peta konsep psikoper

Upload: suchinda-fer

Post on 13-Oct-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Klasifikasi Periode Perkembanganc ). Middle and late chilodhood (masa sekolah dasar) (6-11 thn) di mulai dari usia enam tahun sampai sebelas tahun. Anak mulai menguasai keahlian membaca ,menulis, dan menghitung. Prestasi menjadi tema utama dari kehidupan anak dan mereka semakin mampu mengendalikan diri. Dalam periode ini, mereka berinteraksi dengan dunia sosial yang lebih luas diluar keluarganya. Masa ini adalah masa yang sangat potensial untuk memberikan kesempatan kepada anak untuk berkreasi sesuai dengan potensi dan minat yang dimilikinya,dengan catatan bahwa bimbingan dan pengarahan tentunya tidak pernah lepas oleh orang tua atau guru-guru, yang tentunya system pengarahan dan bimbingan berbeda dengan apa yang di lakukan sebelumnya.d ). Adolescence(remaja) (12-20 thn)adalah transisi dari masa kanak-kanak ke usia dewasa. Periode ini dimulai sekitar usia sepuluh atau dua belas tahun sampai ke usia delapan belas atau dua puluh tahun. Remaja mulai mengalami perubahan fisik yang cepat, termasuk bertambahnya tinggi dan berat badan, dan perkembangan fungsi seksual. Di masa ini, individu semakin ingin bebas dan mencari jati diri(identitas diri). Pemikiran mereka menjadi semakin abstrak, logis, dan idealistis. Masa ini adalah masa yang bisa dikatakan sebagai punjak perkembangan dan pembentukan jati diri anak atau dalam arti lain, bahwa keberhasilan pendidikan yang dilakukan pada masa-masa sebelumnya dapat dilihat pada masa ini. namun sekali lagi bahwa bimbingan tidak boleh lepas, tapi dalam hal ini pengarahan dan bimbingan lebih kepada memberikan pertimbangan dan analisa serta komitmen atai lebih dikenal dengan pemberian motifasi serta dukungan yang tentunya mengarah kepada hal hal yang baik dan bermanfaat.

Metode Penerapan Psikologi dalam Pendidikan

Masa Bayi

a ). Permulaan Kepribadian Sejak anak dilahirkan tampak petunjuk-petunjuk mengenai kepribadiannya. perbedaan-perbedaan kepribadian tampak jelas pada bayi, sebagaimana yang diperlihatkannya melalui respon-responnya terhadap makanan, cara menangis dan kegiatan-kegiatan motorik. Dari keanekaragaman ini terbentuklah kepribadian. Selanjutnya sikap si ibu terhadap si anak yang tercermin dalam tingkah laku atau perbuatannya, merupakan faktor penentu yang penting dalam perkembangan pola kepribadian si anak kelak. Ini memberikan keterangan bahwa apapun yang dilakukan seorang ibu, sedikit banyaknya akan dapat ditiru oleh anak-anak mereka nantinya, sekalipun seorang anak masih dalam usia bayi.

b ). Perkembangan Sosial Pengalaman-pengalaman yang mula-mula dialami anak memainkan peranan penting dalam penentuan sikap-sikapnya terhadap hubungan-hubungan sosial dan pola-pola tingkah lakunya dalam berhubungan dengan orang lain. Dan oleh karena kehidupan bayi terpusat di lingkungan rumah,maka dasar-dasar bagi tingkah laku sosialnya dan sikap-sikapnya di kemudian hari disamaidi rumah. Apa yang didapatkan anak di rumahnya maka hal itu akan terbawa ketika ia berada diluar rumah, baik yang berbentuk perkataan, perbuatan bahkan sifat dan sikap yang ada di lingkungan rumahnya dari apa yang di dapatkannya itulah yang kemudian akan memberikan bekal untuk melakukan interaksi dengan orang lain atau orang-orang yang juga ada di lingkungan rumahnya sendiri.

c ). Perkembangan Pengertian Dari tingkah laku bayi terlihat bahwa, sejak awal usianya konsep-konsep berkembang dengan cepat. Umpamanya, pengenalannya terhadap orang-orang dan benda-benda yang tidak asing baginya di dalam lingkungannya diperlihatkannya melalui responnya yang menyenangkan sama halnya dengan pengenalannya dengan orang-orang dan benda-benda yang asing baginya selalu dengan rasa takut. Dari sinilah dapat menjadi pelajaran utama bagi setiap pendidik khususnya para orang tua agar sebaiknya bahkan wajib untuk memperkenalkan dan membiasakan kepada anak-anak mereka dengan hal-hal yang baik yang pada akhirnya anak-anak tersebut akan terbiasa dengan hal tersebut.

