)

danyangan bahkan di sendang masih ada yang memberikan sesaji, namun

saya tetap menghargai itu karena itu merupakan salah satu cara menjaga

tempat itu agar tidak dirusak oleh orang lain. Saya mengajak mereka pelan-

pelan dengan melakukan pendekatan personal dan mengingatkan mereka

akan keadaan di sumber-sumber air yang sudah mati. Pendekatan personal

yang saya lakukan berhasil, walau memerlukan proses yang lama, namun

sekarang sudah ada yang menanam beringin di sekitar Sendang. Ada 7

beringin dan gayam yang ditanam di sekitar Sendang, yang nantinya bisa

menggantikan pohon yang sudah tua.

Q : Mengapa menanam beringin? Bukan yang lain?

R : Karena pohon beringin itu mampu mengikat tanah, akar beringin itu masuk

ke dalam tanah dengan sangat kuat dan mendesak apa saja yang ada di

dalamnya, sehingga batu-batupun lama-lama akan terdesak dan akar

beringin akan tetap masuk ke dalam. Sebenarnya beringin itu tidak

memunculkan air, tapi akarnya mampu mengikat air di dalam tanah agar

tidak kemana-mana.

Q : Tantangan apa yang dialami dalam menajalankan gerakan ini?

R : Tantangannya dari orang-orang sekitar yang masih memegang agama lokal

sehingga kita harus masuk secara pelan-pelan dan tidak bisa memaksakan.

Kebetulan di daerah saya masyarakatnya heterogen, sehingga harus

mendekati satu persatu. Selain itu untuk menanam beringin diperlukan

tempat yang luas dan sebisa mungkin lahan yang kurang produktif. Bila

menanam di dekat rumah, nanti bisa saja rumah itu malah rusak karena

terdesak akar beringin. Ketiadaan lahan yang semacam itu yang membuat

program ini juga sulit untuk berjalan. Sebenarnya gerakan ini lebih cocok

dilakukan di paroki Ndanan yang kering, tandus dan berbatu, bila daerah

Baturetno itu sudah lumayan hijau bila dibandingkan dengan Paroki atau

daerah Ndanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(18)

Wawancara V

Nama : Bu Joko (R5)

Tanggal : 13 Juli 2016

Status : Orang tua asuh

Q : Apakah ibu sebagai orang tua asuh?

R : Iya, saya menanam beringin, kalau gayam ada di Gereja dan ketua

lingkungan Ngawu yang banyak. Pohon beringin ini dulu juga dipagari.

Pohon beringin ini bila sudah besar sulur-sulurnya akan menjadi pohon

baru

Q : Apakah ada kendala dalam menanam pohon beringin?

R : Tidak, mudah sekali menanam pohon beringin, karena dia bisa hidup

disegala situasi dan cuaca. Sangat mudah asalkan ada kemauan, saya mau

menanam karena saya tahu fungsinya, walaupun ada yang bilang untuk

rumah setan, tapi bagi saya setannya yang membuat air tidak pernah

kering. Pohon beringin membawa keteduhan jadi siapa saja bisa berteduh

di bawahnya

Q : Pohon beringin sering dianggap sebagai rumah setan, lalu gimana cara ibu

merawat agar tidak menyeramkan?

R : Dengan dibersihkan, disapu agar tidak menakutkan. Biasanya di bawah

pohon beringin ada belik yang sepanjang tahun airnya mengalir. Di dekat

sini juga ada belik atau sumber air, saat musim kemarau masih sering

didatangi orang-orang untuk mencari air. Sumber air disini dalam, banyak

yang mengebor sumur-sumur sehingga sumber air semakin dalam. Kalau

yang di dekat sawah sumber airnya cukup dangkal, namun karena banyak

yang mengebor untuk pengairan sawah, jadinya yang di rumah-rumah

malah sumber airnya semakin dalam.

Q : Apakah di lingkungan ini banyak yang menanam beringin?

