petunjuk %26 lap rll
DESCRIPTION
sjddhfsfldTRANSCRIPT
LAPORANPRAKTIKUM REKAYASA LALULINTASRUAS JL. Mayjend. Sunandar Priyo Sudarmo KOTA MALANG
Disusun OlehKELOMPOK 11. (Khaidar Musaad)201010340311142/(C)2. (Zen Arie Setiawan)201210340311028/(A)3. (Pangestu Bagus Pratama)201210340311066/(B)4. (Muhammad Rian Fahreza)201210340311067/(B)5. (Septi Andiani Husein)201210340311085/(B)6. (Syahyudi Hasyemi Rafsanjani)201210340311115/(C)7. (Arief Budi Prakoso Kuswinarto)201210340311122/(C)8. (Muji Arnoldi)201210340311130/(C)9. (Resnu Adi Prayoga)201210340311172/(D)10. (Lulus Rizqyono Subroto)201210340311178/(D)11. (Hidayatul Faizin)201210340311179/(D)12. (Firdaus Ardiansyah)201210340311187/(D)
LABORATORIUM TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANGSEMESTER GENAP 2013/2014
KATA PENGANTAR
LEMBAR PENGESAHANLAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA LALULINTASRUAS JL. Sunandar Priyo Sudarmo KOTA MALANG
Disusun oleh: Kelompok 1 1. (Khaidar Musaad)201010340311142/(C)2. (Zen Arie Setiawan)201210340311028/(A)3. (Pangestu Bagus Pratama)201210340311066/(B)4. (Muhammad Rian Fahreza)201210340311067/(B)5. (Septi Andiani Husein)201210340311085/(B)6. (Syahyudi Hasyemi Rafsanjani)201210340311115/(C)7. (Arief Budi Prakoso Kuswinarto)201210340311122/(C)8. (Muji Arnoldi)201210340311130/(C)9. (Resnu Adi Prayoga)201210340311172/(D)10. (Lulus Rizqyono Subroto)201210340311178/(D)11. (Hidayatul Faizin)201210340311179/(D)12. (Firdaus Ardiansyah)201210340311187/(D)
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk kegiatan Praktek Kerja Nyata (PKN) di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang
Laporan ini telah diperiksa dan disetujui olehDosen Pembimbing,Pada .. Mengetahui/mengesahkan, Kepala Lab. Teknik Sipil
. Ir. Khoirul Abadi, MT.
RUAS JALAN PERKOTAAN (URBAN ROAD)A. HASIL PENGUKURAN 1. Nama Ruas Jalan: Jl. Mayjend. Sunandar Priyo Sudarmo2. Tipe ruas jalan*: (a) Tak terbagi(b) Terbagi3. Kondisi Lingkungan: (a) Permukiman(b) Komersiil/Pelayanan Umum4. Titik A (awal studi): STA 0 + 000 Titik Q (akhir studi): STA 1 + 7005. Panjang ruas jalan (yang ditinjau): 1700 MeterGambar 1 Lay Out Ruas Jl. Sunandar Priyo Sudarmo(lengkapi dengan infrastruktur di kanan-kiri ruas jalan yang ditinjau)6. Lebar ruas jalan (yang ditinjau)(a) STA 0 + 200 : Lebar perkerasan meter, lebar bahu/trotoar kiri meter, lebar bahu/trotoar kanan meter, Lebar jalur lalulintas meter, lebar lahan parkir (sisi kiri) meter sisi kanan meter, lebar median meter (Gambar 2 Penampang Melintang Jl. Sunandar Priyo Sudarmo Potongan I I).(b) STA 0 + 500 : Lebar perkerasan meter, lebar bahu/trotoar kiri meter, lebar bahu/trotoar kanan meter, Lebar jalur lalulintas meter, lebar lahan parkir (sisi kiri) meter sisi kanan meter, lebar median meter (Gambar 3 Penampang Melintang Jl. Sunandar Priyo Sudarmo Potongan II II).(c) STA 1 + 100 : Lebar perkerasan meter, lebar bahu/trotoar kiri meter, lebar bahu/trotoar kanan meter, Lebar jalur lalulintas meter, lebar lahan parkir (sisi kiri) meter sisi kanan meter, lebar median meter (Gambar 4 Penampang Melintang Jl. Sunandar Priyo Sudarmo Potongan III III).7. Arus lalulintas*: (a) Dua arah(b) Satu arah8. Volume arus lalu lintasLokasi pengukuran volume arus lalu lintas di titik H pada STA 0 + 800 Volume arus lalu lintas yang diukur dibedakan menurut jenis kendaraan, yaitu kendaraan ringan (LV Light Vehicle), kendaraan berat (HV Heavy Vehicle) dan sepeda motor (MC Motor cycle). Pengukuran volume arus lalu lintas dilakukan dengan periode 15 menitan pada hari Sabtu tanggal 24 Mei 2014 jam 06:15 09:15 Hasil pengukuran volume arus lalu lintas disajikan pada tabel 1.
