pertumbuhan dan perkembangan gigi anak
DESCRIPTION
Tahap pertumbuhan dan perkembangan gigi sulung serta kelainan gigi akibat gangguan tumbuh kembangTRANSCRIPT
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN GIGI
Vania InezVaryzcha Hafiza
• Initiation stage• Bud stage• Cap stage (proliferation)• Bell stage (histodifferentiation dan
morphodifferentiation)• Apposition stage
• Minggu ke-6 :stomodeum dilapisi ektodermal menghasilkan oral epithelium rahangektomesenkim : bagian dalam dari oral epitheliummembran basal memisahkan oral epithelium dan ektomesenkim
•Minggu ke-7 :Oral epithelium tumbuh ke dalam ektomesenkim dental lamina
Initiation Stage
Bud stage• Minggu ke-8– proliferasi dental lamina kuncup (bud)– future maxillary arch & future mandibular arch
masing – masing mempunyai 10 kuncup– ektomesenkim berproliferasi– membran basal di antara ektomesenkim dan
kuncup– setiap kuncup & ektomesenkim nanti berkembang
menjadi tooth germ
Cap stage (proliferation)• Minggu ke-9 sampai ke-10– Terjadi depresi pada bagian terdalam tooth bud
membentuk topi (cap) enamel organ email– Ektomesenkim yang terdalam memadat dental
papilla dentin dan pulpa– Membran basal di antara enamel organ dan dental
papilla dentinoenamel junction– Ektomesenkim yang mengelilingi cap memadat
dental sac periodonsium, sementum, PDL, tulang alveolar
• Enamel organ• Dental papilla• Dental sac
• Minggu ke-10– Selama cap stage gigi sulung, terjadi inisiasi gigi
permanen anterior
Tooth germ
Bell stage (histodifferentiation dan morphodifferentiation)
• Minggu ke-11 sampai ke-12– Enamel organ • inner enamel epithelium (IEE) nanti akan diferensiasi
menjadi ameloblas• outer enamel epithelium (OEE) protektif barier• stellate reticulum• stratum intermedium
– Dental papilla• outer cells of the dental papilla nantinya diferensiasi
menjadi odontoblas• central cells of the dental papilla primordium of the
pulp).
Apposition stage
• terjadi ketika email, dentin, dan sementum disekresi secara berturut - turut.
• Awalnya jaringan ini disekresikan sebagai matriks (substansi ekstraselular yang terkalsifikasi sebagian dan menjadi framework untuk kalsifikasi berikutnya.)
• Pembentukan preamelobast• Pembentukan odontoblast
dan matriks dentin• Pembentukan ameloblast,
DEJ, dan matriks email• Pembentukan akar• Pembentukan sementum
dan pulpa• Pembentukan ligamen
periodontal dan tulang alveolar
Tahap kalsifikasi• Yaitu : pengisian garam
mineral ke dalam matriks
• Kalsifikasi email dimulai dari puncak cusp/insisal ke servikal
• Proses ini terjadi selapis demi selapis menghasilkan garis pertumbuhan : garis retzius
Tahap erupsiMerupakan pergerakan gigi pada bidang aksial, dari tempat pembentukannya di dalam tulang rahang ke posisi fungsionalnya dalam rongga
mulut. Proses ini berlanjut sampai gigi bertemu dengan gigi lawannya.
• Fase tahap erupsi :– pre-erupsi : mahkota gigi sudah terbentuk dan
posisi gigi pada tulang rahang relatif stabil– Intraosseous stage : akar gigi mulai terbentuk, gigi
bergerak di dalam tulang rahang ke arah rongga mulut.
– Mucosal penetration stage : ½ sampai ¾ bagian dari akar gigi yang mau erupsi sudah terbentuk.
– Preocclusal stage berlangsung sebentar (beberapa bulan)
– postocclusal stage berlangsung lama (beberapa tahun) dan dikarakteristikan dengan banyaknya pergerakan gigi yang melambat
Urutan erupsi gigi
Gigi Sulung Maksila
Usia Erupsi (bulan)
Gigi Sulung Mandibula
Usia erupsi (bulan)
dI1 7,5 dI1 6
dI2 9 dI2 7
dC 18 dC 16
dM1 14 dM1 12
dM2 24 dM2 20
Gigi Permanen Maksila
Usia Erupsi (tahun)
Gigi Permanen Mandibula
Usia erupsi (tahun)
I1 7 - 8 I1 6 – 7
I2 8 – 9 I2 7 – 8
C 11 - 12 C 9 – 10
P1 10 – 11 P1 10 – 12
P2 10 – 12 P2 11 – 12
M1 6 – 7 M1 6 – 7
M2 12 – 13 M2 11 – 13
M3 17 - 21 M3 17 - 21
Tahap resorpsi dan eksfoliasi
• Tiga penyebab eksfoliasi gigi sulung :– Hilangnya akar– Hilangnya tulang– Peningkatan gaya
Kelainan Gigi Akibat Gangguan Tumbuh Kembang
Menurut Stewart & Prescott, dikategorikan :
• kelainan jumlah gigi• kelainan ukuran gigi• kelainan bentuk gigi• kelainan struktur gigi• kelainan warna gigi• kelainan erupsi dan eksfoliasi
gangguan saat tahap inisiasi dan proliferasi pertumbuhan dan perkembangan gigi
Induksi oral ektoderma oleh ektomesenkim
1. Supernumerary Teeth
2. Missing Teeth
Kelainan Jumlah Gigi
• Gigi tambahan/berlebih• Bentuk: sama dan berbeda konus (seperti kerucut),
tuberculate (memiliki banyak tonjol gigi), atau odontome (bentuknya tidak beraturan).