R : Belum, karena menanam beringin memerlukan lahan yang cukup luas agar

tidak merusak lingkungan sekitar, tapi di kapel Boto sudah ada gayam dan

saya menanam pohon beringin, gelodok dan pohon buah-buahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(19)

Q : Kenapa ibu bersedia menanam pohon beringin?

R : Kalau saya nalar, menanam pohon beringin itu memberi manfaat dengan

memunculkan air yang kadang tidak ada habis-habisnya, karena di sekitar

beringin pasti ada air.

Q : Apakah warga sekitar menentang gerakan ini?

R : Tidak, karena sebagaian besar warga sini adalah orang katolik, yang

sebagian kecil adalah pendatang. Jadi mereka setuju dengan gerakan ini

dan mendukung, walau yang menanam cuma sedikit karena tidak ada

lahan.

Q : Saya dengar ada yang dirusak itu disebelah mana?

R : Di dekat green belt dimana banyak orang yang menebang pohon-pohon

yang sudah ditanam. Hal tersebut bertentangan dengan pihak Gereja,

karena orang Gereja menanam mereka malah menebang. Sekarang

digunakan untuk menanam palawija. Perkembangan beringin ini cepat

karena diberi pupuk kandang dan sampah-sampah daun yang ada di

sekitarnya dikumpulkan di dekat akar, agar bisa dijadikan pupuk alami.

Q : Saya mendengar ada pohon beringin yang ditanam malah diambil daunnya

untuk dijadikan pakan ternak, apakah itu ada?

R : Ada di wilayah lain, kebanyakan dari luar Gereja yang melakukan itu,

karena mereka tidak memikirkan anak cucu mereka. Cara pikir mereka,

saat ini saya ada air, tapi mereka tidak memikirkan sumber air lama-lama

akan habis, kecuali sumber cinta kasih. Sekarang kita juga harus

memikirkan anak cucu, agar mereka tidak bertanya-tanya beringin itu

seperti apa?

Q : Darimana bibit pohon beringin ini berasal? Apakah dari Gereja?

R : Dari Gereja ada satu, yang satunya saya menemukan di dekat tembok

sumur. Romo dulu juga menawarkan, siapa yang ingin menanam pohon

beringin, dan umat banyak yang mengajukan diri.

Q : Apakah ibu juga mengajak umat sekitar untuk menanam?

R : Iya, pada ibadat lingkungan seminggu sekali pasti ditawarkan siapa yang

ingin menanam. Saya juga menanam pohon gelodok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(20)

Q : Apakah di daerah sini bila kemarau datang juga gersang?

R : Tidak terlalu, paling hanya pohon jati saja yang daun-daunnya rontok.

Pohon lain tidak terlalu terpengaruh. Sawah di sini merupakan sawah tadah

hujan, dan sawah pasang surut, bila air waduk surut maka akan ditanami

tanaman. Selain pohon-pohon keras, saya juga menanam durian, cabe,

terong, sawi dan tanaman yang lain. Saya memiliki prinsip, kita tidak jual

tapi tidak juga membeli. Sawah saya juga mengurangi penggunaan pupuk

kimia, sebisa mungkin malah tidak menggunakan. Menanamkan untuk

mencintai tanah dan alam itu sulit, karena orang ingin cepat, murah dan

untung banyak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(21)

Wawancara VI

Nama : Winarso (R6)

Tanggal : 13 Juli 2016

Status : Penggerak, Ketua RT dan orang tua asuh

Q : Dalam gerakan ini bapak berperan sebagai apa?

R : Dalam gerakan ini saya hanya sebagai motivator gerakan karena yang

melaksanakan adalah teman-teman OMK dan masyarakat

Q : Apakah bapak juga ikut menanam?