Tabel 1 Volume Arus Lalu Lintas (kendaraan/15 menit)JamArah A QArah Q ATotal (kend.)
Kend. RinganKend. BeratSepeda motorKend. tak bermotorJumlahKend. RinganKend. BeratSepeda motorKend. tak bermotorJumlah
06.15 06.305034446253218668307021234
06.30 06.45124954346801003473418691549
06.45 07.005054923550124967608091359
07.00 07.151281254926911281274908891580
07.15 07.30118857337021341878309351637
07.30 07.45108185762704118882309491653
07.45 08.001141665727891081676308891678
08.00 08.151151451426451141475408841529
08.15 08.301802944456581151468208111469
08.30 08.451933343456651802962908381503
08.45 09.001732032825231933372109471470
09.00 09.151503125454401742074209351375
9. Aktifitas SampingPengukuran aktifitas samping yang berpotensi menimbulkan hambatan terhadap pergerakan kendaraan pada jalur lalu lintas, diambil di sepanjang ruas jalan 200 meter (STA. 0 + 700 s.d. STA. 0 + 900) pada waktu yang bersamaan dengan pengukuran volume arus lalu lintas (hari Sabtu tanggal 24 Mei 2014 jam 06:15 - 09:15). Hasil pengukuran/pencatatan aktifitas samping disajikan pada tabel 2.
Tabel 2 Frekuensi Kejadian Aktifitas SampingJamArah A QArah Q ATotal (kejadian)
Pejalan kakiKend. Ber hentiKend. lambatKend. keluar-masukJumlah (kejadian)Pejalan kakiKend. Ber hentiKend. LambatKend. keluar-masukJumlah (kejadian)
06.15 06.301272838231201755
06.30 06.451231925311902348
06.45 07.000162027001421643
07.00 07.154052837101611855
07.15 07.304452740121682767
07.30 07.4561113957011552178
07.45 08.001373041112232768
08.00 08.156233142201452163
08.15 08.301082231112152859
08.30 08.45514192911941544
08.45 09.002041622241432345
09.00 09.1512191436212232864
10. Pergerakan kendaraan(a) Kecepatan setempat (spot speed)Jarak yang ditinjau = (25 75) Meter (STA 0 + 750 s.d. STA 0 + 800) Hasil pengukuran waktu pergerakan kendaraan disajikan pada tabel 3. (b) Kecepatan berjalan (running speed) Jarak yang ditinjau = (200 500) Meter (STA 0 + 600 s.d. STA 1 + 000)Hasil pengukuran waktu pergerakan kendaraan disajikan pada tabel 3(c) Kecepatan tempuh (journey speed)Jarak yang ditinjau = (> 500) Meter (STA 0 + 500 s.d. STA 1 + 100) Hasil pengukuran waktu pergerakan kendaraan disajikan pada tabel 3. Tabel 3 Waktu (durasi) Pergerakan Kendaraan Berdasar Sesuai Jarak TempuhKend.Jarak 50 meterJarak 400 MeterJarak 600 Meter
Waktu Pergerakan (detik)Waktu Pergerakan (detik)Waktu Pergerakan (detik)
Arah A QArah Q AArah A QArah Q - AArah A QArah Q A
100:00:03.2400:00:03.8700:00:28.2500:00:25.5000:00:52.6900:00:54.43
200:00:03.5900:00:02.5000:00:29.4000:00:29.0900:00:52.6300:00:46.85
300:00:04.4400:00:03.5100:00:27.2000:00:35.6100:00:43.8900:00:40.55
400:00:03.6800:00:03.9600:00:27.7900:00:44.6100:00:47.6700:00:45.10
500:00:04.2700:00:03.4700:00:21.1800:00:27.5600:00:43.2200:00:59.69
600:00:03.6900:00:03.2800:00:22.5100:00:26.1200:00:44.6000:00:48.58
700:00:03.4200:00:03.0900:00:27.7700:00:31.2800:00:38.4700:00:49.82
800:00:04.1000:00:03.3300:00:22.3000:00:31.1000:00:47.1400:00:43.25
900:00:03.6500:00:03.7800:00:46.5800:00:33.8200:00:59.4900:00:54.84
