pkn xi bab 5

40
OLEH : BAMBANG EFFENDI NIP. 19670324 200012 1 001 SMA NEGERI MOJOAGUNG JOMBANG

Upload: harry-andrian-syah

Post on 12-Aug-2015

735 views

Category:

Documents


476 download

DESCRIPTION

BAB 5 PKN KELAS XI SMK, POWERPOINT FULL.

TRANSCRIPT

Page 1: PKN XI BAB 5

OLEH :BAMBANG EFFENDI

NIP. 19670324 200012 1 001SMA NEGERI MOJOAGUNG JOMBANG

Page 2: PKN XI BAB 5

1.1. Sistem Hukum dan Peradilan InternasionalSistem Hukum dan Peradilan Internasional

a.a.Sistem Hukum Sistem Hukum InternasionalInternasional

Sistem hukum internasional, adalah satu kesatuan Sistem hukum internasional, adalah satu kesatuan hukum yang berlaku untuk komunitas hukum yang berlaku untuk komunitas internasional (semua negara-negara di dunia) internasional (semua negara-negara di dunia) yang harus dipatuhi dan diataati oleh setiap yang harus dipatuhi dan diataati oleh setiap negara.negara.

Sistem hukum internasional juga merupakan Sistem hukum internasional juga merupakan aturan-aturan yang telah diciptakan bersama oleh aturan-aturan yang telah diciptakan bersama oleh negara-negara anggota yang melintasi batas-negara-negara anggota yang melintasi batas-batas negara.batas negara.

Kepatuhan terhadap sistem hukum internasional Kepatuhan terhadap sistem hukum internasional tersebut, adakalanya karena negara tersebut tersebut, adakalanya karena negara tersebut terlibat langsung dalam proses pembuatan dan terlibat langsung dalam proses pembuatan dan tidak sedikit juga yang tinggal meratifikasinya.tidak sedikit juga yang tinggal meratifikasinya.

Page 3: PKN XI BAB 5

b.b.Pengertian Hukum Pengertian Hukum InternasionalInternasional

Hukum internasional (HI) adalah bagian hukum yang Hukum internasional (HI) adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas berskala internasional. mengatur aktivitas entitas berskala internasional.

1. J.G. Starke, Hukum internasional, adalah sekumpulan hukum (body of law) yang sebagian besar terdiri dari asas-asas dan karena itu biasanya ditaati dalam hubungan antar negara.

2. Wirjono Prodjodikoro, Hukum internasional, adalah hukum yang mengatur perhubungan hukum antara berbagai bangsa di berbagai negara.

3. Mochtar Kusumaatmadja, Hukum internasional, adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara antara : negara dan negara negara dan subjek hukum lain bukan negara atau subjek

hukum bukan negara satu sama lain.

Page 4: PKN XI BAB 5

c.c. Asal Mula Hukum Asal Mula Hukum InternasionalInternasional

Bangsa Romawi sudah mengenal hukum Bangsa Romawi sudah mengenal hukum internasional sejak tahun 89 SM, dengan istilah internasional sejak tahun 89 SM, dengan istilah

Ius GentiumIus Gentium (hukum antar bangsa). (hukum antar bangsa).

Ius Gentium yang kemudian berkembang menjadi Ius Gentium yang kemudian berkembang menjadi Ius Ius Inter GentiumInter Gentium ialah hukum yang diterapkan ialah hukum yang diterapkan

bagi kaula negara (orang asing), yaitu orang-bagi kaula negara (orang asing), yaitu orang-orang jajahan atau orang-orang asing.orang jajahan atau orang-orang asing.

Kemudian berkembang menjadi Kemudian berkembang menjadi VolkernrechtVolkernrecht (bahasa Jerman), (bahasa Jerman), Droit des Droit des

GensGens (bahasa Prancis) dan (bahasa Prancis) dan Law of NationsLaw of Nations atau atau International LawInternational Law (Bahasa Inggis). (Bahasa Inggis).

Page 5: PKN XI BAB 5

Dalam perkembangan berikutnya, pemahaman Dalam perkembangan berikutnya, pemahaman tentang hukum internasional dapat dibedakan dalam tentang hukum internasional dapat dibedakan dalam 2 (dua) hal, yaitu :2 (dua) hal, yaitu :

Hukum perdata InternasionalHukum perdata Internasional, yaitu hukum , yaitu hukum internasional yang mengatur hubungan hukum internasional yang mengatur hubungan hukum antar warga negara suatu negara dan warga antar warga negara suatu negara dan warga negara dari negara lain (hukum antar bangsa).negara dari negara lain (hukum antar bangsa).

Hukum Publik InternasionalHukum Publik Internasional, yaitu hukum , yaitu hukum internasional yang mengatur negara yang satu dan internasional yang mengatur negara yang satu dan negara yang lain dalam hubungan internasional negara yang lain dalam hubungan internasional (hukum antar negara).(hukum antar negara).

Lanjutan ………….

Page 6: PKN XI BAB 5

d.Hukum Internasional Dalam Arti Modern

Terwujudnya Hukum Internasional yang kita Terwujudnya Hukum Internasional yang kita kenal sekarang mrp hasil konferensi di Wina kenal sekarang mrp hasil konferensi di Wina 1969.1969.Hukum Tertulis :Hukum Tertulis :

Bahwa ruang lingkup hukum internasional Bahwa ruang lingkup hukum internasional hanya berlaku utk perjanjian-perjanjian hanya berlaku utk perjanjian-perjanjian antar negara. antar negara.

Menghasilkan suatu perjanjian tertulis Menghasilkan suatu perjanjian tertulis yang dikenal dengan nama yang dikenal dengan nama Vienna Vienna Convention on the Law of TreatiesConvention on the Law of Treaties. .

Perjanjian Internasional tertulis tunduk Perjanjian Internasional tertulis tunduk pada ketentuan hukum kebiasaan pada ketentuan hukum kebiasaan internasional dan internasional dan yurisprudensiyurisprudensi atau atau prinsip-prinsip hukum umum. prinsip-prinsip hukum umum.