R : Sebagai penggerak saya juga ikut menanam beberapa pohon, namun yang

banyak menanam adalah anak-anak OMK yang aktif dan kebetulan ada

anak OMK yang bekerja sebagai mandor waduk, mas Waluyo yang

banyak menanam. Sebagai ketua RT saya juga dekat dengan pihak

perhutani, mereka ikut terlibat dan saya bisa mengajak mereka

Q : Bagaimana cara mengajak orang perhutani?

R : Kebetulan saya dekat dengan Bapak Bupati dan Pak Bupati tertarik dengan

gerakan ini, saat kami ngobrol-ngobrol ternyata Bupati memiliki misi yang

sama dengan Gereja. Beliau melihat di daerah utara, banyak beringi,

berhasil memunculkan air, sehingga Bupati ikut mencanangkan kegiatan

menanam beringin untuk daerah selatan. Karena saya juga akrab dengan

pihak perhutani maka saya mengajak orang perhutani. Kita bekerjasama

dan yang menanam adalah Perhutani dan TNI. Anak-anak KKN juga ikut

mendukung untuk terlibat dalam penanamanan. Ada dua tempat yang

dikerjakan untuk penanaman yaitu milik pengurus Bengawan Solo yang

ditanami oleh OMK dan Perhutani yang ada instruksi dari Bupati,

kaduanya ada di sekitar waduk Ngancar. Di daerah waduk yang

menseponsori adalah romo Muji dan di sekitar sumber air juga ditanami.

Orang-orang Gereja memberi contoh menanam dan masyarakat mulai

tertarik untuk ikut-ikutan. Awalnya tidak mudah dan banyak kendala.

Mitos mengenai danyang sangat kental di daerah saya, untuk menanam 2

pohon beringin saja memerlukan waktu yang lama. Mencari tempat tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(22)

ada. Tapi di desa saya yang masih sangat kental adalah larangan menanam

sukun, tapi saya tetap menanam dan kebetulan setelah menanam istri saya

mengalami musibah akhirnya sukun yang saya tanam di tebang. Saat ini

sudah mulai untuk menanam beringin dan di daerah sumber air sudah

cukup tinggi. Saya itu bila ada program akan memberi contoh dulu baru

mengajak mereka. Sumber air yang ada bisa menghidupi 4 dusun. Walau

lepas dari mitos yang ada, bila menanam pohon yang tidak ada hasilnya

cukup sulit untuk meyakinkan masyarakat namun sekarang masyarakat

sudah mulai merasakan manfaatnya. Dulu Perhutani tidak mendukung bila

menanam beringin, namun sekarang Perhutani malah mulai

menggalakkan. Dan yang ditanam di sekitar waduk diawasi oleh

Perhutani, dulu yang membersihkan adalah masyarakat sekarang dari

Perhutani langsung dengan instruksi dari Bapak Bupati.

Q : Bagaimana cara mangajak para warga yang masih kental dengan mitos

untuk terlibat dalam penanaman?

R : Kebetulan dalam satu dusun yang saya tempati banyak yang katolik jadi

sedikit lebih mudah untuk bicara mitos dan sebagainya. Namun jangan

dikira orang katolik tidak percaya pada mitos, 75% orang katolik masih

percaya mitos dan sebagai orang muda saya ingin membuktikan dan

memecahkan mitos. Tidak cuma ngomong tapi juga berbuat dengan

menanam beringin sehingga mitos-mitos sudah mulai buyar, yang belum

berhasil adalah menanam sukun. Hal-hal tersebut saya lakukan demi air

dan saat ini banyak yang mulai ikut menanam pohon beringin. Saya beri

motivasi terus, cara lain yang saya lakukan dengan mengadakan doa dan

mengajak mereka lepas dari pikiran takhayul. Kebetulan kami katekis dan

kami menanamkan mengenai sakramen-sakramen dan sakramentali. Akan

sangat sulit bila kita tidak memiliki semangat tinggi dan pengalaman serta

ikut di dalamnya. Berani mengatakan, terlibat dan menyuarakan.

