pik kelompok 4(2)

63
KELOMPOK 4 Muhammad Anshori (21011014065) Nailatul Fadhillah (210110140069) Pratami Ananda Rambitan (210110140084) Saddam Ali (21011014121) Siti Raissa Qadarida Rahmatiana (21011014064) KOMUNIKASI DAN HUBUNGAN ANTARPRIBADI 1 PIK

Upload: hanpyfr

Post on 16-Jan-2017

383 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pik   kelompok 4(2)

KELOMPOK 4Muhammad Anshori (21011014065)

Nailatul Fadhillah (210110140069)Pratami Ananda Rambitan (210110140084)

Saddam Ali (21011014121) Siti Raissa Qadarida Rahmatiana (21011014064)

KOMUNIKASI DAN HUBUNGAN ANTARPRIBADI

1

PIK

Page 2: Pik   kelompok 4(2)

NAILATUL FADHILLAHSADDAM ALI,MUHAMMAD ANSHORI

SITI RAISSA QADARIDA RAHMATIANAPRATAMI ANANDA RAMBITAN

WAWANCARAMEMPERBAIKI KOMUNIKASI

ANTARPRIBADI DAN MANAJEMEN KONFLIK

PENGEMBANGAN DAN PERUSAKAN HUBUNGAN

PENDAHULUAN KOMUNIKASI DAN HUBUNGAN ANTARPRIBADI

Topik Pembahasan

1 2

3 4

Page 3: Pik   kelompok 4(2)

3

PIK

PENDAHULUAN KOMUNIKASI DAN

HUBUNGAN ANTARPRIBADI

Page 4: Pik   kelompok 4(2)

PENDAHULUAN KOMUNIKASI DAN HUBUNGAN ANTARPRIBADI

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI HUBUNGAN

ANTARPRIBADIDAYA TARIK

ANTARPRIBADI

Page 5: Pik   kelompok 4(2)

KOMUNIKASI ANTARPRIBADIDEFINISI BERDASARKAN KOMPONEN

Menjelaskan komunikasi antarpribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya.DEFINISI BERDASARKAN HUBUNGAN DIADIK

(RELATIONSHIP DYADIC)Komunikasi antarpribadi sebagai komunikasi

yang berlangsung antara dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan yang sudah jelas.

DEFINISI BERDASARKAN PENGEMBANGAN (DEVELOPMENT) :

Komunikasi antarpribadi dilihat sebagai akhir dari perkembangan komunikasi yang tidak

pribadi pada satu ekstrim dan menjadi pribadi pada ekstrim lain.

Hal ini dipengaruhi oleh :• Prediksi berdasarkan psikologis.• Pengetahuan yang menjelaskan.• Aturan yang ditetapkan pribadi.

BACK

Page 6: Pik   kelompok 4(2)

HUBUNGAN ANTARPRIBADI

TAHAP-TAHAP HUBUNGANANTARPRIBADI

KELUASAN DAN KEDALAMAN HUBUNGAN BERBEDA-BEDA

BACK

Page 7: Pik   kelompok 4(2)

HUBUNGAN TERBINA MELALUI TAHAP:

KONTAK

KETERLIBATAN

KEAKRABAN

PERUSAKAN

PEMUTUSAN

KELUAR

KELUAR

KELUAR

KELUAR

KELUAR

BACK

Page 8: Pik   kelompok 4(2)

KELUASAN DAN KEDALAMAN HUBUNGAN BERBEDA

Jumlah topik yang dibicarakan dan derajat personal yang digunakan pada topik pembicaraan dapat

menguraikan hubungan.Banyaknya topik yang dikomunikasikan disebut keluasan (breadth), derajat dalamnya disebut

kedalaman (depth).Penetrasi sosial

Pada tahap awal topik yang dibahas sedikit dan dangkal, namun semakin lama pada tahap-tahap selanjutnya topik yang dibahas semakin luas dan

dalam.Depenetrasi sosial

Hubungan sudah mulai rusak, keluasan dan kedalaman mulai berkurang atau berbalik arah dengan sendirinya.

BACK

Page 9: Pik   kelompok 4(2)

DAYA TARIK ANTARPRIBADI1. DAYA TARIK :

• FISIK• KEPRIBADIAN

2. KEDEKATAN (PROKSIMITAS)

3. PENGUKUHAN atau PENGHARGAAN

4. KESAMAAN

5. SALING MELENGKAPI (COMPLEMENTARITY)

Page 10: Pik   kelompok 4(2)

HIPOTESIS KEPUTUSANMengatakan bahwa manusia berkawan dan atau berkencan

dengan mereka yang setara dengan kita dalam hal daya

tarik fisik.

