pet praktikum pembuatan alkohol

5
PEMBUATAN ALKOHOL TUJUAN 1. Membuat etanol dengan cara fermentasi 2. Mengenal proses isolasi bahan dengan cara distilasi 3. Menghitung kadar etanol hasil proses 4. Menghitung efisiensi proses DASAR TEORI Senyawa Alkohol Alkohol adalah senyawa kimia organik dengan rumus bangun R-OH. Alkohol dalam pengertian sehari-hari adalah etanol, yaitu alkohol yang tersusun dari gugus etil (CH 3 -CH 2 -) dan satu gugus OH. Beberapa jenis alkohol dan penggunaannya dapat disampaikan sebagai berikut : 1. Metanol (metil alkohol) sering juga disebut alkohol kayu, merupakan penyusun utama dalam bahan spiritus, metanol digunakan untuk bahan bakar dan pelarut organik. 2. Etanol (etil alkohol), digunakan untuk antiseptik, campuran obat- obatan, campuran minuman, pelarut, dll. 3. Propanol (isopropil alkohol) sering disebut alkohol gosok, digunakan sebagai bahan bahan pembunuh kuman (bakteriosida). 4. Alkohol lain, selain sebagai pelarut, beberapa alkohol di laboratorium dan industri banyak juga digunakan untuk reagensia dan bahan sintesa. Pembuatan Alkohol Beberapa metode pembuatan alkohol adalah sebagai berikut : 1. Reaksi substitusi nukleofilik, reaksi antara suatu alkil halida dan ion hidroksida adalah reaksi substitusi nukleofilik. 2. Reaksi Grignard, pereaksi Grignard dengan formaldehida menghasilkan alkohol primer, dengan aldehida yang lain menghasilkan suatu alkohol sekunder, dan dengan keton menghasilkan suatu alkohol tersier. 1

Upload: irianto-rizaldi-faturrahman

Post on 10-Nov-2015

57 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

jk

TRANSCRIPT

PEMBUATAN ASPIRIN

PEMBUATAN ALKOHOLTUJUAN

1. Membuat etanol dengan cara fermentasi2. Mengenal proses isolasi bahan dengan cara distilasi

3. Menghitung kadar etanol hasil proses

4. Menghitung efisiensi proses

DASAR TEORI

Senyawa Alkohol

Alkohol adalah senyawa kimia organik dengan rumus bangun R-OH. Alkohol dalam pengertian sehari-hari adalah etanol, yaitu alkohol yang tersusun dari gugus etil (CH3-CH2-) dan satu gugus OH. Beberapa jenis alkohol dan penggunaannya dapat disampaikan sebagai berikut :1. Metanol (metil alkohol) sering juga disebut alkohol kayu, merupakan penyusun utama dalam bahan spiritus, metanol digunakan untuk bahan bakar dan pelarut organik.

2. Etanol (etil alkohol), digunakan untuk antiseptik, campuran obat-obatan, campuran minuman, pelarut, dll.

3. Propanol (isopropil alkohol) sering disebut alkohol gosok, digunakan sebagai bahan bahan pembunuh kuman (bakteriosida).4. Alkohol lain, selain sebagai pelarut, beberapa alkohol di laboratorium dan industri banyak juga digunakan untuk reagensia dan bahan sintesa.

Pembuatan Alkohol

Beberapa metode pembuatan alkohol adalah sebagai berikut :

1. Reaksi substitusi nukleofilik, reaksi antara suatu alkil halida dan ion hidroksida adalah reaksi substitusi nukleofilik.2. Reaksi Grignard, pereaksi Grignard dengan formaldehida menghasilkan alkohol primer, dengan aldehida yang lain menghasilkan suatu alkohol sekunder, dan dengan keton menghasilkan suatu alkohol tersier.

3. Reduksi senyawa karbonil, misalnya reduksi suatu keton dengan hidrogenasi katalitik atau dengan suatu hidrida logam menghasilkan suatu alkohol sekunder.

4. Hidrasi alkena, bila suatu alkena diolah dengan air dan suatu asam kuat (sebagai katalis), maka unsur-unsur air (H dan OH) mengadisi ikatan rangkap dalam suatu reaksi hidrasi. Banyak alkohol, seperti etanol laboratorium, dibuat secara komersial dengan cara hidrasi alkena.

5. Peragian (fermentasi), metode ini digunakan untuk pembuatan etanol dari bahan karbohidrat yang berkatalisator enzim (ragi).

Etanol dari Fermentasi

Suatu jenis enzim mengubah karbohidrat ke glukosa, kemudian ke etanol. Jenis enzim yang lain dapat menghasilkan cuka (asam asetat) dengan etanol sebagai zat antara.

