tugas al-islam ii - yusup anwar ridwan - 2013437083

59
AL-ISLAM 2 (Tugas Kuliah Umum) Dosen Pengajar: Drs. Didi Sunardi Disusun Oleh: Yusup Anwar Ridwan NIM: 2013437083 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2014

Upload: yusyusup

Post on 24-Nov-2015

51 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • AL-ISLAM 2

    (Tugas Kuliah Umum)

    Dosen Pengajar: Drs. Didi Sunardi

    Disusun Oleh: Yusup Anwar Ridwan

    NIM: 2013437083

    JURUSAN TEKNIK KIMIA

    FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

    2014

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 2

    01

    SYARIAT, AQIDAH, IBADAH, MUAMALAH,

    AHLAQ, SUNNAH, dan BIDAH

    Syariat secara etimologi berasal dari kata syaraa yang artinya jalan keluarnya

    air untuk minum atau tempat berlalunya air di sungai. Dalam perkembangannya, kata syariat

    di gunakan oleh orang arab untuk mengkonotasikan jalan yang lurus. Dalam Al Quran surat

    Al Maidah ayat 48, Al Araf ayat 163, As Syura ayat 13 dan ayat 21 serta Al Jatsiyah ayat 18

    syariat mengandung arti jalan yang lurus dan jelas menuju kebahagian hidup.

    Artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,

    membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan

    batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut

    apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan

    meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu,

    Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu

    dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya

    kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali

    kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.

    (QS. Al Maidah: 48)

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 3

    Artinya: Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut

    ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan

    (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang

    bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka

    disebabkan mereka berlaku fasik. (QS. Al Araf: 163)

    Artinya: Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-

    Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami

    wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu

    berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru

    mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan

    memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (QS. As Syura:

    13)

    Artinya: Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan

    untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 4

    menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang

    yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih. (QS. As Syura: 21)

    Artinya: Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari

    urusan (agama itu), maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-

    orang yang tidak mengetahui. (QS: Al Jatsiyah: 18)

    Dari ke lima ayat di atas pengeretian syariat identik dengan pengertian agama. Dimana

    hanya agamalah yang dapat membimbing manusia kepada kebenaran yang hakiki untuk

    memperoleh kemenangan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Dalam Al Quran surat Al

    Jathiyah ayat 18 dan As Syura ayat 13 ditegaskan bahwa kata syariat tampak identik dengan

    agama yang mengandung arti mengesakan Allah, mematuhi, dan mengaimani utusan-Nya,

    kitab-kitab-Nya, hari pembalasan, dan menaati segala sesuatu yang membawa seseorang

    menjadi muslim yang sesunguhnya. Sedangkan menurut para ulama syariat adalah Hukum-

    hukum yang telah ditetapkan Allah agar manusia beriman dan beramal saleh, yang dapat

    membuat mereka bahagia di dunia dan di akhirat.

    Hukum-hukum tersebut yang mengatur persoalan-persoalan amaliah yang terdiri dari

    dua kategori yaitu ketentuan-ketentuan hukum yang secara langsung ditetapkan oleh Syariat

    (Allah dan Rasul-Nya di dalam Al-Qur`an dan Sunnah). Ketentuan-ketentuan tersebut

    bersifat abadi dan tidak berubah, karena tidak ada yang punya wewenang merubahnya

    kecuali Allah. Kedua adalah ketentuan hukum hasil kajian para ulama mujtahid yang merujuk

    pada Al Quran dan Sunnah dengan menggunakan metode-metode istinbath hukum seperti

    kias, mashlahatul mursalah, istihsan, sadd al-dzariah ataupun metode ijtihad lainnya.

    Ketentuan-ketentuan hukum kategori kedua ini tidak memiliki sifat keabadian dan bisa

    berubah-ubah dan amat dipengaruhi oleh keilmuan mujtahid yang bersangkutan serta

    lingkungan dan dinamika kultur masyarakat.

    Aqidah secara bahasa berasal dari kata ( ) yang berarti ikatan. Secara istilah adalah keyakinan hati atas sesuatu. Kata aqidah tersebut dapat digunakan untuk ajaran yang

    terdapat dalam Islam, dan dapat pula digunakan untuk ajaran lain di luar Islam. Dalam ajaran

    Islam, aqidah Islam (al-aqidah al-Islamiyah) merupakan keyakinan atas sesuatu yang

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 5

    terdapat dalam apa yang disebut dengan rukun iman, yaitu keyakinan kepada Allah, malaikat-

    Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, serta taqdir baik dan buruk.

    Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting. Ibarat suatu

    bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang lain, seperti ibadah dan

    akhlaq, adalah sesuatu yang di bangun di atasnya. Rumah yang di bangun tanpa pondasi

    adalah suatu bangunan yang sangat rapuh. Tidak usah ada gempa bumi atau badai, bahkan

    untuk sekedar menahan atau menanggung beban atap saja, bangunan tersebut akan runtuh

    dan hancur berantakan. Maka, aqidah yang benar merupakan landasan (asas) bagi tegak

    agama (din) dan diterimanya suatu amal. Allah subahanahu wata`ala berfirman:

    Artinya: Maka barangsiapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya (di akhirat),

    maka hendaklah ia beramal shalih dan tidak menyekutukan seorang pun dalam beribadah

    kepada Tuhannya. (Q.S. al-Kahfi: 110)

    Allah subahanahu wata`ala juga berfirman,

    Artinya: Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi sebelummu,

    bahwa jika engkau betul-betul melakukan kesyirikan, maka sungguh amalmu akan hancur,

    dan kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang merugi. (Q.S. Az-Zumar: 65)

    Mengingat pentingnya kedudukan aqidah di atas, maka para Nabi dan Rasul

    mendahulukan dakwah dan pengajaran Islam dari aspek aqidah, sebelum aspek yang lainnya.

    Rasulullah salallahu `alaihi wasalam berdakwah dan mengajarkan Islam pertama kali di kota

    Makkah dengan menanamkan nilai-nilai aqidah atau keimanan, dalam rentang waktu yang

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 6

    cukup panjang, yaitu selama kurang lebih tiga belas tahun. Dalam rentang waktu tersebut,

    kaum muslimin yang merupakan minoritas di Makkah mendapatkan ujian keimanan yang

    sangat berat.

    Ujian berat itu kemudian terbukti menjadikan keimanan mereka sangat kuat, sehingga

    menjadi basis atau landasan yang kokoh bagi perjalanan perjuangan Islam selanjutnya.

    Sedangkan pengajaran dan penegakan hukum-hukum syariat dilakukan di Madinah, dalam

    rentang waktu yang lebih singkat, yaitu kurang lebih selama sepuluh tahun. Hal ini menjadi

    pelajaran bagi kita mengenai betapa penting dan teramat pokoknya aqidah atau keimanan

    dalam ajaran Islam.

    Ibadah () secara etimologi berarti merendahkan diri serta tunduk. Di dalam syara, ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu. Definisi itu

    antara lain

    1. Ibadah adalah taat kepada Allah dan Rasul-Nya dengan melaksanakan perintah-Nya,

    (yang digariskan) melalui lisan, contoh dari para Rasul-Nya.

    2. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah, tingkatan ketundukan yang tinggi disertai

    dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang tinggi pula.

    3. Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh yang dicintai dan diridhai Allah, berupa

    ucapan, perbuatan, yang dzahir maupun bathin. Ini adalah definisi ibadah yang paling

    lengkap.

    Ibadah, menjadi tujuan penciptaan manusia. Allah memberitahukan, hikmah penciptaan

    jin dan manusia agar mereka melaksanakan ibadah kepada Allah. Allah Maha Kaya, tidak

    membutuhkan ibadah mereka, akan tetapi merekalah yang membutuhkan-Nya. Karena

    ketergantungan mereka kepada Allah, mereka menyembah-Nya sesuai dengan aturan

    syariat-Nya (Quran dan Hadits).

    Ibadah adalah bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dengan jalan mentaati

    segala perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya dan mengamalkan segala

    yang diinginkan Allah. Ibadah itu ada yang umum dan ada khusus; yang umum ialah segala

    amalan yang diizinkan Allah. Yang khusus ialah apa yang telah ditetapkan Allah akan

    perincian-perinciannya, tingkah dan cara-caranya yang tertentu. Allah berfirman dalam surat

    Adz Dzuriat ayat 56-58 yaitu

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 7

    Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi

    kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak

    menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha

    Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh. (QS. Adz Dzuriat: 56-58)

    Muamalah adalah hubungan antar manusia, hubungan sosial atau hablumminanas. Dalam syariat Islam hubungan antar manusia tidak dirinci jenisnya, tetapi diserahkan

    kepada manusia mengenai bentuknya. Islam hanya membatasi bagian-bagian yang penting

    dan mendasar berupa larangan-larangan Allah dalam Al Quran atau larangan Rosul-Nya yang

    didapatkan dalam As Sunnah. Dari segi bahasa, muamalah berasal dari kata aamala, yuamilu,

    muamalat yang berarti perlakuan atau tindakan terhadap orang lain, hubungan kepentingan.

    Kata-kata semacam ini adalah kata kerja aktif yang harus memiliki dua buah pelaku

    yaitu yang satu terhadap yang lain saling melakukan pekerjaan secara aktif, Pengertian

    Muamalah dari segi istilah dapat diartikan dengan arti yang luas dan dapat pula dengan arti

    yang sempit. Di bawah ini dikemukakan beberapa pengertian muamalah:

    a. Menurut Louis Maluf, pengertian muamalah adalah hukum-hukum syara yang berkaitan

    dengan urusan dunia dan kehidupan manusia, seperti jual beli, perdagangan, dan lain

    sebagainya.

    b. Menurut Ahmad Ibrahim Bek, menyatakan muamalah adalah

    aturan mengenai tiap yang berhubungan dengan urusan dunia, seperti perdagangan serta

    semua mengenai kebendaan, perkawinan, thalak, sanksi-sanksi, peradilan, dan yang

    berhubungan dengan manajemen perkantoran, baik umum ataupun khusus, yang telah

    ditetapkan dasar dasarnya secara umum atau global dan terperinci untuk dijadikan

    petunjuk bagi manusia dalam bertukar manfaat di antara mereka.

    c. Arti sempit muamalah adalah semua transaksi atau perjanjian yang dilakukan oleh manusia dalam hal tukar menukar manfaat.

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 8

    Ahlaq berasal dari bahasa Arab yang biasa berartikan tabiat, perangai kebiasaan, bahkan agama, namun kata seperti itu tidak ditemukan dalam Al,Quran. Yang ditemukan

    hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam Al Quran Surat Al

    Qalam ayat 4 yaitu:

    Artinya: Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS. Al

    Qalam: 4)

    Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadist-hadist Nabi SAW, dan salah satunya

    adalah "Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." Bertolak dari

    pengertian bahasa di atas, yakni akhlak sebagai kelakuan, kita selanjutnya dapat berkata

    bahwa akhlak atau kelakuan manusia sangat beragam, dan bahwa firman Allah berikut ini

    dapat menjadi salah satu argumen keaneka-ragaman tersebut dalam QS Al Lail ayat 4 yaitu:

    Artinya: Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. (QS. AL Lail: 4)

    Adapun pengertian Akhlak Menurut para Ahli adalah sebagai berikut:

    Pengertian Akhlak Menurut Abu Hamid Al Ghazali: Akhlak adalah satu sifat yang

    terpatri dalam jiwa yang darinya terlahir perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa

    memikirkan dirinya dan merenung terlebih dahulu.