Page 7: PKN XI BAB 5

Lanjutan ………….

Hukum Tidak Tertulis :Hukum Tidak Tertulis : Masih terdapat hukum kebiasaan internasional Masih terdapat hukum kebiasaan internasional

(hukum tidak tertulis) yg ruang lingkupnya (hukum tidak tertulis) yg ruang lingkupnya hanya utk perjanjian antar negara. hanya utk perjanjian antar negara.

Perjanjian-perjanjian antar negara dengan subjek Perjanjian-perjanjian antar negara dengan subjek hukum lain, ada pengaturan tersendiri seperti hukum lain, ada pengaturan tersendiri seperti perjanjian antar negara dan organisasi-perjanjian antar negara dan organisasi-organisasi internasional.organisasi internasional.

Dalam perjanjian tidak tertulis (Dalam perjanjian tidak tertulis (International International Agreement Not in Written FormAgreement Not in Written Form), contohnya ), contohnya adalah Prancis (1973) mengadakan percobaan adalah Prancis (1973) mengadakan percobaan nuklir di Atol Aruboa yg banyak menuai protes nuklir di Atol Aruboa yg banyak menuai protes dari negara lain bahkan, masalahnya diajukan dari negara lain bahkan, masalahnya diajukan kepada Mahkamah Internasional di Den Haag. kepada Mahkamah Internasional di Den Haag.

Selanjutnya negara Prancis tidak lagi melakukan Selanjutnya negara Prancis tidak lagi melakukan percobaan sejenis dan bila ingkar janji, negara percobaan sejenis dan bila ingkar janji, negara lain dapat menuduh, memprotes dan lain dapat menuduh, memprotes dan mengadakan tuntutan.mengadakan tuntutan.

Page 8: PKN XI BAB 5

e.Asas-asas Hukum Internasional

Dalam menjalin hubungan antar bangsa, setiap negara harus memperhatikan asas-asas hukum internasional :

1. Asas Teritorial

2. Asas Kebangsaan

3. Asas Kepentingan Umum

Asas lain sebagai Asas lain sebagai berikut :berikut :

1.1.Pacta sunt servandaPacta sunt servanda

2.2.Egality rightsEgality rights

3.3.ReciprositasReciprositas

4.4.CourtesyCourtesy

5.5.Right sig stantibusRight sig stantibus

Page 9: PKN XI BAB 5

f. Sumber Hukum Internasional

Mochtar Kusumaatmadja, membedakan sumber hukum dalam arti material dan sumber hukum dalam arti formal.

SUMBER SUMBER HUKUM INTERNASIONALHUKUM INTERNASIONAL

DALAM ARTI DALAM ARTI MATERIAL :MATERIAL :

Adalah sumber hukum Adalah sumber hukum yang membahas dasar yang membahas dasar

berlakunya hukum berlakunya hukum suatu negara.suatu negara.

DALAM ARTI FORMAL :DALAM ARTI FORMAL :Adalah sumber dari mana Adalah sumber dari mana kita mendapatkan atau kita mendapatkan atau menemukan ketentuan-menemukan ketentuan-

ketentuan hukum ketentuan hukum internasional.internasional.

Page 10: PKN XI BAB 5

Sumber-sumber hukum internasional sesuai Sumber-sumber hukum internasional sesuai Piagam Piagam

Mahkamah Internasional Pasal 38, sebagai Mahkamah Internasional Pasal 38, sebagai berikut :berikut :

1.1.Perjanjian Internasional (Perjanjian Internasional (Traktat = TreatyTraktat = Treaty),),

2.2.Kebiasaan-kebiasaan internasional yang Kebiasaan-kebiasaan internasional yang terbukti dalam praktek umum dan diterima terbukti dalam praktek umum dan diterima sbg hukum,sbg hukum,

3.3.Asas-asas umum hukum yang diakui oleh Asas-asas umum hukum yang diakui oleh bangsa-bangsa beradab,bangsa-bangsa beradab,

4.4.Keputusan-keputusan hakim dan ajaran-Keputusan-keputusan hakim dan ajaran-ajaran para ahli hukum internasional dari ajaran para ahli hukum internasional dari berbagai negara sebagai alat tambahan berbagai negara sebagai alat tambahan untuk menentukan hukum, danuntuk menentukan hukum, dan

5.5.Pendapat-pendapat para ahli hukum Pendapat-pendapat para ahli hukum terkemuka.terkemuka.

Lanjutan ………….

Page 11: PKN XI BAB 5

g.Subjek Hukum Internasional

1.1.NegaraNegara

2.2.Tahta SuciTahta Suci

3.3.Palang Merah Palang Merah InternasionalInternasional

4.4.Organisasi InternasionalOrganisasi Internasional

5.5.Orang PerseoranganOrang Perseorangan

6.6.Pemberontak dan Pihak Pemberontak dan Pihak dalam Sengketadalam Sengketa

Hukum Hukum InternasionInternasion

alal

SubjekSubjek

Page 12: PKN XI BAB 5

h.h.Hubungan Hukum Internasional dengan Hubungan Hukum Internasional dengan Hukum NasionalHukum Nasional

Terdapat 2 (dua) aliran (monoisme dan dualisme) Terdapat 2 (dua) aliran (monoisme dan dualisme) yang memberikan gambaran bagaimana yang memberikan gambaran bagaimana keterkaitan antara hukum internasional dengan keterkaitan antara hukum internasional dengan hukum nasional :hukum nasional :1.1. Aliran MonoismeAliran Monoisme (tokohnya Hanz Kelsen dan (tokohnya Hanz Kelsen dan

Georges Scelle), bahwa antara hukum Georges Scelle), bahwa antara hukum internasional dan hukum nasional merupakan internasional dan hukum nasional merupakan satu kesatuan, disebabkan :satu kesatuan, disebabkan : Walaupun kedua sistem hukum itu Walaupun kedua sistem hukum itu

mempunyai istilah yang berbeda, tetapi mempunyai istilah yang berbeda, tetapi subjek hukumnya tetap sama, yaitu individu-subjek hukumnya tetap sama, yaitu individu-individu yang terdapat dalam suatu negara.individu yang terdapat dalam suatu negara.

