petunjuk praktikum budi daya jamur

5
Petunjuk praktikum budi daya jamur I. Latar Belakang Jamur telah kita kenal dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan yang lain. Dalam sejarahnya jamur telah dikenal sejak 3000 tahun yang lalu yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Di Cina, pemanfaatan jamur sebagai bahan obat- obatan sudah dimulai sejak 2000 tahun silam. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi , manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan. Budidaya jamur merupakan salah satu usaha peningkatan ekonomi dan pangan yang berkembang dimasyarakat, bisnis budidaya jamur juga menjanjikan penghasilan yang tidak sedikit mengingat permintaan dai konsumen yang semakin meningkat. Dewasa ini budidaya jamur (Mushrooming the mushroom) yang dapat dimakan telah banyak dilakukan dengan menggunakan limbah pertanian sebagai media tumbuhnya. Budidaya jamur yang dapat dimakan (edible mushroom) merupakan salah satu cara mengatasi kekurangan pangan dan gizi serta menganekaragamkan pola konsumsi pangan rakyat. Dari analisa menunjukkan kandungan mineral jamur lebih tinggi daripada daging sapi dan domba, bahkan hamper dua kali lipat jumlah garam mineral dalam sayuran. Jamur memiliki manfaat yang bermacam-macam, tidak hanya sebagai bahan makanan namun, beberapa jenis jamur juga dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan. Pengolahan jamur sebagai bahan makanan misalnya untukcampuran sayur sop, jamur krispi, keripik jamur, sate jamur dll. sebagai bahan obat- obatan , jamur memiliki banyak fungsi karena kandungan asam polat yang tinggi dapat digunakan sebagai anti tumor dan kandungan kolesterol yang rendah dimanfaatkan sebagai pencegah timbulya penyakit darah tinggi dan serangan jantung. Ciri-ciri jamur berbeda dengan organism lainnya dalam hal cara makan, srtuktur tubuh, pertumbuhandan reproduksinya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup diakar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Jamur berhabitat pada mermacam-macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organism (Anonim, 2009).

Upload: antoo-jabrik

Post on 16-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

petunjuk praktikum budidaya jamur

TRANSCRIPT

Petunjuk praktikum budi daya jamurI. Latar BelakangJamur telah kita kenal dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan yang lain. Dalam sejarahnya jamur telah dikenal sejak 3000 tahun yang lalu yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Di Cina, pemanfaatan jamur sebagai bahan obat-obatan sudah dimulai sejak 2000 tahun silam. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi , manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan. Budidaya jamur merupakan salah satu usaha peningkatan ekonomi dan pangan yang berkembang dimasyarakat, bisnis budidaya jamur juga menjanjikan penghasilan yang tidak sedikit mengingat permintaan dai konsumen yang semakin meningkat. Dewasa ini budidaya jamur (Mushrooming the mushroom) yang dapat dimakan telah banyak dilakukan dengan menggunakan limbah pertanian sebagai media tumbuhnya. Budidaya jamur yang dapat dimakan (edible mushroom) merupakan salah satu cara mengatasi kekurangan pangan dan gizi serta menganekaragamkan pola konsumsi pangan rakyat. Dari analisa menunjukkan kandungan mineral jamur lebih tinggi daripada daging sapi dan domba, bahkan hamper dua kali lipat jumlah garam mineral dalam sayuran. Jamur memiliki manfaat yang bermacam-macam, tidak hanya sebagai bahan makanan namun, beberapa jenis jamur juga dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan. Pengolahan jamur sebagai bahan makanan misalnya untukcampuran sayur sop, jamur krispi, keripik jamur, sate jamur dll. sebagai bahan obat-obatan , jamur memiliki banyak fungsi karena kandungan asam polat yang tinggi dapat digunakan sebagai anti tumor dan kandungan kolesterol yang rendah dimanfaatkan sebagai pencegah timbulya penyakit darah tinggi dan serangan jantung. Ciri-ciri jamur berbeda dengan organism lainnya dalam hal cara makan, srtuktur tubuh, pertumbuhandan reproduksinya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup diakar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Jamur berhabitat pada mermacam-macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organism (Anonim, 2009). Petumbuhan jamur dialam hidup pada sisa-sisa tanaman yang telah lapuk, dimana zat-zat makanan pada tumbuhan tersebut akan diserapnya (Muchroji dan Cahyana, 2008). Pada pembudidayaan biasanya media yang digunakan adalah serbuk kayu atau bahan-bahan hasil sisa pertanian. Kayu atau serbuk gergaji yang digunakan sebagai tempat tumbuh jamur mengandung serat organic selulosa, hemiselulosa, lignin,karbohidrat. Untuk meningkatkan hasil produksi dan perkembangan jamur dapat ditambah dengan bahan-bahan yang mengandung unsure nitrogen, fosfor, belerang, kalium dan karbon atau dapat juga ditambahkan pupuk (Suriawiria, 2006)II. Tujuan 1. Untuk mengetahui dan menambah pengetahuan mahasiswa tentang teknik budidaya 2. Melatih mahasiswa untuk berwirausaha jamurIII. Manfaat 1. Mahasiswa dapat mengetahui beberapa macam spesies jamur yang bermanfaat bagi manusia2. Mahasiswa mampu menguasai cara-cara dalam tahapan budidaya jamur dan menerapkannya di kehidupan nyata.3. Melatih mahasiswa untukberwirausaha