1000:00:03.4000:00:03.9600:00:29.8000:00:44.5700:00:50.9800:00:52.82
1100:00:03.1200:00:02.7500:00:29.0200:00:29.7900:00:47.9800:00:47.97
1200:00:03.0600:00:02.8400:00:29.8600:00:38.9200:00:50.8900:00:36.06
1300:00:03.5200:00:03.1500:00:25.8900:00:43.6400:00:50.0100:00:46.81
1400:00:04.3600:00:02.2500:00:31.1200:00:26.9800:00:58.1600:00:59.26
1500:00:03.3200:00:03.1100:00:33.8100:00:23.6800:00:50.2200:00:39.15
1600:00:03.6200:00:03.2800:00:32.8600:00:24.9900:00:56.8700:00:59.97
1700:00:03.0800:00:02.8800:00:39.9700:00:30.1000:00:53.6400:00:41.83
1800:00:03.7000:00:03.1100:00:33.5800:00:28.0400:00:59.8000:00:49.63
1900:00:03.7100:00:03.3300:00:33.5400:00:32.1400:00:58.0100:00:45.42
2000:00:03.5600:00:03.8500:00:33.4200:00:34.1400:00:47.3000:00:46.16
B. ANALISA KINERJA1. Menentukan Arus Lalu Lintas Maksimum Jam PuncakUntuk mendapatkan volume arus lalu lintas maksimum/jam puncak, terlebih dahulu sistem satuan volume arus lalu lintas diseragamkan/dikonversikan. Satuan volume arus lalu lintas kendaraan persatuan waktu dikonversi menjadi satuan mobil penumpang (smp) persatuan waktu. Konversi dilakukan dengan cara mengalikan volume arus lalu lintas (kendaraan persatuan waktu) tabel 1 dengan nilai ekivalen mobil penumpang (emp) - tabel 4. Adapun hasil konversi, yaitu volume arus lalu lintas dalam smp persatuan waktu dikemukakan pada tabel 5.
Tabel 4 Nilai Ekivalen Mobil Penumpang (emp)Tipe JalanArus lalu lintas (Kend/jam)Emp
HVMC
Dua Lajur satu arah (2/1)Empat lajur terbagi (4/2D) *)0> 10501,31,20,400,25
Tiga lajur satu arah (3/1)Enam lajur terbagi (6/2 D) *)0> 11001,31,20,400,25
Empat lajur tak terbagi (4/2 UD) **)0 37001,31,20,400,25
Dua lajur tak terbagi (2/2 UD) **)0 18001,31,20,50 1)0,35 1)0,40 2)0,25 2)
Keterangan: *) Arus lalu lintas per jalur**) Arus lalu lintas total dua arah 1) Lebar jalur Lalu lintas Wc 6 m. 2) Lebar jalur Lalu lintas Wc > 6 m.Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga (1997)
Tabel 5 Volume Arus Lalu Lintas (smp/satuan waktu)JamArah A QArah Q ATotal (smp/15menit)Total (smp/ jam)
Kend. RinganKend. beratSepeda motorKend. tak ber motorJumlah (smp/ 15 menit)Kend. ringanKend. BeratSepeda motorKend. tak ber motorJumlah (smp/ 15 menit)
06.15 06.305040.8111.52204.3187.2170.750195.95400.25-
06.30 06.4512410.8 135.754274.5510040.8183.51325.3599.85-
06.45 07.00506123318212410.81690303.8485.8-
07.00 07.1512814.4137.252281.6512814.4187.250329.65611.32097.2
07.15 07.301189.6143.253273.8513421.6195.750351.35625.22322.15
07.30 07.4510821.61442275.61189.6205.750333.35608.952331.25
07.45 08.0011419.2164.222299.4510819.2190.750317.95617.42462.85
08.00 08.1511516.8128.52262.311416.8188.50319.3581.62433.15
08.15 08.3018034.81115330.811516.8170.50302.3633.12441.05
08.30 08.4519339.6108.55346.118034.8157.250372.05718.152550.25
08.45 09.001732482228119339.6180.250412.85693.852626.7
09.00 09.1515037.263.55255.717424185.50383.5639.22684.3
Volume arus lalulintas maksimum = 2684.3 smp/jamJam puncak arus lalulintas terjadi pada jam : 09.00 09.15