Sama-sama mempunyai kekuatan hukum Sama-sama mempunyai kekuatan hukum yang mengikat. yang mengikat.

Page 13: PKN XI BAB 5

2.2. Aliran Dualisme (tokohnya Triepel dan Anzilotti), berang-Aliran Dualisme (tokohnya Triepel dan Anzilotti), berang-gapan bahwa hukum internasional (HI) dan hukum nasio-gapan bahwa hukum internasional (HI) dan hukum nasio-nal (HN) mrp dua sistem terpisah yg berbeda, karena :nal (HN) mrp dua sistem terpisah yg berbeda, karena :

Perbedaan Sumber HukumPerbedaan Sumber Hukum, HN, HN bersumber pada hukum bersumber pada hukum kebiasaan dan tertulis suatu negara, sedangkan HI kebiasaan dan tertulis suatu negara, sedangkan HI berdasarkan pada hukum kebiasaan dan kehendak berdasarkan pada hukum kebiasaan dan kehendak bersama negara-negara dlm masyarakat internasional.bersama negara-negara dlm masyarakat internasional.

Perbedaan Mengenai SubjekPerbedaan Mengenai Subjek, s, subjek HN adalah ubjek HN adalah individu-individu yg terdapat dlm suatu negara, sedang-individu-individu yg terdapat dlm suatu negara, sedang-kan subjek HI adalah negara-negara internasionalkan subjek HI adalah negara-negara internasional

Perbedaan Mengenai Kekuatan HukumPerbedaan Mengenai Kekuatan Hukum, HN, HN mempunyai mempunyai kekuatan mengikat yang penuh dan sempurna jika kekuatan mengikat yang penuh dan sempurna jika dibandingkan dengan HI yang lebih banyak bersifat dibandingkan dengan HI yang lebih banyak bersifat mengatur hubungan negara-negara secara horizontal.mengatur hubungan negara-negara secara horizontal.

Page 14: PKN XI BAB 5

h.Proses Ratifikasi Hukum Internasional menjadi Hukum Nasional

Dalam UU No. 24 tahun 2000 tentang Dalam UU No. 24 tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional, bahwa dalam Perjanjian Internasional, bahwa dalam

pembuatan perjanjian internasional harus pembuatan perjanjian internasional harus didasarkan pada prinsip-prinsip didasarkan pada prinsip-prinsip

persamaanpersamaan, , saling menguntungkansaling menguntungkan dan dan memperhatikan hukum nasionalmemperhatikan hukum nasional atau atau hukum internasional yang berlakuhukum internasional yang berlaku..

Harus didahului dengan konsultasi Harus didahului dengan konsultasi dan koordinasi dengan menteri luar dan koordinasi dengan menteri luar

negeri, dan posisi pemerintah negeri, dan posisi pemerintah harus dituangkan dalam suatu harus dituangkan dalam suatu

pedoman delegasi.pedoman delegasi.

Page 15: PKN XI BAB 5

Tahap-tahap Dalam Pembuatan PerjanjianTahap-tahap Dalam Pembuatan Perjanjian InternasionalInternasional

NegarNegaraaAA

NegarNegaraa

B,C,D B,C,D dst.dst.

PenjajakanPenjajakan

PerundingaPerundingann

Perumusan Perumusan naskahnaskah

PenerimaaPenerimaann

PenandatangaPenandatanganannan

Penandatanganan suatu perjanjian internasional Penandatanganan suatu perjanjian internasional dapat merupakan persetujuan atas naskah yang dapat merupakan persetujuan atas naskah yang dihasilkan dan merupakan pernyataan untuk dihasilkan dan merupakan pernyataan untuk mengikatkan diri mengikatkan diri secara definitifsecara definitif..

Page 16: PKN XI BAB 5

Pengesahan perjanjian internasional mrp tahap Pengesahan perjanjian internasional mrp tahap penting dalam proses pembuatan perjanjian penting dalam proses pembuatan perjanjian

internasional, karena suatu negara telah menyatakan internasional, karena suatu negara telah menyatakan diri untuk diri untuk terikat secara definitifterikat secara definitif..

Tentang pengesahan Tentang pengesahan perjanjian internasional, perjanjian internasional, dapat dibedakan antara dapat dibedakan antara

pengesahan dengan undang-pengesahan dengan undang-undang dan pengesahan undang dan pengesahan

dengan keputusan presiden. dengan keputusan presiden.

Page 17: PKN XI BAB 5

PENGESAHAN PENGESAHAN PERJANJIAN PERJANJIAN

INTERNASIONALINTERNASIONAL

DENGAN UNDANG-DENGAN UNDANG-UNDANGUNDANG

DENGAN KEPUTUSAN DENGAN KEPUTUSAN PRESIDENPRESIDEN

Apabila berkenaan dengan : Apabila berkenaan dengan : a.a. Masalah politik, perdamaian, Masalah politik, perdamaian,

pertahanan, dan keamanan pertahanan, dan keamanan negara;negara;

b.b. Perubahan wilayah atau Perubahan wilayah atau penetapan batas wilayah;penetapan batas wilayah;

c.c. Kedaulatan negara;Kedaulatan negara;d.d. Hak asasi manusia dan Hak asasi manusia dan

lingkungan hidup;lingkungan hidup;e.e. Pembentukkan kaidah hukum Pembentukkan kaidah hukum

baru;baru;f.f. Pinjaman atau hibah luar negeri.Pinjaman atau hibah luar negeri.

Pengesahan perjanjian internasional Pengesahan perjanjian internasional dilakukan berdasarkan materi dilakukan berdasarkan materi

perjanjian perjanjian dan bukan berdasarkan bentuk atau dan bukan berdasarkan bentuk atau nama perjanjian.nama perjanjian.

