pik kelompok 4(2)
TRANSCRIPT
KELOMPOK 4Muhammad Anshori (21011014065)
Nailatul Fadhillah (210110140069)Pratami Ananda Rambitan (210110140084)
Saddam Ali (21011014121) Siti Raissa Qadarida Rahmatiana (21011014064)
KOMUNIKASI DAN HUBUNGAN ANTARPRIBADI
1
PIK
NAILATUL FADHILLAHSADDAM ALI,MUHAMMAD ANSHORI
SITI RAISSA QADARIDA RAHMATIANAPRATAMI ANANDA RAMBITAN
WAWANCARAMEMPERBAIKI KOMUNIKASI
ANTARPRIBADI DAN MANAJEMEN KONFLIK
PENGEMBANGAN DAN PERUSAKAN HUBUNGAN
PENDAHULUAN KOMUNIKASI DAN HUBUNGAN ANTARPRIBADI
Topik Pembahasan
1 2
3 4
3
PIK
PENDAHULUAN KOMUNIKASI DAN
HUBUNGAN ANTARPRIBADI
PENDAHULUAN KOMUNIKASI DAN HUBUNGAN ANTARPRIBADI
KOMUNIKASI ANTARPRIBADI HUBUNGAN
ANTARPRIBADIDAYA TARIK
ANTARPRIBADI
KOMUNIKASI ANTARPRIBADIDEFINISI BERDASARKAN KOMPONEN
Menjelaskan komunikasi antarpribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya.DEFINISI BERDASARKAN HUBUNGAN DIADIK
(RELATIONSHIP DYADIC)Komunikasi antarpribadi sebagai komunikasi
yang berlangsung antara dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan yang sudah jelas.
DEFINISI BERDASARKAN PENGEMBANGAN (DEVELOPMENT) :
Komunikasi antarpribadi dilihat sebagai akhir dari perkembangan komunikasi yang tidak
pribadi pada satu ekstrim dan menjadi pribadi pada ekstrim lain.
Hal ini dipengaruhi oleh :• Prediksi berdasarkan psikologis.• Pengetahuan yang menjelaskan.• Aturan yang ditetapkan pribadi.
BACK
HUBUNGAN ANTARPRIBADI
TAHAP-TAHAP HUBUNGANANTARPRIBADI
KELUASAN DAN KEDALAMAN HUBUNGAN BERBEDA-BEDA
BACK
HUBUNGAN TERBINA MELALUI TAHAP:
KONTAK
KETERLIBATAN
KEAKRABAN
PERUSAKAN
PEMUTUSAN
KELUAR
KELUAR
KELUAR
KELUAR
KELUAR
BACK
KELUASAN DAN KEDALAMAN HUBUNGAN BERBEDA
Jumlah topik yang dibicarakan dan derajat personal yang digunakan pada topik pembicaraan dapat
menguraikan hubungan.Banyaknya topik yang dikomunikasikan disebut keluasan (breadth), derajat dalamnya disebut
kedalaman (depth).Penetrasi sosial
Pada tahap awal topik yang dibahas sedikit dan dangkal, namun semakin lama pada tahap-tahap selanjutnya topik yang dibahas semakin luas dan
dalam.Depenetrasi sosial
Hubungan sudah mulai rusak, keluasan dan kedalaman mulai berkurang atau berbalik arah dengan sendirinya.
BACK
DAYA TARIK ANTARPRIBADI1. DAYA TARIK :
• FISIK• KEPRIBADIAN
2. KEDEKATAN (PROKSIMITAS)
3. PENGUKUHAN atau PENGHARGAAN
4. KESAMAAN
5. SALING MELENGKAPI (COMPLEMENTARITY)
HIPOTESIS KEPUTUSANMengatakan bahwa manusia berkawan dan atau berkencan
dengan mereka yang setara dengan kita dalam hal daya
tarik fisik.