2. Menentukan Kelas Hambatan Samping Pada Arus Lalu Lintas Jam PuncakUntuk menentukan kelas hambatan samping suatu segmen/ruas jalan, terlebih dahulu frekuensi kejadian aktifitas samping (tabel 2) diberi pembobotan sebagaimana tabel 6. Frekuensi kejadian yang dikalikan dengan faktor bobot adalah frekuensi kejadian selama 1 jam pada saat arus lalu lintas maksimum atau jam puncak.
Tabel 6 Faktor Bobot Kejadian Hambatan SampingTipe Kejadian Hambatan SampingSimbolFaktor Bobot
Pejalan kakiKendaraan berhentiKendaraan keluar + masukKendaraan lambatPEDPCVEEVSMV0,51,00,70,4
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga (1997)
Tabel 7 Kelas Hambatan Samping Untuk Jalan PerkotaanKelas Hambatan Samping ( SFC)KodeJumlah bobot kejadian per 200 m per jamKondisi Khusus
Sangat RendahVL< 100Daerah Pemukiman Dengan jalan samping
RendahL100 299Daerah pemukiman beberapa kendaraan umum dsb.
SedangM300 499Daerah komersial beberapa toko disisi jalan
TinggiH500 899Daerah kmersil aktivitas sisi jalan tinggi
Sangat tinggiVH> 900Daerah komersial dengan aktifitas pasar disamping jalan
Sumber: Direktorat Jenderal Bina Marga (1997)
Tabel 8 Frekuensi Berbobot Aktifitas SampingTipe KejadianSimbolFaktor BobotFrekwensi kejadianFrekwensi Berbobot kejadian
Pejalan kaki PED0,54824
Kendaraan parkir PSV1,03333
Kend keluar masuk EEV0,7332232.4
Kendaraan lambat SMV0,4276110.4
Total399.8
Berdasar Frekuensi Berbobot Aktifitas Samping (tabel 7) dan Frekuensi Berbobot Aktifitas Samping (tabel 8), maka Kelas Hambatan Samping ruas Jl. Sunandar Priyo Sudarmo adalah Sedang
3. Kecepatan Rata-Rata Arus Lalu Lintas(a) Kecepatan setempat (spot speed)Kecepatan pergerakan setiap kendaraan (kecepatan setempat - spot speed) dihitung dengan membagi panjang/jarak (yang ditinjau) dengan waktu (durasi) pergerakan dalam satuan Km/jam, sebagaimana tabel 9 kolom 3 dan kolom 7.
Tabel 9 Kecepatan Sesaat Kendaraan Ringan Pada Ruas Jl. Sunandar Priyo SudarmoKend.Arah A QKend.Arah Q A
Waktu Pergerakan (detik)Kecepatan (Km/jam)Waktu Pergerakan (detik)Kecepatan (Km/jam)
13,2455,55613,8746,512
23,5950,13922,572,000
34,4440,54133,5151,282
43,6848,91343,9645,455
54,2742,15553,4751,873
63,6948,78063,2854,878
73,4252,63273,0958,252
84,143,90283,3354,054
93,6549,31593,7847,619
103,452,941103,9645,455
113,1257,692112,7565,455
123,0658,824122,8463,380
133,5251,136133,1557,143
144,3641,284142,2580,000
153,3254,217153,1157,878
163,6249,724163,2854,878
173,0858,442172,8862,500
183,748,649183,1157,878
193,7148,518193,3354,054
203,5850,279203,8546,753
Berdasar tabel 9, maka diketahui:Kecepatan sesaat (spot speed) rata-rata arus lalu lintas arah A - Q: 50.18 Km/jamKecepatan sesaat (spot speed) rata-rata arus lalu lintas arah Q - A: 56.36 Km/jamKecepatan sesaat (spot speed) rata-rata arus lalu lintas kedua arah: 53.27 Km/jam
(b) Kecepatan berjalan (running speed) Kecepatan pergerakan setiap kendaraan (kecepatan berjalan - running speed) dihitung dengan membagi panjang jarak (yang ditinjau) dengan waktu (durasi) pergerakan dalam satuan Km/jam, sebagaimana tabel 10 kolom 3 dan kolom 7.
