pkn kelas xi "sengketa internasional"
TRANSCRIPT
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
XI IPS 1Madrasah Aliyah Negeri Jonggol
SENGKETA INTERNASIONAL
Di susun oleh : Kelompok III Anita Ela Nurlaela Gadis Mestya Q. Restu Fauzia Siti Aminah Syifa Rahmadya Achmad Fadillah Deni Budiman Iyang Maulana MZ. Nuryasin Ricky Aditya Rifal Afalah Riki
PENGERTIAN SENGKETA INTERNASIONAL
Sengketa Internasional adalah perselisihan yang terjadi antara:
Negara Dengan Negara, Negara Dengan Individu,Negara dengan badan/lembaga yang menjadi subjek Hukum Internasional
MACAM-MACAM SENGKETA INTERNASIONAL
Sengketa Justisiabel
Sengketa yang dapat diajukan ke pengadilan atas dasar hukum internasional.
Sering disebut sebagai sengketa hukum, karena sengketa ini timbul dari hukum internasional dan diselesaikan dengan menerapkan hukum internasional.
Sengketa Non-justisiabel
sengketa yang bukan merupakan sasaran penyelesaian pengadilan.
Sengketa non-justisiabel sering dikenal sebagai sengketa politik karena hanya melibatkan masalah kebijaksanaan atau urusan lain di luar hukum.
Penyelesaian lebih banyak menggunakan pertimbangan politik. Yang kebanyakan ditempuh dengan jalan diplomasi melalui keahlian diplomasi dari para diplomatnya.
PENYEBAB SENGKETA INTERNASIONAL
Beberapa penyebab yang menjadi sumber Sengketa Internasional :• Perebutan sumber-sumber ekonomi.• Perbedaan penafsiran mengenai isi perjanjian internasioanl.• Salah satu pihak tidak memenuhi kewajiban dalam perjanjian
internasional.• Perebutan pengaruh ekonomi, politik ataupun keamanan regional
dan internasioanal.• Adanya intervensi terhadap harga diri bangsa.• Penghinaan terhadap harga diri bangsa.• Ketidak sepakatan mengenai batas wilayah masing masing negara.
FAKTOR SENGKETA INTERNASIONAL
1. Faktor Ideologi “Pertentangan atau sengketa internasional yang dipicu oeh pertentangan ideology”
2. Faktor Politik “pertentangan yang dipicu oleh adanya kepentingan untuk menguasai bagian wilayah negara atau perbatasan wilayah”
3. Factor Ekonomi “yaitu sengketa yang dipicu oleh adanya perebutan sumberdaya alam”
4. Faktor social budaya “ini terjadi karena perbedaan social budaya”
5. Faktor Pertahanan dan keamanan “yaitu pertentangan atau sengketa yang terjadi karena masing masing pihak mempertahankan daerahnya atau kekuasaanya”
PENYEBEB SENGKETA INTERNASIONAL DI BIDANG POLITIK
1. Klaim dari suatu negara terhadap negara lain secara menyeluruh.
2. Klaim dari suatu negara terhadap sebagian wilayah negara lain.
3. Pertentangan Ideologis, baik akibat ideologi maupun perang dunia ke-2
4. Pertentangan Nasionalis, yaitu perselisihan antara kelompok etnis, rasialis, agama dan bahasa.
PENYEBAB SENGKETA INTERNASIONAL DI BIDANG HUKUM
Ekstradisi “sebuah proses formal di mana seorang tersangka kriminal ditahan oleh suatu
pemerintah diserahkan kepada pemerintahan lain untuk menjalani persidangan atau tersangka
tersebut sudah disidang dan ditemukan bersalah, menjalani hukumnya”
Intervensi Hukum “ikut sertanya pihak ke tiga kedalam proses perkara”
PENYEBAB SENGKETA INTERNASIONAL DI BIDANG EKONOMI
Adanya kesenjangan yang mencolok antara
negara-negara maju dan
terbelakang.
Adanya kekayaan alam yang
berbeda-beda antara negara-
negara lain.
Adanya kesenjangan sumber daya
alam manusia.
Musibah bencana alam.
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIOANAL
Secara Damai
1. Arbitrase“Penyerahan sengketa secara sukarela kepada pihak ketiga yang netral”
2. Yudisial“Melalui suatu pengadilan internasional yang di bentuk sebagaimana mestinya dengan memberlakukan kaidah-kaidah hukum”
3. Rujuk“ Melalui usaha penyesuaian pendapat antara pihak-pihak yang bersengketa secara kekeluargaan”
4. Dibawah Pengawasan PBB5. Peradilan Internasional
“Penyelesaian secara hukum”
Secara Paksa/Kekerasan
1. Perang“Penyelesaian sengketa internasional dengan menguggunakan kekerasan senjata dengan tujuan untuk mengalahkan pihak lawan”
2. Blokade“Mengepung wilayah untuk menentukan wilayah tersebut”
3. Reprisal“Tindakan tidak bersahabat yang di lakukan oleh suatu negara terhadap negara lain”
4. Retorasi“Tindakan tidak bersahabat yang dilakukan oleh suatu negara terhadap negara lain”
5. Embargo“Suatu prosedur lain untuk memperoleh ganti rugi”
PERAN MAHKAMAH INTERNASIONAL DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA
INTERNASIONAL
1. Menerima persoalan atau persengketaan dari negara anggota PBB.
2. Menyelesaikan persoalan yang dapat mengancam perdamaian dunia.
Prosedur Penyelesaian Sengketa Internasional Melalui Mahkamah
Internasional1. Arbitrase Nasional
Pengajuan sengketa internasional kepada arbitrator yang di pilih yang memberi keputusan dengan tidak harus ketat memperhatikan pertimbangan-pertimbangan hukum.