PENGEMBANGAN DAN KERUSAKAN HUBUNGAN
TOPIK
Definisi dan alasan pengembangan hubungan Memprakarsai hubungan: Jumpa pertama
Perusakan hubungan dan sebab-sebabnya
Perubahan yang terjadi ketika komunikasihubungan memburuk
Pengembangan Hubungan
Kontak dengan orang lain begitu pentingnya sehingga kultur kita telah membentuk segala macam substitusi untuk menggantikan ketiadaan hubungan ini. (Desmond Morris, Intimate Behavior: 1972)
1.• Mengurangi kesepian
2.• Mendapatkan rangsangan
3.• Memaksimalkan kesenangan &
meminimalkan penderitaan
Mengapa manusia memiliki hasrat untuk mengembangkan hubungan?
MENGURANGI KESEPIANKontak dengan sesama manusia mengurangi kesepian.
Kesendirian BUKAN BERARTI selalu merasa kesepian
Meskipun kita bersama orang lain, kita mempunyai kebutuhan yang terpenuhi akan kontak yang dekat – kadang-kadang secara fisik maupun secara emosional, dan lebih sering kedua-duanya. (Peplau & Periman, 1982; Rubenstein & Shaver, 1982.)
MENDAPATKAN RANGSANGAN (STIMULASI)
Manusia adalah makhluk intelektual, maka kita membutuhkan stimulasi intelektual
Manusia adalah makhluk fisik, maka kita membutuhkan stimulasi fisik
Manusia adalah makhluk emosional, maka kita membutuhkan stimulasi emosional
First thing you have to know: Kontak antarmanusia merupakan salah satu cara terbaik untuk mendapatkan stimulasi!
MENDAPATKAN PENGETAHUAN DIRI (SELF-KNOWLEDGE)Sebagian besar melalui kontak
dengan sesama manusialah kita belajar mengenai diri kita sendiri. Dalam diskusi tentang kesadaran-diri telah dijelaskan bahwa kita melihat diri sendiri sebagian melalui mataorang lain. Persepsi diri kita sangat dipengaruhi oleh apa yang kita yakini dipikirkan orang tentang diri kita
MEMAKSIMALKAN KESENANGAN, MEMINIMALKAN PENDERITAAN
“Kita berusaha berhubungan dengan manusia lain untuk memaksimalkan kesenangan dan meminimalkan penderitaan.”
MEMPRAKARSAI HUBUNGAN
JUMPA PERTAMA
Meneliti kualitas
Melihat lampu hijau
Membuka perjumpaan
Topik yang memadukan
Ciptakan citra yang menyenangkan
Perilaku nonverbal yang membantu dalam memprakarsai hubungan
Ciptakan kontak mata
Mengisyaratkan minat dan tanggapan positif
Memusatkan perhatian
Mengupayakan kedekatan jarak
Menjaga postur tubuh yang terbuka
Memberikan tanggapan yang nyata
Mengukuhkan perilaku positif
Menghindari sikap berlebihan
Perilaku verbal yang membantu dalam memprakarsai hubungan
Berkenalan
Memusatkan pembicaraan mengenai pihak kedua
Saling memberikan pujian
Mengeluarkan aura semangat positif
Menekankan pada hal-hal positif
Menghindari pengungkapan diri yang negatif atau terlalu intim
Mencari kesamaan
PERUSAKAN HUBUNGAN
Perusakan hubungan: melemahnya ikatan yang mempertalikan orang bersama
PERUSAKAN HUBUNGAN DAPAT TERJADI DALAM:
Perusakan berangsur: salah satu pihak mengembangkan hubungan dekat dengan
pasangan baru dan hubungan baru ini perlahan-lahan menyingkirkan pasangan lama.
