pertumbuhan gigi

47
PERTUMBUHAN GIGI PERTUMBUHAN GIGI DAN DAN GANGGUAN PERKEMBANGAN GANGGUAN PERKEMBANGAN d d rg.Nany.Rusadi rg.Nany.Rusadi

Upload: sativaoriza

Post on 03-Jan-2016

173 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pertumbuhan Gigi

PERTUMBUHAN GIGI PERTUMBUHAN GIGI DAN DAN

GANGGUAN GANGGUAN PERKEMBANGANPERKEMBANGAN

ddrg.Nany.Rusadirg.Nany.Rusadi

Page 2: Pertumbuhan Gigi
Page 3: Pertumbuhan Gigi

KRONOLOGI PERTUMBUHAN KRONOLOGI PERTUMBUHAN GIGI PADA MANUSIAGIGI PADA MANUSIA

BENIH GIGI SULUNGBENIH GIGI SULUNG

(GIGI SUSU)(GIGI SUSU)PEMBENTUKAN PEMBENTUKAN

ENAMELENAMEL

I-1 = minggu ke-4 I-1 = minggu ke-4 intrauterinintrauterin

1111//2 2 bulanbulan

I-2 = minggu ke-4 I-2 = minggu ke-4 intrauterinintrauterin

2211//22 bulan bulan

C = minggu ke-5 C = minggu ke-5 intrauterinintrauterin

9 bulan9 bulan

M-1 = minggu ke-5 M-1 = minggu ke-5 intrauterinintrauterin

6 bulan6 bulan

M-2 = minggu ke-6 M-2 = minggu ke-6 intrauterinintrauterin

11 bulan11 bulan

Page 4: Pertumbuhan Gigi

Kalsifikasi gigi sulung/gigi susu dimulai sejak 4 bulan intrauterin

Erupsi Gigi SulungErupsi Gigi Sulung

(Gigi Susu)(Gigi Susu)PembentukaPembentuka

nn

AkarAkar

TanggalTanggal

(Lost)(Lost)

