pertumbuhan dan perkembangan dari gigi geligi
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DARI GIGIGELIGI
1/6
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DARI GIGI GELIGI
Pendahuluan
Pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi dan prenatal dan posnatal yang kurang
baik dapat meyebabkan kelainan pada struktur anatomis gigi. Keadaan ini sangatmerugikan baik dari segi estetik maupun kesehatan. Fungsi gigi geligi sebagai alat
pencernaan dapat terganggu sehingga dapat menggangu intake makanan dan
kesehatan secara umum. Selain itu kelainan pertumbuhan dan perkembangan secaraumum seperti pada down syndrome, kelainan ginjal, hipoparatiroidisme dan
sebagainya juga dapat diikuti dengan kelainan pada gigi, sehingga hal ini semakin
menjadi berat dan membutuhkan perhatian khusus. Mengingat pentingnya peranangigi geligi sebagai salah satu alat pencernaan maka pada makalah ini akan dibahas
mengenai pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi, serta kelainan-kelainan yang
sering terjadi pada proses pertumbuhan dan perkembangannya.
Odontogenesis adalah proses terbentuknya jaringan gigi. Proses ini tidak terjadipada waktu yang bersamaan untuk semua gigi. Gigi dibentuk dari lapisan ektoderm,yaitu dari jaringan ektomesenkim. Ektomesenkim ini dibentuk dari neural crest cells.
Sel ini terdapat pada sepanjang sisi lateral dari neural plate. Perkembangan gigidimulai dengan pembentukan primary dental lamina, yang menebal dan meluas
sepanjang daerah yang akan menjadi tepi oklusal dari mandibula dan maksila dimana
gigi akan erupsi. Dental lamina ini tumbuh dari permukaan ke mesenchyme di
bawahnya. Bersamaan dengan perkembangan dari primary dental lamina , pada 10
tempat di dalam mandibular arch and pada 10 tempat di dalam maxillary arch,
beberapa sel dari dental lamina memperbanyak diri pada laju yang lebih cepat
daripada yang berada di sekitar sel, dan 10 tonjolan kecil dari sel-sel epithel terbentuk
pada dental lamina dalam tiap rahang.
Secara singkat pertumbuhan dan perkembangan dari gigi dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
Proses odontogenesis
A.Tahapan Dental lamina invaginasi dari oral epithelium ke dalam jaringanpengubung di bawahnya (mesenchyme). B.Tahapan enamel organ awal pembentukan tunas dari epithelium dari dental
lamina. C.Tahapan kuman gigienamel organ, dental papilia, dental sac
-
7/30/2019 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DARI GIGIGELIGI
2/6
D.Inisiasi dari pembentukan dentin dan enamel di dalam gigi. E.Tahapan enamel organ & bantalan akar yang direduksi. F.Tahapan erupsi aktif pemecahan dari bantalan akar (root sheath) dan mulai
pembentukan cementum. G. Tahapan epithelium darurat dan gabungan enamel epithelium yang direduksi
menjadi epithelium gabungan dan gigi masuk rongga mulut. H. Tahapan bidang occlusalgigi dalam posisis fungsional.