d ). Sikap Moral Dan Tingkah Laku Bayi tidak mempunyai kata hati dan skala nilai. Oleh karenanya ia tidak dapat dikatakan bermoral ataupun tidak bermoral, tetapi ia adalah nonmoral dalam arti bahwa tingkah lakunya tidak berpedomankan ukuran-ukuran nilai.pada waktunya ia akan belajar dari orang tuanya, dari teman-temannya, dari guru-gurunya mengenai nilai-nilai moral dari masyarakat dan keperluannya untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma tersebut. Hal ini sebahagian dilakukannya dengan meniru tingkah laku orang-orang dengan siapa ia bergaul dan sebahagian di perolehnya dari ajaran-ajaran orang tuanya dan orang lain yang berkuasa. setiap anak yang masih dalam usia bayi, maka anak tersebut di gambarkan sebagai malaikat. Dalam artian bahwa, apapun yang mereka lakukan adalah sebuah hal yang benar dan tidak dapat di salahkan

e ). Hubungan Keluarga Sikap-sikap dan tingkah laku individu sepanjang kehidupan sangat dipengaruhi oleh pengalaman-pengalamannya yang pertama-tama. Oleh karena lingkungan pertama anak terbatas pada lingkungan keluarga, maka hubungan keluarga memegang peranan yang sangat menentukan menjadi manusia apa dia kelak. Pada awal tahun-tahun pembentukan dari kehidupannya, orang tuanya, saudara-saudaranya, nenek dan kakeknya, serta anggota keluarga lainnya yang sering berhubungan dengannya, turut menentukan pola sikap-sikapnya terhadap orang lain dan kehidupan pada umumnya. Keharmonisan dan hubungan baik yang terjalin antara anak dan orang tua bahkan semua anggota keluarga memberikan peranan penting terhadap perkembangan si anak.

f ). Kepribadian Potensi kualitas untuk perkembangan kepribadian telah ada sejak lahir dan dari sinilah berkembang pola kepribadian. ada tiga faktor yang terdapat di dalam perkembangan kepribadian individu, yakni kebakaan, pengalaman-pengalaman permulaan di dalam keluarga, dan peristiwa-peristiwa di kemudian hari, yang mempengaruhi bentuk pola yang telah terbentuk pada awal kehidupannya. Pembentukan pribadi seseorang sangat bergantung pada pembekalan yang telah di dapatkannya artinya, pembentukan kepribadian tersusun dari apa-apa yag telah di alami oleh seseorang semenjak ia mulai bisa memahami dan menyerap sesuatu meskipun masih sangat terbatas. Terbentuknya pribadi seorang anak pada akhirnya tergantung pada potensi serta peran keluarga dalam dalam memberikan dan mengarahkan anak-anaknya ingin jadi apa ia nantinya.

Masa Kanak-kanak

a ). Perkembangan Fisik Pada masa kanak-kanak pertumbuhan berlangsung dalam tempo yang lambat jika dibandingkan dengan masa bayi. Tingginya hanya bertambah kira-kira 7,5 Cm per tahun, sedangkan beratnya hanya bertambah kira-kira antara 1 Kg sampai 2 Kg per tahun. Masa kanak-kanak akhir juga merupakan periode pertumbuhan yang lambat dan relatif uniform. Pada masa umumnya anak wanita lebih cepat mencapai puberitas dari pada anak laki-laki. Oleh karenanya anak laki-laki pada umumnya lebih pendek dari pada wanita sebayanya.

b ). Perkembangan sosial Anak mulai belajar mencintai dan di cintai di rumah, sukses dalam pengalaman-pengalaman sosial yang pertama-pertama ini akan menentukan keberhasilannya dalam hubungannya kelak dengan orang-orang di luar lingkungan rumahnya. Dengan bertambah luasnya dunia sosial anak, maka keterikatan kepada orang tua semakin berkurang dan digantikan dengan hubungan dengan orang diluar lingkungan keluarga . Melepas seorang anak untuk bergaul dan mengenal dunia luar tentunya harus dengan bekal yang meyakinkan. Dalam artian bahwa, seorang anak yang sudah baik pergaulannya dalam lingkunga keluargan maka hal itu paling tidak bisa menjadi alas an utuk memberikan ruang untuk anak mengenal dunia atau lingkungan yang selain dari lingkungan keluarga.

