pupuk dan pestisida nabati (kelompok 2 kkn tematik ummi 2014)
TRANSCRIPT
1
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT. karena atas rahmat serta hidayah- Nya penulis mampu
menyelesaikan modul yang berjudul “Pembuatan Kompos, Pupuk
Cair dan Pestisida Nabati”. Modul ini disususn sebagai panduan bagi
masyarakat khususnya anggota posdaya dalam membuat pupuk cair
dan pestisida nabati. Dalam pembuatan modul ini penulis
mendapatkan bantuan dan motivasi dari berbagai pihak, baik
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada sebesar- besarnya kepada berbagi
pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Sukabumi, 01 Oktober 2014
Penulis
Tim KKN Kelompok 2
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................ i
Daftar Isi ..................................................................................... ii
Emb Induk ................................................................................... 1
Emb Dedak .................................................................................. 3
Starter Untuk Pembuatan Kompos Ala Pak Juanda ..................... 4
Mol Keong .................................................................................. 5
Mol Maja ..................................................................................... 6
Mol Rebung................................................................................. 7
Mol Pepaya ................................................................................. 8
Kompos Serbuk Gergaji .............................................................. 9
Kompos Sekam Padi ................................................................... 10
Bokashi ....................................................................................... 11
Ekihi (Pupuk Cair) Kencing Kambing ....................................... 12
Ekihi (Pupuk Cair) Kencing Kelinci .......................................... 13
Pembuatan Pestisida Nabati/ Organik .................................................. 14
Daftar Pustaka ............................................................................. 25
iv
CARA PEMBUATAN EMB, PUPUK CAIR DAN KOMPOS
1. EMB INDUK
Alat dan bahan :
Nasi 500 Gram
Molase 25 cc
Air cucian beras
Box
Serasah/ Daun bambu yang sudah kering
Tanah humus yang berada di sekitar pohon bambu
Cara Pembuatan :
1. Nasi dikepal-kepal menjadi bulatan sebesar kepalan tangan.
2. Taruh kedalam box yang berisi tanah dan daun bambu.
3. Diamkan selama 3 hari sampai nasi tersebut berjamur putih yang
menandakan adanya bakteri miselium.
4. Masukan nasi yang sudah berjamur tadi kedalam wadah atau toples
5. Beri molase atau gula merah 25 cc.
6. Diamkan selama 1 minggu (tidak boleh terkena sinar matahari
langsung).
7. Jika campuran tersebut beraroma fermentasi maka berhasil.
8. Setelah itu campur dengan 10- 20 liter air dan 700 cc molase.
9. Diamkan selama 1 minggu.
10. Indukan siap dipakai.
v
Fungsi :
sebagai campuran tanah persemaian
Sebagai campuran pupuk cair (50cc/l.a)
Sebagai penghilang bau pada kandang (100cc/la)
Sebagai bakteri activator
vi
2. EMB DEDAK
Alat dan bahan :
Dedak 20 Kg
EMB induk 500 cc
Molase 25 cc
Air/ air cucian beras
Cara pembuatan :
a) Dedak yang masih menggumpal di haluskan terlebih dahulu.
b) Emb, Molase, Air dicampurkan dalam wadah dan langsung
dicampurkan. kededak dan diusahakan dedak jangan sampai
menggumpal.
c) Masukan dalam wadah / drum dan biarkan berfermentasi selama ±
7 hari.
d) EMB Dedak siap dipakai.
Fungsi:
Sebagai campuran tanah persemaian
Sebagai pupuk dasar
Peghilang bau
vii
3. STARTER UNTUK PEMBUATAN KOMPOS ALA PAK
JUANDA
Bahan:
Ikan asin 1 kg
Terasi ½ kg
Gula ¼ kg
Urin hewan ternak 1 liter
(sapi, kambing, domba, kelinci)
Air kelapa 1 liter
Dedak/lunte 2 kg
Cuka 1 gelas
Air 10 liter
Cara Pembuatan :
a) Campurkan semua bahan.
b) Diamkan selama 10 hari, starter siap digunakan.
viii
4. MOL KEONG
Alat dan bahan :
Keong 10 Kg
Air/ air cucian beras 150 Liter
Molase 400 cc
Emb 400 cc
Drum
Cara Pembuatan :
c) Keong ditumbuk bersama cangkangnya sampai halus.
d) Rendam dalam air yang sudah dicampur molase dan EMB.
e) Diamkan selama 2 minggu.