    Pengertian Akhlak Menurut Muhammad bin Ali Asy Syariif Al Jurjani: Akhlak

    adalah sesuatu sifat (baik atau buruk) yang tertanam kuat dalam diri yang darinya terlahir

    perbuatan-perbuatan dengan mudah dan ringan tanpa perlu berpikir dan merenung.

    Pengertian Akhlak Menurut Ahmad bin Mushthafa: Akhlak adalah ilmu yang

    darinya dapat diketahui jenis-jenis keutamaan dan keutamaan itu adalah terwujudnya

    keseimbangan antara tiga kekuatan; kekuatan berpikir, kekuatan marah, dan kekuatan

    syahwat.

    Pengertian Akhlak Menurut Ibnu Maskawaih: Akhlak adalah 'hal li an-nafsi

    daa'iyatun lahaa ila af'aaliha min goiri fikrin walaa ruwiyatin' yakni sifat yang tertanam

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 9

    dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan

    pemikiran dan pertimbangan.

    Jadi, dari beberapa pendapat tentang akhlak di atas pada hakekatnya tidak ada

    perbedaan yang mendasar mengenai pengertian tersebut. Akhlak merujuk pada kebiasaan

    kehendak. Ini berarti bahwa kalau kehendak itu dibiasakan maka kebiasaan itulah yang

    dinamakan akhlak. Misalnya, kalau kehendak untuk membiasakan memberi maka ini

    dinamakan akhlak dermawan. Budi adalah sifat jiwa yang tidak kelihatan, sedangkan akhlak

    adalah kelihatan melalui kelakuan atau muamalah. Kelakuan adalah bukti dan gambaran

    adanya akhlak.

    Sunnah menurut bahasa Arab adalah ath-thariqah, yang berarti metode, kebiasaan, perjalanan hidup atau perilaku, baik terpuji maupun tercela. Kata tersebut berasal dari kata

    as-sunan yang bersinonim dengan ath-thariq (berarti "jalan"). Dalam sebuah hadits

    disebutkan,"Barangsiapa melakukan sunnah yang baik dalam Islam, maka selain

    memperoleh pahala bagi dirinya, juga mendapat tambahan pahala dari orang yang

    mengamalkan sesudahnya, dengan tanpa mengurangi sedikit pun pahala mereka. Dan

    barang siapa melakukan sunnah yang jelek dalam Islam, maka selain memperoleh dosa bagi

    dirinya, juga mendapat tambahan dosa dari orang yang melakukan sesudahnya dengan

    tanpa mengurangi sedkitpun dosa mereka." (HR Muslim).

    Al-Qadli lyadl berkata bahwa Nabi Shalallahu alaihi wassalam pernah

    bersabda,"Sungguh kamu akan mengikuti sunnah-sunnah orang sebelum kamu." Tulisan (Sin,

    Nun, Nun) dalam kalimat hadits tersebut jika dibaca sananun berarti "jalan" atau "metode."

    Adapun jika dibaca sununun atau sanunun keduanya merupakan bentuk jamak dari sunnah

    maka artinya "perjalanan hidup"

    Menurut lbnul Atsir, kata sunnah dengan segala variasinya disebutkan berulang-ulang

    dalam hadits, yang arti asalnya adalah "perjalanan hidup" dan "perilaku" (an-Nihayah 2:

    409).

    Adapun pengertian sunnah dalam istilah syara', menurut para Ahli Hadits adalah segala

    sesuatu yang diriwayatkan dari Nabi Shalallahu alaihi wassalam, yang berupa perkataan,

    perbuatan, ketetapan, karakter, akhlak, ataupun perilaku, baik sebelum maupun sesudah

    diangkat menjadi nabi. Dalam hal ini pengertian sunnah, menurut sebagian mereka, sama

    dengan hadits.

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 10

    Menurut Ahli Ushul, "Sunnah ialah sesuatu yang dinukil dari Nabi Shalallahu alaihi

    wassalam secara khusus. la tidak ada nashnya dalam Alquran, tetapi dinyatakan oleh Nabi

    Shalallahu alaihi wassalam dan sekaligus merupakan penjelasan awal dari isi

    Alquran." (asy-Syatibi, al-Muwafaqat 4: 47). Adapun menurut Fuqaha, "Sunnah itu berarti

    ketetapan dari Nabi Shalallahu alaihi wassalam yang bukan fardhu dan bukan wajib." (asy-

    Syaukani, lrsyadul Fuhul, him. 31).

    Bidah adalah diambil dari kata bida yaitu al ikhtira mengadakan sesuatu tanpa adanya contoh sebelumnya. Seperti yang termaktub dalam Kitab Shahih Muslim bi Syarah Imam Nawawi dijelaskan sebagai berikut:Dan yang dimaksud bidah, berkata ahli Bahasa, dia ialah segala sesuatu amalan tanpa contoh yang terlebih dahulu, sedangkan jika ditujukan dalam hal ibadah pengertian-pengertian bidah tersebut diantaranya: Bidah adalah suatu jalan yang diada-adakan dalam agama yang dimaksudkan untuk taabudi, bertentangan dengan al Kitab (al qur`an), As Sunnah dan ijma umat terdahulu.

    Bidah adalah kebalikannya dari sunnah, dan dia itu apa-apa yang bertentangan dengan al qur`an, as sunnah, dan ijma umat terdahulu, baik keyakinnanya atau peribadahannya, atau dia itu bermakna lebih umum yaitu apa-apa yang tidak di syariatkan Allah dalam agamamaka segala dari sesuatu yang tidak disyariatkan oleh Allah maka yang demikian adalah bidah. Bidah dalam syariah adalah apa yang diada-adakan yang tidak ada perintah Rasulullah shalallahu taala alaihi sallam. a. Menurut Al Harawi bahwa bidah ialah pendapat pikiran yang tidak ada padanya dari

    kitab (al Qur`an) dan as Sunnah. b. Menurut Ibnu Hajar al As Qalani dalam Fathul Bari menjelaskan Dan yang dimaksud

    dengan sabdanya Setiap bidah adalah sesat yakni apa yang diadakan dan tanpa dalil padanya dari syariat baik dengan jalan khusus maupun umum

    c. Menurut Ibnu Taimiyah Bidah dalam agama ialah sesuatu yang tidak disyariatkan oleh Allah dan rasul-Nya yaitu tidak diperintahkan dengan perintah wajib atau perintah sunnah. Adapun yang diperintahkan dengan perintah wajib dan sunnah serta diketahui perintah-perintah tersebut dengan dalil-dalil syari, maka hal itu termasuk yang disyariatkan oleh Allah, meskipun terjadi perselisihan diantara ulama di beberapa masalah dan sama saja, baik hal itu sudah diamalkan pada masa Rasulullah atau tidak.

    d. Menurut As-Syahtibi: Bidah adalah suatu cara di dalam agama yang diada-adakan (baru) menyerupai agama dan dimaksudkan dalam melakukannya untuk bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah taala.

    e. Menurut Ibnu Rajab: Yang dimaksudkan dengan bidah adalah sesuatu yang diadakan tanpa ada dasarnya di dalam syariat. Adapun suatu yang ada dasarnya dalam syara, maka bukan bidah meskipun dikatakan bidah menurut bahasa.

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 11

    f. Menurut As-Suyuti: Bidah ialah suatu ungkapan tentang perbuatan yang bertentangan dengan syariat karena menyelisihinya atau perbuatan yang menjadikan adanya penambahan dan pengurangan syariat.

    Ulama bersefaham bahwa dari beberapa pengertian bidah tersebut diatas yang paling

    mengena pada maksud bidah yang dapat dikatakan sesat adalah yang diartikan oleh Iman As- Syathibi. Dari definisi-definisi tersebut dapat diambil pokok-pokok pengertian bidah menurut syara sebagai berikut: a. Bidah ialah sesuatu yang diadakan di dalam agama. Maka tidak termasuk bidah sesuatu

    yang diadakan di luar agama untuk kemaslahatan dunia seperti pengadaan hasil-hasil industri dan alat-alat untuk mewujudkan kemaslahatan manusia yang bersifat duniawi.

    b. Bidah tidak memiliki dasar yang menunjukkannya dalam syariat. Adapun hal-hal yang memiliki dasar-dasar syariat, maka bukan bidah meskipun tidak ada dalilnya dalam syariat secara khusus. Contohnya pada zaman kita ini orang yang membuat alat alat seperti kapal terbang, roket, tank, dll. dari alat-alat perang modern dengan tujuan persiapan memerangi orang-orang kafir dan membela kaum muslimin. Maka perbuatannya bukan bidah meskipun syariat tidak menjelaskannnya secara rinci, dan Rasulullah tidak menggunakan alat-alat tersebut untuk memerangi orang-orang kafir. Begitu pula perbuatan-perbuatan lain yang semisal. Maka setiap sesuatu yang memiliki dasar dalam syara, ia termasuk syariat dan bukan bidah.

    c. Bidah di dalam agama kadang-kadang dikurangi dan kadang-kadang ditambah, sebagaimana dijelaskan oleh As-Suyuti meskipun perlu pembatasan bahwa sebab menguranginya adalah agar lebih mantap dalam beragama. Adapun jika sebab menguranginya bukan agar lebih mantap dalam beragama, maka bukan bidah. Seperti meninggalkan perintah yang wajib tanpa udzur. Itu disebut maksiat bukan bidah begitu pula meninggalkan perkara sunnat tidak dianggap bidah.

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 12

    DAFTAR PUSTAKA

    Abdul, Muhammad Hadi. 2010. Definisi As Sunnah. [Online]. Tersedia: [06 Maret 2014]. http://hariswanindra.blogspot.com/2010/04/definisi-as-sunnah.html.

    Abdul, Muhammad T. Mengenal Seluk Beluk Bidah. [Online]. Tersedia: [06 Maret 2014]. http://muslim.or.id/manhaj/mengenal-seluk-beluk-bidah-1.html.

    Akidah. [Online]. Tersedia: [06 http://www.islamgrid.gov.my/articles/akidah/akidah.php.Maret 2014].

    AlFauzan, Shalih. 2012. Makna Dari Ibadah. [Online]. Tersedia: http://kaahil.wordpress.com/2012/08/25/lengkap-definisi-makna-pengertianarti-ibadah-yang-benar-dalam-islam-definisi-ibadah-menurut-syaikhul-islam-ibnu-taimiyyah-

    [06 Maret 2014]. macam-macam-ibadah-syarat-syarat-diterimanya-ibadah-pilar-pilar/.

    Apa Itu Syariat, Tarekat, Hakikat, Makfirat. [Online]. Tersedia: http://khazanahislamku.blogspot.com/2013/02/apa-itu-syariat-tarekat-hakikat-

    [06 Maret 2014]. makrifat.html.

    Arsip Penegrtrian, Dasar, dan Tujuan Akidah Akhlak. [Online]. Tersedia: [06 Maret 2014]. http://aqidahakhlak4mts.wordpress.com/tag/pengertian-akidah-akhlak/.

    Aqidah. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Aqidah. [06 Maret 2014].

    Dani, Permana A. 2009. Pengertian Bidah. [Online]. Tersedia: http://alhikmah.web.id/2009/06/pengertian-bidah/. [06 Maret 2014].

    Definisi Bidah. [Online]. Tersedia: [06 http://pustakaimamsyafii.com/definisi-bidah.html.Maret 2014].

    Lambe, Sawaty. 2014. Pengertian Ibadah. [Online]. Tersedia: [06 Maret 2014]. http://sawatyl.blogspot.com/2013/03/bab-i-pengertian-ibadah.html.