Q : Pada musim kemarau apakah di desa kalian mengalami kesulitan air atau

tidak?

R : Tidak pernah mengalami kesulitan air, hanya saja debit airnya berkurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(23)

pada musim kemarau, namun tidak pernah kekurangan air sampai saat ini

karena sumber air di desa kami masih terjaga.

Q : Sampai saat ini ada berapa pohon yang sudah ditanam?

R : Sampai saat ini yang sudah ditanam dengan pihak Perhutani ada sekitar 30

batang pohon, yang ditanam oleh OMK saya kurang tahu.

Q : Apa harapan untuk gerakan ini?

R : Harapnya agar muncul sumber air baru, dan agar pohon yang ditanam

mampu menahan tanah agar tidak longsor, selain itu untuk menghasilkan

oksigen. Harapan untuk desa Melikan yaitu karena Melikan ikut gerakan

awal maka diharapkan mampu menjaga apa yang sudah ditanam dapat

tumbuh dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(24)

Wawancara VII

Nama : Sutrisna (R7)

Tanggal : 14 Juli 2016

Status : Pegawai kelurahan, ketua wilayah dan orang tua asuh

Q : Bagaimana keadaan alam di sekitar daerah sini khususnya masalah air?

R : Keadaan tanah di sekitar daerah sini itu kebanyakan adalah bebatuan, ada

bebatuan padas dan ada yang hitam, pada bebatuan yang padas sangat sulit

mendapatkan air. Sebenarnya orang-orang sini itu adalah pindahan dari

desa yang digunakan untuk area green belt waduk Gajah Mungkur,

kemudian kami diminta untuk pindah karena rumah-rumah kami tergenang

air. Dulu sangat sulit mencari air karena sumber airnya sangat dalam,

sekitar 75 meter di bawah permukaan tanah, namun sekarang sudah ada

sumur bor yang bisa mengalirkan air lewat pipa-pipa ke rumah-rumah

warga. Sumur bor tersebut sebagai upaya dari pemerintah untuk

menyediakan air bersih.

Q : Apakah bapak terlibat dalam gerakan menanam air?

R : Iya saya terlibat sebagai orang tua asuh, walau saya tidak menanam secara

langsung karena tidak memiliki lahan. Saya menanam pohon beringin di

depan gereja dan saat ini saya membawa 40 bibit gayam yang siap

ditanam, pesanan dari warga sekitar, gayamnya sengaja tidak saya sebar

dulu, karena menunggu musim penghujan benar-benar datang, agar tidak

mati bila di tanam karena takutnya saya berikan, kemudian ditanam begitu

saja dan tidak dirawat akhirnya mati.

Q : Sampai saat ini sudah ada berapa pohon yang ditanam?

R : Sampai saat ini di wilayah kami sudah ada 30 pohon gayam yang ditanam,

saya memilih pohon gayam karena buah dari gayam bisa dimanfaatkan dan

bisa dimakan. Saya berharap semoga tanaman tersebut bisa tumbuh dengan

baik dan bisa memunculkan air dan udara segar.

Q : Apakah sudah ada hasil yang dicapai dari gerakan ini?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(25)

R : Saat ini hasil yang dirasakan baru sebatas pohonnya tumbuh dengan baik

dan ada orang-orang baru yang tertarik untuk ikut menanam.

Q : Apakah ada hambatan dalam menjalankan gerakan ini?

R : Hambatannya adalah masalah lahan yang tidak kami miliki, kami

menanam di depan gereja, namun itu juga tanah milik bersama, hibah dari

pemerintah, sertifikatnya pun masih milik pemerintah jadi masih sulit dan

ada kendala. Selain itu tanaman yang ada di depan gereja itu di rid

daunnya untuk pakan ternak, kemarin sampai agak gundul, lha kami tidak

tau jadinya tidak bisa menegur yang mencari pakan.

Q : Selain hambatan, apa faktor yang mendukung gerakan ini?