I-1 = umur 6-7 bulanI-1 = umur 6-7 bulan 1111//22 tahun tahun 6 tahun6 tahun

I-2 = umur 7-9 bulanI-2 = umur 7-9 bulan 2 tahun 2 tahun 7 tahun7 tahun

C = umur 16-18 C = umur 16-18 bulanbulan

3311//22 tahun tahun 10-10-11tahun11tahun

M-1= umur 12 bulanM-1= umur 12 bulan 2211//22 tahun tahun 8-9 tahun8-9 tahun

M-2= umur 2–2,5 M-2= umur 2–2,5 tahuntahun

3 tahun3 tahun 10-10-11tahun11tahun

Page 5: Pertumbuhan Gigi

Erupsi Gigi SulungErupsi Gigi Sulung

(Gigi Susu)(Gigi Susu)PembentukaPembentuka

nn

AkarAkar

Akar Akar

LengkapLengkap

I-1= bulan ke 3-4I-1= bulan ke 3-4 Tahun ke 4-Tahun ke 4-55

Tahun ke-10Tahun ke-10

I-2= bulan ke 10-I-2= bulan ke 10-1212

Tahun ke 4-Tahun ke 4-55

Tahun ke-11Tahun ke-11

C = bulan ke 4-5C = bulan ke 4-5 Tahun ke 6-Tahun ke 6-77

Tahun ke 13-Tahun ke 13-1515

P-1= tahun ke 1-2P-1= tahun ke 1-2 Tahun ke 5-Tahun ke 5-66

Tahun ke 12-Tahun ke 12-1313

P-2= tahun ke 2-3P-2= tahun ke 2-3 Tahun ke 6-Tahun ke 6-77

Tahun ke 12-Tahun ke 12-1414

M-1= saat lahirM-1= saat lahir Tahun ke 2-Tahun ke 2-33

Tahun ke 9-10Tahun ke 9-10

M-2= tahun ke 2-M-2= tahun ke 2-33

Tahun ke 7-Tahun ke 7-88

Tahun ke 14-Tahun ke 14-1515

M-3= tahun ke 3-M-3= tahun ke 3-44

Tahun ke 15Tahun ke 15 Tahun ke 22-Tahun ke 22-2525

Kalsifikasi gigi tetap/permanen dimulai sejak bulan pertama lahir

Page 6: Pertumbuhan Gigi

ERUPSI GIGI PERMANENERUPSI GIGI PERMANEN

Rahang AtasRahang Atas Rahang Rahang BawahBawah

I-1 = 6-7 tahunI-1 = 6-7 tahun 6-7 tahun6-7 tahun

I-2 = 8-9 tahunI-2 = 8-9 tahun 7-8 tahun7-8 tahun

C = 10-12 tahunC = 10-12 tahun 10 tahun10 tahun

P-1 = 9-10 tahunP-1 = 9-10 tahun 10-11 tahun10-11 tahun

P-2 = 10-12 P-2 = 10-12 tahuntahun

11 tahun11 tahun

M-1 = 6-7 tahunM-1 = 6-7 tahun 6-7 tahun6-7 tahun

M-2 = 12-13 M-2 = 12-13 tahuntahun

11-12 tahun11-12 tahun

M-3 = 17-21 M-3 = 17-21 tahuntahun

17-21 tahun17-21 tahun

Page 7: Pertumbuhan Gigi

LINGKARAN KEHIDUPAN GIGILINGKARAN KEHIDUPAN GIGI

Gigi berasal dari sel-sel ektodermal dan Gigi berasal dari sel-sel ektodermal dan mesodermalmesodermal

Sel ektodermal berfungsi :Sel ektodermal berfungsi :

1.1. Membentuk enamelMembentuk enamel

2.2. Merangsang terbentuknya odontoblasMerangsang terbentuknya odontoblas

3.3. Penentuan bentuk mahkota dan akarPenentuan bentuk mahkota dan akar

• Sel mesodermal berfungsi :Sel mesodermal berfungsi :

Membentuk dentin – jar.pulpa – cementum –Membentuk dentin – jar.pulpa – cementum –periodontal membran – tulang alveolar periodontal membran – tulang alveolar

Page 8: Pertumbuhan Gigi

PROSES PERKEMBANGAN PROSES PERKEMBANGAN PEMBENTUKAN GIGI PEMBENTUKAN GIGI

1.1. PertumbuhanPertumbuhana.a. InisiasiInisiasi d. Morphodifferensiasid. Morphodifferensiasib.b. ProliferasiProliferasi e. Aposisie. Aposisic.c. HistodifferensiasiHistodifferensiasi

2.2. KalsifikasiKalsifikasi3.3. ErupsiErupsi4.4. Resorpsi akar gigi susuResorpsi akar gigi susu5.5. AtrisiAtrisi

Page 9: Pertumbuhan Gigi

1. PERTUMBUHAN1. PERTUMBUHAN

A. A. InisiasiInisiasiPermulaan pertumbuhan tunas/benih kuncup gigi Permulaan pertumbuhan tunas/benih kuncup gigi (bud stage) oral epithelium pada minggu ke 4-6 (bud stage) oral epithelium pada minggu ke 4-6 intrauterinintrauterin

B. B. ProliferasiProliferasi Sel basal oral epithelium meluas kedalam Sel basal oral epithelium meluas kedalam

mesenkimmesenkim Berproliferasi dengan membelah pada minggu Berproliferasi dengan membelah pada minggu

ke-10ke-10 Enamel organ berbentuk topi (cap stage)Enamel organ berbentuk topi (cap stage)

Page 10: Pertumbuhan Gigi

Dental lamina = muncul 10 benih gigi pada tiap Dental lamina = muncul 10 benih gigi pada tiap lengkung gigi (gigi sulung)lengkung gigi (gigi sulung)

Sel mesenkhim yang berbatasan dengan enamel Sel mesenkhim yang berbatasan dengan enamel organ, berproliferasi dan memadat : organ, berproliferasi dan memadat :

Dental papilla pulpa, dentinDental papilla pulpa, dentin Jaringan mesenkhim yang membungkus enamel Jaringan mesenkhim yang membungkus enamel

organ dan papilla yang lebih fibrous disebut Dental organ dan papilla yang lebih fibrous disebut Dental sac cementum, periodontal membran, sac cementum, periodontal membran, tulang alveolar. tulang alveolar.

Page 11: Pertumbuhan Gigi

c.c. HistodifferensiasiHistodifferensiasi

Dental papilla ameloblast, odontoblasDental papilla ameloblast, odontoblasDental lamina Dental lamina benih gigi dilingual distalbenih gigi dilingual distal

d. d. MorphodifferensiasiMorphodifferensiasiSel yang membentuk gigi lepas dari dental laminaSel yang membentuk gigi lepas dari dental laminaAmeloblastAmeloblast enamelenamelOdontoblastOdontoblast dentin + serabut Korffdentin + serabut KorffAkarAkar perluasan enamel epitelium + perluasan enamel epitelium + selHertwigselHertwigGambaran bentuk/besar mahkota dan akar gigiGambaran bentuk/besar mahkota dan akar gigi

Page 12: Pertumbuhan Gigi

e. Aposisie. Aposisi

Ameloblast ke perifer ---- matrix enamel dideposit Ameloblast ke perifer ---- matrix enamel dideposit dalam jaringan inkremental sejajar dengan dalam jaringan inkremental sejajar dengan dentinoenamel junction (DEJ)dentinoenamel junction (DEJ)

Perletakan matrix F terjadi tanpa membentuk Perletakan matrix F terjadi tanpa membentuk dentin. dentin.