Perusakan mendadak: salah satu pihak atau kedua pihak melanggar sesuatu yang
sangat penting bagi hubungan tersebut
Manfaat putusnya hubunganMemberi waktu bagi kedua belah pihak untuk memperoleh kembali
kebebasan dan kemandirian mereka
Memberi waktu untuk merenungkan kembali kedua belah
pihak serta hubungan tersebut
Memberi waktu keproduktifan bagi kedua belah pihak
SEBAB PERUSAKAN HUBUNGANSemakin memudar alasan untuk membina hubungan
Adanya pihak ketiga
Perubahan sifat hubungan
Harapan yang tak terkatakan
Ketidakpuasaan seksMasalah yang berkaitan dengan pekerjaan
Kesulitan keuanganBeban pengorbanan dan kebahagiaan yang tidak adil
Melunturnya komitmen
Perubahan komunikasi dalam hubungan yang sedang memburuk
Penarikan diri
Berkurangnya pengungkapan diri
Kebohongan semakin sering muncul Berkurangnya reaksi
evaluatif yang positif dan bertambahnya reaksi evaluatif yang negatifBerkurangnya permintaan akan
perilaku yang menyenangkan dan meningkatnya permintaan untuk
menghentikan perilaku negatif
Berkurangnya tindakan saling memuji
29
PIK
Memperbaiki Komunikasi Antarpribadi dan
Manajemen Konflik.
30
Pembahasan
Manajemen Konflik
Ancangan Humanistik Untuk Efektivitas Antarpribadi
Ancangan Pragmatis Untuk Efektivitas Antarpribadi
Ancangan Pergaulan Sosial Untuk Efektivitas Antarpribadi
31
Ancangan Humanistik (Ancangan lunak) mempunyai lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu: Keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality).
Ancangan Humanistik Untuk Efektivitas Komunikasi Antarpribadi
32
5 Kualitas Umum Yang Dipertimbangkan dalam ancangan lunak1. Komunikator yang efektif harus terbuka pada orang yang diajaknya berinteraksi. 2. Mengacu pada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus atau rangsangan yang datang. 3. Menyangkut kepemilikan perasan dan kepemilikan.
Keterbukaan
Empati adalah sebagai kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain pada saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu.
Empati
Sikap mendukung dapat diperlihatkan dengan bersikap deskriptif, bukan evaluatif, spontan, bukan strategi, dan profisional bukan sangat yakin.
Sikap Mendukung
1. Komunikasi antarpribadi terbina jika orang memilki sikap positif terhadap diri merka sendiri.
2. perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umunya sangat penting untuk interaksi yang efektif.
Sikap Positif
KesataraanKomunikasi antarpribadi akan lebih efektif apabila suasananya setara. Cth: “Salah satu dari kita harus memanggil dosen, apakah kamu menghendaki saya yang melakukannya, atau kamu mau melakukannya sendiri?”
Ancangan Pragmatis Untuk Efektivitas Antarpribadi
Ancangan Pragmatis Untuk Efiktivitas Antarpribadi
Ancangan pragmatis, keprilakuan, atau sering dikatakan sebagai ancangan ”keras” untuk efektivitas antarpribadi, adakalanya dinamai model kompetensi, memusatkan pada perilaku yang spesifik yang harus digunakan oleh komunikator untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Model ini juga menawarkan lima kualitas efektivitas:
• Kepercayaan diri (confidence)• Kebersatuan (Immediacci)• Manajemen interaksi (Interaction Mangement)• Daya ekspresi (Expresiveness), dan• Orientasi ke pihak lain (Author Orientation)
Kepercayaan Diri & Kebersatuan
1. Kepercayaan DiriKomunikator yang efektif memiliki kepercayaan diri sosial yang artinya perasaan cemas tidak dengan mudah dilihat oleh orang lain.
2. Kebersatuan (Immediaccy)Kebersatuan mengacu pada penggabungan antara pembicara dan pendengar yaitu terciptanya rasa kebersamaan dan kebersatuan.