    Hukum Islam Tentang Muamalah. [Online]. Tersedia: [06 http://nitehawkripper.blogspot.com/2011/06/hukum-islam-tentang-muamalah.html.

    Maret 2014].

    M, Mursal. 2010. Pengertian Syariat, Fikih, dan Hukum Islam. [Online]. Tersedia: [06 http://fuadiqudwah.blogspot.com/2010/03/pengertian-syariat-fikih-dan-hukum.html.

    Maret 2014].

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 13

    Mengkaji Pengertian Hadist dan Sunnah. [Online]. Tersedia: http://lebak-. [06 kauman.blogspot.com/2013/02/mengkaji-pengertian-hadits-dan-sunnah_28.html

    Maret 2014].

    Muamalah Dalam Islam. [Online]. Tersedia: . [06 Maret http://rumahbuku.weebly.com/3/post/2012/12/muamalah-dalam-islam.html

    2014].

    Nur Baits, Ammi. 2013. Apa Itu Syariah?. [Online]. Tersedia: [06 Maret 2014]. http://www.konsultasisyariah.com/apa-itu-syariah/.

    Pengertian Akhlak dalam Islam. [Online]. Tersedia: https://id-id.facebook.com/notes/al-. [06 Maret quran-islam-yg-bahagia/pengertian-akhlah-dalam-islam/150089633762

    2014].

    Pengertian dan Kedudukan Aqidah Dalam Islam. [Online]. Tersedia: https://id-id.facebook.com/notes/mencari-cahaya-sunnah/pengertian-dan-kedudukan-aqidah-

    . [06 Maret 2014]. dalam-islam/649128465101581

    Rara, Atik S.P. Makalah Agama tentang Muamalah. [Online]. Tersedia: . [06 Maret http://www.academia.edu/4824088/Makalah_agama_tentang_muamalah

    2014].

    Said. 2004. Pengertian Sunnah. [Online]. Tersedia: . [06 Maret 2014]. http://almanhaj.or.id/content/611/slash/0/pengertian-sunnah/

    Sunnah. [Online]. Tersedia: [06 Maret http://ms.wikipedia.org/wiki/Sunnah. 2014].Pengertian Akhlak Menurut para Ahli. [Online]. Tersedia:

    . [06 http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-akhlak-menurut-para-ahli.htmlMaret 2014].

    Yazid. 2007. Pengertian Ibadah Dalam Islam. [Online]. Tersedia: [06 Maret http://almanhaj.or.id/content/2267/slash/0/pengertian-ibadah-dalam-islam/.

    2014].

    Yazid. 2012. Pengertian Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah. [Online]. Tersedia: http://almanhaj.or.id/content/3429/slash/0/pengertian-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jamaah/. [06 Maret 2014].

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 14

    02 IBADAH MAHDHOH DAN IBADAH GHOIR

    MAHDHOH

    Ibadah Secara etomologis ibadah diambil dari kata abada, yabudu, abdan, fahuwa

    aabidun, abid berarti hamba atau budak, yakni seseorang yang tidak memiliki apa-apa,

    harta dirinya sendiri milik tuannya, sehingga karenanya seluruh aktifitas hidup hamba hanya

    untuk memperoleh keridhaan tuannya dan menghindarkan murkanya.

    Manusia adalah hamba Allah Ibaadullaah jiwa raga haya milik Allah, hidup matinya

    di tangan Allah, rizki miskin kayanya ketentuan Allah, dan diciptakan hanya untuk ibadah

    atau menghamba kepada-Nya.

    Artinya: Tidak Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah

    kepadaKu. (QS. Adz Dzariyat : 56)

    Ditinjau dari jenisnya, ibadah dalam Islam terbagi menjadi dua jenis yaitu Ibadah

    Mahdhah dan Ibadah Ghair Mahdhah. Ibadah Mahdhah artinya penghambaan yang murni

    hanya merupakan hubungan antara hamba dengan Allah secara langsung. Ibadah Mahdhah

    memiliki 4 prinsip:

    a. Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari Al Quran maupun As

    Sunnah, jadi merupakan otoritas wahyu tidak boleh ditetapkan oleh akal atau logika

    keberadaannya.

    b. Tatacaranya harus berpola kepada contoh Rasul SAW. Salah satu tujuan diutus rasul oleh

    Allah adalah untuk memberi contoh: QS. An Nisa: 64 dan QS. Al Hashr: 7.

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 15

    Artinya: Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul melainkan untuk ditaati dengan

    seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu,

    lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka,

    tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (QS.

    An Nisa: 64)

    Artinya: Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari

    harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk

    Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang

    dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di

    antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang

    dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah.

    Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya (QS. Al Hashr: 7)

    c. Bersifat suprarasional (di atas jangkauan akal) artinya ibadah bentuk ini bukan ukuran

    logika karena bukan wilayah akal melainkan wilayah wahyu. Akal hanya berfungsi

    memahami rahasia dibaliknya yang disebut hikmah tasyri. Shalat, adzan, tilawatul

    Quran, dan ibadah mahdhah lainnya, keabsahannnya bukan ditentukan oleh mengerti

    atau tidak melainkan ditentukan apakah sesuai dengan ketentuan syariat atau tidak. Atas

    dasar ini maka ditetapkan oleh syarat dan rukun yang ketat.

    d. Azasnya taat, yang dituntut dari hamba dalam melaksanakan ibadah ini adalah

    kepatuhan atau ketaatan. Hamba wajib meyakini bahwa apa yang diperintahkan Allah

    kepadanya, semata-mata untuk kepentingan dan kebahagiaan hamba, bukan untuk Allah,

    dan salah satu misi utama diutus Rasul adalah untuk dipatuhi.

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 16

    Contoh ibadah yang termasuk Ibadah Mahdhah, adalah Wudhu, Tayammum, Mandi

    hadats, Adzan, Iqamat, Shalat, Membaca Al Quran, Itikaf, Shiyam (Puasa), Haji, Umrah,

    Tajhiz Al- Janazah.

    Ibadah Ghair Mahdhah (tidak murni semata hubungan dengan Allah) yaitu ibadah

    selain sebagai hubungan hamba dengan Allah juga merupakan hubungan atau interaksi antara

    hamba dengan makhluk lainnya. Prinsip-prinsip dalam ibadah ini ada 4 yaitu

    a. Keberadaannya didasarkan atas tidak adanya dalil yang melarang. Selama Allah

    dan Rasul-Nya tidak melarang maka ibadah bentuk ini boleh diseleng garakan.

    b. Tatalaksananya tidak perlu berpola kepada contoh Rasul, karenanya dalam ibadah

    bentuk ini tidak dikenal istilah bidah atau jika ada yang menyebutnya, segala hal yang

    tidak dikerjakan rasul bidah, maka bidah disebut bidah hasanah, sedangkan dalam

    ibadah mahdhah disebut bidah dhalalah.

    c. Bersifat rasional, ibadah bentuk ini baik-buruknya, atau untung-ruginya, manfaat

    atau madharatnya, dapat ditentukan oleh akal atau logika, sehingga jika menurut logika

    sehat, buruk, merugikan, dan madharat maka tidak boleh dilaksanakan.

    d. Azasnya Manfaat, selama itu bermanfaat, maka selama itu boleh dilakukan.

    Conto Ibadah Ghairu Mahdhah adalah bekerja untuk mencari nafkah, tersenyum

    dengan orang lain, saling tolong menolong sesama, menafkahkan harta di jalan Allah,

    membangun sekolahan, madrasah, jembatan, dll.

    Hikmah Ibadah Mahdhah

    Pokok dari semua ajaran Islam adalah Tawhiedul ilaah (KeEsaan Allah) dan ibadah

    mahdhah itu salah satu sasarannya adalah untuk mengekpresikan KeEsaan Allah itu,

    sehingga dalam pelaksanaannya diwujudkan dengan:

    a. Tawhiedul wijhah (menyatukan arah pandang). Shalat semuanya harus menghadap ke

    arah kabah, itu bukan menyembah Kabah, dia adalah batu tidak memberi manfaat dan

    tidak pula memberi madharat, tetapi syarat sah shalat menghadap ke sana untuk

    menyatukan arah pandang, sebagai perwujudan Allah yang diibadati itu Esa. Di mana

    pun orang shalat ke arah sanalah kiblatnya.

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 17

    Artinya: Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka

    sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah

    mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu

    ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab

    (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah

    benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka

    kerjakan. (QS. Al Baqarah: 144)

    b. Tawhiedul harakah (Kesatuan gerak). Semua orang yang shalat gerakan pokoknya sama, terdiri dari berdiri, membungkuk (ruku), sujud dan duduk. Demikian halnya

    ketika thawaf dan sai, arah putaran dan gerakannya sama, sebagai perwujudan Allah

    yang diibadati hanya satu.

    c. Tawhiedul lughah (Kesatuan ungkapan atau bahasa). Karena Allah yang disembah

    (diibadati) itu satu maka bahasa yang dipakai mengungkapkan ibadah kepadanya hanya

    satu yakni bacaan shalat, tak peduli bahasa ibunya apa, apakah dia mengerti atau tidak,

    harus satu bahasa, demikian juga membaca Al Quran, dari sejak turunnya hingga kini Al

    Quran adalah bahasa Al Quran yang membaca terjemahannya bukan membaca Al Quran.

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 18

    DAFTAR PUSTAKA

    Abdul, Muhammad T. 2010. Ibadah Mahdhoh dan Ghairu Mahdhoh. [Online]. Tersedia:

    . [07 Maret http://mintlisim.wordpress.com/2010/11/15/ibadah-mahdhoh-dan-ghairu-mahdhoh/

    2014].

    Antara Ibadah Mahdhoh dan Ibadah Ghoiru Mahdhoh. [Online]. Tersedia:

    http://abunamira.wordpress.com/2012/07/09/antara-ibadah-mahdhoh-dan-ibadah-ghoiru-

    . [07 Maret 2014]. mahdhoh/

    Hilya, Abu. 2013. Penjelasan Tentang Ibadah Mahdhoh dan Ibadah Ghoiru Mahdhoh. [Online].

    Tersedia: http://www.islam-institute.com/penjelasan-tentang-ibadah-mahdhoh-dan-ibadah-

    . [07 Maret 2014]. ghoiru-mahdhoh.html

    Ibadah Mahdhoh dan Ghoiru Mahdhoh. [Online]. Tersedia:

    . [07 Maret http://udayefri.wordpress.com/2013/10/08/ibadah-madhoh-dan-ghoiru-mahdhoh/

    2014].

    M, Umay Djafar. 2008. Ibadah Mahdhah dan Ghairu Mahdhah. [Online]. Tersedia:

    . [07 Maret http://umayonline.wordpress.com/2008/09/15/ibadah-mahdhah-ghairu-mhadhah/

    2014].

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 19

    03

    ZAKAT

    Istilah zakat berasal dari kata Arab yang berarti suci atau kesucian, atau arti lain yaitu

    keberkahan. Menurut istilah Agama Islam zakat adalah ukuran/ kadar harta tertentu yang

    harus dikeluarkan oleh pemiliknya untuk diserahkan kepada golongan/orang-orang yang

    berhak menerimanya dengan syarat-syarat tertentu. Jadi seorang muslim yang telah memiliki

    harta dengan jumlah tertentu (nisab) sesuai dengan ketentuan dan waktu tertentu (haul) yaitu

    satu tahun, wajib mengeluarkan zakatnya. Oleh sebab itu Hukum dari melaksanakan zakat

    adalah Fardhu Ain (wajib bagi setiap orang) bagi oarang yang mampu. Adapun Tujuan zakat

    adalah sebagaimana firman Allah dalam surat At- Taubah ayat 103.