Pertumbuhan dan perkembangan gigi sulung dan gigi tetap Pertumbuhan dan perkembangan dari gigi geligi seperti halnya organ lainnya telah
dimulai sejak 4 5 bulan dalam kandungan. Pada waktu lahir, maksila dan
mandibwula merupakan tulang yang telah dipenuhi oleh benih-benih gigi dalam
berbagai tingkat perkembangan. Tulang alveolar hanya dilapisi oleh mucoperiosteum
yang merupakan bantalan dari gusi. Pada saat lahir, tulang maksila dan mandibulaterlihat mahkota gigi-gigi sulung telah terbentuk dan mengalami kalsifikasi,
sedangkan benih gigi-gigi tetap masih berupa tonjolan epitel. Pada umur 67 bulantelah terjadi erupsi dari gigi sulung dan pada umur 12 bulan gigi insisif pada maksila
dan mandibula telah erupsi. Pada umur 2 3 tahun semua gigi sulung telah erupsi
dan email gigi-gigi sulung telah terbentuk sempuna. Pertumbuhan danperkembangan gigi ini terlihat pada tabel berikut ini :
GIGI SULUNG Rahang Gigi Pembentukan Erupsi Akar lengkap
Atas Insisif pertama 4 bl inutero 7 12 bl 1 12 th
Insisif kedua 4 12 bl inutero 9 bl 2 th
Caninus 5 bl inutero 18 bl 3 12 th
Molar pertama 5 bl inutero 14 bl 2 12 th
Molar kedua 6 bl inutero 24 bl 3 th
Bawah Insisif pertama 4 12 bl inutero 7 bl 1 12 th
Insisif kedua 4 12 bl inutero 7 bl 1 12 th
-
7/30/2019 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DARI GIGIGELIGI
3/6
-
7/30/2019 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DARI GIGIGELIGI
4/6
3. Kelainan-kelainan Erupsi Gigi 3.1 Neonatal teeth Kadang-kadang satu atau lebih gigi-gigi telah erupsi pada waktu kelahiran dikenal
sebagai neonatal teeth. Keadaan ini biasanya merupakan rangkaian yang normal
bukan merupakan gigi supernumerari, emailnya biasanya hipoplastik dan karena tidak
terdapatnya pembentukan akar maka gigi tersebut biasanya hanya melekat saja dan
tidak kencang. Keadaan ini juga dapat terjadi pada beberapa kelainan sistemik dansindrome berikut ini (Poole, Redford-Badwal, 1991) :
1.Ellis-van Creveld syndrome 2.Hallermann-Streiff syndrome 3.Pachyonychia congenita syndrome
3.2 TEETHING (pertumbuhan gigi) Erupsi gigi geligi biasanya dimulai pada usia 5 atau 6 bulan. Tumbuhnya gigi pertama
kali ditunggu dengan antusias oleh orang tua, karena hal ini merupakan awal dari
perkembangan yang panjang. Pada kebanyakan kasus, erupsi gigi tidak menyebabkan
anak maupun orang tua panik, tetapi kadang-kadang proses tersebut menyebabkan
adanya iritasi lokal, yang biasanya ringan tetapi dapat cukup parah untuk
mengganggu tidur anak. Insisivus susu yang kecil biasanya dapat erupsi tanpa
kesulitan ; masalah teething biasanya muncul dengan erupsi gigi-gigi molar yang
relatif lebih besar. Gejala-gejala teething dapat terlihat baik secara lokal (Seward,1971) dan secara sistemik (Seward, 1972a). Lokal : Kemerahan atau pembengkakangingiva pada regio yang akan erupsi. Bercak eritema pada pipi. Sistemik : gelisahdan menangis Kehilangan nafsu makan Tidak dapat tidur Meningkatnya salivadan saliva tersebut terus menetesNafsu makan berkurang Rasa hausmeningkat Kemerahan pada tepi mulut (Circum oral rash).3.3 KISTA ERUPSI Kista erupsi dapat berkembang dalam hubungan dengan gigi susu yang sedang erupsi.
Rongga folikular yang normal di sekitar mahkota mengembang karena pengumpulan
cairan jaringan atau darah, membentuk sejenis kista dentigerous (Shafer, Hine dan
Levy, 1974 ; Shear, 1983). Kista erupsi terjadi paling sering pada permukaan oklusal
yang lebar di gigi-gigi molar susu. Mula-mula terdapat daerah kebiru-biruan pada gigi
yang sedang erupsi, dan kemudian terjadi kemerahan dan pembengkakan mukosa.
-
7/30/2019 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DARI GIGIGELIGI
5/6
Pembesaran kista menyebabkan tergigit oleh gigi-gigi lawannya, dan hal ini
menambah rasa tidak enak pada anak.
3.4 ERUPSI TERTUNDA DARI GIGI-GIGI TETAP Data perkembangan gigi yang diberikan pada tabel 11.2 tidak memperlihatkan bahwa
terdapat variasi normal yang nyata diantara setiap anak. Walaupun keterlambatan
erupsi gigi dapat dihubungkan dengan keadaan tertentu (misal sindroma down),
kebanyakan kasus keterlambatan yang terlihat berada dalam batas-batas normal. Para
orang tua harus diberi keyakinan, dan perkembangan oklusi harus diperiksa ulang.
