pik remaja

37
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja usia 10-24 tahun merupakan golongan penduduk yang sangat besar jumlahnya, yaitu sekitar 64 juta jiwa (28,6%) dari keseluruhan jumlah penduduk Indonesia sebesar 222 juta jiwa ( Proyeksi Penduduk Indonesia tahun 2000- 2025, BPS, Bappenas, UNFPA, 2005). Jumlah besar ini diiringi oleh sangat kompleksnya permasalahan yang dihadapi remaja bersamaan dengan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Permasalahan sangat menyolok yang dihadapi remaja meliputi 3 aspek penting kesehatan reproduksi remaja yang saling berkaitan sekaligus merupakan sebab akibat yaitu seksualitas, penyalahgunaan NAPZA serta HIV dan AIDS, dikenal dengan istilah Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (Triad KRR). Hal ini antara lain dapat dilihat pada data berikut ini. 1. Penelitian DKT Indonesia (2005) menunjukkan remaja secara terbuka menyatakan telah melakukan seks pranikah di Jabotabek (51%), Bandung (54%), Surabaya (47%) dan Medan (52%). 2. Data Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI, 2006) mencatat kurang lebih 700 ribu aborsi dilakukan oleh remaja yang sebagian besar dilakukan dengan cara tidak aman. 3. Data Badan Narkotika Nasional (BNN 2008) menunjukkan bahwa 1,5% dari jumlah penduduk Indonesia (sekitar 3,2 juta jiwa) pengguna NAPZA, 78% di antaranya remaja usia 20-29 tahun (sekitar 2.496.000 remaja), yang 800.000 di antaranya adalah pelajar dan mahasiswa. 60% pengguna NAPZA dengan jarum suntik sudah terjangkit HIV-AIDS. Kampus dan rumah teman menjadi tempat penawaran NAPZA. 4. Data Departemen Kesehatan RI (2009) mencatat secara kumulatif jumlah orang yang positif terjangkit AIDS sebesar 16.964 kasus dan 53,58% diantaranya adalah remaja. Cara penularannya melalui homoseks (3,6%), heteroseks (55%), jarum suntik (Injecting Drug Users/IDU’s ) 46% dan lainnya 3,1%. Salah satu upaya untuk mengatasi dan mencegah terjadinya permasalahan remaja adalah melalui pembentukan dan pengembangan Pusat Informasi dan Konseling Remaja di seluruh Indonesia. Data Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) tahun 2007 menunjukkan masih rendahnya jumlah remaja yang mengetahui tempat memperoleh informasi kesehatan reproduksi remaja, yaitu perempuan 10,6% dan laki-laki 5,8%. Pemahaman akan PIK remaja ini diharapkan dapat memperluas cakrawala berpikir dan kreativitas para PKB/PLKB untuk menghadapi dan mengatasi

Upload: hermean2449

Post on 26-Dec-2015

228 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Pusat Informasi dan Konseling Remaja merupakan salah satu upaya yang dikembangkan untuk memberikan akses informasi terhadap kesehatan reproduksi yang semakin dekat dengan tempat tinggal/ lingkungan remaja.

TRANSCRIPT

Page 1: Pik Remaja

1

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Remaja usia 10-24 tahun merupakan golongan penduduk yang sangat besar jumlahnya, yaitu sekitar 64 juta jiwa (28,6%) dari keseluruhan jumlah penduduk Indonesia sebesar 222 juta jiwa ( Proyeksi Penduduk Indonesia tahun 2000-2025, BPS, Bappenas, UNFPA, 2005). Jumlah besar ini diiringi oleh sangat kompleksnya permasalahan yang dihadapi remaja bersamaan dengan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa.

Permasalahan sangat menyolok yang dihadapi remaja meliputi 3 aspek penting kesehatan reproduksi remaja yang saling berkaitan sekaligus merupakan sebab akibat yaitu seksualitas, penyalahgunaan NAPZA serta HIV dan AIDS, dikenal dengan istilah Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (Triad KRR). Hal ini antara lain dapat dilihat pada data berikut ini.

1. Penelitian DKT Indonesia (2005) menunjukkan remaja secara terbuka menyatakan telah melakukan seks pranikah di Jabotabek (51%), Bandung (54%), Surabaya (47%) dan Medan (52%).

2. Data Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI, 2006) mencatat

kurang lebih 700 ribu aborsi dilakukan oleh remaja yang sebagian besar dilakukan dengan cara tidak aman.

3. Data Badan Narkotika Nasional (BNN 2008) menunjukkan bahwa 1,5% dari

jumlah penduduk Indonesia (sekitar 3,2 juta jiwa) pengguna NAPZA, 78% di antaranya remaja usia 20-29 tahun (sekitar 2.496.000 remaja), yang 800.000 di antaranya adalah pelajar dan mahasiswa. 60% pengguna NAPZA dengan jarum suntik sudah terjangkit HIV-AIDS. Kampus dan rumah teman menjadi tempat penawaran NAPZA.

4. Data Departemen Kesehatan RI (2009) mencatat secara kumulatif jumlah

orang yang positif terjangkit AIDS sebesar 16.964 kasus dan 53,58% diantaranya adalah remaja. Cara penularannya melalui homoseks (3,6%), heteroseks (55%), jarum suntik (Injecting Drug Users/IDU’s ) 46% dan lainnya 3,1%.

Salah satu upaya untuk mengatasi dan mencegah terjadinya permasalahan remaja adalah melalui pembentukan dan pengembangan Pusat Informasi dan Konseling Remaja di seluruh Indonesia. Data Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) tahun 2007 menunjukkan masih rendahnya jumlah remaja yang mengetahui tempat memperoleh informasi kesehatan reproduksi remaja, yaitu perempuan 10,6% dan laki-laki 5,8%.

Pemahaman akan PIK remaja ini diharapkan dapat memperluas cakrawala berpikir dan kreativitas para PKB/PLKB untuk menghadapi dan mengatasi

Page 2: Pik Remaja

2

permasalahan dalam pelaksanaan tugas di lapangan, khususnya peningkatan kualitas remaja menuju masa depan gemilang. Pemahaman yang diikuti oleh upaya pembentukan serta pengembangan jumlah dan kualitas PIK remaja secara tidak langsung mampu meningkatkan kepedulian remaja akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi mereka dengan penuh tanggungjawab. Untuk mencapai tujuan tersebut dalam modul ini akan diuraikan secara rinci tentang Pusat Informasi dan Konseling Remaja yang meliputi konsep dasar dan pengelolaan PIK remaja.

B. Deskripsi Singkat

Pusat Informasi dan Konseling Remaja merupakan salah satu upaya yang dikembangkan untuk memberikan akses informasi terhadap kesehatan reproduksi yang semakin dekat dengan tempat tinggal/ lingkungan remaja. Dalam modul ini akan diuraikan mengenai betapa pentingnya PIK remaja sehingga perlu dikelola dengan baik dan terus dikembangkan sehingga mampu menjangkau semua remaja. Bersama dengan kegiatan Bina Keluarga Remaja bagi orangtua yang terus ditingkatkan kualitasnya, diharapkan permasalahan remaja dapat diatasi secara optimal. Selanjutnya melalui berbagai upaya ini diharapkan remaja dapat menjadi generasi yang tangguh, berperilaku sehat dan berencana mencapai masa depan cerah.

C. Manfaat Modul

Melalui pemahaman tentang pusat informasi dan konseling remaja para PKB/PLKB dan pengelola program lainnya dapat mendorong kesinambungan kegiatan di dalam PIK remaja yang selalu memperhatikan kepentingan/ kebutuhan para remaja. Dengan pemenuhan kebutuhan remaja akan informasi akurat dan lengkap melalui PIK remaja diharapkan tidak ada lagi remaja yang terabaikan sehingga semua remaja dapat selalu berperilaku sehat dan menjadi contoh atau model bagi remaja lainnya.

D. Standar Kompetensi

1. Kompetensi Dasar

Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat memahami Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja.

2. Indikator Keberhasilan

Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat: a. Menjelaskan konsep dasar PIK remaja b. Mendiskusikan pengelolaan PIK remaja

E. Materi dan Sub-Materi Pokok

1. Konsep Dasar PIK Remaja

a. Tujuan b. Arah Pengembangan

Page 3: Pik Remaja

3

c. Sasaran dan Ruang Lingkup d. Tahapan dan Ciri Tahapan e. Pengertian dan Batasan

2. Pengelolaan PIK Remaja

a. Pembentukan b. Pengembangan dan Peningkatan Kualitas c. Pencatatan dan Pelaporan d. Pemantauan dan Penilaian

F. Petunjuk Belajar

1. Silakan Anda mempelajari modul ini secara berurutan mulai dari bab I sampai

dengan bab III. 2. Bacalah setiap isi sub-materi pokok dengan seksama untuk memperoleh

pemahaman yang baik tentang keseluruhan sub-materi pokok tersebut sebagai dasar memahami materi pada bab selanjutnya.