Tabel 10 Kecepatan Berjalan Kendaraan Ringan Pada Ruas Jl. Sunandar Priyo SudarmoKend.Arah A QKend.Arah Q A
Waktu Pergerakan (detik)Kecepatan (Km/jam)Waktu Pergerakan (detik)Kecepatan (Km/jam)
128,2550,973125,556,471
229,448,980229,0949,502
327,252,941335,6140,438
427,7951,817444,6132,280
521,1867,989527,5652,250
622,5163,972626,1255,130
727,7751,855731,2846,036
822,364,574831,146,302
946,5830,915933,8242,578
1029,848,3221044,5732,309
1129,0249,6211129,7948,338
1229,8648,2251238,9236,999
1325,8955,6201343,6432,997
1431,1246,2721426,9853,373
1533,8142,5911523,6860,811
1632,8643,8221624,9957,623
1739,9736,0271730,147,841
1833,5842,8831828,0451,355
1933,5442,9341932,1444,804
2033,4243,0882034,1442,179
Berdasar tabel 10, maka diketahui:Kecepatan berjalan (running speed) rata-rata arus lalu lintas arah A - Q: 49.17 Km/jamKecepatan berjalan (running speed) rata-rata arus lalu lintas arah Q - A: 46.48 Km/jamKecepatan berjalan (running speed) rata-rata arus lalu lintas kedua arah: 47.83Km/jam
(c) Kecepatan tempuh (journey speed)Kecepatan pergerakan setiap kendaraan (kecepatan tempuh - journey speed) dihitung dengan membagi panjang jarak tempuh (yang ditinjau) dengan waktu (durasi) pergerakan dalam satuan Km/jam, sebagaimana tabel 11 kolom 3 dan kolom 7.Berdasar tabel 11, maka diketahui:Kecepatan tempuh (journey speed) rata-rata arus lalu lintas arah A - Q: 43.19 Km/jamKecepatan tempuh (journey speed) rata-rata arus lalu lintas arah Q - A: 45.47 Km/jamKecepatan tempuh (journey speed) rata-rata arus lalu lintas kedua arah: 44.33Km/jam
Tabel 11 Kecepatan Tempuh Kendaraan Ringan Pada Ruas Jl. Sunandar Priyo SudarmoKend.Arah A QKend.Arah Q A
Waktu Pergerakan (detik)Kecepatan (Km/jam)Waktu Pergerakan (detik)Kecepatan (Km/jam)
152,6940,994154,4339,684
252,6341,041246,8546,105
343,8949,214340,5553,268
447,6745,312445,147,894
543,2249,977559,6936,187
644,648,430648,5844,463
738,4756,148749,8243,356
847,1445,821843,2549,942
959,4936,309954,8439,387
1050,9842,3701052,8240,894
1147,9845,0191147,9745,028
1250,8942,4441236,0659,900
1350,0143,1911346,8146,144
1458,1637,1391459,2636,450
1550,2243,0111539,1555,172
1656,8737,9811659,9736,018
1753,6440,2681741,8351,638
1859,836,1201849,6343,522
1958,0137,2351945,4247,556
2047,345,6662046,1646,794
4. Kinerja Ruas Jalan(a) Kecepatan arus bebasKecepatan arus bebas kendaraan dihitung dengan persamaan, FV = (FV0 + FVW) FFVSF FFVCS.Tabel 12 Kecepatan Arus Bebas Dasar Untuk Jalan Perkotaan (FVo)Tipe JalanJenis Kendaraan
Kendaraan Ringan (LV)Kendaraan Berat (HV)Sepeda Motor (MC)Semua Kendaraan(Rata rata)
Empat Lajur Terbagi (4/2 D) atau Dua Lajur Satu Arah (2/1 D) 57504755
Empat Lajur Tak Terbagi (4/2 UD)53464351
Enam-lajur terbagi (6/2D) atau Tiga-lajur satu-arah(3/1)61524857
Dua-lajur tak-terbagi (2/2 UD)44404042
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga : 1997
Berdasar Tabel 12, dimana tipe jalan Dua-lajur tak-terbagi(2/2 UD), dan jenis kendaraan (yang dipilih) kendaraan ringan, maka diketahui kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan (FV0) = 44 km/jam.
