pestisida

Upload: jauhar-arifin

Post on 08-Jan-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pestisida jenis jenis dan pembagiannya

TRANSCRIPT

KATA PENGANTARPenggunaan pestisida kimia saat ini masih merupakan pilihan utama petani dan penggunaannya masih belum dilakukan secara benar dan bijaksana. Akibat dari penggunaan pestisida yang demikian menyebabkan terjadinya perubahan ekologi, yang tentunya tidak menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman dan juga kehidupan serangga atau binatang yang bukan sasaran dari penggunaan pestisida tersebut. Dampak penggunaan pestisida yang tidak bijaksana akan berpengaruh pada keseimbangan lingkungan atau agroekosistem yang ada. Berdasar pada kondisi di atas, maka kami mencoba memberikan informasi tentang pestisida dan jenisnya, sasaran atau aturan penggunaan pestisida secara benar dan bijaksana. Disadari bahwa informasi yang kami berikan masih banyak terdapat kekurangan dan perlu ada penyempurnaan oleh karena itu saran untuk penyempurnaan sangat diharapkan dari berbagai pihak

POPT. Kab. Lamongan

Mastur As. SP. MMA

DAFTAR ISIKata Pengantar 1Daftar Isi 2I. Pendahuluan 3II. Pengertian Pestisida 3III. Penggolongan Pestisida 3 Insektisida 3 Fungisida 3 Bakterisida 4 Nematisida 4 Akarisida 4 Rodentisida 4 Moluskisida 4 Herbisida 4IV. Cara Kerja Pestisida 4 Racun Perut 4 Racun Kontak 4 Racun Gas 4V. Penggunaan Pestisida 4 Legal 4 Digunakan Secara Benar 4 Bijaksana 4Daftar Pustaka 6Power Point 7Lampiran

PESTISIDA DAN PENGGUNAANYAI. Pendahuluan Dalam upaya perlindungan tanaman dari serangan Hama, Penyakit, dan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) lainnya. Masih sering dijumpai petani dalam melakukan pengendalian OPT dengan pestisida menjadi pilihan utama karena merupakan cara yang paling praktis, ekonomis dan efisien. Namun demikian karena pestisida bersifat racun dan mempunyai efek samping yang tidak diinginkan, maka penggunaanya harus dilakukan secara teapat guna dan bijaksana dengan mengikuti anjuran (pada label kemasan), sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal serta mengurangi dampak negatif pada batas toleransi yang tidak membahayakan. Berkenaan dengan hal tersebut di atas, penggunaan pestisida oleh petani perlu mendapatkan perhatian dari petugas yang ada di lapangan terutama memberikan informasi dan sosialisasi betapa pentingnya keterangan yang tertulis pada label disetiap kemasan pestisida. Apalagi semakin terbukanya pasar bebas bagi perusahaan pestisida, baik yang diproduksi di dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri dengan beragam jenis dan jumlah yang cenderung semakin banyak. Maka sangat dituntut kejelian dan kecerdasan bagi pengguna pestisida.Karena pestisida adalah zat atau senyawa kimia, zat pengatur atau perangsang tumbuh, atau bahan lain yang digunakan untuk melakukan perlindungan tanaman. Berdasar pada organisme sasaran pestisida tergolong menjadi beberapa jenis diantaranya: insektisida untuk pengendalian serangga, fungisida untuk pengendalian jamur, bakterisida untuk pengendalian bakteri, rodentisida untuk pengendalian binatang pengerat, herbisida untuk pengendalian gulma, moluskisida untuk pengendalian siput murbei atau siput sisipan, akarisida untuk mengendalikan tungau dan nematosida untuk mengendalikan nematoda. II. Pengertian pestisidaa. Semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk, mengendalikan atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman atau bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian. Juga bahan pengendali pada pertumbuhan tanaman yang tidak diinginkan. b. Semua zat atau campuran zat yang khusus digunakan untuk mengendalikan, mencegah atau menangkis gangguan serangga, binatang pengerat, nematoda, gulma, bakteri, dan jasad renik yang dianggap hama. c. Semua zat atau campuran zat yang digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman atau pengering tanaman. (Djojosunarto, 2004)

