pkn kelas xi semester 1&2

111

Upload: agatha-rona-basa-sinambela

Post on 26-Dec-2015

1.027 views

Category:

Documents


1.028 download

DESCRIPTION

PKn kelas XI Semester 1&2. Materi tentang analisa budaya politik di Indonesia.

TRANSCRIPT

Page 1: Pkn Kelas XI Semester 1&2
Page 2: Pkn Kelas XI Semester 1&2

Madrasah aliyah negeri krecek pare-kediriMadrasah aliyah negeri krecek pare-kediri

2

Page 3: Pkn Kelas XI Semester 1&2

3.

Page 4: Pkn Kelas XI Semester 1&2

1. Pengertian budaya politik2. Ciri-ciri budaya politik3. Macam-macam budaya politik 4. Faktor penyebab berkembangnya budaya politik di suatu daerah5. Budaya politik yang berkembang dalam

masyarakat

STANDAR KOMPETENSI 1STANDAR KOMPETENSI 1

Menganalisis budaya politik di Indonesia Menganalisis budaya politik di Indonesia

Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsi-kan pengertian budaya politikKompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsi-kan pengertian budaya politik

PERTEMUAN ke 1PERTEMUAN ke 1

BUDAYA POLITIKBUDAYA POLITIK

A. Makna Budaya PolitikA. Makna Budaya Politik

4

Page 5: Pkn Kelas XI Semester 1&2

1. Pengertian Budaya Politik1. Pengertian Budaya PolitikBudaya politik merupakan perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat,bangsa dan negara yang diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatanpolitik kenegaraan.

Pendapat beberapa ahli tentang budaya politik :

Rusadi Sumintapura, budaya politik merupakan pola tingkah laku individu dan orientasinyaterhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politikSamuel Beer, budaya politik merupakan nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap emositentang bagaimana pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yangharus dilakukan oleh pemerintahGabriel Almod dan Sidney Verba, budaya politik merupakan suatu sikap orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan sikap warga negara terhadap peranannya dalam sistempolitikAustin Ranney, budaya politik merupakan seperangkat pandangan-pandangan tentang politik dan pemerintahan yang dipegang secara bersama, sebuah orientasi terhadap obyek-obyek politikAllan R. Ball, budaya politik merupakan susunan yang terdiri atas sikap, kepercayaan, emosi dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu politikKay Lawson, budaya politik merupakan suatu perangkat yang meliputi seluruh nilai-nilai politik yang terdapat di seluruh bangsa

Menurut Gabriel Almod dan Sidney Verba, membagi budaya politik menjadi 2 bagian yaitu : 1. orientasi yang khas warga negara terhadap obyek politik 2. sikap warga negara terhadap peranannya dalam sistem politik

Budaya politik merupakan perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat,bangsa dan negara yang diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatanpolitik kenegaraan.

Pendapat beberapa ahli tentang budaya politik :

Rusadi Sumintapura, budaya politik merupakan pola tingkah laku individu dan orientasinyaterhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politikSamuel Beer, budaya politik merupakan nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap emositentang bagaimana pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yangharus dilakukan oleh pemerintahGabriel Almod dan Sidney Verba, budaya politik merupakan suatu sikap orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan sikap warga negara terhadap peranannya dalam sistempolitikAustin Ranney, budaya politik merupakan seperangkat pandangan-pandangan tentang politik dan pemerintahan yang dipegang secara bersama, sebuah orientasi terhadap obyek-obyek politikAllan R. Ball, budaya politik merupakan susunan yang terdiri atas sikap, kepercayaan, emosi dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu politikKay Lawson, budaya politik merupakan suatu perangkat yang meliputi seluruh nilai-nilai politik yang terdapat di seluruh bangsa

Menurut Gabriel Almod dan Sidney Verba, membagi budaya politik menjadi 2 bagian yaitu : 1. orientasi yang khas warga negara terhadap obyek politik 2. sikap warga negara terhadap peranannya dalam sistem politik

5.

Page 6: Pkn Kelas XI Semester 1&2

6 2. Ciri – Ciri Budaya Politik

2. Ciri – Ciri Budaya Politik

1. Adanya kebiasaan berupa nilai yang hidup dan berkembang dalam asyaraka tpolitik2. Adanya hubungan timbal balik Vertikal (hubungan rakyat dengan penguasa)3. Adanya hubungan horisontal antar lembaga politik dan lembaga negara4. Adanya partisipasi rakyat dalam dunia politik5. Adanya kesadaran politik6. Adanya sosialisasi politik

1. Adanya kebiasaan berupa nilai yang hidup dan berkembang dalam asyaraka tpolitik2. Adanya hubungan timbal balik Vertikal (hubungan rakyat dengan penguasa)3. Adanya hubungan horisontal antar lembaga politik dan lembaga negara4. Adanya partisipasi rakyat dalam dunia politik5. Adanya kesadaran politik6. Adanya sosialisasi politik3. Macam-Macam Budaya

Politik3. Macam-Macam Budaya

PolitikGabriel Almond dan Sidney Verba mengelompokkan (mengklasifikasikan) macam-macam budaya politik sebagai berikut :

1. Budaya politik parokial (parochial political culture), pada tingkat budaya politik ini, tingkat budaya politik masyarakat sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh faktor kognitif (rendahnya tingkat pendidikan), masih ada pada kehidupan kesukuan2. Budaya politik kaula (subject political culture), pada tingkat ini budaya politik masyarakat sudah relatif maju (baik sosial maupun ekonominya, tetapi masih bersifat pasif (menunggu atau diam), masih ada pada kehidupan kerajaan3. Budaya politik partisipan (participant political culture), pada tingkat ini budaya politik masyarakatnya sudah sangat tinggi terhadap kesadaran politiknya sendiri, sudah menjadi negara demokrasi

Gabriel Almond dan Sidney Verba mengelompokkan (mengklasifikasikan) macam-macam budaya politik sebagai berikut :

1. Budaya politik parokial (parochial political culture), pada tingkat budaya politik ini, tingkat budaya politik masyarakat sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh faktor kognitif (rendahnya tingkat pendidikan), masih ada pada kehidupan kesukuan2. Budaya politik kaula (subject political culture), pada tingkat ini budaya politik masyarakat sudah relatif maju (baik sosial maupun ekonominya, tetapi masih bersifat pasif (menunggu atau diam), masih ada pada kehidupan kerajaan3. Budaya politik partisipan (participant political culture), pada tingkat ini budaya politik masyarakatnya sudah sangat tinggi terhadap kesadaran politiknya sendiri, sudah menjadi negara demokrasi

Page 7: Pkn Kelas XI Semester 1&2

4. Faktor Penyebab Berkembangnya Budaya Politik Suatu Daerah 4. Faktor Penyebab Berkembangnya Budaya Politik Suatu Daerah

Kebudayaan daerah yang bersifat kawula gusti maupun yang bersifatPartisipan merupakan faktor berkembangnya budaya politik di daerah

Kebudayaan daerah yang bersifat kawula gusti maupun yang bersifatPartisipan merupakan faktor berkembangnya budaya politik di daerah

5. Budaya Politik Yang Berkembang Dalam Masyarakat

5. Budaya Politik Yang Berkembang Dalam Masyarakat

1. Budaya Politik Jawa1. Budaya Politik Jawa

2. Budaya Politik Minangkabau2. Budaya Politik Minangkabau

3. Budaya Politik Sunda3. Budaya Politik Sunda

4. Budaya Politik Bugis-Makassar4. Budaya Politik Bugis-Makassar

5. Budaya Politik Manado5. Budaya Politik Manado

6. Budaya Politik Papua6. Budaya Politik Papua

7. Budaya Politik Batak7. Budaya Politik Batak

8. Budaya Politik Bali 8. Budaya Politik Bali

7

Page 8: Pkn Kelas XI Semester 1&2

11

22

33

44

8

DISKUSIKANLAHDISKUSIKANLAH

Dari kenyataan yang ada dalam kehidupan kenegaraan apabila norma-norma kenegaraan dalam budaya politik yang berdasarkan konsensusNasional (seperti UUD 1945) tidak bisa jalan dengan praktik politikapakah Langkah yang harus dilakukan ?

Dari kenyataan yang ada dalam kehidupan kenegaraan apabila norma-norma kenegaraan dalam budaya politik yang berdasarkan konsensusNasional (seperti UUD 1945) tidak bisa jalan dengan praktik politikapakah Langkah yang harus dilakukan ?

Dari ciri budaya politik yang ada, yang manakah bersentuhan langsung dengan kampanye politik yang dilakukan para kontestanpeserta pemilu ?

Dari ciri budaya politik yang ada, yang manakah bersentuhan langsung dengan kampanye politik yang dilakukan para kontestanpeserta pemilu ?

Diantara macam budaya politik yang ada, maka yang manakahyang berkembang di masyarakat saat sekarang ?Diantara macam budaya politik yang ada, maka yang manakahyang berkembang di masyarakat saat sekarang ?

Faktor apakah yang menyebabkan berkembangnya budaya politikyang ada pada daerah-daerah di Indonesia !

Faktor apakah yang menyebabkan berkembangnya budaya politikyang ada pada daerah-daerah di Indonesia !

Page 9: Pkn Kelas XI Semester 1&2

11

22

33

44

9 JAWABANJAWABAN

Apabila tidak bisa jalan dengan praktik politik, langkah yang harusditempuh ada 2 yaitu : 1. Praktik politik harus dipaksakan ataudisesuaikan dengan konsensus yang ada, atau 2. Konsensus itu sendirisudah saatnya untuk diubah atau diperbaharui

Apabila tidak bisa jalan dengan praktik politik, langkah yang harusditempuh ada 2 yaitu : 1. Praktik politik harus dipaksakan ataudisesuaikan dengan konsensus yang ada, atau 2. Konsensus itu sendirisudah saatnya untuk diubah atau diperbaharui

Ciri budaya politik yang bersentuhan langsung dengan kampanyePolitik yang dilakukan oleh para kontestan peserta pemilu adalah sosialisasi politik

Ciri budaya politik yang bersentuhan langsung dengan kampanyePolitik yang dilakukan oleh para kontestan peserta pemilu adalah sosialisasi politik

Dari macam budaya politik yang berkembang dimasyarakat saatsekarang ini adalah budaya politik partisipatif Dari macam budaya politik yang berkembang dimasyarakat saatsekarang ini adalah budaya politik partisipatif

Faktor penyebab berkembangnya budaya politik yang ada di daerahyaitu : 1. adanya faktor kaula gusti (adanya hubungan antara rakyatdan penguasa dari tingkat desa sampai pusat), 2. adanya faktorpartisipan

Faktor penyebab berkembangnya budaya politik yang ada di daerahyaitu : 1. adanya faktor kaula gusti (adanya hubungan antara rakyatdan penguasa dari tingkat desa sampai pusat), 2. adanya faktorpartisipan

Page 10: Pkn Kelas XI Semester 1&2

10

Page 11: Pkn Kelas XI Semester 1&2

11

Page 12: Pkn Kelas XI Semester 1&2

B. Tipe-tipe budaya politik

1. Macam-macam tipologi budaya politik

2. Dampak perkembangan tipe budaya politik sejalan

perkembangan sistem politik yang berlaku

STANDAR KOMPETENSI 1STANDAR KOMPETENSI 1

Menganalisis budaya politik di Indonesia Menganalisis budaya politik di Indonesia

Kompetensi Dasar : 1.2 Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang berkembang dalam masyarakat IndonesiaKompetensi Dasar : 1.2 Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia

PERTEMUAN ke 2PERTEMUAN ke 2

BUDAYA POLITIKBUDAYA POLITIK

12

Page 13: Pkn Kelas XI Semester 1&2

11

13

Macam-Macam Tipologi Budaya Politik :

Macam-Macam tipe budaya politik dapat dibagi menjadi 2 :1. budaya politik konvensional 2. budaya politik non konvensional

Macam-Macam Tipologi Budaya Politik :

Macam-Macam tipe budaya politik dapat dibagi menjadi 2 :1. budaya politik konvensional 2. budaya politik non konvensional

1. Memberikan suara dalam pemilu atau pilkada1. Memberikan suara dalam pemilu atau pilkada

2. Terlibat dalam kegiatan kampanye2. Terlibat dalam kegiatan kampanye

3. Membentuk dan bergabung dengan kelompok kepentingan3. Membentuk dan bergabung dengan kelompok kepentingan

4. Melakukan diskusi atau debat politik4. Melakukan diskusi atau debat politik

5. Menjalin komunikasi politik dengan pimpinan politik Atau elit politik atau pejabat pemerintah5. Menjalin komunikasi politik dengan pimpinan politik Atau elit politik atau pejabat pemerintah

BU

DA

YA

PO

LI

TIK

KON

VEN

SIO

NAL

BU

DA

YA

PO

LI

TIK

KON

VEN

SIO

NAL

Page 14: Pkn Kelas XI Semester 1&2

141. Demonstrasi1. Demonstrasi

2. Mogok2. Mogok

3. Boikot3. Boikot

4. Melakukan pembangkangan sipil4. Melakukan pembangkangan sipil

Budaya

Politik

Non

Konen-

sional

Budaya

Politik

Non

Konen-

sional

Page 15: Pkn Kelas XI Semester 1&2

22

15

DEMONSTRASI

DEMONSTRASI

1. DEMONSTRASI1. DEMONSTRASI

Demonstrasi, merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok atau beberapa kelompok, baik yang memiliki kepentingan yang sama maupun kepentingan saling bertentangan dengan jalan memperotes tindakan atau kebijakan pemerintah atau pihak lain yang dianggap merugikan kepentingan para demonstran atau masayarakat yang diwakili

Demonstrasi, merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok atau beberapa kelompok, baik yang memiliki kepentingan yang sama maupun kepentingan saling bertentangan dengan jalan memperotes tindakan atau kebijakan pemerintah atau pihak lain yang dianggap merugikan kepentingan para demonstran atau masayarakat yang diwakili

Page 16: Pkn Kelas XI Semester 1&2

Butuh aktualisasi diri, hak asasi, demonstrasi

Page 17: Pkn Kelas XI Semester 1&2

17

Diskuskanlah gambar di atas.