Page 11: Pik   kelompok 4(2)

PENGEMBANGAN DAN KERUSAKAN HUBUNGAN

Page 12: Pik   kelompok 4(2)

TOPIK

Definisi dan alasan pengembangan hubungan Memprakarsai hubungan: Jumpa pertama

Perusakan hubungan dan sebab-sebabnya

Perubahan yang terjadi ketika komunikasihubungan memburuk

Page 13: Pik   kelompok 4(2)

Pengembangan Hubungan

Kontak dengan orang lain begitu pentingnya sehingga kultur kita telah membentuk segala macam substitusi untuk menggantikan ketiadaan hubungan ini. (Desmond Morris, Intimate Behavior: 1972)

Page 14: Pik   kelompok 4(2)

1.• Mengurangi kesepian

2.• Mendapatkan rangsangan

3.• Memaksimalkan kesenangan &

meminimalkan penderitaan

Mengapa manusia memiliki hasrat untuk mengembangkan hubungan?

Page 15: Pik   kelompok 4(2)

MENGURANGI KESEPIANKontak dengan sesama manusia mengurangi kesepian.

Kesendirian BUKAN BERARTI selalu merasa kesepian

Meskipun kita bersama orang lain, kita mempunyai kebutuhan yang terpenuhi akan kontak yang dekat – kadang-kadang secara fisik maupun secara emosional, dan lebih sering kedua-duanya. (Peplau & Periman, 1982; Rubenstein & Shaver, 1982.)

Page 16: Pik   kelompok 4(2)

MENDAPATKAN RANGSANGAN (STIMULASI)

Manusia adalah makhluk intelektual, maka kita membutuhkan stimulasi intelektual

Manusia adalah makhluk fisik, maka kita membutuhkan stimulasi fisik

Manusia adalah makhluk emosional, maka kita membutuhkan stimulasi emosional

First thing you have to know: Kontak antarmanusia merupakan salah satu cara terbaik untuk mendapatkan stimulasi!

Page 17: Pik   kelompok 4(2)

MENDAPATKAN PENGETAHUAN DIRI (SELF-KNOWLEDGE)Sebagian besar melalui kontak

dengan sesama manusialah kita belajar mengenai diri kita sendiri. Dalam diskusi tentang kesadaran-diri telah dijelaskan bahwa kita melihat diri sendiri sebagian melalui mataorang lain. Persepsi diri kita sangat dipengaruhi oleh apa yang kita yakini dipikirkan orang tentang diri kita

Page 18: Pik   kelompok 4(2)

MEMAKSIMALKAN KESENANGAN, MEMINIMALKAN PENDERITAAN

“Kita berusaha berhubungan dengan manusia lain untuk memaksimalkan kesenangan dan meminimalkan penderitaan.”

Page 19: Pik   kelompok 4(2)

MEMPRAKARSAI HUBUNGAN

Page 20: Pik   kelompok 4(2)

JUMPA PERTAMA

Meneliti kualitas

Melihat lampu hijau

Membuka perjumpaan

Topik yang memadukan

Ciptakan citra yang menyenangkan

Page 21: Pik   kelompok 4(2)

Perilaku nonverbal yang membantu dalam memprakarsai hubungan

Ciptakan kontak mata

Mengisyaratkan minat dan tanggapan positif

Memusatkan perhatian

Mengupayakan kedekatan jarak

Menjaga postur tubuh yang terbuka

Memberikan tanggapan yang nyata

Mengukuhkan perilaku positif

Menghindari sikap berlebihan

Page 22: Pik   kelompok 4(2)

Perilaku verbal yang membantu dalam memprakarsai hubungan

Berkenalan

Memusatkan pembicaraan mengenai pihak kedua

Saling memberikan pujian

Mengeluarkan aura semangat positif

Menekankan pada hal-hal positif

Menghindari pengungkapan diri yang negatif atau terlalu intim

Mencari kesamaan

Page 23: Pik   kelompok 4(2)

PERUSAKAN HUBUNGAN

Page 24: Pik   kelompok 4(2)

Perusakan hubungan: melemahnya ikatan yang mempertalikan orang bersama

Page 25: Pik   kelompok 4(2)

PERUSAKAN HUBUNGAN DAPAT TERJADI DALAM:

Perusakan berangsur: salah satu pihak mengembangkan hubungan dekat dengan

pasangan baru dan hubungan baru ini perlahan-lahan menyingkirkan pasangan lama.