Fungsi :
Dapat digunakan untuk pada fase vegetative fase generative dengan
perbandingan 1:20 (1 liter MOL: 20 liter air)
ix
5. MOL MAJA
Alat dan bahan:
Maja 10 Kg
Air/ air cucian beras 150 Liter
Molase/ gula 400 cc
Emb cair 400 cc
Drum
Cara Pembuatan :
a) Buah maja diambil bijinya masukan dalam drum dan dicampur
dengan air beras, EMB dan molase.
b) Diamkan selama 14 hari.
Fungsi :
Untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif dosis pemakaian 1:20
x
6. MOL REBUNG
Alat dan bahan:
Rebung 10 Kg
Air/ air cucian beras 150 Liter
Molase 400 cc
Emb 400 cc
Drum
Cara Pembuatan :
a) Rebung diiris-iris tipis
b) Masukan kedalam drum dan campur dengan air beras yang sudah
dicampur molase dan EMB.
c) Tutup rapat.
d) Diamkan selam 2 minggu.
Fungsi :
Untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif dosis pemakaian 1:20
xi
7. MOL PEPAYA
Alat dan bahan
Papaya 10 Kg
Air/ air cucian beras 150 Liter
Molase 400 cc
Emb 400 cc
Drum
Cara Pembuatan :
a) Pepaya diiris-iris tipis 5 cm, semakin banyak semakin bagus.
b) Masukan kedalam drum, campur dengan air, EMB dan molase.
c) Tutup rapat hingga kedap udara .
d) Biarkan selama 14 hari.
Fungsi :
Sebagai pupuk untuk pertumbuhan fase generatif ( 1:20)
xii
8. KOMPOS SERBUK GERGAJI
Alat dan bahan :
Serbuk gergaji 300 kg
TA batre 60 kg
Dedak 9 kg
Urea 3 kg
Air 50 %
EMB cair 5 liter
Drum
Cara Pembuatan :
a) Bahan-bahan ditumpuk sesuai kuantitasnya, jumlah yang paling
banyak ditaruh paling bawah.
b) Bahan diaduk sambil beri air sampai kadar air mencapai 50%.
c) Tutup dan diamkan selama 3 bulan.
d) Pembalikan dilakukan setiap 2 minggu setelah pembuatan,
kemudian seminggu sekali sampai 3 kali pembalikan.
Fungsi :
Sebagai pupuk dasar
Campuran tanah persemaian
xiii
9. KOMPOS SEKAM PADI
Alat dan bahan :
Sekam
Kotoran domba/ sapi/ kambing
Air
Em4 (1liter Em4 untuk 1 ton)
Gula
Cara membuat:
a) Campurkan semua bahan dengan kadar air 40%, dengan ciri jika
dikepal kompos tidak megeluarkan air.
b) Diamkan dan tutup selama 7 hari dengan membentuk gundukan .
c) Pembalikan dilakukan setiap satu minggu setelah pembuatan,
kemudian seminggu sekali sampai dua kali pembalikan.
xiv
10. BOKASHI
Alat dan bahan:
TA Batre 30 kg
Tepung ikan 30 kg
Tepung kerang 20 kg
Dedak 10 kg
Tanah gunung 300 kg
Kuntan 15 kg
EMB Cair 5 liter
EMB Padat 40 kg
Air
Sekop
Cangkul
Emrat
Cara membuat:
d) Campurkan bahan-bahan yang sifatnya padat : tanah guung, Dedak,
TA. batre, EMB padat, tepung ikan, kuntan dan tepung kerang.
e) Campurkan pula bahan-bahan yang sifatnya cair.
f) Campurkan kedua bahan tersebut sampai kadar airnya mencapai 40
%.
g) Diamkan dan tutup selama 7 hari dengan membentuk gundukan .
h) Pembalikan dilakukan setiap hari ( 2 kali sehari ).
i) Bokashi yang sudah jadi tanda- tandanya tidak berbau.
xv
11. EKIHI (pupuk cair) KENCING KAMBING
Bahan :
Kencing kambing 1 Liter
Molase 10 cc
Maja ( jika ada ) 10 cc
EMb cair 10 cc
Cara Pembuatan :
a) Campur semua bahan.
b) Fermentasi selama 10 hari.
Fungsi :
Untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif ( aplikasi pemakaian 1: 20 )
xvi
12. EKIHI (pupuk cair) KENCING KELINCI
Bahan :
Kencing kelinci 1 Liter
Molase 10 cc
Maja ( jika ada ) 10 cc
EMb cair 10 cc
Cara Pembuatan :
c) Campur semua bahan.
d) Fermentasi selama 10 hari.
Fungsi :
Untui pertumbuhan vegetatif dan generatif ( aplikasi pemakaian 1: 20).
xvii
PENGERTIAN PESTISIDA ORGANIK
Pestisida organik adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari
tanaman atau tumbuhan, hewan dan bahan organik lainnya yang berkhasiat
mengendalikan serangan, hama pada tanaman. Pestisida organik tidak
meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun lingkungan
serta dapat dibuat dengan mudah menggunakan bahan yang murah dan
peralatan yang sederhana.
PEMBUATAN PESTISIDA ORGANIK SECARA KHUSUS
a. Mimba (Azadirachta indica)
Biji dan daun mimba mengandung bahan aktif zadirachtin, salanin,
nimbenen, dan mellantriol. Pestisidaorganik mimba efektif untuk
mengendalikan ulat, hama pengisap, wereng batang coklat, jamur, bakteri,
nematoda, dan sebagainya. Pestisida organik mimba dapat dibuat dari biji
atau daun
Cara pembuatan dari biji mimba:
Tumbuk halus 200-300 g biji mimba.
Rendam serbuk biji mimba tersebut ke dalam 10 liter air selama
semalam.
Aduk larutan sampai rata dan saring dengan kain halus
Semprotkan larutan biji mimba tersebut ke pertanaman.
Cara pembuatan dari daun mimba:
Tumbuk halus 1 kg daun mimba kering (dapat juga digunakan
daun mimba segar). Rendam serbuk daun mimba tersebut ke dalam 10 liter
xviii
air selama semalam. Aduk larutan sampai rata dan saring dengan kain halus.
Semprotkan larutan hasil penyaringan ke pertanaman.
b. Tembakau (Nocotiana tabacum L)
Daun tembakau mengandung bahan aktif nikotin. Pestisida nabati daun
tembakau efektif untuk mengendalikan hama pengisap. Cara pembuatan
pestisida nabati daun tembakau adalah sebagai berikut:
Rajang 250 g (empat genggam) daun tembakau dan rendam dalam
8 liter selama semalam.
Ambil daun tembakau dan tambahkan 2 sendok teh ditergen ke
dalam larutan hasil rendaman.
Aduk larutan secara merata, kemudian saring.
Semprotkan larutan hasil penyaringan ke pertanaman.
c. Kenikir
Daun kenikir bermanfaat untuk mengendalikan hama yang menyerang
pertanaman sayuran, terutama untuk mengendalikan ulat daun.
Bahan: - 500 gram daun kenikir, 500 gram daun culan, 1 liter air.
Cara Membuat:
Haluskan daun kenikir dan daun culan menggunakan blender.
Rendam campuran keduanya dalam 1 liter air selama semalam,
lalu peras dan saring.
Campurkan hasil perasan dengan sedikit ditergen.
xix
Aplikasi: Encerkan 500 ml campuran larutan dengan 10 liter air.
Aplikasikan pada tanaman yang ditanam di lahan seluas 100-200 m2.
d. Gadung (Dioscorea hispida)
Umbi gadung mengandung bahan aktif diosgenin, steroid saponin,
alkoloid dan fenol. Pestisida nabati umbi gadung efektif untuk
mengendalikan ulat dan hama pengisap. Cara pembuatan pestisida umbi
gadung adalah sebagai berikut:
Tumbuk halus 500 gram umbi gadung dan peras dengan bantuan
kantong kain halus.
Tambahkan 10 liter air ke dalam larutan hasil perasan dan
aduk sampai rata.
Saring larutan, kemudian semprotkan ke pertanaman.
e. Jarak (Plumbago zeylanica)
Biji jarak mengandung resinin dan alkoloid. Pestisida nabati biji jarak
(dalam bentuk larutan) efektif untuk mengendalikan ulat dan hama
pengisap. Sedangkan serbuknya efektif untuk mengendalikan nematoda.
Cara pembuatan pestisida nabati biji jarak adalah sebgai berikut:
Hancurkan/tumbuk 0,75 kg biji jarak dan panaskan selama 10
menit dalam 2 liter air yang telah ditambah dengan 2 sendok
makan minyak tanah dan 50 gram ditergen.
Saring larutan hasil perendaman dan tambah dengan 10 liter air.
Semprotkan larutan hasil penyaringan ke tanaman.
f. Sirsak (Annona muricata)
xx
Daun sirsak mengandung bahan aktif annonain dan resin. Pestisida
nabati daun sirsak efektif untuk mengendalikan hama trip. Cara pembuatan
pestisida nabati daun sirsak adalah sebagai berikut:
Tumbuk halus 50-100 lembar daun sirsak.
Rendam dalam 5 liter air + 15 g ditergen, aduk sampai rata, dan
diamkan semalam.
Saring larutan tersebut dengan kain halus.
Encerkan tiap satu liter larutan hasil penyaringan dengan 10-15
liter air.
Semprotkan larutan hasil pengenceran ke tanaman.
g. Sirsak dan Tembakau
Pestisida nabatai daun sirsak dan tembakau efektif untuk mengendalikan
belalang dan ulat. Cara pembuatan pestisida nabati sirsak dan
tembakau adalah sebagai berikut:
Sebanyak 50 lembar daun sirsak + segenggam daun tembakau
ditumbuk halus
Bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam 20 liter air + 20 g
ditergen (sabun colek), diaduk rata, dan direndam selama semalam,
kemudian saring.
Tiap satu liter larutan hasil penyaringan diencerkan dengan 50-60
liter air.
Larutan hasil pengenceran siap disemprotkan ke tanaman.
h. Gadung Racun
xxi
Pestisida umbi gadung efektif untuk mengendalikan hama
tikus. Cara pembuatan pestisida nabati umbi gadung adalah sebagai
berikut:
Haluskan 1 kg umbi gadung.
Tambah dengan 10 kg dedak padi/jagung, 1 ons tepung
ikan, 1 buah kemiri dan sedikit air (secukupnya).
PESTISIDA BERDASARKAN JENIS HAMA DAN PENYAKIT
a. Untuk Mengendalikan Ulat dan Kutu Daun pada Tanaman
Hias, Hortikultura, dan Pangan.
Bahan
1 kg serbuk biji mimba
1 kg serai
1 kg lengkuas
10 liter air
Alat: Pisau, Blender, Saringan, Ember, Sprayer ukuran 10 – 14 liter.
Cara Membuat:
Potong kecil-kecil lengkuas dan serai, lalu haluskan
menggunakan blender.
Masukkan serbuk biji mimba serta serai dan lengkuas
halus ke dalam ember yang berisi 10 liter air dan aduk rata.
Masak larutan tersebut di atas api, tetapi jangan sampai
mendidih. dinginkan dan saring.
xxii
Larutan hasil saringan dapat digunakan untuk mengendalikan
ulat atau kutu daun pada tanaman. sementara, ampas sisa
saringan dapat digunakan untuk pupuk.
Cara Pengaplikasian:
Encerkan 500 ml larutan dengan 10 – 14 liter air (ukuran satu
tangki alat semprot). Semprotkan pestisida nabati tersebut di lahan
pertanaman seluas 250 m2.
b. Untuk Mengendalikan Kutu Daun (Aphis sp.)
Bahan:
5 lembar daun tembakau
10 buah biji lerak (Sapindus rarak)
3 buah labu siam, parut sampai halus
1 liter air
Cara Membuat:
Haluskan daun tembakau dan buah lerak.
Campurkan daun tembakau dan lerak halus dengan hasil
parutan labu siam.
Rendam campuran dalam 1 liter air selama satu
malam.
Dosis Pemberian:
Encerkan 3-5 sendok makan larutan campuran tersebut dalam
1 liter air, lalu aplikasikan pada 5-10 tanaman yang terserang kutu
daun.
xxiii
c. Ramuan untuk Mengendalikan Ulat Daun
Bahan:
1 kg labu siam
1 kg gadung
1 liter air
Cara Membuat:
Haluskan gadung dan labu siam dengan cara diparut atau
diblender.
Campurkan parutan gadung dan labu siam sampai rata.
Rendam campuran dalam 1 liter air selama satu
malam, lalu peras dan saring.
Dosis Pemberian:
Encerkan 500 ml larutan hasil saringan dengan 10 liter air.
Aplikasikan di lahan seluas 100-200 m2.
d. Mengendalikan Wereng
Ramuan 1
Bahan
Daun sirsak 1 genggam
Rimpang jeringau 1 genggam
Bawang putih 20 siung
Sabun colek 20 g
Air 20 liter
Cara pembuatan:
jeringau
xxiv
Daun sirsak, rimpang jeringau, dan bawang putih ditumbuk sampai
halus, lalu campurkan dengan sabun colek. Campuran tersebut
direndam dalam 20 liter air selama dua hari. Setelah itu, larutan
disaring dengan kain halus.