    Artinya: Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka,

    dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketentraman jiwa

    bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.(QS. At Taubah: 103)

    Jadi tujuan Allah memerintahkan umat Islam untuk membayar zakat adalah agar harta

    yang dimilikinya menjadi bersih dan suci. Karena kalau tidak dibayarkan zakatnya, harta

    yang dimiliki menjadi kotor dan haram karena tercampur hak orang lain yang dititipkan

    kepada orang yang berhak mengeluarkan zakat. Allah berfirman dalam surat Adz-Dzariyat

    ayat 19 yaitu

    Artinya: Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta, dan

    orang miskin yang tidak meminta. (Q.S. Adz-Dzariyat: 19)

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 20

    Macam-macam Zakat

    Zakat dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) macam yaitu :

    a. Zakat Fitrah Zakat fitrah juga disebut zakat jiwa yaitu setiap jiwa/orang yang beragama Islam harus

    memberikan harta yang berupa makanan pokok kepada orang yang berhak menerimanya,

    dan dikeluarkan pada bulan Ramadhan sampai dengan sebelum shalat Idul Fitri pada

    bulan Syawal

    b. Zakat Maal Zakat Maal juga disebut zakat harta yaitu kewajiban umat Islam yang memiliki harta

    benda tertentu untuk diberikan kepada yang berhak sesuai dengan ketentuan nisab

    (ukuran banyaknya) dan dalam jangka waktu tertentu. Penjelasan rinci mengenai

    Zakat Fitrah merupakan salah satu bagian dari zakat, dimana kewajibannya

    dibebankan kepada semua orang yang beragama Islam, baik yang baru lahir sampai yang

    sakaratul maut. Jadi siapapun baik kaya, miskin, laki-laki maupun perempuan, tua, muda

    maupun bayi, semuanya harus membayar zakat fitrah. Mengapa disebut Zakat Fitrah? karena

    fitrah berarti suci, sehingga tujuan kegiatan itu untuk mensucikan setiap jiwa seorang muslim

    pada setiap tahunnya.

    Ketentuan bagi orang yang wajib membayar zakat fitrah (Muzaki) adalah :

    Orang tersebut beragama Islam

    Orang tersebut, ketika sebelum matahari terbit pada Hari Raya Idul Fitri masih hidup

    (yang baru lahir maupun dalam sakaratul maut)

    Orang tersebut pada waktu itu mampu menafkahi dirinya dan keluarganya

    Orang yang tidak berada di bawah tanggung jawab orang lain

    Untuk lebih jelasnya kita perhatikan hadis dari Rasulullah berikut: Rasulullah saw.

    mewajibkan zakat fitrah untuk membersihkan orang yang berpuasa dari hal-hal yang tidak

    bermanfaat, kata-kata kotor, dan memberi makan orang-orang miskin. Barang siapa

    mengeluarkannya sebelum shalat Idul Fitri , zakatnya diterima , dan barang siapa yang

    mengeluarkannya setelah shalat idul fitri, hal itu merupakan salah satu dari sedekah.

    (Hadits Riwayat Abu Dawud dari Ibnu Abbas)

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 21

    Sekarang kita pelajari apakah yang dapat kita berikan dalam zakat fitrah ini? Berikut

    hadis Rasulullah mengenai hal ini: Dari Ibnu Umar bahwasannya, Rasulullah saw.

    mewajibkan zakat fitrah pada bulan Ramadlan kepada semua orang Islam, orang yang

    merdeka, atau hamba sahaya laki-laki atau perempuan, sebanyak 1 sha (3,1 liter) kurma

    atau gandum.(HR.Muslim: 1635)

    Jadi jelaslah bagi kita dari hadits Rasulullah di atas apa yang harus diberikan dari

    kewajiban zakat fitrah ini, yaitu gandum atau tamar ataupun makanan pokok pada suatu

    daerah tertentu seperti beras di Indonesia pada umumnya, jagung di Madura, sagu di Paupua

    dan lain-lain. Kemudian banyaknya yang harus kita berikan perorang/jiwa sebanyak 3,1 Liter

    atau sekitar 2,5 Kg dan hanya diberikan dalam setahun sekali. Melihat ketentuan yang harus

    diberikan adalah makanan pokok berarti pemberian lain tidak diperkenankan seperti

    memberikan suatu benda elektronik, baju, kendaraan bahkan uang atau yang lainnya.

    Zakat Maal memang berbeda dengan zakat fitrah. Zakat fitrah hanya diberikan dalam

    setahun sekali yaitu sebelum salat Idul fitri dan dengan jumlah yang sama setiap jiwanya

    yaitu 2,5 kg atau 3,1 liter beras (makanan pokok) tetapi ketentuan zakat maal berbeda-beda

    jumlahnya, antara satu benda dengan benda yang lainnya. Zakat maal yaitu kewajiban umat

    Islam yang memiliki harta benda tertetu untuk memberikan kepada yang berhak sesuai

    dengan ketentuan nisab (ukuran banyaknya) dan dalam jangka waktu tertentu. Dalam hadits

    Rasulullah menjelaskan sebagai berikut: Sesungguhnya Allah mewajibkan zakat pada harta

    orang-orang kaya dari kaum muslimin sejumlah yang dapat melapangi orang-orang miskin

    di antara mereka. Fakir miskin itu tiadalah menderita menghadapi kelaparan dan kesulitan

    sandang, kecuali perbuatan golongan orang kaya. Ingatkan Allah akan mengadili mereka

    nanti secara tegas dan menyiksa mereka dengan pedih. (Hadist Riwayat at-Tabrani)

    Dalam Al Quran surat At Taubah ayat 103 dijelaskan bahwa Allah hanya mewajibkan

    kepada kaum muslim yang kaya saja untuk melaksanakan zakat maal itu, hal ini

    menunjukkan bahwa ketentuan agama Islam tidak memberatkan bagi umat Islam yang

    kurang mampu. Adapun tujuan dari pada zakat maal adalah untuk membersihkan dan

    mensucikan harta benda mereka dari hak-hak kaum miskin diantara umat Islam.

    Ketentuan-Ketentuan Zakat Maal

    Dari pengertian zakat maal yaitu kewajiban umat Islam yang memiliki harta benda

    tertetu untuk memberikan kepada yang berhak sesuai dengan ketentuan nisab (ukuran

    banyaknya) dan dalam jangka waktu tertentu, Hal diatas menimbulkan pertanyaan, apakah

    setiap umat islam wajib mengeluarkan zakat maal ini? Apakah setiap harta yang kita miliki

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 22

    harus dizakati? Apakah yang dimaksud dengan ukuran banyaknya harta/nisab itu? Apakah

    yang dimaksud dengan jangka waktu tertentu/haul itu?

    Adapun harta benda yang wajib dizakati adalah : 1) Binatang Ternak (zakat Anam)

    Binatang ternak yang wajib dizakati adalah : a) Unta Jumlah peling sedikit yang harus dizakati bagi yang memiliki unta adalah 5 unta dan

    kelipatannya dengan zakat seekor kambing dan kelipatannya seperti pada tabel berikut

    ini: No. Jumlah Unta Jumlah Zakat Usia 1 5 - 9 unta 1 ekor kambing 2 tahun lebih 2 10 - 14 unta 2 ekor kambing 2 tahun lebih 3 15 - 19 unta 3 ekor kambing 2 tahun lebih 4 20 - 24 unta 4 ekor kambing 2 tahun lebih 5 25 - 35 unta 1 ekor unta 1 tahun lebih 6 Dan seterusnya

    Contoh :

    Pak Karta memiliki unta 6 ekor dan kepemilikannya lebih dari 1 tahun, maka pak

    Karta wajib berzakat 1 ekor kambing usia 2 tahun lebih.

    Pak Husen memiliki unta 21 ekor dan kepemilikannya lebih dari 1 tahun, pak

    Husen wajib mengeluarkan zakat 4 ekor kambing.

    b) Sapi/Kerbau Jumlah minimal seseorang wajib mengeluarkan zakat sapi/kerbau yang

    kepemilikannya lebih dari 1 tahun adalah 30 sapi, maka wajib mengeluarkan zakat 1

    ekor sapi/kerbau usia 1 tahun. Lihat tabel berikut :

    No. Jumlah Sapi/ Kerbau Jumlah Zakat Usia 1 30 - 39 ekor sapi/kerbau 1 ekor sapi/kerbau 1 tahun lebih 2 40 - 59 ekor sapi/kerbau 1 ekor sapi/kerbau 2 tahun lebih 3 60 - 69 ekor sapi/kerbau 2 ekor sapi/kerbau 1 tahun lebih 4 70 - 79 ekor sapi/kerbau 2 ekor sapi/kerbau 2 tahun lebih 5 Dan seterusnya

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 23

    c) Kambing/domba Jumlah minimal kepemilikan kambing yang harus dizakati adalah 40 ekor dengan

    zakat 1 ekor kambing dengan usia 2 tahun lebih atau domba dengan usia 1. lebih

    jelasnya lihat daftar berikut :

    d) Unggas Untuk ketentuan zakat unggas ini disamakan dengan batas nisab emas yaitu 93,6

    gram. Jika harga emas Rp. 65.000/gram maka emas 93,6 gr x Rp. 65.000 = Rp.

    6.084.000,00. Apabila seseorang memiliki usaha unggas dalam satu tahunnya

    memiliki keuntungan Rp. 6.084.000,00 maka yang bersangkutan telah wajib

    membayar zakat 2,5 % dari total keuntungan selama 1 tahun.

    Contoh :

    Pak Irfan memiliki usaha ayam potong 4.000 ekor. Setiap penjualan memiliki

    keuntungan rata-rata Rp. 2.000.000. dalam 1 tahun dapat menjual sebanyak 8 kali.

    Jadi total keuntungan dalam 1 tahun Rp. 16.000.000. Zakat yang dikeluarkan adalah

    Rp. 16.000.000 X 2,5 % = Rp. 400.000

    2) Emas dan perak (zakat nuqud)

    Apabila kita memiliki emas yang dipakai untuk perhiasan sebagian besar ulama

    berpendapat tidaklah dizakati, emas yang dimaksud disini adalah emas yang disimpan

    untuk kekayaan maka wajib dikeluarkan. Adapun zakat yang harus dikeluarkan adalah

    2,5 %. Nisab barang mewah ini sebesar 93,6 gram.

    Contoh:

    Ibu Siti Khotijah memiliki emas untuk simpanan seberat 250 gr dan dimiliki lebih dari 1

    tahun, maka zakat yang harus dikeluarkan adalah: 250 grm X 2,5 % = 6,25 grm

    No. Jumlah Kambing/ Domba Jumlah Zakat Usia

    1 40 - 120 ekor kambing/domba 1 kambing 1 domba betina 2 tahun lebih 1 tahun lebih

    2 121 - 200 ekor Kambing/domba 2 ekor kambing 2 domba betina 2 tahun lebih 1 tahun lebih

    3 Dan seterusnya

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 24

    3) Harta perniagaan/perusahaan/perdagangan ( Zakat Tijarah)

    Nisab harta dagangan ini disamakan dengan kekayaan emas seberat 93,6 grm, apabila

    seseorang dalam berdagang selama satu tahun keuntungannya minimal seharga

    emas 93,6 gram maka berdagang apapun seseorang telah wajib mengeluarkan 2,5 %.