R : Yang mendukung adalah penerimaan dari masyarakat yang cukup baik,

dan sudah banyak orang yang ikut serta, dan dari ajakan-ajakan romo yang

dikatakan dalam kotbahnya mampu menyentuh umat untuk terlibat. Saat

ini ada yang memesan 40 pohon gayam untuk ditanam, oleh orang-orang

yang memesannya, dan bibitnya sudah disediakan oleh romo dan sudah ada

di samping rumah saya, namun belum saya berikan karena saya ingin

menunggu musim penghujan, agar tidak mati pohon gayamnya bila

dipindah.

Q : Bagaimana cara mengajak umat untuk terlibat?

R : Saya mengajak mereka dengan mengingat mengenai pengalaman mereka

dengan adanya belik dulu belik itu airnya banyak sekarang ini airnya

sedikit, itu karena orang-orang sudah mulai mengubah struktur tanahnya

dan menebang pohonnya, sehingga beberapa belik sudah tidak muncul

airnya, sementara yang ada pohon besarnya, masih bisa mengalirkan air.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(26)

Lampiran 2: Foto Hasil Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(27)

Bibit Pohon Beringin Pembibitan Pohon Beringin

Pohon Beringin di Sumber Air Sumber Air yang Masih Ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(28)

Lampiran 3: Data Penerima Bibit Pohon

Beringin

Gagasan muncul ketika rapat Panitia Paskah. Telah semakin ditangkap perayaan

liturgi sebagaijalan pendasaran dan pendalaman iman, tidak cukup hanya berhenti

di situ. Perayaan liturgi menampilkan maknanya dalam buahnya. Buah inilah yang

diupayakan dalani gerak kegiatan nonliturgi. Kecuali kegiatan sosial yang muncul

dan seorang umat sebagai penggerak dan pengontak para penyumbang yang

kemudian pelaksanaannya ditangani oleh Sosek Paroki, dipilihjuga kegiatan yang

berkaitan dengan ekologi. Yang dipilih adalah menanam pohon beringin dan

serumpunnya. Penanaman bibit mi diberi judul “menanam air”.

Sosialisasilkonsientisasinya dilakukan dengan membuat video beringin dan

sumber air (dibuat oleh Mas Theo), dan pada kesempatan PE di lingkungan.

Video sudah diperlihatkan di gereja, di Lingkungan Melikan, di Lingkungan

Gebang, di Lingkungan Ngampel (8 Juni, menyerahkan 4 bibit, kemudian minta

supaya disediakan 2 batang lagi). Hambatan: diordebarukan, tidak bisa dipanen,

mengundang setan/danyangan, diambil untuk makanan ternak.

Penyumbang bibit:

1. Bapak ….., Lingkungan Balepanjang, 1 batang

2. Bapak Suryatno, Lingkungan Watuagung, 4 batang, pot yang sudah

dipelihara, membibit sendiri

3. Ibu ………, Lingkungan Wates, 4 batang, membibit sendiri, barn mulai

tunas

4. Bapak Maryono, Ngadiroyo, 1 batang, pot yang sudah dipelihara,

membibit sendiri

5. Bapak Tukino, Ngawu, I batang, barn dipindah dan cabutan

6. Bapak Gananto, 4 batang, pot yang sudah dipelihara, membibit sendiri

7. dr. Gardo, 20 batang, kumpulan dan teman-temannya, dan dijadikan

persembahan pada perayaan Komuni I (sebagai Ketua Panitia)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(29)

8. Bapak …….., Lingkungan Balepanjang, 2 batang

9. Pembibitan sendiri: bibit dicari di Gebang, Selopuro (oleh Eko), Wates,

seputar lapangan Baturetno, 1 bibit dibawa dan Gua Gong Punung

Pacitan)

Ibu Erna, Ketua Lingkungan Saradan berkomentar bahwa Saradan sudah banyak

air. Banyak cerita belik mati karena pohon beringinnya dimusnahkan.