Jenis-jenis perjanjian yang Jenis-jenis perjanjian yang pengesahannya melalui pengesahannya melalui

keputusan presiden pada keputusan presiden pada umumnya memiliki materi umumnya memiliki materi

yang bersifat prosedural dan yang bersifat prosedural dan memerlukan penerapan memerlukan penerapan

dalam waktu singkat tanpa dalam waktu singkat tanpa mempengaruhi peraturan mempengaruhi peraturan

perundang-undangan perundang-undangan nasional, di antaranya adalah nasional, di antaranya adalah

perjanjian induk yang perjanjian induk yang menyangkut kerjasama di menyangkut kerjasama di

bidang Iptek, ekonomi dan bidang Iptek, ekonomi dan teknik, perdagangan, teknik, perdagangan,

kebudayaan, pelayaran niaga, kebudayaan, pelayaran niaga, kerjasama penghindaran kerjasama penghindaran

pajak berganda, dll.pajak berganda, dll.

Page 18: PKN XI BAB 5

Suatu perjanjian internasional dapat berakhir Suatu perjanjian internasional dapat berakhir bila :bila :

1.1. Terdapat kesepakatan para pihak melalui Terdapat kesepakatan para pihak melalui prosedur yg ditetapkan dalam perjanjian;prosedur yg ditetapkan dalam perjanjian;

2.2. Tujuan perjanjian tersebut telah dicapai;Tujuan perjanjian tersebut telah dicapai;

3.3. Terdapat perubahan dasar yang mempengaruhi Terdapat perubahan dasar yang mempengaruhi pelaksanaan perjanjian;pelaksanaan perjanjian;

4.4. Salah satu pihak tidak melaksanakan atau Salah satu pihak tidak melaksanakan atau melanggar ketentuan dalam perjanjian;melanggar ketentuan dalam perjanjian;

5.5. Dibuat suatu perjanjian baru yang Dibuat suatu perjanjian baru yang menggantikan perjanjian lama;menggantikan perjanjian lama;

6.6. Munculnya norma-norma baru dalam hukum Munculnya norma-norma baru dalam hukum internasional;internasional;

7.7. Hilangnya objek perjanjianHilangnya objek perjanjian

8.8. Terdapat hal-hal yg merugikan kepentingan Terdapat hal-hal yg merugikan kepentingan nasional.nasional.

Page 19: PKN XI BAB 5

Pasal 11 UUD 1945 menyatakan bahwa “Pasal 11 UUD 1945 menyatakan bahwa “Presiden dengan Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lainmembuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain”.”.

Bahwa perjanjian yang harus disampaikan kepada DPR untuk Bahwa perjanjian yang harus disampaikan kepada DPR untuk mendapat persetujuan sebelum disahkan oleh presiden ialah mendapat persetujuan sebelum disahkan oleh presiden ialah perjanjian-perjanjian yang lazimnya berbentuk treaty dan perjanjian-perjanjian yang lazimnya berbentuk treaty dan mengandung materi :mengandung materi :

1.1. Soal-soal politik atau soal-soal yang dapat mempengaruhi Soal-soal politik atau soal-soal yang dapat mempengaruhi haluan politik negara (perjanjian persahabatan, perubahan haluan politik negara (perjanjian persahabatan, perubahan wilayah, atau penetapan tapal batas.wilayah, atau penetapan tapal batas.

2.2. Ikatan-ikatan yang sedemikian rupa sifatnya dapat Ikatan-ikatan yang sedemikian rupa sifatnya dapat mempengaruhi haluan politik negara, perjanjian kerjasma mempengaruhi haluan politik negara, perjanjian kerjasma ekonomi, atau pinjaman uang.ekonomi, atau pinjaman uang.

3.3. Soal-soal yang menurut UUD atau menurut sistem Soal-soal yang menurut UUD atau menurut sistem perundangan harus diatur dengan undang-undang, seperti perundangan harus diatur dengan undang-undang, seperti soal-soal kewarganegaraan dan soal-soal kehakiman.soal-soal kewarganegaraan dan soal-soal kehakiman.

Page 20: PKN XI BAB 5

Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, internet, buletin & sebagainya, kemudian majalah, internet, buletin & sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut :lakukan hal-hal berikut :

Penugasan Praktik Penugasan Praktik KewarganegaraanKewarganegaraan

2

1.1. Rumuskan kembali pemahaman tentang proses ratifikasi Rumuskan kembali pemahaman tentang proses ratifikasi hukum Internasional menjadi hukum nasional !hukum Internasional menjadi hukum nasional !

2.2. Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam pelakasanaan Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam pelakasanaan perundingan suatu perjanjian internasional terlebih dahulu perundingan suatu perjanjian internasional terlebih dahulu dilakukan oleh delegasi yang dipimpin serorang menteri !dilakukan oleh delegasi yang dipimpin serorang menteri !

3.3. Berikan penjelasan makna “penandatangan” suatu Berikan penjelasan makna “penandatangan” suatu perjanjian internasional !perjanjian internasional !

4.4. Berikan penjelasan, mengapa suatu ratifikasi (pengesahan) Berikan penjelasan, mengapa suatu ratifikasi (pengesahan) perjanjian internasional ada yang dengan Undang-Undang perjanjian internasional ada yang dengan Undang-Undang dan ada yang cukup dengan Keputusan Presiden !dan ada yang cukup dengan Keputusan Presiden !

5.5. Berikan penjelasan bagaimana ratifikasi suatu perjanjian Berikan penjelasan bagaimana ratifikasi suatu perjanjian internasional menurut Pasal 11 UUD 1945 !internasional menurut Pasal 11 UUD 1945 !

Page 21: PKN XI BAB 5

Komponen-komponen Komponen-komponen Lembaga Peradilan Lembaga Peradilan InternasionalInternasional

1)1)MahkamaMahkamah h InternasiInternasional (onal (The The InternatiInternational onal Court of Court of JusticeJustice))

Komposisi terdiri dari 15 orang Hakim dan masa jabatan 9 tahun. Dipilih oleh MU & DK (5 ang dari negara anggota tetap DK PBB)

Berfungsi, menyelesaikan kasus – kasus persengketaan internasional yang subjeknya negara.

