P E S T I S I D P E S T I S I D AA

OLEHOLEH

A D I M I N GA D I M I N G

PENDAHULUANPENDAHULUAN PESTISIDA MERUPAKAN KELOMPOK KHUSUS PESTISIDA MERUPAKAN KELOMPOK KHUSUS

DALAM DAFTAR USEPA DAN MERUPAKAN DALAM DAFTAR USEPA DAN MERUPAKAN SALAH SATU YANG HARUS DIPERHATIKAN SALAH SATU YANG HARUS DIPERHATIKAN KHUSUSNYA DIHUBUNGKAN DENGAN KHUSUSNYA DIHUBUNGKAN DENGAN KEGIATAN PENGELOLAAN PERTANIAN DAN KEGIATAN PENGELOLAAN PERTANIAN DAN LINGKUNGANLINGKUNGAN

CUKUP BANYAK PENELITIAN YANG CUKUP BANYAK PENELITIAN YANG DILAKUKAN UNTUK MEMAHAMI PROSES DILAKUKAN UNTUK MEMAHAMI PROSES TRANSFORMASI PESTISIDA DAN KEBERADAAN TRANSFORMASI PESTISIDA DAN KEBERADAAN BAHAN KIMIA YANG TOKSIK TERSEBUTBAHAN KIMIA YANG TOKSIK TERSEBUT

DI AMERIKA SERIKAT 1000 JENIS PESTISIDA DI AMERIKA SERIKAT 1000 JENIS PESTISIDA YANG DIGUNAKAN SECARA TERATUR DI YANG DIGUNAKAN SECARA TERATUR DI DAERAH PERTANIANDAERAH PERTANIAN

LANJUTANLANJUTAN DI BEBERAPA NEGARA DIPERLUKAN IZIN DI BEBERAPA NEGARA DIPERLUKAN IZIN

KHUSUS DALAM SEBELUM PESTISIDA TERSEBUT KHUSUS DALAM SEBELUM PESTISIDA TERSEBUT DIGUNAKANDIGUNAKAN

DATA PERIZINAN DAPAT DIGUNAKAN UNTUK DATA PERIZINAN DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGANALISIS PERMASALAHAN DAMPAK MENGANALISIS PERMASALAHAN DAMPAK PESTISIDA TERHADAP LINGKUNGAN SECARA PESTISIDA TERHADAP LINGKUNGAN SECARA UMUM YANG MUNGKIN TERJADIUMUM YANG MUNGKIN TERJADI

PENGGUNAAN PESTISIDA DIDASARI PADA JENIS PENGGUNAAN PESTISIDA DIDASARI PADA JENIS TANAMAN DALAM PERIODE TERTENTU DAN TANAMAN DALAM PERIODE TERTENTU DAN KEKUATAN TOKSISITASNYAKEKUATAN TOKSISITASNYA

HAL TERSEBUT BERGUNA UNTUK HAL TERSEBUT BERGUNA UNTUK MENGANTISIPASI PERMASALAHAN YANG MENGANTISIPASI PERMASALAHAN YANG TIMBUL AKIBAT PENGGUNAAN PESTISIDA YANG TIMBUL AKIBAT PENGGUNAAN PESTISIDA YANG TIDAK NORMALTIDAK NORMAL