Odontoblast menjauhi DEJ meninggalkan Odontoblast menjauhi DEJ meninggalkan protoplasma disebut serabut tome’sprotoplasma disebut serabut tome’s

Odontoblast + serabut Korff Odontoblast + serabut Korff -------- perluasan massa perluasan massa kolagen yang terkalsifikasi disebut predentin. kolagen yang terkalsifikasi disebut predentin.

Page 13: Pertumbuhan Gigi

2. K A L S I F I K A S I2. K A L S I F I K A S I

Pengerasan matrix dengan presipitasi garam kalsiumPengerasan matrix dengan presipitasi garam kalsium Pada predentin, terjadi koalisi dari globulus material Pada predentin, terjadi koalisi dari globulus material

anorganik oleh kristal apatit dalam matrix kolagenanorganik oleh kristal apatit dalam matrix kolagen Maturasi enamel dari perletakan kristal apatit pada Maturasi enamel dari perletakan kristal apatit pada

matrix enamel mulai dari dentinoenamel junction ke matrix enamel mulai dari dentinoenamel junction ke perifer, dan dari cusp ke cervikal. perifer, dan dari cusp ke cervikal.

Page 14: Pertumbuhan Gigi

3. 3. EE RR UU PP SS II

Migrasi gigi kedalam rongga mulut (mahkota), Migrasi gigi kedalam rongga mulut (mahkota), sebagian lagi tetap didalam rahang (akar)sebagian lagi tetap didalam rahang (akar)

Pada saat bersamaan, rahang tumbuh dalam, Pada saat bersamaan, rahang tumbuh dalam, tinggi, dan panjang. tinggi, dan panjang.

Erupsi segera setelah mahkota selesai terbentuk Erupsi segera setelah mahkota selesai terbentuk dan panjang akar dan panjang akar 11//33

Erupsi pertama dihubungkan dengan maturasi Erupsi pertama dihubungkan dengan maturasi sistem digestif. sistem digestif.

Page 15: Pertumbuhan Gigi

4. 4. RR EE SS OO RR PP SS II

Akar gigi sulung oleh osteoklasAkar gigi sulung oleh osteoklas Dihubungkan dengan gigi tetap pengganti gigi Dihubungkan dengan gigi tetap pengganti gigi

sulung, benih gigi tetap di lingual gigi sulungsulung, benih gigi tetap di lingual gigi sulung Saat benih gigi tetap dalam proses erupsi, terjadi Saat benih gigi tetap dalam proses erupsi, terjadi

rangsang kuat dan resorpsi akar gigi sulung rangsang kuat dan resorpsi akar gigi sulung diatasnya. diatasnya.

Proses intermitten = ada istirahat (gigi cekat Proses intermitten = ada istirahat (gigi cekat lagi). lagi).

Page 16: Pertumbuhan Gigi

5.5. A A TT RR II SS II

Pengurangan lapisan permukaan gigi setelah oklusiPengurangan lapisan permukaan gigi setelah oklusi Tergantung sifat fisik makanan dan kebiasaan diet. Tergantung sifat fisik makanan dan kebiasaan diet.

Page 17: Pertumbuhan Gigi

ABNORMALITAS GIGI & RAHANGABNORMALITAS GIGI & RAHANG

A. A. Gangguan perkembangan gigiGangguan perkembangan gigiI. I. JumlahJumlah

a.a. AnodontiaAnodontia

b.b. SupernumerarySupernumerary

II. II. Ukuran gigiUkuran gigia.a. MikrodontiaMikrodontia

b.b. MakrodontiaMakrodontia

Page 18: Pertumbuhan Gigi

III. III. Bentuk gigiBentuk gigia.a. GeminationGemination e. Dens in dentee. Dens in dente

b.b. FusionFusion f. Taurodontismf. Taurodontism

c.c. ConcrescensConcrescens g. Akar lebihg. Akar lebih

d.d. DilacerationDilaceration

IV. IV. Struktur gigiStruktur gigia. Amelogenesis imperfectaa. Amelogenesis imperfecta

b. Dentinogenesis imperfectab. Dentinogenesis imperfecta

c. Dentino dysplasiac. Dentino dysplasia

d. Shell teethd. Shell teeth

Page 19: Pertumbuhan Gigi

V.V. ErupsiErupsia. Erupsi prematura. Erupsi prematurb. Erupsi lambat (delayed)b. Erupsi lambat (delayed)c. Ankylosec. Ankylosed. Embeded teethd. Embeded teethe. Impacted teethe. Impacted teeth