3. Setelah Anda mempelajari keseluruhan isi setiap sub-materi pokok sampai rangkuman, cobalah Anda menjawab pertanyaan latihan sebagai tolok ukur tingkat pemahaman Anda terhadap materi tersebut.

4. Apabila Anda belum merasa puas dengan tingkat pemahaman Anda, bacalah kembali uraian sub-materi pokok sampai Anda merasa telah memahami dengan baik.

5. Selanjutnya Anda dapat melanjutkan ke sub-materi pokok lain pada bab berikutnya dengan langkah/tahapan seperti yang Anda lakukan sebelumnya.

Page 4: Pik Remaja

4

BAB II

KONSEP DASAR PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA

A. Tujuan Pada hakikatnya pusat informasi dan konseling remaja merupakan wadah kegiatan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja (PKBR) yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan informasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi serta perencanaan kehidupan berkeluarga. Program PKBR yang dilaksakan dan dikembangkan saat ini diarahkan untuk mewujudkan Tegar Remaja dalam rangka Tegar Keluarga untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera.

Tegar Remaja merupakan remaja yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. 1. Menunda usia pernikahan/pendewasaan usia perkawinan 2. Berperilaku sehat, 3. Tterhindar dari risiko Triad KRR (seksualitas, NAPZA, HIV dan AIDS) 4. Bercita-cita mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera. 5. Menjadi contoh, model, idola dan sumber informasi bagi teman sebayanya.

Pembentukan dan pengembangan PIK remaja dimaksudkan untuk: 1. Memberikan informasi tentang PKBR, pendewasaan usia perkawinan,

keterampilan hidup (life skills), pelayanan konseling dan rujukan PKBR. 2. Mengembangkan kegiatan-kegiatan lain yang khas sesuai minat dan

kebutuhan remaja untuk mencapai Tegar Remaja.

Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) merupakan upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama, sehingga pada saat perkawinan diharapkan usia minimal yang dicapai 20 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki. Hal ini sangat penting artinya agar pasangan suami istri telah siap dilihat dari berbagai aspek seperti aspek kesehatan, mental, emosional, pendidikan, ekonomi dan sosial serta lebih matang dalam merencanakan jumlah dan jarak kelahiran anak.

Page 5: Pik Remaja

5

Keterampilan hidup (Life skills) merupakan kemampuan dan keberanian untuk menghadapi dan mengatasi masalah dan kesulitan dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan ini sangat penting bagi remaja yang sedang berada pada masa transisi dari masa kanak-kanak ke dewasa sekaligus persiapan menuju hidup berkeluarga yang harus direncanakan dengan baik. Apa saja pentingnya keterampilan hidup? 1. Membantu remaja mencapai tugas pertumbuhan dan perkembangan pribadi

yang meliputi pertumbuhan fisik, perkembangan mental, perkembangan emosional dan perkembangan spriritual.

2. Membantu remaja mencapai tugas pertumbuhan dan perkembangan sosial yang meliputi melanjutkan sekolah, mencari pekerjaan, memulai kehidupan berkeluarga, menjadi anggota masyarakat serta mempraktikkan hidup sehat.

Melihat sangat pentingnya peranan PIK remaja bagi kehidupan remaja di masa datang, maka upaya untuk membentuk dan mengembangkan PIK remaja tanpa mengenal lelah, konsisten dan berkesinambungan harus senantiasa diupayakan oleh pengelola, keluarga dan masyarakat luas.

B. Arah Pengembangan

Peningkatan akses dan kualitas pelayanan PIK remaja dapat tercapai apabila pengembangan PIK remaja diarahkan sebagai berikut.

Page 6: Pik Remaja

6

1. Menjadikan PIK remaja dikembangkan dan dikelola dari, oleh dan untuk remaja.

2. Menjadikan PIK remaja sebagai sumber informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja tentang perencanaan kehidupan berkeluarga.

3. Menjadikan seluruh kegiatan PIK remaja yang ramah remaja (youth friendly). 4. Menjadikan sebagai wadah untuk mengintegrasikan upaya peningkatan

materi dan isi pesan dengan pengembangan sumberdaya remaja, dukungan dan jaringan yang dimiliki PIK remaja.

C. Sasaran dan Ruang Lingkup

1. Sasaran PIK remaja terdiri dari 3 kelompok yaitu: a. Pembina, yaitu seseorang yang mempunyai kepedulian tinggi terhadap

permasalahan remaja, mampu memberi dukungan dan aktif membina PIK remaja, baik yang berasal dari pemerintah, LSM atau organisasi kepemudaan.

b. Pengelola PIK remaja yaitu remaja yang memiliki komitmen mengelola PIK remaja dan telah mengikuti pelatihan, terdiri dari pembina, ketua, bidang administrasi, bidang program dan kegiatan serta pendidik dan konselor sebaya.

c. Sasaran langsung adalah remaja usia 10-24 tahun yang belum menikah untuk memperoleh informasi yang tepat sebagai salah satu upaya mempersiapkan kehidupan berkeluarga.

2. Ruang Lingkup PIK remaja meliputi aspek pemberian informasi, pelayanan

konseling, rujukan, pengembangan jaringan dan dukungan serta kegiatan pendukung lain sesuai minat remaja.

Lokasi PIK remaja tidak mengikuti/terkait dengan tingkatan wilayah administratif tertentu seperti tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota atau provinsi. Ini berarti bahwa PIK remaja dapat melayani remaja yang berada di luar lokasi berdirinya. Dalam penyebutannya PIK remaja dapat dikaitkan dengan tempat/lokasi dan institusi pembinanya seperti PIK Remaja sekolah, PIK remaja masjid atau PIK remaja pesantren.

D. Tahapan dan Ciri Tahapan

Dalam upaya pengembangan PIK remaja terdapat tiga tahapan dengan ciri masing-masing yang menunjukkan ‘kenaikan tingkat’ sebuah PIK remaja, yang dapat dilihat dari materi, jenis kegiatan yang dilakukan serta dukungan jaringan yang ada.

1. PIK Remaja Tahap Tumbuh

a. Materi dan Isi Pesan yang diberikan meliputi:

1) Triad KRR dan pendewasaan usia perkawinan 2) pendalaman Triad KRR dan pendewasaan usia perkawinan 3) pemahaman tentang Hak-hak Reproduksi

Page 7: Pik Remaja

7

b. Kegiatan yang dilakukan di dalam PIK remaja meliputi: 1) Penyadaran/ KIE individu dan kelompok dengan menggunakan media

cetak. 2) Pencatatan dan pelaporan dengan menggunakan formulir yang

ditetapkan.

c. Dukungan dan Jaringan yang dimiliki meliputi: 1) ruang khusus 2) papan nama ukuran 60 cm x 90 cm 3) struktur pengurus yang terdiri dari pembina, ketua, bidang administrasi,

bidang program dan kegiatan serta pendidik dan konselor sebaya. 4) dua orang pendidik sebaya yang dapat ditemui 5) lokasi mudah diakses dan disukai remaja.

2. PIK Remaja Tahap Tegak

a. Materi dan Isi Pesan yang diberikan meliputi:

1) Triad KRR dan pendewasaan usia perkawinan 2) pendalaman materi Triad KRR dan pendewasaan usia perkawinan 3) pemahaman tentang Hak-hak Reproduksi. 4) keterampilan hidup 5) keterampilan advokasi

b. Kegiatan yang dilakukan meliputi:

1) Penyadaran/KIE individu dan kelompok yang dilakukan di dalam PIK remaja.

2) Penyadaran/KIE yang dilakukan di luar PIK remaja, antara lain dalam bentuk: a) Sosialisasi dan dialog interaktif b) Pertemuan dengan media (press gathering) c) Anjangsana ke pasar, jalanan, sekolah, gereja, masjid, vihara,

banjar dan tempat berkumpul lain. d) Seminar PKBR e) Promosi melalui tv, radio, majalah atau surat kabar. f) Informasi pada kegiatan strategis/momentum. g) Diskusi anti kekerasan dalam rumahtangga (KDRT). h) Sosialisasi PKBR bagi calon pengantin atau melalui mobil unit

penerangan (MUPEN). Kegiatan KIE yang dilakukan di luar lokasi PIK remaja perlu memperhatikan berbagai hal sebagai berikut.

Penguasaan materi dengan baik

Persiapan alat bantu atau sarana yang diperlukan

Pemahaman tentang karakteristik sasaran

Koordinasi dengan penyelenggara kegiatan 3) Melakukan konsultasi melalui sms. telepon, surat menyurat atau

konseling dengan tatap muka. 4) Pencatatan dan pelaporan dengan menggunakan formulir yang

ditetapkan. 5) Melakukan advokasi dan promosi PIK remaja untuk mendapat

dukungan dan memperluas jaringan.