Perusakan mendadak: salah satu pihak atau kedua pihak melanggar sesuatu yang

sangat penting bagi hubungan tersebut

Page 26: Pik   kelompok 4(2)

Manfaat putusnya hubunganMemberi waktu bagi kedua belah pihak untuk memperoleh kembali

kebebasan dan kemandirian mereka

Memberi waktu untuk merenungkan kembali kedua belah

pihak serta hubungan tersebut

Memberi waktu keproduktifan bagi kedua belah pihak

Page 27: Pik   kelompok 4(2)

SEBAB PERUSAKAN HUBUNGANSemakin memudar alasan untuk membina hubungan

Adanya pihak ketiga

Perubahan sifat hubungan

Harapan yang tak terkatakan

Ketidakpuasaan seksMasalah yang berkaitan dengan pekerjaan

Kesulitan keuanganBeban pengorbanan dan kebahagiaan yang tidak adil

Melunturnya komitmen

Page 28: Pik   kelompok 4(2)

Perubahan komunikasi dalam hubungan yang sedang memburuk

Penarikan diri

Berkurangnya pengungkapan diri

Kebohongan semakin sering muncul Berkurangnya reaksi

evaluatif yang positif dan bertambahnya reaksi evaluatif yang negatifBerkurangnya permintaan akan

perilaku yang menyenangkan dan meningkatnya permintaan untuk

menghentikan perilaku negatif

Berkurangnya tindakan saling memuji

Page 29: Pik   kelompok 4(2)

29

PIK

Memperbaiki Komunikasi Antarpribadi dan

Manajemen Konflik.

Page 30: Pik   kelompok 4(2)

30

Pembahasan

Manajemen Konflik

Ancangan Humanistik Untuk Efektivitas Antarpribadi

Ancangan Pragmatis Untuk Efektivitas Antarpribadi

Ancangan Pergaulan Sosial Untuk Efektivitas Antarpribadi

Page 31: Pik   kelompok 4(2)

31

Ancangan Humanistik (Ancangan lunak) mempunyai lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu: Keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality).

Ancangan Humanistik Untuk Efektivitas Komunikasi Antarpribadi

Page 32: Pik   kelompok 4(2)

32

5 Kualitas Umum Yang Dipertimbangkan dalam ancangan lunak1. Komunikator yang efektif harus terbuka pada orang yang diajaknya berinteraksi. 2. Mengacu pada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus atau rangsangan yang datang. 3. Menyangkut kepemilikan perasan dan kepemilikan.

Keterbukaan

Empati adalah sebagai kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain pada saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu.

Empati

Sikap mendukung dapat diperlihatkan dengan bersikap deskriptif, bukan evaluatif, spontan, bukan strategi, dan profisional bukan sangat yakin.

Sikap Mendukung

1. Komunikasi antarpribadi terbina jika orang memilki sikap positif terhadap diri merka sendiri.

2. perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umunya sangat penting untuk interaksi yang efektif.

Sikap Positif

KesataraanKomunikasi antarpribadi akan lebih efektif apabila suasananya setara. Cth: “Salah satu dari kita harus memanggil dosen, apakah kamu menghendaki saya yang melakukannya, atau kamu mau melakukannya sendiri?”

Page 33: Pik   kelompok 4(2)

Ancangan Pragmatis Untuk Efektivitas Antarpribadi

Page 34: Pik   kelompok 4(2)

Ancangan Pragmatis Untuk Efiktivitas Antarpribadi

Ancangan pragmatis, keprilakuan, atau sering dikatakan sebagai ancangan ”keras” untuk efektivitas antarpribadi, adakalanya dinamai model kompetensi, memusatkan pada perilaku yang spesifik yang harus digunakan oleh komunikator untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Model ini juga menawarkan lima kualitas efektivitas:

• Kepercayaan diri (confidence)• Kebersatuan (Immediacci)• Manajemen interaksi (Interaction Mangement)• Daya ekspresi (Expresiveness), dan• Orientasi ke pihak lain (Author Orientation)

Page 35: Pik   kelompok 4(2)

Kepercayaan Diri & Kebersatuan

1. Kepercayaan DiriKomunikator yang efektif memiliki kepercayaan diri sosial yang artinya perasaan cemas tidak dengan mudah dilihat oleh orang lain.