Bagaimanapun juga, karena gigi-gigi kontra lateralnya biasanya erupsi bersamaan,
penundaan erupsi gigi lebih dari satu atau dua bulan memerlukan
perhatian. Keterlambatan erupsi yang terlokalisir lebih sering pada gigi geligi tetapdibandingkan pada gigi geligi susu; beberapa penyebabnya diberikan di bawah
ini. Insisivus: Resorpsi yang terlambat pada insisivus susu setelah trauma dankematian pulpa. Dilaserasi Gigi-gigi kelebihan (supernumerary teeth) Kehilangangigi susu yang sangat dini, diikuti oleh perkembangan tulang dalam soket
gigi Kaninus : jalur erupsi kaninus rahang atas tidak sebagaimanamestinya Premolar : Impaksi ke arah gigi-gigi lain disebabkan karena angulasiabnormal atau berjejal-jejal. Resorpsi terhambat pada molar susu. Molar susuterpendam Molar : Impaksi ke arah gigi-gigi lain ; khususnya mengenai molarketiga.
Keadaan-keadaan lain seperti kista dentigerous, dapat mengenai setiap gigi.
4. KELAINAN-KELAINAN PADA STRUKTUR GIGI
Jaringan-jaringan gigi dibentuk dalam dua tahap, mula-mula diendapkan matriksorganik dan kemudian mineralisasi terjadi. Gangguan pada salah satu dari tahap-tahap
ini dapat menyebabkan kelainan-kelainan pada struktur gigi yang penting, khususnya
email. Gangguan pengendapan matriks menyebabkan hipoplasia, ditandai olehadanya email yang tidak teratur ketebalannya atau strukturnya tidak
sempurna. Gangguan pada tahap kedua perkembangan menyebabkanhipomineralisasi, walaupun email mempunyai ketebalan normal, setidak-tidaknya
sebagian dari padanya mempunyai mineralisasi yang buruk.
4.1 Hipoplasia dan Hipomineralisasi yang disebabkan faktor Lokal Perkembangangigi-gigi tetap dapat rusak oleh karena trauma atau infeksi yang berhubungan dengan
gigi susu. Intrusi atau pergeseran insisivus susu yang parah akibat trauma dapatmempengaruhi insisivus tetap yang sedang berkembang. Makin besar trauma yang
-
7/30/2019 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DARI GIGIGELIGI
6/6
mengenai muka anak pada waktu terkena kecelakaan, makin besar kemungkinan
email gigi tetap akan menjadi hipoplastik. Jika kecelakaan terjadi setelah usia 4 tahun,
hipomineralisasi lebih sering terjadi dari pada hipoplasia, yang tampak sebagai
bercak-bercak putih atau kecoklatan pada permukaan labial. Trauma karenapencabutan gigi molar susu dapat merusakkan premolar yang sedang berkembang,
khususnya sewaktu anak berusia dibawah 4 5 tahun, pada saat perkembangan
premolar pada tahap awal. Hal yang sama macam kerusakan yang dapat disebabkanoleh infeksi gigi sulung tergantung pada tahap perkembangan gigi tetap penggantinya.
4.2 Hipoplasia dan hipomineralisasi yang disebabkan faktor sistemik Sampai saatkelahiran semua gigi sulung terlindung dari semua gangguan sistemik yang paling
parah, oleh karena itu email prenatal biasanya mempunyai struktur yang homogen.
Kelainan pada email postnatal biasanya dihubungkan dengan kelainan sistemik pada
waktu kelahiran atau selama perkembangan postnatal. Faktor-faktor tersebut antara
lain adala amelogenesis imperfekta (genetis), kelainan metabolisme, seperti fenil
ketonurea, hipokalsemia, anemia hemolitik, endokrinopati seperti hipoparatiroidisme,
nefropati, penyakit hepar, penyakit gastro intestinal yang menyebabkan gangguan
penyerapan fluor.