Page 8: Pik Remaja

8

6) Melakukan kegiatan lain yang menarik minat remaja untuk datang ke PIK remaja, antara lain: a) Pendampingan kepada remaja penyalahguna NAPZA, hamil dan

HIV positif. b) Bedah film. c) Pelatihan penyiapan karir seperti kursus, pencarian/pembuatan

lamaran pekerjaan. d) Rekreasi, studi banding, outbound. e) Bimbingan belajar siswa SLTP/SLTA. f) Kegiatan ekonomi produktif g) Olahraga dan kesenian. h) Refleksi pengalaman PIK remaja lain. i) Aneka lomba j) Penghargaan kepada pendidik dan konselor sebaya. k) Jambore PIK remaja. l) Konsultasi dan pelayanan kesehatan-kecantikan. m) Kajian agama versi pemuda. n) Integrasi kegiatan PIK remaja dengan kegiatan pramuka atau

pelayanan dasar kesehatan.

c. Dukungan dan Jaringan yang dimiliki meliputi: 1) Ruang sekretariat dan ruang pertemuan 2) Papan nama ukuran 60 cm x 90 cm 3) Struktur pengurus yang terdiri dari pembina, ketua, bidang

administrasi, bidang program dan kegiatan serta pendidik dan konselor sebaya.

4) Empat orang pendidik sebaya 5) Dua orang konselor sebaya 6) Lokasi mudah diakses dan disukai remaja. 7) Jaringan mitra kerja dengan pelayanan medis dan non medis.

d. PIK Remaja Tahap Tegar

1) Materi dan Isi Pesan yang diberikan meliputi: a) Triad KRR dan pendewasaan usia perkawinan b) pendalaman materi Triad KRR dan pendewasaan usia perkawinan c) pemahaman tentang Hak-hak Reproduksi. d) keterampilan hidup e) keterampilan advokasi

2) Kegiatan yang dilakukan meliputi:

a) Penyadaran/ KIE individu dan kelompok yang dilakukan di dalam PIK remaja.

b) Penyadaran/ KIE yang dilakukan di luar PIK remaja, antara lain dalam bentuk:

Sosialisasi dan dialog interaktif

Pertemuan dengan media (press gathering)

Anjangsana ke pasar, jalanan, sekolah, gereja, masjid, vihara, banjar dan tempat berkumpul lain.

Seminar PKBR

Promosi melalui tv, radio, majalah atau surat kabar

Page 9: Pik Remaja

9

Informasi pada kegiatan strategis/momentum

Diskusi anti kekerasan dalam rumahtangga (KDRT)

Sosialisasi PKBR bagi calon pengantin

Penyampaian informasi PKBR dan kesehatan reproduksi remaja (KRR) melalui mobil unit penerangan (MUPEN).

Kegiatan KIE yang dilakukan di luar lokasi PIK remaja perlu memperhatikan berbagai hal sebagai berikut.

Penguasaan materi dengan baik

Persiapan alat bantu atau sarana yang diperlukan

Pemahaman tentang karakteristik sasaran

Koordinasi dengan penyelenggara kegiatan

c) Melakukan konsultasi melalui sms. telepon, surat menyurat atau konseling dengan tatap muka.

d) Pencatatan dan pelaporan dengan menggunakan formulir yang ditetapkan.

e) Melakukan advokasi dan promosi PIK remaja untuk mendapat dukungan dan memperluas jaringan.

f) Melakukan kegiatan lain yang menarik minat remaja untuk datang ke PIK remaja, antara lain:

Pendampingan kepada remaja penyalahguna NAPZA, hamil dan HIV positif.

Bedah film.

Pelatihan penyiapan karir seperti kursus, pencarian/pembuatan lamaran pekerjaan.

Rekreasi, studi banding, outbound.

Bimbingan belajar siswa SLTP/SLTA.

Kegiatan ekonomi produktif

Olahraga dan kesenian.

Refleksi pengalaman PIK remaja lain.

Aneka lomba

Penghargaan kepada pendidik dan konselor sebaya.

Jambore PIK remaja.

Konsultasi dan pelayanan kesehatan-kecantikan.

Kajian agama versi pemuda.

Integrasi kegiatan PIK remaja dengan kegiatan rutin Pramuka atau pelayanan dasar kesehatan.

3) Dukungan dan Jaringan yang dimiliki meliputi:

a) Ruang sekretariat dan ruang pertemuan. b) Papan nama ukuran 60 cm x 90 cm. c) Struktur pengurus yang terdiri dari pembina, ketua, bidang

administrasi, bidang program dan kegiatan serta pendidik dan konselor sebaya.

d) Empat orang pendidik sebaya e) Empat orang konselor sebaya f) Lokasi mudah diakses dan disukai remaja. g) Jaringan mitra kerja dengan pelayanan medis dan non medis.

Page 10: Pik Remaja

10

h) Memiliki hotline/SKS konseling i) Memiliki perpustakaan. j) Jaringan dengan:

Kelompok remaja sebaya

Orangtua

Guru sekolah

PIK remaja lain k) Organisasi induk pembina PIK remaja.

E. Pengertian dan Batasan

1. Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK remaja) adalah suatu wadah

kegiatan program perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja (PKBR) yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang PKBR serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya.

2. Kesehatan reproduksi remaja (KRR) adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem reproduksi ( fungsi, komponen dan proses) yang dimiliki oleh remaja.

3. Perencanaan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR) adalah suatu

program untuk memfasilitasi terwujudnya Tegar Remaja. 4. Tegar Remaja adalah remaja yang berperilaku sehat, terhindar dari risiko

Triad KRR (seksualitas, NAPZA, HIV dan AIDS), menunda usia perkawinan, mempunyai perencanaan kehidupan berkeluarga serta menjadi contoh, model, idola dan sumber informasi bagi teman sebayanya.

5. Triad KRR adalah tiga risiko sebab akibat yang dihadapi oleh remaja

berkaitan dengan seksualitas, NAPZA, HIV dan AIDS. 6. Risiko Seksualitas adalah sikap dan perilaku seksual remaja yang berkaitan

dengan infeksi menular seksual (IMS), kehamilan tidak diinginkan (KTD), aborsi dan perilaku seks sebelum menikah.

7. HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yaitu virus yang

menurunkan sistem kekebalan tubuh manusia. 8. AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome, yaitu

kumpulan berbagai gejala penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh individu akibat HIV.

9. NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif

lainnya, yaitu zat-zat kimia yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia secara oral (melalui mulut), dihirup (melalui hidung) atau disuntik, yang menimbulkan efek tertentu terhadap fisik dan mental serta menimbulkan ketergantungan.

10. Remaja (adolescent) adalah penduduk usia 10-19 tahun (WHO); pemuda

(youth) adalah penduduk usia 15-24 tahun (UNFPA); orang muda (young

Page 11: Pik Remaja

11

people) adalah penduduk usia 10-24 tahun (UNFPA dan WHO); generasi muda (young generation) adalah penduduk 12-24 tahun (World Bank). Remaja sebagai sasaran program PKBR adalah penduduk usia 10-24 tahun yang belum menikah.

11. Pendidik Sebaya PKBR adalah remaja yang mempunyai komitmen dan

motivasi yang tinggi sebagai narasumber bgi kelompok remaja sebayanyadan telah mengikuti pelatihan pendidik sebaya PKBR yang diadakan oleh BKKBN.

12. Konselor Sebaya PKBR adalah pendidik sebaya yang mempunyai komitmen

dan motivasi yang tinggi untuk memberikan konseling PKBR bagi kelompok remaja sebayanya yang telah mengikuti pelatihan konselor PKBR yang diadakan oleh BKKBN.

13. Pengelola PIK Remaja adalah pemuda/remaja yang mempunyai komitmen

dan mengelola langsung PIK remaja serta telah mengikuti pelatihan bagi pengelola PIK remaja yang diadakan BKKBN. Pengelola PK remaja terdiri dari ketua, bidang administrasi, bidang program dan kegiatan, pendidik sebaya dan konselor sebaya.

14. Pembina PIK Remaja adalah seseorang yang mempunyai kepedulian

terhadap masalah-masalah remaja, memberi dukungan dan aktif membina PIK remaja. Pembina ini dapat berasal dari pemerintah, lembaga swadaya masyarakat atau organisasi kepemudaan/remaja.

15. Pendidikan PKBR adalah suatu proses penyampaian informasi mengenai

PKBR yang dilakukan oleh pendidik sebaya untuk membantu remaja mewujudkan Tegar Remaja.