VI.VI. WarnaWarnaa. Intrinsika. Intrinsikb. Ekstrinsikb. Ekstrinsik

Page 20: Pertumbuhan Gigi

B. Gangguan perkembangan B. Gangguan perkembangan rahangrahang

1.1. Cleft lipCleft lip

2.2. Cleft palateCleft palate

3.3. KombinasiKombinasi

Page 21: Pertumbuhan Gigi

A.A. GANGGUANGANGGUAN PERKEMBANGAN GIGI PERKEMBANGAN GIGI

I. JUMLAH I. JUMLAH ANODONTIAANODONTIA

Benih gigi tidak adaBenih gigi tidak ada Pada gigi sulung dan gigi tetap : incisive, Pada gigi sulung dan gigi tetap : incisive,

premolar dan molarpremolar dan molar Gangguan pada tahap inisiasi dan proliferasiGangguan pada tahap inisiasi dan proliferasi Dapat mengenai : Dapat mengenai :

Satu gigiSatu gigi Beberapa gigiBeberapa gigi Seluruhnya = Seluruhnya = ectodermal dysplasiaectodermal dysplasia

Page 22: Pertumbuhan Gigi

SUPERNUMERARYSUPERNUMERARY Gigi lebih didaerah kelompok gigi tertentu= Gigi lebih didaerah kelompok gigi tertentu=

genetic central I – mesiodens – distal molar.genetic central I – mesiodens – distal molar. Samping molar = paramolarSamping molar = paramolar Mirip dengan kelompok gigi tersebut, tapi Mirip dengan kelompok gigi tersebut, tapi

ukuran lebih kecilukuran lebih kecil Gigi dapat erupsi dan impacted Gigi dapat erupsi dan impacted

maloklusimaloklusi Dapat multiple = Dapat multiple = Gardner’s syndromeGardner’s syndrome

Page 23: Pertumbuhan Gigi

II. UKURAN GIGIII. UKURAN GIGI MIKRODONTIA DAN MAKRODONTIAMIKRODONTIA DAN MAKRODONTIA

Ukuran lebih kecil/lebih besar daripada gigi Ukuran lebih kecil/lebih besar daripada gigi normalnormal

Terutama pada incisive dan molarTerutama pada incisive dan molar Gangguan morphodifferensiasiGangguan morphodifferensiasi

III. BENTUK GIGIIII. BENTUK GIGI GEMINATIONGEMINATION

Satu benih gigi terbagi dua dengan invaginasi Satu benih gigi terbagi dua dengan invaginasi sehingga terbentuk dua gigi abnormalsehingga terbentuk dua gigi abnormal

Berupa gigi tunggal dengan satu akarBerupa gigi tunggal dengan satu akar Satu saluran akar membentuk 2 mahkota yang Satu saluran akar membentuk 2 mahkota yang

tidak sempurnatidak sempurna

Page 24: Pertumbuhan Gigi

FUSIONFUSION Persatuan dua benih gigi yang normalPersatuan dua benih gigi yang normal Diturunkan secara genetikDiturunkan secara genetik Bentuk satu gigi besar pada mahkota dan Bentuk satu gigi besar pada mahkota dan

persatuan pada akarpersatuan pada akar Terutama pada gigi sulung : incisive dan caninusTerutama pada gigi sulung : incisive dan caninus

DILACERATIONDILACERATION Terjadi angulasi : pembengkokan tajam; curve Terjadi angulasi : pembengkokan tajam; curve

pada akar/mahkotapada akar/mahkota Sebab = trauma pada periode pembentukanSebab = trauma pada periode pembentukan

Page 25: Pertumbuhan Gigi

CONCRESCENSECONCRESCENSE Bentuk fusi setelah pembentukan akar Bentuk fusi setelah pembentukan akar

sempurnasempurna Persatuan hanya pada cementumPersatuan hanya pada cementum Sebab = traumatic injurySebab = traumatic injury Sulit pada saat extraksi = rotgen fotoSulit pada saat extraksi = rotgen foto

DENS IN DENTEDENS IN DENTE Ada struktur gigi didalam gigiAda struktur gigi didalam gigi Sebab = invaginasi pada mahkota gigi sebelum Sebab = invaginasi pada mahkota gigi sebelum

kalsifikasikalsifikasi Gigi incisiveGigi incisive Keadaan ringan berupa pit dalam kariesKeadaan ringan berupa pit dalam karies