2. Kebersatuan (Immediaccy)Kebersatuan mengacu pada penggabungan antara pembicara dan pendengar yaitu terciptanya rasa kebersamaan dan kebersatuan.

Page 36: Pik   kelompok 4(2)

3. Manajemen Interaksi (Interaction Management)

Manajemen InteraksiKomunikator yang efektif mengendalikan interaksi untuk kepuasan kedua pihak. Dalam manajaemen interaksi yang efektif, tidak seorangpun merasa diabaikan atau merasa menjadi tokoh penting. Masing-masing pihak berkontribusi dalam keseluruhan komunikasi.

Pemantauan-Diri (Self-Monitoring).Pemantauan diri berhubungan secara integral dengan manajemen interaksi antarpribadi. Pemantauan diri adalah manipulasi citra yang kita tampilkan kepada pihak lain (Snyder, 1986). Pemantaun-diri yang cermat selalu menyesuaikan perilaku mereka menurut umpan balik dari pihak lain, guna mendapatkan efek yang paling menyenangkan.

Page 37: Pik   kelompok 4(2)

4. Daya Ekspresi

Daya ekspresi mengacu pada keterampilan mengkomunikasikan keterlibatan tulus dalam inter aksi antarpribadi. Kita berperan serta dalam permainan dan tidak sekadar menjadi penonton. Daya ekspresi sama dengan keterbukaan dalam hal penekanannya pada keterlibatan, dan ini mencakup, missalnya, ekspresi tanggungjawab atas pikiran dan perasaan, mendorong daya ekspresi atau keterbukaan orang lain, dan memberikan umpan balik yang relevan dan patut.

Page 38: Pik   kelompok 4(2)

5. Orientasi Kepada Orang Lain

Orientasi kepada orang lain adalah lawan dari orientasi kepada diri sendiri. Orientasi mengacu pada emampuan kita untuk menyesuaikan diri dengan lawan bicara selama perjumpaan antarpribadi. Orientasi ini mencakup pengkomunikasian perhatian dan minat terhadap apa yang dikatakan lawan bicara.

Page 39: Pik   kelompok 4(2)

Ancangan Pergaulan Sosial untuk Efektivitas

Page 40: Pik   kelompok 4(2)

Ancangan Pergaulan Sosial untuk Efektivitas

Model lain dari mana prinsip-prinsip efektivitas antarpribadi dapat diturunkan adalah model teori pergaulan sosial (social exchange theory). Teori pergaulan sosial mengatakan bahwa kita mengembangkan hubungan bila manfaatnya lebih besar daripada biaya yang harus kita keluarkan. Kita melibatkan diri dalam hubungan yang akan memberikan keuntungan bagi kita.

Tetapi keuntungan ini menuntut biaya atau “bayaran” tertentu. Sebagai contoh, untuk memperoleh keuntungan keuangan, anda harus bekerja dan dengan demikian mengorbankan sebagian kebebasan anda.

Page 41: Pik   kelompok 4(2)

Teori Kesetaraan (Ekuitas)Kita bukan saja menginginkan manfaat yang lebih besar daripada biaya yang kita keluarkan, melainkan kita juga menghendaki manfaat yang kita dan mitra kita terima sebanding dengan biaya yang masing-masing kita keluarkan.Kita dapat dengan mudah menemukan pedoman-pedoman praktis untuk efektivitas komunikasi antarpribadi dalam ancangan ini, berikut adalah 4 diantaranya.

Page 42: Pik   kelompok 4(2)

1. Bertukar ManfaatDalam setiap hubungan, selalu ada biaya. Imbangilah biaya ini dengan memepertukarkan manfaat atau kesenangan (khususnya perilaku saling mengasihi).

2. Menanggung beban biaya bagian andaSeperti jelas dari teori ekuitas, kita merasa tidak puas bila kita harus memikul bagian biaya secara tidak adil. Ingatlah bahwa mitra kita juga akan merasakan hal yang sama. Bila mitra anda memikul beban biaya yang lebih besar, pikullah sebagian darinya agar hubungan lebih setara.

Page 43: Pik   kelompok 4(2)

3. Mengintensifkan pertukaran manfaat saat biaya meningkatBila hubungan mengalami masalah, inilah saat untuk menerapkan ancangan aktif dan mengintensifkan pertukaran manfaat dan dukungan.

4. Memperbesar manfaat untuk mengurangi daya tarik alternatifBila biaya hubungan melampaui manfaatnya, daya tarik alternatif meningkat tapi bila sebaliknya maka daya tarik alternatif menurun.