Yurisdiksi adalah kewenangan MI untuk memu-tuskan perkara-perkara pertikaian dan memberi opini yang bersifat nasihat.

i. Peradilan Internasional

Page 22: PKN XI BAB 5

Mahkamah Internasional dalam mengadili Mahkamah Internasional dalam mengadili suatu perkara, berpedoman pada perjanjian-suatu perkara, berpedoman pada perjanjian-perjanjian internasional (traktat-traktat dan perjanjian internasional (traktat-traktat dan kebiasaan-kebiasaan internasional) sebagai kebiasaan-kebiasaan internasional) sebagai sumber hukum.sumber hukum.

Keputusan Mahkamah Internasional, Keputusan Mahkamah Internasional, merupakan keputusan terakhir walaupun merupakan keputusan terakhir walaupun dapat diminta banding. dapat diminta banding.

Di samping pengadilan Mahkamah Di samping pengadilan Mahkamah Internasional, terdapat juga pengadilan Internasional, terdapat juga pengadilan arbitrasi internasional. arbitrasi internasional.

Arbitrasi internasional hanya untuk Arbitrasi internasional hanya untuk perselisihan hukum, dan keputusan para perselisihan hukum, dan keputusan para arbitet tidak perlu berdasarkan peraturan arbitet tidak perlu berdasarkan peraturan hukum.hukum.

Page 23: PKN XI BAB 5

Komposisi adalah 18 Komposisi adalah 18 orang hakim yang orang hakim yang masa jabatannya 9 masa jabatannya 9

tahun. Dipilih tahun. Dipilih berdasarkan 2/3 suara berdasarkan 2/3 suara Majelis Negara Pihak.Majelis Negara Pihak.

2)2) Mahkamah Pidana Mahkamah Pidana Internasional Internasional ((The International Criminal The International Criminal CourtCourt))

4 Jenis 4 Jenis Kejahatan Kejahatan (Pasal 5-8 (Pasal 5-8

Statuta Statuta MahkamahMahkamah

))

Yurisdiksi adalah Yurisdiksi adalah kewenangan untuk kewenangan untuk menegakkan aturan menegakkan aturan hukum internasional hukum internasional

terhadap pelaku terhadap pelaku kejahatan berat.kejahatan berat.

Kejahatan Kejahatan GenosidaGenosida

Kejahatan terhadap Kejahatan terhadap kemanusiaan kemanusiaan

Kejahatan perang Kejahatan perang Kejahatan agresiKejahatan agresi

Page 24: PKN XI BAB 5

3)3)Panel Khusus dan Spesial Pidana Panel Khusus dan Spesial Pidana Internasional ( Internasional ( The International Criminal The International Criminal Tribunals/ICTTribunals/ICT))

Berwenang Berwenang mengadili para mengadili para

tersangka tersangka kejahatan berat kejahatan berat

internasional internasional yang bersifat yang bersifat

tidak permanen, tidak permanen, artinya setelah artinya setelah

selesai mengadili, selesai mengadili, peradilan peradilan

dibubarkandibubarkan

Contoh :Contoh :• International International

Criminal Tribunal Criminal Tribunal for Former for Former YugoslaviaYugoslavia

• Special Court for Special Court for cambodiacambodia

Page 25: PKN XI BAB 5

1.1. Penyebab Timbulnya Sengketa Penyebab Timbulnya Sengketa Internasional oleh Mahkamah InternasionalInternasional oleh Mahkamah Internasional

a.a. Sengketa Internasional dan Faktor PenyebabnyaSengketa Internasional dan Faktor Penyebabnya

Sengketa internasional adalah sengketa atau Sengketa internasional adalah sengketa atau perselisihan yang terjadi antar negara baik perselisihan yang terjadi antar negara baik

yang yang berupa masalah : berupa masalah : Wilayah, Wilayah, Warganegara, Warganegara, Hak Asasi Manusia,Hak Asasi Manusia, Terorisme, dll. Terorisme, dll.

Faktor politis atau perbatasan wilayah, mrp faktor potensial timbulnya ketegangan dan sengketa internasional yg dapat memicu terjadi perang terbuka.

Page 26: PKN XI BAB 5

1.1.Segi Politis (Segi Politis (Adanya Pakta Adanya Pakta Pertahanan atau Pakta Pertahanan atau Pakta PerdamaianPerdamaian))

2.2.Hak Atas Suatu Wilayah Hak Atas Suatu Wilayah TeritorialTeritorial

3.3.Pengembangan Senjata Nuklir Pengembangan Senjata Nuklir atau Senjata Biologiatau Senjata Biologi

4.4.Permasalahan TerorismePermasalahan Terorisme

5.5.Ketidakpuasan Terhadap Ketidakpuasan Terhadap Rezim Yang Berkuasa.Rezim Yang Berkuasa.

6.6.Adanya Hegemoni (pengaruh Adanya Hegemoni (pengaruh kekuatan) Amerika. kekuatan) Amerika.

Beberapa Beberapa Faktor Faktor

Penyebab :Penyebab :

Page 27: PKN XI BAB 5

b.b. Peran mahkamah Internasional Dlm Menyelesaikan Peran mahkamah Internasional Dlm Menyelesaikan Sengketa InternasionalSengketa Internasional

Dalam prosedur penyelesaian sengketa internasional Dalam prosedur penyelesaian sengketa internasional melalui Mahkamah Internasional, dikenal dengan melalui Mahkamah Internasional, dikenal dengan istilah istilah AdjudicationAdjudication, yaitu suatu teknik hukum untuk , yaitu suatu teknik hukum untuk menyelesaikan persengkataan internasional dengan menyelesaikan persengkataan internasional dengan menyerahkan putusan kepada lembaga peradilan. menyerahkan putusan kepada lembaga peradilan.

Adjudikasi Adjudikasi berbeda dari berbeda dari arbitrasearbitrase, karena adjudikasi , karena adjudikasi mencakup proses kelembagaan yang dilakukan oleh mencakup proses kelembagaan yang dilakukan oleh lembaga peradilan tetap, sementara lembaga peradilan tetap, sementara arbitrasearbitrase dilakukan melalui prosedur dilakukan melalui prosedur ad hocad hoc..