• Pada gigi insisif depan (mesiodens), di sebelah gigi molar (paramolars), di bagian paling belakang dari gigi molar terakhir (disto-molars), atau di sebelah gigi premolar (parapremolars)
• Gigi yang berlebih biasanya tidak erupsi namun terlihat secara radiografik.
Supernumerary Teeth
• Akibat yang ditimbulkan dapat berupa malposisi, gigi berjejal, tidak erupsinya gigi tetangga, persistensi gigi sulung, terlambatnya erupsi gigi insisivus sentral permanen, rotasi, diastema, impaksi, resorbsi akar, hilangnya vitalitas, pembentukan kista dan masalah estetis.
• Perawatan : pencabutan, pengambilan secara bedah, observasi
Mekanisme patologik independen(mis. Sindrom Orofasiodigital) mempengaruhi formasi dental lamina kegagalan benih gigi untuk tumbuh pada waktu optimal, kekurangan tempat yang dibutuhkan
akibat malformasi rahang
• Hipodontia (initiation and proliferation) tidak terdapatnya satu atau sejumlah kecil gigi.
• Oligodontia (initiation and proliferation) tidak terdapatnya sejumlah besar gigi.
• Anodontia (dental lamina formation stage) tidak dijumpai seluruh gigi dalam rongga mulut.
Missing Teeth
Perawatan : gigi tiruan
Microdontia
• gigi > normal• mengenai semua atau beberapa
gigi.• Biasanya gigi I1• Dicabut bila mengganggu estetis
• ukuran gigi < normal• bentuk mahkota peg shaped• biasanya pada I2• Ditambal atau crown
Kelainan Ukuran Gigi Macrodontia
morphodifferentiaton
Dens Evaginatus
Dens in dente Taurodonsia
Dilaserasi
FusiGeminasi Conrescence
Kelainan bentuk gigi pada sifilis
kongenital
Kelainan Bentuk Gigimorphodifferentiaton
Dens Evaginatus
• invaginasi mahkota gigi dan akar pada saat sebelum kalsifikasi terjadi• terlihat seperti gigi di dalam gigi.• Permukaan palatal di fissure
sealent, PSA jika morfologi akar baik, cabut jika anatomi internal kompleks
• tonjol (tuberkel) tambahan, umumnya pada groove sentral atau ridge pada gigi posterior (umumnya premolar mandibula) dan singulum gigi insisif pertama dan kedua.• Pit fissure sealent
Dens in Dente
Taurodonsia
• bentuk akar gigi atau mahkota yang mengalami pembengkokan yang tajam (membentuk sudut atau kurva) yang terjadi semasa pembentukan dan perkembangan gigi pada fase kalsifikasi• Cabut, bedah-orto
gigi molar dengan kamar pulpa yang memanjang dan membesar secara vertikal dengan akar yang kecil serta pendek karena kegagalan saat tahap invaginasi horizontal
Dilaserasi
Fusi
• pembelahan tidak sempurna dari satu benih gigi, sehingga membentuk mahkota yang terbelah dengan satu kamar pulpa yang terjadi secara herediter.• jumlah gigi normal• Perbaikan estetik, fissure sealent
• penyatuan dentin dari dua benih gigi selama perkembangan meskipun menjadi satu, gigi tersebut memiliki kamar pulpa yang terpisah (dua kamar pulpa)• jumlah gigi kurang dari normal• Perbaikan estetik, fissure
sealent
Geminasi
Concresence
• Gigi hutchinson tampak kecil, bentuk menggembung di bagian tengah atau mengalami invaginasi (cekung) menguncup ke arah insisal. • Pada mulberry molar, gigi
geraham tersebut berbentuk seperti bulan, permukaan oklusal kasar, banyak ceruk dan tonjolan.
• menyatunya dua gigi pada sementum akar yang terjadi setelah perkembangan gigi.• pencabutan
Kelainan bentuk gigi pada sifilis kongenital
Hipoplastik (aposisi)Terjadi akibat kerusakan pada pembentukan matriks enamel
Hipomaturasi (maturation)Terjadi akibat adanya gangguan pada
perkembangan atau kematangan enamel
Hipokalsifikasi (kalsifikasi)Terjadi akibat kerusakan pada
mineralisasi deposit matriks enamel
a. Amelogenesis imperfecta
Kelainan Struktur GigiEmail
b. Enviromental Enamel Hypoplasia: vitamin A, C dan D serta defisiensi kalsium dan fosfor yang dapat
menyebabkan hipoplasia email secara menyeluruh.
c. Localized Enamel Hypoplasia: infeksi lokal, trauma lokal, iatrogenik seperti pada penutupan celah palatum dan gigi sulung yang persistensi
d. Enamel Hypocalcification: berhubungan langsung dengan kesalahan dalam mineralisasi matriks organik dalam formasi email.