Hal-hal yang harus diperhatikan: Perlunya persetujuan para pihak dalam
setiap tahap proses arbitrase. Sengketa di selesaikan atas dasar
menghormati hukum.
2. Pengadilan Internasional Pertama, pihak-pihak yang
bersengketa setelah mengalami jalan buntu dalam usaha damai.
Kedua, pihak-pihak yang berperkara bisa menunjuk negara lain sebagai pembela atau penasihat.
Ketiga, putusan di ambil dengan mempertimbangkan sumber-sumber hukum nasional yang di gunakan.
KASUS-KASUS SENGKETA
INTERNASIONAL
1. Kasus Afrika Selatan Terjadi sekitar tahun 1970-an, Afrika Selatan menduduki negara Namibia
(Afrika Barat Daya), Pendudukan ini merupakan penjajahan
yang melanggar hukum internasional.
A. Kasus sengketa internasional karena pelanggaran hukum internasional
B. Kasus sengketa internasional karena pelanggaran perjanjian internasional
1. Kasus Rwanda Terjadi sekitar tahun 1992, Pertentangan atara etnik mayoritas Hutu
dengan etnik mayoritas Tutsi yang menguasai pemerintahan Rwanda,
Menewaskan 2000 korban jiwa yang kebanyakan suku Tutsi.
C. Pelanggar hak suatu negara
1. Klaim suatu negara terhadap wilayah negara lain secara menyeluruh.
Contoh :– Persengketa Israel-palestina.– Klaim Irak terhadap sebagian wilayah Kuwait
sebagai bagian dari negaranya.2. Pertentangan politik
Korea selatan yang menganut paham politik liberal (bebas) dengan Korea Utara yang menganut paham politik Komunis.
Yaman Selatan yang menganut paham politik Liberal dengan Yaman Utara yang menganut paham politik Komunis.
Sengketa Internasional Yang Telah Di Putuskan Oleh Mahkamah
Internasional
Persengketaan antara Indonesia-Malaysia Muncul pada tahun 1967 Kasusnya : Kedua negara memasukan wilayah ini
kedalam batas negara masing-masing Kedua negara menyatakan bahwa wilayah ini masuk
dalam wilayah Quo Pihak malaysia akhirnya membangun Resort pariwisata
di wilayaha tersebut karena Malaysia menganggap wilayah itu boleh ditempati,sampai persengketaan selesai.
Dilain sisi, Indonesia memandang wilayah tersebut tidak boleh ditempati selama kasus sengketa belum selesai.
1. Sengketa Pulau Ligitan dan Sipadan
2. Penduduk Namibia oleh Afrika Selatan Sengketa
Afrika Selatan melakukan pendudukan secara terus-menerus di Namibia (Afrika Barat Daya).
Pada tanggal 21 Juni 1971, Mahkamah Internasional menganggap perbuatan tersebut tidak sah dan melanggar hukum internasional.
Mahkamah Internasional mengeluarkan seruan ke semua negara anggota PBB untuk mendukung opininya dengan cara mengakui tidak sahnya pendudukan Afrika Selatan secara terus-menerus di Namibia (Afrika Barat Daya).
3. Indonesia dan Timor Leste
Pemerintah Indonesia dan Timor Leste saling klaim lokasi sengketa yang merupakan batas wilayah kedua negara
Pemerintah Indonesia menganggap pembangunan yang di lakukan pemerintah Timor Leste masuk ke wilayah Indonesia.
Pemerintah Timor Leste menganggap Warga Indonesia di perbatasan merusak pilar batas wilayah kedua negara. Alasannya karena mereka menganggap pemerintah Indonesia kurang mensosialisasikan kepada warga di perbatasan mengenai batas wilayah negaranya.
Karena kasus sengketa tersebut, terjadi bentrokan antara warga kedua negara selama tiga hari.
Terjadi pada Oktober 2013 lalu.
4. Indonesia dengan Filipina
Sengketa Indonesia dengan Filipina adalah perairan laut antara P. Miangas (Indonesia) dengan pantai Mindanao (Filipina).
Dasar laut antara P. Balut (Filipina) dengan pantai Laut Sulawesi yang jaraknya kurang dari 400 mil
Kemudian kasus ini diusung ke Mahkamah Internasional.
5. Jepang dengan China
Memperebutkan kepemilikan Pulau Daioyu/Senkaku
berlangsung lama sejak tahun 1969
6. Inggris dan Argentina Kepulauan Falkland
awalnya diperebutkan Inggris dan Spanyol selama bertahun-tahun. Sampai pada 1816.
Lalu Argentina menyatakan merdeka dari jajahan Spanyol.
Argentina membuat perbatasan wilayah sampai ke pulau Falkland.
Pada akhirnya, Inggris dan Argentinalah yang mempersengketakan pulau tersebut.
Masalah ini kemudian di bawah ke PBB untuk ditindaklanjuti.
7. Abkhazania dan Ossetia Selatan
Abkhazania dan Ossetia Selatan adalah dua negara republik pecahan Georgia di Kaukasus.
Keduanya berupaya untuk melepaskan diri dari Georgania sejak 1920-an.
Lalu kedunya ditetapkan sebagai dua republik otonom.
Abkhazia dan Ossetia Selatan mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1923 dan 1922.
Namun hal itu ditolak oleh PBB, Uni Eropa dan NATO.
8. Kamboja dan Thailand
Sengketa Perbatasan sekitar Candi Preah Vihear antara Kamboja dan Thailand.
Presiden SBY selaku ketua ASEAN merukunkan kepala kedua perdana menteri Kamboja dan Thailand.
Dewan keamanan PBB memberikan amanah kepada ASEAN untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Semoga Bermanfaat
Sekian dan terimakasih........