Distribusi bibit: dipersembahkan bersama persembahan dalam Perayaan Ekanisti,

ditawarkan kepada umat, diberkati, diserabkan ke orang tua asuhnya.

Beringin

4 batang, Klerong, bapak asuhnya: Bapak Budi Darmanto, ditanam di

tempat umum, dekat sumber air, untuk menjamin kelestanian sumber air,

hilang 1 di tempat penanaman

2 batang, Melikan, bapak asuhnya: Bapak Winarso, ditanam di …..

2 batang, Sendangrejo, bapak asuhnya: Bapak Agus, ditanam di lahan

pribadi.

3 batang, Boto, bapak asuhnya: Bapak Narno, ditanam di lahan gereja.

Minta tanibahan 4 batang lagi, untuk lahan di seberang jalan

3 batang, Lingkungan Gambiranom Kulon, bapak asuhnya: Bapak

Suyadi, ditanam di pinggir jalan umum (diserahkan Minggu 9 Juni ‘13).

2 batang, Gambiranom Wetan, Tenggar, bapak asuhnya: Bapak Andreas

Paiman, akan ditanam di pemakaman. (minta 2 batang lagi)

4 batang, Ngampel, bapak asuhnya: Bapak Nardi, ditanam di lahan

pribadi, untuk melestarikan sumber air yang sudah ada. Setelah PE Bu

Atmo pesan 2 batang.

20 batang, Bapak Solihadi, Tirtomoyo, akan ditanam di lahan kritis

miliknya (diantar ke rumahnya, Krendetan, Minggu 10-11-13, setelah PE

sore di Tirtomoyo.

1 batang, Lingkungan Batu Kidul, bapak asuhnya: Bapak Soegiman.

Membibit sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(30)

8 batang, Sosek Paroki, bapak asuhnya: Bapak Sarono, ditanam di tanah

PGPM, Talun

4 batang, Bapak Sukino, Ngrejo, 4 batang Pak Gino. Pak Sukiman pesan 3

batang, 1 batangtidak ditanam dan diambil kembali dirawat di pastoran.

Ngrejo (Bpk. Sukino) dibawakan lagi 2 batang ringin sungsang.

4 batang di halaman kapel Ngadiroyo, bibit dan Pak Sagimin.

1 batang, Bapak Anton Purwani, Talun.

1 batang, Ibu Yatni, Patuk.

3 batang, Kedungrejo, setelah PE Minggu 9 Juni pukul 16.00, akan

ditanam di kawasan kapel Kedungrejo. Saling memberi saran supaya yang

di dekat mata air yang sudah ada ditanami, agar tidak ‘kantu’. Diskusi

setelah PE rame. Ada pendukung dengan menyumbang Rp l00.000,00

Sabtu, 22 April 2016, terima kiriman 4 gambar foto dan Bapak Wirid

Andriyadi, Kepala Desa Genenghanjo, penanaman bibit ringin, 14 April

2016, disertal tanda tangan dan stempel desa: 1. Menyebut lokasi:

perbatasan Hutan Rakyat dan Perhutani, objek menghadap kaniera,

jongkok, berbaju dan celana panjang biru, memegang polibek berisi bibit

ringin dimasukkan ke lubang; 2. Menyebutjenis tanaman: beringin,

objekjongkok menyamping, berbaju batik bercelani biru, bersepatu boot,

bertutup kepala, memegang polibek yang sudah dimasukkan di lubang

sambil mengurukkan tanah dengan tangan; 3. Menyebut sematangat

Perangkat Desa Genengharjo, objek agak membelakangi kamera, berbaju

batik bercelana biru telur digulung sedikit bagian bawahnya, agak

mernbungkuk sambil mengurug dengan cangkul lubang yang sudah diisi

bibit; 4. Menyebut lokasi: di lereng bukit menghadap lembah, objek agak

membelakangi kamera, bertutup kepala, berbaju putih lengan panjang,

bercelana panjang olahraga dengan garis merah putih memanjang,

menungging sambil memasukkan polibek berisi bibit ke dalam lubang.