IV. Tinjauan pustakaJamur merupakan tanaman yang tidak memiliki klorofil sehingga tidak bias melakukan fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri. Secara alami jamur ditemukan di hutan dibawah pohon berdaun lebar atau di bawah tanaman berkayu, jamur tidak memerlukan cahaya matahari yang banyak, di tempat terlindung miselium jamur akan tumbuh lebih cepat daripada di tempat yang terang dengan cahaya matahari berlimpah. Jamur hidup dengancara mengambil zat-zat makanan seperti selulosa, glukosa, lignin, protein dan senyawa pati dari organism lain yan telah terurai. Jamur digolongkan sebagai tanaman heterotrofik, yaitu tanaman yang kehidupannya tergantung pada organism lain (Parjimo, 2007). Pembudidayaan jamur dapat menggunakan kayu atau serbuk gergaji sebagai media tanamnya. Serbuk kayu yang baik dibuat sebagai bahan media tanam adalah dari jenis kayu keras karena banyak mengandung selulosa, lignin, pentosan, zat ekstraktif dan abu yang merupakan bahan yang diperlukan oleh jamur dalam jumlah banyak disamping itu kayu yang keras membuat media tanaman tidak cepat habis. Serbuk gergaji tanaman yang mengandung getah tidak baik digunakan sebagai media tanam jamur karena getah dapat menjadi zat ekstraktif yang menghambat pertumbuhan misellium. Hal utama yang perlu diperhatikan dalam media serbuk gergaji adalah kebersiha dan kekeringan, selain itu tidak busuk. Selain jerami, media lain yang dapat digunakan seperti media serbuk gergaji yang mengandungselulosa,lignin,pentosan, zat ekstraktif,abu, jerami padi, media limbah kapas, alang-alang, daun pisang, tongkol jagung, klobot jagung, gabah padi, dan lain sebagainya. Tetapi, tetap saja pertumbuhan yang paling baik ada di media serbuk gergaji dan merang.Penyebabnya adalah karena jumlahlignoselulosa,lignin, danseratpada serbuk gergaji dan merang memang lebih tinggi.Sebagai contohnya dalam pembuatan media jerami padi, bahan-bahan yang digunakan adalah 15-20% jerami padi, 2.5% bekatul kaya karbohidrat, karbon, dan vitaminB komplek yang bisa mempercepat pertumbuhan dan mendorong perkembangan tubuh buah jamur, 1-1.5% kalsium karbonat atau kapur menetralkan media sehingga dapat ditumbuhi oleh jamur (pH6,8 7,0). Selain itu, kapur juga mengandung kalsium sebagai penguat batang / akar jamur agar tidak mudah rontokKandungan gizi yang terdapat dalam jamur termasuk aman untuk dikonsumsi. Adanya serat yaitu lignoselulosa baik untuk pencernaan kandungan protein jamur lebi tinggi dibandingkan kandungan protein pada tanaman secara umum dan mengandung bermacam-macam vitamin diantaranya vitamin E, thiamin, riboflavin, kandunga protein jamur yang cukup tinggi lebih memungkinkan jamur sebagai penambah protein dengan biaya murah. Beberapa jenis jamur yang telah dibudidayakan dimasyarakat sebagai makana dan sayuran diantaranya adalah jamur merang (Volvariella volvacea), jamur kayu seperti jamur kuping,(Auricularia auricular), jamur payung shitake (Lentinus edodes) dan jamur tiram (Pleurotus cormucopiae) dal lain sebagainya .