Page 44: Pik   kelompok 4(2)

Manajemen Konflik dalam Konteks Komunikasi Antar Pribadi

Page 45: Pik   kelompok 4(2)

Jenis Konflik Efektif• BERKELAHI SECARA SPORTIF. Jagalah agar anda hanya

menyerang “daerah” yang tidak menyakiti pihak lawan dan tidak akan menyebabkan semakin parahnya permusuhan dan kemarahan.

Page 46: Pik   kelompok 4(2)

• TANGGUNG JAWAB (pikiran dan perasaan). Bila tidak sependapat dengan mitra anda atau menjumpai perilakunya yang tidak benar, katakanlah, misalnya, “saya tidak setuju dengan ...” atau “saya tidak menyukai hal itu bila kamu ...”. janganlah mengelakkan tanggung jawab dengan mengatakan misalnya, “ semua orang bilang kamu salah mengenai ...”

• LANGSUNG DAN SPESIFIK. Pusatkan konflik anda pada saat kini dan di sini, jangan melantur ke masalah-masalah yang terjadi dua bulan yang lalu, melibatkan tambahan musuh. Jangan sok membaca pikiran dan menuduhkan motif.

Jenis Konflik Efektif

Page 47: Pik   kelompok 4(2)

Jenis Konflik Efektif• BERTENGKAR SECARA AKTIF. Jangan tutup telinga dan

pikiran anda selama pertengkaran (jangan mencoba untuk menghindar). Jika konflik ingin diselesaikan, maka harus dihadapi secara aktif oleh kedua pihak.

• GUNAKAN HUMOR untuk meredakan ketegangan. Bukan humor yang bersifat sarkastik untuk menyindir atau mempermalukan pihak lain. Hindarilah humor untuk memenangkan perang atau menjatuhkan pihak lain.

Page 48: Pik   kelompok 4(2)

Jenis Konflik Tidak Produktif• Penghindaran. Salah satu reaksi paling sering

dilakukan. dalam bentuk pelarian fisik (meninggalkan tempat konflik, tidur, atau menyetel radio keras-keras) atau secara psikologis (tidak menanggapi argumen atau masalah yang dikemukakan).

• Minimasi. mengganggap enteng perasaan pihak lain. kita mengatakan dan barangkali percaya, bahwa konflik, penyebabnya, dan akibatnya sama sekali tidak penting.

Page 49: Pik   kelompok 4(2)

• non-negosiasi, tidak mau mendiskusikan atau mendengarkan argumen pihak lain. memaksakan pendapat sampai pihak lain menyerah.

Jenis Konflik Tidak Produktif

Page 50: Pik   kelompok 4(2)

• Menyalahkan. Menerapkan strategi bertengkar yang disebut menyalahkan (blaming) orang lain juga terkadang menyalahkan diri sendiri.

• Meredam. teknik bertengkar yang secara harfiah membungkam pihak lain. Sering digunakan adalah menangis, berpura-pura sangat emosional, dan bahkan melakukan reaksi “fisik” tertentu (sakit kepala atau sesak napas).

• Karung goni. Tindakan menimbun kekecewaan dan kemudian menumpahkannya pada lawan bertengkar.

• Manipulasi. Konflik terbuka dihindari. salah satu pihak berusaha mengalihkan konflik dengan bersikap seoalh-olah konflik telak berakhir.

Jenis Konflik Tidak Produktif

Page 51: Pik   kelompok 4(2)

WAWANCARA

Page 52: Pik   kelompok 4(2)

Satu bentuk komunikasi antarpribadi di mana dua orang berinteraksi terutama

dalam format tanya-jawab untk mencapai tujuan tertentu.

Wawancara

Page 53: Pik   kelompok 4(2)

JENIS-JENIS WAWANCARA

Wawancara Informasi

Wawancara Persuasif

Wawancara Penilaian

Wawancara Pengundura

n Diri

Wawancara Penerimaan

Karyawan

Wawancara Konseling

Page 54: Pik   kelompok 4(2)

Wawancara Informasi

Pewawancara mencari tahu beberapa hal tentang orang yang diwawancarai, biasanya orang yang berprestasi atau memiliki reputasi tertentu.

Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mendapatkan informasi spesifik dari seseorang yang dianggap mengetahui sesuatu yang tidak diketahui oleh orang lain.Contoh :

Wawancara yang dilakukan oleh pembela selama suatu sidang pengadilan

Page 55: Pik   kelompok 4(2)

Wawancara Persuasif

Pewawancara mengajukan pertanyaan yang mengarahkan orang yang

diwawancara untuk sampai pada hasil yang dikehendaki.

Tujuannya adalah untuk mengubah sikap atau perilaku seseorang.

Contoh : Misalnya seorang tamu tampil dalam sebuah program talkshow di televisi dan berbicara mengenai film baru, informasi tertentu dikomunikasikan, kemudian ia berusaha meyakinkan pemirsa untuk menonton film tersebut. Usaha tersebutlah yang kemudian kita sebut dengan unsur persuasif dalam wawancara.

Page 56: Pik   kelompok 4(2)

Wawancara Penilaian Merupakan evaluasi kinerja orang yang diwawancara, dinilai oleh manajemen atau kolega yang lebih berpengalaman. Tujuannya adalah menemukan bagian-bagian dimana pihak yang diwawancara berprestasi dengan baik, dan di bagian mana yang bersangkutan kurang berprestasi dan mengapa, lalu kemudian dilakukan perbaikan. Wawancara ini penting karena dapat membantu anggota baru dari suatu organisasi melihat bagaimana kesesuaian prestasi mereka dengan harapan para pengambil keputusan di organisasi itu.

Contoh : Mungkin anda pernah melihat ada seorang staf dinas pendidikan mengamati kegiatan belajar mengajar di kelas anda dulu ketika SMA, barangkali pengamat ini sedang mengamati guru anda sebagai bagian dari wawancara penilaian.

Page 57: Pik   kelompok 4(2)

Wawancara Pengunduran diri Membantu perusahaan untuk melakukan evaluasi, dengan mencari tahu alasan karyawannya mengundurkan diri. Tujuannya adalah membuat pengunduran diri ini terjadi secara menyenangkan dan efisien baik bagi karyawan mapun perusahaan. Wawancara ini telah dilakukan oleh sekitar 80 persen dari seluruh perusahaan di Amerika Serikat.

Page 58: Pik   kelompok 4(2)

Wawancara Penerimaan Karyawan

Dalam wawancara ini, banyak informasi dan persuasi saling dipertukarkan. Pewawancara akan menggali informasi tentang anda, minat anda dan bakat anda dan begitu pula sebaliknya, anda akan tahu keadaan perusahaan, manfaatnya dan keunggulannya.

Page 59: Pik   kelompok 4(2)

Wawancara Konseling

Biasanya wawancara dilakukan oleh orang yang telah berlatih dibidang psikologi. Tujuan wawancara ini adalah membantu seseorang untuk dapat lebih efektif, bergaul secara lebih baik dengan teman, kerabat, anak-anak atau kekasih. Agar wawancara ini ada manfaatnya, pewawancara harus banyak mempelajari orang yang diwawancara, kebiasaaan, masalah, persepsi diri, tujuan, dan sebagainya.

Contoh :Orang yang sedang punya banyak masalah, biasanya pergi ke psikiater untuk menghilangkan stress dengan memceritakan masalah yang sedang dihadapi dan meminta tanggapan dari si ahli.

Page 60: Pik   kelompok 4(2)

URUTAN DALAM PROSES WAWANCARA

• menyiapkan diri• menetapkan sasaran• menyiapkan jawaban dan pertanyaan

Sebelum wawancara

• melakukan presentasi diri yang Efektif• Tiba tepat waktu• membina hubungan dengan pewawancara• Demonstrasikan komunikasi antarpribadi yang efektif

Selama wawancara

• mengkaji wawancara secara mental• tindak lanjut

Setelah wawancara

Page 61: Pik   kelompok 4(2)

Perilaku yang Efektif dalam Situasi Wawancara

Keterbukaan

Empati

Sikap mendukung

Sikap positif

Kesetaraan

Keyakinan diri

Kebersatuan

Manajemen Interaksi

Daya

Page 62: Pik   kelompok 4(2)

Perilaku yang Menimbulkan Kesan Negatif dalam Wawancara

Keterampilan komunikasi yang buruk

Suara yang lemah

Kesalahan dalam ejaan atau tata bahasa

Penampilan pribadi yang buruk

Pakaian yang tidak pantas

Penampilan yang tidak rapi

Kurang ramah

Persiapan yang buruk

Tidak memperhatikan pewawancara

Jawaban terhadap pertanyaan tidak jelas

Page 63: Pik   kelompok 4(2)