3. Manajemen Interaksi (Interaction Management)
Manajemen InteraksiKomunikator yang efektif mengendalikan interaksi untuk kepuasan kedua pihak. Dalam manajaemen interaksi yang efektif, tidak seorangpun merasa diabaikan atau merasa menjadi tokoh penting. Masing-masing pihak berkontribusi dalam keseluruhan komunikasi.
Pemantauan-Diri (Self-Monitoring).Pemantauan diri berhubungan secara integral dengan manajemen interaksi antarpribadi. Pemantauan diri adalah manipulasi citra yang kita tampilkan kepada pihak lain (Snyder, 1986). Pemantaun-diri yang cermat selalu menyesuaikan perilaku mereka menurut umpan balik dari pihak lain, guna mendapatkan efek yang paling menyenangkan.
4. Daya Ekspresi
Daya ekspresi mengacu pada keterampilan mengkomunikasikan keterlibatan tulus dalam inter aksi antarpribadi. Kita berperan serta dalam permainan dan tidak sekadar menjadi penonton. Daya ekspresi sama dengan keterbukaan dalam hal penekanannya pada keterlibatan, dan ini mencakup, missalnya, ekspresi tanggungjawab atas pikiran dan perasaan, mendorong daya ekspresi atau keterbukaan orang lain, dan memberikan umpan balik yang relevan dan patut.
5. Orientasi Kepada Orang Lain
Orientasi kepada orang lain adalah lawan dari orientasi kepada diri sendiri. Orientasi mengacu pada emampuan kita untuk menyesuaikan diri dengan lawan bicara selama perjumpaan antarpribadi. Orientasi ini mencakup pengkomunikasian perhatian dan minat terhadap apa yang dikatakan lawan bicara.
Ancangan Pergaulan Sosial untuk Efektivitas
Ancangan Pergaulan Sosial untuk Efektivitas
Model lain dari mana prinsip-prinsip efektivitas antarpribadi dapat diturunkan adalah model teori pergaulan sosial (social exchange theory). Teori pergaulan sosial mengatakan bahwa kita mengembangkan hubungan bila manfaatnya lebih besar daripada biaya yang harus kita keluarkan. Kita melibatkan diri dalam hubungan yang akan memberikan keuntungan bagi kita.
Tetapi keuntungan ini menuntut biaya atau “bayaran” tertentu. Sebagai contoh, untuk memperoleh keuntungan keuangan, anda harus bekerja dan dengan demikian mengorbankan sebagian kebebasan anda.
Teori Kesetaraan (Ekuitas)Kita bukan saja menginginkan manfaat yang lebih besar daripada biaya yang kita keluarkan, melainkan kita juga menghendaki manfaat yang kita dan mitra kita terima sebanding dengan biaya yang masing-masing kita keluarkan.Kita dapat dengan mudah menemukan pedoman-pedoman praktis untuk efektivitas komunikasi antarpribadi dalam ancangan ini, berikut adalah 4 diantaranya.
1. Bertukar ManfaatDalam setiap hubungan, selalu ada biaya. Imbangilah biaya ini dengan memepertukarkan manfaat atau kesenangan (khususnya perilaku saling mengasihi).
2. Menanggung beban biaya bagian andaSeperti jelas dari teori ekuitas, kita merasa tidak puas bila kita harus memikul bagian biaya secara tidak adil. Ingatlah bahwa mitra kita juga akan merasakan hal yang sama. Bila mitra anda memikul beban biaya yang lebih besar, pikullah sebagian darinya agar hubungan lebih setara.
3. Mengintensifkan pertukaran manfaat saat biaya meningkatBila hubungan mengalami masalah, inilah saat untuk menerapkan ancangan aktif dan mengintensifkan pertukaran manfaat dan dukungan.
4. Memperbesar manfaat untuk mengurangi daya tarik alternatifBila biaya hubungan melampaui manfaatnya, daya tarik alternatif meningkat tapi bila sebaliknya maka daya tarik alternatif menurun.