    4) Hasil pertanian dan perkebunan ( zakat Ziraah)

    Zakat hasil pertanian dan perkebunan ini apabila hasilnya minimal seharga emas 93,6

    gram, Apabila hasilnya lebih dari itu maka petani wajib zakat dengan ketentuan.

    Apabila pertanian airnya alami (tadah hujan) atau sumber yang didapatkan dengan

    tidak mengeluarkan biaya maka zakatnya 20 %.

    Apabila pertanian atau perkebunan irigaisi dan ada pengeluaran biaya untuk

    mendapatkan air tersebut maka zakat yang harus dikeluarkan adalan 5 %.

    5) Barang Temuan ( Zakat Rikaz)

    Yang dimaksud barang temuan/ rikaz adalah barang-barang berharga yang terpendam

    peninggalan orang-orang terdahulu. adapun jumlah nisabnya seharga emas 93,6 gram.

    Bagi seseorang yang menemukan emas maka minimal nisabnya adalah 93,6 gram dan

    dizakati 20 % dari nilai emas tersebut.

    Contoh:

    Pak Arman menemukan arca mini emas seberat 2 ons, maka zakat yang harus

    dkeluarkan adalah 2 x 20 %= 40 gram.

    Bila yang ditemukan perak maka nisabnya seberat 624 gram dan nilai zakatnya sama

    dengan emas yaitu 20 %.

    Yang Berhak Menerima Zakat

    Yang berhak menerima zakat tergolong menjadi 8 golongan/kelompok, seperti yang

    yang difirmankan Allah dalam surat At Taubah ayat 60:

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 25

    Artinya: Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil

    zakat, yang dilunakkan hatinya (muallaf), untuk (memerdekakan hamba sahaya), untuk

    membebaskan orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam

    perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah, Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. (QS.

    At Taubah: 60)

    Penjelasan dari ayat diatas yang menyebutkan tentang orang yang berhak menerima

    zakat diatas, dapat dirinci sebagai berikut :

    1) Fakir adalah orang yang tidak memiliki harta benda dan tidak memiliki pekerjaan untuk

    mencarinya

    2) Miskin adalah orang yang memiliki harta tetapi hanya cukup untuk

    memenuhi kebutuhan hidupnya

    3) Amil adalah orang yang mengelola pengumpulan dan pembagian zakat

    4) Muallaf adalah orang yang masih lemah imannya karena baru mengenal dan menyatakan

    masuk Islam

    5) Budak yaitu budak sahaya yang memiliki kesempatan untuk merdeka tetapi tidak

    memiliki harta benda untuk menebusnya.

    6) Garim yaitu orang yang memiliki hutang banyak sedangkan dia tidak bisa melunasinya.

    7) Fisabilillah adalah orang-orang yang berjuang di jalan Allah sedangkan dalam

    perjuangannya tidak mendapatkan gaji dari siapapu

    8) Ibnu Sabil yaitu orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan, sehingga sangat

    membutuhkan bantuan

    Manfaat pemberian zakat antara lain:

    1. Mempererat hubungan si kaya dan si miskin.

    2. Agar tidak terjadi kejahatan dari orang orang miskin dan susah yang dapat merusak

    ketertiban masyarakat. Firman Allah SWT, Sekali-kali janganlah orang orang yang

    bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka,

    bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka.

    (Q.S. Ali Imran : 180)

    3. Guna membersihkan diri. Firman Allah SWT, Ambillah zakat dari sebagian harta

    meraka dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan

    mendoakanlah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketentraman mereka

    dan Allah Maha mendengar lagi mengetahui. (Q.S. At Taubah: 103).

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 26

    4. Mengangkat derajat fakir miskin dan membantunya keluar dari kesulitan hidup serta

    penderitaan,

    5. Membantu pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh para gharimin, ibnu sabil, dan

    mustahiq lainnya,

    6. Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama umat Islam dan manusia pada

    umumnya,

    7. Menghilagkan sifat kikir dan atau loba pemilik harta,

    8. Membersihkan diri dari sifat dengki dan iri (kecemburuan sosial) dalam hati orang-orang

    miskin,

    9. Menjembatani jurang pemisah antara orang yang kaya dengan yang miskin dalam suatu

    masyarakat.,

    10. Mengembangkan rasa tanggung jawab sosial pada diri seseorang, terutama pada mereka

    yang mempunyai harta kekayaan,

    11. Mendidik manusia untuk berdisiplin menunaikan kewajiban dan menyerahkan hak orang

    lain yang ada padanya,

    12. Sarana pemerataan pendapatan (rezeki) untuk mencapai keadilan sosial.

    Zakat Ditinjau dari Aspek Ekonomi

    Zakat berfungsi sebagai pembersih dan pensuci jiwa, juga berfungsi untuk

    mengembangkan harta muzakki (yang mengeluarkan zakat), sebagaimana sabda Rasulullah

    SAW : "Jika engkau telah menunaikan zakat kepada orang yang berhak menerimanya maka

    sesungguhnya engkau telah membuang dari dirimu kejahatan darinya" (Hadits dari Jabir

    yang diriwayatkan oleh Tabrani dalam kitab Al Mujam al Ausat jilid 4 bab man ismuhu

    Asmad h. 99 no. hadith 1639).

    Harta zakat yang diperoleh seorang fakir akan membantu memberikan kemampuan

    berbelanja bagi dirinya, demikian juga sebaliknya bagi orang kaya, maka pertambahan

    demand terhadap barang pokok akan berakibat kepada pertambahan produk bahan pokok

    tersebut. Selain dari itu harta tidak boleh hanya beredar di sekitar orang kaya saja (lihat QS.

    Al-Hashr: 7), dan perpindahan harta dari orang kaya ke orang miskin berakibat kepada

    pertambahan manfaat penggunaan harta tersebut yaitu jika di tangan orang kaya harta

    tersebut memiliki manfaat yang banyak tetapi akan lebih banyak lagi jika harta tersebut

    berpindah ke tangan orang miskin karena akan meningkatkan kesejahteraan tarap hidup

    masyarakat secara umum.

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 27

    Zakat pada tingkat mikro ekonomi memiliki implikasi ekonomi terhadap perilaku

    konsumsi dan tabungan individu serta perilaku produksi dan investasi perusahaan tanpa

    berpengaruh negatif pada insentif bekerja. Dalam perekonomian Islam dimana zakat

    diterapkan, maka muzakki akan menyalurkan pendapatannya kepada mustahiq. Hal ini akan

    membuat pendapatan mustahiq akan meningkat, peningkatan pendapatan ini akan

    meningkatkan pula konsumsi dan sekaligus akan memberikan kesempatan mustahiq untuk

    menabung.

    Zakat pada tingkat makro ekonomi memiliki implikasi ekonomi terhadap efisiensi

    alokatif, penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, stabilitas makro ekonomi,

    distribusi pendapatan, pengentasan kemiskinan dan jaring pengaman sosial. Zakat yang

    menyalurkan sebagian pendapatan muzakki kepada mustahiq akan berakibat meningkatkan

    permintaan barang dan jasa dari mustahiq, yang umumnya adalah kebutuhan dasar seperti

    pangan, sandang dan papan. Permintaan yang lebih tinggi untuk kebutuhan dasar masyarakat

    yang terkait zakat ini, akan mempengaruhi komposisi produksi barang dan jasa yang

    diproduksi dalam perekonomian, sehingga akan membawa pada alokasi sumber daya menuju

    ke sektor-sektor yang lebih diinginkan secara sosial. Hal ini akan meningkatkan efisiensi

    alokatif dalam perekonomian.

    Zakat dalam perspektif sistem perekonomian Islam adalah sistem yang ramah terhadap

    dunia usaha (market friendly), karena zakat memiliki tarif yang rendah dan tetap serta tidak

    berubah karena sudah diatur dalam syariat. Contoh, zakat yang diterapkan pada basis luas

    seperti zakat perdagangan, tarifnya hanya 2,5 persen. Ketentuan tarif zakat ini tidak diubah

    oleh siapapun. Karena itu tidak akan mengganggu insentif investasi dan produksi serta

    memberikan kepastian usaha.

    Kerangka sosial ekonomi perekonomian Islam mendorong penciptaan lapangan kerja

    melalui dua jalur, yaitu penciptaan pekerjaan dengan upah tetap dan penciptaan peluang

    wirausahawan. Dan salah satu kerangka institusional penting dalam perekonomian Islam

    untuk penciptaan lapangan kerja ini adalah zakat. Islam memberi jalan bagi entrepreneurial

    resources untuk terlibat dalam kegiatan di sektor riil dengan menyediakan kerangka kerja

    sama atau kemitraan seperti mudarabah, musharakah, dan muzaraah.

    Program pengentasan kemiskinan adalah wajib dalam perekonomian Islam. Dampak

    zakat terhadap upaya pengentasan kemiskinan adalah sesuatu yang signifikan dan berjalan

    secara otomatis di dalam sistem Islam. Dalam surah At-Taubah ayat 60, disebut delapan

    golongan yang berhak menerima zakat. Fakir dan miskin adalah kelompok pertama dan

    kedua yang menerima zakat. Mereka yang mendapatkan prioritas dan pengutamaan

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 28

    mendapatkan zakat. Ini menunjukkan bahwa mengatasi masalah kemiskinan merupakan

    tujuan utama dari zakat. Karakteristik ini membuat zakat sangat efektif sebagai instrumen

    pengentasan kemiskinan karena sangat inheren bersifat pro-poor.

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 29

    DAFTAR PUSTAKA

    Fungsi Zakat dalam Kehidupan Sosial Ekonomi. [Online]. Tersedia:

    http://forum.kompas.com/ekonomi-umum/139935-fungsi-zakat-dalam-kehidupan-sosial-

    . [12 Maret 2014]. ekonomi.html

    Hidayat, Arif. 2013. Pengertian, Jenis, dan Golongan Penerima Zakat dan Ruang

    Lingkupnya. [Online]. Tersedia: http://basicartikel.blogspot.com/2013/03/pengertian-

    . [12 Maret 2014]. jenis-dan-golongan-penerima_24.html

    Mardani. 2010. Aspek Ekonomi dari Zakat dan Wakaf. [Online]. Tersedia:

    [12 http://drmardani.blogspot.com/2010/05/aspek-ekonomi-dari-zakat-dan-wakaf.html.

    Maret 2014]. Rajafi, Ahmad. 2011. Penjelasan Tentang Zakat. [Online]. Tersedia:

    [12 Maret http://ahmadrajafi.wordpress.com/2011/02/16/penjelasan-tentang-zakat/.

    2014].

    Ubay. 2011. Zakat Ditinjau dari Aspek Ekonomi. [Online]. Tersedia:

    http://ubayorengkampoeng.blogspot.com/2011/08/zakat-ditinjau-dari-aspek-

    . [12 Maret 2014]. ekonomi.html

    Pengertian Zakat dan Macam-macamnya. [Online]. Tersedia:

    [12 http://azurahkio.wordpress.com/2008/09/22/pengertian-zakat-macam-macamnya/.

    Maret 2014].

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 30

    04

    PUASA

    Puasa adalah peperangan melawan kejahatan metafisik yaitu hawa nafsu dan penyakit-

    penyakit hati. Puasa ini termasuk sulit dilakukan,karena musuh kita yang sebenarnya

    kebanyakan berada dalam diri kita sendiri. Oleh karena itu, dalam puasa ini terjadi

    peperangan yang maha dahsyat antara hamba dan hawa nafsunya. Maka, Rasulullah SAW

    bersabda ketika pulang dari perang Badar Kalian baru saja kembali dengan sebaik-baik

    kepulangan, kalian baru saja kembali dari satu jihad kecil (perang), untuk menuju ke jihad

    yang lebih besar, yaitu pertempuran hamba melawan hawa nafsunya. Rasulullah s.a.w. juga

    menegaskan bahwa Sebaik-baik jihad adalah perang seorang lelaki melawan nafsunya di

    jalan Allah SWT. (H.R. Ibnu Najjar).