16. Konseling PKBR adalah suatu proses konsultasi seorang remaja dengan

konselor sebaya untuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan perencanaan kehidupan berkeluarga.

17. Keterampilan Hidup (life skills) adalah pendidikan non formal yang memberikan keterampilan non formal, sosial, intelektual/akademis dan vokasional untuk dapat bekerja mandiri (UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003). Life skills yang dikembangkan dalam program PKBR lebih ditekankan kepada keterampilan fisik, mental, emosional, spiritual, keterampilan menghadapi kesulitan dan keterampilan kejuruan.

F. Rangkuman

PIK remaja merupakan wadah untuk memberikan informasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi serta perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja agar mereka dapat mewujudkan Tegar Remaja, yaitu remaja yang menunda usia pernikahan, berperilaku sehat, terhindar dari risiko Triad KRR, bercita-cita mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera serta menjadi contoh, model, idola dan sumber informasi bagi teman sebayanya.

Page 12: Pik Remaja

12

Pengembangan PIK remaja diarahkan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan yang mampu menjangkau semua remaja sehingga mampu merencanakan kehidupan berkeluarga dengan baik dan penuh tanggungjawab. Untuk mewujudkannya maka ruang lingkup PIK remaja difokuskan peda aspek pemberian informasi, pelayanan konseling, rujukan, pengembangan jaringan dan dukungan serta kegiatan pendukung lain sesuai minat remaja.

Peningkatan kualitas PIK remaja diupayakan melalui peningkatan tahapan yang meliputi tahap tumbuh, tegak dan tegar dengan kegiatan yang semakin beragam dan pengelola yang semakin meningkat jumlah dan kualitasnya. Selain itu pembinaan berkesinambungan yang dilakukan oleh pembina dan pengelola PIK remaja dapat menjamin eksistensi dan peningkatan kualitas PIK remaja dalam jangka panjang.

G. Latihan/Evaluasi

1. Jelaskan tujuan dibentuk dan dikembangkannya PIK remaja serta kaitannya

dengan program perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja. 2. Jelaskan mengapa salah satu unsur pembina PIK remaja berasal pemerintah

dan LSM. 3. Berikan penjelasan mengapa perlu ditetapkan tahapan PIK remaja yang

menjadi salah satu tanggungjawab sekaligus indikator keberhasilan pengelola PIK remaja.

4. Sebutkan ciri yang paling menonjol dari PIK remaja tahap tegar dalam mewujudkan tegar remaja.

Page 13: Pik Remaja

13

BAB III

PENGELOLAAN PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA

PIK remaja dapat bertahan keberadaan dan meningkat kualitasnya apabila pengelola mempunyai kemampuan mengelola secara baik. Seperti pengelolaan program dan kegiatan pada umumnya, pengelolaan PIK remaja merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain, mulai dari pembentukan, pengembangan, pencatatan dan pelaporan sampai pemantauan dan penilaian. A. Pembentukan PIK Remaja

Pembentukan PIK remaja yang diawali oleh perencanaan yang matang merupakan tahap awal dari rangkaian pengelolaan yang sangat menentukan keberhasilan dalam pelaksanaan, pengembangan serta pemantapan PIK remaja. Tahap awal pembentukan meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut.

1. Sosialisasi PIK remaja yang dapat dilakukan melalui seminar, pemasaran

sosial atau sarasehan kepada: a. Sasaran utama yaitu kelompok-kelompok remaja. b. Sasaran pengaruh yang terdiri dari aktivis/penggiat remaja, institusi

pemuda, pendidik dan konselor sebaya.

2. Advokasi kepada sasaran penentu yang meliputi kepala desa, camat, bupati/walikota, tokoh masyarakat, tokoh agama, pimpinan sekolah/pondok pesantren dan pimpinan perusahaan/instansi. Advokasi dilakukan untuk memperkenalkan rencana pembentukan PIK remaja, konsultasi, koordinasi sekaligus dukungan dan persetujuan berdirinya PIK remaja.

3. Penyiapan tenaga pengelola PIK remaja yaitu orang-orang yang menaruh minat kepada pembinaan tumbuh kembang dan peningkatan kualitas remaja. Penyiapan tenaga pengelola merupakan salah satu bentuk pengorganisasian yang menjadi salah satu jaminan keberlangsungan dan pengembangan PIK remaja.

4. Pembentukan kesepakatan dengan sektor dan mitra terkait, sebagai tindak lanjut sosialisasi program kepada berbagai pihak. Kesepakatan ini penting artinya tidak hanya untuk eksistensi PIK remaja tetapi juga untuk meningkatkan keragaman aktivitas PIK remaja yang aktual serta mampu menarik minat dan memenuhi kepentingan remaja.

5. Penyelenggaraan orientasi dan pelatihan bagi pengelola sebagai bekal pelaksanaan tugas yang dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat pusat sampai kabupaten/kota sesuai keperluan wilayah.

6. Penyusunan program kegiatan PIK remaja mingguan, bulanan, triwulanan atau tahunan yang merupakan indikator penting keberadaan PIK remaja.

Page 14: Pik Remaja

14

7. Meresmikan pembentukan berdirinya PIK remaja oleh sasaran pengaruh

yang sekaligus merupakan upaya promosi untuk membangkitkan perhatian serta kepedulian masyarakat luas akan pentingnya kehidupan remaja yang berkualitas bagi kelangsungan dan kemajuan bangsa.

B. Pengembangan dan Peningkatan Kualitas PIK Remaja Kegiatan pengembangan dan peningkatan kualitas PIK remaja mempunyai makna sangat penting bagi kesinambungan PIK remaja yang meliputi: 1. Perluasan jangkauan wilayah dan sasaran PIK remaja 2. Promosi dan sosialisasi 3. Penyiapan relawan PIK remaja 4. Pemberdayaan SDM PIK remaja 5. Perluasan sumber dana 6. Penatalaksanaan administrasi 7. Pelaksanaan konsultasi dan fasilitasi 8. Pengembangan jejaring kemitraan 9. Peningkatan tahapan dari tumbuh menuju tegak dan tegar 10. Pengembangan PIK ramah remaja

1. Perluasan jangkauan wilayah dan sasaran

Seperti telah disebutkan pada bab terdahulu, lokasi PIK remaja tidak mengikuti tingkat wilayah adiministratif tertentu, maka pengembangan PIK remaja dapat dilakukan dengan memperluas jangkauan wilayah dan sasarannya sehingga semakin banyak remaja yang dapat mewujudkan Tegar Remaja. Hal ini dapat dicapai melalui kegiatan promosi dan sosialisasi PIK remaja yang dilakukan secara berkala oleh para pengelola.

2. Promosi dan Sosialisasi

Kegiatan promosi dan sosialisasi terus dilakukan kepada sasaran utama, sasaran pengaruh dan sasaran penentu dimaksudkan untuk memperluas akses, dukungan dan jaringan PIK remaja untuk menjamin keberadaan, kesinambungan kegiatan dan peningkatan kualitas PIK remaja. Kegiatan ini tentu saja perlu didukung oleh pengembangan materi (isi pesan/topik), bentuk (massa, kelompok, wawan muka), media promosi yang tepat (cetak/elektronik/tradisional) serta perluasan forum komunikasi sosial lain sebagai ajang promosi dan sosialisasi PIK remaja. Forum komunikasi lain yang dimaksud seperti rapat kerja, rapat koordinasi, momentum strategis.

3. Penyiapan Relawan PIK Remaja

Penyiapan relawan sebagai pengelola PIK remaja yang baru atau pengganti tenaga pengelola yang sudah tidak aktif atau mengundurkan diri merupakan upaya untuk menjaga keberlangsungan pelayanan PIK remaja. Relawan ini adalah remaja yang berdomisili di sekitar lokasi PIK remaja dan mempunyai motivasi dan komitmen yang kuat menjadi pengelola secara sukarela. Rekrutmen dapat dilakukan melalui pengumuman di sekolah atau ceritra dari mulut ke mulut di atara remaja. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para relawan ini diperlukan orientasi atau magang bagi relawan

Page 15: Pik Remaja

15

baru dan pelatihan sebagai pengelola PIK remaja, pendidik sebaya dan konselor sebaya.

4. Pemberdayaan SDM

Kegiatan pemberdayaan SDM PIK remaja ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan para pengelola PIK remaja tentang pengelolaan dan teknis pelayanan sebagai upaya meningkatkan akses serta kualitas pengelolaan dan pelayanan PIK remaja. SDM yang dimaksud adalah seluruh pengelola PIK remaja yang terdiri dari ketua, bidang administrasi, bidang program dan kegiatan, pendidik dan konselor sebaya. Pemberdayaan SDM ini dapat dilakukan dengan beberapa kegiatan sebagai berikut. a. Orientasi dan penyegar (refreshing) bagi pengelola b. Pengkaderan pengelola, calon pendidik sebaya dan calon konselor

sebaya melalui magang. c. Pelatihan bagi pengelola d. Studi banding e. Telaah materi pelatihan yang telah diikuti dan mengadakan pelatihan bagi

mitra kerja.

5. Pencarian Sumber Dana Kegiatan ini dilakukan melalui pengembangan kegiatan ekonomi produktif (income generating) dan penggalangan dana untuk mendukung biaya operasional PIK remaja. Usaha percetakan, sablon, kerajinan tangan, usaha daur ulang, kursus keterampilan atau bahasa, privat les, pembuatan makanan, usaha warung, menjadi narasumber pelatihan remaja yang dilakukan mitra kerja merupakan contoh-contoh kegiatan ekonomi produktif yang dapat dikembangkan oleh PIK remaja. Penggalangan dana dapat dilakukan melalui pencarian donatur tetap dari berbagai pihak seperti pemerintah, swasta atau perorangan yang mempunyai kepedulian terhadap peningkatan kualitas remaja.

6. Penatalaksanaan Administrasi

Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan tertib administrasi (tenaga, dana, sarana, media) serta tertib pengelolaan dan pelayanan PIK remaja sehingga upaya memaksimalkan akses dan kualitas pelayanan dapat diwujudkan bagi seluruh remaja binaannya. Hal ini sangat penting artinya bagi upaya pengembangan dan peningkatan kualitas PIK remaja sekaligus sebagai masukan bagi penyusunan rencana kegiatan yang lebih terarah dan tepat sasaran.

7. Pelaksanaan Konsultasi dan Fasilitasi

Konsultasi dan fasilitasi dimaksudkan untuk mencari cara pemecahan masalah pengelolaan dan pelayanan PKBR yang tidak dapat dipecahkan oleh PIK remaja. Langkah kegiatan yang dilakukan meliputi: a. Identifikasi permasalahaan pengelolaan dan pelayanan yang dihadapi PIK

remaja. b. Analisis penyebab permasalahan yang terjadi

Page 16: Pik Remaja

16

c. Mencari berbagai alternatif pemecahan masalah d. Menindaklanjuti hasil konsultasi dan fasilitasi

8. Peningkatan Kualitas

Peningkatan kualitas PIK remaja lebih diarahkan kepada peningkatan tahapan yang ditunjukkan dengan semakin beragamnya kegiatan serta semakin lengkapnya kepengurusan PIK remaja dengan keterampilan yang semakin memadai sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada remaja. Remaja dapat semakin merasa dekat dan membutuhkan keberadaan PIK remaja melalui pengembangan PIK remaja yang senantiasa memperhatikan kepentingan dan minat remaja.

Pada PIK remaja tahap tumbuh, selain orientasi bagi pengelola juga mengirimkan 2 orang calon pendidik sebaya untuk mengikuti pelatihan khusus bagi pendidik sebaya. Selain pelatihan, kualitas PIK remaja juga ditentukan oleh proses perekrutan calon pendidik sebaya dengan syarat seperti: a. Aktif dalam kegiatan sosial dan dikenal oleh lingkungannya b. Berminat menyebarluaskan informasi program PKBR c. Lancar membaca dan menulis d. Memiliki kepribadian baik, ramah antara lain senang menolong, berinisiatif

dan kreatif, mau belajar, terbuka untuk hal-hal baru, luwes dalam bergaul serta lancar mengemukakan pendapat.

e. Tidak menyetujui praktik seks pra nikah

Pada PIK tahap tegak, selain mempertahankan dukungan dan jaringan yang telah dimiliki pada tahap tumbuh serta penetapan syaratyang sama dengan pendidik sebaya, pelatihan konselor sebaya menjadi fokus penting. Dua orang konselor sebaya yang mengikuti pelatihan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut. a. Telah mengikuti pelatihan pendidik sebaya b. Telah melakukan kegiatan kegiatan pendidik sebaya c. Dipandang mampu menjadi konselor sebaya

PIK tahap tegak ini juga seyogyanya telah melakukan koordinasi dengan pelayanan medis pada tempat pelayanan kesehatan terdekat (Puskesmas/ rumah sakit) serta dengan pelayanan lain yang terkait dengan remaja seperti psikolog dan tokoh agama.

Demikian halnya dengan PIK remaja tahap tegar selain kepengurusan pengelola yang semakin lengkap dan berkualitas, jaringan dan kemitraan akan semakin meluas. Kegiatan yang dilaksanakan juga semakin beragam dan diarahkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi remaja yang memerlukan dan berminat mewujudkan tegar remaja, termasuk kegiatan ekonomi produktif.

Page 17: Pik Remaja

17

9. Membangun PIK Remaja yang Ramah Remaja (youth friendly) Upaya membangun PIK remaja yang ramah remaja pada dasarnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan remaja serta dapat menarik dan melayani remaja dengan lebih baik. Apa yang dimaksud dengan Ramah Remaja? PIK remaja yang Ramah Remaja meliputi dua hal penting yaitu konsep ramah remaja dan karakteristiknya.

a. Konsep Ramah Remaja, mengandung 4 makna yaitu:

1) Melibatkan para remaja secara aktif dalam mengelola program dan pemberian pelayanan kesehatan reproduksi.

2) Memperhitungkan perbedaan kebutuhan remaja dengan kebutuhan orang dewasa dengan pelayanan spesifik remaja secara tepat.

3) Memberikan informasi lengkap dan benar tentang PKBR dan pelayanan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi sebagai bagian hak remaja.

4) Menyesuaikan waktu dan tempat pelayanan sesuai kebutuhan dan ciri remaja.

b. Karakteristik PIK Remaja Ramah Remaja

PIK remaja yang ramah remaja dapat dilihat melalui 4 aspek yaitu pengelola, kegiatan dan jenis pelayanan, sarana dan prasarana serta kemampuan pembelajaran.

1) Pengelola PIK remaja

a) Semua pengelola memperlakukan para remaja sebagai mitra. b) Semua remaja dihormati hak-hak reproduksinya dan dijamin

kerahasiaan pribadinya. c) Pengelola menyediakan waktu yang cukup untuk berinteraksi

dengan remaja. d) Pengelola telah mendapat pelatihan yang dipersyaratkan.

2) Kegiatan dan Jenis pelayanan

a) Melibatkan para remaja dalam merencanakan, melaksanakan serta menelaah kegiatan dan pelayanan PIK remaja.

b) Mengembangkan kegiatan sesuai karakteristik, dinamika dan kebutuhan remaja, seperti olahraga, kesenian, rujukan medis dan rekreasi).

c) Menyediakan pelayanan yang terpisah dari pelayanan orang dewasa serta disesuaikan dengan waktu remaja.

d) Menyediakan pelayanan pendukung lain yang diperlukan remaja (gigi, kecantikan, koperasi, konsultasi gizi, income generating).

e) Membuat suasana PIK remaja tidak terlalu formal dan keramahan pelayanan.

f) Merujuk remaja ke tempat pelayanan lain sesuai dengan permasalahan seperti ke psikolog, klinik, rumah sakit, rumah singgah/shelter, dokter, guru bimbingan dan konseling bidan atau organisasi profesi.

Page 18: Pik Remaja

18

g) Memberikan pelayanan yang tidak membedakan jenis kelamin, agama, budaya, ras, tradisi serta status sosial.

h) Mengupayakan dukungan orangtua dan masyarakat dalam kegiatan PIK remaja.

i) Menjalin kerjasama dengan media massa untuk menyampaikan pesan mengenai kesehatan reproduksi.

3) Sarana dan Prasarana

a) Mengupayakan ruangan PIK remaja menarik bagi remaja, misalnya warna cerah, poster, musik populer, perpustakaan, internet.

b) Mengupayakan lokasi PIK remaja yang strategis, sehingga mudah dijangkau melalui transportasi umum.

c) Mengupayakan agar PIK remaja bertempat di pusat keramaian remaja seperti di sekolah, universitas, Kwartir Ranting Gerakan Pramuka, pondok pesantren, masjid, gereja, gelanggang remaja.

4) Kemampuan Pembelajaran

Pengelola PIK remaja secara berkesinambungan perlu belajar meningkatkan kualitas pengelolaan PIK remaja dan kualitas interaksi antar remaja, dengan cara:

a) Menyadari dan memperjuangkan keberadaan dan keberhasilan PIK

remaja. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu terus dipelajari adalah:

Memahami kebijakan, strategi dan tujuan program PKBR.

Memiliki komitmen, tanggungjawab dan sikap proaktif.

Memutuskan secara bersama kegiatan yang akan dilakukan dan pemecahan masalah yang dihadapi.

Menjalin kemitraan dengan orang dan pihak lain di lingkungan PIK remaja.

b) Merumuskan bersama visi dan misi PIK remaja dengan cara:

Mendiskusikan pik remaja di masa datang.

Merumuskan alternatif kesepakatan.

Menyepakati rumusan visi bersama.

M enerjemahkan visi dan misi ke dalam kegiatan PIK remaja.

c) Menciptakan hubungan antara sesama pengelola PIK remaja atas dasar hubungan kemitraan dan kesejajaran.

d) Menciptakan komunikasi interpersonal antar pengelola dan dengan

remaja secara berkelanjutan atas dasar kebenaran dan kejujuran. Untuk itu perlu dipelajari hal-hal sebagai berikut.

Kejujuran dan kebebasan dalam menyampaikan perasaan, kemauan dan pendapat pribadi antar pengelola PIK remaja.

Pertukaran informasi secara berkelanjutan.

Klarifikasi permasalahan yang muncul dari setiap pengelola melalui melalui dialog.

Page 19: Pik Remaja

19

e) Menjaga komitmen, kesabaran dan waktu untuk mewujudkan tujuan PIK remaja, yang dapat dipelajari dengan cara menyadari:

Adanya keterbatasan dalam setiap pengambilan keputusan pengelola, sehingga interaksi antar pengelola sangat penting artinya.

Akan pentingnya kesabaran dan waktu dalam pelaksanaan kegiatan.

Pentingnya selalu belajar yang dilakukan sendiri atau bersama untuk mencapai PIK remaja tahapan tegar.

C. Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan dan pelaporan PIK remaja bertujuan untuk mendokumentasikan kegiatan yang dilaksanakan oleh PIK remaja dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan dan pelayanan PIK remaja. Formulir pencatatan dan pelaporan PIK remaja terdapat dalam lampiran.

1. Pencatatan

Pencatatan dilakukan untuk mencatat kegiatan pendidikan PKBR baik secara individual maupun kelompok yang dilakukan oleh pendidik sebaya atau konselor sebaya. a. Materi Pencatatan meliputi:

1) Pencatatan substansi dan proses pendidikan PKBR secara individu

oleh pendidik sebaya, mencakup identitas klien, topik yang disampaikan, lama kegiatan dan catatan tentang hal yang perlu ditindaklanjuti.

2) Pencatatan substansi dan proses pendidikan PKBR secara kelompok oleh pendidik sebaya, mencakup jumlah peserta tempat kegiatan, materi yang disampaikan, metode penyampaian, lama kegiatan dan catatan tentang hal yang perlu ditindaklanjuti.

3) Pencatatan substansi dan proses konseling PKBR secara individu oleh konselor sebaya, mencakup identitas klien, lama pelayanan, catatan dan masalah yang dihadapi remaja.

4) Pencatatan substansi dan proses konseling PKBR secara kelompok oleh konselor sebaya, mencakup identitas klien, lama pelayanan, catatan dan masalah yang dihadapi remaja.

b. Mekanisme Pencatatan

1) Pendidik Sebaya mentatat kegiatan pendidikan PKBR (individu/ kelompok) pada setiap selesainya kegiatan dilaksanakan sesuai dengan formulir 1 (secara individual) dan formulir 2 (kelompok).

2) Konselor Sebaya mentatat kegiatan konseling PKBR (individu/ kelompok) pada setiap selesainya kegiatan dilaksanakan sesuai dengan formulir 3 (secara individual) dan formulir 4 (kelompok).

Page 20: Pik Remaja

20

c. Jenis Pencatatan Jenis pencatatan terdiri dari 4 jenis formulir yaitu:

1) Formulir 1 : Catatan Kegiatan Pendidikan PKBR oleh Pendidik

Sebaya Secara Indivudual. 2) Formulir 2 : Catatan Kegiatan Pendidikan PKBR oleh Pendidik

Sebaya Secara Kelompok. 3) Formulir 3 : Catatan Kegiatan Konseling Individu oleh Konselor

Sebaya. 4) Formulir 4 : Catatan Kegiatan Konseling Kelompok oleh Konselor

Sebaya.

2. Pelaporan Pelaporan PIK remaja dimaksudkan untuk pengendalian pelaksanaan program PKBR pada tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota, yang meliputi aspek kuantitas dan kualitas (tahapan) PIK remaja. a. Materi Pelaporan

1) PIK remaja melaporkan jumlah ketua, jumlah pendidik dan konselor

sebaya yang sudah dilatih secara kumulatif sampai dengan bulan yang bersangkutan.

2) Petugas KB (UPT-SKPDKB/PPLKB/PKB) melaporkan jumlah PIK remaja, jumlah PIK remaja berdasarkan tahapan, jumlah PIK remaja berdasarkan basis (sekolah umum, keagamaan,organisasi keagamaan, LSM/organisasi kepemudaan), jumlah pendidik sebaya, jumlah konselor sebaya dan jumlah ketua PIK remaja yang sudah dilatih secara kumulatif sampai dengan bulan yang bersangkutan di wilayah kecamatannya.

3) SKPDKB kabupaten/kota melaporkan jumlah PIK remaja, jumlah PIK

remaja berdasarkan tahapan, jumlah PIK remaja berdasarkan basis (sekolah umum, keagamaan, organisasi keagamaan, LSM/organisasi kepemudaan), jumlah pendidik sebaya, jumlah konselor sebaya dan jumlah ketua PIK remaja yang sudah dilatih secara kumulatif sampai dengan bulan yang bersangkutan di wilayah kabupaten/kota.

4) Provinsi melaporkan jumlah PIK remaja, jumlah PIK remaja

berdasarkan tahapan, jumlah PIK remaja berdasarkan basis (sekolah umum, keagamaan, organisasi keagamaan, LSM/organisasi kepemudaan), jumlah pendidik sebaya, jumlah konselor sebaya dan jumlah ketua PIK remaja yang sudah dilatih secara kumulatif sampai dengan bulan yang bersangkutan di wilayahnya.

b. Mekanisme Pelaporan

1) PIK remaja membuat laporan bulanan yang disampaikan ke petugas KB kecamatan.

Page 21: Pik Remaja

21

2) Petugas KB kecamatan membuat laporan bulanan PIK remaja ke kabupaten/kota.

3) SKPDKB kabupaten/kota membuat laporan PIK remaja ke provinsi. 4) Provinsi selanjutnya melaporkan ke BKKBN Pusat.

c. Jenis Pelaporan

Jenis pelaporan PIK remaja ada dua yaitu laporan manual dan laporan PIK remaja online yang dapat diakses pada http://databasis.bkkbn.go.id/pikkrr

D. Pemantauan dan Penilaian

Penyelenggaraan kegiatan pelayanan dan peningkatan kualitas PIK remaja dapat memperoleh hasil yang optimal apabila diikuti oleh pemantauan dan penilaian (monitoring dan evaluasi) sebagai berikut. 1. Pemantauan

Kegiatan pemantauan dilakukan untuk melihat kesesuaian antara rencana dengan rangkaian pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan oleh PIK remaja. Pemantauan dapat dilakukan oleh pembina secara berjenjang dan berkala atau secara selektif oleh pusat, sehingga dapat menjadi masukan untuk pemecahan permasalahan yang mungkin terjadi sekaligus sebagai masukan untuk kemajuan PIK remaja. Prinsip pemantauan meliputi terencana, obyektif, terpadu, tercatat dan terbuka, dengan sasaran pengelola PIK remaja dan kegiatan yang telah dilakukan PIK remaja.

a. Pemantauan terhadap pengelola PIK remaja

Secara langsung pemantauan terhadap pengelola PIK remaja dilakukan dengan pengamatan terhadap sikap, perilaku dan keterampilan pengelola selama melakukan kegiatan sesuai tugasnya baik di dalam maupun di luar PIK remaja. Pemantauan terhadap pengelola dapat dilakukan dengan cara pengamatan (observasi) saat pengelola merancang dan melaksanakan dan menelaah kegiatan, melakukan interaksi dengan remaja dalam berbagai kegiatan atau interaksi dan komunikasi antar pengelola.

b. Pemantauan terhadap kegiatan PIK remaja

Pemantauan dilakukan sejak awal tahap persiapan sampai akhir pelaksanaan kegiatan PIK remaja. Pemantauan terhadap kegiatan PIK remaja dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melalui mekanisme pencatatan dan pelaporan yang ditetapkan serta kunjungan langsung ke lapangan atau ke lokasi PIK remaja.

c. Pemantauan terhadap pengembangan PIK remaja

Pemantauan ini dimaksudkan untuk melihat sejauhmana upaya pengembangan dan peningkatan kualitas PIK remaja yang telah dilakukan dan permasalahan yang dihadapi. Ragam kegiatan, peningkatan tahapan

Page 22: Pik Remaja

22

dan semakin luasnya jangkauan PIK remaja merupakan salah satu bentuk keberhasilan yang perlu mendapat perhatian sekaligus dukungan untuk kemajuan dan pemantapan keberlangsungan PIK remaja. Sama halnya dengan pemantauan terhadap kegiatan PIK remaja, pemantauan ini dilakukan melalui mekanisme pencatatan dan pelaporan juga kunjungan selektif ke PIK remaja.

2. Penilaian

Penilaian merupakan bagian dari pengelolaan PIK remaja yang perlu dilakukan secara sistematis dengan cara mengumpulkan serta menganalisis data dan informasi untuk membandingkan antara rencana dengan pencapaian hasil kegiatan PIK remaja. Penilaian dapat dilakukan terhadap pengelolaan, sasaran utama yaitu remaja, sasaran pengaruh yaitu pemerintah daerah, LSM atau sekolah. a. Penilaian terhadap pengelolaan dilakukan untuk mengetahui tngkat

keberhasilan pengelolaan PIK remaja dengan mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan dibandingkan dengan rencana yang ditetapkan untuk periode tertentu.

b. Penilaian yang dilakukan oleh remaja terhadap kegiatan yang dilakukan PIK remaja selama ini untuk mengetahui sejauhmana PIK remaja dapat memenuhi kebutuhan dan minat remaja terhadap kegiatan perencanaan kehidupan berkeluarga. Selain itu penilaian oleh remaja juga untuk melihat seberapa besar kemampuan pengelola dalam mengembangkan ragam kegiatan PIK remaja untuk menarik minat remaja terhadap PKBR.

E. Rangkuman

Pengelolaan PIK remaja merupakan rangkaian kegiatan yang berkesinambungan, saling berkaitan dan terarah untuk memberikan jaminan keberhasilan, kesinambungan dan kualitas PIK remaja. Pengelolaan meliputi tahap pembentukan, pengembangan dan peningkatan kualitas, pencatatan dan pelaporan serta pemantauan dan penilaian. Masing-masing tahapan meliputi beberapa kegiatan yang kesemuanya mempunyai fungsi sangat penting untuk kemajuan PIK remaja.

Pembentukan meliputi sosialisasi, advokasi, penyiapan tenaga pengelola, pembentukan kesepakatan dan orientasi/pelatihan yang selanjutnya perlu diikuti oleh upaya pengembangan dan peningkatan kualitas PIK remaja. Semua kegiatan yang dilakukan perlu dicatat dan dilaporkan dengan mekanisme pencatatan dan pelaporan yang ditetapkan sebagai masukan bagi pemecahan permasalahan dan penyempurnaan kegiatan. Tahap akhir pengelolaan yang juga sangat penting adalah pemantauan dan penilaian untuk membandingkan rencana yang telah disusun dengan kegiatan yang dilaksanakan serta untuk memecahkan permasalahan yang mungkin terjadi sehingga dapat segera dicarikan jalan keluarnya.

Page 23: Pik Remaja

23

F. Latihan/Evaluasi

1. Sebutkan tahapan pengelolaan dan manfaatnya bagi kesinambungan dan kemajuan PIK remaja.

2. Apakah tahap awal dari pengelolaan PIK remaja dan apa saja kegiatan yang penting dilakukan pada tahap ini.

3. Jelaskan pengertian PIK remaja yang ramah remaja (youth friendly). 4. Jelaskan tujuan dan jenis pencatatan serta pelaporan yang ada di PIK

remaja. 5. Jelaskan tujuan/manfaat dilakukannya pemantauan dan penilaian PIK remaja.

Page 24: Pik Remaja

24

BAB IV

P E N U T U P Modul tentang Pusat Informasi dan Konseling Remaja merupakan salah satu sumber bacaan dan belajar bagi PKB/PLKB dalam memahami pentingnya memberikan perhatian terhadap remaja sebagai penerus bangsa. Kemajuan teknologi menyajikan berbagai informasi tanpa batas wilayah sedikit banyak memberikan dampak besar terhadap kehidupan remaja, baik dampak positif maupun negatif. Peran orangtua sangat memegang peran penting dalam meminimalkan dampak negatif ini antara lain dengan membekali keterampilan hidup untuk mengarahkan perilaku remaja. Selain orangtua, remaja dan masyarakat luas juga dituntut berperan aktif dan bertanggungjawab atas peningkatan kualitas remaja menuju Tegar Remaja. Keberadaan PIK remaja menjadi salah satu upaya yang dilakukan untuk menepis dampak negatif sekaligus mempersiapkan remaja untuk merencanakan kehidupan berkeluarga yang baik. Informasi ini menjadi sangat penting bagi Anda dalam menjaga kesinambungan dan mengembangkan PIK remaja bersama masyarakat, tokoh agama/masyarakat maupun dengan mitra kerja di wilayah Anda. Melalui modul ini diharapkan Anda dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya kepedulian terhadap kehidupan para remaja yang berkualitas.

Page 25: Pik Remaja

25

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2008. Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia 2007. Jakarta.

BKKBN. 2009. Panduan Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja. Jakarta.

BKKBN. 2011.GenRe- Generasi Berencana yang Sehat dan Berakhlak Mulia. Jakarta.

Page 26: Pik Remaja

26

Lampiran 1 Formulir 1

CATATAN KEGIATAN PENDIDIKAN PKBR SECARA INDIVIDUAL OLEH PENDIDIK SEBAYA

Nama : ..........................................................................................

Tempat, tanggal lahir : ..........................................................................................

Jenis Kelamin : ..........................................................................................

Pendidikan : ..........................................................................................

Alamat :...........................................................................................

TOPIK MATERI PENDIDIKAN PKBR

LAMA KEGIATAN

(jam .....sd .......)

CATATAN Untuk hal yang perlu

ditindaklanjuti

Tempat : ............................................

Tanggal : ............................................

Nama Pendidik Sebaya,

(........................)

Page 27: Pik Remaja

27

Lampiran 2 Formulir 2

CATATAN KEGIATAN PENDIDIKAN PKBR ______SECARA KELOMPOK OLEH PENDIDIK SEBAYA___________________

Nama : .....................................................................

Tempat ,Tanggal Lahir : .....................................................................

Pendidikan : .....................................................................

Alamat : .....................................................................

Jumlah Peserta

Tempat

Kegiatan

Materi Pendidikan PKBR yang disampaikan

Cara/ Metode Penyampaian

Lama

Kegiatan

Catatan Untuk hal yang perlu

ditindaklanjuti

Tempat : .......................

Tanggal : .......................

Nama Pendidik Sebaya,

(............................)

Page 28: Pik Remaja

28

Lampiran 3

Formulir 3

CATATAN KEGIATAN KONSELING INDIVIDU _____________________OLEH KONSELOR SEBAYA_____________________

Nama : ..........................................................................................

Tempat-Tanggal Lahir : ..........................................................................................

Jenis Kelamin : ..........................................................................................

Pendidikan : ..........................................................................................

Alamat : ..........................................................................................

Lama Pelayanan : ..........................................................................................

Catatan : tuntas (....), ulang (.....), dirujuk ke: Puskesmas (......),

RS (....), Psikolog (......), Guru BK (......), Shelter (......).

Masalah : ..........................................................................................

..........................................................................................

..........................................................................................

..........................................................................................

Tempat : ..........................................................................................

Tanggal : ..........................................................................................

Nama Konselor Sebaya,

(...................................)

Page 29: Pik Remaja

29

Lampiran 4

Formulir 4 CATATAN KEGIATAN KONSELING KELOMPOK

OLEH KONSELOR SEBAYA

Daftar Nama Remaja yang dikonseling:

1. .....................................................................

2. .....................................................................

3. .....................................................................

4. .....................................................................

5. .....................................................................

Lama Pelayanan: .......................................

Catatan : tuntas (.......), ulang (…....), dirujuk ke: Puskesmas (…...), RS (…..),

Dokter (…...), Psikolog (…....), Guru BK (......), Shelter (.......) yang

beralamat di ......................................................................................

……………………………………………………………………………...

Masalah : ...........................................................................................................

...........................................................................................................

Tempat : ...........................................................................................................

Tanggal : ...........................................................................................................

Nama Konselor Sebaya,

(...............................)

Page 30: Pik Remaja

30

Lampiran 5

Formulir 5 PELAPORAN PIK REMAJA TINGKAT KECAMATAN

Kecamatan : ................................

Kab/Kota : ................................

Provinsi : ................................

Laporan s/d bulan : ................................

Tempat, tanggal ...........

Yang Melapor (UPT-SKPDKB/PPLKB/PKB .......................)

(..................................)