Tabel 13 Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Untuk Lebar Jalur Lalu Lintas (FVw).Tipe JalanLebar jalur lalu lintas efektif (Wc) - (meter)FVw (km/jam)
Empat lajur terbagi atauJalan satu arahPer lajur3,003,253,503,754,00-4-2024
Empat lajur tak terbagiPer lajur3,003,253,503,754,00-4-2024
Dua-lajur tak-terbagiTotal567891011-9,5-30346 7
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga : 1997
Berdasar Tabel 13, dimana tipe jalan , dan lebar jalur lalu lintas efektif) .., maka diketahui penyesuaian kecepatan arus bebas untuk lebar jalur lalu lintas (FVw) = km/jam.
Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas untuk hambatan samping (FFVSF), ditetapkan dengan berdasar tipe jalan , dengan kelas hambatan samping serta Lebar bahu efektif rata rata .; maka menurut tabel 14 nilai (FFVSF) adalah
Tabel 14 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Untuk Hambatan Samping (FFVSF) Jalan Dengan BahuTipe JalanKelas hambatan sampingFaktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu
Lebar bahu efektif rata rata Ws (m)
0.5 m1.0 m1.5 m2m
Empat lajur terbagi 4/2 DSangat RendahRendahSedangTinggiSangat tinggi1,020,980,940,890,841,031,000,970,930,881,031,021,000,960,921,041,031,020,990,96
Empat lajur tak terbagi 4/2 UDSangat RendahRendahSedangTinggiSangat tinggi1,020,980,930,870,801,031,000,970,930,881,031,020,990,940,901,041,031,020,980,95
Dua-lajur tak-terbagi 2/2 UD atau Jalan satu-arahSangat RendahRendahSedangTinggiSangat tinggi1,000,960,910,820,731,010,980,930,860,791,010,990,960,900,851,011,000,990,950,91
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga : 1997Adapun faktor penyesuaian kecepatan arus bebas untuk ukuran kota (FFVcs), ditetapkan berdasar ukuran kota (jumlah penduduk) sebagaimana tabel 15. Dimana jumlah penduduk Kota Malang (saat sekarang): jiwa, maka nilai (FFVcs) adalah ..
Tabel 15 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Untuk Ukuran Kota (FFVcs)Ukuran Kota (Juta Penduduk)Faktor Penyesuaian Untuk Ukuran Kota
< 0,10,90
0,1 0,50,93
0,5 1,00,95
1,0 3,01,00
> 3,01,03
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga : 1997
Dengan demikian kecepatan arus bebas (FV) adalah, FV = (FV0 + FVW) FFVSF FFVCS. = km/jam
(b) Kapasitas JalanKapasitas ruas jalan dihitung dengan persamaan, C = Co Fcw Fcsp x Fcsf FccsKapasitas dasar (Co), diambil dari tabel 16 berdasar tipe jalan , maka Co = . smp/jam.