TUJUAN PENULISANTUJUAN PENULISAN

MEMBERIKAN PENGERTIAN TENTANG MEMBERIKAN PENGERTIAN TENTANG PESTISIDA DARI BEBERAPA SUMBERPESTISIDA DARI BEBERAPA SUMBER

UNTUK MENGETAHUI JENIS PESTISIDA UNTUK MENGETAHUI JENIS PESTISIDA MENGETAHUI TOKSISITAS DAN MENGETAHUI TOKSISITAS DAN

DEGREDASI PESTISIDADEGREDASI PESTISIDA MEMBERIKAN GAMBARAN KEBERADAAN MEMBERIKAN GAMBARAN KEBERADAAN

PESTISIDA DI LINGKUNGANPESTISIDA DI LINGKUNGAN UNTUK MENGETAHUI CARA KERJA DAN UNTUK MENGETAHUI CARA KERJA DAN

JALUR PEMAJANAN PESTISDAJALUR PEMAJANAN PESTISDA UNTUK MENGETAHUI CARA UNTUK MENGETAHUI CARA

PENANGGULANGAN KERACUNAN PENANGGULANGAN KERACUNAN PESTISIDAPESTISIDA

PENGERTIAN PESTISIDA

• SECARA UMUM PESTISIDA BERASAL DARI KATA PEST YANG BERARTI HAMA DAN SIDA BERASAL DARI KATA CAEDO BERARTI PEMBUNUH. SECARA SEDERHANA PESTISIDA ADALAH PEMBUNUH HAMA

• FAO CAMPURAN BAHAN KIMIA YANG DIGUNAKAN UNTUK MENCEGAH, MEMBASMI, DAN MENGENDALIKAN HEWAN/TUMBUHAN PENGGANGGU SEPERTI BINATANG PENGERAT, TERMASUK SERANGGA PENYEBAR PENYAKIT DENGAN TUJUAN KESEJAHTERAAN MANUSIA.

• USEPA SEBAGAI ZAT ATAU CAMPURAN ZAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENCEGAH, MEMUSNAKAN, MENOLAK, ATAU MEMUSUHI HAMA DALAM BENTUK HEWAN, DAN MIKROORGANISME PENGGANGGU.

• PP RI NO. 6 TH 1995 ZAT ATAU SENYAWA KIMIA, ZAT PERANGSANG TUMBUH, BAHAN LAIN, SERTA MIKROORGANISME ATAU VIRUS YANG DIGUNAKAN UNTUK PERLINDUNGAN TANAMAN

KLASIFIKASI PESTISIDA ( ORGAN TARGETNYA)

• INSEKTISIDA BERFUNGSI UNTUK MEMBUNUH ATAU MENGENDALIKAN SERANGGA

• HERBASIDA BERFUNGSI UNTUK MEMBUNUH GULMA• FUNGISIDA BERFUNGSI UNTUK MEMBUNUH JAMUR ATAU

CENDAWAN• AVISIDA BERFUNGSI UNTUK MEMBUNUH BURUNG

SERTA PENGONTROL POPULASI BURUNG• AKRISIDA BERFUNGSI UNTUK MEMBUNUH TUNGAU ATU

KUTU• BAKTERISIDA BERFUNGSI UNTUK MEMBUNUH ATAU

MELAWAN BAKTERI• LARVASIDA BERFUNGSI UNTUK MEMBUNUH LARVA

LANJUTANLANJUTAN MOLUSKSIDA BERFUNGSI UNTUK MEMBUNUH MOLUSKSIDA BERFUNGSI UNTUK MEMBUNUH

SIPUTSIPUT NEMATISIDA BERFUNGSI UNTUK MEMBUNUH NEMATISIDA BERFUNGSI UNTUK MEMBUNUH

CACINGCACING OVISIDA BERFUNGSI UNTUK MEMBUNUH TELUROVISIDA BERFUNGSI UNTUK MEMBUNUH TELUR PEDUKULUSIDA BERFUNGSI UNTUK PEDUKULUSIDA BERFUNGSI UNTUK

MEMBUNUH KUTU ATAU TUMAMEMBUNUH KUTU ATAU TUMA PISCISIDA BERFUNGSI UNTUK MEMBUNUH IKANPISCISIDA BERFUNGSI UNTUK MEMBUNUH IKAN RODENTISIDA BERFUNGSI UNTUK MEMBUNUH RODENTISIDA BERFUNGSI UNTUK MEMBUNUH

BINATANG PENGERATBINATANG PENGERAT PREDISIDA BERFUNGSI UNTUK MEMBUNUH PREDISIDA BERFUNGSI UNTUK MEMBUNUH

PEMANGSA ATAU PREDATORPEMANGSA ATAU PREDATOR TERMISIDA BERFUNGSI UNTUK MEMBUNUH TERMISIDA BERFUNGSI UNTUK MEMBUNUH

RAYAPRAYAP

INSEKTISIDA KELOMPOK NILAI LD50 ORAL (mg/kg berat badan)

