perubahan lingkungan permukiman pasca tsunami dan...

22
PERUBAHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA TSUNAMI DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN UNTUK PENATAAN KOTA DAN PERMUKIMAN Studi Kasus: Pantai Selatan Jawa Barat SYAHYUDESRINA WIWIK D PRATIWI SAMSIRINA KIKI Z SOLIHAH

Upload: others

Post on 10-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERUBAHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA TSUNAMI DAN …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/09/pasca... · 2010. 4. 17. · •Peluang usaha •Pasar tanah formal dan informal

PERUBAHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA TSUNAMI DAN IMPLIKASI

KEBIJAKAN UNTUK PENATAAN KOTA DAN PERMUKIMAN

Studi Kasus: Pantai Selatan Jawa Barat

SYAHYUDESRINAWIWIK D PRATIWISAMSIRINAKIKI Z SOLIHAH

Page 2: PERUBAHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA TSUNAMI DAN …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/09/pasca... · 2010. 4. 17. · •Peluang usaha •Pasar tanah formal dan informal

PENDAHULUAN:

Adanya fenomena perubahan iklim global (meningkatnyasuhu lautan, naiknya permukaan air laut, banjir besar-besaran, dan gelombang badai besar

Berdasarkan laporan United Nations Office for The Coordination of Human Humanitarian Affairs, 2006 negara-negara tropis termasuk Indonesia yang sebagian besarpenduduknya berada di daerah pesisir dan dataran rendah, dimana posisi ini sangat rentan terhadap dampakperubahan iklim tersebut

Di samping perubahan iklim global, ancaman tsunami bagikomunitas pesisir merupakan hal yang perlu diwaspadaisaat ini

Menurut Smith, 1992:63 dan Carter, 1991:34 bencana yang terjadi dapat mengubah lingkungan fisik maupun sosial

Page 3: PERUBAHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA TSUNAMI DAN …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/09/pasca... · 2010. 4. 17. · •Peluang usaha •Pasar tanah formal dan informal

PENDAHULUAN:

Penataan kawasan, khususnya kota-kota di kawasan pesisirIndonesia perlu mempertimbangkan mitigasi bencana dalamperencanaannya

Upaya pemulihan lingkungan setelah bencana tsunami baikoleh pemerintah atau lembaga terkait, inisiatif masyarakatdan gabungan keduanya menyebabkan terjadinya perubahan(transformasi) lingkungan fisik dan lingkungan non fisik darisebelum tsunami

Tingkat kerusakan bencana tsunami dan pelaku aktvitaspemulihan yang berbeda menyebabkan bentuk transformasiyang berbeda pula

Untuk itu perlu diketahui faktor-faktor pendorong terjadinya perubahan fisik dan non fisik pada permukiman pasca tsunami, serta pendorong dan permasalahan perubahan tersebut

Page 4: PERUBAHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA TSUNAMI DAN …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/09/pasca... · 2010. 4. 17. · •Peluang usaha •Pasar tanah formal dan informal

PENGUMPULAN DATA EMPIRIS:

Kuantitatif, 90 (sembilan puluh) kuesioner Survai kualitatif dengan wawancara

Penelitian di Pantai Selatan Jawa Barat ini mengambil 3 (tiga) lokasi studi yaitu:

Desa Batukaras Kecamatan Cijulang,

Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran dan

Desa Cikembulan Kecamatan Sidomulih

Ketiganya dipilih berdasarkan tingkat kerusakan masing-masing akibat tsunami berdasarkan penelitian empiris yang sudah dilakukan sebelumnya.