Tabel 16 Kapasitas Dasar (Co) Untuk Jalan PerkotaanTipe JalanKapasitas DasarCatatan
Empat lajur terbagi atau jalan satu arah1650Per lajur
Empat Lajur tak terbagi1500Per lajur
Dua-lajur tak-terbagi 2900Total dua arah
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)
Untuk ruas jalan dengan tipe jalan , lebar jalur lalu-lintas efektif (Wc) m/lajur, berdasar tabel 17 maka nilai faktor penyesuaian kapasitas untuk lebar jalur lalu lintas (Fcw) adalah Tabel 17 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Lebar Jalur Lalu - Lintas( Fcw)Tipe JalanLebar Jalur Lalu lintas efektif (Wc) (m)Fcw
Empat lajur terbagi atau jalan satu arahPer lajur3,003,253,503,754,000,920,961,001,041,08
Empat lajur tak terbagiPer lajur3,003,253,503,754,000,910,951,001,051,09
Dua-lajur tak-terbagi
Total dua arah5678910 110,560,871,001,141,251,291,34
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)
Berdasar kondisi volume arus lalu lintas eksisting, diestimasi bahwa nilai SP = Q1/(Q1+Q2) = ., maka pemisah arah . , serta tipe jalan .. maka berdasar tabel 18, faktor penyesuaian pemisah arah (Fcsp) diambil = ..
Tabel 18 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Pemisah Arah(FCsp)Pemisah arah SP % - %50 5055 4560 40
FCspEmpat lajur 4/21.000.9850.97
Dua lajur 2/21.000.970.94
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)
Berdasar tipe jalan . dengan kelas hambatan samping serta lebar bahu jalan efektif meter (tabel 19), maka faktor penyesuaian kapasitas untuk hambatan samping (Fcsf) adalah = ...
Tabel 19 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Hambatan Samping (FCsf) Jalan Dengan BahuTipe jalanKelas hambatan sampingFaktor penyesuaian hambatan samping dan lebar bahu FCsf
Lebar bahu efektif Ws
0,51,01,52,0
4/2 DVLLMHVH0,960,940,920,880,840,980,970,950,920,881,011,000,980,950,921,031,021,000,980,96
4/2 UDVLLMHVH0,960,940,920,870,800,990,970,950,910,861,011,000,980,940,901,031,021,000,980,95
2/2 UD atau Jalan satu-arahVLLMHVH1,00 0,96 0,91) 0,82 0,731,01 0,98 0,93 0,86 0,791,010,990,960,900,851,011,000,990,950,91
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)
Berdasarkan jumlah penduduk Kota Malang (saat sekarang) .. jiwa, maka dari tabel 20 didapat faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran kota (FCcs) = ..
Tabel 20 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Ukuran Kota (FCcs)Ukuran Kota (Juta Penduduk)Faktor Penyesuaian untuk ukuran kota FCcs
3,00,860,900,941,001,04
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)
Dengan demikian Kapasitas ruas jalan,C = Co Fcw Fcsp x Fcsf Fccs = . smp/jam.
(c) Derajat KejenuhanDerajat kejenuhan dihitung dengan persamaan, DS = Q/C Dimana arus lalu lintas (Q) = . smp/jam, sedangkan kapasitas didapat (C) = . smp/jam. Maka nilai DS = Q/C = ..
(d) Kecepatan sesungguhnya & waktu tempuhKecepatan sesungguhnya didapat dengan menggunakan (Gambar 1) hubungan antara DS dengan kecepatan arus bebas (FV), maka di dapat kecepatan sesungguhnya (V) .. km/jam.
Gambar 1 Kecepatan Sebagai Fungsi Dari DS Untuk Jalan 2/2 UD
Gambar 2 Kecepatan Sebagai Fungsi Dari DS Jalan Banyak Lajur Dan Satu Arah
Sedangkan waktu tempuh dihitung dengan persamaan,TT = L/V. Berdasar gambar 1, diketahui kecepatan sesungguhnya (V) = . km/jam, panjang ruas jalan (L) = .. m, maka waktu tempuh kendaraan ringan (TT) = . detik.
C. PEMBAHASAN
D. KESIMPULAN & SARAN
DAFTAR PUSTAKADirektorat Jenderal Bina Marga, 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum RI.Hobbs, FD, 1979. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Edisi Kedua. Terjemahan Ir. Suprapto TM, Msc, dan Ir. Waldijono, 1995. Jogjakarta: Gadjah Mada University Press.Morlok, Edward K, 1978. Perencanaan Teknik dan Perencanaan Transportasi. Terjemahan Ir. Johan Kelanaputra Hainim, 1984. Jakarta: Erlangga.
3