TOKSISITAS PESTISIDATOKSISITAS PESTISIDA

DDT ORGANO KHLORIN 113DDT ORGANO KHLORIN 113

METOKSIKHLOR ORGANOKHLORIN 6000METOKSIKHLOR ORGANOKHLORIN 6000

ALDRIN ORGANOKHLORIN 39ALDRIN ORGANOKHLORIN 39

DIELDRIN ORGANOKHLORIN 46DIELDRIN ORGANOKHLORIN 46

PARATHION ORGANOFOSFOR 3,6PARATHION ORGANOFOSFOR 3,6

MALATION ORGANOFOSFOR 1000MALATION ORGANOFOSFOR 1000

KARBARILKARBARIL KARBAMAT 540KARBAMAT 540

DEGREDASI DEGREDASI INSEKTISIDAINSEKTISIDA

TABEL 2 : UMUR SETENGAH INSEKTISIDA DI DALAM TANAHTABEL 2 : UMUR SETENGAH INSEKTISIDA DI DALAM TANAH

KELOMPOK INSEKTISIDA UMUR SETENGAH KELOMPOK INSEKTISIDA UMUR SETENGAH

( T( T1212, TAHUN), TAHUN)

KARBAMAT ± 0,02 ( 1 KARBAMAT ± 0,02 ( 1 MINGGU)MINGGU)

ORGANOFOSFORORGANOFOSFOR ± 0,02 – 0,2 (1-10 ± 0,02 – 0,2 (1-10 MINGGU)MINGGU)

ORGANOKHLORIN ± 2 - 4ORGANOKHLORIN ± 2 - 4

JENIS – JENIS PESTISIDA YANG BERADAR DI JENIS – JENIS PESTISIDA YANG BERADAR DI

MASYARAKAT (DEPKES RI, 1998)MASYARAKAT (DEPKES RI, 1998) • INSEKTISIDA 55,42 %INSEKTISIDA 55,42 %• HERBASIDA 12,25 %HERBASIDA 12,25 %• FUNGISIDA 12,05 %FUNGISIDA 12,05 %• REPELEN 3,61 %REPELEN 3,61 %• BAHAN PENGAWET KAYU 3,61 %BAHAN PENGAWET KAYU 3,61 %• ZAT PENGATUR PERTUMBUHAN 3,21 %ZAT PENGATUR PERTUMBUHAN 3,21 %• RODENTISIDA 2,81 %RODENTISIDA 2,81 %• PERATA/PEREKAT 2,41 %PERATA/PEREKAT 2,41 %• AKARISIDA 1,4 %AKARISIDA 1,4 %• MOLUSKISIDA 0,4 %MOLUSKISIDA 0,4 %• NEMATISIDA 0,44 %NEMATISIDA 0,44 %• AJUVAN SERTA LAIN-LAINNYA BERJUMLAH 1,41 %AJUVAN SERTA LAIN-LAINNYA BERJUMLAH 1,41 %

INSEKTISIDA DI LINGKUNGAN

RESIDU INSEKTISIDA DALAM TANAH n LEMBANG (BANDUNG) : KLORPIRIFOS DG KONSENTRASI

ANTARA 0,136 PPM DALAM TANAH LEMBANG DAN 0,699 PPM DALAM TANAH GAMBUNG(ROSALINA, 2001)

RESIDU INSEKTISIDA DALAM AIR- IRIGASI DAERAH SUKAPURA KEC. KERTASARI KAB. BANDUNG :

ORGANOFOSFAT JENIS METAMIDOFOS,FENITROTIN, DAN SATU JENIS DARI GOL. ORGANOKHLORIN, YAITU ALPHA-BHC (MULYATI,1993)

- AIR BAKU AIR MINUM ( INTEKE KALI SURABAYA) ORGANOFOSFAT (KLOROPIRIFOS); 3,15 ppm

- BANDUNG INTAKE CIKAPUNDUNG 0,29 ppm- JAKARTA INTEKE CILIWUNG 0,73 PPM,- TANGERANG INTEKE CISADANE ; 0,36 ppm ( OGINAWATI, 2000)