1. Apakah demonstrasi merupakan budaya bangsa Indonesia ?

2. Jika anda ada yang mengajak berdemonstrasi yang tidak mengerti duduk persoalannya. Apakah yang dilakukan terhadap ajakan tersebut ?

3. Pada suatu saat anda dibayar untuk ikut-ikutan berdemonstrasi selanjutnya fasilitas ditanggung dapat makan dapat uang saku. Apa yang harus anda perbuat ?

Diskuskanlah gambar di atas.

1. Apakah demonstrasi merupakan budaya bangsa Indonesia ?

2. Jika anda ada yang mengajak berdemonstrasi yang tidak mengerti duduk persoalannya. Apakah yang dilakukan terhadap ajakan tersebut ?

3. Pada suatu saat anda dibayar untuk ikut-ikutan berdemonstrasi selanjutnya fasilitas ditanggung dapat makan dapat uang saku. Apa yang harus anda perbuat ?

Page 18: Pkn Kelas XI Semester 1&2

J a w a b a n

1. Tidak, karena ini merupakan budaya barat, sedangkan budaya Indonesia kekeluargaan dan gotong royong

2. Menolaknya, Alasannya: karena sebagai pelajar sebaiknya belajar dengan baik dan bila terjadi permasalahan sebaiknya di selesaikan dengan kepala dingin dan rasa kekeluargaan bukannya dengan unjuk kekuatan atau demonstrasi

3. Menolaknya, Alasannya: karena sebagai pelajar sebaiknya belajar dengan baik dan bila terjadi permasalahan sebaiknya di selesaikan dengan kepala dingin dan rasa kekeluargaan bukannya dengan unjuk kekuatan atau demonstrasi

J a w a b a n

1. Tidak, karena ini merupakan budaya barat, sedangkan budaya Indonesia kekeluargaan dan gotong royong

2. Menolaknya, Alasannya: karena sebagai pelajar sebaiknya belajar dengan baik dan bila terjadi permasalahan sebaiknya di selesaikan dengan kepala dingin dan rasa kekeluargaan bukannya dengan unjuk kekuatan atau demonstrasi

3. Menolaknya, Alasannya: karena sebagai pelajar sebaiknya belajar dengan baik dan bila terjadi permasalahan sebaiknya di selesaikan dengan kepala dingin dan rasa kekeluargaan bukannya dengan unjuk kekuatan atau demonstrasi

18

Page 19: Pkn Kelas XI Semester 1&2

19

Pembangkangan sipil, merupakan perlawanan warga masyarakat tanpa kekerasan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan Pembangkangan sipil, merupakan perlawanan warga masyarakat tanpa kekerasan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan

Mogok, merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara pasip atau berhenti melakukan kegiatan atau aktivitas secara bersama-sama oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu, entah politis atau non politis

Mogok, merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara pasip atau berhenti melakukan kegiatan atau aktivitas secara bersama-sama oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu, entah politis atau non politis

Boikot, merupakan bentuk penolakan terbuka oleh sekelompok warga masyarakatterhadap tindakan, kebijakan, atau produk tertentu untuk bernegosiasi dengankelompok lain atau badan pemerintah guna memenuhi kepentingan ekonomi ataupolitik tertentu

Boikot, merupakan bentuk penolakan terbuka oleh sekelompok warga masyarakatterhadap tindakan, kebijakan, atau produk tertentu untuk bernegosiasi dengankelompok lain atau badan pemerintah guna memenuhi kepentingan ekonomi ataupolitik tertentu

2. M O G O K2. M O G O K

3. B O I K O T3. B O I K O T

4. PEMBANGKANGAN SIPIL4. PEMBANGKANGAN SIPIL

Page 20: Pkn Kelas XI Semester 1&2

22

20Dampak Perkembangan Budaya Politik

Dalam perkembangan politik yang terjadi sekarang ini diIndonesia, yang perlu mendapatkan perhatian kita bersama diantaranya : 1. stabilitas spolitik, 2. partai politik dan penyusunan kebijakan umum

Dampak Perkembangan Budaya Politik

Dalam perkembangan politik yang terjadi sekarang ini diIndonesia, yang perlu mendapatkan perhatian kita bersama diantaranya : 1. stabilitas spolitik, 2. partai politik dan penyusunan kebijakan umum

1. Stabilitas Politik1. Stabilitas Politik

Stabilitas politik, merupakan suatu keadaan, di mana proses pembentukankebijakan-kebijakan pemerintahan dapat berjalan secara tetap, teratur tanpa menimbulkan kekacauan politik.

Stabilitas politik, merupakan suatu keadaan, di mana proses pembentukankebijakan-kebijakan pemerintahan dapat berjalan secara tetap, teratur tanpa menimbulkan kekacauan politik.

2. Partai Politik dan Penyusunan Kebijakan Umum2. Partai Politik dan Penyusunan Kebijakan Umum

Menurut Ramlan Surbakti, dari segi isinya kebijakan umum dapat dibedakanmenjadi kebijakan umum yang bersifat ; 1. ekstratif, 2. distributif dan alokatif, 3. regulatif

Menurut Ramlan Surbakti, dari segi isinya kebijakan umum dapat dibedakanmenjadi kebijakan umum yang bersifat ; 1. ekstratif, 2. distributif dan alokatif, 3. regulatif

Page 21: Pkn Kelas XI Semester 1&2

Dampak dari perkembangan budaya politik

Perkembangan politik yang terjadi sekarang ini diIndonesia, yang perlu mendapatkan perhatian kita bersama

diantaranya :

1. Adanya kebebasan berpolitik yang terlalu bebas sehingga membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa,

2. Jumlah partai politik yang terlalu banyak, sehingga membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa

3. Sering terjadi politik uang dalam setiap pemilihan kepala daerah atau

pemilihan umum

4. Pencalonan atau pemilihan calon DPRD dan DPR sepertinya terjadi gambler (pertaruhan),

contoh calon harus mengeluarkan uang banyakBila berhasil akan menang

Dabn bila kalah akan bangkrut

Dampak dari perkembangan budaya politik

Perkembangan politik yang terjadi sekarang ini diIndonesia, yang perlu mendapatkan perhatian kita bersama

diantaranya :

1. Adanya kebebasan berpolitik yang terlalu bebas sehingga membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa,

2. Jumlah partai politik yang terlalu banyak, sehingga membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa

3. Sering terjadi politik uang dalam setiap pemilihan kepala daerah atau

pemilihan umum

4. Pencalonan atau pemilihan calon DPRD dan DPR sepertinya terjadi gambler (pertaruhan),

contoh calon harus mengeluarkan uang banyakBila berhasil akan menang

Dabn bila kalah akan bangkrut

21

Page 22: Pkn Kelas XI Semester 1&2

22

Page 23: Pkn Kelas XI Semester 1&2

23

Page 24: Pkn Kelas XI Semester 1&2

C. Sosialisasi budaya politik

1. Makna sosialisasi kesadaran politik

2. Mekanisme sosialisasi budaya politik

3. Fungsi dan peranan partai politik

STANDAR KOMPETENSI 1STANDAR KOMPETENSI 1

Menganalisis budaya politik di Indonesia Menganalisis budaya politik di Indonesia

Kompetensi Dasar : 1.3 Mendeskripsi-kan pentingnya sosialisasi pengembangan budaya politikKompetensi Dasar : 1.3 Mendeskripsi-kan pentingnya sosialisasi pengembangan budaya politik

PERTEMUAN ke 3PERTEMUAN ke 3

BUDAYA POLITIKBUDAYA POLITIK

24

Page 25: Pkn Kelas XI Semester 1&2

1. Makna Sosialisasi Politik1. Makna Sosialisasi Politik

Sosialisasi politik, merupakan proses pembentukan sikap dan orientasi politik anggota masyarakat

Sosialisasi politik, merupakan proses pembentukan sikap dan orientasi politik anggota masyarakat

Ada dua alasan yang melatarbelakangi sosialisasi politik menjadikajian yang menarik dalam kehidupan kenegaraan :1. Sosialisasi politik dapat berfungsi untuk memelihara agar suatu sistem berjalan dengan baik dan positif sehingga budaya politik dapat berkembang dengan baik2. Sosialisasi politik ingin menunjukkan relevansinya dengan sistem politik dan data mengenai orientasi anak-anak terhadap kultur politik orang dewasa dan pelaksanaannya dimasa mendatang mengenai sistem politik

Ada dua alasan yang melatarbelakangi sosialisasi politik menjadikajian yang menarik dalam kehidupan kenegaraan :1. Sosialisasi politik dapat berfungsi untuk memelihara agar suatu sistem berjalan dengan baik dan positif sehingga budaya politik dapat berkembang dengan baik2. Sosialisasi politik ingin menunjukkan relevansinya dengan sistem politik dan data mengenai orientasi anak-anak terhadap kultur politik orang dewasa dan pelaksanaannya dimasa mendatang mengenai sistem politik

2. Mekanisme Sosialisasi Budaya Politik2. Mekanisme Sosialisasi Budaya Politik

Mekanisme melalui tiga pilar sosialisasi budaya politik :pilar In Formal (keluarga), pilar Non Formal (Masyarakat) dan pilar Formal (Pendidikan, Lembaga negara dan Lembaga politik).

Mekanisme melalui tiga pilar sosialisasi budaya politik :pilar In Formal (keluarga), pilar Non Formal (Masyarakat) dan pilar Formal (Pendidikan, Lembaga negara dan Lembaga politik).

25

Page 26: Pkn Kelas XI Semester 1&2

Sosialisasi Politik → Kampanye Pemilu26

Page 27: Pkn Kelas XI Semester 1&2

27 3. Fungsi dan Peranan Partai Politik3. Fungsi dan Peranan Partai Politik

1. Fungsi Partai politik 1. Fungsi Partai politik

Menurut Sigmund Neumann, mengemukakan fungsi partai politikdi negara demokrasi dan dinegara komunis sebagai berikut :

1. fungsi partai politik di negara demokrasi : untuk mengatur keinginan dan aspirasi golongan-golongan di dalam masyarakat2. fungsi partai politik di negara komunis : untuk mengendalikan semua aspek kehidupan secara monolitik dan rakyat dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan cara hidup yang sejalan dengan kepentingan partai

Menurut Sigmund Neumann, mengemukakan fungsi partai politikdi negara demokrasi dan dinegara komunis sebagai berikut :

1. fungsi partai politik di negara demokrasi : untuk mengatur keinginan dan aspirasi golongan-golongan di dalam masyarakat2. fungsi partai politik di negara komunis : untuk mengendalikan semua aspek kehidupan secara monolitik dan rakyat dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan cara hidup yang sejalan dengan kepentingan partai

Fungsi Utama dan Fungsi Tambahan Partai Politik

1. Fungsi utama partai politik, merupakan suatu usaha untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam rangka mewujudkan program-program yang disusun berdasarkan ideologi tertentu. 2. Fungsi tambahan dari partai politik : sosialisasi politik, rekrutmen politik, partisipasi politik, memadukan kepentingan, komunikasi politik, pengendalian konflik, dan kontrol politik.

Fungsi Utama dan Fungsi Tambahan Partai Politik

1. Fungsi utama partai politik, merupakan suatu usaha untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam rangka mewujudkan program-program yang disusun berdasarkan ideologi tertentu. 2. Fungsi tambahan dari partai politik : sosialisasi politik, rekrutmen politik, partisipasi politik, memadukan kepentingan, komunikasi politik, pengendalian konflik, dan kontrol politik.

Page 28: Pkn Kelas XI Semester 1&2

282. Peranan Partai Politik2. Peranan Partai Politik

Partai politik memeiliki peran sebagai berikut :1. Mengawasi jalannya pemerintahan 2. Menguji kebijakan pemerintah dengan memperhatikan titik-titik kelemahannya3. Mengajukan alternatif-alternatif kebijakan4. Mendidik kader yang belum terikat oleh kepentingan pemerintahan

Partai politik memeiliki peran sebagai berikut :1. Mengawasi jalannya pemerintahan 2. Menguji kebijakan pemerintah dengan memperhatikan titik-titik kelemahannya3. Mengajukan alternatif-alternatif kebijakan4. Mendidik kader yang belum terikat oleh kepentingan pemerintahan

D I S K U S I K A N L A HD I S K U S I K A N L A H

11Bagaimanakah menurut anda, Apakah pendidikan yang diikuti di sekolah sekarang ini, Bisakah digolongkan dalam sosialisasipolitik ?

Bagaimanakah menurut anda, Apakah pendidikan yang diikuti di sekolah sekarang ini, Bisakah digolongkan dalam sosialisasipolitik ?

22Dalam bentuk apakah partisifasi politik anda dapat dilaksanakandi sekolah saat sekarang ini ?Dalam bentuk apakah partisifasi politik anda dapat dilaksanakandi sekolah saat sekarang ini ?

Page 29: Pkn Kelas XI Semester 1&2

J A W A B A NJ A W A B A N

1. Pendidikan di sekolah dapat digolongkan dalam sosialisasi politik karena di sekolah mendapat pelajaran tentang politik melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

1. Pendidikan di sekolah dapat digolongkan dalam sosialisasi politik karena di sekolah mendapat pelajaran tentang politik melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

2. Partisifasi politik yang dapat dilaksanakan di sekolah adalah : menjadi pengurus Kelas, pengurus osis yang dilaksanakan melalui pemilihan selain itu adanya metode berdiskusi dalam proses pembelajaran

2. Partisifasi politik yang dapat dilaksanakan di sekolah adalah : menjadi pengurus Kelas, pengurus osis yang dilaksanakan melalui pemilihan selain itu adanya metode berdiskusi dalam proses pembelajaran

29

Page 30: Pkn Kelas XI Semester 1&2

30

Page 31: Pkn Kelas XI Semester 1&2

31

Page 32: Pkn Kelas XI Semester 1&2

D. Budaya politik partisipan 1. Pengertian partisifasi politik

2. Bentuk-bentuk partisifasi politik

3. Sebab-sebab timbulnya partisifasi politik

4. Faktor pendukung partisifasi politik

STANDAR KOMPETENSI 1STANDAR KOMPETENSI 1

Menganalisis budaya politik di Indonesia Menganalisis budaya politik di Indonesia

Kompetensi Dasar : 1.4 Menampilkan peranserta budaya politik partisipanKompetensi Dasar : 1.4 Menampilkan peranserta budaya politik partisipan

PERTEMUAN ke 4PERTEMUAN ke 4

BUDAYA POLITIKBUDAYA POLITIK

32

Page 33: Pkn Kelas XI Semester 1&2

33 1. Pengertian Budaya Politik Partisipan (Partisipasi Politik)

1. Pengertian Budaya Politik Partisipan (Partisipasi Politik)

Ramlan Subakti, mengemukakan Partisipasi Politik, merupakan kegiatan warga negara biasa untuk mempengaruhi proses pembuatan atau pelaksanaan kebijakan umum serta ikut menentukan pemimpin pemerintahan

Hutington, mengemukakan Partisipasi politik, merupakan kegiatan warga negara pribadi (private citizen) yang bertujuan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pemerintah.