Page 26: Pertumbuhan Gigi

TAURODONTISMETAURODONTISME Gigi menyerupai gigi sapi : badan gigi meluas Gigi menyerupai gigi sapi : badan gigi meluas

sampai ke akarsampai ke akar Dengan rotgen foto : gigi segi empat, kamar Dengan rotgen foto : gigi segi empat, kamar

pulpa luas, akar pendek, apiko-oklusal tinggipulpa luas, akar pendek, apiko-oklusal tinggi Gigi tetap > gigi sulung Gigi tetap > gigi sulung molarmolar Morfologi normalMorfologi normal

AKAR LEBIHAKAR LEBIH Akar mesial 2 distal 1Akar mesial 2 distal 1 Gigi caninus, premolar, molar 1, dan molar 2Gigi caninus, premolar, molar 1, dan molar 2

Page 27: Pertumbuhan Gigi

IV. STRUKTUR GIGIIV. STRUKTUR GIGI

AMELOGENESIS IMPERFECTAAMELOGENESIS IMPERFECTA HYPOPLASIA ENAMELHYPOPLASIA ENAMEL

Pembentukan matrix organik yang tidak sempurnaPembentukan matrix organik yang tidak sempurna Terdiri dari 2 tipe, yaitu : herediter dan faktor Terdiri dari 2 tipe, yaitu : herediter dan faktor

lingkungan.lingkungan.

1.1. HEREDITERHEREDITER

A. A. GAMBARAN KLINIS GAMBARAN KLINIS

a.a. Enamel dengan pitting yang menyeluruh, atau Enamel dengan pitting yang menyeluruh, atau enamel dengan groove vertikal dan paralel, atau enamel dengan groove vertikal dan paralel, atau enamel aplasiaenamel aplasia

Page 28: Pertumbuhan Gigi

b. b. Warna bervariasi dari kuning sampai kecoklatanWarna bervariasi dari kuning sampai kecoklatan

c. c. Ukuran gigi abnormal karena enamelUkuran gigi abnormal karena enamel

d. d. Titik kontak antar gigi terbukaTitik kontak antar gigi terbuka

e. e. Dentin terbuka dalamDentin terbuka dalam

f. f. Kehilangan permukaan oklusalKehilangan permukaan oklusal

B. B. GAMBARAN ROTGENGAMBARAN ROTGEN

Enamel tidak ada atau sangat tipis pada tiap Enamel tidak ada atau sangat tipis pada tiap cusp, interproximalcusp, interproximal

c. c. TERAPITERAPI

KosmetikKosmetik

Page 29: Pertumbuhan Gigi

2. F2. FAKTOR LINGKUNGANAKTOR LINGKUNGANYang dapat mencederai ameloblast ---- sensitif Yang dapat mencederai ameloblast ---- sensitif

terhadapterhadap

gangguan metabolik, antara lain :gangguan metabolik, antara lain :

A. A. Defisiensi nutrisi (vitamin A,C,D)Defisiensi nutrisi (vitamin A,C,D)

B. B. Penyakit sistemik ---- Exonthematous diseases Penyakit sistemik ---- Exonthematous diseases (measles, chicken pox, scarlet fever : (measles, chicken pox, scarlet fever : mengenai gigi incisive, caninus, molar). mengenai gigi incisive, caninus, molar).

C. C. Sifilis kongenitalSifilis kongenital Bentuk gigi khusus, permukaan mesial distal Bentuk gigi khusus, permukaan mesial distal

meruncing, sempit di oklusal, incisal bertakik meruncing, sempit di oklusal, incisal bertakik (irreguler)(irreguler)

Mengenai gigi anterior incisive Mengenai gigi anterior incisive Hutchinson’sHutchinson’s

Mengenai molarMengenai molar Mulberry molars/Moon’s Mulberry molars/Moon’s molars/Farmer’s molars/Farmer’s

Page 30: Pertumbuhan Gigi

D. D. HipokalsemiaHipokalsemia Kadar kalsium dalam darahKadar kalsium dalam darah defisiensi vit.D defisiensi vit.D

dan paratiroid (6-8 mg per 100cc)dan paratiroid (6-8 mg per 100cc) Klinis : pitting yang bervariasiKlinis : pitting yang bervariasi Sulit dibedakan dengan gangguan nutrisi dan Sulit dibedakan dengan gangguan nutrisi dan

exanthematous diseaseexanthematous disease

E. E. Infeksi FokalInfeksi Fokal Mengenai satu gigi saja = incisive atau Mengenai satu gigi saja = incisive atau

premolarpremolar Klinis : perubahan warna enamel kecoklatan Klinis : perubahan warna enamel kecoklatan

dan pitting berat dan irreguler pada mahkotadan pitting berat dan irreguler pada mahkota

