pertemuan ke-9 pajak penghasilan pasal 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-p09.pdfpajak penghasilan pasal...

26
PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

Upload: vuonganh

Post on 02-Jul-2019

247 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

PERTEMUAN KE-9

PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

Page 2: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

Pokok Bahasan1. Pajak Penghasilan Pasal 212. Penghasilan Teratur dan Tidak Teratur3. Pemotong PPh Pasal 214. Penerima Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 215. Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 216. Dasar pengenaan dan pemotongan PPh Pasal 217. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)8. Tarif Pemotongan Pajak9. Contoh 1 Penerapan PMK No 122/PMK.010/2015

Page 3: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan

berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran laindengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan denganpekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan olehorang pribadi subjek pajak dalam negeri.

Penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 adalahorang pribadi dengan status sebagai subjek pajak dalam negeriyang menerima atau memperoleh penghasilan dengan namadan dalam bentuk apapun, sebagai imbalan sehubungandengan pekerjaan, jasa atau kegiatan, termasuk penerimapensiun.

Page 4: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

Pemotong PPh Pasal 211. Pemberi kerja.2. Bendahara atau pemegang kas pemerintah.3. Dana pensiun, badan penyelenggara jaminan sosial tenaga

kerja, dan badan-badan lain yang membayar uang pensiun.4. Orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan

bebas.5. penyelenggara kegiatan, termasuk badan pemerintah,

organisasi yang bersifat nasional dan internasional,perkumpulan, orang pribadi serta lembaga lainnya yangmenyelenggarakan kegiatan.

Page 5: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

Penerima Penghasilan yang dipotong PPhPasal 21

1. Pegawai;.2. Penerima uang pesangon, pensiun atau uang manfaat pensiun,

tunjangan hari tua, atau jaminan hari tua, termasuk ahli warisnya;.3. Bukan Pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan

sehubungan dengan pemberian jasa;4. anggota dewan komisaris atau dewan pengawas yang tidak

merangkap sebagai Pegawai Tetap pada perusahaan yang sama;5. Mantan pegawai; dan/atau6. Peserta kegiatan yang menerima atau memperoleh penghasilan

sehubungan dengan keikutsertaannya dalam suatu kegiatan.

Page 6: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

Pegawai dan Pegawai Tetap Pegawai adalah orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja,

berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kerja baik secara tertulismaupun tidak tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalamjabatan atau kegiatan tertentu dengan memperoleh imbalan yangdibayarkan berdasarkan periode tertentu, penyelesaian pekerjaan,atau ketentuan lain yang ditetapkan pemberi kerja, termasuk orangpribadi yang melakukan pekerjaan dalam jabatan negeri.

Pegawai Tetap adalah pegawai yang menerima atau memperolehpenghasilan dalam jumlah tertentu secara teratur, termasuk anggotadewan komisaris dan anggota dewan pengawas, serta pegawai yangbekerja berdasarkan kontrak untuk suatu jangka waktu tertentu yangmenerima atau memperoleh penghasilan dalam jumlah tertentusecara teratur.

Page 7: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

Pegawai Tidak Tetap dan Bukan Pegawai

Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas adalah pegawai yanghanya menerima penghasilan apabila pegawai yangbersangkutan bekerja, berdasarkan jumlah hari bekerja, jumlahunit hasil pekerjaan yang dihasilkan, atau penyelesaian suatujenis pekerjaan yang diminta oleh pemberi kerja.

Penerima penghasilan Bukan Pegawai adalah orang pribadiselain Pegawai Tetap dan Pegawai Tidak Tetap/Tenaga KerjaLepas yang memperoleh penghasilan dengan nama dan dalambentuk apapun dari Pemotong PPh Pasal 21 sebagai imbalanjasa yang dilakukan berdasarkan perintah atau permintaan daripemberi penghasilan.

Page 8: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

Peserta Kegiatan dan Penerima Pensiun

Peserta kegiatan adalah orang pribadi yang terlibat dalamsuatu kegiatan tertentu, termasuk mengikuti rapat, sidang,seminar, lokakarya (workshop), pendidikan, pertunjukan,olahraga, atau kegiatan lainnya dan menerima ataumemperoleh imbalan sehubungan dengan keikutsertaan-nya dalam kegiatan tersebut. Penerima pensiun adalah orang pribadi atau ahli warisnya

yang menerima atau memperoleh imbalan untuk pekerjaanyang dilakukan di masa lalu, termasuk orang pribadi atauahli warisnya yang menerima tunjangan hari tua ataujaminan hari tua.

Page 9: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21

1. penghasilan yang diterima atau diperoleh Pegawai Tetap, baikberupa Penghasilan yang Bersifat Teratur maupun Tidak Teratur.

2. penghasilan yang diterima atau diperoleh penerima pensiun secarateratur berupa uang pensiun atau penghasilan sejenisnya.

3. penghasilan berupa uang pesangon, uang manfaat pensiun,tunjangan hari tua, atau jaminan hari tua yang dibayarkansekaligus, yang pembayarannya melewati jangka waktu 2 (dua)tahun sejak pegawai berhenti bekerja.