Prof. Miriam Budiardjo, dalam Dasar-Dasar Ilmu Politik. Menyebutkan: Partisipasi Politik, merupakan kegiatan seseorang dalam partai politik.

Herbert Mc. Closky, Dalam International Encyclopedia of the Social Science. Menyebutkan : Partisipasi Politik, kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara langsung terlibat dalam proses pembentukan kebijakan umum.

Norman H. Nie dan Sidney Verba, dalam Handbook of Political Science. Menyebutkan : Partisipasi politik merupakan kegiatan pribadi warga negara yang legal yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi pejabat-pejabat negara dan/atau tindakan-tindakan yang mereka ambil

Ramlan Subakti, mengemukakan Partisipasi Politik, merupakan kegiatan warga negara biasa untuk mempengaruhi proses pembuatan atau pelaksanaan kebijakan umum serta ikut menentukan pemimpin pemerintahan

Hutington, mengemukakan Partisipasi politik, merupakan kegiatan warga negara pribadi (private citizen) yang bertujuan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pemerintah.

Prof. Miriam Budiardjo, dalam Dasar-Dasar Ilmu Politik. Menyebutkan: Partisipasi Politik, merupakan kegiatan seseorang dalam partai politik.

Herbert Mc. Closky, Dalam International Encyclopedia of the Social Science. Menyebutkan : Partisipasi Politik, kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara langsung terlibat dalam proses pembentukan kebijakan umum.

Norman H. Nie dan Sidney Verba, dalam Handbook of Political Science. Menyebutkan : Partisipasi politik merupakan kegiatan pribadi warga negara yang legal yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi pejabat-pejabat negara dan/atau tindakan-tindakan yang mereka ambil

Page 34: Pkn Kelas XI Semester 1&2

34 2. Bentuk-Bentuk Partisipasi Politik 2. Bentuk-Bentuk Partisipasi Politik

Berbagai bentuk partisipasi politik dapat kita lihat dari berbagaiKegiatan warga negara yang mencakup hal-hal berikut :

Berbagai bentuk partisipasi politik dapat kita lihat dari berbagaiKegiatan warga negara yang mencakup hal-hal berikut :

1. Terbentuknya organisasi-organisasi politik maupun organisasi masyarakat sebagai bagian dari kegiatan sosial, sekaligus sebagai penyalur aspirasi rakyat yang ikut menentukan kebijakan negara2. Lahirnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai kontrol sosial maupun pemberi input terhadap kebijakan negara3. Pelaksanaan pemilu yang memberi kesempatan kepada warga negara untuk dipilih atau memilih, misalnya : berkampanye, menjadi pemilih aktif, menjadi anggota Lembaga Perwakilan Rakyat, menjadi anggota parpol (dengan memiliki kartu anggota parpol), menjadi pengurus partai dan sebagainya4. Munculnya kelompok-kelompok kontemporer yang memberi warna pada sistem input dan output kepada pemerintah, misalnya : melalui unjuk rasa, petisi, protes, demonstrasi, mogok, konfrontasi dan sebagainya

1. Terbentuknya organisasi-organisasi politik maupun organisasi masyarakat sebagai bagian dari kegiatan sosial, sekaligus sebagai penyalur aspirasi rakyat yang ikut menentukan kebijakan negara2. Lahirnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai kontrol sosial maupun pemberi input terhadap kebijakan negara3. Pelaksanaan pemilu yang memberi kesempatan kepada warga negara untuk dipilih atau memilih, misalnya : berkampanye, menjadi pemilih aktif, menjadi anggota Lembaga Perwakilan Rakyat, menjadi anggota parpol (dengan memiliki kartu anggota parpol), menjadi pengurus partai dan sebagainya4. Munculnya kelompok-kelompok kontemporer yang memberi warna pada sistem input dan output kepada pemerintah, misalnya : melalui unjuk rasa, petisi, protes, demonstrasi, mogok, konfrontasi dan sebagainya

Page 35: Pkn Kelas XI Semester 1&2

35

Menurut Gabriel Almond mengemukakan bentuk-bentukpartisipasi politik I meliputi :Menurut Gabriel Almond mengemukakan bentuk-bentukpartisipasi politik I meliputi :

Pemberian suaraPemberian suara

Diskusi kelompokDiskusi kelompok

Debat publikDebat publik

Kegiatan kampanyeKegiatan kampanye

Membentuk dan bergabung dgn kelompok kepentinganMembentuk dan bergabung dgn kelompok kepentingan

Komunikasi individu dengan pejabat politik / organisasiKomunikasi individu dengan pejabat politik / organisasi

Pengajuan petisiPengajuan petisi

KONVENSIONAL

KONVENSIONAL

Page 36: Pkn Kelas XI Semester 1&2

36

Menurut Gabriel Almond mengemukakan bentuk-bentukpartisipasi politik II meliputi :Menurut Gabriel Almond mengemukakan bentuk-bentukpartisipasi politik II meliputi :

BerdemonstrasiBerdemonstrasi

KonfrontasiKonfrontasi

MogokMogok

Tindak kekerasan politik terhadap harta benda, Perusakan, pembakaran, tindak kekerasan politik Terhadap manusia ( penculikan aktivis), pembunuhan, Perang gerilya, revolusi, teror, dan fitnah)

Tindak kekerasan politik terhadap harta benda, Perusakan, pembakaran, tindak kekerasan politik Terhadap manusia ( penculikan aktivis), pembunuhan, Perang gerilya, revolusi, teror, dan fitnah)

NON

KONVENSIONAl

NON

KONVENSIONAl

Page 37: Pkn Kelas XI Semester 1&2

Tindak kekerasan politik terhadap harta benda, Perusakan, pembakaran, tindak kekerasan politik

Terhadap manusia ( penculikan aktivis), pembunuhan,

Perang gerilya, revolusi, teror, dan fitnah)

Tindak kekerasan politik terhadap harta benda, Perusakan, pembakaran, tindak kekerasan politik

Terhadap manusia ( penculikan aktivis), pembunuhan,

Perang gerilya, revolusi, teror, dan fitnah)

37

Page 38: Pkn Kelas XI Semester 1&2

3. Sebab-Sebab Timbulnya Gerakan Partisipasi Politik 3. Sebab-Sebab Timbulnya Gerakan Partisipasi Politik

Menurut Myron Weiner, sedikitnya ada lima hal yang dapat menyebabkan timbulnyagerakan ke arah partisipasi politik yang lebih luas dalam proses politik :Menurut Myron Weiner, sedikitnya ada lima hal yang dapat menyebabkan timbulnyagerakan ke arah partisipasi politik yang lebih luas dalam proses politik :

1. Modernisasi Sejalan dengan berkembangnya industrialisasi, perbaikan pendidikan dan media komunikasi massa, maka pada sebagian penduduk yang merasakan terjadinya perubahan nasib akan menuntut untuk berperan dalam kekuasaan politik2. Perubahan-perubahan struktur kelas sosial Salah satu dampak modernisasi, dimana munculnya kelas pekerja baru dan kelas menengah yang semakin meluas, sehingga mereka merasa berkepen- tingan untuk berpartisipasi secara politis dalam pembuatan keputusan politik3. Pengaruh kaum intlektual dan komunikasi massa modern Kaum intlektual (sarjana, pengarang, wartawan) melalui ide-idenya kepada masy. umum dapat membangkitkan tuntutan akan partisipasi massa dalam pembuatan keputusan politik. Demikian juga perkembangannya sarana transportasi dan komunikasi modern mampu mempercepat penyebaran ide-ide baru4. Konflik diantara kelompok-kelompok pemimpin politik Para pemimpin politik berkompetisi memperebutkan kekuasaan. Sesungguhnya apa yang mereka lakukan adalah dalam rangka mencari dukungan rakyat. Berbagai upaya yang mereka lakukan untuk memperjuangkan ide-ide partisipasi massa dapat menimbulkan gesekan-gesekan yang mengarah kepada konflik5. Keterlibatan pemerintah yang meluas dalam urusan sosial, ekonomi dan kebudayaan Perluasan kegiatan pemerintah dalam berbagai bidang membawa konsekuensi adanya tindakan-tindakan yang semakin menyusup ke segala segi kehidupan rakyat. Ruang lingkup aktivitas atau tindakan pemerintah yang semakin luas mendorong timbulnya tuntutan-tuntutan yang terorganisir untuk ikut serta dalam pembuatan keputusan politik

1. Modernisasi Sejalan dengan berkembangnya industrialisasi, perbaikan pendidikan dan media komunikasi massa, maka pada sebagian penduduk yang merasakan terjadinya perubahan nasib akan menuntut untuk berperan dalam kekuasaan politik2. Perubahan-perubahan struktur kelas sosial Salah satu dampak modernisasi, dimana munculnya kelas pekerja baru dan kelas menengah yang semakin meluas, sehingga mereka merasa berkepen- tingan untuk berpartisipasi secara politis dalam pembuatan keputusan politik3. Pengaruh kaum intlektual dan komunikasi massa modern Kaum intlektual (sarjana, pengarang, wartawan) melalui ide-idenya kepada masy. umum dapat membangkitkan tuntutan akan partisipasi massa dalam pembuatan keputusan politik. Demikian juga perkembangannya sarana transportasi dan komunikasi modern mampu mempercepat penyebaran ide-ide baru4. Konflik diantara kelompok-kelompok pemimpin politik Para pemimpin politik berkompetisi memperebutkan kekuasaan. Sesungguhnya apa yang mereka lakukan adalah dalam rangka mencari dukungan rakyat. Berbagai upaya yang mereka lakukan untuk memperjuangkan ide-ide partisipasi massa dapat menimbulkan gesekan-gesekan yang mengarah kepada konflik5. Keterlibatan pemerintah yang meluas dalam urusan sosial, ekonomi dan kebudayaan Perluasan kegiatan pemerintah dalam berbagai bidang membawa konsekuensi adanya tindakan-tindakan yang semakin menyusup ke segala segi kehidupan rakyat. Ruang lingkup aktivitas atau tindakan pemerintah yang semakin luas mendorong timbulnya tuntutan-tuntutan yang terorganisir untuk ikut serta dalam pembuatan keputusan politik

38

Page 39: Pkn Kelas XI Semester 1&2

4. Faktor-Faktor Pendukung Partisifasi Politik4. Faktor-Faktor Pendukung Partisifasi Politik

Faktor-Faktor PendukungPartisipasi Politik

Faktor-Faktor PendukungPartisipasi Politik

Pendidikan politikPendidikan politik

Kesadaran politikKesadaran politik

Budaya PolitikBudaya Politik

Sosialisasi politikSosialisasi politik

39

Page 40: Pkn Kelas XI Semester 1&2

40

Page 41: Pkn Kelas XI Semester 1&2

41

Page 42: Pkn Kelas XI Semester 1&2

A. Sistem Pemerintahan Demokrasi

STANDAR KOMPETENSI 2STANDAR KOMPETENSI 2

Menganalisis budaya demokrasi menuju masyarakat madani Menganalisis budaya demokrasi menuju masyarakat madani

Kompetensi Dasar : 2.1 Mendeskripsikan pengertian dan prinsip-prinsip budaya demokrasiKompetensi Dasar : 2.1 Mendeskripsikan pengertian dan prinsip-prinsip budaya demokrasi

PERTEMUAN ke 5PERTEMUAN ke 5

1. Pengertian demokrasi 2. Bentuk demokrasi

3. Macam-macam demokrasi

4. Prinsip-prinsip demokrasi

1. Pengertian demokrasi 2. Bentuk demokrasi

3. Macam-macam demokrasi

4. Prinsip-prinsip demokrasi

Budaya demokrasiBudaya demokrasi

42

Page 43: Pkn Kelas XI Semester 1&2

43

Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, secara etimologi demokrasi berasal dari kata demos dan kratein yaitu demos artinya rakyat dan kratein berarti pemerintah. Ini berarti kekuasaan pemerintahan tertinggi berada ditangan rakyat, atau pemerintahan rakyat.

Menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan yang berasal dari, oleh danuntuk rakyat

Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, secara etimologi demokrasi berasal dari kata demos dan kratein yaitu demos artinya rakyat dan kratein berarti pemerintah. Ini berarti kekuasaan pemerintahan tertinggi berada ditangan rakyat, atau pemerintahan rakyat.

Menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan yang berasal dari, oleh danuntuk rakyat

demokrasi dalam arti sempit yang hanya meliputi bidang politik saja, dimana dalam sistem pemerintahannya hanya membicarakan sistem pemerintahan yang mencakup tentangpengertian pengakuan hak azasi manusia.

demokrasi dalam arti luas meliputi pengertian dalam arti sempit yaitu bidang politik yang ditambah dalam bidang ekonomi dan sosial

demokrasi dalam arti sempit yang hanya meliputi bidang politik saja, dimana dalam sistem pemerintahannya hanya membicarakan sistem pemerintahan yang mencakup tentangpengertian pengakuan hak azasi manusia.

demokrasi dalam arti luas meliputi pengertian dalam arti sempit yaitu bidang politik yang ditambah dalam bidang ekonomi dan sosial

Pengetian DemokrasiPengetian Demokrasi

1. Dalam arti yang sempit1. Dalam arti yang sempit

2. Dalam arti yang luas2. Dalam arti yang luas

1. Pengertian Demokrasi1. Pengertian Demokrasi

Page 44: Pkn Kelas XI Semester 1&2

44

2. Bentuk Demokrasi2. Bentuk Demokrasi

Bentuk DemokrasiBentuk

Demokrasi

Demokrasi LangsungDemokrasi Langsung

Demokrasi Tidak LangsungDemokrasi Tidak Langsung

Demokrasi langsung yaitu suatu sistem pemerintahan dimana rakyat secara langsungterlibat di dalam menentukan jalannya pemerintahan Demokrasi langsung yaitu suatu sistem pemerintahan dimana rakyat secara langsungterlibat di dalam menentukan jalannya pemerintahan

Demokrasi tidak langsung yaitu suatu sistem pemerintahan dimana rakyat tidak secara langsung ikut serta terlibat di dalam menentukan jalannya pemerintahan melainkan denganjalan memilih wakil-wakilnya melalui pemilu.