Page 28: PKN XI BAB 5

Lanjutan ………….

Wewenang ratione personae, yaitu siapa-siapa saja yang dapat menga-jukan perkara ke mahkamah, dan

Wewenang ratione materiae, yaitu mengenai jenis sengketa-sengketa yang dapat diajukan.

Mahkamah Mahkamah InternasioInternasio

nalnal

Wewenang wajib (Wewenang wajib (compulsory jurisdictioncompulsory jurisdiction), ), yaitu hanya dapat terjadi jika negara-negara yaitu hanya dapat terjadi jika negara-negara sebelumnya dalam suatu persetujuan sebelumnya dalam suatu persetujuan menerima wewenang tsb.menerima wewenang tsb. Berdasarkan Ketentuan Konvensional

Klausula Opsional

Page 29: PKN XI BAB 5

Lanjutan ………….

Mahkamah Mahkamah InternasioInternasio

nalnal

Fungsi konsultatifFungsi konsultatif, yaitu , yaitu memberikan pendapat-pendapat memberikan pendapat-pendapat yang tidak mengikat atau apa yang yang tidak mengikat atau apa yang disebut disebut advisory opinionadvisory opinion : :

1.Natur Yuridik Pendapat Hukum (Advisory Opinion)

2.Permintaan Pendapat Mahkamah Internasional :

Badan yang dapat meminta pendapat mahkamah

Pemberian pendapat oleh mahkamah

Page 30: PKN XI BAB 5

Beberapa istilah penting yang berhubungan Beberapa istilah penting yang berhubungan dengandengan

upaya-upaya penyelesaian Internasional.upaya-upaya penyelesaian Internasional.

1.1. Advisory OpinionAdvisory Opinion, suatu opini hukum yang dibuat , suatu opini hukum yang dibuat oleh pengadilan dalam melarasi permasalahan yang oleh pengadilan dalam melarasi permasalahan yang diajukan oleh lembaga berwenang. diajukan oleh lembaga berwenang.

2.2. CompromisCompromis, suatu kesepakatan awal di anatara pihak , suatu kesepakatan awal di anatara pihak yang bersengketa yang menetapkan ketentuan ihwal yang bersengketa yang menetapkan ketentuan ihwal persengketaan yang akan diselesaikan, melalui : persengketaan yang akan diselesaikan, melalui : Penetapan ihwal persengketaan, Penetapan ihwal persengketaan, Menetapkan prinsip untuk memandu peradilan, Menetapkan prinsip untuk memandu peradilan,

dan dan Membuat aturan prosedur yang harus diikuti Membuat aturan prosedur yang harus diikuti

dalam menentukan kasus.dalam menentukan kasus. Suatu putusan dapat bersifat nihil bila peradilan Suatu putusan dapat bersifat nihil bila peradilan

melampaui otoritasnya seperti yang ditentukan melampaui otoritasnya seperti yang ditentukan oleh pihak yang bersangkutan dalam oleh pihak yang bersangkutan dalam compromis.compromis.

3.3. Ex Aequo Et BonoEx Aequo Et Bono, asas untuk menetapkan keputusan , asas untuk menetapkan keputusan oleh pengadilan internasional atas dasar keadilan oleh pengadilan internasional atas dasar keadilan dan keterbukaan. dan keterbukaan.

Page 31: PKN XI BAB 5

c.Prosedur Penyelesaian Sengketa Internasional Melalui Mahkamah Internasional

Telah Terjadi

Pelanggaran HAM

Ada Pengaduan Dari Negara

Yang Dirugikan

Komisi Tinggi HAM PBB/ Lembaga

HAM Internasional

Pemeriksaan Dan

Penyeledikan

Proses Peradilan s.d.

Pemberian Sanksi

MAHKAMAH INTERNASIONAL

Negara-Negara

Anggota/Bukan

PBB

Terjadi Sengket

a/ Konflik

AB

C

D E

Page 32: PKN XI BAB 5

Lanjutan ………….

Beberapa hal terkait dengan prosedur penyelesaian

sengketa Internasional melalui Mahkamah Internasional.

Wewenang Mahkamah, yaitu dapat mengambil tindakan sementara dalam bentuk ordonasi (melindungi hak-hak dan kepentingan pihak-pihak yang bersengketa sambil menunggu keputusan dasar atau penyelesaian lainnya secara defenitif.

Penolakan Hadir di Mahkamah, bahwa sikap salah satu pihak tidak muncul di mahkamah atau tidak mempertahankan perkaranya, pihak lain dapat meminta mahkamah mengambil keputusan untuk mendukung tuntutannya. Jika negara bersengketa tidak hadir di mahkamah, tidak menghalangi organ tersebut untuk mengambil keputusan.

Page 33: PKN XI BAB 5

Lanjutan ………….

d.Kep Mahkamah Internasional dlm Menyelesaikan Sengketa Internasional

Keputusan Mahkamah Internasional diambil dengan Keputusan Mahkamah Internasional diambil dengan suara mayosuara mayo

ritas dari hakim-hakim yang hadir. Jika suara seimbang, ritas dari hakim-hakim yang hadir. Jika suara seimbang, suara suara

ketua atau wakilnya yg menentukan. Terdiri dari 3 ketua atau wakilnya yg menentukan. Terdiri dari 3 bagian :bagian :

Pertama berisikan komposisi mahkamahPertama berisikan komposisi mahkamah, informasi , informasi mengenai pihak-pihak yang bersengketa, serta wakil-mengenai pihak-pihak yang bersengketa, serta wakil-wakilnya, analisis mengenai fakta-fakta, dan wakilnya, analisis mengenai fakta-fakta, dan argumentasi hukum pihak-pihak yang bersengketa. argumentasi hukum pihak-pihak yang bersengketa.