Cara pengaplikasian:
Setiap 1 liter air saringan diencerkan dalam 15 liter air, lalu
disemprotkan merata ke bagian bawah tanaman padi.
Ramuan 2
Bahan:
Biji mimba 500
Alkohol 100 cc
Air 10 liter
Cara pembuatan:
Biji mimba ditumbuk halus, diaduk dengan 100 cc alkohol, lalu
diencerkan dalam 10 liter air. Selanjutnya, larutan tersebut diendapkan
selama semalam. Keesokan harinya, larutan disaring dengan kain
halus.
Cara pengaplikasia:
Pengaplikasiannya dengan cara disemprotkan ke bagian bawah
tanaman padi. Larutan pestisida ini tidak perlu diencerkan.
Ramuan 3
xxv
Bahan:
Paitan 2 – 3 batang
Air 10 liter
Garam dapur 200 g
Cara pembuatan:
Seluruh bagian tanaman paitan direndam dalam air yang
dimasukkan dalam ember atau baskom, lalu dibiarkan sampai
membusuk (sekitar 2 minggu). Stetalh itu, air rendamannya diambil dan
dibubuhi garam dapur.
Cara pengaplikasian:
Untuk pengaplikasiannya, larutan ini tidak perlu diencerkan.
Larutan disemprotkan merata ke bagian bawah tanaman padi.
e. Mengendalikan Walang sangit, Penggerek batang, dan Ganjur
Bahan:
Daun mimba 1 kg
Daun mindi 1 kg
Sereh 2 batang
Bawang putih 10 siung
Bawang merah 10 siung
Jahe 1 jari jempol
Kunyit 1 jari jempol
Kencur 1 jari jempol alkohol 100 cc
Cuka 100 cc
xxvi
Air cucian beras 1 liter
Cara pembuatan:
Daun mimba, daun mindi, bawang putih, bawang merah, jahe,
kencur, kunyit, dan sereh ditumbuk hingga halus. Hasil tumbukan bahan-
bahan tersebut dimasukkan ke dalam air cucian beras yang sudah
dicampur dengan alkohol dan cuka. Campuran tersebut dibiarkan selama 2
minggu. Setelah itu, airnya disaring.
Cara pengaplikasian:
Setiap 0,25 liter cairan rendaman dicampur dengan 10 liter air, lalu
disemprotkan ke tanaman padi.
f. Mengendalikan hama tikus
Memandulkan tikus
Bahan:
Umbi gadung kB 1 kg
Dedak padi 10 kg
Tepung ikan 100 g
Kemiri beberapa biji
Air secukupnya
Cara pembuatan:
xxvii
Umbi gadung dikupas dan dihaluskan bersama kemiri, lalu dicampur merata
dengan dedak padi, tepung ikan, dan air hingga menjadi adonan dapat
dipulung. Adonan tersebut dibuat pelet kering.
Cara pengaplikasian:
Pelet disebarkan di pematang sawah, sarang, atau lubang tikus.
Membunuh tikus
Bahan:
Ramuan untuk membunuh tikus ini hampir sama dengan memandulkan
tikus. Hanya saja umbi gadung KB diganti dengan umbi gadung racun.
Takarannya sama dengan memandulkan tikus.
Cara membuat dan cara pengaplikasiannya sama dengan pembuatan ramuan
untuk pemandulan tikus.
xxviii
DAFTAR PUSTAKA
Andoko, Agus. 2006. Budidaya Padi Secara Organik.Cetakan ke-5.
Jakarta: Penebar Swadaya
Asri Supiati, Inda. dkk.2010. Laporan Prakerin (budidaya tanamana cabai
semi organik di OISCA). Sukabumi: SMKNP1Sukaraja.
Djuanda.2014.Komunikasi Pribadi.Posdaya Mekarsari.Sukabumi
Purwendro, S. dan Nurhidayat. 2009. Mengolah Sampah untuk
Pupuk dan Pestisida Organik. Jakarta: Penebar Swadaya.
Soenandar, M. Aeni, M.N. dan Raharjo, A. 2010. Petunjuk
Praktis Membuat Pestisida Organik. Jakarta: AgroMedia
Pustaka.
Sudarmo, S. 2005. Cara Praktis Pembuatan Pestisida Nabati Aman dan
Ramah Lingkungan dengan Teknik Pengujian Sederhana.
Yogyakarta: Kanisius.