Page 31: Pertumbuhan Gigi

Disebut Gigi Turner’s (Hypoplasia Disebut Gigi Turner’s (Hypoplasia Turner),sebagai berikut :Turner),sebagai berikut :

- - infeksi periapikal gigi infeksi periapikal gigi sulung --- terganggu sulung --- terganggu ameloblast gigi tetapameloblast gigi tetap

-- trauma gigi sulung ---trauma gigi sulung ---masuk ke alveolar, masuk ke alveolar, terganggu benih gigi terganggu benih gigi tetap. tetap.

f. Traumaf. Trauma Kelahiran – neonatal line – gigi sulung, gigi Kelahiran – neonatal line – gigi sulung, gigi

tetap, molar. Pembentukan sesaat terhenti.tetap, molar. Pembentukan sesaat terhenti. Prematur – lebih sering Prematur – lebih sering

Page 32: Pertumbuhan Gigi

g. Bahan kimiag. Bahan kimia Terutama Fluor. Defisiensi fluor = Terutama Fluor. Defisiensi fluor = mottled mottled

enamelenamel Kadar fluor rendah = sebabkan enamel matrix Kadar fluor rendah = sebabkan enamel matrix

defektif/kurang dan kalsifikasi matrix defektif/kurang dan kalsifikasi matrix tergangguterganggu

Kadar fluor normal dalam air = 1 ppmKadar fluor normal dalam air = 1 ppm Klinis : white spot pada enamel, perubahan Klinis : white spot pada enamel, perubahan

ringan sebagai daerah putih buram/opaque, ringan sebagai daerah putih buram/opaque, perubahan berat – pitting ; korusi ; enamel ; perubahan berat – pitting ; korusi ; enamel ; fraktur warna coklatfraktur warna coklat

Terapi : kosmetik (periodik)Terapi : kosmetik (periodik)

h. Idiopatikh. Idiopatik Gangguan penyakit sistemik ringan hingga Gangguan penyakit sistemik ringan hingga

berat. berat.

Page 33: Pertumbuhan Gigi

Hypokalsifikasi enamelHypokalsifikasi enamel Hipomineralisasi enamel = mineral defek Hipomineralisasi enamel = mineral defek

pada matrixpada matrix Gigi normal, warna memudarGigi normal, warna memudar Enamel lunak, mudah abrasi – dentin terbukaEnamel lunak, mudah abrasi – dentin terbuka Klinis : Klinis :

1.1. Bercak kuning kecoklatan pada enamel, tekstur Bercak kuning kecoklatan pada enamel, tekstur sedikit mengapur ( Chalky), enamel sedikit patah-sedikit mengapur ( Chalky), enamel sedikit patah-patahpatah

2.2. Warna coklat, gelap, konsistensi lunak (cheesy), Warna coklat, gelap, konsistensi lunak (cheesy), mudah patahmudah patah

Rotgen = density enamel dan dentin sulit Rotgen = density enamel dan dentin sulit dibedakandibedakan

Page 34: Pertumbuhan Gigi

DENTINOGENESIS IMPERFECTADENTINOGENESIS IMPERFECTA

Nama lain : hereditary opalescent dentinNama lain : hereditary opalescent dentin Adalah suatu gangguan pembentukan dentin – Adalah suatu gangguan pembentukan dentin –

mesodermalmesodermal Karakteristik : herediter dominanKarakteristik : herediter dominan Klinis : Klinis :

1.1. Warna abu-abu, ungu kecoklatan, coklat kekuningan. Warna abu-abu, ungu kecoklatan, coklat kekuningan. 2.2. Enamel hilang dengan cepatEnamel hilang dengan cepat3.3. Dentin mudah atrisiDentin mudah atrisi4.4. DEJ hubungan tidak normal dan tidak interlocking. DEJ hubungan tidak normal dan tidak interlocking.

Rotgen : terdapat penyempitan kamar pulpa dan saluran Rotgen : terdapat penyempitan kamar pulpa dan saluran akar, akar pendek tumpul, akar mudah fraktur. akar, akar pendek tumpul, akar mudah fraktur.