A. Dentinogenesis Imperfecta gangguan pada saat histodiferensiasi pada perkembangan gigi
B. Dentin dysplasia adalah kelainan pada dentin yang mencakup dentin di sekitar pulpa dan morfologi akar
Sementum jarang terjadi dan kelainan ini umumnya sulit dibedakan masalah sementogenesis dan penyakit yang mencakup ligamen periodontal.
Dentin
aposisi
1. Faktor herediter anomali struktur pada email (amelogenesis imperfecta), pada dentin (dentinogenesis imperfecta, dentin displasia, shell teeth).
2. Faktor lingkungan menyebabkan gangguan peletakan matriks email : hipoplasia email, mengenai gigi yang mempunyai waktu kronologis pertumbuhannya demam tinggi, congenital syphilis, radiasi, lahir prematur, defisiensi nutrisi, hipothyroid, pseudoparathyroid, dan vitamin D resistant rickets
3. Faktor Lokal menyebabkan gangguan tumbuh kembang berupa hipoplasia email tetapi hanya mengenai satu gigi disebut gigi Turner, trauma gigi sulung atau infeksi periapikal kronis gigi sulung yang tidak dirawat.
Faktor-faktor yang dapat Mempengaruhi Terjadinya
Kelainan Struktur Gigi
Perawatan
Tujuan perawatan kelainan struktur gigi adalah:•Memperbaiki penampilan (estetis)•Menghilangkan rasa sakit atau rasa tidak enak•Mencegah atrisi•Mengembalikan fungsi gigi
1. Perubahan warna formatif terjadi selama pra dan post natal dan ada yang bersifat turun menurun atau kongenital
• eritroblastosis, fluorosis endemik, tetrasiklin, amelogenesis imperfekta, dentin displasia dan dentinogenesis imperfekta
2. Perubahan warna infiltratif apabila penyebab yang dapat merubah warna gigi masuk melalui tubuh ke dalam pulpa gigi
• secara endogen : pulpa non vital, pendarahan kapiler akibat trauma, obliterasi (penyumbatan pulpa) dan perubahan warna karena usia.
Kelainan Warna Gigi
• secara eksogen : bahan iatrogenik (bahan pengisi saluran akar, semen atau amalgam) dan lokal yaitu pada hipoplasia enamel
3. Perubahan warna semu perubahan warna yang sementara, terjadi akibat endapan pada permukaan enamel gigi dan dapat hilang bila dilakukan pemolesan, penambalan atau skeling.
• Faktor eksogen : plak, karang gigi, endapan nikotin, kebiasaan mengunyah sirih, obat kumur yang berisi khlorheksidin, tennin yang berasal dari anggur dan teh
• faktor kerusakan : resopsi interna, amalgam atau bahan tumpatan lain, karies, terbukanya dentin dan awal karies (white spot)
Perawatan dapat dilakukan dengan •grinding dan pemolesan•pembuangan stain dan karang gigi•bleaching•penutupan dengan crown •penambalan gigi
Erupsi Prematur : gigi yang ditemui pada bayi yang baru lahir (neonatal) di regio insisif bawah.
Erupsi gigi permanen yang lebih cepat :pada gigi sulung tanggal prematur, yaitu jika pembentukkan akar gigi permanen
pengganti telah mencapai lebih dari ½ panjang akar dapat mempercepat erupsi gigi permanen pengganti
Erupsi gigi permanen yang terlambat/ delayed eruption : seringkali disebabkan ankilosis gigi sulung atau karena
ada impaksi gigi lebih.
Gigi impaksi : impaksi sering dijumpai pada M3, dapat juga mengenai gigi C atas, P2 bawah.
Kelainan Erupsi dan Eksfoliasi
Erupsi sequestrum :Pada saat gigi M1 permanen akan erupsi dijumpai spikula tulang di gingiva, di atas permukaan oklusal gigi.
Erupsi ektopikGigi erupsi di luar lengkung gigi, pada umumnya dijumpai pada gigi M3 dan kaninus
Kista erupsi/ eruption cyst : Dijumpai hematoma di bagian oklusal pada saat gigi akan menembus gingiva.
Eksfoliasi gigi sulung yang terlalu awalGangguan eksfoliasi gigi sulung sebelum waktunya dijumpai pada hipo-phosphatasia, acrodynia, atau pada sindroma Hand Schueller Christian disease.
Eksfoliasi gigi sulung yang terlambat Dapat disebabkan oleh gigi sulung ankilosis, yaitu tidak adanya sementum, akar langsung berkontak dengan tulang alveolar. Gejala ankilosis secara klinis gigi infraklusi dan tidak goyang merkipun terjadi resorpsi akar.