LANJUTANRESIDU INSEKTISIDA PADA TANAMAN- DI LEMBANG DAN PANGALENGAN RESIDU

INSEKTISIDA PADA TOMAT, KOL DAN WORTEL MENGANDUNG PROFENOFOS 6,11 mg/kg, DETALMETRIN 7,73 mg/kg, KLORPIRIFOS 2,18 mg/kg, TELUBENZURON 2,89 mg/kg, PERMETRIN 1,80 mg/kg (JULIUS,1995)

- TOMAT YANG TIDAK DICUCI MENGANDUNG PROFENOFOS RATA-RATA 0,96 mg/kg, SEDABGKAN TOMAT YANG DICUCI MASIH MENGANDUNG 0,059 mg/kg (IRMEA, 2001)

RESIDU INSEKTISIDA PADA TUBUH MANUSIA

• DI AMERIKA SERIKAT (1978) DITEMUKAN PADA SETIAP ORANG RATA-RATA MENGANDUNG DDT PADA JARINGAN LEMAK TUBUH SEBESAR 7 – 12 ppm

• ANAK YANG BARU DILAHIRKAN SUDAH MENYIMPAN DDT KARENA HUBUNGAN DG PLACENTA DLM KANDUNGAN IBU, PEMINDAHAN DDT DARI IBU KE ANAK SEJAK KANDUNGAN BERUSIA 22 MINGGU

• AIR SUSU IBU DI AMERIKAT SERIKAT MENYIMPAN SEJUMLAH 4 KALI SEBANYAK JUMLAH TERTINGGI YANG DIPERSYARATKAN PADA SUSU SAPI YANG DIPERDAGANGKAN

PENANGGULANG KERACUNAN PESTISIDA

CARA KERJA RACUN PESTISIDA

RACUN KONTAK PESTISIDA INI AKAN BEKERJA DENGAN BAIK JIKA TERKENA

ATAU KONTAK LANGSUNG DG HAMA SASARAN DAN TDK BEGITU EFEKTIF UNTUK MENGENDALIKAN HAMA YANG BERPINDAH-PINDAH DAN TERBANG, KECUALI JIKA SERANGGA JENIS INI HINGGAP PADA TANAMAN YANG MASIH MENYIMPAN RESIDU PESTISIDA SEHINGGA KONTAK ANTARA SERANGGA DAN PESTISIDA

RACUN PERNAPASAN CARA KERJA RACUN PERNAFASAN HANYA DIMILIKI OLEH

INSEKTISIDA DAN RODENTISIDA. PESTISIDA JENIS INI DAPAT MEMBUNUH SERANGGA JIKA TERHISAP MELALUI ORGAN PERNAFASAN. RACUN INI SERING JUGA DISEBUT SEBAGAI RACUN FUMIGAN DAN SERING DIGUNAKAN UNTUK MENGENDALIKAN HAMA GUDANG

LANJUTAN

RACUN LAMBUNG RACUN YANG TERDAPAT DALAM PESTISIDA INI BARU BEKERJA JIKA

BAGIAN TANAMAN YANG TELAH DISEMPROT DIMAKAN OLEH HAMA SEHINGGA RACUN YANG ADA PADA PERMUKAAN DAUN IKUT TERMAKAN

RACUN SISTEMIK RACUN SISTEMIK SETELAH DISEMPROTKAN ATAU DITEBARKAN

PADA BAGIAN TANAMAN YANG TERSERAP KE DALAM JARINGAN TANAMAN MELALUI AKAR DAN DAUN SEHINGGA DAPAT MEMBUNUH HAMA YANG ADA DALAM JARINGAN TANAMAN SEPERTI JAMUR DAN BAKTERI.

JALUR PEMAJANAN

• PESTISIDA MASUK KE DALAM TUBUH MANUSIA MELALUI MULUT, PERNAPASAN, DAN KULIT. UNTUK MENGUKUR KETERPAPARAN PESTISIDA DALAM TUBUH DAPAT MELALUI ANALISIS SERUM, LEMAK, URINE DARAH, DAN AIR SUSU