Manajemen Konflik dalam Konteks Komunikasi Antar Pribadi
Jenis Konflik Efektif• BERKELAHI SECARA SPORTIF. Jagalah agar anda hanya
menyerang “daerah” yang tidak menyakiti pihak lawan dan tidak akan menyebabkan semakin parahnya permusuhan dan kemarahan.
• TANGGUNG JAWAB (pikiran dan perasaan). Bila tidak sependapat dengan mitra anda atau menjumpai perilakunya yang tidak benar, katakanlah, misalnya, “saya tidak setuju dengan ...” atau “saya tidak menyukai hal itu bila kamu ...”. janganlah mengelakkan tanggung jawab dengan mengatakan misalnya, “ semua orang bilang kamu salah mengenai ...”
• LANGSUNG DAN SPESIFIK. Pusatkan konflik anda pada saat kini dan di sini, jangan melantur ke masalah-masalah yang terjadi dua bulan yang lalu, melibatkan tambahan musuh. Jangan sok membaca pikiran dan menuduhkan motif.
Jenis Konflik Efektif
Jenis Konflik Efektif• BERTENGKAR SECARA AKTIF. Jangan tutup telinga dan
pikiran anda selama pertengkaran (jangan mencoba untuk menghindar). Jika konflik ingin diselesaikan, maka harus dihadapi secara aktif oleh kedua pihak.
• GUNAKAN HUMOR untuk meredakan ketegangan. Bukan humor yang bersifat sarkastik untuk menyindir atau mempermalukan pihak lain. Hindarilah humor untuk memenangkan perang atau menjatuhkan pihak lain.
Jenis Konflik Tidak Produktif• Penghindaran. Salah satu reaksi paling sering
dilakukan. dalam bentuk pelarian fisik (meninggalkan tempat konflik, tidur, atau menyetel radio keras-keras) atau secara psikologis (tidak menanggapi argumen atau masalah yang dikemukakan).
• Minimasi. mengganggap enteng perasaan pihak lain. kita mengatakan dan barangkali percaya, bahwa konflik, penyebabnya, dan akibatnya sama sekali tidak penting.
• non-negosiasi, tidak mau mendiskusikan atau mendengarkan argumen pihak lain. memaksakan pendapat sampai pihak lain menyerah.
Jenis Konflik Tidak Produktif
• Menyalahkan. Menerapkan strategi bertengkar yang disebut menyalahkan (blaming) orang lain juga terkadang menyalahkan diri sendiri.
• Meredam. teknik bertengkar yang secara harfiah membungkam pihak lain. Sering digunakan adalah menangis, berpura-pura sangat emosional, dan bahkan melakukan reaksi “fisik” tertentu (sakit kepala atau sesak napas).
• Karung goni. Tindakan menimbun kekecewaan dan kemudian menumpahkannya pada lawan bertengkar.
• Manipulasi. Konflik terbuka dihindari. salah satu pihak berusaha mengalihkan konflik dengan bersikap seoalh-olah konflik telak berakhir.
Jenis Konflik Tidak Produktif
WAWANCARA
Satu bentuk komunikasi antarpribadi di mana dua orang berinteraksi terutama
dalam format tanya-jawab untk mencapai tujuan tertentu.
Wawancara
JENIS-JENIS WAWANCARA
Wawancara Informasi
Wawancara Persuasif
Wawancara Penilaian
Wawancara Pengundura
n Diri
Wawancara Penerimaan
Karyawan
Wawancara Konseling
Wawancara Informasi
Pewawancara mencari tahu beberapa hal tentang orang yang diwawancarai, biasanya orang yang berprestasi atau memiliki reputasi tertentu.
Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mendapatkan informasi spesifik dari seseorang yang dianggap mengetahui sesuatu yang tidak diketahui oleh orang lain.Contoh :
Wawancara yang dilakukan oleh pembela selama suatu sidang pengadilan
Wawancara Persuasif
Pewawancara mengajukan pertanyaan yang mengarahkan orang yang
diwawancara untuk sampai pada hasil yang dikehendaki.