C6H12O6 CH3CH2OH + CO2 + 26 kkalSumber karbohidrat untuk fermentasi bergantung pada ketersediaannya dan tujuan penggunaan alkohol. Karbohidrat dapat diperoleh dari sumber jagung, residu molase, kentang, beras, singkong, buah-buahan, dll. Fermentasi buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian berhenti bila kadar alkohol telah mencapai 14 16%. Jika diinginkan kadar yang lebih tinggi, campuran itu harus didestilasi. Destilat yang diperoleh berupa campuran azeotrop 95% alkohol. Azeotrop adalah campuran yang mendidih pada suatu titik didih konstan, seakan-akan itu suatu senyawa murni. Destilat ini dapat dicampurkan kembali ke campuran peragian untuk meningkatkan kadar alkoholnya, atau dapat ditambahi air untuk mendapatkan kadar yang diinginkan.

Karena minuman beralkohol dikenakan cukai di hampri semua negera di dunia, maka kebanyakan etanol yang dijual untuk keperluan industri atau laboratorium sengaja di-denaturasi agar tidak dikenai cukai. Artinya sengaja ditambahkan sedikit ketidakmurnian yang bersifat racun agar etanol laboratorium atau industri ini tidak dapat digunakan untuk minuman keras gelap.

Sukrosa sebagaimana maltose dapat digunakan sebagai bahan pemicu pada pembuatan etanol. Sukrosa adalah senyawa disakarida dengan rumus molekul C12H22O11, yaitu terdiri dari glukosa dan fruktosa. Sedangkan maltosa tersusun atas dua molekul glukosa. Zymase digunakan untuk mengubah gula menjadi alkohol dan karbon dioksida. ALAT KERJA1. Erlenmeyer

2. Botol test

3. Pipa penghubung

4. Labu destilasi5. Pendingin miring

6. Thermometer 7. Adaptor

8. Gelas ukur9. Piknometer

10. Neraca analitik11. Alat-alat gelas lainnya

BAHAN KERJA

1. Gula pasir2. Bahan sumber karbohidrat

3. Larutan garam Pasteurs

4. Ragi kue5. Xylene atau minyak mineral

6. Aquadest

LANGKAH KERJA1. Timbanglah 40 gram gula pasir, masukkan dalam 500 ml erlenmeyer.2. Tambahkan 350 ml aquadest, 35 ml garam Pasteurs (campuran 2 gram kalium fosfat, 0,2 gram kalsium fosfat, 0,2 gram magnesium sulfat, dan 10 gram ammonium tartrat, kemudian dilarutkan dalam 860 ml aquadest), dan 15 gram ragi kue (cake yeast).3. Masukkan 100 ml larutan barium hidroksida ke dalam botol test, dan tambahkan sejumlah minyak mineral atau xylene sehingga permukaan botol test tertutup olehnya secara merata.

4. Rangkailah alat seperti pada Gambar-1.

5. Diamkan proses selama 1 (satu) minggu, dan jagalah rangkaian jangan sampai bocor (udara masuk) dan temperaturnya tetap 25 C.

6. Setelah satu minggu, kemudian buka tutup erlenmeyer dan lakukan uji kualitatif terhadap adanya alkohol, setelah itu lakukan penyaringan dengan kertas saring.

7. Filtrat kemudian didestilasi dengan rangkaian seperti pada Gambar-2.8. Ambil fraksi uapnya pada titik didih antara 78 hingga 90 C.

9. Jika mencukupi maka tentukan densitas larutannya, dan dengan pertolongan tabel densitas larutan alkohol dengan kadarnya maka kadar alkohol hasil destilasi dapat ditentukan.

10. Hitunglah persentase hasil proses.11. Sebagai pembanding lakukan juga fermentasi terhadap bahan sumber karbohidrat lain yang ada di sekitar Anda (bahan ini tidak boleh sama antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain).PERHITUNGAN:

Persamaan reaksi:

C12 H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6

Sukrosaglukosafruktosa

enzim

C6H12O6 2 CH3CH2OH + 2CO2 + 26 kkalGlukosaAlcohol

Jika mol alcohol sudah diketahui, maka mol yang lain dapat dicari

Sehingga,

Dengan cara yang sama maka untuk bahan karbo hidrat yang lain (selain gula pasir) dapat pula dihitung berapa jumlah glukosanya yang bereaksi dengan anggapan bahwa:

Jika efisiensi proses fermentasi gula pasir = efisiensi proses fermentasi bahan lain

Maka :

DAFTAR PUSTAKA

Pavia, Lampman, Kriz, Introduction to Organic Laboratory Techniques a Contemporary Approach, 1982, Second Edition, Saunders College Publishing, New YorkFessenden and Fessenden, Alih bahasa Pudjaatmaka AH., Kimia Organik, 1999, Jilid 1, Edisi ketiga, Erlangga, Jakarta

Fessenden RJ., Fessenden JS, Techniques and Experiments for Organic Chemistry, 1983, Brooks/Cole Publising Company, Monterey, California

Enzim

Glukosa

Etanol

Gambar titrasi analisis

kadar aspirin

Gambar rangkaian teknik penyaringan dengan cara vakum

4

5

6

7

1

1

3

2

Gb.2.(rangkaian alat destilasi)

Gb-1 (rangkaian alat fermentasi)

PAGE 4