Judul yang diberikan: Foto Dokumentasi Penanaman Pohon Purba di

Wilayah Desa Genenghaijo, Kec. Tertomoyo Kab. Wonogiri. Disusul di

antara tanda kurung: Konservasi Tanaman Purba, sebagai langkah untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(31)

melindungi alam sebagai upaya penanggulangan dampak kekeringan dan

menjaga kestabilan debit mata air. Bibit disediakan oleh paroki, diantar

bersama Pak Budidarmanto dengan mobil Pak Budi.

Minggu, 23 April 2016: Pak Purwani bersama dua anggota Karang

Taruna, untuk Desa Saradan: 27 Glodog Pecut, 2 Glodog Payung, 1

Kenani, 2 Nyamplung, I Beringin Sungsang, 3 Beringin Biasa, I Gayam, 2

Bulu.

25 April 2016 membawa 60 bibit Gayam dari Sangkalputung, dan Br.

Hadi Prayitno, untuk Baturetno. Baturetno menyerahkannya ke Danak,

supaya ditanam di Danan.

29 April 2016, 60 bibit Gayam itu diserahkan ke Danan supaya ditanam di

Danan. Ditambah infonnasi bahwa ada umat katolik Bath (Pak Kasdi, Pak

Sardi dan Bu Sardi), sedang menyiapkan bibit ringin untuk Danan. Bila

sudah jadi akan disampaikan ke Danan. Bibit yang sekarang sudah bisa

ditanam, dan info disampaikan ke Pak Anton Purwani (081 548 332 551)

bersama Karang Taruna yang mengadakan penghijauan di lahan

pemerintah.

02 Mei 2016, 5 bibit beringin diserahkan ke Bapak Bendu atas mandat

Bpk. Supri, Ketua Lingkungan Boto, akan ditanam di sabuk hijau Kedung

Gajah Mungkur, ditanam di dekat Jabon. Orang tua asuh: Bapak Supri.

21 Mei 2016, Pak Anton Purwani bersama Karang Taruna, ambil 60 bibit,

dan Bpk. Kasdi, Patuk Paulus

22 Mei. 2016, rapat di Tirtomoyo. OMK dalam kesempatan kemping

rohani, berencana melakukan kegiatan sosial menanam ringin di sabuk

hijau Kedung (Jajah Mungkur. Telah berkoordinasi dengan Ketua RT,

Ketua RW, Kepala Desa. Fr. Benny dan Bu Martinah (Sanibeng)

mengungkapkan bahwa dirinya sudah ketularan.

04 Juni 2016, 16 bibit beningin didrop di depan rumah Bapak Sukino.

12 Juni 2016, Laudato Si’ untuk para katekis. Fokus: bukan menambah

pengetahuan, tetapi mendengarkanjeritan alam, menggerakkan kehendak,

dan ikut bertindak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(32)

24 Juni 2016, pembukaan Kemping Rohani OMK, di Ngawu: mengisi

“Menggetarkan Hati” terlibat menanam air, mengubah pandangan dani

“menakutkan” menjadi “mengagumkan”; menyerahkan 1 bibit beringin

sebagai simbol penggiat.

26 Juni 2016, OMK menanam 50 bibit beringin; lokasi di kawasan Ngawu

29 Juni 2016, pesta pelindung Wilayah Boto, Santo Paulus. “Paulus

sebagai rasul bangsa-bangsa” diterjemahkan dengan “menanam air” yang

tak bersekat-sekat; kegiatan menanam 10 bibit beringin di kawasan sabuk

hijau; dibentuk Tim Kenja Lingkungan Hidup, diketuai Pak Nasib.