    Pengertian puasa atau shiyam/shaum secara bahasa berarti menahan diri dari sesuatu.

    Secara Istilah/SyarI puasa adalah menahan diri dari segala perbuatan yang membatalkan

    puasa (misalnya makan, minum, mutah dengan sengaja, hubungan suami istri, onani dll)

    sejak fajar terbit hingga matahari terbenam. Dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 183

    dijelaskan:

    Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana

    diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al Baqarah: 183)

    RUKUN PUASA 1. Niat mengerjakan puasa pada tiap-tiap malam di bulan Ramadhan (puasa wajib) atau hari

    yang hendak berpuasa (puasa sunat). Waktu berniat adalah mulai dari pada terbenamnya

    matahari sehingga terbit fajar. 2. Meninggalkan sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sehingga masuk

    matahari.

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 31

    SYARAT WAJIB PUASA

    1. Islam Artinya bagi orang non-Muslim tidak diwajibkan berpuasa dan tidak diwajibkan pula

    untuk mengqadhaa(mengganti)-nya,begitulah menurut mayoritas ulama. Bahkan apabila

    non-Muslim ini ikut berpuasa, maka puasanya itu tetap dianggap tidak sah.

    2. Aqil (Berakal) dan Baliqh (Sudah Melewati Masa Pubertas) Artinya tidak diwajibkan berpuasa bagi anak kecil, karena meraka belum baliqh. Juga

    bagi orang gila dan orang mabuk. Karena mereka tidak termasuk ke dalam golongan

    orang yang sudah masuk ke dalam kostitusi hokum (mukallaf) seperti yang disebutkan

    dalam hadist Seseorang tidak termasuk mukallaf pada saat belum baliqh,hilang ingatan

    dan dalam keadaan tidur.

    3. Mampu Artinya mampu melakukan puasa, dalam hal ini lebih di beratkan ke arah kemampuan

    fisiknya untuk berpuasa. Maka bagi orang sakit tidak diwajibkan untuk berpuasa tetapi

    diwajibkan untuk mengqadhanya ataupun bisa juga dengan mambayar fidyah.

    4. Menetap Menetap dalam hal ini artinya sedang bepergian jauh, maka tidak diwajibkan untuk

    berpuasa, tetapi diwajibkan Mengqadha nya.

    Artinya: (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu

    ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya

    berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi

    orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah,

    (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati

    mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik

    bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Al Baqarah: 184)

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 32

    SYARAT SAH PUASA

    1. Menurut ulama Hanafiyah ada 3 yaitu a. Niat

    b. Tidak ada yang menghalanginya (seperti haid dan nifas)

    c. Tidak ada yang membatalkannya

    2. Menurut ulama Malikiyah ada 4 yaitu a. Niat

    b. Suci dari haid dan nifas

    c. Islam

    d. Pada waktunya dan juga disyaratkan orang yang berpuasa berakal.

    3. Menurut ulama Syafi'iyah ada 4 yaitu a. Islam

    b. Berakal

    c. Suci dari haid dan nifas sepanjang hari

    d. Dilaksanakan pada waktunya.

    e. (Sedangkan "niat", menurut Syafi'iyah, dimasukkan ke rukun puasa)

    4. Menurut ulama Hambaliyah ada 3 yaitu a. Islam

    b. Niat

    c. Suci dari haid dan nifas

    HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA

    1. Makan atau Minum dengan sengaja, namun apabila dilakukan dengan tidak sengaja

    maka tidak membatalkan puasa. Seperti sabda Rasulullah SAW yaitu Barang siapa lupa

    bahwa ia puasa, kemudian ia makan atau minum, maka hendaklah disempurnakan

    puasanya; sesungguhnya Allah yang mmeberi makan dan minum. (HR. Bukhari dan

    Muslim)

    2. Melakukan Jima(hubungan suami istri pada siang hari di bulan ramadhan). Bagi siapa yang melanggarnya, maka wajib membayar denda sesuai dengan kemampuanya. Boleh

    memilih salah satu dari tiga denda yaitu memerdekakan seorang budak, puasa dua bulan

    beturut-turut, atau memberi makan 60 orang fakir miskin dengan liter per orangnya.

    3. Mengeluarkan air mani dengan cara onani atau masturbasi, mencium, memeluk, merangkul, menghayal dan lain-lainnya, serta memandang segala sesuatu yang dapat

    menggugah nafsu syahwat.

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 33

    4. Keluar darah haidh dan nifas. Maka wajib mengganti puasanya pada hari yang lain. Dari Aisyah ra: Kami disuruh oleh Rasulullah saw mengganti puasa, dan tidak disuruhya

    mengganti sholat. (HR. Bukhari)

    5. Mengeluarkan darah dengan jalan hijamah (membekam) atau yang serupa. Sedangkan keluar darah dengan sendirinya atau karena mencabut gigi dan yang semisalnya, tidak

    membatalkan puasa, karena hal tersebut tidak termasuk dalam pengertian hijamah.

    6. Muntah disengaja, tetapi jika muntah tanpa disengaja atau dibuat-buat, maka tidak batal

    puasanya. Sabda Rasulullah saw: Barangsiapa terpaksa muntah, tidaklah wajib

    mengganti puasanya, dan barangsiapa yang mengusahakan muntah, maka hendaklah ia

    mengganti puasanya (pada hari yang lain). (HR. Abu Daud, Tirmidzi)

    HAL-HAL YANG DAPAT MELENYAPKAN PAHALA PUASA

    Berikut ini adalah hal-hal yang tidak membatalkan puasa, namun apabila kita melakukannya,

    maka akan menghilangkan pahala puasa kita. Sehingga sia-sia saja kita berpuasa.

    1. Mengatakan tentang hal yang sia-sia atau tercela Tentunya tidak jarang dari kita yang berpuasa berkata hal-hal yang sia-sia, contohnya

    adalah mengumpat. Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya puasa adalah tabir

    penghalang (dari perbuatan dosa). Apabila seseorang di antara kamu sedang berpuasa,

    janganlah ia mengucapkan sesuatu yang keji dan berbuat jahil. Andai ada orang lain

    yang mengajak berkelahi atau menunjukkan cercaan kepadanya, hendaknya ia berkata:

    aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa. (HR. Bukhari dan Muslim)

    2. Mendengarkan segala sesuatu yang dibenci agama Dalam hal ini segala sesuatu yang dilarang mengucapkannya,maka dilarang pula

    mendengarkannya,seperti sabda Rasulullah saw. yang artinya: Orang yang

    menggungjing dan mendengarkan gunjingan, sama dosanya. (HR. Thabrani)

    3. Melakukan perbuatan tercela Tentunya sudah kita ketahui hal-hal yang tercela tersebut. Contohnya adalah berjudi,

    pergi ke tempat maksiat dan lain-lain.

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 34

    Hakekat Puasa dalam pandangan Rasyid Ridha adalah:

    1. Tarbiyat aliradat (pendidikan keinginan) Keinginan atau kemauan merupakan fitrah manusia. Tapi tidak jarang kemauan atau

    keinginan yang dimiliki manusia tidak selamanya baik dan tidak pula selamanya buruk.

    Karena itu puasa dapat mendidik atau membimbing kemauan manusia baik yang positif

    maupun yang negatif. Dengan puasa, kemauan positif akan terus termotifasi untuk labih

    berkembang dan meningkat. Adapun kemauan negatif, puasa akan membimbing dan

    mengarahkan agar kemauan tersebut tidak terlaksana.

    Adapun yang menyebabkan kamauan seseoarang ada yang positif dan yang negatif, sesuai

    yang diungkapkan oleh Imam Al-Gazali bahwa di dalam diri manusia terdapat sifat-sifat

    sebagaimana berikut ini:

    a. Sifat Rububiyah, yaitu sifat yang mendorong untuk selalu berbuat baik.

    b. Sifat Syaithoniyah, inilah sifat yang mendorong seseorang untuk berbuat kesalahan dan

    kejahatan.

    c. Sifat Bahimiyah (kehewanan), sesuai dengan istilah yang diberikan pada manusia

    sebagai mahluk biologis.

    d. Sifat Subuiyah, yaitu sifat kejam dan kezaliman yang terdapat dalam diri manusia.

    2. Thariqat almalaikat

    Malaikat merupakan makhluk suci, yang selalu taat dan patuh terhadap segala perintah

    Allah. Begitupun orang yang puasa ketaatannya merupakan suatu bukti bahwa jiwanya tidak

    dikuasai oleh hawa nafsunya. Juga, orang puasa akan mengalami iklim kesucian laksana

    seorang bayi yang baru lahir, jiwanya terbebas dari setiap dosa dan kesalahan. Inilah janji

    Allah yang akan diberikan untuk orang yang berpuasa dan melaksanakan setiap amalan

    ibadah pada bulan ramadhan.

    3. Tarbiyat alilahiyyat (pendidikan ketuhanan)

    Puasa merupakan sistem pendidikan Allah SWT dalam rangka mendidik atau membimbing

    manusia. Sistem pendidikan ini mengandung dua fungsi yaitu:

    a. Sebagai sistem yang pasti untuk mendidik manusia supaya menjadi hamba tuhan yang

    taat dan patuh.

    b. Sebagai suatu sistem yang dapat mendidik sifat rubbubiyyah (ketuhanan) manusia untuk

    dapat berbuat adil, sabar, pemaaf dan perbuatan baik lainnya.

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 35

    4. Tazkiyat annafsi (penyucian jiwa) Hakekat puasa yang keempat ini diungkapkan oleh Ibnu Qayim al Jauzi. Puasa dapat

    menjadi sarana untuk membersihkan berbagai sifat buruk yang terdapat dalam jiwa manusia.

    Adakalanya jiwa manusia akan kotor bahkan sampai berkarat terbungkus oleh noda dan sikap

    keburukan yang terdapat didalamnya. Maka wajar kalau puasa dapat menjadi penyuci jiwa.

    Dalam ayat Al Quran surat Al Baqarah ayat 183 dijelaskan bahwa puasa berkaitan

    dengan keimanan dimana orang yang merasa di dalam dirinya ada iman, tentu akan bersedia

    mengubah kebiasaannya, menahan nafsunya, bersedia bangun malam untuk shalat tarawih

    dan makan sahur. Kemudian bersedia menahan diri dari makan, minum, berhubungan suami

    isteri, sejak terbit fajar hingga maghrib. Dengan demikian, perintah berpuasa adalah perintah

    khusus untuk orang-orang beriman. Bahkan dalam hadist Bukhari yang diriwayatkan oleh

    Abu Said r.a disebutkan tentang penyelamatan dari neraka akibat adanya keimanan yang

    hanya sebesar biji sawi - alat untuk menunjukkan tingkatan iman. Iman adalah sumber

    keselamatan, maka Allah SWT memerintahkan kepada orang beriman bukan orang bertakwa

    untuk melakukan ibadah puasa. Perintah puasa pun ditempatkan dalam keutamaan ibadah

    paling spesial, dengan menempatkan puasa sebagai sarana untuk menuju ketakwaan. Dengan

    meningkatnya derajat keimanan seseorang maka tingkat ketakwaan akan meningkat pula.