Kedua berisikan penjelasan mengenai motivasi Kedua berisikan penjelasan mengenai motivasi mahkamahmahkamah yang merupakan suatu keharusan karena yang merupakan suatu keharusan karena penyelesaian penyelesaian yuridiksionalyuridiksional sering merupakan salah sering merupakan salah satu unsur dari penyelesaian yang lebih luas dari satu unsur dari penyelesaian yang lebih luas dari sengketa dan karena itu, perlu dijaga sengketa dan karena itu, perlu dijaga sensibilitassensibilitas pihak-pihak yang bersengketa. pihak-pihak yang bersengketa.

Ketiga berisi Ketiga berisi dispositifdispositif, yaitu berisikan keputusan , yaitu berisikan keputusan mahkamah yang mengikat negara-negara yang mahkamah yang mengikat negara-negara yang bersengketa.bersengketa.

Page 34: PKN XI BAB 5

e.Peranan Hukum Internasional Dalam Menjaga Perdamaian Dunia

Berikut ini ada beberapa contoh mengenai Berikut ini ada beberapa contoh mengenai peranan peranan

hukum internasional (berdasarkan sumber-hukum internasional (berdasarkan sumber-sumbernya) sumbernya)

dalam menjaga perdamaian dunia :dalam menjaga perdamaian dunia :

1.1. Perjanjian pemanfaatan Benua Antartika secara Perjanjian pemanfaatan Benua Antartika secara damai (damai (Antartika Treaty) Antartika Treaty) pada tahun 1959.pada tahun 1959.

2.2. Perjanjian pemanfaatan nuklir untuk Perjanjian pemanfaatan nuklir untuk kepentingan perdamaian (kepentingan perdamaian (Non-Proliferation Non-Proliferation Treaty)Treaty) tahun 1968. tahun 1968.

3.3. Perjanjian damai Dayton (Ohio- AS) tahun 1995 Perjanjian damai Dayton (Ohio- AS) tahun 1995 yang mengharuskan pihak Serbia, Muslim yang mengharuskan pihak Serbia, Muslim Bosnia, dan Kroasia untuk mematuhinya. Untuk Bosnia, dan Kroasia untuk mematuhinya. Untuk itu, NATO menempatkan pasukannya guna itu, NATO menempatkan pasukannya guna meneggakkan hukum internasional yang telah meneggakkan hukum internasional yang telah disepakati.disepakati.

Page 35: PKN XI BAB 5

f. Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai Berdasarkan Persamaan Derajat

Prinsip penyelesaian sengketa internasional secara Prinsip penyelesaian sengketa internasional secara damai dida-damai dida-

sarkan pada prinsip-prinsip hukum internasional yang sarkan pada prinsip-prinsip hukum internasional yang berlaku berlaku

secara universal :secara universal :1.1. Bahwa negara tidak akan menggunakan kekerasan Bahwa negara tidak akan menggunakan kekerasan

yang bersifat mengancam integritas teritorial atau yang bersifat mengancam integritas teritorial atau kebebasan politik suatu negara, atau menggunakan kebebasan politik suatu negara, atau menggunakan cara-cara lainnya yang tidak sesuai dengan tujuan-cara-cara lainnya yang tidak sesuai dengan tujuan-tujuan PBB.tujuan PBB.

2.2. Non-intervensi dalam urusan dalam negeri dan luar Non-intervensi dalam urusan dalam negeri dan luar negeri suatu negara.negeri suatu negara.

3.3. Persamaan hak menentukan nasib sendiri bg setiap Persamaan hak menentukan nasib sendiri bg setiap bangsa.bangsa.

4.4. Persamaan kedaulatan negara.Persamaan kedaulatan negara.

5.5. Prinsip hukum internasional mengenai kemerdekaan, Prinsip hukum internasional mengenai kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas teritorial suatu negara.kedaulatan, dan integritas teritorial suatu negara.

6.6. Itikad baik dalam hubungan internasional.Itikad baik dalam hubungan internasional.

7.7. Keadilan dan hukum internasional.Keadilan dan hukum internasional.

Page 36: PKN XI BAB 5

2.2. Menghargai Keputusan InternasionalMenghargai Keputusan Internasional

NoNoPihak-Pihak Pihak-Pihak

Yang Yang TerlibatTerlibat

Uraian Kasus atau KejadianUraian Kasus atau Kejadian KeteranganKeterangan

1.1. Amerika Amerika Serikat di Serikat di Filipina, Filipina, Indo China Indo China & Jepang& Jepang

Tahun 1906, tentara Amerika Tahun 1906, tentara Amerika telah melakukan kejahatan telah melakukan kejahatan perang dengan membunuh perang dengan membunuh warga Filipina (warga Filipina (moro moro massacremassacre).).

Tahun 1968, peristiwa yang Tahun 1968, peristiwa yang

lebih dikenal dengan lebih dikenal dengan My Lai My Lai MassacreMassacre, sebuah kompi , sebuah kompi Amerika menyapu warga desa Amerika menyapu warga desa dengan senjata otomatis dengan senjata otomatis hingga menewaskan sekitar hingga menewaskan sekitar 500 korban.500 korban.

Pada tahun 1945, lebih dari Pada tahun 1945, lebih dari 40.000 rakyat Jepang yang 40.000 rakyat Jepang yang tidak berdosa telah tidak berdosa telah terpanggang dengan terpanggang dengan dijatuhkannya bom atom di dijatuhkannya bom atom di Hirosima dan Nagasaki Hirosima dan Nagasaki (Jepang). (Jepang).

Para pelaku Para pelaku ke-jahatan ke-jahatan perang telah perang telah diajukan ke diajukan ke pengadilan pengadilan mili-ter, mili-ter, namun tidak namun tidak lama lama kemudian kemudian banyak yang banyak yang di-bebaskan. di-bebaskan. ((Mah-kamah Mah-kamah interna-interna-sional belum sional belum dapat dapat berbuat berbuat banyakbanyak).).