Terapi : KosmetikTerapi : Kosmetik

Page 35: Pertumbuhan Gigi

DDENTIN DYSPLASIAENTIN DYSPLASIA = Roothless teeth= Roothless teeth Gangguan pada pembentukan dentin, enamel Gangguan pada pembentukan dentin, enamel

normalnormal Dentin atipikal dengan penutupan pulpaDentin atipikal dengan penutupan pulpa Pembentukan akar defektif, cenderung patologis Pembentukan akar defektif, cenderung patologis

periapikalperiapikal Klinis normal, namun mudah longgar dan Klinis normal, namun mudah longgar dan

tanggal / loss prematurtanggal / loss prematur Herediter autosom dominanHerediter autosom dominan

SSHELL TEETHHELL TEETH Gangguan dentin – sangat tipis – kamar pulpa Gangguan dentin – sangat tipis – kamar pulpa

luasluas Akar pendekAkar pendek Tidak diturunkanTidak diturunkan

Page 36: Pertumbuhan Gigi

V. ERUPSIV. ERUPSI

1. ERUPSI PREMATUR1. ERUPSI PREMATUR

Bayi baru lahir – gigi natalBayi baru lahir – gigi natal Selama 30 hari -- gigi neonatalSelama 30 hari -- gigi neonatal Gangguan hormonalGangguan hormonal Klinis normalKlinis normal Sedikit goyang – pertahankanSedikit goyang – pertahankan Dapat immature – tidak berfungsiDapat immature – tidak berfungsi

Page 37: Pertumbuhan Gigi

2. ERUPSI LAMBAT2. ERUPSI LAMBAT

Kelainan sistemik = Kelainan sistemik = Ricket’sRicket’s CretinismCretinism Geidocronial dysostosisGeidocronial dysostosis

Kelainan lokal = Fibromatous ginggivaKelainan lokal = Fibromatous ginggiva

Page 38: Pertumbuhan Gigi

3. ANKYLOSE3. ANKYLOSE

Submerged – molar gigi sulungSubmerged – molar gigi sulung Akar resorpsi (derajat bervariasi) – Ankylose Akar resorpsi (derajat bervariasi) – Ankylose

dengan tulang dengan tulang Mengganggu pergantian dengan gigi tetap – Mengganggu pergantian dengan gigi tetap –

perubahan oklusi setelah gigi tetap sebelahnya erupsiperubahan oklusi setelah gigi tetap sebelahnya erupsi Rotgen akar gigi bersatu dengan tulang Rotgen akar gigi bersatu dengan tulang

alveolar, periodontal membran tidak resorpsi alveolar, periodontal membran tidak resorpsi lebih lanjutlebih lanjut

Gigi tidak goyangGigi tidak goyang Perkusi nyaringPerkusi nyaring Etiologi = trauma dan infeksiEtiologi = trauma dan infeksi Terapi = ekstraksiTerapi = ekstraksi

Page 39: Pertumbuhan Gigi

4. EMBEDED TEETH4. EMBEDED TEETH

Tidak terjadi karena ada rintangan/halangan saat Tidak terjadi karena ada rintangan/halangan saat erupsierupsi

Dipengaruhi faktor-faktor sebagai berikut :Dipengaruhi faktor-faktor sebagai berikut : Sistemik = malnutrisiSistemik = malnutrisi Lokal Lokal = = 1. Tulang padat1. Tulang padat

2. Tidak ada tempat pada lengkung gigi2. Tidak ada tempat pada lengkung gigi

3. Prematur loss gigi sulung3. Prematur loss gigi sulung

4. Rotasi benih gigi karena arah erupsi 4. Rotasi benih gigi karena arah erupsi salahsalah

Page 40: Pertumbuhan Gigi

5. IMPACTED TEETH5. IMPACTED TEETH

Tidak tersedianya ruang, gigi terpendam dalam Tidak tersedianya ruang, gigi terpendam dalam tulangtulang

Gigi molar, incisive, caninus, premolarGigi molar, incisive, caninus, premolar Posisi impacted (berdasarkan sumbu panjang Posisi impacted (berdasarkan sumbu panjang

molar terhadap molar)molar terhadap molar) Vertikal, horizontal, mesiangular, Vertikal, horizontal, mesiangular,

buccoangular, linguoangularbuccoangular, linguoangular

Page 41: Pertumbuhan Gigi

Komplikasi :Komplikasi : InfeksiInfeksi

PericoronitisPericoronitis OperculitisOperculitis Osteomielitis Osteomielitis

Kerusakan gigi sebelah – kariesKerusakan gigi sebelah – karies Tumor/kista odontogenikTumor/kista odontogenik TIC Dolofeaux (sakit dibelakang telinga)TIC Dolofeaux (sakit dibelakang telinga)