c ). Perkembangan Moral Konsep moral anak bersifat subyektif artinya ia menilai suatu perbuatan benar atau salah berdasarkan akibat-akibat perbuatannya sendiri. Fundasi mengenai tingkah laku bermoral dan dasar-dasar sikap moral kelompok di lingkungan mana anak hidup. Dalam diri anak harus sudah tertanam selama masa pra sekolah. Oleh karena perkembangan mentalnya belum matang, maka anak belum dapat memahami mengapa dan untuk apa ia harus bertingkah laku demikian . Pengetahuan seorang anak tentang baik atau buruknya sesuatu hanya di kembalikan kepada apa yang telah di ketahuinya.

d ). Puberitas Puberitas adalah suatu periode dalam rentangan perkembangan dimana individu mengalami perubahan dari esexual menjadi sexual. Nama yang di berikan untuk usia ini berasal dari kata latin pubertas yang berarti usia dewasa periode ini bertumpang tindih dengan akhir masa kanak-kanak dan melanjut hingga bahagian awal masa adolesen . periode ini juga terkadang kerap di katakan sebagai periode yang rawan dan sangat labil.hal ini di sebabkan adanya dorongan sexual yang muncul dalam diri anak sehingga ia mulai tertarik kepada lawan jenisnya. namun itu dapat dilaluinya bila saja pembentukan pribadi sudah betul-betul matang.

e ). Pengaruhnya Terhadap Tingkah Laku Perubahan dalam tingkah laku dan sikap ini muncul ketika terjadi perubahan-perubahan fisik pada puburitas yang di sebabkann oleh kematangan dan bukan karena belajar .seberapa besar pengaruh psikologis dari puberitas sebagian tergantung pada kecepatan kematangan ,dengan segala akibatnya terhadap kesehatan fisik anak, sebagian lagi tergantung pada pengetahuan yang di peroleh sebelumnya atau persiapan mental yang diterimanya .bila anak tidak memperoleh persiapan mental, atau bila persiapan yang diterimanya terdiri dari informasi-informasi yang tidak tepat yang dapat menimbulkan sikap-sikap ang tidak sehat, maka akibatnya terhadap tingkah lakunya akan tidak menguntungkan.

Beberapa peran penting psikologi dalam proses pembelajaran

1. Memahami siswa sebagai pelajar, meliputi perkembangannya, tabiat, kemampuan, kecerdasan, motivasi, minat, fisik, pengalaman, kepribadian, dan lain-lain2. Memahami prinsip prinsip dan teori pembelajaran3. Memilih metode metode pembelajaran dan pengajaran4. Menetapkan tujuan pembelajaran dan pengajaran5. Menciptakan situasi pembelajaran dan pengajaran yang kondusif6. Memilih dan menetapkan isi pengajaran7. Membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar8. Memilih alat bantu pembelajaran dan pengajaran9. Menilai hasil pembelajaran dan pengajaran10. Memahami dan mengembangkan kepribadian dan profesi guru11. Membimbing perkembangan siswa

Psikologi memberikan jalan untuk mendapatkan pemecahan atas masalah-masalah sebagai berikut:Psikologi ini memberikan jalan untuk mendapatkan pemecahan atas masalah-masalah sebagai berikut:1. Perubahan yang terjadi pada anak didik selama dalam proses pendidikan2. Pengaruh pembawaan dan lingkungan atas hasil belajar3. Teori dan proses belajar4. Hubungan antara teknik mengajar dan hasil belajar.5. Perbandingan hasil pendidikan formal dengan pendidikan informal atas diri individu.6. Pengaruh kondisi sosial anak didik atas pendidikan yang diterimanya.7. Nilai sikap ilmiah atas pendidikan yang dimiliki oleh para petugas pendidikan.8. Pengaruh interaksi antara guru dan murid dan antara murid dengan murid.9. Hambatan, kesulitan, ketegangan, dan sebagainya yang dialami oleh anak didik selama proses pendidikan10. Pengaruh perbedaan individu yang satu dengan individu yang lain dalam batas kemampuan belajar