Dan bentuk ini sering juga disebut dengan demokrasi perwakilan

Demokrasi tidak langsung yaitu suatu sistem pemerintahan dimana rakyat tidak secara langsung ikut serta terlibat di dalam menentukan jalannya pemerintahan melainkan denganjalan memilih wakil-wakilnya melalui pemilu.

Dan bentuk ini sering juga disebut dengan demokrasi perwakilan

Page 45: Pkn Kelas XI Semester 1&2

45

3. Macam - Macam Demokrasi3. Macam - Macam Demokrasi

Macam-Macam

SISTEM

Demokrasi

Macam-Macam

SISTEM

Demokrasi

Sistem Pemerintahan DemokrasiLibral ParlementerSistem Pemerintahan DemokrasiLibral Parlementer

Sistem Pemerintahan DemokrasiLiberal PresidensialSistem Pemerintahan DemokrasiLiberal Presidensial

Sistem Pemerintahan Demokrasi RakyatSistem Pemerintahan Demokrasi Rakyat

Sistem Pemerintahan Demokrasi RefrendumSistem Pemerintahan Demokrasi Refrendum

Sistem PemerintahanDemokrasi PancasilaSistem PemerintahanDemokrasi Pancasila

Page 46: Pkn Kelas XI Semester 1&2

46

Asas negarademokrasi Asas negarademokrasi

1. Adanya perlindungan harkat dan martabat manusia yaitu perlindungan hak azasi manusia 1. Adanya perlindungan harkat dan martabat manusia yaitu perlindungan hak azasi manusia

2. Adanya partisipasi rakyatnya di dalam pemerintahan, baik langsung maupun tidak langsung

2. Adanya partisipasi rakyatnya di dalam pemerintahan, baik langsung maupun tidak langsung

Ciri-CiriNegaraDemokrasi

Ciri-CiriNegaraDemokrasi

1. Memiliki lembaga perwakilan rakyat atau dewan perwakilan rakyat 1. Memiliki lembaga perwakilan rakyat atau dewan perwakilan rakyat

2. Untuk mengangkat dan menetapkan anggota badan atau majelis dilaksanakan pemilu untuk jangka waktu tertentu2. Untuk mengangkat dan menetapkan anggota badan atau majelis dilaksanakan pemilu untuk jangka waktu tertentu

3. Kekuasaan atau kedaulatan rakyat dilaksanakan oleh badan atau majelis yang bertugas mengawasi pemerintah3. Kekuasaan atau kedaulatan rakyat dilaksanakan oleh badan atau majelis yang bertugas mengawasi pemerintah

4. Susunan kekuasaan badan atau majelis ditetapkan dalam undang-undang dasar 4. Susunan kekuasaan badan atau majelis ditetapkan dalam undang-undang dasar

Page 47: Pkn Kelas XI Semester 1&2

47

4. Prinsip – Prinsip Budaya Demokrasi4. Prinsip – Prinsip Budaya Demokrasi

Prinsip

Budaya

Demokrasi

Secara

Universal

Prinsip

Budaya

Demokrasi

Secara

Universal

Keterlibatan warga negara dalamPembuatan keputusan politikKeterlibatan warga negara dalamPembuatan keputusan politik

Persamaan atau kesetaraanDiantara warga negaraPersamaan atau kesetaraanDiantara warga negara

Kebebasan atau kemerdekaan yg diakui & dipakai warga negaraKebebasan atau kemerdekaan yg diakui & dipakai warga negara

Supremasi hukumSupremasi hukum

Pemilihan umum berkalaPemilihan umum berkala

Page 48: Pkn Kelas XI Semester 1&2

48

Page 49: Pkn Kelas XI Semester 1&2

49

Page 50: Pkn Kelas XI Semester 1&2

B. Masyarakat Madani

STANDAR KOMPETENSI 2STANDAR KOMPETENSI 2

Menampilkan sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasional Menampilkan sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasional

Kompetensi Dasar : 2.2 Mengidentifikasi masyarakat madaniKompetensi Dasar : 2.2 Mengidentifikasi masyarakat madani

PERTEMUAN ke 6PERTEMUAN ke 6

Budaya demokrasiBudaya demokrasi

1. Pengertian masyarakat madani

2. Ciri-ciri masyarakat madani

3. Proses menuju masyarakat madani

4. Kendala yang dihadapi dan upaya mengatasi dalam mewujudkan masyarakat madani

1. Pengertian masyarakat madani

2. Ciri-ciri masyarakat madani

3. Proses menuju masyarakat madani

4. Kendala yang dihadapi dan upaya mengatasi dalam mewujudkan masyarakat madani

50

Page 51: Pkn Kelas XI Semester 1&2

1. Mandiri dalam hal pendanaan

2. Swadaya dalam hal kegiatan

3. Bersifat memberdayakan masyarakat dan bergerak dalam bidang sosial

4. Tidak terlibat dalam persaingan politik atau dalam perebutan kekuasaan

5. Bersifat inklusif (melingkupi beragam kelompok) dan menghargai keragaman

Menurut A. S Hikam : Masyarakat madani (Civil Society) adalah suatu kehidupan sosial yang terorganisir dan bercirikan antara lain : kesukarelaan, keswasembadaan, dan keswadayaan yang memiliki kemandirian tinggi berhadapan dengan negara dan keterikatan dengan norma-norma atau nilai-nilai hukum yang diikuti oleh warganya

Menurut A. S Hikam : Masyarakat madani (Civil Society) adalah suatu kehidupan sosial yang terorganisir dan bercirikan antara lain : kesukarelaan, keswasembadaan, dan keswadayaan yang memiliki kemandirian tinggi berhadapan dengan negara dan keterikatan dengan norma-norma atau nilai-nilai hukum yang diikuti oleh warganya

511. Pengertian Masyarakat Madani

2. Ciri – Ciri Masyarakat Madani2. Ciri – Ciri Masyarakat Madani

Page 52: Pkn Kelas XI Semester 1&2

Terwujud dari adanya lembaga-lembaga atau badan atau organisasi kemasyarakatan formal maupun non formal yg dalam pembentukannya tidak hanya untuk kepentingan dilingkungannya sendiri secara intern tetapi dapat pula mempengaruhi kebijakan yang diambil oleh pemerintah termasuk di dalamnya ikut mencampuri dalam urusan pembangunan sehingga menjadi budaya politik masyarakat

52 3. Proses Menuju Masyarakat Madani ( Civil Sosiety)

Peroses Menuju Masyarakat MadaniPeroses Menuju Masyarakat Madani

4. Kendala Dalam Menuju Masyarakat Madani4. Kendala Dalam Menuju Masyarakat Madani

1. dlm bidang birokrasi (kendalanya : adanya birokrasi tidak transparan dan tidak bersih),2. dalam bidang hubungan dengan penggunaan kekuasaan oleh pemerintah (kendalanya: adanya kekerasan militer atau POLIRI untuk melindungi kekuasaan), 3. dalam hubungan negara dan masyarakat (kendalanya: pemerintah sulit dikritik dan diberi saran)

1. dlm bidang birokrasi (kendalanya : adanya birokrasi tidak transparan dan tidak bersih),2. dalam bidang hubungan dengan penggunaan kekuasaan oleh pemerintah (kendalanya: adanya kekerasan militer atau POLIRI untuk melindungi kekuasaan), 3. dalam hubungan negara dan masyarakat (kendalanya: pemerintah sulit dikritik dan diberi saran)

Kendala dalam menuju masyarakat madani :Kendala dalam menuju masyarakat madani :

Page 53: Pkn Kelas XI Semester 1&2

11

53

DISKUSIKANLAHDISKUSIKANLAH

Dalam kedudukan anda sekarang inisebagai pelajar, dan jika di Desa ataudi Kelurahan, anda ikut bergabung dalam organisasi muda mudi.Apakah organisasi muda muditersebut termasuk dalam pengertianmasyarakat madani seperti yangdikemukakan oleh A. S Hikam ?Berilah argumentasimu !

Dalam kedudukan anda sekarang inisebagai pelajar, dan jika di Desa ataudi Kelurahan, anda ikut bergabung dalam organisasi muda mudi.Apakah organisasi muda muditersebut termasuk dalam pengertianmasyarakat madani seperti yangdikemukakan oleh A. S Hikam ?Berilah argumentasimu !

Page 54: Pkn Kelas XI Semester 1&2

11

54

J a w a bJ a w a b

Ya.

Alasannya :

1. merupakan organisasi sosial,

2. adanya unsur kesukarelaan,

3. adanya keswasembadaan,

4. adanya keswadayaan dalam pendanaan, adanya keterikat norma atau aturan yang dibuat oleh organisasi tersebut

Ya.

Alasannya :

1. merupakan organisasi sosial,

2. adanya unsur kesukarelaan,

3. adanya keswasembadaan,

4. adanya keswadayaan dalam pendanaan, adanya keterikat norma atau aturan yang dibuat oleh organisasi tersebut

Page 55: Pkn Kelas XI Semester 1&2

55

Page 56: Pkn Kelas XI Semester 1&2

56

Page 57: Pkn Kelas XI Semester 1&2

C. Demokrasi di Indonesia

STANDAR KOMPETENSI 2STANDAR KOMPETENSI 2

Menampilkan sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasional Menampilkan sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasional

Kompetensi Dasar : 2.3 Menganalisis pelaksanaan demokrasi di Indonesia sejak orla, orba dan reformasi Kompetensi Dasar : 2.3 Menganalisis pelaksanaan demokrasi di Indonesia sejak orla, orba dan reformasi

PERTEMUAN ke 7PERTEMUAN ke 7

BUDAYA DEMOKRASIBUDAYA DEMOKRASI 1. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia sejak Orla, Orba dan Reformasi

2. Pengertian demokrasi Pancasila

3. Dasar hukum demokrasi Pancasila 4. Prinsip demokrasi Pancasila

5. Ciri – ciri demokrasi Pancasila 6. Pemilihan Umum

1. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia sejak Orla, Orba dan Reformasi

2. Pengertian demokrasi Pancasila

3. Dasar hukum demokrasi Pancasila 4. Prinsip demokrasi Pancasila

5. Ciri – ciri demokrasi Pancasila 6. Pemilihan Umum

57

Page 58: Pkn Kelas XI Semester 1&2

Demokrasi MasaOrla

Demokrasi MasaOrla

Paham demokrasi berdasarkan kerakyatan yang dipimpin olehkebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, yangberintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong antara semua kekuatan nasional yang progresif revolusionerberporoskan nasakom (nasional agama komunis, justru penekanannya ada pada keterpimpinannya bukan padamusyawarahnya

Paham demokrasi berdasarkan kerakyatan yang dipimpin olehkebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, yangberintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong antara semua kekuatan nasional yang progresif revolusionerberporoskan nasakom (nasional agama komunis, justru penekanannya ada pada keterpimpinannya bukan padamusyawarahnya

1. Adanya rasa gotong royong1. Adanya rasa gotong royong

2. Tidak mencari kemenangan atas golongan lain2. Tidak mencari kemenangan atas golongan lain

3. Selalu mencari sintesa untuk melaksanakan Amanat Penderitaan Rakyat (ampera)3. Selalu mencari sintesa untuk melaksanakan Amanat Penderitaan Rakyat (ampera)

4. Melarang Propaganda anti Nasakom dan menghendaki konsultasi sesama aliran progresif revolusioner

4. Melarang Propaganda anti Nasakom dan menghendaki konsultasi sesama aliran progresif revolusioner

Ciri – ciri

Demokrasi

Masa Orla

Ciri – ciri

Demokrasi

Masa Orla

58

Page 59: Pkn Kelas XI Semester 1&2

Demokrasi MasaOrba

Demokrasi MasaOrba

Paham demokrasi berdasarkan atas kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dilaksanakan dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, serta dengan menjunjung tinggi kemanusiaan yang adil dan beradab, dan selalu memelihara persatuan Indonesia untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Paham demokrasi berdasarkan atas kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dilaksanakan dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, serta dengan menjunjung tinggi kemanusiaan yang adil dan beradab, dan selalu memelihara persatuan Indonesia untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

1. Mengutamakan musyawarah mufakat1. Mengutamakan musyawarah mufakat

2. Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara2. Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara

3. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain3. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lainCiri – ciriDemokrasiMasa Oba

Ciri – ciriDemokrasiMasa Oba 4. Adanya rasa tanggung jawab dalam melaksanakan

hasil keputusan musyawarah4. Adanya rasa tanggung jawab dalam melaksanakan hasil keputusan musyawarah

5. Mussyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hatinurani yang luhur 5. Mussyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hatinurani yang luhur

6. Keputusan dpt dipertanggung jawabkan secara moral kpd Tuhan Y M E, berdasarkan nilai-nilai kebenaran & keadilan 6. Keputusan dpt dipertanggung jawabkan secara moral kpd Tuhan Y M E, berdasarkan nilai-nilai kebenaran & keadilan 59

Page 60: Pkn Kelas XI Semester 1&2

Demokrasi MasaReformasi

Demokrasi MasaReformasi

paham demokrasi berdasar atas kerakyatan yang dipimpin olehhikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dilaksanakan dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, serta denganmenjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang adil dan beradab,selalu memelihara persatuan Indonesia dan untuk mewujudkansuatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

paham demokrasi berdasar atas kerakyatan yang dipimpin olehhikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dilaksanakan dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, serta denganmenjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang adil dan beradab,selalu memelihara persatuan Indonesia dan untuk mewujudkansuatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

1. Mengutamakan musyawarah mufakat1. Mengutamakan musyawarah mufakat

2. Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara2. Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara

3. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain3. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain

4. Selalu diliputi oleh semangat kekeluargaan4. Selalu diliputi oleh semangat kekeluargaan

Ciri – ciriDemokrasiMasa Reformasi

Ciri – ciriDemokrasiMasa Reformasi

5. Adanya rasa tanggung jawab dalam melaksanakan hasil kep musy5. Adanya rasa tanggung jawab dalam melaksanakan hasil kep musy

6. Mussyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hatinurani yang luhur 6. Mussyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hatinurani yang luhur

7. Keputusan dpt dipertanggung jawabkan secara moral kpd Tuhan Y M E, berdasarkan nilai-nilai kebenaran & keadilan 7. Keputusan dpt dipertanggung jawabkan secara moral kpd Tuhan Y M E, berdasarkan nilai-nilai kebenaran & keadilan

8. Penegakkan kedaulatan rakyat dengan memberdayakan pengawasan sebagai lembaga negara, lembaga politik dan lembaga swadaya masy8. Penegakkan kedaulatan rakyat dengan memberdayakan pengawasan sebagai lembaga negara, lembaga politik dan lembaga swadaya masy

9. Pembagian secara tegas wewenang kekuasaan lembaga legeslatif, ekskutif dan yudikatif9. Pembagian secara tegas wewenang kekuasaan lembaga legeslatif, ekskutif dan yudikatif

10. Penghormatan kepada beragaman azas, ciri, aspirasi dan program parpol yang multy partai10. Penghormatan kepada beragaman azas, ciri, aspirasi dan program parpol yang multy partai

11. Adanya kebebasan mendirikan partai sbg aplikasi dari pelaksanaan HAM11. Adanya kebebasan mendirikan partai sbg aplikasi dari pelaksanaan HAM60

Page 61: Pkn Kelas XI Semester 1&2

prof. Dardji Darmodihardjo, SH :

Paham demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan falsapah hidup Bangsa Indonesia, yang perwujudannya seperti dalam ketentuan-ketentuandalam Pembukaan UUD 1945

61 2. Pengertian Demokrasi Pancasila

Prof. Dr. Drs. Notonagoro, SH :

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalampermusyawaratan/perwakilan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa,yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia dan Yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pembukaan alenia ke IV UUD 1945 : “… Negara Republik Indonesia yangBerkedaulatan rakyat dengan berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa,Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatanyang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruhrakyat Indonesia “.

PengerTianDemoKrasiPancasila

Page 62: Pkn Kelas XI Semester 1&2

3. Landasan Operasional Landasan Operasional pelaksanaan Demokrasi Pancasila meliputi : Ketetapan MPR yaitu 1. Tap MPRS No. XXXVII/MPRS/1968 tentang Pelaksanaan D. Pancasila 2. Tap MPR No. I/MPR/1973, 1978, 1983, 1988, 1993, 1998, 1999 dan 2004 tentang Tata Tertib MPR di dalam Bab dan Pasalnya memuat mekanisme dan syarat sahnya pengambilan keputusan sesuai dengan pelaksanaan Demokrasi Pancasila yaitu musyawarah mufakat

62 3. Dasar Hukum Demokrasi Pancasila

2. Landasan Konstitusional : a. Pembukaan Alinea IV b. Bab dan Pasal : Bab I tentang Bentuk dan Kedaulatan, Pasal 1 ayat 2 Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar

Bab II tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat pasal 2 ayat 1, Bab VII tentang Dewan Perwakilan Rakyat, pasal 19 – pasal 22 D, Bab VII B tentang Pemilihan Umum pasal 22 E.

1. Idiil : Pancasila, sila IV

DasarhukumDemoKrasiPancasila

Page 63: Pkn Kelas XI Semester 1&2

Prinsip menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional

63 4. Prinsip Demokrasi Pancasila

Prinsip keseimbangan antara hak dan kewajiban

Prinsip persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia

PrinsipDemoKrasiPancasila

Prinsip kebebasan yang bertanggung jawab, secara moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, orang lain dan pemerintah

Prinsip mewujudkan keadilan sosial

Prinsip pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat

Prinsip mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan

Page 64: Pkn Kelas XI Semester 1&2

Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil rakyat, agar mereka dapat bekerja dengan tenang

64 5. Ciri – Ciri Demokrasi Pancasila

Dengan musyawarah setiap mengambil keputusan

Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain

CiriDemoKrasiPancasila

Mengusahakan keputusan dengan mufakat

Bermusyawarah dengan akal sehat dan sesuai denganhati nurani yang luhur

Menjujung tinggi setiap keputusan musyawarah

Menerima dan melaksanakan setiap keputusan dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab

Menghormati Badan Permusyawaratan Rakyat, Perwakilan Rakyat dan Perwakilan Daerah

Page 65: Pkn Kelas XI Semester 1&2

4. Partisipasi Rakyat

65 1. Pengertian Pemilu

3. Asas dan Tujuan

2. Landasan Hukum PemiluPeMiLiHan

UMUm

Page 66: Pkn Kelas XI Semester 1&2

4. Partisipasi Rakyat

661. Pengertian Pemilu Bab 1 Ketentuan umum, pasal 1 ayat 1 UU RI No. 10 tahun 2008 tentang Pemilu menyebutkan : pemilihan umum yang selanjutnya disebut pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara R I tahun 1945

3. Azas dan Tujuan

- Azas Pemilu : Luberjurdil - Tujuan Pemilu 2009 : 1. Melaksanakan kedaulatan rakyat, 2. Sebagai perwujudan hak azasi politik rakyat, 3. Untuk memilih wakil-wakil rakyat seperti DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota 4. Untuk memilih langsung Presiden dan Wakil Presiden 5. Menjamin kesinambungan pembangunan nasional

2. Landasan Hukum Pemilu Landasan idiil : Pancasila sebagai landasan idiil, Landasan Konstitusional : UUD 1945 baik pada Pembukaan dan Pasal-pasalnya - Pebukaan UUD 1945 pada alenia ke empat - Pasal- pasalnya pada : Bab I tentang Bentuk dan Kedaulatan pada pasal 1 ayat 2 , Bab VII B tentang Pemilihan Umum pada pasal 22 E Landasan Operasional - Undang-Undang No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum anggota Legeslatif - Undang-Undang No. 22 Tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

1. Hak azasi berorganisasi : mendirikan parpol1. Hak azasi berorganisasi : mendirikan parpol

2. Hak Pilih : Memilih dan dipilih2. Hak Pilih : Memilih dan dipilih

Page 67: Pkn Kelas XI Semester 1&2

67

Page 68: Pkn Kelas XI Semester 1&2

68

Page 69: Pkn Kelas XI Semester 1&2

A. KETERBUKAAN

STANDAR KOMPETENSI 3STANDAR KOMPETENSI 3

Menampilkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Menampilkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan pengertian dan pentingnya keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraKompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan pengertian dan pentingnya keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

PERTEMUAN ke 9PERTEMUAN ke 9

KETERBUKAAN DAN KEADILANKETERBUKAAN DAN KEADILAN

1. Makna keterbukaan

2. Pengertian keterbukaan 3. Ciri-ciri keterbukaan 4. Landasan keterbukaan 5. Azas umum keterbukaan

1. Makna keterbukaan

2. Pengertian keterbukaan 3. Ciri-ciri keterbukaan 4. Landasan keterbukaan 5. Azas umum keterbukaan

69

Page 70: Pkn Kelas XI Semester 1&2

5. Azas Umum Keterbukaan : Azas Kepastian Hukum , Azas Tertib Penyelenggaraan Negara Azas Kepentingan Umum , Azas Keterbukaan , Azas proporsionalitas , Azas Profesionalitas , Azas Akuntabilitas

70

2. Pengertian Keterbukaan : Menurut UU. No. 28 tahun 1999 : siap membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak azasi pribadi, golongan dan rahasia negara

4. Landasan Keterbukaan : a. Undang-Undang Dasar tahun 1945 Pasal 7 A UUD 1945 b. Ketetapan MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang Penyelengara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme c. Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

3. Ciri – Ciri Keterbukaan : - adanya hubungan yang harmonis atau sikap toleransi

- adanya ketertiban dan keteraturan - adanya rasa penuh tanggung jawab pada tugas dan pada Tuhan - bersedia jadi saksi - bersedia diperiksa apabila ada indikasi penyimpangan - adanya akuntabilitas (pertanggungjawaban)

1. Makna Keterbukaan : Tuntutan reformasi satu diantaranya harus didakan transparansi dan adanya jaminan keadilan disegala bidang kehidupan kalau ingin mempertahankan kelangsungan hidup bangsa Indonesia

Page 71: Pkn Kelas XI Semester 1&2

71

Page 72: Pkn Kelas XI Semester 1&2

72

Page 73: Pkn Kelas XI Semester 1&2

STANDAR KOMPETENSI 3STANDAR KOMPETENSI 3

Menampilkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Menampilkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan pengertian dan pentingnya keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraKompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan pengertian dan pentingnya keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

PERTEMUAN ke 10PERTEMUAN ke 10

KETERBUKAAN DAN KEADILANKETERBUKAAN DAN KEADILAN

73

Page 74: Pkn Kelas XI Semester 1&2

B. KEADILAN

A. Pengertian Keadilan

B. Macam – Macam Keadilan

C. Badan Penegak

KeadilanD. Bantuan Hukum

74

Page 75: Pkn Kelas XI Semester 1&2

751. Pengertian Keadilan :suatu tindakan yang tidak berdasarkan kesewenang-wenangan dan dapat pula diartikan sebagai suatu tindakan yang didasarkan kepada norma-norma yang di dalamnya termasuk norma hukum

1. Keadilan Distributif

2. Keadilan Komutatif

3. Keadilan Kodrat Alam

4. Keadilan Konvensional

5. Keadilan Perbaikan

a. Macam- Macam

Keadilan Menurut

Aristoteles

a. Macam- Macam

Keadilan Menurut

Aristoteles

2. Macam-Macam Keadilan

Page 76: Pkn Kelas XI Semester 1&2

– Keadilan distributif, yaitu keadilan yang berhubungan dengan distribusi jasa menurut kerja dan kemampuan. Contohnya perbedaan pendapatan yang diterima karena perbedaan jabatan yang dimilikinya. Misalnya antara Presiden dengan Gubernur, gajihnya berbeda

– Keadilan komutatif, yaitu keadilan yang berhubungan dengan persamaan yang diterima oleh setiap orang tanpa melihat jasa-jasa perseorangan. Contohnya menumpang bemo jauh dekat ada dalam kota membayarnya sama

– Keadilan kodrat alam, yaitu keadilan yang bersumber pada kodrat alam. Contohnya kelahiran, kehidupan dan kematian. Begitu pula kalau kita merusak lingkungan dengan merusak alam (hutan) maka akibatnya sumber air menjadi kering dan pada musim hujan akan terjadi banjir yang menghancurkan apa saja yang diterjangnya.

– Keadilan Konvensional, yaitu keadilan yang mengikat warga negara, Penyelenggara Negara sebab sudah ditetapkan dengan peraturan perundang undangan. Contohnya seorang pengendara sepeda motor tanpa helm atau tidak membawa SIM akhirnya ditilang atau seorang pejabat negara karena melakukan Korupsi, Kolusi dan nepotisme akhirnya dijatuhi sanksi hukuman sesuai peraturan perundangan yang berlaku

– Keadilan Perbaikan, yaitu jika seseorang telah berusaha memulihkan nama baik orang lain yang telah tercemar

76

Page 77: Pkn Kelas XI Semester 1&2

771. Keadilan Moral, suatu perbuatan dikatakan adil secara moral apabila telah mampu memberikan perlakuan yang seimbang (selaras) antara hak dan kewajiban

2. Keadilan Prosedural, suatu perbuatan dikatakan adil secara prosedural jika seseorang telah mampu melaksanakan perbuatan adil berdasarkan tata cara yang telah ditetapkan (Polisi, Jaksa dan Hakim telah melaksanakan tugas sesuai aturan yang berlaku)

b. Macam- Macam Keadilan Menurut Plato

c. Keadilan menurut Thomas Hobbes, : suatu perbuatan dikatakan adil apabila telah didasarkan pada perjanjian-perjanjian tetentu. artinya, seseorang yang berbuat berdasarkan perjanjian yang disepakatinya bisa dikatakan adil, seperti perjanjian jual beli

d. Keadilan menurut Prof. Dr. Drs. Noto Negoro, SH, menambahkan satu keadilan lagi dari ke lima keadilan yang dikemukakan oleh Aristoteles yaitu keadilan legalitas yaitu keadilan hukum yang artinya siapa yang salah dijatuhi hukuman dan yang benar akan mendapat perlindungan hukum

Page 78: Pkn Kelas XI Semester 1&2

783. Badan Penegak Keadilan 3. Badan Penegak Keadilan

1. Kepolisian

2. Kejaksaan

3. Kehakiman

1. Kepolisian

2. Kejaksaan

3. Kehakiman

UU. No. 2 Tahun 2002 tentang : Kepolisian Negara Republik Indonesia

a. Fungsi : Fungsi Kepolisian adalah satu fungsi pemerintahan negara di bidang Kamtibmas, penegak hukum, perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat

Di dalam melaksanakan fungsinya Polri dituntut untuk terus memperhatikan penegakkan HAM, Hukum dan Keadilan.b. Tujuan :

Tujuan Kepolisian adalah mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya Kamtibmas, tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman serta terbinanya ketentraman masyarakat dengan menjujung tinggi HAM

c. Tugas : 1. Memelihara Kamtibmas 2. Menegakkan Hukum 3. Memberi perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat

K E P O L I S I A NK E P O L I S I A N

Page 79: Pkn Kelas XI Semester 1&2

d. Wewenang :

– Kewenangan Umum :• Menerima laporan• Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang

dapat mengganggu ketertiban masyarakat• Mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat.