03 Juli 2016 Pak Anton Purwani menyampaikan, 3 bibi yang sudah

ditanam dirusak orang

03 Juli 2016, Kedungrejo, berita “menyedihkan”, “pohon air” dipanen

untuk ternak.

03 Juli 2016, ada warga masyarakat (nonkatolik) ingin menanami

lahannya yang tandus dengan pohon beringing. Tahap pertama pesan 5

bibit beringin.

05 Juli 2016, 5 bibit beringin ke Pak Katino, Tirtomoyo. Bibit dari Pak

Kasdi, Patuk, diantar oleh Pak Budi Darmanto.

11 Juli 2016 visitasi Pnovinsial, antara lain ingin mengetahul seberapajauh

“menanam air” sudah mendarat/menjadi milik umat.

11 Juli 2016, Putri, seorang mahasiswi IPAK, Yogya, sekitar pukul 18.00

datang bermotor, mengadakan penelitian tentang “mananam air” untuk

karya tulisnya. Judul karya tulis “menanam air”. Pukul 19.00 diantar ke

Pak Murdiharso untuk berwawancara dengannya.

Coklat

-- batang, Pak Katmo, Selopuro, (belum)

Gaharu

2 batang, PWL, (belum)

1 batang, Boto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(33)

Gayam

2 bibit, Bapak Budi Darmanto, Kierong

3 batang, Bapak , warga Kierong

1 bibit, Agus, Bath Selatan

3 bibit, Sr. Elise, BKIA

9 bibit, Ngrejo

4 bibit, Ngadirayo

2 bibit, Kedungrejo

Glodog

4 batang, Sendangmulya.

12 batang, SMPK, Patuk.

32 batang, Lapangan, Patuk.

2 batang, Pak Joko, Boto (belum)

60 batang, Boto

130 batang, Ngawu, (belum)

40 batang, Ngadiroyo, (belum)

15 batang, Bath Asisi, (belum)

Jabon

-- batang, Gambiranom

Nangka Genjah

1 batang, Pak Istanto, Wates.

1 batang, Pak Tris, Pathuk.

1 batang, Pak Joko Prodiakon, Bath Kidul (belum).

Sawo Kecik

1 batang, Pak Wondo, Bath Kidul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(34)

Sirsak

1 batang, Pak Joko, Boto

1 batang Sawo Kecik, Pak Wondo, Bath Kidul

Sukun

1 bibit, thu Tukino, Duren (diserahkan Kamis, 26 September 2013)

1 bibit, Bapak Benediktus Sugimin, Duren (diserahkan Karnis, 26

September 2013)

1 batang, Pak Parino, Kedungombo

1 batang, Bu un, Kedungombo

1 batang, Elis, Banyakprodo

2 batang, Pak Warno, Boto

1 batang, Anto, Gambiranom Kulon (belum)

1 batang, Bu Yatni, Patuk (belum)

1 batang, Pak Kardi, Kedungrejo

1 batang, Pak Tukino, Kedungrejo

1 batang, Pak Dikan, Kedungrejo

1 batang, Bu Narti, Kedungrejo

1 batang, Pak Kasido, Kedungrejo

1 batang, Pak Rukino, Kedungrejo

1 batang, Pak Anton Purwani, Talun.

1 batang, Bu Tarman, Jamprit

1 batang, PakAtmo, Ngampel

1 batang, Pak Trianto, Ngampel

1 batang, Bu Tutik Batu Ros

1 batang, Pak Winarso, Melikan

1 batang, Bu Supriyanti, Barn Kidul (belum)

1 batang, Pak Yanto (kakak Pak Swyadi),Gambiranom

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(35)

Lampiran 4: Teks Misa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(36)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(37)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(38)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(39)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(40)

Lampiran 5: Surat Permohonan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK …€œMENANAM AIR” SEBAGAI SATU BENTUK KEGIATAN PASTORAL LINGKUNGAN HIDUP DI PAROKI SANTO YUSUP

(41)

Lampiran 6: Surat Keterangan Selesai Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI