pewarnaan ziehl neelsen
TRANSCRIPT
PEWARNAAN ZIEHL NEELSEN
1. Pendahuluan
Mikobakteria yang diwarnai dengan pewarna fenilmetana (contoh : fuksin bes)
dalam larutan aniline atau fenol akan mengekalkan warna tersebut meskipun telah diberi
asam yang kuat. Oleh yang demikian, bakteria golongan pertama ini disebut sebagai
bakteria tahan asam. Sifat tahan asam ini merupakan cirri yang bermanfaat dan penting
dalam membedakan Mycobacterium dengan bakteri lain. (Beberapa spesies aktinomiset
juga tahan asam). Pada bakteria tahan asam, pewarna fenol mempunyai kelarutan yang
tinggi di dalam sel dibandingkan dengan decolorator, pewarna tersebut kekal di dalam
sel, manakala pada bakteria tak tahan asam pewarna tersebut hanya masuk ke dalam sel
dan kemudian disingkirkan dari sel oleh decolorator.
Disamping ciri-ciri ini kadar resap pewarna pada sel yang tahan asam adalah
rendah dibandingkan dengan sel tak tahan asam. Ciri-ciri ini disebabkan oleh perbedaan
komposisi kimia (secara kuantitatif dan kualitatif) bakteria tahan asam dan bakteria tak
tahan asam. Mikobakteria yang tahan asam mempunyai karbohidrat, alcohol dan asam
lemak (seperti asam mikolik) yang tersendiri. Oleh yang demikian, dalam tata cara ini
object glass perlu dipanaskan sehingga uap keluar karena dalam hal ini, pemanasan
digunakan untuk terlaksananya pewarnaan dalam jangka waktu yang optimal.
2. Tujuan
Untuk mengidentifikasi “acid-fast” mycobacteria : leprae, tuberculosis dan
atypical.
3. Inform Consent
1. Meminta persetujuan
2. Menjelaskan prosedur
3. Menjelaskan tujuan
4. Alat dan Bahan
1. Material kuman yang akan diselidiki:
a. Mycobakterium tuberculosa: spuntum
b. Mycobacterium leperae: kerokan
2. Gelas Objek
3. Ose
4. Lampu spiritus
5. Mikroskop dan minyak imersi
6. Alkohol 70% dan kapas
7. Cat yang akan digunakan :
Carbon fuchsin 10 ml (Ziehl Neelsen A)
( Alkohol fuchsin / basic fuchsin dan carbol 5% 90 ml)
HCI 3% dalam alkohol absolute 96% (Ziehl Neelsen B)
(HCI 3 ml, alkohol absolute 97 ml)
Methylen biru (Ziehl Neelsen C)
5. Cara Kerja
1. Objek glass yang kering dan bersih, dibersihkan dengan kapas alhokol 95%
2. Ambil Ose steril yang telah dipanaskan di atas api spiritus sampai merah membara,
lalu setelah ose steril dingin, masukan ke dalam tabung yang berisi material kuman
cair untuk mengambil kuman. Ratakan pada oyek glass secara tipis-tipis, tunggu
sampai kering
3. Bila material kuman dalam bentuk padat, diencerkan dengan setetes air steril dengan
koloni di atas objek glass, biarkan kering
4. Ose dipanaskan lagi, agar kuman mati.
5. Fiksasi preparat dengan cara memanaskan preparat tadi diatas api spiritus sebanyak
2-3 kali, agar kuman menempel di objek glass, Preparat siap diwarnai.
Setelah direkatkan , preparat digenapi dengan carbol fuchsia selama 5 menit di
panaskan diatas nyala api sampai terjadi penguapan akan tetapi jangan sampai
mendidik
Sisa cat dibuang, cuci dengan larutan HCL 3% dalam alkohol absolute, sehingga
cat tampak larut semua
Cuci dengan air
Genangi dengan methylen blue atau malachite green 1-2 menit
Cuci dengan air dan biarkan menjadi kering
Sediaan ditetesi minyak imersi dan dilihat di bawah mikroskop dengan lensa
obyektif pembesaran 97-100 x.
Hasil pemeriksaan :
- Kuman tahan asam alkohol tampak warna merah
- Kuman tak tahan asam alkohol tampak warna biru/hijau.
Interpretasi
Jumlah Basil Hasil yang dilaporkan
(-) BTA / 100 LP 0 (-)
1-9 BTA / 100 LP 1-9 BTA / 100 LP (tulis jumlah)
10-99 BTA / LP 1+ (+ / positif 1)
1-10 BTA / LP 2+(++/positif 2)
> 10 BTA / LP 3+ (+++/positif 3)
Daftar pustaka
Standar Pelayanan Medik Diagnosis dan Terapi Pemeriksaan dan Tindakan Penyakit
Kulit dan Kelamin, 1995, Fakultas Kedokteran UNIBRAW, Malang.
Jawetz, Melnick & Adelbergts, Mikro Biologi Kedokteran, 2005, Salemba Medika,
Jakarta.
Michael J Pelczar, jr. Dasar-dasar Mikrobiologi.
Tony Hart, Paul Shears, Atlas Berwarna Mikrobiologi Kedokteran, 1996, Hipokrates,
Jakarta.
Buku Petunjuk Praktikum dan Skill Laboratory Pengecatan, Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sultan Agung Semarang.