Page 5: PERUBAHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA TSUNAMI DAN …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/09/pasca... · 2010. 4. 17. · •Peluang usaha •Pasar tanah formal dan informal

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI KASUS:

Wilayah Studi Kasus, Pangandaran

Desa Batukaras Low DamageDesa Pananjung Middle DamageDesa Cikembulan High Damage

WILAYAH STUDI KASUSPANGANDARAN, JAWA BARAT

Page 6: PERUBAHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA TSUNAMI DAN …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/09/pasca... · 2010. 4. 17. · •Peluang usaha •Pasar tanah formal dan informal

PANGANDARAN: (BATUKARAS)

Area low damage, yaitu area yang mengalami tingkat kerusakan dalam skala yang kecilRendahnya tingkat kerusakan di kawasan ini karena perumahan dilingkupi oleh bukit dantembok atau benteng dari villa sehingga menghalangi dan meredam arus ombak yang datang

Page 7: PERUBAHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA TSUNAMI DAN …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/09/pasca... · 2010. 4. 17. · •Peluang usaha •Pasar tanah formal dan informal

PANGANDARAN: (PANANJUNG)

Area medium damage, yaitu area yang mengalami tingkat kerusakan dalamskala menengah atau tidak mengalami kerusakan penuh

Page 8: PERUBAHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA TSUNAMI DAN …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/09/pasca... · 2010. 4. 17. · •Peluang usaha •Pasar tanah formal dan informal

PANGANDARAN: (PANANJUNG)

Garis putus-putus menunjukkan bataskerusakan

Bangunan yang berada pada baris pertama mengalami kerusakan berat, sedangkanbangunan yang berada pada baris ketiga hanya mengalami sedikit kerusakan struktural namun bangunan penuh oleh pasir dan puing-puing.

Page 9: PERUBAHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA TSUNAMI DAN …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/09/pasca... · 2010. 4. 17. · •Peluang usaha •Pasar tanah formal dan informal

PANGANDARAN: (CIKEMBULAN)

Area high damage, yaitu area yang mengalami tingkat kerusakan dalam skala tinggi ataumengalami kerusakan penuh

Page 10: PERUBAHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA TSUNAMI DAN …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/09/pasca... · 2010. 4. 17. · •Peluang usaha •Pasar tanah formal dan informal

PANGANDARAN: (CIKEMBULAN)

Perumahan mewah di belakang sabukperkebunan kelapa, struktur rusak ringan, selubung bangunan rusak parah

Perumahan lama, rusak 2 dusun, secarakeseluruhan rusak berat, struktur hanyatinggal pondasiDeretan tiga villa, secara struktural masihbagus, sebagian besar dibangun ulang

Page 11: PERUBAHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA TSUNAMI DAN …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/09/pasca... · 2010. 4. 17. · •Peluang usaha •Pasar tanah formal dan informal

PERUBAHAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA TSUNAMI:

Berdasarkan analisis data empiris awal diketahui bahwa perubahan lingkungan perumahan terkait dengan:

Perubahan kualitas lingkungan, Pengendalian perkembangan lingkungan dan Pemeliharaan lingkungan permukiman

Terkait dengan itu:

Studi kasus mempunyai proses perubahan fisik dan non fisik yang berbeda-bedaProses perubahan fisik dan non fisik dipengaruhi faktor pendorong perubahan

Page 12: PERUBAHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA TSUNAMI DAN …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/09/pasca... · 2010. 4. 17. · •Peluang usaha •Pasar tanah formal dan informal

FAKTOR PENDORONG PERUBAHAN:

FaktorSosio-Budaya

Faktor Politis-Administratif

FaktorEkonomi

• Migrasi• Kelembagaan

formal dannon formal

Fungsi pusatpelayanan danperencanaan

pembangunan

• Pariwisata• Peluang usaha• Pasar tanah

formal daninformal

FaktorFisik

• Relokasi• Rekonstruksi

Page 13: PERUBAHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA TSUNAMI DAN …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/09/pasca... · 2010. 4. 17. · •Peluang usaha •Pasar tanah formal dan informal

PROSES PERUBAHAN FISIK & NON FISIK:

N0 ElemenPerbandingan

Dusun Batu Karas, BATU KARAS Dusun Karangsari, PANANJUNG Dusun Cantigi, CIKEMBULAN

1. Jenis Kerusakan Low Damage Medium Damage High Damage

2. Batas dengan Pantai Bukit dan benteng vila Tidak ada Pada area sebelum relokasi: Tidak adaPada area setelah relokasi: Kebun Kelapa

3. Jalur Evakuasi/penyelamatan diri dari bencana

Akses langsung ke atas bukit yang mengelilingi dusun. Dusun dikelilingi bukit dan benteng sehingga agak tertutup dari pantai, tidak ada view/pandangan langsung ke arah laut

Akses jalan lingkungan yang lebar menuju area yang lebih tinggi. Dari jalan lingkungan ini warga dapat melihat langsung ke arah laut sehingga dapat melihat bencana datang

Tidak ada akses untuk menyeberangi sungai sehingga jalur evakuasi menjadi lebih jauh dan berputar

4. Perasaan Aman dariBencana

Sedang Tertinggi Terendah

Page 14: PERUBAHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA TSUNAMI DAN …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/09/pasca... · 2010. 4. 17. · •Peluang usaha •Pasar tanah formal dan informal

PERUBAHAN FISIK & NON FISIK:

N0 Elemen Perbandingan Dusun Batu Karas, BATU KARAS

Dusun Karangsari, PANANJUNG

Dusun Cantigi, CIKEMBULAN

1. Status Tanah Mayoritas tanah milik tidak bersertifikat (girik)

Mayoritas tanah milik bersertifikat Mayoritas tanah desa

2. Status Bangunan Milik dan menumpang Milik dan menumpang Mayoritas menumpang

3. IMB (Izin MendirikanBangunan)

Mayoritas tanpa IMB Sudah memiliki IMB Mayoritas tanpa IMB

4. Kondisi Rumah sebelumTsunami

Mayoritas bangunanpermanen dan sejumlahbangunan semi permanenyang menumpang di atastanah milik orang lain

Mayoritas bangunan semi permanen yang menumpang diatas tanah milik orang lain

Mayoritas bangunan semi permanen, sejajar antar satudan lainnya, mengelompok danantar kluster terpisahkan olehtanah kosong

5. Kondisi Rumah setelahTsunami

Mayoritas bangunanpermanen dan sejumlahbangunan semi permanenyang menumpang di atastanah milik orang lain

Mayoritas bangunan permanen, banyak dari mereka yang menumpang terusir dari tanahtempat mereka menumpang

Mayoritas bangunan permanen dengan struktur tahan gempa bantuan dari YEU. Setiapbangunan disusun salingberhadapan

6. Perubahan KondisiRumah

Masih sama dengan sebelum tsunami

Rumah-rumah dibangun dengan kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan sebelum tsunami dengan tujuan untuk menarik pengunjung

Rumah-rumah memiliki struktur yang lebih permanen dan kondisi yang lebih baik

Page 15: PERUBAHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA TSUNAMI DAN …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/09/pasca... · 2010. 4. 17. · •Peluang usaha •Pasar tanah formal dan informal

PERUBAHAN FISIK & NON FISIK:

N0 Elemen Perbandingan Dusun Batu Karas, BATU KARAS

Dusun Karangsari, PANANJUNG

Dusun Cantigi, CIKEMBULAN

1. Kondisi Infrastruktur sebelumTsunami

Seluruh jalan lingkungan masih berupa jalan tanah. Drainase banyak yang tidak berujung pada drainase kota. Masyarakatmembuang sampah padatanah kosong

Seluruh jalan lingkungan masih berupa jalan tanah. Masyarakat membuang sampah pada tanah kosong

Seluruh jalan lingkungan masih berupa jalan tanah. Masyarakat membuang sampah pada tanah kosong. Mayoritas belummemperoleh pelayanan listrik

2. Kondisi Infrastruktur setelahTsunami

Seluruh jalan lingkungan masih berupa jalan tanah. Drainase banyak yang tidak berujung pada drainase kota. Masyarakatmembuang sampah padatanah kosong

Sejumlah jalan lingkungan telahmengalami pengaspalan. Masyarakat membuangsampah pada tanah kosong

Ada rencana untuk pengaspalan jalan. Masyarakat membuang sampah pada tanah kosong. Hampir seluruh rumah telahmemperoleh pelayanan listrik

3. Perubahan Kondisi Infrastruktur Masih sama dengan sebelum tsunami

Kondisi jalan lingkungan semakin baik

Kondisi lingkungan menjadi lebih baik. Masyarakat memperoleh kemudahan dalam memperoleh pelayanan listrik

Page 16: PERUBAHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA TSUNAMI DAN …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/09/pasca... · 2010. 4. 17. · •Peluang usaha •Pasar tanah formal dan informal

No ElemenPerbandingan

Dusun Batu Karas, BATU KARAS Dusun Karangsari, PANANJUNG Dusun Cantigi, CIKEMBULAN

1. Matapencaharian Mayoritas Nelayan Mayoritas di Bidang Pariwisata Mayoritas di Bidang Perkebunan

2. PemanfaatanHalaman Rumah

Halaman rumah banyak yang digunakanuntuk aktivitas yang terkait pekerjaannelayan: menjemur jaring, menyimpan mesinmotor kapal, kolam pengembangbiakan ikan, disamping kegiatan rumah tangga sepertimenjemur, bercocok tanam, beternak, warung dll.

Halaman rumah digunakan untukaktivitas rumah tangga sepertimenjemur, bercocok tanam, beternak, warung dll. Sejumlah rumahmenyediakan tempat parkir mobil didepan rumah sebagai salah satufasilitas bagi pengunjung yang menginap

Halaman rumah digunakan untuk aktivitas rumahtangga seperti menjemur, bercocok tanam, beternak dll.

3. Fasilitasi Pemerintah Pemerintah memberikan bantuan berupa:• Perahu• Jaring• Mesin kapal

Pemerintah memberikan bantuanberupa:• 15 juta rupiah untuk• Rekonstruksi/rumah dan 7.5 jutarupiah untuk rekonstruksi/warung• Pengaspalan jalan lingkungan• Kemudahan bagi warga yang ingin memasang listrik

Pemerintah memberikan bantuan berupa:• 15 juta rupiah untuk• Rekonstruksi/rumah dan 7.5 juta rupiah untukrekonstruksi/warung• Peminjaman tanah desa untuk relokasi• Pembangunan struktur tahan gempa/kk dari YEU• Pembangunan unit pengolah gula kelapa• Kemudahan bagi warga yang ingin memasang listrik

4. Perbedaan Fisik terkait Sosial Ekonomi

Penduduk pemilik tanah: rumah permanen (bata)Penduduk menumpang: rumah semi permanen (bilik)Rumah yang dimiliki orang asing cenderung mewah dan memiliki benteng yang tinggi

Penduduk pemilik tanah: rumahpermanen (bata)Penduduk menumpang: rumah semi permanen (bilik)

Hampir seluruh rumah pada dusun Cantigimemiliki struktur dan jenis material rumah yang samaRumah yang dimiliki orang asing cenderungmewah dan memiliki benteng yang tinggi

5. Pariwisata Area yang dipengaruhi oleh pariwisata adalaharea dekat pantai wisata, sementara itu area pantai nelayan tidak begitu dipengaruhi olehaktivitas wisata, kecuali pada area peri-peri(batas) terluar dusun nelayan dengan adanyavila-vila penginapan

Areal permukiman menyatu denganaktivitas pariwisata seperti penginapan(kamar dan rumah sewa), warung, WC umum dll.

Direncanakan akan menjadi desa wisata kerajinanrakyat dengan sejumlah fasilitas yang meliputi: kios kerajinan, Masjid, balai pertemuan, lapangan, tempat parkir, area wisata agro, sungai wisata, dll.

PERUBAHAN FISIK & NON FISIK:

Page 17: PERUBAHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA TSUNAMI DAN …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/09/pasca... · 2010. 4. 17. · •Peluang usaha •Pasar tanah formal dan informal

PERUBAHAN FISIK:

Perubahan dan pengalihan penggunaan tanah sertabangunan, dari hunian menjadi komersial

Jenis fasilitas sosial, fasilitas umum dan infrastruktur yang dibangun

Cara membangun: dari informal ke formal, melibatkan pihakpembangunan ketiga yang bukan pemilik tanah ataubangunan

Status kepemilikan tanah dan bangunan: dari menumpangatau milik pemerintah/desa/pribadi ke milik atau hak gunapakai

Page 18: PERUBAHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA TSUNAMI DAN …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/09/pasca... · 2010. 4. 17. · •Peluang usaha •Pasar tanah formal dan informal

PERUBAHAN NON FISIK:

Perubahan dalam jumlah dan tingkat kepadatan penduduk

Perubahan kondisi sosio-ekonomi

Perubahan institusi membangun

Page 19: PERUBAHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA TSUNAMI DAN …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/09/pasca... · 2010. 4. 17. · •Peluang usaha •Pasar tanah formal dan informal

KESIMPULAN:

Isu yang muncul dan dianggap penting dalam telaah mengenai transformasi permukiman pasca tsunami yang telah dilakukan sebelumnya di antaranya adalah:

a. Pembangunan infrastruktur sebagai pemandu kepada perkembangan yang teratur dan terencana,

b. Penguatan kondisi dan hubungan sosio-ekonomi, dan perumahan sewa khususnya bagi masyarakat tidak mampu,

c. Pemberdayaan komunitas setempat.

Page 20: PERUBAHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA TSUNAMI DAN …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/09/pasca... · 2010. 4. 17. · •Peluang usaha •Pasar tanah formal dan informal

REKOMENDASI:

FaktorPendorong

Transformasi

Isu dan PermasalahanTransformasi

Kebijakan Tujuan Kebijakan/Program

KategoriTingkat Kerusakan

a. Faktor Sosio-Budaya

Pengendalianperkembangan sertapemeliharaanlingkunganpermukiman

Pebaikan mekanismeyang sudah ada danmenjadi bagiankomunitas

• Sosialisasi Penggunaan ijin bangunan• Pemanfaatan sistem ijin bangunan• Membangun sistem ‘retribusi’ untuk

keberlanjutan program pemeliharaanlingkungan permukiman

• Low Damage• Medium Damage• High Damage

b.Faktor Politis-Administratif

Pemberdayaankelembagaanpembangunan danpemeliharaanpermukiman

Peningkatan kapasitaslembaga dan aktorpemeliharaanpermukiman

• Kejelasan peran aktor lokal: kepala desa, RW/RT

• Selain sebagai pemelihara, aktor lokal juga berwenang dalam pengendalian pembangunan

• Low Damage• Medium Damage• High Damage

c. Faktor Ekonomi

Partisipasi dan pemberdayaan komunitas

Peningkatan partisipasi sektor publik dan kejelasan akses untuk pemberdayaan

• Sosialisasi mekanisme pengajuan proposal untuk pemeliharaan dan pembangunan lingkungan permukiman

• Komunitas lokal sebagai perencana lingkungannya

• Low Damage• Medium Damage• High Damage

d. Faktor Fisik Kepemilikan tanah dan alih fungsi rumah menjadi komersial

Pengembangan perumahan sewa yang terjangkau

• Memberikan jaminan tinggal bagi masyarakat menengah ke bawah

• Memberikan jaminan tinggal bagi masyarakat luas

• Medium Damage• High Damage

Page 21: PERUBAHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA TSUNAMI DAN …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/09/pasca... · 2010. 4. 17. · •Peluang usaha •Pasar tanah formal dan informal

UCAPAN TERIMA KASIH:

Disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, InstitutTeknologi Bandung, yang telah membiayai penelitian bertema permukiman danpasca-bencana yang dilaksanakan secara kolaboratif oleh Kelompok KeahlianPerumahan Permukiman, Perancangan Arsitektur, dan Teknologi Bangunan dalamlingkup Program Studi Arsitektur ITB pada tahun 2008. Para peneliti studi initermasuk: Heru W Poerbo, Dewi Larasati, M Donny Koerniawan. Tulisan inimerupakan salah satu publikasi penelitian tersebut

Page 22: PERUBAHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA TSUNAMI DAN …dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2008/09/pasca... · 2010. 4. 17. · •Peluang usaha •Pasar tanah formal dan informal

REFERENSI:

Amin, Mirna, (2005), Penataan Ruang Berbasis Mitigasi Bencana. Asian Disaster Reduction Center (ADRC) http://www.adrc.or.jp/Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana http://www.bakornaspbp.go.id/new/Blong, R. (2004) Residential building damage and natural perils: Australian examples and issues. Building Research & Information, 32(5), 379–390.Cannon, T. (1994): Vulnerability analysis and the explanation of natural disasters. In Varley, A., editor, Disasters development and environment. Chichester: John Wiley, 13–30.Chichester.Comerio, M.C. (1998) Disaster Hits Home: New Policy for Urban Housing Recovery, University of California Press, Berkeley. Freiler, Christa (2004), Why Strong Neighbourhoods Matter: Implications for Policy and Practice, Toronto.Gulkan, P. (2001). The Search for Enhanced Disaster Resistance of the Building Stock in Turkey: Recent Legislative Measures for Effective Building Code Enforcement and Mitigation Policies. Consultancy Report for The World Bank and Turkish Treasury, TEFER, Government of Turkey, Ankara. Herbowo, B.A,. (2005), Perencanaan dan Perancangan Tata Ruang Wilayah Rentan Bencana Bencana. Koerniawan M D et.al (2008) Konsiderasi untuk Teknologi Bangunan Paska-Bencana: Ketahanan Bencana dari Rumah dan Permukiman TradisionalJawa Barat dipresentasikan pada Seminar Nasional Teknologi IV, Universitas Teknologi Yogyakarta, 5 April 2008: Penerapan Teknologi untukMeningkatkan Kesejahteraan Masyarakat secara Berkelanjutan.Larasati D et.al (2008) Pengembangan Model Proses Produksi Pembangunan Rumah Pasca Bencana Berbasis Kemampuan Lokal Di Indonesiadipresentasikan pada Seminar Nasional Teknologi IV, Universitas Teknologi Yogyakarta, 5 April 2008: Penerapan Teknologi untuk MeningkatkanKesejahteraan Masyarakat secara Berkelanjutan.Lempert, R. J., S.W. Popper, and S. C. Bankes. (2003). Shaping the next one hundred years: New methods for quantitative, long-term policy analysis. Santa Monica, CA: Rand.NEDO. (2006). CDM Development in Indonesia: Enabling Policies, Institution and Programmes, Issues and Challenges. s.l. : Nedo.Pratiwi, W.D., (2007): Post-disaster settlement reconstruction and the regulative mechanism: A comparative enquiry. Proceeding International Seminar on Post-Disaster Reconstruction: Assistance to Local Governments and Communities 8-10Juli 2007.ISBN 978-979-95132-8-1.Puslitbang Permukiman, Maret, (2006), Faktor-Faktor Penentu Emisi CO2 pada perumahan dan Permukiman Perkotaan.Surono,.2005, Persfektif Penataan Ruang dalam Pengelolaan Kawasan Rawan Bencana. Susandi, Armi. (2007). Perubahan Iklim Indonesia dan Implikasinya. Jakarta : Program Studi Meteorologi ITB, March 02, 2007.UN HABITAT dan KKPP ITB (2006) Transformasi Permukiman Pasca Tsunami di Aceh, Laporan Penelitian http://www.ar.itb.ac.id/pp/wp-content/uploads/2008/05/03-pengantar-executive-summary-aceh.pdf www.greenpeace.org