(Penyakit Masyarakat adalah pengemis dan gelandangan, pelacuran, perjudian, penyalahgunaan narkoba, pemabukan, perdagangan manusia, penghisapan/lintah darat dan pungutan liar)

• Mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam persatuan dan kesatuan bangsa

• Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian• Mengambil sidik jari dan memotret seseorang• Mencari keterangan dan barang bukti dan lain-lainnya

– Kewenangan dalam proses pidana :• Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan• Melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki TKP untuk

kepentingan penyidikan• Membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka

penyidikan• Menyuruh berhenti orang yang mencurigakan, menanyakan dan

memeriksa tanda pengenal• Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat• Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka

atau saksi• Menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum• Meminta kepada petugas Imigrasi untuk melakukan Cekal dan lain-

lainnya

79

Page 80: Pkn Kelas XI Semester 1&2

K E J A K S A A NKejaksaan Republik Indonesia diataur dalam UU. No. 5 Th 1991

T U G A S : • Di bidang Pidana

– Melakukan penuntutan dalam perkara pidana (kejahatan)– Melaksanakan ketetapan hakim dan putusan pengadilan– Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan lepas bersyarat– Melengkapi berkas perkara tertentu dan dapat melakukan pemeriksaan

sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam pelaksanaannya dikoordininasikan dengan penyidik (Polisi)

• Di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara, Kejaksaan dengan kuasa khusus dapat bertindak di dalam maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama negara atau pemerintah

• Di bidang Ketertiban dan Ketentraman Umum, Kejaksaan turut menyelenggarakan kegiatan :

– Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat– Pengamanan kebijakan penegak hukum– Pengamanan peredaran barang cetakan– Pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat

dan negara– Mencegah penyalahgunaan dan/atau penodaan agama– Penelitian dan pengembangan hukum serta statistik kriminal

80

Page 81: Pkn Kelas XI Semester 1&2

Wewenangnya Kejaksaan :

– Menetapkan serta mengendalikan kebijakan penegakkan hukum dan keadilan dalam ruang lingkup tugas dan wewenang kejaksaan

– Mengoordinasikan penanganan perkara pidana tertentu dengan instansi terkait berdasarkan undang-undang yang pelaksanaan koordinasinya ditetapkan oleh Presiden

– Menyampingkan perkara demi kepentingan umum

– Mengajukan kasasi demi kepentingan hukum kepada Mahkamah Agung dalam perkara pidana, perdata dan tata usaha negara

– Mengajukan pertimbangan tehnis hukum kepada Mahkamah Agung dalam pemeriksaan kasasi perkara pidana

– Menyampaikan pertimbangan kepada Presiden mengenai permohonan Grasi dalam hal pidana mati

– Mencegah dan menangkal (cekal) orang-orang tertentu untuk masuk ke dalam atau meninggalkan wilayah kekuasaan negara Republik Indonesia karena keterlibatannya dalam perkara pidana

81

Page 82: Pkn Kelas XI Semester 1&2

Berdasarkan UUD 1945 kekuasaan Berdasarkan UUD 1945 kekuasaan kehakiman diatur dalam Bab IX, kehakiman diatur dalam Bab IX, pasal 24 dan 25 UUD 1945pasal 24 dan 25 UUD 1945

82 K e h a k i m a nK e h a k i m a n

Kekuasaan KehakimanKekuasaan Kehakiman adalah Kekuasaan Negara adalah Kekuasaan Negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila dan demi terselenggaranya Negara Hukum Republik dan demi terselenggaranya Negara Hukum Republik IndonesiaIndonesia

Keputusan Pengadilam dalam hal perkara Pidana Keputusan Pengadilam dalam hal perkara Pidana dilakukan oleh Hakim. dilakukan oleh Hakim.

Dan keputusan Pengadilan dalam perkara Dan keputusan Pengadilan dalam perkara Perdata pelaksanaan keputusannya dilakukan oleh Perdata pelaksanaan keputusannya dilakukan oleh Panitra dan Juru sita dipimpin oleh Ketua Panitra dan Juru sita dipimpin oleh Ketua PengadilanPengadilan

Page 83: Pkn Kelas XI Semester 1&2

4. Bantuan Hukum83 Tujuan bantuan hukum dalam rangka memperoleh jaminan keadilan adalah :

1. Mewujudkan pola hubungan sosial yang adil, tempat peraturan hukum dan pelaksanaannya menjamin kesamaan kedudukan dalam kelompok sosial dan/atau individu baik dalam bidang politik maupun ekonomi2. Mewujudkan sebuah sistem hukum dan administrasi yang mampu menyediakan prosedur-prosedur hukum yang benar

Tujuan bantuan hukum dalam rangka memperoleh jaminan keadilan adalah :

1. Mewujudkan pola hubungan sosial yang adil, tempat peraturan hukum dan pelaksanaannya menjamin kesamaan kedudukan dalam kelompok sosial dan/atau individu baik dalam bidang politik maupun ekonomi2. Mewujudkan sebuah sistem hukum dan administrasi yang mampu menyediakan prosedur-prosedur hukum yang benar

T. Mulya Lubis juga berpendapat tentang sifat bantuan hukum struktural sebagai berikut : a. mengubah orientasi bantuan hukum dari urban menjadi rural, b. bantuan hukum bersifat aktif, c. menggunakan upaya ekstra legal, d. memfungsikan gerakan bantuan hukum yang melibatkan partisifasi rakyat banyak e. kerja sama dengan pekerja-pekerja sosial lainnya dalam rangka penegakkan hukum.

T. Mulya Lubis juga berpendapat tentang sifat bantuan hukum struktural sebagai berikut : a. mengubah orientasi bantuan hukum dari urban menjadi rural, b. bantuan hukum bersifat aktif, c. menggunakan upaya ekstra legal, d. memfungsikan gerakan bantuan hukum yang melibatkan partisifasi rakyat banyak e. kerja sama dengan pekerja-pekerja sosial lainnya dalam rangka penegakkan hukum.

Page 84: Pkn Kelas XI Semester 1&2

D i s k u s i k a n l a hD i s k u s i k a n l a h

1. Dari 5 keadilan yang di kemukakan oleh Aristoteles, yang manakah paling dominan berlaku dalam keluarga ?1. Dari 5 keadilan yang di kemukakan oleh Aristoteles, yang manakah paling dominan berlaku dalam keluarga ?

2. Diantara ketiga badan penegak keadilan, semua badan keadilan berjasa menciptakan keadilan bagi masyarakat, karena setiap badan keadilan telah memiliki tugas dan kewenangannya masing-masing.

2. Diantara ketiga badan penegak keadilan, semua badan keadilan berjasa menciptakan keadilan bagi masyarakat, karena setiap badan keadilan telah memiliki tugas dan kewenangannya masing-masing.

3. Diantara ketiga badan penegak keadilan, badan keadilan yang manakah paling disorot oleh masyarakat, sehubungan dengan dugaan adanya mafia peradilan ?

3. Diantara ketiga badan penegak keadilan, badan keadilan yang manakah paling disorot oleh masyarakat, sehubungan dengan dugaan adanya mafia peradilan ?

84

Page 85: Pkn Kelas XI Semester 1&2

J a w a b a nJ a w a b a n

1. Keadilan kodrat alam, yaitu keadilan yang bersumber pada kodrat alam. Contohnya kelahiran, kehidupan dan kematian , setiap keluarga pasti akan mendapatkan keadilan ini seadil-adilnya, terutama akan kematian karena setiap orang pasti akan mati

1. Keadilan kodrat alam, yaitu keadilan yang bersumber pada kodrat alam. Contohnya kelahiran, kehidupan dan kematian , setiap keluarga pasti akan mendapatkan keadilan ini seadil-adilnya, terutama akan kematian karena setiap orang pasti akan mati

2. Diantara ketiga badan penegak keadilan, semua badan keadilan berjasa menciptakan keadilan bagi masyarakat, karena setiap badan keadilan telah memiliki tugas dan kewenangannya masing-masing.

2. Diantara ketiga badan penegak keadilan, semua badan keadilan berjasa menciptakan keadilan bagi masyarakat, karena setiap badan keadilan telah memiliki tugas dan kewenangannya masing-masing.

3. Diantara ketiga badan penegak keadilan, badan keadilan yang paling disorot oleh masyarakat, sehubungan dengan dugaan adanya mafia peradilan adalah ketiganya karena perkara bisa tidak dilanjutkan atau diperingan jika ada sejumlah dana/uang sebagai jaminannya (ingat jaksa Urip Trigunawan yang ditangkap KPK)

3. Diantara ketiga badan penegak keadilan, badan keadilan yang paling disorot oleh masyarakat, sehubungan dengan dugaan adanya mafia peradilan adalah ketiganya karena perkara bisa tidak dilanjutkan atau diperingan jika ada sejumlah dana/uang sebagai jaminannya (ingat jaksa Urip Trigunawan yang ditangkap KPK)

85

Page 86: Pkn Kelas XI Semester 1&2

86

Page 87: Pkn Kelas XI Semester 1&2

87

Page 88: Pkn Kelas XI Semester 1&2

C. Penyelenggaraan pemerintahan yg tidak trasparan

STANDAR KOMPETENSI 3STANDAR KOMPETENSI 3

Menampilkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Menampilkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis dampak penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan

Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis dampak penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan

PERTEMUAN ke 11PERTEMUAN ke 11

KETERBUKAAN DAN KEADILANKETERBUKAAN DAN KEADILAN

1. faktor penyebab dari tidak adanya keterbukaan dan jaminan keadilan

2. Akibat atau dampak penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan

3. Upaya dalam memberantas pemerintahan yang tidak transparan

1. faktor penyebab dari tidak adanya keterbukaan dan jaminan keadilan

2. Akibat atau dampak penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan

3. Upaya dalam memberantas pemerintahan yang tidak transparan

88

Page 89: Pkn Kelas XI Semester 1&2

89• 1. Faktor Penyebab dari Tidak Adanya Keterbukaan dan• Jaminan Keadilan

• Berikut ini beberapa faktor yang mengakibatkan terjadinya penyelenggaraan pemerintah yang tidak transparan :

• Nilai-nilai agama, nilai-nilai budaya bangsa dan budaya politik tidak dijadikan sumber etika dalam berbangsa dan bernegara oleh sebagian masyarakat. Hal itu kemudiaan melahirkan krisis akhlak dan moral yang berupa ketidakadilan, pelanggaran hukum, menyimpang dari tata kepemerintahan dan pelanggaran hak azasi manusia

• Pancasila sebagai idiologi negara ditafsirkan secara sepihak oleh penguasa dan sudah disalahgunakan untuk mempertahankan kekuasaan

• Konflik sosial budaya telah terjadi karena kemajemukan sara (suku, agama, ras dan antar golongan) yang tidak dikelola dengan baik dan adil oleh pemerintah dan masyarakat

• Hukum telah menjadi alat kekuasaan dan pelaksanaannya telah diselewengkan sedemikian rupa sehingga bertentangan dengan prinsip keadilan, yaitu hak warga negara di hadapan hukum

• Pelaku ekonomi menerapkan prinsip jalan pintas dengan korupsi, kolusi dan nepotisme, serta berpihak pada sekelompok pengusaha besar (kolongmerat)

• Sistem politik yang otoriter tidak dapat melahirkan pemimpin-pemimpin yang mampu menyerap aspirasi dan memperjuangkan kepentingan masyarakat

• Peralihan kekuasaan yang sering menimbulkan konflik, pertumpahan darah, perusakan dan ancaman oleh mereka yang berkepentingan

• Berlangsungnya pemerintahan yang telah mengabaikan proses demokrasi menyebabkan rakyat tidak dapat menyalurkan aspirasi politiknya sehingga terjadi gejolak politik dalam wujud demonstrasi.

• Ketidakpuasan daerah terhadap pemerintah pusat mengenai sumber daya alam dan potensi daerah lainnya yang kurang dirasa keadilannya

• Penyalahgunaan wewenang sebagai akibat lemahnya fungsi pengawasan

Page 90: Pkn Kelas XI Semester 1&2

• 2. Akibat atau Dampak Penyelenggaraan Pemerintahan • yang Tidak Transparan

– Korupsi, Kolusi, Nepotisme akan meraja lela

– Penguasa akan menjadi raja-raja yang bertindak semaunya

– Rakyat menjadi tidak percaya pada pemerintah

– Akan timbul keributan

– Akan terjadi demonstrasi dan berujung anarkhisme

3. Upaya Memberantas Pemerintahan Yang Tidak Transparan

1. partisiasi dalam bentuk pengawasan,

2. peranan masyarakat sipil dalam memberantas KKN,

3. ditetapkannya UU. No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK)

90

Page 91: Pkn Kelas XI Semester 1&2

911. Partisipasi dalam bentuk pengawasan

Pengawasan adalah salah satu fungsi organik manajemen, proses untukmemastikan dan menjamin bahwa tujuan dan sasaran serta tugas organisasidapat terwujud atau tercapai. Pengawasan merupakan tanggung jawab dari pimpinan suatu organisasi atau unit kerja

Hakekat pengawasan adalah untuk mencegah sedini mungkin terjadinya penyimpangan, pemborosan, penyelewengan, hambatan, kesalahan, dan kegagalan dalam pencapaian tujuan.

Sasaran pengawasan adalah mewujudkan dan meningkatkan efisiensi, efektivitas, rasionalitas dan ketertiban dalam pencapaian tujuan pelaksanaantugas-tugas organisasi

Tujuan pengawasan adalah untuk mendukung kelancaran dan ketepatan pelaksanaan tugas atau program kerja suatu organisasi atau unit kerja.

Page 92: Pkn Kelas XI Semester 1&2

b. Peranan Masyarakat Sipil dalam Memberantas KKN

Masyarakat sipil mempunyai kepentingan dalam menuntut aparatur pemerintahanyang bersih dan berwibawa, dengan terwujudnya pemerintahan yang bersih danberwibawa akan dapat mewujudkan ketenangan berusaha, berkreativitas dalamkehidupan sehari-hari.

Partisipasi masyarakat melalui Lembaga Swadaya masyarakat (LSM) telah berjasa besar di dalam mengungkap kasus-kasus korupsi yang ada di tanah air dan bahkan berbagai peristiwa yang berindikasi korupsi sudah banyak dapat terungkapdan bahkan sudah banyak pula yang dijatuhi hikuman.