4. penghasilan Pegawai Tidak Tetap atau Tenaga Kerja Lepas, berupaupah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan, atauupah yang dibayarkan secara bulanan.

Page 10: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21(lanjutan)

5. imbalan kepada Bukan Pegawai, antara lain berupa honorarium,komisi, fee, dan imbalan sejenisnya dengan nama dan dalambentuk apapun sebagai imbalan sehubungan jasa yang dilakukan.

6. imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku,uang representasi, uang rapat, honorarium, hadiah ataupenghargaan dengan nama dan dalam bentuk apapun, dan imbalansejenis dengan nama apapun.

7. penghasilan berupa honorarium atau imbalan yang bersifat tidakteratur yang diterima atau diperoleh anggota dewan komisaris ataudewan pengawas yang tidak merangkap sebagai Pegawai Tetappada perusahaan yang sama.

Page 11: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21(lanjutan 1)

8. penghasilan berupa jasa produksi, tantiem, gratifikasi, bonus, atauimbalan lain yang bersifat tidak teratur yang diterima atau diperolehmantan pegawai; atau

9. penghasilan berupa penarikan dana pensiun oleh peserta programpensiun yang masih berstatus sebagai pegawai dari dana pensiunyang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan.

Page 12: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

Dasar Pengenaan dan PemotonganPPh Pasal 21

Penghasilan Kena Pajak, yang berlaku bagi:a. Pegawai Tetap;b. penerima pensiun berkala;c. Bukan Pegawai yang menerima imbalan yang bersifat

berkesinambungan.d. 50% (lima puluh persen) dari jumlah penghasilan bruto, yang

berlaku bagi Bukan Pegawai yang menerima imbalan yang tidakbersifat berkesinambungan; atau

e. jumlah penghasilan bruto, yang berlaku bagi penerima penghasilanselain penerima penghasilan sebagaimana dimaksud PegawaiTetap, penerima pensiun berkala, Pegawai Tidak Tetap atauTenaga Kerja Lepas.

Page 13: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

Dasar Pengenaan dan Pemotongan PPhPasal 21 (Lanjutan)

Berlaku bagi Pegawai Tidak Tetap atau Tenaga Kerja Lepas

Dasar Hukumsehari, yang menerima

upah harian, upahmingguan, upah satuan

atau upah borongan

secara bulanan ataujumlah kumulatif

penghasilan

PMK No. 206/PMK.011/2012

Berlaku tgl. 1 Januari 2013

melebihi Rp200.000,00 melebihiRp2.025.000,00

PMK No.152/PMK.010/2015

Berlaku tgl. 6 Agustus 2015

melebihi Rp300.000,00 melebihiRp3.000.000,00

PMK No.102/PMK.010/2016

Berlaku tgl. 22 Juni 2016

melebihi Rp450.000,00 melebihiRp3.000.000,00

Page 14: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

Keterangan

PMK No.162/PMK.011/2012Berlaku mulai tgl. 1Januari 2013Berlaku TA 2013

PMK No.122/PMK.010/2015Berlaku tgl. 29Juni 2015Berlaku TA 2015

PMK No.101/PMK.010/2016Berlaku tgl. 27 Juni2016Berlaku TA 2016

Diri wajib pajak orang pribadi Rp24.300.000,00 Rp36.000.000,00 Rp54.000.000,00

Tambahan wajib pajak yang kawin Rp2.025.000,00 Rp3.000.000,00 Rp4.500.000,00

Tambahan untuk seorang isteriyang penghasilannya digabung

Rp24.300.000,00 Rp36.000.000,00 Rp54.000.000,00

Tambahan untuk setiap anggotakel. yang menjaditanggungan sepenuhnya, palingbanyak 3 (tiga) orang

Rp2.025.000,00 Rp3.000.000,00 Rp4.500.000,00

Page 15: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

PTKP bagi Karyawati1. Besarnya PTKP bagi karyawati berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. bagi karyawati kawin, sebesar PTKP untuk dirinya sendiri; danb. bagi karyawati tidak kawin, sebesar PTKP untuk dirinya sendiri

ditambah PTKP untuk keluarga yang menjadi tanggungansepenuhnya.

2. karyawati kawin dapat menunjukkan keterangan tertulis dariPemerintah Daerah setempat serendah-rendahnya kecamatan yangmenyatakan bahwa suaminya tidak menerima atau memperolehpenghasilan, besarnya PTKP adalah PTKP untuk dirinya sendiriPTKP untuk status kawin dan PTKP untuk keluarga yang menjaditanggungan sepenuhnya.