V. Alat dan bahanJamur tiram :1. Alat a. Alat sterilisasi : kompor, drum, thermometer, selang karburatorb. Alat fermentasi : sekop, pengayak, ember, plastic terpal, timbangan, corongc. Alat pembautan bag log : plastic log, polipropilen, cinci jamur, karet gelang, kapasd. Alat inokulasi : tongkat inokulasi, ember, Bunsen, alcohol 70%e. Alat perawatan : sprayer2. Bahana. Bibit jamur tiram (Pleurotus ostreatus)b. Serbuk gergaji, Bahan ini merupakan bahan dasar pembuatan media tanam (baglog). Serbuk kayu mengandung beragam zat didalamnya yang dapat memacu pertumbuhan atau sebaliknya. Zat-zat yang dibutuhkan jamur untuk tumbuh yaitu karbohidrat serat dan lignin. Sedangkan zat yang dapatmenghambatpertumbuhan yaitu zat metabolit sekunder atau yang umum dikenal sebagai getah dan atsiri. Dengan demikian serbuk kayu yang yang digunakan hendaknya dari pohon tidak bergetah seperti albasia, randu, meranti dan lain-lain. serbuk kayu yang akan digunakan haruslah masih segar. Pemilihan serbuk kayu perlu memperhatikan kebersihan dan kekeringanc. Bekatul, penggunaan bekatul dimaksudkan sebagai sumber karbohidrat, karbon (C) dan nitrogen (N). Selain itu vitamin B1 dan B2 juga terkandung didalamnya. Bekatul yang digunakan dapat berasal dari berbagai jenis padi dan yang perlu diperhatikan yaitu pemilihan harus yang masih baru dan belum bau / tengik.d. Kapur, Kapur merupakan bahan baku sebagai sumber kalsium (Ca) dan berguna untuk mengatur tingkat kemasaman (pH) media. Kapur yang digunakan yaitu kapur pertanian (CaCO3). Kandungan kalsium dan karbonnya sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan jamur dan sebagai penyumbang nutrisi pada saat jamur dikonsumsi.e. Air, 45 -60 %Jamur merang ((Volvariella volvacea)Kebanyakan orang tahunya jamur merang dibudidayakan denganmedia tanamnya berupa merang. Pada praktikum ini akan dilakukan dengan media kardus sebagai alternative pengganti merang. Keunggulan media jamur kardus Cara pengolahannya singkat, hanya dgn disobek-sobek, direndam dengan air kapur selama 5 hari. Kardus siap di masukkan ke dalam kumbung atau rak. (tidak perlu dikomposkan seperti jamur dengan media jerami. Jamur yang dihasilkan lebih kenyal, aromanya wangi, warna lebih putih.1. Alat

2. BahanVI. Cara kerja