Pemerintahan di bawah duet Susilo Bambang Yudoyono dan Boediono yang terpilihDalam pemilu presiden 2009 sangat konsen dengan pemberantasan korupsi dan bahkan dalam masa 100 hari pemerintahannya sudah banyak pejabat negara atau masyarakat pelaku bisnis dapat terjerat hukum karena melakukan tindak pidana korupsi yang merugikan negara dan masyarakat

Masyarakat sipil mempunyai kepentingan dalam menuntut aparatur pemerintahanyang bersih dan berwibawa, dengan terwujudnya pemerintahan yang bersih danberwibawa akan dapat mewujudkan ketenangan berusaha, berkreativitas dalamkehidupan sehari-hari.

Partisipasi masyarakat melalui Lembaga Swadaya masyarakat (LSM) telah berjasa besar di dalam mengungkap kasus-kasus korupsi yang ada di tanah air dan bahkan berbagai peristiwa yang berindikasi korupsi sudah banyak dapat terungkapdan bahkan sudah banyak pula yang dijatuhi hikuman.

Pemerintahan di bawah duet Susilo Bambang Yudoyono dan Boediono yang terpilihDalam pemilu presiden 2009 sangat konsen dengan pemberantasan korupsi dan bahkan dalam masa 100 hari pemerintahannya sudah banyak pejabat negara atau masyarakat pelaku bisnis dapat terjerat hukum karena melakukan tindak pidana korupsi yang merugikan negara dan masyarakat

92

Page 93: Pkn Kelas XI Semester 1&2

c. UU RI Nomor 30 Tahun 2002 tentang : Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK)

Pemberantasan tindak pidana korupsi adalah serangkaian tindakan untuk mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi melalui upaya koordinasi, supervisi, monitor,penyelidikan, penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan denganperanserta masyarakat berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Komisi Pembrantasan Korupsi adalah lembaga negara yang dalam melaksanakan tugasdan wewenangnya bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun.

Komisi Pemberantasan Korupsi dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan daya gunadan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi

Dasar pelaksanaan tugas dari KPK adalah kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum dan proporsionalitas

c. UU RI Nomor 30 Tahun 2002 tentang : Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK)

Pemberantasan tindak pidana korupsi adalah serangkaian tindakan untuk mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi melalui upaya koordinasi, supervisi, monitor,penyelidikan, penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan denganperanserta masyarakat berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Komisi Pembrantasan Korupsi adalah lembaga negara yang dalam melaksanakan tugasdan wewenangnya bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun.

Komisi Pemberantasan Korupsi dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan daya gunadan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi

Dasar pelaksanaan tugas dari KPK adalah kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum dan proporsionalitas

93

Page 94: Pkn Kelas XI Semester 1&2

94

Page 95: Pkn Kelas XI Semester 1&2

95

Page 96: Pkn Kelas XI Semester 1&2

STANDAR KOMPETENSI 3STANDAR KOMPETENSI 3

Menampilkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Menampilkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Kompetensi Dasar : 3.3 Menunjukkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraKompetensi Dasar : 3.3 Menunjukkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

PERTEMUAN ke 12PERTEMUAN ke 12

KETERBUKAAN DAN KEADILANKETERBUKAAN DAN KEADILAN

96

Page 97: Pkn Kelas XI Semester 1&2

D. Sikap

keterbukaan

dan keadilan

1. Sikap positif terhadap keterbukaan dan keadilan

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 2. Pemerintahan yang menunjukkan sikap

keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

3. Ajaran keadilan dalam perilaku positif

4. Asas etika administrasi pemerintahan dalam mewujudkan peningkatan jaminan

keterbukaan dan keadilan

5. Asas-asas pemerintah yang baik dan menjamin keadilan

6. Good Govermence (Kepemerintahan yang baik)

97

Page 98: Pkn Kelas XI Semester 1&2

Indikator sikap positif keterbukaan dan keadilan oleh bangsa

1. Terwujudnya nilai-nilai agama dan nilai budaya bangsa sebagai sumber etika dan moral untuk perilaku berbuat baik dan menghindari perbuatan tercela, bertentangan dengan hukum dan melanggar hak azasi manusia

2. Terwujudnya sila Persatuan Indonesia sebagai landasan mempersatukan bangsa

3. Terwujudnya penyelenggara negara yang mampu memahami dan mengelola kehidupan bangsa yang majemuk

4. Terwujudnya demokrasi yang menjamin hak dan kewajiban warga negara

5. Terselenggaranya otonomi daerah secara adil

6. Pulihnya kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara negara

7. Peningkatan profesionalisme dan pulihnya kepercayaan masyarakat terhadap TNI dan POLRI demi rasa aman dan ketertiban masyarakat

8. Terbentuknya sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan memiliki kemampuan daya saing di dunia global

1. Terwujudnya nilai-nilai agama dan nilai budaya bangsa sebagai sumber etika dan moral untuk perilaku berbuat baik dan menghindari perbuatan tercela, bertentangan dengan hukum dan melanggar hak azasi manusia

2. Terwujudnya sila Persatuan Indonesia sebagai landasan mempersatukan bangsa

3. Terwujudnya penyelenggara negara yang mampu memahami dan mengelola kehidupan bangsa yang majemuk

4. Terwujudnya demokrasi yang menjamin hak dan kewajiban warga negara

5. Terselenggaranya otonomi daerah secara adil

6. Pulihnya kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara negara

7. Peningkatan profesionalisme dan pulihnya kepercayaan masyarakat terhadap TNI dan POLRI demi rasa aman dan ketertiban masyarakat

8. Terbentuknya sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan memiliki kemampuan daya saing di dunia global

98

Page 99: Pkn Kelas XI Semester 1&2

Indikator sikap positif keterbukaan dan keadilan yangdilakukan oleh pemerintah

1. Menjadikan nilai-nilai agama dan nilai budaya bangsa sebagai sumber etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka memperkuat akhlak dan moral penyelenggara negara dan masyarakat2. Menjadikan Pancasila sebagai idiologi terbuka untuk dijadikan landasan dalam memberi kesempatan kepada setiap komponen bangsa untuk menyampaikan gagasan dan wacananya dalam rangka memajukan bangsa dan negara3. Selalu meningkatkan kerukunan dan toleransi antar sara (suku, agama, ras dan antar golongan), melalui dialog terbuka dan berkeadilan4. Menegakkan supremasi hukum dan perundangan secara konsisten dan bertanggung jawab5. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan sosial6. Memberdayakan masyarakat melalui perbaikan sistem politik yang demokratis sehingga dapat melahirkan pemimpin yang berkualitas, bertanggung jawab, menjadi panutan masyarakat dan mampu mempersatukan bangsa dan negara7. Menyelenggarakan pemilihan umum secara luberjurdil dan terbuka8. Mengatur peralihan kekuasaan secara tertib, damai dan demokratis sesuai dengan hukum dan perundangan yang berlaku9. Menata kehidupan politik agar distribusi kekuasaan dalam berbagai tingkat struktur politik dan hubungan kekuasaan dapat berlangsung dengan seimbang10.Memberlakukan kebijakan otonomi daerah11.Meningkatkan integritas, profesionalisme, dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan negara serta memberdayakan masyarakat untuk melakukan kontrol sosial secara konstruktif dan effektif12.Menjadikan TNI yang profesional 13.Meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas sehingga menjadi aset bangsa

1. Menjadikan nilai-nilai agama dan nilai budaya bangsa sebagai sumber etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka memperkuat akhlak dan moral penyelenggara negara dan masyarakat2. Menjadikan Pancasila sebagai idiologi terbuka untuk dijadikan landasan dalam memberi kesempatan kepada setiap komponen bangsa untuk menyampaikan gagasan dan wacananya dalam rangka memajukan bangsa dan negara3. Selalu meningkatkan kerukunan dan toleransi antar sara (suku, agama, ras dan antar golongan), melalui dialog terbuka dan berkeadilan4. Menegakkan supremasi hukum dan perundangan secara konsisten dan bertanggung jawab5. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan sosial6. Memberdayakan masyarakat melalui perbaikan sistem politik yang demokratis sehingga dapat melahirkan pemimpin yang berkualitas, bertanggung jawab, menjadi panutan masyarakat dan mampu mempersatukan bangsa dan negara7. Menyelenggarakan pemilihan umum secara luberjurdil dan terbuka8. Mengatur peralihan kekuasaan secara tertib, damai dan demokratis sesuai dengan hukum dan perundangan yang berlaku9. Menata kehidupan politik agar distribusi kekuasaan dalam berbagai tingkat struktur politik dan hubungan kekuasaan dapat berlangsung dengan seimbang10.Memberlakukan kebijakan otonomi daerah11.Meningkatkan integritas, profesionalisme, dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan negara serta memberdayakan masyarakat untuk melakukan kontrol sosial secara konstruktif dan effektif12.Menjadikan TNI yang profesional 13.Meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas sehingga menjadi aset bangsa

99

Page 100: Pkn Kelas XI Semester 1&2

Ajaran Keadilan dalam Perilaku Positif

Ajaran berbuat baik (doing good)

1. Dalam rangka ini, bertindak adil berarti berbuat baik. Suatu tindakan adil dalam hubungannya dengan orang lain adalah hal yang baik dari perbuatan (the good of doing). Keadilan merupakan suatu hal baik yang tak terbatas. 2. Ajaran tidak berbuat salah (doing wrong) dengan menimbulkan kerugian pada orang lain3. Tidak berbuat salah dengan mengingkari keuntungan orang lain yang menjadi kewajiban seseorang untuk memenuhinya4. Berpedoman pada ajaran Tatwamasi (jangalah berbuat kepada orang lain apa yang kamu tidak mau orang lain berbuat terhadap dirimu atau sayangi orang lain kalau orang lain mau menyayangi dirimu atau hormati orang lain kalau dirimu mau dihormati orang lain) 5. Kaidah moral yang memerintahkan agar setiap orang tidak melanggar hak-hak orang lain, sehingga orang lain dapat hidup tenang6. Kaidah moral yang memerintahkan setiap orang memberikan perlakuan yang layak (fair treatment) kepada semua orang7. Bertindak untuk kebaikan bersama atau kesejahteraan umum dari masyarakat. Tindakan itu mencerminkan keadilan distributif

Ajaran berbuat baik (doing good)

1. Dalam rangka ini, bertindak adil berarti berbuat baik. Suatu tindakan adil dalam hubungannya dengan orang lain adalah hal yang baik dari perbuatan (the good of doing). Keadilan merupakan suatu hal baik yang tak terbatas. 2. Ajaran tidak berbuat salah (doing wrong) dengan menimbulkan kerugian pada orang lain3. Tidak berbuat salah dengan mengingkari keuntungan orang lain yang menjadi kewajiban seseorang untuk memenuhinya4. Berpedoman pada ajaran Tatwamasi (jangalah berbuat kepada orang lain apa yang kamu tidak mau orang lain berbuat terhadap dirimu atau sayangi orang lain kalau orang lain mau menyayangi dirimu atau hormati orang lain kalau dirimu mau dihormati orang lain) 5. Kaidah moral yang memerintahkan agar setiap orang tidak melanggar hak-hak orang lain, sehingga orang lain dapat hidup tenang6. Kaidah moral yang memerintahkan setiap orang memberikan perlakuan yang layak (fair treatment) kepada semua orang7. Bertindak untuk kebaikan bersama atau kesejahteraan umum dari masyarakat. Tindakan itu mencerminkan keadilan distributif

100

Page 101: Pkn Kelas XI Semester 1&2

Asas etis administrasi pemerintahan dalam mewujudkan jaminan keadilan

1. Pertanggungjawaban (responsibility) Asas etis ini menyangkut hasrat seseorang sebagai petugas untuk merasa memikul kewajiban penuh dan ikatan kuat. Pertanggungjawaban tersebut ditujukan kepada rakyat, instansi pemerintah, dan atasannya langsung. Kecendrungan untuk lepas dari tanggung jawab atau melempar tanggung jawab kepada pihak lain harus dilenyapkan dari diri seorang petugas. Setiap administrator pemerintahan harus siap untuk memikul pertanggungjawaban mengenai apa saja yang dilakukannya. Petugas administrasi tidak boleh terjebak pada alasan bahwa ia hanya menjalankan petunjuk atau hanya melaksanakan perintah2. Pengabdian (dedication) Pengabdian kadang berbaur dengan asas etis pertanggungjawaban. Pengabdian, merupakan hasrat keras untuk menjalankan tugas-tugas pekerjaan dengan semua tenaga (otot dan otak atau tenaga dan pikiran), seluruh semangat kegairahan, penuh perhatian, dan tanpa pamerih. Dengan motto : sebagai pelayan masyarakat dan bukannya untuk dilayani oleh masy.3. Kesetiaan (loyality) Asas etis pertangungjawaban dan pengabdian sangat berkaitan erat dengan kesetiaan, karena merupakan kebajikan moral. Kesetiaan, merupakan kesadaran seorang petugas untuk setulusnya patuh kepada tujuan bangsa, konstitusi negara, perundangang-undangan, badan instansi, tugas, jabatan, & atasannya demi tercapainya cita-cita bersama yg ditetapkan.4. Kepekaan (sensitivity) Asas etis ini mencerminkan kemampuan dan kemauan seorang petugas untuk memperhatikan serta siaga terhadap berbagai perkembangan yang baru, situasi yang berubah, dan kebutuhan yang timbul dalam kehidupan masyarakat.5. Persamaan (equality) Salah satu kewajiban pokok dari pegawai pemerintahan yang bertujuan mengabdi untuk kepentingan bangsa dan negara dan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat menerapkan asas keadilan atau semua diperlakukan sama.6. Kepantasan(equity) Persamaan perlakuan terhadap semua pihak sebagai suatu asas etis tidak selalu mencapai keadilan dan kelayakan. Persoalan dan kebutuhan dalam masyarakat sangat beraneka ragam sehingga memerlukan perbedaan perlakuan asalkan berdasarkan pertimbangan yang adil atau alasan yang masuk akal.