    Dengan puasa maka ketika keimanan meningkat yang berakibat kepada peningkatan

    ketakwaan manusia, pada titik itu akan timbul keseimbangan antara iman dan takwa.

    Puasa adalah sarana untuk melakukan penyadaran akan pentingnya memelihara iman

    dengan cara mengetahui tubuh karena tubuh adalah alat paling dekat untuk mendekati hati

    yang merupakan alat untuk melayani jiwa. Dalam konteks ini puasa menjadi sarana untuk

    memelihara dan meningkatkan hubungan dengan Allah SWT sekaligus alat untuk

    meningkatkan ketakwaan untuk menuju iman tertinggi yakni pembebasan jiwa.

    Hubungan antara shaum dan iman, pertama, shaum adalah pilar penting bagi tegaknya

    iman seseorang. Kedua, mengabaikan shaum Ramadhan akan merusak nilai iman seseorang

    di hadapan Allah azza wa jalla. Hal ini mengingat sangat personalnya hubungan seorang

    hamba dengan Allah SWT dalam melakukan aktivitas shaumnya. Semua amal perbuatan

    Bani Adam adalah kepunyaan Bani Adam sendiri, kecuali puasa. Puasa itu kepunyaan-Ku,

    dan Aku yang akan memberikan balasan(HR. Muslim). Ketiga, hanya orang beriman

    yang sanggup menyambut seruan Allah ini dengan konsisten karena keyakinan di qalb dan

    ikrar di lisan serta seluruh gerak raga seorang mukmin telah bersatu untuk selalu siap tunduk

    dan taat pada perintah dan menjauhi larangan Allah walau berat dan berisiko tinggi sekalipun.

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 36

    Keempat, hanya orang yang berimanlah yang ditolong Allah untuk mampu ihsan

    (menyembah Allah walau tak melihat Allah dan merasa yakin bahwa Allah memperhatikan

    semua ibadahnya walau ia tak dapat melihat Allah) dalam shaum. Sebab, tak akan mampu

    seorang hamba untuk ihsan kepada Allah tanpa pertolongan Allah.

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 37

    DAFTAR PUSTAKA

    Abdul, Rokhman R. 2011. Puasa Membina Kepribadian Utama. [Online]. Tersedia:

    [13 Maret http://pakroli.blogspot.com/2011/08/puasa-membina-kepribadian-utama.html.

    2014].

    Aiqon. 2012. Pengertian Puasa. [Online]. Tersedia: . [13 http://aiqonganteng.blogspot.com/

    Maret 2014].

    Hadi, Abdul. 2013. Pengertian Puasa. [Online]. Tersedia: . [13 Maret 2014]. http://softilmu.blogspot.com/2013/12/pengertian-puasa.html

    N, Karundeng Ninoy. 2013. Puasa, Sarana Mencapai Iman Tertinggi dalam

    Hablumminallah. [Online]. Tersedia: http://filsafat.kompasiana.com/2013/07/07/puasa-

    . [13 Maret 2014]. sarana-mencapai-iman-tertinggi-dalam-hablumminallah-575007.html

    Nasir, Bachtiar. 2011. Hubungan Iman dan Shaum. [Online]. Tersedia:

    . [13 Maret http://jalmilaip.wordpress.com/2011/08/04/hubungan-iman-dan-shaum/

    2014].

    Pengertian, Syarat, dan Rukun Puasa. [Online]. Tersedia:

    . [13 http://risalahrasul.wordpress.com/2008/09/20/pengertian-syarat-dan-rukun-puasa/

    Maret 2014].

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 38

    05

    SHALAT

    Shalat merupakan ibadah yang penting dan utama bagi umat Islam. Begitu pentingnya

    shalat sehingga untuk memberikan perintah shalat Allah mengutus sendiri Rasulullah SAW

    untuk menghadap-Nya secara langsung. Sedangkan untuk perintah-perintah Allah yang lain

    selalu disampaikan kepada Rasulullah melalui perantaraan malaikat Jibril. Karena shalat

    merupakan ibadah yang terpenting bagi kehidupan umat, maka tentulah banyak mengandung

    hikmah baik ditinjau secara moral (rohani) maupun fisik (jasmani).

    Diantara hikmah disyariatkannya shalat adalah untuk mensucikan jiwa dan

    menyebabkan seorang hamba merasa dekat dengan Allah SWT. Shalat juga dapat

    menghindarkan pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar, seperti dalam Firman Allah

    SWT dalam surat Al Ankabut ayat 45 yaitu

    Artinya: "Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar." (QS. Al Ankabut 45)

    Shalat yang khusu mewujudkan suatu ibadah yang benar-benar ikhlas, pasrah terhadap

    zat Yang Maha Suci dan Maha Mulia. Di dalam shalat tersebut kita meminta segala sesuatu

    dari-Nya, memohon petunjuk untuk mendapatkan jalan yang lurus, mendapat limpahan

    rahmat, rizki, barokah dan pahala dari-Nya. Oleh karena itu orang yang shalatnya khusu dan

    ikhlas karena Allah SWT akan selalu merasa dekat kepada-Nya dan tidak akan

    menghambakan diri, tidak akan menjadikan panutan selain daripada Allah SWT. Dengan kata

    lain segala sesuatu yang dilakukan hanyalah karena Allah dan hanya untuk mendapatkan

    ridlo dari Allah. Maka pantaslah jika Allah berfirman:

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 39

    Artinya: "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (yaitu) orang-orang yang

    khusu dalam sembahyangnya". (QS. Al Muminuun 1-2)

    Di samping itu shalat juga membersihkan jiwa dari sifat-sifat yang buruk, khususnya

    cara-cara hidup yang materialis yang menjadikan urusan duniawi lebih penting dari segala-

    galanya termasuk ibadah kepada Allah. Kebersihan dan kesucian jiwa ini digambarkan dalam

    sebuah hadits: "Jikalau di pintu seseorang diantara kamu ada sebuah sungai dimana ia mandi lima kali, maka apakah akan tinggal lagi kotorannya (yang melekat pada tubuhnya) ?

    Bersabda Rasulullah saw: Yang demikian itu serupa dengan shalat lima waktu yang (mana)

    Allah dengannya (shalat itu) dihapuskan semua kesalahan."(HR. Abu Daud) Yang dimaksud kesalahan disini adalah yang berupa dosa-dosa kecil, sedangkan yang

    berupa dosa besar tetap wajib dengan bertaubat kepada Allah. Jadi pada hakekatnya shalat itu mendidik jiwa kita agar terhindar dari sifat-sifat takabur, sombong, tinggi hati, dan

    sebagainya, serta mengarahkan kita agar selalu tawakal dan berserah diri kepada Allah SWT.

    Hal ini karena pada dasarnya manusia selalu berkeluh kesah apabila ditimpa kesusahan dan

    bersifat kikir apabila mendapat kebaikan, ini sesuai dengan salah satu firman Allah :

    Artinya: "Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia

    ditimpa kesusahan, maka ia berkeluh kesah dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir

    kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan

    shalatnya" (QS. Al Maaarij: 19-23)

    Apabila kita mendapat suatu musibah maupun kesulitan, maka kita harus memohon

    pertolongan kepada Allah dengan mengerjakan shalat dan bersabar serta tawakal.

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 40

    Artinya: "Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang

    demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusu." (QS. Al Baqarah 45)

    Artinya: "Hai orang-orang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,

    sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al Baqarah 153)

    Di dalam salah satu firman-Nya Allah juga menegaskan nilai positif dari shalat:

    Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan

    mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. Ar Rad: 28)

    Disamping hal-hal di atas, shalat juga membina rasa persatuan dan persaudaraan antara

    sesama umat Islam. Hal ini dapat kita lihat antara lain, apabila seseorang shalat tidak dalam

    keadaan yang khusus pasti selalu menghadap kiblat yaitu Kabah di Masjidil Haram Mekah.

    Umat Islam di seluruh dunia mempunyai satu pusat titik konsentrasi dalam beribadah dan

    menyembah kepada Khaliq-nya yaitu Kabah, hal ini akan membawa dampak secara

    psikologis yaitu persatuan, kesatuan, dan kebersamaan umat. Contoh lain adalah pada shalat

    berjamaah, shalat berjamaah juga mengandung hikmah kebersamaan, persatuan,

    persaudaraan dan kepemimpinan dimana pada setiap gerakan shalat mamum mempunyai

    kewajiban mengikuti gerakan imam, sedangkan imam melakukan kesalahan, maka mamum

    wajib mengingatkan. Sehingga pada shalat berjamaah keabsahan maupun kebenaran dalam

    shalat lebih terjamin, dan diantara jamaah akan timbul rasa kebersamaan dan persatuan

    untuk menyelamatkan jamaah mereka. Ibarat orang berkendaraan, penumpang akan selalu

    ikut menjaga keamanan dan keselamatan kendaraan yang ditumpanginya. Oleh karena itu

    tidaklah berlebihan jika shalat berjamaah mendapatkan tempat yang lebih dibandingkan

    dengan shalat sendiri. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW: "Shalat berjamaah lebih

    utama (pahalanya) dua puluh derajat" (HR. Bukhary & Muslim dari Ibnu Umar)

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 41

    Shalat disamping mengandung hikmah secara moral seperti diuraikan diatas, juga

    mengandung hikmah secara fisik terutama yang menyangkut masalah kesehatan. Hikmah shalat menurut tinjauan kesehatan ini dijelaskan oleh DR. A. SABOE yang mengemukakan

    pendapat ahli-ahli (sarjana) kedokteran yang termasyhur terutama di barat. Mereka

    berpendapat sebagai berikut : 1. Bersedekap, meletakkan telapak tangan kanan diatas pergelangan tangan kiri merupakan

    istirahat yang paling sempurna bagi kedua tangan sebab sendi-sendi, otot-otot kedua

    tangan berada dalam posisi istirahat penuh. Sikap seperti ini akan memudahkan aliran

    darah mengalir kembali ke jantung, serta memproduksi getah bening dan air jaringan dari

    kedua persendian tangan akan menjadi lebih baik sehingga gerakan di dalam persendian

    akan menjadi lebih lancar. Hal ini akan menghindari timbulnya bermacam-macam

    penyakit persendian seperti rheumatik. Sebagai contoh, orang yang mengalami patah

    tangan, terkilir maka tangan/lengan penderita tersebut oleh dokter akan dilipatkan diatas

    dada ataupun perut dengan mempergunakan mitella yang disangkutkan di leher. 2. Ruku yaitu membungkukkan badan dan meletakkan telapak tangan diatas lutut sehingga

    punggung sejajar merupakan suatu garis lurus. Sikap yang demikian ini akan mencegah

    timbulnya penyakit yang berhubungan dengan ruas tulang belakang, ruas tulang

    pungung, ruas tulang leher, ruas tulang pinggang, dsb. 3. Sujud, sikap ini menyebabkan semua otot-otot bagian atas akan bergerak. Hal ini bukan

    saja menyebabkan otot-otot menjadi besar dan kuat, tetapi peredaran urat-urat darah

    sebagai pembuluh nadi dan pembuluh darah serta limpa akan menjadi lancar di tubuh

    kita. Dengan sikap sujud ini maka dinding dari urat-urat nadi yang berada di otak dapat

    dilatih dengan membiasakan untuk menerima aliran darah yang lebih banyak dari

    biasanya, karena otak (kepala) kita pada waktu itu terletak di bawah. Latihan semacam

    ini akan dapat menghindarkan kita mati mendadak dengan sebab tekanan darah yang

    menyebabkan pecahnya urat nadi bagian otak dikarenakan amarah, emosi yang

    berlebihan, terkejut dan sebagainya yang sekonyong-konyong lebih banyak darah yang

    di pompakan ke urat-urat nadi otak yang dapat menyebabkan pecahnya urat-urat nadi

    otak, terutama bila dinding urat-urat nadi tersebut telah menjadi sempit, keras, dan rapuh

    karena dimakan usia. 4. Duduk Iftrasy (duduk antara dua sujud & tahiyat awal), posisi duduk seperti ini

    menyebabkan tumit menekan otot-otot pangkal paha , hal ini mengakibatkan pangkal

    paha terpijit. Pijitan tersebut dapat menghindarkan atau menyembuhkan penyakit saraf

    pangkal paha (neuralgia) yang menyebabkan tidak dapat berjalan. Disamping itu urat

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 42

    nadi dan pembuluh darah balik di sekitar pangkal paha dapat terurut dan tirpijit sehingga

    aliran darah terutama yang mengalir kembali ke jantung dapat mengalir dengan lancar.