Tujuannya adalah untuk mengubah sikap atau perilaku seseorang.
Contoh : Misalnya seorang tamu tampil dalam sebuah program talkshow di televisi dan berbicara mengenai film baru, informasi tertentu dikomunikasikan, kemudian ia berusaha meyakinkan pemirsa untuk menonton film tersebut. Usaha tersebutlah yang kemudian kita sebut dengan unsur persuasif dalam wawancara.
Wawancara Penilaian Merupakan evaluasi kinerja orang yang diwawancara, dinilai oleh manajemen atau kolega yang lebih berpengalaman. Tujuannya adalah menemukan bagian-bagian dimana pihak yang diwawancara berprestasi dengan baik, dan di bagian mana yang bersangkutan kurang berprestasi dan mengapa, lalu kemudian dilakukan perbaikan. Wawancara ini penting karena dapat membantu anggota baru dari suatu organisasi melihat bagaimana kesesuaian prestasi mereka dengan harapan para pengambil keputusan di organisasi itu.
Contoh : Mungkin anda pernah melihat ada seorang staf dinas pendidikan mengamati kegiatan belajar mengajar di kelas anda dulu ketika SMA, barangkali pengamat ini sedang mengamati guru anda sebagai bagian dari wawancara penilaian.
Wawancara Pengunduran diri Membantu perusahaan untuk melakukan evaluasi, dengan mencari tahu alasan karyawannya mengundurkan diri. Tujuannya adalah membuat pengunduran diri ini terjadi secara menyenangkan dan efisien baik bagi karyawan mapun perusahaan. Wawancara ini telah dilakukan oleh sekitar 80 persen dari seluruh perusahaan di Amerika Serikat.
Wawancara Penerimaan Karyawan
Dalam wawancara ini, banyak informasi dan persuasi saling dipertukarkan. Pewawancara akan menggali informasi tentang anda, minat anda dan bakat anda dan begitu pula sebaliknya, anda akan tahu keadaan perusahaan, manfaatnya dan keunggulannya.
Wawancara Konseling
Biasanya wawancara dilakukan oleh orang yang telah berlatih dibidang psikologi. Tujuan wawancara ini adalah membantu seseorang untuk dapat lebih efektif, bergaul secara lebih baik dengan teman, kerabat, anak-anak atau kekasih. Agar wawancara ini ada manfaatnya, pewawancara harus banyak mempelajari orang yang diwawancara, kebiasaaan, masalah, persepsi diri, tujuan, dan sebagainya.
Contoh :Orang yang sedang punya banyak masalah, biasanya pergi ke psikiater untuk menghilangkan stress dengan memceritakan masalah yang sedang dihadapi dan meminta tanggapan dari si ahli.
URUTAN DALAM PROSES WAWANCARA
• menyiapkan diri• menetapkan sasaran• menyiapkan jawaban dan pertanyaan
Sebelum wawancara
• melakukan presentasi diri yang Efektif• Tiba tepat waktu• membina hubungan dengan pewawancara• Demonstrasikan komunikasi antarpribadi yang efektif
Selama wawancara
• mengkaji wawancara secara mental• tindak lanjut
Setelah wawancara
Perilaku yang Efektif dalam Situasi Wawancara
Keterbukaan
Empati
Sikap mendukung
Sikap positif
Kesetaraan
Keyakinan diri
Kebersatuan
Manajemen Interaksi
Daya
Perilaku yang Menimbulkan Kesan Negatif dalam Wawancara
Keterampilan komunikasi yang buruk
Suara yang lemah
Kesalahan dalam ejaan atau tata bahasa
Penampilan pribadi yang buruk
Pakaian yang tidak pantas
Penampilan yang tidak rapi
Kurang ramah
Persiapan yang buruk
Tidak memperhatikan pewawancara
Jawaban terhadap pertanyaan tidak jelas