Page 37: PKN XI BAB 5

2.2. Jerman & Jerman & Jepang Jepang dalam dalam aksinya di aksinya di Eropa dan Eropa dan Asia.Asia.

Periode antara tahun 1933 s.d. Periode antara tahun 1933 s.d. 1939 Jerman di bawah pimpinan 1939 Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler telah melakukan Adolf Hitler telah melakukan pembasmian terhadap lawan pembasmian terhadap lawan politik maupun orang-orang politik maupun orang-orang Yahudi serta penyerbuan Yahudi serta penyerbuan terhadap negara Austria, terhadap negara Austria, Polandia dan Cekoslowakia Polandia dan Cekoslowakia dengan cara-cara yang sangat dengan cara-cara yang sangat biadab (biadab (holocaustholocaust).).

Pasukan Jepang baik di Pasukan Jepang baik di Indonesia, Korea maupun di Indonesia, Korea maupun di China yang sangat kejam China yang sangat kejam selama pendudukan. Di selama pendudukan. Di Indonesia, selama pendudukan Indonesia, selama pendudukan Jepang Tidak kurang dari Jepang Tidak kurang dari 10.000 rakyat hilang dan tidak 10.000 rakyat hilang dan tidak pernah kembali selama pernah kembali selama berlangsungnya romusha berlangsungnya romusha tersebut.tersebut.

Sebelum Sebelum Perang Dunia Perang Dunia II, kolonia-II, kolonia-lisme Barat lisme Barat de-ngan de-ngan jutaan kor-jutaan kor-ban tidak ban tidak tersen-tuh. tersen-tuh. Baru setelah Baru setelah sekutu sekutu membuka membuka Pengadilan Pengadilan Nu-remberg Nu-remberg (1945-1946) (1945-1946) untuk Nazi untuk Nazi dan Jepang, dan Jepang, di-mulailah di-mulailah proses proses pelembagaan pelembagaan untuk untuk kejahatan kejahatan perang perang melalui empat melalui empat Konvensi Konvensi Geneva Geneva tahun 1949.tahun 1949.

Page 38: PKN XI BAB 5

33 Serbia di Serbia di Kroasia dan Kroasia dan Bosnia Bosnia Herzegovina Herzegovina (Yugoslavia)(Yugoslavia)

Kurun waktu antara tahun Kurun waktu antara tahun 1992-1995, pasukan Serbia 1992-1995, pasukan Serbia telah melakukan pemmbersihan telah melakukan pemmbersihan etnik (etnik (etnic cleansing)etnic cleansing) terutama terutama terhadap warga sipil muslim terhadap warga sipil muslim Bosnia (di Sarajevo) dan Bosnia (di Sarajevo) dan daerah-daerah lain serta di daerah-daerah lain serta di Kroasia yang ingin melepaskan Kroasia yang ingin melepaskan diri dari Serbia setelah diri dari Serbia setelah bubarnya negara federasi bubarnya negara federasi Yugoslavia. Tidak kurang Yugoslavia. Tidak kurang 700.000 warga sipil telah 700.000 warga sipil telah disiksa dan dibunuh dengan disiksa dan dibunuh dengan kejam. Beberapa nama yang kejam. Beberapa nama yang harus bertanggungjawab atas harus bertanggungjawab atas perbuatan kejahatan perang perbuatan kejahatan perang tersebut antara lain : Stanislav tersebut antara lain : Stanislav Galic, Gojko Jankovic, Janco Galic, Gojko Jankovic, Janco Janjic, Dragon Zelenovic, Janjic, Dragon Zelenovic, Karadzic, Mladic, dan lain-lain.Karadzic, Mladic, dan lain-lain.

Tahun 1994 Tahun 1994 pe-ngadilan pe-ngadilan terhadap para terhadap para penjahat pe-penjahat pe-rag telah rag telah terbukti di terbukti di Den Haag Den Haag (Belanda). (Belanda).

Proses Proses pengadilan pengadilan terus terus berlangsung, berlangsung, namun namun hasilnya hasilnya belum sesuai belum sesuai harapan. harapan. Banyak yang Banyak yang masih gagal masih gagal ditangkap.ditangkap.

Page 39: PKN XI BAB 5

44 Pemerintah Pemerintah Rwanda Rwanda terhadap terhadap etnis Hutu etnis Hutu dan Tutsidan Tutsi

Dalam waktu tiga bulan di Dalam waktu tiga bulan di tahun 1994, tidak kurang tahun 1994, tidak kurang 500.000 etnis Hutu dan Tutsi 500.000 etnis Hutu dan Tutsi telah terbunuh. Pemerintah telah terbunuh. Pemerintah Rwanda bertanggung-jawab Rwanda bertanggung-jawab atas kasus terbunuhnya kedua atas kasus terbunuhnya kedua etnis tersebut.etnis tersebut.

PBB PBB menggelar menggelar pengadilan pengadilan keja-hatan keja-hatan perang yang perang yang digelar di digelar di Arusha (Tan-Arusha (Tan-zania), namun zania), namun hanya mampu hanya mampu menyerat 29 menyerat 29 orang yang orang yang diadilli.diadilli.

Catatan :Catatan :Berdasarkan modal Pengadilan Rwanda ini, akhirnya PBB menggelar Berdasarkan modal Pengadilan Rwanda ini, akhirnya PBB menggelar pengadilan untuk penjahat-penjahat perang. Internasionalisasi pengadilan untuk penjahat-penjahat perang. Internasionalisasi pengadilan penjahat perang semakin menjadi penting dengan pengadilan penjahat perang semakin menjadi penting dengan disetujuinya oleh 91 negara sebuah Statuta Roma 1998, sebuah disetujuinya oleh 91 negara sebuah Statuta Roma 1998, sebuah langkah untuk membentuk ICC (langkah untuk membentuk ICC (International Criminal Court) International Criminal Court) yang yang permanen. Namun, banyak pengamat mengkritik pengadilan di Den permanen. Namun, banyak pengamat mengkritik pengadilan di Den Haag saja, lebih banyak gagal daripada suksesnya, apalagi model Haag saja, lebih banyak gagal daripada suksesnya, apalagi model ICC.ICC.

Page 40: PKN XI BAB 5