    Hal ini dapat menghindarkan dari pengakit bawasir. 5. Duduk tawaruk (tahiyat akhir), duduk seperti ini dapat menghindarkan penyakit bawasir

    yang sering dialami wanita yang hamil. Kemudian duduk tawaruk ini juga dapat untuk

    mempermudah buang air kecil. 6. Salam, diakhiri dengan menoleh ke kanan dan ke kiri. Hal ini sangat berguna untuk

    memperkuat otot-otot leher dan kuduk, selain itu dapat pula untuk menghindarkan

    penyakit kepala dan kuduk kaku.

    Dari penjelasan di atas, maka dapatlah disimpulkan bahwa sholat di samping merupakan

    ibadah yang wajib dan istimewa ternyata juga mengandung manfaat yang sangat besar bagi

    kesejahteraan dan kebahagiaan hidup umat manusia.

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 43

    DAFTAR PUSTAKA

    B, Umar. 2010. Hikmah Shalat. [Online]. Tersedia:

    . [18 Maret 2014]. http://puskafi.wordpress.com/2010/04/28/hikmah-shalat/

    Beragam Manfaat dan Hikmah Shalat. [Online]. Tersedia:

    . [06 Maret 2014]. http://www.anneahira.com/hikmah-shalat.htmFilosofi Shalat. [Online]. Tersedia: https://id-id.facebook.com/notes/indahnya-islam-dan-manisnya-

    . [06 Maret 2014]. iman/filosofi-sholat/152466374918

    Kusuma, Fajar Adi. Hikmah Shalat Dalam Kehidupan Umat. [Online]. Tersedia: http://f-

    . [18 Maret 2014]. adikusumo.staff.ugm.ac.id/artikel/hikmah2.html

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 44

    06

    IBADAH HAJI

    Ibadah haji merupakan rukun islam yang ke lima. Banyak orang yang menginginkan

    untuk pergi beribahah haji ke Mekkah. Adapaun sebelum seseorang pergi berhaji harus

    mengetahui apa tujuannya melakukannya selain tujuan utamanya adalah menyempurnakan

    rukun islam yang kelima. Al Quran telah dengan jelas menerangkan apa tujuan dari ibadah

    haji dalam surat Al Baqarah ayat 125 dan 197 yaitu

    Artinya: Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul

    bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat

    shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku

    untuk orang-orang yang thawaf, yang itikaf, yang ruku dan yang sujud.(QS. Al Baqarah:

    125)

    Artinya: (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang

    menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats,

    berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu

    kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya

    sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.

    (QS. Al Baqarah: 197)

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 45

    Tujuan dari ibadah haji adalah untuk meraih ketakwaan, dengan menapaktilasi perjalanan

    Nabi Ibrahim dan keluarganya, agar kita merenungkan apa hikmah dibalik semua itu. Simbol

    dan Makna yang terkandung di dalam ibadah Haji. Ibadah Haji seluruhnya adalah simbol dan

    makna yang harus diketahui oleh calon jamaah Haji yang akan melaksanakannya. Salah

    satunya Haji sebagai Simbol perjuangan kemanusiaan. Mari kita cermati mulai dari cara

    Ihram, Thawaf mengelilingi ka'bah, Sa'i, Wuquf di Arafah, Melontar jumrah, Hajar Aswad,

    Qurban dan Tahallul. Semuanya merupakan ibadah yang penuh hikmah, makna dan

    simbolik.

    1. Ihram Ihram yakni pakaian yang terdiri dari hanya selembar kain, tanpa sepatu dan tutup

    kepala. Pakaian ini seperti pakaian pengemis yang menjadi simbol dari peminta-minta,

    pengemis tidak pantas menggunakan pakaian yang menggambarkan kehebatan manusia dari

    sisi duniawi. Karena itu, pada diri seorang jamaah haji, tidak boleh lekat tubuhnya simbol

    kesombongan dan pada saat menunaikan haji itu. Manusia tidak boleh memiliki kesibukan

    lain kecuali kesibukan dalam rangka mencari perhatian dari Allah. Di hadapan Allah, semua

    manusia sama, kecuali ketakwaannya. Sementara pakaian sering kali bisa menjadi simbol

    perbedaan dan menggambarkan status sosial dan pengaruh kejiwaan.

    Ini berarti, seorang haji harus menanggalkan segala macam perbedaan, keangkuhan dan

    status sosial dalam berinteraksi dengan kebenaran yang datang dari Allah. Karena itu sebagai

    seorang muslim kita tidak boleh mengukur kebenaran dari jabatan status sosial, harta dan

    sebagainya. Ihram dalam simbol persamaan derajat manusia dalam menghadap Allah SWT.

    Pakaian seperti itulah yang akan dikenakan setiap Muslim dalam menghadap Allah sesudah

    kematiannya. Dan itu pula sebabnya mengapa ibadah haji disebut juga dengan latihan untuk

    mati atau kembali kepada Allah. Karena itu, seorang haji semestinya telah memilki kesiapan

    yang lebih baik dalam bentuk amal saleh yang banyak untuk menghadapi kematian, kapan

    pun, dimana pun dalam kondisi keadaan pun juga. Allah berfirman dalam surat Al Kahfi ayat

    110 yaitu

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 46

    Artinya: Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan

    kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa

    mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh

    dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya. (QS.

    Al Kahfi: 110)

    2. Thawaf mengelilingi ka'bah Thawaf Secara harfiah berarti berkeliling atau mengitari sesuatu. Dalam Haji berarti

    prosesi mengelilingi, mengitari bangunan Ka'bah sebanyak tujuh kali. Ka'bah menurut Al

    Quran adalah rumah paling awal dibangun manusia. Ia sengaja dibangun sebagai symbol

    pusat rotasi kehidupan semesta. Ka'bah bagai matahari yang menjadi pusat tata surya yang

    dikelilingi oleh planet-planet. Ini sesungguhnya hendak menggambarkan bahwa seluruh alam

    semesta berputar tak pernah berhenti mengitarinya, sambil menyenandungkan pujian dan

    memahasucikan Allah, Penciptanya. "Yusabbihu Lahu ma fi al Samawati wa al Ardh".

    Thawaf adalah simbol perjuangan manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah,

    menyatukan langkah, pikiran dan hati manusia dalam nuansa hati yang sepenuhnya pasrah

    kepada dan menuju ke satu titik dari mana mereka berasal dan ke mana pula mereka akan

    kembali. Titik itu tidak lain adalah Allah. Dia adalah pusat eksisensi kepada siapa seluruh

    alam semesta, termasuk manusia harus mengabdidan menghambakan diri, karena Dialah

    Penciptanya. Perjuangan hidup manusia seharusnya memang di arahkan dalam kerangka ini

    dan bukan ke arah dan dalam kerangka yang lain. "Siapa yang mencari cara hidup selain

    menundukkan dan memasrahkan diri kepada Tuhan, maka tidak akan diterima, dan dia akan

    sengsara di hari kemudian".

    3. Sa'i/Berlari Kecil Sa'i secara literal berarti berusaha dan bekerja keras. Dalam ibadah haji berarti prosesi

    berjalan kaki dan kadang-kadang berlari kecil, dari bukit Shafa ke bukit Marwah. Ini adalah

    simbol perjuangan manusia untuk mempertahankan eksistensi (hidup) yang tak pernah

    berhenti. Tujuh sering kali adalah angka kiasan untuk arti banyak dan tak terbatasi. Simbol

    ini pada mulanya ditampilkan melalui kisah seorang perempuan bernama Siti Hajar. Ia

    mencari air di lembah yang tandus untuk Ismail, seorang bayi yang baru saja dilahirkannya.

    Bayi ini anak hasil perkawinanya dengan Nabi Ibrahim As. Kelahirannya sudah lama

    diidamkan ayahnya. Sayang begitu lahir, atas perintah Allah, Ibrahim harus meninggalkan

    sang anak dan ibunya ke Palestina. Di tanah yang tandus, kering kerontang, tanpa tumbuhan

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 47

    itu, kedua anak manusia yang lemah itu harus berjuang untuk hidup. Sesuatu yang dicari sang

    ibu adalah air, karena air adalah sumber utama kehidupan, sekaligus kesuburan bagi manusia

    dan alam. Allah mengatakan:

    Artinya: Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan

    bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara

    keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka

    tiada juga beriman. (QS.Al Anbiya: 30)

    Allah lalu menganugerahi nya air Zam-zam. Ada bilang "Tham-Tham" (Tha'am = makanan).

    4. Wuquf di Arafah Wuquf di Arafah. Makna harfiyahnya adalah berhenti, berdiam diri sejenak di area

    tanah yang maha luas dan kering, di Arafah yang konon merupakan bertemunya kembali nabi

    Adam As dan Siti Hawa. Dalam ibadah haji Wuquf berarti berada di Arafat untuk berizikir,

    berdoa, dan berkontempelasi. Wukuf adalah kegiatan yang paling utama. "Al Hajj

    Arafah", kata Nabi. Begitu utamanya sehingga para jamaah yang tidak sempat berada di

    tempat ini, belum dianggap telah melaksanakan haji. Dia harus mengulangi hajinya pada

    kesempatanyang lain. Prosesi ini merupakan contoh atau gambaran keberadaan manusia yang

    dicita-citakan Allah. Di tempat ini semua manusia dari berbagai pelosok dunia dengan

    berbagai bahasa, suku, warna kulit, tradisi, aliran keagamaan, kebangsaan, jabatan, pangkat

    dan lain-lain bersatu dan bersama-sama menghadap Allah sebagai penguasa alam semesta

    satu-satunya. Kedudukan mereka di hadapan Allah adalah sama. Orang yang paling

    dimuliakan dan dihargai Allah adalah orang yang paling taqwa, orang yang paling ikhlas

    mengesakan Allah dan paling banyak amal baiknya. Arafah juga merupakan gambaran di

    dunia bagaimana kelak di hari kiamat semua manusia akan dikumpulkan dan menunggu

    keputusan Allah akan nasib sesudahnya, apakah akan dimasukkan ke dalam surga atau ke

    neraka. Sama seperti di tempat ini, semua manusia di padang Mahshyar kelak, dalam keadaan

    tanpa membawa apa-apa dan hanya akan membawa iman dan amalnya masing-masing

  • TUGAS AL ISLAM 2[ ] Maret 2014

    Teknik Kimia | Universitas Muhammadiyah Jakarta 48

    sekaligus mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah. Di Mahsyar kelak, tidak adalagi

    harta, kekuasaan, kekerabatan, pe