NO

Desa/

Kelurahan

Jumlah

PIK

Remaja

Jumlah PIK Remaja

Menurut Tahapan

Jumlah PIK Remaja Menurut Basis

Jumlah Tenaga

PIK Remaja

Terlatih

Keterangan

Tumbuh Tegak Tegar Sekolah

Umum/

Keagamaan

Organisasi

Keagamaan

LSM/

Organisasi

PS

KS

Ketua

Page 31: Pik Remaja

31

Lampiran 6

Formulir 6 PELAPORAN PIK REMAJA TINGKAT KABUPATEN/KOTA

Kab/Kota : ................................

Provinsi : ................................

Laporan s/d bulan : ................................

Tempat, tanggal ...........

Yang Melapor (SKPDKB Kabupaten/Kota .......................)

(..................................)

No.

Kecamatan

Jumlah

PIK Remaja

Jumlah PIK Remaja Menurut Tahapan

Jumlah PIK Remaja Menurut Basis

Jumlah Tenaga PIK Remaja

Terlatih

Keterangan

Tumbuh

Tegak

Tegar

Sekolah Umum/

Keagamaan

Organisasi Keagamaan

LSM/ Organisasi

PS

KS

Ketua

Page 32: Pik Remaja

32

Lampiran 7

Formulir 7 PELAPORAN PIK REMAJA TINGKAT PROVINSI

Provinsi : ................................

Laporan s/d bulan : ................................

Tempat, tanggal .........................

Yang Melapor ( Provinsi...............)

(........................................)

No

Kabupaten/

Kota

Jumlah

PIK

Remaja

Jumlah PIK Remaja Menurut

Tahapan

Jumlah PIK Remaja Menurut Basis

Jumlah Tenaga PIK

Remaja Terlatih

Keterangan

Tumbuh

Tegak

Tegar

Sekolah

Umum/

Keagamaan

Organisasi

Keagamaan

LSM/

Organisasi

PS

KS

Ketua

Page 33: Pik Remaja

33

Lampiran 8

Formulir 8

PELAPORAN DI PIK REMAJA

A. IDENTITAS PIK REMAJA

1. Nama PIK remaja : ..............................................

2. Alamat : ..............................................

3. Desa/Kelurahan : ..............................................

4. Kecamatan : ..............................................

5. Kabupaten/Kota : ..............................................

6. Laporan sd bulan/tahun : ..............................................

B. PROFIL PIK REMAJA

1. Tahap:

a. Tumbuh (.........)

b. Tegak (.........)

c. Tegar (.........)

2. Basis (organisasi pembina)

a. Sekolah umum/keagamaan (.........)

b. Organisasi kegamaan (.........)

c. LSM/Organisasi Kepemudaan (.........)

3. Tenaga Terlatih

a. Ketua : .......... orang

b. PS : .......... orang

c. KS : .......... orang

Tempat : ..........................

Tanggal : ..........................

Ketua PIK Remaja,

( ..............................)

Page 34: Pik Remaja

34

Lampiran 9

Formulir 9

PROFIL PIK-KRR ONLINE

Nama Kelompok PIK Remaja : ...................................................................

Basis : Sekolah umum/agama, organisasi

keagamaan, LSM organisasi kepemudaan

Nama Lembaga Pembina : ...................................................................

Alamat Lengkap termasuk RT-RW : ...................................................................

...................................................................

Kabupaten/Kota : ...................................................................

Kecamatan : ...................................................................

Desa/Kelurahan : ...................................................................

Telepon/HP : ...................................................................

Fax : ...................................................................

Email : ...................................................................

SDM:

Jabatan Jumlah

Pembina : ................ orang

Ketua : ................ orang

Penanggungjawab administrasi : ................ orang

Penanggungjawab Program/Kegiatan : ................ orang

Pendidik Sebaya Terlatih : ................ orang

Pendidik Sebaya Tidak Terlatih : ................ orang

Konselor Sebaya Terlatih : ……......... orang

Konselor Sebaya Tidak Terlatih : ................ orang

Materi KRR

Jenis Materi Jumlah

Seksualitas : .................. buku

NAPZA : .................. buku

HIV dan AIDS : .................. buku

Pendewasaan Usia Perkawinan : .................. buku

Keterampilan Hidup : .................. buku

AVA (Audio Visual Aid) : .................. buku

Panduan : .................. buku

Materi lainnya : .................... set

Sarana : Ruang Khusus, Papan Nama, Perpustakaan ( checklist yang

dimiliki)

Sarana Lainnya : ........................................................................................................

Page 35: Pik Remaja

35

Lampiran 10

Formulir 10 PROFIL PIK REMAJA (KUALITAS PIK REMAJA)

NO CIRI-CIRI TAHAPAN PIK REMAJA YA TIDAK

Materi dan Isi Pesan

1. Triad KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)

2. Pendalaman Materi Triad KRR dan PUP

3. Pemahaman tentang Hak-hak Reproduksi

4. Keterampilan Hidup (life skills)

5. Keterampilan advokasi

Kegiatan yang dilakukan

1. Kegiatan yang dilakukan di lokasi PIK remaja

2. Kegiatan yang dilakukan dalam bentuk penyadaran/KIE di

lokasi PIK remaja

3. Menggunakan media cetak/elektronik

4. Menggunakan formulir pencatatan pelaporan yang

ditetapkan

5. Kegiatan dilakukan di luar lokasi PIK remaja

6. Kegiatan KIE di luar lokasi PIK remaja

a. Sosialisasi dan dialog interaktif KRR melalui radio/tv

b. Press Gathering

c. Informasi KRR oleh PS (pasar, jalanan, sekolah, gereja,

mesjid, vihara, banjar)

d. Seminar KRR

e. Road show ke sekolah, mesjid,gereja, vihara,banjar dll.

f. Promosi KRR melalui tv, radio, surat kabar, majalah

g. Pemberian informasi KRR dalam momentum strategis

h. Diskusi anti kekerasan dalam rumahtangga (KDRT)

i. Sosialisasi KRR bagi calon pengantin

j. Pemberian informasi KRR melalui MUPEN

7. Melakukan konseling KRR melalui sms, telepon, tatap muka

dan surat menyurat

8. Melakukan advokasi dan promosi PIK Remaja untuk

mengembangkan jaringan pelayanan

9.

Melakukan kegiatan yang dapat menarik minat remaja

a. Pendampingan kepada remaja penyalahguna NAPZA,

hamil di luar nikah dan HIV positif

b. Bedah film

c. Pelatihan penyiapan karir (surat lamaran kerja,

kursus,browsing internet, dll)

Page 36: Pik Remaja

36

NO CIRI-CIRI TAHAPAN PIK REMAJA YA TIDAK

d. Lintas alam/ outbound

e. Bimbingan belajar

f. Pendataan remaja yang alami risiko triad KRR

g. Studi banding

h. Kegiatan ekonomi produktif

i. Olahraga dan kesenian

j. Penyajian pengalaman pembentukan PIK remaja baru

k. Aneka lomba

l. Kajian studi agama (Islam)

m. Pemberian penghargaan kepada PS dan KS

n. Jambore PIK remaja

o. Pelayanan gigi dan konsultasi kecantikan

p. Integrasi kegiatan PIK dengan pelayanan kesehatan

dasar

q. Akses dan jaringan internet bagi pengelola PIK remaja

Dukungan dan jaringan yang dimiliki

1. Ruang khusus

2. Papan nama

3. Struktur Pengurus

a. Pembina

b. Ketua

c. Penanggungjawab administrasi

d. Penanggungjawab program/kegiatan

4. Pendidik Sebaya yang dapat diakses

5. Lokasi PIK remaja

6. Konselor sebaya yang dapat diakses

7. Jaringan kemitraan pelayanan medis dan non medis

8. Hotline/ sms konseling

9. Perpustakaan

10. Jaringan dengan

a. Kelompok remaja sebaya

b. Orangtua

c. Guru-guru

d. Pengelola PIK remaja lain

e. dll

11. Organisasi induk (Pembina PIK remaja)

Page 37: Pik Remaja

37

Lampiran 11

CONTOH SURAT RUJUKAN

Tanggal, bulan, tahun

Kepada Yth.

Bapak/Ibu............................ (dokter, psikolog, psikiater - tujuan rujukan)

Di ....................................... (tempat alamat rujukan)

Dengan hormat,

Berikut ini kepada Bapak/Ibu kami rujuk:

Nama klien remaja : ........................

Usia : ........................

Alamat : ........................

Riwayat singkat : .....................................................................

.....................................................................

(uraikan singkat masalah klien dan bantuan yang diharapkan)

Mohon untuk mendapatkan tindakan selanjutnya.

Hormat kami,

............................... (nama dan tandatangan konselor sebaya PIK remaja)