Terapi :Terapi : RotgenRotgen OdontectomiOdontectomi

Page 42: Pertumbuhan Gigi

VI. PERUBAHAN WARNAVI. PERUBAHAN WARNA

Disebabkan oleh tetrasiklinDisebabkan oleh tetrasiklin Selama proses kalsifikasi gigi sulung dan gigi Selama proses kalsifikasi gigi sulung dan gigi

tetaptetap Warna gigi : kuning – coklat – abu-abu – hitamWarna gigi : kuning – coklat – abu-abu – hitam Deposit tetrasiklin+gigi – tetarasiklin kalsium Deposit tetrasiklin+gigi – tetarasiklin kalsium

– ortofosfat kompleks – oksidasi (pelan) – – ortofosfat kompleks – oksidasi (pelan) – perubahan warna gigi perubahan warna gigi

Dosis besar – makin dalam pigmentasiDosis besar – makin dalam pigmentasi Perhatikan : dosis relatif terhadap BBPerhatikan : dosis relatif terhadap BB Dapat melalui plasenta Dapat melalui plasenta Terapi = kosmetikTerapi = kosmetik

Page 43: Pertumbuhan Gigi

Perubahan warna juga dapat terjadi Perubahan warna juga dapat terjadi karena : karena :

1. 1. Faktor EkstrinsikFaktor Ekstrinsik Bacterial stainBacterial stain Tobacco, teh, kopiTobacco, teh, kopi Makanan dan zat pewarna Makanan dan zat pewarna Bahan penambalanBahan penambalan Obat-obatanObat-obatan

Page 44: Pertumbuhan Gigi

2. 2. Faktor IntrinsikFaktor Intrinsik Amelogenesis imperfectaAmelogenesis imperfecta DentinogenesisDentinogenesis Dental fluorosisDental fluorosis Eryhtropoetic porphyria/ Guther’s diseaseEryhtropoetic porphyria/ Guther’s disease HyperbilirubinemiaHyperbilirubinemia Pecahnya sel darah merah setempatPecahnya sel darah merah setempat Obat-obatan : SnF, Chlorhexidin, TetrasiklinObat-obatan : SnF, Chlorhexidin, Tetrasiklin

Page 45: Pertumbuhan Gigi

B. GANGGUAN B. GANGGUAN PERKEMBANGAN RAHANG PERKEMBANGAN RAHANG

1.1. Cleft LipCleft Lipcelah pada bibir – gangguan fusicelah pada bibir – gangguan fusi

2.2. Cleft PalateCleft PalateCelah pada palatumCelah pada palatum

Page 46: Pertumbuhan Gigi

C. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN C. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEFEK ENAMELDENGAN DEFEK ENAMEL

SistemikSistemik1. 1. Trauma kelahiran : prematur, hipoksiaTrauma kelahiran : prematur, hipoksia

2. 2. Kimia : fluor, tetrasiklin, thalidomide, vit.DKimia : fluor, tetrasiklin, thalidomide, vit.D

3. 3. Kromosom abnormal : trisomi-21Kromosom abnormal : trisomi-21

4. 4. Infeksi : chicken pox, CMV, measles, GI-tract,Infeksi : chicken pox, CMV, measles, GI-tract, pneumoniae, ISPA, rubella, sifilis, tetanuspneumoniae, ISPA, rubella, sifilis, tetanus

5. 5. Intlerred disease : amelocerebro hypoduydrotic Intlerred disease : amelocerebro hypoduydrotic syndrome, epidermolisis bulosa, galactosemia, syndrome, epidermolisis bulosa, galactosemia, Phenylketouria, Vit.D dependent = Ricket’sPhenylketouria, Vit.D dependent = Ricket’s

Page 47: Pertumbuhan Gigi

6. 6. Malnutrisi : general malnutrisi, Vit.D Malnutrisi : general malnutrisi, Vit.D defisiensi, Vit.A defisiensidefisiensi, Vit.A defisiensi

7. 7. Metabolic disorders : cardiac disorders, GI-Metabolic disorders : cardiac disorders, GI-tract malabsorpsi, hipokalsemia, hipotiroid, tract malabsorpsi, hipokalsemia, hipotiroid, renal disease, toxemiarenal disease, toxemia

8. 8. Neurologic disorders : cerebral palsy, mental Neurologic disorders : cerebral palsy, mental retardedretarded

LokalLokal1.1. Trauma mekanik : jatuh, tertembak, Trauma mekanik : jatuh, tertembak,

kecelakaankecelakaan2.2. Infeksi : periapikal, inflamatory diseasesInfeksi : periapikal, inflamatory diseases3.3. LR radiationLR radiation4.4. Electric burnElectric burn