pkl indussstriii
TRANSCRIPT
BAB II
PT. FIRST MEDIFARMA
A. Uraian Umum
1. Nama Pabrik
First Medifarma
2. Sejarah
Berdiri tahun 1975. Berawal dari took obat bernama “Naga Mas” oleh pemilik pertama mendirikan industri farmasi “Fimeko”. Tahun 1995 pindah kesini (First Medifarma).
3. Struktur Organisasi
-
4. Lokasi dan Luas Area
Lokasi : Jalan Raya Sunorame 41 Candi,Sidoarjo Telp.(031)8963818.
Luas : 5000m2
5. Kepegawaian
a. Jenis dan Jumlah karyawan
Jenis : tenaga ahli
Jumlah : 148 karyawan
b. Disiplin dan Keslamatan Kerja
Di ruang Quality Control dan ruang produksi memakai pakaian pelindung, topi, sepatu.
c. Kesejahteraan/Asuransi Tenaga Kerja
Karyawan didaftarkan dalam Jamsostek.
B .Uraian Khusus
1. CPOB
Sertifikat CPB diperoleh tahun 1995
2. Proses Produksi
a. Penanganan Bahan Awal
Bahan baku didatangkan dari RRC. Bahan datang masuk ke gudang menuju ruang karantina. Setelah di ruang karantina, masuk ke ruang Quality Control (QC). Di ruang QC bahan diuji keulusan, apakah sudah sesuai dengan spesifikasi bahan atau belum. Bila tidak sesuai akan diberi labeh merah dan akan dikembalikan kepada pemasok. Sedang untuk bahan yang release atau sesuai spesifikasi diberi label hijau. Pada label dicantumkan :
Tanggal kelulusan
Nama obat
Nomor batch
Pabrik
Tanggal penerimaan supplier
Nomor analisa
b. Pengelolaan Bahan Awal
Setelah produk release dari quality control, bahan-bahan digunakan untuk produksi yaitu penimbangan,pencampuran, percetakan dan pengemasan (primer dan sekunder). Di penimbangan juga dikontrol pnimbangannya, di pencampuran di control kadar airnya. Setelah jadi granul juga dikontrol. Di percetakan dikontrol beratnya, kerapuhannya, waktu hancurnya, disolusi, kadar, diagnosnya dikontrol oleh orang IRC. Setiap bahan baku ada COAnya.
c. Pengemasan
Pada proses pengemasan dilakukan pemberian bungkus dan label di pengemasan primer dikontrol kebocoran. Di pengemasan sekunder dikontrol kebenaran total berikut nomor batch. Di sini tidak terdapat ruang steril, hanya teerdiri 3 kelas terdapat juga ruang karantina.yang diproduksi biasanya dalam bentuk tablet, cairan, dan cream.
3. Quality Control
a. Alat-alat
Moisture balance : untuk mengukur kadar air
Melting point : untuk mengetahui titik leleh
Mess : untuk mengetahui ukuran partikel granul
High performance liquid chromagraphy (HPLC)
: untuk mengetahui kadar juga memisahkan partikel-partikel.
Spektrofotometer : berfungsi sama dengan HPLC tetapi prosesnya lebih cepat dan reagen yang digunakan lebih murah.
b. Pelaksanaan
Proses quality control selalu dilakukan pada bahan baku. Bahan baku yang baru datang diberi label putih dan selalu dilakukan uji kualitas oleh quality control. Barang yang sedang dalam proses pemeriksaan diberi label kuning dan diletakkan di gudang karantina. Setelah dinyatakan release oleh quality control, diberi label hijau dan dapat meneruskan proses selanjutnya, jika tidak release diberi label merah.
4. Pengelolaan Limbah
Pengolahan limbah dapat dibagi menjadi 2 :
1. Dimanfaatkan/digunakan lagi, misalnya : karton, plastic, tutup botol
2. Tidak dimanfaatkan lagi
Untuk limbah yang tidak dimanfaatkan lagi dibagi menjadi 2 bentuk yaitu paat dan cair.
a. Padat
Untuk limbah padat dikumpulkan di gas kolektor yang dilengkapi 3 bagian, hasil di bagian bawah dikumpulkan. Cara kerja sama dengan Rumah Sakit Sido.
b. Cair
Untuk limbah cair :
Dimasukkan ke unit pengolahan limbah
Sistem bertingkat dimasukkan ke bak penampungan berjumlah 9 bak
Bak ke 3 ada kalsium karbonat dan arang
Bak ke 7 dan ke 8 diberi kalsium karbonat dan arang juga tetapi dalam kadar kecil.
Control hayati menggunakan ikan nila
Tiap bulan diambil sampel oleh badan penelitian limbah.
5. Hyperkes
PT. First Medifarma sangat memperhatikan hygiene perusahaan dan kesehatan kerja karena ini merupakan bagian dari usaha kesehatan masyarkat yang ditujukan tidak hanya kepada masyarakat di sekitar perusahaan dan umum yang menjadi konsumen hasil produksi.
Usaha-usaha yang dilakukan antara lain mewajibkan para karyawan untuk memakai pakaian kerja dan perlengkapannya (tutup kepala, masker, dan alas kaki), memeriksakan para karyawan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan. Seluruh karyawan diikutsertakan dalam Jamsostek.
Adapun tujuan hyperkes sendiri adalah untuk mencapai derajat kesehatan tenga kerja setinggi-tingginya sehingga dapat meningkatkan produksi usaha yang dilakukan antara lain :
1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kecelakaan akibat kerja.
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan tenaga kerja.
3. Perawatan dan peningkatan daya produktifitas tenaga manusia.
4. Perlindungan masyarakat luas (konsumen) dari bahaya yang mungkin ditimbulkan dari produksi perusahaan.
6. Pemasaran Produk
Pemasaran hasil produksi diserahkan pada pihak distributor tunggal PT. First Medifarama yaitu PT. Rejeki Mitra Farma dan disebarkan ke seluruh wilayah Indonesia, kebanyakan produk yang dipasarkan di luar Pulau Jawa adalah Obat Generik.