Page 16: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

Kode Status PTKP TK/0 = Tidak Kawin tidak ada tanggungan TK/1 = Tidak Kawin memiliki 1 tanggungan TK/2 = Tidak Kawin memiliki 2 tanggungan TK/3 = Tidak Kawin memiliki 3 tanggungan K/0 = Kawin tidak ada tanggungan K/1 = Kawin memiliki 1 tanggungan K/2 = Kawin memiliki 2 tanggungan K/3 = Kawin memiliki 3 tanggungan K/I/0 = Kawin Isteri Bekerja/Usaha tidak ada tanggungan K/I/1 = Kawin Isteri Bekerja/Usaha memiliki 1 tanggungan K/I/2 = Kawin Isteri Bekerja/Usaha memiliki 2 tanggungan K/I/3 = Kawin Isteri Bekerja/Usaha memiliki 3 tanggungan

Page 17: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

Penghasilan Kena Pajak bagi Pegawai Tetap1. Penghasilan neto dikurangi PTKP.2. Penghasilan neto adalah jumlah seluruh penghasilan bruto

dikurangi:a. biaya jabatan, sebesar 5% dari penghasilan bruto, setinggi-

tingginya Rp500.000,00 sebulan atau Rp6.000.000,00setahun.

b. iuran yang terkait dengan gaji yang dibayar oleh pegawaikepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan olehMenteri Keuangan atau badan penyelenggara tunjangan haritua atau jaminan hari tua yang dipersamakan dengan danapensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh MenteriKeuangan.

Page 18: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

Penghasilan Kena Pajak bagi Pegawai PenerimaPensiun Berkala dan Pegawai Tidak Tetap

Pegawai Penerima Pensiun Berkalaa. Penghasilan neto dikurangi PTKP.b. Penghasilan neto adalah seluruh jumlah penghasilan

bruto dikurangi dengan biaya pensiun, sebesar 5% daripenghasilan bruto, setinggi-tingginya Rp 200.000,sebulan atau Rp 2.400.000,00 setahun.

Penghasilan Kena Pajak bagi Pegawai Tidak TetapPenghasilan bruto dikurangi PTKP.

Page 19: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

Penghasilan Kena Pajak bagi Bukan Pegawai sebesar 50% dari jumlah penghasilan bruto dikurangi PTKP.per bulan Penghasilan bruto adalah sebesar jumlah pembayaran setelah dikurangi dengan

bagian gaji atau upah dari pegawai yang dipekerjakan tersebut, kecuali apabiladalam kontrak/perjanjian tidak dapat dipisahkan bagian gaji atau upah dari pegawaiyang dipekerjakan tersebut maka besarnya penghasilan bruto tersebut adalahsebesar jumlah yang dibayarkan; atau

melakukan penyerahan material atau barang maka besarnya jumlah penghasilanbruto hanya atas pemberian jasanya saja, kecuali apabila dalam kontrak/perjanjiantidak dapat dipisahkan antara pemberian jasa dengan material atau barang makabesarnya penghasilan bruto tersebut termasuk pemberian jasa dan material ataubarang.

Penghasilan bruto dibayarkan kepada dokter yang melakukan praktik di rumahsakit dan/atau klinik maka besarnya jumlah penghasilan bruto adalah sebesar jasadokter yang dibayar oleh pasien melalui rumah sakit dan/atau klinik sebelumdipotong biaya-biaya atau bagi hasil oleh rumah sakit dan/atau klinik.

Page 20: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

Tarif Pemotongan Pajak Tarif pajak yang diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak

bagi Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri:

Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak

sampai dengan Rp50.000.000,00 5%

di atas Rp50.000.000,00 s.d. Rp250.000.000,00 15%

di atas Rp 250.000.000,00 s.d. Rp500.000.000,00 25%

di atas Rp500.000.000,00 30%

Page 21: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

Tarif PPh pasal 21 tidak memiliki NPWP Bagi yang tidak memiliki NPWP dikenakan pemotongan PPh Pasal 21

dengan tarif lebih tinggi 20% daripada tarif yang diterapkan terhadap WajibPajak yang memiliki NPWP.

Jumlah PPh Pasal 21 yang harus dipotong sebesar 120% dari jumlah yangseharusnya dipotong dalam hal yang bersangkutan memiliki NPWP.

Pemotongan dimaksud hanya berlaku untuk pemotongan PPh Pasal 21yang bersifat tidak final.

Penerima penghasilan yang telah dipotong PPh Pasal 21 dengan tarif yanglebih tinggi yang bersangkutan paling lama sebelum pemotongan PPhPasal 21 untuk Masa Pajak Desember, PPh Pasal 21 yang telah dipotongatas selisih pengenaan tarif sebesar 20% lebih tinggi tersebutdiperhitungkan dengan PPh Pasal 21 yang terutang untuk bulan-bulanselanjutnya setelah memiliki NPWP.

Page 22: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

Contoh 1 Penerapan PMK No 122/PMK.010/2015Lebih bayar

Page 23: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

Contoh 1 Penerapan PMK No 122/PMK.010/2015Lebih bayar (Lanjutan)

Page 24: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

Contoh 2 Penerapan PMK No 122/PMK.010/2015Kurang bayar

Page 25: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

Contoh 2 Penerapan PMK No 122/PMK.010/2015Kurang bayar (Lanjutan)

Page 26: PERTEMUAN KE-9 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21univbsi.id/pdf/2017/355/355-P09.pdfPajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,

LATIHAN SOALPERTEMUAN KE-9