III. Penggolongan pestisidaPestisida mempunyai sifat-sifat fisik, kimia, dan daya kerja yang berbeda-beda. Karena itu dikenal banyak macam pestisida. Pestisida dapat digolongkan menurut berbagai cara tergantung pada kepentingannya. Antara lain: berdasarkan pada sasaran yang akan dikendalikan, berdasar cara kerja, berdasar struktur kimianya dan berdasarkan bentuknya. Penggolongan pestisida berdasarkan sasaran yang akan dikendalikan (Widianto, 2001).a. Insektisida: adalah bahan yang mengandungsenyawa kimia beracun yang bisa mematikan semua jenis serangga. b. Fungisida: adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun dan bisa digunakan untuk mengendalikan dan mencegah fungi atau cendawan. c. Bakterisida: disebut bakterisida karena senyawa ini mengandung bahan aktif beracun yang bisa membunuh bakteri.d. Nematisida: bahan kimia ini digunakan untuk membunuh nematoda.e. Akarisida: atau sering juga disebut nitisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang digunakan untuk membunuh tungau, caplak, dan laba-laba. f. Rodentisida: adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang digunakan untuk mematikan berbagai jenis binatang pengerat (seperti tikus).g. Moluskisida: adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang digunakan untuk mematikan moluska. Yaitu: siput, bekicot, serta kisipan yang banyak di daerah tambak. h. Herbisida: adalah bahan senyawa beracun yang dapat dimanfaatkan untuk membunuh tumbuhan pengganggu yang disebut gulma.

IV. Cara kerja pestisida1. Racun perutPestisida yang termasuk golongan ini pada umumnya dipakai untuk mengendalikan serangga-serangga pengunyah, penjilat dan penggigit. Daya bunuhnya melalui perut. 2. Racun kontakPestisida jenis racun kontak, membunuh hewan sasaran dengan masuk ke dalam tubuh melalui kulit, menembus saluran darah, atau melalui saluran pernapasan. 3. Racun gasJenis racun ini yang disebut juga fumigant. Biasanya jenis racun ini digunakan terbatas hanya pada ruangan-ruangan tertutup. V. Penggunaan PestisidaAda 3 Prinsip dalam penggunaan pestisida diantaranya:1. Legal, artinya pestisida tersebut secara legalitas sesuai dengan peraturan pemerintah, terdaftar dan diizinkan.2. Digunakan secara benar. Harus sesuai rekomendasi, harus memperhatikan syarat teknis sesuai dengan metode aplikasi yang diinginkan.3. Bijaksana. Artinya penggunaan pestisida tersebut menekan dampak negatif bagi pengguna, konsumsi dan lingkungan serta ekonomis. Penggunaan pestisida secara rasional dengan melaksanakan atau berpedoman pada enam tepat (6 tepat) yakni: tepat jenis, waktu, cara, sasaran, dosis, dan mutu. 1. Tepat jenis: contoh bahan aktif untuk wereng batang coklat: Buprotezim Karbanat BPMC MIPC Karboturan Dll.2. Tepat dosis dan konsentrasi. Contoh: 1-2 liter/kg per ha 2-4 cc/g per liter air 400-500 liter larutan per ha 30-35 tangki per ha (ukuran tangki 14 liter) Dosis dan konsentrasi tergantung jenis pestisida yang digunakan. BACA LABEL!!!3. Tepat cara: Dilakukan pengadukan pada ember/timba yang sudah terisi air dan larutan pestisida sampai merara sebelum aplikasi penyemprotan. Keluarnya larutan pestisida dari nozel hand sprayer/alat semprot mengkabut. Semprot bagian tanaman yang terserang OPT. Contoh wereng batang coklat, maka semprot pada bagian bawah tanaman. Tidak diperkenankan mencampur lebih dari 2 jenis pestisida. 4. Tepat sasaran: Penyemprotan berdasarkan hasil pengamatan. Penyemprotan berdasarkan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang menyerang. Contoh OPT wereng batang coklat Pada saat populasi imigrasi dan masih di bawah ambang gunakan agens hayati (Beauveria bassiana). Jika populasi sudah tinggi dan diperkirakan akan mengakibatkan kerusakan gunakan pestisida kontak (knockdown). Jika populasi dominan nimfa, gunakan insektisida (b.a Buprotezim).5. Tepat waktu: Ambang pengendalian : populasi 10 ekor/ rumpun pada tanaman umur < 40 hst dan 20 ekor/ rumpun pada tanaman berumur 40 hst. Lakukan penyemprotan pada saat akhir penetasan. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada sore hari. Aplikasi pestisida pada saat musim penghujan gunakan bahan perekat. 6. Tepat mutu: Penggunaan pestisida tidak boleh bertentangan dengan peraturan atau perundang-undangan yang berlaku (contoh: pestisida untuk tanaman keras digunakan untuk tanaman padi) Penggunaan pestisida harus disesuaikan dengan rekomendasi pembuatnya.

DAFTAR PUSTAKADirektorat Jendral Bina Sarana Pertanian, Departemen Pertanian Jakarta 2004

Djojosumarto, Panut. 2004. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius. Yogyakarta

Elika, 1988.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur Dinas Pertanian Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Holtikultura Tahun 2007

UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Holtikultura Propinsi Jawa Timur 2014

Widianto, 20016