1. Pertanggungjawaban (responsibility) Asas etis ini menyangkut hasrat seseorang sebagai petugas untuk merasa memikul kewajiban penuh dan ikatan kuat. Pertanggungjawaban tersebut ditujukan kepada rakyat, instansi pemerintah, dan atasannya langsung. Kecendrungan untuk lepas dari tanggung jawab atau melempar tanggung jawab kepada pihak lain harus dilenyapkan dari diri seorang petugas. Setiap administrator pemerintahan harus siap untuk memikul pertanggungjawaban mengenai apa saja yang dilakukannya. Petugas administrasi tidak boleh terjebak pada alasan bahwa ia hanya menjalankan petunjuk atau hanya melaksanakan perintah2. Pengabdian (dedication) Pengabdian kadang berbaur dengan asas etis pertanggungjawaban. Pengabdian, merupakan hasrat keras untuk menjalankan tugas-tugas pekerjaan dengan semua tenaga (otot dan otak atau tenaga dan pikiran), seluruh semangat kegairahan, penuh perhatian, dan tanpa pamerih. Dengan motto : sebagai pelayan masyarakat dan bukannya untuk dilayani oleh masy.3. Kesetiaan (loyality) Asas etis pertangungjawaban dan pengabdian sangat berkaitan erat dengan kesetiaan, karena merupakan kebajikan moral. Kesetiaan, merupakan kesadaran seorang petugas untuk setulusnya patuh kepada tujuan bangsa, konstitusi negara, perundangang-undangan, badan instansi, tugas, jabatan, & atasannya demi tercapainya cita-cita bersama yg ditetapkan.4. Kepekaan (sensitivity) Asas etis ini mencerminkan kemampuan dan kemauan seorang petugas untuk memperhatikan serta siaga terhadap berbagai perkembangan yang baru, situasi yang berubah, dan kebutuhan yang timbul dalam kehidupan masyarakat.5. Persamaan (equality) Salah satu kewajiban pokok dari pegawai pemerintahan yang bertujuan mengabdi untuk kepentingan bangsa dan negara dan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat menerapkan asas keadilan atau semua diperlakukan sama.6. Kepantasan(equity) Persamaan perlakuan terhadap semua pihak sebagai suatu asas etis tidak selalu mencapai keadilan dan kelayakan. Persoalan dan kebutuhan dalam masyarakat sangat beraneka ragam sehingga memerlukan perbedaan perlakuan asalkan berdasarkan pertimbangan yang adil atau alasan yang masuk akal.

101

Page 102: Pkn Kelas XI Semester 1&2

Asas-Asas Pemerintahan yang Baik dan Menjamin Keadilan

Asas-asas umum dalam pemerintahan yang baik, sebagai berikut :

1. Asas Kepastian hukum (principle of legal security) Asas ini menghendaki agar sikap dan keputusan pejabat administrasi negara yang manapun tidak boleh menimbulkan keguncangan hukum. 2. Asas Kesamaan asas ini menghendaki adanya persamaan perlakuan terhadap semua warga negara oleh pengambil dan pelaksana peraturan administrasi negara. Pejabat administrasi negara tidak boleh melakukan diskriminasi dalam menetapkan dan melaksanakan keputusan3. Asas Keseimbangan Asas ini menyatakan bahwa tindakan disiplin yang dijatuhkan kepada pegawai administrasi oleh pejabat administrasi negara harus seimbang dengan kesalahan yang dibuatnya.4. Asas Larangan Kesewenang-Wenangan Sikap kesewenang-wenangan pejabat pemerintah dalam memutuskan dan melaksanakan suatu keputusan dengan menolak meninjau kembali walaupun sangat merugikan masyarakat luas5. Asas Larangan penyalahgunaan Wewenang Penyalahgunaan wewenang, bilamana suatu wewenang oleh pejabat yang bersangkutan dipergunakan untuk tujuan yang bertentangan atau menyimpang dari apa yang telah ditetapkan semula oleh undang-undang6. Asas Bertindak Cermat Setiap pejabat yang berwenang supaya bertindak cermat dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan perundangan yang berlaku

Asas-asas umum dalam pemerintahan yang baik, sebagai berikut :

1. Asas Kepastian hukum (principle of legal security) Asas ini menghendaki agar sikap dan keputusan pejabat administrasi negara yang manapun tidak boleh menimbulkan keguncangan hukum. 2. Asas Kesamaan asas ini menghendaki adanya persamaan perlakuan terhadap semua warga negara oleh pengambil dan pelaksana peraturan administrasi negara. Pejabat administrasi negara tidak boleh melakukan diskriminasi dalam menetapkan dan melaksanakan keputusan3. Asas Keseimbangan Asas ini menyatakan bahwa tindakan disiplin yang dijatuhkan kepada pegawai administrasi oleh pejabat administrasi negara harus seimbang dengan kesalahan yang dibuatnya.4. Asas Larangan Kesewenang-Wenangan Sikap kesewenang-wenangan pejabat pemerintah dalam memutuskan dan melaksanakan suatu keputusan dengan menolak meninjau kembali walaupun sangat merugikan masyarakat luas5. Asas Larangan penyalahgunaan Wewenang Penyalahgunaan wewenang, bilamana suatu wewenang oleh pejabat yang bersangkutan dipergunakan untuk tujuan yang bertentangan atau menyimpang dari apa yang telah ditetapkan semula oleh undang-undang6. Asas Bertindak Cermat Setiap pejabat yang berwenang supaya bertindak cermat dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan perundangan yang berlaku

102

Page 103: Pkn Kelas XI Semester 1&2

Ajaran Keadilan dalam Perilaku Positif *lanjutan*

7. Asas Motivasi Asas ini mendorong setiap administrator negara, agar dalam melaksanakan tugasnya termotivasi atau terdorong untuk selalu melaksanakan tugas sebaik-baiknya.

8. Asas Perlakuan yang Jujur Asas ini menghendaki adanya pemberian kebebasan yang seluas-luasnya kepada warga masyarakat untuk mencari kebenaran. Dalam hal peradilan jika warga masyarakat merasa tidak puas dengan putusan peradilan tingkat bawah supaya diberi kebebasan untuk mencari keadilan pada peradilan tingkat atas (banding)

9. Asas Menanggapi Pengharapan yang Wajar Asas ini menghendaki agar tindakan-tindakan pemerintah dapat menimbulkan pengharapan bagi masyarakat dan harapan tersebut dapat terealisasi. Jadi suatu aturan yang dibuat pemerintah supaya terlaksana di masyarakat

10. Asas Perlindungan atas Pandangan Hidup Asas ini menghendaki agar pejabat administrasi negara menghargai hak atas kehidupan pribadi pegawai negeri. Menurut Muchsan, dalam asas ini perlu adanya pembatasan- pembatasan di Indonesia. Oleh karena itu, sebagai pegawai negeri tindakannya harus mencerminkan dirinya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat yang setia dan taat pada Pancasila dan UUD 1945

7. Asas Motivasi Asas ini mendorong setiap administrator negara, agar dalam melaksanakan tugasnya termotivasi atau terdorong untuk selalu melaksanakan tugas sebaik-baiknya.

8. Asas Perlakuan yang Jujur Asas ini menghendaki adanya pemberian kebebasan yang seluas-luasnya kepada warga masyarakat untuk mencari kebenaran. Dalam hal peradilan jika warga masyarakat merasa tidak puas dengan putusan peradilan tingkat bawah supaya diberi kebebasan untuk mencari keadilan pada peradilan tingkat atas (banding)

9. Asas Menanggapi Pengharapan yang Wajar Asas ini menghendaki agar tindakan-tindakan pemerintah dapat menimbulkan pengharapan bagi masyarakat dan harapan tersebut dapat terealisasi. Jadi suatu aturan yang dibuat pemerintah supaya terlaksana di masyarakat

10. Asas Perlindungan atas Pandangan Hidup Asas ini menghendaki agar pejabat administrasi negara menghargai hak atas kehidupan pribadi pegawai negeri. Menurut Muchsan, dalam asas ini perlu adanya pembatasan- pembatasan di Indonesia. Oleh karena itu, sebagai pegawai negeri tindakannya harus mencerminkan dirinya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat yang setia dan taat pada Pancasila dan UUD 1945

103

Page 104: Pkn Kelas XI Semester 1&2

Ajaran Keadilan dalam Perilaku Positif *lanjutan*

11. Asas Kebijakan Asas ini berhubungan dengan tugas administrasi negara pada umumnya, yakni penyelenggaraan kepentingan umum dalam melaksanakan peraturan perundangan. Oleh karena itu, agar dapat memperoleh hasil yang semaksimal dan seeffektif mungkin, kebijakan yang diambil oleh pejabat administrasi negara tersebut harus mendapat dukungan masyarakat

12. Asas Meniadakan Akibat Suatu Keputusan yang Batal Berdasarkan pasal 9 ayat 1 UU. No. 14 Tahun 1970, menyebutkan : ‘Seorang yang ditangkap, ditahan, dituntut, ataupun diadili tanpa alasan yang berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan berhak menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi”.

13. Asas penyelenggaraan Kepentingan Umum Tindakan positif dan aktif dari pejabat adminstrasi negara adalah penyelenggraan kepentingan umum. Kepentingan umum meliputi kepentingan nasional. Berdasarkan asas ini, kepentingan umum harus lebih didahulukan dari pada kepentingan pribadi, golongan atau daerah. Hal ini tidak mengabaikan asas “ Jus Suum Cuique Tribuere “ yaitu memberi hak mutlak pada hak-hak pribadi.

11. Asas Kebijakan Asas ini berhubungan dengan tugas administrasi negara pada umumnya, yakni penyelenggaraan kepentingan umum dalam melaksanakan peraturan perundangan. Oleh karena itu, agar dapat memperoleh hasil yang semaksimal dan seeffektif mungkin, kebijakan yang diambil oleh pejabat administrasi negara tersebut harus mendapat dukungan masyarakat

12. Asas Meniadakan Akibat Suatu Keputusan yang Batal Berdasarkan pasal 9 ayat 1 UU. No. 14 Tahun 1970, menyebutkan : ‘Seorang yang ditangkap, ditahan, dituntut, ataupun diadili tanpa alasan yang berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan berhak menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi”.

13. Asas penyelenggaraan Kepentingan Umum Tindakan positif dan aktif dari pejabat adminstrasi negara adalah penyelenggraan kepentingan umum. Kepentingan umum meliputi kepentingan nasional. Berdasarkan asas ini, kepentingan umum harus lebih didahulukan dari pada kepentingan pribadi, golongan atau daerah. Hal ini tidak mengabaikan asas “ Jus Suum Cuique Tribuere “ yaitu memberi hak mutlak pada hak-hak pribadi.

104

Page 105: Pkn Kelas XI Semester 1&2

Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

Tuntutan masyarakat tentang keperintahan yang baik diantaranya :

1. penyelenggaraan pemerintahan yang menjamin kepastian hukum, keterbukaan, profesional, dan akuntabel

2. pemerintahan yang menghormati hak azasi manusia dan pelaksanaan demokrasi

3. pemerintahan yang dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan mengutamakan pelayanan prima kepada masyarakat tanpa diskriminasi

4. pemerintahan yang mengakomodasikan kontrol sosial masyarakat

Tuntutan masyarakat tentang keperintahan yang baik diantaranya :

1. penyelenggaraan pemerintahan yang menjamin kepastian hukum, keterbukaan, profesional, dan akuntabel

2. pemerintahan yang menghormati hak azasi manusia dan pelaksanaan demokrasi

3. pemerintahan yang dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan mengutamakan pelayanan prima kepada masyarakat tanpa diskriminasi

4. pemerintahan yang mengakomodasikan kontrol sosial masyarakat

Pemerintahan yang baik didefinisikan sebagai suatu sistem yang memungkinkanterjadinya mekanisme penyelenggaraan pemerintahan negara yang effisien denganmenjaga sinergi yang konstruktif diantara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat

Pemerintahan yang baik didefinisikan sebagai suatu sistem yang memungkinkanterjadinya mekanisme penyelenggaraan pemerintahan negara yang effisien denganmenjaga sinergi yang konstruktif diantara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat

105

Page 106: Pkn Kelas XI Semester 1&2

PrinsipPemerintahan YangBaik

1. prinsip kepastian hukum

2. prinsip keterbukaan

3. prinsip akuntabilitas

4 prinsip profesionalisme

106

Page 107: Pkn Kelas XI Semester 1&2

PrinsipKepastia

nHukum

1. sistem hukum yang benar dan adil, yang meliputi :

hukum nasional, hukum adat dan etika kemasyarakatan

2. pemberdayaan pranata hukum, yang meliputi : kepolisian,

kejaksaan, pengadilan, advokasi (pengacara) dan lembaga kemasyarakatan

3. desentralisasi dalam penyusunan peraturan perundang-undangan, pengambilan keputusan

publik, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat luas

4. pengawasan masyarakat yang dilakukan oleh DPR, dunia pers,

dan masyarakat umum secara transparan, adil dan dapat

dipertanggingjawabkan

107

Page 108: Pkn Kelas XI Semester 1&2

Prinsip Keter

bukaan

1. penciptaan iklim yang kondusif bagi terlaksananya asas desentralisasi dan tyransparansi

2. pelaksanaan hak azasi manusia, seperti hak untuk

hidup layak, hak akan rasa aman dan nyaman,

persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan

3. pemberinian informasi yang benar, jujur dan

tidak diskriminatif

108

Page 109: Pkn Kelas XI Semester 1&2

Prinsip Akunta

bilitas

1. prosedur dan mekanisme kerja yang jelas, tepat dan benar yang diatur dalam peraturan

perundang- undangan dengan mengutamakan pelayanan

kepada masyarakat 2. mampu mempertanggungjawabkan hasil

kerja, terutama yang berkaitan dengan

kepentingan masyarakat umum

3. memberikan sanksi yang tegas bagi aparat

yang melanggar hukum

109

Page 110: Pkn Kelas XI Semester 1&2

PrinsipProfesionalisme

1. sumber daya manusia (SDM) yang memiliki

profesionalitas dan kapabilitas yang memadai,

netral serta didukung dengan etika dan moral

sesuai dengan budaya bangsa Indonesia 2. kemampuan kompetensi dan kode etik

sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku

3. penerapan prinsip merit system di lingkungan

birokrasi

4. modernisasi administrasi negara dengan mengaplikasikan teknologi telekomunikasi dan informatika yang tepat guna

110

Page 111: Pkn Kelas XI Semester 1&2

PENUTUP

AKU KENAL NEGERIKU

TERIMA KASIHSemoga Pembelajaran ini dapat memberikan pengetahuan dan manfaat dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara

111